Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA
PERUSAHAAN ANEKA MOTOR UNGARAN
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Yustinus Topaz Kurniawan (682013022)
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Oktober 2017
I. Pendahuluan
Perkembangan komputer belakangan ini semakin maju dengan berbagai teknologi baru
yang digunakan. komputer sendiri sangat bermanfaat untuk media penyimpanan data dengan
tersedianya kapasitas penyimpanan yang semakin besar. Dengan penyimpanan yang besar
tersebut turut diimbangi dengan penggunaan prosesor dan RAM yang semakin besar pula agar
akses data dan informasi lebih cepat untuk dilakukan.
Dengan perkembangan komputer yang semakin maju, kebutuhan berbagai aplikasi pun
semakin bermunculan dalam rangka memudahkan tugas dan pekerjaan manusia. Aplikasi yang
dibuat tentunya akan membuat ketersediaan informasi semakin efektif dan efisien. Aplikasi
yang dibuat oleh pengembang tentunya akan memberikan kemudahan yang dapat menunjang
bisnis. Dengan berkembangnya teknologi, maka turut membawa suatu bisnis menuju ke level
yang lebih tinggi yang tentunya semakin rumit dalam hal pencatatan. Sehingga saat ini aplikasi
yang dapat memudahkan pencatatan semakin penting.
Dengan menggunakan teknologi komputer diharapkan pencatatan menjadi lebih mudah,
efektif, dan efisien. Pada perusahaan yang belum menggunakan teknologi untuk pencatatan,
masih sering terjadi kehilangan data, perincian yang tidak lengkap, serta keamanan data yang
rawan.
Perusahaan Aneka Motor memiliki beberapa permasalahan dalam proses pencatatan
barang yang masih berjalan secara manual, sehingga pemilik dan karyawan terkadang kesulitan
dalam melakukan pencatatan karna tidak adanya struktur pencatatan yang pasti, dalam hal ini
pencatatan barang sering dilakukan secara asal-asalan, sehingga terjadi tidak tercatatnya detail
suatu barang. Kemudian terdapat permasalahan pencatatan transaksi pada perusahaan tersebut
masih sangat tidak teratur dan berjalan secara manual. Dengan menggunakan sistem yang
masih manual ini, pemilik mengakui sering terjadi kesalahan dalam pencatatan jumlah stok
barang yang masuk dan barang terjual. Ditambah lagi dengan sering hilangnya berkas
pencatatan barang dan transaksi. Permasalahan lain adalah proses pengecekan ketersediaan
barang masih dilakukan secara manual sehingga memakan waktu lama dalam proses pencarian
barang.
Dengan dibuatnya sistem informasi inventory pada perusahaan aneka motor ini diharapkan
proses pencatatan barang menjadi lebih mudah, cepat dan terstruktur, sehingga barang akan
tercatat secara lebih baik karena detail produk pun akan tercatat. Kemudian memudahkan
pencatatan transaksi serta menjadi lebih terorganisir dengan baik, sehingga nantinya
kemungkinan terjadinya kehilangan data akan berkurang karena akan tercatat di sistem, tidak
seperti sebelumnya yang hanya tercatat pada kertas yang mudah tersebar dan bisa hilang.
Barang yang terdapat pada stok perusahaan ini juga akan tercatat pada sistem sehingga proses
pencarian akan lebih mudah dan cepat, karena baik pemilik maupun karyawan tidak perlu repot
mencari barang terlebih dahulu dan tinggal melihat ke sistem tentang persediaan barang
tersebut.
Pengembangan sistem akan menggunakan metode waterfall. Proses pengembangan sistem
menggunakan metode waterfall memiliki keunggulan yaitu meminimalisir terjadinya
kesalahan atau ketidaksesuaian sistem yang akan dibangun dengan kebutuhan user. Waterfall
sendiri merupakan sebuah metode dalam pengembangan sistem yang dilakukan untuk
membuat pembaruan dan pemeliharaan sistem yang akan dijalankan dan nantinya akan
diterapkan.
Perancangan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis desktop,
sehingga bersifat pemakai tunggal atau tidak terhubung dengan internet. Dengan menggunakan
database dari platform oracle diharapkan proses arus informasi data menjadi lebih cepat serta
memudahkan dalam hal maintenance.
II. Kajian Pustaka dan Landasan Teori
2.1 Kajian Pustaka
Pada penelitian terdahulu, yaitu analisis dan desain sistem informasi persediaan barang
berbasis komputer, bertujuan untuk menggambarkan sistem informasi persediaan barang yang
telah diterapkan, permasalahan apa yang timbul dan bagaimana mendesain sistem informasi
persediaan barang yang baru sebagai sebuah usulan permasalahan pada UD. Sumber Bumi
Subur. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran melalui desain sistem mengenai manfaat
sistem informasi sebagai suatu sistem yang memudahkan pengguna. Permasalahan atau
kekurangan pada penelitian ini adalah penentuan harga jual barang yang menggunakan
perhitungan dan input data manual, belum terdapatnya penetapan pembelian maksimal agar
barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan gudang maupun took, input data masih
menggunakan sistem input manual dengan mengetik kode barang untuk melakukan setiap
distribusi barang [1].
Sementara pada the research and development of IMIS for small and medium-sized
printing enterprise, perancangan sistem dilakukan karena pencatatan pada perusahaan
percetakan kecil menengah masih pada tahap pencatatan manual, hal ini menimbulkan gap
yang jauh dengan perusahaan yang sudah modern, sehingga disini ingin diciptakan sistem yang
mirip namun dengan biaya yang lebih rendah. Serangkaian fungsi dari sistem ini
diimplementasikan pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan percetakan kecil
dan menengah. Penggunaan IMIS bisa meningkatkan tingkat manajemen perusahaan dan
meningkatkan daya saing perusahaan dalam ekonomi pasar. Kekurangan pada penelitian ini
adalah sistem ini fokus pada adaptasi universal seluruh industri dalam desain, dengan demikian
perlu untuk melaksanakan beberapa perubahan dan desain pribadi untuk perusahaan yang
berbeda. Masih ada beberapa kekurangan dalam desain antarmuka, pemrograman, dll. [2].
Penerapan sistem informasi persediaan pada perusahaan, dianalisis dan dirancang sistem
informasi persediaan berbasis pada teknologi alur kerja. Percobaan dilakukan untuk
memvalidasi efektivitas sistem informasi baru dan memeriksa kemampuan beradaptasi
perubahan proses bisnis , yang memberikan informasi cara opsional untuk proses bisnis serupa
lainnya untuk perusahaan. Percobaan yang sesuai dilakukan untuk memvalidasi efektivitas
kerja termasuk proses bisnis persediaan baru untuk pemahaman yang lebih dalam tentang peran
penting dari teknologi alur kerja dalam sistem informasi. Penelitian lebih lanjut akan fokus
pada praktis validasi di gudang tertentu (The Development of Inventory Management
Information System Based on Workflow Technology).
Tujuan dibuatnya suatu sistem informasi inentaris adalah membuat suatu aplikasi sistem
informasi inventaris barang berbasis komputer yang sistematis, terstruktur dan terarah,
sehingga dapat mendukung kinerja kantor. Dengan adanya aplikasi sistem informasi inventaris
barang dapat membantu mempermudah pengolahan data inventaris berbasis komputer yang
sistematis dan terarah, sehingga mampu membantu kinerja kantor menjadi lebih cepat, efektif
dan efisien. Di samping itu dengan adanya sistem inventaris barang dapat merubah sistem
inventaris barang dari manual menjadi sistem inventaris barang yang komputerisasi. Dengan
demikian maka pengolahan dan penyimpanan data barang yang ada menjadi lebih mudah dan
akurat (Sistem Informasi Inventaris Barang di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Surakarta).
Membuat suatu rancangan aplikasi sistem komputerisasi keluar masuk barang yang efesien
dan membuat implementasinya. Hasil dari penulisan ini adalah dapat membantu dan
mempercepat pengolahan data keluar masuk barang serta pengawasan arus keluar masuk
barang sehingga penyampaian informasinya lebih efektif dan efisien. Realita di lapangan
menghadapi kendala utama ketika pada sistem keluar masuk barang di bagian gudang, jadi
dalam sistem pengolahan keluar masuk barang tidak terarah dan tidak terorganisir sehingga
fungsi dan tujuan serta keamanan suatu informasi keluar masuknya barang tidak teratur. Sistem
persedian keluar masuk barang merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari data penerimaan
barang, data penjualan barang, data retur serta data stok barang yang melaporkan seluruh
kegiatan keluar masuk barang, secara perhari maupun perbulan. implementasi yang ada telah
dapat digunakan untuk pengolahan data keluar masuk barang, namun masih dapat
dikembangkan lagi untuk pengolahan data yang lain yang berhubungan dengan keluar masuk
barang. (Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada Inside Distro Jakarta).
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan - laporan yang diperlukan [3]. Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-
komponen yaitu perangkat keras (hardware) yang mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer, perangkat lunak (software) atau program (sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data), prosedur yaitu sekumpulan
aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang
dikehendaki, orang (brainware) yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi,
basis data (database) atau sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan
dengan penyimpanan data, jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem
penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau
diakses oleh sejumlah pemakai (Mulyanto, 2009).
2.2.2 Inventory
Persediaan (inventory) merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi
(Rangkuti, 2004:1).
Metode yang digunakan dalam sistem informasi inventory ini adalah metode Last In
First Out (LIFO). Metode ini digunakan karena dalam praktiknya, harga sparepart relatif
tetap untuk jangka waktu yang cukup lama, kemudian spare part merupakan barang tidak
rusak, sehingga barang yang sudah lama masuk tidak harus terjual terlebih dahulu. Oleh
sebab itu, maka dapat digunakan metode ini dimana variable yang digunakan adalah harga
dengan ketentuan mengikuti harga terakhir.
Adapun menurut Handoko (1999:334) persediaan spare part sendiri masuk ke dalam
jenis persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/ component) yang berarti
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari
perusahaan lain secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
2.2.3 Analisis Sistem
Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan aplikasi
komputernya di dalam memecahkan masalah – masalah bisnis, serta bertanggung-jawab
menerjemahkan kebutuhan – kebutuhan user (pemakai) kedalam spesifikasi teknik yang
diperlukan oleh programmer dibawah petunjuk dan kontrol manager sistem [4].
2.2.4 Basis Data
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah, yang
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam media penyimpanan elektronis [5].
III. Metode Pengembangan Sistem
Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup
klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga
berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan
pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan
(modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna
(deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan
(Pressman, 2012). Tahapan metode waterfall dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Gambaran Umum Metode Waterfall (Pressman, 2012).
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurut
yaitu: requirement (analisis kebutuhan), design system (desain sistem), coding (pengkodean) &
testing (pengujian), Penerapan Program, pemeliharaan. Berikut ini merupakan Tahapan-tahapan dari
metode waterfall :
1. Requirement Analysis
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami
perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut.
Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung.
Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna. Dalam
penelitian ini, pengumpulan data kebutuhan user menggunakan metode wawancara secara
langsung serta observasi.
User Requirement :
Aplikasi memiliki keamanan, sehingga pegawai tidak dapat merekayasa data,
Mempermudah dalam pencatatan barang masuk,
Mempermudah dalam pencatatan transaksi,
Meminimalisir terjadinya kehilangan data,
Mempermudah dalam pencarian stok barang,
Dapat menampilkan data barang, data transaksi, data supplier, dan data pelanggan.
2. System Design
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain
sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras
(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur
sistem secara keseluruhan.
Saran :
Komponen : PC Home User
Processor : Core i3 330M @ 2.13GHz
VGA : Intel® HD Graphics 4000
RAM : 2 GB DDR3
HDD : 500 GB SATA
Key+Mouse : PS2 / usb standard
3. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang
disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji
untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.
4. Integration & Testing
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam
sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh
sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.
5. Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta
dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang
tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan
peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
IV. Pembahasan dan Analisis
4.1 Proses Bisnis Perusahaan
Perusahaan aneka motor bergerak dibidang penjualan spare part sepeda motor. Perusahaan
ini juga menerima pengerjaan servis sepeda motor serta penggantian spare part. Aneka motor
menjual berbagai macam spare part untuk berbagai macam dan merk sepeda motor. Karena
menyediakan spare part untuk berbagai jenis dan merk sepeda motor, maka perusahaan aneka
motor memiliki beberapa supplier.
Perusahaan aneka melakukan order barang kepada supplier jika persediaan barangnya
sudah menipis atau habis. Jika barang yang dipesan merupakan kebutuhan pokok bagi sepeda
motor seperti oli dan ban motor, maka pemesanan barang dilakukan apabila stok barang tinggal
10%. Tetapi jika bukan kebutuhan pokok sepeda motor, biasanya mereka akan melakukan
pemesanan jika stok sudah habis.
Saat barang pesanan diantar oleh supplier, barang akan di periksa oleh petugas toko,
apakah barang dan jumlah pesanan sesuai dengan yang mereka pesan. Jika barang tidak sesuai
otomatis akan dikembalikan. Tetapi jika barang sudah sesuai namun jumlahnya tidak sesuai
maka kekurangan akan dikirim pada periode pemesanan berikutnya.
Bila ada penawaran produk baru lagi oleh supplier, dilakukan langsung kepada pemilik
dari aneka motor. Begitu pula bila ada supplier baru yang hendak menawarkan produknya,
akan langsung berkomunikasi dengan pemilik. Karena disini pemiliklah yang akan mengelola
data supplier secara langsung. Hal ini dilakukan sebagai pencegahan kecurangan pegawai
apabila data supplier langsung diserahkan ke pegawai untuk dikelola.
Para pelanggan yang hendak membeli spare part bisa langsung memesan ke pegawai toko.
Apabila barang yang hendak dibeli tersedia, maka pegawai toko akan langsung mencarikan
barang tersebut. Tetapi jika barang yang hendak dibeli oleh pelanggan ternyata tidak ada
maupun kosong, maka barang tersebut harus dipesan terlebih dahulu kepada supplier. Untuk
pemesanan barang sendiri biasanya sekitar 1 minggu, karena bertepatan dengan datangnya
supplier.
Gambar 2. Skema Proses Bisnis Aneka Motor.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan Unified Modelling Language
(UML). UML merupakan sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk
visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan
sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem sehingga dapat membuat model untuk
semua jenis aplikasi piranti lunak yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat
lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek
[6].
Dalam perancangan sistem ini, hanya akan menggunakan empat jenis diagram karena
dianggap sudah memenuhi kebutuhan dalam perancangan sistem informasi inventory ini. Jenis
diagram yang digunakan adalah use case diagram, class diagram, activity diagram, dan
sequence diagram.
4.2.1 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram
menspesifikasi prilaku sistem dan merupakan deskripsi dari sekumpulan aksi – aksi yang
diharapkan oleh calon pengguna sistem / perangkat lunak yang akan kita kembangkan. Seorang
atau sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk
melakukan pekerjaan – pekerjaan tertentu [6].
Gambar 3. Use Case Diagram Inventory.
4.2.2 Class Diagram
Kelas didefinisikan sebagai kumpulan atau himpunan objek dengan atribut atau properti
yang mirip, serta hubungan dengan objek lain dengan cara yang mirip. Class diagram
mendeskripsikan objek – objek yang terlibat dalam sistem dan hubungan – hubungan di antara
mereka. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Class
diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain [6].
Gambar 4. Class Diagram Inventory.
4.2.3 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran proses yang terdapat dalam sistem mulai aktivitas
dimulai sampai aktivitas berhenti. Activity diagram mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya [6].
Gambar 5. Activity diagram tambah data barang.
Pada activity diagram tambah data barang (Gambar 5), admin akan masuk ke menu
kelola data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang.
Setelah itu admin akan memasukkan data barang yang akan ditambahkan dan klik tombol
input untuk menyimpan data yang sudah dimasukkan tadi. Database akan menyimpan data
tersebut. Namun jika terjadi kesalahan saat input maka akan kembali mengulang proses
memasukkan data kembali.
Gambar 6. Activity diagram hapus data barang.
Pada activity diagram hapus data barang (Gambar 6), admin akan masuk ke menu kelola
data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang. Setelah itu
admin akan memilih data barang yang akan dihapus dan klik tombol hapus untuk menghapus
data yang sudah dipilih tadi. Database akan menghapus data tersebut.
Gambar 7. Activity diagram update data barang.
Pada activity diagram update data barang (Gambar 7), admin akan masuk ke menu kelola
data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang. Setelah itu
admin akan memilih data barang yang akan di-update. Setelah itu admin akan memasukkan
data barang baru (stok atau harga) yang akan diupdate dan klik tombol update untuk
menyimpan data yang sudah dimasukkan tadi. Database akan menyimpan data tersebut.
Gambar 8. Activity diagram lihat data barang
Pada activity diagram lihat data barang (Gambar 8), admin akan masuk ke menu kelola
data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang dan data barang
secara keseluruhan. Setelah itu admin akan memasukkan data barang yang akan dicari. Setelah
itu admin klik tombol cari untuk menampilkan data yang diinginkan. Database akan
menampilkan data tersebut.
4.2.4 Sequence Diagram
Sequence diagram disusun berdasarkan urutan waktu dan digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari
sebuah event untuk menghasilkan output tertentu [6].
Gambar 9. Sequence diagram tambah data barang.
Pada sequence diagram tambah data barang (Gambar 9), aktor yang terlibat adalah admin.
Data_barang(B) merupakan tampilan interface penghubung antara admin dengan
data_barang(E) atau database. Admin dapat melakukan proses tambah data pada interface
untuk kemudian disimpan oleh database. Data_barang(C) merupakan pengendali arus data baik
dari database menuju interface dan sebaliknya.
Gambar 10. Sequence diagram lihat data barang.
Pada sequence diagram lihat data barang (Gambar 10), aktor yang terlibat adalah admin.
Data_barang(B) merupakan tampilan interface penghubung antara admin dengan
data_barang(E) atau database. Admin dapat melihat data barang pada interface.
Data_barang(C) merupakan pengendali arus data baik dari database menuju interface dan
sebaliknya.
Gambar 11. Sequence diagram hapus data barang.
Pada sequence diagram hapus data barang (Gambar 11), aktor yang terlibat adalah owner,
karena yang memiliki hak untuk melakukan hapus adalah owner. Data_barang(B) merupakan
tampilan interface penghubung antara admin dengan data_barang(E) atau database. Admin
dapat menghapus data barang pada interface. Data_barang(C) merupakan pengendali arus data
baik dari database menuju interface dan sebaliknya.
Gambar 12. Sequence diagram update data barang.
Pada sequence diagram update data barang (Gambar 12), aktor yang terlibat adalah admin.
Data_barang(B) merupakan tampilan interface dimana admin dapat melakukan proses update
data dan kemudian disimpan. Data_barang(C) merupakan pengendali arus data baik dari
database menuju interface dan sebaliknya. Setelah melakukan penyimpanan update akan
ditampilkan pesan bahwa data sudah berhasil di-update.
4.3 Implementasi Sistem
Sistem informasi inventory pada perusahaan aneka motor ini dirancang menggunakan
bahasa pemrograman Java 7.3. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 10. Sedangkan
database yang digunakan untuk menyimpan data adalah Oracle 11g. Untuk interface dirancang
dengan menggunakan Netbeans.
Gambar 13. Tampilan Form Login.
Pada sistem ini terdapat dua user, yaitu owner (pemilik), dan admin (pelaksana), sehingga
login terbagi menjadi dua. Login dibedakan karena nantinya ada perbedaan hak akses, proses
apa yang hanya boleh dilakukan oleh pemilik dan apa yang boleh dilakukan oleh dua user
tersebut.
Gambar 14. Tampilan Form Tab Kelola Data Barang.
Pada form tab kelola data barang (Gambar 14) user (owner maupun admin) dapat
melakukan proses tambah data barang, melakukan update data barang (yang dapat di-update
hanya stok dan harga barang), melakukan proses pencarian barang dan ketersediaan stok
barang. Tetapi saat login dengan user owner, user memiliki hak akses untuk menghapus data
barang.
Gambar 15. Tampilan Form Tab Kelola Data Transaksi.
Pada form tab kelola data transaksi (Gambar 15) pengguna dapat memasukkan data
transaksi ketika terjadi pembelian barang. Id barang yang akan diinput diambil langsung dari
database. Terdapat tabel untuk menampilkan detail dari setiap transaksi. Ketika login sebagai
owner, maka pengguna dapat menghapus transaksi yang telah dicatat.
4.4 Testing
Pengujian dilakukan menggunakan metode pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing).
Pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing) khusus di didesain untuk mencari kesalahan dengan
melakukan ujicoba pada interface software. Pegujian Kotak Hitam (Blackbox Testing)
mendemonstrasikan fungsi dari perangkat lunak yang beroperasi, dengan mengecek apakah
input sudah bisa diterima dengan baik, dan hasil outputnya sesuai dengan apa yang diharapkan,
namun pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing) tidak mengecek logika dari perangkat lunak.
Pengujian dengan menggunakan metode black box, adalah suatu pendekatan untuk dapat
menguji dalam setiap fungsi di pada suatu program agar dapat berjalan dengan benar (Pressman,
2012). Dengan menggunakan Blackbox Testing dapat dilihat beberapa proses yang dilakuan
dalam pengujian ini diantaranya, yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input atau pun output, dalam hal ini hanya melihat apakah proses input dan output sudah sesuai, contohnya jika ada software yang
menampilkan form input data identitas, jika user melengkapi form maka program akan
melakukan proses simpan, namun jika user tidak melengkapi form program tidak boleh
melakukan proses simpan, jika perangkat lunak tidak sesuai misalnya tidak melengkapi
form namun dapat tersimpan, hal ini perlu untuk diperbaiki.
2. Kesalahan interface,dalam hal kesalahan interface sering terjadi pada software yang tidak
diuji coba dengan baik.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database, yang sering menjadi kendala, karena
hal ini dapat berdampak pada akses menjadi lamban.
4. Perilaku atau kinerja kesalahan yang ada pada perangkat lunak.
5. Inisialisasi dan penghentian kesalahan pada perangkat lunak.
Berikut ini merupakan hasil blackbox testing pada implementasi sistem informasi inventory
perusahaan Aneka Motor Ungaran yang dilakukan oleh pemilik perusahaan :
No. Rancangan Proses Hasil yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
1 Mengisi form login untuk 2
user (Owner dan Admin).
Masuk ke halaman
akses data untuk
masing-masing user.
Sesuai. Jika username
dan password
yang
dimasukkan
sesuai dengan
masing-masing
user.
2 Masing-masing tab dapat
berfungsi.
Saat user klik pada
tab yang diinginkan
maka akan
menampilkan data
yang sudah tersimpan
serta muncul textbox
untuk melakukan
input dan edit data.
Sesuai.
3 Dapat melakukan edit data
pada setiap tab yang dipilih,
setelah memilih data yang
Data yang ada akan
berubah dengan data
baru yang telah
Sesuai.
akan di-edit serta memasukkan data baru.
diketik pada textbox dan telah disimpan.
4 Tombol input untuk
menyimpan data.
Ketika data sudah
diisi dengan lengkap
dan benar, kemudian
klik tombol input dan
data tadi akan
tersimpan.
Sesuai.
5 Tombol hapus untuk
menghapus data.
Klik pada tabel data
yang akan dihapus,
kemudian setelah klik
tombol hapus maka
data tersebut akan
terhapus dari
database.
Sesuai.
6 Pengurangan jumlah stok
ketika terjadi transaksi
penjualan.
Jumlah stok di tabel
barang akan otomatis
berkurang sesuai
dengan jumlah barang
pada transaksi
penjualan.
Sesuai.
7. Setelah login otomatis
menampilkan data barang.
Data barang akan
otomatis muncul
ketika user telah
melakukan login.
Sesuai.
8. Ketika klik tab data transaksi,
akan menampilkan data-data
transaksi.
Data transaksi akan
muncul ketika klik
pada tab data
transaksi, bertujuan
untuk melihat
ketersediaan stok.
Sesuai.
V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Teknologi saat ini dapat digunakan untuk memberikan kemudahan dalam berbagai
bidang. Dalam bidang pendataan persediaan pun dapat dimudahkan dalam adanya teknologi.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
inventory yang dirancang dan diimplementasikan pada perusahaan Aneka Motor, dapat
membantu memberikan informasi tentang data persediaan barang yang ada pada perusahaan
tersebut. Proses pencarian barang pun menjadi lebih cepat sehingga proses pelayanan pun
menjadi lebih cepat. Selain itu, dengan dipisahnya 2 user, maka keamanan data pun lebih
terjamin karena pegawai atau admin tidak bisa sembarangan untuk memanipulasi data. Dengan
penggunaan sistem informasi ini, kemungkinan untuk terjadinya kehilangan data akan lebih
kecil dibanding dengan sebelumnya yang masih manual. Sistem ini dibuat dengan
mempertimbangkan kemudahan dalam pengoperasiannya, sehingga pengguna tidak akan
kebingungan saat mengoperasikannya.
Pengujian sistem informasi yang dikembangkan menggunakan metode black box testing
menunjukkan bahwa sistem mampu menampilkan informasi stok barang, data penjualan, data
suplier, data pelanggan secara lengkap dan benar, serta dapat menampilkan dashboard admin
dan owner, dengan pengujian data normal dan tidak normal. Hal ini menunjukkan bahwa
program telah berjalan dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan dan user merasa puas
dengan sistem yang telah dibuat.
B. Saran
Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan lagi interface sehingga semakin mudah
lagi bagi pengguna untuk mengoperasikannya. Dapat dilakukan perubahan pada alur proses
bisnis ataupun sistem disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna.
Daftar Pustaka
[1] Mochammad,Adysta Rahadi; Musadieq,Al; Susilo,Heru.2014.Analisis dan Desain Sistem
Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer (Studi Kasus pada Toko Arta Boga)
[2] Taolin,Ma; Xiaoming,Chen; Yansong,Sun; Xiurong,Li.2009.The Research and
development of IMIS for Small and Medium-sized Printing Enterprise.
[3] Jogiyanto.2005 :11.Analisis dan Disain Sistem Informasi.
[4] Mahyuzir,Tavri D. 1989:1.Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data.
[5] Fathansyah.2002 : 2. Basis Data.
[6] Nugroho,Adi.2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi
Berorientasi Objek.Bandung : Informatika.