13
JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) Vol. 07 No. 01, Maret 2021 (71-83) https://doi.org/10.23960/jge.v7i1.105 71 ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS GUNA MENDETEKSI KEBERADAAN MINERALISASI DAERAH KARANGSAMBUNG RESISTIVITY AND INDUCED POLARIZATION DATA ANALYSIS FOR DETECTING THE EXISTENCE OF MINERALIZATION AT KARANGSAMBUNG AREA Putri Pertiwi 1* , Tito Waluyo Jiwandono 2 1,2 Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Received: 2020, October 22 nd Accepted: 2021, March 7 th Keyword: Chargeability; Induced polaritation; Karangsambung; Mineralization; Resistivity. Corespondent Email: [email protected] How to cite this article: Pertiwi, P. & Jiwandono, T.W. Abstrak. Karangsambung merupakan salah satu tempat tersingkapnya batuan campuran yaitu Komplek Melange Lok Ulo yang berumur Kapur akhir hingga Paleosen. Aktivitas vulkanik dan tektonik pada daerah Karangsambung mengakibatkan tersingkapnya intrusi batuan beku diabas dengan struktur columnar joint. Penelitian ini bertujuan untuk mengindikasi keberadaan mineralisasi yang disebabkan fluida hidrotermal sebagai produk sisa proses magmatisme. Fluida hidrotermal menerobos batuan samping, kemudian melewati celah-celah batuan yang telah ada akibat berkembangnya struktur geologi. Penelitian ini memanfaatkan dua metode geofisika berupa metode resistivitas dan polarisasi terimbas dengan konfigurasi dipole-dipole. Metode resistivitas digunakan untuk mendeteksi persebaran litologi batuan, sedangkan polarisasi terimbas digunakan untuk mendeteksi adanya mineral ubahan penciri alterasi bertipe sulfida seperti pirit, serisit dan sebagainya. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 lintasan dengan panjang setiap lintasan 200 meter. Pengolahan data menggunakan RES2DINV, Mapinfo Discover 3D, dan Rockworks15. Analisis penampang resistivitas dan polarisasi terimbas mengindikasikan adanya mineralisasi ditunjukan dengan nilai resistivitas yang tinggi yaitu >700 Ωm dan nilai chargeabilitas yang tinggi yaitu >300 ms. Area tersebut diduga kuat sebagai pengaruh dari proses silisifikasi atau pengayaan silika, serta terdapat beberapa indikasi yang menunjukan pengaruh dari propilitik. Analisis dari korelasi semua penampang polarisasi terimbas pemodelan 3D menunjukkan bahwa mineralisasi berorientasi dari arah utara-selatan serta volume zona mineralisasi diperkirakan sebesar 70.500

ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi)Vol. 07 No. 01, Maret 2021 (71-83) https://doi.org/10.23960/jge.v7i1.105

71

ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASITERIMBAS GUNA MENDETEKSI KEBERADAANMINERALISASI DAERAH KARANGSAMBUNG

RESISTIVITY AND INDUCED POLARIZATION DATAANALYSIS FOR DETECTING THE EXISTENCE OFMINERALIZATION AT KARANGSAMBUNG AREA

Putri Pertiwi1*, Tito Waluyo Jiwandono2

1,2Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan NasionalVeteran Yogyakarta

Received: 2020, October 22nd

Accepted: 2021, March 7th

Keyword:Chargeability;Induced polaritation;Karangsambung;Mineralization;Resistivity.

Corespondent Email:[email protected]

How to cite this article:

Pertiwi, P. & Jiwandono, T.W.

Abstrak. Karangsambung merupakan salah satu tempat tersingkapnyabatuan campuran yaitu Komplek Melange Lok Ulo yang berumur Kapurakhir hingga Paleosen. Aktivitas vulkanik dan tektonik pada daerahKarangsambung mengakibatkan tersingkapnya intrusi batuan beku diabasdengan struktur columnar joint. Penelitian ini bertujuan untuk mengindikasikeberadaan mineralisasi yang disebabkan fluida hidrotermal sebagai produksisa proses magmatisme. Fluida hidrotermal menerobos batuan samping,kemudian melewati celah-celah batuan yang telah ada akibat berkembangnyastruktur geologi. Penelitian ini memanfaatkan dua metode geofisika berupametode resistivitas dan polarisasi terimbas dengan konfigurasi dipole-dipole.Metode resistivitas digunakan untuk mendeteksi persebaran litologi batuan,sedangkan polarisasi terimbas digunakan untuk mendeteksi adanya mineralubahan penciri alterasi bertipe sulfida seperti pirit, serisit dan sebagainya.Pengukuran dilakukan sebanyak 5 lintasan dengan panjang setiap lintasan200 meter. Pengolahan data menggunakan RES2DINV, Mapinfo Discover 3D,dan Rockworks15. Analisis penampang resistivitas dan polarisasi terimbasmengindikasikan adanya mineralisasi ditunjukan dengan nilai resistivitasyang tinggi yaitu >700 Ωm dan nilai chargeabilitas yang tinggi yaitu >300 ms.Area tersebut diduga kuat sebagai pengaruh dari proses silisifikasi ataupengayaan silika, serta terdapat beberapa indikasi yang menunjukanpengaruh dari propilitik. Analisis dari korelasi semua penampang polarisasiterimbas pemodelan 3D menunjukkan bahwa mineralisasi berorientasi dariarah utara-selatan serta volume zona mineralisasi diperkirakan sebesar 70.500

Page 2: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 71-83

72

(2021). Analisis DataResistivitas dan PolaritasTerimbas Guna MendeteksiKeberadaan MineralisasiDaerah Karangsambung,Kebumen, Jawa Tengah. JurnalGeofisika Eksplorasi, 07(01), 71-83.

© 2021 JGE (Jurnal GeofisikaEksplorasi). This article is an openaccess article distributed under theterms and conditions of the CreativeCommons Attribution (CC BY NC)

m3.

Abstract. Karangsambung is one of the places where mixed rock is exposed thatis lok ulo mélange complex which is the late cretaceous up to the paleocene.Volcanic and tectonic activity in the Karangsambung area results exposure ofdiabase igneous rock intrusion with a columnar joint structure. The purpose ofthis research to indicate the potential of mineralization caused by hydrothermalfluid as a residual product of a magmatism process. The hydrothermal fluid willbreak through the side rocks, then through the gaps that have been caused bythe development of geological structures. This research utilizes two geophysicalmethods in the form of resistivity and induced polarization with dipole-dipoleconfiguration. Resistivity method used to detect the distribution of rocklithology, while induced polarization used to detect the presence alterationmineral identifier of type sulfide alterations such us pyrite, sericite and so on.Measurements were taken as many as 5 lines with a length of each line is 200meters. Processing data using RES2DINV, Mapinfo Discover 3D, andRockworks15. The analysis of resistivity and induced polarization cross-sectionindicated the presence of mineralization is shown with a high resistivity value is>700 Ωm and a high chargeability value also >300 ms. The area is stronglysuspected as the effect of silicification or enrichment of silica, and there areseverals indication that indicate the presence of propylitics. Analysis of thecorrelations all induced polarization sections and 3D modelling identified thatmineralization is oriented from the north-south direction and volume ofmineralization zone of 70.500 m3.

1. PENDAHULUANKarangsambung merupakan salah satu

tempat tersingkapnya batuan campuran, yaituKomplek Melange Lok Ulo yang berumurKapur Akhir hingga Paleosen. Aktivitasvulkanik dan tektonik pada daerahKarangsambung mengakibatkan tersing-kapnya intrusi batuan beku diabas denganstruktur columnar joint.

Indikasi keterdapatan mineralisasidisebabkan oleh fluida hidrotermal sebagaiproduk sisa dari sebuah proses magmatisme.Fluida hidrotermal akan menerobos batuansamping, kemudian melewati celah-celahbatuan yang telah ada akibat berkembangnyastruktur geologi.

Potensi adanya mineralisasi pada daerahpenelitian telah dilakukan sebelumnya olehPuswanto dan Ansori (2011) denganmengamati karateristik urat kuarsa pada

batuan yang teralterasi. Penelitian tersebutmenyimpulkan bahwa vein masif danstockwork merupakan tipe urat kuarsa yangberkembang di daerah Karangsambung. Haltersebut ditunjukkan juga oleh struktur kuarsa(sebagian kalsedonik), tekstur tumbuh,pengisian rongga-rongga (comb), berukuranhalus (sebagian terbreksiasi), dan sedikitmengandung pirit dan sfalerit.

Menurut Puswanto dan Ansori (2011)pada Mei 1997, pernah dilakukannya suatupenelitian hasil kolaborasi antara PT AntamTbk dan American Celtic Mineral Ltd di huluSungai Bengkok, yang menjelaskan bahwa didaerah ini memiliki tipe sistem mineralisasiepitermal sulfida tinggi, dengan anomali Au-Ag rendah.

Studi kali ini memanfaatkan beberapa sifatfisik batuan diantaranya resistivitas danchargeabilitas. Adanya kontras sifat fisik

Page 3: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

Analisis Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Pertiwi & Jiwandono

73

seperti resistivitas dan chargeabilitas padabatuan teralterasi terhadap batuan asalnyamemungkinkan dilakukan survei geofisikamelalui beberapa metode, seperti resistivitas(Srigutomo dkk., 2016) dan polarisasi terimbas(Dakir dkk., 2019; Mostafaei & Ramazi, 2019;Zhdanov dkk., 2018; Ali dkk., 2020).

Dengan mengintegrasikan metode tersebutdiharapkan tujuan dari penelitian ini dapattercapai yaitu:a. Menginterpretasi keberadaan endapan

mineral yang berasosiasi dengan batuanteralterasi berdasarkan nilai resistivitas danpolarisasi terimbas.

b. Mengindentifikasi lokasi dan potensi arahpersebaran suatu endapan mineralberdasarkan korelasi penampang.

c. Mendapatkan volume serta sebaran zonamineralisasi berdasarkan pemodelan 3Dchargeabilitas.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Geologi2.1.1. Stratigrafi

Komplek Lok Ulo ditafsirkan merupakansebuah batuan bancuh (melange) berumurPra-Tersier dan Tersier Awal yang tercampuraduk pada masa dasar batulempung yangdiduga sebagai batuan tertua di daerah ini.Selanjutnya terendapkan FormasiKarangsambung berumur Eosen Tengahsampai Oligosen terendapkan diatasnya.

Proses pengendapan berlangsung hinggaumur Oligosen sampai Miosen Awal yangterendapkan selaras dengan FormasiKarangsambung, yaitu Formasi Totogan.Kemudian terendapkannya FormasiWaturanda pada Miosen Awal sebagaiendapan turbidit. Setelah itu, pada umurMiosen Tengah diendapkan FormasiPenosogoan dan Formasi Halang. Pada umurAkhir Miosen Tengah sampai Pliosen Awal,serangkaian endapan sedimen turbiditterbentuk dengan tipe breksi. Endapan gunung

api muda berumur Kwarter diendapkan takselaras pada Komplek Lok Ulo yang dijumpaidi sudut timur laut lembar (Gambar 1).

Endapan alluvium dan pantai merupakansedimen paling muda yang terendapkan takselaras ke satuan batuan yang lebih tua. Diabasmerupakan batuan beku terobosan berumurAkhir Miosen Tengah yang dijumpai di daerahini, berupa hasil retas lempeng (Asikin dkk.,1992).2.1.2. Alterasi Hidrotermal dan Mineralisasi

Fluida hidrotermal secara kimia akanberinteraksi terhadap mineral pada batuan danmenyebabkan terbentuknya himpunanmineral baru yang sesuai dengan kondisilingkungan yang terbentuk. Corbett dan Leach(1998) berpendapat bahwa mineral alterasiyang terbentuk di suatu lokasi sangatdipengaruhi oleh tujuh faktor utama yaitusuhu, kimiawi fluida, konsentrasi fluida,komposisi batuan dinding, kinetik, durasi dantingkat ekuilibrium, dan permeabilitas.

Corbett dan Leach (1998) menyatakanbahwa zona alterasi yang berasosiasi denganendapan bijih dapat dibagi menjadi lima zonautama berdasarkan himpunan mineral yangterbentuk antara lain zona potasik, filik, argiliklanjut, argilik, dan propolitik.

Menurut Gary dkk. (1972), mineralisasiadalah suatu proses introduksi atau masuknyamineral ke dalam batuan yang kemudianmembentuk mineral bijih dan mineralpenyertanya (gangue) sehingga terbentukendapan mineral.

Puswanto dan Ansori (2011) dalampenilitiannya menjelaskan bahwa, anggotaFormasi Kompleks Lok Ulo seperti basal,gabro, dan filit merupakan hasil mineralisasiyang berkembang di daerah penelitian. Zonaalterasi silisifikasi yang berasosiasi denganmineralisasi sulfida pirit-sfalerit dan urat-uratkuarsa pengisi rekahan merupakan produkalterasi hidrotermal berupa alterasi propilitik.Batuan yang terubah akan mengubah nilaimassa jenis batuan asal. Menurut Irvine dan

Page 4: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 71-83

74

Smith (1990), proses alterasi hidrothermalsilisifikasi dapat meningkatakan massa jenisbatuan pada batuan vulkanik yang poros.Kebalikannya, altrasi hidrotermal akanmenurunkan densitas pada batuan, karena

meningkatkan volume rekahan, pelarutan danproses leaching.

2.1.3. EmasEmas merupakan logam yang memiliki

Gambar 1. Peta geologi regional lembar Karangsambung (Noor, 2009) modifikasi Asikin dkk.(1992).

derajat kekerasan sekitar 2.5–3 (skala Mohs)dan bersifat lunak (mudah ditempa), denganberat jenis tergantung pada jenis kandunganlogam lain yang berasosiasi dengannya. Genesaemas terbagi dua yaitu endapan primer danendapan letakan (placer).

Endapan primer ditemukan dalam bentuklogam (native) yang terdapat di dalam retakan-retakan batuan kuarsa dan dalam bentukmineral yang terbentuk dari prosesmagmatisme dan vulkanisme. Sebagianterbentuk karena proses metasomatismekontak dan larutan hidrotermal.

Sedangkan endapan letakan (placer)ditemukan dalam bentuk alluvial karena prosespelapukan terhadap batuan-batuan yangmengandung emas atau sebagai hasilpergerakan endapan primer. Sebagian besar

ditemukan secara bersamaan dengan minerallainnya seperti silikat, perak, platina, pirit danlainnnya (Lucas, 1985).

2.2. Metode Geolistrik2.2.1. TDIP (Time Domain Induced

Polarization)Injeksi arus listrik yang dilakukan pada

survei IP pada dasarnya akan menghasilkannilai potensial total (Vo) yang terdiri ataspotensial arus injeksi (V) dan potensialpolarisasi (Vp). Injeksi arus listrik yangdimatikan akan menyebabkan potensial jatuhsecara langsung dengan nilai sebesar V danhanya menyisakan Vp yang kemudianmeluruh dalam fungsi waktu.

Nilai IP yang ditimbulkan akibat injeksiarus listrik dapat diukur dengan cara membagi

Page 5: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

Analisis Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Pertiwi & Jiwandono

75

nilai potensial polarisasi (Vp) terhadap nilaipotensial totalnya (Vo) dan biasanyadinyatakan dalam unit millivolt per voltataupun persen. Nilai chargeabilitas semudiperoleh dengan cara menghitung luas areasecara diskrit ataupun keseluruhan pada areadi bawah kurva peluruhan dalam rentangwaktu t1 dan t2, kemudian membaginya dengannilai potensial total (Vo).

2

10 0

1 ( )t

a pt

AM V t dtv V

= =ò (1)

dengan,Ma : Chargeabilitas semu (ms)Vo : Potensial total (volt)t1, t2 : Batas waktu integrasi (ms)Vp (t) : Potensial pada waktu t (volt)2.2.2. Metode Resistivitas

Metode resistivitas adalah salah satu darimetode geolistrik yang digunakan untukmenyelidiki struktur bawah permukaanberdasarkan perbedaan resistivitas batuan.Teori dasar dari metode resistivitas adalahHukum Ohm, yaitu hubungan antara arusyang dialirkan dan beda potensial yang terukur(Telford dkk., 1976). Hubungannya adalahsebagai berikut:

V I R= ´ (2)

dengan,R : Tahanan (ohm.meter atau Ωm )V : Tegangan (millivolt atau mV)I : Kuat arus (miliampere atau mA)2.2.3. Konfigurasi Dipole-dipole

Konfigurasi dipole-dipole pada prinsipnyamengggunakan 4 buah elektroda yaitusepasang elektroda arus (current dipole AB)dan sepasang elektroda potensial (potentialdipole CD). Elektroda arus dan elektrodapotensial bisa terletak tidak segaris dan tidaksimetris seperti pada Gambar 2 (Lowrie, 2007).

Gambar 2. Konfigurasi Dipole-dipole (Lowrie,2007).

3. METODE PENELITIAN

3.1. Pengambilan DataAkuisisi data pada survei metode resistivitas

dan polarisasi terimbas di daerahKarangsambung (Gambar 3) dilakukan pada 5lintasan dengan panjang bentangan masing-masing 200 meter dan spasi antar elektrodasebesar 10 meter (Gambar 4). Konfigurasielektroda yang dipilih dalam penelitian iniadalah dipole-dipole.

Lintasan metode polarisasi terimbas dibuatdengan orientasi barat-timur sama dengantujuan untuk memotong struktur yang didugamenjadi tempat pengendapan mineral.Akuisisi pada metode geolistrik menggunakaninstrumen berjenis Syscal Junior dengankomponen pendukung berupa kabel, sumberlistrik (aki 12 Volt), elektroda, dan porous pot.

3.2. Pengolahan DataTahap pengolahan data pada metode

geolistrik (Gambar 5), diawali denganmelakukan quality control (QC) yangbertujuan untuk menghilangkan data dengankualitas yang buruk (bad datum point). Data IPyang telah melalui tahap QC kemudian masukpada proses inversi yang dilakukan untukmendapatkan nilai resistivitas danchargeabilitas sebenarnya.

Proses inversi dilakukan pada perangkatlunak RES2DINV menggunakan least squareinversion. Penampang resistivitas dan charge-

Page 6: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 71-83

76

abilitas hasil inversi kemudian diolah lebihlanjut untuk memperoleh model kemenerusanzona mineralisasi. Pembuatan modelkemenerusan zona mineralisasi dilakukanmenggunakan perangkat lunak MapInfoDiscover 3D. Proses untuk mengetahui potensi

keberadaan zona mineralisasi digunakanperangkat lunak Rockworks15 denganmenghitung volume berdasarkan cut off dariparameter nilai chargeabilitas sebelumnya.

Gambar 3. Lokasi akuisisi data pada daerahKarangsambung (singkapan tebing).

Gambar 4. Desain survei.

Page 7: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

Analisis Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Pertiwi & Jiwandono

77

Gambar 5. Diagram alir pengolahan.

4. HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan Tabel 1 dan 2 yang mengacu

berdasarkan Reynold (2011) maka nilairesistivitas dan chargeabilitas dapatdiinterpretasikan sebagai berikut:a. Soil atau lapisan jenuh air mepunyai nilai

resistivitas 0-100 Ωm dan chargeabilitas 0-100 ms.

b. Batuan beku diabas mempunyai nilairesistivitas >700 Ωm dan chargeabilitas 0-100 ms.

c. Zona alterasi propilitik mempunyai nilairesistivitas >700 Ωm dan chargeabilitas100-300 ms.

d. Zona mineralisasi Au pada propilitikmempunyai nilai resistivitas 0-700 Ωm danchargeabilitas ≥100 ms.

e. Zona mineralisasi Au pada silika memilikinilai resistivitas >700 Ωm danchargeabilitas >300 ms.

Tabel 1. Klasifikasi nilai resistivitas danchargeabilitas.

SkalaResistivitas

(Ωm)Chargeabilitas

(ms)Rendah 0-100 0-100Sedang 100-700 100-300Tinggi > 700 >300

Tabel 2. Interpretasi berdasarkan nilai resistivitasdan chargeabilitas.

Resistivitas(Ωm)

Chargeabilitas(ms)

Interpretasi

Rendah RendahSoil/Lapisan

jenuh airTinggi Rendah Batuan beku

Page 8: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 71-83

78

diabas

Tinggi SedangZona alterasi

propilitik

SedangSedang-Tinggi

Zonamineralisasi

Au padapropilitik

Tinggi TinggiZona

mineralisasiAu pada silika

Berdasarkan penampang 2D resistivitas danchageabilitas pada lintasan 1 (Gambar 6)respon keberadaan zona mineralisasi dapatterlihat pada panjang lintasan 35-55 meterdengan elevasi 135-145 meter serta padapanjang lintasan 115-120 meter dengan elevasi

132.5-137.5 meter dimana zona mineralisasitersebut berasosiasi pada silika berupa zonaurat kuarsa yang berkembang seperti veindengan menunjukkan adanya struktur (kekar).

Hasil analisis stereografis dari Puswantodan Ansori (2011) menunjukkan bahwa secaraumum bidang sesar ini mengindikasikan sesarturun berarah timurlaut–baratdaya (NE–SW)dan mempunyai arah σ1 vertikal N60oE, σ2N222oE, σ3 N314oE, kemiringan bidang sesarbesar 45o-90o dan sudut geser sesar >45o. Zonatersebut ditunjukkan dengan nilai resistivitasdan chargeabilitas yang tinggi yaitu >700 Ωmdan >300 ms.

Gambar 6. Penampang resistivitas dan chargeabilitas lintasan 1.

Page 9: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

Analisis Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Pertiwi & Jiwandono

79

Gambar 7. Penampang resistivitas dan chargeabilitas lintasan 2.

Gambar 8. Penampang resistivitas dan chargeabilitas lintasan 3.

Page 10: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 71-83

80

Gambar 9. Penampang resistivitas dan chargeabilitas lintasan 4.

Keberadaan zona mineralisasi jugaditemukan pada panjang lintasan 15-20 meterdengan elevasi 150-155 dimana zonamineralisasi tersebut berasosiasi padapropilitik yang ditunjukkan dengan nilairesistivitas sedang yaitu 100-700 Ωm dan nilaichargeabilitas yang sedang-tinggi yaitu ≥100ms.

Selain keberadaan mineralisasi padalintasan 1 ditemukan pula zona alterasi padapanjang lintasan 70-90 meter dengan elevasi135-150 meter dimana zona alterasi tersebutmerupakan alterasi propilitik yangditunjukkan dengan nilai resistivitas yangtinggi yaitu >700 Ωm dan nilai chargeabilitasyang sedang yaitu 100-300 ms.

Selain itu soil atau lapisan jenuh air dapatterlihat pada panjang lintasan 20-75 meterdengan elevasi 145-155 meter serta pada

panjang lintasan 115-185 meter dengan elevasi127.5-147.5 meter yang ditunjukkan dengannilai resistivitas yang rendah yaitu 0-100 Ωmdan nilai chargeabilitas yang rendah pula yaitu0-100 ms.

Dari hasil penampang 2D resistivitas danchageabilitas pada lintasan 1 dimana targetpenelitian ditemukan bahwa zona mineralisasiberada pada batuan beku diabas yangmempunyai respon nilai resistivitas yang tinggiyaitu >700 Ωm dan nilai chargeabilitas yangrendah yaitu 0-100 ms.

Batuan beku diabas tersebut menjadi hostrock mineral-mineral logam seperti pirit, serisitdan sebagainya yang terdisemenisasi sertamerupakan mineralisasi penciri endapanmineral (Au).

Page 11: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

Analisis Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Pertiwi & Jiwandono

81

Gambar 10. Penampang resistivitas dan chargeabilitas lintasan 5.

Dari lintasan 1, 2, 3, 4, dan 5 (Gambar 6hingga 10) semua menunjukkan zonamineralisasi Au, akan tetapi pada lintasan 3dan 5 keberadaan zona mineralisasimenunjukkan nilai yang tidak begitu tinggikarena adanya pengaruh alterasi propilitik.Dari hasil korelasi penampang chargeabilitas(Gambar 11) potensi keberadaan endapanmineral menunjukkan orientasi arah utara-selatan.

Berdasarkan pemodelan 3D (Gambar 12)diketahui bahwa zona mineralisasi Audiperkirakan mempunyai volume sebesar70,500 m3. Volume tersebut didapat dariperhitungan cut off berdasarkan nilaichargeabilitas sebelumnya yaitu >300 ms.

5. KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis penelitian di

Daerah Karangsambung dapat diambilbeberapa kesimpulan, antara lain:

a. Keberadaan zona mineralisasi pada silikaurat kuarsa yang berkembang berupa veinmenunjukkan adanya struktur (kekar)ditunjukkan dengan nilai resistivitas danchargeabilitas yang tinggi yaitu >700 Ωmdan >300 ms.

b. Lokasi yang terindikasi keterdapatanmineralisasi Au yaitu pada lintasan 1, 2, dan4 dengan potensi persebaran endapanmineral yang memanjang arah utara-selatan.

c. Potensi volume persebaran zonamineralisasi Au yaitu berkisar sebesar70,500 m3.Untuk mengembangkan penelitian ini agar

lebih baik maka diperlukan beberapa saranseperti dilakukan pemboran eksplorasi gunamengetahui secara pasti litologi di bawahpermukaan dan menjadi data ikat interpretasigeolistrik.

Page 12: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

JGE (Jurnal Geofisika Eksplorasi) 07 (01) 2021, 71-83

82

Gambar 11. Korelasi penampang chargeabilitas.

Gambar 12. Pemodelan 3D nilai chargeabilitas.

Page 13: ANALISIS DATA RESISTIVITAS DAN POLARISASI TERIMBAS …

Analisis Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas Pertiwi & Jiwandono

83

UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada Teknik Geofisika 2015(MAGNETO) UPN “Veteran” Yogyakartayang telah melakukan proses akuisisi danmenyediakan data untuk melakukan penelitianini.

DAFTAR PUSTAKAAli, M., Sun, S., Qian, W., Bohari, A. D., Claire, D.,

Faruwa, A. R., & Zhang, Y. (2020). Boreholeresistivity and induced polarizationtomography at the Canadian Shield forMineral Exploration in north-westernSudbury. E3S Web of Conferences, 168.https://doi.org/10.1051/e3sconf/202016800002

Asikin, S., Handoyo, A., Busono, H., & Gafoer, S.(1992). Geologic Map of KebumenQuadrangle, Java, Scale 1: 100.000.

Corbett, G. J., & Leach, T. M. (1998). SouthwestPacific Rim Gold-Copper Systems: Structure,Alteration, and Mineralization. Society ofEconomic Geologists.https://doi.org/10.5382/SP.06

Dakir, I., Benamara, A., Aassoumi, H., Ouallali, A.,& Ait Bahammou, Y. (2019). Application ofInduced Polarization and Resistivity to theDetermination of the Location ofMetalliferous Veins in the Taroucht andTabesbaste Areas (Eastern Anti-Atlas,Morocco). International Journal ofGeophysics, 2019.https://doi.org/10.1155/2019/5849019

Gary, M., McAfee, R., & Wolf, C. L. (1972).Glossary of Geology. American GeologicalInstitute.

Irvine, R. J., & Smith, M. J. (1990). GeophysicalExploration For Epithermal Gold Deposits.Elsivier Science Publisher.

Lowrie, W. (2007). Fundamental of Geophysics, 2nd.Cambridge University.

Lucas, J. M. (1985). Gold Mineral Facts andProblems. United State Dept of the Interior.Burreau of Mines Preprint from Bulletin, 675,1–6.

Mostafaei, K., & Ramazi, H. (2019). Investigatingthe applicability of induced polarizationmethod in ore modelling and drillingoptimization: a case study from Abassabad,Iran. Near Surface Geophysics, 17(6), 637–652.https://doi.org/https://doi.org/10.1002/nsg.12055

Noor, D. (2009). Pengantar Geologi. CV. GrahaIlmu. Pakuan University Press.

Puswanto, E., & Ansori, C. (2011). KarakteristikUrat Kuarsa Epitermal Pada Batuan IndukTeralterasi Formasi Kompleks Melange LukUlo Di Kecamatan Sadang, KabupatenKebumen. PROSIDING Pemaparan HasilPenelitian Puslit Geoteknologi, 15–20.

Reynold, J. M. F. (2011). An Introduction to Appliedand Environmental Geophysics. Willey.

Srigutomo, W., Trimadona, & Pratomo, P. M.(2016). 2D Resistivity and InducedPolarization Measurement for ManganeseOre Exploration. Journal of Physics:Conference Series, 739(1).https://doi.org/10.1088/1742-6596/739/1/012138

Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., & Keys,D. A. (1976). Applied Geophysics, Edisi 1.Cambridge University Press.

Zhdanov, M., Endo, M., Cox, L., & Sunwall, D.(2018). Effective-medium inversion ofinduced polarization data for mineralexploration and mineral discrimination: Casestudy for the copper deposit in Mongolia.Minerals, 8(2).https://doi.org/10.3390/min8020068