11
173 S S S t t t a a a t t t i i i s s s t t t i i i k k k P P P e e e n n n d d d i i i d d d i i i k k k a a a n n n I I I s s s l l l a a a m m m 2 2 2 0 0 0 1 1 1 0 0 0 / / / 2 2 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok Pesantren Pondok Pesantren Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah Pendidikan Diniyah Pendidikan Diniyah Pendidikan Diniyah dan TPQ dan TPQ dan TPQ dan TPQ Tahun Tahun Tahun Tahun Pelajaran Pelajaran Pelajaran Pelajaran 2010 2010 2010 2010-2011 2011 2011 2011 Jenis lembaga Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang didata meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Kesetaraan (Paket A, B, C), Pendidikan Wajar Dikdas 9 tahun pada pondok Pesantren Salafiyah, Dikterapan, Madrasah Diniyah dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ). Pendataan lembaga pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tahun pelajaran 2010-2011 mencakup 33 Provinsi. A. Pondok Pesantren Pondok Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan pendidikan Islam itu sendiri maupun

Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

  • Upload
    buianh

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

173

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif

Pondok PesantrenPondok PesantrenPondok PesantrenPondok Pesantren,,,,

Pendidikan DiniyahPendidikan DiniyahPendidikan DiniyahPendidikan Diniyah dan TPQ dan TPQ dan TPQ dan TPQ

Tahun Tahun Tahun Tahun PelajaranPelajaranPelajaranPelajaran 2010201020102010----2011201120112011

Jenis lembaga Pendidikan

Diniyah dan Pondok Pesantren

yang didata meliputi Pondok

Pesantren, Pendidikan

Kesetaraan (Paket A, B, C),

Pendidikan Wajar Dikdas 9

tahun pada pondok Pesantren

Salafiyah, Dikterapan, Madrasah

Diniyah dan Taman Pendidikan

Qur’an (TPQ). Pendataan

lembaga pendidikan Diniyah dan

Pondok Pesantren tahun

pelajaran 2010-2011 mencakup

33 Provinsi.

A. Pondok Pesantren

Pondok Pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat

besar, baik bagi kemajuan pendidikan Islam itu sendiri maupun

Page 2: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

174

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan

yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai

dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama inilah yang kemudian

kemudian dikenal dengan nama Pondok Pesantren. Bahkan dalam

catatan Howard M. Federspiel - salah seorang pengkaji ke-Islaman di

Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh dan

Palembang (Sumatera), di Jawa Timur dan di Gowa (Sulawesi) telah

menghasilkan tulisan-tulisan penting dan telah menarik santri untuk

belajar.

Secara umum Pondok Pesantren didefinisikan sebagai lembaga

pendidikan yang memiliki 5 elemen pokok; (1) Pondok/Asrama:

adalah tempat tinggal bagi para santri. Pondok inilah yang menjadi

ciri khas dan tradisi pondok pesantren dan membedakannya dengan

sistem pendidikan lain yang berkembang di Indonesia, (2) Masjid:

Merupakan tempat untuk mendidik para santri terutama dalam

praktek seperti shalat, pengajian kitab klasik, pengkaderan kyai, dll,

(3) Pengajaran kitab-kitab klasik: Merupakan tujuan utama

pendidikan di pondok pesantren, (4) Santri: Merupakan sebutan

untuk siswa/murid yang belajar di pondok pesantren, dan (5) Kyai:

merupakan pimpinan pondok pesantren. Kata kyai sendiri adalah

gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang ahli agama Islam

yang menjadi pimpinan pesantren dan mengajarkan kitab-kitab

klasik. (Tradisi Pesantren : Zamakhsyari Dhofier, 1982)

Pendataan Pondok Pesantren tahun 2010-2011 berhasil mendata

27.218 Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.

Page 3: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

175

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

1. Kelembagaan

Populasi Pondok Pesantren terbesar berada di Provinsi Jawa

Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten yang berjumlah

78,9% dari jumlah

seluruh Pondok

Pesantren di

Indonesia.

Berdasarkan tipologi

Pondok Pesantren,

terdapat sebanyak

13.446 (49,4%)

Pondok Pesantren

Salafiyah, dan 3.064 (11,3%) Khalafiyah/Ashriyah, serta 10.708

(39,3%) sebagai Pondok Pesantren Kombinasi (Gambar 4.1).

2. Santri/Siswa

Jumlah santri Pondok

Pesantren secara keseluruhan

adalah 3.642.738 orang

santri, terdiri dari 1.895.580

orang (52,0%) santri laki-laki,

dan 1.747.158 orang (48,0%)

santri perempuan (Gambar

4.2).

Gambar 4.1. Sebaran Pondok Pesantren

berdasarkan Tipologinya

Gambar 4.2. Sebaran Santri berdasarkan Jenis Kelamin

Page 4: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

176

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Rasio Santri setiap Pondok Pesantren adalah 134, yang berarti

rata-rata setiap Pondok Pesantren mempunyai santri sebanyak 134

orang santri.

Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa daerah yang paling besar rasio

santrinya adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu rata-rata 323

orang santri setiap Pondok Pesantren. Sedangkan daerah terkecil

rasionya adalah provinsi Riau yaitu 18 orang santri setiap pondok

Pesantren.

Angka Partisipasi Kasar (APK) Pondok Pesantren secara nasional

adalah 6,91%, dengan daerah

yang memiliki nilai APK terbesar

adalah Provinsi Aceh yaitu

18,29%. Selanjutnya diikuti

Provinsi Nusa Tenggara Barat,

Jawa Timur, Jawa Barat dan

Banten. Sedangkan daerah

yang nilai APK-nya terkecil adalah Provinsi NTT yaitu 0,13%.

Gambar 4.3. Sebaran Rasio Santri Pondok Pesantren Seluruh Indonesia

Page 5: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

177

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Gambar 4.4. Sebaran tenaga pengajar pada pondok pesantren berdasarkan

jenis kelamin

3. Tenaga Pengajar

Tenaga Pengajar Pondok Pesantren seluruhnya berjumlah 339.839

orang pengajar, terdiri dari 221.783 orang (65,3%) pengajar laki-laki

dan 118.056 orang (34,7%)

pengajar perempuan (Gambar

4.4). Mayoritas pengajar

berstatus Non-PNS yaitu

berjumlah 334.239 orang

(98,4%) pengajar dan hanya

5.600 orang (1,6%) pengajar

berstatus PNS. Dengan rasio

santri dan pengajar Pondok

Pesantren adalah 11, yang berarti rata-rata setiap 1 orang tenaga

pengajar membimbing 11 orang santri.

Berdasarkan latar belakang pendidikan, mayoritas pengajar

Pondok Pesantren berpendidikan minimal Kurang dari Sarjana

(<S1) yaitu sebanyak 288.729 orang (85,0%) pengajar,

sedangkan yang

berpendidikan Sarjana

(S1) atau lebih sebanyak

51.110 orang (15,0%)

pengajar (Gambar 4.5).

Dari jumlah pengajar

tersebut sebagaimana

jabatannya, jabatan

Gambar 4.5. Kualifikasi pendidikan pengajar pada pondok pesantren

Page 6: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

178

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Ustadz/guru mempunyai komposisi terbesar 79,3%, sedangkan

lainnya menjabat sebagai Kyai,

Badal kyai ataupun Dosen.

Dalam perkembangannya,

pendidikan di Pondok Pesantren

semakin berkembang. Diantaranya

Program Pendidikan Wajib Belajar 9

Tahun, Program Kesetaraan (Paket

A, B, C) dan Program Pendidikan

Anak Harapan (Dikterapan).

A.1. Program Pendidikan Wajar Dikdas 9 Tahun

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun

adalah salah satu program pemerintah dalam rangka pemberdayaan

masyarakat untuk bidang pendidikan. Wajar Dikdas 9 Tahun

merupakan bagian dari Pendidikan Non Formal (PNF), yakni

pendidikan diluar jalur formal yang dapat diselenggarakan secara

terstruktur dan berjenjang. Adapun fungsinya sebagaimana

dijelaskan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas), maka berfungsi sebagai pengganti,

penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal.

PPS Penyelenggara Program Wajar Dikdas 9 tahun terdata

sebanyak 7.838 Pondok Pesantren Salafiyah yang tersebar di

seluruh Indonesia.

1. Kelembagaan

Page 7: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

179

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Gambar 4.6. Jumlah lembaga Penyelenggara Program Wajar

Dikdas 9 tahun

Pondok Pesantren Salafiyah tingkat Ula yang terdata

berjumlah 3.203 lembaga (40,9%) dan pondok Pesantren

Salafiyah tingkat Wustha berjumlah 4.635 lembaga (59,1%)

(Gambar 4.6).

Populasi Pondok Pesantren Salafiyah Tingkat Ula terbesar

berada di provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 1.324 lembaga

atau 41,3% dari jumlah seluruh PPS Penyelenggara Wajar

Dikdas 9 tahun tingkat Ula di Indonesia. Demikian pula populasi

Pondok Pesantren Salafiyah tingkat Wustha terbesar berada di

provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berjumlah 2.672

lembaga atau 57.6% dari seluruh PPS Penyelenggara Wajar

Dikdas 9 tahun tingkat Wustha di Indonesia.

2. Santri/Siswa

Jumlah santri PPS

Program Wajar Dikdas 9

tahun tingkat Ula (PPS Ula)

secara keseluruhan adalah

Gambar 4.7. Perbandingan santri laki-

laki dan perempuan pada PPS Wajar Dikdas 9 tahun

Page 8: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

180

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

216.913 orang santri, terdiri dari 120.413 orang (55,5%) santri laki-

laki, dan 96.500 orang (44,5%) santri perempuan.

Sedangkan Jumlah santri PPS Program Wajar Dikdas 9 tahun tingkat

Wustha (PPS Wustha) secara keseluruhan adalah 303.166 orang

santri, terdiri dari 171.261 orang (56,5%) santri laki-laki, dan

131.905 orang (43,5%) santri perempuan (Gambar 4.7).

Terlihat pada gambar 4.8 dibawah yaitu tentang perbandingan

Rasio santri PPS tingkat Ula dengan Rasio santri PPS tingkat Wustha.

Pada Rasio Santri setiap PPS tingkat Ula adalah 68, yang berarti

rata-rata setiap Pondok Pesantren penyelenggara PPS tingkat Ula

mempunyai santri sebanyak 68 orang santri. Sedangkan Rasio Santri

setiap PPS tingkat Wustha adalah 65, yang berarti rata-rata setiap

Pondok Pesantren penyelenggara PPS tingkat Wustha mempunyai

santri sebanyak 65 orang santri.

Pada Gambar 4.8 juga terlihat bahwa daerah yang paling besar

rasio santrinya untuk PPS tingkat Ula adalah Provinsi Nusa Tenggara

Barat yaitu rata-rata 112 orang santri tingkat Ula setiap Pondok

Pesantren. Sedangkan untuk PPS tingkat Wustha, daerah yang

Gambar 4.8. Perbandingan Rasio Santri PPS Ula dan Wustha per-provinsi

Page 9: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

181

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

paling besar rasio santrinya adalah Provinsi Maluku Utara yaitu

rata-rata 194 orang santri tingkat wustha setiap Pondok

Pesantren.

Angka Partisipasi Kasar (APK)

PPS tingkat Ula secara nasional

adalah 0,82%, dengan daerah

yang memiliki nilai APK terbesar

adalah Provinsi Jawa Tengah yaitu 2,75%, selanjutnya diikuti

oleh Provinsi Jawa Timur (1,71%), Kalimantan Selatan (1,27%),

Kalimantan Barat (1,18) dan Kalimantan Tengah (1,04).

Sedangkan untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) PPS tingkat

Wustha secara nasional adalah 2,32%, dengan daerah yang

memiliki nilai APK terbesar

adalah Provinsi Kalimantan

Selatan yaitu 6,95%, diikuti

oleh Provinsi Jawa Tengah

(6,31), Jawa Timur (4,66), Maluku Utara (3,48) dan Aceh (3,48).

Dari santri-santri Program Wajar Dikdas tersebut, pada PPS

Tingkat Ula terdapat 119.942 orang (40,4%) santri miskin, dan

pada PPS Tingkat Wustha terdapat 177.142 orang (59,6%)

santri miskin.

3. Tenaga Pengajar

Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Salafiyah (PPS)

Program Wajar Dikdas 9

tahun seluruhnya berjumlah

Gambar 4.9. Sebaran Pengajar pada PPS Program Wajar Dikdas 9 tahun

Page 10: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

182

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Gambar 4.10. Perbandingan pengajar laki-laki dan perempuan pada PPS Wajar Dikdas 9 tahun

Gambar 4.11. Perbandingan status pengajar PNS dan Non PNS pada PPS

Wajar Dikdas 9 tahun

52.548 orang pengajar. Terdiri dari Tenaga Pengajar PPS Tingkat Ula

(PPS Ula) berjumlah 18.621 (35,4%) dan Tenaga Pengajar PPS

PPS Tingkat Wustha (PPS Wustha) berjumlah 33.927 (64,6%)

(Gambar 4.9). dari 11.425 orang (61,4%) Jumlah pengajar PPS

tingkat Ula terdiri pengajar laki-laki dan 7.196 orang (38,6%)

pengajar perempuan. Sedangkan pengajar PPS tingkat Wustha (PPS

Wustha) terdiri dari 20.913 orang (61,6%) pengajar laki-laki dan

13.014 orang (38,4%) pengajar perempuan (Gambar 4.10).

Rasio santri dan pengajar PPS Tingkat Ula adalah 12, yang berarti

rata-rata setiap 1 orang tenaga pengajar membimbing 12 orang

santri. Sedangkan Rasio Santri dan pengajar PPS tingkat Wustha

adalah 9, yang berarti rata-rata setiap 1 orang tenaga pengajar

membimbing 9 orang santri.

Pada Gambar 4.11,

mayoritas Tenaga Pengajar

PPS Tingkat Ula berstatus

Non-PNS yaitu berjumlah

18.268 orang (98,1%)

Page 11: Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Pondok Pesantren Pondok

183

SSStttaaatttiiissstttiiikkk PPPeeennndddiiidddiiikkkaaannn IIIssslllaaammm 222000111000///222000111111

Gambar 4.12. Perbandingan kualifikasi pendidikan pengajar pada PPS Wajar Dikdas 9 tahun

pengajar dan yang berstatus PNS hanya berjumlah 353 orang

(1,9%) pengajar. Sedangkan Tenaga Pengajar PPS Tingkat

Wustha mayoritas juga berstatus Non-PNS yaitu berjumlah

33.067 orang (97,5%) pengajar dan yang berstatus PNS hanya

berjumlah 860 orang (2,5%) pengajar.

Berdasarkan latar belakang pendidikan, mayoritas pengajar

PPS Tingkat Ula berpendidikan minimal Kurang dari Sarjana

(<S1) yaitu sebanyak 14.565 orang (78,2%) pengajar, yang

berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 3.874 orang (20,8%)

pengajar, dan paling sedikit berpendidikan lebih dari atau sama

dengan S2 (≥S2) yaitu 182 orang (1%) pengajar. Sedangkan

pengajar PPS Tingkat Wustha berpendidikan minimal Kurang

dari Sarjana (<S1) yaitu sebanyak 25.178 orang (74,2%)

pengajar, yang berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 8.458

orang (24,9%) pengajar, dan paling sedikit berpendidikan lebih