Upload
hoanghuong
View
266
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DISKRIMINAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA
(STUDI KASUS SISWA UJI COBA BIMBINGAN BELAJAR
KOMUNITAS DI CIBINONG DAN DEPOK)
Oleh
VITRI NURHAYATI
H24061324
DEPARTEMEN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2010
2
RINGKASAN
Vitri Nurhayati. H24061324. Analisis Diskriminan Faktor-Faktor yangMempengaruhi Keputusan Pembelian Jasa (Studi Kasus Siswa Uji CobaBimbingan Belajar Komunitas di Cibinong dan Depok). Di bawah bimbinganMuhammad Syamsun dan R. Dikky Indrawan.
Sebagai salah satu bimbingan belajar yang baru didirikan maka BimbinganBelajar KOMUNITAS dirasa harus mengetahui bagaimana perilaku konsumenyang ada untuk memperoleh suatu keputusan manajemen yang baik. Tujuanpenelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prosespengambilan keputusan pembelian jasa, menganalisis hubungan antarakarakteristik siswa dengan pengambilan keputusan pembelian jasa, danmenganalisis hubungan antara karakteristik siswa dengan pengambilan keputusanpembelian jasa siswa Uji Coba Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Pada proses pengambilan keputusan tahap pengenalan kebutuhan alasansiswa UC mengikuti bimbingan belajar adalah karena ingin menambah wawasandan ilmu pengetahuan. Manfaat yang dicari adalah agar lebih memahamipelajaran. Siswa UC memperoleh informasi dari teman dan promosi yangdilakukan bimbingan belajar ternyata mampu menarik perhatian untuk mencoba.Pada tahap evaluasi alternatif guru yang kompeten menjadi fokus perhatian,evaluasi mengenai harga serta lokasi juga dilakukan. Pengaruh orang lain dalampembelian tidak cukup berarti. Secara keseluruhan siswa UC merasa puas denganlayanan namun mereka akan berpindah ke bimbel lain jika harga yang ditawarkanoleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS meningkat pada tahun berikutnya.
Variabel budaya, keikutsertaan teman, waktu belajar, harga, durasi,kualitas guru, kepribadian, gaya hidup, promosi, ketepatan waktu, pengadaanevaluasi, fleksibilitas waktu, kecepatan penanganan, cara praktis, pengajar lulusanPTN, kemudahan menghubungi, konsultasi, staf FO berkomunikasi, keadaanbangunan, dan kelengkapan fasilitas lembaga merupakan variabel yangmendorong siswa UC untuk mendaftar langsung. Untuk siswa UC yang menundamendaftar variabel yang mendorong adalah tingkat pendidikan orang tua,rekomendasi keluarga, pendapatan orang tua, motivasi, manfaat, keterampilankaryawan, kepercayaan nama bimbel, media informasi, kesesuaian pelayanandengan janji, kesediaan membantu, penanganan siswa, pengetahuan pengajar,reputasi bimbel, kesopanan pengajar, kesediaan menjadi sahabat, kebersihan danketersediaan kantin. Variabel yang membuat siswa UC tidak mendaftar adalahpekerjaan orang tua, nama bimbel, lokasi bimbel, fasilitas yang ditawarkan,pengalaman belajar, penyampaian materi, prosedur pelayanan, kesigapan staf,kemampuan pengajar memotivasi, serta penampilan pengajar dan karyawan.
Karakteristik usia dan kelas pada Siswa UC berhubungan dengan alasan,harga, kualitas guru, orang yang berpengaruh, cara memutuskan kedatangan,kepuasan serta faktor yang mempengaruhi dan loyalitas Siswa UC. Padaarakteristik asal sekolah ditemukan hubungan dengan alasan, harga, orang yangberpengaruh, cara memutuskan kedatangan, intensitas kehadiran, kepuasan sertafaktor yang mempengaruhi dan loyalitas siswa UC. Karakteristik pekerjaan orangtua ternyata tidak ditemukan adanya hubungan sama sekali dengan prosespengambilan keputusan yang ada dan karakteristik berdasarkan jenis kelaminhanya berhubungan dengan fokus utama saja.
3
ANALISIS DISKRIMINAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA
(STUDI KASUS SISWA UJI COBA BIMBINGAN BELAJAR
KOMUNITAS DI CIBINONG DAN DEPOK)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
VITRI NURHAYATI
H24061324
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
4
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Analisis Diskriminan Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKeputusan Pembelian Jasa (Studi Kasus Siswa Uji CobaBimbingan Belajar Komunitas di Cibinong dan Depok)
Nama : Vitri NurhayatiNIM : H24061324
Menyetujui
Pembimbing I, Pembimbing II
(Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc) (R. Dikky Indrawan, SP. MM)NIP : 19500727 197412 1 001.
Mengetahui :Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc)NIP : 196101231986011002
Tanggal Lulus :
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandung pada tanggal 10 Mei 1988 sebagai anak terakhir
dari delapan bersaudara dari pasangan Alm. Bapak Sadikin dan Ibu Rukmaya.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Pasirkaliki 51
Bandung tahun 2000. Penulis melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SLTP
Negeri 6 Bandung dan lulus tahun 2003, kemudian melanjutkan ke sekolah
menengah atas di SMA Negeri 3 Kuningan dan lulus pada tahun 2006. Penulis
diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Ujian
Seleksi Masuk IPB). Setelah selesai menyelesaikan program TPB selama satu
tahun, penulis melanjutkan pendidikan pada Mayor Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) dan Minor Komunikasi pada
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia. Selama
menjadi mahasiswa, penulis pernah sebagai anggota Paduan Suara Agria Swara,
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seperti UKM Gentra Kaheman. Penulis
pernah ikut serta dalam Rampak Suling Sunda pada tahun 2007 terbesar yang
diadakan di Indonesia sehingga mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum
Rekor Indonesia). Penulis pernah menjadi pelatih Paduan Suara Coast FEM IPB.
Sekarang penulis masih aktif menjadi guru biologi di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS.
iv
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam menyusun
penelitian ini. Shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW beserta para
keluarga, sahabat serta para pengikutnya.
Terima kasih kepada Allah SWT atas kemudahan dan kelancaran yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Analisis
Diskriminan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Jasa (Studi
Kasus Siswa Uji Coba Bimbel Komunitas di Cibinong dan Depok) sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyaknya kekurangan
karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulis
mengharapkan adanya penelitian selanjutnya sebagai penyempurna skripsi ini.
v
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc serta R. Dikky Indrawan SP,
MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu, saran,
motivasi dan pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan
dan penyelesaian skripsi ini.
2. Dosen penguji sidang yang bersedia meluangkan waktunya menjadi
penguji sidang dan memberikan bimbingan, serta saran dalam
penulisan skripsi ini.
3. Ibu Rukmaya dan Bapak Sadikin selaku orang tua yang telah
banyak memberi dukungan, senantiasa mendoakan, dan telah
berkorban banyak untuk penulis serta mencurahkan kasih sayang
pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
4. Teruntuk kakak Rita beserta suami Juhana, Ali dan Sasha yang telah
bersedia membiayai penulis dari awal kuliah sampai dengan lulus
sarjana, terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan selama
ini.
5. Semua kakak dan tidak lupa kepada keponakanku yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih telah memberi motivasi,
semangat, perhatian, senyuman, keceriaan, dan segala pertanyaan
sehingga adik kecil dan tante kalian yang paling manis ini akhirnya
menjadi sarjana.
6. Bani Darmawan yang selalu setia mendengarkan keluh kesah
penulis dalam menghadapi rintangan, menghibur penulis dengan
segala usahanya serta tidak lelah untuk mengobarkan api semangat
dan keep positive thinking dalam menyelesaikan penelitian ini.
vi
vi
7. Tidak lupa untuk Bapak Bagiyono, Ibu Wayan, Dinda, juga Vanny
yang telah memberi penulis motivasi dan dorongan untuk
secepatnya menyelesaikan penelitian ini.
8. Seluruh staff pengajar dan karyawan/wati di Departemen
Manajemen, FEM IPB.
9. Untuk sahabat-sahabatku Genk Camen : Acid, Astrie, Dian, Emil,
dan Taye yang telah bersama tertawa gembira dalam kesenangan
dan kesulitan, selalu menghiasi hari-hari selama kuliah dengan
warna yang indah. Semoga persahabatan kita terjaga selamanya dan
Genk Camen juga tetap eksis di dunia kerja maupun rumah tangga.
10. Angel, Irma, dan Puma yang telah bersedia mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran serta tempat kostan sebagai persinggahan penulis
melepaskan lelah.
11. Teman-teman Bids (Barudak IPA 2 SMANTIKA), dan Ira yang
selalu memberikan semangat untuk cepat menjadi sarjana
12. Teman-teman satu bimbingan : Afif, Kiki, Sofi, Tania, Reza, Erni,
Santi, dan Rusman yang selalu memberi semangat untuk berjuang
bersama.
13. Seluruh teman-teman Manajemen 43, yang telah bersama-sama
melalui waktu kuliah dengan penuh semangat dan telah mengukir
kenangan indah.
14. Untuk bapak dan ibu loket 3 AJMP, Ibu Puji, Bapak Suratman, Ibu
Bagian Keuangan yang bersedia membantu menanggapi masalah
penulis mengenai administrasi dengan senyuman.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis selama menyelesaikan
skripsi. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
Bogor, November 2010
Penulis
vii
vii
DAFTAR ISI
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 11.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 21.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 31.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 41.5. Batasan Penelitian .............................................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 5
2.1. Definisi Jasa ....................................................................................... 52.2. Pemasaran .......................................................................................... 52.3. Bauran Pemasaran.............................................................................. 5
2.3.1 Product (Produk) ...................................................................... 62.3.2 Place and Time (Waktu dan Tempat) ....................................... 62.3.3 Process (Proses)........................................................................ 62.3.4 Productivity and Quality (Produktivitas dan Kualitas)............. 62.3.5 People (Orang).......................................................................... 72.3.6 Promotion (Promosi) ................................................................ 72.3.7 Price (Harga) ............................................................................ 72.3.8 Physical evidence (Barang Bukti)............................................. 7
2.4. Bauran Promosi.................................................................................. 72.4.1 Periklanan ................................................................................. 72.4.2 Promosi Penjualan .................................................................... 82.4.3 Hubungan Masyarakat dan Publisitas....................................... 92.4.4 Penjualan Promosi .................................................................... 92.4.5 Pemasaran Langsung ................................................................ 10
2.5. Perilaku Konsumen............................................................................ 112.6. Proses Pengambilan Keputusan ......................................................... 11
2.6.1 Pengenalan Kebutuhan.............................................................. 122.6.2 Pencarian Informasi .................................................................. 13
viii
viii
2.6.3 Evaluasi Alternatif .................................................................... 132.6.4 Keputusan Pembelian................................................................ 142.6.5 Hasil .......................................................................................... 14
2.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen..................... 152.7.1 Faktor Pengaruh Lingkungan ................................................... 152.7.2 Faktor Perbedaan Individu ....................................................... 172.7.3 Faktor Proses Psikologis .......................................................... 19
2.8. Atribut Jasa ........................................................................................ 192.9. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 20
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 21
3.1. Kerangka Pemikiran........................................................................... 223.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 243.3. Jenis dan Sumber Data....................................................................... 243.4. Metode Pengolahan Data ...................................................................3.5. Metode Pengimpulan Sampel ............................................................ 24
3.5.1 Uji Validitas dan Realibilitas .................................................... 243.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 24
3.6.1. Analisis Deskriptif ................................................................... 253.6.3. Analisis Diskriminan ............................................................... 263.6.4. Uji Chi Square.......................................................................... 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 29
4.1. Gambaran Umum Bimbingan Belajar KOMUNITAS ...................... 294.1.1 Sejarah Ringkas ........................................................................ 294.1.2 Visi Misi.................................................................................... 294.1.3 Struktur dan Sistem Manajeman............................................... 30
4.2. Karakteristik Responden.................................................................... 344.3. Proses Keputusan Pembelian Jasa ..................................................... 36
4.3.1 Pengenalan Kebutuhan.............................................................. 364.3.2 Pencarian Informasi .................................................................. 404.3.3 Evaluasi Alternatif .................................................................... 434.3.4 Pembelian.................................................................................. 474.3.5 Hasil .......................................................................................... 51
4.4. Hasil Analisis Diskriminan ................................................................ 554.4.1 Klasifikasi Siswa UC pada Grup Pengambilan Keputusan ...... 604.4.2 Analisis Variabel yang Mendorong Siswa UC
dalam keputusan pembelian jasa bimbingan belajar................. 614.5. Hasil Uji Chi Square ........................................................................... 67
4.5.1 Karakteristik berdasarkan Usia dengan Proses PengambilanKeputusan Belajar ..................................................................... 67
4.5.2 Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin dengan Proses
Pengambilan Keputusan Belajar .............................................. 68
ix
ix
4.5.3 Karakteristik berdasarkan Pekerjaan Orang Tua dengan Proses
Pengambilan Keputusan Belajar .............................................. 69
4.5.4 Karakteristik berdasarkan Kelas dengan Proses Pengambilan
Keputusan Belajar ..................................................................... 69
4.5.5 Karakteristik berdasarkan Asal Sekolah dengan Proses
Pengambilan Keputusan Belajar .............................................. 70
4.6. Implikasi Manajerial .......................................................................... 71
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 79
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 795.2. Saran .................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 81
LAMPIRAN.................................................................................................... 82
x
x
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Karakteristik siswa UC Bimbingan Belajar KOMUNITAS ........................ 352. Alasan siswa UC mengikuti bimbingan belajar ........................................... 373. Manfaat mengikuti bimbingan belajar ......................................................... 394. Sumber informasi untuk mengetahui bimbingan belajar ............................. 415. Pengaruh promosi dalam menggunakan jasa di bimbingan belajar ............. 426. Fokus Perhatian............................................................................................ 437. Harga yang ditawarkan ................................................................................ 458. Lokasi bimbingan belajar............................................................................. 459. Kualitas guru ............................................................................................... 4610. Orang yang berpengaruh ............................................................................ 4711. Teman belajar............................................................................................. 4812. Cara memutuskan belajar ........................................................................... 4913. Jumlah kedatangan ..................................................................................... 5014. Saran orang lain.......................................................................................... 5015. Kepuasan belajar ........................................................................................ 5116. Faktor kepuasan ......................................................................................... 5217. Faktor ketidakpuasan ................................................................................. 5218. Loyalitas/kesetiaan..................................................................................... 5319. Tahapan proses keputusan pembelian jasa................................................. 5420. Penempatan klasifikasi keputusan pembelian jasa dan variabelnya .......... 5521. Fungsi pembeda dari setiap grup ............................................................... 5722. Variabel utama yang paling mendorong siswa UC untuk daftar ............... 6223. Variabel utama yang paling mendorong siswa UC menunda daftar.......... 6424. Variabel utama yang paling mendorong siswa UC tidak daftar ................ 6625. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk siswa yang langsung
daftar........................................................................................................... 7226. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk siswa yang menunda
daftar .......................................................................................................... 7327. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk siswa yang tidak
daftar........................................................................................................... 74
xi
xi
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Tahap-tahap proses keputusan pembelian.................................................... 122. Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian....................................... 153. Kerangka pemikiran penelitian .................................................................... 234. Struktur manajemen Bimbingan Belajar KOMUNITAS............................. 30
xii
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Kuesioner penelitian ................................................................................... 822. Uji validitas dan realibilitas ........................................................................ 883. Program transformasi data dari data ordinal ke data interval
dengan bantuan Macro Minitab ................................................................. 904. Hasil analisis Diskriminan .......................................................................... 925. Kesalahan penempatan klasifikasi .............................................................. 946. Hasil Uji chi square karakteristik usia dengan proses pengambilan
keputusan belajar......................................................................................... 957. Hasil Uji chi square karakteristik jenis kelamin dengan proses
pengambilan keputusan belajar ................................................................... 998. Hasil Uji chi square karakteristik pekerjaan orang tua dengan proses
pengambilan keputusan belajar ................................................................... 1009. Hasil Uji chi square karakteristik kelas dengan proses pengambilan
keputusan belajar......................................................................................... 10810.Hasil Uji chi square karakteristik asal sekolah dengan proses pengambilan
keputusan belajar......................................................................................... 112
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Visi Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam penjelasan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional RI No 20 Tahun 2003
menjelaskan bahwa: “Pendidikan Nasional mempunyai visi yaitu terwujudnya
sistem pendidikan sosial yang kuat dan berwibawa untuk berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah”.
Mereka yang merasa kurang puas akan pelayanan ilmu pengetahuan
dari sekolah formal akan mencari solusi untuk mengatasinya, salah satu
alternatif yang bisa dilakukan diantaranya adalah mengikuti bimbingan belajar
yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan mereka. Maka tidak
mengherankan jika yang terjadi sekarang ini adalah mulai menjamurnya
bimbingan belajar di Indonesia. Anggapan bahwa bimbingan belajar ikut
mendukung program pemerintah yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa
semakin menguatkan keyakinan dalam pendirian bimbingan belajar.
Tumbuhnya berbagai bimbingan belajar tersebut menjadi satu fenomena yang
menarik terutama bagi dunia pendidikan. Satu sisi para pendiri bimbingan
belajar berusaha memberikan pelayanan sebagai penunjang pendidikan,
namun di sisi lain mereka pun mencoba mengambil keuntungan materi dari
peluang tersebut.
Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara
belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntunan-
tuntunan belajar di suatu institusi pendidikan. Pengertian tersebut
menyimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah suatu alternatif bantuan yang
cocok untuk diberikan pada siswa dalam mengatasi masalah-masalah belajar
sehingga mendapat hasil yang baik.
2
Adapun faktor-faktor yang menjadi alasan siswa masuk di bimbingan
belajar, diantaranya adalah :
1. Ketidakpuasan terhadap kondisi pembelajaran di sekolah.
2. Kemampuan guru yang terbatas.
3. Kurangnya fasilitas belajar yang memadai.
4. Tuntutan kurikulum yang tidak realistis.
5. Sekolah juga dianggap tidak mampu menyediakan semua kebutuhan yang
diperlukan siswa.
Belajar di bimbingan belajar tidak sekedar hanya berupa pemberian
materi pelajaran semata, tetapi juga penyampaian tentang kiat-kiat belajar
yang efektif, kiat-kiat lulus ujian dengan nilai memuaskan, maupun informasi
seputar perguruan tinggi. Semua kelebihan tersebut merupakan suatu upaya
berbagai bimbingan belajar agar mampu menarik pasar terutama para pelajar.
Semua calon murid memiliki kebebasan dalam menentukan bimbingan
belajar mana yang akan dimasuki sesuai dengan kriteria bimbingan belajar
yang ideal bagi masing-masing individu. Hal tersebut terkait dengan perilaku
konsumen pendidikan yaitu para pelajar yang memiliki penilaian atau kriteria
yang berbeda dalam memilih suatu bimbingan belajar. Misalnya saja untuk
memutuskan masuk ke suatu bimbingan belajar, ada diantaranya yang
memprioritaskan kualitas guru yang mengajar, harga yang terjangkau atau
bahkan tempat bimbingan belajar yang tidak terlalu jauh dari rumah. Semua
memiliki cara yang berbeda dalam mengambil keputusan untuk masuk
menjadi murid di bimbingan belajar tertentu. Untuk itu kita perlu mengetahui
bagaimana keadaan lingkungan, individu serta proses psikologis yang
berpengaruh pada perilaku konsumen terutama para pelajar sehingga dapat
mengetahui apa saja sebenarnya faktor-faktor yang memang berpengaruh
pada pengambilan keputusan belajar pada suatu bimbingan belajar.
1.2. Perumusan Masalah
Sebagai salah satu lembaga yang fokus pada pendidikan maka
Bimbingan Belajar KOMUNITAS harus mampu bersaing dengan bimbingan
belajar lainnya dalam memperoleh siswa. Kesulitan-kesulitan dalam
mencapai tujuan mungkin akan dihadapi oleh Bimbingan Belajar
3
KOMUNITAS. Hal tersebut tidak mengherankan karena umur Bimbingan
Belajar KOMUNITAS masih cukup muda dibandingkan dengan pesaing lain
yang sudah sejak lama berkiprah di bidang pendidikan. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Bimbingan Belajar
KOMUNITAS harus mampu mengetahui bagaimana perilaku konsumen yang
terjadi terutama bagi siswa yang telah mengikuti Program Uji Coba yang
sengaja dilaksanakan secara gratis tanpa pungutan biaya sedikitpun dengan
harapan bahwa program promosi tersebut akan mampu menaikkan kuantitas
siswa dari sebelumnya. Secara garis besar masalah yang akan dibahas dan
akan dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembelian
jasa Siswa Uji Coba dalam keputusan belajar di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS?
2. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan pembelian jasa Siswa Uji Coba dalam keputusan belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS?
3. Bagaimana hubungan antara karakteristik siswa dengan pengambilan
keputusan pembelian jasa Siswa Uji Coba dalam keputusan belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembelian
jasa siswa Uji Coba di Bimbel KOMUNITAS.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan
keputusan pembelian jasa Siswa Uji Coba Bimbingan Belajar
KOMUNITAS.
3. Menganalisis hubungan antara karakteristik siswa dengan pengambilan
keputusan pembelian jasa Siswa Uji Coba Bimbingan Belajar
KOMUNITAS.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,
antara lain:
1. Sebagai masukan bagi pihak perusahaan sehingga dapat mengoptimalkan
peluang kemungkinan Siswa Uji Coba untuk menjadi siswa di Bimbingan
Belajar KOMUNITAS
2. Sebagai sarana dalam pengaplikasian teori-teori yang didapat oleh penulis.
3. Sebagai sarana bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang
promosi yang dilakukan oleh bimbingan belajar dan dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan referensi untuk penelitian yang lebih lanjut.
1.5. Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bimbingan Belajar KOMUNITAS
Cabang Cibinong dan Depok dengan memfokuskan kepada proses
pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
belajar pada Siswa Uji Coba sehingga dapat diambil suatu keputusan
manajemen yang baik. Siswa Uji Coba adalah siswa-siswi kelas 2 SMP dan 2
SMA dari sekolah negeri maupun sekolah swasta di Cibinong dan Depok.
Siswa yang mengikuti kelas uji coba umumnya berasal dari sekolah yang
telah didatangi oleh pihak marketing dari Bimbingan Belajar KOMUNITAS
sendiri. Proses belajar diselenggarakan selama dua bulan sampai dengan
siswa yang bersangkutan menghadapi ujian akhir semester kenaikan kelas.
Data penelitian dibatasi hanya pada siswa yang mengikuti program uji coba di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS Cibinong dan Depok yang
diselenggarakan pada rentang bulan April sampai dengan Juni 2010.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Jasa
Menurut Lovelock (2005), jasa adalah kegiatan ekonomi yang
menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat
tertentu sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan
dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut.
Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara barang dengan jasa,
yaitu :
1. Pelanggan tidak memperoleh kepemilikan atas jasa.
2. Produk jasa bersifat tidak berwujud.
3. Pelanggan lebih terlibat dalam proses produksi.
4. Orang lain dapat menjadi bagian dari produk.
5. Adanya keragaman yang besar antara perbedaan input dan output
operasional.
6. Banyak jasa sulit dievaluasi program.
7. Umumnya tidak memiliki persediaan.
8. Faktor waktu relatif penting.
2.2. Pemasaran
Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan
proses perencanaan, penentuan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu maupun
organisasi.
2.3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran menurut Kotler (2002) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasaran di pasar sasaran. Alat tersebut diklasifikasikan menjadi 4 kelompok
yang luas yaitu 4P, meliputi : produk (product), harga (price), tempat (place),
6
promosi (promotion). Tetapi menurut Lovelock (2005), sifat jasa melibatkan
berbagai aspek keterlibatan pelanggan dalam produksi dan pentingnya faktor
waktu, membutuhkan unsur strategis lainnya juga. Untuk menjawab tantangan
tersebut digunakanlah model 8P manajemen jasa terpadu.
2.3.1 Product (produk)
Manajer harus memilih fitur-fitur produk inti (baik barang maupun
jasa) dan beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya dengan
merujuk pada manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya
saing produk tersebut.
2.3.2 Place and time (waktu dan tempat)
Pengiriman elemen produk ke pelanggan melibatkan keputusan
tentang tempat dan waktu pengiriman serta mungkin melibatkan saluran
distribusi fisik atau elektronik (atau keduanya), bergantung pada sifat jasa
yang diberikan.
2.3.3 Process (proses)
Untuk menciptakan dan menyampaikan elemen produk kepada
pelanggan diperlukan desain dan implementasi dari proses yang efektif.
Sebuah proses menjalankan metode dan urutan kerja dari sistem yang
beroperasi. Proses yang desainnya buruk akan mengganggu pelanggan
karena kelambatan, birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif.
2.3.4 Productivity and quality (produktivitas dan kualitas)
Produktivitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa
menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Meningkatkan
produktivitas sangat penting untuk menjaga agar biaya tetap terkendali,
tetapi pihak manajemen harus berhati-hati untuk mengurangi tingkat
layanan yang tidak disukai pelanggan (bahkan bagi karyawan). Kualitas
adalah sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka. Kualitas jasa yang didefinisikan
pelanggan, berperan penting bagi diferensiasi produk dan bagi pembentukan
loyalitas pelanggan.
7
2.3.5 People (orang)
Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara
pelanggan dan karyawan perusahaan. Pelanggan sering menilai kualitas jasa
yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang
menyediakan jasa. Perusahaan jasa yang berhasil menyediakan upaya yang
cukup besar untuk merekrut, melatih, dan memotivasi karyawannya,
khususnya orang yang berhubungan langsung dengan karyawan.
2.3.6 Promotion (promosi)
Promosi adalah semua aktivitas dan alat yang menggugah
komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan
terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.
2.3.7 Price (harga)
Pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk
membeli dan mengkonsumsi jasa. Harga dan komponen lainnya
menunjukkan kepada manajemen biaya yang yang ditimbulkan pelanggan
dalam memperoleh manfaat suatu produk jasa.
2.3.8 Physical evidence (barang bukti)
Gedung, tanah, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf,
tanda-tanda, barang cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya yang
memberi bukti atas kualitas jasa.
2.4. Bauran Promosi
Kotler (2002) mengemukakan bahwa bauran pemasaran terdiri dari
komponen periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
publisitas, penjualan personal, pemasaran langsung.
2.4.1 Periklanan
Iklan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi
ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran
(Kotler 2002). Periklanan merupakan bentuk persentasi non pribadi tentang
ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
8
Sifat-sifat khusus periklanan sebagai suatu komponen dari bauran
promosi adalah sebagai berikut :
1. Presentasi umum : Periklanan adalah cara komunikasi yang sangat umum.
Sifat umum ini memberi semacam keabsahan produk dan penawaran
yang terstandarisasi.
2. Tersebar luas : Periklanan adalah medium berdaya sebar luas yang
memungkinkan penjual mengulang satu pesan berkali-kali. Periklanan
berskala besar oleh seorang penjual menunjukan sesuatu yang positif
mengenai ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual.
3. Ekspresi yang lebih kuat : Periklanan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan,
suara, dan warna yang penuh seni. Namun terkadang ekspresi yang
berlebihan dari periklanan dapat melemahkan pesan atau mengalihkan
perhatian dari pesan.
4. Tidak bersifat pribadi : Periklanan tidak memiliki kemampuan memaksa
seperti wiraniaga. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog
dengan audien.
2.4.2 Promosi penjualan
Menurut Kotler (2002) promosi penjualan merupakan unsur kunci
dalam kampanye pemasaran. Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat
intensif yang beragam, banyak, berjangka pendek, dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat
dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan
dapat disimpulkan bahwa :
1. Promosi penjualan menghasilkan tanggapan penjualan yang lebih cepat
dan lebih terukur daripada iklan.
2. Promosi penjualan cenderung tidak menghasilkan pembeli baru yang
berjangka panjang dalam pasar mapan karena mereka terutama menarik
konsumen yang menyukai transaksi cepat dan murah. Pergantian merek
terjadi bila tersedia transaksi seperti yang diinginkannya.
9
3. Pembeli merek yang setia cenderung tidak mengganti pola pembelian
mereka sebagai akibat dari persaingan promosi.
4. Promosi penjualan hanya bersifat sementara harus digunakan bersama-
sama, tidak dapat diulang. Terlalu banyak promosi penjualan akan
merusak citra merek yang bersangkutan.
2.4.3 Hubungan masyarakat dan publisitas
Masyarakat/publik adalah kelompok apapun yang memiliki
kepentingan aktual atau potensial atau pengaruh terhadap kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat melibatkan
berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau menjaga
citra perusahaan atau tiap produknya (Kotler, 2002).
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada
tiga sifat khusus, yaitu :
1. Kredibilitas yang tinggi
Berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca
dibandingkan dengan iklan.
2. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga
Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima sebagai
berita bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan.
3. Dramatisasi
Seperti halnya periklanan, hubungan masyarakat mampu mendramatisasi
suatu perusahaan atau produk.
2.4.4 Penjualan personal
Menurut Kotler (2002), penjualan personal adalah alat yang paling
mampu mengefektifkan biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses
pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan
setiap pembeli. Penjualan personal memiliki tiga manfaat dibandingkan
dengan iklan :
10
1. Konfrontasi personal
Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat melihat
kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera
melakukan penyesuaian.
2. Mempererat
Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan
mulai dari hubungan penjualan sampai persahabatan dengan terus
berupaya mengutamakan pelanggannya jika ingin mempertahankan
hubungan untuk jangka panjang.
3. Tanggapan
Penjualan personal membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi walau
tanggapan itu hanya berupa ucapan terima kasih secara sopan.
2.4.5 Pemasaran langsung
Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan
dan atau yang dapat diukur pada suatu lokasi. Menurut Kotler (2002),
pemasaran langsung memiliki sifat-sifat :
1. Nonpublik
Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
2. Disesuaikan
Pesan dapat disesuaikan untuk menarik perhatian orang yang dituju.
3. Terbaru
Suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan pada seseorang.
4. Interaktif
Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut.
11
2.5. Perilaku Konsumen
Engel (1994) mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
tindakan ini. Menurut Kotler (2002), bidang ilmu perilaku konsumen
mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Secara sederhana, studi perilaku konsumen meliputi hal-hal sebagai
berikut. Apa yang dibeli konsumen?, mengapa konsumen membelinya?, kapan
mereka membelinya?, dimana mereka membelinya?, berapa sering mereka
membelinya?, berapa sering mereka menggunakannya?. Para pemasar harus
memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan
konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran yang lebih
baik dan tidak dapat diragukan lagi akan memiliki kemampuan bersaing yang
lebih baik (Sumarwan, 2003).
2.6. Proses Pengambilan Keputusan
Secara umum menurut Engel (1994), proses keputusan konsumen
mengambil langkah-langkah berikut ini, yaitu :
1.Pengenalan kebutuhan
Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan
proses keputusan.
2.Pencarian informasi
Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian
internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari
lingkungan (pencarian eksternal).
3.Evaluasi alternatif
Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang
diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.
12
4.Pembelian
Konsumen memilih alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat
diterima bila perlu.
5.Hasil
Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi
kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Hasil
Gambar 1. Tahap-tahap proses keputusan pembelian
2.6.1 Pengenalan Kebutuhan
Menurut Kotler (2002), proses pembelian dimulai saat
pembeli menyadari adanya kebutuhan yang dapat disebabkan oleh
adanya rangsangan internal atau eksternal. Pembeli merasakan
perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
Kebutuhan dapat dipacu oleh rangsangan internal kalau kebutuhan
normal seseorang, misalnya lapar, haus, dan seks muncul ke
tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan. Suatu
kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. Pemasar
perlu mengidentifikasi keadaan yng memicu kebutuhan tertentu.
Pengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat
mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan
minat akan suatu kategori produk, sehingga kemudian pemasar
dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memacu minat
konsumen.
13
2.6.2 Pencarian Informasi
Menurut Kotler (2002), konsumen yang tergugah
kebutuhannya tersebut akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yng lebih ringan
dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini seseorang
hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada
tingkat selanjutnya, orang tersebut mungkin memasuki pencarian
aktif informasi. Oleh karena itu yang menjadi perhatian utama
pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi
acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap
keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen
digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan.
3. Sumber publik : media massa, organisasi konsumen, peringkat.
4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian
produk.
2.6.3 Evaluasi Alternatif
Menurut Kotler (2002), evaluasi alternatif adalah keadaan
ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek alternatif dalam perangkat pilihan. Para pemasar dapat
mengartikan bahwa evaluasi alternatif artinya adalah bagaimana
konsumen mengolah informasi sampai pemilihan merek.
Beberapa konsep dasar akan membantu pemnahaman
mengenai proses evaluasi konsumen, yaitu :
1. Konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan.
2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
3. Konsumen memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan tersebut.
14
2.6.4 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merk
yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat
untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor yang pertama
adalah faktor sikap orang lain, karena preferensi seorang pembeli
terhadap suatu merk akan meningkat jika seseorang yang
disukainya juga menyukai merk yang sama; dan faktor kedua
adalah situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pembelian Konsumen mungkin membentuk niat
membeli berdasarkan pada faktor-faktor seperti pendapatan yang
diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang
diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan,
bisa mengubah niat pembelian. Jadi, pilihan dan bahkan niat untuk
membeli tidak selalu berakhir pada benar-benar membeli barang
yang sudah dipilih (Kotler, 2002).
2.6.5 Hasil
Menurut Kotler (2002) setelah pembelian terjadi, konsumen
akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya, apakah
konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Penentu puas atau
tidaknya konsumen terletak pada hubungan antara harapan
konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk
tidak memenuhi harapan, konsumen akan merasa tidak puas,
sedangkan bila memenuhi harapan maka konsumen akan merasa
puas bahkan bila mampu melebihi harapan maka konsumen akan
merasa amat puas. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus
bertindak bijaksana dalam mengukur kepuasan pelanggan secara
teratur. Perusahaan tidak hanya sekedar mengandalkan pelanggan
yang tidak puas untuk secara sukarela menyampaikan keluhan jika
mereka merasa tidak puas. Sekitar 96 persen pelanggan yang tidak
senang tak pernah menyampaikan masalah itu kepada perusahaan.
Perusahaan harus menerapkan sistem yang mendorong pelanggan
untuk menyampaikan keluhan. Dengan cara ini, perusahaan dapat
15
mengetahui seberapa baik hasil kerja mereka dan bagaimana
memperbaikinya. Di balik mencari dan memberi tanggapan
terhadap keluhan, pemasar dapat mengambil langkah-langkah
tambahan untuk mengurangi ketidakpuasan konsumen pasca
pembelian dan membantu pelanggan untuk merasa senang dengan
pembelian mereka.
2.7. Faktor-faktor yang Berpengaruh Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Konsumen
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam
proses pengambilan keputusan konsumen dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Faktor yang Mempengaruhi keputusan pembelian
2.7.1 Faktor Pengaruh Lingkungan
Menurut Engel (1994), konsumen hidup di dalam
lingkungan yang kompleks. Perilaku proses keputusan mereka
dipengaruhi oleh :
1. Budaya
Budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-
simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk
berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai
anggota masyarakat. Produk mempunyai fungsi, bentuk, dan
arti. Ketika konsumen membeli suatu produk, mereka berharap
produk tersebut menjalankan suatu fungsi. Konsumen hanya
Proses Keputusan
Perbedaan Individu
Sumber DayaKonsumen
Motivasi danKeterlibatan
SikapPengetahuan
Kepribadian, gaya hidupdan demografi
PengaruhLingkungan
BudayaKelas Sosial
Pengaruh pribadiKeluargaSituasi
Proses Psikologis
PengolahanInformasi
PembelajaranPerubahan sikap dan
prilaku
Pengenalankebutuhan
Pencarianinformasi
Evaluasialternatif
Pembelian Hasil
16
terus membeli produk hanya bila harapan mereka akan produk
yang menjalankan fungsi tersebut dipenuhi dengan sangat baik.
Namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan
dalam memasarkan produk.
2. Kelas sosial
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang
terdiri dari individu-individu dalam berbagi nilai, minat, dan
perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status
sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang
tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk
perilaku konsumen yang berbeda. Kelas sosial mengacu pada
pengelompokkan orang yang sama dalam perilaku mereka
berdasarkan posisi ekonomi mereka di dalam pasar.
3. Pengaruh pribadi
Pengaruh pribadi adalah subjek yang penting dalam penelitian
perilaku konsumen. Alasannya adalah karena sebagai
konsumen, perilaku pribadi kerap mempengaruhi tindakan
dalam mengambil suatu keputusan. Hal tersebut mungkin
karena konsumen ingin menyesuaikan diri dengan norma dan
harapan yang ada di sekitar dan dalam pilihan pembelian
konsumen juga sering meminta nasihat dan pendapat orang-
orang disekelilingnya. Keterlibatan produk yang tinggi dan
pengaruh sosial berhubungan dalam dua cara, yaitu:
a) Keterlibatan meningkat, bila pilihan yang dibuat
mempengaruhi status sosial seseorang dan penerimaannya.
b) Keterlibatan yang tinggi kerap mencetuskan pencarian
informasi pada orang yang dapat dipercaya.
4. Keluarga dan Rumah Tangga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau
adopsi. Keluarga juga merupakan “pusat pembelian” yang
mereflesikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk
17
keluarga bersangkutan. Individu membeli produk yang dipakai
sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.
Keputusan pembelian dalam keluarga ditentukan berdasarkan :
perbedaan individu dalam keluarga, perilaku peran, peran
pasangan hidup dalam keputusan pembelian, dan menurunnya
perbedaan jenis kelamin.
5. Situasi
Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang
timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang
spesifik lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik
objek. Situasi konsumen sebenarnya dapat dipisahkan dalam
tiga jenis utama situasi komunikasi, situasi pembelian, situasi
pemakaian.
2.7.2 Faktor Perbedaan Individu
1. Sumberdaya Konsumen
Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap
situasi pengambilan keputusan, yaitu: ekonomi, temporal, dan
kognitif. Hal ini berarti bahwa pemasar bersaing untuk
mendapatkan uang, waktu, dan perhatian konsumen.
2. Motivasi dan Keterlibatan
Perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan
kebutuhan, sedangkan faktor yang penting dalam mengerti
motivasi adalah keterlibatan. Bila keterlibatan tinggi, ada
motivasi untuk memperoleh dan mengolah informasi dan
kemungkinan terjadi pemecahan masalah yang diperluas.
Terdapat dua jenis keterlibatan, yaitu :
a) Langgeng (ada sepanjang waktu)
b) Situasional (keterlibatan sementara yang distimulasikan
oleh resiko yang disadari, tekanan konformitas, atau
pertimbangan lain).
18
3. Pengetahuan
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di
dalam ingatan informasi yang dipegang oleh konsumen
mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian
mereka. Pengetahuan konsumen terbagi menjadi tiga, yaitu :
a) Pengetahuan produk (product knowledge)
b) Pengetahuan pembelian (purchasing knowledge)
c) Pengetahuan pemakaian (usage knowledge)
4. Sikap
Sikap dapat didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh.
Intensitas, dukungan, dan kepercayaan adalah sangat penting
dari sikap. Masing-masing sifat ini akan bergantung pada
kualitas, pengalaman konsumen sebelum dengan obyek sikap.
Sementara konsumen mengakumulasi pengalaman baru, sikap
dapat berubah. Pengaruh antara sikap dan perilaku akan
tumbuh kuat jika :
a. Pengukuran sikap menetapkan secara benar komponen
tindakan, target, waktu, dan konteks.
b. Interval waktu antara pengukuran sikap dan perilaku
menjadi lebih singkat.
c. Sikap didasarkan pada pengalaman langsung.
d. Perilaku menjadi kurang dipengaruhi oleh pengaruh sosial
5. Gaya Hidup
Keputusan pembelian bervariasi antar individu karena
karakteristik unik yang dimilikinya. Satu variabel tersebut
adalah kepribadian. Tiga teori atau ancangan utama terhadap
situasi kepribadian mencakup psikoanalisis, sosio-psikologi,
dan faktor ciri. Nilai kepribadian juga menjelaskan perbedaan
individu diantara konsumen. Hal tersebut mengidentifikasi
nilai-nilai secara terminal dan instrument, atau tujuan karena
perilaku diarahkan pada sarana pencapaian tujuan.
19
2.7.3 Faktor Proses Psikologis
1. Pemrosesan informasi
Pemrosesan informasi didefinisikan sebagai proses dimana
rangsangan pemasaran diterima, ditafsirkan, disimpan dalam
ingatan kemudian diambil kembali oleh konsumen untuk
menilai alternatif-alternatif produk
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses dimana pengalaman
menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, atau
perilaku. Ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu :
a) Pembelajaran kognitif
Pembelajaran dicerminkan melalui perubahan
pengetahuan dan fokus pada pengertian akan proses
mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari
informasi.
b) Pembelajaran behaviorisme
Pendekatan ini semata-mata berkenaan dengan perilaku
yang biasa diamati.
3. Perubahan sikap dan perilaku
Sikap dan perilaku konsumen dapat diganti secara persuasif
melalui komunikasi. Selain itu, terdapat berbagai teknik yang
biasa digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen.
2.8. Atribut Jasa
Atribut-atribut yang ada pada jasa didasarkan atas lima dimensi kualitas
jasa (Kotler, 2002), yaitu :
1. Keandalan (Realibility) : Kemudahan dalam pendaftaran anggota dan calon
anggota baru, kemudahan dalam melaksanakan transaksi atau proses
pelayanan yang diberikan.
2. Ketanggapan (Responsiveness) : Kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam
pelayanan administrasi calon siswa.
3. Jaminan (Assurance) : Keramahan dan kesopanan, kejujuran, serta
keterampilan karyawan dalam memberikan pelayanan.
20
4. Empati (Emphaty) : Kemudahan menghubungi Bimbingan Belajar
KOMUNITAS serta kemampuan karyawan dalam memberikan informasi.
5. Berwujud (Tangible) : Kebersihan dan kerapihan pakaian maupun fasilitas
yang diberikan oleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
2.9. Penelitian Terdahulu
Bhakti (2009) dengan judul Analisis Diskriminan dalam Klasifikasi Pola
Pengembalian Kredit Sektor Pertanian (Studi Kasus PT. Bank XYZ). Pada
penelitian ini diperoleh lima fungsi pembeda pada variabel sistem kelayakan
kredit untuk memperoleh kolektibilitas kredit. Berdasarkan hasil analisis
ketepatan perkiraan seluruh debitur sebesar 80,4 persen yang menunjukkan bahwa
analisis diskriminan sudah akurat mengklasifikasikan pola pengembalian debitur.
Fadliah (2005) dalam penelitian Analisis preferensi siswa SMA unggulan
dalam mengikuti program bimbingan belajar (Studi Kasus Siswa SMA 1 Depok).
Pada proses pengambilan keputusan dalam tahap pengenalan kebutuhan siswa
mengikuti program bimbel karena hambatan pelajaran berupa kurang meluangkan
waktu pribadi untuk belajar. Pencarian informasi diperoleh dari teman, evaluasi
alternatif yang dilakukan adalah dengan memilih harga bimbel yang sudah
terkenal memiliki kualitas bagus. Pembelian dilakukan setelah siswa merasa yakin
dengan bimbel yang dipilihnya. Pada tahap hasil mereka merasa puas dengan apa
yang telah mereka peroleh di bimbel yang mereka ikuti. Karakteristik seperti jenis
kelamin, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua tidak memiliki pengaruh
terhadap keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar. Hal ini dikarenakan siswa
dianggap telah dewasa untuk menentukan hal yang perlu dilakukan untuk
menggapai cita-citanya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Semakin menjamurnya bimbingan belajar yang ada sekarang ini
membuat perusahaan menyadari bahwa Bimbingan Belajar KOMUNITAS
harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku siswa yang merupakan
target sasaran untuk menjadi murid pada tahun ajaran baru sehingga dapat
membuat suatu keputusan manajemen yang tepat.. Oleh karena itu Bimbingan
Belajar KOMUNITAS mencoba melakukan bauran promosi yang dirasa
efektif mengatasi itu semua.
Bauran promosi tersebut adalah dengan melakukan promosi penjualan
guna menarik perhatian calon siswa baru adalah dengan menawarkan Program
Uji Coba Gratis kepada semua siswa kelas 2 SMP dan siswa kelas 2 SMA di
sekolah yang dituju oleh pihak marketing. Para siswa yang berasal dari
sekolah negri maupun swasta tersebut diperbolehkan mengikuti Program Uji
Coba dan menjadi Siswa Uji Coba (UC) tanpa dipungut biaya sedikitpun
selama kurang lebih dua bulan sampai dengan kenaikan kelas.
Pada penelitian ini akan diketahui bagaimana karakteristik yang ada
pada Siswa UC dilihat dari usia, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, kelas, dan
asal sekolah dan bagaimana hubungan antara karakteristik tersebut dengan
proses pengambilan keputusan. Metode yang digunakan untuk mengetahui
karakteristik yang ada pada Siswa UC dan hubungan yang terjadi antara
karakteristik Siswa UC dengan proses pengambilan keputusan adalah dengan
menggunakan analisis deskriptif dan uji chi square.
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
karakteristik masing-masing siswa yang mendaftar menjadi Siswa UC.
Responden yang mengisi kuesioner adalah Siswa UC yang berjumlah 71
orang. Maka analisis ini akan memberikan nilai secara persentase dari
keseluruhan total responden yang ada dilihat dari usia, jenis kelamin,
pekerjaan orang tua, kelas dan asal sekolah tiap individu.
22
Uji chi square merupakan metode tabulasi silang yang digunakan
untuk mengetahui berapa frekuensi jumlah siswa dilihat dari karakteristik
yang ada dengan proses pengambilan keputusan dan juga untuk mengetahui
bagaimana hubungan yang ada antara karakteristik tersebut dengan proses
pengambilan keputusan yang terjadi mulai dari tahapan pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil.
Apakah usia, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, kelas, asal sekolah Siswa UC
berhubungan atau tidak dengan proses pengambilan keputusan yang
dilakukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan juga akan dianalisis
dengan menggunakan analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini digunakan
untuk mengelompokkan dari sejumlah responden yang ada (Siswa UC)
kedalam beberapa grup. Dalam penelitian ini Siswa UC tersebut akan
dikelompokkan menjadi tiga grup yaitu siswa yang langsung mendaftar, siswa
yang menunda mendaftar (mendaftar setelah masa uji coba habis), dan siswa
yang tidak mendaftar.
Variabel-variabel yang ada dari faktor lingkungan, perbedaan individu,
proses psikologis juga atribut jasa (keandalan, kesigapan, jaminan, empati,
nyata) akan digunakan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan Siswa
UC ke dalam tiga grup tersebut. Sehingga kita bisa mengetahui variabel mana
saja yang berpengaruh atau mendorong Siswa UC masuk ke dalam grup yang
ada. Semua hasil yang telah diperoleh beradasarkan analisis akan digunakan
sebagai masukan kepada pihak manajemen dari Bimbingan Belajar
KOMUNITAS
Secara sistematik kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada
Gambar 3.
23
Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian
Tingkat Persaingan yang dihadapioleh Bimbel KOMUNITAS
Siswa Uji Coba
Bauran promosi
Karakteristik danProses Pengambilan
Keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhikeputusan pembelian jasa
PengaruhLingkungan
Pengaruhindividu
Faktorpsikologis
Atribut jasa
AnalisisDeskriptif
Analisis Diskriminan
Upaya-upaya pemasaran
Uji ChiSquare
24
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Cibinong (Jl. Raya
Bogor (Ruko Graha Cibinong) D/8) dan di Depok (Jl. Proklamasi No. 2
Depok Tengah). Kedua tempat tersebut merupakan kantor Bimbingan Belajar
Komunitas. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja dengan
pertimbangan bahwa kantor yang berada di Cibinong merupakan pusat
perusahaan dan kantor di Depok merupakan cabang perusahaan. Hal ini
dilakukan agar informasi mengenai perilaku konsumen terutama bagi Siswa
Uji Coba lebih banyak sehingga faktor-faktor penentu keputusan belajar dapat
diketahui lebih akurat.
Waktu penelitian mengenai keputusan belajar di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan dimulai dari
bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2010.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh langsung dari siswa yang mengikuti program Uji Coba. Data
sekunder diperoleh dari laporan tertulis, dokumen perusahaan serta data-data
literatur yang relevan, internet, studi pustaka dan penelitian terdahulu.
3.4. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara sensus yaitu diperoleh dari
Siswa Uji Coba. Populasi siswa yang telah mengikuti program Uji Coba
adalah sebanyak 71 orang dengan kelompok siswa yang langsung mendaftar
12 orang, yang menunda mendaftar sebanyak 8 orang dan siswa yang tidak
mendaftar ada sebanyak 51 orang.
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Uji Validitas dan Realibilitas
Pengumpulan data diperoleh data diperoleh dari kuesioner secara
sensus yang diberikan kepada semua Siswa Uji Coba baik yang mendaftar,
menunda mendaftar dan tidak mendaftar. Uji validitas dan uji reliabilitas
digunakan untuk menguji kuesioner yang digunakan. Hal ini digunakan agar
25
kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebar kepada
responden. Uji validitas dilakukan dengan tujuan sebagai petunjuk tentang
sejauh mana suatu alat pengukur (instrument) mengukur apa yang ingin
diukur. Rumus yang digunakan dalam uji validitas ini adalah teknik korelasi
Product Moment (Umar,2005)
r = ................................ (1)
Keterangan:
r = korelasi antara x dan y
N = jumlah responden
x = skor masing-masing pertanyaan
y = skor total
Nilai akan sahih jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel dan
semakin valid jika mendekati 1,00. Nilai r harus lebih besar dari 0,05
dibandingkan dengan skor total. Reliabilitas menurut Husein Umar (2002)
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Cronbach, yaitu teknik untuk menghitung indeks
reliabilitas dengan dengan menggunakan koefisien alpha (). Adapun rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:
2
2
11 11
t
b
k
kr
................................ (2)
Keterangan:
r 11 = Keandalan instrumen
k = Banyak butir pertanyaan
Σσb2 = Jumlah ragam butir
σt2 = Ragam total
3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2003) statistika deskriptif adalah statistik
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
26
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat suatu
kesimpulan yang berlaku umum. Data yang telah
dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut
dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Presentase tersebut
merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah
yang diteliti. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = x 100% ................................ (3)
Keterangan:
P = Presentase responden yang memilih kategori tertentu
Fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ fi = Total jawaban
3.6.2 Analisis Diskriminan
Menurut Wijaya (2010) analisis diskriminan adalah salah satu
teknik statistik yang bisa digunakan dalam bentuk dependensi
(hubungan antar variabel dimana sudah dapat dibedakan variabel
respon dan mana variabel penjelas). Secara lebih mendalam analisis
Diskriminan dapat diartikan menjadi sebuah teknik untuk menganalisis
data ketika kriterion atau variabel dependen bersifat kategoris dan
prediktor atau variabel independen bersifat interval (Malhotra, 2004).
Analisis Diskriminan pada prinsipnya bertujuan untuk
mengelompokkan setiap objek (dalam kasus SPSS, dinamakan baris
atau kasus/cases) ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada
kriteria sejumlah variabel bebas. Pengelompokkan ini bersifat mutually
exclusive, dalam artian jika objek A sudah masuk kelompok 1, maka ia
tidak mungkin dapat menjadi anggota kelompok 2. Analisis kemudian
dapat dikembangkan pada “variabel mana saja yang membuat
kelompok 1 berbeda dengan kelompok 2, berapa persen yang masuk
kelompok 1, berapa persen yang masuk kelompok 2 dan seterusnya”
(Santoso, 2001).
27
Malhotra dalam Simamora (2005) menyatakan bahwa analisis
diskriminan terdiri dari lima tahapan:
1. Merumuskan masalah
2. Mengestimasi koefisien fungsi diskriminan
3. Memastikan Signifikasi Determinan
4. Menginterpretasi hasil
5. Menguji signifikansi analisis diskriminan
Analisis diskriminan digunakan untuk mengelompokkan
responden berdasarkan nilai prediktor. Analisis diskriminan mirip
dengan regresi linier berganda. Perbedaannya, analisis diskriminan
dipakai jika variabel tak bebas merupakan non-metrik dan variabel
bebas merupakan metrik. Sedangkan dalam regresi berganda
variabel tak bebas merupakan metrik, dan variabel bebas bisa
metrik ataupun non-metrik.
Model analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang
menunjukkan suatu kombinasi linier dari berbagai variabel bebas,
bentuknya sebagai berikut:
Di= b0+b1Xi1+b2Xi2+b3Xi3…..+bjXij ………………………………….(4)
Keterangan:
Di : nilai (skor) diskriminan dari responden ke-i
I : 1,2,3….,n.
Xij : variable (atribut) ke-j dari responden ke-i
bj : koefisien atau bobot diskriminan dari variable atau atribut
ke-j.
Yang diestimasi adalah koefisien bj, sehingga nilai Di setiap
grup sedapat mungkin berbeda. Ini terjadi pada saat rasio jumlah
kuadrat antar grup terhadap jumlah kuadrat dalam grup untuk skor
diskriminan mencapai maksimum. Berdasarkan nilai Di itulah
keanggotaan seseorang diprediksi.
28
3.6.3 Uji Chi Square
Uji Chi square atau yang sering disebut Chi kuadrat
digunakan untuk menguji keselarasan dimana pengujian dilakukan
untuk memeriksa kebergantungan dan homogenitas dari suatu data.
Uji ini pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson yang
menggunakan data dalam bentuk tabel frekuensi yang merupakan
hasil dari pengklasifikasian data.
29
29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Bimbingan Belajar KOMUNITAS
4.1.1 Sejarah Ringkas
Bimbingan Belajar KOMUNITAS adalah unit bisnis yang berdiri
pada tanggal 14 Juli 2008 oleh Ir. Tiopan Lumban Gaol, M.M. Bimbingan
belajar KOMUNITAS bergerak dalam jasa pendidikan luar sekolah,
adapun bidang bisnis yang akan digeluti adalah bimbingan belajar,
percetakan, penerbitan, penulisan, e-Learning, penelitian, dan pendidikan
formal
4.1.2 Visi-Misi Bimbingan Belajar Komunitas
Visi
Menjadi bimbingan belajar terbaik di Indonesia pada tahun 2015
Misi
1. Mengupayakan kesejahteraan guru.
2. Memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada siswa,
orangtua siswa, dan masyarakat.
3. Senantiasa meningkatkan profesionalisme.
4. Menerapkan manajemen modern dalam unit bisnis bimbingan
belajar.
5. Meningkatkan kreativitas melalui pendidikan dan pelatihan
karyawan.
4.1.3 Sistem Dan Struktur Manajemen Bimbingan Belajar Komunitas
Sistem manajemen bimbingan belajar komunitas dilakukan secara
terpusat dengan membentuk unit-unit bisnis yang meliputi wilayah tertentu
dengan cakupan maksimal 3 cabang bimbingan belajar komunitas.
Penentuan cabang unit bisnis ditetapkan dengan pertimbangan geografis
(terletak dalam satu kabupaten atau satu provinsi). Penentuan cabang-
cabang yang terdapat dalam satu unit bisnis dilakukan oleh manajemen
bimbingan belajar komunitas dengan persetujuan pemilik bimbingan
belajar komunitas. Guru, karyawan, koordinator, dan investor memiliki
30
30
wilayah kerja dalam satu unit bisnis dan karenanya akan mendapatkan
perolehan dari wilayah kerjanya tersebut. Manajemen, pendiri, dan
pemilik mendapatkan perolehan atas semua cabang bimbingan belajar
komunitas.
Struktur manajemen di Bimbingan Belajar KOMUNITAS adalah
sebagai berikut.
Gambar 4. Struktur Manjemen Bimbingan Belajar Komunitas
BIDANG DAN URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION):
1. Direktur
a. Mengambil keputusan organisasi.
b. Memimpin rapat umum manajemen dan staf pengajar atau
mendelegasikan kepemimpinan rapat tersebut kepada salah
seorang anggota manajemen.
c. Memimpin pelayanan kepada konsumen.
d. Merekrut dan membina staf pengajar atau mendelegasikannya
kepada anggota manajemen.
e. Merekrut dan membina karyawan atau mendelegasikannya
kepada angota manajemen.
DIREKTUR
MANAJERKEUANGAN
MANAJERPROKOM
MANAJERPRODI
MANAJERMARKETING
MANAJERAKADEMIK
KEPALACABANG
GURU FRONTOFFICE
OFFICEBOY
ADMINISTRASI
31
31
2. Manajer Akademik
Bidang Tugas:
a. Merencanakan dan memantau persiapan bahan-bahan
akademik, meliputi buku, jadwal, kuis, soal try out.
b. Menyusun program kerja (tahunan) akademik dan memimpin
pelaksanaannya.
c. Mengurus pembuatan buku, penyusunan jadwal pembelajaran
rutin dan jadwal belajar tambahan.
d. Merencanakan dan memantau pelaksanaan kegiatan akademik,
meliputi :
1. Pembelajaran di kelas
2. Pelaksanaan diskusi
3. Pelaksanaan tambahan
4. Pelaksanaan Try Out
e. Memantau pelaksanaan kegiatan akademik
f. Membantu Direktur dalam hal perekrutan guru dan pelatihan
guru
g. Membuat rapor siswa
h. Membuat laporan perkembangan akademik siswa
i. Bersama-sama dengan koordinator lain dan kepala cabang
melaksanakan pertemuan dengan orangtua siswa (yang bersifat
periodik atau insidentil).
3. Manajer Pemasaran
a. Menyusun program kerja pemasaran
b. Mempersiapkan alat-alat pemasaran
c. Melakukan penjajakan ke sekolah untuk presentasi ke kelas-
kelas
d. Memimpin pelaksanaan presentasi ke sekolah
e. Mencari informasi tentang waktu pembagian rapor di sekolah-
sekolah
f. Mengkoordinir kegiatan pembagian brosur ke sekolah-sekolah
32
32
g. Bekerja sama dengan manajer akademik dan manajer
Pengembangan Diri melakukan presentasi kepada calon
orangtua siswa
4. Manajer Pengembangan Diri
a. Menyusun program dan bahan Motivasi Training Plus (MTP)
kepada siswa
b. Memberikan MTP kepada siswa melalui pertemuan di kelas
atau memberi konsultasi khusus kepada siswa tertentu jika
diperlukan
c. Memberi arahan kepada siswa tentang cara-cara belajar efektif
d. Memantau perkembangan motivasi belajar siswa dan memberi
masukan kepada guru-guru
e. Membantu manajer lain dan kepala cabang melaksanakan
pertemuan dengan calon orangtua siswa maupun pertemuan
dengan orangtua siswa
f. Membantu manajer pemasaran dalam pelaksanaan pemasaran
5. Manajer Komunikasi
a. Membuat rencana pertemuan umum dengan orangtua siswa
selama 1 tahun ajaran
b. Mempersiapkan bahan-bahan dalam permuan umum dengan
orangtua siswa
c. Mengundang orangtua siswa tertentu
d. Melayani permintaan konsultasi orangtua siswa tertentu
e. Bersama manajer pemasaran melaksanakan pertemuan/seminar
dengan calon orangtua siswa
f. Menyampaikan laporan perkembangan siswa (akademik dan
non akademik) kepada orangtua siswa secara periodik
6. Manajer Keuangan
a. mencatat semua pemasukan dana (uang pendaftaran dan uang
bimbingan)
b. menerima pemasukan dana dari FO dan menyetornya kepada
rekening
33
33
c. membuat rencana pengeluaran bulanan dan menyampaikannya
kepada Direktur
d. Menerima dana dari Direktur dan menyalurkannya sesuai pos-
pos yang telah dianggarkan
e. mencatat semua pengeluaran operasional
f. membuat laporan bulanan dan akhir tahun ajaran di bidang
keuangan dan menyampaikannya kepada Direktur.
7. Kepala Cabang
a. melaksanakan tugas-tugas operasional (akademik, pemasaran,
penataan lokasi, dll.) di cabangnya sesuai arahan dari Manajer
b. memimpin pelayanan kepada siswa dan orangtua siswa di
cabangnya
c. membuat rencana pengeluaran bulanan dan menyampaikannya
kepada Kepala Bagian Keuangan
d. menerima dana pengeluaran cabang dari Kepala Bagian
Keuangan dan menyalurkannya melalui FO (kas cabang
dipegang oleh FO)
e. memonitor penerimaan uang bimbingan dan menyampaikan
laporan kepada Manajer Keuangan
f. Mengarahkan tugas-tugas karyawan di cabangnya (termasukan
dalam hal penagihan tunggakan uang bimbingan)
g. Menyampaikan laporan perkembangan cabang (hal-hal yang
signifikan) pada rapat umum.
8. Koordinator Bidang Studi (sementara dipegang oleh guru yang ada)
a. menyusun buku-buku pembelajaran
b. membuat soal-soal try out dan tes harian (quiz) sesuai
permintaan Manajer akademik
c. membuat soal-soal prediksi UN, UMB, SNM-PTN, dan Ujian
Madiri PTN
memimpin tim pengajar di bidangnya supaya searah dalam
penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.
34
34
4.2. Karakteristik Responden (Siswa Uji Coba)
Penelitian ini dilakukan pada tujuh puluh satu orang siswa yang
merupakan Siswa Uji Coba Bimbel KOMUNITAS (Tabel 1). Mereka adalah
para siswa yang diberikan layanan gratis belajar selama kurang lebih dua
bulan di Bimbingan Belajar Komunitas. Mereka yang merasa tertarik untuk
mencoba belajar atau lebih dikenal dengan Siswa UC diperkenankan untuk
mendaftar terlebih dulu sebagai syarat administrasi pihak Bimbingan Belajar
KOMUNITAS.
Karakteristik Siswa Uji Coba (UC) tersebut dibedakan berdasarkan
umur, jenis kelamin, pekerjaan orang tua, kelas, dan asal sekolah. Bagian
marketing dari Bimbingan Belajar Komunitas sebelumnya melakukan
sosialisasi di sekolah-sekolah yang terpilih khususnya di kelas 2 SMP
ataupun kelas 2 SMA guna mendapatkan calon Siswa UC. Pada Tabel 1 dapat
terlihat bahwa hal ini berkaitan dengan karakteristik Siswa UC dilihat dari
asal kelas. Mereka semua merupakan siswa kelas 2 SMP (36.62%) dan siswa
kelas 2 SMA (63.38%). Begitupun dengan karakteristik Siswa UC
berdasarkan usia ternyata nilai persentasenya sama dengan karakteristik siswa
berdasarkan kelas yaitu sebanyak 36.62 persen untuk Siswa UC yang
memiliki umur berkisar antara 13-16 tahun (siswa SMP) dan 63.38 persen
untuk siswa SMA yang rata-rata memiliki umur berkisar antara 16-17 tahun.
Siswa dari sekolah-sekolah negri lebih banyak (81.69%) mendaftar menjadi
Siswa UC dibandingkan dengan siswa dari sekolah-sekolah swasta (18.31%).
Karakteristik Siswa UC berdasarkan jenis kelamin ternyata didominasi oleh
perempuan dengan jumlah persentase sebesar 90.14 persen sedangkan Siswa
UC laki-laki hanya 9.86 persen saja dari total keseluruhan siswa yang
mengikuti UC baik itu untuk Bimbingan Belajar KOMUNITAS di cabang
Cibinong ataupun untuk Bimbingan Belajar KOMUNITAS cabang Depok.
Karakteristik pekerjaan orang tua siswa yang mengikuti program Uji
Coba terdapat 38.03 persen yang bekerja sebagai pekerja swasta, 26.76 persen
sebagai pegawai negri sipil, 18.31 persen bekerja sebagai wiraswasta, TNI
dan guru merupakan pekerjaan orang tua yang memiliki persentase sama
35
35
yaitu 7.04 persen, kemudian yang terakhir adalah pekerjaan sebagai polisi
yang hanya memiliki persentase sebanyak 2.82 persen. Siswa yang mengikuti
program Uji Coba yang telah dilakukan oleh Bimbingan Belajar
KOMUNITAS selama kurang lebih dua bulan memperlihatkan bahwa
karakteristik siswa UC berdasarkan usia terbagi menjadi usia antara 13-15
tahun dan usia antara 16-18 tahun. Karakteristik jenis kelmain dapat
dibedakan menjadi jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki.
Karakteristik pekerjaan orang tua memiliki variasi yang cukup banyak
diantaranya adalah pekerjaan orang tua sebagai guru, pegawai negri sipil,
polisi, TNI, pegawai swasta, dan pekerjaan sebagai wiraswasta. Karakteristik
berdasarkan kelas dibedakan menjadi kelas 2 SMP dan kelas 2 SMA. Pada
karakteristik siswa yang terakhir adalah berdasarkan asal sekolah dibedakan
menjadi sekolah negri dan sekolah swsta.
Tabel 1. Karakteristik Siswa Uji Coba Bimbingan Belajar KOMUNITAS
Karakteristik Responden Siswa Uji Coba Bimbel KOMUNITASPersentase (%)
Usia
13-15 tahun
16-18 tahun
36.62
63.38
Total 100
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
90.14
9.86
Total 100
Pekerjaan Orang Tua
Guru
Pegawai Negri Sipil (PNS)
Polisi
TNI
Pegawai Swasta
Wiraswasta
7.04
26.76
2.82
7.04
38.03
18.31
Total 100
36
36
Kelas2 SMP
2 SMA36.62
63.38
Total 100
Asal SekolahNegeriSwasta
81.69
18.31
Total100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
4.3. Proses Keputusan Pembelian Jasa Bimbingan Belajar
Secara umum menurut proses keputusan konsumen (Gambar 1)
mengambil langkah-langkah berikut ini, yaitu : pengenalan kebutuhan (konsumen
mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual),
pencarian informasi (konsumen mencari informasi internal dan eksternal),
evaluasi alternatif (konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat
yang diharapkan), pembelian (konsumen memilih alternatif yang dipilih), dan
yang terakhir adalah hasil (konsumen mengevaluasi alternatif yang dipilih).
Semua tahapan tersebut dapat menjelaskan bagaimana proses pengambilan
keputusan konsumen terjadi terutama Siswa UC selama proses Uji Coba
berlangsung, apakah Siswa UC mereka puas atau bahkan sebaliknya dalam
menilai kualitas Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
4.3.1 Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan, dalam keadaan ini
seseorang akan merasakan adanya sesuatu yang harus diperoleh atau dipenuhi
guna memuaskan apa yang diinginkan. Mereka mulai menyadari adanya
perbedaan yang dirasakan antara keadaan nyata dan keadaan yang diharapkan.
Kebutuhan belajar bagi para siswa yang akan menghadapi ujian kenaikan kelas
akan dirasa cukup besar mengambil andil dalam pemilihan bimbingan belajar agar
mampu mendapatkan nilai yang memuaskan di ujian nanti. Berdasarkan penelitian
pada Siswa UC mengenai pengenalan kebutuhan diperoleh hasil adanya alasan
yang melatarbelakangi mereka dalam memasuki bimbingan belajar. Alasan ini
merupakan dorongan terbesar bagi para calon siswa untuk ikut serta dalam
37
37
program bimbingan belajar atau dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan
alasan utama mereka dalam membuat suatu keputusan belajar pada akhirnya.
Selain itu terdapat juga adanya manfaat yang ingin diperoleh dari usaha mereka
mengikuti bimbingan belajar tersebut.
Alasan siswa dalam mengikuti bimbingan belajar bagi Siswa UC terdiri dari
alasan utama mereka diantaranya yaitu : kurang mengerti akan pelajaran di
sekolah, meningkatkan nilai akademik, menambah wawasan atau ilmu
pengetahuan, mempersiapkan masuk sekolah negri atau Perguruan Tinggi Negri,
dorongan guru, dan yang terakhir adalah ajakan teman. Motivasi tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2 mengenai alasan belajar siswa terutama Siswa UC dalam
mengikuti bimbingan belajar.
Tabel 2. Alasan Siswa UC mengikuti Bimbingan belajar
Alasan Persentase (%)
1. Kurang mengerti pelajaran di sekolah 11.272. Meningkatkan nilai akademik 14.083. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan 46.484. Mempersiapkan masuk sekolah
negri/PTN 25.355. Dorongan guru 06. Ajakan teman 2.82Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Alasan utama bagi para siswa dalam mengikuti bimbingan belajar berdasarkan
penelitian (Tabel 2) ternyata dikarenakan siswa ingin menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan mereka sebanyak 46.48 persen. Hal tersebut dirasa wajar karena
seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada
saat ini menjadi pemicu mereka untuk lebih meningkatkan kualitas ilmu yang ada.
Tantangan di luar sana terutama di bidang pendidikan menjadi latar belakang
usaha untuk berbenah memperbaiki diri menghadapi kompetisi dunia pendidikan
yang semakin kompetitif. Apalagi sekarang para pelajar dituntut untuk mampu
38
38
mencapai target pendidikan pada Ujian Nasional (UN) dengan nilai yang berbeda
namun terus meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Alasan kedua para Siswa UC mengikuti bimbingan belajar dengan persentase
25.35 persen adalah untuk mempersiapkan diri masuk sekolah negri atau
Perguruan Tinggi Negri (PTN). Impian menjadi siswa disekolah negri
tentulah menjadi dambaan para siswa pada umumnya apalagi jika
sebelumnya siswa yang bersangkutan menimba ilmu di sekolah swasta. Anggapan
bahwa sekolah negri pasti lebih baik dari sekolah swasta dapat menjadi alasan
semakin terpicunya upaya agar bisa lolos masuk sekolah negri atau Perguruan
Tinggi Negri. Alasan mereka mengenai hal tersebut cukup rasional karena dengan
bersekolah di sekolah negri biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sebesar biaya
untuk belajar di sekolah swasta, dan yang paling utama adalah mereka
beranggapan lulusan sekolah negri lebih prospektif dalam mencari pekerjaan.
Keinginan untuk masuk sekolah negri semuanya dipilih oleh siswa kelas 2 SMP
yang akan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih atas sedangkan
mempersiapkan diri untuk masuk Perguruan Tinggi Negri lebih diprioritaskan
oleh para siswa kelas 2 SMA yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Alasan ketiga dalam pengenalan kebutuhan adalah untuk meningkatkan nilai
akademik yaitu sebesar 14.08 persen. Nilai tersebut tidak hanya tinta diatas kertas
saja tetapi merupakan bukti otentik usaha para siswa dalam menghadapi ujian
yang telah diselenggarakan. Nilai tersebut akan menjadi modal awal keberhasilan
kualitatif yang tertuang dalam bentuk kuantitatif. Nilai juga dapat dijadikan
indikator tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan yang telah
diberikan serta dalam memecahkan permasalahan yang ada terkait pelajaran.
Motivasi yang keempat sebesar 11.27 persen adalah karena mereka tidak mengerti
tentang pelajaran yang diberikan di sekolah. Kekakuan sistem yang ada,
ketidakseimbangan antara kurikulum dan waktu belajar membuat siswa terkadang
merasa dipaksakan untuk mengerti. Belum lagi kualitas guru pada mata pelajaran
bersangkutan yang tidak mampu mengimbangi tingkat kesulitan soal suatu
39
39
mata pelajaran. Mereka harus mampu menyelesaikan tugas yang baru
ditemuinya dengan waktu yang singkat tanpa adanya petunjuk atau didampingi
dengan keterlibatan guru sebagai fasilitator pendidikan. Hal tersebut dapat
menjadi alasan mengapa mereka mengejar bimbingan belajar sebagai
alternatif tempat untuk memahami pelajaran lebih baik
dibandingkan dengan sekolah formal. Fleksibilitas waktu belajar, kenyamanan
tempat belajar, serta kekondusifan suasana belajar bisa menjadi pemicu stimulus
saraf dalam otak agar lebih tenang sehingga siswa bersangkutan dapat lebih cepat
dan optimal menyerap materi yang diberikan.
Alasan selanjutnya adalah karena ajakan teman (2.82%) tidak dapat dipungkiri
bahawa teman sangat berpengaruh dalam keputusan mengikuti program
bimbingan belajar. Keikutsertaan teman akan sangat berpengaruh apalagi biasanya
para siswa bimbingan belajar berasal dari sekolah-sekolah yang berbeda. Ada rasa
ketidaknyamanan bertemu ataupun bersosialisasi dengan orang baru yang dirasa
tidak terlalu dekat. Alasan yang terakhir adalah dorongan dari guru, motivasi ini
tidak memiliki persentase (0%) karena keputusan untuk masuk bimbingan belajar
sebagain besar berasal dari dalam individu itu sendiri. Guru biasanya hanya
memberikan referensi mengenai bimbingan belajar, namun semua keputusan ada
di tangan para siswa.
Tabel 3. Manfaat mengikuti Bimbingan belajar oleh para Siswa UCManfaat Belajar Persentase (%)
1. Lebih memahami pelajaran 81.692. Bagian dari kebutuhan pendidikan 5.633. Mengisi waktu luang 12.684. Menunjukkan status social 0Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Manfaat yang dicari para siswa dalam mengikuti program
pembelajaran di bimbingan belajar terlihat pada Tabel 3 yang terdiri dari
lebih memahami pelajaran, bagian dari kebutuhan pendidikan, mengisi
waktu luang, dan menunjukkan status sosial.
Sebanyak 81.69 persen Siswa UC menjadikan manfaat agar
lebih memahami pelajaran sebagai manfaat utama mereka. Hal tersebut
40
40
memang berjalan seiring dengan tujuan dari pihak bimbingan belajar
sendiri. Menjadikan siswa bimbingan belajar lebih dari yang lain, baik
itu dibandingkan siswa dari bimbingan belajar lain ataupun dengan
siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar manapun dilihat dari segi
penguasaan pelajaran. Latihan menjawab soal-soal yang dilakukan bimbingan
belajar pada umumnya memiliki intensitas tinggi. Mereka ditantang untuk melatih
diri menjawab soal-soal yang sering keluar dalam ujian ataupun soal-soal yang
berhubungan dengan pendalaman materi pelajaran. Maka dari itu tidak
mengherankan jika mereka memilih manfaat untuk lebih memahami pelajaran
yang ada.
Alasan berikutnya dengan persentase sebesar 12.68 persen adalah untuk mengisi
waktu luang. Saat jam belajar di sekolah sudah habis, para siswa akan mencari
alternatif kegiatan yang dirasa mampu untuk menutupi kesenggangan tersebut.
Pilihan yang ada diantaranya bisa untuk tidur, bermain bersama teman ataupun
dengan belajar. Waktu yang ditetapkan bimbingan belajar adalah setelah para
siswa pulang sekolah, sehingga belajar di bimbingan belajar dapat menjadi
alternatif terbaik memanfaatkan waktu dari waktu luang yang ada. Para siswa
dapat lebih menambah ilmu mereka dibandingkan dengan menjalankan kegiatan-
kegiatan lainnya. Alasan Siswa UC yang lain adalah karena mengikuti bimbingan
belajar merupakan bagian dari kebutuhan pendidikan (5.63%). Pada alasan ini
terlihat gambaran siswa maju yang tidak hanya mengejar ilmu pengetahuan
sebagai suatu kebutuhan yang memang harus dipenuhi. Bagi mereka kebutuhan
akan pendidikan akan selalu dirasakan tidak hanya saat siswa tersebut belajar di
sekolah tetapi juga saat berada di bimbingan belajar. Mereka berharap kehausan
akan ilmu yang dirasakan bisa hilang.
Menunjukkan status sosial ternyata tidak dipilih oleh semua Siswa UC (0%).
Mengikuti bimbingan belajar bukanlah cara untuk menunjukkan status sosial yang
dimiliki. Seseorang yang memiliki keinginan untuk maju entah apapun status
sosial yang dimiliki akan berusaha memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya tanpa
tidak memandang status rendah atau tinggi.
4.3.2 Pencarian Informasi
41
41
Konsumen yang merasakan bahwa kebutuhannya harus dipenuhi akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi tersebut dapat
diperoleh secara internal yaitu dari ingatan orang
yang bersangkutan, mereka mencari pemuas kebutuhan yang tersimpan baik di
dalam memori otak. Pencarian informasi juga bisa dilakukan dengan mencari
semua yang berhubungan dengan pemuas kebutuhan atau lebih dikenal dengan
pencarian secara eksternal.
Pada Tabel 4 kita akan mengetahui apa saja sumber informasi yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan belajar Siswa UC pada Bimbingan
Belajar Komunitas
Tabel 4. Sumber informasi untuk mengetahui bimbingan belajar
Sumber informasi Persentase (%)1. Papan nama 1.412. Guru bimbel bersangkutan 18.313. Guru sekolah 5.634. Teman 38.035. Keluarga 2.826. Brosur 33.80Total 100Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Sumber informasi yang diperoleh terdiri dari papan nama, guru bimbingan
belajar bersangkutan, guru sekolah, teman, keluarga, dan brosur. Sumber
informasi utama yang digunakan oleh Siswa UC dalam memilih bimbingan
belajar adalah teman sebanyak 38.03 persen. Teman merupakan pendamping
kedua setelah keluarga. Informasi yang diberikan teman umumya dianggap lebih
kuat karena waktu yang dihabiskan bersama teman lebih banyak dibanding
dengan keluarga. Tidak mengherankan jika siswa akan mendengarkan dan
menerima pendapat dari teman, apalagi jika informasi yang diperoleh berasal dari
teman-teman yang jumlahnya banyak atau memiliki hubungan yang dekat secara
otomatis siswa akan mengikuti informasi yang berasal dari teman tersebut.
Selain melakukan pemasaran ke sekolah–sekolah yang menjadi sasaran, pihak
pemasar bimbingan belajar juga menggunakan pembagian brosur pada saat
persentasi sebagai salah satu sarana pemberian informasi. Pemilihan sumber
informasi yang berasal dari brosur memiliki persentase kedua terbanyak yaitu
42
42
sebesar 33.80 persen. Jumlah persentase tersebut hanya berbeda sedikit dengan
alasan utama Siswa UC dalam mengikuti
bimbingan belajar. Namun hal tersebut justru saling mempengaruhi secara positif,
teman yang merekomendasikan bimbingan belajar akan lebih dirasa meyakinkan
siswa yang akan diajak ikut serta dengan memperlihatkan brosur yang
berhubungan dengan bimbingan belajar yang akan dimasuki. Media penunjang
tersebut ternyata cukup efektif menarik perhatian siswa yang akan mengikuti
bimbingan di suatu lembaga bimbingan belajar.
Sumber informasi ketiga adalah berasal dari guru bimbingan belajar bersangkutan
(18.31%). Guru yang bersangkutan tersebut adalah guru bimbingan belajar yang
juga merangkap sebagai bagian marketing yang melakukan pendekatan ke siswa.
Pemberian informasi diberikan saat mereka diijinkan masuk ke sekolah yang
dituju. Semua siswa memiliki kebebasan untuk bertanya seputar bimbingan
pelajaran. Informasi tersebut bisa dimulai dari fleksibilitas jam belajar, sistem
yang diterapkan, demo penyelesaian soal sampai dengan penggunaan tips-tips jitu
dalam penyelesaian soal yang dirasa selalu dianggap sulit oleh para siswa.
Berdasarkan pengalaman belajar mengajar, guru mampu memberikan informasi
terkait lembaga pendidikan. Siswa UC ternyata percaya kepada guru sebagai
sumber informasi mengenai bimbingan belajar dengan persentase 5.63%.
Keluarga berpengaruh tapi persentasenya kecil (2.82%), papan nama mendapat
urutan terakhir (1.41%)
Tabel 5. Pengaruh promosi dalam menggunakan jasa belajar di
bimbingan belajar
Pengaruh promosi Persentase (%)1. Membuat tertarik menjadisiswa 9.862. Membuat tertarik mencoba 90.143. Tidak berpengaruh 0
Total 100Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Setiap bimbingan belajar akan melakukan bauran promosi yang dirasa efektif
dalam menarik siswa untuk bergabung di lembaga yang menaunginya. Tabel 5
diatas menggambarkan bahwa promosi yang dilakukan oleh pihak bimbingan
43
43
belajar dapat mempengaruhi siswa, pengaruh tersebut terbagi menjadi
membuat tertarik menjadi siswa, dan
membuat tertarik mencoba. Pengaruh promosi membuat tertarik siswa untuk
mencoba mempunyai nilai persentase yang tinggi (90.14%), sedangkan pengaruh
promosi membuat tertarik menjadi siswa bimbingan belajar cukup rendah yaitu
sebesar 9.86 persen.
Promosi penjualan dengan mengadakan Program Uji Coba (Belajar Gratis) yang
dilakukan oleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS adalah strategi bauran promosi
yang dirancang untuk mendorong pembelian jasa secara lebih cepat. Siswa UC
yang hanya mendaftar saja adalah mereka yang belum memiliki keputusan untuk
bergabung menjadi siswa bimbingan belajar atau tidak. Mereka lebih memilih
untuk terlebih dulu merasakan bagaimana pelayanan yang diberikan. Jika mereka
merasa puas maka akan mendaftar menjadi siswa setelah program promosi
berlangsung ataupun sesudah masa uji coba berakhir. Hal tersebut berbeda dengan
keputusan untuk langsung mendaftar menjadi siswa pada saat pertama kali
program tersebut dipromosikan. Siswa langsung yakin bahwa kualitas yang akan
diberikan oleh pihak lembaga mampu memuaskan mereka. Guru-guru yang
berkualitas, lokasi yang strategis juga harga promosi dapat menjadi alasan
ketertarikan mereka untuk langsung menjadi siswa.
4.3.3 Evaluasi Alternatif
Ketika konsumen telah mendapatkan informasi yang diperolehnya maka informasi
tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi alternatif yang ada sebelum
melakukan proses pembelian. Pada tabel 6 kita akan mengetahui apa sebenarnya
fokus perhatian yang hendak di evaluasi oleh Siswa UC selama mengikuti
program Uji Coba.
Tabel 6. Fokus Perhatian
Fokus Perhatian Persentase (%)1. Guru-guru yang kompeten 47.892. Fasilitas yang ditawarkan 12.683.. Harga 4.2%4. Lokasi 9.865. Rekomendasi
teman/keluarga 25.35
44
44
Total 100Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Program promosi belajar gratis (uji coba) yang dilakukan oleh Bimbingan Belajar
KOMUNITAS selama dua bulan kepada para siswa kelas 2 SMP ataupun kelas 2
SMA memberikan hasil yang terlihat pada tabel 5 diatas. Total jumlah Siswa UC
berjumlah tujuh puluh satu orang. Fokus perhatian seorang siswa untuk belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS terdiri dari guru-guru yang berkompeten,
fasilitas yang ditawarkan, harga, lokasi, dan rekomendasi teman/keluarga.
Persentase fokus perhatian dari guru-guru yang berkompeten mendapatkan nilai
teringgi yaitu sebesar 47.89 persen. Ternyata para siswa mencari guru yang
terbaik sehingga mampu membantu mereka saat menghadapi soal yang dirasa
sulit. Guru yang mengajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS hanyalah lulusan
dari Perguruan Tinggi Negri (PTN). Maka dari itu kualitas yang akan diberikan
tidak akan mengecewakan.
Rekomendasi teman atau keluarga berada pada urutan kedua (25.35%). Siswa
lebih merasa percaya akan pilihan yang ditawarkan oleh keluarga dan teman atau
bisa dikatakan oleh orang-orang yang dekat dengan Siswa UC dibandingkan
dengan pilihan mereka sendiri. Teman atau keluarga yang membrikan
rekomendasi untuk belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS salah satu
sebabnya adalah karena mereka telah menganggap baik sistem pengajaran yang
ada. Mereka bisa mendengar dari orang lain, pihak bimbingan belajar ataupun
dengan merasakan sendiri hal tersebut.
Fasilitas yang ditawarkan oleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS mendapat
persentase 12.68 persen. Fasilitas yang ditawarkan oleh pihak Bimbingan Belajar
KOMUNITAS diantaranya adalah ruangan yang ber-AC sehingga siswa dapat
dengan nyaman belajar. Musik klasik sebagai pengiring belajar mampu
menstimulus kerja otak agar mampu berfungsi secara optimal pada saat proses
belajar berlangsung. Tidak dilewatkan akses internet yang disediakan di ruangan
diskusi bagi semua siswa ternyata mampu menarik perhatian dari Siswa UC.
Terdapat 9.86 persen dari Siswa UC yang mempunyai fokus perhatian pada
lokasi. Tempat Bimbingan Belajar KOMUNITAS berada di tempat yang
strategis,
45
45
sehingga mempermudah akses baik itu kendaraan umum atau pribadi yang
akan digunakan untuk menuju lokasi. Bimbingan Belajar KOMUNITAS
cabang Cibinong berada di ruko Graha Cibinong sebagai salah satu pusat
aktivitas yang cukup besar. Bimbingan Belajar KOMUNITAS cabang
Depok juga berada di wilayah yang strategis. Fokus perhatian yang paling
kecil terdapat pada harga (4.22%). Siswa UC yang mengikuti program
belajar gratis tidak terlalu fokus pada harga yang ditawarkan. Mereka lebih
memilih kualitas yang akan diperoleh dibandingkan dengan kuantitas
harga yang harus diberikan kepada Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Tabel 7. Harga yang ditawarkan
Harga yang ditawarkan Persentase (%)1. Relatif murah 16.902. Relatif mahal 69.013. Biasa saja 14.09Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Siswa UC memiliki penilaian terhadap harga yang ditawarkan oleh
Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Tabel 7 memperlihatkan bahwa Siswa
UC menganggap harga yang ditawarkan Bimbingan Belajar
KOMUNITAS adalah relatif murah, relatif mahal, dan biasa saja.
Sebanyak 69.01 persen Siswa UC merasa bahwa nominal uang yang harus
dikeluarkan terlalu banyak atau bisa dikatakan bahwa biaya belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS cukup mahal. Relatif murah dijadikan
pilihan kedua terbanyak yaitu sebesar 16.90 persen. Harga tersebut dinilai
cukup murah. Siswa UC yang merasa bahwa harga yang ditawarkan
Bimbingan Belajar KOMUNITAS biasa saja ada 14.09 persen. Mereka
cenderung tidak terlalu memikirkan masalah harga yang ditawarkan.
Tabel 8. Lokasi Bimbel
Lokasi Bimbel Persentase (%)
1. Dekat dari rumah 22.542. Dekat dari sekolah 18.313. Tidak macet 5.634. Mudah dicapai 53.52Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
46
46
Lokasi Bimbingan Belajar KOMUNITAS dapat dibagi menjadi
dekat dari rumah, dekat dari sekolah, tidak macet, dan mudah dicapai
(Tabel 8). Lokasi Bimbingan Belajar KOMUNITAS dianggap mudah
dicapai dengan Siswa UC yang memilih sebesar 53.52 persen merupakan
persentase tertinggi. Lokasi yang strategis memudahkan akses mereka
untuk sampai ke Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Banyak angkutan
umum yang melewati tempat tersebut. Dekat dengan rumah merupakan
pilihan kedua terbanyak dalam memilih lokasi Bimbingan Belajar
KOMUNITAS (22.54%).
Lokasi yang terlalu jauh dari rumah membuat siswa menjadi malas
untuk datang. Apalagi jika kondisi cuaca tidak mendukung maka hal
tersebut meyakinkan siswa untuk tidak datang ke Bimbingan Belajar
KOMUNITAS. Siswa UC merasa Bimbingan Belajar KOMUNITAS
dekat dengan sekolah mereka (18.31%). Tidak mengherankan jika
umumnya Siswa UC datang dengan masih menggunakan seragam sekolah.
Lokasi yang dekat dengan sekolah memudahkan siswa untuk cepat sampai
ke Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Sebanyak sembilan persen Siswa
UC menganggap lokasi Bimbingan Belajar KOMUNITAS tidak macet
(5.63%). Keadaan fisik atau kondisi dari jalan yang terawat tidak menjadi
penghambat siswa untuk sampai di Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Tabel 9. Kualitas Guru
Kualitas guru Persentase (%)1. Sangat baik 15.492. Baik 67.613. Lumayan 16.904. Buruk 05. Sangat buruk 0Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Kualitas guru yang mengajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS
terlihat pada Tabel 9. Kualitas tersebut terdiri dari sangat baik, baik,
lumayan, buruk, sangat buruk. Penilaian tersebut dapat dilihat dari
47
47
bagaimana guru berinteraksi dengan murid, kemudahan memberikan
materi, kejelasan penjelasan yang diberikan, sampai kedisiplinan dalam
waktu belajar juga dapat menjadi penialaian subjektif para Siswa UC
terhadap guru yang sedang mengajar di kelas mereka. Kualitas guru dinilai
baik oleh mayoritas Siswa UC (67.61%). Mereka merasa bahwa apa yang
telah diberikan oleh guru-guru Bimbingan Belajar KOMUNITAS dinilai
baik. Kualitas yang lumayan mempunyai persentase 16.90 persen.
Mungkin mereka merasa belum terlalu mengerti akan pelajaran yang
disampaikan oleh guru-guru Bimbingan Belajar KOMUNITAS sehingga
menilai bahwa kulitas guru lumayan. Pilihan kualitas guru Bimbingan
Belajar KOMUNITAS dengan predikat sangat baik diperoleh dengan
jumlah 15.49 persen. Siswa yang merasa menjadi lebih mengerti akan
pelajaran, atapun memudahkan mereka dalam mengerjakan soal yang dulu
dianggap susah akan menilai bahawa guru-guru Bimbingan Belajar
KOMUNITAS berkualitas sangat baik. Kualitas guru yang burruk dan
sangat buruk memiliki persen yang sama (0%). Nilai tersebut dapat
dipersentasikan bahwa Siswa UC tidak ada yang menganggap bahwa guru-
guru Bimbingan Belajar KOMUNITAS buruk atau sangat buruk.
4.3.4 Pembelian
Keputusan pembelian tejadi saat konsumen memilih alternatif yang
paling disukai, atau dirasa paling mampu memuaskan kebutuhan mereka.
Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa pembuatan keputusan pembelian
tidak hanya bergantung pada satu individu saja. Sikap orang lain, dan
faktor-faktor lain seperti pertimbangan harga, manfaat akan
mempengaruhi keputusan pembelian.
Tabel 10. Orang yang berpengaruh
Siapa yang mempengaruhi Persentase (%)1. Diri sendiri 49.302. Keluarga 5.633. Teman 45.07Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Tabel diatas (Tabel 10) memperlihatkan orang yang mempengaruhi
keputusan untuk belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS diantaranya
48
48
adalah diri sendiri, keluarga, dan teman. Diri sendiri merupakan orang
yang berpengaruh pada keputusan belajar bagi Siswa UC (49.30%). Orang
yang merasakan proses belajar, manfaat yang di dapat, perubahan positif
mengenai pelajaran yang terjadi adalah Siswa UC sendiri. Tidak
mengherankan jika mereka merasa diri mereka sendirilah yang
berpengaruh dalam proses keputusan belajar. Adanya demokrasi atau
kebebasan memilih menjadi alasan yang kuat. Teman memiliki pengaruh
yang tidak terlalu jauh berbeda dengan keputusan belajar karena pengaruh
diri sendiri (45.07%). Mereka adalah Siswa UC yang merasa tidak yakin
akan apa yang telah diperolehnya dan merasa bahwa pengaruh teman
memiliki andil yang cukup besar dan dianggap benar atau mewakili.
Pengaruh keluarga memiliki persentase 5.63 persen. Keluarga merupakan
salah satu pendorong bagi Siswa UC untuk mengambil keputusan belajar
di Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Pengaruh mereka ternya tidak
terlalu besar walaupun sebenarnya ada. Dapat diberikan kesimpulan bahwa
keluarga tidak terlalu berpengaruh secara signifikan walaupun sebenarnya
biaya untuk membayar bimbingan belajar berasal dari mereka.
Siswa UC di Bimbingan Belajar KOMUNITAS merupakan suatu
komunitas dari populasi siswa yang ingin belajar. Di dalam kelas mungkin
dapat terdiri dari siswa yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda.
Tabel 11 akan memperlihatkan dengan siapa siswa belajar sehingga dapat
mendukung keputusan belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Tabel 11. Teman belajarDengan siapa belajar Persentase (%)
1. Sendiri 02. Teman 97.183. Saudara 2.82
Total 100Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Siswa UC yang mengikuti program promosi di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS belajar hanya sendiri, dengan teman, dan dengan saudara.
Belajar dengan teman berjumlah 97.18 persen. Nilai ini hampir mendekati
seratus persen, dapat dikatakan Siswa UC lebih banyak belajar bersama
dengan teman baik itu dengan teman satu sekolah ataupun dengan teman
49
49
sepermainan. Ada pula Siswa UC yang belajar di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS dengan saudara mereka. Unsur keluarga juga terlihat
walaupun cukup rendah (2.82%). Tidak ada Siswa UC yang belajar sendiri
(0%), keinginan belajar bersama agar lebih termotivasi bisa menjadi alasan
Siswa UC lebih memilih untuk belajar bersama dengan teman ataupun
saudara.
Bagaimana cara siswa memutuskan untuk datang ke Bimbingan
Belajar KOMUNITAS terdiri dari direncanakan, mendadak, dan
tergantung situasi.
Tabel 12. Cara memutuskan belajar
Cara memutuskan Persentase (%)1. Direncanakan 47.892. Mendadak 8.453. Tergantung situasi 43.66Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Tabel 12 memperlihatkan bahwa Siswa UC merencanakan untuk
datang ke Bimbingan Belajar KOMUNITAS (47.89%). Terdapat niat yang
mendorong mereka untuk datang. Selain kesadaran pribadi, terdapat juga
dorongan dari luar misalnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang
diberikan oleh guru di sekolah siswa yang bersangkutan. Sebanyak 43.66
persen siswa memutuskan datang ke Bimbingan Belajar KOMUNITAS
dengan tergantung situasi. Jika keadaan tidak memungkinkan maka
mereka tidak akan datang misalnya karena ada kegiatan wajib di sekolah
formal, jam belajar tambahan, cuaca yang buruk bisa membuat keputusan
untuk datang menjadi terganggu. Siswa UC memilih datang secara
mendadak (8.45%) biasanya adalah siswa tersebut mendadak datang jika
ada kebutuhan yang terkait dengan pelajaran.
Jumlah kedatangan siswa di luar jam belajar dibedakan menjadi 1-
2 kali, 3-4 kali, lebih dari empat kali (Tabel 13). Kehadiran Siswa UC 1-2
kali dalam seminggu di luar jam belajar sebanyak 70.42 persen datang ke
Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Kegiatan yang pada dapat menjadi
penghambat mereka untuk datang ke Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
50
50
Jadwal baku yang ada bagi Siswa UC untuk belajar di kelas adalah
sebanyak dua kali dalam seminggu (Senin sampai dengan Sabtu).
Tabel 13. Jumlah kedatangan
Jumlah kedatangan Persentase (%)1. 1-2 X 70.422. 3-4 X 29.583. > 4 X 0Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Jika siswa datang selain jadwal belajar yang telah ditetapkan maka
mereka akan dilayani di ruang diskusi. Jumlah kedatangan 3-4 kali sebesar
29.58 persen biasanya dilakukan oleh siswa yang merasa kurang mengerti
akan pelajaran yang diberikan di sekolah. Mereka datang ke ruang diskusi
yang ada di Bimbingan Belajar KOMUNITAS, mereka bisa bertanya
kepada guru mata pelajaran mengenai kesulitan yang dihadapi. Tidak ada
siswa yang datang lebih dari empat kali (0%) karena pada hari Minggu
mereka mempunyai aktivitas lain.
Bergabung atau tidaknya seseorang dalam sebuah komunitas dalam
hal ini maksudnya adalah menjadi siswa atau tidak di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS sedikit banyak dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh
orang lain ini akan mempengaruhi bagaimana keputusan yang akan
diambil nantinya. Tabel 15 merupakan tabel mengenai pengaruh orang lain
dalam menyarankan untuk belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Tabel 14. Saran orang lain
Saran orang lain Persentase (%)1. Memberitahu bahwa telah belajar diBimbel 15.492. Meminta anda untuk mencoba 67.613. Membujuk anda 9.864. Tidak berkomentar 7.04
Total 100Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Pengaruh orang lain tersebut dibedakan menjadi memberitahu
bahwa telah belajar di bimbel, meminta untuk mencoba, membujuk, dan
tidak berkomentar. Meminta untuk mencoba merupakan pengaruh yang
banyak disarankan (67.61%). Pihak marketing dari Bimbingan Belajar
51
51
KOMUNITAS akan memberikan saran tersebut pada saat mereka datang
ke sekolah siswa calon Siswa UC. Meminta untuk mencoba adalah usaha
agar dapat membuktikan apa yang telah dipersentasikan mengenai
kelebihan-kelebihan yang dimiliki Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Sebanyak 15.49 persen memilih memberitahu bahwa telah belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Mereka adalah Siswa yang telah
terlebih dahulu mendaftar menjadi Siswa UC. Siswa yang dibujuk untuk
belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS sebanyak 9.86 persen.
Pembujukan tersebut diperoleh dari teman satu sekolah yang sudah lebih
cepat mendaftar menjadi Siswa UC dan ingin ada teman lain yang ikut
juga mendaftar. Pengaruh orang lain dalam menyarankan untuk belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS lebih memilih untuk tidak berkomentar
mengenai program Uji Coba yang telah dilaluinya (7.04%) .
4.3.5 Hasil
Setelah seseorang memutuskan untuk melakukan pembelian, maka
dia akan mengevaluasi hasil pembelian yang telah dilakukannya. Jika
harapan atau apa yang diinginkan sesuai dengan bukti yang diterima maka
orang tersebut akan merasa puas. Akan tetapi justru jika keinginan tersebut
tidak mampu dipenuhi maka hasilnya adalah suatu ketidakpuasan.
Tabel 15. Kepuasan Belajar
Kepuasan belajar Persentase (%)1. Ya 64.792. Tidak 35.21Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Tabel 15 memberikan gambaran mengenai kepuasan belajar Siswa
UC menjadi dua yaitu ya (puas belajar), dan tidak (tidak puas belajar).
Siswa UC yang merasa puas mengikuti program Uji Coba lebih dominan
(64.79%) dibandingkan dengan Siswa UC yang tidak puas belajar di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS (35.21%). Mereka yang merasa puas
belajar akan lebih berpeluang untuk mendaftar di Bimbingan Belajar
52
52
KOMUNITAS daripada Siswa UC yang merasa tidak puas atas pelayanan
saat Uji Coba berlangsung.
Tabel 16. Faktor kepuasanFaktor kepuasan Persentase (%)
1. Guru-guru 93.482. Fasilitas 6.523. Harga 0Total 100
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan Siswa UC terhadap
kualitas Bimbingan Belajar KOMUNITAS terdiri dari guru, fasilitas, dan
harga (Tabel 16). Guru-guru mendapat peringkat kepuasan tertinggi
sebesar 93.48 persen. Siswa UC yang merasa puas dan memilih faktor
keepuasan karena guru menganggap bahwa performa dari guru sesuai
dengan apa yang mereka inginkan dalam mengikuti bimbingan belajar.
Guru-guru Bimbingan Belajar KOMUNITAS dianggap baik dan
berkualitas di mata Siswa Uji Coba. Dilihat dari segi fasilitas Siswa UC
hanya sedikit yang memilih (6.52%). Hanya minoritas yang ternyata puas
dengan fasilitas yang diberikan oleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Faktor harga ternyata tidak memiliki nilai kepuasan sama sekali yaitu
sebesar nol persen. Sehingga bisa disimpulkan walaupun ada Siswa UC
yang menganggap harga yang ditawarkan relatif murah dan dianggap biasa
saja tapi buktinya tidak ada Siswa UC yang merasa puas akan harga yang
ditawarkan pihak lembaga Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Faktor ketidakpuasan yang menjadi Siswa UC merasa tidak puas
saat mengikuti Uji Coba adalah guru, fasilitas, dan harga (Tabel 17)
Tabel 17. Faktor ketidakpuasanFaktor Ketidakpuasan Persentase (%)
1. Guru-guru 202. Fasilitas 203. Harga 60
Total 100Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Ketidakpuasan akan faktor harga (60%) membuat Siswa UC tidak
menjadi siswa atau membatalkan menjadi siswa di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS. Angka tersebut cukup tinggi dan berhubungan dengan
53
53
faktor harga yang sama sekali tidak dipilih oleh Siswa UC sebagai faktor
kepuasan. Persentase guru dan fasilitas memiliki angka yang sama yaitu
dua puluh persen. Mereka merasa adanya ketidaksamaan antara apa yang
diharapkan dengan yang diinginkan.
Tabel 18. Loyalitas/kesetiaanJika harga bimbel naik Persentase (%)
1. Tetap menjadi siswa 22.53%2. Beralih ke bimbel lain 49.30%3. Tidak ikut bimbel manapun 28.17%
Total 100.00%Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Sikap setia akan pilihan yang telah dipilih dari masing-masing
individu berbeda. Mereka memiliki penilaian yang berlainan satu sama
lain. Jika harga bimbingan belajar naik pada tahun ajaran baru Siswa UC
akan memilih untuk tetap menjadi siswa (23%), beralih ke bimbingan
belajar lain (49%), dan tidak ikut bimbingan belajar manapun (28%) dapat
dilihat pada Tabel 19. Hal tersebut dapat memperlihatkan bahwa kesetiaan
Siswa UC terhadap Bimbingan Belajar KOMUNITAS cukup rendah.
Mereka lebih memilih untuk beralih ke bimbingan belajar lain atau dengan
tidak mengikuti bimbingan belajar manapun.
54
54
Berdasarkan deskripsi yang telah diuraikan mengenai proses
pengambilan keputusan diatas, mulai dari tahapan awal yaitu pengenalan
kebutuhan kemudian pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian
dan hasil maka dapat disimpulkan bahwa bagaimana mayoritas tahapan
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh responden yaitu Siswa UC
dapat dilihat dari Tabel 19.
Tabel 19. Tahapan Proses Keputusan Pembelian Jasa
Tahap-tahap Proses PembelianJasa
Keterangan
Pengenalan Kebutuhan1. Alasan/motivasi les di
bimbel
2. Manfaat yang dicari darimengikuti bimbel
Menambah wawasan dan ilmupengetahuan
Lebih memahami pelajaran
Pencarian Informasi1. Sumber informasi2. Pengaruh promosi
TemanMembuat tertarik mencoba
Evaluasi Alternatif1. Fokus perhatian2. Harga yang ditawarkan3. Lokasi4. Kualitas guru
Guru yang kompetenRelatif mahalMudah dicapaiBaik
Pembelian1. Orang yang berpengaruh2. Teman belajar3. Cara memtuskan
kedatangan4. Intensitas kehadiran5. Saran orang lain
Diri sendiriTemanDirencanakan1-2 xMeminta untuk mencoba
Hasil1. Kepuasan2. Faktor yang bepengaruh
pada kepuasan3. Faktor yang berpengaruh
pada ketidakpuasan4. Loyalitas
(Ya) puas
Guru
HargaBeralih ke bimbingan belajar lain
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
55
55
4.3. Hasil Analisis Diskriminan
Alat analisis diskriminan digunakan untuk mengelompokan setiap obyek
ke dalam dua atau lebih kriterion sejumlah variabel bebas. Pada analisis
diskriminan variabel-variabel yang layak (valid) harus ditentukan terlebih dahulu.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 15. apabila butir
korelasi yang didapatkan lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak valid dan
harus dikeluarkan dari instrumen. Namun apabila hasil korelasi menunjukkan
lebih dari 0,05 persen maka data tersebut dianggap valid.
Setelah melakukan uji signifikasi diperoleh 47 variabel yang terdiri dari 22
faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (5 variabel pengaruh
lingkungan, 14 variabel perbedaan individu, 3 variabel proses psikologi) dan 25
atribut yang mempengaruhi keputusan pembelian jasa (5 variabel keandalan, 5
variabel kesigapan, 6 variabel jaminan, 4 variabel empati, dan 5 variabel nyata).
Variabel-variabel dari faktor dan atribut yang mempengaruhi pengambilan
keputusan belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS pada siswa UC akan
diklasifikasikan dengan menggunakan analisis Diskriminan. Klasifikasi yang
dibuat adalah Siswa UC yang langsung mendaftar menjadi siswa (Grup 0), Siswa
UC yang menunggu dalam mendaftar mendaftar menjadi siswa (Grup 1), dan
Siswa UC yang tidak mendaftar (tidak menjadi siswa) sampai dengan masa Uji
Coba berakhir (Grup 2). Hubungan keterkaitan dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Penempatan Klasifikasi Keputusan Pembelian Jasa danvariabelnya
Discriminant Analysis: GRUP versus PL1, PL2, ...
Linear Method for Response: GRUPPredictors: budaya, pendidikan, teman, rekomendasi, waktu, pendapatan,
pekerjaan,motivasi, manfaat, nama, lokasi, harga, durasi, fasilitas,keterampilan, kualitas, kepercayaan, kepribadian, gaya, pengalaman,media, promosi, ketepatan, kesesuaian, evaluasi, penyampaian,fleksibilitas, kecepatan, kesediaan, prosedur, kesigapan, penanganan,pengetahuan, cara, kemampuan, prestasi, PTN, kesopanan,kemudahan, sahabat, konsultasi, komunikasi, fisik, kebersihan, kantin,penampilan, kelengkapan
Group 0 1 2Count 12 8 51Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
56
56
Informasi yang diberikan pada hasil output yang pertama adalah
bahwa analisis diskriminan yang telah diolah menggunakan metode linier dengan
variabel respon adalah Grup dengan variabel prdiktor adalah budaya, pendidikan,
teman, rekomendasi, waktu, pendapatan, pekerjaan, motivasi, menfaat, nama,
lokasi, harga, durasi, fasilitas, keterampilan, kualitas, kepercayaan, kepribadian,
gaya, pengalaman, informasi, promosi, ketepatan, kesesuaian, evaluasi,
penyampaian, fleksibilitas, kecepatan, kesediaan, prosedur, kesigapan, penangan,
pengetahuan, cara, kemampuan, prestasi, PTN, kesopanan, kemudahan, sahabat,
konsultasi, komunikasi, fisik, kebersihan, kantin, penampilan, kelengkapan.
Informasi dari output yang kedua adalah terdapat 3 GRUP yang ada yaitu 0, 1, 2.
jumlah Siswa UC yang menjadi Siswa di Bimbingan Belajar KOMUNITAS
(GRUP 0) ada sebanayk 12 orang, Siswa UC yang menunggu dalam mendaftar
(GRUP 1) sebanyak 8 orang, dan jumlah Siswa yang tidak mendaftar (GRUP 2)
sebanyak 51 orang.
Pada Tabel 21 mengenai fungsi pembeda keputusan belajar dengan
pengolahan diskriminan terlihat bahwa terdapat tiga persamaan. Apabila kita ingin
mengetahui Siswa UC manakah yang memilih keputusan belajar yang ada
(GRUP) dengan cara memasukkan nilai interval yang dikalikan dengan bobot
masing-masing variabel kemudian dilihat nilai yang maksimum dari tiga
persamaan tersebut maka Siswa masuk dalam kategori yang dipilihnya.
57
57
Tabel 21. Fungsi Pembeda dari Setiap Grup
Linear Discriminant Function for Groups
0 1 2Constant -83.90 -124.12 -100.19budaya -0.56 -9.85 -2.72pendidikan 12.25 12.73 9.56teman -17.39 -28.84 -27.76rekomendasi 7.93 20.78 17.48waktu 3.23 -5.04 -3.05pendapatan 7.07 22.08 13.73pekerjaan 7.80 10.66 15.02motivasi 3.53 12.73 8.94manfaat 4.48 24.52 18.93nama -7.57 -5.24 -4.50lokasi -5.48 -5.18 -2.84harga -8.89 -19.01 -14.25durasi -1.35 -2.83 -3.29fasilitas -2.96 -1.48 6.72keterampilan 6.25 17.78 12.82kualitas 6.35 4.76 5.15kepercayaan 14.57 23.70 19.79kepribadian -6.14 -17.00 -14.17gaya 3.58 -2.06 3.11pengalaman 6.33 8.58 13.96media 3.17 15.21 8.74promosi 8.19 3.31 1.85ketepatan -13.26 -27.40 -17.10kesesuaian -16.51 -8.42 -13.71evaluasi 10.32 -2.57 -1.61penyampaian 9.35 10.09 16.03fleksibilitas -8.74 -27.15 -25.59kecepatan -3.58 -17.77 -8.42kesediaan 12.29 15.35 12.89prosedur 2.21 9.66 12.43kesigapan 7.29 9.71 11.56penanganan -5.15 2.39 -2.88pengetahuan -13.42 11.91 2.26cara -0.16 -17.75 -12.43kemampuan 5.61 10.09 11.36prestasi 12.60 16.45 14.79PTN -4.86 -9.05 -8.11kesopanan 0.66 0.94 -8.09kemudahan 5.52 4.84 1.90sahabat -5.38 0.36 -1.86konsultasi -0.28 -1.43 -2.02komunikasi -5.18 -8.88 -10.06fisik -11.13 -44.43 -38.43kebersihan 4.88 12.46 8.86kantin 7.27 16.17 12.36penampilan 3.80 11.82 15.26kelengkapan 0.78 -0.26 -2.64
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
58
58
Tabel 21 memperlihatkan fungsi diskriminan linier untuk setiap grup atau
klasifikasinya, yaitu :
d0 = -83.90 - 0.56budaya + 12.25pendidikan - 17.39teman + 7.93rekomendasi+ 3.23waktu + 7.07pendapatan + 7.80 pekerjaan + 3.53motivasi +4.48manfaat - 7.57nama - 5.48lokasi - 8.89harga - 1.35durasi -2.96fasilitas + 6.25keterampilan + 6.35kualitas + 14.57kepercayaan -6.14kepribadian + 3.58gaya + 6.33pengalaman + 3.17media +8.19promosi - 13.26ketepatan - 16.51kesesuaian + 10.32evaluasi +9.35penyampaian - 8.74fleksibilitas - 3.58kecepatan + 12.29kesediaan +2.21prosedur + 7.29kesigapan - 5.15penanganan - 13.42pengetahuan -0.16cara + 5.61kemampuan + 12.60prestasi - 4.86PTN + 0.66kesopanan+ 5.52kemudahan - 5.38sahabat - 0.28konsultasi - 5.18komunikasi -11.13fisik + 4.88kebersihan + 7.27kantin + 3.80penampilan +0.78kelengkapan
d1 = -124.12 - 9.85budaya + 12.73pendidikan - 28.84teman +20.78rekomendasi - 5.04waktu + 22.08pendapatan + 10.66pekerjaan +12.73motivasi + 24.52manfaat - 5.24nama - 5.18lokasi - 19.01harga -2.83durasi - 1.48fasilitas + 17.78keterampilan + 4.76kualitas +23.70kepercayaan - 17.00 kepribadian - 2.06gaya + 8.58pengalaman +15.21media + 3.31promosi - 27.40ketepatan - 8.42kesesuaian -2.57evaluasi + 10.09penyampaian - 27.15fleksibilitas - 17.77kecepatan +15.35kesediaan + 9.66prosedur + 9.71kesigapan + 2.39penanganan +11.91pengetahuan - 17.75cara + 10.09kemampuan + 16.45prestasi -9.05PTN + 0.94kesopanan + 4.84kemudahan + 0.36sahabat -1.43konsultasi - 8.88komunikasi - 44.43fisik + 12.46kebersihan +16.17kantin + 11.82penampilan - 0.26kelengkapan
d2 = -100.19 - 2.72budaya + 9.56pendidikan - 27.76teman +17.48rekomendasi - 3.05waktu + 13.73pendapatan + 15.02pekerjaan +8.94motivasi + 18.93manfaat - 4.50nama - 2.84lokasi - 14.25harga -3.29durasi + 6.72fasilitas + 12.82keterampilan + 5.15kualitas +19.79kepercayaan - 14.17kepribadian + 3.11 gaya + 13.96pengalaman +8.74media + 1.85promosi - 17.10ketepatan - 13.71kesesuaian -1.61evaluasi + 16.03penyampaian - 25.59fleksibilitas - 8.42kecepatan +12.89kesediaan + 12.43prosedur + 11.56kesigapan - 2.88penanganan +2.26pengetahuan - 12.43cara + 11.36kemampuan + 14.79 prestasi - 8.11PTN - 8.09kesopanan + 1.90kemudahan - 1.86sahabat - 2.02konsultasi -10.06komunikasi - 38.43fisik + 8.86kebersihan + 12.36kantin+ 15.26penampilan - 2.64kelengkapan
Keterangan :
59
59
C1 = Konstantabudaya = Budaya mempengaruhi keputusan pembelian jasapendidikan = Tingkat pendidikan orang tuateman = Keikutsertaan teman/sahabatrekomendasi = Rekomendasi dari keluargawaktu = Waktu belajarpendapatan = Pendapatan orang tuapekerjaan = Pekerjaan orang tuamotivasi = Motivasi dalam belajarmanfaat = Manfaat yang diperolehnama = Nama bimbingan belajarlokasi = Lokasi bimbingan belajarharga = Harga yang ditawarkandurasi = Durasi belajarfasilitas = Fasilitas yang ditawarkanketerampilan = Keterampilan karyawan/front officekualitas = Kualitas guru yang mengajarkepercayaan = Kepercayaan terhadap nama bimbingan belajar tertentukepribadian = Kepribadiangaya = Gaya hiduppengalaman = Pengalaman belajarmedia = Media informasipromosi = Promosiketepatan = Ketepatan waktu bimbingankesesuaian = Kesesuaian pelayanan dan janji yang ditawarkanevaluasi = Pengadaan evaluasi belajarpenyampaian = Penyampaian materi dengan singkat dan jelasfleksibilitas = Fleksibilitas waktu dan jam belajarkecepatan = Kecepatan penanganan keluhan siswakesediaan = Kesediaan membantu siswa di luar jam belajarprosedur = Prosedur pelayanan yang jelaskesigapan = Kesigapan staf pengajar dalam menangani siswapenanganan = Penanganan siswa sesuai dengan kemampuan akademispengetahuan = Pengetahuan pengajar mengenai bidang yang diajarkancara = Cara-cara praktis dalam pengerjaan soalkemampuan = Kemampuan pengajar dalam memotivasi siswaprestasi = Prestasi/reputasi bimbingan belajarPTN = Pengajar lulusan Perguruan Tinggi Negri (PTN)kesopanan = Kesopanan pengajar dan front officekemudahan = Kemudahan menghubungi bimbingan belajarsahabat = Kesediaan pengajar menjadi sahabatkonsultasi = Kemudahan berkonsultasi dengan pengajarkomunikasi = Kemampuan front office berkomunikasi dengan siswafisik = Keadaan fisik gedung bimbingan belajarkebersihan = Kebersihan, kenyamanan, kerapihan ruangankantin = Ketersediaan kantinpenampilan = Penampilan pengajar dan karyawankelengkapan = Kelengkapan fasilitas lembaga
60
60
4.4.1 Klasifikasi Siswa UC pada Grup Pengambilan Keputusan
Tahapan awal yang dilakukan pada analisis diskriminan adalah
menyeleksi variabel-variabel mana yang dianggap valid. Variabel yang memenuhi
asumsi-asumsi analisis diskriminan yang ada akan diolah kembali menggunakan
alat analisis yang sama sehingga menghasilkan 3 klasifikasi. Klasifikasi tersebut
adalah kelompok siswa UC yang langsung mendaftar, kelompok siswa UC yang
menunda mendaftar (mendaftar setelah masa uji coba habis) dan klasifikasi yang
ketiga adalah kelompok siswa yang tidak mendaftar menjadi siswa di Bimbingan
Belajar KOMUNITAS.
Uji klasifikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan data variabel
yang telah divalidasi sebelumnya. Pengolahan hasil dilakukan dengan melakukan
pengalian antara bobot variabel dengan rating tiap siswa UC. Pengolahan hasil
tersebut memperlihatkan bahwa data siswa UC sebanyak 2 data telah salah
pengklasifikasian (misklasifikasi). Misklasifikasi adalah kesalahan penempatan
klasifikasi terhadap siswa UC yang akan dikelompokkan. Jadi sebenarnya terjadi
overlap pada sebaran normal siswa UC yang ada, sehingga menyebabkan
terjadinya kesalahan dalam penempatan klasifikasi.
Kesalahan tersebut terjadi karena variabel yang membedakan setiap
klasifikasi pengambilan keputusan (Grup) secara jelas kurang signifikan Secara
keseluruhan persamaan data tersebut memiliki ketepatan sebesar 97.18 persen.
Data yang masuk sebagai data misklasifikasi harus dibuang (dihilangkan) agar
diperoleh hasil 100 persen kembali. Klasifikasi siswa UC pada grup pengambilan
keputusan elajar setelah dibuang data yang misklasifikasi adalah 11 siswa yang
menjadi kelompok yang langsung mendaftar, 7 siswa yang masuk menjadi
kelompok siswa yang menunda mendaftar, dan 51 siswa yang masuk pada
kelompok siswa yang tidak mendaftar, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran 5.
61
61
4.4.2 Analisis variabel yang mendorong Siswa UC dalam keputusanpembelian jasa bimbingan belajar.
Tantangan dunia pendidikan yang semakin kompetitif membuat
mayoritas siswa sekolah banyak yang masuk bimbingan belajar. Adanya
ketidakpuasan akan pelayanan pendidikan yang diberikan oleh pihak sekolah
formal membuat lembaga bimbingan belajar sebagai salah satu solusi terbaik
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai upaya pun dilakukan oleh pihak
bimbingan belajar agar mampu menarik minat calon-calon siswa mereka. Begitu
juga yang dilakukan oleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS. Bimbingan belajar
ini menerapkan salah satu bauran promosi yang ada yaitu promosi penjualan
dengan menyelenggarakan Program Uji Coba (program belajar gratis). Program
ini dilakukan selama kurun waktu dua bulan yaitu berkisar dari bulan Mei sampai
dengan bulan Juli 2010. Siswa yang mendaftar menjadi siswa UC tidak
mendapatkan paksaan dari pihak bimbingan belajar untuk menjadi siswa kelak
setelah masa uji coba selesai. Siswa UC mendapatkan kebebasan, akan menjadi
siswaataupun tidak menjadi siswa.
Kriteria yang ditetapkan oleh calon siswa jumlahnya cukup banyak dan
memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda tiap individu. Data yang
diperoleh dari siswa UC ternyata memiliki 47 variabel yang mendorong mereka
dalam memutuskan untuk melakukan pembelian jasa di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS (Tabel 21). Variabel tersebut meliputi budaya, pendidikan, teman,
rekomendasi, waktu (faktor pengaruh lingkungan), pendapatan, pekerjaan,
motivasi, manfaat, nama, lokasi, harga, durasi, fasilitas, keterampilan, kualitas,
kepercayaan, kepribadian, gaya (faktor perbedaan individu), pengalaman, media,
promosi (faktor proses psikologi), ketepatan, kesesuaian, evaluasi, penyampaian,
fleksibilitas (atribut keandalan), kecepatan, kesediaan, prosedur, kesigapan,
penanganan (atribut kesigapan), pengetahuan, cara, kemampuan, prestasi, PTN,
kesopanan (atribut jaminan), kemudahan, sahabat, konsultasi, komunikasi (atribut
empati), fisik, kebersihan, kantin, penampilan, kelengkapan (atribut nyata).
62
62
Tabel 22. Variabel utama yang paling mendorong Siswa UC untukmendaftar langsung.
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Variabel yang memiliki nilai terbesar pada Linear Discriminant
Function merupakan variabel yang paling mendorong Siswa UC dalam
pengambilan keputusan pembelian jasa. Apakah siswa UC tersebut akan langsung
mendaftar pada saat uji coba dimulai atau saat sedang berlangsung, menunggu
mendaftar menjadi siswa (daftar setelah uji coba selesai), atau tidak mendaftar
menjadi siswa di Bimbingan Belajar KOMUNITAS akan dipengarui oleh tingkat
No Variabel pendorong Siswa UCuntuk mendaftar langsung
Linear DiscriminantFunction
Keputusan belajar
1 Budaya -0.56 Langsung daftar2 Keikutsertaan teman/sahabat -17.39 Langsung daftar3 Waktu belajar 3.23 Langsung daftar4 Harga yang ditawarkan -8.89 Langsung daftar5 Durasi belajar -1.35 Langsung daftar6 Kualitas guru yang mengajar 6.35 Langsung daftar7 Kepribadian -6.14 Langsung daftar8 Gaya hidup 3.58 Langsung daftar9 Promosi 8.19 Langsung daftar10 Ketepatan waktu bimbingan -13.26 Langsung daftar
11 Pengadaan evaluasi belajar 10.32 Langsung daftar
12 Fleksibilitas waktu dan jambelajar
-8.74 Langsung daftar
13 Kecepatan penanganan keluhansiswa
-3.58 Langsung daftar
14 Cara-cara praktis dalampengerjaan soal
-0.16 Langsung daftar
15 Pengajar lulusan PerguruanTinggi Negri
-4.86 Langsung daftar
16 Kemudahan menghubungibimbel
-5.18 Langsung daftar
17 Kemudahan berkonsultasidengan pengajar
-0.28 Langsung daftar
18 Kemampuan FO berkomunikasi -5.18 Langsung daftar
19 Keadaan fisik gedungbimbingan
-11.13 Langsung daftar
20 Kelengkapan fasilitas lembaga 0.78 Langsung daftar
63
63
kepentingan yang mereka pilih dari masing-masing faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian jasa dan kepentingan atribut jasa yang telah
disajikan dalam kuesioner penelitian (Lampiran 1).
Tabel 22 telah memperlihatkan dengan lebih jelas variabel-variabel
manakah yang mendukung keputusan pembelian jasa belajar untuk langsung
mendaftar. Terdapat 20 variabel yang mendorong Siswa UC untuk memilih
langsung mendaftar menjadi siswa di Bimbingan Belajar KOMUNITAS, variabel
tersebut diantaranya adalah budaya, keikutsertaan teman, waktu belajar, harga,
durasi, kualitas guru, kepribadian, gaya hidup, promosi, ketepatan waktu,
pengadaan evaluasi, fleksibilitas waktu, kecepatan penanganan, cara praktis,
pengajar lulusan PTN, kemudahan menghubungi, konsultasi, staf FO
berkomunikasi, keadaan bangunan, dan kelengkapan fasilitas lembaga.
Pendidikan yang masih dianggap penting karena merupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi dan merupakan faktor mendukung untuk menjadi
pribadi yang berkualitas membuat siswa yang tertarik mengikuti program promosi
uji coba menjadi Siswa UC tanpa berpikir panjang langsung mendaftar menjadi
siswa. Apalagi jika teman yang dianggap dekat juga ikut masuk menjadi siswa di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS, hal tersebut semakin meyakinkan keputusan
yang diambil. Waktu belajar yang ditentukan sendiri oleh siswa membuat
penetapan waktu belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS lebih fleksibel.
Harga yang ditawarkan dianggap relatif mahal oleh mayoritas Siswa UC, namun
hal tersebut tidak membuat mereka berubah pikiran untuk beralih menjadi
menunda mendaftar ataupun tidak mendaftar.
Pada setiap satu pertemuan siswa akan mendapatkan dua mata
pelajaran sekaligus dengan durasi jam belajar yang ideal bagi otak dalam
berkonsentrasi, kurang lebih sekitar 75 menit siswa mendapatkan materi dan 15
menit siswa harus mampu menjawab kuis yang diberikan. Pengadaan evaluasi
setiap akhir pelajaran dan try out setiap dua bulan sekali dilakukan agar kualitas
siswa semakin meningkat karena ilmu yang telah diberikan bisa teruji. Ketepatan
waktu belajar sangat penting bagi mereka karena jika jam belajar mulai lebih
lambat maka akan mengganggu jadwal belajar pelajaran selanjutnya juga hal
tersebut dapat menurunkan jumlah kuantitas serta kualitas yang didapatkan.
64
64
Guru yang merupakan lulusan dari Perguruan Tinggi Negri (PTN)
dinilai berkualitas baik di Bimbingan Belajar KOMUNITAS, mereka mampu
memberikan cara-cara yang praktis sehingga siswa dapat mengerjakan soal yang
dianggap rumit. Siswa UC yang dianggap lemah dalam pelajaran akan segera
ditangani dan diberikan kemudahan berkonsultasi dengan guru terkait. Kondisi
fisik gedung Bimbingan Belajar KOMUNITAS yang baik dan terawat serta
kelengkapan fasilitas lembaga mulai dari ruangan kelas yang nyaman,
ketersediaan internet, telepon dan komunikasi yang baik antara staf front office
dengan siswa membuat Siswa UC mendapatkan kemudahan dalam menghubungi
lembaga jika siswa bersangkutan tidak dapat datang belajar ataupun masalah
terkait proses belajar di Bimbingan Belajar KOMUNITAS.
Tabel 23. Variabel utama yang paling mendorong Siswa UC untukmenunda mendaftar.
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
No Variabel pendorong Siswa UCuntuk mendaftar langsung
Linear DiscriminantFunction
Keputusan belajar
1 Tingkat pendidikan orang tua 12.73 Menunda daftar2 Rekomendasi dari keluarga 20.78 Menunda daftar3 Pendapatan orang tua 22.08 Menunda daftar4 Motivasi dalam belajar 12.73 Menunda daftar5 Manfaat yang diperoleh 24.52 Menunda daftar6 Keterampilan karyawan/front
office17.78 Menunda daftar
7 Kepercayaan terhadap namabimbel
23.70 Menunda daftar
8 Media informasi 15.21 Menunda daftar9 Kesesuaian pelayanan dan janji -8.42 Menunda daftar10 Kesediaan membantu di luar
jam belajar15.35 Menunda daftar
11 Penanganan siswa 2.39 Menunda daftar12 Pengetahuan pengajar
mengenai11.91 Menunda daftar
13 Prestasi/reputasi bimbinganbelajar
16.45 Menunda daftar
14 Kesopanan pengajar dan frontoffice
0.94 Menunda daftar
15 Kesediaan pengajar menjadisahabat
0.36 Menunda daftar
16 Kebersihan, kenyamananruangan
12.46 Menunda daftar
17 Ketersediaan kantin 16.17 Menunda daftar
65
65
Variabel yang mendorong Siswa UC masuk dalam grup menunda
mendaftar (mendaftar setelah masa uji coba habis) adalah tingkat pendidikan
orang tua, rekomendasi keluarga, pendapatan orang tua, motivasi, manfaat,
keterampilan karyawan, kepercayaan nama bimbel, media informasi, kesesuaian
pelayanan dengan janji, kesediaan membantu, penanganan siswa, pengetahuan
pengajar, reputasi bimbel, kesopanan pengajar, kesediaan menjadi sahabat,
kebersihan dan ketersediaan kantin.
Siswa UC yang menunda mendaftar masih dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan orang tua mereka, hal tersebut bisa jadi terkait dengan pendapatan
orang tua apalagi harga yang ditawarkan Bimbingan Belajar KOMUNITAS masih
dianggap relatif mahal sehingga rekomendasi dari keluarga pun ikut ambil andil
sehingga keputusan langsung mendaftar menjadi tertunda. Alasan untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta manfaat untuk lebih mengerti
pelajaran membuat mereka berpikir kembali dalam membuat keputusan. Informasi
yang diperoleh siswa mengenai program uji coba sebelum menjadi Siswa UC
adalah dari pihak marketing yang dianggap pasti dan meyakinkan. Sehingga
kesesuaian akan janji dengan pelayanan dapat dilihat.
Kesediaan penanganan keluhan siswa sesuai dengan kemampuan
akademis disertai dengan pengetahuan pengajar diharapkan agar siswa tersebut
menjadi bisa mengikuti pelajaran seperti teman yang lain ataupun untuk semakin
meningkatkan kualitas yang sudah ada. Kegiatan tersebut biasa dilakukan di ruang
diskusi di luar jam belajar, guru pun memposisikan diri sebagai sahabat siswa agar
tidak terjadi kecanggungan. Reputasi dan kepercayaan akan Bimbingan Belajar
KOMUNITAS dapat dinilai baik didukung dengan keterampilan karyawan yang
memadai serta kesopanan yang dapat diperlihatkan baik dari pengajar ataupun
dari staf front office. Kebersihan, kenyamanan serta kerapihan ruangan yang ada
di setiap ruangan di Bimbingan Belajar KOMUNITAS serta kesediaan kantin
menjadi variabel yang mendorong Siswa UC untuk mendaftar walaupun sempat
menunda mendaftar.
66
66
Tabel 24. Variabel utama yang paling mendorong Siswa UC yang tidakmendaftar.
Sumber : Data Primer, Diolah (2010)
Pada kelompok Siswa UC yang tidak mendaftar, variabel yang
mendorong keputusan mereka adalah pekerjaan orang tua, nama bimbel, lokasi
bimbel, fasilitas yang ditawarkan, pengalaman belajar, penyampaian materi,
prosedur pelayanan, kesigapan staf, kemampuan pengajar memotivasi, serta
penampilan pengajar dan karyawan.
Jenis pekerjaan orang tua yang berbeda-beda serta nama bimbingan
belajar yang dirasa belum cukup terkenal membuat Siswa UC yang masuk dalam
kelompok tidak mendaftar merasa ragu untuk menjadi siswa di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS. Lokasi yang dianggap mudah dicapai, berbagai fasilitas yang coba
ditawarkan serta pengalaman belajar Siswa UC selama dua bulan dalam
mengikuti program uji coba dirasa belum mampu merubah keputusan mereka
untuk mendaftar.
No Variabel pendorong Siswa UCuntuk mendaftar langsung
Linear DiscriminantFunction
Keputusan belajar
1 Pekerjaan orang tua 15.02 Tidak daftar
2 Nama bimbingan belajar -4.50 Tidak daftar
3 Lokasi bimbingan belajar -2.84 Tidak daftar
4 Fasilitas yang ditawarkan 6.72 Tidak daftar
5 Pengalaman belajar 13.96 Tidak daftar
6 Penyampaian materi dengan
singkat
16.03 Tidak daftar
7 Prosedur pelayanan yang jelas 12.43 Tidak daftar
8 Kesigapan pengajar
menangani siswa
11.56 Tidak daftar
9 Kemampuan pengajar dalam
memotivasi
11.36 Tidak daftar
10 Penampilan pengajar dan
karyawan
15.26 Tidak daftar
67
67
Para guru di Bimbingan Belajar KOMUNITAS dirasa kurang mampu dalam
menyampaikan materi secara singkat dan jelas, kesigapan penanganan siswa
yang dirasa lamban, serta kemampuan memotivasi siswa yang dianggap
masih kurang terbukti. Prosedur pelayanan yang jelas tidak terlalu mereka
rasakan selama mengikuti uji coba dan ternyata penampilan nyata karyawan
dan pengajar adalah variabel yang mendorong siswa UC untuk tidak
mendaftar.
4.5. Hasil Uji Chi Square
Crosstab yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Uji chi square. Hasil dari uji chi square digunakan untuk
menguji keselarasan, memeriksa bagaimana hubungan dari suatu data. Dasar
pengambilan yang digunakan terima Ho jika probabilitas > 0.05 artinya tidak
ada hubungan dan tolak Ho jika probabilitas < 0.05 artinya terdapat
hubungan antara data yang diuji.
4.5.1 Karakteristik berdasarkan Usia dengan Proses PengambilanKeputusan Belajar.
Hubungan antara karakteristik Siswa UC berdasarkan usia
ternyata hasilnya saling berhubungan dengan alasan utama, harga
yang ditawarkan, kualitas guru, orang yang berpengaruh dalam
keputusan belajar, cara dalam memutuskan untuk datang belajar,
kepuasan belajar, faktor-faktor yang berpengaruh pada kepuasan
dan ketidakpuasan belajar, dan juga berhubungan dengan tingkat
loyalitas. Mereka benar-benar mencari bimbingan belajar yang
mampu memenuhi tujuan mereka. Harga serta kualitas guru sangat
berpengaruh pada pengevaluasian dalam keputusan belajar. Orang
yang memiliki pengaruh dan cara memutuskan untuk datang
merupakan proses pembelian yang ditekankan.
Karakteristik berdasarkan usia yang berkisar antara 13-15
dan karakteristik usia yang berkisar antara 16-18 tahun memiliki
jawaban mayoritas yang sama diantaranya untuk jawaban memilih
alasan menambah wawasan (nilai chi square 0.012), harga yang
68
68
ditawarkan dianggap relatif mahal (nilai chi square 0.003, kualitas
guru dianggap baik (nilai chi square 0.001), dan guru dianggap
sebagai faktor yang yang mempengaruhi kepuasan sekalgus
ketidakpuasan (nilai chi square 0.000). Pada karakteristik siswa
dengan usia 13-15 tahun memilih diri sendiri sebagai pembuat
keputusan sedangkan pada karakteristik usia yang berkisar anatara
16-18 tahun memilih ajakan teman sebagai orang yang
berpengaruh dalam membuat keputusan (nilai chi square 0.000).
Cara memutuskan kedatangan mayoritas direncanakan oleh usia
antara 13-15 tahun sedangkan kedatangan tergantung situasi lebih
dipilih oleh siswa dengan usia 16-18 tahun (nilai chi square 0.019).
siswa dengan sia antara 13-15 tahun merasa puas akan pelayanan
yang diberikan Bimbingan Belajar KOMUNITAS namun untuk
siswa berusia antara 16-18 tahun merasa tidak puas akan pelayanan
tersebut (nilai chi square 0.000). karakteristik usia 13-15 tahun
akan tetap menjadi siswa sedangkan untuk siswa yang berusia
antara 16-18 tahun akan beralih ke bimbel lain jika harga di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS meningkat (nilai chi square
0.000)
Kepuasan meliputi faktor-faktornya juga keloyalitasan
mempengaruhi hasil yang diperoleh Siswa UC selama mengikuti
program uji coba. Nilai chi square adalah < 0,05 sehingga terdapat
hubungan, Lampiran 6 akan memperlihatkan bagaimana hubungan
antara Usia dengan proses keputusan belajar.
4.5.2 Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin dengan ProsesPengambilan Keputusan Belajar.
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dengan proses
pengambilan keputusan hanya memiliki hubungan dengan fokus
perhatian yang digunakan dengan nilai chi square 0.002. Nilai
tersebut kurang dari 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa antara
jenis kelamin dan fokus perhatian terdapat hubungan. Karakteristik
berdasarkan jenis kelamin perempuan, jumlah perempuan yang
69
69
memiliki fokus utama guru-guru yang kompeten dalam mencari
bimbingan belajar ada sebanyak 34 orang, memilih fasilitas yang
ditawarkan ada sebanyak 9 orang, harga sebanyak 3 orang, lokasi
sebanyak 4 orang, dan rekomendasi teman atau keluarga ada
sebanyak 14 orang.
Pada jenis kelamin laki-laki terdapat 4 orang yang memilih
rekomendasi teman atau keluarga dan hanya 3 orang yang memilih
lokasi. Guru yang kompeten merupakan salah satu fokus utama
yang paling banyak dipilih. Perempuan lebih memperhatikan unsur
kemampuan akademik guru serta kedekatan untuk memotivasi
mereka menjadi lebih baik. Lampiran 7 memperlihatkan hubungan
serta frekuensi yang ada.
4.5.3 Karakteristik berdasarkan Pekerjaan dengan ProsesPengambilan Keputusan Belajar.
Setelah dilakukan uji crosstab dengan menggunakan chi
square ternyata karakterisrik Siswa UC berdasarkan jenis pekerjaan
orang tua mereka dengan proses pengambilan keputusan tidak
memiliki hubungan. Nilai chi square pada masing-masing
karakteristik dan proses pengambilan keputusan memiliki nilai
lebih dari 0.05. Jenis pekerjaan orang tua Siswa UC tidak memiliki
andil dalam keputusan belajar di suatu bimbingan belajar, dapat
dilihat pada lampiran 8.
4.5.4 Karakteristik berdasarkan Kelas dengan Proses PengambilanKeputusan Belajar.
Karakteristik Siswa UC berdasarkan kelas terhadap proses
pengambilan keputusan ternyata memiliki hasil yang sama dengan
hubungan antara karakteristik Siswa UC berdasarkan usia.
Hubungan tersebut sama-sama berada pada alasan utama, harga
yang ditawarkan, kualitas guru, orang yang berpengaruh dalam
keputusan belajar, cara dalam memutuskan untuk datang belajar,
kepuasan belajar, faktor-faktor yang berpengaruh pada kepuasan
70
70
dan ketidakpuasan belajar, dan juga berhubungan dengan tingkat
loyalitas.
Karakteristik Siswa UC yang berada di kelas 2 SMP dan 2
SMA berhubungan dengan usia mereka, sehingga tidak
mengherankan jika karakteristik antara kelas dan usia memiliki
hubungan hasil yang sama, dapat dilihat pada lampiran 9.
4.5.5 Karakteristik berdasarkan Asal Sekolah dengan ProsesPengambilan Keputusan Belajar.
Asal sekolah ternyata memiliki hubungan dengan alasan
utama, harga yang ditawarkan, orang yang berpengaruh dalam
keputusan belajar, cara dalam memutuskan untuk datang belajar,
intensitas kehadiran di luar jam belajar, kepuasan belajar, faktor-
faktor yang berpengaruh pada kepuasan dan ketidakpuasan belajar,
dan juga berhubungan dengan tingkat loyalitas.
Nilai chi square pada alasan dalam mengikuti bimbingan
belajar adalah 0.009 yang artinya terdapat hubungan antara alasan
dengan asal sekolah. Siswa UC yang berasal dari negri maupun
swasta mayoritas memilih untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan sebagai alasan utama. Nilai chi square pada harga
yang ditawarkan oleh Bimbingan Belajar KOMUNITAS adalah
0.029 dengan pilihan relatif mahal yang mendominasi jawaban
Siswa UC dilihat dari karakteristik asal sekolah.
Nilai chi square sebesar 0.000 untuk hubungan dengan
orang yang berpengaruh dalam keputusan belajar. Terdapat 32
orang memilih pengaruh teman, 25 orang memilih diri sendiri, dan
seorang yang memilh pengaruh keluarga berasal dari sekolah negri.
Siswa UC asal sekolah swasta menjawab diri sendiri sebanyak 10
orang dan 3 orang menjawab pengaruh keluarga. Nilai chi square
sebesar 0.010 untuk cara memutuskan datang, mayoritas siswa
yang berasal dari sekolah negri memilih tergantung situasi dan
mayoritas siswa yang berasal dari sekolah swasta memilih
direncanakan sebagai pilihan terbanyak.
71
71
Nilai chi square sebesar 0.005 untuk intensitas kehadiran,
siswa yang berasal dari sekolah negri sebanyak 45 orang memilih
1-2x, dan 13 orang memilih 3-4x. siswa yang berasal dari sekolah
swasta sebanyak 8 orang memilih 3-4x dan 5 orang memilih 1.2
kali. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa siswa dari sekolah
swasata lebih rajin datang daripada siswa dari sekolah negri.
Nilai chi square sebesar 0.003 untuk kepuasan, pada
umumnya siswa merasa puas belajar di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS. Siswa dari sekolah negri sebanyak 30 orang puas
karena guru-guru, 3 orang karena fasilitas akan tetapi 5 orang siswa
merasa tidak puas karena guru-guru, 5 orang karena fasilitas dan 15
orang karena harga. Siswa yang bersal dari sekolah swasta
semuanya merasa puas dengan faktor kepuasan ada pada guru-
guru.
Nilai chi square untuk tingkat loyalitas sebesar 0.026.
Terdapat sebanyak 33 orang akan beralih ke bimbel lain jika harga
di Bimbingan Belajar KOMUNITAS naik pada tahun ajaran baru,
14 orang akan tidak mengikuti bimbel manapun dan hanya 11
orang yang memilih tetap menjadi siswa di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS. Hasilnya cukup berbeda dengan siswa yang berasal
dari sekolah swasta karena terdapat sebanyak 6 orang yang
memilih tidak mengikuti bimbel manapun, 5 orang akan tetap
menjadi siswa di Bimbingan Belajar KOMUNITAS dan hanya 2
orang yang beralih ke bimbel naik. Maka dapat disimpulkan bahwa
tingkat loyalitas siswa dari sekolah swasta lebih loyal
dibandingkan dengan siswa dari sekolah negri. Semuanya dapat
jelas terlihat pada Lampiran 10.
4.6. Implikasi manajerial
Pada umumnya sebelum suatu keputusan manajemen dilakukan maka
para pembuat keputusan harus melakukan perencanaan terlebih dahulu.
Setelah apa yang direncanakan terbentuk maka manajemen perlu melakukan
72
72
suatu usaha pelaksanaan yang rasional sehingga rencana tersebut bisa
diupayakan. Maka agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan maka
diperlukan adanya pengendalian dari pihak manajemen. Pengendalian yang
dilakukan hendaklah mampu memonitor semua pelaksanaan agar tetap
berada pada kendali sesuai dengan yang direncanakan. Pentingnya suatu
pengendalian dalam proses manajemen sehingga sesuai dengan fungsi
manajemen itu sendiri yaitu planning, organizing, actuating, dan
controlling.
Tabel 25. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian untuk KelompokSiswa UC yang Langsung Mendaftar Menjadi Siswa di BimbinganBelajar KOMUNITAS
Perencanaan
1. Bimbingan Belajar KOMUNITAS terus meningkatkan kualitas guru,
serta pelayanan yang lebih memuaskan dari karyawan maupun sfat front
office yang ada dalam lembaga.
2. Promosi juga harus tetap gencar dilakukan untuk menarik perhatian
siswa terutama pada waktu mendekati Ujian Akhir Nasional ataupun ujian
sekolah.
Pelaksanaan
1. Para guru harus bersedia mengorbankan waktu lebih dan mencurahkan
perhatian pada siswa yang dibimbingnya.
2. Upaya promosi berfokus pada sekolah yang memiliki siswa berpotensial
untuk mendaftar sehingga word of mouth dari siswa yang telah mendaftar
bisa mempengaruhi siswa yang lain. Penawaran program uji coba,
pembagian brosur, dan pemotongan biaya belajar bisa dilakukan.
Pengendalian
1. Menetapkan standar mutu mengajar dan pelayanan yang harus dicapai oleh
guru maupun karyawan. Berlakunya sistem reward and punishment bagi
guru serta karyawan.
2. Membuat acara resmi mengenai apapun terkait Bimbingan Belajar
KOMUNITAS agar manajemen mengetahui kendala apa yang menjadi
penghambat siswa untuk tidak mengikuti bimbingan belajar.
73
73
Tabel 26. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian untuk KelompokSiswa UC yang Menunda Mendaftar Menjadi Siswa di BimbinganBelajar KOMUNITAS
Perencanaan
1. Bimbingan Belajar KOMUNITAS dapat meningkatkan peluang
mendapatkan siswa apalagi motivasi dan manfaat yang dicari oleh siswa
dalam mengikuti bimbingan belajar masih cukup tinggi.
2. Mewujudkan apa yang diharapkan dan yang akan diperoleh siswa terkait
guru, karyawan dan bukti fisik dari lembaga itu sendiri.
3. Memelihara kondisi fisik lingkungan di dalam maupun di luar lembaga.
Pelaksanaan
1. Mengadakan program motivasi diluar atau selama pelajaran berlangsung
agar semangat para siswa untuk belajar tidak padam.
2. Memelihara dan meningkatkan apa yang telah dianggap baik di mata siswa,
dan tetap mempertahankan kedekatan dengan siswa. Melakukan
pendekatan secara pribadi jika siswa yang bersangkutan dirasa bermasalah
3. Menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai, toilet yang
bersih, suasana kelas yang nyaman, dan kantin yang bersih
Pengendalian
1. Melakukan sosialisasi bahwa jika ada niat atau keinginan untuk belajar
maka siswa tersebut tidak perlu mngkhawatirkan biaya yang perlu
dikeluarkan.
2. Menjaga kualitas guru dan murid yang didik, guru tidak hanya perlu
bersahabat tapi juga harus mampu mengajar dengan baik..
3. Membuat batas antara guru dengan siswa agar tidak terjadi pemanfaatan
kedekatan.
4. Memberikan sanksi kepada orang-orang yang merusak keindahan,
kebersihan serta kenyamanan di Bimbingan Belajar KOMUNITAS
74
74
Tabel 27. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian untuk KelompokSiswa UC yang Tidak Mendaftar Menjadi Siswa di BimbinganBelajar KOMUNITAS
Perencanaan
1. Mendirikan gedung tempat proses belajar mengajar lebih strategis
2. Menawarkan berbagai macam fasilitas yang akan digunakan oleh siswa di
tempat bimbingan belajar.
3. Mampu memberikan pengalaman belajar yang tidak terlupakan, belajar
menjadi lebih menyenangkan.
4. Menggunakan seragam atau pakaian bagi pengajar dan karyawan proses
belajar mengajar berlangsung
Pelaksanaan
1. Pendirian bangunan lembaga dekat dengan sekolah-sekolah
2. Membuat jaringan internet yang bisa digunakan oleh siswa yang membawa
laptop sendiri tanpa harus menggunakan komputer yang sudah terhubung
ke internet
3. Belajar di luar kelas bisa dilakukan, penggunaan demo secara audiovisual
dan siswa ikut terlibat terkait pelajaran dapat dianggap lebih mampu
bertahan lama dalam otak siswa sehingga tidak cepat lupa dan tidak
menjadi beban karena materi yang dianggap sulit.
Pengendalian
1. Tempat yang strategis harus mampu mendukung kegiatan belajar, kondisiyang bising karena terlalu ramai akan menggangu konsentrasi siswa.
2. Membatasi penggunaan jaringan internet, memblokir situs-situs yangdianggap merusak mental siswa.
3. Membuat batas waktu yang tepat, dan disiplin yang tegas jangan sampai
menganggu pelajaran ataupun siswa lain karena berisik atau membuat
waktu belajar menjadi tidak sesuai dengan jadwal
4. Menetapkan standar pakaian yang pantas dikenakan, dan dirasa masih
sopan untuk digunakan.
75
75
Pada Tabel 25 mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
untuk kelompok Siswa UC yang langsung mendaftar menjadi siswa di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS bahwa manajemen Bimbingan Belajar
KOMUNITAS terus meningkatkan kualitas guru, variabel yang mendukung
perencanaan tersebut adalah kualitas guru serta berbagai performa yang
diperlihatkan oleh guru saat berada di dalam lembaga. Pelayanan yang lebih
memuaskan dari karyawan maupun staf front office yang ada dalam lembaga
dapat semakin meneguhkan keputusan belajar langsung menjadi siswa di
Bimbingan Belajar KOMUNITAS karena para staf front officelah yang pertama
akan mereka temui saat memasuki tempat bimbingan belajar. Promosi yang juga
harus tetap gencar dilakukan untuk menarik perhatian siswa terutama pada waktu
mendekati Ujian Akhir Nasional ataupun ujian sekolah karena pada saat seperti
itulah umumnya siswa yang mencari bimbingan belajar agar mampu
meningkatkan nialai akademik atau pemahaman mereka mengenai pelajaran
jumlahnya akan meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Maka pelaksanaan yang dapat dilakukan diantaranya adalah para guru
harus bersedia mengorbankan waktu lebih dan mencurahkan perhatian pada
siswa yang dibimbingnya. Maksudnya adalah guru berkenan membantu jika
siswa ada pekerjaan rumah dari sekolah ataupun tambahan pelajaran. Upaya
promosi berfokus pada sekolah yang memiliki siswa berpotensial untuk
mendaftar sehingga word of mouth dari siswa yang telah mendaftar bisa
mempengaruhi siswa yang lain. Dapat dilihat dari hasil analisis bahwa ternyata
variabel keikutsertaan teman cukup berpengaruh, mungkin saja siswa yang
tadinya tidak ingin mendaftar tetapi menjadi mendaftar karena pengaruh dari
temannya. Penawaran program uji coba, pembagian brosur, dan pemotongan
biaya belajar bisa dilakukan untuk menarik perhatian siswa baru karena promosi
dirasa cukup berpengaruh pada pencarian informasi juga proses psikologis yang
terjadi di dalam diri siswa.
Pihak manajemen dari Bimbingan Belajar KOMUNITAS harus
menetapkan standar mutu mengajar dan pelayanan yang dicapai oleh guru
maupun karyawan. Jangan sampai siswa menjadi merasa membuang waktu yang
mereka punya karena materi yang disampaikan biasa saja atau bahkan tidak
76
76
mampu untuk menjawab pertanyaan yang ada di benak siswa. Berlakunya sistem
reward and punishment, pemberian hadiah berupa peningkatan nominal honor
yang diperoleh jika dapat mencapai hasil sesuai target dan pemberian teguran
dilakukan pada guru atau karyawan yang dianggap masih kurang menunjukkan
kualitas ke arah memuaskan. Membuat acara resmi mengenai apapun terkait
Bimbingan Belajar KOMUNITAS agar manajemen mengetahui kendala apa yang
menjadi penghambat siswa untuk tidak mengikuti bimbingan belajar. Pertemuan
orang tua sebagai alternatif jalan keluar akan kendala yang ada dapat
tersampaikan lebih terbuka.
Dapat dilihat pada Tabel 26 mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian untuk kelompok siswa UC yang menunda mendaftar menjadi Siswa
di Bimbingan Belajar KOMUNITAS bahwa rencana yang bisa diaktualisasikan
adalah Bimbingan Belajar KOMUNITAS dapat meningkatkan peluang
mendapatkan siswa apalagi motivasi dan manfaat yang dicari oleh siswa dalam
mengikuti bimbingan belajar masih cukup tinggi. Maksudnya adalah motivasi
atau alasan mengikuti bimbingan belajar adalah agar menambah ilmu
pengetahuan, hal tersebut mendukung mengapa banyak siswa yang mendaftar
menjadi murid di bimbingan belajar. Manfaat agar lebih memahami pelajarn
menjadi yang paling dicari oleh siswa sehingga bimbingan belajar dapat
memanfaatkannya dengan memberikan pelayanan yang memuaskan. Salah
satunya adalah dengan mewujudkan apa yang diharapkan dan yang akan
diperoleh siswa terkait guru, karyawan dan bukti fisik dari lembaga itu sendiri.
Memelihara kondisi fisik lingkungan di dalam maupun di luar lembaga.karena
terdapat variabel kebersihan, kenyamanan, kerapihan serta ketersediaan kantin
yang menjadi pendorong siswa untuk masuk ke dalam kelompok siswa yang
menunda untuk mendaftar.
Mengadakan program motivasi diluar atau selama pelajaran berlangsung
agar semangat para siswa untuk belajar tidak padam. Bisa dengan menceritakan
kisah-kisah para ilmuwan yang tidak patah semangat mewujudkan impiannya,
membuat siswa tergugah untuk mencari makna dari sebuah perjuangan, dan
membantu siswa menemukan keindahan di balik pengorbanan. Agar motivasi
yang dimiliki siswa tetap tinggi dan meningkat. Memelihara dan meningkatkan
77
77
apa yang telah dianggap baik di mata siswa, dan tetap mempertahankan
kedekatan dengan siswa. Melakukan pendekatan secara pribadi jika siswa yang
bersangkutan dirasa bermasalah. Pada umumnya siswa akan melakukan sesuatu
yang membuat kesal guru saat pelajaran berlangsung, mereka mencari perhatian
yang kadang tidak seharusnya dilakukan. Pendekatan emosional secara pribadi
dapat membuat siswa lebih terbuka dan jujur akan apa yang sedang dihadapinya.
Maka jika masalah dari siswa tersebut sudah terselesaikan diharapkan siswa
mampu berkonsentrasi kembali dalam mengikuti pelajaran. Menyediakan tempat
pembuangan sampah yang memadai, toilet yang bersih, suasana kelas yang
nyaman, dan kantin yang bersih dapat menjadi sarana terbentuknya suasana yang
kondusif.
Pada pengendalian manajemen Bimbingan Belajar KOMUNITAS dapat
melakukan sosialisasi bahwa jika ada niat atau keinginan untuk belajar maka
siswa tersebut tidak perlu mengkhawatirkan biaya yang perlu dikeluarkan. Siswa
yang merasa tidak mampu untuk membayar atau merasa bahwa harga yang
ditawarkan Bimbingan Belajar KOMUNITAS mahal akan cenderung berusaha
menutup diri terhadap orang lain. Sangat sayang jika motivasi dan keinginan
belajar bisa terhambat hanya karena merasa dirinya kurang mampu dari segi
finansial. Menjaga kualitas guru dan murid yang didik, guru tidak hanya perlu
bersahabat tapi juga harus mampu mengajar dengan baik. Sangat percuma jika
guru mampu menjadi sahabat tapi tidak mampu menambah ilmu pada diri siswa.
Membuat batas antara guru dengan siswa agar tidak terjadi pemanfaatan
kedekatan. Saat siswa merasa hubungannya dengan guru dekat mereka akan
mulai bertindak semaunya tanpa menyadari apa sebenarnya tujuan dari mereka
belajar di bimbingan belajar. Memberikan sanksi kepada orang-orang yang
merusak keindahan, kebersihan serta kenyamanan di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS agar suasana di lembaga bimbingan belajar bisa tetap nyaman.
Tabel 27 mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian untuk
kelompok siswa UC yang tidak mendaftar menjadi siswa di Bimbingan Belajar
KOMUNITAS terdapat variabel yang berpengaruh yaitu pekerjaan orang tua,
nama bimbel, lokasi bimbel, fasilitas yang ditawarkan, pengalaman belajar,
penyampaian materi, prosedur pelayanan, kesigapan staf, kemampuan pengajar
78
78
memotivasi, serta penampilan pengajar dan karyawan. Maka perencanaan yang
dapat dilakukan adalah mendirikan gedung tempat proses belajar mengajar lebih
strategis agar lebih mudah dijangkau oleh siswa. Menawarkan berbagai macam
fasilitas yang akan digunakan oleh siswa di tempat bimbingan belajar. Fasilitas
lembaga yang dirasa kurang harus bisa ditingkatkan. Mampu memberikan
pengalaman belajar yang tidak terlupakan, belajar menjadi lebih menyenangkan.
Menggunakan seragam atau pakaian bagi pengajar dan karyawan proses belajar
mengajar berlangsung.
Pelaksanaannya yaitu Pendirian bangunan lembaga dekat dengan sekolah-
sekolah agar siswa bisa datang setelah jam pelajaran disekolah sudah berakhir.
Membuat jaringan internet yang bisa digunakan oleh siswa yang membawa
laptop sendiri tanpa harus menggunakan komputer yang sudah terhubung ke
internet, maka siswa mendapatkan kebebasan untuk akses informasi tanpa harus
menunggu giliran dari komputer yang ada. Belajar di luar kelas bisa dilakukan,
penggunaan demo secara audiovisual dan siswa ikut terlibat terkait pelajaran
dapat dianggap lebih mampu bertahan lama dalam otak siswa sehingga tidak
cepat lupa dan tidak menjadi beban karena materi yang dianggap sulit.
Contohnya dengan melakukan percobaan, stimulasi, permainan terkait pelajaran.
Namun tempat yang strategis harus mampu mendukung kegiatan belajar,
kondisi yang bising karena terlalu ramai akan menggangu konsentrasi siswa.
Siswa menjadi tidak fokus apalagi jika pelajaran yang diberikan dirasa sulit.
Membatasi penggunaan jaringan internet, memblokir situs-situs yang dianggap
merusak mental siswa. Kebebasan yang bertanggung jawab bisa dijadikan alasan
yang tepat namun tetap saja jika tidak ada pengendalian dari pihak manajemen
sendiri terhadap siswa yang meyoritas masih mencari jati diri tersebut
dikhawatirkan akan membuka situs yang seharusnya tidak mereka buka. Membuat
batas waktu yang tepat, dan disiplin yang tegas jangan sampai menganggu
pelajaran ataupun siswa lain karena berisik atau membuat waktu belajar menjadi
tidak sesuai dengan jadwal. Menetapkan standar pakaian yang pantas dikenakan,
dan dirasa masih sopan untuk digunakan. Umumnya guru dan staf memakai
pakaian bebas yang mungkin dirasa tidak nyaman dilihat oleh para siswa yang
tidak mendaftar.
79
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Pada proses pengambilan keputusan tahap pengenalan kebutuhan alasan/
motivasi Siswa UC mengikuti bimbingan belajar adalah karena ingin
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Manfaat yang dicari adalah
agar lebih memahami pelajaran. Tahap pencarian informasi, Siswa UC
memperoleh informasi dari teman dan promosi yang dilakukan bimbingan
belajar ternyata mampu menarik perhatian untuk mencoba. Pada tahap
evaluasi alternatif guru yang kompeten menjadi fokus perhatian, evaluasi
mengenai harga serta lokasi juga dilakukan. Pada tahap pembelian
pengaruh orang lain tidak cukup berarti karena keputusan untuk belajar
ada di tangan Siswa UC sendiri. Secara keseluruhan Siswa UC merasa
puas dengan layanan yang telah diberikan namun mereka akan berpindah
ke bimbel lain jika harga yang ditawarkan oleh Bimbingan Belajar
KOMUNITAS meningkat pada tahun berikutnya.
b. Variabel budaya, keikutsertaan teman, waktu belajar, harga, durasi,
kualitas guru, kepribadian, gaya hidup, promosi, ketepatan waktu,
pengadaan evaluasi, fleksibilitas waktu, kecepatan penanganan, cara
praktis, pengajar lulusan PTN, kemudahan menghubungi, konsultasi, staf
FO berkomunikasi, keadaan bangunan, dan kelengkapan fasilitas lembaga
merupakan variabel yang mendorong Siswa UC untuk mendaftar
langsung. Untuk Siswa UC yang menunda mendaftar variabel yang
mendorong adalah tingkat pendidikan orang tua, rekomendasi keluarga,
pendapatan orang tua, motivasi, manfaat, keterampilan karyawan,
kepercayaan nama bimbel, media informasi, kesesuaian pelayanan dengan
janji, kesediaan membantu, penanganan siswa, pengetahuan pengajar,
reputasi bimbel, kesopanan pengajar, kesediaan menjadi sahabat,
kebersihan dan ketersediaan kantin. Variabel yang membuat Siswa UC
tidak mendaftar adalah pekerjaan orang tua, nama bimbel, lokasi bimbel,
fasilitas yang ditawarkan, pengalaman belajar, penyampaian materi,
80
prosedur pelayanan, kesigapan staf, kemampuan pengajar memotivasi,
serta penampilan pengajar dan karyawan.
c. Karakteristik usia dan kelas pada Siswa UC hanya memiliki hubungan
dengan motivasi mengikuti bimbel, harga yang ditawarkan, kualitas guru,
orang yang berpengaruh, cara memutuskan untuk datang, kepuasan serta
faktor yang mempengaruhi dan loyalitas Siswa UC. Untuk karakteristik
asal sekolah juga ditemukan adanya hubungan dengan motivasi mengikuti
bimbel, harga yang ditawarkan, orang yang berpengaruh, cara
memutuskan untuk datang, intensitas kehadiran, kepuasan serta faktor
yang mempengaruhi dan loyalitas Siswa UC Pada karakteristik pekerjaan
oarng tua ternyata tidak ditemukan adanya hubungan sama sekali dengan
proses pengambilan keputusan yang ada.
d. Analisis diskriminan yang digunakan untuk melakukan pengolahan data
pada penelitian ini memiliki tingkat ketepatan 97,18 persen sehingga dapat
dikatakan bahwa analisis ini mampu untuk mengklasifikasikan Siswa UC
ke dalam kelompok siswa yang langsung mendaftar, menunda mendaftar,
dan tidak mendaftar.
2. Saran
a. Bauran promosi yang dilakukan dengan promosi penjualan oleh
Bimbingan Belajar KOMUNITAS dirasa belum efektif karena jumlah
siswa yang menjadi siswa tidak terlalu banyak bahkan bias dikatakan
sedikit dari total jumlah Siswa yang menjadi Siswa Uji Coba sehingga
diperlukan peningkatan kualitas dari segi guru, fasilitas serta faktor
pendukung yang lain agar mampu mencetak siswa yang lebih kompeten
sehingga eksistensi Bimbingan Belajar KOMUNITAS pun diakui.
b. Kemampuan analisis diskriminan sebagai expert system untuk
mengklasifikasikan Siswa UC ke dalam grup pengambilan keputusan
dapat diandalkan. Bimbingan Belajar KOMUNITAS dapat menggunakan
analisis ini sehingga bauran promosi yang dilakukan dapat tepat sasaran,
langsung pada siswa yang berpeluang besar untuk menjadi siswa.
Bimbingan Belajar KOMUNITAS tidak perlu menunggu waktu selama 2
bulan masa uji coba untuk mengetahui siswa mana yang akan mendaftar
81
sehingga dapat memotong biaya yang dikeluarkan selama program
promosi berlangsung.
c. Terus mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan dari intern
Bimbingan Belajar KOMUNITAS agar Siswa UC yang langsung
mendaftar tidak kecewa mengambil keputusan tersebut. Hal itu juga dapat
mendorong Siswa UC yang menunda mendaftar menjadi langsung
mendaftar.
d. Melakukan perbaikan pada bagian-bagian yang dirasa belum memuaskan
sehingga pada kelompok Siswa UC yang tidak mendaftar bisa terdapat
kemungkinan untuk mendaftar.
DAFTAR PUSTAKA
Bhakti. 2009. Analisis Diskriminan dalam Klasifikasi Pola PengembalianKredit Sektor Pertanian (Studi Kasus PT. Bank XYZ). Skripsi padaDepartemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, InstitutPertanian Bogor, Bogor.
Engel, J.F, R.D. Blackweel, & P.W. Winiard. 1994. Perilaku Konsumen EdisiKeenam, Jilid 1 (Terjemahan). Binarupa Aksara. Jakarta.
Fadliyah. 2005. Analisis Preferensi Siswa SMA Unggulan dalam MengikutiProgram Bimbingan Belajar (Studi Kasus Siswa SMA 1 Depok).Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hari, B. 2010. Bimbingan Belajar: Antara Bisnis dan Pendidikan.http://m.detik.com. [8 April 2010].
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran 11th Edition, Jilid 1 (Terjemahan).Indeks. Jakarta.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran 11th Edition, Jilid 2 (Terjemahan).Indeks. Jakarta.
Lovelock, C & L. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT Intermasa.Jakarta.
Malhotra, N. 2005. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. PT IndeksKelompok Gramedia, Jakarta.
Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia PustakaUtama. Jakarta.
Santoso. 2001. Aplikasi Excel pada Marketing dan Riset Konsumen. PT ElexMedia Komputindo. Jakarta.
Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalamPemasaran. PT Ghalia Indonesia. Jakarta.
Wahyono, T. 2006. 36 Jam Belajar Komputer Analisis Data Statistik denganSPSS 14. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Wijaya, T. 2010. Analisis Multivariat. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.Yogyakarta.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
LEMBAR KUESIONER
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai“ANALISIS DISKRIMINAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI KEPUTUSAN BELAJAR (STUDI KASUS SISWA UJICOBA BIMBEL KOMUNITAS)” oleh Vitri Nurhayati (H24061324),Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, InstitutPertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang sayaselesaikan.
Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner inisecara lengkap dan benar. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda.
Identitas RespondenPetunjuk : Berikan Tanda (X) atau isilah sesuai dengan jawaban anda.Nama :Usia :Jenis Kelamin :Alamat :Pekerjaan Orang Tua :Kelas / Sekolah Asal :
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Petunjuk : Berikan Tanda (X) atau isilah sesuai dengan jawaban anda.I. Pengenalan Kebutuhan
1. Apa alasan Anda memilih untuk mengikuti les di bimbingan belajar?a. Kurang mengerti pelajaran di sekolah e. Dorongan gurub. Meningkatkan nilai akademik f. Ajakan temanc. Menambah wawasan, ilmu pengetahuand. Mempersiapkan diri masuk sekolah negri/PTN
2. Apa manfaat yang Anda cari dari mengikuti bimbingan belajar?a. lebih memahami pelajaranb. bagian dari kebutuhan pendidikanc. mengisi waktu luangd. menunjukkan status social
83
Lanjutan Lampiran 1
II. Pencarian Informasi1. Darimana Anda mengetahui tentang Bimbingan belajar?
a. papan nama d. temanb. guru bimbel bersangkutan e. keluargac. guru sekolah f. brosur
2. Bagaimana promosi mempengaruhi Anda dalam menggunakan jasa belajardi bimbingan belajar?
a. membuat tertarik menjadi siswab. membuat tertarik mencoba
III. Evaluasi Alternatif1. Berdasarkan informasi yang diperoleh, apa yang menjadi fokus perhatian
Anda untuk belajar di Bimbel KOMUNITAS?a. guru-guru yang berkompetenb. fasilitas yang ditawarkanc. hargac. lokasid. rekomendasi teman/keluarga
2. Bagaimana harga yang ditawarkan oleh Bimbel KOMUNITAS?a. relatif murahb. relatif mahalc. biasa saja
3. Menurut Anda bagaimana lokasi Bimbel KOMUNITAS?a. dekat dari rumahb. dekat dari sekolahc. tidak macetd. mudah dicapai
4. Bagaimana kualitas guru-guru di Bimbel KOMUNITAS menurut Anda?a. sangat baikb. baikc. lumayand. buruke. sangat buruk
IV. Pembelian1. Siapa yang paling mempengaruhi Anda untuk belajar di Bimbel
KOMUNITAS?a. diri sendirib. pengaruh keluargac. pengaruh teman
84
Lanjutan Lampiran 1
2. Dengan siapa Anda belajar di Bimbel KOMUNITAS?a. sendirib. temanc. saudara
3. Bagaimana cara Anda memutuskan untuk datang ke BimbelKOMUNITAS?
a. direncanakanb. mendadakc. tergantung situasi
4. Di luar jam belajar, berapa kali Anda datang ke Bimbel KOMUNITAS?a. 1-2 Xb. 3-4 X
5. Bagaimana pengaruh orang lain dalam menyarankan Anda untuk belajar diBimbel KOMUNITAS?
a. memberitahu bahwa telah belajar di Bimbel KOMUNITASb. meminta Anda untuk mencobac. membujuk Andad. tidak berkomentar
V. Hasil1. Apakah Anda merasa puas belajar di Bimbel KOMUNITAS?
a. yab. tidak
2. Jika anda merasa puas, faktor apa yang berpengaruh terhadap kepuasanyang diperoleh di Bimbel KOMUNITAS?
a. guru-gurub. fasilitasc. harga
3. Jika Anda belum merasa puas, faktor apa yang menurut Anda belummemuaskan?
a. guru-gurub. fasilitasc. harga
4. Jika harga mengikuti bimbingan belajar di Bimbel KOMUNITASmeningkat di tahun ajaran yang akan datang, maka apa yang Andalakukan?
a. tetap menjadi siswa di Bimbel KOMUNITASb. beralih ke bimbel lainc. tidak mengikuti bimbel manapun
85
Lanjutan Lampiran 1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILANKEPUTUSAN PEMBELIAN JASA
Menurut Anda, sejauh mana faktor-faktor di bawah ini dapatmempengaruhi Anda dalam pengambilan keputusan pembelian jasa belajar dibimbingan belajar.Keterangan :
1. Sangat Tidak Mempengaruhi2. Tidak Mempengaruhi3. Cukup Mempengaruhi4. Mempengaruhi5. Sangat Mempengaruhi
No Faktor Yang Mempengaruhi Anda dalamKeputusan Pembelian Jasa
1 2 3 4 5
PENGARUH LINGKUNGAN1 Budaya mempengaruhi Anda dalam
keputusan pembelian jasa2 Tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi
Anda dalam keputusan pembelian jasa3 Keikutsertaan teman/sahabat mempengaruhi
Anda dalam keputusan pembelian jasa4 Rekomendasi dari keluarga mempengaruhi
Anda dalam keputusan pembelian jasa5 Waktu belajar mempengaruhi Anda dalam
keputusan pembelian jasa
PERBEDAAN INDIVIDU6. Pendapatan ortu mempengaruhi Anda dalam
keputusan pembelian jasa7. Pekerjaan ortu mempengaruhi Anda dalam
keputusan pembelian jasa8. Motivasi dalam belajar mempengaruhi Anda
dalam keputusan pembelian jasa9. Manfaat yang diperoleh mempengaruhi Anda
dalam keputusan pembelian jasa10. Nama bimbingan belajar mempengaruhi Anda
dalam keputusan pembelian jasa11. Lokasi bimbingan belajar mempengaruhi
Anda dalam keputusan pembelian jasa
86
12.
Lanjutan Lampiran 1
Harga yang ditawarkan bimbingan belajarmempengaruhi Anda dalam keputusanpembelian jasa
13. Durasi belajar mempengaruhi Anda dalamkeputusan pembelian jasa
14. Fasilitas yang ditawarkan mempengaruhiAnda dalam keputusan pembelian jasa
15. Keterampilan karyawan/front officemempengaruhi Anda dalam keputusanpembelian jasa
16. Kualitas guru yang mengajar mempengaruhiAnda dalam keputusan pembelian jasa
17. Kepercayaan terhadap suatu nama bimbinganbelajar tertentu mempengaruhi Andadalam keputusan pembelian jasa
18. Kepribadian mempengaruhi Anda dalamkeputusan pembelian jasa
19. Gaya hidup mempengaruhi Anda dalamkeputusan pembelian jasa
PROSES PSIKOLOGI20. Pengalaman belajar mempengaruhi Anda
dalam keputusan pembelian jasa21. Media informasi mempengaruhi Anda dalam
keputusan pembelian jasa22. Promosi mempengaruhi Anda dalam
keputusan pembelian jasa
Tingkat Kepentingan Atribut Jasa dalamKeputusan Pembelian Jasa
KEANDALAN/ RELIABILITY23. Ketepatan waktu bimbingan24. Kesesuaian pelayanan dan janji yang
ditawarkan25. Pengadaan evaluasi belajar26. Penyampaian materi dengan singkat dan jelas27. Fleksibilitas waktu dan jam belajar
87
Lanjutan Lampiran 1
KESIGAPAN/ RESPONSIVENESS28. Kecepatan penanganan keluhan siswa29. Kesediaan membantu siswa diluar jam belajar30 Prosedur pelayanan yang jelas31. Kesigapan staf pengajar dalam menangani
siswa32. Penanganan siswa sesuai dengan kemampuan
akademisJAMINAN / ASSURANCE
33. Pengetahuan pengajar mengenai bidang yangdiajarkan
34. Cara-cara praktis dalam pengerjaan soal35. Kemampuan pengajar dalam memotivasi
siswa36. Prestasi/ reputasi bimbingan belajar37. Pengajar merupakan lulusan Perguruan
Tinggi Negri (PTN)38. Kesopanan pengajar dan front office
EMPATI / EMPHATY39. Kemudahan menghubungi bimbingan belajar40. Kesediaan pengajar menjadi sahabat41. Kemudahan berkonsultasi dengan pengajar42. Kemampuan staf front office dalam
memberikan informasi / berkomunikasidengan siswa
NYATA / TANGIBLE43. Keadaan fisik gedung bimbingan belajar44. Kebersihan, kenyamanan, kerapihan ruangan45. Ketersediaan kantin46. Penampilan pengajar dan karyawan47. Kelengkapan fasilitas lembaga
TERIMAKASIH
88
Lampiran 2. Uji validitas dan realibilitas
1. Uji ValiditasNo. Faktor r hitung Validitas1 Budaya 0.615 VALID
2 Tingkat pendidikan orang tua 0.786 VALID
3 Keikutsertaan teman/sahabat 0.755 VALID
4 Rekomendasi dari keluarga 0.818 VALID
5 Waktu belajar 0.593 VALID
6 Pendapatan orang tua 0.620 VALID
7 Pekerjaan orang tua 0.481 VALID
8 Motivasi dalam belajar 0.556 VALID
9 Manfaat yang diperoleh 0.633 VALID
10 Nama bimbingan belajar 0.479 VALID
11 Lokasi bimbingan belajar 0.741 VALID
12 Harga yang ditawarkan 0.733 VALID
13 Durasi belajar 0.541 VALID
14 Fasilitas yang ditawarkan 0.613 VALID
15 Keterampilan karyawan/front office 0.495 VALID
16 Kualitas guru yang mengajar 0.793 VALID
17 Kepercayaan terhadap nama bimbel 0.529 VALID
18 Kepribadian 0.456 VALID
19 Gaya hidup 0.418 VALID
20 Pengalaman belajar 0.806 VALID
21 Media informasi 0.878 VALID
22 Promosi 0.774 VALID
23 Ketepatan waktu bimbingan 0.801 VALID
24 Kesesuaian pelayanan dan janji 0.860 VALID
25 Pengadaan evaluasi belajar 0.830 VALID
26 Penyampaian materi dengan singkat 0.776 VALID
27 Fleksibilitas waktu dan jam belajar 0.821 VALID
28 Kecepatan penanganan keluhan siswa 0.810 VALID
89
Lanjutan Lampiran 2
29 Kesediaan membantu di luar jam belajar 0.858 VALID
30 Prosedur pelayanan yang jelas 0.838 VALID
31 Kesigapan pengajar menangani siswa 0.767 VALID
32 Penanganan siswa 0.754 VALID
33 Pengetahuan pengajar mengenai 0.850 VALID
34 Cara-cara praktis dalam pengerjaan soal 0.875 VALID
35 Kemampuan pengajar dalam memotivasi 0.850 VALID
36 Prestasi/reputasi bimbingan belajar 0.810 VALID
37 Pengajar lulusan Perguruan Tinggi Negri 0.828 VALID
38 Kesopanan pengajar dan front office 0.735 VALID
39 Kemudahan menghubungi bimbel 0.854 VALID
40 Kesediaan pengajar menjadi sahabat 0.859 VALID
41 Kemudahan berkonsultasi dengan
pengajar
0.836 VALID
42 Kemampuan front office berkomunikasi 0.715 VALID
43 Keadaan fisik gedung bimbingan belajar 0.830 VALID
44 Kebersihan, kenyamanan ruangan 0.743 VALID
45 Ketersediaan kantin 0.612 VALID
46 Penampilan pengajar dan karyawan 0.757 VALID
47 Kelengkapan fasilitas lembaga 0.650 VALID
2. Uji RealibilitasNo. Faktor Realibilitas Keterangan1. Pengaruh Lingkungan 0.740 Dapat diterima
2. Perbedaaan Individu 0.847 Baik
3. Proses Psikologi 0.742 Dapat diterima
4. Keandalan 0.875 Baik
5. Kesigapan 0.864 Baik
6. Jaminan 0.905 Sempurna7. Empati 0.834 Baik
8. Nyata 0.769 Dapat diterima
90
Lampiran 3. Program Transformasi Data dari Data Ordinal ke Data Intervaldengan Bantuan Macro Minitab
gmacrokonversido k1=1:47let k38 = k1+47tally ck1;store c100 c101.let k2=count(ck1)let c102=c101/k2let k3=count(c102)if k3=2copy c102 k3-k4let k8=k3let k9=k3+k4copy k8-k9 c103cdf c103 c104;normal 0.0 1.0.invcdf c103 c104;normal 0.0 1.0.pdf c104 c105;normal 0.0 1.0.copy c103 k3-k4copy c105 k8-k9let k13=(0-k8)/(k3-0)let k14=(k8-0)/(1-k3)copy k13-k14 c106let c107=c106+1+(-1*min(c106))name c100 'ordinal' c101 'frek' c102 'prop' c103 'prop_kum' c104 'z_val'name c105 'z*_val' c106 'sv' c107 'interval'prin c100-c107copy c107 k18-k19convert c100 c107 ck1 ck38endifif k3=3copy c102 k3-k5let k8=k3let k9=k3+k4let k10=k3+k4+k5copy k8-k10 c103cdf c103 c104;normal 0.0 1.0.invcdf c103 c104;normal 0.0 1.0.pdf c104 c105;normal 0.0 1.0.copy c103 k3-k5
91
Lanjutan Lampiran 3
copy c105 k8-k10let k13=(0-k8)/(k3-0)let k14=(k8-k9)/(k4-k3)let k15=(k9-0)/(1-k4)copy k13-k15 c106let c107=c106+1+(-1*min(c106))name c100 'ordinal' c101 'frek' c102 'prop' c103 'prop_kum' c104 'z_val'name c105 'z*_val' c106 'sv' c107 'interval'prin c100-c107copy c107 k18-k20convert c100 c107 ck1 ck38endifif k3>3let c103(1)=c102(1)do k4=2:k3let c103(k4)=c103(k4-1)+c102(k4)cdf c103 c104;normal 0.0 1.0.invcdf c103 c104;normal 0.0 1.0.pdf c104 c105;normal 0.0 1.0.let k5=count(c103)let k6=count(c105)let c106(1)=(0-c105(1))/(c103(1)-0)let k8=k5-1do k7=2:k8let c106(k7)=(c105(k7-1)-c105(k7))/(c103(k7)-c103(k7-1))enddolet c106(k5)=(c105(k6-1)-0)/(1-c103(k5-1))enddolet c107=c106+1+(-1*min(c106))name c100 'ordinal' c101 'frek' c102 'prop' c103 'prop_kum' c104 'z_val'name c105 'z*_val' c106 'sv' c107 'interval'prin c100-c107let k9=count(c107)do k50=1:k2do k51=1:k9if ck1(k50)=c100(k51)let ck38(k50)=c107(k51)endifenddoenddoendiferase c100-c107enddoendmacro
92
Lampiran 4. Discriminant Analysis: GRUP versus budaya, pendidikan, ...
Linear Method for Response: GRUPPredictors: budaya, pendidikan, teman, rekomendasi, waktu,pendapatan,
pekerjaan, motivasi, manfaat, nama, lokasi, harga,durasi,
fasilitas, keterampilan, kualitas, kepercayaan,kepribadian,
gaya, pengalaman, media, promosi, ketepatan,kesesuaian,
evaluasi, penyampaian, fleksibilitas, kecepatan,kesediaan,
prosedur, kesigapan, penanganan, pengetahuan, cara,kemampuan, prestasi, PTN,kesopanan, kemudahan, sahabat,konsultasi, komunikasi, fisik,kebersihan, kantin,
penampilan,kelengkapan
Group 0 1 2Count 11 7 51Summary of classification
True GroupPut into Group 0 1 20 11 0 01 0 7 02 0 0 51Total N 11 7 51N correct 11 7 51Proportion 1.000 1.000 1.000
N = 69 N Correct = 69 Proportion Correct =1.000
Squared Distance Between Groups
0 1 20 0.0000 87.9411 46.32851 87.9411 0.0000 42.12202 46.3285 42.1220 0.0000
Linear Discriminant Function for Groups
0 1 2Constant -83.90 -124.12 -100.19budaya -0.56 -9.85 -2.72pendidikan 12.25 12.73 9.56teman -17.39 -28.84 -27.76rekomendasi 7.93 20.78 17.48waktu 3.23 -5.04 -3.05
93
Lanjutan Lampiran 4.
pendapatan 7.07 22.08 13.73pekerjaan 7.80 10.66 15.02motivasi 3.53 12.73 8.94manfaat 4.48 24.52 18.93nama -7.57 -5.24 -4.50lokasi -5.48 -5.18 -2.84harga -8.89 -19.01 -14.25durasi -1.35 -2.83 -3.29fasilitas -2.96 -1.48 6.72keterampilan 6.25 17.78 12.82kualitas 6.35 4.76 5.15kepercayaan 14.57 23.70 19.79kepribadian -6.14 -17.00 -14.17gaya 3.58 -2.06 3.11pengalaman 6.33 8.58 13.96media 3.17 15.21 8.74promosi 8.19 3.31 1.85ketepatan -13.26 -27.40 -17.10kesesuaian -16.51 -8.42 -13.71evaluasi 10.32 -2.57 -1.61penyampaian 9.35 10.09 16.03fleksibilitas -8.74 -27.15 -25.59kecepatan -3.58 -17.77 -8.42kesediaan 12.29 15.35 12.89prosedur 2.21 9.66 12.43kesigapan 7.29 9.71 11.56penanganan -5.15 2.39 -2.88pengetahuan -13.42 11.91 2.26cara -0.16 -17.75 -12.43kemampuan 5.61 10.09 11.36prestasi 12.60 16.45 14.79PTN -4.86 -9.05 -8.11kesopanan 0.66 0.94 -8.09kemudahan 5.52 4.84 1.90sahabat -5.38 0.36 -1.86konsultasi -0.28 -1.43 -2.02komunikasi -5.18 -8.88 -10.06fisik -11.13 -44.43 -38.43kebersihan 4.88 12.46 8.86kantin 7.27 16.17 12.36penampilan 3.80 11.82 15.26kelengkapan 0.78 -0.26 -2.64
94
Lampiran 5.Kesalahan pengklasifikasian (Misklasifikasi)
Summary of Misclassified Observations
True Pred SquaredObservation Group Group Group Distance Probability
49** 1 0 0 38.45 0.5351 38.73 0.4652 56.57 0.000
70** 0 2 0 36.57 0.1471 59.24 0.0002 33.06 0.853
95
Lampiran 6. Hasil uji chi square karakteristik usia
USIA * ALASAN CrosstabulationCount
ALASAN Total
Kurangmengertipelajaran
Meningkatkan nilai
akademikMenambahwawasan
Persiapanmasuksekolah
negri/PTNAjakanteman 1.00
USIA 13-15tahun
3 5 15 1 2 26
16-18tahun 5 5 18 17 0 45
Total 8 10 33 18 2 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 12.829(a) 4 .012Likelihood Ratio 15.633 4 .004Linear-by-LinearAssociation
.582 1 .446
N of Valid Cases71
a 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .73.
USIA * harga yang ditawarkan CrosstabulationCount
harga yang ditawarkan Total
Relatif murah Relatif mahal Biasa saja 1.00USIA 13-15
tahun9 12 5 26
16-18tahun 3 37 5 45
Total 12 49 10 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 11.494(a) 2 .003Likelihood Ratio 11.368 2 .003Linear-by-LinearAssociation 2.067 1 .151
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.66.
96
Lanjutan lampiran 6
USIA * kualitas guru CrosstabulationCount
kualitas guru TotalSangat
baik Baik Lumayan 1.00USIA 13-15
tahun 8 18 0 26
16-18tahun
3 30 12 45
Total 11 48 12 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 13.128(a) 2 .001Likelihood Ratio 16.879 2 .000Linear-by-LinearAssociation
12.935 1 .000
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.03.
USIA * orang yang berpengaruh CrosstabulationCount
orang yang berpengaruh Total
Diri sendiriPengaruhkeluarga
Pengaruhteman 1.00
USIA 13-15tahun 20 3 3 26
16-18tahun
15 1 29 45
Total 35 4 32 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 19.124(a) 2 .000Likelihood Ratio 21.065 2 .000Linear-by-LinearAssociation
16.062 1 .000
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.46.
97
Lanjutan lampiran 6
USIA * cara memutuskan CrosstabulationCount
cara memutuskan TotalDirencana
kan MendadakTergantung
situasi 1.00USIA 13-15
tahun 16 4 6 26
16-18tahun
18 2 25 45
Total 34 6 31 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 7.912(a) 2 .019Likelihood Ratio 8.163 2 .017Linear-by-LinearAssociation
5.188 1 .023
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.20.
USIA * kepuasan CrosstabulationCount
kepuasan Total
puas Tidak puas 1.00USIA 13-15
tahun24 2 26
16-18tahun 22 23 45
Total 46 25 71
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Pearson Chi-Square 13.618(b) 1 .000ContinuityCorrection(a)
11.781 1 .001
Likelihood Ratio 15.659 1 .000Fisher's Exact Test .000 .000Linear-by-LinearAssociation 13.426 1 .000
N of Valid Cases 71a Computed only for a 2x2 tableb 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.15.
98
Lanjutan lampiran 6
USIA * faktor puas dan tidak puas Crosstabulation
Countfaktor puas dan tidak puas Total
Guru(puas)
Fasilitas(puas)
Guru(Tidakpuas)
Fasilitas(tidakpuas)
Harga(Tidakpuas) 1.00
USIA 13-15tahun
24 0 0 2 0 26
16-18tahun 19 3 5 3 15 45
Total 43 3 5 5 15 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 20.139(a) 4 .000Likelihood Ratio 27.522 4 .000Linear-by-LinearAssociation 14.647 1 .000
N of Valid Cases71
a 6 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.10.
USIA * loyalitas CrosstabulationCount
Loyalitas Total
Tetapmenjadisiswa
Beralih kebimbel lain
Tidakmengikuti
bimbelmanapun 1.00
USIA 13-15tahun 11 5 10 26
16-18tahun
5 30 10 45
Total 16 35 20 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 16.181(a) 2 .000Likelihood Ratio 16.971 2 .000Linear-by-LinearAssociation .721 1 .396
N of Valid Cases71
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.86.
99
Lampiran 7. Hasil uji chi square karakteristik jenis kelamin
Jenis kelamin * fokus utama CrosstabulationCount
Fokus utama TotalGuru yg
kompeten Fasilitas Harga Lokasi Rekomendasi 1.00Jeniskelamin
perempuan 34 9 3 4 14 64
Laki-laki
0 0 0 3 4 7
Total 34 9 3 7 18 71
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 16.704(a) 4 .002Likelihood Ratio 17.091 4 .002Linear-by-LinearAssociation
11.001 1 .001
N of Valid Cases71
a 6 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .30.
100
Lampiran 8. Hasil uji chi square karakteristik pekerjaan orang tua
PEKERJAAN * manfaat CrosstabulationCount
manfaat Total
Kurangmengertipelajaran
Meningkatkan nilaikademik
Menambah
wawasan
Persiapan masuk
PTN/sekolah negri
Ajakanteman 1.00
PEKERJAAN
Guru0 1 1 3 0 5
PNS 4 3 6 6 0 19Polisi 0 0 2 0 0 2TNI 1 1 3 0 0 5PS 2 5 12 6 2 27WS 1 0 9 3 0 13
Total 8 10 33 18 2 71
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 18.409(a) 20 .560Likelihood Ratio 22.429 20 .318Linear-by-LinearAssociation
.356 1 .551
N of Valid Cases71
a 26 cells (86.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .06.
PEKERJAAN * alasan CrosstabulationCount
Alas an Total
Lebih pahampelajaran
Bagian darikebutuhanpendidikan
Mengisiwaktu luang 1.00
PEKERJAAN Guru 5 0 0 5PNS 15 1 3 19Polisi 1 0 1 2TNI 4 1 0 5PS 22 2 3 27WS 11 0 2 13
Total 58 4 9 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 7.336(a) 10 .693Likelihood Ratio 8.049 10 .624Linear-by-LinearAssociation
.004 1 .949
N of Valid Cases71
a 15 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .11.
101
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * sumber informasi CrosstabulationCount
Sumber informasi TotalPapannama
Gurubimbel
Gurusekolah Teman Keluarga Brosur 1.00
PEKERJAAN
Guru 0 2 0 1 0 2 5
PNS 1 3 3 7 1 4 19
Polisi 0 0 0 1 0 1 2
TNI 0 1 0 2 0 2 5
PS 0 7 1 9 0 10 27
WS 0 0 0 7 1 5 13
Total 1 13 4 27 2 24 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 18.238(a) 25 .832Likelihood Ratio 21.502 25 .664Linear-by-LinearAssociation 2.161 1 .142
N of Valid Cases71
a 32 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .03.
PEKERJAAN * pengaruh promosi CrosstabulationCount
Pengaruh promosi TotalTertarik menjadi
siswa Tertarik mencoba 1.00PEKERJAAN Guru 1 4 5
PNS 3 16 19Polisi 0 2 2TNI 0 5 5PS 2 25 27WS 1 12 13
Total 7 64 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 2.347(a) 5 .799Likelihood Ratio 2.833 5 .726Linear-by-LinearAssociation
1.267 1 .260
N of Valid Cases71
a 9 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .20.
102
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * fokus utama CrosstabulationCount
Fokus utama Total
Guru Fasilitas Harga Lokasi Rekomendasi 1.00PEKERJAAN Guru 2 1 0 0 2 5
PNS 9 3 0 1 6 19Polisi 0 1 0 0 1 2TNI 2 1 1 0 1 5PS 13 2 1 4 7 27WS 8 1 1 2 1 13
Total 34 9 3 7 18 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 15.155(a) 20 .767Likelihood Ratio 16.355 20 .694Linear-by-LinearAssociation
.600 1 .439
N of Valid Cases71
a 26 cells (86.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.
PEKERJAAN * harga yang ditawarkan CrosstabulationCount
Harga yg ditawarkan TotalRelatifmurah
Relatifmahal Biasa saja 1.00
PEKERJAAN Guru 0 5 0 5PNS 1 16 2 19Polisi 1 1 0 2TNI 0 4 1 5PS 7 14 6 27WS 3 9 1 13
Total 12 49 10 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 11.707(a) 10 .305Likelihood Ratio 14.158 10 .166Linear-by-LinearAssociation
.579 1 .447
N of Valid Cases71
a 15 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .28.
103
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * lokasi CrosstabulationCount
Lokasi TotalDekat dari
rumahDekat dari
sekolahTidakmacet
Mudahdicapai 1.00
PEKERJAAN Guru 0 1 0 4 5PNS 5 4 0 10 19Polisi 0 0 0 2 2TNI 2 1 1 1 5PS 5 6 2 14 27WS 4 1 1 7 13
Total 16 13 4 38 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 10.519(a) 15 .786Likelihood Ratio 13.295 15 .580Linear-by-LinearAssociation
.257 1 .613
N of Valid Cases71
a 20 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .11.
PEKERJAAN * kualitas guru CrosstabulationCount
Kualitas guru TotalSangat
baik Baik Lumayan 1.00PEKERJAAN Guru 0 3 2 5
PNS 3 11 5 19Polisi 0 2 0 2TNI 2 3 0 5PS 6 18 3 27WS 0 11 2 13
Total 11 48 12 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 11.359(a) 10 .330Likelihood Ratio 14.373 10 .157Linear-by-LinearAssociation 1.214 1 .271
N of Valid Cases71
a 15 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .31.
104
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * orang yg berpengaruh CrosstabulationCount
Orang yg berpengaruh Total
Diri sendiri Keluarga Teman 1.00PEKERJAAN Guru 3 0 2 5
PNS 9 1 9 19Polisi 0 0 2 2TNI 1 0 4 5PS 15 3 9 27WS 7 0 6 13
Total 35 4 32 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 8.679(a) 10 .563Likelihood Ratio 10.469 10 .400Linear-by-LinearAssociation
.260 1 .610
N of Valid Cases71
a 12 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .11.
PEKERJAAN * dengan siapa belajar CrosstabulationCount
Dengan siapa belajar Total
Teman Saudara 2.00PEKERJAAN Guru 5 0 5
PNS 19 0 19Polisi 2 0 2TNI 4 1 5PS 27 0 27WS 12 1 13
Total 69 2 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 8.058(a) 5 .153Likelihood Ratio 6.166 5 .290Linear-by-LinearAssociation
.754 1 .385
N of Valid Cases71
a 9 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .06.
105
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * cara memutuskan datang CrosstabulationCount
Cara memutuskan dating Total
Direncanakan MendadakTergantung
situasi 1.00PEKERJAAN Guru 2 0 3 5
PNS 10 1 8 19Polisi 1 0 1 2TNI 1 0 4 5PS 13 4 10 27WS 7 1 5 13
Total 34 6 31 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 5.809(a) 10 .831Likelihood Ratio 6.531 10 .769Linear-by-LinearAssociation .198 1 .656
N of Valid Cases71
a 12 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .17.
PEKERJAAN * intensitas kedatangan CrosstabulationCount
Intensitas kedatangan Total
1-2x 3-4x 1.00PEKERJAAN Guru 3 2 5
PNS 14 5 19Polisi 1 1 2TNI 4 1 5PS 20 7 27WS 8 5 13
Total 50 21 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 1.644(a) 5 .896Likelihood Ratio 1.594 5 .902Linear-by-LinearAssociation
.008 1 .928
N of Valid Cases71
a 7 cells (58.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .59.
106
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * pengaruh orang lain Crosstabulation
Count
Pengaruh orang lain TotalMemberitah
u telahbelajar
Memintamencoba Membujuk
Tidakberkomentar 1.00
PEKERJAAN Guru 1 3 0 1 5PNS 5 12 2 0 19Polisi 1 1 0 0 2TNI 0 4 0 1 5PS 3 17 5 2 27WS 1 11 0 1 13
Total 11 48 7 5 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 14.008(a) 15 .525Likelihood Ratio 16.789 15 .332Linear-by-LinearAssociation
1.369 1 .242
N of Valid Cases71
a 21 cells (87.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .14.
PEKERJAAN * kepuasan CrosstabulationCount
Kepuasan Total
Ya Tidak 1.00PEKERJAAN Guru 3 2 5
PNS 10 9 19Polisi 0 2 2TNI 4 1 5PS 20 7 27WS 9 4 13
Total 46 25 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 6.601(a) 5 .252Likelihood Ratio 7.149 5 .210Linear-by-LinearAssociation
2.269 1 .132
N of Valid Cases71
a 7 cells (58.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .70.
107
Lanjutan lampiran 8
PEKERJAAN * faktor puas dan tidak puas CrosstabulationCount
Faktor puas dan tidak puas Total
Guru(puas)
Fasilitas(puas)
Guru(Tidakpuas)
Fasilitas(tidakpuas)
Harga(Tidakpuas) 1.00
PEKERJAAN Guru 3 0 1 0 1 5PNS 8 2 1 2 6 19Polisi 0 0 1 0 1 2TNI 4 0 0 0 1 5PS 19 1 1 2 4 27WS 9 0 1 1 2 13
Total 43 3 5 5 15 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 17.022(a) 20 .652Likelihood Ratio 16.375 20 .693Linear-by-LinearAssociation
2.556 1 .110
N of Valid Cases71
a 26 cells (86.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.
PEKERJAAN * loyalitas CrosstabulationCount
Loyalitas Total
Tetap menjadisiswa
Beralih kebimbel lain
Tidak menjadisiswa
manapun 1.00PEKERJAAN Guru 0 3 2 5
PNS 2 13 4 19Polisi 1 1 0 2TNI 1 3 1 5PS 7 10 10 27WS 5 5 3 13
Total 16 35 20 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 9.548(a) 10 .481Likelihood Ratio 10.994 10 .358Linear-by-LinearAssociation .947 1 .330
N of Valid Cases71
a 12 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .
108
Lampiran 9. Hasil uji chi square karakteristik kelas
KELAS * alasan CrosstabulationCount
Alasan Total
Kurangmengertipelajaran
Meningkatkan nilai
akademik
Menambah
wawasan
Persiapanmasuk
PTN/sekolahnegri
Ajakanteman 1.00
KELAS 2SMP 3 5 15 1 2 262SMA 5 5 18 17 0 45
Total 8 10 33 18 2 71
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 12.829(a) 4 .012Likelihood Ratio 15.633 4 .004Linear-by-LinearAssociation .582 1 .446
N of Valid Cases71
a 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .73.
KELAS * harga yg ditawarkan CrosstabulationCount
Harga yg ditawarkan TotalRelatifmurah
Relatifmahal Biasa saja 1.00
KELAS 2SMP 9 12 5 262SMA 3 37 5 45
Total 12 49 10 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 11.494(a) 2 .003Likelihood Ratio 11.368 2 .003Linear-by-LinearAssociation
2.067 1 .151
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.66.
109
Lanjutan lampiran 9
KELAS * kualitas guru CrosstabulationCount
Kualitas guru TotalSangat
baik Baik Lumayan 1.00KELAS 2SMP 8 18 0 26
2SMA 3 30 12 45Total 11 48 12 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 13.128(a) 2 .001Likelihood Ratio 16.879 2 .000Linear-by-LinearAssociation 12.935 1 .000
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.03.
KELAS * orang yg berpengaruh CrosstabulationCount
Orang yang berpengaruh Total
Diri sendiri Keluarga Teman 1.00KELAS 2SMP 20 3 3 26
2SMA 15 1 29 45Total 35 4 32 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 19.124(a) 2 .000Likelihood Ratio 21.065 2 .000Linear-by-LinearAssociation
16.062 1 .000
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.46.
110
Lanjutan lampiran 9
KELAS * cara memutuskan kedatangan CrosstabulationCount
Cara memutuskan kedatangan Total
Direncanakan MendadakTergantung
situasi 1.00KELAS 2SMP 16 4 6 26
2SMA 18 2 25 45Total 34 6 31 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 7.912(a) 2 .019Likelihood Ratio 8.163 2 .017Linear-by-LinearAssociation
5.188 1 .023
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.20.
KELAS * kepuasan CrosstabulationCount
Kepuasan Total
Ya Tidak 1.00KELAS 2SMP 24 2 26
2SMA 22 23 45Total 46 25 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Pearson Chi-Square 13.618(b) 1 .000ContinuityCorrection(a)
11.781 1 .001
Likelihood Ratio 15.659 1 .000Fisher's Exact Test .000 .000Linear-by-LinearAssociation 13.426 1 .000
N of Valid Cases 71a Computed only for a 2x2 tableb 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.15
111
Lanjutan lampiran 9
KELAS * faktor puas dan tidak puas CrosstabulationCount
Faktor puas dan tidak puas Total
Guru(puas)
Fasilitas(puas)
Guru(Tidakpuas)
Fasilitas(tidakpuas)
Harga(Tidakpuas) 1.00
KELAS 2SMP 24 0 0 2 0 262SMA 19 3 5 3 15 45
Total 43 3 5 5 15 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 20.139(a) 4 .000Likelihood Ratio 27.522 4 .000Linear-by-LinearAssociation
14.647 1 .000
N of Valid Cases71
a 6 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.10.
KELAS * loyalitas CrosstabulationCount
Loyalitas Total
Tetapmenjadisiswa
Beralih kebimbel lain
Tidakmengikuti
bimbelmanapun 1.00
KELAS 2SMP 11 5 10 262SMA 5 30 10 45
Total 16 35 20 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 16.181(a) 2 .000Likelihood Ratio 16.971 2 .000Linear-by-LinearAssociation
.721 1 .396
N of Valid Cases71
a 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.86.
112
Lampiran 10. Hasil uji chi square karakteristik asal sekolah
ASAL * alasan CrosstabulationCount
Alasan Total
Kurangmengertipelajaran
Meningkatkan nilai
akademikMenambahwawasan
Persiapanmasuk
PTN/sekolahnegri
Ajakanteman 1.00
ASAL Negri 8 8 25 17 0 58Swasta 0 2 8 1 2 13
Total 8 10 33 18 2 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 13.469(a) 4 .009Likelihood Ratio 13.314 4 .010Linear-by-LinearAssociation
2.435 1 .119
N of Valid Cases71
a 5 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .37.
ASAL * harga yg ditawarkan CrosstabulationCount
Harga yg ditawarkan Total
Relatif nurah Relatif mahal Biasa saja 1.00ASAL Negri 8 44 6 58
Swasta 4 5 4 13Total 12 49 10 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 7.109(a) 2 .029Likelihood Ratio 6.569 2 .037Linear-by-LinearAssociation .040 1 .841
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.83.
113
Lanjutan lampiran 10
ASAL * orang yg berpengaruh CrosstabulationCount
Orang yg berpengaruh Total
Diri sendiri Keluarga Teman 1.00ASAL Negri 25 1 32 58
Swasta 10 3 0 13Total 35 4 32 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 18.231(a) 2 .000Likelihood Ratio 21.223 2 .000Linear-by-LinearAssociation
8.804 1 .003
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .73.
ASAL * cara memutuskan datang CrosstabulationCount
Cara memutuskan datang Total
Direncanakan MendadakTergantung
situasi 1.00ASAL Negri 23 5 30 58
Swasta 11 1 1 13Total 34 6 31 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 9.209(a) 2 .010Likelihood Ratio 10.552 2 .005Linear-by-LinearAssociation
9.075 1 .003
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.10.
114
Lanjutan lampiran 10
ASAL * intensitas kedatangan CrosstabulationCount
Intensitas kedatangan Total1-2x 3-4x 1.00
ASAL Negri 45 13 58Swasta 5 8 13
Total 50 21 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Pearson Chi-Square 7.804(b) 1 .005ContinuityCorrection(a) 6.039 1 .014
Likelihood Ratio 7.182 1 .007Fisher's Exact Test .015 .009Linear-by-LinearAssociation 7.695 1 .006
N of Valid Cases 71a Computed only for a 2x2 tableb 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.85.
ASAL * kepuasan CrosstabulationCount
Kepuasan Total
Ya Tidak 1.00ASAL Negri 33 25 58
Swasta 13 0 13Total 46 25 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Pearson Chi-Square 8.649(b) 1 .003ContinuityCorrection(a) 6.863 1 .009
Likelihood Ratio 12.824 1 .000Fisher's Exact Test .003 .002Linear-by-LinearAssociation 8.527 1 .003
N of Valid Cases 71a Computed only for a 2x2 table
115
Lanjutan lampiran 10
ASAL * faktor puas dan tidak puas CrosstabulationCount
Faktor puas dan tidak puas Total
Guru(puas)
Fasilitas(puas)
Guru(Tidakpuas)
Fasilitas(tidakpuas)
Harga(Tidakpuas) 1.00
ASAL Negri 30 3 5 5 15 58Swasta 13 0 0 0 0 13
Total 43 3 5 5 15 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 10.362(a) 4 .035Likelihood Ratio 14.898 4 .005Linear-by-LinearAssociation 8.732 1 .003
N of Valid Cases71
a 7 cells (70.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .55
ASAL * loyalitas CrosstabulationCount
Loyalitas Total
Tetap menjadisiswa
Beralih kebimbel lain
Tidak mengikutibimbel
manapun 1.00ASAL 1.00 11 33 14 58
2.00 5 2 6 13Total 16 35 20 71
Chi-Square Tests
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Pearson Chi-Square 7.331(a) 2 .026Likelihood Ratio 7.959 2 .019Linear-by-LinearAssociation
.013 1 .909
N of Valid Cases71
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.93.