Upload
duongdang
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas AkhirAnalisis Perpindahan Panas dan Massa pada InkubatorBayi dengan Variasi Tipe Dinding dan Overhead Screen
Ruri Agung Wahyuono
NRP. 2408100014
Pembimbing:
DR. Ridho Hantoro, S.T., M.T.
DR. Gunawan Nugroho, S.T., M.T.
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 2
VERIFIKASI HASIL SIMULASI AWAL CFD
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.530
32
34
36
38
Pengaturan Temperatur (derajat Celcius)
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.530
32
34
36
38
Pengaturan Temperatur (derajat Celcius)
Tem
pera
tur
Pengukura
n d
an S
imula
si C
FD
(dera
jat
Celc
ius)
Temp. Pengukuran Titik 1
Temp. Simulasi CFD Titik 1
Temp. Pengukuran Titik 2
Temp. Simulasi CFD Titik 2
Temperatur Titik Pengukuran T1 dan T2
Eror min = 0,86%Eror max = 2,42%
Eror min = 0,36%Eror max = 0,83%
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 3
VERIFIKASI HASIL SIMULASI AWAL CFD
Temperatur Titik Pengukuran T3 dan T4
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.530
32
34
36
38
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.530
32
34
36
38
Pengaturan Temperatur (derajat Celcius)
Tem
pera
tur
Pengukura
n d
an S
imula
si C
FD
(dera
jat
Celc
ius)
Temp. Pengukuran Titik 4
Temp. Simulasi CFD Titik 4
Temp. Pengukuran Titik 3
Temp. Simulasi CFD Titik 3
Eror min = 0,54%Eror max = 2,37%
Eror min = 0,44%Eror max = 0,51%
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 4
VERIFIKASI HASIL SIMULASI AWAL CFD
Eror min = 0,54%Eror max = 2,37%
Kecepatan Aliran Udara di dalam Inkubator
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.50
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
Pengaturan Temperatur (derajat Celcius)
Kecapata
n A
liran U
dara
Pengkura
n d
an S
imula
si (m
/s)
Kecepatan Udara Hasil Pengukuran
Kecepatan Udara Hasil Simulasi
Eror min = 3,37%Eror max = 20%
Secara keseluruhan data hasil simulasi temperatur dan kecepatan aliran udara denganCFD terverifikasi dengan hasil yang baik Inisiasi kondisi batas dapat digunakanuntuk pemodelan pada inkubator yang dimodifikasi
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 5
DISTRIBUSI TEMPERATUR DALAM INKUBATOR
Kontur distribusi temperatur (K) dalam inkubator : (a) dinding tunggal, (b) dinding tunggal dengan overhead screen, (c) dinding ganda, (d) dindingganda dengan overhead screen
Pengaturan Temperatur Ruang 32oC
Inkubator dindingtunggal memiliki
distribusitemperatur paling
baik
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 6
DISTRIBUSI ALIRAN UDARA
Path line kecepatan aliran udara (m/s) dalam inkubator : (a) dinding tunggal, (b) dinding tunggal dengan overhead screen, (c) dinding ganda, (d) dindingganda dengan overhead screen
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 7
DISTRIBUSI ALIRAN UDARA
Inkubator Dinding Tunggal Inkubator Dinding Tunggal – Overhead Screen
Inkubator Dinding Ganda Inkubator Dinding Ganda – Overhead Screen
Rata-rata terjadi peningkatan kecepatanaliran udara yang kembali ke tubuh bayi
akibat adanya penambahan dinding dalamataupun overhead screen
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 8
KEHILANGAN PANAS RADIASI
Pengaturan Temperatur Ruang 32oC
Kontur fluks radiasi (W/m2) dalam inkubator : (a) dinding tunggal, (b) dinding tunggal dengan overhead screen, (c) dinding ganda, (d) dindingganda dengan overhead screen
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 9
KEHILANGAN PANAS RADIASI
Pengaturan Temperatur Ruang 32oCPengaturan Temperatur Ruang 33oCPengaturan Temperatur Ruang 35oC
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.51
1.2
1.4
1.6
1.8
2
2.2
Pengaturan temperatur (derajat Celcius)
Kehilangan p
anas r
adia
si (W
)
Dinding tunggal
Dinding tunggal dengan overhead screen
Dinding ganda
Dinding ganda dengan overhead screen Tren kehilanganpanas radiasi
terendah padainkubator dinding
ganda
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 10
KEHILANGAN PANAS KONVEKSI
Koefisien Konveksi Permukaan Bayi
Kontur Koef. konveksi Permukaan Bayi (W/m2K) dalam inkubator : (a) dindingtunggal, (b) dinding tunggal dengan overhead screen, (c) dinding ganda, (d) dinding ganda dengan overhead screen
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 11
TEMPERATUR SEKITAR TUBUH BAYI
Inkubator Dinding Tunggal Inkubator Dinding Tunggal – Overhead Screen
Inkubator Dinding Ganda Inkubator Dinding Ganda – Overhead Screen
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 12
KEHILANGAN PANAS KONVEKSI
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.50.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
Pengaturan Temperatur (derajat Celcius)
Kehila
ngan P
anas K
onveksi (W
)
Dinding Tunggal
Dinding Tunggal - Overhead Screen
Dinding Ganda
Dinding Ganda - Overhead Screen
Kehilangan panas konveksi relatif jauh lebih rendah dibandingkan kehilangan panasradiasi. Inkubator dinding ganda efektif menurunkan kehilangan panas konveksi.
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 13
VERIFIKASI HASIL SIMULASI KEHILANGAN PANAS
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.5
12
14
16
18
20
22
24
26
28
Pengaturan Temperatur (derajat Celcius)
Flu
ks K
ehilangan P
anas R
adia
si dan K
onveksi (W
/m2)
Dindinding Tunggal
Dinding Tunggal - Overhead Screen
Dinding Ganda
Dinding Ganda - Overhead Screen
Elabbassi dkk (2004)
Hey & Katz (1970)
Tren dry heat loss(konveksi dan radiasi) secara simulasi hampir sama dengan hasileksperimen representasi secara riilkehilangan panas pada model inkubatoryang lain.
HASIL dan PEMBAHASAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 14
KETIDAKSEIMBANGAN PANAS TOTAL
31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.52.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
Pengaturan temperatur (derajat Celcius)
Ketidakseim
bangan p
anas t
ota
l (W
)
Dinding tunggal
Dinding tunggal dengan overhead screen
Dinding ganda
Dinding ganda dengan overhead screen
Catatan: laju kehilangan panas evaporasi adalah sama untuk semua kondisikarena hanya dipengaruhi oleh massa dan umur pasca lahir bayi.
Inkubator dinding gandamenyebabkan
ketidakseimbangan panastotal terendah
dibandingkan model inkubator lain
KESIMPULAN
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 15
1)Penambahan dinding dalam pada inkubator menyebabkan penurunantemperatur rata-rata ruang inkubator sebesar 0,2 – 0,3oC sertamengurangi kehilangan panas pada tubuh bayi cukup signifikan sebesar 8– 10 Watt.
2)Penambahan overhead screen pada inkubator dinding tunggalmenyebabkan penurunan temperatur rata-rata ruang sekitar 0,3 – 0,5oCdan menyebabkan kehialangan panas total semakin berkurang 5 – 9Watt.
3)Penambahan overhead screen dapat menurunkan temperatur rata-rataruang inkubator dinding ganda secara signifikan hingga 1,07oC sertakehilangan panas total pada tubuh bayi mengalami peningkatan 2 - 5Watt.
4) Inkubator dinding ganda merupakan model inkubator dengan distribusitemperatur dan aliran udara yang baik serta menyebabkan kehilanganpanas total yang paling minimum untuk mendukung tercapainya kondisineutral temperature environment (NTE) bagi bayi.
REFERENSI
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 16
Dollberg, Shaul & Hoath, Steven B. (2001), “Temperature Regulation in Preterm Infants: Role of The Skin-Environment
Interface,”lmountacer B. Elabbassi, Khalid Belghazi, Ste´phane Delanaud, J. P. Libert (2004) .Dry heat loss in incubator: comparison
of two premature newborn sized manikins.
Ginalsi, Maciej K., A. J. Nowak, L. C. Wrobel (2007). A combined study of heat and mass transfer in an infant incubator
with an overhead screen.
Hey, E. N. & Katz, G. (1970). “The optimum termal environment for naked babies,” Archives of Disease in Childhood.
Indrasanto, E., N. Dharmasetiawati, R. Rohsiswanto, R. K. Kaban (2010). Termoregulasi Neonatus, Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI)
Laroia N, Phelps D. L, Roy J. (2007). Double wall versus single wall incubator for reducing heat loss in very low birth
weight infants in incubators.
McCall EM, Alderdice FA, Halliday HL, Jenkins JG, Vohra S (2006). “Interventions to prevent hypothermia at birth in
preterm and/or low birth weight babies,”
Sauer, Dane, dan Viser (1984), “New standards for neutral termal environment of healthy very low birth weight infants in
week one of life,”
Sullivan, K, Ibe, O. E., Austin, T, Fabanwo, O., Disu, E., Costello, A. M. de L. (2004), “A comparison of kangaroo mother
care and conventional incubator care for termal regulation of infants < 2000 g in Nigeria using continuous
ambulatorytemperature monitoring (Abstract),”
Yudiyana, I Nyoman (2009). Analisis Distribusi Temperatur Pada Matras “Baby Incubator” (Abstrak). Tugas Akhir. Teknik
Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
14 February 2012 Seminar Tugas Akhir 17
TERIMA KASIH