100
i ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PERBANKAN SYARIAH INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Rezki Syahri Rakhmadi NIM: 106081002345 Dibawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 19690203 200112 1 003 Hemmy Fauzan, SE, MM NIP. 19760822 200701 1 014

ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

i

ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PERBANKAN

SYARIAH INDONESIA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rezki Syahri Rakhmadi NIM: 106081002345

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431H/2010M

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

NIP. 19690203 200112 1 003

Hemmy Fauzan, SE, MM

NIP. 19760822 200701 1 014

Page 2: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

ii

Hari ini Kamis Tanggal 27 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Rezki Syahri Rakhmadi NIM: 106081002345

dengan judul Skripsi "ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS

PERBANKAN SYARIAH INDONESIA ", maka skripsi ini sudah dapat diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Arief Mufraini, Lc., MSi Ketua

Murdiyah Hayati S.Kom, MM Sekretaris

Dr.Yahya Hamja Penguji Ahli

Page 3: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

iii

Hari ini Selasa Tanggal 21 Bulan Desember Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Rezki Syahri Rakhmadi: 106081002345 dengan judul

Skripsi "ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PERBANKAN

SYARIAH INDONESIA, naka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai sarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof.Dr.Ahmad Rodoni Ketua

Hemmy Fauzan, SE, MM Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli I

Herni Ali HT, SE, MM Penguji Ahli II

Page 4: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I IDENTITAS PRIBADI 1 Nama : Rezki Syahri Rakhmadi 2 Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta 30 April 1988

3 Tinggal di : Reni Jaya G12/7 Pondok Petir Sawangan Depok 16517

4 Alamat : Reni Jaya G12/7 Pondok Petir Sawangan Depok 16517

5 Telepon : (021)743 4270 , (081) 311 288 123 II PENDIDIKAN 1 SD : Muhammadiyah 12 Pamulang 2 SMP : Muhammadiyah 22 Pamulang 3 SMA : Al-Azhar BSD III PENGALAMAN ORGANISASI 1 Palang Merah Remaja Member 2 Tapak Suci Member 3 CHIP Online Community : Moderator 4 Gitalovers Community : Moderator / Seksi Dokumentasi Jakarta

IV LATAR BELAKANG

KELUARGA Ayah 1 Nama Drs.Pranajaya M.Hum 2 Tempat & Tgl. Lahir Jakarta,11-04-1955

3 Alamat Reni Jaya G12/7 Pondok Petir Sawangan Depok 16517

Ibu 1 Nama Retno Hastuti,S.Sos 2 Tempat & Tgl. Lahir Boyolali,04-04-1968

3 Alamat Reni Jaya G12/7 Pondok Petir Sawangan Depok 16517

Page 5: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

v

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the efficiency of Islamic Banking in Indonesia, using total 17 Islamic Bank data (consist of 5 BUS (Bank Umum Syariah) and the rest 12 UUS (Unit Usaha Syariah)) from 2007 up to 2009. Data Envelopment Analysis is used in this research, and furthermore this research is enriched by Malmquist Index method to measure banks productivity, thus continued with Spearman Correlation is not only used to analyze the relation between input and output, but also to analyze the relation between asset and efficiency. The results therefore indicate that islamic banking in Indonesia is inefficient by priority cause of SCALE DEA (Constant Return to Scale DEA/Variable Return to Scale DEA), but further result of the research also indicate that productivity islamic banking in Indonesia is increasing, which is more caused by technological factor. Meanwhile the result of Spearman Correlation method shows that correlation between asset and efficiency do occurred, but negatively, which mean an increasement in asset will cause decreasement in efficiency, while the result for input-output correlation shows a positive correlation between them, which means for a every increasement of input variable, will also cause increasement of output variable, then the correlation result of asset and productivity indicated that it has positive correlation in the first Index Malmquist periode (2008), but it then turned into negative for the next periode (2009)

Keyword: DEA (Efficiency), Malmquist Index (Productivity), Indonesia Islamic Banking.

Page 6: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah di Indonesia periode 2007-2009, dengan menggunakan data 17 bank syariah (5 Bank Umum Syariah (BUS), dan 12 Unit Usaha Syariah (UUS)). Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEA (Data Envelopment Analysis), penelitian ini diperlengkap dengan analisis produktivitas menggunakan Malmquist Index, dan selanjutnya dilanjutkan dengan Korelasi Spearman juga digunakan dalam penelitian ini, tidak hanya untuk menganalisis hubungan antara variabel input dengan output, tapi juga untuk mengetahui hubungan antara aset dan efisiensi, kemudian aset dan produktivitas. Dalam penelitian ini ditemukan adanya inefisiensi di dalam sektor perbankan syariah di Indonesia, adapun inefisiensi tersebut diakibatkan oleh faktor Skala DEA (Constant Return to Scale DEA/Variable Return to Scale DEA). Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas, dimana peningkatan produktivitas tersebut disebabkan oleh faktor teknologi, selain itu penelitian ini juga menemukan adanya korelasi negatif antara aset dengan efisiensi dimana semakin besar aset maka mengakibatkan berkurangnya efisiensi, dan ditemukan juga korelasi positif terjadi antara variabel input dan variabel output penelitian , yang artinya semakin bertambah input juga akan menyebabkan peningkatan pada output. Sedangkan untuk koreasi aset dengan produktivitas menghasilkan adanya hubungan positif pada Indeks Malmquist (2008) dan sebaliknya pada periode berikutnya (2009). Kata Kunci: DEA (Efisiensi), Indeks Malmquist (Produktivitas), Perbankan

Syariah Indonesia.

Page 7: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, atas izin-Nya untuk menyelesaikan

skripsi mengenai efisiensi perbankan syariah di Indonesia ini, adapun ketertarikan

penulis terhadap isu ini adalah karena penulis sendiri sangat tertarik dengan

sebuah sudut pandang agama yang berbicara tentang ekonomi, dimana pada

dewasa ini perkembangan ekonomi syariah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata

atau bahkan dua mata, sebab menurut penulis pribadi selain sebagai solusi bagi

umat muslim sendiri guna menjalankan kegiatan muamalah guna mencapai

kemapanan ekonomi yang bertujuan untuk ibadah, tidak bisa dipungkiri ekonomi

syariah juga menjadi salah satu alternatif suatu sudut pandang pemikiran bahkan

aksi ekonomi dari sebuah tatanan ekonomi konvensional yang semakin rapuh,

meskipun berawal dari suatu teori simpel bernama derivatif tapi dampaknya bisa

kita liat sendiri belum lama ini, dimana terjadi bubble economic di salah satu

negara adidaya penganut ekonomi konvensional.

Seperti yang kita ketahui Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini

memiliki mayoritas penduduk Muslim, dimana sudah seharusnya jangan menjadi

hanya pasar melainkan juga pelaku utama ekonomi syariah itu sendiri, oleh karena

itu penulis mencoba melakukan analisis efisiensi dengan pendekatan efisiensi

utnuk mengukur apakah perbankan syariah di Indonesia sudah efisien dalam

menjalankan tugasnya.

Akhir kata penulis ingin menutup sembari mengucapkan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayah dan Bunda tercinta juga adik Nabila tersayang

2. Eyang, Mbah,Tante dan Om sekalian, beserta putra-putrinya spesial buat Hasna

"Tatap Mata Saya", Harissa "Maknyuss", Hanif “Ale-ale”, Fadel "Mas Monyet

Kecil ", Aryo "Ayaaaaaah", Khansa "Tech"

3. Dosen-dosen kampus UIN tercinta, khususnya Pak Rodoni,dan Pak Hemmy

selaku pembimbing, Pak Abdul Hamid, Pak Herni selaku penguji ahli, dan Bu

Page 8: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

viii

Titi Dewi selaku penguji proposal. Tx juga kepada tim penguji kompre, Bu

Murdiyah, Pak Yahya dan Pak Arif, Dan tidak ketinggalan jajaran staff nya,

terutama Mas Heri, Bu Umi, Pak Rahmad, dan spesial buat Bu Siska yang

dengan sabarnya bolak balik kesana kemari “single fighter”, ngurus apa aja deh

buat mahasiswa :D

4. Sahabat-sahabat kampus pria yang saya sayangi (gak pake maho),Febli, Fandy,

Husni, Lutpi, Ari, Anto dan semuanya yang tidak muat disebut dengan tidak

mengurangi rasa sayang (gak pake maho).

5. Sahabat-sahabat kampus wanita yang saya cintai (gak pake naksir),Wulan,

Ajeng, Arisyi, Hana, Tetangga (Dania), dan gadis-gadis lain yang tidak perlu

disebutkan namanya namun tidak mengurangi rasa cinta (gak pake naksir).

6. Sahabat-sahabat LAN party yang saya cintai (boleh lah pake maho dikit),

Dimas (Officer), Rere (Blackops 1), Onny (Sniper), Enggo (Machine Gunner)

pada Flashpoint (Anggoro masukin g? pada zombie), Faisal (SK-Kardel) pada

Dota, juga Hariadi (Katanya mw DOTA kerumah ?)

7. Sahabat-sahabat yang bingung mw saya masukin kemana, Andhika, Nina, Tara

;), Asik disetirin, asik dibikinin komik, asik didebatin =)).

8. Sahabat-sahabat forum chip.co.id, rekan sejawat Team Moderator, spesial buat

SuperModerator Andhee, yang RIG nya jadi pelampiasan maen BattleField 2

klo ane bis balik dari konsul, CODEC'rs terutama Om Ulil yg udah ngasih

boncengan turing, tak ketinggalan bung Jeson :)) (Sukses ye sama si "S"), gak

ketinggalan CHIP CLASSIFIED, yang membantu biaya wisuda saya ^^,dan

juga sis Linda Lovecrot (apa Lovelock ?), buruan kelarin, awas pindah kuliah

lagi XD !!

9. Sahabat-sahabat forum Gitalovers.com, ane masih utang ye? Poto2

GitaGutawa, Oops tx to GitGut n famz sampe ketinggalan...lama g ketemu y

Git? abang kangen ^^, Mila masih aktip ? Burazz ? Dea si Jamur ?, Hill artis

Korea ?, Anggid The Alien ? :)), ayo cowo-cowo GL masih semangat ngejar

Gita? :peace.

11. Hardware-hardware tercinta saya, MSI VR420 "Laptop Cinta", Maria Sagyta

Elhaym yang sekarang ntah kemana....:D, (Klo disebutin pretelan panjang nih

Page 9: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

ix

heuheuheu, tapi tetep combo i7 860 + GTX 295 paling tak bisa dilupakan

pertama setelah LG 32” XD )

12. Gadis-gadis imajiner Faticia (Lancer), Naticia (Heavy Knight), Rintia (Battle

Mage), Lilo(Archer), Gitacia (Battle Bard), (Beatrix (Knight), Elly(Cosmic

Mage), Maria Treydor (Gun Lady Master),dan yang pasti....Astrid (Axy

Viking Lady) XD

13. Buku-buku ilmu pengetahuan, filsafat dan tasawuf, yang menemani saya

dikala suntuk dengan rumus-rumus statistik, tapi tetep spesial tx banget buat

Kitab Tercinta Kita Semua “Al-Qur’an”, semoga Allah takkan pernah bosan

membuat saya menuntut ilmunya ^^.

13. Dan tentu saja kepada semua pihak (baik ghaib maupun nyata, penduduk bumi

maupun luar angkasa) yang berkontribusi dalam kehidupan saya, yang bisa

saya sebutkan semua disini, tapi tidak akan saya lakukan, karena dijamin nanti

gak kelar-kelar kuliah saya, g selese-selese nulisnya.....^^

Pamulang

Penulis

Page 10: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

x

DAFTAR ISI

Pengesahan Skripsi…………………………………………………… i

Pengesahan Uji Komprehensif………………………………………... ii

Pengesahan Uji Skripsi……………………………………………….. iii

Daftar Riwayat Hidup………………………………………………… iv

Abstract……………………………………………………………….. v

Abstrak………………………………………………………………… vi

Daftar Isi………………………………………………………………. x

Daftar Tabel…………………………………………………………… xii

Daftar Gambar………………………………………………………… xiii

Daftar Lampiran………………………………………………………. xiv

Bab. I Pendahuluan……………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………. 4

B. Perumusan Masalah…………………………………………... 9

C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………… 9

Bab. II Tinjauan Pustaka…………………………………………… ...... 11

A. Pengertian dan Fungsi bank………………………………….... 11

B. Bank Syariah…………………………………………………... 16

C. Efisiensi dan Produktivitas…………………………………….. 29

D. Data Envelopment Analysis…………………………………… 32

E. Malmquist Index………………………………………….. …... 44

F. Penelitian Seelumnya…………………………………………… 46

G. Kerangka Pemikiran……………………………………………. 50

Page 11: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

xi

Bab. III Metodologi Penelitian…………………………………………… 52

A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………. 52

B. Metode Penentuan Sampel………………………………………. 54

C. Metode Pengumpulan Data……………………………………… 54

D.Metode Analisis………………………………………………….. 54

E. Operasional Variabel……………………………………………. 59

Bab. IV Penemuan dan Pembahasan……………………………………. 60

A. Kondisi Perbankan Syariah Indonesia…………………………. 60

B. Uji Normalitas Data……………………………………………. 63

C. Analisis Efisiensi……………………………………………….. 64

D. Analisis Produktivitas…………………………………………. 70

E. Analisis Korelasi……………………………………………….. 73

Bab. V Kesimpulan dan Implikasi………………………………………. 73

A. Kesimpulan……………………………………………………... 73

B. Implikasi………………………………………………………… 75

Daftar Pustaka …………………………………………………………… 76

Lampiran ………………………………………………………………… 80

Page 12: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Perbedaan Bank Konvensional Dengan Syariah……………………………… 20 2.2 DEA Satu Input Satu Output…………………………………………………. 33 3.1 Variable Input Output………………………………………………………… 59 4.1 Perkembangan DPK 2007-2009………………………………………………. 60 4.2 Perkembangan Pembiayaan (Financing)……………………………………… 61 4.3 Perkembangan Aset…………………………………………………………… 62

Page 13: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Proyeksi Frontier Orientasi Input Model CCR………………………………… 37 2.2 Proyeksi Frontier Orientasi Output Model CCR………………………………. 38 2.3 Frontier Efisiensi Model CCR…………………………………………………. 40 2.4 Output Oriented DEA………………………………………………………….. 42 2.5 Frontier Efisien Model BCC…………………………………………………… 42 2.6 Hubungan CRS, VRS,dan Scale Efisiensi……………………………………... 43 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran……………………………………………………. 51 2.8 Bagan Teknis Penelitian……………………………………………………….. 51

Page 14: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar Nama Bank………………………………………………………………... 80 2 Kolmogorov-Smirnov Test………………………………………………………. 80 3 X dan Y Semua Bank…………………………………………………………….. 81 4 Hasil DEAP 2.1 DEA……………………………………………………………. 82 5 Malmquist Index………………………………………………………………….. 83 6 SPSS 16 Spearman Correlation…………………………………………………... 84 7. Perbandingan BUS dan UUS…………………………………………………….. 85

Page 15: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Ketika membahas peran agama dalam perekonomian, orang harus

membedakan perekonomian sebagai ilmu dari sistem perekonomian. Suatu

sistem perekonomian harus dipertimbangkan sebagai pemikiran yang

berdasarkan suatu ideologi, sedangkan ilmu perekonomian harus

dipertimbangkan sebagai ilmu yang menangani penciptaan kekayaan. Sistem

perekonomian berkaitan dengan manajemen distribusi kekayaan dalam suatu

masyarakat yang cenderung menyelesaikan permasalahan-permasalahan

perekonomian dari beragam kelompok dengan memungkinkan atau melarang

mereka memanfaatkan sarana-sarana produksi dan kepuasan. Oleh sebab itu,

sistem ekonomi harus mencakup tiga elemen utama berikut: kepemilikan

properti, komoditas, dan kekayaan kemudian pemberian kepemilikan, lalu

distribusi kekayaan diantara orang-orangnya.

Sistem perekonomian Islami berbeda dengan sistem-sistem lain hanya

sebatas kepada kepemilikan dan distribusi sumber-sumber daya di antara

faktor-faktor produksi serta beragam kelompok masyarakat, serta adanya

peran negara yang jelas untuk memastikan bahwa ketidakadilan tidak terjadi

Page 16: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

2

pada setiap individu, pihak atau kelompok manapun (Ayub Muhammad,

2009:17).

Perbedaan juga dapat dilihat melalui tujuan ekonomi Islam untuk

membawa kepada konsep al-falah (kejayaan) baik di dunia maupun di akhirat,

sedangkan ekonomi sekuler untuk membawa kepuasan dunia saja. Ekonomi

Islam meletakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini dimana segala

bahan-bahan yang ada di bumi dan dilangit adalah diperuntukan bagi manusia,

dimana harta bukanlah tujuan hidup melainkan sekadar wasilah atau perantara

untuk mewujudkan perintah Allah (Muhammad Arief Mufraeni dkk., 2007:9-

10). Dalam mencapai tujuan tersebut, ajaran Islam memberikan panduan

untuk menegakkan asas keadilan dan menghapus ekploitasi dalam transaksi

bisnis, salah satu bentuk eksploitasi tersebut adalah riba.

Berdasarkan referensi-referensi yang berasal dari Kitab Suci Al-Qur’an

dan Sunah, kita dapat memperoleh beberapa kesimpulan mengenai besarnya

dosa riba, bentuk-bentuk dan konotasinya, dosa riba tidak hanya berlaku bagi

pihak yang memberikan pinjaman, tapi juga berlaku untuk pihak yang

meminjam, dan karena pihak-pihak lain yang terlibat ikut mendapatkan dosa

karena membayar bunga atau karena membantu bisnis yang berbasis bunga.

Jika orang-orang miskin terpaksa meminjam dengan bunga untuk memenuhi

kebutuhan makanan pokok, masih ada kemungkinan mendapatkan ijin secara

terbatas untuk meminjam bunga.Akan tetapi, jika seseorang memanfaatkan

pinjaman bunga untuk konsumsi kemewahan atau untuk pengembangan

bisnisnya, ia patut di hukum menurut ajaran-ajaran tersebut, adapun yang

Page 17: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

3

dibahas dalam Al-Qur’an adalah riba atas pinjaman utang, sebuah pinjaman

adalah barang komoditas atau sejumlah uang yang diambil dari orang lain

dengan kewajiban untuk mengembalikannya atau membayar kembali

komoditas serupa atau sejumlah uang yang sama ketika diminta kembali oleh

pihak pemberi pinjaman. Utang adalah kewajiban untuk membayar yang

terjadi karena adanya transaksi kredit seperti pembelian/penjualan secara

kredit atau jatuh temponya biaya sewa dalam Ijarah (persewaan). Jumlah

utang harus dibayar kembali pada waktu yang telah ditentukan dan pemberi

pinjaman tidak berhak menagih sebelum jatuh tempo, kreditur memiliki hak

hanya atas jumlah pokok pinjaman, adapun jumlah sekecil apapun yang

ditambahkan dalam pengembaliannya adalah riba, karena pembiayaan bank

konvensional termasuk dalam kategori pinjaman yang dikenai pembayaran

maka ia masuk kedalam cakupan riba seperti yang diharamkan kitab suci Al-

Qur’an, sehingga tidak perlu diragukan lagi bahwa bunga komersial yang

menjadi tren selama ini adalah riba dari sudut pandang prinsip yang diberikan

oleh Al-Qur’an. Jadi dapat disimpulkan bahwa riba, menurut kriteria,

mencakup semua keuntungan dari pinjaman serta utang dan meliputi semua

bentuk bunga atas pinjaman komersial atau pribadi. Oleh karenanya bunga

konvensional adalah riba. (Ayub Muhammad, 2009: 73-74). Ekonomi Islami,

dimana keuangan Islami merupakan bagian penting darinya, menggerakan

aktivitas finansial dalam kegiatan perekonomian Islami ke arah bisnis dan

transaksi yang berlandaskan aset. Hal ini mengimplikasikan semua transaksi

financial merupakan representasi transaksi riil atau penjualan jasa, barang,

Page 18: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

4

manfaat. Di samping itu, Islam juga menentukan suatu standar moral/perilaku

yang hampir bersifat umum dalam semua masyarakat beradab didunia (Ayub

Muhammad, 2009: 114)

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat muslim atas lembaga keuangan

yang berlandaskan syariah, maka bank syariah pun lahir, yang terus

berkembang hingga kini. Sebagaimana pembentukan bank konvensional

pertama yang beroperasi di venesia yaitu Banco della Pizza di Rialto (1587)

dianggap sebagai titik awal berkembangnya bank modern, walaupun pada

prakteknya telah dilaksanakan sejak 900 tahun sebelumnya, maka pendirian

sebuah local saving bank yang beroperasi tanpa bunga di Desa Mit Ghamir di

tepi sungai Nil, Mesir pada tahun 1960-an oleh Abdul Hamid An Naggar,

telah menjadi tonggak berdirinya lembaga perbankan Islam modern pertama,

bahkan lembaga Islam pertama didunia. Meski beberapa tahun kemudian

ditutup karena kesalahan manajemen, bank lokal ini telah mengilhami

diadakannya konferensi Ekonomi Islam pertama di Mekkah (1975). Sebagai

tindak lanjut rekomendasi dari konferensi tersebut, dua tahun kemudian

lahirlah Islamic Development Bank (IDB) yang kemudian diikuti

pembentukan lembaga-lembaga keuangan Islam diberbagai negara.

Upaya intensif pendirian bank Islam (Bank Syariah) di Indonesia dapat

ditelusuri sejak tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket

Kebijakan Oktober (Pakto) yang mengatur deregulasi peraturan perbankan

Indonesia, dimana para ulama berusaha untuk mendirikan bank bebas bunga,

tapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya

Page 19: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

5

penafsiran dari adanya penafsiran dari peraturan perundang-undanganan yang

ada bahwa perbankan dapat saja menetapkan bunga sebesar 0% (nol persen).

Rekomendasi dari Lokakarya Ulama tentang Bunga Bank dan Perbankan

di Cisarua (Bogor) pada 19-22 Agustus 1990, yang kemudian diikuti dengan

diundangkannya UU No. 7/1992 tentang perbankan, di mana perbankan bagi-

hasil mulai di akomodasi, dan kemudian berdirilah Bank Muamalat Indonesia

(BMI), yang merupakan bank umum Islam pertama yang beroperasi di

Indonesia. Setelah dua tahun beroperasi, BMI mensponsori asuransi Islam

pertama di Indonesia (Syarikat Takaful Indonesia), mensponsori Lokakarya

Ulama tentang Reksadana Syariah kemudian diikuti dengan beroperasinya

lembaga reksadana syariah oleh PT Danareksa, pada tahun yang sama berdiri

pula lembaga pembiayaan syariah BNI-Faisal Islamic Finance Company,

melihat hal-hal tersbut diatas dapat dikatakan bahwa perkembangan lembaga-

lembaga keuangan Islam cukup pesat dan salah satu alasan yang kuat

mendorong hal tersbut adalah karena adanya keyakinan kuat dikalangan

masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur

riba yang dilarang oleh agama Islam.

Selama lebih dari enam tahun beroperasi, kecuali UU No.7/1992 dan

Peraturan Pemerintah No 72/1992, praktis tidak ada peraturan perundang-

undangan lainnya yang mendukung beroperasinya perbangkan syariah,

sehingga memaksa perbankan syariah untuk menyesuaikan produk-produknya

dengan hukum positif (peraturan umum perbankan) yang berlaku di Indonesia

yang nyatanya berbasis bunga/konvensional hingga akhirnya di undangkan

Page 20: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

6

UU No.10/1998 tentang perubahan UU No.7/1992 tentang perbankan, maka

secara tegas sistem perbankan syariah ditempatkan sebagai bagian dari sistem

perbankan nasional, perubahan perundangan tersebut memberikan keleluasaan

bank-bank syariah dalam melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip

syariah (Arifin Zainul, 2006: 6-8).

Kebijakan pengembangan perbankan syariah diterapkan dengan

berpedoman pada strategi pengembangan jangka panjang yang ditempuh dan

diarahkan tidak hanya memperkuat struktur industri perbankan syariah tapi

juga diarahkan untuk mengantisipasi tantangan dan perkembangan yang

terjadi baik ditingkat nasional maupun internasional guna menjaga momentum

pertumbuhan syariah, upaya konkrit dalam pengembangan perbankan syariah

tersebut meliputi: 1. Penguatan kelembagaan bank syariah, 2. Pengembangan

produk bank syariah, 3. Intensifikasi edukasi publik dan aliansi mitra strategis,

4. Peningkatan peranan pemerintah dan penguatan kerangka hukum bank

syariah, 5. Penguatan SDI (Sumber Daya Insani), 6. Penguatan pengawasan

bank syariah. Salah satu kebijakan yang juga sangat berpengaruh dalam

perkembangan syariah, khususnya adalah dalam hal pembukaan bank syariah,

BI telah menyediakan regulasi yang cukup memadai untuk pendirian baru,

konversi, dan membolehkan bank umum konvensional membuka kantor bank

syariah. Dengan regulasi tersebut, pertumbuhan bank syariah pada periode

1999 hingga akhir 2004 terus meningkat. Demikian pula pertumbuhan

jaringan kantor dan volume usaha menunjukan pertumbuhan yang sangat pesat

dimana kedepannya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia

Page 21: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

7

diperkirakan akan memiliki aset yang akan melebihi target cetak biru Bank

Indonesia pada akhir 2011 (Machmud Amir, Rukmana, 2010: 62, 69).

Menurut Lestari Budi Asthuti, 2004, perbankan merupakan industri yang

memiliki peranan penting, karena sebagai lembaga keuangan perbankan

memainkan fungsi dan peran sebagai lembaga intermediari yang memobilisasi

dana dari masyarakat yang surplus dan menyalurkannya kedalam bentuk

kredit/pinjaman kepada masyarakat yang defisit, melihat pentingnya peran

perbankan, maka kesehatan dan stabilitas perbankan menjadi sesuatu yang

sangat penting. Bank yang sehat, kuat dan efisien merupakan kebutuhan

mutlak bagi perekonomian yang ingin tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dalam kaitan ini, semakin efisien industri perbankan akan semakin efisien

pula proses mobilisasi dana masyarakat dan penyaluran kredit perbankan

sebagai faktor dominan dalam alokasi sumber daya dalam ekonomi. Apabila

hal ini dapat dicapai, kontribusi industri perbankan akan mendukung

pertumbuhan ekonomi dan kesejahterahan masyarakat (Yuli Indrawati, 2009:

2).

Studi tentang efisiensi dan produktivitas perbankan banyak dilakukan di

dunia dan tidak sedikit dilakukan di Indonesia karena memang institusi

perbankan dibutuhkan untuk peran intermediasi dalam suatu negara, studi

yang dilakukan juga beragam, dari sekedar analisis produktivitas perbankan

dalam suatu negara (Fadzlan Sufian, 2007), analisis pengaruh reformasi

perbankan terhadap efisiensi dan produktivitas perbankan suatu negara (Abdul

Qayyum, 2010), (Abdel-Baki Monal A, 2010), analisis efisiensi Unit Usaha

Page 22: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

8

Syariah Bank Pembangunan Daerah (Rama Dwi Laksana, 2009), hingga

analisis efisiensi bank umum di Indonesia (Yuli Indrawati, 2009). Rata-rata

hasil studi analisis produktivitas dan efisiensi perbankan yang ada selain

mengukur kedua hal tersebut diatas juga mencari faktor apa yang

mempengaruhi nya secara umum.

Sektor perbankan syariah di Indonesia telah mengalami pertumbuhan

yang cukup pesat bahkan terus berlanjut hingga kini, selain meningkat secara

umum pada masing-masing pos (jumlah bank/jumlah kantor) peningkatan juga

dapat dilihat secara spesifik melalui jumlah kantor, bisa dilihat bahwa jumlah

kantor pada laporan April 2010 adalah 918 unit, lebih banyak dibanding tahun

2005 yang hanya terdapat 301 unit untuk Bank Syariah, sementara

peningkatan 179 unit terjadi pada Unit Usaha Syariah, dan tidak ketinggalan

BPR yang tidak ada sama sekali dalam kurun waktu 2005-2006 berubah

menjadi berjumlah 185 di tahun 2007 dan meningkat hingga 271 unit kantor di

Bulan April 2010 (www.bi.go.id).

Dari latar belakang itulah penulis tertarik untuk melakukan analisis

efisiensi dan produktivitas perbankan syariah di indonesia.

Page 23: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, pertama akan dibahas

mengenai efisiensi perbankan syariah di Indonesia dengan menggunakan

metode DEA VRS, DEA CRS, DEA Scale , kemudian dilanjutkan dengan

analisis produktivitas perbankan syariah di Indonesia dengan menggunakan

metode Malmquist Indeks (MI), baik dengan orientasi input ataupun output.

Kemudian akan terlihat faktor apa yang mempengaruhi kedua hal tersebut

diatas.. Berdasarkan penjabaran tersebut maka dabat dirumuskan pernyataan

penelitian sebagai berikut :

1.Bagaimanakah efisiensi perbankan syariah di Indonesia ?

2.Bagaimanakah produktivitas perbankan syariah di Indonesia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

terutama bertujuan untuk :

a. Menganalisis produktivitas perbankan syariah di Indonesia.

b. Menganalisis efisiensi perbankan syariah di Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :

a. Untuk akademisi, penelitian ini selain dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan efisiensi dan produktivitas

Page 24: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

10

perbankan syariah di Indonesia, juga dapat dijadikan sebagai acuan

untuk penelitian berikutnya.

b. Untuk pemerintah, penelitian ini tidak hanya dapat digunakan untuk

mengevaluasi kinerja tetapi juga sebagai acuan untuk menetapkan

kebijakan-kebijakan selanjutnya yang berkaitan dengan perbankan

syariah di Indonesia.

c. Untuk perusahaan (perbankan syariah), penelitian ini selain dapat

digunakan untuk mengevaluasi kinerja juga dapat dijadikan acuan

pemetaan posisi-posisi dirinya dibanding dengan para pesaing, juga

dapat digunakan sebagai acuan untuk peningkatan kinerja kedepannya.

d. Untuk nasabah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai instrumen untuk

melihat kinerja perbankan syariah di Indonesia, menjadi acuan untuk

memilih bank mana yang akan dijadikan tempat berinvestasi.

Page 25: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Fungsi Bank

1. Pengertian

Pengertian bank menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998

tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah:

(I) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan don meyalurkantrya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(2) Bank umum bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

(3) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang rnelaksanakan kegiatan

usaha secara konvensinnal atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Bank Umum memiliki fungsi pokok sebagai berikut:

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang

Page 26: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

12

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

Kegiatan usaha usaha bank umum yang diatur dalam UU No.10 tahun

1998 tentang perbankan dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis kegiatan

sebagai berikut:

a. Penghimpunan dana

b. Penyaluran atau penggunaan dana

c. Pemberian jasa-jasa dalam lain lintas jasa pembayaran

2. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai

tujuan atau sebagai financial intermediary. Namun secara lebih spesifik Totok

Sigit (Totok Sigit, 2009: 10) membagi fungsi bank sebagai berikut:

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik

dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan

mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan.

Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank,

uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga

percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik

kembali simpanan dananya di bank.

Page 27: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

13

b. Agent of Development

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter

dan sektor riil, tidak dapat dipisahkan, kedua sektor tersebut berinteraksi

saling mempengaruhi satu sama lain. Sektor riil tidak akan dapat

berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.

Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan

untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank

tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan

juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi-

distribusi-konsumsi selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran

kegiatan investasi-distribusi-konsumsi selalu ini tidak lain adalah kegiatan

pembangunan perekonomian masyarakat.

c. Agent of Service

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,

bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada

masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank erat kaitannya dengan

kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara

lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga,

jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

3. Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan bank umum terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi

dan saldo laba, daftar komitmen dan kontingensi, transaksi valuta asing dan

Page 28: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

14

derivatif, kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, perhitungan

kewajiban penyediaan modal minimum serta perhitungan rasio keuangan

4. Neraca Bank

Neraca bank menggambarkan sumber-sumber dana dan penggunaan

dana bank, bank mendapat dana dengan cara menerima simpanan giro,

tabungan, dan deposito berjangka, kemudian mengalokasikannya dengan

memberi pinjaman atau membeli surat-surat berharga, agar bank mendapat

marjin, maka tingkat bunga kredit harus lebih tinggi dari biaya yang

dibayarkan kepada dana. (Yuli Indrawati, 2009: 14-15), Masih merujuk

kepada penelitian Yuli Indrawati, 2009 : 14-15).

a. Aktiva

Sisi neraca ini mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil

penggunaan dana bank dalam berbagai bentuk. Penggunaan dana bank

dilakukan berdasarkan prinsip prioritas. Di samping itu, kegiatan

pengalokasian dana tersebut harus memperhatikan ketentuan-ketentuan

yang ditetapkan oleh bank sentral. Komposisi aktiva terdiri dari Alat

Likuid, Giro pada Bank Lain, Penempatan pada Bank Lain, Surat-surat

Berharga, Kredit yang diberikan, Penyertaan, Biaya Dibayar di Muka,

Aktiva Tetap, Aktiva Sewaguna Usaha, dan Aktiva lain-lain

b. Kewajiban dan Ekuitas

Sisi kewajban dan ekuitas (pasiva) neraca bank mencerminkan

kegiatan penghimpunan dana yang berasal dari berbagai sumber, dana

bank pada dasarnya berasal dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal

Page 29: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

15

bank itu sendiri (ekuitas). Sisi kewajiban dan ekuitas terdiri dari Giro,

Kewajiban segera lainnya, Tabungan, Deposito berjangka, Sertifikat

Deposito, Surat berharga yang diterbitkan, Pinjaman yang diterima,

Pinjaman Subordinasi dan Ekuitas.

c. Laporan Laba Rugi Bank

Laporan laba rugi bank menunjukkan jumlah pendapatan yang

diterima dan beban yang dikeluarkan selama periode waktu tertentu,

biasanya ada hubungan dekat antara besarnya principal item pada neraca

bank dengan laporan laba rugi bank. Selain itu, aset pada neraca

termasuk dalam mayoritas pendapatan operasional sementara hutang

merupakan beban operasi terbesar bank. Sumber utama pendapatan bank

adalah pendapatan bunga yang diperoleh dari earning aset bank terutama

pinjaman (loans) dan investasi, pendapatan tambahan diperoleh dari fee

yang dibebankan untuk pelayanan tertentu (seperti processing check),

beban yang dikeluarkan diantaranya adalah bunga yang dibayarkan ke

nasabah, bunga hutang pada pinjaman non-deposit, cost of equity

capital, gaji, upah dan bonus yang dibayarkan ke karyawan, biaya

overhead yang berhubungan dengan physical plant bank dana yang

disisihkan untuk kemungkinan pinjaman tidak tertagih, pajak dan beban

lainnya.

Page 30: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

16

B. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Dalam UU.No.7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN , disebutkan

bahwa Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau ”berdasarkan prinsip syariah”, adapun makna prinsip

syariah itu sendiri dijelaskan pada pasal 1 butir 13 dari UU No.7 Tahun 1992

Tentang perbankan yaitu

Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara

bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan

usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara

lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan

berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang

dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya

pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh

pihak lain (ijarah wa iqtina).

Kemudian dilengkapi lagi dengan Undang-Undang nomor 21 tahun 2008

pasal satu dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya.

Page 31: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

17

2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat.

3. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

4. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya

secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum

Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.

5. Bank Umum Konvensional adalah Bank Konvensional yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

6. Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank Konvensional yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

7. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank

Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

8. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

9. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

10. Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja

dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai

Page 32: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

18

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu

Bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.

Dalam Kerangka Dasar Akuntansi Syariah, yang disusun oleh Dewan

Standard Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia), Dewan Syariah

Nasional (Majelis ulama Indonesia), Bank Indonesia, Departemen Keuangan

dan praktisi menjelaskan:

Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas

manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan

interaksi vertikal dengan Tuhan maupun horizontal dengan sesama makhluk.

Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah (transaksi

syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas

yang melakukan transaksi syariah. Walaupun ketentuan syariah bersumber

dari hukum Islam, tidak berarti yang melaksanakan bank syariah termasuk

nasabahnya beragama Islam (Muslim), banyak bank syariah yang dikelola

oleh dan memiliki nasabah non-muslim, menunjukan kemajemukan yang

sangat pesat, misal rasulpun pernah melakukan transaksi jual beli dengan

Yahudi.

Page 33: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

19

2. Kelompok Bank Syariah

a. Bank Umum Syariah

Dalam kelompok ini seluruh unit kerja bank yang bersangkutan dari

tingkat yang paling atas sampai dengan tingkat unit kerja yang paling

bawah adalah menjalankan kegiatan usaha syariah. Sampai dengan tahun

2008 yang dikategorikan sebagai Bank Umum Syariah adalah:

1) Bank Muamalat Indonesia (BMI).

2) Bank Syariah Mandiri.

3) Bank Syariah Mega Indonesia.

4) Bank Syariah BRI. .

5) Bank Syariah Bukopin.

Dikategorikan Bank Umum Syariah jika seluruh strukur organisasi

bank tersebut tunduk pada ketentuan syariah, baik dari kantor pusat sampai

dengan kantor layanan entitas tersebut seluruhnya melaksanakan kegiatan

syariah.

b. Cabang Syariah Bank Konvensional (Unit Usaha Syariah)

Dalam kategori ini adalah dimana sebuah Bank Umum memiliki

usaha syariah sehingga menjalankan dua kegiatan usaha bank, dan dalam

pendiriannya menggunakan modal induknya (Bank Konvensiobal) yang

didapatkan selain dari unsur bunga ataupun itu yang diharamkan syariah.

Page 34: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

20

c. BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah)

Kelompok ini adalah Bank Perkreditan Rakyat yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

3. Struktur Organisasi Bank Syariah

Struktur organisasi suatu perusahaan yang satu dengan yang lain dapat

berbeda, sangat tergantung pada kebutuhan pimpinan perusahaan, untuk

menggunakan organisasi sebagai alat mencapai tujuan perusahaan, namun

demikian dalam perbankan syariah ada beberapa unit kerja atau fungsi yang

harus dibentuk. Pada bank konvensional struktur organisasi tidak diatur

sepenuhnya oleh Bank Indonesia, kecuali unit-unit tertentu untuk mendukung

kepentingan Bank Indonesia dan bank yang bersangkutan seperti misalnya

SKAI, Direktur Kepatuhan dan sejenisnya (Wiroso, Produk Perbankan

Syariah, 2009: 41-51).

Perbedaan struktur dikarenakan adanya perbedaan yang cukup mendasar

antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional yaitu :

(Sumber: Sigit dan Totok , 2009:157)

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Konvensional Dengan Syariah

Syariah Konvensional

Usaha halal Bebas nilai

Bagi hasil,Margin,Fee Bunga

Keuntungan berdasarkan kinerja Keuntungan tetap

Profit dan falah oriented Profit oriented

Kemitraan Debitur-kreditur

Ada DPS Tidak ada lembaga sejenis

Page 35: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

21

4. Kegiatan Usaha Bank Syariah

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor

32/34/KEP/DIR 12 Mei 1999 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Syariah,

prinsip kegiatan usaha syariah adalah :

a. Prinsip Kegiatan Usaha

1. Hiwalah: akad pemindahan utang piutang, dimana pihak yang menjadi

penalang hutang akan menerima imbalan dari peminta pemindahan

utang.

2. Ijarah: sewa menyewa dimana ketika masa sewa berakhir barang

dikembalikan ke pemberi sewa.

3. Ijarah wa iqtina: sama dengan ijarah biasa hanya saja diakhir masa sewa

barang sewaan akan menjadi hak milik penyewa.

4. Istishna: akad jual beli pesanan dimana pembayaran dilakukan secara

bertahap.

5. Kafalah: pemberian jasa penjaminan yang diberikan suatu pihak kepada

pihak lain, dimana pemberi jaminan bertanggung jawab atas

pembayaran suatu utang yang menjadi hak penerima jaminan.

6. Mudharabah: akad antar pemilik modal dengan pengelola dengan rasio

bagi hasil yang disepakati bersama, ada dua jenis mudhrabah:

a. Mutlaqah: kekuasaan penuh pengelolaan modal oleh mudharib

b. Muqayyadah: pengelolaan oleh mudharib ditentukan oleh pemilik

modal (ex: jenis usaha, tempat).

Page 36: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

22

7. Murabahah: akad jual beli dimana bank memberi barang yang

diperlukan oleh nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan

adalah harga jual kepada nasabah.

8. Musyarakah: akad kerjasama usaha patungan antara dua pihak atau

lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis usaha yang halal dan

produktif, pendapatan atau keuntungan dibagi sesuai dengan rasio yang

telah disepakati.

9. Qardh: akad pinjaman yang harus dikembalikan sesuai dengan jumlah

yang dipinjam, bank atau peminjam boleh meminta jaminan.

10. Qardh ul Hasan: akad qardh untuk tujuan sosial, cukup dikembalikan

sesuai dengan jumlah pinjaman.

11. Al-Rahn: akad penyerahan harta dari nasabah sebagai jaminan

sebagian atau seluruh hutang.

12. Salam: akad jual beli pesanan dimana biaya atau harga langsung

dibayar lunas dimuka.

13. Sharf: akad jual beli Valas

14. Ujr: upah atau Imbalan yang diberikan atau diminta atas suatu

pekerjaan yang dilakukan.

15. Wadiah: akad penitipan barang atau uang dengan tujuan untuk alasan

keamanan maupun keselamatan, keamanan, serta keutuhannya, ada

dua jenis wadiah :

Page 37: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

23

a. Yad Amanah: pihak tertitip tidak diperkenankan menggunakan

barang titipan, dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau

kehilangan yang bukan merupakan kelalaian tertitip.

b. Yad Dhamanah: pihak tertitip dengan atau tanpa izin boleh

memanfaatkan barang titipan dan bertanggung jawab terhadap

kehilangan atau kerusakan barang, keuntungan atau manfaat dari

penggunaan barang titipan adalah hak milik tertitip.

16. Wakalah: akad pemberian kuasa untuk mewakili pemilik kuasa.

b. Kegiatan Usaha

1. Menghimpun Dana

a. Giro dengan prinsip wadiah.

b. Tabungan dengan prinsip wadiah atau mudharabah.

c. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.

d. Bentuk lain berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah.

2. Menyalurkan Dana

a. Transaksi jual beli berdasarkan prinsip mudharabah, istishna, ijarah,

salam dan jual beli lainnya.

b. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip hiwalah, rahn, qardh,

membeli, menjual dan atau menjamin atas resiko sendiri surat-surat

berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata

(underlying transaction) berdasarkan prinsip jual beli dan hiwalah.

c. Membeli surat-surat berharga pemerintah dan atau Bank Indonesia

yang diterbitkan atas dasar prinsip syariah.

Page 38: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

24

3. Memberikan jasa-jasa:

a. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan nasabah

berdasarkan wakalah.

b. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan

dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga

berdasarkan prinsip wakalah.

c. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat

berharga berdasarkan prinsip wadiah.

d. Melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaanya untuk

kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip

wakalah.

e. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain

dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek

berdasarkan prinsip ujr.

f. Memberikan fasilitas Letter of Credit (LC) berdasarkan prinsip

wakalah, murabahah, mudharabah, musyarakah, dan wadiah, serta

memberikan fasilitas garansi bank berdasar prinsip kafalah.

g. Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan prinsip ujr.

h. Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip wakalah.

4. Melakukan kegiatan lain seperti:

a.Melakukan kegiatan valuta asing dengan prinsip sharf.

Page 39: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

25

b.Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan rinsip

musyarakah dan atau mudharabah pada bank atau perusahaan lain

yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c.Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara berdasarkan

prinsip musyarakah dan atau mudharabah pada bank atau

perusahaan lain yang melakukan kegiatan usaha berdasar prinsip

syariah.

d. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara berdasarkan

prinsip musyarakah dan atau mudharabah untuk mengatasi akibat

kegagalan pembiayaan dengan syarat harus menarik kembali

penyertaannya.

e. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana

pensiun berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan

dalam perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

f. Bank dapat bertindak sebagai lembaga baitul mal yaitu menerima

dana yang berasal dari zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah atau

dana sosial lannya dan menyalurkannya kepada yang berhak dalam

bentuk santunan dan atau pinjaman kebajikan (qardhul hasan).

5. Melakukan kegiatan lain

Bank dapat melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank

sepanjang disetujui oleh DSN.

5. Pengembangan Perbankan Syariah

Page 40: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

26

Untuk memberikan pedoman bagi stakeholders perbankan syariah dan

meletakkan posisi serta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan

perbankan syariah di Indonesia, selanjutnya Bank Indonesia pada tahun 2002

telah menerbitkan “Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di

Indonesia”. Dalam penyusunannya, berbagai aspek telah dipertimbangkan

secara komprehensif, antara lain kondisi aktual industri perbankan syariah

nasional beserta perangkat-perangkat terkait, tren perkembangan industri

perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan

syariah nasional yang mulai mewujud, serta tak terlepas dari kerangka sistem

keuangan yang bersifat lebih makro seperti Arsitektur Perbankan Indonesia

(API) dan Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI) maupun

international best practices yang dirumuskan lembaga-lembaga keuangan

syariah internasional, seperti IFSB (Islamic Financial Services Board),

AAOIFI dan IIFM. Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk

memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara

optimal bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, maka arah

pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu kepada rencana-

rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API),

Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN). Dengan demikian upaya pengembangan

perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung

pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat

Page 41: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

27

nasional, dalam jangka pendek, perbankan syariah nasional lebih diarahkan

pada pelayanan pasar domestik yang potensinya masih sangat besar, dengan

kata lain, perbankan syariah nasional harus sanggup untuk menjadi pemain

domestik akan tetapi memiliki kualitas layanan dan kinerja yang bertaraf

internasional. Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan

oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat

universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sebuah

sistem perbankan yang menghadirkan bentuk-bentuk aplikatif dari konsep

ekonomi syariah yang dirumuskan secara bijaksana, dalam konteks kekinian

permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan dengan tetap

memperhatikan kondisi sosio-kultural di dalam mana bangsa ini menuliskan

perjalanan sejarahnya. Hanya dengan cara demikian, maka upaya

pengembangan sistem perbankan syariah akan senantiasa dilihat dan diterima

oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan negeri.

6. Grand Strategy Pengembangan Pasar

Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di

Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif

pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: penetapan visi

2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan

citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal,

pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih

Page 42: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

28

beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang

memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank. Selanjutnya

berbagai program konkrit telah dan akan dilakukan sebagai tahap

implementasi dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan

syariah, antara lain adalah sebagai berikut:

Pertama, menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada

fase I, tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai

Beyond Banking, dengan pencapaian target aset sebesar Rp.50 triliun dan

pertumbuhan industri sebesar 40%, fase II tahun 2009 menjadikan perbankan

syariah Indonesia sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN,

dengan pencapaian target aset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri

sebesar 75%. Fase III tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia

sebagai perbankan syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target

aset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 81%.

Kedua, program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek

positioning, differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah

sebagai perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, aspek

diferensiasi dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan skema yang

beragam, transparan, kompeten dalam keuangan dan beretika, teknologi

informasi yang selalu up-date dan user friendly, serta adanya ahli investasi

keuangan syariah yang memadai, sedangkan pada aspek branding adalah

“bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking”.

Page 43: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

29

Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar

perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank

syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat

dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.

Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi

produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan

(saling menguntungkan) dan dukungan jaringan kantor yang luas dan

penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.

Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM

yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi

kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk

dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap

memenuhi prinsip syariah, dan

Keenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas

dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak

langsung (media cetak, elektronik, online/web-site), yang bertujuan untuk

memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan

syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

C. Efisiensi dan Produktivitas

1.Efisiensi

Menurut Necmi K Avkiran, pengertian yang sangat dasar, efisiensi

dapat didefinisikan sebagai "doing things the right way". Namun, definisi

Page 44: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

30

yang lebih scientific mengartikan efisiensi sebagai "maximising a desired

outcome with given resources". Definisi efisiensi yang biasa diketahui

adalah rasio output terhadap input. Konsep efisiensi diawali dari konsep

teori ekonomi mikro, yaitu teori produsen dan teori konsumen, teori

produsen menyebutkan bahwa produsen cenderung memaksimumkan

keuntungan dan meminimalkan biaya. Sedangkan di sisi lain, teori

konsumen menyebutkan bahwa konsumen cenderung memaksimumkan

utilitasnya atau tingkat kepuasannya (Yuli Indrawati, 2009: 15).

Menurut Sarjana (1999), ditinjau dari teori ekonomi ada dua macam

pengertian efisiensi, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi, efisiensi

ekonomi mempunyai sudut pandang makroekonomi, sementara efisiensi

teknis mempunyai sudut pandang mikroekonomi, pengukuran efisiensi teknis

cenderung terbatas pada hubungan teknis dan operasional dalam proses

konversi input menjadi output, sedangkan dalam efisiensi ekonomi, harga

tidak dapat dianggap sudah ditentukan (given). karena harga dapat

dipengaruhi oleh kebijakan makro (Yuli Indrawati, 2009:16).

Farrell M.J (1957: 259) mengemukakan bahwa efisiensi perusahaan terdiri

dari dua komponen. yaitu:

1 .Efisiensi Teknis

Mencerminkan kemampuan untuk memproduksi output semaksimal

mungkin dari input yang ada, efisien secara teknis bukan berarti efisien

dalam hal efisiensi harga atau alokatif.

Page 45: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

31

2. Efisiensi Alokatif/Harga

Allocative efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menggunakan input dalam proporsi yang optimal yang juga

memasukkan perhitungan biaya, DMU dianggap efisien alokatif jika

DMU menghasilkan outputnya dengan biaya seminimal mungkin dengan

menggunakan minimal input.

Sementara Cooper W. Wiliam dkk., menyimpulkan bahwa ada beberapa

jenis efisiensi yaitu, efisiensi alokatif atau harga, efisiensi skala, efisiensi

produktif atau efisensi teknikal dan efisiensi campuran atau mix

(skala/teknikal), dimana hal tersebut diperlengkap dengan teori Pareto-

Koopmans, dimana efisiensi terjadi jika dan hanya jika tidak bisa lagi

menambah input atau output tanpa memperburuk/mengurangi input atau

output lainnya (Cooper W. Wiliam dkk. 2006: xxi).

Sedangkan menurut Avenzora (2008:3), efisiensi suatu industri adalah

untuk memproduksi output maksimum dengan mengunakan input dalam

jumlah tertentu, atau kemampuan sebuah industri untuk memproduksi

sejumlah output tertentu, dengan menggunakan input dalam jumlah

minimal.

2. Produktivitas

Menurut Samuelson Nordhaus, produktivitas adalah suatu konsep yang

mengukur rasio dari total output terhadap rata-rata tertimbang dari input,

adapun dua varian penting adalah produktivitas tenaga kerja,yang

Page 46: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

32

menghitung jumlah output perunit tenaga kerja,dan produktivitas faktor total

yang mengukur output perunit dari total input, meskipun skala hasil yang

meningkat berpotensi besar dalam banyak sektor, pada beberapa ha

skalahasil yang menurun justru terjadi (Samuelson Nordhaus, 2003 : 134)

Lebih lanjut, produktivitas pada dasarnya merupakan hubungan antara

output dan input dalam sebuah produksi, produktivitas dapat diukur secara

parsial maupun total, Produktivitas parsial merupakan hubungan antara

output dengan satu input, contoh produktivitas parsial yang sering

digunakan adalah produktivitas tenaga kerja yang menunjukan rata-rata

output per tenaga kerja, atau produktivitas kapital yang menggambarkan

rata-rata output perkapital. Produktivitas total atau biasa disebut Total

Factor Productivity (TFP), mengukur hubungan antara output dengan

beberapa input secara serentak, hubungan tersebut dinyatakan dalam rasio

dari indeks output terhadap indeks input agregat, jika rasio meningkat berarti

lebih banyak output dapat diproduksi menggunakan jumlah input tertentu

atau sejumlah output dapat diproduksi dengan menggunakan lebih sedikit

input (Avenzora, 2008: 3).

D. DEA (Data Envelopment Analysis)

Data Envelopment Analysis, sesuai dengan namanya merupakan metode

yang mengamlopkan data observasi untuk membentuk frontier yang nantinya

digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari objek penelitian, pemakaian DEA

tidak hanya digunakan untuk entitas bisnis tapi bisa juga digunakan secara

Page 47: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

33

Toko A B C D E F G H Karyawan 2 3 3 4 5 6 6 8 Penjualan 1 3 2 3 4 2 3 5 Penjualan/Karyawan 0.5 1 0.67 0.75 0.8 0.333 0.5 0.625 Efisiensi % 50 100 66.7 75 80 33.33 50 62.5

luas untuk bentuk organisasi-organisasi lain termasuk sekolah, rumah sakit,

unit-unit militer, negara, kota, dan lain-lain, untuk penggunaan yang lebih

fleksibel, unit-unit satuan entitas tersebut maka digunakan istilah DMU

(Decision Making Unit) atau UPK (Unit Pembuat Keputusan) dalam bahasa

Indonesia, nilai hasil evaluasi dari metode DEA memiliki range 1-0 dimana

semakin mendekati 1 berarti semakin efisien dan sebaliknya semakin

mendekati nilai 0 semakin inefisien (W.Cooper William, et al, 2006: xx)

Pendekatan DEA tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti perbedaan

harga antar daerah, perbedaan peraturan, perilaku baik-buruk nya data,

observasi yang ekstrim, dan lain sebagainya sebagai faktor ketidakefisienan,

dengan demikian metode non-parametrik ini dapat digunakan untuk mengukur

inefisiensi secara lebih umum. Kelemahan dari pendekatan DEA adalah satu

outlier dapat secara signifikan mempengaruhi perhitungan efisiensi dari setiap

perusahaan, namun demikian hal tersebut tidak terlalu merisaukan, karena

kedua pendekatan akan menghasilkan hasil yang mirip. Hal ini akan terjadi

jika sampel yang dianalisis merupkan unit yang sama dan menggunakan

proses produksi yang sama. DEA mempunyai keuntungan dimana DEA tidak

memerlukan spesifikasi yang lengkap dari bentuk produksi dan distribusi dari

observasi dilain pihak pendekatan parametrik sangat tergantung pada asumsi

mengenai data produksi dan distribusi (Avenzora, 2008: 3, 4).

Tabel 2.2 DEA satu input satu output

Sumber : Olahan penulis

Page 48: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

34

Secara sederhana konsep DEA dapat dijelaskan dengan Tabel 2.2,

dimana digunakan satu variabel input dan satu variabel output jumlah pekerja

dan penjualan disajikan disetiap kolom, di baris paling bawah tabel

menunjukan hasil penjualan perkaryawan, salah satu tolak ukur produktivitas

yang sering digunakan dalam analisis manajemen maupun analisis investasi,

dari tabel data pengukuran diatas dapat juga disimpulkan bahwa B adalah

UPK yang memiliki efisiensi tertinggi sementara F adalah UPK yang memiliki

efisiensi terendah. Untuk pengukuran perbandingan efisiensi seterusnya maka

UPK B dijadikan pembanding untuk yang lain, sehingga ukuran efisiensi

perbandingan UPK bernotasi Produktivitas UPK X dibanding Produktivitas

UPK B, nilai itulah yang merupakan hasil dari metode DEA (W.Cooper

William, et al, 2006: 2-5).

Mengacu kepada penelitian sebelumnya, Yuli Indrawati, 2009, DEA

Diperkenalkan pertama kali oleh Charnes, Cooper dan Rhodes pada tahun

1978 dan 1979, pendekatan DEA menentukan pendekatan yang berorientesi

kepada tugas dan lebih memfokuskan kepada tugas yang penting, yaitu

mengevaluasi kinerja dari unit pembuat keputusan (Decision Making Unit).

Analisis yang dilakukan berdasarkan kepada evaluasi terhadap efisiensi relatif

dari DMU yang sebanding, selanjutnya, DMU yang efisien tersebut akan

membentuk garis frontier, jika DMU berada pada garis frontier, maka DMU

tersebut dapat dikatakan efisien relatif dibandingkan dengan DMU yang lain

dalam peer group-nya, selain menghasilkan nilai efisiensi masing-masing

Page 49: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

35

DMU, DEA juga menunjukkan unit-unit yang menjadi referensi bagi unit-unit

yang tidak efisien.

1.Asumsi DEA:

a.Entitas yang dievaluasi menggunakan set input yang sama untuk

menghasilkan set output sang sama pula.

b. Data bernilai positif dan bobot dibatasi pada nilai positif.

c. Input dan output bersifat variabel.

2.Keunggulan DEA:

a. Bisa menangani banyak input dan output

b.Tidak membutuhkan asumsi hubungan fungsional antara variabel

input dan output.

c. DMU dibandingkan secara langsung dengan sesamanya

d. Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda

3.Keterbatasan DEA

a. Bersifat simple specific

b. Merupakan extreme point technique, kesalahan pengukuran bisa

berakibat fatal.

c. Hanya mengukur produktivitas relatif dan bukan produktivitas mutlak.

d. Uji hipotesis secara statistik DEA sulit dilakukan.

Page 50: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

36

e. Menggunakan perumusan linear programing terpisah untuk tiap DMU

(perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah

berskala besar).

Konsep Pengukuran Efisiensi dengan DEA

1. Pendekatan dalam Input-Output

Konsep-konsep yang digunakan dalam mendefinisikan hubungan

input-output dalam tingkah laku dari institusi finansial pada metode

parametrik maupun non-parametrik adalah berdasarkan penelitian

sebelumnya dalam Berger dan Humprey, 1997, dan Yuli Indrawati,

2009, yaitu:

a. Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan produksi melihat institusi finansial sebagai produser

dari akun-akun deposit (deposit accounts) dan kredit pinjaman

(loans), mendefinisikan output sebagai jumlah dari akun-akun

tersebut atau dari transaksi-transaksi yang terkait, input-input dalam

kasus ini dihitung sebagai upah dari tenaga kerja, pengeluaran modal

pada aset-aset tetap (fixed assets) dan material lainnya.

b. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan intermediasi memandang sebuah institusi finansial

sebagai intermediator, merubah dan mentransfer aset-aset finansial

dari unit-unit surplus kepada unit-unit defisit. Dalam hal ini input-

Page 51: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

37

Gambar 2.1 Proyeksi Frontier Orientasi Input Model CCR

input institusional seperti biaya tenaga kerja dan modal dan

pembayaran bunga pada deposit, dengan output yang diukur dalam

bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi finansial (financial

investments).

c. Pendekatan Aset (The Asset Approach)

Yang terakhir adalah pendekatan aset yang memvisualisasikan

fungsi primer sebuah institusi finansial sebagai pencipta kredit

pinjaman (loans): dekat sekali dengan pendekatan intermediasi,

dimana output benar-benar didefinisikan dalam bentuk aset-aset.

2. Orientasi dalam DEA

Terdapat dua orientasi yang digunakan dalam metodologi

pengukuran efisiensi, yaitu :

a. Orientasi Input

Perspektif yang melihat efisiensi sebagai pangurangan

penggunaan input meski memproduksi output dalam jumlah yang

tetap. Cocok untuk industri dimana manajer memiliki kontrol yang

besar terhadap biaya operasional.

Page 52: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

38

b. Orientasi Output

Perspektif yang melihat efisiensi sebagai peningkatan output

secara proporsional dengan menggunakan tingkat input yang sama,

cocok untuk industri dimana unit pembuat keputusan diberikan

kuantitas resource dalam jumlah yang fix dan diminta untuk

memproduksi output sebanyak mungkin dari resource tersebut.

Perbedaan antara orientasi input dan output model DEA hanya

terletak pada ukuran yang digunakan dalam menentukan efisiensi

(yaitu dari sisi input dan output), namun semua model (apapun

orientasinya), akan mengestimasi frontier yang sama.

3. Pendekatan Optimasi

a.Constant Return to Scale

Model CCR yang merupakan model dasar DEA menggunakan

asumsi constant return to scale yang membawa implikasi pada

bentuk efficient set yang linier. Model constant return to scale

dikembangkan oleh Climes, Cooper dan Rhodes (model CCR),

model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan

Gambar 2.2 Proyeksi Frontier Orientasi Output Model CCR

Page 53: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

39

output adalah sama (constant return to scale). Artinya jika ada

tambahan input sebesar x kali, maka output akan meningkat sebesar

x kali juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini adalah

bahwa setiap perusahaan atau unit pembuat keputusan (UPK)

beroperasi pada skala yang optimal.

Untuk masing-masing DMU akan dihitung pengukuran rasio

output terhadap input, u2’yi/v’xi, dimana u adalah M x 1 adalah

bobot output dan s adalah K x I merupakan bobot input. Untuk

memilih bobot optimal, diperlukan persamaan matematika sebagai

berikut:

Maxu,v (u’yi/v’xi),

St u’yj/vx’xj ≤ 1, j = 1,2,…,N, u, v ≥ 0. ( Persamaan 2, 1 )

Persamaan diatas merupakan solusi untuk u dan v yang dibatasi

dengan constraint bahwa efisiensi harus bernilai lebih kecil atau

sama dengan satu, permasalahan dari persamaan diatas adalah

adanya kemungkinan infinite number, untuk mencegah hal tersebut,

maka v'x = 1, sehingga :

maxµ,v (µ’yi), st v’xi = 1, µ’yj – v’xj ≤ 0, j = 1,2,…,N, µ, v ≥

( Persamaan 2, 2 )

Page 54: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

40

Gambar 2.3 Frontier Efisiensi Model CCR

Dimana terjadi perubahan notasi dari u dan v mcnjadi u dan v

yang merefleksikan transformasi, bentuk ini disebut bentuk

multiplier dari linear programming.

Dengan menggunakan program linear duality. maka dapat

diturunkan persamaan bentuk envelopment yaitu :

Min Өλ Ө, St –yi + Yλ ≥ 0, Өxi – Xλ ≥ 0

λ ≥ 0

θ adalah skalar dan λ adalah N x 1 vektor konstanta. θ adalah

nilai efisiensi untuk DMU ke I, dan hasilnya akan memenuhi θ ≤ I.

Nilai 1 mengindikasikan titik pada frontier dan DMU dikatakan

efisien secara teknis, program linear tersehut harus diselesaikan

sebanyak N kali untuk masing-masing DMU.

b. Variable Return to Scale

Model ini dikembangkan oleh BCC (Banker, Charnes Cooper)

pada tahun 1984 dan merupakan pengembangan dari model CCR

Model ini beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum

(Persamaan 2, 4)

Page 55: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

41

beroperasi pada skala yang optimal, asumsi dari model ini adalah

bahwa rasio antara penambahan input dan output tidak sama

(variable return to scale). Artinya, penambahan input sebesar x kali

tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar x kali, bisa lebih

kecil atau lebih besar dari x kali.

Rumus VRS dapat dituliskan dengan program matematika

seperti berikut ini:

Min λӨ Ө, St –yi + Yλ ≥ 0, Өxi – Xλ ≥ 0, N1’λ = 1 λ = 0 ( Persamaan 2, 4)

N1’λ = I adalah menyatakan bahwa unit yang inefisien hanya

akan dibandingkan dengan unit yang memiliki ukuran yang sama,

saat CRS. Unit yang inefisien dapat saja dibandingkan dengan unit

yang lebih besar atau lebih kecil darinya, model output oriented VRS

adalah sebagai berikut:

Maxφ,λ φ, st – φyi + Yλ ≥ 0, xi –Xλ ≥ 0, N1’λ = 1 λ ≥ 0 ( Persamaan 2, 5)

Dimana 1 ≤ φ ≤ ∞,dan φ-1 merupakan peningkatan output

secara proporsional yang dapat dicapai oleh DMU, dengan kuantitas

input yang ada.

Page 56: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

42

Gambar 2.4

Output Oriented DEA (Coelli Tim, A Guide to DEAP Version 2.1, 1996: 23)

Contoh DEA output-oriented dapat dilihat pada gambar titik

observasi dibawah kurva dan yang berada pada bagian kanan dari

titik aksis merupakan output slack. Contohnya. titik P akan

diproyeksikan ke titik P' yang terletak pada frontier tapi titik ini

bukan merupakan titik yang efisien karena Y1 masih dapat

ditingkatkan kembali sejumlah tanpa harus menambah input. AP'

disebut juga sebagai output slack.

Gambar 2.5 Frontier Efisien Model BCC

( Yuli Indrawati, 2009: 34)

Page 57: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

43

0 Gambar 2.6

Hubungan CRS, VRS, dan Scale Efficiency Yuli Indrawati, 2009: 34

c. Scale Efficiency

Gambar 2.5 merupakan grafik yang menggambarkan hubungan

antara CRS, VRS, dan Scale Efficiency, dan juga optimasi orientasi

input dan output, gambar ini menggunakan kombinasi satu input dan

satu output.

Garis efisien frontier CRS digambarkan pada 0N, sementara

garis efisien frontier VRS direpresentasikan oleh PQR, DMU A

adalah contoh unit kerja inefisien, setelah membawa unit A ke

frontier VRS(K) dengan meminimumkan input Z dan

mempertahankan output Y konstan maka akan diperoleh PTE unit A

adalah Zk/Za, Hal yang sama juga berlaku jika menggunakan asumsi

output maximization maka PTE unit A adalah YA/YM.

Jika A diproyeksikan ke L maka orientasi yang digunakan

adalah efisiensi CRS, dengan orientasi input minimisasi maka

efisiensi CRS adalah rasio ZL/ZA, hal yang sama juga berlaku untuk

output maksimisasi yaitu rasio YA/YN merupakan efisiensi CRS,

Page 58: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

44

karena slope frontier efisiensi CRS sama dengan satu, maka ZL/ZK=

YA/YN, yang mengindikasikan bahwa perubahan orientasi input-

output tidak akan mengubah nilai efisiensi CRS.

Dengan ilustrasi diatas maka input dan output scale efficiency

adalah ZL/ZK dan YM/YN, oleh karena itu dengan merubah asumsi

dari CRS ke VRS maka akan ditemui lebih banyak unit yang efisien,

ini terjadi karena frontier VRS menyelimuti titik data lebih dekat

daripada frontier CRS.

E. Malmquist Index Productivity (MPI)

Indeks Produktivitas Malmquist atau singkatnya Indeks Malmquist adalah

indeks bilateral yang digunakan untuk membandingkan teknologi produksi

dua unsur ekonomi, Indeks Malmquist berlandaskan pada konsep fungsi

produksi, yang mengukur fungsi produksi maksimum dengan batasan input

yang sudah ditentukan.

Penggunaan Indeks Produktivitas Malmquist karena indeks tersebut

mempunyai beberapa karakteristik yang menguntungkan, pertama, Indeks

Malmquist merupakan metode non-parametrik sehingga tidak memerlukan

spesifikasi bentuk fungsi produksi, kedua, indeks ini tidak memerlukan asumsi

perilaku ekonomi unit produksi seperti minimisasi biaya atau maksimisasi

profit, sehingga sangat berguna apabila tujuan dari produsen berbeda-beda

atau tidak diketahui, ketiga, penghitungan indeks tidak memerlukan data

harga-harga, yang seringkali tidak tersedia, keempat, Indeks Produktivitas

Page 59: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

45

Malmquist dapat dipecah menjadi dua komponen yaitu perubahan efisiensi

dan perubahan teknologi. Hal ini sangat berguna karena analisa dapat

dilakukan secara lebih spesifik menurut komponen (Avenzora, 2008: 6).

Menurut Fare, Grosskopf dan Lovell (1994), Malmquist Index

berorientasi input, bisa diformulasikan sebagai berikut :

Dimana I mengindikasikan sebagai orientasi input, M adalah

produktivitas dari dari titik produksi sebelumnya (x¹+1 , y¹+1 ), (menggunakan

periode teknologi t +1), berhubungan relatif dengan titik produksi sebelumnya

(x1, y1) (menggunakan teknologi periode t), D adalah fungsi jarak input, dan

semua variabel yang sebelumnya dijelaskan. Nilai yang lebih besar dari satu

mengindikasikan pertumbuhan produktivitas yang positif yang

berada diantara dua periode (Worthingthon, 1999: 5). Merujuk pada Fare,

Grosskopf, Lindgrend dan Roos (1993), rumus tersebut juga dapat dituliskan

dengan persamaan sebagai berikut:

Atau

(Persamaan 2.6)

(Persamaan 2.7)

M = E . P (Persamaan 2.8)

Page 60: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

46

Dimana

E =

P =

Adapun M (Malmquist Index) adalah hasil dari pengukuran proses tehnis P

yang diukur sebagai frontier periode t + 1 dan periode t dengan perubahan

efisiensi E dalam periode yang sama. Sedangkan untuk Malmquist Index output,

juga menggunakan rumus yang sama dengan tersebut di atas (Sufian Fadzlan,

2009: 123).

F. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian (Syed Abdul Malik, 2010), fokus kepada pengukuran efisiensi

bank-bank di Arab Saudi menggunakan data tahun 2003-2008, pengambilan

data dilakukan dari data internet dimana hanya menemukan 10 dari 12 data

bank di Arab Saudi, menggunakan metode DEA Input-Oriented baik CRS

maupun VRS menghasilkan hanya dua bank yang mendapatkan poin efisiensi

penuh yaitu 1 poin, meskipun secara empiris juga membuktikan bahwa

sebagian besar bank-bank di Arab Saudi secara rata-rata sudah bekerja secara

efisien, dan data empiris juga mengindikasikan dua bank tersebut dijadikan

patokan pengukuran efisiensi bank lainnya.

Penelitian (Yuli Indrawati, 2009), membahas efisiensi bank umum di

Indonesia periode 2004-2007 dengan menggunakan data 127 bank umum,

(Persamaan 2.9)

Page 61: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

47

metodologi yang digunakan adalah non parametrik, Data Envelopment

Analysis, untuk menganalisis efisiensi teknikal, analisis efisiensi

dilakukan secara keseluruhan dan perkelompok bank berdasarkan

kepemilikannya. kemudian, menggunakan uji KoreIasi Spearman untuk

melihat determinan efisiensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank

umum di Indonesia relatif belum efisien dengan rata-rata nilai efisiensi sebesar

0,569 selama periode penelitian 2004-2007 juga menunjukkan bahwa bank

milik pemerintah menjadi kelompok bank yang paling efisien, hasil lainnya

juga menunjukkan bahwa profitabilitas dan aset bank berhubungan positif

dengan efisiensi.

Penelitian (Rama Dwi Laksana, 2010), penelitian ini bertujuan untuk

mengukur tingkat efisiensi relatif pada BPD Unit Usaha Syariah di Indonesia

dengan menggunakan metode non-parametrik Data Envelopment Analysis

(DEA) berdasarkan pendekatan intermediasi dengan Constant Return to Scale

(CRS) dan Variable Return to Scale (VRS). DEA adalah teknik program

linear yang digunakan untuk mengevaluasi proses pembuatan keputusan di

sebuah unit dengan menilai inefesiensi pada kombinasi input (slack variable)

dalam hubungan antarbank. Pada kasus ini, unit BPD syariah berhubungan

dengan unit BPD syariah lain dalam bentuk sample, lalu proses ini

dibandingkan dengan inefisiensi pada unit BPD syariah agar bisa

menghasilkan masing-masing nilai efisiensi. Nilai efisiensi berada antara nol

dan satu, tingkat efisiensi unit BPD syariah dinilai sebagai satu proses. Nilai

efesiensi unit BPD syariah tidak menunjukkan arti bahwa unit tersebut telah

Page 62: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

48

memberikan hasil yang maksimal, tetapi memberikan hasil yang terbaik di

antara sampel-sampel yang ada.

Hasil menunjukkan bahwa unit BPD syariah di Indonesia secara teknis

telah efisien (82,5%) berdasarkan pendekatan intermediasi dengan

menggunakan model CRS dan VRS (88%). Skala efesiensi unit BPD syariah

adalah efisien (93%).

Penelitian (Setiawan Imam, 2007), penelitian ini bertujuan untuk melihat

efisiensi perbankan dan memecah tingkat efisiensi dari masing-masing

komponen biaya yang digunakan penyaluran kredit sehingga diketahui

komponen biaya apakah yang tidak efisien penyaluran kredit perbankan dan

bagaimana komponen biaya ini dapat dipebaiki, selain itu penelitian ini juga

berusaha menghitung mark-up laba perbankan dari waktu-kewaktu apakah

besaran mark-up makin membesar ataukah mengecil, juga akan dilihat

bagaimana pengaruh dan tingkat resiko yang diambil perbankan. Juga akan

dilihat apakah terdapat price leadership di dalam perbankan Indonesia. Dalam

penelitian ini akan digunakan beberapa metodologi yaitu DEA untuk

menghitung efisiensi perbankan, metode mark-up untuk menghitung mark-up

perbankan, Orangger Causality Test untuk melihat adakah price leadership di

dalam perbankan, sedangkan untuk mnelihat perubahan pengeompokan

perbankan ketika kebijakan penurunan suku bunga akan digunakan metode

cluster. Kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa inefisiensi perbankan di

Indonesia umumnya disebabkan oleh inefisiensi biaya operasi dan inefisiensi

biaya kredit rupiah, tingginya inefisiensi biaya operasi lebih disebabkan

Page 63: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

49

karena besarnya komponen biaya operasional lainnya dalam struktur biaya

perbankan sedangkan dalam biaya kredit rupiah diindikasikan karena masih

cukup besarnya excess reserve rupiah perbankan yang ditempatkan di Bank

Indonesia kemudian walaupun bank-bank pembentuk DEA dianggap sebagai

bank yang efisien, ternyata masih tingginya net interest margin, ini lebih

disebabkan tingginya mark-up keuntungan juga tingginya mark-up resiko.

Tingginya mark-up keuntungan lebih disebabkan oleh price factor

shifting dari aset perbankan yang nilainya turun seperti SBI dan SUN sehingga

kemudian faktor harga ini kemudian di pindahkan kepada komponen biaya

kredit. Hal ini dimungkinkan karena kurang elastisnya demand kredit terhadap

suku bunga terutama debitur kecil. Tingginya mark-up resiko umumnya

disebabkan oleh belum pulihnya ekspektasi usaha di Indonesia.

Penelitian (Sufian Fadzlan: 2007), penelitian ini dilakukan untuk

mengukur efisiensi dan produktivitas Industri Perbankan Islam Malaysia, dan

membandingkan antara Bank Islam dalam negri dengan Bank Islam luar

negeri, dengan metode Indeks Malmquist, dan pendekatan intermediasi input-

output. Penelitian ini menyatakan bahwa produktivitas Perbankan Islam

Malaysia membentuk kurva-U terbalik, dimana terjadi 8,4% nilai

produktivitas ditahun 2002, kemudian meningkat menjadi 11,2% ditahun 2003

sebelum akhirnya menurun menjadi 4,6% di tahun 2004. Hasil penelitian juga

mengindikasikan perbankan Islam Malaysia yang mengalami kemajuan

produktivitas akibat kemajuan teknologi kebanyakan berasal dari bank yang

berasal dalam grup menengah, sementara sebaliknya, bank-bank kecil

Page 64: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

50

mengalami penurunan yang diakibatkan faktor teknologi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa bank-bank Islam kecil di Malaysia mengalami

keterbatasan untuk bersaing dengan bank lainnya dikarenakan faktor

kemajuan teknologi.

Kesimpulan dari penelitian sebelumnya adalah baik teknik DEA dan

Indeks Malmquist sudah menjadi teori yang umum untuk mengukur efisiensi

dan produktivitas perbankan dengan metode intermediasi, adapun keunggulan

dari penelitian ini adalah berfokus kepada Perbankan Syariah Indonesia pada

periode 2007-2009.

G. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan data dan teori yang dihimpun untuk penelitian Perbankan

Syariah di Indonesia ini, kerangka pemikiran penelitian dimulai dari pencarian

data variabel input dan output, secara pendekatan intermediasi dari laporan

keuangan objek penelitian, kemudian data-data tersebut di proses

menggunakan software DEAP 2.1 sehingga dapat diketahui seberapa besar

nilai DEA yang mencerminkan efisiensi dan seberapa besar juga nilai Indeks

Malmquist yang mencermunkan produktivitas, penelitian dilanjutkan dengan

menganalisa korelasi antara aset dengan efisiensi dan produktivitas, yaitu

dengan cara melakukan mengkorelasikan variabel aset dengan efisiensi dan

produktivitas yang diwakili dengan nilai DEA dan Indeks Malmquist

menggunakan analisis Korelasi Spearman, secara visual dapat disampaikan

Page 65: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

51

Gambar 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran

oleh gambar bagan kerangka pemikiran, dan secara detail disampaikan pula

bagan teknis penelitian sebagai berikut :.

Gambar 2.8 Bagan Teknis Penelitian

Page 66: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan melihat efisiensi bank-bank syariah (UUS dan BUS) di

Indonesia secara umum dan peningkatan perubahan produktivitas, penelitian ini

menggunakan pendekatan non-parametris (DEA) karena konsep DEA sendiri

tidak memerlukan berbagai asumsi tentang bentuk fungsi matematis. DEA hanya

mengukur kinerja maksimal bagi setiap DMU relatif terhadap seluruh DMU.

DMU lain yang ada didalam sebuah populasi yang di observasi dengan gambaran

apakah DMU tersebut berada pada atau dibawah garis batas ekstrim.

Menurut Epstein and Henderson 1989 dalam (Yuli Indrawati, 2009: 37)

bahwa DEA mempunyai beberapa keuntungan relatif dibandingkan dengan tehnik

parametrik. Dalam mengukur efisiensi, DEA mengidentifikasi unit yang

digunakan sebagai referensi yang dapat membantu untuk mencari penyebab dan

jalan keluar dari ketidak-efisienan, yang merupakan keuntungan utama dalam

aplikasi manajerial sementara itu pendekatan intermediasi akan digunakan dalam

penelitian ini karena Grifell-Tatje dan Lovell (1997) dalam (Yuli Indrawati, 2009:

37) menyebutkan bahwa pendekatan produksi dipilih ketika analisis fokus pada

produktivitas bank, sedangkan pendekatan lainnya paling cocok digunakan saat

fokus analisisnya adalah profitabilitas bank.

Page 67: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

53

Berger dan Humprey berpendapat bahwa pendekatan intermediasi lebih tepat

untuk mengevaluasi institusi keuangan secara keseluruhan sementara pendekatan

produksi lebih baik digunakan untuk mengevaluasi cabang-cabang institusi

keuangan (Berger dan Humprey, 1997: 30), Casu dan Molineux berpendapat

bahwa pendekatan intermediasi unggul dalam mengevaluasi pentingnya efisiensi

frontier terhadap profitabilitas institusi keuangan karena minimisasi total cost

diperlukan untuk memaksimumkan profit dan bukan hanya meminimumkan biaya

produksi itu sendiri (Casu dan Molineux, 1999: 12), selain itu, kebanyakan studi

litelatur yang ada sepakat, dengan fungsi dasar yang dijalankan bank adalah

sebagai lembaga intermediasi dan menggunakan pendekatan intermediasi dalam

penelitiannya (Yuli Indrawati, 2009, Sufian Fadzlan, 2007 ).

Analisis yang digunakan adalah dengan asumsi CRS (Constant Return to

Scale) dan VRS (Variabel Return to Scale) yang berorientasi output dan input,

kemudian penelitian ini akan diperkaya dengan perubahan efisiensi dan

produktivitas bank, dengan menggunakan metode Malmquist Index, penelitian ini

akan menggunakan data laporan keuangan tahunan bank-bank umum di Indonesia

yang diambil dari data laporan keuangan perbankan syariah periode 2007-2009

awal yang tersedia di website BI (www.bi.go.id) maupun di website masing-

masing bank yang menjadi subjek penelitian.

Page 68: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

54

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini tidak menggunakan sampel, melainkan populasi, yaitu seluruh

bank syariah yang ada di Indonesia, baik yang berbentuk BUS maupun UUS,

sehingga didapatkan ada 17 bank syariah yang terdiri dari 5 Bank Umum Syariah

(BUS) dan sisanya 12 Unit Usaha Syariah (UUS).

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan data time-series sekunder dari laporan

keuangan tahunan Bank-Bank Syariah di Indonesia yang diambil dari data

laporan keuangan perbankan syariah periode 2007-2009 awal yang tersedia di

website BI (www.bi.go.id) maupun di website masing-masing bank yang menjadi

objek penelitian. Data time-series atau bisa juga disebut deret waktu, merupakan

sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa

interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulannan, tahunan

(Husein Umar, 2002: 83)

D. Metode Analisis

1. Data Envelopment Analysis

Data Envelopment Analysis, sesuai dengan namanya merupakan metode

yang mengamlopkan data observasi untuk membentuk frontier yang nantinya

digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari objek penelitian, pemakaian DEA

tidak hanya digunakan untuk entitas bisnis tapi bisa juga digunakan secara luas

Page 69: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

55

untuk bentuk organisasi-organisasi lain termasuk sekolah, rumah sakit, unit-unit

militer, negara,kota, dan lain-lain, untuk penggunaan yang lebih fleksibel, unit-

unit satuan entitas tersebut maka digunakan istilah DMU (Decision Making

Unit) atau UPK (Unit Pembuat Keputusan) dalam bahasa Indonesia, nilai hasil

evaluasi dari metode DEA memiliki range 1-0 dimana semakin mendekati 1

berarti semakin efisien dan sebaliknya semakin mendekati nilai 0 semakin

inefisien (W.Cooper William, et al, 2006: xx)

Kemudian mengacu kepada penelitian sebelumnya oleh Yuli Indrawati

pada tahun 2009, DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk

mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang

bertanggung jawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh suatu

output yang di targetkan. DEA merupakan model pemograman fraksional yang

bisa mencakup banyak output dan input tanpa perlu menentukan bobot untuk

tiap variabel sebelumnya, tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan

fungsional antara input dan output (tidak seperti regresi). DEA menghitung

ukuran efisiensi secara skalar dan menentukan level input dan output yang

efisien untuk unit yang dievaluasi.

Proses pengolahan data dengan DEA merumuskan indikator pengukuran

etisiensi bank, bisa berupa: biaya operasi, biaya bunga, pendapatan bunga dan

indikator lainnya ke dalam model matematis, tahap ini merupakan

penyederhanaan penggambaran masalah yang kompleks ke dalam bentuk

Page 70: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

56

Min Өλ Ө,

St –yi + Yλ ≥ 0,

Өxi – Xλ ≥ 0

λ ≥ 0

kuantitatif untuk dicari solusi (pemecahan) permasalahan. Metode DEA sendiri

dibagi menjadi dua, yaitu DEA CRS dan DEA VRS :

a.Constant Return to Scale

Model Constant Return to Scale (atau disebut juga CCR) yang

merupakan model dasar DEA menggunakan asumsi constant return to scale

yang membawa implikasi pada bentuk efficient set yang linier. Model

constant return to scale dikembangkan oleh Climes, Cooper dan Rhodes

(model CCR), model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan

input dan output adalah sama (constant return to scale). Artinya jika ada

tambahan input sebesar x kali, maka output akan meningkat sebesar x kali

juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini adalah bahwa setiap

perusahaan atau unit pembuat keputusan (UPK) beroperasi pada skala yang

optimal. Adapun rumusan DEA CRS adalah sebagai berikut :

b. Variable Return to Scale

Model ini dikembangkan oleh BCC (Banker, Charnes Cooper) pada

tahun 1984 dan merupakan pengembangan dari model CCR Model ini

beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala yang

optimal, asumsi dari model ini adalah bahwa rasio antara penambahan input

(Persamaan 3,1)

Page 71: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

57

(Persamaan (3,2)

dan output tidak sama (variable return to scale). Artinya, penambahan input

sebesar x kali tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar x kali,

bisa lebih kecil atau lebih besar dari x kali. Adapun rumusan DEA VRS

adalah sebagai berikut

Maxφ,λ φ,

st – φyi + Yλ ≥ 0,

xi –Xλ ≥ 0,

N1’λ = 1

λ ≥ 0

2. Malmquist Index Productivity (MPI)

Malmquist Index (MI) merupakan metode DEA yang dapat dipergunakan

untuk mengolah data panel non-parametris. MI seringkali digunakan untuk

mengukur perubahan produktivitas sebuah DMU, nilai indeks tersebut dapat di

dekomposisikan dari perubahan teknologi dan perubahan efisiensi.

Perubahan dalam total produksi sebuah DMU dapat dikatakan baik apabila

DMU tersebut data menggunakan input secara efisien untuk menghasilkan

barang-jasa dan perusahaan menggunakan proses teknologi dalam proses

produksi tersebut, nilai MI yang lebih kecil dari satu, maka nilai tersebut

mengindikasikan bahwa DMU mengalami penuruan dalam total produktivitas.

Peningkatan atau penurunan dalam total factor productivity dapat disebabkan

oleh dua hal yaitu dari sisi perubahan efisiensi atau dari sisi perubahan teknologi.

Page 72: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

58

Merujuk pada Fare, Grosskopf, Lindgrend dan Roos (1993), rumus tersebut juga

dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:

3. Kolmogorov-Smirnov Test

Kolmogorov-Smirnov Test, adalah tehnik pengujian normalitas data,

apakah suatu distribusi data sesuai dengan distribusi normal atau tidak, jika

sesuai (normal) maka untuk seterusnya digunakan tehnik statistik parametris

dan jika tidak sesuai maka digunakan tehnik statistik non-parametris.

4. Korelasi Spearman.

Korelasi Spearman akan digunakan untuk melakukan uji korelasi indeks baik

DEA maupun Indeks Malmquist dengan aset, untuk menyatakan apakah ada

hubungan antara besar kecil aset dengan nilai DEA maupun Indeks

Malmquist.,dan juga digunakan untuk mengukur isotonicity antara variabel input

dan output dimana salahj satu syarat DEA adalah meningkatnya variabel input

akan menyebabkan meningkatnya variable output,dan begitu juga sebaliknya.

Korelasi Spearman adalah tehnik korelasi yang digunakan untuk mencari

hubungan dan membuktikan hipotesis dengan menggunakan data ordinal atau

(Persamaan 3.3)

Persamaan (3.4)

Page 73: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

59

berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi (Sugiyono, 2006: 228). Adapun

rumus Korelasi Spearman adalah :

E. Variabel Operasional Penelitian

Merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya (Yuli Indrawati, 2009,

Sufian Fadzlan, 2007, Rama Dwi Laksana, 2009). dimana yang digunakan adalah

pendekatan intermediasi maka dipilihlah variabel berikut :

Tabel 3.1 Variable Input Output

Laba Rugi X1 Beban Personalia

Neraca X2 Aset Tetap Net

Neraca X3 Total Simpanan (Giro, Tabungan, Simpanan Berjangka, Sertifikat Deposito,

Simpanan dari Bank Lain)

Neraca Y1 Total Pinjaman

Laba Rugi Y2 Pendapatan Operasional Lainnya

Neraca

Y3 Aset Likuid dan Investasi Sekuritas (Kas,Penempatan pada BI,giro pada bank

lain,penempatan pada bank lain, surat berharga yg dimiliki,reverse repo,obligasi

pemerintah)

Persamaan (3,5)

Page 74: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

60

Sumber: www.bi.go.id

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Perbankan Syariah Indonesia

1. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perkembangan DPK dari tahun 2007 hingga 2009 untuk bank syariah

bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perkembangan DPK 2007-2009

Seperti yang dapat dilihat dalam tabel bahwa terjadi peningkatan DPK

dalam kurun waktu dua tahun sejak 2007 ke tahun 2009 yaitu sebesar

26.798 triliun Rupiah, atau setara dengan peningkatan sebesar 51,267 %,

dari 25.473 triliun Rupiah pada tahun 2007 menjadi 52.271 triliun Rupiah

di tahun 2009, sementara peningkatan sebesar 45,86% dan 46,867% terjadi

pada Giro wadiah dalam wujud Rupiah ataupun dalam wujud valas yang

dirupiahkan, atau setara dengan 2.478 triliun Rupiah dan 374 triliun

Dalam Triliun Rupiah 2007 2009 Peningkatan persentase DPK 25.473 52.271 26.798 51.2674332 Giro Wadiah

Rupiah 2.925 5.403 2.478 45.8634092 Valas 424 798 374 46.8671679

Deposito Mudharabah

Rupiah 12.919 16.379 3.460 21.1246108 Valas 726 1111 385 34.6534653

Tabungan Mudharabah

Rupiah 8.480 16.379 7.899 48.2263874 Valas 0 96 96 100

Page 75: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

61

Sumber: www.bi.go.id

Rupiah, peningkatan juga terjadi pada sisi deposito mudharabah sebesar

21% untuk deposito dalam bentuk Rupiah atau 3.460 triliun Rupiah, dan

34,65% untuk deposito dalam bentuk valas atau 385 triliun Rupiah dalam

bentuk yang dirupiahkan, sementara itu pada sisi tabungan mudharabah

terjadi peningkatan sebesar 48% dalam bentuk tabungan Rupiah dan 100%

dalam bentuk tabungan valas, dan kesemuanya itu terjadi dalam kurun

waktu dua tahun yaitu 2007 hingga 2009.

2. Perkembangan Pembiayaan (Financing)

Perkembangan pembiayaan dari tahun 2007 hingga 2009 untuk bank

syariah bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Perkembangan Pembiayaan (Financing)

Perkembangan pembiayaan atau financing dalam kurun waktu 2007

hingga 2009 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 44,22% untuk

pembiayaan dalam bentuk Rupiah, atau sebesar 20.737 triliun Rupiah

peningkatan dari 26.149 triliun Rupiah menjadi 46.886 triliun Rupiah,

sementara itu peningkatan sebesar 30.480 triliun Rupiah terjadi dalam kurun

waktu 2007-2009 atau sebesar 67,8% dari 14.458 triliun Rupiah menjadi

44.938 triliun Rupiah untuk pembiayaan dalam bentuk valas yang

dirupiahkan.

Financing Dalam Triliun Rupiah 2007 2009 Peningkatan Persentase Rupiah 26.149 46.886 20.737 44.2285544 Valas 14.458 44.938 30.480 67.8267836

Page 76: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

62

Aset Dalam Triliun Rupiah 2007 2009 Peningkatan Persentase Bank Umum Syariah 27.286 48.014 20.728 43.1707419 Unit Usaha Syariah 9.252 18.076 8.824 48.8161098 Total 36.538 66.090 29.552 44.7147829

Sumber:www.bi.go.id

3. Perkembangan Aset

Perkembangan Aset dari tahun 2007 hingga 2009 untuk bank syariah bisa

dilihat pada tabel sebagai berikut :

Perkembangan aset perbankan syariah Indonesia juga mengalami

peningkatan yang cukup baik dalam kurun waktu 2007-2009 dapat dilihat

bahwa terjadi peningkatan sebesar 43% untuk Bank Umum Syariah (BUS)

atau 20.728 triliun Rupiah, dan 8.824 triliun Rupiah atau 48,8% peningkatan

aset untuk Unit Usaha Syariah (UUS), sama dengan peningkatan 44,7 persen

untuk total keduanya (BUS, UUS) atau setara dengan 29.562 triliun Rupiah.

Merujuk kepada ketiga tabel tersebut yaitu tabel perkembangan DPK,

perkembangan pembiayaan, dan tabel perkembangan aset, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa, kebutuhan akan ketersediaan perbankan syariah

cukup tinggi mengingat terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam

periode 2 tahun (2007-2009), disamping itu, dengan meningkatnya nilai

DPK dapat disimpulkan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia dalam

menggunakan jasa perbankan syariah meningkat, sebagaimana yang terjadi

dengan kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan dari

perbankan syariah, yang indikasinya dapat di lihat dari peningkatan nilai

pembiayaan yang diberikan, yang tentu saja akan membawa dampak positif

Tabel 4.3 Perkembangan Aset

Page 77: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

63

terhadap industri perbankan syariah Indonesia itu sendiri, tercermin dari

peningkatan nilai aset dalam kurun waktu 2007-2009, hal tersebut diatas

juga mengindikasikan berjalannya perbankan syariah di Indonesia sebagai

lembaga intermediary.

B. Uji Normalitas Data

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode DEA

adalah uji isotonic yaitu variabel input dan output harus memiliki hubungan

isotonicity yang berarti setiap kenaikan pada variabel input apapun harus

menghasilkan kenaikan setidaknya satu variabel output dan tidak ada variabel

output yang mengalami penurunan (Yuli Indrawati, 2009 : 27).

Dan untuk mengetahui itu semua maka perlu dilakukan analisis korelasi,

namun untuk memilih metodologi korelasi mana yang akan digunakan, maka

dilakukan test uji normalitas distibusi data, jika distribusi data normal maka

akan digunakan metodologi analisa parametris dan jika sebaliknya, tidak

normal, maka akan menggunakan metodologi non-parametris, untuk

melakukan uji normalitas, penulis menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test.

Lampiran 2 menunjukan bahwa hasil uji Kolmogorov-Smirnov Test

memaparkan bahwa semua data yang diuji menghasilkan nilai dibawah 0,1

yang artinya data adalah diluar distribusi normal, sehingga semua analisis

yang digunakan adalah menggunakan metodologi non-parametris.

Selain itu dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji korelasi antara aset

dengan efisiensi dan produktivitas, hasil uji normalitas data aset dari tahun

Page 78: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

64

2007-2009 pada lampiran 2, menunjukan bahwa data tidak normal sehingga

dalam pengujian korelasi aset-efisiensi, dan aset-produktivitas juga

menggunakan analisis korelasi spearman.

C. Analisis Efisiensi

Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia dihitung dengan menggunakan

metode DEA untuk setiap tahun selama 3 tahun mulai 2007-2009, dengan

asumsi baik VRS ataupun CRS berorientasi output maupun output, orientasi

output adalah seberapa besar output yang harus dihasilkan dengan

menggunakan input yang sama, sedangkan input adalah seberapa besar input

yang harus dikurangi untuk menghasilkan output yang sama, sehingga bank

tersebut menjadi efisien, kemudian analisis diperluas dengan melakukan

analisa produktivitas menggunakan Indeks Malmquist, dan diperlengkap

dengan Korelasi Spearman analisis untuk membuktikan hubungan aset dengan

efisiensi, dan analisis regresi berganda untuk mencari faktor yang dominan

terhadap efisiensi maupun produktivitas.

1. Analisa DEA

Dalam bagian ini akan dibahas hasil olah DEA menggunakan software

DEAP 2.1, dimana data-data lengkap kesemuanya tersedia di Lampiran 4.

a. Analisa CRS DEA (Output Oriented)

CRS dikembangkan oleh Charnes, Cooper, Rhodes (Model CCR)

pada tahun 1978, model ini mengasumsikan bahwa rasio penambahan

input dan output adalah sama (constant return to scale). Artinya

Page 79: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

65

penambahan “X” input akan menambah jumlah “X” output, model ini

juga mengasumsikan bahwa setiap UPK/DMU beroperasi skala yang

optimal (Machmud Amir, Rukmana, 2010: 124). Dalam hasil analisa

melalui metode ini pengukuran dilakukan dari angka 0-1 atau 0-100%

dimana semakin mendekati angka 1 atau 100% maka semakin efisien

bank syariah tersebut, di mana 1-nilai efisiensi atau 100-nilai efisiensi

menjelaskan tingkat efisiensi, jadi jika suatu bank memiliki nilai 80%

(0,8) dilain sisi bank tersebut mengalami inefisiensi sebesar 20% (0,2),

(W.Cooper William, et al, 2006: 5, 13).

Hasil perhitungan CRS DEA menggunakan software DEAP 2.1

menunjukan rata-rata bank syariah di Indonesia relatif efisien dengan

nilai efisiensi rata-rata 85,2 % pada tahun 2007, disusul penurunan

hingga menjadi 76,1% pada tahun 2008, kemudian meningkat lagi

menjadi 78,6 % pada kuartal awal 2009.

Di tahun 2007 terdapat delapan bank yang bekerja mutlak efisien

atau dengan kata lain mendapat nilai 1 atau 100% efisien (yaitu: Bank

Muamalat Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank CIMB Niaga, BPD

Sumatera Utara, Bank Internasional Indonesia, Bank Permata, Bank

DKI, BPD Riau) sementara pemilik efisiensi terendah adalah BPD

Sumatera Selatan dengan nilai efisiensi 42,9 %.

Sementara di tahun 2008 jumlah bank yang memiliki efisiensi

mutlak tetap di pegang oleh delapan buah bank namun dengan bank

yang berbeda (yaitu: BRI Syariah, Bank Tabungan Negara, Bank CIMB

Page 80: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

66

Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank

Permata, Bank DKI, BPD Riau), dimana ada dua bank yang memiliki

efisiensi terendah, 32,4%, yaitu BPD Jawab Barat Banten dan BPD

Sumatera Selatan, penurunan yang signifikan terjadi pada beberapa

bank, Bank Muamalat yang menduduki efisiensi 100% pada tahun 2007

turun menjadi 63,1%, kemudian Bank Mega Syariah yang memiliki

efisiensi 80% turun menjadi 35,8% di tahun 2008, begitu juga penurunan

drastis terjadi pada BPD Sumatera Utara, dari 100% ditahun 2007

menjadi 55,1 % ditahun 2008.dan efisiensi rata-rata pada tahun ini juga

menurun dibandingkan tahun 2007, dimana efisiensi rata-rata 2007

adalah 85,24% menurun menjadi 76,13%.

Kemudian di kuartal awal tahun 2009 terdapat delapan bank yang

menduduki efisiensi 100% (yaitu: Bank Tabungan Negara, Bank CIMB

Niaga, BPD Sumatera Utara, Bank Internasional Indonesia, Bank

Permata, Bank DKI, Bank Kalimantan Barat dan BPD Sumatera

Selatan), Nilai efisiensi terendah pada tahun ini dipegang oleh BNI pada

21.7% nilai efisiensi, penurunan efisiensi yang signifikan terjadi pada

Bank Negara Indonesia, dari 82% ditahun 2008 menjadi 21,7% ditahun

2009 atau setara dengan 60,3% penurunan, kebalikannya BPD Sumatera

Selatan justru mengalami peningkatan yang signifikan dari 32,4%

ditahun 2008 menjadi 100% ditahun 2009 atau setara dengan 67,6%

peningkatan.

Page 81: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

67

Secara rata-rata tahun 2007-2009 hanya empat bank yang konsisten

menghasilkan efisiensi 100% (yaitu: Bank CIMB Niaga, Bank

Internasional Indonesia, Bank Permata, Bank DKI), sementara pemilik

rata-rata terendah adalah BPD Jawa Barat dan Banten yaitu sebesar 41%.

b. Analisa VRS DEA (Output Oriented)

Model VRS merupakan pengembangan dari model CRS, model ini

beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum beroperasi pada skala

optimal. Asumsi model ini adalah bahwa rasio antara penambahan input

dan output tidak sama (variable return to scale). Ini berarti penambahan

input sebesar “X” tidak menghasilkan output sebesar “X” kali, bisa lebih

kecil, bisa lebih besar, penilaian efisiensi tidak berbeda dengan DEA

CRS (Machmud Amir, Rukmana, 2010:124), pengukuran dilakukan dari

angka 0-1 atau 0-100% dimana semakin mendekati angka 1 atau 100%

maka semakin efisien bank syariah tersebut, di mana 1-nilai efisiensi

atau 100-nilai efisiensi menjelaskan tingkat inefisiensi, jadi jika suatu

bank memiliki nilai 80% (0,8) dilain sisi bank tersebut mengalami

inefisiensi sebesar 20% (0,2), (W.Cooper William, et al, 2006: 5, 13).

Hasil perhitungan VRS DEA menggunakan software DEAP 2.1

menunjukan rata-rata bank syariah di Indonesia relatif efisien dengan

nilai efisiensi rata-rata 94,55% pada tahun 2007 kemudian turun menjadi

86 % ditahun 2008, dan meningkat hingga 93% pada kuartal awal tahun

2009, yang ketika dirata-rata maka dalam periode 2007-2009 memiliki

nilai rata-rata efisiensi sebesar 91.46%.

Page 82: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

68

Di tahun 2007 terdapat 13 bank syariah yang berada di kondisi

efisiensi maksimal atau 100% (yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Negara

Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, BPD Sumatera

Utara, Bank Internasional Indonesia, Bank Permata, Bank DKI, BPD

Kalimantan Barat, dan BPD Riau), adapun efisiensi terendah di pegang

oleh BPD Sumatera Selatan sebesar 61,5%.

Kemudian ditahun 2008 terdapat 12 bank yang memiliki tingkat

efisiensi maksimal yaitu 100%, (yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank Negara Indonesia, Bank

Tabungan Negara, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank

Internasional Indonesia, Bank Permata, Bank DKI, BPD Kalimantan

Barat, BPD Riau), dimana nilai efisiensi terendah dipegang oleh BPD

Sumatera Selatan sebesar 39,9 %, perubahan signifikan pada tahun ini

terjadi pada Bank BPD Sumatera Utara yang tadinya bernilai efisiensi

sebesar 100 ditahun sebelumnya (2007) kemudian turun menjadi 55.3%

ditahun 2008.

Ditahun 2009 terdapat 13 bank syariah yang memiliki tingkat

efisiensi maksimal atau 100% (yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank

Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank

Tabungan Negara, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, BPD

Sumatera Utara, Bank Internasional Indonesia, Bank Permata, Bank

DKI, Bank Kalimantan Barat, BPD Sumatera Sealatan), dimana nilai

Page 83: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

69

efisiensi terendah di pegang oleh Bank Negara Indonesia yaitu 60%,

perubahan sangat signifikan terjadi pada Bank Negara Indonesia yang

turun dari nilai efisiensi 100% (2008), menjadi 70,1% (2009), sementara

peningkatan signifikan terjadi pada BPD Sumatera selatan dari nilai

efisiensi 39,9% (2008) menjadi 100% (2009).

Secara rata-rata 2007-2009 ada sembilan bank yang yang konsisten

memberikan nilai efisiensi maksimal (100%), (yaitu: Bank Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank CIMB

Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank

Permata, Bank DKI, BPD Kalimantan Barat), sementara pemilik nilai

rata-rata efisiensi terendah adalah BPD Jawa Barat dan Banten dengan

nilai efisiensi 54%.

c. Skala Relatif (CRS dan VRS Output Oriented)

Skala relatif adalah rasio efisiensi model CRS dengan VRS, rasio

didapatkan dengan cara membagi nilai efisiensi CRS dengan nilai

efisiensi VRS, bank syariah yang efisien dengan model CRS berarti

efisien juga skalanya, Sementara itu bank syariah yang efisien dengan

model VRS, tetapi tidak efisien dengan metode CRS berarti memiliki

inefisiensi skala, hal itu karena bank syariah tersebut efisien secara

teknis sehingga inefisiensi yang ada berasal dari skala (Machmud.Amir,

Rukmana, 2010: 128).

Dari hasil analisa menggunakan software DEAP 2.1 dihasilkan bank

syariah di Indonesia dalam jangka waktu 2007-2009 termasuk dalam

Page 84: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

70

kategori efisien, hal ini tampak dari rata-rata tingkat efisiensi skala

relatif rata-rata dari tahun 2007 hingga 2009 yang berada diatas 80%,

89,76% pada tahun 2007, 88,38% ditahun 2008, dan 86,34% ditahun

2009, sementara itu bank yang memiliki nilai skala relatif rata-rata

tertinggi dari tahun 2007-2009 adalah BPD Sumatera Selatan dengan

nilai 93,2%, nilai terendah dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri dengan

nilai 86%.

d. CRS, VRS, Skala Relatif Input Oriented

Setelah melakukan analisa DEA dengan menggunakan output

oriented, penulis melanjutkan kepada analisa DEA Input Oriented, hasil

yang didapatkan dengan menggunakan software DEAP 2.1 adalah

bahwa sama seperti teori-teori sebelumnya bahwa pemilihan antara

metode orientasi input dengan metode output hanya menghasilkan

sedikit perbedaan dalam nilai hasil untuk VRS dan Skala Relatif dan

nilai yang sama pada metode CRS.

D. Analisis Produktivitas

Analisis produktivitas dilakukan dengan menggunakan metode Malmquist

Index Productivity (MPI) atau singkatnya, Malmquist Index (MI) merupakan

metode DEA yang dapat dipergunakan untuk mengolah data panel non

parametrik. MI seringkali digunakan untuk mengukur perubahan produktivitas

sebuah DMU/UPK. Nilai indeks tersebut dapat di dekomposisikan dari

perubahan teknologi dan perubahan efisiensi, hasil antara MI input dan output

Page 85: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

71

oriented menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda bahkan mendekati sama

hal ini relevan dengan teori-teori sebelumnya, adapun perhitungan perubahan

total produktivitas dimulai dari tahun ke 2, dalam penelitian ini pengukuran

Indeks Malmquist akan menggunakan software DEAP 2.1, dimana akan

menghasilkan tabel (Lampiran 5) dengan 5 hasil efisiensi yaitu :

1. effch: Perubahan Efisiensi (relatif dengan perhitungan CRS).

2. techc: Perubahan Teknologi.

3. pech: Perubahan Efisiensi Teknis Murni (relatif dengan perhitungan

VRS).

4. sech: Perubahan Efisiensi Skala (effch/pech).

5. tfpch: Perubahan (faktor) Produktivitas Total.

Hasil yang diperoleh dari perhitungan melalui software DEAP 2.1 bahwa

pada tahun 2007-2008, 7 bank mengalami penurunan efisiensi (effch), 6 bank

tidak mengalami perubahan, 4 bank mengalami peningkatan, penurunan

efisiensi terendah dipegang oleh bank nomor 3 (Bank Mega Syariah: 0.447),

kemudian peningkatan efisiensi tertinggi dipegang oleh bank nomor 6 (BNI

Syariah: 1,568), sementara itu, technological change (techc) tertinggi

dipegang oleh bank nomor 4 (BRI Syariah: 7.046), posisi terendah dipegang

oleh bank nomor 8 (CIMB Niaga Syariah: 0.75), pada nilai pure efficency

(pech), 6 bank mengalami penurunan (di bawah nilai 1) dan hanya 1 bank

yang mengalami peningkatan (BTN: 1.011), sedangkan yang terendah

diduduki oleh bank nomor 14 (BPD Jabar Banten: 0.504), dilanjutkan dengan

scale efficiency change (sech), 4 bank berada di nilai <1 dimana terendahnya

Page 86: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

72

diduduki oleh bank nomor 3 (Bank Mega Syariah: 0.559), dan 6 bank berada

di nilai 1, dan sisanya (7 bank) berada pada nilai >1 dimana tertingginya

diduduki oleh bank nomor 6 (BNI Syariah: 1.568), kemudian pada total factor

productivity (tfpch) 9 bank menduduki nilai >1 dan sisanya (8 bank

menduduki nilai <1, dimana nilai tertinggi dipegang oleh bank nomor 4 (BRI

Syariah: 7.046), terendah dipegang oleh bank nomor 3 (Bank Mega Syariah:

0.5).

Dilanjutkan pada hasil tahun ke tiga (Lampiran 6), pada rentang tahun ini

(2008-2009), (effch), 6 bank berada di nilai >1, kemudian 5 bank berada pada

nilai 1, sisanya (6 bank berada pada nilai <1, tertinggi di pegang oleh bank

nomor 17 (BPD Sumatra Selatan: 3.085), terendah dipegang oleh bank nomor

6 (BNI Syariah: 0.264), pada (techc), 5 bank berada pada nilai <1, sementara

sisanya berada pada nilai >1, dimana nilai tertinggi dan terendah diduduki

oleh bank no 15 (BPD Kalimantan Barat: 2.767) dan no 6 (BNI Syariah:

0.679). Pada (pech), 10 bank berada pada nilai 1, lalu 5 bank pada nilai >1,

sisanya (2 bank) pada nilai <1, dimana tertinggi diduduki oleh bank nomor 17

(BPD Sumatera Selatan: 2.503), dan terendah pada bank nomor 6 (BNI

Syariah: 0.701), sedangkan pada (sech) 5 bank memiliki nilai 1, kemudian 5

bank mempunyai nilai >1, sisanya (7 bank) bernilai <1, dimana tertinggi di

duduki oleh bank nomor 1 (Bank Muamalat Indonesia: 1.471), kemudian

terendah diduduki oleh bank nomor 6 (BNI Syariah: 0.377), pada (tfpch)

hanya 4 bank yang berada pada nilai <1, sedangkan sisanya 13 bank berada

pada nilai >1, nilai tertinggi di duduki oleh bank nomor 17 (BPD Sumatera

Page 87: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

73

Selatan: 4,673), terendah diduduki oleh bank nomor 6 (Bank BNI Syariah:

0.179).

E. Analisis Korelasi

Analisis ini adalah mengukur korelasi antara variabel aset dengan

efisiensi, tehnik Spearman Correlation dipilih karena variabel yang telah di

uji menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, menghasilkan distribusi tidak

normal yang artinya analisis korelasi selanjutnya menggunakan metodologi

non-parametris.

Hasil olah data menggunakan software SPSS 16 menghasilkan, bahwa ada

hubungan antara aset dengan efisiensi namun hubungan tersebut berkorelasi

negatif, artinya semakin besar aset maka semakin tidak efisien, hubungan

tersebut dapat dilihat dari hasil uji software SPSS yang menghasilkan angka -

.133, untuk 2007, -.357 untuk 2008 dan , -.358 untuk 2009.

Sementara uji Korelasi Spearman yang di tujukan untuk hubungan Input

dan Output mengindikasikan adanya hubungan positif antara Input dengan

Output, dimana nilai korelasi yang dihasilkan > 0 dan jika di lakukan

pembulatan maka menghasilkan nilai satu, yang berarti bahwa jika variabel

“x” meningkat maka meningkat pula variable ”y” dan begitu juga sebaliknya.

Sedangkan untuk uji korelasi aset-produktivtas, yang dilakukan dengan

Uji Korelasi Spearman, mengindikasikan adanya hubungan positif antara aset

dengan produktivitas, yang berarti peningkatan pada aset maka meningkat

Page 88: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

74

pula produktivitasnya pada score Malmquist Index year2, namun berhubungan

sebaliknya (negatif) pada Malmquist Indeks year3.

Page 89: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

73

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya maka kesimpulan peneltian ini

adalah :

1. Perbankan Syariah di Indonesia kurang efisien dalam menjalankan

fungsi intermediasinya, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata efisiensi

dari tahun 2007 hingga kuartal pertama 2009 yang tidak mencapai

angka seratus , adapun kurangnya nilai efisiensi tersebut lebih banyak

disebabkan oleh faktor skala dibandingkan dengan faktor teknis hal ini

dapat disimpulkan melalui fakta bahwa nilai CRS < nilai VRS .

Jika dibandingkan secara rata-rata Bank Syariah yang berbentuk

Unit usaha Syariah (UUS) lebih Efisien dibanding dengan Bank

Syariah yang berbentuk UUS.

2. Perbankan Syariah di Indonesia mengalami peningkatan produktivitas

hal ini digambarkan oleh hasil pengolahan Indeks Malmquist baik pada

year 2 maupun year 3, peningkatan produktivitas di Perbankan Syariah

Indonesia disebabkan oleh faktor teknologi, hal ini terindikasi dari

hasil pengolahan data di mana nilai techch > nilai pech .

Page 90: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

74

Jika dibandingkan perihal produktivitas maka dapat disimpulkan

bahwa Bank Syariah yang berbentuk Bank Umum Syariah (BUS) lebih

produktif dibanding dengan Bank Syariah yang berbentuk Unit Usaha

Syariah (UUS), hal ini dapat terlihat pada nilai rata-rata produktivitas

yang tercermin dari nilai tfpch BUS yang yang cenderung lebih besar

dari BUS.

3. Hasil perhitungan Korelasi Spearman mengindikasikan hubungan yang

kuat antara aset dan efisiensi di tahun 2007, namun tidak begitu kuat di

tahun berikutnya (2008, 2009) meski menyatakankan adanya

hubungan, korelasi antara variabel aset dan efisiensi ini adalah negatif,

artinya semakin tinggi nilai aset maka semakin tidak efisien.

Sementara uji Korelasi Spearman yang di tujukan untuk hubungan

Input dan Output mengindikasikan adanya hubungan positif antara

Input dengan Output. Sedangkan untuk uji korelasi aset-produktivtas,

yang dilakukan dengan Uji Korelasi Spearman, mengindikasikan

adanya hubungan positif antara aset dengan produktivitas, yang berarti

peningkatan pada aset maka meningkat pada year2 namun berlaku

sebaliknya pada year 3, berkorelasi negatif.

Keterbatasan penelitian ini adalah:

1. Tidak semua bank menjadi efisien dengan pengaturan input dan

output, karena tidak semua input dan output dapat dikendalikan.

Page 91: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

75

2. DEA adalah hasil perhitungan matematika, dimana pengukuran

unsur-unsur non-angka tidak bisa dilakukan seperti selera pasar.

Saran bagi penelitian selanjutnya adalah :

1. Agar menggunakan pendekatan input dan output yang berbeda, ini

untuk melihat konsistesi hasil penelitian.

2. Agar penelitian selanjutnya juga diberlakukan dengan pendekatan

parametrik sehingga dapat dikomparasikan konsistensi

efisiensinya.

3. Menggunakan metode analisis regresi untuk mencari faktor yang

mempengaruhi efisiensi dan produktivitas.

B. Implikasi Penelitian

Sesuai dengan kesimpulan pada bahasan sebelumnya yang menyebutkan

bahwa perbankan syariah di Indonesia masih inefisien, maka implikasi

penelitian ini adalah : 1.Masih diperlukan peranan akademisi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya guna memperjelas dan memperluas khazanah ilmu

pengetahuan tentang efisiensi dan produktivitas, kemudian 2. Bagi pihak

manajemen (perusahaan) dan 3.Pemerintah agar segera mengambil tindakan

untuk mencegah inefisiensi berlanjut, dan yang terakhir 5.Nasabah agar lebih

teliti dalam memilih bank-bank syariah di Indonesia sebagai mitra investasi.

Page 92: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

76

DAFTAR PUSTAKA Abdel-Baki Monal A, ”Assessing the Effectiveness of Banking Reform Endeavours on the

performance of Egyptian Banks”, International Research Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 41(2010), EuroJournals Publishing, 2010.

Ahmed Usman, Shujaat Farooq, Hafiz Hanzia Jalil, ”Efficency Dynamics and Financial

Reforms: Case Study of Pakistani Bank”, International Research Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 25 (2009), EuroJournals Publishing, 2009.

Andryani, Rian, “Analisis Efisiensi Industri Perbankan Syariah di Indonesia”, Institut

Pertanian Bogor,2008. Arifin Zainul, ”Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Cetakan 4, Jakarta: Pustaka

Alvabet, 2006. Avenzora Ahmad, Jossy P. Moeis, ”Analisis Produktivitas dan Efisiensi Industri Tekstil

dan Produk Tekstil di Indonesia Tahun 2002-2004”, Jakarta,2008.

Ayub Muhammad, ”Understanding Islamic Finance: A-Z Keuangan Syariah”, Cetakan

satu, Jakarta: PT Gramedia, 2007. Berger Allen, David Humphrey, ”Efficiency of Financial Institution: International Survey

and Direction”, 1997. Casu Barbara, Philip Molyneux, ”A Comparative Study of Efficiency in European

Banking”. School of Accounting, Banking and Economics, Bangor: University of Wales, 2003.

Cooper W.William, Lawrence M.Seiford and Kaoru Tone, ”Introduction to Data

Envelopment Analysis And its Uses”, New York: Springer Science+Business Media,Inc, 2006.

Farell M,J, ”Measurement of Productive Efficiency”, Journal of the Royal Statistical

Society.Series A (General),Vol.120,No3, 1957.

Page 93: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

77

Fajri Idris, ”Contribution of Tehnical Change to Output Growth in Small and Medium

Scale Industries: Evidence from Malaysia”. Imam Setiawan, ”Analisa Perbankan Indonesia dengan Menggunakan Metode Data

Envelopment Analisis Studi Kasus 25 Bank dengan DPK Terbesar Tahun 2001-2005”, 2007.

Indrawati Yuli, ”Analisis Efisiensi Bank Umum di Indonesia Periode 2004-2007:

Aplikasi Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”, 2009. Machmud Dr.Amir, H Rukmana, ”Bank Syariah: Teori Kebijakan, dan Studi Empiris Di

Indonesia”, Cetakan satu, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010. Nordhaus, Samuelson, ”Ilmu Mikro Ekonomi”,Edisi 17, Jakarta: P.T. Media Global

Edukasi, 2003. Qayyum Abdul, ”Financial Sector Reform and the Efficency of Banking in Pakistan”,

Islamabad: Pakistan Institute of Development Economics, 2010. Rama Dwi Laksana, ”Analisis Efisiensi BPD Unit Usaha Syariah di Indonesia”, Jurnal

Indonesia Membangun Vo,l 7 No. 1, November 2008-Februari 2009. Rivas Andres, Teofilo Ozuna, Felice Policastro,”Does The Use Of The derivatives

Increase Bank Efficiency?”, Evidence From Latin American Banks, International Business & Economic Research Journal, 2006.

Sufian,Fadzlan, ”Malmquist Indices of Productivity Change In Malaysian Islamic

Banking Industry” ,Foreign Versus Domestic Banks, 2007. Suseno, Priyonggo, “Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi pada Industri Perbankan

Syariah di Indonesia ”, P3EI,2008. Triandanu Sigit, Totok Budisantoso, ”Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Edisi 2,

Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009.

Page 94: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

78

Umar, Husein, ”Research Methods in Finance and Banking”, Cetakan kedua,

Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 2002. Wiroso, ”Produk Perbankan Syariah “, Edisi satu cetakan satu, Jakarta Barat: LPFE

Usakti, 2009. Worthingthon Andrew C, ”Malmquist Indices of Productivity Change in Australian

Financial Services”. 1999. Yue Piyu, ”Data Envelopment Analysis and Commercial Bank Performance: A Primer

With Applications to Missouri Banks”. 1992. www.bi.go.id www.google.com www.wikipedia.com

Page 95: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

80

Lampiran 2 Kolmogorov-Smirnov Test

Lampiran 1 Daftar Nama Bank

Page 96: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

81

Lampiran 3 X dan Y Semua Bank

Page 97: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

82

Lampiran 4 Hasil DEAP 2.1

DEA

Page 98: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

83

Lampiran 5 Hasil DEAP 2.1

Malmquist Index

Page 99: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

84

Lampiran 6 SPSS 16

Spearman Correlation

Page 100: ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21743...vi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa efisiensi perbankan syariah

85

Lampiran 7 Perbandingan BUS dan UUS

Input Oriented

CRS AVG (2007-2009) VRS AVG (2007-2009) SCALE AVG (2007-

2009) Scoring Rata-rata

BUS 71.86 89.4 92.86 254 85 UUS 83.5 90.68333333 88.56666667 263 88 UUS BUS 80.04509804 90.31568627 89.82941176

Output Oriented

CRS AVG (2007-2009) VRS AVG (2007-2009) SCALE AVG (2007-

2009) BUS 71.86 92.71333333 87.35538849 252 84 UUS 83.45555556 90.93888889 90.73764129 265 88 UUS BUS 80.04509804 91.46078431 89.74286106