13
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU SKRIPSI Oleh : RATNA SARI 216.01.032.01097 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2020

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL

DI DESA BUMIAJI KECAMATAN BUMIAJI

KOTA BATU

SKRIPSI

Oleh :

RATNA SARI

216.01.032.01097

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020

Page 2: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI
Page 3: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sampai kapanpun pertanian

memegang peranan sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu

daerah, dimana aktivitas pemasaran merupakan kegiatan menjembatani kegiatan

produksi disatu pihak dengan konsumen dilain pihak. Pada dekade terakhir ini

konsumen semakin cenderung rasional dalam mengkonsumsi produk-produk

pertanian, mereka memperhatikan mutu dari produk pertanian yang dikonsumsi.

Persoalan distribusi produk pertanian dari produsen sampai pada konsumen akhir

selalu dituding menjadi persoalan utama. Komoditas hortikultura (apel) bebas

pestisida merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, selain

karena agroklimat wilayah yang mendukung budidaya tanaman ini, juga potensial

untuk dijadikan sumber penghasilan bagi pengusaha (petani dan pedagang) serta

memberikan kontribusi yang positif bagi produk domestik bruto (PDB) daerah.

Pemasaran dalam definisi manajerial dapat didefinisikan sebagai seni untuk

menjual produk. (Kotler,2003) Sedangkan menurut Nitisemito dalam Hasyim, AI

(2003), pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar

arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan

maksud untuk menciptakan permintaan efektif.

Pemasaran sering juga disebut tataniaga. Menurut Nitisemito (1991) dalam

Hasyim (2003), tataniaga adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk

memperlancar arus barang atau jasa dan produser ke konsumen secara paling

efesien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif. Selanjutnya Hasyim

Page 4: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

2

(2003) menyatakan bahwa permintaan efektif adalah keinginan untuk membeli

yang berhubungan dengan kemampuan untuk membayar. Efektif juga dapat

diartikan sebagai keadaan dimana jumlah yang diminta sesuai dengan harga

normal.

Pemasaran merupakan proses yang harus dilalui petani sebagai produsen

untuk menyalurkan produknya hingga sampai ke tangan konsumen. Seringkali

dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang dengan banyak pelaku pemasaran

yang terlibat. Akibatnya, balas jasa yang harus diambil oleh para pelaku

pemasaran menjadi besar yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat harga. Hal

ini mengindikasikan bahwa sistem pemasaran yang terjadi belum efisien

(Mubyarto, 1989).

Apel merupakan salah satu hasil panen terbanyak di kota batu dari apel yang

di ditanam oleh beberapa petani apel di kota batu ini merupakan prospek

pemasaran masih dalam kawasan Kota Batu . Kegiatan pemasaran dalam

menyalurkan produksi apel dari produsen ke pedagang-pedagang perantara akan

membutuhkan biaya sehingga akan berpengaruh terhadap harga yang dibayar

oleh konsumen dengan harga yang ada pada tingkat produsen. Biaya pemasaran

terdiri dari biaya pengangkutan, biaya pengemasan, biaya resiko rusak, dan biaya

lain-lain. Proses penyaluran produk tersebut dari produsen atau lembaga

pemasaran bisa disalurkan melalui lebih dari satu saluran pemasaran. Pola saluran

pemasaran ini bukan hanya terletak pada panjang pendeknya saluran

pemasaran, tetapi saluran pemasaran mana yang memberikan tingkat efisiensi

yang tinggi. Pemasaran apel ini menunjukkan perbedaan harga yang relatif besar

antara jumlah yang dibayarkan oleh konsumen dengan jumlah harga yang

Page 5: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

3

ditentukan oleh produsen yang tentunya berpengaruh terhadap margin pemasaran.

Lembaga pemasaran yang terkait dalam proses saluran pemasaran

mempunyai tujuan umum, yakni mencari tingkat efisiensi pemasaran.. faktor –

faktor yang diukur dalam efisiensi pemasaran, meliputi :

a) Keuntungan pemasaran,

b) Harga yang diterima konsumen

c) Tersedianya fasilitas fisik pemasaran yang memadai untuk melancarkan

transaksi jual beli barang, penyimpanan, transportasi

d) Kompetisi pasar, persaingan diantara pelaku pemasaran (Soekartawi, 1993).

Hasil- hasil penelitian tentang pemasaran di produk pertanian sering

menunjukan angka margin pemasaran yang cukup tinggi sehingga efisiensi

pemasaran belum tercapai. Berdasarkan pernyataan tersebut saya selaku peneliti

ingin mengetahui serta menganalisis saluran pemasaran berdasarkan lembaga

pemasaran yang terkait apakah dengan lembaga pemasaran yang terkait sudah

mampu mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin serta mengetahui

saluran pemasaran yang efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang permasalahan yang ada, maka terdapat

beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

1. Berapa banyak saluran pemasaran buah apel di Desa Bumiaji Kecamatan

Bumiaji Kota Batu ?

2. Berapa besar margin dan share pada saluran pemasaran buah apel di Desa

Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu ?

Page 6: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

4

3. Apakah efesiensi pemasaran buah apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji

Kota Batu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka dalam penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui saluran pemasaran buah apel di Desa Bumiaji Kecamatan

Bumiaji Kota Batu

2. Untuk mengetahui besarnya margin dan share pada saluran pemasaran

pemasaran buah apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu

3. Untuk mengetahui efesiensi pemasaran pemasaran buah apel di Desa Bumiaji

Kecamatan Bumiaji Kota Batu

1.4 Batasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu keterbatasan dimana

hanya mengkaji ruang lingkup yang berhubungan dengan efisiensi pemasaran

buah apel. Dari aspek teknis dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel yang

dibatasi pada petani buah apel serta lembaga pemasaran yang berada di Desa

Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini antara lain :

1. Bagi penulis sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program S1 dan

sebagai tambahan

2. Bagi mahasiswa, agar dapat dijadikan sebagai referensi terkait teori-teori

yang telah dipelajarisaat kuliah serta bagaimana mengaplikasikan teori di

lapang.

Page 7: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

5

3. Bagi peneliti selanjutnya dan pihak yang memerlukan dapat dijadikan sebagai

bahan referensi tambahan serta bahan evaluasi bagi penulis atau peneliti yang

akan melakukan penelitian selanjutnya.

Page 8: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

6

Page 9: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

1

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Analisis Efesiensi Pemasaran Apel di Desa

Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Saluran pemasaran apel di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu ,

terdapat 3 saluran :

a. Saluran I : Petani Pedagang Besar Pengecer Konsumen

b. Saluran II : Petani Pengecer Konsumen

c. Saluran III : Petani Konsumen

2. Margin pemasaran pada saluran I sebanyak 6020,-/kg, dimana

saluran I di distribusikan kebiaya fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan dari

tengkulak dan pedagang pengecer. Besarnya margin pemasaran yang diterima

tengkulak sebesar Rp. 2710/kg, biaya ini dikeluarkan untuk mendistribusikan

margin dengan biaya tenaga kerja dan transportasi. Besarnya keuntungan

distribusi margin yang diterima tengkulak sebesar 16,6%. Sedangkan besarnya

margin pemasaran yang diterima pedagang pengecer sebesar Rp. 3310/kg, dan

besarnya keuntungan distribusi margin yang diterima pedagang pengecer sebesar

29,9 % .

margin pemasaran saluran II adalah Rp.4000 margin pemasaran ini di

distribusikan kebiaya fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan dari pedagang

pengecer. Besarnya margin pemasaran yang diterima pedagang pengecer sebesar

Page 10: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

2

Rp.4000/kg, biaya ini dikeluarkan untuk mendistribusikan margin dengan biaya

tenaga kerja dan transportasi. Besarnya keuntungan distribusi margin yang

diterima pedagang pengecer sebesar 2,5%. Sedangkan besarnya margin

pemasaran yang diterima pedagang pengecer untuk transportasi sebesar Rp.

33,25kg, dan besarnya tenaga kerja distribusi margin yang diterima pedagang

pengecer sebesar 17,5 % .

2. Efesiensi Pemasaran

Dari ketiga Pemasaran yang ada ternyata saluran I yang paling Efisien. Hal

ini ditunjukan oleh share harga jual petani sebesar 84,9% dengan margin

pemasaran sebesar Rp 2.710/kg. Sedangkan pada saluran II share harga jual

petani sebesar 80,9 % dengan margin pemasaran Rp. 4000/kg.

a. Integrasi Pasar

Dari analisis integrasi pasar diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran

apel belum efisien dapat dibuktikan dengan nilai dikarenakan semua lembaga

pemasaran masih bersaing secara tidak sempurna.

b. Elastisistas Transmisi Harga

Dari hasil analisis elastisitas transmisi harga saluran pada I sebesar 2,75

dan saluran II sebesar 1,45 dapat disimpulkan bahwa pemasaran apel belum

efisien dikarenakan pasar yang bersaing tidak sempurna dan terdapat kekuatan

oligopoli. Sesuai dengan penelitian Batu bara (2013). Untuk meminimalkan

oligopsoni maka perlu adanya pembentukan koperasi dan kelompok tani untuk

harga ditingkat petani, maka harga akan lebih stabil dan lembaga pemasaran tidak

akan mempermainkan harga buah apel di tingkat petani pasar akan lebih efisien

Page 11: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

3

6.2 Saran

1. Sebaiknya produsen atau petani dapat menggunakan saluran pemasaran yang

lebih efisien seperti yang dirumuskan sebelumnya yaitu saluran I karena

lembaga yang terlibat sedikit dan tentu memberikan tingkat efisiensi yang lebih

baik sehingga petani mendapatkan keuntungan yang lebih menguntungkan.

2. Perlunya menekankan biaya pemasaran dengan memperbaiki kualitas tenaga

kerja, sehingga dapat mengurangi kerusakan sampai batas minimal dengan

harapan dapat memperkecil nilai margin biaya pemasaran, dan meningkatkan

share keuntungan yang diterima, dan pedagang hendaknya memperluas daerah

pemasaran untuk meningkatkan suatu keuntungan.

3. Untuk meningkatkan share harga yang diterima petani, perlu diupayakan

saluran pemasaran yang lebih pendek agar efisien. Serta membuat pembagian

harga secara adil. Sehingga setiap lembaga memiliki keuntungan yang

proporsional dan professional.

Page 12: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

1

DAFTAR PUSTAKA

Ade Saputra dan Bambang Drajat 2005. Pola Kemitraan Dalam Meningkatkan

Efisiensi Pemasaran Kopi Rakyat.

Affan Jasuli, Aryo Fajar Sunartomo, Julian Adam Ridjal, November 2014.

Analisis Pola Kemitraan Petani Kapas Dengan PT. Nusafarm Terhadap

Pendapatan Usahatani Kapas Di Kabupaten Situbondo.

Anindita, Ratya. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya.

Arikunto, Suharsimi, 2006, Metode Penelitian: Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta.

Armstrong, Kotler. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Asmarantaka RW. 2009. Pemasaran Produk-Produk Pertanian. Dalam

Bunga Rampai Agribisnis Seri Pemasaran.Departemen Agribisnis,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor: IPB Press.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan

Penilitian dan Pengembangan Pertanian 2008. Teknologi Budidaya apel.

Balai Peneliti Tanah Badan Peneliti dan Pengembangan Pertanian. Bogor,

2008.

Batubara, Shanty Rosdiana. 2009. Analisis Pemasaran Sayuran Organik di PT

Agro Lestari Ciawi Bogor Jawa Bara. Skripsi. IPB.

Belgis Laelea Noor Habiba, Bogor Oktober 2017. Analisis saluran Pemasaran

Tembakau di Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.

Distanbun 2011. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perikanan, dan Perkebunan

Hak Cipta Milik Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ni Kadek Nuriati Jurusan Pendidikan Ekonomi Vol : 10 No: 2 Tahun: 2017.

Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran Ikan Tongkol Hasil Tangkapan

Nelayan Di Desa Serayan Timur Kecamatan Karangasem.

Anindita, Ratya 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus, Surabaya.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi.

Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Custumer Satisfaction, Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rukman, 2012. Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya Alam, Universitas

Hasanudin.

Page 13: ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUAH APEL DI DESA BUMIAJI

2

Zubaidi. (2010). Analisis Efisiensi Usaha Tani dan Pemasaran Melon Di

Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Buana Sains

Soekartiwi. 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Press.

Jakarta

Saunusi, Anwar. 2014. Metodelogi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.

12 (2) : 19 -26.