137
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Skripsi Disusun oleh Ari Suryawan 1111081000056 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT UNDERPRICING HARGA SAHAM PADA

PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2010-2014

Skripsi

Disusun oleh

Ari Suryawan

1111081000056

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal
Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal
Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal
Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ari Suryawan

2. Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 17 April 1993

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Alamat : Jl. Al-Baidho Gg. Makmur 1 No. 7 RT 12/RW

09, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan

Cipayung, Jakarta Timur. 13810

5. Agama : Islam

6. Kewarganegaraan : Indonesia

7. Nama Ayah : Suryadi

8. Nama Ibu : Sukiyem

9. Anak ke dari : 2 dari 2 bersaudara

10. No. Telp : 08999108120

11. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN 09 Lubang Buaya, Jakarta Timur Tahun 1999-2005

2. SMPN 81 Lubang Buaya, Jakarta Timur Tahun 2005-2008

3. SMAN 62 Kramat Jati, Jakarta Timur Tahun 2008-2011

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2015

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

vii

ABSTRACT

Underpricing has become a phenomenon at the time when companies do

an IPO. Underpricing is a phenomenon in which the offer of price in primary

market is lower than the closing price in secondary market. This study aims to

analyze the factors that influence the level of stock price underpricing of IPO

companies in Indonesia Stock Exchange within 2010-2014. This study uses 6

variables; company age, company size, CR, DER, ROE and EPS. The data

analysis use multiple regression method and the samples of this study use

purposive sampling method with the amount of samples are 38 companies

from 124 companies that do an IPO in Indonesia Stock Exchange within

2010-2014. The research results show that all of the independent variables;

company age, company size, CR, DER, ROE and EPS simultaneously have

value significant 0,000 influence toward underpricing. In the other hand,

partially, only company age with value significant 0,000 , company size with

value significant 0,000 and DER with value significant 0,050 as independent

variables have influence significantly while other independent variables such

as CR, ROE and EPS don’t have influence significantly toward underpricing.

Keyword : Company Age, Company Size, CR (Current Ratio), DER (Debt to

Equity Ratio), ROE (Return on Equity) and EPS (Earning per Share), IPO

(Initial Public Offering), Underpricing

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

viii

ABSTRAK

Underpricing telah menjadi fenomena tersendiri pada saat perusahaan

melakukan IPO. Underpricing adalah suatu fenomena dimana harga

penawaran di pasar perdana lebih rendah dibandingkan harga penutupan di

pasar sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat underpricing harga saham perusahaan IPO di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan 6

variabel bebas yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR, DER, ROE

dan EPS. Analisis data dilakukan menggunakan metode regresi berganda dan

penarikan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan

jumlah sampel sebanyak 38 dari 124 perusahaan yang IPO di BEI dari tahun

2010-2014. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan

seluruh variabel independen yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR,

DER, ROE dan EPS berpengaruh secara signifikan dengan nilai 0,000

terhadap underpricing. Sedangkan secara parsial hanya variabel independen

umur perusahaan dengan nilai signifikan 0,000, ukuran perusahaan dengan

nilai signifikan 0,000 dan DER dengan nilai signifikan 0,050 yang

berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing namun variabel

independen lainnya yaitu CR, ROE, dan EPS tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap underpricing.

Kata Kunci : Umur perusahaan, Ukuran perusahaan, Current Ratio (CR),

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share

(EPS). Initial Public Offering (IPO), Underpricing

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

ix

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada

pemimpin umat Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat,

danpengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis sangat bersyukur dapat menyelesaikan skripsi ini, sebab

dalampenyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat kesulitan. Akan tetapi

berkatbantuan, bimbingan, dukungan, serta doa yang penulis dapatkan dari berbagai

pihakakhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai, Ibunda Sukiyem dan Ayahanda

Suryadi, yang dengan tulus dan ikhlas memberikan rasa kasih sayang, dukungan,

perhatian, serta doa-doanya yang tiada henti kepada penulis.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, M. SI selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Indo Yama Nasaruddin, SE., MAB selaku dosen pembimbing I yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

arahan,dukungan, motivasi, serta doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih banyak karena bapak tidak pernah bosan mendengarkan

berbagai keluhan penulis dan selalu memberikan solusi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak Faizul Mubarok, MM selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih banyak atas semua saran dan

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

x

masukan yang bapak berikan, karena saran dan masukan tersebut sangat

bermanfaat bagi penulis.

6. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

7. Seluruh staf karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis dalam hal administrasi dan lain-lain.

8. Teman-teman yang saya cintai Agesti Kusumandari dan seperjuangan, Abdul

Azis, Aditya Rian Pratama, Akbar Faizal Perwira, Yudho Wijoseno, Musyrifah

Ratnasari, Siti Syifa, Siti Asiah, Bingah Pangesti, Suci Romadona, Brian Nur

Pratama, Taufan Chaerul, Hilman Azmi, Galih Pangestu, dan teman-teman

lainnya dari manajemen 2011, manajemen B, manajemen keuangan, grup share

everything, yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang banyak memberikan

bantuan dan dukungan kepada penulis serta kegembiraan yang dapat

menghilangkan rasa penat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Semua pihak yang terlibat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Semua ketidaksempurnaan yang timbul disebabkan oleh keterbatasan kemampuan

maupun pengetahuan yang dimiliki penulis. Maka dari itu, pada kesempatan ini

penulis berharap pembaca sekalian dapat memaklumi apabila banyak ditemukan

kesalahan, kekurangan, ataupun kelemahan yang ditemukan dalam skripsi ini. Penulis

juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk melakukan langkah

perbaikan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis menyerahkan segala urusan

ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian maupun bagi penulis.

Jakarta, 15 Desember 2015

Ari Suryawan

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Lembar Pengasahan Skripsi ............................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ........................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................... iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ....................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ vi

Abstract .............................................................................................................. vii

Abstrak ............................................................................................................... viii

Kata Pengantar ................................................................................................... ix

Daftar Isi ............................................................................................................. xi

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 15

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 16

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 18

A. Kajian Pustaka ............................................................................ 18

1. Pasar Modal .......................................................................... 18

2. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) ........... 19

3. Underpricing ........................................................................ 22

4. Umur Perusahaan ................................................................. 25

5. Ukuran Perusahaan ............................................................... 26

6. CR (Current Ratio) .............................................................. 27

7. DER (Debt to Equity Ratio) ................................................. 28

8. ROE (Return on Equity) ....................................................... 29

9. EPS (Earning per Share) ..................................................... 30

B. Hubungan Antar Variabel ........................................................... 31

C. Penelitian Terdahulu ................................................................... 37

D. Kerangka Pemikiran .................................................................... 43

E. Hipotesis ..................................................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 45

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 45

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

xii

B. Tehnik Penentuan Sampel .......................................................... 45

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 49

D. Tehnik Analisis Data .................................................................. 50

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 60

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 65

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 65

1. Sejarah Singkat BEI ............................................................. 65

2. Sekilas Tentang KSEI .......................................................... 67

3. Sekilas Tentang KPEI .......................................................... 68

4. Daftar 38 Perusahaan Sampel Penelitian ............................. 69

B. Analisis Deskriptif ..................................................................... 70

1. Umur Perusahaan ................................................................. 70

2. Ukuran Perusahaan ............................................................... 71

3. CR (Current Ratio) .............................................................. 73

4. DER (Debt to Equity Ratio) ................................................. 75

5. ROE (Return on Equity) ....................................................... 77

6. EPS (Earning per Share) ..................................................... 79

7. Underpricing ........................................................................ 81

C. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 83

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................... 83

2. Pengaruh Variabel Independen Secara Simultan Terhadap

Variabel Dependen ............................................................... 90

3. Pengaruh Variabel Independen Secara Parsial Terhadap

Variabel Dependen ............................................................... 91

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................................... 95

D. Interpretasi Hasil Penelitian ....................................................... 96

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 102

A. Kesimpulan ................................................................................ 102

B. Implikasi ..................................................................................... 103

C. Saran ........................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105

LAMPIRAN ....................................................................................................... 108

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan IPO Tahun 2010 – Agustus 2015 ................................... 6

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 37

3.1 Metode Pengambilan Sampel .................................................................. 47

3.2 Daftar Sampel Penelitian......................................................................... 48

3.3 Pengambilan Keputusan Korelasi .......................................................... 53

4.1 38 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian .................................... 69

4.2 Nilai Ukuran Perusahaan ........................................................................ 71

4.3 Nilai CR (Current Ratio) ........................................................................ 73

4.4 Nilai DER (Debt to Equity Ratio) .......................................................... 75

4.5 Nilai ROE (Return on Equity) ................................................................. 77

4.6 Nilai EPS (Earning per Share) ............................................................... 79

4.7 Nilai Underpricing .................................................................................. 81

4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov ...................................................................... 84

4.9 Uji Multikoliniaritas ................................................................................ 85

4.10 Output Durbin-Watson ........................................................................... 86

4.11 Run Test ................................................................................................... 87

4.12 Uji Park ................................................................................................... 89

4.13 Uji F ....................................................................................................... 90

4.14 Uji t ........................................................................................................ 91

4.14 Koefisien Determinasi ............................................................................. 95

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Persentase Perusahaan yang Mengalami Underpricing 2010-2015........ 7

2.1 Proses Emisi Efek ................................................................................... 21

2.2 Gambar Kerangka Pemikiran .................................................................. 43

4.1 Struktur Pasar Modal Indonesia ............................................................. 66

4.2 Grafik Normal Probability Plot ............................................................. 83

4.3 Scatterplot ............................................................................................... 88

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ......................................... 108

2 Umur Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ............................... 109

3 Ukuran Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ............................ 110

4 Current Ratio Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian .................. 111

5 Debt to Equity Ratio Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ....... 112

6 Return on Equity Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ............. 113

7 Earning per Share Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ........... 114

8 Underpricing Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ................... 115

9 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 116

10 Tabel Durbin Watson .............................................................................. 122

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman globalisasi ini visi dan misi perusahaan tentunya akan terus mengalami

perkembangan guna mencapai keberhasilan perusahaan. Maka dari itu perusahaan

tentunya membutuhkan modal untuk pendanaan yang bisa membantu dalam tahap

pengembangan perusahaan tersebut. Yaitu salah satunya bersumber dari Pasar Modal.

Menurut Riyanto (2013:219) ada 3 sumber extern pendanaan yang utama bagi

perusahaan yaitu Suplier, Bank, Pasar Modal. Pasar Modal (Capital Market) adalah

suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling

berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal

(investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau

jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang

menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang

menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat (go public).

Menurut Brigham dan Houston (2010:190) Pasar Modal adalah Pasar keuangan

untuk saham dan utang jangka panjang dan hutang jangka menengah atau jangka

panjang panjang satu tahun lebih. Sedangkan Going Public adalah kegiatan menjual

saham kepada masyarakat luas yang dilakukan oleh perusahaan korporasi atau

pemegang saham utama di Pasar Perdana (Brigham dan Houston, 2010:206).

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

2

Siamat (2005:487) Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang

terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek. Bursa efek

atau stock exchange adalah suatu system yang terorganisasi yang mempertemukan

penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan

melalui wakil-wakilnya. Fungsi Bursa Efek ini antara lain adalah menjaga kontinuitas

pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan

penawaran.

Proses penawaran saham perdana kepada publik melalui pasar perdana dikenal

dengan istilah Initial Public Offering (IPO) selanjutnya saham dapat diperjual belikan

pada pasar sekunder dibursa efek. Harga saham pada pasar perdana ditentukan oleh

kesepakatan antara perusahaan emiten dengan underwriter (penjamin emisi saham)

yang telah ditunjuk oleh perusahaan emiten,sedangkan harga saham pada saham

sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran) menurut

Risqi dan Harto (2013).

Pasar modal dalam bentuk konkrit berupa Bursa Efek (securities / stock

exchange). Bursa efek sebenarnya sama dengan pasar-pasar lainnya yaitu tempat

bertemunya penjual dan pembeli, hanya yang diperdagangkan adalah efek. Di

Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock

Exchange (IDX). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah

memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan

Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan

ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

3

Setiap perusahaan yang akan melakukan IPO harus melalui proses-proses

terlebih dahulu, dimana proses tersebut membutuhkan waktu yang panjang

(Manurung, 2013 : 32). Tahapan pertama yang harus ditempuh adanya kesepakatan

antara direksi perusahaan, dimana kesepakatan ini melalui sebuah rapat yang dikenal

dengan rapat direksi guna mendapatkan kesepakatan atau keputusan diantara direksi

guna mendapatkan kesepakatan ini melalui sebuah rapat yang dikenal dengan rapat

direksi dalam kerangka kekompakan dan dukungan semua pihak untuk terlaksananya

proses IPO yang direncanakan. Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan pada

rapat Direksi dan Komisaris maka keinginan penawaran saham ke publik harus

mendapatkan persetujuan dari Rapat Pemegang Umum Saham (RUPS) karena RUPS

merupakan organ tertinggi didalam perusahaan.

Tahap ketiga membentuk IPO terlaksana dimana pihak yang harus ada dalam tim

tersebut yaitu akuntansi, hukum, corporate finance, dan bidang lain yang dianggap

perlu seperti pemasaran, produksi, dan logistic perusahaan. Tahap keempat yaitu

melakukan penunjukan kepada pihak-pihak yang berpartisipasi untuk IPO

perusahaan. Adapun pihak yang berpartisipasi dalam IPO yaitu perusahaan penjamin

emisi saham atau yang lebih dikenal dengan Sekuritas, Akuntan Publik, Konsultasi

Hukum, Penilaian, Biro Administrasi Efek, Notaris dan Konsultan Keuangan. Tahap

kelima yaitu melakukan penawaran saham ke publik dengan bantuan semua pihak

yang berpartisipasi pada penawaran saham ini.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

4

Namun sebelumnya perusahaan harus melakukan pendaftaran ke BAPEPAM.

Perusahaan juga harus melakukan pendaftaran bursa untuk mendapatkan surat dari

Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa saham perusahaan bisa

diperdagangkan dibursa. Tahap keenam yaitu saham perusahaan diperdagangkan

sejak hari pertama saham dicatatkan dibursa.

Riyanto (2013 : 220) Adapun fungsi dari BAPEPAM tersebut dalam Keppres

No, 53. Tahun 1990 Tentang Pasar Modal yaitu :

1. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat

ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisien serta

melindungi kepentingan pemodal dan masyrakat umum.

2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga seperti

; Bursa Efek dan Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penyimpanan, Reksa

Dana (Investmen Fund), Perusahaan Efek, Lembaga Penunjang Pasar

Modal, dan

3. Memberikan pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai Pasar Modal

Setelah perusahaan melakukan proses-proses untuk melakukan IPO, perusahaan

juga harus mengetahui terlebih dahulu apa saja syarat yang harus dipenuhi oleh

perusahaan. Bursa Efek Indonesia mensyaratkan beberapa ukuran yang harus

dipenuhi agar saham perusahaan dapat ditransaksikan di bursa (Manurung, 2013 :

37). Adapun syarat tersebut yaitu perusahaan harus telah beroperasi sekurang-

kurangnya lima milyar rupiah, memiliki laporan keuangan yang diaudit, menjual

saham sekurang-kurangnya lima puluh juta saham atau 35% dari jumlah saham

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

5

Setelah semua tahapan dan syarat-syarat telah dipenuhi, berarti proses IPO siap

dilaksanakan. Harga saham yang akan dijual perusahaan dipasar perdana adalah hasil

kesepakatan antara emiten dan underwriter sedangkan harga dipasar sekunder adalah

hasil dari mekanisme pasar yaitu permintaan dan penawaran. Penentuan harga saham

pada saat IPO adalah hal yang penting bagi emiten maupun bagi underwriter , karena

hal ini berkaitan dengan dengan berapa banyak dana yang akan dihasilkan emiten

pada saat IPO.

Menurut Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015) underpricing sebagai kondisi

dimana harga penawaran pada saat IPO dinilai lebih rendah secara signifikan

dibandingkan harga saham pada saat penutupan hari pertama di pasar sekunder.

Hipotesis yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena underpricing

adalah signaling hypothesis. Allen dan Faulhaber (1989), Grinblatt dan Hwang

(1989), Welch (1989) , Chemmanur (1993) dan Faugeron-Crouzet et al. (2003) dalam

Lestari, Hidayat dan Sulasmiyati (2015) mengungkapkan bahwa emiten

menggunakan harga penawaran perdana sebagai sinyal yang diberikan atas situasi

asimetri informasi, dimana pihak pemilik pertama perusahaan lebih mengetahui

keadaan perusahaan dibandingkan dengan investor. Emiten sengaja menetapkan

harga perdana saham yang underpricing, agar sinyal positif dapat diberikan kepada

investor bahwa kebutuhan total modal emiten dapat terpenuhi meskipun dalam

kondisi underpricing.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

6

Fenomena underpricing terjadi di pasar modal berbagai negara diantaranya

Amerika Serikat, Inggris, Australia, Afrika Selatan, China, Malaysia dan Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) dan situs

www.idx.com peneliti mendapatkan hasil perkembangan untuk perkembangan

underpricing Di Indonesia pada peridode 2010 – Agustus 2015.

Tabel 1.1

Perkembangan IPO Tahun 2010 – Agustus 2015 di Indonesia

Tahun Perusahaan IPO Underpricing

2010 23 22

2011 25 17

2012 22 20

2013 30 21

2014 23 21

Agustus 2015 11 11

Total 134 112

Sumber www.idx.co.id data diolah

Dari (Tabel 1.1) tercatat 134 perusahaan melakukan IPO pada tahun 2010

sampai dengan Agustus 2015, dari data 134 yang kami peroleh, sebanyak 134

perusahaan yang melakukan IPO pada kurun waktu tersebut, 112 saham perusahaan

diantaranya mengalami underpricing dan 22 saham perusahaan lainnya mengalami

fair ataupun overpricing, atau dapat dikatakan masih banyak perusahaan go public

sejak tahun 2010 hingga Agustus 2015 yang mengalami underpricing, sehingga

underpricing merupakan kategori fenomena yang sering masih sering terjadi setiap

tahunya berdasarkan tabel 1.1 diatas, pada saat perusahaan melakukan IPO (Initial

Public Offering) adapun grafik jumlah perusahaan yang mengalami underpricing

dapat dilihat pada (Gambar 1.1) dibawah ini.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

7

Gambar 1.1

Sumber www.idx.co.id data diolah

Dari (Gambar 1.1) tercatat grafik perusahaan yang mengalami underpricing dari

tahun 2010 - Agustus 2015 yang tercatat di www.idx.co.id, dimana tahun tersebut

hampir seluruh perusahaan yang melakukan IPO mengalami underpricing. Pada

tahun 2010 sekitar 95,65% perusahaan mengalami underpricing dimana pada tahun

tersebut terdapat total 23 perusahaan yang melakukan IPO, pada tahun 2011 sekitar

68% perusahaan mengalami underpricing dengan total perusahaan yang melakukan

IPO yaitu 25 perusahaan, pada tahun 2012 sekitar 90,91% perusahaan mengalami

underpricing dari total seluruh perusahaan yang melakukan IPO yaitu 22 perusahaan,

pada tahun 2013 sekitar 70% perusahaan mengalami underpricing dari total seluruh

perusahaan yang melakukan IPO yaitu 30 perusahaan, pada tahun 2014 sekitar

91,30% perusahaan mengalami underpricing dari total seluruh perusahaan yang

melakukan IPO yaitu 23 perusahaan, kemudian pada Agustus 2015 sekitar 100%

mengalami underpricing dari total seluruh perusahaan yang melakukan IPO yaitu 11

perusahaan.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Persentase Perusahaan yang Mengalami Underpricing

2010-2015

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

8

Dari grafik tersebut dapat dikatakan bahwa sekitar 83.58% perusahaan yang go

public (IPO) sejak tahun 2010 hingga Agustus 2015 mengalami underpricing,

Banyaknya fenomena underpricing yang terjadi menunjukkan bahwa harga saham

pada saat penawaran perdana di Indonesia pada periode tersebut secara rata-rata dapat

dikatakan murah..

Polemik kasus mengenai underpricing IPO yang terjadi pada tahun 2010, yaitu

tentang IPO PT Krakatau Steel TBK, soal penetapan harga IPO. Menurut Romli

(2010) Proses IPO BUMN tak jarang hanya menciptakan gaung besar dalam wacana

publik yang sesungguhnya tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Setelah

melalui berbagai proses IPO, KS akhirnya resmi melantai di bursa dan tercatat

sebagai emiten ke-413 dengan ticker KRAS pada 10 November 2010.

Pada Tahun 2010 IPO KS masih meninggalkan polemik. Salah satu yang

dipersoalkan adalah penetapan harga saham perdana KS sebesar Rp850 yang

dianggap terlalu murah dan ditengarai berbau kepentingan politis.Terlebih, setelah

harga saham KS melonjak tajam di awal perdagangannya dan menciptakan gain besar

bagi investor asing.

Dalam proses IPO, salah satu tahapan yang paling sulit adalah penetapan harga

saham perdana (offering price) yang sesuai harga pasarnya. Ini terbukti dari kenaikan

harganya secara tajam setelah melantai di bursa. Hasil riset Jay Ritter, seorang

Profesor Finance di Universitas Florida, menunjukkan dari 7.921 kasus IPO di AS

dalam kurun waktu 1975 hingga 2007 ditemukan rata-rata harga sahamnya naik 17,2

persen di hari pertama masuk bursa.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

9

Di Indonesia,dari 321 kasus IPO sepanjang 1989-2007, rata-rata harga sahamnya

naik 21,1 persen pada hari pertama perdagangannya. Untuk saham KS,pada hari

pertama perdagangan ditutup pada level Rp1.270 per lembarnya atau melonjak tajam

49,4 persen. Ini artinya, kenaikan harga saham KS jauh lebih tinggi ketimbang rata-

rata hasil riset di atas dan menjadi indikator bahwa harga saham perdana KS memang

terlalu murah. Lantaran KS adalah BUMN, tentu ini menciptakan potential loss bagi

KS itu sendiri dan keuangan negara. Satu pembelajaran berharga dari kasus IPO KS

adalah bargaining power pemerintah dalam penetapan harga saham perdana KS

tampak masih lemah dan terkesan lebih mengutamakan kepentingan investor

ketimbang kepentingan KS sebagai korporasi yang membutuhkan dana.

Dalam proses bookbuilding IPO KS,pembentukan harga berada pada kisaran

Rp850-1.150, namun mengapa harga yang diambil adalah harga terendah meski

penjualan KS saat ini sangat didukung sejumlah faktor positif baik berupa kekuatan

(strength) maupun peluang (opportunity) yaitu: Pertama, KS dijual dalam performa

terbaiknya. Sejak 2007 hingga 2010, kinerja finansial KS terus membaik secara

signifikan. Hingga semester I-2010 saja KS sudah membukukan laba Rp997,75 miliar

atau naik fantastis 190,70 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya yang masih merugi Rp1,1 triliun. Hingga akhir 2010 diperkirakan laba

bersih KS mencapai Rp1,5-2 triliun. Sementara pada 2014, korporasi menargetkan

EBITDA akan tumbuh hingga 21,12 persen. Dari pendekatan manajemen strategik,

kondisi korporasi saat ini boleh dibilang berada pada fase growth and expansion

strategy.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

10

Pada fase ini,nilai saham korporasi seharusnya dijual pada level lebih tinggi

ketimbang fase normalnya; Kedua, hasil rilis World Steel Association di Brussel,

Belgia menyebutkan, pada 2010 permintaan baja dunia meningkat 13,1 persen

dibandingkan 2009. Untuk 2011, permintaan baja di berbagai negara diperkirakan

akan meningkat tinggi. Harga baja dunia juga akan terus melambung dan pada

gilirannya akan meningkatkan laba KS sebagai salah satu produsen baja berorientasi

ekspor. Ketiga, dari sisi makro, boleh dibilang kondisi fundamental Indonesia saat ini

juga berada pada momentum terbaiknya.

Berbagai indikator ekonomi seperti laju PDB, inflasi, suku bunga, nilai tukar

rupiah, neraca pembayaran, hingga cadangan devisa relatif stabil dan cenderung terus

menguat. Selain itu, peringkat investasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga

terus mengalami upgrading menuju investment grade. Hal ini telah meningkatkan

kepercayaan investor asing sebagaimana tercermin dari derasnya net foreign buying

di pasar saham dalam beberapa waktu terakhir. Ini semestinya bisa meningkatkan

bargaining power pemerintah dalam menjual saham KS, khususnya di mata investor

asing yang dijatah 35 persen;

Keempat, dalam proses IPO KS, ditunjuk tiga penjamin emisi yaitu Danareksa

Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Bahana Sekuritas. Terbentuknya underwriting

groups ini menandakan biaya emisi yang ditanggung KS selaku emiten juga semakin

tinggi dan sebaliknya risiko yang ditanggung penjamin emisi semakin rendah. Dalam

kondisi demikian, pemerintah semestinya menentukan harga saham perdana KS

sebesar Rp1.150 atau titik tertinggi selama proses book building.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

11

Kelima, dari 3,15 miliar saham yang ditawarkan ke publik, jumlah permintaan

investor mencapai 30 miliar atau sekitar 9,5 kali lipatnya. Ini maknanya, terjadi

oversubscribe yang sangat tinggi dan semestinya bisa dijadikan power untuk

menekan investor dan yang keenam, pembelajaran penting lainnya adalah jangan

terlalu percaya kepada investor khususnya asing yang berjanji akan memegang saham

perdana dalam jangka panjang sebagaimana terjadi pada proses IPO KS beberapa

waktu lalu. Pasalnya, karakter berinvestasi saham adalah investasi jangka pendek dan

berorientasi margin, berbeda dengan investasi langsung di infrastruktur yang bersifat

jangka panjang. Ketika capital gain di depan, investor dengan sigap akan segera

melepas sahamnya dan ini terjadi pada perdagangan saham KS pada waktu lalu.

(sumber:http://economy.okezone.com)

Dilihat dari kasus di atas pentingnya studi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi underpricing pada saat IPO. Seperti yang kita tahu fenomena

underpricing masih banyak terlihat sampai tahun ini di Indonesia. Underpricing

harga saham IPO terjadi bukan karena adanya kesalahan waktu melakukan evaluasi

harga IPO, tetapi underpricing tersebut merupakan kesengajaan dan adanya asimetris

informasi yang dimiliki oleh penerbit saham dan underwriter (penjamin emisi).

Asimetris informasi ini memberikan harga lebih rendah dari harga intrinsik (harga

wajar), sementara tak satu pihak pun yang tahu harga intrinsik tersebut (Manurung,

2013:2).

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

12

Hasil penelitian dari Wahyusari (2013) menunjukan bukti empiris bahwa umur

perusahaan berpengaruh terhadap underpricing. Wahyusari (2013) kaitanya umur

perusahaan dengan underpricing dimana lama perusahaan berdiri biasanya

mempengarui minat investor untuk menanamkan modalnya, Umur perusahaan

dihitung dengan mengurangkan antara tahun listing dan tahun berdiri

Hasil penelitian dari Putra dan Damayanti (2013), Kristianti (2013), Retnowati

(2013), Hapsari dan Mahfud (2012) dan Sari (2011) menunjukan bukti empiris bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap underpricing. Menurut Hapsari dan Mahfud

(2012) tingkat ketidakpastian perusahaan berskala besar pada umumnya rendah

karena dengan skala yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi pasar,

sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan.

Keadaan ini dapat dinyatakan sebagai kecilnya tingkat resiko investai perusahaan

berskala besar dalam jangka panjang. Berdasar pada teori signaling menurut Kim

(1999) dalam Hapsari dan Mahfud (2012) yakni untuk mengatasi masalah penilaian

yang rendah terhadap harga saham, maka perusahaan yang berkualitas dapat

memberikan signal bagi investor untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

memiliki kualitas yang baik.

Hasil penelitian dari Sari (2011) menunjukan bukti empiris bahwa current ratio

berpengaruh terhadap underpricing. Menurut Hapsari dan Mahfud (2012) Current

ratio merupakan rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar, yang menunjukkan

likuiditas suatu perusahaan. Current ratio mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban lancarnya dari aktiva lancar yang dimiliki.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

13

Berdasarkan pada teori signaling (Kim, 1999) dalam Hapsari dan Mahfud (2012)

yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka

perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik. Semakin tinggi

Current Ratio suatu perusahaaan berarti semakin kecil risiko kegagalan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Hasil penelitian dari Wahyusari (2013) menunjukan bukti empiris bahwa DER

berpengaruh terhadap underpricing. Menurut Retnowati (2013) dan Wahyusari

(2013) DER adalah kemampuan membayar hutang dengan ekuitas yang dimiliki

perusahaan.

Hasil penelitian dari Hapsari dan Mahfud (2012) menunjukan bukti empiris

bahwa return on assets (ROE) berpengaruh terhadap underpricing. Berdasar pada

teori signaling (Kim, 1999) dalam Hapsari dan Mahfud (2012) yakni untuk

mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka perusahaan

yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik. Semakin tinggi ROE artinya

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang juga lebih

tinggi. Tingginya minat investor akan meningkatkan harga saham sehingga

perubahan harga diantara transaksi yang terjadi semakin kecil. Dengan demikian ada

hubungan negatif antara tingkat profitabilitas (ROE) dengan tingkat underpricing

(Kusumawati dan Sudento, 2005) dalam Hapsari dan Mahfud (2012).

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

14

Hasil penelitian dari Retnowati (2013) dan Wirawan (2014) menunjukan bukti

empiris bahwa earning per share (EPS) berpengaruh terhadap underpricing. Menurut

Ang (1997) dalam Hapsari dan Mahfud (2012) Earning Per Share (EPS) merupakan

perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah

saham yang diterbitkan (Outstanding Shares). Berdasar pada teori signaling (Kim,

1999) dalam Hapsari dan Mahfud (2012) yakni untuk mengatasi masalah penilaian

yang rendah terhadap harga saham, maka perusahaan yang berkualitas dapat

memberikan signal bagi investor untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

memiliki kualitas yang baik. Semakin tinggi EPS tentu saja menyebabkan semakin

besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang

saham. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang ingin

membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham tinggi.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penilitian sebelumnya dimana tahun

penelitian yang lebih up to date yaitu 2010-2014 dengan 6 variabel independen,

Variabel-variabel yang akan diteliti pada penelitian ini terdiri dari Umur Perusahaan,

Ukuran perusahaan, Current Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE), dan Earning Per Share (EPS) dengan judul “ Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia ( Periode 2010-2014 )”.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

15

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan:

1. Apakah variabel Umur Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap

underpricing.

2. Apakah variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap

underpricing.

3. Apakah variabel Current Ratio (CR) berpengaruh secara parsial terhadap

underpricing.

4. Apakah variabel Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

5. Apakah variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap

underpricing.

6. Apakah variabel Earning per Share (EPS) berpengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

7. Apakah variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current Ratio (CR),

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share

(EPS) berpengaruh secara simultan terhadap underpricing.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

16

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk menganalisis variabel Umur Perusahaan secara parsial terhadap

underpricing.

2. Untuk menganalisis variabel Ukuran Perusahaan secara parsial terhadap

underpricing.

3. Untuk menganalisis variabel Current Ratio (CR) secara parsial terhadap

underpricing.

4. Untuk menganalisis variabel Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial

terhadap underpricing.

5. Untuk menganalisis variabel Return on Equity (ROE secara parsial terhadap

underpricing.

6. Untuk menganalisis variabel Earning per Share (EPS) secara parsial terhadap

underpricing.

7. Untuk menganalisis variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current

Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan

Earning per Share (EPS) secara simultan terhadap underpricing.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

17

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi investor/calon investor, dengan hasil penelitian ini bagi para calon

investor dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi pada saat penawaran saham perdana.

2. Bagi perusahaan/emiten, hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan apa

saja faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing sehingga perusahaan

dapat meminimalisir terjadinya underpricing pada saat IPO.

3. Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada saat IPO dan

referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pasar Modal

Menurut Brigham dan Houston (2010:190) Pasar Modal adalah Pasar

keuangan untuk saham dan utang jangka panjang dan hutang jangka menengah

atau jangka panjang panjang satu tahun lebih. Sedangkan Menurut Riyanto

(2013:219) Pasar Modal. Pasar Modal (Capital Market) adalah suatu pengertian

abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di satu pihak dan

emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang.

Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang

menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang

menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat (go public).

Menurut Siamat (2005:487) Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu

tempat yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut Bursa

Efek. Bursa efek atau stock exchange adalah suatu system yang terorganisasi yang

mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung

maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi Bursa Efek ini antara lain adalah

menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar melalui

mekanisme permintaan dan penawaran.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

19

Menurut Keown et al. (2008:12) terdapat dua jenis pasar modal yaitu, Pasar

Primer adalah suatu pasar yang memperdagangkan surat berharga yang baru,

sedangkan Pasar Sekunder adalah pasar dimana saham yang sebelumnya

diterbitkan perusahaan, diperdagangkan.

Menurut Horne dan Wachowics (2005:39) Pasar Primer adalah pasar dimana

sekuritas baru diambil dan dijual untuk pertama kalinya, sedangkan pasar

sekunder adalah pasar untuk sekuritas yang sudah ada. Menurut Riyanto

(2013:219) Pasar Primer adalah pasar bagi efek yang pertama kali diterbitkan dan

ditawarkan dalam pasar modal, sedangkan Pasar Sekunder adalah pasar bagi efek

yang sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam bursa efek.

2. Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering)

Menurut Brigham dan Houston (2010:206) Pasar Penawaran Saham Perdana

(IPO) adalah pasar untuk saham-saham perusahaan yang dalam proses untuk

masuk bursa (go public), sedangkan Going Public adalah kegiatan menjual saham

kepada masyarakat luas yang dilakukan oleh perusahaan korporasi atau pemegang

saham utama. Menurut Keown et al (2008:13) Initial Public Offering (IPO)

adalah pertama kali saham perusahaan djual kepada khalayak ramai.

Menurut Siamat (2005:500) Emisi efek atau sering disebut penawaran umum

(go public) merupakan suatu proses yang melihatkan lembaga penunjang pasar

modal dalam ranka penjualan efek (saham dan obligasi) suatu perusahaan kepada

masyarakat umum. Proses emisi efek tersebut dapat dilakukan dengan mekanisme

bursa efek atau bursa pararel.

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

20

Menurut Siamat (2005:500) Adapun tahan proses emisi efek yang berlaku

untuk saat ini adalah sebagai berikut (Gambar 2.1) :

a. Perusahaan yang akan menerbitkan efek (emiten atau issuer)

menyampaikan penyataan maksud (letter on intent) kepada Bapepam.

b. Emiten menghubungi dan menunjuk penjamin emisi (underwriter) serta

lembaga penunjang emisi lainnya.

c. Emiten dan underwriter mempersiapkan dokumen pernyataan pendaftaran

emisi efek berikut lampiran dan dokumen emisi lainya.

d. Emiten melalui underwriter menyampaikan pernyataan pendaftaran emisi

efek kepada Bapepam.

e. Bapepam melakukan penelaahan kesesuaian dokumen emisi dngan

ketentuan yang berlaku.

f. Izin emisi diberikan oleh Bapepam bilama semua dokumen emisis telah

lengkap dan memenuhi ketentuan.

g. Pengumuman dan pendistribusian prospektus.

h. Emiten dan underwriter melakukan penawaran efek melalui pasar

perdana.

i. Penjatahan saham

j. Pengembalian uang kepada pemesan (refund)

k. Penyerahan sertifikat efek

l. Pencatatan saham di bursa

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

21

Gambar 2.1

Proses Emisi Efek

Persiapan Letter of intens Pernyataan

Pendaftaran

Evaluasi

Bapepam

Refund

- RUPS

- Konsultasi

- Bapepam

Penunjukan :

- Underwrite

- Konsultan

Hukum

- Akuntan

- Trustee

- Guarantor

Lampiran :

- Draft

Prospektus

- Laporan

keuangan

- Anggaran

Dasar

Dokumen :

- Perjanjian

Lembaga

Penunjang

- Pernyataan

Pendapat dari

segi hokum

- Pernyataan

Manajemen

dibidang

akuntasi,dsb.

Penjatahan PASAR

PERDANA

Izin Bapepam

Penyerahan

Sertifikat

Pencatatan di

Bursa

PASAR

SEKUNDER

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

22

3. Underpricing

Apabila harga saham pada saat IPO lebih rendah dibandingkan dengan harga

saham di pasar sekunder pada hari pertama, maka akan terjadi fenomena yang

disebut underpricing. Underpricing merupakan fenomena yang menarik karena

dialami oleh sebagian besar pasar modal di dunia dan seringkali dijumpai di

pasar perdana (Ritter, 1991) dalam Rizqi dan Harto (2013).

Sedangkan menurut Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015) underpricing

sebagai kondisi dimana harga penawaran pada saat IPO dinilai lebih rendah

secara signifikan dibandingkan harga saham pada saat penutupan hari pertama di

pasar sekunder. Penelitian yang dilakukan oleh Aggrawal, et al. (1994) dalam

Hapsari dan Mahfud (2012) menyimpulkan bahwa fenomena underpricing sering

terjadi pada saat IPO.

Hipotesis yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena underpricing

adalah signaling hypothesis. Allen dan Faulhaber (1989), Grinblatt dan Hwang

(1989), Welch (1989) dan Chemmanur (1993), Faugeron-Crouzet et al. (2003)

dalam Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015) mengungkapkan bahwa emiten

menggunakan harga penawaran perdana sebagai sinyal yang diberikan atas situasi

asimetri informasi, dimana pihak pemilik pertama perusahaan lebih mengetahui

keadaan perusahaan dibandingkan dengan investor. Emiten sengaja menetapkan

harga perdana saham yang underpriced, agar sinyal positif dapat diberikan kepada

investor bahwa kebutuhan total modal emiten dapat terpenuhi meskipun dalam

kondisi underpricing.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

23

Indikasi bahwa emiten memiliki kualitas baik juga dapat terlihat dalam

kondisi underpricing, dimana emiten dianggap mentransfer sebagian kekayaan

pemilik awal perusahaan kepada investor baru sebagai kompensasi harga perdana

yang underpriced. Biaya mahal yang perlu dikeluarkan emiten dalam kondisi

underpricing inilah yang dapat mengindikasikan emiten sebagai perusahaan

dengan kondisi keuangan yang sehat. Perusahaan dengan kualitas lebih rendah

tidak mampu mengikuti cara perusahaan yang berkualitas baik, karena kualitas

rendahnya dapat terungkap sebelum penawaran perdana. Perusahaan berkualitas

lebih rendah akan lebih memilih menawarkan harga saham perdana dengan harga

dan kebutuhan modal sesuai dengan yang sebenarnya menurut

Hipotesis selanjutnya yang dapat menjelaskan underpricing adalah market

feedback hypothesis seperti yang diungkapkan oleh Jegadeesh, Weinstein dan

Welch (1993), Faugeron-Crouzet et al. (2003) dalam Lestari, Hidayat, dan

Sulasmiyati (2015) Para peneliti ini mengungkapkan pelaku pasar lebih mengetahui

nilai emiten yang sebenarnya daripada pemilik saham awal. Informasi ini akan

terungkap kepada mereka melalui perubahan harga setelah IPO. Perusahaan yang

akan go public harus memenuhi persyaratan bahwa laporan keuangan dua tahun

terakhir adalah unqualified opinion. Audit tersebut diperlukan agar publik

memperoleh suatu keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah

saji yang material, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai informasi yang

diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan oleh calon investor.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

24

Hipotesis lain yang dapat menjelaskan underpricing menurut Baron (1982)

dalam Hapsari dan Mahfud (2012) adalah asimetri informasi yang menjelaskan

perbedaan informasi yang dimiliki oleh pihak – pihak yang terlibat dalam

penawaran perdana, yaitu emiten, penjamin emisi, dan masyarakat pemodal.

Penjamin emisi (underwriter) memiliki informasi tentang pasar yang lebih

lengkap daripada emiten, sedangkan terhadap calon investor, penjamin emisi

memiliki informasi yang lebih lengkap tentang kondisi emiten.

Besarnya underpricing diukur dengan initial return yakni selisih harga saham

atau keuntungan yang didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham

yang dibeli di pasar perdana dengan harga jual saham yang bersangkutan di pasar

sekunder hari pertama Triani, (2006) dalam Aini (2013), sedangkan menurut

Ardiansyah, (2004) dalam Retnowati (2013) tingkat underpricing ini di proxy

dengan penghitungan initial return dari perusahaan – perusahaan yang melakukan

Initial Public Offering, yaitu selisih antara penutupan harga saham pada hari

pertama di pasar sekunder dengan harga saham penawaran perdana dibagi dengan

harga saham penawaran perdana.

Persamaan yang digunakan untuk menghitung Underpricing mengikuti

pengukuran yang dilakukan oleh Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015), Putra dan

Damayanthi (2013), Risqi dan Harto (2013), Retnowati (2013), Aini (2013), Wahyusari

(2013), Hapsari dan Mahfud (2012) dan Prastica (2012) yaitu sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = Harga Closing di Pasar Sekunder − Harga IPO

Harga IPO × 100%

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

25

4. Umur Perusahaan

Menurut Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015) Umur perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup menjalankan

usahanya, sehingga berpengaruh pada tingkat pengalaman yang dimilikinya

dalam menghadapi persaingan. Lamanya umur suatu perusahaan akan

mengindikasikan semakin banyaknya pengalaman yang dimiliki perusahaan

untuk tetap bertahan hidup menjalankan usahanya dan menghadapi hambatannya,

maka hal tersebut juga akan berpengaruh pada semakin rendahnya tingkat

ketidakpastian perusahaan di masa yang akan datang.

Menurut Wahyusari (2013) Lama perusahaan berdiri biasanya mempengaruhi

minat investor untuk menanamkan modalnya. Umur perusahaan dihitung dengan

mengurangkan antara tahun listing dengan tahun berdiri sedangkan, menurut

Nurhidayati, 1998 dalam Aini (2013). Umur perusahaan menunjukkan seberapa

lama perusahaan mampu bertahan dan menjadi bukti perusahaan mampu bersaing

dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian.

Perusahaan yang beroperasi lebih lama mempunyai kemampuan yang lebih besar

untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas daripada

yang baru saja berdiri. Informasi ini akan bermanfaat bagi investor dalam

mengurangi tingkat ketidakpastian perusahaan. Variabel umur perusahaan diukur

dengan lamanya perusahaan beroperasi yaitu sejak perusahaan itu didirikan

(established date) berdasarkan akta pendirian sampai dengan saat perusahaan

melakukan IPO (listing date) (Amelia, 2007) dalam Aini (2013).

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

26

Persamaan untuk mencari umur perusahaan mengikuti pengukuran yang

dilakukan oleh Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015), Wahyusari (2013),

Retnowati (2013), Aini (2013), Safitri (2013), Kristianti (2013), dan Sari (2011) adalah

sebagai berikut :

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan cerminan potensi perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dan kemampuan untuk mengakses informasi yang lebih

besar. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menentukan besar atau kecilnya

perusahaan yang ditunjukkan dengan total aset yang dimiliknya. Penggukuran

dengan menggunakan total aktiva dianggap lebih baik dari total penjualan karena

total aktiva lebih stabil dari total penjualan serta lebih menunjukkan kekayaan

perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang

berskala besar cenderung lebih dikenal masyarakat sehingga informasi mengenai

prospek perusahaan berskala besar lebih mudah diperoleh investor daripada

perusahaan berskala kecil. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan

menghitung log natural total aktiva tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut

listing (Suyatmin, 2006) dalam Aini (2013).

Menurut Prisca (2012) Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah total aset

yang dimiliki perusahaan. Semakin besar aset perusahaan akan mengindikasikan

semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dengan skala

ekonomi yang lebih tinggi dan lebih besar dianggap mampu bertahan dalam

Umur Perusahaan = Tahun 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 IPO − Awal Berdirinya Perusahan

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

27

waktu yang lama. Untuk mengukur besarnya skala atau ukuran dari perusahaan

adalah dengan melihat total aktiva dari laporan keuangan perusahaan tahun

terakhir sebelum perusahaan tersebut melakukan IPO di Bursa (Nurhidayati dan

Indriantoro 1998) dalam Retnowati (2013). Persamaan yang digunakan untuk

Ukuran Perusahaan mengikuti pengukuran yang dilakukan oleh Putra dan

Damayanthi (2013) , Retnowati (2013), Aini (2013), Safitri (2013), Hapsari dan

Mahfud (2012), Prastica (2012), dan Sari (2011) adalah sebagai berikut :

6. CR (Current Ratio)

Menurut Brigham dan Houston (2010:134) Rasio Lancar atau Current Ratio

(CR) adalah rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban

lancar. Rasio ini menunjukan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh

aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Menurut

Keown et al (2008:75) Rasio Lancar atau Current Ratio (CR) yaitu rasio yang

menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingan aktiva

lancar terhadap hutang lancar (hutang lancar atau hutang jangka pendek).

Menurut Riyanto (2013:332) Rasio Lancar atau Current Ratio (CR) yaitu

kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva

lancar. Persamaan yang digunakan untuk mengukur current ratio (CR) mengikuti

pengukuran yang dilakukan oleh Brigham dan Houston (2010:134) yaitu sebagai

berikut :

Ukuran Perusahaan = Ln(Total Aset)

CR =Aktifa Lancar

Hutang Lancar

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

28

7. DER (Debt to Equity Ratio)

Menurut Brigham dan Houston (2010:143) Rasio hutang atau Debt to Equity

Ratio (DER) adalah rasio total hutang terhadap total aset sedangkan menurut

Keown et al (2008:83) Rasio hutang atau Debt to Equity Ratio (DER) yaitu rasio

yang menunjukan berapa banyak hutang yang digunakan membiayai aset-aset

perusahaan.

Horne dan Machowicz (2005:209) Rasio hutang atau Debt to Equity Ratio

(DER) adalah rasio yang menunjukan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh

hutang. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan

yang disediakan oleh pemegang saham, dan semakin besar perlindungan bagi

kreditor (margin perlindungan) jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian

besar sedangkan menurut Riyanto (2013:333) Rasio hutang atau Debt to Equity

Ratio (DER) yaitu bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan

untuk keseluruhan utang.

Persamaan yang digunakan untuk mengukur Debt to Equity Ratio (DER)

mengikuti pengukuran yang dilakukan oleh Brigham dan Houston (2010:143),

Keown et al (2008:83), Horne dan Machowicz (2005:209), Wahyusari (2013) dan

Retnowati (2013) sebagai berikut :

DER =Total Hutang

Jumlah Modal Sendiri

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

29

8. ROE (Return on Equity)

Menurut Brigham dan Houston (2010:149) Pengembalian Ekuitas Biasa atau

Return on Equity (ROE) adalah Rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, untuk

mengukur tingkat pengembalian investasi pemegang saham biasa sedangkan

menurut Menurut Keown et al (2008:75) Pengembalian Ekuitas Biasa atau Return

on Equity (ROE) yaitu tingkat pengembalian saham biasa menunjukan rata-rata

perhitungan pengembalian atas investasi pemegang saham yang diukur dengan

membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas saham biasa.

Horne dan Machowicz (2005:225) Pengembalian atas ekuitas atau Return on

Equity (ROE) adalah mengukur daya untuk menghasilkan laba pada investasi

nilai buku pemegang saham dengan membandingkan laba bersih setelah pajak

dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Dimana

ROE yang tinggi akan mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang

investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif sedangkan menurut

Menurut Riyanto (2013:336) Pengembalian Ekuitas Biasa atau Return on Equity

(ROE) yaitu kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan.

Persamaan yang digunakan untuk mengukur Return on Equity (ROE)

mengikuti pengukuran yang dilakukan oleh Brigham dan Houston (2010:149),

Riyanto (2013:336), Risqi dan Harto (2013), Aini (2013), Hapsari dan Mahfud

(2012) sebagai berikut :

𝑅𝑂𝐸 =Laba Bersih

Ekuitas Pemegang Saham Biasa

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

30

9. EPS (Earning per Share)

Menurut Brigham dan Houston (2010:93) Labar Per Saham atau Earning per

Share (EPS) adalah jumlah labar bersih dibagi dengan jumlah saham yang

beredar di perusahaan tersebut. Dalam laporan laba rugi EPS merupakan pos

terpenting bagi pemegang saham. Jika suatu perusahaan memeliki opsi atau

konvertibel beredar atau jika perusahaan menerbitkan saham biasa baru-baru ini,

maka perhitungan EPS menjadi sedikit lebih rumit.

Menurut Horne dan Wachowicz (2005:5) Labar Per Saham atau Earning per

Share (EPS) adalah pendapatan setelah pajak (earning after tax) dibagi dengan

jumlah saham biasa yang tersebar. Harga pasar saham perusahan mencerminkan

penialaian khusus dari semua pelaku pasar atas nilai suatu perusahaan. Penilaian

tersebut memperhitungkan EPS saat ini dan perkiraan EPS di masa mendatang.

Menurut Siamat (2005:519) Labar Per Saham atau Earning per Share (EPS)

adalah rasio yang menunjukan laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan

untuk setiap unit saham selama periode.

Persamaan yang digunakan untuk mengukur Earning per Share (EPS)

mengikuti pengukuran yang dilakukan oleh Brigham dan Houston (2010:93),

Horne dan Wachowicz (2005:5), Siamat (2005:519), Retnowati (2013), Hapsari

dan Mahfud (2012), dan Sari (2011) sebagai berikut :

EPS =

Laba Bersih Setelah Pajak

Jumlah Saham Beredar

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

31

B. Hubungan Antara Variabel

1. Hubungan antara Umur Perusahaan terhadap Tingkat Underpricing

Umur perusahaan emiten menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu

bertahan dan banyaknya informasi yang dapat diserap oleh publik. Perusahaan

yang beroperasi lebih lama mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk

menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas daripada

perusahaan yang baru saja berdiri. Dengan demikian akan mengurangi adanya

asimetri informasi dan memperkecil ketidakpastian pasar dan pada akhirnya akan

mempengaruhi underpricing (How et al., 1995) dalam Kristiantari (2013).

Perusahaan yang telah lama berdiri bisa dipersepsikan sebagai perusahaan

yang sudah tahan uji sehingga kadar resikonya rendah dan hal ini bisa menarik

investor karena diyakini perusahaan yang sudah lama berdiri bisa dikatakan lebih

berpengalaman dalam menghasilkan return bagi perusahaan yang pada baik akan

lebih dipercaya oleh investor dibandingkan dengan yang tidak memiliki reputasi

baik. Hal ini berarti auditor yang memiliki reputasi tinggi akan mengurangi

ketidakpastian IPO serta mencerminkan resiko perusahaan IPO tersebut rendah,

serta rendah pula tingkat underpricing tersebut Aini (2013). Berdasarkan uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap

underpricing.

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

32

2. Hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Underpricing

Perusahaan berukuran besar umumnya memiliki tingkat ketidakpastian yang

rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena dengan skala yang tinggi

maka perusahaan besar cenderung tidak dipengaruhi oleh pasar, sebaliknya dapat

mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan. Kejelasan

informasi tentang perusahaan akan meningkatkan penilaian akan perusahaan,

mengurangi tingkat ketidakpastian dan meminimalkan tingkat resiko dan

underpricing Sulistio (2005) dalam Aini (2013).

Tingkat ketidakpastian perusahaan berskala besar pada umumnya rendah

karena dengan skala yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi pasar,

sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan.

Keadaan ini dapat dinyatakan sebagai kecilnya tingkat resiko investai perusahaan

berskala besar dalam jangka panjang. Sedangkan pada perusahaan berskala kecil

tingkat ketidakpastian di masa yang akan datang besar, sehingga tingkat resiko

investasinya lebih besar dalam jangka panjang Nurhidayati dan Indriantoro,

(1998) dalam Hapsari dan Mahfud (2012). Berdasar pada teori signaling yakni

untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka

perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik Kim (1999)

dalam Hapsari dan Mahfud (2012). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berperngaruh terhadap underpricing.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

33

3. Hubungan antara Current Ratio terhadap Tingkat Underpricing

Current ratio merupakan rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar, yang

menunjukkan likuiditas suatu perusahaan. Current ratio mengindikasikan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dari aktiva lancar

yang dimiliki. Berdasar pada teori signaling Kim (1999) dalam Hapsari dan

Mahfud (2012) yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap

harga saham, maka perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi

investor untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang

baik. Semakin tinggi Current Ratio suatu perusahaaan berarti semakin kecil risiko

kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Hal ini menjadikan risiko yang ditanggung pemegang saham juga semakin

kecil. Jadi, semakin besar Current Ratio semakin kecil Initial Return. Semakin

tinggi Current Ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga, risiko yang

ditanggung pemegang saham juga semakin kecil. Jadi, semakin besar Current

Ratio semakin kecil Initial returns atau semakin besar Current Ratio maka

semakin besar Underpricing Suyatmin dan Sujadi (2006) dalam Hapsari dan

Mahfud (2012). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Current Ratio

berpengaruh terhadap underpricing.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

34

4. Hubungan antara Debt to Equity Ratio terhadap Tingkat Underpricing

Tingkat Debt to Equity Ratio menggambarkan risiko yang diukur dengan

membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total aset. Menurut

penelitian yang dilakukan Kim et al., (1995) dalam Risqi dan Harto (2013) bahwa

tingkat Debt to Equity Ratio berkorelasi positif dengan intial return. Dapat

disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio tinggi menggambarkan risiko

perusahaan yang tinggi pula sehingga investor dalam melakukan keputusan

investasi akan menghindarkan penilaian harga saham perdana yang terlalu tinggi

yang menyebabkan underpricing.

DER merupakan salah satu informasi yang penting bagi investor untuk

menilai resiko suatu nilai saham. Nilai DER yang tinggi menandakan struktur

permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap

ekuitas, sehingga menunjukan resiko financial atau resiko kegagalan perusahaan

untuk mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi yang nantinya akan

mempengaruhi tingkat return yang akan diterima oleh investor dimasa yang akan

datang. Semakin tinggi nilai DER berarti semakin tinggi resiko saham emiten

tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan oleh investor,

yang berarti juga semakin tinggi tingkat underpricing tersebut Suyatmin (2006)

dalam Aini (2013). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Debt to

Equity Ratio berpengaruh terhadap underpricing.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

35

5. Hubungan antara Return on Equity terhadap Tingkat Underpricing

Return on Equity (ROE) merupakan ukuran profitabilitas dimana merupakan

informasi yang diberikan kepada investor mengenai seberapa besar tingkat

pengembalian modal investor dari perusahaan yang berasal dari kinerja

perusahaan dalam menghasilkan laba. Menurut Kim (1999) dalam Risqi dan

Harto (2013) berdasarkan teori Signalling yaitu untuk mengatasi penilaian yang

rendah terhadap harga saham, maka perusahaan yang berkualitas baik dapat

memberikan sinyal bagi investor untuk menunjukan bahwa perusahaan

berkualitas baik. Semakin tinggi ROE maka kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba pada masa yang akan datang juga lebih tinggi.

Nilai ROE yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu

menghasilkan laba dimasa yang akan datang dan laba merupakan informasi

penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya.

Semakin besar nilai ROE maka mencerminkan resiko perusahaan IPO tersebut

rendah, sehingga nilai ROE yang tinggi dapat mengurangi ketidakpastian saham

dimasa mendatang serta menunjukkan tingkat keamanan investasi yang tinggi,

yang berarti juga semakin rendah tingkat underpricing tersebut Kurniawan (2007)

dalam Aini (2013). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa return of

equity beperngaruh terhadap underpricing.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

36

6. Hubungan antara Earning Per Share terhadap Tingkat Underpricing

Menurut Ang (1997) dalam Hapsari dan Mahfud (2012) Earning Per Share

(EPS) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun

buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Outstanding Shares). Berdasar pada

teori signaling (Kim, 1999) dalam Hapsari dan Mahfud (2012) yakni untuk

mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka

perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk

menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik. Semakin

tinggi EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan

peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham. Apabila EPS

perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang ingin membeli saham

tersebut sehingga menyebabkan harga saham tinggi. Berdasarkan uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share berpengaruh terhadap underpricing.

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

37

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

No Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Dwijayanti dan

Wirakusuma

(2015)

“Pengaruh

Informasi

Keuangan dan

Non Keuangan

pada Return

Awal

Perusahaan

yang melakukan

IPO di BEI

periode 2008-

2012”

Underpricing Variabel

Ukuran

perusahaan

dan

DER

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor, dan

PER

Periode

Perusahaan

2008-2012

Variabel reputasi

auditor dan PER

memiliki pengaruh

terhadap

underpricing

sedangkan ukuran

perusahaan, reputasi

underwriter, dan

DER tidak memiliki

pengaruh terhadap

underpricing.

2 Lestari,

Hidayat, dan

Sulasmiyati

(2015)

“Analisis

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

Saham pada

Penawaran

Umum Perdana

di BEI Periode

2012-2014”

(Perusahaan

yang

Melaksanakan

IPO di BEI

Periode 2012-

2014)

Underpricing Variabel

Umur

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor,

Persentase

penawaran

saham, dan

Jenis

industri

Periode

Perusahaan

2012-2014

Variabel reputasi

auditor yang

memiliki pengaruh

signifikan dan

negatif terhadap

underpricing

Reputasi

underwriter, umur

perusahaan, dan jenis

industri berpengaruh

tidak signifikan dan

negatif terhadap

underpricing,

sedangkan

persentase

penawaran saham

juga tidak

berpengaruh

terhadap

underpricing

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

38

No Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3 Rosyidah

(2014)

“Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan,

Reputasi

Underwriter

dan Reputasi

auditor terhadap

tingkat

Underpricing

pada perusahaan

yang melakukan

IPO di BEI

periode 2009-

2013”

Underpricing Variabel

Umur

perusahaan

Ukuran

perusahaan

dan

ROE

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor,

Alokasi

dana IPO,

Jenis

industri

Periode

Perusahaan

2009-2013

Variabel reputasi

auditor memiliki

pengaruh terhadap

underpricing,

sedangka reputasi

underwriter, umur,

ukuran perusahaan,

alokasi dana IPO,

jenis industri, dan

ROE tidak memiliki

pengaruh terhadap

underpricing.

4 Wirawan (2014)

“Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat

Underpricing

Saham pada

Perusahaan

yang Go

Public di BEI

periode 2008-

2012

Underpricing Variabel

Umur

perusahaan,

Ukuran

perusahaan,

CR, dan EPS

Regresi linier

berganda

Variabel

ROA, dan

Leverage

Periode

Perusahaan

2008-2012

Variabel EPS, ROA,

dan Leverage

memiliki pengaruh

terhadap

underpricing,

sedangkan Umur,

Ukuran, dan CR

tidak memiliki

pengaruh terhadap

underpricing.

5 Putra dan

Damayanthi

(2013)

“Pengaruh Size,

Return on

Assets dan

Financial

Leverage pada

Tingkat

Underpricing

Penawaran

Saham Perdana

di BEI Periode

2008-2011”

Underpricing Variabel

Ukuran

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

Return on

Assets

(ROA), dan

Financial

Leverage

Periode

Perusahaan

2008-2011

Variabel ukuran

perusahaan

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap

underpricing,

sedangkan Return on

Assets dan Financial

Leverage tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

underpricing.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

39

No Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

6 Risqi dan Harto

(2013)

“Analisis

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

Ketika Intial

Public Offering

(IPO) di BEI

Periode 2007 -

2011”

Underpricing Variabel

Return on

Equity (ROE)

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor,

Financial

Leverage

Periode

Perusahaan

2007-2011

Variabel reputasi

underwriter

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

underpricing.

Sedangkan variabel

reputasi auditor,

return on equity, dan

tingkat leverage

tidak menunjukkan

pengaruh terhadap

underpricing.

7 Aini (2013)

“Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

saham pada

Perusahaan IPO

di BEI Periode

2007 -2011”

Underpricing Variabel

Umur

perusahaan,

Ukuran

perusahaan,

dan

Return on

Equity (ROE)

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor,

Penggunaan

Dana IPO,

dan

Financial

Leverage

Periode

Perusahaan

2007-2011

Variabel reputasi

auditor berpengaruh

negatif terhadap

underpricing,

sedangkan variabel

DER, ROE,ukuran

perusahaan, umur

peusahaan, reputasi

underwriter dan

penggunaan dana

IPO untuk investasi

tidak berpengaruh

terhadap

underpricing.

8 Wahyusari

(2013)

“Analisis

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

Saham saat IPO

di BEI Periode

2007-2011”

Underpricing Variabel

DER, dan

Umur

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

Solvabilitas,

Reputasi

underwriter,

dan ROA

Periode

Perusahaan

2007-2011

Variabel solvabilitas,

DER, dan umur

perusahaan

berpengaruh

signifikan terhadap

underpricing,

sedangkan ROA, dan

reputasi underwriter

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

underpricing.

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

40

No Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

9 Retnowati

(2013)

“Penyebab

Underpricing

pada Penawaran

Saham Perdana

di Indonesia

Periode 2008-

2011”

Underpricing Variabel

DER, EPS,

Umur

perusahaan,

dan

Ukuran

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

ROA, dan

prosentase

penawaran

saham

Periode

Perusahaan

2008-2011

Variabel EPS,

Ukuran Perusahaan,

Prosentase Penawarn

Saham, berpengaruh

secara signifikan

terhadap

underpricing,

sedangkan DER,

ROA, dan Umur

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap

underpricing.

10 Safitri (2013)

“ Asimetri

Informasi dan

Underpricing”

Periode 2005-

2010

Underpricing Variabel

Ukuran

perusahaan

dan

Umur

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor, dan

Proporsi

saham yang

ditawarkan

ke

masyarakat

Periode

Perusahaan

2005-2010

Variabel reputasi

underwriter dan

reputasi auditor

berpengaruh

terhadap

underpricing,

sedangkan ukuran

perusahaan, umur

perusahaan, proporsi

saham yang

ditawarkan ke

masyarakat tidak

berpengaruh

terhadap

underpricing.

11 Kristianti

(2013)

“Analisis

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

saham pada

Penawaran

Saham Perdana

di BEI Periode

Underpricing Variabel

Ukuran

perusahaan

Umur

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter,

Reputasi

auditor,

ROA,

Financial

Laverage

dan Jenis

Industri

Tujuan

penggunaan

Variabel reputasi

underwriter, ukuran

perusahaan dan

tujuan penggunaan

dana untuk investasi

secara signifikan

berpengaruh pada

underpricing dengan

arah koefisien

negatif untuk ketiga

variabel. Sedangkan

variabel reputasi

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

41

No Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1997-2010”

dana untuk

investasi

Periode

Perusahaan

1997-2010

auditor, umur

perusahaan,

profitabilitas

perusahaan (ROA),

financial leverage,

dan jenis industri

terbukti tidak

memiliki pengaruh

signifikan pada

terjadinya

underpricing.

12 Hapsari dan

Mahfud (2012)

“Analisis

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

saham pada

Penawaran

Saham Perdana

di BEI Periode

2008-2010”

Underpricing Variabel CR,

EPS, ROE

dan, Ukuran

perusahaan

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter

dan

Reputasi

auditor

Periode

Perusahaan

2008-2010

Variabel reputasi

underwriter, reputasi

auditor, return on

equity (ROE), dan

ukuran perusahaan

berpengaruh

signifikan terhadap

uderpricing,

sedangkan current

ratio (CR), dan

earning per share

(EPS) tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

underpricing.

13 Prastica (2012)

“Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

saham pada

Penawaran

Saham Perdana

di BEI Periode

2007-2010”

Underpricing Variabel

Ukuran

perusahaan

dan ROA

Regresi linier

berganda

Variabel

Reputasi

underwriter

dan

Reputasi

auditor

Periode

Perusahaan

2007-2010

Variabel ROA

berpengaruh

terhadap

underpricing,

sedangkan reputasi

underwriter ,

reputasi auditor dan

ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

terhadap

underpricing.

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

42

No Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

14 Sari (2011)

“Analisis

faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Underpricing

pada Penawaran

Umum Perdana

di BEI Periode

2006-2010”

Underpricing Variabel

Umur

perusahaan,

Ukuran

perusahaan,

CR, dan EPS

Regresi linier

berganda

Variabel

ROI

Periode

Perusahaan

2006-2010

Variabel Ukuran

perusahaan, Return

On Investment

(ROI), dan Current

Ratio (CR)

berpengaruh secara

signifikan terhadap

underpricing,

sedangkan umur

perusahaan, dan EPS

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap

underpricing.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

43

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Variabel Independen :

1. Umur Perusahaan

2. Ukuran Perusahaan

3. Current Ratio

4. Debt to Equity Ratio

5. Return on Equity

6. Earning per Share

Uji Asumsi Klasik :

- Normalitas

- Heteroskedastisitas

- Multikolinearitas

- Autokorelasi

Variabel Dependen :

Underpricing

Uji Regresi Linier Berganda

Uji Hipotesis

- Uji t

- Uji F

- Uji R2

Perusahaan go public yang terdaftar di

BEI dan mengalami Underpricing

Kesimpulan dan Saran

Interpretasi

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

44

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dan perumusan masalah, maka hipotesis

yang dirumuskan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Ha1 :Variabel Umur Perusahaan memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Ha2 :Variabel Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Ha3 :Variabel Current Ratio (CR) memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Ha4 :Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Ha5 :Variabel Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Ha6 :Variabel Earning per Share (EPS) memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Ha7 :Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio (CR), Debt to Equity

Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share (EPS) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap underpricing.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mengkaji pengaruh umur perusahaan, ukuran

perusahaan, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE), dan Earning per Share (EPS) terhadap underpricing. Data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini berasal dari website resmi Bursa Efek Indonesia dan website

resmi perusahaan yang menjadi sampel dalam penilitian ini, yaitu berupa laporan

keuangan tahunan periode 2010-2014. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana perusahaan tersebut,

mengalami underpricing pada saat penawaran saham perdananya (IPO) periode 2010-

2014.

B. Teknik Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya menurut Sugiyono (2010:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dimana perusahaan tersebut, mengalami underpricing pada saat

penawaran saham perdananya (IPO) periode 2010-2014 .

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

46

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut menurut Sugiyono (2010:116). Penentuan sampel pada penelitian ini

dilakukan dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:122)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Beberapa kriteria yang ditentukan dalam penentuan sampel penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Perusahaan go public yang melakukan Initial Public Offering (IPO) selama

periode 2010-2014, serta mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang

tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) secara rutin

dalam mata uang Negara Indonesia (rupiah) selama lima tahun sesuai dengan

periode penelitian.

b. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki

tanggal listing , harga penawaran perdana (offer price), dan juga memiliki

data harga pembukuan serta penutupan (closing price) periode 2010-2014.

c. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

mempublikasikan datanya secara lengkap, sehingga sesuai dengan informasi

yang dibutuhkan untuk menetukan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio

(DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share (EPS).

d. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

mengalami underpricing pada saat melakukan penawaran perdana atau Initial

Public Offering (IPO) periode 2010-2014.

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

47

Berdasarkan kriteria penentuan sampel di atas, maka didapatkan hasil berikut:

Tabel 3.1

Metode Pengambilan Sampel

No Keterangan Jumlah

1. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang melakukan IPO pada periode 2010-

2014.

124

2. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang melakukan IPO pada periode 2010-

2014 yang mengalami Underpricing.

102

3. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang melakukan IPO pada periode 2010-

2014, dan memiliki laporan keuangan sesuai periode

penelitian yaitu berturut-turut selama periode 2010-2014.

79

4. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang melakukan IPO pada periode 2010-

2014, yang berturut-turut mempublikasikan laporan

keuangan selama periode 2010-2014 per 31 Desember

secara lengkap, akan tetapi :

Mempublikasikan laporan keuangan tahunan

dengan mata uang Negara Indonesia (Rupiah)

Memiliki rasio data keuangan yang dibutuhkan

67

38

Total Sampel Akhir 38

Sumber Data Sekunder (data diolah)

Perusahaan yang melakukan IPO pada periode 2010-2014 berjumlah 124

Perusahaan, 22 perusahaan tidak mengalami underpricing (overpriced) sehingga

jumlah sampel menjadi 102 perusahaan. Dari 102 perusahaan tersebut 23 perusahaan

tidak memiliki laporan keuangan sesuai periode penelitian, sehingga jumlah sampel

menjadi 79 perusahaan. Dari 79 perusahaan tersebut 12 perusahaan mempublikasikan

laporan keuangannya dengan dollar, sehingga jumlah sampel menjadi 67 perusahaan.

Dari 67 perusahaan terdapat 29 perusahaan tidak memiliki nilai rasio yang

dibutuhkan dalam penelitian, sehingga sampel akhir yang didapat berjumlah 38.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

48

Tabel 3.2 dibawah ini memberikan informasi tentang daftar perusahaan yang

akan digunakan sebagai sampel penelitian. Perusahaan tersebut sudah mengalami

tahap seleksi sehingga didapat 38 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-

2014 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk.

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk.

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk.

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk.

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk.

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk.

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk.

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk.

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk.

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk.

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk.

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk.

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk.

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk.

15 HDFA PT. HD Finance Tbk.

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk.

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk.

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk.

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk.

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk.

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk.

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk.

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk.

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk.

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk.

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk.

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk.

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk.

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk.

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk.

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

49

No Kode Nama Perusahaan

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk.

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk.

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk.

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk.

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan peneliti yang

melakukan studi mutakhir. Data tersebut bisa merupakan internal atau eksternal

organisasi dan diakses melalui internet, penelusuran dokumen, atau publikasi

informasi menurut Sekaran (2006:65). Data perusahaan seperti umur perusahaan dan

ukuran perusahan, serta rasio keuangan perusahaan yaitu CR, DER, ROE dan EPS

dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan go public yang

melakukan IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang

diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id, dan website

perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sedangkan data

mengenai underpricing diperoleh dengan mengolah data daftar harga saham perdana

(Offer Price) dan harga saham penutupan (Closing Price) pada saat perusahaan

melakukan IPO dari setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode tahun 2010-2014 yang diperoleh www.idx.co.id. Kemudian data juga

diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD), IDX Fact Book, dan

sumber kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal

ilmiah, skripsi, dan literatur-literatur yang erat hubungannya dengan penelitian ini.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

50

D. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis ini

digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen, yaitu Umur Perusahaan,

Ukuran Perusahaan, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on

Equity (ROE), dan Earning per Share (EPS) terhadap variabel dependen

underpricing. Akan tetapi, sebelumnya akan dilakukan analisis deskriptif untuk

memberikan deskripsi mengenai data variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan

data variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu

Underpricing sebagai variabel dependen. Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,

Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan

Earning per Share (EPS) sebagai variabel independen.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh model

regresi yang baik atau dapat memprediksi tanpa bias. Uji asumsi klasik dilakukan

dengan beberapa pengujian, yaitu di antaranya adalah uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian tersebut

diuraikan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang digunakan variabel pengganggu atau residual memiliki

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

51

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel

pengganggu atau residualnya memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali

(2011: 160) ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.

a) Analisis Grafik

Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan

melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun apabila hanya

dengan melihat histogram, maka dapat menyesatkan khususnya untuk

jumlah sampel yang kecil. Metode lainnya yang lebih handal adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Suatu distribusi normal membentuk satu

garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonalnya. Jika distribusi data beresidual normal, maka data akan

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

b) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak

berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara statistik bisa

sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Uji K-S dalam SPSS dilakukan dengan cara memilih

menu Analyze, lalu pilih Non-parametric Test, kemudian pilih submenu 1

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

52

Sample K-S dan isikan unstandardized residual pada kotak test variable

list, dengan hipotesis (Ghozali, 2011: 164), yaitu:

H0 : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Apabila probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak,

sedangkan probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2011:105) uji multikolinearitas bertujuanuntuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel bebasnya. Jika variabel bebasnya saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang

nilai korelasi antara sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas didalam sebuah model regresi dapat dilakukan

antara lain dengan melihat nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation

Factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah data

yang mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) ≤ 10 dan mempunyai

nilai TOLERANCE ≥ 0,1.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang digunakan terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

53

Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Menurut Ghozali (2011:111) salah satu cara

untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model regresi yang

digunakan maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW Test).

Menurut Yamin dan Kurniawan (2014:91) uji autokorelasi dilakukan

dengan membandingkan nilai Durbin-Watson output dengan nilai Durbin-

Watson tabel, apabila hasil yang diperoleh berada di antara nilai du dan 4-du

maka dapat dikatakan tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : Tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3.3

Pengambil Keputusan Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ du ≤ dl

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif Tidak ditolak du < dl < 4 – du

Sumber : Ghozali (2011:111)

Apabila hasil pengujian berada pada area no decision, maka dapat

digunakan pengujian nonparametrik, yaitu run test (Yamin dan Kurniawan,

2014: 91). Menurut Ghozali (2011: 120) run test sebagai bagian dari statistik

non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

54

terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan

korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.

H0: residual (res_1) random (acak)

Ha: residual (res_1) tidak random

Pengambilan keputusannya adalah tolak H0 apabila probabilitas

signifikansi < 0,05 (Ghozali, 2011: 121).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang digunakan terdapat ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamantan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain terdapat kesamaan, maka

disebut homoskedastisitas dan apabila terdapat ketidaksamaan disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.

Menurut Ghozali (2011: 139) salah satu cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Dasar analisisnya:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

55

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi mengukur kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen menurut Ghozali (2011:96).

Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa kuat

pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current Ratio (CR), Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share (EPS)

terhadap underpricing. Bentuk persamaannya adalah:

Dimana :

Y : Underpricing

𝑎 : Konstanta

b1-b6 : Koefisien Regresi

X1 : Umur Perusahaan

X2 : Ukuran Perusahaan

X3 : Current Ratio (CR)

X4 : Debt to Equity Ratio (DER),

X5 : Return on Equity (ROE)

X6 : Earning per Share (EPS)

e : Kesalahan residual

Sebuah model regresi akan dapat dipakai untuk prediksi jika memenuhi

sejumlah asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Dalam praktik, sebuah

model regresi akan sulit untuk memenuhi semua asumsi yang ada, walaupun

𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐 + 𝒃𝟑𝑿𝟑 + 𝒃𝟒𝑿𝟒 + 𝒃𝟓𝑿𝟓 + 𝒃𝟔𝑿𝟔 + 𝒆

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

56

demikian, pelanggaran yang signifikan terhadap asumsi yang ada akan

mengakibatkan prediksi menjadi bias menurut Santoso (2014: 183).

4. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2011: 98). Uji statistik t dalam penelitian ini dilakukan untuk

menunjukkan apakah umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current Ratio (CR),

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share

(EPS) secara parsial memiliki pengaruh terhadap underpricing. Penelitian ini juga

dilakukan untuk mencari pengaruh paling besar di antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Menurut Santoso (2014: 156-157) variabel

independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat

dari tabel Coefficients, pada kolom Standardized Coefficients dengan angka

tertinggi. Tingkat signifikansi dari uji ini yaitu pada level of significance (α) yang

ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 5% atau 0,05. Dasar pengambilan

keputusannya adalah (Ghozali, 2011: 102) :

1. Apabila probabilitas signifikansi < tingkat signifikansi yang ditentukan (α

= 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Apabila probabilitas signifikansi > tingkat signifikansi yang ditentukan (α

= 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

57

Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) yang hendak diuji

adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = 0 : Umur Perusahaan tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

Ha : b1 ≠ 0 : Umur Perusahaan memiliki pengaruh secara parsial terhadap

underpricing.

H0 : b2 = 0 : Ukuran Perusahaan tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

Ha : b2 ≠ 0 : Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

H0 : b3 = 0 : Current Ratio (CR) tidak memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

Ha : b3 ≠ 0 : Current Ratio (CR) memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

H0 : b4 = 0 : Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh secara

parsial terhadap underpricing.

Ha : b4 ≠ 0 : Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

H0 : b5 = 0 : Return on Equity (ROE) tidak memiliki pengaruh secara

parsial terhadap underpricing.

Ha : b5 ≠ 0 : Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

58

H0 : b6 = 0 : Earning per Share (EPS) tidak memiliki pengaruh secara

parsial terhadap underpricing.

Ha : b6 ≠ 0 : Earning per Share (EPS) memiliki pengaruh secara parsial

terhadap underpricing.

5. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2011: 98). Uji statistik t dalam penelitian ini dilakukan untuk

menunjukkan apakah umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current Ratio (CR),

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share

(EPS) secara simultan memiliki pengaruh terhadap underpricing.

Penelitian ini juga dilakukan untuk mencari pengaruh paling besar di antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Santoso (2014: 156-

157) variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen

dapat dilihat dari tabel Coefficients, pada kolom Standardized Coefficients

dengan angka tertinggi. Tingkat signifikansi dari uji ini yaitu pada level of

significance (α) yang ditetapkan dalam penelitian ini sebesar 5% atau 0,05. Dasar

pengambilan keputusannya adalah (Ghozali, 2011: 102)

1. Apabila probabilitas signifikansi < tingkat signifikansi yang ditentukan (α

= 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Apabila probabilitas signifikansi > tingkat signifikansi yang ditentukan (α

= 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

59

Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) yang hendak diuji

adalah sebagai berikut :

H0 : b1,2,3,4,5,6 = 0 : Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio

(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE), dan Earning per Share (EPS) tidak memiliki

pengaruh secara simultan terhadap underpricing.

Ha : b1,2,3,4,5,6 ≠ 0 : Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio

(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE), dan Earning per Share (EPS) memiliki

pengaruh secara simultan terhadap underpricing.

6. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:

97). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai

koefisien determinasi (R2) yang kecil (biasanya ≤ 0,5) menunjukkan kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) )yang mendekati satu

menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 akan meningkat

tanpa mempertimbangkan apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Berbeda halnya dengan Adjusted R2, yang nilainya

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

60

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Adjusted R2 nilai Adjusted

R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif.

Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2011: 97) jika dalam uji empiris didapat

nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R

2 dianggap bernilai nol.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel yang

digunakan dalam penulisan (Hamid, 2013:20). Pengertian operasional variabel adalah

definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (diobservasi) dari definisi

operasional tersebut dapat ditentukan alat pengambilan data yang cocok

dipergunakan. Definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah underpricing

merupakan variabel terikat (Y) atau dependen. Dalam penelitian ini besarnya

underpricing diukur dengan initial return yakni selisih harga saham atau

keuntungan yang didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham yang

dibeli di pasar perdana dengan harga jual saham yang bersangkutan di pasar

sekunder hari pertama Triani, (2006) dalam Aini (2013).

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

61

Persamaan yang digunakan untuk menghitung Underpricing mengikuti

pengukuran yang dilakukan oleh Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015), Putra dan

Damayanthi (2013), Risqi dan Harto (2013), Retnowati (2013), Nur Aini (2013),

Wahyusari (2013), Hapsari dan Mahfud (2012) dan Prastica (2012) yaitu sebagai berikut:

2. Variabel Independen

a. Umur Perusahaan (X1)

Menurut Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015) Umur perusahaan

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup menjalankan

usahanya, sehingga berpengaruh pada tingkat pengalaman yang dimilikinya

dalam menghadapi persaingan. Lamanya umur suatu perusahaan akan

mengindikasikan semakin banyaknya pengalaman yang dimiliki perusahaan

untuk tetap bertahan hidup menjalankan usahanya dan menghadapi

hambatannya, maka hal tersebut juga akan berpengaruh pada semakin

rendahnya tingkat ketidakpastian perusahaan di masa yang akan datang.

Variabel umur perusahaan diukur dengan lamanya perusahaan beroperasi

yaitu sejak perusahaan itu didirikan (established date) berdasarkan akta

pendirian sampai dengan saat perusahaan melakukan IPO (listing date)

(Amelia, 2007) dalam Aini (2013).

𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = Harga Closing di Pasar Sekunder − Harga IPO

Harga IPO × 100%

Umur Perusahaan = Tahun 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 IPO − Awal Berdirinya Perusahan

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

62

b. Ukuran Perusahaan (X2)

Menurut Prisca (2012) Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah total

aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar aset perusahaan akan

mengindikasikan semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Suatu

perusahaan dengan skala ekonomi yang lebih tinggi dan lebih besar dianggap

mampu bertahan dalam waktu yang lama. Untuk mengukur besarnya skala

atau ukuran dari perusahaan adalah dengan melihat total aktiva dari laporan

keuangan perusahaan tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut melakukan

IPO di Bursa (Nurhidayati dan Indriantoro 1998) dalam Retnowati (2013).

Persamaan yang digunakan untuk Ukuran Perusahaan mengikuti

pengukuran yang dilakukan oleh Putra dan Damayanthi (2013) , Retnowati

(2013), Aini (2013), Safitri (2013), Hapsari dan Mahfud (2012), Prastica (2012),

dan Sari (2011) adalah sebagai berikut :

c. CR (Current Ratio) (X3)

Menurut Brigham dan Houston (2010:134) Rasio Lancar atau Current

Ratio (CR) adalah rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan

kewajiban lancar. Rasio ini menunjukan sampai sejauh apa kewajiban lancar

ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu

dekat. Menurut Keown et al (2008:75) Rasio Lancar atau Current Ratio (CR)

yaitu rasio yang menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur dengan

Ukuran Perusahaan = Ln(Total Aset)

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

63

membandingan aktiva lancar terhadap hutang lancar (hutang lancar atau

hutang jangka pendek).

d. DER (Debt to Equity Ratio) (X4)

Menurut Brigham dan Houston (2010:143) Rasio hutang atau Debt to

Equity Ratio (DER) adalah rasio total hutang terhadap total aset sedangkan

menurut Keown et al (2008:83) Rasio hutang atau Debt to Equity Ratio

(DER) yaitu rasio yang menunjukan berapa banyak hutang yang digunakan

membiayai aset-aset perusahaan. Menurut Riyanto (2013:333) Rasio hutang

atau Debt to Equity Ratio (DER) yaitu bagian dari setiap rupiah modal sendiri

yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.

e. ROE (Return on Equity)

Menurut Brigham dan Houston (2010:149) Pengembalian Ekuitas Biasa

atau Return on Equity (ROE) adalah Rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa,

untuk mengukur tingkat pengembalian investasi pemegang saham biasa

sedangkan menurut Menurut Keown et al (2008:75) Pengembalian Ekuitas

Biasa atau Return on Equity (ROE) yaitu tingkat pengembalian saham biasa

menunjukan rata-rata perhitungan pengembalian atas investasi pemegang

CR =Aktifa Lancar

Hutang Lancar

DER =Total Hutang

Jumlah Modal Sendiri

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

64

saham yang diukur dengan membandingkan pendapatan bersih terhadap

ekuitas saham biasa.

f. EPS (Earning Per Share) (X6)

Menurut Brigham dan Houston (2010:93) Labar per Saham atau

Earning per Share (EPS) adalah jumlah labar bersih dibagi dengan

jumlah saham yang beredar di perusahaan tersebut. Dalam laporan laba

rugi EPS merupakan pos terpenting bagi pemegang saham. Jika suatu

perusahaan memiliki opsi atau konvertibel beredar atau jika perusahaan

menerbitkan saham biasa baru-baru ini, maka perhitungan EPS menjadi

sedikit lebih rumit sedangkan menurut Siamat (2005:519) Labar Per

Saham atau Earning per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukan laba

bersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap unit saham selama

periode.

𝑅𝑂𝐸 =Laba Bersih

Ekuitas Pemegang Saham Biasa

EPS =Laba Bersih Setelah Pajak

Jumlah Saham Beredar

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat BEI

Historis pasar modal Indonesia telah lahir sebelum Indonesia merdeka. Pada

tahun 1912 di Batavia, pasar modal atau bursa efek hadir ketika jaman kolonial

Belanda. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk

kepentingan pemerintah kolonial dan juga perdagangan.

Sejak tahun 1912 pasar modal telah hadir akan tetapi perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan

sebagimana mestinya.

Pada tahun 1977 Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali

pasar modal dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan

.Banyak perubahan yang telah terjadi pada pasar modal di Indonesia dimana

struktur perubahan pasar modal Indonesia yang memiliki lembaga yang

menangani permasalahan dalam pasar modal serta menunjang pasar modal

seperti, BEI, KPEI dan KSEI yang memiliki peranan penting dalam pasar modal.

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

66

Gambar 4.1

Struktur Pasar Modal Indonesia

Sumber : www.idx.co.id

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

67

2. Sekilas Tentang KSEI

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia, yang didirikan di

Jakarta, pada tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin operasional pada

tanggal 11 November 1998. Dalam kelembagaan pasar modal Indonesia, KSEI

merupakan salah satu dari Self Regulatory Organization (SRO), selain Bursa Efek

Indonesia (BEI) serta Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia

dengan menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang

teratur, wajar, dan efisien.

KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional pada tanggal 9 Januari 1998,

yaitu kegiatan penyelesaian transaksi Efek dengan warkat dengan mengambil alih

fungsi sejenis dari PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) yang sebelumnya

merupakan Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP).

Selanjutnya sejak 17 Juli 2000, KSEI bersama BEI (sebelumnya Bursa Efek

Jakarta) dan KPEI mengimplementasikan perdagangan dan penyelesaian saham

tanpa warkat (scripless trading) di pasar modal Indonesia. Saham KSEI dimiliki

oleh para pemakai jasanya, yaitu: SRO (BEI dan KPEI), Bank Kustodian,

Perusahaan Efek, dan Biro Administrasi Efek (BAE).

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

68

3. Sekilas Tentang KPEI

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan berdasarkan Undang

- Undang Pasar Modal Indonesia tahun 1995 untuk menyediakan jasa kliring dan

penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. KPEI

didirikan sebagai perseroan terbatas berdasarkan akte pendirian No. 8 tanggal 5

Agustus 1996 di Jakarta oleh PT Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan 100%

dari total saham pendiri senilai Rp 15 miliar. KPEI memperoleh status sebagai

badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia. Dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 Juni

1998, Perseroan mendapat izin usaha sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan

berdasarkan Surat Keputusan Bapepam No. Kep-26/PM/1998.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan Self Regulatory

Organization (SRO) yang turut berperan menentukan arah perkembangan pasar

modal Indonesia. Sebagai Central Counterparty (CCP), KPEI menyediakan

layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kehadiran

KPEI sebagai CCP diperlukan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan kepastian

dalam penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia. Proses kliring yang

dilakukan KPEI dimaksudkan agar setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak

dan kewajiban baik berupa efek maupun dana yang harus diselesaikan pada

tanggal penyelesaian. Sebagai CCP, KPEI menjadi satu-satunya penjual untuk

setiap pembeli dan satu-satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap

penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa.

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

69

4. Daftar 38 Perusahaan Sampel Penelitian

Pada tabel 4.1 dibawah ini menyajikan informasi tentang tanggal berdirinya

perusahaan yang menjadi sampel penelitian, kemudian tanggal melakukan IPO

dan umur perusahaan yang terhitung sejak didirikan perusahaan tersebut sampai

melakukai IPO, berikut ini informasi dari 38 perusahaan yang menjadi sampel

penelitian yaitu :

Tabel 4.1

38 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Periode 2010-2014

No Didirikan Tanggal IPO Kode Perusahaan Umur

1 3 Agustus 1983 12 Januari 2010 EMTK 27

2 15 Maret 1971 9 Februari 2010 PTPP 39

3 2 Juni 2008 8 Maret 2010 TOWR 2

4 8 Maret 1995 28 Juni 2010 ROTI 5

5 8 November 1995 7 Juli 2010 GOLD 5

6 12 Oktober 1995 6 Oktober 2010 HRUM 5

7 2 September 2009 7 Oktober 2010 ICBP 1

8 8 November 2004 26 Oktober 2010 TBIG 6

9 30 Juli 2004 11 November 2010 APLN 6

10 15 Maret 2006 26 November 2010 BORN 4

11 28 Juni 2007 30 November 2010 MIDI 3

12 6 Agustus 2003 9 Desember 2010 BRMS 7

13 20 September 1972 10 Mei 2011 HDFA 39

14 28 Mei 1998 7 Juli 2011 PADI 13

15 13 Januari 1993 12 Juli 2011 SDMU 8

16 19 Mei 2008 13 Juli 2011 STAR 3

17 25 Juli 2006 11 Oktober 2011 SUPR 5

18 13 Maret 1997 17 November 2011 GEMS 14

19 16 September 2006 21 November 2011 VIVA 5

20 4 Oktober 1993 21 Desember 2011 BAJA 18

21 25 Juni 2008 12 Januari 2012 TELE 4

22 28 Mei 1997 7 Juni 2012 RANC 15

23 8 Agustus 1988 9 Juli 2012 MSKY 24

24 3 Juni 1997 10 Juli 2012 ALTO 15

25 28 April 2006 31 Agustus 2012 IBST 6

26 5 Februari 1977 11 Oktober 2012 NELY 35

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

70

No Didirikan Tanggal IPO Kode Perusahaan Umur

27 11 Juni 1981 2 November 2012 TAXI 31

28 17 Desember 1999 12 November 2012 ASSA 13

29 28 September 1980 14 Juni 2013 DSNG 33

30 22 Mei 1978 17 Juni 2013 SRIL 35

31 10 Januari 1995 24 Juni 2013 ACST 18

32 28 Desember 2001 8 Juli 2013 MLPT 12

33 3 Agustus 1996 12 September 2013 SILO 7

34 18 Agustus 1990 8 November 2013 KRAH 13

35 22 November 1995 12 Desember 2013 SSMS 8

36 6 Juli 2006 13 Maret 2014 BALI 8

37 20 Maret 1979 27 Juni 2014 CINT 35

38 29 Maret 2001 5 November 2014 BIRD 13

Sumber : data diolah

Penelitian ini menggunakan 38 sampel perusahaan, 38 perusahaan ini

melewati tahap seleksi. Dimana awalnya terdapat 124 perusahaan yang

melakukan IPO pada Periode 2010-2014, namun dari perusahaan tersebut yang

tidak mengalami underpricing (overpriced) dan tidak memiliki data lengkap yang

dibutuhkan untuk dilakukanya penelitian. Sehingga dari 124 perusahaan tersebut

akhirnya digunakan 38 sampel perusahaan pada tabel 4.1 untuk menjadi sampel

penelitian.

B. Analisis Deskriptif

1. Umur Perusahaan

Umur perusahaan dihitung berdasarkan tahun melakukan IPO dikurangi

tahun berdirinya perusahaan tersebut. Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki umur terendah yaitu 1 tahun,

sedangkan PT. HD Finance Tbk dan PT. PP (Persero) Tbk memiliki umur

tertinggi yaitu 39 tahun.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

71

2. Ukuran Perusahaan

Pada tabel 4.2 dibawah ini, disajikan informasi mengenai ukuran perusahaan

yang diambil dari nilai total aktiva perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.

Total aktiva tersebut diambil pada saat perusahaan melakukan IPO, berikut ini

nilai total aktiva dari 38 perusahaan yang menjadi sampel pada tabel 4.2 yaitu:

Tabel 4.2

Ukuran Perusahaan

Periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan Aktiva (dalam juta Rp)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 1.298.358

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 891.413

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 7.755.988

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 2.108.998

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 673.613

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 808.768

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 7.171.511

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal 8.523.960

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 16.438.850

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 365.092

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 5.921.055

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 4.314.285

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 3.320.302

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 70.005

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 1.241.206

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 3.470.174

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 2.155.203

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur 13.361.313

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 329.230

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 1.114.803

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 1.246.488

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 4.939.425

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 431.872

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 413.917

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 5.444.074

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 570.082

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 568.265

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 197.860

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

72

No Kode Nama Perusahaan Aktiva (dalam juta Rp)

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 2.600.775

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 5.590.982

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 3.701.917

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 718.569

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 2.844.558

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 1.782.788

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 5.176.442

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 1.358.617

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 7.411.393

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 2.417.561

Sumber : data diolah

Ukuran perusahaan dihitung berdasarkan hasil Log Natural dari nilai total

aktiva. Ukuran perusahaan merupakan cerminan potensi perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dan kemampuan untuk mengakses informasi yang lebih

besar. Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menentukan besar atau kecilnya

perusahaan yang ditunjukkan dengan total aset yang dimiliknya. Penggukuran

dengan menggunakan total aktiva dianggap lebih baik dari total penjualan karena

total aktiva lebih stabil dari total penjualan serta lebih menunjukkan kekayaan

perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan (Suyatmin, 2006)

dalam Aini (2013).

Menurut Prisca (2012) Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah total aktiva

yang dimiliki perusahaan. Semakin besar aktiva perusahaan akan

mengindikasikan semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Pada tabel 4.2 diatas

dapat dilihat bahwa PT. Golden Retailindo Tbk memiliki nilai total aset terendah

yaitu Rp 70,005,000,000 sedangkan PT. Bumi Resources Mineral Tbk memiliki

nilai total aset tertinggi yaitu Rp 16,438,850,000,000.

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

73

3. Current Ratio (CR)

Pada tabel 4.3 dibawah ini, disajikan informasi mengenai nilai Current Ratio

yang diambil dari nilai aset lancar dibagi dengan hutang lancar perusahaan yang

dijadikan sampel penelitian. Nilai Current Ratio tersebut diambil pada saat

perusahaan melakukan IPO, berikut ini nilai CR dari 38 perusahaan yang

menjadi sampel pada tabel 4.3 yaitu:

Tabel 4.3

Nilai CR

Periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan CR (x)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 1,48

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 1,51

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 3,00

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 1,10

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 1,11

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 0,33

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 0,85

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 2,51

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 7,13

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 3,08

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 0,83

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 4,42

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 5,42

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 5,24

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 1,24

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 2,09

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 0,52

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2,60

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 1,74

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 0,93

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 1,29

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 1,20

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 3,07

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 6,72

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 1,40

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 2,22

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

74

No Kode Nama Perusahaan CR (x)

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2,30

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 4,26

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 3,07

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 1,05

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 2,81

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 1,70

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 2,43

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 1,46

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 3,36

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 5,56

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 0,85

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 1,71

Sumber : data diolah

Menurut Brigham dan Houston (2010:134) Rasio Lancar atau Current Ratio

(CR) adalah rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban

lancar. Rasio ini menunjukan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh

aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Menurut

Keown et al (2008:75) Rasio Lancar atau Current Ratio (CR) yaitu rasio yang

menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingan aktiva

lancar terhadap hutang lancar (hutang lancar atau hutang jangka pendek).

Semakin tinggi Current Ratio suatu perusahaaan berarti semakin kecil risiko

kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada tabel

4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Current Ratio (CR) terendah yaitu PT. Bali

Towerindo Sentra Tbk dengan nilai 0,33x sedangkan, PT. Bumi Resources

Mineral Tbk memiliki nilai Current Ratio (CR) tertinggi yaitu 7,13x.

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

75

4. Debt to Equity Ratio (DER)

Pada tabel 4.4 dibawah ini, disajikan informasi mengenai nilai Debt to Equity

Ratio (DER) yang diambil dari total liabilitas dibagi dengan total ekuitas pada

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Nilai DER tersebut diambil pada

saat perusahaan melakukan IPO, berikut ini nilai DER dari 38 perusahaan yang

menjadi sampel pada tabel 4.4 yaitu :

Tabel 4.4

Nilai DER

Periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan DER (%)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 131,67

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 163,72

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 83,97

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 187,74

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 186,60

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 119,55

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 99,04

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 29,59

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 21,81

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 25,18

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 252,75

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 38,12

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 16,90

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 22,50

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 416,48

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 36,36

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 72,67

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 42,72

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 112,49

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 196,47

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 181,00

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 118,47

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 36,39

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 15,61

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 331,44

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 58,66

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

76

No Kode Nama Perusahaan DER (%)

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 24,77

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 13,70

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 58,68

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 141,04

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 59,82

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 47,15

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 215,72

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 159,57

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 123,26

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 22,65

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 504,97

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 51,54

Sumber : data diolah

Menurut Brigham dan Houston (2010:143) Rasio hutang atau Debt to Equity

Ratio (DER) adalah rasio total hutang terhadap total aset sedangkan menurut

Keown et al (2008:83) Rasio hutang atau Debt to Equity Ratio (DER) yaitu rasio

yang menunjukan berapa banyak hutang yang digunakan membiayai aset-aset

perusahaan.

Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang

disediakan oleh pemegang saham, dan semakin besar perlindungan bagi kreditor

(margin perlindungan) jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian besar

Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai Debt to Equity Ratio (DER)

terendah yaitu PT. Sidomulyo Selaras Tbk dengan nilai 13,70% sedangkan, PT.

Sarana Menara Nusantara Tbk memiliki Debt to Equity Ratio (DER) tertinggi

yaitu 504,97% yang berarti bahwa perusahaan tersebut dibiayai oleh hutang yang

cukup besar.

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

77

5. Return on Equity (ROE)

Pada tabel 4.5 dibawah ini, disajikan informasi mengenai nilai Return on

Equity (ROE) yang diambil dari laba bersih dibagi dengan total ekuitas pada

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Nilai ROE tersebut diambil pada

saat perusahaan melakukan IPO, berikut ini nilai ROE dari 38 perusahaan yang

menjadi sampel pada tabel 4.5 yaitu :

Tabel 4.5

Nilai ROE

Periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan ROE (%)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 17,90

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 4,82

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 5,72

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 4,02

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 7,07

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 24,18

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 20,53

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 5,30

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 8,51

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 8,70

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 12,85

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 16,13

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 10,62

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 10,48

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 8,76

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 38,56

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 45,99

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 19,62

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 20,50

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 2,71

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 11,92

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 3,62

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 18,91

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 6,24

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 15,98

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 10,15

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

78

No Kode Nama Perusahaan ROE (%)

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 21,91

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 3,43

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 3,06

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 13,35

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 27,27

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 0,53

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 10,69

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 11,55

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 14,09

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 18,38

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 8,16

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 1,65

Sumber : data diolah

Menurut Brigham dan Houston (2010:149) Pengembalian Ekuitas Biasa atau

Return on Equity (ROE) adalah Rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, untuk

mengukur tingkat pengembalian investasi pemegang saham biasa sedangkan

menurut Menurut Keown et al (2008:75) Pengembalian Ekuitas Biasa atau Return

on Equity (ROE) yaitu tingkat pengembalian saham biasa menunjukan rata-rata

perhitungan pengembalian atas investasi pemegang saham yang diukur dengan

membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas saham biasa.

Nilai ROE yang tinggi akan mencerminkan penerimaan perusahaan atas

peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Pada tabel 4.5

diatas dapat dilihat bahwa nilai Return on Equity (ROE) terendah yaitu PT. Star

Petrcohem Tbk dengan nilai 0,53% sedangkan PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk

memiliki nilai Return on Equity (ROE) tertinggi yaitu 45,99%.

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

79

6. Earning per Share (EPS)

Pada tabel 4.6 dibawah ini, disajikan informasi mengenai nilai Earning per

Share (EPS) yang diambil dari laba bersih dibagi dengan jumlah saham beredar

pada perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Nilai EPS tersebut diambil

pada saat perusahaan melakukan IPO, berikut ini nilai EPS dari 38 perusahaan

yang menjadi sampel pada tabel 4.6 yaitu :

Tabel 4.6

Nilai EPS

Periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan EPS (x)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 222,02

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 10,52

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 19,45

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 14,04

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 21,42

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 147,53

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 338,07

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 61,01

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 89,47

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 29,44

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 108,10

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 98,23

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 51,28

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 25,61

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 13,68

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 385,05

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 255,10

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 370,61

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 61,96

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 4,10

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 31,43

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 12,36

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 35,81

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 17,25

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 42,40

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 25,51

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

80

No Kode Nama Perusahaan EPS (x)

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 106,38

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 7,89

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 47,94

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 19,33

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 100,15

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 1,07

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 184,37

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 53,59

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 83,77

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 38,29

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 98,93

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 1,87

Sumber : data diolah

Menurut Brigham dan Houston (2010:93) Labar Per Saham atau Earning Per

Share (EPS) adalah jumlah labar bersih dibagi dengan jumlah saham yang

beredar di perusahaan tersebut. Dalam laporan laba rugi EPS merupakan pos

terpenting bagi pemegang saham. Jika suatu perusahaan memeliki opsi atau

konvertibel beredar atau jika perusahaan menerbitkan saham biasa baru-baru ini,

maka perhitungan EPS menjadi sedikit lebih rumit.

Menurut Horne dan Wachowicz (2005:5) Labar Per Saham atau Earning Per

Share (EPS) adalah pendapatan setelah pajak (earning after tax) dibagi dengan

jumlah saham biasa yang tersebar. Harga pasar saham perusahan mencerminkan

penialaian khusus dari semua pelaku pasar atas nilai suatu perusahaan. Penilaian

tersebut memperhitungkan EPS saat ini dan perkiraan EPS di masa mendatang.

Pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai Earning Per Share (EPS) terendah

yaitu PT. Star Petrcohem Tbk dengan nilai 1,07x sedangkang, PT. Harum Energy

Tbk memiliki nilai Earning Per Share (EPS) tertinggi yaitu 385,05x.

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

81

7. Underpricing

Pada tabel 4.7 dibawah ini, disajikan informasi mengenai nilai Underpricing

yang diambil dari nilai Initial Return yaitu harga saham closing dikurang harga

saham offer kemudian dibagi harga saham offer pada perusahaan yang dijadikan

sampel penelitian. Nilai Underpricing tersebut diambil pada saat perusahaan

melakukan IPO, berikut ini nilai Underpricing dari 38 perusahaan yang menjadi

sampel pada tabel 4.6 yaitu :

Tabel 4.7

Nilai Underpricing

Periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan Underpricing (%)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 13,00

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 49,50

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 12,33

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 25,64

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 36,00

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 50,00

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 14,62

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 9,40

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 10,24

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 10,00

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 1,08

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 1,39

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 9,00

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 48,57

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 15,14

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 4,81

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 50,00

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 10,29

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 49,09

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 49,09

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 50,00

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 1,32

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 22,02

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 38,92

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

82

No Kode Nama Perusahaan Underpricing (%)

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 3,57

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 34,00

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 16,86

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 6,67

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 7,22

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 4,17

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 7,46

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 35,29

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 7,34

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 5,36

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 18,52

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 4,84

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 49,52

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 50,00

Sumber : data diolah

Apabila harga saham pada saat IPO lebih rendah dibandingkan dengan harga

saham di pasar sekunder pada hari pertama, maka akan terjadi fenomena yang

disebut underpricing. Underpricing merupakan fenomena yang menarik karena

dialami oleh sebagian besar pasar modal di dunia dan seringkali dijumpai di

pasar perdana (Ritter, 1991) dalam Rizqi dan Harto (2013).

Sedangkan menurut Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati (2015) underpricing

sebagai kondisi dimana harga penawaran pada saat IPO dinilai lebih rendah

secara signifikan dibandingkan harga saham pada saat penutupan hari pertama di

pasar sekunder. Pada tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa nilai underpricing

terendah yaitu PT. Darma Satya Nusantara Tbk dengan nilai 1,08% sedangkan

PT. Bali Towerindo Sentra Tbk, PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT. Multipolar

Technology Tbk dan PT. Visi Media Asia Tbk yang sama-sama memiliki nilai

underpricing tertinggi yaitu sebesar 50%.

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

83

C. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel pengganggu

atau residualnya memiliki distribusi normal. Salah satu metode yang handal

untuk uji normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang

disajikan pada gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2

Grafik Normal Probability Plot

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

84

Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar di sekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat

dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi

normalitas, yang berarti bahwa data terdistribusi normal.

Namun, uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak

berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara statistik bisa

sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang

disajikan dalam tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 38

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .10538376

Most Extreme

Differences

Absolute .120

Positive .056

Negative -.120

Test Statistic .120

Asymp. Sig. (2-tailed) .182c

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

85

Berdasarkan tabel 4.8 di atas hasil uji kolmogorov-smirnov menunjukkan

nilai probabilitas signifikansi 0,182 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat

diambil keputusan H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti data terdistribusi

normal. Sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini

benar-benar memenuhi asumsi normalitas, yang berarti bahwa data

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar variabel

independen. Multikolinearitas di dalam model regresi dapat dideteksi dengan

melihat nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).

Apabila nilai Tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinieritas. Nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel

independen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Uji Multikolinearitas

Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Umur .809 1.236

Size .732 1.367

CR .630 1.588

DER .576 1.738

ROE .421 2.374

EPS .354 2.824

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

86

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa semua variabel

independen memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas

dalam penelitian ini, sehingga model regresi layak untuk dipakai.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang digunakan terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya

gejala autokorelasi dalam model regresi yang digunakan maka dapat dideteksi

dengan uji Durbin-Watson (DW Test).

Tabel 4.10

Output Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .818a .669 .604 .11513 2.252

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui nilai Durbin-Watson

output sebesar 2,252. Sedangkan pada tabel Durbin-Watson dengan k = 6, n =

38, α = 5%, maka diperoleh nilai dl = 1,146; du = 1,864; maka nilai 4-du =

2,136 yang berarti nilai D-W > 4-du; 2,252 > 2,136 sehingga berada pada

area no decision.

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

87

Apabila hasil pengujian berada pada area no decision, maka dapat

digunakan pengujian nonparametrik, yaitu run test (Yamin dan Kurniawan,

2014: 91). Pengujian run test dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.11

berikut.

Tabel 4.11

Run Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .00325

Cases < Test Value 19

Cases >= Test Value 19

Total Cases 38

Number of Runs 21

Z .164

Asymp. Sig. (2-tailed) .869

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.11 di atas hasil run test menunjukkan nilai

probabilitas signifikansi 0,869 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat diambil

keputusan H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa residual tidak

terdapat korelasi atau bersifat random.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang digunakan terdapat ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamantan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain terdapat kesamaan, maka

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

88

disebut homoskedastisitas dan apabila terdapat ketidaksamaan disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.

Pada penelitian ini untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan

melihat scatterplot. Berikut ini pengujian heteroskedastisitas dengan

scatterplot pada gambar 4.3.

Gambar 4.3

Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik-titiknya menyebar di

daerah positif dan negatif serta tidak membentuk pola, sehingga dapat

dikatakan data homoskedastisitas dan tidak terdapat masalah dalam uji

heteroskedastisitas.

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

89

Uji lain yang digunakan untuk melihat heteroskedastisitas yaitu

menggunakan uji Park. Berikut ini pengujian heteroskedastisitas dengan

menggunakan metode Park pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Uji Park

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.351 32.560 .256 .799

Umur -.792 .450 -.338 -1.760 .088

Size -3.324 10.052 -.070 -.331 .743

CR .578 .745 .193 .776 .443

DER -.095 .569 -.044 -.167 .869

ROE .461 .861 .194 .536 .596

EPS -.112 .579 -.072 -.193 .848

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.12 dari hasil uji Park diatas dapat dilihat pada

kolom signifikan, dimana nilai probabilitas signifikan semua variabel

independen pada tabel diatas lebih dari 0,05 sehingga dapat dikatakan data

homoskedastisitas dan tidak terdapat masalah dalam uji heteroskedastisitas.

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

90

2. Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio, Debt to

Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning per Share Secara Simultan

terhadap Underpricing.

Pengujian model secara simultan dengan Uji F digunakan untuk menguji

pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependennya

atau untuk menguji ketepatan model. Jika variabel independen memiliki pengaruh

secara simultan terhadap variabel dependen maka model persamaan regresi masuk

dalam kriteria cocok atau fit.

Dari pengujian simultan diperoleh hasil output sebagai berikut :

Tabel 4.13

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .829 6 .138 10.420 .000b

Residual .411 31 .013 Total 1.240 37

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Uji F ini digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel

independen yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR, DER, ROE dan EPS

mempunyai kemampuan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu

underpricing. Berdasarkan hasil output uji F pada tabel 4.12 dapat diketahui

bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga penelitian ini menolak H0 dan

membuktikan bahwa variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR, DER,

ROE dan EPS berpengaruh terhadap variabel dependen underpricing secara

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

91

simultan. Karena tingkat probabilitas lebih kecil dari α = 0,05 maka model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen underpricing.

3. Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio, Debt to

Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning per Share Secara Parsial

terhadap Underpricing.

Uji statistik t digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui apakah

variabel independen Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio (CR),

Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share

(EPS) memiliki pengaruh secara parsial terhadap dependen Underpricing

Menurut Ghozali (2011: 98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 4.13

Tabel 4.14

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.694 .496 5.431 .000

Umur -.011 .002 -.672 -5.841 .000

Size -.082 .018 -.555 -4.587 .000

CR -.027 .014 -.255 -1.953 .060

DER .045 .022 .278 2.039 .050

ROE .520 .298 .278 1.743 .091

EPS -.001 .000 -.343 -1.973 .057

Sumber : data diolah dengan SPSS 22

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

92

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14, kemudian dapat

dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibuat, yaitu diantaranya:

a. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel Umur Perusahaan sebesar 0,000 yang

lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05).

Maka dapat dikatakan bahwa Umur Perusahaan memiliki pengaruh

terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H0 ditolak dan Ha1

diterima.

b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel Ukuran Perusahaan sebesar 0,000 yang

lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05).

Maka dapat dikatakan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh

terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H0 ditolak dan Ha2

diterima.

c. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel CR sebesar 0,060 yang lebih besar dari

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat

dikatakan bahwa CR tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Maka dapat diambil keputusan H0 diterima dan Ha3 ditolak.

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

93

d. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel DER sebesar 0,050 yang berarti sama

dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka

dapat dikatakan bahwa DER memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Maka dapat diambil keputusan H0 ditolak dan Ha4 diterima.

e. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel ROE sebesar 0,091 yang lebih besar dari

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat

dikatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Maka dapat diambil keputusan H0 diterima dan Ha5 ditolak.

f. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel EPS sebesar 0,057 yang lebih besar dari

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat

dikatakan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Maka dapat diambil keputusan H0 diterima dan Ha6 ditolak.

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 juga dapat diketahui

variable independen Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh

paling besar terhadap variabel Underpricing. Hal tersebut ditunjukan oleh

nilai Standardized Coefficients Variabel Debt to Equity Ratio (DER)

sebesar 0,278 yang lebih besar dari nilai Standardize Coefficients variabel

independen lainya.

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

94

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, dapat diperoleh persamaan regresi dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Underpricing = 2,694 – 0,011 Umur – 0,082 Size – 0,045 DER + ε

Interpretasinya adalah sebagai berikut :

1) Konstanta memiliki nilai sebesar 2,694% mengartikan bahwa

Underpricing akan bernilai 2,694% apabila variabel umur perusahaan,

ukuran perusahaan, dan DER bernilai 0.

2) Variabel Umur Perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -1,1%. Hal

tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan umur perusahaan sebesar

1% dengan asumsi variabel lain tetap, maka nilai Underpricing akan turun

sebesar 1,1%.

3) Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -8,2%.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiak kenaikan ukuran perusahaan

sebesar 1% dengan asumsi variabel lain tetap, maka nilai Underpricing

akan turun 8,2%.

4) Variabel DER memiliki koefisien regresi sebesar 4,5%. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa setiap kenaikan CR sebesar 1% dengan asumsi variabel

lain tetap, maka nilai Underpricing akan naik sebesar 4,5%.

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

95

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Untuk menentukan seberapa besar prediktor dapat menjelaskan variabel

terikatnya dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi yang diperoleh

dari nilai adjusted R2. Hasil nilai adjusted R

2 dari regresi digunakan untuk

mengetahui besarnya variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel-variabel

independennya. Berikut adalah hasil output SPSS :

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .818a .669 .604 .11513

Sumber: data diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa

nilai adjusted R2 adalah 0,604, ini artinya variabel dependen yaitu underpricing

dapat dijelaskan oleh keenam variabel yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan,

CR, DER, ROE dan EPS sebesar 60,4% sedangkan sisanya 39,6% dijelaskan oleh

variabel lain.

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

96

D. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai probabilitas

signifikansi variabel Umur Perusahaan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat dikatakan bahwa

Umur Perusahaan memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Koefisien regresi variabel umur perusahaan sebesar -0,011. Koefisien regresi

negatif ini menunjukan bahwa semakin kecil umur perusahaan semakin besar

tingkat underpricing perusahaan, dimana umur perusahaan merupakan sebuah

tolak ukur untuk melihat bagaimana perusahaan dapat bertahan dan bersaing

dengan perusahaan lain, dari hasil negatif ini berarti para investor tertarik pada

perusahaan yang memiliki umur masih tergolong muda yaitu 1-7 tahun masa

perusahaan tersebut, karena dianggap memiliki daya saing dan inovasi baru yang

bernilai tinggi sehingga mempengaruhi tingkat underpricing,

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Wahyusari (2013)

pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 yang menyatakan

bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing. Akan tetapi

hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Lestari,

Hidayat, dan Sulasmiyati (2015), Rosyidah (2014) dan Wirawan (2014) pada

perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014 dimana umur perusahaan

tidak memiliki pengaruh negatif terhadap underpricing.

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

97

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel Ukuran Perusahaan sebesar 0,000 yang lebih

kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Dapat

dikatakan Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Koefisien regresi variabel ukuran perusahaan sebesar -0,082. Koefisien

regresi negatif ini menunjukan bahwa semakin kecil ukuran perusahaan

semakin besar tingkat underpricing perusahaan, dimana ukuran perusahaan

menunjukan besarnya sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas

perusahaan sehingga mampu bersaing dengan baik dengan perusahaan lain,

dari hasil negatif ini berarti para investor melihat perusahaan dengan ukuran

perusahaan yang kecil tetapi dapat bersaing dengan perusahaan besar lainya,

yang berarti tingkat produktivitas, jasa dan lainya pada perusahaan tersebut

memiliki nilai yang bagus meski dengan ukuran perusahaan yang kecil

sehingga mempengaruhi nilai underpricing perusahaan tersebut.

Penilitian ini sejalan dengan Hasil penelitian dari Putra dan Damayanti

(2013), Kristianti (2013), Retnowati (2013), Hapsari dan Mahfud (2012) dan

Sari (2011) menunjukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap underpricing. Akan tetapi tidak sejalan dengan penilitian

Dwijayanti dan Wirakusuma (2015) , Wirawan (2014), Aini (2013) dan Safitri

(2013) dimana ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap

underpricing.

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

98

3. Pengaruh CR terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel CR sebesar 0,060 yang lebih besar dari

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat

dikatakan bahwa CR tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Hasil statistik t menunjukkan bahwa probabilitas signifikansi CR tidak

signifikan. Hal tersebut berarti kenaikan ataupun penurunan CR tidak

berpengaruh terhadap kenaikan ataupun penurunan Underpricing. Semakin

tinggi CR pada perusahaan berarti semakin kecil kegagalan perusahaan dalam

memenuhi kewajibanya. Akan tetapi pada penelitian ini CR yang dimiliki

perusahaan tidak dijadikan penentu dalam menentukan besarnya tingkat

underpricing karena bagi para investor faktor lain selain CR menurut investor

lebih menentukan untuk meningkatkan nilai Underpricing.

Penelitian ini sejalan dengan Wirawan (2014) serta Hapsari dan Mahfud

(2012) pada perusahaan IPO yang terdaftar di BEI dimana CR tidak

berpengaruh negatif terhadap Underpricing. Akan tetapi tidak sejalan dengan

penilitian Sari (2011) pada perusahaan IPO yang terdaftar di BEI periode

2006-2010 dimana CR memiliki pengaruh positif terhadap Underpricing.

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

99

4. Pengaruh DER terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel DER sebesar 0,050 yang berarti memiliki

nilai yang sama dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α =

0,05). Maka dapat dikatakan bahwa DER memiliki pengaruh terhadap

Underpricing.

Koefisien regresi variabel DER sebesar 0,045. Koefisien regresi positif

ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai DER berarti semakin tinggi juga

nilai Underpricing pada perusahaan tersebut yang berarti berbanding lurus.

Semakin tinggi DER dalam suatu perusahaan berarti semakin tinggi juga

perusahaan tersebut dibiayai oleh hutang. Para investor melihat bahwa

perusahaan tersebut berarti berani mengambil resiko dengan biaya tersebut

tetapi bisa ditutupi dengan hasil yang bagus dari faktor perusahaan lainya

seperti dari hasil produksi, jasa dan lainya sehingga perusahaan bisa terus

berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wahyusari (2013) dimana DER

berpengaruh positif terhadap Underpricing, akan tetapi penilitian ini tidak

sejalan dengan penelitian Retnowati (2013) dimana DER tidak berpengaruh

positif terhadap Underpricing.

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

100

5. Pengaruh ROE terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel ROE sebesar 0,091 yang lebih besar dari

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat

dikatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa probabilitas signifikansi ROE

tidak signifikan. Hal tersebut berarti kenaikan ataupun penurunan ROE tidak

berpengaruh terhadap kenaikan ataupun penurunan Underpricing. ROE dalam

suatu perusahaan merupakan imbal hasil yang diterima perusahaan tersebut,

yang berarti semakin tinggi ROE semakin tinggi tingkat imbal hasil yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Akan tetapi para investor tidak melihat

ROE perusahaan dalam investasi karena banyak pada sampel sebelum

perusahaan melakukan IPO, banyak juga perusahaan yang mengalami

kerugian.

Penelitian ini sejalan dengan Risqi dan Harto (2013) dan Aini (2013)

dimana ROE tidak memiliki pengaruh positif terhadap Underpricing. Akan

tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan Hapsari dan mahfud (2012) dimana

nilai ROE memiliki pengaruh negatif terhadap nilai Underpricing.

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

101

6. Pengaruh EPS terhadap Underpricing

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai

probabilitas signifikansi variabel EPS sebesar 0,057 yang lebih besar dari

tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5% (α = 0,05). Maka dapat

dikatakan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing.

Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa probabilitas signifikansi EPS

tidak signifikan. Hal tersebut berarti kenaikan ataupun penurunan EPS tidak

berpengaruh terhadap kenaikan ataupun penurunan Underpricing. EPS dalam

suatu perusahaan merupakan imbal hasil per saham yang diterima perusahaan

tersebut, yang berarti semakin tinggi EPS perusahaan semakin tinggi juga

tingkat imbal hasil per saham yang akan diterima oleh para investor. Akan

tetapi pada penilitian ini jumlah nilai EPS yang lebih kecil pada perusahaan

lebih banyak sehingga EPS tidak berpengaruh terhadap Underpricing.

Penilitian ini sejalan dengan penelitian Hapsari dan Mahfud (2012)

dimana nilai EPS tidak memiliki pengaruh negatif terhadap nilai

Underpricing. Akan tetapi penilitian ini sejalan dengan penilitian Wirawan

(2014) dan Retnowati (2013) dimana nilai EPS berpengaruh positif terhadap

nilai Underpricing.

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran

Perusahaan, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE) dan Earning per Share (EPS) terhadap Underpricing yang diproksikan

oleh Initial Return pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia

periode 2010-2014. Sampel sebanyak 38 perusahaan yang diperoleh melalui

purposive sampling. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current Ratio (CR), Debt to

Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share (EPS)

memiliki pengaruh secara simultan terhadap underpricing.

2. Variabel Umur Perusahaan memiliki pengaruh secara parsial terhadap

Underpricing, dengan pengaruh negatif.

3. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh secara parsial terhadap

Underpricing, dengan pengaruh negatif.

4. Variabel Current Ratio tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap

Underpricing, dengan pengaruh negatif.

5. Variabel DER memiliki pengaruh secara parsial terhadap Underpricing,

dengan pengaruh positif.

6. Variabel Return on Equity tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap

Underpricing, dengan pengaruh positif.

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

103

7. Variabel Earning Per Share memiliki pengaruh secara parsial terhadap

Underpricing, dengan pengaruh negatif.

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa variabel independen Debt to

Equity Ratio memiliki pengaruh paling besar terhadap Underpricing. Nilai

Adjusted R2

dalam penelitian ini sebesar 0,604. Hal tersebut mengartikan bahwa

kemampuan variabel independen umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR, DER,

ROE dan EPS untuk menjelaskan perubahan variabel dependen Underpricing

adalah sebesar 60,4%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 39,6% dijelaskan faktor-

faktor lain diluar penelitian ini.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil analaisis dan pembahasan terhadap variabel yang diteliti,

yaitu variabel independen umur perusahaan, ukuran perusahaan, Current Ratio

(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Earning per Share

(EPS) dan variabel dependen underpricing, maka implikasi terhadap penilitian ini

adalah sebagai berikut :

Bagi investor/calon investor, dengan hasil penelitian ini bagi para calon investor

dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada saat

penawaran saham perdana.

1. Bagi perusahaan/emiten, hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan apa

saja faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing sehingga perusahaan

dapat meminimalisir terjadinya underpricing pada saat IPO.

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

104

2. Bagi bidang akademik, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada saat IPO dan

referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat

sampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel independen lain

agar mampu menjelaskan penyebab yang diperkirakan menjadi faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat underpricing supaya hasil bisa lebih akurat dan

juga diharapkan dalam penelitian selanjutnya melakukan pengelompokkan

jenis industri dalam penentuan sampel perusahaan agar hasil yang didapat bisa

lebih baik.

2. Investor bisa melihat rasio Umur, Ukuran Perusahaan dan DER pada emiten

yang akan melakukan IPO karena dengan melihat rasio tersebut investor bisa

meramalkan apakah saham perusahaan yang ingin dijadikan investasi layak

untuk dibeli atau tidak, karena sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa faktor

yang berpengaruh terhadap underpricing adalah Umur, Ukuran Perusahaan

dan DER.

3. Berdasarkan penelitian ini emiten juga bisa mengetahui bahwa CR, ROE, dan

EPS tidak berpengaruh terhadap underpricing, sedangkan rasio Umur, Ukuran

Perusahaan dan DER berpengaruh terhadap underpricing, sehingga emiten

yang ingin melakukan IPO sebaiknya memperhatikan faktor-faktor tersebut.

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

105

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N Shoviyah. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing saham

pada Perusahaan IPO di BEI Periode 2007 -2011”. Universitas Negeri

Surabaya Jurnal Ilmiah Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Brigham, F Eugene, dan Houston, F Joel. 2010. “Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan, Edisi 11”, Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Dwijayanti, M Indira dan Wirakusuma, M Gede. 2015. ”Pengaruh Informasi

Keuangan dan Non Keuangan pada Return Awal Perusahaan yang Melakukan

IPO di BEI Periode 2008-2012”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.

13, No. 1, 2015

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19”, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamid, Abdul.”Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis”,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013

Hapsari, V Anitya dan Mahfud, M. Kholiq. 2012. “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Underpricing saham pada Penawaran Saham Perdana di BEI

Periode 2008-2010”. Dipenogoro Journal of Management Volume 1, Nomor

1, Tahun 2012, Halaman 1-9.

Horne, VC James, dan Wachowicz, M John. 2005. “Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan”, Edisi 8 Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Keown, Martin et al. 2008."Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan”, Edisi

10, Jilid 1. Klaten, Jawa Tengah : PT Macanan Jaya Cemerlang.

Kristianti, I.D Ayu. 2013. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing

saham pada Penawaran Saham Perdana di BEI Periode 1997-2010”.

Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika

Volume 2 Nomor 2 Singaraja, Juni 2013.

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

106

Lestari, A Hayu, Hidayat, R Rustam, dan Sulasmiyati, Sri. 2015.“Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Penawaran Umum

Perdana di BEI Periode 2012-2014”. Universitas Brawijaya Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 25 No. 1 Agustus 2015.

Manurung, Adler. “Initial Public Offering (IPO): Konsep, Teori, dan Proses”. PT

Adler Manurung Press, Jakarta, 2013.

Prastica, Yurena. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing saham

pada Penawaran Saham Perdana di BEI Periode 2007-2010”. Universitas

Widya Mandala Surabaya Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 2,

Maret 2012.

Putra, M.A Mahendra dan Damayanthi, I G.A Eka. 2013. “Pengaruh Size,Return on

Assets dan Financial Leverage pada Tingkat Underpricing Penawaran Saham

Perdana di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011”. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 4.1 (2013): 128-140.

Retnowati, Eka. 2013. “Penyebab Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di

Indonesia Periode 2008-2011” Universitas Negeri Semarang Accounting

Analysis Journal 2 (2) (2013).

Rosyidah, Lailatur. 2014. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Reputasi

Underwriter dan Reputasi Auditor terhadap Tingkat Underpricing di BEI

periode 2009-2013”. Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Ilmu Manajemen

Vol. 2, No. 3 Juli 2014.

Risqi, I Azisia dan Harto, Puji. 2013. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Underpricing Ketika Intial Public Offering (IPO) di BEI Periode 2007 -2011”.

Diponegoro Journal of Accounting Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman

1-7.

Riyanto, Bambang. 2013. “Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi

Keempat, Cetakan Ketiga belas. BPFE-Yogyakarta.

Romli, Muhammad. (2010),” Pembelajaran dari IPO Krakatau Steel”

http://economy.okezone.com/read/2010/11/15/279/393267/pembelajaran-dari-

ipo-krakatau-steel (diakses tanggal 9 September 2015)

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

107

Safitri, T Anggita. 2013. “Asimetri Informasi dan Underpricing”. Universitas Negeri

Semarang Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 1, 2013, pp: 1-9.

Santoso, Singgih. 2014. “Statistik Parametrik – Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”,

Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sari, A Yuma. 2011. “Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada

Penawaran Umum Perdana di BEI Periode 2006-2010” Dipenogoro Journal

of Accounting Volume 1 N. 1 Tahun 2011.

Sekaran, Uma. 2006. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Buku 2 Edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Siamat, Dahlan. 2005. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Ke-15. Bandung: Alfabeta.

Wahyusari, Ayu. 2013. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing

Saham saat IPO di BEI Periode 2007-2011”. Universitas Negeri Semarang

Accounting Analysis Journal 2 (4) (2013)

Wiryawan, Y Fendi. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing Saham pada Perusahaan yang Go Public di BEI periode 2008-

2012”. Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Akuntansi UNESA Vol 2, No. 3

(2014)

Yamin, Sofyan, dan Kurniawan, Heri. 2014. “SPSS Complete – Teknik Analisis

Statistik Terlengkap dengan Software SPSS”, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba

Infotek.

__http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/strukturpasarmodalindonesia.aspx

(diakses tanggal 21 Oktober 2015)

__http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiperusahaan/prosesgopublic.aspx

(diakses tanggal 21 Oktober 2015)

__http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/pengantarpasarmodal.

aspx (diakses tanggal 21 Oktober 2015)

__http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandan

tahunan.apx (diakses tanggal 21 Oktober 2015)

__http://www.sahamok.com/emiten/ipo/ (diakses tanggal 9 September 2015)

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

108

LAMPIRAN

Lampiran 1

Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk.

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk.

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk.

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk.

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk.

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk.

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk.

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk.

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk.

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk.

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk.

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk.

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk.

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk.

15 HDFA PT. HD Finance Tbk.

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk.

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk.

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk.

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk.

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk.

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk.

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk.

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk.

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk.

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk.

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk.

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk.

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk.

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk.

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk.

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk.

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk.

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk.

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk.

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk.

Page 124: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

109

Lampiran 2

Umur Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Didirikan Tanggal IPO Kode Perusahaan Umur

1 3 Agustus 1983 12 Januari 2010 EMTK 27

2 15 Maret 1971 9 Februari 2010 PTPP 39

3 2 Juni 2008 8 Maret 2010 TOWR 2

4 8 Maret 1995 28 Juni 2010 ROTI 5

5 8 November 1995 7 Juli 2010 GOLD 5

6 12 Oktober 1995 6 Oktober 2010 HRUM 5

7 2 September 2009 7 Oktober 2010 ICBP 1

8 8 November 2004 26 Oktober 2010 TBIG 6

9 30 Juli 2004 11 November 2010 APLN 6

10 15 Maret 2006 26 November 2010 BORN 4

11 28 Juni 2007 30 November 2010 MIDI 3

12 6 Agustus 2003 9 Desember 2010 BRMS 7

13 20 September 1972 10 Mei 2011 HDFA 39

14 28 Mei 1998 7 Juli 2011 PADI 13

15 13 Januari 1993 12 Juli 2011 SDMU 8

16 19 Mei 2008 13 Juli 2011 STAR 3

17 25 Juli 2006 11 Oktober 2011 SUPR 5

18 13 Maret 1997 17 November 2011 GEMS 14

19 16 September 2006 21 November 2011 VIVA 5

20 4 Oktober 1993 21 Desember 2011 BAJA 18

21 25 Juni 2008 12 Januari 2012 TELE 4

22 28 Mei 1997 7 Juni 2012 RANC 15

23 8 Agustus 1988 9 Juli 2012 MSKY 24

24 3 Juni 1997 10 Juli 2012 ALTO 15

25 28 April 2006 31 Agustus 2012 IBST 6

26 5 Februari 1977 11 Oktober 2012 NELY 35

27 11 Juni 1981 2 November 2012 TAXI 31

28 17 Desember 1999 12 November 2012 ASSA 13

29 28 September 1980 14 Juni 2013 DSNG 33

30 22 Mei 1978 17 Juni 2013 SRIL 35

31 10 Januari 1995 24 Juni 2013 ACST 18

32 28 Desember 2001 8 Juli 2013 MLPT 12

33 3 Agustus 1996 12 September 2013 SILO 7

34 18 Agustus 1990 8 November 2013 KRAH 13

35 22 November 1995 12 Desember 2013 SSMS 8

36 6 Juli 2006 13 Maret 2014 BALI 8

37 20 Maret 1979 27 Juni 2014 CINT 35

38 29 Maret 2001 5 November 2014 BIRD 13

Page 125: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

110

Lampiran 3

Ukuran Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Total Aktiva (dalam juta Rp)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 1.298.358

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 891.413

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 7.755.988

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 2.108.998

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 673.613

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 808.768

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 7.171.511

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal 8.523.960

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 16.438.850

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 365.092

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 5.921.055

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 4.314.285

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 3.320.302

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 70.005

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 1.241.206

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 3.470.174

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 2.155.203

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur 13.361.313

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 329.230

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 1.114.803

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 1.246.488

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 4.939.425

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 431.872

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 413.917

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 5.444.074

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 570.082

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 568.265

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 197.860

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 2.600.775

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 5.590.982

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 3.701.917

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 718.569

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 2.844.558

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 1.782.788

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 5.176.442

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 1.358.617

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 7.411.393

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 2.417.561

Page 126: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

111

Lampiran 4

Current Ratio Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan CR (x)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 1,48

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 1,51

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 3,00

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 1,10

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 1,11

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 0,33

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 0,85

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 2,51

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 7,13

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 3,08

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 0,83

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 4,42

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 5,42

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 5,24

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 1,24

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 2,09

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 0,52

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2,60

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 1,74

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 0,93

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 1,29

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 1,20

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 3,07

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 6,72

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 1,40

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 2,22

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2,30

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 4,26

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 3,07

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 1,05

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 2,81

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 1,70

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 2,43

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 1,46

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 3,36

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 5,56

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 0,85

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 1,71

Page 127: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

112

Lampiran 5

Debt to Equity Ratio Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan DER (%)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 131,67

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 163,72

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 83,97

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 187,74

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 186,60

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 119,55

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 99,04

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 29,59

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 21,81

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 25,18

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 252,75

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 38,12

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 16,90

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 22,50

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 416,48

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 36,36

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 72,67

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 42,72

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 112,49

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 196,47

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 181,00

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 118,47

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 36,39

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 15,61

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 331,44

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 58,66

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 24,77

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 13,70

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 58,68

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 141,04

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 59,82

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 47,15

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 215,72

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 159,57

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 123,26

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 22,65

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 504,97

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 51,54

Page 128: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

113

Lampiran 6

Return on Equity Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan ROE (%)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 17,90

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 4,82

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 5,72

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 4,02

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 7,07

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 24,18

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 20,53

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 5,30

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 8,51

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 8,70

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 12,85

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 16,13

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 10,62

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 10,48

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 8,76

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 38,56

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 45,99

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 19,62

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 20,50

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 2,71

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 11,92

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 3,62

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 18,91

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 6,24

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 15,98

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 10,15

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 21,91

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 3,43

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 3,06

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 13,35

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 27,27

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 0,53

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 10,69

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 11,55

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 14,09

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 18,38

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 8,16

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 1,65

Page 129: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

114

Lampiran 7

Earning per Share Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan EPS (x)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 222,02

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 10,52

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 19,45

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 14,04

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 21,42

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 147,53

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 338,07

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 61,01

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 89,47

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 29,44

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 108,10

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 98,23

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 51,28

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 25,61

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 13,68

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 385,05

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 255,10

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 370,61

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 61,96

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 4,10

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 31,43

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 12,36

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 35,81

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 17,25

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 42,40

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 25,51

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 106,38

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 7,89

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 47,94

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 19,33

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 100,15

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 1,07

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 184,37

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 53,59

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 83,77

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 38,29

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 98,93

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 1,87

Page 130: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

115

Lampiran 8

Underpricing Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan Underpricing (%)

1 ACST PT. Acset Indonusa Tbk. 13,00

2 ALTO PT. Alkindo Naratama Tbk. 49,50

3 APLN PT. Agung Podomoro Land Tbk. 12,33

4 ASSA PT. Adi Sarana Armada Tbk. 25,64

5 BAJA PT. Sarana Central Baja Tama Tbk. 36,00

6 BALI PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. 50,00

7 BIRD PT. Blue Bird Tbk. 14,62

8 BORN PT. Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. 9,40

9 BRMS PT. Bumi Resources Mineral Tbk. 10,24

10 CINT PT. Chitose Internasional Tbk. 10,00

11 DSNG PT. Darma Satya Nusantara Tbk. 1,08

12 EMTK PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk. 1,39

13 GEMS PT. Golden Energy Mines Tbk. 9,00

14 GOLD PT. Golden Retailindo Tbk. 48,57

15 HDFA PT. HD Finance Tbk. 15,14

16 HRUM PT. Harum Energy Tbk. 4,81

17 IBST PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. 50,00

18 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 10,29

19 KRAH PT. Grand Kartech Tbk. 49,09

20 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 49,09

21 MLPT PT. Multipolar Technology Tbk. 50,00

22 MSKY PT. MNC Sky Vision Tbk. 1,32

23 NELY PT. Nelly Dwi Putri Chemical Tbk. 22,02

24 PADI PT. Minna Padi Investama Tbk. 38,92

25 PTPP PT. PP (Persero) Tbk. 3,57

26 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 34,00

27 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 16,86

28 SDMU PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 6,67

29 SILO PT. Siloam International Hospital Tbk. 7,22

30 SRIL PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 4,17

31 SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 7,46

32 STAR PT. Star Petrcohem Tbk. 35,29

33 SUPR PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 7,34

34 TAXI PT. Express Transindo Utama Tbk. 5,36

35 TBIG PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 18,52

36 TELE PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 4,84

37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk. 49,52

38 VIVA PT. Visi Media Asia Tbk. 50,00

Page 131: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

116

Lampiran 9

Hasil Ouput SPSS 22

Regression

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 EPS, DER,

Umur, Size, CR,

ROEb

. Enter

a. Dependent Variable: Underpricing

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .818a .669 .604 .11513 2.252

a. Predictors: (Constant), EPS, DER, Umur, Size, CR, ROE

b. Dependent Variable: Underpricing

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .829 6 .138 10.420 .000b

Residual .411 31 .013

Total 1.240 37

a. Dependent Variable: Underpricing

b. Predictors: (Constant), EPS, DER, Umur, Size, CR, ROE

Page 132: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

117

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.694 .496 5.431 .000

Umur -.011 .002 -.672 -5.841 .000 .809 1.236

Size -.082 .018 -.555 -4.587 .000 .732 1.367

CR -.027 .014 -.255 -1.953 .060 .630 1.588

DER .045 .022 .278 2.039 .050 .576 1.738

ROE .520 .298 .278 1.743 .091 .421 2.374

EPS -.001 .000 -.343 -1.973 .057 .354 2.824

a. Dependent Variable: Underpricing

Coefficient Correlationsa

Model EPS DER Umur Size CR ROE

1 Correlations EPS 1.000 .091 .308 -.412 .137 -.721

DER .091 1.000 -.195 -.275 .571 .147

Umur .308 -.195 1.000 .081 .030 -.288

Size -.412 -.275 .081 1.000 -.098 .202

CR .137 .571 .030 -.098 1.000 .096

ROE -.721 .147 -.288 .202 .096 1.000

Covariances EPS 9.663E-8 6.280E-7 1.786E-7 -2.279E-6 5.883E-7 -6.693E-5

DER 6.280E-7 .000 -8.059E-6 .000 .000 .001

Umur 1.786E-7 -8.059E-6 3.476E-6 2.691E-6 7.836E-7 .000

Size -2.279E-6 .000 2.691E-6 .000 -2.407E-5 .001

CR 5.883E-7 .000 7.836E-7 -2.407E-5 .000 .000

ROE -6.693E-5 .001 .000 .001 .000 .089

a. Dependent Variable: Underpricing

Page 133: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

118

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -.0565 .4753 .2190 .14966 38

Std. Predicted Value -1.841 1.712 .000 1.000 38

Standard Error of Predicted

Value .030 .081 .048 .013 38

Adjusted Predicted Value -.1412 .4725 .2146 .15314 38

Residual -.25675 .18959 .00000 .10538 38

Std. Residual -2.230 1.647 .000 .915 38

Stud. Residual -2.526 1.798 .016 1.020 38

Deleted Residual -.32955 .24353 .00441 .13182 38

Stud. Deleted Residual -2.789 1.869 .009 1.058 38

Mahal. Distance 1.527 17.559 5.842 3.851 38

Cook's Distance .000 .259 .038 .060 38

Centered Leverage Value .041 .475 .158 .104 38

a. Dependent Variable: Underpricing

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Umur Size CR DER ROE EPS

1 1 5.138 1.000 .00 .01 .00 .00 .01 .00 .00

2 .789 2.552 .00 .04 .00 .00 .07 .03 .13

3 .622 2.875 .00 .00 .00 .17 .18 .00 .02

4 .275 4.326 .00 .56 .00 .06 .16 .06 .01

5 .103 7.075 .00 .36 .00 .02 .00 .72 .67

6 .073 8.365 .01 .02 .00 .74 .53 .13 .00

7 .001 85.507 .99 .01 .99 .00 .05 .05 .16

a. Dependent Variable: Underpricing

Page 134: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

119

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 38

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .10538376

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .056

Negative -.120

Test Statistic .120

Asymp. Sig. (2-tailed) .182c

NPar Tests

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00325

Cases < Test Value 19

Cases >= Test Value 19

Total Cases 38

Number of Runs 21

Z .164

Asymp. Sig. (2-tailed) .869

a. Median

Page 135: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

120

Charts

Page 136: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

121

Page 137: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33315/1/ARI... · Halaman Judul ... Sekilas Tentang KSEI ... 4.1 Struktur Pasar Modal

122

Lampiran 10

Tabel Durbin-Watson, α = 5%

n

k=6 k=7 k=8 k=9 k=10

dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

0.2025

0.2681

0.3278

0.3890

0.4471

0.5022

0.5542

0.6030

0.6487

0.6915

0.7315

0.7690

0.8041

0.8371

0.8680

0.8972

0.9246

0.9505

0.9750

0.9982

1.0201

1.0409

1.0607

1.0794

1.0974

1.1144

1.1307

1.1463

1.1612

1.1754

1.1891

1.2022

1.2148

1.2269

1.2385

1.2497

1.2605

1.2709

1.2809

1.2906

3.0045

2.8320

2.6920

2.5716

2.4715

2.3881

2.3176

2.2575

2.2061

2.1619

2.1236

2.0902

2.0609

2.0352

2.0125

1.9924

1.9745

1.9585

1.9442

1.9313

1.9198

1.9093

1.8999

1.8913

1.8835

1.8764

1.8700

1.8641

1.8587

1.8538

1.8493

1.8451

1.8413

1.8378

1.8346

1.8317

1.8290

1.8265

1.8242

1.8220

0.1714

0.2305

0.2856

0.3429

0.3981

0.4511

0.5016

0.5494

0.5945

0.6371

0.6772

0.7149

0.7505

0.7840

0.8156

0.8455

0.8737

0.9004

0.9256

0.9496

0.9724

0.9940

1.0146

1.0342

1.0529

1.0708

1.0879

1.1042

1.1198

1.1348

1.1492

1.1630

1.1762

1.1890

1.2013

1.2131

1.2245

1.2355

1.2461

3.1494

2.9851

2.8477

2.7270

2.6241

2.5366

2.4612

2.3960

2.3394

2.2899

2.2465

2.2082

2.1743

2.1441

2.1172

2.0931

2.0715

2.0520

2.0343

2.0183

2.0038

1.9906

1.9785

1.9674

1.9573

1.9480

1.9394

1.9315

1.9243

1.9175

1.9113

1.9055

1.9002

1.8952

1.8906

1.8863

1.8823

1.8785

1.8750

0.1469

0.2001

0.2509

0.3043

0.3564

0.4070

0.4557

0.5022

0.5465

0.5884

0.6282

0.6659

0.7015

0.7353

0.7673

0.7975

0.8263

0.8535

0.8794

0.9040

0.9274

0.9497

0.9710

0.9913

1.0107

1.0292

1.0469

1.0639

1.0802

1.0958

1.1108

1.1252

1.1391

1.1524

1.1653

1.1776

1.1896

1.2011

3.2658

3.1112

2.9787

2.8601

2.7569

2.6675

2.5894

2.5208

2.4605

2.4072

2.3599

2.3177

2.2801

2.2463

2.2159

2.1884

2.1636

2.1410

2.1205

2.1017

2.0846

2.0688

2.0544

2.0410

2.0288

2.0174

2.0069

1.9972

1.9881

1.9797

1.9719

1.9646

1.9578

1.9514

1.9455

1.9399

1.9346

1.9297

0.1273

0.1753

0.2221

0.2718

0.3208

0.3689

0.4156

0.4606

0.5036

0.5448

0.5840

0.6213

0.6568

0.6906

0.7227

0.7532

0.7822

0.8098

0.8361

0.8612

0.8851

0.9079

0.9297

0.9505

0.9705

0.9895

1.0078

1.0254

1.0422

1.0584

1.0739

1.0889

1.1033

1.1171

1.1305

1.1434

1.1558

3.3604

3.2160

3.0895

2.9746

2.8727

2.7831

2.7037

2.6332

2.5705

2.5145

2.4643

2.4192

2.3786

2.3419

2.3086

2.2784

2.2508

2.2256

2.2026

2.1814

2.1619

2.1440

2.1274

2.1120

2.0978

2.0846

2.0723

2.0609

2.0502

2.0403

2.0310

2.0222

2.0140

2.0064

1.9992

1.9924

1.9860

0.1113

0.1548

0.1978

0.2441

0.2901

0.3357

0.3804

0.4236

0.4654

0.5055

0.5440

0.5808

0.6159

0.6495

0.6815

0.7120

0.7412

0.7690

0.7955

0.8209

0.8452

0.8684

0.8906

0.9118

0.9322

0.9517

0.9705

0.9885

1.0058

1.0225

1.0385

1.0539

1.0687

1.0831

1.0969

1.1102

3.4382

3.3039

3.1840

3.0735

2.9740

2.8854

2.8059

2.7345

2.6704

2.6126

2.5604

2.5132

2.4703

2.4312

2.3956

2.3631

2.3332

2.3058

2.2806

2.2574

2.2359

2.2159

2.1975

2.1803

2.1644

2.1495

2.1356

2.1226

2.1105

2.0991

2.0884

2.0783

2.0689

2.0600

2.0516

2.0437