88
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA NASIONAL TAHUN 1995-2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Swasinto Hernukoro NIM : 011324003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

  • Upload
    haque

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA

NASIONAL TAHUN 1995-2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Swasinto Hernukoro

NIM : 011324003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

ii

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

iv

MOTTO !

‘ Beribu-ribu jalan yang akan kulalui,

kutentukan saat awal kumelangkah. ’

---Master Lanjar---

‘ Episode yang telah ku lampaui

telah menjadi episode yang terlewati

dan tak mungkin terlintasi kembali.

Episode yang akan ku tempuh esok,

masih menjadi rahasia Sang Sutradara.

Episode yang sudah disediakan dan yang harus kujalani

adalah hari ini......

Dan hari ini adalah perjalanan yang penuh kejutan ’

---from heaven---

‘ Pengalaman adalah Sebelum, Sewaktu, dan Sesudah

kuhadapi kenyataan ’

(---The Shinto’s---

‘ Takut, ragu, dan bimbang adalah permainan setan,

jalani episode hari ini dengan penuh kesadaran… ’

---Master Lanjar & The Shinto’s---

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

v

PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya sederhana ini kepada Allah

Bapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil

atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam

menyelesaikan karya dan belajarku.

Orang-orang sangat berarti di kehidupanku :

• Kedua orang tuaku (Bpk. B. Noerjanto B.A dan Ibu C.

H. Sri Pudji Hastuti) yang telah menanamkan benih

iman dalam hatiku dan yang selalu menyebutku dalam

setiap doanya.

• Kakak dan Adikku tersayang (Felix Antonius Prama

Nugraha dan Dionysius Pradah Santika)

• Saudara-saudaraku di Komunitas Damai yang telah

mengajarkan apa yang belum pernah aku rasakan: Mas

Lanjar, Mas Seno, Mas Pur, Mas Dodo, Mas Yatin, Pak

Bardi, Herpin, Joyo, Mas Agus, Mas Yoan, Setro

• Saudara-saudariku di Pendidikan Ekonomi 2001 yang

telah mengecapkan kenangan yang paling wahid di

kalbuku, I Miss U dab’s

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

vi

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA

NASIONAL TAHUN 1995-2005

Oleh: Swasinto Hernukoro

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula nasional yaitu: (1) produksi gula nasional; (2) konsumsi gula nasional; (3) harga gula nasional; (4) bea masuk impor gula.

Penelitian ini merupakan penelitian expost facto yang mencoba menganalisis dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula nasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari tahun 1995 sampai tahun 2005. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan sumber data Badan Pusat Statistik. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil diketahui bahwa: 1. produksi gula secara signifikan berpengaruh negatif terhadap impor gula; 2. konsumsi gula secara signifikan berpengaruh positif terhadap impor gula

dengan signifikansi; 3. harga gula tidak berpengaruh signifikan terhadap impor gula dengan

signifikan; 4. bea masuk impor gula tidak berpengaruh signifikan terhadap impor gula

dengan signifikan.

vii

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS WHICH INFLUENCE OF NATIONAL SUGAR IMPORT 1995-2005

Swasinto Hernukoro Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of this research were to find out and analyze (1) national sugar production; (2) national sugar consumption; (3) national sugar price; (4) tax sugar import.

This is a expost facto research which tries to analyze and examine the factors of national sugar import. Data which used in this research were taken from 1995-2005. The technique of collecting data was documentated from Statistic Centre Board. The technique of data analysis was used on double regression linier test.

The result of this research shows that : 1. Significant sugar production influences negatively towards sugar import; 2. Significant sugar consumption influences positively; 3. Sugar price doesn’t influence significantly towards significant sugar import;. 4. Taxes of sugar import doesn’t influence significantly toward significant sugar

import.

viii

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat, berkat, dan bimbingan-Nya sehingga penulisan skripsi yang

berjudul ”Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Impor Gula Nasional

Tahun 1995 – 2005” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

dukungan, semangat, bimbingan dan doa yang melimpah dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi.

4. Bapak Yohanes Harsoyo S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang

dengan sabar telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan

sabar telah membimbing penulsi dalam penyusunan skripsi ini.

ix

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

6. Bapak Indra Darmawan S.E, M.Si atas bimbingan yang telah diberikan,

penulis ucapkan banyak terima kasih.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PE dan PAK: Romo Gilles (Alm),

Bapak Soedarno (Alm), Pak Harsoyo, Pak Rubi, Pak Teguh, Pak Singo, Pak

Yoni, Pak Indra, Bu Wigati, Bu Catur, Pak Heri, Pak Bondan, Pak Wid, Pak

Muhadi, terima kasih atas bimbingan dan pelajaran-pelajaran yang telah

penulis terima selama kuliah.

8. Mbak Titin, Pak Wawiek, Mbak Aris yang telah membantu penulis dalam

mengurus administrasi selama kuliah terlebih dalam penyusunan skripsi.

9. Orang tuaku tercinta Bapak Bernardus. Noerjanto, B.A dan Ibu Crescentia.

Maria. Sri Pudji Hastuti atas kasih sayang dan doa yang tiada henti untuk

keberhasilanku dalam studi.

10. Kakak dan adikku tercinta (Felix Antonius Prama Nugraha dan Dionysius

Pradah Santika) atas dukungan untuk skripsiku.

11. TEMAN-TEMAN PEK ’01, terima kasih atas persaudaraan kita, terima kasih

atas kenangan-kenangan lucu dan fanny selama kuliah. Kapan-kapan reuni

yo... ndak kangene selak ngoyot.

12. The Boys ‘01: Kaka, She Phe (The Sri), Joyo (The Snake),Yusup

(The Lambe), Hari (The Boncel), Hohok (The Monyol), Agung (The

Lodjon), Ronald (The Bodat), Yudi, Suradi, Dion, Edi & The Girls

01: Ririn, Rina, Eka, Agnes, Santi, Silas, Ita, Lilis, Prima

x

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

13. ”AB 5374 KH” Simbah balap yang setia menemaniku bertualang sejak

SMA sampai kuliah semester 10 dan ”AB 5874 KS” keturunan simbah

balap yang telah menggantikan tugas menemaniku mengemban tugas.

14. Saudara – saudaraku di Komunitas Damai: Mas Lanjar, Mas Seno, Mas Pur,

Mas Dodo, Mas Yatin, Pak Bardi, Herpin, Joyo, terima kasih atas segala doa,

kasih sayang dan sharing pengalaman yang telah menambah pemahamanku

akan kehidupan, dan maaf sudah banyak merepotkan.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna karena masih

banyak kelemahan dan kekurangan yang ada didalamnya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Yogyakarta, 14 Mei 2007

Penulis

Swasinto Hernukoro

xi

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Batasan Masalah ......................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8

A. Pasar Gula Internasional ............................................................. 8

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Impor Gula......................... 11

1. Produksi Gula........................................................................ 11

2. Konsumsi Nasional ............................................................... 13

3. Harga Gula ............................................................................ 14

4. Bea Masuk Impor Gula ......................................................... 16

C. Kebijakan Pergulaan Nasional .................................................... 17

D. Penelitian Terdahulu ................................................................... 20

E. Kerangka Berpikir....................................................................... 22

F. Hipotesis...................................................................................... 23

xii

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 24

A. Jenis Penelitian............................................................................ 24

B. Data dan Sumber Data ................................................................ 24

C. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 25

E. Teknik Analisis Data................................................................... 26

1. Uji Normalitas dan Linieritas................................................ 26

2. Uji Asumsi Klasik................................................................. 28

3. Analisis Regresi Linear Sederhana ....................................... 32

4. Analisis Regresi Linear Berganda......................................... 32

5. Uji Koefisien Regresi Linear Individu.................................. 34

6. Uji Koefisien Regresi Linear Berganda ................................ 35

BAB IV ANALSIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 37

A. Analisis Data ............................................................................... 37

1. Pengujian Prasyarat Regresi.................................................. 37

2. Pengujian Asumsi Klasik ...................................................... 43

3. Uji Statistik ........................................................................... 48

B. Pembahasan................................................................................. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN

xiii

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2. : Perkembangan dan Proyeksi Konsumsi Gula di Beberapa Negara

2. Tabel 2.1 : Produksi dan Konsumsi Gula

3. Tabel 2.2 : Tarif Impor Gula di Beberapa Negara Tahun 2002

4. Tabel 2.3 : Produksi dan Konsumsi Gula Nasional Tahun 1990-2002

5. Tabel 2.4 : Perbandingan Harga Eceran Gula Tebu di Beberapa Negara

6. Tabel 3.1 : Statistik Durbin Watson Positif

7. Tabel 3.2 : Statistik Durbin Watson Negatif

8. Tabel 4.1 : Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov

9. Tabel 4.2 : Hasil Uji Normalitas

10. Tabel 4.3 : Hasil Uji Linieritas Produksi Gula

11. Tabel 4.4 : Hasil Uji Linieritas Konsumsi Gula

12. Tabel 4.5 : Hasil Uji Linieritas Harga Gula

13. Tabel 4.6 : Hasil Uji Linieritas Bea Masuk Impor Gula

14. Tabel 4.7 : Hasil Multikolinieritas

15. Tabel 4.8 : Hasil Uji Heterokedastisitas

16. Tabel 4.9 : Hasil Analisis Uji F

17. Tabel 4.10 : Hasil Analisis Uji t

18. Tabel 4.11 : Hasil Analisis Uji R2

19. Tabel 4.12 : Produksi Gula Terhadap Impor Gula

20. Tabel 4.13 : Konsumsi Gula Terhadap Impor Gula

21. Tabel 4.14 : Harga Gula Terhadap Impor Gula

22. Tabel 4.15 : Bea Masuk Impor Gula Terhadap Impor Gula

23. Tabel 4.16 : Tarif Bea Masuk Gula Impor di Beberapa Negara

xiv

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. : Data Penelitian

Lampiran 2 : Normalitas Data

Lampiran 3 : Linieritas Data X1 dan Y, X2 dan Y, X3 dan Y, X4 dan Y

Lampiran 4 : Multikolinieritas, Heterokedastisitas, Autokorelasi

Lampiran 5 : Regresi Bergand

xv

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari – hari, gula memiliki peran yang tidak kalah

penting dari bahan – bahan pokok kita yang lain. Gula memiliki peran sebagai

pemberi rasa manis dalam makanan maupun minuman yang kita konsumsi

setiap harinya. Dengan mengkonsumsi gula, makanan atau minuman yang kita

santap menjadi lebih nikmat karena rasa manis yang terdapat dalam gula

menjadikan makanan atau minuman kita menjadi lebih enak. Selain sebagai

pemberi rasa manis dalam makanan maupun minuman, gula merupakan

sumber kalori yang mempunyai fungsi pengganti baik berupa karbohidrat

maupun bahan makanan sumber kalori non karbohidrat seperti lemak.

Di Indonesia, pabrik gula didirikan pertama kali di Jawa pada tahun

1637. Bermula sejak seorang penduduk diberi ijin untuk memproduksi gula

dengan cara – cara mendekati persyaratan perusahaan besar. Pada saat itu

mulai dikenal cara pengusahaan tebu dalam bentuk usaha perkebunan di

Indonesia (Mubyarto, 1991: 7). Pada jaman kolonial di Jawa terdapat tiga fase

(kurun) sejarah perkembangan industri gula. Fase pertama adalah industri gula

yang didirikan pada abad 17 hingga 18 di sekitar (ommelanden) sebelah

Selatan Batavia. Pada saat itu para pengolah belum melihat kemungkinan gula

sebagai barang-dagangan yang menguntungkan, akibat tipisnya kesempatan

untuk mendominasi pasar internasional. VOC semula tidak mencampuri

1

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

2

urusan pertanian dan industri gula dan hanya mendatangkan gula dari Cina,

Taiwan, Benggala, dan Muang thai. Fase kedua antara tahun 1830 sampai

1870 yang biasa disebut sebagai kurun cultuurstelsel, bercirikan perusahaan

negara (http://members.fortunecity.com/edicahy/thesis/bab1.htm). Sistem

yang digunakan dalam Cultuurstelsel adalah sistem tanam paksa yaitu bahwa

seperlima tanah penduduk harus disediakan untuk tanaman yang ditetapkan

oleh pemerintah (kolonial), mengadakan berbagai bentuk kerja paksa dimana

petani diharuskan bekerja beberapa jam setiap hari pada perkebunan –

perkebunan Belanda tanpa mendapat upah (Mubyarto, 1991: 8); dan fase

ketiga adalah pasca 1870. Para investor swasta mencirikan fase ketiga ini,

peranan negara (kolonial) sangat diperkecil, muncul korporasi-korporasi gula

dengan investasi besar (http://members.fortunecity.Com/edicahy/thesis/

bab1.htm).

Pada tahun 1870 dikeluarkan Undang – undang Agraria yang menghapus

sistem tanam paksa, diantaranya mengenai tebu. Dengan adanya Undang –

undang Agraria tersebut, mengakibatkan terbukanya peluang berkembangnya

perkebunan – perkebunan swasta di Indonesia. Dalam perkembangan

berikutnya, adanya Undang – Undang Agraria, Undang – Undang Budidaya

Tebu maupun Peraturan Sewa Tanah, disertai dengan murahnya harga tanah

dan upah buruh, pembangunan jalan kereta api, jalan raya, telekomunikasi dan

perkapalan, industri gula di Jawa mengalami kemajuan pesat. Pada puncak

kemajuannya (1930) terdapat 179 pabrik gula yang beroperasi dan mampu

menghasilkan produksi gula hampir mencapai 3 juta ton dan mampu

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

3

mengekspor gula sebesar 2 juta ton pada tahun 1931. Pada saat itu Indonesia

adalah produsen gula terbesar kedua dunia setelah Kuba (Mubyarto, 1991:

11).

Bila dilihat produksi gula dibandingkan masa kejayaannya (tahun 1830),

saat ini produksi gula dapat dikatakan menurun, karena saat ini dapat

dikatakan bahwa Indonesia bukan lagi sebagai negara pengekspor gula namun

sebagai negara pengimpor gula. Didalam data Statistik Komoditas

Perkebunan, Indonesia tidak disebutkan lagi sebagai negara produsen utama

gula dan pengekspor utama gula di dunia, namun sudah termasuk dalam daftar

negara pengimpor gula di beberapa produsen utama.

Dalam data produksi gula di Indonesia, produksi gula tertinggi pernah

dicapai pada tahun 1993 (sebesar 2,49 juta ton). Kemudian turun di tahun

1999 (sebesar 1,49 juta ton) dan naik lagi di tahun 2002 (sebesar 1,94 juta ton)

( Khudori, Pikiran Rakyat Cyber Media: 2003), sedangkan produksi nasional

untuk tahun 2005 mencapai 2,1 juta ton dan untuk tahun 2006 diperkirakan

mengalami kenaikan sebesar 2,3 juta ton (KCM, Sabtu, 4 Juni 2005) Dengan

produksi sebesar itu jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi nasional

yang mencapai rata – rata 3,2 – 3,4 juta ton pertahunnya (Susila, 21 Desember

2004) maka tidaklah mencukupi karena produksi nasional tidak sepadan

dengan konsumsi nasional. Disatu sisi harga gula yang rendah tidak

memotivasi petani untuk menanam tebu, namun disisi lain harga gula yang

tinggi tentu akan memberatkan konsumen. Di lain pihak industri makanan dan

minuman pengguna gula sebagai bahan baku yang digerakkan oleh usaha kecil

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

4

dan menengah terancam gulung tikar karena tidak mampu menahan kenaikan

harga gula akibat kenaikan BBM. Jalan satu – satunya untuk memenuhi

kebutuhan gula nasional adalah dengan jalan mengimpor gula dari produsen

lain. Pemerintah telah mengeluarkan tiga kebijakan untuk mengatasi masalah

gula nasional antara lain

1. Instruksi kepada produsen dan distribusi untuk melakukan operasi pasar

khusus (OPK) dengan sasaran harga gula bisa ditekan sampai Rp.

5.500/Kg,

2. Penurunan bea masuk impor gula dari Rp790 menjadi Rp530 per kilogram

untuk gula kristal putih dan Rp550 menjadi Rp250 per kilogram untuk

gula kristal mentah (raw sugar).

3. Mempercepat impor 300 ribu ton gula, termasuk 200 ribu ton untuk buffer

stock pada triwulan pertama tahun 2006 (Mudzakir, KCM 17 Mei 2006).

Disisi lain dengan mengimpor gula dari luar negeri sangat

menguntungkan bagi konsumen dalam negeri sebab harga gula impor jauh

lebih murah dibandingkan harga gula dalam negeri. Pada tahun 2005 harga

gula sebesar Rp 5.500/Kg bahkan mencapai Rp.6000/Kg (KCM, 4 Juni 2005)

namun harga gula impor pada tahun 2005 sebesar Rp 5000/Kg (Suara

Merdeka 26 Juni 2005). Disisi lain harga gula impor yang murah telah

merugikan petani tebu di Indonesia. Gula pasir impor selain harganya yang

lebih murah, mutu gula impor juga jauh lebih baik dari pada gula dalam negeri

(Suara Merdeka, 26 Juni 2005). Menurut Kompas 27 April 2003 (Harsoyo, Y:

2004) impor gula tertinggi pada tahun 1999 sebesar 2, 187 juta ton, kemudian

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

5

menurun kembali pada tahun 2001 dan 2002 masing-masing sebesar 1,6 juta

ton dan 1, 544 juta ton, sedangkan jumlah produksi untuk tahun 2001 dan

2002 sebesar 1,713 juta ton dan 1,755 juta ton. Walaupun terjadi penurunan,

namun jumlah impor tersebut masih terhitung tinggi dibandingkan jumlah

konsumsi nasional yang mencapai 3,3 juta ton. Dengan adanya Kepres RI No.

63 Thn.2003 Tentang Dewan Gula Indonesia (Tempo, 2003) diharapkan

pemerintah dapat membuat kebijakan – kebijakan yang dapat membantu baik

bagi PG, petani gula dan masyarakat dalam negeri.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Impor Gula Nasional”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian – uraian dalam latar belakang masalah diatas, penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah produksi gula nasional mempengaruhi jumlah impor gula?

2. Apakah konsumsi nasional mempengaruhi jumlah impor gula?

3. Apakah harga gula nasional mempengaruhi jumlah impor gula?

4. Apakah bea masuk gula impor mempengaruhi jumlah impor gula?

5. Apakah produksi, konsumsi, harga, dan bea masuk secara bersama – sama

mempengaruhi jumlah impor gula?

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

6

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu luas dan untuk menghindari hal-hal yang

tidak sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis membatasi penelitian pada

1. Produksi gula dalam negeri

2. Konsumsi gula dalam negeri

3. Harga gula dalam negeri

4. Bea masuk gula impor

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang

mempengaruhi impor gula nasional. Faktor –faktor yang diteliti adalah

1) produksi gula dalam negeri,

2) konsumsi gula dalam negeri,

3) harga gula dalam negeri

4) bea masuk gula impor

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan

masukan dalam menentukan kebijakan yang mengatur khususnya

mengenai gula agar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

7

2. Bagi Penulis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan pengalaman dalam hal penelitian khususnya mengenai

analisis faktor – faktor yang mempengaruhi impor gula nasional.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

bahan informasi untuk penelitian selanjutnya serta dapat dijadikan sebagai

tambahan referensi perpustakaan Sanata Dharma.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Gula Internasional

Industri gula di Indonesia pernah mengalami zaman keemasan pada

masa pendudukan kolonial Belanda. Adanya sistem tanam paksa menjadikan

produktivitas tanaman tebu meningkat dua kali lipat dalam jangka waktu

kurang lebih setengah abad. Peningkatan produktivitas tersebut pada akhirnya

meningkatkan angka ekspor gula ke Eropa yang pada awal mulanya (tahun

1831) berjumlah 7.800 ton, meningkat pesat menjadi 161.800 ton pada tahun

1868 (Mubyarto,1991: 9), sehingga pada akhirnya (tahun 1918) menjadikan

Indonesia sebagai negara eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba. Bila

dilihat kondisi pergulaan nasional saat ini sungguh jauh berbeda. Saat ini

Indonesia sudah menjadi negara pengimpor gula bahkan terbesar kedua

setelah Rusia (Harsoyo, 2004: 153).

Berdasarkan tabel dibawah ini, kebutuhan konsumsi gula dalam negeri

sebesar 3,3-3,4 juta ton pertahun. Data tersebut menempatkan Indonesia

kedalam urutan kesembilan dalam hal konsumsi gula di dunia dan menjadikan

Indonesia sebagai pangsa pasar produsen gula utama dunia.

8

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

9

Tabel 2.

Perkembangan dan Proyeksi Konsumsi Gula di Beberapa Negara

Negara Konsumsi 2001/02 (juta ton)

Konsumsi 2002/03 (juta ton)

Konsumsi 2003/04 (juta ton)

India 19,760 20,750 21,500 Eropa Timur 15,014 14,868 14,507 Uni Eropa 14,332 14,458 14,529 Brazil 9,450 9,640 9,980 Amerika Serikat 9,249 8,699 9,117 China 9,050 9,122 9,194 Mexico 5,082 5,266 5,283 Pakistan 3,450 3,500 3,500 Indonesia 3,350 3,400 3,450 Jepang 2,277 2,314 2,250 Total Dunia 134,920 136,550 138,569 Sumber: USDA: Statistik Komoditas Perkebunan, Maret 2004

Tabel 2.1

Produksi dan Konsumsi Gula Dunia

Tahun Produksi (juta ton) Konsumsi (juta ton) 1996/1997 1997/1998 1998/1999 1999/2000 2000/2001 2001/2002

124.26 128.50 134.71 134.21 131.41 135.97

120.89 123.13 125.50 128.25 130.14 132.87

Sumber: Business News 9 Mei 2003

Dari tabel 2.1 diatas menunjukkan konsumsi gula di dunia lebih rendah

dibandingkan jumlah produksi sehingga berakibat terjadinya kelebihan suplai,

yang, kemudian membuat negara-negara produsen harus mampu melakukan

strategi dagang seperti tindakan dumping, untuk menjaga kelangsungan

produksinya. Terbukti dari harga eceran di beberapa negara seperti Jepang

harga gula putihnya Rp16.470,-/kg; Hongkong Rp 8.010,-/kg dan Australia Rp

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

10

5.220,-/kg; padahal harga rata-rata gula dunia sekitar Rp 3.745,-/kg dengan

asumsi kurs dolar AS Rp 9.000,-/1 USD (Business News, 2003: 3). Bila

dicermati, harga gula domestik di negara-negara tersenut jauh lebih tinggi

daripada Indonesia namun negara-negara tersebut mampu mempertahankan

produksi gula domestiknya. Di Thailand misalkan, pada tahun 2002 harga gula

domestik mencapai USD300/ton namun harga ekspor gula mereka hanya

sebesar USD120-140/ton, sedangkan produksi gula mereka mencapai 6 juta

ton dan konsumsi gula sebesar 1,8-2 juta ton sehingga mereka mampu

mengekspor sebesar 3,8-4,3 juta ton pada tahun yang sama. Dengan

kemampuan ekspor sebesar itu (3,8-4,3 juta ton) dan harga gula ekspor lebih

rendah daripada harga gula domestik maka kebijakan praktik dumping

kemungkinan besar terjadi.

Dalam hal biaya produksi gula di Indonesia termasuk tinggi

dibandingkan negara lain. Brazil mampu memproduksi gula sebesar 22,4 juta

ton dengan biaya produksi USD204/MT pada tahun 2002, Australia

memproduksi gula sebesar 5,3 juta ton membutuhkan biaya produksi

USD249,1/MT, di Thailand membutuhkan USD272/MT untuk memproduksi

6 juta ton gula, sedangkan Indonesia membutuhkan USD280,6/MT untuk

memproduksi 1,75 juta ton gula.pada tahun 2002. Dengan biaya produksi

yang mahal dan hanya menghasilkan produksi gula yang tidak seimbang

dengan kebutuhan gula nasional, sementara harga gula dinegara lain relatif

lebih murah sedangkan produksi gula negara-negara tersebut melimpah,

menyebabkan banyaknya gula impor yang masuk ke Indonesia. Penerapan

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

11

proteksi dalam bentuk bea masuk dari negara-negara pengekspor gula juga

lebih tinggi daripada proteksi bea masuk gula impor di Indonesia. Di Uni

Eropa bea masuk yang diterapkan sebesar 240%, Amerika Serikat 155%, India

150%, Thailand 104%, dan Brazil 55% (Business News, 2003: 3) , sedangkan

Indonesia hanya menerapkan bea masuk impor gula sebesar 20%-25%.

Tabel 2.2

Tarif Impor Gula di Beberapa Negara Tahun 2002

No Negara Tarif Impor 1 Indonesia Rp550-Rp700/kg 2 Mesir 30% 3 Sri Langka 66% 4 Filipina 133% 5 Amerika Serikat 155% 6 Banglades 200% 7 Brasil 55% 8 Thailand 104% 9 Afrika Selatan 124% 10 Kolombia 130% 11 Uni Eropa 240%

Sumber: Harsoyo,Y. 2004: 154

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Impor Gula

1. Produksi gula

Indonesia merupakan negara agraris dan tanahnya subur sehingga

sangat cocok untuk ditanami tumbuh-tumbuhan perkebunan dan pertanian.

Hal ini dapat dibuktikan dengan salah satunya ekspor gula pada zaman

penjajahan Belanda. Kemampuan ekspor gula ini menjadikan Indonesia

negara pengekspor gula nomor dua setelah Kuba.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

12

Tabel. 2.3

Produksi dan Konsumsi Gula Nasional Tahun 1990-2002

Tahun Produksi (ton)

Impor (ton) Konsumsi (ton)

Populasi

Konsumsi per kapita

1990 1995 2000 2002

2.125.868 2.096.602 1.685.826 1.758.177

278.501 523.988

1.556.700 1.500.000

2.389.222 3.179.083 3.020.312 3.183.254

179.829 195.283 212.698 218.480

13.29 16.28 14.20 14.57

Sumber: Business News, 2003: 4

Dalam tabel diatas dapat terlihat bahwa produksi gula nasional

berjalan tidak seimbang dengan konsumsi. Jumlah konsumsi tahun 2002

dibandingkan dengan tahun 1990 meningkat 133% tetapi perbandingan

jumlah produksi pada tahun yang sama hanya mencapai 85%. Rendahnya

produksi gula ini diakibatkan oleh kondisi PG yang sudah sangat tua,

kapasitas mesin-mesin pengolah gula rendah dan kesulitan bahan baku

tebu akibat belum didukung areal pertanaman tebu. Dari 57 PG di Jawa,

10 diantaranya ditutup dan 47 yang masih aktif (Business News, 2003: 2).

Penurunan produksi akibat berkurangnya areal perkebunan tebu dan

bergeser ke lahan tegalan yang letaknya jauh dari PG berdampak pula pada

penurunan produktivitas dalam rentang waktu bersamaan (Rudhito, 2006:

5). Permasalahan dari biaya produksi juga muncul, pertama sewa tanah

yang semaikn mahal, kedua biaya buruh yang bersaing dengan industri

lain. Peningkatan dari faktor ini akan meningkatkan biaya produksi

pertanian tebu (Mubyarto, 1968: 105). Biaya produksi gula di Indonesia

juga terhitung tinggi (USD280,6/MT) dibandingkan Brazil yang mampu

memproduksi gula sebesar 22,4 juta ton dengan biaya produksi

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

13

USD204/MT, Australia memproduksi gula sebesar 5,3 juta ton

membutuhkan biaya produksi USD249,1/MT, dan Thailand membutuhkan

USD272/MT untuk memproduksi 6 juta ton gula (Business News, 2003:

3).

2. Konsumsi Nasional

Konsumsi gula di Indonesia tergolong tinggi yang menempatkan

Indonesia kedalam urutan kesembilan dalam hal konsumsi gula di dunia

(tabel 2) dan menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar produsen gula

utama dunia. Dalam tabel 2.3 tingkat konsumsi gula di Indonesia sebesar

3,3 sampai 3,4 juta ton lebih besar daripada tingkat produksi gula yang

hanya sekitar 1,6-1,7. Konsumsi yang sedemikian besar ini juga turut

dipengaruhi oleh tingginya populasi penduduk di Indonesia.

Menurut Mubyarto (1991: 77) konsumsi gula dibedakan dalam dua

pengertian yaitu

a. Konsumsi menurut ketersediaan atau jumlah yang tersedia untuk

dikonsumsi

Konsumsi ketersediaan bersifat agregat dan dihitung dengan

persamaan :produksi + impor – ekspor +/ - perubahan stok/persediaan

Konsumsi gula berdasarkan ketersediaan meliputi 4 macam

penggunaan yaitu: a. Pemakaian untuk konsumsi langsung oleh rumah

tangga, b. pemakaian oleh industri dan pembuat makanan/minuman, c.

persediaan untuk perdagangan, d. Persediaan tambahan untuk tujuan

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

14

spekulasi terutama bila keadaan harga tidak stabil dan bertendensi

naik.

b. Konsumsi langsung

Konsumsi langsung yaitu jumlah yang langsung dikonsumsi oleh

rumah tangga dalam wujud aslinya

3. Harga Gula

Perbedaan harga suatu barang antar negara dapat menjadi penyebab

suatu negara untuk melakukan ekspor atau impor. Pada gambar dibawah

ini menunjukkan permintaan (D) dan penawaran (S) barang x pada harga

(Px) tertentu di negara 1 (Gambar A) dan negara 2 (gambar B). Dari kedua

gambar tersebut terlihat bahwa harga barang x di negara 1 lebih rendah

daripada harga barang di negara 2.

Gambar 2.1

Gambar A Gambar B

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

15

Gambar2.2

Gambar C

Dalam gambar C menunjukkan gabungan kedua gambar tersebut

kedalam satu diagram. Harga baru tanpa perdagangan terjadi pada garis

horisontal (garis putus-putus a ke d) yang mengimbangi kelebihan

penawaran disatu negara dan kelebihan permintaan dinegara lain. Hal ini

ditunjukkan penawaran negara 1 mengimbangi permintaan di negara 2.

Dengan demikian a–b menyatakan ekspor dan c–d menyatakan impor.

Impor gula yang dilakukan oleh Indonesia menyebabkan gula

Indonesia kalah bersaing dengan gula impor baik dari segi harga maupun

kualitas. Biaya produksi gula di Indonesia yang tinggi dengan hasil

produksi yang minim dibandingkan dengan negara lain membuat harga

gula dan kualitas gula domestik kalah bersaing dengan gula impor.

Negara-negara tetangga pengekspor gula dengan biaya produksi yang kecil

dan hasil produksi yang besar dengan kualitas yang lebih baik

menggunakan sistem dumping guna menyelamatkan industri gula

dinegaranya. Oleh karena itu harga gula impor yang masuk ke Indonesia

cenderung lebih murah daripada harga gula domestik.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

16

Tabel 2.4

Perbandingan Harga Eceran Gula Tebu di beberapa negara

Negara Harga/kg*) Jepang Swiss Perancis Inggris Jerman Swadia Korea Selatan Amerika Serikat China Bangladesh Nepal Australia Afrika Selatan Filipina Srilangka Thailand Malaysia Brasil Indonesia

Rp 16.500. Rp 9.540 Rp 9.000 Rp 8.280 Rp 7.740 Rp 7.740 Rp 7.290 Rp 7.290 Rp 5.490 Rp 5.490 Rp 5.220 Rp 5.220 Rp 5.040 Rp 4.770 Rp 4.500 Rp 4.500 Rp 3.900 Rp 3.780 Rp 2.650

*) Kurs 1 dolar AS = Rp 9.000 Sumber: Harsoyo, Y, 2004: 154

4. Bea masuk impor gula

Selama ini proteksi gula di Indonesia terhitung masih kecil dibanding

negara-negara lain. Bea masuk yang diterapkan di Indonesia atas gula

impor sebesar 20%-25% (Harsoyo,Y: 2004:156). Bea masuk impor gula

yang ditetapkan oleh Indonesia tersebut termasuk cukup rendah, padahal

dinegara-negara lain seperti Uni Eropa menerapkan bea masuk impor

sebesar 240%, Amerika Serikat 155%, India 150%, Thailand 104% dan

Brasil 55% sedangkan batas toleransi yang diberikan oleh WTO untuk bea

masuk impor sebesar 65% sampai 110%.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

17

Dengan bea masuk impor yang kecil seperti di Indonesia yang sangat

membutuhkan pasokan gula karena tidak tercukupinya kebutuhan

konsumsi gula akibat terbatasnya produksi gula domestik, maka Indonesia

sangat potensial untuk dijadikan segmen pasar ekspor gula bagi negara

pengekspor gula utama apalagi yang menerapkan sistem dumping.

C. Kebijakan Pergulaan Nasional

1. Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI)

Petani tebu memiliki peranan penting dalam penyedia bahan baku

untuk industri gula pasir. Kebijakan pemerintah dalam memberikan

perhatian bagi petani tebu adalah dengan dikeluarkannya Inpres No. 9

tahun 1975 mengenai Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). Kebijakan ini

berpihak pada petani tebu karena menempatkan petani tebu sebagai

produsen tebu utama yang semula tugas tersebut menjadi tanggung jawab

pabrik gula, selain itu sistem TRI juga bertujuan untuk meningkatkan

produksi gula guna mencukupi kebutuhan gula dalam negeri dan untuk

meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas yang

dicapai dengan pengusahaan tanaman tebu secara intensif diatas lahan

masing-masing petani dengan dukungan berupa bantuan modal, bimbingan

teknis penanaman tebu kepada petani. Namun tujuan lain yang sebenarnya

lebih utama adalah pengalihan sistem penggunaan tanah dari sistem sewa

ke sistem non sewa.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

18

2. Dewan Gula Nasional (Kepres RI No.63 Tahun 2003)

Dewan gula merupakan lembaga non struktural yang berada dibawah

dan bertanggung jawab terhadap Presiden. Dewan Gula Nasional dibentuk

dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri gula, serta

dalam usaha memberdayakan petani agar mempunyai daya saing di pasar

internasional. Unsur-unsur dalam lembaga Dewan Gula tersebut terdiri

dari berbagai macam elemen seperti unsur petani, perusahaan-perusahaan

gula, lembaga konsumen, penyalur, pekerja, perguruan tinggi, dan

pemerintah.

3. Tata Niaga Impor Gula (Kep. Menperindag RI No.643/MPP/Kep/9/2002)

Tata niaga impor gula dimaksudkan untuk mengurangi besarnya

pasokan impor yang melebihi kebutuhan dalam negeri. Peningkatan

pasokan gula impor yang melebihi kebutuhan dalam negeri tersebut

menimbulkan kerugian bagi masyarakat terutama bagi petani/produsen

tebu yang berimbas pada pendapatan mereka. Isi dari Tata Niaga Impor

Gula mengenai peraturan gula yang boleh diimpor seperti gula kristal

mentah/gula kasar dan gula rafinasi yaitu gula yang dipergunakan sebagai

bahan baku proses produksi dan gula kristal putih yaitu gula yang dapat

dikonsumsi langsung tanpa diproses lebih lanjut. Semua jenis gula tersebut

hanya boleh diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat pengakuan

sebagai Importir Produsen Gula atau IP Gula. Berdasarkan kebijakan tata

niaga impor gula tersebut, pemerintah menunjuk 5 IP Gula antara lain PT

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

19

Perkebunan Nusantara (PN) IX, X, XI, dan PT Rajawali Nusantara

Indonesia (RNI) sebagai importir terdaftar.

4. Pembentukan Tim Pemantauan Pengadaan, Pendistribusian, dan

Perkembangan Harga Gula (Kep. Menperindag RI No. 328/ MPP/ Kep/ 4/

2003).

Pembentukan tim pemantauan, pendistribusian, dan perkembangan

harga gula tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan langkah-langkah

guna mencegah terjadinya kelangkaan dan lonjakan harga gula dipasaran

dalam negeri. Gula yang dipantau oleh tim tersebut adalah gula kristal

putih yang dapat dikonsumsi langsung tanpa proses lebih lanjut.

Tim Pemantauan Pengadaan, Pendistribusian dan Perkembangan harga

Gula bertugas untuk:

a. memantau pelaksanaan impor gula yang meliputi:

1) rencana dan realisasi impor (jumlah dan waktu tiba di pelabuhan

bongkar) berdasarkan izin impor yang dikeluarkan oleh Direktorat

Jenderal Perdagangan Luar Negeri

2) Stok impor yang disimpan di gudang yang dilaporkan oleh importir

3) Jumlah yang dibeli oleh distributor

b. memantau produksi gula dalam negeri yang meliputi:

1) rencana dan realisasi produksi gula pada industri gula (PTPN)

2) posisi stok gula gula yang dibeli dari petani yang berada di gudang

milik PTPN dan atau gudang lainya

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

20

c. memantau distribusi dan perkembangan harga gula di distributor,

grosir, pengecer, (pasar) dan pembelian gula di tingkat petani.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya mengambil dalam skripsi yang berjudul “

Tinjauan Deskriptif Impor Gula Indonesia Tahun 1992-2002” (Putranto,

2005). Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif

produksi dan konsumsi gula Indonesia, perkembangan impor gula dan harga

gula dalam domestik dan harga gula internasional. Analisis data yang

digunakan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui produksi dan konsumsi gula, pertumbuhan impor gula,

dan pertumbuhan harga gula menggunakan rumus

Data tahun ke n - Data tahun ke n-1 Pertumbuhan = x 100 % Data tahun ke n-1

b. Untuk mengetahui rata-rata produksi dan konsumsi gula menggunakan

rumus = X = Variabel yang diteliti ∑=

n

tiXi

N N = Banyak data

c. Untuk mengetahui trend yang linear Y= a + bX sedangkan untuk yang non

linear Y= a + bX.

X = waktu

Kesimpulan yang diperoleh adalah

d. Jumlah produksi gula pasir kurang cukup untuk mencukupi kebutuhan

konsumsi. Kekurangan ini diakibatkan menurunnya produksi tebu yang

disebabkan oleh menurunnya luas lahan tanam tebu.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

21

Rata-rata pemenuhan konsumsi gula oleh produk domestik hanya sekitar

57,7 %. Dengan uji trend dapat diperkirakan penurunan atau kenaikan gula

misalkan pada tahun 2007 akan terjadi penurunan produksi gula kurang

lebih 18,13 %.

e. Perkembangan impor gula pasir cenderung tinggi, rata-rata perkembangan

impor gula hampir 1,5 juta ton pertahun dengan rata-rata pemenuhan

konsumsi oleh produk impor sebesar 42,3 %. Dengan uji trend dapat

diperkirakan misalkan pada tahun 2007 perkembangan impor akan

mengalami kenaikan sebesar 29,51 %.

f. Harga gula Indonesia cenderung mengalami kenaikan. Dengan uji trend

dapat diperkirakan misalkan pada tahun 2007, harga gula dalam negeri

akan mengalami kenaikan sebesar 156,07 %. Dari yang semula Rp

2.560/Kg naik menjadi Rp 6.555, 432/Kg. Sedangkan harga gula

internasional diperkirakan pada tahun 2007 mengalami kenaikan 108,41 %

dari harga Rp 596/Kg menjadi Rp 1.242, 143/Kg. Faktor harga ini lah

yang akhirnya mendorong negara Indonesia untuk melakukan impor gula

dari negara pengekspor gula yang lain. Indonesia menjadi pasar ekpor gula

dari negara lain karena rendahnya tarif impor di Indonesia (sekitar Rp 500-

Rp700/Kg.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

22

E. Kerangka Berpikir

1. Produksi Nasional

Pada dasarnya ketidakmampuan produksi gula nasional untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi nasional dikarenakan jumlah produksi

gula nasional belum mencukupi kebutuhan konsumsi gula nasional,

sehingga dalam memenuhi kebutuhan gula nasional tersebut negara masih

memerlukan impor gula dari negara-negara produsen gula utama.

Ketidakmampuan tersebut dapat dikarenakan semakin berkurangnya luas

areal tanaman tebu semenjak diberikannya kebebasan bagi petani untuk

menentukan sendiri tanaman yang dibudidayakan sejak tahun 1995

(Harsoyo, Y. 2004:156). Selain itu membanjirnya produk gula impor yang

mutunya lebih baik dari gula dalam negeri serta harganya yang lebih

murah akan membawa kerugian bagi produsen gula nasional terutama bagi

petani yang ikut terimbas pada pendapatan yang menurun. Peran

pemerintah dalam membantu produsen gula nasional agar lebih

berproduktif sangat dibutuhkan.

2. Konsumsi nasional

Konsumsi gula nasional Indonesia tergolong besar yang

dikarenakan jumlah populasi penduduk yang masih tinggi. Namun disisi

lain produksi gula dalam negeri masih belum dapat mencukupi kebutuhan

konsumsi gula dalam negeri. Oleh karena itu impor gula dari negara

pengekspor utama gula merupakan alternatif bagi pemenuhan kebutuhan

nasional.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

23

3. Harga Gula

Harga gula domestik dipasaran lokal lebih tinggi dari harga gula

impor. Perbedaan harga gula tersebut membuat pilihan banyak masyarakat

untuk lebih memilih gula kristal putih dari hasil impor daripada gula lokal

yang kualitasnya jauh dari gula impor. Harga gula impor yang lebih murah

dari harga gula lokal tersebut dapat membuat pasaran gula lokal merosot

dan membuat bangkrut petani dan pabrik gula lokal.

4. Bea masuk impor

Bea impor di Indonesia terhitung masih rendah dibandingkan

dengan negara-negara lain yang menetapkan bea impor yang tinggi.

Dengan adanya bea impor gula yang rendah maka mengakibatkan

masuknya gula impor kedalam negeri sangat mudah. Dan mudahnya gula

impor tersebut masuk kedalam negeri mengakibatkan keresahan bagi

produsen gula nasional karena mutu dan harganya lebih baik dari gula

nasional.

F. Hipotesis

1. Impor gula dipengaruhi oleh produksi gula nasional

2. Impor gula dipengaruhi oleh konsumsi gula nasional

3. Impor gula dipengaruhi oleh harga gula nasional

4. Impor gula dipengaruhi.oleh bea masuk gula impor

5. Impor gula dipengaruhi oleh produksi gula, konsumsi gula, harga gula,

dan bea masuk gula impor secara bersama-sama.

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Expost Facto. Penelitian

Exspost Facto merupakan penelitian yang dilakukan terhadap peristiwa yang

telah terjadi dengan mengungkapkan data yang ada untuk mengetahui

faktor-faktor yang dapat menimbulkan peristiwa tersebut tanpa memberikan

perlakuan terhadap variabel bebas.

B. Data dan Sumber Data

Data-data yang diperoleh untuk menunjang penelitian ini diambil dari

Badan Pusat Statistik dan internet. Data yang diambil antara lain:

1. Data produksi gula nasional diukur dalam satuan ton selama periode

1995-2005

2. Data konsumsi gula nasional diukur dalam satuan ton selama periode

1995-2005

3. Data harga gula nasional diukur dalam satuan Rp/kg selama periode

1995-2005.

4. Data Bea masuk impor gula diukur dalam satuan Rp/kg selama periode

1995-2005.

Pengambilan data dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan

atau peneliti. Penulis mengambil data tahun 1995-2005, dengan

pertimbangan bahwa data tersebut merupakan data terbaru mengenai

24

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

25

produksi gula nasional, konsumsi gula nasional, harga gula nasional, dan

bea masuk impor gula. Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan jenis data sekunder deret waktu (time series) selama 10 tahun

(1995-2005) yang diambil dari Badan Pusat Statistik. Data sekunder yaitu

data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak

pengumpul data primer.

C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang akan menjelaskan variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah produksi gula nasional (X1),

konsumsi gula nasional (X2), harga gula nasional per kg (X3), Bea

masuk gula (X4).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang akan dijelaskan oleh variabel

bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah impor gula nasional

(Y).

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang mendukung penelitian ini, penulis

mengambil teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dan studi

pustaka. Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui pencatatan

dokumen yang sudah ada di Badan Pusat Statistik. Teknik ini digunakan

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

26

untuk mencari data mengenai produksi gula nasional, konsumsi gula

nasional, harga gula nasional dan bea masuk impor gula. Selain

dokumentasi, pengumpulan data juga dilakukan dengan cara studi pustaka,

yaitu pengumpulan data yang berhubungan dengan topik yang didapat dari

kepustakaan antara lain dari buku-buku atau referensi untuk memperoleh

data landasan teori dan pengetahuan.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji normalitas dan linieritas

a. Pengujian normalitas

Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas dimaksudkan untuk

mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 11.0.

Jika nilai α hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah α =

0,05 maka distribusi data variabel tersebut adalah tidak normal. Jika

masing-masing variabel mempunyai nilai lebih besar atau sama dengan

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi

normal. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut

(Ghozali,I. 2002:36):

D = Max Fo(Xi) – SN (Xi)

Keterangan :

D = Deviasi maksimum

Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

27

SN = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel pada taraf signifikan 5%

(α=0,05), maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika

nilai Fhitung < dari nilai Ftabel maka distribusi dikatakan normal.

b. Pengujian linieritas

Pengujian linieritas dimaksudkan untuk menguji kelinieran

regresi ada tidaknya hubungan linier antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan Uji F dengan rumus

sebagai berikut (Sudjana, 1992: 332):

F = 2

2

e

TC

SS

Keterangan:

F = Nilai F untuk garis regresi

S2TC = Varians tuna cocok

Se2 = Varians kekeliruan

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan

dengan Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien Fhitung diperoleh

dari perhitungan SPSS 11.0. Jika nilai Fhitung > nilai Ftabel maka

hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat linier dan

sebaliknya jika nilai Fhitung < dari nilai Ftabel maka hubungan antar

variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

28

2. Pengujian asumsi klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi,

terlebih dehulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mendeteksi ada tidaknya

pelanggaran dalam pengujian regresi linier ganda (Supranto J, 1984: 1).

Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Multikolinieritas (Multicolinearrity)

Multikolinieritas adalah adanya hubungan variabel-variabel

bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut

variabel-variabel tidak orthogonal. Variabel yang bersifat tidak

orthogonal adalah variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan

nol. Untuk mendeteksi masalah ini digunakan rumus korelasi. Adapun

rumus korelasinya sebagai berikut:

rxy = ( )( )

( ) } ( ){{ }∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN

keterangan :

r = Koefisien korelasi

Y = skor variabel Y

X = skor variabel X

N = jumlah data

Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan

analisis Collinearity Statistics. Dari hasil Collinearity Statistics akan

diperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi

tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut:

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

29

1. Jika VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas

2. Jika VIF < 5, maka tidak terjadi multikolonieritas.

b. Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity)

Heteroskesdastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dan

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas

(Supranto. J, 1984: 69). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah heteroskesdastisitas digunakan uji korelasi rank dari

Spearman (Spearman’s rank correlation test). Rumus korelasi rank

dari Spearman didefinisikan sebagai berikut:

rs = 1 – 6 )( ⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

−∑

12

2

nndi

Dimana:

di = Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik

yang

berbeda dari individu atau fenomena ke i.

n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.

Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk

menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan

ketentuan sebagai berikut:

1. Jika rs hitung > rs tabel, maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika rs hitung < rs tabel, maka tidak terjadi heteroskesdastisitas.

Atau dapat juga dengan membandingkan tingkat

probabilitasnya. Adapun ketentuan yang digunakan sebagai berikut:

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

30

1. Jika probabilitas (P) > 0,05; maka terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika probabilitas (P) < 0,05; maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi

Autokorelasi atau korelasi serial, ialah kondisi yang berurutan

diantara gangguan atau disturbansi yang masuk kedalam fungsi regresi

atau korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan

menurut waktu atau ruang. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

autokorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung “ The Durbin-

Watson Statistic d”.

d = )(

=

=−−

n

nt

n

ttt

e

ee

1

2

21

Dimana: D = Statistik Durbin-Watson

et = Gangguan estimasi

t = Observasi terakhir

t-1 = Observasi sebelumnya

Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi

atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel

statistik d.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

31

Tabel 3.1

Statistik Durbin-Watson

Jika Ho tidak ada serial korelasi positif maka

Nilai d Keterangan

d < dl Tolak Ho

d > du Terima Ho

dl ≤ d ≤du Tidak dapat disimpulkan

Tabel 3.2

Statistik Durbin Watson

Jika Ho tidak ada serial korelasi negatif

Nilai d Keterangan

d>4 – dl Tolak Ho

d <4 – du Terima Ho

4–du ≤ d ≤4–dl Tidak dapat disimpulkan

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

32

Gambar 3.1 Diagram pengujian hipotesis Durbin Watson

menolak Ho*Bukti autokorelasi negatif

daerahkeragu-raguan

daerahkeragu-raguan

menolak HoBukti autokorelasi positif

2 4-du 4-dldudl

menerima Ho ataumenolak H*o atau keduanya

0 4

3. Analisis regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui

pengaruh satu variabel independen dengan satu variabel dependen

(Sugiyono, 2005: 244).

Rumus yang digunakan adalah

Y = a + bX

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga bila X = 0 (harga konstan)

b = Koefisien regresi

X = Subyek pada variabel independen

4. Analisis regresi linier berganda

Untuk menjawab masalah 1 sampai dengan 5, yaitu mengetahui

pengaruh variabel independen (produksi gula, konsumsi gula, harga gula,

bea masuk) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (impor gula),

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

33

maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005: 347)

adalah :

Υ = a + b1Χ1 + b2Χ2 +b3X3+ b4Χ4

dimana: Υ = variabel terikat

a = konstanta

b1, b2, … b4 = koefisien regresi

Χ1, Χ2,…Χ4 = variabel bebas

Analisis untuk mengukur berapa besar pengaruh variabel

independen (produksi gula, konsumsi gula, harga gula nasional, bea

masuk) terhadap variabel dependen (impor gula), sehingga persamaan

regresinya menjadi:

Υ = a + b1Χ1 + b2Χ2 + b3Χ3 + b4Χ4

dimana :

Υ = Impor gula

a = konstanta

b1 = Koefisien Prediktor Χ1

b2 = Koefisien Prediktor Χ2

b3 = Koefisien Prediktor Χ3

b4 = Koefisien Prediktor Χ4

Χ1 = Produksi gula nasional

Χ2 = Konsumsi gula nasional

Χ3 = Harga gula

X4= Bea masuk gula

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

34

Untuk mencari koefisien regresi b1,b2,b3, dan b4 dapat

digunakan persamaan simultan sebagai berikut :

ΣΧ1Υ = b1ΣΧ12 + b2ΣΧ1ΣΧ2 + b3ΣΧ1ΣΧ3 + b4ΣΧ1ΣΧ4 + b5ΣΧ1ΣΧ5

ΣΧ2Υ = b1ΣΧ1ΣΧ2 + b2ΣΧ22 + b3ΣΧ2ΣΧ3 + b4ΣΧ2ΣΧ4 + b5ΣΧ2ΣΧ5

ΣΧ3Υ = b1ΣΧ1ΣΧ3 + b2ΣΧ2ΣΧ3 + b3ΣΧ32 + b4ΣΧ3ΣΧ4 + b5ΣΧ3ΣΧ5

ΣΧ4Υ = b1ΣΧ1ΣΧ4 + b2ΣΧ2ΣΧ4 + b3ΣΧ3Χ4 + b4ΣΧ42 + b5ΣΧ4ΣΧ5

a = Υ- b1Χ1 – b2Χ2 – b3Χ3 – b4Χ4 – b5Χ5

5. Uji koefisien regresi linear secara individu (parsial)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh

keterandalan masing-masing koefisien regresi (b1,b2,b3,dan b4) dan dapat

juga diartikan sebagai penguji signifikan tidaknya pengaruh antara

variabel Χ1 terhadap Υ, Χ2 terhadap Υ, Χ3 terhadap Υ, Χ4 terhadap Y.

Untuk melakukan pengujian ini digunakan uji t. Sebelum melakukan

pengujian, maka ditentukan terlebih dahulu hipotesis sebagai berikut :

Ho: b1 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Hi : b1 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Rumus untuk t hitung adalah sebagai berikut:

t = b – β

sb

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

35

Gambar 3.2 Diagram pengujian hipotesis

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotaesis

1. Ho ditolak bila : thitung > ttabel berarti tidak ada pengaruh nyata dan

signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

2. Ho diterima bila : thitung < ttabel berarti ada pengaruh nyata dan

signifikan dari masing–masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

6. Uji koefisien regresi berganda

Untuk melakukan uji hipotesis koefisien regresi secara berganda (bersama-

sama), maka digunakan uji F. Hipotesis untuk uji F sebagai berikut:

1. Ho : bi (1,2,3,4) = 0 berarti tidak ada pengruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

36

2. Hi : b (1,2,3,4) ≠ 0 berarti ada pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Rumus F hitung = R2 / k

(1 – R2)/ (n-k-1)

Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis

1. Ho ditolak bila: Fhitung > F tabel berarti tidak ada pengaruh nyata dan

signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen

secara bersama-sama.

2. Ho diterima bila: Fhitung < Ftabel berarti ada pengaruh nyata dan

signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen

secara bersama-sama.

Gambar 3.3 Diagram Pengujian Hipotesis

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Regresi

Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat regresi. Pengujian prasyarat regresi dilakukan untuk mengetahui

apakah data-data yang didapat layak untuk diuji dengan uji regresi. Syarat-

syarat tersebut adalah:

a. Pengujian Normalitas

Tabel 4.1 Normalitas Data Dengan Kolmogorov Npar test

Descriptive Statistics

11 1854095 282787.904 1448599 221911811 3096589 146191.631 2888843 332466211 3157848 1381781.817 1428820 550000011 13.64 13.246 0 3011 1236974 312424.960 774468 1596736

produksikonsumsihargabeamasukimpor

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Tabel diatas menggambarkan mean, standar deviasi, nilai

minimum dan maksimum dari variabel dependen (variabel impor) dan

masing-masing variabel independen (variabel produksi, konsumsi,

harga,dan bea masuk).

37

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

38

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

11 11 11 11 111854094,6 3096589,0 3157848 13.64 1236974282787,91 146191,63 1381782 13.246 312425

.212 .103 .174 .303 .241

.182 .103 .174 .303 .175-.212 -.090 -.105 -.259 -.241

.704 .340 .577 1.005 .800

.705 1.000 .893 .265 .544

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

produksi konsumsi harga beamasuk impor

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus

“Kolmogorov Smirnov”. Pengujian normalitas data dilakukan untuk

semua data atau variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

1). Produksi Gula

a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) 11,

Mean 1854095, Standar deviasi 282787.904, Nilai minimum

1448599, dan nilai maksimum 2219118

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh

nilai asymp. Sig yaitu 0.705. Jadi probabilitas (Sig)

0.705>0.05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data produksi gula (X1)

berdistribusi normal.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

39

2). Konsumsi Gula

a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) 11,

Mean 3096589, Standar deviasi 146191.631, Nilai minimum

2888843, dan nilai maksimum 3324662

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh

nilai asymp. Sig yaitu: 1.000. Jadi probabilitas (Sig)

1.000>0.05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data konsumsi gula (X2)

berdistribusi normal.

3). Harga Gula

a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) 11,

Mean 3157848, Standar deviasi 1381781.817, Nilai minimum

1428820, dan nilai maksimum: 5500000

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh

nilai asymp. Sig yaitu 0.893. Jadi probabilitas (Sig)

0.893>0.05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data harga gula (X3)

berdistribusi normal.

4). Bea Masuk Gula

a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) 11,

Mean 13.64, Standar deviasi 13.246, Nilai minimum 0, dan

nilai maksimum 30

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

40

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh

nilai asymp Sig yaitu 0.265. Jadi probabilitas (Sig) 0.265>0.05.

Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data bea masuk gula (X4) berdistribusi

normal.

5). Impor Gula

a) Dari tabel deskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) 11,

Mean 1236974,0 Standar deviasi 312424.960, Nilai minimum

774468, dan nilai maksimum 1596736

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh

nilai asymp. Sig yaitu: .0.544. Jadi probabilitas (Sig)

0.544>0.05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data bea masuk gula (Y)

berdistribusi normal.

b. Pengujian Linieritas

Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji F,

dimana pengujian linieritas akan dilakukan untuk setiap variabel bebas

yaitu sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

41

1). Produksi Gula (X!)

Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas Produksi Gula

ANOVA Tablea

2094607721922 1 2094607721922 23,591 ,000

1775783540943 20 88789177047,2

3870391262865 21

(Combined)Between GroupsWithin Groups

Total

impor *produksi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

Dari perhitungan impor gula dengan produksi gula dalam

pengujian linieritas diperoleh Fhitung sebesar 23,591 dengan

probabilitas 0.000. Hasil Fhitung kemudian dibandingkan dengan

Ftabel. Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0.05, nemurator

1 dan denemurator 20 diperoleh Ftabel 4.35, jadi Fhitung 23.591>Ftabel

4.35 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hubungan antara

impor gula (Y) dengan produksi gula (X1) bersifat linier.

2). Konsumsi Gula (X2)

Tabel 4.4 Hasil Uji Linieritas Konsumsi Gula

ANOVA Tablea

19019919996008 1 19019919996008 319,713 ,000

1189813485817,8 20 59490674290,892

20209733481826 21

(Combined)BetweenGroupsWithin Groups

Total

impor *konsumsi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

Dari perhitungan impor gula dengan konsumsi gula dalam

pengujian linieritas diperoleh Fhitung sebesar 319.713 dengan

probabilitas 0.000. Hasil Fhitung kemudian dibandingkan dengan

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

42

Ftabel. Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0.05, nemurator

1 dan denemurator 20 diperoleh Ftabel 4.35, jadi Fhitung

319,713>Ftabel 4.35 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

hubungan antara impor gula (Y) dengan konsumsi gula (X2)

bersifat linier.

3). Harga Gula (X3)

Tabel 4.5 Hasil Uji Linieritas Harga Gula

ANOVA Tablea

8372663864497,0 1 8372663864497,0 171,551 ,000

976112648962,81 20 48805632448,140

9348776513459,9 21

(Combined)BetweenGroupsWithin Groups

Total

impor *harga

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

Dari perhitungan impor gula dengan harga gula dalam

pengujian linieritas diperoleh Fhitung sebesar 171.551 dengan

probabilitas 0.000. Hasil Fhitung kemudian dibandingkan dengan

Ftabel. Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0.05, nemurator

1 dan denemurator 20 diperoleh Ftabel 4.35, jadi Fhitung

171.551>Ftabel 4.35 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

hubungan antara impor gula (Y) dengan harga gula (X3) bersifat

linier.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

43

4). Bea Masuk

Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas Bea Masuk

ANOVA Tablea

8415391413601 1 8415391413601 172,430 ,000

976093557507 20 48804677875,4

9391484971109 21

(Combined)Between GroupsWithin Groups

Total

impor *beamasuk

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

Dari perhitungan impor gula dengan bea masuk gula dalam

pengujian linieritas diperoleh Fhitung sebesar 172.430 dengan

probabilitas 0.000. Hasil Fhitung kemudian dibandingkan dengan

Ftabel. Dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 0.05, nemurator

1 dan denemurator 20 diperoleh Ftabel 4.35, jadi Fhitung

172.430>Ftabel 4.35 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

hubungan antara impor gula (Y) dengan bea masuk gula (X4)

bersifat linier.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mendeteksi dan mengetahui ada tidaknya pelanggaran atau

penyimpangan dalam pengujian “regresi linier berganda”. Pengujian

asumsi klasik meliputi:

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

44

a. Pengujian Multikolinieritas

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

502655,4 394895,6 1,273 ,250-,960 ,018 -,869 -54,486 ,000 ,920 1,087,793 ,143 ,371 5,532 ,001 ,052 4,150

1,184E-02 ,012 ,052 ,948 ,380 ,077 4,320153997,4 69421,599 ,065 2,218 ,068 ,270 3,706

(Constant)produksikonsumsihargabeamasuk

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: impora.

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk data dari variabel

bebas yaitu sebagai berikut:

1). Produksi Gula

Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 1.087 yang berarti bahwa VIF 1.087 < 5.

Dengan hasil tersebut maka variabel produksi gula bersifat tidak

terjadi multikolinieritas sehingga dapat dikatakan bahwa produksi

gula tidak mempunyai hubungan atau korelasi dengan variabel

lainnya.

2). Konsumsi Gula

Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 4,150 yang berarti bahwa VIF 4,150 < 5.

Dengan hasil tersebut maka variabel konsumsi gula bersifat tidak

terjadi multikolinieritas sehingga dapat dikatakan bahwa konsumsi

gula tidak mempunyai hubungan atau korelasi dengan variabel

lainnya.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

45

3). Harga Gula

Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 4,320 yang berarti bahwa VIF 4,320 < 5.

Dengan hasil tersebut maka variabel harga gula bersifat tidak

terjadi multikolinieritas sehingga dapat dikatakan bahwa harga

gula tidak mempunyai hubungan atau korelasi dengan variabel

lainnya.

4). Bea Masuk Gula

Dari hasil output “Collinearity Statistic” diperoleh VIF (Variance

Inflation Factor) sebesar 3,706 yang berarti bahwa VIF 3,706 < 5.

Dengan hasil tersebut maka variabel harga gula bersifat tidak

terjadi multikolinieritas sehingga dapat dikatakan bahwa harga

gula tidak mempunyai hubungan atau korelasi dengan variabel

lainnya.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

46

b. Pengujian Heterokedastisitas

Tabel 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas

Correlations

1,000 -,027 -,082 -,090 ,055, ,937 ,811 ,791 ,873

11 11 11 11 11-,027 1,000 ,927** ,844** -,127,937 , ,000 ,001 ,709

11 11 11 11 11-,082 ,927** 1,000 ,794** ,045,811 ,000 , ,004 ,894

11 11 11 11 11-,090 ,844** ,794** 1,000 -,090,791 ,001 ,004 , ,791

11 11 11 11 11,055 -,127 ,045 -,090 1,000,873 ,709 ,894 ,791 ,

11 11 11 11 11

Correlation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)N

produksi

konsumsi

harga

beamasuk

residu

Spearman's rhoproduksi konsumsi harga beamasuk residu

Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).**.

Pada penelitian ini, pengujian heterokedastisitas dilakukan

deengan menggunakan uji korelasi rank dari Spearman (Spearman’s

rank corellation test). Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan

bahwa variasi (varians) dari variabel tidak sama untuk semua

pengamatan. Pengujian ini untuk semua variabel bebas.

1). Produksi gula (X1) dan residu

Pada output antara X1 dan residu menghasilkan angka (r) – 0,055

dengan probanilitas 0,873. Jadi dengan membandingkan

probabilitasnya diperoleh P 0,873 > 0,05. hal ini menunjukkan

antara produksi gula dengan impor gula “tidak terjadi

heterokedastisitas”

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

47

2). Konsumsi gula (X2) dan residu

Pada output antara X2 dan residu menghasilkan angka (r) 0,127

dengan probanilitas 0,709. Jadi dengan membandingkan

probabilitasnya diperoleh P 0,709 > 0,05. hal ini menunjukkan

antara konsumsi gula dengan impor gula “tidak terjadi

heterokedastisitas”

3). Harga gula (X3) dan residu

Pada output antara X3 dan residu menghasilkan angka (r) 0,045

dengan probanilitas 0,894. Jadi dengan membandingkan

probabilitasnya diperoleh P 0,894 > 0,05. hal ini menunjukkan

antara harga gula dengan impor “tidak terjadi heterokedastisitas”

4). Bea masuk gula (X4) dan residu

Pada output antara X1 dan residu menghasilkan angka (r) 0,090

dengan probanilitas 0,791. Jadi dengan membandingkan

probabilitasnya diperoleh P 0,791 > 0,05. hal ini menunjukkan

antara bea masuk gula dengan impor gula “tidak terjadi

heterokedastisitas”

c. Autokorelasi

Perhitungan autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dedngan

jalan menghitung “The Durbin Watson”. Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai “Durbin Watson” sebesar 2,454. Untuk mengetahui

terjadi tidaknya autokorelasi, maka nilai uji d 2,454 dibandingkan

dengan tabel klasifikasi nilai d ( karena data < 15). Dari hasil

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

48

perbandingan ternyata nilai d 2,454 terletak diantara 1,55-2,46 yang

berarti tidak terdapat autokorelasi

3. Uji Statistik

Uji statistik dilakukan untuk mengetahui hasil dari analisis regresi

linier berganda dengan bantuan program SPSS. Model persamaan regresi

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4

Keterangan: Y = Impor gula

A = Konstanta

X1 = Produksi gula

X2 = Konsumsi gula

X3 = Harga gula

X4 = Bea masuk

Uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji F, uji

t, dan R2 (koefisien determinasi). Berikut ini penjelasan masing-masing uji

statistik pada penelitian ini:

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel

independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

Apabila nilai signifikansi Fhitung > Ftabel berarti semua variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sebaliknya jika nilai signifikan Fhitung < Ftabel, berarti semua

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

49

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji F

ANOVAb

974724691859,81 4 2,437E+11 1068.103 .000a

1368863893.097 6 228143982,2976093555752,91 10

RegressionResidualTotal

Model1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), beamasuk, produksi, harga, konsumsia.

Dependent Variable: imporb.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil analisis diperoleh

hasil Fhitung 1068,103 dengan signifikansi 0.000. karena Fhitung > Ftabel

maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel produksi gula,

konsumsi gula, harga gula, dan bea masuk impor gula secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel impor gula.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila

nlai Thitung > Ttabel berarti variabel independen secara individual

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji t

Coefficientsa

502655,4 394895,6 1,273 ,250-,960 ,018 -,869 -54,486 ,000 ,920 1,087,793 ,143 ,371 5,532 ,001 ,052 4,150

1,184E-02 ,012 ,052 ,948 ,380 ,077 4,320153997,4 69421,599 ,065 2,218 ,068 ,270 3,706

(Constant)produksikonsumsihargabeamasuk

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: impora.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

50

Hasil uji t pada tabel diatas dijelaskan dalam masing-

masing variabel berikut ini:

1). Produksi Gula

Hasil analisis uji t untuk variabel produksi (Thitung) adalah

54,486 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena Thitung 54,486

> Ttabel 2,201, maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel

produksi berpengaruh signifikan terhadap impor gula. Hasil uji t ini

mendukung hipotesis penelitian bahwa produksi gula berpengaruh

negatif terhadap impor gula nasional

2). Konsumsi Gula

Hasil analisis uji t untuk variabel konsumsi (Thitung) adalah

5,532 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena Thitung 5,532 >

Ttabel 2,201, maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel

konsumsi berpengaruh signifikan terhadap impor gula. Hasil uji t

ini mendukung hipotesis penelitian bahwa konsumsi gula

berpengaruh positif terhadap impor gula nasional

3). Harga Gula

Hasil analisis uji t untuk variabel harga gula (Thitung) adalah

0,948 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena Thitung 0,98 <

Ttabel 2,201, maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa variabel

konsumsi tidak berpengaruh signifikan terhadap impor gula. Hasil

uji t ini tidak mendukung hipotesis penelitian bahwa harga gula

berpengaruh positif terhadap impor gula nasional

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

51

4). Bea Masuk

Hasil analisis uji t untuk variabel bea masuk (Thitung) adalah

2,218 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena Thitung 2,201 <

Ttabel 2,201, maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bea

masuk tidak berpengaruh signifikan terhadap impor gula. Hasil uji

t ini tidak mendukung hipotesis penelitian bahwa bea masuk gula

berpengaruh negatif terhadap impor gula nasional

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu alat untuk mengukur

besarnya persentase pengaruh semua variabel independen terhadap

variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0

sampai 1. Semakin mendekati 0 besarnya koefisien determinan suatu

persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya semakin besar

koefisien determinasi mendekati angka 1, maka semakin besar pula

pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji R2

Model Summaryb

.999a .999 .998 15104.436 2.454Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), beamasuk, produksi, harga, konsumsia.

Dependent Variable: imporb.

Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh sebesar 0,999, hal ini

menunjukkan bahwa pengaruh produksi gula, konsumsi gula, harga

gula, dan bea masuk impor gula sebesar 99%, sedangkan sisanya

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

52

sebesar1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

B. Pembahasan

Dari uraian dalam analisis data tersebut diatas, maka akan diuraikan

berbagai faktor dan alasan-alasan yang terkait dengan faktor yang

mempengaruhi impor gula nasional. Dalam analisis data diatas, pengaruh

keempat variabel independen tersebut dapat berupa pengaruh positif

ataupun negatif. Dari hasil uji R square diatas, keempat variabel

independen tersebut 99% mempengaruhi impor gula sedangkan 1%

dipengaruhi variabel lain.

Impor gula di Indonesia terjadi karena adanya ketidakmampuan

produksi gula dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan konsumsi gula

dalam negeri. Perbandingan antara hasil produksi gula dalam negeri

dengan kebutuhan konsumsi dalam negeri tidak sebanding. Kekurangan

ini akan menyebabkan harga dipasaran menjadi tidak stabil. Oleh sebab itu

dibutuhkan impor gula dari negara penghasil gula di luar negeri untuk

menutupi kebutuhan konsumsi gula dalam negeri. Gula yang diimpor

harus sesuai dengan kebutuhan untuk menutupi kekurangan produksi gula

dalam negeri. Oleh karena itu dibutuhkan proteksi berupa bea masuk

impor untuk melindungi perusahaan-perusahaan gula dan petani gula

dalam negeri

Selain diuraikan pengaruh keempat faktor tersebut secara bersama-

sama, dibawah ini akan diuraikan pengaruh keempat variabel independen

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

53

tersebut (produksi, konsumsi, harga, bea masuk) terhadap variabel

dependen.

1. Pengaruh Produksi Gula Terhadap Impor Gula

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata produksi gula

mempengaruhi impor gula. Secara teori bila produksi gula meningkat

maka impor gula tidak akan terjadi karena kebutuhan gula dapat

terpenuhi dari hasil produksi gula dalam negeri, sebaliknya jika

produksi gula menurun maka keputusan untuk impor dapat terjadi.

Dari hasil uji t hasil yang diperoleh adalah t hitung -54,486 > t tabel

2,201 sedangkan taraf signifikansi 0,00 (α<0,05), maka hasil tersebut

mendukung hipotesis bahwa jika produksi gula naik maka impor akan

turun.

Perkembangan produksi gula di Indonesia pada tahun 1994

sebesar 2.448.833 ton yang kemudian menurun hingga tahun 1997

sebesar 2189.974 ton (masih berada dalam kisaran 2 jutaan ton). Pada

tahun 1998 produksi gula mulai menurun drastis sejumlah 1.491.553

ton.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

54

Tabel 4.12 Produksi Gula Terhadap Impor Gula

Tahun Produksi gula (ton) Impor gula (ton)

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

2.096.471 2.094.195 2.189.974 1.491.553 1.448.599 1.690.667 1.725.467 1.755.434 1.631.919 2.051.644 2.219.118

792.372 832.203 774.468

1.511.426 1.533.419 1.396.951 1.408.465 1.425.507 1.596.736 1.230.284 1.104.884

Sumber: BPS

Dari tabel diatas dapat dilihat impor gula juga mengalami

kenaikan seiring dengan penurunan produksi gula yang kemudian

produksi gula kembali naik mulai tahun 2004 dan impor mengalami

penurunan.

Kebutuhan akan gula di Indonesia termasuk tinggi mengingat

jumlah penduduk yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan jumlah

produksi gula yang sesuai dengan tingkat konsumsi di Indonesia,

namun pada kenyataan bahwa produksi gula tidak cukup untuk

mencukupi kebutuhan gula dalam negeri sehingga jalan yang ditempuh

untuk menutupi kekurangan tersebut adalah dengan impor. Salah satu

upaya untuk dapat meningkatkan hasil produksi gula adalah dengan

penambahan luas areal tebu. Dari makalah penelitian Ani Kurniawati

(2003) dikatakan bahwa peningkatan produksi tebu pada tiga tahun

terakhir sebagai akibat dari penambahan luas areal tebu. Hal tersebut

didukung oleh penelitian Bakti nugroho (2006: 98) bahwa dari nilai

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

55

regresi dalam penelitiannya membuktikan bahwa penambahan luas

areal akan meningkatkan produksi tebu Indonesia.

Perluasan lahan di pulau Jawa sudah tidak memiliki tempat lagi

karena sebagian besar sudah beralih fungsi untuk tempat tinggal dan

menanam padi. Pencarian lahan tebu didaerah-daerah baru diluar Jawa

sudah dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 1994 seperti Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi dan Kepulauan Maluku. Di Kabupaten Kendari,

Sulawesi Tenggara telah ditetapkan areal seluas 33.000 ha yang sesuai

dengan areal pertanaman tebu. Daerah Tinanggea dengan luas netto

13.500 ha dan 9.000 ha lahan usaha II berpotensi menghasilkan tebu

70 ton. Di Kabupaten Barito Utara Luas lahan 13.150 dan Barito

Selatan seluas 13.200 berpotensi menghasilkan tebu diatas 100 ton.

Selain perluasan lahan, salah satu pendukung dalam

pengembangan produksi gula adalah peran pemerintah. Peran

pemerintah sangat penting dalam memberikan kredit untuk petani tebu

dala meningkatkan produktivitas pertaniannya. Masalahnya adalah

pemerintah selalu terlambat dalam memberikan kredit kepada para

petani dan besarnya kredit yang diberkan hanya 30% dari kebutuhan.

Tidak adanya modal berupa kredit murah mengakibatkan petani tidak

memiliki kesempatan untuk meningkatkan produktivitas usahanya.

Usaha untuk meningkatkan produksi gula yang lain adalah

adanya fokus revitalisasi antara lain rehabilitasi tanaman,

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

56

meningkatkan mutu intensifikasi, penyediaan agro-input tepat waktu

dan jumlah serta peningkatan efisiensi pabrik.

2. Pengaruh Konsumsi Gula Terhadap Impor Gula

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa konsumsi gula

mempengaruhi impor gula. Bila konsumsi gula meningkat maka impor

gula juga meningkat untuk tujuan mencukupi kebutuhan gula nasional.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa t hitung 5,532 > t tabel 2,201

sedangkan tingkat signifikansi sebesar 0,01 (α<0,05). Dengan

demikian maka hasil yang diperoleh mendukung hipotesis bahwa jika

konsumsi gula meningkat maka impor gula juga meningkat.

Berdasarkan pada data, konsumsi di Indonesia dari tahun 1995

sampai tahun 2005 terus mengalami peningkatan.

Tabel 4.13 Konsumsi gula terhadap Impor gula

Tahun Konsumsi gula (ton) Impor gula (ton)

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

2.888.843 2.926.398 2.964.441 3.002.979 3.042.081 3.087.618 3.133.932 3.180.941 3.228.655 3.281.928 3.324.662

792.372 832.203 774.468

1.511.426 1.533.419 1.396.951 1.408.465 1.425.507 1.596.736 1.230.284 1.104.884

Sumber: BPS

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa konsumsi gula di

Indonesia dari tahun 1995 hingga tahun 2005 mengalami peningkatan.

Seiring terjadinya peningkatan konsumsi gula di Indonesia, ternyata

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

57

impor gula dari tahun 1995 sampai tahun 2005 juga mengalami

peningkatan. Peningkatan konsumsi gula ini memasukkan Indonesia

dalam 10 negara terbesar pengkonsumsi gula di dunia dengan

menempati urutan 9 setelah negara Pakistan pada tahun 2004 (Statistik

Perkebunan Indonesia: www.bulog.go.id/deperindag).

Pada tahun 1995 konsumsi gula perkapita/tahun di negara-negara

Asia 13 kg/kap/th, di Indonesia pada tahun 1995 konsumsi gula

perkapita/th sebesar 16,28 kg, di Afrika 14,7 kg/kap/th sedangkan

konsumsi gula di negara-negara eropa mencapai 37 kg/kap/th dan

Amerika Utara 34,1 kg/kap/th. Konsumsi gula perkapita di Indonesia

dapat dikatakan kecil, maka tidak mengherankan jika negara-negara

produsen gula dunia melirik negara berkembang termasuk Indonesia

sebagai negara konsumen gula potensial mengingat pangsa pasar yang

besar.

3. Pengaruh Harga Gula Terhadap Impor Gula

Dari hasil yang diperoleh dalam pengujian menunjukkan

bahwa harga gula tidak berpengaruh (tidak mempengaruhi) impor

gula. Bila harga gula naik maka impor gula akan menurun atau

sebaliknya bila harga gula turun maka impor gula akan naik. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa t hitung (0,948) < t tabel (2,201)

dengan taraf signifikansi (α) 0,380 > 0,05.. Hasil tesebut tidak

mendukung hipotesis bahwa harga gula berpengaruh positif terhadap

impor gula.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

58

Tabel 4.14 Harga Gula dan Impor Gula

Tahun Harga gula Impor gula (ton)

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

1.428.82 1.505.45 1.582.67 2977.23 2680.59 3027.32 3738.85 2970.22 4325.18

5000 5500

792.372 832.203 774.468

1.511.426 1.533.491 1.396.951 1.408.465 1.425.507 1.596.736 1.230.284 1.104.884

Sumber: BPS

Dari data diatas harga gula di Indonesia cenderung untuk terus

naik dari tahun 1995 sampai tahun 2005 sedangkan untuk impor gula

kenaikan dan penurunan impor gula tidak tetap.

4. Pengaruh Bea Masuk Impor Gula Dengan Impor Gula

Dari hasil yang diperoleh dalam pengujian menunjukkan

bahwa bea masuk impor gula tidak berpengaruh (tidak mempengaruhi)

impor gula. Bila bea masuk impor gula naik maka impor gula akan

menurun atau sebaliknya bila bea masuk impor gula turun maka impor

gula akan naik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa t hitung (2,218) >

t tabel (2,201) namun tingkat signifikansinya (α) 0,68 > dari 0,05..

Hasil tesebut tidak mendukung hipotesis bahwa bea masuk gula

berpengaruh positif terhadap impor gula.

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

59

Tabel 4.15 Bea Masuk Impor Gula Terhadap Impor Gula

Tahun Bea masuk impor

gula

Impor gula (ton)

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

0% 0% 0% 0% 0% 25% 25% 25% 30% 25% 20%

792.372 832.203 774.468

1.511.426 1.533.491 1.396.951 1.408.465 1.425.507 1.596.736 1.230.284 1.104.884

Sumber: BPS

Dalam tabel diatas dari tahun 1995 hingga tahun 1999 bea

masuk impor gula sebesar 0% yang kemudian naik dari tahun 2000

sebesar 25% hingga tahun 2003 mencapai 30%, kemudian tahun 2004

bea masuk impor gula turun kembali menjadi 25% hingga 20% pada

tahun 2005. Pada tahun 2000 pemerintah mengeluarkan tarif baru

impor gula sekitar 20%, hal ini memberikan harapan bagi petani dan

perusahaan gula di Indonesia untuk melindungi usaha gula mereka.

Penetapan tarif bea masuk impor gula di Indonesia sebesar

20%-25% tersebut dapat dikatakan sangat kecil dibandingkan dengan

penetapan tarif bea masuk impor gula dinegara-negara lain.

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

60

Tabel 4.16 Tarif Bea Masuk Gula Impor di Beberapa Negara

No Negara Tarif Impor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Indonesia Mesir

Sri Langka Filipina

Amerika Serikat Banglades

Brasil Thailand

Afrika Selatan Kolombia Uni Eropa

Rp 550-Rp 700/Kg 30% 66% 133% 155% 200% 55% 104% 124% 130% 240%

Sumber: Y. Harsoyo (2004: 154)

Dalam tabel diatas tarif impor gula di negara Thailand dan

Filipina yang masih merupakan negara di Asia Tenggara menerapkan

tarif yang tinggi yaitu 104% dan 133%, sedangkan di negara-negara

berkembang yang lain seperti Sri Langka menetapkan tarif sebesar

66%, Banglades menerapkan 200%, Afrika Selatan menerapkan tarif

124% dan Kolombia menerapkan 130%.

Kebijakan WTO untuk menurunkan bea tarif impor hingga 0%

berimbas pada bea masuk gula dengan maksud memberlakukan

perdagangan bebas gula tanpa ada hambatan sehingga perdagangan

bebas benar-benar terjadi. Dengan kebijakan ini, semua negara boleh

bebas mengekspor dan mengimpor gula dari luar negeri. Dengan tidak

adanya bea masuk impor maka produk gula impor semakin mudah

untuk mengakses masuk ke Indonesia dan mengancam produk gula

lokal. Dengan penurunan tarif bea masuk impor tersebut mengancam

proteksi gula di negara-negara eropa. Untuk mengatasi penerapan tarif

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

61

gula yang rendah, uni eropa melindungi produksi gula di negara-

negara tersebut dengan pemberian subsidi domestik dan subsidi ekspor

yang tinggi (Prajogo U. Hadi: 2004: 2), sehingga pemberian subsidi

domestik dan subsidi ekspor tersebut mendukung dan menguatkan

posisi produk-produk ekspor negara-negara maju terutama di Eropa.

5. Faktor-Faktor Lain Yang Mempengaruhi Impor Gula Nasional

Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa sebesar 1% impor gula

(Y) dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain yang mempengaruhi

impor gula nasional adalah jumlah penduduk Jumlah penduduk di

Indonesia dapat mempengaruhi impor gula dari luar negeri. Tingkat

konsumsi gula di Indonesia dapat dikatakan tinggi. Tingginya tingkat

konsumsi tersebut dipengaruhi oleh tingkat kepadatan penduduk di

Indonesia. Dengan adanya jumlah penduduk yang cukup besar di

Indonesia, maka konsumsi untuk gula di Indonesia menjadi tinggi.

Tingginya tingkat konsumsi gula tanpa sebanding dengan tingginya

produksi gula maka akan terjadi ketimpangan antara tingkat produksi

gula dengan konsumsi gula karena produksi gula dalam negeri tidak

dapat mencukupi kebutuhan gula dalam negeri. Ketimpangan ini dapat

diminimkan dengan adanya impor gula untuk menutupi kekurangan

kebutuhan gula dalam negeri.

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengujian secara serentak antara variabel independen dengan variabel

dependen

Produksi gula (X1), Konsumsi gula (X2), Harga gula (X3), Bea masuk

impor gula (X4) ternyata 99% secara bersama-sama mempengaruhi impor

gula dan 1% dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Pengujian secara parsial antara variabel independen dengan variabel

dependen

a. Secara signifikan produksi gula berpengaruh negatif terhadap impor

gula (thitung -54,486 > ttabel 2,201 dengan signifikansi 0,00<0,05)

b. Secara signifikan konsumsi gula berpengaruh positif terhadap impor

gula (thitung 5,532> ttabel 2,201 dengan signifikansi 0,01 < 0,05)

c. Harga gula tidak berpengaruh signifikan terhadap impor gula (thitung

0,948 > ttabel 2,201 dengan signifikansi 0,380 > 0,05)

d. Bea masuk impor gula tidak berpengaruh signifikan terhadap impor

gula (thitung 2,218 > ttabel 2,201 dengan signifikansi 0,68 > 0,05)

B. Saran

Selama produksi gula nasional belum mencukupi kebutuhan konsumsi

gula dalam negeri, maka impor adalah jalan keluar pemecahan masalah

tersebut namun disisi lain keberadaan perusahaan-perusahaan gula dan para

62

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

63

petani gula perlu diperhatikan sehingga adanya impor gula nasional jangan

sampai menekan usaha gula dalam negeri. Oleh karena itu hal-hal yang perlu

dilakukan oleh pemerintah adalah:

1) Meningkatkan usaha produksi gula melalui perluasan lahan pertanian

gula di luar pulau Jawa yang memiliki potensi untuk tanam tebu agar

produksi gula yang dihasilkan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi

gula nasional dan dengan demikian maka impor gula dapat ditekan,

penyediaan dana kredit diberikan 100 persen dari kebutuhan bukan 30

persen dari kebutuhan dan pemberian kredit agar tidak terlambat sebab

pemberian kredit yang terlambat akan berpengaruh pada sarana

produksi pertanian seperti pupuk dan lain sebagainya.

2) Berdasarkan hasil kesimpulan, konsumsi gula berpengaruh positif

terhadap impor gula. Hal ini menunjukkan bila konsumsi gula di

Indonesia meningkat menyebabkan impor gula juga meningkat dan

begitu pula sebaliknya. Konsumsi yang meningkat diakibatkan

tingginya laju pertumbuhan penduduk, oleh karena itu perlu adanya

upaya pemerintah untuk meminimalisasi laju pertumbuhan penduduk

salah satunya dengan penggiatan usaha Keluarga Berencana di seluruh

pelosok negeri.

3) Meningkatkan bea masuk impor gula untuk menyelamatkan harga gula

di Indonesia agar menjadi stabil. Bila tarif bea masuk impor tinggi

maka gula impor yang harganya jauh lebih murah yang masuk kepasar

gula domestik dapat terbatasi sehingga harga gula domestik masih

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

64

mampu untuk bersaing. Bea masuk yang tinggi sangat membantu

sektor pertanian gula dalam negeri khususnya bagi petani tebu dan

perusahaan-perusahaan gula karena membantu memberikan

kesempatan bagi petani dan perusahaan-perusahaan gula untuk dapat

meningkatkan produktivitas sehingga pada akhirnya impor dapat

ditekan.

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1980. “Perencanaan Sistem Produksi, Edisi Ketiga”. Yogyakarta: BPFE

Amir MS. 1986. “Ekspor Impor Teori dan Penerapannya”. Jakarta: IPPM

Anonim. 2003 “ Industri Gula Indonesia Di Tengah Pasar Internasional”. Busines News No. 789/tahun–XVI/2003. 29 Agustus.

Anonim. 2003. ”Dilema Kelangkaan Gula, Siapa Yang Harus Dipersalahkan”. Business News No.775/tahun–XVI/2003

Anonim. 4 Juni 2005. “Produksi Gula Dunia Tahun 2006 Diperkirakan Meningkat”. www.kompas .co.id

Anonim. 26 Juni 2006. ” Ritual Bakar Tongkang”. www.suaramerdeka.co.id

Anonim. 2 April 2004. ” Kepres RI No. 63 Thn.2003 Tentang Dewan Gula Indonesia“. www.tempointeraktif.com

Anonim. 14 Mei 2004. “Kep. Menperindag RI No. 643/MPP/Kep/9/2002 Tentang Tata Niaga Impor Gula”. www.tempointeraktif.com

Ghozali, Imam.2002.”Statistik Non Parametrik-Teori dan Aplikasi Dengan Program SPSS”.Semarang: Undip

Gilarso, T. 1992. ”Dunia Ekonomi Kita: Pengertian – Pengertian Dasar“. Yogyakarta: Kanisius

Gilarso, T. 1992. “Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro”. Yogyakarta: Kanisius

Gujarati. D. 1978. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta: Erlangga

Hadi, Prajogo U. 2004. http://pse.litbang.deptan.go.id/download.php

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

Harsoyo,Y. 2004. ”Membangkitkan Kembali Agroindustri Gula Nasional”. Antisipasi Vol.8 No.1

http://members.fortunecity.com/edicahy/thesis/bab1.htm

Kartasapoetra, G. 1986. ”Marketing Produk Pertanian dan Industri”. Jakarta: PT. Bina Aksara

Khudori. 2002. “Swasembada Gula, Mimpikah?” .www.pikiranrakyat.co.id

Kindleberger, C.P.1973 “Ekonomi Internasional jilid 1”.Jakarta: Aksara Baru

Mankiew, Gregory.2000. “Teori Ekonomi Makro, Edisi keempat”. Jakarta: Erlangga

Mubyarto. 1991. “Gula: Kajian Sosial – Ekonomi”. Yogyakarta: Aditya Media

Mudzakir.2006. “Kebijakan Pemerintah soal Gula Belim Efektif”. www.kompas.co.id

Nugroho, Bakti. 2005. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tebu Nasional”. Skripsi (Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma Yogyakarta.

Putranto, Bayu A. 2005.”Tinjauan Deskriptif Impor Gula Indonesia Tahun 1996-2002”. Skripsi (Fakultas Ekonomi) UPN Veteran Yogyakarta

Salvatore, D. 1990.”Ekonomi Internasional Edisi kedua”.Jakarta: Erlangga

Statistik Komoditas Perkebunan.” Perkembangan dan Proyeksi Konsumsi Gula di Beberapa Negara”. www.bulog.go.id/deperindag

Sudjana.2002.” Metoda Statistika”.Bandung:Tarsito

Sugiyono.2005.”Statistika Untuk Penelitian”.Bandung:Alfabeta

Susanti, Gandhi. 2006. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tebu Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi (Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi). FKIP. Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

Swastha, Basu. 1984. “Azas-azas Marketing, Edisi Ketiga”. Yogyakarta: Liberty

Wayan R. Susila. 21 Desember 2004.” Perkembangan Dan Prospek Industri Gula Dunia 2004/2005”. www.kompas.co.id

Widiastuty, L. Koesuma. 2001. “Analisa Pemberlakuan Tarif Gula DI Indonesia“. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 3. No. 1. Maret 2001

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

LAMPIRAN

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

Data Penelitian

Tahun Produksi Gula

Konsumsi Gula

Harga Gula Bea MasukImpor

Gula

Impor Gula

1995 2096471 2888843 1428.82 0 792372 1996 2094195 2926398 1505.45 0 832203 1997 2189974 2964441 1582.67 0 774468 1998 1491553 3002979 2977.23 0 1511426 1999 1448599 3042081 2680.59 0 1533419 2000 1690667 3087618 3027.32 25 1396951 2001 1725467 3133932 3738.85 25 1408465 2002 1755434 3180941 2970.22 25 1425507 2003 1631919 3228655 4325.18 30 1596736 2004 2051644 3281928 5000.00 25 1230284 2005 2219118 3324662 5500.00 25 1104884

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

NORMALITAS DATA NPar Tests

Descriptive Statistics

11 1236974 312424,960 774468 159673611 1854095 282787,904 1448599 221911811 3096589 146191,631 2888843 332466211 3157848 1381781,817 1428820 550000011 ,1364 ,13246 ,00 ,30

imporproduksikonsumsihargabeamasuk

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

11 11 11 11 111236974 1854095 3096589 3157848 ,1364312425.0 282787.9 146191.6 1381782 ,13246

,241 ,212 ,103 ,174 ,303,175 ,182 ,103 ,174 ,303

-,241 -,212 -,090 -,105 -,259,800 ,704 ,340 ,577 1,005,544 ,705 1,000 ,893 ,265

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

impor produksi konsumsi harga beamasuk

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

LINIERITAS X1 DAN Y ANOVA Tablea

2094607721922 1 2094607721922 23,591 ,000

1775783540943 20 88789177047,2

3870391262865 21

(Combined)Between GroupsWithin Groups

Total

impor *produksi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

LINIERITAS X2 DAN Y

ANOVA Tablea

19019919996008 1 19019919996008 319,713 ,000

1189813485817,8 20 59490674290,892

20209733481826 21

(Combined)BetweenGroupsWithin Groups

Total

impor *konsumsi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

LINIERITAS X3 DAN Y

ANOVA Tablea

8372663864497,0 1 8372663864497,0 171,551 ,000

976112648962,81 20 48805632448,140

9348776513459,9 21

(Combined)BetweenGroupsWithin Groups

Total

impor *harga

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

LINIERITAS X4 DAN Y ANOVA Tablea

8415391413601 1 8415391413601 172,430 ,000

976093557507 20 48804677875,4

9391484971109 21

(Combined)Between GroupsWithin Groups

Total

impor *beamasuk

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

With fewer than three groups, linearity measures for data * ket cannot be computed.a.

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

MULTIKOLINIERITAS Coefficientsa

502655.360 394895.6 1.273 .250-.960 .018 -.869 -54.486 .000 .920 1.087.793 .143 .371 5.532 .001 .052 4,150

1.184E-02 .012 .052 .948 .380 .077 4,3201539.974 694.216 .065 2.218 .068 .270 3.706

(Constant)produksikonsumsihargabeamasuk

Model1

B Std. ErrorUnstandardized Coefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: impora.

HETEROKEDASTISITAS

Correlations

1,000 -,027 -,082 -,090 ,055, ,937 ,811 ,791 ,873

11 11 11 11 11-,027 1,000 ,927** ,844** -,127,937 , ,000 ,001 ,709

11 11 11 11 11-,082 ,927** 1,000 ,794** ,045,811 ,000 , ,004 ,894

11 11 11 11 11-,090 ,844** ,794** 1,000 -,090,791 ,001 ,004 , ,791

11 11 11 11 11,055 -,127 ,045 -,090 1,000,873 ,709 ,894 ,791 ,

11 11 11 11 11

Correlation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficieSig. (2-tailed)N

produksi

konsumsi

harga

beamasuk

residu

Spearman's rhoproduksi konsumsi harga beamasuk residu

Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).**.

AUTOKORELASI Model Summaryb

.999a .999 .998 15104.436 2.454Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), beamasuk, produksi, harga, konsumsia.

Dependent Variable: imporb.

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR … fileBapa Sang Pencipta Yang Maha Kasih dan Maha Adil atas kesempatan, pemahaman, dan ilmu untukku dalam menyelesaikan karya dan belajarku

REGRESI BERGANDA Coefficientsa

502655,4 394895,6 1,273 ,250-,960 ,018 -,869 -54,486 ,000 ,920 1,087,793 ,143 ,371 5,532 ,001 ,052 4,150

1,184E-02 ,012 ,052 ,948 ,380 ,077 4,320153997,4 69421,599 ,065 2,218 ,068 ,270 3,706

(Constant)produksikonsumsihargabeamasuk

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: impora.