121
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT NON PERFORMING FINANCING DI BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam pada jurusan Keuangan dan Perbankan Syari’ah Universitas Islam bandung Oleh : ANNISA RESTU KRISNASARI 10010206003 PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2011 M/1432 H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

  • Upload
    dinhdat

  • View
    229

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

NON PERFORMING FINANCING

DI BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana

Ekonomi Islam pada jurusan Keuangan dan Perbankan Syari’ah

Universitas Islam bandung

Oleh :

ANNISA RESTU KRISNASARI

10010206003

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2011 M/1432 H

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

PERSETUJUAN

Disetujui Oleh:

Pembimbing II

(Dewi Rahmi. SE, M.Si)

Pembimbing I

(Zaini Abdul Malik, S.Ag., MA)

Mengetahui :

Dekan Fakultas Syariah Ketua Program Studi Keuangan

Dan Perbankan Syariah

(H. AsepRamdan H. Drs. M.Si) (Zaini Abdul Malik, S.Ag., MA)

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqasahkan oleh tim penguji skripsi pada 16 Agustus 2011 dan telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Syariah

Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah Universitas Islam Bandung.

Bandung,16 Agustus 2011 M

16 Ramadhan 1432 H

PANITIA UJIAN MUNAQASAH

Ketua Sekretaris

H. Asep Ramdan Hidayat. Drs., M.Si Zaini Abdul Malik, S.Ag., MA

TIM PENGUJI

1. H.M, Zainuddin, Drs., Lc., Dipl., MH _____________________________

2. H.A Rifa’i Hasbi, Drs., M.Ag _____________________________

3. H. Abdurrahman. Drs ______________________________

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

MOTTO

“…PuaslahDenganApa Yang

KauMiliki Dan TerimalahDenganApa

Yang KauPunya…”

“Dengan segala kerendahan hati,

Kupersembahkan karya kecil ini untuk,

Papaqu yang sangat aku sayangi dan

Mamaqu yang sangat aku cintai”

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

ABSTRAK

ANNISA RESTU KRISNASARI,NPM 10010206003:“ANALISIS FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHI TINGKAT NON PERFORMING FINANCING DI BPRSYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG.

(Studi Kasus pada PT BPR Syariah Berkah Amal Salman 2008-2010)”

Dalam setiap melakukan kegiatan usaha pembiayaan di BPR Syariah tidak terlepas pula daririsiko seperti pembiayaan bermasalah. Bank Perkreditan Rakyat Syariah Berkah Amal Salmanmempunyai produk-produk pembiayaan diantaranya produk pembiayaan sepeda motor denganakad murabahah dan pembiayaan modal usaha dengan akad mudharabah. Dalam menjalankantugasnya sebagai penyalur pembiayaan BPR Syariah Berkah Amal Salman juga tidak terlepasdari resiko pembiayaan bermasalah (non performing financing). Berdasarkan uraian tersebut,poin masalah yang dirumuskan dan ingin diketahui dalam penelitian ini adalah : Faktor-faktorapa yang menyebabkan non performing financing pada pembiayaan sepeda motor dan modalusaha di BPR syariah Berkah Amal Salman Bandung?

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nonperforming financing pada pembiayaan sepeda motor dan modal usaha di BPR Syariah BerkahAmal Salman.

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif-analisis yaitu menelitistatus kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatukelasperisti wapada masa sekarang dengan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dataadalah wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh dari Faktor-faktor yangmenyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah pada PT.BPR Syariah Berkah Amal Salmanadalah faktor eksternal dan faktor Internal. Faktor internal berupa : manajemen pengelolaankeuangan yang belum optimal dan kinerja tim survey bank yang kurang baik. Faktor Eksternal,masih kurangnya pengetahuan nasabah tentang pembiayaan, hal ini mencangkup anggaranpendapatan dan informasi tentang angsuran.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum Wr. Wb

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, Penguasa

Tertinggi Alam Semesta, yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada penulis,

shalawat dan salam semoga Allah melimpahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW.

Semoga Rahmat dan AmpunanNya dilimpahkan kepada umatnya sepanjang masa. Amin.

Alhamdulillah, berkat Rahmat dan Ridho yang Maha Kuasa penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Non

Performing Financing Di BPR Syariah Berkah Amal Salman”. Meskipun masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini banyak memperoleh bantuan dari

semua pihak yang telah membantu, baik berupa fasilitas, dorongan, bimbingan, koreksian, dan

pengarahan. Untuk itu tiada kata yang diucapkan hanya terima kasih sedalam-dalamnya yang

penulis haturkan kepada yang terhormat:

1. Papaku dan Mamaku yang sangat aku sayangi dan aku cintai,, terimakasih atas doa,

dukungan, serta nasehat yang selalu di berikan untuk Nisha, semoga Allah SWT selalu

menyayangi Papa dan Mama

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

2. Adik kecilku Muhammad Hilmy Musthafa, yang selalu menjadi keceriaan dan

kebahagiaan di keluarga ini, dan menjadi obat setres buat teteh haha cepatlah tumbuh

besar dee, “semoga cita-cita dan impianmu tercapai dan jadilah anak yang sholeh yahhh”

amien.

3. Adeku Taufiq Adi Nugroho terimakasih untuk doanya,, sing semangat kuliahnya.

4. Untuk yang selalu di hati “Adi Ramadhan” terimakasih selama 3 tahun ini telah

menemaniku, banyak cerita dan kenangan indah yang telah terukir, yang selalu setia

menemaniku, mendengar curhatku, dan menjadi penyemangat untukku “hohoho”,

semoga Allah menyayangimu selalu…. MARI BERJUANG SAMA-SAMA MENCARI

PEGANGAN UNTUK MASA DEPAN!!!!!!

5. Untuk kedua sahabatku “faradhita dan daniar” walawpun jauh tapi dekat di hati

hehe,,terimakasih doa dan supportnya ya untukku.

6. Budeku tercinta terimakasih untuk doanya yaahh budeee,,, semoga Allah selalu

memberikan kesehatan buat budeeeeee

7. Bapak Prof. DR.dr.M.Thaufiq Shiddiq Boesoirie, M.S.,Sp THT KL (K)., selaku Rektor

Universitas Islam Bandung.

8. Bapak H. Asep Ramdan H. Drs. M.Si., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam

Bandung dan selaku Dosen Wali.

9. Bapak Zaini Abdul Malik, S. Ag., MA selaku pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

10. Ibu Dewi Rahmi, SE., MSi. Selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

11. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan ilmu

pengetahuannya pada penulis.

12. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung yang selalu

memudahkan pelayanan.

13. Seluruh staf dan karyawan BPR Syariah Berkah Amal Salman, khususnya buat Ka

Samson terimakasih yah memberikan bantuan dan masukkan dalam penulisan skripsi ini,,

jangan bosen di maintain tolong nisha terus yahhh hahaha

14. Teman-teman seperjuangan angkatan 2006 Program Studi Keuangan dan Perbankan

Syariah yang tidak bisa penulis sebut satu persatu, untuk perjuangan yang tak kenal lelah.

Kawan semoga Allah memudahkan jalan-jalan kita. Amin.

15. Adik angkatan Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah dan seluruh angkatan

Peradilan Agama. SEMANGAT BUAT SKRIPSINYA YAHHH.

16. Berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Akhiirul kalaam, penulis mengucapkan syukur atas nikmat yang telah

diberikanNya. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan senantiasa

melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua. Amin yaa Rabbal Alamin.

Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb

Bandung, 16 Agustus 2011

Penulis

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN .............................................................................................. …... i

PENGESAHAN ……………………………………………........................... …… ii

MOTTO …………………………………………………………………………… iii

ABSTRAK ....................................................................................................... …… iv

KATA PENGANTAR...................................................................................... …… v

DAFTAR ISI..................................................................................................... …… ix

DAFTAR TABEL…. ....................................................................................... …… xii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… 4

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………. 4

D. Kerangka pemikiran ………………………………………………………….. 4

E. Metode dan Tekhnik Penelitian …………………………………………… 13

F. Sistematika Pembahasan …………………………………………………… 17

BAB II BANK SYARIAH DAN KESEHATAN BANK

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah…………………………………………….. 18

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah ………………………………………. 23

3. Dasar Hukum Bank Syariah ………………………………………….. 24

a. Al-Quran …………………………………………………………… 24

b. Hadits ………………………………………………………………. 25

c. Ulama ……………………………………………………………… 25

d. Undang-Undang …………………………………………………… 25

4. Tujuan Bank Syariah…………………………………………………… 26

5. Prinsip-Prinsip Bank Syariah……….………………………………… 27

6. Produk-produk Bank Syariah………………………………………….. 28

a. Pendanaan…………………………………………………………. 28

b. Pembiayaan………………………………………………………... 30

B. Kesehatan Bank

1. Pengertian Kesehatan Bank …………………………………………… 55

2. Aturan Kesehatan Bank ……………………………………………….. 56

3. Aspek-aspek penilaiankesehatan Bank ……………………………….. 58

4. Pengertian NPF (non performing financing)…………………………... 60

5. Faktor-Faktor NPF (non performing financing) ……………………….

62

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

BAB III PROFIL BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG

A. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat BPR Syariah BERKAH AMAL SALMAN

BANDUNG …………………………………………………… 66

B. Struktur Organisasi BPR Syariah BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG

…………………………………………………………………………….. 69

C. PRODUK PEMBIAYAAN BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN

BANDUNG………………………………………………………………. 70

BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI

BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing Pada Pembiayaan Sepeda

Motor dan Modal Usaha di BPR Syariah Berkah Amal

Salman……………………………………………………….. 86

a. Faktor Internal BPRS Berkah Amal Salman …………………… 86

b. Faktor Eksternal BPRS Berkah Amal Salman …………………. 90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………… ...... …... 114

B. Saran ……………………………………………………………………………….. 115

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………. 117

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Tingkat Pembiayaan Mudharabah Murabahah ................................... 3

Tabel 2 Bagi Hasil Deposito Mudharabah....................................................... 71

Tabel 3 Jumlah Responden. ............................................................................. 111

Tabel 4 Nilai rata-rata dari jawaban responden ............................................... 111

Tabel 5Tingkat validitasi data pertanyaan kuesioner....................................... 113

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Skema Pembiayaan Mudharabah …………………………………… 42

Gambar 2 Skema Pembiayaan Musyarakah ……………………………………. 50

Gambar 3 Skema Pembiayaan Murabahah …………………………………….. 54

Gambar 4 Struktur Organisasi BPR Syariah Berkah Amal Salman ……………. 69

Gambar 5 Alur Pengajuan Pembiayaan di BPR Syariah Berkah Amal Salman .. 77

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan salah satu institusi yang beroperasi di sektor keuangan, dan suatu lembaga

yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang

berfungsi memperlancar dalam lalu lintas pembayaran. Dalam operasionalnya di Indonesia, bank

syariah memiliki beberapa jenis tingkat kelembagaan. Berdasarkan UU No.21 Tahun 2008,

perbankan syariah memiliki tiga jenis kelembagaan yaitu Bank Umum Syariah, Bank umum

yang memiliki Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berdasarkan aturan

tersebut, maka Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan salah satu jenis bank yang

diizinkan beroperasi dengan sistem syariah di Indonesia.

Peranan BPR Syariah sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah

pembiayaan. Besarnya jumlah pembiayaan yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank.

Agar dana yang dihimpun dari masyarakat tersebut menghasilkan pendapatan (produktif) bagi

bank sebagai suatu badan usaha, maka bank harus menyalurkannya kepada anggota masyarakat

yang membutuhkan antara lain dalam bentuk pembiayaan. Dari pembiayaan yang diberikan

tersebut, bank memungut imbalan yang sebelumnya telah disepakati oleh kedua belah pihak,

yaitu berupa bagi hasil yang jumlahnya tentu harus lebih besar dari imbalan yang dibayarkan

kepada para penyimpannya.

Dalam setiap melakukan kegiatan usaha pembiayaan di BPRSyariah tidak terlepas pula dari

risiko seperti pembiayaan bermasalah.Non Performing Finance atau Pembiayaan bermasalah

secara umum adalah Pembiayaan yang tidak lancar atau Pembiayaan yang debiturnya

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

tidakmemenuhi persyaratan yang diperjanjikan, misalnya persyaratan mengenai pengembalian

pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pembagian nisbah bagi hasil, pengikatan dan

peningkatan agunan dan sebagainya.

PT. BPRS Berkah Amal Salman (BPRS Salman) semula bernama PT. BPRS Berkah Amal

Sejahtera (BPRS Beras, salah satu BPRS pertama di Indonesia pada tahun 1992). BPRS Salman

merupakan BPRS hasil akuisisi yang dilakukan oleh beberapa alumnus aktivis Masjid Salman

ITB, yang mempunyai cita-cita membangun masyarakat ekonomi lapisan bawah dengan

pelayanan perbankan yang bernuansa dan berkarakter ke Islaman.

Bank Perkreditan Rakyat Syariah Berkah Amal Salman mempunyai produk-produk

pembiayaan diantaranya produk pembiayaan sepeda motor dengan akad murabahah dan

pembiayaan modal usaha dengan akad mudharabah.Dalam menjalankan tugasnya sebagai

penyalur pembiayaan BPR Syariah Berkah Amal Salman juga tidak terlepas dari resiko

pembiayaan bermasalah (non performing financing). Berikut adalah tabel pembiayaan

bermasalah (non performing financing) di BPR Syariah Berkah Amal Salman periode 2008-2010

:

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 1

Tingkat pembiayaan Murabahah dan Mudharabah

Tahun BulanTotal Pembiayaan

RASIO (dalam persentase)

NPF(%)

Murabahah Mudharabah

2008

Maret 150.000.000 92.54 3.33 46.66%

Juni 180.000.000 92.74 2.73 44.44%

September 250.000.000 92.85 3.29 34%

Desember 300.000.000 92.53 1.08 36%

2009

Maret 450.000.000 92.95 3.92 14.22%

Juni 500.000.000 92.6 1.24 12.80%

September 550.000.000 92.36 4.29 11.63%

Desember 600.000.000 91.3 2.2 10.66%

2010

Maret 685.000.000 93.26 3.51 9.34%

Juni 700.000.000 93.03 3.06 8.85%

September 875.000.000 92.35 1.7 6.85%

Desember 1.000.000.000 91.8 2.03 46.66%

Sumber:Laporan keuangan BPRS Berkah Amal Salman yang sudah di up date

Berdasarkan data nilai NPF (non performing financing) diatas terlihat bahwa perubahan nilai

NPF yang cukup signifikan.Perubahan ini terjadi akibat adanya faktor yang mempengaruhi nilai

NPF tersebut.Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menganalisa faktor-

faktor yang mempengaruhi perubahan NPF (non performing financing) dengan judul “ANALISIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT NON PERFORMING FINANCING DI

BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG”.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

Faktor-faktor apa yang menyebabkan tingkat non performing financing pada pembiayaan

sepeda motor dan modal usaha di BPR syariah Berkah Amal Salman Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian

ini adalah untuk:

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi non performing financing pada

pembiayaan sepeda motor dam modal usaha di BPR Syariah Berkah Amal Salman.

D. Kerangka Teori

Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan

hukum Islam.Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu-lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) menurut Undang-Undang perbankan No.21

tahun 2008, adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk

deposito berjangka tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan

menyalurkan dana sebagai usaha BPRS. Sedangkan pada Undang-Undang Perbankan No.21

tahun 2008, disebutkan bahwa BPR adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan

kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

Sepanjang yang menyangkut ketentuan-ketentuan mengenai BPRS yang melakukan

kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Undang-Undang itu telah memperoleh

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

peraturan pelaksanaan berupa surat Direksi Bank Indonesia No.32/36/KEP/DIR tentang Bank

Pembiayaan Rakyat berdasarkan prinsip syariah tanggal 12 Mei 1999. Maka dalam teknisnya

BPR Syariah bisa diartikan lembaga keuangan sebagaimana BPR konvensional yang

operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah.

Adapun tujuan yang dikehendaki dengan berdirinya BPR syariah adalah :

1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarkat golongan

ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan

2. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat mengurangi

arus urbanisasi

3. Membina semangat Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka

meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai.

Untuk mencapai tujuan operasionalnya BPR syariah tersebut diperlukan strategi

operasional sebagai berikut :

1. BPR syariah tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan fasilitas, melainkan

bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi atau penelitian kepada usaha-usaha yang

berskala kecil yang perlu dibantu tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis

yang baik

2. BPR syariah memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya jangka pendek dengan

mengutamakan usaha skala menengah dan kecil

3. BPR syariah mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitifnya

produk yang akan diberi pembiayaan.

Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena dengan pembiayaan akan

diperoleh dari sumber pendapatan utama dan menjadi penunjang kelangsungan usaha bank.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Sebaliknya, bila pengelolaannya tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya

usaha bank. Oleh Karena itu diperlukan adanya suatu manajemen pembiayaan syariah yang

baik sehingga penyaluran atau dalam hal ini pembiayaan kepada nasabah bisa efektif dan

efisien sesuai dengan tujuan dari perusahaan maupun syariat Islam itu sendiri.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan

oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas

berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang

lain.Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu

tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak

yang merupakan deficit unit. (Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001, 45).

Sedangkan menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan menyatakan

“ Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yangdipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank denganpihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihantersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil “.

Allah SWT berfirman dalam surat An-nisa ayat 12 :

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

“ Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu,jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamumendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang merekabuat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yangkamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.jika kamu mempunyai anak, Maka Paraisteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiatyang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu.jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapimempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibusaja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jikasaudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertigaitu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengantidak memberi mudharat (kepada ahli waris) ” (QS. An-nisa: 12). (Departemen Agama RI,2003 :145 ).

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya yang berbunyi sebagai berikut:

أحدھما یخن لم ما الشریكین ثالث أنا لیقو اللھ إن « قال رفعھ ھریرة أبى عن

رواه أبو داود .» بینھما من خرجت خانھ فإذا صاحبھ

“ Dari Abu Hurairah, rasulullah SAW bersabda : ” Sesungguhnya Allah SWT berfirman

: “Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak

menghianati temannya,” (H.R. Abu Dawud No. 2936, dalam kitab Al Buyu dan Hakim).

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan

kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus

dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,

pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan

distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri

maupun ekspor.

Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

bukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia,

tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya :

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

1. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang

tidak memberatkan debitur.

2. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak

mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.

3. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan

membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan (manajemen pembiayaan

syariah-Muhammad Mujahidin Blog).

A. Prinsip-Prinsip Pemberian Pembiayaan :

1. Character, yang dimaksud dengan ‘character’ di sini ialah karakter dari peminjam.

Integritas dan kejujuran dari peminjam merupakan faktor yang paling menentukan,

karena itu harus diberi bobot yang paling banyak.

2. Capacity, yang dimaksud dengan kapasitas atau capacity ini ialah kemampuan

pimpinan perusahaan yang mengajukan permohonan kredit dalam mengelola

perusahaannya. Kalau kemampuan dalam mengelolanya baik, maka laba yang

diperoleh perusahaan akan besar.

3. Capital, Perusahaan dengan modal yang besar menunjukkan besarnya kemampuan

perusahaan untuk dalam keadaan terpaksa melikuidasi kekayaannya guna melunasi

kewajiban-kewajiban perusahaan.

4. Collateral, yang dimaksud dengan pengertian collateral ialah jaminan dalam bentuk

aktiva, dalam artian bahwa apabila pihak peminjam tidak mampu memenuhi

kewajibannya, maka aktiva yang digunakan sebagai jaminan dijual dan hasil

penjualannya dipergunakan untuk memenuhi kewajiban tersebut.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

5. Conditions, yang dimaksud dengan conditions di sini ialah apa yang biasa disebut

suasana dunia usaha atau ‘business conditions’, yaitu istilah lain untuk keadaan

perekonomian, khususnya dilihat dengan menggunakan kacamata perusahaan. Dalam

mengambil keputusan apakah permohonan kredit investasi dikabulkan atau tidak,

bank perlu memperhatikan apakah perekonomian menghadapi keadaan resesi atau

bahkan depresi, ataukah ekspansi.

Di dalam melakukan suatu pembiayaan BPR Syariah tidak terlepas dari resiko kredit

macet atau Non Performing Financing (NPF). Baik pembiayaan murabahah maupun

mudharabah tidak akan terlepas dari resiko Non-Performing Financing itu sendiri. Non

Performing Financing atau Pembiayaan macet secara umum adalah Pembiayaan yang tidak

lancar atau Pembiayaan dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang diperjanjikan,

misalnya persyaratan mengenai pengembalian pokok pinjaman, peningkatan margin

deposito, pembagian nisbah bagi hasil, pengikatan dan peningkatan agunan dan sebagainya.

NPF (non performing financing) merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset

bank dalam mengelola penyaluran pembiayaan. Penilaian kualitas aset merupakan penilaian

terhadap kondisi aset Bank dan kecukupan manajemen risiko kredit. Menurut peraturan Bank

Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 april 2004 tentang sistem penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum dan Bank Syariah, semakin tinggi nilai NPF (di atas 5 %), maka

bank tersebut tidak sehat.

Faktor-faktor penyebab Non Performing Finance (NPF) atau kredit macet adalah sebagai

berikut:

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

1. Faktor internal BPR Syariah

a. Penyimpangan pemberian Kredit,

b. Lemahnya sistem informasi kredit

c. Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit.

d. Itikad kurang baik pemilik atau pengurus dan pegawai bank.

e. Bank tidak berhasil menguasai jaminan secepatnya, ketika mereka mencium

tanda-tanda bahwa kredit yang diberikan berkembang ke arah kredit bermasalah

2. Faktor eksternal BPR Syariah

a. Kegagalan usaha debitur

b. Faktor internal nasabah

c. Kebijakan ekonomi

d. Kondisi pasar nasabah

NPF yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh Bank,

penurunan laba mengakibatkan dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga

pertumbuhan tingkat return saham atau keuntungan bank akan mengalami penurunan.

Dalam hal ini terdapat 4 (empat) risiko yang menjadikan tingkat NPF tinggi diantaranya

adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, dan risiko likuiditas. Dari keempat risiko

tersebut hasil riset menyebutkan bahwa risiko yang terbesar yang dialami oleh pihak

perbankan adalah risiko kredit sehingga sangat wajar jika risiko kredit menempati urutan

pertama yang mendapat perhatian. Dalam upaya untuk menurunkan tingkat NPF (non

performing financing) ini manajemen bank syariah harus memiliki keahlian dan kompetensi

yang memadai, sehingga berbagai risiko yang berpotensi muncul dapat diantisipasi dari awal,

dan dicari cara penanganannya secara lebih baik. Dan bank syariah pun harus dapat

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

meminimalisir faktor-faktor yang menyebabkan tingkat NPF itu naik seperti faktor internal

BPR Syariah, faktor internal nasabah, faktor eksternal, faktor kegagalan bisnis yang

disebabkan oleh analisis 5C yang kurang optimal, dan faktor ketidakmampuan manajemen di

BPR syariah itu sendiri.

E. Metode Penelitian dan Tekhnik Penelitian

a. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau suatu teknik yang digunakan dalam penelitian untuk

mencari jawaban dari masalah yang dikaji. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2004:11), sedangkan

menurut Mohammad Nasir : “suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang”. (Nasir, 1983 : 61).

Di mana data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan diperoleh

lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari.

b. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu hasil penelitian

langsung dilapangan (data primer), maupun data yang telah tersedia (data sekunder), jenis

data tersebut yaitu:

1. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu

organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya (suliyanto,2005:6). Pada

penelitian ini, data primer diperoleh secara langsung dengan cara membagikan

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

kuesioner kepada nasabah BPRS Berkah Amal Salman di bandung untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi non performing financing (kredit

macet) tersebut serta hasil wawancara langsung dengan pihak bank, khususnya

bagian Account Officer dan Komite Pembiayaan serta debitur/nasabah

pembiayaan pada BPRS Salman.

2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah

dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi

(Suliyanto,2005:6). Dalam penelitian ini data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui

studi pustaka terhadap literatur, jurnal dan artikel yang berkenaan dengan hal-hal yang

menyangkut penelitian ini dan data-data dari perusahaan. Pengumpulan data sekunder

merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk seperti tabel, grafik,

diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif oleh pihak lain dan

dikumpulkan untuk membantu menjawab rumusan masalah melalui data-data yang

dikeluarkan.

c. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nasabah Pembiayaan di BPRS

Salman. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pengambilan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling) yaitu : “Sebuah sampel

yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari

populasi mempunyai kesempatan yang sama dipilih sebagai sampel” (Masri Singarimbun,

1990:155).

Untuk menentukan sampel dari suatu populasi, dapat digunakan rumus Slovin (1960)

sebagai berikut:

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

21 Ne

Nn

Dimana :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = 10% kelonggaran (standard error) yang bisa ditolelir

Misalnya, diketahui dari data observasi, jumlah nasabah yang termasuk pembiayaan

bermasalah di PT BPRS Berkah Amal Salman adalah 150 orang. Standard error 10 % sesuai

dengan rumus penarikan Slovin, maka jumlah sampel yang diambil adalah :

n = 150

1 + (150) (0,1)²

= 60

Dengan demikian sampel yang akan diambil sebagai responden dalam penelitian ini

adalah sebanyak 60. Populasi dari penelitian ini adalah pembiayaan yang disalurkan BPRS

Salman.

d. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah :

1. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pembicaraan dan

dengan orang-orang yang terlibat dalam proses penyaluran pembiayaan di BPRS

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Salman yaitu pimpinan perusahaan dan bagian Account Officer serta

debitur/nasabah BPRS Salman.

2. Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen tersebut merupakan

dokumen yang membahas tentang kebijakan pembiayaan yang diterapkan PT.

BPRS Salman dalam menyalurkan pembiayaan.

3. Studi Kepustakaan, yaitu penelitian yang dilaksanakan memakai bahan-bahan

yang diambil dari perpustakaan dan literatur lainnya, seperti buku-buku yang

membahas teori-teori yang berhubungan dengan pembiayaan dan pembiayaan

bermasalah (NPF).

F. Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kerangka pemikiran, metode dan tehnik penelitian, dan sistematika

pembahasan.

BAB II Tinjauan Konseptual, meliputi pengertian BPRS, Produk BPRS, Murabahah,

mudharabah, Pelaksanaan Pembiayaan konsumtif dengan model akad Murabahah pada

BPRS, pelaksanaan pembiayaan modal kerja dengan menggunakan akad mudharabah

pada BPRS, faktor-faktor non performing financing.

BAB III Objek Penelitian, meliputi sejarah tentang BPR Syariah Berkah Amal Salman,

visi dan misi, produk-produk pembiayaan di BPR Syariah Berkah Amal Salman,

pelaksanaan pembiayaan di BPR Syariah Berkah Amal Salman.

BAB IV PEMBAHASAN, meliputi pelaksanaan pembiayaan sepeda motor dengan akad

murabahah BPRSyariah Berkah Amal Salman, pelaksanaan pembiayaan modal usaha

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

dengan akad mudharabah BPRSyariah Berkah Amal Salman, kondisi NPF pada

pembiayaan sepeda motor dan modal usaha, sertaanalisis faktor-faktor non performing

financing di BPR Syariah Berkah Amal Salman Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Secara umum berdasarkan jenisnya,

di Indonesia terdapat dua jenis bank yaitu bank konvensional atau bank yang melakukan

usaha secara konvensional dan bank syariah atau bank yang melakukan usaha dengan

berdasarkan prinsip syariah.

Secara bahasa, kata bank berasal dari banque dalam bahasa Perancis, dan dari kata banco

dalam bahasa Italia, yang berarti peti/ lemari atau bangku. Kata peti atau lemari meyiratkan

fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti

uang, dan sebagainya. (Zainul Arifin, 2005 : 1)

Sedangkan pengertian bank secara istilah menurut Kasmir diartikan sebagai “Lembaga

Keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.”

(Kasmir, 2006: 11)

Menurut schaik (2001:45-52) bank syariah adalah sebuah bentuk dari bank modern yang

didasarkan pada hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam,

menggunakan konsep berbagi resiko sebagai metode utama, dan meniadakan keuangan

berdasarkan kepastian serta keuntungan yang ditentukan sebelumnya.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Bank syariah adalah bank yang menggunakan prinsip bagi hasil secara adil, berbeda

dengan bank konvensional yang bersandarkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan

sebagai bank yang dalam prinsip, operasional, maupun produknya dikembangkan dengan

berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung didalam Al-Quran dan petunjuk-petunjuk

operasioanl hadist Muhammad Rasulullah SAW.

Menurut ensiklopedi Islam, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang

pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

Secara lebih spesifik, menurut Antonio dan Perwataatmadja, dua pengertian mengenai

bank syariah atau bank Islam, yaitu menyangkut bank Islam dan bank yang beroperasi

dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah Islam dan tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran

dan Hadis. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang

dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam. Khususnya yang

menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.

Dari pernyataan di atas ditarik kesimpulan pula bahwa bank merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan dengan masalah

bidang keuangan, yaitu:

1) Menghimpun dana

2) Menyalurkan dana dan

3) Memberikan jasa bank lainnya

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Dalam operasionalnya di Indonesia, bank syariah memiliki beberapa jenis tingkat

kelembagaan. Berdasarkan UU No.21 Tahun 2008, perbankan syariah memiliki tiga jenis

kelembagaan yaitu Bank Umum Syariah, Bank umum yang memiliki Unit Usaha Syariah,

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berdasarkan aturan tersebut, maka Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) merupakan salah satu jenis bank yang diizinkan beroperasi dengan

sistem syariah di Indonesia.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) menurut Undang-Undang perbankan No.21

tahun 2008, adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk

deposito berjangka tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan

menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sedangkan pada Undang-Undang Perbankan No.21

tahun 2008, disebutkan bahwa BPR adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan

kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

Sepanjang yang menyangkut ketentuan-ketentuan mengenai BPR yang melakukan

kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Undang-Undang itu telah memperoleh

peraturan pelaksanaan berupa surat Direksi Bank Indonesia No.32/36/KEP/DIR tentang Bank

Pembiayaan Rakyat berdasarkan prinsip syariah tanggal 12 Mei 1999. Maka dalam teknisnya

BPR Syariah bisa diartikan lembaga keuangan sebagaimana BPR konvensional yang

operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah.

Mekanisme operasional BPR Syariah tunduk pada peratuan BI Nomor 6/17/PBI/2004.

Dalam aturan ini usaha BPR Syariah adalah

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk antara lain :

(1) Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ahataumudharabah

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

(2) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah

(3) Bentuk lain yang mengunakan prinsip wadi’ah atau mudharabah

b. Menyalurkan dana dalam bentuk antara lain :

(2) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah, isthisna dan salam

(3) Transaksi sewa menyewa dengan prinsip ijarah

(4) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabahdan musyarakah

(5) Pembiayaan berdasarkan prinsp qadrh

c. Melakukan kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan Undang-undang Perbankan dan

prinsip syariah.

Adapun tujuan yang dikehendaki dengan berdirinya BPR syariah adalah :

4. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarkat golongan

ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan

5. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat

mengurangi arus urbanisasi

6. Membina semangat Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka

meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai.

Untuk mencapai tujuan operasionalnya BPR syariah tersebut diperlukan strategi

operasional sebagai berikut :

4. BPR syariah tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan fasilitas,

melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi atau penelitian kepada

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu dibantu tambahan modal, sehingga

memiliki prospek bisnis yang baik

5. BPR syariah memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya jangka pendek

dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil

6. BPR syariah mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat

kompetitifnya produk yang akan diberi pembiayaan.

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Fungsi dan peran bank syariah tercantum dalam pembukaan stndar akuntansi yang

dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Financial Institution)

yang dikutip oleh Heri Sudarsono, sebagai berikut:

a. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah.

b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun

dana nasabah yang dipercaya kepadanya.

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat

melakukan kegiatan-kegiatan jasa layanan perbankan sebagaimana lazimnya.

d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat sebagai entitas lembaga

keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan

mengelola (menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta

dana-dana sosial lainnya. (Heri Sudarsono, 2003: 39).

3. Dasar Hukum Bank Syariah

a. Al-Quran

Dasar hukum terbentuknya bank Islam Bersumber dari adanya larangan Riba di

dalam Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 275 :

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

…”Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”(DepartemenAgama RI, 1993 : 86)

Dalam suatu riwayat dikemukakan: terdapat orang-orang yang berjual beli dengankredit. Apabila telah tiba waktunya pembayaran dan tidak membayar maka bertambahbunganya, dan ditambah pula jangka waktu pembayarannya maka turunlah surat Ali-Imron ayat 130 sebagai larangan atas perbuatan tersebut (Warkum Sumitro, 1996: 9) :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipatganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapatkeberuntungan”(Departemen Agama RI, 1993:122).

b. Hadits

Di dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda:

رواه ابن( للبیت ال للب البیع إلى أجل والمقارضة وخلط البر بالشعیر: ثالث فیھن البركة

) مجة

“Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual beli yang ditangguhkan,melakukan qirodh (memberi modal kepada orang lain) dan yang mencampurkan gandumdengan jelas untuk keluarga, bukan untuk diperjual belikan”. (Muhammad Yazid AlQuzwaini/Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah Kitabul Ahkam, Hadis no. 2422, 1980 H : 15).

c. Ulama

Pendapat para ulama ahli fiqh bahwa bunga yang dikenakan dalam transaksi

pinjaman (utang-piutang, al- qardh, al-qardh wa al-iqtiradh) telah memenuhi kriteria riba

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

yang diharamkan Allah SWT, seperti dikemukakan antara lain oleh :Al-Nawawi berkata,

al-Mawardi berkata: Sahabat- sahabat kami (ulama mazhab Syafi’i) berbeda pendapat

tentang pengharaman riba yang ditegaskan oleh Al-Qur’an. Pendapat para ulama ini pada

intinya mengharamkan riba dan tetap mengacu kepada Al-Quran dan Hadits.

d. Undang-Undang

Dalam Undang-undang nomor 21 tahun 2008 pasal 1 memberikan penjelasan dan

pengertian, “Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”.

4. Tujuan Berdirinya Bank Syariah

Setelah di dalam perjalanan sejarah bank-bank yang telah ada (bank konvensional)

dirasakan mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsi utamanyauntuk menjembatani

antara pemilik modal atau kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, maka di

bentuklah bank Islam dengan tujuan-tujuan sebagai berikut(Warkum Sumitro, 1996: 9).

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam, khusunya

muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktek-praktek

riba atau jenis-jenis usaha atau perdagangan lain yang mengandung unsur gharar

(tipuan), di mana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam Islam, juga telah

menimbulkan dampak negativ ekonomi umat.

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan jalan meratakan

pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan amat besar

antara pemilik modal (orang kaya) dengan pihak yang membutuhkan dana (orang

miskin).

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha

yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan

usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian berusaha (berwirausaha).

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya merupakan

program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.

5. Untuk menjaga kestabilan ekonomi moneter pemerintah. Dengan aktivitas-aktivitas

bank Islam yang diharapkan mampu menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem

bunga, menghindari persaingan yang tidak sehat antara lembaga keuangan,

khususnya bank dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun luar negeri.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non Islam

(konvensional) yang menyebabkan umat Islam berada di bawah kekuasaan bank,

sehingga umat Islam tidak bisa menjalankan ajaran agamanya secara penuh,

terutama di bidang kegiatan bisnis dan perekonomiannya

5. Prinsip-Prinsip Bank Syariah

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak

lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang

sesuai dengan syariah (www.wikipedia.com). Beberapa prinsip atau hukum yang dianut oleh

sistem perbankan syariah antara lain:

1. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman

dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.

2. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil

usaha institusi yang meminjam dana.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

3. Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang hanya

merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai

intrinsik.

4. Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak

harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.

5. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam

islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.

6. Produk-produk Bank Syariah

a. Penghimpunan Dana Bank Syariah

Bagi bank konvensional, selain modal, sumber dana lainnya cenderung bertujuan

untuk “menahan uang”. Hal ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan Keynes yang

mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan: transaksi,

cadangan, dan investasi. Oleh karena itu, produk penghimpunan dana pun disesuaikan

dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan, dan deposito (Muhammad

Syafi’I Antonio,2001: 146).

1. Giro

Pada umumnya, bank syariah menggunakan akad al-wadi’ah pada rekening

giro.Nasabah yang membuka rekening giro berarti melakukan akad wadi’ah “titipan”.

Dalam fiqh muamalah, wadi’ah dibagi menjadi 2 macam: wadiah yad al-amanah dan

wadiah yad adh-dhammanah. Akad wadiah yad al-amanah adalah akad titipan yang

dilakukan dengan kondisi penerima titipan (dalam hal ini bank) tidak wajib mengganti

jika terjadi kerusakan.Biasanya, akad ini diterapkan bank pada titipan murni, seperti safe

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

deposit box.Dalam hal ini, bank hanya bertanggung jawab atas kondisi barang (uang)

yang dititipkan.

Adapun wadiah yad adh-dhamanah adalah titipan yang dilakukan dengan kondisi

penerima titipan bertanggungjawab atas nilai (bukan fisik) dari uang yang dititipkan.

Bank syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah untuk rekening

giro(Muhammad Syafi’I Antonio,2001: 155).

2. Tabungan

Bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan, yaitu wadiah dan

mudharabah.Tabungan yang menerapkan akad wadiah mengikuti prinsip-prinsip wadiah

yad adh-dhamanah seperti yang telah dijelaskan diatas. Artinya, tabungan ini tidak dapat

mendapatkan keuntungan karena ia titipan dan dapat diambil swaktu-waktu dengan

menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang

berdasarkan akad wadiah ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatnya

titipan. Akan tetapi, bank tidak dilarang jika ingin memberikan semacam bonus/hadiah.

Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsip-prinsip akad

mudharabah.Diantaranya sebagai berikut. Pertama, keuntungan dari dana yang

digunakan harus dibagi antara shahibul maal (dalam hal ini nasabah) dan mudharib

(dalam hal ini bank). Kedua, adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan

pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu

diperlukan waktu yang cukup (Muhammad Syafi’I Antonio,2001: 156).

3. Deposito

Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito. Seperti dalam tabungan,

dalam hal ini nasabah (deposan) bertindak sebagai shahibul maal dan bank selaku

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

mudharib. Penerapan mudharabah terhadap deposito dikarenakan kesesuaian yang

terdapat diantara keduanya. Misalnya, seperti yang dikemukakan diatas bahwa akad

mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetoran dan penarikan agar

dana itu bisa diputarkan. Tenggang waktu ini merupakan salah satu sifat deposito, bahkan

dalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30 hari, 90 hari, dan

seterusnya(Muhammad Syafi’I Antonio,2001: 157).

B. Pembiayaan Bank Syariah

1. Pengertian Pembiayaan

Mengenai pengertian pembiayaan, dalam buku “Manajemen Pembiayaan Bank

Syariah”, Mohammad menguraikan pendapatnya mengenai pengertian pembiayaan

tersebut sebagai berikut : ”Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan

oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik yang dilakukan sendiri maupun lembaga”. (Mohammad, 2005:17).

Sedangkan pengertian pembiayaan berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang

Perbankan pasal 1 ayat (12) : “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil”.

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.

Menurut Saad Al Haran (1996 : 7) dalam buku “Islamic Finance : Partnership

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Financing” mengemukakan bahwa pembiayaan dalam perbankan syariah dapat dibagi

tiga golongan yaitu :

a. Return bearing financing, yaitu bentuk pembiayaan yang secara komersial

menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung risiko kerugian dan

nasabah juga memberikan keuntungan.

b. Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari

keuntungan yang lebih ditujukan kepada orang yang membutuhkan (poor),

sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diberikan.

c. Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada

orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak ada klaim terhadap pokok dan

keuntungan.

Dari definisi pembiayaan di atas sangat jelas bahwa pembiayaan sangat bermanfaat

baik bagi nasabah atau bagi bank. Dibawah ini, menurut Sinungan (1983) yang dikutip

oleh Muhammad menyebutkan beberapa fungsi dari pembiayaan yaitu :

a. Meningkatkan daya guna uang

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, tabungan, dan

deposito. Uang tersebut dalam persentase tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh

bank guna suatu usaha peningkatan produktivitas.

b. Meningkatkan daya guna barang

Produsen dengan bantuan pembiayaan bank dapat mengubah bahan mentah

menjadi barang jadi, sehingga utility dari bahan tersebut meningkat. Selain itu

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

produsen juga dengan bantuan pembiayaan tersebut dapat memindahkan barang

dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.

c. Meningkatkan peredaran uang

Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening-rekening koran pengusaha

menciptakan pertambahan peredaran uang giral seperti cek, bilyet giro, wesel,

promes, dan sebagainya.

d. Menimbulkan kegairahan berusaha

Bantuan pembiayaan yang diterima pengusaha digunakan untuk memperbesar

volume usaha dan produktivitasnya, sehingga hal ini menimbulkan kegairahan

yang meluas di masyarakat untuk meningkatkan produktivitas.

e. Stabilitas ekonomi

Stabilitas ekonomi diarahkan untuk usaha-usaha pengendalian inflasi,

peningkatan ekspor, rehabilitasi prasarana, dan pemenuhan kebutuhan rakyat

untuk menekan arus inflasi dan usaha pembangunan ekonomi yang di dalamnya

pembiayaan memegang peranan penting.

f. Jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

Para pengusaha yang mendapatkan pembiayaan akan berusaha untuk

meningkatkan usahanya, sehingga sehingga pendapatan akan terus bertambah

dan pajak pun akan bertambah. Hal ini menyebabkan pertambahan devisa Negara

(Muhammad, 2005: 19).

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

2. Dasar Hukum Pembiayaan

Islam menganjurkan kepada manusia agar saling membantu atau kerja sama dalam

kebaikan atau kegiatan usaha yang mendatangkan manfaat bersama serta kemaslahatan.

Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam Q.S Al Maidah ayat 2 sebagai berikut :

.و تعاونوا على البر و التقوى وال تعاونوا على اإلثم و العدوان…

“…Bertolong-tolonglah (kerja sama) kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlahbertolong-tolong dalam dosa dan permusuhan”. (Depag RI, 2005 : 106

Kerjasama yang dijalin antara sesama pelaku usaha sangat dianjurkan. Hal ini

berdasarkan hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud mengenai kerjasama

di bidang usaha sebagai berikut :

ریكین ما لم یخن أحدھما عن أبي ھریرة رفعھ قال إن اللھ یقول أنا ثالث الش

.صاحبھ

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jallaberfirman, ‘Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidakmengkhianati yang lainnya” (HR. Abu Dawud dan disahihkan oleh Hakim).(Abu BakarMuhammad, 1995: 226).

Hadits di atas menjelaskan kecintaan Allah terhadap orang-orang yang berserikat

dalam melakukan kegiatan usaha selama mereka saling menjunjung tinggi amanat

kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

Dalam tatanan hukum positif di Indonesia, mengenai pembiayaan hal ini diatur dalam

UU Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan. Dalam Pasal 1 ayat (12) undang-undang

tersebut mengatakan :“Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

mengembalikan uang atau tagihan setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau

bagi hasil”. Adapun mengenai ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan hal-hal yang

terkait masalah teknis pembiayaannya, hal ini diatur dalam peraturan Bank Indonesia

sebagaimana yang dijelaskan dalam UU Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Pasal

11 ayat (1) sebagai berikut :

Bank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kreditatau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, pemberian jaminan, penempatan investasiSurat Berharga, atau hal lain yang serupa yang dapat dilakukan oleh Bank kepadapeminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan Bank yang bersangkutan. (Sutan Remi,1999 : 254).

Kemudian regulasi atau ketentuan Bank Indonesia mengenai pembiayaan, hal ini

diatur dalam beberapa Peraturan Bank Indonesia, antara lain adalah :

1. Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 5 Oktober 2006 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 Tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit Bank Umum

2. Peraturan Bank Indonesia No. 8/1/PBI/2006 3 Januari 2006 Tentang Fasilitas

Pembiayaan Darurat

3. Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/63/DPBPR 30 Desember 2005 Tentang Sistem

informasi Debitur dan lampiran, buku pedoman.

4. Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/58/DPBPR 23 Desember 2005 Tentang

Penilaian dan Pengenaan Sanksi atas Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan

Kewajiban Lain Terkait dengan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Pencucian Uang

dan lampiran

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

5. Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/57DPbS 22 Desember 2005 Tentang

Hubungan Antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip

Syariah, Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah dan

Bank Indonesia dan lampiran.

3. Jenis-jenis Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan

dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Menurut sifat

penggunannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut (Muhammad Syafi’I

Antonio,2001: 160):

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha

produksi, perdagangan, maupun investasi.

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi, yang habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

3. Pembiayaan menurut jangka waktu

Pembiayaan menurut jangka waktunya dibedakan menjadi :

Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan dengan waktu satu

bulan sampai dengan satu tahun. Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang

dilakukan dengan waktu satu tahun sampai dengan lima tahun. Pembiayaan jangka waktu

panjang, pembiayaan yang dilakukan dengan lebih dari lima tahun.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

4. Jenis-jenis pembiayaan pada bank syariah adalah sebagai berikut :

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil. Untuk jenis pembiayaan dengan

prinsip ini meliputi :

1. Mudharabah( مضاربة )

Secara bahasa menurut Abdurrahman Al-Jaziri yang dikutip oleh Helmi

Karim mudharabah berarti, “ungkapan terhadap pemberian harta dari seorang

kepada orang lain sebagai modal usaha, di mana keuntungan yang diperoleh akan

dibagi di antara mereka berdua, dan bila rugi akan ditanggung oleh pemilik

modal.” (Helmi Karim, 1993: 11)

Sedangkan secara istilah syarak menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah

jilid 13 mudharabah berarti, “akad antara dua pihak untuk bekerja sama dalam

usaha perdagangan di mana salah satu pihak memberikan dana kepada pihak lain

sebagai modal usaha dan keuntungan dari usaha itu akan dibagi antara mereka

berdua sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.” (Sayyid Sabiq, 1987: 31)

Dasar hukum mudharabah adalah sebagaimana firman Allah SWT dalam Al

Qur'an surat Al Hadid ayat 11 :

“ siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka

Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan

memperoleh pahala yang banyak”(Departemen agama RI 2007:1073) .

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Kemudian hadis yang berkaitan dengan kegiatan mudharabah adalah

sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari Shuhaib bahwa

Rasulullah SAW bersabda :

ال بر بالشعیر للبیتالبیع إلى أجل والمقارضة وخلط ال: ثالث فیھن البركة

.)رواه ابن مجة. (للبیع

“Tiga perkara yang mengandung berkah adalah jual beli yang ditangguhkan,melakukan qirodh (memberi modal kepada orang lain) dan yang mencampurkangandum dengan jelas untuk keluarga, bukan untuk diperjual belikan”.(Muhammad Yazid Al Quzwaini/Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah Kitabul Ahkam,Hadis no. 2422, 1980 H : 15).

Syarat-syarat dalam perjanjian Mudharabah:

1. Perjanjian mudharabah dapat dibuat secara formal maupun informal,

secara tertulis maupun lisan. Namun, mengingat ketentuan surat Al-

Baqarah ayat 282-283 yang menekankan agar perjanjian-perjanjian

pinjaman dibuat secara tertulis, maka sebaiknya perjanjian mudharabah

dibuat secara tertulis dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang memenuhi

syarat dan dirumuskan secara tegas untuk menghindari salah tafsir yang

secara lebih lanjut dapat menimbulkan salah pengertian yang dapat

menimbulkan perbedaan pendapat yang tidak perlu diantara shahibul al-

maal dan mudharib.

2. Perjanjian mudharabah dapat pula dilangsungkan antara beberapa shahibul

maal dan satu mudharib atau antara shahib al-maal dan beberapa

mudharib.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

3. Pada hakikatnya kewajiban utama shahib al-mal ialah menyertakan modal

mudharabah kepada mudharib. Bila hal itu tidak dilakukan, maka

perjanjian mudharabah tidak sah.

4. Yang terkait dengan orang yang melakukan transaksi haruslah orang yang

cakap bertindak hukum dan cakap diangkat sebagai wakil.

5. Shahib al-mal berkewajiban menyediakan dana yang dipercayakan kepada

mudharib untuk membiayai suatu proyek atau suatu kegiatan usaha.

Mudharib berkewajiban menyediakan keahlian, waktu, pikiran, dan upaya

untuk mengelola proyek atau kegiatan usaha tersebut dan berusaha untuk

memperoleh keuntungan seoptimal mungkin (Sutan Remy Sjahdeini,

2005:30).

Pembiayaan Mudharabah lebih memiliki manfaat bagi pemilik modal maupun

pengelola sepeti yang dikemukakan oleh Muhammad Syafi’I Antonio (2001:97)

bahwa terdapat beberapa manfaat pada pembiayaan mudharabah diantaranya

adalah :

1. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha

nasabah meningkat.

2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan

secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan atau hasil usaha bank

sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spreed.

3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan denagn cash flow atau arus

kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-

benar halal, aman dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret

dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

5. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga

tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) yaitu

jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang dihasilkan nasabah,

sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi

Dalam pembiayaan ini, bank sebagai pemilik modal memberikan modal

kepada nasabah sebagai pengelola dana untuk menjalankan usaha tertentu dengan

bagi hasil yang disepakati bersama. Untuk mempermudah pemahaman mengenai

mudharabah, berikut skema mudharabah pada gambar 1.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Gambar 1.

Skema Pembiayaan Mudharabah

Secara umum, menur

menjadi dua jenis yaitu, mu

Mudharabah Muthalaq

Yang dimaksud mudh

shahibul maal dan mudhar

spesifikasi jenis usaha, wak

Mudharabah Muqayyad

Mudharabah Muqayya

mudharib dibatasi denga

l

n

hh n

%

Bagi Hasi

Keuntunga

i

n

Proyek

ut Syafi’I Antonio

dharabah mutlahqah

ah

arabah muthlaqah a

b yang cakupannya

tu, dan daerah bisnis

ah

dah adalah kebalik

batasan jenis usa

l

Bank Syaria

Nasaba

%

Moda

Perjanjian

Bagi Hasil

Modal

100%

Keahlia

(2001:97

dan mudh

dalah “be

sangat luas

.” (Syafi’I

an dari m

ha, wakt

Pengembali

an modal

pokok

Nisbah Y

Nisbah X

) mudharabah terbagi

arabah muqayyadah:

ntuk kerja sama antara

dan tidak dibatasi oleh

Antonio, 2001:97)

udharabah muthlaqah,

u, atau tempat usaha.

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Berdasarkan prinsip ini, dalam kedudukannya sebagai mudharib, bank

menyediakan jasa bagi para investor berupa :(Syafi’i Antonio, 2001:97)

- Rekening Investasi Umum

- Rekening Investasi Khusus

- Tabungan Mudharabah

Berikut penjelasan dari penyediaan jasa bagi investor bank :

a) Rekening Investasi Umum

Rekening investasi umum adalah bank menerima simpanan dari

nasabah yang mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam

bentuk investasi berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah. Simpanan

diperjanjikan untuk jangka waktu tertentu

(1, 3, 6, 12, 24 bulan dan seterusnya).” (Muhammad, 2005:120)

Dalam hal ini, bank bertindak sebagai Mudharib dan nasabah

bertindak sebagai Shahibu al-Mal, dengan bagi hasil sesuai kesepakatan.

Prinsip ini dikembangkan dalam bentuk produk simpanan Deposito

Mudharabah.

b) Rekening Investasi Khusus

Rekening investasi khusus, biasanya ditujukan kepada para

investor dan intuisi yang lebih besar. Perbedaan rekening ini dan dan

rekening investasi umum adalah bahwa investasi khusus berhubungan

dengan suatu proyek tertentu, dan investor punya pilihan untuk

menanamkan langsung dalam proyek yang disukainya yang dijalankan

oleh bank. (Mervin K. Lewis & Latifa M. Algaoud, 2007: 85).

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

c) Tabungan Mudharabah

Prinsip mudharabah digunakan pula untuk pengelolaan rekening

tabungan. Tabungan mudharabah tidak dapat diambil sewaktu-waktu

sebagaimana tabungan wadiah. Dengan demikian, tabungan

mudharabah biasanya tidak diberikan fasilitas ATM, sehingga penabung

tidak dapat menarik dananya dengan leluasa. Hal tersebut karena dalam

melakukan investasi dengan memutarkan dana tersebut diperlukan

waktu atau periode tertentu. (Muhammad, 2005:121).

2. Pembiayaan Musyarakah ( مشركة )

Al-Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Muhammad Syafi’I

Antonio,2001:90).

Musyarakah adalah kemitraan antara bank dan nasabah untuk bersama-sama

memberikan modal dengan cara membeli saham untuk membiayai suatu investasi

(Sutan Remy Sjahdeini,2005:57).

Sedangkan pengertian Al-Musyarakah, menurut Sunarto Zulkifli (2007:53)

yaitu : “Akad kerja sama atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk

melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan

bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati dan

resiko akan di tanggung sesuai dengan porsi kerja sama”.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Al-Musyarakah merupakan

suatu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu

dengan kesepakatan bahwa apabila mengalami keuntungan ataupun resiko akan di

tanggung bersama.

Dasar hukum musyarakah adalah sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Shaad ayat 24 yang berbunyi sebagai berikut:

“Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu denganmeminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. danSesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagianmereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yangberiman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". danDaud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepadaTuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat (Departemen Agama RI2005:454).

Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa adanya pengakuan Allah SWT akan

adanya perserikatan dalam kepemilikan harta yang terjadi karena adanya akad

(ikhtiyari). Sedangkan hadist yang dapat dijadikan sebagai landasan syariah

mengenai pembiayaan musyarakah diantaranya adalah :

عن أبي ھریرة رفعھ قال إن اللھ یقول أنا ثالث الشریكین ما لم یخن

.أحدھما صاحبھ

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. Bersabda, “Sesungguhnya Allah Azzawa Jalla berfirman, ‘Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salahsatunya tidak mengkhianati yang lainnya” (HR. Abu Dawud dan disahihkan olehHakim).(Abu Bakar Muhammad, 1995: 226).

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Hadist diatas menjelaskan kecintaan Allah SWT terhadap orang-orang yang

berserikat selama mereka saling menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan

menjauhi pengkhianatan, karena pembiayaan musyarakah dilakukan diatas dasar

kepercayaan antara pihak yang terlibat.

a. Jenis-Jenis Pembiayaan Musyarakah

Terdapat dua jenis Al-Musyarakah yaitu musyarakah kepemilikan dan

musyarakah akad. Menurut Muhammad Syafi’I Antonio (2001:91) jenis-jenis Al-

Musyarakah sebagai berikut :

1. Musyarakah Pemilikan, Musyarakah Pemilikan tercipta karena warisan,

wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan kepemilikan satu asset oleh

dua orang atau lebih. Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau

lebih berbagi dalam sebuah asset nyata dan berbagi pula dari keuntungan yang

dihasilkan asset tersebut.

2. Musyarakah Akad, Tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua orang atau

lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah.

Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian.

Musyarakah akad terbagi menjadi: Al-Inan, Al-Mufawadhah, Al-A’maal, Al-

wujuh, dan Al-Mudharabah. Para Ulama berbeda pendapat tentang Al-

Mudharabah karena memenuhi rukun dan syarat sebuah akad (kontrak)

musyarakah. (Muhammad Syafi’I Antonio, 2001:92)

a. Syirkah Al-Inan, jenis kemitraan ini terjadi bila dua pihak atau lebih turut

memberikan modal, baik dengan uang, pikiran atau kerja (tenaga). Kedua

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

mitra berbagi keuntungan dengan cara yang disepakati dan menanggung

kerugian sesuai dengan proporsi kontribusi modal mereka. (Mervin K. Lewis

& Latifa M. Algaoud, 2007: 86)

b. Syirkah Mufawadhah, atau kemitraan tidak terbatas, tidak tertutup dan sejajar.

Setiap mitra sama-sama punya kewajiban menyumbang modal, dan punya hak

dalam manajemen dan pengaturan usaha. (Mervin K. Lewis & Latifa M.

Algaoud, 2007: 85)

c. Syirkah Maal, Adalah kontrak kerja sama antara dua orang se profesi untuk

menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan

itu. Misalnya, kerja sama dua orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek,

atau kerja sama dua orang penjahit untuk menerima order pembuatan seragam

sebuah kantor. Al-Musyarakah ini kadang-kadang di sebut musyarakah abdan

atau sanaa’i. (Muhammad Syafi’I Antonio, 2001:93)

d. Syirkah Wujuh, Adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki

reputasi dan prestise baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang

secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai.

Mereka berbagi dalam keuntungan dan kerugian berdasarkan jaminan kepada

pensuplai yang disediakan oleh pihak mitra. Jenis Al-Musyarakah ini tidak

memerlukan modal karena pembelian secara kredit berdasar pada jaminan

tersebut. Karenanya, kontak ini pun lazim di sebut sebagai musyarakah

piutang. (Muhammad Syafi’I Antonio, 2001:93).

Musyarakah hampir sama dengan pola mudharabah, bedanya adalah dana

yang disediakan tidak hanya dari bank tetapi juga oleh pengusaha. Jadi,

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

perusahaan itu dibiayai dan diurus oleh bank dan pengusaha, atau pihak yang

bekerjasama sesuai kesepakatan. Untuk mempermudah pemahaman mengenai

musyarakah, berikut skema musyarakah pada gambar 2.

Gambar 2

Skema Pembiayaan Al-Musyarakah

Sumber :Bank Sya

3. Pembia

Menuru

dapat diarti

secara term

murabahah

1. Men

deng

h h

Nasaba

riah dari Teori ke Pr

yaan Murabahah (

t Rachmat Syafei (

kan sebagai pertuk

inologi, para ul

(jual beli) tersebut.

urut Ulama Hana

an harta berdasarka

n

%

Bagi Hasil sesuai

dengan nisbah

ak

ة

20

ar

am

fia

n

Keuntunga

ti

بح

0

a

a

h

c

Proyek

k (Muhammad Syafi’I Ant

مرا )

4:73), secara etimologi m

n sesuatu dengan sesuatu

berbeda pendapat da

, jual beli adalah pertu

ara khusus (yang dibolehk

Bank Syaria

%

Nisbah X Nisbah Y

onio, 2001:94)

urabahah (jual beli)

(yang lain). Namun

lam mendefinisikan

karan harta (benda)

an).

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

2. Menurut Imam Nawawi, dalam Al-Majmu yang dimaksud dengan jual beli

adalah pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan

3. Menurut Ibnu Qudamah, dalam kitab Al-Mugni, yang dimaksud dengan

jual beli adalah pertukaran harta dengan harta, untuk saling menjadikan

milik.

Al-Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan barang

seharga biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah margin keuntungan

yang disepakati” (Wiroso, 2005 : 13).

Menurut Syafi’i Antonio Murabahah yaitu ”akad jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.” (Syafi’i Antonio, 2001: 101)

Dalam produk perbankan syariah, pembiayaan murabahah adalah perjanjian

jual beli antara bank dan nasabah di mana bank syariah membeli barang yang

diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang

bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang

disepakati antara bank syariah dengan nasabah dengan pembayaran ditangguhkan.

Pembiayaan murabahah ini diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan

investasi/barang modal, pembiayaan konsumtif, pembiayaan modal kerja dan

pembiayaan ekspor.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 275, yang berbunyi :

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

“…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Depag RI,

1994:69).

Berdasarkan ayat tersebut, seluruh kaum muslimin sepakat atas

diperbolehkannya jual-beli. Selain itu, terdapat hikmah yang menuntut

kebolehannya karena kebutuhan manusia berhubungan dengan apa yang ada

ditangan saudaranya, dan saudaranya tidak memberikannya tanpa barang lain

yang ditukarkan. Sehingga melalui persyaratan jual-beli, terdapat sarana untuk

merealisasikan tujuan setiap individu dan memenuhi keinginannya. Manusia

adalah mahluk sosial, yang tidak bisa hidup adanya kerjasama dengan orang lain.

Dalam Islam, kegiatan jual-beli atau perdagangan dan perniagaan selalu

dihubungkan dengan nilai-nilai moral, sehingga transaksi bisnis yang

bertentangan dengan kebajikan tidaklah bersifat Islami.

Dalam hadits disebutkan:

������˴ϙ˶έϮѧ˵Α�Ύѧ˴Ϩϴ˴Α˴ϭ�Ύ˴ϗ˴Ϊѧ˴λ �˸ϥ˶Έѧ˴ϓ�Ύѧ˴ϗή˴ϔ˴Θ˴ϳ�ϰΘ˴Σ�˴ϝΎ˴ϗ�˸ϭ˴�Ύ˴ϗή˴ϔ˴Θ˴ϳ�˸Ϣ˴ϟ�Ύ˴ϣ�˶έΎ˴ϴ˶Ψ˸ϟΎ˶Α�˶ϥΎ˴όϴ˴Β˸ϟ

لھما في بیعھما وإن كتما وكذبا محقت بركة بیعھما

(Al-Bukhari, t.t. : 135

“Pembeli dan penjual berhak untuk membatalkan perjanjian mereka, selamamereka tidak terpisah.Apabila mereka itu berbicara benar dan menjalankannya,maka transaksi itu akan diberkahi, tetapi bila mereka saling menyembunyikannyadan berdusta, maka berkah atas transaksi itu akan hilang”.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Adapun Rukun Murabahah (jual beli) menurut jumhur ulama ada 4 (empat)

diantaranya ialah:

a. Ba’I (penjual)

b. Mustari (pembeli)

c. Shigat (ijab dan qabul)

d. Ma’qud’alaih (benda atau barang)

Syarat Al-Murabahah

a. Mengetahui harga pertama (harga pembelian)

b. Mengetahui besarnya keuntungan

c. Modal hendaklah berupa komoditas yang memiliki kesamaan dan sejenis

d. Sistem al-murabahah (kontraknya) harus bebas dari riba dan

e. Transaksi pertama haruslah sah secara syara’.

Bank dalam hal ini membelikan barang yang dibutuhkan nasabah dan

menjualnya kepada nasabah dengan harga plus keuntungan. Jadi dari produk ini

bank menerima laba atas jual beli. Harga pokoknya sama-sama diketahui kedua

belah pihak. Untuk mempermudah pemahaman mengenai murabahah, berikut

skema murabahah pada gambar 3.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Gambar 3

Skema Pembiayaan Al-Murabahah

Sumber

3. Keseha

1. Pengert

Kesehat

bagi manus

kemampuan

menjaga ke

dalam mela

Bank y

lain. Penilai

masyarakat

h hi

Bank Syaria

:Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Muhammad Sya

tan Bank

ian Kesehatan Bank

an merupakan hal yang paling penting di dalam ber

ia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan m

kerja serta kemampuan lainnya. Sama seperti haln

sehatannya, perbankan juga harus selalu dinilai ke

yani para nasabahnya (www.dostocs.com/docs/34023

ang tidak sehat, bukan hanya membahayakan dirin

an kesehatan bank amat penting disebabkan karena

yang dipercayakan kepada bank.

Supplier

Proyek

g

Nasaba

2. Akad Jual bel

6. Bayar

4. Kirim

3. Beli Baran

fi’I Anto

bagai bi

eningka

ya manu

sehatan

174/kes

ya send

banyak

5. Terima

barang

dan

1. Negoisasi dan

persyaratan

nio, 2001:107)

dang kehidupan, baik

tkan gairah kerja dan

sia yang harus selalu

nya agar tetap prima

ehatan-bank).

iri, akan tetapi pihak

mengelola dana dari

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi.Penilaian ini

bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat,

kurang sehat, atau tidak sehat.

Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya

dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.

Pengertian kesehatan bank diatas merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena

kesehatan bank memang mencakup untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha

perbankannya, kegiatan tersebut meliputi:

a) Kemampuan menghimpun dana masyarakat dari lembaga lain maupun dari modal

sendiri.

b) Kemampuan mengolah dana

c) Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat

d) Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal dan

pihak lain

e) Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.

2. Aturan Kesehatan Bank

Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang

No.7 tahun 1992 tentang perbankan, pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank

Indonesia. Undang-Undang tersebut lebih lanjut menetapkan

bahwa(www.dostocs.com/docs/34023174/kesehatan-bank) :

1. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan

modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

berhubungan dengan usaha bank dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan

prinsip kehati-hatian.

2. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan

melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang tidak

merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada

bank.

3. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia segala keterangan dan penjelasan

mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

4. Bank atas permintaan Bank Indonesia, wajib memberikan kesempatan bagi

pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada serta wajib memberikan bantuan

yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala keterangan,

dokumen, dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang bersangkutan.

5. Bank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun

setiap waktu apabila diperlukan. Bank Indonesia dapat menugaskan akuntan publik

untuk dan atas nama bank Indonesia melaksanakan pemeriksaan terhadap bank

tersebut.

6. Bank wajib menyampaikan perhitungan laba rugi tahunan dan penjelasannya, serta

laporan berkala lainnya dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh bank

Indonesia.

3. Aspek-Aspek Penilaian Kesehatan Bank

Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan berbagai alat

ukur. Salah satu alat ukur yang utama digunakan untuk menentukan kondisi suatu bank

dikenal dengan nama analisis CAMEL. Analisi ini terdiri dari aspek capital, asset, modal,

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

earning, dan liquidity. Hasil dari salah satu aspek ini kemudian akan menghasilkan kondisi

bank.

a. Aspek Permodalan (Capital)

Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan

yang dimiliki bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum

bank. Penilaian tersebut didasarkan paa CAR (Capital Adequacy Ratio) yang

ditetapkan BI, yaitu perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut

Resiko.

b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif (Asset)

Aktiva produktif atau Productive Assets atau sering disebut dengan Earning Assets

adalah semua aktiva yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat

memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Ada empat macam jenis aktiva

produktif yaitu :

a. Kredit yang diberikan

b. Surat berharga

c. Penempatan dana pada bank lain

d. Penyertaan

Penilaian aset, sesuai dengan Peraturan BI adalah dengan membandingkan

antaraaktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif.Selain itu juga

rasiopenyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang

diklasifikasikan. Klasifikasi aktiva produktif merupakan aktiva produktif yang telah

dilihat kolektabilitasnya, yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.

c. Aspek Kualitas Management (Management)

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Aspek ketiga penilaian kesehatan bank meliputi kualitas manajemen bank. Untuk

menilaikualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut

manajemen bank yang bersangkutan. Kualitas ini juga akan melihat dari segi

pendidikan serta pengalaman para karyawannya dalam menangani bebagai kasus

yang terjadi.

d. Aspek Rentabilitas (Earning)

Penilaian aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

meningkatkan keuntungan, juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Penilaian ini meliputi ROA atau

Rasio Laba terhadap Total Aset, dan Perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional(BOPO).

e. Aspek Likuiditas (Liquidity)

Aspek kelima adalah penilaian terhadap aspek likuiditas bank.Suatu bank dikatakan

likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar semua hutangnya,

terutama hutang-hutang jangka pendek. Selain itu juga bank harus mampu memenuhi

semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Penilaian dalam aspek ini meliputi :

Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap Aktiva Lancar, Rasio kredit terhadap

dana yang diterima oleh bank seperti Giro,Tabungan, deposito dan lain-lain.

4. Pengertian NPF (Non Performing Financing)

Setiap usaha yang dilakukan oleh manajemen perbankan memiliki suatu problem loan

yang berdampak terhadap tingkat likuiditas, kecukupan modal, efisiensi serta pengaruh

inflasi, para analis keuangan juga perlu memberikan perhatian yang cukup terhadap resiko

yang timbul.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Pembiayaan atau kredit yang merupakan salah satu bentuk aktiva produktif bank syariah

yang memiliki kegagalan, tidak ketagihan kembali pembiayaan yang telah disalurkan.

Menurut Muhammad (2002:301), resiko pembiayaan muncul manakala bank-bank tidak

dapat memperoleh kembali tagihannya atas pinjaman yang diberikan atau investasi yang

sedang dilakukan.

Menurut Muhammad Syafi’I Antonio (2001:301), resiko kredit mucul jika bank tidak

bisa memperoleh kembali cicilan pokok atau bunga dari pinjaman yang diberikannya atau

investasi yang sedang dilakukannya.

Non-Performing Financing atau Pembiayaan macet secara umum adalah Pembiayaan

yang tidak lancar atau Pembiayaan dimana debiturnya tidakmemenuhi persyaratan yang

diperjanjikan, misalnya persyaratan mengenai pengembalian pokok pinjaman, peningkatan

margin deposito, pembagian nisbah bagi hasil, pengikatan dan peningkatan agunan dan

sebagainya.

NPF (non performing financing) merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset

bank dalam mengelola penyaluran pembiayaan.Penilaian kualitas aset merupakan penilaian

terhadap kondisi aset Bank dan kecukupan manajemen risiko kredit. Menurut peraturan Bank

Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 april 2004 tentang sistem penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum dan Bank Syariah, semakin tinggi nilai NPF (di atas 5 %), maka

bank tersebut tidak sehat.

Menurut PSAK No. 31 (Revisi 2000), disebutkan bahwa kredit non performing financing

adalah :

Kredit yang pembayaran angsuran pokok dan atau bunganya telah lewat 90 hari ataulebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu sangatdiragukan.Secara luas non performing financing didefinisikan sebagai suatu kredit di

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

mana pembayaran yang dilakukan tersendat-sendat dan tidak mencukupi kewajibanminimal yang ditetapkan sampai dengan kredit yang sulit untuk memperoleh pelunasanatau bahkan tidak dapat di tagih.

Sedangkan menurut Dahlan Siamat (www.rasiam.multiply.com) Problem Loan

yaitu:Pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor internal

yaitu adanya kesengajaan dan faktor eksternal yaitu suatu kejadian di luar kemampuan

kendali kreditur.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa problem loan adalah

pinjaman atau kredit yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibanya kepada bank.

5. Faktor-Faktor NPF (Non Performing Financing)

Menurut Mahmoedin (2004:52), non performing financing pada dasarnya disebabkan

oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut tidak dapat dihindari mengingat

adanya kepentingan yang saling berkaitan sehingga mempengaruhi kegiatan usaha bank.

1. Faktor Eksternal

Faktor dari debitur

Tidak semua debitur mempunyai itikad baik pada saat mengajukan kredit

ataupun pada saat kredit yang diberikan sedang berjalan.Itikad tidak baik inilah

memang sulit untuk diketahui dan dianalisis oleh pihak bank, karena hal ini

menyangkut soal moral ataupun akhlak dari debitur. Bisa saja debitur saat

mengajukan kredit menutup-nutupi kebobrokan keuangan perusahaannya dan

hanya mengharapkan dana segar dari bank, atau debitur memberikan data

keuangan palsu atau berbagai tindakan-tindakan lainnya.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Kegagalan usaha debitur

Kegagalan usaha debitur dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdapat

dalam lingkungan usaha debitur. Faktor-faktor tersebut dapat berupa krisis

moneter, kegagalan produksi, distribusi, pemasaran maupun regulasi terhadap

suatu industri.

Ketidakinginan nasabah dalam menyetor langsung angsuran piutang pembiayaan ke

kantor BPR Syariah Berkah Amal Salman, hal ini disebabkan karena proses

prinsip analisa 5C tidak diterapkan secara optimal oleh karyawan dan bagian

Account officer tidak sering meneliti status kredit.

2. Faktor Internal

Itikad kurang baik pemilik atau pengurus dan pegawai bank

Sering kali pemilik atau pengurus dan pegawai bank memberikan kredit kepada

debitur yang sebenarnya tidak bankable. Kegiatan usaha yang tidak bankable

tersebut antara lain kegiatan-kegiatan yang kurang jelas tujuannya selain kurang

jelas debiturnya (debitur fiktif) yaitu penggunaandana yang sebenarnya berbeda

dengan yang tercantum pada bukti-bukti yang ada.

Penyimpangan pemberian Kredit

Bank-bank pada umumnya telah memiliki pedoman dan tata cara pemberian

kredit, namun dalam pelaksanaannya seringkali tidak dilakukan dengan patuh

dan taat. Penyimpangan pemberian kredit terhadap prosedur atau kebijakan

yang ada pada umumnya disebabkan olerh kurangnya kuantitas maupun kualitas

pejabat-pejabat pemberi kredit selain disebabkan oleh adanya dominasi

pemutusan kredit oleh pejabat tertentu pada bank yang bersangkutan.

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Lemahnya sistem informasi kredit

Bank cenderung melaporkan gambaran kredit yang lebih baik dari keadaan yang

sebenarnya kepada Bank Indonesia dengan tujuan mendapatkan penilaian

kesehatan yang lebih baik. Untuk menghindari hal ini, secara intern bank perlu

mengadministrasikan dan memiliki informasi kredit bermasalah yang sama

dengan yang dilaporkan kepada Bank Indonesia. Apabila hal ini tidak dilakukan

maka bank tidak memiliki yang akurat mengenai keadaan kredit bermasalah

yang sebenarnya sehingga tidak dapat mengambil langklah-langkah pencegahan

lebih dini.

Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit.

Sistem administrasi dan pengawasan kredit yang lemah menyebabkan

pemantauan terhadap performance kredit tidak dapat dilakukan sebagaimana

mestinya.Dengan demikian permasalahan yang dapat menimbulkan kredit

bermasalah tidak dapat terdeteksi secara dini dan hal ini dapat menimbulkan

kerugian.

Faktor internal Bank Syariah

Ketidakadanya kesesuaian komunikasi antar pegawai (bagian operasional dan

marketing), sehingga hal ini menyebabkan adanya ketidakakuratan pengimputan

data.

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

BAB III

PROFIL BPR SYARIAH BERKAH AMAL SALMAN BANDUNG

A. Profil BPR Syariah Berkah Amal Salman

1. Sejarah Singkat BPRS Berkah Amal Salman

PT. BPRS Berkah Amal Salman (BPRS Salman) semula bernama PT. BPRS Berkah Amal

Sejahtera (BPRS Beras, salah satu BPRS pertama di Indonesia pada tahun 1992). BPRS Salman

merupakan BPRS hasil akuisisi yang dilakukan oleh beberapa alumnus aktivis Masjid Salman

ITB, yang mempunyai cita-cita membangun masyarakat ekonomi lapisan bawah dengan

pelayanan perbankan yang bernuansa dan berkarakter keIslaman.

BPRS Salman didirikan pada 10 Agustus 1990 dengan Akta Pendirian No. 27 dibuat

dihadapan notaris Muchlis,SH diBandung dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI

melalui Surat No. C2-887.HT.01.01.TH.91 tertanggal 16 Maret 1991.

Pada tahun 1998 sejalan dengan krisis multi dimensi yang terjadi, maka pada tanggal 17 Juli

2002 dengan Akta No. 58 dihadapan Notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH, maka beberapa alumni

aktifis Masjid Salman dan Yayasan Pembina masjid Salman mengambil alih kepemilikan dan

management BPRS Berkah Amal Sejahtera pada saat itu.Dokumen yang berkaitan dengan proses

pendirian dan operasional adalah :

a. Persetujuan Akuisisi No. 4/675/DPBPR/IDBPR/Bd tertanggal 4 Juli 2002 dari Bank

Indonesia

b. Akta Keputusan Rapat No. 58 tanggal 17-7-2002 dihadapan Notaris Dr. Wiratni Ahmadi,

SH.

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

c. Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No. C-19240

HT.01.04.TH.2002 tertanggal 7 Oktober 2002 dari Departemen Kehakiman dan HAM

Republik Indonesia.

d. Persetujuan Pemindahan Lokasi Kantor Pusat BPRS No. 4/1023/DPBPR/IDBPR/Bd

tertanggal 26 November 2002 dari Bank Indonesia Bandung.

e. Akta Keputusan Rapat No. 27 tanggal 22-7-2003 dihadapan Notaris Dr. Wiratni Ahmadi,

SH.

f. Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No. C-27504

HT.01.04.TH.2003 tertanggal 17 November 2003 dari Departemen Kehakiman dan HAM

Republik Indonesia.

g. Persetujuan perubahan nama dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Pemimpin

Bank Indonesia No.5/15/SK.PBI/2003 tertanggal 31 Desember 2003.

Sampai dengan Juli 2005, pemegang saham PT. BPRS Berkah Amal Salman sebanyak 25

orang dengan jumlah saham sebanyak 64.795 lembar dengan nominal sebesar Rp. 647.950.000,-

( enam ratus empat puluh tujuh juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah ). Kemudian sampai

dengan Juni 2007, pemegang saham PT. BPRS Berkah Amal Salman sebanyak 27 orang dengan

jumlah saham sebanyak 100.000 lembar dengan nominal sebesar Rp. 1.000.000.000,- ( satu

milyar rupiah ).

Keragu-raguan masyarakat untuk memanfaatkan jasa-jasa perbankan saat ini masih melekat,

terutama karena kekhawatiran akan bunga bank yang sering diartikan sebagai riba. PT. BPRS

Salman saat ini hadir untuk menjawab keragu-raguan itu dengan menjalankan mu’amalah dalam

operasional perbankan yang berdasarkan kepada Syariah Islam. Dengan sistem operasional yang

Insya Allah bebas riba ini, diharapkan BPRS Salman dapat memberikan kontribusi yang nyata

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

bagi pengembangan masyarakat dan pembangunan peradaban yang islami sesuai dengan visi dan

misi Masjid Salman sebagai cikal bakal berdirinya BPRS ini.

Selain itu, keberadaan BPRS Salman diharapkan dapat meningkatkan kualitas perekonomian

ummat dan mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim melalui jalinan kerjasama dalam

bidang usaha untuk kemaslahatan bersama.

B. Struktur Organisasi di BPRS Berkah Amal Salman

Gambar 4. Struktur Organisasi BPR Syariah Berkah Amal Salman

I

Dewan Komisaris

S

O

DIREKS

Auditor Internal

g

Tim Marketin

DP

Ka.Bag.

perational

Account Officer

Teller

Customer Service

Adm. Pembiayaan

Accounting

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Saat ini (Desember 2010), jumlah karyawan perseroan berjumlah 10 orang, tingkat

pendidikan karyawan, sarjana 6 orang, diploma 1 orang dan 1 orang setingkat SMA.

Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diberikan dalam bentuk inhouse training maupun

mengikutsertakan karyawan dalam program pelatihan yang diselenggarakan Bank Indonesia

maupun lembaga-lembaga lainnya.

2.Visi dan Misi

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Berkah Amal Salman adalah organisasi yang

bergerak dibidang perbankan, hadir untuk membantu masyarakat luas dalam meningkatkan taraf

hidup masyarakat melalui jasa-jasa keuangan, terumuskan dalam :

1. Visi

Menjadi Lembaga Keuangan yang mandiri sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas

perekonomian ummat dan mempererat tali silaturahmi antara sesama muslim melalui jalinan

kerjasama usaha.

2. Misi

a. Membangun masyarakat ekonomi lapisan bawah dengan pelayanan perbankan yang

bernuansa dan berkarakter keislaman.

b. Meciptakan suasana kehidupan usaha yang islami.

c. Mengembangkan model masyarakat pengusaha yang islami sesuai dengan tuntutan

perkembangan jaman.

d. Memberikan pelayanan jasa keuangan yang perpedoman pada prinsip syariah islam.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

C. Produk-produk pembiayaan

Produk Pendanaan

Produk pendanaan di PT BPRS Berkah Amal Salman secara umum terbagi ke dalam dua

bentuk pendanaan yaitu :

a. Deposito

Bentuk pendanaan deposito di PT BPRS Berkah Amal Salman adalah deposito dengan

akadmudharabah dengan jangka waktu penyimpanan dana yang variatif antara lain, 3 bulan,

6 bulan, 1 tahun dan maksimal 2 tahun. Berikut ini adalah bagan skema bagi hasil dalam

produk Deposito Mudharabah di PT BPRS Berkah Amal Salman :

Tabel 2. Bagi Hasil Deposito Mudharabah

b. Tabungan

Kemudian bentuk pendanaan yang lain di PT BPRS Berkah Amal Salman adalah tabungan.

Terdapat 3 (tiga) jenis jenis produk tabungan di PT BPRS Berkah Amal Salman, yaitu :

NominalBagi Hasil

Nasabah Bank

1 Bulan 35 65

3 Bulan 35 65

6 Bulan 45 55

12 Bulan 50 50

Salman 50 50

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

1) Tabungan Madani

Dalam produk tabungan ini PT BPRS Berkah Amal Salman menerima tabungan (saving

account) dari nasabah dalam bentuk tabungan bebas.Sedangkan akad yang diikat oleh

bank dengan nasabah dalam bentuk wadiah. Titipan nasabah tersebut tidak menanggung

resiko kerugian, dan pihak bank dalam hal ini PT BPRS Berkah Amal Salman

memberikan bonus kepada nasabah. Bonus itu diperoleh bank dari bagi hasil dan

kegiatan pembiayaan kredit kepada nasabah lainnya.Bonus tabungan wadiah itu dapat

diperhitungkan secara harian dan dibayarkan kepada nasabah pada setiap bulannya.

2) Tabungan Beramal

Tabungan Beramal merupakan produk simpanan pada PT BPRS Berkah Amal Salman

berupa Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS) yang dikelola secara profesional oleh bank. Bank

menyalurkan dana ZIS tersebut kepada mustahiq dengan memberi motivasi dan

membimbing kewirausahaan mustahiq. Bentuk perjanjiannya adalah wadiah, yaitu titipan

yang tidak mengandung resiko.

3) Tabungan Salman

Tabungan Salman merupakan produk tabungan pada PT BPRS Berkah Amal Salman

(saving account) dari nasabah dalam bentuk tabungan bebas.Sedangkan akad yang diikat

oleh bank dengan nasabah dalam bentuk mudharabah. Nisbah bagi hasil adalah 20 (bank)

: 80 (nasabah).

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

D. Produk Pembiayaan

a. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah yang dilakukan di PT BPRS Berkah Amal Salman yaituakad

kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai

pelaksana usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal, dan akan

mendapatkan bagi hasil yang telah disepakati bersama.

b. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah yang ada di BPR Syariah Berkah Amal Salman adalah akad kerjasama antara

dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Misalnya, BPR Syariah menyimpan modal

300.000.000 dari total modal 100.000.000, maka BPR Syariah Berkah Amal Salman

memperoleh keuntungan modal yang di tanam sebesar 30% dari laba usaha dan di bagi sesuai

dengan porsi keuntungan.

c. Pembiayaan Murabahah

Piutang Murabahah yang ada di PT BPRS Berkah Amal Salman merupakan akad jual beli

barang antara nasabah dan bank dengan menyatakan harga perolehan/harga beli dan

keuntungan (margin) yang disepakati kedua belah pihak.Bank membiayai (membelikan)

kebutuhan nasabah, yang kemudian dijual kepada nasabah dengan harga pokok ditambah

keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama.Nasabah melakukan pembayaran dengan

mengangsur selama jangka waktu tertentu. Adapun jenis-jenis produk yang menggunakan

skim murabahah di PT BPRS Berkah Amal Salman adalah sebagai berikut :

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

1) Pembiyaan Modal Usaha dan Konsumtif

Pembiayaan ini adalah pembiayaan yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro dengan

maksimal plafon Rp. 25.000.000,- dalam jangka waktu maksimal 2 tahun atau 24 bulan.

Sedangkan syarat pembiayaan ini adalah dengan menggunakan agunan berupa SHM,

BPKB tahun 2000 ke atas, atau biliyet Deposito.

2) Pembiayaan Sepeda Motor Baru

Pembiayaan ini adalah pembiayaan yang diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat

di wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan

Kabupaten Bandung Barat) yang akan membeli secara mengansur sepeda motor baru.

3) Pembiayaan Bagi Guru-guru Lembaga Pendidikan Islam

Pembiayaan ini adalah pembiayaan yang hampir sama peruntukkannya dengan jenis

pembiayaan Modal usaha dan konsumtif. Hanya membedakan adalah dari sisi agunan

yaitu cukup ijazah terakhir dan SK tugas dari institusi bersangkutan, dan jumlah plafon

maksimal Rp. 5.000.000,- dengan jangka waktu maksimal 2 tahun.

1. Pelaksanaan Pembiayaan di BPR Syariah Berkah Amal Salman

Sebagai lembaga perantara keuangan, PT BPRS Berkah Amal Salman memperhatikan pula

kebijakan-kebijakan yang akan diikuti dalam operasionalnya. Sehubungan dengan pelaksanaan

pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian,

yaitu :

a. Kebijakan Umum Pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman

Untuk pemilihan sektor-sektor pembiayaan, hal ini diterapkan secara bersama oleh Dewan

Komisaris, Direksi serta Dewan Pengawas Syariah, baik mengenai jenis maupun besarnya

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

jumlah pembiayaan yang akan disalurkan, sehingga atas pilihan-pilihan yang ditentukan

diharapkan dapat memenuhi aspek syari’i di samping aspek ekonomisnya. Sektor-sektor

pembiayaan yang termasuk kategori yang dimaksud adalah :

a. Golongan nasabah

Golongan nasabah PT BPRS Berkah Amal Salman diklasifikasikan menjadi :

1) Kelompok usaha nasabah yang memiliki usaha dalam bentuk koperasi dan menengah

(memiliki penghasilan/omset rata-rata Rp.50.000.000,- sampai Rp.100.000.000,-per

tahun).

2) Kelompok usaha nasabah yang diklasifikasikan sebagai pengusah kecil (memiliki

penghasilan/omset rata-rata Rp. 10.000.000,- sampai Rp. 50.000.000,- per tahun).

b. Penggunaan

Dilihat dari penggunaan pembiayaannya, maka pembaiayaan UKM di PT BPRS Berkah

Amal Salman dapat digunakan untuk :

1) Modal kerja

2) Investasi

3) Konsumtif

c. Sektoral

Dilihat dari sektor yang dibiayai oleh PT BPRS Berkah Amal Salman, maka

pembaiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman dapat dialokasikan untuk yang bergerak di

bidang usaha :

1) Pertanian

2) Perdagangan

3) Industri kecil (Home Industry)

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Alur Pengajuan Pembiayaan di BPR Syariah Berkah Amal Salman adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Alur Pengajuan Pembiayaan

Nasabah

Pembiayaan di terima

Pengiriman motor

Kepada nasabah

Survey

Pengajuan pembiayaan

BPRS.Salman

(AO)

Comitte

(ACC)

pembiayaan

Bag.Administrasi

input data

pembuatan PO

(purchase

order)

.

Dealer

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

1. Produk pembiayaan syariah kepemilikan sepeda motor (PSKSM) dipasarkan oleh BPRS

Salman yaitu Account Officer, dan Customer Service.

2. Dealer yang bekerjasama dengan BPRS Salman adalah sebagai supplier barang (sepeda

motor) yang bersedia mengantar sampai tujuan yang diperintah oleh BPRS Salman

dengan dasar purchase order (PO).

3. Calon Nasabah :

a. Calon Nasabah memberi persyaratan langsung kepada BPRS Salman atau kepada

Customer Service (CS) selanjutnya diberi kepada Account Officer untuk ditindak

lanjuti (Disurvey) atau,

b. Nasabah diwajibkan membuka rekening tabungan di BPRS Salman.

c. Memberikan langsung persyaratan kepada Account Officer (AO).

4. Account Officer : Menerima berkas persyaratan :

a. Survey ke tempat tinggal, dan atau

b. Survey ke tempat usaha, dan atau

c. Survey ke tempat dinas / kerja *(apabila dibutuhkan)

d. Account Officer mengisi Form survei dan ditandatangani oleh Account Officer dan

oleh yang memberi rekomendasi.

e. Account Officer mengisi form denah lokasi tempat tinggal nasabah.

f. Calon nasabah dengan Account Officer sepakat menandatangani persetujuan

pembiayaan kepemilikan sepeda motor (SP3) intinya calon nasabah setuju dengan

harga dan kesepakatan ini bukan suatu keputusan yang mutlak akan tetapi akan

dilanjuti oleh Account Officer kepada Team Komite Pembiayaan.

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

g. Nasabah dan pasangannya atau nama di STNK tanda tangan pada form pemberian

jaminan pembiayaan secara fiducia.

h. Kwitansi bermaterai cukup ditandatangani atas nama di STNK.

i. Calon Nasabah dan pasangannya tandatangan pada form perjanjian pembiayaan Al-

Murabahah.

j. Calon nasabah/nama di STNK tanda tangan pada form surat pernyataan belum

menikah*(apabila dibutuhkan).

5. Admin BPRS Salman, input data nasabah pada FORM DATA NASABAH PSKSM.

a. Cetak rincian angsuran.

b. Cocokan hasil cetak rincian angsuran dengan memorandum pembiayaan.

c. Tidak sama/ Tidak cocok----kembalikan kepada Account Officer.

d. Cetak rincian angsuran----hasilnya sama, maka dilanjutkan.

6. Admin memerintahkan dilakukan pengkreditan ke tabungan nasabah bersangkutan.

7. Admin BPRS Salman cetak Purchase Order (PO).

a. Purchase Order (PO) ditandatangani dan minta tandatangan kepada pejabat yang

berwenang.

b. Puschase Order (PO) diberi stempel.

c. Purchase Order (PO) dan KTP atas nama di STNK dikirim melalui mesin fax.

d. Lakukan konfirmasi kepada Dealer, bahwa Purchase Order (PO) dan KTP diterima

dengan baik.

8. Admin BPRS Salman menerima Tagihan Dealer, berupa kwitansi pelunasan dari dealer.

a. Admin input data nasabah PSKSM pada IBS (sistem).

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

b. Admin konfirmasi kepada Nasabah “Apakah sepeda motor sudah diterima dengan

baik”? dan nasabah diberitahukan tanggal valuta, jumlah angsuran tiap bulannya.

c. Apabila ada permasalahan, Dropping ditunda.

d. Apabila tidak ada permasalahan, dilakukan Dropping.

e. Cetak Memorandum Dropping.

f. Memorandum Dropping ditandatangani serta minta tanda tangan kepada pejabat yang

berwenang.

g. Admin mencetak pada IBS PSKSM :

Memo Pembayaran Sepeda Motor.

SPPA.

Memo Pendebetan.

Ditandatangani serta minta tanda tangan kepada pejabat yang berwenang.

h. Admin menyerahkan Memo kepada bagian operasional cabang diantaranya :

Memorandum Dropping, (hasilnya dicetak dari IBSS).

Memo Pembayaran Sepeda Motor. (hasilnya dicetak dari IBS PSKSM).

Memo pendebetan. (Hasilnya dicetak dari IBS PSKSM).

i. Admin konfirmasi kepada bagian operasional mengenai pembayaran dealer dan minta

foto copy pembayaran/ transfer.

j. Admin konfirmasi kepada Dealer bahwa sepeda motor sudah dilakukan pembayaran

dan bukti pembayaran di fax dan disertai dengan data nasabah yang telah dibayarkan

sepeda motor tersebut.

k. Admin mengirim SPPA kepada Asuransi melalui mesin Fax :

Konfirmasi “apakah SPPA sudah diterima”?

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Meminta kepada Asuransi bahwa SPPA yang didaftarkan sudah disetujui dan

dikomentar penanggung dengan bukti SPPA diterima kembali dari Asuransi.

l. Admin menerima Polis Asuransi :

Cetak memo, ditandatangani dan minta tandatangan kepada pejabat yang

berwenang.

Serahkan memo kepada bagian operasional cabang.

m. Admin BPRS Al Salaam menyerahkan Polis Asuransi kepada nasabah melalui BPRS

Salman via AO.

9. Admin BPRS Salman menerima berkas Polis Asuransi.

10. Admin BPRS Berkah Salman mengirim Berkeas kepada Nasabah :

a. Copy Perjanjian Murabahah (Jual Beli)

b. Copy Polis Asuransi

c. Copy Persetujuan Pembiayaan Kepemilikan Sepeda Motor.

d. Copy Pemberian Jaminan Secara Fiducia.

e. Kartu Angsuran.

11. Nasabah membayar angsuran tiap bulan ke escrow (pembayaran langsung) account di

BPRS Salman.

2. Pengambilan Keputusan Pembiayaan

Dalam realisasi pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman secara inherent terdapat

risiko yang melekat yakni pembiayaan yang bermasalah dan berportensi menimbulkan kondisi

yang terburuk yaitu mengalami kemacetan. Guna menghindari risiko demikian, maka dalam

pengambilan keputusan suatu permohonan pembiayaan diPT BPRS Berkah Amal Salman

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

melibatkan sutu tim khusus atau yang disebut dengan Komite Pembiayaan, yang terdiri dari

Komisaris, Direksi, dan Staf Account Officer.

3. Kelayakan Pemberian Pembiayaan

Proses pembiayaan diPT BPRS Berkah Amal Salman kepada nasabah-nasabahnya, sangat

memperhatikan aspek-aspek tekhnik administratif. Adapun aspek-aspek yang angat diperhatikan

atau yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan pembiayaan adalah :

a. Surat permohonan pembiayaan

Dalam surat permohonan berisikan jenis atau produk pembiayaan yang diminta nasabah,

untuk berapa lama, limit plafon yang diminta, serta sumber pelunasan pembiayaan berasal

dari mana. Di samping itu, surat tersebut dilampiri dengan dokumen pendukung seperti

identitas pemohon, legalitas (akta pendirian atau perubahan, jika ada) dan perjanjian-

perjanjian lainnya, serta bukti kepemilikan agunan (jika diperlukan).

b. Proses evaluasi

Dalam penilaian suatu permohonan, PT BPRS Berkah Amal Salman tetap berpegang

pada prinsip kehati-hatian serta aspek lainnya, sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil

analisa yang cermat dan akurat. Proses penilaian yang dimaksud meliputi :

1) Didasarkan pada surat permohonan yang lengkap

2) Proses penilaian, yang hal ini dilakukan melalui tahapan kantorPT BPRS Berkah Amal

Salman.

4. Proses Administrasi Pembiayaan

Pembiayaan yang disalurkan PT BPRS Berkah Amal Salman proses administraisnya

dilakukan secara tertib. Hal ini dimaksudkan agar proses penyalurannya berjalan dengan baik.

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Untuk itu, terdapat beberapa tahapan administrasi yang harus dilalui dalam proses pembiayaan

diPT BPRS Berkah Amal Salman, yaitu tahapan :

a. Penerimaan keputusan

Penerimaan keputusan ini dapat diperoleh dari kantor pusat atau cabang yaitu PT BPRS

Berkah Amal Salman.

b. Penerusan kepada nasabah pemohonan

1) Macam keputusan ; ditolak atau disetujui

2) Penyampaian kepada nasabah

Atas permohonan yang ditolak, keputusan ini diberitahukan kepada pemohonnya. Sedangkan

bagi nasabah yang permohonannya disetujui, maka tahap selanjutnya dibuatkan surat

persetujuan yang memuat berbagai persyaratan klausula.

c. Penandatanganan akad

Apabila surat persetujuan tersebut nasabah pemohon menyanggupinya, maka pemohon

melakukan penandatanganan akad di hadapan administrasi/legal.

5. Pengamanan Pembiayaan

Dari hal mengenai risiko yang diterima oleh bank sebagai lembaga komersil, pembiayaan

diPT BPRS Berkah Amal Salman pula tidak akan selamanya berjalan lancar dan juga berpotensi

menimbulkan pembiayaan bermasalah. Oleh karena itu, apabila terdapat pembiayaan

bermasalah, maka PT BPRS Berkah Amal Salman melakukan upaya pengamanan pembiayaan

baik sebelum maupun sesudah realisasi pembiayaan dilakukan. Pengamanan pembiayaan di PT

BPRS Berkah Amal Salman dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

a. Sebelum realisasi pembiayaan

Dalam tahapan ini berdasarkan persetujuan nasabah tersebut, PT BPRS Berkah Amal

Salman melakukan penutupan asuransi dan pengikatan agunan. Setelah hal ini dapat

diselesaikan, baru pembiayaan dapat dicairkan.

b. Setelah realisasi pembiayaan

Bagi PT BPRS Berkah Amal Salman, pencairan adalah akhir episode permohonan yang

selnjutnya awal pemeliharaan dan pemantauan pembaiayaan. Dalam tahap awal pencairan,

dana diarahkan pada pembiayaan sebagaimana diajukan dalam permohonan atau persetujuan

bank, dan jangan sampai “bocor” dalam arti lari ke hal-hal lain di luar kesepakatan.

Selanjutnya, bank melakukan pembinaan dan kontrol atas aktivitas bisnis atau usaha nasabah

tersebut.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Non Performing Financing Tahun 2008-2010 di BPR Syariah Berkah

Amal Salman Bandung.

1. Faktor Internal BPRS Berkah Amal Salman

Semakin luasnya ruang lingkup kegiatan perusahaan perbankan, mengakibatkan manajemen

tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap jalannya pembiayaan, sedangkan

tanggung jawab yang utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk

mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan, terletak di tangan manajemen oleh

karena itu pimpinan perusahaan melimpahkan segala tugas, wewenang, dan tanggung jawab

kepada bawahannya.

Dengan adanya sebagian pelimpahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab tersebut,

pimpinan perusahaan membutuhkan suatu alat yang dapat memberikan efektivitas dan efisiensi

operasi perusahaan, memberikan laporan keuangan yang dapat diandalkan, dan dapat

memberikan ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu

pimpinan perusahaan perlu menetapkan suatu strategi yang memadai (Marbun, 2006).

Strategi adalah rencana jangka panjang yang diikuti oleh tindakan-tindakan yang

dilaksanakan oleh dewan komisaris, manajemen, dan pimpinan yang berada di bawah mereka

untuk memberikan kepastian yang layak yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam

menetapkan suatu strategi, PT BPRS Berkah Amal Salman perlu memperhatikan faktor kondisi

internal BPR yang meliputi pemasaran dan distribusi, penelitian dan pengembangan, manajemen

produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan serta keuangan dan akuntansi. Hal

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

tersebut penting agar strategi yang dihasilkan memiliki reliability of financial reporting

(keandalan laporan keuangan), efficiency and effectiveness of operation (operasi yang efektif dan

efisien) and compliance with applicable laws and regulations (ketaatan pada hukum dan

peraturan) sehingga dapat mengurangi terjadinya kecurangan dan kesalahan seminimal mungkin,

sehingga apabila terjadi kecurangan dan kesalahan dapat diketahui dan diatasi dengan cepat dan

baik.

Terkait masalah di atas mengenai faktor-faktor penyebab tingkat NPF (Non Performing

Financing) atau pembiayaan bermasalah di BPRS Berkah Amal Salman, untuk mengetahui

faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pembiayaan bermasalah, penulis melakukan survey

berupa pertanyaan yang diberikan kepada para responden dan juga wawancara kepada pihak

manajemen di BPRS Berkah Amal Salman, berdasarkan hasil wawancara penulis kepada pihak

manajemen BPRS Berkah Amal Salman maka diperoleh hasil berupa:

1. Kondisi NPF (non performing financing) BPRS Berkah Amal Salman belum sesuai dengan

standard yang ditetapkan oleh regulasi BI, hal ini disebabkan karena terjadinya

penyimpangan pembiayaan yang diberikan dan nasabah yang mempunyai kredit macet pun

banyak, sehingga kondisi NPF BPRS Berkah Amal Salman berada diatas 10%. Misalnya,

alokasi untuk pembiayaan produktif 50% dari anggaran pembiayaan, akan tetapi melihat

kenyataan dilapangan alokasi untuk pembiayaan produktif sebesar 30%, sedangkan untuk

konsumtif 70% hal ini mengindikasikan adanya penyimpangan penggunaan alokasi

pembiayaan.

2. Pihak manajemen BPRS Berkah Amal Salman melakukan tindakan yang sesuai dengan

kesepakatan nasabah apabila terjadi kredit macet. Tindakan yang dilakukan oleh pihak

manajemen BPRS Berkah Amal Salman bila nasabahnya pailit adalah penyitaan aset-aset

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

pribadi nasabah selain barang yang dijadikan jaminan, yang mana nilai taksasinya tidak turun

untuk dijual kembali.

3. Penyelesaian NPF (non performing financing) sesuai dengan kebijakan manajemen,

kebijakan yang dikeluarkan oleh BPRS Berkah Amal Salman berupa penambahan jangka

waktu pengembalian pembiayaan dan keringanan angsuran pembiayaan yang diberikan

(reschedule).

4. Kinerja tim survey sesuai dengan standard kebijakan manajemen, dalam melakukan survey

lapangan, standard 5C di jadikan sebagai acuan utama dalam memberikan pembiayaan

kepada nasabah.

5. Masih terjadi penyimpangan pada pemberian pembiayaan, penyimpangan yang sering terjadi

pada syarat-syarat pembiayaan, penyimpangan terjadi karena kurang telitinya pihak

marketing dalam menyeleksi nasabah dan adanya hubungan kedekatan personal antara

marketing dengan calon nasabah.

6. Seluruh informasi tersistem dengan cukup kuat, hal ini dikarenakan sebagian sistem input

data masih dilakukan secara manual.

7. Mekanisme alur pembiayaan sesuai dengan standar regulasi BI: persyaratan, nominal modal

usaha untuk diberikan kepada nasabah, asset BPRS Berkah Amal Salman, dan tingkat NPF

sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh BI. Apabila kenaikkan NPF pada BPRS tinggi,

maka BI hanya boleh mengizinkan memberikan proporsi pinjaman setengah dari nilai yang

diajukan nasabah.

8. Penyampaian informasi terkait pembiayaan bermasalah dapat diakses tim penurunan NPF

dengan melakukan penelitian data-data nasabah yang terkait dengan masalah kredit macet,

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

lalu apabila masih terdapat nasabah yang pembiayaannya macet maka pihak BPRS

melakukan tindakan dengan cara:

1. Menelepon nasabah untuk melakukan konfirmasi pembiayaan bermasalah

2. Mengirim pesan pendek (short message sending)

3. Melakukan kunjungan ke tempat nasabah

4. Melakukan penyitaan harta benda nasabah

9. Fungsi pengawasan bank terhadap nasabah belum cukup optimal, hal ini terjadi karena masih

kurangnya sumber daya manusia di BPRS, sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap

jalannya pembiayaan belum cukup terkendalikan atau terkontrol dengan baik.

10. Kunjungan terhadap nasabah rutin dilakukan pihak manajemen, kunjungan dilakukan setelah

adanya konfirmasi dari bagian administrasi bahwa nasabah yang bersangkutan mengalami

masalah kredit macet. bila nasabah sudah tidak bisa melakukan kewajiban pembayaran

angsurannya maka pada saat kunjungan pihak BPR melakukan penyitaan terhadap barang2

jaminan nasabah.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab non

performing financing di dalam lingkup internal BPRS Berkah Amal Salman adalah :

1. Masih terjadi penyimpangan pada pemberian pembiayaan

2. Sistem informasi yang belum tersistem dengan cukup baik

3. Pengawasan terhadap nasabah yang belum optimal

4. Kurangnya sumber daya manusia di BPRS Berkah Amal Salman

5. Pihak manajemen BPRS yang masih belum optimal dalam mengelola pembiayaan-

pembiayaan yang bermasalah.

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Dengan demikian jelaslah bahwa kondisi internal PT BPRS Berkah Amal Salman merupakan

faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan strategi penyaluran pembiayaan

yang baik untuk menghindari terjadinya kemacetan pembiayaan atau pembiayaan bermasalah.

2. Faktor Eksternal BPR Salman

Salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menghindari pembiayaan

bermasalah, adalah faktor Nasabah. Faktor Kondisi Nasabah umumnya dikategorikan

berdasarkan 5C:

1. Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi,

kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun

hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur

berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to

pay (kesediaan untuk membayar).

2. Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat

dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah

perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana

mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau

kemampuan dalam membayar.

3. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini

bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan

yang diperoleh seperti return on equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa

dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon

pembiayaan yang layak diberikan.

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

4. Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan

benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling

akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan

yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.

5. Condition, pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi

yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu usaha yang sangat

tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi

dengan usaha calon pelanggan.

Penerapan 5C bagi nasabah besar (biasanya oleh bank umum) bisa berbeda dengan

penerapannya bagi nasabah mikro, kecil, dan menengah karena masalah teknis. Misalnya,

ketidaktersediaan laporan keuangan, dan pengelolaan keuangan yang tidak terpisah antara

keuangan usaha dan keuangan rumah tangga sedangkan faktor di luar pihak bank dan debitur

pada dasarnya dapat dimasukkan ke dalam komponen condition. Termasuk ke dalam faktor ini

adalah persaingan usaha, kondisi ekonomi, dan faktor alam sehingga mempengaruhi kondisi

usaha dari debitur.

Pada prakteknya kelima (5) komponen C tersebut diterjemahkan ke dalam pembiayaan

rating atau credit scoring sehingga PT BPRS Berkah Amal Salman dapat menilai risiko yang

akan ditanggungnya pada saat menyalurkan pembiayaan kepada nasabah-nasabahnya.

Dengan demikian, PT BPRS Berkah Amal Salman dapat memutuskan pemberian

pembiayaan ke nasabah yang bersangkutan, mengenai jumlah pinjaman, margin, dan jatuh

tempo, berdasarkan rating atau scoring tersebut juga menegaskan bahwa pada saat memberikan

pembiayaan, bank harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar

kembali kewajibannya. Setelah pembiayaan diberikan, bank wajib melakukan pemantauan

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

terhadap penggunaan pembiayaan serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi

kewajibannya.

Kemudian pihak PT BPRS Berkah Amal Salman melakukan peninjauan, penilaian dan

pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil risiko pembiayaan. Oleh karena pemberian

pembiayaan yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan, suatu lembaga pembiayaan akan

memberikan pembiayaan kepada nasabah jika dia betul-betul merasa yakin bahwa nasabah yang

akan menerima pembiayaan itu mampu dan mau mengembalikan pembiayaan yang telah

diterimanya. Dari faktor kemampuan tersebut, menyatakan bahwa keuntungan atau profitability

merupakan tujuan dari pemberian pembiayaan yang terjelma dalam bentuk margin keuntungan

atau laba yang diterima serta keamanan atau safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas

yang diberikan harus benar-benar terjamin pengembaliannya, sehingga tujuan profitability benar-

benar tercapai tanpa hambatan-hambatan yang berarti.

1. Pendapatan yang dimiliki oleh Nasabah

Tabel 4.1

Pendapatan Anda Cukup Untuk Membayar Angsuran Pembiayaan Yang

Diajukan Setiap Bulannya

JawabanJumlah

RespondenProsentase

Sangat Setuju - -

Setuju 20 33,33%

Cukup 30 50,00%

Tidak Setuju 10 16,67%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Mengenai pendapatan perbulan dari nasabah di PT BPRS Berkah Amal Salman, berdasarkan

tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagaian besar sebanyak 50.00% menyatakan cukup dalam

memenuhi besarnya angsuran utang pembiayaan. Kemudian sebesar 33.33% menyatakan setuju,

hal ini dapat diasumsikan bahwa sebesar 33.33% pendapatan perbulan dari nasabah yang

bersangkutan secara tingkat kapsitasnya cukup untuk membayar angsuran utang pembiayaan.

Dan sebesar 16.67% menyatakan tidak setuju karena penghasilan yang di dapat oleh nasabah

terkadang digunakan untuk keperluan keluarga yang mendadak, sehingga uang yang seharusnya

digunakan nasabah untuk membayar angsuran pembiayaan lebih diutamakan kepada kepentingan

keluarga dahulu ketimbang digunakan untuk membayar angsuran pembiayaannya. Ada beberapa

nasabah yang termasuk dalam kategori cukup, namun mereka mengalokasikan dana untuk

pendidikan anak-anak dan kebutuhan rumah tangga sehingga pendapatan mereka tidak cukup

untuk membayar angsuran pembiayaan yang diajukan.

Tabel 4.2

Keadaan Modal Stabil Setelah Mendapatkan Pembiayaan

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju - -

Setuju 10 16,67%

Cukup 30 50,00%

Tidak Setuju 20 33,33%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat sebagian besar responden menilai bahwa keadaan

modal nasabah cukup stabil setelah mendapatkan pembiayaan dari PT BPRS Berkah Amal

Salman. Jumlah responden yang tidak setuju sebesar 33,33%, berdasarkan wawancara kepada

responden, ternyata faktor utama yang menyebabkan ketidakstabilan modal adalah

ketidakmampuan dalam mengelola laporan keuangan. Seperti sebagian para responden tidak

mengetahui bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang baik sehingga tidak bisa

membedakan antara keuntungan, modal yang dikeluarkan, dan kebutuhan yang dikeluarkan.

Tabel 4.3

Besaran Angsuran Pembiayaan Setiap Bulannya Sesuai dengan Kemampuan Nasabah

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 5 8,33%

Setuju 20 33,33%

Cukup 30 50,00%

Tidak Setuju 5 8,33%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Mengenai besarnya angsuran, hal ini sebagaimana dengan tabel sebelumnya yaitu tabel 4.8

bahwa sebagian besar pihak nasabah pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman tidak

keberatan dengan besar angsuran yang ditetapkan pihak bank. Dengan kata lain, para nasabah

pembiayaan di PT Berkah Amal Salman memiliki tingkat capacity yang baik. Sebesar 8.33%

menyatakan keberatan dengan besar angsuran yang ditetapkan oleh pihak PT BPRS Berkah

Amal Salman, hal ini menunjukkan bahwa potensi kemacetan pengembalian angsuran

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

pembiayaan berada pada kisaran 8.33%, hal ini juga didasari oleh pengeluaran yang tidak

terduga oleh nasabah setiap bulannya, sehingga mempengaruhi kemampuan nasabah untuk

membayar angsurannya.

Tabel 4.4

Nasabah Telah Memperhitungkan Tingkat Pendapatan dengan Jumlah Angsuran SetiapBulannya:

Jawaban Jumlah Persentase

a. Ya 36 60%

b. Tidak 24 40%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar nasabah di PT BPRS Berkah Amal

Salman (60%) sudah mengetahui tingkat pendapatan dengan jumlah angsuran piutang

pembiayaan pada setiap bulannya. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah PT BPRS Berkah

Amal Salman telah melakukan pertimbangan dari sisi keadaan keuangan terlebih dahulu, dalam

melakukan proses pengajuan pembiayaan kepada pihak PT BPRS Berkah Amal Salman.

Sebagian besar nasabah yang melakukan hal ini merupakan nasabah-nasabah dari golongan

pekerja/karyawan dilingkungan pegawai negeri dan pegawai swasta. Sedangkan 40% sisanya

tidak melakukan pertimbangan dari sisi keuangan karena nasabah tersebut tidak memiliki

penghasilan tetap sebagaimana dari golongan karyawan/pegawai, karena penghasilan yang

didapat oleh nasabah yang pekerjaannya (wirausaha) tidak tetap dan cenderung fluktuatif.

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.5Pola Konsumsi Sesuai dengan Pendapatan Setiap Bulannya

Jawaban Jumlah Persentase

Ya 17 28,3%

Tidak 43 71,7%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa nasabah di PT BPRS Berkah Amal

Salman memiliki sifat yang cenderung konsumtif.

2. Manajemen Pengelolaan Usaha Nasabah

Tabel 4.6

Kondisi Usaha Anda Cukup Berkembang Setelah Mendapat Pembiayaan

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju - -

Setuju - -

Cukup 30 50,00%

Tidak Setuju 30 50,00%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Berdasarkan pada tabel di atas, setengah dari total responden meyatakan bahwa usahanya

mengalami tingkat perkembangan yang cukup setelah mendapat pembiayaan dari PT BPRS

Berkah Amal Salman. Dan sebagian lagi menyatakan bahwa pembiayaan yang disalurkan oleh

PT BPRS Berkah Amal Salman tidak mempengaruhi kegiatan usaha yang dilakukan oleh

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

nasabah. Hal ini mencerminkan bahwa pembiayaan yang disalurkan PT BPRS Berkah Amal

Salman secara umum cenderung tidak mempengaruhi kondisi usaha nasabahnya. Meskipun para

nasabah telah mendapatkan pembiayaan akan tetapi dari sisi manajemen nasabah tersebut masih

belum bisa meningkatkan kondisi usaha nasabah dari segi keuangan. Sebagian responden

sebesar 50% menjawab tidak setuju, hal ini berdasarkan kenyataan bahwasanya dalam

penggunaan pembiayaan itu sendiri nasabah tidak sepenuhnya mengalokasikan dana tersebut

untuk modal usaha. Hasil pembiayaan modal usaha yang di terima oleh nasabah sering kali

digunakan untuk kebutuhan sehari-hari nasabah itu sendiri. Kondisi usaha tidak berkembang

dikarenakan ketidakkonsistenan nasabah itu sendiri dalam mengelola dananya.

Tabel 4.7

Kesulitan Lain yang Dialami Selain Dari Kesulitan Modal

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju - -

Setuju 20 33,33%

Cukup 20 33,33%

Tidak Setuju 20 33,36%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Mengenai hal lain disamping kesulitan modal terkait pembiayaan yang disalurkan PT BPRS

Berkah Amal Salman, hanya sebesar 33.33% menyatakan setuju. Responden yang menjawab

setuju tersebut adalah responden dari golongan nasabah pelaku usaha yang pembiayaannya

dialokasikan kepada sektor produktif. Kesulitan lain yang dialami nasabah adalah pemasaran

dalam produk, penjualan yang fluktuatif. Pemasaran produk misalnya: para pelaku usaha tidak

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

menguasai strategi pemasaran yang sesuai dengan produknya, sehingga produk mereka tidak

terjual sesuai target. Penjualan yang fluktuatif misalnya: seperti nasabah BPRS Berkah Amal

Salman yang mempunyai usaha berjualan sayur di pasar batu jajar dimana harga sayur yang

setiap harinya tidak menentu, dan pendapatan yang diterima pun terkadang tidak sesuai yang

diharapkan.

Sebagian besar responden menyatakan cukup dan bahkan tidak setuju. Hal ini terkait dengan

alokasi dana yang disalurkan pihak PT BPRS Berkah Amal Salman yang memang sebagian

besar dialokasikan kepada sektor konsumtif, karena sebagian besar nasabah PT BPRS Berkah

Amal Salman bukan pelaku usaha tetapi karyawan atau pegawai baik di lingkungan pegawai

negeri maupun swasta. Sehingga pertanyaan kuisioner pada tabel 4.3 memang dikhususkan

kepada responden atau nasabah pelaku usaha.

3. Kemampuan Nasabah Dalam Mengelola Pembiayaan

Tabel 4.8

Syarat Pengajuan Pembiayaan Tidak Memberatkan Nasabah

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 30 50,00%

Setuju 30 50,00%

Cukup - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa secara umum persyaratan pembiayaan yang

ditetapkan pihak PT BPRS Berkah Amal Salman dapat diterima pihak nasabah (konsumen).

Tabel 4.9

Jangka Waktu Pembayaran Angsuran Pembiayaan Sesuai dengan

Tingkat Kemampuan Nasabah

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 20 33,33%

Setuju 20 33,33%

Cukup 20 33,33%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju -- -

Total 60 100%

Mengenai jangka waktu pembayaran angsuran dengan tingkat kemampuan nasabah, pada

tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian besarnya angsuran dengan jangka waktu

pembiayaan yang disalurkan PT. BPRS Berkah Amal Salman. Hal ini menunjukkan bahwa pihak

nasabah PT BPRS Serkah Amal Salman tidak keberatan dengan jangka waktu pembiayaan yang

memiliki implikasi terhadap besarnya angsuran utang pembiayaan setiap bulannya. Sebesar

16.67% menyatakan tidak setuju, artinya hanya sebesar 16.67% nasabah PT BPRS Berkah Amal

salman yang keberatan dengan jangka waktu pembiayaan yang memiliki implikasi terhadap

besarnya angsuran utang pembiayaan setiap bulannya.

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.10

Plafond Pembiayaan di BPRS Berkah Amal Salman Sesuai dengan Kebutuhan yang

Diajukan Nasabah

Jawaban JumlahResponden

Prosentase

Sangat Setuju 10 16.67%

Setuju 30 50.00%

Cukup 20 33.33%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar (50.00% yang menyatakan setuju dan 16.37% yang

menyatakan sangat setuju) dari responden menyatakan bahwa plafon pembiayaan yang didapat

dari PT BPRS Berkah Amal Salman sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh nasabah.

Adapun yang menyatakan cukup (sebesar 33.33%), hal ini menunjukkan bahwa plafon

pembiayaan yang disalurkan tidak sesuai dengan pengajuan pembiayaan, akan tetapi secara

nominal jumlah pembiayaannya, dapat diterima pihak nasabah.

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.11

Margin yang Ditentukan Dalam Pembiayaan Konsumtif Sesuai Dengan Kesepakatan Nasabah

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 40 66,67%

Setuju 10 16,67%

Cukup 10 16,67%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat di katakana bahwa secara umum margin yang telah

ditentukan dalam pembiayaan konsumtif adalah hasil dari kesepakatan dengan nasabah, artinya

bahwa nasabah tidak keberatan dengan margin yang telah ditentukan pihak bank.

Tabel 4.12

Jaminan yang Dimiliki Sesuai dengan Standar yang Ditentukan

BPRS Berkah Amal Salman

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju - -

Setuju 30 50,00%

Cukup 30 50,00%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Sebagaimana tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa secara umum nasabah pembiayaan di PT

BPRS Berkah Amal Salman telah sesuai standarnya dalam memberikan jaminan pembiayaan.

Hal ini menunjukkan bahwa unsur collateral dalam prinsip 5C pada pembiayaan di PT BPRS

Berkah Amal Salman tergolong baik.

Tabel 4.13

Tempat Usaha Nasabah yang Strategis

Jawaban Jumlah Persentase

Ya 24 40%

Tidak 36 60%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, mengenai tempat kegiatan usaha yang dilakukan nasabah di PT

BPRS Berkah Amal Salman sebagian besar (60%) mengakui tidak memiliki tempat yang

strategis bagi kegiatan usahanya. Dalam menyikapi fenomena ini, PT BPRS Berkah Amal

Salman tidak memiliki program khusus, karena untuk penentuan lokasi kegiatan usaha,

seluruhnya merupakan otoritas nasabah.

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.14

Jarak Antara Tempat Tinggal dan Kantor BPRS Berkah Amal Salman Bukan Hambatan DalamMelakukan Pembayaran angsuran

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 40 66,67%

Setuju 15 25,00%

Cukup 5 8,33%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, sebagian besar responden 66.67% menyatakan bahwa jarak

antara tempat tinggal dengan kantor BPRS Berkah Amal Salman tidak menjadi hambatan dalam

melakukan pembayaran angsuran utang pembiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah

pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman memiliki jarak tempat tinggal yang relatif dekat

dengan kantor BPRS Berkah Amal Salman.

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

4. Penggunaan Modal Pembiayaan yang digunakan oleh Nasabah

Tabel 4.15

Pembiayaan yang Diajukan Nasabah Digunakan untuk Modal Usaha

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju - -

Setuju 20 33,33%

Cukup 10 16,67%

Tidak Setuju 30 50,00%

Sangat Tidak Setuju -

Total 60 100%

Dari keterangan tabel 4.15 di atas, dapat dinyatakan bahwa sebagian besar nasabah

pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman tidak mengalokasikan dana pembiayaan kepada

sktor usaha atau sektor produktif. Hal ini dapat menyatakan pula bahwa sebagaian besar nasabah

pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman mengalokasikan dana pembiayaan kepada sektor

konsumtif (pembelian barang). Hanya sebesar 33.33% yang mengalokasikan dana pembiayaan

kepada sektor produktif, dan sisanya sebesar 16,67% menyatakan bisa dikategorikan ke dalam

sektor produktif maupun konsumtif, responden yang menjawab tidak setuju sebesar 50%, karena

pembiayaan yang diajukan untuk sektor konsumtif seperti pengadaan kendaraan sepeda motor.

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.16

Pembiayaan yang Diajukan Nasabah Digunakan Untuk Konsumtif

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 29 48,33%

Setuju - -

Cukup 10 16,67%

Tidak Setuju 21 35%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Sebagaimana dengan tabel sebelumnya (4.15) yang menyatakan bahwa sebagian besar

nasabah mengajukan pembiayaan untuk sektor modal usaha (konsumtif). Pada tabel ini di

kuatkan kembali pernyataan responden atas penggunaan pembiayaan yang di ajukannya, hasil

persentase yang menjawab setuju sebesar 48,33% untuk pengajuan pembiayaan konsumtif.

Responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 35%, hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 21

orang responden menggunakan pembiayaannya untuk sektor produktif.

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.17

Pembiayaan Konsumtif Dialokasikan Untuk Pembelian Barang-Barang yang Sesuai denganSyariat Islam

Jawaban Jumlah Responden Prosentase

Sangat Setuju 60 100%

Setuju - -

Cukup - -

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Total 60 100%

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, terlihat bahwa seluruh nasabah pembiayan di PT BPRS

Berkah Amal Salman sangat setuju dengan pembiayaan pada sektor konsumtif yang diajukan

dialokasikan kepada pembelian barang-barang yang diperbolehkan secara syariat islam atau telah

dipastikan barang tersebut tergolong barang yang halal.

5. Program Pembinaan Yang dilakukan oleh BPRS Berkah Amal Salman

Tabel 4.18

Tanggapan Nasabah Terhadap Program Pembinaan yang Diadakan

oleh BPRS Salman

Jawaban Jumlah Persentase

A. Ya 60 100%

B. Tidak - -

Jumlah 60 100%

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa terdapat program pembinaan khusus

yang diadakan oleh pihak bank kepada nasabahnya. Selama pengolahan data-data yang didapat

dari keterangan para nasabah dan pihak PT BPRS Berkah Amal Salman pada saat periode

penelitian, penulis menyimpulkan bahwa bentuk program yang dilakukan PT BPRS Berkah

Amal Salman adalah kunjungan silaturahmi yang diisi sharing serta tukar pendapat mengenai

masalah yang dihadapi nasabah dalam melakukan kegiatan usahanya. Pihak BPRS Berkah Amal

Salman memberikan pengarahan dan masukan seputar masalah tersebut serta mengadakan

chanelling atau mediasi bagi nasabah yang bersangkutan dengan nasabah lain yang memiliki

kegiatan usaha sama. Tujuan dari mediasi tersebut lebih kearah perbandingan usaha dan berbagi

informasi peluang usaha antar nasabah.

Tabel 4.19

Efektifitas Dari Program Pembinaan yang Diadakan olehBPRS Berkah Amal Salman

Jawaban Jumlah Persentase

A. Ya 43 71,7%

B. Tidak 17 28,3%

Jumlah 60 100%

Mengenai tingkat efektifitas dari program pembinaan yang dilakukan PT BPRS Berkah Amal

Salman kepada para nasabahnya, berdasarkan tabel di atas relative cukup efektif. Hal ini terbukti

dari laporan keuangan PT BPRS Salman selama periode penelitian menunjukkan penurunan

tingkat NPF (non perfoming financing) yang signifikan.

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.20

Program Pembinaan yang Dilakukan oleh BPRS Salman Terhadap Pembiayaan

yang Bermasalah

Jawaban Jumlah Persentase

A. Ya 50 83,4%

B. Tidak 10 16,6%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, kuantitas kunjungan dari program pembinaan yang dilakukan PT

BPRS Berkah Amal Salman relative rutin. Hal ini mengindikasikan bahwa PT BPRS Salman

sangat serius dalam melakukan proses penurunan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF).

Tabel 4.21

Jangka Waktu Dilaksanakannya Program Pembinaan yang Dilakukan

oleh BPRS Salman

Jawaban Jumlah Persentase

a. 6 Bulan 1 kali - -

b. 3 Bulan 1 kali 36 60%

c. 1 Bulan 1 kali 24 40%

d. 2 minggu 1 kali - -

Jumlah 60 100%

Jangka waktu kunjungan dalam rangka program pembinaan yang dilakukan oleh PT BPRS

Berkah Amal Salman sebagaimana tabel di atas menunjukkan bahwa kunjungan rutin dilakukan

tidak melebihi tiga bulan. Hal ini terjadi karena jarak tingkat kolektibilitas antara pembiayaan

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

lancar dengan tidak lancar adalah tiga bulan sesuai dengan standar NPF (Non Performing

Financing) Bank Indonesia.

Tabel 4.22

Pendapat Nasabah Terhadap Penyelenggaraan Program Pembinaan Untuk MenghindariPembiayaan Bermasalah

Jawaban Jumlah Persentase

Ya 48 80%

Tidak 12 20%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa program pembinaan yang dilakukan

oleh PT BPRS Berkah Amal Salman, seperti kunjungan silaturahmi atau sharing masalah seputar

kegiatan usaha nasabah untuk menghindari pembiayaan bermasalah dapat mempengaruhi pihak

nasabah yang bermasalah menjadi lancar dalam memenuhi angsuran utang pembiayaan kepada

pihak bank. Dengan demikian, secara umum, tingkat kapasitas atau pada unsur capacity pada

prinsip 5C dalam pembiayaan di PT BPRS Berkah Amal Salman dinyatakan cukup.

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

6. Dampak Kenaikkan Harga

Tabel 4.23Dampak Kenaikan Harga Barang Terhadap Harga Jual Dari Kegiatan Usaha Nasabah

Jawaban Jumlah Persentase

Ya 60 100%

Tidak 0 -

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas, seluruh nasabah pelaku usaha di PT BPRS Berkah Amal Salman

menaikan harga jual barang pada kegiatan usahanya dikarenakan terjadinya kenaikan harga

bahan baku untuk kegiatan usahanya tersebut. Dari hasil pengolahan data selama periode

penelitian kepada para responden dari pernyataan kuesioner di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa omset penjualan barang dari kegiatan usaha nasabah sebagai pelaku usaha, PT BPRS

Berkah Amal Salman tidak mengalami perubahan signifikan dan cenderung statis dikarenakan

terjadinya kenaikan harga bahan baku untuk kegiatan usaha nasabah.

Tabel 4.24Dampak Penurunan Jumlah Konsumen, Setelah Menaikkan Harga Jual Produk

Jawaban Jumlah Persentase

Ya 15 25%

Tidak 45 75%

Jumlah 60 100%

Mengenai tingkat konsumen dari kegiatan usaha yang dilakukan nasabah PT BPRS Berkah

Amal Salman, dari dampak kenaikan harga bahan baku bagi kegiatan usahanya, berdasarkan

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

tabel di atas tidak berpengaruh terhadap tingkat fluktuasi jumlah konsumen. Dari hasil

pengolahan data selama periode penelitian kepada para responden dari pernyataan kemampuan

daya beli usaha, terhadap tingkat harga bahan baku yang naik, maka penulis menyimpulkan bahwa

daya beli konsumen pada kegiatan usaha nasabah relatif statis atau tidak mengalami fluktuasi.

Tabel 4.25

Pengaruh Kenaikan Harga Terhadap Tingkat Perolehan Laba Dari

Kegiatan Usaha Nasabah

Jawaban Jumlah Persentase

Ya 55 91,7%

Tidak 5 8,3%

Jumlah 60 100%

Faktor ekonomi pasar mempengaruhi kegiatan usaha nasabah yang berimplikasi terhadap

pembayaran angsuran piutang pembiayaan kepada pihak PT BPRS Berkah Amal Salman,

sebagaimana data dari tabel di atas. Kenaikan harga bahan baku untuk kegiatan usaha nasabah

mengakibatkan menurunnya tingkat perolehan laba usaha nasabah tersebut.

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 4.26

Faktor yang Menyebabkan Pembiayaan Bermasalah Menurut Pendapat Nasabah

Jawaban Frekuensi Persentase

a. Musibah atau force majure 15 25%

b. Kegagalan usaha 17 28,33%

c. Manajemen keuangan nasabah 20 33,33%

d. Penerimaan pasar yang fluktuatif 5 8,33%

e. Lain-lain (sebutkan) 3 5

Jumlah 60 100%

Faktor penyebab pembiayaan bermasalah yang paling dominan di PT BPRS Berkah Amal

Salman sebagaimana tabel di atas adalah kurang optimalnya manajerial usaha yang dilakukan

nasabah dalam melakukan kegiatan usahanya. Selain itu kegagalan dalam usaha (rugi) menjadi

penyebab utama kedua setelah masalah manajemen keuangan nasabah, seperti pembukuan pada

laporan keuangan usaha nasabah yang tidak sesuai, kurangnya kehandalan pengelolaan

administrasi dan keuangan, dan terlalu banyak menyerahkan tanggung jawab penuh kepada

orang lain untuk mengelola keuangan pribadi. Adapun faktor ketiga yaitu karena musibah,

seperti kebakaran, korban pencurian dan sebagainya, hal ini tidak dapat diprediksi

kedatangannya. Namun pihak PT BPRS Berkah Amal Salman memiliki program khusus bagi

nasabah pembiayaan bermasalah yang disebabkan faktor force majour, yaitu dengan

dikeluarkannya dana zakat dari pos ZIS dalam laporan keuangan perusahaan. Adapun faktor

keempat yaitu kegagalan usaha nasabah, seperti kurangnya pengalaman dan strategi pemasaran

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

yang dimiliki oleh nasabah, kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit, dan

nasabah tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner untuk nasabah maka dapat

disimpulkan, bahwa faktor eksternal BPRS Berkah Amal Salman yang mempengaruhi NPF

adalah :

1. Manajemen keuangan nasabah, kurang optimalnya pengelolaan usaha yang dilakukan

nasabah dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Kegagalan usaha, kurangnya pengetahuan nasabah dalam membaca peluang dan strategi

pemasaran, kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit dan nasabah tidak

memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit.

3. Musibah atau force majure, yang mana tidak dapat di prediksi kedatangannya.

4. Kondisi pasar yang fluktuatif

5. Ketidakkonsistenan nasabah dalam mengelola keuangan usahanya masih menjadi penyebab

utama yang mempengaruhi perkembangan usaha.

6. Masih terdapat nasabah yang belum memiliki keadaan modal yang stabil setelah

mendapatkan pembiayaan, hal ini terjadi akibat ketidakmampuan nasabah dalam mengelola

keuangannya.

7. Pengeluaran yang tidak terduga oleh nasabah setiap bulannya mempengaruhi kemampuan

nasabah untuk membayar angsuran.

8. Masih terdapat nasabah yang belum memiliki penghasilan tetap.

9. Kenaikan bahan baku sangat mempengaruhi tingkat penurunan laba dan jumlah konsumen,

sehingga hal ini berdampak pada pembayaran angsuran atas pembiayaan yang telah

diajukan nasabah.

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Untuk mengolah data dari tabel-tabel di atas, maka dengan menggunakan software SPSS 17

For Windows, di dapat analisa tabel sebagai berikut :

Tabel 3

Jumlah Responden

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 60 100.0

Excludeda

0 .0

Total 60 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Berdasarkan tabel di atas, kuesioner disebar kepada 60 responden dari sampel penelitian

mengenai pembiayaan bermasalah di PT BPRS Berkah Amal Salman.

Tabel 4

Nilai rata-rata dari jawaban responden

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

51.3333 99.548 9.97738 14

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari bobot nilai jawaban responden dari

kuisioner yang disebar adalah 51.33. Kemudian Untuk melakukan analisis deskriptif digunakan

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

nilai indeks. Nilai indeks ini berguna untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi responden atas

item-item pertanyaan yang diajukan.

Dengan menggunakan kriteria three box method maka sebagai dasar interpretasi nilai indeks

adalah sebagai berikut :

10.00 – 40.00 = rendah

40.01 – 70.00 = sedang

70.01 – 100.00 = tinggi

Pada tabel di atas nilai rata-rata dari bobot nilai jawaban responden dari kuisioner yang

disebar adalah 51.33. Hal ini menunjukkan bahwa bobot penilaian berkisar pada kategori sedang.

Kemudian untuk mengukur tingkat validitas pertanyaan kuisioner yang diajukan kepada

responden, penulis menentukan terlebih dahulu tingkat t tabel yaitu df = 60-2=58, a = 5%, maka

diperoleh t tabel = 2.9. untuk melihat tingkat validitasi pertanyaan kuisioner, maka hal ini dapat

diketahui dengan melihat tabel berikut ini :

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

Tabel 5

Tingkat validitasi data pertanyaan kuesioner

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 47.5000 87.542 .889 . .975

VAR00002 47.5000 80.085 .950 . .975

VAR00003 47.9167 87.027 .836 . .976

VAR00004 46.8333 90.650 .900 . .976

VAR00005 48.5000 83.814 .900 . .975

VAR00006 47.6667 74.802 .952 . .978

VAR00007 48.1667 87.768 .870 . .976

VAR00008 46.8333 90.650 .900 . .976

VAR00009 48.3333 84.463 .952 . .974

VAR00010 46.7500 89.004 .831 . .976

VAR00011 48.1667 82.853 .963 . .974

VAR00012 47.8333 90.650 .900 . .976

VAR00013 48.5000 87.542 .889 . .975

VAR00015 46.8333 86.921 .838 . .976

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa pada tingkat signifikan 5%, ternyata

15 butir pertanyaan di atas nilainya lebih besar dari t tabel dan semuanya bertanda positif.

Dengan demikian seluruh pertanyaan dalam kuisioner di atas dinyatakan valid.

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

BAB V

SIMPULAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengemukakan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah pada PT.BPR Syariah

Berkah Amal Salman :

a) Faktor Internal,

1. Masih terjadi penyimpangan pada pemberian pembiayaan

2. Sistem informasi yang belum tersistem dengan cukup baik

3. Pengawasan terhadap nasabah yang belum optimal

4. Kurangnya sumber daya manusia di BPRS Berkah Amal Salman

5. Pihak manajemen BPRS yang masih belum optimal dalam mengelola pembiayaan-

pembiayaan yang bermasalah.

b) Faktor Eksternal

1. Manajemen keuangan nasabah, kurang optimalnya pengelolaan usaha yang dilakukan

nasabah dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Kegagalan usaha, kurangnya pengetahuan nasabah dalam membaca peluang dan

strategi pemasaran, kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit dan

nasabah tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalahe konomi yang

sulit.

3. Musibah atau force majure, yang mana tidakdapat di prediksi kedatangannya.

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

4. Kondisi pasar yang fluktuatif

5. Ketidak konsistenan nasabah dalam mengelola keuangan usahanya masih menjadi

penyebab utama yang mempengaruhi perkembangan usaha.

6. Masih terdapat nasabah yang belum memiliki keadaan modal yang stabil setelah

mendapatkan pembiayaan, hal ini terjadi akibat ketidakmampuan nasabah dalam

mengelola keuangannya.

7. Pengeluaran yang tidak terduga oleh nasabah setiap bulannya mempengaruhi

kemampuan nasabah untuk membayar angsuran.

8. Masih terdapat nasabah yang belum memiliki penghasilan tetap.

9. Kenaikan bahan baku sangat mempengaruhi tingkat penurunan laba dan jumlah

konsumen, sehingga hal ini berdampak pada pembayaran angsuran atas pembiayaan

yang telah diajukan nasabah.

Menurut pengamatan penulis selama penelitian dilakukan, faktor-faktor yang menyebabkan

non performing financing di BPR Syariah Berkah Amal Salman adalah :

a. Faktor Internal, manajemen pengelolaan keuangan yang belum optimal dan kinerja tim

survey bank yang kurang baik.

b. Faktor Eksternal, masih kurangnya pengetahuan nasabah tentang pembiayaan, hal ini

mencangkup anggaran pendapatan dan informasi tentang angsuran.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan

dapat dijadikan sebagai masukan bagi PT BPRS Berkah Amal Salman dalam menurunkan

tingkat pembiayaan (NPF) bermasalah sebagai berikut :

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

1. Agar diperoleh strategi pemberian kredit yang efektif dan efisien maka pihak BPRS

Berkah Amal Salman tersebut harus melakukan analisis secara mendalam mengenai

kondisi internal BPRS itu sendiri.

2. Memperbaiki strategi pemberian atau penyaluran pembiayaan. Hal yang harus dilakukan

adalah menganalisis Kondisi Nasabah dengan mengoptimalkan analisa pada unsur5C

(character, capacity, capital, collateral, dan condition).

3. Menambah sumber daya manusia, agar dapat mengurangi permasalahan pada rangkap

jabatan.

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

DAFTAR PUSTAKA

1. AndriSoemitra, M.A., Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Prenada Media Group,

2009

2. Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2006 hal 14-15

3. Adiwarman A Karim, 2007. Bank Islam edisi ketiga- Analisis Fiqh dan Keuangan.

Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada

4. Heri Sudarsono, 34: 2004-Lembaga keuangan dan Bank Syariah

5. http.//shariaeconomy.com/2008/07/Muhammad syarif subakti Se. Msi. html-Faktor-faktor

NPF

6. Irham Fahmi, S.E., M.Si., Manajemen Risiko, Alfabeta CV. 2010

7. Muhammad Syafe’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke praktek, 2001, PT. Gema

Insani, Press.

8. Muhammad Yazid Al Quzwaini/Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah Kitabul Ahkam, Hadis

no. 2422, 1980 H : 15

9. Muhammad Mujahidin Blog-manajemen pembiayaan syariah

10. Prof. Dr.H.Buchari Alma. Manajemen Bisnis Syariah,.2009, PT. Alfabeta cv Bandung

11. Prof.Dr.Sutan Remy Sjahdeini, S.H. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia, 2005 halaman-21, PT.Pustaka Utama Grafiti Jakarta

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.7 Tahun 1992, Tentang Prinsip-Prinsip

Pemberian Kredit

13. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor.10 Tahun 1998, Tentang Perbankan

14. Warkum Sumitro, SH, MH. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait,

1996, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …elibrary.unisba.ac.id/files2/11.12.06003.pdf · BAB IV ANALISIS FAKTOR-FAKTOR NON PERFORMING FINANCING DI ... Laporan keuangan BPRS Berkah

15. www.BPRSyariah.com

16. www.dostocs.com/docs/34023174/kesehatan-bank

17. www.google.com, manajemen pembiayaan syariah-Mujahidin Blog

18. www.google.com-mengenal BPR Syariah

19. www.google.com-undang-undang tentang perbankan syariah

20. www.Republika-Non Performing Financing (NPF)

21. www.scrib.com-Sistem Bagi Hasil Dalam Perbankan Syariah

22. www.wikipedia.com-Prinsip Bank Syariah

23. www.zonaeksis.com-karakteristik pemberian pembiayaan