23
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2007 – 2011) MUHAMMAD DEVRI SAPUTRA Jl. Sungai Kampar Blok F Nomor 35 RT 07 RW 19 Harapan jaya II Bekasi Utara. ([email protected]) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi. ABSTRAK Perataan laba (income smoothing) adalah praktik yang umum dilakukan oleh manajer perusahaan untuk mengurangi fluktuasi laba, yang diharapkan mempunyai pengaruh yang bermanfaat bagi evaluasi kinerja manajemen. Namun demikian, praktik ini telah dikritik oleh banyak pihak karena dapat menyebabkan pengungkapan dalam laporan keuangan menjadi tidak memadai. Akibatnya, laporan keuangan tidak lagi mencerminkan keadaan sebenarnya mengenai hal-hal yang terjadi di perusahaan yang seharusnya perlu diketahui oleh pemakai laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba yaitu Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial Leverage, dan Debt to Equity Ratio. Sampel terdiri dari 31 perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dari tahun 2007-2011, dengan subsampel sebanyak 155 laporan keuangan. Untuk mengidentifikasi perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dan tidak melakukan praktik perataan laba dengan menggunakan Indeks Eckel. Perhitungan Indeks Eckel dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahun 2007-2009, 2007-2010, dan 2007-2011. Analisis statistik yang digunakan terdiri dari (1) Uji Normalitas, dalam hal ini menggunakan One - Sample Kolmogorov - Smirnov jika nilai probabilitas 0.05, maka data tersebut terdistribusi normal, (2) Uji Asumsi Klasik, dengan menggunakan uji Autokorelasi, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas, (3) Uji parsial (t - test), untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap perataan laba, (4) Uji Simultan (f - test), untuk mengetahui pengaruh secara bersama terhadap perataan laba.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

  • Upload
    vothuy

  • View
    234

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2007 – 2011)

MUHAMMAD DEVRI SAPUTRA

Jl. Sungai Kampar Blok F Nomor 35 RT 07 RW 19 Harapan jaya II Bekasi Utara.

([email protected])

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi.

ABSTRAK

Perataan laba (income smoothing) adalah praktik yang umum dilakukan oleh

manajer perusahaan untuk mengurangi fluktuasi laba, yang diharapkan mempunyai

pengaruh yang bermanfaat bagi evaluasi kinerja manajemen. Namun demikian, praktik

ini telah dikritik oleh banyak pihak karena dapat menyebabkan pengungkapan dalam

laporan keuangan menjadi tidak memadai. Akibatnya, laporan keuangan tidak lagi

mencerminkan keadaan sebenarnya mengenai hal-hal yang terjadi di perusahaan yang

seharusnya perlu diketahui oleh pemakai laporan keuangan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi praktik

perataan laba yaitu Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial Leverage,

dan Debt to Equity Ratio. Sampel terdiri dari 31 perusahaan manufaktur sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dari tahun 2007-2011,

dengan subsampel sebanyak 155 laporan keuangan.

Untuk mengidentifikasi perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dan

tidak melakukan praktik perataan laba dengan menggunakan Indeks Eckel. Perhitungan

Indeks Eckel dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahun 2007-2009, 2007-2010, dan

2007-2011. Analisis statistik yang digunakan terdiri dari (1) Uji Normalitas, dalam hal

ini menggunakan One - Sample Kolmogorov - Smirnov jika nilai probabilitas ≥ 0.05,

maka data tersebut terdistribusi normal, (2) Uji Asumsi Klasik, dengan menggunakan

uji Autokorelasi, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas, (3) Uji parsial (t - test),

untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap perataan laba, (4) Uji

Simultan (f - test), untuk mengetahui pengaruh secara bersama terhadap perataan laba.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

2

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda secara terpisah terhadap

keempat variabel independen, variabel Financial Leverage dan Debt to Equity Ratio

yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba, sedangkan variabel

Net Profit Margin dan Operating Profit Margin yang berpengaruh secara signifikan

terhadap perataan laba. Namun, variabel Operating Profit Margin paling berpengaruh

terhadap perataan laba karena memiliki pengaruh besar.

ABSTRACT

Income smoothing is a common practice by corporate managers to reduce

fluctuations in earnings, which are expected to have beneficial effects for management

performance evaluation. However, this practice has been criticized by many people

because it can lead to disclosures in the financial statements to be inadequate. As a

result, the financial statements no longer reflect the real situation about the things that

happen in companies that should have known by the users of financial statements.

This study aims to examine the factors that influence the practice of income

smoothing is Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial Leverage, and

Debt to Equity Ratio. The sample consists of 31 manufacturing companies of various

industry sector listed in Indonesia Stock Exchange during five years from 2007 to 2011,

with a subsample of 155 financial statements.

To identify companies that practice income smoothing and income smoothing

practice using Eckel Index. Eckel index calculations done through three stages, namely

in 2007-2009, 2007-2010, and 2007-2011. Statistical analysis was used consisted of (1)

Normality Test, in this case using the One-Sample Kolmogorov-Smirnov if probability

values ≥ 0.05, then the data is normally distributed, (2) Test Assumptions Classic, using

autocorrelation test, Multicollinearity, and heteroscedasticity , (3) partial test (t-test), to

determine the most influential variable on income smoothing, (4) Simultaneous Test (f-

test), to work together to determine the effect of income smoothing.

Based on the results of multiple regrresion linier analysis separately to the four

independent variables, variables financial leverage and debt to equity ratio are not

significantly affect the earnings smoothing, while the variable Net Profit Margin and

Operating Profit Margin has the significant impact of income smoothing . However,

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

3

Operating Profit Margin variables most influence on earnings smoothing because it

has a big influence.

Keyword: Income Smoothing, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial

Leverage, Debt to Equity Ratio

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman telah banyak membawa perubahan. Kemajuan teknologi

dan perkembangan dunia usaha dalam memasuki pasar bebas telah menciptakan tingkat

persaingan yang tinggi antar perusahaan. Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri bagi

setiap perusahaan untuk bisa mempertahankan posisinya dan menjaga kelangsungan

hidup perusahaannya. Disamping itu, situasi perekonomian yang tidak menentu

mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar

perusahaan mampu menjaga kestabilan aktifitas operasinya sekaligus meningkatkan

kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan. Sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan dari luar, yaitu masyarakat dan para

investor.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari sebuah proses akuntansi dan

media umum yang dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan disusun oleh manajemen sebagai pertanggungjawaban kepada

pemakai laporan keuangan, sehingga laporan keuangan menunjukkan kinerja

manajemen sekaligus digunakan untuk mengukur kinerja manajemen. Salah satu

indikator untuk mengukur tingkat kinerja manajemen perusahaan adalah laba yang

dihasilkan. Sebagaimana disebutkan dalam Statement of Financial Accounting Concepts

(SFAC) No. 1 bahwa informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam

menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba membantu

pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di masa

yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk

melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi lebih baik. Salah

satu tindakan yang dilakukan manajemen adalah melakukan praktik perataan laba

(income smoothing).

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

4

Praktik perataan laba merupakan fenomena yang umum dan dilakukan di banyak

negara. Namun demikian, praktik perataan laba ini jika dilakukan dengan sengaja dan

dibuat-buat dapat menyebabkan pengungkapan laba yang tidak memadai dan

menyesatkan. Akibatnya, investor mungkin tidak memperoleh informasi akurat yang

memadai mengenai laba untuk mengevaluasi hasil dan risiko dari portofolio mereka.

Menurut Juniarti (2001) bahwa tindakan manajemen untuk melakukan perataan

laba umumnya didasarkan atas berbagai alasan baik untuk memuaskan kepentingan

pemilik perusahaan, seperti menaikkan nilai dari perusahaan, sehingga muncul

anggapan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki resiko yang rendah.

Menurut Masodah (2007) bahwa meratakan earnings yang dilaporkan sebagai

pengurangan secara sengaja fluktuasi di sekitar tingkat earnings tertentu dianggap

normal bagi sebuah perusahaan. Dalam hal ini praktik perataan laba menunjukkan suatu

usaha manajemen dalam menstabilkan laba yang dihasilkan selama masih dalam

kaidah-kaidah yang diizinkan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Praktik perataan laba yang dilakukan secara artifisial oleh manajemen perusahaan-

perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai suatu usaha manajemen

untuk mengurangi fluktuasi laba yang diperoleh perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian sebelumnya terlihat adanya

keterkaitan antara variabel - variabel tertentu seperti Net Profit Margin, Operating

Profit Margin, Financial Leverage, dan Debt to Equity Ratio yang dapat mempengaruhi

perataan laba pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini

adalah pengaruh Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial Leverage, dan

Debt to Equity Ratio terhadap Perataan Laba, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian

sebagai berikut : (1) Apakah Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial

Leverage, dan Debt to Equity Ratio mempengaruhi perataan laba pada perusahaan

manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? (2) Faktor

apakah yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

Berdasarkan uraian rumusan masalah penelitian diatas dapat diketahui bahwa

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui apakah Net

Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial Leverage, dan Debt to Equity Ratio

mempengaruhi perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

5

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. (2) Untuk mengetahui faktor apakah yang paling

berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur

sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengertian Laba

Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba

akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya

laba sebagai pengukur kenaikan aktiva sangat tergantung pada ketepatan pengukuran

pendapatan dan biaya. Laba hanya merupakan angka artikulasi dan tidak didefinisikan

tersendiri seperti halnya aktiva atau hutang (Ghozali, 2003).

Manajemen Laba

Menurut Yulianto (2007: 8) manajemen laba merupakan salah satu faktor yang

dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias

dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang

mempercayai angka laba hasil rekayasa. Manajemen laba sebagai suatu proses

mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum

baik didalam maupun diluar batas General Accepted Accounting Principle (GAAP).

Perataan Laba

Menurut Hasanah (2007: 15) mendefinisikan perataan laba sebagai suatu alat

yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar

sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artifisial maupun riil.

Menurut Harahap (2007: 245) perataan laba adalah upaya yang dilakukan oleh

manajemen untuk menstabilkan laba.

Menurut Atmini (2000) tindakan perataan laba mempunyai dua tipe, yaitu

perataan laba yang dilakukan secara sengaja oleh manajemen dan perataan laba yang

terjadi secara alami. Perataan laba secara alami terjadi sebagai akibat dari proses

menghasilkan suatu aliran laba yang merata, sementara perataan laba yang disengaja

dapat terjadi akibat teknik perataan laba riil atau teknik perataan laba artifisial.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

6

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba

Menurut Juniarti (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba suatu

perusahaan sangatlah beragam, sebagaimana dikemukakan oleh beberapa peneliti

terdahulu. Faktor-faktor tersebut antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas, sektor

industri, harga saham, leverage operasi, rencana bonus dan kebangsaan. Tetapi dalam

beberapa hal, hasil dari penelitian tersebut berbeda meskipun mengukur hal yang sama.

Perataan laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong manajer

untuk melakukan perataan laba. Banyak penelitian empiris terdahulu telah menguji

faktor-faktor tersebut dan temuan empiris yang didapat menunjukkan kesimpulan yang

belum disepakati, karena untuk beberapa faktor masih disimpulkan berpengaruh dan

tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Berikut ini disajikan penelitian-penelitian

terdahulu yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi dan tidak mempengaruhi

perataan laba. Pada Tabel 2.1 berikut ini akan dijelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi dan tidak mempengaruhi perataan laba.

Tabel 2.1

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Tidak Mempengaruhi Perataan Laba

No. Faktor yang berpengaruh No. Faktor yang tidak berpengaruh

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Besaran perusahaan :

Total aktiva

Profitabilitas

Kelompok usaha

Kebangsaan

Harga saham

Perbedaan laba aktual dan laba

normal

Kebijakan akuntansi mengenai laba

Leverage operasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Besaran perusahaan :

� Total aktiva

� Penjualan

� Nilai pasar saham

Profitabilitas

Kelompok usaha

Rencana bonus

Proporsi kepemilikan

Status badan usaha

Sumber : Yusuf dan Soraya (2004)

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

7

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor

aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 – 2011.

Sedangkan sampel diambil dengan menggunakan metode judgement sampling, dimana

perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria

yang telah ditentukan (Cooper dan Emory, 1992).

Pemilihan dan Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode judgement sampling yaitu sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik

sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan. Sampel yang dipilih

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2007 – 2011.

2. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang menerbitkan laporan keuangan

tahun 2007 – 2011.

3. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang tidak melakukan akuisisi atau

merger selama periode pengamatan.

4. Perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang laporan keuangannya (laba bersih

setelah pajak) selama tahun 2007 – 2011 tidak mengalami kerugian minimal

sebanyak 3 tahun.

Berdasarkan karakteristik pemilihan sampel diatas diperoleh perusahaan yang

akan digunakan sebagai sampel penelitian. Pada Tabel 3.1 berikut ini akan disajikan

hasil seleksi sampel dengan metode judgement sampling :

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

8

Tabel 3.1

Seleksi Sampel

Keterangan Jumlah

Total perusahaan manufaktur sektor aneka industri 40

� Perusahaan yang tidak termasuk kriteria 1

Emiten yang tidak terdaftar sebelum 31 Desember 2007 dan delisting

selama 31 Desember 2007 – 31 Desember 2011.

1

� Perusahaan yang tidak termasuk kriteria 2

Emiten yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahun 2007 – 2011.

5

� Perusahaan yang tidak termasuk kriteria 3

Emiten yang melakukan akuisisi atau merger minimal sekali selama

periode 31 Desember 2007 – 31 Desember 2011, melakukan

restrukturisasi, dan mengalami perubahan kelompok usaha.

1

� Perusahaan yang tidak termasuk kriteria 4

Emiten yang mengalami kerugian minimal 3 tahun.

� Laporan keuangan disajikan dalam bentuk mata uang rupiah

0

2

Jumlah sampel akhir

31

Sumber: Indonesia Capital Market Directory (data diolah)

Jumlah sampel yang terpilih sebanyak 31 perusahaan merupakan 77,5 % dari

seluruh perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama jangka waktu 2007 – 2011.

Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

9

Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status perataan laba yang diukur

dengan Indeks Eckel. Penggunaan indeks ini dapat mengetahui apakah perusahaan

melakukan praktik perataan laba atau tidak.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal. Perhitungan Indeks

Eckel dilakukan melalui 3 tahap yaitu dari tahun 2007 – 2009, 2007 – 2010, dan 2007

– 2011. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejak kapan perusahaan melakukan praktik

perataan laba Pendeteksian perataan laba dengan Indeks Eckel sesuai dengan penelitian

Eckel (1981), Yusuf (2004), Juniarti (2005), Suwito (2005), Masodah (2007), Hasanah

(2007), Mawarti (2007), dan Budiasih (2009). Adapun untuk menghitung Indeks Eckel

dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Indeks Eckel = CV ∆I

CV ∆S

Keterangan:

∆I = Perubahan laba dalam satu periode

∆S = Perubahan penjualan dalam satu periode

CV = Koefisien variasi (standard deviation/ expected value) yaitu standar

deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan.

Indeks Eckel untuk perusahaan bukan perata laba adalah ≥ 1, sedangkan untuk

perusahaan perata laba adalah < 1 (Eckel, 1981).

CV ∆S atau CV ∆I dapat dihitung sebagai berikut :

Variance

CV ∆S atau CV ∆I =

Expected Value

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

10

atau,

Σ (∆X – ∆X)2

CV ∆S atau CV ∆I = : ∆X

n - 1

Keterangan:

∆X = Perubahan laba (I) atau penjualan (S)

∆X = Rata-rata perubahan laba (I) atau penjualan (S)

n = Banyaknya tahun yang diamati

Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Net Profit Margin (NPM) yang diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak

dengan total penjualan.

2. Operating Profit Margin (OPM) yang diukur dari rasio antara laba operasi

dengan total penjualan.

3. Financial Leverage yang diukur dari rasio antara total kewajiban dengan total

aktiva.

4. Debt to Equity Ratio diukur dari rasio antara total utang dibagi dengan total

modal.

Teknik Analisis Yang Digunakan

Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode :

� Analisis Deskriptif

1. Uji Normalitas

2. Analisis Regresi Linier Berganda

3. Uji Simultan dengan f test

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

11

� Analisis Kuantitatif

♦ Net Profit Margin = laba bersih setelah pajak x 100%

Penjualan

♦ Operating Profit Margin = laba operasi x 100%

Penjualan

♦ Leverage Ratio = Total kewajiban x 100%

Total aktiva

♦ Debt to Equity Ratio = Total kewajiban x 100%

Total modal

� Alat Analisis Statistik

Alat analisis statistik yang dipergunakan adalah SPSS versi 17 untuk menguji

apakah ada pengaruh dari faktor Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Financial

Leverage, dan Debt to Equity Ratio terhadap perataan laba. Namun sebelum dilakukan

Uji Regresi tersebut harus dilakukan uji normalitas kemudian dilanjutkan kedalam uji

asumsi klasik yang terdiri dari autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

Uji asumsi klasik bertujuan agar nilai parameter penduga tidak biasa. Model regresi

yang baik dalam melakukan peramalan adalah model dengan kesalahan peramalan yang

seminimal mungkin.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Perhitungan Indeks Eckel Tahun 2007 – 2011

No. KODE CV ΔI CV ΔS Indeks Eckel Status

1 ARGO 1.003971 0.780647 1.286076 Bukan perata

2 BATA 1.043624 0.191962 5.436628 Bukan perata

3 ESTI 1.134768 0.437479 2.593881 Bukan perata

4 GJTL 1.09089 0.693796 1.572350 Bukan perata

5 IMAS 0.98212 0.464821 2.112898 Bukan perata

6 INDS 0.564729 0.28985 1.948348 Bukan perata

7 KBLI 0.938171 0.382816 2.450712 Bukan perata

8 KBLM 1.25789 0.177806 7.074521 Bukan perata

9 MASA 1.326563 0.504873 2.627519 Bukan perata

10 POLY 0.933255 0.841717 1.108751 Bukan perata

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

12

11 PRAS 0.761312 0.603113 1.262304 Bukan perata

12 UNTX 0.668587 0.585762 1.141398 Bukan perata

13 VOKS 0.448358 0.330423 1.356921 Bukan perata

14 NIPS 0.916656 0.470556 1.948027 Bukan perata

15 ADMG 0.634889 0.691878 0.917631 Perata

16 ASII 0.523967 0.691878 0.917631 Perata

17 AUTO 0.576606 0.650904 0.885854 Perata

18 BRAM 0.384736 0.642183 0.599106 Perata

19 GDYR 0.488812 0.723446 0.675672 Perata

20 JECC 0.318431 0.596773 0.533589 Perata

21 KARW 0.632262 1.334007 0.473957 Perata

22 LPIN 0.744654 1.033886 0.473957 Perata

23 MYRX 0.983117 1.037172 0.947883 Perata

24 MYTX 0.411403 0.543352 0.757158 Perata

25 PAFI 0.245051 1.224106 0.200188 Perata

26 PBRX 0.728963 0.974816 0.747795 Perata

27 RICY 0.995494 -2.97849 -0.33423 Perata

28 SCCO 0.537072 1.716053 0.312969 Perata

29 SIMM 0.986048 1.21641 0.810622 Perata

30 SSTM 0.633274 1.571137 0.403067 Perata

31 UNIT 1.033211 1.206306 0.856508 Perata

Keterangan:

∆I = Perubahan laba dalam satu periode

∆S = Perubahan penjualan dalam satu periode

CV = Koefisien variasi (standard deviation/ expected value)

Dari perhitungan Indeks Eckel tahun 2007 – 2011 diatas diperoleh sebanyak 17

perusahaan yang melakukan praktik perataan laba, terlihat dari Indeks Eckel yang

nilainya kurang dari 1 dan terdapat 14 perusahaan yang Indeks Eckelnya lebih dari 1

sehingga dapat digolongkan menjadi perusahaan bukan perata laba.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

13

Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel

Variabel N Mean Standard

Deviation Minimum Maximum

Net Profit Margin

Operating Profit Margin

Financial Leverage

Debt to Equit Ratio

51

51

51

51

0.0204379

0.6012451

1.7476601

3.3701242

0.47980

1.79866

4.36278

14.99856

-1.07667

-3.95750

0.24600

-11.52333

2.47333

6.36750

24.57333

82.87500

Berdasarkan analisis statistik deskriptif, jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 51 sampel. Untuk variabel Net Profit Margin rata-ratanya

sebesar 0.0204379, memiliki standar deviasi sebesar 0.47980, nilai minimum sebesar -

1.07667, dan nilai maksimum sebesar 2.47333. Untuk variabel Operating Profit Margin

rata-ratanya sebesar 0.6012451, memiliki standar deviasi sebesar 1.79866, nilai

minimum sebesar -3.95750, dan nilai maksimum sebesar 6.36750. Untuk variabel

Financial Leverage rata-ratanya sebesar 1.7476601, memiliki standar deviasi sebesar

4.36278, nilai minimum sebesar 0.24600, dan nilai maksimum sebesar 24.57333. Untuk

variabel Debt to Equity Ratio rata-ratanya sebesar 3.3701242, memiliki standar deviasi

sebesar 14.99856, nilai minimum sebesar -11.52333, dan nilai maksimum sebesar

82.87500.

Uji Normalitas

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

14

Berdasarkan hasil dari uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat bahwa

titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran mengikuti arah garis

diagonal. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penyebaran data mendekati normal

atau memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Kolmogomogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 51

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .26839099

Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .100

Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .901

Asymp. Sig. (2-tailed) .392

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pada hasil uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat

bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,901 dan tidak signifikan pada 0,05 (karena

p = 0,392 > 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa residual terdistribusi normal.

Pengujian Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .623 .046 13.581 .000

NPM .203 .087 .304 2.337 .024 .904 1.106

OPM -.086 .023 -.485 -3.724 .001 .904 1.106

FL .013 .009 .178 1.427 .160 .987 1.013

DER .003 .003 .141 1.139 .261 .997 1.003

a. Dependent Variable: IE

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

15

Dapat diketahui bahwa NPM, OPM, FL, dan DER menunjukan nilai tolerance >

0.10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independent

yang digunakan dalam model regresi penelitian ini adalah terbebas dari multikolinieritas

atau dapat dipercaya dan objektif.

Pengujian Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .544a

.296 .235 .2798 2.133

Hasil uji autokorelasi dengan uji Durbin Watson menunjukan nilai sebesar

2.133. Nilai tersebut berada diantara nilai du = 1.7218 dan (4-du) = 2.2782 yang

menunjukan tidak adanya masalah pada autokorelasi.

Pengujian Heteroskedastisitas

Dari scatterplots ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik

diatas maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk

digunakan dalam melakukan pengujian.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

16

Hasil Uji F (F test)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.514 4 .378 4.833 .002a

Residual 3.602 46 .078

Total 5.115 c50

a. Predictors: (Constant), DER, NPM, FL, OPM

b. Dependent Variable: IE

Dari hasil pengujian ini dapat dilihat pada F hitung sebesar 0,4833 dan

signifikan pada 0,002. Dengan menggunakan tingkat α (alfa) 0,05 atau 5% maka H0

gagal ditolak dan H1 berhasil ditolak. Penerimaan H0 dibuktikan dengan hasil

perhitungan bahwa nilai sig. (0,002) < dari α (alfa) = 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel NPM, OPM, FL, dan DER secara bersama-sama (simultan)

mempengaruhi tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor aneka

industri.

Hasil Uji Koefesien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .544a

.296 .235 .2798 2.133

a. Predictors: (Constant), DER, NPM, FL, OPM

b. Dependent Variable: IE

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat dilihat besar adjusted R2

sebesar 0.235

yang berarti variabel variabel yang dapat dijelaskan oleh variabel independent sebesar

23.5 %. Hal ini berarti 23.5 % tindakan perataan laba dipengaruhi NPM, OPM, FL, dan

DER. Sedangkan sisanya 76.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

17

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .623 .046 13.581 .000

NPM .203 .087 .304 2.337 .024 .904 1.106

OPM -.086 .023 -.485 -3.724 .001 .904 1.106

FL .013 .009 .178 1.427 .160 .987 1.013

DER .003 .003 .141 1.139 .261 .997 1.003

a. Dependent Variable: IE

Digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independent secara

parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependent. Derajat signifikan

yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat

kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu

variabel independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent.

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .623 .046 13.581 .000

NPM .203 .087 .304 2.337 .024 .904 1.106

OPM -.086 .023 -.485 -3.724 .001 .904 1.106

FL .013 .009 .178 1.427 .160 .987 1.013

DER .003 .003 .141 1.139 .261 .997 1.003

a. Dependent Variable: IE

Y = 0.623 + 0.203 NPM – 0.086 OPM + 0.013 FL + 0.003 DER + e

Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut :

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

18

1. Konstanta (a)

Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka nilai variabel

terikat (b) sebesar 0.623.

2. NPM (X1) terhadap IE (Y)

Nilai koefisien NPM untuk variabel X1 sebesar 0.203. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan NPM satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik

sebesar 0.203 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi

adalah tetap.

3. OPM (X2) terhadap IE (Y)

Nilai koefisien OPM untuk variabel X2 sebesar - 0.086. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan OPM satu satuan maka variabel beta (Y) akan turun

sebesar 0.086 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi

adalah tetap.

4. FL (X3) terhadap IE (Y)

Nilai koefisien FL untuk variabel X3 sebesar 0.013. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan FL satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar

0.013 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah

tetap.

5. DER (X4) terhadap IE (Y)

Nilai koefisien DER untuk variabel X1 sebesar 0.003. Hal ini mengandung arti

bahwa setiap kenaikan DER satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik

sebesar 0.003 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi

adalah tetap.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis regresi linier berganda yang menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya praktik perataan laba yaitu Net Profit Margin, Operating

Profit Margin, Financial Leverage, dan Debt to Equiy Ratio maka dapat diketahui

sebagai berikut :

1. Financial Leverage dan Debt to Equity Ratio tidak mempengaruhi perataan laba

secara terpisah. Namun, variabel Net Profit Margin dan Operating Profit Margin

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

19

yang berpengaruh secara bersama maupun terpisah terhadap perataan laba pada

perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

a. Berpengaruhnya Net Profit Margin terhadap perataan laba karena laba bersih

setelah pajak sering dijadikan tujuan perataan laba dan digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan ekonomi oleh investor. Oleh karena itu,

manajemen ingin menunjukkan kepada investor bahwa kinerja perusahaan

tersebut efektif.

b. Berpengaruhnya Operating Profit Margin terhadap perataan laba karena laba

operasi menggambarkan laba yang dihasilkan dari kegiatan operasional

perusahaan manufaktur. Apabila laba operasi perusahaan manufaktur terlihat

baik dan stabil, maka akan menunjukkan kegiatan manufaktur yang baik pula

sehingga manajer memiliki kecenderungan untuk meratakan laba tersebut agar

dapat menarik investor.

c. Tidak berpengaruhnya Financial Leverage terhadap perataan laba karena

semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi

oleh investor sehingga investor akan meminta keuntungan yang semakin

tinggi. Selain itu, peningkatan leverage dapat mengakibatkan peningkatan

risiko tetapi juga dapat meningkatkan keuntungan. Oleh karena kondisi

tersebut manajemen tidak menggunakan variabel ini untuk melakukan praktik

perataan laba.

d. Tidak berpengaruhnya Debt to equity Ratio terhadap perataan laba karena debt

to equity ratio sebagai salah satu aspek dalam laporan keuangan yang tidak

diperhatikan manajemen untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaan

kepada stakeholder. Para pelaku pasar modal di Indonesia pada umumnya

belum menggunakan informasi keuangan yang dipublikasikan secara

maksimal dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga mereka lebih

banyak memperhatikan informasi laba seperti tingkat profitabilitas yang akan

diterima sebagai hasil investasi modalnya dari pada struktur modal atau kinerja

keuangan lainnya seperti debt to equity ratio.

2. Dari keempat faktor yang diuji hanya Net Profit Margin, Operating Profit Margin,

Financial Leverage, dan Debt to Equity Ratio yang berpengaruh secara signifikan

terhadap perataan laba. Namun, variabel Operating Profit Margin lebih berpengaruh

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

20

secara signifikan dibandingkan dengan variabel lainnya, karena variabel Operating

Profit Margin memiliki nilai p-value paling kecil dibandingkan dengan vaiabel

lainnya. Dengan demikian, Operating Profit Margin adalah faktor yang paling

berpengaruh terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor aneka

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara keseluruhan maka terlihat bahwa yang

terbukti efektif untuk menguji keberadaan praktik perataan laba yang sering

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, yaitu dengan menggunakan

variabel Net Profit Margin dan Operating Profit Margin.

SARAN

Penelitian di masa yang akan datang hendaknya dapat meningkatkan cara untuk

mendeteksi adanya praktik perataan laba serta mengamatinya dalam konteks yang

berbeda, siklus ekonomi, jumlah perusahaan yang dijadikan sampel, kebijakan

akuntansi, peraturan pajak, dan sebagainya.

Karena ada dua faktor yang berpengaruh yaitu Net Profit Margin dan, Operating

Profit Margin maka untuk penelitian selanjutnya bisa menambahkan beberapa faktor

lainnya seperti, harga saham, leverage operasi, pos-pos luar biasa (extraordinary items),

kelompok usaha, dan sebagainya. Selain itu diharapkan untuk penelitian selanjutnya

menambah sampel objek perusahaannya agar terhindar dari uji asumsi klasik dan

terdistribusi normal. Sehingga usaha manajemen untuk meratakan laba melalui faktor-

faktor lain dapat terdeteksi.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, K., Subekti, I., dan Atmini, S. (2000). “Investigasi Motivasi dan Strategi

Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Makalah Simposium

Nasional Akuntansi X. Makasar: 25-26 Juli.

Azhari, Fadhli. (2010). “ Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

21

Bursa Efek Indonesia”. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,

Jakarta.

Cooper dan Emory. (1992). “Metode Penelitian Bisnis”, Edisi kelima, Jilid Satu,

Erlangga, Jakarta.

Beidleman (1973) "Income Smoothing : The Role of Management", Accounting

Review, October, P.653-667

Budiasih, Igan, 2009. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”,

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4, No. 1: 1 – 14.

Dwimulyani, Susi, dan Yoga Abraham. (2006). “ Analisis Perataan Penghasilan

(Income Smoothing) : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Kaitannya

Dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik Di Indonesia”, Jurnal Informasi,

Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan Publik, Vol 1, No. 1, Januari. Hal. 01-14.

Eckel, Norm. 1981. The Income Smoothing Hypothesis Revisited. Abacus , Juni : 26-

40.

Budhijono, Fongnawati (2006). “Evaluasi Perataan Laba Pada Industri Manufaktur

dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEJ”, Akuntabilitas, September

2006,htm.70-79.Vol.6 No.1.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Cetakan

Kelima. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Halim, Julia, Carmel Meidan, dan Rudolf Lumban Tobing, 2005. “Pengaruh

Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada

Perusahaan Manufaktur yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45”, Simposium

Nasional Akuntansi VIII Solo. 15-16 September.

Handayani, Sri (2009). “ Deteksi Atas Praktik Income Smoothing Serta Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di

BursaEfek Indonesia”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul

Jakarta.

Hendrikson, (1993). Eldon. Accounting Theory. Fifth Edition. Illinois: Richard D.

Irwin Inc.

Hall, B. (2002). “Earnings Management and Earnings Quality”, (online),

(http://140.112.111.20/~mingshen/2004322.doc).

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

22

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Hasanah, Nurul. 2007. “Pengaruh Perataan Laba Terhadap Reaksi Pasar Atas

Pengumuman Informasi Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar

LQ-45)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Irawati, Zulfa dan Anugrah Maya A. 2007. “Analisis Perataan Laba (Income

Smoothing): Faktor yang mempengaruhi dan Pengaruhnya Terhadap Return dan

Resiko Saham Perusahaan GO Public di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen

dan Bisnis. Vol. 11. No. 1. 46-58.

Ilmainir. 2003. “ Perataan Laba dan Faktor Pendorongnya pada Perusahaan Publik di

Indonesia” . Thesis. Program Pasca Sarjana UGM.

Juniarti dan Corolina, 2005. “Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan-Perusahaan Go Public”,

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2: 148 – 162.

Kustono, Alwan Sri. 2007. “Pengaruh Ukuran, Deviden Payout, Risiko Spesifik, dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan

Manufaktur Studi Empiris Bursa Efek Jakarta 2002-2006”. Jurnal Ekonomi

Bisnis, Vol. 14. No. 3. 200-205. Universitas Jember.

Masodah, 2007. “Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga

Keuangan Lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya”, Proceeding PESAT,

Vol. 2: A16 – A23.

Mudjiono, 2006. “Pengaruh Tindakan Pertaan Laba Terhadap Reaksi Pasar Dengan

Kualitas Auditor dan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi”,

Vol. 5 Nomor 2 Edisi Oktober 2010.

Nasser, Etty M. dan Herlina, 2003. “Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage terhadap

Perataan Laba pada Perusahaan GO Public”. Jurnal Ekonomi, Vol. 7, No. 3:

291-305.

Santoso S, 2000, “Buku Latihan SPSS Statistic Parametrik” PT. Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERATAAN LABA ...publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6233/1/Jurnal IS _1... · 1 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan

23

Salno, Hanna Meilani dan Zaki Baridwan. 2000. “Analisis Perataan Penghasilan

(Income Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan

Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia. Vol. 3. No. 1. 17-34.

Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statistika Dasar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiarto, Sopa. (2003). “Perataan Laba dalam Mengantisipasi Laba Masa Depan

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek”. Simposium Nasional

Akuntansi VI, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, h. 350-358.

Suwito, Edy dan Arleen Herawaty, 2005. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Tindakan Perataan Laba Yang Dilakukan oleh Perusahaan Yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 15 –

16 September.

Syahriana, Nani. 2006. ”Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (2000 – 2004)”. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Trihendradi, C.2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan

SPSS17. Yogyakarta : ANDI

Widyaningdyah, Agnes Utari, 2001. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Go Public di Indonesia”,

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3, No. 2: 89 – 101.

Yulianto, Agus. 2007. “Analisis Perataan Laba: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan

Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia”. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Yulius, Oscar. 2010. Kompas IT Kreatif SPSS 18. Yogyakarta : Panser Pustaka

Yusuf, Muhammad dan Soraya, 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik

Perataan Laba Pada Perusahaan Asing dan Non Asing di Indonesia”, Jurnal

Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 8, No. 1: 99 – 125.

www.idx.co.id