84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IKAN LELE DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Program Studi Agribisnis Oleh : Kusuma Febbry Andari H 0808119 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN IKAN LELE DI KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Program Studi Agribisnis

Oleh :

Kusuma Febbry Andari H 0808119

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN IKAN LELE DI KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Program Studi Agribisnis

Oleh :

Kusuma Febbry Andari

H 0808119

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IKAN LELE DI KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh :

Kusuma Febbry Andari

H 0808119

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 24 Juli 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Anggota I Anggota II

Ir. Marcelinus Molo, MS, PhD NIP. 19490320 197611 1 001

Susi Wuri Ani, SP, MP NIP. 19810112 200812 2 004

D. Padmaningrum, SP, M.Si NIP. 19720915 199702 2 001

Surakarta, Juli 2012

Mengetahui, Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian Dekan

Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS NIP. 19560225 198601 1 001

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus

yang telah melimpahkan berkat kasih, penyertaan dan damai sejahtera-Nya

sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo”.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukugan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Bapak Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Ir. Marcelinus Molo, MS, PhD selaku Dosen Pembimbing Utama dan

Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasihat, bimbingan, arahan

serta saran dalam penulisan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas

Pertanian.

4. Ibu Susi Wuri Ani, SP, MP selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang

telah begitu sabar memberikan bimbingan, masukan dan saran yang sangat

berguna bagi penulis.

5. Ibu D. Padmaningrum, SP, M.Si selaku Dosen Penguji Tamu yang berkenan

memberi arahan dan masukan demi perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Nuning Setyowati, SP, M.Sc selaku Ketua Komisi Sarjana Program Studi

Agribisnis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

atas ilmu dan motivasi yang telah diberikan selama masa perkuliahan penulis.

8. Kepala Badan Pusat Statistik, Kepala Kantor Sub Dinas Perikanan, Kepala

Kantor Disperindag dan seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Sukoharjo

yang telah memberikan ijin penelitian serta memberikan informasi untuk

penulisan skripsi ini.

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

9. Kedua orangtua penulis, Bapak Joko Pramono dan Ibu Lilis Suratmi, terima

kasih atas doa, nasihat, motivasi dan kasih sayang yang tulus. Terima kasih

telah menjadi orangtua terbaik bagi penulis, Tuhan beserta kita sekeluarga.

10. Adik penulis, Dorothea Fena Puspita, terima kasih atas doa, semangat,

dukungan yang luar biasa. Terima kasih telah menjadi adik yang sangat

perhatian dan peduli bagi penulis. Kesayangan penulis, Bentow, terima kasih

telah setia menemani, Tuhan memberkati kita semua.

11. Keluarga besar penulis terkasih, terima kasih atas dukungan dan doa restunya.

12. Seluruh teman-teman GPIA Eben Haezer Triyagan, Kaum Muda Remaja,

adik-adik Sekolah Minggu, Persekutuan Doa Malam, terima kasih atas

perhatian dan dukungan doa yang tak pernah berhenti bagi penulis.

13. 7 People, Nike, Christy, Inar, Maria, Yurike, Tante Riska, terima kasih atas

persahabatan dan pengalaman indah selama empat tahun ini. Terima kasih

atas dukungan doa, bantuan dan semangat yang teman-teman berikan selama

ini. Kebersamaan kita akan selalu kurindukan.

14. Teman-teman PMK dan alumnus, Opung Friska, Yohana, Ebi Febrina,

Chatrine, Alviona, Beno, Edo, Mba Desi, Mba Ratih, terima kasih atas

persekutuannya selama ini, semangat dan doa yang sangat besar kuasanya itu

bagi penulis. Tuhan memberkati persekutuan kita.

15. Seluruh sahabat-sahabatku Agribisnis angkatan 2008, atas pengalaman dan

persahabatan yang manis bagi penulis. Ucapan terima kasih terkhusus bagi

Bundo Retna, Rosalinda “Ocha”, Tisya, Isni, Ema, Luluk, Elin, Riana Dewi,

Nenek Anggun dkk, Ayu Abond, Arum dkk, Eriska teman di detik-detik

terakhir, Galuh dkk, Nandika, Agung atas dukungan, semangat, perhatian dan

saran bagi penulis. Sukses untuk Agribisnis 2008!

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih dan

Tuhan memberkati.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang bersifat membangun

demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, kiranya skripsi ini berguna

bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

RINGKASAN ............................................................................................... xii

SUMMARY ..................................................................................................xiii

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ........................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7 D. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 7

II. LANDASAN TEORI................................................................................ 8 A. Penelitian Terdahulu ......................................................................... ... 8 B. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9

1. Ikan Lele ............................................................................................... 9 2. Konsep Permintaan .............................................................................. 11 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ................................. 12 4. Hukum, Kurva dan Elastisitas Permintaan ......................................... 16

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah............................................... .... 21 D. Hipotesis ................................................................................................... 24 E. Asumsi.......................................................................... ......................... 24 F. Pembatasan Masalah ……....................................................................... 24 G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................................... 25

III. METODE PENELITIAN .................................................................... 27 A. Metode Dasar Penelitian ..................................................................... 27 B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian ...................................................... 27 C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 28 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 29 E. Penghitungan Indeks Harga Konsumen .................................................. 29 F. Metode Analisis Data ......................................................................... 29

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN ...................................... 35 A. Keadaan Alam .......................................................................................... 35 B. Keadaan Penduduk ................................................................................... 36

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

C. Keadaan Sarana Perekonomian ............................................................... 42 D. Keadaan Umum Perikanan ...................................................................... 43

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 45 A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 45

1. Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo ................................. 45 2. Harga Ikan Lele ................................................................................... 47 3. Harga Ikan Nila Merah ....................................................................... 49 4. Harga Daging Ayam Ras .................................................................... 50 5. Harga Beras.......................................................................................... 52 6. Pendapatan per Kapita......................................................................... 53

B. Hasil Analisis Penelitian .......................................................................... 55 1. Kriteria Statistik................................................................................... 55 2. Uji Penyimpangan terhadap Asumsi Klasik ...................................... 58 3. Elastisitas Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo ............... 60

C. Pembahasan .............................................................................................. 63 1. Harga Ikan Lele ................................................................................... 64 2. Harga Ikan Nila Merah ....................................................................... 65 3. Harga Daging Ayam Ras .................................................................... 66 4. Harga Beras.......................................................................................... 67 5. Pendapatan per Kapita......................................................................... 67

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 70 A. Kesimpulan ............................................................................................... 70 B. Saran .......................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72

LAMPIRAN ........................................................................................................ 75

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1. Pertumbuhan PDB Sub Sektor Pertanian Tahun 2005-2009 ............ 3

Tabel 2. Kandungan Gizi Ikan sebagai Bahan Pangan Dibandingkan dengan Beberapa Hasil Hewani Hewani Lainnya Berdasarkan Komponennya ...................................................................................... 2

Tabel 3. Konsumsi Ikan per Kapita Secara Nasional dan se- Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010 .............................................................. 3

Tabel 4. Produksi Komoditas Potensial dari Hasil Budidaya Ikan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2009-2010............................................. 5

Tabel 5. Komposisi Zat Gizi Ikan Lele dalam 100 gram ................................ 10

Tabel 6. Interpretasi Elastisitas Silang.............................................................. 19

Tabel 7. Interpretasi Elastisitas Pendapatan ..................................................... 21

Tabel 8. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten atau Kota di Eks Karisidenan Surakarta Tahun 2010 ........................................ 28

Tabel 9. Perkembangan Penduduk Kabupaten Sukoharjo .............................. 36

Tabel 10. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010................................................ 37

Tabel 11. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2010 ...................................................................... 39

Tabel 12. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 ............................................................................... 40

Tabel 13. PDRB Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008 – 2010 (Jutaan Rupiah) ............. 41

Tabel 14. Banyaknya Sarana Perekonomian Menurut Jenis di Kabupaten Sukoharjo ............................................................................................. 42

Tabel 15. Banyaknya Produksi Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 .......................................................................................... 43

Tabel 16. Perkembangan Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 .............................................................................. 46

Tabel 17. Perkembangan Harga Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ......................................................................................... 47

Tabel 18. Perkembangan Harga Ikan Nila Merah di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 .............................................................................. 49

Tabel 19. Perkembangan Harga Daging Ayam Ras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 .............................................................................. 50

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Tabel 20. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ................................................................................................... 52

Tabel 21. Perkembangan Pendapatan per Kapita di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 .............................................................................. 53

Tabel 22. Hasil Analisis Varians Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Periode Tahun 1995 – 2010 .............................................. 55

Tabel 23. Hasil Analisis Uji-t Masing-masing Variabel Bebas ........................ 56

Tabel 24. Hasil Analisis Standar Koefisien Regresi .......................................... 57

Tabel 25. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 58

Tabel 26. Nilai Elastisitas Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo ..... 60

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1. Kurva Permintaan ............................................................................. 17

Gambar 2. Skema Kerangka Konseptual ........................................................... 23

Gambar 3. Grafik Perkembangan Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ......................................................... 47

Gambar 4. Grafik Perkembangan Harga Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ........................................................................... 48

Gambar 5. Grafik Perkembangan Harga Ikan Nila Merah di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ......................................................... 50

Gambar 6. Grafik Perkembangan Harga Daging Ayam Ras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ......................................................... 51

Gambar 7. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ....................................................................................... 53

Gambar 8. Perkembangan Pendapatan per Kapita di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010 ........................................................................... 54

Gambar 9. Diagram Scatterplot .......................................................................... 59

Gambar 10.Kurva Engel Hubungan Jumlah Permintaan Ikan Lele dengan Pendapatan per Kapita ...................................................................... 68

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1. Data Jumlah Permintaan Ikan Lele, Harga Ikan Lele, Harga Ikan Nila Merah, Harga Daging Ayam Ras, Harga Beras dan Pendapatan per Kapita sebelum di transformasi ke bentuk logaritma natura (Ln) ..................................................................... 75

Lampiran 2. Data Jumlah Permintaan Ikan Lele, Harga Ikan Lele, Harga Ikan Nila Merah, Harga Daging Ayam Ras, Harga Beras dan Pendapatan per Kapita setelah di transformasi ke bentuk Logaritma natura (Ln) ................................................................... 76

Lampiran 3. Hasil Regresi Analisis Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo ....................................................................................... 77

Lampiran 4. Penghitungan Standar Koefisien Regresi ..................................... 79

Lampiran 5. Peta Kabupaten Sukoharjo ............................................................ 81

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 82

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

RINGKASAN

Kusuma Febbry Andari. H 0808119. 2012. “Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo”. Skripsi dengan pembimbing Ir. Marcelinus Molo, MS, PhD dan Susi Wuri Ani, SP, MP., Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ikan lele merupakan ikan konsumsi yang populer di kalangan masyarakat karena harga yang murah dan kandungan gizi protein tinggi. Tujuan dari penelitian untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Kabupaten Sukoharjo. Data yang digunakan adalah time series selama 16 tahun dari tahun 1995-2010. Data dianalisis dengan regresi eksponen.

Hasil analisis data menunjukkan model fungsi permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo adalah Ln Qd = 0,784 – 1,338 Ln HIL + 0,475 Ln HIN + 0,623 Ln HA + 0,745 Ln HB + 0,537 Ln Y. Model ini memiliki nilai 餈呻2 sebesar 0,944 yang berarti sebesar 94,4% permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dapat dijelaskan oleh variabel harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga daging ayam ras, harga beras dan pendapatan perkapita, sedangkan sisanya 6% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan uji F semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan uji t variabel harga beras dan pendapatan per kapita berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele pada tingkat kepercayaan 99%. Variabel harga ikan lele berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele pada tingkat kepercayaan 95% dan harga daging ayam ras berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 90%. Sedangkan variabel harga ikan nila merah secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Harga ikan lele merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

Koefisien elastisitas harga sebesar 1,338 maka bersifat elastis. Harga ikan nila merah, daging ayam ras dan beras memiliki nilai elastisitas silang positif sebesar 0,475; 0,623 dan 0,745; yang berarti ikan nila merah dan daging ayam ras merupakan barang subtitusi ikan lele sedangkan beras bukanlah komplementer ikan lele. Koefisien elastisitas pendapatan mempunyai nilai sebesar 0,537 karena nilai ini bertanda positif maka hal ini menunjukkan bahwa ikan lele merupakan barang normal. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar dinas terkait (Sub Dinas Perikanan) di Kabupaten Sukoharjo semakin menggalakkan gemar makan ikan agar jumlah permintaan ikan lele makin meningkat. Bagi penelitian selanjutnya dapat mengkaji pengaruh selera dan preferensi konsumen dalam mengkonsumsi ikan lele.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

SUMMARY

Kusuma Febbry Andari. H0808119. 2012. Analysis of Factors Affecting

the Demand of Catfish in the Sukoharjo Regency. Under the guidance of Ir. Marcelinus Molo, MS, PhD and Susi Wuri Ani SP, MP. Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University Surakarta.

Catfish is a popular consumed fish in the society because of the low price and high protein content. This study aims to determine the factors that affect the demand of catfish in the Sukoharjo and assess the level of sensitivity (elasticity) demand of catfish in the Sukoharjo Regency. The basic method used descriptive analytic. Study sites purposively selected (purposive) that was in the Sukoharjo Regency. The data used secondary data time series for 16 years from 1995-2010. Data were analyzed by exponential regression.

The analysis showed of the demand of catfish in the Sukoharjo Regency is Ln Qd = 0,784 – 1,338 Ln HIL + 0,475 Ln HIN + 0,623 Ln HA + 0,745 Ln HB + 0,537 Ln Y. This model has a coefficient of determination (R2) of 0,944, which means 94,4 percent of the variation of the variable demand of catfish in the Sukoharjo Regency as the dependent variable explained by independent variables such as the price of catfish, the price red tilapia, rice price, chicken price meat and income percapita in Sukoharjo Regency and 6 percent described by variation of the variable outside the model. Based on the results of the F test, that all the variables studied together significantly affect the demand of catfish in the Sukoharjo Regency. The t test results, price rice and income percapita significantly affect the demand of catfish at the confidence level of 99 percent. Variable of catfish price significantly affect the demand of catfish at the confidence level of 95 percent and chicken price significantly affect at the confidence level of 90 percent. While variable red tilapia price individually is not affect the demand of catfish in the Sukoharjo Regency. Variable catfish price has the most impact on the demand of catfish in the Sukoharjo Regency.

Coefficients of price elasticity is 1,338, it means elastic. The price of red tilapia, chicken and rice have positive cross elasticity are 0,475; 0,623 and 0,745; it means red tilapia and chicken are substitution of catfish then rice is not perfect complement for catfish. The coefficients of income elasticity is 0,537 because this value positive, show that catfish is normal goods. From the research results can be suggested that Fishery Sub Department in Sukoharjo Regency, pay more attention for realization Fond of Eating Fish, in order to increase consumption and demand of catfish. For further research, could examine consumer preference in catfish consumption.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pertanian mencakup lima sub sektor yaitu tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Sub sektor

perikanan memiliki andil dalam pemulihan ekonomi karena beberapa alasan

antara lain : (1) sumberdaya perikanan, baik ikan, sumberdaya perairan, dan

lahan tambak masih cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara

optimal, (2) permintaan ikan dunia dari tahun ke tahun menunjukkan

kecenderungan yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya

jumlah penduduk dan tingginya tingkat pendidikan masyarakat, (3) pola

hidup masyarakat dunia pada saat ini dicirikan dengan semakin selektifnya

makanan yang disajikan dengan memenuhi kriteria gizi yang tinggi, mudah

disajikan, dan menjangkau masyarakat, (4) jumlah penduduk Indonesia yang

semakin meningkat dan mencapai lebih dari 233 juta jiwa merupakan pasar

yang potensial bagi produk-produk perikanan dan (5) Produk Domestik Bruto

(PDB) sub sektor perikanan, walaupun masih relatif kecil kontribusinya, akan

tetapi menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dan bahkan

peningkatannya tertinggi dibandingkan dengan sektor lain, hal tersebut dapat

dilihat di Tabel 1 (Kusumaatmadja dalam Mudzakir, 2003).

Tabel 1. Pertumbuhan PDB Sub Sektor Pertanian 2005 – 2009 (persen)

Sub Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 Tanaman Bahan Makanan

2,6 2,98 3,43 5,91 3,45

Tanaman Perkebunan 2,48 3,79 4,40 3,84 3,59

Peternakan dan Hasilnya

2,13 3,35 2,36 3,89 3,93

Kehutanan 1,47 2,85 1,10 0,39 1,70 Perikanan 5,87 6,90 5,39 4,81 5,50

Sumber : BPS, 2009

Pada kurun waktu 2005 – 2009, pertumbuhan PDB perikanan

berfluktuasi dengan kecenderungan yang meningkat. Kontribusi sub sektor

1

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

perikanan lebih tinggi dibandingkan sub sektor tanaman bahan makanan,

tanaman perkebunan, peternakan dan kehutanan. Hal tersebut disebabkan

karena produksi dan ekspor komoditas perikanan terus meningkat.

Peran sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional adalah

menyediakan sumber pangan dan gizi bagi seluruh rakyat Indonesia terutama

dalam pemenuhan protein hewani. Selain itu dapat meningkatkan devisa

melalui peningkatan ekspor hasil perikanan, menciptakan kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta menunjang

pembangunan daerah (Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, 2009).

Ikan merupakan sumber protein hewani utama dalam makanan rakyat

Indonesia. Tingkat konsumsi ikan beragam menurut tingkat penghasilan

daerah. Pada waktu yang akan datang, sesuai dengan pertambahan jumlah

penduduk dan kesadaran akan kecukupan gizi diperkirakan tingkat konsumsi

ikan terus meningkat (Rukmana, 2008).

Menurut Suwedo (1993), ikan memang telah banyak dikenal, karena

semua orang pernah menggunakannya sebagai bahan pangan sebagai lauk

pauk. Ikan memenuhi persyaratan makanan bergizi tinggi. Tabel 2

memperlihatkan kandungan gizi ikan dibandingkan hasil hewani lainnya :

Tabel 2. Kandungan Gizi Ikan sebagai Bahan Pangan Dibandingkan dengan Beberapa Hasil Hewani Lainnya Berdasarkan Komponennya

Komponen Satuan Ikan Udang Daging Sapi

Daging Ayam

Telur Utuh

Susu Sapi

Protein % 16-20 18,1 18,0 20 11,8 3,3 Lemak % 2-22 0,8 3,0 7 11,0 3,8 Karbohidrat % 0,5-1,5 1,5 1,2 1,1 11,7 4,7 Abu % 2,5-4,5 1,4 0,7 - - - Vitamin A IU/g 50000 - 600 - - 35 Vitamin D IU/g 20-200000 - - - - - Kolesterol mg/g 70 125 70 60 550 11 Air % 56,79 78,2 75,5 72,9 65,5 87,6 Asam amino essensial

10 5 10 10 10 10

Asam amino non essensial

10 - - 2 - -

Sumber : Suwedo, 1993

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tabel 2 menunjukkan bahwa ikan memiliki komponen yang

bermanfaat bagi kesehatan manusia seperti protein, lemak, vitamin A, vitamin

D dan asam amino baik essensial maupun non essensial. Protein yang

terdapat pada ikan lebih tinggi dibanding daging sapi, udang, telur utuh dan

susu sapi. Ikan memiliki vitamin A dan D lebih banyak dibanding sumber

protein hewani lain. Komponen gizi ikan yang relatif lebih lengkap dapat

menjadi sebuah pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia.

Konsumsi ikan per kapita secara nasional dan se-Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2006 sampai 2010 dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 3. Konsumsi Ikan per Kapita Secara Nasional, Kabupaten Sukoharjo dan Total Konsumsi Ikan Tahun 2006 – 2010

Tahun Konsumsi Ikan per

Kapita Nasional (Kg/kapita/tahun)

Konsumsi Ikan per Kapita Kabupaten

Sukoharjo (Kg/kapita/tahun)

Total Konsumsi Ikan Kabupaten

Sukoharjo (Kg/kapita/tahun)

2006 25,03 9,6 7.932.374,4 2007 26,00 9,88 8.216.336,44 2008 28,00 10,09 8.448.145,11 2009 29,08 10,41 8.776.952,07 2010 30,47 10,88 9.215.120,64

Sumber : Kelautan dan Perikanan dalam Angka (2010) dan Laporan Tahunan Sub Dinas Perikanan Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tabel 3, konsumsi ikan per kapita secara nasional dari

tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa semakin banyak penduduk Indonesia yang memilih ikan sebagai

sumber pemenuhan protein hewani. Rata-rata peningkatan konsumsi ikan per

kapita secara nasional adalah sebesar 1,5 kg/kapita/tahun. Namun konsumsi

ikan per kapita di Indonesia masih tergolong rendah seperti Malaysia (45 kg),

Singapura (48,5), Korea Selatan (85 kg) dan Jepang (110 kg). Fakta tersebut

menggambarkan masih rendahnya budaya makan ikan di Indonesia. Hal ini

dapat dijadikan peluang usaha bagi pelaku bisnis yang berkaitan dengan

bidang perikanan dan industri pengolahan ikan. Pada Tabel 3 diperlihatkan

pula konsumsi ikan per kapita Kabupaten Sukoharjo yang mengalami

peningkatan selama lima tahun terakhir. Hal tersebut disebabkan semakin

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan bergizi dan

berprotein tinggi seperti ikan. Faktor lain yang mempengaruhi adalah tingkat

pendapatan dan pendidikan masyarakat yang semakin meningkat. Namun

dibandingkan konsumsi ikan per kapita secara nasional, konsumsi ikan per

kapita Kabupaten Sukoharjo masih jauh tertinggal.

Salah satu jenis ikan yang menjadi pilihan konsumsi masyarakat

Indonesia dan cukup populer memiliki nilai protein yang cukup tinggi serta

harga yang terjangkau oleh masyarakat adalah ikan lele. Ikan lele adalah ikan

yang mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional maupun pasar swalayan. Cara

pengolahan ikan lele yang mudah dan rasa yang enak menjadikan ikan lele

menjadi pilihan konsumsi masyarakat.

Lele adalah ikan air tawar yang paling populer sebagai ikan budidaya.

Hal tersebut dapat disebabkan karena harga yang terjangkau dan kemudahan

dalam budidaya. Banyak pembudidaya pemula yang memilih ikan ini sebagai

komoditi andalan. Di beberapa daerah, agribisnis budidaya lele menjadi

kegiatan ekonomi yang telah menjadi tulang punggung perekonomian

masyarakat.

Ikan lele merupakan salah satu komoditas unggulan air tawar yang

penting dalam rangka pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Komoditas

perikanan ini mudah dibudidayakan dan harga ikan lele terjangkau oleh

lapisan masyrakarat bawah. Permintaan lele untuk pasar Jawa Tengah dan

Yogyakarta mencapai 20 ton per hari dan untuk pasar Jawa Timur mencapai

30 ton per hari. Dengan demikian prospek pasar lele dumbo di masa yang

akan datang memang menjanjikan yang ditandai dengan permintaan dan

harga lele tiap tahunnya cenderung meningkat (Mahyuddin, 2010).

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Jawa Tengah yang mengembangkan budidaya ikan di kolam dan karamba.

Sub Dinas Perikanan, sebagai dinas terkait pengembangan dan pembinaan

perikanan, memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi dan konsumsi ikan.

Usaha yang telah dilaksanakan, salah satunya, adalah terbentuknya Desa

Mina Lele di Kecamatan Nguter. Menurut publikasi dari Dinas Kelautan dan

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Perikanan Provinsi Jawa Tengah tahun 2009, Kabupaten Sukoharjo

merupakan salah satu sentra produksi ikan lele.

Ikan lele merupakan salah satu hasil perikanan budidaya yang ada di

Kabupaten Sukoharjo. Produksi ikan lele dihasilkan oleh kolam-kolam

budidaya yang dimiliki warga. Beberapa sentra budidaya ikan lele di

Kabupaten Sukoharjo antara lain di Kecamatan Nguter, Weru, Sukoharjo,

Kartasura dan Grogol. Produksi komoditas potensial dari hasil budidaya ikan

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 – 2010 dapat dilihat di Tabel 5.

Tabel 4. Produksi Komoditas Potensial dari Hasil Budidaya Ikan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 – 2010

No Jenis Ikan Tahun Perkembangan 2009 (Kg) 2010 (Kg) Kg %

1. Lele 1.537.220 1.729.865 192.65 11,14 2. Nila Merah 417.002 844.136 427.134 50,60 3. Patin 249.146 260.425 11.28 4,33

Sumber : Laporan Tahunan Sub Dinas Perikanan

Berdasarkan Tabel 4, produksi ikan lele di Kabupaten Sukoharjo lebih

tinggi dibanding ikan nila merah dan patin. Produksi ikan lele pada tahun

2010 telah mencapai 1.729.865 kg, meningkat 11,14 % dibanding tahun 2009.

Meskipun perkembangan ikan lele tidak sebanyak ikan nila merah namun

ikan lele telah menjadi prioritas untuk dikembangkan di Kabupaten

Sukoharjo. Permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo tergolong tinggi

ditunjukkan dengan sikap masyarakat yang memilih ikan lele sebagai sumber

protein, mengingat harganya yang relatif murah dan bergizi tinggi. Estimasi

permintaan ikan di Kabupaten Sukoharjo dihitung dengan mengkalikan

konsumsi ikan per kapita dan jumlah penduduk di tahun 2010 adalah 9.215

ton sedangkan total produksi ikan Kabupaten Sukoharjo 3.250 ton (diperoleh

dari penjumlahan seluruh produksi ikan di Tabel 15 ditambah produksi ikan

patin di Tabel 3). Hasil penghitungan tersebut dapat menggambarkan bahwa

Kabupaten Sukoharjo masih memerlukan pasokan ikan dari daerah lain untuk

mencukupi kebutuhan ikan se-kabupaten.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Perumusan Masalah

Pola konsumsi pangan merupakan indikator yang penting bagi

perubahan status sosial ekonomi masyarakat karena pangan merupakan salah

satu kebutuhan fisik minimum. Terpenuhinya kecukupan pangan adalah salah

satu ukuran peningkatan taraf hidup menuju kesejahteraan masyarakat.

Perbedaan tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga menyebabkan

perbedaan bahan pangan yang dikonsumsi. Keluarga berpendapatan rendah,

pada umumnya, lebih mendahulukan pemenuhan kebutuhan pangan sumber

energi yang bersifat mengenyangkan dan harga yang relatif murah. Apabila

terjadi peningkatan pendapatan maka komposisi makanan akan berubah, baik

secara kualitas maupun kuantitas, mengarah pada pangan sumber protein,

vitamin dan mineral.

Kabupaten Sukoharjo, sebagai daerah yang memiliki sebutan

“makmur”, tergolong ke dalam perekonomian berkembang sehingga terdapat

pilihan konsumsi protein yang beragam. Menurut Tabel 4, produksi ikan lele

di Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan dari tahun 2009-2010,

namun konsumsi ikan per kapita tergolong rendah jika dibandingkan dengan

tingkat konsumsi ikan secara nasional. Ditinjau dari barang substitusi sumber

protein hewani, harga daging ayam ras dan ikan nila merah secara umum

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Berdasar kondisi tersebut di atas,

perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dan elastisitas permintaan ikan

lele sebagai akibat adanya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh variabel harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga

daging ayam ras, harga beras dan pendapatan per kapita terhadap

permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo?

2. Sejauh mana tingkat elastisitas permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo?

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka penelitian ini

bertujuan :

1. Mengkaji pengaruh harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga daging

ayam ras, harga beras dan pendapatan per kapita terhadap permintaan ikan

lele di Kabupaten Sukoharjo.

2. Mengkaji elastisitas permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

D. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo,

penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan khususnya

dalam hal menggerakkan gemar makan ikan untuk meningkatkan status

gizi masyarakat.

2. Bagi pembaca dan peminat, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan tambahan informasi dan pengetahuan.

3. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan

serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Ayuningtyas (2005), tentang Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Permintaan Ikan di KotaSurakarta menyebutkan bahwa

variabel harga ikan bandeng segar, harga ikan kakap, harga ikan lele dumbo,

harga daging ayam ras dan pendapatan per kapita serta jumlah penduduk

mempunyai pengaruh yang nyata terhadap permintaan ikan bandeng segar,

ikan lele dumbo dan ikan kakap. Harga ikan bandeng segar, ikan lele dumbo,

dan ikan kakap berpengaruh negatif, sedangkan harga daging ayam ras,

pendapatan per kapita dan jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap

permintaan ikan bandeng segar, ikan lele dumbo, dan ikan kakap.

Trisnani (2010), dalam penelitian Analisis Permintaan Ikan Lele pada

Tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Pati menunjukkan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan ikan lele pada tingkat rumah tangga di Kabupaten

Pati yaitu pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga,

pendidikan, harga ikan lele, harga telur ayam ras, dan harga minyak goreng.

Penelitian Wulansari (2010),mengenaiAnalisa Permintaan Ikan Laut

di Kabupaten Rembang menyebutkan variabel harga ikan layang, harga ikan

kembung, harga ikan selar, harga beras, harga daging ayam, pendapatan per

kapita dan produksi ikan tangkap secara bersama-sama berpengaruh nyata

pada permintaan ikan layang, ikan kembung dan ikan selar. Permintaan ikan

kembung dipengaruhi oleh harga ikan kembung, harga daging ayam dan

produksi tangkap ikan kembung sedangkan permintaan ikan selar dipengaruhi

oleh harga ikan selar, harga daging ayam ras dan produksi tangkap ikan

selar.Variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan ikan layang

adalah pendapatan per kapita sedangkan permintaan ikan kembung dan ikan

selar adalah daging ayam.Elastisitas ikan layang, ikan kembung dan ikan

selar bersifat inelastis dan bertanda positif.Elastisitas silang pendapatan pada

permintaan ikan layang bertanda positif dan bersifat inelastis.Elastisitas silang

8

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

harga daging ayam pada permintaan ikan kembung dan ikan selar adalah

positif.

Penelitian terdahulu tersebut memberikan gambaran faktor-faktor

yang mungkin berpengaruh terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo.Harga bahan makanan subtitusi ikan lele dan pendapatan perkapita

memiliki pengaruh terhadap permintaan ikan lele. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka penelitian ini akan menggunakan variabel harga ikan lele, ikan

nila merah, daging ayam ras, beras dan pendapatn per kapita.

B. Tinjauan Pustaka

1. Ikan Lele

Ikan dikatakan mempunyai kesegaran yang maksimal apabila

sifatnya masih sama dengan ikan hidup, baik rupa, bau, cita rasa maupun

tekstur. Ciri-ciri ikan segar antara lain memiliki pupil hitam menonjol

dengan kornea jernih, bola mata cembung dan cemerlang atau warna

cerah, memiliki insang berwarna merah cemerlang atau merah tua tanpa

adanya lendir, tidak tercium bau yang menyimpang (off odor) dengan

tekstur daging yang elastis dan jika ditekan tidak ada bekas jari, serta

padat atau kompak (Junianto, 2003).

Ikan tidak hanya digemari oleh semua lapisan masyarakat, tetapi

juga sebagai sumber protein hewani alternatif yang relatif

murah.Kebutuhan ikan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya

jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan pendapatan serta perubahan

sosial budaya masyarakat.Ikan lele merupakan salah satu ikan konsumsi

yang terkenal dan sangat akrab dengan pola makan masyarakat Jawa

khususnya.Ikan yang kaya gizi ini mudah didapat dan murah

harganya.Ikan lele mengandung sedikit lemak sehingga baik bagi jantung

dan membantu pertumbuhan janin (Harsono, 2002).

Menurut Sutomo (2007) ikan lele tergolong dalam :

Phylum : Chordata (binatang bertulang belakang)

Kelas : Pisces (bangsa ikan bernafas dengan insang)

Subkelas : Telestoi (ikan bertulang sejati)

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Silaroidae (bentuk tubuh memanjang dan tidak bersisik)

Famili : Claridae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias batrachus

Komposisi zat gizi yang terkandung dalam 100 gram ikan lele

dapat dilihat dari Tabel 5.

Tabel 5. Komposisi Zat Gizi Ikan Lele dalam 100 gram

No Bahan Penyusun Kandungan Gizi 1. Protein 18,2 gram 2. Lemak 2,2 gram 3. Kalsium 34 miligram 4. Fosfor 116 miligram 5. Besi 0,2 miligram

Sumber : Sutomo, 2007

Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa ikan lele kaya akan

kandungan gizi dan sangat baik untuk kesehatan karena tergolong

makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dan mineral yang

tinggi. Pada 100 gram ikan lele terdapat 18,2 gram protein dan 2,2 gram

lemak. Kondisi ini jauh lebih rendah dibanding sumber protein hewani

lainnya seperti daging ayam ras dan sapi.

Berdasarkan kajian ilmiah, ikan lele memiliki kandungan protein

yang cukup tinggi yaitu sekitar 17%. Kadar akan Leusin dan Lisin sebagai

asam amino essensial sangat bermanfaaat untuk pertumbuhan anak-anak

dan memperbaiki daya tahan tubuh. Ikan lele, ikan air tawar yang suka

memakan kotoran ini ternyata dapat digunakan sebagai obat. Khasiat ikan

lele antara lain untuk pengobatan kencing manis, ambien, eksim dan

mampu memperkuat otot-otot perut. Lele merupakan makanan yang

mudah di dapat dan murah, selain kaya zat gizi juga membantu

pertumbuhan janin dalam kandungan dan sangat baik bagi jantung karena

rendah lemak.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies.Terdapat beberapa

nama ikan lele di beberapa daerah, antara lain : ikan kalang (Sumatra

Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan pintet(Kalimantan Selatan), ikan

keling (Makassar), ikan cepi (SulawesiSelatan), ikan lele atau lindi (Jawa

Tengah) atau ikan keli (Malaysia).Negara Inggris mengenal lele

sebagaicatfish, siluroid, mudfishdan walking catfish.Nama ilmiah lele

yaitu, Clarias, berasal dari bahasa Yunanichlaros, yang berarti lincah,

kuat, merujuk pada kemampuannya untuktetap hidup dan bergerak di luar

air.Lele yang dikenal di masyarakat ada 3 macam yaitu hitam, putih dan

belang.Ikan lele hitam biasanya dipelihara di kolam untuk dijadikan ikan

konsumsi, sedangkan ikan lele belang dan putih lebih banyak untuk ikan

pajangan atau hiasan (Susanto, 2010).

2. Konsep Permintaan

Dalam menganalisis permintaan perlu dibedakan antara istilah

permintaan dan jumlah barang yang diminta. Ahli ekonomi mengatakan

“permintaan” apabila yang mereka maksudkan adalah keseluruhan dari

hubungan antara harga barang dan permintaan akan barang tersebut.

Sedangkan jumlah barang yang diminta dimaksudkan sebagai banyaknya

permintaan pada suatu tingkat harga tertentu (Sukirno, 2005).

Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada berbagai

tingkat harga pada periode tertentu dan pasar tertentu.Permintaan dapat

pula diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta atau

dibutuhkan.Barang yang ada dipasar mempunyai nilai atau harga.Dengan

demikian permintaan suatu barang didukung oleh daya beli peminta

barang tersebut atau disebut juga konsumen.Permintaan yang didasarkan

oleh daya beli disebut permintaan efektif (effective demand), sedangkan

permintaan yang didasarkan pada kebutuhan, tanpa didukung daya beli,

disebut permintaan potensial atau permintaan absolut (absolut demand)

(Sudarsono, 1995).

Daya beli konsumen tergantung pada besar-kecilnya pendapatan

yang siap dibelanjakan (disposibleincome) dan tingkat harga yang

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dikehendaki.Perubahan pendapatan dan harga menyebabkan perubahan

jumlah barang yang diminta.Hal ini dapat dianalisis dengan pendekatan

grafis dan pendekatan matematis.Alfred Marshall menggunakan asumsi

bahwa “hal-hal lain” selain harga barang yang diamati bersifat konstan

(tidak berubah).Maka yang dimaksud dengan permintaan, menurut Alfred

Marshall, adalah jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga

yang diamati. Rumus matematisnya adalah sebagai berikut :

Qd = f (Px)

Keterangan :Qd : jumlah barang yang diminta

Px : harga barang yang diminta

Kerangka pemikiran Alfred Marshall ini bersifat parsial karena ia

masih menggunakan konsep ceteris paribus. Kemudian muncul pemikiran

baru yang lebih umum yang dikemukakan oleh Loen Walras. Konsep

pemikirannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Qd =f (Px1, Px2, Pxn, Y, E )

Keterangan :

Qd : jumlah barang yang diminta

Px1 : harga barang pertama

Px2 :harga barang kedua

Pxn : harga barang ke-n

Y : pendapatan konsumen yang siap dibelanjakan

E : selera/faktor

Dari dua pendapat diatas, yaitu pendapat Alfred Marshalldan

pendapat Leon Walras, dapat digarisbawahi bahwa teori permintaan

adalah suatu teori ekonomi yang bertujuan menelaah variabel-variabel

yang mempengaruhi permintaan (Sudarsono, 1995).

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Menurut Sukirno (2005), permintaan seseorang atau suatu

masyarakat kepada suatubarang ditentukan oleh banyak faktor. Di antara

faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah sebagai berikut :

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1. Harga barang itu sendiri

Hipotesis dasar ekonomi menyatakan bahwa semakin rendah harga

suatu komoditi, semakin banyak jumlah yang akan diminta,apabila hal

lain dianggap tetap. Dengan memperlakukan anggapan bahwa faktor

lain berlaku tetap, kenaikan harga suatu komoditi menyebabkan

komoditi tersebut menjadi semakin mahal untuk memenuhi suatu

kebutuhan. Sebagian rumah tangga akan berhenti mengkonsumsi

kebutuhan tesebut sama sekali, sebagian lagi akan tetap

mengkonsumsi kebutuhan tersebut dengan jumlah yang sama.

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut

Keterkaitan diantara sesuatu barang dengan berbagai jenis barang

lainnya dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu : barang pengganti

(substitusi), barang pelengkap (komplementer), dan barang yang tidak

mempunyai kaitan sama sekali (barang netral).

1) Barang subtitusi atau pengganti

Sesuatu barang dinamakan barang pengganti apabila ia dapat

menggantikan fungsi dari barang lain secara sempurna.

Misalnya, daging ayam ras dan telur menjadi subtitusi atau

pengganti sumber protein hewani dari ikan.

2) Barang komplementer atau pelengkap

Sesuatu barang dinamakan barang pelengkap apabila barang

tersebut selalu digunakan bersama-sama dengan barang-barang

yang lain.

Misalnya, gula menjadi pelengkap atau komplementer dari teh

dan kopi.

3) Barang Netral

Sesuatu barang dikatakan barang netral apabila barang tersebut

tidak mempunyai keterkaitan yang erat dengan barang lain.

Misalnya, ikan lele dengan wortel tidak memiliki keterkaitan

yang erat sehingga bersifat netral.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

Pendapatan merupakan faktor yang sangat penting dalam fungsi

permintaan.Perubahan dalam pendapatan selalu menimbulkan

perubahan dalam permintaan barang. Berdasarkan kepada sifat

perubahan permintaan, yang akan berlaku apabila pendapatan

berubah, berbagai jenis barang dapat dibedakan menjadi empat

golongan :

1) Barang Inferior

Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-

orang yang berpendapatan rendah. Bila pendapatan naik,

permintaan akan barang inferior tersebut berkurang. Misalnya,

permintaan gaplek akan turun seiring dengan peningkatan

pendapatan.

2) Barang Esensial

Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari.Contohnya kebutuhan makanan

pokok, beras, gula pasir dan minyak goreng.

3) Barang Normal

Sesuatu barang dinamakan barang normal apabila barang tersebut

mengalami kenaikan permintaan sebagai akibat dari kenaikan

pendapatan, misalnya pakaian, sepatu, perabot rumah, dan

berbagai jenis makanan.

4) Barang Mewah

Barang mewah adalah jenis barang bermutu tinggi yang akan

dibeli masyarakat apabila ia sudah berpendapatan sangat tinggi,

misalnya perhiasan, perabot rumah yang mahal, mobil mewah,

dan lainnya.

4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

Distribusi pendapatan dapat mempengaruhi corak permintaan terhadap

berbagai jenis barang.Ketika pemerintah menaikkan pajak bagi

penduduk berpendapatan tinggi dan menggunakan hasil pajak tersebut

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

untuk menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah maka corak

permintaan terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan.

5. Cita rasa masyarakat atau selera

Pengaruh selera masyarakat terhadap keinginan untuk membeli suatu

barang cukup besar.Penduduk wilayah Indonesia bagian timur

cenderung lebih memilih makanan pokok non beras.Hal ini bertolak

belakang dengan penduduk di Pulau Jawa yang lebih memilih

makanan pokok beras.Dengan demikian selera masyarakat akan

menentukan pilihan barang yang akan dibeli.

6. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk tidak secara langsung berpengaruh terhadap

permintaan suatu barang.Akan tetapi pada umumnya pertambahan

penduduk diikuti dengan perkembangan dalam kesempatan kerja

sehingga semakin banyak orang yang menerima pendapatan.Hal ini

akan menambah daya beli masyarakat. Penambahan daya beli akan

meningkatkan permintaan terhadap suatu barang.

7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang

Ramalan atau proyeksi di masa yang akan datang dapat

mempengaruhi permintaan.Ekspektasi konsumen bahwa harga-harga

akan bertambah tinggi, pada masa depan, akan mendorong mereka

untuk membeli lebih banyak pada masa kini.

Dalam membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat

analisis yang lebih sederhana.Oleh karena itu, dalam teori permintaan

yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu

barang dengan harga barang tersebut.Di dalam analisis tersebut

diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau

ceteris paribus.

Menurut Dominick Salvatore (2006), fungsi permintaan diatas

dapat dinyatakan dalam rumus matematika sebagai berikut :

QdX= f(Px,呻0,怪伸,馆呻,棺伸)

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Keterangan :

QdX : jumlah komoditi X yang diminta oleh individu

PX : harga komoditi X

P0 : harga komoditi lain

M : pendapatan nominal individu

N : jumlah penduduk

T : selera

4. Hukum Permintaan, Kurva Permintaan dan Elastisitas Permintaan

Secara sederhana, hukum permintaan dapat dirumuskan sebagai

berikut :bila keadaan lain tetap bersifat konstan, maka kuantitas atau

jumlah barang yang akan dibeli per unit waktu (dalam suatu rentang

waktu tertentu) akan menjadi semakin besar apabila harga semakin

rendah (Bilas, 1995).

Hukum permintaan menjelaskan sifat keterkaitanantara permintaan

sesuatu barang dengan harganya.Permintaan dan harga mempunyai sifat

keterkaitan yang negatif karena :(1) kenaikan harga menyebabkan para

pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti,

sebaliknya, apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian

barang lain dan menambah pembelian barang yang mengalami penurunan

harga tersebut, (2) kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil pembeli

berkurang. Pendapatan yang merosot memaksa para pembeli untuk

mengurangi pembelian berbagai jenis barang, terutama barang yang

mengalami kenaikan harga (Sukirno, 2005).

Kurva permintaan individual suatu barang berbentuk miring dari

kiri atas ke kanan bawah.Hal ini berarti jumlah barang yang diminta

konsumen berubah secara berlawanan arah dengan perubahan

harga.Konsep kuantitas per unit waktu sangat penting karena adanya

selang pergantian waktu, selera seorang konsumen mungkin akan

berubah.Sumbu horizontal q/t adalah sumbu kuantitas (quantity per unit

of time) dan sumbu vertikal P adalah sumbu harga (price).Kurva

permintaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Harga (Rp/unit)

2000

1000

500

Q/t

50 75 100

Gambar 1. Kurva Permintaan

Kurva permintaan akan bergeser jika salah satu atau lebih dari

variabel-variabel yang dianggap konstan berubah. Arah pergeseran (ke

kanan atau ke kiri) tergantung kepada hubungan antara kuantitas barang

yang diminta dan variabel yang berubah tersebut (Arsyad, 1995).

Elastisitas adalah suatu alat untuk mengukur reaksi pembeli atau

penjual terhadap perubahan harga, sampai seberapa jauh si pembeli atau

penjual bereaksi terhadap adanya perubahan harga (Haryono, 2000).

Pengukuran angka elastisitas ini dapat dilakukan dengan tiga macam

analisis elastisitas yaitu :

1. Elastisitas Harga

Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah

yang diminta konsumenkarena perubahan harga barang.Perubahan

harga suatu barang bertendensi menimbulkan reaksi para pembeli

barang tersebut berupa berubahnya jumlah barang yang diminta.Pada

umumnya meningkatnya harga mengakibatkan berkurangnya jumlah

barang yang diminta dan sebaliknya menurunnya harga

mengakibatkan meningkatnya jumlah barang yang diminta.

Hubungan antara harga dan jumlah adalah terbalik maka

koefisien elastisitas harga permintaan bertanda negatif, yang dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Eh = PxQxDD

%%

à Eh = QxPx

PxQx

.DD

-

Keterangan :

Eh : elastisitas harga permintaan

Px : harga barang X

∆Qx : perubahan jumlah barang X yang diminta

∆Px : perubahan harga barang X

Jika: Eh > 1 maka permintaan elastis

Eh < 1 maka permintaan inelastis

Eh = 1 maka permintaan unitary

Besarnya indeks harga,permintaan dapat diklasifikasikan

menjadi :

a) Elastis

Permintaan akan suatu barang adalah elastis bila para pembeli

secara relatif responsif terhadap perubahan harga (elastisitas

harganya lebih besar dari satu). Dengan kata lain perubahan harga

menyebabkan perubahan besar dalam jumlah barang yang

diminta.

b) Inelastis

Permintaan akan suatu barang adalah inelastis bila respon jumlah

yang diminta mungkin lemah atau kecil terhadap perubahan harga

(elastisitas harganya lebih kecil dari satu).

c) Unitary

Permintaan yang unitary adalah yang elastisitas harganya sama

dengan satu. Pada keadaan ini proporsi perubahan harga barang

dan jumlah barang yang diminta adalah sama.

2. Elastisitas Silang

Elastisitas silang adalah pengukuran tentang derajat kepekaan

relatif dari jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya

perubahan tingkat harga barang lain. Nilai elastisitas silang berkisar

antara tak terhingga negatif sampai tak terhingga positif.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Barang-barang penggenap memiliki elastisitas silang bernilai

negatif.Jumlah barang X yang diminta berubah kearah yang

bertentangan dengan perubahan harga barang Y. Contoh dari

keterkaitan seperti ini adalah antara mobil dan BBM. Jika harga BBM

naik, permintaan terhadap mobil akan cenderung menurun. Sedangkan

nilai elastisitas silang untuk barang-barang pengganti adalah positif,

yaitu permintaan suatu barang berubah ke arah yang bersamaan

dengan harga barang penggantinya. Contoh barang pengganti adalah

teh dan kopi yaitu jika harga teh naik permintaan terhadap teh akan

menurun dan permintaan kopi akan meningkat.

Besarnya elastisitas silang (Es) dapat dihitung berdasarkan

rumus berikut :

Es = PyQxDD

%%

à Es = QxPy

PyQx

.DD

Keterangan :

Es : elastisitas silang

Py : harga barang Y

Qx : jumlah barang X

∆Qx : perubahan jumlah barang X yang diminta

∆Py : perubahan harga barang Y

Tabel 6. Interpretasi Elastisitas Silang

Elastisitas Golongan barang Interpretasi Positif Nol Negatif

Subtitut Independent Komplement

Barang-barang biasa saling mengganti satu sama lain Barang-barang tersebut tidak berhubungan Barang-barang yang secara bersama-sama dikonsumsi

Sumber : Arsyad (1995)

3. Elastisitas Pendapatan

Secara umum, elastisitas menunjukkan seberapa besar respon

suatu variabel akibat dari perubahan variabel atau salah satu variabel

lain yang mempengaruhinya (Wijaya, 1991).

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Elastisitas pendapatan adalah tingkat perubahan relatif dari

jumlah barang yang diminta konsumen karena adanya perubahan

penghasilan.Secara umum, kenaikan pendapatan akan menyebabkan

kenaikan permintaan (Salvatore, 2006).

Elastisitas pendapatan untuk suatu barang mungkin sangat

bervariasi, tergantung pada tingkat pendapatan konsumen.Maka

barang tertentu mungkin menjadi barang mewah pada tingkat

pendapatan yang rendah, barang kebutuhan pokok pada tingkat

pendapatan menengah, dan barang bermutu rendah pada tingkat

pendapatan yang tinggi (Salvatore, 2006).

Besar elastisitas pendapatan dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus berikut :

Ep = I

QxDD

%%

à Ep = QxI

IQx

.DD

Keterangan :

Ep : elastisitas pendapatan

I : pendapatan konsumen

Qx : jumlah barang X yang diminta

∆Qx : perubahan jumlah permintaan barang X

∆I : perubahan pendapatan konsumen

Hasil akhir dari rumus umum elastisitas tersebut memberikan

beberapa kemungkinan yaitu :

1) Jika Ep = 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan

menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta

2) Jika Ep > 1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bagian

yang lebih besar dari pendapatan terhadap suatu barang

3) Jika Ep< 1 (In Elastis), maka kenaikan pendapatan

mengakibatkan orang membelanjakan bagian yang lebih kecil

untuk suatu barang.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tabel 7.Interpretasi Elastisitas Pendapatan

Elastisitas Golongan barang Interpretasi Positif Nol Negatif

Income-Superior Income-Independent Income-Inferior

Kenaikan pendapatan mengakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta Perubahan pendapatan tidak mempengaruhi jumlah barang yang diminta Kenaikan pendapatan mengakibatkan penurunan jumlah barang yang diminta

Sumber : Arsyad (1995)

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Permintaankonsumen dapat berupa fungsi harga barang tersebut,

harga barang substitusi, pendapatan konsumen dan jumlah penduduk.Fungsi

permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah

permintaan akan suatu barang dan semua faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Menurut Sudarsono (1995), secara matematis fungsi

permintaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f (H, Hs, P,N)

Keterangan :

Q : jumlah barang yang diminta

H : harga barang yang diminta

Hs : harga barang substitusi yang dikonsumsi

P : pendapatan

N : jumlah penduduk

Hubungan matematis ini menyatakan bahwa pada umumnya suatu

barang yang diminta oleh konsumen ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu

harga barang, harga barang substitusi dan pendapatan (daya beli)

konsumen.Biasanya jumlah permintaan oleh pembeli di pasar adalah

kebalikan dari harga yang terjadi, artinya pada harga tinggi, permintaan

berkurang sedang pada harga rendah permintaan bertambah disebut juga

dengan ceteris paribus.

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Penyusun fungsi permintaan yang nyata biasanya menggunakan data

pasar yang sesungguhnya.Penelitian tentang permintaan menggunakan bentuk

fungsi permintaan yang mempunyai elastisitas konstan.Metode ini berdasar

atas anggapan bahwa elastisitas permintaan terhadap perubahan variabel yang

terjadi determinannya selalu tetap.Anggapan ini dianggap benaruntuk jangka

waktu tertentu.

Berdasarkan teori dasar permintaan dapat diketahui bahwa konsumen

suatu barang akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dan ditulis dalam

fungsi sebagai berikut :

Y = F (X1, X2, X3,…Xn)

Keterangan :

Y : jumlah ikan lele yang diminta

X1 : harga ikan lele

X2 : harga subtitusi ikan lele

X3 : pendapatan perkapita

Xn : faktor lain

Menurut Sudarsono (1995) bentuk fungsi yang digunakan adalah

fungsi kepangkatan dengan beberapa variabel sebagai determinan sebagai

berikut :

Y = b0 X1b1 X2

b2 X3b3X4

b4Xnbn

Bentuk fungsi tersebut adalah eksponensial dan multiplikatik.Fungsi

permintaan dapat ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural untuk

mempermudah proses penaksiran :

Ln Y = ln b0 + b1lnX1 + b2lnX2 + b3lnX3 + b4lnX4+bnlnXn

Bentuk fungsi ini mempunyai sifat bahwa nilai elastisitas yang

diperoleh adalah sebesar nilai koefisien-koefisien regresi dari variabel-

variabel yang bersangkutan.

Berdasarkan berbagai uraian diatas maka dapat dibuat kerangka

pemikiran perumusan masalah seperti pada Gambar 2.

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gambar 2. Skema Kerangka Konseptual

Keterangan : : variabel yang diamati : variabel yang tidak diamati

Estimasi Fungsi Permintaan Ikan Lele

Elastisitas permintaan ikan lele : a) Elastisitas Pendapatan b) Elastisitas Harga c) Elastitas Silang

Variabel : Pendapatan per Kapita

Analisis Permintaan

Faktor Pendapatan

Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo

Selera Preferensi Faktor-faktor Sosial Ekonomi

Faktor Harga

Harga Barang itu sendiri

Harga Barang Lain

Variabel - Subtitusi :

Harga Daging Ayam Ras, Ikan Nila Merah

- Komplementer : Harga Beras

Variabel : Harga Ikan Lele

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Hipotesis

1. Diduga variabel harga ikan lele dan beras berpengaruh secara negatif

sedangkan harga daging ayam ras, harga ikan nila merah, dan pendapatan

per kapita berpengaruh positif terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo.

2. Diduga elastisitas harga ikan lele dan beras negatif, elastisitas silang

daging ayam ras dan ikan nila merah positif dan elastisitas pendapatan

positif.

E. Asumsi

1. Konsumen bertindak dan bersikap secara rasional dalam membelanjakan

dana yang dimilikinya dan mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang

harga.

2. Selera dan preferensi konsumen tidak diteliti karena tidak dapat diukur

secara kuantitatif sehingga dianggap tetap.

3. Permintaan ikan lele tidak dipengaruhi oleh hal-hal khusus seperti hari

besar.

4. Harga barang terjadi pada pasar dengan persaingan sempurna.

5. Ikan lele yang dikonsumsi penduduk Sukoharjo seluruhnya berasal dari

pembelian.

6. Variabel-variabel lain di luar penelitian yang berpengaruh terhadap

permintaan ikan lele tercakup dalam eror.

F. Pembatasan Masalah

1. Data yang digunakan adalah data time series mulai dari tahun 1995 sampai

dengan tahun 2010

2. Permintaan ikan yang akan dikaji adalah permintaan ikan lele.

3. Permintaan yang dimaksud adalah permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo secara agregat.

4. Penelitian ini hanya terbatas pada variabel yaitu harga ikan lele, harga

ikan nila merah, harga daging ayam ras, harga beras danpendapatan per

kapita.

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5. Harga-harga diperhitungkan berdasarkan harga setempat pada tahun

penelitian yang kemudian dideflasikan.

6. Elastisitas permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo adalah elastisitas

harga, elastisitas pendapatan, serta elastisitas silang permintaan.

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Permintaan ikan lele adalah jumlah ikan lele yang dikonsumsi oleh

masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang diukur dalam kilogram per tahun

(Kg/th).

2. Harga ikan lele adalah harga rata-rata ikan lele per tahun yang diukur

dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

3. Harga ikan nila merah adalah harga rata-rata ikan nila merah per tahun

yang diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

4. Harga daging ayam ras adalah harga rata-rata daging ayam ras per tahun

yang diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

5. Harga beras adalah harga rata-rata beras per tahun yang diukur dalam

satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

6. Angka Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah angka indeks yang

menggambarkan perubahanm harga sekeranjang barang atau jasa yang

dikonsumsi masyarakat secara umum guna mengukur perubahan

ekonomi.

7. Indeks harga pada tahun dasar adalah angka indeks yang terdapat pada

tahun dasar (2002). Angka indeks tahun dasar adalah 100.

8. Indeks harga pada tahun t adalah besarnya angka indeks pada tahun yang

bersangkutan.

9. Harga sebelum terdeflasi adalah besarnya harga pada tahun yang

bersangkutan.

10. Harga terdeflasi adalah besarnya perubahan harga-harga yang berlaku

jika dibandingkan dengan tahun dasar. Pendeflasian dilakukan untuk

menghilangkan pengaruh inflasi. Tahun dasar yang digunakan adalah

tahun 2002 (2002 = 100). Tahun dasar diasumsikan sebagai tahun

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dimana kondisi perekonomian dalam keadaan stabil.Pengukurannya

adalah : Px 实 IHKdIHKt xPs

Keterangan :

Px : Harga yang terdeflasi (Rp/Kg)

Ps : Harga sebelum terdeflasi (Rp/Kg)

IHKd : Indeks harga konsumen pada tahun dasar

IHKt : Indeks harga konsumen pada tahun t

(Sukirno, 2005)

11. Pendapatan per kapita adalah pendapatan per individu penduduk

Kabupaten Sukoharjo yaitu nilai Pendapatan Domestik Regional Bruto

(PDRB) per tahun, dibagi jumlah penduduk per tengah tahun yang diukur

dalam satuan rupiah per kapita (Rp/kapita).

12. Pendapatan riil adalah pendapatan yang terdeflasi yaitu besarnya

perubahan harga-harga yang berlaku jika dibandingkan dengan tahun

dasar. Pendapatan riil per kapita didapatkan dengan melakukan

pendeflasian terhadap PDRB per kapita tahun yang bersangkutan dengan

indeks implisit tahun dasar (2002=100). Pendapatan riil per kapita

dihitung dengan rumus :

Yx = 첨2.첨2疟时Ys

Keterangan :

Yx : pendapatan terdeflasi

Ys : pendapatan sebelum terdeflasi

IYd : Indeks implisit PDRB pada tahun dasar

IYt : Indeks implisit PDRB pada tahun t

13. Indeks implisit PDRB adalah perbandingan PDRB atas dasar harga berlaku

dengan PDRB atas dasar harga konstan.

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis dengan menggunakan data berkala (time series). Menurut

Nazir (2003), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu proyek, suatu set kondisi, suatu pemikiran, ataupun

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Menurut Surakhmad (1994), tujuan penelitian deskriptif adalah

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki. Analitis berarti data yang dikumpulkan mula-mula disusun,

dijelaskan dan kemudian dianalisis.

MenurutSoeratno dan Arsyad (1995), metode analitis bertujuan menguji

kebenaranhipotesis dan metode deskriptif bertujuan memperoleh deskripsi

yangterpercaya dan berguna.

B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu

cara pemillihan lokasi penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang

diketahui dari lokasi penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1997). Lokasi

penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Sukoharjo. Pertimbangan pemilihan,

karena Kabupaten Sukoharjo memiliki produksi perikanan kolam tertinggi

ketiga se-eks Karisidenan Surakarta, setelah Boyolali dan Klaten (BPS Jawa

Tengah, 2010).

Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah (2009),

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu sentra produksi ikan lele.

Kabupaten Sukoharjo tidak hanya memiliki potensi besar dalam produki ikan

lele namun juga memiliki potensi daya beli masyarakat yang tinggi. Tingginya

potensi daya beli masyarakat Kabupaten Sukoharjo ditunjukkan oleh

pendapatan per kapita tertinggi kedua se-eks Karisidenan Surakarta. Tabel 8

menampilkan pendapatan per kapita se-eks Karisidenan Surakarta.

27

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 8. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten atau Kota di Eks Karisidenan Surakarta Tahun 2010

Kabupaten/Kota PDRB per Kapita (Rp) Boyolali 8.509.815,22 Klaten 9.975.148,80 Sukoharjo 11.724.476,73 Karanganyar 10.523.077,82 Wonogiri 5.184.844,37 Sragen 6.693.257,97 Surakarta 19.908.672,03

Sumber : BPS se-Eks Karisidenan Surakarta

Tabel 8 menunjukkan bahwa Kabupaten Sukoharjo memiliki

pendapatan per kapita tertinggi kedua setelah Kota Surakarta. Pendapatan per

kapita akan sangat berpengaruh terhadap permintaan di suatu daerah.

Pendapatan per kapita Kabupaten Sukoharjo yang lebih tinggi dibandingkan

kelima kabupaten lain, mengakibatkan potensi daya beli masyarakat untuk

kebutuhan pokok seperti makanan berprotein hewani juga akan lebih tinggi.

Berdasarkan pertimbangan potensi besar produksi ikan lele dan daya beli

masyarakat yang tinggi, Kabupaten Sukoharjo dipilih menjadi lokasi

penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang berhubungan dengan

penelitian. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Sub Dinas Perikanan

serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo. Data yang

diambil oleh peneliti adalahdata time series selama 16 tahun mulai dari tahun

1995-2010.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data

perkembangan harga ikan lele, data perkembangan harga daging ayam

ras,data perkembangan harga beras, data pendapatan per kapita penduduk

serta data pendukung lainnya.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Pencatatan

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pencatatan yaitu

mencatat data yang ada di berbagai instansi yang terkait dengan penelitian

ini.

2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya

jawab langsung kepada sumber-sumber informan dari instansi yang terkait

dengan penelitian ini.

E. Penghitungan Indeks Harga Konsumen

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo (2010),

penghitungan IHK dilakukan dengan cara :

Untuk tahun 1995-2001 atau sebelum tahun dasar IHK꾰n 䊠 IHK试n-1守x100IHK꾰x -Inflasi꾰n Untuk tahun 2003-2010 atau setelah tahun dasar IHK꾰n 䊠 IHK꾰n�1 x100IHK꾰x �Inflasi꾰n Keterangan :

IHK(x) : Indeks Harga Konsumen pada tahun dasar (2002); n=100

IHK (n) : Indeks Harga Konsumen pada tahun yang akan dicari

IHK(n-1) : Indeks Harga Konsumen pada tahun sebelumnya

IHK (n+1) : Indeks Harga Konsumen pada tahun berikutnya

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Permintaan Ikan Lele

Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar

variabel berupa pendekatan teori ekonomi, teori statistik dan teori

ekonometrika dengan lebih mendekatkan pada model analisis seri waktu

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(time series analysis). Untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo, dapat

dilakukan dengan analisis regresi menggunakan SPSS 17 for Windows.

Secara matematis permintaan ikan lele dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ln Qd = ln b0 + b1 ln HIL + b2 lnHA + b3 lnHIN+b4ln HB+ b5 ln Y+ e

Keterangan:

Qd = pemintaan ikan lele (Kg)

b0 = konstanta

HIL = harga ikan lele (Rp/Kg)

HA = harga daging ayam ras (Rp/Kg)

HIN = harga ikan nila merah (Rp/Kg)

HB = harga beras (Rp/Kg)

Y = pendapatan per kapita (Rp)

e = variabel pengganggu

b1-5 = koefisien regresi

2. Pengujian Model

a. Uji R2adjusted (观呻2)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui besarnya proporsi

pengaruhvariabel-variabel bebas terhadap permintaan ikan lele di

KabupatenSukoharjo. Nilai 观呻2antara 0 sampai 1 (0 <观呻2≤ 1).

Semakin besar 观呻2(mendekati 1) maka semakin baik hasil regresi

tersebut(semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak

bebas).Semakin mendekati 0 maka variabel bebas secara

keseluruhan,semakin kurang dapat menjelaskan variabel tidak bebas 观呻2 = 1− (1 – R2) 屁能囊屁能瓶

Keterangan : R2 = koefisien determinasi

N = jumlah observasi

K = jumlah variabel

b. Uji F

Uji F digunakan untukmengetahui pengaruh semua variabel bebas

secara bersama-sama terhadap variasi variabel tidak bebas (jumlah

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

permintaan ikan lele)dengan tingkat kepercayaan 95 %. Rumus F hitung

adalah sebagai berikut :

F hitung = )/()1(

)1/(2

2

kNRkR

---

Keterangan : R2 = koefisien determinasi

N = jumlah observasi

K = jumlah variabel

Tes hipotesis :

H0 : β1= β2 = ... = βi = 0, berarti tidak terdapat pengaruh variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas

H1 : βi≠ 0, berarti terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel

tidak bebas

Kriteria pengambilan keputusan :

1) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1diterima, berarti

variabel bebas (harga ikan lele, ikan nila merah, daging ayam ras,

beras, dan pendapatan per kapita) secara bersama-sama

berpengaruhnyata terhadap variasi variabel tidak bebas yaitu

jumlah permintaan ikan lele (Qd).

2) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1ditolak berarti

semua variabel bebas (harga ikan lele, ikan nila merah, daging

ayam ras, beras dan pendapatan per kapita) secara bersama-sama

tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ikan lele

(Qd).

c. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variasi variabel tidak bebas yaitu jumlah

permintaan ikan lele pada tingkat signifikansi (α) tertentu yaitu α= 5%.

Rumus t hitung adalah sebagai berikut :

t hitung = )(

iiSe b

b

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Keterangan :

t hitung = nilai t statistik

βi = koefisien regresi variabel bebas ke-i

Se (βi) = standar error koefisien regresi variabel bebas ke-i

Dengan hipotesis :

H0 : βi = 0, berarti tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap

variasi variabel tidak bebas

H1 : βi ≠ 0, berarti terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variasi

variabel tidak bebas.

Kriteria pengambilan keputusan :

1) Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti

variabel bebas berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ikan

lele(Qd).

2) Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti

variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan

ikan lele (Qd).

d. Standar Koefisien Regresi

Standar koefisien regresi parsial digunakan untuk mengetahui

variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap permintaan ikan lele,

dapat dituliskan dengan rumus : βi 䊠 βxδyδi Keterangan :

βi = standar koefisien regresi variabel bebas ke-i

β = koefisien regresi variabel bebas ke-i

δy =standar deviasi variabel tak bebas

δi = standar deviasi variabel bebas ke-i

3. Elastisitas Permintaan Ikan Lele

Derajat kepekaan dari fungsi permintaan terhadap perubahan harga

dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien regresi dari masing-masing

variabel bebas. Ciri menarik dari model logaritma berganda ini adalah nilai

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

koefisien regresi βi merupakan nilai elastisitas. Jadi dengan model ini, nilai

elastisitas merupakan nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel

bebas.

Apabila elastisitas > 1, permintaan dikatakan elastis, artinya

prosentase perubahan jumlah permintaan lebih besar daripada prosentase

perubahan variabel bebas. Apabila elastisitas < 1, permintaan dikatakan

inelastis, artinya prosentase perubahan jumlah permintaan lebih kecil

daripada prosentase perubahan variabel bebas. Apabila elastisitas = 1,

permintaan dikatakan uniter yang artinya prosentase perubahan jumlah

permintaan sama besar dengan prosentase perubahan variabel bebas.

4. Pengujian Asumsi Klasik

Setelah model diperoleh maka model diuji sesuai kriteria BLUE

(Best Linear Unbiased Estimator). Adapun model dikatakan BLUE bila

memenuhi persyaratan berikut:

a. Multikolinearitas

Uji Matrik Pearson Correlation dilakukan untuk mengetahui

ada tidaknya multikolinieritas. Matriks korelasi adalah hubungan antara

berbagai variabel bebas. Matriks korelasi menunjukkan seberapa besar

hubungan antara setiap variabel bebas yang digunakan dalam model.

MenurutGhozali (2006), mendefinisikan multikolinearitas

sebagai suatu situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara

satu dan yang lainnya. Ada tidaknya multikolinearitas antarvariabel

bebas dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor

(VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih

yang tidak dijelaskan variable bebas lainnya. Nilai cutoff untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,1 atau

sama dengan nilai VIF > 10.

b. Autokorelasi

Menurut Gujaratti (1995), autokorelasi dalam konsep regresi

linier berarti terdapat komponen error yang berkorelasi berdasarkan

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

urutan waktu (pada data time series). Hal ini dapat diuji dengan uji

statistik d Durbin Watson.

Menurut Sulaiman (2002), untuk mendeteksi ada atau tidaknya

korelasi antar variabel bebas (autokorelasi), digunakan uji statistik d

dari Durbin Watson, dengan kriteria :

1) 1,65 < DW < 2,35 :tidak terjadi autokorelasi.

2) 1,21 < DW < 1, 65 atau 2,35 < DW < 2,79 : tidak dapat

disimpulkan.

3) DW < 1,21 atau DW > 2,79 : terjadi autokorekasi.

c. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2009), uji heteroskedastisitas dilakukan

dengan melihat pola titik-titik pada grafik scatterplot. Kriteria yang

menjadi dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

a) Jika ada pola tertentu , seperti titik-titik ada yang membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu dari 35 kabupaten yang

ada di Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo yaitu

46.666 Ha atau 1,43 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah sebesar 3.254.412

Ha. Kabupaten Sukoharjo secara astronomi berada di antara 110 42’ 6.79” –

110 57’ 33.70” Bujur Timur (BT) dan 7 32’ 17.00” – 7 49’ 32.00” Lintang

Selatan (LS).

Secara administratif Kabupaten Sukoharjo terbagi atas 12 kecamatan,

yaitu : Kecamatan Baki, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Bulu, Kecamatan

Gatak, Kecamatan Grogol, Kecamatan Kartasura, Kecamatan Mojolaban,

Kecamatan Nguter, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan

Tawangsari dan Kecamatan Weru. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Polokarto yaitu 6.218 Ha (13%) sedangkan yang paling kecil adalah

Kecamatan Kartasura seluas 1.923 Ha atau 4% dari luas Kabupaten

Sukoharjo.

Posisi Kabupaten Sukoharjo sangat strategis karena merupakan pintu

lalu lintas wilayah JOGLOSEMAR (Jogja, Solo, Semarang) dan ditengah

wilayah SUBOSUKAWONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,

Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten). Batas-batas administratif Kabupaten

Sukoharjo adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Kabupaten Sukoharjo memiliki topografi wilayah yang hampir 95%

berada di dataran rendah, sedangkan 5% terletak di lereng pegunungan.

Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian. Bagian utara

pada umumnya merupakan dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah

dataran tinggi dan pegunungan. Seluruh desa atau kelurahan di Sukoharjo

35

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

merupakan desa bukan pesisir, terdiri atas : 150 desa dan 17 kelurahan dengan

ketinggian berkisar antara 80 hingga 125 meter dari permukaan laut.

Wilayah Kabupaten Sukoharjo memiliki iklim tropis dengan suhu

tahunan maksimum 33°C dan suhu rata-rata 23°C dengan bulan basah 5

sampai 6 bulan. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Sukoharjo 1820 mm dan

rata-rata hari hujan sebanyak 102 hari per tahun.

B. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, Kabupaten

Sukoharjo mempunyai jumlah penduduk 846.978 jiwa. Jika dibandingkan

dengan luas wilayah 466,66 km2, kepadatan penduduk Kabupaten Sukoharjo

adalah sebesar 1.815 jiwa/km2.

1. Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh

jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan imigrasi yang terjadi di daerah

tersebut. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2006-2010

ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 9. Perkembangan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010

Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Presentase Pertumbuhan (%)

2006 826.289 - 2007 831.613 0,64 2008 837.279 0,67 2009 843.127 0,69 2010 846.978 0,45

Rata-rata 837.057 0,61

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah

penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2006 – 2010 adalah 837.057 jiwa.

Presentase pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 mengalami penurunan

disebabkan adanya kepindahan penduduk serta menurunnya jumlah

kelahiran dibandingkan tahun sebelumnya. Penduduk Kabupaten

Sukoharjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata

persentase pertumbuhan penduduk sebesar 0,61%. Kabupaten Sukoharjo

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

terdiri dari 12 kecamatan dengan rata-rata kepadatan penduduk di tahun

2010 sebanyak 1.815 jiwa per km2. Peningkatan jumlah penduduk ini juga

mempengaruhi peningkatan permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

2. Keadaan Penduduk Menurut Umur

Berdasar umur penduduk dapat digolongkan menjadi 3 kelompok

usia belum produktif (0-14 tahun), usia produktif (15-59 tahun) dan usia

non produktif (60 tahun ke atas). Keadaan penduduk menurut umur bagi

suatu daerah dapat digunakan untuk mengetahui besarnya penduduk yang

produktif dan angka beban tanggungan (buden dependency ratio).

Keadaan penduduk Kabupaten Sukoharjo menurut kelompok umur

ditampilkan pada Tabel 10 berikut :

Tabel 10. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010

No. Kelompok Umur (Tahun)

Laki-laki (Jiwa)

Perempuan (Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

Presentase (%)

1. 0 – 4 33.442 31.732 65.174 7,69 2. 5 – 9 34.843 33.290 68.133 8,04 3. 10 – 14 36.137 34.417 70.554 8,33 4. 15 – 19 33.976 34.939 68.195 8,05 5. 20 – 24 29.280 32.205 61.485 7,26 6. 25 – 29 34.129 36.238 70.367 8,30 7. 30 – 34 34.418 36.368 70.786 8,36 8. 35 – 39 31.946 32.910 64.856 7,66 9. 40 – 44 32.292 32.450 64.742 7,64 10. 45 – 49 28.693 28.530 57.223 6,76 11. 50 – 54 25.129 24.027 49.156 5,80 12. 55 – 59 19.802 18.006 37.808 4,46 13. 60 – 64 13.694 15.243 28.937 3,42 14. 65 – 69 12.090 13.222 25.312 2,99 15. 70 – 74 8.814 10.646 19.460 2,30 16. >75 10.753 13.317 24.070 2,84

Jumlah 419.438 427.540 846.978 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

perempuan lebih besar daripada jumlah penduduk laki-laki. Jumlah

penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar 427.540

jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebesar 419.438 jiwa. Dari

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

perhitungan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tersebut dapat

dicari Sex Ratio dengan rumus:

Sex Ratio = 韸abe, 焈u9.a.a5e,5纽㣨e,5纽韸abe, 焈u9.a.a5焈ukub焈a,9 x 100

= 즰囊内ノ즰脑馁즰呢ノ闹즰难 x 100

= 98,11

Angka sex ratio untuk jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo

adalah sebesar 98,11. Hal ini berarti setiap 100 orang penduduk

perempuan terdapat 98 orang penduduk laki-laki.

Tabel 10 juga menunjukkan bahwa persentase terbesar penduduk

Kabupaten Sukoharjo adalah penduduk usia produktif yaitu antara 15–59

tahun sebesar 67,71 dari total jumlah penduduk, sedangkan penduduk usia

belum produktif dan non produktif sebesar 32,19 dari total jumlah

penduduk. Angka Beban Tanggungan (ABT) di Kabupaten Sukoharjo

dapat dihitung sebagai berikut :

ABT = 鸟u9.a.a5a虐纽,纵难㣨囊즰疟 邹嫩鸟u9.a.a5a虐纽,纵鹏繠难疟h邹鸟u9.a.a5a虐纽,纵囊闹㣨闹内疟 邹 xf00

= 难脑ノ馁繠囊嫩内呢ノ呢呢内闹즰즰ノ繠囊馁 x 100

= 55,39

Angka beban tanggungan penduduk di Kabupaten Sukoharjo

adalah sebesar 55,39 artinya setiap 100 penduduk usia produktif di

Kabupaten Sukoharjo harus menanggung 55 penduduk usia belum

produktif dan non produktif.

Penduduk berusia produktif akan lebih membutuhkan asupan

makanan bergizi yang relatif lebih banyak dibandingkan usia belum dan

non produktif. Kebutuhan tubuh akan zat gizi dapat dipenuhi melalui

bahan pangan seperti sumber protein hewani, yang salah satunya berasal

dari ikan lele. Ikan lele mengandung protein dan asam amino essensial

yang diperlukan bagi kesehatan manusia, sehingga semakin besar

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penduduk usia produktif akan meningkatkan permintaan terhadap ikan

lele.

3. Keadaan Penduduk Menurut Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan masyarakat.

Jika penduduk di suatu daerah telah mendapatkan pendidikan hingga

jenjang yang tinggi, maka potensi untuk pengembangan daerah tersebut

lebih besar. Tingkat pendidikan di suatu daerah dipengaruhi antara lain

oleh kesadaran akan pentingnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi

serta ketersediaan sarana pendidikan yang ada. Keadaan penduduk

Kabupaten Sukoharjo menurut tingkat pendidikan pada tahun 2010 dapat

dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2010

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Presentase (%) 1. Tidak / Belum sekolah 56.557 9,04 2. Tidak / Belum tamat SD 60.882 9,73 3. Tamat SD / MI 135.333 21,63 4. Tamat SLTP / MTS 142.718 22,81 5. Tamat SLTA / MA 174.785 27,94 6. Akademi / Diploma 16.809 2,69 7. S1/S2/S3 38.580 6,17 Jumlah 625.664 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa mayoritas tingkat

pendidikan penduduk Kabupaten Sukoharjo adalah tamat SLTA / MA

yang mencapai 27,94% dan di urutan kedua adalah tamat SLTP / MTS

yaitu sebesar 22,81%. Kondisi ini menunjukkan akses masyarakat terhadap

wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Sukoharjo tergolong mudah. Hal ini

menjadi suatu indikator kesuksesan Kabupaten Sukoharjo menerapkan

pendidikan gratis hingga tamat SLTA. Tingkat pendidikan yang semakin

tinggi akan mempengaruhi pola pikir masyarakat setempat untuk

cenderung selektif dalam memilih makanan yang bermanfaat bagi

perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan. Dampaknya, permintaan

terhadap bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi meningkat,

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

kaitannya dengan hal ini adalah ikan lele yang merupakan salah satu

sumber protein hewani yang mengandung banyak zat-zat gizi.

4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Keadaan mata pencaharian penduduk suatu daerah dipengaruhi

oleh sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti

keterampilan yang dimiliki, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin,

lapangan pekerjaan dan modal yang tersedia. Keadaan penduduk

Kabupaten Sukoharjo menurut lapangan usaha tahun 2010 ditampilkan

pada Tabel 12.

Tabel 12. Keadaan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

No. Jenis Lapangan Usaha Jumlah (Jiwa) Presentase (%) 1. Pertanian 75.912 18,95 2. Pertambangan dan Galian - - 3. Industri 108.310 27,04 4. Listrik, Air dan Gas 1.417 0,35 5. Konstruksi 30.825 7,70 6. Perdagangan 101.472 25,33 7. Komunikasi 17.576 4,39 8. Keuangan 8.396 2,10 10. Jasa 56.618 14,14 Jumlah 400.526 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sebagian penduduk

Kabupaten Sukoharjo bermata pencaharian di bidang industri (27,04%).

Hal ini disebabkan oleh banyaknya kawasan industri seperti tekstile,

farmasi dan meubel di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah penduduk di sektor

pertanian memiliki persentase yang masih cukup besar yaitu sebesar

18,95%. Sektor pertanian tersebut mencakup sub sektor perikanan,

perkebunan dan kehutanan. Banyak penduduk yang bekerja di sub sektor

perkebunan seperti perkebunan karet dan sub sektor perikanan seperti

mengusahakan karamba di dekat bendungan serta perikanan kolam.

Semakin banyaknya penduduk yang bekerja dan berkurangnya

pengangguran diharapkan dapat meningkatkan pendapatan per kapita,

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dengan meningkatnya pendapatan ini akan meningkatkan daya beli

masyarakat khususnya untuk bahan pangan, sehingga akan meningkatkan

pula permintaan ikan lele.

5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai

tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam wilayah tertentu

atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai

tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun

tertentu sebagai tahun dasar penghitungannya. PDRB atas dasar harga

konstan dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari

tahun ke tahun. PDRB Kabupaten Sukoharjo ditampilkan dalam Tabel 13.

Tabel 13. PDRB Kabupaten Sukoharjo menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008 – 2010 (Jutaan Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2008 2009 2010 Pertanian 920.118,11 965.400,22 984.814,91 Pertambangan dan Penggalian

35.355,30 35.906,84 36.474,70

Industri Pengolahan 1.359.291,24 1.408.382,28 1.480.402,70 Listrik, Gas dan Air Bersih

46.449,85 50.074,96 53.427,59

Bangunan 190.859,79 201.611,00 214.766,54 Perdagangan, Hotel dan Restoran

1.263.767,82 1.326.585,19 1.392.283,89

Pengangkutan dan Komunikasi

198.992,58 209.254,79 221.825,63

Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan

156.912,96 156.275,53 177.266,59

Jasa-jasa 369.003,89 393.411,68 417.011,77 PDRB 4.536.349,37 4.756.902,50 4.978.263,31 Jumlah Penduduk 837.279 843.127 846.978 PDRB per Kapita 5.417.966,26 5.641.976,24 5.877.677,24

Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo

Tabel 13 menunjukkan PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun

2008-2010 semakin meningkat. Kondisi tersebut merupakan salah satu

indikator pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan tersebut

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti infrastruktur ekonomi.

PDRB per kapita dapat dihitung dari hasil pembagian antara PDRB dengan

jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita Kabupaten

Sukoharjo dalam rentang waktu 2008-2010 mengalami kenaikan meski

tidak terlalu signifikan. Penghitungan PDRB per kapita ini menggunakan

tahun dasar 2007=100. PDRB per kapita dapat digunakan sebagai

gambaran rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk

selama satu tahun di suatu wilayah. Fungsi PDRB per kapita dapat

digunakan sebagai indikator untuk mengatur sampai sejauh mana

keberhasilan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dan

sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan.

C. Keadaan Sarana Perekonomian

Ketersediaan sarana perekonomian di suatu daerah menjadi salah satu

indikator perkembangan perekonomian dan keberhasilan pembangunan di

wilayah tersebut. Sarana perekonomian yang memadai akan menunjang

perputaran uang serta perdagangan yang ada di suatu daerah. Kebutuhan serta

permintaan masyarakat yang semakin kompleks menuntut keragaman pilihan

untuk pemenuhan kepuasan masyarakat sebagai konsumen. Salah satu sarana

yang dapat menunjang jalannya perekonomian di suatu daerah adalah pasar,

sebab di pasar inilah terjadi transaksi jual beli barang dan atau jasa.

Banyaknya sarana perekonomian di Kabupaten Sukoharjo ditampilkan pada

Tabel 14.

Tabel 14. Banyaknya Sarana Perekonomian Menurut Jenis di Kabupaten Sukoharjo

No Jenis Pasar Jumlah (unit) 1. Pusat Perbelanjaan 9 2. Mini Market 1083 3. Pasar Umum 41 4. Pasar Hewan 10

Jumlah 1143

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 14 menunjukkan bahwa sarana perekonomian di Kabupaten

Sukoharjo berkembang dengan adanya pusat perbelanjaan, mini market, pasar

umum dan pasar hewan. Keberadaan pasar umum di setiap kecamatan

mendukung kemajuan perekonomian di masing-masing wilayah. Pemasaran

ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dilakukan dengan cara langsung, seperti

menjual ikan lele di tempat budidaya, sehingga konsumen yang akan membeli

dapat melakukan transaksi di tempat budidaya ikan lele. Pemasaran ikan lele

juga dilakukan melalui pedagang eceran di pasar umum. Pemasaran ikan lele

belum dilakukan melalui pasar khusus seperti pasar ikan mengingat tidak

adanya pasar ikan di Kabupaten Sukoharjo. Ada pula pemasaran ikan lele

melalui pedagang sayur kelilingan atau pedagang sayur yang berada di sekitar

rumah-rumah warga. Fasilitas pemasaran ikan lele yang semakin baik akan

mempermudahkan konsumen untuk mendapatkan ikan lele, sehingga dapat

meningkatkan permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

D. Keadaan Umum Perikanan

Sub sektor perikanan memiliki peranan penting sebagai penyedia

sumber protein hewani. Salah satu tujuan dan sasaran Sub Sektor Perikanan

Kabupaten Sukoharjo adalah meningkatkan produksi dan produktivitas untuk

memantapkan ketahanan pangan serta upaya melaksanakan gerakan Gemar

Makan Ikan. Banyaknya produksi berbagai jenis ikan di Kabupaten Sukoharjo

pada tahun 2010 disajikan dalam Tabel 15.

Tabel 15. Banyaknya Produksi Menurut Jenis Ikan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

No. Jenis Ikan Produksi (Kg) 1. Tawes 53.600 2. Lele 1.729.865 3. Wader 43.813 4. Belut 24.287 5. Katak Hijau 22.162 6. Gabus 18.914 7. Udang 22.840 8. Nila Merah 844.136 9. Gurami 41.521 10. Lain-lain 188.868

Jumlah 2.990.006

Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Menurut Tabel 15 dapat diketahui bahwa hasil perikanan terbesar di

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2010 adalah ikan lele. Hal ini berkaitan

dengan jenis ikan lele yang mudah dikembangbiakan dalam kolam permanen

maupun terpal serta masa pemeliharaan yang relatif singkat yaitu 50 hari.

Jumlah produksi ikan lele yang sangat tinggi ini juga didukung oleh kegiatan

penyuluhan budidaya ikan kolam serta bantuan penyediaan benih ikan lele

dan alat perbenihan ikan lele dari Bidang Perikanan Dinas Pertanian

Kabupaten Sukoharjo. Produksi ikan lele di Kabupaten Sukoharjo digunakan

untuk memenuhi permintaan di Kabupaten Sukoharjo terlebih dahulu,

sedangkan sisanya akan dipasok ke luar daerah seperti Surakarta dan

Karanganyar.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang

diduga mempengaruhi permintaan ikan lele dan mengetahui elastisitas ikan

lele di Kabupaten Sukoharjo. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah time series tahunan dengan rentang waktu selama 16 tahun (tahun

1995-2010). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga daging ayam ras, harga beras

dan pendapatan per kapita. Variabel-variabel tersebut diduga sebagai faktor-

faktor yang mempengaruhi permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

Adapun data dan analisis hasil dari masing-masing variabel yang diteliti

adalah sebagai berikut :

1. Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo

Tingkat permintaan lele di Kabupaten Sukoharjo yang dimaksud

adalah banyaknya lele yang diminta konsumen di Kabupaten Sukoharjo

selama satu tahun. Pada penelitian ini peneliti mengambil banyaknya

konsumsi penduduk yang diperoleh dari Bidang Perikanan Kantor Dinas

Pertanian Kabupaten Sukoharjo yaitu dengan menggunakan pendekatan

menjumlah seluruh lele yang dikonsumsi baik dalam keadaan segar

maupun telah dijadikan olahan ikan lele.

Adapun besarnya permintaan lele yang diteliti di Kabupaten

Sukoharjo dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada

Tabel 16 sebagai berikut :

45

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 16. Perkembangan Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010

Tahun Permintaan Ikan Lele (Kg) Perkembangan (%) 1995 345.865 - 1996 375.693 7,94 1997 421.678 10,91 1998 493.876 14,62 1999 543.245 9,09 2000 535.234 -1,50 2001 529.365 -1,11 2002 557.297 5,01 2003 592.873 6,00 2004 673.360 11,95 2005 732.930 8,13 2006 862.062 14,98 2007 915.395 5,83 2008 901.737 -1,51 2009 913.926 1,33 2010 925.430 1,24

Rata-rata 644.998 6,19

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa tingkat permintaan

ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dari tahun 1995-2010 rata-rata adalah

644.998 kilogram per tahun (perkembangan permintaan meningkat yaitu

6,19 % per tahun). Pada tahun 2000 dan 2001 permintaan ikan lele turun

sebesar 1,50% dan 1,11%. Hal ini disebabkan masih dalam proses

pemulihan dari masa krisis moneter sehingga permintaan ikan lele oleh

masyarakat sedikit turun. Selanjutnya pada tahun 2002-2006 permintaan

ikan lele cenderung mengalami peningkatan. Namun sesungguhnya

serapan ikan lele oleh masyarakat Kabupaten Sukoharjo masih tergolong

rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perbedaan jumlah

produksi dan permintaan ikan lele yang memiliki selisih yang cukup besar.

Hampir lima puluh persen ikan lele yang diproduksi Kabupaten Sukoharjo

diserap oleh daerah lain seperti Kota Surakarta.

Permintaan ikan lele dari tahun ke tahun relatif berfluktuatif,

dipengaruhi ketersediaan ikan lele di pasaran. Perkembangan permintaan

ikan lele di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 3. Grafik Perkembangan Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995-2010

2. Harga Ikan Lele

Data mengenai perkembangan harga ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 sebelum dan

setelah dideflasi dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Perkembangan Harga Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010

Tahun Indeks Harga Konsumen 1) (2002=100)

Harga Sebelum

Terdeflasi (Rp/Kg)

Harga Setelah

Terdeflasi (Rp/Kg)

Laju Perkembangan

(%)

1995 36,65 2.500 6.821,28 - 1996 39,08 2.800 7.164,79 4,79 1997 41,67 3.100 7.439,40 3,69 1998 73,70 3.750 5.088,20 -46,21 1999 78,13 4.200 5.375,66 5,35 2000 79,04 4.500 5.693,32 5,58 2001 89,21 5.000 5.604,75 -1,58 2002 100 5.250 5.250,00 -6,76 2003 103,53 5.800 5.602,24 6,29 2004 114,79 6.100 5.314,05 -5,42 2005 121,3 6.400 5.276,17 -0,72 2006 133,40 7.300 5.472,26 3,58 2007 137,65 8.300 6.029,79 9,25 2008 144,08 9.000 6.246,53 3,47 2009 156,23 10.500 6.720,86 7,06 2010 162,78 11.800 7.249,05 7,29

Rata-rata 6.091 6.021,77 -0,29

Sumber : Sub Dinas Perikanan dan Disperindag Kabupaten Sukoharjo

0100,000200,000300,000400,000500,000600,000700,000800,000900,000

1,000,000

Perm

inta

an Ik

an L

ele

(Kg)

Tahun

Jumlah Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo

1) IHKꋈn邹sebelumtahundasar 实 쟠HKꋈe能囊邹诺囊难难쟠HKꋈ铺邹能쟠eb评lamꋈe邹 ; IHKꋈn邹setelahtahundasar 实 쟠HKꋈe嫩囊邹诺囊难难쟠HKꋈ铺邹嫩쟠eb评lamꋈe邹 Berlaku untuk tabel berikutnya

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Harga ikan lele dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang

dibayarkan oleh penduduk untuk mendapatkan satu kilogram ikan lele.

Harga ikan lele yang dianalisis adalah harga setelah terdeflasi dengan

menggunakan Indeks Harga Konsumen (2002=100) maka absolut

(sebelum terdeflasi) dikonversikan menjadi harga riil (setelah terdeflasi)

yang dimaksudkan untuk menyesuaikan harga karena adanya pengaruh

inflasi yang terjadi setiap tahun.

Berdasarkan Tabel 17, dapat diketahui bahwa harga ikan lele

setelah terdeflasi selama tahun 1995 sampai dengan tahun 2010

berfluktuasi tetapi cenderung mengalami penurunan sebesar 0,29 % per

tahun dengan harga rata-rata sebesar Rp 6.021,77 per kilogram. Fluktuasi

harga ini dapat disebabkan oleh produksi ikan lele sebagai bentuk

penawaran yang memiliki kendala seperti ketersediaan bahan pakan,

musim dan penyakit yang dapat menurunkan produktivitas. Pada saat ikan

lele tersedia cukup banyak di pasar maka harga ikan lele akan turun

begitu juga bila ikan lele kurang tersedia maka akan berakibat naiknya

harga ikan lele.

Perkembangan harga ikan lele sebelum dan setelah terdeflasi dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Perkembangan Harga Ikan Lele di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 1995-2010

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Perkembangan Harga Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo

Harga Sebelum Terdeflasi (Rp/Kg) Harga Setelah Terdeflasi (Rp/Kg)

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Harga Ikan Nila Merah

Harga ikan nila merah dalam penelitian ini adalah jumlah uang

yang dibayarkan oleh penduduk untuk mendapatkan satu kilogram ikan

nila merah. Data mengenai perkembangan harga ikan nila merah di

Kabupaten Sukoharjo dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 sebelum

dan setelah dideflasi dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Perkembangan Harga Ikan Nila Merah di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010

Tahun Indeks Harga Konsumen (2002=100)

Harga Sebelum Terdeflasi (Rp/Kg)

Harga Setelah

Terdeflasi (Rp/Kg)

Laju Perkembangan

(%)

1995 36,65 3.750 10.231,92 - 1996 39,08 4.300 11.003,07 7,01 1997 41,67 5.500 13.198,94 16,64 1998 73,70 6.700 9.090,91 -45,19 1999 78,13 7.225 9.247,41 1,69 2000 79,04 7.440 9.412,96 1,76 2001 89,21 8.100 9.079,70 -3,67 2002 100 8.500 8.500,00 -6,82 2003 103,53 8.500 8.210,18 -3,53 2004 114,79 9.000 7.840,40 -4,72 2005 121,30 9.700 7.996,70 1,95 2006 133,40 10.200 7.646,18 -4,58 2007 137,65 11.500 8.354,52 8,48 2008 144,08 13.000 9.022,77 7,41 2009 156,23 13.800 8.833,13 -2,15 2010 162,78 14.700 9.030,59 2,19

Rata-rata 8.869,69 9.168,71 -1,57

Sumber : Disperindag Kabupaten Sukoharjo

Di dalam penelitian ini, harga ikan nila merah yang dianalisis

adalah harga yang telah dideflasi, hasil penghitungan dengan

memasukkan indeks harga konsumen. Berdasarkan Tabel 18 dapat

diketahui bahwa harga ikan nila merah setelah terdeflasi selama 16 tahun

terakhir mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 1,57 % per tahun

dan rata-rata harga Rp 9.168,71 per kilogram. Hal tersebut salah satunya

dipengaruhi oleh ketersediaan ikan nila merah di pasar. Perkembangan

harga ikan nila merah dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 5. Perkembangan Harga Ikan Nila Merah di Kabupaten Sukoharjo

4. Harga Daging Ayam Ras

Data mengenai perkembangan harga daging ayam ras di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995-2010 dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Perkembangan Harga Daging Ayam Ras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010

Tahun Indeks Harga Konsumen (2002=100)

Harga Sebelum

Terdeflasi (Rp/Kg)

Harga Setelah

Terdeflasi (Rp/Kg)

Laju Perkembangan

(%)

1995 36,65 4.500 12.278,31 - 1996 39,08 4.900 12.538,38 2,07 1997 41,67 5.100 12.239,02 -2,45 1998 73,70 6.800 9.226,59 -32,65 1999 78,13 7.600 9.727,38 5,15 2000 79,04 7.300 9.235,83 -5,32 2001 89,21 7.800 8.743,41 -5,63 2002 100 8.000 8.000,00 -9,29 2003 103,53 9.200 8.886,31 9,97 2004 114,79 10.800 9.408,49 5,55 2005 121,30 12.500 10.305,03 8,70 2006 133,40 14.000 10.494,75 1,81 2007 137,65 15.600 11.333,09 7,40 2008 144,08 17.100 11.868,41 4,51 2009 156,23 18.000 11.521,47 -3,01 2010 162,78 19.800 12.163,66 5,28

Rata-rata 10.562,5 10.498,13 -0,53

Sumber : Disperindag Kabupaten Sukoharjo

02000400060008000

10000120001400016000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Perkembangan Harga Ikan Nila Merah di Kabupaten Sukoharjo

Harga Sebelum Terdeflasi (Rp/Kg)Harga Setelah Terdeflasi (Rp/Kg)

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Harga daging ayam ras dari tahun 1995-2010 berdasarkan Tabel 19

berfluktuatif akan tetapi cenderung mengalami penurunan rata-rata

sebesar Rp 10.498,13 atau sekitar 0,53%. Jumlah daging ayam ras yang

melimpah membuat pedagang menurunkan harga jual. Fluktuasi harga

daging ayam ras disebabkan perubahan permintaan, produksi dan pasokan

daging ayam ras ke pasar serta terjadinya perubahan harga di tingkat

peternak serta distributor. Harga daging ayam ras yang dianalisis adalah

harga yang telah dideflasikan mengikuti inflasi yang terjadi di perode

waktu tersebut. Grafik perkembangan harga ayam ras dapat dilihat pada

Gambar 6.

Gambar 6. Perkembangan Harga Daging Ayam Ras di Kabupaten Sukoharjo (1995-2010)

Menurut Gambar 6, harga daging ayam ras setelah terdeflasi pada

tahun 2003 sampai dengan 2007 mengalami peningkatan tajam karena

adanya kasus flu burung yang terjadi pada peternakan ayam. Kasus flu

burung berdampak pada kematian ayam dalam jumlah banyak sehingga

jumlah produksi daging juga mengalami penurunan yang mengakibatkan

harga daging ayam ras meningkat tajam.

0

5000

10000

15000

20000

25000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Har

ga D

agin

g A

yam

Ras

(Rp)

Tahun

Perkembangan Harga Daging Ayam Ras di Kabupaten Sukoharjo

Harga Sebelum Terdeflasi (Rp/Kg)Harga Setelah Terdeflasi (Rp/Kg)

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5. Harga Beras

Perkembangan harga beras selama tahun 1995-2010 di Kabupaten

Sukoharjo ditampilkan pada Tabel 20.

Tabel 20. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010

Tahun Indeks Harga Konsumen (2002=100)

Harga Sebelum

Terdeflasi (Rp/Kg)

Harga Setelah

Terdeflasi (Rp/Kg)

Laju Perkembangan

(%)

1995 36,65 850 2.319,24 - 1996 39,08 990 2.533,27 8,45 1997 41,67 1.100 2.639,79 4,04 1998 73,70 1.970,83 2.674,12 1,28 1999 78,13 2.889,58 3.698,43 27,70 2000 79,04 2.770,75 3.505,50 -5,50 2001 89,21 2.900,8 3.251,65 -7,81 2002 100 2.990,67 2.990,67 -8,73 2003 103,53 3.150,75 3.043,32 1,73 2004 114,79 3.350,45 2.918,76 -4,27 2005 121,30 3.560,75 2.935,49 0,57 2006 133,40 3.950,42 2.961,33 0,87 2007 137,65 4.250,56 3.087,95 4,10 2008 144,08 4.950 3.435,59 10,12 2009 156,23 5.675 3.632,46 5,42 2010 162,78 6.675,24 4.100,77 11,42

Rata-rata 3.251,61 3.108,02 3,29

Sumber : Disperindag Kabupaten Sukoharjo

Beras yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah beras jenis IR

64, karena beras jenis ini paling banyak dikonsumsi oleh penduduk

Kabupaten Sukoharjo. Harga beras yang dianalisis adalah harga setelah

terdeflasi. Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa harga beras setelah

terdeflasi dari tahun 1995 sampai tahun 2010 cenderung mengalami

peningkatan rata-rata sebesar 3,29 % per tahun (harga rata-rata per

kilogram) adalah sebesar Rp 3.108,02). Hal itu disebabkan berkurangnya

produksi beras pada beberapa tahun terakhir. Serangan hama wereng

berdampak penurunan produksi beras sehingga meningkatkan harga

beras. Perkembangan mengenai harga beras di Kabupaten Sukoharjo

tahun 1995-2010 ditampilkan pada Gambar 7.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 7. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995-2010

6. Pendapatan per Kapita

Perkembangan pendapatan per kapita di Kabupaten Sukoharjo

selama tahun 1995-2010 ditampilkan pada Tabel 21.

Tabel 21. Perkembangan Pendapatan per Kapita di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995 – 2010

Tahun Indeks Implisit

(2002=100)

Pendapatan Sebelum Terdeflasi

(Rp/Kapita)

Pendapatan Setelah

Terdeflasi (Rp/Kapita)

Perkem-bangan

(%)

1995 43,32 895.980,65 2.068.284,05 - 1996 44,96 975.886,90 2.170.566,95 4,71 1997 46,37 1.025.560,17 2.211.688,96 1,86 1998 69,33 1.345.678,46 1.940.975,71 -13,95 1999 78,35 1.578.900,64 2.015.189,07 3,68 2000 87,64 1.987.450,23 2.267.743,30 11,14 2001 94,47 2.457.893,76 2.601.771,74 12,84 2002 100 3.186.450,65 3.186.450,65 18,35 2003 105,96 4.556.789,12 4.300.480,48 25,90 2004 113,34 5.967.435,23 5.265.074,32 18,32 2005 126,86 6.778.229,98 5.343.078,97 1,46 2006 134,31 7.618,364,55 5.672.224,37 5,80 2007 139,83 8.506.525,96 6.083.477,05 6,76 2008 142,09 9.634.517,19 6.780.573,71 10,28 2009 153,56 10.621.130,54 6.916.599,73 1,97 2010 160,78 11.712.125,35 7.284.566,08 5,05

Rata-rata 4.928.057,46 4.131.796,57 7,61

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

010002000300040005000600070008000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Har

ga (R

p)

Tahun

Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Sukoharjo

Harga Sebelum Terdeflasi (Rp/Kg)Harga Setelah Terdeflasi (Rp/Kg)

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 1995-2010 memiliki perkembangan pendapatan

per kapita dengan peningkatan sebesar 7,61 % atau Rp 4.131.796,57 per

tahun. Peningkatan pendapatan per kapita tersebut karena selama tahun

1995-2010 terjadi peningkatan kegiatan perekonomian di Kabupaten

Sukoharjo. Seiring berjalannya waktu, pemerintah daerah semakin

memberi kesempatan investor untuk mengembangkan kawasan industri

yang memperbanyak lapangan perkerjaan.

Peningkatan pendapatan per kapita dapat terlihat dari

bertambahnya jumlah dan jenis sarana prasarana infrastruktur yang

dibangun oleh pemerintah daerah, seperti jalan raya, komunikasi, pusat

perbelanjaan (pasar tradisional maupun modern) dan lain sebagainya.

Adanya berbagai sarana dan fasilitas tersebut meningkatkan kelancaran

dan pertumbuhan kegiatan perekonomian, mendorong masyarakat untuk

membuka usaha sehingga semakin memperluas lapangan kerja. Jika

kesempatan kerja semakin bertambah maka dapat mengurangi

pengangguran yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan per

kapita penduduk di Kabupaten Sukoharjo. Perkembangan pendapatan

penduduk di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 8. Perkembangan Pendapatan per Kapita di Kabupaten Sukoharjo Tahun 1995-2010

0.002,000,000.004,000,000.006,000,000.008,000,000.00

10,000,000.0012,000,000.0014,000,000.00

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Rp/K

apit

a

Perkembangan Pendapatan Perkapita di Kabupaten Sukoharjo

Pendapatan Sebelum Terdeflasi (Rp/Kapita)Pendapatan Setelah Terdeflasi (Rp/Kapita)

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Hasil Analisis Penelitian

Hasil analisis data sekunder dengan menggunakan software SPSS for

Windows diperoleh hasil persamaan regresi dalam bentuk logaritma natural

sebagai berikut :

LnQd = 0,784 – 1,338 Ln HIL + 0,475 Ln HIN + 0,623 Ln HA + 0,745 Ln

HB + 0,537 Ln Y

Fungsi permintaan tersebut kemudian dikembalikan ke bentuk asal

sehingga bentuknya menjadi :

Qd = - 0,243. HIL–1,338 . HIN0,475 . HA0,623 . HB0,745 . Y0,537

Untuk mengestimasi fungsi permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo, sekaligus merumuskan hubungan antara permintaan dengan faktor-

faktor yang diduga mempengaruhi, digunakan metode regresi linier berganda

dalam bentuk logaritma natural. Agar dapat memperoleh hasil regresi yang

terbaik maka harus memenuhi kriteria statistik sebagai berikut :

1. Kriteria Statistik

a. Uji  伸2 Adjusted

Ketepatan model ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang

telah disesuaikan atau adjusted R square (观呻2) dan biasanya dinyatakan

dalam persen. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai koefisien

determinasi 观呻2 sebesar 0,944. Hal ini menunjukkan bahwa 94,4% dari

variasi variabel tak bebas dalam penelitian ini yaitu permintaan ikan

lele di Kabupaten Sukoharjo dapat dijelaskan oleh variabel-variabel tak

bebasnya antara lain variabel harga ikan lele, harga ikan nila merah,

harga daging ayam ras, harga beras dan pendapatan perkapita.

Sedangkan, sisanya sebesar 5,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

variabel yang diteliti seperti selera, harga subtitusi ikan lele lainnya,

preferensi dan sebagainya.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang

diteliti secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variasi

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis uji F

adalah sebagai berikut:

Tabel 22. Hasil Analisis Varians Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo Periode Tahun 1995-2010

Sumber Variasi

Jumlah Kuadrat

Df Mean Square

F Signifikansi

Regresi 1,555 5 0,306 51,887 0,000 Residual 0,060 10 0,009 Total 1,614 15

Sumber : Analisis Data Sekunder (Lampiran 3)

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,000 dan lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian maka Ha

diterima dan Ho ditolak, yang berarti bahwa variabel bebas yang diteliti

secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele

di Kabupaten Sukoharjo pada tingkat kepercayaan 95%. Ini berarti

bahwa variabel harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga daging

ayam ras, harga beras dan pendapatan perkapita secara bersama-sama

berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo.

c. Uji t

Uji - t adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas yang diteliti secara individual terhadap permintaan ikan

lele di Kabupaten Sukoharjo. Hasil analisis uji - t sebagai berikut :

Tabel 23. Hasil Analisis Uji-t Masing-masing Variabel Bebas

Variabel Koefisien Regresi

t-hitung Signifikansi (α)

Harga Ikan Lele (HIL) -1,338 -2,934 0,015** Harga Ikan Nila Merah (HIN)

0,475 1,074 0,308ns

Harga Daging Ayam Ras (HA)

0,623 2,125 0,059*

Harga Beras (HB) 0,745 4,630 0,001*** Pendapatan perkapita (Y) 0,537 5,959 0,000***

Sumber : Analisis Data Sekunder (Lampiran 3)

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Keterangan : *** : signifikan sampai pada tingkat kepercayaan 99% ** : signifikan sampai pada tingkat kepercayaan 95% * : signifikan sampai pada tingkat kepercayaan 90% ns : tidak signifikan

Berdasarkan Tabel 23 diketahui bahwa variabel harga beras dan

pendapatan per kapita berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele

di Kabupaten Sukoharjo sampai pada tingkat kepercayaan 99%. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai signifikansi variabel tersebut yang lebih kecil

dari nilai α = 0,01 (HB dan Y < 0,01). Bila menggunakan t-tabel

diperoleh nilai 2,228, t-hitung variabel harga beras dan pendapatan per

kapita memiliki nilai lebih besar dari 2,228 sehingga kedua variabel

tersebut signifikan.

Variabel harga ikan lele berpengaruh nyata terhadap permintaan

ikan lele di Kabupaten Sukoharjo sampai pada tingkat kepercayaan

95%. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi variabel tersebut yang

lebih besar dari nilai α = 0,05 serta t-tabel = 2,228. Pada tingkat

kepercayaan α=0,10 serta t-tabel = 1,812, variabel daging ayam ras

berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo.

d. Standar Koefisien Regresi

Perhitungan nilai standar koefisien regresi atau beta coefficients

digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh.

Perhitungan standar koefisien regresi dilakukan untuk variabel-variabel

bebas yang secara individual berpengaruh nyata terhadap variabel tak

bebas. Tabel 24 ditampilkan hasil analisis standar koefisien regresi.

Tabel 24. Hasil Analisis Standar Koefisien Regresi

Variabel Standar Koefisien Regresi Tingkat

Harga Ikan Lele (HIL) 3,379 1 Harga Daging Ayam Ras (HA)

1,409 2

Harga Beras (HB) 0,474 3 Pendapatan per Kapita (Y) 0,341 4

Sumber : Analisis Data Sekunder (Lampiran 4)

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa variabel harga ikan

lele (HIL) memiliki nilai standar koefisien regresi yang terbesar yaitu

3,379 (metode penghitungan dapat dilihat pada lampiran 4). Hal ini

menunjukkan diantara variabel lain, harga ikan lele memiliki pengaruh

yang terbesar terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo

sehingga permintaan ikan lele masyarakat bergantung erat dengan harga

ikan lele yang dijual.

2. Uji Penyimpangan terhadap asumsi klasik

Model permintaan ikan lele perlu dilakukan pengujian asumsi klasik

agar koefisien-koefisien regresi yang dihasilkan dengan metode OLS

(Ordinary Least Square) bersifat BLUE (Best Linier Unbiassed Estimated).

Uji penyimpangan terhadap asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji

deteksi multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Berikut ini

adalah hasil pengujian model fungsi permintaan ikan lele di Kabupaten

Sukoharjo terhadap asumsi klasik :

a. Multikolinearitas

Uji deteksi multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) yang didapatkan dari hasil analisis

dengan menggunakan software SPSS. Menurut Ghozali (2006), adanya

multikolinearitas antarvariabel independen dilihat dari nilai Variance

Inflation Factor (VIF) yang menunjukkan nilai lebih besar dari 10.

Hasil pengujian multikolinearitas adalah sebagai berikut :

Tabel 25. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel VIF Tolerance Harga Ikan Lele (HIL) 8,784 0,114 Harga Ikan Nila Merah (HIN) 9,195 0,109 Harga Daging Ayam Ras (HA) 4,523 0,221 Harga Beras (HB) 1,487 0,673 Pendapatan per Kapita (Y) 5,401 0,183

Sumber : Analisis Data Sekunder (Lampiran 3)

Pada Tabel 25 diperoleh nilai VIF seluruh variabel berada

dibawah 10 dan nilai tolerance dari masing-masing variabel independen

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

lebih dari 0,1 dan mendekati 1. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa diantara variabel-variabel bebas tidak terjadi

multikolinearitas.

b. Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari pengamatan satu

ke pengamatan lainnya tetap, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau

homokedastisitas (Ghozali, 2006). Pada penelitian ini uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan diagram scatterplot. Diagram

scatterplot tersaji pada Gambar 9.

Gambar 9. Diagram Scatterplot

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui pada diagram

scatterplot, titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu

pola tertentu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada model

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi

Kriteria asumsi klasik yang ketiga adalah tidak terjadi

autokorelasi antara kesalahan penganggu. Autokorelasi adalah suatu

keadaan dimana kesalahan penggangu dalam periode tertentu

berkorelasi dengan kesalahan penganggu dari periode lainnya. Menurut

Priyatno (2010), untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dapat

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dilihat dari nilai Durbin Watson test (d), yaitu dengan melihat syarat-

syarat sebagai berikut:

1. 1,65 < DW < 2,35 yang artinya tidak terjadi autokorelasi

2. 1,21 < DW < 1, 65 atau 2,35 < DW < 2,79 yang artinya tidak dapat

disimpulkan

3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 yang artinya terjadi autokorekasi

Berdasarkan Uji Durbin Watson diperoleh angka sebesar 1,818,

hal ini menunjukkan bahwa pengujian autokorelasi pada fungsi

permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo tidak terjadi autokorelasi.

3. Elastisitas Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo

Derajat kepekaan dari fungsi permintaan terhadap perubahan harga

dapat diketahui dengan melihat dari nilai koefisien regresi dari masing-

masing variabel bebasnya. Salah satu ciri menarik dari model logaritma

berganda ini adalah bahwa nilai koefisien regresi bi merupakan nilai

elastisitas. Pada model fungsi permintaan yang menggunakan persamaan

logaritma berganda, nilai elastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari

masing-masing variabel bebasnya. Hasil analisis elastisitas permintaan ikan

lele di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Nilai Elastisitas Permintaan Ikan Lele di Kabupaten Sukoharjo

Variabel Nilai Elastisitas

Harga Silang Pendapatan Harga Ikan Lele − (1,338) Harga Ikan Nila Merah 0,475 Harga Ayam Ras 0,623 Harga Beras 0,745 Pendapatan perkapita 0,537

Sumber : Hasil Analisis Data Sekunder

Nilai elastisitas permintaan tersebut dapat dijelaskan berikut ini :

a. Elastisitas Harga

Berdasarkan hasil analisis diketahui besarnya elastisitas harga

ikan lele sebesar 1,338. Nilai elastisitas bertanda negatif menunjukkan

bahwa variabel harga ikan lele memiliki hubungan yang terbalik dengan

permintaan ikan lele. Ini berarti jika harga ikan lele naik 1% maka

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

permintaan ikan lele akan turun sebesar 1,338%, begitu juga sebaliknya

jika harga ikan lele turun 1% maka permintaan ikan lele akan naik

sebesar 1,338%. Tanda negatif hanya menjelaskan hubungan yang

berkebalikan antara harga barang dengan jumlah permintaan. Nilai

elastisitas harga yang lebih dari satu menandakan bahwa permintaan

ikan lele bersifat elastis, yang artinya presentase perubahan jumlah

yang diminta lebih besar dari perubahan harga. Hal ini biasa terjadi

pada barang-barang yang memiliki banyak subtitusi, seperti ikan lele

mengingat banyaknya subtitusi sumber protein hewani yang mudah

ditemukan.

b. Elastisitas silang

Elastisitas silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas

yang diminta atas sebuah barang yang mempengaruhi harga produk

lainnya. Besarnya elastisitas silang dari harga ikan nila merah adalah

0,475. Artinya jika harga ikan nila merah naik 1% maka permintaan

ikan lele akan naik sebesar 0,475%, begitu juga sebaliknya. Tanda

positif pada nilai elastisitasnya menunjukkan bahwa ikan nila merah

merupakan barang subtitusi dari ikan lele.

Nilai elastisitas silang dari harga daging ayam ras adalah sebesar

0,623. Hal ini berarti jika harga daging ayam ras naik 1%, maka

permintaan ikan lele akan naik sebesar 0,623%, begitu juga sebaliknya.

Tanda positif pada nilai elastisitas menunjukkan bahwa daging ayam

ras merupakan barang subtitusi dari ikan lele. Besarnya elastisitas

silang dari harga beras adalah 0,745. Hal ini berarti jika harga beras

naik sebesar 1% maka permintaan ikan lele akan naik sebesar 0,745%,

begitu juga sebaliknya. Tanda positif pada nilai elastisitas menunjukkan

bahwa beras bukan merupakan barang komplementer dari ikan lele.

c. Elastisitas Pendapatan

Berdasarkan hasil analisis diketahui besarnya elastisitas

pendapatan adalah 0,537, yang berarti bahwa jika terjadi kenaikan

pendapatan sebesar 1% maka akan mengakibatkan bertambahnya

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

jumlah permintaan ikan lele sebesar 0,537%, begitu juga sebaliknya.

Angka elastisitas pendapatan bertanda positif menunjukkan bahwa ikan

lele termasuk barang normal, artinya jika pendapatan penduduk naik

maka permintaan ikan lele akan meningkat. Namun nilai koefisien yang

lebih dari nol kurang dari satu ini menjelaskan bahwa perubahan jumlah

permintaan memiliki proporsi yang lebih kecil daripada proporsi

kenaikan pendapatan.

Tabel 26 menunjukkan bahwa ikan lele di Kabupaten Sukoharjo

merupakan barang normal, sebagai bahan pangan umum diantara bahan

pangan yang lain. Permintaan dan harga ikan lele tidak terlalu ada

kaitannya dengan harga ikan nila merah, daging ayam rasa dan beras

yang ditunjukkan oleh nilai elastisitas masing-masing komoditas

tersebut lebih kecil dari nilai elastisitas ikan lele. Nilai elastisitas

pendapatan juga lebih kecil dari nilai elastisitas ikan lele. Jadi ikan lele

sebagai bahan pangan di Kabupaten Sukoharjo relatif kurang responsif

terhadap perubahan determinan ekonomi.

C. Pembahasan

Ikan lele adalah salah satu ikan konsumsi yang sudah dikenal bertahun-

tahun dan mudah untuk didapatkan di pasar-pasar tradisional. Keberadaannya

menambah keragaman pilihan sumber protein hewani keluarga. Tingkat

pendapatan penduduk yang makin meningkat akan mendorong masyarakat

untuk membelanjakan pendapatan tidak hanya untuk sumber energi namun

juga mempertimbangkan sumber protein hewani. Harga ikan lele yang relatif

lebih murah dibandingkan ikan konsumsi lainnya seperti ikan bandeng, ikan

nila merah dan ikan gurame membuat ikan ini tergolong mudah untuk

dijangkau masyarakat.

Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah yang memiliki pertumbuhan

ekonomi yang lebih cepat dibandingkan kabupaten di sekitarnya. Hal tersebut

dapat dilihat dari pendapatan per kapita Kabupaten Sukoharjo diantara satu

karisidenan Surakarta, yang menduduki urutan kedua tertinggi setelah Kota

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Surakarta. Kondisi pendapatan penduduk ini akan sangat mempengaruhi

permintaan agregat di Kabupaten Sukoharjo.

Budidaya ikan lele di Kabupaten Sukoharjo merupakan budidaya ikan

air tawar yang produksinya paling banyak dibandingkan ikan lainnya.

Budidaya ikan lele yang mudah dan cepat panen serta permintaannya terus

meningkat dari tahun ke tahun mendorong makin banyaknya peternak lele di

daerah ini. Dukungan Sub Dinas Perikanan berupa bantuan benih ikan lele

makin mendorong peternak yang menghasilkan ikan lele untuk pemenuhan

dalam dan di luar Kabupaten Sukoharjo.

Hasil analisis permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo

dipengaruhi beberapa faktor. Di dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa

faktor harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga daging ayam ras, harga

beras dan pendapatan per kapita secara bersama-sama berpengaruh nyata

terhadap jumlah permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini dapat

dibuktikan dengan hasil uji-F yang menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar

51,887 lebih besar dari F-tabel sebesar 3,478 serta nilai signifikansi lebih kecil

dari nilai α=0,05 , yaitu sebesar 0,000.

Hasil uji-t dari tiap-tiap variabel menunjukkan harga beras dan

pendapatan per kapita berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di

Kabupaten Sukoharjo pada tingkat kepercayaan 99%. Hal ini ditunjukkan oleh

nilai signifikansi dari masing-masing variabel tersebut yang lebih kecil dari

nilai α = 0,01. Variabel harga ikan lele berpengaruh nyata terhadap permintaan

ikan lele pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi dari masing-masing variabel tersebut yang lebih kecil dari nilai

α=0,05. Variabel harga daging ayam ras berpengaruh nyata pada permintaan

ikan lele pada tingkat kepercayaan 90%. Harga ikan nila merah tidak

berpengaruh nyata pada permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hasil

tersebut ditunjukkan oleh nilai signifikansinya yang lebih besar dari nilai α =

0,1. Penjelasan rinci dari masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini, sesuai hasil analisi regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

1. Harga Ikan Lele

Di dalam pengambilan keputusan pembelian suatu barang, harga

adalah salah satu faktor yang akan diperhatikan konsumen. Keberagaman

kualitas dari suatu barang akan saling bersaing harga. Semakin kompleks

keinginan konsumen terhadap suatu barang akan mempengaruhi para

produsen untuk menawarkan produk terbaiknya agar memenuhi kepuasan

dan kebutuhan konsumen. Harga yang relatif murah, dengan fungsi yang

hampir sama, akan semakin menarik konsumen untuk melakukan

pembelian produk.

Harga ikan lele sebagai komoditi perikanan relatif berfluktuasi

dipengaruhi musim panen dan ancaman serangan penyakit. Kondisi

tersebut akan mempengaruhi pasokan ikan lele di pasar sehingga apabila

panen, ikan lele melimpah, maka harga akan turun dan permintaan

meningkat, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan hukum

permintaan yang menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu barang

maka jumlah yang akan di minta untuk barang tersebut akan semakin besar

dan sebaliknya. Pada saat harga ikan lele naik maka konsumen akan

beralih atau memilih membeli barang pengganti yang memiliki nilai

manfaat sama dengan harga lebih murah.

Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa harga ikan lele secara

parsial memiliki pengaruh nyata sampai pada tingkat kepercayaan 95%

terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini sesuai

dengan hipotesis awal. Bila harga ikan lele meningkat maka permintaan

ikan lele akan menurun, namun penurunan jumlah yang diminta ini lebih

besar proporsinya jika dibandingkan dengan tingkat kenaikan harga, begitu

pula sebaliknya. Keadaan tersebut sesuai dengan hukum permintaan yang

menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah

yang diminta akan semakin besar, dengan asumsi variabel lain tetap dan

berlaku sebaliknya.

Berdasarkan penghitungan standar koefisien regresi, ikan lele

menjadi variabel bebas yang paling berpengaruh dibandingkan variabel

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

bebas lain. Meskipun menurut uji-t variabel pendapatan per kapita

memiliki pengaruh nyata sampai tingkat kepercayaan 99% namun pada

penghitungan standar koefisien regresi harga ikan lele yang memiliki

peringkat pertama yang paling berpengaruh pada permintaan ikan lele. Hal

ini dapat dijelaskan dengan melihat pergerakan grafik harga ikan lele yang

lebih tajam dibandingkan pergerakan pendapatan per kapita.

Nilai elastisitas harga ikan lele adalah -1,338 menunjukkan bahwa

permintaan ikan lele bersifat elastis, karena nilai elastisitasnya lebih dari

satu. Nilai elastisitas bertanda negatif menunjukkan bahwa variabel harga

ikan lele memiliki hubungan yang terbalik dengan permintaan ikan lele.

Jika harga ikan lele naik 1% maka permintaan ikan lele akan turun sebesar

1,338%, begitu pula sebaliknya. Sifat elastis pada permintaan ikan lele

tergolong normal mengingat subtitusinya seperti ikan nila merah, daging

ayam ras, telur dan berbagai macam protein hewani lainnya banyak

tersedia serta mudah ditemui. Kondisi tersebut mengakibatkan permintaan

ikan lele akan sangat sensitif terhadap perubahan harga dikarenakan bila

harga ikan lele mengalami peningkatan maka konsumen akan segera

beralih pada barang subtitusinya seperti daging ayam ras, telur dan sumber

protein hewani lainnya.

2. Harga Ikan Nila Merah

Suatu barang dikatakan sebagai barang substitusi jika barang

tersebut penggunaannya dapat menggantikan barang lain. Pada penelitian

ini ikan nila merah diasumsikan sebagai barang substitusi dari ikan lele.

Variabel harga barang lain merupakan variabel pembanding dan variabel

silang dengan harga barang itu sendiri, yang menunjukkan hubungan

antara barang yang dipilih oleh konsumen sehingga konsumen akan

menentukan pilihan terhadap suatu barang berdasarkan harganya.

Berdasarkan uji-t, variabel harga ikan nila merah tidak berpengaruh

nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini tidak

sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel harga ikan nila

merah berpengaruh terhadap permintaan ikan lele. Elastisitas silang

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

menunjukkan ikan lele bersubstitusi dengan ikan nila merah. Hal ini sesuai

dengan hipotesis di awal. Pada penelitian ini nilai elastisitas silang ikan

nila merah sebesar 0,475. Nilai elastisitas yang bertanda positif

menunjukkan bahwa ikan nila merah dan ikan lele mempunyai hubungan

yang berbanding lurus, artinya jika harga ikan nila merah naik 1% maka

permintaan terhadap ikan lele akan naik sebesar 0,475%, begitu pula

sebaliknya. Keadaan ini dapat dijelaskan karena ada asumsi bahwa ikan

nila merah memiliki nilai manfaat yang hampir sama dengan ikan lele

sehingga terdapat keterkaitan untuk saling menggantikan.

3. Harga Daging Ayam Ras

Berdasarkan uji-t, variabel harga daging ayam ras berpengaruh

nyata terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini

sesuai dengan hipotesis di awal, yang menyatakan bahwa variabel harga

daging ayam ras berpengaruh terhadap permintaan ikan lele. Elastisitas

silang menunjukkan daging ayam ras subtitusi dari ikan lele. Pada

penelitian ini nilai elastisitas silang daging ayam ras sebesar 0,623. Nilai

elastisitas yang bertanda positif menunjukkan bahwa daging ayam ras dan

ikan lele mempunyai hubungan yang berbanding lurus, artinya jika harga

daging ayam ras naik 1% maka permintaan terhadap ikan lele akan naik

sebesar 0,623%, begitu pula sebaliknya.

Pada dasarnya daging ayam ras mempunyai kegunaan yang hampir

sama dengan ikan lele yaitu dapat digunakan untuk sumber protein hewani

yang diperlukan tubuh. Adanya kesamaan manfaat tersebut menyebabkan

konsumen mempunyai alternatif pemilihan dalam memenuhi

kebutuhannya. Sebagian masyarakat lebih memilih mengkonsumsi daging

ayam ras karena adanya anggapan dari masyarakat Kabupaten Sukoharjo

bahwa ikan lele adalah ikan yang kotor karena habitatnya di air kotor atau

berlumpur. Kemudahan masyarakat untuk mendapatkan daging ayam ras

dibandingkan ikan lele juga menjadi alasan daging ayam ras dipilih

sebagai subtitusi untuk konsumsi keluarga.

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

4. Harga Beras

Hasil analisis uji-t harga beras berpengaruh nyata terhadap

permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo karena memiliki signifikansi

0,001. Hal ini sesuai dengan hipotesis di awal. Keadaan ini dapat

dijelaskan karena beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat dan

harga beras di pasaran selalu dipantau oleh pemerintah (BULOG).

Hasil analisis melalui SPSS for Windows, elastisitas silang dari

harga beras adalah 0,745. Hasil penghitungan elastisitas silang dengan

rumus prosentase perubahan jumlah ikan lele yang diminta dibagi

prosentase perubahan harga beras, diperoleh hasil 0,097. Artinya jika

harga beras naik 1% maka permintaan ikan lele akan naik sebesar 0,097%,

begitu pula sebaliknya. Elastisitas harga beras positif menunjukkan bahwa

beras bukan merupakan barang komplementer sempurna dari ikan lele. Hal

ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa beras sebagai

barang komplementer ikan lele. Namun hal tersebut dapat dijelaskan

mengingat frekuensi masyarakat dalam mengkonsumsi ikan lele tidak

sesering sumber protein hewani lain seperti daging ayam ras dan telur.

Menurut Gilarso (2003), pada umumnya permintaan akan suatu

jenis atau golongan barang yang agak umum atau luas (beras, gula) lebih

bersifat inelastis daripada permintaan akan jenis yang lebih tertentu

(seperti ikan lele, ikan nila merah). Selain itu adanya kelompok yang satu

dengan kelompok yang lain biasanya tidak ada subtitusi yang baik atau

sempurna sehingga lebih inelastis.

5. Pendapatan perkapita

Besar kecilnya pendapatan perkapita akan menggambarkan daya

beli konsumen. Perubahan jumlah barang yang diminta akan dipengaruhi

besar pendapatan perkapita. Bila terjadi perubahan dalam pendapatan

maka akan menimbulkan perubahan dalam mengkonsumsi berbagai jenis

barang terutama bahan makanan. Pada bahan makanan jika pendapatan

meningkat maka masyarakat akan meningkatkan konsumsinya terhadap

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

bahan makanan. Salah satunya adalah ikan lele yang dapat diolah menjadi

berbagai macam masakan, sehingga permintaan ikan lele akan meningkat.

Salah satu indikator tingkat kesejahteraan penduduk dari suatu

wilayah adalah tingkat pendapatan perkapita. Pendapatan per kapita yang

dianalisis adalah pendapatan per kapita yang telah di deflasi dengan

menggunakan indeks implisit tahun dasar 2002. Jadi pendapatan per kapita

tersebut sudah dihitung dengan angka indeks, yang bertujuan untuk

mengurangi terjadinya penyimpangan.

Berdasarkan hasil analisis uji-t dapat diketahui bahwa variabel

pendapatan per kapita berpengaruh nyata dan positif terhadap permintaan

ikan lele. Hal ini berarti pendapatan perkapita berbanding lurus dengan

jumlah permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini sesuai

dengan hipotesis yang menyatakan variabel pendapatan perkapita

mempunyai hubungan positif terhadap permintaan ikan lele. Hubungan

konsumsi pendapatan yang memperlihatkan jumlah komoditi yang ingin

dibeli konsumen per periode waktu pada berbagai tingkat pendapatan total

disajikan pada Gambar 10.

Gambar 10. Kurva Engel hubungan jumlah permintaan ikan lele dengan

pendapatan per kapita

Menurut Gambar 10, kemiringan kurva Engel mengarah ke kanan

yang berarti elastisitas pendapatan positif. Keadaan tersebut dapat

dijelaskan dengan melihat koefisien regresi yang juga merupakan nilai

010000002000000300000040000005000000600000070000008000000

0 200000 400000 600000 800000 1000000Pen

dapa

tan

per K

apit

a (R

p)

Jumlah permintaan ikan lele (Kg/Tahun)

Kurva Engel

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

elastisitasnya sebesar 0,537. Nilai elastisitas yang positif menunjukkan

bahwa jika pendapatan perkapita naik sebesar 1 % maka permintaan ikan

lele akan naik sebesar 0,537%, begitu pula sebaliknya. Keadaan ini

menunjukkan bahwa ikan lele merupakan barang normal (kebutuhan

pokok) yang kenaikan jumlah yang diminta memiliki proporsi lebih kecil

dibanding kenaikan jumlah pendapatan.

Berdasarkan Gambar 10, kurva Engel yang belum dirata-rata,

secara sekilas dapat terlihat gambaran permintaan ikan lele yang terbagi

menjadi tiga golongan pendapatan per kapita. Tiga golongan tersebut yaitu

penduduk dengan pendapatan dibawah Rp 3.000.000,00, pendapatan

antara Rp 3.000.000,00 sampai Rp 6.000.000,00 dan penduduk dengan

pendapatan diatas Rp 6.000.000,00. Pada tiap golongan menunjukkan pola

perilaku yang berbeda dalam mengkonsumsi ikan lele.

Pendapatan perkapita berpengaruh terhadap jumlah permintaan

ikan lele. Hal ini terjadi karena untuk memperoleh ikan lele, konsumen

memerlukan pengorbanan dengan membelanjakan pendapatan. Hal ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sudarsono (1995) bahwa

pendapatan merupakan salah satu unsur pokok yang mendukung daya beli

konsumen.

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

ikan lele di Kabupaten Sukoharjo ini menghasilkan beberapa kesimpulan :

1. Harga ikan lele, harga ikan nila merah, harga daging ayam ras, harga

beras dan pendapatan per kapita adalah faktor-faktor yang secara

bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan ikan lele di

Kabupaten Sukoharjo. Harga beras dan pendapatan per kapita secara

parsial signifikan terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo

sampai pada tingkat kepercayaan 99%. Harga ikan lele signifikan

terhadap permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo sampai pada

tingkat kepercayaan 95%. Harga daging ayam ras signifikan terhadap

permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo sampai pada tingkat

kepercayaan 90%. Sedangkan variabel seperti harga ikan nila merah

secara parsial tidak memiliki hubungan yang nyata terhadap permintaan

ikan lele di Kabupaten Sukoharjo.

2. Permintaan ikan lele bersifat elastis karena ikan lele memiliki banyak

subtitusi. Nilai elastisitas silang dengan harga ikan nila merah dan harga

daging ayam ras bertanda positif yang berarti kedua bahan pangan

tersebut merupakan subtitusi ikan lele. Nilai elastisitas positif pada harga

beras menjelaskan bahwa beras bukan bahan pangan pelengkap dari ikan

lele. Nilai elastisitas pendapatan bertanda positif yang menunjukkan

bahwa ikan lele adalah barang normal (kebutuhan pokok).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan ikan lele di Kabupaten Sukoharjo, maka saran

yang dapat diberikan bagi pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjo,

khususnya dinas terkait seperti Sub Dinas Perikanan, sebaiknya lebih dapat

menggalakkan Gemar Makan Ikan (Gemari) di seluruh wilayah Kabupaten

70

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN …/Analisis... · Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ... di Kabupaten Sukoharjo dan tingkat kepekaan (elastisitas) permintaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sukoharjo. Gerakan Gemar Makan Ikan dapat dilaksanakan dengan

bekerjasama Dinas Pendidikan untuk melakukan edukasi ke sekolah-sekolah

tentang manfaat dari makan ikan, misalnya melalui program makan siang

ikan lele bersama di sekolah. Penyuluhan pentingnya makan ikan kepada ibu-

ibu PKK, sebagai penentu dan penyaji menu makanan keluarga, untuk

meningkatkan konsumsi ikan khususnya ikan lele. Edukasi gizi dan promosi

konsumsi ikan melalui Festival Makan Ikan yang diharapkan dapat

menanamkan budaya makan ikan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk

meningkatan permintaan ikan lele sehingga memberi kontribusi terhadap

kemajuan ekonomi daerah melalui timbal balik bagi pembudidaya ikan lele.

Diversifikasi pengolahan ikan lele dapat dilakukan untuk

memperlengkapi pilihan masyarakat dalam mengkonsumsi ikan lele.

Pengolahan ikan lele menjadi abon, keripik, bakso, nugget dan olahan lain,

diharapkan dapat meningkatkan serapan ikan lele yang diproduksi oleh

Kabupaten Sukoharjo. Hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

pengembangan sumberdaya manusia yang cerdas dan sehat, melalui

konsumsi protein dan unsur gizi lainnya yang terkandung dalam ikan

sehingga konsumsi ikan per kapita Kabupaten Sukoharjo dapat setara dengan

konsumsi ikan nasional.

Saran lain yang dapat diberikan adalah dengan meningkatkan sarana

dan prasarana untuk pemasaran ikan lele seperti pembangunan pasar ikan di

Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, perbaikan infrastruktur jalan dan

komunikasi juga diperlukan sehingga hasil panen ikan lele dari daerah dapat

terdistribusikan dengan lancar. Pendapatan perkapita Kabupaten Sukoharjo

yang tinggi dibandingkan kabupaten lain di sekitarnya, menjadi potensi daya

beli masyarakat untuk membeli bahan pangan protein hewani seperti ikan lele

dan peluang usaha bagi peternak ikan air tawar.

Saran bagi penelitian selanjutnya, dapat meneliti mengenai faktor

preferensi rumah tangga dan pengaruh selera dalam mengkonsumsi ikan lele.

Hal tersebut dilatar belakangi dari pola konsumen yang memiliki pendapatan

per kapita tinggi yang cenderung mengurangi permintaan ikan lele.