15
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI PROVINSI JAWA TENGAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata 1 pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : RAHMAD HABIBULLOH B 300 140 191 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

TINGKAT SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN

PEMERINTAH, PDRB, DAN PENGANGGURAN TERHADAP

PENANAMAN MODAL ASING DI PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata 1 pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

RAHMAD HABIBULLOH

B 300 140 191

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN

PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI

PROVINSI JAWA TENGAH

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

RAHMAD HABIBULLOH

B300140191

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Surakarta, 11 Juli 2018

Pembimbing Utama

Drs. Yuni Prihadi Utomo M.M.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN

PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI

PROVINSI JAWA TENGAH

RAHMAD HABIULLOH

B300140191

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Sabtu, 09 Juni 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Yuni Prihadi Utomo M.M. ( )

(Ketua)

2. Drs. Triyono , Msi ( )

(Sekretaris)

3. Muhammad Arif, SE,m Mec,m.Dev. ( )

(Anggota)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Dr. Syamsudin, MM.)

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini tidak pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengerahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara terlulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka saya akan bertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 11 Juli 2018

Rahmad Habibulloh

B300140191

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN

PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI

PROVINSI JAWA TENGAH

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat suku bunga, inflasi,

pengeluaran pemerintah, PDRB, dan pengangguran terhadap Penanaman Modal

Asing (PMA) di Jawa Tengah tahun 1991-2015. Model analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan menggunakan Ordinary Least

Square (OLS) dan menggunakan data time series. Data diperoleh dari Badan Pusat

Statistika (BPS) dan Bank Indonesia.Hasil analisis menyebutkan bahwa bahwa

Produk Domestik Regional Bruto PDRB memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Penanaman Modal Asing di Jawa Tengah selama kurun waktu 1991-

2015.

Kata Kunci : PMA, Suku Bunga, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, PDRB,

Pengangguran.

Abstrak

This study aims to analyze the interest rate, inflation, government expenditure, GDP, and unemployment against Foreign Investment (PMA) in Central Java in 1991-2015. The analysis model used in this research is multiple regression using Ordinary Least Square (OLS) and using time series data. Data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS) and Bank Indonesia.The results show that the Gross Regional Domestic Product of GRDP has a positive and significant influence on Foreign Investment in Central Java during the period of 1991-2015.

Keywords : PMA, Interest Rate, Inflation, Government Expenditure, PDRB, Unemployment.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

2

1. PENDAHULUAN

Investasi sebagai indikator dari tumbuh dan kembangnya ekonomi di suatu

wilayah atau daerah. Investasi merupakan faktor yang mempengaruhi

pembangunan ekonomi, dan investasi sebagai salah satu faktor yang

mempengaruhi kesempatan kerja. Munculnya investasi akan mendorong

munculnya proses produksi (output) dan output tersebut salah satu

dihasilkan oleh manusia di dalamnya (Safina & Endang, 2011).

Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan pembangunan,

investasi pada hakikatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi,

dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan

ekonomi (Andrian, 2013) . Pengeluaran pemerintah tidak dibedakan antara

pengeluaran rutin dan pembangunan, meski pengeluaran pembangunan yang

memiliki pengaruh terdekat dengan investasi, namun secara umum

pengeluaran pemerintah haruslah dilihat secara utuh sehingga pengaruh atau

timbal balik pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian dapat terlihat.

Keynes mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah diperlukan untuk

mendorong meningkatnya pengeluaran agregat di saat daya beli masyarakat

menurun atau lesu. Pengeluaran pemerintah dapat memberikan pendapatan

kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi

seperti biasanya (Kuncoro dalam Sasana, 2008).

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

3

2. METODE PENELITIAN

2.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat time series atau runtut waktu. Data time series dalam penelitian ini

berupa data per bulan untuk periode Januari 1991 sampai dengan Desember

2015. Sumber data dalam objek penelitian diperoleh dari studi kepustakaan

dan berbagai sumber, jurnal-jurnal, buku-buku dan instansi yang terkait

dalam penelitian yakni bank Indonesia.

2.2 Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda dengan metode kuadrat terkecil (OLS). Adapun model

ekonometriknya diformulasikan sebagai berikut :

.............(1)

Di mana :

PMA = Penanaman Modal Asing (Juta Rupiah

SBI = Suku Bunga Indonesia (%)

INF = Inflasi (%)

PP = Pengeluaran Pemerintah (%)

PDRB = Produk Domestic Bruto (Juta Rupiah)

P = Pengangguran (Orang)

t = Tahun ke t

= Kesalahan yang Disebabkan Oleh Faktor Acak

= Konstanta

, , , , = Koefisien Regresi Variabel Independen

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil estimasi model Ordinary Least Square (OLS) di atas terangkum

dalam Tabel 1.

Tabel 1

Hasil Regresi Model OLS

= –16,63291 – 0,070080 + 0,024792 – 1,455201

(0,3141) (0,2818) (0,2358)

+ 2,43000 – 1,206719

(0,0975***) (0,2582)

= 0,343351 ; DW-Stat = 1,704663 ; F-Stat = 1,986960 ; Sig.F-Stat = 0,126925

Uji Diagnosis

(1) Multikolinieritas (uji VIF)

SBI SBI = 2,885784 ; INF = 1,381413 ; PP = 63,36481 ;

PDR PDRB = 46,98985 ; P = 5,457629

(2) Normalitas (Jarque Bera)

(2 X2 = 1,378834 ; Sig( ) = 0,501869

(3) Heterokedastisitas (uji White)

(2 X2 = 21,53624 ; Sig( ) = 0,3662

(4) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)

(3 X2 = 1,996926 ; Sig( ) = 0,5730

(5) Spesifikasi Model (uji Ramsey Reset)

F(2,17) = 0,086446 ; Sig(F) = 0,9176

Sumber: BPS, diolah. Keterangan: *Signifikan pada α = 0,01; **Signifikan pada α

= 0,05; ***Signifikan pada α = 0,10; angka di dalam kurung adalah probabilitas

nilai t-statistik

3.1 Uji Asumsi Klasik

3.1.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan uji VIF (Variance

Inflation Factors). Apabila nilai VIF > 10, maka terdapat masalah

multikolinieritas, apabila nilai VIF < 10, maka tidak terdapat masalah

multikolinieritas dalam model. Hasil uji VIF dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

5

Tabel 2

Sumber : BPS, diolah. Hasil Analisis Data (lihat lampiran)

3.1.2 Uji Normalitas Residual

Uji Normalitas Residual yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji Jarque Bera dengan formulasi hipotesis : distribusi normal dan :

distribusi tidak normal. Kriteria pengujiannya, diterima bila statistik

probabilitas JB > α dan ditolak bila statistik probabilitas JB ≤ α.

Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas JB adalah 0,501869 (> 0,10),

maka diterima, kesimpulan distribusi normal.

3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji White

dengan formulasi hipotesis : tidak terdapat masalah heterokedastisitas

dalam model dan : terdapat masalah heterokedastisitas dalam model.

Kriteria pengujiannya, diterima bila signifikansi > α dan ditolak

bila signifikansi ≤ α.

Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas dari uji heterokedastisitas

adalah 0,3662 (> 0,10), maka diterima, kesimpulan tidak terdapat

masalah heterokedastisitas dalam model.

Variabel VIF Kriteria Kesimpulan

SBI 2,885784 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

INF 1,381413 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

PP 63,36481 > 10 memiliki masalah multikolinieritas

PDRB 46,98985 > 10 memiliki masalah multikolinieritas

P 5,457629 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

6

3.1.4 Uji Otokorelasi

Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Breusch Godfrey dengan formulasi hipotesis : tidak terdapat masalah

otokorelasi dalam model dan : terdapat masalah otokorelasi dalam

model. Kriteria pengujiannya, diterima bila signifikansi > α dan

ditolak bila signifikansi ≤ α.

Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas dari uji Breusch Godfrey

adalah 0,5730 (> 0,10), maka diterima, kesimpulan tidak terdapat

masalah otokorelasi dalam model.

3.1.5 Uji Spesifikasi Model

Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Ramsey Reset dengan formulasi hipotesis : model linier (spesifikasi

model benar) dan : model tidak linier (spesifikasi model salah). Kriteria

pengujiannya, diterima bila probabilitas statistik F > α dan ditolak

bila probabilitas statistik F ≤ α.

Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas F dari uji Ramsey Reset

adalah 0,9176 (> 0,10), maka diterima, sehingga disimpulkan model

linier (spesifikasi model benar).

3.2 Uji Kebaikan Model

3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji f)

Uji eksistensi model dalam penelitian ini menggunakan uji statistik F

dengan formulasi hipotesis : = = = = = 0 ; model yang dipakai

tidak eksis dan : ≠ ≠ ≠ ≠ ≠0 ; model yang dipakai eksis.

Kriteria pengujiannya, diterima bila signifikansi statistik F > α dan

ditolak bila signifikansi statistik F ≤ α. Dari Tabel 1 diketahui nilai

signifikansi F adalah 0,126925 ( > 0,10), maka diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model yang dipakai tidak eksis.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

7

3.2.2 Uji Interpretasi Determinasi Regresi (R2)

Berdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti

34,33 persen. Variasi variabel Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa

Tengah dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu suku bunga

Indonesia, inflasi, pengeluaran pemerintah, produk domestic regional bruto

dan pengangguran dalam model statistik. Sedangkan sisanya variasi variabel

PMA di Jawa Tengah dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk

dalam model statistik sebesar 65,67 persen

3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen secara individu. Formulasi

hipotesisnya yaitu : = 0 ; variabel independen ke-i tidak

memiliki pengaruh signifikan dan : ≠0 ; variabel independen ke-i

memiliki pengaruh signifikan. Kriteria pengujiannya, diterima bila

probabilitas statistik > α dan ditolak bila probabilitas statistik ≤ α.

Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Pengaruh ( Uji t)

Variabel Prob.t Kriteria Kesimpulan

SBI 0,3141 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10

INF 0,2818 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10

PP 0,2358 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10

PDRB 0,0975 < 0,10 signifikan pada α = 0,10

P 0,2582 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10

Sumber : Hasil Analisis Data (lihat lampiran)

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

8

3.4 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen

Dari uji validitas pengaruh di muka, terlihat variabel yang memiliki

pengaruh signifikan adalah variabel produk domestic regional bruto,

sedangkan suku bunga Indonesia, inflasi, pengeluaran pemerintah dan

pengangguran tidak memiliki pengaruh signifikan.

Variabel produk domestik regional bruto memiliki koefisien regresi

sebesar 2,43006. Variabel produk domestik regional bruto memiliki pola

hubungan logaritma-logaritma dengan variabel penanaman modal asing

yang artinya apabila variabel PDRB naik satu persen, maka variabel PMA

naik sebesar 2,43006 persen, sebaliknya apabila pdrb turun sebesar satu

persen, maka PMA akan turun sebesar 2,43006 persen.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan metode ordinary

least square (OLS) tentang analisis pengaruh nilai tukar rupiah, suku bunga,

inflasi dan cadangan devisa terhadap jumlah uang beredar di Indonesia, maka

dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1) Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model memenuhi semua

asumsi klasik yang disyaratkan model classical linier regressionmodel

(CLRM) artinya model regresi dapat dijadikan alat

pengambilkesimpulan (keputusan).

2) Dari hasil uji kebaikan model menunjukkan bahwa model yang dipilih

dalam penelitian eksis, dengan daya ramal yaitu sebesar 0,126925

yang artinya 61% variabel Penanaman Modal Asing (PMA) dapat

dijelaskan oleh variabel suku bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah,

PDRB, dan pengangguran sementara sisanya 39% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidakdiamati dalam model.

3) Variabel PDRB memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Penanaman Modal Dalam Asing (PMA), hal ini menunjukkan bahwa

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

9

semakin tinggi pertumbuhan PDRB, maka akan meningkatkan jumlah

PMA.

4) Variabel variabel suku bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah, dan

pengangguran tidak memiliki pengaruh terhadapPenanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditemukan beberapa saran yang

mungkin akan berguna, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Pemerintah hendaknya mampu mendorong investor asing untuk

menanamkan investasi serta menciptakan iklim investasi yang kondusif

melalui pemanfaatan sektor-sektor ekonomi yang ada dengan semaksimal

mungkin, karena investasi sangat berguna bagi kemajuanperekonomian

suatu wilayah.

2) Variabel PDRB berpengaruh signifikan terhadap PMA, oleh karena itu

pemerintah hendaknya menjaga kestabilan pertumbuhan PDRB.

DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Wisnu Adi. 2013. “Analisis Pengaruh Rasio Operating Profitability

Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property, Real Estate, dan

Building Construction yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)”. Jurnal

Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 1 Juli 2013: 1–9

Asiyan, Sri. 2016.” Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman

Modal Asing, dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur”.

Jurnal Ekonomi dan Study pembangunan, Vol. 9 No. 1, April 2016 : 69 –

88.

Bank Indonesia. berbagai tahun. Indikator Ekonomi. BPS Indonesia: Jakarta.

www.bps.go.id

Benassy-Quere, A., Fontagne, L. & Lahreche-Revil, A. 2001. “Exchange-rate

Strategies in the Competition for Attracting Foreign Dorect Investment”.

Journal of the Japanese and International Economies, 15, 178-198.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

10

berbagai tahun. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang: BPS Provinsi Jawa

Tengah. jateng.bps.go.id

Bps Jawa Tengah. 2009. Laporan Perekonomian Daerah Jawa Tengah Tahun

2009. Jakarta: Bank Indonesia. www.bi.go.id

Edianto, Maret. 2017.” Analisis Pengaruh Realisasi Investasi Penanaman Modal

Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN) dan Pengeluaran

Pemerintah, Terhadap Produk Domesstik Regional Bruto (PDRB) Di

Provinsi Riau Periode 2004-2015”. JOM Fekon Vol.4 No.1 (April) 2017

Fahmi, Irham. 2012.” Pengantar Pasar Modal”. Bandung: CV. Alfabeta

Ghozali , Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS

17. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Hellen, Sri Mintarti dan Fitriadi. 2017.” Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja

Serta Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta

Kesempatan Kerja”. INOVASI Print ISSN: 0216-7786 - Online ISSN:

2528-1097.

Kresna, Bobby Dewata. 2013. “ Pengaruh Total Ekspor, Libor, dan Upah Tenaga

Kerja, Terhadap Investasi Langsung di Indonesia”. E-Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana Vol. 2, No. 8, Agustus 2013

Kurniawan, Aboy, Adnan Haris Musa dan Rachmad Budi Suharto. 2017.”

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Pengangguran di Kalimantan

Timur” ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X.

Latief. 2002.” Pengantar Ekonomi Pembangunan”. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Lubis, Pardamean dan Salman Bin Zulam. 2016.” Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia”. Volume 2 Nomor 2,

September 2016 ISSN. 2502-6976.

Marsela, Ni Made. Krisna. 2014. “Pengaruh Tingkat Inflasi, PDRB, Suku Bunga

Kredit, serta Kurs Dollar terhadap Investasi”. E-Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana. ISSN: 2303-0178. Vol.3 (3): 77-87.

Megara, Septha Rusvi. 2014.” Pengaruh Suku Bunga dan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Terhadap Investasi Sektor Properti di Kota

Pekanbaru Periode 2002-2013”. Jom FEKON Vol.2 No.2. Oktober.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.ums.ac.id/65439/12/NASKAH PUBLIKASI-41 rahmad.pdfBerdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti 34,33 persen

11

Noor, F. H. 2009. Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan

Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT.Indeks.

Sasana, Hadi. 2008.” Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta

di Jawa Tengah”. Jejak, Volume 1, Nomor 1, September, 2008

Setyowati, Eni dan Siti Fatimah. 2007.” Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah Tahun 19980-

2002”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 8 No. 1 Juni, 2007, hal 62-84.

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Perkembangan Pemikiran dari

Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2008.”Makroekonomin Teori Pengantar”. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Suparmono. 2004. “Pengantar Ekonomika Makro Teori, Soal, dan

Penyelesaiannya”. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan (UPP)

AMP YKPN.

Sutawijaya, Andrian dan Fahmi. 2011“Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia”. Trikonomika Volume 12,

No. 1, Juni 2013, Hal. 32–39 ISSN 1411-514X.

Swanitarini, Astiti. 2016. “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Langsung di Indonesia Tahun 2011-2014”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Vol.4, No.1, Mei 2002: 17-35.

Syafina, Endang. 2011. “Analisis Pengaruh Investasi Pemerintah dan Swasta

Terhadap Penciptaan Kesempatan Kerja di Sumatera Utara”. Jurnal

Manajemen & Bisnis, Vol 11 No. 01 April 2011 ISSN 1693-7619.

Syahril, Ferdiansya Muhammad dan Isnurhadi. 2014. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Pertambangan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya

Vol.11, No.2 Juni 2014.

Utomo, Yuni Prihadi. 2015. Eksplorasi Data & Analisis Regresi Dengan SPSS.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.