Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN
PEMERINTAH, PDRB, DAN PENGANGGURAN TERHADAP
PENANAMAN MODAL ASING DI PROVINSI JAWA TENGAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi strata 1 pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
RAHMAD HABIBULLOH
B 300 140 191
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN
PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI
PROVINSI JAWA TENGAH
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
RAHMAD HABIBULLOH
B300140191
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Surakarta, 11 Juli 2018
Pembimbing Utama
Drs. Yuni Prihadi Utomo M.M.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN
PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI
PROVINSI JAWA TENGAH
RAHMAD HABIULLOH
B300140191
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Sabtu, 09 Juni 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Drs. Yuni Prihadi Utomo M.M. ( )
(Ketua)
2. Drs. Triyono , Msi ( )
(Sekretaris)
3. Muhammad Arif, SE,m Mec,m.Dev. ( )
(Anggota)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Syamsudin, MM.)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini tidak pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengerahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara terlulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka saya akan bertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 11 Juli 2018
Rahmad Habibulloh
B300140191
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
SUKU BUNGA , INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PDRB, DAN
PENGANGGURAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI
PROVINSI JAWA TENGAH
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat suku bunga, inflasi,
pengeluaran pemerintah, PDRB, dan pengangguran terhadap Penanaman Modal
Asing (PMA) di Jawa Tengah tahun 1991-2015. Model analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan menggunakan Ordinary Least
Square (OLS) dan menggunakan data time series. Data diperoleh dari Badan Pusat
Statistika (BPS) dan Bank Indonesia.Hasil analisis menyebutkan bahwa bahwa
Produk Domestik Regional Bruto PDRB memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Penanaman Modal Asing di Jawa Tengah selama kurun waktu 1991-
2015.
Kata Kunci : PMA, Suku Bunga, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, PDRB,
Pengangguran.
Abstrak
This study aims to analyze the interest rate, inflation, government expenditure, GDP, and unemployment against Foreign Investment (PMA) in Central Java in 1991-2015. The analysis model used in this research is multiple regression using Ordinary Least Square (OLS) and using time series data. Data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS) and Bank Indonesia.The results show that the Gross Regional Domestic Product of GRDP has a positive and significant influence on Foreign Investment in Central Java during the period of 1991-2015.
Keywords : PMA, Interest Rate, Inflation, Government Expenditure, PDRB, Unemployment.
2
1. PENDAHULUAN
Investasi sebagai indikator dari tumbuh dan kembangnya ekonomi di suatu
wilayah atau daerah. Investasi merupakan faktor yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi, dan investasi sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi kesempatan kerja. Munculnya investasi akan mendorong
munculnya proses produksi (output) dan output tersebut salah satu
dihasilkan oleh manusia di dalamnya (Safina & Endang, 2011).
Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan pembangunan,
investasi pada hakikatnya merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi,
dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan
ekonomi (Andrian, 2013) . Pengeluaran pemerintah tidak dibedakan antara
pengeluaran rutin dan pembangunan, meski pengeluaran pembangunan yang
memiliki pengaruh terdekat dengan investasi, namun secara umum
pengeluaran pemerintah haruslah dilihat secara utuh sehingga pengaruh atau
timbal balik pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian dapat terlihat.
Keynes mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah diperlukan untuk
mendorong meningkatnya pengeluaran agregat di saat daya beli masyarakat
menurun atau lesu. Pengeluaran pemerintah dapat memberikan pendapatan
kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi
seperti biasanya (Kuncoro dalam Sasana, 2008).
3
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersifat time series atau runtut waktu. Data time series dalam penelitian ini
berupa data per bulan untuk periode Januari 1991 sampai dengan Desember
2015. Sumber data dalam objek penelitian diperoleh dari studi kepustakaan
dan berbagai sumber, jurnal-jurnal, buku-buku dan instansi yang terkait
dalam penelitian yakni bank Indonesia.
2.2 Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda dengan metode kuadrat terkecil (OLS). Adapun model
ekonometriknya diformulasikan sebagai berikut :
.............(1)
Di mana :
PMA = Penanaman Modal Asing (Juta Rupiah
SBI = Suku Bunga Indonesia (%)
INF = Inflasi (%)
PP = Pengeluaran Pemerintah (%)
PDRB = Produk Domestic Bruto (Juta Rupiah)
P = Pengangguran (Orang)
t = Tahun ke t
= Kesalahan yang Disebabkan Oleh Faktor Acak
= Konstanta
, , , , = Koefisien Regresi Variabel Independen
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil estimasi model Ordinary Least Square (OLS) di atas terangkum
dalam Tabel 1.
Tabel 1
Hasil Regresi Model OLS
= –16,63291 – 0,070080 + 0,024792 – 1,455201
(0,3141) (0,2818) (0,2358)
+ 2,43000 – 1,206719
(0,0975***) (0,2582)
= 0,343351 ; DW-Stat = 1,704663 ; F-Stat = 1,986960 ; Sig.F-Stat = 0,126925
Uji Diagnosis
(1) Multikolinieritas (uji VIF)
SBI SBI = 2,885784 ; INF = 1,381413 ; PP = 63,36481 ;
PDR PDRB = 46,98985 ; P = 5,457629
(2) Normalitas (Jarque Bera)
(2 X2 = 1,378834 ; Sig( ) = 0,501869
(3) Heterokedastisitas (uji White)
(2 X2 = 21,53624 ; Sig( ) = 0,3662
(4) Otokorelasi (uji Breusch Godfrey)
(3 X2 = 1,996926 ; Sig( ) = 0,5730
(5) Spesifikasi Model (uji Ramsey Reset)
F(2,17) = 0,086446 ; Sig(F) = 0,9176
Sumber: BPS, diolah. Keterangan: *Signifikan pada α = 0,01; **Signifikan pada α
= 0,05; ***Signifikan pada α = 0,10; angka di dalam kurung adalah probabilitas
nilai t-statistik
3.1 Uji Asumsi Klasik
3.1.1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan uji VIF (Variance
Inflation Factors). Apabila nilai VIF > 10, maka terdapat masalah
multikolinieritas, apabila nilai VIF < 10, maka tidak terdapat masalah
multikolinieritas dalam model. Hasil uji VIF dapat dilihat pada Tabel 2.
5
Tabel 2
Sumber : BPS, diolah. Hasil Analisis Data (lihat lampiran)
3.1.2 Uji Normalitas Residual
Uji Normalitas Residual yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji Jarque Bera dengan formulasi hipotesis : distribusi normal dan :
distribusi tidak normal. Kriteria pengujiannya, diterima bila statistik
probabilitas JB > α dan ditolak bila statistik probabilitas JB ≤ α.
Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas JB adalah 0,501869 (> 0,10),
maka diterima, kesimpulan distribusi normal.
3.1.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji White
dengan formulasi hipotesis : tidak terdapat masalah heterokedastisitas
dalam model dan : terdapat masalah heterokedastisitas dalam model.
Kriteria pengujiannya, diterima bila signifikansi > α dan ditolak
bila signifikansi ≤ α.
Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas dari uji heterokedastisitas
adalah 0,3662 (> 0,10), maka diterima, kesimpulan tidak terdapat
masalah heterokedastisitas dalam model.
Variabel VIF Kriteria Kesimpulan
SBI 2,885784 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
INF 1,381413 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
PP 63,36481 > 10 memiliki masalah multikolinieritas
PDRB 46,98985 > 10 memiliki masalah multikolinieritas
P 5,457629 < 10 tidak memiliki masalah multikolinieritas
6
3.1.4 Uji Otokorelasi
Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Breusch Godfrey dengan formulasi hipotesis : tidak terdapat masalah
otokorelasi dalam model dan : terdapat masalah otokorelasi dalam
model. Kriteria pengujiannya, diterima bila signifikansi > α dan
ditolak bila signifikansi ≤ α.
Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas dari uji Breusch Godfrey
adalah 0,5730 (> 0,10), maka diterima, kesimpulan tidak terdapat
masalah otokorelasi dalam model.
3.1.5 Uji Spesifikasi Model
Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Ramsey Reset dengan formulasi hipotesis : model linier (spesifikasi
model benar) dan : model tidak linier (spesifikasi model salah). Kriteria
pengujiannya, diterima bila probabilitas statistik F > α dan ditolak
bila probabilitas statistik F ≤ α.
Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas F dari uji Ramsey Reset
adalah 0,9176 (> 0,10), maka diterima, sehingga disimpulkan model
linier (spesifikasi model benar).
3.2 Uji Kebaikan Model
3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji f)
Uji eksistensi model dalam penelitian ini menggunakan uji statistik F
dengan formulasi hipotesis : = = = = = 0 ; model yang dipakai
tidak eksis dan : ≠ ≠ ≠ ≠ ≠0 ; model yang dipakai eksis.
Kriteria pengujiannya, diterima bila signifikansi statistik F > α dan
ditolak bila signifikansi statistik F ≤ α. Dari Tabel 1 diketahui nilai
signifikansi F adalah 0,126925 ( > 0,10), maka diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model yang dipakai tidak eksis.
7
3.2.2 Uji Interpretasi Determinasi Regresi (R2)
Berdasarkan Tabel 1 terlihat R-Square ( ) sebesar 0,343351, itu berarti
34,33 persen. Variasi variabel Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa
Tengah dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu suku bunga
Indonesia, inflasi, pengeluaran pemerintah, produk domestic regional bruto
dan pengangguran dalam model statistik. Sedangkan sisanya variasi variabel
PMA di Jawa Tengah dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk
dalam model statistik sebesar 65,67 persen
3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen secara individu. Formulasi
hipotesisnya yaitu : = 0 ; variabel independen ke-i tidak
memiliki pengaruh signifikan dan : ≠0 ; variabel independen ke-i
memiliki pengaruh signifikan. Kriteria pengujiannya, diterima bila
probabilitas statistik > α dan ditolak bila probabilitas statistik ≤ α.
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Pengaruh ( Uji t)
Variabel Prob.t Kriteria Kesimpulan
SBI 0,3141 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10
INF 0,2818 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10
PP 0,2358 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10
PDRB 0,0975 < 0,10 signifikan pada α = 0,10
P 0,2582 > 0,10 tidak signifikan pada α = 0,10
Sumber : Hasil Analisis Data (lihat lampiran)
8
3.4 Interpretasi Pengaruh Variabel Independen
Dari uji validitas pengaruh di muka, terlihat variabel yang memiliki
pengaruh signifikan adalah variabel produk domestic regional bruto,
sedangkan suku bunga Indonesia, inflasi, pengeluaran pemerintah dan
pengangguran tidak memiliki pengaruh signifikan.
Variabel produk domestik regional bruto memiliki koefisien regresi
sebesar 2,43006. Variabel produk domestik regional bruto memiliki pola
hubungan logaritma-logaritma dengan variabel penanaman modal asing
yang artinya apabila variabel PDRB naik satu persen, maka variabel PMA
naik sebesar 2,43006 persen, sebaliknya apabila pdrb turun sebesar satu
persen, maka PMA akan turun sebesar 2,43006 persen.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan metode ordinary
least square (OLS) tentang analisis pengaruh nilai tukar rupiah, suku bunga,
inflasi dan cadangan devisa terhadap jumlah uang beredar di Indonesia, maka
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1) Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model memenuhi semua
asumsi klasik yang disyaratkan model classical linier regressionmodel
(CLRM) artinya model regresi dapat dijadikan alat
pengambilkesimpulan (keputusan).
2) Dari hasil uji kebaikan model menunjukkan bahwa model yang dipilih
dalam penelitian eksis, dengan daya ramal yaitu sebesar 0,126925
yang artinya 61% variabel Penanaman Modal Asing (PMA) dapat
dijelaskan oleh variabel suku bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah,
PDRB, dan pengangguran sementara sisanya 39% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidakdiamati dalam model.
3) Variabel PDRB memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Penanaman Modal Dalam Asing (PMA), hal ini menunjukkan bahwa
9
semakin tinggi pertumbuhan PDRB, maka akan meningkatkan jumlah
PMA.
4) Variabel variabel suku bunga, inflasi, pengeluaran pemerintah, dan
pengangguran tidak memiliki pengaruh terhadapPenanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Tengah.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditemukan beberapa saran yang
mungkin akan berguna, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Pemerintah hendaknya mampu mendorong investor asing untuk
menanamkan investasi serta menciptakan iklim investasi yang kondusif
melalui pemanfaatan sektor-sektor ekonomi yang ada dengan semaksimal
mungkin, karena investasi sangat berguna bagi kemajuanperekonomian
suatu wilayah.
2) Variabel PDRB berpengaruh signifikan terhadap PMA, oleh karena itu
pemerintah hendaknya menjaga kestabilan pertumbuhan PDRB.
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, Wisnu Adi. 2013. “Analisis Pengaruh Rasio Operating Profitability
Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property, Real Estate, dan
Building Construction yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)”. Jurnal
Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 1 Juli 2013: 1–9
Asiyan, Sri. 2016.” Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman
Modal Asing, dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur”.
Jurnal Ekonomi dan Study pembangunan, Vol. 9 No. 1, April 2016 : 69 –
88.
Bank Indonesia. berbagai tahun. Indikator Ekonomi. BPS Indonesia: Jakarta.
www.bps.go.id
Benassy-Quere, A., Fontagne, L. & Lahreche-Revil, A. 2001. “Exchange-rate
Strategies in the Competition for Attracting Foreign Dorect Investment”.
Journal of the Japanese and International Economies, 15, 178-198.
10
berbagai tahun. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang: BPS Provinsi Jawa
Tengah. jateng.bps.go.id
Bps Jawa Tengah. 2009. Laporan Perekonomian Daerah Jawa Tengah Tahun
2009. Jakarta: Bank Indonesia. www.bi.go.id
Edianto, Maret. 2017.” Analisis Pengaruh Realisasi Investasi Penanaman Modal
Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN) dan Pengeluaran
Pemerintah, Terhadap Produk Domesstik Regional Bruto (PDRB) Di
Provinsi Riau Periode 2004-2015”. JOM Fekon Vol.4 No.1 (April) 2017
Fahmi, Irham. 2012.” Pengantar Pasar Modal”. Bandung: CV. Alfabeta
Ghozali , Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
17. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Hellen, Sri Mintarti dan Fitriadi. 2017.” Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Serta Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta
Kesempatan Kerja”. INOVASI Print ISSN: 0216-7786 - Online ISSN:
2528-1097.
Kresna, Bobby Dewata. 2013. “ Pengaruh Total Ekspor, Libor, dan Upah Tenaga
Kerja, Terhadap Investasi Langsung di Indonesia”. E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana Vol. 2, No. 8, Agustus 2013
Kurniawan, Aboy, Adnan Haris Musa dan Rachmad Budi Suharto. 2017.”
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Pengangguran di Kalimantan
Timur” ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X.
Latief. 2002.” Pengantar Ekonomi Pembangunan”. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Lubis, Pardamean dan Salman Bin Zulam. 2016.” Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Investasi di Indonesia”. Volume 2 Nomor 2,
September 2016 ISSN. 2502-6976.
Marsela, Ni Made. Krisna. 2014. “Pengaruh Tingkat Inflasi, PDRB, Suku Bunga
Kredit, serta Kurs Dollar terhadap Investasi”. E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana. ISSN: 2303-0178. Vol.3 (3): 77-87.
Megara, Septha Rusvi. 2014.” Pengaruh Suku Bunga dan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Terhadap Investasi Sektor Properti di Kota
Pekanbaru Periode 2002-2013”. Jom FEKON Vol.2 No.2. Oktober.
11
Noor, F. H. 2009. Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan
Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT.Indeks.
Sasana, Hadi. 2008.” Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta
di Jawa Tengah”. Jejak, Volume 1, Nomor 1, September, 2008
Setyowati, Eni dan Siti Fatimah. 2007.” Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah Tahun 19980-
2002”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 8 No. 1 Juni, 2007, hal 62-84.
Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Perkembangan Pemikiran dari
Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2008.”Makroekonomin Teori Pengantar”. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Suparmono. 2004. “Pengantar Ekonomika Makro Teori, Soal, dan
Penyelesaiannya”. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan (UPP)
AMP YKPN.
Sutawijaya, Andrian dan Fahmi. 2011“Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia”. Trikonomika Volume 12,
No. 1, Juni 2013, Hal. 32–39 ISSN 1411-514X.
Swanitarini, Astiti. 2016. “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Langsung di Indonesia Tahun 2011-2014”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Vol.4, No.1, Mei 2002: 17-35.
Syafina, Endang. 2011. “Analisis Pengaruh Investasi Pemerintah dan Swasta
Terhadap Penciptaan Kesempatan Kerja di Sumatera Utara”. Jurnal
Manajemen & Bisnis, Vol 11 No. 01 April 2011 ISSN 1693-7619.
Syahril, Ferdiansya Muhammad dan Isnurhadi. 2014. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya
Vol.11, No.2 Juni 2014.
Utomo, Yuni Prihadi. 2015. Eksplorasi Data & Analisis Regresi Dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.