18
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Oleh : SYELIANA B 200 130 139 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Oleh :

SYELIANA

B 200 130 139

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

SYELIANA

B 200 130 139

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pemimbing

Drs. M. Abdul Aris, M.Si.

NIK. 565/0601016401

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

Yang ditulis oleh:

SYELIANA B 200 130 139

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 3 Juni 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Mochammad Abdul Aris, M.Si. ( )

(Ketua Dewan penguji)

2. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si. ( )

(Anggota I Dewan Penguji )

3. Dra. Mujiyati, M.Si. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, M.M)

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 3 Juni 2017

Penulis,

SYELIANA

B200130139

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RETURN SAHAM

(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

Abstraksi

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Perlu

diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga harapan untuk

memperoleh return yang maksimal bisa dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio,

dan Return On Equity terhadap Return Saham. Populasi dan sampel dalam penelitian ini

adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-

2014. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi. Jumlah sampel yang diolah sebanyak

49 perusahaan. Teknik analisis penelitian menggunakan regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Price Earning Ratio dan Debt To Equity Ratio berpengaruh

terhadap Return Saham, sedangkan Earning Per Share dan Return On Equity tidak

berpengaruh terhadap Return Saham.

Kata kunci: Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On

Equity, Return Saham.

Abstract

Stock return is the result obtained from investment activities. The factors that affect

stock returns must be known so that hope to obtain maximum returns can be achieved. This

study aimed to analyze the influence of Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt To

Equity Ratio, Return on Equity on Stock Return. Population and sample in this research is

a mining company listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2014. Sampling technique

used is purposive sampling. Methods of data collection is done by using the

documentation. The number of samples processed as many as 49 firm years. Research

analysis techniques using multiple linear regression. The results showed that the Price

Earning Ratio and Debt To Equity Ratio Return effect on Stocks Return, while Earning Per

Share and Return On Equity no affect on Stock Return.

Keywords: Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On

Equity, Stock Return.

1. PENDAHULUAN

Menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha disadari

semakin ketat, maka setiap perusahaan dituntut untuk lebih mengoptimalkan kinerja

perusahaannya agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya serta mencapai

tujuan perusahaan (Nurlitasari, 2015). Usaha tersebut memerlukan modal yang banyak,

yang meliputi usaha memperoleh dan mengalokasikan modal tersebut secara optimal.

Salah satu tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal (Sunardi,

2010). Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

2

dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang

akan diperoleh (Najmiyah et al., 2014).

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Perlu

diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga harapan untuk

memperoleh return yang maksimal bisa dicapai (Najmiyah et al., 2014). Faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham terdiri dari Earning Per Share yang telah diteliti oleh Sugiarti

et al. (2015) dan Hermuningsih dan Mumpuni (2015), Debt to Equity Ratio yang diperoleh

dari peneliti Susilowati dan Turyanto (2011) dan Sugiarti et al. (2015), penelitian Price

Earning Ratio yang dilakukan oleh Sulistyandito dan Hakim (2013) dan Nurlitasari (2015),

dan Return On Equity yang telah diuji oleh Susilowati dan Turyanto (2015) dan Sugiarti et

al.(2015).

Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menggambarkan tingkat laba yang

diperoleh oleh para pemegang saham, dimana tingkat laba (per lembar saham)

menunjukkan kinerja perusahaan terutama dari kemampuan laba yang dikaitkan dengan

pasar. EPS menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya, maka hal akan

mempengaruhi return saham perusahaan tersebut di pasar modal (Susilowati dan Turyanto,

2011). Ningsih dan Hermanto (2015) mendukung hasil penelitian tersebut EPS

mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya

deviden per lembar saham dan tingkat harga saham di kemudian hari. Sehingga banyak

investor menggunakan variabel kinerja keuangan, sementara Sulistyandito dan Hakim

(2013) mengindikasikan bahwa EPS tidak mempengaruhi return saham.

Price Earning Ratio (PER) merupakan suatu rasio yang menggambarkan

bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya

(Nurlitasari, 2015). Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu

perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya

(Malintan, 2012 dalam Najmiyah et al., 2011). Hasil penelitian tersebut sejalan dengan

Nurlitasari (2015) berpengaruh signifikan terhadap return saham karena kenaikan PER

dapat meningkatkan harga saham sehingga meningkat pula return yang diperoleh, tetapi

Sulistyandito dan Hakim (2013) menyatakan tidak berpengaruh terhadap return saham.

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

dengan ekuitas (Sugiarti et al., 2015). Semakin rendah semakin baik karena aman bagi

kreditor saat likuidasi. Bagi perusahaan, sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi

modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi (Asmirantho dan Yuliawati, 2015).

Hasil pengujian oleh Susilowati dan Turyanto (2011) berpengaruh positif dan signifikan

mengindikasikan adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

3

memandang DER. Oleh sebagian investor DER dipandang besarnya tanggung jawab

perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditur yang memberikan pinjaman kepada

perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akan memperbesar tanggungan

perusahaan. Namun demikian nampaknya beberapa investor justru memandang bahwa

perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk

memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. Perusahan tersebut memerlukan

banyak dana operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri

yang dimiliki perusahaan. Kondisi ini menyebabkan kemungkinan berkembangnya

perusahaan dimasa yang akan datang yang berujung pada meningkatnya return saham,

namun dari hasil pengujian Sugiarti et al. (2015) tidak signifikan.

Return On Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan (emiten)

dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri, sehingga ROE ini

sering disebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Susilowati dan Turyanto, 2011). Rasio ini

dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar

maka rasio ini juga akan makin besar (Sugiarti et al., 2015). Semakin besar presentase

Return On Equity (ROE) yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar dan efektif

kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba (Nurlitasari, 2015). Penelitian oleh Sugiarti et

al. (2015) mengatakan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan,

tetapi tidak signifikan. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena para calon investor lebih

menyukai perusahaan yang memberikan return tinggi dibandingkan berinvestasi dengan

return yang rendah. Perusahaan dengan ROE tinggi berarti perusahaan tersebut semakin

optimal dalam menggunakan modal sendiri. Akan tetapi dalam kenyataannya investor di

Indonesia jarang yang memegang saham hingga akhir tahun, investor lebih mementingkan

untuk melakukan transaksi jangka pendek untuk mengejar tingkat perputaran yang tinggi

dari transaksi tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan capital gain yang tinggi,

sedangkan penelitian oleh Susilowati dan Turyanto (2011) tidak berpengaruh.

Penelitian mengenai pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham

telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu diantaranya: Sunardi (2010), Hermuningsih

dan Mumpuni (2015), Najmiyah et al. (2014), Asmirantho dan Yuliawati (2015),

Susilowati dan Turyanto (2011), Nurlitasari (2015), dan Sugiarti et al. (2015). Penelitian

ini mereplikasi di atas. Populasi yang digunakan adalah perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

4

SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2014)”.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

terdaftar di BEI periode 2010-2014. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling,

menurut Sugiyono (2010:96) teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa

pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperolehnya nanti bisa lebih

representatif. Kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2010-2014.

2. Tahun buku 31 Desember auditan secara berturut-turut selama periode 2010-2014.

3. Perusahaan pertambangan yang dijadikan sampel harus menggunakan mata uang rupiah.

2.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder menurut Sekaran

(2011:242) adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang

telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi

pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya. Data sekunder

penelitian ini diperoleh melalui situs www.idx.co.id.

2.3 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

2.3.1 Variabel Dependen

Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi

yang dilakukannya (Ang, 1997). Pengukuran variabel return saham menggunakan rumus:

(Sumber: Gitman dan Zutter, 2012:311)

2.3.2 Variabel Independen

2.3.2.1 EPS

Menurut Brigham dan Houston (2004:151) Earnings per Share (EPS) merupakan

perbandingan antara laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (earning

available for common stockholders/EACS) dengan jumlah saham biasa yang beredar

(number of outstanding common stock/NOCS). Pengukuran variabel EPS menggunakan

rumus:

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

5

Sumber: Gitman dan Zutter, 2012:81

2.3.2.2 PER

Price Earning Ratio (PER) adalah rasio harga per saham terhadap laba per saham

(Brigham dan Houston, 2001:92). Pengukuran variabel PER menggunakan rumus:

Sumber: Gitman dan Zutter, 2012:82

2.3.2.3 DER

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana

perusahaan dibiayai oleh utang (Van Horne dan Wachowicz, 2012:169). Pengukuran

variabel DER menggunakan rumus:

Sumber: Van Horne dan Wachowicz, 2012:169

2.3.2.4 ROE

Menurut Brigham dan Houston (2010:149) Return On Equity adalah rasio laba

bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang

saham biasa. Pengukuran variabel ROE menggunakan rumus:

Sumber: Brigham dan Houston, 2010:149

2.4 Metode Analisis Data

Alat analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda yang digunakan

untuk menguji pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio,

dan Return On Equity terhadap Return Saham. Alasan penggunaan regresi linier berganda

dalam penelitian ini karena terdapat satu variabel dependen dengan skala pengukuran rasio

dan lebih dari satu variabel independen dengan skala pengukuran rasio. Terdapat asumsi

dasar yang harus dipenuhi dalam persamaan regresi yaitu:

1. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Suatu model dinyatakan

baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat best linear unbiased estimator

(Gujarati, 1997). Disamping itu suatu model regresi dikatakan cukup baik dan dapat

dipakai untuk memprediksi apabila lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrik yang

melandasinya. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

6

dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan (Susilowati dan Turyanto,

2011). Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2012:160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan melihat tingkat signifikansi > 5%, hal ini

berarti data yang akan diolah memiliki distribusi normal. Sebaliknya, jika taraf signifikansi

yang dihasilkan lebih kecil dari 5%, maka data tidak terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol

(Ghozali, 2012:105).

Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas di dalam model regresi

adalah dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor

(VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan

nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2012:105-106).

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2012:110) Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan penganggu periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Dalam penelitian ini, uji autokorelasi yang dipergunakan adalah uji Run Test yaitu

untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika nilai

probabilitasnya ≥ 0,05 maka tidak terjadi problem autokorelasi atau memenuhi asumsi

klasik autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2012:139) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

7

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji Glejser. Uji glejser dilakukan dengan meregresi masing-masing variabel

independen dengan absolute residual sebagai variabel dependen. Pengambilan keputusan

jika nilai signifikan variabel independen > 0,05 atau 5% maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139).

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Regresi Berganda

Model regresi linier dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Earning Per Share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity

terhadap Return Saham. Model persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:

RS = α + β1EPS+ β2PER + β3DER + β4ROE+ e

Keterangan:

RS = Return saham EPS = Earning Per Share

β1- β4 = koefisien regresi PER = Price Earning Ratio

α = konstanta DER = Debt to Equity Ratio

e = tingkat kesalahan atau

tingkat gangguan ROE = Return On Equity

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2012:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Cara pengujian

signifikan simultan dalam penelitian ini adalah menentukan F tabel dengan nilai

signifikansi 5%, jika diperoleh hasil nilai lebih kecil dari nilai signifikansi maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sebaliknya, jika diperoleh hasil nilai lebih besar dari nilai signifikansi maka

dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2012:98) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Cara pengujian statistik t dalam penelitian ini adalah menggunakan

pengujian dua arah (two tailed test) dengan menggunakan α = 5%. Variabel independen

dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen apabila nilai sig dibawah 5%. Jika nilai

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

8

sig diatas 5% variabel independen dikatakan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

d. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012:97) koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Earning Per Share, Price Earning

Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity sebagai variabel independen terhadap

Return Saham sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 yang berjumlah

185 perusahaan. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling.

3.1 Statistik Deskriptif

Variabel Return Saham pada 49 tahun perusahaan yang telah diolah memiliki nilai

rata-rata sebesar 0,769020 dengan deviasi standar sebesar 4,0227725. Return saham

tertinggi terdapat pada perusahaan Samindo Resources Tbk (MYOH) tahun 2011 sebesar

26,8000% dan terendah pada perusahaan Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) tahun 2013

sebesar -0,6180%. Variabel EPS memiliki nilai rata-rata sebesar 130,72967 dengan deviasi

standar sebesar 296,211793. EPS terendah terdapat pada perusahaan Cita Mineral

Investindo (CITA) 2014 sebesar Rp -134,542 dan tertinggi pada perusahaan Tambang

Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk tahun 2011 sebesar Rp 1.339,273. Hasil statistik

deskriptif PER menunjukkan bahwa memiliki nilai rata-rata sebesar 18,64524 dengan

deviasi standar sebesar 76,257935. Perusahaan Samindo Resources Tbk (MYOH) 2011

memiliki PER terendah yaitu sebesar -319,916x dan perusahaan Golden Eagle Energy

Tbk (SMMT) tahun 2013 memiliki PER tertinggi sebesar 274,592x. Menurut hasil analisis

deskriptif menunjukkan bahwa DER memiliki nilai rata-rata sebesar 0,976469 dengan

deviasi standar sebesar 1,3456281. Nilai minimum DER terdapat pada perusahaan

Samindo Resources Tbk (MYOH) 2010 sebesar -4,4060x dan nilai maximum DER

terdapat pada perusahaan Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) tahun 2012 sebesar

3,9450x. Variabel ROE memiliki nilai rata-rata sebesar -9,523592 dengan deviasi standar

sebesar 122,0258170. ROE tertinggi terdapat pada perusahaan Cita Mineral Investindo Tbk

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

9

(CITA) tahun 2013 sebesar 49,0750% dan terendah terdapat pada perusahaan Central

Omega Resources Tbk (DKFT) 2010 sebesar -833,5500%.

3.2 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov Z

sebesar 1,311, dengan nilai Asymp. Sig. 0,064. Nilai Asymp. Sig. dapat diketahui bahwa

lebih besar dari =5% (p>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa keseluruhan data yang

diperoleh memiliki sebaran yang normal.

3.3 Uji Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas di dalam model regresi

dapat dilihat dengan dua cara yaitu dengan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah

nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2012:105-106). Nilai

VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi yang dipergunakan adalah uji Run Test yaitu untuk menguji apakah

antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika nilai probabilitasnya ≥ 0,05 maka tidak

terjadi problem autokorelasi atau memenuhi asumsi klasik autokorelasi. Nilai Asymp Sig

(2-tailed) sebesar 0,385 menunjukkan > 0,05, maka data ini tidak terjadi autokorelasi.

3.5 Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian dengan uji Glejser tidak ada gangguan heteroskedastisitas, karena

nilai signifikan > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah

heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

3.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel Earning Per Share

(EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE)

terhadap Return Saham. Model persamaan analisis regresi linear berganda adalah sebagai

berikut:

RS = 2,642 - 0,002 EPS - 0,038 PER - 0,853 DER + 0,003 ROE + ε

Keterangan:

RS = Return saham

β1- β4 = koefisien regresi

α = konstanta

ε = tingkat kesalahan atau tingkat gangguan

EPS = Earning Per Share

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

10

PER = Price Earning Ratio

DER = Debt to Equity Ratio

ROE = Return On Equity

3.7 Uji F

Berdasarkan hasil uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 10,562 dan F tabel sebesar

2,584 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel

Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan

Return On Equity (ROE) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Return

Saham. Dan dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa model goodness of fit.

3.8 Koefisien Determinasi (R2)

Diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,443, hal ini berarti

bahwa variabel independen dalam model (Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio

(PER), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE)) menjelaskan variasi variabel

Return Saham di Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

sebesar 44,3% dan 55,7% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

3.9 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Return Saham

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) tidak

berpengaruh terhadap Return Saham, yang ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar -1,578

lebih kecil dari ttabel sebesar -1,680 atau dapat diketahui dari nilai signifikansi 0,122 lebih besar

dari 0,05, sehingga H1 ditolak artinya Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh terhadap

Return Saham.

Hasil ini bertentangan dengan teori yang mendasarinya bahwa EPS yang semakin

besar akan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

setelah pajak semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang

dihasilkan oleh perusahaan maka Total Return yang diterima oleh para pemegang saham

juga semakin meningkat (Susilowati dan Turyanto, 2011). Meningkat atau menurunnya

EPS tidak secara signifikan mampu meningkatkan atau menurunkan return saham yang

diharapkan oleh pemegang saham. Sehingga investor tidak dapat menjadikan EPS sebagai

indikator dalam mengambil keputusan investasi (Sulistyandito dan Hakim, 2013).

Umumnya investor di Indonesia jarang yang memanfaatkan informasi laporan keuangan,

karena hanya melihat pergerakan harga sahamnya saja. Inilah yang menyebabkan EPS

tidak signifikan pengaruhnya terhadap return saham (Sugiarti et al., 2015). Selain itu,

terjadi karena kebijakan perusahaan terhadap pembagian deviden. Laba usaha yang

diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden tidak dibagikan kepada pemegang saham

melainkan digunakan untuk pengembangan usaha (Sulistyandito dan Hakim, 2013).

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

11

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti et al. (2015).

3.10 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham

Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa Price Earning Ratio (PER)

berpengaruh terhadap Return Saham, yang ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar -6,356

lebih besar dari ttabel sebesar -1,680 atau dapat diketahui dari nilai signifikansi 0,000 lebih

kecil dari 0,01, sehingga H2 diterima, artinya Price Earning Ratio (PER) berpengaruh

terhadap Return Saham.

Hubungan negatif antara PER dan return saham menunjukkan bahwa apabila terjadi

peningkatan pada nilai PER perusahaan maka return saham akan mengalami penurunan.

Peningkatan nilai PER dapat diakibatkan oleh kenaikan harga saham atau penurunan nilai

laba per saham. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian, investor cenderung

berinvestasi pada perusahaan yang memiliki nilai PER rendah (Meythi dan Mathilda,

2012). Kondisi ini disebabkan adanya anggapan investor bahwa PER perusahaan yang

rendah justru akan lebih menarik. Investor menilai harga saham tersebut (yang memiliki

PER rendah) murah, apabila dibandingkan dengan EPS yang diperolehnya (Furda et al.,

2012).

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya kesamaan penelitian yang dilakukan oleh

penelitian yang dilakukan oleh Furda et al. (2012) dan Meythi dan Mathilda (2012).

3.11 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh terhadap Return Saham, yang ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar -2,522

lebih besar dari ttabel sebesar -1,680 atau dapat diketahui dari nilai signifikansi 0,015 lebih kecil

dari 0,05, sehingga H3 diterima artinya Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap

Return Saham.

Adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER,

beberapa investor justru memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan

memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan

yang tumbuh. Perusahan tersebut memerlukan banyak dana operasional yang tidak

mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan (Susilowati

dan Turyanto, 2011). Namun, semakin besar nilai DER menandakan bahwa struktur

permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas.

Semakin tinggi DER mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para

investor cenderung menghindari saham-saham yang memiliki DER yang tinggi (Ang,

1997). DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan,

karena tingkat hutang yang semakin tinggi menandakan beban bunga perusahaan akan

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

12

semakin besar dan mengurangi keuntungan. Sehingga semakin tinggi hutang (DER)

cenderung menurunkan return saham (Putri dan Sampurno, 2012).

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya ada kesamaan penelitian yang dilakukan

Putri dan Sampurno (2012).

3.12 Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham

Berdasarkan hipotesis kelima menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) tidak

berpengaruh terhadap Return Saham, yang ditunjukkan dengan nilai ttabel sebesar 1,680

lebih kecil dari thitung sebesar 0,858 atau dapat diketahui dari nilai signifikansi 0,395 lebih

besar dari 0,05, sehingga H4 ditolak artinya Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh

terhadap Return Saham.

Menurut Sugiarti et al. (2015) pengaruh tersebut dapat disebabkan karena para calon

investor lebih menyukai perusahaan yang memberikan return tinggi dibandingkan

berinvestasi dengan return yang rendah. Perusahaan dengan ROE tinggi berarti perusahaan

tersebut semakin optimal dalam menggunakan modal sendiri. Akan tetapi dalam

kenyataannya investor di Indonesia jarang yang memegang saham hingga akhir tahun,

investor lebih mementingkan untuk melakukan transaksi jangka pendek untuk mengejar

tingkat perputaran yang tinggi dari transaksi tersebut. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan capital gain yang tinggi. Investor di Indonesia cenderung pada capital gain

oriented daripada dividend oriented. Sehingga dapat dikatakan bahwa teori yang

mengatakan ROE akan mempengaruhi return saham positif tidak berlaku dalam penelitian

ini.

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya kesamaan penelitian yang dilakukan oleh

Sulistyandito dan Hakim (2013) dan Nurlitasari (2015).

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Price Earning Ratio (PER) dan Debt

to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan Earning Per Share

(EPS) dan Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap return saham.

5.3 Saran

Saran yang dapat dikemukakan dalam kaitannya dengan keterbatasan penelitian ini

adalah: (1) Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah variabel independen seperti Net

Profit Margin (NPM), Price Book Value (PBV), Corporate Social Responsibility (CSR),

Return On Investment (ROI) dll dan menambah sampel penelitian untuk membuktikan

kembali variabel dalam penelitian ini (2) Lingkup penelitian terbatas laporan keuangan di

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

13

Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan waktu yang

digunakan dalam penelitian terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to

Indonesian Capital Market). First Edition. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Asmirantho, Edhi dan Yuliawati, Elif. 2015. Pengaruh Dividen Per Share (DPS), Dividen

Payout Ratio (DPR), Price To Book Value (PBV), Debt To Equity Ratio (DER), Net

Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Dalam Kemasan yang

Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi. Vol. 1, No. 2, Hal.

95-117. E-ISSN: 2502-4159.

Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2004. Fundamentals of Financial Management.

Tenth Edition. Thomson South Western.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan terj. Dodo Suharto

dan Herman Wibowo. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku

1. Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.

Furda, Yani Prihatina Eka. Arfan, Muhammad. Jalaluddin. 2012. Pengaruh Earning Per

Share, Price Earning Ratio, Economic Value Added, Dan Risiko Sistematik

Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. November, Vol. 2, No. 1. ISSN: 2302-0164.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi

6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman, Lawrence J. dan Zutter, Chad J. 2012. Principles of Managerial Finance.

Thirteenth Edition. Prentice Hall (Pearson).

Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Terj. Julius A. Mulyadi. Edisi 5. Jakarta:

Erlangga.

Meythi dan Mathilda, Mariana. 2012. Pengaruh Price Earning Ratio dan Price Book

Value terhadap Return Saham Indeks LQ 45 (Perioda 2007-2009). Jurnal

Akuntansi. Mei, Vol. 4, No.1. Hal. 1-21.

Najmiyah. Sujana, Edy. Sinarwati, Ni Kadek. 2014. Pengaruh Price To Book Value (PBV),

Price Earning Ratio (PER) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return

Saham Pada Industri Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-2013. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1. Vol. 2, No. 1.

Ningsih, Susi Mujia dan Hermanto, Suwardi Bambang. 2015. Analisis Pengaruh Kinerja

Keuangan dan Economic Value Added Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 11.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAMeprints.ums.ac.id/53372/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 2017-07-17 · 2 dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi

14

Nurlitasari, Arisa. 2015. Pengaruh EPS, PER, ROE, dan DER Terhadap Return Saham

Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-

2014. Jurnal Manajemen. Desember, Vol. 5, No. 2.

Putri, Anggun Amelia Bahar dan Sampurno, R. Djoko. 2012. Analisis Pengaruh ROA,

EPS, NPM, DER dan PBV terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Industri Real

Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009).

Diponegoro Business Review. Vol. 1, No.1. Hal. 1-11.

Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiarti. Surachman dan Aisjah, Siti. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan

terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen. Juni, Vol. 13, No. 2. ISSN:

1693-5241.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi dilengkapi Metode R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulistyandito, Saddam Hussein dan Hakim, Luqman. 2013. Analisis Pengaruh Faktor

Fundamental Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Properti.

Jurnal Ilmu Manajemen. Mei, Vol. 1, No. 1.

Sunardi, Harjono. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA Terhadap

Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Mei, Vol. 2, No. 1, Hal. 70-92.

Susilowati, Yeye dan Turyanto, Tri. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio

Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika Keuangan dan

Perbankan. Mei, Vol. 3, No. 1, Hal. 17-37. ISSN: 1979-4878.

Van Horne, James C. dan Wachowicz Jr., John M. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan terj. Quratul’ain Mubarakah. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.