Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT
KONSUMSI MAHASISWA PADA E-COMMERCE
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Darma Fadhila Benefita
135020107111010
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
2
3
Analisis Faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi Mahasiswa pada E-
Commerce. Studi Kasus:Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Darma Fadhila Benefita, Rachmad Kresna Sakti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pendapatan, harga, tingkat kepercayaan,
tingkat kemudahan dan kualitas informasi terhadap tingkat konsumsi mahasiswa dengan
menggunakan regresi linear berganda. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan responden
sebanyak 100 orang mahasiswa dari semua jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya yang pernah berbelanja melalui e-commerce. Penelitian ini menggunakan softwre SPSS
21 sebagai alatpenguji data penelitian. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa
pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan dan kualitas informasi berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce.
Kata kunci: Tingkat konsumsi, pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan,
kualitas informasi.
A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu selalu berhubungan dengan konsumsi, seperti
untuk memenuhi kebutuhan makan, hiburan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Pengeluaran
pendapatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok disebut dengan konsumsi. Dengan adanya
keinginan dari konsumen maka akan membentuk produsen yang akan memproduksi barang atau jasa
yang akan dikonsumsi oleh konsumen.
Menurut Keynes pada Mankiw (2006), tingkat konsumsi individu secara absolut ditentukan
oleh tingkat pendapatan. Maka bila terjadi peningkatan pada pendapatan individu kemungkinan
besar tingkat konsumsi akan mengalami kenaikan. Dengan jumlah penduduk yang tinggi yang
diikuti dengan tingkat konsumsi yang juga tinggi, maka akan menjadi daya tarik bagi pelaku bisnis
(produsen) untuk membuka usaha bisnis yang dapat memenuhi keinginan konsumen.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi yang terjadi tidak dapat dihindari. Sebelum
adanya era globalisasi, para pelaku bisnis menjual dan memasarkan produknya dengan cara
membuka toko offline. Perdagangan pada masa itu masih dikenal sebagai perdagangan langsung.
Akibat dari perkembangan teknologi yang semakin pesat, e-commerce atau perdagangan online
hadir mewarnai dunia bisnis di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian
Komunikasi dan Informasi, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 139 juta pengguna.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016, sejak tahun 2000
hingga tahun 2016 pengguna internet di Indonesia selalu mengalami kenaikan dengan nilai yang
cukup tinggi. Menurut hasil survey yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) pada tahun 2016, menunjukkan bahwa konten yang sering dikunjungi oleh
pengguna internet adalah konten Onlineshop. Sebanyak 62% atau setara dengan 82,2 juta pengguna
internet sering mengunjungi konten Onlineshop, 33% bisnis personal dan 4% lain-lain.
Sampai dengan bulan September 2016, menurut kepala Badan Pusat Statistik, jumlah e-
commerce di Indonesia mencapai 26,2 juta. Jumlah e-commerce di Indonesia selalu mengalami
peningkatan yang signifikan. Dalam kurun waktu 10 tahu, jumlah e-commerce di Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 17%. Menurut Redwing tahun 2016, nilai transaksi e-commerce di
4
Indonesia sejak tahun 2011 hingga tahun 2015 selalu mengalami kenaikan. Dengan produk yang
paling diminati menurut Asosiasi E-commerce Indonesia adalah tiket yaitu sebesar 25,7% sama
dengan 341 juta pelanggan, urutan kedua yaitu kebutuhan rumah tangga sebesar 22,2% sama dengan
29,4 juta pelanggan dan ketiga adalah pakaian sebesar 3,6% sama dengan 4,7 juta pelanggan.
Terdapat beberapa faktor yang mendasari konsumen lebih memilih belanja pada e-commerce
daripada toko offline. Faktor yang utama yaitu pendapatan dan harga. Faktor yang ketiga yaitu
tingkat kepercayaan. Faktor yang keempat yaitu tingkat kemudahan mengakses situ web e-
commerce. Dan faktor yang terakhir adalah adanya informasi mengenai barang yang dijual pada e-
commerce.
E-commerce merupakan salah satu fenomena perubahan teknologi pada bidang ekonomi.
Mahasiswa S1 merupakan generasi Y, yaitu generasi yang sadar akan teknologi. Begitu juga sadar
akan perubahan yang terjadi dengan adanya teknologi. Sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, sudah selayaknya mengetahui dan memahami dari perubahan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap tingkat
konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya pada e-commerce. Karena
penulis ingin melihat seberapa besar tingkat konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya pada e-commerce. Judul yang diambil untuk penelitian ini adalah Analisis
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Mahasiswa pada E-Commerce (Studi Kasus
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang).
B. KAJIAN PUSTAKA
Teori Konsumsi Keynes
a. tingkat konsumsi akan bertambah seiring dengan bertambahnya tingkat pendapatan.
Namun bertambahnya tingkat konsumsi tidak akan sebesar penambahan tingkat
pendapatan. Oleh karena itu terdapat batasan dari Keynes dengan kecenderungan
mengkonsumsi marginal yang dirumuskan sebagai berikut:
𝑀𝑃𝐶 (𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑜 𝐶𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒) = ∆𝐶
∆𝑌
Nilai MPC adalah antara nol sampai dengan satu dengan perubahan konsumsi selalu diatas
50% dari besarnya perubahan pendapatan. Artinya, perubahan konsumsi di atas 50% tetapi
tidak mencapai 100% (0,5 > MPC < 1).
b. Terdapat rata-rata kecenderungan konsumsi yang dirumuskan dengan
𝐴𝑃𝐶 (𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑜 𝐶𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒) = 𝐶
𝑌
APC menjelaskan bahwa konsumsi akan turun saat pendapatan meningkat dengan adanya
peningkatan pendapatan yang lebih besar dari tingkat konsumsi. Peningkatan konsumsi
yang lebih kecil dari peningkatan pendapatan akan berdampak pada peningkatan jumlah
tabungan. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pendapatan akan berdampak pada
peningkatan rata-rata kecenderungan menabung.
c. Pendapatan merupakan faktor utama dari konsumsi dimana faktor lain tidak berdampak
signifikan.
Teori Permintaan dan Penawaran
a. Teori permintaan
- Permintaan adalah hubungan negatif antara kuantitas barang yang diminta dan harga.
Bila harga bila terjadi penurunan harga maka akan meningkatkan kuantitas yang
diminta. Begitu juga sebaliknya, bila harga mengalami peningkatan maka kuantitas
yang diminta akan menurun (Case dan Fair, 2007).
- Bila terjadi perubahan pada harga barang atau jasa pada pasar akan menyebabkan
perubahan kuantitas yang diminta (pergerakan pada sepanjang kurva permintaan). Dan
5
bila terjadi perubahan pada pendapatan, preferensi, atau harga dari barang dan jasa lain
akan menyebabkan perubahan permintaan yaitu terjadi pergeseran kurva permintaan.
b. Teori penawaran
- Hukum penawaran adalah hubungan positif antara harga dan kuantitas barang yang
ditawarkan: peningkatan harga pasar akan mengakibatkan peningkatan kuantitas
kuantitas yang ditawarkan, dan penurunan harga pasar akan mengakibatkan penurunan
kuantitas yang ditawarkan (Case dan Fair, 2007).
- Penentu-penentu penawaran adalah harga barang atau jasa, biaya produksi yang
tergantung pada harga input yang diperlukan (tenaga kerja, modal, dan tanah) dan
teknologi yang bisa digunakan untuk memroduksi produk tersebut, dan harga produk
terkait (Case dan Fair, 2007).
c. Ekuilibrium pasar
- Ekuilibrium adalah kondisi yang terjadi ketika kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas
yang diminta adalah sama (Case dan Fair, 2007).
- Permintaan berlebih atau kekurangan akan terjadi ketika kuantitas yang diminta lebih
besar daripada kuantitas yang ditawarkan pada harga saat ini (Case dan Fair, 2007).
Ketika permintaan berlebih terjadi di pasar yang tidak di atur, maka akan ada
kecenderungan terjadi peningkatan harga saat yang meminta bersaing satu sama lain
untuk mendapatkan penawaran yang terbatas.
- Ketika kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta pada harga saat ini,
harga akan cenderung mengalami penurunan. Ketika harga mengalami penurunan,
kuantitas yang ditawarkan akan mengalami penurunan dan kuantitas yang diminta
akan mengalami peningkatan hingga tercapainya harga ekuilibrium dimana kuantitas
yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta adalah sama.
Perilaku Konsumen
- Pendekatan Indifference Curve (IC)
Kurva indiferens menunjukkan semua kombinasi dari dua barang yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama pada individu. Berikut adalah gambaran kepuasan
konsumen dalam kurva indiferrens yang sesuai dengan anggaran (budget) yang ada.
Kurva Indiferens
Sumber : Nicholson, 2002
- Garis Anggaran Pengeluaran
Tetapi pada kenyataannya , konsumen tidak selalu memperoleh semua barang yang
diinginkan, karena konsumen dibatasi oleh pendapatan yang dimiliki untuk
dibelanjakan (Sukirno, 2006). Berikut adalah gambaran garis anggaran pengeluaran
yang dimiliki oleh konsumen.
6
Sumber: Joesron dan Fathorrazi, 2012
dengan pendapatan yang dimliki oleh konsumen, konsumen hanya dapat
membelanjakan pendaptannya untuk kedua barang tersebut hanya pada garis anggaran
pengeluaran. Bila tingkat konsumsi konsumen untuk kedua barang tersebut berada di
dalam garam anggaran, maka masih terdapat sisa pendapatan dari konsumsi kedua
barang tersebut. tetapi bila berada dilua garis anggaran, menggambarkan gabungan
yang tidak dapat dibeli oleh konsumen.
E-commerce Business to Consumer
Menurut Irmawati (2011), Electronic Commerce (e-commerce) merupakan prosespembelian,
penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce
sendiri merupakan bagian dari e-bussines. Cakupan e-bussines lebih luas, tidak hanya sekedar dalam
bidang perniagaan tetapi juga mencakup pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,
lowongan pekerjaan dll. Menurut Siregar dalam Irmawati (2011), selain teknologi jaringan www, e-
commerce juga memerlukan teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang dan alat pembayaran untuk e-commerce.
Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang dapat menyediakan katalog
produk dan layanan yang ditawarkan yang akan dijual. Calon membeli dapat melihat-lihat produk
dan layanan yang tersedia yang akan dijual oleh para penjual seperti halnya dalam kehidupansehari-
hari dengan melakukan window shopping. Perbedaannya yaitu, para calon pembeli dapat melakukan
belanja kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh pengguna website
untuk menjual dan memasarkan produk dan layanan adalah Amazon, Bay, NetMarket, Zalora,
Lazada dan lain sebagainya.
Technology Acceptance Model
Teori yang diusulkan oleh Davis pada Simamarta (2015), merupkan teori yang dapat
menjelaskan perilaku pengguna terhadap teknologi, yang mengusulkan Model Penerimaan
Teknologi (Technology Acceptance Model = TAM), yang menyarankan bahwa penerimaan
teknologi disebabkan oleh faktor kemudahan persepsian (ease of use), manfaat persepsian
(usefullnes) dan penggunaan sebenarnya (actual use). Manfaat persepsian didefinisikan sebagai
sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan mampu meningkatkan
kinerja pekerjaannya. Suatu teknologi yang mampu memberikan manfaat.
Kemudahan penggunaan diartikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Menurut Hartono dalam Simamarta (2015),
konstruk kemudahan penggunaan persepsi ini juga dibentuk oleh suatu kepercayaan pada proses
pengambilan keputusan.
Keputusan Pembelian Online
- Kepercayaan
Menurut Morgan dan Hunt pada Hardiawan (2013) indikator kepercayaan yaitu
kredibilitas adalah kemampuan perusahaan untuk dapat diyakini oleh partner kerja
7
baik secara lisan maupun tulisan, keandalan penjual adalah gambaran ketangguhan
penjual baik dalam hal pelayanan maupun dari produk yang dijual, dan kepedulian
yaitu wujud tindakan yang ditampakkan oleh penjual sebagai wujud bantuan dan
perhatian terhadap pembeli. Menurut Jia dan Shen pada Hardiawan (2013) indikator
kepercayaan yaitu sistem keamanan, sistem kerahasiaan, jaminan keimanan dan
kerahasiaan, dan kompensasi kerugian karena alasan keamanan dan kerahasiaan. Dan
menurut Gilbert dan Tang pada Hardiawan (2013) indikator kepercayaan yaitu tingkat
kepercayaan konsumen dengan penjual, tingkat kemauan penjual melayani konsumen,
Citra penjual, kejujuran penjual pada pembeli atau pelanggannya.
- Kualitas Informasi
Menurut Amsyah pada Hardiawan (2013) indikator kualitas informasi adalah
akurasi, tepat waktu, relevan, kelengkapan dan keringkasan. Menurut Bailey dan
Pearson pada Hardiawan (2013) indikator kualitas informasi adalah keakuratan
informasi, ketepatan bantuan, kelengkapan informasi, dan penyajian informasi.
Model Penelitian
C. METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian memuat jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif koreasional dimana penelitian ini akan menjelaskan hubungan satu variable
dengan variable lainnya yang dinyatakan dalam koefisien korelasi (bivariate) dan keberartian
(signifikan) secara statistic.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang pada
tahun ajaran semester genap 2016/2017.
Populasi dan penentuan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Malang yang aktif pada semester ganjil 2016/2017. Mengingat jumlah populasi yang
cukup banyak, maka dilakukan sampling. Dalam penelitian ini, sampel penelitian diambil dengan
metode pengambilan sampel nonprobability sampling dengan metode acidental sampling. Jumlah
sampel ditentukan menggunakan rumus Wibisono. Dengan penghitungan rumus Wibisono
didapatkan 96 responden lalu dibulatkan menjadi 100 responden.
Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang
pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti (Sanusi, 2014). Dengan kata lain, data primer
merupakan data yang diambil dari sumber aslinya. Data primer berhubungan dengan variabel yang
8
akan digunakan pada penelitian ini. Yaitu, pendapatan, selera, tingkat kepercayaan, tingkat
kemudahan dan kualitas informasi.
Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data digunakan cara survei dengan kuesioner.
Pengumpulan data secara survei yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan atau
pernyataan kepada responden secara lisan maupun secara tertulis (Sanusi, 2014). Data primer yang
didapat akan diolah menggunakan skala likert 4 point agar dapat diukur dengan metode kuantitatif.
Metode Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisis liniear berganda dengan alat bantu yang digunakan untuk
mecari keterikatan diantara variabel adalah SPSS 18. Analisis regresi digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen.Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1 + 𝑏2𝑥2 + 𝑏3𝑥3 + 𝑏4𝑥4 + b5𝑥5 + 𝑒
Dimana
a = konstanta
b1-b5 = koefisiensi regresi
Y = Tingkat Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB
X1 = Pendapatan
X2 = Harga
X3 = Tingkat kepercayaan
X4 = Tingkat kemudahan
X5 = Kualitas Informasi
e = eror
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah perempuan dengan
presentasi sebesar 62%. Usia responden terbanyak adalah 20-22 tahun dengan presentasi sebesar
68%. Responden terbanyak adalah dari semester 8 yaitu sejumlah 36 responden. Responden
terbanyak adalah dari jurusan manajemen yaitu sebesar 40 responden. Dan pengeluaran terbanyak
responden adalah sebesar Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 yaitu sebesar 27 responden.
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas instrument, uji reabilitas
instrumen, koefisien determinasi (R2), uji simultan/ uji F, uji parsial/ uji T dan uji asumsi klasik
yang mencakup uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.
Dalam penelitian ini, instrument telah memenuhi uji validitas dan uji realibilitas.
Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)
Pada penelitian ini hasil nilai 𝑅2 adalah sebesar 0,619 atau 61,9%. Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel dependen (tingkat konsumsi) dijelaskan oleh variabel independen (pendapatan,
9
harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan dan kualitas informasi) sebesar 61,9% dan sebesar
38,1% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.
Uji Simultan / Uji F
Nilai f-statistik pada penelitian ini adalah sebesar 30,580. sedangkan F tabal untuk penelitian
ini Diana k adalah 5 dan n alah 100 (k, n-k) didapatkan nilai F tabel sebesar 2,31. dalam hal ini, F
hitung > F tabel atau 30,580 > 2,31. Berdasarkan hasil output tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa Pendapatan (X1), Harga (X2), Tingkat Kepercayaan (X3), Tingkat Kemudahan (X4) dan
Kualitas Informasi (X5) secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat Konsumsi (Y).
Uji Parsial / Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -2347747,266 224187,225 -
10,472
,000
X1 ,093 ,032 ,190 2,910 ,005 ,945 1,058
X2 71926,396 32885,034 ,172 2,187 ,031 ,652 1,535
X3 152416,505 37890,137 ,352 4,023 ,000 ,529 1,890
X4 88513,674 30986,171 ,214 2,857 ,005 ,720 1,390
X5 72132,508 29203,555 ,191 2,470 ,015 ,675 1,482
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan output pada tabel diatas, diketahui nilai koefisien regresi variabel Pendapatan
(X1) adalah 0,093 yang menunjukkan bahwa Pendapatan (X1) berpengaruh positif terhadap Tingkat
Konsumsi (Y). Nilai koefisien regresi dari variabel Harga (X2) adalah 71926,396 yang menunjukkan
bahwa Harga (X2) berpengaruh secara positif pada Tingkat Konsumsi (Y). Nilai koefisien regresi
dari variabel Tingkat Kepercayaan (X3) adalah 152416,505 yang menunjukkan bahwa Tingkat
Kepercayaan berpengaruh secara positif pada Tingkat Konsumsi (Y). Nilai koefisien regresi dari
variabel Tingkat Kemudahan (X4) adalah 152416,505 yang menunjukkan bahwa Tingkat
Kemudahan berpengaruh secara positif pada Tingkat Konsumsi (Y). Begitu juga dengan nilai
koefisien regresi dari variabel Kualitas Informasi (X5) adalah 72132,508 yang menunjukkan bahwa
Kualitas Informasi berpengaruh positif pada Tingkat Konsumsi (Y).
Dalam Uji Parsial / Uji T, jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka variabel independen
berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen dan sebaliknya. Jika nilai signifikan kurang
dari 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dan
sebaliknya. Dalam penelitian ini, seluruh nilai t hitung lebih besar dari t tabel yang bernilai 1,66023
dan seluruh nilai sigi dari penelitian ini kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan H1 diterima, yang berarti bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian ini terpengaruh
secara parsial terhadap variabel dependen.
10
Pembahasan
Variabel pendapatan dalam penelitian ini menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
semakin tinggi pendapatan mahasiswa maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan
konsumsinya pada e-commerce juga akan semakin tinggi pula. Menurut hasil olah data regresi linear
berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel
pendapatan (X1) adalah sebesar 0,093 maka dapat disimpulkan apabila terdapat peningkatan
pendapatan sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada e-commerce
sebanyak 0,093 (satuan).
Hal tersebut sesuai dengan teori konsumsi Keynes yang dikenal dengan Hipotesis Pendapatan
Absolut (Absolute Income Hypothesis). Teori tersebut menyatakan bahwa tingkat konsumsi individu
ditentukan oleh pendapatan. Berdasarkan hukum psikologis fundamental, tingkat konsumsi dalam
teori ini akan bertambah seiring dengan bertambahnya tingkat pendapatan. Namun bertambahnya
tingkat konsumsi tidak akan sebesar penambahan tingkat pendapatan.
Variabel harga (X2) dalam penelitian menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear
berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel
harga (X2) adalah sebesar 71926,396 maka dapat disimpulkan apabila harga semakin murah sebesar
1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada e-commerce sebanyak 71926,396 (satuan).
Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi variabel harga maka kecenderungan mahasiswa
untuk meningkatkan tingkat konsumsinya pada e-commerce.
Hal tersebut merujuk pada poin pertanyaan yang terdapat pada kuesioner yaitu mengenai
rendahnya harga, harga yang terjangkau, harga yang bersifat kompetitif dan para konsumen yang
dapat membandingkan harga pada tiap e-commerce yang berpengaruh pada tingkat konsumsi pada
e-commerce. Berdasarkan poin pertanyaan tersebut maka harga merupakan salah satu poin penting
yang mempengaruhi tingkat konsumsi pada e-commerce. Berdasarkan teori permintaan, semakin
rendah harga maka kuantitas yang diminta akan mengalami peningkatan. Begitu juga sebaliknya,
bila terjadi peningkatan harga, maka kuantitas yang diminta akan mengalami penurunan.
Variabel tingkat kepercayaan (X3) pada tingkat konsumsi e-commerce (Y) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear
berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel
tingkat kepercayaan (X3) adalah sebesar 152416,505 maka dapat disimpulkan apabila terdapat
peningkatan tingkat kepercayaan sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada
e-commerce sebanyak 152416,505 (satuan). Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi
tingkat kepercayaan maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat konsumsinya
akan semakin tinggi pula.
Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang, begitu pula diikuti dengan modus
penipuan yang juga semakin berkembang. Maka para konsumen sebelum membeli suatu produk
harus mengecek terlebih dahulu keberadaan penjual e-commerce tersebut. Bisanya pada situs e-
commerce akan tersedia informasi mengenai penjual dan produk yang dijual secara detail dan
terdapat pula tingkat pengunjung pada penjual tersebut. Indikator dari kepercayaan yaitu tingkat
kepercayaan konsumen dengan penjual, tingkat kemauan penjual melayani konsumen, Citra penjual,
kejujuran penjual pada pembeli dan sistem keamanan dari penjual.
Variabel tingkat kemudahan (X4) pada tingkat konsumsi e-commerce (Y) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear
berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel
tingkat kemudahan (X4) adalah sebesar 88513,674 maka dapat disimpulkan apabila terdapat
peningkatan tingkat kemudahan sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada
e-commerce sebanyak 88513,674 (satuan). Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi
tingkat kepercayaan maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat konsumsinya
akan semakin tinggi pula.
Berdasarkan teori Technology Accepted Model (TAM), kemudahan penggunaan diartikan
sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan persepsian juga dikatakan sebagai kepercayaan untuk proses pengambilan
keputusan.
Variabel kualitas informasi (X5) pada tingkat konsumsi e-commerce (Y) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear
11
berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel
kualitas informasi (X5) adalah sebesar 72132,508 maka dapat disimpulkan apabila terdapat
peningkatan kualitas informasi sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada
e-commerce sebanyak 72132,508 (satuan). Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi
kualitas informasi maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat konsumsinya akan
semakin tinggi pula.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori permintaan. Bila semakin murah harga yang diberikan
oleh e-commerce maka permintaan barang dan jasa pada e-commerce akan mengalami peningkatan.
Bila terjadi perubahan pada harga barang atau jasa pada e-commerce akan menyebabkan perubahan
kuantitas yang diminta (pergerakan pada sepanjang kurva permintaan). Dan bila terjadi perubahan
pada pendapatan, preferensi, atau harga dari barang dan jasa lain akan menyebabkan perubahan
permintaan yaitu terjadi pergeseran kurva permintaan.
Dengan adanya permintaan dari konsumen pada e-commerce maka akan terdapat penawaran
yang akan dilakukan oleh e-commercei. Seorang produsen akan menawarkan lebih banyak ketika
harga output lebih tinggi. Jadi bila terjadi peningkatan harga pada e-commerce, maka penjual di e-
commerce akan meningkatkan kuantitas yang diatwarkan. Karena penawaran yang dilakukan oleh
penjual di e-commerce adalah salah satu cara untuk mencari laba.
Kesimpulan
Merujuk pada hasil analisis dan hasil pembahasan penelitian yang dilakukan mengenai
pengaruh pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan dan kualitas informasi
terhadap tingkat konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya pada e-
commerce, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1. E-commerce merupakan sistem perdagangan secara Online. Saat akan berbelanja pada e-
commerce pembeli akan dipengaruhi oleh pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat
kemudahan dan kualitas informasi. Dengan adanya e-commerce, pembeli akan dipermudah
untuk membeli barang yang diinginkan. Dengan adanya berbagai jenis penjual diperlukan
adanya kepercayaan bagi pmebeli untuk membeli barang atau jasa pada penjual tersebut. Dan
kualitas informasi yang diberikan oleh e-commerce mengenai penjual juga menentukan minat
pembeli untuk membeli barang atau jasa pada e-commerce tersebut.
2. Semakin tinggi pendapatan seorang mahasiswa, maka kecenderungan mahasiswa untuk
meningkatkan tingkat konsumsinya pada e-commerce akan semakin tinggi. Ketika mahasiswa
mempunyai pendapatan yang semakin besar, maka akan semakin besar pula konsumsi yang
dikeluarkan dan gaya hidup yang meningkat.
3. Semakin murah harga maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat
konsumsinya akan semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa setuju bahwa harga
pada e-commerce lebih murah, lebih terjangkau, lebih kompetitif dan mereka dapat
membandingkan harga di tiap e-commerce.
4. Semakin tinggi tingkat kepercayaan pada e-commerce, maka kecenderungan mahasiswa untuk
meningkatkan tingkat konsumsinya akan semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan dengan
adanya penjual yang bervariasi, para penjual harus membuat para pembeli percaya bahwa
penjual tersebut tidak melakukan kecurangan. Dengan memberikan Citra dan pelayanan yang
terbaik dari penjual, penjual mampu menarik perhatian para pembeli.
5. Semakin tinggi tingkat kemudahan pada aplikasi e-comerce maka kecenderungan tingkat
konsumsinya akan semakin tinggi. Karena semakin mudah aplikasi e-commerce maka semakin
mudah untuk dipelajari, mudah untuk dipahami, fleksibel, dan mudah digunkan. Hal tersebut
mampu membuat konsumen kembali lagi belanja pada e-commerce tersebut karena lebih
mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.
6. Semakin tinggi kualitas informasi pada e-commerce maka kecenderungan tingkat konsumsinya
akan semakin tinggi. Karena dengan informasi yang semakin lengkap para pembeli akan lebih
yakin untuk membeli produk atau jasa yang dijual oleh para penjual di e-commerce tersebut.
Karena dengan banyaknya penjual, cara para pembeli untuk mengetahui penjual yang baik
yaitu salah satunya dengan melihat informasi mengenai penjual dan barang atau jasa yang
dijual yang diberikan oleh e-commerce.
12
7. Pendapatan, Harga, Tingkat kepercayaan, Tingkat Kemudahan, dan Kualitas Informasi secara
simultan berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat konsumsi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya pada e-commerce.
Saran
Sebagai tindak lanjut atas kesimpulan penelitian diatas, maka penulis mengajukan saran antara
lain sebagai berikut:
1. Tingkat kepercayaan memiliki pengaruh tertinggi pada tingkat konsumsi mahasiswa pada e-
commerce. Dengan tingginya tingkat kepercayaan tersebut, diharapkan penjual pada e-
commerce mampu menjaga atau meningkatkan kepercayaan pada konsumen agar konsumen
tetap bisa memiliki kepercayaan untuk berbelanja pada e-commerce.
2. Kualitas informasi dan kemudahan yang diberikan oleh e-commerce sebaiknya lebih
ditingkatkan lagi agar mampu mempertahankan konsumen untuk tetap memilih e-commerce.
3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel dengan mengambil sudut pandang dunia akademisi
yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tanpa melihat sudut
pandang lainnya seperti masyarakat yang sudah bekerja. Hal ini dikarenakan adanya
keterbatasan waktu, tempat dan materi. Menurut peneliti, hal ini belum mewakili keseluruhan
konsumen e-commerce secara luas. Karena apabila dilihat dai sudut pandang masyarakat yang
sudah memiliki penghasilan tersendiri, selain mahasiswa, umumnya memiliki tingkat
konsumsi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pada penelitian berikutnya sebaiknya lebih
memfokuskan penelitian pada sudut pandang secara umum.
Daftar Pustaka
Abimanyu, Yoopi. 2012. Ekonomi Manajerial. Ghalia Indonesia : Bogor.
Aribowo, Dwi Putra Jati. 2013. Pengaruh Trust dan Perceived of Risk Terhadap Niat untuk
Bertransaksi Menggunakan E-Commerce. Jurnal Nominal, Vol II (No. 1).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=138048&val=442&title=PENGARUH
%20TRUST%20DAN%20PERCEIVED%20OF%20RISK%20TERHADAP%20NIAT%20
UNTUK%20BERTRANSAKSI%20MENGGUNAKAN%20E-COMMERCE diakses pada
3 Maret 2017.
Arifin, A. 2007. Membaca Saham. Yogyakarta: Andi.
Asosiasi E-Commerce Indonesia. 2016. Hasil Survei Internet Tahunan APJII 2016.
https://www.idea.or.id/berita/detail/hasil-survei-internet-tahunan-apjii-2016 diakses pada 9
Januari 2017.
Badan Pusat Statistik. 2017. Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi.
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1268 diakses pada 8 Maret 2017.
Brillian, Mochammad Auditya dan Achyar, Adrian. 2013. The Impact of Satisfaction and Trust on
Loyalty of E-Commerce Customers. Asean Marketing Journal, Vol V, (No 1).
http://journal.ui.ac.id/index.php/amj/article/view/2175 diakses pada 8 Januari 2017.
Chase, Karl E. Dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Airlangga.
Curatman, Aang. 2010. Teori Ekonomi Makro. Cirebon: Swagati Press.
Hardiawan, Ananda Cahya. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi
Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/42236/1/HARDIAWAN.pdf diakses pada 3 Februari
2017.
Head, Terry R, dkk. 2008. Defining, Managing, and Marketing to Generations X, Y, Z. The Journal
of The Household Goods Forwarders Association of America, Inc, Vol XL.
http://iam.files.cms-plus.com/newimages/portalpdfs/2008_03_04.pdf diakses pada 12 April
2017.
Ika, AA. 2015. Pengaruh Pendapatan Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan Penggunaan,
Daya Tarik Promosi, dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan E-Money. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
13
Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-Commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis.
Edisi Ke-Vi.
https://orasibisnis.files.wordpress.com/2012/05/dewi-imarwati_pemanfaatan-e-commerce-
dalam-dunia-bisnis.pdf diakses pada 12 Januari 2017.
Joesron, Tati Suhartati dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro : Dilengkapi Beberapa
Bentuk Fungsi Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Khairani, Siti. Pengaruh Kepercayaan Kualitas Informasi dan Pelayanan Terhadap keputusan
Membeli Melalui Media Sosial (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi STIE MDP). Seminar
Nasional Ekonomi Manajemen dan Akuntansi (SNEMA) Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Padang.
http://fe.unp.ac.id/sites/default/files/unggahan/22.%20Siti%20Khairani%20(hal%20305-
314)_0.pdf diakses pada 17 Mei 2017.
Khusaini, Muhammad. 2013. Ekonomi Mikro : Dasar-dasar Teori. Malang: UB Press.
Kim, Eungkyu., Urunov, Roman., Kim, Hyungjoon. 2016. The effects of national culture values on
consumer acceptance of e-commerce: Online shoppers in Russia. Information Technology
and Quantitative Management (ITQM 2016), 966-970.
http://ac.els-cdn.com/S1877050916313175/1-s2.0-S1877050916313175-
main.pdf?_tid=1d4a5a0a-f466-11e6-8000-
00000aab0f6c&acdnat=1487263189_88f40b46b7fab6ccb3c0858ab3da3a02 diakses pada 7
Januari 2017.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kusuma, Handri dan Sari, Marina Silvia. 2012. Membangun Kembali Kepercayaan Masyarakat
Pasca Pelanggaran dala Business to Consumer (B2C) E-Commerce: Studi Empiris di
Yogyakarta. Jurnal Manajemen teknologi, Vol 11, (No 2).
https://www.researchgate.net/publication/289389464_Membangun_Kembali_Kepercayaan
_Masyarakat_Pasca_Pelanggaran_dalam_Business_to_Consumer_B2C_E-
Commerce_Studi_Empiris_di_Yogyakarta diakses pada 8 Januari 2017.
Laily, Nur dan Budiyono Pristiyadi. 2013. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lupiyoadi, Rambat dan Ridho Bramulya Ikhsan. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mujiyana dan Elissa, Ingge. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Via Internet pada Toko Online. Jurnal Universitas Diponegoro, Vol VIII (No. 3).
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/viewFile/5382/4824 diakses pada tanggal 7
Januari 2017.
Munawaroh. 2012. Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang: Intimedia.
Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate : dan Aplikasinya. Jakarta: Airlangga.
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Nuvriasari, Audita. 2012. Peran Dukungan Organisasional, Kompetensi Teknologi dan Lingkungan
Eksternal dalam Rangka Mendorong Pengadopsian E-Commerce pada Usaha Kecil
Menengah. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 16 (No 2).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=168833&val=584&title=PERAN%20
DUKUNGAN%20ORGANISASIONAL,%20KOMPETENSI%20TEKNOLOGI%20DAN
%20LINGKUNGAN%20EKSTERNAL%20DALAM%20RANGKA%20MENDORONG
%20PENGADOPSIAN%20E-
COMMERCE%20PADA%20USAHA%20KECIL%20MENENGAH
diakses pada 3 Maret 2017.
Palil, Mohd Rizal. 2004. The Effect Of E-Commerce On Malaysian Tax System: An Empirical
Evidence From Academicians And Malaysian Tax Practitioners. Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Vol. 6, (NO. 1) 1- 9.
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/16150 diakses pada 7 januari
2017.
Priadana, Moh. Sidik dan Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: Ekonisia.
Redwing. 2015. Who Will be Indonesia’s Amazon and Taobao. http://redwing-asia.com/market-
data/e-commerce-2/ diakses pada 9 Januari 2017.
Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis : Disertai Contoh Proposal Penelitian Bidang
Ilmu Ekonomi dan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
14
Saputri, Ainun Fika Budi Aji. 2015. Pengaruh Keamanan, Kemudahan, dan Risiko Kinerja terhadap
Keputusan Pembelian Secara Online di Tokopedia.com (Studi pada Pengguna Situs Belanja
Online Tokopedia.com). Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta.
http://eprints.uny.ac.id/23040/1/AinunFikaBudiAjiSaputri_10408144038.pdf diakses pada
11 Mei 2017.
Saraswati, Pradhita dan Zaki Baridwan. Penerimaan Sistem E-Commerce : Pengaruh Kepercayaan,
Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=285306&val=6467&title=Pengaruh%2
0Kepercayaan,%20Persepsi%20Resiko,%20Persepsi%20Manfaat,%20dan%20%20%20Per
sepsi%20Kontrol%20Perilaku%20Terhadap%20Niat%20Penggunaan%20Sistem%20E-
Commerce diakses pada 3 Maret 2017.
Simamarta, Melissa T.A. 2015. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model).
Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen.
Sukirno, Sadono. 2006. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Jakarta: Andi.
Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Pegantar dan Aplikasinya : disertai Panduan EViews.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian : Sebuah Pengenalan dan Penuntun
Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wijaya,Tony. 2013. Ekonomi dan Bisnis : Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wong, Jony. 2010. Internet Marketing for Beginners. Jakata: PT Elex Media Komputindo.
15