15
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI MAHASISWA PADA E-COMMERCE (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Darma Fadhila Benefita 135020107111010 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT

KONSUMSI MAHASISWA PADA E-COMMERCE

(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Darma Fadhila Benefita

135020107111010

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

2

Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

3

Analisis Faktor yang Memengaruhi Tingkat Konsumsi Mahasiswa pada E-

Commerce. Studi Kasus:Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya Darma Fadhila Benefita, Rachmad Kresna Sakti

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pendapatan, harga, tingkat kepercayaan,

tingkat kemudahan dan kualitas informasi terhadap tingkat konsumsi mahasiswa dengan

menggunakan regresi linear berganda. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan responden

sebanyak 100 orang mahasiswa dari semua jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya yang pernah berbelanja melalui e-commerce. Penelitian ini menggunakan softwre SPSS

21 sebagai alatpenguji data penelitian. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa

pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan dan kualitas informasi berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce.

Kata kunci: Tingkat konsumsi, pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan,

kualitas informasi.

A. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu selalu berhubungan dengan konsumsi, seperti

untuk memenuhi kebutuhan makan, hiburan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Pengeluaran

pendapatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok disebut dengan konsumsi. Dengan adanya

keinginan dari konsumen maka akan membentuk produsen yang akan memproduksi barang atau jasa

yang akan dikonsumsi oleh konsumen.

Menurut Keynes pada Mankiw (2006), tingkat konsumsi individu secara absolut ditentukan

oleh tingkat pendapatan. Maka bila terjadi peningkatan pada pendapatan individu kemungkinan

besar tingkat konsumsi akan mengalami kenaikan. Dengan jumlah penduduk yang tinggi yang

diikuti dengan tingkat konsumsi yang juga tinggi, maka akan menjadi daya tarik bagi pelaku bisnis

(produsen) untuk membuka usaha bisnis yang dapat memenuhi keinginan konsumen.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi yang terjadi tidak dapat dihindari. Sebelum

adanya era globalisasi, para pelaku bisnis menjual dan memasarkan produknya dengan cara

membuka toko offline. Perdagangan pada masa itu masih dikenal sebagai perdagangan langsung.

Akibat dari perkembangan teknologi yang semakin pesat, e-commerce atau perdagangan online

hadir mewarnai dunia bisnis di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian

Komunikasi dan Informasi, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 139 juta pengguna.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada tahun 2016, sejak tahun 2000

hingga tahun 2016 pengguna internet di Indonesia selalu mengalami kenaikan dengan nilai yang

cukup tinggi. Menurut hasil survey yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) pada tahun 2016, menunjukkan bahwa konten yang sering dikunjungi oleh

pengguna internet adalah konten Onlineshop. Sebanyak 62% atau setara dengan 82,2 juta pengguna

internet sering mengunjungi konten Onlineshop, 33% bisnis personal dan 4% lain-lain.

Sampai dengan bulan September 2016, menurut kepala Badan Pusat Statistik, jumlah e-

commerce di Indonesia mencapai 26,2 juta. Jumlah e-commerce di Indonesia selalu mengalami

peningkatan yang signifikan. Dalam kurun waktu 10 tahu, jumlah e-commerce di Indonesia

mengalami peningkatan sebesar 17%. Menurut Redwing tahun 2016, nilai transaksi e-commerce di

Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

4

Indonesia sejak tahun 2011 hingga tahun 2015 selalu mengalami kenaikan. Dengan produk yang

paling diminati menurut Asosiasi E-commerce Indonesia adalah tiket yaitu sebesar 25,7% sama

dengan 341 juta pelanggan, urutan kedua yaitu kebutuhan rumah tangga sebesar 22,2% sama dengan

29,4 juta pelanggan dan ketiga adalah pakaian sebesar 3,6% sama dengan 4,7 juta pelanggan.

Terdapat beberapa faktor yang mendasari konsumen lebih memilih belanja pada e-commerce

daripada toko offline. Faktor yang utama yaitu pendapatan dan harga. Faktor yang ketiga yaitu

tingkat kepercayaan. Faktor yang keempat yaitu tingkat kemudahan mengakses situ web e-

commerce. Dan faktor yang terakhir adalah adanya informasi mengenai barang yang dijual pada e-

commerce.

E-commerce merupakan salah satu fenomena perubahan teknologi pada bidang ekonomi.

Mahasiswa S1 merupakan generasi Y, yaitu generasi yang sadar akan teknologi. Begitu juga sadar

akan perubahan yang terjadi dengan adanya teknologi. Sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, sudah selayaknya mengetahui dan memahami dari perubahan tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap tingkat

konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya pada e-commerce. Karena

penulis ingin melihat seberapa besar tingkat konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya pada e-commerce. Judul yang diambil untuk penelitian ini adalah Analisis

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Mahasiswa pada E-Commerce (Studi Kasus

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang).

B. KAJIAN PUSTAKA

Teori Konsumsi Keynes

a. tingkat konsumsi akan bertambah seiring dengan bertambahnya tingkat pendapatan.

Namun bertambahnya tingkat konsumsi tidak akan sebesar penambahan tingkat

pendapatan. Oleh karena itu terdapat batasan dari Keynes dengan kecenderungan

mengkonsumsi marginal yang dirumuskan sebagai berikut:

𝑀𝑃𝐶 (𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑜 𝐶𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒) = ∆𝐶

∆𝑌

Nilai MPC adalah antara nol sampai dengan satu dengan perubahan konsumsi selalu diatas

50% dari besarnya perubahan pendapatan. Artinya, perubahan konsumsi di atas 50% tetapi

tidak mencapai 100% (0,5 > MPC < 1).

b. Terdapat rata-rata kecenderungan konsumsi yang dirumuskan dengan

𝐴𝑃𝐶 (𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑜 𝐶𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒) = 𝐶

𝑌

APC menjelaskan bahwa konsumsi akan turun saat pendapatan meningkat dengan adanya

peningkatan pendapatan yang lebih besar dari tingkat konsumsi. Peningkatan konsumsi

yang lebih kecil dari peningkatan pendapatan akan berdampak pada peningkatan jumlah

tabungan. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pendapatan akan berdampak pada

peningkatan rata-rata kecenderungan menabung.

c. Pendapatan merupakan faktor utama dari konsumsi dimana faktor lain tidak berdampak

signifikan.

Teori Permintaan dan Penawaran

a. Teori permintaan

- Permintaan adalah hubungan negatif antara kuantitas barang yang diminta dan harga.

Bila harga bila terjadi penurunan harga maka akan meningkatkan kuantitas yang

diminta. Begitu juga sebaliknya, bila harga mengalami peningkatan maka kuantitas

yang diminta akan menurun (Case dan Fair, 2007).

- Bila terjadi perubahan pada harga barang atau jasa pada pasar akan menyebabkan

perubahan kuantitas yang diminta (pergerakan pada sepanjang kurva permintaan). Dan

Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

5

bila terjadi perubahan pada pendapatan, preferensi, atau harga dari barang dan jasa lain

akan menyebabkan perubahan permintaan yaitu terjadi pergeseran kurva permintaan.

b. Teori penawaran

- Hukum penawaran adalah hubungan positif antara harga dan kuantitas barang yang

ditawarkan: peningkatan harga pasar akan mengakibatkan peningkatan kuantitas

kuantitas yang ditawarkan, dan penurunan harga pasar akan mengakibatkan penurunan

kuantitas yang ditawarkan (Case dan Fair, 2007).

- Penentu-penentu penawaran adalah harga barang atau jasa, biaya produksi yang

tergantung pada harga input yang diperlukan (tenaga kerja, modal, dan tanah) dan

teknologi yang bisa digunakan untuk memroduksi produk tersebut, dan harga produk

terkait (Case dan Fair, 2007).

c. Ekuilibrium pasar

- Ekuilibrium adalah kondisi yang terjadi ketika kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas

yang diminta adalah sama (Case dan Fair, 2007).

- Permintaan berlebih atau kekurangan akan terjadi ketika kuantitas yang diminta lebih

besar daripada kuantitas yang ditawarkan pada harga saat ini (Case dan Fair, 2007).

Ketika permintaan berlebih terjadi di pasar yang tidak di atur, maka akan ada

kecenderungan terjadi peningkatan harga saat yang meminta bersaing satu sama lain

untuk mendapatkan penawaran yang terbatas.

- Ketika kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta pada harga saat ini,

harga akan cenderung mengalami penurunan. Ketika harga mengalami penurunan,

kuantitas yang ditawarkan akan mengalami penurunan dan kuantitas yang diminta

akan mengalami peningkatan hingga tercapainya harga ekuilibrium dimana kuantitas

yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta adalah sama.

Perilaku Konsumen

- Pendekatan Indifference Curve (IC)

Kurva indiferens menunjukkan semua kombinasi dari dua barang yang memberikan

tingkat kepuasan yang sama pada individu. Berikut adalah gambaran kepuasan

konsumen dalam kurva indiferrens yang sesuai dengan anggaran (budget) yang ada.

Kurva Indiferens

Sumber : Nicholson, 2002

- Garis Anggaran Pengeluaran

Tetapi pada kenyataannya , konsumen tidak selalu memperoleh semua barang yang

diinginkan, karena konsumen dibatasi oleh pendapatan yang dimiliki untuk

dibelanjakan (Sukirno, 2006). Berikut adalah gambaran garis anggaran pengeluaran

yang dimiliki oleh konsumen.

Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

6

Sumber: Joesron dan Fathorrazi, 2012

dengan pendapatan yang dimliki oleh konsumen, konsumen hanya dapat

membelanjakan pendaptannya untuk kedua barang tersebut hanya pada garis anggaran

pengeluaran. Bila tingkat konsumsi konsumen untuk kedua barang tersebut berada di

dalam garam anggaran, maka masih terdapat sisa pendapatan dari konsumsi kedua

barang tersebut. tetapi bila berada dilua garis anggaran, menggambarkan gabungan

yang tidak dapat dibeli oleh konsumen.

E-commerce Business to Consumer

Menurut Irmawati (2011), Electronic Commerce (e-commerce) merupakan prosespembelian,

penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce

sendiri merupakan bagian dari e-bussines. Cakupan e-bussines lebih luas, tidak hanya sekedar dalam

bidang perniagaan tetapi juga mencakup pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,

lowongan pekerjaan dll. Menurut Siregar dalam Irmawati (2011), selain teknologi jaringan www, e-

commerce juga memerlukan teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman

barang dan alat pembayaran untuk e-commerce.

Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang dapat menyediakan katalog

produk dan layanan yang ditawarkan yang akan dijual. Calon membeli dapat melihat-lihat produk

dan layanan yang tersedia yang akan dijual oleh para penjual seperti halnya dalam kehidupansehari-

hari dengan melakukan window shopping. Perbedaannya yaitu, para calon pembeli dapat melakukan

belanja kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh jam buka toko. Contoh pengguna website

untuk menjual dan memasarkan produk dan layanan adalah Amazon, Bay, NetMarket, Zalora,

Lazada dan lain sebagainya.

Technology Acceptance Model

Teori yang diusulkan oleh Davis pada Simamarta (2015), merupkan teori yang dapat

menjelaskan perilaku pengguna terhadap teknologi, yang mengusulkan Model Penerimaan

Teknologi (Technology Acceptance Model = TAM), yang menyarankan bahwa penerimaan

teknologi disebabkan oleh faktor kemudahan persepsian (ease of use), manfaat persepsian

(usefullnes) dan penggunaan sebenarnya (actual use). Manfaat persepsian didefinisikan sebagai

sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan mampu meningkatkan

kinerja pekerjaannya. Suatu teknologi yang mampu memberikan manfaat.

Kemudahan penggunaan diartikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Menurut Hartono dalam Simamarta (2015),

konstruk kemudahan penggunaan persepsi ini juga dibentuk oleh suatu kepercayaan pada proses

pengambilan keputusan.

Keputusan Pembelian Online

- Kepercayaan

Menurut Morgan dan Hunt pada Hardiawan (2013) indikator kepercayaan yaitu

kredibilitas adalah kemampuan perusahaan untuk dapat diyakini oleh partner kerja

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

7

baik secara lisan maupun tulisan, keandalan penjual adalah gambaran ketangguhan

penjual baik dalam hal pelayanan maupun dari produk yang dijual, dan kepedulian

yaitu wujud tindakan yang ditampakkan oleh penjual sebagai wujud bantuan dan

perhatian terhadap pembeli. Menurut Jia dan Shen pada Hardiawan (2013) indikator

kepercayaan yaitu sistem keamanan, sistem kerahasiaan, jaminan keimanan dan

kerahasiaan, dan kompensasi kerugian karena alasan keamanan dan kerahasiaan. Dan

menurut Gilbert dan Tang pada Hardiawan (2013) indikator kepercayaan yaitu tingkat

kepercayaan konsumen dengan penjual, tingkat kemauan penjual melayani konsumen,

Citra penjual, kejujuran penjual pada pembeli atau pelanggannya.

- Kualitas Informasi

Menurut Amsyah pada Hardiawan (2013) indikator kualitas informasi adalah

akurasi, tepat waktu, relevan, kelengkapan dan keringkasan. Menurut Bailey dan

Pearson pada Hardiawan (2013) indikator kualitas informasi adalah keakuratan

informasi, ketepatan bantuan, kelengkapan informasi, dan penyajian informasi.

Model Penelitian

C. METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Penelitian memuat jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif koreasional dimana penelitian ini akan menjelaskan hubungan satu variable

dengan variable lainnya yang dinyatakan dalam koefisien korelasi (bivariate) dan keberartian

(signifikan) secara statistic.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang pada

tahun ajaran semester genap 2016/2017.

Populasi dan penentuan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya Malang yang aktif pada semester ganjil 2016/2017. Mengingat jumlah populasi yang

cukup banyak, maka dilakukan sampling. Dalam penelitian ini, sampel penelitian diambil dengan

metode pengambilan sampel nonprobability sampling dengan metode acidental sampling. Jumlah

sampel ditentukan menggunakan rumus Wibisono. Dengan penghitungan rumus Wibisono

didapatkan 96 responden lalu dibulatkan menjadi 100 responden.

Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang

pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti (Sanusi, 2014). Dengan kata lain, data primer

merupakan data yang diambil dari sumber aslinya. Data primer berhubungan dengan variabel yang

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

8

akan digunakan pada penelitian ini. Yaitu, pendapatan, selera, tingkat kepercayaan, tingkat

kemudahan dan kualitas informasi.

Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data digunakan cara survei dengan kuesioner.

Pengumpulan data secara survei yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan atau

pernyataan kepada responden secara lisan maupun secara tertulis (Sanusi, 2014). Data primer yang

didapat akan diolah menggunakan skala likert 4 point agar dapat diukur dengan metode kuantitatif.

Metode Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis liniear berganda dengan alat bantu yang digunakan untuk

mecari keterikatan diantara variabel adalah SPSS 18. Analisis regresi digunakan untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen.Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1 + 𝑏2𝑥2 + 𝑏3𝑥3 + 𝑏4𝑥4 + b5𝑥5 + 𝑒

Dimana

a = konstanta

b1-b5 = koefisiensi regresi

Y = Tingkat Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB

X1 = Pendapatan

X2 = Harga

X3 = Tingkat kepercayaan

X4 = Tingkat kemudahan

X5 = Kualitas Informasi

e = eror

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Responden

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah perempuan dengan

presentasi sebesar 62%. Usia responden terbanyak adalah 20-22 tahun dengan presentasi sebesar

68%. Responden terbanyak adalah dari semester 8 yaitu sejumlah 36 responden. Responden

terbanyak adalah dari jurusan manajemen yaitu sebesar 40 responden. Dan pengeluaran terbanyak

responden adalah sebesar Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 yaitu sebesar 27 responden.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas instrument, uji reabilitas

instrumen, koefisien determinasi (R2), uji simultan/ uji F, uji parsial/ uji T dan uji asumsi klasik

yang mencakup uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.

Dalam penelitian ini, instrument telah memenuhi uji validitas dan uji realibilitas.

Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Pada penelitian ini hasil nilai 𝑅2 adalah sebesar 0,619 atau 61,9%. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel dependen (tingkat konsumsi) dijelaskan oleh variabel independen (pendapatan,

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

9

harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan dan kualitas informasi) sebesar 61,9% dan sebesar

38,1% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model.

Uji Simultan / Uji F

Nilai f-statistik pada penelitian ini adalah sebesar 30,580. sedangkan F tabal untuk penelitian

ini Diana k adalah 5 dan n alah 100 (k, n-k) didapatkan nilai F tabel sebesar 2,31. dalam hal ini, F

hitung > F tabel atau 30,580 > 2,31. Berdasarkan hasil output tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa Pendapatan (X1), Harga (X2), Tingkat Kepercayaan (X3), Tingkat Kemudahan (X4) dan

Kualitas Informasi (X5) secara simultan berpengaruh terhadap Tingkat Konsumsi (Y).

Uji Parsial / Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -2347747,266 224187,225 -

10,472

,000

X1 ,093 ,032 ,190 2,910 ,005 ,945 1,058

X2 71926,396 32885,034 ,172 2,187 ,031 ,652 1,535

X3 152416,505 37890,137 ,352 4,023 ,000 ,529 1,890

X4 88513,674 30986,171 ,214 2,857 ,005 ,720 1,390

X5 72132,508 29203,555 ,191 2,470 ,015 ,675 1,482

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan output pada tabel diatas, diketahui nilai koefisien regresi variabel Pendapatan

(X1) adalah 0,093 yang menunjukkan bahwa Pendapatan (X1) berpengaruh positif terhadap Tingkat

Konsumsi (Y). Nilai koefisien regresi dari variabel Harga (X2) adalah 71926,396 yang menunjukkan

bahwa Harga (X2) berpengaruh secara positif pada Tingkat Konsumsi (Y). Nilai koefisien regresi

dari variabel Tingkat Kepercayaan (X3) adalah 152416,505 yang menunjukkan bahwa Tingkat

Kepercayaan berpengaruh secara positif pada Tingkat Konsumsi (Y). Nilai koefisien regresi dari

variabel Tingkat Kemudahan (X4) adalah 152416,505 yang menunjukkan bahwa Tingkat

Kemudahan berpengaruh secara positif pada Tingkat Konsumsi (Y). Begitu juga dengan nilai

koefisien regresi dari variabel Kualitas Informasi (X5) adalah 72132,508 yang menunjukkan bahwa

Kualitas Informasi berpengaruh positif pada Tingkat Konsumsi (Y).

Dalam Uji Parsial / Uji T, jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka variabel independen

berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen dan sebaliknya. Jika nilai signifikan kurang

dari 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dan

sebaliknya. Dalam penelitian ini, seluruh nilai t hitung lebih besar dari t tabel yang bernilai 1,66023

dan seluruh nilai sigi dari penelitian ini kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima, yang berarti bahwa seluruh variabel independen dalam penelitian ini terpengaruh

secara parsial terhadap variabel dependen.

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

10

Pembahasan

Variabel pendapatan dalam penelitian ini menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

semakin tinggi pendapatan mahasiswa maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan

konsumsinya pada e-commerce juga akan semakin tinggi pula. Menurut hasil olah data regresi linear

berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel

pendapatan (X1) adalah sebesar 0,093 maka dapat disimpulkan apabila terdapat peningkatan

pendapatan sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada e-commerce

sebanyak 0,093 (satuan).

Hal tersebut sesuai dengan teori konsumsi Keynes yang dikenal dengan Hipotesis Pendapatan

Absolut (Absolute Income Hypothesis). Teori tersebut menyatakan bahwa tingkat konsumsi individu

ditentukan oleh pendapatan. Berdasarkan hukum psikologis fundamental, tingkat konsumsi dalam

teori ini akan bertambah seiring dengan bertambahnya tingkat pendapatan. Namun bertambahnya

tingkat konsumsi tidak akan sebesar penambahan tingkat pendapatan.

Variabel harga (X2) dalam penelitian menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear

berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel

harga (X2) adalah sebesar 71926,396 maka dapat disimpulkan apabila harga semakin murah sebesar

1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada e-commerce sebanyak 71926,396 (satuan).

Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi variabel harga maka kecenderungan mahasiswa

untuk meningkatkan tingkat konsumsinya pada e-commerce.

Hal tersebut merujuk pada poin pertanyaan yang terdapat pada kuesioner yaitu mengenai

rendahnya harga, harga yang terjangkau, harga yang bersifat kompetitif dan para konsumen yang

dapat membandingkan harga pada tiap e-commerce yang berpengaruh pada tingkat konsumsi pada

e-commerce. Berdasarkan poin pertanyaan tersebut maka harga merupakan salah satu poin penting

yang mempengaruhi tingkat konsumsi pada e-commerce. Berdasarkan teori permintaan, semakin

rendah harga maka kuantitas yang diminta akan mengalami peningkatan. Begitu juga sebaliknya,

bila terjadi peningkatan harga, maka kuantitas yang diminta akan mengalami penurunan.

Variabel tingkat kepercayaan (X3) pada tingkat konsumsi e-commerce (Y) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear

berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel

tingkat kepercayaan (X3) adalah sebesar 152416,505 maka dapat disimpulkan apabila terdapat

peningkatan tingkat kepercayaan sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada

e-commerce sebanyak 152416,505 (satuan). Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi

tingkat kepercayaan maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat konsumsinya

akan semakin tinggi pula.

Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang, begitu pula diikuti dengan modus

penipuan yang juga semakin berkembang. Maka para konsumen sebelum membeli suatu produk

harus mengecek terlebih dahulu keberadaan penjual e-commerce tersebut. Bisanya pada situs e-

commerce akan tersedia informasi mengenai penjual dan produk yang dijual secara detail dan

terdapat pula tingkat pengunjung pada penjual tersebut. Indikator dari kepercayaan yaitu tingkat

kepercayaan konsumen dengan penjual, tingkat kemauan penjual melayani konsumen, Citra penjual,

kejujuran penjual pada pembeli dan sistem keamanan dari penjual.

Variabel tingkat kemudahan (X4) pada tingkat konsumsi e-commerce (Y) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear

berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel

tingkat kemudahan (X4) adalah sebesar 88513,674 maka dapat disimpulkan apabila terdapat

peningkatan tingkat kemudahan sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada

e-commerce sebanyak 88513,674 (satuan). Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi

tingkat kepercayaan maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat konsumsinya

akan semakin tinggi pula.

Berdasarkan teori Technology Accepted Model (TAM), kemudahan penggunaan diartikan

sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan persepsian juga dikatakan sebagai kepercayaan untuk proses pengambilan

keputusan.

Variabel kualitas informasi (X5) pada tingkat konsumsi e-commerce (Y) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap tingkat konsumsi pada e-commerce. Menurut hasil olah data regresi linear

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

11

berganda yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan hasil bahwa koefisien regresi untuk variabel

kualitas informasi (X5) adalah sebesar 72132,508 maka dapat disimpulkan apabila terdapat

peningkatan kualitas informasi sebanyak 1 (satuan) maka akan terjadi peningkatan konsumsi pada

e-commerce sebanyak 72132,508 (satuan). Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi

kualitas informasi maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat konsumsinya akan

semakin tinggi pula.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori permintaan. Bila semakin murah harga yang diberikan

oleh e-commerce maka permintaan barang dan jasa pada e-commerce akan mengalami peningkatan.

Bila terjadi perubahan pada harga barang atau jasa pada e-commerce akan menyebabkan perubahan

kuantitas yang diminta (pergerakan pada sepanjang kurva permintaan). Dan bila terjadi perubahan

pada pendapatan, preferensi, atau harga dari barang dan jasa lain akan menyebabkan perubahan

permintaan yaitu terjadi pergeseran kurva permintaan.

Dengan adanya permintaan dari konsumen pada e-commerce maka akan terdapat penawaran

yang akan dilakukan oleh e-commercei. Seorang produsen akan menawarkan lebih banyak ketika

harga output lebih tinggi. Jadi bila terjadi peningkatan harga pada e-commerce, maka penjual di e-

commerce akan meningkatkan kuantitas yang diatwarkan. Karena penawaran yang dilakukan oleh

penjual di e-commerce adalah salah satu cara untuk mencari laba.

Kesimpulan

Merujuk pada hasil analisis dan hasil pembahasan penelitian yang dilakukan mengenai

pengaruh pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat kemudahan dan kualitas informasi

terhadap tingkat konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya pada e-

commerce, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. E-commerce merupakan sistem perdagangan secara Online. Saat akan berbelanja pada e-

commerce pembeli akan dipengaruhi oleh pendapatan, harga, tingkat kepercayaan, tingkat

kemudahan dan kualitas informasi. Dengan adanya e-commerce, pembeli akan dipermudah

untuk membeli barang yang diinginkan. Dengan adanya berbagai jenis penjual diperlukan

adanya kepercayaan bagi pmebeli untuk membeli barang atau jasa pada penjual tersebut. Dan

kualitas informasi yang diberikan oleh e-commerce mengenai penjual juga menentukan minat

pembeli untuk membeli barang atau jasa pada e-commerce tersebut.

2. Semakin tinggi pendapatan seorang mahasiswa, maka kecenderungan mahasiswa untuk

meningkatkan tingkat konsumsinya pada e-commerce akan semakin tinggi. Ketika mahasiswa

mempunyai pendapatan yang semakin besar, maka akan semakin besar pula konsumsi yang

dikeluarkan dan gaya hidup yang meningkat.

3. Semakin murah harga maka kecenderungan mahasiswa untuk meningkatkan tingkat

konsumsinya akan semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa setuju bahwa harga

pada e-commerce lebih murah, lebih terjangkau, lebih kompetitif dan mereka dapat

membandingkan harga di tiap e-commerce.

4. Semakin tinggi tingkat kepercayaan pada e-commerce, maka kecenderungan mahasiswa untuk

meningkatkan tingkat konsumsinya akan semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan dengan

adanya penjual yang bervariasi, para penjual harus membuat para pembeli percaya bahwa

penjual tersebut tidak melakukan kecurangan. Dengan memberikan Citra dan pelayanan yang

terbaik dari penjual, penjual mampu menarik perhatian para pembeli.

5. Semakin tinggi tingkat kemudahan pada aplikasi e-comerce maka kecenderungan tingkat

konsumsinya akan semakin tinggi. Karena semakin mudah aplikasi e-commerce maka semakin

mudah untuk dipelajari, mudah untuk dipahami, fleksibel, dan mudah digunkan. Hal tersebut

mampu membuat konsumen kembali lagi belanja pada e-commerce tersebut karena lebih

mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.

6. Semakin tinggi kualitas informasi pada e-commerce maka kecenderungan tingkat konsumsinya

akan semakin tinggi. Karena dengan informasi yang semakin lengkap para pembeli akan lebih

yakin untuk membeli produk atau jasa yang dijual oleh para penjual di e-commerce tersebut.

Karena dengan banyaknya penjual, cara para pembeli untuk mengetahui penjual yang baik

yaitu salah satunya dengan melihat informasi mengenai penjual dan barang atau jasa yang

dijual yang diberikan oleh e-commerce.

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

12

7. Pendapatan, Harga, Tingkat kepercayaan, Tingkat Kemudahan, dan Kualitas Informasi secara

simultan berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat konsumsi Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya pada e-commerce.

Saran

Sebagai tindak lanjut atas kesimpulan penelitian diatas, maka penulis mengajukan saran antara

lain sebagai berikut:

1. Tingkat kepercayaan memiliki pengaruh tertinggi pada tingkat konsumsi mahasiswa pada e-

commerce. Dengan tingginya tingkat kepercayaan tersebut, diharapkan penjual pada e-

commerce mampu menjaga atau meningkatkan kepercayaan pada konsumen agar konsumen

tetap bisa memiliki kepercayaan untuk berbelanja pada e-commerce.

2. Kualitas informasi dan kemudahan yang diberikan oleh e-commerce sebaiknya lebih

ditingkatkan lagi agar mampu mempertahankan konsumen untuk tetap memilih e-commerce.

3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel dengan mengambil sudut pandang dunia akademisi

yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tanpa melihat sudut

pandang lainnya seperti masyarakat yang sudah bekerja. Hal ini dikarenakan adanya

keterbatasan waktu, tempat dan materi. Menurut peneliti, hal ini belum mewakili keseluruhan

konsumen e-commerce secara luas. Karena apabila dilihat dai sudut pandang masyarakat yang

sudah memiliki penghasilan tersendiri, selain mahasiswa, umumnya memiliki tingkat

konsumsi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pada penelitian berikutnya sebaiknya lebih

memfokuskan penelitian pada sudut pandang secara umum.

Daftar Pustaka

Abimanyu, Yoopi. 2012. Ekonomi Manajerial. Ghalia Indonesia : Bogor.

Aribowo, Dwi Putra Jati. 2013. Pengaruh Trust dan Perceived of Risk Terhadap Niat untuk

Bertransaksi Menggunakan E-Commerce. Jurnal Nominal, Vol II (No. 1).

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=138048&val=442&title=PENGARUH

%20TRUST%20DAN%20PERCEIVED%20OF%20RISK%20TERHADAP%20NIAT%20

UNTUK%20BERTRANSAKSI%20MENGGUNAKAN%20E-COMMERCE diakses pada

3 Maret 2017.

Arifin, A. 2007. Membaca Saham. Yogyakarta: Andi.

Asosiasi E-Commerce Indonesia. 2016. Hasil Survei Internet Tahunan APJII 2016.

https://www.idea.or.id/berita/detail/hasil-survei-internet-tahunan-apjii-2016 diakses pada 9

Januari 2017.

Badan Pusat Statistik. 2017. Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi.

https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1268 diakses pada 8 Maret 2017.

Brillian, Mochammad Auditya dan Achyar, Adrian. 2013. The Impact of Satisfaction and Trust on

Loyalty of E-Commerce Customers. Asean Marketing Journal, Vol V, (No 1).

http://journal.ui.ac.id/index.php/amj/article/view/2175 diakses pada 8 Januari 2017.

Chase, Karl E. Dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Airlangga.

Curatman, Aang. 2010. Teori Ekonomi Makro. Cirebon: Swagati Press.

Hardiawan, Ananda Cahya. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi

Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/42236/1/HARDIAWAN.pdf diakses pada 3 Februari

2017.

Head, Terry R, dkk. 2008. Defining, Managing, and Marketing to Generations X, Y, Z. The Journal

of The Household Goods Forwarders Association of America, Inc, Vol XL.

http://iam.files.cms-plus.com/newimages/portalpdfs/2008_03_04.pdf diakses pada 12 April

2017.

Ika, AA. 2015. Pengaruh Pendapatan Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan Penggunaan,

Daya Tarik Promosi, dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan E-Money. Skripsi

tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

13

Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-Commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis.

Edisi Ke-Vi.

https://orasibisnis.files.wordpress.com/2012/05/dewi-imarwati_pemanfaatan-e-commerce-

dalam-dunia-bisnis.pdf diakses pada 12 Januari 2017.

Joesron, Tati Suhartati dan M. Fathorrazi. 2012. Teori Ekonomi Mikro : Dilengkapi Beberapa

Bentuk Fungsi Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Khairani, Siti. Pengaruh Kepercayaan Kualitas Informasi dan Pelayanan Terhadap keputusan

Membeli Melalui Media Sosial (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi STIE MDP). Seminar

Nasional Ekonomi Manajemen dan Akuntansi (SNEMA) Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Padang.

http://fe.unp.ac.id/sites/default/files/unggahan/22.%20Siti%20Khairani%20(hal%20305-

314)_0.pdf diakses pada 17 Mei 2017.

Khusaini, Muhammad. 2013. Ekonomi Mikro : Dasar-dasar Teori. Malang: UB Press.

Kim, Eungkyu., Urunov, Roman., Kim, Hyungjoon. 2016. The effects of national culture values on

consumer acceptance of e-commerce: Online shoppers in Russia. Information Technology

and Quantitative Management (ITQM 2016), 966-970.

http://ac.els-cdn.com/S1877050916313175/1-s2.0-S1877050916313175-

main.pdf?_tid=1d4a5a0a-f466-11e6-8000-

00000aab0f6c&acdnat=1487263189_88f40b46b7fab6ccb3c0858ab3da3a02 diakses pada 7

Januari 2017.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kusuma, Handri dan Sari, Marina Silvia. 2012. Membangun Kembali Kepercayaan Masyarakat

Pasca Pelanggaran dala Business to Consumer (B2C) E-Commerce: Studi Empiris di

Yogyakarta. Jurnal Manajemen teknologi, Vol 11, (No 2).

https://www.researchgate.net/publication/289389464_Membangun_Kembali_Kepercayaan

_Masyarakat_Pasca_Pelanggaran_dalam_Business_to_Consumer_B2C_E-

Commerce_Studi_Empiris_di_Yogyakarta diakses pada 8 Januari 2017.

Laily, Nur dan Budiyono Pristiyadi. 2013. Teori Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lupiyoadi, Rambat dan Ridho Bramulya Ikhsan. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta:

Salemba Empat.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Mujiyana dan Elissa, Ingge. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Via Internet pada Toko Online. Jurnal Universitas Diponegoro, Vol VIII (No. 3).

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/viewFile/5382/4824 diakses pada tanggal 7

Januari 2017.

Munawaroh. 2012. Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang: Intimedia.

Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate : dan Aplikasinya. Jakarta: Airlangga.

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nuvriasari, Audita. 2012. Peran Dukungan Organisasional, Kompetensi Teknologi dan Lingkungan

Eksternal dalam Rangka Mendorong Pengadopsian E-Commerce pada Usaha Kecil

Menengah. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 16 (No 2).

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=168833&val=584&title=PERAN%20

DUKUNGAN%20ORGANISASIONAL,%20KOMPETENSI%20TEKNOLOGI%20DAN

%20LINGKUNGAN%20EKSTERNAL%20DALAM%20RANGKA%20MENDORONG

%20PENGADOPSIAN%20E-

COMMERCE%20PADA%20USAHA%20KECIL%20MENENGAH

diakses pada 3 Maret 2017.

Palil, Mohd Rizal. 2004. The Effect Of E-Commerce On Malaysian Tax System: An Empirical

Evidence From Academicians And Malaysian Tax Practitioners. Jurnal Akuntansi &

Keuangan, Vol. 6, (NO. 1) 1- 9.

http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/16150 diakses pada 7 januari

2017.

Priadana, Moh. Sidik dan Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.

Yogyakarta: Ekonisia.

Redwing. 2015. Who Will be Indonesia’s Amazon and Taobao. http://redwing-asia.com/market-

data/e-commerce-2/ diakses pada 9 Januari 2017.

Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis : Disertai Contoh Proposal Penelitian Bidang

Ilmu Ekonomi dan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

14

Saputri, Ainun Fika Budi Aji. 2015. Pengaruh Keamanan, Kemudahan, dan Risiko Kinerja terhadap

Keputusan Pembelian Secara Online di Tokopedia.com (Studi pada Pengguna Situs Belanja

Online Tokopedia.com). Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta.

http://eprints.uny.ac.id/23040/1/AinunFikaBudiAjiSaputri_10408144038.pdf diakses pada

11 Mei 2017.

Saraswati, Pradhita dan Zaki Baridwan. Penerimaan Sistem E-Commerce : Pengaruh Kepercayaan,

Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=285306&val=6467&title=Pengaruh%2

0Kepercayaan,%20Persepsi%20Resiko,%20Persepsi%20Manfaat,%20dan%20%20%20Per

sepsi%20Kontrol%20Perilaku%20Terhadap%20Niat%20Penggunaan%20Sistem%20E-

Commerce diakses pada 3 Maret 2017.

Simamarta, Melissa T.A. 2015. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model).

Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen.

Sukirno, Sadono. 2006. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Jakarta: Andi.

Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika Pegantar dan Aplikasinya : disertai Panduan EViews.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian : Sebuah Pengenalan dan Penuntun

Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wijaya,Tony. 2013. Ekonomi dan Bisnis : Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wong, Jony. 2010. Internet Marketing for Beginners. Jakata: PT Elex Media Komputindo.

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KONSUMSI

15