31
KELOMPOK 6

Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

golongan darah penyakit kardiovaskular

Citation preview

Page 1: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

KELOMPOK 6

Page 2: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

LATAR BELAKANGPenyakit Kardiovaskuler adalah penyakit

atau gangguan jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini sudah menjadi polemik yang luar biasa dalam masyarakat.Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tentang Penyakit Penyebab Kematian terbanyak di Indonesia.1. Penyakit Kardiovaskuler2. Infeksi Saluran Napas3. Diare(Sumber: DepKes RI, 2004)

Page 3: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Menurut Data yang ada di World Health Organization (WHO) pada tahun 2004 menunjukkan.

Angka Mortalitas karena Penyakit Kardiovaskuler sebanyak 17,1 juta jiwa atau sekitar 29% dari jumlah mortalitas pada saat itu.

Penyebaran penyakit Kardiovaskuler terbanyak pada negara-negara dengan pendapatan per kapita menengah hingga rendah yaitu sekitar 82% dari jumlah Mortalitas.

WHO memperkirakan pada tahun 2030 angka mortalitas karena penyakit Kardiovaskuler sebanyak 23,6 juta jiwa.(Sumber : WHO, 2004)

Page 4: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

• Penyakit Kardiovaskuler memiliki sejumlah faktor-faktor resiko, ada yang reversibel atau dapat diubah seperti Hipertensi, Obesitas, Diabetes Mellitus II, Merokok dan sebagainya. Adapula Faktor resiko irreversibel atau tidak dapat diubah misalnya genetik. ( Sumber : WHO, 2004)

Page 5: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Sebuah pustaka kesehatan dari Peter J. D’Adamo dan Catherine Whitney, seorang dokter peneliti dari Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul “Cardiovascular Disease: Fight it with the Blood Type Diet” menyebutkan bahwa ada kaitan yang erat antara penyakit kardiovaskuler dan golongan darah seseorang. Penelitiannya menyebutkan bahwa golongan darah A dan AB beresiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan dengan golongan darah O dan B.

Hal ini juga dapat dikatakan bahwa golongan darah merupakan faktor resiko yang irreversibel terhadap penyakit kardiovaskuler.

Page 6: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan golongan darah terhadap kejadian kardiovaskuler di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar?

Page 7: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1. Hubungan golongan darah dengan

kejadian penyakit kardiovaskuler di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar?

Page 8: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

PENYAKIT KARDIOVASKULER

Penyakit Kardiovaskuler merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya kelainan atau gangguan baik pada jantung maupun pembuluh darah (WHO, 2004). Penyakit kardiovaskuler ini mencakup:

Penyakit Arteri Koroner, Penyakit Serebrovaskuler, Penyakit Arteri Perifer, Penyakit Jantung Rematik, Penyakit Jantung Kongenital, Trombosis Vena Dalam dan Emboli Pulmonal, paru-

paru. (Sumber: WHO, 2004)

Page 10: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

GOLONGAN DARAHGolongan darah merupakan determinasi

dari struktur antigen pada permukaan sel dan sel dari sel darah merah dan dideteksi dengan antibodi yang spesifik dari antigen tersebut.

Sistem penggolongan darah berdasarkan antigen pada sel darah merah dikenal dengan sistem ABO yang pertama kali diperkenalkan oleh Landsteiner. Secara umum, ada 4 golongan darah berdasarkan sistem ini.

Page 11: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.

Golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.

Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.

Page 12: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

KAITAN GOLONGAN DARAH DENGAN

PENYAKIT KARDIOVASKULER

Page 13: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Faktor Golongan Darah-Kolesterol Golongan Darah A dan AB

Kaitan antara golongan darah dan kadar kolesterol serum total uji pada suatu populasi orang jepang menentukan apakah naiknya kadar kolesterol terkait dengan golongan darah A, seperti yang ditunjukkan pada banyak populasi orang barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol secara signifikan meningkat pada golongan darah A dan AB dibandingkan golongan darah lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Hungarian Institute of Cardiology pada tahun 1980 dan 1985 dengan mengukur kolesterol dari 635 pasien yang menjalani angiografi koroner. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa golongan darah A lebih banyak yang menjalani angiografi koroner dibandingkan dengan golongan darah O.(Sumber: Hungarian Institute Of Cardiology)

Page 14: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Proteksi terhadap Kolesterol Golongan Darah O dan B

Fosfatase alkalin usus, yakni suatu enzim yang diproduksi di usus halus yang fungsi utamanya adalah memecah kolesterol dan lemak dari makanan. Adanya enzim ini dalam tubuh manusia ternyata mengalami perbedaan bila ditinjau dari golongan darah seseorang. Pada golongan darah O dan B, enzim ini ada dalam kadar yang tinggi bila dibandingkan dengan golongan darah A dan AB.

(Sumber: Peter J. D’ Adamo dan Cathrine Whitney. Cardiovascular Disease : Fight it with the Blood Type Diet).

Page 15: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Suatu penelitian yang dilakukan dalam artikel yang berjudul “Intestinal Alkaline Phosfatase aand ABO Blood Group System- A New Aspect” menjelaskan mengapa pada golongan darah A dan AB memiliki kadar aktivitas fosfatase alkalin yang begitu rendah. Penelitian tersebut menyatakan bahwa Antigen A dalam golongan darah A dan AB menyebabkan tidak aktifnya enzim fosfatase alkalin usus.(Sumber: Peter J. D’ Adamo dan Cathrine Whitney. Cardiovascular Disease : Fight it with the Blood Type Diet).

Page 16: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Koagulasi (Penggumpalan) Berdasarkan Golongan Darah

Penggumpalan darah atau koagulasi dalam tubuh manusia utamanya yang berperan adalah trombosit. Suatu penggumpalan darah terdiri dari sekumpulan trombosit yang terjerat dalam suatu jaringan molekul protein yang tidak dapat larut yang disebut fibrin yang diperantarai enzim trombin. Setidaknya ada selusin faktor penggumpal darah.(Sumber: Peter J. D’ Adamo dan Cathrine Whitney. Cardiovascular Disease : Fight it with the Blood Type Diet).

Page 17: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Golongan darah memengaruhi salah satu faktor-faktor penggumpal yang penting, yang disebut faktor VIII. Sejumlah studi yang diadakan pada tahun 1960-an telah berkali-kali menunjukkan defisiensi atau kurangnya kadar faktor VIII pada golongan darah O dan B. Sedangkan kadar faktro VIII ini tinggi pada golongan darah A dan AB. Jadi, dapat disimpulkan bahwa darah dari golongan darah A dan AB cenderung lebih mudah menggumpal dibandingkan darah dari golongan darah O dan B.(Sumber: Peter J. D’ Adamo dan Cathrine Whitney. Cardiovascular Disease : Fight it with the Blood Type Diet).

Page 18: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Selektin dalam Proses InflamasiSelektin adalah molekul sel ke sel yang terlibat

dalam perlekatan sel-sel darah putih ke dinding pembuluh darah. Jika tidak dikendalikan, kadar selektin ini akan meningkat akibat inflamasi yang terjadi dan menyebabkan meningkatnya peradangan pada dinding-dinding pembuluh darah, yang kini diketahui merupakan salah satu faktor dalam beberapa penyakit jantung. Kenaikan kadar selektin yang tidak terkontrol ini lebih banyak pada golongan darah A.(Sumber: Peter J. D’ Adamo dan Cathrine Whitney. Cardiovascular Disease : Fight it with the Blood Type Diet).

 

Page 19: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Kerangka Konsep

Variabel Bebas

GOLONGAN DARAH (A, B,

AB, O)

PENYAKIT KARDIOVASKULE

R

HIPERTENSI

OBESITAS

Variabel Terikat

Variabel Kontrol

Page 20: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

METODOLOGI PENELITIAN

Page 21: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Desain PenelitianRancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek yang diteliti (observasional). Desain dalam penelitian menggunakan metode cross-sectional yang bersifat analitik.

Page 22: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan diadakan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan mengumpulkan data pasien selama satu tahun mulai dari Januari sampai Desember 2009.

Page 23: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Populasi dan Sampel Penelitian

PopulasiPopulasi target adalah individu dengan diagnosis penyakit jantung dan pembuluh darah yang telah dirawat di Rumah Sakit Wahidin SudiroHusodo Makassar. Populasi terjangkau adalah individu yang terdaftar dan memenuhi semua kriteria sampel yang digunakan.

SampelSampel penelitian adalah populasi terjangkau dari populasi target yang memenuhi kriteria-kriteria berdasarkan defenisi operasional.

Page 24: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian

ini tidak ada karena pengambilan data dilakukan dengan melihat catatan medis dari pasien sehingga semua hal yang dibutuhkan untuk pengukuran-pengukuran, seperti tekanan darah, tingkat obesitas dan sebagainya sudah ada dalam catatan medis pasien.

Page 25: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Alur PenelitianPenelitian ini dimulai dengan melihat catatan

medis dari pasien-pasien penyakit kardiovaskuler di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sampel dipastikan dengan menerapkan kriteria-kriteria berdasarkan defenisi operasional. Data ini kemudian akan diolah untuk ditentukan kebermaknaan hasilnya melalui pengolahan data.

Page 26: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Defenisi Operasional

• Penyakit kardiovaskuler yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua gangguan jantung dan pembuluh darah yang ada pada sampel yang digunakan.

• Golongan darah yang dimaksud adalah golongan darah berdasarkan penggolongan A, B, AB, dan 0.

• Sampel yang digunakan adalah semua pasien yang masuk ke RS Wahidin Sudirohusodo karena penyakit kardiovaskuler dalam periode tertentu.

Page 27: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Identifikasi VariabelVariabel-variabel dalam penelitian ini adalah:a. Variabel independen : Golongan darah A, AB, B, dan O. b. Variabel dependen : Pasien dengan riwayat penyakit Kardiovaskulerc. Variabel kontrol : Hipertensi dan Obesitas

Page 28: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Definisi Operasional VariabelVariabel yang diukur adalah sebagai berikut :

Sampel yang digunakan adalah semua pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskuler.

Penyakit kardiovaskuler yang dimaksud adalah semua gangguan jantung dan pembuluh darah yang ada pada catatan medis di RSWS Makassar.

Golongan darah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah system penggolongan darah ABO yang mencakup golongan darah A, B, AB, dan O.

Page 29: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

Pasien yang dimaksud dalam penelitian adalah semua pasien yang masuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan riwayat penyakit kardiovaskuler disertai dengan riwayat hipertensi dan obesitas.

Riwayat Hipertensi yang dimaksud adalah peninggian tekanan darah pasien dengan derajat hipertensi berat dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan darah diastolic > 100 mmHg.

Riwayat Obesitas yang dimaksud adalah pertambahan indeks massa tubuh (IMT) dengan kategori obesitas tingkat 2 atau dengan IMT > 30 .

Page 30: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

DAFTAR PUSTAKAPrice, Sylvia dan Lorraine M. Wilson.1994.

Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) penyakit Kardiovaskuler di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Hungarian Institute Of Cardiology. 1980. A Blood Type and Coronary Angiography. Hungaria : Hungarian Institute Of Cardiology.

Hungarian Institute Of Cardiology. 1985. A Blood Type and Coronary Angiography. Hungaria : Hungarian Institute Of Cardiology.

Page 31: Analisis Golongan Darah Terhadap Kejadian Penyakit Kardiovaskuler Di (2)

J. D’ Adamo, Peter dan Cathrine Whitney. 2004. Cardiovascular Disease : Fight it with the Blood Type Diet. (Terjemahan Bahasa Indonesia Oleh Lily Endang Joelani). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

M. Arif, Sp.PK, Dr. 2009. Golongan Darah dan Komponen Darah. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

World Health Organization. 2004. Key Fact of Cardiovascular Disease. Programe and project WHO.

World Health Organization. 2009. Defenition and Component of Cardiovascular diseases. Geneva: Programe and Project WHO.

World Health Organization. 2009. Risk Factor of Cardiovascular Diseases. Geneva: Programe and Project WHO.