157
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, DAN PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI MOTIVASI WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Karina Krisnadia NIM : 122114079 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YORYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN,

PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, DAN PERSEPSI TINGKAT

PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI MOTIVASI WAJIB PAJAK DALAM

MEMBAYAR PAJAK

Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Karina Krisnadia

NIM : 122114079

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YORYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

i

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN,

PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, DAN PERSEPSI TINGKAT

PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI MOTIVASI WAJIB PAJAK DALAM

MEMBAYAR PAJAK

Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Karina Krisnadia

NIM : 122114079

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YORYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan

ucapan syukur”. [Filipi 4:6]

Bukan dengan kekuatanku, ku dapat jalani hidupku

Tanpa Tuhan yang disampingku, ku tak mampu sendiri

Engkaulah kuatku yang menopangku [Sari Simorangkir]

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena

mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia

tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau".

[Ulangan 31:6]

Ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus

Ayahku Stefanus Cipto Subagio, dan Ibuku Yuli Indirawati

Adikku Suryo Agung Pamungkas, Imanuel Wahyu Jati,

Wahyu Herlambang, dan Yemima Christy

Keluarga besar

Sahabat dan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisn skripsi ini bertujuan untuk memeuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian di Universitas Sanata Dharma kepada penulis.

2. A. Yudi Yuniarto, S.E., MBA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian di

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

kepada penulis.

4. Nicko Kornelius Putra SE., M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

viii

5. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A., Selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi.

6. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Tengah II dan Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Purworejo yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Ayah, ibu, adik, keluarga besar Yohanes Soehardji beserta keluarga besar

Maridjan tercinta atas doa, kasih sayang, perhatian, masukkan dan

pengorbanan yang begitu besar secara moral maupun material sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Om Bayu, Mbak Erlina, Om Max, Bulek Wiwid, Vino, Dek Rani, Bulek

Nunuk, Mas Satrio, Mas Thomas, Nuel, Mbak Galih, Pak Kris, Bu Titik,

Wulan, Amink, Ika yang selalu memberi dukungan serta motivasi.

9. Sahabat dan teman seperjuanganku Tesa, Nia, Alang, Riska, Anin, Nanda,

Vina, Karlen, Anya, Ensa, Mbak Agatha, Kak Aven, Kak Dita, Mbak Maria,

Kak Stella, Mbak Fanny, Mas Marion, Vidi, Nurma, Tata, Kristo, Agil dan

teman-teman MPAT Kelas H terimakasih telah menemani, memberi motivasi

dan berproses bersama sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

baik.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x

HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xvii

ABSTRAK ...................................................................................................... xviii

ABSTRACT ..................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Batasan Masalah ....................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak........................................... ... 6

2. Bagi Universitas Sanata Dharma...................................... ... 6

3. Bagi Penulis.................................................................. ....... 6

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 9

A. Pajak ......................................................................................... 9

1. Definisi Pajak .................................................................... 9

2. Fungsi Pajak ...................................................................... 10

3. Sistem Pemungutan Pajak ................................................. 10

B. Pajak Penghasilan (PPh) ........................................................... 11

1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) .................................. 11

2. Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh) ......................... 12

3. Subjek Pajak ...................................................................... 13

C. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ........................................ 13

1. Pengertian NPWP .............................................................. 13

2. Fungsi NPWP .................................................................... 13

D. Pengetahuan Perpajakan ........................................................... 14

1. Pengertian Pengetahuan Perpajakan .................................. 14

2. Indikator Pengetahuan Perpajakan .................................... 15

E. Kualitas Pelayanan ................................................................... 17

F. Tingkat Pendidikan ................................................................... 19

1. Pengertian Pendidikan ....................................................... 19

2. Indikator Tingkat Pendidikan ............................................ 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xi

G. Motivasi Wajib Pajak ............................................................... 23

1. Pengertian Motivasi ........................................................... 23

2. Indikator Motivasi ............................................................. 26

H. Persepsi ..................................................................................... 28

I. Penelitian Terdahulu ................................................................. 29

J. Kerangka Pemikiran ................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 37

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 37

C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 37

D. Definisi Operasional Variabel .................................................. 38

1. Persepsi Pengetahuan Perpajakan ..................................... 38

2. Persepsi Kualitas Pelayanan .............................................. 38

3. Persepsi Tingkat Pendidikan ............................................. 38

4. Persepsi Motivasi WP Dalam Membayar Pajak ................ 39

E. Data Penelitian.......................................................................... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 39

G. Populasi dan Sampel................................................................. 40

H. Variabel Penelitian ................................................................... 41

1. Variabel Independen .......................................................... 41

2. Variabel Dependen ............................................................ 42

3. Pengukuran Variabel ......................................................... 42

I. Instrumen Penelitian ................................................................. 43

J. Teknik Pengujian Instrumen..................................................... 44

1. Uji Validitas ...................................................................... 44

2. Uji Reliabilitas .................................................................. 45

K. Teknik Analisis Data ................................................................ 46

1. Deskripsi Karakteristik Responden ................................... 46

2. Deskripsi Variabel Penelitian ............................................ 46

3. Uji Normalitas Data ........................................................... 46

4. Uji Korelasi Spearman Rank ............................................. 47

BAB IV GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA ................................... 49

A. Sejarah dan Profil Singkat KPP ................................................ 49

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .................................... 50

C. Peran Strategis KPP Pratama Purworejo .................................. 55

1. Rencana Strategis ............................................................. 55

2. Visi ................................................................................... 56

3. Misi ................................................................................... 57

4. Nilai-nilai .......................................................................... 58

5. Sumber Daya .................................................................... 59

6. Sumber Daya Manusia ..................................................... 60

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 62

A. Deskripsi Karakteristik Responden .......................................... 62

1. Jenis Kelamin Responden ................................................. 62

2. Usia Responden ................................................................. 63

3. Pendidikan Terakhir Responden ....................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xii

4. Pekerjaan Responden ........................................................ 64

5. Kepemilikan NPWP .......................................................... 65

B. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................... 65

1. Persepsi Pengetahuan Perpajakan ..................................... 66

2. Persepsi Kualitas Pelayanan .............................................. 67

3. Persepsi Tingkat Pendidikan ............................................. 67

4. Persepsi Motivasi WP Dalam Membayar Pajak ................ 68

C. Pengujian Instrumen ................................................................. 69

1. Uji Validitas ...................................................................... 69

1. Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan ................ 69

2. Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan ........................ 69

3. Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan ....................... 70

4. Variabel Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ......................................................... 70

2. Uji Reliabilitas ................................................................... 71

1. Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan ................ 71

2. Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan ........................ 72

3. Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan ....................... 73

4. Variabel Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ......................................................... 75

D. Analisis Data ............................................................................ 75

1. Uji Normalitas ................................................................... 75

2. Korelasi Spearman Rank ................................................... 76

a. Hubungan Persepsi Pengetahuan Perpajakan

dengan Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ......................................................... 76

b. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan

dengan Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ......................................................... 77

c. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan

dengan Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ......................................................... 79

E. Pembahasan .............................................................................. 80

1. Hubungan Persepsi Pengetahuan Perpajakan

dengan Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ................................................................ 80

2. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan

dengan Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ................................................................ 83

3. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan

dengan Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ................................................................ 85

BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 88

A. Kesimpulan ............................................................................... 88

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 88

C. Saran ......................................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xiii

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90

LAMPIRAN .................................................................................................... 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kepatuhan WPOP ......................................................................... 4

Tabel 2.1 Tarif Pajak ..................................................................................... 16

Tabel 3.1 Kisi-kisi/Matrik Instrumen Penelitian ........................................... 43

Tabel 3.2 Batasan Skor Reliabilitas Alpha Cronbach ................................... 45

Tabel 3.3 Sifat Koefisien Korelasi Rank Spearman ...................................... 47

Tabel 4.1 Perilaku Utama Nila-nilai Kementrian Keuangan ........................ 58

Tabel 4.2 Data Jumlah Desa Per Kecamatan ................................................ 59

Tabel 4.3 Data Jumlah Pegawai Perseksi ...................................................... 60

Tabel 4.4 Data Jumlah Pegawai Menurut Jabatan ........................................ 60

Tabel 4.5 Data Jumlah Menurut Tingkat Pendidikan.................................... 60

Tabel 4.6 Data Jumlah Pegawai Menurut Pangkat/Golongan ....................... 61

Tabel 5.1 Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 62

Tabel 5.2 Data Responden berdasarkan Usia ................................................ 63

Tabel 5.3 Data Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................ 63

Tabel 5.4 Data Responden berdasarkan Pekerjaan ....................................... 64

Tabel 5.5 Data Responden berdasarkan Kepemilikan NPWP ...................... 65

Tabel 5.6 Deskripsi Variabel Penelitian ........................................................ 65

Tabel 5.7 Rekapitulasi Jawaban Responden Pengetahuan Perpajakan ......... 66

Tabel 5.8 Rekapitulasi Jawaban Responden Kualitas Pelayanan .................. 67

Tabel 5.9 Rekapitulasi Jawaban Responden Tingkat Pendidikan ................. 67

Tabel 5.10 Rekapitulasi Jawaban Responden Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ............................................................................ 68

Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan .... 69

Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan ............ 69

Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan ........... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xv

Tabel 5.14 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ............................................................................ 70

Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi

Pengetahuan Perpajakan ................................................................ 71

Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan ........ 72

Tabel 5.17 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan........ 73

Tabel 5.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ............................................................................ 74

Tabel 5.19 Hasil Uji Normalitas...................................................................... 75

Tabel 5.20 Rekapitulasi Uji Normalitas .......................................................... 75

Tabel 5.21 Uji Korelasi Persepsi Pengetahuan Perpajakan dengan Persepsi

Motivasi WP Dalam Membayar Pajak .......................................... 76

Tabel 5.22 Uji Korelasi Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi

Motivasi WP Dalam Membayar Pajak .......................................... 78

Tabel 5.23 Uji Korelasi Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi

Motivasi WP Dalam Membayar Pajak .......................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Purworejo............................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 94

LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian ............................................................... 95

LAMPIRAN 3 Tabulasi Data Kuesioner ......................................................... 105

LAMPIRAN 4 Hasil Pengolahan Data Responden ......................................... 116

LAMPIRAN 5 Hasil Pengolahan Data Variabel Penelitian ............................ 118

LAMPIRAN 6 Hasil Pengujian Validitas ........................................................ 121

LAMPIRAN 7 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................... 127

LAMPIRAN 8 Hasil Pengujian Normalitas ..................................................... 130

LAMPIRAN 9 Hasil Pengujian Korelasi ........................................................ 135

LAMPIRAN 10 Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana) ................................ 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xviii

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN,

PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, DAN PERSEPSI TINGKAT

PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI MOTIVASI WAJIB PAJAK DALAM

MEMBAYAR PAJAK

Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo

Karina Krisnadia

NIM : 122114079

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pengetahuan

perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan

dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Purworejo.

Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah convenience sampling. Pada penelitian ini analisis data yang

digunakan untuk mengkaji hubungan antar variabel adalah korelasi Spearman-

Rank.

Hasil pengujian korelasi Spearman-Rank menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara Persepsi Pengetahuan Perpajakan, Persepsi

Kualitas Pelayanan, dan Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Purworejo.

Kata Kunci : Persepsi, Wajib Pajak Orang Pribadi, Pengetahuan Perpajakan,

Kualitas Pelayanan, Tingkat Pendidikan, Motivasi Wajib Pajak

Dalam Membayar Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

xix

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF TAX KNOWLEDGE, SERVICE QUALITY,

AND LEVEL OF EDUCATION PERCEPTION WITH PERCEPTION OF

TAXPAYERS’ MOTIVATION TO PAY TAXES

An empirical study at the Office of Pratama Tax Services, Purworejo

Karina Krisnadia

Student Number : 122114079

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

This research aimed to find out the relationship perceptions of tax

knowledge, service quality, and level of education with perception of

taxpayers’ motivation to pay taxes at the Office of Pratama Tax Services,

Purworejo.

The type of this research was an empirical study. Convenience sampling

was used as the sampling technique. The data analysis was done by using

Spearman Rank correlation test to discover the association among variables.

Spearman Rank correlation showed that there was a positive relationship

perceptions of tax knowledge, service quality, and level of education with

perception of taxpayers’ motivation to pay taxes at the Office of Pratama Tax

Services, Purworejo.

Keywords: Perception, Individual Taxpayer, Tax Knowledge, Service Quality,

Level of Education, Taxpayers’ Motivation to Pay Taxes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya pajak memiliki peran penting dalam sumber

penerimaan negara, karena pendapatan terbesar negara datang dari sektor

pajak. Pajak sendiri sudah dipungut sejak zaman nenek moyang kita, pajak

ini dulunya dikenal dengan istilah upeti, yang berarti pemberian hasil bumi

kepada raja sebagai tanda bakti rakyat kepada raja (Bayuprima, 2010). Hal

inilah yang menjadi latar belakang pemungutan pajak sampai dengan saat

sekarang ini.

Di Indonesia, sekarang ini sedang dilakukan pembangunan

disegala bidang. Pembangunan Nasional yang telah dicanangkan oleh

pemerintah bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

rakyatnya dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa yang

mandiri. (Istanto, 2010) Kemandirian secara ekonomi tanpa bantuan dari

negara lain merupakan salah satu parameter yang sering dilihat dalam

menentukan posisi suatu bangsa dalam pergaulan Internasional. Banyak

usaha-usaha yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak untuk

memaksimalkan penerimaan pajak seperti sensus pajak yang diharapkan

semua wajib pajak pribadi maupun badan yang belum melaksanakan

kewajiban perpajakannya dapat segera melaksanakannya sesuai dengan

ketentuan perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

2

Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Ketentuan Hukum dan

Tatacara Perpajakan (KUP), intinya perubahan sistem pemungutan pajak

dari Official Assesment System menjadi Self Assesment System tujuannya

adalah memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada Wajib Pajak

untuk menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban pajaknya

kepada negara dengan kesadaran sendiri. Hal ini menjadikan motivasi

menjadi hal penting dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak. Jika

masyarakat tidak merasakan manfaat dari kepatuhan membayar pajak,

upaya pendidikan, penyuluhan dan sebagainya tidak akan berarti banyak

dalam membangun kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya (Istanto, 2010). Kesadaran masyarakat untuk membayar

pajak terutama tergantung pada pengetahuan masyarakat mengenai

perpajakan dan tingkat pendidikan.

Pengetahuan pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan

Wajib Pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan

untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan

pelaksanaan hak dan kewajibannya dibidang perpajakan (Caroko, 2015).

Masyarakat sendiri dalam kenyataannya tidak suka membayar pajak. Hal

ini disebabkan masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari

uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak (Lovihan, 2010).

Salah satu upaya dalam meningkatkan penerimaan pajak adalah

dengan memberikan suatu pelayanan yang bermutu terhadap Wajib Pajak

selaku pelanggan. Supadmi dalam Lovihan (2010) Peningkatan kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

3

dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan

kepada Wajib Pajak sebagai pelanggan. Jika pelanggan puas dengan

pelayanannya maka otomatis Wajib Pajak akan termotivasi untuk

menjalankan kewajibannya. Dalam hal ini pegawai pajak bisa bekerja

sama dengan instasi pendidikan atau kelurahan untuk mengadakan suatu

kegiatan pengenalan pajak bagi pelajar atau masyarakat setempat.

Motivasi menurut Yulianawati dalam Caroko (2015) “Kesadaran

atau motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak akan meningkat

bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak”.

Menurut Maulida dalam Caroko (2015) motivasi dalam melaksanakan

kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak merupakan sesuatu yang timbul

dari dalam benak Wajib Pajak untuk selalu dapat memenuhi kewajiban

perpajakan secara teratur dan tanpa terbesit sedikitpun dalam benak

mereka untuk melakukan kecurangan dalam aktivitas perpajakannnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi Wajib

Pajak adalah daya dorong yang ada pada Wajib Pajak secara eksternal

maupun internal untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya mulai

dari mendaftarkan diri hingga membayarkan pajak terutangnya.

Meskipun pemerintah telah meningkatkan pelayanan perpajakan

terhadap Wajib Pajak yang dimaksud agar dapat meningkatkan motivasi

Wajib Pajak namun pada kenyataannya hal ini masih dirasa kurang

maksimal (Ghania, 2010: 5). Seperti halnya di dalam dunia usaha, yang

namanya pelanggannya adalah para konsumen, maka di dalam organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

4

Direktorat Jendral Pajak, para Wajib Pajak merupakan pelanggan yang

harus dijaga hubungannya dengan baik. Pentingnya faktor kinerja

pelayanan perpajakan layak diperhitungkan sebagai upaya meningkatkan

motivasi Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya (Sartika,

2008). Jika masyarakat Wajib Pajak merasa puas akan pelayanan fiskus,

diharapkan para Wajib Pajak akan memenuhi kewajiban perpajakannya

dengan baik, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan penerimaan

pajak.

Tabel 1.1 Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi KPP Pratama

Purworejo Tahun 2013-2016

No Tahun Wajib Pajak Realisasi

Penyampaian

SPT

Rasio

Kepatuhan

(%) Terdaftar Wajib SPT

1 2013 50.843 45.439 34.297 75,48

2 2014 60.875 49.777 36.171 72,67

3 2015 67.682 51.076 36.306 71,08

4 2016 75.289 61.123 42.916 70,21

Sumber: Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Purworejo

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rasio kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi dalam pelaporan SPT di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Purworejo tiap tahun mengalami penurunan tetapi sudah

mencapai (>70%). Hal tersebut mengindikasi bahwa upaya yang dilakukan

KPP Pratama Purworejo untuk meningkatkan penerimaan pajak belum

membuahkan hasil yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas,

maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan persepsi pengetahuan perpajakan dengan

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak?

2. Bagaimana hubungan persepsi kualitas pelayanan pajak dengan

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak?

3. Bagaimana hubungan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah seringkali diberikan dalam penelitian agar tidak

terlalu luas dalam menjelaskan suatu masalah, sehingga peneliti bisa lebih

terfokus.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain: karakteristik

pekerjaan, lingkungan kerja, karakteristik individu, prestasi kerja,

sumber daya manusia dan fasilitas lingkungan kerja. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan

perpajakan, kualitas pelayanan dan tingkat pendidikan. Variabel-

variabel tersebut digunakan untuk menganalisis hubungan dengan

variabel dependen yaitu motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

Variabel independen lainnya yang diduga berhubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

6

variabel dependen/motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak tidak

digunakan.

D. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis hubungan persepsi pengetahuan perpajakan dengan

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

2. Menganalisis hubungan persepsi kualitas pelayanan pajak dengan

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

3. Menganalisis hubungan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi KPP yang diteliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukkan bagi kebijakan pemerintah pusat dan bahan evaluasi dalam

pelaksanaan peraturan perpajakan.

2. Bagi Universitas, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai referensi untuk bahan acuan untuk menambah pengetahuan di

bidang perpajakan.

3. Bagi penulis, hasil penelitian ini merupakan sarana untuk melakukan

analisis dan menambah wawasan serta pengetahuan di bidang

perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

7

F. Sistematika Penulisan

Bab I: Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II: Landasan Teori

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai teori-teori yang

digunakan, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran

sebagai dasar dalam penelitian ini.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian subjek dan objek penelitian, data penelitian,

teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengujian

instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum KPP Pratama

Bab ini menjelaskan sejarah dan profil singkat KPP

Pratama Purworejo, Visi, Misi, Nilai-nilai Kementerian

Keuangan, Tugas dan Fungsi, Struktur Organisasi, dan

Sumber Daya Manusia di KPP Purworejo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

8

Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini terdiri atas deskripsi karakteristik responden,

deskripsi variabel penelitian, pengujian instrumen, analisis

data, dan pembahasan.

Bab VI : Penutup

Bab ini terdiri atas kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pajak

1. Definisi Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Mardiasmo

(2011: 1) dan Sari (2013: 34), pajak adalah iuran rakyat kepada kas

negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-

unsur:

a. Iuran dari rakyat kepada negara, yang berhak memungut pajak

hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang);

b. Berdasarkan undang-undang pajak dipungut berdasarkan atau

dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

10

10

c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara

langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat

ditunjukkan adanya kontrapretasi individual oleh pemerintah;

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni

pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak dibagi menjadi dua (Mardiasmo 2011: 1), yaitu:

a. Fungsi penerimaan (budgetair), sebagai sumber dana bagi

pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

b. Fungsi mengatur (regulerend), sebagai alat untuk mengukur

atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial

dan ekonomi.

3. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011: 7) sistem

pemungutan pajak, yaitu:

a. Official Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan

(menghitung dan menetapkan) besarnya pajak yang terutang

yang harus dibayar oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya yaitu

wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

fiskus; Wajib Pajak bersifat pasif; dan utang pajak timbul

setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak dari fiskus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

11

11

b. Self Assessment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan (menghitung

dan menetapkan) sendiri besarnya pajak yang terutang dan

membayarnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

dalam peraturan yang berlaku. Ciri-cirinya yaitu wewenang

untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib

Pajak sendiri; Wajib Pajak aktif; mulai dari menghitung,

menyetor, dan melaporkan sendiri pajak terutang; dan fiskus

tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

c. With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib

Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan (menghitung dan

menetapkan) besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinya adalah wewenang menentukan besarnya pajak

yang terutang ada pada pihak ketiga.

B. Pajak Penghasilan (PPh)

1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan kepada

orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau

diperoleh dalam suatu Tahun Pajak (Mardiasmo, 2011: 23). Yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

12

12

dimaksud dengan penghasilan menurut Pasal 4 ayat (1) UU PPh,

penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia

maupun dari luar Indonesia, yang dapai dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan

nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian, penghasilan itu

dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah dan lain

sebagainya.

2. Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh)

Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 Tahun 2008

dalam Mardiasmo (2011: 155) mengatur pengenaan Pajak Penghasilan

terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima

atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak akan dikenai pajak

apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek Pajak

tersebut disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas

penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun atau

dapat dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak

apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam

tahun pajak. Undang-Undang PPh menganut asas materiil, artinya

penentuan mengenai pajak yang terutang tidak tergantung kepada

surat ketetapan pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

13

13

3. Subjek Pajak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2, yang

menjadi subjek pajak adalah:

a. 1) orang pribadi;

2) warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan

menggantikan yang berhak;

b. badan;

c. bentuk usaha tetap (BUT).

C. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

1. Pengertian NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada

Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang

dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak

dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya (Mardiasmo,

2011: 25).

2. Fungsi NPWP

Fungsi dari NPWP antara lain sebagai berikut (Sari, 2013: 180)

a. Sarana dalam administrasi perpajakan.

b. Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak

dan kewajiban perpajakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

14

14

c. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan. Setiap dokumen

perpajakan sebagai contoh Surat Setoran Pajak (SSP), Faktur

Pajak, Surat Pemberitahuan, harus mencantumkan NPWP.

d. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam

pengawasan administrasi perpajakan.

e. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang

mewajibkan pencantuman NPWP dalam dokumen yang diajukan,

seperti Dokumen Impor.

f. Menjadi persyaratan dalam pelayanan umum, misalnya paspor,

kredit bank dan lelang.

D. Pengetahuan Perpajakan

1. Pengertian Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seorang Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan,

menurut Murti (2014: 391) dalam Nugroho (2016: 23). Pengetahuan

dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain faktor pendidikan formal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek

yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini akan menentukan

sikap seseorang, semakin banyak aspek positif makin positif terhadap

objek tertentu (Fidel, 2004 dalam Yusnira, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

15

15

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang

ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.

Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal

budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum

pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya (Istanto, 2010).

2. Indikator Pengetahuan Perpajakan

Indikator untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman Wajib

Pajak terhadap peraturan perpajakan, meliputi: pengetahuan mengenai

unsur pajak, peran pajak, tarif pajak, manfaat pajak dan sistem pajak

yang berlaku. Dalam pernyataan diatas pengetahuan yang dimiliki

Wajib Pajak dapat diukur melalui pengetahuan, mengenai:

a. Pengetahuan mengenai unsur pajak

Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan

pelaksanaannya. Dalam pembayaran pajak tidak dapat

ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah

(Istanto, 2010).

b. Pengetahuan mengenai peran pajak.

Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun

daerah. Peran pajak ini digunakan sebagai penunjang

pembangunan nasional di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

16

16

c. Pengetahuan mengenai tarif pajak.

Sesuai dengan pasal 17 ayat 1, Undang-undang No.36

tahun 2008, tarif pajak penghasilan pribadi perhitungannya

dengan menggunakan tarif progresif sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tarif Pajak

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5%

Di atas Rp. 50.000.000,00 – Rp. 250.000.000,00 15%

Di atas Rp. 250.000.000,00 - Rp. 500.000.000,00 25%

Di atas Rp. 500.000.000,00 30%

Sumber: Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak

Penghasilan pada pasal 17 ayat 1(a).

d. Pengetahuan Manfaat Pajak

Tinggi rendahnya pengetahuan manfaat pajak terhadap

kesediaan membayar pajak dapat diketahui dari pengukuran

sebagai berikut (Anggraeni, 2011):

1) Pengetahuan manfaat pajak sebagai sumber dana bagi

pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin.

2) Pengetahuan manfaat pajak sebagai alat untuk melaksanakan

kebijakan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi.

3) Pengetahuan manfaat pajak merupakan sumber utama APBN.

4) Pengetahuan manfaat pajak untuk subsidi BBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

17

17

e. Pengetahuan mengenai sistem pajak yang berlaku.

Sistem pajak yang berlaku sekarang ini adalah self

assessment system. Perubahan sistem pajak menjadi self

assessment system bertujuan untuk memberi kepercayaan lebih

kepada Wajib Pajak untuk melaporkan kewajiban pajaknya

(Istanto, 2010).

E. Kualitas Pelayanan

Definisi pelayanan pajak menurut Boediono (2003: 60) dalam

Caroko (2015) “adalah suatu proses bantuan kepada Wajib Pajak

dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan

interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan”.

Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar

pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara

terus menerus, menurut Hardiningsih (2011) dalam Situmorang (2016).

Pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas sumber daya

manusia (SDM), ketentuan perpajakan dan sistem informasi perpajakan.

Standar kualitas pelayanan akan terpenuhi jika SDM melakukan tugasnya

secara profesional, disiplin, dan transparan.

Hakikat pelayanan umum adalah komitmen setiap aparat untuk

melaksanakan pelayanan yang bermutu dan berorientasi kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

18

18

kepentingan masyarakat dengan cara-cara, menurut Istanto (2010) dalam

Supriyatna (2008):

1) Meningkatkan mutu dan produktifitas pelaksanaan tugas atau

fungsi instansi pemerintah di bidang pelayanan umum.

2) Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata pelaksanaan

pelayanan, sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara

lebih berdaya guna.

3) Mendorong tumbuhnya kreatifitas, prakarsa, dan peran serta

masyarakat dalam membangun serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat luas.

Menurut Parasuraman, et al (1994) yang dikutip oleh Istanto (2010)

terdapat lima dimensi yang digunakan dalam menilai suatu kualitas

pelayanan, yaitu:

1) Kehandalan (Reliability)

Kehandalan merupakan kemampuan untuk memberikan jasa seperti

yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya sesuai yang

diharapkan pelanggan tercermin dari ketetapan waktu, layanan

yang sama untuk semua orang dan tanpa kesalahan.

2) Ketanggapan (Responsiveness)

Instansi berupaya untuk membantu dan memberikan pelayanan

yang cepat. Jika mengalami kegagalan dengan cepat menangani

kegagalan tersebut secara profesional (responsive).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

19

19

3) Jaminan (Assurance)

Yaitu pengetahuan, keramahan dan kemampuan para karyawan

dalam melaksanakan tugas secara spontan yang menjamin kinerja

yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan keyakinan

masyarakat.

4) Empati (Emphaty)

Berusaha memahami keinginan pelanggan dengan memberikan

perhatian atau sentuhan secara ikhlas kepada setiap pelanggan.

5) Wujud Fisik (Tangibility)

Perusahaan harus bisa memberikan bukti awal kualitas pelayanan

yang tercermin dari penampilan fasilitas fisik yang dapat

diandalkan.

F. Tingkat Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat, menurut Meliono dkk (2007)

dalam Istanto (2010: 19). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

20

20

seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan Wajib Pajak merupakan dasar pengetahuan Wajib

Pajak dalam merespon segala informasi tentang hakekat dan makna

pembayaran pajak bagi kepentingan pembangunan nasional. Pada

dasarnya pendidikan adalah perbuatan mendidik, sedangkan mendidik

itu sendiri berarti membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak-

anak dengan sengaja agar menjadi seorang yang dewasa, bertingkah

laku baik dan berbudi pekerti yang luhur sehingga timbul

kesadarannya guna berbakti kepada orang tua, bangsa dan tanah air,

menurut Riyono (2011) dalam Kurniasari (2016: 18). Melalui

pendidikan terbentuklah kepribadian seseorang, boleh dikatakan

hampir seluruh kelakuan individu dipengaruhi oleh orang lain, karena

pada hakekatnya kelakuan manusia hampir semua bersifat sosial.

Menurut Rustyaningsih (2011) dalam Ernawati (2014) Tingkat

pendidikan masyarakat yang semakin tinggi akan menyebabkan

masyarakat lebih mudah memahami ketentuan dan peraturan

perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku. Tingkat

pendidikan yang rendah juga akan berpeluang Wajib Pajak enggan

melaksanakan kewajiban perpajakan karena kurangnya pemahaman

mereka terhadap sistem perpajakan yang diterapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

21

21

2. Indikator Tingkat Pendidikan

Adapun indikator yang digunakan dalam mengukur variabel

tingkat pendidikan adalah:

1) Pemahaman Wajib Pajak.

Wajib Pajak memahami ketentuan dan peraturan perundang

undangan di bidang perpajakan.

2) Kemampuan dalam mengisi SPT.

Kemampuan dalam mengisi SPT oleh Wajib Pajak dapat

menentukan seberapa paham dan mengerti Wajib Pajak akan

pengetahuan dan menyadari akan hak dan kewajiban sebagai warga

negara terlebih dalam kejujuran perhitungan pajak.

3) Pemahaman pengertian penyelundupan pajak.

Penyelundupan pajak yang dimaksud adalah penggelapan pajak.

Pemahaman ini untuk mengetahui seberapa paham Wajib Pajak

tentang peraturan dan ketentuan perundang-undangan perpajakan

bahwa penggelapan pajak merupakan penghematan pajak secara

melawan hukum.

4) Minimnya tingkat pengetahuan Wajib Pajak.

Wajib Pajak yang memiliki pendidikan rendah berpeluang enggan

melaksanakan kewajiban perpajakan karena kurangnya

pemahaman mereka terhadap sistem perpajakan yang diterapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

22

22

5) Tingginya tingkat pendidikan Wajib Pajak.

Wajib Pajak yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dianggap

sudah mengerti akan tanggungjawab, hak dan kewajiban sebagai

warga negara yang baik terutama dalam tanggungjawab sebagai

Wajib Pajak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan

dimungkinkan seseorang itu akan lebih bertanggung jawab, lebih

mengerti, lebih banyak menyerap pengetahuan, keterampilan,

kecakapan, pengalaman, serta lebih sadar akan hak dan

kewajibannya baik sebagai warga negara maupun sebagai warga

masyarakat. Pendidikan juga dipandang sebagai jalan untuk

mencapai kedudukan yang lebih baik di dalam masyarakat, makin

tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh maka makin besar

harapan untuk mencapai tujuan tersebut, Johanes (2011) dalam

Ernawati (2014).

Apabila dikaitkan dengan pembayaran pajak maka sudah

sewajarnyalah jika tingkat pendidikan masyarakat tinggi, kesadaran

untuk membayar pajak tersebut juga akan lebih baik dibandingkan

mereka yang berpendidikan lebih rendah. Bagi mereka yang

berpendidikan tinggi tentunya lebih mengerti dan lebih paham tentang

pentingnya membayar pajak sebagai salah satu kewajiban sebagai

warga negara, Johanes (2011) dalam Ernawati (2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

23

23

G. Motivasi Wajib Pajak

1. Pengertian Motivasi

Kata motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan, yang

berasal dari bahasa latin yakni “movere”. Dorongan atau tenaga tersebut

merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut

merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk

bertingkah laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan

tertentu (Istanto, 2010: 36). Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang

dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat).

Menurut kamus Bahasa Indonesia Modern, karangan

Muhammad Ali, motif diartikan sebagai: Sebab-sebab yang menjadi

dorongan tindakan seseorang; dasar pikiran dan pendapat; sesuatu yang

menjadi pokok. Dari pengertian motif tersebut dapat diturunkan

pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok, yang menjadi

dorongan bagi seseorang untuk bekerja (Arep, 2003: 12). Berbicara

tentang motivasi, maka yang hakiki pada setiap orang, menurut pakar

dari Barat, motivasi adalah Self concept realization, yaitu

merealisasikan konsep dirinya. Self concept realization bermakna

bahwa seseorang akan selalu termotivasi jika: (1) ia hidup dalam suatu

cara yang sesuai dengan peran yang lebih ia sukai, (2) diperlakukan

sesuai dengan tingkatan yang lebih ia sukai, dan (3) dihargai sesuai

dengan cara yang mencerminkan penghargaan seseorang atas

kemampuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

24

24

Secara umum, keluhan/komplain cenderung lebih cepat muncul

daripada kepuasan. Atau secara psikologis perilaku manusia, perasaan

tak puas akan tercermin dalam pekerjaannya. Penelitian menunjukkan

bahwa jika satu orang merasa puas, ia akan menceritakan kepada tiga

orang lainnya. Sementara itu, jika satu orang merasa tak puas, maka ia

akan menceritakan kepada sepuluh orang lainnya. Oleh karena itu,

motivasi wajib dilakukan ketika perasaan tak puas muncul ke

permukaan (Arep, 2003).

Metode membangkitkan potensi diri seseorang dapat ditempuh

dengan memberikan penekanan pada: (1) manajemen fisik, yaitu

bagaimana secara fisik seseorang tetap segar dan sigap serta lincah

dalam bekerja, (2) manajemen intelektual, yaitu bagaimana seseorang

mengelola intelektualnya, sehingga kemampuan intelektual tersebut

tidak menjadi bumerang terhadap dirinya sendiri, (3) manajemen

rohani, yaitu bagaimana seseorang mengelola tingkat kedekatannya

dengan Tuhan dalam bekerja sehari-hari, (4) manajemen emosi, yaitu

bagaimana seseorang mengendalikan emosinya pada waktu yang tepat

tempat yang tepat, dan situasi yang tepat, dan (5) manajemen konflik,

yaitu bagaimana konflik yang terjadi tidak bermuara pada penurunan

kinerja, tetapi malah peningkatan kinerja (Arep, 2003).

Model motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow

sering disebut dengan model hierarki kebutuhan. Karena menyangkut

kebutuhan manusia, maka teori ini digunakan untuk menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

25

25

kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar ia termotivasi untuk

bekerja. Menurut A.H Maslow (Arep, 2003) pada umumnya terdapat

lima hierarki kebutuhan manusia, yaitu:

1) Kebutuhan fisiologis (fisik), merupakan kebutuhan pertama dan

utama yang wajib dipenuhi pertama-tama oleh individu. Karena

dengan terpenuhinya kebutuhan ini orang dapat mempertahankan

hidup dari kematian. Kebutuhan utama inilah yang mendorong

setiap individu untuk melakukan pekerjaan apa saja karena ia akan

memperoleh imbalan, baik berupa uang maupun barang yang akan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan utamanya.

2) Kebutuhan keamanan/perlindungan (safety needs). Setelah

kebutuhan pertama terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan

kebutuhan keamanan / perlindungan.

3) Kebutuhan akan kebersamaan (kebutuhan sosial), tiap manusia

senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lain.

Selama hidup manusia di dunia ini tak mungkin lepas dari bantuan

pihak lain. Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan

kedua, jika ia tidak dapat bergaul dengan pihak lain, maka pasti ia

akan merasa sangat gelisah hidupnya.

4) Kebutuhan penghormatan dan penghargaan (kebutuhan harga diri).

Sejelek jeleknya kelakuan manusia, tetap mendambakan

penghormatan dan penghargaan. Itulah sebabnya orang berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

26

26

melakukan pekerjaan/kegiatan yang memungkinkan ia mendapat

penghormatan dan penghargaan masyarakat.

5) Kebutuhan aktualisasi diri, yakni senantiasa percaya kepada diri

sendiri. Inilah kebutuhan puncak paling tinggi, sehingga seseorang

ingin mempertahankan prestasinya secara optimal.

2. Indikator Motivasi

Menurut Purwoko (2008) dalam Istanto (2010), motivasi dapat

dibagi menjadi dua yaitu:

1) Motivasi intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, antara lain:

a) Sukarela, rela hati dalam melakukan kewajiban

perpajakannya.

b) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, sebagai

identitas Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban

perpajakannya.

c) Pengabdian kepada Negara, secara tidak membantu

pemerintah dalam pembangunan nasional.

2) Motivasi ekstrinsik adalah motif yang menjadi aktif karena

adanya rangsangan dari luar, antara lain:

a) Sosialisasi perpajakan, menambah pengetahuan Wajib

Pajak dalam bidang perpajakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

27

27

b) Sanksi perpajakan, membuat Wajib Pajak semakin tepat

waktu dalam melakukan kewajibannya.

c) Hadiah/penghargaan, menjadikan motivasi Wajib Pajak

dalam melakukan kewajiban perpajakannya.

d) Fasilitas pelayanan, memberikan kepuasan kepada

Wajib Pajak selaku pelanggan.

e) Tarif pajak, memberi kesempatan Wajib Pajak untuk

menghitung jumlah pajaknya dengan benar.

Pajak merupakan sumber pendapatan Negara terbesar yang

hasilnya bisa dipergunakan untuk melaksanakan pembangunan nasional

yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena

itulah, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak terus

menggalakkan berbagai program yang tujuannya untuk menyadarkan

para Wajib Pajak agar termotivasi lagi untuk melaksanakan kewajiban

perpajakannya. Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan

transparansi kepada masyarakat agar dapat meminimalisir penggelapan

pajak yang mungkin dilakukan oleh fiskus sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah (Ghania,

2010: 34).

Jika hal ini dikaitkan dengan Teori Maslow maka sesungguhnya

tidak ada jaminan bahwa seseorang yang berpenghasilan besar akan

lebih patuh pajak bila dibandingkan dengan yang berpenghasilan

rendah. Namun, jika disadari bahwasanya seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

28

28

berpenghasilan lebih besar akan lebih royal untuk membayar pajak

karena ia menganggap bahwa pajak hanya akan mengurangi sedikit dari

penghasilan yang diterimanya. Selain itu, ia pun akan menyadari jika ia

tidak ingin membayar pajak maka ia akan mendapatkan sanksi

perpajakan yang dapat merugikan dirinya sendiri dan ia pun akan

menyadari bahwa pajak yang akan ia bayar nanti hasilnya akan

dinikmati sendiri dan orang lain meskipun tidak secara langsung. Maka

sebagai bentuk penghargaan fiskus kepada Wajib Pajak yang patuh

maka fiskus akan memberikan penghargaan kepada Wajib Pajak teladan

yang diharapkan mampu memotivasi Wajib Pajak lainnya agar berbuat

seperti itu.

H. Persepsi

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008: 1061) dalam

Octariani (2015: 17) persepsi adalah:

1. Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan.

2. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya.

Slameto (2010: 109) dalam Octariani (2015: 18) menyatakan bahwa:

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi

ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus

mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan

lewat inderanya yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa dan

pencium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

29

29

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui indera atau juga disebut sensoris stimulus merupakan salah satu

faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan faktor-faktor yang

berperan dalam persepsi dalam dikemukakan adanya beberapa faktor menurut

Walgito (2010: 101) dalam Octariani (2015: 18) yaitu:

1. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,

tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang

langsung mengenai syarat penerima yang bekerja sebagai reseptor.

Namun, sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.

2. Alat indera, syarat, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.

Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,

yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan

respon diperlukan syaraf motoris.

3. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan

adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

30

30

pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan

kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

I. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian mengenai Motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak telah dilakukan oleh peneliti-peneliti. Fery Istanto (2010) melakukan

penelitian mengenai analisis pengaruh tentang pajak, kualitas pelayanan

pajak, ketegasan sanksi perpajakan, dan tingkat pendidikan terhadap

motivasi wajib pajak dalam membayar pajak studi pada wajib pajak yang

terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Kebayoran

Lama. Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil penelitian bahwa hanya

tingkat pendidikan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

motivasi wajib pajak dalam membayar pajak dengan nilai signifikansi

0,743. Sedangkan variabel yang lain seperti pengetahuan tentang pajak,

kualitas pelayanan pajak, dan ketegasan sanksi perpajakan secara

individual berpengaruh terhadap motivas wajib pajak dalam membayar

pajak dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,014; 0,037;

0,002. Akan tetapi ketika dilakukan pengujian secara bersama-sama,

semua variabel berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Ghania (2010) tentang analisis

pengaruh kecerdasan spiritual, kinerja pelayanan perpajakan, dan

modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap motivasi wajib pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

31

31

dalam memenuhi kewajiban perpajakan studi pada wajib pajak yang

terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kebayoran Lama dan Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa variable kecerdasan spiritual, kinerja pelayanan perpajakan, dan

modernisasi sistem administrasi perpajakan secara individual mempunyai

hubungan positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi

Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Riva Yusnira (2014) tentang pengaruh

pengetahuan pajak, persepsi penyelewengan pajak dan kecerdasan spiritual

terhadap motivasi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan

studi dikota Semarang Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pengetahuan wajib pajak berdasarkan undang-undang pajak, persepsi

penyelewengan pajak dan kecerdasan spiritual memiliki pengaruh yang

positif terhadap taypayers motivasi ketika mereka harus memenuhi

kewajiban membayar pajak penghasilan. Uji regresi parsial (uji t)

menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang pajak, persepsi

penyelewengan pajak dan kecerdasan spiritual mempengaruhi taypayers

motivasi ketika mereka harus memenuhi kewajiban membayar pajak

penghasilan. Besarnya efek yang disebabkan oleh Adjusted R2 oleh tiga

Variabel bersama-sama 49,1% dari variabel dependen, 2 sedangkan 50,9%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

32

32

Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2014) tentang pengaruh

tingkat pendidikan, pendapatan, dan kualitas pelayanan fiskus terhadap

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Bulukumba. Berdasarkan hasil

analisis data dengan bantuan SPSS 20 menunjukkan bahwa hasil uji

hipotesis secara parsial (t-test) membuktikan bahwa variabel tingkat

pendidikan (X1), tingkat pendapatan (X2), dan kualitas pelayanan fiskus

(X3) berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Caroko (2015) tentang pengaruh

pengetahuan perpajakan, kualitas pelayanan, dan sanksi pajak terhadap

motivasi wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak di KPP

Pratama Singosari. Berdasarkan pada hasil uji parsial diketahui bahwa

ketiga variabel bebas yang diujikan antara lain Pengetahuan pajak,

kualitas pelayanan perpajakan, dan sanksi perpajakan memiliki

pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat

(motivasi wajib pajak).

Penelitian yang dilakukan oleh Gia Riessyta Damayanti (2015) tentang

pengaruh sanksi perpajakan dan sosialisasi perpajakan terhadap motivasi

membayar pajak bumi bangunan perkotaan dan pedesaan (PBB P2) di

Kelurahan Airlangga Kota Surabaya. Berdasarkan pada hasil uji

didapatkan bahwa kedua variabel mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Motivasi membayar Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan

pedesaan yaitu Sanksi Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan pedasaan

dan Sosialisasi Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan pedesaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

33

33

Penelitian yang dilakukan oleh Muchsin Ihsan (2013) tentang

pengaruh pengetahuan wajib pajak, penyuluhan pajak, kualitas pelayanan

pajak, dan pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan di

Kota Padang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan

Wajib Pajak, penyuluhan pajak, kualitas pelayanan pajak, dan

pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan positif terhadap kepatuhan

Wajib Pajak Badan di Kota Padang.

Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf Melvin Titus Nugroho (2016)

tentang analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas

pelayanan, persepsi konsultasi account representative (AR) dengan

persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Sleman.

Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk pengujiannya menggunakan uji

koefisien korelasi sederhana yang hasilnya persepsi pengetahuan pajak

memiliki hubungan positif yang cukup kuat dengan persepsi kepatuhan

wajib pajak orang pribadi, presepsi kualitas pelayanan account

representative memiliki hubungan positif yang cukup kuat dengan persepsi

kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan presepsi konsultasi account

representative memiliki hubungan positif yang cukup kuat dengan presepsi

kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Penelitian yang dilakukan oleh Happy Kurniasari (2016) tentang

hubungan persepsi self assessment system, persepsi sosialisasi perpajakan,

persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang

pribadi di KPP Pratama Surakarta. Hasil uji korelasi spearman rank

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

34

34

menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif persepsi self assessment

system, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan

dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Surakarta.

J. Kerangka Pemikiran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa variabel

dependen yaitu persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak, sedangkan variabel independen yaitu persepsi pengetahuan

perpajakan, persepsi kualitas pelayanan dan persepsi tingkat

pendidikan. Penjelasan variabel-variabel dituangkan dalam kerangka

pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran diatas, berikut ini adalah kajian yang

dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Hubungan Persepsi Pengetahuan Perpajakan dengan Persepsi

Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Pengetahuan perpajakan digunakan oleh Wajib Pajak

sebagai informasi pajak dalam melakukan tindakan pajak seperti

Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar

Pajak (Y)

Persepsi Pengetahuan Perpajakan (X1)

Persepsi Kualitas Pelayanan (X2)

Persepsi Tingkat Pendidikan (X3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

35

35

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan

jumlah pajak yang disetorkan. Pengetahuan Wajib Pajak mengenai

aturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku diharapkan akan

meningkatkan motivasi Wajib Pajak, informasi yang dimiliki Wajib

Pajak akan mempengaruhi mereka terhadap motivasi Wajib Pajak,

semakin luas pengetahuan Wajib Pajak biasanya semakin besar

pula motivasi Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban

pajaknya (Istanto, 2010).

2. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Kualitas pelayanan merupakan kemampuan suatu pihak

yang menawarkan manfaat kepada pihak lain yang pada dasarnya

tidak berwujud untuk memenuhi pangharapan dan kebutuhan dari

pihak lain. Kualitas pelayanan dalam hal ini pelayanan perpajakan

dapat mempengaruhi motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak. Apabila kualitas pelayanan pajak yang diberikan oeleh

pegawai pajak kepada Wajib Pajak sangat baik, maka biasanya

memotivasi Wajib Pajak untuk membayar pajaknya juga semakin

tinggi (Istanto,2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

36

36

3. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Pendidikan Wajib Pajak merupakan dasar pengetahuan

Wajib Pajak dalam merespon segala informasi. Tingkat pendidikan

Wajib Pajak yang semakin tinggi akan menyebabkan masyarakat

lebih mudah memahami ketentuan dan peraturan perundang-

undangan di bidang perpajakan. Sudah sewajarnyalah jika tingkat

pendidikan Wajib Pajak tinggi, motivasi untuk membayar pajak

tersebut juga akan lebih baik dibandingkan Wajib Pajak yang

berpendidikan lebih rendah. Bagi Wajib Pajak yang berpendidikan

tinggi tentunya lebih mengerti dan lebih paham tentang pentingnya

membayar pajak sebagai salah satu kewajiban sebagai warga

negara (Ernawati, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Purworejo. Teknik studi empiris adalah suatu cara atau metode yang

dilakukan yang bisa diamati oleh indera manusia, sehingga cara atau metode

yang digunakan tersebut bisa diketahui dan diamati juga oleh orang lain

(Sugiyono: 2013).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Purworejo yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No.25,

Pangenjurutengah, Kec. Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan waktu yang menunjukkan kapan penelitian

ini dilaksanakan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember

2016 sampai Maret 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di ruang lingkup

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purworejo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

38

38

2. Objek penelitian adalah persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas

pelayanan dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

Pajak dalam membayar pajak.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Persepsi Pengetahuan Perpajakan (X1)

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seorang Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Selanjutnya pemahaman tersebut diimplementasikan terhadap motivasi

dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

2. Persepsi Kualitas Pelayanan (X2)

Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar

pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara

terus menerus.

3. Persepsi Tingkat Pendidikan (X3)

Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

39

39

4. Persepsi Motivasi Wajib Pajak (Y)

Motivasi adalah Self concept realization, yaitu merealisasikan

konsep dirinya. Self concept realization bermakna bahwa seseorang akan

selalu termotivasi jika: (1) ia hidup dalam suatu cara yang sesuai dengan

peran yang lebih ia sukai, (2) diperlakukan sesuai dengan tingkatan yang

lebih ia sukai, dan (3) dihargai sesuai dengan cara yang mencerminkan

penghargaan seseorang atas kemampuannya.

E. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian langsung ke

KPP Pratama Purworejo untuk memperoleh data kuantitatif (Istanto, 2010).

Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan instrumen kuesioner yang

akan disebarkan kepada responden (Wajib Pajak) pada KPP tersebut.

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh

pihak lain. Data sekunder berupa sejarah singkat dan profil KPP Pratama

Purworejo, serta dengan cara membaca dan mengutip baik secara langsung

maupun tidak langsung dari literatur-literatur yang berhubungan dengan

variabel penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

40

40

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2007: 199). Kuesioner dalam

penelitian ini merupakan replika dari penelitian sebelumnya yang sudah

dievaluasi dan dilakukan perbaikan. Kuesioner yang disebarkan berisi

pernyataan-pernyataan yang bersifat tertutup. Kuesioner terdiri dari dua

bagian yaitu bagian pertama berisikan pernyataan-pernyataan yang bersifat

umum untuk mendapatkan data tentang responden, dan bagian kedua

berisikan pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan variabel-variabel

penelitian untuk mendapatkan data penelitian.

G. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2007: 115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah 75.289 Wajib Pajak

Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Purworejo sampai dengan 31 Desember

2016.

Sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian populasi saja

yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari suatu populasi (Siregar 2010: 145). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling.

Menurut Siregar (2010: 148), convenience sampling adalah teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

41

41

dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih

orang-orang terdekat saja. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 100 Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada di KPP Pratama

Purworejo. Hasil tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin

(Siregar, 2010: 149):

Keterangan:

n = Sampel

N = Jumlah populasi = 75.289 orang

e = Perkiraan tingkat kesalahan = 10%

H. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2007: 58), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

1. Variabel Independen

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

42

42

2007: 59). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi

pengetahuan perpajakan (X1), persepsi kualitas pelayanan (X2), dan

persepsi tingkat pendidikan (X3).

2. Variabel Dependen

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007: 59). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah persepsi motivasi Wajib Pajak dalam

membayar pajak (Y).

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala Likert.

Menurut Siregar (2010: 138), “Skala Likert adalah skala yang dapat

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

tentang suatu objek atau fenomena tertentu”. Menurut Sugiyono (2007:

133), pengukuran dapat dilakukan dengan memberikan skala pada

masing-masing poin jawaban, yaitu:

a. SS merupakan jawaban Sangat Setuju diberi skor 5

b. S merupakan jawaban Setuju diberi skor 4

c. R merupakan jawaban Ragu-ragu diberi skor 3

d. TS merupakan jawaban Tidak Setuju diberi skor 2

e. STS merupakan jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

43

43

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena

ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2007: 146). Instrumen-instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen kuesioner untuk

variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan, Persepsi Kualitas Pelayanan,

Persepsi Tingkat Pendidikan, dan Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam

Membayar Pajak

Tabel 3.1

Kisi-kisi/Matrik Instrumen Penelitian

Variabel

Penelitian Indikator

No. Butir

Instrumen

Persepsi

Pengetahuan

Perpajakan

1. Unsur pajak 1,5

2. Pengetahuan mengenai peran pajak 4,6

3. Pengetahuan tarif pajak 2

4. Pengetahuan manfaat pajak 7

5. Sistem pajak yang berlaku (self

assessment system) 3

Persepsi

Kualitas

Pelayanan

1. Profesionalisme pelayanan (Keandalan) 7

2. Kesigapan pelayanan (Ketanggapan) 5,6,9

3. Kenyamanan pelayanan (Jaminan) 8

4. Kemampuan dalam memberikan

perhatian dalam pelayanan (Empati) 2,3

5. Fasilitas Pelayanan (Wujud fisik) 1,4

Persepsi

Tingkat

Pendidikan

1. Pemahaman Wajib Pajak 1

2. Kemampuan dalam mengisi Surat

Pemberitahuan (SPT) 2

3. Pemahaman penggelapan pajak 3

4. Minimnya tingkat pengetahuan pajak 4

5. Tingginya tingkat pendidikan Wajib

Pajak 5

Persepsi

Motivasi WP

Dalam

1. Sukarela (intrinsik)

2. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan

NPWP

3. Pengabdian kepada Negara

1,2,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

44

44

Membayar

Pajak

4. Sosialisasi Perpajakan (ekstrinsik)

5. Sanksi Perpajakan

6. Hadiah/penghargaan

7. Fasilitas pelayanan

8. Tarif pajak

3,5,6,7,8

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu

mengukur apa yang ingin diukur (Siregar 2013: 46). Pengujian Validitas

dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-item pertanyaan dengan

total nilai setiap variabel. Korelasi setiap item pertanyaan dengan nilai

total setiap variabel dilakukan dengan teknik korelasi yaitu Person

Product Moment dengan taraf signifikansi 5%. Menurut Siregar (2013:

47) mengatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila:

a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Soegiyono,

1999).

b. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α; n-2), n = jumlah

sampel.

c. Nilai Sig. ≤ α

Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor,

yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu

faktor dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi

tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut

merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat

disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki konstruksi yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

45

45

bila korelasi dibawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen

tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Sugiyono,

2007: 178).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2013: 55), “Reliabilitas adalah untuk mengetahui

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan

menggunakan alat pengukur yang sama pula.” Teknik yang digunakan

untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen penelitian adalah teknik

Alpha Cronbach. Teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk

menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila

jawaban yang diberikan responden berbentuk skala. Kriteria suatu

instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini,

bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 (Siregar, 2013: 57).

Tabel 3.2

Batasan Skor Reliabilitas Alpha Cronbach

Skor Reliabilitas

< 0,50 Rendah

0,50 – 0,60 Cukup

0,70 – 0,80 Tinggi Sumber: Jogiyanto (2008: 52)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

46

46

K. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Karakteristik Responden

Analisis deskriptif responden digunakan untuk memisahkan atau

mengelompokkan responden agar diperoleh gambaran mengenai jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan status.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi ini berisi data penelitian atau hasil dari kuesioner yang

telah disebarkan tentang variabel yang digunakan. Variabel penelitian

dalam penelitian ini adalah persepsi pengetahuan perpajakan, persepsi

kualitas pelayanan, persepsi tingkat pendidikan dan persepsi motivasi

Wajib Pajak dalam membayar pajak.

3. Uji Normalitas Data

Menurut Siregar (2013: 153) mengatakan bahwa tujuan

dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk

mengetahui apakah proporsi data berdistribusi normal atau tidak. Bila

data berdistribusi normal, maka dapat menggunakan uji statistik berjenis

parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik non parametrik. Dalam penelitian ini, menghitung

uji normalitas data menggunakan SPSS 22. Hipotesis yang dirumuskan

adalah (Santoso, 2010: 94) :

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

47

47

Jika probabilitas (sig.) > 0,05, maha Ho diterima

Jika probabilitas (sig.) < 0,05, maha Ho ditolak

4. Uji Korelasi Spearman-Rank

Statistik nonparametrik digunakan untuk menguji hipotesis bila

datanya berbentuk nominal dan ordinal, dan tidak berlandaskan asumsi

bahwa distribusi data harus normal (Sugiyono, 2007: 293). Data yang

tersedia adalah berskala ordinal dan berdistribusi tidak normal maka

penelitian ini menggunakan analisis korelasi, yaitu korelasi Spearman

Rank. Korelasi Spearman Rank digunakan mencari hubungan atau untuk

menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang

dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel tidak

harus sama (Sugiyono 2007: 356). Peneliti menggunakan alat bantu

SPSS untuk melakukan uji korelasi peringkat Spearman tersebut.

Tabel 3.3

Sifat Koefisien Korelasi Rank Spearman

Interval r Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Mendekati Sempurna

0,80 – 1,000 Sempurna Sumber: Suntoyo (2011:144)

Dari analisis data akan diperoleh apakah r positif atau negatif. Jika

koefisien korelasi (r) positif (r > 0) berarti terdapat hubungan yang positif

atau searah. Artinya jika terjadi kenaikan pada variabel X, maka akan

diikuti dengan kenaikan variabel Y, atau jika terjadi penurunan pada

variabel X maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

48

48

jika koefisien korelasi (r) negatif (r < 0) berarti apabila terjadi kenaikan

pada variabel X maka akan diikuti oleh penurunan pada variabel Y atau

sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel X maka akan diikuti

oleh kenaikan pada variabel Y (Dewi, 2016: 64).

Berikut ini langkah-langkah yang digunakan dalam uji korelasi

Spearman-Rank yaitu :

a. Menghitung koefisien korelasi Rank-Spearman dengan menggunakan

program SPSS.

b. Melihat kekuatan hubungan antara kedua variabel

Melihat bagaimana kekuatan hubungan antara kedua variabel, dilihat

dari nilai koefisien korelasinya.

c. Melihat arah korelasi antara kedua variabel

Arah korelasi dilihat dari nilai koefisien korelasi hasilnya positif atau

negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

49

BAB IV

GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA

1. Sejarah dan Profil Singkat KPP

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo sebelumnya merupakan

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Purworejo (KPPBB) yang

melayani Pajak Bumi dan Bangunan dan BPHTB. Untuk pemungutan pajak

PPh Daerah Purworejo menjadi wewenang Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kebumen dan sebagian Karipka Yogyakarta.

Pada pertengahan 2008 dengan adanya modernisasi di bidang perpajakan

berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-141/PJ/2007 tanggal 3

Oktober 2007 terbentuklah Kantor Pelayanan Pajak baru di setiap daerah

termasuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo. Wilayah kerja Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Purworejo mencakup seluruh kecamatan pada

Kabupaten Purworejo.

Pada tahun 2013 dengan adanya Undang – Undang Pendapatan Retribusi

Daerah (UUPRD) maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo tidak

melayani Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor Pedesaan dan Perkotaan

(P2) sehingga hanya Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai

(PPN), Bea Materai dan PBB sektor P3 (Pertambangan Perhutanan dan

Perkebunan) untuk wilayah Kabupaten Purworejo.

Beberapa kepala kantor telah memimpin Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Purworejo, antara lain bapak Nashrul Asyir dari Oktober 2007 sampai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

50

Maret 2010, kemudian bapak Muhamad Riza Fahlevi dari April 2010 Sampai

dengan Maret 2015, yang ketiga bapak Yeheskiel Minggus Tiranda dari April

2015 sampai Juli 2016, dan yang terakhir bapak Yoephida L. Soemantri dari

Juli 2016 sampai dengan sekarang.

Kantor Pelayanan Pajak Purworejo merupakan instansi vertikal pada

Direktorat Jendral Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II. Wilayah Kerja Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Purworejo merupakan penggabungan dari sebagian

wilayah kerja KPP Pratama Kebumen, sebagian KPPBB Purworejo dan

Karipka Yogyakarta sehingga wilyah kerjanya meiputi wilayah administrasi

seluruh Kabupaten Purworejo.

2. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

206.2/PMK.01/2014, KPP Pratama Purworejo mempunyai tugas yaitu

melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di

bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas

Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan

dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPP Pratama Purworejo

menyelenggarakan fungsi antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

51

1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi

perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek

pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan;

2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan

pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;

4. Penyuluhan perpajakan;

5. Pelayanan perpajakan;

6. Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;

7. Pelaksanaan ekstensifikasi;

8. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;

9. Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

10. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

11. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;

12. Pembetulan ketetapan pajak;

13. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan;

14. Pelaksanaan administrasi kantor.

Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo terdiri dari:

1. Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal;

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi;

3. Seksi Pelayanan;

4. Seksi Penagihan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

52

5. Seksi Pemeriksaan;

6. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan;

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I;

8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II;

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III;

10. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Purworejo

KEPALA KPP PRATAMA PURWOREJO

YOEPIDHA L SOEMANTRI

Subbag Umum & Kepatuhan Internal

DEDY PRATIKNO

Kelompok Jabatan Fungsional

SETIYONO

Seksi PDI

TEGUH

RIBAWANTO

Seksi Pengawasan &

Konsultasi II

ISMAN SUTARNO

Seksi Pemeriksaan

WARUNO

SURYOHADI

Seksi Pelayanan

-

Seksi Penagihan

IRIJANTO

Seksi Ekstensifikasi

dan Penyuluhan

MOH. SHOKHIB

Seksi Pengawasan

& Konsultasi I

PRIYANTO

Seksi Pengawasan & Konsltasi III

SETYO BALI ATMODJO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

53

(1) Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas

melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga,

dan pengelolaan kinerja pegawai, pemantauan pengendalian intern,

pemantauan pengelolaan risiko, pemantauan kepatuhan terhadap kode

etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyusunan

rekomendasi perbaikan proses bisnis.

(2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan

pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi

perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen

perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian

Pajak Bumi dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer,

pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan

SIG, serta pengelolaan kinerja organisasi.

(3) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan

penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen

dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat

Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, serta pelaksanaan

pendaftaran Wajib Pajak.

(4) Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan

piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan

aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-

dokumen penagihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

54

(5) Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,

penerbitan, penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, dan

administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, serta pelaksanaan

pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala

kantor.

(6) Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan

pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak,

pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam

menunjang ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak

baru, serta penyuluhan perpajakan.

(7) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I mempunyai tugas melakukan

proses penyelesaian permohonan Wajib Pajak, usulan pembetulan

ketetapan pajak, bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada

Wajib Pajak, serta usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.

(8) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan

Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-

masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan

kewajiban perpajakan Wajib Pajak, penyusunan profil Wajib Pajak,

analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam

rangka melakukan intensifikasi dan himbauan kepada Wajib Pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

55

3. Peran Strategis KPP Pratama Purworejo

KPP Pratama Purworejo merupakan sebuah kantor pemerintah yang dalam

pelayanannya langsung berhubungan dengan Wajib Pajak. Dengan demikian

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pegawai KPP Pratama Purworejo

diharapkan bersih dari berbagai penyelewengan wewenang. Sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas pencapaian tujuan/sasaran strategis instansi dan

penggunaan anggaran maka disusunlah Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai

pelaksanaan dari Surat Direktur Jendral Pajak Nomor S-2051/PJ.01/2016

tanggal 30 Desember 2016 hal Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 di

Lingkungan Direktorat Jendral Pajak dengan memperhatikan Peraturan

Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan

Kinerja (Permenpan Nomor 53/2014).

1. Rencana Strategis

Rencana strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan

yang bersifat mendasar dalam mencapai tujuan dan sasaran. Rencana strategis

ini diwujudkan dalam visi dan misi dalam meningkatkan kinerja di dalam

organisasi.

Tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam melaksanakan penyuluhan,

pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

56

Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak

Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, keberhasilannya

perlu didukung oleh perangkat organisasi yang kuat, sumberdaya, dan

anggaran.

Berkaitan dengan hal tersebut, setiap aparat di lingkungan Kantor

Pelayanan Pajak Pratama harus didorong untuk lebih meningkatkan

integritasnya, sehingga dapat dipercaya dan dibanggakan masyarakat serta

bekerja secara profesional dalam peningkatan kemandirian keuangan negara.

2. Visi

Visi adalah suatu peryataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik

yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang. Pernyataan visi

tersebut harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang

mungkin terjadi, berorientasi pada masa depan dan menggambarkan keunikan

lambaga dalam kompetisi serta citranya.

Visi Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan gambaran yang jelas dan

tegas mengenai sosok organisasi yang dicita-citakan dan ingin dicapai di

masa mendatang. Visi Direktorat Jenderal Pajak adalah “Menjadi Institusi

Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik demi Menjamin Kedaulatan

dan Kemandirian Negara.” Sedangkan untuk KPP Pratama Purworejo

mempunyai visi “ Menjadi kantor pelayanan pajak yang unggul dan

berkarakter di Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

57

3. Misi

Misi adalah pernyataan tetang apa yang harus dilaksanakan organisasi

dalam usahanya mewujudkan visinya. Pernyataan Misi memberikan

keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju memberikan keterangan

tentang bagaimana keterangan tentang bagaimana cara organisasi bekerja.

Misi Direktorat Jenderal Pajak adalah suatu pernyataan yang

menggambarkan tujuan keberadaan, tugas, fungsi, peranan dan tanggung

jawab Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana diamanatkan oleh undang-

undang dan peraturan serta kebijakan pemerintah.

Misi Direktorat Jenderal Pajak adalah yaitu “Menjamin penyelenggaraan

negara yang berdaulat dan mandiri dengan:

1. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang

tinggi dan penegakan hukum yang adil;

2. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan

kewajiban perpajakan;

3. Aparatur pajak yang berintegrasi, kompeten dan profesional; dan

4. Kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja.”

KPP Pratama Purworejo mempunyai misi “Menghimpun

penerimaan pajak dengan pelayanan yang efektif dan efisien serta

menumbuhkan masyarakat yang sadar dan patuh pajak.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

58

4. Nilai-nilai

Direktorat Jenderal Pajak merupakan nilai-nilai Kementrian Keuangan

serta kaidah-kaidah Perilaku Utama yang dipedomani dalam keseharian setiap

pegawai yaitu:

Tabel 4.1 Perilaku Utama Nilai-Nilai Kementrian Keuangan

Nilai-nilai Perilaku Utama

Integritas

(Integrity)

1. Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya

2. Menjaga martabat dan tidak melakukan

hal-hal tercela

Profesionalisme

(Professionalism)

3. Mempunyai keahlian dan pengetahuan

yang luas.

4. Bekerja dengan hati

Sinergi

(Synergy)

5. Memiliki sangka baik, saling percaya dan

menghormati

6. Menemukan dan melaksanakan solusi

terbaik

Pelayanan

(Service)

7. Melayani dengan berorientasi pada

kepuasan pemangku kepentingan

8. Bersikap positif dan cepat tanggap

Kesempurnaan

(Exellence)

9. Melakukan perbaikan terus menerus

10. Mengembangkan inovasi dan kreativitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

59

5. Sumber Daya

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purworejo meliputi

seluruh wilayah kabupaten purworejo sejumlah 16 kecamatan terdiri dari 494

Desa/Kelurahan.

Tabel 4.2 Data Jumlah Desa Per Kecamatan

No Kecamatan Jumlah Desa

1 Bagelen 17

2 Banyuurip 27

3 Bayan 26

4 Bener 28

5 Bruno 18

6 Butuh 41

7 Gebang 25

8 Grabag 32

9 Kaligesing 21

10 Kemiri 40

11 Kutoarjo 27

12 Loano 21

13 Ngombol 57

14 Pituruh 49

15 Purwodadi 40

16 Purworejo 25

JUMLAH 494

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

60

6. Sumber Daya Manusia

KPP Pratama Purworejo didukung oleh sumber daya manusia yang

berjumlah 92 (sembilan puluh dua) orang pada Tahun 2016, yang terbagi

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Jumlah Pegawai Perseksi

No Seksi Bagian Jumlah Pegawai

1 Kepala Kantor 1

2 SubBagian Umum 12

3 Seksi Pelayanan 18

4 Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 3

5 Seksi Penagihan 5

6 Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8

7 Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 12

8 Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 12

9 Seksi Pengolahan Data dan Informasi 7

10 Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 9

11 Fungsional Pemeriksa Pajak 5

Jumlah 92

Tabel 4.4 Data Jumlah Pegawai Menurut Jabatan

No Jabatan Jumlah Pegawai

1 Kepala Kantor 1

2 Kepala Seksi 8

3 Pemeriksa Pajak 5

4 Account Representative 29

5 Juru Sita 2

6 Pelaksana 47

Jumlah 92

Tabel 4.5 Data Jumlah Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 S-2 8

2 S-1 / D-IV 39

3 D-III 17

4 D-I 12

5 SMA 15

6 SMP 1

7 SD -

Jumlah 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

61

Tabel 4.6 Data Jumlah Pegawai Menurut Pangkat/Golongan

No Tingkat Pangkat/Golongan Jumlah Pegawai

1 Pembina Tk.I/ IV-b 2

2 Pembina / IV-a 5

3 Penata Tk.I/ III-d 7

4 Penata / III-c 6

5 Penata Muda Tk.I / III-b 26

6 Penata Muda / III-a 16

7 Pengatur Tk.I / II-d 15

8 Pengatur / II-c 10

9 Pengatur Muda Tk.I / II-b -

10 Pengatur Muda / II-a 5

Jumlah 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

62

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Purworejo hingga bulan Desember 2016, jumlah Wajib Pajak Orang

Pribadi yang terdaftar sebesar 83.587 orang. Pengambilan sampel dilakukan

dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada Wajib pajak Orang

Pribadi di KPP Purworejo dan proses pengisian ditunggu oleh peneliti.

Kuesioner yang disebarkan sebanyak 100, kuesioner yang kembali dan dapat

diolah adalah sebanyak 100 kuesioner. Deskripsi karakteristik responden

terdiri dari frekuensi dan persentase jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,

pekerjaan, dan kepemilikan NPWP.

1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 52 52,0

Perempuan 48 48,0

Total 100 100,0 Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa frekuensi responden

laki-laki berjumlah 52 orang atau 52,0% dan perempuan berjumlah 48

orang atau 48,0%. Responden terbesar berdasarkan jenis kelamin yaitu

laki-laki sebanyak 52 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

63

2. Usia Responden

Tabel 5.2

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Frekuensi Persentase (%)

22 - 30 Tahun 27 27,0

31 - 46 Tahun 41 41,0

47 - 55 Tahun 21 21,0

> 56 Tahun 11 11,0

Total 100 100,0 Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa frekuensi responden

berusia 22 sampai 30 tahun berjumlah 27 orang atau 27,0%, responden

berusia 31 sampai 46 tahun berjumlah 41 orang atau 41,0%, responden

berusia 47 sampai 55 tahun berjumlah 21 orang atau 21,0% , dan

responden berusia lebih dari 56 tahun berjumlah 11 orang atau 11,0%.

Responden terbesar berdasarkan usia adalah usia 31 sampai 46 tahun

dengan jumlah 41 responden.

3. Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 5.3

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SMP 2 2,0

SMA 17 17,0

D3 24 24,0

S1 52 52,0

S2 4 4,0

LAIN-LAIN 1 1,0

Total 100 100,0 Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui frekuensi responden dengan

tingkat pendidikan SMP berjumlah 2 orang atau 2,0%, responden dengan

tingkat pendidikan SMA berjumlah 17 orang atau 17,0%, responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

64

dengan tingkat pendidikan D3 berjumlah 24 orang atau 24,0%, responden

dengan tingkat pendidikan S1 berjumlah 52 atau 52,0%, responden

dengan tingkat pendidikan S2 berjumlah 4 orang atau 4,0%, dan lain-lain

berjumlah 1 orang atau 1,0%. Responden terbesar berdasarkan tingkat

pendidikan S1 berjumlah 52 responden.

4. Pekerjaan Responden

Tabel 5.4

Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

PNS 45 45,0

Karyawan Swasta 30 30,0

Wiraswasta 10 10,0

Lain-lain

1. BUMN

2. Guru Swasta

3. Pensiunan

4. Lain-lain

4

3

5

3

4,0

3,0

5,0

3,0

Total 100 100,0 Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden dengan

pekerjaan sebagai PNS berjumlah 45 orang atau 45,0%, responden yang

bekerja sebagai karyawan swasta berjumlah 30 orang atau 30,0%,

responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 10 orang atau

10,0%, dan lain-lain terdiri dari BUMN berjumlah 4 orang atau 4,0%,

guru swasta berjumlah 3 orang atau 3,0%, pensiunan berjumlah 5 orang

atau 5,0%, dan sisanya lain-lain berjumlah 3 orang atau 3,0%. Responden

terbesar berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai PNS yang berjumlah

45 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

65

5. Kepemilikan NPWP

Tabel 5.5

Data Responden Berdasarkan Kepemilikan NPWP

Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Sudah memiliki NPWP 100 100,0

Belum memiliki NPWP 0 0,0

Total 100 100,0

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa seluruh responden

dalam penelitian ini sudah memiliki NPWP.

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi ini berisi data penelitian atau hasil dari kuesioner yang telah

disebarkan tentang variabel yang digunakan. Deskripsi variabel penelitian

memuat data statistik seperti rerata (mean), simpangan baku (standar

deviasi), serta skor minimum dan skor maksimum.

Tabel 5.6 Deskripsi Variabel Penelitian

Statistics

Persepsi

Pengetahuan

Perpajakan

Persepsi

Kualitas

Pelayanan

Persepsi

Tingkat

Pendidikan

Persepsi Motivasi

WP Dalam

Membayar Pajak

N Valid 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0

Mean 27.59 36.40 19.79 33.81

Std. Deviation 3.279 4.351 2.284 3.148

Minimum 18 26 13 23

Maximum 35 45 25 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

66

Keterangan:

N = Jumlah responden;

Minimum = Jumlah total skor terendah atau minimum dari setiap

variabel;

Maksimum = Jumlah total skor tertinggi atau maksimum dari setiap

variabel;

Mean = besarnya nilai rata-rata;

Standar deviasi = besarnya nilai penyimpangan rata-rata

1. Persepsi Pengetahuan Perpajakan

Berdasarkan jawaban responden pada item pernyataan variabel

persepsi pengetahuan perpajakan diperoleh hasil perhitungan sebagai

berikut:

Tabel 5.7 Rekapitulasi Jawaban Responden

Persepsi Pengetahuan Perpajakan

Kategori Kategori Skor Frekuensi Persentase

Rendah ≤ 24,31 17 17%

Sedang 24,31 – 30,87 67 67%

Tinggi ≥ 30,87 16 16%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Diolah Ms. Excel

Berdasarkan tabel 5.7, nilai rata-rata persepsi pengetahuan

perpajakan dalam kategori sedang pada range 24,31 sampai 30,87

sebanyak 67 dari 100 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

67

2. Persepsi Kualitas Pelayanan

Berdasarkan jawaban responden pada item pernyataan variabel

persepsi kualitas pelayanan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 5.8 Rekapitulasi Jawaban Responden

Persepsi Kualitas Pelayanan

Kategori Kategori Skor Frekuensi Persentase

Rendah ≤ 32,05 14 14%

Sedang 32,05 – 40,75 66 66%

Tinggi ≥ 40,75 20 20%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Diolah Ms. Excel

Berdasarkan tabel 5.8, nilai rata-rata persepsi kualitas pelayanan

berada dalam kategori sedang pada range 32,05 sampai 40,75 sebanyak

66 dari 100 responden.

3. Persepsi Tingkat Pendidikan

Berdasarkan jawaban responden pada item pernyataan variabel

persepsi tingkat pendididkan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 5.9 Rekapitulasi Jawaban Responden

Persepsi Tingkat Pendidikan

Kategori Kategori Skor Frekuensi Persentase

Rendah ≤ 17,51 13 13%

Sedang 17,51 - 22,07 75 75%

Tinggi ≥ 22,07 12 12%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Diolah Ms. Excel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

68

Berdasarkan tabel 5.9, nilai rata-rata persepsi tingkat pendidikan

berada dalam kategori sedang pada range 17,51 sampai 22,07 sebanyak

75 dari 100 responden.

4. Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Berdasarkan jawaban responden pada item pernyataan variabel

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak diperoleh hasil

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 5.10 Rekapitulasi Jawaban Responden

Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Kategori Kategori Skor Frekuensi Persentase

Rendah ≤ 30,66 12 12%

Sedang 30,66 - 36,96 65 65%

Tinggi ≥ 36,96 23 23%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data Diolah Ms. Excel

Berdasarkan tabel 5.10, nilai rata-rata persepsi motivasi wajib pajak

dalam membayar pajak berada dalam kategori sedang pada range 30,66

sampai 36,96 sebanyak 65 dari 100 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

69

C. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

program Pearson Correlation SPSS versi 22. Validitas suatu butir

pertanyaan dalam kuesioner digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur oleh kuesioner tersebut.

a. Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan

Tabel 5.11

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan

No.

Item

Product

moment > 0,3

Product moment > r

table (α, n-2) Keterangan

1 0,482 0,3 0,482 0,1966 Valid

2 0,660 0,3 0,660 0,1966 Valid

3 0,526 0,3 0,526 0,1966 Valid

4 0,685 0,3 0,685 0,1966 Valid

5 0,621 03 0,621 0,1966 Valid

6 0,578 0,3 0,578 0,1966 Valid

7 0,563 0,3 0,563 0,1966 Valid Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.11, semua item pertanyaan untuk variabel

persepsi pengetahuan perpajakan dinyatakan valid.

b. Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan

Tabel 5.12

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan

No.

Item

Product

moment > 0,3

Product moment > r

table (α, n-2) Keterangan

1 0,397 0,3 0,397 0,1966 Valid

2 0,709 0,3 0,709 0,1966 Valid

3 0,696 0,3 0,696 0,1966 Valid

4 0,708 0,3 0,708 0,1966 Valid

5 0,812 03 0,812 0,1966 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

70

6 0,861 0,3 0,861 0,1966 Valid

7 0,743 0,3 0,743 0,1966 Valid

8 0,806 0,3 0,806 0,1966 Valid

9 0,795 0,3 0,795 0,1966 Valid Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.12, semua item pertanyaan untuk variabel

persepsi kualitas pelayanan dinyatakan valid.

c. Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan

Tabel 5.13

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan

No.

Item

Product

moment > 0,3

Product moment > r

table (α, n-2) Keterangan

1 0,578 0,3 0,578 0,1966 Valid

2 0,730 0,3 0,730 0,1966 Valid

3 0,622 0,3 0,622 0,1966 Valid

4 0,670 0,3 0,670 0,1966 Valid

5 0,745 03 0,745 0,1966 Valid Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.13, semua item pertanyaan untuk variabel

persepsi tingkat pendidikan dinyatakan valid.

d. Variabel Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar

Pajak

Tabel 5.14

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam

Membayar Pajak.

No.

Item

Product

moment > 0,3

Product moment > r

table (α, n-2) Keterangan

1 0,470 0,3 0,470 0,1966 Valid

2 0,647 0,3 0,647 0,1966 Valid

3 0,599 0,3 0,599 0,1966 Valid

4 0,613 0,3 0,613 0,1966 Valid

5 0,609 03 0,609 0,1966 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

71

6 0,659 0,3 0,659 0,1966 Valid

7 0,620 0,3 0,620 0,1966 Valid

8 0,672 0,3 0,672 0,1966 Valid Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 5.14, semua item pertanyaan untuk variabel

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

versi 22 dengan fasilitas Cronbach Alpha dengan hasil sebagai berikut:

a. Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan

Tabel 5.15

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Pengetahuan Perpajakan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,684 7

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.15, 7 item pernyataan untuk variabel

persepsi pengetahuan perpajakan dapat diketahui nilai koefisien

cronbach alpha sebesar 0,684, maka instrumen penelitian dinyatakan

reliabel karena nilai 0,684 lebih besar dari 0,60, sehingga item-item

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 100 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

72

pernyataan dari variabel persepsi pengetahuan perpajakan dianggap

dapat mengukur secara konsisten dengan kategori reliabilitas cukup

(Tabel 3.1).

b. Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan

Tabel 5.16

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kualitas Pelayanan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,889 9

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.16, 9 item pernyataan untuk variabel

persepsi kualitas pelayanan dapat diketahui nilai koefisien cronbach

alpha sebesar 0,889, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel

karena nilai 0,889 lebih besar dari 0,60, sehingga item-item

pernyataan dari variabel persepsi kualitas pelayanan dianggap dapat

mengukur secara konsisten dengan kategori reliabilitas tinggi (Tabel

3.1).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 100 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

73

c. Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan

Tabel 5.17

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,684 5

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.17, 5 item pernyataan untuk variabel

persepsi tingkat pendidikan dapat diketahui nilai koefisien cronbach

alpha sebesar 0,684, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel

karena nilai 0,684 lebih besar dari 0,60, sehingga item-item

pernyataan dari variabel persepsi tingkat pendidikan dianggap dapat

mengukur secara konsisten dengan kategori reliabilitas cukup (Tabel

3.1).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 100 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

74

d. Variabel Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar

Pajak

Tabel 5.18

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam

Membayar Pajak

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,743 8

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel 5.18, 8 item pernyataan untuk variabel

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak dapat

diketahui nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,743, maka

instrumen penelitian dinyatakan reliabel karena nilai 0,743 lebih

besar dari 0,60, sehingga item-item pernyataan dari variabel persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak dianggap dapat

mengukur secara konsisten dengan kategori reliabilitas tinggi (Tabel

3.1).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 100 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

75

D. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Menurut Siregar (2013:153) mengatakan bahwa tujuan

dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk

mengetahui apakah proporsi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam

penelitian ini, menghitung uji normalitas data menggunakan SPSS 22.

Tabel 5.19 Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Persepsi Pengetahuan

Perpajakan ,120 100 ,001 ,970 100 ,023

Persepsi Kualitas Pelayanan ,123 100 ,001 ,977 100 ,083

Persepsi Tingkat Pendidikan ,153 100 ,000 ,962 100 ,006

Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak ,157 100 ,000 ,958 100 ,003

Sumber: Data diolah SPSS 22

Tabel 5.20 Rekapitulasi Uji Normalitas

Variabel

Derajat

Kebebasan

(dk)

Data

Hasil Uji

Taraf

Kesalahan 5%

(α=0,05)

Pernyataan

normalitas jika

Sig > 0,05

Persepsi Pengetahuan

Perpajakan 100 ,001 0,05 Tidak normal

Persepsi Kualitas Pelayanan 100 ,001 0,05 Tidak normal

Persepsi Tingkat Pendidikan 100 ,000 0,05 Tidak normal

Persepsi Motivasi WP Dalam

Membayar Pajak 100 ,000 0,05 Tidak normal

Sumber: Data diolah SPSS 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

76

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, pengujian normalitas yang

digunakan adalah Kolmogorof Smirnov. Diketahui bahwa nilai

signifikansi (Sig.) variabel persepsi pengetahuan perpajakan dan persepsi

kualitas pelayanan sebesar 0,001. Signifikansi variabel persepsi tingkat

pendidikan dan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak

sebesar 0,000. Dari hasil pengujian tersebut, seluruh data signifikansi

berada di bawah taraf kesalahan 5% atau Sig.<0,05 maka Ho ditolak.

Dengan demikian data yang didapatkan tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik nonparametrik.

2. Korelasi Spearman Rank

a. Hubungan Persepsi Pengetahuan Perpajakan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Pengujian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan persepsi

pengetahuan perpajakan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Adapun analisis korelasi spearman rank dilakukan

menggunakan program SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.21 Uji Korelasi Persepsi Pengetahuan Perpajakan dengan

Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Correlations

Persepsi

Pengetahuan

Perpajakan

Persepsi Motivasi

WP Dalam

Membayar Pajak

Spearman's rho

Persepsi

Pengetahuan

Perpajakan

Correlation

Coefficient 1,000 ,546

**

Sig. (2-

tailed) . ,000

N 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

77

Persepsi

Motivasi WP

Dalam

Membayar

Pajak

Correlation

Coefficient ,546

** 1,000

Sig. (2-

tailed) ,000 .

N 100 100

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas, angka koefisien korelasi sebesar

0,546. Angka ini menunjukkan adanya korelasi positif yang berarti

persepsi pengetahuan perpajakan dengan persepsi motivasi Wajib

Pajak dalam membayar pajak memiliki hubungan yang searah, yaitu

semakin tinggi pengetahuan perpajakan maka semakin tinggi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak dan sebaliknya. Angka

tersebut berada pada interval 0,40 sampai 0,599 yang berarti

memiliki hubungan yang cukup kuat, artinya persepsi pengetahuan

perpajakan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak memiliki hubungan cukup kuat.

b. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Pengujian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan persepsi

kualitas pelayanan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Adapun analisis korelasi spearman rank dilakukan

menggunakan program SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

78

Tabel 5.22 Uji Korelasi Persepsi Kualitas Pelayanan dengan

Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Correlations

Persepsi

Kualitas

Pelayanan

Persepsi Motivasi

WP Dalam

Membayar Pajak

Spearman's rho

Persepsi

Kualitas

Pelayanan

Correlation

Coefficient 1,000 ,380

**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 100 100

Persepsi

Motivasi WP

Dalam

Membayar

Pajak

Correlation

Coefficient ,380

** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 100 100

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas, angka koefisien korelasi sebesar

0,380. Angka ini menunjukkan adanya korelasi positif yang berarti

persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak

dalam membayar pajak memiliki hubungan yang searah, yaitu

semakin tinggi kualitas pelayanan maka semakin tinggi motivasi

Wajib Pajak dalam membayar pajak dan sebaliknya. Angka tersebut

berada pada interval 0,20 sampai 0,399 yang berarti memiliki

hubungan yang lemah, artinya persepsi kualitas pelayanan dengan

persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak memiliki

hubungan lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

79

c. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Pengujian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan persepsi

tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam

membayar pajak. Adapun analisis korelasi spearman rank dilakukan

menggunakan program SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.23 Uji Korelasi Persepsi Tingkat Pendidikan dengan

Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Correlations

Persepsi

Tingkat

Pendidikan

Persepsi Motivasi

WP Dalam

Membayar Pajak

Spearman's

rho

Persepsi

Tingkat

Pendidikan

Correlation

Coefficient 1,000 ,616

**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 100 100

Persepsi

Motivasi WP

Dalam

Membayar

Pajak

Correlation

Coefficient ,616

** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 100 100

Sumber: Data diolah SPSS 22

Berdasarkan tabel diatas, angka koefisien korelasi sebesar

0,616. Angka ini menunjukkan adanya korelasi positif yang berarti

persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak

dalam membayar pajak memiliki hubungan yang searah, yaitu

semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi motivasi

Wajib Pajak dalam membayar pajak dan sebaliknya. Angka tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

80

berada pada interval 0,60 sampai 0,799 yang berarti memiliki

hubungan yang mendekati sempurna, artinya persepsi tingkat

pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak memiliki hubungan mendekati sempurna.

E. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa

berdasarkan jenis kelamin, responden paling banyak adalah laki-laki sejumlah

52 orang atau 52%. Berdasarkan usia, responden dengan usia 31 – 46 tahun

memiliki jumlah paling banyak yaitu sebesar 41 orang atau 41%. Berdasarkan

tingkat pendidikan yang paling banyak adalah S1 sejumlah 52 orang atau

52%. Berdasarkan jenis pekerjaan, responden paling banyak adalah bekerja

sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) sejumlah 45 orang atau 45%, sedangkan

berdasarkan kepemilikan NPWP seluruh responden yang ada sudah memiliki

NPWP.

1. Hubungan Persepsi Pengetahuan Perpajakan dengan Persepsi

Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada variabel Persepsi

Pengetahuan Perpajakan menunjukkan bahwa persepsi pengetahuan

perpajakan memiliki hubungan positif yang cukup kuat dengan persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak. Hal ini terbukti dengan

diperolehnya angka koefisien korelasi sebesar 0,546. Angka ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

81

menunjukkan adanya korelasi positif yang berarti persepsi pengetahuan

perpajakan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak

memiliki hubungan yang searah, yaitu semakin tinggi pengetahuan

perpajakan maka semakin tinggi motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak dan sebaliknya. Angka korelasi tersebut berada pada interval 0,40

sampai 0,599 yang berarti memiliki hubungan cukup kuat, artinya

persepsi pengetahuan perpajakan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak

dalam membayar pajak memiliki hubungan cukup kuat. Wajib Pajak

yang termotivasi membayar pajak akan membantu peran pemerintah

untuk memajukan negara dengan pengetahuan perpajakan yang dimiliki

Wajib Pajak yang cukup mengerti akan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan jawaban responden mengenai Pengetahuan

Perpajakan, 41 responden yang berumur 31 sampai 46 tahun, 52

responden dengan pendidikan terakhir adalah S1, dan 45 responden

bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sebanyak 67 responden

berpendapat bahwa responden sudah memiliki pengetahuan perpajakan

yang cukup dibandingkan dengan Wajib Pajak Orang Pribadi lainnya.

Pengetahuan Perpajakan tersebut terkait dengan pengetahuan Wajib

Pajak mengenai kepemilikan NPWP merupakan sarana administrasi

sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam

melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Pengetahuan mengenai

batas waktu penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi

yaitu paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak. Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

82

Wajib Pajak mengenai tarif pajak yang berlaku dapat mendorong Wajib

Pajak untuk menghitung kewajiban pajaknya sendiri dengan benar.

Pengetahuan Wajib Pajak mengenai manfaat pajak yang dibayarkan ke

kas negara digunakan untuk fasilitas umum, pembayaran utang Luar

Negeri, sumber utama APBN, pelayanan kesehatan oleh pemerintah, dan

subsidi BBM.

Upaya yang dapat dilakukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama untuk meningkatkan pengetahuan perpajakan kepada Wajib

Pajak adalah dengan memberikan sosialisasi perpajakan yang

menyangkut pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan. Sosialisasi

perpajakan ini memiliki tujuan antara lain, edukasi perpajakan sehingga

meningkatkan pengetahuan Wajib Pajak akan hak dan kewajibannya.

Sosialisasi perpajakan ini juga akan meningkatkan motivasi Wajib Pajak

yang salah satu indikatornya adalah mengetahui apa saja manfaat dari

pajak itu sendiri. Faktor yang paling dominan mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah pendidikan formal. Dengan demikian

maka semakin luas pengetahuan seseorang, semakin besar pula motivasi

seseorang untuk membayar pajak. Oleh karena itu diharapkan Wajib

Pajak yang memiliki pengetahuan yang cukup luas dapat meningkatkan

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

83

2. Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada variabel persepsi

kualitas pelayanan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki

hubungan positif yang lemah dengan persepsi motivasi Wajib Pajak

dalam membayar pajak. Hal ini terbukti dengan diperolehnya angka

koefisien korelasi sebesar 0,380. Angka ini menunjukkan adanya korelasi

positif yang berarti persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi motivasi

Wajib Pajak dalam membayar pajak memiliki hubungan yang searah,

yaitu semakin tinggi kualitas pelayanan maka semakin tinggi motivasi

Wajib Pajak dalam membayar pajak dan sebaliknya. Angka korelasi

tersebut berada pada interval 0,20 sampai 0,399 yang berarti memiliki

hubungan lemah, artinya persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak memiliki hubungan lemah.

Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan

kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan

yang dapat dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara terus

menerus.

Berdasarkan jawaban responden mengenai Persepsi Kualitas

Pelayanan, 41 responden yang berumur 31 sampai 46 tahun, 52

responden dengan pendidikan terakhir adalah S1, dan 45 responden

bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sebanyak 66 responden

berpendapat bahwa pelayanan dapat dikatakan berkualitas bila pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

84

tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Apabila masyarakat

tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan

tersebut dapat dipastikan tidak berkualitas. Persepsi wajib pajak tentang

kualitas pelayanan fiskus dapat diukur dengan indikator sebagai

berikut:

1. Kualitas interaksi: bagaimana cara fiskus dalam

mengkomunikasikan pelayanan pajak kepada wajib pajak

sehingga wajib pajak puas terhadap pelayanannya.

2. Kualitas lingkungan: bagaimana peranan kualitas lingkungan

dari kantor pajak sendiri dalam melayani wajib pajak.

3. Hasil kualitas pelayanan: Pelayanan dari fiskus dapat

memberikan kepuasan terhadap wajib pajak maka persepsi

wajib pajak terhadap fiskus akan baik sehingga dapat

meningkatkan kepatuhan wajib pajak”.

Dengan adanya pelayanan dan komunikasi yang baik dari

pegawainya sendiri otomatis akan membuat Wajib Pajak termotivasi untuk

membayar pajak. Dalam sebuah pelayanan komunikasi menjadi sangat

penting, karena dengan adanya komunikasi yang baik akan membuat

seseorang percaya dan tertarik dengan apa yang telah disampaikan. Selain

dengan komunikasi yang baik, lingkungan dari kantor pajak sendiri juga

berpengaruh dalam meningkatkan motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak. Lingkungan dimana para pegawai pajak melayani Wajib Pajak

dengan nyaman dan aman akan memotivasi Wajib Pajak untuk memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

85

kewajibannya dalam membayar pajak. Jadi, jika Wajib Pajak merasa puas

dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai pajak, otomatis akan

meningkatkan motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

Upaya yang dapat dilakukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah dengan

memberikan kepuasan kepada Wajib Pajak dengan cara berinteraksi yang

baik agar Wajib Pajak merasa nyaman saat melakukan kewajiban

perpajakannya. Jika pegawai pajak memberikan pelayanan secara optimal

kepada Wajib Pajak sehingga mereka merasa nyaman dan terlindungi saat

melakukan kewajiban perpajakannya, maka dengan sendirinya akan

meningkatkan motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

3. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi Motivasi

Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada variabel persepsi

tingkat pendidikan menunjukkan bahwa persepsi tingkat pendidikan

memiliki hubungan positif yang mendekati sempurna dengan persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak. Hal ini terbukti dengan

diperolehnya angka koefisien korelasi sebesar 0,616. Angka ini

menunjukkan adanya korelasi positif yang berarti persepsi tingkat

pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar

pajak memiliki hubungan yang searah, yaitu semakin tinggi tingkat

pendidikan Wajib Pajak maka semakin tinggi motivasi Wajib Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

86

dalam membayar pajak dan sebaliknya. Angka korelasi tersebut berada

pada interval 0,60 sampai 0,799 yang berarti memiliki hubungan

mendekati sempurna, artinya persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak memiliki hubungan

mendekati sempurna. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap

dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Berdasarkan jawaban responden mengenai Persepsi Tingkat

Pendidikan, 41 responden yang berumur 31 sampai 46 tahun, 52

responden dengan pendidikan terakhir adalah S1, dan 45 responden

bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sebanyak 75 responden

berpendapat bahwa pendidikan Wajib Pajak merupakan dasar

pengetahuan Wajib Pajak dalam merespon segala informasi tentang

hakekat dan makna pembayaran pajak bagi kepentingan pembangunan

nasional. Tingkat pendidikan Wajib Pajak yang tinggi seharusnya lebih

mengerti dan memahami tentang tanggungjawab sebagai warga negara

dan warga masyarakat untuk membayar pajak sesuai kewajiban

perpajakannya. Wajib Pajak juga harus mengerti arti dari “Wajib Pajak”

itu sendiri, tetapi pada kenyataannya masih ada Wajib Pajak yang kurang

memahami makna dari “Wajib Pajak”. Kemampuan Wajib Pajak dalam

mengisi SPT juga dapat mempengaruhi motivasi Wajib Pajak dalam

membayar pajak karena jika Wajib Pajak kurang memahami bagaimana

cara mengisi SPT akan membuat Wajib Pajak enggan melaporkan SPT,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

87

otomatis akan mengurangi motivasi Wajib Pajak dalam melakukan

kewajibannya/membayar pajak.

Melalui pendidikan dimungkinkan seseorang itu akan lebih

bertanggung jawab dan lebih menyadari akan hak dan kewajibannya.

Pemahaman Wajib Pajak tentang penyelundupan pajak juga sangat

penting, hal ini untuk meminimalkan kecurangan dan penggelapan pajak

yang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu Wajib Pajak

yang memiliki pendidikan tinggi sudah sewajarnya lebih memahami dan

mengerti arti penting dalam kewajiban perpajakan untuk meningkatkan

motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

88

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dari persepsi

pengetahuan perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat

pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi pengetahuan perpajakan memiliki hubungan positif yang cukup

kuat dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

2. Persepsi kualitas pelayanan memiliki hubungan positif yang lemah

dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

3. Persepsi Tingkat Pendidikan memiliki hubungan positif yang mendekati

sempurna dengan persepsi motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Dalam

penelitian ini, jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak daripada jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan.

2. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Dalam

penelitian ini, jumlah responden yang memiliki pendidikan S1 lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

89

banyak dibandingkan jumlah responden yang memiliki pendidikan SMP,

SMA, D3 dan S2.

C. Saran

1. Bagi KPP Pratama Purworejo

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) senantiasa berusaha untuk meningkatkan

kualitas pelayanan pajak yang diberikan kepada Wajib Pajak sehingga

Wajib Pajak merasa puas dan nyaman dengan apa yang diberikan oleh

pegawai pajak. Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan pajak

tersebut maka motivasi Wajib Pajak dalam membayar pajak akan

semakin meningkat. Oleh karena itu, kualitas pelayanan pajak yang

diberikan oleh pegawai pajak sangat mempengaruhi motivasi Wajib

Pajak dalam membayar pajak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperoleh jawaban dari

responden dengan jumlah responden berjenis kelamin laki-laki dan

jumlah responden berjenis kelamin perempuan yang seimbang.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan tidak perlu mencantumkan latar

belakang responden yang memiliki pendidikan rendah pada

kuesioner, seperti pendidikan SMP dan SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

90

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Desi. 2011. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemauan Wajib Pajak

dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak

Badan (Studi kasus pada KPP Pratama Kebayoran Lama)”. Skripsi.

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Arep, Ishak. dan Tanjung Hendri. 2003. “Manajemen Motivasi”. Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Bayuprima, Stefany Titis. 2010. “Analisis Hubungan Antara Tingkat Pendidikan

Dan Penghasilan Wajib Pajak Dengan Kriteria Wajib Pajak Patuh (Studi

kasus di KPP Pratama Bantul)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Caroko, Bayu. 2015. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan

Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Motivasi Wajib Pajak Orang Pribadi

Dalam Membayar Pajak (Studi kasus di KPP Pratama Singosari)”. Jurnal

Perpajakan. Vol. 1. (Januari). No. 1.

Damayanti, Gia Riessyta. 2015. “Pengaruh Sanksi Perpajakan Dan Sosialisasi

Perpajakan Terhadap Motivasi Membayar Pajak Bumi Bangunan Perkotaan

Dan Pedesaan (Studi kasus di Kota Surabaya)”. Jurnal Administrasi-

Perpajakan. Vol. 5. (April). No. 1.

Dewi, Ni Putu Arisna. 2016. “Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Aplikasi

Pajak Online Dengan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi

kasus di KPP Pratama Badung Utara)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Direktorat Jenderal Pajak. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16

Tahun 2009 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Direktorat Jenderal Pajak. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28

Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 16

Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Ernawati. 2014. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Dan Kualitas

Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi kasus di KPP

Pratama Bulukumba)”. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Ghania, Nurul. 2010. “Analisis Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kinerja Pelayanan

Perpajakan, Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap

Motivasi Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (Studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

91

kasus di KPP Kanwil Jakarta Selatan)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 6.

Yogyakarta: BPFE

Ihsan, Muchsin. 2013. “Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Penyuluhan Pajak,

Kualitas Pelayanan, Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Badan Di Kota Padang”. Skripsi. Universitas Negeri Padang.

Istanto, Fery. 2010. “Analisis Pengaruh Pengetahuan Tentang Pajak, Kulaitas

Pelayanan Pajak, Ketegasan Sanksi Perpajakan Dan Tingkat Pendidikan

Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak (Studi kasus di

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama)”. Skripsi. Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Kurniasari, Happy. 2016. “Hubugan Persepsi Self Assessment System, Persepsi

Sosialisasi Perpajakan, Persepsi Tingkat Pendidikan Dengan Persepsi

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi kasus pada KPP Pratama

Surakarta)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lovihan, Siska. 2016. “Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak, Pengetahuan Dan

Pemahaman Peraturan Perpajakan, Dan Kualitas Layanan Terhadap

Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Tomohon”.

Jurnal Perpajakan.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Nugroho, Yusuf Melvin Titus. 2016. “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan

Pajak, Persepsi Kualitas Pelayanan, Persepsi Konsultasi Account

Representative (AR) Dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi (Studi kasus di KPP Pratama Sleman, Yogyakarta)”. Skripsi.

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Octariani, Melinda. 2015. “Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap

Hubungan E-filing dengan Efisiensi Pelaporan SPT”. Skripsi. Tidak

dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Sari, Aprilia Titi. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Dalam

Memenuhi Kewajiban Perpajakannya (Studi kasus di Kota Semarang)”.

Jurnal Akuntansi. Vol. 2. (Maret). No. 2.

Sari, Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: PT Refika Aditama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

92

Sartika. 2008. “Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kinerja Pelayanan Pajak Dan

Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam

Memenuhi Kewajiban Perpajakan”. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian: Dilengkapi

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group

Situmorang, Chatarine Agnestia. 2016. “Analisis Hubungan Persepsi Pengetahuan

Pajak dan Persepsi Kualitas Pelayanan Dengan Persepsi Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi (Studi kasus di KPP Pratama Sorong Wilayah Kerja

Kota dan Kabupaten Sorong)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suntoyo, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS.

Theresia, Yevi. 2016. “Hubungan Persepsi Pengetahuan Wajib Pajak, Persepsi

Kemudahan Pengisian SPT, Persepsi Kesadaran Wajib Pajak, Persepsi

Kegunaan E-Filing Dengan Persepsi Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan

Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi kasus di KPP Pratama Pangkalan Bun)”.

Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Yusnira, Riva. 2014. “Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Persepsi Penyelewe

ngan Pajak Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Motivasi Wajib Pajak

Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan”. Jurnal. STIE Totalwin,

Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

93

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

94

1. SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

95

2. KUESIONER

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

Ditempat

Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah saya Karina Krisnadia,

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Ekonomi, Program

Studi Akuntansi, pada kesempatan ini memohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/

Saudari untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini.

Adapun judul penelitian saya adalah “Analisis Hubungan Pengetahuan

Perpajakan, Kualitas Pelayanan, dan Tingkat Pendidikan dengan Motivasi

Wajib Pajak dalam Membayar Pajak”.

Hasil penelitian ini hanya untuk kalangan sendiri dan saya berjanji untuk

menjamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/

Saudar/Saudari untuk mengisi kuesioner dengan keadaan yang sebenarnya.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/

Saudara/Saudari, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Karina Krisnadia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

96

A. Identitas Responden

Berilah tanda silang (X) pada salah satu abjad yang tersedia di bawah ini.

1. Nama : (boleh dikosongkan)

2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

3. Usia :

a. 22-30 tahun c. 47-55 tahun

b. 31-46 tahun d. > 56 tahun

4. Pendidikan terakhir :

a. SLTP/SMP d. Jenjang S1

b. SLTA/SMA e. Jenjang S2

c. D3/AKADEMIKA f. Lain-lain...............

5. Pekerjaan :

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) c. Wiraswasta

b. Karyawan Swasta d. Lain-lain...............

6. Apakah Bapak/Ibu/Saudara mempunyai NPWP?

a. Ya b. Tidak

B. Kuesioner Penelitian

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.

2. Pastikan anda tidak melewatkan 1 (satu) nomor pun.

3. Jawablah pertanyaan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

dengan memberikan tanda checklist (✓) pada setiap pertanyaan dan kolom

yang telah tersedia.

4. Alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju (5)

S : Setuju (4)

R : Ragu-Ragu (3)

TS : Tidak Setuju (2)

STS : Sangat Tidak Setuju (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

97

C. Pernyataan

1. Pengetahuan Perpajakan

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Sumber penerimaan terbesar negara

berasal dari pajak

2.

Sosialisasi perpajakan telah aktif dilakukan

oleh pemerintah dalam beberapa tahun

belakangan

3.

Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk

menghitung, mengisi, membayar dan

melaporkan pajaknya sendiri.

4.

Pajak yang dibayar oleh masyarakat

digunakan untuk membiayai pembangunan

nasional.

5.

Pajak merupakan iuran wajib yang harus

dibayar oleh masyarakat tanpa mendapat

imbalan (kontraprestasi) yang dapat

dirasakan langsung oleh wajib pajak.

6.

Pembayaran pajak merupakan salah satu

bentuk partisipasi masyarakat dalam usaha

pembangunan nasional.

7.

Salah satu fungsi pajak adalah sebagai

sumber dana bagi negara untuk membiayai

pengeluaran rutin negara.

(Sumber: Istanto, 2010)

2. Kualitas Pelayanan

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Letak/lokasi Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) mudah dijangkau dan strategis.

2. Petugas Pajak bersikap ramah dan sopan

dalam melayani setiap wajib pajak.

3.

Petugas pajak memberikan informasi dan

penjelasan dengan jelas serta mudah

dimengerti.

4.

Fasilitas pelayanan yang terdapat di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) cukup memadai

dan dalam keadaan baik.

5. Pelayanan perpajakan dilakukan dengan

waktu yang cepat dan tepat.

6. Petugas pajak memberikan pelayanan

secara profesional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

98

7.

Petugas pajak memiliki kemampuan

berkomunikasi yang baik kepada wajib

pajak.

8.

Petugas pajak sangat mengerti tentang

peraturan pajak dan ahli dalam bidang

tugasnya.

9.

Petugas pajak cepat tanggap atas keluhan

dan kesulitan yang dialami oleh wajib

pajak.

(Sumber: Istanto, 2010)

3. Tingkat Pendidikan

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Sebagai Wajib Pajak saya harus

memahami arti Wajib Pajak.

2.

Sebagai Wajib Pajak saya harus memiliki

kemampuan dalam mengisi Surat

Pemberitahuan (SPT).

3. Sebagai Wajib Pajak saya mengetahui

tentang penggelapan pajak.

4.

Minimnya tingkat pengetahuan Wajib

Pajak berpengaruh terhadap motivasi

Wajib Pajak dalam membayar pajak.

5.

Tingginya tingkat pendidikan Wajib Pajak

berpengaruh terhadap motivasi Wajib

Pajak dalam membayar pajak.

( Sumber: Ernawati, 2014)

4. Motivasi Wajib Pajak

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Saya melaksanakan kewajiban perpajakan

dengan sukarela.

2.

Dengan membayar pajak, berarti saya

secara tidak langsung ikut serta membantu

pemerintah dalam usaha pembangunan

nasional.

3.

Pemberian penghargaan oleh kantor pajak

kepada wajib pajak yang selalu tepat waktu

membayar pajak diperlukan untuk

meningkatkan motivasi wajib pajak dalam

membayar pajaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

99

4.

Saya berusaha mendaftarkan diri untuk

mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP).

5.

Proporsi tarif pajak dan lapisan

penghasilan Kena Pajak (PKP) harus

menganut asas keadilan bagi masyarakat.

6.

Pajak yang dibayar oleh Wajib Pajak

berfungsi untuk pemerataan dan keadilan

bagi masyarakat keseluruhan.

7.

Saya berusaha menghitung sendiri jumlah

pajak yang menjadi kewajiban saya dengan

benar.

8.

Saya berusaha untuk membayar pajak yang

terutang tepat waktu untuk bebas dari

sanksi administrasi.

(Sumber: Istanto, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

105

3. TABULASI DATA KUESIONER

a. Data Karakteristik Responden

No. Res

p Nama Responden Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan NPWP

1 NN PRIA 47-55 TAHUN SMA KARYAWAN SWASTA YA

2 NN PRIA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

3 AMO PRIA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

4 NN WANITA 47-55 TAHUN D3 PNS YA

5 KHASANAH WANITA 47-55 TAHUN SMA PNS YA

6 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

7 SANTI WANITA 22-30 TAHUN D3 PNS YA

8 NN PRIA 22-30 TAHUN D3 PNS YA

9 NN WANITA 31-46 TAHUN S2 PNS YA

10 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

11 NN PRIA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

12 HADIATI WANITA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

13 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

14 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

15 NN PRIA 47-55 TAHUN D3 PNS YA

16 INGE EMMY WANITA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

17 NN WANITA 31-46 TAHUN D3 WIRASWASTA YA

18 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

106

19 NN WANITA 47-55 TAHUN SMP WIRASWASTA YA

20 SUTRIYANI WANITA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

21 TOTO PRIA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

22 NN WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

23 SLAMET RIYADI PRIA > 56 TAHUN LAIN-LAIN LAIN-LAIN YA

24 NN PRIA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

25 ANDREAS PRIA > 56 TAHUN SMA LAIN-LAIN YA

26 NN WANITA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

27 NN WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

28 NUR WAHYU PRIA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

29 NN WANITA 31-46 TAHUN SMP KARYAWAN SWASTA YA

30 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

31 WIRAWAN PRIA 22-30 TAHUN SMA PNS YA

32 PASKA PRIA 22-30 TAHUN SMA PNS YA

33 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

34 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

35 NN PRIA 31-46 TAHUN S2 PNS YA

36 NN PRIA > 56 TAHUN SMA LAIN-LAIN YA

37 NN PRIA 47-55 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

38 NN PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

39 NN WANITA 31-46 TAHUN D3 WIRASWASTA YA

40 LENA WANITA 31-46 TAHUN SMA KARYAWAN SWASTA YA

41 SAPTO YOGO PRIA 31-46 TAHUN SMA KARYAWAN SWASTA YA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

107

42 RUBI PRIA > 56 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

43 FERI RIRIS WANITA 47-55 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

44 RUBIYATI WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

45 NN PRIA 22-30 TAHUN SMA WIRASWASTA YA

46 NN WANITA > 56 TAHUN SMA PNS YA

47 NN PRIA 22-30 TAHUN D3 KARYAWAN SWASTA YA

48 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

49 NN PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

50 SUMARJO PRIA 31-46 TAHUN SMA LAIN-LAIN YA

51 WASIBUAN PRIA > 56 TAHUN S1 PNS YA

52 EKA PRIA 22-30 TAHUN D3 LAIN-LAIN YA

53 CIPTO PRIA 47-55 TAHUN SMA WIRASWASTA YA

54 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

55 NN WANITA 31-46 TAHUN D3 KARYAWAN SWASTA YA

56 LILIK WANITA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

57 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

58 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

59 ADITIYA PRIA 22-30 TAHUN SMA PNS YA

60 NN PRIA > 56 TAHUN S1 PNS YA

61 NN PRIA 22-30 TAHUN SMA KARYAWAN SWASTA YA

62 SRI WULANI WANITA > 56 TAHUN D3 PNS YA

63 NN PRIA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

64 NN PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

108

65 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

66 JULIA WANITA 22-30 TAHUN S1 WIRASWASTA YA

67 SURYADI PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

68 NN PRIA 22-30 TAHUN D3 PNS YA

69 HASAN PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

70 NN WANITA 31-46 TAHUN S1 PNS YA

71 NN PRIA 22-30 TAHUN D3 PNS YA

72 NN WANITA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

73 NN PRIA 22-30 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

74 NN PRIA > 56 TAHUN SMA PNS YA

75 NN WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

76 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

77 NN WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

78 NN PRIA 22-30 TAHUN D3 KARYAWAN SWASTA YA

79 WINARDI PRIA 31-46 TAHUN S2 PNS YA

80 NN PRIA > 56 TAHUN S1 PNS YA

81 NN PRIA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

82 NN WANITA 31-46 TAHUN D3 KARYAWAN SWASTA YA

83 NN WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

84 NN WANITA 22-30 TAHUN D3 KARYAWAN SWASTA YA

85 PRANOWO PRIA > 56 TAHUN S2 LAIN-LAIN YA

86 DWI HANDOYO PRIA 31-46 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

87 NN PRIA 31-46 TAHUN SMA KARYAWAN SWASTA YA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

109

88 AGUNG PRIA 22-30 TAHUN SMA WIRASWASTA YA

89 NN PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

90 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

91 NN PRIA 31-46 TAHUN S1 LAIN-LAIN YA

92 NN PRIA 22-30 TAHUN S1 WIRASWASTA YA

93 NN PRIA 47-55 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

94 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

95 NN WANITA 47-55 TAHUN S1 PNS YA

96 NN PRIA 22-30 TAHUN S1 WIRASWASTA YA

97 ADI PRIA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

98 YOGA PRIA 31-46 TAHUN D3 PNS YA

99 ANNISA WANITA 22-30 TAHUN S1 WIRASWASTA YA

100 ANIES WANITA 22-30 TAHUN S1 KARYAWAN SWASTA YA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

110

b. Data Pernyataan Kuesioner

No. Pengetahuan Perpajakan X1

Total

Kualitas Pelayanan X2 Total

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

2 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 5 5 5 5 4 5 41

3 4 1 4 2 1 2 4 18 4 4 4 3 2 2 4 2 2 27

4 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35

5 5 4 4 4 4 5 5 31 3 5 4 4 4 4 4 4 4 36

6 3 2 2 2 1 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

7 4 4 4 3 4 4 3 26 4 4 3 3 3 3 4 3 3 30

8 5 4 3 4 4 5 3 28 5 5 4 4 3 3 3 3 2 32

9 4 2 2 3 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35

10 5 4 4 3 4 5 4 29 4 3 3 4 3 3 3 4 4 31

11 5 5 5 4 2 5 4 30 5 5 4 4 4 4 4 5 4 39

12 4 4 4 4 4 5 4 29 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34

13 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

14 4 4 5 4 5 4 5 31 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

15 5 5 5 4 3 5 4 31 3 3 3 4 3 4 4 4 4 32

16 5 4 4 3 2 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

17 4 4 3 3 4 4 3 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

18 3 4 4 4 3 3 4 25 4 5 5 5 5 4 4 4 5 41

19 4 4 4 4 4 4 4 28 3 5 5 5 4 5 5 5 5 42

20 4 4 5 4 4 4 4 29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37

21 4 4 2 2 5 5 4 26 4 4 4 3 3 4 5 3 3 33

22 4 3 4 4 2 4 1 22 4 4 3 3 4 4 4 3 3 32

23 5 4 4 3 4 4 4 28 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

24 4 3 2 1 4 4 4 22 5 4 4 4 5 5 5 5 4 41

25 5 4 5 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

26 4 4 4 2 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

27 4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 4 5 4 4 4 5 5 41

28 5 5 5 3 4 5 5 32 4 4 4 5 5 5 5 5 4 41

29 5 5 4 5 5 5 5 34 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44

30 4 4 4 3 4 4 5 28 5 3 3 3 3 3 3 3 3 29

31 5 4 2 2 5 5 5 28 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39

32 5 4 4 4 4 5 4 30 4 5 4 4 5 5 4 4 4 39

33 5 3 4 2 2 4 2 22 4 2 4 4 2 3 4 2 2 27

34 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

35 5 4 4 4 4 5 5 31 4 4 4 4 3 4 4 3 3 33

36 4 4 3 3 4 4 5 27 4 4 4 5 5 5 4 5 4 40

37 5 4 4 3 4 4 5 29 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

111

38 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 4 5 4 5 4 39

39 5 4 4 2 4 4 4 27 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35

40 5 2 5 4 4 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

41 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39

42 5 3 4 3 4 5 5 29 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39

43 5 2 2 4 2 5 5 25 5 5 5 4 4 5 5 5 5 43

44 4 4 4 4 2 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

45 5 4 5 5 4 5 5 33 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43

46 5 4 4 4 4 5 5 31 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

47 5 4 4 4 4 4 4 29 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44

48 5 4 5 5 4 5 5 33 5 4 5 5 4 4 4 4 4 39

49 5 5 4 4 2 5 5 30 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38

50 5 4 4 4 4 5 4 30 5 4 3 4 4 4 4 4 4 36

51 5 4 4 3 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34

52 4 2 4 2 2 4 4 22 5 4 3 4 4 4 3 4 4 35

53 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

54 4 4 4 3 4 4 5 28 5 4 4 4 4 4 5 3 3 36

55 4 4 4 2 2 5 5 26 5 5 4 5 5 5 4 4 4 41

56 4 4 5 4 2 5 5 29 5 5 5 5 4 5 5 5 4 43

57 5 4 4 3 5 5 5 31 4 5 4 4 3 4 4 4 3 35

58 5 1 2 3 1 5 5 22 5 4 3 5 5 5 5 5 5 42

59 5 4 4 3 4 3 4 27 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

60 4 4 5 3 4 4 5 29 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36

61 5 4 4 3 4 4 4 28 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29

62 4 4 4 2 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

63 4 3 4 2 4 4 4 25 4 2 2 4 3 4 4 3 3 29

64 5 4 4 3 4 5 5 30 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

65 3 4 4 2 4 4 4 25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34

66 4 4 5 4 4 5 4 30 4 4 3 4 3 3 3 4 4 32

67 4 3 4 4 4 5 5 29 5 4 4 4 3 4 4 4 5 37

68 4 3 3 2 4 4 4 24 4 3 4 3 4 3 4 3 3 31

69 5 3 4 3 4 4 4 27 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28

70 5 2 5 2 5 4 4 27 5 4 2 4 2 4 4 4 3 32

71 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34

72 3 4 4 4 3 4 3 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

73 5 5 2 4 4 5 5 30 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40

74 5 4 5 4 4 5 5 32 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

75 5 5 5 4 2 5 4 30 4 4 3 4 3 4 3 4 3 32

76 4 3 4 4 4 4 4 27 5 5 4 4 4 4 5 5 4 40

77 5 5 4 3 4 4 4 29 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31

78 4 2 4 2 3 4 4 23 4 4 3 4 3 4 4 3 3 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

112

79 5 4 4 4 4 5 5 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

80 4 3 4 2 2 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

81 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

82 5 5 4 4 4 5 5 32 4 4 4 5 4 4 4 4 3 36

83 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 3 4 4 3 3 33

84 5 3 2 3 4 4 3 24 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41

85 5 4 4 3 4 4 4 28 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38

86 5 2 4 4 2 5 4 26 5 4 3 4 5 4 4 3 4 36

87 4 5 3 1 2 5 3 23 5 5 4 5 2 3 3 2 2 31

88 5 3 4 2 2 4 2 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

89 5 2 3 3 3 5 5 26 5 4 3 3 3 3 3 3 3 30

90 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 4 4 5 5 5 5 5 42

91 4 3 4 3 2 4 2 22 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36

92 4 3 4 3 3 4 5 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

93 5 4 4 3 4 5 4 29 5 5 5 4 5 5 5 4 5 43

94 5 4 5 3 4 5 4 30 5 4 4 5 4 4 4 3 3 36

95 5 4 4 4 4 4 2 27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35

96 5 4 4 4 2 4 4 27 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

97 4 4 4 3 3 5 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

98 5 4 4 4 4 5 5 31 5 4 4 4 4 4 4 4 3 36

99 5 4 4 3 4 5 4 29 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44

100 5 4 4 3 2 3 3 24 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

113

No. Tingkat Pendidikan X3

Total

Motivasi Wajib Pajak Y Total

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8

1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

2 5 5 4 5 5 24 4 5 5 5 5 5 5 5 39

3 4 4 4 4 4 20 2 4 1 4 4 4 4 4 27

4 4 4 2 4 2 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 4 3 4 4 19 4 5 4 5 5 4 4 4 35

6 4 4 4 4 4 20 4 5 5 5 4 5 3 4 35

7 4 4 3 4 3 18 4 4 4 2 4 4 3 3 28

8 4 4 3 4 5 20 4 4 4 4 5 3 3 5 32

9 4 4 3 5 5 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

10 4 4 3 5 4 20 4 5 5 5 5 4 3 4 35

11 4 4 3 5 5 21 5 5 5 4 4 5 4 4 36

12 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 5 4 3 3 31

13 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 4 2 4 30

14 4 4 3 5 4 20 4 4 5 4 5 5 5 4 36

15 4 4 4 5 5 22 5 5 4 5 5 5 4 5 38

16 4 4 3 4 4 19 4 4 5 4 4 4 3 4 32

17 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 4 4 3 4 31

18 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 5 3 4 32

19 4 4 4 5 5 22 5 5 5 5 5 5 4 4 38

20 4 3 3 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

21 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

22 4 5 3 4 4 20 4 5 4 4 4 4 3 4 32

23 5 4 3 4 4 20 4 4 5 4 4 4 4 4 33

24 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 4 2 4 31

25 4 4 3 4 4 19 5 5 4 4 4 4 4 4 34

26 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 4 5 5 4 36

27 4 4 2 3 4 17 4 5 5 4 5 5 4 5 37

28 5 5 3 4 5 22 5 5 5 5 5 5 5 5 40

29 5 5 5 5 5 25 4 5 5 4 5 5 5 5 38

30 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 5 4 4 4 35

31 5 4 5 5 5 24 5 4 5 5 5 5 5 5 39

32 4 4 3 5 4 20 5 5 4 4 5 5 3 4 35

33 4 4 2 4 2 16 2 4 5 5 4 4 4 2 30

34 4 4 4 4 4 20 4 5 5 4 5 5 5 4 37

35 4 4 4 5 5 22 4 5 5 4 5 5 4 5 37

36 4 3 2 3 4 16 3 4 4 4 5 4 2 4 30

37 4 4 3 3 3 17 5 5 5 4 5 4 4 5 37

38 4 4 4 3 3 18 4 5 4 4 5 5 4 5 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

114

39 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 3 4 31

40 4 4 3 4 4 19 4 5 5 4 5 5 5 5 38

41 4 4 3 3 3 17 4 4 3 4 4 4 4 5 32

42 5 3 2 3 3 16 4 4 5 4 4 4 4 4 33

43 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 4 4 5 5 38

44 4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 4 3 4 32

45 4 4 2 4 4 18 4 4 5 4 4 5 5 5 36

46 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 4 4 4 4 34

47 5 4 3 4 4 20 5 5 4 4 5 5 5 5 38

48 5 4 4 5 4 22 5 5 5 4 5 4 4 4 36

49 5 5 4 4 4 22 4 5 4 5 4 5 5 5 37

50 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 5 5 4 4 38

51 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

52 5 4 4 5 3 21 4 5 5 5 4 4 3 5 35

53 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

54 3 4 3 4 5 19 4 4 4 4 5 5 5 5 36

55 5 4 3 4 2 18 3 4 3 4 5 3 4 4 30

56 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40

57 5 4 3 4 4 20 4 5 4 4 4 5 3 4 33

58 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5 1 5 36

59 4 4 2 5 4 19 4 4 2 3 5 5 4 5 32

60 5 5 3 4 4 21 4 5 4 4 5 5 4 5 36

61 5 5 3 3 5 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32

62 5 4 5 5 4 23 2 4 5 4 5 5 4 4 33

63 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 5 5 3 4 32

64 5 5 3 5 3 21 2 4 5 4 5 5 3 4 32

65 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

66 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

67 4 5 4 4 4 21 4 5 5 4 5 5 4 4 36

68 4 4 4 3 4 19 3 4 3 4 4 4 4 4 30

69 4 4 3 3 4 18 4 4 3 3 4 3 4 4 29

70 5 5 3 4 2 19 3 5 5 5 5 5 5 5 38

71 4 4 2 4 3 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32

72 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 4 4 3 31

73 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 5 5 3 4 34

74 5 4 3 4 4 20 5 5 5 5 5 4 4 4 37

75 5 4 2 4 4 19 5 5 4 4 5 4 4 4 35

76 4 4 3 4 4 19 4 4 5 5 4 5 4 5 36

77 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 4 4 5 38

78 5 4 4 4 5 22 4 4 5 4 5 5 5 5 37

79 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 5 5 4 4 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

115

80 4 4 3 4 4 19 4 4 3 5 4 4 4 4 32

81 5 5 4 5 5 24 5 5 4 5 5 5 5 5 39

82 5 5 5 4 4 23 4 5 4 4 5 4 4 4 34

83 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 5 5 4 4 34

84 4 2 2 2 3 13 4 4 4 3 4 4 2 4 29

85 5 5 3 4 4 21 4 5 5 5 4 5 5 5 38

86 4 4 3 5 4 20 4 4 5 4 4 4 4 4 33

87 3 1 5 3 1 13 5 5 1 1 4 4 1 2 23

88 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32

89 5 5 3 4 4 21 4 5 4 4 5 5 4 4 35

90 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 4 4 4 33

91 4 4 1 5 2 16 4 4 4 4 4 4 2 4 30

92 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 4 4 31

93 5 4 3 4 4 20 4 5 5 4 4 4 4 4 34

94 4 4 3 4 4 19 2 5 5 5 4 3 4 4 32

95 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 3 4 2 4 29

96 4 2 2 4 4 16 4 4 5 4 4 4 2 4 31

97 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32

98 5 5 4 4 5 23 4 5 5 4 4 4 4 4 34

99 4 5 4 4 5 22 4 5 4 4 4 4 4 4 33

100 4 4 3 4 4 19 4 4 5 4 4 4 3 4 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

116

4. HASIL PENGOLAHAN DATA RESPONDEN

Statistics

Jenis_Kelamin

N Valid 100

Missing 0

Frequency Table

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PRIA 52 52.0 52.0 52.0

WANITA 48 48.0 48.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid > 56 TAHUN 11 11.0 11.0 11.0

22-30 TAHUN 27 27.0 27.0 38.0

31-46 TAHUN 41 41.0 41.0 79.0

47-55 TAHUN 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid D3 24 24.0 24.0 24.0

LAIN-LAI 1 1.0 1.0 25.0

S1 52 52.0 52.0 77.0

S2 4 4.0 4.0 81.0

SMA 17 17.0 17.0 98.0

SMP 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

117

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KARYAWAN 30 30.0 30.0 30.0

LAIN-LAI 15 15.0 15.0 45.0

PNS 45 45.0 45.0 90.0

WIRASWASTA 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

NPWP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid YA 100 100.0 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

118

5. HASIL PENGOLAHAN DATA VARIABEL PENELITIAN

Frequencies

Statistics

Persepsi

Pengetahuan

Perpajakan

Persepsi

Kualitas

Pelayanan

Persepsi

Tingkat

Pendidikan

Persepsi Motivasi

WP Dalam

Membayar Pajak

N Valid 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0

Mean 27.59 36.40 19.79 33.81

Std. Deviation 3.279 4.351 2.284 3.148

Minimum 18 26 13 23

Maximum 35 45 25 40

Frequency Table

Pengetahuan Perpajakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 18 2 2.0 2.0 2.0

22 7 7.0 7.0 9.0

23 4 4.0 4.0 13.0

24 4 4.0 4.0 17.0

25 6 6.0 6.0 23.0

26 9 9.0 9.0 32.0

27 11 11.0 11.0 43.0

28 14 14.0 14.0 57.0

29 16 16.0 16.0 73.0

30 11 11.0 11.0 84.0

31 8 8.0 8.0 92.0

32 3 3.0 3.0 95.0

33 2 2.0 2.0 97.0

34 1 1.0 1.0 98.0

35 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

119

Kualitas Pelayanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 26 1 1.0 1.0 1.0

27 2 2.0 2.0 3.0

28 1 1.0 1.0 4.0

29 3 3.0 3.0 7.0

30 2 2.0 2.0 9.0

31 5 5.0 5.0 14.0

32 7 7.0 7.0 21.0

33 3 3.0 3.0 24.0

34 4 4.0 4.0 28.0

35 6 6.0 6.0 34.0

36 23 23.0 23.0 57.0

37 6 6.0 6.0 63.0

38 7 7.0 7.0 70.0

39 7 7.0 7.0 77.0

40 3 3.0 3.0 80.0

41 7 7.0 7.0 87.0

42 3 3.0 3.0 90.0

43 4 4.0 4.0 94.0

44 3 3.0 3.0 97.0

45 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 13 2 2.0 2.0 2.0

16 6 6.0 6.0 8.0

17 5 5.0 5.0 13.0

18 10 10.0 10.0 23.0

19 21 21. 0 21.0 44.0

20 25 25.0 25.0 69.0

21 10 10.0 10.0 79.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

120

22 9 9.0 9.0 88.0

23 5 5.0 5.0 93.0

24 5 5.0 5.0 98.0

25 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Motivasi WP Dalam Membayar Pajak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 23 1 1.0 1.0 1.0

27 1 1.0 1.0 2.0

28 1 1.0 1.0 3.0

29 3 3.0 3.0 6.0

30 6 6.0 6.0 12.0

31 7 7.0 7.0 19.0

32 25 25.0 25.0 44.0

33 7 7.0 7.0 51.0

34 7 7.0 7.0 58.0

35 8 8.0 8.0 66.0

36 11 11.0 11.0 77.0

37 7 7.0 7.0 84.0

38 11 11.0 11.0 95.0

39 3 3.0 3.0 98.0

40 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

121

6. HASIL UJI VALIDITAS

UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN (X1)

Correlations

1 2 3 4 5 6 7 X1 TOTAL

1 Pearson Correlation 1 .173 .138 .275** .159 .380

** .144 .482

**

Sig. (2-tailed) .084 .171 .006 .114 .000 .153 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Pearson Correlation .173 1 .340** .359

** .379

** .257

** .118 .660

**

Sig. (2-tailed) .084 .001 .000 .000 .010 .243 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Pearson Correlation .138 .340** 1 .395

** .125 .046 .095 .526

**

Sig. (2-tailed) .171 .001 .000 .217 .650 .345 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Pearson Correlation .275** .359

** .395

** 1 .206

* .315

** .239

* .685

**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .040 .001 .016 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

5 Pearson Correlation .159 .379** .125 .206

* 1 .183 .305

** .621

**

Sig. (2-tailed) .114 .000 .217 .040 .068 .002 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

6 Pearson Correlation .380** .257

** .046 .315

** .183 1 .431

** .578

**

Sig. (2-tailed) .000 .010 .650 .001 .068 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

7 Pearson Correlation .144 .118 .095 .239* .305

** .431

** 1 .563

**

Sig. (2-tailed) .153 .243 .345 .016 .002 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

TOTAL Pearson Correlation .482** .660

** .526

** .685

** .621

** .578

** .563

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

122

UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN (X2)

Correlations

1 2 3 4 5 6 7 8 9

X2

TOTAL

1 Pearson Correlation 1 .347** .294

** .246

* .175 .163 .216

* .144 .156 .397

**

Sig. (2-tailed) .000 .003 .014 .082 .105 .031 .152 .122 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Pearson Correlation .347** 1 .610

** .475

** .452

** .500

** .428

** .472

** .404

** .709

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Pearson Correlation .294** .610

** 1 .457

** .464

** .450

** .507

** .385

** .406

** .696

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Pearson Correlation .246* .475

** .457

** 1 .506

** .628

** .434

** .506

** .451

** .708

**

Sig. (2-tailed) .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

5 Pearson Correlation .175 .452** .464

** .506

** 1 .766

** .582

** .622

** .669

** .812

**

Sig. (2-tailed) .082 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

6 Pearson Correlation .163 .500** .450

** .628

** .766

** 1 .732

** .729

** .655

** .861

**

Sig. (2-tailed) .105 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

7 Pearson Correlation .216* .428

** .507

** .434

** .582

** .732

** 1 .499

** .517

** .743

**

Sig. (2-tailed) .031 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

8 Pearson Correlation .144 .472** .385

** .506

** .622

** .729

** .499

** 1 .801

** .806

**

Sig. (2-tailed) .152 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

123

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

9 Pearson Correlation .156 .404** .406

** .451

** .669

** .655

** .517

** .801

** 1 .795

**

Sig. (2-tailed) .122 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

TOTA

L

Pearson Correlation .397** .709

** .696

** .708

** .812

** .861

** .743

** .806

** .795

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

124

UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN (X3)

Correlations

1 2 3 4 5 X3 TOTAL

1 Pearson Correlation 1 .524** .142 .294

** .226

* .578

**

Sig. (2-tailed) .000 .158 .003 .024 .000

N 100 100 100 100 100 100

2 Pearson Correlation .524** 1 .200

* .394

** .436

** .730

**

Sig. (2-tailed) .000 .046 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

3 Pearson Correlation .142 .200* 1 .233

* .326

** .622

**

Sig. (2-tailed) .158 .046 .020 .001 .000

N 100 100 100 100 100 100

4 Pearson Correlation .294** .394

** .233

* 1 .390

** .670

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .020 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

5 Pearson Correlation .226* .436

** .326

** .390

** 1 .745

**

Sig. (2-tailed) .024 .000 .001 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

TOTAL Pearson Correlation .578** .730

** .622

** .670

** .745

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

125

UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI MOTIVASI WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK (Y)

Correlations

1 2 3 4 5 6 7 8 Y TOTAL

1 Pearson Correlation 1 .394** .258

** .064 .160 .190 .027 .235

* .470

**

Sig. (2-tailed) .000 .010 .525 .111 .059 .791 .018 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Pearson Correlation .394** 1 .343

** .334

** .420

** .363

** .213

* .277

** .647

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .033 .005 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Pearson Correlation .258** .343

** 1 .344

** .277

** .382

** .152 .162 .599

**

Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .005 .000 .132 .108 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Pearson Correlation .064 .334** .344

** 1 .220

* .207

* .364

** .423

** .613

**

Sig. (2-tailed) .525 .001 .000 .028 .039 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

5 Pearson Correlation .160 .420** .277

** .220

* 1 .471

** .255

* .362

** .609

**

Sig. (2-tailed) .111 .000 .005 .028 .000 .010 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

6 Pearson Correlation .190 .363** .382

** .207

* .471

** 1 .309

** .410

** .659

**

Sig. (2-tailed) .059 .000 .000 .039 .000 .002 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

7 Pearson Correlation .027 .213* .152 .364

** .255

* .309

** 1 .427

** .620

**

Sig. (2-tailed) .791 .033 .132 .000 .010 .002 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

8 Pearson Correlation .235* .277

** .162 .423

** .362

** .410

** .427

** 1 .672

**

Sig. (2-tailed) .018 .005 .108 .000 .000 .000 .000 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

126

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

TOTAL Pearson Correlation .470** .647

** .599

** .613

** .609

** .659

** .620

** .672

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

127

7. HASIL UJI RELIABILITAS

UJI RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI PENGETAHUAN

PERPAJAKAN (XI)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.684 7

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

1_Pengetahuan Perpajakan 4.52 .577 100

2_Pengetahuan Perpajakan 3.74 .860 100

3_Pengetahuan Perpajakan 3.94 .776 100

4_Pengetahuan Perpajakan 3.31 .884 100

5_Pengetahuan Perpajakan 3.56 .978 100

6_Pengetahuan Perpajakan 4.36 .612 100

7_Pengetahuan Perpajakan 4.16 .813 100

UJI RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI

KUALITAS PELAYANAN (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.889 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

1_Kualitas Pelayanan 4.37 .580 100

2_Kualitas Pelayanan 4.15 .626 100

3_Kualitas Pelayanan 3.98 .696 100

4_Kualitas Pelayanan 4.13 .580 100

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

128

5_Kualitas Pelayanan 3.88 .742 100

6_Kualitas Pelayanan 4.06 .617 100

7_Kualitas Pelayanan 4.05 .575 100

8_Kualitas Pelayanan 3.94 .750 100

9_Kualitas Pelayanan 3.84 .775 100

UJI RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI

TINGKAT PENDIDIKAN (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.684 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

1_Tingkat Pendidikan 4.29 .498 100

2_Tingkat Pendidikan 4.11 .650 100

3_Tingkat Pendidikan 3.32 .815 100

4_Tingkat Pendidikan 4.10 .628 100

5_Tingkat Pendidikan 3.97 .797 100

UJI RELIABILITAS VARIABEL PERSEPSI MOTIVASI WAJIB PAJAK

DALAM MEMBAYAR PAJAK (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.743 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

1_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.08 .677 100

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100

B

100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

129

2_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.47 .502 100

3_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.26 .691 100

4_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.16 .631 100

5_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.43 .517 100

6_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.36 .560 100

7_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 3.80 .888 100

8_Motivasi WP Dalam Membayar Pajak 4.21 .591 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

130

8. HASIL UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi Pengetahuan Perpajakan 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Persepsi Kualitas Pelayanan 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Persepsi Tingkat Pendidikan 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Persepsi Motivasi Wajib Pajak

Dalam Membayar Pajak 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statisti

c df Sig. Statistic Df Sig.

Persepsi Pengetahuan Perpajakan .120 100 .001 .970 100 .023

Persepsi Kualitas Pelayanan .123 100 .001 .977 100 .083

Persepsi Tingkat Pendidikan .153 100 .000 .962 100 .006

Persepsi Motivasi Wajib Pajak

Dalam Membayar Pajak .157 100 .000 .958 100 .003

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

131

Persepsi Pengetahuan Perpajakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

132

Persepsi Kualitas Pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

133

Persepsi Tingkat Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

134

Persepsi Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

135

9. HASIL UJI KORELASI

PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN DENGAN PERSEPSI

MOTIVASI WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK

Correlations

Pengetahuan

Perpajakan

Motivasi WP

Dalam Membayar

Pajak

Spearman's rho Pengetahuan

Perpajakan

Correlation Coefficient 1.000 .546**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

Motivasi WP

Dalam

Membayar

Pajak

Correlation Coefficient .546** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN PERSEPSI MOTIVASI

WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK

Correlations

Kualitas

Pelayanan

Motivasi WP

Dalam Membayar

Pajak

Spearman's rho Kualitas

Pelayanan

Correlation Coefficient 1.000 .380**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

Motivasi WP

Dalam

Membayar

Pajak

Correlation Coefficient .380** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

136

PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI MOTIVASI

WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK

Correlations

Tingkat

Pendidikan

Motivasi WP

Dalam Membayar

Pajak

Spearman's rho Tingkat

Pendidikan

Correlation Coefficient 1.000 .616**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

Motivasi WP

Dalam

Membayar

Pajak

Correlation Coefficient .616** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PERSEPSI KUALITAS ... · perpajakan, persepsi kualitas pelayanan, dan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi motivasi Wajib

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI