103
ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT INCO Tbk BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN PRASARANA JALAN DAN DRAINASE OLEH PT. INCO TBK DI PERUMAHAN TAPU ONDAU, SUMASANG II) TESIS Oleh : R. RADIOS HENDRARTIJANTO Nomor Pokok : P2100208675 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT INCO Tbk BERDASARKAN

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN PRASARANA JALAN DAN DRAINASE OLEH PT. INCO

TBK DI PERUMAHAN TAPU ONDAU, SUMASANG II)

TESIS

Oleh :

R. RADIOS HENDRARTIJANTO

Nomor Pokok : P2100208675

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada Pembangunan Prasarana Jalan dan Drainase Oleh PT. INCO Tbk di Perumahan Tapu Ondau, Sumasang II)

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Magister

Program Magister Manajemen

Kekhususan Manajemen Strategik

Disusun dan diajukan Oleh :

R. RADIOS HENDRARTIJANTO

Kepada

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 3: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

ABSTRAK

R. RADIOS HENDRARTIJANTO, 2011. Analisis Implementasi Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan PT.Inco Tbk berdasarkan Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap

Citra Perusahaan (dibimbing oleh Siti Haerani dan Indriyanti Sudirman)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi program CSR oleh

PT. Inco Tbk terhadap tingkat kepuasan masyarakat setempat, citra perusahaan,

pengaruh tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan, pengaruh

implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap citra perusahaan melalui

peningkatan kepuasan masyarakat setempat.

Penelitian ini menggunakan jenis assosiasi dan yang menjadi responden adalah

masyarakat yang tinggal pada perumahan Tapu Ondau, Sumasang, Sorowako.

Responden ditarik menurut proporsional random sampling. Analisis data dilakukan

dengan mempergunakan metode struktural equation modeling

Hasil analisis menunjukkan 1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan implementasi

program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap tingkat kepuasan masyarakat setempat. 2)

Terdapat pengaruh positif dan signifikan implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk

terhadap citra perusahaan pada masyarakat setempat. 3) Terdapat pengaruh positif

tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan pada masyarakat setempat. 4)

Terdapat pengaruh positif dan signifikan implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk

terhadap citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat.

Kata Kunci : Corporate Sosial Responsibility, Kepuasan Masyarakat, Citra Perusahaan

Page 4: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

ABSTRACT

R. RADIOS HENDRARTIJANTO, 2011. IMPLEMENTATION ANALYSIS OF CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY PT.INCO TBK BASED ON COMMUNITY SATISFACTION LEVEL OF IMAGE

COMPANY (LED BY SITI HAERANI AND INDRIYANTI SUDIRMAN).

THIS STUDY AIMS TO DETERMINE THE EFFECT THE IMPLEMENTATION OF CSR PROGRAMS BY PT.

INCO TBK TO THE LEVEL OF LOCAL COMMUNITY SATISFACTION, CORPORATE IMAGE, INFLUENCE

THE LEVEL OF PUBLIC SATISFACTION TOWARDS THE COMPANY'S IMAGE, INFLUENCE THE

IMPLEMENTATION OF CSR PROGRAMS BY PT INCO'S CORPORATE IMAGE THROUGH INCREASED

COMMUNITY SATISFACTION.

THIS RESEARCH USES ASSOCIATION AND THE RESPONDENTS ARE THE PEOPLE WHO LIVE IN

HOUSING TAPU ONDAU, SUMASANG, SOROWAKO. RESPONDENTS WERE DRAWN BY

PROPORTIONAL RANDOM SAMPLING. DATA ANALYSIS WAS PERFORMED USING THE METHOD OF

STRUCTURAL EQUATION MODELLING.

THE RESULTS SHOWED 1) THERE IS POSITIVE AND SIGNIFICANT EFFECT OF THE

IMPLEMENTATION OF CSR PROGRAMS BY PT. INCO TBK TO THE LEVEL OF SATISFACTION WITH

THE LOCAL COMMUNITY. 2) THERE IS POSITIVE AND SIGNIFICANT EFFECT OF THE

IMPLEMENTATION OF CSR PROGRAMS BY PT. INCO TBK CORPORATE IMAGE IN THE LOCAL

COMMUNITY. 3) THERE IS A POSITIVE INFLUENCE COMMUNITY SATISFACTION LEVELS TOWARDS

Page 5: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

THE COMPANY'S IMAGE IN THE LOCAL COMMUNITY. 4) THERE IS POSITIVE AND SIGNIFICANT

EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF CSR PROGRAMS BY PT INCO TBK CORPORATE IMAGE

THROUGH INCREASED COMMUNITY SATISFACTION.

KEYWORDS: CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, COMMUNITY

Page 6: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

CURRICULUM VITAE

A. Data Pribadi 1. Nama : Ir. H. R. Radios Hendrartijanto 2. Email : [email protected] 3. Tempat/tanggal lahir : Malang, 08 Agustus 1967 4. Alamat : Komplek perumahan PT Inco Tbk

Jln. Jawa No. 28 Pontada-Soroako,

Kab. Luwu Timur-Sulawesi Selatan

5. Status Sipil : i. Nama Istri : Herdiningsih Kumala Dewi S.S ii. Nama Anak : Rr. Ratri Atsil Hendrardini

: R. Danang Raihan Hendrartono

B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal :

i. Tamat SD 1980 di SDN 03 Tebet Barat, Jakarta Selatan ii. Tamat SMP 1983 di SMP YASPORBI, Jakarta Selatan iii. Tamat SMA 1986 di SMAN 55, Jakarta Selatan iv. Sarjana S1 1992/1993 di Universitas Trisakti, Jakarta v. Sarjana S2 tahun 2011 di Magister Manajemen UNHAS

2. Pendidikan Non Formal

C. Pekerjaan dan Riwayat Pekerjaan Pekerjaan :PT International Nickel Indonesia Tbk, Mines Dept. Nomor Pegawai : 8608 Jabatan : Geotechnical Engineer ex Mining

D. Karya Ilmiah/ artikel jurnal yang telah dipublikasikan Influence Metric Suction Against Behaviour of Unsaturated Soil Shear Strength and Slope Stability in Case Study of ANOA MHR, PERHAPI Proceeding XIX 2010, Balikpapan, Indonesia.

Author : Haryanto Wiyatno, Heru Hariyadi, Radios Hendrartijanto.

Page 7: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

E. Makalah pada seminar/ Konferensi Ilmiah Nasional dan Internasional

Page 8: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT

karena hanya atas Rahmat dan Kehendak-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan

penyusunan tesis ini dengan tepat waktu.

Gagasan yang melatari tajuk permasalahan penelitian ini timbul dari hasil

pengamatan penulis terhadap program Corporate Social Responsibility yang telah

dijalankan oleh PT INCO Tbk selama ini terhadap implimentasi, citra perusahaan serta

tingkat kepuasaan masyarakat sekitar dari program Corporate Social Responsibility itu

sendiri, terutama pada pembangunan infrastruktur dasar di Perumahan Tapu Ondau

Sumasang.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka penyusunan tesis ini,

yang hanya berkat bantuan dari berbagai pihak maka tesis ini selesai tepat pada

waktunya. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih

kepada :

Prof. Dr. Hj. Siti Haerani, SE., M.Si dan Dr. Indriyanti Sudirman, SE., M.Si selaku

Ketua Komisi Penasihat atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan

selama penulisan tesis ini

Segenap Management, staff dan karyawan PT Inco Tbk serta masyarakat

Perumahan Tapu Ondau, Sumasang yang membantu kelancaran proses

pengumpulan data dan informasi untuk mendukung penyelesaian penelitian ini

Rekan-rekan seperjuangan MM UNHAS-PT INCO Angakatan XXXI/B3

Page 9: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Kedua Orang Tuaku H. R. Soenarto Tjokrowinoto SH dan Hj. R. Ay. Tatiek

Soenarjati dan Saudari di Jakarta.

Ibu Hj. Nining Surtiningsih yang memberikan semangat untuk menyelesaikan

studi.

Dorongan dan support dari istriku Herdiningsih Kumala Dewi SS dan sepasang

buah hatiku Rr. Ratri Atsil Hendrardini dan R. Danang Raihan Hendrartono

sebagai yang selalu menjadi penyemangat sehingga penulis bisa menyelesaikan

program Magister Manajemen ini dengan tepat waktu

Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusnan tesis ini yang

tentunya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

Penulis mengharapkan penelitian ini bisa memberikan masukan kepada

perusahaan tempat penelitian ini berlangsung dan juga kepada peneliti/pemerhati

Manajemen Strategik lainnya.

Makassar, Februari 2011

R. Radios Hendrartijanto

Page 10: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, istilah tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

Responsibility atau biasa disebut CSR) semakin populer digunakan sejak tahun

1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (Corporate

Social Activity) atau “aktivitas sosial perusahaan”. Walaupun tidak menamainya

sebagai CSR, secara faktual aksinya mendekati konsep CSR yang

merepresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap

aspek sosial dan lingkungan. Melalui konsep investasi sosial perusahaan “seat belt”,

sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang

aktif dalam mengembangkan konsep tanggung jawab sosial dan melakukan

advokasi kepada berbagai perusahaan nasional. Kepedulian sosial perusahaan

terutama didasari oleh alasan bahwasanya kegiatan perusahaan membawa dampak

– for better or worse, bagi kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat,

khususnya di sekitar perusahaan beroperasi. Selain itu, pemilik perusahaan

sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham. Melainkan pula

stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi

perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan,

pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat,

media massa dan pemerintah selaku regulator. Jenis dan prioritas stakeholders

1

Page 11: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

relatif berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya, tergantung pada dasar

bisnis perusahaan yang bersangkutan (Supomo, 2004).

Pada awal perkembangannya, bentuk tanggung jawab sosial yang paling

umum adalah pemberian bantuan terhadap organisasi-organisasi lokal dan

masyarakat miskin di negara-negara berkembang. Pendekatan tanggung jawab

sosial yang berdasarkan motivasi karitatif dan kemanusiaan ini pada umumnya

dilakukan secara ad-hoc, partial, dan tidak melembaga. Tanggung jawab sosial

pada tataran ini hanya sekadar do good dan to look good, berbuat baik agar terlihat

baik. Perusahaan yang melakukannya termasuk dalam kategori ”perusahaan

impresif”, yang lebih mementingkan ”tebar pesona” (promosi) ketimbang ”tebar

karya” (pemberdayaan) (Suharto, 2008).

Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang kurang menyukai pendekatan

karitatif semacam itu, karena tidak mampu meningkatkan keberdayaan atau

kapasitas masyarakat lokal. Pendekatan community development kemudian

semakin banyak diterapkan karena lebih mendekati konsep empowerment dan

sustainable development. Prinsi p-prinsip good corporate governance, seperti

fairness, transparency, accountability, dan responsibility kemudian menjadi pijakan

untuk mengukur keberhasilan program tanggung jawab sosial.

Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan Program

Tanggung Jawab Sosial yang merupakan salah satu kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-Undang

Perseroan Terbatas (UUPT) No. 40 Tahun 2007. Undang-undang ini disyahkan

dalam sidang paripurna DPR. Dengan adanya Undang-undang ini, industri atau

Page 12: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

korporasi-korporasi wajib untuk melaksanakannya, tetapi kewajiban ini bukan

merupakan suatu beban yang memberatkan. Perlu diingat pembangunan suatu

negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan industri saja, tetapi setiap

insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan pengelolaan

kualitas hidup masyarakat. Industri dan korporasi berperan untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor

lingkungan hidup.

Saat ini ada sedikit harapan di sektor dunia usaha berkaitan dengan

penguatan kehidupan sosial. Hal ini ditandai dengan munculnya paradigma baru di

sektor dunia usaha dengan konsep ”Triple Bottom line” bahwa kinerja perusahaan

bukan hanya dievaluasi dari satu dimensi keuangan (financial result) belaka. Namun

harus memperhatikan dua dimensi lain yaitu dampaknya terhadap orang

(karyawan/komunitas di sekitar perusahaan) dan lingkungan alam (Elkington dalam

Pambudi, 2005).

Elkington memberi pandangan bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan,

haruslah memperhatikan “3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga mesti

memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people)

dan turut berkonstribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Dalam

gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi diharapkan pada tanggung jawab yang

berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan dalam

kondisi financial-nya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan

lingkungannya.

Page 13: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Paradigma baru di dunia usaha inilah yang mendorong perusahaan untuk

melaksanakan kegiatan tertentu sebagai wujud tanggung jawab perusahaan kepada

lingkungannya yang dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR)

atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Lebih dari hal tersebut, CSR menunjuk

pada perluasan peran perusahaan yang tidak hanya mengurusi kesejahteraan

pegawai dan kebutuhan konsumen saja, melainkan turut peduli akan kehidupan

masyarakat yang tinggal di seputar perusahaan (Suharto, 2005). Sinergi tiga elemen

yang meliputi keuangan, sosial, dan aspek lingkungan ini yang merupakan kunci

dari konsep pembangunan berkelanjutan.

Achwan (2006), mengemukakan dua tesis yang melatar belakangi

perkembangan wacana CSR, yang pertama adalah bahwa konsep CSR merupakan

suatu bentuk kemampuan adaptasi perubahan perusahaan modern dalam

menyesuaikan dirinya dengan perubahan sosial politik yang berkembang di tengah-

tengah masyarakat. Tesis kedua mengatakan, konsep CSR sebagai bentuk respon

perusahaan modern dalam ekonomi pasar untuk mempertahankan dominasinya

terhadap setiap tantangan publik yang mengganggu kekuasaannya (Corporate

Power) dengan membangun aliansi dengan lembaga atau aktor strategis.

Pergulatan wacana tersebut bermuara pada tiga definisi dan praktik CSR,

definisi yang pertama berangkat dari asumsi the business of business is business,

bahwa setiap perusahaan pada hakekatnya memiliki tujuan tunggal yaitu

memaksimalkan keuntungan kepada pemiliknya dan keberadaannya dipercaya

dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Inti dari definisi yang pertama ini lebih

merupakan penolakan terhadap prinsip-prinsip kedermawanan perusahaan,

Page 14: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Community Development atau donasi yang dianggap bertentangan dengan hakekat

perusahaan.

Definisi kedua adalah Corporate Voluntarism yang menekankan aspek

kebajikan (virtue) dalam mengejar keuntungan. Asumsi dasar definisi ini yang

pertama adalah bahwa setiap perusahaan dengan sukarela sesuai dengan kekuatan

dan kelemahannya dapat mengembangkan CSR dan menolak campur tangan

negara dalam mengatur perusahaan. Asumsi yang kedua beranggapan bahwa

kepedulian terhadap masyarakat atau konsumen dapat mendorong keuntungan

ekonomi suatu perusahaan, dan yang ketiga adalah bahwa keberadaan perusahaan

tidak dapat dilepaskan dari masyarakat tempat perusahaan beroperasi.

Defenisi yang ketiga adalah Corporate Involuntarism dengan asumsi dasar

bahwa setiap perusahaan memiliki kewajiban menjalankan tanggung jawab sosial

yang harus dituangkan dalam bentuk undang-undang karena self regulation dan

voluntarism dianggap sudah tidak lagi mencukupi karena dalam konteks kekinian

pengaruh multi national corporation dianggap jauh berpengaruh dibanding negara/

bangsa.

Ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha mesti merespon

dan mengembangkan isu tanggung jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya.

Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya

wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan mesti

menyadari bahwa mereka beroperasi dalam suatu tatanan lingkungan masyarakat.

Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal balik atas

penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang

Page 15: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

kadang bersifat ekspansif dan ekploratif, di samping sebagai kompensasi sosial

karena timbulnya ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat, semua ini

diimplementasikan karena memang ada regulasi, hukum, dan aturan yang memaksa

karena adanya market driven. Kesadaran tentang pentingnya mengimplementasikan

CSR ini menjadi tren seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat

global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan

memperhatikan kaidah-kaidah sosial.

Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang

bersifat simbiosa mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat,

setidaknya license to operate, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk

memberikan kontibusi positif kepada masyarakat sehingga bisa tercipta harmonisasi

hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan. Implementasikan

program karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam (internal driven),

perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar

kegiatan ekonomi untuk menciptakan keuntungan (profit) demi kelangsungan

bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk

meredam bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat

dampak operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan struktural dan

ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan, dan

dipraktekkan lebih karena faktor eksternal (external driven). Hampir bisa dipastikan

implementasi adalah sebagai upaya dalam konteks kehumasan (public relation)

merupakan kebijaksanaan bisnis yang hanya bersifat kosmetik.

Page 16: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Kotler (2005), mengungkapkan bahwa CSR hendaknya bukan merupakan

aktivitas yang hanya merupakan kewajiban perusahaan secara formalitas kepada

lingkungan sosialnya, namun CSR seharusnya merupakan sentuhan moralitas

perusahaan terhadap lingkungan sosialnya Selanjutnya Philip Kotler dan Nancy Lee

(2005), berpendapat bahwa aktivitas CSR haruslah berada dalam koridor strategi

perusahaan yang diarahkan untuk mencapai bottom line business goal seperti

mendongkrak penjualan dan pangsa pasar, membangun positioning merk, menarik,

membangun, memotivasi loyalitas karyawan, mengurangi biaya operasional hingga

membangun citra korporat dipasar modal. Dengan argumentasi tersebut dapat

dilihat bahwa CSR bukan merupakan aktivitas tempelan atau yang terpinggirkan,

tapi merupakan denyut nadi perusahaan.

LEAD Indonesia dan LABSOSIO FISIP UI (2005), menyebutkan bahwa

dalam banyak kasus yang melibatkan industri ekstraktif dengan masyarakat sering

kali program Community Development mendominasi praktek CSR sebagai upaya

pendekatan khusus untuk mencegah konflik. Hal tersebut menyebabkan konsepnya

menjadi tersederhanakan atau disamakan dengan kegiatan Community

Development, padahal CSR merupakan konsep yang mencakup berbagai kegiatan

dimana salah satunya adalah kegiatan Community Development.

Poerwanto (2006), menyebutkan bahwa tanggung jawab sosial adalah

tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam interaksi dengan

lingkungannya yang didasarkan pada etika. Secara umum etika dipahami sebagai

aturan tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengarahkan perilaku

Page 17: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

seseorang atau kelompok masyarakat mengenai baik atau buruk dalam

pengambilan kebijakan atau keputusan.

Terdapat tiga pendekatan dalam proses pembentukan tanggung jawab sosial

tersebut (Poerwanto:2006):

1. Pendekatan moral, yaitu kebijakan atau tindakan yang didasarkan pada prinsip

kesantunan dengan pengertian bahwa apa yang dilakukan tidak melanggar atau

merugikan pihak-pihak lain secara sengaja.

2. Pendekatan kepentingan bersama, yaitu bahwa kebijakan-kebijakan moral harus

didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang

bertanggung jawab.

3. Pendekatan manfaat, adalah konsep tanggungjawab sosial yang didasarkan

pada nilai-nilai bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan menghasilkan

manfaat besar bagi pihak-pihak berkepentingan secara adil.

Suharto (2005), menyebutkan konsep CSR merupakan bentuk kepedulian

perusahaan terhadap masyarakat di seputar perusahaan yang keberadaannya telah

memunculkan masalah sosial ekonomi yang tajam antara ‘masyarakat’ perusahaan

dengan penduduk lokal, dan pemiskinan struktural masyarakat setempat lewat

ekploitasi dan perusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan.

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah dikenal di Indonesia sejak

tahun 1990, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktik

yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum,

penghargaan masyarakat, lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk

berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan, oleh karena itu tanggung

Page 18: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

jawab social perusahaan tidak hanya merupakan kegiatan kreatif perusahaan dan

tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata.

Masih banyak perusahaan tidak mau menjalankan program- program

tanggung jawab sosial perusahaan karena melihat hal tersebut hanya sebagai

pengeluaran biaya (cost center). Tanggung jawab sosial perusahaan memang tidak

memberikan hasil secara keuangan dalam jangka pendek. Namun akan

memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan

perusahaan di masa mendatang. Investor juga ingin investasinya dan kepercayaan

masyarakat terhadap perusahaannya memiliki citra yang baik di mata masyarakat

umum. Dengan demikian, apabila perusahaan melakukan program-program

tanggung jawab sosial diharapkan berlanjut, sehingga karyawan, masyarakat dan

pemangku kepentingan lainnya merasa puas dan percaya terhadap perusahaan.

Dengan adanya kepuasan dan kepercayaan masyarakat tersebut diharapkan citra

perusahaan akan terbentuk dengan baik.

Dalam News Of PERHUMAS (2004) disebutkan, bagi suatu perusahaan,

reputasi dan citra korporat merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai

harganya. Oleh karena itu segala upaya, daya dan biaya digunakan untuk

memupuk, merawat serta menumbuhkembangkannya. Oleh karena itu, program

tanggung jawab sosial perusahaan lebih tepat apabila digolongkan sebagai investasi

dan harus menjadi strategi bisnis dari suatu perusahaan.

Dengan kata lain, keberadaan suatu perusahaan berdampak pada

masyarakat menjadi potensi keuntungan bagi berbagai macam stakeholder

termasuk, konsumen, tenaga kerja dan anggota masyarakat. Beberapa perusahaan

Page 19: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

menggambarkan tanggung jawab sosial sebagai suatu perilaku yang benar sebagai

bagian dari filosofi moral, sedangkan yang lainnya menggambarkan sebagai lebih

pada suatu strategi, sebagai daya pendongkrak antara tanggung jawab sosial

dilawankan dengan kinerja perusahaan, persepsi konsumen dan suatu harapan

masyarakat.

PT. International Nickel Indonsia Tbk (PT. Inco Tbk) merupakan satu dari

sedikit produsen nikel utama dunia yang mengembangkan tanggung sosial

perusahaan melalui program pemberdayaan masyarakat atau community

development (Comdev). Dalam konteks ini, aktivitas PT. Inco Tbk tidak semata-mata

didorong oleh kepentingan ekonomi dan pasar, atau sekedar memenuhi regulasi

dan hukum, secara khusus sebagai perusahaan pertambangan mengacu pada

Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

khususnya Pasal 95. Dalam pasal ini dijelaskan bahwa pemegang Izin Usaha

Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) diwajibkan

untuk, antara lain melaksanakan pengembangan dan pembedayaan masyarakat

setempat. Melainkan juga agar kebutuhan dan kepentingan masyarakat dapat

terfasilitsi dengan baik; tentu dengan tetap mempertimbangkan aspek lingkungan

hidup.

Dengan tujuan utama meneguhkan komitmen untuk tumbuh dan

berkembang bersama masyarakat, program Comdev PT.Inco Tbk menggunakan

model penjaringan kebutuhan (need assessment) yang partisipatif, transparan, dan

bertanggungjawab. Atas dasar itu, PT. Inco Tbk sangat menaruh perhatian agar

Page 20: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

program Comdev yang dilaksanakan oleh masyarakat, pemerintah, dan perusahaan

secara bersama-sama dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Program Pemberdayaan Masyarakat PT. Inco Tbk dilaksanakan di tiga

provinsi : Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah, dengan

fokus pada enam sektor : (1) Pendidikan, (2) Kesehatan, (3) UMKM (usaha mikro,

kecil, dan menengah), (4) Pertanian, (5) Prasarana, (6) Sosial Budaya.

Salah satu wujud kepedulian PT. Inco Tbk terhadap karyawannya untuk

memenuhi perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasarnya, maka PT. Inco Tbk

menaruh perhatian besar pada penyediaan fasilitas infrastruktur berupa pemukiman

dan perumahan bagi karyawannya. Tujuannya adalah agar karyawan dapat bekerja

secara produktif dan nyaman oleh terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar

tersebut. Kebijakan perusahaan di bidang pemukiman diwujudkan melalui

pembangunan rumah dinas karyawan, pembangunan rumah tinggal karyawan dan

pemberian tunjangan serta insentif perumahan.

Selain itu, sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, PT. Inco Tbk

mengeluarkan kebijakan pembangunan infrastruktur pemukiman bagi masyarakat

sekitar. Di antaranya adalah proyek revitalisasi kawasan melalui penataan

pemukiman masyarakat tepian Danau Matano dan pemukiman kembali

(resettlement) masyarakat adat lokal. Dan proyek terakhir sebagai tanggung jawab

sosial PT. Inco Tbk adalah Pembangunan dan pengembangan jalan dan drainase

bulan Januari – Juni 2010 di Perumahan Tapu Ondau, Sumasang II, Sorowako,

Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Propinsi Sulawesi Selatan.

Page 21: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Program – program tersebut diatas ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat,

terutama yang tinggal di sekitar wilayah operasi perusahaan, merupakan bagian dari

kinerja PT. Inco Tbk secara keseluruhan. PT. Inco Tbk ingin tumbuh dan

berkembang bersama masyarakat secara nyata.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk memberikan pengaruh

langsung terhadap tingkat kepuasan masyarakat setempat?

2. Apakah implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk memberikan pengaruh

langsung terhadap citra perusahaan pada masyarakat setempat ?

3. Apakah tingkat kepuasan masyarakat berpengaruh terhadap citra perusahaan ?

4. Apakah implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk memberikan pengaruh

terhadap citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat

?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco

Tbk terhadap tingkat kepuasan masyarakat setempat

2. Untuk mengetahui pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk

terhadap citra perusahaan pada masyarakat setempat

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra

perusahaan

Page 22: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

4. Untuk mengetahui pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco

Tbk terhadap citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat

setempat

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan beberapa manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengembangan ilmu

manajemen khususnya manajemen strategik mengenai tanggung jawab

sosial perusahaan dan pengaruhnya terhadap citra perusahaan di PT. Inco

Tbk.

b. Memperkaya khasanah studi kasus bagi para peneliti yang berkecimpung

dalam kajian tanggung jawab sosial perusahaan dan sebagai bahan referensi

untuk penelitian serupa dimasa mendatang.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT. Inco Tbk dalam

mengimplementasikan dan pengembangan program pemberdayaan masyarakat

yang berkaitan dengan aktifitas masyarakat di bidang prasarana dasar.

Page 23: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Konsep tentang tanggung jawab sosial telah dikenal sejak tahun 1970. Saat ini

wacana tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan telah

berkembang dengan pesat. Ide dasar tanggung jawab sosial perusahaan adalah

dari keputusan perusahaan yang mempengaruhi stakeholder secara sosial dan

perusahaan harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya

(Oetzel et al., 2007).

Istilah CSR mulai semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals

With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John

Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni

economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas The

World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland

Report (1987), John Elkington mengemas tanggung jawab sosial perusahaan ke

dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari Profit, Planet dan People. Perusahaan yang

baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (Profit). Melainkan pula

memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (Planet) dan kesejahteraan

masyarakat (People).

The World Business Council for Sustainable Development, mendeskripsikan

tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen yang berkesinambungan

16

Page 24: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

dalam dunia bisnis untuk bertindak etis dan berkontribusi terhadap perkembangan

ekonomi sementara meningkatkan kualitas hidup di tempat kerja dan keluarganya

pada khususnya, dan komunitas lokal dan sosial pada umumnya (Versi, 2007).

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan konsep dimana perusahaan

mempertimbangkan kepentingan lingkungan masyarakat sekitar dengan

bertanggung jawab terhadap dampak kegiatan operasional perusahaan kepada

konsumen, karyawan, shareholders, masyarakat, dan lingkungan disemua aspek

kegiatan operasional perusahaan.

Terdapat kasus moral yang kuat dalam tanggung jawab sosial dan bisnis.

Penerapan tanggung jawab sosial dalam praktek manajemen berpusat pada

memaksimalkan kontribusi bagi keberhasilan usaha dan mencapai tujuan yang

berkesinambungan. Corporate Social Reputation merefleksikan tanggung jawab

sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh warga negara yang memiliki tata kelola

yang baik, menyakini bahwa strategi non-pasar yang efektif dirumuskan dan

diimplementasikan untuk pengelolaan dari citra dengan stakeholder, khususnya

pelanggan dan special interest groups (Puente et al., 2007).

Mereka juga harus memastikan agar keseimbangan tetap terjadi antara

pemenuhan kebutuhan terhadap stakeholder dan kebutuhan mereka mencari laba.

Dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74,

dijelaskan bahwa perusahaan berkewajiban untuk bertanggung jawab terhadap

sosial dan lingkungannya. Selain itu Undang-Undang tentang Penanaman Modal No

25 Tahun 2007 dalam pasal 15 dijelaskan bahwa perusahaan wajib melaksanakan

tata kelola perusahaan yang sehat dan tanggung jawab sosial. Perusahaan

Page 25: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

seharusnya tidak menganggap tanggung jawab sosial sebagai momok melainkan

sebagai sarana promosi, karena tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat

dan lingkungan sekitar, tapi juga bagi sektor bisnis.

Konsep mengenai tanggung jawab sosial perusahaan adalah perusahaan yang

komersil berkewajiban untuk peduli pada seluruh stakeholders dalam semua aspek

dalam kegiatan operasional perusahaan (Oetzel et al., 2007). Tanggung jawab

sosial dihubungkan dengan prinsip untuk pembangungan yang berkelanjutan,

dimana bertentangan dengan kewajiban perusahaan yang berdasarkan faktor

keuangan dan ekonomi, perusahaan juga harus melihat konsekuensi dari kegiatan

operasional mereka dari segi sosial, lingkungan dan lainnya.

Ada pula yang menyoal definisi dan singkatan CSR, terutama terkait huruf ”R”

(Responsibility). Dalam Bahasa Inggris, “Responsibility” berasal dari kata

”Response” (tindakan untuk merespon suatu masalah atau isu) dan ”Ability”

(kemampuan). Maknanya, Responsibility merupakan tindakan yang bersifat

sukarela, karena respon yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan yang

bersangkutan.

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan konsep dimana perusahaan

mempertimbangkan kepentingan lingkungan masyarakat sekitar dengan

bertanggung jawab terhadap dampak kegiatan operasional perusahaan kepada

konsumen, karyawan, shareholders, masyarakat, dan lingkungan disemua aspek

kegiatan operasional perusahaan.

Belum ada definisi CSR yang secara universal diterima oleh berbagai

lembaga. Beberapa definisi di bawah ini menunjukkan keragaman pengertian CSR

Page 26: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

menurut berbagai organisasi (lihat Majalah Bisnis dan CSR, 2007; Wikipedia, 2008;

Sukada dan Jalal, 2008).

a. World Business Council for Sustainable Development: Komitmen

berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi

kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan

karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada

umumnya.

b. International Finance Corporation: Komitmen dunia bisnis untuk memberi

kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama

dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk

meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis

maupun pembangunan.

c. Institute of Chartered Accountants, England and Wales: Jaminan bahwa

organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu memberi dampak positif bagi

masyarakat dan lingkungan, seraya memaksimalkan nilai bagi para pemegang

saham (shareholders) mereka.

d. Canadian Government: Kegiatan usaha yang mengintegrasikan ekonomi,

lingkungan dan sosial ke dalam nilai, budaya, pengambilan keputusan, strategi,

dan operasi perusahaan yang dilakukan secara transparan dan bertanggung

jawab untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan berkembang.

e. European Commission: Sebuah konsep dengan mana perusahaan

mengintegrasikan perhatian terhadap sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis

Page 27: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

mereka dan dalam interaksinya dengan para pemangku kepentingan

(stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan.

f. CSR Asia: Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan

berdasarkan Prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan

beragam kepentingan para stakeholders.

Dalam penelitian ini, penulis melihat konsep CSR Asia lebih memenuhi

kebutuhan yang disesuaikan dengan kondisi dalam CSR di PT. Inco Tbk pada

khususnya.CSR adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan

membangun hubungan harmonis dengan masyarakat tempatan. Secara teoretik,

CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap

para strategic-stakeholdersnya, terutama komu n itas atau masyarakat di sekitar

wilayah kerja dan operasinya. CSR memandang perusahaan sebagai agen moral.

Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung tinggi

moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam pandangan CSR adalah

pengedepanan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, dengan

paling sedikit merugikan kelompok masyarakat lainnya. Salah satu prinsip moral

yang sering digunakan adalah Golden Rules, yang mengajarkan agar seseorang

atau suatu pihak memperlakukan orang lain sama seperti apa yang mereka ingin

diperlakukan. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan

prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat.

CSR bukan hanya sebagai media perusahaan untuk menyampaikan pesan

moral dan etis, tapi juga merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap

karyawan, keluarganya, masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan.

Page 28: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Konsep yang dikemukakan oleh Archi Carrol, definisi operasional dari CSR adalah

menggunakan empat jenjang yang merupakan satu kesatuan tanggung jawab dalam

perusahaan, sebagai berikut secara ekonomi (economic), legal, etik, dan filantropis.

Tanggung jawab ekonomis berarti perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai

fondasi untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Namun

dalam tujuan mencari laba, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab

secara hukum dengan mentaati ketentuan hukum yang berlaku. Secara etis

perusahaan juga bertanggung jawab untuk mempraktekkan hal-hal yang baik dan

benar sesuai dengan nilai-nilai, etika, dan norma - norma kemasyarakatan.

Tanggung jawab filantropis berarti perusahaan harus memberikan kontribusi bagi

peningkatan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya.

Domain inilah yang merupakan domain yang dapat digunakan oleh manajer

dalam operasinya dengan stakeholder (Wood, 1991). Karena itu, CSR dapat

diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak

operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta terus-menerus

menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan

lingkungan hidupnya. Melaksanakan CSR secara konsisten dalam jangka panjang

akan menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran

perusahaan. Kondisi seperti itulah yang pada gilirannya dapat memberikan

keuntungan ekonomi-bisnis kepada perusahaan yang bersangkutan. Dengan

pemahaman seperti itu, dapat dikatakan bahwa, CSR adalah prasyarat perusahaan

untuk bisa meraih legitimasi sosiologis kultural yang kuat dari masyarakatnya.

Page 29: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Dengan demikian CSR dapat diterjemahkan sebagai tanggung jawab sosial

perusahaan.

Menurut Achmad Daniri (2005), terdapat dua hal yang dapat mendorong

perusahaan menerapkan program tanggung jawab sosial, yaitu bersifat dari luar

perusahaan (external drivers) dan dari dalam perusahaan (internal drivers).

Termasuk kategori pendorong dari luar, misalnya adanya regulasi, hukum, dan

diwajibkannya analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Pemerintah melalui

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah memberlakukan audit Proper (Program

penilaian peningkatan kinerja perusahaan). Pendorong dari dalam perusahaan

terutama bersumber dari perilaku manajemen dan pemilik perusahaan

(stakeholders), termasuk tingkat kepedulian/tanggung jawab perusahaan untuk

membangun masyarakat sekitar (Community Development Responsibility).

Menurut Ahmad Daniri (2005) ada empat manfaat yang diperoleh bagi

perusahaan dengan mengimplementasikan program tanggung jawab sosial, sebagai

berikut :

a. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan

perusahaan mendapatkan citra (image) yang positif dari masyarakat luas.

b. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital (modal).

c. Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human

resources) yang berkual itas.

d. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal

yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen

risiko (risk management).

Page 30: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

B. Landasan Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan & Pemberdayaan

Masyarakat

Di Tanah Air, debut program tanggung jawab sosial perusahaan semakin

menguat terutama setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU PT No.40 Tahun

2007. Disebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau

bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial

dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).

UU PT tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan program tanggung jawab sosial serta

sanksi bagi yang melanggar. Pada ayat 2, 3 dan 4 hanya disebutkan bahwa

program tanggung jawab sosial ”dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan

kewajaran”.

Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal

berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Meskipun UU ini

telah mengatur sanksi-sanksi secara terperinci terhadap badan usaha atau usaha

perseorangan yang mengabaikan CSR (Pasal 34), UU ini baru mampu menjangkau

investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal program tanggung jawab

sosial bagi perusahaan nasional.

Jika dicermati, peraturan tentang program tanggung jawab sosial yang relatif

lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan

dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang

Page 31: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan program tanggung

jawab sosial perusahaan. Seperti kita ketahui, program tanggung jawab sosial

perusahaan milik BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

(Edi Su harto/CSRAudit/2008)

Dalam UU BUMN dinyatakan bahwa selain mencari keuntungan, peran

BUMN adalah juga memberikan bimbingan bantuan secara aktif kepada pengusaha

golongan lemah, koperasi dan masyarakat. Selanjutnya, Permen Negara BUMN

menjelaskan bahwa sumber dana PKBL berasal dari penyisihan laba bersih

perusahaan sebesar 2 persen yang dapat digunakan untuk Program Kemitraan

ataupun Bina Lingkungan. Peraturan ini juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang

berhak mendapat pinjaman adalah pengusaha beraset bersih maksimal Rp 200 juta

atau beromset paling banyak Rp 1 miliar per tahun (lihat Majalah Bisnis dan CSR,

2007)

Namun, UU ini pun masih menyisakan pertanyaan. Selain hanya mengatur

BUMN, program kemitraan perlu dikritisi sebelum disebut sebagai kegiatan program

tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Sribugo Suratmo (2008), kegiatan

kemitraan mirip dengan sebuah aktivitas sosial dari perusahaan, namun di sini

masih ada bau bisnisnya. Masing-masing pihak harus memperoleh keuntu ngan.

Secara khusus, sebagai perusahaan tambang, PT. Inco Tbk senantiasa

berkomitmen untuk mematuhi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara khususnya pasal 95. Dalam pasal ini

dijelaskan bahwa pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha

Page 32: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Pertambangan Khusus (IUPK) diwajibkan untuk, antara lain melaksanakan

pengembangan dan pembedayaan masyarakat setempat.

Program tanggung jawab sosial perusahaan adalah konsep moral dan etis

yang berciri umum , oleh karena itu pada tataran praktisnya harus dialirkan ke dalam

program-program kongkrit. Salah satu bentuk aktualisasinya adalah Pemberdayaan

Masyarakat atau Community Development (CD).

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana

masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki

situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila

warganya ikut berpartisipasi.(Wikipedia, 2009).

Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat"

apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan

atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan

bukan penerima manfaat (bahasa Inggris: beneficiaries) atau obyek saja.

Kegiatan CD untuk lingkungan industri pada dasarnya dapat dipergunakan

sebagai media peningkatan komitmen masyarakat untuk dapat hidup berdampingan

secara simbiotik dengan entitas bisnis (perusahaan) beserta operasinya. Kedudukan

“komunitas” (community) dalam konsep CD pada lingkungan industrial adalah

sebagai bagian dari stakeholder yang secara strategis memang diharapkan

memberikan dukungannya bagi eksistensi perusahaan .

Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai kegiatan CSR, apabila kegiatan

yang dilakukan lebih menekankan pada prinsip keberlanjutan sesuai dengan

Page 33: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

kebutuhan masyarakat di sekitar perusahaan dan kegiatan tersebut dapat

memberikan nilai tambah pada masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membangun wilyah

sekitarnya dengan prinsip keberlanjutan tersebut, maka pada pelaksanaannya

secara moral dan tanggung jawab selayaknya memperhatikan 3 pilar utama dalam

pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah proses

pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi

kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa

depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987). Pembangunan berkelanjutan

adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor

yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah

bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan

pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT terdiri dari tiga

tiang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan

memperkuat. Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat

dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan

ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk

sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena

sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.

Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu

lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga

lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlind ungan

Page 34: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

lingkungan. Dokumen-dokumen PBB, terutama dokumen hasil World Summit 2005

menyebut ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong

bagi pembangunan berkelanjutan.

Gambar 2.1 Scheme of sustainable development: at the confluence of three

preoccupations.

Pada Gambar 2.1 di atas menjabarkan mengenai skema pembangunan

berkelanjutan:pada titik temu tiga pilar tersebut, Deklarasi Universal Keberagaman

Budaya (UNESCO, 2001) lebih jauh menggali konsep pembangunan berkelanjutan

dengan menyebutkan bahwa "...keragaman budaya penting bagi manusia

sebagaimana pentingnya keragaman hayati bagi alam". Dengan demikian

"pembangunan tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga

sebagai alat untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual".

dalam pandangan ini, keragaman budaya merupakan kebijakan keempat dari lingkup

kebijakan pembangunan berkelanjutan.

Page 35: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Konsep dan perspektif Pem berdayaan Masyarakat/Community Development

(CD) memang begitu luas, karena itu memerlukan pemahaman yang lebih

mendalam. Disamping metodologinya harus benar, kaidah-kaidahnya juga harus

tepat. Melaksanakan CD tidak hanya dengan mendengar masukan dari masyarakat

saja, atau sebaliknya hanya mengandalkan inovasi dari pelaksana CD saja, juga bisa

menjebak masyarakat kepada ketergantungan baru. Hasilnya masyarakat bukannya

menjadi mandiri dan dapat mencari alternatif kehidupan untuk menyejahterakan diri,

tapi justru malah menjadi peminta terus-menerus. Akibatnya, pada saat proyek CD

selesai, masyarakat tetap tidak mandiri.

Klasifikasi pemberdayaan masyarakat (Community Development), menurut

Arthur Dunham, dalam bukunya Outlook for Community Development Review,

bahwa mengikuti garis kualitas masyarakat, atau sesuai dengan kondisi obyektif

masyarakat yang hendak kita bangun setidaknya ada 3 klasifikasi Community

Development (CD), yaitu: Development for Community, Development with

Community, dan Development of Community.

1. Development for Community, adalah pendekatan yang menempatkan masyarakat

pada posisi sebagai objek pembangunan. Karena itu, inisiatif, perencanaan, dan

pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh aktor dari luar. Pendekatan seperti ini

relevan dilakukan pada masyarakat yang kesadaran dan budayanya terdominasi.

Namun berbagai temuan lapangan memperlihatkan bahwa Development for

Community akan sangat mudah menimbulkan ketergantungan masyarakat

terhadap pihak luar.

Page 36: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

2. Development with Community, adalah pendekatan yang dilakukan dalam bentuk

kolaborasi antara aktor luar dan masyarakat setempat. Keputusan yang diambil

merupakan keputusan bersama, dan sumber daya yang dipakai berasal dari

kedua belah pihak. Bentuk CD ini adalah yang paling populer dan banyak

diaplikasikan oleh berbagai pihak. Dasar pemikiran bentuk CD ini adalah,

perlunya sinergi dari potensi yang dimiliki oleh masyarakat local dengan yang

dikuasai oleh aktor luar. Keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan

juga diharapkan dapat mengembangkan rasa memiliki terhadap inisiatif

pembangunan yang ada sekaligus membuat proyek pembangunan menjadi lebih

efisien.

3. Development of Community, adalah pendekatan yang menempatkan masyarakat

sendiri sebagai agen pembangunan, sehingga inisiatif, perencanaan, dan

pelaksanaan dilakukan sendiri oleh masyarakat. Masyarakat menjadi pemilik dari

proses pembangunan. Peran aktor dari luar dalam kondisi ini lebih sebagai sistem

pendukung bagi proses pembangunan.

Ketiga pendekatan CD tersebut pada dasarnya memiliki tujuan yang sama,

yaitu memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat lokal. Perbedaan yang ada lebih

berada pada sarana (means) yang dipakai. Efektivitas sarana ini sangat ditentukan

oleh konteks dan karakteristik masyarakat yang dihadapi. Pada masyarakat tertentu

mungkin pendekatan Development for Community lebih sesuai, sementara pada

masyarakat yang lain Development with Community justru yang dibutuhkan. Di

sinilah letak peran korporasi sangat penting sebagai agen perubahan masyarakat,

Page 37: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

dalam menentukan program-program CD nya masing-masing, sesuai dengan

kebutuhan masyarakatnya.

C. Kepuasan Masyarakat terhadap Program CSR

Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat

kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan

harapan.

Oliver (dalam Tjiptono, 2004 : 146) memberikan pendapat bahwa kepuasan

keseluruhan ditentukan oleh ketidaksesuaian harapan yang merupakan

perbandingan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

Kepuasan merupakan fungsi positif dari harapan pelanggan dan keyakinan

diskonfirmasi. Dengan demikian kepuasan atau ketidak puasan mayarakat

merupakan respon dari perbandingan antara harapan dan kenyataan.

Definisi tersebut di atas dapat dijabarkan bahwa kepuasan merupakan fungsi

dari kesan kinerja dan harapan. Apabila kinerja berada di bawah harapan, maka

pelanggan menjadi tidak puas, sebaliknya apabila kinerja memenuhi harapan,

pelanggan menjadi puas dan apabila kinerja melebihi harapan, pelanggan amat

puas atau senang.

Penilaian kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan mengambil salah satu

dari tiga bentuk yang berbeda (Engel, Blackwell dan Miniard dalam Tjiptono, 2004 :

112), yaitu :

1. Diskonfirmasi positif, yaitu apabila kinerja lebih baik dari yang diharapkan.

Page 38: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

2. Konfirmasi sederhana, apabila kinerja sama dengan yang diharapkan.

3. Diskonfirmasi negatif, apabila kinerja lebih buruk dari yang diharapkan.

Diskonfiormasi positif menghasilkan respon kepuasan dan yang berlawanan

terjadi ketika diskonfirmasi negatif. Konfirmasi sederhana menyiratkan respon

yang lebih netral yang tidak positif atau negatif. Kepuasan pelanggan

keseluruhan pada akhirnya berpengaruh negatif pada komplain pelanggan dan

berpengaruh positif pada kesetiaan pelanggan.

Dikaitkan dengan kepuasan masyarakat, maka kepuasan pelanggan dapat

dianalogikan sebagai kepuasan masyarakat yang membutuhkan pelayanan

perusahaan, dalam hal ini usaha perusahaan dalam mengimplementasikan program

tanggung jawab sosialnya.

Menurut KepMenPan No. Kep/25/M.PAN/2004 tanggal 24 Februari 2004,

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan data dan informasi tentang tingkat

kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan

kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur

penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan

kebutuhan

Dalam penelitian ini penulis mengukur implementasi dan efektifitas program

tanggung jawab sosial perusahaan ditinjau berdasarkan harapan masyarakat. Oleh

karena itu, alat ukur yang dipakai untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat

berbasis kebutuhan dasar masyarakat.

Untuk menentukan instrumen di dalam alat ukur tingkat kepuasan

masyarakat, penulis berusaha mengkolaborasikan antara teori tiga pilar utama

Page 39: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

dalam pembangunan berkelanjutan yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan dengan

alur pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang telah ada di PT. Inco

Tbk dengan mengaplikasikan dan menggunakan cara riset mengenai kebutuhan

dasar masyarakat, sehingga nantinya secara riil dapat diketahui atribut yang

memiliki hubungan kuat dengan kepuasan masyarakat.

Untuk mengevaluasi tingkat kepuasan masyarakat terhadap usaha

perusahaan dalam mengimplementasikan program tanggung jawab sosialnya,

penulis akan menilai melalui 8 (delapan) variabel yang terdiri atas 4 (empat) dari

delapan visi dan misi PT. Inco Tbk yang berkaitan dengan skema pembangunan

berkelanjutan dan reputasi, 4 (empat) tahap pelaksanaan program sebagai berikut :

1. Lisensi sosial, bahwa PT. Inco Tbk berkomitmen untuk berkembang bersama

masyarakat dalam operasinya;

2. Pertumbuhan, bahwa PT. Inco Tbk memperluas kapasitas produksi dan

penggunaan sumber daya guna memenuhi kebutuhan seluruh stakeholder

dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam kontrak karya;

3. Komitmen PT. Inco Tbk terhadap Indonesia dengan memenuhi komitmen

kontrak karya sekaligus memperlihatkan sikap sebagai warga usaha yag

bertanggung jawab dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan hidup;

4. Tahap persiapan dan konsolidasi terdiri atas pemetaan stakeholder, sosialisasi,

diskusi dan konsultasi publik;

5. Tahap pemetaan kebutuhan secara partisipatif terdiri atas pemetaan

stakeholder, public hearing/den gar pendapat, konsultasi publik, pemetaan

Page 40: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

kebutuhan, lokakarya desa, lokakarya kecamatan, penyiapan strategi rencana

tindak;

6. Penyusunan strategi/rencana tindak terdiri atas penyusunan program prioritas,

konsultasi public, penyusunan mekanise pelaksanaan program dn pembagian

peran;

7. Implementasi strategi/rencana tindak terdiri atas integrasi program dengan

program kabupaten untuk masing-masing dinas, pemantauan dan evaluasi

secara partisipatif seluruh proses implementasi mulai dari perencanaan sampai

pelaksanaan program.

8. Reputasi, bahwa PT. Inco Tbk memastikan tindakan-tindakan yang diambil

menunjukkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata

stakeholder.

D. Pengertian Citra Perusahaan

Katz dalam Soemirat dan Ardianto (2004) mengatakan bahwa citra adalah

cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu

komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap

perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.

Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial,

bankir, staf perusahaan, masyarakat sekitar, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi

dagang, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai

pandangan terhadap perusahaan.

Page 41: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Jefkins (2003) menyebutkan beberapa jenis citra (image). Berikut ini lima

jenis citra yang dikemukakan, yakni:

1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-

anggota organisasi iasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar

tentang organisasinya.

2. Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan yang

dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organ isasi.

3. Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan oleh

pihak manajemen.

4. Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang,

atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan

suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut

secara keseluruhan.

Citra perusahaan (corporate image) dalam wikipedia merupakan kesan

psikologis dan gambaran dari berbagai kegiatan suatu perusahaan di mata khalayak

publiknya yang berdasarkan pengetahuan, tanggapan serta pengalaman-

pengalaman yang telah diterimanya. Penilaian tertentu terhadap citra perusahaan

oleh publiknya bisa berbentuk citra baik, sedang dan buruk.

Dengan adanya citra baik/positif, maka perusahaan akan lebih mudah

memperoleh kepercayaan dari tiap-tiap komponen masyarakat. Perlu dilakukan

beberapa langkah strategis guna mendapatkan citra yang positif ini, diantaranya

Page 42: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

komitmen antara pimpinan dan bawahan untuk mewujudkan setiap tanggung jawab

sosial perusahaan dalam setiap kegiatan bisnisnya.

Karakteristik citra perusahaan menurut Napoles (20-21), sebagai

1. Strong emotional sense, kekuatan respon masayarakat.

2. Appereance of power, pelanggan akan loyal terhadap perusahaan yang stabil.

3. Sense of experience, confidence, and tradition, dengan image yang baik dan

mantap, apapun yang dilakukan perusahaan tetap mendapatkan kepercayaan

dari masyarakat.

4. Slow Process, suatu proses yang panjang dan waktu yang lama.

Faktor faktor yang mempengaruhi citra perusahaan, menurut Wikipedia ada lima,

yaitu :

1. Orientasi terhadap manfaat yang telah diberikan atau diterima, dan sebagaimana

diinginkan oleh kelompok khalayak sasarannya.

2. Manfaat yang ditampilkan melalui kualitas atau kuantitas pelayanan cukup

realistis dan mengesankan bagi khalayaknya.

3. Citra yang baik tersebut telah dipresentasikan berdasarkan kemampuan

perusahaan, kebangggaan, nilai nilai kepercayaan, kejujuran dan mudah

dimengerti oleh publik sebagai khalayak sasaran.

4. Citra yang baik muncul dari akibat penilaian atau tanggapan publik terhadap

berbagai aktivitas, empati, prestasi dan reputasi perusahaan selama melakukan

berbagai kegiatannya.

5. Citra baik perusahaan lainnya yang dapat timbul dari aspek yang menampilkan

keseriusannya dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih peduli pada

Page 43: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

kelestarian lingkungan hidup, menggunakan teknologi ramah lingkungan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Dengan demikian maka program tanggung jawab sosial perusahaan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi citra perusahaan. Keuntungan

yang didapat dari program tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan

citra yaitu:

1. Peningkatan profitabilitas bagi perusahaan dan kinerja finansial yang lebih baik.

2. Menurunkan risiko benturan dengan komunitas masyarakat sekitar,

3. Mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat dipandang sebagai

social marketing bagi perusahaan tersebut yang juga merupakan bagian dari

pembangunan citra perusahaan (corporate image building).

Kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan yang diarahkan

memperbaiki konteks korporat inilah yang memungkinkan alignment antara manfaat

sosial dan bisnis yang muaranya untuk meraih keuntungan materi dan sosial dalam

jangka panjang.

Dalam dunia pemasaran, pembentukan citra perusahaan yang positif akan

sangat membantu perusahaan dalam kegiatan pemasarannya, karena dalam

kondisi persaingan yang sangat ketat maka setiap perusahaan akan berusaha

menempatkan dirinya sebaik mungkin di mata konsumen agar dapat dipercaya

untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Kotler (2003:326) bahwa citra merupakan

persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Bloemer et al

(2002:687) menyatakan citra mempengaruhi kepuasan, kepuasan mempengaruhi

kepercayaan.

Page 44: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Citra perusahaan digambarkan sebagai kesan keseluruhan yang dibuat

dalam pikiran masyarakat tentang suatu organisasi. (Barich dan Kotler 1991, dalam

Nguyen dan Leblanc, 2002:243). Citra perusahaan berhubungan dengan nama

bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas yang

dikomunikasikan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi

(Nguyen dan Leblanc, 2002:243).

Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Menurut Keller (1993) seperti

yang dikutip oleh Adreassen bahwa pada tingkat perusahaan, citra dapat diartikan

sebagai persepsi suatu organisasi yang tercermin berupa asosiasi dalam ingatan

konsumen. Citra perusahaan ditentukan oleh bagaimana interpretasi tentang

identitas perusahaan, yang membentuk keseluruhan kesan atau persepsi dalam

pikiran konsumen (Thomas dan Hill, 1999:376). Lebih lanjut Belanger et. al

(2002:218) menyatakan bahwa citra organisasi merupakan hasil tanggapan pribadi

seorang individu terhadap suatu organisasi.

Respon muncul akibat interaksi baik yang direncanakan atau tidak,

dipengaruhi atau tidak, melalui perantara atau interpersonal. Citra masyarakat

terhadap suatu organisasi, seringkali merupakan hasil interaksi masyarakat dengan

anggota organisasi.

Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain

sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di

bidang keuangan, hubungan bisnis yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan

kerja dalam jumlah yang besar, turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen

mengadakan riset dan sebagainya (Jefkin, 1992:62). Adreassen dan Lindestad

Page 45: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

(1998:15) menyatakan citra perusahaan dapat diidentifikasi sebagai suatu faktor

untuk mengevaluasi jasa dan perusahaan secara keseluruhan.

Citra perusahaan mempunyai berapa makna, ada perusahaan yang dinilai

baik, biasa saja, dan ada yang dinilai kurang baik bahkan tidak baik. Itu semua

merupakan hasil dari usaha perusahaan tersebut dalam memberikan pelayanan

yang memuaskan pelanggannya. (Hanif, tanpa tahun). Citra perusahaan

mempunyai 2 komponen yang prinsip yaitu fungsional dan emosional. Komponen

fungsional berhubungan karakteristik yang berwujud, yang mana dengan mudah

diukur, sedangkan komponen emosional diasosiasikan dengan dimensi psikologi

yang mana dihubungkan dengan perasaan dan sikap terhadap suatu organisasi

(Nguyen dan Leblanc, 2002:243).

Menurut Buchari Alma (2005:375), citra tidak dapat dicetak seperti membuat

barang di pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan

pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang sesuatu. Citra terbentuk dari

bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya, yang mempunyai

landasan utama pada segi layanan.

Setiap orang bisa melihat citra perusahaan berbeda-beda, tergantung pada

persepsinya terhadap perusahaan tersebut, atau sebaliknya masyarakat menilai

sama (public opinion). Menurut Andreassen dan Lindestad (1998:16) citra

perusahaan adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap perusahaan dan diukur

dengan menggunakan 3 indikator yaitu, (1) pendapat keseluruhan mengenai

perusahaan, (2) pendapat mengenai kontribusi perusahaan untuk masyarakat, dan

(3) kesukaan terhadap perusahaan.

Page 46: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Berbagai penelitian telah menjadikan citra perusahaan sebagai indikator dari

kinerja sosial suatu perusahaan (Riordan, 1997:401). Turban dan Greening

(1995:658) mendefenisikan kinerja sosial perusahaan sebagai, “a construct that

emphasizes a company’s responsibilities to multiple stakeholders, such as

employees and the community at large, in addition to its traditional responsibilities to

economic shareholders”. Kinerja sosial perusahaan telah memperoleh perhatian dari

para peneliti sebagai ukuran alternatif terhadap kinerja perusahaan, disamping

ukuran yang tradisional seperti kinerja keuangan.

Menurut Leblanc dan Nguyen (1996:33) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi citra perusahaan jasa adalah identitas perusahaan, reputasi, tanda-

tanda yang tangible, contact personnel dan tingkatan jasa.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian Josua (2007), dalam penelitiannya yang berjudul ”Pola Kemitraan dalam

praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Program Community

Development PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba

Samosir” menyimpulkan bahwa motif utama PT. Toba Pulp Lestari Tbk.

menggulirkan kebijakan paradigma baru sebagai deskripsi tanggung jawab

sosialnya adalah untuk mengamankan operasional pabrik. Motif tersebut

mengaburkan aspek kerelaan (voluntarism) dan kemitraan yang dibangun atas

dasar hubungan sub ordinasi, dimana masing-masing partisipan memiliki status,

kemampuan dan kekuatan yang tidak seimbang. Yayasan yang dibentuk idealnya

adalah merupakan representasi dari sektor sukarela (voluntary) yang berperan

sebagai agen pembaru (change agent) untuk mendinamisasi program dalam rangka

Page 47: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

pemberdayaan masyarakat, namum kenyataannya lebih cenderung sebagai

korporasi negara.

Ichsan (2007), dalam penelitiannya yang berjudul Implementasi Program

Community Development di Pertamina UPMS IV Semarang menyimpulkan bahwa

kinerja implementasi program community development tidak berjalan dengan baik,

sehingga program tersebut gagal dan perlu ditinjau ulang dalam pelaksanaan

program, karena terdapat bias dari implementasi program community development

tersebut dilihat dari indikator output, disebabkan Pertamina tidak memiliki

mekanisme dan kriteria standar baku yang dibuat menjadi kebijakan formal.

Zaleha (2008) dengan judul tesis peranan CSR PT. Inalium Divisi PLTA. Siguragura

terhadap pengembangan sosio ekonomi masyarakat kecamatan Pintupohan Meranti

kabupaten Toba Samosir . Metoda/Teknik Analisis Data yang digunakan adalah

Analisis Deskriptif, Analisis Uji Beda Rata-Rata (Compare Mean) dan Analisis

Korelasi Sederhana (Simple Correlation Analisys).

Hasil penelitian menunjukkan CSR PT. Inalum belum memiliki dokumen

perencanaan dan strategi, masih dianggap biaya (cost) dan belum dianggap

sebagai Investasi Sosial (Social Investment), tingkat pengetahuan (awareness) dan

keterlibatan masyarakat masih rendah dan belum memiliki konsep pembangunan

kesejahteraan masyarakat. Pendidikan, pendapatan nominal dan pendapatan riil

karyawan sebelum dan sesudah adanya program CSR berbeda nyata. Pendidikan

dan pendapatan nominal masyarakat sebelum dan sesudah adanya program CSR

berbeda nyata, tetapi pendapatan riil masyarakat tidak berbeda nyata. Peningkatan

pendidikan masyarakat lebih tinggi dari karyawan karena didukung oleh faktor sosial

Page 48: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

budaya masyarakat (batak toba) yang sangat mengutamakan pendidikan anak.

Ditinjau dari pendapatan nominal, bantuan memberi peran terhadap ekonomi

karyawan dan masyarakat, namun secara riil belum berperan akibat inflasi yang

tinggi pada tahun 2005. Peran CSR terhadap pengembangan ekonomi lokal (local

economic development) adalah adanya 17 unit usaha mitra kontraktor sebagai

rekanan PT. Inalum yang dapat menyerap tenaga kerja masyarakat. Korelasi modal

CSR terhadap aktivitas (buka jam) pasar berbeda secara nyata (signifikan) dengan

nilai korelasi negatif. Hal ini menunjukkan aktivitas pasar cenderung turun seiring

kenaikan modal CSR, karena pembangunan pasar sebagai pusat aktivitas ekonomi

masyarakat dan infrastruktur pendukung lainnya tidak bermanfaat dalam

mengembangan masyarakat. Program CSR yang diluncurkan masih lebih banyak

bersifat konsumtif. Untuk mendukung berhasilnya pengembangan masyarakat

(community development) dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT.

Inalum, diperlukan sebuah solusi kemitraan antara pemerintah, PT. Inalum dan

masyarakat (kemitraan tripartit) dan program CSR dengan mengembangkan

ekonomi masyarakat lokal yang sifatnya produktif.

F. Kerangka Pemikiran

Katz dalam Soemirat dan Ardianto (2004) mengatakan bahwa citra adalah

cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu

komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap

perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.

Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial,

bankir, staf perusahaan, masyarakat sekitar, pesaing, distributor, pemasok. Citra

Page 49: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

perusahaan apakah positif maupun negatif timbul sebagai akibat puas atau tidak

puas konsumen atau masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Puas atau tidak

puasnya masyarakat tergantung dari implementasi program corporate social

responsibility (CSR) oleh PT. Inco Tbk. Secara lengkap hubungan antar variabel

dijelaskan pada Gambar 2.2 di bawah ini :

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual

Sesuai dengan kerangka konseptual pada Gambar 2.2 di atas, maka model yang

dibangun adalah :

Y1 = f (X) (1)

Y2 = f (X1,Y1) (2)

Dimana :

X = Implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk

Y1 = Tingkat kepuasan masyarakat

Y2 = Citra Perusahaan

Implementasi program CSR oleh PT. Inco (X)

Tingkat Kepuasan Masyarakat (Y1)

Citra Perusahaan (Y2)

+α1

+β1

+β2

Page 50: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, dan kerangka

konseptual penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap

tingkat kepuasan masyarakat setempat

2. Terdapat pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap citra

perusahaan pada masyarakat setempat

3. Terdapat pengaruh tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan

4. Terdapat pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap citra

perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat

Page 51: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian assosiasi yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap dependen yang

menggabungkan kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan metode survei.

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi yang besar

maupun kecil, tetapi yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan

hubungan antar variabel. Survei juga dapat digunakan untuk menyelidiki hubungan

atau untuk menguji hipotesis-hipotesis. (Singarimbun, 1999).

Penelitian ini dilakukan pada di Perumahan Tapu Ondau, Sumasang II,

Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

B. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Kualitatif

Yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan yang mendukung

penelitian ini seperti data profil perusahaan

2. Data Kuantitatif

Page 52: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Yaitu data yang berupa angka-angka. Data kuantitatif yang akan digunakan

antara lain data tentang jumlah karyawan.

Dilihat dari segi sumber perolehan data, maka data yang dikumpul adalah data :

1. Data primer peroleh melalui pelaksanaan survey lapangan dengan menyebarkan

kuesioner kepada penghuni dan atau pemilik kavling di perumahan Tapu Ondau,

Sumasang, Sorowako. Selain itu, metode wawancara juga akan dilakukan

dengan berbagai pihak dengan maksud untuk menggali informasi yang tidak

dapat diperoleh dari kuesioner dan data sekunder.

2. Data sekunder dapat diperoleh dari sumber internal (organisasional) dan

eksternal (Cooper dan Emory, 1996, h.257). Sumber internal diperoleh dari PT.

Inco Tbk dan instansi yang terkait dengan pembangunan perumahan. Adapun

sumber eksternal diperoleh dari telaah literatur, koran/majalah, media elektronik

dan lain-lain.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal pada

perumahan Tapu Ondau, Sumasang, Sorowako. Adapun jumlah masyarakatnya

adalah 393 orang

2. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan secara acak

Page 53: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

sederhana (simple random sampling). Pengambilan sampel teknik ini dilakukan

dengan asumsi populasi homogen yaitu sama-sama merasakan efek dari

implementasi CSR oleh PT. Inco Tbk. Menurut Umar (2008) jika sampel

homogen pengambilan sampel minimum 30 % dari populasi. Atas kriteria ini

sehingga sampel yang ditetapkan adalah 117.9 atau 120 orang.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan

struktural atau Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui hubungan

kausal antar variabel laten yang terdapat dalam persamaan struktural. Alat analisis

yang digunakan adalah dengan bantuan reduced form dan program aplikasi statistik

AMOS ver. 7.0 dan SPSS ver 17.0. Adapun reduced form yang digunakan

berdasarkan kerangka konseptual sebagai berikut :

1. Pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap tingkat

kepuasan masyarakat setempat.

2. Dimana: α0 dan α1adalah parameter yang akan ditaksir dan ε1 adalah error term

tingkat kepuasan masyarakat setempat.

3. Pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk dan kepuasan

masyarakat terhadap citra perusahaan

Dimana: β0, β1 dan β2, adalah parameter yang akan ditaksir dan ε2 adalah error

term citra perusahaan. Persamaan (2) dapat disederhanakan menjadi

Y1 = α0 + α1 X1 + ε1 (1)

Y2 = β0 + β1 X1 + β2 Y1 + ε2 (2)

Y2 = β0 + β1 X1 + β2 (α0 + α1 X1 + ε1) + ε2

Y2 = β0 + β1 X1 + β2α0 + β2α1 X1 + β2ε1 + ε2

Y2 = (β0 + β2α0) + (β1 + β2α1) X1 + (β2ε1 + ε2)

Page 54: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Dimana :

θ0 = (β0 + β2α0) = konstanta untuk Y2

θ1 = (β1 + β2α1) = total pengaruh X1 terhadap Y2

µ2 = (β2ε1 + ε2) = Error term dari Y2

Keterangan:

1. Konstanta

α0 = konstanta untuk Y1

θ0 = (β0 + β2α0) = konstanta untuk Y2

2. Pengaruh langsung (direct effect)

α1 = Pengaruh langsung X1 terhadap Y1

β1 = Pengaruh langsung X1 terhadap Y2

β2 = Pengaruh langsung X2 terhadap Y2

3. Pengaruh tak langsung (indirect effect)

β2α1 = Pengaruh tak langsung X1 terhadap Y2 melalui Y1

4. Total Pengaruh :

β1 + β2α1 = Total pengaruh X1 terhadap Y2

E. Variabel dan Definisi Konseptual

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti yaitu program

Corporate Social Responsibility atau biasa disebut CSR, tingkat kepuasan

masyarakat dan citra perusahaan

Page 55: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

1. Program CSR oleh PT. Inco dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan untuk

mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi,

dan lingkungan, serta terus-menerus menjaga agar dampak tersebut

menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya.

Melaksanakan CSR secara konsisten dalam jangka panjang akan

menumbuhkan rasa keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan.

Indikator implementasi CSR adalah :

a. Komitmen perusahaan (Lisensi sosial, pertumbuhan ekonomi, lingkungan

hidup dan reputasi)

b. Pelaksanaan (Tahapan persiapan, pemetaan kebutuhan, penyusunan

strategi dan pelaksanaan program)

2. Tingkat kepuasan masyarakat adalah fungsi dari kesan kinerja dan harapan.

Apabila kinerja berada di bawah harapan, maka masyarakat menjadi tidak puas,

sebaliknya apabila kinerja perusahaan memenuhi harapan, masyarakat menjadi

puas dan apabila kinerja melebihi harapan, masyarakat amat puas atau senang.

3. Citra perusahaan merupakan kesan psikologis dan gambaran dari berbagai

kegiatan suatu perusahaan di mata khalayak publiknya yang berdasarkan

pengetahuan, tanggapan serta pengalaman-pengalaman yang telah diterimanya.

Penilaian tertentu terhadap citra perusahaan oleh publiknya bisa berbentuk citra

baik, sedang dan buruk. Dengan adanya citra baik/positif, maka perusahaan

akan lebih mudah memperoleh kepercayaan dari tiap-tiap komponen

masyarakat.

Page 56: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Pengukuran citra perusahaan mengacu pendapat Andreassen dan Lindestad

(1998:16) yaitu, (1) pendapat keseluruhan mengenai PT. Inco Tbk, (2) pendapat

mengenai kontribusi PT. Inco Tbk untuk masyarakat, dan (3) kesukaan terhadap

program implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk.

Page 57: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Inco Tbk adalah satu di antara produsen-produsen utama dunia untuk

nikel, sejenis logam serba-guna yang penting untuk meningkatkan standar

kehidupan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selama lebih dari 40 tahun, PTI

telah menyediakan lapangan kerja dan pelatihan, menunjukkan kepedulian terhadap

kebutuhan masyarakat di lingkungan PTI beroperasi, menghasilkan keuntungan

bagi pemegang saham dan memberikan kontribusi bagi kemakmuran bangsa dan

rakyat Indonesia.

Perseroan didirikan pada bulan Juli 1968 sebagai anak perusahaan yang

sepenuhnya dimiliki oleh Vale Inco Limited dari Kanada (semula Inco Limited, “Vale

Inco”). PTI menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia pada

tanggal 27 Juli 1968 (“Kontrak Karya Awal”).

Setelah penandatanganan Kontrak Karya Awal, PTI memulai kegiatan

eksplorasi di wilayah seluas 6,6 juta hektar yang semula diberikan. Sebagaimana

diatur dalam Kontrak Karya Awal tersebut, PTI telah melepaskan sebagian besar

wilayah Kontrak Karya Awal setelah menemukan lokasi yang lebih tepat bagi

kegiatan operasi PTI. Luas wilayah Kontrak karya saat ini adalah 218.529 hektar,

kurang dari 5% dari luas wilayah yang semula diberikan.

55

Page 58: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

PTI memulai konstruksi pabrik pertama pada tahun 1973 dengan satu lini

pengolahan pyrometalurgi dan fasilitas-fasilitas terkait. Pada tahun 1975, PTI

memulai konstruksi dua lini pengolahan tambahan dan satu instalasi pembangkit

listrik tenaga air. PTI memulai produksi komersial pertama pada bulan April 1978.

Pada tahun 1993, PT. Inco menyelesaikan perluasan fasilitas pengolahan dari

kapasitas produksi tahunan nominal semula 36.300 metrik ton nikel dalam matte

menjadi 47.600 metrik ton.

Pada tanggal 15 Januari 1996, PTI menandatangani Perjanjian Perubahan

dan Perpanjangan Kontrak Karya untuk mengubah dan memperpanjang kontrak

tersebut dari tanggal 1 April 2008 menjadi tanggal 28 Desember 2025 (“Perjanjian

Perubahan”, dan bersama dengan Kontrak Karya Awal, “Kontrak Karya”). Sesuai

dengan Perjanjian Perubahan tersebut, PTI menyelesaikan perluasan berskala

besar pada tahun 1999, yang meningkatkan kapasitas terpasang tahunan dari

fasilitas pengolahan PTI menjadi 68.000 metrik ton nikel dalam matte. Selama

perluasan tersebut, PTI menambah lini produksi keempat dan satu fasilitas

pembangkit listrik tenaga air baru di Balambano. Pada tahun 2003 untuk pertama

kalinya PTI melampaui kapasitas terpasang tahunan dengan produksi sebesar

70.216 metrik ton.

Usaha PTI memproduksi nikel dalam matte dari bijih laterit yang diolah di

dalam fasilitas penambangan dan pengolahan terpadu dekat Sorowako di Pulau

Sulawesi. Nikel dalam matte merupakan produk setengah jadi dengan kandungan

rata-rata 78% nikel dan 20% sulfur. Seluruh produksi PTI dijual dalam mata uang

Dolar AS berdasarkan kontrak-kontrak jangka panjang. Kekuatan daya saing PTI

Page 59: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

terletak pada cadangan bijih yang berlimpah, tenaga kerja yang trampil dan terlatih

baik, dan pembangkit listrik tenaga air berbiaya rendah.

Perseroan memiliki satu kelas saham dan saat ini memiliki 9.936.338.720

lembar saham yang ditempatkan dan beredar. Saham PTI pertama kali tercatat di

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Mei 1990, ketika 20% saham Perseroan

ditawarkan kepada publik untuk memenuhi kewajiban Perseroan sesuai ketentuan

dalam Kontrak Karya Awal untuk mendivestasikan persentase tersebut dari saham

biasa Perseroan kepada pembeli Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Vale Inco, satu di antara pemimpin pasar

produsen nikel dunia, memiliki Perseron secara langsung 58,7% dan secara tidak

langsung sebesar 0,4% melalui Vale Inco Japan Limited. Secara keseluruhan Vale

Inco memiliki 59,1%. Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (“Sumitomo”) dari Jepang,

sebuah perusahaan penambangan dan peleburan utama memiliki 20,1% saham

Perseroan. Sisanya, 21,2% saham PTI dimiliki oleh publik dan pemegang saham

lain.

Page 60: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

1. Visi dan Misi

Visi PT. Inco Tbk adalah menjadi pemimpin produsen nikel utama dunia. Misi PT.

Inco Tbk adalah mengembangkan sumber daya Indonesia yang dipercayakan

kepada PT. Inco Tbk hingga rentensi maksimal untuk manfaat seluruh pemangku

kepentingan. PT. Inco Tbk akan memenuhi komitmen kepada:

a. Investor melalui pertumbuhan pendapatan jangka panjang.

b. Karyawan dengan memastikan lingkungan kerja yang aman, sehat dan imbal-

kerja yang baik.

c. Pelanggan dengan memasok produk bermutu dan tepat waktu.

d. Indonesia dengan memenuhi komitmen Kontrak Karya sekaligus

memperlihatkan sikap sebagai warga usaha yang bertanggung jawab dan

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.

Perseroan akan menjadi penghasil nikel utama yang dapat diandalkan dan

sangat menguntungkan, memberikan imbal-hasil yang konsisten dan menarik

bagi pemegang saham.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, PT. Inco Tbk menjalankan strategi :

a. Pertumbuhan. Perusahaan memperluas kapasitas produksi dan penggunaan

sumber daya guna memenuhi kebutuhan seluruh stakeholder dengan

persyaratan sebagaimana tercantum dalam kontrak karya.

b. Effisiensi. Perusahaan meningkatkan effisiensi guna meningkatkan

keuntungan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi fluktuasi harga nikel.

Page 61: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

c. Tenaga kerja. Perusahaan memastikan semua tenaga kerja yang ada

menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Tenaga kerja di PT. Inco Tbk

merupakan tenaga kerja terlatih. Mereka bekerja dengan semangat tepat

waktu, tepat lokasi, tepat biaya.

d. Lisensi sosial. Perusahaan berkomitmen untuk berkembang bersama

masyarakat dalam operasinya.

e. Perlindungan Aset. Perusahaan bertanggung jawab secara aktif dalam

melindungi asset-aset strategisnya.

f. Reputasi. Perusahaan memastikan tindaan-tindakan yang diambil

menunjukkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di

mata stakeholder.

2. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih kurang dari 40

tahun, PT. Inco Tbk merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat

lokal di sekitar wilayah operasinya meliputi tiga propinsi yaitu Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Bagi PT. Inco Tbk, masyarakat lokal yang sejahtera adalah jembatan

untuk mewujudkan salah satu tujuan perusahaan yakni memperkuat kemitraan

dan kerjasama dengan pemerintah, karyawan dan masyarakat lokal. Keterlibatan

dalam semua segi pengembangan masyarakat merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan PT. Inco Tbk,

karena PT. Inco Tbk tumbuh dan menjadi sejahtera bersama-sama. Seluruh

Page 62: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

inisiatif yang ada bertujuan untuk menyokong pengembangan yang

berkelanjutan. Oleh karena itu, sejak awal program pemberdayaan masyarakat

tidak ada program yang sekali jalan, begitu pula dengan program community

development yang dilakukan PT. Inco Tbk.

a. Dekade Perkembangan Program Tanggung Jawab Sosial PT. Inco

Tbk

Dekade program bantuan kepada masyarakat pada tahun 1969

sampai dengan 1990, bantuan PT. Inco Tbk pada awalnya memusatkan

perhatian pada 3 sektor, yaitu Prasarana, Pendidikan dan pelatihan, serta

kesehatan. Pembangunan sarana pertama untuk kegiatan operasinya di

Malili dan Sorowako, yaitu mendirikan sebuah kamp eksplorasi, dihuni oleh

sekelompok kecil ahli geologi dan staff pendukung. Pembangunan prasarana

kemudian berkembang dan berlanjut untuk memenuhi prasarana kunci

seperti jalan raya, bandara dan pelabuhan, air besih dan pengolahan

sampah, balai masyarakat, pertokoan dan rumah-rumah ibadah, yang dapat

dimanfatkan baik oleh karyawan dan masyarakat luas. Untuk kesejahteraan

karyawan dan keluarganya, PT. Inco Tbk pun memperhatikan sektor

pendidikan dan pelatihan dengan mendanai pembangunan sekolah. Di

bidang kesehatan, PT. Inco Tbk dengan membangun rumah sakit modern,

yang menyediakan jasa kesehatan bagi karyawan dan keluarga mereka, dan

juga memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Page 63: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Dekade 1991 sampai dengan 2000, PT. Inco Tbk menambahkan satu

sektor yang menjadi perhatian tanggung jawab sosialnya, yaitu di bidang

pertanian.

Sejak tahun 2000, program pembangunan masyarakat

(Community Development, awalnya disingkat menjadi CD, tapi mulai tahun

2005 disingkat menjadi Comdev) PT. Inco Tbk telah mencurahkan perhatian

pada enam kegiatan utama: pendidikan; kesehatan; pengembangan

ekonomi; pertanian dan perikanan; program seni, budaya, dan kampanye

perdamaian; serta bantuan tanggap darurat.

Pada perkembangan berikutnya mulai tahun 2008, program comdev

dengan kata lain disebut sebagai pemberdayaan berkelanjutan tetap

mencurahkan pada enam kegiatan tetapi ada beberapa kegiatan yang

dijadikan satu dengan kegiatan lain dan membentuk kegiatan baru yang

disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kini. Enam kegiatan tersebut

adalah bidang pendidikan; pertanian; prasarana; kesehatan; UMKM (Usaha

mikro, kecil dan menengah); dan sosial budaya.

Pengalaman membuktikan upaya untuk memberdayakan masyarakat

harus dilaksanakan dengan tekad dan komitmen yang sungguh-sungguh dari

semua pihak yang terlibat yakni masyarakat dan PT. Inco Tbk. Untuk itulah

PT. Inco Tbk terus menerus mengevaluasi pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan agar program dapat

mencapai tujuannya termasuk dalam kerangka ini adalah mengubah

paradigma program dari program yang berdasarkan keinginan sekelompok

Page 64: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

kecil elit, menjadi yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat dan dari

pembangunan bersifat fisik menjadi non fisik.

Perubahan paradigma program pemberdayaan masyarakat itu sedikit

demi sedikit telah menunjukan hasilnya. Dengan adanya pengakuan banyak

pihak bahwa pelaksanaanya sudah cenderung lebih menyentuh kebutuhan

dan problem masyarakat lokal.

Namun yang paling penting dari hasil yang telah dicapai program

comdev PT. Inco Tbk di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi

Tenggara adalah terciptanya program kerjasama yang sinergis antara PT.

Inco Tbk, masyarakat lokal dan pemerintah.

Apa yang telah dilakukan di lapangan memperlihatkan bahwa program

pemberdayaan masyarakat PT. Inco Tbk saling melengkapi dan terkait erat

dengan program pembangunan pemerintah dan berbagai inisiatif masyarakat

sendiri. Dengan demikian PT. Inco Tbk sangat mencermati tantangan dunia

pertambangan yang semakin kompleks dengan berusaha mewujudkan

paradigm program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam bingkai

Socially and Environmentally Fiendly.

b. Visi dan Misi program Pemberdayaan Masyarakat

Visi:

Tumbuh bersama masyarakat yang mandiri untuk mendukung kegiatan

operasi PT. Inco Tbk melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara

keseluruhan.

Misi:

Page 65: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Memfasilitasi transformasi sosial dalam meningkatkan hubungan timbal-balik

yang saling menguntungkan melalui asistensi teknis, tukar informasi dan

diskusi publik peningkatan kapasitas, serta penerapan hasil-hasil penelitian

secara berkelanjutan.

c. Alur pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat

Tabel 4.1 Tahapan Program Pemberdayaan Masyarakat

Oleh PT. Inco Tbk

Persiapan &

Konsolidasi

Pemetaan Kebutuhan

secara Partisipatif Penyusunan

Strategi / Rencana

Tindak

Implementasi Strategi

/ Rencana Tindak

• Pemetaan • Pemetaan • Penyusunan • Integrasi

• Sosialisasi •

Public Hearing & prioritas dengan

paradigma Konsultasi Publik •

Konsultasi program

baru ke seluruh •

Pemetaan publik kabupaten

Stakeholder kebutuhan •

Penyusunan untuk masing- • Diskusi dengan secara partisipatif mekanisme masing dinas

stakeholder di seluruh desa pelaksanaan •

Pemantuan

Page 66: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

kunci; Bupati,

Bappeda,

Camat &

Kepala Desa

serta tokoh

agama dan

tokoh

masyarakat

Konsultasi

Publik

• Lokakarya desa

Lokakarya

kecamatan

Penyiapan

strategi rencana

tindak

program &

pembagian

peran

dan evaluasi

secara

partisipatif

seluruh proses

implementasi;

mulai dari

perencanaan

sampai

pelaksanaan

program

Dalam pelaksanaan program, sinergi antara perusahaan, masyarakat,

dan pemerintah adalah suatu keniscayaan. Diperlukan koordinasi yang

intensif antara perusahaan dan aparat pemerintah-baik di tingkat desa,

kecamatan, maupun kabupaten- dalam perencanaan, pelaksanaan, serta

monitoring dan evaluasi. Sekiranya koordinasi tidak dilakukan, maka

kemungkinan tumpang tindihnya pelaksanaan program akan sangat besar,

sehingga berujung pada pemborosan anggaran yang tidak seharusnya

terjadi.

Kerjasama dan sinergi program bukan hanya antara perusahaan dan

elemen pemerintah kabupaten, melainkan juga terhadap pelaksana program

pemberdayaan masyarakat yang dikoordinasi langsung oleh pemerintah

pusat, seperti PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat),

P2TPD (Program Pembaruan Tata Pemerintah Daerah), dan lain

sebagainya. Karena itu, diperlukan strategi dan pendekatan khusus dalam

proses sinergi berbagai program melalui serangkaian diskusi dan konsultasi

publik. Alur berikut memperlihatkan pendekatan/model yang digunakan oleh

PT. Inco Tbk dalam memaksimalkan sinergi program dari berbagai pihak.

Page 67: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Gambar 4.1 Kerangka Pelaksanaan dan Perumusan Sinergi Program

Comdev PT. Inco Tbk

Dengan menerapkan alur seperti ini, diharapkan terdapat pembagian

peran yang jelas antara sektor swasta dan pemerintah melalui serangkaian

diskusi publik yang panjang, mulai dari tingkat desa sampai tingkat

kabupaten. Tentunya sangat diharapkan terdapat pemahaman bersama

bahwa masalah-masalah pembangunan di daerah dapat diatasi melalui

upaya yang terintegrasi, sinergis, dan terarah.

Dengan menerapkan pendekatan alur di atas, diharapkan tumpang-

tindih program lintas sektor bisa dihindari. Pembagian peran antara berbagai

pelaku pembangunan pun bisa dimaksimalkan sehingga manfaat program

bisa dimaksimalkan sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat secara

berkelanjutan.

d. Kontribusi di bidang Perumahan

PT. Inco Tbk menaruh perhatian besar pada penyediaan fasilitas infrastruktur

berupa pemukiman dan perumahan bagi karyawannya. Tujuannya adalah

Page 68: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

agar karyawan dapat bekerja secara produktif dan nyaman oleh terpenuhinya

salah satu kebutuhan dasar tersebut. Kebijakan perusahaan di bidang

pemukiman diwujudkan melalui pembangunan rumah dinas karyawan,

pembangunan rumah tinggal karyawan dan pemberian tunjangan serta

insentif perumahan.

Selain itu, sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, PT. Inco

Tbk mengeluarkan kebijakan pembangunan infrastruktur pemukiman bagi

masyarakat sekitar. Di antaranya adalah proyek revitalisasi kawasan melalui

penataan pemukiman masyarakat tepian Danau Matano dan pemukiman

kembali (Resettlement) masyarakat adat lokal.

Pembangunan prasarana dasar masyarakat berupa perumahan dan fasilitas

lainnya terbagi atas, sebagai berikut :

1) Pemukiman Karyawan: PT. Inco Tbk dalam Pengembangan Pemukiman

Industri Sorowako, Towuti, Wasuponda dan Malili. Kiprah PT. Inco Tbk

dalam kurun waktu lebih dari 40 tahun kehadirannya di Luwu Timur tidak

saja menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian

masyarakat, tetapi juga telah berperan dalam mengembangkan

pemukiman industri. Pemukiman industri berupa fasilitas rumah dinas bagi

karyawan telah disediakan perusahaan pada wilayah Sorowako, Towuti,

Wasuponda dan Malili. Lebih dari 1000 unit hunian berupa rumah dan

asrama telah didirikan bagi karyawan PT. Inco Tbk. Pemukiman ini selain

menambah semarak perkembangan wilayah dengan terbukanya berbagai

fasilitas infrastruktur seperti listrik, jalan, sarana air minum, tempat ibadah,

Page 69: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

dll, yang dapat dinikmati semua masyarakat, juga memberikan dampak

positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat lokal melalui

perdagangan dan interaksi sosial. Perumahan di PT. Inco Tbk merupakan

contoh bagaimana membangun dan mengelola perumahan yang sehat,

nyaman dan ramah lingkungan.

2) Dukungan Perusahaan melalui Kebijakan Tunjangan, Insentif dan

Pinjaman Perumahan.

Tidak semua karyawan mendapat kesempatan untuk tinggal di

pemukiman/rumah dinas yang didirikan perusahaan. Untuk itu, demi

keadilan dan terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut, PT. Inco Tbk

memberikan berbagai kemudahan bagi karyawan untuk memiliki rumah

tinggal sendiri, baik rumah di sekitar wilayah kerja maupun di luar wilayah

kerja. Dukungan perusahaan diwujudkan melalui berbagai jenis

tunjangan, insentif dan pinjaman perumahan. Kebijakan ini telah

membantu karyawan memiliki rumah sendiri dengan dukungan modal dari

perusahaan.

3) Villa Danau Matano, Konsep Baru Pemukiman Karyawan PT. Inco Tbk.

Karyawan PT. Inco Tbk tidak lagi secara massive tinggal pada

perumahan dinas karyawan. Perusahaan memberikan dukungan

kepemilikan rumah di area kerja melalui program House Ownership Plan,

program perbaikan rumah, pemilikan rumah purna bakti di dalam atau di

luar daerah kerja, serta bantuan administrasi pemilikan rumah real estate

di luar daerah kerja.

Page 70: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Salah satu wujud program House Ownership Plan bagi karyawan PT. Inco

Tbk adalah pembangunan perumahan Villa Danau Matano di Sumasang

dengan jumlah rumah 347 unit. Melalui kerjasama dengan Pemda Lutim

dan pihak ketiga (real estate developer), karyawan PT. Inco Tbk dibantu

dalam program kepemilikan rumah di Villa Danau Matano Sumasang I,

Sorowako.

Perumahan ini unik karena sebagian besar dihuni oleh karyawan PT. Inco

Tbk dan kepemilikannya berbeda dengan rumah dinas PT. Inco Tbk.

Karenanya, perusahaan tidak dibebani biaya operasional dan perawatan

perumahaan.

4) Tuntaskan Masalah Perumahan Rakyat melalui Rumah Susun Sederhana

Sewa (RUSUNAWA).

Pemukiman kumuh di tepian Danau Matano telah menghadirkan masalah

tersendiri untuk masyarakat, pemerintah dan PT. Inco Tbk. Pencemaran

lingkungan danau dan ancaman penyakit menjadi alasan dilakukannya

relokasi penduduk yang bermukim di tepi Danau Matano tersebut. Melalui

kerjasama dengan pemerintah pusat, Pemda Lutim, dan pihak-pihak lain,

Masalah pemukiman kumuh masyarakat yang mencapai 12% dari seluruh

kawasan hunian tepian danau, dilakukanlah beberapa langkah strategis,

di antaranya memindahkan penghuni kawasan kumuh, mengembalikan

fungsi sepadan danau sebagai area konservasi dengan menempatkan

masyarakat sebagai pelaku utama dalam penataan pemukiman kumuh

tersebut. Untuk itu, dilakukan pembangun RUSUNAWA (Rumah Susun

Page 71: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Sederhana Sewa) sebagai salah satu opsi pemukiman masyarakat, atas

kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah Luwu

Timur dan PT. Inco Tbk.

Rusunawa ini terdiri dari 3 tower lima lantai dengan kapasitas 266 unit

kamar tipe 36. Anggaran yang dialokasikan untuk proyek sebesar Rp.31.5

miliar ini berasal dari dana APBN dan APBD Luwu Timur. PT. Inco Tbk

berperan dalam memfasilitasi pembangunan jalan sepanjang 10000 m,

landscaping, penguatan lembaga pengelolaan Rusunawa serta

penyediaan konsultan detail engineering design.

Rusunawa yang terletak di kawasan Sumasang III ini telah diresmikan

pembangunannya oleh Sekretaris Direktur Jenderal Cipta Karya

Departemen Pekerjaan Umum (PU) RI, Ismanto, MSc pada 22 Januari

2008. Dengan dilengkapi sarana olah raga, tempat bermain, laundry, dan

sarana perbelanjaan sederhana, Rusunawa ini cukup strategis karena

terletak dekat sekolah umum dan sumber air bersih yang memadai

sehingga masyarakat tepian danau memperoleh kemudahan untuk

menyewa rumah yang layak huni. Kehadiran Rusunawa juga berperan

dalam pelestarian Danau Matano melalui berkurangnya kawasan kumuh

di Sorowako.

5) Peran Multipihak dalam Pemukiman Kembali Masyarakat Adat Karunsie

Dongi.

Perusahaan juga menyatakan kepedulian bagi tersedianya pemukiman

masyarakat adat lokal, yaitu Karunsie Dongi. Dengan kerjasama

Page 72: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

multipihak, perusahaan telah menyiapkan lahan untuk pembangunan 57

unit rumah dan fasilitas umum bagi masyarakat adat Karunsie Dongi di

wilayah Wasuponda. Pembangunan pemukiman masyarakat adat ini

merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat lokal.

Upaya-upaya pembangunan pemukiman dan berbagai kebijakan

menyangkut itu telah membuahkan hasil nyata. Pada November 2008,

PT. Inco Tbk meraih Housing Award dari Kementerian Negara Perumahan

Rakyat yang diadakan dalam rangka memperingati hari Habitat

Internasional. PT. Inco Tbk terbukti menjadi salah satu perusahaan yang

menyediakan fasilitas terbaik bagi karyawan dan masyarakat.

Bagi PT. Inco Tbk, masyarakat lokal yang sejahtera adalah jembatan

untuk mewujudkan salah satu tujuan perusahaan yakni memperkuat

kemitraan dan kerjasama dengan pemerintah, karyawan dan masyarakat

lokal.

Pada awal 2000, kawasan Sumasang merupakan daerah tertutup.

Hanya beberapa karyawan PT. Inco Tbk dari bagian eksplorasi yang lalu

lalang karena ada kegiatan eksplorasi di sekitar daerah itu. Pada

pertengahan tahun 2002, Ketua Kerukunan Wawainia Asli Sorowako

(KAWAS) bersama pemerintah Luwu Utara dan PT. Inco Tbk, menyepakati

kompensasi berupa pengembangan kawasan Sumasang menjadi pemukiman

baru bagi masyarakat Sorowako.

Page 73: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Peletakan batu pertama pembangunan pemukiman baru ini dilakukan

oleh Bupati Luwu Timur pada bulan Oktober 2003-lima bulan setelah

Kabupaten Luwu Timur terbentuk.

Pada tahun 2004 PT. Inco Tbk mendanai penyiapan lahan dan

prasarana guna pembangunan perumahan seluas 40 hektar di Sumasang II

untuk merelokasi 313 keluarga penduduk asli Sorowako dari desa Nikkel

dekat Danau Matano, sebagai kompensasi atas penyerahan lahan Sorowako

kepada PT. Inco Tbk pada awal operasi tambang tahun 1970. Pembagian

lahannya masing-masing diberi kaveling 600m2. Selain itu, dalam relokasi

penduduk Desa Nikkel yang mendiami pinggir danau sebanyak 80 keluarga

masing-masing mendapatkan 300m2.

Selama tahun 2004 hingga kini, secara bertahap PT. Inco Tbk telah

mendanai proyek-proyek pembangunan sistem drainase, distribusi air bersih,

jalan dan perbaikan jalan, pasar tradisional, jaringan listrik, rumah ibadah,

dan sebuah kantor desa.

Perumahan Tapu Ondau-yang dalam bahasa Sorowako berarti

Tanjung Panang-akan berkembang menjadi kawasan percontohan. Beberapa

fasilitas umum seperti hotel, toko, dan tempat makan mulai tumbuh dan

diharapkan ikut menggairahkan kegiatan perekonomian di Sorowako dan

sekitarnya.

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi program CSR PT. Inco Tbk

Page 74: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan persepsi masyarakat terhadap

implementasi program CSR oleh PT. Inco adalah sebagai berikut :

a. Komitmen perusahaan

Komitmen perusahaan yang dimaksud adalah bagaimana PT. Inco Tbk

mempertanggung jawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial,

ekonomi, dan lingkungan, serta terus-menerus menjaga agar dampak

tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan

hidupnya.

Secara rata-rata, responden merespon sangat baik komitmen perusahaan

terkait program CSR oleh PT. Inco Tbk. Ini dapat dilihat dari hasil output

responden pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi Komitmen Perusahaan

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 25 20.8

Setuju (4) 31 25.8

sangat setuju (5) 64 53.3

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas tampak bahwa secara rata-rata 20.8 %

responden yang masih ragu-ragu dengan komitmen perusahaan, 25.8 %

setuju dan 53.3 % responden menjawab komitmen perusahaan sangat

setuju.

Page 75: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Adapun komitmen perusahaan dituangkan dalam bentuk adanya lisensi

sosial, pertumbuhan ekonomi, lingkungan hidup dan reputasi

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi dari komitmen perusahaan untuk

melaksanakan program CSR.

Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap pelaksanaan program

dijelaskan pada Tabel 4.3. berikut

Page 76: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan CSR

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 10 8.3

Setuju (4) 43 35.8

sangat setuju (5) 67 55.8

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas tampak bahwa secara rata-rata 8.3 %

responden yang masih ragu-ragu dengan pelaksanaan CSR oleh PT. Inco

Tbk, 35.8 % setuju dan 55.8 % responden menjawab sangat setuju terhadap

pelaksanaan CSR oleh PT . Inco Tbk.

Adapun pelaksanaan program CSR dituangkan dalam bentuk tahapan

persiapan, pemetaan kebutuhan, penyusunan strategi dan pelaksanaan

program.

2. Tingkat Kepuasan Masyarakat Setempat

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan persepsi masyarakat terhadap tingkat

kepuasan masyarakat terhadap implementasi program CSR oleh PT. Inco

adalah sebagai berikut :

a. Tingkat kepuasan terhadap komitmen perusahaan

Tingkat kepuasan terhadap komitmen perusahaan yang diukur adalah gap

(selisih) antara keinginan masyarakat terhadap komitmen perusahaan dan

kenyataan yang diterima oleh masyarakat atas program itu.

Page 77: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Adapun tingkat kepuasan masyarakat terhadap komitmen perusahaan

dijelaskan pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kepuasan Masyarakat terhadap Komitmen

Perusahaan

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 12 10.0

Setuju (4) 33 27.5

sangat setuju (5) 75 62.5

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas tampak bahwa secara rata-rata 10 %

responden yang masih ragu-ragu dengan komitmen CSR oleh PT. Inco Tbk,

27.5 % yang menyatakan setuju dan 62.5% responden menjawab sangat

setuju dengan adanya komitmen pelaksanaan CSR oleh PT . Inco Tbk.

b. Tingkat Kepuasan terhadap Pelaksanaan Program CSR PT. Inco

Tbk

Tingkat kepuasan terhadap pelaksanaan program CSR yang diukur adalah

gap (selisih) antara keinginan masyarakat terhadap pelaksanaan program

CSR perusahaan dan kenyataan yang diterima oleh masyarakat atas

pelaksanaan program itu.

Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap pelaksanaan program

dijelaskan pada Tabel 4.5. berikut :

Page 78: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kepuasan Masyarakat terhadap pelaksanaan CSR

PT. Inco Tbk

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 7 5.8

Setuju (4) 33 27.5

sangat setuju (5) 80 66.7

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, tampak bahwa secara rata-rata 5.8 %

responden yang masih ragu-ragu dengan pelaksanaan CSR oleh PT. Inco

Tbk, 27.5 % yang menyatakan setuju dan 66.5% responden menjawab

sangat setuju dengan adanya pelaksanaan CSR oleh PT . Inco Tbk yang

masih belangsung sampai sekarang.

3. Citra Perusahaan

Citra perusahaan merupakan kesan psikologis dan gambaran dari berbagai

kegiatan suatu perusahaan di mata khalayak publiknya yang berdasarkan

pengetahuan, tanggapan serta pengalaman-pengalaman yang telah diterimanya.

Adapun gambaran singkat citra perusahaan di mata masyarakat terhadap

pelaksanaan program CSR adalah sebagai berikut :

a. Pendapat Keseluruhan Mengenai PT. Inco Tbk

Adapun pendapat keseluruhan mengenai perusahaan PT. Inco Tbk

dijelaskan pada Tabel 4.6. berikut

Page 79: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pendapat Keseluruhan Mengenai PT. Inco

Tbk

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 11 9.2

Setuju (4) 39 32.5

sangat setuju (5) 70 58.3

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, tampak bahwa secara rata-rata 9.2 %

responden yang masih ragu-ragu saat dimintai pendapat keseluruhan

terhadap PT. Inco. Berikutnya ada 32.5 % yang menyatakan PT. Inco Tbk itu

baik dan 58.3 % responden menjawab sangat setuju ketika dimintai

pendapat keseluruhannya mengenai PT. Inco Tbk.

b. Pendapat Mengenai kontribusi PT. Inco Tbk untuk masyarakat

Adapun pendapat mengenai kontribusi PT. Inco Tbk untuk masyarakat

dijelaskan pada tabel 4.7. berikut

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pendapat Mengenai Kontribusi PT.

Inco Tbk Untuk Masyarakat

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 14 11.7

Setuju (4) 31 25.8

sangat setuju (5) 75 62.5

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Page 80: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, tampak bahwa secara rata-rata 11.7

% responden yang masih ragu-ragu saat dimintai pendapatnya mengenai

kontribusi PT. Inco Tbk untuk masyarakat, terhadap PT. Inco. Berikutnya ada

25.8 % yang menyatakan PT. Inco Tbk itu baik dan 62.5 % responden

menjawab sangat setuju saat dimintai pendapatnya mengenai kontribusi PT.

Inco Tbk. untuk Masyarat.

c. Kesukaan Masyarakat terhadap PT. Inco Tbk

Adapun pendapat mengenai kesukaan masyarakat terhadap PT. Inco

Tbk, dijelaskan pada Tabel 4.8. berikut :

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Kesukaan Masyarakat Terhadap PT. Inco

Tbk

sangat tidak setuju (1) 0 0

tidak setuju (2) 0 0

Ragu - ragu (3) 13 10.8

Setuju (4) 53 44.2

sangat setuju (5) 54 45.0

Total 120 100

Pernyataan Frequency Percent

Sumber : data primer diolah 2010

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, tampak bahwa secara rata-rata 10.8

% responden yang masih ragu-ragu saat dimintai pendapatnya tentang

kesukaannya terhadap program implementasi CSR PT. Inco Tbk, Berikutnya

ada 44.2 % yang menyatakan suka dengan program implementasi CSR PT.

Page 81: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Inco Tbk dan 45 % responden menjawab sangat suka dengan program

implementasi CSR PT. Inco Tbk untuk Masyarakat.

C. Analisis Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk melihat tingkat normalitas data yang

digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan AMOS 7.0. Pengujian ini

dilakukan dengan mengamati nilai skewness data yang digunakan, nilai statistik

untuk menguji normalitas disebut Z-value. Normalitas data dapat ditunjukkan

dengan Critical Ratio pada skewness data berada rentang antara ± 2,58 pada

tingkat sig. 0,001. Apabila nilai Z > CR maka dapat diduga bahwa distribusi data

adalah tidak normal (Ferdinand, 2002). Pada Tabel 4.9 akan disajikan hasil uji

normalitas :

Tabel 4.9. Uji Normalitas Data

Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

Y23 1.500 7.500 .637 2.849 -.467 -1.043

Y22 2.759 7.654 .658 2.942 -.586 -1.309

Y21 1.500 8.506 .619 2.767 -.473 -1.058

Y12 1.500 7.500 .299 1.337 -1.040 -2.325

Y11 1.500 7.500 .589 2.632 -.509 -1.138

X12 3.018 7.518 .757 3.384 -.489 -1.093

X11 3.000 7.500 .750 3.354 -.500 -1.118

Multivariate 398.597 194.496

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa tidak ada nilai CR untuk skewness yang

berada di luar rentang ± 2,58, sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini

Page 82: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

lolos uji normalitas atau dapat dikatakan data dalam penelitian ini telah terdistribusi

normal.

D. Evaluasi atas Multikolinearitas dan Singularitas

Untuk melihat apakah terdapat multikolinearitas dan singularitas dalam

sebuah kombinasi variabel, perlu dilihat determinasi matrik kovarians. Determinan

yang benar-benar kecil mengindikasikan adanya multikolinearitas / singularitas

sehingga data tidak dapat digunakan untuk analisis (Ferdinand, 2000).

Dari hasil pengolahan data, diperoleh Determinant of sample covariance

matrix = 0,0003 dimana nilai tersebut berada diatas nol. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dan singularitas dalam data

penelitian ini, maka dapat dikatakan asumsi SEM sudah terpenuhi.

E. Hubungan Fungsional Implementasi Program CSR oleh PT. Inco Tbk,

Kepuasan Masyarakat dan Citra Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis structural equation modellling yang sudah

memenuhi kriteria goodness of fit, kemudian dilakukanlah uji signifikansi hubungan

fungsional antar variabel (sebagaimana pada lampiran). Untuk memudahkan dalam

menganalisis hubungan fungsional antar variabel kemudian nilai koefisien disusun

dalam bentuk Tabel sebagaimana di tampilkan pada Tabel 4.10 di bawah ini :

Tabel 4.10 : Hubungan Fungsional Antar Variabel

Page 83: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Variabel Bebas Simbol Estimate T value Prob T tabel

1

Tingkat Kepuasan

Masyarakat (Y1)α1 0.808 18.389 *** 1.96

2 Citra Perusahaan (Y2) β1 0.468 4.297 *** 1.96

Tingkat Kepuasan

Masyarakat (Y1)1 Citra Perusahaan (Y2) β2 0.747 5.58 *** 1.96

Implementasi CSR (X)

Variabel terikat

Sumber : Data primer, diolah 2010

1. Pengaruh Implementasi CSR terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat

Koefisien elastisitas variabel Implementasi CSR terhadap tingkat kepuasan

masyarakat adalah sebesar 0.808. Hal ini berarti bahwa implementasi CSR

berhubungan positif terhadap tingkat kepuasan masyarakat. Ini mengindikasikan

bahwa jika implementasi CSR meningkat akan diikuti peningkatan tingkat

kepuasan.

Berdasarkan nilai T value implementasi CSR terhadap tingkat kepuasan adalah

sebesar 18.389 atau lebih besar dari T tabel 1.96. Hal ini berarti bahwa

implementasi CSR berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan

masyarakat. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan, terdapat

pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap tingkat

kepuasan masyarakat setempat, diterima.

2. Pengaruh Implementasi CSR terhadap Citra Perusahaan

Koefisien elastisitas variabel Implementasi CSR terhadap citra perusahaan

adalah sebesar 0.468. Hal ini berarti bahwa implementasi CSR berhubungan

Page 84: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

positif dengan citra perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa jika implementasi

CSR meningkat akan diikuti peningkatan citra masyarakat terhadap perusahaan.

Berdasarkan nilai T value implementasi CSR terhadap citra perusahaan adalah

sebesar 4.297 atau lebih besar dari T tabel 1.96. Hal ini berarti bahwa

implementasi CSR berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan. Dengan

demikian hipotesis 2 yang menyatakan, terdapat pengaruh implementasi

program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap citra perusahaan pada masyarakat

setempat, diterima.

3. Pengaruh Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Citra Perusahaan

Koefisien elastisitas variabel tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra

perusahaan adalah sebesar 0.747. Hal ini berarti bahwa tingkat kepuasan

masyarakat berhubungan positif dengan citra perusahaan. Ini mengindikasikan

bahwa jika tingkat kepuasan masyarakat meningkat akan diikuti peningkatan

citra masyarakat terhadap perusahaan.

Berdasarkan nilai T value tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra

perusahaan adalah sebesar 5.58 atau lebih besar dari T tabel 1.96. Hal ini berarti

bahwa tingkat kepuasan masyarakat berpengaruh signifikan terhadap citra

perusahaan. Dengan demikian hipotesis 3 yang menyatakan, terdapat

pengaruh tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan pada

masyarakat setempat, diterima.

4. Pengaruh Implementasi Program CSR oleh PT. Inco Tbk Terhadap Citra

Perusahaan Melalui Peningkatan Kepuasan Masyarakat Setempat

Page 85: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Koefisien elastisitas variabel Implementasi CSR terhadap tingkat kepuasan

masyarakat adalah sebesar 0.808 (α1), sedangkan koefisien elastisitas variabel

tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan adalah sebesar 0.747

(β2). Hal ini berarti pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk

terhadap citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat

adalah 0.603576 (β2 α1). Adapun total pengaruh implementasi program CSR

terhadap citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat

adalah 0.468 + 0.603576 = 1.071576 (β1 + β2α1). Ini mengindikasikan bahwa

pengaruh saat implementasi program CSR ditingkatkan akan menaikkan

kepuasan masyarakat setempat sehingga akan berdampak pada citra

perusahaan. Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan, terdapat

pengaruh implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap citra

perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat, diterima.

Secara lengkap hubungan antar variabel di tampilkan pada Gambar 4.2 berikut :

Page 86: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Gambar 4.2. Hasil Estimasi menurut Jalur

2.26

Implementasi

CSR (X)

X11

-.01

e1

1.00

1

X12

.01

e2

.99

1

Tingkat

Kepuasan (Y1)

Y11

.04

e3

Y12

2.87

e4

1.00

1

.22

1

Citra

Perusahaan (Y2)

Y21

.00

e5

1.00

1

Y22

.08

e6

.87

1

Y23

.08

e7

.80

1

.81

.75

.47

.50

ey1

1

.00

ey2

1

Page 87: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

F. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Pengaruh Implementasi CSR terhadap Tingkat Kepuasan

Masyarakat

Secara teoretik, CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral

suatu perusahaan terhadap para strategic-stakeholdersnya, terutama komunitas

atau masyarakat di sekitar wilayah kerja dan operasinya. CSR memandang

perusahaan sebagai agen moral. Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah

perusahaan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu

perusahaan dalam pandangan CSR adalah pengedepanan prinsip moral dan etis,

yakni menggapai suatu hasil terbaik , dengan paling sedikit merugikan kelompok

masyarakat lainnya. Salah satu prinsip moral yang sering digunakan adalah

Golden Rules, yang mengajarkan agar seseorang atau suatu pihak

memperlakukan orang lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan.

Dengan begitu, perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral

dan etis akan memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat.

Berbagai implementasi program CSR telah dilaksanakan oleh PT. Inco

Tbk, diantaranya program bantuan kepada masyarakat pada tahun 1969 sampai

dengan 1990, bantuan PT. Inco Tbk pada awalnya memusatkan perhatian pada

3 sektor, yaitu Prasarana, Pendidikan dan pelatihan, serta kesehatan.

Pembangunan sarana pertama untuk kegiatan operasinya di Malili dan

Sorowako, yaitu mendirikan sebuah kamp eksplorasi, dihuni oleh sekelompok

kecil ahli geologi dan staff pendukung. Pembangunan prasarana kemudian

berkembang dan berlanjut untuk memenuhi prasarana kunci seperti jalan raya,

Page 88: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

bandara dan pelabuhan, air besih dan pengolahan sampah, balai masyarakat,

pertokoan dan rumah-rumah ibadah, yang dapat dimanfatkan baik oleh

karyawan dan masyarakat luas. Untuk kesejahteraan karyawan dan

keluarganya, PT. Inco Tbk pun memperhatikan sektor pendidikan dan pelatihan

dengan mendanai pembangunan sekolah. Di bidang kesehatan, PT. Inco Tbk

dengan membangun rumah sakit modern, yang menyediakan jasa kesehatan

bagi karyawan dan keluarga mereka, dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat

luas. Dekade 1991 sampai dengan 2000, PT. Inco Tbk menambahkan satu

sektor yang menjadi perhatian tanggung jawab sosialnya, yaitu di bidang

pertanian.

Sejak tahun 2000, program pembangunan masyarakat yaitu

dengan mencurahkan perhatian pada enam kegiatan utama: pendidikan;

kesehatan; pengembangan ekonomi; pertanian dan perikanan; program seni,

budaya, dan kampanye perdamaian; serta bantuan tanggap darurat. Pada

perkembangan berikutnya mulai tahun 2008, program comdev dengan kata lain

disebut sebagai pemberdayaan berkelanjutan tetap mencurahkan pada enam

kegiatan tetapi ada beberapa kegiatan yang dijadikan satu dengan kegiatan lain

dan membentuk kegiatan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Terakhir adalah pembangunan prasarana dasar masyarakat berupa

perumahan dan fasilitas lainnya seperti pemukiman Karyawan: PT. Inco Tbk

dalam Pengembangan Pemukiman Industri Sorowako, Towuti, Wasuponda dan

Malili. Pemukiman ini selain menambah semarak perkembangan wilayah dengan

terbukanya berbagai fasilitas infrastruktur seperti listrik, jalan, sarana air minum,

Page 89: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

tempat ibadah, dan lain lain, yang dapat dinikmati semua masyarakat, juga

memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat lokal

melalui perdagangan dan interaksi sosial. Selain itu PT. Inco Tbk Tuntaskan

Masalah Perumahan Rakyat melalui Rumah Susun Sederhana Sewa

(RUSUNAWA). Dimana Pemukiman kumuh di tepian Danau Matano telah

menghadirkan masalah tersendiri untuk masyarakat, pemerintah dan PT. Inco

Tbk. Pencemaran lingkungan danau dan ancaman penyakit menjadi alasan

dilakukannya relokasi penduduk yang bermukim di tepi Danau Matano tersebut.

Melalui kerjasama dengan pemerintah pusat, Pemda Lutim, dan pihak-pihak lain.

Masalah pemukiman kumuh masyarakat yang mencapai 12% dari seluruh

kawasan hunian tepian danau, dilakukanlah beberapa langkah strategis, di

antaranya memindahkan penghuni kawasan kumuh, mengembalikan fungsi

sepadan danau sebagai area konservasi dengan menempatkan masyarakat

sebagai pelaku utama dalam penataan pemukiman kumuh tersebut. Untuk itu,

dilakukan pembangun RUSUNAWA (Rumah Susun Sederhana Sewa) sebagai

salah satu opsi pemukiman masyarakat, atas kerjasama Kementerian Pekerjaan

Umum, Pemerintah Daerah Luwu Timur dan PT. Inco Tbk.

Implementasi CSR yang telah dilaksanakan di atas telah mendapatkan

respon positif oleh masyarakat sekitar yang tampak pada hasil distribusi

responden tentang implementasi pelaksanaan CSR oleh PT. Inco Tbk. Hasil

penelitian ini juga memberikan bukti bahwa dengan pelaksanaan CSR ini oleh

PT. Inco Tbk memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

masyarakat sekitar. Hasil penelitian ini sejalan dengan Suharto, 2005, Achwan

Page 90: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

(2006), Kotler (2005) yang menyatakan bahwa terdapat banyak manfaat dari

implementasi CSR dan salah satunya adalah memberikan kesejahteraan dan

kepuasan terhadap masyarakat sekitar.

2. Analisis Pengaruh Implementasi CSR terhadap Citra Perusahaan

Menurut Budimanta (2005: 6-7) manfaat corporate social responsibility (CSR)

terdiri atas:

a. Mempertahankan dan mendongkrak repurasi atau citra merek perusahaan

b. Mendapatkan lisensi unruk beroperasi secara social

c. Mereduksi resiko demi kepentingan positif perusahaan

d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha

e. Membuka peluang pasar yang luas

f. Mereduksi biaya misalnya terkait dengan pembuangan limbah

g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder

h. Memperbaiki hubungan dengan regulator

i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan

j. Peluang mendapatkan penghargaan

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Corporate

Social Responsibility memberikan manfaat pada kedua belah pihak, yaitu

organisasi dan masyarakat. Dimana masyarakat dapat meningkatkan

kesejahteraan dan kualitas hidupnya sedangkan perusahaan memperoleh

penilaian yang positif dari masyarakat dan karyawan sehingga pada akhirnya

menjamin keberlangsungan usaha.

Page 91: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Citra merupakan tujuan pokok sebuah perusahaan. Terciptanya suatu

citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak atau publiknya

akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan “citra” yang serupa

kepada semua produk barang dan jasa yang dihasilkannya., termasuk bagi para

pekerjanya akan menjadi suatu kebanggan tersendiri, akan menimbulkan sense

of belonging terhadap company tempat mereka bekerja (Ruslan 1999:50).

Menurut Lawrenece L. Steinmeitz, dalam bukunya yang berjudul

Managing Small Busines mengartikan citra sebagai “Pancaran atau reproduksi

jati diri dari bentuk perorangan, benda atau organisasi”. Bagi perusahaan citra

juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan.

Anggota masyarakat itu sendiri beraneka ragam termasuk konsumen,

pelanggan, bank kreditur, investor. perusahaan saingan, karyawan, calon

pelamar pekerjaan atau instansi swasta dan pemerintah. Selain itu ada juga

pendapat menurut Seitel, kebanyakan perusahaan meyakini bahwa citra

perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam

jangka panjang (Soemirat dan Ardianto, 2004 : 111).

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap citra PT. Inco Tbk,

secara rata-rata memberikan jawaban baik dan bahkan sangat baik. Ini

memberikan bukti bahwa implementasi CSR oleh PT. Inco Tbk ditanggapi sangat

baik oleh responden dan bahkan memberikan citra positif di mata masyarakat

sekitar. Hasil uji hipotesis juga memberikan penguatan terhadap pengaruh

implementasi CSR terhadap citra perusahaan dimana pengaruhnya adalah

signifikan. Hasil ini sejalan dengan teori Budimanta (2005), Soemirat dan

Page 92: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Ardianto (2004), (Jefkin, 1992:62). Adreassen dan Lindestad (1998:15) yang

menyatakan hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan

antara lain sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-

keberhasilan di bidang keuangan, hubungan bisnis yang baik, reputasi sebagai

pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, turut memikul tanggung jawab

sosial, komitmen mengadakan riset dan sebagainya (Jefkin, 1992:62).

3. Analisis Pengaruh Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Citra

Perusahaan

Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan

harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja

yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja berada di bawah harapan, maka

pelanggan menjadi tidak puas, sebaliknya apabila kinerja memenuhi harapan,

pelanggan menjadi puas dan apabila kinerja melebihi harapan, pelanggan amat

puas atau senang.

Kepuasan yang dimaksud pada penelitian ini adalah persepsi perasaan

masyarakat terhadap implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk. Adapun

hasil yang didapat adalah secara rata-rata, mayoritas reponden merespon puas

dan sangat puas terhadap implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk.

Dengan mayoritasnya masyarakat merespon puas ini sehingga menimbulkan

citra positif perusahaan di mata masyarakat.

Philip Henslowe (2000) dalam bukunya yang berjudul “Public Relations

The Basic of Public Relations A Practical Guide” mengatakan bahwa yang

Page 93: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

dimaksud dengan ”citra adalah kesan yang diperoleh menurut level pengetahuan

dan pengertian mengenai fakta (mengenai orang, produk atau situasi). Informasi

yang kurang lengkap dan salah akan memberikan citra yang negatif terhadap

perusahaan. citra sebuah organisasi, di mana terdiri dari banyak faktor, seperti:

sejarahnya, reputasinya, stabilitasnya dan kesuksesan finansialnya” (p.56). ”Citra

adalah persepsi yang berbeda-beda yang dimiliki oleh publik dan merupakan

hasil dan interpretasi audiens terhadap isyarat yang ditampilkan oleh sebuah

organisasi” (Fill, 1999, p.569) ”Citra adalah kesan yang timbul karena

pemahaman akan suatu kenyataan” (Kasali, 1994, p. 30). Jadi, dapat kita

simpulkan bahwa ”citra adalah persepsi dari realita yang terjadi” (Wasesa, 2005,

p.13). buruk.

Hasil ini juga diperkuat dengan uji hipotesis yang membuktikan terdapat

pengaruh positif dan signifikan kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan.

Hasil ini sesuai pendapat Ruslan (1999) yang menyatakan bahwa terciptanya

suatu citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak atau

publiknya akan banyak menguntungkan. Misalnya, akan menularkan “citra” yang

serupa kepada semua produk barang dan jasa yang dihasilkannya., termasuk

bagi para pekerjanya akan menjadi suatu kebanggan tersendiri, akan

menimbulkan sense of belonging terhadap company tempat mereka bekerja.

4. Analisis Pengaruh Implementasi Program CSR oleh PT. Inco Tbk Terhadap

Citra Perusahaan Melalui Peningkatan Kepuasan Masyarakat Setempat

Page 94: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan

terhadap issue tertentu di masyarakat dan lingkungan dimana kontribusi ini

bertujuan untuk menciptakan lingkungan atau masyarakat yang lebih baik.

Citra perusahaan dapat tercipta dengan hubungan antara perusahaan

dengan lingkungan sekitar sebagai bentuk rasa tanggung jawab sosial (Corporate

Social Responsibility) terhadap keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Pada

saat krisis, perusahaan yang memiliki track records tanggung jawab sosial yang

bagus ternyata lebih cepat memulihkan reputasi mereka. Perusahaan dapat

membentuk reputasi yang baik di awal dengan melaksanakan tanggung jawab

sosial, daripada berusaha membangun kembali reputasi yang hilang.

Pada penelitian ini, hasil yang didapatkan adalah terdapat pengaruh positif

implementasi CSR perusahaan terhadap citra perusahaan melalui kepuasan

masyarakat sekitar. Hal ini sependapat dengan Philip Kotler dan Nancy Lee

mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk

meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola

bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan

bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. (Kotler & Nancy,

2005).

Tugas untuk membentuk dan mempertahankan citra perusahaan yang

positif adalah dengan menjalankan empat langkah proses yaitu : mendefinisikan

masalah, perencanaan dan pemrogaman, mengambil tindakan dan

berkomunikasi serta evaluasi. Dimana keempat proses ini bersifat siklis, artinya

Page 95: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

harus terus menerus dilakukan. Hal ini perlu, agar perusahaan melalui Public

Relations nya bisa segera mengetahui opini public ataupun permasalahan yang

sedang terjadi di masyarakat dan dapat segera mengambil langkah-langkah yang

diperlukan untuk menghadapi masalah tersebut (Cutlip, Allen & Glenn, 2006).

Page 96: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat pengaruh positif implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap

tingkat kepuasan masyarakat setempat. Ini dibuktikan dengan nilai T value

implementasi CSR terhadap tingkat kepuasan adalah sebesar 18.389 atau lebih

besar dari T tabel 1.96 yang berarti bahwa implementasi CSR berpengaruh

signifikan terhadap tingkat kepuasan masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa

jika PT. Inco Tbk ingin meningkatkan kepuasan masyarakat setempat, maka

seyogyanya PT. Inco Tbk melaksanakan Implementasi CSR dengan benar yang

dimulai dari Komitmen perusahaan (Lisensi sosial, pertumbuhan ekonomi,

lingkungan hidup dan reputasi) dan Pelaksanaan (Tahapan persiapan, pemetaan

kebutuhan, penyusunan strategi dan pelaksanaan program)

2. Terdapat pengaruh positif implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap

citra perusahaan pada masyarakat setempat . Ini dibuktikan dengan nilai T value

implementasi CSR terhadap citra perusahaan adalah sebesar 4.297 atau lebih

besar dari T tabel 1.96 , yang berarti bahwa implementasi CSR berpengaruh

signifikan terhadap citra perusahaan. Baik tidaknya citra perusahaan sangat

dipengaruhi oleh sukses tidaknya implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk.

Ini mengindikasikan bahwa jika PT. Inco ingin meningkatkan citra positifnya di

masyarakat maka seyogyanya pelaksanaan Implementasi CSR juga

dilaksanakan dengan baik.

Page 97: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

3. Terdapat pengaruh positif tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra

perusahaan pada masyarakat setempat. Ini dibuktikan dengan nilai nilai T value

tingkat kepuasan masyarakat terhadap citra perusahaan adalah sebesar 5.58

atau lebih besar dari T tabel 1.96 yang berarti bahwa tingkat kepuasan

masyarakat berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan. Ini menandakan

bahwa baik buruknya kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR oleh PT.

Inco Tbk akan diikuti oleh baik buruknya citra perusahaan.

4. Terdapat pengaruh positif implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk terhadap

citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat. Ini

dibuktikan dengan nilai koefisien implementasi program CSR oleh PT. Inco Tbk

terhadap citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat

adalah 0.603576 (β2 α1) dan total pengaruh implementasi program CSR terhadap

citra perusahaan melalui peningkatan kepuasan masyarakat setempat adalah

1.071576 (β1 + β2α1). Citra positifi perusahaan dapat dibentuk dengan

peningkatan tingkat kepuasan masyarakat dari adanya program CSR oleh

perusahaan.

Page 98: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

B. Saran

1. Agar pihak manajemen PT. Inco Tbk tetap mempertahankan program CSR yang

dimulai dari Komitmen perusahaan (Lisensi sosial, pertumbuhan ekonomi,

lingkungan hidup dan reputasi) sampai pada pelaksanaan (Tahapan persiapan,

pemetaan kebutuhan, penyusunan strategi dan pelaksanaan program) dengan

tetap melakukan pengawasan dan pengendalian secara berkala sehingga

program dapat berjalan dengan efektif dan pada akhirnya citra perusahaan dapat

lebih terangkat

2. Bagi peneliti selanjutnya untuk memasukkan variabel yang belum dimasukkan

dalam penelitian ini seperti tata kelola perusahaan, reputasi perusahaan, sosio

ekonomi masyarakat dan lain-lain sehingga lebih memperkaya khasanah

keilmuan utamanya yang menyangkut tentang tanggung jawab sosial perusahaan

Page 99: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Achda, B. Tamam Achda, pendiri Community Development Institute, pada Seminar

Nasional: A Promise of Gold Rating: Sustainable CSR, Hotel Hilton, Jakarta , 23

Agustus 2006

Achwan, R, 2006. Corporate Social Responsibility: Pertikaian Paradigma dan Arah

Perkembangan. Galang Jurnal Filantropi dan Masyarakat Madani, Volume 1

Nomor 2, Januari 2006. PIRAC, Depok

Andreassen, Tor Wallin and Bodil Lindestad. 1998. The Impact of Corporate Image on

Quality, customer Satisfaction and Loyalty for Customers with Varying degrees

of Service Expertise. International Journal of Service Industry Management

vol.9 No.1: 7-23.

Anonimous, 2005. Corporate Stakeholder Partnership Toward Productive Relations

(Report Seminar). LEAD INDONESIA bekerja sama dengan LAB-SOSIO

FISIP UI, Jakarta.

Azwar, Sifuddin,1990, Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Sigma Alpha.

Belanger, Charles, Joan Mount and Mathew Wilson. 2002. Institutional Image and

Retention. Tertiary Education and Managemenet 8: 217-230.

Cooper, Donad D. and C. Willian Emory (1996), Metode Penelitian Bisnis, Edisi kelima.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Daniri, Achmad, 2008, Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bag II,

http://www.madani-ri.com/2008/02/11/standarisasitanggung-jawab-sosial-

perusahaan-bag-ii/ (diakses 10 November 2009)

Daniri, Mas Ahmad, 2005. “ Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.”

Diakses 20 Juli 2008.

Elkington, John,1998, Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century

Business, Gabriola Island, BC: New Society Publishers

Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Bayu Media Malang.

Ferdinand, A. T, 2006, SEM Dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang, Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/pembangunan berkelanjutan (diakses 9 November 2009)

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung Jawab_Sosial_Perusahaan (diakses 9 November

2009)

Page 100: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Jefkins, Frank. 2003. Public Relations Untuk Bisnis. Jakarta: Pustaka Bina Pressindo.

Josua. 2007 . Pola Kemitraan dalam praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada

Program Community Development PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. di Kecamatan

Porsea Kabupaten Toba Samosi, tesis Universitas Sumatera Utara.

Jurnal SDM 2009, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/corporatesocial-responsibility-

csr.html (diakses 8 November 2009)

Kotler P. 2003. “Marketing Management” 11th edition/International Edition, Prentice

Hall, New Jersey.

Kottler, P. and Nancy, L. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good

For Your Company and Your Cause. Best Practices From Hewlett Packard,

Ben & Jerry’s, and Other Leading Companies. Jhon Wiley & Sons, Inc. United

States of America.

Majalah Bisnis dan CSR, 2007, Regulasi Setengah Hati, Edisi Oktober

Mulyana, Iman Dwi Suwandi, Seri Manajemen Pemasaran : Citra

Perusahaan, www.e-iman.uni.cc (diakses 19 Februari 2010)

Nguyen dan Leblanc. 2002. Contact Personnel, Physical Environment and Perceived

Corporate Image of Intangible Services by New Clients. International Journal

of Service Industry Management. P. 242 – 262.

Oetzel, Jennifer, Gets, Kethleen A., Ladek, Stephen, 2007, “The Role of Multinational

Enterprises in Respondiing to Violent Conflict : A Conceptual Model and

Framework for Research”, American Business Law Journal, Vol. 44, No.2, pp.

331

Pambudi, S.T. 2005. Perjalanan Si Konsep Seksi, Majalah Swasembada, No. 26/XXI/

19 Desember 2008. Jakarta.

Poerwanto. 2006. New Business Administrasition, Paradigma Baru Pengelolaan Bisnis

di Era Dunia Tanpa Batas. Pustaka Pelajar, Jogjakarta

PT Inco Tbk, 2007, Laporan Program Community Development 2006 - 2007

PT Inco Tbk, 2004, Laporan Tahunan Program Pemberdayaan Masyarakat 2004.

PT Inco Tbk, 2007, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Laporan Tahunan 2007.

PT Inco Tbk, 2008, Di Balik Strategi Konervasi Energi Kami, Laporan Tahunan 2008.

PT Inco Tbk, 2008, Majalah Inkomunikasi Vol. 30

PT Inco Tbk, 2008, Pemberdayaan Berkelanjutan, Laporan Program Community

Development PT Inco 2008

Page 101: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Puente, Esther De Quevedo, Juan Manuel de la Fuente-Sabate, Juan Bautista

Delgado-Garcia, 2007, “Corporate Social Performance and Corporate

Reputation : Two interwoven Perspectives”, Corporate Reputation Review,

Vol. 10, No 1, pp. 60-72

Riordan, Christine, Robert.D.Gatewood and Jodi Barnes Bill. 1997. Corporote Image:

Employee Reaction and Implications for Managing Corporate Social

Performance. Journal of Business Ethics 16: 401-412.

Sita Supomo. 2004. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Prinsip GCG.

Suplemen Republika, 20 Oktober 2004

Siti Zaleha , 2008. Peranan CSR PT. Inalium Divisi PLTA. Siguragura terhadap

Pengembangan Sosio Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti

Kabupaten Toba Samosir. Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Soemirat, Solej-Elivinaro Ardianto. 2004. Dasar-Dasar Public Relation’s. Bandung:

Rosdakarya.

Suharto, Edi ,2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Stategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: Refika

Aditama (cetakan kedua)

Suharto, Edi, 2007, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggungjawab

Sosia l Perusahaan (Corporate Socia l Responsibility), Bandung: Refika

Aditama

Suharto, Edi, 2007, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik: Peran Pembangunan

Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial dalam Mewujudkan Negara

Kesejahteraan di Indonesia, Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi, 2008, “Corporate Social Responsibility: What is and Benefit for Corporate”

makalah yang disajikan pada Seminar Dua Hari, Corporate Social

Responsibility: Strategy, Management and Leadership, Intipesan, Hotel

Aryaduta Jakarta 13-14 Februari

Sukada, Sonny dan Jalal, 2008. “Pelaporan Keberlanjutan: Alat Akuntabilitas dan

Manajemen” makalah yang disajikan pada Seminar Dua Hari, Corporate

Social Responsibility: Strategy, Management and Leadership, Intipesan, Hotel

Aryaduta Jakarta 13-14 Februari

Surakhmad, Winarno,1995, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metoda Teknik. Bandung :

Penerbit Tarsito.

Suratmo, Sribugo 2008, ”Implementasi CSR di Perusahaan” makalah yang disajikan

pada Seminar Dua Hari, Corporate Social Responsibility: Strategy,

Page 102: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Management and Leadership, Intipesan, Hotel Aryaduta Jakarta 13-14

Februari 2008

Umar, Husein, 2001, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Perkasa.

Wahyuni, Dewi, 2007. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan

Sosial Vol. 12 No. 02, hal 11-20.

Wikipedia, 2008 , Corporate Social Responsibility, http://en.wikipedia.

org/wiki/Corporate social_responsibility (diakses 20 Februari 2009)

Wikipedia, 2008. Pembangunan Berkelanjutan,

Wikipedia, 2008, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,

Wood, D.J. 1991. “Corporate Social Performance Revisited.” Academy of Management

Review, Vol. 16, No. 4, pp. 691-718.

Page 103: ANALISIS IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmYxMWY3ZTg4...analisis implementasi tanggung jawab sosial perusahaan