Upload
lekien
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS ISI PESAN AKHLAK
DALAM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1 KARYA SQU
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
SOVIE SAFITRI S
NIM 1111051000030
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018 M/1439 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana 1 (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika suatu hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplakan
karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 07 Juni 2018
Sovie Safitri S
i
ABSTRAK
Sovie Safitri S
1111051000030
Analisis Isi Pesan Akhlak dalam Komik Pengen Jadi Baik 1 Karya Squ
Kegiatan dakwah merupakan salah satu proses komunikasi, dalam
aktivitas dakwah terdapat pesan dakwah yang disampaikan, yaitu pesan aqidah,
akhlak, dan syariah. Akhlak sendiri mempelajari tentang perilaku atau perbuatan
manusia yang baik dan buruk. Awalnya pesan akhlak hanya disampaikan melalui
lisan, namun kini bisa melalui media massa, salah satu nya ialah komik. Komik
adalah salah satu seni yang menggunakan gambar tidak bergerak yang dibuat agar
menghasilkan jalan cerita dengan menggabungkan teks dan gambar. Komik
dianggap menarik karena kontennya tidak monoton, karenanya penyampaian
pesan akhlak dapat dilakukan dengan efektif melalui komik. Salah satu komik
yang berisi pesan akhlak ialah komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ. Komik ini
bercerita tentang kehidupan sehari-hari yang menjadi pengingat saat ada yang
terabaikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka pertanyaannya ialah pesan akhlak apa
saja yang terkandung dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ? Dan pesan
akhlak apakah yang paling dominan dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ?
Untuk menjawab pertanyaannya, penulis menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode analisis isi. Dalam penelitian skripsi ini, penulis
membagi kategori isi pesan akhlak menjadi tiga, yaitu akhlak terhadap Allah,
akhlak terhadap sesama, dan akhlak terhadap lingkungan yang terdapat dalam
komik Pengen Jadi Baik 1. Analisis isi dapat didefinisikan sebagai suatu teknik
penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan
menarik kesimpulan dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara
sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif,
valid, reliabel, dan dapat direplikasi. Penghitungan data dilakukan dengan lembar
koding dan penjurian yang dilakukan oleh tiga orang juri yang dianggap kredibel.
Dari hasil penelitian, pesan yang paling dominan dalam komik Pengen
Jadi Baik 1 karya Squ adalah pesan akhlak terhadap sesama dengan hasil
prosentase sebesar 52,6%. Selanjutnya diikuti dengan pesan akhlak terhadap
Allah dengan hasil prosentase 26,3%. Dan yang terakhir adalah pesan akhlak
terhadap lingkungan dengan hasil prosentase 21,1%.
Kata Kunci : Akhlak, Pesan, Komik, Analisis isi.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan nikmat hidayah, taufik, dan karunia-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Isi Pesan
Akhlak dalam Komik Pengen Jadi Baik 1 Karya Squ”. Tak lupa shalawat serta
salam semoga disampaikan oleh Allah SWT kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para umatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari
do’a dan bantuan berbagai pihak. Karena itu, sudah sepantasnya penulis
mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D
sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik. Dr. Roudhonah, M.Ag sebagai
Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum. Dr. Suhaimi, M.Si sebagai
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.
2. Drs. Masran, MA sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Fita Faturokhmah M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Umi Musyarrofah, MA sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan memberikan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Artiarini Puspita Arwan M.Psi sebagai dosen penasehat akademik.
iii
5. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta seluruh
Karyawan dan Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
6. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
7. Kedua Orangtua tercinta, ayahanda Sokman Jauhari Sirait (alm.) dan
ibunda Mulyati Novita yang tak pernah lelah berjuang, memberikan kasih
sayang, motivasi, dukungan dan selalu mendo’akan penulis hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
8. Kakak dan adik-adikku tersayang, Maya Novita Sari S, Ryan Andrian S,
Fariza Favian S, dan Rafa H. Rizky S kalian adalah sumber inspirasi dan
semangatku.
9. Seluruh keluarga besar Engkong Usman dan Opung Nulung Sirait yang
selalu mendukung dan mendo’akan penulis selama proses penulisan
skripsi ini.
10. Om Ardian Candra Susila (Squ) penulis komik Pengen Jadi Baik 1 yang
merupakan narasumber dalam penelitian ini. Terima kasih telah
memberikan informasi dan data kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Ketiga orang juri Ustadz Abdulrohman, Bapak M. Haerul Insan, dan Ryan
Andrian yang telah membantu penulis dalam mengisi koding set sehingga
penulisan bisa selesai.
12. Teman-teman KPI angkatan 2011, terutama kelas KPI A.
iv
13. Sahabat penulis yang tak pernah lelah memberi dukungan dan do’a,
Andita Wahyuningtyas, Desti Tri Handayani, Dira Ulfah R, Emya Monita
dan Via Yulianti. Terima kasih telah banyak memberi masukan kepada
penulis.
14. Teman organisasi masa SMA yang selalu mengingatkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini, terima kasih 14 INTI.
15. Teman KKN MARS 2014 yang telah sama-sama berjuang melewati suka
duka di tempat orang.
16. Teman seperjuangan seperskripsian, Siti Hafidzoh Meilidinda dan Anjar
Sukmawati Maurie. Terima kasih atas semua, kita telah berjuang bersama,
apapun hasil akhirnya.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, hanya do’a dan harapan yang dapat penulis panjatkan, semoga
semua kebaikan kalian senantiasa Allah balas dengan limpahan karunia dan
keberkahan bagi kita semua. Aamiin, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Jakarta, 07 Juni 2018
Sovie Safitri S
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Batasan dan Rumusan Masalah..............................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................5
D. Signifikansi Penelitian...........................................................................5
E. Metodologi Penelitian............................................................................6
F. Tinjauan Pustaka..................................................................................11
G. Sistematika Penulisan...........................................................................12
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Isi............................................................................................14
B. Pesan Akhlak........................................................................................16
1. Pengertian Pesan Akhlak................................................................16
2. Ruang Lingkup Pesan Akhlak........................................................21
C. Komik...................................................................................................23
1. Pengertian Komik...........................................................................23
2. Unsur-unsur Komik........................................................................25
3. Bentuk dan Jenis Cerita Komik......................................................30
BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1 KARYA
SQU
A. Biografi Squ.........................................................................................35
B. Sinopsis Komik Pengen Jadi Baik 1....................................................40
vi
BAB IV ANALISIS ISI PESAN AKHLAK DALAM KOMIK PENGEN JADI
BAIK 1 KARYA SQU
A. Pesan Akhlak dalam Komik Pengen Jadi Baik 1.................................42
B. Pesan Akhlak Dominan dalam Komik Pengen Jadi Baik 1.................45
C. Analisa Data.........................................................................................47
1. Pesan Akhlak Terhadap Allah........................................................48
2. Pesan Akhak Terhadap Sesama.....................................................54
3. Pesan Akhlak Terhadap Lingkungan.............................................63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................68
B. Saran....................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................70
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kategorisasi Pesan...................................................................................8
Tabel 4.1 Koefisien Reliabilitas Antar Juri (Koder)..............................................43
Tabel 4.2 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri......................................44
Tabel 4.3 Rincian Kategorisasi Akhlak Terhadap Allah.......................................45
Tabel 4.4 Rincian Kategorisasi Akhlak Terhadap Sesama....................................45
Tabel 4.5 Rincian Kategorisasi Akhlak Terhadap Lingkungan.............................46
Tabel 4.6 Prosentase Pesan Dominan....................................................................47
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Peta Kecamatan Plemahan, Sumobito, Jawa Timur...........................35
Gambar 3.2 Komik Tintin......................................................................................36
Gambar 3.3 Komik Asterix....................................................................................36
Gambar 3.4 Komik The Smurfs.............................................................................36
Gambar 3.5 Komik Karya Squ...............................................................................39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat media komunikasi
berkembang pesat, dengan begitu memudahkan kita dalam memperoleh informasi.
Terdapat beraneka ragam media komunikasi, seperti media cetak antara lain surat
kabar, buku, majalah dan koran. Kemudian karena media komunikasi
berkembang, muncul media elektronik yaitu radio, televisi, internet, dan e-book.
Semua merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai alat
untuk berkomunikasi. Meski muncul media komunikasi elektronik, namun media
komunikasi cetak masih tetap eksis di kalangannya.
Dilihat dari segi proses, aktivitas atau kegiatan dakwah merupakan salah
satu proses komunikasi. Toto Tasmara dalam bukunya menjelaskan bahwa
dakwah adalah proses komunikasi yang khas.1 Didalam kegiatan dakwah terdapat
pesan dakwah yang disampaikan, salah satunya ialah pesan akhlak. Beriringan
dengan berkembangnya media komunikasi, berkembang pula cara penyampaian
pesan akhlak.
Akhlak ialah ilmu yang mempelajari tentang perilaku atau perbuatan
manusia. Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak merupakan bentuk jamak
dari khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabi’at.2 Ajaran akhlak bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, dengan begitu
1 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h. 16.
2 H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 11.
2
dapat diketahui mana perbuatan baik (akhlak mahmudah) dan mana perbuatan
buruk (akhlak madzmumah). Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia
menempati tempat yang penting sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa.
Menurut Ibnu Miskawaih, ilmu akhlak bertujuan agar manusia menjalankan
perilaku yang baik dan santun tanpa unsur ketertekanan maupun keberatan.3
Penyampaian pesan akhlak awalnya dilakukan hanya melalui lisan, kini
dapat pula dilakukan melalui media massa, penyampaian pesan akhlak pun dapat
dilakukan salah satunya melalui komik. Apapun media komunikasi yang
digunakan dalam penyampaian pesan akhlak, semua tetap berpedoman pada Al-
Qur’an dan Al-Hadits.
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar
tidak bergerak yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan jalan cerita.
Komik menggabungkan antara teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif.
Terdapat dua bentuk komik, yakni berbentuk strip yang terdapat dalam koran atau
majalah, biasanya berisi realitas dan kritik sosial, dan komik yang berbentuk
buku. Biasanya anak-anak dan remaja lebih tertarik untuk membaca komik karena
konten yang ada didalamnya tidak monoton, hal itu dikarenakan pesan yang
disampaikan dibantu dengan gambar-gambar yang menarik.
Di era modern saat ini, penyampaian pesan akhlak harus dikemas dengan
berbagai cara agar terlihat lebih menarik dan juga lebih efektif. Dengan begitu,
diharapkan dapat mengajarkan kebaikan sampai kepada seluruh lapisan
3 Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam dan Akhlak (Jakarta: Amzah, 2013), h. 224.
3
masyarakat. Komik merupakan media yang sederhana, ringan, dan mudah
dipahami sehingga bisa menjadi media komunikasi yang informatif dan edukatif.
Kini, banyak komik bernuansa Islami bermunculan yang di kemas dalam
bentuk humor dan dapat dibaca oleh semua kalangan. Komik tidak hanya
merupakan suatu bentuk tanggapan lucu dalam cerita bergambar, juga memiliki
maksud menyindir dan mengkritik.4
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mari Elka
Pangestu, dalam peresmian komik digital atau e-comic pada tanggal 29 November
2013 di Jakarta mengatakan bahwa, rata-rata pembaca komik Indonesia masih
beranggapan bahwa cerita dan gambar yang dihasilkan oleh komikus Indonesia
masih kurang baik dibandingkan komik produk luar negeri, seperti Jepang dan
Korea. “Padahal dulu kita memiliki komik-komik yang cukup berkualitas, seperti
komik wayang Ramayana dan Kho Ping Hoo” ujarnya.5
Komik Pengen Jadi Baik 1 merupakan komik berbentuk buku berisi 168
halaman yang di buat oleh Squ. Setelah sukses meluncurkan komik Pengen Jadi
Baik 1, Squ kembali meluncurkan komik Pengen Jadi Baik 2, Pengen Jadi Baik 3,
dan Pengen Jadi Baik 4. Komik Pengen Jadi Baik 1 ini sudah masuk cetakan ke
dua belas pada Maret 2018 sejak cetakan awal pada April 2014, dengan penjualan
lebih kurang 30.000 eksemplar. Selain itu komik ini selalu bisa di gunakan dalam
kurun waktu yang lama. Penulis komik ini juga memperhatikan bagaimana cara
berdakwah dengan menggunakan media gambar yang tidak bertentangan dengan
4 I Dewa Putu Wijana, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak,
2004), h.189. 5 http://news.indonesiakreatif.net/PPKI-2013-transformasi-komik-ke-bentuk-digital/
diakses pada tanggal 17 Oktober 2016.
4
kaidah Islam, yaitu dengan tidak memunculkan hidung pada semua tokoh dalam
komik ini.
Komik ini dibuat dengan bahasa yang ringan, namun tetap sarat akan
nilai dakwah yang salah satunya ialah pesan akhlak. Bercerita tentang kehidupan
yang biasa kita alami sehari-hari, juga sebagai pengingat tentang kehidupan yang
kadang kita lupakan. Berisi nasihat-nasihat yang dapat diterima tanpa kesan
menggurui atau memaksa, serta isi yang disampaikan pun sangat dekat dengan
kehidupan masyarakat kita, sehingga lebih mengena.
Squ mengemas komik ini secara sederhana dengan ilustrasi kehidupan dan
pengalaman pribadinya. Komik Pengen Jadi Baik 1 ini tidak hanya memberikan
informasi saja, tetapi juga sebagai media hiburan yang lucu namun tetap mendidik
karena penggambaran dan cerita dalam komik sesuai perilaku islami berdasarkan
Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
pesan akhlak yang terkandung dalam komik Pengen Jadi Baik 1. Maka penulis
memilih penelitian dengan judul “Analisis Isi Pesan Akhlak dalam Komik
Pengen Jadi Baik 1 karya Squ”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini fokus pada
cerita yang berisi pesan akhlak yang terdapat dalam komik Pengen Jadi Baik
1 karya Squ. Dalam komik ini terdapat 29 judul cerita komik, setelah
penjurian terdapat 19 cerita yang terdapat muatan pesan akhlak di dalamnya.
5
Cerita tersebut berjudul Orang di Sebelah Mu, Manajemen Pipis, Manisnya
Pujian, Berawal dari Shubuh, Belajar Wudhu, Pengambil Hikmah, Keep
Smiling, Jilbab Tinggi, Layang-layang Petaka, Mlipir, Mohon Mangap,
Jalan-jalan Pagi, Lingkungan Baru, Awas Ranjau, Belajar Taekwondo, Anta
Ma’a Man Ahbabta, Kalo Marah Jelek, Cukur Rambut dan Jakarta
Underwater.
2. Rumusan Masalah
a. Pesan akhlak apa saja yang terkandung dalam komik Pengen Jadi
Baik 1 karya Squ?
b. Pesan akhlak apakah yang paling dominan dalam komik Pengen Jadi
Baik 1 karya Squ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pesan akhlak yang terkandung dalam
komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pesan akhlak yang paling dominan
dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ.
D. Signifikansi Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah kajian yang menarik
dalam menempatkan komik sebagai salah satu media dalam penyampaian
pesan akhlak, dan menambah khazanah keilmuan serta referensi bagi
pengembangan di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
6
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
menambah wawasan Islam untuk mahasiswa dan masyarakat luas tentang
bagaimana menerapkan ajaran-ajaran Islam khususnya pesan akhlak. Serta
dapat memberi motivasi agar berkreasi dalam menciptakan karya yang
mendidik melalui komik.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma positivism. Paradigma ini
memiliki pandangan bahwa hubungan antara peneliti dengan realitas yang
diteliti di buat jarak sejauh mungkin dan berada di luar peneliti. Penelitian
dilakukan dengan data apa adanya tanpa ada campur tangan dari peneliti.6
Alat ukur dalam penelitian ini melalui pengukuran objektif yang harus dijaga
keobjektifannya agar tidak ada penilaian yang subjektif dalam penelitian ini.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan
cara mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai
jenis isi yang di definisikan, yang akhirnya akan melahirkan generalisasi.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis),
yaitu metode yang lebih memfokuskan isi atau teks pada pesan komunikasi
yang tampak. Metode analisis isi merupakan teknik penelitian alternatif
kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah pada sumber
6 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu Tinjauan Praktis dan
Teoritis (Yogyakarta: ArRuzz Media, 2011), h. 51.
7
(source) maupun penerima pesan (receiver). Analisis isi mengedepankan
penyajian data secara terstruktur, serta memberikan gambaran terinci tentang
objek penelitian berupa pesan komunikasi.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini ialah komik Pengen Jadi Baik 1 karya
Squ, dan objek penelitiannya ialah isi pesan akhlak yang ada dalam komik
tersebut.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi yang dilakukan penulis ialah dengan membaca dan
mengamati setiap isi cerita dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi langsung dari
responden atau narasumber, dengan cara tatap muka langsung atau
melalui media perantara. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara
dengan penulis komik Pengen Jadi baik 1, yaitu Squ melalui media
perantara e-mail dan messenger.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mencari data yang berkaitan
dengan penelitian dan bisa menjadi informasi tambahan. Bisa berupa
buku, catatan, arsip, dan foto.
8
6. Teknik Pengolahan Data
a. Kategorisasi
Setelah melakukan penetapan data, peneliti menggunakan
coding sheet, yaitu tabel berisikan kategori pesan yang menjadi objek
penelitian. Coding sheet dibuat berdasarkan kategorisasi yang ditetapkan.
Penyusunan kategorisasi pesan yang diteliti terdiri dari tiga kategorisasi,
yaitu pesan akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama, dan akhlak
terhadap lingkungan.7
Tabel 1.1
Kategorisasi Pesan
NO KATEGORISASI
1 Akhlak Terhadap Allah
2 Akhlak Terhadap Sesama
3 Akhlak Terhadap Lingkungan
1) Akhlak Terhadap Allah
Merupakan sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan
manusia sebagai penghambaan makhluk. Seperti tauhid, tawakal,
ridha Allah, bertakwa, berdoa, dan beribadah.
2) Akhlak Terhadap Sesama
Merupakan sikap atau perbuatan yang dilakukan manusia
untuk menempatkan dirinya dan menempatkan diri orang lain pada
posisi yang tepat. Seperti sabar, ikhlas, disiplin, pemaaf, berbagi,
7 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h.149.
9
cerdas, peduli sosial, berbaik sangka, tanggung jawab, dan
persaudaraan.
3) Akhlak Terhadap Lingkungan
Merupakan sikap atau perbuatan yang dilakukan manusia
dalam berinteraksi dengan sesuatu yang ada di sekitarnya. Seperti
peduli lingkungan, menjaga kebersihan, menciptakan ketentraman,
menyayangi binatang, dan melestarikan tanaman.
b. Penjurian atau Koder
Dalam memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan
dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ, penulis mengadakan
pengujian kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang
yang dianggap kredibel. Hasil kesepakatan tim juri tersebut dijadikan
sebagai koefisien reliabilitas. Untuk mencapai koefisien reliabilitas
kategori antar juri, peneliti menggunakan rumus Holsty (1969:17-150).8
Koefisien Reliabilitas:
Keterangan: 2M = Nomor yang sama antar juri
N1+N2= Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antarjuri
N = Jumlah yang diteliti
Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antara juri
(komposit reliabilitas) dengan menggunakan rumus:
8 Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.
76.
10
Komposit Reliabilitas:
Keterangan: N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reliabilitas antar juri
Kemudian dilakukan penghitungan prosentase mengenai pesan
dominan yang terdapat dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ,
selanjutnya menganalisa data.
Prosentase pesan dominan: P =
x 100%
Keterangan: P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
7. Teknik Analisa Data
Data yang sudah diperoleh dari penilaian juri akan diamati, dihitung,
dan diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan
termasuk mengetahui koefisien reliabilitas tiap juri, antara juri 1 dan 2, 2 dan
3, serta 1 dan 3.
8. Pedoman Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai
SK Rektor Nomor 507 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017.
11
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan
pustaka ke perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi juga ke
perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut pengamatan
penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan sampai saat ini tidak
menemukan judul yang sama dengan judul yang penulis ajukan.
Penelitian mengenai analisis isi sudah banyak dilakukan, namun yang
membahas tentang pesan akhlak masih jarang ditemukan di perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun di perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menjadikan skripsi berikut sebagai referensi, yaitu :
1. Analisis Isi Pesan Dakwah pada Komik 33 Pesan Nabi Karya
Vbi_Djenggoten, ditulis oleh Rochmah Afiani dengan NIM
108051000163 tahun 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, hasil yang di dapat ialah pesan aqidah 39,34% sebagai pesan
dominan, selanjutnya pesan akhlak 30,54%, dan pesan syariah 30,12%.
2. Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2
Jaga Hati Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggoten, ditulis oleh Achmad
Nofal dengan NIM 109051000136 tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif, hasil yang didapat ialah terdapat 8
subjudul dari 12 subjudul penelitian yag mengandung pesan akhlak, 3
subjudul mengandung pesan syariah, dan 1 subjudul mengandung pesan
aqidah.
12
3. Pesan Ibadah dalam Seri Komik Real Masjid (Studi Analisis Isi), ditulis
oleh Muchammad Bayu Nasich dengan NIM 10210098 tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, hasil yang didapat
ialah pesan ibadah umum 50%, pesan ibadah shalat 29,76%, pesan ibadah
puasa 3,57%, pesan ibadah zakat dan sedekah 2,38%, pesan ibadah haji
0%, dan yang tidak mengandung pesan ibadah 14,29%.
Dari hasil penelusuran, yang membedakan penelitian yang penulis lakukan
dengan penelitian sebelumnya ialah pesan akhlak. Dalam penelitian sebelumnya
mencakup keseluruhan pesan dakwah, sedangkan penelitian ini fokus pada pesan
akhlak. Selain itu terdapat juga perbedaan dari sisi pendekatan penelitian, penulis
menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian lain menggunakan
pendekatan kualitatif.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi pembahasan menjadi 5 bab
yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN bab ini membahas tentang latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS bab ini membahas tentang pengertian
analisis isi, pengertian pesan akhlak, ruang lingkup pesan akhlak, pengertian
komik, unsur-unsur komik, dan bentuk serta jenis cerita komik.
BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK PENGEN JADI BAIK bab
ini membahas tentang biografi Squ dan karya-karyanya, dan menceritakan
sinopsis komik Pengen Jadi Baik 1.
13
BAB IV ANALISIS ISI PESAN AKHLAK DALAM KOMIK
PENGEN JADI BAIK 1 KARYA SQU bab ini membahas tentang pesan akhlak
dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ, pesan akhlak dominan dalam komik
Pengen Jadi Baik 1 karya Squ, dan analisa data.
BAB V PENUTUP bab ini merupakan penutup dari penelitian yang
membahas tentang kesimpulan dan saran.
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis Isi
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi
yang disampaikan dalam bentuk lambang. Metode analisis isi sangat tepat
digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena yang menjadi objek penelitian
ini ialah isi pesan yang disampaikan media komunikasi.1 Metode ini tidak
menggunakan manusia sebagai objek penelitian, melainkan menggunakan simbol
atau teks yang ada dalam media tertentu untuk mengungkap berbagai informasi
dibalik data yang disajikan dimedia tersebut kemudian simbol atau teks tersebut
diolah dan dianalisis.2
Menurut Wazer dan Wiener, analisis isi adalah suatu prosedur
sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Menurut
Krippendorf, analisis isi adalah suatu penelitian untuk membuat referensi-
referensi valid dan dapat di tiru dari data ke konteks. Menurut Kerlinger analisis
isi adalah analisis komunikatif secara sistematis, obyektif, dan kuantitatif untuk
mengukur variabel.3
Menurut Barelson (1952) analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang
dilakukan secara objektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi
yang tampak (manifest). Menurut Holsti (1969) analisis isi adalah suatu teknik
penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan
1Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.
68. 2Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), h.110. 3Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, h. 68-69.
15
identifikasi sistematis dari karakteristik pesan. Sedangkan menurut Weber (1994)
analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan seperangkat
prosedur membuat kesimpulan yang valid dari teks.4
Secara umum, analisis isi dapat didefinisikan sebagai suatu teknik
penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakterisitik isi dan
menarik kesimpulan dari isi. Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara
sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif,
valid, reliabel, dan dapat direplikasi.5
Terdapat beberapa ciri penting dalam analisis isi6, yaitu:
1. Objektif, penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu
isi secara apa adanya tanpa ada campur tangan dari peneliti. Terdapat
dua aspek dari objektifitas, yakni validitas dan reliabilitas.
2. Sistematis, bermakna semua tahapan dan proses penelitian telah
dirumuskan secara jelas, dan sistematis. Berarti juga setiap
kategori yang dipakai menggunakan suatu definisi tertentu, dan semua
bahan dianalisis dengan menggunakan kategori dan definisi yang
sama.
3. Replikabel, adalah penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang
dengan menghasilkan temuan yang sama pula, hasil dari analisis isi
sepanjang menggunakan bahan dan teknik yang sama, harusnya
menghasilkan temuan yang sama pula.
4Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan
Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15 5Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan
Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, h. 15. 6Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan
Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, h. 16-30.
16
4. Isi yang tampak (manifest), analisis isi hanya dapat dipakai untuk
melihat isi yang tampak (manifest) saja, analisis isi tidak dapat dipakai
untuk melihat isi yang tidak tampak (latent).
5. Perangkuman, pada umumnya penelitian analisis isi dibuat untuk
membuat gambaran umum karakteristik dari suatu isi atau pesan.
Analisis isi sebaliknya tidak berpretensi untuk menyajikan secara
detail satu atau beberapa kasus isi.
6. Generalisasi, analisis isi tidak hanya bertujuan untuk melakukan
perangkuman, tetapi juga berpretensi untuk melakukan generalisasi,
terutama jika analisis menggunakan sampel, hasil analisis
dimaksudkan untuk memberikan gambaran populasi.
B. Pesan Akhlak
1. Pengertian Pesan Akhlak
a. Pesan
Pesan itu sendiri bersifat abstrak, kita tidak tahu apa yang ada di
benak seseorang sampai orang itu mewujudkan pesan yang abstrak
tersebut menjadi nyata. Pesan disampaikan manusia kepada manusia
lainnya guna memenuhi dorongan motif komunikasi. Lambang utama
dalam penyampaian pesan adalah dengan bahasa. Pesan dapat di
definisikan sebagai hasil penggunaan akal budi manusia untuk
mewujudkan motif komunikasi.7
7Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Jakarta: PT Indeks,
2005), h. 39.
17
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesan diartikan sebagai
perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau
disampaikan kepada orang lain.8 Dalam buku Teori-Teori Komunikasi, B
Aubrey Fisher menjelaskan tentang konsep pesan, yaitu sebagai syarat
yang disampaikan, pesan dipandang sebagai bentuk dan lokasi pikiran,
verbalisasi dan seterusnya dalam diri individu.9
Dalam arti kata bahasa, pesan adalah suatu kata-kata
menyebabkan suatu alat pengantar yang dapat menyampaikan ide-ide dan
informasi, namun juga persuasif, yaitu pesan-pesan berjalan dengan
struktur yang melalui komunikator dan diterima oleh komunikan agar
orang lain bersedia menerima suatu paham dan keyakinan melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.10
Dapat disimpulkan bahwa pesan adalah suatu materi yang
disampaikan kepada orang lain dalam bentuk gagasan baik verbal maupun
nonverbal, untuk menyatakan maksud tertentu sesuai dengan kebutuhan
orang lain berkenaan dengan manfaat dan kebutuhannya. Pesan
merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan dapat berupa gagasan, pendapat dan sebagainya yang
sudah dituangkan dalam suatu bentuk dan melalui lambang komunikasi
diteruskan kepada orang lain atau komunikan.
8 DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 761.
9 B. Aubrey Fisher, Teori-teori Komunikasi. Penerjemah Soejono Trimo (Bandung: CV
Remadja Karya, 1978), h. 4. 10
James G. Robinson, Komunikasi yang Efektif (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1986),
h. 35.
18
Menurut H. A. W. Widjaja terdapat tiga bentuk pesan11
, yaitu:
1) Informatif, yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data
kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan
sendiri, dalam situasi tertentu pesan informatif lebih berhasil
dibandingkan pesan persuasif.
2) Persuasif, yaitu berisikan bujukan yakni membangkitkan
pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita
sampaikan akan memberikan perubahan sikap, namun
berubahnya atas kehendak sendiri. Perubahan seperti ini bukan
terasa dipaksakan, tetapi diterima dengan keterbukaan dari
penerima.
3) Koersif, yaitu penyampaian pesan bersifat memaksa dengan
menggunakan sanksi-sanksi bentuk yang terkenal dari
penyampaian secara inti adalah agitasi dengan penekanan yang
menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan di kalangan publik.
Pesan koersif berbentuk perintah, instruksi untuk penyampaian
suatu target.
b. Akhlak
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari
bahasa Arab yang artinya perangai, tingkah laku, atau tabiat12
. Akhlak
secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh
suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Menurut Ibnu Maskawaih yang dikenal sebagai pakar bidang akhlak
11
H. A. W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina
Aksara, 2008), h. 14-15. 12
H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), h. 11.
19
mendefinisikan akhlak sebagai sifat yang tertanam pada jiwa seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.13
Imam Al-Ghazali mendefinisikan akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan
mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran.14
Sedangkan
Ibrahim Anis yang merupakan salah satu ahli mendefinisikan akhlak
sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa, karenanya tercipta berbagai
macam perbuatan baik atau buruk tanpa pertimbangan.15
Dapat di tarik kesimpulan bahwa pengertian akhlak ialah
perbuatan yang telah ada didalam jiwa tiap manusia dan menjadi
kebiasaan dalam kepribadiannya, serta dapat dilakukan dengan mudah
tanpa harus berpikir dan mempertimbangkan terlebih dahulu, karena
akhlak itu timbul dari dalam diri manusia secara murni dan atas kemauan
sendiri.
Jiwa manusia merupakan sumber dan pangkal dari segala
perbuatan dan kelakuannya. Jika jiwa seseorang baik, maka segala
perbuatan dan amalnya akan baik juga. Begitu pula sebaliknya, jika
jiwanya buruk, maka segala amal perbuatannya akan buruk. Allah
menyatakan kedudukan akhlak yang sangat penting dalam hidup manusia.
Allah mengutus nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi umat
13
Asep Usman Ismail, Tasawuf Menjawab Tantangan Global: Upaya Membangun
Karakter Muslim (Jakarta: Trans Pustaka, 2012), h. 227. 14
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h.3. 15
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h.4
20
Islam. Karena itu, Allah memerintahkan kepada manusia agar berakhlak
mulia, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 97 :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan
Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan”
Rasulullah SAW bersabda: “Dan orang-orang mukmin yang
paling sempurna imannya adalah orang-orang yang paling baik
akhlaknya” Hadits tersebut memiliki muatan pesan bahwa akhlak sangat
berkaitan dengan masalah keutusan Nabi Muhammad SAW dan berkaitan
dengan keimanan untuk menjadi pedoman hidup umat manusia dalam
bersosialisasi.16
Pesan-pesan akhlak berkaitan dengan aktualisasi dan
penyempurnaan iman seorang muslim. Akhlak mulia menjadi hal yang
sangat penting dalam tata hubungan nilai antar sesama manusia. Nabi
Muhammad SAW sendiri diutus ke dunia dalam rangka untuk
memperbaiki akhlak dan sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya,
sebagaimana yang tertera dalam Hadits Riwayat Bukhari :
16
Kartika Caturini, “Pesan Akhlak dalam Film Rumah Tanpa Jendela,” (Skripsi S1
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2015), h. 11.
21
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan
kemuliaan akhlak”
2. Ruang Lingkup Pesan Akhlak
Hubungan manusia dalam konteks akhlak merupakan proses
penyesuaian diri dengan berbagai aspek, yaitu akhlak terhadap Allah, akhlak
terhadap sesama, dan akhlak terhadap lingkungan.17
Berikut uraiannya:
a. Akhlak Terhadap Allah
Akhlak terhadap Allah dapat diartikan penghambaan diri kepada-
Nya atau dapat diartikan juga sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan
sebagai Khalik. Meskipun Allah telah memberikan berbagai kenikmatan
kepada manusia bukan menjadi alasan Allah perlu dihormati. Bagi Allah,
dihormati atau tidak, tidak akan mengurangi kemuliaan Allah, tetapi
sebagai manusia sudah sewajarnya kita menunjukkan akhlak yang baik
kepada Allah.
Bentuk perbuatan yang termasuk dalam akhlak terhadap Allah
ialah tauhid, tawakal, ridha Allah, bertakwa, berdoa, dan beribadah.
Quraish Shihab menyatakan bahwa titik tolak akhlak kepada Allah adalah
dalam bentuk pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah, Dia memiliki sifat terpuji.
17
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h. 149.
22
b. Akhlak Terhadap Sesama
Akhlak terhadap sesama pada dasarnya bagaimana menempatkan
diri kita dan menempatkan diri orang lain pada posisi yang tepat. Akhlak
terhadap sesama bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal
negatif seperti membunuh dan menyakiti badan, namun juga dilarang
menyakiti hati dengan cara menceritakan aib seseorang tanpa peduli hal
tersebut benar atau salah.
Bentuk perbuatan yang termasuk dalam akhlak terhadap sesama
seperti sabar, ikhlas, disiplin, pemaaf, berbagi, cerdas, peduli sosial,
berbaik sangka, tanggung jawab, dan persaudaraan. Bila akhlak yang baik
ini dilakukan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari maka akan
terwujud keharmonisan atau kerukunan di antara sesama dan masyarakat.
c. Akhlak Terhadap Lingkungan
Ruang lingkup lingkungan dalam pembahasan ini ialah segala
sesuatu yang ada disekitar manusia, yaitu binatang, tumbuh-tumbuhan,
maupun benda-benda tidak bernyawa. Dasar akhlak terhadap lingkungan
ialah menempatkan sesuatu sesuai dengan posisinya masing-masing.
Seperti peduli lingkungan, menjaga kebersihan, menciptakan
ketentraman, menyayangi binatang, dan melestarikan tanaman.
23
C. Komik
1. Pengertian Komik
Komik merupakan bentuk komunikasi visual yang memiliki kekuatan
untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah di mengerti.
Kolaborasi antara teks dan gambar yang merangkai alur cerita adalah
kekuatan komik. Gambar membuat cerita mudah diserap, teks membuat
komik menjadi mudah dimengerti, dan alur cerita membuat pesan atau
informasi yang ingin disampaikan akan mudah untuk diikuti dan diingat.
Komik juga dikatakan sebagai media grafis yang efektif untuk menyampaikan
pesan karena kekuatan bahasa gambar dan bahasa tulis yang dimilikinya.18
Komik berasal dari bahasa Yunani yaitu komikos yang berarti sesuatu
yang lucu dan berhubungan dengan komedi atau dapat diartikan juga sebuah
buku atau gambar yang terdiri dari komik strip. Komik strip merupakan cerita
melalui gambar-gambar yang terpisah, dimana setiap karakter gambar
berkelanjutan dengan gambar yang lain disertai dengan dialog dalam
gambar.19
Komik mampu memberikan teks dan gambar secara bersamaan dan
seni bercerita komik terletak dalam permainan antara gambar sebagai gambar
mandiri dan gambar sebagai bagian dari urutan cerita. Dengan demikian
perpaduan antara gambar dan cerita yang ada menghasilkan cerita yang
menjadi pesan dari komik tersebut. Kaitannya dengan proses komunikasi,
maka dalam komik perpindahan pesan tersebut berjalan dari pikiran ke
18
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual (Yogyakarta: Penerbit Andi,
2007), h. 186. 19
Setiawan G. Sasongko, Kartun Sebagai Media Dakwah (Jakarta: Sisma Digi Media,
2005), h. 53.
24
tangan, dari tangan ke kertas, dari kertas ke mata, dan terakhir dari mata ke
pikiran pembaca. Maksudnya ialah pesan yang dituangkan oleh penulis
melalui karya komik nya mengalir tanpa terpengaruh apapun untuk sampai ke
pembaca.20
Komik merupakan salah satu alat komunikasi massa yang dikemas
dalam sajian yang unik, yaitu penggabungan antara teks dan gambar/ilustrasi.
Gabungan yang membentuk alur sebuah cerita tersebut memiliki dampak
yang sangat luas karena keberhasilan media ini untuk mentransformasi diri
dalam model atau bentuk yang selalu beragam dengan target konsumen yang
beragam pula.
Dalam Ensiklopedia Indonesia dijelaskan bahwa pada umumnya
komik dimuat secara tetap sebagai cerita bersambung dalam majalah dan
surat kabar atau diterbitkan sebagai buku dan dalam bentuk ilmiah. Komik
sendiri berfungsi sebagai media komunikasi, dimana komik mampu
menyampaikan informasi dengan tepat, dan sebagai media seni, dimana
komik memberikan kesempatan yang besar bagi penuangan ekspresi melalui
wujud visual juga verbal.21
Komik biasanya menggambarkan petualangan satu karakter atau lebih
dalam rangkaian waktu yang terbatas. Dialog dipresentasikan oleh kata-kata
yang dilingkari didalam balon, yang dikeluarkan dari mulut atau kepala
karakter yang berbicara.22
20
Scott McCloud, Memahami Komik. Penerjemah S. Kinanti (Jakarta: Gramedia, 2001),
h. 195. 21
Ensiklopedia Nasional Indonesia, (Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990), h. 54. 22
Alvionita Jayusarah, “Analisis Semiotika Pesan Akhlak dalam Komik ESQ For Kids
Akulah Sang Pemenang,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Jakarta, 2014), h. 34.
25
2. Unsur-unsur Komik
Terdapat beberapa unsur yang terdapat dalam komik, unsur tersebut
ialah23
:
a. Panel
Panel adalah kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang nantinya
membentuk sebuah alur cerita. Panel bisa dikatakan sebagai frame atau
representasi dari kejadian-kejadian utama dari cerita yang terdapat dalam
komik tersebut. Menurut McCloud panel berfungsi sebagai petunjuk
umum untuk waktu dan ruang yang terpisah. Sedangkan rentang waktu
dan dimensi ruang dalam komik lebih dijelaskan oleh isi dari panel
tersebut.24
b. Sudut Pandang dalam Komik
Komik dikatakan sebagai citra visual yang filmis, hal ini karena
rangkaian gambar yang tercipta menggunakan pola yang di pakai dalam
film. Aspek kekayaan bahasa penuturan secara dramatis mampu
dihasilkan jika pemilihan sudut pandang sesuai dengan adegan yang
muncul dalam panel komik tersebut. Terdapat lima macam sudut pandang
dalam komik, yaitu25
:
1) Bird Eye View, merupakan pengambilan gambar dalam posisi
jauh di atas ketinggian objek gambar, sehingga lingkungan
yang luas bisa tertangkap dalam gambar.
23
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), h.
75. 24
Scott McCloud, Memahami Komik. Penerjemah S. Kinanti, h. 99. 25
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 77-83.
26
2) High Angle, sudut pengambilan gambar ini lebih di bawah
daripada sudut pengambilan gambar bird eye view. Selama
sudut pengambilan gambar masih berada di atas objek maka
disebut sebagai high angle.
3) Low Angle, merupakan pengambilan gambar dalam posisi
objek berada dibawah sudut pandang mata.
4) Eye Level, merupakan pengambilan gambar yang sejajar
dengan objek.
5) Frog Eye, merupakan teknik pengambilan gambar dengan
sudut pandang mata sejajar dengan dasar kedudukan dari objek.
c. Ukuran Gambar dalam Panel
Ukuran gambar dalam panel atau biasa juga disebut frame size
dikemas berdasarkan kebutuhan adegan yang ditampilkan, hal ini karena
masing-masing gambar yang dihasilkan memiliki maksud maupun makna
tertentu. Ukuran gambar dalam panel antara lain26
:
1) Close Up, secara umum dikatakan sebagai pengambilan citra
atau gambar dari kepala sampai bahu.
2) Extreme Close Up, hanya memperlihatkan sebagian dari obyek
gambar. Gambar yang ditampilkan hampir memenuhi panel
sehingga terkesan seperti gambar terpotong.
26
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 83-87.
27
3) Medium Shot, sering dikatakan sebagai intermediate shot
karena posisi nya terletak antara long shot dan close up.
Merupakan pengambilan citra atau gambar dari lutut atau
sedikit dibawah pinggang ke atas.
4) Long Shot, merupakan pengambilan citra atau gambar dengan
menangkap seluruh wilayah dari tempat kejadian. Segala obyek
di perlihatkan kepada pembaca secara keseluruhan.
5) Extreme Long Shot, menggambarkan wilayah yang lebih luas
dari jarak yang sangat jauh.
d. Parit
Parit dalam komik merupakan ruang di antara panel. Panel atau
disebut juga ruang sela inilah yang menumbuhkan imajinasi pembaca, dua
gambar yang terpisah dalam panel digubah pembaca untuk menjadi
sebuah gagasan yang sesuai dengan interpretasi pembaca itu sendiri.27
e. Balon Kata
Balon kata merupakan representasi dari pembicaraan ataupun
narasi dari peristiwa yang sedang terjadi atau keadaan yang sedang di
gambarkan dalam panel tersebut. Balon kata merupakan fungsi bahasa
dari komik, fungsi bahasa dalam dialog yang repliknya ditempatkan
dalam balon merupakan ungkapan sekaligus monolog batin dari adegan
atau ilustrasi yang terdapat dalam panel tersebut. Secara garis besar balon
27
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 88.
28
kata dibedakan menjadi tiga, yaitu balon ucapan, balon pikiran, dan
captions.28
f. Bunyi Huruf
Bunyi huruf digunakan untuk mendramatisir sebuah adegan,
bentuknya bisa bermacam-macam, setiap komikus memiliki gaya sendiri
untuk membuatnya. Bunyi huruf ini merupakan ekspresi dari ucapan yang
dikeluarkan oleh objek. Dalam pengertian lain disebut juga sebagai
Onomatope. Kata ini diambil dari bahasa Yunani yang berarti kata atau
sekelompok kata yang menirukan sumber yang diwakilinya.29
g. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan seni gambar yang dipakai untuk memberi
penjelasan atas suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual. Ilustrasi
sangat dekat kaitannya dengan komik, perbedaannya ilustrasi hanya
terdiri dari beberapa gambar yang melukiskan isi dari suatu cerita,
sedangkan komik adalah gambar-gambar yang memvisualkan
keseluruhan isi cerita. Terdapat dua jenis ilustrasi dalam komik, yaitu
ilustrasi kartun dan ilustrasi realis. Pada dasarnya ilustrasi merupakan
penggambaran secara visual cerita dari sebuah komik.30
h. Cerita
Terdapat dua hal yang menjadi dasar terbentuknya komik, yakni
gambar dan narasi atau cerita, karena itu unsur cerita menduduki unsur
yang penting selain gambar. 31
28
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 88. 29
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 91. 30
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 92. 31
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 97.
29
i. Splash
Ada beberapa jenis splash, yaitu32
:
1) Splash Halaman, adalah panel dalam halaman pertama buku
komik yang memiliki ukuran paling besar diantara panel yang
lain. Guna splash halaman ialah sebagai prolog cerita dalam
komik.
2) Splash Panel, adalah panel yang ukurannya melebihi panel-
panel yang lain dalam halaman yang sama, bedanya dengan
splash halaman adalah letaknya selain di halaman pertama,
sehingga splash panel disebut juga interior splash panel.
3) Splash Ganda, adalah panel komik yang menyambung dari
halaman satu ke halaman lain, sehingga ukuran panel akan
menjadi semakin besar melebihi panel-panel yang ada di kedua
halaman tersebut.
j. Garis Gerak
Garis gerak dalam komik ialah efek gerakan yang ditimbulkan
oleh gestur atau pergerakan karakter-karakter (manusia dan benda)
yang muncul dalam ilustrasi komik. Jadi, garis gerak berfungsi
mewakili gerakan dari sebuah objek, baik gerakan cepat atau tidak.33
k. Symbolia
Symbolia adalah representasi ikon yang digunakan dalam komik
dan kartun. Symbolia tervisual dalam benda-benda ataupun huruf.
32
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 101. 33
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 101.
30
Terdapat banyak symbolia dalam komik, antara lain Pewds, Squeans,
Emanata, Briffits, dan Grawlixes.34
l. Kop Komik
Kop komik adalah bagian dari halaman komik yang berisi judul
dan nama pengarang. Kop komik hanya dipakai untuk komik satu
halaman tamat dan sangat umum dipakai dalam pembuatan komik strip
maupun komik promosi.35
3. Bentuk dan Jenis Cerita Komik
a. Komik Berdasarkan Bentuknya
Menurut Bonneff komik dibedakan menjadi dua kategori
berdasarkan bentuknya, yaitu komik bersambung dan buku komik.36
Pada perkembangan selanjutnya terdapat pula novel grafis, komik
kompilasi dan komik online.37
1) Komik Strip (Comic Strips)
Komik strip merujuk pada komik yang terdiri dari beberapa
panel saja dan biasanya terdapat di surat kabar atau majalah. Ada
dua jenis komik strip, yaitu komik strip bersambung dan kartun
komik. Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri
dari tiga atau empat panel yang ada di surat kabar atau majalah
dengan cerita yang bersambung dalam setiap edisi.
34
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 103. 35
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 104. 36
Marcel Bonneff, Komik Indonesia. Penerjemah Rahayu S. Hidayat (Jakarta: Gramedia,
1998), h. 9. 37
Indiria Maharsi, Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, h. 15.
31
Sedangkan kartun komik ialah komik yang terdiri dari tiga
atau empat panel yang merupakan alat protes dalam bentuk
banyolan.
2) Buku Komik (Comic Book)
Buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk
buku yang tidak termasuk didalam bagian media cetak lainnya.
Buku komik yang pertama kali muncul ialah The Funnies pada
tahun 1929. Kemudian bermunculan buku komik yang diterbitkan
oleh DC Comics, pada perkembangan selanjutnya DC Comics
menjadi penerbit komik terbesar di dunia.38
3) Novel Grafis (Graphic Novel)
Istilah novel grafis pertama kali dikemukakan oleh Will
Eisner dalam penamaan karyanya yang berjudul A Contract With
God pada tahun 1978. Perbedaan novel grafis dengan komik
lainnya ialah pada tema-tema yang diangkat, novel grafis
mengangkat tema yang lebih serius dengan panjang cerita yang
hampir sama dengan novel. Selain itu, novel grafis ini ditujukan
bagi pembaca remaja dan dewasa, bukan anak-anak.
4) Komik Kompilasi
Komik kompilasi merupakan kumpulan dari beberapa judul
komik dari beberapa komikus yang berbeda. Cerita yang terdapat
dalam komik kompilasi ini bisa tidak berhubungan sama sekali,
38
I Dewa Putu Wijana, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak,
2003), h.17.
32
namun terkadang ada pula penerbit yang memberikan tema yang
sama walaupun dengan cerita yang berbeda.
5) Komik Online (Web Comic)
Komik online ini menggunakan media internet dalam
publikasinya, dengan menggunakan situs web maka jenis ini hanya
menghabiskan biaya yang relatif lebih murah dibanding media
cetak dan jangkauannya sangat luas tak terbatas.
b. Komik Berdasarkan Jenis Cerita39
1) Komik Edukasi
Saat ini muncul seri komik edukatif yang didalamnya
menceritakan pesan-pesan bermuatan edukasi kepada para
pembaca. Sebetulnya komik berpengaruh sekali dalam memberi
pemahaman yang cepat kepada para pembaca tentang suatu hal
yang bermuatan edukasi. Bahasa gambar dan teks dalam komik
ternyata mampu mentransfer pemahaman atau informasi dengan
cepat terhadap suatu masalah dibanding hanya dengan
menggunakan tulisan saja.
Dahulu komik dicap sebagai racun karena dianggap pesan
yang dihadirkan tidak mengandungnilai edukatif sama sekali.
Namun, sekarang komik justru digunakan sebagai penyampai
pesan yang bermuatan edukatif dari tingkat TK hingga perguruan
tinggi. Secara nyata, kini komik diakui sebagi media yang
bermanfaat, bukan media yang tidak bernilai.
39
I Dewa Putu Wijana, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak,
2003), h. 21.
33
2) Komik Promosi
Visualisasi komik promosi biasanya menggunakan figur
superhero atau tokoh yang merupakan manifestasi citra dari produk
yang dipromosikan. Komik jenis ini biasanya menceritakan tentang
kelebihan dari produk yang di promosikan dengan bahasa yang
lugas, dan kadang bersifat humor.
Umumnya jenis komik ini hanya menampilkan cerita satu
halaman tamat dan ditampilkan di majalah yang disesuaikan
dengan target audiens dari produk yang di promosikan. Teknik
penyajiannya dengan menggunakan gabungan antara manual
drawing dan pewarnaan dengan bantuan komputer. Biasanya
komik ini berkelanjutan, dalam setiap edisi penerbitan selalu
ditampilkan promosi produk tersebut dalam bentuk komik dan
karakter maskotnya sama namun dengan cerita yang berbeda.
Munculnya komik sebagai media untuk beriklan seidaknya
semakin mengangkat komik sebagai elemen penting yang patut di
perhitungkan di dunia komunikasi. Ketika komik diputuskan untuk
dipakai dalam mengiklankan produk, produsen dan biro iklan
sudah pasti mengetahui secara pasti bahwa komik memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi masyarakat luas.
3) Komik Wayang
Komik wayang merupakan komik yang bercerita tentang
cerita wayang. Komik jenis ini di Indonesia muncul pada tahun 60-
70an. Pada waktu itu komik wayang sangat populer sekali, bahkan
34
dapat dikatakan sebagai produksi nasional terbesar. Namun, saat
ini di Indonesia jarang sekali ditemukan produksi komik wayang
yang baru dari komikus yang baru, yang muncul di toko buku
hanyalah cetak ulang dari karya-karya komikus masa lalu.
4) Komik Silat
Komik silat sangatlah populer, karena tema-tema silat yang
di dominasioleh adegan laga atau pertarungan, sampai saat ini
masih menjadi idola. Untuk setting cerita, komik jenis ini
menyesuaikan budaya dari masing-masing negara yang
menerbitkan komik tersebut.
Komik silat muncul pertama kali di Indonesia di buat oleh
komikus lokal yang bernama Siaw Tik Kwei dengan komiknya
yang berjudul Sie Djin Koei. Meski cerita komik ini adaptasi dari
cerita pahlawan Tiongkok, namun dengan terbitnya komik ini
menjadi pemicu munculnya komik silat lainnya pada tahun 1960.
Setelah itu komik silat Indonesia mulai berkembang
dengan tema yang lebih variatif dan dengan nuansa lokal atau citra
daerah dari masing-masing komikus. Dari beberapa komik silat,
sudah ada beberapa judul komik yang dibuat versi layar lebar atau
sebagai film serial di televisi. Seperti komik karya Man yaitu
Mandala Siluman Sungai Ular dan Si Buta dari Gua Hantu karya
Ganes TH.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1
A. Biografi Squ
Squ memiliki nama lengkap Ardian Candra Susila, anak ke 5 dari 5
bersaudara. Lahir di kota Surabaya pada bulan Mei 1975, tinggal di Desa
Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.1
3.1 Gambar Peta Desa Plemahan
Saat berusia dua tahun, Squ dan keluarganya pindah dari Surabaya ke
Jakarta. Saat mulai masuk SD, Squ mulai gemar menggambar. Kegemaran Squ
menggambar karena pengaruh dari komik-komik Eropa seperti Tintin, Asterix,
The Smurfs, dll.
1 Wawancara pribadi dengan Ardian Candra Susila (Squ) melalui e-mail pada tanggal 21
Juli 2017.
36
3.2 Gambar Komik Tintin
3.3 Gambar Komik Asterix
3.4 Gambar Komik The Smurfs
Saat kelas IV SD, Squ mulai membuat komik yang bercerita tentang
pilot pesawat tempur, meskipun hanya untuk konsumsi pribadi dan dibaca oleh
teman-temannya. Kelas V SD Squ pindah ke Jombang, kegemaran Squ
37
menggambar dan membuat komik masih berlanjut. Selain itu, Squ juga kerap
menulis cerita silat dengan mesin ketik portable. Kemudian Squ mulai mengirim
naskah-naskah ceritanya ke penerbit dan majalah, namun jawabannya selalu di
tolak. Akhirnya Squ berkarya untuk kalangan sendiri, seperti majalah sekolah,
majalah dinding, hingga majalah kampus.2
Squ tidak memiliki latar belakang pendidikan seni rupa sama sekali,
bahkan kursus menggambar pun tidak. Squ kuliah di Politeknik Keuangan Negara
STAN jurusan Perpajakan.3 Setelah lulus kuliah, Squ tinggal berpindah-pindah
dari satu kota ke kota lainnya mengikuti Surat Keputusan Penempatan dari
kantornya. Kemudian Squ menikah dan di karuniai seorang anak yang di beri
nama Kevin.
Beberapa tahun terakhir Squ menulis novel berdasarkan kisah nyata
sehari-harinya, kemudian ditawarkan kembali ke penerbit, namun jawaban nya
masih ditolak. Squ beranggapan mungkin cerita yang ia tulis kurang konflik, tidak
menarik, atau tidak sesuai dengan pasar sehingga di tolak. Kemudian Squ
berpikir, sebenarnya ia menulis untuk apa, untuk terkenalkah, atau untuk
mengejar materi. Ternyata tidak keduanya, Squ menulis untuk membagi ilmu
yang ia punya.
Selanjutnya, Squ membredel novel-novelnya dan dijadikan tulisan-
tulisan pendek berupa artikel-artikel. Kemudian, artikel itu dibagikan secara gratis
di sosial media. Ternyata di luar sana artikel yang dibuat Squ banyak di cetak dan
dibagikan di majelis taklim. Bahkan ada yang digunakan untuk mengajar santri
2 Wawancara pribadi dengan Ardian Candra Susila (Squ) melalui e-mail pada tanggal 21
Juli 2017. 3https://web.facebook.com/ardian.candra/about?lst=1118846992%3A821138248%3A152
8142112 di akses pada tanggal 25 Juli 2017.
38
remaja di pondok pesantren. Sejak itu, Squ mengumpulkan kembali tulisan-
tulisannya, lalu dijadikan e-book dan di bagikan juga secara gratis.4 Selain di
jadikan e-book, Squ juga mencetak dan dijadikan buku secara indie publishing
dengan judul Pengen Jadi Baik. Dari situ, kemudian ada penerbit yang melirik
dan ingin menerbitkan tulisan Squ secara besar dan dijual di Gramedia dalam
bentuk komik.5
Akhirnya, setelah bertahun-tahun bermimpi, buku Squ terbit. Bahkan,
komik Pengen Jadi Baik 1 dan komik Pengen Jadi Baik 2 masuk dalam rak best
seller. Karena satu dan lain hal, buku Squ kini tidak diterbitkan oleh penerbit
besar lagi, juga tidak lagi ada di Toko Buku Gramedia. Mulai tahun 2016, komik
karya Squ selanjutnya diterbitkan sendiri dan hanya dijual secara online. Di tahun
2017, komik Pengen Jadi Baik 1 dan Komik Pengen Jadi Baik 2 ini pun
menyusul diterbitkan sendiri. Kisah pengalaman Squ sukses menerbitkan komik
secara selfpublishing ini banyak menginspirasi banyak komikus-komikus lainnya.
Kegiatan Squ selain menulis ialah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil
di Kementrian Keuangan RI. Selain itu, Squ juga aktif dalam beberapa organisasi,
dalam Komunitas Bebas Riba DJP Squ dipercaya menjadi ketua sejak 2014
hingga sekarang. Lalu dalam Iqomic, Squ dipercaya sebagai bendahara sejak 2016
hingga sekarang. Squ bisa dihubungi melalui e-mail di
[email protected]. Akun facebook pribadi Squ bisa dilihat dengan nama
Ardian Candra sedangkan tentang komik di akun facebook dengan nama Pengen
Jadi Baik.
4 Wawancara pribadi dengan Ardian Candra Susila (Squ) melalui e-mail pada tanggal 21
Juli 2017. 5 Wawancara pribadi dengan Ardian Candra Susila (Squ) melalui e-mail pada tanggal 21
Juli 2017.
39
Karya Squ yang sudah di cetak dan di buku kan yaitu Pengen Jadi Baik 1
yang sudah masuk cetakan ke 12, Pengen Jadi Baik 2 masuk cetakan ke 10,
Pengen Jadi Baik 3 masuk cetakan ke 7, dan Pengen Jadi Baik 4 masuk cetakan
ke 3.6 Selain komik itu Squ juga membuat komik Liqomik: Antologi Komik
Islam. Selain komik, Squ aktif menulis di status facebook komik nya yang diisi
dengan nasihat sederhana yang mudah di pahami oleh pembaca.
3.5 Gambar Komik karya Squ
Latar belakang komik ini di beri judul Pengen Jadi Baik 1 karena Squ
dan pembaca sama-sama ingin jadi baik. Sebab, tidak ada orang yang mengaku
dirinya sudah baik kecuali orang yang ujub dan takabur. Maka dari itu, judul
Pengen Jadi Baik 1 merupakan cerminan apa yang dirasakan banyak orang yang
ingin hijrah menjadi lebih baik lagi.
Proses Pengerjaan komik Pengen Jadi Baik 1 ini memakan waktu tujuh
bulan. Saat Squ pulang kantor, saat dini hari, atau ketika bangun tidur baru
dikerjakan oleh nya, kalau kata Squ “sesempetnya aja”.
6Wawancara pribadi dengan Ardian Candra Susila (Squ) melalui messenger facebook
pada tanggal 26 Maret 2018.
40
Awal pembuatan komik ini Squ menuju sasarannya untuk kalangan
remaja dan dewasa, namun ternyata anak-anak banyak yang baca dan suka dengan
komiknya. Akhirnya, komik ini bisa untuk semua umur. Materi dalam komik ini
bisa bermanfaat untuk segala usia. Pembuatan komik ini menurut Squ tujuannya
untuk berdakwah, ia ingin berbagi manfaat dan mengenalkan sunnah Rasulullah
SAW melalui cerita sederhana yang terjadi sehari-hari. “Dakwah yang tidak
menggurui akan lebih mudah di pahami oleh masyarakat awam yang mungkin
belum tersentuh dakwah” begitu kata Squ.
B. Sinopsis Komik Pengen Jadi Baik 1
Komik Pengen Jadi Baik 1 ini bukan sekedar komik biasa yang hanya
menawarkan cerita humor saja, namun juga menyajikan pedoman umat Islam,
yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Selain itu, komik ini bercerita tentang kehidupan
sehari-hari yang kita alami, berisi nasihat kehidupan yang kadang terabaikan.
Komik ini disajikan per tema, mulai dari perkenalan, tentang kehidupan
bertetangga, tentang orang yang kita temui di perjalanan, tentang mengelola
marah, menerima pujian, dan lain sebagainya.
Dalam komik Pengen Jadi Baik 1 ini Squ menuliskan 29 judul cerita
komik yang semuanya dibahas secara ringan dan sederhana dengan ilustrasi
kehidupan dan pengalaman pribadinya. Cerita tersebut diantaranya adalah: Orang
di Sebelah Mu yang membahas tentang sujud syukur, berbakti kepada orangtua,
dan memberi udzur kepada orang lain. Manajemen Pipis membahas tentang
berinfaq dan bersuci. Manisnya Pujian berisi pembahasan tentang memuji orang
lain. Berawal dari Subuh membahas tentang pentingnya shalat berjama’ah.
41
(Nggak) Mirip berisi hanya sekedar humor. Belajar Wudhu berisi tentang aturan
berwudhu yang benar. Raja Ngeyel membahas tentang dilarang memintal jenggot.
Pengambil Hikmah membahas tentang memperbaiki kesalahan yang telah
dilakukan. Folder Sebelah berisi humor saja. Keep Smiling membahas tentang
bersedekah melalui senyum dan saling mengucap salam. Subtitles hanya berisi
cerita humor. Awas Ada Hantu berisi pembahasan tentang jin akan mengecil bila
kita baca bismillah. Ketoprak hanya berisi humor. Jilbab Tinggi membahas
tentang ketentuan berkerudung dan berpakaian. Layang-layang Petaka dan Mlipir
membahas tentang saat mendapat musibah. Mohon Mangap berisi pembahasan
bahwa sesama muslim adalah saudara. Jalan-Jalan Pagi membahas tentang
membahagiakan orang lain. Ke Jakarta Aku Kembali membahas tentang ketentuan
berjalan di makam. Wajan Korea hanya berisi humor. Lingkungan Baru
membahas tentang berkunjung ke tetangga dan ketentuan berpakaian saat ke
masjid. Awas Ranjau membahas tentang menjaga kebersihan. Belajar Taekwondo
berisi pembahasan tentang ketentuan makan dan minum dengan tangan kanan.
Anta Ma’a Man Ahbabta membahas tentang kita akan bersama dengan orang
yang kita cintai. Kalo Marah Jelek berisi pembahasan tentang sabar dan menahan
amarah. Cukur Rambut membahas tentang berbohong. Jakarta Underwater
membahas tentang bertetangga dan bahwa saat hujan ialah waktu mustajab untuk
berdo’a. Mpok For Hire dan Monas Epilog hanya berisi humor.
42
BAB IV
ANALISIS ISI PESAN AKHLAK
DALAM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1 KARYA SQU
A. Pesan Akhlak dalam Komik Pengen Jadi Baik 1
Pada pembahasan bab ini, penulis akan menguraikan data untuk
memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan akhlak yang terkandung
dalam komik Pengen Jadi Baik 1. Untuk mengetahui pesan-pesan akhlak dalam
komik Pengen Jadi Baik 1 maka penulis melakukan pengolahan data pada
komik tersebut sesuai dengan kategori yang telah ditentukan, yaitu kategori
akhlak terhadap Allah yang meliputi tauhid, tawakal, ridha Allah, bertakwa,
berdoa, dan beribadah; akhlak terhadap sesama yang meliputi sabar, ikhlas,
disiplin, pemaaf, berbagi, cerdas, peduli sosial, tanggung jawab, dan
persaudaraan; dan akhlak terhadap lingkungan yang meliputi peduli lingkungan,
menjaga kebersihan, menciptakan ketentraman, menyayangi binatang, dan
melestarikan tanaman. Kemudian akan ditampilkan dalam data dan jumlah
frekuensi.
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori-kategori isi pesan
Akhlak dalam komik Pengen Jadi Baik 1, penulis mengadakan pengujian
kategori kepada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang penulis
anggap kredibel, terdiri dari Abdulrohman sebagai juri 1, M. Haerul Insan
sebagai juri 2, dan Ryan Andrian sebagai juri 3. Hasil dari kesepakatan tim juri
tersebut akan dijadikan sebagai koefisien reliabilitas.
43
Rumus uji statistik yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas
kategori antar juri dari Holsty (1969):
Koefisien Reliabilitas:
Keterangan: 2M = Nomor yang sama antar juri
N1+N2= Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antarjuri
N = Jumlah yang diteliti
Tabel 4.1
Koefisien Reliabilitas Antar Juri (Koder)
Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 dan 2 19 9 10 0.47
Ke 1 dan 3 19 13 6 0.68
Ke 2 dan 3 19 9 10 0.47
Tabel tersebut menjelaskan bahwa koefisien reliabilitas masing-masing
antar juri (koder) 1 dan 2, 1 dan 3, serta 2 dan 3, yaitu 0.47, 0.68, dan 0.47.
Dari tabel diatas menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri 1 dan 2
sebesar 0.47, artinya terdapat kesepakatan yang rendah antar kedua juri.
Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0.68 yang menunjukkan kesepakatan antar
kedua juri cukup tinggi. Sedangkan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0.47
yang artinya terdapat kesepakatan yang rendah antar kedua juri.
Untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri, di
hitung dengan rumus komposit reliabilitas, dengan rumus:
44
Komposit Reliabilitas:
Keterangan: N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reliabilitas antar juri
Tabel 4.2
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri
Antar Juri Nilai
Ke 1 dan 2 0.47
Ke 1 dan 3 0.68
Ke 2 dan 3 0.47
Nilai rata-rata (X) =
= 0.54
Untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai dari keputusan antar juri
dilihat dari hasil perhitungan dengan rumus komposit reliabilitas, adalah sebagai
berikut:
Komposit Reliabilitas =
=
= 0.79
Dari hasil komposit reliabilitas ditemukan bahwa rata-rata tingkat
kesepakatan antar juri sebesar 0.79, itu berarti terjadi tingkat kesepakatan yang
cukup tinggi antar juri.
45
B. Pesan Akhlak Dominan dalam Komik Pengen Jadi Baik 1
Setelah melakukan perhitungan koefisien reliabilitas kepada tiga juri
terhadap kategori yang telah penulis buat, selanjutnya akan ditampilkan data
mengenai pesan Akhlak yang terdapat dalam komik Pengen Jadi Baik 1.
Tabel 4.3
Rincian Kategorisasi Akhlak Terhadap Allah
No Hal Judul Cerita
Juri
1 2 3
1 34 Berawal Dari Subuh V - V
2 44 Belajar Wudhu - V V
3 77 Jilbab Tinggi V - V
4 121 Belajar Taekwondo V V -
5 139 Cukur Rambut - V V
Jumlah 5
Tabel 4.4
Rincian Kategorisasi Akhlak Terhadap Sesama
No Hal Judul Cerita
Juri
1 2 3
1 8 Orang Di Sebelah Mu V V V
2 31 Manisnya Pujian - V V
3 51 Pengambil Hikmah V V -
4 64 Keep Smiling - V V
46
5 85 Layang-Layang Petaka - V V
6 96 Mlipir V V -
7 97 Mohon Mangap V - V
8 102 Jalan-Jalan Pagi V V V
9 123 Anta Ma’a Man Ahbabta V V V
10 124 Kalo Marah Jelek - V V
Jumlah `10
Tabel 4.5
Rincian Kategorisasi Akhlak Terhadap Lingkungan
No Hal Judul Cerita
Juri
1 2 3
1 14 Manajemen Pipis V V V
2 118 Lingkungan Baru V V -
3 120 Awas Ranjau V V V
4 140 Jakarta Underwater V V V
Jumlah 4
Setelah dilakukan analisis isi dalam komik Pengen Jadi Baik 1 dari
data tabel yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat di buat pesan
dominan dalam novel tersebut dihitung dengan rumus:
47
P =
x 100%
Keterangan: P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
Tabel 4.6
Prosentase Pesan Dominan
No Pesan Frekuensi Prosentase
1 Akhlak Terhadap Allah 5 26.3 %
2 Akhlak Terhadap Sesama 10 52.6 %
3 Akhlak Terhadap Lingkungan 4 21.1 %
Jumlah 19 100%
Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa pesan dominan yang
terdapat dalam komik Pengen Jadi Baik 1 yaitu pesan akhlak terhadap sesama
dengan hasil prosentase 52.6 %, selanjutnya pesan akhlak terhadap Allah dengan
prosentase 26.3 % di urutan kedua, dan yang terakhir pesan akhlak terhadap
lingkungan dengan prosentase 21.1 %.
C. Analisa Data
Setelah melakukan pengolahan data untuk memperoleh koefisien
reliabilitas kategori dan jumlah frekuensi isi pesan akhlak dalam komik Pengen
Jadi Baik 1, maka dapat ditemukan pesan-pesan akhlak yang terdapat dalam
komik tersebut ialah:
48
1. Pesan Akhlak Terhadap Allah
Prosentase pesan akhlak terhadap Allah pada komik Pengen
Jadi Baik 1 ialah 26.3%. Pesan tersebut meliputi tauhid, tawakal, ridha
Allah, bertakwa, berdoa, dan beribadah.
a. Berawal Dari Subuh
Bercerita tentang tokoh Ummi yang mengajar mengaji,
semakin hari semakin banyak murid yang mengaji dengannya,
hingga mereka berebut untuk diajarkan oleh Ummi lebih dulu.
Akhirnya Ummi memberi tawaran kepada muridnya, siapa yang
rajin shalat berjamaah di mesjid terutama shalat subuh, maka akan
diajarkan oleh Ummi lebih dulu. Akhirnya, anak-anak itu meminta
tolong kepada orangtuanya agar dibangunkan saat subuh untuk
pergi shalat subuh berjamaah di mesjid.
49
Dari hasil penjurian cerita ini termasuk dalam salah satu
bagian dari akhlak terhadap Allah, yaitu beribadah. Dapat dilihat
pada halaman 36 kalimat saat Ummi mengajak anak-anak untuk
shalat berjama’ah di masjid, terutama shalat shubuh, siapa yang
rajin akan di dahulukan saat belajar mengaji. Kemudian anak-
anak menyanggupinya, dan berusaha shalat berjama’ah di masjid.
Cara yang dilakukan oleh Ummi itu merupakan suatu ajakan
kepada anak-anak agar rajin beribadah. Seperti yang tertera dalam
QS Az-Zariyat ayat 56:
“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
50
b. Belajar Wudhu
Judul Belajar Wudhu ini menceritakan saat Abah wudhu
untuk melaksanakan shalat berjamaah, ada beberapa anak yang
sedang berwudhu juga, kemudian Abah mengajarkan cara
berwudhu yang benar, lalu Abah pamit masuk duluan. Tidak lama
datang Cak Su menyalahi cara wudhu anak-anak yang mencuci
kaki hanya sampai mata kaki, menurut Cak Su harusnya sampai
lutut, dan Abah melihat kejadian itu. Saat ada kesempatan, Abah
menjelaskan kepada anak-anak bahwa wudhu yang benar sampai
mata kaki. Di kesempatan lain juga Abah menjelaskan kepada Cak
Su cara berwudhu yang benar, dan di terima oleh Cak Su.
51
Dari hasil penjurian cerita ini termasuk dalam akhlak
terhadap Allah, yaitu beribadah. Seperti tertera pada halaman 47,
kalimat Abah saat mengajarkan kepada anak-anak bahwa saat
berwudhu bagian kaki di basuh hingga dua mata kaki. Beribadah
ialah menjalankan segala perintah dan ketentuan Allah.
c. Jilbab Tinggi
Judul Jilbab Tinggi ini menggambarkan saat ada acara
kantor, ratusan pegawai berkumpul, Abah melihat ada yang
berbeda dari yang lain, ternyata ia adalah pembawa acara di acara
52
tersebut, yang membuat berbeda ialah jilbab yang dikenakannya.
Jilbab pembawa acara itu tinggi menjulang ke atas.
Lalu Abah menceritakan pada Ummi, dan bilang bahwa
yang syar’i lebih cantik seperti kalimat di halaman 84. Lalu Ummi
menjawab “insyaa Allah lebih selamat dunia dan akhirat”. Cerita
ini termasuk dalam akhlak terhadap Allah yaitu beribadah,
mengikuti semua perintah Allah.
d. Belajar Taekwondo
53
Judul Belajar Taekwondo menceritakan tentang Kevin
yang sedang belajar taekwondo. Kemudian pelatih memberikan
waktu untuk beristirahat, saat istirahat anak-anak menggunakan
waktunya untuk minum. Begitu pula dengan Kevin, ia minum air
yang di berikan oleh Abah. Namun, teman-teman Kevin banyak
yang minum pakai tangan kiri. Padahal Rasulullah bersabda
إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه وإذاشرب فليشرب
بيمينه فإن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka
hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka
hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan
makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kirinya pula”
(HR Muslim)
Dengan begitu, cerita dalam judul ini termasuk akhlak
terhadap Allah, yaitu bertakwa. Mengajarkan kita agar mengikuti
ajaran yang telah di tentukan oleh Allah SWT.
54
e. Cukur Rambut
Judul Cukur Rambut ini bercerita saat di kantor, Abah
bertemu dengan temannya. Abah baru saja potong rambut, dan
temannya juga baru potong rambut dengan model potongan yang
sama. Ada teman Abah yang lainnya melihat Abah dan temannya
itu potong rambut dengan model yang sama. Lalu Abah bilang saat
potong rambut, Abah duluan. Saat bayar, karena tidak ada
kembalian Abah bilang buat bayar temannya saja. Padahal itu
bohong, walaupun saat itu Abah bercanda. cerita ini termasuk
dalam akhlak terhadap Allah, yaitu bertakwa.
2. Pesan Akhlak Terhadap Sesama
Pesan akhlak terhadap sesama pada komik Pengen Jadi Baik 1
ini menjadi pesan yang dominan, dengan prosentase 52.6%. Pesan
tersebut meliputi sabar, ikhlas, disiplin, pemaaf, berbagi, cerdas, peduli
sosial, berbaik sangka, tanggung jawab, dan persaudaraan.
55
a. Orang Di Sebelah Mu
Cerita dengan judul Orang Di Sebelah Mu ini
menceritakan saat Abah sekeluarga pindah ke kampung
halamannya, saat menyebrang dengan kapal, Abah bersebelahan
dengan seorang nenek. Kemudian Abah mencoba bertanya kepada
nenek itu menggunakan bahasa Indonesia, tapi nenek itu diam saja.
Abah terus bertanya, hingga nenek itu terlihat seperti marah. Abah
pun bilang ke Ummi kalau nenek ini ditanya tapi malah diam.
Kemudian Ummi menjawab untuk memberi udzur, mungkin si
nenek tidak mengerti bahasa Indonesia. Lalu Ummi bertanya
kepada nenek menggunakan bahasa Madura, barulah si nenek
menjawab. Cerita ini termasuk akhlak terhadap sesama, yaitu
berbaik sangka. Berbaik sangka di perintahkan Allah agar kita bisa
membangun persaudaraan sesama dengan baik.
56
b. Manisnya Pujian
Judul Manisnya Pujian bercerita tentang tetangga Abah,
seorang suami yang meminta kopi kepada istrinya namun dengan
ucapan yang kasar, di waktu yang sama Abah dibawakan teh lemon
kesukaannya oleh Ummi. Abah bersyukur dan memuji Ummi,
pujian itu juga di dengar oleh tetangga Abah.
Cerita ini termasuk kedalam akhlak terhadap sesama,
yaitu ikhlas dan persaudaraan.
57
c. Pengambil Hikmah
Kemudian cerita dengan judul Pengambil Hikmah,
diceritakan di lingkungan rumah Abah banyak anak-anak yang ikut
shalat berjama’ah namun tidak di temani orang tuanya, usai shalat
mereka langsung bubar duluan. Abah dan Ummi pun berencana
untuk memberi hadiah kepada anak-anak yang bisa mengajak
orang tuanya shalat berjamaah. Banyak anak yang berhasil
mengajak orang tuanya untuk berjama’ah di masjid. Namun ada
salah satu orang tua yang tidak terima dan marah kepada Abah dan
Ummi, yaitu Cak Don. Setelah sekian lama, ada kejadian Cak Don
memukul orang hingga akhirnya ia masuk penjara. Saat di penjara
ternyata Cak Don rajin ke masjid, bahkan ia juga mengajar mengaji
beberapa teman narapidana. Saat keluar penjara Cak Don meminta
maaf kepada Abah karena pernah marah saat diajak berjama’ah.
Cerita ini masuk dalam akhlak terhadap sesama yaitu pemaaf.
58
d. Keep Smiling
Judul Keep Smiling menceritakan tentang anak-anak di
lingkungan rumah Abah yang sering bermain bersama Kevin di
rumah Abah. Tidak hanya main, Abah mengajarkan cara
bersedekah yang mudah, yaitu dengan senyum dan mengucap
salam. Saat sore hari di lain waktu, Abah baru pulang, saat mau
masuk ke halaman rumah, Abah melihat Kevin dan teman-
temannya berjajar memberikan senyuman kepada Abah dan
mengucap salam. Cerita ini termasuk akhlak terhadap sesama yaitu
persaudaraan.
59
e. Layang-layang Petaka
Judul Layang-layang Petaka bercerita teman Kevin yang
bernama Duwi menantang Irfan untuk adu layangan. Irfan sudah
banyak mengalahkan layangan teman yang lainnya. Ternyata Duwi
berani menantang Irfan karena Duwi membuat sendiri benang
gelasan untuk bermain layangan tersebut. Benang itu tajam dan
seperti ada durinya. Kemudian Duwi dan Irfan adu layangan, Irfan
pun akhirnya kalah. Duwi dan Kevin senang karena bisa
mengalahkan Irfan. Duwi tidak memperhatikan layangannya saat
diturunkan, tidak lama ujung layangan tersebut kena mata Kevin
dan berdarah. Duwi pun langsung memberitahu Ummi, Ummi
menelpon Abah di kantor untuk segera pulang. Abah dan Ummi
pun segera membawa Kevin ke dokter. Cerita ini termasuk dalam
akhlak terhadap sesama yaitu tolong menolong.
60
f. Mlipir
Mlipir ini bercerita tentang saat Abah masih bersekolah.
Ia pulang sekolah bersama teman-temannya, tidak sengaja Abah
tersandung dan jatuh. Kemudian teman-temannya tidak ada yang
menolong, tetapi malah tertawa terbahak-bahak. Cerita ini
termasuk akhlak terhadap sesama yaitu tolong-menolong.
g. Mohon Mangap
Selanjutnya cerita dengan judul Mohon Mangap. Cerita
ini merupakan lanjutan dari cerita layang-layang petaka. Duwi dan
orang tuanya datang kerumah Kevin untuk meminta maaf atas
61
kejadian mata Kevin yang terkena layang-layang Duwi. Abah dan
Ummi pun memaafkan, karena Duwi bukan sengaja mencelakai
Kevin, tapi karena tidak sengaja. Cerita ini termasuk akhlak
terhadap sesama yaitu pemaaf dan persaudaraan.
h. Jalan-jalan Pagi
Jalan-jalan Pagi bercerita saat Abah hendak lari pagi,
banyak anak-anak sekitar rumah Abah yang mau ikut Abah lari
pagi. Abah pun mengizinkan. Sepulangnya, Abah mengutarakan
niatnya ke Ummi untuk mengajak anak-anak jalan-jalan ke alun-
alun. Abah dan Ummi pun mengajak anak-anak yang jumlah nya
dua puluh orang ke alun-alun dengan menggunakan mobil Abah.
Meskipun berdesakan namun anak-anak itu merasa senang. Cerita
ini termasuk akhlak terhadap sesama yaitu berbagi.
62
i. Anta Ma’a Man Ahbabta
Judul ini bercerita tentang seorang artis bernama Yong
Jae, ia di kejar-kejar oleh wartawan dan para fans nya. Abah dan
Kevin melihat kejadian itu, lalu Abah bilang kepada Kevin “Sabda
Rasulullah SAW “Anta Ma’a Man Ahbabta” artinya engkau akan
bersama dengan orang yang engkau cintai”. Jadi, cerita ini
termasuk dalam akhlak terhadap sesama, yaitu kasih sayang.
j. Kalo Marah Jelek
Cerita dengan judul Kalo Marah Jelek. Tokoh Kevin
dalam cerita ini sedang beristirahat di bawah pohon rindang
63
bersama temannya, kemudian datang kawanan anak lain yang
mengaku di bawah pohon rindang itu tempat mereka. Mereka
menyuruh pergi Kevin dan temannya dari tempat itu dengan
meledek dan mengeluarkan kata-kata kasar. Kevin kesal kemudian
menendang kepala anak itu. Kevin menceritakan kejadian itu
kepada Abah dan Ummi. Abah dan Ummi menasehati Kevin
bahwa itu tidak baik, lebih baik bersabar bila ada yang meledek dan
mencaci dengan kata kasar. Cerita itu masuk ke dalam salah satu
pesan akhlak terhadap sesama, yaitu sabar. Seperti dalam QS Al -
Baqarah 153 :
”Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar”
3. Pesan Akhlak Terhadap Lingkungan
Prosentase pesan akhlak terhadap lingkungan pada komik
Pengen Jadi Baik 1 adalah 21.1%. Pesan tersebut meliputi peduli
lingkungan, menjaga kebersihan, menciptakan ketentraman,
menyayangi binatang, dan melestarikan tanaman.
64
a. Manajemen Pipis
Pesan akhlak terhadap lingkungan dapat dilihat dari
cerita yang berjudul Manajemen Pipis. Bercerita tentang teman-
teman Kevin yang buang air kecil sembarangan. Juga saat ada
tetangga, yang mengaku ibu sosialita, berkunjung ke rumah Ummi.
Ketika anaknya mau buang air kecil, si ibu malah mengajak keluar
rumah, bukan izin pinjam toilet. Lalu saat di kantor Abah, banyak
toilet yang rusak, airnya tidak keluar. Ada satu yang masih
berfungsi, dan terlihat beberapa orang yang antri. Kemudian datang
seorang pejabat tinggi kantornya ke kamar kecil itu, Abah
mengingatkan kalau toilet yang hendak digunakannya itu rusak.
Namun, orang itu mengacuhkan Abah dan tetap buang air kecil di
toilet yang rusak itu. Ia buang air kecil tanpa membersihkan diri
dan tempatnya. Cerita ini masuk dalam pesan akhlak terhadap
lingkungan bagian menjaga kebersihan. Seperti dalam QS Al-
Baqarah 222 :
65
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”
b. Lingkungan Baru
Judul Lingkungan Baru bercerita tentang awal kembali
lagi Abah ke Ibukota Jakarta. Di lingkungan tempat tinggal Abah
yang sekarang banyak anjing berkeliaran, sedangkan di tempat
tinggal sebelumnya ayam yang berkeliaran. Keluarga Abah juga
berkunjung ke tetangga-tetangga. Cerita ini termasuk akhlak
terhadap lingkungan yaitu menciptakan ketentraman.
66
c. Awas Ranjau
Awas Ranjau bercerita tentang Abah sekeluarga hendak
pergi jalan-jalan. Saat mengeluarkan mobil ada kotoran ayam di
sekitar pekarangan rumah, Umi menyuruh Abah menghindari,
begitu juga saat pulang. Keesokan harinya saat Abah berangkat
kerja, kotoran ayam itu malah terinjak oleh Abah. Ceita ini masuk
dalam kategori akhlak terhadap lingkungan, yaitu menjaga
kebersihan.
d. Jakarta Underwater
67
Judul Jakarta Underwater menceritakan saat pagi hari
Abah berangkat kerja, hujan turun deras. Jalanan pun macet nyaris
tidak bergerak. Saat sebelum berangkat kerja Ummi sudah
mengingatkan Abah bila nantinya banjir bagaimana. Dalam
perjalanan ke kantor pun Abah melewati jalan-jalan yang tergenang
air cukup tinggi, namun Abah dapat melalui nya hingga sampailah
Abah di kantor. Tidak lama, Abah mendapat telpon dari Ummi,
memberitahukan bahwa di rumah sudah banjir. Abah pun izin dan
segera pulang. Perjalanan pulang tidak macet seperti perjalanan
saat berangkat. Sampai di rumah, Abah mencari Ummi dan Kevin,
tapi tidak ada. Banjir pun sudah semakin tinggi. Lalu ada tetangga
yang datang memberitahu bahwa Ummi dan Kevin di rumahnya,
rumahnya tidak terkena banjir karena bangunan rumahnya lebih
tinggi. Cerita ini termasuk akhlak terhadap lingkungan yaitu peduli
lingkungan dan menjaga kebersihan.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mendeskripsikan dan menganalisa data yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka peneliti mencoba menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ mengandung pesan
akhlak, yaitu akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama, dan
akhlak terhadap lingkungan. Akhlak terhadap Allah mendapat hasil
prosentase 26.3% lalu akhlak terhadap sesama 52.6% dan terakhir
akhlak terhadap lingkungan 21.1%.
2. Dari hasil penghitungan dapat di ketahui bahwa pesan akhlak yang
paling dominan dalam komik Pengen Jadi Baik 1 karya Squ adalah
pesan akhlak terhadap sesama yang mendapat hasil prosentase
52.6%
B. Saran
Setelah menyelesaikan penelitian ini, maka penulis ingin memberikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada para da’i agar lebih memperhatikan media cetak sebagai
media untuk berdakwah. Karena pada saat ini media cetak masih
sangat relevan untuk menyampaikan ajaran islam. Salah satunya
ialah media cetak komik
69
2. Untuk para komikus hendaklah mengasah kreatifitasnya dalam
membuat komik yang mengandung nilai-nilai Islam dan dikemas
dengan bentuk yang menarik perhatian pembacanya.
Mengingatkan kisah-kisah Rassulullah SAW dan juga perintah
Allah SWT yang dikemas melalui media komik merupakan pesan
dakwah yang sangat menarik perhatian para pembaca dan penikmat
komik.
3. Untuk pembaca komik, hendaknya tidak hanya sekedar menikmati
komik sebagai hiburan, tetapi lebih ditelaah kemudian dipelajari
nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya. Jika terdapat
nilai-nilai yang baik yaitu merupakan ajakan ke jalan yang baik
dan yang benar maka dapat diikuti dan diterapkan dalam
kehidupan. Dan jangan lupa baca dan gemarilah komik buatan
anak bangsa.
70
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Bonneff, Marcel. Komik Indonesia, Penerjemah Rahayu S. Hidayat, Jakarta:
Gramedia, 1998.
DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990.
Eriyanto. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2011.
Fisher, A. Aubrey. Teori-teori Komunikasi, Penerjemah Soejono Trimo, Bandung:
CV Remadja Karya, 1978.
Ismail, Asep Usman. Tasawuf Menjawab Tantangan Global: Upaya Membangun
Karakter Muslim, Jakarta: Trans Pustaka, 2012.
Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006.
Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2007.
Maharsi, Indiria. Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas, Yogyakarta: Kata Buku,
2011.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010.
McCloud, Scott. Memahami Komik, Penerjemah S. Kinanti, Jakarta: Gramedia,
2001.
Mustofa, H. A. Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 1997.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Press, 2010.
71
Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu Tinjauan Praktis
dan Teoritis, Yogyakarta: ArRuzz Media, 2011.
Robinson, James G. Komunikasi yang Efektif, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,
1986.
Sasongko, Setiawan G. Kartun Sebagai Media Dakwah, Jakarta: Sisma Digi
Media, 2005.
Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Jakarta: PT
Indeks, 2005.
Widjaja, H. A. W. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta:
Bina Aksara, 2008.
Wijana, I Dewa Putu. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, Yogyakarta:
Ombak, 2004.
Website :
http://news.indonesiakreatif.net/PPKI-2013-transformasi-komik-ke-bentuk-
digital/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2016.
Hasil Wawancara dengan Ardian Candra Susila (Squ)
Penulis : Assalamualaikum Om Squ, saya berniat menjadikan komik Pengen
Jadi Baik 1 itu bahan skripsi saya, karena termasuk best seller dan
isinya mengena dengan kehidupan sehari-hari, namun dosen
menanyakan data akurat untuk pelabelan best seller tersebut,
dimanakah saya bisa mendapat informasi tersebut? Terima kasih
sebelumnya Om Squ.
Squ : Wa’alaikumsalam. Penyematan kata best seller di sampul buku adalah
keputusan masing-masing penerbit, dan tiap penerbit punya kriterianya
masing-masing. Kalau secara umum adalah sebab buku itu disukai
konsumen, quantity penjualan sangat banyak, masuk dalam ranking
tertentu dalam grup kategori, cetak ulang beberapa kali, ever green
yaitu tidak lekang waktu yang bisa tampil dalam kurun waktu yang
lama, selalu mengikuti perkembangan mode atau trend, dan tanggap
terhadap situasi dan perdebatan yang sedang terjadi dalam masyarakat.
Untuk Pengen Jadi Baik 1 sudah cetak ulang ke 7 sejak cetakan awal
pada tahun 2014.
Penulis : Kalau untuk data penjualan, berapa buku yang sudah terjual?
Squ : Saat ini Pengen Jadi Baik 1 dan Pengen Jadi Baik 2 telah terjual 34.000
eksemplar, lalu cetak ulang lagi 10.000 buku. Jadi, totalnya ada 44.000
eksemplar yang beredar di pasaran.
Penulis : Kalau hanya Pengen Jadi Baik 1 nya berapa, Om?
Squ : Rincian detail mungkin pihak penerbit lebih mengetahui, tapi entah
mereka mau kasih data atau tidak ya.
Penulis : Untuk segmen pembaca nya, ditujukan kepada kalangan mana ya,
Om?
Squ : Bisa untuk semua kalangan, dari balita hingga kakek nenek.
Penulis : Lebih spesifiknya?
Squ : Awal membuat ditujukan untuk kalangan dewasa, siapa sangka ternyata
banyak juga anak-anak yang menyukainya. Alhamdulillah banyak
orangtua yang membelikan untuk anak-anaknya. Insyaa Allah isinya
bisa untuk semua usia. Kalau ada materi yang terlalu berat memang
harus didampingi orangtua seperti materi tentang riba, zakat, dan
lainnya.
Penulis : Saya mau tanya terkait kehidupan Om nih untuk di jadikan biografi.
Squ : Nama Lengkap : Ardian Candra Susila
Nama Pena : Squ
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, Mei 1975
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito,
Kabupaten Jombang
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS di Kementerian Keuangan RI
No HP : -
E-mail : [email protected]
Website : -
Nama Ayah Kandung : -
Nama Ibu Kandung : -
Anak ke : 5 dari 5 bersaudara
Nama Istri : Mama K
Nama Anak : Kevin
Pengalaman kerja : -
Pengalaman organisasi : Ketua Komunitas Bebas Riba DJP 2014
Bendahara di Iqomic 2016
Karya-karya : Komik Pengen Jadi Baik 1, Komik Pengen
Jadi Baik 2, Komik Pengen Jadi Baik 3,
Komik Pengen Jadi Baik 4, dan Komik
antologi Liqomik
Penghargaan : -
Penulis : Pada awal komik Om tulis “Aku adalah seorang Pegawai Negeri Sipil
yang selalu berpindah pindah tugas dari kota ke kota bersama
keluarga kecilku”. Nah, berarti pengalaman Om sudah sangat
banyak nih karena sudah melalang buana. Kalau boleh, bisa Om
ceritakan tentang kehidupan Om sejak kecil hingga sekarang?
Squ : Aku lahir di Surabaya, tapi cuma numpang lahir aja karena usia dua
tahun kami sekeluarga pindah ke Jakarta. Selama di Jakarta di usia SD
itu aku mulai senang menggambar. Influence-nya dari komik-komik
Eropa seperti Tintin dll. Mulai kelas IV SD aku bikin komik bercerita
tentang pilot pesawat tempur. Tapi cuma buat konsumsi sendiri aja.
Saat kelas V SD, kami pindah ke Jombang. Selain bikin komik aku juga
sering menulis cerita silat menggunakan mesin ketik portable. Di situ
aku mulai mengirim naskah-naskah ceritaku ke penerbit dan majalah.
Tapi jawabannya selalu ditolak. Akhirnya aku hanya berkarya untuk
kalangan sendiri, seperti di majalah sekolah, majalah dinding dan
majalah kampus.
Setelah lulus STAN aku tinggal berpindah-pindah dari kota ke kota,
mengikuti SK penempatan dari kantor. Lalu menikah dan dikaruniai
Kevin.
Beberapa tahun belakangan aku menulis novel, berdasarkan kisah nyata
sehari-hariku. Lalu, kutawarkan ke penerbit tapi ditolak juga. Mungkin
kurang konflik. Atau tidak menarik. Atau tidak sesuai pasar mereka.
Lalu aku berpikir, sebenernya aku nulis untuk apa? Untuk terkenal,
supaya masuk gramedia? Atau untuk ngejar uang? Ternyata tidak
keduanya. Aku menulis untuk membagi ilmu yang ku punya. Maka
novelku ku bredel, ku jadikan tulisan-tulisan pendek berupa artikel-
artikel yang kubagi-bagikan gratis di sosial media. Ternyata artikel-
artikelku diprint oleh teman-teman, dibagikan di majelis taklim. Ada
yang dipakai untuk mengajar santri remaja di pondok. Masya Allah ga
nyangka tulisanku disukai orang-orang.
Akhirnya tulisan-tulisanku itu ku kumpulkan lagi, ku jadikan e-book
dan ku bagi-bagi gratis. Selain itu juga ku cetak jadi buku secara indie
publishing dengan judul Pengen Jadi Baik. Dari situ lah kemudian ada
penerbit yang melirik dan ingin menerbitkan tulisanku secara major, di
jual di Gramedia dalam bentuk komik.
Alhamdulillah setelah bertahun-tahun bermimpi akhirnya buku ku
terbit, bahkan komik Pengen Jadi Baik 1 dan 2 masuk rak best seller di
Gramedia.
Karena satu dan lain hal, saat ini semua buku ku sudah tidak diterbitkan
oleh penerbit major lagi dan tidak ada di Gramedia. Mulai tahun 2016
lalu, komik Pengen Jadi Baik 3 ku terbitkan sendiri dan hanya dijual
secara online. Di tahun 2017, komik Pengen Jadi Baik 1 dan 2 pun
menyusul, kuterbitkan sendiri dan hanya dijual secara online. Begitu
pula nanti dengan komik Pengen Jadi Baik 4, insyaa Allah. Kisah
pengalamanku sukses menerbitkan komik secara selfpublishing ini juga
menginspirasi banyak komikus-komikus lain. Alhamdulillah.
Penulis : Kenapa komik ini dinamai Pengen Jadi Baik?
Squ : Sebab komikus dan pembacanya sama-sama pengen jadi orang baik.
Sebab tidak ada orang yang mengaku dirinya sudah baik kecuali orang
yang ujub dan takabur. Maka judul buku ini mencerminkan apa yang
dirasakan banyak orang yang ingin hijrah menjadi lebih baik lagi.
Penulis : Butuh waktu berapa lama dalam pembuatan komik Pengen Jadi Baik
1 ini?
Squ : Komik Pengen Jadi Baik 1 ini kalau tidak salah kukerjakan selama 7
bulan. Mengerjakannya sepulang ngantor, dini hari, bangun tidur.
Pokoknya sesempatnya saja.
Penulis : Pada awal pembuatan, komik ini ditujukan untuk kalangan mana
Om?
Squ : Awalnya sih untuk pembaca dewasa. Siapa sangka ternyata anak-anak
juga banyak baca dan suka. Tokoh dan kisah tentang Kevin digemari
oleh anak-anak, sehingga pada seri-seri berikutnya selalu kumasukan
keseharian Kevin dalam komik. Komik ini bisa dibaca oleh semua usia.
Penulis : Tujuan awal dalam pembuatan komik ini apa Om?
Squ : Tujuannya berdakwah. Ingin berbagi manfaat dan mengenalkan sunnah
Rasulullah melalui cerita sederhana sehari-hari.
Penulis : Pesan apa yang ingin Om sampaikan dalam komik ini?
Squ : Banyak sekali. Setiap kisah berisi pesan. Intinya sih untuk
mengingatkan diri sendiri dan pembaca tentang kebaikan-kebaikan
yang mudah kita aplikasikan sehari-hari berdasarkan syariat Islam.
Bukan cuma untuk anak-anak, pesannya juga mengena ke orangtua.
Buku ini masuk di rak best parenting di Gramedia.
Penulis : Ada kritikan ga sih Om terhadap komik ini? Kalau ada, kritikannya
seperti apa dan bagaimana om menanggapi nya?
Squ : Kritikan ada, waktu itu ada kesalahan tulis huruf Arab di salah satu
do’a. Lalu kuperbaiki di cetakan kedua. Selain itu yang ku ingat tidak
ada.
Penulis : Kan sampai saat ini sudah terbit komik Pengen Jadi Baik 2 dan 3,
apa perbedaan nya dengan Pengen Jadi Baik 1 ini Om?
Squ : Bedanya di ceritanya. Kalau cara penyajiannya sama, tapi ceritanya
beda, tentang petualangan-petualangan keluarga kecil ini selanjutnya.
Juga ada flashback apa-apa yang belum kuceritakan di buku
sebelumnya.
Penulis : Sampai saat ini (26 Maret 2018) komik Pengen Jadi Baik 1, 2, dan 3
sudah masuk cetakan ke berapa Om? Kalau Pengen Jadi Baik 4 baru
di terbitkan ya Om?
Squ : Pengen Jadi Baik 1 sudah cetakan ke 12, Pengen Jadi Baik 2 cetakan ke
10, Pengen Jadi Baik 3 cetakan ke 7, dan Pengen Jadi Baik 4 cetakan ke
3. Kalau yang sudah terjual sampai saat ini lebih kurang 80.000 buku.
Penulis : Kalau hanya Pengen Jadi Baik 1 nya berapa, Om yang sudah
terjual?
Squ : Kira-kira 30.000 atau 29.000 lebih.
KOMIK PENGEN JADI BAIK 1 KARYA SQU
Foto Ardian Candra Susila (Squ)
CODING SHEET JURI 1 ANALISIS ISI PESAN DALAM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1
NO JUDUL CERITA AKHLAK
THDP ALLAH
AKHLAK THDP
SESAMA
AKHLAK THDP
LINGKU-NGAN
AQI-DAH
SYA-RIAH
1. ORANG DI SEBELAH MU - V - - -
2. MANAJEMEN PIPIS - - V - -
3. MANISNYA PUJIAN V - - - -
4. BERAWAL DARI SUBUH V - - - -
5. (NGGAK) MIRIP - - - - -
6. BELAJAR WUDHU - V - - -
7. RAJA NGEYEL - - - - V
8. PENGAMBIL HIKMAH V - - - -
9. FOLDER SEBELAH - - - - -
10. KEEP SMILING - - V - -
11. SUBTITLES - V - - -
12. AWAS ADA HANTU - - - V -
13. KETOPRAK - V - - -
14. JILBAB TINGGI V - - - -
15. LAYANG-LAYANG
PETAKA V - - - -
16. MLIPIR - V - - -
17. MOHON MANGAP - V - - -
18. JALAN-JALAN PAGI - V - - -
19. KE JAKARTA AKU
KEMBALI - - - - V
20. WAJAN KOREA - - - - -
21. LINGKUNGAN BARU - - V - -
22. AWAS RANJAU - - V - -
23. BELAJAR TAEKWONDO V - - - -
24. ANTA MA’A MAN
AHBABTA - V - - -
25. KALO MARAH JELEK - - V - -
26. CUKUR RAMBUT - V - - -
27. JAKARTA
UNDERWATER - - V - -
28. MPOK FOR HIRE - - - - -
29. MONAS EPILOG - - - - -
CODING SHEET JURI 2 ANALISIS ISI PESAN DALAM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1
NO JUDUL CERITA AKHLAK
THDP ALLAH
AKHLAK THDP
SESAMA
AKHLAK THDP
LINGKU-NGAN
AQI-DAH
SYA-RIAH
1. ORANG DI SEBELAH MU - V - - -
2. MANAJEMEN PIPIS - - V - -
3. MANISNYA PUJIAN - V - - -
4. BERAWAL DARI SUBUH - V - - -
5. (NGGAK) MIRIP - - - - -
6. BELAJAR WUDHU V - - - -
7. RAJA NGEYEL - - - - V
8. PENGAMBIL HIKMAH - V - - -
9. FOLDER SEBELAH - - - - -
10. KEEP SMILING - V - - -
11. SUBTITLES - - - - -
12. AWAS ADA HANTU - - - V -
13. KETOPRAK - - - - -
14. JILBAB TINGGI - V - - -
15. LAYANG-LAYANG
PETAKA - V - - -
16. MLIPIR - V - - -
17. MOHON MANGAP V - - - -
18. JALAN-JALAN PAGI - V - - -
19. KE JAKARTA AKU
KEMBALI - - - V -
20. WAJAN KOREA - - - - -
21. LINGKUNGAN BARU - - V - -
22. AWAS RANJAU - - V - -
23. BELAJAR TAEKWONDO V - - - -
24. ANTA MA’A MAN
AHBABTA - V - - -
25. KALO MARAH JELEK - V - - -
26. CUKUR RAMBUT V - - - -
27. JAKARTA
UNDERWATER - - V - -
28. MPOK FOR HIRE - - - - -
29. MONAS EPILOG - - - - -
CODING SHEET JURI 3 ANALISIS ISI PESAN DALAM KOMIK PENGEN JADI BAIK 1
NO JUDUL CERITA AKHLAK
THDP ALLAH
AKHLAK THDP
SESAMA
AKHLAK THDP
LINGKU-NGAN
AQI-DAH
SYA-RIAH
1. ORANG DI SEBELAH MU - V - - -
2. MANAJEMEN PIPIS - - V - -
3. MANISNYA PUJIAN - V - - -
4. BERAWAL DARI SUBUH V - - - -
5. (NGGAK) MIRIP - - - - -
6. BELAJAR WUDHU V - - - -
7. RAJA NGEYEL - - - - V
8. PENGAMBIL HIKMAH - V - - -
9. FOLDER SEBELAH - - - - -
10. KEEP SMILING - V - - -
11. SUBTITLES - - - - -
12. AWAS ADA HANTU - - - V -
13. KETOPRAK - - - - -
14. JILBAB TINGGI V - - - -
15. LAYANG-LAYANG
PETAKA - V - - -
16. MLIPIR - - - V -
17. MOHON MANGAP - V - - -
18. JALAN-JALAN PAGI - V - - -
19. KE JAKARTA AKU
KEMBALI V - - - -
20. WAJAN KOREA - - - - -
21. LINGKUNGAN BARU - V - - -
22. AWAS RANJAU - - V - -
23. BELAJAR TAEKWONDO - V - - -
24. ANTA MA’A MAN
AHBABTA - V - - -
25. KALO MARAH JELEK - V - - -
26. CUKUR RAMBUT V - - - -
27. JAKARTA
UNDERWATER - - V - -
28. MPOK FOR HIRE - - - - -
29. MONAS EPILOG - - - - -