6
ANALISIS JURNAL: “GAMBARAN EPIDEMIOLOGI INFEKSI NOSOKOMIAL ALIRAN DARAH PADA BAYI BARU LAHIR” Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Epidemiologi Khusus Dosen Pengampu : dr. Arulita Ika Fibriana, M.Kes Oleh: Widya Dwi Qinahyu NIM. 6411412102 Rombel 02 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Analisis Jurnal Infeksi Nosokomial

  • Upload
    myjeje

  • View
    18

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS JURNAL:GAMBARAN EPIDEMIOLOGI INFEKSI NOSOKOMIAL ALIRAN DARAH PADA BAYI BARU LAHIRDisusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Epidemiologi KhususDosen Pengampu : dr. Arulita Ika Fibriana, M.Kes

Oleh: Widya Dwi QinahyuNIM. 6411412102

Rombel 02

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015ANALISIS JURNAL INFEKSI NOSOKOMIALI. IDENTITAS JURNALJudul: Gambaran Epidemiologi Infeksi Nosokomial Aliran Darah pada Bayi Baru LahirNama Peneliti: Fatima Safira Alatas, Hindra Irawan Satari, Imral Chair, Rinawati Rohsiswatmo, Zakiudin Munasir, Endang WindiastutiNomor/Volume: Vol. 9, No. 2, Agustus 2007Penerbit: Sari PediatriII. ANALISIS JURNALNO.KONTENANALISIS

1.Tujuan PenelitianMengetahui gambaran epidemiologi, pola kuman dan resistensi mikroorganisme penyebab IN aliran darah (INAD) pada bayi baru lahir di ruang rawat Divisi Perinatologi Departemen IKA RSCM.

2.Metode Penelitian1. Rancangan penelitian prospektif deskriptif, desain cross-sectional, pengambilan sampel secara consecutive sampling.2. Waktu dan tempat penelitian yaitu di ruang rawat Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM pada tanggal 22 Februari 2006 hingga 13 Juni 2006.3. Kriteria inklusi: Neonatus (0-28 hari) yang didiagnosis sepsis awitan lambat yaitu gejala sepsis timbul setelah berusia 72 jam (bagi yang lahir di RSCM) atau setelah 72 jam perawatan di RSCM (bagi neonatus yang tidak lahir di RSCM). Neonatus sepsis awitan dini (< 72 jam) dengan hasil kultur darah awal negatif atau positif, atau belum mempunyai hasil kultur darah, setelah diobati dengan antibiotika empiris atau sesuai hasil kultur darah sebelumnya masih menunjukkan gejala sepsis. Mendapat persetujuan orang tua/keluarga4. Kriteria eksklusi: Terdapat infeksi transplasenta Bila pada hasil kultur ditemukan hasil/jenis kuman penyebab infeksi sama dengan hasil/jenis kuman pada kultur yang pernah dilakukan sebelumnya.

3.Hasil dan Pembahasan1. Total sampel yang dianggap INAD 73 bayi.2. Karakteristik sampel: Sebagian besar kasus INAD adalah bayi laki-laki (44 kasus). Sebagian besar kasus memiliki berat lahir rendah (berat lahir kurang dari 2500 gram) (45 kasus).3. Urutan pola kuman penyebab INAD dari yang tersering:(1) Acinetobacter calcoaceticus (28,8%) (Gram Negatif),(2) Enterobacter aerogenes dan Klebsiella pneumoniae (masing-masing 21,9%) (Gram Negatif),(3) Pseudomonas sp, dan Serratia sp (masing-masing berjumlah 4,1%) (Gram Negatif),(4) Staphyllococcus epidermidis yaitu 3 kasus (4,1%) (Gram Positif),(5) Kultur darah steril (9,6%)

4. Pola resistensi mikroorganisme penyebab INAD: Bakteri gram negatif (GN) mempunyai sensitivitas yang rendah terhadap antibiotika lini pertama, kedua, dan ketiga (dari 4 lini antibiotika yang ada). Bakteri gram positif (GP) masih mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap antibiotik lini pertama (dari 4 lini antibiotika yang ada).

4.Kesimpulan1. Infeksi bakteri gram negatif merupakan bakteri terbanyak yang menyebabkan INAD pada bayi baru lahir dengan Acinetobacter calcoaceticus merupakan kuman terbanyak.2. Sensitivitas bakteri gram negatif terhadap antibiotika pada semua lini telah mengalami penurunan dengan sensitivitas terbaik terhadap antibiotika lini ketiga (meropenem) dan keempat (siprofloksasin).