Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    1/19

    1. ANALISIS KEBIJAKAN YANG RELEVAN

    A. Kebijakan Peningkatan Kinerja dan Daya saing

    1. Pengertian dan akt!r Kinerja dan Daya Saing

    Banyak negara di dunia ini yang memproduksi dan mengekspor komoditas yang

    sama dengan yang diproduksi Indonesia, baik ke pasar dunia maupun ke pasar

    domestik Indonesia. Ini berarti bahwa banyak negara yang menjadi pesaing bagi

    Indonesia. Dengan semakin liberal perdagangan dunia, termasuk menyatunya

    ekonomi ASEAN melalui ASEAN Economic Community 2!", persaingan antar

    negara akan semakin tinggi. #ntuk dapat bersaing baik di pasar dunia, maupun

    pasar domestik, upaya peningkatan daya saing perlu terus dilakukan melalui

    inter$ensi berbagai %aktor yang dapat mempengaruhi daya saing tersebut. Daya saing

    &competitiveness' adalah kekuatan untuk menembus pasar ekspor sekaligus sebagai

    kekuatan untuk membendung impor.(eberhasilan dalam perdagangan internasional suatu negara dapat dilihat dari daya

    saingnya. Daya saing ini merupakan suatu konsep umum yang digunakan didalam

    ekonomi, yang merujuk kepada komitmen terhadap persaingan pasar terhadap

    keberhasilannya dalam persaingan internasional. Daya saing telah menjadi kun)i

    bagi perusahaan, negara maupun wilayah untuk bisa berhasil dalam partisipasinya

    dalam globalisasi dan perdagangan bebas dunia &Bustami dan *idayat, 2!+'.

    Daya saing suatu komoditas dapat dipengaruhi oleh beberapa %aktor. enurut

    Irawati et al. &2-', %aktor%aktor yang dimaksud adalah/ &a' (etersediaan SDA, &b'

    (ualitas SD yang ditentukan oleh tingkat pendidikan, &)' (ualitas hidup

    masyarakat, dan &d' 0rasarana dan sarana untuk menunjang kesejahteraan

    masyarakat. akin tinggi tingkat daya saing suatu komoditas, maka makin tinggi

    pula tingkat kesejahteraan pelaku usahanya.

    Sementara menurut (alaba &2!2', %aktor%aktor yang mempengaruhi daya saing

    suatu komoditas ekspor adalah sebagai berikut/ &a' harga domestik komoditas itu

    sendiri. (enaikan harga domestik akan mendorong produsen lokal lebih

    meningkatkan jumlah produksinya dan memperhatikan mutu hasilnya, sehingga

    komoditas tersebut mendapat tempat di pasar internasional. E%ek dari peningkatan

    harga domestik tersebut adalah meningkatnya pendapatan yang kemudian

    meningkatkan daya saing komoditas. Namun kenaikan harga domestik akan diikuti

    peningkatan daya saing jika pada saat yang sama terjadi juga peningkatan harga

    domestik komoditas yang sama di negaranegara pesaing, &b' harga internasional

    komoditas sendiri dalam dolar AS. (enaikan harga internasional akan mendorong

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    2/19

    eksportir untuk meningkatkan $olume ekspor sehingga nilai ekspor akan meningkat

    dan akan meningkatkan daya saing di pasar internasional, &)' nilai tukar rupiah

    terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah berpengaruh negati% terhadap daya saing

    komoditas ekspor pertanian. elemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

    menyebabkan harga relati% ekspor komoditas pertanian Indonesia menjadi lebih

    murah, sehingga eksportir didalam jangka pendek akan )enderung mengurangi

    $olume ekspor, sehingga daya saing akan menurun. Namun pengurangan ekspor

    produk primer akan mendorong produksi produk olahan. Sebagai )ontoh, penurunan

    ekspor biji kakao akan meningkatkan produksi pasta, lemak, dan bubuk, dan &d' nilai

    tukar mata uang negara reeksportir terhadap dolar AS. Ada beberapa negara yang

    mengimpor komoditas pertanian Indonesia kemudian mengekspornya, baik di dalam

    bentuk primer maupun olahan. Sebagai )ontoh adalah alaysia dan Singapura yang

    mengimpor kakao biji dari Indonesia, kemudian mengekspornya ke pasar dunia.

    Nilai tukar 1inggit alaysia &1' dan dolar Singapura &SD' berpengaruh positi%

    terhadap daya saing ekpor biji kakao Indonesia. 3ika kedua negara itu hanya sebagai

    importir saja, seharusnya akan menurunkan daya saing biji kakao Indonesia karena

    keduanya akan mengurangi impor. Namun karena kedua negara itu juga sebagai

    eksportir biji kakao, maka melemahnya 1 dan SD akan meningkatkan ekspor,

    yang pada akhirnya berdampak positi% terhadap impor dari Indonesia &berarti ekspor

    Indonesia meningkat'. (aidah demikian juga berlaku bagi komoditaskomoditas

    pertanian lainnya.

    Selanjutnya, 4ahill &2"' mengindikasikan adanya dua %aktor determinan daya

    saing. yaitu sebagai berikut/ &a' akses pasar &market access'. 5aktor ini merupakan

    pilar kun)i, dimana penurunan hambatan tari% dan nontari% akan mendorong ekspor

    ke negaranegara yang mengenakan kebijakan pengurangan hambatan perdagangan

    tersebut. 6ebih dari 7"8 perolehan ekspor berasal dari penurunan tari%, dan &b'

    (ompetisi ekspor &export competition'. (ebijakan subsidi ekspor &utamanya oleh

    #E', kredit ekspor &utamanya oleh AS', monopoli ekspor &utamanya oleh (anada

    dan Australia', dan bantuan pangan &oleh AS dan lainlain', berdampak melemahkan

    daya saing Indonesia karena subsidi ekspor dan kredit ekspor menjadikan harga

    produkproduk mereka menjadi lebih murah, sementara monopoli tidak

    memungkinkan negara lain termasuk Indonesia masuk.

    Sementara menurut Simanjuntak &2!!', energi yang murah, suku bunga yang

    rendah, in%rastruktur yang lebih baik, produkti$itas yang tinggi, dan sumber daya

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    3/19

    alam yang besar, mempunyai kontribusi penting bagi meningkatnya daya saing.

    4hina mempunyai kesemuanya itu sehingga berani bersaing dengan negaranegara

    lain termasuk Indonesia.

    (ajian Ismail dan Sya%itri &2"' menyimpulkan bahwa ada beberapa %aktor yangmempengaruhi daya saing komoditas pertanian Indonsia, yaitu/ &a' (apasitas

    produksi terbatas sehingga produsen pertanian tidak mampu memenuhi permintaan

    dunia diatas jumlah tertentu, &b' 0etani kurang in%ormasi mengenai potensi pasar

    yang mun)ul akibat depresiasi 1upiah, &)' (omoditas yang dihasilkan mempunyai

    kualitas yang rendah, dan &d' (urangnya penguasaan teknologi dan ino$asi sehingga

    pengembangan produk baru &di%erensiasi produk' terbatas.

    ". P!sisi Daya Saing Ind!nesia diantara Negara Lainya

    9orld E)onomi) 5orum telah merilis Global Competitiveness

    Report 2!"2!: pada akhir bulan lalu. Dalam laporan tersebut, indeks

    daya saing Indonesia tahun ini ter)atat berada di peringkat ke+7 dari !;

    negara yang dinilai. 0eringkat Indonesia ini berada di atas negaranegara

    seperti 0ortugal yang berada di peringkat +-, Italia di peringkat ;+, 1usia di

    peringkat ;", A%rika Selatan di peringkat ;

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    4/19

    pemerintah tetap wajib memperhatikan beberapa aspek yang masih

    menjadi )atatan, khususnya terkait dengan persoalan kesenjangan dan

    ketimpangan beberapa %aktor dan indikator daya saing tersebut.

    Se)ara umum, penilaian terhadap indikator in%rastruktur dan konekti$itas

    mengalami perbaikan di posisi ":, lebih baik dibandingkan tahun

    sebelumnya. Indikator lainnya yang menunjukkan kriteria positi% adalah

    indikator kualitas hubungan antara pemerintah dan swasta, melompat

    hingga !; peringkat di posisi "+, begitupula indikator e%isiensi

    pemerintahan yang berada di ranking +:. Sayangnya, untuk beberapa

    indikator lainnya, justru memperlihatkan %akta yang berkebalikan.

    >ingkat korupsi di Indonesia dinyatakan masih dalam kondisi yang

    membahayakan, berada di peringkat -7. eskipun pemerintah sudah

    mengupayakan pemberantasan korupsi di berbagai tingkatan, dampak

    yang ditimbulkan ternyata masih sangat minim khususnya bagi upaya

    mendongkrak daya saing.

    0ersoalan de%isit anggaran juga masih membebani indikator makro

    ekonomi. Sebagai sebuah indikator, kemampuan mengelola de%isit

    anggaran ini memang sering dijadikan tolak ukur kinerja utama

    pemerintah. De%isit yang terkendali, tentu memberikan ruang gerak yang

    )ukup besar bagi pemerintah. Sebaliknya de%isit yang bergejolak, selain

    membahayakan kondisi stabilitas %iskal, juga menimbulkan potensi

    penarikan pembiayaan hutang luar negeri. engutip data pemerintah,

    dalam kurun waktu " tahun terakhir kemampuan mengendalikan de%isit

    anggaran sebetulnya relati% memuaskan. >ahun 27 misalnya, de%isit

    le$el !,+8 0DB atau senilai 1p",! triliun, sementara tahun 2< stabil

    di le$el !,:8 0DB atau 1p--,: triliun. A0BN0 2!! pun men)atat

    realisasi de%isit anggaran 2,!8 0DB, sementara tahun 2!+ sebesar

    2,+-8 dan 2!; sebesar !,:

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    5/19

    le$el yang sama dengan kawasan SubSahara A%rika, di ranking

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    6/19

    pendidikan sehingga negara tersebut bisa tumbuh menjadi negara yang

    lebih maju. Sur$ei juga membuktikan bahwa pemerintahan yang e%ekti%

    dan transparan akan mampu memberdayakan warga negaranya untuk

    mengeluarkan kemampuan terbaiknya. *al yang patut digarisbawahi

    dalam Prosperity 'nex 2!" adalah bahwa Indonesia berdiri sebagai

    negara dengan per%orma terbaik se)ara keseluruhan. *al ini ter)ermin

    bahwa dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir sejak tahun 2

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    7/19

    Ind!nesia

    Berbagai uraian di atas tentu membutuhkan perhatian yang serius. Dan

    se)ara tidak langsung, ada hal yang )ukup menarik ketika menyimak

    pidato kerakyatan 0residen tepilih 3oko 9idodo. Selain himbauan untuk

    saling bekerjasama dan sapaan untuk seluruh pro%esi, jargon kerja, kerja

    dan kerja sekiranya menjadi solusi yang ampuh bagi upaya memperbaiki

    berbagai indikator daya saing Indonesia yang masih memprihatinkan.

    Ditambah dengan ke)epatan dan ketegasan 0residen, ke depannya daya

    saing Indonesia akan meningkat. 0ersoalannya, 0residen seorang tentu

    tidak mampu mewujudkan semua impian tersebut. Dibutuhkan kerjasama

    yang seimbang dari seluruh enteri dan jajaran pembantu 0residen serta

    masyarakat Indonesia se)ara keseluruhan.

    Dalam jangka pendek, A0BN 2!" dapat dijadikan dukungan yang

    utama. 0emerintah harus dapat menjadikan A0BN sebagai enginee o!

    growth melalui berbagai belanja yang berkualitas. Sayangnya, beberapa

    pihak justru mempertanyakan hal ini. Berdasarkan data pemerintah,

    hingga 2< Agustus 2!;, realisasi belanja negara men)apai "",

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    8/19

    realisasi pembayaran kewajiban utang men)apai :;,-8 atau 1p72,ahun 2-

    >entang #(

    (eterangan/ !' *asil pengurangan total nilai kekayaan usaha dengan total nilai

    kewajiban, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

    #( merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian nasonal.

    *al ini ter)ermin dari besarnya penyerapan tenaga kerja oleh sektor #(.

    Data Badan 0usat Statistik &B0S' tahun 2!2 menyebutkan jumlah tenaga

    kerja di sektor #( sebesar !7,: juta pekerja atau sekitar

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    16/19

    (e)il dan enengah masingmasing men)apai ; persen dan + persen.

    a. Pr!gra$ K*R *)K)

    Saat ini, Indonesia dihadapkan pada keterbukaan ekonomi dunia. *al ini

    membuka peluang akses pasar dan peningkatan pendapatan &de$isa'. Situasi

    ini berdampak kepada pelaku ekonomi domestik, termasuk sektor #(.

    Sektor #( didorong terhubung dengan rantai nilai global &Global *alue

    Chain+G*C' dan meningkatkan kontribusi bagi pertumbuhan

    ekonomi. Di sisi lain, peningkatan keterlibatan #( dalam ?4 masih

    dihadapkan pada kendala permodalan dan pemasaran.!

    una mengatasi permasalahan permodalan #(, pemerintah memberikan

    dukungan %asilitas pembiayaan yang berasal dari perbankan. Dukungan

    pemberdayaan #( dilaksanakan melalui alokasi anggaran pemberian

    jaminan kredit dalam 0rogram (#1. Data (ementerian (euangan

    menyebutkan bahwa sejak No$ember 27 sampai dengan No$ember 2!;,

    jumlah (#1 yang berhasil disalurkan men)apai 1p!"

  • 7/26/2019 Analisis Kebijakan Yang Relevan Pelaku Ekonomi

    17/19

    menjadi 1p:7!,7 triliun pada tahun 2!;. 0enggunaan kredit bank tersebut

    sebagian besar, 7+ persen, digunakan untuk tambahan modal kerja, sementara

    sisanya digunakan untuk kegiatan in$estasi.

    >ahun 2!", pemerintah menargetkan penyaluran (#1 sebesar 1p+ triliun.

    Nota (euangan dalam A0BN 2!" menyebutkan alokasi anggaran program

    (#1 bertujuan mendorong kontribusi sektor #( terhadap penyerapan

    tenaga kerja, meningkatkan kontribusi dalam pembentukan 0roduk Domestik

    Bruto &0DB', pertumbuhan ekspor nonmigas, dan pertumbuhan in$estasi.

    Selanjutnya, kebijakan %iskal melalui pemberian subsidi bunga kredit program

    kepada #( ditujukan untuk meningkatkan daya saing produksi dan akses

    permodalan #(.

    Sektor #( menjadi salah satu pilar perekonomian nasional dan berperan

    sebagai penopang perekonomian nasional. 0rogram (#1 berkontribusi

    terhadap peningkatan kapasitas usaha dan penyerapan tenaga kerja. Data B0S

    tahun 2: menyebutkan jumlah tenaga kerja #( ter)atat sebesar -7,ri, 2!", Daya Saing Sumber Daya anusia Indonesia enghadapi

    asyarakat Ekonomi ASEAN, GonlineH, &http/www.kemenkeu.go.idArtikeldayasaing

    sumberdayamanusiaindonesiamenghadapimasyarakatekonomiasean , diakses tanggal !+

    0ebruari 2!:'

    (ementrian (euangan, 2!", Indeks Daya Saing lobal Indonesia Duduki 0eringkat +7 dari

    !; Negara, GonlineH, &http/www.kemenkeu.go.idBeritaindeksdayasaingglobal

    indonesiadudukiperingkat+7dari!;negara ,diakses tanggal !+ 0ebruari 2!:'

    1ina 9ijayanti, 1ahma, dkk, 2!;, Strategi 0emberdayaan #( enghadapi 0asar

    Bebas Asean, GonlineH, &http/www.kemenkeu.go.id(ajianstrategipemberdayaan

    umkmmenghadapipasarbebasasean, diakses tanggal !+ 0ebruari 2!:'

    >ri *aryanto, 3oko, 2!;, (ualitas Belanja, (inerja, dan Daya Saing Indonesia, GonlineH,

    &http/www.kemenkeu.go.idArtikelkualitasbelanjakinerjadandayasaingindonesia ,

    diakses tanggal !+ 0ebruari 2!:'

    ainul Abidin, uhammad, 2!", eningkatkan Daya Saing In$estasi elalui Stimulus5iskal, GonlineH, &http/www.kemenkeu.go.idArtikelmeningkatkandayasaingin$estasi

    melaluistimulus%iskal,diakses tanggal !+ 0ebruari 2!:'

    ainul, Abidin, uhammad, 2!", (ebijakan 5iskal dan 0eningkatan 0eran Ekonomi

    #(, GonlineH, &http/www.kemenkeu.go.idArtikelkebijakan%iskaldanpeningkatan

    peranekonomiumkm,diakses tanggal !+ 0ebruari 2!:'

    abe& /

    Nera)a 0erdagangan Indonesia http/www.kemendag.go.idide)onomi)pro%ileindonesia

    eJportimportindonesiatradebalan)e

    http/www.bps.go.idindeJ.phplink>abelStatis!!7