97
ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED (Studi Pada Baitul Maal Wat Tamwil Universitas Muhammadiyah Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : MUHAMMAD GILANG WIRATAMA NIM. 1111046100053 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018

ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

  • Upload
    vandat

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS

SEGMENTED

(Studi Pada Baitul Maal Wat Tamwil Universitas Muhammadiyah Jakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

MUHAMMAD GILANG WIRATAMA

NIM. 1111046100053

PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED
Page 3: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED
Page 4: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED
Page 5: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

v

ABSTRAK

Muhammad Gilang Wiratama, 1111046100053. Analisis Kelayakan Nasabah

Pembiayaan Pada BMT Campuss Segmented (Studi pada Baitul Maal Wat Tamwil

Universitas Muhammadiyah Jakarta). Konsentrasi Perbankan Syari’ah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,

1439H/2018M

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahap-tahap dan syarat-syarat

yang diperlukan dalam proses penilaian kelayakan pada nasabah yang mengajukan

pembiayaan di BMT UMJ Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

Kualitatif Deskriptif. Wawancara dilakukan kepada manager BMT UMJ dan

kuesioner didistribusikan kepada 35 nasabah BMT UMJ yang pernah melakukan

pembiayaan sebagai data pendukung.

Berdasarkan analisis dari hasil wawancara dan kuesioner, diketahui bahwa

dalam proses pengajuan pembiayaan nasabah harus melengkapi beberapa

persyaratan yang telah disyaratkan oleh BMT UMJ mulai dai pengisian formulir

pengajuan pembiayaan dan melengkapi berkas-berkas dara diri. Setelah berkas-

berkas data diri diproses oleh pihak BMT UMJ lalu dilakukan survey kelayakan

terhadap nasabah pengaju pembiayaan. BMT UMJ menggunakan prinsip 5C

(Characrter, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition) dalam melakukan

survey kelayakan. Dari 5 poin dalam prinsip 5C, poin Character yang menjadi

faktor terbesar yang dapat mempengaruhi kelayakan nasabah danpa mengabaikan

4 poin lainnya. Hasil survey dari Account Officer sangatlah subjektif, dan untuk

menekan subjektifitas yang terlalu besar dalam penilaian kelayakan diadakan lah

rapat komite. BMT UMJ belum memakai metode scoring dalam menilai kelayakan

nasabah, BMT UMJ hanya menggunakan cara personal persuasif.

Kata kunci : Kelayakan, Pembiayaan, BMT

Pembimbing : Ir. Aries Koentjoro, MM

Daftar pustaka : Tahun 2002 sampai dengan tahun 2013

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

vi

Abstract

Muhammad Gilang Wiratama, 1111046100053. Financial Feasibility

Analysis of Financing On BMT Campuss Segmented (Study on Baitul Maal Wat

Tamwil University of Muhammadiyah Jakarta). Concentration of Syari'ah Banking,

Faculty of Economics and Business, State Islamic University Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 1439H / 2018M

This study aims to analyze the stages and requirements that are required

in the process of assessing the feasibility of customers who apply for financing in

BMT UMJ This study was conducted using Qualitative Descriptive method.

Interviews were conducted to BMT UMJ managers and questionnaires distributed

to 35 BMT UMJ customers who had done financing as supporting data.

Based on the analysis of the interviews and questionnaires, it is known that

in the process of financing the customer must complete some requirements that have

been required by BMT UMJ starting from completing the financing application form

and completing the dossiers themselves. After the data files themselves processed by

the BMT UMJ then conducted a feasibility survey of financing customers. BMT UMJ

uses the principle of 5C (Characrter, Capacity, Capital, Collateral, and Condition)

in conducting a feasibility survey. Of the 5 points in the 5C principle, Character

points are the biggest factor that can influence the customer's worth and ignore the

other 4 points. The survey results from the Account Officer are very subjective, and

to suppress the overwhelming subjectivity in the feasibility assessment is a committee

meeting. BMT UMJ has not used the scoring method in assessing the feasibility of

the customers, BMT UMJ only uses personal persuasive way.

Keywords : Feasibility, Financing, BMT

Advisor : Ir. Aries Koentjoro, MM

References : Year 2002 to 2013

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, segala puji syukur atas limpahan karunia allah SWT yang telah

mempermudah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.. Sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW

beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah dalam menegakkan

agama islam. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar S1

(Strata- Satu), yang di pandang sebagai salah satu proses untuk mengetahui

kemampuan mahasiswa dan mahasiswinya. Pada penulisan skripsi ini membuat

penulis berfikir secara ilmiah untuk dapat menyampaikan apa yang penulis bahas

dalam penelitian ini.

Dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan yang penulis rasakan namun

dengan dukungan dan motivasi dari para pihak yang membuat penulis

merasa tidak terbebani dalam menulis skripsi ini. Penulis juga ingin

menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para

pihak yang telah membantu penulis hingga skripsi ini selesai. Ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak AM. Hasan Ali, MA, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA, selaku Ketua Program Studi

Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

5. Bapak Ir.Aries Koentjoro, MM, selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan waktu luangnya untuk memberikan banyak arahan kepada

penulis.

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

viii

6. Manager dan staf BMT UMJ yang telah memberikan izin dan waktu

luangnya untuk mengadakan penelitian di tempat tersebut.

7. Segenap dosen Fakultas Syari’ah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga

ilmu ini dapat bermanfaat dunia dan akhirat

8. Ibu dan bapak, Ibu Ismaneli dan Bapak Mukhlas yang selalu mendoakan dan

memberikan motivasi kepada anaknya, dan doa yang tiada hentinya untuk

anaknya agar menjadi orang sukses.

9. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan

materil sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

10. Kepada seluruh responden, yang mau meluangkan waktunya untuk

mengisi kuesioner, semoga bantuan dan doanya dijadikan amal kebaikan

.

Jakarta, 3 Mei 2018

Penulis

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF...................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................... iv

ABSTRAK................................................................................................................ v

ABSTRACT.............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR............................................................................................. vii

DAFTAR ISI............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………........................ 5

C. Pembatasan Masalah…………................................................... 6

D. Perumusan Masalah…………………………………………… 6

E. Tujuan Penelitian……………………………………………… 6

F. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 6

G. Metode Penelitian....................................................................... 7

1. Jenis Penelitian..................................................................... 7

2. Pendekatan Penelitian.......................................................... 7

3. Jenis Data dan Sumber Data................................................ 7

4. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 8

5. Subjek Penelitian................................................................. 9

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

x

6. Teknik Pengolahan Data..................................................... 9

7. Teknik Analisis Data.......................................................... 9

8. Teknik Penulisan................................................................ 10

H. Penelitian Terdahulu.................................................................. 10

I. Sistematika Penulisan................................................................ 12

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA................................................................................... 13

A. Teori Pembiayaan....................................................................... 13

1. Pengertian Pembiayaan........................................................ 13

2. Analisis Pembiayaan............................................................ 21

B. Teori Kelayakan Pembiayaan..................................................... 22

1. Definisi Kelayakan Pembiayaan........................................... 23

2. Tujuan dan Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan........... 24

3. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Pembiayaan....... 25

C. Baitul Maal Wat Tamwil............................................................ 30

1. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil.................................... 30

2. Ciri-Ciri Baitul Maal Wat Tamwil....................................... 32

D. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)…. 33

BAB 3 PROFIL BMT UMJ.................................................................................... 35

A. Sejarah Singkat BMT UMJ......................................................... 35

B. Visi, Misi, dan Motto BMT UMJ............................................... 36

1. Visi....................................................................................... 36

2. Misi...................................................................................... 36

3. Motto................................................................................... 37

C. Struktur Organisasi BMT UMJ.................................................. 37

D. Produk-Produk BMT UMJ......................................................... 38

1. Produk Simpanan................................................................. 38

2. Produk Pembiayaan atau Penyaluran Dana......................... 39

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

xi

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 41

A. Produk Pembiayaan di BMT UMJ.............................................. 41

1. Pembiayaan Murabahah…………………………………… 41

2. Pembiayaan Ijarah Multijasa……………………………… 42

3. Pembiayaan Mudharabah…………………………………. 44

4. Pembiayaan Qardh………………………………………… 45

B. Proses Penilaian Kelayakan Nasabah Pembiayaan BMT UMJ... 48

1. Proses Pengajuan Pembiayaan oleh Nasabah........................ 50

2. Survey Kelayakan Nasabah................................................... 50

3. Proses Penyetujuan Pembiayaan........................................... 52

C. Proses Pengawasan dan Pembinaan Bagi Nasabah Pembiayaan.. 53

D. Hasil Analisis Kuesioner Dengan Ukuran Pemusatan Data…… 54

E. Analisis SWOT pada Proses Penilaian Kelayakan Nasabah

Pembiayaan BMT UMJ……………………………………….. 57

BAB 5 PENUTUP.................................................................................................... 64

A. Kesimpulan.................................................................................. 64

B. Saran............................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 67

DAFTAR FATWA DAN UNDANG-UNDANG………………………………... 69

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Total Aset BMT UMJ Tahun 2013-2015.................................................. 4

Tabel 3.1 Modal Awal BMT UMJ............................................................................ 36

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan Data………………………………………………… 55

Table 4.2 Matrik IFAS…………………………………………………………….. 58

Table 4.3 Matrik EFAS……………………………………………………………. 60

Tabel 4.4 Matrik SWOT…………………………………………………………… 61

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Distribusi Penyaluran Dana.................................................................... 4

Gambar 4.1 Skema Pembiayaan Murabahah............................................................. 41

Gambar 4.2 Skema Pembiayaan Ijarah...................................................................... 43

Gambar 4.3 Skema Pembiayaan Mudharabah Musytarakah..................................... 44

Gambar 4.4 Skema Pembiayaan Qardh..................................................................... 46

Gambar 4.5 Grafik Pertumbuhan Pembiayaan.......................................................... 47

Gambar 4.6 Tahap Pengajuan Pembiayaan................................................................ 49

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) adalah lembaga swadaya masyarakat

dalam pengertian didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat. Sejak awal

pendiriannya, BMT-BMT dirancang sebagai lembaga ekonomi. Dapat

dikatakan bahwa BMT merupakan suatu lembaga ekonomi rakyat yang secara

konsepsi dan secara nyata memang lebih fokus ke masyarakat yang

berpendapatan rendah.

Aktivitis Masjid Salman ITB mengawali dengan didirikannya Baitut

Tamwil Salman sebagai bahan pengujian sistem syariah yang kemudian ini

menjadi cikal bakal menjamurnya BMT di Indonesia sekarang ini. Setelah itu,

di Jakarta juga didirikan sistem yang sama dalam bentuk koperasi yang dinamai

Koperasi Ridho Gusti. Kedua perintis sistem perbankan syariah tersebut

didirikan dan akhirnya mendapat respon positif dari Majelis Ulama Indonesia

(MUI) yang berinisiatif untuk mendirikan bank syariah berdasarkan

rekomendasi Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa

Barat.1

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro

syariah sempat mengalami pasang surut. Pada pertengahan 1990-an di saat

pemerintahan presiden Suharto, jumlah BMT sempat disebutkan mencapai

3.000 unit. Namun, pada bulan Desember 2005 jumlah BMT yang aktif

dilaporkan tinggal 2.017 unit. Menurut perkiraan Pusat Inkubasi Usaha Kecil

(Pinbuk), sampai dengan pertengahan tahun 2006, jumlah BMT kembali

bertambah menjadi sekitar 3.200 unit. BMT-BMT ini secara keseluruhan

melayani anggota atau calon anggota yang mencapai tiga juta orang.

1 Nugraha Fauzi, “Sejarah Lahirnya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)”, artikel diakses pada 13

Maret 2017 dari http://www.bmtnuruliman.com

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

2

BMT di Indonesia mengalami pasang surut yang tidak terlepas dari

kendala yang mereka hadapi. Di antaranya yang paling krusial adalah landasan

hukum yang belum jelas. Karena sebagian besar BMT memiliki badan hukum

koperasi, maka secara legal tidak dapat menghimpun dana dari masyarakat

langsung. BMT-pun mau tidak mau harus mensyaratkan keanggotaan bagi

nasabah yang akan dilayani, atau menjadikan nasabah tersebut sebagai calon

anggota selama beberapa waktu tertentu.2

BMT saat ini memiliki asset mencapai triliun. Menteri koperasi,

Puspayoga menjelaskan pertumbuhan BMT sendiri cukup signifikan.

Berdasarkan data PBMT, terdapat 4.500 BMT tahun 2015 yang melayani 3,7

juta orang dengan asset sekitar 16 triliun rupiah.3

BMT memang merupakan lembaga pembiayaan bagi usaha masyarakat

ekonomi menengah ke bawah. Mereka yang dibantu, sebagian besar tidak

memiliki akses perbankan (unbankable). Akses perbankan biasa mensyaratkan

kepemilikan aset yang bersertifikat atau bukti-bukti administrasi dari

penghasilan yang akan diperoleh di masa datang. Padahal, jumlah orang yang

tak mampu memenuhinya, secara potensial, lebih banyak daripada mereka yang

bisa. Dengan kata lain, potensi pertumbuhan BMT masih sangat besar. Di

samping itu, perkembangan BMT telah membawanya kepada kemampuan

melayani juga usaha-usaha yang berskala menengah, atau mereka yang

bankable.

Pesatnya perkembangan BMT, selain oleh karena prestasinya

sendiri, didukung pula oleh lembaga pengembangan, asosiasi BMT, dan

komunitas- komunitas yang peduli. Ada Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil

(selanjutnya disingkat dengan Pinbuk) yang dikenal banyak memprakarsai, atau

menstimulan, berdirinya BMT-BMT. Pinbuk mengusung program BMT dan

menjadikan BMT menjadi program Nasional sehingga gerakan BMT

mendapat akseptasi masyarakat secara luas.

2 Akhmad Akbar Susamto dan Malik Cahyadin, Jurnal Ekonomi Syariah MUAMALAH, 2008,

hal.13. 3 Artikel diakses pada 22 Maret 2017 dari http://www.depkop.go.id

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

3

Pemilahan dan pemilihan sasaran utama pelayanan oleh BMT adalah

sebuah syarat mutlak kesuksesan usahanya. Hampir bisa dipastikan, BMT

yang sukses adalah BMT yang berani memilih segmennya dengan cerdas,

berani dan fokus. BMT yang bersegmentasi pada masyarakat umum memiliki

wilayah cakupan yang luas. Disamping itu terdapat beberapa BMT memilih

segmentasi yang lebih terfokus, seperti BMT yang bersegmentasi pada wilayah

kampus.

BMT yang bersegmentasi pada wilayah kampus sedikit berbeda dengan

BMT yang bersegmentasi pada masyarakat umum. Pasar yang dimiliki oleh

BMT bersegmentasi kampus lebih terbatas pada wilayah kampus. Perbedaan

segmentasi pada BMT tentunya akan menimbulkan perbedaan pula pada

prosedur pelayanan yang dilakukan BMT kepada anggota dan nasabahnya.

BMT yang bersegmentasi kampus akan lebih mudah dalam mengontrol

nasabah apabila mereka mengajukan pembiayaan, hal ini dikarenakan

segmentasi yang terfokus pada wilayah kampus. Dengan keunggulan-

keunggulan yang timbul akibat segmentasi yang terfokus pada wilayah kampus,

BMT akan cenderung kesulitan dalam hal likuidasi yang dikarenakan

keterbatasan wilayah segmentasi. Hal itu tentu akan menimbulkan beberapa

penyesuaian pada proses penghimpunan dan penyeluran dana yang dilakukan

BMT. Terlebih lagi BMT yang bersegmentasi kampus akan dihadapkan dengan

beberapa elemen masyarakat yang beraktivitas pada wilayah segmentasinya

seperti, mahasiswa, dosen, karyawan dan pedagang setempat. Dengan adanya

beberapa elemen masyarakat yang berbeda pada satu wilayah segmentasi,

menyebabkan perbedaan perlakuan yang diberikan BMT.

Universitas Muhammadiyah Jakarta mendirikan BMT yang

bersegmentasi kampus yaitu BMT UMJ. Namun dalam memilih segmentasi

BMT UMJ memilih untuk mensegmentasikan BMT pada lingkungan kampus.

BMT UMJ mengambil langkah focussing layanan dengan jelas. Dalam hal ini

BMT yang berdiri pada pertengahan tahun 2008 ini memilih segmen dengan

fokus komunitas berbasis teritorial, dengan melihat potensi komunitas di

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

4

42%

58%

Distribusi penyaluran

Civitas UMJ

UKM

sekeliling BMT ini berlokasi. Karena lokasinya di kawasan kampus, maka

membidik civitas akademika adalah sebuah pilihan yang sangat rasional.

Tabel 1.1

Tabel Total Asset BMT UMJ Tahun 2013-2015

Aset 2013 Asset 2014 Asset 2015

Rp 1.686.931.113,-. Rp. 1.942.214.324,- Rp 2.239.719.461,-.

Sumber : Laporan Tahunan dan Company Profile KSU BMT UMJ tahun 2016

Dengan berfokus pada lingkungan kampus, tidak menutup

kemungkinan untuk BMT UMJ membuat pertumbuhan nilai asset yang

lumayan pesat. Dari laporan tahunan yang didapat BMT UMJ dapat membuat

pertumbuhan setiap tahunnya dari tahun 2013 sampai tahun 2015. Ini

menunjukkan pengelolaan asset pada BMT memang sudah baik.

Gambar 1.1

Sumber : Laporan Tahunan dan Company Profile KSU BMT UMJ tahun

2016

Dengan segmentasi yang berfokus pada suatu teritori, distribusi

penyaluran dana atau financing pada BMT pun terbagi dua yaitu pada civitas

akademika yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan kampus, dan

pedagang di wilayah kampus. Dari 380 orang yang dibiayai, 42% atau 159

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

5

orang merupakan civitas UMJ sedangkan sisanya 58% atau 221 orang

merupakan masyarakat umum dan UKM diluar kampus UMJ. Dari penyaluran

dana sebanyak itu kepada civitas akademika yang mayoritas adalah mahasiswa,

BMT UMJ harus benar-benar pintar dalam menganalisis kelayakan pada

nasabah yang mengajukan pembiayaan baik dari civitas akademika maupun

pedagang di wilayah kampus

Dari latar belakang di atas, penelitian ini bermaksud menganalisis

bagaimana BMT campuss segmented menilai kelayakan nasabah

pembiayaannya dengan mengangkat judul skiripsi :” Analisis Kelayakan

Nasabah Pembiayaan pada BMT Campuss Segmented (Studi pada BMT UMJ)’.

B. Identifikasi Masalah

Pembiayaan sebagai salah satu kegiatan utama BMT haruslah mendapat

perhatian lebih karena pembiayaan pula lah yang menjadi pendapatan utama

BMT untuk tetap beroperasi. Dalam menjalankan kegiatan pembiayaan yang

dilakukan BMT ada beberapa aspek yang harus diperhatikan mulai dari

mendata dan mensurvei nasabah pengaju pembiayaan sampai menganalisis

kelayakan nasabah tersebut dari hasil survey. Adapula faktor eksternal yang

juga dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya pembiayaan yang akan

dilakukan atau yang sudah berjalan.

BMT UMJ sebagai BMT bersegmentasi kampus memiliki beberapa

kelebihan dan kekurangan yang timbul akibat pemilihan segmentasi yang

terfokus. BMT memiliki kemudahan dalam mengontrol nasabah pembiayaan

dikarenakan ruang lingkup wilayah segmentasi tidak terlalu luas. Di sisi lain

BMT dihadapkan dengan masalah liquidasi dikerenakan wilayah segmentasi

yang tidak terlalu luas sehingga sumberdaya untuk mendapatkan dana yang

likuid terbatas. Perlunya penyesuaian proses penghimpunan dana maupun

penyaluran dana demi menjaga BMT tetap likuid.

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

6

C. Pembatasan Masalah

Penulis perlu memberikan batasan pada masalah yang mana

penelitian ini dilakukan pada Baitul Maal Wat Tamwil Universitas

Muhammadiyah Jakarta, prinsip untuk menilai kelayakan calon nasabah

pembiayaan disesuaikan dengan prinsip yang dipakai BMT.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penilaian kelayakan nasabah pembiayaan yang dilakukan

oleh BMT?

2. Bagaimana SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) pada

penilaian kelayakan nasabah pembiayaan di BMT?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan apa saja cara yang dilakukan BMT untuk menilai

kelayakan calon nasabah pembiayaan.

2. Menjelaskan hasil analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity,

Threat) pada penilaian kelayakan nasabah pembiayaan di BMT.

F. Manfaat Penelitian

Dan penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

a. Melengkapi pengetahuan yang sudah didapat secata teori dengan

meneliti langsung secara praktik.

b. Mengetahui secara langsung system kerja objek yang diteliti.

c. Memberikan pengalaman penelitian kepada peneliti.

d. Melatih kemampuan analisis peneliti.

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

7

2. Bagi akademisi

a. Memberikan pengetahuan tambahan.

b. Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi BMT

a. Menjadi dasar untuk mengambil keputusan dikemudian hari.

b. Menjadi sarana evaluasi bagi BMT

4. Bagi masyarakat

a. Sebagai sarana edukasi tambahan untuk memperluas pengetahuan

dan wawasan.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif,

yaitu penelitian yang hanya menggambarkan dan meringkas berbagai

kondisi, situasi atau berbagai variabel, serta menganalisis dan menyajikan

fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan

disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu memiliki dasar factual yang

jelas sehingga semuanya selalu dapet dikembalikan langsung pada data

yang diperoleh.4

2. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

penelitian langsung pada BMT UMJ. Dimana peneliti akan melakukan

pendekatan melalui dokumen-dokumen dan wawancara.

3. Jenis data dan sumber data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis data

kualitatif berupa kata-kata atau gambar bukan angka-angka, kalaupun ada

4 I Made Wiratha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, (Yogyakarta: Andi, 2006), hal.154.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

8

angka-angka sifatnya hanya sebagai penunjang.5 Serta menggunakan dua

sumber yaitu :

a. Sumber Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari pihak BMT UMJ yang kompeten

dan ahli mengenai penilaian kelayakan nasabah pembiayaan yang

berupa hasil wawancara dengan menggunakan instrument pedoman

wawancara.

b. Sumber Data Sekunder

Data yang diperoleh dari dokumentasi berkas-berkas maupun

literatur kepustakaan seperti buku dan sumber lainnya yang

berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Merupakan salah satu pengambilan data dan informasi dengan

interaksi Bahasa yang berlangsung antara dua orang melalui tatap

muka.6 Melalui pedoman wawancara, dilakukan tanya jawab secara

langsung dengan staf BMT UMJ.

b. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk menguatkan data-data yang telah

didapatkan. Dokumen BMT UMJ didapatkan dengan mendatangi

langsung kantornya maupun melalui website.

5 Prof. Dr. Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung :CV. Pustaka Setia, 2002. hal.

51 6 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.50.

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

9

c. Kuesioner

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data dari BMT UMJ

dan nasabah yang pernah mengajukan pembiayaan yang akan dianalisis

secara deskriptif. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup, dikarenakan responden tidak dapat menjawab secara

bebas dan peneliti telah menyiapkan pilihan jawaban yang harus dipilih

oleh responden.

5. Subjek Penelitian

Adapun objek penelitian ini dilakukan di Baitul Maal Wat Tamwil

(BMT) UMJ selaku BMT yang bersegmentasi kampus tentang analisis

kelayakan nasabah pembiayaan yang bertempat di kampus Universitas

Muhammadiyah Jakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah kepala

account officer atau staff pembiayaan yang memiliki kapabilitas terhadap

proses penilaian kelayakan nasabah pembiayaan serta nasabah yang pernah

mengajukan pembiayaan di BMT UMJ.

6. Teknik Pengolahan Data

a. Seleksi Data : setelah memperoleh data dan bahan-bahan baik

melalui library research maupun field research, lalu data diperiksa

kembali satu persatu agar tidak terjadi kekeliruan.

b. Klasifikasi Data : setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan dalam

bentuk dan jenis tertentu, kemudian diambil suatu kesimpulan.

7. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik analisis data

deskriptif, dimana peneliti menggambarkan data dan informasi berdasarkan

fakta-fakta yang diperoleh mengenai proses penilaian kelayakan nasabah

pembiayaan pada BMT UMJ menggunakan analisis SWOT. Teknik ini

digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang peneliti kumpulkan baik

data hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi selama penelitian.

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

10

8. Teknik Penulisan

Adapun Teknik penulisan yang dipakai dalam skripsi ini

menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017”.

H. Penelitian Terdahulu

Dhahny Syakir dengan

judul “Analisis

Implementasi Prinsip

Kehati-hatian

(prudential principle)

Pada Pembiayaan

Mudharabah di KJKS

BMT Fastabiq Pati”

Institut Agama Islam

Negeri Walisongo

Semarang, 2012

Hasil penelitian,

dengan menggunakan

metode deskriptif-

analitik prinsip kehati-

hatian pada

pembiayaan

mudharabah di KJKS

BMT Fastabiq Pati

meliputi analisis

character, capacity,

capital, condition

economy, collateral,

constraints, dan

bersyariah. Dimana

yang menjadi prioritas

utama adalah karakter

dalam menjalankan

syariat Islam.

Perbedaan dengan

penelitian ini yaitu

pada objek penelitian

dan akadnya.

Penelitian sebelumnya

hanya berfokus pada

akad mudharabah.

Meiga Gemala dengan

judul “Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Pembiayaan

Bermasalah Dilihat

Dari Perspektif Mitra

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

faktor pendapatan dan

I’tikad dari nasabah

pembiayaan memiliki

pengaruh yang

Perbedaan dengan

penelitian ini yaitu

pada objek penelitian

dan metode penelitian

yang dipakai.

Penelitian sebelumnya

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

11

Pembiayaan Pada

BMT Prima Syariah”

Fakultas Syariah dan

Hukum - Muamalat

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,

2015.

signifikan terhadap

pembiayaan

bermasalah,

sedangkan

administrasi

(persyaratan awal) dan

evaluasi tidak

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap pembiayaan

bermasalah. Metode.

Penelitian ini

menggukanan metode

deskriptif kuantitatif.

memakai metode

deskriptif kuantitatif.

Ayief Fathurrahman

dengan judul “Analisis

Komparasi Kinerja

Keuangan BMT

Segmented Campus

dan BMT Non

Segmented Campus

(Studi Kasus pada

BMT Iqtisaduna FE

UII dan BMT Sunan

Kalijaga)” Fakultas

Syariah - UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta,

2009.

Analisis menjelaskan

bahwa rata-rata rasio

keuangan LDR BMT

Sunan Kalijaga lebih

baik dibandingkan

dengan rasio LDR

BMT Iqtisaduna FE

UII, sedangkan pada

rasio yang lain seperti

CAR, NPF, ROA,

ROE, BOPO BMT

Sunan Kalijaga lebih

rendah kualitasnya

disbanding rasio

keuangan BMT

Iqtisaduna FE UII.

Perbedaan dengan

penelitian ini yaitu

pada objek penelitian

dan metode penelitian

yang dipakai.

Penelitian sebelumnya

memakai metode

deskriptif kuantitatif.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

12

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini

adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan

Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka

Teori, Penelitian Terdahulu, Objek Penelitian, Pedoman Penulisan

Skripsi serta Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas tinjauan teoritis mengenai teori

pembiayaan, kelayakan nasabah pembiayaan dan membahas

mengenai Baitul Maal Wat Tamwil.

BAB III : GAMBARAN UMUM BMT UMJ

Dalam bab ini dibahas mengenai kondisi internal BMT UMJ yang

meliputi sejarah pendirian, visi dan misi, tujuan, produk dan

kegiatan-kegiatan di BMT UMJ.

BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas lebih jauh mengenai prosedur penilaian

kelayakan calon nasabah atau si pengaju pembiayaan di BMT UMJ.

BAB V : PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari skripsi yang akan memuat kesimpulan

dari keseluruhan pembahasan ini. Bagian ini menunjukkan jawaban

ringkas dari permasalahan yang dibahas pada bagian permasalahan

di atas yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayan

Pada dasarnya fungsi utama Bank Syariah maupun konvensional yaitu

untuk menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya

kembali atau lebih dikenal sebagai fungsi intermediasi. Dalam prakteknya

Bank Syariah menyalurkan dana yang diperolehnya dalam bentuk

pemberian pembiayaan, baik itu pembiayaan produktif maupun konsumtif.

Adapun pengertian pembiayaan menurut berbagai literatur yang ada

sebagai berikut :

a. Pasal 1 ayat (25) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,1 menyatakan: Pembiayaan

adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan

itu berupa:

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik

3) Tranksaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam,

dan istishna

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa.

b. Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang

1 Undang-undang No. 21 Tahun 2008

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

14

telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.

Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.

c. Sedangkan menurut M. Syafii Antonio, pembiayaan adalah

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan

pihak-pihak yang merupakan defisit unit.2

Berdasarkan pengertian diatas, dijelaskan bahwa pembiayaan adalah

pemberian fasilitas dana dari pihak yang memiliki dana lebih kepada pihak

yang membutuhkan dana baik untuk konsumsi maupun untuk investasi

yang telah direncanakan berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak

yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil.

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok Bank Syariah, yaitu

memberikan fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang membutuhkan pembiayaan. Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 29

dan Al-Baqarah ayat 283 menjadi landasan hukum Islam bagi bank

Syariah dan Lembaga keuangan Syariah lainnya untuk melakukan aktifitas

perniagaan yang mana disebutkan sebagai berikut :

Q.S. An-Nisa’ ayat 29

ن ل أ ل إ اط ب ال م ب ك ن ي م ب ك ال و م وا أ ل أ ك وا ل ت ن ين آم ذ ا ال ه ي ا أ ي

م ك ان ب ك ن للا إ م ك س ف ن وا أ ل ت ق ل ت و م ك ن م اض ر ن ت ة ع ار ج ون ت ك ت

ا يم ح ر

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.

2 M. Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal.

160.

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

15

Q.S. Al-Baqarah ayat 283

ن إ ف ة وض ب ق ان م ه ر ا ف ب ات وا ك د ج م ت ل ر و ف ى س ل م ع ت ن ن ك إ و

ل و ه ب ر ق للا ت ي ل ه و ت ان م ن أ م ت ذي اؤ د ال ؤ ي ل ا ف ض ع م ب ك ض ع ن ب م أ

يم ل ون ع ل م ع ا ت م ب للا و ه ب ل م ق ه آث ن إ ا ف ه م ت ك ن ي م و ة اد ه وا الش م ت ك ت

Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara

tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah

ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan

tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan

hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu

(para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang

menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa

hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dengan penjelasan dua ayat Al-Quran diatas jelas bahwa aktifitas

perniagaan yang dilakukan haruslah atas dasar kesepakatan kedua belah

pihak. Dalam ayat yang kedua dijelaskan untuk memberikan jaminan serta

saling percaya dan menunaikan amanatnya yaitu memberikat pembiayaan

yang disepakati dan melunasinya bagi yang dibiayai.

Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat dibagi menjadi dua

hal berikut3:

a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produk perdagangan maupun

investasi.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan.

Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

diantaranya:

(1) Kebutuhan primer, adalah kebutuhan pokok, baik berupa

barang, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal

maupun berupa jasa, seperti pendidikan dasar dan pengobatan.

3 Muhamad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

AMP YKPN, 2005) hal. 17.

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

16

(2) Kebutuhan sekunder, adalah kebutuhan tambahan yang secara

kuantitatif maupun kualitatif lebih tinggi atau lebih mewah dari

kebutuhan primer, baik berupa barang, seperti bangunan

rumah, kendaraan, perhiasan maupun jasa seperti pendidikan,

pariwisata, hiburan dan sebagainya.

Dalam penyaluran dana yang berhasil dihimpun dari nasabah atau

masyarakat, Bank Syariah menawarkan beberapa produk perbankan, yaitu:

a. Murabahah

Secara Bahasa, murabahah adalah bentuk mutual (bermakna:

saling) dari kata ribh yang artinya keuntungan.4 Sedangkan dalam

fatwa DSN-MUI NO : 111/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Jual

Beli Murabahah, Akad bai' al-murabahah adalah akad jual beli

suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli

dan pembeli membayamya dengan harga yang lebih sebagai laba.5

Menurut para fuqahah, murabahah didefinisikan sebagai penjualan

biaya atau harga pokok (cost) barang tersebut ditambah dengan

mark-up atau mergin keuntungan yang disepakati. Karakteristik

murabahah adalah bahwa penjual harus memberi tahu pembeli

mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost) tersebut.6

Adapun landasan hukum jual beli murabahah pada Al

Quran Surat An-Nisa ayat 29 :

نكم بال باطل إل أن تكون تجارة والكم بي ها الذين آمنوا ل تأ كلوا أم يا أي

كم … و من عن تراض

“ Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela

diantaramu…”

4 Shalah ash-Shawi dan Abdullah al-Mushlih, Fikih Ekonomi Islam (Jakarta: Darul Haq, 2004) 5 Fatwa DSN-MUI NO : 111/DSN-MUI/IX/2017 6 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Press, vol. 1, 2005) hal.13

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

17

Al Quran surat Al-Baqarah ayat 275:

با …ض ع وحرم الر …وأحل للا ال بي “… Dan Allah telah menghalal kan jual beli dan mengharamkan

riba…”

b. Mudharabah

Merupakan suatu akad transaksi yang dilakukan antara dua

belah pihak, dimana salah satu pihak menyerahkan harta (modal)

kepada pihak yang lain agar diperdagangkan, dengan pembagian

keuntungan diantara keduanya sesuai dengan kesepakatan.7

Sedangkan pada fatwa DSN-MUI NO: 15/DSN-MUI/IX/2017

mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara pemilik

modal (malik/ shahib al-mal) yang menyediakan seluruh modal

dengan pengelola (‘amil/mudharib) dan keuntungan usaha dibagi

di antara mereka sesuai nisbah yang disepakati dalam akad.8

Adapun landasan hukum akad mudharabah dari Al-Quran

surat An-Nisa’ ayat 29 dan Al-Baqarah ayat 283 dan juga dari

hadits Rasulullah SAW riwayat Thabrani dari Ibnu Abbas yang

artinya “Abbas bin Abdul Muthalib jika menyerahkan harta

sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar

tidak mengarungi lautan dan menuruni lembah, serta tidak

membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia

(mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang

ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau

membenarkannya.” dan ijma’ para ulama berikut, diriwayatkan

bahwa sejumlah sahabat menyerahkan (kepada orang, mudharib)

harta anak yatim sebagai mudharabah dan taka da seorangpun

mengingkari mereka. Oleh karenanya hal tersebut dipandang

sebagai ijma’.9

7 Dr. Hj. Isnawati Rais, MA dan Dr. Hj. Hasanudin, MA. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada

LKS, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) cet.1, hal. 117 8 Fatwa DSN-MUI NO: 115/DSN-MUI/IX/2017 9 Wahbah Al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1989, 4/838

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

18

c. Ijarah

Dalam Peraturan Bank Indonesia, Ijarah didefinisikan dengan

transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan atau upah

mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaran sewa atau imbalan jasa.10 Sedangkan dalam fatwa

DSN-MUI NO: 112/DSN-MUI/IX/2017 akad ijarah adalah akad

sewa antara mu’jir dengan musta’jir atau antara musta’jir dengan

ajir untuk mempertukarkan manfa’ah dan ujrah, baik manfaat

barang maupun jasa. Mu’jir adalah pihak yang menyewakan

barang, musta’jir adalah pihak yang menyewa sedangkan ajir

adalah pihak yang memberikan jasa dalam akad berupa orang

maupun yang dipersamakan dengan orang.11

Adapun dalil yang menjadi landasan hukum akad ijarah yaitu

pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 233 dan Al-Quran surat Al-

Qashash ayat 26 sebagai berikut:

Q.S. Al-Baqarah ayat 233

اح ن ل ج م ف ك د ل و وا أ ضع ر ت س ن ت م أ ت د ر ن أ إ و…و

ن وا أ م ل اع و وا للا ق ات و وف ر ع م ال م ب ت ي ا آت م م ت م ل ا س ذ م إ ك ي ل ع

ير ص ون ب ل م ع ا ت م ب للا

“…dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,

tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran

menurut yang patut. Bertaqwalah kepada Allah, dan

ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu

kerjakan.”

Q.S. Al-Qashash ayat 26

ت ر أ ج ت ن اس ر م ي ن خ إ ه جر أ ت ت اس ب ا أ ا ي م اه د ح ت إ ال ق

ين م ي ال و ق ال

10 Dr. Hj. Isnawati Rais, MA dan Dr. Hj. Hasanudin, MA. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada

LKS, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) cet.1, hal. 156 11 Fatwa DSN-MUI NO: 112/DSN-MUI/IX/2017

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

19

“salah seorang dari kedua wanita itu berkata, ‘Hai

ayahku! Ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada

kita), karena sesungguhnya orang paling baik yang kamu

ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat

lagi dapat dipercaya.”

d. Musyarakah

Merupakan suatu akad percampuran, yakni mencampurkan satu

harta dengan harta yang lainnya sehingga tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Dalam hal ini adalah kerjasama antara para pemilik

modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan

melakukan usaha secara Bersama-sama dalam suatu kemitraan,

dengan nisabah pembahian hasil sesuai dengan kesepakatan.

Sedangkan kerugiannya ditanggung sesuai dengan kontribusi

dalam pemberian modal masing-masing pihak.12 Dalam fatwa

DSN-MUI NO: 114/DSN-MUI/IX/2017 tentang akad syirkah

adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu di mana setiap pihak memberikan kontribusi

dana/modal usaha (ra’s al-mal) dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau secara

proporsional, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak

secara proporsional.13

Adapun ayat yang dijadikan landasan hukum untuk

bermusyarakah yang menerangkan bahwa diantara orang-orang

yang bersekutu itu berbuat zalim atau kecurangan, yaitu pada Al-

Quran surat Shad ayat 24

ض ع ى ب ل م ع ه ض ع غي ب ب ي اء ل ط ل خ ل ن ا ا م ير ث ن ك إ ا…و ق

ا م …ق ا ه يل م ل ق ات و ح ال وا الص ل م ع وا و ن ين آم ذ ل ال إ

“… Sungguh banyak di antara orang-orang yang bersekutu

itu berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang-

12 Dr. Hj. Isnawati Rais, MA dan Dr. Hj. Hasanudin, MA. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada

LKS, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) cet.1, hal. 105 13 Fatwa DSN-MUI NO: 114/DSN-MUI/IX/2017

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

20

orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; dan

amat sedikitlah mereka ini … “

e. Salam dan Istishna

Dalam fatwa DSN-MUI NO: 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang

jual beli salam, bahwa jual beli barang dengan cara pemesanan dan

pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu

merupakan jual beli salam.14 Landasan hukum salam disebutkan

dalam hadits riwayat Bukhari dari Ibn ‘Abbas, Nabi bersabda

“Barang siapa melakukan salaf ( salam ), hendaknya ia melakukan

dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas, untuk jangka

waktu yang diketahui”.15

Sedangkan istishna’ dalam fatwa DSN-MUI NO: 06/DSN-

MUI/IV/2000 adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu

yang disepakati antara pemesan dan penjual.16 Landasan hukum

islam terkait akad istishna’ disebutkan dalam hadits Nabi riwayat

Tirmizi “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin

kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan

syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang

halal atau menghalalkan yang haram”.17

f. Qardh

Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan

ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang

diterimanya pada waktu yang telah disepakati.18 Landasan hukum

islam mengenai akad qardh terdapat pada hadits Nabi “Orang

yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah

14 Fatwa DSN-MUI NO: 05/DSN-MUI/IV/2000 15 HR. Bukhari, Sahih al-Bukhari [Beirut: Dar al Fikr, 1955], jilid 2 hal.36 16 fatwa DSN-MUI NO: 06/DSN-MUI/IV/2000 17 HR. Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf 18 Undang-undang No. 21 Tahun 2008

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

21

akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat, dan Allah

senantiasa menolong hamba-Nya selama is (suka) menolong

saudaranya” (HR. Muslim).19

Secara umum, pembiayaan yang dilakukan bank Syariah hanya

diberikan kepada nasabah pengelola dana yang telah memiliki usaha

berkembang, dalam artian pembiayaan tidak akan diberikan kepada usaha

yang baru akan dirilis. Sampai saat ini, mayoritas produk pembiayaan

Syariah masih terfokus pada produk-produk murabahah (prinsip jual beli).

Pembiayaan murabahah termasuk dalam ketegori “natural cartanty

contract” dan dasarnya adalah kontrak jual beli.

2. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi

pembiayaan di bank Syariah. Dalam Al-Quran penggalan surat Shad ayat

24 yang artinya “… Sungguh banyak di antara orang-orang yang

bersekutu itu berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal saleh; dan amat sedikitlah mereka

ini …”. Dan penggalan surat Al-Baqarah ayat 282 yang artinya “ Hari

orang-orang yang beriman, apabila kamu mermu’amalah tidak secara

tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…”.

Pada dua ayat tersebut dijelaskan bahwa masih banyak orang-orang yang

berbuat zalim dalam bersekutu, untuk itu perlunya mencatat kegiatan

transaksi serta menilai dan menganalisis kelayakan orang yang

mengajukan pembiayaan. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh

pelaksana (pejabat) pembiayaan di bank Syariah dimaksudkan untuk20:

a. Menilai kelayakan usaha nasabah pengaju pembiayaan

b. Menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan, dan

c. Menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak

19 Fatwa DSN-MUI NO: 19/DSN-MUI/IV/2001 20 Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), hal. 165.

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

22

Setelah tujuan analisis pembiayaan dirumuskan dan disepakati oleh

pelaksana pembiayaan, maka untuk selanjutnya dapat ditemukan

pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk analisis pembiayaan.

Ada beberapa pendekatan analisis pembiayaan yang dapat diterapkan

oleh para pengelola bank Syariah yaitu21:

a. Pendekatan jaminan artinya bank dalam memberikan pembiayaan

selalu memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki

oleh nasabah pengaju pembiayaan.

b. Pendekatan karakter aartinya bank mencermati secara sungguh-

sungguh terkait dengan karakter nasabah

c. Pendekatan kemampuan pelunasan artinya bank menganalisis

kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang

telah diambil

d. Pendekatan dengan studi kelayakan artinya bank memperhatikan

kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah pengaju

pembiayaan

e. Pendekatan fungsi-fungsi bank artinya bank memperhatikan

fungsinya sebagai lembaga intermediary keuangan, yaitu mengatur

mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.

B. Teori Kelayakan Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi Lembaga keuangan

Syariah baik bank maupun non bank. Perlunya beberapa perhitungan dan

kehati-hatian bagi pengelola Lembaga keuangan syariah untuk

memberikan pembiayaan kepada nasabah yang mengajukannya. Demi

keberlangsungan operasional bank, pembiayaan yang diberikan haruslah

memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Seperti yang diterangkan dalam Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 29 yang

artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

21 Ibid., hal. 171

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

23

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.”. Pembiayaan yang dilakukan haruslah atas dasar

suka sama suka di antara dua belah pihak. Oleh sebab itulah diperlukan

penilaian kelayakan atas pembiayaan yang akan disalurkan kepada

nasabah untuk mengurangi resiko timbulnya masalah pada pembiayaan.

1. Definisi Kelayakan Pembiayaan

Kelayakan pembiayaan adalah suatu kegiatan penelitian secara

mendalam terhadap suatu kegiatan, bisnis atau usaha yang akan

dijalankan, untuk mengetahui layak atau tidak layaknya suatu usaha

tersebut dijalankan dan menentukan seberapa besar keuntungan dan

kerugian yang akan timbul dari usaha tersebut22.

Pembiayaan yang akan diberikan kepada suatu usaha merupakan

sumber pendapatan besar dalam operasional lembaga keuangan. Namun

selain mendatangkan keuntungan, pembiayaan juga mengandung tingkat

resiko yang bervariasi dan dapat mengganggu likuiditas keuangan

tersebut.

Lembaga keuangan seperti bank, baik bank konvensional maupun

Syariah, dan lembaga keuangan mikro Syariah (LKMS) telah dikenal

masyarakat memiliki fungsi sebagai perantara antara pihak surplus fund

dengan deficit fund. Dana yang telah dihimpun oleh lembaga keuangan

tersebut harus diputar ke sector yang potensial untuk dapat menghasilkan

keuntungan baik bagi pihak yang terkait.

Penyaluran dana pihak ketiga harus dilakukan secara terencana dan

memperhatikan aspek kehati-hatian, sebab kegiatan usaha yang dilakukan

seseorang tentunya mengandung resiko kerugian, untuk itu diperlukan

suatu proses penelitian untuk mengetahui resiko yang terjadi.

22 Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.242.

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

24

2. Tujuan dan Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan

Analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan sebelum mengambil

keputusan pembiayaan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Menghindari resiko kerugian

Kerugian yang akan terjadi dimasa depan merupakan suatu

ketidakpastian, ada kerugian yang dapat diramalkan dan ada pula

kerugian yang terjadi di luar perkiraan pengusaha. Analisis

kerugian dilakukan untuk meminimalisir resiko yang terjadi.

b. Memudahkan perencanaan

Informasi yang didapat dari hasil analysis kelayakan pembiayaan

deigunakan dalam proses perencanaan hingga operasional usaha

yang akan dilakukan.

c. Memudahkan pengawasan

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan usaha agar tidak

keluar dari rencana yang ditetapkan. Pengawasan dilakukan

terhadap kegiatan usaha secara menyeluruh dan dapat difokuskan

kepada beberapa sector yang dianggap kritis.

d. Memudahkan pengendalian

Apabila dalam proses pengawasan ditemukan penyimpangan,

maka harus segera dikendalikan agar tujuan usaha untuk

mendapatkan keuntungan dapat tercapai23.

Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bias digunakan antara

lain:

a. Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka toko,

membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha

dagang, dan lainnya.

b. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk

menambah kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk

23 Kasmir dan Jakfar, Studi kelayakan bisnis (Jakarta: Kencana, 2008), hal.19

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

25

mengganti peralatan/mesin, untuk menambah mesin baru, untuk

memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.

c. Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling

menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha

barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B,

dan lain sebagainya.

3. Aspek-Aspek dalam Penilaian Kelayakan Pembiayaan

Sebelum melakukan analisis kelayakan pembiayaan ada beberapa

pedoman-pedoman yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis

kelayakan usaha. Secara umum ada beberapa aspek yang sering dilakukan

yaitu dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan.24 Prinsip analisis

berdasarkan 5C, antara lain:

a. Character

Adalah sifat atau karakter dari pihak pengelola usaha. Analisis

seringkali dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada

mudharib dan orang-orang disekitar lingkungannya.

b. Capacity

Adalah kemampuan mudharib dalam menjalankan usaha dan

mengembalikan modal yang diberikan shahibul maal.

c. Capital

Adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut.

Terdiri dari tangible asset seperti dana dan material pendukung

usaha. Tapi terdapat intangible asset yang penting untuk dimiliki

pengusaha yaitu manajemen, keahlian, dan sistem tekhnologi.

d. Collateral

Adalah jaminan yang diberikan mudharib kepada shahibul maal.

Jaminan tersebut biasanya senilai atau lebih besar dari modal

usaha.

24 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hal.91

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

26

e. Condition

Adalah keadaan usaha mudharib yang dilihat dari pangsa pasar,

trend, prospek usaha, bahkan kondisi politik dan ekonomi25.

Sedangkan penilaian dengan 7P adalah sebagai berikut:

a. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga

mencakup sikap, emosi, tingkahlaku dan tindakan nasabah dalam

menghadapi suatu masalah.

b. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu

atau golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam

golongan tertentu dan akan mendapat fasilitas kredit yang berbeda

pula dari bank.

c. Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan

pengambilan kredit dapat bermacam-macam, apakah untuk tujuan

konsumtif, produktif, atau untuk tujuan perdagangan.

d. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan dating

apakah menguntungkan atau tidak. Hal ini sangat penting untuk

diingat Karena jika suatu fasiitas kredit dibiayai tanpa adanya

prospect, bukan hanya bank yang akan rugi tetapi juga nasabah.

25 Muhamad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

AMP YKPN, 2005), hal.60

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

27

e. Payment

Merupakan ukuran dari nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian

kredit yang diperolehnya.

f. Profitability

Yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba. Profitability diukur dari period eke periode apakah

akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan

kredit yang akan diberikan oleh bank.

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh

bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan bias didapat

berupa jaminan barang atau jaminan asuransi26.

Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian stidu kelayakan

hendaknya dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki

berbagai aspek yang harus diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan

ketentuan.

Secara umum prioritas ada 7 aspek (7A) yang perlu dilakukan dalam

studi kelayakan adalah sebagai berikut:

a. Aspek hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah maslah kelengkapan

dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari badan usaha

sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan

dokumen sangatlah penting, karena hal ini merupakan dasar hokum

yang harus dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah.

Keabsahan dokumen diperoleh dari pihak yang mengeluarkan

dokumen.

26 Kasmir, SE., MM. Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hal. 93

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

28

b. Aspek pasar

Setiap usaha yang dijalankan harus memiliki pasar yang jelas.

Factor ada tidaknya konsumen yang akan membeli dan besarnya

pasar yang ada perlu diketahui terlebih dahulu. Yakni mencakup

produk yang akan dipasarkan, peluan pasar, permintaan dan

penawaran, harga, pasar sasaran, strategi pesaing, dll.

c. Aspek keuangan

Dalam aspek ini hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah

inestasi, biaya-biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Ada

beberapa metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian

suatu investasi:

1) Metode Payback Periode (PP)

Adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali

pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas.

2) Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mengetahui equivalent rate yang

dihasilkan dari suatu investasi.

3) Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai sekarang

(present value) dari aliran kas yang dihasilkan dari suatu

investasi, berdasarkan tingkat keuntungan (equivalent rate)

yang diharapkan oleh bank.

4) Metode Average Rate of Return (ARR)

Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-tara yang

diperoleh dari suatu investasi.

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

29

5) Metode Profitability Index (PI)

Metode ini berpijak pada model PV yaitu dengan

memperhatikan nilai index dari perbandingan antara PV cash

inflow dengan cash outflow27.

d. Aspek teknis

Pada aspek teknis atau operasi maksudnya disinilah apakah dari

segi pembangunan proyek dan segi implementasi rutin bisnis

secara teknis dapat dilaksanakan terutama masalah

operasionalisasinya yang meliputi perencanaan, organisasi,

staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi

perusahaan.28

e. Aspek manajemen/ organisasi

Tujuan aspek ini adalah untuk mengetahui apakah pembangunan

dan implementasi usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan

dikendalikan. Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu

diteliti dan dinilai adalah izin/ akta yang dimiliki, pemilik usaha,

pengelola usaha, struktur organisasi yang ada sekarang, dan

rencana kerja.

f. Aspek ekonomi social

Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa

besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan.

Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta

dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.

Dampak ekonomi menggambarkan jumlah tenaga kerja yang

tertampung, peningkatan pendapatan masyarakat. Sedangkan

dampak social yang muncul akibat adanya usaha berupa

tersedianya usaha berupa sarana dan prasarana, antara lain

pembangunan jalan, jembatan, penerangan, telpon, air minum dll.

27 Yusak Laksmana. Account Office Bank Syariah (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009),

hal. 153. 28 Husein Umar. Studi Kelayakan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), hal.88.

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

30

g. Aspek dampak lingkungan

Pada aspek lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan

pada saat ini karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki

dampak yang sangat besar terhadap lingkungan sekitarnya, antara

lain tanah, air, udara, kesehatan manusia. Lembaga keuangan

Syariah memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam

melakukan analisis kelayakan pembiayaan, antara lain:

1) Pendekatan jaminan, artinya account officer memperhatikan

kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki pengaju

pembiayaan.

2) Pendekatan Karakter, artinya analisis kelayakan pembiayaan

dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakter nasabah dengan

cara mencermati dengan sungguh-sungguh serta melakukan

wawancara dengan orang dilingkungannya.

3) Pendekatan studi kelayakan usaha, artinya account officer

mempertimbangkan usaha nasabah dan prospeknya dimasa

yang akan dating.

4) Pendekatan fungsi LKS, artinya upaya pengaturan terhadap

liquiditas dana yang dimiliki dengan pembiayaan yang

dilakukan.29

C. Baitul Maal Wat Tamwil

1. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan

non-bank yang beroperasi berdasarkan syariat Islam dengan prinsip bagi

hasil, didirikan oleh dan untuk masyarakat di suatu tempat atau daerah.

Bmt memiliki dua bidang kerja yaitu sebagai lembaga maal (baitul maal)

menerima titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan

29 Muhamad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

AMP YKPN, 2005), hal.87

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

31

distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya seperti firman Allah

surat At-Taubah ayat 103

م ه ي ل صل ع ا و ه م ب يه ك ز ت م و ه ر ه ط ة ت ق د م ص ه ال و م ن أ ذ م خ

يم ل يع ع م س للا و م ه ن ل ك ك س ت ن صل إ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Dan sebagai tamwil (baitul tamwil) melakukan kegiatan pengembangan

usaha-usaha produktif dan investasi yang bebas dari riba seperti firman

Allah pada surat Al-Baqarah ayat 275

ان ط ي ه الش ط ب خ ت ذي ي وم ال ق ا ي م ل ك ون إ وم ق ا ل ي ب ون الر ل أ ك ين ي ذ ال

ع ي ب ل ا ل للا ح أ و ا ب ل الر ث ع م ي ب ا ال م ن وا إ ال م ق ه ن أ ك ب ل

ذ س م ن ال م

ه ر م أ لف و ا س ه م ل ى ف ه ت ان ه ف ب ن ر ة م ظ ع و م ه اء ن ج م ف ا ب م الر ر ح و

ون د ال ا خ يه م ف ه ار اب الن ح ك أص ئ ول أ اد ف ن ع م و لى للا إ“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil

riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.”

Baitul tamwil dimaksudkan untuk menghimpun dana masyarakat yang

mampu dalam bentuk investasi, saham, simpanan ataupun deposito, dan

menyalurkannya sebagai modal usaha dengan bagi hasil.30

30 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999), hal.174

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

32

2. Ciri-Ciri Baitul Maal Wat Tamwil

Ciri-ciri BMT terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya yaitu:

a. Ciri-ciri utama BMT

1) Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan

pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan

masyarakat.

2) Bukan lembaga sosial, tetapi bermanfaat untuk mengefektifkan

pengumpulan dan pentasyarufan dana zakat, infaq dan sedekah

bagi kesejahteraan orang banyak.

3) Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat

di sekitarnya.

4) Milik bersama masyarakat bawah, bersama dengan orang kaya

disekitar BMT, bukan milik perseorangan atau orang dari luar

masyarakat.

b. Ciri-ciri khusus BMT

1) Staf dan karyawan BMT bertindak aktif-proaktif, tidak

menunggu tetapi menjemput bola, bahkan merebut bola, baik

untuk menghimpun dana anggota maupun untuk pembiayaan.

2) Kantor di buka dalam waktu tertentu yang ditetapkan sesuai

kebutuhan pasar.

3) BMT mengadakan pendampingan usaha anggota.

4) Menejemen BMT adalah profesional islami:

a) Setiap tahun buku yang diterapkan maksimal sampai bulan

maret berikutnya, BMT akan menyelenggarakan

musyawarah anggota tahunan. Forum ini merupakan forum

permusyawaratan tertinggi.

b) Aktif menjemput bola, berprakarsa, kreatif-inovatif,

menemukan masalah dan memecahkannya secara bijak dan

memberikan kemenangan kepada semua pihak (win-win

solution).

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

33

c) Berpikir, bersikap dan bertindak ”ahsanuamala” atau

service exelence.

d) Berorientasi kepada pasar bukan pada produk. Meskipun

produk menjadi penting namun pendirian dan

pengembangan BMT harus senantiasa memperhatikan

aspek pasar, baik dari sisi lokasi, potensi pasar, tingkat

persaingan serta lingkungan bisnisnya.31

D. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)

SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu bentuk

analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara

sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang

matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan sebagai bentuk Analisa situasi

dan juga kondisi yang bersifat deskriptif. Analisa ini menempatkan situasi dan

juga konsisi sebagai factor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut

kontribusinya masing-masing. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang

memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an

dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan.

Adapun SWOT memiliki beberapa aspek :32

1. Strenght yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan

kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu

dilakukan dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu

menilai kekuatan-kekuatan yang dimiliki dibandingkan dengan para

pesaingnya.

2. Weakness yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang

merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.

31 Muchlisin Riadi, “Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)”, artikel diakses pada 13 Maret 2017 dari

http://www.kajianpustaka.com 32 Artikel diakses dari http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-

manfaatnya.html dan dapat diakses pada 6 Juni 2018

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

34

Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan atau

organisasi yang menjadi kendala serius dalam kemajuan perusahaan.

3. Opportunity yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan

peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang

berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari

peluang ataupun terobosan yang memungkinan suatu perusahaan ataupun

organisasi bias berkembang di masa yang akan dating.

4. Threat yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman

yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk

menghadapi berbagai macam factor lingkungan yang tidak

menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan

kemunduran. Jika tidak segera diatasi, ancaman tersebut akan menjadi

penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan dimasa sekarang ataupun

yang akan dating.

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

35

BAB III

PROFIL BMT UMJ

A. Sejarah Singkat BMT UMJ1

Pendirian KSU BMT-UMJ diawali dengan rapat pembentukan oleh 36

(tiga puluh enam) orang (dosen sivitas akademika UMJ) sekitar awal bulan

April 2008. Selanjutnya, Akta Pendirian KSU BMT-UMJ dengan nomor 69

diterbitkan tanggal 14 April 2008 oleh Notaris yang ditunjuk Kementerian

Koperasi dan UKM, H. Rizul Sudarmadi, SH. Setelah itu, Kementerian

Koperasi dan UKM, tanggal 6 Juni 2008 mengesahkan Akta Pendirian dan

sekaligus memberikan nomor badan hukum : 770/BH/Meneg/.I/VI/2008.

Dalam rangka mempersiapkan operasionalisasi KSU BMT-UMJ, maka

pada awal bulan Mei 2008 selama sebulan penuh tiga orang calon karyawan

terseleksi telah melaksanakan proses magang di BMT Mujahidin dan BMT Al

Munawarah. Kemudian, mulai awal bulan Juni 2008, semua persiapan

launching kegiatan KSU BMT-UMJ sudah dimulai. Saat ini, KSU BMT-UMJ

menempati ruangan seluas kurang lebih 12 m2 di lantai dasar samping gedung

Rektorat UMJ dengan no. telepon (Flexi) 021-32425400. Perangkat kerja

relatif sudah cukup tersedia, mulai dari blanko/formulir untuk berbagai jenis

transaksi sesuai produk yang akan ditawarkan, sampai dengan brandkas dan

tiga buah komputer beserta dua buah printer.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Modal KSU BMT-UMJ terdiri atas

Modal Sendiri dan Modal Luar. Modal Sendiri terbagi atas Simpanan Pokok,

Simpanan Wajib, Dana Cadangan, Donasi, dan Hibah dari beberapa pengurus

dalam upaya ikut mengembangkan BMT. Sedangkan modak luar didapat dari

pinjaman BMT-BMT lainnya yang ikut membantu pendirian BMT UMJ.

1 Company Profile BMT UMJ tahun 2016

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

36

Tabel 3.1

Modal Awal BMT UMJ

Sumber Modal Jumlah

Modal Sendiri Rp. 42.000.000

Modal Pinjaman Rp. 75.000.000

Total Rp. 117.000.000

Per tanggal 18 Juni 2008, permodalan KSU BMT-UMJ yang tersedia

adalah sebesar Rp. 117 juta. Permodalan dimaksud terdiri atas Modal Sendiri

yang berasal dari Simpanan Pokok 10 orang anggota/pendiri sebesar Rp. 42

juta dan Modal Pinjaman dalam bentuk Modal Penyertaan sebesar Rp. 75 juta

yang berasal dari kontribusi empat orang anggota/pendiri.

B. Visi, Misi, dan Motto BMT UMJ

1. Visi

Membangun Koperasi Serba Usaha terkemuka, modern, dan Islami

dalam mengembangkan ekonomi rakyat.

2. Misi

a. Meningkatkan kualitas sumber daya insani yang bermartabat dan

mandiri.

b. Memperjuangkan peningkatan harkat sosial ekonomi anggota dan

karyawan koperasi serta masyarakat.

c. Mengelola portofolio bisnis anggota dengan semangat

kekeluargaan dan berdaya saing.

d. Menjadi media efektif dalam membangun silaturrahmi sesama

anggota KSU BMT UMJ dan para pihak yang terkait.

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

37

3. Motto

Memberi Manfaat, Membawa Maslahat.

C. Struktur Organisasi BMT UMJ

Struktur Organisasi BMT UMJ terdiri dari :

Nama : KSU BMT-UMJ

Resmi Berdiri : 6 Juni 2008

Nomor Badan Hukum :770/BH/Meneg.I/VI/2008, oleh

kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah

No. Induk Koperasi : 3713050

NPWP : 02.836.27.2.024.000

SIUP : No. 2013.10.490/P-01/1.824.271

TDP : No. 09.05.2.46.00754

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Drs. Muchtar Lutfi, SH.

Anggota : Prof. Dr. Hj Masyitoh, M. Ag.

Hadian MA

Dr. Daun Arif Khan SE. MSi

Pengawas

Ketua : Dr. Ir. Edy Siregar SE., MM.

Anggota : Drs. Fakhrurazi MA

Andri Priharta SE., MM.

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

38

Pengurus

Ketua Umum : Dr. Haris Sarwoko SE., MSi.

Sekretaris Umum : Dr. Siti Hamidah R. SE., MSi

Bendahara Umum : Iskandar Zulkarnain, SE., MM.

Direktur Utama : Mukhtiar SE.I., MM

Manajer Marketing : Syaiful Bahri SE.Sy.

Staff Marketing : Deni Nofiyadi

Manajer Operasional : Juliana Veronica, SE.

Manajer Keuangan : Syifa Nisfiyani, SE .Sy

Staff Teller : Navthalia

D. Produk-Produk BMT UMJ

1. Produk Simpanan

a. Deposito Madani ( Maslahat Dalam Berinvestasi )

Investasi berjangka waktu tertentu, dalam mata uang rupiah yang

dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqoh.2

b. Simapan (Simpanan Masa Depan)

Tabungan Syariah yang mudah penyetorannya, serta penarikannya

yang dapat dilakukan selama jam buka kas di kantor KSU BMT

UMJ.

2 Brosur Produk Tabungan BMT UMJ tahun 2017

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

39

c. Sapitri ( Simpanan Pendidikan Putra-Putri )

Tabungan berjangka yang disediakan untuk perencanaan

Pendidikan putra-putri anda dalam kepastian pencapaian target

dana yang telah ditetapkan.

d. Sahara (Simpanan Hari Raya)

Tabungan untuk persiapan menyambut hari raya idul fitri yang

hanya dapat ditarik selama bulan Ramadhan.

e. Tafaqur (Tabungan Fasilitas Qurban)

Layanan jasa tabungan yang dirancang khusus, sesuai dengan

perencanaan dalam memudahkan ibadah qurban.

f. Tawamah (Tabungan Walimah)

Layanan jasa tabungan yang dirancang khusus untuk perencanaan

dalam mempersiapkan pernikahan agar terwujud keluarga yang

sakinah, mawaddah, warahmah.

g. Bungkesmas (Tabungan Kesehatan Masyarakat)

Layanan jasa tabungan plus asuransi kesehatan dan kecelakaan

yang didesain khusus untuk meringankan kondisi keuangan mitra

pada saat terkena musibah. Dalam layanan ini BMT bekerja sama

dengan perusahaan asuransi syariah.

2. Produk Pembiayaan atau Penyaluran Dana

Penyaluran dana pada KSU BMT UMJ meliputi :3

a. Pembiayaan murabahah ( pengadaan barang usaha atau konsumtif )

3 Company Profile 2016 dari KSU BMT UMJ

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

40

b. Pembiayaan ijarah multijasa (kebutuhan pendidikan, biaya

berobat/rumah sakit dll)

c. Pembiayaan mudharabah/musyarakah multiusaha (kerjasama

modal kerja usaha)

d. Pinjaman Qordh (pinjaman kebajikan)

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Produk Pembiayaan di BMT UMJ

Dalam operasionalnya BMT UMJ memiliki beberapa produk pembiayaan

sebagai cara memperoleh laba agar BMT tetap dapat berdiri. Produk

pembiayaan yang ditawarkan tentunya sesuai dengan prinsip syariah. Berikut

penjelasan produk-produk pembiayaan yang ditawarkan oleh BMT UMJ :

1. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang paling diminati

oleh nasabah-nasabah BMT UMJ. Pembiayaan ini biasanya diajukan

demi memenuhi kebutuhan konsumtif atau juga keperluan mendadak.

Berikut skema pembiayaan murabahah pada BMT UMJ.

Gambar 4.1

Skema Pembiayaan Murabahah

Keterangan :

No. 1. Nasabah mengisi formulir pengajuan dan melengkapi

syarat-syarat yang telah ditentukan oleh BMT UMJ. BMT

UMJ menjelaskan mekanisme akad murabahah kepada

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

42

nasabah mulai dari awal pengajuan sampai pemberian

pembiayaan.

No. 2. Akad jual beli, dimana BMT memberi tahukan harga

pembelian barang yang ditambahkan margin keuntungan

lalu totalnya yang akan menjadi tanggung jawab nasabah

yang harus dilunasi.

No. 3. BMT membeli barang yang diinginkan nasabah. BMT dapat

juga menambahkan akad wakalah, dimana pembelian

barang diwakilkan kepada nasabah. Penambahan akad

wakalah ini dilakukan jika BMT merasa nasabah lebih

tahu tentang barang yang akan dibeli.1

No. 4.Supplier mengirimkan barang yang telah dibeli BMT kepada

nasabah.

No. 5. Nasabah menerima barang dan dokumen-dokumen yang

menjadi bukti kalau barang telah sampai ditangan nasabah.

No. 6. Nasabah mencicil pelunasan pembiayaan murabahah sesuai

besaran yang telah disepakati perbulan.

2. Pembiayaan Ijarah Multijasa

Pembiayaan ijarah multijasa adalah pembiayaan dalam bentuk sewa

menyewa. Pembiayaan ini biasanya diajukan dalam memenuhi

kebutuhan pendidikan, biaya berobat atau rumah sakit, sewa tempat,

dan lain-lain. Berikut adalah skema dari pembiayaan ijarah multijasa

pada BMT UMJ.

1 Hasil wawancara dengan Pak Tiyar salah satu pengurus BMT UMJ pada Jumat 6 April 2018

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

43

Gambar 4.2

Skema Pembiayaan Ijarah

Keterangan :

No. 1. Nasabah mengisi formulir dan melengkapi persyaratan

untuk mengajukan pembiayaan ke BMT UMJ yang akan

digunakan untuk membayar manfaat atas suatu jasa dari

pihak ketiga penyedia jasa.

No. 2. BMT UMJ membayarkan biaya jasa yang dibutuhkan

nasabah kepada pihak ketiga penyedia jasa.

No. 3. Nasabah menerima manfaat atas jasa dari pihak ketiga

penyedia jasa yang telah dibayar oleh BMT UMJ.

No. 4. Nasabah membayar secara bertahap/angsuran kepada BMT

UMJ atas biaya yang telah dibayarkan BMT UMJ kepada

pihak ketiga penyedia jasa. Atas jasa pengurusan dan

pembayaran tersebut nasabah juga membayarkan ujroh/fee

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

44

kepada BMT UMJ dengan pembayaran sekaligus dan/atau

bertahap sesuai kesepakatan.

3. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan yang ditujukan

untuk nasabah yang memiliki usaha. BMT UMJ memakai perhitungan

Revenue sharing dan Profit sharing. Metode perhitungan yang dapat

mencapai laba yang diharapkanlah yang akan dipakai. BMT UMJ lebih

cenderung memakai mudharabah musytarakah perpaduan antara akad

mudharabah dengan akad musyarakah yang mana BMT dan mitra

pertama menyertakan modalnya yang akan dikelola oleh mitra kedua

yang terlah ditunjuk sesuai kesepakatan.

Gambar 4.3

Skema Pembiayaan Mudharabah Musytarakah

Keterangan :

No. 1. Mitra 1 (nasabah) mengajukan pembiayaan mudharabah

musytarakah yang mana perjanjian antara Mitra 1

(nasabah) dengan BMT menggunakan akad

musyarakah untuk mendanai suatu proyek atau usaha.

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

45

No. 2. BMT UMJ atau Mitra 1 (nasabah) menunjuk pengelola

usaha dan membuat perjanjian dengan akad mudharabah.

No. 3. Setelah akad disetujui oleh semua pihak, BMT dan Mitra 1

(nasabah) menyetor modal untuk kepentingan usaha atau

proyek yang sudah dijanjikan sesuai akad, sedangkan

Mitra 2 sebagai pengelola memberikan tenaga untuk

mengelola usaha atau proyek tersebut.

No. 4. Pembagian keuntungan atau pendapatan sesuai porsi yang

sudah disepakati di awal akad. Serta pengambilan pokok

modal oleh BMT.

4. Pembiayaan Qardh

Qardh merupakan akad pembiayaan yang bersifat pinjaman terhadap

nasabah yang memerlukan. Nasabah hanya perlu mengembalikan

pinjaman pokok tanpa adanya keuntungan yang diambil dari BMT.

Sumber dana untuk pembiayaan dengan akad qardh bisa dari bagian

modal BMT, keuntungan yang disisihkan, atau infaq dari

lembaga/individu lain yang mempercayakannya kepada BMT UMJ.

Berikut skema pembiayaan qardh pada BMT UMJ.

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

46

Gambar 4.4

Skema Pembiayaan Qardh

Keterangan :

No. 1. Nasabah/mitra mengajukan pembiayaan dengan akad Qardh

No. 2. BMT UMJ memberikan dana pembiayaan qardh yang akan

dipakai untuk menjalankan usaha.

No. 3. Nasabah/mitra menjalankan usaha yang sudah dijanjikan

dari dana pembiayaan qardh yang sudah diberikan.

No. 4. Keuntungan dari usaha sepenuhnya milik nasabah/mitra,

namun nasabah/mitra diperbolehkan memberikan

sumbangan kepada BMT UMJ selama tidak diperjanjikan

dalam akad.

No. 5. Pengembalian dana pembiayaan qardh sepenuhnya yang

telah dipakai untuk modal usaha nasabah/mitra kepada

BMT UMJ.

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

47

Berikut rincian perkembangan pembiayaan BMT UMJ dari tahun 2010-2014

yang dikelompokkan menurut akadnya.

Gambar 4.5

Grafik Pertumbuhan Pembiayaan

Dari grafik data perkembangan pembiayaan BMT UMJ tersebut dapat

dilihat bahwa hampir tiap tahun akad murabahah selalu memiliki jumlah

tertinggi. Dari tahun 2010-2013 total pembiayaan murabahah selalu fluktuatif

dan pada tahun 2011 puncak tertinggi total pembiayaan murabahah mencapai

Rp. 1.025.540.668,. Akad ijarah juga mengalami perkembangan yang fluktuatif.

Akad ijarah memiliki jumlah pembiayaan tertinggi dan sekaligus terbanyak dari

semua akad pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.083.950.000,.

Akad musyarakah sempat kosong pada tahun 2012, memiliki nominal

pembiayaan terbanyak pada tahun 2010 sebesar Rp. 105.500.000,. Akad

mudharabah memiliki nominal total pembiayaan terbesar pada tahun 2011

dengan total Rp. 562.495.000,. Akad qardh memiliki total pembiayaan terbesar

pada tahun 2012 dengan total sebesar Rp. 31.600.000,. Dari beberapa akad

tersebut, murabahah dan ijarah yang paling banyak diajukan oleh mitra/nasabah

BMT UMJ.

-

500,000,000.00

1,000,000,000.00

1,500,000,000.00

2,000,000,000.00

2,500,000,000.00

3,000,000,000.00

2010 2011 2012 2013 2014

Murabahah 399,111,00 1,025,540, 810,894,03 684,961,00 929,291,71

Ijarah 343,500,00 836,396,66 744,250,00 621,087,00 1,083,950,

Musyarakah 105,500,00 2,500,000. - 60,000,000 20,000,000

Mudhorobah 322,500,00 562,495,00 220,500,00 527,000,00 521,500,00

Qordh 10,055,419 9,155,500. 31,600,000 16,460,000 16,433,731

Jumlah 1,180,666, 2,436,087, 1,807,244, 1,909,508, 2,571,175,

Rupiah

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

48

B. Proses Penilaian Kelayakan Nasabah Pembiayaan BMT UMJ

Proses penilaian kelayakan pada nasabah yang mengajukan pembiayaan

merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh beberapa staff BMT

UMJ, mulai dari Customer Service, Account Officer, dan staff-staff

pembiayaan lainnya. Nasabah yang mengajukan pembiayaan akan nilai dari

segala aspek, hal ini dilakukan demi menghindari resiko gagalnya pembiayaan

yang telah diberikan. Berikut skema tahapan pengajuan pembiayaan pada

BMT UMJ.

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

49

Gambar 4.6

Tahap Pengajuan Pembiayaan

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

50

1. Proses Pengajuan Pembiayaan oleh Nasabah

Proses ini merupakan tahap paling awal yang dilakukan untuk

mendapatkan pembiayaan dari BMT UMJ. Kegiatan pengajuan

pembiayaan pada BMT UMJ dapat dirinci sebagai berikut.2

a. Pengisian formulir pengajuan yang telah disediakan pihak

BMT UMJ.

b. Melengkapi berkas-berkas data diri yang disyaratkan oleh

BMT UMJ. Berkas-berkas ini meliputi KTP (suami dan istri

jika sudah berkeluarga), KK, Foto diri, foto copy surat jaminan

yang disertakan, surat persetujuan suami istri (jika sudah

berkeluarga), dan harus bersedia untuk disurvei.

c. Jaminan, tidak mengikat, selama nasabah dinilai layak tanpa

adanya jaminan. Penilaian kelayakan nasabah akan jaminan

dilihat dari aktifitas tabungannya di BMT UMJ. Namun jika

dirasa perlu disertakan dengan jaminan, jaminan menjadi syarat

yang harus disertakan.

d. Plafond, BMT membagi plafond dalam 2 kelompok yaitu :

1) Plafond untuk civitas UMJ maksimal Rp. 20.000.000

dengan jangka waktu 24 bulan.

2) Plafond untuk UKM maksimal Rp. 10.000.000 dengan

jangka waktu 12 bulan.

Nasabah dimungkinkan untuk mengajukan lebih dari plafond

yang disediakan, namun BMT UMJ akan mengajukan

persyaratan tambahan.

2. Survei Kelayakan Nasabah

Survei ini akan dilakukan oleh Account Officer setelah proses

pengajuan telah diselesaikan. Survei terhadap kelayakan nasabah

tidak hanya dilakukan terhadap nasabahnya saja, namun juga

usaha atau pekerjaannya serta lingkungan tempat tinggalnya juga 2 Hasil wawancara dengan Pak Tiyar salah satu pengurus BMT UMJ pada Jumat 6 April 2018

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

51

akan dinilai. Dalam hal ini BMT UMJ sangat menghindari

mahasiswa yang kost dan bertempat tinggal di daerah yang jauh,

karna akan memakan biaya lebih.

Dalam melakukan survei BMT UMJ memakai prinsip 5C dan

belum memakai metode scoring tetapi memakai metode

pendekatan persuasif personal. Hal-hal yang dinilai sebagai berikut

:

a. Character, BMT menilai karakter yang baik lebih penting dari

apapun yang ada dalam prinsip 5C ini. Karakter nasabah dinilai

dari konteks dia dengan lingkungan sekitar, apakah orang ini

baik, jujur, amanah menurut para tetangganya. Seorang

berkarakter baik akan berkeinginan untuk segera

menyelesaikan pelunasan pembiayaan yang diajukan walaupun

dalam keadaan sulit sekalipun. Cara alternative melihat

karakter nasabah yaitu dilihat dari track record tabungannya di

BMT. Apakah nasabah tersebut menabung dengan konsister

atau tidak, memberikan gambaran tentang karakternya dalam

mengatur keuangan pribadinya.

b. Capacity, melihat kapasitas nasabah dalam melunasi pebiayaan

yang diberikan. BMT melihat kapasitas nasabah dari berbagai

sumber pendapatannya. Jika nasabah diberikan pembiayaan

dengan jumlah tertentu dan cicilan pelunasan dengan jumlah

yang sudah ditetapkan, BMT akan melihat pendapatan nasabah

apakah dengan pendapatan sebesat itu nasabah mampu

mencicil tanpa masalah atau tidak.

c. Capital, menilai dari aspek modal yang dimiliki nasabah.

Katakanlah seorang pengusaha mengajukan pembiayaan untuk

memperbesar usahanya. BMT akan melihat modal yang

dimiliki nasabah pada usahanya. Apakah modal itu sudah

punya sendiri atau modal itu dia dapatkan dari pinjaman atau

pembiayaan dari sumber yang berbeda.

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

52

d. Collateral, merupakan jaminan. Jika karakter, kapasitas dan

modal dari nasabah dinilai baik tetapi, semua itu bukan jaminan

kalau nasabah itu selalu dalam keadaan yang baik. Jika

tetangga dan semua elemen dalam lingkungan tempat tinggal

nasabah mengatakan nasabah itu baik, itu hanya akan dijadikan

asumsi yang bisa berubah sewaktu-waktu. Disitulah fungsi

collateral untuk menekan moral hazard dari nasabah.

e. Condition, yaitu melihat keadaan tidak hanya pada saat ini saja

namun juga dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang

apakah pembiayaan yang diberikan akan berlangsung baik dari

berbagai kondisi yang mungkin terjadi. Dalam memberikan

pembiayaan kepada nasabah, BMT melihat keadaan dari dua

sisi, baik dari sisi nasabah dan sisi BMT itu sendiri.

3. Proses Penyetujuan Pembiayaan

Setelah survei dilakukan terhadap nasabah yang menajukan

pembiayaan. Account Officer melakukan survei terhadap nasabah

berdasarkan asumsi pribadi yang mana penilaian akan sangat

subjektif. Untuk menghindari subjektifitas yang terlalu berlebihan

maka diadakan rapat komite untuk mengobjektifkan hasil survei

dari seorang Account Officer. Dalam rapat komite ini lah Account

Officer mengajukan asumsinya terhadap nasabah berdasarkan hasil

survei. Rapat komite diikuti oleh direktur, manajer pemasaran dan

manajer keuangan. Hasil survei akan diproses untuk menentukan

layak atau tidaknya nasabah diberikan pembiayaan dan juga

besaran pembiayaan yang akan diberikan, apakah akan sebesar

dengan nominal yang diajukan atau tidak.

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

53

C. Proses Pengawasan dan Pembinaan bagi Nasabah Pembiayaan

Jika seluruh rangkaian analisis kelayakan pada nasabah pembiayaan

selesai dilaksanakan dan akad telah disepakati kedua belah pihak maka

realisasi pembiayaan dapat segera dicairkan. Nasabah dapat menggunakan

dana tersebut semaksimal mungkin sesuai keperluannya. Namun tugas BMT

belum selesai, pihak BMT perlu melakukan pengawasan dan pembinaan

terhadap nasabah pembiayaan tersebut.

Proses pengawasan sangat penting dilakukan oleh BMT terhadap nasabah

pembiayaan, adapun tujuan dilakukannya proses pengawasan tersebut adalah :

1. Mencegah terjadinya penyalahgunaan dana pinjaman

2. Mengetahui tingkat kolektabilitas nasabah dalam mengembalikan

dana

3. Mengawasi keberhasilan usaha nasabah

4. Mempererat hubungan silaturrahim dan kekeluargaan antara BMT

dan nasabah

Dalam hal pengawasan nasabah pembiayaan, BMT UMJ melakukan

pengawasan selama waktu pembayaran angsuran. Proses pengawasan

dilakukan oleh seorang funding officer yang telah ditunjuk dengan cara

sebagai berikut :

1. Memeriksa kelancaran pembayaran angsuran

2. Mendatangi tempat usaha nasabah sewaktu-waktu tanpa ada

konfirmasi terlebih dahulu untuk mengetahui volume penjualan

dan tingkat keramaian usaha tersebut.

Selain pengawasan, pihak BMT juga melakukan kegiatan pembinaan

kepada nasabah pembiayaan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan wawasan dan pengetahuan baik dari sisi keagamaan,

sistem ekonomi Syariah dan kewirausahaan.

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

54

2. Melatih nasabah untuk melakukan tertib administrasi dan akuntansi

3. Mengembangkan usaha nasabah ke tingkat kesuksesan yang lebih

baik

Setiap BMT memiliki langkah dan strategi tersendiri untuk melakukan

pembinaan terhadap nasabah pembiayaan. Adapun upaya pembinaan yang

dilakukan di BMT UMJ seperti :

1. Pembinaan pelatihan manajemen usaha UKM yang bekerja sama

dengan civitas akademika UMJ. Pembinaan ini merupakan

pembinaan keilmuan terkait kewirausahaan, manajemen dan

ekonomi.

2. Pendampingan kewirausahaan mahasiswa yang dibina oleh dosen-

dosen yang ekspert dibidang wirausaha.

D. Analisis Hasil Kuesioner dengan Ukuran Pemusatan Data

Dari kuesioner yang telah disebar kepada 30 responden, akan dianalisis

menggunakan ukuran pemusatan data. Ukuran pemusatan data meliputi

Mean (rata-rata), Modus (data yang sering muncul) dan Median (data

tengah).

Nilai dari alternatif jawaban :

Sangat tidak setuju (STS) = 1

Tidak setuju (TS) = 2

Ragu-ragu (RR) = 3

Setuju (S) = 4

Sangat Setuju (SS) = 5

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

55

No.

Pertanyaan

Ukuran Pemusatan Data

Modus Mean Median

Proses Awal Pengajuan Pembiayaan

1 Karyawan BMT UMJ menjelaskan akad-akad pembiayaan yang tersedia di BMT kepada anda

5 5 5

2 Penjelasan akad- akad pembiayaan dari karyawan BMT UMJ sudah jelas

4 4.5 4

3 Syarat berkas identitas diri pada proses

awal pengajuan pembiayaan terlalu

banyak

2 2 2

4 Berkas yang disyaratkan sulit untuk dilengkapi

2 2 2

5 Jaminan yang disyaratkan terlalu besar 2 2.8 2

6 Jaminan yang disyaratkan terlalu banyak 2 2.3 2

7 Isian formulir permohonan pembiayaan

terlalu banyak

4 3.3 4

8 Isian formulir permohonan pembiayaan

terlalu rumit

2 3 2

9 Dengan semua syarat yang diajukan BMT,

anda menganggap BMT terlalu berhati-hati

4 3.3 4

10 Anda puas dengan pelayanan pada proses

awal pengajuan pembiayaan pada BMT

UMJ

4 4.1 4

Proses Survey Kelayakan

1 Petugas survei dari BMT UMJ datang

kerumah anda melakukan survei

5 4.7 5

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

56

2 Petugas survei dari BMT UMJ

d56atang tidak lama dari saat anda

mengajukan permohonan pembiayaan

5 4.6 5

3 Petugas survei BMT UMJ menanyakan hal-

hal yang menyangkut aktifitas harian anda

5 4.6 5

4 Petugas survei BMT menanyakan mengenai

kondisi finansial anda

5 5 5

5 Petugas survei BMT tidak meminta tips atau

imbalan kepada anda

5 5 5

6 Petugas survei BMT melakukan survei dengan cara yang ramah dan sopan

5 4.8 5

7 Anda merasa terganggu dengan kehadiran petugas survei BMT UMJ

2 2.8 2

8 Petugas survei BMT UMJ menanyakan hal-hal yang berbeli-belit, tidak relevan dan terlalu banyak

2 2.4 2

9 Anda puas dengan kinerja petugas survei BMT UMJ

5 4.8 5

Proses Pencairan Dana Pembiayaan

1 Anda dikenakan biaya administrasi

yang anda anggap besar

2 1.9 2

2 Bagi hasil atau margin yang diberikan

BMT UMJ dirasa memberatkan anda

2 2.1 2

3 Jumlah pengajuan yang disetujui

tidak sesuai harapan anda

2 1.6 2

4 Menurut anda hasil survei sangat

berpengaruh terhadap besar jumlah

pembiayaan yang anda dapat dari BMT

UMJ

3 3.7 3

5 Anda puas dengan keputusan BMT UMJ

atas pembiayaan yang anda ajukan

5 4.6 5

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

57

Dari hasil perhitungan modus, mean dan median, secara umum dapat

disimpulkan bahwa staff pembiayaan yang bekerja untuk menilai

kelayakan pembiayaan nasabah yang mengajukan pembiayaan sudah

bekerja sesuai prosedur yang ada. Account officer yang bertugas

menganalisis secara langsung dengan survey kepada nasabah juga sudah

bekerja sesuai standard operasi prosedur (SOP).

Secara khusus kesimpulan dari hasil pengukuran pemusatan data

dengan modus, mean dan median dapat disimpulkan bahwa respon dari

nasabah yang menilai proses pengajuan awal pembiayaan mayoritas

menilai positif dan menilai staff telah bekerja sesuai SOP. Untuk proses

survey kelayakan dapat disimpulkan bahwa account officer benar telah

melakukan survey kepada nasabah sesuai SOP. Sedangkan untuk proses

akhir atau proses pencairan dana pembiayaan, mayoritas nasabah yang

mengisi kuesioner merasa puas dengan keputusan BMT UMJ terhadap

hasil penilaian kelayakan nasabah yang diputuskan BMT.

E. Analisis SWOT pada Proses Penilaian Kelayakan Nasabah

Pembiayaan BMT UMJ

BMT UMJ sebagai lembaga keuangan tentunya perlu mengetahui

prospek lembaganya. Secara relative dapat dilihat dari suatu analisis yang

disebut SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Hal tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Strenght (kekuatan)

a. Segmentasi yang terfokus

Segmentasi yang terfokus pada wilayah kampus UMJ membuat BMT

dapat lebih fokus untuk meningkatkan dan mengontrol layanan baik

dalam penghimpunan maupun penyaluran dana.

b. Survey nasabah dekat dan mudah

Wilayah segmentasi yang sudah dikenali dan cakupannya yang tidak

terlalu luas membuat staff account Officer mudah dalam melakukan

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

58

survey terhadap nasabah yang mengajukan pembiayaan. Selain itu juga

biaya yang dikeluarkan untuk operasionalnya dapat diminimalisir.

c. Pelayanan yang ramah

Pelayanan yang ramah menjadi daya tarik tersendiri bagi calon nasabah

untuk memakai jasa BMT UMJ.

2. Weakness (kelemahan)

a. Wilayah segmentasi yang sempit

Sempitnya segmentasi yang difokuskan oleh BMT UMJ menjadi salah

satu kelemahan. Dengan ruang lingkup yang sempit ini membuat BMT

sedikit sulit berkembang dikarenakan tingkat likuiditas yang tidak

terlalu tinggi.

b. Likuiditas rendah

Akibat dari sempitnya wilayah segmentasi BMT UMJ merembet pada

penyerapan pasar yang rendah.

c. Masih menggunakan metode pendekatan personal

Dalam melakukan analisis penilaian nasabah yang mengajukan

pembiayaan, BMT UMJ belum menggunakan metode scoring namun

hanya menggunakan metode pendekatan personal kepada nasabah.

Tabel 4.2

MATRIK IFAS

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Segmentasi yang terfokus

Wilayah segmentasi sempit

Survey nasabah mudah Nasabah yang homogen

Pelayanan ramah Masih menggunakan

pendekatan personal

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

59

3. Opportunity (peluang)

a. Lingkungan segmentasi yang mendukung

Kampus UMJ merupakan kampus Islami, sehingga Lembaga keuangan

berbasis Syariah seperti BMT memiliki peluang besar untuk

berkembang.

b. Membangkitkan jiwa wirausaha pada civitas akademika

Dengan adanya BMT sebagai lembaga penyedia dana diwilayah

kampus memungkinkan untuk para civitas akademika lebih giat dalam

berwirausaha.

4. Threat (ancaman)

a. Kurangnya minat untuk menggunakan produk tabungan dan

pembiayaan BMT

Walaupun UMJ merupakan kampus Islami, minat civitas akademika

untuk memanfaatkan produk dan layanan pada lembaga keuangan non

bank salah satunya BMT masih rendah. Masih banyak civitas

akademika yang memilih untuk tetap memakai produk dan layanan

pada lembaga keuangan bank.

b. Nasabah yang tidak bertanggung jawab

BMT UMJ dalam memberikan pembiayaan tidak jarang mengalami

kegagalan yang dikarenakan nasabah yang mengajukan pembiayaan

tidak dapat melunasi pembiayaan yang telah diberikan.

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

60

Tabel 4.3

MATRIK EFAS

Peluang (O) Ancaman (T)

Lingkungan segmentasi

yang mendukung

Kurangnya minat untuk

menggunakan produk

tabungan dan pembiayaan

BMT

Membangkitkan jiwa

wirausaha pada civitas

akademika

Nasabah yang tidak

bertanggung jawab

Berdasarkan matriks EFAS dan IFAS melalui analisis SWOT, penulis

menyimpulkan bahwa secara spesifik:

1. Strenght + Opportunity

a. Perbanyak melakukan publikasi terhadap pelayanan dan produk

yang disediakan BMT UMJ di wilayah kampus.

b. Upgrade skill para staff BMT melalui seminar atau pelatihan demi

pelayanan yang lebih baik.

2. Strenght + Threat

a. Memberikan penyuluhan atau informasi mengenai kelebihan-

kelebihan produk dan layanan pada BMT UMJ untuk menarik

minat civitas akademika untuk memakai produk dan layanan BMT

UMJ.

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

61

b. Dengan survey yang mudah, BMT dapat menyesuaikan metode

analisis kelayakan nasabah yang mengajukan pembiayaan agar

terhindar dari nasabah yang tidak bertanggung jawab.

3. Weakness + Threat

a. Mulai menggunakan metode scoring dan penilaian 5C (character,

capital, condition, collateral, capacity) dalam menilai kelayakan

nasabah yang mengajukan pembiayaan untuk meminimalisir

terjadinya pembiayaan yang gagal akibat nasabah yang tidak

bertanggung jawab.

b. Meningkatkan minat civitas akademika, karyawan dan pedagang

diwilayah kampus dengan memberikan edukasi-edukasi.

4. Weakness + Opportunity

a. Memanfaatkan wilayah kampus yang Islami dengan produk-

produk layanan yang sesuai Syariah.

b. Memanfaatkan jiwa mudah para mahasiswa untuk berwirausaha

menggunakan akad pembiayaan Syariah.

Tabel 4.4

MATRIKS SWOT

IFAS

EFAS

Strenght Weakness

Opportunity Strategi SO

a. Perbanyak melakukan

publikasi terhadap

pelayanan dan produk

yang disediakan BMT

UMJ di wilayah kampus.

b. Upgrade skill para staff

BMT melalui seminar atau

Strategi WO

a. Memanfaatkan wilayah

kampus yang Islami dengan

produk-produk layanan

yang sesuai Syariah.

b. Memanfaatkan jiwa mudah

para mahasiswa untuk

berwirausaha menggunakan

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

62

pelatihan demi pelayanan

yang lebih baik.

akad pembiayaan Syariah.

Threat Strategi ST

a. Memberikan penyuluhan

atau informasi mengenai

kelebihan-kelebihan

produk dan layanan pada

BMT UMJ untuk menarik

minat civitas akademika

untuk memakai produk

dan layanan BMT UMJ.

b. Dengan survey yang

mudah, BMT dapat

menyesuaikan metode

analisis kelayakan nasabah

yang mengajukan

pembiayaan agar terhindar

dari nasabah yang tidak

bertanggung jawab.

Strategi WT

a. Mulai menggunakan

metode scoring dan

penilaian 5C (character,

capital, condition,

collateral, capacity) dalam

menilai kelayakan nasabah

yang mengajukan

pembiayaan untuk

meminimalisir terjadinya

pembiayaan yang gagal

akibat nasabah yang tidak

bertanggung jawab.

b. Meningkatkan minat

civitas akademika,

karyawan dan pedagang

diwilayah kampus dengan

memberikan edukasi-

edukasi.

Berdasarkan matriks SWOT di atas, penulis menyimpulkan bahwa secara

umum BMT UMJ harus memperbaiki faktor internal seperti produk dan layanan

yang ada dengan memanfaat kan faktor eksternal. Dengan kekuatan yang dimiliki

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

63

BMT UMJ seperti segmentasi yang terfokus dapat ditonjolkan dengan memanfaat

kan peluang dan menghindari ancaman yang ada seperti memperbanyak

penyuluhan dan publikasi pada wilayah kampus dan mengupgrade skill para staff

serta menyesuaikan prosedur pemberian pembiayaan demi menghindari ancaman

yang ada.

BMT UMJ dapat meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang

ada untuk berkembang dan meminimalkan kelemahan dengan menghindari

ancaman yang ada. Dengan wilayah segmentasi yang sempit, namun BMT dapat

memanfaatkan populasi yang mayoritas muslim untuk menggunakan akad-akad

Syariah yang ada pada BMT. Menggunakan metode scoring dan 5C juga dapat

dilakukan BMT sebagai cara menghindari pembiayaan yang gagal bayar.

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan rangkaian kegiatan penelitian, penulis dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses analisis penilaian kelayakan nasabah pembiayaan

a. Proses analisis kelayakan pembiayaan yang dilakukan oleh

account officer menggunakan prinsip 5C yang mana poin

karakter dianggap sebagai poin terpenting namun juga tidak

mengesampingkan keempat poin yang lain.

b. BMT melakukan pengawasan dan pembinaan kepada nasabah

pembiayaan baik nasabah pembiayaan baik dari kalangan civitas

UMJ maupun UKM diluar civitas UMJ.

c. BMT UMJ belum memakai metode scoring dalam menilai

kelayakan nasabah/mitra yang mengajukan pembiayaan. BMT

UMJ menggunakan metode pendekatan persuasif personal.

d. Dari hasil analisis skema akad Ijarah yang diterapkan oleh BMT

UMJ untuk dana pendidikan dan biaya rumah sakit/berobat,

penulis menarik kesimpulan bahwa pembiayaan terhadap dana

pendidikan dan berobat lebih cocok jika memakai akad Qardh.

e. Rapat komite diadakan setelah survei terhadap nasabah selesai

dilakukan untuk menghindari subjektifitas yang berlebihan dari

hasil survei seorang Account Officer.

2. Hasil analisis SWOT pada proses penilaian kelayakan nasabah

pembiayaan BMT UMJ

a. Dengan kekuatan yang dimiliki BMT UMJ seperti segmentasi

yang terfokus dapat ditonjolkan dengan memanfaat kan peluang

dan menghindari ancaman yang ada seperti memperbanyak

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

65

penyuluhan dan publikasi pada wilayah kampus dan

mengupgrade skill para staff serta menyesuaikan prosedur

pemberian pembiayaan demi menghindari ancaman yang ada.

b. Meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang

ada untuk berkembang dan meminimalkan kelemahan dengan

menghindari ancaman yang ada. Dengan wilayah segmentasi

yang sempit, namun BMT dapat memanfaatkan populasi yang

mayoritas muslim untuk menggunakan akad-akad Syariah yang

ada pada BMT. Menggunakan metode scoring dan 5C juga dapat

dilakukan BMT sebagai cara menghindari pembiayaan yang

gagal bayar.

B. Saran

Konsep BMT di Indonesia sudah bergulir kurang lebih dua decade. Konsep

ini telah mengalami pembuktian-pembuktian dalam mengatasi dan mengurangi

kemiskinan. Peran Lembaga ini untuk mengurangi angka kemiskinan sangat

strategis, mengingat Lembaga perbankan belum mampu menyentuh sector riil

dan UKM secara maksimal. Untuk terus mengembangkan BMT penulis

memberikan beberapa saran antara lain :

1. Untuk BMT UMJ

a. BMT UMJ perlu memaksimalkan wadah komunikasi dan

silaturrahim yang sudah tersedia melalui perkumpulan BMT-

BMT seperti ABSINDO dan INKOPSYAH untuk mempererat

mata rantai BMT.

b. BMT perlu lebih mempromosikan produk-produk pembiayaan

produktifnya kepada mahasiswa agar banyak mahasiswa lebih

tergerak untuk berani berwirausaha. Tentunya ini juga akan

mendatangkan keuntungan bagi BMT dengan banyaknya

mahasiswa UMJ yang akan melakukan pembiayaan produktif

dan juga membuat mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri.

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

66

c. Dari hasil analisis pada skema akad Ijarah Multijasa yang

dipraktekan oleh BMT UMJ untuk kebutuhan biaya pendidikan

dan biaya kesehatan/berobat, penulis menyarankan untuk

memakai akad Qardh.

d. Pihak BMT UMJ juga perlu menyediakan pelatihan-pelatihan

Lembaga keuangan untuk menghasilkan SDM yang lebih bagus

lagi.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian yang penulis lakukan ini masihlah banyak

kekurangan, oleh sebab itu penelitian ini perlu diadakan

penelitian lanjutan yang lebih spesifik dan akurat.

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

67

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Akbar Susamto dan Malik Cahyadin. Jurnal Ekonomi Syariah

MUAMALAH. 2008

Emzir, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta:

Rajawali Pers.

Husein Umar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT GRamedia

Pustaka Utama.

I Made Wiratha, 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta:

Andi.

Isnawati Rais dan Hasanudin . 2011. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada

LKS. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kasmir, 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir dan Jakfar, 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana

Kasmir, 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo

M. Syafii Antonio, 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta:

Gema Insani Press.

Menteri Koperasi. 2015. [internet]. Tersedia pada :

http://www.depkop.go.id

Muchlisin Riadi. 2017. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). [internet]. Tersedia

pada : http://www.kajianpustaka.com

Muhammad. 2005. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

Muhamad, 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Nugraha Fauzi. 2017. Sejarah Lahirnya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

[internet]. Tersedia pada : http://www.bmtnuruliman.com

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

68

Shalah ash-Shawi dan Abdullah al-Mushlih, 2004. Fikih Ekonomi Islam.

Jakarta: Darul Haq.

Sudarwan Danim, 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka

Setia.

Sutan Remy Sjahdeini, 1999. Perbankan Islam. Jakarta Pustaka Utama

Grafiti.

Wahbah Al-Zuhaily, 1989. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. 4.838

Wiroso, 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press.

Yusak Laksmana. 2009. Account Office Bank Syariah. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

69

DAFTAR FATWA DAN UNDANG-UNDANG

Fatwa DSN-MUI NO: 111/DSN-MUI/IX/2017

Fatwa DSN-MUI NO: 115/DSN-MUI/IX/2017

Fatwa DSN-MUI NO: 112/DSN-MUI/IX/2017

Fatwa DSN-MUI NO: 114/DSN-MUI/IX/2017

Fatwa DSN-MUI NO: 05/DSN-MUI/IV/2000

Fatwa DSN-MUI NO: 06/DSN-MUI/IV/2000

Fatwa DSN-MUI NO: 19/DSN-MUI/IV/2001

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

LAMPIRAN

KUISIONER BAGI PENGELOLA BMT

PROFIL BMT

1 Nama BMT

2 Alamat BMT

3 Waktu Berdiri Tanggal …….. Bulan ……… Tahun ……….

4 Mulai Beroperasi Tanggal …….. Bulan ……… Tahun ……….

5 Bentuk Lembaga a. Yayasan

b. Koperasi

c. PT atau CV

d. Lainnya, ……………………….

TAHAP PENGAJUAN

Q1.1 Berkas atau lembar identitas diri apa saja

yang harus disiapkan sebagai syarat

mengajukan pembiayaan?

a. KTP

b. SIM

c. KK

d. AKTE/BUKU NIKAH

e. NPWP

f. KTM (Kartu Mahasiswa)

Q1.2 Bagaimana jika berkas yang disyaratkan

tidak dapat dilengkapi oleh pengaju

pembiayaan? apakah masih dapat

dilanjutkan?

a. Masih Bisa

b. Tidak Bisa

c. Masih Bisa dengan syarat,…..

Q1.3 Adakah pihak-pihak tertentu yang

mendapatkan pengecualian dan bisa

mengajukan pembiayaan tanpa melengkapi

berkas-berkas yang disyaratkan?

a. Ada

b. Tidak ada

c. Ada dengan syarat,….

Q1.4 Adakah cara alternatif bagi pengaju

pembiayaan yang tidak dapat melengkapi

sebagian syarat berkas yang harus

dilengkapi?

a. Ada

b. Tidak ada

Q1.5 Apakah dalam pengajuan pembiayaan harus

disertakan jaminan?

a. Iya

b. tidak

Q1.6 Jaminan dalam bentuk apa saja yang bisa

disertakan?

a. Sertifikat tanah

b. BPKB

c. Lainnya,…..

Q1.7 Adakah pihak tertentu yang mendapat

pengecualian soal jaminan pembiayaan?

a. Ya

b. Tidak

Q1.8 Apakah pihak BMT melakukan survei

langsung kepada pengaju pembiayaan?

a. Ya

b. Tidak

Q1.9 Berapa lama waktu yang diperlukan dari

berkas selesai dilengkapi sampai survei

dilakukan?

a. < 1 minggu

b. >= 1 minggu

c. >= 2 minggu

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

PROSES SURVEI KELAYAKAN

Q2.1 Survei kepada siapa saja yang dilakukan

petugas BMT untuk menilai kelayakan

pengaju pembiayaan?

a. Survei kepada pengaju

b. Survei kepada kerabat pengaju

c. Survei kepada masyarakat lingkungan

tempat tinggal pengaju

d. Survei terhadap usaha pengaju

pembiayaan

e. Lainnya,….

Q2.2 Berapa kali survei dilakukan pada satu orang

pengaju pembiayaan?

a. 1 kali

b. 1-2 kali

c. Lebih dari 2 kali

Q2.3 Adakah pihak yang tidak perlu dilakukan

survei?

a. Ada

b. Tidak ada

Q2.4 Akad pembiayaan apa saja yang memerlukan

survei?

a. Murabahah

b. Mudharabah

c. Ijarah

d. Musyarakah

e. Qardh

Q2.5 Apakah BMT juga meninjau alasan

pengajuan pembiayaan?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Q2.6 Apakah BMT juga meninjau keuangan

pengaju pembiayaan baik yang memiliki

usaha ataupun tidak?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

Q2.7 Apakah BMT meninjau perilaku konsumtif

dari pengaju pembiayaan?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak selalu

Q2.8 Dari sekian survei yang telah dilaksanakan

BMT, apakah kegiatan survei dirasa penting?

a. Sangat penting

b. Penting

c. Kurang penting

Q2.9 Bagaimana jika pengaju pembiayaan

mahasiswa yang kost, apakah tetap dilakukan

survei?

a. Ya

b. tidak

Q2.10 Jika mahasiswa, kepada siapa survey

dilakukan?

a. Teman kuliah

b. Keluarga terdekat

c. Dosen

d. Lingkungan kost

Lainnya,….

Q2.11 Berapa lama waktu yang diperlukan untuk

memproses data hasil survei setelah survei

selesai dilakukan?

a. =< 1 minggu

b. > 1 minggu

c. >= 2 minggu

d. 1 bulan

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

e. > 1 bulan

TAHAP AKHIR PENYETUJUAN PEMBIAYAAN

Q3.1 Apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan

BMT UMJ untuk menyetujui pembiayaan?

a. Hasil survey

b. Keadaan ekonomi saat itu

c. Liquiditas BMT UMJ

d. Lainnya,….

Q3.2 Berapa lama keputusan dibuat setelah

menerima data hasil survei?

a. 1 minggu

b. > 1 minggu

c. > 2 minggu

d. Lainnya,….

Q3.3 Berapa plafond maksimal yang bisa disetujui

oleh BMT UMJ kepada pengaju dari kalangan

mahasiswa?

a. Rp. 5.000.000

b. Rp. 10.000.000

c. >Rp. 10.000.000

Q3.4 Adakah perbedaan plafond yang dapat

disetujui antara pengaju pembiayaan dari

kalangan mahasiswa baru dan mahasiswa yang

sudah lebih dari 1 tahun kuliah?

a. Ada

b. Tidak ada

Q3.5 Berapa plafond maksimal yang bisa disetujui

oleh BMT UMJ kepada pengaju dari kalangan

karyawan kampu UMJ dan masyarakat

sekitar?

a. Rp. 5.000.000

b. Rp. 10.000.000

c. >Rp. 10.000.000

Q3.6 Berapa plafond maksimal yang bisa disetujui

oleh BMT UMJ kepada pengaju dari kalangan

dosen?

a. Rp. 5.000.000

b. Rp. 10.000.000

c. >Rp. 10.000.000

Q3.7 Adakah perbedaan plafond yang dapat

disetujui antara pengaju pembiayaan dari

kalangan dosen tetap dan dosen tidak tetap?

a. Ya

b. Tidak

Q3.8 Apakah BMT memakai perhitungan revenue

sharing atau profit sharing?

a. revenue sharing

b. profit sharing

c. lainnya,….

IDENTITAS RESPONDEN

1 Nama Responden

2 Jabatan di BMT a. Manajer

b. Funding

c. Lending

d. Akuntansi/Keuangan

e. Lainnya, ……….

3 Jenis Kelamin c. Pria

d. Wanita

4 Usia …… Tahun

5 Pendidikan Formal Terakhir a. S-2/S-3

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

b. Akademi/PT

c. SLTA

d. SLTP

e. SD

f. Tidak Sekolah

6 Pengalaman Kerja 1. …………………. Tahun …….

2. …………………. Tahun ….....

3. …………………. Tahun …….

7 Pengalaman Organisasi 3. …………………. Tahun …….

4. …………………. Tahun ….....

3. …………………. Tahun …….

8 Pengalaman Lain 1. …………………. Tahun …….

2. …………………. Tahun ….....

3. …………………. Tahun …….

9 Training yang pernah diikuti 1. …………………. Tahun …….

2. …………………. Tahun ….....

3. …………………. Tahun …….

10 Status Pekerjaan di BMT a. Pokok

b. Sampingan

11 Motivasi Bekerja di BMT a. Semata-mata beribadah

b. Sebagai mata pencaharian

c. Lainnya, ……………….

*) yang paling dominan

12 Apakah Manfaat menjadi pengurus BMT a. Kenikmatan spiritual

b. Relasi sosial

c. Pengalaman kerja

d. Membangun rasa empati kemanusiaan

e. Lainnya, ……………….

*) yang paling dominan

13 Apakah pengelola BMT pernah mengikuti

pelatihan akuntansi untuk BMT?

a. Pernah (tahun ..., oleh..................)

b. Belum

14 Menurut anda apakah masih perlu diadakan

pelatihan kepada staf akuntansi BMT untuk

menambah profesionalitas mereka dalam

menyelesaikan pekerjaannya?

c. Ya

d. Tidak

15 Apa saran anda terhadap akuntansi BMT yang

berjalan saat ini?

..............................................................

..............................................................

..............................................................

..............................................................

..............................................................

..............................................................

..............................................................

16 Apa saran anda terhadap lembaga/akademisi

yang mempunyai perhatian penting terhadap

akuntansi BMT saat ini?

..............................................................

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT

CAMPUSS SEGMENTED (STUDI PADA BMT UMJ)

Yth.

Bapak/Ibu/Sdra/i Nasabah

BMT UMJ

Dengan hormat,

Kuesioner ini saya buat dan diedarkan kepada Anda bertujuan mendapatkan data

dalam rangka penyelesaian skripsi yang berjudul: ”Analisis Kelayakan Nasabah

Pembiayaan pada BMT Campuss Segmented ( Studi pada BMT UMJ).”

Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Bapak/Ibu/Sdra/i, untuk

mengisi kuesioner penelitian ini sesuai dengan petujuk pengisian yang telah

disediakan. Saya akan menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang rekan- rekan

berikan dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.

Bantuan Bapak/Ibu/Sdra/i dalam mengisi kuesioner akan sangat membantu saya

dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian ini. Atas perhatian, kesediaan dan

bantuan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Muhammad Gilang Wiratama NIM.1111046100053

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

A. IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk: Isilah Identitas Anda dengan benar

Nama : ..........................................

TTL/Umur : ..........................................

Jenis Kelamin : ..........................................

Pendidikan Terakhir : ..........................................

Pekerjaan : ..........................................

Lama Menjadi Nasabah : ..........................................

B. PETUNJUK UMUM KUESIONER

Hal-hal yang akan ditanyakan adalah Kenyataan Pelayanan BMT UMJ yang

Anda terima atau rasakan selama ini, dengan pilihan jawaban:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RR = Ragu-Ragu

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Tidak ada ada jawaban yang benar atau salah, sehingga memungkinkan Anda

untuk secara bebas memilih alternatif jawaban sesuai dengan harapan atau

pandangan dan pengalaman yang Anda rasakan selama menjadi Nasabah.

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

C. DAFTAR PERTANYAAN PRECEIVED SERVICE (KENYATAAN)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda chek list

(√ )pada alternatif jawaban yang telah disediakan.

No.

Pertanyaan

Alternatif Jawaban

SS S RR TS STS

Proses Awal Pengajuan Pembiayaan

1 Karyawan BMT UMJ menjelaskan akad-akad pembiayaan yang tersedia di BMT kepada anda

2 Penjelasan akad- akad pembiayaan dari karyawan BMT UMJ sudah jelas

3 Syarat berkas identitas diri pada proses awal

pengajuan pembiayaan terlalu banyak

4 Berkas yang disyaratkan sulit untuk dilengkapi

5 Jaminan yang disyaratkan terlalu besar

6 Jaminan yang disyaratkan terlalu banyak

7 Isian formulir permohonan pembiayaan terlalu banyak

8 Isian formulir permohonan pembiayaan terlalu rumit

9 Dengan semua syarat yang diajukan BMT, anda

menganggap BMT terlalu berhati-hati

10 Anda puas dengan pelayanan pada proses awal

pengajuan pembiayaan pada BMT UMJ

Proses Survey Kelayakan

1 Petugas survei dari BMT UMJ datang kerumah anda

melakukan survei

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

C. DAFTAR PERTANYAAN PRECEIVED SERVICE (KENYATAAN)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda chek list

(√ )pada alternatif jawaban yang telah disediakan.

2 Petugas survei dari BMT UMJ dating tidak lama

dari saat anda mengajukan permohonan

pembiayaan

3 Petugas survei BMT UMJ menanyakan hal-hal yang

menyangkut aktifitas harian anda

4 Petugas survei BMT menanyakan mengenai kondisi

finansial anda

5 Petugas survei BMT tidak meminta tips atau imbalan

kepada anda

6 Petugas survei BMT melakukan survei dengan cara yang ramah dan sopan

7 Anda merasa terganggu dengan kehadiran petugas survei BMT UMJ

8 Petugas survei BMT UMJ menanyakan hal-hal yang berbeli-belit, tidak relevan dan terlalu banyak

9 Anda puas dengan kinerja petugas survei BMT UMJ

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

Proses Pencairan Dana Pembiayaan

1 Anda dikenakan biaya administrasi yang anda

anggap besar

2 Bagi hasil atau margin yang diberikan BMT UMJ

dirasa memberatkan anda

3 Jumlah pengajuan yang disetujuan tidak sesuai

harapan anda

4 Menurut anda hasil survei sangat berpengaruh terhadap

besar jumlah pembiayaan yang anda dapat dari BMT

UMJ

5 Anda puas dengan keputusan BMT UMJ atas pembiayaan

yang anda ajukan

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

Lampiran

Formulir Pengajuan Pembiayaan

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED
Page 95: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

Formulir Data Keungan Nasabah Pembiayaan

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED
Page 97: ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40362/1/MUHAMMAD...ANALISIS KELAYAKAN NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT CAMPUSS SEGMENTED

Lembar Persetujuan Pembiayaan