Upload
dangxuyen
View
233
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH
” ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN
LOVEBIRD ”
(Studi Kasus : TASYA LOVEBIRD, Kartasura)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
NOPRY ADI WINATA
D 600 080 033
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HALAMAN PENGESAHAN
” ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN LOVEBIRD ”
(Studi Kasus : TASYA LOVEBIRD, Kartasura)
Naskah publikasi Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan Studi S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Hari/Tanggal :
Jam :
Disusun oleh :
Nama : Nopry Adi Winata
NIM : D 600 080 033
Jur/Fak : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Mengesahkan :
Pembimbing I Pembimbing II
(Etika Muslimah, ST. MM. MT.) (Ir. M. Musrofi)
ABSTRAKSI
Beternak lovebird saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan
diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird menjadi pemicu para penangkar
untuk mengembangkannya secara maksimal. Namun dilain pihak, perubahan situasi
ekonomi global di Negara Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi
kehidupan masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya
biaya hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari semua
sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan adalah kenaikan
harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi perkembangan usaha
peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan analisa
kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek kelayakan dan
kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability
Index, Break Even Point dan metode Altman Z (zeta) – Score.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil positif untuk aspek pasar, teknik,
manajemen, lingkungan dan keuangan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Payback Period yaitu 24 Bulan 14 Hari, Net Present Value positif yaitu Rp
425.793.812,11, nilai Internal Rate of Return yaitu 3,35%, nilai Profitability Index yaitu
2,38 dan Break Even Point terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird serta hasil
perhitungan dengan metode Altman Z (zeta) – Score selama 3 tahun menunjukkan
bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah dengan kondisi
keuangan, karena nilai Z – score pada akhir tahun pertama adalah 5,73 kemudian pada
akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir tahun ketiga adalah 7,64. Hasil
perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z – score-nya > 2,90. Maka dapat disimpulkan
bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk dijalankan.
Kata kunci : Peternakan Lovebird, Aspek Kelayakan, Metode Altman Z (zeta) –
Score
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beternak burung kicauan seperti lovebird (Agapornis) saat ini semakin
dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga
jual lovebird juga menjadi pemicu para penangkar untuk mengembangkannya
secara maksimal. Lovebird juga menjadi topik yang saat ini sedang trend
diperbincangkan dalam forum-forum offline maupun forum-forum online di
internet. Faktor kepopuleran inilah yang menyebabkan harga burung tersebut
melonjak. Alasan lain yang membuat para penghobi tertarik untuk beternak
lovebird karena burung tersebut memiliki daya tarik tersendiri yaitu faktor dari
suara kemudian warna dari tiap-tiap jenisnya beraneka ragam, tingkah laku
lovebird yang lucu serta perawatan hariannya yang bisa dikatakan gampang
karena lovebird tidak perlu mendapatkan perlakuan khusus seperti burung kicau
lainnya.
Namun dilain pihak, perubahan situasi ekonomi global di Negara
Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan
masyarakat di Indonesia secara luas. Ini berdampak pada meningkatnya biaya
hidup masyarakat yang berpengaruh pada tuntutan kenaikan pedapatan dari
semua sektor usaha masyarakat. Dampaknya untuk sektor industri peternakan
adalah kenaikan harga pakan ternak dan faktor-faktor lainnya akan
mempengaruhi perkembangan usaha dan efisiensi produksi dari sektor
peternakan lovebird. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya melakukan
analisis kelayakan terhadap usaha peternakan lovebird. Sehingga modal yang
diinvestasikan dalam bisnis ini dapat lebih efisien dan pelaksanaan serta output
yang dihasilkan menjadi efektif.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis aspek pasar, aspek teknik, aspek manajemen, aspek lingkungan,
aspek keuangan dan kebangkrutan dalam usaha peternakan lovebird.
2. Menganalisis kelayakan dan kebangkrutan dari usaha peternakan lovebird.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Studi Kelayakan
Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu
keputusan, apakah suatu gagasan usaha yang direncanakan tersebut diterima atau
ditolak. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan gagasan usaha
yang akan dilaksanakan memberi manfaat ekonomi suatu investasi untuk pihak
swasta dan juga bermanfaat untuk masyarakat luas yang berwujud dengan
penyerapan tenaga kerja serta pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan usaha tersebut.
2.2 Aspek-aspek Analisis Kelayakan
1. Aspek Pasar
Analisis pasar dilakukan dengan tujuan untuk menguji serta menilai
sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung
pengembangan usaha yang dilaksanakan. Uraian aspek pasar, sekurang-
kurangnya harus melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan
pangsa pasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping
kebijaksanaan yang diperlukan.
IRR = i1 +NPV1
(NPV1 – NPV2)x (i2 – i1)
2. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan lokasi
usaha yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis teknologi yang
digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan.
3. Aspek Manajemen
Dalam aspek manajemen, yang perlu diuraikan adalah bentuk kegiatan
dan cara pengelolaan dari gagasan usaha yang direncanakan secara efisien.
Apabila bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat ditentukan secara teknis
(jenis pekerjaan yang diperlukan) dan berdasarkan pada kegiatan usaha,
disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan
kegiatan tersebut.
4. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan mengkaji bagaimana pengaruh usaha tersebut
terhadap lingkungan sekitarnya, apakah dengan adanya usaha tersebut
menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak.
5. Aspek Keuangan
a. Payback Period (PP)
Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan
terjadinya arus penerimaan secara komulatif sama dengan jumlah investasi
dalam bentuk present value.
PP = Jumlah Investasi ............................................................................ (2.1)
Proceed
Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak
Jika payback period < umur ekonomis, Investasi diterima
b. Net Present Value (NPV)
Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan dalam
mengukur apakah suatu usaha feasible atau tidak.
∑ At
NPV = –A0 + ............................................................................... (2.2)
(1+r)n
Keterangan :
–A0 = Pengeluaran investasi pada tahun ke – 0
At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke – t
r = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal
sendiri dengan hanya memperhatikan resiko usaha
n = Jumlah tahun (umur ekonomis) usaha
Kriteria dari metode net present value adalah sebagai berikut :
Proyek layak jika NPV positif.
Proyek tidak layak jika NPV negatif.
c. Internal Rate of Return (IRR)
Internal rate of return adalah suatu tingkat discount rate yang
menghasilkan net present value sama dengan nol.
........................................................ (2.3)
Keterangan :
i1 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV1.
i2 = Tingkat Discount Rate yang menghasilkan NPV2.
d. Profitability Index (PI)
Profitability index merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang
penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama
umur investasi.
PI = PV. Proceed .................................................................................. (2.4)
PV. Outlays
Dimana PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga
Kriteria dari profitability index adalah sebagai berikut :
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI < 1, investasi ditolak
e. Break Even Point (BEP)
Break even point adalah titik impas dimana total reveneu = total cost.
Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah usaha, terjadi titik impas
atau TR = TC tergantung pada lamanya arus penerimaan sebuah usaha
dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal
lainnya.
BEP (Q) = FC .................................................................................... (2.5)
P – V
Keterangan :
P = Harga jual per unit
FC = Biaya tetap
V = Biaya variable per unit
Q = Jumlah unit/kualitas produk yang dihasilkan dan dijual
2.3 Depresiasi
Depresiasi merupakan penurunan nilai dari suatu aset fisik (mesin,
kendaraan, bangunan, kecuali tanah) karena waktu dan pemakaian.
2.4 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan
informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan
beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Unsur-unsur pada laporan
laba rugi yaitu pendapatan dan beban.
2.5 Aliran Kas (Cash Flow)
Cash flow adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash
equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan
yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan.
2.6 Analisis Kebangkrutan (Metode Altman Z-score) Perhitungan untuk perusahaan yang belum Go Public adalah sebagai
berikut :
Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 ............................... (2.6)
Keterangan :
Z = Overall Indeks (Indeks keseluruhan)
X1 = Working Capital to Total Asset (Modal Kerja / Total Aktiva)
X2 = Retained Earning to Total Assets (Laba Ditahan / Total Aktiva)
X3 = Earning Before Interest and Taxes to Total Assets ( EBIT / Total Aktiva)
X4 = Book Value of Equity to Book Value of Total Liabilities (Nilai Buku
Saham/ Nilai Buku Total Kewajiban)
X5 = Sales to Total Assets (Penjualan / Total Aktiva)
Kriteria hasil perhitungan Z - score :
1. Jika Z > 2,90 maka perusahaan tidak mengalami masalah dengan kondisi
keuangan (non-bankrupt company).
2. Jika 1,20 < Z < 2,90 maka perusahaan akan mengalami permasalahan
keuangan jika tidak melakukan perbaikan yang berarti dalam manajemen
maupun struktur keuangan. Pada titik rawan ini kemungkinan muncul
klasifikasi yang salah, karena pada kondisi ini banyak perusahaan dengan
skor yang lebih tinggi telah bangkrut sedangkan perusahaan yang memiliki
skor lebih rendah masih dapat bertahan (gray area).
3. Jika Z < 1,20 maka perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius
sehingga dapat berpotensi untuk bangkrut (bankrupt company).
2.7 Lovebird
Lovebird merupakan hewan endemik Benua Afrika. Lovebird pertama kali
ditemukan pada tahun 1600. Jenis-jenis Lovebird adalah sebagai berikut :
1. Kelompok Dimorfik
Merupakan jenis lovebird yang jenis kelamin jantan dan betinanya mudah
dibedakan secara fisik.
2. Kelompok Intermediate
Pada kelompok ini, jenis kelamin lovebird jantan dan betina agak susah
dibedakan secara fisik. Jenis lovebird yang tergolong kelompok ini hanya ada
satu, yaitu Agapornis Swinderniana.
3. Kelompok Berkacamata dan Bertopeng
Kelompok lovebird dari jenis ini memiliki ciri-ciri fisik seperti memakai
kacamata dan topeng diwajahnya. Penampilan fisik dari lovebird jantan dan
betina hampir sama, sehingga sulit dibedakan.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penulisan tugas akhir ini adalah peternakan
lovebird milik Bapak Gion yang bernama TASYA LOVEBIRD. Peternakan
tersebut berada di daerah Mangkuyudan, Kartasura.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan
penyebaran kuesioner. Teknik pengumpulan data primer dalam penulisan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap objek penelitian.
b. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
langsung yang dilakukan penulis dengan pihak terkait.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mencari data dari buku-buku, artikel-artikel, dan juga
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Biaya Depresiasi
Tabel 4.1 Biaya Depresiasi
No Jenis Aset Harga
Awal (Rp)
Nilai Sisa
Aset (Rp)
Usia
Ekonomis
Biaya Depresiasi
per Tahun (Rp)
Biaya Depresiasi
per Bulan (Rp)
1 Bangunan (Instalasi
Listrik dan Air) 90.000.000 45.000.000 10 Tahun 4.500.000 375.000,00
2 Meja dan Kursi 4.000.000 2.000.000 10 Tahun 200.000 16.666,67
3 Kandang Baterai 35.000.000 17.500.000 4 Tahun 4.375.000 364.583,33
4 Kandang Volier 2.500.000 1.250.000 4 Tahun 312.500 26.041,67
5 Kandang Kecil 1.500.000 750.000 7 Tahun 107.142 8.928,57
6 Glodok 2.800.000 1.400.000 2 Tahun 700.000 58.333,33
7 Gayung 14.000 7.000 2 Tahun 3.500 291,67
8 Sapu 40.000 20.000 1 Tahun 20.000 1.666,67
9 Sekrup pembersih 12.000 6.000 4 Tahun 1.500 125,00
10 Jaring Penangkap 100.000 50.000 2 Tahun 25.000 2.083,33
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.2 Laporan Laba Rugi
Tabel 4.2 Proyeksi Laporan Laba Rugi Periode (Bulan) Laba Bersih Periode (Bulan) Laba Bersih
1 Rp 27.837.642,76 19 Rp 21.446.055,26
2 Rp 20.297.642,76 20 Rp 23.332.055,26
3 Rp 16.857.642,76 21 Rp 27.748.055,26
4 Rp 16.437.642,76 22 Rp 32.739.055,26
5 Rp 13.297.642,76 23 Rp 41.375.555,26
6 Rp 12.177.642,76 24 Rp 40.582.055,26
7 Rp 10.307.642,76 25 Rp 28.721.642,76
8 Rp 10.307.642,76 26 Rp 35.845.642,76
9 Rp 9.037.642,76 27 Rp 40.083.642,76
10 Rp 7.787.642,76 28 Rp 46.752.642,76
11 Rp 8.137.642,76 29 Rp 55.046.642,76
12 Rp 8.257.642,76 30 Rp 60.545.642,76
13 Rp 11.027.055,26 31 Rp 70.230.642,76
14 Rp 11.452.555,26 32 Rp 79.564.642,76
15 Rp 10.958.055,26 33 Rp 87.884.642,76
16 Rp 13.281.055,26 34 Rp 96.425.642,76
17 Rp 14.741.555,26 35 Rp 107.605.642,76
18 Rp 17.030.055,26 36 Rp 115.951.642,76
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.3 Laporan Arus Kas
Tabel 4.3 Proyeksi Arus Kas
No Keterangan Tahun
1 2 3
1 Pendapatan
Penjualan Anakan
Lovebird Rp 331.050.000,00 Rp 513.578.500,00 Rp 1.320.995.000,00
2 Pengeluaran
Biaya Operasional Rp 62.460.000,00 Rp 68.706.000,00 Rp 74.952.000,00
Pengembalian
Pinjaman dan Bunga Rp 56.066.544,00 Rp 56.066.544,00 Rp 56.066.544,00
3 Pajak Penghasilan
(25%, 30%, 30%) Rp 82.762.500,00 Rp 154.073.550,00 Rp 396.298.500,00
Proceeds Rp 129.760.956,00 Rp 234.732.406,00 Rp 793.677.956,00
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.4 Payback Period (PP)
Capital Outlay = Rp 608.381.000,00
Proceed tahun I = Rp 129.760.956,00 _
Sisa = Rp 478.620.044,00
Nilai sisa dari perhitungan diatas adalah Rp 478.620.044,00 dan nilai proceeds
tahun ke II adalah Rp 234.732.406,00. Karena nilai sisa lebih kecil dari nilai
proceeds tahun ke III, maka perhitungan payback period-nya sebagai berikut :
PP = Rp 478.620.044,00 x 12 Bulan = 24,48 (24 Bulan 14 Hari)
Rp 234.732.406,00
4.5 Net Present Value (NPV)
MARR = Suku Bunga + Inflasi + Resiko
= 12% + 10% + 2% = 24% per Tahun
Tabel 4.4 Net Present Value (NPV) Perhitungan NPV
I = 0,01 1% I = 0,01 1%
Bulan Cash Flow PV Bulan Cash Flow PV
- -
1 29.928.125,00 29.631.806,93 20 25.422.537,50 20.834.900,03
2 22.388.125,00 21.946.990,49 21 29.838.537,50 24.211.889,52
3 18.948.125,00 18.390.863,45 22 34.829.537,50 27.981.918,30
4 18.528.125,00 17.805.163,95 23 43.466.037,50 34.574.702,62
5 15.388.125,00 14.641.272,93 24 42.672.537,50 33.607.445,11
6 14.268.125,00 13.441.219,17 25 30.812.125,00 24.026.322,74
7 12.398.125,00 11.563.955,03 26 37.936.125,00 29.288.508,04
8 12.398.125,00 11.449.460,43 27 42.174.125,00 32.238.066,65
9 11.128.125,00 10.174.887,86 28 48.843.125,00 36.966.214,27
10 9.878.125,00 8.942.537,70 29 57.137.125,00 42.815.255,92
11 10.228.125,00 9.167.711,02 30 62.636.125,00 46.471.176,62
12 10.348.125,00 9.183.435,51 31 72.321.125,00 53.125.445,62
13 13.117.537,50 11.525.889,60 32 81.655.125,00 59.388.107,63
14 13.543.037,50 11.781.941,12 33 89.975.125,00 64.791.364,14
15 13.048.537,50 11.239.350,92 34 98.516.125,00 70.239.370,79
16 15.371.537,50 13.109.174,01 35 109.696.125,00 77.436.052,23
17 16.832.037,50 14.212.593,53 36 118.042.125,00 82.502.586,27
18 19.120.537,50 15.985.100,41 Total 1.034.174.812,11
19 23.536.537,50 19.482.131,55 NPV Total PV - Investasi 425.793.812,11
Sumber : Hasil Pengolahan Data
NPV > 0, Proyek diterima NPV < 0, Proyek ditolak
Tabel diatas menunjukkan aliran kas selama 36 bulan dengan bunga Bank
sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu 425.793.812,11
lebih besar dari 0 (nol).
4.6 Internal Rate of Return (IRR)
Tabel 4.5 Internal Rate of Return (IRR) Perhitungan IRR
I = 0,033 3,30%
I = 0,034 3,40%
Bulan Cash Flow PV
Bulan Cash Flow PV
- -
- -
1 29.928.125,00 28.972.047,43
1 29.928.125,00 28.944.028,05
2 22.388.125,00 20.980.560,20
2 22.388.125,00 20.939.998,47
3 18.948.125,00 17.189.580,44
3 18.948.125,00 17.139.755,60
4 18.528.125,00 16.271.597,24
4 18.528.125,00 16.208.742,28
5 15.388.125,00 13.082.299,81
5 15.388.125,00 13.019.161,42
6 14.268.125,00 11.742.619,17
6 14.268.125,00 11.674.644,71
7 12.398.125,00 9.877.652,88
7 12.398.125,00 9.810.976,59
8 12.398.125,00 9.562.103,46
8 12.398.125,00 9.488.371,94
9 11.128.125,00 8.308.432,61
9 11.128.125,00 8.236.394,63
10 9.878.125,00 7.139.557,61
10 9.878.125,00 7.070.809,39
11 10.228.125,00 7.156.365,12
11 10.228.125,00 7.080.600,65
12 10.348.125,00 7.009.028,21
12 10.348.125,00 6.928.116,80
13 13.117.537,50 8.600.983,90
13 13.117.537,50 8.493.473,00
14 13.543.037,50 8.596.300,32
14 13.543.037,50 8.480.638,25
15 13.048.537,50 8.017.833,17
15 13.048.537,50 7.902.304,43
16 15.371.537,50 9.143.493,59
16 15.371.537,50 9.003.029,82
17 16.832.037,50 9.692.397,66
17 16.832.037,50 9.534.271,86
18 19.120.537,50 10.658.456,31
18 19.120.537,50 10.474.430,01
19 23.536.537,50 12.700.957,55
19 23.536.537,50 12.469.594,68
20 25.422.537,50 13.280.440,07
20 25.422.537,50 13.025.911,45
21 29.838.537,50 15.089.358,64
21 29.838.537,50 14.785.847,38
22 34.829.537,50 17.050.638,00
22 34.829.537,50 16.691.518,76
23 43.466.037,50 20.598.834,84
23 43.466.037,50 20.145.481,82
24 42.672.537,50 19.576.757,10
24 42.672.537,50 19.127.382,31
25 30.812.125,00 13.684.017,25
25 30.812.125,00 13.356.977,12
26 37.936.125,00 16.309.648,75
26 37.936.125,00 15.904.461,16
27 42.174.125,00 17.552.436,07
27 42.174.125,00 17.099.819,83
28 48.843.125,00 19.678.610,96
28 48.843.125,00 19.152.627,28
29 57.137.125,00 22.284.816,38
29 57.137.125,00 21.668.196,23
30 62.636.125,00 23.649.133,70
30 62.636.125,00 22.972.524,29
31 72.321.125,00 26.433.532,58
31 72.321.125,00 25.652.427,67
32 81.655.125,00 28.891.704,17
32 81.655.125,00 28.010.844,83
33 89.975.125,00 30.818.524,95
33 89.975.125,00 29.850.023,66
34 98.516.125,00 32.666.032,47
34 98.516.125,00 31.608.872,40
35 109.696.125,00 35.211.135,72
35 109.696.125,00 34.038.658,04
36 118.042.125,00 36.679.672,08
36 118.042.125,00 35.424.002,01
Total 614.157.560,41
Total 601.414.918,82
NPV + Total PV - Investasi 5.776.560,41 NPV - Total PV - Investasi -6.966.081,18
Sumber : Hasil Pengolahan Data IRR 3,35%
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Total IRR adalah 3,35%, maka
usaha peternakan Tasya Lovebird dikatakan layak karena nilai Total IRR lebih
besar dari nilai i positif dan nilai Total IRR > suku Bunga MARR.
4.7 Profitability Index (PI)
Tabel 4.6 Profitability Index (PI) Perhitungan Profitability Index
I = 10% 0,10
Bulan Kas Masuk PV
Bulan Kas Keluar PV
- -
- -
1 42.030.000,00 38.209.090,91
1 12.101.875,00 11.001.704,55
2 34.490.000,00 28.504.132,23
2 12.101.875,00 10.001.549,59
3 31.050.000,00 23.328.324,57
3 12.101.875,00 9.092.317,81
4 30.630.000,00 20.920.702,14
4 12.101.875,00 8.265.743,46
5 27.490.000,00 17.069.127,17
5 12.101.875,00 7.514.312,24
6 26.370.000,00 14.885.177,54
6 12.101.875,00 6.831.192,94
7 24.500.000,00 12.572.373,90
7 12.101.875,00 6.210.175,40
8 24.500.000,00 11.429.430,82
8 12.101.875,00 5.645.614,00
9 23.230.000,00 9.851.787,67
9 12.101.875,00 5.132.376,37
10 21.980.000,00 8.474.241,50
10 12.101.875,00 4.665.796,70
11 22.330.000,00 7.826.528,78
11 12.101.875,00 4.241.633,36
12 22.450.000,00 7.153.261,86
12 12.101.875,00 3.856.030,33
13 31.682.500,00 9.177.291,71
13 18.564.962,50 5.377.608,35
14 32.108.000,00 8.455.039,91
14 18.564.962,50 4.888.734,86
15 31.613.500,00 7.568.020,55
15 18.564.962,50 4.444.304,42
16 33.936.500,00 7.385.571,17
16 18.564.962,50 4.040.276,74
17 35.397.000,00 7.003.107,75
17 18.564.962,50 3.672.978,86
18 37.685.500,00 6.778.068,43
18 18.564.962,50 3.339.071,69
19 42.101.500,00 6.883.931,68
19 18.564.962,50 3.035.519,72
20 43.987.500,00 6.538.461,59
20 18.564.962,50 2.759.563,38
21 48.403.500,00 6.540.792,59
21 18.564.962,50 2.508.693,98
22 53.394.500,00 6.559.299,34
22 18.564.962,50 2.280.630,89
23 62.031.000,00 6.927.507,81
23 18.564.962,50 2.073.300,81
24 61.237.500,00 6.217.173,81
24 18.564.962,50 1.884.818,92
25 70.083.000,00 6.468.380,44
25 39.270.875,00 3.624.544,61
26 77.207.000,00 6.478.088,30
26 39.270.875,00 3.295.040,55
27 81.445.000,00 6.212.436,01
27 39.270.875,00 2.995.491,41
28 88.114.000,00 6.110.119,90
28 39.270.875,00 2.723.174,01
29 96.408.000,00 6.077.503,31
29 39.270.875,00 2.475.612,74
30 101.907.000,00 5.840.142,74
30 39.270.875,00 2.250.557,03
31 111.592.000,00 5.813.796,44
31 39.270.875,00 2.045.960,94
32 120.926.000,00 5.727.350,51
32 39.270.875,00 1.859.964,49
33 129.246.000,00 5.564.914,56
33 39.270.875,00 1.690.876,81
34 137.787.000,00 5.393.329,44
34 39.270.875,00 1.537.160,74
35 148.967.000,00 5.300.857,03
35 39.270.875,00 1.397.418,85
36 157.313.000,00 5.088.947,23
36 39.270.875,00 1.270.380,77
Total 356.334.311,30 Total 149.930.132,30
Sumber : Hasil Pengolahan Data Profitability Index 2,38
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Profitability Index adalah 2,38
maka usaha peternakan Tasya Lovebird dikatakan layak karena nilai
Profitability Index lebih besar dari 1 (satu).
4.8 Break Even Point (BEP)
Tabel 4.7 Break Even Point (BEP) No Keterangan Nilai No Keterangan Nilai
1 Biaya Variabel (VC) Rp 43.758.000,00 5 Harga Jual per Produk Rp 1.041.192,31
2 Biaya Tetap (FC) Rp 162.360.000,00 6 Q BEP 158
3 Biaya Total (TC) Rp 206.118.000,00 7 Rp BEP Rp 164.814.510,81
4 Biaya Variabel/Unit Rp 15.506,02 8 Tahun BEP 1,25
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berikut adalah gambar grafik BEP untuk peternakan Tasya Lovebird :
100
Harga (Rp)
20050 150Jumlah (Ekor)
VC + FC
Rp 43.758.000,00
Rp 206.118.000,00
TR
Rp 164.814.510,81
BEP
Gambar 4.1 Break Even Point (BEP)
4.9 Analisis Model Altman Z (zeta) – Score
Tabel 4.8 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Pertama Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird
Berdasarkan Data Akhir Tahun Pertama
No Keterangan Nilai
1 Aktiva Lancar Rp 139.905.956,00
2 Modal Kerja Rp 5.205.000,00
3 Total Aktiva Rp 265.627.313,14
4 Laba Ditahan Rp 160.741.713,14
5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 258.345.357,14
6 Saham (Modal dari Investor) Rp 87.708.350,00
7 Total Kewajiban Rp 16.774.087,00
8 Penjualan Rp 22.450.000,00
Kode Paremeter Nilai Koefisien
X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,02 0,01
X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,61 0,51
X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,02
X4 = Saham / Total Kewajiban 5,23 2,10
X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,08 0,08
Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 5,73
Tabel 4.9 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Kedua Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird
Berdasarkan Data Akhir Tahun Kedua
No Keterangan Nilai
1 Aktiva Lancar Rp 374.663.362,00
2 Modal Kerja Rp 5.725.500,00
3 Total Aktiva Rp 490.140.076,29
4 Laba Ditahan Rp 265.713.163,14
5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 434.627.857,14
6 Saham (Modal dari Investor) Rp 207.249.663,14
7 Total Kewajiban Rp 23.237.174,50
8 Penjualan Rp 61.237.500,00
Kode Paremeter Nilai Koefisien
X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,01 0,008
X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,54 0,46
X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,89 2,76
X4 = Saham / Total Kewajiban 8,92 3,59
X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12
Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 6,93
Tabel 4.10 Perhitungan Z - Score Akhir Tahun Ketiga Perhitungan Z - Score untuk Peternakan Tasya Lovebird
Berdasarkan Data Akhir Tahun Ketiga
No Keterangan Nilai
1 Aktiva Lancar Rp 1.168.371.318,00
2 Modal Kerja Rp 6.246.000,00
3 Total Aktiva Rp 1.273.603.389,43
4 Laba Ditahan Rp 824.658.713,14
5 Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp 1.235.798.357,14
6 Saham (Modal dari Investor) Rp 431.767.426,29
7 Total Kewajiban Rp 43.943.087,00
8 Penjualan Rp 157.313.000,00
Kode Paremeter Nilai Koefisien
X1 = Modal Kerja / Total Aktiva 0,005 0,004
X2 = Laba Ditahan / Total Aktiva 0,65 0,55
X3 = Laba sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva 0,97 3,01
X4 = Saham / Total Kewajiban 9,83 3,95
X5 = Penjualan / Total Aktiva 0,12 0,12
Z - Score = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 7,64
Sumber : Hasil Pengolahan Data
4.10 Analisis Hasil Pengolahan Data
1. Analisis Aspek Keuangan
Tabel 4.11 Analisis Aspek Keuangan No Metode Hasil Perhitungan Keterangan
1 Payback Period (PP) 24 Bulan 14 Hari Layak
2 Net Present Value (NPV) Rp 425.793.812,11 Layak
3 Internal Rate of Return (IRR) 3,35% Layak
4 Profitability Index (PI) 2,38 Layak
5 Break Even Point (BEP) 158 Ekor Layak
Keterangan :
a. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Payback Period (PP)
menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena
diperoleh hasil bahwa untuk mengembalikan modal awal memerlukan waktu
selama 24 Bulan 14 Hari, lebih kecil dari pada usia ekonomis usaha.
b. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV)
menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena dengan
bunga Bank sebesar 1% per bulan dan menunjukkan nilai NPV positif yaitu
425.793.812,11 lebih besar dari 0 (nol).
c. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Internal Rate of Return
(IRR) menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena
nilai Total IRR adalah 3,35% lebih besar dari nilai i positif dan nilai Total
IRR > suku Bunga MARR.
d. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Profitability Index (PI)
menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena nilai
Profitability Index adalah 2,38 lebih besar dari 1 (satu).
e. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP)
menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak, karena titik
impas terjadi pada penjualan 158 ekor anakan lovebird.
2. Analisis Model Altman Z (zeta) – Score
Tabel 4.12 Analisis Model Altman Z (zeta) – Score No Periode Hasil Perhitungan Keterangan
1 Akhir Tahun Pertama 5,73 Non-Bankrupt Company
2 Akhir Tahun Kedua 6,93 Non-Bankrupt Company
3 Akhir Tahun Kedua 7,64 Non-Bankrupt Company
Keterangan :
a. Nilai Z – score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun pertama
adalah 5,73 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah
dengan kondisi keuangan pada akhir tahun pertama karena nilai Z – score-nya
lebih besar dari 2,90.
b. Nilai Z – score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun kedua
adalah 6,93 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah
dengan kondisi keuangan pada akhir tahun kedua karena nilai Z – score-nya
lebih besar dari 2,90.
c. Nilai Z – score dari peternakan Tasya Lovebird pada akhir tahun ketiga
adalah 7,64 yang berarti peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah
dengan kondisi keuangan pada akhir tahun ketiga karena nilai Z – score-nya
lebih besar dari 2,90.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi
a. Pada aspek pasar, usaha peternakan lovebird ini layak dilanjutkan karena
permintaan yang terus meningkat dan harga jual dari lovebird yang stabil.
b. Pada aspek teknis, dengan lokasi yang strategis, kemudahan untuk
memperoleh sumber bahan baku, fasilitas listrik dan air yang cukup serta
tenaga kerja berpengalaman sangat mendukung usaha peternakan Tasya
Lovebird untuk terus berkembang.
c. Pada aspek manajemen, dengan manajemen yang terorganisasi dengan
baik dan job description dari karyawan yang terstruktur membuat
peternakan Tasya Lovebird jarang mengalami permasalahan.
d. Pada aspek lingkungan, peternakan Tasya Lovebird memberikan manfaat
yang berupa penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan tidak
ada dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha peternakan lovebird
tersebut, serta tidak ada polusi yang ditimbulkan karena kotoran lovebird
tersebut tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.
e. Pada aspek keuangan, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Payback Period, metode Net Present Value, metode Internal Rate of
Return, metode Profitability Index dan metode Break Even Point
menunjukkan bahwa usaha peternakan Tasya Lovebird layak untuk
dijalankan, karena memenuhi semua kriteria yang disyaratkan.
2. Analisis Model Altman Z (zeta) – Score
Hasil perhitungan dengan menggunakan Model Altman Z (zeta) – Score
menunjukkan bahwa peternakan Tasya Lovebird tidak mengalami masalah
dengan kondisi keuangan, karena nilai Z – score pada akhir tahun pertama
adalah 5,73 kemudian pada akhir tahun kedua adalah 6,93 dan pada akhir
tahun ketiga adalah 7,64. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan nilai Z –
score-nya > 2,90.
5.2 Saran
1. Pengontrolan terhadap lovebird sebaiknya dilakukan secara intensif untuk
mengurangi tingkat penyakit dan kematian.
2. Sebaiknya Blog dari peternakan Tasya Lovebird selalu update agar pelanggan
yang berasal dari luar kota tidak kesulitan jika akan memilih, memesan dan
membeli lovebird.
3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dilengkapi dengan analisis faktor
resiko dari usaha peternakan.
DAFTAR PUSTAKA
Altman, E.I. 1968. Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of
Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance. September : 589 – 609.
Fastkaya. 3 Manfaat dari Studi Kelayakan Bisnis. Studi Kelayakan Bisnis. 2011. diakses
dari http://fastkaya.blogspot.com/2010/12/3-manfaat-dari-studi-kelayakan-
bisnis.html pada 13 April 2012.
Husnan, S dan Suwarsono. 1994. Studi Kelayakan Proyek Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Ibrahim, Yacob. 1998. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kesatrio Aji. 15 Tahun Kedepan Brending LoveBird Masih Menguntungkan. 471birdfarm.
28 Januari 2012. diakses dari http://471birdfarm.blogspot.com/2012/01/15-tahun-
kedepan-brending-lovebird.html, pada 13 Maret 2012.
Klub Burung. Burung Lovebird. Bird Club – Hobi Burung Kicauan, Penangkaran dan
Agrobisnis. 26 Juni 2010. diakses dari www.omkicau.com/lovebird-love-
bird/#menangkar pada 1 Mei 2012.
Majalah Burung Pas. Lovebird di Lirik sebagai Ternak yang Menguntungkan.
majalahburungpas.com. 31 Maret 2012. diakses dari
http://www.majalahburungpas.com/news-ocehan-hari-ini/love-bird-di-lirik-sebagai-
ternak-yang-menguntungkan.html pada 2 Mei 2012.
Prince Troy. Definisi Laporan Laba Rugi. All About Science. 5 April 2011. Diakses dari
http://saranghaechonsa.wordpress.com/2011/04/05/definisi-laporan-laba-rugi/ pada
10 Juni 2012.
Rosid, Abdul. 2009. Evaluasi Kelayakan Usaha Ternak Kambing Perah Peranakan Etawa
(PE), Di Peternakan Unggul, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Tugas Akhir
Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor
Sitanggang, M dan Yudiantoro. 2011. Lovebird Sicantik Bersuara Merdu. Jakarta: PT
AgroMedia Pustaka.
Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasi. Jakarta:
Erlangga.
Suaib. Seputar Lovebird. Oke Lovebird Farm. 22 Maret 2011. diakses dari
http://lovebirdsemarang.blogspot.com/2011/03/seputar-masalah-lovebird.html pada
13 Maret 2012.
Sukmapradita, Mira. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Sapi Perah Di
Wilayah Kerja KPSBU Lembang Kabupaten Bandung. Tugas Akhir Program Studi
Sosial Ekonomi Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Susilo, Andri. 2011. Analisis Kelayakan Waralaba dan Pemasaran dengan Menggunakan
Metode BCG (Boston Consulting Group). Tugas Akhir Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Tim Redaksi. 2011. 17 Varian Eksotis Lovebird. Surakarta: Delta Media.
Tanu Chakuenk. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya. Softskill. 17 Oktober 2011.
diakses dari http://nakmami.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-biaya-dan-
klasifikasi-biaya/ pada 1 Mei 2012.
Universitas Gunadarma. Tahukah Anda Tentang Metode Altman Z-Score?. Warta Warga. 4
Maret 2010. Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/tahukah-anda-
tentang-metode-altman-z-score/ pada 10 Juni 2012.
Wahyu Dyatmoko. Konsep Nilai Waktu Uang (Time of Value). Wahyu Dyatmoko Blog’s.
13 Januari 2012. Diakses dari
http://finalgetsugatensho.wordpress.com/2012/01/13/konsep-nilai-waktu-uang-time-
value-of-money/ pada 11 Maret 2012.