Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
iv
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATERI PELUANG SISWA
KELAS IX SMP NEGERI SATAP 02 KAWA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyarat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah da Keguruan IAIN
Ambon
OLEH:
RISDA SAY
NIM.0130403194
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
AMBON
2020
iv
iv
iv
Motto
Bertambah tua itu bukan berarti kehilangan masa muda. Tapi babak
baru dari kesempatan dan kekuatan
Persembahan
Kupersembahkan karya tulisku ini untuk orang tuaku tercinta (Ali Say
(alm) dan Asmain Bin Saleh), Keempat Kakaku tersayang (Wiwin, Ama,
Wawan dan Sani), seluruh Teman-teman Matematika E angkatan 2013
dan teman-teman seperjuanganku yang telah memberikan aku segudan
motivasi sehingga aku bisa meraih kesuksesan
v
ABSTRAK
Risda Say (0130403194), Dosen Pembimbing I Dr. Patma Sopamena,
M.Pd.I,MPd dan Dosen Pembimbing II Nurlaila Wattiheluw, M.Pd :Analisis
Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan Masalah Pada Materi
Peluang Siswa Kelas IX SMP Negeri SATAP 02 Kawa, Pendidikan Matematika,
Tarbiyah IAIN Ambon, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kemampuan
berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi
pokok bahasan peluang kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa. Tipe penelitian
Deskriptif Kualitatif. Penelitian berlangsung dari tanggal 26 Oktober sampai
tanggal 26 Nopember 2020.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 2 subjek
yang memenuhi karakteristik kemampuan berpikir kreatif dan menjawab benar,
diwakili oleh S1. Dan S2 yang memenuhi karakteristik kemampuan berpikir
kreatif yang menjawab salah dengan melakukan refleksi sehingga jawaban
menjadi benar diwakili oleh S2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu peneliti, soal tes, dan wawancara. Dengan teknik pengumpulan data yaitu
pelaksanaan tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh
dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IX SMP
Negeri SATAP 02 Kawa dalam menyelesaikan masalah pada materi peluang S1
dalam proses penyelesaian soal tes, memenuhi karakteristik kemampuan berpikir
kreatif dan jawannya benar. Dan pada subjek S2 juga memenuhi karakteristik
kemampuan berpikir kreatif. Namun S2 melakukan kesalahan pada penempatan
rumus sehingga mengakibatkan kesalahan pada jawaban akhir dan setelah
direfleksi jawabannya menjadi benar.
Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kreatif, Peluang
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang indah dan sempurna selain ungkapan pujian dan rasa syukur
kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang diberikan kepada penulis berupa
nikmat kesehatan, kesempatan dan kekuatan sehinnga peneliti dan penulisan ini
dapat terselesaiakn. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada manusia
terpilih baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita semua dari alam
kegelapan (jahiliyah) menuju cahaya yang terang benderang sekarang ini. Skipsi
berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan
Masalah Pada Materi Peluang Siswa Kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa” ini
disusun guna memenuhi persyaratan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah da Keguruan IAIN
Ambon. Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dapat membantu baik secara
moril maupun materi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih tulus kepada:
1. Kedua orang tua Ayahanda tercinta Ali Say (Alm) dan Ibunda tersayang
Asmain Bin Saleh selaku orang tua kandung yang telah memberikan
dukungan, kasih sayang, dan motivasi yang sangat luar biasa kepada
penyususn disertai dengan do’a dan pengorbanan yang ikhlas dan tulus,
yang tak pernah terlupakan oleh penulis semoga itu semua menjadi amal
jariah serta mendapat pahala di sisi Allah SWT. Aamiin.
2. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Ambon serta para wakil Rektor yang telah berjasa dalam
mengembangkan IAIN Ambon tempat penulis menuntut ilmu.
3. Dr. Samad Umarella, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan beserta Wakil Dekan I Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I, M.Pd, vii
Wakil Dekan II Ummu Saidah, M.Pd dan Wakil Dekan III Dr. Ridwan
Latuapo, M.Pd.I.
vii
4. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ibu Nur Apriani Nukuhaly, M.Pd selaku wakil Ketua
Jurusan Pendidikan Matematika
5. Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I, M.Pd selaku Pembimbing I dan Nurlaila
Wattiheluw, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar
memberikan masukan arahan, petunjuk serta bimbingan dari awal sampai
selesainya skripsi ini.
6. Nur Afriani Nukuhali, M.Pd selaku Penguji I dan Syafruddin Kaliky, M.Pd
selaku Penguji II yang telah memberikan kritik, saran dan masukan yang
sangat berguna untuk penulis.
7. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon yang telah memberikan ilmu
pengetahun kepada penulis selama proses perkulian.
8. Saudara/I tersayang Wiwin Say, S.Pd, Ama Say, S.P, Wawan Say, S.T, dan
Sani Say, S.Pd yang selalu memberi dukungan, materi, motivasi, dan do’a
tak henti-hentinya kepada penulis
9. La Ode Nane S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri Satap 02 Kawa
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini
10. Siami P, S.Pd, M.Pd, selaku guru matematika SMPN Saatap 02 Kawa yang
telah membantu peneliti dan mencapai keberhasilan penelitian ini.
11. Siswa dan siswi kelas IX SMP Negeri Satap 02 kawa yang telah bersedia
terlibat dalam penelitian sebagai responden.
12. Teman-teman mahasiswa angkatan 2013 Sari Salatin, Fanny Rumalily,
Yurliati Lapo, Rugaya Yapono, Inces Lina, Neng Farida Usman, Yati
Usemahu, Rizal Mahu, Taslin Tomia Serta Teman–teman Matematika E
yang tidak dapat penulis tulis satu persatu yang selalu memberikan
bantuannya, masukan dan sarannya yang sangat memotivasi dan
mendukung penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
13. Sutina Liliwana yang selalu menemani penulis dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
viii
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selaku insan biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
penulisan ini masih terdapat kekeliruan, kesalahn dan kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan, tenaga viii
maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini sangat dibutuhkan.
Hanya kepada allah SWT, penulis berharap semoga semua bantuan, arahan,
bimbingan, motivasi dan do’a yang diberikan oleh berbagai pihak dapat menjadi
bagian dari ibadah, sehingga memperoleh pahala yang setimpal di sisi Allah SWT.
Dan semoga rahmat dan karunia-Nya yang maha pemurah senantiasa menyertai
kita semua. Aamiin Ya Robbal’alamin.
Ambon, 23 Desember 2020
Risda Say
Nim: 0130403194
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
DAFTAR PENGESAHAN………………………………………………….
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................
ABSTRAK………………………………………….…………………………
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….
D. Kegunaan Penelitian………………………………………………….
E. Defenisi Istilah……………………………………………………….
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Belajar Matematika…………………………………………..
B. Berpikir Kreatif………………………………………………………
C. Ruang Lingkup Materi……………………………………………….
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………………….
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian………………………………………..
C. Subjek Penelitian……………………………………………………..
D. Instrument Penelitian…………………………………………………
E. Sumber Data………………………………………………………….
F. Prosedur Pengumpulan Data………………………………………….
G. Analisis Data.........................................................................................
H. Pengesahan Keabsahan Temuan……………………………………..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………………………..…
B. Pembahasan…………………………………………………………….
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
i
ii
iii
iv
v
vi
ix
x
xi
xii
1
6
7
7 8
9
11
17
20
20
20
23
23
24
26
26
28 47
51
51
53
x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1. Proses Pengambilan Subjek S1 Dalam Penelitian………………….
Diagram 3.2. Struktur Masalah…………………………………………………..
Diagram 4.1. Proses Berpikir Kretif S1…………………………………………..
Diagram 4.2. Perbandingan Cara Kerja S1 Dengan Struktur Masalah…………….
Diagram 4.3. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Sebelum Refleksi…………
Diagram 4.4. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Setelah Refleksi………..
Diagram 4.5. Perbandingan Struktur Masalah Dengan Cara Kerja S2
Sebelum dan Sesudah Refleksi ……………………………………
21
24
30
32
39
40
42
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1. Proses Pengambilan Subjek..............................………………….
Diagram 3.2. Struktur Masalah…………………………………………………..
Diagram 4.1. Proses Berpikir Kretif S1…………………………………………..
Diagram 4.2. Perbandingan Cara Kerja S1 Dengan Struktur Masalah…………….
Diagram 4.3. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Sebelum Refleksi…………
Diagram 4.4. Proses Kemampuan Berpikir Kreatif S2 Setelah Refleksi………..
Diagram 4.5. Perbandingan Struktur Masalah Dengan Cara Kerja S2
Sebelum dan Sesudah Refleksi ……………………………………
22
25
30
32
39
40
42
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Hasil Pekerjaan S1 Dalam Mengenal dan Memahami Masalah.....
Gambar 4.2. Hasil Pekerjaan S1 Dalam Merincikan Masalah……………………..
Gamabr 4.3. Hasil Pekerjaan S1 Dalam Menggunakan Pendekatan Dan
Melengkapi Hasil Penyelesin Dengan Menggunakan Kata-kata…
Gambar 4.4. Hasil Pekerjan S2 Dalam Mengenal Dan Memahami Masalah….
Gambar 4.5. Hasil Pekerjaan S2 Dalam Membuat Tabel……. ………………..
Gambar 4.6. Hasil Pekerjaan S2 Dalam Menyelesiakan Masalah…………….
33
35
37
43
44 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tes…………………………………………………………
Lampiran 2 Kunci Jawaban…………………………………………………
Lampiran 3 Pedoman Wawancara………………………………………….
Lampiran 4 Transkip Wawancara………………………………………………
Lampiran 5 Pekerjaan Subjek………………………………………………
Lampiran 6 Dokumentasi………………………………………………….
55
56
58
59
63
65
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berpikir secara kreatif diterapkan siswa untuk belajar memecahkan masalah
secara sistematis dalam menghadapi tantangan, memecahkan masalah secara
inovatif dan mendesain solusi yang mendasar. Proses berpikir kreatif hanya dapat
muncul kalau ada keterbukaan pikiran, kerendahan hati dan kesabaran.
Kemampuan ini membantu seseorang memahami sepenuhnya terhadap suatu
kejadian.
Belajar berpikir secara kreatif merupakan tugas yang tidak ringan, mereka
yang dapat mempertahankan dirinya melakukan tugas ini akan termotivasi oleh
dorongan yang bersifat ekstrinsik dan intrinsik yang bermula dari sebuah harapan
bahwa kemajuan akan tercapai dengan berpikir secara kreatif. Tidak di ragukan
lagi bahwa latar belakang kepribadian dan kebudayaan seseorang dapat
mempengaruhi usaha seseorang untuk berpikir secara kreatif terhadap suatu
masalah dalam kehidupan. Berpikir kreatif berarti melihat secara skeptical
terhadap apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini. Berpikir kreatif juga berarti
usaha untuk menghindarkan diri dari ide dan tingkah laku yang telah menjadi
kebiasaan.1
Melalui berpikir kreatif kita dapat melihat manfaat cara berpikir yang lain,
dan ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi kita. Dari segi negatif, hal ini dapat
1Zaleha Izhab Ishabu, Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis, (Cet. I, Bandung: PT Nuansa,
2008), hlm. 88-89.
1
2
menyebabkan kecemasan dan kebimbangan, takut, ketidakpastian dan terancam,
tetapi segi positifnya seseorang dapat menciptakan suasana kebebasan,
kemudahan, dan kegembiraan.
Pehkonen (1997:65) mendefinisikan berpikir kreatif sebagai kombinasi
antara berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tapi masih
dalam kesadaran. Berfikir logis adalah cara berpikir menggunakan logika dan
berdasarkan fakta-fakta dan Berfikir divergen adalah cara berpikir yang mampu
menghasilkan ide-ide baru. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam
suatu praktek pemecahan masalah, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide
yang berguna dalam menyelesaikan masalah. Dalam berpikir kreatif dua bagian
otak akan sangat diperlukan. Keseimbangan antara logika dan kreativitas sangat
penting. Jika salah satu menempatkan deduksi logis terlalu banyak, maka
kreativitas akan terabaikan. Dengan demikian untuk memunculkan kreativitas
diperlukan kebebasan berpikir tidak di bawah kontrol dan tekanan.2
Menurut (Filsaime, 2008), berfikir kreatif adalah proses berfikir yang
memiliki ciri-ciri kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian atau
originalitas (originality) dan elaborasi. Kelancaran adalah kemampuan
mengeluarkan ide atau gagasan yang benar sebanyak mungkin secara jelas.
Keluwesan adalah kemampua untuk mengeluarkan banyak ide atau gagasan yang
beragam dan tidak menonton dengan melihat dari berbagai sudut pandang.
Originalitas adalah kemampuan untuk mengeluarkan ide atau gagasan yang unik
2 Tatang yuli eko siswono, Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa melalui
pemecahan masalah tipe “what’s another way”. Tanggal posting 30 Mei 2017
3
dan tidak biasanya, misalnya yang berbeda dari yang ada dibuku atau berbeda dari
pandangan orang lain. Elaborasi adalah kemampuan untuk menjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi dan menambah detail dari ide atau gagasan sehingga
lebih bernilai.
Johnon dan Williams dalam Al-Khalili, mengemukakan berfikir kreatif
diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seseorang untuk
membangun ide atau gagasan yang baru secara fasih (fluency) dan fleksibel.
Sedangkan Evans menambah komponen berfikir kreatif lain yaitu problem
sensitivy yang merupakan kemampuan mengenai fakta yang kurang sesuai
(misleading fact), dan originality yaitu membangun ide secara tidak umum.3
Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka yang
dimaksud dengan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah proses berpikir
seseorang untuk membangun ide atau gagasan secara Problem Sensitivity
(Kepekaan), Fluenscy (Kelancaran), Flexibelity (Keluwesan), dan Elaboration
(Elaborasi).
Representasi berpikir kreatif merupakan masalah yang penting bagi siswa
karena dapat mengatasi permasalahan siswa yang kurang mampu membangun ide
atau gagasan dan mempresentasikan kalimat matematika ke dalam bentuk gambar.
Dengan merepresentasikan pemikiran siswa melalui berpikir kreatif, mampu
mempermudah siswa dalam menyelesaikan masalah matematika terkait
penyelesaian soal cerita. Hal tersebut juga disinggung pada Firman Allah dalam
Al-Qur’an Surah Lukman ayat 27 sebagai berikut:
3 Luthfiyah Nurlaela dan Eui Ismayati, Strategi belajar berfikir kreatif. (Yogyakarta:
Ombak, 2015) hlm, 3 dan 4
4
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi
tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya
tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”. (QS. Luqman : 27)
Ayat ini menjelaskan tentang ilmu Allah yang tidak pernah habis. Jadi kita
sebagai manusia tidak seharusnya menyombongkan diri dan merasa bahwa kitalah
yang paling hebat sampai kita lupa bahwa ada yang lebih hebat bahkan tiada
bandingnya bila di bandingkan dengan pengetahuan yang kita punya. Selain itu,
jika kita lihat secara kasat mata bahwa pada ayat ini juga menggambarkan tentang
representasi berpikir visual. Karena pada ayat ini melibatkan 3 aspek yaitu
melihat, membayangkan (Berpikir), dan gambaran. Pohon, lautan, pena dan tinta
merupakan bentuk visual (gambaran) dan dari gambaran itu agar kita berpikir
bahwa ilmu Allah itu tidak pernah habis.
Masalah yang sering diperbincangkan dalam dunia pendidikan di Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata
prestasi belajar, khususnya siswa Sekolah Menengah Pertama. Selain itu,
pendidikan kita kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai
mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan holistik (menyeluruh), kreatif,
objektif, dan logis, pola berpikir sebagai salah satu paradigma menarik dalam
pembelajaran serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual.
Akibatnya, tidak aneh bila banyak siswa yang tidak menguasai materi
5
pembelajaran meskipun sudah dinyatakan lulus dari sekolah dan mutu pendidikan
secara nasional masih rendah.
Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran
matematika perlu dilaksanakan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnnya.
Adapun penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitian ini,
adalah skripsi yang ditulis Felixiana Lose yang berjudul “Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya
Kognitif”.4
Hasil observasi menunjukan SMPN Satap 02 Kawa merupakan salah satu
lembaga formal yang memiliki tenaga pengajar yang baik dibidang matematika
karena guru yang mengajar matematika sudah berpengalaman dalam mengajar.
Walaupun proses pembelajaran dianggap sudah baik, akan tetapi masih banyak
permasalahan yang ditemukan di SMPN Satap 02 Kawa dalam pembelajaran
matematika khususnya materi perbandingan oleh siswa masih kurang memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Akhirnya apabila dikasih soal oleh guru siswa
menjawab hanya satu jawaban dan siswa langsung menjawab tanpa mencari ap
yang diketahui atau ditanya dalam soal. Hal ini menjadikan kurangnya
kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh
guru.
4Felixiana Lose “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan Masalah
Matematika Ditinjau Dari Gaya Kongnitif” (Skripsi Prodi Pendidikan Matematika, Universitas
Katolik Widya Mandira Kupang, 2016)
6
Oleh karena itu, masih banyak siswa SMP memiliki kelemahan dalam
mempelajari mata pelajaran matematika. Masalah yang sama juga terjadi di SMP
Negeri Satap 02 Kawa. Dari hasil observasi awal dan wawancara dengan dua
orang siswa kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa., diperoleh informasi bahwa
siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari. Siswa
mampu menyelesaikan soal dengan perhitungan maupun menyelesaikan soal yang
hampir sama dicontohkan, namun akan kesulitan jika soal tersebut diubah menjadi
bentuk soal yang lain. Selain itu, kedua siswa tersebut mempunyai kemampuan
yang berbeda dalam memahami mata pelajaran matematika pada materi statistik.
Di dalam proses pembelajaran matematika belum optimalnya keterlibatan siswa
dalam pembelajaran terutama saat guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya, yang seringkali diikuti dengan keheningan. Padahal salah satu
kemampuan yang terlihat pada orang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif
adalah bisa mengajukan pertanyaan dan aktif dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam
Menyelesaikan Masalah Pada Materi Peluang Siswa Kelas IX SMPN Satap 02
Kawa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika pada materi pokok bahasan peluang siswa
Kelas IX SMPN Satap 02 Kawa.?
7
C. Tujua Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis bagaimana kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan
masalah matematika pada materi pokok bahasan peluang kelas IX SMPN Satap 02
Kawa..
D. Kegunaan Penelitian
Beberapa kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal pembelajaran matematika
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
kemempuan proses berfikir kreatif dapat menjadi suatu alternatif
dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan
penyempurnaan program pehngajaran matematika di sekolah.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan keilmuan
khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
kemampuan berfikir kreatif.
8
d. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa terhadap prestasi
belajar.
E. Definisi Istilah
Untuk tidak menimbulkan salah tafsir terhadap judul penelitian ini, maka
penulis merasa perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Yang dimaksud dengan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah proses
berpikir seseorang untuk membangun ide atau gagasan secara Problem
Sensitivity (Kepekaan), Fluenscy (Kelancaran), flexibility (keluwesan) dan
Elaboration (Elaborasi).
2. Problem Sensitivity (Kepekaan) adalah kemampuan mendeteksi
(mengenali dan memahami) serta menanggapi suatu pernyataan, situasi
dan masalah.
3. Fluency (Kelancaraan) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan.
4. keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah
5. Elaboration (Elaborasi) adalah kemampuan menambah situasi atau
masalah sehingga menjadi lengkap, dan merincinya secara detail, yang
didalamnya dapat berupa tabel, grafik, gambar, model, atau kata-kata.
6. Materi Peluang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berdasarkan
pada
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
berfikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi
peluang siswa kelas IX SMP Negeri Satap 02 Kawa.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IXa SMP Negeri Satap 02
Kawa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 26 Oktober sampai 26
November 2020.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yang terdiri dari 2 subjek yang
1`menjawab benar dan memenuhi karakteristik kemampuan berpikir kreatif yang
diwakili oleh PP yang kemudian disebut Subjek 1 (S1) dan 3 subjek yg menjawab
salah dengan melakukan refleksi sehingga jawaban menjadi benar dan memenuhi
karakteristik kemampuan berpikir kreatif yang diwakili oleh AS yang kemudian
disebut Subjek 2 (S2). Karakteristik Kemampuan Berpikir Kreatif yakni siswa
mampu memahami dan menanggapi masalah (problem sesitiviy), mampu
menghasilkan banyak gagasan (Fluency), mampu merincikan masalah secara
21
22
detail baik berupa tabel, grafik, model, atau kata-kata (elaboration). Struktur
pengambilan subjek dapat dilihat pada Diagram 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Diagram Proses Pengambilan subjek
SISWA
Masalah
Menyelesaikan Masalah
Think aloud
Wawancara
Apakah Jawaban
Siswa benar ?
Tidak
Refleksi
Iya Diambil
sebagai subjek
Iya
Diambil 2 orang perwakilan dari
subjek yang menjawab benar
dan salah yaitu subjek AS dan
KETERANGAN :
Tahapan yang dilakukan siswa
Jawaban siswa
Tindakan yang dilakukan
dari masalah yang diberikan
: Pengambilan subjek
Memenuhi karakteristik
berpikir kreatif
Tidak Tidak diambil
23
D. Instrumet Penelitian
1. Instrument Utama
Peneliti sendiri karena peneliti sendiri yang mengumpulkan data,
menganalisis data, dan merumuskan hal-hal yang berkaitan dengan data serta
menarik kesimpulan.
2. Instrument Pendukung
1. Observasi
Observasi ini dilakukan pada awal penelitian dengan maksud agar
peneliti dapat melihat langsung proses belajar mengajar khususnya pokok bahasan
peluang.
2. Soal Tes
Soal Tes dalam penelitian ini berupa soal Essay yang terdiri dari 1 nomor
yang mengacu pada indikator berpikir kreatif yaitu Problem Sensitivity, Fluency,
Flexibility dan Elaboration. yang divalidasi langsung oleh ahli bahasa.
3. Pedoman Wawancara
Untuk mengumpulkan data lisan dari sumber atau subjek penelitian secara
langsung..
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXa SMP Negeri Satap
02 Kawa, dengan jumlah siswa 33 orang.
24
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian dengan bentuk :
1. Observasi
Observasi ini dilakukan pada awal penelitian dengan maksud agar peneliti
dapat melihat langsung proses belajar mengajar khususnya Peerbandingan senilai
dan memilih subjek penelitian
2. Tes
Tes digunakan memperoleh data dalam proses pemecahan masalah
matematika siswa yang akan digunakan untuk melihat kemampuan
berpikir kreatif. Jumlah soal yang diberikan sebanyak 1 butir soal uraian.
Adapun struktur masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :
25
Diagram 3.2 Struktur Masalah
26
3. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak
terstruktur yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.
G. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan:
1. Reduksi data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,
dan penyederhanaan data kasar yang diperoleh dari catatan tertulis di
lapangan.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan menyusun informasi yang diperoleh
dari reduksi data sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan adalah suatu proses yang didasarkan pada data
yang diperoleh dari reduksi data dan penyajian data.
H. Pengecekan Keabsahan Temuan
Guna keabsahan temuan dalam hal ini data yang diperoleh maka peneliti
menggunakan cara yang disebut “Triangulasi Data” sesuai dengan yang
dikemukakan Lexi Moleong. Tringulasi data adalah data dan tehnik yang
27
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pencegahan atau
sebagai pembandingan terhadap data yang diperoleh. Keabsahan data dengan
melibatkan dengan berbagai materi pendukung terkait dengan pembahasan
masalah agar terbangun pemahaman yang kondusif dan holistik. Lexy J.Moleong, 17
17
Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.2014), hlm
330
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang diperoleh dapat
diambil kesimpulan bahwa kemampuan erpikir kreatif siswa kela IXA SMP
Negeri Satap 02 Kawa dalam menyelesaikan masalah peluang khususnya pada
subjek S1 dan S2 adalah Subjek S1 dalam proses penyelesaian soal tes memenuhi
karakteristik kemampuan berpikir kreatif (Problem Sensitivity, Fluency,
Flexibility dan Elaboration). Dalam hal ini S1 mampu (1) mendeteksi, mengenali
dan memahami masalah; (2) Menghasilkan banyak gagasan (3) Menggunakan
pendekatan dengan menggunakan rumus peluang, dan (4) menggunakan kata-kata
untuk lebih memperjelas proses penyelesaian masalah sedangkan pada Subjek S2
juga memenuhi karakteristik kemampuan berpikir kreatif. Dalam hal ini S2
mampu (1) mendeteksi, Mengenali dan memahami masalah; (2) Menghasilkan
banyak gagasan dan gagasan tersebut dituangkan ke dalam bentuk tabel, sehingga
kemampuan S2 dalam (Fluency dan Elaboration) sejalan, (3) Mampu melakukan
pendekatan dengan memasukan rumus peluang untuk memecahkan masalah,
meskipun pada tahap ini S2 melakukan kesalahan pada penempatan rumus
sehingga berpengaruh pada jawaban akhir yang di akibatkan oleh.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang dapat penulis
sarankan yakni sebagai berikut:
51
52
1. Diharapkan pada pihak sekolah untuk menyarankan pada seluruh guru
untuk dapat memperhatikan dan mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif pada semua mata pelajaran, dan lebih terkhususnya
kepada guru mata pelajaran Matematika.
2. Bagi Peneliti; Apabila akan melakukan penelitian, diharapkan untuk
mempelajari metode penelitian, sehingga tahapan untuk melakukan
penelitian lebih jelas dan terarah. Bisa menjadi sarana menambah ilmu
pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman dari hasil penelitian yang
kemudian bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Mahasiswa Pendidikan Matematika Strata 1 dan peneliti lain;
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
untuk penelitian yang sejenis dengan menggunakan konsep yang
berbeda.
53
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih Arsi. 2008, Belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta
Hasbullah. 2011, Dasar-dasar ilmu pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers
H. Hudojo. 1979, Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di
Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional
http://www.Rosyid.info/2010/06/berfikir kreatif. Tanggal posting 22/12/2015
Felixiana Lose “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP Dalam Memecahkan
Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kongnitif” (Skripsi Prodi
Pendidikan Matematika, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang,
2016)
Lexy J. Moleong, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakary.
Luthfiyah Nurlaela dan Eui Ismayati. 2015, Strategi belajar berfikir kreatif,
Yogyakarta: Ombak
Mulyono Abdurahman. 2003, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Nofi marliani, Peningkatan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa melalui
model pembelajaran missouri mathematics project. Tanggal posting 16
Mei 2017
Novi Marlianti, Peningkata kemampuan berfikir kreatif matematis siswa melalui
model pembelajaran Missouri mathematics project (MMP) Tanggal
poting 16 Mei 2017
Olson Robert W. 1996 Seni Berpikir Kreatif. Sebuah Pedoman Praktis.
(Terjemahan Alfonsus Samosir), Jakarta: Penerbit Erlangga,
Ratumanan, 2004, Belajar dan Pembelajaran, Surabaya : PT Unessa,
Priatna Nanang & Sukamto tito, 2013. Matematika Untuk Kelas IX Sekolah
Menegah Pertama, Bandung: PT Grafindo Media Pratama
httpeprints.ums.ac.id5707224NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
54
httpscore.ac.ukdownloadpdf43025267.pdf
Paul, dkk, critical thingking part II. Tanggal posting: 15-12-2015
Supardi, Peran berfikir kreatif dalam prose pembelajaran matematika. Tanggal
poting 16 Mei 2017
Tatang yuli eko siswono, Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa melalui
pemecahan masalah tipe “what’s another way”. Tanggal posting 30
Mei 2017
Zaleha Izhab Ishabu, 2008, Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis, Cet. I,
Bandung: PT Nuansa,
BAB IV (httprepo.iain-tulungagung.ac.id22556BAB%20IV.pdf)
55
Soal Tes Kemampuan
Berpikir Kreatif
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IX
Tahun Ajaran : 2020
Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit
Petunjuk
a. Tulislah nama dan kelas pada lembaran jawaban !
b. Baca dengan teliti dan kerjakan pada lembaran jawaban !
Dari lima orang siswa yang masing-masing dinomori 1, 2, 3, 4, dan 5 akan
dipilih sebagai ketua suatu organisasi. Siswa yang terpilih pada pemilihan
periode pertama dapat dipilih kembali pada pemilihan periode kedua. Tentukan
kejadian-kejadian yang peluangnya
pada percobaan dua kali pemilihan
tersebut.
Lampiran 1
56
KUNCI JAWABAN DAN PEMARKAHAN SOAL TES
Penyelesaian:
Diketahui: 5 orang dengan nomor 1, 2, 3, 4,5 anggap S1, S2, S3, S4, S5
Misalnya S1 dipilih menjadi ketua {S1S1, S1S2, S1S3, S1S4, S1S5}
Misalnya S2 dipilih menjadi ketua {S2S1, S2S2, S2S3, S2S4, S2S5}
Misalnya S3 dipilih menjadi ketua {S3S1, S3S2, S3S3, S3S4, S3S5}
Misalnya S4 dipilih menjadi ketua {S4S1, S4S2, S4S3, S4S4, S4S5}
Misalnya S5 dipilih menjadi ketua {S5S1, S5S2, S5S3, S5S4, S5S5}
Diperoleh n(5) = 5x5 = 25
Jika percobaan A adalah kejadian siswa yang terpilih pada periode pertama dan
periode kedua adalah siswa yang sama
A = {S1S1, S2S2, S3S3, S4S4, S5S5}
n (A) = 5
P(A) =
=
=
Jika percobaan B adalah kejadian siswa 1 yangterpilih menjadi ketua pada
periode kedua
B = {S1S1, S2S1, S3S1, S4S1, S5S1}
n (B) = 5
P(B) =
=
=
Dan seterusnya
Lampiran 2
57
Cara II
Siswa
percobaan
S1 S2 S3 S4 S5
S1
S1 S1 S1 S2 S1 S3 S1 S4 S1 S5
S2
S2 S1 S2 S2 S2 S3 S2 S4 S2 S5
S3
S3 S1 S3 S2 S3 S3 S3 S4 S3 S5
S4
S4 S1 S4 S2 S4 S3 S4 S4 S4 S5
S5
S5 S1 S5 S2 S5 S3 S5 S4 S5 S5
n (5) = 5x5 = 25
Jika percobaan A adalah kejadian siswa yang terpilih pada periode pertama dan
periode kedua adalah siswa yang sama
A = {S1S1, S2S2, S3S3, S4S4, S5S5}
n (A) =
=
Jika percobaan B adalah kejadian siswa 4 yang terpilih menjadi ketua
organisasi
B = {S4S1, S4S1, S4S1, S4S1, S4S1}
n (B) = 5
P(B) =
=
Dan seterusnya jika mungkin
58
Pedoman Wawancara
1. Apakah anda paham dengan soal tes tersebut?
2. Apa yang di tanyakan dalam soal tersebut?
3. Apa yang anda ketahui dari soal tersebut?
4. Setelah anda tulis yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal,
langkah selanjutnya apa yang anda lakukan?
5. Apa yang anda lakakukan setelah anda peroleh nilai n(S)?
6. Coba anda lihat kembali hasil kerjanya. Apakah anda yakin dengan
jawabannya?
Lampiran 3
59
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SUBJEK
1. Wawancara Dengan Subjek S1
P : “Apakah anda paham dengan apa yang di tanyakan dengan soal ini?”
S1 : “Iya saya paham”
P : “Kira-kira apa yang di tanyakan dalam soal tersebut?”
S1 : “Kejadian-kejadian yang peluangnya
pada dua kali percobaan
pemilihan”
P : “Lalu apa yang anda ketahui dari soal tersebut?”
S1 : “Yang saya ketahui dari soal tersebut yaitu 5 orang siswa dengan
nomor1,2,3,4,5 dan saya anggap S1,S2,S3,S4,S5”.
P : “Setelah anda tulis yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal,
langkah selanjutnya apa yang anda lakukan?”
S1 :”Setelah saya ketahui bahwa ada 5 orang yang akan mengikuti
pemilihan ketua organisasi yang masing-masing telah saya nomori atau
misalkan sebagai S1,S2,S3,S4, dan S5 maka langkah selanjutnya yaitu saya
merincikannya dalam berbagai gagasan, dimana setiap orang saya cari
kemungkinan (peluang) munculnya kejadian akan terpilih sebagai ketua
organisasi tersebut. Dan setelah saya merincikannya maka saya peroleh
n(S) = 25.”
P : “Apa yang anda lakakukan setelah anda peroleh nilai n(S)-nya?”
Lampiran 4
60
S1 :”dari berbagai gagasan yang sudah saya buat diatas dapat
menggambarkan bahwa soal ini berkaitan dengan peluang. Dengan
demikian saya langsung menyelesaikannya dengan memasukan rumus
peluang. Namun sebelumnya saya memperjelas proses penyelesainnya
dengan menggunakan kata-kata bahwa jika percobaan A adalah kejadian
siswa yang terpilih pada periode pertama dan periode kedua adalah siswa
yang sama maka dapat saya tulis A={S1S1,S2S2,S3S3,S4S4,S5S5} berarti
n(A)=5 dengan demikian nilai n(A) dan n(S) sudah saya ketahui, dan
saya langsung menyelesaikan dengan menggunakan rumus peluag
dimana P(A)=
=
=
=
. Kemudian jika percobaan B adalah
kejadian siswa pertama yg terpilih menjadi ketua pada periode kedua
maka dapat saya tulis B={S1S1,S2S1,S3S1,S4S1,S5S1} sehingga n(B)=5
dan P(B)=
=
=
=
dan seterusnya jika ada”
P :”Coba anda lihat kembali hasil kerjanya. Apakah anda yakin dengan
jawabannya?”
S1 :”Insya Allah sangat yakin”
2. Wawancara Dengan Subjek S2
P : “Apakah anda paham dengan apa yang di tanyakan dengan soal ini?”
S2 : “Iya saya paham”
P : “Kira-kira apa yang di tanyakan dalam soal tersebut?”
61
S2 : “Kejadian-kejadian yang peluangnya
pada dua kali percobaan
pemilihan”
P : “Lalu apa yang anda ketahui dari soal tersebut?”
S2 : “Yang saya ketahui dari soal tersebut yaitu 5 orang siswa dengan nomor
1,2,3,4,5”.
P : “Setelah anda tulis yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal,
langkah selanjutnya apa yang anda lakukan?”
S1 :”Setelah saya ketahui bahwa ada 5 orang yang akan mengikuti 2 kali
percobaan pemilihan ketua organisasi maka langsung saya bentuk tabel
yang masing-masing telah saya nomori atau misalkan sebagai S1,S2,S3,S4,
dan S5 sehingga saya peroleh n(S)-nya = 5×5=25.”
P : “Apa yang anda lakakukan setelah anda peroleh nilai n(S)-nya?”
S1 :”dari tabel yang sudah saya buat, terlihat jelas bahwa nilai n(S)nya sama
dengan 25, kemudian saya memperjelas proses penyelesainnya dengan
menggunakan kata-kata bahwa jika percobaan A adalah kejadian siswa
yang terpilih pada periode pertama dan periode kedua adalah siswa yang
sama maka dapat saya tulis A={S1S1,S2S2,S3S3,S4S4,S5S5} berarti n(A)=5
dengan demikian nilai n(A) dan n(S) sudah saya ketahui, dan saya
langsung menyelesaikan dengan menggunakan rumus peluag dimana
P(A)=
=
. Kemudian jika percobaan B adalah kejadian siswa
pertama yg terpilih menjadi ketua pada periode kedua maka dapat saya
62
tulis B={S1S1,S2S1,S3S1,S4S1,S5S1} sehingga n(B)=5 dan P(B)=
=
”
P : “Coba anda lihat kembali hasil kerjanya, apakah anda yakin dengan
jawabannya?”
S2 :”Maaf ternyata saya salah. Saya lupa! harusnya n(A)/n(S), bukan
sebaliknya. Kalau rumusnya saya balik maka saya peroleh P(A)=
sesuai
dengan pertanyaan begitu juga dengan nilai P(B).”
63
PEKERJAAN SUBJEK
Lampiran 5
64
65
DOKUMENTASI
Papan nama sekolah SMPN Satap 02 Kawa
Bentuk fisik SMPN Satap 02 Kawa
Penjelasan peneliti kepada subjek
Lampiran 6
66
Proses wawancara subjek
Proses penyelesaian soal