Upload
doantram
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS UNTUK
MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS YANG AKAN DATANG
Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Go Public
di BEJ
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Joap Peradi Tarigan S 012214112
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
Skripsi ini saya persembahkan kepada…
- Tuhan Yesus Kristus - Bapa Nande - Kak Pagit Bang Layas - Josaphat - Caspa - Niey
HALAMAN MOTTO
cari tahu ‘knapa’ dari berbagai sudut…
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2007
Penulis
Joap Peradi Tarigan S
ABSTRAK
ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS
UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS YANG AKAN DATANG
Studi kasus pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang Go Public
di BEJ
Joap Peradi Tarigan S
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya, apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya, apakah laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya dan apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya. Data dalam penelitian ini menggunakan data laba dan arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan lengkap perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah diterbitkan mulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 di Bursa Efek Jakarta. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dan pengujian dilakukan dengan dua model yaitu pengujian variabel tanpa faktor deflator dan pengujian variabel dengan memasukkan variabel setelah disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen. Dari hasil pengujian baik dengan model pertama maupun model kedua menunjukkan bahwa laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya, arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya, laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya dan arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya.
ABSTRACT
ANALYSIS OF EARNING AND CASH FLOW TO PREDICT THE
FOLLOWING YEAR EARNING AND CASH FLOW
A Case Study : On Manufacture Firms which went public
in the Jakarta Stock Exchange
Joap Peradi Tarigan S
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
The purpose of this research is to know whether earnings in a year period is able to predict next year earnings, whether cash flow in a year period is able to predict next year earnings, whether earnings in a year period is able to predict next year cash flow and cash flow in a year period is able to predict next year cash flow.
The data in this research uses earnings and cash flow of the manufacturing firms which is collected from annual completed financial report which have been published from 2001-2005 in Jakarta Stock Exchange. Analysis used in this research is simple linear regression analysis and variable testing which is held by two form: variable test without deflator factor and variable test by inserting variable after is been adapted with consumer price index.
These two tests show that earnings in a year period is able to predict next year earnings, that cash flow in a year period is able to predict next year earnings, that earnings in a year period is able to predict next year cash flow and that cash flow in a year period is able to predict next year cash flow.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "
Analisis Kemampuan Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Laba Dan Arus
Kas Yang Akan Datang". Studi kasus pada perusahaan-perusahaan manufaktur
yang Go Public di BEJ.
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk dan nasihat dari awal sampai
selesainya skripsi ini. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. S, selaku Dekan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. A. Triwanggono, M. S, selaku pembimbing I yang telah
memberikan masukan, bimbingan, nasihat serta saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE, MBA., selaku pembimbing II yang telah
memberikan masukan, bimbingan, nasihat serta saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membantu selama penulisan ini.
5. Bapak dan Ibu di rumah yang telah membantu berdoa dan berkorban demi
kelancaran dan keberhasilan penulis.
6. Kakakku Intan Maharani yang telah berkorban membantu biaya dalam
penulisan skripsi ini.
7. Lenny Yulianti yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam
penulisan skripsi ini.
8. Wellman (meenk) yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2001 semua yang telah membantu dan memberi
dorongan semangat dalam penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah berkenaan berkorban dan membantu dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Januari 2007
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…...……………………………………iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………..v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….vi
ABSTRAK…………………………………………………………………...…..vii
ABSRACT………………………………………………………………………viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….....xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xv
BAB. I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...4
C. Batasan Masalah………………………………………………………..4
D. Tujuan Penelitian……………………………………………………….5
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………...5
F. Sistematika Penulisan…………………………………………………..6
BAB. II LANDASAN TEORI……………………………………………………8
A. Laba…………………………………………………………………….8
1. Jenis-jenis laba………………………………………………….8
2. Konsep Laba…………………………………………………….9
3. Konsep Prilaku Laba…………………………………………..10
B. Kas dan Setara Kas ……………………………………………………11
C. Manfaat Arus Kas……………………………………………………..12
D. Hipotesis………………………………………………………………15
BAB.III METODE PENELITIAN………………………………………………16
A. Jenis Penelitian………………………………………………………..16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………….16
C. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………….16
D. Data yang Dibutuhkan………………………………………………...17
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………17
F. Populasi dan Sampel…………………………………………………..17
G. Teknik Pengukuran Variabel………………………………………….18
H. Teknik Analisis Data………………………………………………….19
a. Analisis masalah……………………………………………….20
b. Uji Hipotesis………………………………………………….. 22
c. Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu(R2)…………….....…23
BAB IV GAMBARAN UMUM BEJ DAN PERUSAHAAN SAMPEL………..24
A. PT. Bursa Efek Jakarta (PT. BEJ)……………………………………24
B. Sejarah singkat perusahaan-perusahaan sample penelitian…………..26
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………..........70
A. Deskripsi Data………………………………………………………..70
B. Analisis Data…………………………………………………………81
1. Analisis permasalahan 1……………………………………...83
2. Analisis permasalahan 2……………………………………...87
3. Analisis permasalahan 3……………………………………...91
4. Analisis permasalahan 4……………………………………...95
C. Pembahasan……………………………………………………..…..100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….107
A. Kesimpulan…………………………………………………………107
B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………..108
C. Saran………………………………………………………………...108
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..110
LAMPIRAN 1…………………………………………………………………..112
LAMPIRAN 2…………………………………………………………………..120
DAFTAR TABEL
TABEL V.1 Laba Prusahaan-Perusahaan Sampel……………………………….71
TABEL V.2 Arus Kas Perusahaan-Perusahaan Sampel…………………………76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Output hasil regresi linear sederhana (SPSS)……………………..112
Lampiran 2. TABEL DISTRIBUSI NILAI T…………………………………..120
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Informasi keuangan merupakan informasi yang penting bagi para pengambil
keputusan sebab memiliki potensi utama sebagai pengurang ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan. Salah satu sumber untuk memperoleh informasi
keuangan adalah dari laporan akuntansi berupa laporan keuangan yang disajikan
perusahaan. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
Informasi ini ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan seperti, kreditor, investor dan lain sebagainya sehingga mereka dapat
mengevaluasi informasi yang tersedia untuk mengambil keputusan ekonomi.
Salah satu informasi yang diperoleh melalui laporan keuangan yakni informasi
kinerja yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada. Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari
serangkaian proses dalam mengorbankan sebagian sumber daya. Salah satu
parameter dari kinerja adalah laba. Laba merupakan informasi yang penting sebab
selain dapat menilai kinerja manajemen juga dapat mengestimasi kemampuan
laba yang representatif serta untuk menaksir resiko dalam investasi atau kredit.
Informasi laba dapat mempengaruhi prilaku para pemakai laporan keuangan.
Penelitian tentang ruang lingkup laba telah banyak dilakukan baik oleh
peneliti dalam negeri maupun peneliti luar negeri. Peneliti dari dalam negeri
yaitu Parawiyati, Hastuti dan Subiyantoro (2000) menguji kemampuan laba dan
variabel informasi keuangan lain untuk memprediksi perubahan laba dan arus kas
dimasa mendatang dalam periode satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa laba beserta informasi keuangan lainnya adalah signifikan sebagai
prediktor atas arus kas satu dua tahun ke depan.
Informasi lain yang diperoleh melalui laporan keuangan selain informasi
kinerja yakni informasi posisi keuangan dan perubahannya. Informasi ini
merupakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas
dan memanfaatkan arus kas perusahaan. Arus kas dalam perusahaan menunjukkan
aliran ke luar masuknya kas dari tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan. Penyajian informasi arus kas adalah sebagai
dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Informasi ini berguna bagi investor dan kreditor untuk mengetahui kemampuan
entitas dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan dan membandingkannya
dengan kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jangka panjang termasuk
kemungkinan pembayaran dividen masa depan.
Penelitian tentang arus kas telah banyak dilakukan, salah satunya dilakukan
oleh Diah Utami Cahyani (1999). Cahyani menguji tentang muatan informasi
tambahan pada arus kas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada
muatan informasi tambahan pada arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan yang berarti. Arus kas baik pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan return saham.
Penelitian lainnya, Hepi Syafriadi (2000) menguji kemampuan arus kas dan
earning dalam memprediksi earning dan arus kas masa depan perusahaan. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa prediktor earning memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap variabel earning daripada prediktor arus kas. Namun dalam
memprediksi arus kas , predikator arus kas memiliki pengaruh lebih besar
daripada prediktor earning karena kamampuan earning untuk mempengaruhi arus
kas tidak signifikan.
Peneliti lainnya, Baridwan dan Pariwiyati (1998) menguji kemampuan
prediksi arus kas dan laba dalam memprediksi arus kas dan laba masa depan
perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa laba merupakan prediktor
yang lebih baik daripada prediktor arus kas untuk memprediksi arus kas dan laba
satu tahun ke depan.
Penelitian-penelitian tentang kemampuan prediksi laba dan arus kas
menunjukkan bahwa laba dan arus kas merupakan sumber informasi penting
untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Baridwan
dan Pariwiyati (1998), penulis ingin menguji kembali kemampuan laba dan arus
kas dalam memprediksi laba dan arus kas masa mendatang perusahaan go public
di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memberi judul pada
penelitian ini adalah " Analisis Kemampuan Laba Dan Arus Kas Untuk
Memprediksi Laba Dan Arus Kas Yang Akan Datang". Studi kasus pada
perusahaan-perusahaan manufaktur yang Go Public di BEJ. Pertimbangan
pemilihan perusahaan manufaktur sebagai sampel adalah homogenitas dalam
aktivitas pendapatan utama.
B. Perumusan Masalah
Laba memiliki banyak definisi tergantung dari pendekatan yang digunakan.
Berdasarkan pendekatan aktivitas, laba timbul bila aktivitas-aktivitas atau
kejadian-kejadian tertentu terjadi. Dalam proses menghasilkan laba, perusahaan
melakukan berbagai aktivitas seperti menjual produknya, membayar gaji
karyawan, membayar dividen, dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas yang terjadi ini
akan mempengaruhi arus kas perusahaan. Laba dapat digunakan untuk
meramalkan arus kas masa depan. Jadi, informasi arus kas dan laba merupakan
informasi yang saling terkait.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya?
2. Apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya?
3. Apakah laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya?
4. Apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya?
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi agar penelitian tidak terlalu luas maka penulis membatasi
penelitian pada :
1. Hasil laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah go
public dan berakhir tahun buku 2001 sampai tahun 2005. Alasan
pemilihan perusahaan manufaktur sebagai sampel adalah homogenitas
dalam aktivitas pendapatan utama.
2. Arus kas yang diteliti merupakan arus kas tahunan hasil operasi
perusahaan. Arus kas hasil operasi diambil sebagai sampel dengan
pertimbangan arus kas bersih dari aktivitas operasi merupakan ukuran
kunci likuiditas.
3. Laba merupakan laba bersih (net profit) tahunan sebelum item luar biasa.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu
tahun berikutnya.
2. Untuk mengetahui apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu
tahun berikutnya.
3. Untuk mengetahui apakah laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu
tahun berikutnya.
4. Untuk mengetahui apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas
satu tahun berikutnya.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Investor
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu para investor dalam
mengevaluasi laporan keuangan perusahaan khususnya kemampuan prediksi
laba dan arus kas sebagai dasar pengambilan untuk melakukan investasi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan di
perpustakaan dan berguna bagi mahasiswa sebagai sumber dan
pengembangan dalam penelitian selanjutnya serta bagi pihak-pihak lain
yang membutuhkannya.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan penulis serta penerapan teori-teori yang diperoleh selama
perkuliahan dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan pengertian
laba, jenis laba , konsep laba, konsep preliaku, kas dan setara kas
dan manfaat laporan arus kas.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
subjek dan objek penelitian, data yang dibutuhkan, pengumpulan
data, populasi dan sampel, teknik pengukuran variabel, dan
teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN
SAMPEL
Bab ini menguraikan sekilas sejarah BEJ dan data mengenai
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan analisis data dan pembahasan dari penelitian
yang telah dilakukan.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laba
Laba menurut Supriyono (1994), pengertian laba adalah hasil dari proses
mempertemukan secara wajar antara semua penghasilan dengan biaya dalam
periode yang sama. Secara umum, laba mengandung arti sebagai selisih
pendapatan dengan biaya dalam periode tertentu. Laba merupakan salah satu pos
besar laporan keuangan. Informasi laba sangat membantu di dalam pembuatan
keputusan investasi. Selain itu, laba juga digunakan sebagai dasar perpajakan,
kebijakan pembayaran dividen dan unsur prediksi.
Terdapat 2 unsur yang menjadi bagian pembentukan laba yaitu pendapatan
dan biaya. Pendapatan (revenue) merupakan peningkatan aktiva perusahaan atau
menurunnya kewajiban selama satu periode tertentu, terutama dari hasil kegiatan
operasi perusahaan. Contoh pendapatan antara lain ; penjualan produk
(penjualan), jasa (pelayanan), keuntungan dari bunga dividen, pendapatan sewa,
dan royalty.
1. Jenis-jenis Laba
a. Laba Kotor
Laba kotor (gross profit) atau laba bruto merupakan selisih antara
penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena
jumlah ini masih harus dikurangi dengan biaya-biaya usaha
(Soemarso, 2002: 226)
b. Laba Operasi
Menurut Soemarso (2002 : 227), laba operasi (operating income) atau
laba usaha (income from operation) merupakan selisih antara laba
kotor dengan biaya usaha. Laba operasi adalah laba yang diperoleh
semata-mata dari kegiatan utama perusahaan.
c. Laba sebelum Pajak
Laba sebelum pajak (income before taxes) merupakan selisih antara
laba operasi dikurangi pendapatan atau keuntungan lain dan biaya atau
kerugian lain.
d. Laba setelah Pajak
Laba setelah pajak (income after taxes) atau laba bersih (net profit)
merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya jika
perusahaan menderita kerugian, maka mejadi rugi bersih (net loss).
2. Konsep Laba
Ada dua konsep laba yang digunakan untuk menentukan elemen laba
perusahaan (Charir dan Gonzali, 2001)
a. Konsep Laba Periode (earnings)
Konsep laba periode memusatkan perhatiannya pada laba operasi
periode berjalan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan. Oleh
sebab itu, yang termasuk elemen laba adalah peristiwa atau keputusan-
keputusan periode berjalan.
b. Laba Komprehensif (Comprehensive Income)
Laba komprehensif adalah perubahan aktiva bersih (ekuitas)
perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua transaksi dan
kegiatan lain dari sumber yang berasal dari publik.
3. Konsep Prilaku Laba
Konsep prilaku laba berkaitan dengan proses keputusan para investor
dan kreditor. Dengan konsep prilaku laba adalah:
a. Laba sebagai pengukur efisiensi
Efisiensi mempunyai arti yang nyata, paling tidak dalam konsep
salah satu interpretasi dari efisiensi adalah kemampuan
menghasilkan output secara maksimal relatif terhadap sejumlah
resourses tertentu, atau suatu output yang konstan dengan
pemakaian resourses yang minimal atau kombinasi dari resourses
secara optimal untuk memenuhi permintaan tertentu dengan harga
tertentu sehingga menghasilkan maksimal return bagi pemilik
perusahaan.
b. Laba sebagai alat prediksi
FASB (Statesment of Financial Accounting Concepts No. 1) menyatakan bahwa: Para investor, kreditor dan pemilik pihak lain-lainnya ingin menilai prospek arus masuk kas bersih perusahaan tetapi mereka saling menggunakan laba untuk membantu mereka mengevaluasi daya laba (earning power), meramalkan laba di masa yang akan datang, atau menaksir resiko berinvestasi atau memberikan pinjaman kepada perusahaan.
B. Kas dan setara Kas
Dalam akuntansi, istilah kas mengandung pengertian yang lebih luas
karena meliputi uang kertas, uang logam, check, pos wesel, simpanan di
bank dan segala sesuatu yang dapat disamakan dengan uang. Segala
sesuatu yang sangat lancar yang dapat disamakan dengan kas harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat
c. Kecil risiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat
bunga
Segala jenis uang berlaku untuk digunakan sebagai alat pembayaran
dapat dikategorikan sebagai kas. Sedangkan check yang dimaksud di sini
adalah check yang diterima dari pihak lain sebagai alat pembayaran,
dimana check tersebut setiap saat dapat diuangkan di bank. Simpanan di
Bank yang tergolong sebagai kas adalah simpanan yang setiap saat dapat
diambil atau dikeluarkan untuk pembayaran, contohnya giro. Hal-hal lain
yang dapat disamakan dengan uang terdiri atas surat-surat yang dapat
diuangkan setiap saat di Bank, dimana pihak Bank akan membayar sebesar
nilai nominal yang tercantum dalam surat tersebut.
Kas dalam neraca dilaporkan sebesar nilai nominalnya dan
dikelompokkan ke dalam aktiva lancar. Kas merupakan aktiva yang paling
likuid. Untuk menentukan apakah suatu aktiva akan diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar atau tidak, tergantung pada jangka waktu yang di
perlukan untuk merubah aktiva menjadi kas. Kriteria yang penting agar
dapat di kelompokkan sebagai kas adalah bahwa pos tersebut dapat
digunakan untuk segala macam tujuan pembayaran dan dapat digunakan
setiap saat.
Kas dalam laporan arus kas ini tidak terbatas hanya pada kas itu sendiri
tetapi mencakup investasi jangka pendek yang sangat likuid. Dengan
demikian istilah kas yang dimaksud dalam laporan arus kas ini adalah kas
dan setara kas. Yang dimaksud dalam pengertian kas yaitu terdiri atas
saldo kas dan rekening giro. Sedangkan yang dimaksud dengan setara kas
adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang berarti. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar
kas dan setara kas.
Investasi dapat disebut sebagai setara kas jika segera akan jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Pinjaman
Bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan. Namun cerukan
merupakan bagian dari perolehan kas perusahaan. Dalam keadaan ini,
cerukan termasuk sebagai komponen kas dan setara kas. Contoh setara kas
yaitu saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo tiga bulan
atau kurang.
C. Manfaat Laporan Arus Kas
Informasi dalam laporan arus kas akan membantu investor, kreditor dan
pihak lain dalam menilai: ( Kieso & Weygandt, 1995: 228)
1. Kemampuan kesatuan menghasilkan arus kas masa depan.
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang
mungkin untuk meramalkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus
kas masa depan. Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti
penjualan dan arus kas bersih dari aktivasi operasi, dan kenaikan dan
penurunan kas adalah mungkin untuk membuat ramalan yang lebih baik
mengenai jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan
dibangingkan dengan menggunakan data berdasarkan akrual.
2. Kemampuan kesatuan melunasi kewajibannya dan membayar dividen
Informasi arus kas histories berguna untuk memprediksi dividen,
disamping itu jumlah kas dari aktivasi operasi khususnya merupakan
indikator untuk menentukan apakah arus kas yang dihasilkan cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi. ( Parawiyati &
Baridwan, 1998:3)
3. Alasan untuk perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi.
Angka laba bersih penting, karena memberikan informasi mengenai
keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis dari satu periode ke periode lain.
Tetapi beberapa orang mengkritik laba bersih berdasarkan akrual karena
taksiran harus dibuat untuk menghitungnya. Akibatnya, keandalan dari
angaka itu sering diragukan. Tidak demikian halnya dengan kas. Jadi,
banyak pengguna laporan keuangan ingin mengetahui alasan-alasan
perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivasi operasi.
Kemudian mereka dapat menilai bagi mereka sendiri keandalan dari angka
laba.
4. Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama
periode itu.
Pemeriksaan terhadap aktivitas investasi suatu perusahaan ( pembelian dan
penjualan aktiva selain dari produknya) dan transaksi pendanaannya
(peminjaman dan pelunasan pinjaman investasi oleh pemilik dan distribusi
ke pemilik). Pembaca laporan keuangan dapat memahami lebih baik
mengapa aktiva dan kewajiban meningkat atau menurun selama priode itu.
5. Laporan arus kas sebagai alat untuk menilai likuiditas perusahaan.
Menurut Keown, David, Jhon, dan Wlliam (1999:2) masalah likuiditas
berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, yaitu apakah perusahaan
mempunyai sumber daya yang mencukupi untuk membayar kreditur saat
kewajiban jatuh tempo.
Pengukuran likuiditas dengan arus kas akan diperoleh hasil pengukuran
yang lebih baik karena pengukuran ini hanya terbatas pada kas.
Pengukuran likuiditas tidak diketahui dari analisa perubahan modal kerja
seperti current ratio atau acid test ratio, dimana pengukuran ini meliputi
unsur-unsur di luar kas. (Widya, 2001:52)
6. Laporan arus kas memberikan informasi tentang fleksibilitas keuangan.
Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk mengadakan
serangkaiaan tindakan yang efektif guna mengubah jumlah dan penetapan
waktu dari arus kas di masa depan sehingga perusahaan dapat menanggapi
kebutuhan dana dan peluang yang tak terduga. (woelfel, 1995:146)
7. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai kecukupan arus kas
perusahaan.
Kecukupan arus kas mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan kas untuk membayar hutang jangka panjang, pembayaran
dividen dan pembelian aktiva tetap. Suatu nilai 1 yang dicapai perusahaan
hingga beberapa tahun menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menutupi kebutuhan-kebutuhan kas utama. (Woelfel, 1995:158)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang berfungsi sebagai pedoman
untuk mempermudah penelitian.
Hipotesis yang dirumusakan adalah:
1. H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
2. H0 : Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
Ha : Arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
3. H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi arus kassatu tahun berikutnya.
4. H0 : Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
Ha : Arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis peneitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
difokuskan terbatas pada objek tertentu yaitu laporan-laporan keuangan
perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di BEJ. Kesimpulaan yang
diperoleh hanya terbatas pada objek yang diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di pojok BEJ Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan bulan Pebruari-September 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang go
public yang terdaftar dan aktif di BEJ selama periode 2001-2005.
2. Objek Penelitian adalah laporan-laporan keuangan tahunan perusahaan-
perusahaan manufaktur yang go public yang terdaftar dan aktif di BEJ
selama periode 2001-2005.
D. Data yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan adalah laporan-laporan keuangan tahunan yang
berisikan informasi laba rugi dan arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur
yang go public terdaftar dan aktif di BEJ periode 2001-2005.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan
yang berisi informasi laba dan arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur
yang go public yang berakhir tahun buku 2001 sampai tahun 2005. Data
laporan keuangan perusahaan merupakan data sekunder yang diperoleh dari
web site jsx.co.id, web site bapepam.go.id dan buku Capital Market
Dictionary serta informasi yang dapat mendukung penelitian.
F. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Indonesia
yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan telah
menerbitkan laporan keuangan tahunan lengkap mulai tahun 2001 sampai
dengan tahun 2005. Jumlah keseluruhan populasi adalah 141 perusahaan
manufaktur yang go public yang terdaftar dan aktif di BEJ (Harian Kompas, 1
Pebruari 2006). Dan jumlah sampel yang akan diambil sebagai sampel dalam
penelitian ini adalah 75% dari jumlah populasi. Sehingga jumlah sampel yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
Jumlah sampel =10075 X 141 = 105.75 sampel
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 106 sampel ( pembulatan).
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling.
G. Teknik Pengukuran Variabel
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yakni variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen diwakili oleh laba dan arus kas pada periode t
sedangkan variabel independen diwakili oleh laba dan arus kas pada periode t-
1. Variabel laba yang dipakai dalam penelitian ini merupakan laba bersih
sebelum item luar biasa. Variabel arus kas operasi yang digunakan dalam
penelitian ditentukan dengan cara :
Arus kas bersih dari aktivitas operasi=
Laba bersih sebelum pajak penghasilan
+/- penyesuaian laba sebelum modal kerja
+/- penyesuaian perubahan aktiva lancar
Dalam penelitian ini variabel dependen dan variabel independen dideflasi.
Indeks Harga Konsumen sebagai indikator yang menunjukkan perubahan
harga relatif akibat pengaruh inflasi sehingga menunjukkan ukuran uang
dengan tingkat harga yang berlaku pada tahun pengamatan.
Laba (arus kas) setelah memasukkan faktor deflator =
Laba (arus kas) pertahun amatan X tantan
unamaIHKawaltahhunamaIHKakhirta
H. Teknik Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier sederhana. Model persamaan regresi linier yang digunakan untuk
menguji kemampuan prediktor laba dan arus kas adalah :
Yt = a + ß Yt-1 + U
Dimana :
Yt = merupakan laba atau arus kas pada periode t
a = merupakan konstanta
ß = merupakan koefisien regresi
Yt-1 = merupakan laba atau arus kas periode satu tahun sebelumnya
U = faktor gangguan
Persamaan regresi di atas digunakan untuk dua model yaitu pengujian
variabel tanpa faktor deflator dan pengujian variabel dengan memasukkan
variabel setelah disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen.
Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara individu digunakan uji t dengan tingkat
signifikan 5% dan untuk menghitung seberapa besar variabel Y dipengaruhi
oleh perubahan variabel X dilakukan dengan pengukuran koefisien korelasi
penentu (R2)
a. Analisis Masalah
Untuk analisis masalah pertama, kedua, ketiga dan keempat digunakan
alat analisis yang sama yaitu analisis regresi linear sedehana. Dalam analisis
variabel X dan variabel Y disesuaikan dengan masing-masing variabel X dan
variabel Y untuk setiap masalah yang akan dianalisis. Langkah-langkah yang
digunakan untuk menganalisis setiap masalah sebagai berikut :
1. Data digambarkan ke dalam diagram sebaran untuk menentukan
kemungkinan hubungan antara variable X dan variable Y.
Membuat tabel perhitungan koefisien regresi dan kekeliruan standar.
Contoh tabel perhitungan koefisien regresi dan kekeliruan sebagai berikut :
No. X Y XY X2 Y2
1. X1 Y1 X1Y1 X12 Y1
2
2. X2 Y2 X2Y2 X22 Y2
2
3. X3 Y3 X3Y3 X32 Y3
2
4. X4 Y4 X4Y4 X42 Y4
2
5. X5 Y5 X5Y5 X52 Y5
2
6. X6 Y6 X6Y6 X62 Y6
2
7. X7 Y7 X7Y7 X72 Y72
8. X8 Y8 X8Y8 X82 Y8
2
9. X9 Y9 X9Y9 X92 Y9
2
10. X10 Y10 X10Y10 X102 Y10
2
Keterangan :
X1 = Laba01 Y1 = Laba02
X2 = Laba02 Y2 = Laba03
X3 = Laba03 Y3 = Laba04
X4 = Laba04 Y4 = Laba05
X5 = Laba01 Y5 = Laba02
X6 = Laba02 Y5 = Laba03
X7 = Laba03 Y7 = Laba04
X8 = Laba04 Y8 = Laba05
X9 = Laba01 Y9 = Laba02
X10 = Laba02 Y10 = Laba03
2. Mencari harga ∑xy, ∑x2 dan ∑y2 berdasarkan harga x dan y dengan
menggunakan rumus :
∑ xy =∑ XY -n
YX∑ ∑.
∑ 2x =∑ 2X -( )
nX 2∑
∑ 2y =∑ 2Y -( )2
nY∑
3. Berdasarkan harga-harga pada langkah ke-2 maka nilai a dan β dihitung
dengan rumus :
β = ∑∑
2xxy
a = Y - β . X
4. Membuat persamaan regresi dengan mensubstitusikan nilai a dan β
5. Menghitung besarnya harga simpangan standar penaksiran dengan
rumus :
xyS =kn
xyy−−
−∑ ∑1
.2 β
6. Menghitung harga kekeliruan standar penaksiran dari koefisien
regresi(β) dengan rumus :
βS = xyS∑ 2
1x
b. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan taraf
signifikansi 5%. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis sebagai
berikut:
1. Merumuskan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
2. Menghitung harga statistik pengujian dengan rumus :
tt =β
βS
Menentukan harga3. t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan n-1-k.
daerah penolakan daerah penolakan
2,5% daerah penerimaan 2,5%
95%
-t ( 2α ; n-1) t ( 2
α ; n-1)
Menarik kesimpulan, yaitu tolak H4. ah
laba suatu tahun tidak
bahwa laba suatu tahun dapat
memprediksi laba satu tahun berikutnya.
c. Penguk
gukuran koefisien korelasi penentu
(R2) dengan rumus debagai berikut :
2
0 jika harga th terletak di daer
penolakan H0 dan diterima H0 jika th berada di daerah penerimaan H0.
Jika H0 diterima artinya dapat dikatakan bahwa
dapat memprediksi laba satu tahun berikutanya.
Jika H0 ditolak artinya dapat dikatakan
uran Koefisien Korelasi Penentu (R2)
Untuk menentukan berapa besar variabel Y dipengaruhi oleh
perubahan variabel X dilakukan pen
R =( )∑ ∑ 22 yx
Misal nilai koefisien determinasi (R
∑ 2xy
ariabel lain yang tidak termasuk dalam model (faktor
pengganggu = U).
2) sebesar 0,8284 maka dapat
diartikan bahwa 82,84% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya
perubahan variabel X, sedangkan 17,16% sisanya dikarenakan oleh
adanya perubahan v
BAB IV
GAMBA ARTA
DAN PERUSAHAAN SAMPEL
A. . BEJ)
1. Sejarah
mber 1991 dengan 221 perusahaan efek
sebaga
n dilakukan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 13 Juli 1992 di
Jakarta
RAN UMUM BURSA EFEK JAK
PT. Bursa Efek Jakarta (PT
Singkat PT. BEJ
Bursa Efek Jakarta (BEJ) didirikan pada awal abad ke-19. Pada
tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek
pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial
Belanda yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Efek Jakarta (BEJ)
atau Jakarta Stock Exchange (JSX) didirikan berdasarkan Akte Pendirian
No.27, dibuat didepan Ny. Titi Poerbaningsih Adiwarsito, SH notaris di
Jakarta pada tanggal 4 Dese
i pemegang sahamnya.
Kedudukan Perseroan sebagai badan hokum telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-8146 HT.01.01, tanggal
26 Desember 1991 dan dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 1355, tanggal 27 Maret 1992. Perseroan resmi
mendapatkan ijin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan Nomor 323/KMK/010/1992, tanggal 18
Maret 1992. Penyerahan pengelolaan Bursa dari BAPEPAM dilaksanakan
pada tanggal 16 April 1992 dengan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih
Adiwarsito, SH No.68 tanggal 16April 1992. Peresmian swastanisasi
Perseroa
.
Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak era baru. Pada
tanggal 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading
System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan
sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi
perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin
kegiatan pasar yang fair dan transparan dengan sistem perdagangan
manual. Pada Juli 2000, BEJ menerapkan perdagangan tanpa warkat
(Scriplees Trading) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar
dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta
proses penyelesaian transaksi.
2. Letak P
k Jakarta terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav.
12190.
3. Visi PT
dal baik untuk
donesia maupun masyarakat Internasional.
4. Misi PT
untuk mempercepat
erusahaan
PT. Bursa Efe
52-53 Jakarta
. BEJ
Visi PT. BEJ adalah menjadikan Bursa Efek Jakarta suatu tempat
yang efisien untuk menghimpun dana bagi investasi dan sebagai tempat
yang efisien untuk perdagangan instrument pasar mo
masyarakat In
.BEJ
PT. BEJ bertekad mewujudkan bursa efek berskala internasional
yang menawarkan kesempatan berinvestasi secara luas sejalan dengan
perkembangan perekonomian Indonesia. PT. BEJ bertekad mempunyai
sarana perdagangan yang efisien, sistem informasi yang terpercaya,
lengkap, dan tepat waktu, serta mempunyai sumber daya manusia yang
profesional dan berintegritas tingggi sehingga menjadikan Bursa Efek
Jakarta sebagai bursa efek yang transparan, likuid, wajar dan efisien yang
dapat membawa Bursa Efek Jakarta sejajar dengan bursa-bursa efek dunia.
PT. BEJ aktif berpartisipasi didalam mengembangkan basis investor lokal
yang luas dan kokoh sebagai stabilisator pasar modal Indonesia. BEJ
bertekad menawarkan beragam efek berkualitas sejalan dengan
pertumbuhan insrumen pasar modal yang semakin meningkat, sehingga
Bursa Efek Jakarta dapat memberikan manfaat yang optimal, baik bagi
B. Sejara
perusahaan, alamat perusahaan dan
1. AMFG
Jakarta. Manajemen dipimpin oleh Komisaris Utama TAN
pemodal domestik maupun asing.
h singkat perusahaan-perusahaan sample penelitian
Perusahaan-perusahaan yang listed di BEJ terdiri dari 9 sektor
usaha yang terbagi atas 2 sektor usaha pokok, 3 sektor sekunder (industri
pengolahan atau manufaktur) dan 4 sektor tersier. Populasi penelitian ini
adalah seluruh perusahaan manufaktur di Indonesia yang telah go public
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan telah menerbitkan laporan
keuangan tahunan lengkap mulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Jumlah keseluruhan populasi adalah 141 perusahaan manufaktur yang go
public yang terdaftar dan aktif di BEJ (Harian Kompas, 1 Pebruari 2006).
Dan jumlah sampel yang akan diambil sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah 75% dari jumlah populasi yaitu 106 perusahaan. Sejarah singkat
perusahaan sampel penelitian memaparkan tentang nama perusahaan,
tanggal bardirinya perusahaan, bidang usaha perusahaan, status
perusahaan di BEJ, modal dasar
pimpinan manajemen perusahaan.
-ASAHIMAS FLAT GLASS TBK
Asahimas Flat Glass Tbk. berdiri pada tanggal 7 Oktober 1971.
Asahimas Flat Glass Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kramik
Porselin dan Kaca. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.000.161.8-054 dengan modal dasar Rp. 300,000,000,000.
Kantor pusat dan pabrik Asahimas Flat Glass terletak di JL Ancol IX/5,
Ancol Barat,
SIONG KIE.
2. ARNA
anten. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama IRZAN TANDJUNG.
3. IKAI-INTIKERAMIK ALAMASRI INDUSTRI TBK
wung, Tangerang. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama LIE IN
IN.
4. MLIA-MULIA INDUSTRINDO TBK
-ARWANA CITRAMULIA TBK
Arwana Citramulia Tbk. berdiri pada tanggal 22 Februari 1993.
Arwana Citramulia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Keramik,
Porselen dan Kaca. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.609.796.6-026 dengan modal dasar Rp. 150,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Sentra niaga Puri Indah Blok T2 No. 6 AND 7
Kembangan Selatan, Jakarta. Pabrik terletak di Jl. Raya Pasar Kemis
Jatiuwung pasar doyong Desa Gembor, Tangerang B
Intikeramik Alamasri Tbk. berdiri pada tanggal 26 Juni 1991.
Intikeramik Alamasri Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Keramik,
Porselen dan Kaca. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.359.538.4-402 dengan modal dasar Rp. Rp. 459,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Pangeran Jayakarta No. 133, Jakarta. Pabrik
terletak di Jl. Palm Manis IV RT.002 RW.005 Desa Gandasari, Kec.
Jatiu
Mulia Industrindo Tbk. berdiri pada tanggal 5 November 1986.
Mulia Industrindo Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Perdagangan
Besar Barang Konsumsi. Status di BEJ adalah Company Listing dengan
No. NPWP: 1.332.773.9-054 dengan modal dasar Rp. 1,000,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Wisma Mulia Lt.53 Jl. Gatot Subroto 42., Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama TONY SURYANTO.
5. ALKA-ALAKASA INDUSTRINDO TBK
oleh Komisaris Utama (Independen)
WIYOGO ATMODARMINTO.
6. ALMI-ALUMINDO LIGHT METAL INDTRY. TBK.
Alakasa Industrindo Tbk. berdiri pada tanggal 21 Februari 1972.
Alakasa Industrindo Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Logam dan
Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.000.166.7-054 dengan modal dasar Rp. 90,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jalan Pulo Gadung No. 4 Kawasan Industri Pulogadung.
Jakarta. Manajenen dipimpin
Alumindo Light Metal Indtry Tbk. berdiri pada tanggal 26 Juni
1978. Alakasa Industrindo Indtry Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Logam dan Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.122.572.9-054 dengan modal dasar Rp. 209,000,000,000.
Kantor pusat terletak di JL. Kembang Jepun 38-40, Surabaya. Kantor
perwakilan terletak di JL. Pinangsia Timur 50, Jakarta. Pabrik terletak di
Sawo Tratap, Gedangan Sidoarjo, Jawa Timur. Korespondensi terletak di
Sawo Tratap Gedangan (Kompleks Industri Maspion Unit I) Sidoarjo.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama ANGKASA RACHMAWATI
7.
Andhi Chandra Automotive Tbk. berdiri pada tanggal 26 Januari
1976. Andhi Chandra Automotive Tbk. termasuk industri dalam klasifikasi
Otomotif dan Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing
dengan No. NPWP: 1.308872.9-041 dengan modal dasar Rp.
etak di Wisma ADR Jl Pluit Raya I
No.4, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SURYADI
8.
Aqua Golden M. Tbk. berdiri pada tanggal 23 Februari 1973. Aqua
Golden M. Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan
Minuman. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.001.922.2-054 dengan modal dasar Rp. 45,000,000,000. Kantor pusat
stry Pulogadung, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama LISA TIRTO UTOMO.
9.
Argha Karya Prima Industry berdiri pada tanggal 7 Maret 1980.
Argha Karya Prima Industry termasuk dalam klasifikasi industry Plastik &
Kemasan. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
ACAP-ANDHI CHANDRA AUTOMOTIVE PRODUCTS. TBK
150,000,000,000. Kantor pusat terl
AQUA-AQUA GOLDEN M. TBK
terletak di Jl. Pulo Lentut No.3 Kawasan Indu
AKPI-ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY
1.000.863.9-054 dengan modal dasar Rp. 250,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl. Pahlawan, Karang Asem, Citerep Cibinong Bogor, Bogor.
Pabrik terletak di Jl. Pahlawan ;Desa Karang Asem, Citerep Bogor dan di
Raya Serang Km 4,5 ;Desa Keroncong, Tangerang. Manajenen dipimpin
oleh K
10. ARGO-ARGO PANTES TBK
letak di
Wisma Argo Manunggal Lt.16 Jl. Gatot Subroto Kav.22 No.95, Jakarta
Selatan. Pabrik terletak di Jl. Raya Serpong, Desa Cikokol, Tangerang.
Manaje
11. APLI-ASIAPLAST INDUSTRIES TBK
modal dasar Rp. 400,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Menara Imperium Lantai 10 Suite D Jl. HR. Rasuna Said Kav.
1, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama ALEXANDER
AGUNG PRANOTO.
omisaris Utama ANDRY PRIBADI.
Argo Pantes Tbk. berdiri pada tanggal 11 Januari 1981. Argo
Pantes Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan Garmen.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.018.9-
054 dengan modal dasar Rp. 500,000,000,000. Kantor pusat ter
nen dipimpin oleh Komisaris Utama SIDIK MURDIONO.
Asiaplast Industries Tbk. berdiri pada tanggal 30 September 1983.
Asiaplast Industries Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik &
Kemasan. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.564.831.041 dengan
12. ASII-A
Astra Internasional Tbk. berdiri pada tanggal 20 Februari 1957.
Astra Internasional Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan
Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.302.584.6-054 dengan modal dasar Rp.3,000,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Gedung AMDI JL. Gaya Motor Raya No.8 Sunter, Jakarta.
Kantor Operasional terletak di JL. Ir. Juanda No.22 Jakarta 10120, Jakarta.
Utama BUDHI SETIADHARMA
13. AUTO
Astra Otoparts Tbk. berdiri pada tanggal 20 September 1991.
Astra Otoparts Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan
Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.345.243.8-043 dengan modal dasar Rp.2,000,000,000,000. Kantor
pusat terletak di JL. Raya Pegangsaan dua Km.22 Klapa Gading, Jakarta.
a Tossin Himawan.
14. BATI-B
Bati Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 23 September 1979. Bati
Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Rokok. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.164.2-054 dengan
modal dasar Rp.88,000,000,000. Kantor pusat terletak di Plaza Exim Lt.
STRA INTERNASONAL TBK.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris
-ASTRA OTOPARTS TBK.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utam
AT INDONESIA TBK
25 Jl. Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama FRANS SEDA.
15.
Berlina Tbk. berdiri pada tanggal 23 September 1979. Berlina
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik & Kemasan. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.132.923.2-054
dengan modal dasar Rp.50,000,000,000. Kantor pusat terletak di Pandaan
Km.43. Pandaan-Pasuruan Jaw. Korespondensi terletak di GD. Pantura
oad) Lebak bulus, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama LISJANTO T. B.
16.
Betonjaya Manunggal Tbk. berdiri pada tanggal 27 Februari1995.
Betonjaya Manunggal Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Trading,
Invesment, & Services- Wholesale. Status di BEJ adalah Company Listing
dengan No. NPWP: 1.568.644.7-602 dengan modal dasar Rp.
46,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Raya Krikilan No. 434 Km. 28
Kec. Driyorejo Gresik, Jawa Timur. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama GWIE GUNATO GUNAWAN.
BRNA-BERLINA TBK
Lt.2 JL. RA. Kartini no.26 (outer Ring R
BTON-BETONJAYA MANUNGGAL TBK
17. BRAM
Branta Mulia Tbk. berdiri pada tanggal 18 Juli 1981. Branta
Mulia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan
Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.003.211.8-054 dengan modal dasar Rp. 350,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Wisma Indocement Lantai 7 JL. Jed. Sudirman Kav 70-71,
Jakarta. Pabrik terletak di JL Pahlawan Desa Karang Asem Timur
Citeureup, Bogor. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
18. BUDI-
Budi Acid Jaya Tbk. berdiri pada tanggal 15 Januari 1979. Budi
Acid Jaya Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kimia. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.221.127.2-321 dengan
modal dasar Rp. 175,000,000,000. Kantor pusat terletak di Wisma Budi
Lantai 8-9 JL. HR Rasuna Said Kav.C-6, Jakarta. Kantor Perwakilan JL.
Ikan Kakap No. 9/12 Bandar Lampung, Lampung.Pabrik terletak di JL
Raya Kota Bumi Keapang Kec. Sungai Selatan Kab. Lampung Utara,
Lampung, JL. Jurusan Kota Bumi Km. 75 Kec. Terbanggi Besar Kab.
Lampung Tengah, Lampung, JL. Jurusan Menggala Km. 74-75 Kec.
Terbanggi Besar, Lampung, JL. Lintas Timur Km.154 Kec. Menggala
Kab. Lampung Utara, Lampung. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
-BRANTA MULIA TBK
SOEKRISMAN.
BUDI ACID JAYA TBK
Utama WIDARTO.
19. CEKA
Cahaya Kalbar Tbk. berdiri pada tanggal 3 Februari 1968. Cahaya
Kalbar Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.110.511.1-
054 dengan modal dasar Rp. 59,500,000,000. Kantor pusat terletak di Jl
Raya Pluit Selatan Blok S/6, Jakarta. Pabrik terletak di Jl Raya Pluit
Selatan Blok S/6, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama Ir.
20. CTBN-
Citra Tubindo Tbk. berdiri pada tanggal 23 Agustus 1983. Citra
Tubindo Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Lain-lain yang belum
terklasifikasikan. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.258.311.8-054 dengan modal dasar Rp. 150,000,000,000.
Kantor pusat terletak di K.I. Kabil Indonesia Estate JL. Hang Kasturi Km.
4 Kabil, Batam Riau. Kantor Perwakilan terletak di Wisma Metropolitan I
Lantai 11 JL. Jendral Sudirman Kav. 29, Jakarta. Manajenen dipimpin
OSUKISMO.
21. CLPI-C
Colorpak Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 15 September 1988.
Colorpak Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Basic
Industry and chemicals Metal and Allied Prod. Status di BEJ adalah
-CAHAYA KALBAR TBK.
Hardy Sunarcia.
CITRA TUBINDO TBK
oleh Komisaris Utama SUYITNO PATM
OLORPAK INDONESIA TBK
Company Listing dengan No. NPWP: 1.061.759.5-052 dengan modal
dasar Rp. 100,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Cideng Barat No.
15, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama WINARDI
PRANATAJAYA.
22. DVLA-DARYA VARIA LAB. TBK.
Bogor.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama Jocelyn Campos Hess.
23. DAVO-DAVOMAS ABADI TBK
Darya Varia Lab Tbk. berdiri pada tanggal 5 Februari 1976.
Darya Varia Lab Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status
di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.859.6-054
dengan modal dasar Rp. 380,000,000,000. Kantor pusat terletak di Graha
Darya Varia, 3rd floor JL. Melawai Raya No. 93, Jakarta. Pabrik terletak di
JL Mercedes Benz No. 105 Desa Cicadas Gunung Putri Citeureup,
Davomas Abadi Tbk. berdiri pada tanggal 14 Maret 1968.
Davomas Abadi Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan
Minuman. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.348.040.5-054 dengan modal dasar Rp. 908,696,800,000. Kantor pusat
terletak di Jl Pangeran Jayakarta 117 Blok B/35-39, Jakarta. Pabrik
terletak di JL Industri Raya III Blok ABNo. 1A, Tangerang.
Korespondensi terletak di Plaza BII, Menara III. 9th Floor, Jl. M.H.
Thamrin No.51, Jakarta Pusat. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
BERLIANA SUKARMADIDJAJ.
24.
Daya Sakti Unggul Corp. berdiri pada tanggal 28 Maret 1980.
Daya Sakti Unggul Corp. termasuk dalam klasifikasi industri Kayu dan
Pengolahannya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.141.553.6-028 dengan modal dasar Rp. 150,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Wisma BSG, Lt 9. Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta.
Pabrik terletak di Desa Jelapat, Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola,
Banjarmasin. Korespondensi terletak di Jl. K. P. Tendean No. 158,
isaris Utama BUDHI
SURYA.
25.
Delta Djakarta Tbk. berdiri pada tanggal 15 Juni 1970. Delta
Djakarta Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.190.7-
054 dengan modal dasar Rp. 20,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Inspeksi Tarum Barat, Desa Setiadharma, Kec. Tambun Bekasi Timur,
Bekasi. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama (Independen) TB. M.
RAIS.
DSUC-DAYA SAKTI UNGGUL CORP.
Banjarmasin. Manajenen dipimpin oleh Kom
DLTA-DELTA DJAKARTA TBK
26. DPNS-
Duta Pertiwi Nusantara berdiri pada tanggal 18 Maret 1982. Duta
Pertiwi Nusantara termasuk dalam klasifikasi industri Kimia. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.220.866.6-701
dengan modal dasar Rp. 135,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Tanjung Pura No. 263 D Pontianak – Kalimantan, Pontianak-Kalbar.
Kantor Perwakilan terletak di Sudirman Tower Lantai 12 C, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 60, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
27. DYNA
Dynaplast Tbk. berdiri pada tanggal 16 November 1959. Dynaplast
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik & Kemasan. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.313.078.6-054 dengan
modal dasar Rp. 600,000,000,000. Kantor pusat terletak di Dynaplast Twr.
Lt.9, Jl. MH. Thamrin No.1, Lippo Village Karawaci, Tangerang. Pabrik
terletak di Dynaplast Cikarang, Kawasan Ind. Lippo Cikarang Blok CI
No.17, Bekasi, Dynaplast Jakate, Jl. Industri Raya II Blok F No.9, Jatake,
Tangerang, Dynaplast Semanan, Jl. Semanan No.22, Daan Mogot Km.16,
Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SOEBEKTI
HAMB LI.
DUTA PERTIWI NUSANTARA
NG TJIE KOANG.
-DYNAPLAST TBK
A
28. ERTX-
Eratex Djaja Tbk. berdiri pada tanggal 12 Oktober 1972. Eratex
Djaja Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan Garmen. Status
di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.002.170.7-054
dengan modal dasar Rp. 50,000,000,000. Kantor pusat terletak di Gedung
Graha Aktiva Lt.7 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav.1-2 Kuningan,
Jakarta Selatan. Kantor Perwakilan terletak di 1708-8 Kai Tak
Commercial Building 317-321 Des Voex Road Central, Hongkong, JL
Raya Margerejo Indah No. 4, Surabaya. Pabrik terletak di JL Soekarno
Hatta 23, Probolinggo. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
29. ETWA
Eterindo Wahanatama Tbk. berdiri pada tanggal 11 Juni 1983.
Eterindo Wahanatama Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Perusahaan Investasi. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.535.572.9-025 dengan modal dasar Rp. 750,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Menara BTN lantai 15 Jl. Gajah Mada No.1,
Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Presiden Komisaris SOEDJONO
DIRDJOSISWORO.
ERATEX DJAJA TBK
ADRIAN HAU CHAK FU.
-ETERINDO WAHANATAMA TBK
30. ESTI-E
Ever Shine Textile I Tbk. berdiri pada tanggal 11 Desember 1973.
Ever Shine Textile I Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan
Garmen. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.131.301.2-054 dengan modal dasar Rp. 300,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl. H.Fachruddin No.16 Tanah Abang Bukit Blok C17-18,
Jakarta. Pabrik terletak di Jl. Negara Km 50 Ciluar, Kedung Halang,
Bogor. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama EMMY
31. FPNI-F
Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. berdiri pada tanggal 19 Desember
1987. Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Basic Industry and chemicals Metal and Allied Prod. Status di BEJ adalah
Company Listing dengan No. NPWP: 1.329.625.6-025 dengan modal
dasar Rp. 325,000,000,000. Kantor pusat terletak di Wisma Lia Lt. 1
AND2 Jl. A.M. Sangaji No. 12, Jakarta. Kantor Operasional terletak di Jl.
Raya Curug Km. 1,1 Ds. Kadu Jaya Tangerang, Banten. Manajenen
Suryadi.
32. FASW
Fajar Surya Wisesa Tbk. berdiri pada tanggal 13 Juni 1987.
Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Pulp
VER SHINE TEXTILE I. TBK
RANOEWIDJOJO.
ATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI TBK
dipimpin oleh Komisaris Utama Meizar
-FAJAR SURYA WISESA TBK
& Kertas. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.326.236.5-054 dengan modal dasar Rp. 2,500,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl Kampung Gardu Sawah RT 001/ RW 01 No 1, Desa
Kalijaya, Cibitung Bekasi. Pabrik terletak di Jl. Kampung Gardu Sawah
RT 001/1 - 1, Desa Kalijaya, Cibitung Bekasi. Korespondensi terletak di
Jl. Abdul Muis No. 30, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama IR AIRLANGGA.
33. GJTL-GAJAH TUNGGAL TBK
o. 8, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama Didyo Widodo.
34. GDYR-GOODYEAR INDONESIA TBK
gor. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama Richard John Fleming.
Gajah Tunggal Tbk. berdiri pada tanggal 24 Agustus 1951. Gajah
Tunggal Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan
Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.003.009.6-054 dengan modal dasar Rp. 6,000,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Wisma Hayam Wuruk LT.14 Jl. Hayam Wuruk N
Goodyear Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 19 Januari 1901.
Goodyear Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif
dan Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.002.075.8-404 dengan modal dasar Rp. 41,000,000,000. Kantor
pusat terletak di Jl. Pemuda No.27, Bo
35. KBLI-G
GT Kabel Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 19 Januari 1972. GT
Kabel Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kabel. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.177.4-054 dengan
modal dasar Rp. 2,000,000,000,000. Kantor pusat terletak di Wisma
Hayam Wuruk Lt.14, Jl. Hayam Wuruk No.8, Jakarta. Pabrik terletak di Jl.
Raya Bekasi Km. 23,1, Cakung, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh
LI.
36. GGRM
Gudang Garam Tbk. berdiri pada tanggal 30 Juni 1971. Gudang
Garam Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Rokok. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.107.155.2-054 dengan
modal dasar Rp. 962,044,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Semampir
II/1 Wisselboard 21091 s/d 21096, Kediri. Pabrik terletak di Di
Kotamadya dan Kabupaten Kediri, Kediri. Manajenen dipimpin oleh
IM.
37. HMSP
H. M. Sampoerna Tbk. berdiri pada tanggal 19 Oktober 1963. H.
M. Sampoerna Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Rokok. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.108.205.4-054 dengan
modal dasar Rp. 630,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Rungkut
T KABEL INDONESIA TBK
Komisaris Utama MULYATI GOZA
-GUDANG GARAM TBK
Komisaris Utama RACHMAN HAL
-H.M. SAMPOERNA TBK
Industri Raya 18, Surabaya. Kantor Operasional terletak di Wisma
Bapindo Lt.18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta. Manajenen dipimpin
oleh Komisaris Utama MATTEO LORENZO PELLEGRINI.
38. MYRX-HANSON INTERNATIONAL TBK
najenen dipimpin oleh Komisaris Utama
Tubagus Muhammad Hasjim.
39. INAI-INDAL ALUMUNIUM INDUST TBK
Hanson Internasional Tbk. berdiri pada tanggal 7 Juli 1971.
Hanson Internasional Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan
Garmen. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.105.437.6-054 dengan modal dasar Rp. 430,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl. Tomang Raya 43, Jakarta. Pabrik terletak di JL Raya Bekasi
Km.38, Tambun, Bekasi. Ma
Indal Aluminium Indust Tbk. berdiri pada tanggal 16 Juli 1971.
Indal Aluminium Indust Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Logam
dan Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.122.535.6-054 dengan modal dasar Rp. 154,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Desa Sawotratap, Gedangan (Kawasan Maspion Unit I),
Sidoarjo-Surabaya. Kantor Perwakilan terletak di JL Pinangsia Timur
No.50, Jakarta, Komplek Pertokoan "Jurnathan" Blok 34-35 Jalan
Cendrawasih, Semarang. Pabrik terletak di Kecamatan Gedangan,
Sidoarjo. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama ANGKASA
RACHMAWATI.
40.
Indofarma Tbk. berdiri pada tanggal 2 Januari 1996. Indofarma
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status di BEJ adalah
Company Listing dengan No. NPWP: 0 dengan modal dasar Rp.
1,000,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Tambak No. 2, Jakarta.
Pabrik terletak di Kawasan Industri Batik Village Blok H. No. 25
Kawasan Lippo Cikarang, Bekasi, Jl. Indofarma No. 1 Cibitung , Bekasi.
rof. DR.dr. Azrul Azwar
MPH.
41.
Indomobil Sukses Intl Tbk. berdiri pada tanggal 20 Maret 1987.
Indomobil Sukses Intl Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Lain-lain
yang belum terklasifikasikan. Status di BEJ adalah Company Listing
dengan No. NPWP: 1.062.220.7-054 dengan modal dasar Rp.
2,398,251,000,000. Kantor pusat terletak di Wisma Indomobil Lt.6 Jl. MT.
Haryono Kav. 8, Jakarta. Pabrik terletak di JL Raya Kamurang Citeureup ,
dogor. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SOEBRONTO
LARAS.
INAF-INDOFARMA TBK
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama P
IMAS-INDOMOBIL SUKSES INT'L TBK
B
42. DR-
Indorama Synthetics berdiri pada tanggal 3 April 1974. Indorama
Synthetics termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan Garmen. Status
di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.680.6-054
dengan modal dasar Rp. 500,000,000,000. Kantor pusat terletak di Graha
Irama Lt. 17 Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1AND2, Jakarta. Pabrik
terletak di Kembang Kuning, Ubrug, Jatiluhur, Purwakarta. Manajenen
ma MOHANLAL LOHIA.
43. INDS-I
Indospring Tbk. berdiri pada tanggal 5 Mei 1978. Indospring Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan Komponennya. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.122.686.7-054 dengan
modal dasar Rp. 150,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. May Jend
Soengkono Gresik Jawa Timur , Surabaya. Manajenen dipimpin oleh
44. CI-I
Intan Wijaya Internasional berdiri pada tanggal 14 November
1981. Intan Wijaya Internasional termasuk dalam klasifikasi industri
Kimia. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.209.235.9-054 dengan modal dasar Rp. 110,000,000,000. Kantor pusat
terletak di WISMA IWI, LT. 5 Jl. Perjuangan, Jalur Lambat, Tomang Tol
IN INDORAMA SYNTHETICS
dipimpin oleh Komisaris Uta
NDOSPRING TBK
Komisaris Utama WIRANTO NURHADI.
IN NTANWIJAYA INTERNASIONAL
Jakarta. Kantor Perwakilan terletak di Jalan P. Hidayatulah No. 61,
Samarinda. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama TAMZIL
TANMIZI.
45. JKSW-JAKARTA KYOEI STEEL WORKS LIMITED TBK
. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama THEE NING
KHONG.
46. JPRS-JAYA PARI STEEL TBK
urabaya. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama GWIE GUNAWAN.
Jakarta Kyoei Steel Woks Limited Tbk. berdiri pada tanggal 30
April 1975. Jakarta Kyoei Steel Woks Limited Tbk. termasuk dalam
klasifikasi industri Logam dan Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company
Listing dengan No. NPWP: dengan modal dasar Rp. 200,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Rawa Teratai II No. 1 Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta. Kantor Operasional terletak di Jl. Raya Bekasi Km 21-
22, Jakarta
Jaya Pari Steel Tbk. berdiri pada tanggal 18 Juli 1973. Jaya Pari
Steel Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Logam dan Sejenisnya.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.132.936.4-
054 dengan modal dasar Rp. 200,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Margamulyo No. 4 Tandes Surabaya , S
47. JECC-J
Jembo Cable Campany Tbk. berdiri pada tanggal 14 April 1973.
Jembo Cable Campany Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kabel.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.120.419.5-
054 dengan modal dasar Rp. 600,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Pajajaran Ds. Gandasari, Kec. Jatiuwung, Tangerang. Pabrik terletak di JL
Dumpit Jatake Desa Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama (Independen) DRS. I GUSTI
48. PROFI
Kabelindo Murni Tbk. berdiri pada tanggal 11 Oktober 1979.
Kabelindo Murni Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kabel. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.002.962.7-054 dengan
modal dasar Rp. 300,000,000,000. Kantor pusat terletak di Kawasan
Industri Pulo Gadung Jl. Rawagirang No.2 , Jakarta. Pabrik terletak di Jl.
Rawagirang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Manajenen
EPONO.
49. IGAR-
Kageo Igar Jaya Tbk. berdiri pada tanggal 30 Oktober 1975. Kageo
Igar Jaya Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik dan Kemasan.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.642.7-
EMBO CABLE COMPANY TBK
MADE PUTERA ASTAM.
LE EMITEN : KBLM-KABELINDO MURNI TBK
dipimpin oleh Komisaris Utama SO
KAGEO IGAR JAYA TBK
054 dengan modal dasar Rp. 87,500,000,000. Kantor pusat terletak di
Jl.Sultan Agung Km. 28,5 Bekasi 17133, Jakarta. Pabrik terletak di Jl.
Pulogadung No. 35, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
SANTOSO OEN.
50. KLBF-KALBE FARMA TBK
jenen dipimpin oleh Komisaris Utama BOENJAMIN
SETIAWAN.
51. KARW-KARWELL INDONESIA TBK
Kalbe Farma Tbk. berdiri pada tanggal 19 September 1966. Kalbe
Farma Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.836.4-054 dengan
modal dasar Rp. 850,000,000,000. Kantor pusat terletak di Kawasan
Industri Delta Silicon Jl. MH. Thamrin Blok A3-1 Lipo Cikarang, Bekasi.
Pabrik terletak di Jl. Jend. A. Yani (Pulomas), Jakarta Timur.
Korepondensi teletak di Gedung Enseval, Jl. Let.Jend. Suprapto Kav.4,
Jakarta. Mana
Karwell Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 18 Februari 1978.
Karwell Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan
Garmen. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.000.763.1-054 dengan modal dasar Rp. 390,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jalan Gunung Sahari I No.48/50, Jakarta. Pabrik terletak di JL
Pelabuhan Nusantara II, Blok D/2, D/3, F/1 KBN EPZ AREA, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama FRANS SEDA.
52.
Kedaung Indah Can Tbk. berdiri pada tanggal 11 Januari 1974.
Kedaung Indah Can Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Peralatan
Rumah Tangga. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.133.212.9-054 dengan modal dasar Rp. 100,000,000,000.
Kantor pusat terletak di JALAN RAYA RUNGKUT NO. 15-17
SURABAYA 60013, Surabaya. Pabrik terletak di JALAN RAYA
aya. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama AGUS NURSALIM.
53.
Kimia Farma Tbk. berdiri pada tanggal 16 Agustus 1971. Kimia
Farma Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.627.7-
051 dengan modal dasar Rp. 2,000,000,000,000. Kantor pusat terletak di
alan Veteran No.9, Jakarta, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama AGUS MUHAMAD, Drs. MAcc.
KICI-KEDAUNG INDAH CAN TBK
RUNGKUT NO. 15-17, Surab
KAEF-KIMIA FARMA TBK
J
54. LAPD-
Lapindo Internasional Tbk. berdiri pada tanggal 7 Juni 1990.
Lapindo Internasional Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik &
Kemasan. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.354.497.8-054.000 dengan modal dasar Rp. 62,000,000,000. Kantor
pusat terletak di Wisma Sejahtera 4th floor, Suite 401, Jl. Jend. S. Parman
Kav. 75, Jakarta. Pabrik terletak di Jl. Raya Jakarta - Karawang Km 44
Desa Gandasari – Cibitung, Bekasi Barat. Manajenen dipimpin oleh
IRGO.
55. LION-
Lion Metal Works Tbk. berdiri pada tanggal 16 Agustus 1972.
Lion Metal Works Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Logam dan
Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.000.538.7-054 dengan modal dasar Rp. 200,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 24,5 Cakung, Jakarta. Manajenen dipimpin
NG KWANG.
56. LMSH
Lionmesh Prima Tbk. berdiri pada tanggal 14 September 1982.
Lionmesh Prima Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Logam dan
Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.060.287.8-054 dengan modal dasar Rp. 38,000,000,000. Kantor pusat
LAPINDO INTERNATIONALTBK
Komisaris Utama RUDIYANTO SUD
LION METAL WORKS TBK
oleh Komisaris Utama CHENG YO
-LIONMESH PRIMA TBK
terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 24,5 Cakung, Jakarta. Manajenen dipimpin
oleh Komisaris Utama J.P. SUDARMA, SH.
57. TCID-MANDOM INDONESIA TBK.
Mandom Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 15 November 1969.
Mandom Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kosmetik dan
Barang Keperluan RT. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.000.614.6-092.000 dengan modal dasar Rp. 156,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Yos Sudarso, Jakarta By Pass, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama WILSON SURYADI
SUTAN.
58. MYOR-MAYORA INDAH TBK
Mayora Indah Tbk. berdiri pada tanggal 17 Februari 1977. Mayora
Indah Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.146.631.5-
054 dengan modal dasar Rp. 1,500,000,000,000. Kantor pusat terletak di
JL. Tomang Raya No. 21-23 JAKARTA, Jakarta. Manajenen dipimpin
oleh Komisaris Utama JOGI HENDRA ATMADJA.
59. MERK-MERCK TBK
Merck Tbk. berdiri pada tanggal 14 Oktober 1970. Merck Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status di BEJ adalah
Company Listing dengan No. NPWP: 1.002.148.3-054 dengan modal
dasar Rp. 22,400,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. T.B Simatupang
Pasar Rebo, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama PROF.
DR. JAN SOMBROEK.
60. MLBI-MULTI BINTANG IND. TBK
Multi Bintang Tbk. berdiri pada tanggal 3 Juni 1929. Multi Bintang
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan minuman. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.002.228.3-054 dengan
modal dasar Rp. 21,070,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Daan Mogot
Km.19 Tangerang , Banten. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
COSMAS BATUBARA.
61. LPIN-MULTI PRIMA SEJAHTERA TBK.
Multi Prima Sejahtera Tbk. berdiri pada tanggal 11 Januari 1901.
Multi Prima Sejahtera Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif
dan Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.060.603.6-054 dengan modal dasar Rp. 42,500,000,000. Kantor
pusat terletak di Menara Matahari-Lippo Life Lt.12, Jl. Bolevar Palem
Raya No.7 Lippo Ka , Tangerang. Korespondensi teletaj di Gedung
Dynaplast Lt.3 Jl. MH. Thamrin Nomor.1 Lippo Karawaci 1100,
Tangerang. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama PATERNUS
MINGKOR.
62. MRAT-MUSTIKA RATU TBK
Mustika Ratu Tbk. berdiri pada tanggal 14 Maret 1978. Mustika
Ratu Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kosmetik dan Barang
Keperluan RT. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.060.603.6-054 dengan modal dasar Rp. 100,000,000,000. Kantor pusat
terletak di GRAHA MUSTIKA RATU, JL GATOT SUBROTO KAV 74-
75, Jakarta. Pabrik teletak di JL. RAYA BOGOR KM. 26,4 CIRACAS ,
Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama HARYO TEDJO
BASKORO, MBA.
63. NIPS-NIPRESS TBK
Nipress Tbk. berdiri pada tanggal 24 April 1975. Nipress Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan Komponennya. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.105.442.6-054.000
dengan modal dasar Rp. 100,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jalan
Raya Narogong Km. 26 Cileungsi, Bogor. Pabrik teletak di Jl. Raya
Jakarta - Bogor KM 31, Bogor, Jawa Barat. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama JOELISTIO R.TANDIONO.
64. PAFI-PANASIA FILAMENT INTI TBK.
Panasia Filament Inti Tbk. berdiri pada tanggal 1 Desember 1988.
Panasia Filament Inti Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Textil dan
Garmen. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.450.230.6-054 dengan modal dasar Rp. 400,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl. Garuda 153/74, Bandung. Kantor Perwakilan teletak di JL.
JEND. SUDIRMAN KAV. 33-B JAKARTA. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama AWONG HIDJAJA.
65. HDTX-PANASIA INDOSYNTEX TBK
Panasia Indosyntex Tbk. berdiri pada tanggal 6 April 1973. Panasia
Indosyntex Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Textil dan Garmen.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.104.760.2-
054 dengan modal dasar Rp. 750,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Garuda No. 153/74 Bandung , Bandung. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama KOESWARDJOJO.
66. PICO-PELANGI INDAH CANINDO TBK
Pelangi Indah Canindo Tbk. berdiri pada tanggal 26 September
1983. Pelangi Indah Canindo Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Logam dan Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.367.344.7-054 dengan modal dasar Rp. 200,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Daan Mogot Km. 14 NO 700, Jakarta. Pabrik
terletak di JL. RAYA SERANG KM. 19 NO. 58 CIKUPA, Tangerang, JL.
RAYA SERANG KM. 4 NO. 700, CIMONE, Tangerang. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama SO HELEN SUSILAWATI.
67. PSDN-PRASIDHA ANEKA NIAGA TBK
Prasidha Aneka Niaga Tbk. berdiri pada tanggal 16 April 1974.
Prasidha Aneka Niaga Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan
dan Minuman. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.129.568.0-054 dengan modal dasar Rp. 300,000,000,000. Kantor pusat
terletak di JL.KI KEMAS RINDHO KERTAPATI, Palembang, Gedung
Plaza Sentral Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman No.47, Jakarta. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama MANSJUR TANDIONO.
68. PRAS-PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK.
Prima Alloy Steel Universal Tbk. berdiri pada tanggal 20 Februari
1984. Prima Alloy Steel Universal Tbk. termasuk dalam klasifikasi
industri Otomotif dan Komponennya. Status di BEJ adalah Company
Listing dengan No. NPWP: 1.233.305.0-054 dengan modal dasar Rp.
150,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jalan Muncul Kecamatan
gedangan, Sidoarjo. Pabrik terletak di JL Muncul, Gendangan, Sidoarjo.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama JOHANES SUSILO, MBA.
69. BIMA-PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK
Primarindo Asia Infrastucture Tbk. berdiri pada tanggal 1 Juli
1988. Primarindo Asia Infrastucture Tbk. termasuk dalam klasifikasi
industri Alaskaki. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.465.268.9.424 dengan modal dasar Rp. 172,000,000,000. Kantor
pusat terletak di Gedung YDP Bank EXIM Lt.4, Jl. Tanjung Karang No.3-
4a , Jakarta. Pabrik terletak di Jl. Raya Ranca Bolang No.98 Gedebage ,
Bandung Jawa Barat. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
IBRAHIM RISJAD.
70. PYFA-PYRIDAM FARMA TBK
Pyridam Farma Tbk. berdiri pada tanggal 27 Novenber 1976.
Pyridam Farma Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: dengan modal dasar
Rp.165,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Kemandoran VIII/16,
Jakarta. Kantor Operasional terletak di Jl Hanjawar, Pacet, Cianjur, Jawa
Barat. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SAKRI KOSASIH.
71. KKGI-RESOURCE ALAM IND. TBK
Resource Alam Ind Tbk. berdiri pada tanggal 28 Agustus 1980.
Resource Alam Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kimia. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.110.655.6-054 dengan
modal dasar Rp.100,000,000,000. Kantor pusat terletak di Gd Bumi Raya
Utama Group Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta Pusat. Kantor Perwakilan
terletak di JL. ADISUCIPTO KM 8, Pontianak, JL. SEI RENDANG NO.
94, Palembang. Pabrik terletak di JL. ADISUCIPTO KM 8,
PONTIANAK. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SARWONO.
72. RDTX-RODA VIVATEX TBK
Roda Vivatex Tbk. berdiri pada tanggal 27 September 1980.
Resource Alam Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan
Garmen. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.105.448.3-054 dengan modal dasar Rp.134,400,000,000. Kantor pusat
terletak di JALAN KAJI NO. 53-55, Jakarta Pusat. Pabrik terletak di Jl.
Pahlawan Km.1 Citeureup-Cibinong, Bogor. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama GUNAWAN WIDJAJA.
73. SHDA-SARI HUSADA TBK
Sari Husada Tbk. berdiri pada tanggal 18 Mei 1972. Sari Husada
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.140.508.1-054 dengan
modal dasar Rp.375,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Kusumanegara No.173 Tromol Pos 37, Jogjakarta. Manajenen dipimpin
oleh Komisaris Utama GERRIT KEYAERTS.
74. SCPI-SCHERING PLOUGH IND. TBK
Schering Plough Ind Tbk. berdiri pada tanggal 1 November 1972.
Schering Plough Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status
di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.702.8-054
dengan modal dasar Rp.5,000,000,000. Kantor pusat terletak di Mayapada
Tower Lt.10 Jl. Jend.Sudirman Kav.28, Jakarta. Pabrik terletak di Jl. Raya
Pandaan Km. 48, Pandaan, Jawa Timur. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama Rodney William Unsworth.
75. SKLT-SEKAR LAUT TBK
Sekar Laut Tbk. berdiri pada tanggal 16 Juli 1976. Sekar Laut
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.140.938.0-054 dengan
modal dasar Rp.150,000,000,000. Kantor pusat terletak di JL Raya Darmo
23-25, Surabaya. Korespondensi terletak di Wisma Nugra Santana 9th.
Floor Suite 916, Jl. Jend. Sudirman Kav.7-8, Jakarta. Manajenen dipimpin
oleh Komisaris Utama LODDY GUNADI.
76. BATA-SEPATU BATA TBK
Sepatu Bata Tbk. berdiri pada tanggal 15 Oktober 1951. Sepatu
Bata Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Alaskaki. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.075.0-054 dengan
modal dasar Rp.20,000,000,000. Kantor pusat terletak di JL. TMP
Kalibata JAKARTA 12740, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama Alberto Errico.
77. STTP-SIANTAR TOP TBK.
Siantar Top Tbk. berdiri pada tanggal 12 Mei 1987. Siantar Top
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.480.208.3-054 dengan
modal dasar Rp.200,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Tambak
Sawah No. 21-23 Waru Sidoardjo 61256, Jawa Timur. Pabrik terletak di
Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru - Sidoarjo 61256, Jawa Timur.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama AGUS SUSANTO.
78. SIPD-SIERAD PRODUCE TBK
Sierad Produce Tbk. berdiri pada tanggal 6 September 1985.
Sierad Produce Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Pakan Ternak.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.480.208.3-
054 dengan modal dasar Rp.800,000,000,000. Kantor pusat terletak di
Plaza City View Building Jl. Kemang Raya No. 67, Jakarta. Pabrik
terletak di JALAN RAYA PARUNG KM. 19 DESA JABON MEKAR,
KEC. PARUNG , Bogor. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
BUDIARDJO TEK.
79. SIMA-SIWANI MAKMUR TBK.
Siwani Makmur Tbk. berdiri pada tanggal 7 Juni 1985. Siwani
Makmur Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik dan Kemasan.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.318.684.6-
054 dengan modal dasar Rp.800,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl.
Teluk Betung No. 38, Jakarta. Pabrik terletak di Jl. Gedong Panjang
Ujung No. 12B (MUARA BARU), Jakarta. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama H. MUSTHAFA ZUHAD MUGHNI, IR.
80. SMAR-SMART CORPORATION TBK
Smart Tbk. berdiri pada tanggal 18 Juni 1963. Smart Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.183.2-054 dengan
modal dasar Rp.1,000,000,000,000. Kantor pusat terletak di Plaza BII
Menara II Lt.28-30, Jl. MH. Thamrin Kav.22, Jakarta. Kantor Perwakilan
terletak di BII Building Lt. 3-5 JL Mangkubumi No.18, Medan, JL Mawar
63, Banjarmasin, JL Tengku Umar 8 DC, Pekan Baru, Pabrik terletak di JL
Gresik No.1, Surabaya, JL Rungkut Industri Raya No.19, Surabaya.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama FRANKY OESMAN
WIDJAJA.
81. SOBI-SORINI CORP. TBK
Sorini Corp Tbk. berdiri pada tanggal 7 Februari 1983. Sorini
Corp Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kimia. Status di BEJ adalah
Company Listing dengan No. NPWP: 1.211.173.8-054 dengan modal
dasar Rp. 200,000,000,000. Kantor pusat terletak di Wisma AKR Lt. 7-8
Jl. Panjang,, Jakarta. Pabrik terletak di JL Raya Gempol, Pandaan Km 42
Kecamatan Gempol , Pasuruan. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama SOEGIARTO A.
82. SUBA-SUBA INDAH TBK
Suba Indah Tbk. berdiri pada tanggal 19 Agustus 1994. Suba
Indah Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Makanan dan Minuman.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.211.173.8-
054 dengan modal dasar Rp. 1,440,000,000,000. Kantor pusat terletak di
Gedung TOTAL Lt.5, Jl. Letjend. S Parman Kav. 106 A, Jakarta. Pabrik
terletak di Jl. Raya jakarta Bogor Km. 31, Cimanggis – Bogor. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama BENNY TJOKROSAPOETRO.
83. SCCO-SUCACO TBK
Sucaco Tbk. berdiri pada tanggal 9 November 1970. Sucaco Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Kabel. Status di BEJ adalah Company
Listing dengan No. NPWP: 1.000.889.4-054 dengan modal dasar Rp.
225,000,000,000. Kantor pusat terletak di Gd. Bank Bali Bintaro Lt. 3, Jl.
MH.Thamri Blok BI No.1 Bintaro Jaya, Tangerang, JL. KEBON SIRIH
NO. 71, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama ERWIN
SURYO RAHARJO.
84. SUGI-SUGI SAMAPERSADA
Sugi Samapersada Tbk. berdiri pada tanggal 26 Maret 2000. Sugi
Samapersada Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan
Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.352.188.5-043 dengan modal dasar Rp. 100,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Jl. Raya Cakung - Cilincing No. 95, Komp Pemadam, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SUGIAPTO TRISNA.
85. SULI-SUMALINDO LESTARI JAYA TBK
Sumalindo Lestari Jaya Tbk. berdiri pada tanggal 14 April 1980.
Sumalindo Lestari Jaya Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kayu dan
Pengolahannya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.001.872.9-054 dengan modal dasar Rp. 500,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Ir. H. Juanda III/24, Jakarta Pusat. Kantor
Perwakilan terletak di JL. SUKARELAWATI NO. 21 DOK V
JAYAPURA, Irian Jaya. Pabrik terletak di SENGKOTEK, LOA JANAN
ILIR SAMARINDA, Kalimantan Timur. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama AMBRAN SUNARKO.
86. IKBI-SUMI INDO KABEL TBK.
Sumi Indo Kabel Tbk. berdiri pada tanggal 23 Juli 1981. Sumi
Indo Kabel Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kabel. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.146.659.6-054 dengan
modal dasar Rp. 501,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Gatot
Subroto Km. 7,8 Desa Pasir Jaya Jatiuwung Tangerang , Tangerang.
Kantor Operasional terletak di KOMPLEK GLODOK PLAZA BLOK F
NO. 101-102, Jakarta. Pabrik terletak di JL. RAYA TANGERANG -
SERANG KM 7,8, DESA PASIR JAYA KEC. JATIUWUNG, Jawa
Barat. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SJAIFUL HAMID.
87. SMPL-SUMMITPLAST TBK
Sumiplast Tbk. berdiri pada tanggal 4 Desember 1991. Sumiplast
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik dan Kemasan. Status di
BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.081.339.2-411 dengan
modal dasar Rp. 10,000,000,000. Kantor pusat terletak di Kawasan
Industri Delta Silikon Blok L8-5A, Lemahabang, Bekasi. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama SOEBEKTI HAMBALI.
88. SSTM-SUNSON TEXTILE MANUFACTURER TBK
Sunson Textile Manufacturer Tbk. berdiri pada tanggal 11
November 2000. Sunson Textile Manufacturer Tbk. termasuk dalam
klasifikasi industri Tekstil dan Garmen. Status di BEJ adalah Company
Listing dengan No. NPWP: 1.118.504.8.424 dengan modal dasar Rp.
500,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jalan Raya Rancaekek Km. 25,5
Sumedang, Bandung. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
SUNDJONO SURIADI.
89. SPMA-SUPARMA TBK
Suparma Tbk. berdiri pada tanggal 19 Januari 1901. Suparma Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Pulp dan Kertas. Status di BEJ adalah
Company Listing dengan No. NPWP: 1.122.096.9-054 dengan modal
dasar Rp. 200,000,000,000. Kantor pusat terletak di JL Mastrip No.856,
Karangpilang, Surabaya. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
SUWANDY.
90. SAIP-SURABAYA AGUNG I.P AND K TBK
Surabaya Agung I. P. and K Tbk. berdiri pada tanggal 31 Agustus
1973. Surabaya Agung I. P. and K Tbk. termasuk dalam klasifikasi
industri Pulp dan Kertas. Status di BEJ adalah Company Listing dengan
No. NPWP: 1.132.932-3-054 dengan modal dasar Rp. 500,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Kedungdoro No. 60, Lantai 8-10, Surabaya.
Pabrik terletak di JALAN RAYA DRIYOREJO, GRESIK, Jawa Timur.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama YOGYO PRANOTO.
91. SUDI-SURYA DUMAI INDUSTRI TBK
Surya Dumai Industri Tbk. berdiri pada tanggal 31 Januari 1979.
Surya Dumai Industri Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kayu dan
Pengolahannya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.116.604.8-022 dengan modal dasar Rp. 300,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Gedung Surya Dumai Group, Jl. Jend. Sudirman
No. 395, Pekanbaru. Pabrik terletak di DESA PERAWANG
KECAMATAN SIAK, KABUPATEN BENGKALIS, Riau.
Korespondensi terletak di Wisma 77, Lt. 7 Jl. S. Parman Kav. 77 – Slipi,
Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama MARTIAS.
92. SIMM-SURYA INTIRINDO MAKMUR TBK.
Surya Intirindo Makmur Tbk. berdiri pada tanggal 29 Juli 1996.
Surya Intirindo Makmur Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Alas
Kaki. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: dengan
modal dasar Rp. 56,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Raya Tambak
Sawah No. 8 Sidoarjo. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
SASRA ADHIWANA.
93. TOTO-SURYA TOTO INDONESIA TBK
Surya Toto Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 11 Juli 1977. Surya
Toto Indonesia Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Keramik,
Porselen dan Kaca. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.000.239.2-054 dengan modal dasar Rp. 150,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Jl. Tomang Raya No. 18, Jakarta. Pabrik terletak
di Desa Pakulonan, Serpong – Tangerang, Jawa Barat. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama HIROMICHI TABATA.
94. TBMS-TEMBAGA MULIA SEMANAN TBK
Tembaga Mulia Samanan Tbk. berdiri pada tanggal 11 Janiari
1901. Tembaga Mulia Samanan Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Logam dan Sejenisnya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.000.137.8-054 dengan modal dasar Rp. 25,000,000,000. Kantor
pusat terletak di Jl. Daan Mogot Km. 16, Jakarta Barat. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama ERWIN SURYO RAHARJO.
95. TSPC-TEMPO SCAN PACIFIC TBK
Tempo Scan Pacific Tbk. berdiri pada tanggal 20 Mei 1970.
Tempo Scan Pacific Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.781.3-
054 dengan modal dasar Rp. 250,000,000,000. Kantor pusat terletak di
GEDUNG BINA MULIA II, Lt.5 JL.H.R. RASUNA SAID KAV. 11,
Jakarta. Pabrik terletak di JL. JEND. HARYONO M.T. NO. 7, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama DIAN PARAMITA TAMZIL.
96. TEJA-TEXMACO JAYA TBK
Texmaco Jaya Tbk. berdiri pada tanggal 28 November 1970.
Texmaco Jaya Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan
Garmen. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.132.772.3-054 dengan modal dasar Rp. 720,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Sentral Mulia Lt.10 Suire1001, Jl. HR Rasuna Said Kav. X-6
No.8, Jakarta. Pabrik terletak di DESA BEJI, KECAMATAN TAMAN,
KABUPATEN PEMALANG, Jawa Tengah, DESA KIARAPAYUNG,
KECAMATAN KLARI, KABUPATEN KARAWANG, Jawa Barat.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama SLAMET NUGROHO.
97. TFCO-TIFICO TBK
Tifico Tbk. berdiri pada tanggal 25 Oktober 1973. Tifico Tbk.
termasuk dalam klasifikasi industri Tekstil dan Garmen. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.211.1-054 dengan
modal dasar Rp. 93,000,000,000. Kantor pusat terletak di Mid Plaza,
Lantai. 6 Jl. Jend Sudirman Kav. 10 – 11, Jakarta. Manajenen dipimpin
oleh Komisaris Utama MARDJONO REKSODIPUTRO.
98. AISA-TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD TBK
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. berdiri pada tanggal 31 Mei 1971.
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Perdagangan Besar Barang Konsumsi. Status di BEJ adalah Company
Listing dengan No. NPWP: 1.504.513.1-403 dengan modal dasar Rp.
180,000,000,000. Kantor pusat terletak di ALUN GRAHA LT.I, Jl.Prof.
Dr.Supomo No. 233, Jakarta. Kantor Operasional terletak di Jl. Raya
Bogor Km. 33 Cisalak Cimanggis Bogor. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama PRIYO HADI SUTANTO.
99. TIRT-TIRTA MAHAKAM PLYWOOD TBK
Tirta Mahakam Plywood Tbk. berdiri pada tanggal 22 April 1982.
Tirta Mahakam Plywood Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kayu
dan Pengolahannya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: dengan modal dasar Rp. 200,000,000,000. Kantor pusat terletak di
Gd. Bank Panin Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Senayan, Jakarta. Manajenen
dipimpin oleh Komisaris Utama LIM HARYANTO WIJAYA
SARWONO.
100. TRST-TRIAS SENTOSA TBK
Trias Santosa Tbk. berdiri pada tanggal 23 November 1973. Trias
Santosa Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Plastik dan Kemasan.
Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.001.105.4-
054 dengan modal dasar Rp. 300,000,000,000. Kantor pusat terletak di
Hayam Wuruk Plaza Tower Lt.15-C,D,EJl. Hayam Wuruk 108, Jakarta.
Pabrik terletak di JL Raya Waru 1B, Sidoarjo, Korespondensi terletak di
Gedung Bimantara 2nd Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19, Jakarta.
Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama BASRONI RIZAL.
101. TBLA-TUNAS BARU LAMPUNG TBK
Tunas Baru Lampung Tbk. berdiri pada tanggal 22 Desember
1973. Tunas Baru Lampung Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Perkebunan. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.139.219.8-322 dengan modal dasar Rp. 400,000,000,000. Kantor pusat
terletak di Wisma Budi Lt. 8-9Jl. HR. Rasuna Said Kav.C-6, Jakarta.
Kantor Operasional terletak di Jl. Ikan Kakap No. 9-12 Pesawahan Teluk
Betung Selatan Bandar Lampung. Manajenen dipimpin oleh Komisaris
Utama SANTOSO WINATA.
102. VOKS-VOKSEL ELECTRIC TBK
Voksel Electric Tbk. berdiri pada tanggal 11 Januari 1901. Voksel
Electric Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kabel. Status di BEJ
adalah Company Listing dengan No. NPWP: 1.000.784.7-054 dengan
modal dasar Rp. 250,000,000,000. Kantor pusat terletak di Jl. Gajah Mada
No.199, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama CHANDRA
GUNAWAN.
103. BRPT-BARITO PACIFIC TIMBER TBK
Barito Pacific Timber Tbk. berdiri pada tanggal 4 April 1979.
Barito Pacific Timber Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Kayu dan
Pengolahannya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.124.461.3-054 dengan modal dasar Rp. 3,000,000,000,000.
Kantor pusat terletak di Wisma Barito Pacific Twr. B, LT. 9, JL. Letjen S.
Parman Kav.62-63, Jakarta. Pabrik terletak di Jelapat, Banjarmasin, Parit
Bugis, Kuala Dua Kumpai, Pontianak. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama PRAJOGO PANGESTU.
104. EKAD-EKADHARMA INTERNATIONAL TBK
Ekadharma International Tbk. berdiri pada tanggal 27 November
1981. Ekadharma International Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri
Plastik dan Kemasan. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No.
NPWP: 1.260.179.4-054 dengan modal dasar Rp. 30,000,000,000. Kantor
Pusat terletak di Kedoya Elok Plaza Blok DD/71 Jl. Panjang Kedoya
Jakarta Barat , Jakarta. Manajenen dipimpin oleh Komisaris Utama
Tjiptono Darmadji.
105. SMSM-SELAMAT SEMPURNA TBK
Selamat Sempurna Tbk. berdiri pada tanggal 19 Januari 1976.
Selamat Sempurna Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Otomotif dan
Komponennya. Status di BEJ adalah Company Listing dengan No. NPWP:
1.300.160.7-054 dengan modal dasar Rp. 200,000,000,000. Kantor Pusat
terletak di Wisma ADR Jl Pluit Selatan No. 1A, Jakarta. Pabrik terletak di
Jalan Kapuk kamal Raya No. 88, Jakarta. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama DARSUKI GANI.
106. SRSN- SARASA NUGRAHA TBK
Sarasa Nugraha Tbk. berdiri pada tahun 1982. Sarasa Nugraha
Tbk. termasuk dalam klasifikasi industri Farmasi. Status di BEJ adalah
Company Listing dengan No. NPWP: dengan modal dasar Rp.
20,000,000,000. Kantor Pusat terletak di Jl. Raya Solo Sragen Km 11,4.
Pabrik terletak di Jl. Raya Serang Km. 24,5. Manajenen dipimpin oleh
Komisaris Utama Bambang Setijo.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
disajikan oleh pihak pengumpul data dalam hal ini data yang dipublikasikan
BEJ berupa data laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar terus-menerus di BEJ selama tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan data laba dan arus kas
perusahaan-perusahaan manufaktur yang diperoleh dari laporan keuangan
tahunan lengkap perusahaan-perusahaan manufaktur yang telah diterbitkan
mulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di
Indonesia yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan telah
menerbitkan laporan keuangan tahunan lengkap mulai tahun 2001 sampai
dengan tahun 2005. Jumlah keseluruhan populasi adalah 141 perusahaan
manufaktur yang go public yang terdaftar dan aktif di BEJ (Harian Kompas, 1
Pebruari 2006). Dan jumlah sampel yang akan diambil sebagai sampel dalam
penelitian ini adalah 75% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 106
perusahaan.
Laba tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 dan laba tahun 2001 sampai
dengan tahun 2005 setelah disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga
konsumen ditunjukkan pada tabel V.1. Arus kas tahun 2001 sampai dengan
tahun 2005 dan arus kas 2001 sampai dengan tahun 2005 setelah disesuaikan
dengan faktor deflator indeks harga konsumen ditunjukkan pada tabel V.2.
TABEL V.1 Laba Perusahaan-Perusahaan Sampel
(dalam jutaan rupiah)
Setelah disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen
No. KodeEmiten
Laba
2001
Laba
2002
Laba
2003
Laba
2004
Laba
2005
Laba
2001
Laba
2002
Laba
2003
Laba
2004
Laba
2005
1. AMFG 126.294 206.684 163.299 206 212 126.294 219.086 243.408 224.253 212 2. ARNA 10.652 15.002 20.605 25.132 35.419 10.652 17.649 60.785 25.132 35.419 3. IKAI -34.279 29.221 39.454 1.712 6.854 -34.279 17.709 39.454 2.14 6.854 4. MLIA -446.017 311.545 -167.534 645 742 -446.017 288.468 -314.964 699.893 742 5. TOTO 15.440 68.874 31.684 25.879 62.884 15.440 68.874 26.787 2.783 62.884 6. ALKA -44.944 83.602 2.777 790 4.459 -44.944 55.735 4.721 11.85 4.459 7. ALMI 33.566 -14.524 36.384 35.809 37.355 33.566 -5.721 40.116 69.119 37.355 8. BTON 123.5 2.374 107 2.335 1.794 123.5 2.968 135.533 2.458 1.794 9. CTBN 16.098 12.633 14.380 1.473 7.472 16.098 12.792 14.38 1.473 7.472
10. INAI 1.355 377 -39.690 -33.878 -10.566 1.355 188.5 -41.108 -47.896 -10.566 11. JKSW -51.374 23.516 38.219 -41.635 10.020 -51.374 14.109 101.917 -57.248 10.020 12. JPRS 9.946 15.863 11.422 62.485 34.084 9.946 22.913 34.705 142.371 34.084 13. LION 11.729 11.876 12.550 23.552 19.022 11.729 14.845 14.223 36.021 19.022 14. LMSH 959 1.474 1.709 5.505 4.107 959 0.607 2.686 15.014 4.107 15. PICO 1.274 27.425 -2.229 -4.767 1.774 1.274 15.671 -5.573 -4.767 1.774
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail)
Lanjutan tabel 5.1. Laba perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
16. TBMS 19.400 21.069 7.960 -3.879 -10.566 19.400 9.481 9.729 -5.642 -10.566 17. BUDI -16.916 5.977 4.066 1.488 2.281 -16.916 5.705 3.872 2.232 2.281 18. CLPI 9.754 8.589 4.543 6.485 7.864 9.754 9.448 5.664 6.485 7.864 19. DPNS 10.792 2.651 -1.659 6.466 4.476 10.792 1.458 -1.772 27.514 4.476 20. EKAD 5.976 6.247 4.342 4.141 5.184 5.976 6.941 8.249 1.068 5.184 21. ETWA -293.899 -26.485 -31.086 -38.361 -2.097 -293.899 -24.829 -70.462 -38.361 -2.09722. INCI 22.132 4.958 8.007 11.828 11.590 22.132 3.367 8.735 17.348 11.590 23. KKGI 4.709 -1.783 -1.233 1.455 6.590 4.709 -0.575 -1.973 2.273 6.590 24. SOBI 903.359 26.170 33.064 35.378 35.882 903.359 33.987 49.596 50.709 35.882 25. SRSN 14.729 -16.495 -40.860 22 -50 14.729 -12.371 -81.72 8.8 -50 26. AKPI -181.538 292.090 412.943 6.641 11.276 -181.538 245.971 1806.625 4.269 11.276 27. APLI 4.961 -11.729 274 -7.415 -4.345 4.961 -6.516 383.6 -7.415 -4.345 28. BRNA 36.265 29.934 8.915 16.037 3.322 36.265 42.215 10.374 14.784 3.322 29. DYNA 33.160 46.883 54.560 47.635 20.609 33.160 81.328 89.863 62.266 20.609 30. FPNI 33.157 28.516 16.107 7.314 11.646 33.157 19.961 16.107 5.805 11.646 31. IGAR 8.030 18.516 16.107 26.297 13.777 8.030 24.213 25.582 20.453 13.777 32. LAPD 1.136 1.864 415 2.996 2.204 1.136 1.402 441.489 2.696 2.204 33. SIMA 3.075 1.064 -29.444 2.096 2.204 3.075 0.843 -31.709 2.146 2.204 34. SMPL 8.849 -3.703 1.474 7.595 -4.323 8.849 -3.522 1.285 7.372 -4.323 35. TRST 297.563 220.159 169.994 18.064 -27.604 297.563 499.027 279.990 18.064 -27.604 36. SIPD -300.762 -74.369 -106.754 -154.346 -122.479 -300.762 -300.762 -213.508 -405.158 -122.479 37. BRPT -1508.794 244.469 229.581 230.185 -145.295 -1508.794 440.044 688.743 383.642 -145.295 38. DSUC -36.173 28.046 -25.411 -5.933 -50.756 -36.173 26.924 -15.882 -26.501 -50.756 39. SUDI -272.813 -328.398 185.332 -65.314 -130.745 -272.813 -281.484 158.562 -63.618 -130.745
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.1. Laba perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
40. SULI -352.010 -143.36 155.686 -110.962 702 -352.010 -74.547 263.469 -418.629 702 41. TIRT 10.490 11.222 6.295 10.066 10.109 10.490 9.351 7.554 12.415 10.109 42. FASW 182.245 117.490 52.902 4.685 5.828 182.245 100.706 81.872 6.847 5.828 43. SAIP -700.133 25.036 -54.016 -383.697 -601.188 -700.133 20.342 -54.016 -383.697 -601.188 44. TKIM -60.919 -57.035 11.226 -63.598 8.149 -60.919 -60.837 28.065 -63.598 8.149 45. ACAP 15.603 11.605 14.008 20.440 15.970 15.603 2.785 14.942 20.44 15.970 46. ASII 844.511 3636.608 4421.583 5405.506 5457.285 844.511 5874.521 7018.386 5405.506 5457.285 47. AUTO 255.672 257.379 206.398 223.158 279.027 255.672 294.147 228.512 223.158 279.027 48. BRAM 71.189 109.640 73.977 42.421 119.495 71.189 93.978 156.174 42.421 119.495 49. GDYR 11.726 15.200 14.885 24.990 -7.249 11.726 13.494 12.832 24.99 -7.249 50. GJTL -1234.185 3808.287 844.385 478.150 346.835 -1234.185 6488.193 2019.182 478.15 346.835 51. IMAS -51.418 970.916 62.756 38.358 58.961 -51.418 970.916 96.548 38.358 58.961 52. INDS 6.327 30.894 4.474 -18.668 -5.836 6.327 53.549 4.818 -18.668 -5.836 53. LPIN -13.592 20.083 -595 -3.404 -11.304 -13.592 16.066 -644.583 -3.142 -11.304 54. NIPS -3.213 7.972 2.385 -2.872 3.069 -3.213 12.148 2.907 -3.535 3.069 55. PRAS 987 22.883 11936 11.986 4.600 987 19.917 15237.447 31.963 4.600 56. SMSM 54.645 40.222 47.898 57.371 60.135 54.645 32.401 8.754 57.371 60.135 57. SUGI 832 1.107 1.297 1.390 -8.499 832 0.956 1.729 1.829 -8.499 58. ARGO -171.336 545.813 13.668 -223.324 -214.141 -171.336 424.521 25.383 -227.619 -214.14 59. ERTX 6.573 4.288 -47.056 4.499 48.743 6.573 2.042 -49.409 4.606 48.743 60. ESTI 30.087 1.492 -29.684 -291 2.229 30.087 1.399 -12.368 -1862.4 2.229 61. HDTX -41.129 101.837 -29.276 -16.566 87.063 -41.129 99.353 -40.255 -30.12 87.063 62. INDR -366.392 33.376 40.875 88.276 57.253 -366.392 35.339 47.688 105.091 57.253 63. KARW -66.239 -2.050 -24.135 448 1.360 -66.239 -1.794 -28.272 448 1.360
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.1. Laba perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
64. MYRX -103.020 -77.840 -17.873 2.765 -14.426 -103.020 -129.733 -5.362 2.765 -14.426 65. PAFI -56.129 24.784 -42.486 -59.390 -34.178 -56.129 14.162 -33.988 -74.238 -34.178 66. RDTX 6.821 -9.116 6.679 12.191 21.134 6.821 -7.758 6.0111 11.514 21.134 67. SSTM 11.085 22.675 9.618 -50.109 -50369 11.085 6.002 14.961 -53.688 -50369 68. TEJA -255.464 -168.141 -117.684 -345.427 -143.668 -255.464 -168.141 -117.684 -345.427 -143.668 69. TFCO 14.137 -47.638 72.654 154.046 268.455 14.137 -45.732 60.545 196.409 268.455 70. BATA 63.468 48.362 35.931 35.308 25.086 63.468 51.816 33.775 35.058 25.086 71. BIMA -31.808 -78.985 -39.435 -29.967 -12.063 -31.808 -61.872 -39.435 -29.967 -12.063 72. SIMM 4.802 -7.256 -33.822 -10.371 -14.774 4.802 -5.582 -15.219 -10.141 -14.774 73. IKBI 15.925 -4.452 -9.691 7.338 23.749 15.925 -2.057 -8.679 12.23 23.749 74. JECC 1.015 4.956 343 928 -2.044 1.015 8.535 154.903 928 -2.044 75. KBLI -256.465 437.749 -28.688 -99.308 25.607 -256.465 437.749 -38.251 -93.101 25.607 76. KBLM -71.925 -42.833 -45.630 -25.138 14.126 -71.925 -19.769 -53.235 -25.138 14.126 77. SCCO 13.480 61.334 15.168 -34.680 56.798 13.480 62.867 15.168 -37.218 56.798 78. VOKS -19.227 10.867 -15.357 -37.138 26.831 -19.227 7.064 -10.632 -82.529 26.831 79. AISA -41.037 73.256 -8.461 89 34 -41.037 151.090 -5.769 83.067 34 80. AQUA 48.014 66.110 62.071 91.582 64.349 48.014 70.832 79.119 91.965 64.349 81. CEKA -4.803 9.751 3.175 -24.238 -21.594 -4.803 14.322 3.039 -25.315 -21.594 82. DAVO 6.148 22.117 92.016 98.957 90.069 6.148 3.791 419.184 48.271 90.069 83. DLTA 44.595 44.839 38.149 38.707 56.403 44.595 48.379 40.475 64.512 56.403 84. MLBI 113.836 85.050 90.222 87.313 87.014 113.836 111.375 104.986 115.963 87.014 85. MYOR 31.136 119.490 83.965 85.106 45.730 31.136 141.894 193.340 116.717 45.730 86. PSDN -245.336 -387.538 819.633 783 118.433 -245.336 -509.918 721.277 747.409 118.433 87. SHDA 224.766 177.300 220.617 181.878 289.768 224.766 191.676 319.895 23.832 289.768
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.1. Laba perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
88. SKLT -77.466 42.134 10.688 -42.606 91.601 -77.466 42.134 9.352 -54.779 91.601 89. SMAR -600.666 281.425 69.681 -107.960 304.203 -600.666 246.247 306.097 -108.838 304.203 90. STTP 22.268 30.265 31.182 28.599 10.10636 22.268 29.144 21.588 28.599 10.10636 91. SUBA 3.969 -22.310 -137.131 -131.107 -328.696 3.969 -22.31 -571.379 -104.886 -328.696 92. TBLA -7.232 41.606 25.289 16.454 6.218 -7.232 17.336 26.132 24.416 6.218 93. BATI 113.420 118.180 49.347 -20.401 19.082 113.420 167.891 44.660 -22.668 19.082 94. GGRM 2087.361 2086.893 1838.673 1790.209 1889.646 2087.361 2002.452 3012.765 1783.627 1889.646 95. HMSP 955.413 1671.084 1406.844 1991.852 2383.066 955.413 1932.191 1701.521 2959.959 2383.066 96. DVLA -1.833 63.531 46.394 49.810 71.576 -1.833 67.182 78.164 49.81 71.576 97. INAF 122.524 -59.531 -29.570 7.238 9.594 122.524 -77.229 -20.945 8.515 9.594 98. KAEF 49.595 35.408 42.929 77.754 52.826 49.595 30.467 48.730 83.308 52.826 99. KLBF 32.665 266.933 322.885 450.697 653.329 32.665 326.251 1174.127 428.162 653.329
100. MERK 56.398 37.429 50.580 57.238 57.700 56.398 35.647 80.928 78.702 57.700 101. PYFA 4.694 437 619 1.431 1.328 4.694 336.154 198.08 1.609 1.328 102. SCPI -9.642 -1.048 2.393 -332 -864 -9.642 -0.335 2.543 -449.176 -864 103. TSPC 316.927 316.307 322.698 323.043 296.824 316.927 316.927 461.556 410.648 296.824 104. MRAT 36.364 20.452 10.766 13.150 8.510 36.364 5.891 13.009 12.545 8.510 105. TCID 46.797 58.109 62.496 82.492 92.864 46.797 41.506 97.910 150.943 92.864 106. KICI 6.693 -3.142 -13.198 -18.158 -10.163 6.693 -3.404 -8.122 -17.795 -10.163
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail)
TABEL V.2
Arus Kas Perusahaan-Perusahaan Sampel
(dalam jutaan rupiah)
Setelah disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen
No. KodeEmiten
Arus kas
2001
Arus kas
2002
Arus kas
2003
Arus kas
2004
Arus kas
2005
Arus kas
2001
Arus kas
2002
Arus kas
2003
Arus kas
2004
Arus kas
2005
1. AMFG 457.06 160.01 168.82 306.96 223.43 457.06 169.611 251.637 334.159 223.43 2. ARNA 14.76 25.70 42.85 31.32 58.62 14.76 30.235 126.408 31.32 58.62 3. IKAI 6.66 4.73 57.86 -1.47 47.00 6.66 2.867 57.86 -1.838 47.00 4. MLIA 57.62 194.32 220.66 449.48 181.29 57.62 179.926 414.840 487.737 181.29 5. TOTO 55.95 102.42 56.90 46.14 45.68 55.95 102.42 48.106 4.961 45.68 6. ALKA 684.00 6.45 562.00 199.00 1.63 684.00 4.3 955.4 298.5 1.63 7. ALMI 59.28 75.51 23.13 -1.43 17.20 59.28 29.746 25.502 -2.760 17.20 8. BTON 4.14 -7.77 226.00 10.40 2.75 4.14 -9.713 -286.267 10.947 2.75 9. CTBN 85.38 45.85 50.96 66.11 32.94 85.38 46.430 50.96 66.11 32.94
10. INAI 53.25 -4.10 -7.24 -10.57 -20.77 53.25 -2.05 -7.499 -14.944 -20.77 11. JKSW 127.00 529.00 -3.80 3.62 20.81 127 317.4 -10.133 4.978 20.81 12. JPRS 18.36 23.97 22.40 126.74 62.84 18.36 34.623 68.061 288.775 62.84 13. LION 3.40 1.95 11.61 6.24 15.65 3.40 2.438 13.158 9.544 15.65 14. LMSH 1.58 -602.00 3.75 7.15 -547.00 1.58 -247.882 5.893 19.5 -547.00 15. PICO 26.10 1.85 -6.45 -30.20 15.45 26.10 1.057 -16.125 -30.2 15.45 16. TBMS -2.25 -19.35 -65.33 50.57 46.89 -2.25 -8.708 -79.848 73.557 46.89
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.2. Arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
17. BUDI 51.13 22.41 56.44 38.25 64.07 51.13 21.391 53.752 57.375 64.07 18. CLPI 9.94 7.23 3.40 -18.08 18.34 9.94 7.953 4.239 -18.08 18.34 19. DPNS 17.79 8.39 9.77 7.40 5.30 17.79 4.615 10.436 31.489 5.30 20. EKAD 12.41 5.80 4.47 -40.00 9.22 12.41 6.444 8.493 -10.316 9.22 21. ETWA 48.42 20.51 -955.00 1.40 -1.44 48.42 19.22 -2164.666 1.4 -1.44 22. INCI 2.92 12.13 8.49 17.07 10.05 2.92 8.236 9.262 25.036 10.05 23. KKGI 2.18 23.39 32.72 -447.00 -3.97 2.18 7.545 52.352 -698.437 -3.97 24. SOBI 138.03 65.37 29.09 126.01 11.85 138.03 84.896 43.635 180.614 11.85 25. SRSN 29.81 -19.27 12.85 5.86 5.38 29.81 -14.453 25.7 2.344 5.38 26. AKPI 201.33 139.26 116.58 55.86 146.14 201.33 117.272 510.037 35.91 146.14 27. APLI 10.42 10.40 6.30 -25.32 26.70 10.42 5.778 8.82 -25.32 26.70 28. BRNA 51.45 -6.78 47.47 34.79 10.85 51.45 -9.562 55.237 32.072 10.85 29. DYNA 71.73 48.13 84.92 129.87 92.68 71.73 83.491 139.868 169.759 92.68 30. FPNI 25.70 36.17 20.46 29.14 57.14 25.70 25.319 20.46 23.127 57.14 31. IGAR 17.43 28.82 43.62 -7.28 34.06 17.43 37.688 69.279 -5.662 34.06 32. LAPD 3.40 -748.00 13.18 19.04 11.87 3.40 -562.496 14.021 17.136 11.87 33. SIMA -275 2.52 3.65 1.77 6.91 -275 2.006 3.931 1.812 6.91 34. SMPL 11.69 -17.47 3.24 7.60 -4.32 11.69 -16.618 2.825 7.376 -4.32 35. TRST 214.87 248.04 135.98 18.06 16.43 214.87 562.224 223.967 18.06 16.43 36. SIPD -49.71 -2.61 -1.17 3.15 -18.27 -49.71 -0.949 -2.34 8.269 -18.27 37. BRPT -44.49 137.75 87.90 97.91 -308.81 -44.49 247.95 263.7 163.183 -308.81 38. DSUC 41.91 50.17 -32.97 -18.08 -8.21 41.91 48.163 -20.606 -80.757 -8.21 39. SUDI 55.09 53.65 -7.61 5.09 21.94 55.09 45.985 -6.511 4.958 21.94
40. SULI 50.86 -98.55 9.67 81.99 40.47 50.86 -51.246 16.365 309.326 40.47 (Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.2. Arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
41. TIRT 10.14 -7.57 6.71 29.82 132.82 10.14 -6.308 8.052 36.778 132.82 42. FASW 220.70 85.63 160.81 119.52 106.37 220.70 73.397 248.872 174.683 106.37 43. SAIP -7.45 18.72 37.91 15.74 5.01 -7.45 15.21 37.91 15.74 5.01 44. TKIM 159.43 87.64 23.02 -1.78 11.45 159.43 93.483 57.55 -1.78 11.45 45. ACAP 31.62 18.88 16.88 -672.00 25.79 31.62 4.531 18.005 -672 25.79 46. ASII 3231.65 2093.67 2426.26 3224.42 2482.95 3231.65 3382.082 3851.206 3224.42 2482.95 47. AUTO 116.79 60.66 90.83 122.95 189.88 116.79 69.326 100.562 122.95 189.88 48. BRAM 221.84 205.28 129.51 170.05 136.74 221.84 175.954 273.41 170.05 136.74 49. GDYR 53.74 25.68 41.34 32.18 46.82 53.74 22.798 35.638 32.18 46.82 50. GJTL 894.09 904.75 563.53 591.04 247.32 894.09 1541.426 1347.571 591.04 247.32 51. IMAS -54.42 -103.45 -616.66 -269.75 -624.65 -54.42 -103.45 -948.708 -269.75 -624.65 52. INDS 16.55 -794.00 5.82 -475.00 6.41 16.55 -1376.267 6.268 -475 6.41 53. LPIN -4.18 14.28 3.67 5.57 -7.36 -4.18 11.424 3.976 5.142 -7.36 54. NIPS 7.38 28.38 21.09 15.99 17.51 7.38 43.246 25.703 19.68 17.51 55. PRAS 49.16 4.89 20.55 51.03 34.06 49.16 4.256 26.234 136.08 34.06 56. SMSM 104.48 77.88 58.28 49.06 153.72 104.48 62.737 10.651 49.06 153.72 57. SUGI -6.65 -5.53 -1.72 -1.00 1.24 -6.65 -4.776 -2.293 -1.316 1.24 58. ARGO -22.19 -82.23 115.25 -91.70 39.27 -22.19 -63.957 214.036 -93.463 39.27 59. ERTX 92.50 80.52 -7.53 4.50 48.74 92.50 38.343 -7.907 4.607 48.74 60. ESTI 69.54 47.91 43.12 37.44 -19.09 69.54 44.916 17.967 239.616 -19.09 61. HDTX 146.24 68.13 14.79 52.49 30.54 146.24 66.468 20.336 95.436 30.54 62. INDR 447.23 594.43 555.65 44.29 68.83 447.23 629.396 648.258 52.726 68.83 63. KARW 87.49 -20.76 -14.52 44.23 -20.15 87.49 -18.165 -17.009 44.23 -20.15
64. MYRX -11.52 -7.96 22.16 33.58 103.45 -11.52 -13.267 6.648 33.58 103.45 (Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.2. Arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
65. PAFI 69.57 56.35 -17.99 45.08 339.00 69.57 32.2 -14.392 56.35 339.00 66. RDTX 3.47 12.70 39.84 46.79 62.69 3.47 10.808 35.856 44.191 62.69 67. SSTM 14.91 113.43 -281.00 11.87 14.33 14.91 30.026 -437.111 12.718 14.33 68. TEJA 63.62 -183.81 16.93 -251.03 -3.38 63.62 -183.81 16.93 -251.03 -3.38 69. TFCO -44.73 -36.32 116.73 19.45 -35.42 -44.73 -34.867 97.275 24.799 -35.42 70. BATA 86.23 15.18 50.59 52.66 52.28 86.23 16.264 47.555 52.287 52.28 71. BIMA 6.37 -20.94 -21.09 -8.86 -4.90 6.37 -16.403 -21.09 -8.86 -4.90 72. SIMM 13.53 2.39 -10.72 8.12 6.39 13.53 1.838 -4.824 7.939 6.39 73. IKBI 19.53 23.91 7.35 13.40 15.10 19.53 11.048 6.582 22.333 15.10 74. JECC -1.45 33.54 22.87 -17.11 -20.04 -1.45 57.763 10.328 -17.11 -20.04 75. KBLI -9.77 32.84 439.00 -999.00 6.69 -9.77 32.84 585.333 -936.562 6.69 76. KBLM -16.87 -2.11 -8.73 7.18 11.60 -16.87 -0.974 -10.185 7.18 11.60 77. SCCO -2.90 -5.65 -8.35 -57.14 4.74 -2.90 -5.791 -8.35 -61.321 4.74 78. VOKS 10.99 -4.32 5.75 7.77 45.48 10.99 -2.808 3.981 17.267 45.48 79. AISA -785.00 578.00 -6.91 14.23 -17.50 -785.00 1192.125 -4.711 13.281 -17.50 80. AQUA 79.72 16.20 58.27 69.66 98.12 79.72 17.357 74.275 69.951 98.12 81. CEKA 13.08 8.19 16.84 28.29 276.00 13.08 12.029 16.123 29.547 276.00 82. DAVO 111.11 46.69 13.80 242.45 322.54 111.11 8.004 62.867 118.268 322.54 83. DLTA 7.31 38.67 16.76 101.15 39.59 7.31 41.723 17.782 168.583 39.59 84. MLBI 79.39 79.23 109.63 150.11 144.53 79.39 103.754 127.569 199.365 144.53 85. MYOR 60.39 130.99 128.37 103.73 157.01 60.39 155.551 155.551 142.258 157.01 86. PSDN 26.04 -23.84 -56.70 18.11 8.59 26.04 -31.368 -49.896 17.287 8.59 87. SHDA 233.70 4.62 316.64 252.30 188.94 233.70 4.995 459.128 33.06 188.94
88. SKLT 7.03 -5.83 -2.85 1.19 2.53 7.03 -5.83 -2.494 1.53 2.53 (Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail) Lanjutan tabel 5.2. Arus kas perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public di bursa efek jakarta
89. SMAR 97.99 33.09 184.38 262.23 148.25 97.99 28.954 809.955 264.362 148.25 90. STTP 67.11 -2.42 -27.19 7.22 5.05 67.11 -2.330 -18.824 7.22 5.05 91. SUBA -24.46 10.92 -14.21 -50.94 -44.94 -24.46 10.92 -59.208 -40.752 -44.94 92. TBLA 84.93 -18.18 -36.35 147.08 219.86 84.93 -7.575 -37.562 218.248 219.86 93. BATI 291.48 155.58 174.83 62.54 78.80 291.48 221.022 158.226 69.489 78.80 94. GGRM 551.14 2240.51 2112.53 834.68 1528.88 551.14 2149.854 3461.495 831.611 1528.88 95. HMSP 496.10 1609.23 2024.68 2871.55 2058.73 496.10 1860.672 2448.768 4267.219 2058.73 96. DVLA 39.39 51.62 67.93 55.67 74.21 39.39 54.587 114.447 55.67 74.21 97. INAF -80.71 -120.32 40.70 159.25 -54.78 -80.71 -156.091 28.829 187.353 -54.78 98. KAEF 58.23 -190.71 314.63 -75.05 30.60 58.23 -164.099 357.148 -80.411 30.60 99. KLBF 168.95 205.84 507.17 425.07 534.29 168.95 251.582 1844.255 403.817 534.29
100. MERK 39.49 14.15 64.48 55.40 38.99 39.49 13.476 103.168 76.175 38.99 101. PYFA 3.84 4.16 3.97 4.54 1.57 3.84 3.2 1.270 5.108 1.57 102. SCPI 12.75 5.81 8.72 2.12 -11.64 12.75 1.859 9.265 2.868 -11.64 103. TSPC 338.10 290.82 320.77 424.90 297.70 338.10 369.118 458.798 540.127 297.70 104. MRAT 17.18 11.28 15.21 21.95 11.72 17.18 3.249 18.379 20.941 11.72 105. TCID 67.02 46.27 66.93 83.22 92.36 67.02 33.05 104.857 152.275 92.36 106. KICI 10.98 -17.51 -5.31 -13.06 1.24 10.98 -18.969 -3.268 -12.799 1.24
(Sumber http://www.jsx.co.id/download.asp?cmd=report_issuer_detail)
B. Analisis Data
Untuk menganalisis masalah pertama, kedua, ketiga dan keempat
digunakan alat analisis yang sama yaitu analisis regresi linear sederhana.
Model persamaan regresi linier yang digunakan untuk menguji kemampuan
prediktor laba dan arus kas adalah :
Yt = a + ß Yt-1 + U
Dimana :
Yt = merupakan laba atau arus kas pada periode t
a = merupakan konstanta
ß = merupakan koefisien regresi
Yt-1 = merupakan laba atau arus kas periode satu tahun sebelumnya
U = faktor gangguan
Dalam analisis, variabel X dan variabel Y disesuaikan dengan masing-
masing variabel X dan variabel Y untuk setiap masalah yang akan dianalisis.
Pengujian variabel dilakukan dengan dua model regresi, yaitu model pertama
pengujian variabel tanpa faktor deflator dan model kedua pengujian variabel
dengan memasukkan variabel setelah disesuaikan dengan faktor deflator
indeks harga konsumen. Untuk mempermudah analisis dan pengujian, maka
analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product
and Sevice Solution).
Pada awal penelitian, penulis telah merumuskan empat permasalahan
berdasarkan topik, yaitu:
5. Apakah laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya?
6. Apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya?
7. Apakah laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya?
8. Apakah arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya?
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
2. H0 : Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya.
Ha : Arus kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
3. H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya.
4. H0 : Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
Ha : Arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
1. Analisis permasalahan 1
Permasalahan yang pertama pada penelitian ini adalah: Apakah
laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya?
a. Pengujian variabel tanpa faktor deflator
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 1 : coefficients.
Output 1 : Coefficients
UnstandardizedCoefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta1 (Constant) -53.894 126.498 -.426 .670
X .875 .236 .178 3.714 .000a Dependent Variable: Y
Output 1: coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = -53,894,
koefisien regresi (β) = 0,875, harga kekeliruan standar penaksiran =
0,236, t hitung = 3,714 dan significance = 0,000. Persamaan regresi
permasalahan 1 model 1 adalah Yt = -53,894 + 0,875 Yt-1
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%.
1). H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
2). t hitung = 3,714
3). t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
4). Kesimpulan:
Karena t hitung terletak di daerah penolakan H0, kesimpulannya
ak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun dapat
me redi a sat un be ya.
engukuran Koefisien Korelasi Penentu R2
menol
mp ksi lab u tah rikutn
P
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 1: model summary.
Output 1: Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of the R Square Estimate
1 .178 .032 .029 2547.3149a Predictors: (Constant), X
Output 1: model summary menunjukkan korelasi atau hubungan
antar variabel. Koefisien determinasi adalah 0,029 dapat diartikan bahwa
2,9% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
X, sedang 97,1% sisanya dikarenakan oleh ahan variabel lain
b. Pengujian variabel dengan memasukkan variabel setelah
disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen.
adanya perub
(faltor pengganggu).
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 2: coefficients.
Output 2: Coefficients
UnstandardizedCoefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.430 130.497 .134 .894
X .356 .126 .137 2.834 .005a Dependent Variable: Y
koefisien regresi (β) = 0,356, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,126,
t hitung = 2,834 dan significance = 0,005. Persamaan regresi permasalahan
1 model 2 adalah Y = 17,430 + 0,356 Y
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%.
1). H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya.
2). t hitung = 2,834
3). t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
Output 2: coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = 17,430,
t t-1
4). Kesimpulan:
ena t h h simulannya
menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun dapat
memprediksi laba satu beri a.
2
Kar itung terletak di daera penolakan H0, ke
tahun kutny
Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu R
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 2: model summary.
Output 2: Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of the
R Square Estimate
1 .137 .019 .016 2649.4427
a Pred
hubungan
,016 dapat diartikan bahwa
1,6% p
ictors: (Constant), X
Output 2: model summary menunjukkan korelasi atau
antar variabel. Koefisien determinasi adalah 0
erubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
X, sedang 98,4% sisa nya perubahan variabel lain
(faktor pengga
2. is permasa han 2
Perm lahan y dua pa enelitian i alah: Apakah
kas suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya?
a. Pengujian variabel tanpa faktor deflator
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 3: coefficients
Output 3: Coefficients
Unstandardize Standardize
nya dikarenakan oleh ada
nggu).
Analis la
asa ang ke da p ni ad arus
d t Sig.d Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta1 (Constant) -73.483 127.082 -.578 .563
X 1.218 .311 .187 3.918 .000a Depe
efficients menunjukkan harga konstanta (a) = -73,483,
k
dan significance = 0,000. Persamaan regresi
U esis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
%.
1). H0
H si laba satu tahun berikutnya.
ndent Variable: Y
Output 3: co
oefisien regresi (β) = 1,218, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,311,
t hitung = 3,918
permasalahan 2 model 1 adalah Yt = -73,483 + 1,218 Yt-1
ji Hipot
taraf signifikansi 5
: Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya.
a : Arus kas suatu tahun dapat mempredik
2). t hitung = 3,918
3). t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
4). Kesimpulan:
Karena t hitung terletak di daerah penolakan H0, kesimpulannya
menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa arus kas suatu tahun dapat
Peng
ry.
Model Summary Model
memprediksi laba satu tahun berikutnya.
ukuran Koefisien Korelasi Penentu R2
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 3: model summa
R R Square Adjusted S
e R Square
td. Error of the
Estimat
1 .187 254 9.035 .033 2.779
a Predictors: (Constant), X
O
3,3% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
utput 3 : model summary menunjukkan korelasi atau hubungan
antar variable. Koefisien determinasi adalah 0,033 dapat diartikan bahwa
X, sedang 96,7% sisanya dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain
(faktor pengganggu).
b. Pengujian variabel dengan memasukkan variabel setelah
d
gresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
Output 4: Coefficients
isesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen.
Hasil analisis re
ditunjukkan pada output 4: coefficients.
UnstandardizedCoefficients Coefficients
Standardized t Sig.
Model BStd. Error Beta 1 (Constant) -58.753 130.447 -.450 .653 1.099 .243 .215 4.528 .000X
a Dependent Variable: Y
t 4: coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = -58,753,
oefisien regresi (β) =1,099, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,243,
t hitung = 4,528 dan significance = 0,000. Persamaan regresi
permasalahan 2 model 2 adalah Yt = -58,753 + 1,099 Yt-1
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%.
1). H0 : Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya.
as suatu tahun dapat memprediksi laba satu tahun
berikutnya.
2). t hitung = 4,528
Outpu
k
Ha : Arus k
3). t ta
bel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
4). Kesimpulan:
Karena t hitung terletak di daerah penolakan H0, kesimpulannya
menolak H jadi dapat dikatakan bahwa arus kas suatu tahun dapat
memprediksi laba satu tahun berikutnya.
Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu R2
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 4: model summary.
Output 4: Model Summary
Model
0,
R R Square Adjusted Std. Error of the
Estimate R Square
1 .215 .046 .044 2611.8485
a Predictors: (Constant), X
Output 4: mo an korelasi atau hubungan
antar variabel. Koefisien determinasi adala diart an ba
,4% peruba an variabel Y oleh adan rubahan variabel
X, sedang 95,6% sisanya dikarenakan oleh adanya p riabel
(faktor pengganggu).
3. Analisis pe
ator
alisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunju
ients
del summary menunjukk
h 0,044 dapat ik hwa
4 h dikarenakan ya pe
erubahan va lain
rmasalahan 3
Permasalahan yang ketiga dalam penelitian ini adalah Apakah laba
suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya?
a. Pengujian variabel tanpa faktor defl
Hasil an
kkan pada output 5: coefficients.
Output 5: Coeffic
UnstandardizedCoefficients Coefficients
Standardized t Sig.
Model BStd. Error Beta 1 (Constant) 70.569 16.965 4.160 .000
X .122 .024 .238 5.000 .000a Dependent Variable: Y
coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = 70,569,
t hitung = 5 dan significance =0,000. Persamaan regresi permasalahan 3
model 1 adalah Yt = 70,569 + 0,122 Yt-1
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%.
Output 5:
koefisien regresi (β) =0,122, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,238,
Uji Hipotesis
1). H0
diksi arus kas satu tahun
berikutnya.
: Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat mempre
2). t hitung = 5
3). t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
4). Kesimpulan:
Karena t hitung terletak di daerah penolakan H0, kesimpulannya
menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa arus kas suatu tahun dapat
memprediksi laba satu tahun berikutnya.
Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu R
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 5: model summary.
2
Output 5: Model Summary
Model R R Square Adjusted
R
the
EstimSquare
Std. Error of
ate
1 .238 .056 .054 343.4762
a Predictors: (Constant), X
Output 5: model summary menunjukkan korelasi atau hubungan
antar variabel. Koefisien determinasi adalah 0,054 dapat diartikan bahwa
adanya perubahan variabel lain
(faktor pengganggu).
disesuaikan
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada
Output 6: Coefficients
ndardize
5,4% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
X, sedang 94,6% sisanya dikarenakan oleh
b. Pengujian variabel dengan memasukkan variabel setelah
dengan faktor deflator indeks harga konsumen.
output 6: coefficients.
Unsta d oefficients
Standardized Coefficients
t Sig.C
Model BStd. Error Beta 1 (Constant) 92.437 24.072 3.840 .000
X .190 .023 .372 8.223 .000a Dependent Variable: Y
Output 6: coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = 92,437,
koefisien regresi (β) = 0,190, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,023,
t hitung = 8,223 dan significance = 0,000. Persamaan regresi
permasalahan 3 model 2 adalah Yt = 92,437 + 0,190 Yt-1
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%.
1). H0 : Laba suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
Ha : Laba suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
3
3). t ta
2). t hitung = 8,22
bel berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
4). ulan:
Karena t hitung terletak h penolakan pulannya
menolak H0 dapa taka hwa arus kas suatu tahun dapat
hun berikutnya.
Kesimp
di daera H0, kesim
, jadi t dika n ba
memprediksi laba satu ta
Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu R2
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
dintunjukkan pada output 6: model summary.
put 6: Model Summary
Mo
Out
del R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .372 .138 .136 488.1347
a Predictors: (Constant), X
Output 6: model summary
antar variabel. Koefisien determinasi adalah 0,136 dapat diartikan bahwa
13.6% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
X, sedang 86,4% sisanya dikarenakan oleh adanya ariab
4. Analisis permasalahan 4
kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun berikutnya?
a. Pengujian variabel tanpa faktor deflator
sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 7: coefficients.
Output 7: Coefficients
Unstandardize
menunjukkan korelasi atau hubungan
perubahan v el lain
(faktor pengganggu).
Permasalahan keempat dalam penelitian ini adalah Apakah arus
Hasil analisis regresi linear
d
CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta(Constant) 19.748 12.280 1.608 .109
X .793 .030 .789 26.401 .000a Dependent Variable: Y
Output 7: coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = 19,748,
t hitung = 26,401 dan significance = 0,000. Persamaan regresi
permasalahan 4 model 1 adalah Yt = 19,748 + 0,793 Yt-1
ji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
raf signifikansi 5%.
suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
H : Arus kas suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
2).
an derajat kebebasan n-1-k =
±
koefisien regresi (β) = 0,793, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,030,
U
ta
1). H0 : Arus kas
berikutnya.
a
t hitung = 26,401
3). t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% d
1,960
4). K
h penolakan H0, kesimpulannya
menolak H0, jadi arus kas suatu tahun dapat
mempredik berikutnya
2
analisis reg ea ana denga n n SPS
esimpulan:
Karena t hitung terletak di daera
dapat dikata an bahwak
si laba satu tahun .
Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu R
Hasil resi lin r sederh n me ggunaka S
dintunjukkan pada output 7: model summary.
Output 7: Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .789 .623 .622 245.7109 a Predictors: (Constant), X
Output 7: model summary menunjukkan korelasi atau hubungan
antar variabel. Koefisien determ
62,2% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
X, sedang 37,8% sisanya dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain
b. Pengujian variabel dengan memasukkan variabel setelah
Hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
put 8: coefficients.
Unstandardize
inasi adalah 0,622 dapat diartikan bahwa
(faktor pengganggu).
disesuaikan dengan faktor deflator indeks harga konsumen.
dintunjukkan pada out
Output 8: Coefficients
dCoefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error
Beta
(Constant) 34.933 18.129 1.927 .055X .725 .034 .723 21.499 .000
a Dependent Variable: Y
Output 8: coefficients menunjukkan harga konstanta (a) = 34,933,
koefisien regresi (β) = 0,725, harga kekeliruan standar penaksiran = 0,034,
t hitung = 21,499 dan significance = 0,000. Persamaan regresi
permasalahan 4 model 2 adalah Yt = 34,933 + 0,725 Yt-1
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%.
). H0 : Arus kas suatu tahun tidak dapat memprediksi arus kas satu tahun
berikutnya.
s suatu tahun dapat memprediksi arus kas satu tahun
2).
3). an derajat kebebasan n-1-k =
±1,960
1
Ha : Arus ka
berikutnya.
t hitung = 21,499
t tabel berdasarkan taraf signifikansi 5% d
4). Kes
Pengukuran Koefisien Korelasi Penentu R2
asil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS
ditunjukkan pada output 8: model summary.
Output 8: Model Summary
Model
impulan:
Karena t hitung terletak di daerah penolakan H0, kesimpulannya
menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa arus kas suatu tahun dapat
memprediksi laba satu tahun berikutnya.
H
R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .723 .523 .522 362.5773
a Pred
a dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain
ictors: (Constant), X
Output 8: model summary menunjukkan korelasi atau hubungan
antar variabel. Koefisien determinasi adalah 0,522 dapat diartikan bahwa
52,2% perubahan variabel Y dikarenakan oleh adanya perubahan variabel
X, sedang 47,8% sisany
(faktor pengganggu).
C. Pem
dan model pengujian dengan
memas
1. A
a.
894
ami kenaikan sebesar Rp.
1.000.0
bahwa 2,9% perubahan variabel
bahasan
Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Pengujian variabel dilakukan dengan dua model yaitu model
pengujian variabel tanpa faktor deflator
ukkan variabel setelah disesuaikan dengan faktor deflator indeks
harga harga konsumen.
nalisis permasalahan 1
Pengujian variable tanpa faktor deflator
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = -53,894 + 0,875 Yt-1.
Konstanta (a) = -53,894, artinya jika diasumsikan laba periode satu tahun
sebelum periode t adalah 0, maka laba periode tahun t adalah -53,
satuan. Nilai koefisien regresi adalah 0,875 (arah positif) artinya jika laba
periode satu tahun sebelum periode t mengal
00. maka laba periode tahun t akan mengalami kenaikan sebesar
Rp. 875.000. dan sebaliknya jika laba satu tahun sebelum periode t
mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka laba periode tahun t
akan mengalami penurunan Rp. 875.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 3,174 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan
H0, kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu
tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien
determinasi adalah 0,029 dapat diartikan
Y dika
b.
430
satuan. Nilai koefisien regresi adalah 0,356 (arah positif) artinya jika laba
periode satu tahun sebelum periode t mengalami kenaikan sebesar Rp.
eriode tahun t akan mengalami kenaikan sebesar
periode t
mengal
gganggu).
2. A
renakan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 97,1% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
Pengujian variable dengan memasukkan variable setelah disesuikan
dengan faktor deflator indeks harga konsumen
Persamaan regresi untuk model 2 adalah Yt = 17,430 + 0,356 Yt-1.
Konstanta (a) = 17,430, artinya jika diasumsikan laba periode satu tahun
sebelum periode t adalah 0, maka laba periode tahun t adalah 17,
1.000.000. maka laba p
Rp. 356.000. dan sebaliknya jika laba periode satu tahun sebelum
ami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka laba periode tahun t
akan mengalami penurunan Rp. 356.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 2,834 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan H0,
kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun
dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien determinasi
adalah 0,016 dapat diartikan bahwa 1,6% perubahan variabel Y
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 98,4% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pen
nalisis permasalahan 2
a.
h -
ode t mengalami kenaikan
sebesar
n variabel Y
dikaren
b.
h -
lai koefisien regresi adalah 1,099 (arah positif) artinya
Pengujian variable tanpa faktor deflator
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = -73,483 + 1,218 Yt-1.
Konstanta (a) = -73,483, artinya jika diasumsikan arus kas periode satu
tahun sebelum periode t adalah 0, maka laba periode tahun t adala
73,483 satuan. Nilai koefisien regresi adalah 1,218 (arah positif) artinya
jika arus kas periode satu tahun sebelum peri
Rp. 1.000.000. maka laba periode tahun t akan mengalami
kenaikan sebesar Rp. 1.218.000. dan sebaliknya jika arus kas satu tahun
sebelum periode t mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka laba
periode tahun t akan mengalami penurunan Rp. 1.218.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 3,918 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan H0,
kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun
dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien determinasi
adalah 0,033 dapat diartikan bahwa 3,3% perubaha
akan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 96,7% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
Pengujian variable dengan memasukkan variable setelah disesuikan
dengan faktor deflator indeks harga konsumen
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = -58,753 + 1,099 Yt-1.
Konstanta (a) = -58,753, artinya jika diasumsikan arus kas periode satu
tahun sebelum periode t adalah 0, maka laba periode tahun t adala
58,753 satuan. Ni
jika arus kas periode satu tahun sebelum periode t mengalami kenaikan
sebesar
,4% perubahan variabel Y
dikaren
3. A
a.
569
ami kenaikan sebesar Rp.
1.000.0
Rp. 1.000.000. maka laba periode tahun t akan mengalami
kenaikan sebesar Rp. 1.099000. dan sebaliknya jika arus kas satu tahun
sebelum periode t mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka laba
periode tahun t akan mengalami penurunan Rp. 1.099.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 4,528 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan H0,
kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun
dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien determinasi
adalah 0,044 dapat diartikan bahwa 4
akan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 95,6% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
nalisis masalah 3
Pengujian variable tanpa faktor deflator
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = 70,569 + 0,122 Yt-1.
Konstanta (a) = 70,569, artinya jika diasumsikan laba periode satu tahun
sebelum periode t adalah 0, maka arus kas periode tahun t adalah 70,
satuan. Nilai koefisien regresi adalah 0,122 (arah positif) artinya jika laba
periode satu tahun sebelum periode t mengal
00. maka arus kas periode tahun t akan mengalami kenaikan
sebesar Rp. 122.000. dan sebaliknya jika laba satu tahun sebelum periode t
mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka arus kas periode tahun
t akan mengalami penurunan Rp. 122.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 5,00 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan H0,
kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun
dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien determinasi
adalah 0,054 dapat diartikan bahwa 5,4% perubahan variabel Y
dikaren
b.
437
sien regresi adalah 0,190 (arah positif) artinya jika laba
engalami kenaikan sebesar Rp.
1000.0
variabel Y
akan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 94,6% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
Pengujian variable dengan memasukkan variable setelah disesuikan
dengan faktor deflator indeks harga konsumen
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = 92,437 + 0,190 Yt-1.
Konstanta (a) = 92,437, artinya jika diasumsikan laba periode satu tahun
sebelum periode t adalah 0, maka arus kas periode tahun t adalah 92,
satuan. Nilai koefi
periode satu tahun sebelum periode t m
00. maka arus kas periode tahun t akan mengalami kenaikan sebesar
Rp. 190.000. dan sebaliknya jika laba satu tahun sebelum periode t
mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka arus kas periode tahun
t akan mengalami penurunan Rp. 190.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 8,223 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan H0,
kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun
dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien determinasi
adalah 0,136 dapat diartikan bahwa 13,6% perubahan
dikaren
4. A
a.
alah
ode t mengalami kenaikan
sebesar
han variabel
Y dika
b.
akan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 86,4% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
nalisis masalah 4
Pengujian variable tanpa faktor deflator
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = 19,748 + 0,793 Yt-1.
Konstanta (a) = 19,748, artinya jika diasumsikan arus kas periode satu
tahun sebelum periode t adalah 0, maka arus kas periode tahun t ad
19,748 satuan. Nilai koefisien regresi adalah 0,793 (arah positif) artinya
jika arus kas periode satu tahun sebelum peri
Rp. 1.000.000. maka arus kas periode tahun t akan mengalami
kenaikan sebesar Rp. 793.000. dan sebaliknya jika arus kas satu tahun
sebelum periode t mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka arus
kas periode tahun t akan mengalami penurunan Rp. 793.000.
Hasil uji hipotesis dengan uji t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 26,401 dan t tabel ±1,960. t hitung terletak di daerah penolakan
H0, kesimpulannya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu
tahun dapat memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien
determinasi adalah 0,622 dapat diartikan bahwa 62,2% peruba
renakan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 37,8% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
Pengujian variable dengan memasukkan variable setelah disesuikan
dengan faktor deflator indeks harga konsumen
Persamaan regresi untuk model 1 adalah Yt = 34,933 + 0,725 Yt-1.
Konstanta (a) = 34,933, artinya jika diasumsikan arus kas periode satu
tahun sebelum periode t adalah 0, maka arus kas periode tahun t adalah
34,933 satuan. Nilai koefisien regresi adalah 0,725 (arah positif) artinya
jika arus kas periode satu tahun sebelum periode t mengalami kenaikan
sebesar Rp. 1000.000. maka arus kas periode tahun t akan mengalami
kenaikan sebesar Rp. 725.000. dan sebaliknya jika arus kas satu tahun
sebelum periode t mengalami penurunan sebesar Rp. 1.000.000. maka arus
kas periode tahun t akan mengalami penurunan Rp. 725.000.
Hasil uji hipotesis d t dengan taraf signifikansi 5%, t
hitung = 21,499 d di daerah penolakan H0,
nnya menolak H0, jadi dapat dikatakan bahwa laba suatu tahun
dapat
engan uji
an t tabel 1,960. t hitung terletak
kesimpula
memprediksi laba satu tahun berikutnya. Koefisien determinasi
adalah 0,522 dapat diartikan bahwa 52,2% perubahan variabel Y
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel X, sedang 47,8% sisanya
dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain (faltor pengganggu).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
an dengan analisis regresi linear sederhana, maka
1.
nya kemampuan variabel independen mempengaruhi
2.
bel dependen.
. Hasil pengujian baik dengan model pertama maupun model kedua
ariabel independen yaitu laba suatu tahun efektif
Kesimpulan
Dalam penelitian ini hubungan nilai atas laba diamati melalui
kemampuan laba sebagai variabel independen dalam memprediksi laba
dan arus kas, disamping arus kas itu sendiri juga digunakan sebagai
variabel independen dalam memprediksi laba dan arus kas. Setelah
melakukan penguji
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Hasil pengujian baik dengan model pertama maupun model kedua
menunjukkan bahwa variabel independen yaitu laba suatu tahun efektif
untuk memprediksi laba satu tahun berikutnya dengan probabilitas
kesalahan kurang dari lima persen. Nilai koefisien korelasi (determinasi)
menunjukkan besar
variabel dependen.
Hasil pengujian baik dengan model pertama maupun model kedua
menunjukkan bahwa variabel independen yaitu arus kas suatu tahun efektif
untuk memprediksi laba satu tahun berikutnya dengan probabilitas
kesalahan kurang dari lima persen. Nilai koefisien korelasi (determinasi)
menunjukkan besarnya kemampuan variabel independen mempengaruhi
varia
3
menunjukkan bahwa v
untuk
ependen mempengaruhi
ariabel dependen.
4. Hasil pengujian baik dengan model pertama maupun model kedua
unjukkan bahwa variabel independen yaitu arus kas suatu tahun efektif
diksi arus kas satu tahun berikutnya dengan probabilitas
B. Ke
ian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian
ada objek tertentu, jadi kesimpulaan yang
C. Sar
1.
daftar peringkat saham. Saran bagi pemodal hendaknya
memprediksi arus kas satu tahun berikutnya dengan probabilitas
kesalahan kurang dari lima persen. Nilai koefisien korelasi (determinasi)
menunjukkan besarnya kemampuan variabel ind
v
men
untuk mempre
kesalahan kurang dari lima persen. Nilai koefisien korelasi (determinasi)
menunjukkan adanya korelasi di atas 40%, ini artinya bahwa terdapat
hubungan sebab akibat antara Y dan X, yaitu keberadaan X mempengaruhi
Y.
terbatasan Penelitian
Jenis peneit
yang difokuskan terbatas p
diperoleh hanya terbatas pada objek yang diteliti.
an
Bagi Investor
Dalam praktiknya banyak pertimbangan untuk membeli atau menjual
saham, seperti melihat nilai buku saham, laba per lembar saham atau
melihat
memberikan perhatian pada laba dan arus kas perusahaan dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan investasi, sebab setelah
dianalisis bahwa laba dan arus kas dapat memprediksi laba dan arus kas
yang akan datang.
2. Bagi penelitian Selanjutnya
a. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar dan menerbitkan laporan keuangan tahunan lengkap mulai
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 di BEJ, saran bagi penelitian
selanjutnya untuk melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan
sektor usaha lainnya.
b. Dalam analisis penelitian ini menggunakan data tahunan, saran untuk
penelitian selanjutnya untuk menggunakan data bulanan atau data catur
c.
ya untuk meneliti arus kas perusahaan dari
wulan.
Arus kas yang diteliti adalah arus kas tahunan hasil operasi perusahaan,
saran bagi penelitian selanjutn
aktifitas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Diah Utami, Muatan Informasi Tambahan Arus Kas Dari Aktivitas
Operasi, Investasi Dan Pendanaan, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.1,
No. 1 April 1999, Hal. 15-27
Hastuti, Ambar Woro, Parawiyati dan Edi Subyantoro, Penggunaan Informasi
Keuangan untuk Memprediksi Keuangan Investasi bagi Investor di Pasar
Modal, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.3, No. 1 Juli 2000,
Hal. 214-228
IAI, 1999. Buku 1 Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 1999, Salemba Empat,
Jakarta
Machfoedz, Mas’ud, Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earning
changes in Indonesia, Kelola: Gadjah Mada Uneversity Business Review,
No.7/III/1994, Hal. 14-37
Parawiyati dan Zaki Baridwan, Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam
Memprediksi Laba dan Arus Kas Go Publik di Indonesia, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 1 Januari 1998, Hal. 1-11
Sumodiningrat, Gunawan. 1995, Ekonometrika : Pengantar, BPFE, Yogyakarta
Syafriadi, Hepi, Kemampuan earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi
Earnings dan Arus kas Masa Depan : studi di Bursa Efek Jakarta, Jurnal
Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 2, No. 1 April 2000, Hal. 76-88
Mustafa, Zainal EQ, 1995, Pengantar Statistika Terapan Untuk Ekonomi, BPFE
Universitas Islam Indonesia, edisi ke-2. Yogyakarta
Kuncoro, Mudjarad. 2003, Metode Riset untuk Bsnis & Ekonomi, Erlangga,
Jakarta
upriyono. 1994, Akuntansi Biaya, BPFE, Yogyakarta
oemarso. 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat
ieso, Donald, E., Jerry J Weygant. 1995, Akuntansi Intermediate, Jilid I. Trj.
Herman Wibowo, Binarupa Aksara, Jakarta
hariri, Aris & Imam Gonzali. 2001, Teori Akuntansi ( Edisi I), BPUNDIP,
Semarang
S
S
K
C
Lampiran 1
(hasil analisis regresi linear sederhana permasalahan 1 model 1)
Entered VariablesRemoved
Method
Output 1
Variables Entered/RemovedModel Variables
1 X . Entera All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Model Summary
R R Squa
b
Model reAdjuSq
. Errosted R Stduare
r of the
stimateE1 .178 .032 .029 2547.3149
a Predictors: (Constant), X
NOVA Sum of Squares d
A
Model f Mean Square F Sig.Regressio
n 89510492.885 1 89510492.885 13.795 .000
Residual 2738279115.836 422 6488813.071Total 2827789608.721 423
a Predictors: (Constant), X
Unstanda
b Dependent Variable: Y
Coefficients
rdized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta(Constan -.426 .670t) -53.894 126.498
X .875 36 .178 3.714 .000.2a Dependent Variable: Y
Lanjutan lampiran 1 hasil analisis regresi lin 1 m
Variables Entere ve
ablesmoved
Method
Output 2 ( ear sederhana permasalahan odel 2)
d/Remo d Model Variables Vari
Entered Re1 X . Enter
a All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Model Summary Model R R S
b
quareAdjusted R Square
Std. Error of the
teEstima1 .137 .01 2649. 9 .016 4427
a Predict ), X
NOVA Model Sum of Squares d
ors: (Constant
A
f Mean Square F Sig.1 Regressio
n 56381664.575 1 56381664.575 8.032 .005
Residual 2962248720.414 422 7019546.731Total 3018630384.989 423
ab
Predictors: (Constant), X Dependent Variable: Y
Unstanda
Coefficients
rdized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta1 (Constan .134 .894t) 17.430 130.497
X .356 2.834 .005.126 .137a Dependent Variable: Y
Lanjutan Lampiran 1 (hasil analisis regresi linear sederhana permasalahan 2 model 1)
Variables Entere v
ablesmoved
Method
Output 3
d/Remo ed Model Variables Vari
Entered Re1 X . Enter
a All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Model Summary
R R Square
b
Model AdjuSq
. Errosted R Stduare
r of the
stimateE1 .187 .035 .033 2542.7799
a Predictors: (Constant), X
NOVA Sum of Squares d
A
Model f Mean Square F Sig.1 Regressio
n 99256921.231 1 99256921.231 15.351 .000
Residual 2728537931.558 422 6465729.696Total 2827794852.790 423
a Predictors: (Constant), X
Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
b Dependent Variable: Y
Coefficients
Model B Std. Error Beta1 (Constant) -73.483 127.082 -.578 .563
X 1.218 .311 .187 3.918 .000a Dependent Variable: Y
Lanjutan Lampiran 1 Outp s er ha
ablesed
Method
ut 4 (hasil analisis regeresi linear ed hana permasala n 2 model 2)
Variables Entered/Removedari
Model Variables
Entered VRemov
1 X . Entera All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model R R
b
SquareAdjusted R Square
Std. Error of the
Estimate1 .215 .046 .044 2611.8485
a Predictors: (Constant), X
NOVA Model Sum of Squares d
A
f Mean Square F Sig.1 Regressio 139850826.872 1 139850826.872 20.501 .000
n Residual 2878779571.171 422 6821752.538
Total 3018630398.042 423a Predictors: (Constant), X Dependent Variable: Y
b
Coefficients standa Un r
dized Coefficient
s
Standardized
Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta1 (Constant) -58.753 130.447 -.450 .653
X 1.099 .243 .215 4.528 .000a Dependent Variable: Y
Lanjutan Lampiran 1 hasil analisis regresi lin 3 m
Variables Ent
Model V e
Output 5 ( ear sederhana permasalahan odel 1)
ered/Remoari
ved ables
Entered RemVariables
ovedM thod
1 X . Entera All requested variables entered. Dependent Variable: Y
ary Model R R Squa
b Model Summ
reAdjusted RSquare
Std. Error o
Estimf the ate
1 343.4762.238 .056 .054a Predictors: (Constant), X
NOVA Model Sum o
A
f Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression
2949696.928 1 2949696.928 25.003 .000
Residual 49313917.636 418 117975.880Total 52263614.564 419
a Predictors: (Constant), X Dependent Variable: Y
standardizedCoefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
b
Coefficients
Un
Model B Std. Error Beta(Constant) 70.569 16.965 4.160 .000
X .122 .024 .238 5.000 .000a De nt Variab
pende le: Y
Lanjutan Lampiran 1 hasil analisis regresi lin 3 m
Variables Ent
oved
Output 6 ( ear sederhana permasalahan odel 2)
ered/Removed ables MethodModel Variables Vari
emEntered R1 X . Enter
a All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Model Summary
R Squa
b
Model R reAdjusted R ar
StdSqu
. Erroe
r of the
stimateE1 .372 .138 .136 488.1347
a
Predictors: (Constant), X
NOVA Model Sum o
A
f Squares
df Mean Square F Sig.
Regression
16109915.468 1 16109915.468 67.610 .000
Residual 100313961.402 421 238275.443Total 116423876.870 422
a Predictors: (Constant), X Dependent Variable: Y
CoefficientsStandardized
Coefficientst Sig.
b
Coefficients ardized Unstand
Model B Std. Error Beta1 (Constant) 92.437 24.072 3.840 .000
X .190 .023 .372 8.223 .000a Dependent Variable: Y laba arus ihk
Lanjutan Lampiran 1 hasil analisis regresi lin 4 m
Variables Ent
oved
Output 7 ( ear sederhana permasalahan odel 1)
ered/Removed ables MethodModel Variables Vari
emEntered R1 X . Enter
a All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Model Summary
R Squa
b
Model R reAdjusted R ar
StdSqu
. Erroe
r of the
stimateE1 .789 .623 .622 245.7109
a
Predictors: (Constant), X
NOVA Model Sum o
A
f Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression
42080314.854 1 42080314.854 696.996 .000
Residual 25477770.404 422 60373.864Total 67558085.258 423
a Predictors: (Constant), X Dependent Variable: Y
CoefficientsStandardized
Coefficientst Sig.
b
Coefficients ardized Unstand
Model B Std. Error Beta1 (Constant) 19.748 12.280 1.608 .109
X .793 .030 .789 26.401 .000a Dependent Variable: Y arus
Lanjutan Lampiran 1 hasil analisis regresi lin 4 m
iablesmoved
Method
Output 8 ( ear sederhana permasalahan odel 2)
Variables Entered/Removedr
Model Variables Entered
VaRe
1 X . Entera All requested variables entered. Dependent Variable: Y
Mod
Model R Squa
b
el Summary R reAdjus
Stequar
. Errod R e
Std r of the
Estimate1 .723 .523 .522 362.5773
a Predictors: (Constant), X
NOVA Sum of Squares d
A
Model f Mean Square F Sig.1 Regressio
n 60763675.471 1 60763675.471 462.214 .000
Residual 55477086.200 422 131462.290Total 116240761.671 423
a Pb D
redic s: (Consependent Variable: Y
Coefficients
UnstandardizedCoefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
tor tant), X
Model B Std. Error Beta(Constant) 34.933 18.129 1.927 .055
X .725 .034 .723 21.499 .000a Dependent Variable: Y
Lam
TA IST I NIL
α d.f.
piran 2
BEL D RIBUS AI T
5 .25 .10 .0 .025 .01 .005
1 2 3 4 5
6 7 8 9
10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
31 32 33 34 35
36 37 38 39
0,6816
0,6814 0,6812 0,6810 0,6808
1,3062
1,3055 1,3049 1,3042 1,3036 1,3031
1,6896
1,6883 1,6871 1,6860 1,6849 1,6839
1
2,0301
2,0281 2,0262 2,0244 2,0227 2,0211
3
2,4377
2,4345 2,4314 2,4286 2,4258 2,4233
6
2,7238
2,7195 2,7154 2,7116 2,7079 2,7045 40 0,6807
1,0000 0,8165 0,7649 0,7407 0,7267
0,7176 0,7111 0,7064 0,7027 0,6998
0,6974 0,6955 0,6938 0,6924 0,6912
0,6901 0,6892 0,6884 0,6876 0,6870
0,6864 0,6858 0,6853 0,6848 0,6844
0,6840 0,6837 0,6834 0,6830 0,6828
0,6825 0,6822 0,6820 0,6818
3,0777 1,8856 1,6377 1,5332 1,4759
1,4398 1,4149 1,3968 1,3830 1,3722
1,3634 1,3562 1,3502 1,3450 1,3406
1,3368 1,3334 1,3304 1,3277 1,3253
1,3232 1,3212 1,3195 1,3178 1,3163
1,3150 1,3137 1,3125 1,3114 1,3104
1,3095 1,3086 1,3077 1,3070
6,6168 2,9200 2,3534 2,1318 2,0150
1,9432 1,8946 1,8595 1,8331 1,8125
1,7959 1,7823 1,7709 1,7613 1,7531
1,7459 1,7396 1,7341 1,7291 1,7247
1,7207 1,7171 1,7139 1,7109 1,7081
1,7056 1,7033 1,7011 1,6991 1,6973
1,6955 1,6939 1,6924 1,6909
2,7062 4,3027 3,1824 2,7764 2,5706
2,4469 2,3646 2,3060 2,2622 2,2281
2,2010 2,1788 2,1604 2,1448 2,1315
2,1199 2,1098 2,1009 2,0930 2,0860
2,0796 2,0739 2,0687 2,0639 2,0595
2,0555 2,0518 2,0484 2 0452 ,2,0432
2,0395 2,0369 2,0345 2,0322
1,8207 6,9646 4,5407 3,7469 3,3649
3,1427 2,9980 2,8965 2,8214 2,7638
2,7181 2,6810 2,6803 2,6245 2,6025
2,5853 2,5669 2,5524 2,5395 2,5280
2,5177 2,5083 2,4999 2,4922 2,4851
2,4786 2,4727 2,4671 2,4620 2,4573
2, 4528 2,4487 2,4448 2,4411
3,6574 9,9248 5,8409 4,6041 4,0322
3,7074 3,4995 3,3554 3,2498 3,1693
3,1058 3,0545 3,0123 2,9768 2,9467
2,9208 2,8982 2,8784 2,8609 2,8453
2,8314 2,8188 2,8073 2,7969 2,7874
2,7787 2,7707 2,7633 2,7564 2,7500
2,7440 2,7385 2,7333 2,7284
Lan n Lamp
TABEL DISTRIBUSI NILAI T
5 .025 .01 .005
juta iran 2
α d.f.
.25 .10 .0
41 42 43 44 45
46 47 48 49 50
51 52 53 54 55
56 57 58 59 60
61 62 63 64 65
66 67 68 69 70
80 90 00 1
110 120
130 140 150 ∞
0,6767 0,6765
0,6764 0,6762 0,6745 0,6745
1,3002 1,2998 1,2994 1,2991 1,2987
1,2984 1,2980 1,2977 1,2974 1,2971
1,2969 1,2966 1,2963 1,2961 1,2958
1,2956 1,2954 1,2951 1,2949 1,2947
1,2945 1,2943 1,2941 1,2939 1,2938
1,2922 1,2910 1,2901 1,2893 1,2886
1,2881 1,2876 1,2872 1,2816
1,6829 1,6820 1,6811 1,6802 1,6794
1,6787 1,6779 1,6772 1,6766 1,6759
1,6753 1,6747 1,6741 1,6736 1,6730
1,6725 1,6720 1,6716 1,6711 1,6706
1,6702 1,6698 1,6694 1,6690 1,6686
1,6683 1,6679 1,6676 1,6672 1,6669
1,6641 1,6620 1,6602 1,6588 1,6577
1,6767 1,6558 1,6551 1,6449
2,0195 2,0181 2,0167 2,0154 2,0141
2,0129 2,0117 2,0106 2,0096 2,0086
2,0076 2,0066 2,0057 2,0049 2,0040
2,0032 2,0025 2,0017 2,0010 2,0003
1,9996 1,9990 1,9983 1,9977 1,9971
1,9966 1,9960 1,9955 1,9949 1,9944
1,9901 1,9867 1,9840 1,9818 1,9799
1,9784 1,9971 1,9759 1,9600
2,4208 2,4186 2,4163 2,4141 2,4121
2,4102 2,4083 2,4066 2,4049 2,4033
2,4017 2,4002 2,3988 2,3974 2,3961
2,3948 2,3936 2,3924 2,3912 2,3901
2,3890 2,3880 2,3870 2,3860 2,3851
2,3842 2,3833 2,3824 2,3816 2,3808
2,3739 2,3685 2,3642 2,3607 2,3578
2,3554 2,3533 2,3515 2,3263
2,7212 2,6981 2,6951 2,6923 2,6896
2,6870 2,6846 2,6822 2,6800 2,6778
2,6757 2,6737 2,6718 2,6700 2,6682
2,6665 2,6649 2,6633 2,6618 2,6603
2,6589 2,6575 2,6561 2,6549 2,6536
2,6524 2,6512 2,6501 2,6490 2,6479
2,6387 2,6316 2,6259 2,6213 2,6174
2,6142 2,6114 2,6090 2,5758
0,6805 0,6804 0,6802 0,6801 0,6800
0,6799 0,6797 0,6796 0,6795 0,6794
0,6793 0,6792 0,6791 0,6791 0,6790
0,6789 0,6788 0,6787 0,6787 0,6786
0,6785 0,6785 0,6784 0,6783 0,6783
0,6782 0,6782 0,6781 0,6781 0,6780
0,6776 0,6772 0,6770
1,3025 1,3020 1,3016 1,3011 1,3006
Sumber: Bareson, Levine Stephan Krehbiel, “Statistics For Manager Using Microsoft Excel” halaman 836-837, 2002.