12
Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448 1 ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM BIOKIMIA PERCOBAAN LIPID PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK Atrisman * , Hairida dan Fitriani Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat * E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam praktikum Biokimia percobaan Lipid Penentuan Bilangan Penyabunan pada mata kuliah Praktikum Biokimia semester genap tahun ajaran 2014/2014. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan wawancara berdasarkan aspek psikomotorik. Subjek dalam penelitian deskriptif ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan kimia yang mengambil mata kuliah praktikum Biokimia. Jumlah nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap aspek kemampuan psikomotorik mahasiswa sebesar 85.2 % untuk aspek menggunakan alat praktikum, 83.93 % untuk aspek merangkai alat praktikum, 92.56 % untuk aspek mengamati perlakuan percobaan dan 86.36 % untuk aspek melakukan tahap percobaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak memiliki kemampuan psikomotorik dengan kategori sangat baik dengan nilai rata-rata keseluruhan aspek kemampuan psikomotorik yaitu 86.27 % pada mata kuliah praktikum Biokimia percobaan lipid penentuan bilangan penyabunan. Kata kunci: deskriptif, kemampuan psikomotorik, praktikum biokimia ABSTRACT This study aimed to describe the students’ psychomotor skills in Biochemistry Lab of Lipid Determination of Saponification Number in even semester in Academic Year 2014/2014. Using descriptive method, this study employed the entire students who took Biochemistry Lab course. The instruments used were observation and psychomotor-based interview. The study revealed that the students’ average score of each psychomotor aspect was 85.2%, the practical tool usage aspect was 83.93%, the practical tools stringing aspect was 92.56%, the experimental treatment observation aspect was 86.36%, and the phasic experimental performance aspect was 86.36%. As a result, it can be concluded that that the students of Chemistry Education have excellent psychomotor skills with the overall average score of psychomotor aspect of 86.27%. Keywords: descriptive, psychomotor skills, Biochemistry experimental

ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

1

ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN LIPID PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Atrisman*, Hairida

dan Fitriani

Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak

Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat *E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam

praktikum Biokimia percobaan Lipid Penentuan Bilangan Penyabunan pada mata kuliah Praktikum

Biokimia semester genap tahun ajaran 2014/2014. Metode penelitian yang digunakan ialah metode

penelitian deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan wawancara

berdasarkan aspek psikomotorik. Subjek dalam penelitian deskriptif ini adalah seluruh mahasiswa

program studi pendidikan kimia yang mengambil mata kuliah praktikum Biokimia. Jumlah nilai

rata-rata yang diperoleh pada setiap aspek kemampuan psikomotorik mahasiswa sebesar 85.2 %

untuk aspek menggunakan alat praktikum, 83.93 % untuk aspek merangkai alat praktikum, 92.56

% untuk aspek mengamati perlakuan percobaan dan 86.36 % untuk aspek melakukan tahap

percobaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas

Muhammadiyah Pontianak memiliki kemampuan psikomotorik dengan kategori sangat baik

dengan nilai rata-rata keseluruhan aspek kemampuan psikomotorik yaitu 86.27 % pada mata kuliah

praktikum Biokimia percobaan lipid penentuan bilangan penyabunan.

Kata kunci: deskriptif, kemampuan psikomotorik, praktikum biokimia

ABSTRACT

This study aimed to describe the students’ psychomotor skills in Biochemistry Lab of Lipid

Determination of Saponification Number in even semester in Academic Year 2014/2014. Using

descriptive method, this study employed the entire students who took Biochemistry Lab course.

The instruments used were observation and psychomotor-based interview. The study revealed that

the students’ average score of each psychomotor aspect was 85.2%, the practical tool usage aspect

was 83.93%, the practical tools stringing aspect was 92.56%, the experimental treatment

observation aspect was 86.36%, and the phasic experimental performance aspect was 86.36%. As

a result, it can be concluded that that the students of Chemistry Education have excellent

psychomotor skills with the overall average score of psychomotor aspect of 86.27%.

Keywords: descriptive, psychomotor skills, Biochemistry experimental

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

2

PENDAHULUAN

Ilmu kimia merupakan cabang dari

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan

berkedudukan sebagai ilmu dasar, ilmu

yang mengkaji zat dari segi sifat,

komposisi, struktur, ikatan, perubahan,

dan pembuatannya serta perubahan

energi yang terlibat di dalamnya

(Mulyono, 2007:227). Ilmu kimia juga

diperoleh dari berbagai hasil eksperimen

dan penyelidikan, yang mencari jawaban

atas pertanyaan apa, mengapa, dan

bagaimana gejala-gejala alam; khususnya

yang berkaitan dengan komposisi,

struktur dan sifat, transformasi, dinamika

dan energetika zat. Oleh sebab itu di

dalam mempelajari kimia siswa maupun

mahasiswa dituntut untuk memiliki

pemikiran, keterampilan, dan sikap

ilmiah seperti hakekatnya IPA sebagai

ilmu yang mengembangkan proses sains.

Pembelajaran Ilmu kimia tidak

mungkin hanya mempelajari teori, namun

harus didukung oleh eksperimen yang

dilakukan di laboratorium. Eksperimen

yang dilakukan di laboratorium dapat

membuat mahasiswa lebih memahami

konsep-konsep kimia dan membuktikan

secara langsung hasil penelitian di

laboratorium, sehingga mahasiswa lebih

menguasai materi kimia. Bekerja di

laboratorium tidaklah sama dengan

belajar di dalam kelas, untuk dapat

bekerja di laboratorium mahasiswa

dituntut aktif dan terampil melakukan

praktikum.

Djajari dan Endra (2012:19)

mengatakan bahwa mata kuliah yang

berkaitan dengan psikomotorik adalah

mata kuliah yang lebih berorientasi pada

gerak dan menekankan pada reaksi-reaksi

fisik dan keterampilan tangan,

keterampilan itu sendiri menunjukan

tingkat keahlian seseorang dalam suatu

tugas atau sekumpulan tugas tertentu.

Biokimia merupakan salah satu mata

kuliah program studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Muhammadiyah

Pontianak (UMP). Dalam penyampaian

mata kuliah Biokimia juga disertai

dengan mata kuliah praktikum. Mata

kuliah Biokimia terbagi menjadi dua

yaitu Biokimia 1 diajarkan pada semester

ganjil sedangkan Biokimia II diajarkan

pada semester genap. Adapun Praktikum

Biokimia diajarkan pada semester genap,

dengan bobot 2 SKS (Sistem Kredit

Semester).

Hasil wawancara yang dilakukan

terhadap tiga orang mahasiswa dengan

kemampuan tinggi, sedang dan rendah

semester VIII tahun ajaran 2014/2015

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP

UMP, diperoleh informasi ternyata

selama ini pada praktikum Biokimia

banyak praktikan yang belum paham

mengenai prosedur kerja yang ada di

dalam buku panduan serta banyaknya

mahasiswa yang bingung melakukan

percobaan tersebut.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan

praktikum Biokimia dalam percobaan

Karbohidrat II Penentuan Kadar Sukrosa

dalam Minuman Kemasan, ternyata

masih banyak praktikan yang belum

begitu siap untuk mengikuti jalannya

praktikum, praktikan selalu menunggu

arahan dan perintah dari asisten baru

akan melakukan tahap percobaan, dan

kurang terampilnya praktikan dalam

menggunakan alat-alat praktikum. Dalam

melakukan tahapan percobaan, praktikan

masih belum mengetahui apa yang akan

dikerjakan dan adanya ketidakseriusan

praktikan dalam melaksanakan tahap-

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

3

tahap praktikum. Dari proses praktikum

yang terlihat di lapangan, terlihat bahwa

masih kurangnya pemahaman mahsiswa

dalam menggunakan alat-alat praktikum.

Kemampuan psikomotorik merupakan

hasil belajar yang banyak melibatkan

aspek keterampilan yang dimiliki siswa.

Keterampilan tersebut di antaranya

menggunakan alat, mengamati,

menggambar dan keterampilan lain

(Sudjana, 2001:30). Menurut Daryanto

(2012: 123) aspek psikomotorik berkaitan

dengan kemampuan motorik (gerak) yang

berhubungan dengan anggota tubuh atau

tindakan yang memerlukan koordinasi

antara syaraf otak dan otot. Tujuan yang

bersifat psikomotorik berkaitan dengan

pencapaian kemampuan motorik,

manipulasi benda atau objek dan

kegiatan-kegiatan yang memerlukan

koordinasi otot-otot atau syaraf dan

anggota tubuh.

Aspek psikomotorik terdiri atas 4

hierarki kemampuan yaitu, kemampuan

mempraktekkan keterampilan yang

diamati (imitasi), kemampuan

memodifikasi suatu keterampilan

(manipulasi), kemampuan

memperlihatkan kecakapan dalam

melakukan aktivitas dengan tingkat

akurasi yang tinggi (persisi), dan

artikulasi merupakan kemampuan

melakukan aktivitas secara terkoordinasi

(Pribadi :2009 dalam Juparyatna, E

:2014). Untuk dapat memiliki

keterampilan psikomotorik tersebut,

maka mahasiswa harus mengetahui

bagaimana menggunakan alat praktikum,

merangkai alat, mengamati percobaan

dan melakukan tahap percobaan dengan

benar.

Berdasarkan wawancara pada dosen

pengampu mata kuliah praktikum

Biokimia pada tanggal 30 Maret 2015,

penilaian kognitif pada setiap mahasiswa

dilakukan dengan mempertimbangkan

hasil responsi 40%, laporan 30 %, jurnal

20% dan aktivitas serta pretest 10%

setiap mahasiswa. Bentuk penilaian

seperti ini menunjukkan hasil belajar

praktikum secara keseluruhan. Penilaian

setiap percobaan dalam praktikum

Biokimia dilakukan dengan pretest,

penulisan jurnal, laporan hasil percobaan,

sedangkan penilaian psikomotorik hanya

dinilai dari aktivitas kehadiran serta tata

cara penulisan jurnal dan laporan

praktikan. Selama ini kemampuan

psikomotorik mahasiswa belum dilihat

secara lengkap, oleh sebab itu perlu

dilakukan penelitian dengan analisis

kemampuan psikomotorik mahasiswa

dalam praktikum biokimia percobaan

lipid penentuan bilangan penyabunan.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin

lebih mengetahui seberapa besar

kemampuan psikomotorik mahasiswa,

terutama dalam proses kerja di

laboratorium seperti kemampuan

menggunakan alat, merangkai,

mengamati, serta melakukan percobaan

praktikum Biokimia Percobaan Lipid.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu

dilakukan penelitian yang berjudul

“Analisis Kemampuan Psikomotorik

dalam Praktikum Biokimia Percobaan

Lipid pada Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Kimia Universitas

Muhammadiyah Pontianak”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif

studi kasus. Menurut Sukmadinata,

(2012:72) studi kasus (case study)

merupakan metode untuk menghimpun

dan menganalisis data berkenaan dengan

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

4

sesuatu kasus. Populasi dalam penelitian

ini yaitu seluruh mahasiswa yang

mengambil matakuliah Biokimia pada

tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 28

orang mahasiswa, teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik sampling

jenuh. Teknik sampling jenuh adalah

teknik penentuan sampel apabila semua

anggota populasi digunakan sebagai

sampel (Sugiyono, 2013: 85). Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 28 orang

mahasiswa program studi Pendidikan

Kimia FKIP UMP.

Prosedur penelitian disusun secara

sistematis, dengan beberapa tahap yang

ditempuh dalam melakukan penelitian.

Adapun tahapan tersebut adalah:

Tahap Persiapan

1) Melakukan pra riset di UMP antara

lain wawancara dengan dosen pengampu

mata kuliah praktikum Biokimia,

wawancara asisten praktikum biokimia,

wawancara mahasiswa dan observasi

kegiatan praktikum Biokimia Percobaan

Karbohidrat II . 2) Menyiapkan

instrumen penelitian berupa lembar

obsevasi. 3) Memvalidasi instrumen

penelitian berupa lembar observasi. 4)

Merevisi instrumen yang divalidasi

apabila ada perbaikan.

Tahap Pelaksanaan

1) Memberikan perlakuan dan arahan

dalam pembelajaran praktikum kepada

mahasiswa program studi Pendidikan

Kimia FKIP UMP yang mengambil mata

kuliah praktikum biokimia. 2) Melakukan

penilaian lembar observasi mengenai

kemampuan psikomotorik mahasiswa

program studi Pendidikan Kimia FKIP

UMP yang mengambil mata kuliah

praktikum biokimia.

Tahap Akhir

1) Merekapitulasi data hasil penelitian

dari lembar observasi mengenai

kemampuan psikomotorik mahasiswa. 2)

Menganalisis data yang diperoleh dari

hasil penelitian berupa lembar observasi.

3) Membuat lembar wawancara

berdasarkan dari hasil kemampuan

psikomotorik mahasiswa. 4) Melakukan

wawancara pada 4 orang mahasiswa. 5)

Menarik kesimpulan dari penelitian yang

telah dilakukan. 6) Menyusun laporan

penelitian

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini yaitu teknik observasi

terstruktur dan wawancara terstruktur.

Instrumen penelitian yang digunakan

yaaitu lembar observasi dan pedoman

wawancara. Teknik pemeriksaan

keabsahan data yaitu dilakukan validasi

isi lembar observasi oleh 2 orang

validator Dosen FKIP Kimia UMP. Hasil

validasi dinyatakan valid dan layak

digunakan sebagai instrumen penelitian

dengan kriteria koefesien validasi sangat

tinggi. Teknik analisis data yang

diperoleh dari lembar observasi yang

sudah dinilai oleh 5 orang observer

terhadap masing-masing mahasiswa

dijumlah skor total (skor mentah) dan

dibagi jumlah skor keseluruhan (skor

maksimal) dan dikalikan 100 % dan

selanjutnya menentukan kategori

kemampuan untuk masing-masing

mahasiswa berdasarkan skala kategori

kemampuan psikomotorik.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan

gambaran mengenai kemampuan

psikomotorik pada percobaan Lipid

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

5

Penentuan Bilangan Penyabunan

terhadap mahasiswa yang mengikuti mata

kuliah praktikum Biokimia semester

genap tahun ajaran 2014/2015.

Mahasiswa yang menjadi subjek

penelitian ini berjumlah 28 orang,

kemudian dibagi ke dalam 5 kelompok.

Kelompok 1 dan 2 terdiri dari masing-

masing 5 orang mahasiswa, sedangkan

kelompok 4, 5, dan 6 terdiri dari masing-

masing 6 orang mahasiswa. Data hasil

penelitian ini, diperoleh dari tahapan-

tahapan berikut ini:

1. Deskripsi Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti

mengumpulkan berbagai informasi yang

akan diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian. Informasi tersebut mengenai

jadwal perkuliahan praktikum Biokimia,

jumlah subjek penelitian, ketersediaan

alat dan bahan yang akan digunakan

pada saat praktikum percobaan lipid

penentuan bilangan penyabunan dan

persiapan administrasi untuk

mendapatkan surat izin penelitian bahwa

peneliti akan melakukan penelitian di

laboratorium terpadu UMP.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini, dilakukan

pada tanggal 1 Juni 2015 di laboratorium

terpadu FKIP UMP. Pada saat penelitian,

peneliti dibantu oleh lima orang observer

untuk mengisi lembar observasi sesuai

kemampuan psikomotorik yang dimiliki

oleh praktikan, dimana masing-masing

observer dapat menilai 5 sampai 6 orang

praktikan pada saat praktikum sedang

berlangsung. Setelah praktikum selesai,

selanjutnya peneliti menganalisis data

yang sudah diperoleh, kemudian

mendapatkan hasil keseluruhan

kemampuan psikomotorik tiap-tiap

mahasiswa, hasil tersebut dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Persentase Tiap-tiap Aspek Kemampuan Psikomotorik Mahasiswa

Berdasarkan Kategori.

No. Aspek

Kemampuan

psikomotorik

Jumlah

%

mahasiswa

Nilai %

Kemampuan

Psikomotorik

Kategori

Kemampuan

1. Menggunakan

Alat-alat

Praktikum

19 67.86 %

85.20 %

Sangat Baik

8 28.57 % Baik

0 0 % Cukup

1 3.57 % Kurang

0 0 % Sangat Kurang

2. Merangkai Alat-

alat Praktikum

22 78.57 %

83.93 %

Sangat Baik

2 7.14 % Baik

3 10.71 % Cukup

1 3.57 % Kurang

0 0 % Sangat Kurang

3. Mengamati

Percobaan

26 92.86 %

92.56 %

Sangat Baik

2 7.14 % Baik

0 0 % Cukup

0 0 % Kurang

0 0 % Sangat Kurang

4. Melakukan Tahap 21 75 % Sangat Baik

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

6

Percobaan 6 21.43 %

86.36 %

Baik

1 3.5 % Cukup

0 0 % Kurang

0 0 % Sangat Kurang

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa

kemampuan psikomotorik mahasiswa

dalam aspek kemampuan menggunakan

alat-alat praktikum memiliki rata-rata

85.20 %, untuk aspek kemampuan

merangkai alat-alat praktikum memiliki

rata-rata 83.93 %, untuk aspek

mengamati percobaan memiliki rata-rata

92.56 %, dan untuk aspek melakukan

tahap percobaan memiliki rata-rata 86.36

%. Nilai rata-rata persentase keseluruhan

dari setiap aspek kemampuan

psikomotorik mahasiswa dikategorikan

sangat baik dengan nilai 86.27 %.

Kemampuan psikomotorik mahasiswa

sudah terampil dalam menggunakan alat-

alat praktikum, merangkai alat-alat

praktikum, mengamati percobaan dan

melakukan tahap percobaan. Hal ini

terbukti dengan tidak adanya mahasiswa

yang memiliki kemampuan psikomotorik

yang sangat kurang. Data yang diperoleh

dari lembar observasi yang sudah dinilai

dan diubah dalam bentuk persen,

rekapitulasi keseluruhan aspek

kemampuan mahasiswa dapat diketahui

bahwa mahasiswa yang memiliki

kategori kemampuan sangat baik

sebanyak 21 orang. Mahasiswa yang

memiliki kategori kemampuan baik

sebanyak 6 orang. Mahasiswa yang

memiliki kategori kemampuan cukup

sebanyak 1 orang.

Pembahasan

Pada penelitian ini, tujuan yang ingin

dicapai adalah mengetahui gambaran

kemampuan psikomotorik mahasiswa

FKIP Kimia UMP dalam praktikum

Biokimia percobaan Lipid penentuan

bilangan penyabunan. Untuk

mengetahuinya tentu harus dilakukan

observasi pada saat praktikum

berlangsung dengan cara memberi skor

pada masing-masing aspek kemampuan

psikomotorik sesuai kemampuan yang

dimiliki oleh mahasiswa. Kemudian

untuk mendukung data hasil observasi

tersebut peneliti melakukan wawancara

terhadap beberapa mahasiswa, agar hasil

penelitian ini lebih akurat. Berikut ini,

akan dijelaskan setiap aspek kemampuan

psikomotorik berdasarkan urutan lembar

observasi.

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

7

1. Kemampuan Menggunakan Alat-alat Praktikum

Gambar 1. Kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam menggunakan

alat-alat praktikum

Berdasarkan Gambar 1. dapat dilihat

bahwa kemampuan psikomotorik

mahasiswa memiliki kemampuan yang

sangat baik secara berurutan terdapat

pada aspek penggunaan pipet tetes

dengan nilai 97.62 %, aspek penggunaan

buret dengan nilai 95.24 %, aspek

penggunaan gelas ukur dengan nilai 88.1

%, aspek penggunaan labu ukur dan

erlenmeyer masing-masing dengan nilai

84.52 %. Pada aspek ini sebagian besar

mahasiswa sudah sangat terampil

menggunakan alat-alat praktikum, hal ini

terlihat dari cara penggunaan alat-alat

tersebut mahasiswa sudah sesuai dengan

rubrik penilaian psikomotorik

mahasiswa.

Aspek yang memiliki kemampuan

psikomotorik dengan kriteria baik

terletak pada penggunaan pipet volume

dengan nilai 76.19 %, dan aspek

penggunaan pro pipet dengan nilai 70.24

%. Pada aspek ini terlihat bahwa saat

praktikum berlangsung ada beberapa

mahasiswa tidak terlalu paham bahkan

ada yang kurang mengerti dalam

penggunaan pipet volume dan pro pipet.

Hal ini terbukti dari hasil wawancara

terhadap beberapa mahasiswa yang selalu

bertanya kebenaran rangkaian alat

praktikum yang dirangkai kepada peneliti

selama proses praktikum. Hal ini terbukti

dari hasil wawancara terhadap beberapa

mahasiswa yang menyatakan tidak terlalu

paham dalam prangkaian alat, mahasiswa

merasa takut jika alat tersebut pecah,

sehingga mahasiswa hanya bisa melihat

proses merangkai alat tanpa

melakukannya secara sendiri.

97.62

70.24 76.19

88.1 84.52

95.24

84.52

0

20

40

60

80

100

120

Pipet Tetes Pro PipetPipet VolumeGelas Ukur Labu Ukur Buret Erlenmeyer

Persentase Rata-rata

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

8

2. Kemampuan Merangkai Alat-alat Praktikum

Gambar 2. Kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam merangkai

alat-alat praktikum

Berdasarkan Gambar 2. dapat dilihat

bahwa kemampuan psikomotorik

mahasiswa dalam merangkai alat titrasi

mencapai nilai rata-rata 92.86 % dengan

kategori kemampuan psikomotorik yang

sangat baik. Hal ini terlihat bahwa cara

perangkaian alat titrasi mahasiswa sudah

sesuai dengan rubrik penilaian

psikomotorik mahasiswa, kemampuan

merangkai alat refluks mahasiswa

memiliki nilai rata-rata 75 % dengan

kategori kemampuan baik.

Pada aspek merangkai alat praktikum

mahasiswa selalu bertanya kebenaran

rangkaian alat praktikum yang dirangkai

kepada peneliti selama proses praktikum.

Hal ini terbukti dari hasil wawancara

terhadap beberapa mahasiswa yang

menyatakan tidak terlalu paham dalam

prangkaian alat, mahasiswa merasa takut

jika alat tersebut pecah, sehingga

mahasiswa hanya bisa melihat proses

merangkai alat tanpa melakukannya

secara sendiri.

92.86

75.00

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Merangkai alat Titrasi Merangkai alat Refluks

Persentase Rata-rata

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

9

3. Kemampuan Mengamati Percobaan

Gambar 3. Kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam mengamati percobaan

Berdasarkan Gambar 3. dapat dilihat

kemampuan psikomotorik mahasiswa

dalam mengamati percobaan sudah

sangat terampil dengan kategori

kemampuan sangat baik. Terlihat nilai

persentase dari tiap-tiap aspek dari yang

tertinggi sampai yang terendah, dimana

pada aspek membaca meniskus dengan

nilai 95.24 %, membaca pada monitor

neraca analitik digital dengan nilai 94.05

%, serta pada aspek mengamati suhu

pada termometer dan mengamati hasil

akhir titrasi masing-masing memiliki

nilai 90.48 %.

Sebagian besar mahasiswa sudah sangat

terampil dalam proses mengamati

percobaan. Hal ini terlihat bahwa cara

mengamati percobaan mahasiswa sudah

sesuai dengan rubrik penilaian

psikomotorik mahasiswa dan hasil

wawancara terhadap beberapa mahasiswa

yang menyatakan bahwa pada proses

mengamati hasil penimbangan itu dicatat

sesuai angka yang ada di monitor serta

proses mengamati hasil akhir titrasi harus

dihentikan ketika sudah terlihat terjadi

perubahan warna.

94.05

95.24

90.48 90.48

88

89

90

91

92

93

94

95

96

Kemampuanmembaca padamonitor neracaanalitik digital

Kemampuanmembaca meniskus

Kemampuanmengamati suhu pada

termometer

Kemampuanmengamati hasil akhir

titrasi

Persentase Rata-rata

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

10

4. Kemampuan Melakukan Tahap Percobaan

Gambar 4. Kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam melakukan tahap

percobaan

Keterangan:

a. Kemampuan mencuci alat

gelas

h. Kemampuan mengambil larutan

pekat

b. Kemampuan mencuci alat

titrasi

i. Kemampuan membuat larutan

c. Kemampuan mencuci alat

refluks

j. Kemampuan menambahkan

indicator

d. Kemampuan membilas

alat gelas

k. Kemampuan memasukan larutan

ke dalam buret

e. Kemampuan membilas

alat titrasi

l. Kemampuan melakukan refluks

f. Kemampuan membilas

alat refluks

m. Kemampuan melakukan titrasi

g. Kemampuan menimbang

sampel berupa minyak

Berdasarkan Gambar 4. dapat dilihat

kemampuan psikomotorik mahasiswa

dalam melakukan percobaan dari nilai

persentase yang tertinggi sampai yang

terendah, dimana pada aspek membuat

larutan dengan nilai rata-rata kemampuan

psikomotorik mahasiswa, yaitu 96.43 %,

aspek mencuci alat gelas dengan nilai

rata-rata kemampuan psikomotorik

mahasiswa yaitu 94.05 %, aspek mencuci

alat titrasi, mencuci alat refluk,

menimbang sampel berupa minyak

dengan masing-masing memperoleh nilai

rata-rata kemampuan psikomotorik

mahasiswa yaitu 90.48 %, aspek

memasukkan larutan ke dalam buret

dengan nilai rata-rata kemampuan

psikomotorik mahasiswa yaitu 89.3 %,

aspek membilas alat gelas dan membilas

alat refluk dengan masing-masing

memperoleh nilai rata-rata kemampuan

psikomotorik mahasiswa yaitu 88.1 %,

aspek membilas alat titrasi dengan nilai

rata-rata kemampuan psikomotorik

mahasiswa yaitu 86.9 %, aspek

melakukan titrasi dengan nilai rata-rata

kemampuan psikomotorik mahasiswa

yaitu 85.72 %, aspek menambahkan

indikator dengan nilai rata-rata

kemampuan psikomotorik mahasiswa

94.05 90.48 90.48 88.1 86.9 88.1 90.48

67.86

96.43 80.95

89.3 75

85.72

0

50

100

150

a b c d e f g h i j k l m

Persentase Rata-rata

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

11

yaitu 80.95 %. Pada setiap melakukan

tahap percobaan ini dikategorikan sangat

baik, hal ini terlihat bahwa cara

melakukan tahap percobaan mahasiswa

sudah sesuai dengan rubrik penilaian

psikomotorik mahasiswa.

Mahasiswa dengan kemampuan

psikomotorik memiliki nilai rata-rata

sebesar 75 % dengan kategori baik pada

aspek melakukan refluk sedangkan aspek

mengambil larutan pekat dengan nilai

rata-rata sebesar 67.86 % dengan kategori

baik. Pada aspek tersebut terlihat ada

beberapa mahasiswa kurang terampil

dalam mengambil larutan pekat. Hal ini

terbukti dari hasil wawancara terhadap

beberapa mahasiswa yang menyataka

jarang mengambil larutan pekat bahkan

ada yang tidak paham dalam mengambil

larutan pekat. Hal ini juga disebabkan

oleh beberapa mahasiswa kurang

memahami dalam penggunaan pro pipet

dan pipet volume dalam proses

mengambil larutan pekat.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian analisis

kemampuan psikomotorik dalam

praktikum biokimia Percobaan Lipid

pada mahasiswa program studi

Pendidikan Kimia Universitas

Muhammadiyah Pontianak, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan

psikomotorik mahasiswa dalam

menggunakan alat-alat praktikum

memperoleh nilai persentase rata-rata

keseluruhan yaitu 85.20 %, kemampuan

psikomotorik mahasiswa dalam

merangkai alat-alat praktikum

memperoleh nilai persentase rata-rata

keseluruhan 83.93 %, kemampuan

psikomotorik mahasiswa dalam

mengamati percobaan memperoleh nilai

persentase rata-rata keseluruhan 92.56 %,

dan kemampuan psikomotorik mahasiswa

dalam melakukan tahap percobaan

memperoleh nilai persentase rata-rata

keseluruhan 86.36 %.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, terdapat beberapa hal yang

dapat dijadikan saran yaitu: 1) untuk ke

depannya, dalam praktikum perlu adanya

peningkatan penekanan pemahaman

terhadap kemampuan psikomotorik

mahasiswa yang lebih mendalam, 2)

untuk ke depannya lebih memperhatikan

dalam proses pemahaman serta ketelitian

praktikan pada saat proses praktikum

yang sedang berlangsung, 3) diharapkan

kepada pihak pengelola laboratorium

agar bisa menambah fasilitas serta sarana

yang cukup dan memadai terutama dalam

hal alat-alat praktikum dan alat

penunjang lainnya, sehingga proses

praktikum ke depannya jauh lebih efektif

dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian

(Revisi IV). Jakarta: Rineka

Cipta.

Dahniar, N. (2006). Pertumbuhan Aspek

Psikomotorik dalam

Pembelajaran Fisika Berbasis

Observasi Gejala Fisis pada

Siswa SMP.

(Online).(http://jurnalipi.fiks.word

press.com.20070902.nanidahniar.

pdf,dikunjungi 12 Januari 2015).

Djazari, M dan Endra, M. (2012).

Evaluasi Prestasi Belajar

Mahasiswa Program Kelanjutan

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DALAM PRAKTIKUM …

Vol. 5 No. 1, Februari 2017 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN. 2503-4448

12

Studi Jurusan Pendidikan

Akuntansi Ditinjau dari IPK D3

dan Asal Perguruan Tinggi.

Jurnal Pendidikan Akuntansi

Indonesia. Vol. IX. No.2-Tahun

2011.

Friyantika, D, F. (2015). Pengaruh

Layanan Konsultasi Pra-Lab

Terhadap Keterampilan

Psikomotor Mahasiswa. (Online).

(jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdp

b/article/viewFile/10682/10215.

pdf, di kunjungi 25 Agustus

2015).

Noor W, E, R., Idah AR., Yudha Ikoma

I., Trias Istina R., Alfin Yuniarti.,

Vidia Nisa N., Winda D.,

Anandhieka M, T., Ardiyan

Sukma., dan Nio Hoki Pratiwi.

(2007). Iodometri. Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan

Pengetahuan Alam: Universitas

Brawijaya Malang.

Jahro. (2009). Analisis Penerapan

Metode Praktikum pada

Pembelajaran Ilmu Kimia di

Sekolah Menengah Atas. Jurnal

Pendidikan Kimia. Vol. 1, No. 1,

April 2009.

Munika. (2014 ). Pengembangan

Petunjuk Praktikum Larutan

Asam Basa Berbasis Inquiry pada

Mata Kuliah Praktikum Kimia

Dasar II di FKIP Universitas

Sriwijaya. Jurnal Penelitian

Pendidikan Kimia. Vol 1. No. 2..

2014.

Pribadi, B, A. (2009). Model Desain

Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Dian Rakyat.

Rahayu, E. (2011). Pembelajaran Sains

dengan Pendekatan Keterampilan

Proses untuk Meningkatkan Hasil

Belajar dan Kemampuan berpikir

Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia. Vol 7

(2011):106-110.

Rahayuningsih, R. (2012). Penerapan

Siklus Belajar 5e (Learning Cycle

5e) disertai Peta Konsep Untuk

Meningkatkan Kualitas Proses

dan Hasil Belajar Kimia pada

Materi Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan Kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Kartasura Tahun

Pelajaran 2011/2012. Jurnal

Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1

Tahun 2012. Program Studi

Pendidikan Kimia: Universitas

Sebelas Maret.

Sakti, I. (2011). Korelasi Pengetahuan

Alat Praktikum Fisika dengan

Kemampuan Psikomotorik Siswa

di SMA Negeri q Kota Bengkulu.

Jurnal Exact. Vol. IX No.1 Juni

2011.

Sudjana, N. (2001). Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, N, S. (2012). Metodelogi

Penelitian Pendidikan. PT.

Remaja Rosdakarya: Bandung.