Upload
doankiet
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN SOPP (SYSTEM ONLINE PAYMENT POINT)
PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh:
VITA ELYZA PRATIWI
F3207005
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
ii
ABSTRAK
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SOPP (SISTEM ONLINE PAYMENT POINT)
PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SURAKARTA
VITA ELYZA PRATIWI F3207005
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan agar pelanggan selalu setia terhadap perusahaan. PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta juga berupaya untuk memuaskan pelanggannya, yaitu dengan cara memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan SOPP (System Online Payment Point).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja pelayanan SOPP PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta, dilihat dari lima dimensi kualitas jasa (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Jumlah sampel yang diteliti adalah 100 orang responden. Untuk menentukan sampel menggunakan metode convenience sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis pembahasan ini bersifat deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk dimensi bukti fisik (tangibles): kenyamanan ruang tunggu pelayanan SOPP: 7% pelanggan merasa sangat puas, 47% puas, 28% netral, dan 18% tidak puas; kebersihan dan kerapian ruangan: 8% pelanggan sangat puas, 67% puas, 17% netral, dan 8% tidak puas; penampilan karyawan: 14% pelanggan sangat puas, 61% puas, 19% netral, 5% tidak puas, dan 1% sangat tidak puas; kelengkapan/ kemuktahiran peralatan yang dipakai: 7% pelanggan sangat puas, 56% puas, 30% netral, dan 7% tidak puas. Untuk dimensi keandalan (reliability): pelayanan SOPP yang cepat: 14% pelanggan sangat puas, 55% puas, 28% netral, dan 3% tidak puas; pelayanan SOPP disampaikan secara benar: 16% pelanggan sangat puas, 66% puas, 16% netral, dan 2% tidak puas; sistem pencatatan yang akurat: 14% pelanggan sangat puas, 58% puas, 26% netral, dan 2% tidak puas; prosedur pelayanan SOPP yang tidak berbelit-belit: 15% pelanggan sangat puas, 67% puas, 13% netral, dan 5% tidak puas. Untuk dimensi daya tanggap (responsiveness): kemampuan pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan: 16% pelanggan sangat puas, 59% merasa puas, 20% netral, 3% tidak puas, dan 2% sangat tidak puas; pegawai memberikan informasi yang jelas: 17% pelanggan sangat puas, 64% puas, 14% netral, 4% tidak puas, dan 1% sangat tidak puas; pelayanan dari pegawai SOPP yang segera: 13% pelanggan sangat puas, 61% puas, 17% netral, 8% tidak puas, dan 1% sangat tidak puas. Untuk dimensi jaminan (assurance): pelayanan yang sopan dan ramah: 23%
iii
pelanggan sangat puas, 58% puas, 13% netral, dan 6% tidak puas; kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan: 16% pelanggan sangat puas, 63% puas, 17% netral, dan 4% tidak puas; karyawan yang berpengetahuan luas: 17% pelanggan sangat puas, 49% puas, 34% netral; jaminan kepercayaan terhadap pelayanan: 19% pelanggan sangat puas, 58% puas, 21% netral, dan 2% tidak puas. Untuk dimensi perhatian (emphaty): perhatian Kantor Pos Surakarta terhadap pelanggan: 12% pelanggan sangat puas, 48% puas, 34% netral, 5% tidak puas, dan 1% sangat tidak puas; perhatian pegawai terhadap pelanggan: 13% pelanggan sangat puas, 48% puas, 35% netral, dan 4% tidak puas; perhatian pegawai dan Kantor Pos terhadap keluhan pelanggan: 14% pelanggan sangat puas, 51% puas, 29% netral, dan 6% tidak puas.
Saran yang dapat diberikan penulis dalam rangka peningkatkan pelayanan SOPP PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta antara lain sebagai berikut: untuk dimensi bukti fisik (tangibles), kenyamanan ruang tunggu pelayanan SOPP perlu ditambah pendingin ruangan. Untuk dimensi keandalan (reliability), pelayanan SOPP dapat diterapkan sistem antrian sehingga pelayanannya dapat dilakukan tepat waktu. Untuk dimensi daya tanggap (responsiveness), kemampuan pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan perlu diperbaiki agar pelanggan merasa puas. Untuk dimensi jaminan (assurance), Pelayanan yang sopan dan ramah perlu diperbaiki, misalnya dengan menerapkan budaya “senyum, salam, sapa” bagi pegawai. Untuk dimensi perhatian (emphaty), perhatian Kantor Pos Surakarta terhadap pelanggan dan perhatian pegawai terhadap pelanggan perlu diperbaiki agar konsumen merasa puas.
Kata Kunci : Kepuasan Pelanggan
iv
v
vi
MOTTO
Kehidupan bagaikan perjalanan yang panjang, kita tidak pernah tahu jalan yang baik atau terjal
yang akan kita lalui. Serahkanlah hidup pada-Nya pasti akan sampai ke tujuan. Karena sedetikpun
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan rencana-Nya sungguh indah untuk masa depan kita.
(Penulis)
Berani bermimpi, dan tak lelah mengejarnya. (Penulis)
Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21 :22)
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kamu jalan keluar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.
(1 Korintus 10 :13)
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku yang selalu
mengasihiku, memberiku motivasi,
dan mendoakanku.
2. Kedua adikku tersayang.
3. Teman-teman ku yang memberiku
semangat.
4. Almamaterku
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
kasih dan anugerah yang yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul ‘ANALISIS KEPUASAN
PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SOPP (SISTEM
ONLINE PAYMENT POINT) PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO)
SURAKARTA’. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Berbagai kesulitan penulis
hadapi dalam menyusun Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan dari
berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut memberi bantuan dan
dorongan semangat sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Harmadi, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
ix
3. Dra. Sri Suwarsi, MM selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah
sabar dalam membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh Dosen D3 Manajemen Pemasaran Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang selama ini telah banyak memberikan
ilmunya.
5. Bp. Djoko Moerdijatmo selaku Kepala Divisi SDM PT. Pos
Indonesia (Persero) Surakarta yang telah membimbing dan
memberi bantuan selama magang.
6. Kedua orang tuaku dan kedua adikku, terima kasih atas setiap
pelajaran kehidupan dalam keluarga ini.
7. Sahabat dan teman-temanku yang telah memberikan bantuan dan
dorongan semangat.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak dengan hati terbuka. Penulis berharap tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 2010
Penulis
Vita Elyza Pratiwi
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v
MOTTO ............................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4
E. Metodologi Penelitian ....................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa ................................................................ 10
B. Karakteristik Jasa.............................................................. 11
C. Klasifikasi Jasa.................................................................. 12
D. Kualitas Jasa..................................................................... 13
E. Kepuasan Pelanggan........................................................ 15
xi
F. Kerangka Pemikiran.......................................................... 19
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT. Pos Indonesia ............................... 21
1. Sejarah Berdiri ............................................................ 21
2. Lokasi ......................................................................... 24
3. Visi dan Misi................................................................ 26
4. Tugas dan Tujuan....................................................... 27
5. Struktur Organiasasi ................................................... 28
6. Produk ....................................................................... 35
B. Laporan Magang Kerja...................................................... 40
C. Pembahasan Masalah....................................................... 43
1. Karakteristik Responden ............................................ 43
2. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan ....................... 46
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 52
B. Saran ................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Karakteristik Responden Berdasaran Jenis Kelamin ........ 43
Tabel III.2 Karakteristik Responden Berdasaran Umur ...................... 44
Tabel III.3 Karakteristik Responden Berdasaran Pendidikan ............ 44
Tabel III.4 Karakteristik Responden Berdasaran Pekerjaan............... 45
Tabel III.5 Karakteristik Responden Berdasaran Penghasilan ........... 46
Tabel III.6 Dimensi Bukti Fisik (Tangibles) ........................................ 47
Tabel III.7 Dimensi Keandalan (Reliability) ....................................... 48
Tabel III.8 Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) ...................... 49
Tabel III.9 Dimensi Jaminan (Assurance) ......................................... 50
Tabel III.10 Dimensi Perhatian (Emphaty) .......................................... 51
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ....................................................... 19
Gambar III.1 Bagan struktur organisasi PT. POS INDONESIA
(Persero) Surakarta ........................................................ 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
Contoh brosur SOPP Pos......................................................... 60
Surat Pernyataan...................................................................... 62
Surat Keterangan Magang Kerja............................................... 63
Nilai Magang Magang Kerja..................................................... 64
Kuesioner…………....................................................................... 65
Rekapitulasi Data…………………………………………………………………. 68
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, persaingan perusahaan semakin ketat.
Apalagi dengan adanya perdagangan bebas dan teknologi yang
mengalami kemajuan pesat. Untuk dapat memenangkan kompetisi dalam
bersaing, perusahaan harus mempunyai daya beda di mata konsumen.
Perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat
agar mampu menjaring konsumen. Strategi yang dapat dilakukan
perusahaan adalah dengan memperhatikan pentingnya kualitas dan
pelanggan. Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan
seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian,
perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana kinerja
yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli
(Kotler, 2001: 298).
Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk mencari pelanggan
baru dan mempertahankan pelanggan lama. Salah satu tujuan
perusahaan adalah untuk mempertahankan pelanggan baru, untuk itu
setiap perusahaan perlu memberikan kepuasan kepada
xvi
pelanggan.Dengan kepuasan pelanggan akan memberikan manfaat, yaitu
memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang. Selain itu hubungan
perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, loyalitas pelanggan, word
of mouth, reputasi perusahaan menjadi baik di mata konsumen, dan laba
perusahaan meningkat (Tjiptono, 2001).
Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa,
kualitas produk, dan harga. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa yang
berfokus pada lima dimensi kualitas jasa yang dikemukakan oleh
(Parasuraman dkk dalam Lupiyoadi, 2001), yaitu: bukti fisik (tangibles),
keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance), empati (empathy).
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta adalah salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Seiring dengan perkembangan
teknologi dan banyaknya persaingan di bidang jasa pengiriman barang
atau uang, maka PT. Pos Surakarta pun terus berupaya menemukan
sumber-sumber pendapatan baru, dan strategi usaha yang lebih efisien
serta modern agar tetap survive. Pada tahun 2003 PT. Pos Surakarta
mulai memasuki transformasi bisnis. Mereka mengeluarkan suatu strategi
yang dapat menghubungkan secara cepat semua kantor pos yang ada
melalui sistem online, setelah itu PT. Pos Surakarta mencoba bersaing di
sistem pembayaran (payment system). Produk baru ini diharapkan mampu
memberi pemasukan yang optimal sekaligus menjadi senjata utama dalam
xvii
peningkatan citra PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. SOPP (System
Online Payment Point), sistem pembayaran tagihan secara real time
online di Indonesia dan dapat digunakan untuk berbagai macam
pembayaran. SOPP merupakan cara tercepat, mudah dan praktis dalam
melakukan setoran tabungan, pembayaran tagihan rekening telepon,
seluler, asuransi, kredit, penerimaan pajak dan isi ulang pulsa seluler.
SOPP merupakan strategi baru yang diharapkan mampu untuk
memenangkan persaingan dengan perusahaan lain. Dengan demikian,
PT. Pos Surakarta perlu menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan
agar mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan supaya mereka
puas, yaitu dengan cara memperhatikan dan meningkatkan kualitas
pelayanan SOPP yang terdiri dari: tangibles, reliability, responsiveness,
assurance, empathy. Lima dimensi kualitas jasa tersebut dapat dijadikan
sebagai tolak ukur tentang persepsi pelanggan akan layanan yang
diberikan, sehingga PT. Pos Surakarta dapat melakukan peningkatan
pelayanannya. Dengan berbagai alasan yang telah disebutkan di atas
sangat menarik untuk menjadikan pelayanan SOPP PT. Pos Indonesia
(Persero) Surakarta sebagai amatan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
Karena PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta adalah salah satu
perusahaan jasa yang terus melakukan perbaikan kinerja dengan
meningkatkan kualitas layanan jasa yang ada. Berdasarkan uraian di atas,
xviii
maka menarik untuk di lakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SOPP
(SYSTEM ONLINE PAYMENT POINT) PADA PT. POS INDONESIA
(PERSERO) SURAKARTA”
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Dilihat dari lima
dimensi kualitas jasa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance,
empathy), sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja
pelayanan SOPP PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja
pelayanan SOPP PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta, dilihat dari lima
dimensi kualitas jasa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance,
empathy).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis sebagai sarana penerapan ilmu yang telah diperoleh di
bangku kuliah.
xix
2. Bagi PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta diharapkan dapat
membantu manajemen dalam mengambil kebijakan yang tepat dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Bagi pihak lain dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan
sebagai bahan referensi dalam kaitannya dengan kualitas pelayanan
jasa.
E. Metodologi Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta di Jalan
Jenderal Sudirman No.8 Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian survey dengan mengambil sampel dari populasi
pelanggan SOPP yang berkunjung ke PT. Pos Indonesia (Persero)
Surakarta.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama, misalnya
dari individu atau perorangan. Penulis menggunakan kuesioner
sebagai alat untuk mengumpulkan data, yang nantinya akan
dibagikan kepada responden sebagai cara untuk mendapatkan data
langsung dari responden. Dalam hal ini adalah pelanggan SOPP
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
xx
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung.
Data ini berasal dari buku atau dokumen dari bahan kepustakaan,
yaitu data-data tentang sejarah dan struktur organisasi perusahaan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang langsung diberikan kepada responden.
Kuesioner dibagikan kepada pelanggan SOPP yang berkunjung di
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung
kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan data-data tentang
perusahaan.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengunjung
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Pola pengambilan sampel
dengan metode convenience sampling yaitu metode memilih sampel
dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh, peneliti
mempunyai kebebasan untuk memilih sampel yang cepat dan mudah
ditemui, serta dapat memberikan keterangan dengan baik. Sampel
penelitian meliputi sejumlah responden yang lebih besar dari
persyaratan minimal sebanyak 30 responden. Menurut (Guilford dalam
xxi
Supranto, 2001), dimana semakin besar sampel akan memberikan
hasil yang lebih akurat. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini
akan diambil 100 orang pelanggan.
5. Teknik Analisis Data
a. Definisi Operasional
Lima dimensi utama yang menentukan kualitas jasa sebagai berikut :
bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), perhatian (empathy).
Untuk penilaian terhadap atribut pelayanan jasa menggunakan lima
tingkat (likert), yaitu :
SP = Sangat Puas
P = Puas
N = Netral
TP = Tidak Puas
STP = Sangat Tidak Puas
b. Metode Deskriptif
Dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan metode deskriptif,
yaitu suatu analisis yang berguna untuk membuat gambaran atau
deskriptif mengenai persepsi pelanggan terhadap kinerja PT. Pos
Indonesia secara sistematis, aktual, dan akurat. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap kinerja PT
Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Analisis ini tidak memerlukan
perhitungan secara matematis dan dilaksanakan dengan melihat hasil
xxii
tabel atau angka-angka atas pertanyaan yang diajukan kepada pelanggan
dari hasil penyebaran kuesioner, hasil dari pengumpulan data tersebut
disajikan dalam tabel.
c. Analisis Tingkat kepuasan Pelanggan
Menurut John A. Martilla (dalam Supranto, 2001: 240) Analisis tingkat
kepuasan pelanggan yaitu analisis untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan terhadap kinerja perusahaan.
Menurut Tjiptono (2004: 213) Persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual
jasa atau perusahaan dapat diukur dengan rumus :
CS = PP
Keterangan : CS = Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan)
PP = Perceived Performance (Kinerja)
Indeks kepuasan pelanggan dapat diperoleh dengan menggunakan
penilaian dengan skala 1 sampai 5, yaitu dari sangat tidak puas, tidak
puas, netral, puas, sangat puas. Cara yang dilakukan yaitu responden
diminta menilai tingkat kepuasan yang dirasakan dari kinerja yang
diberikan PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
xxiii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai sesuatu yang rumit. Kata jasa itu
sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal (personal
services) sampai jasa sebagai suatu produk. Menurut Kotler (dalam Tjiptono,
2004: 11) jasa yaitu setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, produk
jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
Sedangkan menurut (Lupiyoadi, 2001: 5) jasa merupakan semua
aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik
atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan
waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti kenyamanan,
hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan masalah yang
dihadapi konsumen.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu produk
yang bersifat intangible (tidak berwujud fisik), yang biasanya dikonsumsi pada
saat yang sama, dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
xxiv
B. Karakteristik Jasa
Karakteristik jasa menurut Lovelock dan Gummesson (dalam Tjiptono,
2004: 22) yaitu :
1. Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa bersifat intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Sehingga seorang
konsumen jasa tidak dapat menilai hasil dari sebuah jasa sebelum ia
mengalami atau mengkonsumsinya sendiri.
2. Variabel (Heterogeneity/ variability)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya
terdapat banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada
siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
3. Tidak Terpisahkan (Inseparability)
Barang umumnya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual, baru
dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
4. Tidak Tahan Lama (Perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan
untuk pemakaian ulang diwaktu datang, dijual kembali, atau dikembalikan.
C. Klasifikasi Jasa
xxv
Jasa dapat diklasifikasikan berdasar beragam kriteria. Menurut Kotler
(1997 : 84) jasa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Jasa dapat dibedakan apakah berbasis peralatan (pencuci mobil
otomatis, mesin penjual), atau berbasis orang (mencuci jendela, jasa
akuntasi). Jasa berbasis orang dapat dibedakan dari segi penyedianya,
yaitu pekerja tidak terlatih, terlatih, atau professional.
2. Mengharuskan kehadiran klien. Misalnya : bedah otak dan salon
kecantikan.
3. Jasa berbeda dalam hal memenuhi kebutuhan perorangan (jasa
personal) atau kebutuhan bisnis (jasa bisnis). Dokter akan menetapkan
harga yang berbeda untuk pasien perorangan dan para karyawan dari
perusahaan yang telah membayarkan di muka program kesehatan
mereka.
4. Penyedia jasa berbeda dalam tujuannya (laba atau nirlaba) dan
kepemilikan (swasta atau masyarakat). Misalnya : rumah sakit swasta,
dan rumah sakit yayasan amal swasta.
D. Kualitas Jasa
a. Pengertian
Menurut Garvin dan Danis (dalam Tjiptono, 2004) kualitas jasa
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
xxvi
Menurut Wyckof (dalam Tjiptono, 2004), kualitas jasa merupakan
tingkat keunggulan (ex-cellence) yang diharapkan dan pengendalian atas
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
b. Dimensi Kualitas Jasa
Menurut Parasuraman, et al (dalam Tjiptono, 2004), terdapat lima
dimensi kualitas jasa.
1. Bukti fisik (tangibles)
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Keandalan (reliability)
Yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera,
akurat, dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness)
Yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan layanan dengan tanggap.
4. Jaminan (assurance)
Mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan.
xxvii
5. Empati (empathy)
Meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para
pelanggan.
Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan
pelanggan dan akan memberikan berbagai manfaat (Tjiptono, 2001), seperti:
a) Hubungan perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
b) Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
c) Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
d) Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang
menguntungkan bagi perusahaan.
e) Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.
f) Laba yang diperoleh dapat meningkat.
E. Kepuasan Pelanggan
a. Pengertian
kepuasan pelanggan telah menjadi konsep utama dalam praktik
pemasaran dan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Kepuasan pelanggan berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan,
karena dapat menciptakan loyalitas terhadap perusahaan.
Mempertahankan pelanggan dianggap lebih penting daripada mencari
pelanggan baru. Cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
xxviii
Swan, et al. (dalam Tjiptono, 2004) mendefinisikan kepuasan
pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif
menyangkut apakah kinerja jasa relatif bagus atau jelek atau apakah
jasa bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan atau
pemakaiannya.
Day (dalam Tjiptono, 2004) mengemukakan kepuasan
pelanggan sebagai penilaian evaluatif purnabeli menyangkut pilihan
pembelian spesifik.
Mowen (dalam Tjiptono, 2004) merumuskan kepuasan
pelanggan sebagai sikap keseluruhan tehadap suatu jasa setelah
perolehan atau pemakaian.
Dari definisi diatas, kepuasan pelanggan dapat diartikan
sebagai penilaian evaluasi purnabeli terhadap kinerja jasa setelah
pemakaian, apakah kinerja jasa bagus atau jelek.
b. Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Pada dasarnya kepuasan pelanggan dapat diukur dengan
berbagai macam metode dan teknik. Menurut Kotler (dalam Tjiptono,
2004) ada beberapa metode yang dilakukan perusahaan untuk
mengukur tingkat kepuasan konsumen yaitu :
1) Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-
oriented) perlu memberikan kesempatan yang luas kepada
pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan
xxix
mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran, kartu
komentar, saluran telepon bebas pulsa, dan lain-lain.
2) Ghost shopping
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan
pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost
shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau
pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian
mereka melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan
kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan
pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut.
3) Lost customer analysis
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat
memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil
kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
4) Survei kepuasan pelanggan
Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan
umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga
memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh
perhatian terhadap para pelanggannya.
xxx
F. Kerangka Pemikiran
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan gambar II.1:
Dalam memberikan pelayanan jasa kepada pelanggan terdapat lima
dimensi yang menentukan kualitas jasa dari perusahaan. Lima dimensi yang
akan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan SOPP PT. Pos
Indonesia (Persero) Surakarta meliputi : tangibles, reliability, responsiveness,
assurance, empathy. Dari kelima dimensi tersebut akan didapatkan tanggapan
dari pelanggan mengenai kualitas pelayanan SOPP. Tingkat kepuasan
pelanggan dapat diukur dari tanggapan pelanggan terhadap kinerja yang
diterima. Konsumen menilai dengan skala 1 sampai 5, yaitu : sangat tidak puas,
tidak puas jika kinerja tidak memenuhi harapan pelanggan, netral adalah
kecenderungan responden untuk memilih ditengah antara sikap puas dan tidak
puas, puas jika kinerja memenuhi harapan, sangat puas jika kinerja melebihi
harapan pelanggan. (Tjiptono, 2001)
Lima Dimensi Kualitas Jasa:
1. Tangibles 2. Reliability 3. Responssive 4. Assurance 5. Emphaty
Tanggapan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
xxxi
Lima dimensi kualitas pelayanan SOPP (System Online Payment Point)
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta yang akan dinilai pelanggan dalam
penelitian ini adalah :
1. Tangibles, meliputi kenyamanan ruang tunggu, kebersihan dan
kerapian ruangan, penampilan karyawan, dan kelengkapan
peralatan yang dipakai.
2. Reliability, meliputi pelayanan SOPP yang cepat, disampaikan
secara benar, sistem pencatatan yang akurat, prosedur pelayanan
SOPP tidak berbelit-belit.
3. Responssivess, meliputi kemampuan pegawai untuk cepat tanggap
menyelesaikan keluhan pelanggan, pegawai memberikan informasi
yang jelas, dan layanan yang segera dari pegawai.
4. Assurance, meliputi pelayanan yang sopan dan ramah,
kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan
yang berpengetahuan luas, dan jaminan kepercayaan pelayanan.
5. Emphaty, meliputi perhatian PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta
terhadap pelanggannya, perhatian pegawai terhadap pelanggan,
perhatian pegawai dan PT. Pos Surakarta terhadap pelanggan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
xxxii
1. Sejarah Berdirinya PT. Pos Indonesia
a. Dinas Pos Sebagi Jawatan
Pada tahun 1875 dinas pos disatukan dengan dinas
Telegrap dengan status jawatan dengan nama pos En
Telegraapdievst (stbl 1876 No.4 tanggal 8 November 1876 tentang
Alqemeene Bapalingen Omtrent Net Bcher De Groverments Pos
En Telegrafdievst).
b. Dinas Pos Sebagi Perusahaan ICW (Indische Comptabilitelt We)
Dengan staatblad tahun 1906 no.395 lahir Jawatan Pos,
Telegrap dan Telepon atau jawatan PTT (di Hindia Belanda) yang
berada dibawah Departemen Lalu Lintas dan Pengairan
(Departemen Van Verkeze En Water Staat). Cara penggurusan dan
pertanggung jawaban keuangan tunduk pada ICW dan juga disebut
perusahaan ICW. ICW diundangkan pertama kali dengan Staatblad
tahun 1864 No.106, diumumkan lagi dengan Staatblad tahun 1925
No.448 (dengan perubahan terakhir sebutan Indhische diubah
menjadi Indonesiche dan seterusnya dengan singkatan ICW).
c. Dinas Pos Sebagi Perusahaan IBW (Indische Bedrijven Wet)
Status dinas Pos sebagai perusahaan IBW dianggap tidak
tepat, maka tahun 1931 dengan Staatblad tahun 1931 No.524
xxxiii
Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon atau PTT diubah statusnya
dari perusahaan ICW menjadi perusahaan IBW.
d. Dinas Pos Sebagi Perusahaan Negara
Setelah diundagkan UU no.19 PRP tahun 1960, maka
semua perusahaan yang modalnya untuk seluruhya merupakan
kekayaan Negara, baik yang terjadi kerena pemisahan dari
kekayaan Negara maupun yang terjadi karena nasiolalisasi
berdasarkan UU No.86 tahun 1958 menjadi perusahaan Negara
menurut UU No.19 tahun 1960 dan lembaran Negara UU no.1089
Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (PTT) kemudian menjadi
perusahaan Negara yang didirikan berdasarkan ordonasi tahun
1931. Telah ditetapkan sebagai perusahaan Negara berdasarkan
IBW (Staatblad tahun 1927 No.419)
e. Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
PP No.240 tahun 1961, Perusahaan Negara Pos, Telegrap
dan Telepon yang diatur dengan ordonasi tanggal 28 tahun 1931
(Staatsblad tahun 1927 No.524) tersebut ditunjuk sebagai
Perusahaan Negara dalam arti pasal 2 IBW dan berkedudukan di
Bandung dan dilebur dalam Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Dalam peleburan ini segala hak dan
kewajiban, perlengkapan dan kekayaan serta jawatan usaha dari
Pos, Telegrap dan Telepon beralih pada PN Postel (lembaran
Negara No.306 tahun 1961 pasal 1).
xxxiv
f. Perusahaan Negara Pos dan giro
Dengan PP No.29 tahun 1965 (lembaran Negara No.62
tahun 1965) didirikan Perusahaan Negara Pos yang tepisah dari
Perusahaan Negara Telekomunikasi didirikan dengan PP No.31
tahun 1965.
g. Perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro)
Dinas Pos dan Giro sebagai perusahaan Umum
berdasarkan PP No.30 tahun 1976. Dengan PP No.9 tahun 1978
(lembaran Negara No.1978) Perusahaan Negara Pos dan Giro
yang didirikan dengan PP No.29 tahun 1965 berdasarkan UU
No.1960 dilanjutkan berdirinya dan ditetapkan bentuk usahanya
menjadi perusahaan Umum Pos dan Giro seperti yang dimaksud
dalam UU No.9 tahun 1969 dengan singkatan Perum Pos dan Giro.
h. Perum Pos dan Giro berdasarkan PP No.1984
UU No.4 tahun 1959 tentang pos dianggap sudah tidak
sesuai lagi dengan tuntutan zaman, maka diganti UU No.6 tahun
1984 tentang pos. adanya perubahan UU pos, maka PP No.9 tahun
1978 (Perum Pos dan Giro) diganti dengan PP No.24 tahun 1984
tentang Perum Pos dan Giro.
i. PT. Pos Indonesia (Persero)
xxxv
Dengan PP No.5 tahun 1995 tentang pengalihan bentuk
Perum menjadi Perseroan, maka pada tanggal 20 Juni 1995 Perum
Pos dan Giro berubah menjadi perseroan dengan nama PT. Pos
Indonesia (Persero).
2. Lokasi PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta terletak ditengah kota
Surakarta tepatnya di Jl. Jenderal Sudirman No. 8 Surakarta 57100.
PT. Pos Surakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta
sebagai Sentral Pengelolaan Pos (SPP) dengan fungsi yang cukup
lengkap ditinjau dan segi aktifitas layanan fungsi-fungsi tersebut
antara lain :
a. Sebagai Kantor Pos
b. Sebagai Kantor Sentral Distribusi
c. Sebagai Kantor Sentral Giro Gabungan
Jangkauan pelayanan Kantor Pos Surakarta meliputi seluruh
wilayah kota Surakarta dengan jumlah 5 kecamatan dan 51 kelurahan.
Disamping itu, Kantor Pos Surakarta juga melayani sebagian wilayah
Kabupaten Sukoharjo (meliputi kecamatan Kartasura, Bekonang, dan
Grogol) dan sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar (meliputi
Colomadu, Gondangrejo, dan Ngringo).
xxxvi
Kantor Pos Surakarta memiliki 22 buah Kantor Pos cabang
diseluruh Kota Surakarta, antara lain :
a. Kantor Pos Cabang Gading
b. Kantor Pos Cabang UNS
c. Kantor Pos Cabang Purwosari
d. Kantor Pos Cabang Nusukan
e. Kantor Pos Cabang Semanggi
f. Kantor Pos Cabang Bekonang
g. Kantor Pos Cabang Ngringo
h. Kantor Pos Cabang Kerten
i. Kantor Pos Cabang Pajang
j. Kantor Pos Cabang Mojosongo
k. Kantor Pos Cabang Jebres
l. Kantor Pos Cabang Gondangrejo
m. Kantor Pos Cabang UMS
n. Kantor Pos Cabang Jongke
o. Kantor Pos Cabang Cengklik
p. Kantor Pos Cabang Makamhaji
q. Kantor Pos Cabang Colomadu
r. Kantor Pos Cabang Solo Baru
s. Kantor Pos Cabang Stabelan
t. Kantor Pos Cabang Kartasura
u. Kantor Pos Cabang Solo barat
xxxvii
v. Kantor Pos Cabang Tipes
Kantor Pos Surakarta memiliki jam buka loket selama 7 hari
dalam seminggu, yaitu :
a. Senin – Sabtu : 07.00 – 19.00 WIB
b. Minggu : 09.00 – 13.00 WIB
3. Visi dan Misi
a. VISI
Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia
sarana komunikasi kelas dunia, yang peduli terhadap lingkungan,
dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional sehingga
mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, serta
tumbuh dan berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.
b. MISI
Menyediakan sarana komunikasi yang handal dan
terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menjunjung
pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan keutuhan
bangsa dan Negara. Dan mengembangkan usaha yang bertumpu
pada peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk mencapai kepuasan
xxxviii
pelanggan serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi
karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan mitra kerja.
4. Tugas dan Tujuan Perusahaan
a. Tugas
Menyediakan sarana komunikasi yang baik dan
terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah untuk menunjang
pembangunan nasional sehingga memperkuat kesatuan dan
keutuhan bangsa.
b. Tujuan
PT. Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi
penyedia komunikasi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan
sehingga mampu memberikan pelayanan maksimal bagi
masyarakat dan tumbuh sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.
xxxix
5. Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta
Pelayanan 1 SDM
Pelayanan 2 Teksar
Pemasaran Ritel Akuntansi
Bendahara
Paket SPV SLPK
POST MASTER
BRAND
SUPERVISOR
QUALITY CONTROL SPV
Financial Service Mail Manager Finance & GA & Log Manager
Counter SPV
Counter SPV
Account Officer
Customer Care SPV
Parcel & Logistic SPV
Process SPV
Human Capital
Technology & Asset SPV
Accounting SPV
Finance SPV
Customer Care SPV
Account Officer
xl
Pengolahan Giro
Antaran Bislog
Gambar III.1 Bagan struktur organisasi PT. POS INDONESIA (Persero)
Surakarta
Tugas dan Tanggung Jawab dari setiap bagian adalah sebagai berikut:
a. Post Master
1) Kantor pos dipimpin oleh Post Master yang bertanggung jawab
kepada Kepala Wilayah Usaha Pos.
2) Post Master mempunyai fungsi mencapai sasaran pendapatan,
jumlah pelanggan korporat dan mitra, mutu layanan, dan Billing
& collection Kantor Pos melalui pengelolaan kegiatan
pemasaran, penjualan, operasi, penagihan, dan pelayanan
pelanggan Kantor Pos.
b. Organisasi Tipe B dengan Delivery
1) Bagian Financial Services yang terdiri dari :
a) Sub Bagian Counter
b) Sub Bagian Process
c) Sub Bagian Account Officer
d) Sub Bagian Customer Care
2) Bagian Mail and Logistics yang terdiri dari :
a) Sub Bagian Counter
b) Sub Bagian Process
Delivery SPV Process SPV
xli
c) Sub Bagian Account Officer
d) Sub Bagian Customer Care
e) Sub Bagian Delivery
f) Sub Bagian Parcel and Logistics
3) Bagian Finance and General Affairs yang terdiri dari :
a) Sub Bagian Human capital
b) Sub Bagian Technology and Assets
c) Sub Bagian Accounting
d) Sub Bagian Finance
4) Sub Bagian Branch Supervision
5) Sub Bagian Quality Control
c. Bagian Financial Services
1) Dipimpin oleh Manager yang bertanggung jawab kepada Post
Master.
2) Mengelola kegiatan operasional layanan dan penyediaan
sarana untuk mencapai kinerja operasional yang telah
ditetapkan.
3) Merumuskan sasaran keuangan dan operasional usaha
Layanan Keuangan dan Ritel Kantor Pos.
d. Sub Bagian Counter Financial Services
1) Memastikan pelaksanaan SOP layanan di counter.
xlii
2) Mengelola kegiatan pelayanan pelanggan pada counter layanan
keuangan, philately, dan penjualan postal item.
3) Melakukan verifikasi transaksi harian pada counter layanan
keuangan, philately, dan penjualan postal item.
e. Sub Bagian Process Financial Services
1) Memastikan pelaksanaan SOP proses operasi transaksi
keuangan.
2) Memantau kelancaran dan membantu mengatasi masalah
proses operasi transaksi keuangan.
3) Memelihara administrasi dan laporan data transaksi keuangan
f. Bagian Account Officer Financial Services
1) Melaksanakan penawaran layanan keuangan pada calon
pelanggan korporat dan mitra Kantorpos.
2) Melaksanakan pengembangan dan pembinaan pelanggan
korporat dan mitra Kantorpos.
3) Melaksanakan Billing & Collection usaha Financial Services
g. Bagian Customer Care Financial Services
1) Mengelola kegiatan pelayanan pertanyaan dan keluhan
pelanggan layanan keuangan ritel.
2) Mengorganisasi dan mengendalikan sistem pemeliharaan
pelanggan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
xliii
3) Mengelola keluhan pelanggan dan menyelesaikannya.
h. Bagian Mail and Logistics
1) Merumuskan sasaran keuangan dan operasional usaha Mail,
Parcel & Logistics Kantor Pos.
2) Merumuskan masukan kepada Post Master atas strategi
pemasaran, serta ketentuan tarif dan transfer price usaha Mail,
Parcel & Logistics.
3) Merumuskan program pemasaran Kantorpos untuk usaha Mail,
Parcel & Logistics.
i. Sub Bagian Counter Mail
1) Memastikan pelaksanaan SOP layanan di counter.
2) Mengelola kegiatan pelayanan pelanggan pada counter layanan
mail.
3) Melakukan verifikasi transaksi harian pada counter layanan
mail.
j. Sub Bagian Process Mail and Logistics
1) Mengelola kegiatan proses dan transportasi Mail, Parcel &
Logistics.
2) Mengembangkan pola distibusi.
3) Menentukan rute, jadwal dan kelancaran modal transportasi.
k. Sub Bagian Account Officer Mail and Logistics
1) Melaksanakan penawaran layanan keuangan pada calon
pelanggan korporat dan mitra Kantorpos.
xliv
2) Melaksanakan pengembangan dan pembinaan pelanggan
korporat dan mitra Kantorpos.
3) Melaksanakan Billing & Collection usaha Mail and Logistics.
l. Sub Bagian Customer Care Mail and Logistics
1) Mengelola kegiatan pelayanan pertanyaan dan keluhan
pelanggan layanan mail, parcel and logistics.
2) Mengelola keluhan palanggan dan menyelesaikannya keluhan
pelanggan layanan mail, parcel and logistics.
3) Memelihara administrasi data dan laporan pertanyaan dan
keluhan pelanggan layanan mail, parcel and logistics.
m. Sub Bagian Delivery
1) Menyusun pola operasi antaran mail.
2) Mengelola kegiatan mail.
3) Mengelola SDM dan sarana unit delivery.
n. Sub Bagian Parcel and Logistics
1) Merumuskan pola operasi penerimaan, pemrosesan dan
pendistribusian layanan Parcel and Logistics.
2) Memastikan pelaksanaan SOP layanan Parcel and Logistics.
3) Memelihara administrasi data dan laporan operasi layanan
Parcel and Logistics.
o. Bagian Finance and General Affairs
xlv
1) Dipimpin oleh Finance and General Affairs Manager,
bertanggung jawab kepada Post Master.
2) Mengendalikan SDM, assets, peralatan dan technology, Billing
& collection usaha property dan usaha lainnya, dan mengelola
Akuntansi dan Keuangan.
p. Sub Bagian Human capital
1) Dipimpin oleh Supervisor, yang bertanggung jawab kepada
Finance and General Affairs Manager.
2) Mengelola administrasi dan pelaporan SDM.
q. Sub Bagian Technology and Assets
1) Dipimpin oleh Assets Supervisor, yang bertanggung jawab
kepada Finance and General Affairs Manager.
2) Melaksanakan pengoperasian system, Billing & Collection
usaha property dan usaha lainnya, pemeliharaan, administrasi
dan pelaporan assets sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan Kantor Pusat.
r. Sub Bagian Accounting
1) Dipimpin oleh Accounting Supervisor, yang bertanggung jawab
kepada Finance and General Affairs Manager.
2) Mengelola kegiatan akuntansi dan perpajakan Kantorpos
sesuai dengan ketentuan Kantor Pusat.
s. Sub Bagian Finance
xlvi
1) Dipimpin oleh Finance Supervisor, yang bertanggung jawab
kepada Finance and General Affairs Manager.
2) Mengelola kegiatan keuangan dan likuiditas Kantorpos sesuai
postal items dan sesuai dengan ketentuan Kantor Pusat.
t. Sub Bagian Branch Supervision
1) Dipimpin oleh Branch Supervisor, yang bertanggung jawab
kepada Post Master.
2) Memantau dan mengevaluasi kinerja pencapaian sasaran
pendapatan, dan seluruh Kantorpos serta Pos Keliling Kota, Pos
Keliling Desa, dan Agen Pos yang berada dalam lingkungan
Kantorpos yang akan digunakan oleh Post Master dalam
pengendalian kinerja Kantorpos tersebut.
u. Sub Bagian Quality Control
1) Dipimpin oleh Quality Control Supervisor, yang bertanggung
jawab kepada Post Master.
2) Memantau dan mengevaluasi mutu dan layanan yang diberikan
oleh Kantorpos.
6. Produk PT. Pos (Persero) Surakarta
a. Kiriman Internasional
Kiriman Internasional adalah jenis layanan pengiriman
dokumen dan barang express dengan jangkauan lebih dari 200
negara dengan fasilitas track & trace, yang terdiri dari :
xlvii
1) EMS
EMS merupakan layanan premium Produk PT. Pos
(Persero) untuk pengiriman dokumen dan barang dagangan ke
luar negeri. Kiriman express ke 83 negara yang masuk dalam
jaringan EMS.
2) Paket Pos Internasional
Layanan pengiriman barang ke 184 negara, baik Paket
Pos Internasional Udara maupun Paket Pos Internasional Laut,
dengan harga yang kompetitif dan jangkauan 5 benua, yaitu :
Asia, Amerika, Eropa, Afrika, dan Amerika.
3) Weselpos Internasional
Layanan pengiriman uang dari dan ke 14 Negara (Brunai,
Hongkong, Iran, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Philipina,
Qatar, Singapore, Uni Emirat Arab, Austria, Brazil, Taiwan,
Thailand) dan dapat dilayani oleh seluruh Kantor Pos Online
Weselpos.
b. Filateli
Filateli merupakan hobi dalam mengumpulkan perangko.
Tanpa disadari, seorang pengumpul perangko yang menekuni
hobinya dengan sungguh-sungguh, akan memperoleh
pengetahuan yang luas. Perangko-perangko yang diterbitkan oleh
berbagai Negara dapat menampilkan gambar-gambar yang
xlviii
berkaitan dengan sejarah, ekonomi, politik, budaya, flora, fauna,
dan lain-lain.
c. Hybrid Mail
Hybrid mail merupakan surat elektronik atau yang lebih
dikenal dengan nama SMS (Short Message Services) yang meliputi
diantaranya :
1) Ratron Simpati
Layanan surat dan pemberitaan singkat berisi ucapan
atau pesan simpati sari satu orang ke orang lain dalam wilayah
yang berbeda.
2) SMS Ratron Lebaran
Layanan pengiriman dan pemberitaan singkat melalui
SMS kepada masyarakat yang tidak memiliki pesawat seluler.
3) SMS-POS
Pengiriman ucapan selamat melalui SMS yang dikirimkan
oleh pemegang pesawat seluler kepada masyarakat yang tidak
memiliki pesawat seluler dan akan diterima dalam bentuk kartu
ucapan.
d. Ritel
Kios Pos merupakan salah satu inovasi kami untuk
memberikan pelayanan ekstra kepada konsumen. Peningkatan nilai
xlix
pelayanan kami lakukan melalui proses transformasi dari konsep
“office” menuju “store” dengan meningkatkan fungsi KIOSPOS
sebagai pasar yang menjembatani interaksi konsumen – produsen,
dan sebagai pusat informasi sekaligus sarana berkomunikasi dan
bertemu diantara anggota masyarakat.
e. Logistik
1) Costumized
2) Layanan Kargo
3) Layanan Logistik lainnya
4) Kargo Pos
f. Keuangan
PT. Pos juga melayani keuangan dengan layanan kelas dunia dan
handal sehingga kebutuhan konsumen akan terpenuhi diantaranya:
1) System Online Payment Point (SOPP)
Merupakan cara termudah, cepat, praktis dalam melakukan
setoran tabungan, pembayaran tagihan, rekening telepon
seluer, asuransi, kredit, penerimaan pajak, dan isi ulang kartu
seluler. Kerjasama SOPP pada PT. Pos Surakarta dilakukan
dengan FIF, TELKOM, ADIRA, BAF, OTTO SUMMIT FINANCE,
GE CONS FINANCE, ABN AMRO, TELKOMSEL, INDOSAT,
PLN, SETORAN PAJAK, BANK MUAMALAT INDONESIA,
SUZUKI FINANCE INDONESIA, BTN, CITIBANK, HSBC,
l
BAKRIE, BHAKTI, COLUMBIA FINANCE, TUNAS FINANCE,
NUSAPRO, WANAARTHA.
2) Wesel Pos Standard
Sarana pengiriman uang untuk tujuan di seluruh Indonesia
dengan service paling cepat 2 hari (H+2). Uang dapat diantar
sampai rumah.
3) Wesel Pos Prima
Sarana pengiriman uang untuk tujuan di seluruh Indonesia
dengan service (H+0/ H+1). Produk kiriman uang cepat sampai,
bisa diantar sampai rumah.
4) Wesel Pos Instan
Merupakan solusi untuk pengiriman uang anda secara cepat
dan aman karena penerimaan dilengkapi dengan PIN. Dapat
diambil diseluruh Kantor Pos dalam jaringan.
5) Wesel Pos Berlangganan
Sarana pengiriman uang untuk tujuan diseluruh Indonesia
dalam jumlah uang yang tetap dan rutin. Kiriman uang dapat
diterima dirumah.
6) Wesel Pos Luar Negeri
li
Sarana pengiriman dan penerimaan uang dengan tujuan
seluruh dunia, dan dengan servis (H+0) dan dapat diterima di
semua Kantor Pos jaringan.
g. Paket Pos
Merupakan layanan dalam pengiriman paket ke seluruh Indonesia
dan dunia dengan layanan darat, laut, maupun udara yang meliputi:
1) Paket Pos Biasa
2) Paket Pos Kilat
3) Paket Pos Optima
4) Paket Pos Kilat
5) Paket Pos Optima
h. Surat Pos
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa dengan cara mahasiswa diterjunkan langsung dalam dunia
lii
kerja agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan dari
berbagai teori yang telah dipelajari selama perkuliahan.
2. Tujuan Magang Kerja
a. Tujuan Umum
1) Menyelaraskan antara pencapaian pembelajaran di kampus
dengan dinamika pekerjaan di masyarakat.
2) Untuk meningkatkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi
dan daya saing.
b. Tujuan Khusus
1) Memberdayakan mahasiswa dan meningkatkan wawasan
pekerjaan melalui pengalaman kerja.
2) Melihat mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan
wawasan pekerjaan.
3. Manfaat Magang Kerja
a. Bagi Mahasiswa
1) Dapat melihat secara jelas bagaimana proses produksi atau
kegiatan yang terjadi pada objek penelitian.
2) Memberikan keterampilan dan pengalaman kerja pada
mahasiswa.
b. Bagi Perguruan Tinggi
1) Terjalin hubungan yang lebih baik dengan perusahaan yang
ditempati untuk magang kerja.
liii
2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh
mahasiswa selama kuliah.
c. Bagi Perusahaan
1) Menjalin kerjasama dengan dunia pendidikan.
2) Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari mahasiswa yang
bersifat membangun dan menyempurnakan.
4. Kegiatan Selama Magang Kerja
a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
Magang kerja dilakukan di PT. Pos Indonesia (Persero)
Surakarta, yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 8 Surakarta
57100. Magang kerja dilaksanakan selama dua bulan, yaitu mulai
tanggal 1 Februari 2010 sampai 31 Maret 2010. Waktu
pelaksanaan dimulai pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB, pada hari senin
hingga sabtu.
b. Kegiatan yang Dilakukan Selama Magang
Pada bulan Februari, minggu pertama magang di PT. Pos
Indonesia (Persero) Surakarta, mahasiswa mendapat tugas di
bagian sekretaris membantu tugas sekretaris. Tugas yang
dilakukan yaitu mengarsip surat-surat yang masuk, membagikan
buku ekspedisi kepada para Supervisor, fotocopy surat-surat, selain
liv
itu mahasiswa juga diperkenalkan tentang unit-unit bagian di Kantor
Pos Surakarta. Pada minggu kedua sampai ketiga mahasiswa
ditempatkan di bagian UPL (Unit Pelayanan Luar). Tugas yang
dilakukan yaitu mengurutkan nomor resi pembayaran Kantor Pos
Cabang (KPC), input data produksi, dan merekap ulang transaksi
dari KPC. Pada minggu ketiga sampai keempat mahasiswa
mendapat tugas di bagian pemasaran. Tugas yang dilakukan yaitu
mengikuti penawaran kerjasama dengan BCA dan Bank Index,
membimbing anak TK atau SD yang berkunjung ke Kantor Pos
Surakarta, mengikuti kegiatan marketing day.
Pada bulan Maret, minggu pertama sampai keempat
mahasiswa ditugaskan di bagian loket. Tugas yang dilakukan yaitu
membantu pegawai loket untuk melayani konsumen mengirimkan
barang.
C. Pembahasan Masalah
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada para
pelanggan PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dapat diketahui
karakteristik dari 100 responden. Karakteristik mengenai pelanggan
yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut :
a. Jenis Kelamin
lv
Karakteristik pelanggan berdasarkan jenis kelamin dijabarkan
sebagai berikut :
Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasaran Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (responden) Prosentase (%) Laki-laki
Perempuan 58 42
58% 42%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 58% pelanggan
SOPP Kantor Pos Surakarta adalah laki-laki dan 42% lainnya
perempuan.
b. Umur
Karakteristik pelanggan berdasarkan umur dijabarkan sebagai
berikut :
Table III.2
Karakteristik Responden Berdasaran Umur
Umur Jumlah (responden) Prosentase (%) 15 tahun
16 – 20 tahun 21 – 25 tahun 26 – 30 tahun
> 30 tahun
1 18 28 18 35
1% 18% 28% 18% 35%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer 2010
lvi
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang
berusia kurang dari 15 tahun adalah sebanyak 1%, berusia 16 – 20
tahun sebanyak 18%, berusia 21 – 25 tahun sebanyak 28%,
berusia 26 – 30 tahun sebanyak 18%, dan berusia lebih dari 30
tahun sebanyak 35%. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
yang berkunjung ke Kantor Pos Surakarta adalah berusia lebih dari
30 tahun.
c. Pendidikan
Karakteristik pelanggan berdasarkan pendidikan dijabarkan sebagai
berikut :
Tabel III.3
Karakteristik Responden Berdasaran Pendidikan
Pendidikan Jumlah (responden) Prosentase (%) SD
SMP SMA
Perguruan Tinggi
2 4
37 57
2% 4%
37% 57%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 2% pelanggan
yang berkunjung berpendidikan SD, 4% berpendidikan SMP, 37%
berpendidikan SMA, dan 57% berpendidikan Perguruan Tinggi.
d. Pekerjaan
Karakteristik pelanggan berdasarkan pekerjaan dijabarkan sebagai
berikut :
lvii
Tabel III.4
Karakteristik Responden Berdasaran Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (responden) Prosentase (%) Pelajar/ Mahasiswa
PNS ABRI
Wiraswasta Pegawai Swasta
Lain-lain
15 10 0
26 35 14
15% 10%
0 26% 35% 14%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 15% pelanggan
yang berkunjung adalah pelajar/ Mahasiswa, 10% bekerja sebagai
PNS, 26% bekerja sebagai Wiraswasta, 35% bekerja sebagai
Pegawai Swasta, dan 14% lain-lain.
e. Penghasilan
Karakteristik pelanggan berdasarkan penghasilan dijabarkan
sebagai berikut :
Table III.5
Karakteristik Responden Berdasaran Penghasilan
Penghasilan Jumlah (responden) Prosentase (%) Rp. 500.000
Rp. 600.000 – Rp.1.000.000
Rp.1.000.000 ke atas
25 31
44
25% 31%
44%
Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer 2010
lviii
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 25% pengunjung
mempunyai penghasilan kurang dari Rp. 500.000, sedangkan 31%
mempunyai penghasilan sebesar Rp.600.000 hingga Rp.1.000.000,
dan 44% mempunyai penghasilan diatas Rp. 1.000.000.
2. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan
Analisis ini mengemukakan kinerja PT. Pos Indonesia (Persero)
Surakarta dalam pelayanan SOPP menurut penilaian pelanggan.
Masing-masing atribut dimensi kualitas jasa digunakan sebagai ukuran
untuk menganalisis kinerja yang diterima pelanggan. Dimensi kualitas
jasa yaitu: dimensi bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), perhatian (emphaty).
a. Dimensi Bukti Fisik (Tangibles)
Dari hasil penelitian kinerja pelayanan jasa menurut
penilaian pelanggan tentang dimensi bukti fisik (tangibles) dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel III.6
Dimensi Bukti Fisik (Tangibles)
Jumlah Responden (%) No
Atribut Bukti Fisik (Tangibles) SP P N TP STP
1 Kenyamanan ruang tunggu pelayanan SOPP
7 47 28 18
lix
2 Kebersihan dan kerapian ruangan
8 67 17 8
3 Penampilan karyawan 14 61 19 5 1 4 Kelengkapan/
kemuktahiran peralatan yang dipakai
7 56 30 7
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan informasi pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
pelanggan Kantor Pos Surakarta yang berpartisipasi dalam
penelitian ini beranggapan bahwa : untuk kenyamanan ruang
tunggu pelayanan SOPP: 7% pelanggan merasa sangat puas, 47%
puas, 28% netral, dan 18% tidak puas. Kebersihan dan kerapian
ruangan: 8% pelanggan merasa sangat puas, 67% puas, 17%
netral, dan 8% tidak puas. Penampilan karyawan: 14% pelanggan
merasa sangat puas, 61% puas, 19% netral, 5% tidak puas, dan
1% sangat tidak puas. Kelengkapan/ kemuktahiran peralatan yang
dipakai: 7% pelanggan merasa sangat puas, 56% puas, 30% netral,
dan 7% tidak puas.
b. Dimensi Keandalan (Reliability)
Dari hasil penelitian kinerja pelayanan jasa menurut
penilaian pelanggan tentang dimensi keandalan (reliability) dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel III.7
Dimensi Keandalan (Reliability)
Jumlah Responden (%) No
Atribut Keandalan (Reliability) SP P N TP STP
lx
1 Pelayanan SOPP yang cepat
14 55 28 3 0
2 Layanan SOPP disampaikan secara benar
16 66 16 2 0
3 Sistem pencatatan yang akurat
14 58 26 2 0
4 Prosedur pelayanan SOPP tidak berbelit-belit
15 67 13 5 0
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan informasi pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
pelanggan Kantor Pos Surakarta yang berpartisipasi dalam
penelitian ini beranggapan bahwa kinerja pelayanan SOPP untuk
dimensi keandalan (reliability) yaitu : Pelayanan SOPP yang cepat:
14% pelanggan merasa sangat puas, 55% puas, 28% netral, dan
3% tidak puas. Pelayanan SOPP disampaikan secara benar: 16%
pelanggan merasa sangat puas, 66% puas, 16% netral, dan 2%
tidak puas. Sistem pencatatan yang akurat: 14% pelanggan merasa
sangat puas, 58% puas, 26% netral, dan 2% tidak puas. Prosedur
pelayanan SOPP yang tidak berbelit-belit: 15% pelanggan sangat
puas, 67% puas, 13% netral, dan 5% tidak puas.
c. Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness)
Dari hasil penelitian kinerja pelayanan jasa menurut
penilaian pelanggan tentang dimensi daya tanggap
(responsiveness) dapat disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel III.8
Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness)
lxi
Jumlah Responden (%) No
Atribut Daya Tanggap (Responsiveness) SP P N TP STP
1 Kemampuan pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan
16 59 20 3 2
2 Pegawai memberikan informasi yang jelas
17 64 14 4 1
3 Layanan segera dari pegawai
13 61 17 8 1
Sumber Data Primer 2010
BerdasarBerdasarkan informasi pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
pelanggan yang berpartisipasi dalam penelitian ini beranggapan
bahwa: Kemampuan pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan
keluhan pelanggan: 16% pelanggan sangat puas, 59% puas, 20%
netral, 3% tidak puas, dan 2% sangat tidak puas. Pegawai
memberikan informasi yang jelas: 17% pelanggan sangat puas,
64% puas, 14% netral, 4% tidak puas, dan 1% sangat tidak puas.
Pelayanan dari pegawai SOPP yang segera: 13% pelanggan
sangat puas, 61% puas, 17% netral, 8% tidak puas, dan 1%
sangat tidak puas.
d. Dimensi Jaminan (Assurance)
Dari hasil penelitian kinerja pelayanan jasa menurut
penilaian pelanggan tentang dimensi jaminan (assurance) dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel III.9
Dimensi Jaminan (Assurance)
lxii
Jumlah Responden (%) No
Atribut Jaminan (Assurance) SP P N TP STP
1 Pelayanan yang sopan dan ramah
23 58 13 6 0
2 Kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan
16 63 17 4 0
3 Karyawan yang berpengetahuan luas
17 49 34 0 0
4 Jaminan kepercayaan terhadap pelayanan
19 58 21 2 0
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan informasi pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
pelanggan Kantor Pos Surakarta yang berpartisipasi dalam
penelitian ini beranggapan bahwa : Pelayanan yang sopan dan
ramah: 23% pelanggan sangat puas, 58% puas, 13% netral, dan
6% tidak puas. Kemampuan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan: 16% pelanggan sangat puas, 63% puas, 17% netral, dan
4% tidak puas. Karyawan yang berpengetahuan luas: 17%
pelanggan sangat puas, 49% puas, 34% netral. Jaminan
kepercayaan terhadap pelayanan: 19% pelanggan sangat puas,
58% puas, 21% netral, dan 2% tidak puas.
e. Dimensi Perhatian (Emphaty)
Dari hasil penelitian kinerja pelayanan jasa menurut
penilaian pelanggan tentang dimensi perhatian (emphaty) dapat
disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel III.10
Dimensi Perhatian (Emphaty)
lxiii
Jumlah Responden (%) No
Atribut Perhatian (Emphaty) SP P N TP STP
1 Perhatian PT.Pos Surakarta terhadap pelanggan
12 48 34 5 1
2 Perhatian pegawai terhadap pelanggan
13 48 35 4 0
3 Perhatian pegawai dan Kantor Pos terhadap keluhan pelanggan
14 51 29 6 0
Sumber : Data Primer 2010
Berdasarkan informasi pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
pelanggan Kantor Pos Surakarta yang berpartisipasi dalam
penelitian ini beranggapan bahwa Perhatian Kantor Pos Surakarta
terhadap pelanggan: 12% pelanggan merasa sangat puas, 48%
puas, 34% netral, 5% tidak puas, dan 1% sangat tidak puas.
Perhatian pegawai terhadap pelanggan: 13% pelanggan merasa
sangat puas, 48% puas, 35% netral, dan 4% yang tidak puas.
Perhatian pegawai dan Kantor Pos terhadap keluhan pelanggan:
14% pelanggan merasa sangat puas, 51% puas, 29% netral, dan
6% tidak puas.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
lxiv
Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap lima
dimensi kualitas pelayanan SOPP PT. Pos Indonesia (Persero)
Surakarta yang telah dilakukan sebelumnya, maka hasilnya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Bukti Fisik (Tangibles)
Kinerja pelayanan SOPP untuk dimensi bukti fisik (tangibles) yaitu:
a. Kenyamanan ruang tunggu pelayanan SOPP: 7% pelanggan
merasa sangat puas, 47% pelanggan puas, 28% pelanggan
netral, dan 18% pelanggan tidak puas.
b. Kebersihan dan kerapian ruangan: 8% pelanggan merasa
sangat puas, 67% pelanggan puas, 17% pelanggan netral, dan
8% pelanggan tidak puas.
c. Penampilan karyawan: 14% pelanggan merasa sangat puas,
61% pelanggan puas, 19% pelanggan netral, 5% pelanggan
tidak puas, dan 1%, pelanggan merasa sangat tidak puas.
d. Kelengkapan/ kemuktahiran peralatan yang dipakai: 7%
pelanggan merasa sangat puas, 56% pelanggan puas, 30%
pelanggan netral, dan 7% pelanggan merasa tidak puas.
2. Keandalan (Reliability)
Kinerja pelayanan SOPP untuk dimensi keandalan (reliability) yaitu:
lxv
a. Pelayanan SOPP yang cepat: 14% pelanggan merasa sangat
puas, 55% pelanggan puas, 28% pelanggan netral, dan 3%
pelanggan merasa tidak puas.
b. Pelayanan SOPP disampaikan secara benar: 16% pelanggan
merasa sangat puas, 66% pelanggan puas, 16% pelanggan
netral, dan 2% pelanggan tidak puas.
c. Sistem pencatatan yang akurat: 14% pelanggan merasa sangat
puas, 58% pelanggan puas, 26% pelanggan netral, dan 2%
pelanggan tidak puas.
d. Prosedur pelayanan SOPP yang tidak berbelit-belit: 15%
pelanggan sangat puas, 67% pelanggan puas, 13% pelanggan
netral, dan 5% pelanggan tidak puas.
3. Daya Tanggap (Renponsiveness)
Kinerja pelayanan SOPP untuk dimensi daya tanggap
(responsiveness) yaitu:
a. Kemampuan pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan
keluhan pelanggan: 16% pelanggan merasa sangat puas, 59%
pelanggan puas, 20% pelanggan netral, 3% pelanggan tidak
puas, dan 2% pelanggan sangat tidak puas.
b. Pegawai memberikan informasi yang jelas: 17% pelanggan
merasa sangat puas, 64% pelanggan puas, 14% pelanggan
lxvi
netral, 4% pelanggan tidak puas, dan 1% pelanggan sangat
tidak puas.
c. Pelayanan dari pegawai SOPP yang segera: 13% pelanggan
merasa sangat puas, 61% pelanggan puas, 17% pelanggan
netral, 8% pelanggan tidak puas, dan 1% pelanggan sangat
tidak puas.
4. Jaminan (Assurance)
Kinerja pelayanan SOPP untuk dimensi jaminan (assurance) yaitu:
a. Pelayanan yang sopan dan ramah: 23% pelanggan merasa
sangat puas, 58% pelanggan puas, 13% pelanggan netral, dan
6% pelanggan tidak puas.
b. Kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan: 16%
pelanggan merasa sangat puas, 63% pelanggan puas, 17%
pelanggan netral, dan 4% pelanggan tidak puas.
c. Karyawan yang berpengetahuan luas: 17% pelanggan merasa
sangat puas, 49% pelanggan puas, 34% pelanggan netral.
d. Jaminan kepercayaan terhadap pelayanan: 19% pelanggan
merasa sangat puas, 58% pelanggan puas, 21% pelanggan
netral, dan 2% pelanggan tidak puas.
5. Perhatian (Emphaty)
lxvii
Kinerja pelayanan SOPP untuk dimensi perhatian (emphaty) yaitu:
a. Perhatian Kantor Pos Surakarta terhadap pelanggan: 12%
pelanggan merasa sangat puas, 48% pelanggan puas, 34%
pelanggan netral, 5% pelanggan tidak puas, dan 1% sangat
tidak puas.
b. Perhatian pegawai terhadap pelanggan: 13% pelanggan merasa
sangat puas, 48% pelanggan puas, 35% pelanggan netral, dan
4% pelanggan yang tidak puas.
c. Perhatian pegawai dan Kantor Pos terhadap keluhan
pelanggan: 14% pelanggan merasa sangat puas, 51%
pelanggan puas, 29% pelanggan netral, dan 6% pelanggan
tidak puas.
lxviii
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka penulis dapat
memberikan saran dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan
SOPP PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta antara lain sebagai
berikut :
a. Untuk dimensi bukti fisik (tangibles): kenyamanan ruang tunggu
pelayanan SOPP perlu diperhatikan, misalnya diberi pendingin
ruangan atau AC. Meskipun konsumen sudah merasa puas
terhadap kebersihan dan kerapian ruangan, penampilan karyawan,
dan kelengkapan/ kemuktahiran peralatan yang dipakai, PT. Pos
Surakarta harus selalu meningkatkan pelayanan yang diberikan.
b. Untuk dimensi keandalan (reliability): pelayanan SOPP dapat
diterapkan sistem antrian, misalnya dengan diberi nomor antrian
sehingga pelanggan dapat tertib dan pelayanannya dapat dilakukan
dengan cepat. Pelayanan SOPP yang disampaikan secara benar,
sistem pencatatan yang akurat, dan prosedur pelayanan SOPP
yang tidak berbelit-belit juga perlu ditingkatkan agar konsumen
tetap puas.
c. Untuk dimensi daya tanggap (responsiveness): kemampuan
pegawai untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan
lxix
perlu diperbaiki, misalnya dengan cara pegawai diberi penyuluhan
kerja agar memperbaiki kinerjanya sehingga pelanggan merasa
puas. Pegawai memberikan informasi yang jelas dan pelayanannya
yang segera juga perlu ditingkatkan walaupun konsumen sudah
merasa puas.
d. Untuk dimensi jaminan (assurance): Pelayanan yang sopan dan
ramah perlu diperbaiki, misalnya dengan menerapkan budaya
“senyum, salam, sapa” bagi pegawai. Meskipun pelanggan sudah
merasa puas terhadap kemampuan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan, pegawai yang berpengetahuan luas, dan jaminan
kepercayaan terhadap pelayanan, PT. Pos Surakarta harus selalu
meningkatkan pelayanan yang diberikan.
e. Untuk dimensi perhatian (emphaty): perhatian Kantor Pos
Surakarta terhadap pelanggan dan perhatian pegawai terhadap
pelanggan perlu diperbaiki, misalnya diberi kotak saran supaya
pelanggan menulis kritik atau saran sehingga PT. Pos Surakarta
dapat memberi perhatian kepada pelanggan dengan memperbaiki
kinerjanya. Perhatian pegawai dan Kantor Pos terhadap keluhan
pelanggan perlu ditingkatkan pelayanannya meskipun pelanggan
sudah merasa puas.
lxx
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Penasaran. Edisi
8. Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : Ikrar
Mandiriabadi.
Tjiptono, Fandi. 2001. Manajemen Jasa.Yogyakarta : Andy Offset.
Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Malang : Banyumedia.
Lupiyoadi, Ranbat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta :
Salemba Empat.
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk
Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : Rineka Cipta.
lxxi
www.posindonesia.co.id