16
1 ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR DESA PEMEPEK KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh HENDRI SETIAWAN E1C114035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2018

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

1

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR DESA

PEMEPEK KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK

TENGAH

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata

Satu (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

HENDRI SETIAWAN

E1C114035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018

Page 2: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

2

Page 3: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

3

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR DESA PEMEPEK

KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Oleh

Hendri Setiawan

E1C114035

Universitas Mataram

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125 Telp. (0370) 623873

Email: [email protected]

ABSTRAK

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf

pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek, (2) bagaimanakah kesalahan penulisan kata pada surat

dinas di Kantor Desa Pemepek, (3) bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda baca pada surat

dinas di Kantor Desa Pemepek. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mendeskripsikan

bentuk-bentuk kesalahan penggunaan huruf pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek, (2) untuk

mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penulisan kata pada surat dinas di Kantor Desa

Pemepek, (3) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan tanda baca pada

surat dinas di Kantor Desa Pemepek. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan metode dokumentasi dan metode simak. Data yang terkumpul kemudian dianalisis

menggunakan metode padan intralingual. Penyajian data menggunakan metode penyajian hasil

analisis data informal. Hasil penelitian ini menemukan: (1) kesalahan penggunaan huruf pada

surat dinas di Kantor Desa Pemepek, kesalahan penggunaan huruf meliputi; kesalahan

penggunaan huruf kapital atau huruf besar dan kesalahan penggunaan huruf tebal. Kesalahan

tersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan penulisan

kata pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek, kesalahan penulisan kata meliputi; kesalahan

penulisan kata berimbuhan, kesalahan penulisan kata depan di, kesalahan penulisan singkatan

atau akronim, dan kesalahan penulisan lambang bilangan. Kesalahan tersebut terdapat pada

bagian isi surat, (3) kesalahan penggunaan tanda baca pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek,

kesalahan penggunaan tanda baca meliputi; kesalahan penggunaan tanda titik (.), tanda koma (,),

tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda elipsis (...), dan penggunaan garis miring (/).

Kesalahan tersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat.

Kata kunci : analisis kesalahan berbahasa, analisis kesalahan ejaan, surat dinas.

Page 4: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

4

ANALYSIS OF SPELLING ERRORS IN THE OFFICIAL LETTER OF PEMEPEK

VILLAGE, PRINGGARATA DISTRICT, LOMBOK TENGAH REGENCY

By

Hendri Setiawan

E1C114035

ABSTRACT

The problems studied in this study are: (1) how is the error in the use of letters in the official

letter in the Pemepek Village Office, (2) how is the writing error in the official letter in the

Pemepek Village Office, (3) how is the use of punctuation in the official letter in Pemepek

Village Office. The objectives in this study are: (1) to describe the forms of letters using errors in

official letters at Pemepek Village Office, (2) to describe forms of word errors in official letters

in Pemepek Village Office, (3) to describe forms - a form of misuse of punctuation marks in

official letters at the Pemepek Village Office. Data collection method in this study uses

documentation method and method of observation. The collected data is then analyzed using the

intralingual equivalent method. Presentation of data using the method of presenting the results of

informal data analysis. The results of this study found: (1) errors in the use of letters in official

letters in the Pemepek Village Office, errors in the use of letters include; misuse of capital letters

or uppercase letters and incorrect use of bold letters. The error is found in the letter head until the

closing letter, (2) the writing error in the official letter in the Pemepek Village Office, the writing

error of the word includes; typing errors in writing, errors in writing prepositions, errors in

writing abbreviations or acronyms, and writing errors in number symbols. These errors are found

in the contents of the letter, (3) the misuse of punctuation marks in official letters in the Pemepek

Village Office, the misuse of punctuation includes; use of a dot (.), comma (,), colon (:), hyphen

(-), ellipsis (...), and use of slashes (/). The error is found in the letter head until the letter closure.

Keywords: language error analysis, spelling error analysis, official letter.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial

membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan

manusia lainnya untuk menyampaikan pikiran,

perasaan, dan gagasan dalam berbagai

kebutuhan. Untuk kepentingan interaksi sosial

itu, dibutuhkan suatu alat komunikasi yang

disebut bahasa, baik berupa bahasa lisan maupun

bahasa tulis. Bahasa lisan merupakan ragam

bahasa yang diungkapkan melalui media lisan,

seperti berpidato, ceramah, berdialog, dan

sebagainya, sedangkan bahasa tulis merupakan

ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media

tulis. Bahasa tulis digunakan untuk menulis

buku, makalah, skripsi, surat, dan sebagainya.

Salah satu bentuk bahasa tulis adalah

surat. Surat merupakan salah satu alat

komunikasi yang menggunakan media bahasa

tulis. Kegiatan kantor pemerintah maupun

swasta tidak terlepas dari kegiatan saling

memberikan informasi baik lisan maupun

tulisan. informasi. Pada saat menulis surat harus

memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang meliputi penggunaan huruf,

penggunaan tanda baca, dan penulisan kata.

Selain itu, harus memperhatikan pilihan kata

dalam menulis surat.

Page 5: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

5

Surat-menyurat merupakan kegiatan

keseharian pegawai bagian administrasi di

Kantor Desa Pemepek Kecamatan Pringgrata.

Menulis surat dinas dengan memperhatikan

Ejaan Bahasa Indonesia sudah menjadi

ketentuan, namun pada kenyataannya menulis

surat dinas tidak mudah dilakukan. Penggunaan

ejaan bahasa Indonesia pada surat dinas Desa

Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak

ditemukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang

dimaksud seperti kesalahan penggunaan huruf

kapital, huruf miring, kata berimbuhan, kata

depan, singkatan, kesalahan penggunaan tanda

baca seperti penggunaan tanda titik, tanda koma,

titik dua, dan kesalahan pemilihan kata.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu

kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia

yang meliputi:

1) Bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf

pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek

Kecamatan Pringgarata?

2) Bagaimanakah kesalahan penggunaan tanda

baca pada surat dinas di Kantor Desa

Pemepek Kecamatan Pringgarata?

3) Bagaimanakah kesalahan penulisan kata

pada surat dinas di Kantor Desa Pemepek

Kecamatan Pringgarta?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan

kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia

yaitu sebagai berikut:

1) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk

kesalahan penggunaan huruf pada surat

dinas Desa Pemepek.

2) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk

kesalahan penggunaan penggunaan tanda

baca pada surat dinas Desa Pemepek.

3) Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk

kesalahan penulisan kata pada surat dinas

Desa Pemepek.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaatnya penelitian ini ditinjau dari

manfaat secara teoretis dan secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Sebagai pengetahuan bagi masyarakat

dan khususnya bagi pegawai Kantor

Desa Pemepek mengenai bentuk-bentuk

kesalahan penggunaan ejaan pada surat

dinas.

Sebagai pedoman bagi para peneliti

yang ingin meneliti masalah kebahasaan

khususnya pada penulisan surat untuk

membuat surat resmi yang baik dan

benar.

1.4.2 Manfaat Praktis

• Sebagai pedoman bagi para pegawai

instansi pemerintahan khususnya bagi

pegawai Kantor Desa Pemepek dalam

membuat surat dinas.

• Sebagai pedoman dalam memperbaiki

kesalahan penulisaan surat.

• Sebagai perbandingan bagi penelitian

yang sudah dilakukan atau yang akan

dilakukan yang berkaitan dengan

kesalahan berbahasa.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Relevan

Penelitian-penelitian terdahulu yang

berhubungan dan yang sesuai dengan penelitian

ini yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh

Yuliantini (2011) dengan judul

“Analisis Penggunaan Ejaan dan Tanda

Baca dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan

IPS di Fkip Universitas Mataram”.

Page 6: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

6

2. Penelitian yang dilakukan oleh Eni

Kusmirawati (2011) dengan judul

“Analisis Penggunaan Huruf Kapital

dan Penulisan Kata pada Majalah Gaul

Terbitan Gramedia Edisi 2010”.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Saiful

Bahri (2012) dengan judul “Analisis

Kesalahan Berbahasa dalam Harian

Lombok Post dan Kaitannya dengan

Pembelajaran Bahasa Indonesia di

SMP/Mts”.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra

Raharja (2012) dengan judul “Analisis

Kesalahan Berbahasa Surat Organisasi

Mahasiswa FKIP Universitas Mataram

Tahun Akademik 2011/2012”.

5. Sya’baniatun Isnaini (2013) dengan

judul “Analisis Kesalahan Penggunaan

Bahasa Baku dalam Surat Resmi di

Kantor Desa Anyar Kecamatan Bayan

Kabupaten Lombok Utara.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa adalah

suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh

peneliti atau guru bahasa, yang meliputi kegiatan

mengumpulkan sampel kesalahan berbahasa,

mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam

sampel, menjelaskan kesalahan berbahasa

tersebut, mengklasifikasi kesalahan itu, dan

mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu

(Tarigan, Djago dan Lilis Siti Sulistyaningsih,

1996/1997 : 25).

2.2.2 Kesalahan Ejaan

Adapun jenis-jenis kesalahan ejaan yang

disarikan dari Setyawati (2010: 155)

mengemukakan kesalahan dalam penerapan

kaidah Ejaan Bahasa yang Disempurnakan

(EYD), di antaranya meliputi: (a) kesalahan

penulisan huruf besar atau huruf kapital, (b)

kesalahan penulisan huruf miring, (c) kesalahan

penulisan kata, (d) kesalahan memenggal kata,

(e) kesalahan penulisan lambang bilangan, (f)

kesalahan penulisan unsur serapan, dan (g)

kesalahan penulisan tanda baca.

2.2.3 Ejaan Bahasa Indonesia

a. Pengertian Ejaan

Ejaan adalah kaidah-kaidah cara

menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan

sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf)

serta penggunaan tanda baca, KBBI (2011).

Menurut Purwandari dan Qoni’ah (2015: 18),

ejaan adalah kaidah-kaidah cara

menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan

sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf).

Sedangkan, menurut Suryaman (1987: 6), ejaan

ialah keseluruhan peraturan bagaimana

melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana

menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana

memotong-motong suatu kata, dan bagaimana

menggabungkan kata. Selain itu, Arifin dan

Tasai (2004: 170), juga berpendapat ejaan

adalah keseluruhan peraturan bagaimana

melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana

antar hubungan antara lambang-lambang itu

(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu

bahasa).

b. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

(2017) yang diterbitkan oleh Global Media

menggolongkan Ejaan Bahasa Indonesia dalam

beberapa bagian antara lain:

1. Penggunaan huruf

Penggunaan huruf terdiri dari:

2. Penulisan kata

Penulisan kata terdiri dari:

3. Penggunaan tanda baca

Penggunaan tanda baca terdiri dari:

2.2.4 Surat a. Pengertian Surat

Adapun beberapa pendapat para ahli

tentang definisi surat. Menurut Arifin (1987: 44)

surat merupakan sarana komunikasi tertulis

untuk menyampaikan informasi kepada orang

lain. Selain itu, Suprapto (2014: 1) berpendapat

surat merupakan alat komunikasi antara dua

belah pihak yang berupa tulisan dalam kertas

atau lainnya. Pendapat lain juga diungkapkan

oleh Sumantri (dalam Nazir 2016: 17)

mengatakan surat merupakan salah satu alat

Page 7: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

7

komunikasi yang menggunakan media bahasa

tulis.

b. Surat Dinas

Surat dinas yaitu surat yang ditulis untuk

kepentingan atau menyangkut masalah lembaga,

organisasi, instansi, dan sebagainya (Suprapto,

2014: 3). Adapun jenis-jenis surat dinas yang

dibuat oleh pihak lembaga atau instansi

pemerintah antara lain:

1. Surat undangan

2. Surat panggilan

3. Surat edaran

4. Surat pengantar

5. Surat keterangan

6. Surat permohonan

7. Surat kuasa

8. Surat tugas

9. Surat keputusan

10. Surat perjalanan dinas

c. Syarat-syarat Surat Dinas

1. Surat harus disusun dengan teknik

penyusunan surat yang benar.

2. Surat harus diketik secara benar.

3. Isi surat harus dinyatakan secara jelas,

ringkas, sopan, dan eksplisit.

4. Bahasa yang digunakan dalam surat

harus baik dan benar.

d. Bentuk-bentuk Surat Dinas

Bentuk surat yang dimaksud bukanlah

bentuk ukursn kertas surat, melainkan bentuknya

dilihat dari letak dan penulisan bagian-bagian

surat yaitu letak dan penulisan bagian

kop/kepala surat sampai dengan inisial. Suprapto

(2014: 9) membahas 10 bentuk surat dinas yang

sering digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Surat Bentuk Lurus Penuh (Full Block

Style)

2. Surat Bentuk Persegi (Square Style)

3. Surat Bentuk Lurus (Block Style)

4. Surat Bentuk Setengah Lurus (Semi Block

Style)

5. Surat Bentuk Lekuk (Indented Style)

6. Surat Bentuk Resmi (Official Style)

7. Surat Bentuk Paragraf Bergantung

(Hanging Paragraf)

8. Surat Bentuk Gaya Depdiknas

9. Surat Bentuk Simetris Penuh

10. Surat Bentuk Simetris

e. Bagian-bagian Surat Dinas

Menurut Arifin (1987: 49), bagian-

bagian surat itu mempunyai kegunaan. Dalam

surat pribadi biasanya hanya terdapat bagian-

bagian surat yang dianggap penting saja,

sedangkan dalam surat dinas dan surat niaga

bagian-bagian surat itu lebih seragam dan

lengkap. Bagian-bagian surat resmi yang

lengkap adalah sebagai berikut:

1. Kepala surat

2. Nomor surat

3. Lampiran

4. Hal atau Perihal

5. Tanggal surat

6. Alamat surat

7. Salam pembuka

8. Isi surat:

9. Alinea pembuka

10. Isi surat yang sesungguhnya

11. Alinea penutup

12. Salam penutup

13. Tanda tangan, Nama jelas, dan Jabatan

14. Tembusan atau Inisial

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini

adalah penelitian kualitatif. Menurut Bodgan

dan Taylor dalam Muhammad (2011: 19)

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis, atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.

3.2 populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto dalam Muhammad

(2011: 180) populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor

Desa Pemepek.

2. Sampel

Menurut Arikunto dalam Muhammad

(2011: 180) Sampel adalah sebagian atau wakil

Page 8: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

8

dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini

peneliti mengambil 10 sampel surat dinas yang

diterbitkan oleh Kantor Desa Pemepek. Surat-

surat tersebut terdiri dari 3 surat yang diterbitkan

pada bulan April tahun 2016, kemudian 3 surat

yang diterbitkan pada bulan April dan Agustus

tahun 2017, dan 4 surat yang diterbitkan pada

bulan Februari, Maret dan April tahun 2018.

3.3 Data dan Sumber Data

1. Data

Menurut Muhammad (2012: 2) data

merupakan fakta, benda yang akan diproses

lebih lanjut, bukti, rekaman, statistik yang

digunakan untuk membuat simpulan. Wujud

data dalam penelitian ini berupa kesalahan

penulisan kata dan tanda baca.

2. Sumber Data

Sumber data terkait dengan dari siapa,

apa, dan mana informasi mengenai fokus

penelitian diperoleh. Dengan kata lain, sumber

data berkaitan dengan lokasi dan satuan

penelitian atau observasi unit (Muhammad,

2011: 154). Sumber data dalam penelitian ini

adalah surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor

Desa Pemepek.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian data dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Metode Dokumentasi

2. Metode Simak dengan teknik catat

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

1. Metode dalam penelitian ini menggunakan

metode padan intralingual

2. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan teknik hubung banding

membedakan (HBB) dan teknik hubung

banding menyamakan (HBS).

3.5 Metode Penyajian Hasil Data

Metode penyajian hasil analisis data

dalam penelitian ini menggunakan metode

informal. Menurut Muhammad (2012: 125)

metode informal adalah metode penyajian data

dengan menggunakan kata-kata biasa untuk

merumuskan kaidah sesuai dengan ranah,

konstrain, dan hubungan antar kaidah. Dalam

penelitian ini akan disajikan hasil analisis data

berupa uraian atau penjelasan mengenai

kesalahan penggunaan ejaan pada surat dinas

yang diterbitkan oleh Kantor Desa Pemepek

Kecamatan Pringgarata.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kesalahan Penggunaan Huruf pada

Surat Dinas

Kesalahan penggunaan huruf dalam surat

dinas yang diterbitkan oleh Kantor Desa

Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak

terjadi kesalahan dari seluruh sampel surat yang

diambil, kesalahan penggunaan huruf tersebut

meliputi kesalahan penggunaan huruf kapital

atau huruf besar dan kesalahan penggunaan

huruf tebal. Kesalahan yang dimaksud yaitu

sebagai berikut:

4.1.1 Kesalahan Penggunaan Huruf

Kapital

Kesalahan penggunaan huruf kapital pada

lampiran surat I terdapat pada bagian salam

pembuka, isi surat dan nama jabatan. Data

pertama kesalahan penggunaan huruf kapital

terdapat pada bagian salam pembuka surat.

“Dengan Hormat”

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Data (1) pada penulisan “Dengan Hormat”

masih terdapat kesalahan penggunaan huruf

kapital, huruf “H” pada kata “Hormat” ditulis

menggunakan huruf kecil, karena apabila kata

“hormat” ditulis pada tengah dan akhir kalimat,

maka huruf awalnya ditulis menggunakan huruf

kecil karena kata “hormat” bukan nama gelar,

jabatan, dan nama. Penulisan yang benar yaitu:

Page 9: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

9

(1a) “Dengan hormat.”

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Kesalahan penggunaan huruf kapital pada

lampiran surat II terdapat pada bagian isi surat.

Data ke-5 pada lampiran surat II berikut ini.

(5) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHALI, S.PdI

Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek

Dengan ini menerangkan kepada :

Nama : WARIADI

NIK : 5202080107990491

(Sumber data: Surat II. Perihal: Surat

Keterangan Domisili. Tanggal: 12 April

2018)

Data (5) kesalahan penggunaan huruf kapital

pada kata “MUHALI, S.PdI” dan kata

“WARIADI”, tidak semua huruf ditulis dengan

huruf kapital, tetapi hanya huruf awalnya saja

yang ditulis menggunakan huruf kapital, karena

sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia apabila

kata yang menunjukkan nama seseorang, maka

penulisan huruf awalnya menggunakan huruf

kapital. Jadi, penulisan yang benar yaitu:

(5a) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhali, S.PdI

Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek

Dengan ini menerangkan kepada :

Nama : Wariadi

NIK : 5202080107990491

(Sumber data: Surat II. Perihal: Surat

Keterangan Domisili. Tanggal: 12 April

2018)

4.1.2 Kesalahan Penggunaan Huruf Tebal

Kesalahan penggunaan huruf tebal masih

terdapat dalam surat yang diterbitkan oleh

Kantor Desa Pemepek. Kesalahan tersebut

terdapat pada bagian isi surat.

Data berikutnya pada kesalahan penggunaan

huruf tebal lainnya juga terdapat pada lampiran

surat X pada bagian isi surat berikut ini.

(36) Saudara/i untuk berpartisipasi guna

kelancaran kegiatan tersebut diatas, nanti

pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 12 April 2016

Jam : 08.00 Wita sampai

dengan selesai

Tempat : Dusun Kebun Sirih

Desa Pemepek

Demikian surat undangan ini dibuat, mohon

kiranya Bapak/i Saudara/i berkenan

menghadirkan personilnya, dan atas

kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-

royong Jembatan. Tanggal: 29 April 2016)

Data (36) kesalahan penggunaan huruf tebal

pada bagian isi surat tersebut tidak perlu

digunakan, namun hanya menggunakan huruf

biasa tanpa ditebalkan. Hal tersebut tidak sesuai

dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia, huruf

tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan

yang sudah ditulis miring dan dipakai untuk

menegaskan bagian-bagian judul buku, bab, dan

subbab. Penulisan yang benar yaitu seperti

berikut ini.

(36a) Saudara/i untuk berpartisipasi guna

kelancaran kegiatan tersebut diatas, nanti

pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 12 April 2016

Jam : 08.00 Wita sampai

dengan selesai

Tempat : Dusun Kebun Sirih Desa

Pemepek

Page 10: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

10

Demikian surat undangan ini dibuat, mohon

kiranya Bapak/i Saudara/i berkenan

menghadirkan personilnya, dan atas

kehadiranya kami ucapkan terima kasih.

(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-

royong Jembatan. Tanggal: 29 April 2016)

4.2 Kesalahan Penulisan Kata pada Surat

Dinas

Kesalahan penulisan kata dalam surat

dinas yang diterbitkan oleh Kantor Desa

Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak

ditemukan. Kesalahan yang dimaksud meliputi:

(a) kesalahan penulisan kata berimbuhan, (b)

kesalahan penulisan kata depan, (c) kesalahan

penulisan singkatan atau akronim, dan (d)

kesalahan penulisan angka.

4.2.1 Kesalahan Penulisan Kata Berimbuhan

Kata imbuhan ditulis serangkai dengan

kata dasarnya. Data kesalahan penulisan kata

berimbuhan pada surat dinas Kantor Desa

Pemepek terdapat pada lampiran surat II, III dan

VI berikut ini.

(37) “Demikian surat keterangan ini kami

buat sebenarnya agar dapat di pergunakan

sebagaimana mestinya.”

(Sumber data: Surat II, III, dan VI)

Data (37) kesalahan kata berimbuhan pada kata

“di pergunakan”, kata “di pergunakan”

seharusnya ditulis serangkai menjadi

“dipergunakan” bukan dipisah. Apabila kata

“di” ditulis di depan kata kerja, maka penulisan

kata “di” harus ditulis serangkai dengan kata

yang mengikutinya. Jadi, penulisan yang benar

yaitu:

(37a) “Demikian surat keterangan ini kami

buat sebenarnya agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.”

(Sumber data: Surat II, III, dan VI)

4.2.2 Kesalahan Penulisan Kata Depan

Penulisan kata depan pada surat dinas

yang diterbitkan oleh Kantor Desa Pemepek

masih terdapat kesalahan pada beberapa surat.

Data kesalahan penulisan kata depan di pada

lampiran surat I terdapat pada bagian isi surat.

(38) “Pada hari Minggu malam Senin tanggal

01 April 2018 dihalaman rumah”.

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Data (38) pada kata “dihalaman” tidak ditulis

serangkai, karena kata di disini diikuti kata

“halaman” yang merupakan kata yang

menunjukkan tempat, sehingga kata yang

menunjukkan tempat setelah kata di harus ditulis

terpisah . Kata di pada kata “dihalaman” harus

ditulis terpisah. Penulisan yang benar yaitu:

(38a) “Pada hari Minggu malam Senin

tanggal 01 April 2018 di halaman rumah”.

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Selanjutnya, kesalahan penulisan kata “diatas”

juga masih banyak ditemukan dalam surat dinas

Kantor Desa Pemepek Kecamatan Pringgarata.

Kesalahan tersebut tersebar pada lampiran surat

IV, V, VII, dan X pada data berikut.

(39) “Adalah yang tersebut namanya diatas

sepanjang pengetahuan dan pengecekan kami

benar telah meninggal dunia”.

(Sumber data: Surat IV, V, VII, dan X)

Data (39) pada kata “diatas” merupakan kata

yang menunjukkan tempat, kata di yang diikuti

kata yang menunjukkan tempat harus ditulis

terpisah menjadi “di atas” karena fungsi kata di

sebagai kata depan atau preposisi, sehingga

harus ditulis terpisah. Jadi, penulisan yang benar

yaitu:

(39a) “Adalah yang tersebut namanya di atas

sepanjang pengetahuan dan pengecekan kami

benar telah meninggal dunia”.

(Sumber data: Surat IV, V, VII, dan X)

Page 11: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

11

4.2.3 Kesalahan Penulisan Singkatan atau

Akronim

Singkatan adalah bentuk yang

dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau

lebih. Singkatan nama orang, nama gelar,

jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik

(.).

(40) “Nama: Syamsudin, S.H.I”

(41) “Nama: Muhali, S.Pd.I”

(Sumber data: Lampiran Semua Surat)

Data (40, 41) pada penulisan gelar kepala desa

dan sekretaris desa pada semua lampiran surat

tidak diikuti dengan pemakaian tanda titik (.) di

akhir gelar, hal ini jelas merupakan suatu

kesalahan dalam penulisan singkatan. Dalam

Ejaan Bahasa Indonesia setelah penulisan gelar

harus diakhiri dengan tanda (.), sehingga

penulisan nama gelar kepala desa dan sekretaris

desa yang benar yaitu:

(40a) “Nama: Syamsudin, S.H.I.”

(41a) “Nama: Muhali, S.Pd.I.”

(Sumber data: Lampiran Semua Surat)

Selain itu, data berikutnya pada kesalahan

penulisan singkatan “A.n” terdapat pada

lampiran surat I, III, dan V ”.

(42) Pemepek, 04 Agustus 2017

A.n Kepala Desa Pemepek

Sekdes

(Sumber data: Surat I, III, dan V)

Data (42) pada kata “A.n” seharusnya huruf

awalnya ditulis menggunakan huruf kecil

menjadi “a.n” sesuai dengan Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia tentang penulisan

singkatan yang benar, apabila singkatan “atas

nama” maka huruf awalnya harus menggunakan

huruf kecil. Penulisan singkatan yang benar

yaitu:

(42a) Pemepek, 04 Agustus 2017

a.n Kepala Desa Pemepek

Sekdes

(Sumber data: Surat I, III, dan V)

4.2.4 Kesalahan Penulisan Lambang

Bilangan

Data kesalahan penulisan lambang bilangan

pada lampiran surat II, III, dan IX terdapat pada

bagian isi surat berikut ini.

(45) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHALI, S.PdI

Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek

Dengan ini menerangkan kepada:

Nama : WARIADI

NIK : 5202080107990491

Tempat/tgl lahir : Repok Pidendang, 01-

01-1999

Kelamin: Laki-laki

(Sumber data: Surat II, III, dan IX)

Data (45) kesalahan penulisan tempat dan

tanggal lahir, seharusnya penulisan tanggal,

bulan, dan tahun ditulis secara lengkap, tidak

disingkat atau diganti dengan lambang bilangan,

pada lampiran surat II penulisan yang benar

adalah (45a) “Repok Pidendang, 01 Januari

1999”, lampiran surat III penulisan yang benar

adalah “Cerorong, 01 Juli 1975”, dan lampiran

surat IX penulisan yang benar adalah “Cerorong,

01 Juli 1960”. Penulisan yang benar seperti

berikut ini.

(45a) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHALI, S.PdI

Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek

Dengan ini menerangkan kepada:

Nama : WARIADI

Page 12: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

12

NIK : 5202080107990491

Tempat/tgl lahir : Repok Pidendang, 01

Januari 1999

Kelamin : Laki-laki

(Sumber data: Surat II, III, dan IX)

4.3 Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

pada Surat Dinas

Kesalahan penggunaan tanda baca pada

surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor Desa

Pemepek Kecamatan Pringgarata masih banyak

ditemukan mulai dari bagian pembuka surat

sampai dengan bagian penutup surat. Keselahan-

kesalahan yang dimaksud adalah sebagai

berikut.

4.3.1 Penggunaan Tanda Baca Titik (.)

Kesalahan penggunaan tanda baca titik (.)

pada surat dinas yang diterbitkan oleh Kantor

Desa Pemepek. Data kesalahan pada lampiran

surat I terdapat pada bagian salam pembuka

surat.

(46) “Dengan Hormat.”

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Data (46) kesalahan penggunaan tanda baca titik

(.) pada akhir kata “Hormat.” tersebut

seharusnya ditulis tanda koma (,) menjadi

“Dengan hormat,” bukan tanda titik (.) sesuai

dengan peraturan penulisan surat yang baik dan

benar, kesalahan penulisan tanda titik (.) pada

kata “Dengan Hormat.” juga terdapat pada

lampiran surat X. Penulisan yang benar yaitu:

(46a) “Dengan hormat,”

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Data berikutnya kesalahan penggunaan tanda

baca titik (.) lainnya juga terdapat pada

penulisan nama gelar.

(47) “Syamsudin, SH.I” dan “Muhali, S.Pd.I”

(Sumber data: Lampiran Semua Surat)

Data (47) penulisan nama gelar pada data di atas

pada akhir gelar tidak diikuti tanda titik (.),

dalam Ejaan Bahasa Indonesia setelah penulisan

gelar harus diakhiri dengan tanda (.). Kesalahan

penulisan nama gelar yang tidak diakhiri dengan

tanda titik (.) terdapat pada semua lampiran

surat. Jadi, penulisan nama gelar kepala desa dan

sekretaris desa yang benar yaitu:

(47a) “Syamsudin, SH.I.” dan “Muhali,

S.Pd.I.”

(Sumber data: Lampiran Semua Surat)

4.3.2 Penggunaan Tanda Baca Koma (,)

Penggunaan tanda baca koma (,) memiliki

beberapa aturan penggunaannya dalam Ejaan

Bahasa Indonesia, salah satunya adalah pada

penulisan nama dan alamat, bagian-bagian

alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat

dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Data kesalahan penggunaan tanda koma pada

lampiran surat I terdapat pada bagian alamat

tujuan surat.

(50) Kepada

Yth. Bapak Kapolsek Pringgarat

di,-

Pringgarata.

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

Data (50) penulisan kata “di,-” seharusnya tidak

menggunakan tanda koma (,), cukup

menggunakan tanda hubung saja menjadi “di-”,

hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan

penulisan surat dinas yang baik dan benar. Jadi,

penulisan yang benar yaitu:

(50a) Kepada

Yth. Bapak Kapolsek Pringgarat

di-

Page 13: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

13

Pringgarata.

(Sumber data: Surat I. Perihal: Mohon

Rekomendasi Izin Keramaian. Tanggal: 29

Maret 2018)

4.3.3 Penggunaan Baca Titik Dua (:)

Data kesalahan penggunaan tanda baca titik dua

(:) pada lampiran surat II sampai IX terdapat

pada penulisan nomor surat bagian isi surat.

(55) SURAT KETERANGAN BEDA IDENTITAS

Nomor : 471 / ...... / pem / VIII / 2017

(Sumber data: Lampiran surat II sampai

surat IX)

(56) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHALI, S.PdI

Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek

(Sumber data: Lampiran surat II sampai surat

IX)

Data (55, 56) kesalahan penggunaan titik dua (:)

setelah kata “Nomor :” pada data (55) dan

setelah kata “ini :” pada data (56) seharusnya

tidak perlu menggunakan spasi, penggunaan titik

dua harus digabung dengan kata “Nomor” dan

kata “ini” dan ditulis menjadi “(55a) Nomor:”,

“(56a ini:)”, hal tersebut sesuai dengan peraturan

tentang penggunaan tanda titik dua (:) yang baik

dan benar seperti berikut ini.

(55a) SURAT KETERANGAN BEDA IDENTITAS Nomor: 471 / ...... / pem / VIII / 2017

(Sumber data: Lampiran surat II sampai surat

IX)

(56a) Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : MUHALI, S.PdI

Jabatan : Sekretaris Desa Pemepek

(Sumber data: Lampiran surat II sampai surat

IX)

4.3.4 Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)

Data kesalahan penggunaan tanda hubung (-)

pada lampiran surat X terdapat pada bagian

lampiran surat.

(57) Nomor : 411 / ..... / PMPK / 2015

Lamp : ---

Hal : Gotong-Royong Jembatan

(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-

royong Jembatan . Tanggal: 11 April 2016)

Data (57) kesalahan penggunaan tanda hubung

(-) lebih dari satu atau garis putus-putus (---)

merupakan suatu pemborosan dalam penulisan

surat dinas, penulisan yang benar seharusnya

menggunakan satu garis hubung (-). Penggunaan

tanda garis hubung (-) lebih dari satu tidak

dibenarkan dalam aturan penulisan surat yang

baik dan benar. Penulisan yang benar menjadi

berikut ini.

(57a) Nomor : 411 / ..... / PMPK / 2015

Lamp : -

Hal : Gotong-Royong Jembatan

(Sumber data: Surat X. Perihal: Gotong-

royong Jembatan . Tanggal: 11 April 2016)

4.3.5 Penggunaan Tanda Baca Elipsis (...)

Data kesalahan penggunaan tanda elipsis

terdapat pada lampiran semua surat pada bagian

nomor surat.

(58) SURAT KETERANGAN DOMISILI

Nomor : 471 / ……… / Pem / IV / 2018

(Sumber data: Lampiran Semua Surat)

Data (58) kesalahan penggunaan tanda elipsis

(...) pada nomor surat harus dihilangkan, karena

hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan

penulisan surat. Tanda elipsis (...) digunakan

untuk kalimat yang yang terputus-putus dan

untuk menunjukan dalam suatu kalimat atau

ujaran dalam dialog yang dihilangkan. Penulisan

yang benar menjadi berikut ini.

(58a) SURAT KETERANGAN DOMISILI

Nomor : 471 / / Pem /IV /2018

(Sumber data: Lampiran Semua Surat)

Page 14: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

14

4.3.6 Penggunaan Baca Garis Miring (/)

Penggunaan tanda kurung (...) dan garis

miring (/) memiliki aturan yang sama dalam

penulisannya, yaitu tidak didahului dan diikuti

spasi. Kesalahan penggunaan garis miring (/)

pada bagian nomor surat masih salah, kesalahan

tersebut terdapat pada surat lampiran II, III, IV,

V, VI, VII, IX, dan X.

(59) SURAT KETERANGAN MENINGGAL DUNIA

Nomor : 471/………/Pem / III / 2018

(Sumber data: Surat II, III, IV, V, VI, VII,

IX, dan X)

Data (59) kesalahan penulisan nomor pada surat

tersebut masih menggunakan spasi sebelum dan

sesudah pemakaian tanda garis miring (/), hal ini

tidak sesuai dengan aturan tata cara penulisan

garis miring (/) yang berlaku. Seharusnya yang

benar menjadi berikut ini.

(59a) SURAT KETERANGAN MENINGGAL DUNIA

Nomor : 471/………/Pem/III/2018

(Sumber data: Surat II, III, IV, V, VI, VII,

IX, dan X)

V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai

analisis kesalahan penggunaan ejaan pada surat

dinas di Kantor Desa Pemepek Kecamatan

Pringgarata dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Surat-surat yang diterbitkan kantor Desa

Pemepek masih banyak terdapat kesalahan

penggunaan huruf. Kesalahan penggunaan

huruf tersebut meliputi, (a) kesalahan

penggunaan huruf kapital atau huruf besar,

kesalahan penggunaan huruf kapital

terdapat diseluruh sampel surat yang

dijadikan objek penelitian yaitu 10 surat

dinas yang diterbitkan oleh kantor Desa

Pemepek. Kesalahan penggunaan huruf

kapital tersebut terdapat mulai dari kepala

surat sampai dengan penutup surat, (b)

kesalahan penggunaan huruf tebal,

kesalahan penggunaan huruf tebal terdapat

pada lampiran surat I, II, III, V, VI, dan IX,

kesalahan tersebut terdapat pada bagian isi

surat.

2. Surat-surat yang diterbitkan kantor Desa

Pemepek terdapat juga kesalahan penulisan

kata. Kesalahan penulisan kata tersebut

meliputi, (a) kesalahan penulisan kata

berimbuhan, kesalahan tersebut ditemukan

pada lampiran surat II, III, dan VI pada

bagian isi surat, (b) kesalahan penulisan

kata depan, kesalahan penulisan kata depan

yang ditemukan dalam surat dinas kantor

Desa Pemepek yaitu hanya kesalahan

penulisan kata depan di, kesalahan tersebut

terdapat pada lampiran surat I, IV, V, VII,

dan X pada bagian isi surat, (c) kesalahan

penulisan singkatan atau akronim,

penulisan gelar kepala desa dan sekretaris

desa pada semua surat yang diterbitkan

masih salah. Selain itu, kesalahan penulisan

singkatan “a.n” juga terdapat pada lampiran

surat I, III, dan V dan kesalahan penulisan

singkatan “lamp.” pada lampiran surat I dan

X masih ditemukan kesalahan, (d)

kesalahan penulisan lambang bilangan,

kesalahan penulisan lambang bilangan tidak

banyak ditemukan, kesalahan hanya

terdapat pada lampiran surat II, III, dan IX.

3. Selain terdapat kesalahan penggunaan huruf

dan penulisan kata, kesalahan penggunaan

tanda baca juga masih banyak ditemukan

dalam surat dinas yang diterbitkan oleh

kantor Desa Pemepek. Kesalahan

penggunaan tanda baca tersebut meliputi,

(a) penggunaan tanda titik (.), kesalahan

penggunaan tanda titik (.) masih terdapat

pada lampiran surat I, V, VI, dan VII pada

bagian nama gelar dan isi surat, (b)

penggunaan tanda koma (,), kesalahan

penggunaan tanda koma (,) juga masih

banyak ditemukan kesalahan tersebut

terdapat pada lampiran surat III, V, VII, dan

IX pada bagian isi surat, (c) penggunaan

tanda titik dua (:), kesalahan penggunaan

tanda titik dua (:) hanya terdapat pada

lampiran surat II dan IX pada bagian nomor

surat, (d) penggunaan tanda hubung (-),

kesalahan penggunaan tanda hubung (-)

juga hanya terdapat pada lampiran surat X

Page 15: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

15

pada bagian lampiran surat, (e) penggunaan

tanda elipsis (...), kesalahan penggunaan

tanda elipsis (...) ditemukan pada semua

surat yang diterbitkan, tetapi kesalahan

hanya terdapat pada bagian nomor surat

dari semua surat yang terdapat kesalahan,

dan (f) penggunaan garing miring (/),

kesalahan penggunaan garis (/) masih

ditemukan pada lampiran surat II, III, IV,

V, VI, VII, IX, dan X, kesalahan tersebut

terdapat pada bagian nomor surat,

sedangkan lampiran surat X kesalahan juga

ditemukan pada bagian isi surat.

5.2 Saran-saran

Setiap penelitian membutuhkan saran-saran

guna menyempurnakan suatu penelitian. Adapun

beberapa saran yang peneliti paparkan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi instansi-instansi pemeritahan yang

terkait seperti kantor desa, kantor camat,

serta instansi yang lainnya, khususnya bagi

pegawai Kantor Desa Pemepek supaya lebih

teliti lagi dalam membuat surat dinas dan

para pegawai harus memiliki buku Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PU EBI)

sebagai panduan pada saat menulis surat

dinas, sehingga tidak ada lagi kesalahan pada

surat-surat dinas yang akan diterbitkan

selanjutnya.

2. Diharapkan bagi aparat pemerintah Desa

Pemepek supaya mengadakan penyuluhan

kebahasaan tentang bagaimana cara menulis

surat dinas yang baik dan benar sesuai

dengan Ejaan Bahasa Indonesia, sehingga

dengan diadakannya penyuluhan kebahasaan

tersebut dapat meningkatkan kualitas dan

pemahaman bagi aparat desa dalam membuat

surat dinas kedepannya.

3. Diharapkan bagi mahasiswa untuk penelitian

selanjutnya supaya meneliti tentang

sistematika penulisan surat dan struktur surat,

karena masih jarang mahasiswa meneliti

tentang surat. Menulis surat merupakan suatu

seni berkreasi dalam menulis, menulis surat

dianggap sangat mudah dilakukan, tetapi

pada kenyataannya tidaklah demikian.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Z. 1987. Berbahasa Indonesialah

dengan Benar. Jakarta: PT. Mediyatama

Sarana Perkasa.

Arifin, E. Z dan Tasai, S. A. 2004. Cermat

Berbahasa Indonesia untuk Perguruan

Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Bahri, Saiful. 2012. “Analisis Kesalahan

Berbahasa dalam Harian Lombok Post dan

Kaitannya dengan Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SMP/MTs.” Skripsi. Mataram:

FKIP Universitas Mataram.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus

Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Edisi Keempat. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Isnaini, Sya’baniatun. 2013. “Analisis Kesalahan

Penggunaan Bahasa Baku dalam Surat

Resmi di Kantor Desa Anyar Kecamatan

Lombok Utara.” Skripsi. Mataram: FKIP

Universitas Mataram.

Kusmirawati, Eni. 2011. “Analisis Penggunaan

Huruf Kapital dan Penulisan Kata pada

Majalah Gaul Terbitan Gramedia Edisi

2010.” Skripsi. Mataram: FKIP Universitas

Mataram.

Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa:

Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Muhammad. 2011. Penelitian Bahasa:

Paradigma Kualitatif. Yogyakarta: Liebe

Book Press.

Muhammad. 2012. Metode dan Teknik Analisis:

Data Linguistik. Yogyakarta: Liebe Book

Press.

Nazir, Y.N. 2016. “Analisis Kesalahan

Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Karya

Page 16: ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS KANTOR …eprints.unram.ac.id/10056/1/JURNAL SKRIPSI.pdftersebut terdapat pada bagian kepala surat sampai bagian penutup surat, (2) kesalahan

16

Ilmiah.” Diktat. Mataram: FKIP Universitas

Mataram.

Purwandari, Retno dan Qoni’ah. 2015. Buku

Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta:

Istana Media.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia. 2017. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia. Surabaya: Global

Media.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan

Berbahasa Indonesia Teori. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Suprapto. 2014. Penuntun Praktis Surat

Menyurat Dinas Resmi Bahasa Indonesia.

Bandung: CV. Mandar Maju.

Suryaman, Ukun. 1987. Dasar-dasar Bahasa

Indonesia Baku. Bandung: Penerbit

Alumni.

Tanzili, dan Adlan, Ali. 2006. Pedoman

Lengkap Menulis Surat. Jakarta: PT. Kawan

Pustaka.

Tarigan, Djago dan Sulistyaningsih, L.S. 1996.

Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:

Depdikbud.

Raharja, Hendra. 2012. “Analisis Kesalahan

Berbahasa Surat Organisasi Mahasiswa FKIP

Universitas Mataram Tahun Akademik

2011/2012.” Skripsi. Mataram: FKIP Universitas

Mataram.

Yuliantini. 2011. “Analisis Penggunaan Ejaan

dan Tanda Baca dalam Skripsi Mahasiswa

Jurusan IPS di FKIP Universitas Mataram.”

Skripsi. Mataram: FKIP Universitas Mataram.