Upload
trinhkhanh
View
232
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS KESUKSESAN
DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY
DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh :
SEPTIAN DWI RAHARJO
K7407132
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
IBRARY
SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY
DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2011
Oleh :
SEPTIAN DWI RAHARJO
K7407132
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Septian Dwi Raharjo. K7407132. ANALISIS KESUKSESAN SISTEM
INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Mengetahui pengaruh
kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap penggunaan
e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011. 2) Mengetahui
pengaruh kealitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan terhadap
kepuasan pemakai e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2011.
3) Mengetahui pengaruh penggunaan e-library dan kepuasan pemakai e-library
terhadap kesuksesan e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang menggunakan e-library. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
Structural Equation Modeling (SEM). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah accidental sampling dikolaborasikan dengan cluster sampling.
Untuk memenuhi asumsi kecukupan sampel dalam analisis SEM, jumlah sampel
pada penelitian ini adalah 170. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik kuesioner dengan skala likert.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang
diperoleh dengan memberikan angket kepada responden. Uji prasyarat analisis
SEM yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi kecukupan sampel,
uji normalitas dan evaluasi outlier. Uji kebaikan model digunakan alat uji absolute
fit indices, incremental fit indices dan parsimony fit indices. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan analisis koefisien jalur untuk mengetahui
hubungan antar variabel penelitian.
Berdasarkan hasil analisis SEM dapat disimpulkan: 1) Kesuksesan e-
library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh faktor penggunaan
dan kepuasan pemakai. Variabel penggunaan menentukan secara positif dan
signifikan terhadap kesuksesan e-library sebesar 0,046, variabel kepuasan
pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan e-library
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
sebesar 0,001. 2) Penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta
ditentukan oleh faktor kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan.
Variabel kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap
penggunaan sistem sebesar 0,009, variabel kualitas informasi menentukan secara
positif dan signifikan terhadap penggunaan e-library sebesar 0,001, variabel
kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan e-
library sebesar 0,001. 3) Kepuasan pemakai e-library di Universitas Sebelas
Maret Surakarta ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas informasi kualitas
layanan dan penggunaan. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,001, variabel kualitas informasi
menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar
0,002, variabel kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap
kepuasan pengguna sebesar 0,044, dan variabel penggunaan menentukan secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,001.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Septian Dwi Raharjo. K740&132. THE ANALYSIS SUCCESS
INFORMATION SYSTEM OF E-LIBRARY AT SEBELAS MARET
UNIVERSITY OF SURAKARTA IN 2011. Thesis.Surakarta: Teacher Training and Educational Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta, Juli 2011.
The aims of the research are as follow, 1) To know the system quality, the
information quality, and the service quality influence e-library use at Sebelas
Maret University of Surakarta in 2011. 2) To know if the system quality, the
information quality, the service quality and use influence e-library user
satisfaction at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011. 3) To know if the
use and the user satisfaction determining the success of e-library at Sebelas Maret
University of Surakarta in 2011.
The research used descriptive-quantitative method. The population of the
research was the whole students of Sebelas Maret University of Surakarta using
e-library. The data analysis technique which was used was Structural Equation
Modelling (SEM). The taking sample technique which was used was accidental
sampling in collaboration with cluster sampling. For fulfilling the asumtion of
adequacying sample in SEM analysis, the number of sample were 170. The
techniques for collecting data were questionare and likert scale.
The data used in the research was primary data that was gained by giving
questionare to the respondends. The pre-requirment test of SEM analysis which
was used in the research included: the asumtion of adequacying sample test, the
normality test, and the outlier evaluation. The good model test used the
equipment of absolute fit indices, incremental fit indices and parsimony fit indices
test. The hypotesis examine in the research used the coefficient-line analysis for
knowing the relationship inter the research variable.
According to the result of SEM analysis, it can be concluded that: 1) The
variable of use had positive and significant effect in the advantages reached 0,046;
the variable of the user satisfaction had positive and significant effect for the
advantages reached 0,001. 2) the variable of system quality had positive and
significant effect for the use reached 0,009, the variable of information quality had
positive and significant effect for the use reached 0,001, the variable of service
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
quality had positive and significant effect for the use reached 0,001. 3) The
variable of system quality had positive and significant effect for the user
satisfaction reached 0,001, the variable of information quality had positive and
significant effect for the user satisfaction reached 0,002, the variable of service
quality had positive and significant effect for the user satisfaction reached 0,044,
the variable of use had positive and significant effect for the user satisfaction
reached 0,001.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akherat, dan jangan kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan)
duniawi.”
( Al-Qashash: 77 )
“Orang sukses akan memetik manfaat dari kesalahannya dan mencoba lagi dengan
cara lain”
(Dale Carnegy)
“Jangan pernah takut untuk mencoba, karena segala sesuatu hal berawal dari
mencoba sampai akhirnya anda sendiri yang menilai apakah anda sudah mampu
dalam bidang tersebut atau belum.”
(Mario Teguh)
“Tidak ada yang tidak mungkin dalam memulai sesuatu yang baru, yang ada
hanya kesulitan dan dimana ada kemauan, kesulitan akan menjadi kemudahan.”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa
sayang, cinta kasih dan terima kasih penulis kepada:
� Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan pada
setiap hambanya yang berusaha dan berdoa
� Bapak dan Ibu tersayang yang selalu mendoakan agar
menjadi anak yang sholeh untuk selalu berbakti kepada
orang tua dan keluarga.
� Kakakku Mas Wawan yang selalu mensuport dan selalu
mendukungku baik moral maupun material.
� Adik-adikku Kiki, Aris, Ayu yang sama-sama berjuang
untuk hidup yang lebih baik.
� Taufik, Sakim, Dhanar, Tri, Supra, Ribut yang selalu
memberi bantuan, Dadang, Heri yang masih menjaga
tali silaturahhim.
� Teman-teman PTN angkatan 2007
� Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya, Peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul: ”ANALISIS KESUKSESAN SISTEM
INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA TAHUN 2011”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas
dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin
menyusun skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun
skripsi.
4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin
menyusun skripsi
5. Salman Alfarisy Totalia, S.Pd. M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
6. Drs. Sunarto, M.M. selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan
bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. M. Sabandi, SE, M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing dan
mengarahkan peneliti sehingga memperlancar penyusunan skripsi.
8. Drs. Widodo, M.Soc. Sc. selaku Kepala Perpustakan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
9. Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
informasi-informasi yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini dan
bersedia meluangkan waktunya sebagai responden.
10. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mambantu dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan bagi peneliti. Peneliti
berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2011
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
HALAMAN PENGAJUAN .....................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................
HALAMAN MOTTO ..........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan......................
2. Tinjauan Tentang E-Library.....................................................
3. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi......................
B. Hasil Penelitian yang Relevan........................................................
C. Kerangka Berpikir ..........................................................................
D. Hipotesis Penelitian........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................
B. Populasi dan Sampel ......................................................................
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
i
ii
iii
iv
v
xi
x
xi
xiii
xv
xvi
xvii
1
1
6
6
7
9
9
9
14
19
27
27
29
30
30
31
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
D. Rancangan Penelitian .....................................................................
E. Teknik Analisis Data .....................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN………………….………..……………
A. Deskripsi Data.....................................................…………………
B. Uji Persyaratan Analisis..................................................................
C. PengujianHipotesis.........................................................................
D. Pembahasan Hasil Analisis Data....................................................
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................
A. Simpulan ........................................................................................
B. Implikasi ........................................................................................
C. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN
37
39
48
48
51
62
72
76
76
77
78
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Peringkat webometrics UNS ………………………………………………. 4
2. Statistik pengunjung digilib.uns.ac.id. .……………………………………. 4
3. Waktu Penelitian ………………………………………………….………. 30
4. Goodness-of-fit……………………………………………………….……. 47
5. Hasil Pengumpulan Data……………………………………….………….. 48
6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……………………….. 49
7. Karakteristik responden berdasarkan Fakultas …………................…….. 50
8. Standardized Regression Weights KS……………………………………... 52
9. Standardized Regression Weights KI…………………………………....... 53
10. Standardized Regression Weights KL……………………………………... 54
11. Standardized Regression Weights P……………………………………….. 55
12. Standardized Regression Weights KP……………………………….…….. 56
13. Standardized Regression Weights NB…………………………………….. 58
14. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian………………..……… 59
15. Hasil Uji Normalitas…………………………………………….….……… 60
16. Hasil Pengujian Outlier…………………………………………….……… 62
17. Goodness-of-fit-index……………………………………………….…….. 64
18. Goodness-of-fit-index setelah dihapus yang tidak valid………….………. 66
19. Perbandingan goodness-of-fit-index……………………………………… 67
20. Regression Weights………………………………………………….……. 69
21. Standardized Regression Weights…………………………….…………… 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Model kesuksesan sistem informasi Delone & McLean……………….. 20
2. Model kesuksesan sistem informasi D&M yang telah diperbarui……… 22
3. Kerangka Berpikir………………………………………………………. 28
4. Path diagram Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M……………… 41
5. Measurement model variabel Kualitas Sistem ……………………….… 42
6. Structural model …………………………………………………………. 42
7. Konstruk Kualitas Sistem……………………………………………….. 51
8. Konstruk Kualitas Informasi…………………………………………….. 53
9. Konstruk Kualitas Layanan……………………………………………… 54
10. Konstruk Penggunaan Sistem…………………………………………… 55
11. Konstruk Kepuasan Pemakai……………………………………………. 56
12. Konstruk Manfaat Bersih……………………………………………….. 57
13. Model e-library………………………………………………………… 63
14. Model e-library setelah dihapus yang tidak valid……………………... 65
15. Hasil analisis data………………………………………………………. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Matriks Kuisioner
Lampiran 2 Surat Pengantar
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan
Lampiran 4 Tabulasi Data Try Out
Lampiran 5 Uji Validitas
Lampiran 6 Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Matriks Kuisioner Penelitian
Lampiran 8 Daftar Pertanyaan Penelitian
Lampiran 9 Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 10 Uji Validitas Konstruk
Lampiran 11 Uji Reliabilitas Penelitian
Lampiran 12 Evaluasi Outlier
Lampiran 13 Model E-Library Setelah Evaluasi Outlier
Lampiran 14 Model E-Library Setelah Hapus Yang Tidak Valid
Lampiran 15
Lampiran 16
Hasil Uji Normalitas
Surat Permohonan Ijin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan selalu
menciptakan manfaat baru, menjadikan sebuah kemudahan bagi peradaban umat
manusia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan telah
menciptakan pengaruh besar. Memanfaatkan kecanggihan teknologi, informasi,
mutu dan efisiensi, dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu produk integrasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan
adalah e-library atau perpustakaan elektronik yang sekarang dikenal dengan
sebutan perpustakaan digital. Sismanto (2008) mengungkapkan bahwa
perpustakaan digital ini digagas oleh Kantor Kementerian Riset dan Teknologi
dengan program perpustakaan digital yang diarahkan memberi kemudahan akses
dokumentasi data ilmiah dan teknologi dalam bentuk digital secara terpadu dan
lebih dinamis. Upaya ini dilaksanakan untuk mendokumentasikan berbagai
produk intelektual seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan juga
publikasi kebijakan.
Impian tentang kehidupan ilmiah dalam dunia digital ini sudah lama
muncul. Sejak dahulu sudah ada orang-orang yang miliki visi dan bayangan masa
depan tentang sebuah dunia yang akademik dan ilmiah yang serba digital.
Menurut Tedd dan Large dalam Pendit, Putu Laxman (2007: 17), “setidaknya ada
empat tokoh dari dunia perpustakaan dan informatika yang merupakan pionir bagi
impian-impian digital. Mereka adalah Vannevar Bush, Doughlas Engelbart, Ted
Nelson, dan Tim Berners-Lee”.
Dari empat orang yang telah disebutkan sebelumnya, dapat ditambahkan
lagi nama J.C.R. Licklider. Pada tahun 1960an Licklider sudah mempelajari
bagaimana teknologi komputer akan megubah perpustakaan. Dia pun menulis
sebuah buku yang berjudul Libraries of the Future pada tahun 1965. Pada waktu
itu, komputer sudah mulai memasuki masa perkembangan awal yang pesat. Di
dalam bukunya, Licklider mengajukan beberapa ramalan tentang kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perpustakaan 30 tahun setelah buku itu terbit. Apa yang ditulisnya ternyata akurat,
karena kini kita mengenal perpustakaan digital sebagaimana yang dia bayangkan
di tahun 60an itu, walaupun dia tidak mengangka komputer akan mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan
dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Chapman dan Kenney (dalam
Sismanto, 2008), mengemukakan empat alasan yaitu: institusi dapat berbagi
koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak
pada tingkat lokal, penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, dan nilai
jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan
pemeliharaan dan penyampaiannya.
Perbedaan perpustakaan biasa dengan perpustakaan digital terlihat pada
keberadaan koleksi. Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik,
sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu
perpustakaan. Perbedaan kedua terlihat dari konsepnya. Konsep perpustakaan
digital identik dengan internet atau kompoter, sedangkan konsep perpustakaan
biasa adalah buku-buku yang terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga,
perpustakaan digital bisa dinikmati pengguna dimana saja dan kapan saja,
sedangkan pada perpustakaan biasa, pengguna hanya bisa menikmati
perpustakaan dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi
perpusakaan.
Usaha untuk mewujudkan e-library yang ideal bukanlah pekerjaan
mudah, karena pemanfaatan teknologi baru di perpustakaan bukanlah sekedar
mengganti buku dengan komputer. Selain itu, biaya yang diperlukannya pun
sangat besar. Maka muncul semacam kehati-hatian dalam program-program
pengembangan perpustakaan elektronik atau digital, mengingat dana dan
sumberdaya yang sudah diinvestasikan untuk sumberdaya non-digital juga sudah
sangat besar. Apabila proyek perpustakaan digital sampai melebihi dana yang
selama ini dihabiskan untuk perpustakaan konvensional, maka manfaat
perpustakaan digital seharusnya jauh lebih tinggi dibandingkan perpustakaan
konvensional. Pada kenyataannya, manfaat perpustakaan konvensional tidak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
terhapus sama sekali, seberapa pun maju teknologi informasi yang deterapkan di
sebuah mayarakat.
Tujuan utama perpustakaan digital adalah mempermudah pengaturan dan
penyimpanan dokumen atau data skripsi penelitian serta menyediakan akses bebas
dan terbatas atas sumber-sumber pengetahuan. Perpustakaan merupakan lembaga
edukatif, informatif, preservatif dan rekreatif yang diterjemahkan sebagai bagian
aktivitas ilmiah, tempat penelitian, tempat pencarian data maupun informasi yang
otentik, tempat menyimpan, tempat penyelenggaraan seminar dan diskusi ilmiah,
tempat rekreasi edukatif, dan kontemplatif bagi masyarakat luas. Maka perlu
didukung dengan sistem teknologi informasi masa kini dan masa yang akan
datang yang sesuai dengan kebutuhan untuk mengakomodir aktivitas tersebut,
sehingga informasi dari seluruh koleksi yang ada dapat diakses oleh berbagai
pihak yang membutuhkannya dari dalam maupun luar negeri.
Banyak manfaat yang diberikan melalui sistem informasi, namun
terdapat pula beberapa hambatan yang dihadapi pengguna perpustakaan digital.
Bila para pengguna sistem tidak bersedia untuk menerima sistem informasi
tersebut, sistem tersebut tidak akan memberikan manfaat penuh bagi suatu
organisasi. Dengan demikian, penggunaan suatu sistem dapat merupakan suatu
indikator keberhasilan sistem informasi. Oleh karena itu, merupakan suatu hal
yang penting untuk mengevaluasi bagaimana efektivitas dan efisiensi dari sistem
informasi tersebut.
Universitas Sebelas Maret memiliki perpustakaan digital yang dapat
menyimpan koleksi dokumen, data maupun skripsi sebagai acuan untuk menulis
karya ilmiah. Civitas akademia UNS sendiri sebagian besar sudah mengetahui
keberadaan dari digilib.uns.ac.id tersebut dan dengan mudah dapat diakses
melalui internet. Internet pun dapat dengan mudah diakses melalui area hotspot
yang telah dibangun di berbagai titik wilayah universitas sebagai akselerasi UNS
menuju World Class University.
Melihat peringkat webometrics UNS yang naik pesat pada posisi 2.159
(Januari 2009), dari posisi 4.685 (Juli 2008) dunia dan sekarang bahkan sudah
menduduki peringkat 1253 dunia merupakan suatu presatasi tersendiri. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
tidak terlepas dari peran perpustakaan, dimana keberadaan Perpustakaan
Perguruan Tinggi sebagai suatu lembaga edukatif wajib menyebarkan informasi
(educatif content) secara tepat dan cepat.
Pada Mei - Juni 2009 UPT Perpustakaan UNS melakukan kegiatan
redesign dan rebranding digilib.uns.ac.id dengan tujuan memaksimalkan Search
Engine Optimation (SEO) agar keseluruahn content dapat terindex oleh search
engine seperti google.com, yahoo.com, dan masih banyak lagi. Melalui kegiatan
ini diharapkan pengunjung digilib.uns.ac.id dapat meningkat dan berpengaruh
terhadap kuantitas visibility maupun size dalam penilaian webomatrics.
Dari tahun ke tahun peringkat webometrics website UNS selalu naik.
Berikut adalah data peringkat UNS versi webometrics:
Tabel1. Peringkat webometrics UNS.
Periode Size Visibility Rich Files Scholar Ranking
Juli 2008 2993 5851 4501 5693 4681
Januari 2009 1540 2227 3188 4099 2159
Juli 2009 1237 932 2882 3793 1617
Januari 2010 1336 1224 3070 2479 1585
Juli 2010 1408 1472 1736 2346 1520
Januari 2011 875 1621 1509 1628 1253
Dari hasil perankingan webometrics terakhir untuk bulan Januari 2011
UNS menempati ranking 1253 dunia. Sementara untuk pengunjung situs
digilib.uns.ac.id sendiri yaitu:
Tabel 2. Statistik pengunjung digilib.uns.ac.id.
No. Nama Status Jumlah Login
1 Lasyana wahab Dosen UNS 323
2 Santi Rahayu Mahasiswa UNS 285
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3 Ir. Samanhudi, MSi Dosen UNS 278
4 Iwan Susanto Mahasiswa UNS 233
5 Annisa Nur Putri Karyawan Luar UNS 230
6 Mochamad Adrianto Mahasiswa UNS 213
7 Dwi Hartanto Mahasiswa UNS 191
8 Surya Sejahtera Mahasiswa Luar UNS 187
9 PartTime Perpustakaan Karyawan UNS 179
10 Edi Hartato Mahasiswa UNS 146
Meskipun demikian, banyak mahasiswa yang belum mengetahui
keberadaan digilib.uns.ac.id, bahkan beberapa mahasiswa hingga lulus kuliah pun
belum pernah menggunakan situs tersebut. Fenomena seperti ini menimbulkan
pertanyaan apakah fasilitas yang diberikan dari UPT Perpustakan UNS tersebut
sudah memberikan manfaat atau masih banyak kekurangan yang harus diberikan
dalam pelayanannya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun situs
digilib.uns.ac.id adalah perangkat lunak Open Source yang dapat diambil secara
gratis dari internet. Perangkat-perangkat lunak tersebut diantaranya adalah
FreeBSD 5.1, Apache, Web Server, PHP, dan MySQL.
Studi ini diarahkan untuk mengukur tingkat kesuksesan e-library dalam
memberikan sistem informasi untuk meningkatkan kinerja mahasiswa, dosen,
karyawan maupun masyarakat luas. Melalui studi ini diharapkan agar faktor-
faktor yang mempengaruhi kesuksesan teknologi sistem informasi dapat
diketahui. Secara spesifik objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kesuksesan sistem informasi e-library Universitas Sebelas Maret.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis
tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: “ANALISIS KESUKSESAN
SISTEM INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA TAHUN 2011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Apakah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information
quality), dan kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap
penggunaan (use) e-library?
2. Apakah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information
quality), dan kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap
kepuasan pemakai (user satisfaction) e-library?
3. Apakah penggunaan (use) dan kepuasan pemakai (user satisfaction)
berpengaruh terhadap kesuksesan e-library atau net benefit?
C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan termasuk penelitian pada dasarnya selalu mempunyai
maksud dan tujuan tertentu yang dijadikan pedoman dan arahan. Menurut
Suharsimi Arikunto (2006: 58) “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Oleh
karena itu dalam penelitian ini terdapat tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan
terhadap penggunaan e-library.
2. Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan
terhadap kepuasan pemakai e-library.
3. Mengetahui pengaruh penggunaan e-library dan kepuasan pemakai e-library
terhadap kesuksesan e-library.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi informasi
yang disajikan dalam e-library yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Pembangunan
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembangunan terutama bagi
Universitas Sebelas Maret. Dalam hal ini informasi, sistem, dan pelayanan
yang diberikan dapat mempermudah mahasiswa untuk mengakses
sehingga dapat menambah pengetahuan.
2) Pengembangan IPTEK
Karena tema dalam penelitian ini masih sangat sedikit, maka dapat
menambah liteatur yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Dalam
ukuran-ukuran yang digunakan tidak hanya model kesuksesan dari
DeLone dan McLean saja tetapi ada literatur lain seperti modifikasi model
dari Vikram Raj Vidya Sagar yang mengembangkan beberapa model
terdahulu dalam penelitian e-library.
b. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
di bidang teknologi inforrmasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan e-library.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi organisasi
khususnya mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas Sebelas Maret untuk
meningkatkan kinerja sebagai bagian dari organisasi Universitas Sebelas Maret
melalui sistem informasi e-library UNS.
Dengan bertambahnya pengguna e-library UNS karena sistem yang
mudah digunakan, maka dapat menambah volume file dan jumlah tulisan atau
karya ilmiah yang meningkatkan peringkat webomatric UNS di dunia. Dengan
demikian diharapkan universitas dapat menyesuaikan standar sistem e-library
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
yang digunakan sehingga dapat lebih memudahkan dan memberikan manfaat
dalam penyaluran atau transfer pengetahuan yang efektif dan efisien sehingga
dapat meningkatkan keunggulan kompetitif bagi perguruan tinggi yang
bersangkutan dibidang inovasi proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan
a. Pengertian Pemasaran
Selama ini, istilah pemasaran sering kali dirancukan dengan penjualan
dan periklanan. Contoh yang paling jelas dapat dijumpai pada departemen
pemasaran yang ada di banyak di perusahaan. Padahal, pengertian pemasaran
sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan penjualan maupun periklanan.
Pengertian pemasaran, menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono, Chandra,
dan Dadi (2008:2) yaitu ”pemasaran terdiri atas semua aktivitas yang dirancang
untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen”.
Pemasaran adalah suatu usaha menawarkan dan mendekatkan produk
kepada konsumen yang terjadi berdasarkan asas pertukaran. Pemasaran umumnya
berkaitan erat dengan produk nyata seperti barang dan bersifat profit oriented.
Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, namun juga penting bagi
lembaga, instansi, atau organisasi yang bersifat non-profit oriented termasuk
perpustakaan. Pemasaran di perpustakaan tidak memasarkan produk barang, tapi
produk jasa informasi guna kepentingan pemakai. Agar perpustakaan dapat
optimal dalam layanannya bagi pemakai, perlu kiat-kiat tertentu yang berkaitan
dengan pemasaran jasa informasi. Dengan demikian bentuk layanan jasa dan
tugas layanan yang diberikan dapat terorganisasi dengan baik.
Membicarakan pemasaran informasi, terlebih dulu harus kita ketahui
batasan pemasaran. Ada beberapa pendapat mengenai hakekat pemasaran. Kotler
dalam Elisha (2006) dalam Principles of Marketing mengungkapkan bahwa
pemasaran adalah suatu orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa
tugas atau kunci organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar
yang menjadi sasaran dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan
Menurut Kotler dalam Elisha (2006), pemasaran adalah kegiatan yang
diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan serta keinginan konsumen, atau
menawarkan keuntungan yang bisa dirasakan oleh konsumen melalui proses
pertukaran. Pertukaran adalah prinsip dasar pemasaran. Pemasaran sangat relevan
dengan masalah-masalah dan tantangan-tantangan organisasi nir-laba. Kehidupan
semua organisasi tergantung pada hubungan pertukaran untuk memperoleh
sumberdaya yang diperlukan, kemudian mengubah sumberdaya itu menjadi
produk dan jasa dan mendistribusikannya secara efisien kepada pasar target.
Ada perbedaan dasar dalam fungsi pemasaran pada perusahaan dan
organisasi nir-laba. Perbedaan nyata terletak pada sumber dana dan dampaknya
terhadap organisasi. Perusahaan memperoleh modal utamanya dari investor dan
pemodal. Jika perusahaan telah berjalan, dana operasional perusahaan terutama
diperoleh dari hasil penjualan produk, jasa atau yang dihasilkan oleh perusahaan
itu. Dalam hal ini perusahaan hanya menghadapi satu unsur pokok yaitu
konsumen. Jika produk jasa yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan
konsumennya, maka transaksi akan terjadi dan perusahaan mempunyai dana untuk
melanjutkan aktivitasnya.
Sebaliknya, organisasi nir-laba memperoleh dana dari donor atau
lembaga induknya. Dengan anggaran yang diperolehnya itu, organisasi
menghasilkan produk atau jasa yang kemudian ditawarkan kepada konsumennya.
Berbeda dengan perusahaan, apabila produk dan jasa yang dihasilkan oleh
organisasi nir-laba itu ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen, pihak donor masih mungkin akan memberikan dana lagi, apalagi kalau
pihak donor masih menganggap organisasi itu baik. Sebaliknya juga mungkin
terjadi, meskipun produk dan jasa yang dihasilkan itu sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen, belum menjamin bahwa anggaran dari donor untuk
organisasi nir-laba itu akan ditingkatkan.
Perpustakaan adalah organisasi yang dibentuk untuk melayani kebutuhan
informasi sekelompok yang telah ditentukan. Konsep pertukaran berlaku untuk
perpustakaan. Dengan dukungan dana yang diberikan oleh perguruan tinggi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
perpustakaan menyediakan koleksi dan jasa layanan yang kemudian ditawarkan
kepada civitas akademia. Perpustakaan menerima anggaran dari lembaga
induknya yang sebagian besar berasal dari biaya pendidikan yang diterima dari
para mahasiswa.
Penting bagi perpustakaan menetapkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
setiap program yang akan diselenggarakan. Tujuan dan sasaran itu harus
berorientasi kepada pengguna, untuk itu masukan-masukan dari mahasiswa, dosen
maupun karyawan harus dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran-sasaran dan
tujuan-tujuan itu.
c. Strategi Pemasaran Perpustakaan
Menurut Elisa (2006), struktur pemasaran dalam suatu organisasi terdiri
dari sederet panjang keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan yang dapat
dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok analisis pemasaran dan
kelompok bauran pemasaran atau marketing mix.
1) Analisis Pemasaran
Analisis pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk
memperoleh informasi guna menganalisa keputusan-keputusan mengenai struktur
khusus program pemasaran, sehingga tercipta pemasaran yang efektif. Yang
terpenting dari analisa pasar adalah membagi pasar ke dalam segmen-segmen
yang relatif homogen, yaitu memiliki keutuhan, keinginan dan sifat yang sama.
Perpustakaan perguruan tinggi sebetulnya sudah bisa membuat segmen pasar
berdasarkan status, misalnya tingkat sarjana, pascasarjana, dosen, pegawai, dan
sebagainya atau berdasarkan kegiatan fungsional pengguna, misalnya: pendidikan,
penelitian, administrasi dan sebagainya atau berdasarkan disiplin ilmu yang
digeluti.
2) Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat pemasaran
yang dapat dikendalikan oleh organisasi. Organisasi memanfaatkan bauran untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
oleh organisasi itu. Menurut Stanton dalam Elisha (2006), unsur-unsur bauran
pemasaran adalah:
(1) Perancangan produk atau jasa,
(2) Penetapan harga,
(3) Distribusi,
(4) Komunikasi promosi,
(5) Orang atau staf,
(6) Penampilan fisik, dan
(7) Proses.
Ketujuh bauran pemasaran di atas harus dipandang sebagai satu kesatuan
integral dan tidak dapat diperlakukan secara terpisah-pisah. Menjadi tugas utama
manajer pemasaranlah untuk memadukan elemen-elemen bauran pemasaran ini
sedemikian rupa sehingga produk dan jasa yang ditawarkan dapat memenuhi
kebutuhan pasar target tertentu.
Penjelasan untuk setiap unsur bauran pemasaran dalam hubungannya
dengan perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Perancangan produk atau jasa
Perancangan produk atau jasa berkaitan dengan penentuan jenis-jenis
produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar target untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen.
Penentuan produk dan jasa ini penting untuk perpustakaan karena akan
menjelaskan bagaimana informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
pengguna akan dipenuhi. Produk dan jasa yang disediakan dan diberikan
perpustakaan misalnya: koleksi perpustakaan, peminjaman, perujukan,
bantuan kepada pengguna dan lain-lain. Perpustakaan harus
mendaftarkan semua produk dan jasanya agar sesuai dengan sebanyak
mungkin segmen pasar yang diinginkan.
b. Penentuan harga atau pricing
Penentuan harga merupakan unsur kedua bauran pemasaran. Dalam
unsur ini tercakup terutama keputusan-keputusan tentang:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
(1) Penentuan biaya produksi yang harus ditanggung organisasi untuk
menghasilkan produk atau jasa.
(2) Penentuan harga pertukaran antara organisasi dan konsumen untuk
produk dan jasa yang ditawarkan.
Secara tradisional, perpustakaan selalu memberikan produk atau jasa
kepada pengguna secara cuma-cuma. Tetapi, dengan tersedianya jasa-
jasa khusus dengan teknologi tinggi dan mahal biayanya, telah mulai
banyak produk dan jasa perpustakaan yang harus dibayar langsung oleh
pengguna salah satunya perpustakaan digital yang dalam penggunaannya
melalui internet. Kecenderungan ini mulai meningkat dengan bertambah
besarnya otonomi yang diberikan oleh pemerintah kepada perguruan
tinggi. Meskipun demikian, harga produk dan jasa yang ditetapkan oleh
perpustakaan beragam. Ada yang menetapkan sama dengan biaya
produksi, atau sebagian biaya produksi ditanggung oleh perpustakaan dan
sebagian lainnya oleh pengguna, atau ada juga yang menambahkan
sedikit keuntungan sehingga harga yang ditetapkan diatas biaya produksi.
c. Produksi
Unsur ini mencakup keputusan-keputusan mengenai proses perjalanan
produk dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Masalah-
masalah utama biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan
yang memuaskan, sistem distribusi, dan sistem pengiriman dan
penyebarluasan. Hal-hal itu dirancang demi kesenangan dan keuntungan
konsumen, akan tetapi tetap dijaga agar masih dalam batas-batas biaya
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam bidang perpustakaan, unsur ketiga bauran pemasaran ini dapat
berarti penyebarluasan dari atau jalur ke produk dan jasa informasi
perpustakaan. Kesenangan dan kepraktisan bagi pengguna penting untuk
menjadi bahan pertimbangan.
d. Penampilan fisik
Fitur yang menarik dan mudah dipahami dalam informasi perpustakaan
digital mengesankan efisien dan stabilitas organisasi serta merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
penghargaan kepada konsumen. Dalam hal ini banyak perpustakaan
masih harus bekerja keras.
e. Proses
Pada industri manufacturing, proses “tersembunyi” di pabrik dan
konsumen hanya menerima hasil akhir yang merupakan luaran dari proes
itu. Di dalam industri jasa, proses tidak dapat “disembunyikan” karena
justru proses itulah yang dijual. Bagaimana keseluruhan sistem
berlangsung, kebijakan dan prosedur yang dipilih, keleluasan yang
dimiliki staf, keterlibatan konsumen dengan penyelenggaraan jasa, aliran
informasi dan jasa, merupakan beberapa hal yang menentukan mutu dan
kelancaran proses.
f. Staf atau orang
Orang yang mengerjakan proses dan mengahasilkan performance
merupakan unsur bauran pemasaran yang terpenting dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari jasa yang dijual. Kegesitan, kejelian,
ketelitian, keramahan dan sikap-sikap lain yang melekat pada jasa yang
dijual. Kepribadian dan pelatihan bagi staf yang menyelenggarakan
pelayanan kepada konsumen, karenanya sangat penting.
2. Tinjauan Tentang E-Library
a. Sejarah E-Library
Koleksi digital sebuah perpustakaan diawali dengan digitalisasi isi
katalog sehingga katalog dapat diakses dari jarak jauh. Isinya dapat diunduh
(download) oleh pemakai atau pengguna. Sesudah isi katalog menyusul ke indeks
majalah, lalu jasa pengabstrakan. Tahap berikutnya digitalisasi berubah ke koleksi
majalah sehingga menghasilkan majalah dalam digital, isinya lazim dijual oleh
penjaja (vendor). Tahap berikutnya, menghinggapi buku referens, sehingga
banyak bentuk buku referens yang tersedia dalam bentuk digital serta dapat
diakses pemakai melalui internet. Contoh yang popular adalah Wikipedia. Tahap
berikutnya ialah penerbitan buku elektronik, dikenal dengan nama e-book atau
e-book publishing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Banyak perpustakaan yang mengidamkan penerapan perpustakaan digital
dalam pengelolaannya. Namun demikian tidak semudah yang dibayangkan. Dana
yang terbatas dan SDM yang rendah menjadi faktor dominan ketidakberdayaan
mewujudkan sebuah perpustakaan digital.
Lepas dari semua itu, lahirnya perpustakaan digital di Indonesia ini
disambut baik para pengelola informasi atau pustakawan. Kebanyakan
pustakawan terbuka terhadap perubahan teknologi, tetapi juga masih mengingat
fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi, baik
dalam bentuk digital atau tercetak. Sosialisasi program perpustakaan digital
terhadap para anggota jaringan dan para pengguna itu penting. Dalam hal ini,
perlu peningkatan kesadaran akan fungsi utama mereka, yaitu memberikan
kemudahan akses pengguna terhadap informasi. Untuk mempermudah akses,
pustakawan perlu mendorong pengguna perpustakaan digital untuk melek
informasi (information literate). Pengguna perpustakaan yang seperti ini adalah
mereka yang sadar kapan memerlukan informasi dan mampu menemukan
informasi, mengevaluasinya, dan menggunakan informasi yang dibutuhkannya itu
secara efektif dan beretika.
Sulistyo (2002) mengatakan bahwa perpustakaan digital mulai muncul di
Indonesia sekitar tahun 1992 dimulai di ITB (Institut Teknologi Bandung) yang
melibatkan berbagai komponen. Usaha itu kemudian dilanjutkan oleh
perpustakaan perguruan tinggi sehingga muncullah berbagai perpustakaan digital
di Indonesia, terutama di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi dan khusus.
b. Pengertian E-Library
Karena definisi yang diberikan sangat luas, maka dapat memungkinkan
keanekaragaman definisi. Seperti the Digital Library Federation (DLF)
memberikan definisi perpustakaan elektronik sebagai organisasi yang
menyediakan sumber, tersmasuk staf khusus untuk memilih, menstruktur,
memberikan akses intelektual ke menafsirkan, mendistribusikan, melestarikan
integritas serta menjamin persistence sepanjang waktu, menyangkut koleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
digital sehingga koleksi tersebut tersedia dan dapat digunakan secara ekonomis
bagi komunitas tertentu.
Dengan definisi yang diberikan oleh US National Science Foundation
Digital Library Initiative, maka definisi perpustakaan digital yang ditemukan itu
merupakan lonceng kematian bagi definisi perpustakaan elekronik (electronic
library). Perpustakaan elektronik yang mencakup informasi yang tersedia dalam
bentuk analog elektronik maupun digital seperti videodisc awal. Maka sekitar
tahun 1995 an, istilah perpustakaan elektronik sudah tidak ditemukan lagi dalam
literatur kepustakawanan AS, diganti sepenuhnya dengan istilah perpustakaan
digital atau digital library.
Fransisco-Revilla et al (2001) mengatakan bahwa konsep perpustakaan
digital kini semakin sering dikaitkan dengan organisasi yang mengoleksi rujukan
ke sumberdaya yang berbasis web di internet, dan bukan sumberdaya itu sendiri.
Perpustakaan seperti ini biasanya tidak mempunyai lokasi fisik yang dikunjungi
oleh para pemakainya. Lesk dalam Laxman (2007: 29) memandang “perpustakaan
digital secara sangat umum sebagai semata-mata kumpulan informasi digital yang
tertata”. Arms dalam Laxman (2007) memperluasnya sedikit dengan
menambahkan bahwa koleksi tersebut disediakan sebagai jasa dengan
memanfaatkan jaringan informasi. Jaringan informasi dalam hal ini adalah
internet.
Menurut Gatot Subrata (2009), kebutuhan dalam perpustakaan digital
adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer sebagai elemen-
elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Namun, perangkat
utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal
(PC), internet (inter-networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal
tersebut memungkinkan adanya perpustakaan digital.
Dengan perpustakaan digital, konsep berbagi sumber daya yang selama
ini terbentur oleh berbagai hal (seperti birokrasi, politik, dan sebagainya), benar-
benar bisa dilaksanakan dengan lebih mudah. Seluruh koleksi yang ada dalam
perpustakaan digital bisa diakses dari komputer mana saja baik di rumah, di
kantin, di taman, dan sebagainya dengan catatan terhubung dengan koneksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
internet. Pengguna juga tidak terbatasi oleh durasi jam kantor karena komputer
menyimpanan koleksi perpustakaan digital bersifat 24 jam dan bisa diakses kapan
saja.
Istilah perpustakaan digital atau digital library muncul dengan semakin
maraknya aplikasi TI di perpustakaan. Perpustakaan saat ini sebagian besar
koleksinya dalam bentuk digital. Konsep koleksi digital tersebut berlawanan
dengan koleksi perpustakaan sebelumnya, yang hanya mengenai materi tercetak
kemudian menyusul materi dalam bentuk mikro, selanjutnya audio-visual.
Istilah perpustakaan digital selalu dikaitkan dengan jaringan komputer
lalu diasosiasikan dengan internet. Pendapat itu tidak salah tetapi tidak selalu
benar, karena ada perpustakaan yang koleksinya dalam bentuk digital namun tidak
selalu dapat diakses internet. Theng dalam Sulistiyo dan Basuki (2007)
mengatakan bahwa hal tersebut memang ada namun lebih merupakan
pengecualian. Maka tidaklah salah bila makna perpustakaan digital akan berlainan
bagi orang yang berbeda-beda.
Digital library atau perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang
memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek
informasi tesebut melalui perangkat digital (Sismanto, 2008). Menurut Wahyu
Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008: 31) “perputakaan digital adalah sebuah
sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang mendukung
akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital”.
Digital library menjadi trend baru dalam model layanan perpustakaan
modern, apalagi perpustakaan perguruan tinggi. Hampir semua perpustakaan
berlomba-lomba untuk mewujudkannya.
c. Karakteristik E-Library
Ketika teknologi dalam bentuk komputer dan jaringan telematika sudah
semakin berkembang, maka konsep, perpustakaan digital pun semakin hebat, atau
dapat dikatakan ambisius. Misalnya sebagaimana diulas Tedd dan Large dalam
Putu Laxman Pendit (2007: 30), National Science Foundation mendaftar tiga
karakteristik utama perpustakaan digital, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1) Memakai teknologi yang mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di dalam sebuah jaringan digital yang tersebar luas.
2) Memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal.
3) Merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang dikembangkan bersama-sama komunitas tersebut. Oleh sebab itu, perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi, seperti perpustakaan, museum, arsip, dan sekolah yang memilih, mengoleksi, mengelola, merawat, dan menyediakan informasi secara luas. Deskriptif tentang karakteristik terakhir, yakni yang menyebut-nyebut
integrasi berbagai bentuk institusi informasi untuk melayai berbagai komunitas,
merupakan salah satu deskripsi yang paling ambisius dalam konsep perpustakaan
digital.
Dengan menggunakan pendekatan karakteristik, Sulistyo dan Basuki
(2007) mengatakan bahwa perpustakaan digital memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
1) Perpustakaan digital bukan merupakan entitas (maujud) tunggal; 2) Perpustakaan digital mensyaratkan teknologi untuk mengaitkan sumber
informasi yang banyak jenisnya; 3) Kaitan antara banyakya perpustakaan digital dengan jasa informasi
bersifat transparan bagi pemakai; 4) Akses universal ke perpustakaan digital serta jasa informasi merupakan
tujuan; 5) Koleksi perpustakaan digital tidak dibatasi pada jumlah dokumen;
koleksinya meluas hingga ke artefak digital yang tidak dapat serta tidak akan diwakili atau didistribusikan dalam format tercetak.
d. Kelebihan dan Kekurangan E-Library
Chapman dan Kenney dalam Sismanto (2008), berpendapat bahwa
perpustakaan digital lebih menguntungkan karena memiliki empat alasan yaitu:
1) Institusi dapat berbagi koleksi digital, 2) Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada
tingkat lokal, 3) Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, 4) Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya yang
berkaitan dengan pemeliharaannya dan penyampaiannya. Selain itu, Gatot Subrata (2009) mengatakan keunggulan perpustakaan
digital yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1) Long distance sercice, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun,
2) Akses yang mudah. Akses perpustakaan Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama,
3) Murah (cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya. Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku.
4) Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih aman, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya.
5) Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.
Gatot Subrata (2009) menambahkan bahwa bukan hanya kelebihan
ataupun keunggulan yang dimiliki oleh perpustakaan digital, namun perpustakaan
digital juga memiliki kelemahan, yaitu:
1) Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan.
2) Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan.
3) Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital.
3. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi
a. Model Dasar Kesuksesan Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2008: 2) “model yang baik adalah model yang
lengkap tetapi sederhana”. Bedasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian
sebelumnya yang telah dikaji, Delone dan McLean (1992) kemudian
mengembangkan suatu model parsimoni yang mereka sebut dengan nama model
kesuksesan sistem informasi DeLone & McLean (D & M IS Succes Model)
sebagai berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 1. Model kesuksesan sistem informasi Delone & McLean
Sumber : Jogiyanto HM 2008
Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam
pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau
komponen atau pengukuran dari model ini adalah:
1) Kualitas sistem (system quality)
2) Kualitas informasi (information quality)
3) Penggunaan (use)
4) Kepuasan pemakai (user satisfaction)
5) Dampak individual (individual impact)
6) Dampak organisasi (organization impact)
Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari
dimensi-dimensi yang ada pada model. Model ini tidak mengukur keenam
dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi
mengukurnya secara keseluruhan.
Pertimbangan proses berargumentasi bahwa suatu sistem terdiri dari
beberapa proses, yaitu proses mengikuti proses lainya. Suatu model proses
mengusulkan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari beberapa proses sebagai
berikut:
1) Suatu sistem informasi mula-mula dibuat berisi dengan banyak fitur yang
dapat memmperlihatkan beberapa tingkat kualitas sistem dan kualitas
informasinya.
Kualitas
informasi
(Information
quality)
Penggunaan
(Use)
Dampak
individual
(Individual
impact)
Dampak
organisasional
(Organizational
Impact) Kepuasan
Pemakai
(User
satisfaction)
Kualitas
sistem
(System
quality)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2) Pemakai dan manajer mempunyai pengalaman dengan fitur-fitur tersebut
dengan menggunakan sistemnya.
3) Penggunaan dari sistem dan produk informasinya kemudian mempunyai
dampak atau pengaruh pada pemakai individual dalam melakukan
pekerjaanya dan dampak individu ini secara kolektif akan berakibat pada
dampak-dampak organisasional.
Berbeda dengan model proses, model kausal atau disebut juga dengan
model varian berusaha untuk menjelaskan kovarian dari elemen-elemen model
untuk menentukan apakah variansi dari satu elemen dapat dijelaskan oleh variansi
dari elemen-elemen lainya atau dengan kata lain untuk menentukan apakah terjadi
hubungan kausal diantara mereka. Misalnya, semakin tinggi kualitas sistem,
diharapkan akan menyebabkan kepuasaan pemakai dan penggunaan yang lebih
tinggi yang selanjutnya akan mempengaruhi secara positif produktivitas
individual dengan hasil peningkatan produktivitas organisasional. Model kausal
ini menunjukan bagaimana arah hubungan satu elemen dengan elemen lainya
apakah menyebabkan lebih besar (mempunyai pengaruh positif) atau lebih kecil
(mempunyai pengaruh negatif).
b. Model Kesuksesan Sistem Informasi E-Library
Model D&M ini dikembangkan dari penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan oleh Shanon and Whever (1949) & Mason (1978), serta penelitian-
penelitian sistem informasi lainnya. Sebenarnya penelitian Shanon & Wheaver
merupakan penelitian dibidang komunikasi. Mereka mengelompokan proses
informasi kedalam tiga tingkatan teknis yaitu tingkatan teknikal, tingkatan
semantik, dan informasi efektivitas.
Model D&M ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran
kesuksesan sistem informasi, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas
pelayanan, penggunaan, kepuasaan pemakai, dan manfaat-manfaat bersih. Berikut
adalah model kesuksesan sistem informasi yang telah diperbaruhi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar 2. Model kesuksesan sistem informasi D&M yang telah diperbarui
Sumber: DeLone & McLean (2004)
1) Kualitas sistem
Kualitas sistem (system quality) digunakan untuk mengukur kualitas
sistem teknologi informasinya sendiri. Beberapa peneliti telah mengembangkan
beberapa pengukuran untuk mempromosikan kualitas sistem. Swanson dalam
Jogiyanto (2008: 12) menggunakan pengukuran apresiasi terhadap SIM oleh para
pemakai manajer untuk mengukur kualitas sistem. Sementara Emery dalam
Jogiyanto (2008: 13) menggunakan konsep karakteristik sistem untuk mengukur
kualitas sistem informasi.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas sistem tentang e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library dapat digunakan kapan saja.
b) E-library mudah digunakan.
c) E-library mudah di dalam pengoperasiannya.
d) E-library menyediakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna
berhubungan dengan bagian penyedia e-learning.
e) E-library menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur.
Kualitas informasi (information
quality) Penggunaan
(Use) Manfaat-manfaat
bersih (Net
benefit)
Kualitas sistem (system quality)
Kepuasan pemakai (User
satisfaction) Kualitas
pelayanan (Service
quality)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
f) E-library memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik
untuk menggunakannya.
g) E-library menyediakan akses informasi yang cepat.
2) Kualitas informasi
Kualitas informasi (information quality) mengukur kualitas keluaran dari
sistem informasi. Larcker and Lessig dalam Jogiyanto (2008: 15)
mengembangkan 6 item pertanyaan untuk mengukur kepentingan persepsi dan
kegunaan informasi dari informasi yang disajikan di laporan-laporan yang
mengahasillkan oleh sistem informasi. Peneliti lain, Ahituv (1980) menggunakan
lima macam karakteristik informasi untuk mengukur nilai dari informasi, akurasi,
ketepatan waktu, relevan, agregasi dan pemformatan.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas informasi tentang e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library memberikan informasi yang di perlukan pengguna.
b) E-library memberikan informasi tepat waktu.
c) E-library memberikan informasi yang sesuai dengan pekerjaaan/tugas
dan profesi pengguna.
d) E-library memberikan informasi yang cukup.
e) E-library memberikan informasi yang mudah dipahami.
f) E-library memberikan informasi yang terbaru (up-to-date).
3) Kualitas pelayanan
Jasa yang diberikan sistem teknologi informasi juga berkembang, tidak
hanya menjadi penyedia informasi (information provider) saja, tetapi juga
penyedia pelayanan (service provider). Untuk mengukur jasa pelayanan ini maka
DeLone & McLean (2003) mengusulkan menambah suatu variable baru, yaitu
variable kualitas pelayanan. Pengukuran kualitas pelayanan (service quality)
awalnya digunakan di penelitian pemasaran (marketing). Penelitian-penelitian
sistem informasi yang memasukkan pengukuran kualitas pelayanan (service
quality) kedalam model D&M.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Walaupun kualitas pelayanan dapat dimasukkan sebagai komponen baru
dalam model D&M, tetapi bobotnya berbeda dengan kualitas informasi dan
kualitas sistem, tergantung dari tingkat analisisnya. DeLone & McLean dalam
Jogiyanto (2008: 98) mengatakan bahwa untuk mengukur kesuksesan suatu sistem
tunggal, kualitas informasi dan kualitas sistem mungkin merupakan komponen
kualitas yang paling penting.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas layanan tentang e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library menyediakan layanan berupa bantuan dan penjelasan secara
on-line.
b) Bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama
pengguna menggunakan e-library.
c) Bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk konsultasi tentang e-
library.
d) Bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap saran yang diberikan
pengguna untuk perbaikan e-library di masa mendatang.
e) Bagian IT sekolah memperlengkapi sarana yang mendukung pengguna
untuk menggunakan e-library.
4) Penggunaan informasi
Menurut Jogiyanto (2008: 19), “penggunaan informasi (use) adalah
penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima”. Banyak penelitian
yang menggunakan proksi penggunaan laporan dari sistem informasi. Selain itu
beberapa peneliti juga menggunakan pengukuran penggunaan sistem sebagai
pengukur kesuksesan SIM. Konsep penggunaan dari suatu sistem, dapat
dipandang dari beberapa prespektif yaitu penggunaan nyata (actual use),
penggunaan prespektif (perceived use) dan penggunaan yang dilaporkan (reprted
use).
Beberapa penelitian menggunakan penggunaan nyata dengan mengukur
banyaknya permintaan informasi dari manajer atau dengan mencatat jumlah
banyaknya waktu koneksi dari pemakai atau jumlah penggunaaan fungsi-fungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
komputer, jumlah catatan klien yang diproses atau aktual biaya yang dibebankan
untuk penggunaan komputer. Disamping penggunaaan yang dilaporkan sendiri,
juga banyak digunakan untuk penggunaan persepsi ini dilakuakan dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang dijawab oleh manajer pemakai tentang
penggunaan sistem informasi yang dianggap dilakukan olehnya.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) penggunaan e-library dapat diukur
dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) Frekuensi menggunakan e-library tinggi.
b) Penggunaan e-library dengan sukarela.
c) Ketergantungan terhadap e-library.
5) Kepuasan pemakai
Menurut Jogiyanto (2008: 23), “Kepuasan pemakaian (user satisfaction)
adalah respon pemakai terhadap pengguanan keluaran sistem informasi”.
Beberapa peneliti seperti Hamilton and Cherverany (1981) mengusulkan untuk
menggunakan kepusaan pemakai sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan
sistem informasi. Peneliti ini mengusulkan penggunaan kepuasaan pemakai
digunakan sebagai pengukur keberhasilan sistem informasi hanya untuk sistem
informasi tertentu saja yang digunakan oleh pemakai. Lucas (1981) menggunakan
kepuasan di penelitian eksperimen laboratorium tentang kepuasaan menggunakan
sistem informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan permasalahan pemesanaan
persediaan. Swanson dalam Jogiyanto (2008: 23) menggunakan 16 item
pertanyaan untuk mengukur apresiasi terhadap sistem informasi. Beberapa
penelitian menemukan bahwa kepuasaan pemakai berhubungan erat dengan sikap
(attitude) dari pemakai terhadap pemakaian sistem informasi. Untuk itu peneliti
yang menggunakan pengukuran kepuasaan pemakai sebaiknya juga memasukan
sikap pemakai untuk mengontrol sikap yang bias dari pemakai.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kepuasan pemakai e-library dapat
diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
a) Kebanyakan dari pengguna e-library menanggapi secara positif
terhadap fungsi e-library.
b) E-library mempunyai banyak manfaat.
c) Pengguna puas menggunakan e-library.
6) Manfaat-manfaat Bersih.
Dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya berdampak
pada pemakai individual dan organisasi saja, tetapi dampaknya sudah ke grup
pemakai, ke antar organisasi, consumer, pemasok, sosial bahkan ke negara.
DeLone dan McLean (2003) mengusulkan untuk menamakan semua manfaat
menjadi satu yaitu manfaat-manfaat bersih (net benefit).
Manfaat-manfaat bersih (net benefit) ini mengukur dimensi kesuksesan
yang paling penting karena menangkap nilai bersih dampak positif dan negatif
dari e-commerce pada pelanggan-pelanggan pemasok-pemasok, pekerja-pekerja,
organisasi-organisasi, industri-industri, ekonomi-ekonomi dan bahkan masyarakat
secara keseluruhan. Pengukuran-pengukuran manfaat bersih ditentukan oleh
konteks dan sasaran spesifik dari investasi pada penelitian e-commerce.
Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) manfaat-manfaat bersih e-library
dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
a) E-library yang disediakan sekolah membantu pengguna dalam
mengerjakan pekerjaan/tugasnya.
b) E-library yang disediakan sekolah membantu pengguna memecahkan
masalah.
c) E-library meningkatkan daya saing sekolah.
d) E-library membantu sekolah untuk merespon lebih cepat terhadap
perubahan.
e) E-library membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang lebih
baik kepada pengguna.
f) E-library membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang baru
kepada pengguna.
g) E-library membantu sekolah menghemat biaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
h) E-library mendukung tercapainya tujuan sekolah.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. DeLone and McLean (2003) memperbarui model yang mereka kembangkan di
tahun 1992 berdasar evaluasi mereka terhadap kontribusi dari penelitian lain
yang menerapkan model D&M. Berdasar pengamatan mereka di tahun 2002,
sebanyak 285 jurnal mengacu pada model D&M selama kurun waktu 1993
hingga pertengahan 2002. Namun beberapa penelitian dirasakan gagal karena
kurangnya kehati-hatian, mereka menggunakan model D&M untuk mendukung
variabel kesuksesan yang mereka pilih tetapi tidak menginformasikan
pengembangan konstruk yang lebih komprehensif. Peneliti-peneliti tersebut
mengabaikan kesimpulan utama dan artikel bahwa kesuksesan sistem informasi
merupakan konstruk yang multidimensional dan interdependen, dengan
demikian perlu mempelajari interrelationship diantara ke enam dimensi
tersebut, DeLone dan McLean menyempurnakan model yang mereka
kembangkan sebelumnya. Tidak sedikit kritik yang dilanyangkan kepada
DeLone & McLean dari model yang ia buat sebelumnya. Untuk itu ia
memperbarui model sebagai jawaban atas kritik yang telah ia dapat selama
1993-2002.
2. Anita Lee-Post dengan judul “E-learning: success model: an information
systems perspectif”. Dalam penelitiannya, Anita meneliti tentang model
kesuksesan e-learning. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anita
menunjukkan bahwa keenam konstruksi yaitu kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih
memperlihatkan alpha sebesar 0,7 yang menandakan bahwa sistem tersebut
telah sukses walaupun ada yang berpendapat jika > 0,5 sudah mencukupi.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk sampai pada
pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir
berguna untuk mewadahi teori–teori yang kadang terlepas satu sama lain menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
suatu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara. Penelitian ini akan
dilakukan penelitian tentang model kesuksesan e-library oleh mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan menggunakan model kesuksesan
sistem informasi D&M yang diadopsi dari teori DeLone & McLean (2003).
Kerangka berpikir penelitian dapat digambarkan seperti pada gambar 3.
H1
H4 H9
H2
H5 H7
H3 H8
H6
Gambar3. Kerangka berpikir.
Dari model proses dan kausal di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
kesuksesan e-library dipengaruhi oleh kepuasan pemakai karena manfaat yang
diberikan e-library sangat tinggi. Kesuksesan e-library juga dipengaruhi frekuensi
penggunaan yang tinggi.
Kepuasan pemakai (user satisfaction) dipengaruhi oleh kualitas sistem
yang memberikan kemudahan dalam mengakses e-library tersebut, kualitas
informasi yang up to date dan memberikan informasi yang dibutuhkan, serta
kepuasan pemakai dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak
pembuat sites e-library sehingga para pengguna puas dengan apa yang diberikan.
Penggunaan (use) dengan frekuensi tinggi dipengaruhi oleh kualitas
sistem yang mudah, informasi yang dibutuhkan dan up to date, dan kualitas
pelayanan yang diberikan.
Kualitas sistem
(system quality)
(X1) Penggunaan (use)
(X4)
Kualitas informasi (information
quality) (X2)
Kesuksesan e-library
(Y) Kepuasan Pemakai
(user satisfaction)
(X5) Kualitas Layanan
(service quality)
(X3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
D. Hipotesis Masalah
Menurut Sugiyono (2008: 93), ” hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2009: 35)
“hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah
yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori
dan masih harus diuji kebenarannya”. Dengan demikian, hakekat hipotesis adalah
sebuah keputusan atau kesimpulan yang masih bersifat sementara, karena masih
harus diuji kebenarannya secara empiris.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1) Kualitas sistem (X1) diduga berpengaruh terhadap penggunaan e-library
(X4).
2) Kualitas informasi (X2) diduga berpengaruh terhadap penggunaan
e-library (X4).
3) Kualitas layanan (X3) diduga berpengaruh terhadap penggunaan
e-library (X4).
4) Kualitas sistem (X1) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
e-library (X5).
5) Kualitas informasi (X2) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
e-library (X5).
6) Kualitas layanan (X3) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai
e-library (X5).
7) Penggunaan e-library (X4) diduga berpengaruh terhadap kepuasan
pemakai e-library (X5).
8) Kepuasan pemakai (X5) diduga berpengaruh terhadap kesuksesan
e-library (Y).
9) Penggunaan e-library (X4) diduga berpengaruh terhadap kesuksesan
e-library (Y).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang dijadikan objek
untuk memperoleh data, informasi dan keterangan yang diperlukan sehubungan
dengan kepentingan penelitian. Tempat yang akan di gunakan sebagai penelitian
ini adalah Universitas Sebelas Maret Surakarta yang bertempat di Jl. Ir. Sutami
No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui
oleh dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang
dan direncanakan pada bulan Februari 2011 sampai bulan Juni 2011. Waktu ini
meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal
pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Waktu penelitian.
Jenis Kegiatan Feb
2011
Maret
2011
April
2011
Mei
2011
Juni
2011
1. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Judul
b.Penyusunan Proposal
c. Perijinan
2. Perencanaan penelitian
3. Pelaksanaan Penelitian
4. Penyusunan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi diberi makna yang cukup beragam, diantaranya adalah menurut
Sugiyono (2009: 115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan
Riduwan (2009: 55) mengatakan bahwa, “populasi merupakan objek atau subjek
yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian”.
Berdasarkan konsep-konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi
adalah keseluruhan obyek penelitian yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan
memenuhi ketentuan untuk diteliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan
fasilitas e-library.
2. Sampel
Dalam suatu penelitian tidaklah harus meneliti semua individu dalam
populasi, karena membutuhkan banyak waktu dan biaya, kecuali jika jumlah
populasi yang akan diteliti sedikit. Dengan demikian, karena populasi dalam
penelitian ini jumlahnya banyak, maka dalam penelitian ini menggunakan sampel.
Riduwan (2009: 56) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”.
Kesimpulan suatu sampel akan diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel
yang diambil dari populasi harus representatif atau dapat mewakili.
Ding et al dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13) yang berpendapat bahwa
“ukuran sampel minimum untuk menggunakan model struktur kovarians adalah
100 sampai 150 sampel”. Sedangkan Boomsma dalam Ghozali dan Fuad
(2008: 13) “menganjurkan jumlah sampel paling tidak berjumlah 200 sampel jika
berjumlah kurang dari 100 maka akan menghasilkan kesimpulan yang tidak
tepat”.
Pendapat lain dari Hair et al (1995) dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13)
menganjurkan bahwa “sampel minimum adalah 5 kali jumlah variabel manifest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
(indikator)”. Berdasarkan pendapat tersebut, karena jumlah indikator dalam
penelitian ini adalah 34 maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah
5 x 34 indikator = 170 orang. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
170 orang, yaitu mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
menggunakan fasilitas e-library.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental
sampling dikolaborasikan dengan cluster sampling. Menurut Riduwan (2009: 62),
”Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor
spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti
dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat
digunakan sebagai sampel (responden)”. Sedangkan cluster sampling menurut
Cholid N. dan Abu Achmadi (1999: 117), “adanya kelompok-kelompok dalam
pengambilan sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada dalam
polulasi.” Jadi, populasi dipandang berkelompok-kelompok, kemudian kelompok
tersebut tercermin dalam sampel. Karena Universitas Sebelas Maret terdiri dari
sembilan fakultas, maka dari jumlah sampel harus terdapat sembilan fakultas yang
ada. Untuk jenis kelamin, karena jumlah pengunjung sebagian besar perempuan
yaitu 60%, maka margin pengambilan sampel perempuan 60 % dan laki-laki
40 %.
Selain itu, kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang mudah ditemui peneliti di
perpustakaan dan yang pernah menggunakan e-library atau digilib.uns.ac.id yang
akan dijadikan responden.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data
yang obyektif karena merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan
menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meniliti teknik pengumpulan
datanya, maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Atribut data
Atribut X merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
dalam pengadopsian e-library dan atribut Y merupakan kesuksesan penggunaan
e-library.
2. Jenis dan Sumber data
a. Jenis Data
Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua,
yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk
bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua
adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.
b. Sumber data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah mahasiswa Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Menurut Sugiyono (2009: 402) mengatakan bahwa sumber data
primer adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data”. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta melalui daftar pertanyaan berupa angket
untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
penggunaan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Skala pengukuran data
Skala pengukuran menurut Sugiyono (2009: 132) merupakan
“kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif ”.
Pengukuran jawaban responden menggunakan skala lima Likert, dengan
kategori jawaban : sangat setuju, setuju, antara setuju dan tidak setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Bobot nilai masing-masing kategori adalah sebesar
1 s/d 5, dengan rincian sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Untuk menyatakan sikap
Sangat Setuju bobot 5
Setuju bobot 4
Antara Setuju dan Tidak Setuju bobot 3
Tidak Setuju bobot 2
Sangat Tidak Setuju bobot 1
4. Metode pengukuran data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai
metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.
a. Angket atau Kuesioner
1) Pengertian kuesioner
Menurut Sugiyono (2009: 199) mengatakan bahwa “Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Riduwan (2009: 99) berpendapat bahwa “Tujuan penyebaran angket
ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden
tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan”. Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat disimpulkan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab
dan dijadikan sarana untuk mendapatkan keterangan dari responden dengan
jawaban tanpa ada pengaruh dari pihak lain.
2) Macam kuesioner
Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) adalah:
a) Dari cara menjawab
(1) Kuesioner terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
(2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabanya.
b) Dari jawaban yang diberikan
(1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
orang lain.
c) Dari bentuknya
(1) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup.
(2) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.
(3) Check list, daftar dimana responden tinggal memberi tanda chek (√).
(4) Rating-scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke
sangat tidak setuju.
Pada penelitian ini digunakan angket jenis angket langsung dan tertutup
dengan rating-scale (sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat
tidak setuju). Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai pada kolom yang
tersedia.
3) Langkah-langkah penyususnan angket
Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah
pembuatan angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket
adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan angket
b. Menyusun matrik spesifik data/indikator
c. Menyusun kisi-kisi angket
d. Merumuskan item angket
e. Uji coba angket (try out angket)
f. Revisi angket
g. Memperbanyak angket
h. Menarik angket dan menganalisis
Untuk memperoleh informasi yang cukup relevan dan cukup tinggi
kesahihannya, maka angket yang digunakan perlu di uji terlebih dahulu. Menurut
Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa, “Instrumen yang baik harus
memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya
akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
1) Uji Validitas
Menurut Duwi Priyatno (2010: 90) “Validitas adalah ketepatan
atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat.
Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan tersebut dalam
penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan program SPSS dengan
metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson).
Pearson correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio.
Menurut Dwi Priyatno (2010: 90), kriteria pengujian validitas adalah:
a) Jika r hitung ≥ r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
b) Jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Jika ada pertanyaan dari angket yang tidak valid maka akan
dihapus atau dieliminasi karena sudah dapat terwakili oleh pertanyaan-
pertanyaan lain yang valid.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila
datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun
diambil, tetap akan sama.
Uji signifikansi dilakukan program SPSS pada taraf signifikansi 0,05.
Sekaran dalam (Duwi Priyatno, 2010) mengatakan bahwa reliabilitas dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Observasi
Menurut Nasution dalam Sugiyono (2009: 403) mengemukakan bahwa
“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Dua di antara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan Suharsimi Arikunto
(2006: 156) menjelaskan ”Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indra”. Observasi dalam
penelitian ini sebagai metode bantu untuk mendapatkan data tentang pengaruh
faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-library oleh
mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk
mengetahui kesuksesan e-library maka akan disusun rancangan penelitian. Atribut
faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam penelitian ini adalah atribut
X dan kesuksesan e-library yang dinilai dengan manfaat-manfaat bersih adalah
atribut Y. Untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap
kesuksesan, maka peneliti menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)
dengan bantuan software statistik AMOS 18.
Penelitian ini mempunyai 2 jenis variabel yaitu: variabel eksogen dan
variabel endogen. Definisi operasional penelitian ini adalah:
1) Variabel eksogen
Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah kualitas informasi, kualitas
sistem, dan kualitas pelayanan.
a) Kualitas sistem (X1)
Kualitas sistem diukur dengan indikator-indikator: Memberi banyak
informasi, mudah digunakan, menyesuaikan dengan keinginan pengguna,
memberi layanan interaktif antara pengguna dengan penyedia sistem,
memberi informasi secara personal, mempunyai fitur yang menarik untuk
merangsang penggunanya, dan memberikan akses informasi dengan cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Kualitas informasi (X2)
Kualitas informasi diukur dengan indikator-indikator: Memberi informasi
yang dibutuhkan pengguna, memberi informasi yang dibutuhkan pengguna
disaat yang tepat, memberi informasi yang sesuai dengan pekerjaan
pengguna, memberi cukup informasi, memberi informasi yang mudah
dimengerti, dan memberi informasi yang up to date.
c) Kualitas layanan (X3)
Kualitas layanan diukur dengan indikator-indikator: Memberi tingkatan
yang sesuai dalam bantuan on-line dan penjelasan, berinteraksi dengan
baik dengan pengguna selama pengembangan sistem, memberikan
ketersediaannya untuk konsultasi, merespon dengan baik setiap saran, dan
memberikan alat pendukung untuk kepuasan pengguna.
2) Variabel endogen dalam penelitian ini adalah penggunaan, kepuasan pemakai,
dan net benefit atau manfaat bersih.
a) Penggunaan (X4)
Penggunaan informasi dapat diukur dengan indikator-indikator: Frekuensi
penggunaan, pemakaian sistem dengan sengaja, dan ketergantungan
dengan sistem.
b) Kepuasan pemakai (X5)
Kepuasan pemakai dapat diukur dengan indikator-indikator: Pengguna
membawa sikap positif atau evaluasi, manfaat sistem, dan kepuasan
penggunaan sistem.
c) Net benefit atau manfaat-manfaat bersih dapat diukur dengan indicator-
indikator: Meningkatkan kinerja pekerjaan, membantu memecahkan
masalah, meningkatkan daya saing atau dalam menciptakan keuntungan
strategis, merespon lebih cepat kepada perubahan, memberi pelayanan
yang lebih baik, memberi produk atau jasa yang baru kepada pengguna,
menghemat biaya, mempercepat transaksi, meningkatkan pendapatan, dan
membantu mencapai tujuannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah
serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan
hipotesis yang diajukan. Analisis yang digunakan yaitu Structural Equation
Modeling. Langkah-langkah dalam analisis ini yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010: 206) “statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generaliasasi”. Pada analisis
deskriptif akan dijelaskan hubungan antar variabel dari hipotesis yang telah dibuat
melalui kerangka berpikir.
Di dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis
profil responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan yang
diajukan untuk mendukung penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang masih aktif kuliah dan belum lulus
dari program sarjana atau S1 yang terdiri dari sembilan fakultas yaitu Fakultas
Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum,
Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Kedokteran, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas
Pertanian. Jenis kelamin mahasiswa terdiri dari laki-laki dan perempuan.
2. Analisis Kuantitatif
a. Analisis SEM
“Model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) adalah
teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti menguji hubungan
antara variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh
mengenai keseluruhan model” (Ghozali dan Fuad, 2008: 3). Berikut adalah
konsep dasar mengenai analisis SEM (Sturctural Equation Modeling):
1) Variabel laten dan variabel manifest
Jika ada sebuah variabel laten, pastilah akan ada dua atau lebih variabel
manifest. Menurut Singgih (2007: 5), “variabel laten adalah variabel yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
dapat diukur secara langsung kecuali diukur dengan satu atau lebih variabel
manifest”. Variabel laten disebut juga dengan istilah unobserved variabel,
konstruk atau konstruk laten. Sedangkan variabel manifest menurut Singgih
(2007: 5) adalah “variabel yang digunakan untuk menjelaskan atau mengukur
sebuah variabel laten”. Variabel manifest disebut juga dengan istilah observed
variabel, measured variabel atau indikator. Cara untuk mengetahui variabel laten
dalam sebuah model SEM yaitu dengan menguji apakan variabel tersebut dapat
langsung diukur atau tidak. Jika tidak, maka dapat dikategorikan sebagai variabel
laten yang membutuhkan variabel manifest. Dalam konvensi SEM variabel laten
digambarkan dengan bulat oval atau elips dan variabel manifest digambarkan
dengan kotak.
Dalam model kesuksesan sistem informasi yang digunakan dalam
penelitian ini, memiliki enam variabel laten dan 34 variabel manifest. Salah satu
variabel laten adalah kualitas sistem (system quality). Dalam hal ini variabel
kualitas sistem tidak dapat diukur langsung karena variabel ini harus diukur
melalui seperangkat pertanyaan yang intinya mengukur seberapa besar kualitas
sistem yang ada pada digilib.uns.ac.id. Ukuran tersebut didapat dari tujuh
indikator pada variabel kualitas sistem dalam hal ini adalah variabel manifest
yaitu: provides, easy, friendly, interactive, personal, attractive, dan high speed.
2) Variabel laten eksogen dan endogen
Dalam sebuah model SEM, sebuah variabel laten dapat berfungsi sebagai
variabel eksogen atau variabel endogen. Menurut Singgih (2007: 6) “variabel
eksogen adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen”.
Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang
berasal dari variabel tersebut menuju variabel endogen. Sedangkan variabel
endogen menurut Singgih (2007: 7) adalah “variabel dependen yang dipengaruhi
oleh variabel independen (eksogen)”. Pada model SEM, variabel endogen
ditunjukkan dengan adanya anak panah (→) yang menuju variabel tersebut.
Pada model kesuksesan sistem informasi D&M, yang termasuk kedalam
variabel eksogen yaitu kualitas sistem (system quality), kualitas informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
(information quality), dan kualitas layanan (service quality). Sedangkan yang
variabel endogen adalah penggunaan (use), kepuasan pemakai (user satisfaction),
dan manfaat bersih (net benefit). Berikut adalah gambar model kesuksesan sistem
informasi D&M dengan menggunakan bantuan software AMOS:
3) Measurement model dan structural model
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa variabel laten harus dijelaskan oleh
sejumlah variabel manivest. Menurut Singgih (2007: 8), “measurement model
adalah bagian dari SEM yangmenggambarkan hubungan antara variabel laten
dengan indikator-indikatornya”. Sebagai contoh pada model kesuksesan D&M di
atas terdapat variabel manifest yang memiliki tujuh indikatornya yaitu KS1, KS2,
KS3, KS4, KS5, KS6, KS7, KS8, dan KS9.
Gambar 4. Path diagram
Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Jika measurement model menggambarkan hubungan variabel laten
dengan indikatornya, maka structural model menggambarkan hubungan antar
variabel. Berikut adalah structural model pada model kesuksesan sistem
informasi:
Gambar 6. Structural model pada model kesuksesan sistem informasi D&M
4) Error pada pengukuran (measurement) dan error pada struktural (structural)
Pada sebuah model SEM, khususnya pada pengukuran indikator atau
sebuah variabel laten, akan terdapat variabel error yang ditampilkan dalam sebuah
lingkaran. Pada model kesuksesan di atas, variabel error ditampilkan dalam
system
quality
information
quality
service
quality
use
user
satisfaction
net
benefit
Gambar 5. Measurement model variabel Kualitas Sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
bentuk lingkaran kecil yang ada di setiap indikator. Variabel error diberikan pada
setiap indikator karena tidak semua item pertanyaan dapat mengukur secara tepat.
Bisa saja jawaban seseorang akan berbeda dengan yang lainnya atau sebab
lainnya. Sehingga pada indikator selalu akan ada kesalahan (error) dalam
pengukuran yang disebut dengan measurement error.
Error pada struktural model sering disebut dengan residual error yang
merefleksikan varians yang tidak dapat dijelaskan dalam variabel endogen
(dependen) yang disebabkan semua faktor yang tidak dapat diukur. Seperti pada
measurement error, variabel independen tidaklah dapat menjelaskan semua hal
pada variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa akan ada kesalahan (error)
saat melakukan prediksi pada variabel dependen.
b. Uji Asumsi Model
1) Asumsi Kecukupan Sampel
Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah 100 hingga
200 sampel atau 5 kali parameter variabel laten yang digunakan (Hair et al, 2006).
Maximum Likelihood (ML) akan menghasilkan estimasi parameter yang valid,
efisien dan reliable apabila data yang digunakan adalah Multivariate normaly dan
akan robust (tidak terpengaruh) terhadap penyimpangan Multivariate normaly
yang sedans/moderate (Ghozali dan Fuad,2005).
2) Uji Normalitas
Asumsi normalitas adalah bentuk suatu distribusi data pada suatu
variabel dalam menghasilkan distribusi nominal (Ghozali dan Fuad, 2005).
Normalitas dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Univariate normality (normalitas univariat).
b) Multivariate normality (normalitas multivariat).
Apabila data memiliki multivariate normality, maka data tersebut pasti
juga memiliki univariate normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality
belum tentu data tersebut juga memiliki multivariate normality. Curran et al
(Ghozali dan Fuad, 2005) membagi jenis distribusi data menjadi tiga bagian,
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
a) Normal, bila nilai skewness < 2 dan nilai kurtosis < 7.
b) Moderately non-normal, besarnya data yang tidak normal adalah moderat
(sedang). Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis antara 7
sampai 21.
c) Extremely non-normal, yaitu distribusi data sangat tidak normal. Nilai
skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21.
Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik Maximum
Likelihood (ML) mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data
terpenuhi.
3) Asumsi Outliers
Menurut Hair et al. dalam (Ghozali, 2008: 227) “Outlier adalah
kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang sangat
terlihat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya yang muncul dalam
bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal ataupun variabel-
variabel kombinasi”. Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan
memperhatikan nilai mahalanobis distance. Kriteria, yang digunakan adalah
berdasarkan nilai chi-squares (Χ2) pada derajat kebebasan (degree of freedom)
yaitu jumlah observed variables pada output AMOS 18, dengan tingkat
signifikansi p < 0,001.
c. Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya setelah model dinyatakan fit, atau diterima
secara statistik adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan AMOS
18 dengan menganalisis hubungan diantara variabel-variabel laten. SEM juga
dapat mengestimasi nilai-nilai path dari setiap hubungan variabel. Dengan
menggunakan analisis SEM maka semua hipotesis dalam studi ini dapat diuji
dengan melihat nilai probability yang ditunjukkan oleh output AMOS 18.
Pengujian yang dilakukan meliputi :
1) Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit)
Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal untuk menguji
hipotesis mengenai model (Hair et all, 2006). Tetapi berbagai fit index
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang
disajikan dan data yang disajikan. Fit index yang digunakan meliputi:
a) Chi Square (Χ2)
Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model
yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap
sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh karenanya
pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. “Nilai Chi-
squares merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model”
(Ghozali dan Fuad, 2005: 29). Nilai chi-square yang tinggi relatif
terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau
korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata
dan ini menghasilkan probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat
signifikansi (α). Sebaliknya nilai chi square yang kecil akan
menghasilkan nilai probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat
signifikansi (α), dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian
antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara
signifikan (Ghozali, 2005).
Tingkat signifikansi penerimaan yang direkomendasikan adalah
apabila p > 0,05 (Hair et al., 1998), yang berarti matriks input yang
sebenarnya dengan matriks input yang diprediksi secara statistik tidak
berbeda.
b) Goodness Of Fit Index (GFI)
Indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian model secara
keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang
diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90
mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik
(Diamantopaulus dan Siguaw dalam Ghozali dan Fuad, 2005: 31).
c) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan
statistik Chi-squares menolak model dengan jumlah sampel yang besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
(Ghozali, 2008: 67). Nilai RMSEA ≤ 0,08 mengindikasikan indeks
yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model.
d) Adjusted Goodness Fit of Index (AGFI)
Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index
(GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom
model (Ghozali dan Fuad, 2005: 31). Nilai yang direkomendasikan
adalah AGFI ≥ 0,90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik
kesesuaian modelnya.
e) Tucker Lewis Index (TLI)
TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat
kompleksitas model. TLI merupakan indeks kesesuaian incremental
yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai
penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥ 0,90. TLI
merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel.
f) Normal Fit Index (NFI)
Indeks ini juga merupakan indeks kesesuaian incremental dan dapat
dijadikan alternatif untuk menentukan model fit. Nilai yang
direkomendasikan adalah NFI ≥ 0,90.
g) Normed Chi Square ( CMIN/DF)
Menurut Ghozali (2005: 67) “CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh
dari nilai chi square dibagi dengan degree of freedom”. Indeks ini
merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan
goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang
diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang
direkomendasikan untuk menerima adalah CMIN/DF < 2,0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Berikut ini adalah tabel Goodness-of-fit Indices menurut Ghozali (2005):
Tabel 4. Goodness-of-fit-indices.
Goodness-of-fit Indices Cut of value
Significance Probability (p) ≥ 0,05
CMIN/DF < 2,0 / < 3,0
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
TLI ≥ 0,90
NFI ≥ 0,90
RMSEA ≤ 0,08
2) Analisis Koefisien Jalur
Analisis koefisien jalur bertujuan untuk melihat signifikansi besaran
koefisien path (regression weights estimate) untuk membuktikan hipotesis
yang ada. Pada pengujian dua arah (two tailed), hipotesis diterima (Ha
diterima dan H0 ditolak) jika dengan tingkat signifikansi 0,05 nilai critical
ratio adalah > 1,96. Kesesuaian arah hubungan path dengan arah
hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya juga diperhatikan, jika
arah hubungan (positif atau negatif) sesuai dengan yang dihipotesiskan
dan nilai critical ratio-nya juga memenuhi syarat, maka dapat dikatakan
bahwa hipotesis yang diuji memperoleh dukungan yang kuat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakuan dengan
menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan digilib.uns.ac.id atau e-library. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 170 mahasiswa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan
3 variabel eksogen dan 3 variabel endogen. Variabel eksogen tersebut adalah kualitas
sistem, kualitas informasi, kualitas layanan. Sedangkan variabel endogen adalah
penggunaan, kepuasan pemakai, dan net benefit. Hasil pengumpulan kuesioner yang
berhasil di himpun dan layak untuk di analisis dapat ditunjukkan pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Hasil Pengumpulan Data
Keterangan Jumlah %
Kuesioner yang terkumpul 190 100
Kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap 8 4,21
Kuesioner yang memenuhi syarat 182 95,79
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Dari tabel 5 ditunjukkan bahwa jumlah kuesioner yang terkumpul dan
terisi oleh responden sebanyak 190 (100%), kuesioner yang memenuhi syarat
sebanyak 182 (95,79%) dan kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap sebanyak 8
(4,21%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Deskripsi Responden
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik tanggapan
responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner.
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden di kategorikan menjadi 2 (dua)
yaitu: laki-laki dan perempuan. Data deskriptif jenis kelamin responden dapat
dijelaskan dengan tabel 6 berikut:
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 78 41,05
Perempuan 112 58,95
Total 190 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 6 ditunjukkan bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 78 (41,05%) responden dan responden yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 112 (58,95%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden yang menggunakan e-library adalah berjenis kelamin
perempuan yaitu sebesar 58%.
b. Berdasarkan Status
Berdasarkan status, responden adalah mahasiswa yang terdiri dari 9
fakultas yang ada di Universitas Sebelas Maret Surakarta, yaitu Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan Fakultas
Teknik.
Tabel 7. Persentase responden berdasarkan fakultas
Fakultas Jumlah %
Pertanian 23 12,11
MIPA 26 13,68
Kedokteran 10 5,26
Keguruan dan Ilmu Pendidikan 38 20
Hukum 15 7,89
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 18 9,47
Ekonomi 23 12,11
Teknik 22 11,58
Sastra dan Seni Rupa 15 7,89
Total 190 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 7 ditunjukkan bahwa persentase responden dari
Fakultas Pertanian sebanyak 23 mahasiswa atau sebesar 12,11 %, Fakultas MIPA
sebanyak 26 mahasiswa atau sebesar 13,68 %, Fakultas Kedokteran sebanyak 10
mahasiswa atau sebesar 5,26 %, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak
38 mahasiswa atau sebesar 20 %, Fakultas Hukum sebanyak 15 mahasiswa atau
sebesar 7,89 %, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 18 mahasiswa atau
sebesar 9,47 %, Fakultas Ekonomi sebanyak 23 mahasiswa atau sebesar 12,11 %,
Fakultas Teknik sebanyak 22 mahasiswa atau sebesar 11,58 %, dan Fakultas Seni dan
Seni Rupa sebanyak 15 mahasiswa atau sebesar 7,89 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
B. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Konstruk Kualitas Sistem (KS)
Konstruk kualitas sistem (unobserved/latent variabel) diukur dengan
menggunakan 9 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang
disediakan memberi banyak informasi (KS1), sistem e-library yang disediakan
mudah digunakan (KS2), sistem e-library yang disediakan sesuai dengan keinginan
(KS3), sistem e-library yang disediakan memberi informasi secara personal (KS4),
sistem e-library yang disediakan mempunyai fitur-fitur menarik dan merangsang
untuk menggunakannya (KS5), sistem e-library yang disediakan memberikan akses
informasi dengan cepat (KS6), pertama kali menggunakan e-library, langsung dapat
dengan mudah menggunakannya (KS7), halaman utama e-library dapat diakses
dengan cepat (KS8), serta teks dan gambar pada tiap halaman e-library dapat diakses
dengan cepat (KS9). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA), terlihat
seperti dibawah ini:
Gambar 7. Konstruk Kualitas Sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 8. Standardized Regression Weights KS: (Group number 1 - Default model)
Estimate
KS1 <--- KS 0,681
KS2 <--- KS 0,606
KS3 <--- KS 0,635
KS4 <--- KS 0,577
KS5 <--- KS 0,713
KS6 <--- KS 0,712
KS7 <--- KS 0,805
KS8 <--- KS 0,702
KS9 <--- KS 0,648
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasaran table 8 di atas , dapat diketahui bahwa KS1, KS2, KS3, KS4, KS5,
KS6, KS7, KS8 dan KS9 yang merupakan indikator pada variabel kualitas sistem
dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading ( Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).
b. Uji Validitas Konstruk Kualitas Informasi
Konstruk kualitas informasi (unobserved/latent variabel) diukur dengan
menggunakan 6 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang
disediakan memberi informasi yang dibutuhkan (KI1), sistem e-library yang
disediakan memberi informasi yang dibutuhkan disaat yang tepat (KI2), sistem
e-library yang disediakan memberi informasi yang sesuai dengan bidangnya masing-
masing (KI3), sistem e-library yang disediakan memberi cukup informasi (KI4),
sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang up to date (KI5), dan
pengguna merasa bahwa e-library dapat memberikan informasi bagi penelitian (KI6).
Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA), terlihat seperti dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 9. Standardized Regression Weights KI: (Group number 1 - Default model)
Estimate
KI6 <--- KI 0,684
KI5 <--- KI 0,765
KI4 <--- KI 0,803
KI3 <--- KI 0,747
KI2 <--- KI 0,735
KI1 <--- KI 0,736
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 9 diatas, dapat diketahui bahwa KI1, KI2, KI3, KI4, KI5,
dan KI6 yang merupakan indikator pada variabel Kualitas Informasi dinyatakan valid,
karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).
Gambar 8. Konstruk Kualitas Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Uji Validitas Konstruk Kualitas Layanan
Konstruk Kualitas Layanan (unobserved/latent variabel) diukur dengan
menggunakan 5 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang
disediakan memberi bantuan on-line dan penjelasan yang dibutuhkan (KL1), bagian
penyedia sistem e-library dapat berinteraksi dengan baik selama pengembangan
sistem (KL2), bagian penyedia sistem e-library menyediakan waktu untuk melayani
konsultasi tentang sistem e-library (KL3), bagian penyedia sistem e-library merespon
dengan baik setiap saran untuk perbaikan sistem di masa depan (KL4), dan bagian
penyedia sistem e-library memberikan sarana pendukung untuk kepuasan pengguna
(KL5). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) seperti terlihat dibawah
ini:
Tabel 10. Standardized Regression Weights KL: (Group number 1 - Default model)
Estimate
KL5 <--- KL 0,605
KL4 <--- KL 0,725
KL3 <--- KL 0,776
KL2 <--- KL 0,660
KL1 <--- KL 0,725
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Gambar 9. Konstruk Kualitas Layanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Berdasarkan Tabel 10 diatas, dapat diketahui bahwa KL1, KL2, KL3, KL4,
KL5, dan KL6 yang merupakan indikator pada variabel Kualitas Informasi
dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).
d. Uji Validitas Konstruk Penggunaan
Konstruk Penggunaan Sistem (unobserved/latent variabel) diukur dengan
menggunakan 3 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: frekuensi dalam
menggunakan e-library tinggi (P1), menggunakan sistem e-library secara sukarela
(P2), dan memiliki ketergantungan dengan sistem e-library (P3). Dari hasil analisis
confirmatory factor analysis (CFA), terlihat seperti dibawah ini:
Tabel 11. Standardized Regression Weights P: (Group number 1 - Default model)
Estimate
P1 <--- P 0,784
P2 <--- P 0,762
P3 <--- P 0,748
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Gambar 10. Konstruk Penggunaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Berdasarkan Tabel 11 diatas, dapat diketahui bahwa P1, P2 dan P3 yang
merupakan indikator pada variabel penggunaan sistem dinyatakan valid, karena
memiliki nilai factor loading ( estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).
e. Uji Validitas Konstruk Kepuasan Pemakai
Konstruk Kepuasan Pemakai (unobserved/latent variabel) diukur dengan
menggunakan 4 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: pengguna lain
menanggapi secara positif terhadap fungsi sistem e-library (KP1), manfaat sistem
e-library sangat tinggi (KP2), kepuasan terhadap sistem e-library yang disediakan
(KP3), dan akan merekomendasikan e-library kepada orang lain (KP4). Dari hasil
analisis confirmatory factor analysis (CFA) terlihat seperti dibawah ini:
Tabel 12. Standardized Regression Weights KP: (Group number 1 - Default model)
Estimate
KP4 <--- KP 0,628
KP3 <--- KP 0,763
KP2 <--- KP 0,674
KP1 <--- KP 0,710
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Gambar 11. Konstruk Kepuasan Pemakai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berdasarkan Tabel 12 diatas, dapat diketahui bahwa KP1, KP2, KP3 dan KP4
yang merupakan indikator pada variabel Kepuasan Pemakai dinyatakan valid, karena
memiliki nilai factor loading ( estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).
f. Uji Validitas Konstruk Net Benefit
Konstruk Net Benefit (unobserved/latent variabel) diukur dengan
menggunakan 7 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang
disediakan membantu meningkatkan kinerja (NB1), sistem e-library yang disediakan
membantu dalam memecahkan masalah (NB2), sistem e-library yang disediakan
membuat universitas dapat merespon lebih cepat terhadap perubahan (NB3), sistem
e-library yang disediakan membantu universitas memberi pelayanan yang baru
kepada mahasiswa (NB4), sistem e-library yang disediakan mempercepat atau
memperpendek birokrasi (NB5), sistem e-library yang disediakan membantu
universitas meningkatkan pendapatan (NB6), dan sistem e-library yang disediakan
telah mencapai tujuannya (NB7). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis
(CFA) seperti terlihat dibawah ini:
Gambar 12. Konstruk Net Benefit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 13. Standardized Regression Weights NB: (Group number 1 - Default model)
Estimate
NB1 <--- NB 0,708
NB2 <--- NB 0,621
NB3 <--- NB 0,312
NB4 <--- NB 0,399
NB5 <--- NB 0,658
NB6 <--- NB 0,724
NB7 <--- NB 0,755
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa NB1, NB2, NB5, NB6 dan NB7
yang merupakan indikator pada variabel manfaat bersih dinyatakan valid, karena
memiliki nilai factor loading ( estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). Sedangkan NB3 dan
NB4 dinyatakan tidak valid, karena memiliki factor loading (estimate) dibawah 0,5
( λ=0,5) yang berarti NB3 dan NB4 mungkin tidak konvergen mengukur suatu
konstruk, sehingga belum dapat dijadikan sebagai standar indikator untuk
direkomendasikan dalam mendukung variabel manfaat bersih.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama.
Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung Cronbach’s Alpha dari
masing-masing item dalam suatu variabel, instrumen yang dipakai akan dianggap
reliabel apabila Cronbach’s Alpha > 0,60.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian
No Nama Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Kualitas sistem (KS) 0,885 Reliabel
2 Kualitas informasi (KI) 0,885 Reliabel
3 Kualitas layanan (KL) 0,823 Reliabel
4 Penggunaan sistem (P) 0,803 Reliabel
5 Kepuasan pemakai (KP) 0,786 Reliabel
6 Manfaat bersih (NB) 0,792 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel 14, semua konstruk reliabel karena menunjukkan
Cronbach’s Alpha > 0,60, yaitu Kualitas Sistem sebesar 0,885, Kualitas Informasi
sebesar 0,885, Kualitas Layanan sebesar 0,823, Penggunaan sebesar 0,803, Kepuasan
Pemakai sebesar 0,786 dan Manfaat Bersih atau net benefit sebesar 0,792.
3. Uji Asumsi Model
a. Asumsi Kecukupan Sampel
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 170 responden.
Jumlah sampel tersebut merupakan responden yang memenuhi syarat dalam
menjawab kuesioner yang diberikan. Jumlah tersebut juga dinilai memenuhi, karena
jumlah sampel minimal bagi penelitian yang menggunakan alat statistik Structural
Equation Modeling (SEM) dengan prosedur Maximum Likehood Estimation (MLE)
yaitu sebesar 5-10 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi atau 100-200
responden. Jumlah parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34,
sehingga jumlah minimal sampel yang direkomendasikan adalah 34 x 5 = 170
sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 180.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
b. Normalitas Data
Nilai statistik untuk menguji normalitas menggunakan z-value (Critical Ratio
atau C.R pada output Amos 18.0) dari nilai skewness dan kurtosis sebaran data. Bila
nilai C.R lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak
normal. Nilai kritis untuk C.R dari skewness dan nilai C.R kurtosis di bawah ± 2,58.
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis
ini diuji dengan menggunakan AMOS 18.0. Hasilnya adalah seperti yang ditampilkan
pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas
Variabel min max skew c.r. kurtosis c.r.
NB7 1.000 5.000 -1.153 -6.317 1.447 3.963
NB6 2.000 5.000 -.540 -2.959 .043 .118
NB5 2.000 5.000 -.455 -2.493 -.019 -.053
NB4 2.000 5.000 -.593 -3.247 .151 .412
NB3 2.000 5.000 -.438 -2.401 -.021 -.058
NB2 2.000 5.000 -.602 -3.299 .429 1.175
NB1 1.000 5.000 -.921 -5.045 .858 2.351
KL1 1.000 5.000 -.785 -4.301 .736 2.015
KL2 2.000 5.000 -.437 -2.393 .329 .902
KL3 1.000 5.000 -.902 -4.940 1.346 3.686
KL4 1.000 5.000 -.746 -4.088 1.129 3.091
KL5 1.000 5.000 -.669 -3.666 1.171 3.207
KI1 1.000 5.000 -.926 -5.071 1.276 3.494
KI2 1.000 5.000 -1.005 -5.504 1.718 4.706
KI3 1.000 5.000 -.638 -3.496 .408 1.118
KI4 1.000 5.000 -1.180 -6.464 2.216 6.070
KI5 1.000 5.000 -.960 -5.260 1.660 4.545
KI6 1.000 5.000 -1.049 -5.743 1.998 5.472
KP1 1.000 5.000 -1.078 -5.906 1.914 5.243
KP2 1.000 5.000 -.939 -5.141 1.887 5.169
KP3 1.000 5.000 -.810 -4.437 1.671 4.576
KP4 1.000 5.000 -.712 -3.900 1.346 3.685
P3 1.000 5.000 -1.046 -5.731 1.673 4.582
P2 1.000 5.000 -.639 -3.502 .285 .780
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Variabel min max skew c.r. kurtosis c.r.
P1 1.000 5.000 -.872 -4.775 1.095 2.999
KS9 1.000 5.000 -.860 -4.710 1.158 3.172
KS8 1.000 5.000 -.695 -3.808 .604 1.655
KS7 1.000 5.000 -.905 -4.954 1.454 3.982
KS6 1.000 5.000 -.713 -3.907 1.192 3.264
KS5 1.000 5.000 -.714 -3.912 .873 2.391
KS4 2.000 5.000 -.245 -1.340 -.146 -.399
KS3 1.000 5.000 -.822 -4.500 1.283 3.514
KS2 2.000 5.000 -.194 -1.062 -.331 -.907
KS1 1.000 5.000 -.824 -4.513 .946 2.590
Multivariate
30.418 4.124
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan tabel 15 terlihat hasil pengujian normalitas data dalam
penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun
multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.R kurtosis, sebagian item
memiliki nilai diantara ± 2,58 dan sebagian tidak yang berarti bahwa secara
univariate sebaran data dapat dianggap normal, sehingga dapat digunakan untuk
estimasi pada analisis selanjutnya.
Data dalam penelitian ini terdistribusi moderat atau normalitas sedang secara
multivariate dengan nilai C.R kurtosis 4,400 < 7 menurut Curran et al. Dikarenakan
data secara univariate dapat dikatakan sudah normal, begitupun secara multivariate,
sehingga pengujian outlier dalam penelitian ini tidak diperlukan, akan tetapi agar
memberikan gambaran yang jelas mengenai sebaran data observasi maka dalam
penelitian ini tetap dilakukan pengujian outlier.
Dalam studi ini data yang berjumlah 170 diperkirakan sulit memenuhi
distribusi normal secara univariate, sehingga studi dimasa mendatang diharapkan
meningkatkan jumlah sampel penelitian untuk mendapatkan hasil pengujian
berdasarkan kriteria normalitas data. Adapun hasil pengujian outlier akan dibahas
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
c. Evaluasi Outlier
“Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik
unik yang sangat terlihat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya yang muncul
dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variable tunggal ataupun variabel-
variabel kombinasi”, Hair et al, dalam (Ghozali, 2008: 227). Dalam analisis
multivariate, adanya outlier dapat diuji dengan statisic chi square (χ2) terhadap nilai
mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of
freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 16. Hasil Pengujian Outlier
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
31 72,900 0,000 0,021
24 64,144 0,001 0,025
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui terdapat indikasi 2 nilai observasi
yang mengalami outlier karena nilai p1 < 0,05 dan p2 < 0,05.
C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit)
Untuk mengetahui kriteria model yang baik (Goodness of Fit) digunakan:
Absolute Fit Measured (pengukuran indeks mutlak), Incremental Fit Measured
(pengukuran tambahan indeks) dan Parsimonious Fit Measured (pengukuran
kesederhanaan indeks). Gambar 10 berikut ini, merupakan model struktural (Path
Diagram).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Model e-library setelah outlier dihapus
Gambar 13. Model e-library
goodness of fit chi square=1103,862
probability=.000 CMIN/DF=2.131
RMSEA=.080 GFI=.764
AGFI=.729 NFI=.700 TLI=.796 CFI=.812
PNFI=.646
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 17. Goodness-of-fit-index
Goodness-of-fit-index Hasil Cut-off value Evaluasi model
Absolute Fit Measured
LikeliHood Chi square 1103,862 Diharapkan kecil -
CMIN/DF 2.131 ≤ 2,00 / ≤ 3,00 Baik
RMSEA 0,080 0,05-0,08 Baik
GFI 0,764 ≥ 0,90 Marginal
Incremental fit measured
TLI 0,796 ≥ 0,90 Marginal
NFI 0,700 ≥ 0,90 Marginal
CFI 0,812 ≥ 0,90 Marginal
Parsimonious fit measured
PNFI 0,646 0,60-0,90 Baik
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Notes for Model (Default model)
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 595
Number of distinct parameters to be estimated: 77
Degrees of freedom (595 - 77): 518
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 1103,862
Degrees of freedom = 518
Probability level = .000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gambar 14. Model e-library setelah dihapus yang tidak valid
Model e-library setelah di hapus yang tidak valid
goodness of fit chi square=984,481
probability=.000 CMIN/DF=2.164
RMSEA=.081 GFI=.773
AGFI=.737 NFI=.720 TLI=.809 CFI=.825
PNFI=.661
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tabel 18. Goodness-of-fit-index setelah dihapus yang tidak valid
Goodness-of-fit-index Hasil Cut-off value Evaluasi model
Absolute Fit Measured
LikeliH0od Chi square 984,481 Diharapkan kecil -
CMIN/DF 2,164 ≤ 2,00 / ≤ 3,00 Baik
RMSEA 0.081 0,05-0,08 Baik
GFI 0,773 ≥ 0,90 Marginal
Incremental fit measured
TLI 0,809 ≥ 0,90 Marginal
NFI 0,720 ≥ 0,90 Marginal
CFI 0,825 ≥ 0,90 Marginal
Parsimonious fit measured
PNFI 0,661 0,60-0,90 Baik
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 528
Number of distinct parameters to be estimated: 73
Degrees of freedom (528 - 73): 455
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 984,481
Degrees of freedom = 455
Probability level = .000
Pada tabel 18 terlihat terjadi perubahan pada pengukuran goodness-of-fit.
Dari keseluruhan pengukuran goodness-of-fit tersebut di atas menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
model sudah fit dan dapat diterima karena mengalami peningkatan setelah beberapa
item dihapus karena tidak valid.
2. Analisis Koefisien Jalur
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terdiri dari 9 hipotesis.
Semua hipotesis penelitian dilakukan uji satu sisi sebelah kanan, karena semua
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen dihipotesiskan
berpengaruh positif. Untuk mengetahui apakah hipotesis didukung oleh data atau
tidak, maka nilai probabilitas dari critical ratio (C.R) dibandingkan dengan nilai
α= 5%. Apabila standardized Koefisien parameter bernilai positif dan nilai
probabilitas kurang dari α= 5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
didukung oleh data (terbukti secara signifikan). Berdasarkan analisis statistik dengan
menggunakan program AMOS versi 18, diperoleh hasil uji hipotesis yang merupakan
uji hubungan kausalitas dari masing-masing variabel penelitian sebagaimana
disajikan pada tabel 21.
Tabel 20. Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
P <--- KS
P <--- KI
P <--- KL
KP <--- KS
KP <--- KI
KP <--- KL
KP <--- P
NB <--- KP
NB <--- P
0,221 0,085 2,619 0,009 par_23
0,464 0,092 5,065 *** par_25
0,390 0,108 3,600 *** par_27
0,207 0,054 3,861 *** par_24
0,285 0,066 4,344 *** par_26
0,123 0,061 2,013 0,044 par_28
0,279 0,077 3,615 *** par_31
0,881 0,244 3,614 *** par_29
0,279 0,140 1,993 0,046 par_30
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel 21. Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
P <--- KS
P <--- KI
P <--- KL
KP <--- KS
KP <--- KI
KP <--- KL
KP <--- P
NB <--- KP
NB <--- P
0,217
0,470
0,329
0,320
0,456
0,165
0,439
0,629
0,314
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2011
Gambar 15. Hasil analisis data
Kualitas sistem
(system quality)
(X1)
Kualitas informasi (information
quality) (X2)
Kualitas Layanan
(service quality)
(X3)
Penggunaan
(use)
(X4)
Kepuasan Pemakai
(user satisfaction)
(X5)
Kesuksesan e-library
(Y)
0,217
P=0,009
0,470
P=0,001
0,329
P=0,001
0,320
P=0,001
0,456
P=0,001
0,165
P=0,044
0,439
P=0,001
0,629
P=0,001
0,314
P=0,046
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Berdasarkan analisis data di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif terhadap penggunaan sebesar
0,217 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,009 yaitu kurang dari 0,05
(p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kualitas
sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem
didukung oleh data, artinya hipotesis 1 (H1) diterima.
2. Variabel kualitas informasi menentukan secara positif terhadap penggunaan sistem
sebesar 0,470 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari
0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan bahwa
kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan
didukung oleh data, artinya hipotesis 2 (H2) diterima.
3. Variabel kualitas layanan menentukan secara positif terhadap penggunaan sebesar
0,329 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05
(p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kualitas
layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem
didukung oleh data, artinya hipotesis 3 (H3) diterima.
4. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai
sebesar 0,320 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari
0,05 (p<5%) hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 4 yang menyatakan bahwa
kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 4 (H4) diterima.
5. Variabel kualitas informasi menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai
sebesar 0,456 dan signifikan karena tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari
0,05 (p<5%) hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 5 yang menyatakan bahwa
kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 5 (H5) diterima.
6. Variabel kualitas layanan menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai
sebesar 0,165 dan signifikan karena tingkat signifikansi 0,044 yaitu kurang dari
0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 6 yang menyatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 6 (H6) diterima.
7. Variabel penggunaan sistem menentukan secara positif terhadap kepuasan
pemakai sebesar 0,439 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu
kurang dari 0,05 (p<5%) hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 7 yang menyatakan
bahwa penggunaan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 7 (H7) diterima.
8. Variabel kepuasan pemakai menentukan secara positif terhadap net benefit sebesar
0,629 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05
(p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 8 yang menyatakan bahwa
kepuasan pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap net benefit
didukung oleh data, artinya hipotesis 8 (H8) diterima.
9. Variabel penggunaan menentukan secara positif terhadap net benefit sebesar 0,314
dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,046 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%),
hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 9 yang menyatakan bahwa penggunaan
menentukan secara positif dan signifikan terhadap net benefit didukung oleh data,
artinya hipotesis 9 (H9) diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Hubungan variabel kualitas sistem dengan variabel penggunaan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi kualitas sistem
e-library yang disediakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta akan
menyebabkan semakin tinggi pula tingkat penggunaan e-library di Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi
terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan e-library akan semakin
meningkat ketika sistem e-library yang disediakan memberi banyak informasi,
sistem e-library yang disediakan mudah digunakan, sistem e-library yang
disediakan sesuai dengan keinginan, sistem e-library yang disediakan memberi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
informasi secara personal, sistem e-library yang disediakan mempunyai fitur-fitur
menarik dan merangsang untuk menggunakannya, sistem e-library yang
disediakan memberikan akses informasi dengan cepat, pertama kali menggunakan
e-library langsung dapat dengan mudah menggunakannya, halaman utama
e-library dapat diakses dengan cepat, serta teks dan gambar pada tiap halama
e-library dapat diakses dengan cepat.
2. Hubungan variabel kualitas informasi dengan variabel penggunaan
Penelitian ini menemukan bahwa kualitas informasi yang disediakan
e-library mempunyai hubungan yang positif dengan penggunaan e-library. Hasil
pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde
W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa
penggunaan akan semakin meningkat ketika e-library yang disediakan oleh
Universitas Sebelas Maret Surakarta memberi informasi yang dibutuhkan, sistem
e-library yang disediakan memberi informasi yang dibutuhkan disaat yang tepat,
sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang sesuai dengan bidang
yang dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberikan cukup informasi,
sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang up to date, dan
pengguna merasa e-library dapat memberikan informasi bagi penelitiannya.
3. Hubungan variabel kualitas layanan dengan variabel penggunaan
Penelitian ini mengindikasikan bahwa kualitas layanan yang disediakan
mempunyai hubungan yang positif dengan penggunaan e-library. Hasil pengujian
ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W.
Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan
e-library seseorang akan meningkat ketika sistem yang disediakan memberi
bantuan on-line dan penjelasan yang dibutuhkan, bagian penyedia sistem e-library
dapat berinteraksi dengan baik dengan pengguna selama pengembangan sistem,
bagian penyedia sistem e-library menyediakan waktu untuk melayani konsultasi
tentang sistem e-library, bagian penyedia sistem e-library merespon dengan baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
setiap saran untuk perbaikan sistem di masa depan, dan bagian penyedia sistem
e-library memberikan sarana pendukung untuk kepuasan pengguna.
4. Hubungan antara variabel kualitas sistem dengan variabel kepuasan pemakai
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem
e-library yang disediakan semakin tinggi pula kepuasan pemakai sistem e-library.
Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh
Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menemukan bahwa
pengguna e-library akan merasa puas jika sistem e-library yang disediakan oleh
Universitas Sebelas Maret Surakarta mempunyai kualitas yang baik. Hal ini
menunjukkan bahwa pengguna akan merasa puas apabila sistem e-library yang
disediakan memberi banyak informasi, sistem e-library yang disediakan mudah
digunakan, sistem e-library yang disediakan sesuai dengan keinginan saya, sistem
e-library yang disediakan memberi informasi secara personal, sistem e-library
yang disediakan mempunyai fitur-fitur menarik dan merangsang saya untuk
menggunakannya, sistem e-library yang disediakan memberikan akses informasi
dengan cepat, pertama kali menggunakan e-library, saya langsung dapat dengan
mudah menggunakannya, halaman utama e-library dapat diakses dengan cepat,
serta teks dan gambar pada tiap halaman e-library dapat diakses dengan cepat.
5. Hubungan variabel kualitas informasi dengan variabel kepuasan pemakai
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas
informasi yang disediakan oleh sistem e-learning semakin tinggi pula kepuasan
pemakai e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu
yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini
menemukan bahwa pengguna e-library akan merasa puas ketika e-library yang
disediakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta memberi informasi yang
dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang dibutuhkan
disaat yang tepat, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang sesuai
dengan bidang yang dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberikan
cukup informasi, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang up to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
date, dan pengguna merasa bahwa e-library dapat memberikan informasi bagi
penelitiannya.
6. Hubungan antara variabel kualitas layanan dengan variabel kepuasan pemakai
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas layanan
yang disediakan e-library semakin tinggi pula kepuasan pemakai sistem e-library.
Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh
Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menemukan bahwa
pengguna e-library akan merasa puas ketika layanan yang disediakan oleh
penyedia jasa e-library berkualitas. Pengguna akan merasa puas dengan e-library
yang disediakan ketika sistem yang disediakan memberi bantuan on-line dan
penjelasan yang dibutuhkan, bagian penyedia sistem e-library dapat berinteraksi
dengan baik dengan pengguna selama pengembangan sistem, bagian penyedia
sistem e-library menyediakan waktu untuk melayani konsultasi tentang sistem
e-library, bagian penyedia sistem e-library merespon dengan baik setiap saran
untuk perbaikan sistem di masa depan, dan bagian penyedia sistem e-library
memberikan sarana pendukung untuk kepuasan pengguna.
7. Hubungan variabel penggunaan sistem dengan kepuasan pemakai
Penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan sistem
e-library semakin tinggi pula tingkat kepuasan pemakai yang akan dirasakan para
pengguna. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang
dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pengguna e-library akan merasa puas ketika frekuensi
dalam menggunakan e-library tinggi, menggunakan sistem e-library secara
sukarela, dan memiliki ketergantungan dengan sistem e-library.
8. Hubungan variabel kepuasan pemakai dengan variabel net benefit
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan
pemakai yang disediakan e-library semakin tinggi pula manfaat yang dirasakan
oleh seseorang ketika menggunakan sistem e-library. Hasil pengujian ini
mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
dan Anita Lee (2006). Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan bahwa manfaat
dari e-library akan dirasakan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret jika
menganggap dapat merasakan manfaat sistem e-library yang sangat tinggi, puas
dengan sistem e-library yang disediakan, dan akan merekomendasikan e-library
kepada orang lain.
9. Hubungan variabel penggunaan dengan variable net benefit atau manfaat bersih
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan
pemakai yang disediakan e-library semakin tinggi pula manfaat yang dirasakan
oleh seseorang ketika menggunakan sistem e-library. Hasil pengujian ini
mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple
dan Anita Lee (2006). Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan bahwa manfaat
dari e-library akan dirasakan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret jika
frekuensi dalam menggunakan e-library tinggi, menggunakan sistem e-library
secara sukarela, dan memiliki ketergantungan dengan sistem e-library.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran yang
diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai bagian akhir dari
penelitian yang telah dilakukan penulis. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis
data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain kesimpulan, akan disertakan
saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
A. Simpulan
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Clyde
W. Holsapple dan Anita Lee (2006) berdasarkan model kesuksesan sistem informasi
yang diperkenalkan oleh DeLone and McLean (2003). Hasil pengujian goodness-of-
fit atas model yang diajukan menunjukkan model yang baik. Maka penelitian yang
dilakukan pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret mengenai pengujian Model
Kesuksesan Sistem Informasi E-Library dapat disimpulkan.
Kesuksesan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan
oleh faktor penggunaan dan kepuasan pemakai. Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin tinggi tingkat penggunaan dan kepuasan pemakai maka kesuksesan e-library
akan semakin tinggi pula.
Penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan
oleh faktor kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem, kualitas informasi dan
kualitas layanan maka penggunaan e-library akan semakin tinggi pula.
Kepuasan pemakai e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta
ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan penggunaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem, kualitas informasi
kualitas layanan dan penggunaan maka pengguna e-library akan semakin tinggi pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disajikan
implikasi hasil penelitian sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan dan kepuasan pemakai
menentukan secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan e-library. Untuk itu
agar kesuksesan e-library yang diperoleh semakin besar maka pihak universitas
maupun UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret perlu meningkatkan sikap
positif mahasiswa terhadap e-library.
2. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi dan
kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan
e-library dan kepuasan pemakai e-library. Hal ini dapat dijadikan evaluasi bagi
pihak UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret untuk meningkatkan kualitas
informasi sehingga penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta
meningkat. Dengan meningkatkan kualitas informasi yang ada maka e-library
yang disediakan memberikan cukup informasi yang sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa yang menggunakan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ketika mahasiswa merasa apa yang mereka butuhkan disediakan dalam e-library
Universitas Sebelas Maret Surakarta maka mereka akan semakin sering
menggunakan e-library. Selain itu, pihak UPT Perpustakaan sebaiknya juga
melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas sistem yang ada agar e-library
yang disediakan bisa digunakan kapan saja, mudah dalam pengoperasiannya,
memberikan akses informasi yang cepat, dan memberikan fasilitas-fasilitas yang
menarik sehingga pengguna akan merasa tertarik, dengan demikian frekuensi
penggunaan e-library akan semakin meningkat dan pengguna e-library juga akan
merasa puas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
C. Saran
1. Bagi mahasiswa
Melihat adanya manfaat yang diberikan e-library, peneliti menyarankan kepada
mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk menggunakan e-library.
2. Bagi Universitas
a. Untuk meningkatkan frekuensi dan jumlah pengguna dan membuat pengguna
merasa puas e-library , maka pihak universitas khususnya UPT Perpustakaan
harus meningkatkan kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan.
Kualitas sistem dapat berupa sistem yang mudah digunakan oleh pengguna,
terdapat fasilitas yang menarik dan menyediakan akses yang cepat. Kualitas
informasi dapat berupa informasi yang up to date maupun informasi yang
berhubungan bidang mahasiswa masing-masing. Kualitas layanan dapat
berupa menyediakan pelayanan berupa bantuan on line yang lebih baik dan
dapat merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna untuk
perbaikan e-library di masa mendatang. Memberikan sistem yang mudah juga
bisa dilakukan dengan menambah fasilitas seperti area hotspot atau maupun
internet dengan biaya yang murah untuk mengakses e-library agar jumlah
pengguna e-library bertambah.
b. Mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa berkaitan dengan penggunaan
e-library. Ketika mahasiswa menyadari adanya manfaat e-library, maka
mareka akan menanggapi secara positif terhadap fungsi e-library, dengan
demikian e-library akan semakin bermanfaat karena dalam penelitian ini
ditemukan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh positif dan signifikan
terhadap manfaat bersih (Net Benefit).
c. Menambah banyak materi dan up date informasi terutama yang berkaitaan
dengan karya ilmiah maupun tugas dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun mahasiswa berada.
Dengan demikian e-library akan semakin sering digunakan dan akan semakin
tinggi pula kepuasan pengguna karena ditemukan bahwa kualitas informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan dan kepuasan
pemakai.
3. Bagi penelitian selanjutnya
a. Dalam penelitian ini hanya dikemukakan tentang faktor yang mempengaruhi
e-library dengan variabel kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan,
penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih. Selanjutnya peneliti
menyarankan untuk memasukkan atau menambah variabel lain yang dapat
mempengaruhi kesuksesan e-library agar dapat memberikan hasil yang lebih
baik lagi berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu.
b. Penelitian ini memiliki cakupan populasi yaitu hanya mahasiswa Universitas
Sebelas Maret Surakarta dengan jumlah sampel yang sedikit yaitu 170,
penelitian lain disarankan untuk menambah jumlah sampel dengan cakupan
populasi yang lebih luas lagi. Populasi yang digunakan sebagai sumber data
bukan hanya mahasiswa saja tetapi dosen, karyawan maupun masyarakat yang
menggunakan e-library khususnya di lingkup Universitas Sebelas Maret
Surakarta.