Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA
MATERI HUKUM NEWTON
SKRIPSI
NURMASINTA
105391100916
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA
MATERI HUKUM NEWTON
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
NURMASINTA
105391100916
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan Allah”
(Q.S. Huud: 88)
“Kegagalan anda tidak final, maka jangan putus asa. Sukses anda juga tidak
final, maka janganlah sombong.”
(Mario Teguh)
Kamu tidak bisa kembali dan mengubah masa lalu, maka dari itu tataplah
masa depan dan jangan buat kesalahan yang sama dua kali
(penulis)
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:
Bapak dan ibuku sebagai inspirasi dalam hidupku, yang selalu mendukung
dari segi moril maupun material
Saudara-saudaraku serta keluarga besarku yang selalu memberikan
semangat dan dukungan serta doa-doanya untukku
Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat agar selalu kuat dan
Almamaterku tercinta
viii
ABSTRAK
Nurmasinta, 2021. Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta Didik Pada Materi
Hukum Newton. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Khaeruddin dan
Pembimbing II Hartono Bancong.
Masalah utama dalam penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan
pembelajaran fisika dikelas X SMA Negeri 4 Binongko, bagaimana bentuk
kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA
Negeri 4 Binongko, dan bagaimana upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar
peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran fisika di
kelas X SMA Negeri 4 Binongko. Untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar
peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko,
dan untuk mengetahui upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar peserta didik
pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian expost facto bersifat deskriptif
kualitatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Binongko mulai bulan Januari
hingga bulan Februari. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan
wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah berjumlah 8 peserta didik
yang dipilih dengan metode purposive random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika di
kelas X SMA Negeri 4 Binongko telah dilaksanakan dengan cukup baik meskipun
masih banyak yang perlu ditingkatkan, bentuk kesulitan belajar peserta didik pada
Konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko motivasi belajar
siswa yang kurang, dan upaya guru fisika dalam mengatasi kesulitan belajar
peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko
meliputi pembelajaran secara langsung kepada peserta didik.
Kata kunci: Kesulitan Belajar, Hukum Newton
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis
panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA
PESERTA DIDIK PADA MATERI HUKUM NEWTON” ini dapat diselesaikan
guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada
Jurusan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka perampungan penulisan
skripsi ini. Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun berkat
kehendak-Nyalah sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah
kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Ismail dan Ibunda tercinta Maimuna selaku kedua orang tua
penulis serta keluarga tercinta, yang telah memberikan segalanya baik do’a,
semangat, cinta, kasih sayang, dan motivasi yang tidak dapat tergantikan
dengan apapun.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M. Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar dan Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd, Ph.D selaku
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
x
3. Bapak Dr. Khaeruddin, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Hartono
Bancong, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II. Terima kasih atas segala
bimbingan, ajaran, dan ilmu-ilmu baru yang penulis dapatkan dari selama
penyusunan skripsi ini. Dengan segala kesibukan masing-masing dalam
pekerjaan maupun pendidikan, masih bersedia untuk membimbing dan
menuntun penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih dan mohon
maaf bila ada kesalahan yang penulis telah lakukan.
4. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma’ruf S.Pd., M.Pd , selaku Ketua
dan Sekertaris Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar.
5. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar dan mendidik mulai dari
semester awal hingga penulis menyelesaikan studinya.
6. Bapak La Ode Palemba, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 4 Binongko
dan Bapak Jamaruddin, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika, yang
senantiasa membimbing dan menemani selama penelitian serta adik-adik
kelas X IPA atas segala partisipasi dan kerjasamanya.
7. Kakak saya Marsono dan Masrudin yang selalu mensupport serta membantu
saya dalam segala hal
8. Kakak sepupu saya Ariani, S.Pd dan kakak ipar saya Rahmatia, S.Pd yang
selalu memberikan do’a dan selalu menyemangati
9. Sahabat saya Lisda dan Nursafina yang selalu menghibur saya saat lelah dan
selalu mendukung saya
xi
10. Teman-temanku Hasliawati, Linawati, Sri Sulpiani, Husnul Khatimah dan
Kurniati yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman Dispersi seperjuangan khususnya Dispersi A yang telah
memberikan dukungan sehingga tugas skripsi ini dapat terselesaikan serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu terselesaikan tugas akhir skripsi ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Dan akhirnya saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saya dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi membangun laporan penelitian ini.
Makassar, Agustus 2021
Penulis
Nurmasinta
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………...........ii
SURAT PERNYATAAN…………………………………………………….......iii
SURAT PERJANJIAN……………………………………………………...........iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………..v
ABSTRAK……………………………………………………………………......vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1
A. Latar Belakang………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...5
BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………………….7
A. Deskripsi Teori…………………………………………………………….7
1. Pembelajaran Fisika di SMA………………………………………….7
2. Hakikat Kesulitan Belajar……………………………………………..8
3. Penelitian yang Relevan……………………………………………...23
B. Kerangka Pikir……………………………………………………….......24
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….26
A. Jenis dan Lokasi Penelitian………………………………………............26
B. Subjek Penelitian…………………………………………………………26
C. Prosedur Penelitian………………………………………………………26
D. Definisi Operasional Variabel……………………………………………28
E. Instrument Penelitian…………………………………………………….28
F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….31
G. Teknik Analisis Data…………………………………………………….32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………..35
A. Hasil Penelitian…………………………………………………………..35
1. Pelaksanaan Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 4 Binongko….35
2. Bentuk Kesulitan Belajar Peserta Didik Konsep Hukum
Newton……………………………………………………….......40
3. Upaya Guru Fisika Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik pada
Konsep Hukum Newton………………………………………….45
xiii
B. Pembahasan………………………………………………………………49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………….54
A. Simpulan……………………………………………………………........54
B. Saran……………………………………………………………………...55
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………56
LAMPIRAN……………………………………………………………………..59
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Kesulitan Belajar…………………………………………………..22
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pikir……………………………………………………………….25
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrument sebelum validasi…………………………………………………..60
2. Instrument setelah validasi……………………………………………………65
3. Uji sampel……………………………………………………………………..69
4. Transkip wawancara…………………………………………………………..81
5. Dokumentasi…………………………………………………………………..86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pendidikan nasional dalam menghadap tantangan yang sangat
kompleks untuk menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat
dipandang dan ditingkatkan yang berfungsi sebagai wadah untuk membangun
SDM yang bermutu tinggi adalah dunia pendidikan. Dengan demikian,
pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia yang berkualitas, mampu
bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan bermoral yang baik. Dalam
undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menjelaskan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara” (UU SISDIKNAS No. 20, 2003). “proses pembelajaran dikatakan
berhasil apabila peserta didik mampu menguasai materi secara optimal
minimal 80%” (Usman 2008).
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 menyatakan bahwa:
“Salah satu tujuan mata pelajaran fisika, khususnya untuk pendidikan
jenjang menengah adalah agar peserta didik dapat menguasai konsep
2
dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan
pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan
pendidikan, khususnya pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi”.
Namun, kenyataannya peserta didik menganggap Fisika adalah
pelajaran yang menuntut penghafalan banyak rumus dan sangat sulit untuk
memahami materi yang ada di dalamnya sehingga berpengaruh pula pada
hasil belajarnya. Dengan kebiasaan peserta didik yang seringkali hanya
menghafal rumus-rumus Fisika tanpa memahami konsep, cenderung
mengalami kesulitan dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kebiasaan peserta didik yang hanya menghafal rumus-rumus Fisika tanpa
memahami konsepnya juga akan semakin menghambat peserta didik dalam
belajar Fisika, karena Fisika bukan hanya sekedar menghafalkan rumus akan
tetapi diperlukan pemahaman konsep dasar untuk menunjang pada konsep
lanjutan yang lebih rumit dan menuntut untuk terus mengaitkan beberapa
konsep sekaligus.
Ada empat elemen penting dalam pembelajaran Fisika di sekolah
yaitu materi dan interaksi, gaya dan interaksinya, energi, gelombang dan
aplikasinya (NRC, 2012). Materi gaya dan interaksinya termasuk didalamnya
Hukum Newton sangat penting dalam pembelajaran Fisika sehingga pada
materi ini menjadi fokus utama untuk dikuasai peserta didik. Namun
kenyataannya pada saat ini materi Hukum Newton tentang gerak masih
dianggap sulit oleh peserta didik. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa hasil
penelitian dan implikasinya pada pembelajaran sains sebagai salah satu faktor
3
penyebab kesulitan peserta didik dalam memahami konsep-konsep sains salah
satunya adalah Hukum Newton tentang gerak
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di kelas X,
SMA Negeri 4 Binongko, pada tanggal 20 Juli 2020 diketahui adanya
kesulitan belajar peserta didik pada materi Hukum Newton. Guru
menganggap bahwa materi tersebut sulit dipahami oleh peserta didik karena
beberapa hal yaitu peserta didik menganggap rumus materi tesebut sangat
banyak dan berbelit-belit, peserta didik kurang termotivasi pada materi yang
disampaikan, peserta didik kurang berusaha untuk memahami materi tersebut
dan peserta didik mendapat kesulitan dalam menetapkan penguasaan bagian-
bagian yang sukar dari seluruh bahan yang harus dipelajarinya. Penyebab lain
yang dapat menjadi kesulitan belajar peserta didik adalah konsep dasar yang
belum dikuasai peserta didik, pengalaman peserta didik yang berhubungan
dengan materi, serta peserta didik mendapatkan konsep dari sumber belajar
yang lain sehingga dianggap dapat membenarkan.
Kesulitan belajar peserta didik juga dapat dipengaruhi oleh
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan sekolah yang dimaksud meliputi cara guru membawakan materi
dikelas, sarana dan prasarana serta tata letak sekolah. Sedangkan lingkungan
keluarga meliputi peran orang tua dalam mendidik dan memperhatikan
belajar peserta didik di rumah serta lingkungan masyarakat meliputi kondisi
lingkungan disekitar tempat tinggal peserta didik.
4
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa tingkat penguasaan konsep
fisika masih sangat rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran fisika di SMA Negeri 4 Binongko masih ada beberapa siswa yang
tingkat pemahamannya masih rendah, salah satunya pada sub materi Hukum
Newton. Persoalan lainnya adalah interaksi guru dengan peserta didik pada
saat proses pembelajaran yang masih kurang sehingga sulit untuk guru dalam
mengupayakan solusi bagi peserta didik dan sebaliknya peserta didik masih
sulit untuk memahami pelajaran fisika.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perlu
dilakukan analisis lebih mendalam untuk mengetahui kesulitan belajar peserta
didik pada materi Hukum Newton. Oleh karena itu, peneliti mengangkat
penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta Didik
Pada Materi Hukum Newton”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fisika dikelas X SMA Negeri 4
Binongko?
2. Bagaimana bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum
Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko ?
3. Bagaimana upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar peserta didik
pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko?
5
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Fisika di kelas X SMA
Negeri 4 Binongko
2. untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep
Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko
3. untuk mengetahui upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar peserta
didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapaun manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dan
pemahaman penulis khususnya dalam mengetahui kesulitan belajar peseta
didik pada materi Hukum Newton dalam pembelajaran Fisika, serta
diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan menambah kajian ilmu pengetahuan alam khususnya
Fisika.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peserta didik
Dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dialaminya khususnya pada materi Hukum Newton dalam pembelajaran
6
Fisika, sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi diri untuk
meningkatkan semangat belajar.
b. Bagi guru
Guru tidak hanya dapat mengetahui kesulitan belajar peserta didik
khususnya pada materi Hukum Newton dalam pembelajaran Fisika.
Tetapi guru juga dapat menjadikan referensi atau masukan sebagai
upaya untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik
sehingga dapat menyusun strategi pembelajaran yang lebih baik dalam
menyampaikan materi Fisika.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. DESKRIPSI TEORI
1. Pembelajaran Fisika di SMA
Pembelajaran pada konteks sains mengandung empat hal yaitu
konten atau produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Sains
sebagai konten atau produk berarti bahwa dalam sains terdapat fakta-fakta,
hukum-hukum, prinsip-prinsip dan teori yang sudah diterima
kebenarannya. Dengan demikian, dalam belajar IPA idealnya peserta didik
tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar aspek proses,
sikap, dan teknologi agar peserta didik dapat benar-benar memahami sains
secara utuh sebagaimana hakikat dan karakteristik sains khususnya Fisika
(Astuti, dkk, 2016, h. 339).
Pembelajaran adalah proses belajar secara keseluruhan yang di
rancang oleh guru kepada peserta didik. Sedangkan Fisika merupakan
salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari tentang alam semesta, yaitu
benda-benda yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan luar
angkasa, baik yang dapat diamati dengan indra maupun tidak dapat
diamati dengan indra (Trianto, 2012, h. 136).
“Mata pelajaran Fisika adalah salah satu unsur sains yang memiliki
peranan penting dalam proses perkembangan dan kemajuan IPTEK.
Fisika merupakan pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta,
fenomena-fenomena alam, hasil pemikiran, dan hasil eksperimen.
Pembelajaran Fisika mencakup aspek pemahaman dan penerapan
8
konsep serta pelatihan dan pengembangan karya ilmiah” (Mubarrok &
Mulyaningsih, 2014, h. 77).
Mata pelajaran Fisika SMA sebagai bagian dari mata pelajaran IPA
di SMA merupakan kelanjutan pelajaran Fisika di SMP yang mempelajari
sifat materi, gerak, dan fenomena lain yang ada hubungannya dengan
energi. Selain itu, juga mempelajari keterkaitan antara konsep-konsep
Fisika dengan kehidupan nyata, pengembangan sikap dan kesadaran
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi beserta
dampaknya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hakikat Kesulitan Belajar
a. Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah keadaan dimana peserta didik tidak dapat
belajar sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh hambatan atau
gangguan tertentu dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak
dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Kesulitan belajar secara khusus adalah suatu gangguan dalam satu
atau lebih dari proses sikologi dasar yang mencakup pemahaman dan
penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin
menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berfikir,
berbicara, membaca, mengeja, atau berhitung. Pada kenyataannya, dalam
proses belajar mengajar masih di jumpai bahwa peserta didik mengalami
kesulitan belajar. Kenyataan ini lah yang harus segera ditangani dan di
pecahkan.
9
Abdurrahman (2003 : 15) mengatakan, “Kesulitan belajar peserta
didik dapat di sebabkan oleh dua faktor, internal dan eksternal. Penyebab
utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal yaitu
kemungkinan adanya disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama
problema belajar (learning problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara
lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar
yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak”.
Menurut (Mulyadi, 2010, h. 6) kesulitan belajar mempunyai
pengertian yang luas, meliputi :
a. Learning Disorder adalah keadaan dimana proses belajar seseorang
terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. Dengan
demikian, hasil belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang
dimiliki.
b. Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar) adalah
ketidakmampuan seseorang yang mengacu kepada gejala dimana
seseorang tidak mampu belajar (menghindari belajar) sehingga hasil
belajarnya dibawah potensi intelektualnya.
c. Learning disfunction (ketidakfungsian belajar) adalah menunjukkan
gejala dimana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun
pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan
alat indera atau gangguan psikologis lainnya.
10
d. Under Achiever adalah mengacu pada seseorang yang memiliki tingkat
potensi intelektual diatas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong
rendah.
e. Slow Learner adalah seseorang yang lambat dalam proses belajarnya
sehingga membutuhkan waktu dibandingkan seseorang yang lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
Irham dan Wiyani (2013 : 254) mengemukakan bahwa kesulitan
belajar merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan
tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar
secara optimal.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan
bahwa kesulitan belajar adalah hambatan yang dialami oleh siswa dalam
proses belajar yang menyebabkan siswa mendapatkan hasil yang kurang
optimal dalam proses belajarnya.
Disamping itu, penyebab jeleknya nilai yang diperoleh peserta
didik dari suatu mata pelajaran bisa jadi karena ketidaksukaan peserta
didik kepada gururnya atau cara guru mengajar. Bila nilai perolehan
peserta didik umumnya atau semuanya jelek, ini besar kemungkinan
karena rendahnya kemampuan peserta didik tersebut.
b. Klasifikasi Kesulitan Belajar
Menurut Abdurrahman (2003:11) Secara garis besar kesulitan
belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu :
11
1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan
(Developmental learning disabilities) yaitu kesulitan belajar yang
berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan
persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar
dalam penyesuaian perilaku sosial.
2) Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities) yaitu
kesulitan belajar yang mencakup adanya kegagalan-kegagalan
pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang
diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan
keterampilan dalam membaca, menulis, atau matematika.
c. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar
Darsono menyatakan terdapat beberapa jenis kesulitan belajar,
diantaranya adalah sebagai berikut (Arista, 2010, h. 56) :
a. Gangguan Belajar (Learning Disosder)
Mengandung makna suatu proses belajar yang terganggu karena
adanya respon-respon tertentu yang bertentangan atau tidak sesuai.
Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh peserta didik yang
kurang berniat terhadap suatu mata pelajaran tertentu, tetapi harus
mempelajari karena tuntutan kurikulum.Kondisi semacam ini
menimbulkan berbagai macam gangguan seperti berkurangnya
intensitas kegiatan belajar atau bahkan mogok belajar.
12
b. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability)
Kesulitan ini berupa ketidakmampuan belajar karena berbagai
sebab. Peserta didik tidak mampu belajar atau menghindari belajar,
sehingga hasil yang dicapai berada di bawah potensi intelektualnya.
Penyebabnya beraneka ragam, mungkin akibat perhatian dan dorongan
orang tua yang kurang mendukung atau masalah mental dan emosional.
c. Gangguan Fungsi Belajar (Learning Disfunction)
Merupakan kesulitan belajar yang terjadi karena adanya anggota
tubuh yang tidak berfungsi dengan baik dan menganggu dalam kegiatan
pembelajaran. Kesulitan ini bisa terjadi oleh beberapa hal seperti
gangguan alat indera atau gangguan tubuh seorang peserta didik.
d. Pemahaman Belajar Lambat (Slowly Learner)
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar semacam ini
memperlihatkan gejala belajar lambat atau dapat dikatakan poses
perkembangannya lambat. Peserta didik tidak mampu menyelesaikan
pelajaran atau tugas-tugas belajar dalam batas waktu yang sudah
ditetapkan. Kondisi tersebut dikarenakan berbagai hal seperti faktor dari
guru, waktu belajar, fasilitas sekolah dan lain-lain.
e. Keinginan Belajar Rendah (Under Achiever)
Peserta didik semacam ini memiliki hasrat belajar rendah di
bawah potensi yang apa adanya. Kecerdasannya tergolong normal,
tetapi karena sesuatu hal, proses belajarnya terganggu sehingga prestasi
belajar yang diperolehnya tidak sesuai dengan kemampuan potensial
13
yang dimilikinya. Misalnya seseorang memiliki hasrat yang rendah
dalam belajar Fisika dan matematika, maka anak tersebut akan
mengalami gangguan dalam proses pembelajaran yang menggunakan
konsep matematika dan Fisika.
Dari berbagai macam kesulitan belajar tersebut memiliki berbagai
faktor yang mempengaruhi, faktor tersebut dituangkan dalam faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor tersebut terdiri dari faktor
internal dan eksternal.
d. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Fenomena kesulitan belajar menjadi masalah utama di dalam
dunia pendidikan. Fenomena ini biasanya tampak jelas dari menurunnya
kinerja akademik atau belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat
dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku anak seperti kesukaran
berteriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi dan sering tidak
masuk sekolah.
Kesulitan belajar adalah kondisi peserta didik tidak dapat belajar
dengan baik, disebabkan adanya gangguan dalam proses belajar yang
berasal dari faktor internal maupun dari faktor eksternal peserta didik”.
Gangguan dalam proses belajar bisa muncul dimana saja dan kapan saja,
dan setiap individu dari peserta didik berbeda-beda belum tentu sama,
tetapi juga ada gangguan yang sama jika dalam satu sekolah yang sama
karena keadaan atau kondisi sekolah tersebut (Safitri, 2018, h. 25-27).
14
Subini (2011: 18) mengatakan bahwa hal penting lain yang
berkaitan dengan masalah belajar adalah faktor yang mempengaruhi hasil
belajar seseorang, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dipengaruhi
oleh dua faktor utama, yakni faktor yang terdapat dalam diri peserta didik
itu sendiri yang disebut faktor internal, dan yang terdapat diluar peserta
didik yang disebut faktor eksternal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam
diri peserta didik sementara faktor eksternal adalah faktor yang disebabkan
dari luar peserta didik.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
anak tersebut. Faktor internal sangat tergantung pada
perkembangan fungsi otaknya. Faktor internal ini dibagi menjadi :
a) Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang pokok bagi seorang
individu untuk melakukan segala kegiatan termasuk belajar.
Kesehatan tubuh menjadi hal penting dalam kegiatan belajar.
Apabila tubuh tidak sehat pasti kegiatan belajar akan terganggu.
Menurut Slameto, “agar seseorang dapat belajar dengan
baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin
dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang
15
bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan
ibadah” (Slameto, 2013, h. 55).
Selain itu Subini mengatakan bahwa “kelelahan yang
dialami anak-anak dapat menyebabkan belajar tidak bisa optimal”.
Dari kedua pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa fisik peserta
didik yang mengalami gangguan kesehatan maka sangat
mempengaruhi proses belajar. Dalam hal ini meskipun anak
memiliki semangat tinggi untuk belajar, namun karena fisiknya
lemah maka peserta didik tidak bisa belajar sebagaimana mestinya
(Subini, 2011, h. 25).
b) Kesiapan
Menurut Nini Subini (2011 : 21) mengatakan bahwa
kesiapan atau kematangan adalah suatu organ atau alat tubuhnya
telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masing-
masing. Slameto (2013) mengatakan bahwa kesiapan adalah
keseluruhan kondisi seseorang yang membuat siap untuk memberi
respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi.
Kesiapan menurut Slameto (2013) mempunyai aspek diantaranya :
(a) Kondisi fisik, Mental, dan emosional. (b) Kebutuhan-
kebutuhan, motif, dan tujuan (c) Ketrampilan, pengetahuan dan
pengertian yang lain yang telah dipelajari.
Selain itu, kesiapan peserta didik juga mempunyai
prinsip-prinsip diantaranya:
16
a. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh
mempengaruhi).
b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh
manfaat dari pengalaman.
c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kesiapan.
Dari pernyataan tersebut kesiapan merupakan kesediaan
menerima atau merespon hal-hal yang akan diterima saat proses
belajar. Kesiapan dalam pembelajaran di sekolah diantaranya
adalah telah membaca materi dan latihan soal, selain itu secara fisik
kesiapan adalah sikap dan perilaku yang harus dijaga saat
pembelajaran.
c) Intelegensi
Nini Subini (2011, h. 21) mengatakan bahwa “intelegensi
merupakan kemampuan umum seseorang dalam menyesuaikan diri,
belajar, atau berpikir abstrak”.
Sementara Slameto (2013, h. 56) mengatakan intelegensi
adalah kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa intelegensi
mempunyai pengaruh terhadap kemajuan belajar. Seorang dengan
17
tingkat kecerdasan tinggi dapat mudah belajar menerima apa yang
diberikan kepadanya. Sedangkan yang intelegensinya rendah
cenderung lebih lambat menerima.
d) Perhatian / Konsentrasi
Perhatian adalah kegiatan yang melibatkan antara otak
dan alat indera. Menurut Slameto (2013, h. 56) “untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya”.
Sehingga dengan perhatian, seseorang akanmendapatkan gambaran
kemungkinan hal yang akan dia laksanakan untuk proses belajar
selanjutnya.
e) Minat
Nasir (2017) mengatakan bahwa minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu. Peserta didik yang berminat maka akan
memusatkan perhatianya yang lebih dari yang lain pada yang
diminatinya. Ada beberapa cara untuk meningkatkan minat belajar,
seperti dengan membuat meteri semenarik mungkin untuk di
pelajari, desain pembelajaran yang membebaskan peserta didik
untuk mengeksplorasi sehingga peserta didik aktif, maupun
peformansi guru yang menarik saat mengajar (Muhammad Nasir,
2017, h. 53).
18
Sejalan dengan itu Slameto (2013: 57) mengatakan
bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa keadaan. Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang
akan dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, peserta
didik tidak akan belajar sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya
tarik baginya. Jika peserta didik kurang berminat terhadap belajar,
dapatlah diusahakan dengan menjelaskan hal-hal yang menarik dan
berguna bagi kehidupan kedepan serta hal-hal yang berhubungan
dengan cita-cita dan kaitanya dengan bahan pelajaran yang
dipelajari.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik
yang berminat maka akan besungguh-sungguh dan lebih giat dalam
belajar dengan rasa senang sehingga prestasi belajar akan
meningkat. Berminat ter;hadap suatu bahan pelajaran maka peserta
didik akan memperhatikan, mengenang dan akan memberikan
partisi;pasi yang lebih dari yang lain.
f) Motivasi
Menurut Hamalik (2008: 173) motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Jika dikaitkan
dengan suatu proses belajar tujuan tersebut dapat berupa
pemahaman materi dapat ditunjukkan dengan prestasi belajar yang
19
baik atau di atas kriteria kelulusan minimal. Motivasi dalam diri
peserta didik, akan menimbulkan semangat untuk mendapatkan
prestasi belajar yang tinggi.
Sementara itu Purwanto (2009: 71) mengatakan bahwa
motivasi merupakan suatu pendorong. Sardiman (2011:73)
mengatakan bahwa motivasi diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Daya penggerak yang telah menjadi aktif
ini merupakan usaha sadar untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang sehingga ia melakukan suatu tindakan untuk mencapai
hasil atau tujuan tertentu.
Pengertian yang disampaikan Purwanto dan Sardiman
menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang
berguna untuk menggerakkan seseorang menjadi lebih aktif.Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi akan membuat
daya dorong bagi peserta didik untuk tekun, ulet dan cekatan dalam
mengikuti pelajaran dan memiliki tujuan yang jelas. Motivasi juga
menumbuhkan rasa persaingan yang positif untuk lebih unggul
dengan teman dalam belajar.
2) Faktor Eksternal
a. Metode mengajar
Metode mengajar adalah cara yang digunakan pendidik
dalam memberikan materi kepada peserta didik. Menurut Slameto
(2013: 65) metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus
20
dilalui di dalam mengajar. Sementara menurut Nini Subini (2011:
35) metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapi tujuan
belajar yang telah ditetapkan.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa metode mengajar itu
berpengaruh dalam proses pembelajaran. Metode mengajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar peserta didik yang
kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat
terjadi misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang
menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya
kurang jelas.
b. Relasi peserta didik dengan peserta didik
Guru yang kurang mendekati peserta didik dan kurang
bijaksana, tidak akan terlihat bahwa di dalam kelas ada grup atau
kelompok yang saling bersaing secara tidak sehat menyebabkan
hubungan antar peserta didik menjadi tidak baik. Slameto (2013:
66) mengatakan bahwa peserta didik yang mempunyai sifat-sifat
atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,
mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-
tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok”.
Dari pernyataan tersebut maka menciptakan relasi yang
baik antar peserta didik adalah perlu, agar dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap belajar peserta didik.
21
c. Alat pelajaran
Alat pelajaran merupakan semua peralatan yang
digunakan selama proses pembelajaran. Menurut Nini Subini
(2011: 35),”Alat merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, maka alat pelajaran
mempunyai fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan
pembelajaran”.
Setiap sekolah dan mata pelajaran memiliki perlatan yang
berbeda-beda. Sekolah yang memiliki peralatan yang lebih lengkap
dan canggih sesuai perkembangan ilmu pengetahuan akan
menghasilkan output yang lebih baik. Dari pernyataan tersebut
maka alat pelajaran mempunyai pengaruh dalam proses
pembelajaram. Sekolah yang memiliki alat pelajaran yang baik
pasti memiliki peserta didik yang baik pula dalam belajar.
Tugas rumah
Tugas rumah merupakan salah satu metode yang
digunakan guru untuk membuat peserta didik lebih paham tentang
materi yang telah diajarkan. Subini (2011: 39) mengatakan bahwa
banyaknya tugas rumah yang diberikan guru akan mempengaruhi
tingkat kesulitan belajar peserta didik. Tugas rumah memiliki
peranan penting untuk meningkatkan ingatan peserta didik pada
materi yang telah disampaikan di sekolah. Tugas rumah yang
22
sesuai dengan materi akan lebih mudah diingat oleh peserta didik
dalam belajar.
d. Waktu sekolah
Menurut Slameto (2013: 68), ”Waktu sekolah ialah waktu
terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi
hari, siang, sore/malam hari”.
Selain itu, Menurut Abdullah (2008 : 173) faktor kesulitan
belajar peserta didik ada dua macam yaitu faktor dari dalam
(internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi
intelegensi, motivasi, minat, sikap dan kesehatan. Sedangkan faktor
eksternal meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat.
Tabel 2.1 Indikator Kesulitan Belajar
Faktor Indikator
Faktor Internal
1. Siswa Minat
Motivasi
Bakat
Intelegensi
Faktor Eksternal
1. Keluarga Sarana/prasarana
2. Guru Kualitas
Metode
3. Sekolah Sarana/prasarana
Gedung
23
4. Penelitian yang Relevan
a. Fitra Suci Arista (2010) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Kesulitan Belajar Fisika Siswa Sekolah Menengah atas
Negeri Se-Kota Pekan Baru”. Hasil penelitian ini yaitu dimana factor
internal cukup berpengaruh pada kesulitan belajar fisika dan factor
eksternal juga berpengaruh pada kesulitan belajar fisika yang dimana
media yang digunakan guru belum menjelaskan konsep-konsep
fisika kepada siswa.
b. Arman (2001) melakukan penelitian dengan judul “Kesulitan Siswa
dalam Memahami Hukum Newton dan Solusinya pada Pembelajaran
Sains di SMP”. Hasil penelitian ini yaitu peserta didik mengalami
kesulitan dalam mempelajari konsep Hukum Newton tentang gerak.
Kesulitan itu berasal dari kurangnya penguasaan konsep materi gaya
dan gerak yang meliputi inersia, kecepatan, percepatan, gaya gesek,
gaya gravitasi dan hukum I, II, III Newton.
c. Karmila Suhaida Kallesta (2017) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar IPA Fisika pada Matei
Bunyi”. Hasil penellitian menunjukkan bahawa faktor yang
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar bunyi
terbagi kedalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Adapun faktor internal adalah siswa masih kurang tertarik dengan
pelajaran bunyi, sikap siswa masih kurang dalam belajar bunyi,
siswa masih kesulitan mengerjakan soal bunyi, perhatian siswa
24
masih kurang, usaha siswa masih kurang dalam belajar. Sedangkan
faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi adalah guru masih
kurang motivasi, guru tidak menggunakan alat peraga, dan jam
masuk sekolah pada siang hari.
B. KERANGKA PIKIR
Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang belajar,
semua itu akan mempengaruhi tindakan yang berhubungan dengan belajar.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarga, kesulitan belajar juga
dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran yang kurang afektif. Oleh karena
itu, penulis membuat desain kerangka pikir dalam penelitian ini seperti pada
gambar 2.1 berikutː
25
Proses Pembelajaran Fisika
dikelas X IPA
Faktor internal
1. Minat
2. Motivasi
3. Bakat
4. intelegensi
Faktor Eksternal
1. Keluarga
2. Guru
3. Sekolah
Hasil Analisis Kesulitan Belajar
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian expost facto yang bersifat deskriptif untuk memperoleh
data kualitatif, dimana ketika peneliti melakukan penelitian tidak ada rekayasa
maupun pemberian perlakuan tertentu terhadap variabel yang diteliti, sehingga
penelitian ini hanya mengungkapkan variabel itu apa adanya tanpa
menghubungkan dengan variabel lain.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Binongko Kabupaten
Wakatobi. Salah satu SMA yang berada di Dusun Pohon Batu, Desa Makoro,
Kecamatan Binongko, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi-Tenggara.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang berjumlah 8 peserta didik yang dipilih dengan
metode purposive random sampling
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu Tahap persiapan, Tahap
pelaksanaan, dan Tahap akhir penelitian
27
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah yaitu kepada
kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk meminta
izin melakukan penelitian terhadap peserta didik di SMA Negeri 4
Binongko.
b. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Fisika untuk mengetahui tentang
keadaan peserta didik kelas X IPA, dan memberitahukan materi fisika yang
akan dijadikan tes kesulitan belajar, serta waktu pelaksanaan penelitian.
c. Menyusun instrumen wawancara kesulitan belajar dan tes pemahaman
konsep Hukum Newton
d. Melaksanakan uji validitas instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Melakukan wawancara kepada 8 peserta didik.
3. Tahap Akhir
Setelah semua pelaksanaan penelitian telah selesai, langkah selanjutnya
yang dilakukan adalah:
a. Mengolah data hasil penelitian yang telah diperoleh
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data kesulitan belajar
peserta didik.
28
D. Definisi Operasional Variabel
Analisis kesulitan belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
suatu bentuk penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar
yang dialami oleh peserta didik pada konsep Hukum Newton yang indikatornya
yaitu motivasi dan minat, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri dengan dibantu
instrument lain yaitu wawancara.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen adalah
sebagai berikut:
Menyusun instrumen dalam bentuk wawancara kesulitan belajar peserta
didik.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
a. Wawancara
Seperangkat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik.
Tujuan pemberian wawancara yaitu untuk mengetahui kesulitan belajar
peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 4 Binongko dengan skala pengukuran
29
instrumen yang digunakan yaitu skala likert yaitu untuk melihat kesulitan
belajar peserta didik.
b. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi yang digunakan dalam
penelitian ini berupa wawancara kesulitan belajar yang telah dikerjakan oleh
peserta didik dan foto peserta didik saat menjawab wawancara kesulitan
belajar.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian,
penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang
mewujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk uraian
deskriptif.
Analisis hasil wawancara
Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik
dan rapih, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan. Menyederhanakan
data tersebut ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Dalam hal ini, wawancara ditujukan kepada responden untuk mengetahui
bentuk kesulitan belajar peserta didik serta upaya yang dilakukan guru dalam
30
menangani kesulitan belajar peserta didik. Analisis deskriptif dalam penelitian
ini menggunakan analisis data model Miles and Huberman (Sugiyono, 2013,
h. 336) sebagai berikut:
a. Reduksi data
Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala
data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan
dianalisis. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
serta membuang yang tidak perlu.
b. Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.
Dalam tahap ini data yang disajikan merupakan data hasil dari wawancara
dan dokumentasi.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
Dengan menyajikan data, maka memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencankan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.
c. Penarikan kesimpulan
Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada data informasi yang
tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data. Dengan wawancara
31
maka peneliti dapat melihat dan menentukan kesimpulan yang benar
mengenai objek penelitian karena penarikan kesimpulan merupakan
kegiatan penggambaran yang utuh dari objek penelitian. dalam hal ini,
peneliti dapat mengetahui kesulitan belajar Fisika peserta didik pada
konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Pembelajaran Fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko
Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 peserta didik menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko adalah
a. Guru tidak memberikan gambar untuk memperkuat penjelasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik
diperoleh informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X
SMA Negeri 4 Binongko guru sering tidak menggunakan gambar untuk
memperkuat penjelasan sehingga peserta didik seringkali menghayal atau
berimajinasi hal ini diperkuat oleh. Berikut potongan script wawancara
terhadap informan 1
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “Sebenarnya sudah, hanya kadang guru suka menjelaskan tanpa
gambar jadi kita hanya menghayal, guru juga suka banyak
menggunakan metode ceramah”
Kemudian informan ke 2 juga mengatakan hal yang sama bahwa
guru itu sering tidak menggunakan gambar untuk memperkuat penjelasan.
Berikut potongan script wawancara terhadap informan 2
33
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?
: “Tidak ada gambar-gambar, diberikan contoh juga dari buku
jadi sedikit membosankan
Pernyataan diatas didukung oleh informan 3 yang menjelaskan
bahwa guru sebenarnya memiliki penyampaian yang baik namun hanya
fokus pada materi buku sehingga siswa mengembangkan imajinasinya
sendiri untuk menyusun konsep mengenai Hukum Newton. Berikut
potongan script wawancara terhadap informan 3 sebagai berikut.
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “Sebenarnya guru bagus dalam menjelaskan, hanya saja terpaku
dengan buku terus juga tidak ada seperti gambar-gambar
jadinya kita itu seperti melayang-layang, hanya
membayangkan”
b. Guru menjelaskan materi dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari
Hasil wawancara menunjukan bahwa guru dalam menjelaskan materi
dengan cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. informan 4
yang menjelaskan bahwa guru dalam menyampaikan materi mudah
dipahami. Guru menyampaikan materi dengan mengkaitkan kehidupan
sehari hari. Berikut potongan script wawancara terhadap informan 4
sebagai berikut.
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
34
: “Iya saya dapat memahami materi yang disampaikan karena cara
penyampaian materinya itu jelas dan mudah dipahami oleh
peserta didik karena sering dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari”.
Dari hasil wawancara dengan informan 7 juga mengatakan hal yang
sama bahwa guru menjelaskan dengan mengkaitkan kehidupan sehari-hari.
Berikut potongan script wawancara dengan informan 7
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “Sangat menyenangkan dan mudah dipahami karena guru
menjelaskan serta memberikan contohnya dalam kehidupan
sehari-hari
c. Guru menjelaskan materi secara singkat dengan baik dan mudah dipahami
Informan 5 juga menyampaikan pendapat yang serupa bahwa guru
telah menyampaikan materi dengan baik sehingga peserta didik mudah
memahami materi yang diberikan. Berikut potongan script wawancara
terhadap informan 5 sebagai berikut.
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “Menurut pendapat saya bagus. Ya, karena cara mengajarnya
sangat jelas dan mudah di pahami.”
Pendapat informan 5 didukung dengan pendapat informan 6.
informan 6 menunjukkan bahwa guru dalam memberikan penjelasan yang
singkat namun mudah dipahami karena guru memberikan penjelasan
ditambah dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi Hukum
35
Newton. Berikut potongan script wawancara terhadap informan 6 sebagai
berikut.
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “penjelasannya singkat tapi jelas, ya dapat dipahami karena
ditambahkan dengan beberapa contoh soal yang berkaitan
dengan penjelasan Hukum Newton”
Sependapat dengan informan 6, informan 7 juga menyampaikan hal
yang sama. Informan 7 merasa guru dalam menyampaikan materi sangat
menyenangkan dan mudah dipahami serta memberikan contoh penjelasan
berkaitan dengan materi Hukum Newton. Berikut potongan script
wawancara terhadap informan 7 sebagai berikut.
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “Sangat menyenangkan dan mudah dipahami karena guru
menjelaskan serta memberikan contohnya”.
Begitupun pendapat informan 8 yang mendukung bahwa penjelasan
dan pembelajaran yang dilakukan guru sangat mudah dipahami. Berikut
potongan script wawancara terhadap informan 8
P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami
materi yang disampaikan? Mengapa?”
: “Ya saat guru menjelaskan mudah dipahami”
36
d. Guru menerapkan kurikulum K13
Selanjutnya responden selaku guru menjelaskan bahwa kurikulum
yang diterapkan di SMA Negeri 4 Binongko adalah Kurikulum 2013.
Dalam pembelajaran fisika yang diajarkan, responden merasa materi yang
sulit untuk dipahami oleh peserta didik adalah materi Hukum Newton. Hal
ini dikarenakan adanya media pembelajaran yang terbatas. Hal ini sesuai
hasil wawancara dengan responden sebagai berikut.
P : “Apakah kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 4 Binongko?”
G: “Saya mengajar sesuai kurikulum 2013 yang berlaku, kesulitan
yang dialami karena media pembelajaran terbatas”
Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 4 Binongko adalah guru sering
tidak menggunakan gambar untuk memperkuat penjelasan sehingga peserta
didik seringkali menghayal atau berimajinasi. Guru itu sering tidak
menggunakan gambar untuk memperkuat penjelasan. Guru sebenarnya
memiliki penyampaian yang baik namun hanya fokus pada materi buku
sehingga siswa mengembangkan imajinasinya sendiri untuk menyusun
konsep mengenai Hukum Newton. Guru dalam menjelaskan materi dengan
cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Guru telah
menyampaikan materi dengan baik sehingga peserta didik mudah
memahami materi yang diberikan. Guru dalam menyampaikan materi
sangat menyenangkan dan mudah dipahami serta memberikan contoh
penjelasan berkaitan materi Hukum Newton.
37
2. Bentuk Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton di kelas
X SMA Negeri 4 Binongko
Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik yang menunjukkan
bahwa bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di
kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi kesulitan memahami materi,
terbatasnya buku panduan fisika, kurangnya referensi soal, kesulitan
menempatkan rumus, materi yang terlalu banyak dan sulit menjabarkan
rumus. Adapun hasil wawancara mengenai kesulitan belajar yang dialami
siswa sebagai berikut.
a. Motivasi belajar peserta didik yang kurang
Motivasi belajar peserta didik kurang hal ini dibuktikan dengan peserta
didik tidak bersemangat mengikuti pembelajaran karena materinya sulit
dipahami oleh peserta didik. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan
informan 1 sebagai berikut.
P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
: “ada kesulitan jadi tuh malas mengikuti pembelajaran karena
materinya sulit dipahami”
Pendapat selanjutnya dari informan 4 yang menjelaskan peserta didik
kurang menyukai pembelajaran Hukum Newton karena materi yang
diberikan terlalu banyak. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan
4 sebagai berikut.
38
P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
: “saya dalam belajar Hukum Newton yaitu saya kurang menyukai
materinya karena terlalu banyak. Materi yang terlalu banyak
menyebabkan saya terkadang lupa terhadap materi yang telah
diberikan”
Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk
kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X
SMA Negeri 4 Binongko adalah motivasi belajar peserta didik kurang hal
ini dibuktikan dengan peserta didik tidak bersemangat mengikuti
pembelajaran karena materinya sulit dipahami oleh peserta didik dan
materinya terlalu banyak.
b. Minat belajar peserta didik rendah
Informan 3 yang menjelaskan bahwa minat belajar peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik sudah menganggap
bahwa pembelajaran ini cenderung sulit. Hal ini sesuai hasil wawancara
dengan informan 3 sebagai berikut.
P ; “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
: “materinya sulit dipahami, saya memang kurang menyukai
pembelajaran fisika jadi untuk memahami materi tersebut sangat
sulit meskipun guru sudah mengulanginya beberapa kali”.
Pendapat tersebut juga disampaikan oleh informan 8 yang
menyampaikan pendapat serupa yaitu kurang berminat mengikuti
pembelajaran fisika sehingga materi yang diberikan terasa sulit. Hal ini
sesuai hasil wawancara dengan informan 8 sebagai berikut.
39
P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
: “Karena saya tidak suka belajar fisika jadi terasa sulit sekali
materinya, apalagi hanya berupa konsep saja”.
Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk
kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X
SMA Negeri 4 Binongko adalah minat belajar peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik sudah menganggap
bahwa pembelajaran ini cenderung sulit.
c. Intelegensi
Informan 2 juga menyampaikan kesulitan yang dihadapi adalah
kemampuan dalam mengerjakan soal fisika masih terbatas sehingga apabila
ada perbedaan antara contoh yang diberikan dengan soal yang harus
dikerjakan seringkali merasa kesulitan apabila menemukan soal yang baru.
Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 2 sebagai berikut.
P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
: “Ketika diberikan soal yang rumit karena kadang contoh yang
diberikan berbeda dengan soal, jadi saya itu merasa kemampuan
fisikanya lemah, kalau menemui soal yang beda maka saya
ngerasa bingung dalam mengerjakan”.
Pendapat informan 2 juga diperkuat dengan pendapat informan 8 yang
menyatakan adanya perbedaan contoh yang diberikan dengan tugas yang
dikerjakan sehingga peserta didik sulit memahami materi. Hal ini sesuai
hasil wawancara dengan informan 8 sebagai berikut.
40
P : “Kesulitan apa saja yang anda temukan ketika menyelesaikan soal
Hukum Newton?”
: “Beda contoh yang diberikan dengan tugas, jadi kemampuan saya
dalam penerapan konsep materi masih sangat terbatas jadi
kadang merasa bingung dalam mengerjakan”
Penjabaran diatas didukung oleh pendapat informan 3 yang
menjelaskan peserta didik kesulitan menempatkan rumus dan lupa terhadap
bunyi Hukum Newton. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 3
sebagai berikut.
P : “Kesulitan apa saja yang anda temukan ketika menyelesaikan soal
Hukum Newton?”
: “Sulit menempatkan rumus karena kemampuan saya kurang dalam
menempatkan rumus-rumus”.
Hal ini diperkuat oleh pendapat informan 8 yang menjelaskan bahwa
sering lupa dengan bunyi Hukum Newton sehingga merasa kesulitan dalam
memahami materi. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 8
sebagai berikut.
P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
: “Yaitu kadang lupa membedakan bunyi hukum newton”.
Informan 6 juga merasakan kesulitan berkaitan rumus Hukum Newton.
Kesulitan yang dirasakan oleh informan 6 adalah kesulitan dalam
menjabarkan rumus. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 6
sebagai berikut.
P : “ Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum
Newton? Mengapa?”
41
: “menjabarkan rumus, karena harus menghasilkan persamaan baru
sesuai dengan apa yang ditanyakan dicontoh soal”
Informan 2 yang menjelaskan bahwa ketersediaan buku panduan fisika
di sekolah sangat terbatas. Hal ini sesuai hasil wawncara dengan informan
2 sebagai berikut
P : “Apakah anda mempunyai buku panduan Fisika kelas X?
mengapa?
: “tidak punya karena bukunya sangat terbatas”
Pendapat tersebut juga disampaikan oleh informan 7 yang
menyampaikan keterbatasan buku yang dimiliki sekolah sehingga peserta
didik tidak memiliki buku panduan fisika. Hal ini sesuai hasil wawancara
dengan informan 7 sebagai berikut.
P : “Apakah anda mempunyai buku panduan Fisika kelas X?
mengapa?
: “tidak memiliki buku karena bukunya masih terbatas”
Penjabaran kedelapan informan diperkuat oleh penjelasan responden
selaku guru. Responden menjelaskan lebih lanjut bahwa sebagian besar
siswa belum memahami materi Hukum Newton secara teoritis dan siswa
juga lebih sulit memahami persamaan rumus pada materi penerapan
Hukum Newton. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan responden sebagai
berikut.
P : “Bagaimana kemampuan peserta didik pada materi tersebut?
Apakah lebih paham secara matematis atau paham konsep?”
G : “sebagian besar siswa masih belum paham tentang materi Hukum
Newton, lebih paham pada materi yang sifatnya teoritis, siswa
42
juga lebih sulit memahami persamaan rumus pada materi
penerapan Hukum Newton”
Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk
kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X
SMA Negeri 4 Binongko meliputi kesulitan memahami materi, terbatasnya
buku panduan fisika, kurangnya referensi soal, kesulitan menempatkan
rumus, materi yang terlalu banyak dan sulit menjabarkan rumus.
3. Upaya Guru Fisika Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Konsep
Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko
1. Melakukan pendekatan langsung/demonstrasi
Berdasarkan hasil wawancara guru menunjukkan upaya guru fisika
dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum
Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi pembelajaran secara
langsung kepada peserta didik dengan penjelasan materi yang jelas dan
mudah dipahami. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan responden sebagai
berikut.
P : “Bagaimana strategi bapak dalam mengajarkan materi tersebut?”
G : “pembelajaran secara langsung kepada anak-anak supaya jelas.”
Hal ini diperkuat dengan penjelasan informan 8 bahwa guru ketika
menjelaskan mudah dipahami sehingga peserta didik mudah memahami
43
materi yang diajarkan. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 8
sebagai berikut.
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah guru
Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “guru yang ketika menjelaskan mudah dipahami, ya mudah
dipahami.”
Pernyataan informan 8 juga didukung oleh informan 4 yang
menjelaskan bahwa guru fisika yang mengajar adalah tipe guru yang humoris
dan pandai membuat suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta
didik tidak merasa bosan dan mampu menguasai materi pembelajaran. Hal ini
sesuai hasil wawancara dengan informan 4 sebagai berikut.
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah guru
Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “iya guru fisika yang sekarang sudah lumayan terpenuhi kriteria
karena gurunya humoris dan cara menyampaikan materi itu tidak
membosankan.”
Informan 7 juga menyatakan bahwa guru memiliki kemampuan yang
baik dalam mengajar sehingga mampu menempatkan posisi kapan harus
diskusi atau bercanda sehingga peserta didik tidak bosan, guru juga mampu
menyeimbangkan suasana sehingga tidak selalu tegang. Hal ini sesuai hasil
wawancara dengan informan 7 sebagai berikut.
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah guru
Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “guru yang suka menyeimbangkan suasana belajar, iya karena
gurunya sudah bisa menyeimbangkan suasana belajar”.
44
Begitu pula dengan pendapat informan 6 yang menyatakan bahwa guru
fisika yang mengajar di SMA Negeri 4 Binongko saat ini adalah orang yang
cerdas dan humoris dan telah memenuhi kriteria guru yang baik. Hal ini sesuai
hasil wawancara dengan informan 6 sebagai berikut.
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah
guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “Cerdas dan Humoris, Iya sudah memenuhi kriteria yang
diinginkan karena gurunya sangat cepat menjabarkan
persamaan fisika dan sesekali menyelipkan candaan untuk
membuat siswa tidak jenuh saat belajar”.
2. Melakukan pendekatan secara personal
Informan 5 menyampaikan bahwa guru memiliki sifat yang baik, sabar
dalam menjelaskan sehingga peserta didik secara perlahan menguasai materi
pembelajaran. Hal ini sesuai hasil wawncara dengan informan 5 sebagai
berikut.
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah
guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “baik, sabar, perhatian, tidak sombong, dekat dengan peserta
didik. Humoris dan menguasai materi pembelajaran”.
Informan 3 juga menjelaskan bahwa guru memiliki sifat yang baik,
suka bercanda sehingga peserta didik tidak terlalu menegangkan dalam
melakukan proses pembelajaran. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan
informan 3 sebagai berikut.
45
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah
guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “baik, suka bercanda dan melakukan pendekatan dengan peserta
didik supaya belajarnya lebih santai.”
Pendapat informan 3 juga diperkuat dengan pendapat informan 2 yang
menyatakan guru memiliki sifat yang ramah dan suka bercanda. Hal ini sesuai
hasil wawncara dengan informan 2 sebagai berikut.
P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah
guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?
Mengapa?”
: “ramah, suka bercanda. Belum terlalu memenuhi kriteria.”
Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa upaya
guru fisika dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada konsep
Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi pembelajaran
secara langsung kepada peserta didik dengan penjelasan materi yang jelas dan
mudah dipahami. Guru memiliki sifat yang baik, sabar dalam menjelaskan
sehingga peserta didik secara perlahan menguasai materi pembelajaran. Guru
memiliki kemampuan yang baik dalam mengajar sehingga mampu
menempatkan posisi kapan harus diskusi atau bercanda sehingga peserta didik
tidak bosan. Guru juga mampu menyeimbangkan suasana sehingga tidak
selalu tegang.
46
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan,
diperoleh pembahasan mengenai kesulitan belajar peserta didik kelas X IPA
SMA Negeri 4 Binongko. Berikut adalah pembahasan secara keseluruhan dari
analisis kesulitan belajar peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 4 Binongko
sebagai berikut
Pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko telah
dilaksanakan dengan cukup baik meskipun masih banyak yang perlu
ditingkatkan. Pembelajaran adalah proses belajar secara keseluruhan yang di
rancang oleh guru kepada peserta didik. Sedangkan Fisika merupakan salah satu
cabang ilmu sains yang mempelajari tentang alam semesta, yaitu benda-benda
yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan luar angkasa, baik yang
dapat diamati dengan indra maupun tidak dapat diamati dengan indra (Trianto,
2012, h. 136). Dalam melaksanakan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri
4 Binongko membutuhkan suatu metode pembelajaran. Menurut Slameto (2013:
65) metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam
mengajar. Guru SMA Negeri 4 Binongko menggunakan metode penyampaian
materi dengan ceramah. Guru tidak memberikan gambar untuk memperkuat
penjelasan sehingga peserta didik sering menghayal atau berimajinasi. guru
sebenarnya memiliki penyampaian yang baik namun hanya fokus pada materi
buku sehingga peserta didik mengembangkan imajinasinya sendiri untuk
menyusun konsep mengenai Hukum Newton. Guru dalam menyampaikan materi
47
mudah dipahami. Guru menyampaikan materi dengan mengkaitkan kehidupan
sehari hari. Guru memberikan penjelasan yang singkat namun mudah dipahami
karena guru memberikan penjelasan ditambah dengan contoh-contoh soal yang
berkaitan dengan materi Hukum Newton. Dalam melaksanakan pembelajaran
seringkali guru menemukan kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.
Abdurrahman (2003 : 15) mengatakan, “Kesulitan belajar peserta didik dapat di
sebabkan oleh dua faktor, internal dan eksternal. Penyebab utama kesulitan
belajar (learning disabilities) adalah faktor internal yaitu kemungkinan adanya
disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama problema belajar (learning
problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran
yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi
belajar anak”.
Irham dan Wiyani (2013 : 254) mengemukakan bahwa kesulitan belajar
merupakan kondisi saat peserta didik mengalami hambatan-hambatan tertentu
untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal.
Berdasarkan analisis bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum
Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko dengan teori dalam penelitian ini
meliputi
1) Motivasi belajar yang kurang
Menurut Hamalik (2008: 173) motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Jika dikaitkan dengan suatu proses belajar tujuan
48
tersebut dapat berupa pemahaman materi dapat ditunjukkan dengan prestasi
belajar yang baik atau di atas kriteria kelulusan minimal. Motivasi belajar
peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Binongko kurang, hal ini dibuktikan
dengan peserta didik tidak bersemangat mengikuti pembelajaran karena
materinya sulit dipahami oleh peserta didik dan materinya terlalu banyak.
Penelitian ini didukung oleh Hasil penelitian dari Karmila Suhaida Kallesta
(2017) yang menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan peserta didik
mengalami kesulitan dalam belajar bunyi terbagi kedalam dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal adalah peserta
didik masih kurang tertarik dengan pelajaran bunyi, sikap peserta didik
masih kurang dalam belajar bunyi, peserta didik masih kesulitan
mengerjakan soal bunyi, perhatian peserta didik masih kurang, usaha peserta
didik masih kurang dalam belajar. Sedangkan faktor dari luar diri peserta
didik yang mempengaruhi adalah guru masih kurang motivasi, guru tidak
menggunakan alat peraga, dan jam masuk sekolah pada siang hari
2) Minat belajar yang rendah
Nasir (2017) mengatakan bahwa minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Peserta
didik yang berminat maka akan memusatkan perhatianya yang lebih dari
yang lain pada yang diminatinya. Minat belajar peserta didik kelas X SMA
Negeri 4 Binongko dalam mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik
sudah menganggap bahwa pembelajaran ini cenderung sulit. Hal ini
49
didukung dengan penelitian yang dilakukan Hijriani (2021) yang
menjelaskan kemampuan memecahkan masalah kesulitan belajar fisika pada
materi Hukum Newton tentang Gerak yaitu tergolong kategori sedang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah
kesulitan belajar fisika yaitu faktor internal meliputi kurangnya minat peserta
didik pada pelajaran fisika, faktor kelelahan dan kurangnya pengetahuan
peserta didik terhadap materi Hukum Newton tentang Gerak, peserta didik
kurang memahami soal dengan baik sehingga mereka tidak mengerti apa
yang ditanyakan oleh soal, penggunaan rumus yang kurang tepat dan mereka
tidak mengecek proses penyelesaian dan jawaban kembali.
3) Faktor Intelegensi yang kurang
Kemampuan dalam mengerjakan soal fisika pada peserta didik kelas X SMA
Negeri 4 Binongko masih terbatas sehingga apabila ada perbedaan antara
contoh yang diberikan dengan soal yang harus dikerjakan seringkali merasa
kesulitan apabila menemukan soal yang baru. Peserta didik kesulitan dalam
menempatkan rumus, sulit membedakan bunyi Hukum Newton dan kesulitan
menjabarkan materi karena sulit memahami persamaan rumus pada materi
penerapan Hukum Newton. Kesulitan memahami materi dihadapi oleh para
peserta didik karena peserta didik kurang memahami materi yang diberikan
oleh guru. Peserta didik sulit memahami konsep mengenai Hukum Newton
karena faktor intelegensi. Hal ini didukung teori dari Slameto (2013, h. 56)
mengatakan intelegensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan
50
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Hal ini didukung
dengan teori dalam penelitian ini yaitu Kesulitan belajar akademik
(academic learning disabilities) yaitu kesulitan belajar yang mencakup
adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai
dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup
penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis, atau matematika. Hal ini
didukung penelitian sebelumnya dari Arman (2001) yang menjelaskan
peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep Hukum
Newton tentang gerak. Kesulitan itu berasal dari kurangnya penguasaan
konsep materi gaya dan gerak yang meliputi inersia, kecepatan, percepatan,
gaya gesek, gaya gravitasi dan hukum I, II, III Newton.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan
penelitian ini adalah
1. Pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko telah
dilaksanakan dengan cukup baik meskipun masih banyak yang perlu
ditingkatkan. Pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4
Binongko menggunakan metode penyampaian materi dengan ceramah. Guru
tidak memberikan gambar untuk memperkuat penjelasan sehingga peserta
didik sering menghayal atau berimajinasi. guru sebenarnya memiliki
penyampaian yang baik namun hanya fokus pada materi buku sehingga
peserta didik mengembangkan imajinasinya sendiri untuk menyusun konsep
mengenai Hukum Newton. Guru dalam menyampaikan materi mudah
dipahami. Guru menyampaikan materi dengan mengkaitkan kehidupan sehari-
hari
2. Bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X
SMA Negeri 4 Binongko meliputi Motivasi belajar peserta didik kurang hal
ini dibuktikan dengan peserta didik tidak bersemangat mengikuti
pembelajaran karena materinya sulit dipahami oleh peserta didik dan
materinya terlalu banyak. Selanjutnya adalah minat belajar peserta didik
52
dalam mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik sudah menganggap
bahwa pembelajaran ini cenderung sulit dan faktor intelegensi yang rendah.
3. Upaya guru fisika dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada
konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi
pembelajaran secara langsung kepada peserta didik dengan penjelasan materi
yang jelas dan mudah dipahami dan melakukan pendekatan secara personal
kepada peserta didik.
B. Saran
Berdasarkan penjabaran kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut
1. Bagi Peserta Didik
Peserta didik hendaknya lebih aktif dalam mencari, melatih soal dan bertanya
ketika ada materi yang kurang dipahami.
2. Bagi Guru
Guruse baiknya lebih maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran,
memberikan pembelajaran dengan media visual agar peserta didik
memperoleh gambaran yang lebih jelas dan mengembangkan metode
pembelajaran yang lebih inovatif.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan akan lebih mengkaji secara
mendalam tentang kesulitan belajar pada pelajaran fisika dan penelitian ini
diharapkan bisa dijadikan acuan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengkaji
53
lebih mendalam mengenai topik dan fokus yang berbeda sehingga akan
memperkaya temuan penelitian ini
54
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakartaː
Rineka Cipta
A. M, Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakartaː Rajawali
Pers.
Anas Sudijono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakartaː PT. Raja Grafindo
Persada.
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakartaː Rineka
Cipta
Arista, Fitra Suci. 2010. Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta didikSekolah
Menengah Atas Negeri Se-Kota Pekanbaru. Riau: Universitas Riau.
Arman, Hakim, dkk. (2001). Kesulitan Siswa dalam Memahami Hukum Newton dan
Solusinya pada Pembelajaran Sains di SMPː Universitas Muhammadiyah
Malang
Astuti, Yulianto. 2016. Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa
Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakartaː Bumi Aksara
Husaini Usman. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakartaː Bumi Aksara Jogiyanto
Hartono
Irham, M dan Wiyani.A.N. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakartaː Ar-Ruzz Media
Karmila Suhaida Kallesta, dkk. 2017. Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
IPA Fisika pada Matei Bunyiː
Mubarrok, M.F., & Mulyaningsih, S. (2014). Penerapan Pembelajaran Fi;sika pada
materi cahaya dengan media PhET simulations untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa di SMP. Jurnal Pendidikan Fisika (JPF).
Muhibbin,Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandungː Remaja Rosdakarya
55
Mulyadi, 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan
Belajar Khusus, Yogyakartaː Nuha Litera.
Nasir, Muhammad. 2017. Analisis Kesulitan Belajar dan Miskonsepsi Mahapeserta
didik dalam Praktikum Berbasis Proyek. Jurnal Pendidikan Sains &
Matematika, 5(1), 59.
National Research Council. (NRC). (2012). Education for Life and Workː Developing
Transferable Knowledge and Skills in the Century. Washington, DCː The
National Academies Press
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakartaː Pustaka Pelajar
Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Ridwan .2009.Metode dan teknik penyusunan tesis.Bandung: Alfabeta.
Safitri, Reni Eka, dkk. 2018. Pengembangan Tes Diagnostik Untuk Miskonsepsi Pada
Materi Hukum Newton Berbasis Adobe Flash Kelas XI Di Ma Nw Samawa
Sumbawa Besar Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Kependidikan, 2(2), 27-28.
Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakartaː Diva Press.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya. Salatiga: IKIP
UKSW.
Subini, Nini. 2011. Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta: Javalitera.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method). Bandungː Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Taufiq Ahmad, dkk. 2018. Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Hukum
Newton. Pendidikan Fisika-Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakartaː Bumi Aksara.
56
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. 2013.Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus Media.
57
LAMPIRAN 1
1. Instrument sebelum validasi
2. Setelah validasi
3. Uji sampel
58
1. Instrument sebelum validasi
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
Hari, Tanggal :
Waktu :
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Anda menyukai
pelajaran Fisika?
2 Dalam pembelajaran Hukum
Newton di kelas, apakah Anda
selalu datang sebelum kegiatan
belajar di mulai? Mengapa?
3 Apakah Anda selalu
mengerjakan sendiri tugas atau
PR Hukum Newton yang
diberikan guru? Mengapa?
4 Berapa lama Anda belajar
Hukum Newton tiap harinya?
5 Bagaimana pendapatmu
terhadap pokok bahasan Hukum
Newton bila dibandingkan
dengan pokok bahasan lain
dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6 Bagaimana kriteria guru Fisika
yang kalian senangi? apakah
guru Fisika Anda sekarang
sudah memenuhi kriteria
tersebut? Mengapa?
7 Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar
Hukum Newton? Apakah Anda
dapat menangkap dan
memahami materi yang di
sampaikan? Mengapa?
8 Apakah kesulitan Anda dalam
59
belajar Fisika materi kelas X
SMA pokok bahasan Hukum
Newton pada sub pokok Hukum
Newton tentang Gerak?
9 Sarana dan prasarana Fisika apa
yang Anda punya?
10 Apakah Anda mempunyai buku
cetak Fisika kelas X? Mengapa?
11 Bagaimana pendapatmu
mengenai sarana dan prasarana
Belajar di Sekolah?
12 Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan
belajar Fisika? Mengapa?
13 Apakah ada perhatian dari orang
tua Anda mengenai belajar Anda
baik di sekolah maupun di
rumah? Jika ada, dalam bentuk
apa perhatian tersebut?
14 Kesulitan apa saja yang Anda
temukan ketika menyelesaikan
soal Hukum Newton?
15 Apakah materi Hukum Newton
itu menyulitkan?
INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA
Hari, Tanggal :
Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko
Waktu :
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apa kurikulum yang diterapkan
di SMA Negeri 4 Binongko ?
2 Menurut Bapak Guru, materi apa
yang dirasa sulit untuk
disampaikan? Atau sulit untuk
dipahami oleh peserta didik?
3 Apa saja kesulitan atau kendala
Bapak dalam mengajarkan
60
materi tersebut?
4 Berapa KKM untuk mata
pelajaran Fisika?
5 Pada materi apa peserta didik
yang kebanyakan tidak lulus?
6 Apakah Bapak guru mencari
penyebab peserta didik tidak
mencapai KKM? Jika iya, apa
penyebabnya?
7 Menurut Bapak materi apa yang
lebih banyak menimbulkan atau
memunculkan banyak konsep
pada diri peserta didik?
8 Menurut Bapak apa penyebab
peserta didik sering mengalami
perubahan konsep pada materi
tersebut?
9 Bagaimana kemampuan peserta
didik pada materi tersebut? lebih
paham secara matematis atau
paham konsep?
10 Bagaimana model, metode, dan
strategi dalam mengajarkan
materi tersebut?
11 Apakah ada kegiatan praktikum
fisika? Jika ada, apakah
dilaksanakan pada jam efektif
atau diluar jam efektif?
12 Apakah yang Bapak ketahui
tentang kesulitan belajar?
13 Materi apakah yang sering
mengalami kesulitan belajar
pada pelajaran fisika?
14 Mengapa peserta didik bisa
mengalami kesulitan belajar?
15 Bisakah diberikan contoh
kesulitan belajar yang terjadi
pada peserta didik?
61
2. Instrument setelah validasi
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
1.
62
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA
Hari, Tanggal :
Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko
Waktu :
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apa kurikulum yang diterapkan
di SMA Negeri 4 Binongko ?
2 Menurut Bapak Guru, materi apa
63
yang dirasa sulit untuk
disampaikan? Atau sulit untuk
dipahami oleh peserta didik?
3 Apa saja kesulitan atau kendala
Bapak dalam mengajarkan
materi Hukum Newton?
4
Bagaimana kemampuan peserta
didik pada materi hukum
newton? lebih paham secara
matematis atau paham konsep?
5 Bagaimana strategi bapak dalam
mengajarkan materi tersebut
6 Mengapa peserta didik
mengalami kesulitan belajar
pada materi Hukum Newton?
7
Bisakah diberikan contoh
kesulitan belajar yang terjadi
pada peserta didik?
8 Apakah ada kegiatan praktikum
fisika, jika ada apakah
dilaksanakan pada jam efektif
3. Uji sampel
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Pertanyaan Jawaban
11. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
12. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
2.
64
13. Bagaimana kriteria guru Fisika
yang kalian senangi? Apakah guru
Fisika anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
14. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
15. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
16. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
17. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
18. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
19. Kesulitan apa saja yang anda
temukan ketika menyelesaikan soal
Hukum Newton?
20. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
4. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
5. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
6. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
3. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
65
sekolah?
4. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
3. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
4. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA
Hari, Tanggal :
Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko
Waktu :
No. Pertanyaan Jawaban
1 Apa kurikulum yang diterapkan
di SMA Negeri 4 Binongko ?
2 Menurut Bapak Guru, materi apa
yang dirasa sulit untuk
disampaikan? Atau sulit untuk
dipahami oleh peserta didik?
3 Apa saja kesulitan atau kendala
Bapak dalam mengajarkan
materi Hukum Newton?
4
Bagaimana kemampuan peserta
didik pada materi hukum
newton? lebih paham secara
matematis atau paham konsep?
5 Bagaimana strategi bapak dalam
mengajarkan materi tersebut
6 Mengapa peserta didik
mengalami kesulitan belajar
pada materi Hukum Newton?
7
Bisakah diberikan contoh
kesulitan belajar yang terjadi
pada peserta didik?
66
8 Apakah ada kegiatan praktikum
fisika, jika ada apakah
dilaksanakan pada jam efektif
67
68
LAMPIRAN 2
Transkip Wawancara
69
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Satriana
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 1
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
1. Ya
2. 3 jam pelajaran
3. Bijaksana,dekat dengan siswa,humoris
dalam mengajar,menguasai materi
pembelajaran,tidak pernah memarahi
siswanya, belum terlalu memenuhi
kriteria karena gurunya membosankan
pada saat mengajar
4. selalu mengerjakan tugas bersama
teman
5. pokok bahasan Hukum Newton lebih
dimengerti dibandingkan pokok
bahasan yang lain
6. sebenarnya sudah, hanya kadang guru
suka menjelaskan tanpa gambar jadi
kita hanya menghayal, guru juga suka
banyak menggunakan metode
ceramah
7. ada kesulitan jadi tuh malas mengikuti
pembelajaran karena materinya sulit
dipahami
8. Tidak karena bukunya juga disekolah
masih terbatas
70
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
9. Tidak ada
10. tidak
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Ya ada, perhatian dalam bentuk lama
waktu belajar misalnya belajar selama
10-25 menit agar tidak membosankan
dan istrahat setelah beberapa waktu.
2. Ya selalu
3. Menasehati anak bahwa harus saling
mengormati antar sesama manusia
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
1. masih kurang
2. Ya, karena takut terlambat
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
1. Ya
2. belajar sih belajar tapi kebanyakan
main gadget
71
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Wa Ode Yana
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 2
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
1. Sebenarnya suka, tapi kadang membosankan juga sih kalau sudah ketemu rumus
2. 3 jam pelajaran
3. Ramah, suka bercanda. Belum terlalu
memenuhi kriteria
4. Tidak, selalu mengerjakan tugas
dengan teman
5. Lebih mudah di mengerti
6. Tidak ada gambar-gambar, diberikan
contoh juga dari buku jadi sedikit
membosankan
7. Ketika diberikan soal yang rumit
karena kadang contoh yang diberikan
berbeda dengan soal, jadi saya itu
merasa kemampuan fisikaku lemah,
kalau menemui soal yang beda maka
saya ngerasa bingung dalam
72
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
mengerjakan
8. Tidak punya karena bukunya sangat
terbatas
9. Ketika sulit menemukan rumus
10. Kadang
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Ada, selalu menanyakan apakah materi
yang diajarkan sulit.
2. Selalu
3. Mereka akan menasehati saya
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
1. Masih terlalu kurang
2. Iya
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
1. Iya
2. Hanya main
73
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Marsofdi
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 3
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
1. Tidak
2. 3 jam pelajaran
3. Baik, suka bercanda dan melakukan
pendekatan dengan siswa supaya
belajarnya lebih santai
4. Tidak pernah, selalunya menyontek
punya teman
5. Sama saja tetap sulit
6. Sebenarnya guru bagus dalam
menjelaskan, hanya saja terpaku
dengan buku terus juga tidak ada
seperti gambar-gambar jadinya kita itu
seperti melayang-layang, hanya
membayangkan
7. materinya sulit dipahami, saya
memang kurang menyukai
pembelajaran fisika jadi untuk
memahami materi tersebut sangat sulit
meskipun guru sudah mengulanginya
beberapa kali
74
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
8. Tidak punya
9. Sulit menempatkan rumus karena
kemampuan saya kurang dalam
menempatkan rumus-rumus
10. Menyulitkan
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Iya, di perintahkan untuk belajar
2. Jarang sekali
3. Dinasehati
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum
Newton di kelas, apakah anda selalu
datang sebelum kegiatan belajar di
mulai? Mengapa?
1. masih sangat kurang
2. Selalu, karna paling nggak suka kalau
telat
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
1. Tidak
2. Main gadget
75
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Asrudin
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 4
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
8. Apakah anda mempunyai buku
1. Tidak
2. 3 jam pelajaran
3. Iya guru Fisika yang sekarang sudah
lumayan terpenuhi kriteria karena
gurunya humoris dan cara
menyampaikan materi itu tidak
membosankan
4. Saya selalu mengerjakan tugas dengan
teman-teman karena saya kurang
paham dengan materi tersebut
5. Pokok bahasan Hukum Newton lebih
mudah dibandingkan dengan pokok-
pokok bahasan yang lain apalagi pada
materi gaya
6. Iya saya dapat memahami materi yang
disampaikan karena cara penyampaian
materinya itu jelas dan mudah
dipahami oleh peserta didik karena
sering dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari
7. saya dalam belajar Hukum Newton
yaitu saya kurang menyukai materinya
karena terlalu banyak. Materi yang
terlalu banyak menyebabkan saya
terkadang lupa terhadap materi yang
telah diberikan
8. Saya tidak mempunyai Buku panduan
76
panduan Fisika kelas X? mengapa?
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
Fisika karena buku yang disekolah
juga masih terbatas
9. Kesulitan saya ketika menyelesaikan
soal Hukum Newton yaitu cara
menentukan persamaan yang
digunakan
10. Lumayan menyulitkan
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Ada perhatian dari orang tua saya
pada saat ketika saya pulang dari
sekolah selalu menanyakan apakah
ada tugas dan ketika dirumah orang
tua saya selalu mengingatkan untuk
belajar sebelum tidur
2. Iya
3. Sikap orang tua saya ketika saya tidak
menghormati antar sesama yaitu orang
tua saya menegur dan menasehati saya
agar selalu saling menghormati
apalagi yang tua dari kita
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum
Newton di kelas, apakah anda selalu
datang sebelum kegiatan belajar di
mulai? Mengapa?
1. belum memadai karena belum ada
laboratorium yang disediakan dan
buku-buku juga diperpustakaan masih
sangat kurang
2. Iya saya selalu ada didalam kelas
sebelum proses kegiatan belajar
dimulai karena saya takut dimarahi
oleh guru
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan
belajar fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar
atau hanya main gadget?
1. Keadaan dilingkungan rumahku
kurang mendukung untuk belajar
fisika karena rumahku berada
dipinggir jalan raya sehingga suara-
suara motor yang lewat terdengar
sampai kedalam rumah
2. Saya kebanyakan main gadged tapi
saya sering dimarahin orang tua kalau
gadget terus yang kupegang (tidak
belajar)
77
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Nur Indah
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode :Informan 5
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
1. Ya
2. 3 jam pelajaran
3. Baik, sabar, perhatian, tidak sombong,
dekat dengan siswa,humoris, dan
menguasai materi pembelajaran. Ya,
karena telah memenuhi kriteria
tersebut.
4. Ya, karena sudah memahami materi
yang di ajarkan.
5. Menurut pendapat saya, saya lebih
suka belajar pokok bahasan Hukum
Newton dari pada pokok bahasan yang
lain. Karena pokok bahasan Hukum
Newton lebih mudah di pahami.
6. Menurut pendapat saya bagus.
Ya, karena cara mengajarnya sangat
jelas dan mudah di pahami.
7. Tidak ada kesulitan karena materinya
mudah di pahami.
8. Saya memiliki buku, karena untuk
78
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton
itu menyulitkan?
panduan belajar dirumah
9. Tidak ada
10. Tidak
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Ya ada, perhatian dalam mengontrol
waktu belajar dan istrahat.
2. Ya selalu
3. Menasehati anak bahwa harus saling
mengormati dan saling tolong
menolong antar sesama manusia.
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
1. Masih kurang
2. Ya, karena harus disiplin waktu.
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
1. Ya
2. Banyak belajar.
79
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Sasmiarti
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 6
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
1. Ya
2. 3 jam pelajaran
3. Cerdas dan Humoris, Iya sudah
memenuhi kriteria yang diinginkan
karena gurunya sangat cepat
menjabarkan persamaan fisika dan
sesekali menyelipkan candaan untuk
membuat siswa tidak jenuh saat
belajar
4. Iya kerja sendiri, tapi lebih banyak
kerja kelompok, karena lebih cepat
dan santai kalau banyak teman yang
bantu
5. Pokok bahasan Hukum Newton lebih
mudah dipahami karena setiap hari
kita aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
6. penjelasannya singkat tapi jelas, ya
dapat dipahami karena ditambahkan
dengan beberapa contoh soal yang
berkaitan dengan penjelasan Hukum
Newton
7. menjabarkan rumus, karena harus
menghasilkan persamaan baru sesuai
dengan apa yang ditanyakan dicontoh
soal
80
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
8. tidak ada, karena buku disekolah
masih terbatas,yang ada hanya buku
pegangan guru
9. sulit untuk memahami materinya lebih
nyata karena tidak ada praktikum
fisika,
10. Tidak, karena penerapan bisa
ditemukan dalam konsep kehidupan
sehari-hari
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Iya ada, diingatkan untuk selalu belajar
2. Tidak
3. Menasehati kembali untuk bisa saling
mengharagi dan menghormati
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
1. Masih sangat terbatas
2. Iya, karena gurunya sangat tegas dan
tidak mentolerin siswa yang terlambat
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
1. iya
2. Belajar
81
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : Wa Ode Rahmah
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 7
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
8. Apakah anda mempunyai buku
panduan Fisika kelas X? mengapa?
1. Iya
2. 3 jam pelajaran
3. Guru yang suka menyeimbangkan
suasana belajar. Iya karna gurunya
sudah bisa menyeimbangkan suasana
belajar.
4. Kadang saya mengerjakannya sendiri
kadang juga saya mengerjakannya
dengan teman-teman jika saya tidak
mengerti.
5. Menurut saya pokok pembahasan
Hukum Newton itu mudah dipahami
dibandingkan dengan pokok
pembahasan lain.
6. Sangat menyenangkan dan mudah
dipahami karena guru menjelaskan
serta memberikan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari
7. Tidak ada karena materinya mudah
dipahami
8. Tidak ada, karna bukunya masih
82
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
terbatas
9. Tidak ada
10. Tidak
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan
oleh guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama
manusia?
1. Tidak ada
2. Tidak
3. Ditegur dan memberikan contoh yang
baik
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum
Newton di kelas, apakah anda selalu
datang sebelum kegiatan belajar di
mulai? Mengapa?
1. Masih sangat kurang
2. Iya karena saya menyukai materi
pembelajaran Hukum Newton karena
mudah dipahami
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan
belajar fisika?
2. Pada saat anda berada dilingkungan
rumah, anda lebih banyak belajar
atau hanya main gadget?
1. Iya
2. Saya mengatur waktu saya ketika saya
belajar dan bermain gadget
83
INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK
Nama : La Ode Hariadin
Kelas : X
Hari, Tanggal :
Waktu :
Kode : Informan 8
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda menyukai pelajaran
Fisika?
2. Berapa lama anda belajar Hukum
Newton tiap harinya?
3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang
kalian senangi? Apakah guru Fisika
anda sekarang sudah memenuhi
kriteria tersebut? Mengapa?
4. Apakah anda selalu mengerjakan
sendiri tugas atau PR Hukum Newton
yang diberikan guru? Mengapa?
5. Bagaimana pendapatmu terhadap
pokok bahasan Hukum Newton bila
dibandingkan dengan pokok bahasan
lain dalam pelajaran Fisika?
Mengapa?
6. Bagaimana pendapatmu tentang
penjelasan guru saat mengajar Hukum
Newton? Apakah anda dapat
menangkap dan memahami materi
yang disampaikan? Mengapa?
7. Apa kesulitan anda dalam belajar
Fisika pada materi Hukum Newton?
Mengapa?
8. Apakah anda mempunyai buku
1. Ya
2. 3 jam pelajaran
3. Guru ketika menjelaskan mudah
dipahami, ya mudah dipahami
4. Tidak, karena contoh yang diberikan
disekolah berbeda dengan tugas PR
5. Saya sering lupa bunyi hukum newton
dan rumusnya juga
6. Ya saat guru menjelaskan dipahami
tetapi saat di rumah kadang dilupa
7. Karena saya tidak suka belajar fisika
jadi terasa sulit sekali materinya,
apalagi hanya berupa konsep saja, dan
kadang lupa membedakan bunyi
Hukum Newton
8. Tidak
84
panduan Fisika kelas X? mengapa?
9. Kesulitan apa saja yang anda temukan
ketika menyelesaikan soal Hukum
Newton?
10. Apakah materi Hukum Newton itu
menyulitkan?
9. Beda contoh yang diberikan dengan
tugas, jadi kemampuan saya dalam
penerapan konsep materi masih sangat
terbatas jadi kadang merasa bingung
dalam mengerjakan
10. Tidak terlalu sulit
1. Apakah ada perhatian dari orang tua
anda mengenai belajar anda baik di
sekolah maupun di rumah? Jika ada,
dalam bentuk apa perhatian tersebut?
2. Apakah orang tua anda selalu
mengontrol tugas yang diberikan oleh
guru?
3. Bagaimana sikap orang tua anda
ketika melihat anaknya yang tidak
menghormati antara sesama manusia?
1. Ya ada, disuruh kerjakan tugas
2. Tidak selalu mengontrol
3. Orang tua marah
1. Bagaimana pendapatmu mengenai
sarana dan prasarana belajar di
sekolah?
2. Dalam pembelajaran Hukum Newton
di kelas, apakah anda selalu datang
sebelum kegiatan belajar di mulai?
Mengapa?
1. Sarana dan prasarana dapat membantu
belajar tapi sekarang masih sangat
kurang
2. Ya selalu datang tepat waktu
1. Apakah keadaan lingkungan di
rumahmu mendukung kegiatan belajar
fisika?
2. Pada saat anda berada dilinggan
rumah, anda lebih banyak belajar atau
hanya main gadget?
1. Ya
2. Belajar saat ada tugas dan sering juga
main gadget
85
INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA
Nama :
Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko
Hari, Tanggal :
Waktu :
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kurikulum yang diterapkan
di SMA Negeri 4 Binongko?
2. Menurut Bapak Guru, materi apa
yang dirasakan sulit untuk
disampaikan atau sulit dipahami oleh
peserta didik?
3. Apa sajakah kendala atau kesulitan
yang bapak hadapi dalam
mengajarkan materi tersebut?
4. Bagaimana kemampuan peserta didik
pada materi tersebut? Apakah lebih
paham secara matematis atau paham
konsep?
5. Bagaimana strategi bapak dalam
mengajarkan materi tersebut
6. Mengapa peserta didik mengalami
kesulitan pada materi hukum
newton?
7. Bisakan diberikan contoh kesulitan
belajar yang terjadi pada peserta
didik?
8. Apakah ada kegiatan praktikum
fisika, jika ada apakah dikasanakan
pada jam efektif
1. Kurikulum 2013
2. Materi Hukum newton
3. Media pembelajaran masih terbatas
4. Sebagian besar sswa masih belum
paham tentang materi hukum newton,
siswa lebih paham secara teoritis
5. Pembelajaran secara langsung dan
perlahan
6. Karena media pembelajaran masih
sangat terbaas
7. Siswa lebih sulit memahami
persamaan rumus pada materi
penerapan hukum newton
8. Tidak ada
86
LAMPIRAN 3
1. Dokumentasi
2. Absen Siswa
3. Persuratan
87
1. Dokumentasi
88
89
2. Absensi Siswa
No Nama Peserta Didik L/P Jam
Pembelajaran
Keterangan
Urut NIS
1 ARMAN L
2 ASRUDIN L
3 CICI P
4 FERIANTO L
5 HARDIN I L
6 JAFAR L
7 LA ODE HARIADIN L
8 MARSOFDI L
9 NUR AFIFAH P
10 NUR INDAH P
11 NURHIDA P
12 RESMIATI P
13 SASMIARTI P
14 SATRIANA P
15 VADILA P
16 WA ODE YANA P
17 WA SALE P
18 WAHYU SEPTIAN L
19 WA ODE RAHMAH P
20 FILDA ADELIA P
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
RIWAYAT HIDUP
Nurmasinta. Dilahirkan di makoro pada tanggal 13 Februari
1999 yang merupakan buah kasih sayang dari pasangan Bapak
Ismail dan Ibu Maimuna. Penulis merupakan anak ketiga dari
tiga bersaudara.
Penulis memulai jenjang pendidikan dasar di SD
Negeri 2 Taipabu tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010, kemudian pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan pada sekolah menengah pertama di Mts Negeri
3 Wakatobi dan lulus pada tahun 2013. Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 4 Binongko dan lulus pada tahun 2016. Selanjutnya pada
tahun yang sama terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Program Strata 1.