116
i ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA MATERI HUKUM NEWTON SKRIPSI NURMASINTA 105391100916 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

i

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

MATERI HUKUM NEWTON

SKRIPSI

NURMASINTA

105391100916

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

ii

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

MATERI HUKUM NEWTON

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

NURMASINTA

105391100916

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

Page 3: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

iii

Page 4: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

iv

Page 5: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

v

Page 6: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

vi

Page 7: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan Allah”

(Q.S. Huud: 88)

“Kegagalan anda tidak final, maka jangan putus asa. Sukses anda juga tidak

final, maka janganlah sombong.”

(Mario Teguh)

Kamu tidak bisa kembali dan mengubah masa lalu, maka dari itu tataplah

masa depan dan jangan buat kesalahan yang sama dua kali

(penulis)

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:

Bapak dan ibuku sebagai inspirasi dalam hidupku, yang selalu mendukung

dari segi moril maupun material

Saudara-saudaraku serta keluarga besarku yang selalu memberikan

semangat dan dukungan serta doa-doanya untukku

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat agar selalu kuat dan

Almamaterku tercinta

Page 8: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

viii

ABSTRAK

Nurmasinta, 2021. Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta Didik Pada Materi

Hukum Newton. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Khaeruddin dan

Pembimbing II Hartono Bancong.

Masalah utama dalam penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan

pembelajaran fisika dikelas X SMA Negeri 4 Binongko, bagaimana bentuk

kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA

Negeri 4 Binongko, dan bagaimana upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar

peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran fisika di

kelas X SMA Negeri 4 Binongko. Untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar

peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko,

dan untuk mengetahui upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar peserta didik

pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian expost facto bersifat deskriptif

kualitatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Binongko mulai bulan Januari

hingga bulan Februari. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan

wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah berjumlah 8 peserta didik

yang dipilih dengan metode purposive random sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika di

kelas X SMA Negeri 4 Binongko telah dilaksanakan dengan cukup baik meskipun

masih banyak yang perlu ditingkatkan, bentuk kesulitan belajar peserta didik pada

Konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko motivasi belajar

siswa yang kurang, dan upaya guru fisika dalam mengatasi kesulitan belajar

peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko

meliputi pembelajaran secara langsung kepada peserta didik.

Kata kunci: Kesulitan Belajar, Hukum Newton

Page 9: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis

panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA

PESERTA DIDIK PADA MATERI HUKUM NEWTON” ini dapat diselesaikan

guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada

Jurusan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka perampungan penulisan

skripsi ini. Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun berkat

kehendak-Nyalah sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi

ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah

kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda Ismail dan Ibunda tercinta Maimuna selaku kedua orang tua

penulis serta keluarga tercinta, yang telah memberikan segalanya baik do’a,

semangat, cinta, kasih sayang, dan motivasi yang tidak dapat tergantikan

dengan apapun.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M. Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar dan Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd, Ph.D selaku

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar

Page 10: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

x

3. Bapak Dr. Khaeruddin, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Hartono

Bancong, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II. Terima kasih atas segala

bimbingan, ajaran, dan ilmu-ilmu baru yang penulis dapatkan dari selama

penyusunan skripsi ini. Dengan segala kesibukan masing-masing dalam

pekerjaan maupun pendidikan, masih bersedia untuk membimbing dan

menuntun penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih dan mohon

maaf bila ada kesalahan yang penulis telah lakukan.

4. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma’ruf S.Pd., M.Pd , selaku Ketua

dan Sekertaris Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar.

5. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar dan mendidik mulai dari

semester awal hingga penulis menyelesaikan studinya.

6. Bapak La Ode Palemba, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 4 Binongko

dan Bapak Jamaruddin, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika, yang

senantiasa membimbing dan menemani selama penelitian serta adik-adik

kelas X IPA atas segala partisipasi dan kerjasamanya.

7. Kakak saya Marsono dan Masrudin yang selalu mensupport serta membantu

saya dalam segala hal

8. Kakak sepupu saya Ariani, S.Pd dan kakak ipar saya Rahmatia, S.Pd yang

selalu memberikan do’a dan selalu menyemangati

9. Sahabat saya Lisda dan Nursafina yang selalu menghibur saya saat lelah dan

selalu mendukung saya

Page 11: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

xi

10. Teman-temanku Hasliawati, Linawati, Sri Sulpiani, Husnul Khatimah dan

Kurniati yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman Dispersi seperjuangan khususnya Dispersi A yang telah

memberikan dukungan sehingga tugas skripsi ini dapat terselesaikan serta

semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu terselesaikan tugas akhir skripsi ini.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari

Allah SWT. Dan akhirnya saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saya dengan

kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari

semua pihak demi membangun laporan penelitian ini.

Makassar, Agustus 2021

Penulis

Nurmasinta

Page 12: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i

PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………...........ii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………….......iii

SURAT PERJANJIAN……………………………………………………...........iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………..v

ABSTRAK……………………………………………………………………......vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….viii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1

A. Latar Belakang………………………………………………………….....1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….5

D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...5

BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………………….7

A. Deskripsi Teori…………………………………………………………….7

1. Pembelajaran Fisika di SMA………………………………………….7

2. Hakikat Kesulitan Belajar……………………………………………..8

3. Penelitian yang Relevan……………………………………………...23

B. Kerangka Pikir……………………………………………………….......24

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….26

A. Jenis dan Lokasi Penelitian………………………………………............26

B. Subjek Penelitian…………………………………………………………26

C. Prosedur Penelitian………………………………………………………26

D. Definisi Operasional Variabel……………………………………………28

E. Instrument Penelitian…………………………………………………….28

F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….31

G. Teknik Analisis Data…………………………………………………….32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………..35

A. Hasil Penelitian…………………………………………………………..35

1. Pelaksanaan Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 4 Binongko….35

2. Bentuk Kesulitan Belajar Peserta Didik Konsep Hukum

Newton……………………………………………………….......40

3. Upaya Guru Fisika Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik pada

Konsep Hukum Newton………………………………………….45

Page 13: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

xiii

B. Pembahasan………………………………………………………………49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………….54

A. Simpulan……………………………………………………………........54

B. Saran……………………………………………………………………...55

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………56

LAMPIRAN……………………………………………………………………..59

RIWAYAT HIDUP

Page 14: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Kesulitan Belajar…………………………………………………..22

Page 15: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir……………………………………………………………….25

Page 16: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrument sebelum validasi…………………………………………………..60

2. Instrument setelah validasi……………………………………………………65

3. Uji sampel……………………………………………………………………..69

4. Transkip wawancara…………………………………………………………..81

5. Dokumentasi…………………………………………………………………..86

Page 17: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem pendidikan nasional dalam menghadap tantangan yang sangat

kompleks untuk menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan Sumber

Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat

dipandang dan ditingkatkan yang berfungsi sebagai wadah untuk membangun

SDM yang bermutu tinggi adalah dunia pendidikan. Dengan demikian,

pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia yang berkualitas, mampu

bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan bermoral yang baik. Dalam

undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menjelaskan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara” (UU SISDIKNAS No. 20, 2003). “proses pembelajaran dikatakan

berhasil apabila peserta didik mampu menguasai materi secara optimal

minimal 80%” (Usman 2008).

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 menyatakan bahwa:

“Salah satu tujuan mata pelajaran fisika, khususnya untuk pendidikan

jenjang menengah adalah agar peserta didik dapat menguasai konsep

Page 18: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

2

dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan

pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan

pendidikan, khususnya pada jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Namun, kenyataannya peserta didik menganggap Fisika adalah

pelajaran yang menuntut penghafalan banyak rumus dan sangat sulit untuk

memahami materi yang ada di dalamnya sehingga berpengaruh pula pada

hasil belajarnya. Dengan kebiasaan peserta didik yang seringkali hanya

menghafal rumus-rumus Fisika tanpa memahami konsep, cenderung

mengalami kesulitan dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kebiasaan peserta didik yang hanya menghafal rumus-rumus Fisika tanpa

memahami konsepnya juga akan semakin menghambat peserta didik dalam

belajar Fisika, karena Fisika bukan hanya sekedar menghafalkan rumus akan

tetapi diperlukan pemahaman konsep dasar untuk menunjang pada konsep

lanjutan yang lebih rumit dan menuntut untuk terus mengaitkan beberapa

konsep sekaligus.

Ada empat elemen penting dalam pembelajaran Fisika di sekolah

yaitu materi dan interaksi, gaya dan interaksinya, energi, gelombang dan

aplikasinya (NRC, 2012). Materi gaya dan interaksinya termasuk didalamnya

Hukum Newton sangat penting dalam pembelajaran Fisika sehingga pada

materi ini menjadi fokus utama untuk dikuasai peserta didik. Namun

kenyataannya pada saat ini materi Hukum Newton tentang gerak masih

dianggap sulit oleh peserta didik. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa hasil

penelitian dan implikasinya pada pembelajaran sains sebagai salah satu faktor

Page 19: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

3

penyebab kesulitan peserta didik dalam memahami konsep-konsep sains salah

satunya adalah Hukum Newton tentang gerak

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di kelas X,

SMA Negeri 4 Binongko, pada tanggal 20 Juli 2020 diketahui adanya

kesulitan belajar peserta didik pada materi Hukum Newton. Guru

menganggap bahwa materi tersebut sulit dipahami oleh peserta didik karena

beberapa hal yaitu peserta didik menganggap rumus materi tesebut sangat

banyak dan berbelit-belit, peserta didik kurang termotivasi pada materi yang

disampaikan, peserta didik kurang berusaha untuk memahami materi tersebut

dan peserta didik mendapat kesulitan dalam menetapkan penguasaan bagian-

bagian yang sukar dari seluruh bahan yang harus dipelajarinya. Penyebab lain

yang dapat menjadi kesulitan belajar peserta didik adalah konsep dasar yang

belum dikuasai peserta didik, pengalaman peserta didik yang berhubungan

dengan materi, serta peserta didik mendapatkan konsep dari sumber belajar

yang lain sehingga dianggap dapat membenarkan.

Kesulitan belajar peserta didik juga dapat dipengaruhi oleh

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan sekolah yang dimaksud meliputi cara guru membawakan materi

dikelas, sarana dan prasarana serta tata letak sekolah. Sedangkan lingkungan

keluarga meliputi peran orang tua dalam mendidik dan memperhatikan

belajar peserta didik di rumah serta lingkungan masyarakat meliputi kondisi

lingkungan disekitar tempat tinggal peserta didik.

Page 20: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

4

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa tingkat penguasaan konsep

fisika masih sangat rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata

pelajaran fisika di SMA Negeri 4 Binongko masih ada beberapa siswa yang

tingkat pemahamannya masih rendah, salah satunya pada sub materi Hukum

Newton. Persoalan lainnya adalah interaksi guru dengan peserta didik pada

saat proses pembelajaran yang masih kurang sehingga sulit untuk guru dalam

mengupayakan solusi bagi peserta didik dan sebaliknya peserta didik masih

sulit untuk memahami pelajaran fisika.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perlu

dilakukan analisis lebih mendalam untuk mengetahui kesulitan belajar peserta

didik pada materi Hukum Newton. Oleh karena itu, peneliti mengangkat

penelitian dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta Didik

Pada Materi Hukum Newton”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fisika dikelas X SMA Negeri 4

Binongko?

2. Bagaimana bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum

Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko ?

3. Bagaimana upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar peserta didik

pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko?

Page 21: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

5

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Fisika di kelas X SMA

Negeri 4 Binongko

2. untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep

Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko

3. untuk mengetahui upaya guru fisika mengatasi kesulitan belajar peserta

didik pada konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapaun manfaat dari penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dan

pemahaman penulis khususnya dalam mengetahui kesulitan belajar peseta

didik pada materi Hukum Newton dalam pembelajaran Fisika, serta

diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan menambah kajian ilmu pengetahuan alam khususnya

Fisika.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik

Dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar yang

dialaminya khususnya pada materi Hukum Newton dalam pembelajaran

Page 22: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

6

Fisika, sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi diri untuk

meningkatkan semangat belajar.

b. Bagi guru

Guru tidak hanya dapat mengetahui kesulitan belajar peserta didik

khususnya pada materi Hukum Newton dalam pembelajaran Fisika.

Tetapi guru juga dapat menjadikan referensi atau masukan sebagai

upaya untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik

sehingga dapat menyusun strategi pembelajaran yang lebih baik dalam

menyampaikan materi Fisika.

Page 23: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. DESKRIPSI TEORI

1. Pembelajaran Fisika di SMA

Pembelajaran pada konteks sains mengandung empat hal yaitu

konten atau produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Sains

sebagai konten atau produk berarti bahwa dalam sains terdapat fakta-fakta,

hukum-hukum, prinsip-prinsip dan teori yang sudah diterima

kebenarannya. Dengan demikian, dalam belajar IPA idealnya peserta didik

tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar aspek proses,

sikap, dan teknologi agar peserta didik dapat benar-benar memahami sains

secara utuh sebagaimana hakikat dan karakteristik sains khususnya Fisika

(Astuti, dkk, 2016, h. 339).

Pembelajaran adalah proses belajar secara keseluruhan yang di

rancang oleh guru kepada peserta didik. Sedangkan Fisika merupakan

salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari tentang alam semesta, yaitu

benda-benda yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan luar

angkasa, baik yang dapat diamati dengan indra maupun tidak dapat

diamati dengan indra (Trianto, 2012, h. 136).

“Mata pelajaran Fisika adalah salah satu unsur sains yang memiliki

peranan penting dalam proses perkembangan dan kemajuan IPTEK.

Fisika merupakan pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta,

fenomena-fenomena alam, hasil pemikiran, dan hasil eksperimen.

Pembelajaran Fisika mencakup aspek pemahaman dan penerapan

Page 24: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

8

konsep serta pelatihan dan pengembangan karya ilmiah” (Mubarrok &

Mulyaningsih, 2014, h. 77).

Mata pelajaran Fisika SMA sebagai bagian dari mata pelajaran IPA

di SMA merupakan kelanjutan pelajaran Fisika di SMP yang mempelajari

sifat materi, gerak, dan fenomena lain yang ada hubungannya dengan

energi. Selain itu, juga mempelajari keterkaitan antara konsep-konsep

Fisika dengan kehidupan nyata, pengembangan sikap dan kesadaran

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi beserta

dampaknya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Hakikat Kesulitan Belajar

a. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah keadaan dimana peserta didik tidak dapat

belajar sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh hambatan atau

gangguan tertentu dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak

dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Kesulitan belajar secara khusus adalah suatu gangguan dalam satu

atau lebih dari proses sikologi dasar yang mencakup pemahaman dan

penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin

menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berfikir,

berbicara, membaca, mengeja, atau berhitung. Pada kenyataannya, dalam

proses belajar mengajar masih di jumpai bahwa peserta didik mengalami

kesulitan belajar. Kenyataan ini lah yang harus segera ditangani dan di

pecahkan.

Page 25: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

9

Abdurrahman (2003 : 15) mengatakan, “Kesulitan belajar peserta

didik dapat di sebabkan oleh dua faktor, internal dan eksternal. Penyebab

utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal yaitu

kemungkinan adanya disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama

problema belajar (learning problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara

lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar

yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak”.

Menurut (Mulyadi, 2010, h. 6) kesulitan belajar mempunyai

pengertian yang luas, meliputi :

a. Learning Disorder adalah keadaan dimana proses belajar seseorang

terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. Dengan

demikian, hasil belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang

dimiliki.

b. Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar) adalah

ketidakmampuan seseorang yang mengacu kepada gejala dimana

seseorang tidak mampu belajar (menghindari belajar) sehingga hasil

belajarnya dibawah potensi intelektualnya.

c. Learning disfunction (ketidakfungsian belajar) adalah menunjukkan

gejala dimana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun

pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan

alat indera atau gangguan psikologis lainnya.

Page 26: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

10

d. Under Achiever adalah mengacu pada seseorang yang memiliki tingkat

potensi intelektual diatas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong

rendah.

e. Slow Learner adalah seseorang yang lambat dalam proses belajarnya

sehingga membutuhkan waktu dibandingkan seseorang yang lain yang

memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

Irham dan Wiyani (2013 : 254) mengemukakan bahwa kesulitan

belajar merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan

tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar

secara optimal.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, peneliti menyimpulkan

bahwa kesulitan belajar adalah hambatan yang dialami oleh siswa dalam

proses belajar yang menyebabkan siswa mendapatkan hasil yang kurang

optimal dalam proses belajarnya.

Disamping itu, penyebab jeleknya nilai yang diperoleh peserta

didik dari suatu mata pelajaran bisa jadi karena ketidaksukaan peserta

didik kepada gururnya atau cara guru mengajar. Bila nilai perolehan

peserta didik umumnya atau semuanya jelek, ini besar kemungkinan

karena rendahnya kemampuan peserta didik tersebut.

b. Klasifikasi Kesulitan Belajar

Menurut Abdurrahman (2003:11) Secara garis besar kesulitan

belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu :

Page 27: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

11

1) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

(Developmental learning disabilities) yaitu kesulitan belajar yang

berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan

persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar

dalam penyesuaian perilaku sosial.

2) Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities) yaitu

kesulitan belajar yang mencakup adanya kegagalan-kegagalan

pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang

diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan

keterampilan dalam membaca, menulis, atau matematika.

c. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar

Darsono menyatakan terdapat beberapa jenis kesulitan belajar,

diantaranya adalah sebagai berikut (Arista, 2010, h. 56) :

a. Gangguan Belajar (Learning Disosder)

Mengandung makna suatu proses belajar yang terganggu karena

adanya respon-respon tertentu yang bertentangan atau tidak sesuai.

Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh peserta didik yang

kurang berniat terhadap suatu mata pelajaran tertentu, tetapi harus

mempelajari karena tuntutan kurikulum.Kondisi semacam ini

menimbulkan berbagai macam gangguan seperti berkurangnya

intensitas kegiatan belajar atau bahkan mogok belajar.

Page 28: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

12

b. Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability)

Kesulitan ini berupa ketidakmampuan belajar karena berbagai

sebab. Peserta didik tidak mampu belajar atau menghindari belajar,

sehingga hasil yang dicapai berada di bawah potensi intelektualnya.

Penyebabnya beraneka ragam, mungkin akibat perhatian dan dorongan

orang tua yang kurang mendukung atau masalah mental dan emosional.

c. Gangguan Fungsi Belajar (Learning Disfunction)

Merupakan kesulitan belajar yang terjadi karena adanya anggota

tubuh yang tidak berfungsi dengan baik dan menganggu dalam kegiatan

pembelajaran. Kesulitan ini bisa terjadi oleh beberapa hal seperti

gangguan alat indera atau gangguan tubuh seorang peserta didik.

d. Pemahaman Belajar Lambat (Slowly Learner)

Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar semacam ini

memperlihatkan gejala belajar lambat atau dapat dikatakan poses

perkembangannya lambat. Peserta didik tidak mampu menyelesaikan

pelajaran atau tugas-tugas belajar dalam batas waktu yang sudah

ditetapkan. Kondisi tersebut dikarenakan berbagai hal seperti faktor dari

guru, waktu belajar, fasilitas sekolah dan lain-lain.

e. Keinginan Belajar Rendah (Under Achiever)

Peserta didik semacam ini memiliki hasrat belajar rendah di

bawah potensi yang apa adanya. Kecerdasannya tergolong normal,

tetapi karena sesuatu hal, proses belajarnya terganggu sehingga prestasi

belajar yang diperolehnya tidak sesuai dengan kemampuan potensial

Page 29: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

13

yang dimilikinya. Misalnya seseorang memiliki hasrat yang rendah

dalam belajar Fisika dan matematika, maka anak tersebut akan

mengalami gangguan dalam proses pembelajaran yang menggunakan

konsep matematika dan Fisika.

Dari berbagai macam kesulitan belajar tersebut memiliki berbagai

faktor yang mempengaruhi, faktor tersebut dituangkan dalam faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor tersebut terdiri dari faktor

internal dan eksternal.

d. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Fenomena kesulitan belajar menjadi masalah utama di dalam

dunia pendidikan. Fenomena ini biasanya tampak jelas dari menurunnya

kinerja akademik atau belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat

dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku anak seperti kesukaran

berteriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi dan sering tidak

masuk sekolah.

Kesulitan belajar adalah kondisi peserta didik tidak dapat belajar

dengan baik, disebabkan adanya gangguan dalam proses belajar yang

berasal dari faktor internal maupun dari faktor eksternal peserta didik”.

Gangguan dalam proses belajar bisa muncul dimana saja dan kapan saja,

dan setiap individu dari peserta didik berbeda-beda belum tentu sama,

tetapi juga ada gangguan yang sama jika dalam satu sekolah yang sama

karena keadaan atau kondisi sekolah tersebut (Safitri, 2018, h. 25-27).

Page 30: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

14

Subini (2011: 18) mengatakan bahwa hal penting lain yang

berkaitan dengan masalah belajar adalah faktor yang mempengaruhi hasil

belajar seseorang, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dipengaruhi

oleh dua faktor utama, yakni faktor yang terdapat dalam diri peserta didik

itu sendiri yang disebut faktor internal, dan yang terdapat diluar peserta

didik yang disebut faktor eksternal.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

menyebabkan kesulitan belajar di bagi menjadi dua, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam

diri peserta didik sementara faktor eksternal adalah faktor yang disebabkan

dari luar peserta didik.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

anak tersebut. Faktor internal sangat tergantung pada

perkembangan fungsi otaknya. Faktor internal ini dibagi menjadi :

a) Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang pokok bagi seorang

individu untuk melakukan segala kegiatan termasuk belajar.

Kesehatan tubuh menjadi hal penting dalam kegiatan belajar.

Apabila tubuh tidak sehat pasti kegiatan belajar akan terganggu.

Menurut Slameto, “agar seseorang dapat belajar dengan

baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin

dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang

Page 31: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

15

bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan

ibadah” (Slameto, 2013, h. 55).

Selain itu Subini mengatakan bahwa “kelelahan yang

dialami anak-anak dapat menyebabkan belajar tidak bisa optimal”.

Dari kedua pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa fisik peserta

didik yang mengalami gangguan kesehatan maka sangat

mempengaruhi proses belajar. Dalam hal ini meskipun anak

memiliki semangat tinggi untuk belajar, namun karena fisiknya

lemah maka peserta didik tidak bisa belajar sebagaimana mestinya

(Subini, 2011, h. 25).

b) Kesiapan

Menurut Nini Subini (2011 : 21) mengatakan bahwa

kesiapan atau kematangan adalah suatu organ atau alat tubuhnya

telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masing-

masing. Slameto (2013) mengatakan bahwa kesiapan adalah

keseluruhan kondisi seseorang yang membuat siap untuk memberi

respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi.

Kesiapan menurut Slameto (2013) mempunyai aspek diantaranya :

(a) Kondisi fisik, Mental, dan emosional. (b) Kebutuhan-

kebutuhan, motif, dan tujuan (c) Ketrampilan, pengetahuan dan

pengertian yang lain yang telah dipelajari.

Selain itu, kesiapan peserta didik juga mempunyai

prinsip-prinsip diantaranya:

Page 32: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

16

a. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh

mempengaruhi).

b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh

manfaat dari pengalaman.

c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif

terhadap kesiapan.

Dari pernyataan tersebut kesiapan merupakan kesediaan

menerima atau merespon hal-hal yang akan diterima saat proses

belajar. Kesiapan dalam pembelajaran di sekolah diantaranya

adalah telah membaca materi dan latihan soal, selain itu secara fisik

kesiapan adalah sikap dan perilaku yang harus dijaga saat

pembelajaran.

c) Intelegensi

Nini Subini (2011, h. 21) mengatakan bahwa “intelegensi

merupakan kemampuan umum seseorang dalam menyesuaikan diri,

belajar, atau berpikir abstrak”.

Sementara Slameto (2013, h. 56) mengatakan intelegensi

adalah kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara

efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa intelegensi

mempunyai pengaruh terhadap kemajuan belajar. Seorang dengan

Page 33: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

17

tingkat kecerdasan tinggi dapat mudah belajar menerima apa yang

diberikan kepadanya. Sedangkan yang intelegensinya rendah

cenderung lebih lambat menerima.

d) Perhatian / Konsentrasi

Perhatian adalah kegiatan yang melibatkan antara otak

dan alat indera. Menurut Slameto (2013, h. 56) “untuk dapat

menjamin hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya”.

Sehingga dengan perhatian, seseorang akanmendapatkan gambaran

kemungkinan hal yang akan dia laksanakan untuk proses belajar

selanjutnya.

e) Minat

Nasir (2017) mengatakan bahwa minat (interest) berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang

besar terhadap sesuatu. Peserta didik yang berminat maka akan

memusatkan perhatianya yang lebih dari yang lain pada yang

diminatinya. Ada beberapa cara untuk meningkatkan minat belajar,

seperti dengan membuat meteri semenarik mungkin untuk di

pelajari, desain pembelajaran yang membebaskan peserta didik

untuk mengeksplorasi sehingga peserta didik aktif, maupun

peformansi guru yang menarik saat mengajar (Muhammad Nasir,

2017, h. 53).

Page 34: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

18

Sejalan dengan itu Slameto (2013: 57) mengatakan

bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa keadaan. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang

akan dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, peserta

didik tidak akan belajar sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya

tarik baginya. Jika peserta didik kurang berminat terhadap belajar,

dapatlah diusahakan dengan menjelaskan hal-hal yang menarik dan

berguna bagi kehidupan kedepan serta hal-hal yang berhubungan

dengan cita-cita dan kaitanya dengan bahan pelajaran yang

dipelajari.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik

yang berminat maka akan besungguh-sungguh dan lebih giat dalam

belajar dengan rasa senang sehingga prestasi belajar akan

meningkat. Berminat ter;hadap suatu bahan pelajaran maka peserta

didik akan memperhatikan, mengenang dan akan memberikan

partisi;pasi yang lebih dari yang lain.

f) Motivasi

Menurut Hamalik (2008: 173) motivasi adalah suatu

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Jika dikaitkan

dengan suatu proses belajar tujuan tersebut dapat berupa

pemahaman materi dapat ditunjukkan dengan prestasi belajar yang

Page 35: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

19

baik atau di atas kriteria kelulusan minimal. Motivasi dalam diri

peserta didik, akan menimbulkan semangat untuk mendapatkan

prestasi belajar yang tinggi.

Sementara itu Purwanto (2009: 71) mengatakan bahwa

motivasi merupakan suatu pendorong. Sardiman (2011:73)

mengatakan bahwa motivasi diartikan sebagai daya penggerak

yang telah menjadi aktif. Daya penggerak yang telah menjadi aktif

ini merupakan usaha sadar untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang sehingga ia melakukan suatu tindakan untuk mencapai

hasil atau tujuan tertentu.

Pengertian yang disampaikan Purwanto dan Sardiman

menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang

berguna untuk menggerakkan seseorang menjadi lebih aktif.Dari

uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi akan membuat

daya dorong bagi peserta didik untuk tekun, ulet dan cekatan dalam

mengikuti pelajaran dan memiliki tujuan yang jelas. Motivasi juga

menumbuhkan rasa persaingan yang positif untuk lebih unggul

dengan teman dalam belajar.

2) Faktor Eksternal

a. Metode mengajar

Metode mengajar adalah cara yang digunakan pendidik

dalam memberikan materi kepada peserta didik. Menurut Slameto

(2013: 65) metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus

Page 36: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

20

dilalui di dalam mengajar. Sementara menurut Nini Subini (2011:

35) metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapi tujuan

belajar yang telah ditetapkan.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa metode mengajar itu

berpengaruh dalam proses pembelajaran. Metode mengajar guru

yang kurang baik akan mempengaruhi belajar peserta didik yang

kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat

terjadi misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang

menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya

kurang jelas.

b. Relasi peserta didik dengan peserta didik

Guru yang kurang mendekati peserta didik dan kurang

bijaksana, tidak akan terlihat bahwa di dalam kelas ada grup atau

kelompok yang saling bersaing secara tidak sehat menyebabkan

hubungan antar peserta didik menjadi tidak baik. Slameto (2013:

66) mengatakan bahwa peserta didik yang mempunyai sifat-sifat

atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,

mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-

tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok”.

Dari pernyataan tersebut maka menciptakan relasi yang

baik antar peserta didik adalah perlu, agar dapat memberikan

pengaruh yang positif terhadap belajar peserta didik.

Page 37: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

21

c. Alat pelajaran

Alat pelajaran merupakan semua peralatan yang

digunakan selama proses pembelajaran. Menurut Nini Subini

(2011: 35),”Alat merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, maka alat pelajaran

mempunyai fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan

pembelajaran”.

Setiap sekolah dan mata pelajaran memiliki perlatan yang

berbeda-beda. Sekolah yang memiliki peralatan yang lebih lengkap

dan canggih sesuai perkembangan ilmu pengetahuan akan

menghasilkan output yang lebih baik. Dari pernyataan tersebut

maka alat pelajaran mempunyai pengaruh dalam proses

pembelajaram. Sekolah yang memiliki alat pelajaran yang baik

pasti memiliki peserta didik yang baik pula dalam belajar.

Tugas rumah

Tugas rumah merupakan salah satu metode yang

digunakan guru untuk membuat peserta didik lebih paham tentang

materi yang telah diajarkan. Subini (2011: 39) mengatakan bahwa

banyaknya tugas rumah yang diberikan guru akan mempengaruhi

tingkat kesulitan belajar peserta didik. Tugas rumah memiliki

peranan penting untuk meningkatkan ingatan peserta didik pada

materi yang telah disampaikan di sekolah. Tugas rumah yang

Page 38: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

22

sesuai dengan materi akan lebih mudah diingat oleh peserta didik

dalam belajar.

d. Waktu sekolah

Menurut Slameto (2013: 68), ”Waktu sekolah ialah waktu

terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi

hari, siang, sore/malam hari”.

Selain itu, Menurut Abdullah (2008 : 173) faktor kesulitan

belajar peserta didik ada dua macam yaitu faktor dari dalam

(internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi

intelegensi, motivasi, minat, sikap dan kesehatan. Sedangkan faktor

eksternal meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat.

Tabel 2.1 Indikator Kesulitan Belajar

Faktor Indikator

Faktor Internal

1. Siswa Minat

Motivasi

Bakat

Intelegensi

Faktor Eksternal

1. Keluarga Sarana/prasarana

2. Guru Kualitas

Metode

3. Sekolah Sarana/prasarana

Gedung

Page 39: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

23

4. Penelitian yang Relevan

a. Fitra Suci Arista (2010) melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Kesulitan Belajar Fisika Siswa Sekolah Menengah atas

Negeri Se-Kota Pekan Baru”. Hasil penelitian ini yaitu dimana factor

internal cukup berpengaruh pada kesulitan belajar fisika dan factor

eksternal juga berpengaruh pada kesulitan belajar fisika yang dimana

media yang digunakan guru belum menjelaskan konsep-konsep

fisika kepada siswa.

b. Arman (2001) melakukan penelitian dengan judul “Kesulitan Siswa

dalam Memahami Hukum Newton dan Solusinya pada Pembelajaran

Sains di SMP”. Hasil penelitian ini yaitu peserta didik mengalami

kesulitan dalam mempelajari konsep Hukum Newton tentang gerak.

Kesulitan itu berasal dari kurangnya penguasaan konsep materi gaya

dan gerak yang meliputi inersia, kecepatan, percepatan, gaya gesek,

gaya gravitasi dan hukum I, II, III Newton.

c. Karmila Suhaida Kallesta (2017) melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar IPA Fisika pada Matei

Bunyi”. Hasil penellitian menunjukkan bahawa faktor yang

menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar bunyi

terbagi kedalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Adapun faktor internal adalah siswa masih kurang tertarik dengan

pelajaran bunyi, sikap siswa masih kurang dalam belajar bunyi,

siswa masih kesulitan mengerjakan soal bunyi, perhatian siswa

Page 40: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

24

masih kurang, usaha siswa masih kurang dalam belajar. Sedangkan

faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi adalah guru masih

kurang motivasi, guru tidak menggunakan alat peraga, dan jam

masuk sekolah pada siang hari.

B. KERANGKA PIKIR

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang belajar,

semua itu akan mempengaruhi tindakan yang berhubungan dengan belajar.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

Berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat

bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di

sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarga, kesulitan belajar juga

dipengaruhi oleh pelaksanaan pembelajaran yang kurang afektif. Oleh karena

itu, penulis membuat desain kerangka pikir dalam penelitian ini seperti pada

gambar 2.1 berikutː

Page 41: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

25

Proses Pembelajaran Fisika

dikelas X IPA

Faktor internal

1. Minat

2. Motivasi

3. Bakat

4. intelegensi

Faktor Eksternal

1. Keluarga

2. Guru

3. Sekolah

Hasil Analisis Kesulitan Belajar

Page 42: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian expost facto yang bersifat deskriptif untuk memperoleh

data kualitatif, dimana ketika peneliti melakukan penelitian tidak ada rekayasa

maupun pemberian perlakuan tertentu terhadap variabel yang diteliti, sehingga

penelitian ini hanya mengungkapkan variabel itu apa adanya tanpa

menghubungkan dengan variabel lain.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Binongko Kabupaten

Wakatobi. Salah satu SMA yang berada di Dusun Pohon Batu, Desa Makoro,

Kecamatan Binongko, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi-Tenggara.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang berjumlah 8 peserta didik yang dipilih dengan

metode purposive random sampling

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu Tahap persiapan, Tahap

pelaksanaan, dan Tahap akhir penelitian

Page 43: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

27

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah yaitu kepada

kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk meminta

izin melakukan penelitian terhadap peserta didik di SMA Negeri 4

Binongko.

b. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Fisika untuk mengetahui tentang

keadaan peserta didik kelas X IPA, dan memberitahukan materi fisika yang

akan dijadikan tes kesulitan belajar, serta waktu pelaksanaan penelitian.

c. Menyusun instrumen wawancara kesulitan belajar dan tes pemahaman

konsep Hukum Newton

d. Melaksanakan uji validitas instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Melakukan wawancara kepada 8 peserta didik.

3. Tahap Akhir

Setelah semua pelaksanaan penelitian telah selesai, langkah selanjutnya

yang dilakukan adalah:

a. Mengolah data hasil penelitian yang telah diperoleh

b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data kesulitan belajar

peserta didik.

Page 44: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

28

D. Definisi Operasional Variabel

Analisis kesulitan belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

suatu bentuk penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar

yang dialami oleh peserta didik pada konsep Hukum Newton yang indikatornya

yaitu motivasi dan minat, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri dengan dibantu

instrument lain yaitu wawancara.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen adalah

sebagai berikut:

Menyusun instrumen dalam bentuk wawancara kesulitan belajar peserta

didik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

a. Wawancara

Seperangkat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik.

Tujuan pemberian wawancara yaitu untuk mengetahui kesulitan belajar

peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 4 Binongko dengan skala pengukuran

Page 45: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

29

instrumen yang digunakan yaitu skala likert yaitu untuk melihat kesulitan

belajar peserta didik.

b. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi yang digunakan dalam

penelitian ini berupa wawancara kesulitan belajar yang telah dikerjakan oleh

peserta didik dan foto peserta didik saat menjawab wawancara kesulitan

belajar.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian,

penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang

mewujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk uraian

deskriptif.

Analisis hasil wawancara

Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik

dan rapih, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan. Menyederhanakan

data tersebut ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Dalam hal ini, wawancara ditujukan kepada responden untuk mengetahui

bentuk kesulitan belajar peserta didik serta upaya yang dilakukan guru dalam

Page 46: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

30

menangani kesulitan belajar peserta didik. Analisis deskriptif dalam penelitian

ini menggunakan analisis data model Miles and Huberman (Sugiyono, 2013,

h. 336) sebagai berikut:

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala

data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan

dianalisis. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

serta membuang yang tidak perlu.

b. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.

Dalam tahap ini data yang disajikan merupakan data hasil dari wawancara

dan dokumentasi.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

Dengan menyajikan data, maka memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencankan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut.

c. Penarikan kesimpulan

Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada data informasi yang

tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data. Dengan wawancara

Page 47: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

31

maka peneliti dapat melihat dan menentukan kesimpulan yang benar

mengenai objek penelitian karena penarikan kesimpulan merupakan

kegiatan penggambaran yang utuh dari objek penelitian. dalam hal ini,

peneliti dapat mengetahui kesulitan belajar Fisika peserta didik pada

konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko.

Page 48: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Pembelajaran Fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko

Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 peserta didik menunjukkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko adalah

a. Guru tidak memberikan gambar untuk memperkuat penjelasan

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik

diperoleh informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X

SMA Negeri 4 Binongko guru sering tidak menggunakan gambar untuk

memperkuat penjelasan sehingga peserta didik seringkali menghayal atau

berimajinasi hal ini diperkuat oleh. Berikut potongan script wawancara

terhadap informan 1

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “Sebenarnya sudah, hanya kadang guru suka menjelaskan tanpa

gambar jadi kita hanya menghayal, guru juga suka banyak

menggunakan metode ceramah”

Kemudian informan ke 2 juga mengatakan hal yang sama bahwa

guru itu sering tidak menggunakan gambar untuk memperkuat penjelasan.

Berikut potongan script wawancara terhadap informan 2

Page 49: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

33

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?

: “Tidak ada gambar-gambar, diberikan contoh juga dari buku

jadi sedikit membosankan

Pernyataan diatas didukung oleh informan 3 yang menjelaskan

bahwa guru sebenarnya memiliki penyampaian yang baik namun hanya

fokus pada materi buku sehingga siswa mengembangkan imajinasinya

sendiri untuk menyusun konsep mengenai Hukum Newton. Berikut

potongan script wawancara terhadap informan 3 sebagai berikut.

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “Sebenarnya guru bagus dalam menjelaskan, hanya saja terpaku

dengan buku terus juga tidak ada seperti gambar-gambar

jadinya kita itu seperti melayang-layang, hanya

membayangkan”

b. Guru menjelaskan materi dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari

Hasil wawancara menunjukan bahwa guru dalam menjelaskan materi

dengan cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. informan 4

yang menjelaskan bahwa guru dalam menyampaikan materi mudah

dipahami. Guru menyampaikan materi dengan mengkaitkan kehidupan

sehari hari. Berikut potongan script wawancara terhadap informan 4

sebagai berikut.

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

Page 50: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

34

: “Iya saya dapat memahami materi yang disampaikan karena cara

penyampaian materinya itu jelas dan mudah dipahami oleh

peserta didik karena sering dikaitkan dengan kehidupan sehari-

hari”.

Dari hasil wawancara dengan informan 7 juga mengatakan hal yang

sama bahwa guru menjelaskan dengan mengkaitkan kehidupan sehari-hari.

Berikut potongan script wawancara dengan informan 7

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “Sangat menyenangkan dan mudah dipahami karena guru

menjelaskan serta memberikan contohnya dalam kehidupan

sehari-hari

c. Guru menjelaskan materi secara singkat dengan baik dan mudah dipahami

Informan 5 juga menyampaikan pendapat yang serupa bahwa guru

telah menyampaikan materi dengan baik sehingga peserta didik mudah

memahami materi yang diberikan. Berikut potongan script wawancara

terhadap informan 5 sebagai berikut.

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “Menurut pendapat saya bagus. Ya, karena cara mengajarnya

sangat jelas dan mudah di pahami.”

Pendapat informan 5 didukung dengan pendapat informan 6.

informan 6 menunjukkan bahwa guru dalam memberikan penjelasan yang

singkat namun mudah dipahami karena guru memberikan penjelasan

ditambah dengan contoh soal yang berkaitan dengan materi Hukum

Page 51: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

35

Newton. Berikut potongan script wawancara terhadap informan 6 sebagai

berikut.

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “penjelasannya singkat tapi jelas, ya dapat dipahami karena

ditambahkan dengan beberapa contoh soal yang berkaitan

dengan penjelasan Hukum Newton”

Sependapat dengan informan 6, informan 7 juga menyampaikan hal

yang sama. Informan 7 merasa guru dalam menyampaikan materi sangat

menyenangkan dan mudah dipahami serta memberikan contoh penjelasan

berkaitan dengan materi Hukum Newton. Berikut potongan script

wawancara terhadap informan 7 sebagai berikut.

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “Sangat menyenangkan dan mudah dipahami karena guru

menjelaskan serta memberikan contohnya”.

Begitupun pendapat informan 8 yang mendukung bahwa penjelasan

dan pembelajaran yang dilakukan guru sangat mudah dipahami. Berikut

potongan script wawancara terhadap informan 8

P : “Bagaimana pendapatmu tentang penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah anda dapat menangkap dan memahami

materi yang disampaikan? Mengapa?”

: “Ya saat guru menjelaskan mudah dipahami”

Page 52: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

36

d. Guru menerapkan kurikulum K13

Selanjutnya responden selaku guru menjelaskan bahwa kurikulum

yang diterapkan di SMA Negeri 4 Binongko adalah Kurikulum 2013.

Dalam pembelajaran fisika yang diajarkan, responden merasa materi yang

sulit untuk dipahami oleh peserta didik adalah materi Hukum Newton. Hal

ini dikarenakan adanya media pembelajaran yang terbatas. Hal ini sesuai

hasil wawancara dengan responden sebagai berikut.

P : “Apakah kurikulum yang diterapkan di SMA Negeri 4 Binongko?”

G: “Saya mengajar sesuai kurikulum 2013 yang berlaku, kesulitan

yang dialami karena media pembelajaran terbatas”

Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 4 Binongko adalah guru sering

tidak menggunakan gambar untuk memperkuat penjelasan sehingga peserta

didik seringkali menghayal atau berimajinasi. Guru itu sering tidak

menggunakan gambar untuk memperkuat penjelasan. Guru sebenarnya

memiliki penyampaian yang baik namun hanya fokus pada materi buku

sehingga siswa mengembangkan imajinasinya sendiri untuk menyusun

konsep mengenai Hukum Newton. Guru dalam menjelaskan materi dengan

cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Guru telah

menyampaikan materi dengan baik sehingga peserta didik mudah

memahami materi yang diberikan. Guru dalam menyampaikan materi

sangat menyenangkan dan mudah dipahami serta memberikan contoh

penjelasan berkaitan materi Hukum Newton.

Page 53: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

37

2. Bentuk Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Konsep Hukum Newton di kelas

X SMA Negeri 4 Binongko

Peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik yang menunjukkan

bahwa bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di

kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi kesulitan memahami materi,

terbatasnya buku panduan fisika, kurangnya referensi soal, kesulitan

menempatkan rumus, materi yang terlalu banyak dan sulit menjabarkan

rumus. Adapun hasil wawancara mengenai kesulitan belajar yang dialami

siswa sebagai berikut.

a. Motivasi belajar peserta didik yang kurang

Motivasi belajar peserta didik kurang hal ini dibuktikan dengan peserta

didik tidak bersemangat mengikuti pembelajaran karena materinya sulit

dipahami oleh peserta didik. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan

informan 1 sebagai berikut.

P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

: “ada kesulitan jadi tuh malas mengikuti pembelajaran karena

materinya sulit dipahami”

Pendapat selanjutnya dari informan 4 yang menjelaskan peserta didik

kurang menyukai pembelajaran Hukum Newton karena materi yang

diberikan terlalu banyak. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan

4 sebagai berikut.

Page 54: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

38

P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

: “saya dalam belajar Hukum Newton yaitu saya kurang menyukai

materinya karena terlalu banyak. Materi yang terlalu banyak

menyebabkan saya terkadang lupa terhadap materi yang telah

diberikan”

Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk

kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X

SMA Negeri 4 Binongko adalah motivasi belajar peserta didik kurang hal

ini dibuktikan dengan peserta didik tidak bersemangat mengikuti

pembelajaran karena materinya sulit dipahami oleh peserta didik dan

materinya terlalu banyak.

b. Minat belajar peserta didik rendah

Informan 3 yang menjelaskan bahwa minat belajar peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik sudah menganggap

bahwa pembelajaran ini cenderung sulit. Hal ini sesuai hasil wawancara

dengan informan 3 sebagai berikut.

P ; “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

: “materinya sulit dipahami, saya memang kurang menyukai

pembelajaran fisika jadi untuk memahami materi tersebut sangat

sulit meskipun guru sudah mengulanginya beberapa kali”.

Pendapat tersebut juga disampaikan oleh informan 8 yang

menyampaikan pendapat serupa yaitu kurang berminat mengikuti

pembelajaran fisika sehingga materi yang diberikan terasa sulit. Hal ini

sesuai hasil wawancara dengan informan 8 sebagai berikut.

Page 55: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

39

P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

: “Karena saya tidak suka belajar fisika jadi terasa sulit sekali

materinya, apalagi hanya berupa konsep saja”.

Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk

kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X

SMA Negeri 4 Binongko adalah minat belajar peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik sudah menganggap

bahwa pembelajaran ini cenderung sulit.

c. Intelegensi

Informan 2 juga menyampaikan kesulitan yang dihadapi adalah

kemampuan dalam mengerjakan soal fisika masih terbatas sehingga apabila

ada perbedaan antara contoh yang diberikan dengan soal yang harus

dikerjakan seringkali merasa kesulitan apabila menemukan soal yang baru.

Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 2 sebagai berikut.

P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

: “Ketika diberikan soal yang rumit karena kadang contoh yang

diberikan berbeda dengan soal, jadi saya itu merasa kemampuan

fisikanya lemah, kalau menemui soal yang beda maka saya

ngerasa bingung dalam mengerjakan”.

Pendapat informan 2 juga diperkuat dengan pendapat informan 8 yang

menyatakan adanya perbedaan contoh yang diberikan dengan tugas yang

dikerjakan sehingga peserta didik sulit memahami materi. Hal ini sesuai

hasil wawancara dengan informan 8 sebagai berikut.

Page 56: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

40

P : “Kesulitan apa saja yang anda temukan ketika menyelesaikan soal

Hukum Newton?”

: “Beda contoh yang diberikan dengan tugas, jadi kemampuan saya

dalam penerapan konsep materi masih sangat terbatas jadi

kadang merasa bingung dalam mengerjakan”

Penjabaran diatas didukung oleh pendapat informan 3 yang

menjelaskan peserta didik kesulitan menempatkan rumus dan lupa terhadap

bunyi Hukum Newton. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 3

sebagai berikut.

P : “Kesulitan apa saja yang anda temukan ketika menyelesaikan soal

Hukum Newton?”

: “Sulit menempatkan rumus karena kemampuan saya kurang dalam

menempatkan rumus-rumus”.

Hal ini diperkuat oleh pendapat informan 8 yang menjelaskan bahwa

sering lupa dengan bunyi Hukum Newton sehingga merasa kesulitan dalam

memahami materi. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 8

sebagai berikut.

P : “Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

: “Yaitu kadang lupa membedakan bunyi hukum newton”.

Informan 6 juga merasakan kesulitan berkaitan rumus Hukum Newton.

Kesulitan yang dirasakan oleh informan 6 adalah kesulitan dalam

menjabarkan rumus. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 6

sebagai berikut.

P : “ Apa kesulitan anda dalam belajar Fisika pada materi Hukum

Newton? Mengapa?”

Page 57: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

41

: “menjabarkan rumus, karena harus menghasilkan persamaan baru

sesuai dengan apa yang ditanyakan dicontoh soal”

Informan 2 yang menjelaskan bahwa ketersediaan buku panduan fisika

di sekolah sangat terbatas. Hal ini sesuai hasil wawncara dengan informan

2 sebagai berikut

P : “Apakah anda mempunyai buku panduan Fisika kelas X?

mengapa?

: “tidak punya karena bukunya sangat terbatas”

Pendapat tersebut juga disampaikan oleh informan 7 yang

menyampaikan keterbatasan buku yang dimiliki sekolah sehingga peserta

didik tidak memiliki buku panduan fisika. Hal ini sesuai hasil wawancara

dengan informan 7 sebagai berikut.

P : “Apakah anda mempunyai buku panduan Fisika kelas X?

mengapa?

: “tidak memiliki buku karena bukunya masih terbatas”

Penjabaran kedelapan informan diperkuat oleh penjelasan responden

selaku guru. Responden menjelaskan lebih lanjut bahwa sebagian besar

siswa belum memahami materi Hukum Newton secara teoritis dan siswa

juga lebih sulit memahami persamaan rumus pada materi penerapan

Hukum Newton. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan responden sebagai

berikut.

P : “Bagaimana kemampuan peserta didik pada materi tersebut?

Apakah lebih paham secara matematis atau paham konsep?”

G : “sebagian besar siswa masih belum paham tentang materi Hukum

Newton, lebih paham pada materi yang sifatnya teoritis, siswa

Page 58: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

42

juga lebih sulit memahami persamaan rumus pada materi

penerapan Hukum Newton”

Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa bentuk

kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X

SMA Negeri 4 Binongko meliputi kesulitan memahami materi, terbatasnya

buku panduan fisika, kurangnya referensi soal, kesulitan menempatkan

rumus, materi yang terlalu banyak dan sulit menjabarkan rumus.

3. Upaya Guru Fisika Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Konsep

Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko

1. Melakukan pendekatan langsung/demonstrasi

Berdasarkan hasil wawancara guru menunjukkan upaya guru fisika

dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum

Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi pembelajaran secara

langsung kepada peserta didik dengan penjelasan materi yang jelas dan

mudah dipahami. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan responden sebagai

berikut.

P : “Bagaimana strategi bapak dalam mengajarkan materi tersebut?”

G : “pembelajaran secara langsung kepada anak-anak supaya jelas.”

Hal ini diperkuat dengan penjelasan informan 8 bahwa guru ketika

menjelaskan mudah dipahami sehingga peserta didik mudah memahami

Page 59: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

43

materi yang diajarkan. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan informan 8

sebagai berikut.

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah guru

Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “guru yang ketika menjelaskan mudah dipahami, ya mudah

dipahami.”

Pernyataan informan 8 juga didukung oleh informan 4 yang

menjelaskan bahwa guru fisika yang mengajar adalah tipe guru yang humoris

dan pandai membuat suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta

didik tidak merasa bosan dan mampu menguasai materi pembelajaran. Hal ini

sesuai hasil wawancara dengan informan 4 sebagai berikut.

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah guru

Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “iya guru fisika yang sekarang sudah lumayan terpenuhi kriteria

karena gurunya humoris dan cara menyampaikan materi itu tidak

membosankan.”

Informan 7 juga menyatakan bahwa guru memiliki kemampuan yang

baik dalam mengajar sehingga mampu menempatkan posisi kapan harus

diskusi atau bercanda sehingga peserta didik tidak bosan, guru juga mampu

menyeimbangkan suasana sehingga tidak selalu tegang. Hal ini sesuai hasil

wawancara dengan informan 7 sebagai berikut.

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah guru

Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “guru yang suka menyeimbangkan suasana belajar, iya karena

gurunya sudah bisa menyeimbangkan suasana belajar”.

Page 60: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

44

Begitu pula dengan pendapat informan 6 yang menyatakan bahwa guru

fisika yang mengajar di SMA Negeri 4 Binongko saat ini adalah orang yang

cerdas dan humoris dan telah memenuhi kriteria guru yang baik. Hal ini sesuai

hasil wawancara dengan informan 6 sebagai berikut.

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah

guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “Cerdas dan Humoris, Iya sudah memenuhi kriteria yang

diinginkan karena gurunya sangat cepat menjabarkan

persamaan fisika dan sesekali menyelipkan candaan untuk

membuat siswa tidak jenuh saat belajar”.

2. Melakukan pendekatan secara personal

Informan 5 menyampaikan bahwa guru memiliki sifat yang baik, sabar

dalam menjelaskan sehingga peserta didik secara perlahan menguasai materi

pembelajaran. Hal ini sesuai hasil wawncara dengan informan 5 sebagai

berikut.

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah

guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “baik, sabar, perhatian, tidak sombong, dekat dengan peserta

didik. Humoris dan menguasai materi pembelajaran”.

Informan 3 juga menjelaskan bahwa guru memiliki sifat yang baik,

suka bercanda sehingga peserta didik tidak terlalu menegangkan dalam

melakukan proses pembelajaran. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan

informan 3 sebagai berikut.

Page 61: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

45

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah

guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “baik, suka bercanda dan melakukan pendekatan dengan peserta

didik supaya belajarnya lebih santai.”

Pendapat informan 3 juga diperkuat dengan pendapat informan 2 yang

menyatakan guru memiliki sifat yang ramah dan suka bercanda. Hal ini sesuai

hasil wawncara dengan informan 2 sebagai berikut.

P : “Bagaimana kriteria guru Fisika yang kalian senangi? Apakah

guru Fisika anda sekarang sudah memenuhi kriteria tersebut?

Mengapa?”

: “ramah, suka bercanda. Belum terlalu memenuhi kriteria.”

Berdasarkan analisis data wawancara dapat disimpulkan bahwa upaya

guru fisika dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada konsep

Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi pembelajaran

secara langsung kepada peserta didik dengan penjelasan materi yang jelas dan

mudah dipahami. Guru memiliki sifat yang baik, sabar dalam menjelaskan

sehingga peserta didik secara perlahan menguasai materi pembelajaran. Guru

memiliki kemampuan yang baik dalam mengajar sehingga mampu

menempatkan posisi kapan harus diskusi atau bercanda sehingga peserta didik

tidak bosan. Guru juga mampu menyeimbangkan suasana sehingga tidak

selalu tegang.

Page 62: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

46

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan,

diperoleh pembahasan mengenai kesulitan belajar peserta didik kelas X IPA

SMA Negeri 4 Binongko. Berikut adalah pembahasan secara keseluruhan dari

analisis kesulitan belajar peserta didik kelas X IPA SMA Negeri 4 Binongko

sebagai berikut

Pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko telah

dilaksanakan dengan cukup baik meskipun masih banyak yang perlu

ditingkatkan. Pembelajaran adalah proses belajar secara keseluruhan yang di

rancang oleh guru kepada peserta didik. Sedangkan Fisika merupakan salah satu

cabang ilmu sains yang mempelajari tentang alam semesta, yaitu benda-benda

yang ada dipermukaan bumi, didalam perut bumi dan luar angkasa, baik yang

dapat diamati dengan indra maupun tidak dapat diamati dengan indra (Trianto,

2012, h. 136). Dalam melaksanakan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri

4 Binongko membutuhkan suatu metode pembelajaran. Menurut Slameto (2013:

65) metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam

mengajar. Guru SMA Negeri 4 Binongko menggunakan metode penyampaian

materi dengan ceramah. Guru tidak memberikan gambar untuk memperkuat

penjelasan sehingga peserta didik sering menghayal atau berimajinasi. guru

sebenarnya memiliki penyampaian yang baik namun hanya fokus pada materi

buku sehingga peserta didik mengembangkan imajinasinya sendiri untuk

menyusun konsep mengenai Hukum Newton. Guru dalam menyampaikan materi

Page 63: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

47

mudah dipahami. Guru menyampaikan materi dengan mengkaitkan kehidupan

sehari hari. Guru memberikan penjelasan yang singkat namun mudah dipahami

karena guru memberikan penjelasan ditambah dengan contoh-contoh soal yang

berkaitan dengan materi Hukum Newton. Dalam melaksanakan pembelajaran

seringkali guru menemukan kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.

Abdurrahman (2003 : 15) mengatakan, “Kesulitan belajar peserta didik dapat di

sebabkan oleh dua faktor, internal dan eksternal. Penyebab utama kesulitan

belajar (learning disabilities) adalah faktor internal yaitu kemungkinan adanya

disfungsi neurologis, sedangkan penyebab utama problema belajar (learning

problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran

yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi

belajar anak”.

Irham dan Wiyani (2013 : 254) mengemukakan bahwa kesulitan belajar

merupakan kondisi saat peserta didik mengalami hambatan-hambatan tertentu

untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal.

Berdasarkan analisis bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum

Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko dengan teori dalam penelitian ini

meliputi

1) Motivasi belajar yang kurang

Menurut Hamalik (2008: 173) motivasi adalah suatu perubahan energi di

dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi

untuk mencapai tujuan. Jika dikaitkan dengan suatu proses belajar tujuan

Page 64: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

48

tersebut dapat berupa pemahaman materi dapat ditunjukkan dengan prestasi

belajar yang baik atau di atas kriteria kelulusan minimal. Motivasi belajar

peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Binongko kurang, hal ini dibuktikan

dengan peserta didik tidak bersemangat mengikuti pembelajaran karena

materinya sulit dipahami oleh peserta didik dan materinya terlalu banyak.

Penelitian ini didukung oleh Hasil penelitian dari Karmila Suhaida Kallesta

(2017) yang menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan peserta didik

mengalami kesulitan dalam belajar bunyi terbagi kedalam dua faktor yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal adalah peserta

didik masih kurang tertarik dengan pelajaran bunyi, sikap peserta didik

masih kurang dalam belajar bunyi, peserta didik masih kesulitan

mengerjakan soal bunyi, perhatian peserta didik masih kurang, usaha peserta

didik masih kurang dalam belajar. Sedangkan faktor dari luar diri peserta

didik yang mempengaruhi adalah guru masih kurang motivasi, guru tidak

menggunakan alat peraga, dan jam masuk sekolah pada siang hari

2) Minat belajar yang rendah

Nasir (2017) mengatakan bahwa minat (interest) berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Peserta

didik yang berminat maka akan memusatkan perhatianya yang lebih dari

yang lain pada yang diminatinya. Minat belajar peserta didik kelas X SMA

Negeri 4 Binongko dalam mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik

sudah menganggap bahwa pembelajaran ini cenderung sulit. Hal ini

Page 65: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

49

didukung dengan penelitian yang dilakukan Hijriani (2021) yang

menjelaskan kemampuan memecahkan masalah kesulitan belajar fisika pada

materi Hukum Newton tentang Gerak yaitu tergolong kategori sedang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan memecahkan masalah

kesulitan belajar fisika yaitu faktor internal meliputi kurangnya minat peserta

didik pada pelajaran fisika, faktor kelelahan dan kurangnya pengetahuan

peserta didik terhadap materi Hukum Newton tentang Gerak, peserta didik

kurang memahami soal dengan baik sehingga mereka tidak mengerti apa

yang ditanyakan oleh soal, penggunaan rumus yang kurang tepat dan mereka

tidak mengecek proses penyelesaian dan jawaban kembali.

3) Faktor Intelegensi yang kurang

Kemampuan dalam mengerjakan soal fisika pada peserta didik kelas X SMA

Negeri 4 Binongko masih terbatas sehingga apabila ada perbedaan antara

contoh yang diberikan dengan soal yang harus dikerjakan seringkali merasa

kesulitan apabila menemukan soal yang baru. Peserta didik kesulitan dalam

menempatkan rumus, sulit membedakan bunyi Hukum Newton dan kesulitan

menjabarkan materi karena sulit memahami persamaan rumus pada materi

penerapan Hukum Newton. Kesulitan memahami materi dihadapi oleh para

peserta didik karena peserta didik kurang memahami materi yang diberikan

oleh guru. Peserta didik sulit memahami konsep mengenai Hukum Newton

karena faktor intelegensi. Hal ini didukung teori dari Slameto (2013, h. 56)

mengatakan intelegensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan

Page 66: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

50

menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Hal ini didukung

dengan teori dalam penelitian ini yaitu Kesulitan belajar akademik

(academic learning disabilities) yaitu kesulitan belajar yang mencakup

adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai

dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup

penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis, atau matematika. Hal ini

didukung penelitian sebelumnya dari Arman (2001) yang menjelaskan

peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep Hukum

Newton tentang gerak. Kesulitan itu berasal dari kurangnya penguasaan

konsep materi gaya dan gerak yang meliputi inersia, kecepatan, percepatan,

gaya gesek, gaya gravitasi dan hukum I, II, III Newton.

Page 67: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan

penelitian ini adalah

1. Pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4 Binongko telah

dilaksanakan dengan cukup baik meskipun masih banyak yang perlu

ditingkatkan. Pelaksanaan pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 4

Binongko menggunakan metode penyampaian materi dengan ceramah. Guru

tidak memberikan gambar untuk memperkuat penjelasan sehingga peserta

didik sering menghayal atau berimajinasi. guru sebenarnya memiliki

penyampaian yang baik namun hanya fokus pada materi buku sehingga

peserta didik mengembangkan imajinasinya sendiri untuk menyusun konsep

mengenai Hukum Newton. Guru dalam menyampaikan materi mudah

dipahami. Guru menyampaikan materi dengan mengkaitkan kehidupan sehari-

hari

2. Bentuk kesulitan belajar peserta didik pada konsep Hukum Newton di kelas X

SMA Negeri 4 Binongko meliputi Motivasi belajar peserta didik kurang hal

ini dibuktikan dengan peserta didik tidak bersemangat mengikuti

pembelajaran karena materinya sulit dipahami oleh peserta didik dan

materinya terlalu banyak. Selanjutnya adalah minat belajar peserta didik

Page 68: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

52

dalam mengikuti pembelajaran rendah serta peserta didik sudah menganggap

bahwa pembelajaran ini cenderung sulit dan faktor intelegensi yang rendah.

3. Upaya guru fisika dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada

konsep Hukum Newton di kelas X SMA Negeri 4 Binongko meliputi

pembelajaran secara langsung kepada peserta didik dengan penjelasan materi

yang jelas dan mudah dipahami dan melakukan pendekatan secara personal

kepada peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan penjabaran kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut

1. Bagi Peserta Didik

Peserta didik hendaknya lebih aktif dalam mencari, melatih soal dan bertanya

ketika ada materi yang kurang dipahami.

2. Bagi Guru

Guruse baiknya lebih maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran,

memberikan pembelajaran dengan media visual agar peserta didik

memperoleh gambaran yang lebih jelas dan mengembangkan metode

pembelajaran yang lebih inovatif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan akan lebih mengkaji secara

mendalam tentang kesulitan belajar pada pelajaran fisika dan penelitian ini

diharapkan bisa dijadikan acuan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengkaji

Page 69: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

53

lebih mendalam mengenai topik dan fokus yang berbeda sehingga akan

memperkaya temuan penelitian ini

Page 70: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakartaː

Rineka Cipta

A. M, Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakartaː Rajawali

Pers.

Anas Sudijono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakartaː PT. Raja Grafindo

Persada.

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakartaː Rineka

Cipta

Arista, Fitra Suci. 2010. Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta didikSekolah

Menengah Atas Negeri Se-Kota Pekanbaru. Riau: Universitas Riau.

Arman, Hakim, dkk. (2001). Kesulitan Siswa dalam Memahami Hukum Newton dan

Solusinya pada Pembelajaran Sains di SMPː Universitas Muhammadiyah

Malang

Astuti, Yulianto. 2016. Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa

Menyongsong Berlakunya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakartaː Bumi Aksara

Husaini Usman. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakartaː Bumi Aksara Jogiyanto

Hartono

Irham, M dan Wiyani.A.N. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakartaː Ar-Ruzz Media

Karmila Suhaida Kallesta, dkk. 2017. Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

IPA Fisika pada Matei Bunyiː

Mubarrok, M.F., & Mulyaningsih, S. (2014). Penerapan Pembelajaran Fi;sika pada

materi cahaya dengan media PhET simulations untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa di SMP. Jurnal Pendidikan Fisika (JPF).

Muhibbin,Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandungː Remaja Rosdakarya

Page 71: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

55

Mulyadi, 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan

Belajar Khusus, Yogyakartaː Nuha Litera.

Nasir, Muhammad. 2017. Analisis Kesulitan Belajar dan Miskonsepsi Mahapeserta

didik dalam Praktikum Berbasis Proyek. Jurnal Pendidikan Sains &

Matematika, 5(1), 59.

National Research Council. (NRC). (2012). Education for Life and Workː Developing

Transferable Knowledge and Skills in the Century. Washington, DCː The

National Academies Press

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakartaː Pustaka Pelajar

Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Ridwan .2009.Metode dan teknik penyusunan tesis.Bandung: Alfabeta.

Safitri, Reni Eka, dkk. 2018. Pengembangan Tes Diagnostik Untuk Miskonsepsi Pada

Materi Hukum Newton Berbasis Adobe Flash Kelas XI Di Ma Nw Samawa

Sumbawa Besar Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Kependidikan, 2(2), 27-28.

Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.

Yogyakartaː Diva Press.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya. Salatiga: IKIP

UKSW.

Subini, Nini. 2011. Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta: Javalitera.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method). Bandungː Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Taufiq Ahmad, dkk. 2018. Pemahaman Konsep Siswa SMA pada Materi Hukum

Newton. Pendidikan Fisika-Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakartaː Bumi Aksara.

Page 72: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

56

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. 2013.Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus Media.

Page 73: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

57

LAMPIRAN 1

1. Instrument sebelum validasi

2. Setelah validasi

3. Uji sampel

Page 74: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

58

1. Instrument sebelum validasi

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama :

Kelas :

Hari, Tanggal :

Waktu :

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apakah Anda menyukai

pelajaran Fisika?

2 Dalam pembelajaran Hukum

Newton di kelas, apakah Anda

selalu datang sebelum kegiatan

belajar di mulai? Mengapa?

3 Apakah Anda selalu

mengerjakan sendiri tugas atau

PR Hukum Newton yang

diberikan guru? Mengapa?

4 Berapa lama Anda belajar

Hukum Newton tiap harinya?

5 Bagaimana pendapatmu

terhadap pokok bahasan Hukum

Newton bila dibandingkan

dengan pokok bahasan lain

dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6 Bagaimana kriteria guru Fisika

yang kalian senangi? apakah

guru Fisika Anda sekarang

sudah memenuhi kriteria

tersebut? Mengapa?

7 Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar

Hukum Newton? Apakah Anda

dapat menangkap dan

memahami materi yang di

sampaikan? Mengapa?

8 Apakah kesulitan Anda dalam

Page 75: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

59

belajar Fisika materi kelas X

SMA pokok bahasan Hukum

Newton pada sub pokok Hukum

Newton tentang Gerak?

9 Sarana dan prasarana Fisika apa

yang Anda punya?

10 Apakah Anda mempunyai buku

cetak Fisika kelas X? Mengapa?

11 Bagaimana pendapatmu

mengenai sarana dan prasarana

Belajar di Sekolah?

12 Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan

belajar Fisika? Mengapa?

13 Apakah ada perhatian dari orang

tua Anda mengenai belajar Anda

baik di sekolah maupun di

rumah? Jika ada, dalam bentuk

apa perhatian tersebut?

14 Kesulitan apa saja yang Anda

temukan ketika menyelesaikan

soal Hukum Newton?

15 Apakah materi Hukum Newton

itu menyulitkan?

INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA

Hari, Tanggal :

Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko

Waktu :

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apa kurikulum yang diterapkan

di SMA Negeri 4 Binongko ?

2 Menurut Bapak Guru, materi apa

yang dirasa sulit untuk

disampaikan? Atau sulit untuk

dipahami oleh peserta didik?

3 Apa saja kesulitan atau kendala

Bapak dalam mengajarkan

Page 76: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

60

materi tersebut?

4 Berapa KKM untuk mata

pelajaran Fisika?

5 Pada materi apa peserta didik

yang kebanyakan tidak lulus?

6 Apakah Bapak guru mencari

penyebab peserta didik tidak

mencapai KKM? Jika iya, apa

penyebabnya?

7 Menurut Bapak materi apa yang

lebih banyak menimbulkan atau

memunculkan banyak konsep

pada diri peserta didik?

8 Menurut Bapak apa penyebab

peserta didik sering mengalami

perubahan konsep pada materi

tersebut?

9 Bagaimana kemampuan peserta

didik pada materi tersebut? lebih

paham secara matematis atau

paham konsep?

10 Bagaimana model, metode, dan

strategi dalam mengajarkan

materi tersebut?

11 Apakah ada kegiatan praktikum

fisika? Jika ada, apakah

dilaksanakan pada jam efektif

atau diluar jam efektif?

12 Apakah yang Bapak ketahui

tentang kesulitan belajar?

13 Materi apakah yang sering

mengalami kesulitan belajar

pada pelajaran fisika?

14 Mengapa peserta didik bisa

mengalami kesulitan belajar?

15 Bisakah diberikan contoh

kesulitan belajar yang terjadi

pada peserta didik?

Page 77: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

61

2. Instrument setelah validasi

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama :

Kelas :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

1.

Page 78: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

62

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA

Hari, Tanggal :

Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko

Waktu :

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apa kurikulum yang diterapkan

di SMA Negeri 4 Binongko ?

2 Menurut Bapak Guru, materi apa

Page 79: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

63

yang dirasa sulit untuk

disampaikan? Atau sulit untuk

dipahami oleh peserta didik?

3 Apa saja kesulitan atau kendala

Bapak dalam mengajarkan

materi Hukum Newton?

4

Bagaimana kemampuan peserta

didik pada materi hukum

newton? lebih paham secara

matematis atau paham konsep?

5 Bagaimana strategi bapak dalam

mengajarkan materi tersebut

6 Mengapa peserta didik

mengalami kesulitan belajar

pada materi Hukum Newton?

7

Bisakah diberikan contoh

kesulitan belajar yang terjadi

pada peserta didik?

8 Apakah ada kegiatan praktikum

fisika, jika ada apakah

dilaksanakan pada jam efektif

3. Uji sampel

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama :

Kelas :

Hari, Tanggal :

Waktu :

Pertanyaan Jawaban

11. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

12. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

2.

Page 80: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

64

13. Bagaimana kriteria guru Fisika

yang kalian senangi? Apakah guru

Fisika anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

14. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

15. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

16. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

17. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

18. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

19. Kesulitan apa saja yang anda

temukan ketika menyelesaikan soal

Hukum Newton?

20. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

4. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

5. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

6. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

3. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

Page 81: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

65

sekolah?

4. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

3. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

4. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA

Hari, Tanggal :

Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko

Waktu :

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apa kurikulum yang diterapkan

di SMA Negeri 4 Binongko ?

2 Menurut Bapak Guru, materi apa

yang dirasa sulit untuk

disampaikan? Atau sulit untuk

dipahami oleh peserta didik?

3 Apa saja kesulitan atau kendala

Bapak dalam mengajarkan

materi Hukum Newton?

4

Bagaimana kemampuan peserta

didik pada materi hukum

newton? lebih paham secara

matematis atau paham konsep?

5 Bagaimana strategi bapak dalam

mengajarkan materi tersebut

6 Mengapa peserta didik

mengalami kesulitan belajar

pada materi Hukum Newton?

7

Bisakah diberikan contoh

kesulitan belajar yang terjadi

pada peserta didik?

Page 82: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

66

8 Apakah ada kegiatan praktikum

fisika, jika ada apakah

dilaksanakan pada jam efektif

Page 83: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

67

Page 84: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

68

LAMPIRAN 2

Transkip Wawancara

Page 85: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

69

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Satriana

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 1

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

1. Ya

2. 3 jam pelajaran

3. Bijaksana,dekat dengan siswa,humoris

dalam mengajar,menguasai materi

pembelajaran,tidak pernah memarahi

siswanya, belum terlalu memenuhi

kriteria karena gurunya membosankan

pada saat mengajar

4. selalu mengerjakan tugas bersama

teman

5. pokok bahasan Hukum Newton lebih

dimengerti dibandingkan pokok

bahasan yang lain

6. sebenarnya sudah, hanya kadang guru

suka menjelaskan tanpa gambar jadi

kita hanya menghayal, guru juga suka

banyak menggunakan metode

ceramah

7. ada kesulitan jadi tuh malas mengikuti

pembelajaran karena materinya sulit

dipahami

8. Tidak karena bukunya juga disekolah

masih terbatas

Page 86: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

70

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

9. Tidak ada

10. tidak

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Ya ada, perhatian dalam bentuk lama

waktu belajar misalnya belajar selama

10-25 menit agar tidak membosankan

dan istrahat setelah beberapa waktu.

2. Ya selalu

3. Menasehati anak bahwa harus saling

mengormati antar sesama manusia

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

1. masih kurang

2. Ya, karena takut terlambat

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

1. Ya

2. belajar sih belajar tapi kebanyakan

main gadget

Page 87: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

71

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Wa Ode Yana

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 2

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

1. Sebenarnya suka, tapi kadang membosankan juga sih kalau sudah ketemu rumus

2. 3 jam pelajaran

3. Ramah, suka bercanda. Belum terlalu

memenuhi kriteria

4. Tidak, selalu mengerjakan tugas

dengan teman

5. Lebih mudah di mengerti

6. Tidak ada gambar-gambar, diberikan

contoh juga dari buku jadi sedikit

membosankan

7. Ketika diberikan soal yang rumit

karena kadang contoh yang diberikan

berbeda dengan soal, jadi saya itu

merasa kemampuan fisikaku lemah,

kalau menemui soal yang beda maka

saya ngerasa bingung dalam

Page 88: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

72

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

mengerjakan

8. Tidak punya karena bukunya sangat

terbatas

9. Ketika sulit menemukan rumus

10. Kadang

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Ada, selalu menanyakan apakah materi

yang diajarkan sulit.

2. Selalu

3. Mereka akan menasehati saya

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

1. Masih terlalu kurang

2. Iya

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

1. Iya

2. Hanya main

Page 89: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

73

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Marsofdi

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 3

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

1. Tidak

2. 3 jam pelajaran

3. Baik, suka bercanda dan melakukan

pendekatan dengan siswa supaya

belajarnya lebih santai

4. Tidak pernah, selalunya menyontek

punya teman

5. Sama saja tetap sulit

6. Sebenarnya guru bagus dalam

menjelaskan, hanya saja terpaku

dengan buku terus juga tidak ada

seperti gambar-gambar jadinya kita itu

seperti melayang-layang, hanya

membayangkan

7. materinya sulit dipahami, saya

memang kurang menyukai

pembelajaran fisika jadi untuk

memahami materi tersebut sangat sulit

meskipun guru sudah mengulanginya

beberapa kali

Page 90: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

74

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

8. Tidak punya

9. Sulit menempatkan rumus karena

kemampuan saya kurang dalam

menempatkan rumus-rumus

10. Menyulitkan

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Iya, di perintahkan untuk belajar

2. Jarang sekali

3. Dinasehati

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum

Newton di kelas, apakah anda selalu

datang sebelum kegiatan belajar di

mulai? Mengapa?

1. masih sangat kurang

2. Selalu, karna paling nggak suka kalau

telat

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

1. Tidak

2. Main gadget

Page 91: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

75

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Asrudin

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 4

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

8. Apakah anda mempunyai buku

1. Tidak

2. 3 jam pelajaran

3. Iya guru Fisika yang sekarang sudah

lumayan terpenuhi kriteria karena

gurunya humoris dan cara

menyampaikan materi itu tidak

membosankan

4. Saya selalu mengerjakan tugas dengan

teman-teman karena saya kurang

paham dengan materi tersebut

5. Pokok bahasan Hukum Newton lebih

mudah dibandingkan dengan pokok-

pokok bahasan yang lain apalagi pada

materi gaya

6. Iya saya dapat memahami materi yang

disampaikan karena cara penyampaian

materinya itu jelas dan mudah

dipahami oleh peserta didik karena

sering dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari

7. saya dalam belajar Hukum Newton

yaitu saya kurang menyukai materinya

karena terlalu banyak. Materi yang

terlalu banyak menyebabkan saya

terkadang lupa terhadap materi yang

telah diberikan

8. Saya tidak mempunyai Buku panduan

Page 92: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

76

panduan Fisika kelas X? mengapa?

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

Fisika karena buku yang disekolah

juga masih terbatas

9. Kesulitan saya ketika menyelesaikan

soal Hukum Newton yaitu cara

menentukan persamaan yang

digunakan

10. Lumayan menyulitkan

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Ada perhatian dari orang tua saya

pada saat ketika saya pulang dari

sekolah selalu menanyakan apakah

ada tugas dan ketika dirumah orang

tua saya selalu mengingatkan untuk

belajar sebelum tidur

2. Iya

3. Sikap orang tua saya ketika saya tidak

menghormati antar sesama yaitu orang

tua saya menegur dan menasehati saya

agar selalu saling menghormati

apalagi yang tua dari kita

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum

Newton di kelas, apakah anda selalu

datang sebelum kegiatan belajar di

mulai? Mengapa?

1. belum memadai karena belum ada

laboratorium yang disediakan dan

buku-buku juga diperpustakaan masih

sangat kurang

2. Iya saya selalu ada didalam kelas

sebelum proses kegiatan belajar

dimulai karena saya takut dimarahi

oleh guru

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan

belajar fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar

atau hanya main gadget?

1. Keadaan dilingkungan rumahku

kurang mendukung untuk belajar

fisika karena rumahku berada

dipinggir jalan raya sehingga suara-

suara motor yang lewat terdengar

sampai kedalam rumah

2. Saya kebanyakan main gadged tapi

saya sering dimarahin orang tua kalau

gadget terus yang kupegang (tidak

belajar)

Page 93: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

77

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Nur Indah

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode :Informan 5

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

1. Ya

2. 3 jam pelajaran

3. Baik, sabar, perhatian, tidak sombong,

dekat dengan siswa,humoris, dan

menguasai materi pembelajaran. Ya,

karena telah memenuhi kriteria

tersebut.

4. Ya, karena sudah memahami materi

yang di ajarkan.

5. Menurut pendapat saya, saya lebih

suka belajar pokok bahasan Hukum

Newton dari pada pokok bahasan yang

lain. Karena pokok bahasan Hukum

Newton lebih mudah di pahami.

6. Menurut pendapat saya bagus.

Ya, karena cara mengajarnya sangat

jelas dan mudah di pahami.

7. Tidak ada kesulitan karena materinya

mudah di pahami.

8. Saya memiliki buku, karena untuk

Page 94: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

78

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton

itu menyulitkan?

panduan belajar dirumah

9. Tidak ada

10. Tidak

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Ya ada, perhatian dalam mengontrol

waktu belajar dan istrahat.

2. Ya selalu

3. Menasehati anak bahwa harus saling

mengormati dan saling tolong

menolong antar sesama manusia.

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

1. Masih kurang

2. Ya, karena harus disiplin waktu.

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

1. Ya

2. Banyak belajar.

Page 95: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

79

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Sasmiarti

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 6

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

1. Ya

2. 3 jam pelajaran

3. Cerdas dan Humoris, Iya sudah

memenuhi kriteria yang diinginkan

karena gurunya sangat cepat

menjabarkan persamaan fisika dan

sesekali menyelipkan candaan untuk

membuat siswa tidak jenuh saat

belajar

4. Iya kerja sendiri, tapi lebih banyak

kerja kelompok, karena lebih cepat

dan santai kalau banyak teman yang

bantu

5. Pokok bahasan Hukum Newton lebih

mudah dipahami karena setiap hari

kita aplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari

6. penjelasannya singkat tapi jelas, ya

dapat dipahami karena ditambahkan

dengan beberapa contoh soal yang

berkaitan dengan penjelasan Hukum

Newton

7. menjabarkan rumus, karena harus

menghasilkan persamaan baru sesuai

dengan apa yang ditanyakan dicontoh

soal

Page 96: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

80

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

8. tidak ada, karena buku disekolah

masih terbatas,yang ada hanya buku

pegangan guru

9. sulit untuk memahami materinya lebih

nyata karena tidak ada praktikum

fisika,

10. Tidak, karena penerapan bisa

ditemukan dalam konsep kehidupan

sehari-hari

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Iya ada, diingatkan untuk selalu belajar

2. Tidak

3. Menasehati kembali untuk bisa saling

mengharagi dan menghormati

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

1. Masih sangat terbatas

2. Iya, karena gurunya sangat tegas dan

tidak mentolerin siswa yang terlambat

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

1. iya

2. Belajar

Page 97: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

81

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : Wa Ode Rahmah

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 7

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

8. Apakah anda mempunyai buku

panduan Fisika kelas X? mengapa?

1. Iya

2. 3 jam pelajaran

3. Guru yang suka menyeimbangkan

suasana belajar. Iya karna gurunya

sudah bisa menyeimbangkan suasana

belajar.

4. Kadang saya mengerjakannya sendiri

kadang juga saya mengerjakannya

dengan teman-teman jika saya tidak

mengerti.

5. Menurut saya pokok pembahasan

Hukum Newton itu mudah dipahami

dibandingkan dengan pokok

pembahasan lain.

6. Sangat menyenangkan dan mudah

dipahami karena guru menjelaskan

serta memberikan contohnya dalam

kehidupan sehari-hari

7. Tidak ada karena materinya mudah

dipahami

8. Tidak ada, karna bukunya masih

Page 98: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

82

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

terbatas

9. Tidak ada

10. Tidak

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan

oleh guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama

manusia?

1. Tidak ada

2. Tidak

3. Ditegur dan memberikan contoh yang

baik

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum

Newton di kelas, apakah anda selalu

datang sebelum kegiatan belajar di

mulai? Mengapa?

1. Masih sangat kurang

2. Iya karena saya menyukai materi

pembelajaran Hukum Newton karena

mudah dipahami

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan

belajar fisika?

2. Pada saat anda berada dilingkungan

rumah, anda lebih banyak belajar

atau hanya main gadget?

1. Iya

2. Saya mengatur waktu saya ketika saya

belajar dan bermain gadget

Page 99: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

83

INSTRUMEN WAWANCARA PESERTA DIDIK

Nama : La Ode Hariadin

Kelas : X

Hari, Tanggal :

Waktu :

Kode : Informan 8

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pelajaran

Fisika?

2. Berapa lama anda belajar Hukum

Newton tiap harinya?

3. Bagaimana kriteria guru Fisika yang

kalian senangi? Apakah guru Fisika

anda sekarang sudah memenuhi

kriteria tersebut? Mengapa?

4. Apakah anda selalu mengerjakan

sendiri tugas atau PR Hukum Newton

yang diberikan guru? Mengapa?

5. Bagaimana pendapatmu terhadap

pokok bahasan Hukum Newton bila

dibandingkan dengan pokok bahasan

lain dalam pelajaran Fisika?

Mengapa?

6. Bagaimana pendapatmu tentang

penjelasan guru saat mengajar Hukum

Newton? Apakah anda dapat

menangkap dan memahami materi

yang disampaikan? Mengapa?

7. Apa kesulitan anda dalam belajar

Fisika pada materi Hukum Newton?

Mengapa?

8. Apakah anda mempunyai buku

1. Ya

2. 3 jam pelajaran

3. Guru ketika menjelaskan mudah

dipahami, ya mudah dipahami

4. Tidak, karena contoh yang diberikan

disekolah berbeda dengan tugas PR

5. Saya sering lupa bunyi hukum newton

dan rumusnya juga

6. Ya saat guru menjelaskan dipahami

tetapi saat di rumah kadang dilupa

7. Karena saya tidak suka belajar fisika

jadi terasa sulit sekali materinya,

apalagi hanya berupa konsep saja, dan

kadang lupa membedakan bunyi

Hukum Newton

8. Tidak

Page 100: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

84

panduan Fisika kelas X? mengapa?

9. Kesulitan apa saja yang anda temukan

ketika menyelesaikan soal Hukum

Newton?

10. Apakah materi Hukum Newton itu

menyulitkan?

9. Beda contoh yang diberikan dengan

tugas, jadi kemampuan saya dalam

penerapan konsep materi masih sangat

terbatas jadi kadang merasa bingung

dalam mengerjakan

10. Tidak terlalu sulit

1. Apakah ada perhatian dari orang tua

anda mengenai belajar anda baik di

sekolah maupun di rumah? Jika ada,

dalam bentuk apa perhatian tersebut?

2. Apakah orang tua anda selalu

mengontrol tugas yang diberikan oleh

guru?

3. Bagaimana sikap orang tua anda

ketika melihat anaknya yang tidak

menghormati antara sesama manusia?

1. Ya ada, disuruh kerjakan tugas

2. Tidak selalu mengontrol

3. Orang tua marah

1. Bagaimana pendapatmu mengenai

sarana dan prasarana belajar di

sekolah?

2. Dalam pembelajaran Hukum Newton

di kelas, apakah anda selalu datang

sebelum kegiatan belajar di mulai?

Mengapa?

1. Sarana dan prasarana dapat membantu

belajar tapi sekarang masih sangat

kurang

2. Ya selalu datang tepat waktu

1. Apakah keadaan lingkungan di

rumahmu mendukung kegiatan belajar

fisika?

2. Pada saat anda berada dilinggan

rumah, anda lebih banyak belajar atau

hanya main gadget?

1. Ya

2. Belajar saat ada tugas dan sering juga

main gadget

Page 101: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

85

INSTRUMEN WAWANCARA GURU FISIKA

Nama :

Subjek : Guru Fisika SMA Negeri 4 Binongko

Hari, Tanggal :

Waktu :

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kurikulum yang diterapkan

di SMA Negeri 4 Binongko?

2. Menurut Bapak Guru, materi apa

yang dirasakan sulit untuk

disampaikan atau sulit dipahami oleh

peserta didik?

3. Apa sajakah kendala atau kesulitan

yang bapak hadapi dalam

mengajarkan materi tersebut?

4. Bagaimana kemampuan peserta didik

pada materi tersebut? Apakah lebih

paham secara matematis atau paham

konsep?

5. Bagaimana strategi bapak dalam

mengajarkan materi tersebut

6. Mengapa peserta didik mengalami

kesulitan pada materi hukum

newton?

7. Bisakan diberikan contoh kesulitan

belajar yang terjadi pada peserta

didik?

8. Apakah ada kegiatan praktikum

fisika, jika ada apakah dikasanakan

pada jam efektif

1. Kurikulum 2013

2. Materi Hukum newton

3. Media pembelajaran masih terbatas

4. Sebagian besar sswa masih belum

paham tentang materi hukum newton,

siswa lebih paham secara teoritis

5. Pembelajaran secara langsung dan

perlahan

6. Karena media pembelajaran masih

sangat terbaas

7. Siswa lebih sulit memahami

persamaan rumus pada materi

penerapan hukum newton

8. Tidak ada

Page 102: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

86

LAMPIRAN 3

1. Dokumentasi

2. Absen Siswa

3. Persuratan

Page 103: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

87

1. Dokumentasi

Page 104: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

88

Page 105: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

89

2. Absensi Siswa

No Nama Peserta Didik L/P Jam

Pembelajaran

Keterangan

Urut NIS

1 ARMAN L

2 ASRUDIN L

3 CICI P

4 FERIANTO L

5 HARDIN I L

6 JAFAR L

7 LA ODE HARIADIN L

8 MARSOFDI L

9 NUR AFIFAH P

10 NUR INDAH P

11 NURHIDA P

12 RESMIATI P

13 SASMIARTI P

14 SATRIANA P

15 VADILA P

16 WA ODE YANA P

17 WA SALE P

18 WAHYU SEPTIAN L

19 WA ODE RAHMAH P

20 FILDA ADELIA P

Page 106: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

90

Page 107: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

91

Page 108: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

92

Page 109: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

93

Page 110: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

94

Page 111: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

95

Page 112: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

96

Page 113: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

97

Page 114: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

98

Page 115: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

99

Page 116: ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK PADA

100

RIWAYAT HIDUP

Nurmasinta. Dilahirkan di makoro pada tanggal 13 Februari

1999 yang merupakan buah kasih sayang dari pasangan Bapak

Ismail dan Ibu Maimuna. Penulis merupakan anak ketiga dari

tiga bersaudara.

Penulis memulai jenjang pendidikan dasar di SD

Negeri 2 Taipabu tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010, kemudian pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan pada sekolah menengah pertama di Mts Negeri

3 Wakatobi dan lulus pada tahun 2013. Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 4 Binongko dan lulus pada tahun 2016. Selanjutnya pada

tahun yang sama terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Strata 1.