133
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL ISLAMIYAH DASAN AGUNG MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Diana Faizah NIM. 151.139.083 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS AGAMA ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2018

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

i

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL ISLAMIYAH DASAN AGUNG

MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Diana Faizah NIM. 151.139.083

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS AGAMA ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2018

Page 2: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

ii

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL ISLAMIYAH DASAN AGUNG

MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Diana Faizah NIM. 151.139.083

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS AGAMA ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2018

Page 3: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Diana Faizah, NIM :151.139.083 dengan judul ,“Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata PelajaranMatematika di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram TahunPelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujuipadatanggal: 2017

Pembimbing I, Dr. Muh.IwanFitriani, M.Pd NIP. 197908232006041001

Pembimbing II,

Samsul Irpan, M.Pd. NIP. 198007082009121002

Page 4: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

iv

NOTA DINAS Mataram, 11 Desember 2017 Hal: Ujian Skripsi

Yang Terhormat Rektor UIN Mataram Di Mataram Assalamu’alaikum, Wr. Wb. Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa: Diana Faizah

NIM : 151. 139. 083

Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)

Judul : Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Matematika di MI Al Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung

Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar

skripsi ini dapat segera di-munaqasyahkan.

Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I, Dr. Muh.IwanFitriani, M.Pd NIP. 197908232006041001

Pembimbing II,

Samsul Irpan, M.Pd. NIP. 198007082009121002

Page 5: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Diana Faizah

NIM : 15.1.13.9.083

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Matematika di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram

Tahun Pelajaran 2016/2017 ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti

melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah

ditentukan oleh lembaga.

Mataram, 2017 Saya yang menyatakan, Diana Faizah

Page 6: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

vi

Page 7: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

vii

Page 8: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN:

“Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Ibu dan Bapakku tercinta(H.Muh. Faisal Mas’ud

dan Sabriah)

Untuk kakak-kakakku (Sahrullah, H. Fahrul Hadi,

Ahmad Farid, H.Muzawir Hadi dan Zahrul Riani)

beserta adek semata wayangku Maria Ulfa

Dan semua guruku juga dosen-dosenku

Untuk Teman-Teman kelas B Jurusan PGMI

Angkatan 2013

Serta Untuk Almamater UIN Mataram”.

Page 9: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Tuhan semesta alam, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis memiliki kekuatan dan

kesabaran untuk menyelesaikan skripsi ini meskipun penulis mengakui bahwa skripsi

jauh dari sempurna. Shalawat dan salam senatiasa tercurahkan kepada junjungan alam

Nabi Muhammad Saw. Keluarganya, para sahabat dan semua penganut ajarannya. Skripsi

ini penulis susun merupakan syarat akhir studi untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan PGMI Universitas

Islam Negeri (UIN) Mataram.

Selama proses penyusunan skripsi ini, sangat disadari bahwa dalam proses

tersebut tidaklah lepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak.

Oleh karenanya, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebanyak-bayaknyakepada:

1. Bapak Dr.Muh. Iwan Fitriani, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Bapak Samsul

Irpan, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

2. Ibu Hj. Lubna, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak dan ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) serta

seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.

4. Bapak Agus Salim, selaku pembimbing ketiga bagi saya yang telah meluangkan

waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

x

5. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dukungan terbesar baik moril

maupun materil.

6. Seluruh guru yang telah mendidik dari jenjang sekolah tingkat kanak-kanak hingga

menengah, yang mendidik ilmu-ilmu dasar yang sangat berpengaruh sampai saat ini.

7. Teman-teman PGMI sekelas B yang juga ikut membantu bahkan saling mendukung

pengerjaan skripsi ini yang membuat suasana menyenangkan saat konsultasi dan saat

revisi.

8. Segenap keluarga besarku di pemenang KLU dan sahabat-sahabatku (Nurma Yunita,

Ainul Julhijjah dan Husnul Khotimah) yang telah memberikan dukungan dan

bantuan, baik moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan

dalam skripsi ini, dan penulis berharap akan saran dan kritikan yang bersifat konstruktif

agar skripsi ini lebih bermanfaat dan lebih baik kulitasnya di masa mendatang. Akhirnya

semoga karya penulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya, serta tercacat sebagai amal di sisi Allah SWT.Aamiin.

Mataram, 22 November 2017

Penulis

Page 11: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv

ABSTRAK ................................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................. 5

1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ................................................. 7 1. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 7

2. Setting Penelitian .................................................................................... 7

E. Telaah Pustaka ...................................................................................... 7

F. Kerangka Teori ..................................................................................... 13 1. Deskripsi Teoritis.................................................................................... 13

2. Kesulitan Belajar .................................................................................... 20

3. Tinjauan Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat ..................................... 31

G. Metode Penelitian ................................................................................. 36 1. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 36

2. Kehadiran Peneliti .................................................................................. 37

3. Lokasi Penelitian .................................................................................... 38

Page 12: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

xii

4. Sumber Data ........................................................................................... 38

5. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 39

6. Teknik Analisis Data .............................................................................. 43

7. Pengecekan Keabsahan Data .................................................................. 45

H. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 47

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN .......................................................... 49

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 49

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan

Agung Mataram ....................................................................................... 49

2. Visi dan Misi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram ......... 52

3. Letak Geografis Madrasah Ibtida’iyah Al-Ma’rifatul Islamiyah .............. 53

4. Keadaan Guru dan Siswa di MI AL-Ma’rifatul Islamiyah ....................... 53

5. Struktur Organisasi .................................................................................. 56

6. Keadaan Sarana dan Prasarana di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah ................ 57

B. Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Pokok

Bahasan Bilangan Bulat ................................................................................ 58

1. Kurangnya pemahaman tentang simbol .................................................... 59

2. Penggunaan Proses Yang Keliru .............................................................. 60

3. Kesulitan dalam Perhitungan .................................................................... 61

C. Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Matematika Kelas IV ..................................................................... 62

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 65

A. Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran

Matematika Pokok Bahasan Bilangan Bulat di MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah Dasan Agung Mataram ............................................................... 65

B. Bagaimana Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas

IV di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram ........................ 71

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 73 A. Kesimpulan ................................................................................................... 73

B. Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Simpulan Telaah Pustaka 11

Tabel 1.2 Contoh Lambang Bilangan 32

Tabel 1.3 Daftar Guru MI Al-Ma’rifatul Islamiyah 54

Tabel 2.1 Struktur Organisasi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah 56

Tabel 2.2 Sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’rifatul Islamiyah 57

Page 14: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Kepada Siswa

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Kepada Guru

Lampiran 3. Pedoman Observasi Kegiatan Guru

Lampiran 4. Pedoman Observasi Kegiatan Siswa

Lampiran 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru

Lampiran 6. Hasil Observasi Siswa

Lampiran 7. Sumber Data Wawancara

Lampiran 8. Transkrip Hasil Wawancara Kepada Siswa

Lampiran 9. Transkrip Hasil Wawancara Kepada Guru

Page 15: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

xv

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL ISLAMIYAH DASAN AGUNG

MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

Diana Faizah NIM: 15.1.13.9.083

ABSTRAK

Pada pembelajaran matematika terdapat siswa kelas IV mengalami kesulitan belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan bilangan bulat, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, serta upaya untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif. Dalam memperoleh data-data, menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dilaksanakan yang menyangkut dengan kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matemtaika dengan pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika yaitu kesulitan dalam memahami simbol, penggunaan proses yang keliru dan kesulitan dalam perhitungan. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah faktor internal diantaranya, kecerdasan rendah, sikap kurang memperhatikan pembelajaran, minat belajar rendah, dan motivasi belajar rendah. Faktor eksternal diantaranya kurangnya perhatian orang tua, suasana belajar di rumah kurang kondusif, kondisi lingkungan, dan pengaruh media massa. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesulitan yang dijumpai siswa dapat berupa tidak dikuasainya kompetensi dasar tertentu misalnya siswa tidak menguasai operasi hitung bilangan ataupun kurang mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Lebih jauh lagi kesulitan yang dialami siswa disebabkan perbedaan tiap individu, baik dalam kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan, maupun pendekatan belajar yang digunakan. Kata kunci: Kesulitan Belajar, Matematika, Siswa Kelas IV.

Page 16: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia menyadari pentingnya mempelajari matematika. Pada

masa plato, matematika diajarkan sebagai pengasah otak untuk kebutuhan

filsafat. Pada abad pertengahan, matematika diajarkan untuk tujuan teologis.

Dewasa ini, matematika diajarkan untuk memenuhi kebutuhan industri, ilmu

pengetahuan, perdagangan, teknologi, dan untuk hampir semua kebutuhan

sehari-hari.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam bukunya Abdul Halim Fathani

bahwa pengertian matematika adalah sebagai berikut:

Matematika adalah sebuah ilmu pati yang memang selama ini menjadi induk dari segala ilmu pengetahuan di dunia ini. Semua kemajuan zaman dan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia selalu tidak terlepas dari unsur matematika ini. Tanpa ada matematika, tentu saja peradaban manusia tidak akan pernah mencapai kemajuan seperti sekarang ini.1

Disebabkan pentingnya matematika bagi kehidupan manusia, maka

matematika perlu diajarkan disemua jenjang dan jenis sekolah. Pendidikan

matematika sangat penting diajarkan di sekolah, akan tetapi terdapat

kesadaran baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang

bahwa pembelajaran matematika di sekolah belum melayani anak-anak

dengan sepenuhnya.

1 Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat dan Logika (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2012),h.5.

1

Page 17: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

2

Selama ini, matematika merupakan bidang studi yang menjadi

“momok” yang menakutkan bagi kebanyakan siswa. Karena mata pelajaran

matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa,

proses belajar yang dialami oleh siswa tidak selalu benar sebagaimana yang

diharapkan yang terkadang banyak mengalami hambatan dan kesulitan.

Efektivitas proses pembelajaran terletak di pundak guru, keberhasilan suatu

proses pembelajaran matematika juga sangat ditentukan ileh kualitas atau

kemampua guru memberikan materi pelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran

sedang berlangsung banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan

guru di depan kelas. Kegiatan yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran di antaranya mengobrol dengan teman sebangku, menggambar,

bermain dengan alat tulis, dan juga terdapat siswa yang melamun. Siswa

terlihat kurang berkonsentrasi dan tidak tertarik dengan pelajaran. Saat guru

meminta siswa untuk mengerjakan soal, siswa terlihat kebingungan dan

banyak bertanya dengan sesama teman. Padahal dalam pembelajaran

matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.

Saat menanyakan kepada guru tentang bagaimanakah sikap siswa terhadap

pelajaran matematika, guru menyampaikan bahwa siswa kurang tertarik

terhadap pembelajaran matematika. Guru juga kesulitan untuk menarik

perhatian siswa. Apabila guru melakukan teguran kepada siswa, hanya sesaat

saja siswa memperhatikan lalu hal yang sama terjadi. Siswa kurang

berkonsentrasi dalam pembelajaran dan yang terlihat perhatian terhadap

Page 18: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

3

pembelajaran sangat sedikit. Hal yang terlihat ialah banyak siswa yang

merasa kesulitan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Siswa

merasa kesulitan memahami konsep yang diterangkan oleh guru.

Dalam observasi juga diperoleh bahwa siswa pasif dalam mengikuti

pembelajaran matematika. Saat diberikan kesempatan untuk bertanya siswa

hanya diam. Metode pembelajaran matematika yang diterapkan oleh guru juga

dirasa kurang bervariasi, guru lebih sering mengunakan metode ceramah,

memberikan contoh dan diselingi dengan penugasan. Berbagi macam hal di

atas menyebabkan beberapa siswa kesulitan dalam memahami materi yang

terdapat dalam mata pelajaran matematika.2

Mengenai kesulitan belajar yang ada di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah ini

khususnya pada kelas IV mengalami kesulitan yang komplikasi, yang di

antaranya yakni: siswa belum menguasai bahasa Indonesia yang baik dan

benar sehingga guru bidang studi matematikanya menggunakan multi bahasa

yaitu bahasa Sasak dan bahasa Indonesia. Kebanyakan siswa kelas IV juga

belum menguasai operasi hitung perkalian, sehingga untuk menguasai/mampu

mengerjakan suatu persoalan masih kurang. Sarana prasarana di Sekolah

masih kurang mendukung, dan juga alat peraga yang sudah tersedia belum

dikuasai oleh guru yang bersangkutan. Faktor lainnya juga dari diri individu

sendiri, yang di mana untuk pengadaan alat tulis terkadang belum terpenuhi.

Ditambah lagi, latar belakang keluarga sebagian dari mereka mengalami

broken home. Hal inilah yang memungkinkan mereka menjadi kurang

2 Observasi awal di di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram 25 Januari 2017

Page 19: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

4

termotivasi dalam belajar karena kurangnya mendapatkan perhatian dari kedua

orang tuanya.3

Dalam hal pembelajaran matematika siswa-siswi banyak mengalami

kendala-kendala atau sulit belajar dalam mencapai pemahaman atau KKM

yang diharapkan oleh guru dan siswa. Menurut pengakuan dari guru yang

bersangkutan banyak anak siswa kelas IV yang tidak mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimum). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian mata

pelajaran matematika pada tengah semester 1 yaitu 54,17 dan ujian akhir

semester 1 yaitu 60,2. Sedangkan kriteria ketuntasan minimum yang

ditetapkan guru adalah 70. Siswa yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari

kelas IV 12 siswi dan 8 siswa. Dari sekian banyak siswa itu, hanya 8 anak

didik yang lulus.4

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa perlu kiranya

diidentifikasi sehingga nantinya dapat dilakukan penanganan yang tepat, baik

metode ataupun strategi yang akan digunakan oleh guru dalam menyampaikan

materi matematika. Oleh karena itu, kurikulum dan pendekatan mengajar di

kelas perlu dikembangkan dan dioptimalkan dengan harapan mencapai proses

belajar mengajar sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menggunakan pendekatan

kualitatif untuk mengetahui serta mengidentifikasi kemudian nantinya dapat

dideskripsikan tentang kesulitan belajar yang dialami siswa dalam

mempelajari matematika. Oleh karena itu, penulis memilih judul “Analisis

3 Hatiqah, Wawancara, di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram 26 Januari 2017

4 Dokumentasi di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram 28 Januari 2017

Page 20: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

5

Kesulitan Belajar Siwa Pada Mata Pelajaran Matematika Di MI Al-

Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka peneliti memfokuskan

masalahnya sebagai berikut:

1. Apa Saja Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas IV Pada Mata

Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Bilangan Bulat di MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas

IV di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram Tahun

Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari fokus masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah

a. Untuk Mengetahui Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Matematika Kelas IV Dengan Pokok Bahasan Bilangan Bulat di MI

Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran

2016/2017.

b. Untuk Mengetahui Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Matematika Kelas IV di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 21: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

6

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua hal, yakni secara teoritis

dan praktis.

a. Secara teoretik

Manfaat teoritik yang dapat diambil dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Sebagai refrensi dibidang pendidikan terutama mengenai kesulitan

belajar Matematika khususnya materi operasi hitung bilangan

bulat.

2) Hasil penelitian ini dapat memperkuat teori-teori yang ada

terutama tentang kesulitan belajar Matematika

b. Secara praktis

1) Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pihak MI

Al- Ma’rifatul Islamiyah mengenai apa saja yang menjadi kesulitan

belajar Matematika siswa kelas IV dengan pokok bahasan operasi

hitung bilangan bulat di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Tahun

Pelajaran 2016/2017.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman

dalam merumuskan kebijakan guru menanggulangi masalah-

masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar.

Page 22: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini, peneliti menguraikan batasan dan cakupan fokus

penelitian tentang apa saja kesulitan belajar Matematika dengan pokok

bahasan bilangan bulat pada peserta didik kelas IV MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah Dasan Agung Mataram.

2. Setting Penelitian

Adapun lokasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian ini adalah MI

Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram. Penelitian ini terfokus

pada kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Tahun Pelajaran

2016/2017.

E. Telaah Pustaka

Pada umunya banyak problematika dalam dunia pendidikan sudah dikaji

dalam bentuk penelitian. Namun tentu dalam setiap penelitian tersebut

memiliki titik tekan yang berbeda. Keterkaitan antara penelitian merupakan

suatu hal yang biasa saja terjadi. Adanya keterkaitan itu menunjukkan bahwa

suatu penelitian bisa merupakan tindak lanjut dari penelitian-penelitian

sebelumnya, atau juga keterkaitan antara penelitian itu menunjukkan adanya

relevansi yang terjadi. Namun adanya relevansi dengan penelitian lain bukan

berarti mengindikasikan kalau suatu penelitian sama persis dengan penelitian-

penelitian sebelumnya. Masing-masing penelitian mempunyai fokus tersendiri

dalam penelitiannya termasuk penelitian di bawah ini.

Page 23: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

8

Adapun penelitian yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini

yang berhasil ditelaah oleh peneliti, yakni:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sutisna pada tahun 2010 yang berjudul

“Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa

Kelas IV MI YAPIA Parung Bogor”.5 Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah pengamatan atau observasi. Faktor-faktor yang

menyebabkan responden mengalami kesulitan belajar antara lain

kurangnya penguasaan konsep perkalian dan pembagian, kurangnya waktu

yang disediakan untuk mengulangi pelajaran di rumah.

Adapun poin yang menjadi persamaan penelitian yang dilakukan

oleh Sutisna dengan penelitian yang akan datang ini adalah kedua

penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu

menggambarkan atau memaparkan suatu permasalahan yang menjadi

fokus dalam penelitian masing-masing. Obyek yang menjadi fokus kedua

penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa. Sedangkan perbedaan dari

kedua penelitian ini adalah terletak pada fokus penelitiannya, yang dimana

penelitian yang dilakukan oleh Sutisna menekankan pada penyelesaian

Soal Cerita Matematika pada Siswa sedangkan penelitian ini memaparkan

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada materi operasi hitung bilangan

bulat.

5 Sutisna, “Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa Kelas IV

MI YAPIA Parung Bogor”.

Page 24: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

9

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rohana yang mengambil lokasi penelitian

di SDN 32 Mataram tahun pelajaran 2003/2004, menyodorkan masalah

tentang kesulitan belajar siswa dalam mempelajari bangun ruang.

Selengkapnya judul yang diangkat adalah “Identifikasi Kesulitan Belajar

bangun ruang Siswa Kelas V SDN 32 Mataram Tahun Pelajaran

2003/2004”.6

Adapun poin yang menjadi persamaan penelitian yang dilakukan

oleh Rohana dengan penelitian yang akan datang ini adalah kedua

penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu

menggambarkan atau memaparkan suatu permasalahan yang menjadi

fokus dalam penelitian masing-masing dan obyek yang menjadi fokus

kedua penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa. Sedangkan perbedaan

dari kedua penelitian ini adalah terletak pada fokus penelitiannya, yang

dimana penelitian yang dilakukan oleh Rohana menekankan pada kesulitan

belajar siswa dalam mempelajari bangun ruang sedangkan penelitian ini

memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar dengan

pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Galeh Prasetyawan yang mengambil

lokasi penelitian di SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang tahun pelajaran

2015/2016, yang menyodorkan judul yaitu “Diagnosis Kesulitan Belajar

6 Rohana, “Identifikasi Kesulitan Belajar bangun ruang Siswa Kelas V SDN 32 Mataram

Tahun Pelajaran 2003/2004”.

Page 25: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

10

Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Congkrang 1 Muntilan Magelang

Tahun Pelajaran 2015/2016”.7

Adapun poin yang menjadi persamaan penelitian yang dilakukan

oleh Rohana dengan penelitian yang akan datang ini adalah kedua

penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu

menggambarkan atau memaparkan suatu permasalahan yang menjadi

fokus dalam penelitian masing-masing dan obyek yang menjadi fokus

kedua penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa. Sedangkan perbedaan

dari kedua penelitian ini adalah teletak pada fokus penelitiannya, yang

dimana penelitian yang dilakukan oleh Dwi menekankan pada kesulitan

belajar siswa dalam belajar matematika secara umum sedangkan penelitian

ini memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari

operasi hitung bilangan bulat.

Berdasarkan penelitian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian analisis kesulitan karena kesulitan belajar pada siswa dapat

menghambat proses belajar, sehingga tidak tercapai hasil belajar yang

diinginkan. Kesulitan belajar disebabkan oleh beberapa faktor, dengan

diadakannya penelitian ini peneliti berharap dapat menggali segala

penyebab kesulitan tersebut.

7 Dwi Galeh Prasetyawan, “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD

Negeri Congkrang 1 Muntilan Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Page 26: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

11

Tabel 1.1 Simpulan Telaah Pustaka

No. Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Analisis

Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa Kelas IV MI YAPIA Parung Bogor

1. Mengkaji tentang kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Objek penelitiannya kelas IV MI.

1. Fokus penelitiannya, yang dimana penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu menekankan pada penyelesaian Soal Cerita Matematika pada Siswa sedangkan penelitian sekarang memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat.

2. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdahulu hanya menggunakan observasi (pengamatan). Sedangkan penelitian sekarang menggunakan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3. Lokasi penelitian berbeda, penelitian sekarang berlokasi di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram. Sedangkan, penelitian terdahulu berlokasi di MI YAPIA Parung Bogor.

2. Identifikasi Kesulitan Belajar bangun ruang Siswa Kelas V SDN 32 Mataram Tahun Pelajaran 2003/2004

1. Mengkaji tentang kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

1. Fokus penelitiannya, yang dimana penelitian yang dilakukan oleh Rohana menekankan pada kesulitan belajar siswa dalam mempelajari bangun ruang sedangkan penelitian sekarang memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar dengan pokok bahasan operasi hitung bilangan

Page 27: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

12

bulat. 2. Objek penelitian terdahulu

adalah kelas V MI, sedangkan yang menjadi objek penelitian sekarang adalah kelas IV MI.

3. Lokasi penelitian berbeda, penelitian sekarang berlokasi di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram. Sedangkan, penelitian terdahulu berlokasi di SDN 32 Mataram.

3. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Congkrang 1 Muntilan Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016

1. Mengkaji tentang kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Objek penelitiannya kelas IV MI

1. Fokus penelitiannya, yang dimana penelitian yang dilakukan oleh penelitian sekarang memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam belajar dengan pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat. Sedangkan, pada penelitian terdahulu menekankan pada kesulitan belajar siswa dalam belajar matematika secara umum.

2. Lokasi penelitian berbeda, penelitian sekarang berlokasi di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram. Sedangkan, penelitian terdahulu berlokasi di SD Negeri Congkrang 1 Muntilan Magelang.

Page 28: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

13

F. Kerangka Teori

1. Deskripsi Teoritis

a. Pengertian Belajar

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-

perubahan tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Syaiful Bahri

Djamarah mengenai pengertian belajar adalah sebagai berikut:

Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.8

Lebih lanjut dalam bukunya Syaiful Bahri Djamarah mengenai

pengertian belajar adalah sebagai berikut:

Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.9

Dari beberapa pendapat para ahli yang dikutip di atas tentang

pengertian belajar dapat dipahami bahwa, belajar adalah suatu kegiatan

yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.

Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk

mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang didapatkan itu

8 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar(Jakarta:PT Rineka Cipta,2011),h.13. 9 Ibid., h. 13.

Page 29: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

14

bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya

kesan-kesan yang baru. Dengan demikian, maka perubahan fisik akibat

sengatan serangga, patah tangan, patah kaki, buta mata, tuli telinga,

penyakit bisul dan sebagainya bukanlah termasuk perubahan akibat

belajar. Oleh karenanya, perubahan sebagai hasil dari proses belajar

adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Lebih lanjutnya

Pada hakikatnya, belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan memiliki pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.10 Akan tetapi yang perlu diingatkan bahwa perubahan yang

terjadi akibat belajar adalah belajar yang bersentuhan dengan aspek

kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Sedangkan perubahan

tingkah laku akibat mabuk karena meminum minuman keras, akibat

gila, akibat tabrakan, dan sebagainya bukanlah kategori belajar yang

dimaksud.

Melalui pemaparan mengenai pengertian belajar di atas, yang

sependapat dengan peneliti adalah teori belajar yang dikemukakan oleh

Howard L. Kingskey, yang berpendapat bahwa belajar adalah proses

dimana tingkah laku di ubah melalui praktek atau latihan. Karena

dalam proses belajar mengajar tidak akan tercapai tanpa melalui

latihan ataupun praktek. Dengan adanya latihan ataupun praktek yang

10 Ibid., h. 15.

Page 30: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

15

diberikan oleh guru secara kontinyu, akan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengasah dan menyelesaikan persoalan yang

dihadapi. Dan secara tidak langsung, hal tersebut akan memotivasi

siswa untuk lebih giat belajar lagi. Dengan menerapkan teori tersebut

di dalam kelas, guru akan mengetahui dimana letak kesulitan belajar

yang dialami peserta didiknya.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Untuk memahami proses belajar, seseorang perlu memahami

dan menguasai prinsip-prinsip dalam belajar. Sebagaimana yang

dikemukakan dalam bukunya Muhammad Jauhar mengenai prinsip-

prinsip belajar adalah sebagai berikut:

Prinsip-prinsip belajar:

1) Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual tetapi juga secara fisik, emosional, sosial, dan sebagainya.

2) Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. 3) Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari kecil

sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya. 4) Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih

luas. 5) Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan untuk

memperoleh insight. 6) Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar,

motivasi memberi dorongan yang menggerakkan seluruh organisme.

7) Belajar akan berhasil kalau ada tujuan. 8) Belajar merupakan suatu proses bila seorang itu aktif, bukan

ibarat suatu bejana yang diisi.11

11 Mohammad Jauhar, Implementasi Paikem dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik

(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, h. 29.

Page 31: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

16

Lebih lanjut dikutip mengenai penerapan teori belajar Gestalt

sebagai berikut:

Penerapan teori Gestalt dalam proses belajar:

1) Belajar berdasarkan keseluruhan Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi merupakan suatu kesatuan.

2) Belajar adalah suatu proses perkembangan Anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai suatu organisme yang berkembang, kesediaannya mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah, tetapi juga perkembangan anak karena lingkungan dan pengalaman.

3) Anak didik sebagai organisme keseluruhan Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya. Dalam pengajaran modern selain mengajar, guru juga mendidik untuk membentuk pribadi anak didik.12

Sebagaimana kutipan di atas, aktifitas belajar harus dilakukan

secara keseluruhan bukan sebagai pelaksanaan yang terpisah-pisah.

Oleh karena itu, guru harus menanamkan pengertian agar siswa sadar

akan keseluruhan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, pemecahan

keseluruhan aktifitas menjadi bagian yang terpisah akan menyebabkan

siswa tidak mampu mengaitkan bagian-bagian tersebut. Karena itu,

keuntungan utama dari belajar berdasarkan keseluruhan yaitu menuntut

siswa untuk mempersatukan bagian menjadi sebuah unit yang terpadu.

4) Terjadi transfer Belajar pada pokoknya yang tepenting penyesuaian pertama, yaitu memperoleh tanggapan yang tepat.

12 Ibid., h.33.

Page 32: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

17

5) Belajar adalah terorganisasi pengalaman Pengalaman adalah hasil dari suatu interaksi antara anak didik dengan lingkungannya. Misalnya anak terkena api, kejadian ini menjadi pengalaman bagi anak. Anak merasa panas kena api. Kulitnya mengelupas akibat terbakar. Anak belajar dari pengalamannya bahwa kena api itu panas dan api itu bisa membakar kulit manusia. Karena pengalamannya itu, anak didik tidak akan mengulangi lagi untuk bermain dengan api. Dengan demikian, belajar itu baru timbul bila seseorang menemui suatu situasi/soal baru dalam kehidupannya. Dalam menghadapi hal itu, anak akan menggunakan semua pengalaman yang telah dimilikinya. Anak mengadakan reorganisasi pengalamannya.

6) Belajar harus dengan insight Insight adalah suatu saat dalam proses belajar di mana seseorang melihat pengertian (insight) tentang sangkut paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung suatu problem.13

Sebagaimana kutipan di atas, faktor insight sangat penting untuk

memecahkan masalah. Karena faktor insight mensangkut pautkan

suatu permasalahan yang terjadi. Misalnya, peristiwa banjir yang

melanda suatu daerah. Peristiwa itu tidak dipandang berdiri sendiri,

tetapi ada faktor penyebab lainnya yang menyebabkan terjadinya

peristiwa banjir itu disuatu daerah. Artinya, peristiwa banjir

berhubungan dengan faktor-faktor lainnya.

7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan tujuan Hal itu terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Di sekolah progresif, anak didik diajak membicarakan tentang proyek atau unit agar tahu tujuan yang akan dicapai dan yakin akan manfaatnya.

8) Belajar berlangsung terus-menerus Belajar tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya anak didik harus banyak

13 Ibid., h.34.

Page 33: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

18

belajar tidak hanya ketika di sekolah tetapi juga di luar sekolah. Anak didik dapat memperoleh pengetahuan atau pengalaman sendiri-sendiri di rumah atau di masyarakat. Pihak lain harus turut membantunya. Pihak sekolah harus bekerja sama dengan orang tua di rumah dan di masyarakat dalam kehidupan sosial yang lebih luas, agar semua turut serta membantu perkembangan anak secara harmonis.14

Dengan demikian, prinsip-prinsip belajar yang sudah

dikemukakan di atas seharusnya dapat dijalankan dalam proses belajar

mengajar agar tujuan yang ingin dicapai bersama akan tercapai. Dan

juga dengan menjalankan prinsip-prinsip belajar tersebut akan

menanggulangi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa. Yang di

mana dalam prinsip belajar menurut teori Gestalt tersebut sudah

mencakup prinsip belajar yang diinginkan. Seperti dalam kurikulum

2013, mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan

yang sesuai dengan prinsip belajar Gestalt yakni belajar berdasarkan

keseluruhan.

c. Pengertian Matematika

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Lisnawati

Simanjuntak mengenai teori belajar adalah sebagai berikut:

Teori belajar disebut juga perkembangan mental yang pada prinsipnya apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi pada mental anak yang dapat dilakukan pada usia (tahap pekembangan mental) tertentu. Sedangkan teori mengajar adalah uraian tentang petunjuk bagaimana semestinya mengajar anak pada usia “siap” untuk menerima pelajaran.15

14 Ibid., h. 34. 15Lisnawati Simanjuntak, dkk, Metode Mengajar Matematika (Jakarta:PT Rineka Cipta,

1993), h.65.

Page 34: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

19

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Ahmad Susanto

tentang pengertian matematika adalah sebagai berikut: Kata

matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang

berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedangkan dalam bahasa

Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang

kesemuanya berkaitan dengan penalaran.16

Sebagaimana yang dikutip juga dalam bukunya Abdul Halim

Fathani mengenai pengertian matematika adalah sebagai berikut:

Matematika adalah sebuah ilmu pasti yang memang selama inimenjadi

induk dari segala ilmu pengetahuan di dunia ini.17

Ada beberapa definisi atau pengertian yang disajikan tentang matematika. 1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan

terorganisasi secara sistematik. 2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan

kalkulasinya. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan

berhubungan dengan bilangan. 4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta

kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. 5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur

yang logis. 6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang

ketat.18

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Sutarto tentang

pengertian matematika adalah sebagai berikut:

16Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar (Jakarta:Kencana

Prenadamedia Group), h.184. 17 Abdul Halim Fathani, Matematika Hakikat Dan Logika(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,

2012), h.5. 18 Irzani, Matematika I untuk Calon Guru SD/MI(Yogyakarta:Kurnia Salam Semesta,

2010), h.5.

Page 35: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

20

Dalam pengertian lain matematika adalah problem solving, maka dalam pembelajaran matematika guru perlu menyediakan lingkungan belajar matematika yang merangsang timbulnya persoalan matematika, membantu peserta didik memecahkan persoalan matematika menggunakan caranya sendiri, membantu peserta didik mengetahui informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan matematika, mendorong peserta didik untuk berfikir logis, konsisten, sistematis, dan mengembangkan sistem dokumentasi atau catatan, dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk memecahkan persoalan.19 Dapat disimpulkan, matematika merupakan salah satu disiplin

ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan

berargumentasi, memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah

sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Kesulitan Belajar

a. Hakekat Kesulitan Belajar

Fenomena kesulitan belajar seseorang siswa biasanya tampak

jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Pada

umumnya, guru-guru memandang semua anak dengan prestasi belajar

rendah adalah anak berkesulitan belajar. Disebabkan banyak definisi

kesulitan belajar, jumlah anak berkesulitan belajar yang membutuhkan

pelayanan pendidikan khusus disuatu provinsi atau negara akan

berbeda tergantung dari definisi yang dianut.20

Namun, kesulitan belajar tidak dapat dibuktikan dengan

kelainan perilaku siswa seperti kebiasaan siswa berteriak di dalam

19 Sutarto, dkk, Desain Pembelajaran Matematika (Yogyakarta:Samudra Biru, 2013), h.35. 20 Tombokan Runtukahu, dkk, Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan

Belajar (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2014), h.21.

Page 36: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

21

kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan

sering bolos sekolah.

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak

dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan,

ataupun gangguan dalam belajar.21 Hambatan-hambatan itu

menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak-

tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar.

Dalam pengertian lain kesulitan belajar atau learning disability

yang biasa juga disebut dengan istilah learning disorder atau learning

difficulty adalah suatu kelainan yang membuat individu yang

bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif.22

b. Klasifikasi Kesulitan Belajar

Membuat klasifikasi belajar tidak mudah karena kesulitan

belajar merupakan kelompok kesulitan yang heterogen. Tidak seperti

tunanetra, tunarungu, atau tunagrahita yang bersifat homogen.

Kesulitan belajar memiliki banyak tipe yang masing-masing

memerlukan diagnosis dan remediasi yang berbeda-beda.

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Mulyono

Abdurrahman mengenai klasifikasi kesulitan belajar dibagi ke dalam

dua kelompok, (1) kesulitan belajar yang berhubungan dengan

perkembangan (developmental learning disabilities) dan (2)

21 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015), h.235. 22 Martini Jamaris, Kesulitan Belajar: Perspektif. Asesmen, Dan Penanggulangannya Bagi

Anak Usia Dini Dan Usia Sekolah (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 3.

Page 37: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

22

kesulitan belajar akademik (academic leraning disabilities).23

Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa,

dan komunikasi dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku

sosial. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya

kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai

dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut

mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis,

dan/atau matematika.

Kesulitan belajar akademik dapat diketahui oleh guru atau

orang tua ketika anak gagl menampilkan salah satu atau beberapa

kemampuan akademik. Sebaliknya kesulitan belajar yang bersifat

perkembangan umumnya sukar diketahui baik oleh orang tua

maupun oleh guru karena tidak ada pengukuran-pengukuran yang

sistematik seperti halnya dalam bidang akademik. Kesulitan belajar

yang berhubungan dengan perkembangan sering tampak sebagai

kesulitan belajar yang disebabkan oleh tidak dikuasainya

keterampilan prasyarat (perquisite skills), yaitu keterampilan yang

harus dikuasai lebih daulu agar dapat menguasai bentuk

keterampilan berikutnya.

c. Ciri-Ciri Anak Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar

23

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar(Jakarta:PT Rineka Cipta,2010),h.11.

Page 38: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

23

Anak didik yang mengalami kesulitan belajar adalah anak

didik yang tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya

ancaman, hambatan, ataupun gangguan dalam belajar, sehingga

menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain, guru,

ataupun orang tua.

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Syaiful Bahri

Djamarah mengenai beberapa gejala sebagai indikator adanya

kesulitan belajar anak didik dapat dilihat dari petunjuk-petunjuk

berikut.

1. Menunjukkan prestasi belajar yang rendah, di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok anak didik di kelas.

2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.

3. Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. 4. Anak didik menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti

acuh tak acuh, berpura-pura, berdusta, mudah tersinggung, dan sebagainya.

5. Anak didik menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya ditunjukkan kepada orang lain.

6. Anak yang tergolong memilik IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah.

7. Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi dilain waktu prestasi belajarnya menurun drastis.24

Dari semua gejala yang tampak itu, guru bisa menginter-prestasi

atau memprediksi bahwa anak kemungkinan mengalami kesulitan

belajar.

24 Syaiful, Psikologi...,h.246.

Page 39: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

24

d. Kesulitan Umum yang dilakukan oleh anak berkesulitan Belajar

Matematika

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, baik Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah maupun Perguruan Tinggi sering kali dijumpai

beberapa siswa/mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Dengan demikian masalah kesulitan dalam belajar itu sudah

merupakan problema umum yang khas dalam proses pembelajaran,

terutama dalam pembelajaran Matematika.

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Mulyono

Abdurrahman mengenai kekeliruan umum yang dilakukan oleh anak

berkesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut:

1) Kekurangan Pemahaman Tentang Simbol Anak-anak umumnya tidak terlalu banyak mengalami kesulitan jika mereka disajikan soal-soal seperti 4 + 3 = …, atau 8 – 5 = …, tetapi akan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada soal-soal seperti 4 + … = 7; 8 = … + 5; … + 3 = 6; atau … - 4 = 7. Kesulitan semacam ini umumnya karena anak tidak memahami symbol-simbol seperti sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), dan sebagainya.

2) Kekurangan Pemahaman Tentang Nilai Tempat Ada anak yang belum memahami nilai tempat seperti satuan, pulihanm, ratusan, dan seterusnya. Ketidakpahaman tentang nilai tempat akan semakin mempersulit anak jika mereka dihadapkan pada lambang bilangan basis bukan sepuluh.

3) Penggunaan Proses Yang Keliru Kekeliruan dalam penggunaan proses penghitungan dapat dilihat pada contoh berikut ini:

a. Mempertukarkan simbol-simbol25 15 12 3 1 18 11

25 Ibid.,h.263.

+

Page 40: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

25

b. Jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan nilai tempat 83 66 67 29

1.410 815 4) Perhitungan

Ada anak yang belum mengenal dengan baik konsep perkalian, akan tetapi mencoba menghafal perkalian tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kekeliruan jika hafalannya salah.

5) Tulian yang Tidak Dapat Dibaca Ada anak yang tidak dapat membaca tulisannya sendiri karena bentuk-bentuk hurufnya tidak tepat atau tidak lurus mengikuti garis. Akibatnya, anak banyak mengalami kekeliruan karena tidak mampu lagi membaca tulisannya sendiri.26

Berdasarkan ulasan tersebut diatas dapat dipaparkan bahwa

secara garis besar kesulitan yang dialami siswa dapat berupa

kurangnya pemahaman tentang simbol, niali tempat, penggunaan

proses yang keliru, perhitungan, dan tulisan yang tidak dibaca.

e. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Seorang guru yang kompeten dan professional diharapkan

mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya siswa

yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan

mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar

adalah sebagai berikut:

Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu berikut ini: 1) Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliputi: a) Faktor

26 Ibid., h. 265.

+ +

Page 41: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

26

fisiologi, b) Faktor psikologi. 2) Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) meliputi: a) Faktor-faktor non-sosial, b) Faktor-faktor sosial.27 1) Faktor Intern

a) Faktor fisiologi: (1) Karena sakit

Seorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sehingga saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya, rangsangan yang diterima melalui inderanya tidak dapat diteruskan ke otak. Lebih-lebih jika sakitnya lama, sarafnya akan bertambah lemah sehingga ia tidak dapat masuk sekolah untuk beberapa hari, yang mengakibatkan ia tertinggal jauh dalam pelajarannya.28

(2) Karena kurang sehat Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar sebab ia mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasi hilang, kurang semangat, dan pikirannya terganggu. Karena hal-hal ini maka penerimaan dan respon pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal untuk memproses, mengelola, menginterpretasi, dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui inderanya.

(3) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat tubuh dibedakan atas: (a) Cacat tubuh yang ringan seperti kurang

pendengaran, kurang penglihatan, dan gangguan psikomotor.

(b) Cacat tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, hilang tangannya, kakinya dan lain-lain.29

Keadaan cacat tubuh seperti di atas juga dapat mempengaruhi proses belajar.

Dalam kutipan di atas, yang termasuk dalam faktor-faktor

intern adalah jasmani seseorang. Yang termasuk dari faktor ini yakni

sakit, kurang sehat dan cacat tubuh.

27 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), h. 78.

28 Ibid., h.78. 29 Ibid., h.79.

Page 42: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

27

b) Faktor psikologi (1) Inteligensi

Intelgensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.

(2) Bakat Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar dan juga menentukan dalam suksesnya belajar Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.

(3) Minat Bahan pelajaran yang menarik minat/keinginan anak akan dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya bahan yang tidak sesuai dengan minat/keinginan anak pasti tidak dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia akan segan untuk belajar. Minat sering kali timbul bila ada perhatian.30

Dalam kutipan di atas, faktor inteligensi, bakat, dan minat

sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar siswa. Oleh karenanya,

siswa seharusnya memusatkan perhatiannya pada suatu kondisi

sehingga dapat meningkatkan kemampuan yang ada dalam diri siswa

tersebut.

(4) Motivasi Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar

30 Ibid., h.81.

Page 43: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

28

motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya.

(5) Faktor kesehatan mental Hubungan kesehatan mental dengan belajar adalah timbal balik. Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan hasil belajar yang baik, demikian juga belajar yang selalu sukses akan membawa harga diri seseorang. bila harga diri tumbuh maka hal itu menandakan faktor adanya kesehatan mental.31

Dalam kutipan di atas, faktor motivasi dan kesehatan mental

mempengaruhi kemajuan belajar siswa.

2) Faktor-faktor ektern

a) Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga, berupa cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah/keluarga, dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah kadang-kadang juga menjadikan faktor hambatan bagi anak. Termasuk dalam faktor ini, misalnya: (1) Cara penyajian pelajaran ynag kurang baik. (2) Hubungan guru dengan murid kurang baik. (3) Hubunganantara anak dengan anak kurang

menyenangkan. (4) Bahan pelajaran yang terlalu tinggi di atas ukuran

normal kemampuan anak. (5) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tiak lengkap (6) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya,

sekolah yang masuk siang di mana udara yang sangat panas mempunyai pengaruh yang melelahkan.32

c) Lingkungan Masyarakat Yang termasuk menghambat kemajuan belajar anak dalam lingkungan masyarakat ialah:

31 Ibid., h.80. 32

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran (Surabaya:Insan Cendekia, 2002), h. 65.

Page 44: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

29

(1) Media massa, seperti bioskop, radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.

(2) Teman bergaul yang memberikan pengaruh yang tidak baik.

(3) Adanya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, misalnya adanya tugas-tugas organisasi, belajar pencak silat, belajar menari, dan sebagainya.

(4) Corak kehidupan tetangga.33

Mengenai kesulitan belajar yang ada di MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah ini khususnya pada kelas IV mengalami kesulitan yang

komplikasi, yang di antaranya yakni: siswa belum menguasai bahasa

Indonesia yang baik dan benar sehingga guru bidang studi

matematikanya menggunakan multi bahasa yaitu bahasa Sasak dan

bahasa Indonesia. Kebanyakan siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah juga belum menguasai operasi hitung perkalian, sehingga

untuk menguasai/mampu mengerjakan suatu persoalan masih kurang.

Sarana prasarana di Sekolah masih kurang mendukung, dan juga alat

peraga yang sudah tersedia belum dikuasai oleh guru yang

bersangkutan. Faktor lainnya juga dari diri individu sendiri, yang di

mana untuk pengadaan alat tulis terkadang belum terpenuhi. Ditambah

lagi, latar belakang keluarga sebagian dari mereka mengalami broken

home. Hal inilah yang memungkinkan mereka menjadi kurang

termotivasi dalam belajar karena kurangnya mendapatkan perhatian

dari kedua orang tuanya.

33 Ibid., h. 66.

Page 45: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

30

f. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono tentang upaya mengatasi kesulitan belajar adalah

sebagai berikut:

Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka mengatasi kesulitan belajar peserta didik, dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1) Pengumpulan data 2) Pengolahan data 3) Diagnosis 4) Prognosis 5) Treatment/perlakuan 6) Evaluasi34 Adapun penjelasan dari tahap-tahap dalam rangka mengatasi kesulitan belajar peserta didik dipaparkan berikut ini: 1) Pengumpulan data

Untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar, diperlukan banyak informasi. Untuk memperoleh informasi tersebut, maka perlu diadakan suatu pengamatan langsung yang disebut dengan pengumpulan data. Menurut Sam Isbani dan R. Isbani dalam pengumpulan data dapat dipergunakan berbagai metode, di antaranya adalah: a) Observasi b) Kunjungan rumah c) Case study d) Case history e) Daftar pribadi f) Meneliti pekerjaan anak g) Tugas kelompok h) Melaksanakan tes (baik tes IQ maupun tes prestasi/

achievement test)35

Dalam mengumpulkan data, guru melakukan observasi agar

mengetahui keseharian dari siswanya.

2) Pengolahan data Data yang telah terkumpul dari kegiatan tahap pertama tersebut, tidak ada artinya jika tidak diadakan pengolahan

34 Ahmadi, Psikologi Belajar, h. 96. 35 Ibid.,h.96.

Page 46: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

31

secara cermat. Semua data harus diolah dan dikaji untuk mengetahui secara pasti sebab-sebab kesulitan belajar yang dialami oleh anak. Dalam pengolahan data, langkah yang dapat ditempuh anatara lain adalah: a) Identifikasi kasus b) Membandingkan antar-kasus c) Membandingkan dengan hasil tes, dan d) Menarik kesimpulan36

Setelah melakukan pengumpulan data dengan mengadakan

observasi, kunjungan rumah, dan sebagainya. Seorang guru akan

mengolah data tersebut kemudian mengidentifikasi, membandingkan

antar-kasus dengan hasil tes dan amenarik ksimpulan dari

perbandingan kasus tersebut.

3) Diagnosis Diagnosis adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut: a) Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak (berat

dan ringannya) b) Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi

sumber penyebab kesulitan belajar c) Keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan

belajar dan sebagainya. 4) Prognosis

Prognosis artinya “ramalan”. Apa yang telah ditetapkan dalam tahap diagnosis, akan menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan mengenai bantuan apa yang harus diberikan kepadanya untuk membantu mengatasi masalahnya. Dalam “prognosis” ini antara lain akan ditetapkan mengenai bentuk treatment (perlakuan) sebagai follow up dari diagnosis. Dalam hal ini dapat berupa: a) Bentuk treatment yang harus diberikan b) Bahan/materi yang diperlukan c) Metode yang akan digunakan d) Alat-alat bantu belajar mengajar yang diperlukan.

36 Ibid.,h.96.

Page 47: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

32

e) Waktu (kapan kegiatan itu dilaksanakan). Pendek kata. Prognosis merupakan aktivitas penyusunan rencana/program yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar anak didik.37

5) Treatment/perlakuan Perlakuan disini maksudnya adalah pemberian bantuan kepada anak yang bersangkutan (yang mengalami kesulitan belajar) sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis tersebut. Bentuk treatment yang mungkin dapat diberikan adalah: a) Melalui bimbingan belajar kelompok b) Melalui bimbingan belajar individual c) Melaluin pengajaran remedial dalam beberapa bidang

studi tertentu d) Pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-

masalah psikologis. e) Melalui bimbingan orang tua, dan pengatasan kasus

sampingan yang mungkin ada.38

Dalam melakukan treatment kepada siswa yang mengalami

kesulitan belajar, dapat dilakukan dengan tahapan yang sudah

dipaparkan di atas.

6) Evaluasi Evaluasi di sini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatment yang telah diberikan tersebut berhasil dengan baik artinya ada kemajuan, atau bahkan gagal sama sekali. Kalau ternyata treatment yang diterapkan tersebut tidak behasil maka perlu ada pengecekan kembali ke belakang faktor-faktor apa yang mungkin menjadi penyebab kegagalan treatment tersebut. Alat yang digunakan untuk evaluasi ini dapat berupa tes prestasi belajar (achievement test). Untuk mengadakan pengecekan kembali atas hasil treatment yang kurang berhasil, maka secara teoritis langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut. a) Re-checking data (baik itu pengumpulan maupun

pengolahan data). b) Re-diagnosis.

37 Ibid.,h.97. 38 Ibid., h.99.

Page 48: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

33

c) Re-prognosis. d) Re-treatment. e) Re-evaluasi. Begitu seterusnya sampai benar-benar dapat berhasil mengatasi kesulitan belajar anak yang bersangkutan.39

Melalui beberapa tahapan yang dipaparkan di atas, bahwa jika

kita melakukan suatu analisis dan ingin mendapatkan suatu data yang

valid tidaklah mudah, harus melewati tahapan demi tahapan

disesuaikan dengan masalah yang dihadapi.

3. Tinjauan Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat

1) Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Bulat

a. Pembacaan bilangan bulat

Ketika menulis lambang bilangan negatif, dituliskan tanda

(–) di depan bilangannya seperti -3 dibaca negatif 3. Sedangkan

untuk menulis lambang bilangan bulat positif gunakan tanda (+) ,

seperti +3 dibaca plus tiga. Akan tetapi tanda (+) tidak pernah

digunakan sehingga untuk penulisan bilangan bulat positif cukup

dituliskan bilangannya saja.

Table 1.2 Contoh Lambang Bilangan

Contoh:

Lambang Bilangan Dibaca -4 Negatif 4 -5 Negatif 5 -9 Negatif 9

-21 Negatif dua puluh satu 3 Tiga 8 Delapan

14 Empat belas

39 Ibid., h.100.

Page 49: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

34

b. Penulisan bilangan bulat

Negatif sembilan ditulis -9

Negatif sebelas ditulis -11

Positif 20 ditulis 20

Nol ditulis 0

2) Membandingkan Bilangan Bulat

Semakin ke kanan, bilangannya semakin besar

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Bilangan bulat negatif Nol Bilangan bulat positif

Semakin ke kiri, bilangannya semakin kecil

Jika suatu bilangan terletak di sebelah kanan bilangan lain, maka nilai

bilangan itu lebih besar . Misal : 2 > 1; -1 > 2

Sebaliknya, bila suatu bilangan terletak di sebelah kiri bilangan lain,

maka nilai bilangan itu lebih kecil Misal : 4 < 6; -3 < -2; -6 < -3

3) Mengurutkan Bilangan Bulat

Terdapat bilangan bulat

-5, 1, -7, 2, 10

-6, -10, -3, 1, 6, 5

Jika diurutkan dari yang terkecil :

-7, -5, 1, 2, 10

-10, -6, -3, 1, 5, 6

Page 50: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

35

Jika diurutkan dari yang terbesar :

10, 2, 1, -5, -7

6, 5, 1, -3, -6, -10

4) Penjumlahan Bilangan Bulat

a. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif

Contoh:

Umar berjalan ke arah timur sejauh 4 langkah. Kemudian ia

berjalan lagi sejauh 2 langkah. Berapa jauhkah Umar berjalan, dan

kemana arahnya?

Jawab:

Tempat Umar mulai melangkah adalah dititik nol. Kemudian

ia berjalan sejauh 4 langkah. Berilah garis panah ke kanan sejauh

empat titik. Kemudian, ia berjalan lagi ke arah yang sama sejauh

dua langkah. Berilah garis panah ke kanan sejauh dua titik dimulai

dari ujung panah pada langkah pertama. Selanjutnya tariklah garis

panah dari titik nol ke ujung panah langkah kedua. Ada berapa titik

yang terlewat?

(6)

-6

-6

-5 -4

-6

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Barat Timur

(4) (2)

Page 51: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

36

Ujung panah menunjuk angka 6. Artinya, hasil

penjumlahannya adalah 6. 4 + 2= 6.

Jadi, Umar berjalan sejauh 6 langkah ke arah timur.

b. Penjumlahan Bilangan Bulat Negatif

Contoh:

Wandi bergerak mundur 3 langkah. Kemudian, ia mundur

lagi 4 langkah. Berapa langkah Wandi bergerak mundur?

Jawab:

(-2) + (-4)= ....

Dari garis bilangan di atas diperoleh : (-2) + (-4) = -6

Jadi, Wandi mundur sejauh 6 langkah. Tanda negatif menunjukkan

bahwa Wandi bergerak mundur.

c. Penjumlahan Bilangan Bulat Positif Dengan Bilangan Bulat

Negatif

Contoh:

Rita berjalan maju sejauh 6 langkah. Kemudian ia mundur

sejauh 4 langkah. Di mana ia berhenti?

(-6)

(-2)

(-4)

-6 -4 -3 -5 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Barat Timur

Page 52: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

37

Jawab:

Langkah-langkah Rita dapat digambarkan sebagai berikut:

Tanda panah putus-putus berarah ke kanan, artinya kedudukan

akhir adalah positif.

6 + (-4) = 2

Jadi, kedudukan akhir Rita adalah hanya 2 langkah ke depan.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

pendekatan kualitatif. Karena data yang diinginkan berupa data deskriptif,

atau pemaparan dari peristiwa, kegiatan atau fakta yang diteliti. Metode

penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh data deskriptif tentang

tingkah laku berdasarkan pengamatan (observasi) maupun pengakuan

(interview) atau tulisan dari subjek.

Metode penelitian kualitatif (naturalistic) merupakan pendekatan

penelitian yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh

berhubungan dengan obyek yang diteliti untuk menjawab permasalahan

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

(2)

Barat Timur

(-4)

(6)

Page 53: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

38

dan mendapatkan data-data kemudian dianalisis dan mendapat kesimpulan

penelitian dalam kondisi dan situasi tertentu.

Ada beberapa alasan peneliti menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif dalam penelitian ini antara lain:

a. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, peneliti langsung

berhadapan dengan individu-individu secara utuh untuk memperoleh

data yang objektif dan logis sehingga peneliti dapat mengetahui

kemampuan Matematika siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Tahun Pelajaran 2016/2017.

b. Data yang peneliti inginkan berupa data deskriptif. Untuk membuat

gambaran secara sistematis dan faktual serta akurat dari data yang

diperoleh.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrument

sekaligus sebagai pengumpul data sehingga keberadaannya di lokasi

penelitian mutlak diperlukan.40 Kehadiran peneliti dalam penelitian

kualitatif berperan sebagai instrumen kunci, di mana peneliti hendaknya

terjun langsung ke lapangan dan memang harus dilakukan oleh peneliti

sendiri, sebab peneliti akan lebih banyak berbicara tentang fenomena-

fenomena atau realita di lapangan yang riil apa adanya.

Dalam hal kehadiran peneliti di lapangan bukan bertujuan

mempengaruhi subjek yang diteliti, akan tetapi hanya untuk mendapatkan

40 Tim Penyususn, Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram(Mataram:IAIN Mataram

2015), h.51.

Page 54: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

39

data-data yang akurat mengenai hal-hal yang ingin diperoleh dan dicapai

oleh peneliti sendiri. Dengan demikian, peneliti di dalam memperoleh

data-data tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang

berlokasi di Jln. Gunung Pengsong Gg. Jeruk No.15 Dasan Agung kec.

Selaparang Kota Mataram. Sekolah ini dijadikan lokasi penelitian dengan

pertimbangan : 1) MI Al-Ma’rifatul Islamiyah letaknya sangat strategis

berada dekat dengan kampus IAIN Mataram sehingga memudahkan untuk

melakukan penelitian maupun konsultasi, 2) Di kelas IV MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah tahun ajaran 2016/2017 terdapat siswa-siswi yang mengalami

kesulitan belajar matematika.

4. Sumber Data

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Lexy J. Moleong

mengenai sumber data adalah sebagai berikut: Sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah

tambahan seperti dokumen dan lain-lain.41 Untuk memperoleh data yang

valid dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan tehnik porposive

sampling artinya pemilihan subjek penelitian yang dipandang mempunyai

sangkut paut yang erat dengan masalah yang diteliti atau tujuan penelitian.

Adapun sumber data atau yang dijadikan informan dalam penelitian

ini adalah:

41 Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung :Remaja Rosda Karya, 2005), h. 157.

Page 55: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

40

a. Guru mata pelajaran Matematika kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Yaitu Hatiqah, S.Pd. Beliau dijadikan sumber data, karena beliaulah

yang mengetahui betul kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh

siswanya ketika proses belajar mengajar berlangsung.

b. Lima orang siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang

mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran matematika. Yaitu

Adelia Febiani, Adelia Annisa, Faqih Karomi, Zulkarnain, dan

Maulidinia. Adapun kriteria siswa tersebut dijadikan sumber data

adalah, mereka malas dan jarang masuk sekolah serta memperoleh

nilai rata-rata di bawah nilai rata-rata kelas.

Sumber data dalam penelitian ini berperan sebagai informan untuk

memperoleh data dan informasi di lokasi penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada

natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta (participan

obervation), wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi.42

Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),

interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D(Bandung: Alfabeta, 2017),h.225.

Page 56: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

41

dari keempatnya.43 Adapun tekhnik yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau

gejala-gejala dalam objek penelitian.44

Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

observasi partisipan karena peneliti ingin terlibat secara langsung pada

situasi riil, peneliti merasa tidak cukup jika ingin mendapat informasi

yang valid tetapi meminta bantuan orang atau sebatas mendengar

penuturan secara jarak jauh. Sedangkan hal-hal yang ingin peneliti

observasi adalah apa saja yang menjadi kesulitan belajar Matematika

siswa kelas IV dengan pokok bahasan bilangan bulat di MI Al-

Ma’rifatul Islmaiyah Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran

2016/2017.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses untuk memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden/

panduan wawancara.

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Lexy J.Moleong

tentang wawancara adalah sebagai berikut:

43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2015),cet.ke-22.h. 309. 44 Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:CV Pustaka

Setia, 2012), h. 134.

Page 57: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

42

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dimana percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.45

Jadi metode wawancara ini merupakan suatu metode yang

mencakup cara yang dipergunakan oleh seseorang dengan tujuan suatu

tugas tertentu untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang

responden. Metode ini merupakan suatu teknik menjaring data dengan

menggunakan pertanyaan atau wawancara langsung dengan responden

secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai.

Pertanyaan yang akan dilontarkan dalam wawancara tersebut telah

dirancang dengan teratur serta disusun secara sitematis, sehingga akan

selalu mengarah pada tujuan penelitian.

Usaha yang dilakukan untuk mencari data di lapangan, peneliti

menggunakan metode wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara

yang lebih bebas, lebih mendalam, dan menjadikan pedoman

wawancara sebagai pedoman umum dan garis-garis besarnya

saja.46sebab data yang dibutuhkan sangat kompleks atau banyak.

Dalam mendapatkandata dengan menggunakan metode wawancara ini

peneliti mewawancarai sumber data sebagai berikut:

1) Wawancara dengan guru bidang studi Matematika kelas IV

mengenai letak kesulitan dan apa saja penyebab kesulitan belajar

45 Lexy, Metodologi Penelitian, h. 79. 46 Afifuddin, metodologi penelitian, h. 133.

Page 58: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

43

matematika dengan pokok bahasan bilangan bulat serta bagaimana

upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan tersebut.

2) Wawancara dengan siswa mengenai letak kesulitan dan faktor

penyebab serta upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi

kesulitan yang mereka alami.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu .

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.47 Pada penelitian ini peneliti

menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data-data

tentang nilai-nilai siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islmaiyah Dasan

Agung Tahun Pelajaran 2016/2017.

Adapun data yang dikumpulkan dalam metode dokumentasi ini

adalah sebagai berikut:

Data letak geografis dan tata bangunan MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Sejarah singkat berdirinya MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Sarana dan prasarana di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Struktur organisasi

Data base kepegawaian dan data base siswa kelas IV

Catatan perkembangan siswa

47 Sugiyono, Metode...,h.240.

Page 59: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

44

6. Teknik Analisis Data

Sebagaimana yang dikutip dalam bukunya Sugiyono mengenai

teknik analisis data adalah sebagai berikut:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorgainisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.48

Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mata

pelajaran matematika materi bilangan bulat siswa kelas IV MI Al-

Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram.

Dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi dianalisis dengan menggunakan tekhnik

induktif. Tekhnik induktif adalah suatu proses pengambilan keputusan

atau kesimpulan berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian

ditarik generalisasi yang bersifat umum.

Lebih lanjut dipaparkan dalam bukunya Sugiyono mengenai

langkah-langkah dalam analisis data antara lain: (1) Reduksi Data, (2)

Penyajian Data, (3) Verifikasi Data.

a. Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.49

48 Sugiyono, Metode...,h.248. 49 Sugiyono, Metode...,h.247.

Page 60: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

45

Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang

akan dicapai. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah pada temuan.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh

peneliti adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan

hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya dalam

melakukan display data peneliti menggunakan teks yang naratif.

Selain itu juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja)

dan chart.

c. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.50

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali dilapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

50 Ibid.,h.252.

Page 61: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

46

Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif

mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak

awam, mungkin juga tidak karena seperti yang telah dikemukakan

bahwa masalah dan rumusan masalah dalam rumusan kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di

lapangan.

Jadi dapat disimpulakan bahwa dengan kesimpulan dalam

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian berada di lapangan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk keabsahan data dengan temuan dapat diperoleh dengan

langkah-langkah perpanjangan kehadiran penelitian, ketekunan

pengamatan, tringulasi, pengecekan sejawat/berdiskusi dengan teman

kelas sejawat, dan kecukupan referensi.51

Dalam penelitian ini memperpanjang kehadiran dilapangan perlu

peneliti lakukan melalui obsevasi dan interview dengan tujuan untuk

meningkatkan kepercayaan terhadap hasil penelitaian dan untuk menjaga

kemungkinan adanya data dan informasi yang belum diberikan oleh

51 Lexy, Metodologi..., h. 327.

Page 62: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

47

responden. Pada penelitian kualitatif untuk melihat kevalidan dari sebuah

data dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini:

Agar data-data yang diperoleh menjadi lebih absah dan valid.Maka

perlu peneliti mengenai kreabilitasinya. Sebagaimana yang dikutip dalam

bukunya Lexy J. Moleong mengenai beberapa teknik pemeriksaan data

yang perlu dilakukan peneliti:

a. Perpanjangan Keikutsertaan Sebagaimana sudah dikemukakan bahwa peneliti sendiri menjadi

instrumen utama, maka keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data, keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.

b. Ketekunan/ Keajegan Pengamatan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil peneliti secara cermat sehingga dapat dilakukan kesalahan dan kekurangannya.

c. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan

suatu pemikiran keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.52

Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber, dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

a) Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui sumber. b) Triangulasi Teknik

52 Ibid., h. 124.

Page 63: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

48

Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

c) Triangulasi Waktu Waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan kreadibilitas data yang lebih valid sehingga lebih kreadibel.53

Untuk menjaga kreadibilitas data, peneliti menggunakan

triangulasi data yang berdasarkan sumbernya, sebab data yang

diperoleh oleh peneliti akan dianalisis sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan.

H. Sistematika Pembahasan

Susunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Bagian awal, terdiri dari halaman sampul, halaman judul, lembar

persetujuan pembimbing, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian

skripsi, halaman pengesahan, motto, persembahan, konteks penelitian,

daftar isi, daftar table dan abstrak.

2. Bagiana utama terdiri dari:

b. Bab I pendahuluan, pada bab pendahuluan dipaparkan konteks

penelitian dengan menjelaskan alasan pengangkatan judul, fokus

penelitian, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian,

telaah pustaka untuk pembanding sebagai keaslian penelitian, kajian

pustaka yang berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengaan variable

judul, metode penelitian dan sitematika penulisan skripsi.

53 Sugiyono, Metode Penelitian,h. 274.

Page 64: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

49

c. Bab II paparan data dan temuan, pada bab ini dipaparkan hasil temuan

di lapangan yang didukung oleh data yang diperoleh dari metode yang

digunakan.

d. Bab III pembahasan, pada bab ini membahas hasil temuan dari

perspektif teori dengan kenyataan di lapangan.

e. Bab IV penutup, menyimpulkan isi skripsi dan memberikan saran.

3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 65: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

50

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

D. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

7. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’rifatul Islamiyah

Dasan Agung Mataram

Bapak H. Muhammad Yasin, selaku pendiri dilahirkan di Dasan

Agung Kota Mataram pada tanggal 31 Desember 1945 dengan nama

Panggilan kecilnya Muhammad, putera Bapak H. Muhammad Yasin

(Alm), tokoh Agama di wilayah Dasan Agung, seorang warga berdarah

suku sasak asli. Mula-mula ia belajar di sekolah SR ( Sekolah rakyat)

tahun 1953/1954, Kemudian melanjutkan kepondok Pesantren Islahuddiny

Kediri tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah masing-masing tamat

tahun 1956 dan 1961 dan dalam pemberdayaan dirinya Muhammad juga

menyempatkan dirinya belajar non formal pada TGH. Mustafa Kholidy

kediri (Alm), dan para tuan guru lainya. Setelah tamat di madrasah

tersebut, beliau melanjutkan ke PGA Tahun 1976 dan mengakhiri

pendidikan formalnya di IAIN Sunan Ampel Mataram, Saat itu itu masih

dalam keadaan persiapan lulus dengan gelar Bachelor Of Art. Dalam

pemberdayaan dirinya Muhammad juga menyempatkan dirinya belajar

non formal di. TGH. Marzuki (Alm) Sekarbela dan para Tuan Guru lainya

dan di surau- surau sekitarnya.

Di saat akhir kuliahnya, ayahanda beliau dipanggil oleh Allah

SWT, tiada lama kemudian dia menikah dengan Maknah, gadis pujaanya

50

Page 66: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

51

asal daerah setempat yang masih berdarah Jawa Semarang Jawa Tengah

yang sudah lama merantau dan menetap di pulau Lombok. Semenjak

ayahandanya wafat, ia menggantikan kedudukan ayahandanya menjadi

tokoh agama dan menggelar pengajian baik untuk kalangan anak- anak,

remaja bahkan kalangan orang tua. Mula-mulanya bentuknya pengajian

biasa, yang dilaksanakan di kediaman beliau dengan perlengkapan yang

sangat sederhana seperti penerangan petromak dan beralaskan tikar dan

berkesan apa adanya.

Melihat dampak dan penggaruh yang dirasakan oleh kalangan

Masyarakat Khususnya dalam pemberdayaan Ilmu Agama, ditambah

dukungan masyarakat dan teman sejawat. Bapak. H.Muhammad Yasin

tergerak hatinya untuk meningkatkan model pendidikanya lebih modern

sesuai dengan permintaan Zaman. Lahirlah Yayasan Perguruan Al-

Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Tanggal 10 Juli 1962/ 5 Zulhijjah 1362

yang langsung diresmikan oleh Departemen Agama Islam pada tahun

1966. Dana pembangunan lembaga ini murni dari swadaya masyarakat

setempat. Lokasi gedung dan proses belajar mengajar dipusatkan di Dasan

Agung Pejeruk. Jenjang pertama yang dibuka yaitu Madrasah Ibtidaiyah

(MI) kemudian ke Tsanawiyah ( MTS ) dan rutinitas menyelenggarakan

model pengajian umum untuk kalangan masyarakat luas tetap

dilaksanakan. Penyelenggaraan pendidikan saat itu masih dalam keadaan

yang sederhana, baik fasilitas pengajar dan penyelenggaraan lainya.

Page 67: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

52

Seperti diakui, obsesinya dalam memberidayakan kondisi

madrasah yang dipimpinya cukup berat karena tidak hanya berkaitan

dengan sumber daya dan minim tetapi kondisi sosio kultural dan sosio

ekonomi masyarakat yang masih berada pada kawasan yang boleh

dibilang belum cukup begitu juga sosial ekonomi berada pada garis

ekonomi yang sangat marginal sehingga kecendrungan bertindak kriminal

sangat mudah. Hal ini menjadi kendala karena yang menjadi mobilitas

sumber dana lembaga ini yang utama adalah dari kalangan masyarakat

setempat.

Disamping itu juga, kondisi zaman yang serba global dan sains

yang unggul serta dilain pihak nilai mulai terkikis maka pendidikan islam

pada umumnya atau lembaga Al-Ma’rifatul Islamiyah dituntut untuk

mengikuti arus atau pihak lain menjadi benteng dan basis pembinaan

mental manusia. Kalau tidak maka eksestensinya siap untuk digusur atau

ditinggalkan secara pelan- pelan. Upaya mensejajarakan kondisi lembaga

yang dipimpinya dengan kondisi saat ini memang bukan hal mudah tetapi

butuh pemikiran dan sumber daya manusia dan modal material yang tak

terhitung jumlanya.

Menyadari obsesi mendepan dalam meningkatkan kualitas

pendidikan pendidikan dan kondisi lain yang menghadang di depan. Tidak

membuat Muhammad panggilan kecilnya putus asa. Terobosan yang

tengah dilakukan seperti penggalangan dana lewat sumber alternatif

seperti melirik sumber industri rumah tangga atau lapangan wiraswasta

Page 68: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

53

lainya seperti peternakan. Diharapkan dari hasil itu bisa menjadi sumber

pengayom lembaganya. Disamping itu beliau juga mengharapkan

kontribusi pemikiran kepada semua pihak untuk memberikan kontribusi

pemikiran atau lainya dalam meningkatkan kualitas pendidikan islam kita.

Saat itu lembaga yayasan pendidikan yang dipimpinya masih dalam proses

menuju ke obsesinya namun kelihatan lamban dan tantangan seribu

macam menghadang.54

8. Visi dan Misi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram

a. Visi

Beriman, terididik, berbudaya dan berkarya

b. Misi

1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama

2) Menumbuhkembangkan sikap toleransi beragama

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal, efektif,

dan efisien

4) Menciptakan suasana sekolah yang sejuk, aman dan harmonis

5) Mendorong dan membantu bersikap arif, santun, dan menghormati

norma-norma kehidupan

6) Mendorong siswa bersikap percaya diri, mandiri dan gemar bekerja

keras

7) Mendorong siswa gemar menabung, hemat dan mau berusaha.55

54 Muhammad Yasin, Wawancara, Dasan Agung, 25 Mei 2017. 55 Dokumentasi, Visi dan Misi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah, 25 Mei 2017

Page 69: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

54

9. Letak Geografis Madrasah Ibtida’iyah Al-Ma’rifatul Islamiyah

Madrasah Ibtida’iyahAl-Ma’rifatul Islamiyah terletak di Jalan

Gunung Pengsong, gang Jeruk No. 15 Kelurahan Dasan Agung

Selaparang, Kota Mataram. MI Al-Ma’rifatul Islamiyah adalah salah satu

sekolah swasta yang ada di Kota Mataram.

Lokasi kegiatan belajar mengajar yang bertempat di Kelurahan

dasan Agung Selaparang ini dimiliki oleh MI Al-Ma’rifatul Islamiyah.

Dengan berkedudukan di tengah perkampungan warga, didapat

keuntungan tersendiri bagi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah, yaitu kemudahan

akses menuju madrasah bagi para siswanya, selain itu, para guru juga

dapat dengan mudah mengetahui kondisi terkini siswa dengan melakukan

home visit (kunjungan) ke rumah siswa, karena umumnya siswa yang

bersekolah di sana kebanyakan berasal dari lingkungan sekitar.

Untuk bangunan madrasah berbatasan dengan:

a. Sebelah utara : Permukiman warga dan sungai

b. Sebelah selatan : Masjid yang juga didampingi pemukiman warga

c. Sebelah timur : Permukiman warga

d. Sebelah barat : Pemukiman warga56

10. Keadaan Guru dan Siswa di MI AL-Ma’rifatul Islamiyah

a. Keadaan Guru

Guru memegang peran yang penting dalam sebuah proses

pembelajaran, dengan tersedianya guru-guru yang berkompeten, maka

56 Observasi, Letak dan lokasi sekolah, 25 Mei 2017

Page 70: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

55

peluang untuk menyalurkan output berupa siswa-siswi yang memiliki

kecerdasan kreatif , berkualitas dan berdaya saing akan lebih terbuka

lebar.

Berikut ini adalah data guru-guru yang ada di Madrasah

Ibtidaiyah AL-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Selaparang Kota

Mataram.

Table 1.3 Daftar Guru MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

No Nama Guru/NRG L/P Tempat/ Tanggal Lahir

Jabatan GTY/ GTT

1 Drs.H.Hambali NRG. 021838412076

L Ds. Agung, 31/12/1967 GTY Kepala Madrasah

2 Nurhidayah, S.Pd.I NRG. 120282153132

P Ds. Agung, 02/04/1977 GTY Guru/ Bendahara

3 Suwartini, S.Pd.I NRG. 020282112104

P Ds. Agung, 31/05/1976 GTY Guru

4 Moh. Hatta, S.Ag NRG. 101838452020

L Ds. Agung, 31/12/1975 GTY Guru

5 Bq. Nurul Aini, S.Ag NRG. 021487442004

`P Ketangga, 17/05/1975

GTY Guru

6 Hatikah, S.Pd.I NRG. 130282149024

P Ds. Agung, 23/10/1982 GTY Guru

7 Agus Salim, S.Pd NRG. 130282198027

L Ds. Agung, 10/08/1981

GTY Guru

8 Sya'ban Shaleh NRG.

L Ds. Agung, 20/06/1984 GTY Guru

9 Isnawati, S.Pd NRG.

P Pejeruk Amp, 31/12/1985 GTY Guru

10 Lilyk Suriyani, S.Pd.I NRG

P Tanak Awu, 15/12/1974 GTY Guru

11 Zahrah, S.Pd. I NRG.

P Ds. Agung, 14/06/1974 GTY Guru

12 Fathul Aini, S.Pd.I NRG

P Orong rantek, 14 Mei 1988

GTY Guru

Sumber : Papan data keadaan guru MI AL-Ma’rifatul Islamiyah

Page 71: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

56

Adapun guru yang menjadi pendidik di MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah Dasan Agung Mataram berjumlah 12 orang. Terdiri dari 8

guru perempuan dan sisanya 4 guru laki-laki.57

b. Keadaan Siswa

Siswa merupakan salah satu komponen pendidikan yang

merupakan objek bagi guru. Oleh karena itu tanpa komponen ini

kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak akan berlangsung. Siswa yang

ada di Madrasah Ibtidaiyah AL-Ma’rifatul Islamiyah berjumlah 89

orang dengan rincian sebagai berikut:

1) Kelas I : 22 orang

2) Kelas II : 10 orang

3) Kelas III : 19 orang

4) Kelas IV : 20 orang

5) Kelas V : 8 orang

6) Kelas VI : 10 orang58

Dari data perincian banyak jumlah masing-masing siswa

perkelas di atas dapat dikategorikan sangat minim sekali, akan tetapi

hal tersebut tidak menjadi masalah dan tidak mengurangi semangat

siswanya dalam belajar, selain itu siswa-siswinya juga tidak kalah

kreatif dan pintar dengan siswa yang berada di sekolah-sekolah yang

lebih maju, karena dengan jumlah siswa yang sedikit tersebut guru

57 Dokumentasi, Data guru/Kepegawaian MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 25 Mei

2017 58 Dokumentasi, Data jumlah siswa MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 25 Mei 2017

Page 72: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

57

justru lebih mudah mengontrol dan mendidik mereka serta mereka

mudah diatur.

11. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung

setelah ditinjau beberapa hari berjalan, dapat terbilang cukup baik selain

tatanan yang jelas dan penempatan masing-masing pendidik disesuaikan

secara rapi. Struktur Organisasi di sekolah ini diadakan semenjak awal

berdirinya sebagai sekolah dasar.59 Adapun bentuk dari struktur organisasi

di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

59 Dokumentasi, Struktur Organisasi MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 25 Mei

2017

Pengurus Yayasan

Kepala Madrasah

Dewan Guru Kepala TU

Bagian Pend. Dan penganggaran

Bagian Bimibingan Dan Penyuluhan

Bagian Kesiswaan

Bagian Perpustakaan

Bagian UKS

Bagian Kepramukaan

SISWA KELAS

I

SISWA KELAS

II

SISWA KELAS

III

SISWA KELAS

IV

SISWA KELAS

V

SISWA KELAS

VI WALI KELAS

KOMITE

Page 73: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

58

12. Keadaan Sarana dan Prasarana di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Di samping faktor guru, siswa dan pegawai, sarana dan prasarana

sangat menunjang dalam upaya meningkatkan kelancaran PBM. Karena

sarana dan prasarana merupakan wadah untuk melaksanakan PBM. Untuk

menunjang terlaksananya PBM tersebut MI AL-Ma’rifatul Islamiyah

Dasan Agung memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti

bangunan/gedung yang berlantai dua.

Untuk lebih jelasnya Kondisi sarana dan prasarana Madrasah

Ibtidaiyah Al-Ma’rifatul Islamiyah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma’rifatul Islamiyah

No Nama Jumlah Keterangan 1 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang Baik 2 Ruang Kelas 6 Baik 3 Ruang Guru 1 Baik 4 Ruang BK 1 Baik 5 Ruang Tata Usaha 1 Baik 6 Ruang Koperasi 1 Baik 7 Ruang UKS 1 Baik 8 Mushalla 1 Baik 9 Ruang Perpustakaan 1 Baik 10 Ruang Tamu 1 Baik 11 Ruang Komputer 1 Baik 12 Kamar Mandi Siswa 3 Baik 13 Kamar Mandi Guru 2 Baik 14 Meja Guru 9 Baik 15 Meja Murid 38 Baik 16 Kursi Guru 13 Baik 17 Kursi Murid 76 Baik 18 Lemari 9 Baik 19 Rak Buku 6 Baik 20 Komputer 1 Baik 21 Printer 1 Baik 22 Meja Komputer 1 Baik 23 Alat Olahraga 2 Set Baik

Page 74: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

59

24 Alat Kesenian 1 Set Baik 25 Alat Peraga 8 Set Baik 26 Alat Drumband 12 set Baik

Dilihat dari sarana dan prasarana yang ada pada tabel diatas, maka

MI AL-Ma’rifatul Islamiyah termasuk madrasah yang memadai untuk

melaksanakan atau memperlancar PBM dalam meningkatkan belajar

siswa. Berdasarkan penjelasan diatas sarana prasarana yang ada di MI AL-

Ma’rifatil Islamiyah sudah cukup baik untuk dapat melaksanakan PBM.

E. Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan

Agung Mataram pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan

Bilangan Bulat

Berikut ini akan dipaparkan hasil wawancara dan observasi tentang

kesulitan belajar siswa kelas IV di MI AL-Ma’rifatil Islamiyah. Adapun

wawancara dengan Ibu Hatiqah selaku guru kelas mata pelajaran matematika

tentang kesulitan umum yang dihadapi siswa pada mata pelajaran

matematika, sebagai berikut:

Ibu Hatiqah (guru kelas mata pelajaran matematika) mengatakan,

“Sebagian besar siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung

dapat dikatakan bahwa mereka belum sepenuhnya menguasai materi operasi

hitung bilangan bulat, dan selama saya mengajar kesulitan umum yang

dihadapi oleh siswa kelas IV adalah kurangnya pehamaman tentang simbol,

penggunaan proses yang keliru, dan dalam perhitungan”. 60

60 Hatiqah, wawancara, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 75: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

60

1. Kekurangan Pemahaman Tentang Simbol

Kekurangan pemahaman tentang simbol yang dimaksud di sini adalah

kurangnya anak memahami simbol-simbol seperti sama dengan (=),

tambah (+), kurang (-). Berdasarkan wawancara, siswa mengungkapkan

bahwa terkadang kesulitan mengerjakan soal operasi hitung yang

menggunakan bilangan negatif, siswa mengatakan bahwa terkadang

bingung untuk menjumlah atau mengurangnya. Dalam pengamatan,

banyak yang siswa salah melakukan operasi hitung pengurangan bilangan

bulat yang mengunakan bilangan negatif. Adapun hasil observasi di MI

Al-Ma’rifatul Islamiyah khususnya kelas IV terkait kurangnya

pemahaman tentang simbol, didapatkan siswa yang mengalami kesulitan

tersebut yaitu Faqih Karomi dan Zulkarnain.61

Dengan uraian transkip wawancara sebagai berikut:

Jadi bagaimana dengan kesulitan yang adik alami tentang simbol-simbol dalam materi operasi hitung bilangan bulat? Jawaban:kalau menurut saya kak, saya sering sekali bingung mengenai simbol-simbol karena guru sering sekali memberikan soal yang berbeda dari contoh yang sudah diberikan kepada kita kak. Jadinya bingung gitu kak62

Dari ungkapan yang diberikan Faqih, juga diungkapkan oleh

Zulkarnain yang menyatakan bahwa sering mengalami kebingungan ketika

dihadapkan dengan materi yang ada simbolnya seperti dalam operasi

hitung bilangan bulat.

61 Observasi, siswa MI Al-Ma’rifatul Islamiyah, 26 Mei 2017 62 Faqih Karomi,wawancara,Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 76: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

61

2. Penggunaan Proses Yang Keliru

Siswa kesulitan dalam melakukan pengurangan bilangan bulat yang

mengunakan bilangan negatif dan siswa kesulitan mengerjakan soal cerita

yang berhubungan dengan bilangan bulat negatif. Kekeliruan dalam

penggunanaan proses penghitungan ini dapat diketahui melalui wawancara

kepada siswa yang mengalami kesulitan tersebut yaitu Adelia Febiani dan

Maulidinia. Terkait kesulitan dalam penggunaan proses penghitungan,

Adelia menuturkan dengan uraian transkip wawancara sebagai berikut:

Apakah adik mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal tentang materi operasi hitung bilangan bulat? Jawaban: iya kak, paling sulit ketika saya mengerjakan soal cerita yang diberikan oleh guru. Saya kurang memahami jika soal pada materi operasi hitung bilangan bulat menunjukkan penghitungan negatif63

Lebih lanjutnya maulidinia menuturkan hal yang senada dengan uraian transkip wawancara sebagai berikut: Pada materi operasi hitung bilangan bulat, kesulitan seperti apa

yang adik alami? Jawaban: kalau ada soal berhitung seperti soal yang menunjukkan negatif misalnya (-4)+3=…, saya masih susah untuk mengerjakannya apalagi dijelaskan hanya di papan tulis kak, soalnya guru jarang sekali mencontohkan dengan bantuan media belajar kak64

Untuk hal yang berkaitan dengan penggunaan proses penghitungan

yang keliru memang tidak ada yang menjelaskan secara khusus,

setidaknya jawaban-jawaban dari siswa dapat diperjelas oleh hasil

wawancara dengan guru kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah mata

pelajaran matematika, sebagai berikut:

63 Adelia Febiani, wawancara, Dasan Agung, 26 Mei 2017 64 Maulidinia, wawancar, Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 77: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

62

Mengenai materi operasi hitung bilangan bulat, siswa mengalami kekeliruan dalam penggunaan proses penghitungan seperti mempertukarkan simbol-simbol dari tanda tambah menjadi pengurangan begitupun sebaliknya, dan jika dalam jumlah satuan dan puluhan siswa sering kali tidak memperhatikan nilai tempat65

3. Perhitungan

Kebanyakan siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah belum mengenal

dengan baik konsep perkalian tetapi mencoba menghafal perkalian

tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kekeliruan jika hafalannya salah.

Sebagaimana kekeliruan dalam perhitungan yang dialami siswa kelas IV

MI Al-Ma’rifatul Islamiyah. Saat siswa mengerjakan soal merasa bisa

tetapi saat dikoreksi ternyata jawaban yang dituliskan salah. Guru kelas

mata pelajaran matematika Ibu Hatiqah, mengungkapkan bahwa saat

mengerjakan soal ulangan terkadang terdapat siswa yang mengerjakan soal

dengan cara yang benar tetapi hasilnya salah karena terdapat siswa yang

mengalami kesulitan dalam proses penghitungan.

Hal ini berdasarkan wawancara dengan Adelia Annisa yang menyatakan

bahwa:

Apakah adik mengalami kesulitan berhitung dalam materi operasi hitung bilangan bulat? Jawaban: iya kak, terkadang saya kebingungan jika dihadapkan pada soal perkalian karena saya belum menghafal perkalian hanya sebagian yang saya hafal yaitu perkalian 1-5 kak66

Walaupun demikian, Adel (Panggilan dari Adelia Annisa) ketika

ditanya letak dari kesulitannya berhitung, dia masih menyatakan berhitung

itu persoalaan yang sulit, sesuai dengan kutipan jawaban wawancaranya,

65 Hatiqah, wawancara, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 26 Mei 2017 66 Adelia Annisa, wawancara, Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 78: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

63

sebagai berikut:”Kalau saya lagi hitung-hitungan kak, saya harus lihat

catatan dulu baru bisa menjawab soal, berhubung saya kan belum

menghafal perkalian kak. Itupun saya bisa menjawab soal kalau soalnya

sesuai dengan yang dicontohkan dengan ibu guru dipapan tulis”.67

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa di atas, terdapat siswa

IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang mengalami kesulitan dalam proses

berhitung yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan dalam

mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi operasi hitung bilangan

bulat.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang

dialami siswa berkesulitan belajar matematika dengan pokok bahasan

operasi hitung bilangan bulat diantaranya kurangnya pemahaman siswa IV

MI Al-Ma’rifatul Islamiyah tentang simbol, penggunaan proses yang

keliru dan kesulitan dalam perhitungan.

F. Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Matematika Kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Kesulitan belajar disebabkan oleh berbagai macam faktor. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar di antaranya faktor yang

berasal dari dalam diri siswa, dan luar diri siswa. Berdasarkan hasil

observasi diketahui bahwa terdapat upaya yang telah dilakukan kepada

siswa yang mengalami kesulitan belajar. Upaya tersebut telah dilakukan

oleh guru kelas Ibu Hatiqah selaku guru kelas mata pelajaran

67 Ibid.,

Page 79: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

64

matematika.68 Adapun sebelum melakukan upaya penanganan bagi anak

yang berkesulitan belajar, Ibu Hatiqah telah melalui beberapa tahapan

dalam menanaganinya yaitu, mengumpulkan data terlebih dahulu

kemudian mengolah data dan mengambil keputusan/penentuan (diagnosis)

dari hasil mengolah data setelah itu melakukan ramalan (prognonis) yang

menjadi dasar utama dalam menyusun dan menetapkan ramalan/bantuan

apa yang harus diberikan, kemudian melakukan perlakuan/memberikan

bantuan sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis

tersebut, tahapan yang terakhir yaitu melakukan evaluasi agar diketahui

apakah treatment yang telah diberikan berhasil dengan baik.

1. Upaya Guru Terhadap Anak yang Mengalami Kekurangan Pemahaman

Tentang Simbol

Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru kelas mata pelajaran

matematika mengatakan bahwa, upaya yang telah dilakukan dalam

mengatasi kekurangan pemahaman siswa IV MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah tentang simbol adalah awalnya guru mengumpulkan data

mengenai perkembangan akademik siswa, kemudian data tersebut

diolah dan diidentifikasi dimana letak kesulitan siswa dalam hal

kurangnya pemahaman siswa mengenai simbol. Sehingga guru

mencoba untuk membuat suatu media yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari anak.69 Seperti jika ditemukan soal yang menunjukkan

pengurangan dalam materi operasi hitung bilangan bulat, guru

68 Observasi, guru kelas mata pelajaran matematika, 25 Mei 2017 69 Hatiqah, wawancara, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 80: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

65

mengibaratkan bahwa pengurangan tersebut seperti halnya kehilangan

sesuatu barang yang kita punya. Kemudian guru menjelaskan kembali

tentang simbol-simbol dalam matematika yang belum dimengerti oleh

siswa.70

Selanjutnya Ibu Hatiqah menambahkan kembali, menyatakan bahwa

konsep simbol bilangan dapat diajarkan kepada anak melalui garis

bilangan, begitu pula dengan hubungan antar bilangan-bilangan

tersebut.71

2. Upaya Guru Terhadap Penggunaan Proses yang Keliru

Terkait upaya guru terhadap penggunaan proses yang keliru, Ibu

Hatiqah menjelaskan bahwa:

Upaya yang saya lakukan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah dalam hal penggunaan proses yang keliru dalam materi operasi hitung bilangan bulat yaitu dengan cara mengidentifikasi terlebih dahulu kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Kemudian ditarik kesimpulan, demikian halnya yang telah saya lakukan. Saya menemukan sebagian besar anak didik mengalami kekeliruan dalam penggunaan proses penghitungan, dan upaya yang saya lakukan setelah melakukan proses identifikasi adalah memberikan pemahaman konsep-konsep matematika kepada siswa dengan memulai dari yang konkret ke abstrak. Pada tahapan konkret, siswa memanipulasi berbagai objek nyata dalam belajar keterampilan. Kemudian pada tahap abstrak, angka akhirnya menggantikan gambar atau simbol grafis72

Dari hasil observasi juga menunjukkan bahwa guru selalu

berusaha mengatasi kesulitan belajar siswanya terkait penggunaan

70 Observasi,guru kelas mata pelajaran matematika, 25 Mei 2017 71 Hatiqah, wawancara, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 26 Mei 2017 72 Hatiqah, wawancara, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 81: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

66

proses penghitungan yang keliru dengan memberikan berbagai contoh

soal dari yang konkret ke abstrak dan latihan yang mudah dipahami.73

3. Upaya Guru Terhadap Anak yang Mengalami Kesulitan dalam

Perhitungan

Kemudian terkait upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar dalam

perhitungan, Ibu Hatiqah menuturkan bahwa kebanyakan siswa IV MI

Al-Ma’rifatul Islamiyah mengitung dengan cara menghafal tanpa

memahami bahwa ada hubungan antara angka dengan benda.74 Upaya

yang telah dilakukan yakni pengajaran diawali dengan menggunakan

benda-benda konkret, selanjutnya menggunakan gambar-gambar, dan

baru kemudian dengan angka. Penjumlahan harus dimulai dari yang

sederhana, misalnya 3 + 2 =…, dan dari sini berkembang menjadi 3 +

… = 5, dan … + 2 = 5. Keterampilan untuk melakukan pengurangan

diajarkan setelah anak memahami penjumlahan. Seperti halnya dengan

penjumlahan, pengurangan dimulai dari penggunaan benda konkret,

gambar, dan baru kemudian angka.

73 Observasi,guru kelas mata pelajaran matematika, 25 Mei 2017 74 Hatiqah, wawancara, MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung, 26 Mei 2017

Page 82: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

67

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan paparan data dan temuan penelitian sebagaimana diuraikan

pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah pembahasan atau analisis

hasil temuan penelitian dengan mengacu pada teori-teori yang tersedia dan

relevan. Adapun yang dianalisis ada dua hal, yaitu: 1) Apa Saja Kesulitan Belajar

yang Dialami Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan

Bilangan Bulat di MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram, 2)

Bagaimana Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas IV di

MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram.

A. Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran

Matematika Pokok Bahasan Bilangan Bulat di MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah Dasan Agung Mataram

Siswa berkesulitan belajar mengalami kesulitan dalam memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Materi bilangan bulat merupakan materi

yang dianggap sulit oleh siswa. Saat mengerjakan soal yang berkaitan dengan

bilangan bulat dan banyak siswa yang melakukan kesalahan. Pada materi

bilangan bulat siswa kesulitan melakukan operasi hitung bilangan bulat yang

mengunakan bilangan negatif. Dari pokok bahasan yang dianggap sulit

tersebut disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami siswa kelas IV MI Al-

Ma’rifatul Islamiyah berkesulitan belajar matematika di antaranya:

8. Kekurangan Pemahaman Tentang Simbol

Siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang kesulitan untuk

mengerjakan operasi hitung bilangan bulat negatif menunjukkan siswa

67

Page 83: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

68

kurang memahami maksud simbol. Terdapat juga siswa yang salah dalam

mengunakan simbol seperti dalam kasus n + 431 = 836 . n=…. atau 652 –

n = 225. Kesulitan ini disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa

dalam menggunakan simbol-simbol dalam matematika. Hal ini sesuai

dengan yang dikatakan oleh Lerner dalam buku mulyadi mengungkapkan

bahwa anak berkesulitan belajar matematika sering mengalami kesulitan

dalam mengenal dan menggunakan simbol-simbol matematika.75

9. Penggunaan Proses Yang Keliru

Beberapa anak mengalami kekeliruan dalam penggunaan proses

penghitungan karena sering mempetukarkan simbol-simbol matematika.

Simbol tambah menjadi pengurangan, dan simbol kurang menjadi

penjumlahan. Jika kesulitan ini tidak diatasi, siswa kelas IV MI Al-

Ma’rifatul Islamiyah tidak bisa memiliki kemampuan untuk melakukan

operasi hitung, karena yang satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan

yang erat.

10. Perhitungan

Saat siswa menegalami kesulitan untuk menghitung soal maka hasil

jawabanya tentunya akan salah. Kesalahan perhitungan biasanya

disebabkan karena kesulitan memahami maksud soal dan juga siswa

belum menguasai konsep. Selain itu kesalahan perhitungan juga bisa

terjadi pada siswa karena kurang teliti dalam mengerjakan soal yang di

berikan seperti halnya soal berikut, warung buk Minah menyediakan 725

75

Mulyadi, Diagnosis kesulitan belajar dan bombingan terhadap kesulitan belajar khusus,(Yogyakarta: Nuha Litera, 2008), h. 176

Page 84: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

69

liter minyak tanah. Pada siang hari terjual 286 liter. Sorenya ternyata

masih ada pembeli yang membeli 67 liter. Berapa liter minyak yang belum

terjual? Dan masih banyak soal-soal serupa yang demikian membuat siswa

kesulitan dalam memahami dan mengerjakan tugas.

Kesulitan-kesulitan tersebut tidak terlepas dari faktor intern

maupun ektern. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar pada

siswa berkesulitan belajar matematika di kelas IV MI Al-Ma’rifatul

Islamiyah Dasan Agung di antaranya adalah:

1. Faktor internal siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang

mempengaruhi kesulitan belajar

a. Kondisi Tubuh Dan Mental

Siswa mengungkapkan bahwa selalu berangkat sekolah

dengan keadaan tubuh yang sehat. Kondisi tubuh yang kurang sehat

dirasa menggangu konsentrasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan

yang dikatakan oleh Abu Ahmadi & Widodo Supriyono dalam

bukunya Psikologi Belajar bahwa seorang yang sakit akan

mengalami kelemahan fisiknya, sehingga saraf sensoris dan

motorisnya lemah. Akibatnya, rangsangan yang diterima melalui

inderanya tidak dapat diteruskan ke otak.76 Diketahui juga kondisi

rata-rata siswa pada saat mengikuti pelajaran dalam keadaan sehat.

Apabila mengalami ganguan kesehatan siswa tersebut meminta ijin

kepada guru dengan mengirim surat.

76 Ahmadi, Psikologi ...,h.78.

Page 85: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

70

b. Kecerdasan Siswa (Intelegensi)

Wali kelas mengungkapkan bahwa kecerdasan anak didiknya

sedang, atau setara dengan teman-teman sebaya. Selain itu guru

kelas mata pelajaran matematika mengatakan bahwa rata-rata

tingkat kecerdasan siswa sedang, walau pun terdapat beberapa

siswa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bagi anak yang

memiliki kesulitan belajar dikarenakan faktor intelegensi besar

pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak, yang menyebabkan

rata-rata nilai mereka belum mencapai KKM. Hal ini sesuai yang

dikatakan oleh Zainal Aqib dalam bukunya bahwa bilamana

pembawaan intelegensi anak memang rendah, maka anak tersebut

akan sukar mencapai hasil belajar yang baik.77

c. Sikap Terhadap Pembelajaran

Dalam pembelajaran guru kelas IV yakni Ibu Hatiqah

mengungkapkan memang terdapat berbagai macam sikap yang

ditunjukkan siswa. Terdapat siswa yang kurang memperhatikan

atau bahkan menggangu teman yang lain saat belajar, tetapi ada

pula siswa yang memperhatikan. Pada saat pembelajaran terdapat

siswa yang kurang konsentrasi terhadap pembelajaran yang

disampaikan guru. Siswa juga mengungkapkan bahwa pada saat

pembelajaran siswa memperhatikan, tetapi saat ditengah jam

pelajaran siswa merasa bosan, karena disebabkan oleh bahan

77

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran(Surabaya:Insan Cendekia, 2002),h.63.

Page 86: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

71

pelajaran yang disampaikan guru tidak menarik bagi mereka. Hal

ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Abu Ahmadi & Widodo

Supriyono bahwa apabila bahan pelajaran itu tidak menarik bagi

anak, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajarnya harus

dikejar-kejar.78

d. Minat siswa terhadap pembelajaran

Siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang mengalami

kesulitan belajar diketahui bahwa minat untuk mengikuti

pembelajaran tinggi, dimana siswa mau mengikuti tambahan jam

pelajaran setelah pulang sekolah. Selanjutnya siswa

mengungkapkan bahwa beberapa siswa tidak tetarik dengan materi

yang diajarkan guru. Guru mengungkapkan pada saat jam

tambahan hampir seluruh siswa dapat mengikutinya. Akan tetapi,

terdapat siswa yang tidak mencatat materi yang dituliskan oleh

guru. Didapati pula catatan siswa yang tidak lengkap dan

bercampur dengan mata pelajaran lain. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan oleh Zainal Aqib dalam bukunya bahwa bahan pelajaran

yang tidak sesuai dengan minat/keinginan anak pasti tidak dapat

dipelajari dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik

baginya.79

2. Faktor eksternal siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang

mempengaruhi kesulitan belajar

78 Ahmadi, Psikologi ...,h.80. 79 Zainal, Profesionalisme...,h.64.

Page 87: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

72

a. Lingkungan Keluarga

Siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah mengungkapkan bahwa

orang tua sering menanyakan kegiatan yang dilakukan. Siswa juga

ditanya mengenai nilai yang diperoleh di sekolah. Beberapa siswa

mengungkapkan bahwa saat belajar di rumah, orang tua menemani

dan memberikan arahan kepada anaknya. Adapula terdapat anak

yang mengungkapkan bahwa saat anak belajar di rumah dengan

keadaan yang ramai. Orang tua sedang menonton tv saat siswa

sedang belajar. Hal itu menyebabkan siswa sulit berkonsentrasi.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Zainal Aqib dalam

bukunya bahwa suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu

ramai tidak akan memberikan anak belajar dengan baik.80

b. Lingkungan Sekolah

Guru mengungkapkan bahwa alat peraga, ataupun media

pembelajaran yang tersedia di sekolah belum digunakan secara

maksimal. Sarana penunjang pembelajaran masih dirasa kurang

lengkap seperti, belum tersedianya projector di kelas membuat guru

tidak sealalu dapat menggunakan bahan elektronik di kelas. Faktor

inilah yang menyebabkan anak memiliki hambatan ataupun

kesulitan belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Zainal

Aqib dalam bukunya bahwa faktor-faktor yang menjadi hambatan

dalam belajar anak di antaranya adalah alat-alat belajar yang serba

80 Ibid.,h.64.

Page 88: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

73

tidak lengkap.81 Kondisi ruang kelas dirasa nyaman untuk siswa

belajar. Luas ruang kelas sudah sesuai walaupun dengan jumlah

siswa yang cukup banyak.

c. Lingkungan Masyarakat

Beberapa siswa IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah mengatakan bahwa

mereka mengikuti kegiatan masyarakat berupa mengaji pada

malam hari. Teman bermainnya sering mengajak bermain diwaktu

belajar siswa. Setelah pulang sekolah, kegiatan yang mereka

lakukan yaitu bermain. Siswa tidak mengikuti tambahan belajar di

lembaga nonformal seperti bimbingan belajar, hanya saja siswa

mengikutin jam tambahan yang diadakan oleh guru kelas IV.

B. Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Kelas IV di MI

Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram

Madrasah sebagai lembaga pendidikan formal turut bertanggung jawab

dalam membangun siswa-siswi yang cerdas. Oleh karena itu ketika ditemukan

adanya siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah yang mengalami kesulitan

belajar, maka di sinilah tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik untuk

berupaya melakukan tindakan dalam mengatasi kesulitan- kesulitan yang

dihadapi oleh siswanya terutama kesulitan belajar pada mata pelajaran

matematika dengan pokok bahasan bilangan bulat. Hal ini sesuai dengan yang

dikatakan oleh Mulyono Abdurrahman dalm bukunya bahwa orang-orang

yang terkait dengan upaya memberikan bantuan kepada anak terutamanya

81 Ibid.,h.66.

Page 89: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

74

adalah guru reguler/guru kelas, administrator sekolah, tim ahli(dokter,

psikolog, konselor, dan sebagainya), dan orang tua.82

Upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan

belajar siswa antara lain seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya

yaitu, di antaranya guru mengumpulkan data, mengolahnya,

mendiagnosisnya, menetapkan prognosis, melakukan perlakuan dan

mengambil tindakan evaluasi bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Guru juga menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa

secara individu. Dalam setiap minggunya guru memberika tambahan

pelajaran setelah jam pelajaran yaitu pada hari senin dan kamis. Pada jam

tambahan biasanya guru mengulang materi yang telah disampaikan hal itu

dilakukan agar siswa memahami materi yang disampaikan guru. Guru juga

telah melakukan kegiatan remidial kepada siswa yang memiliki nilai dibawah

KKM.

Upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan belajar

siswa kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah tidak terlepas dari peran dan

tanggung jawab guru dalam mendidik, mengajar dan membimbing siswa

mengembangkan kemampuannya. Oleh karena itu pendekatan demi

pendekatan dilakukan oleh guru pada saat siswa mengalami kesulitan dalam

belajar matematika dengan pokok bahasan bilangan bulat, karena anak-anak

membutuhkan pendekatan spiritual dari guru. Jadi, apapun yang dilakukan

oleh anak-anak kita bisa mengikutinya dengan cara kita sendiri sebagai

82

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar(Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), h.103.

Page 90: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

75

gurunya. Jangan kita terlalu mengikuti apa kemauan anak-anak diluar

kegiatan belajarnya, karena jika kita berikan atau kita ikuti terus menerus

anak akan semakin tidak menurut, akan tetapi kita ikuti kemauannya dengan

cara kita.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa,

segala upaya telah dilakukan oleh guru dengan semaksimal mungkin dalam

mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran matematika yang dialami

oleh siswa, karena besar harapan guru untuk melihat siswa-siswanya mampu

memahami materi, dengan begitu siswa akan siap naik ke kelas berikutnya

yaitu kelas V yang idealnya sudah bisa melakukan operasi hitung bilangan

bulat. Dengan kemampuan yang mereka miliki akan mempermudah proses

pembelajaran karena mereka dihadapkan pada mata pelajaran yang menuntut

kemampuan mereka memahami operasi hitung bilangan bulat.

Page 91: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

76

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan temuan dalam penelitian yang telah

dilaksanakan, hasil penelitian ini memaparkan tentang:

1. Terdapat siswa di kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung

dimana tidak tercapainya nilai ketuntasan minimum yang telah ditetapkan

sehingga siswa yang nilainya di bawah rata-rata merupakan siswa yang

mengalami kesulitan belajar. Materi yang dianggap sulit yaitu materi

dengan pokok bahasan bilangan bulat. Siswa berkesulitan belajar di kelas

IV mengalami kesulitan dalam kurangnya pemahaman mengenai simbol,

penggunaan proses yang keliru, dan kesulitan dalam perhitungan.

2. Upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa kelas iv di MI Al-

Ma’rifatul islamiyah Dasan Agung mataram yaitu, diantaranya guru

mengumpulkan data, mengolahnya, mengidentifikasinya, melakukan

perlakuan dan mengambil tindakan remedial bagi siswa yang mengalami

kesulitan belajar. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami

oleh siswa secara individu. Dalam setiap minggunya guru memberika

tambahan pelajaran setelah jam pelajaran yaitu pada hari senin dan kamis.

Pada jam tambahan biasanya guru mengulang materi yang telah

disampaikan hal itu dilakukan agar siswa memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Dalam menyampaikan pembelajaran apa bila

terdapat kesulitan dalam menyampaikan materi agar dapat dipahami

76

Page 92: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

77

siswa, guru berkonsultasi kepada kepala sekolah ataupun pengawas. Guru

juga telah melakukan kegiatan remidial kepada siswa yang memiliki nilai

dibawah KKM.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka disajikan

saran-saran sebagai berikut.:

1. Bagi Siswa IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Siswa sebaiknya meningkatkan motivasi untuk giat belajar dan

memperhatikan pembelajaran yang disampikan guru kelas, agar lebih

memahami materi pembelajaran matematika. Siswa juga sebaiknya

membentuk kelompok belajar dilingkungan tempat tinggal agar dapat

berdiskusi dan belajar secara bersama-sama untuk menyelesaikan

kesulitan dalam memahami materi matematika.

2. Bagi Guru Kelas IV MI Al-Ma’rifatul Islamiyah

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan terdapat beberapa

rekomedasi pemecahan masalah kesulitan belajar matematika siswa

berkesulitan belajar di kelas IV MI A-lMa’rifatul Islamiyah yaitu untuk

mengatasi faktor kesulitan yang berasal dari dalam siswa guru dapat

melakukan bimbingan dan konseling kepada siswa yang memiliki tingkat

emosional tinggi, agar dapat mengarahkan siswa mengendalikan

emosinya. Drill atau pelatihan soal-soal secara terus menerus dapat

dilakukan untuk membantu siswa yang memiliki kecerdasan dibawah

teman yang lain agar dapat mengikuti pelajaran. Untuk meningkatkan

Page 93: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

78

perhatian siswa dan minat siswa terhadap pembelajaran dapat dengan

menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan memberikan

dorongan (encourangement) agar siswa lebih memperhatikan pelajaran

dan memberikan penghargaan (rewards) saat siswa mendapat prestasi

yang baik. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa guru dan orang tua

dapat memberikan penguatan (reinforcement) berupa pujian dan nasehat.

3. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat dikaji untuk dapat dimanfaatkan dalam

melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian yang dilakukan ini masih

sangat sederhana sehingga perlu adanya penelitian yang mendalam dan

melakukan kajian lebih mendalam terhadap kesulitan belajar matematika.

Serta untuk peneliti selanjutnya agar dapat menyajikan penelitian yang

lebih baik.

Page 94: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Fathani. Matematika Hakikat Dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta,

2008. Ahmad Susanto. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:Kencana Prenadamedia

Group, 2014. Afifuddin, Beni Ahmad Saebani. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung:CV.

Pustaka Setia, 2012. Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung:Yrama Widya, 2010. Dwi Galeh Prasetyawan, “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas

IV SD Negeri Congkrang 1 Muntilan Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Irzani. Matematika 1 Untuk Calon Guru SD/MI. Yogyakarta:Kurnia Salam

Semesta, 2010. Lexy Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosda Karya,

2005. Lisnawati Simanjuntak, dkk. Metode Mengajar Matematika. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1993. Martini Jamaris. Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, Dan

Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini Dan Usia Sekolah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.

Mohammad Jauhar. Implementasi Paikem dari Behavioristik Sampai

Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Mulyadi. Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar

Khusus.Yogyakarta: Nuha Litera, 2008. Mulyono Abdurrahman. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta:PT

Rineka Cipta, 2010. Oemar Hamalik. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014. Rohana, “Identifikasi Kesulitan Belajar bangun ruang Siswa Kelas V SDN 32

Mataram Tahun Pelajaran 2003/2004”.

Page 95: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

80

Sutisna, “Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa

Kelas IV MI YAPIA Parung Bogor”. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2009. -------------Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta,

2011. Sutarto, Syarifuddin. Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Samudar

Biru, 2013. Sutisna, “Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa

Kelas IV MI YAPIA Parung Bogor”. Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta, 2015. Tim penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram. Mataram:IAIN

Mataram, 2015. Tombokan Runtukahu, Selpius Kandou. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi

Anak Berkesulitan Belajar.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2014. Zainal Aqib.Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran.Surabaya:Insan

Cendekia, 2002.

Page 96: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

81

LAMPIRAN

Page 97: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

82

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA

Nama :

Hari dan tanggal wawancara :

Jam wawancara :

Tempat wawancara :

1. Apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?

2. Bila adik dalam kondisi tidak sehat apakah merasa terganggu dalam belajar?

3. Apakah adik mempunyai kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembeljaran

dikelas?

4. Bagaimana sikap adik saat pelajaran matematika?

5. Pelajaran apa yang adik sukai? Alasannya?

6. Apakah adik tertarik dengan semua pelajaran yang disampaikan guru?

7. Saat adik tidak tertarik terhadap pelajaran yang disampaikan guru apa yang

adik lakukan?

8. Apakah adik berminat jika guru memberikan tambahan belajar untuk siswa

yang mengalami kesulitan belajar?

9. Apakah yang membuat adik semangat untuk belajar?

10. Apabila hal itu tidak ada, apa yang adik lakukan agar tetep semangat belajar?

11. Apakah adik pernah sampai marah saat tidak bisa mengerjakan soal atau sulit

memahami materi yang disampaikan guru?

12. Apakah adik sering merasa bosan saat mengikuti pelajaran?

13. Apabila sedang bosan apa yang adik lakukan agar tetap bisa mengikuti

pelajaran?

Page 98: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

83

14. Adik lebih mudah memahami pembelajaran dengan cara apa?

15. Bagaimana keadaan lingkungan di rumah adik?

16. Apakah di rumah adik bermain dengan teman-teman?

17. Bagaimana sikap teman bermain adik?

18. Kegiatan apa yang adik ikuti di lingkungan tempat tinggal adik?

19. Apa yang adik lakukan setelah pulang sekolah?

20. Apakah adik di rumah menonoton TV, membaca majalah atau komik?

21. Apakah bila terlalu lama melakukan kegiatan itu baik?

22. Dalam pembelajaran matematika, materi apa yang adik anggap sulit?

23. Apa yang sulit dari materi tersebut?

24. Apakah adik sudah mengerti mengenai materi tersebut?

25. Apa yang adik lakukan ketika mengalami kesulitan belajar?

26. Jika teman adik yang mengalami kesulitan belajar apa yang adik lakukan?

27. Apabila kamu kesulitan belajar saat belajar di rumah apa yang kamu lakukan?

28. Apakah adik pernah mendapat bimbingan khusus saat mengalami kesulitan

belajar?

Page 99: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

84

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA GURU

Nama :

Hari dan tanggal wawancara :

Jam wawancara :

Tempat wawancara :

1. Apa yang ibu lakukan sebelum pembelajaran?

2. Apakah setiap sebelum pembelajaran ibu selalu mempersiapkanya (pertanyaan

1)?

3. Seberapa dekatkah ibu dengan murid?

4. Apakah ibu memperhatikan kemampuan siswa sebelum menyusun kriteria

ketuntasan belajar?

5. Bagaimana ibu menyusunya kriteria ketuntasan belajar siswa?

6. Apakah dalam setiap pembalajaran ada siswa yang menggangu jalannya

pembelajaran?

7. Apa yang ibu lakukan dengan siswa tersebut?

8. Apakah dalam setiap pembelajaran ada siswa yang kesulitan memahami materi

yang ibu sampaikan?

9. Apakah ibu tahu siswa yang mengalami kesulitan belajar?

10. Apa yang ibu lakukan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar di

dalam kelas?

11. Apa yang ibu lakukan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar setelah

kegiatan belajar mengajar?

Page 100: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

85

12. Apakah semua siswa yang megalami kesulitan belajar selalu mendapat

perhatian khusus dari ibu?

13. Dalam setiap pembelajaran apakah ibu mengunakan metode pembelajaran

yang berbeda-beda?

14. Menurut ibu metode pembelajaran apa yang yang paling mudah diterapkan

untuk siswa?

15. Apakah terdapat media pembelajaran atau alat pembelajaran di sekolah?

16. Bagaimana pemanfaatan media dan alat pembelajaran tersebut?

17. Apa ada perbedaan pembelajaran mengunakan media pembelajaran dan tanpa

media pembelajaran?

18. Apabila media pembelajaran tidak tersedia di sekolah apa yang ibu lakukan?

19. Bagaimana kondisi lingkungan sekolah ini termasuk ruang kelasnya?

20. Apakah ibu merasa nyaman mengajar dengan kondisi ruang kelas ini?

21. Apa pendapat ibu mengenai kurikulum yang digunakan saat ini?

22. Bagaimana ibu menyusun urutan materi atau menyesuaikan materi dengan

Siswa agar tidak mengalami kesulitan belajar?

23. Bagaimana kedisiplinan siswa di sekolah ( waktu, tugas, seraturan)?

24. Apakah ibu selalu datang tepat waktu?

25. Apabila ibu berhalangan hadir apa yang ibu lakukan?

26. Apakaah dalam menyampaikan materi ibu memiliki kesulitan penyampaian

dalam pembelajaran?

27. Apabila terdapat kesulitan apa yang ibu lakukan?

Page 101: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

86

28. Cara apa yang ibu lakukan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada

siswa?

29. Apakah dengan cara tersebut siswa tertarik mengikuti pelajaran?

30. Apabila dalam prosesnya pembelajaran di kelas anak kesulitan memahami

materi yang ibu sampaikan, apa yang ibu lakukan?

31. Apakah metode pembelajaran yang ibu gunakan menyesuaikan dengan

materi?

32. Apakah ibu mengunakan metode yang berbeda-beda dalam menyampaikan

setiap materi?

33. Apakah dengan mengunakan media siswa tertarik dengan pembelajaran?

34. Apakah setiap selesai melakukan pembelajatan ibu melakukan evaluasi?

35. Dalam bentuk apa ibu melakukan evaluasi?

36. Kesulitan belajar matematika seperti apa yang dialami siswa kelas IV?

37. Bagaimana menentukan kriteria ketuntasan belajar siswa?

38. Apa yang ibu lakukan kepada siswa yang belum mencapai KKM?

Page 102: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

87

Lampiran 3. Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU

Nama Guru : Mata Pelajaran : Pokok Bahasan : Hari/Tanggal : Ruang/Waktu : Sekolah/Kelas : No. Kegiatan-Kegiatan Langkah-langkah Ya Tidak

1. Awal 1. Memotivasi siswa untuk belajar

2. Apersepsi melalui pengulangan bahan materi yang sudah diberikan

2. Gambaran atau Iktisar

1. Bahan pelajaran yang telah disusun disampaikan dengan cara lisan

2. Bahan pelajaran ditulis dipapan tulis

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Presentation/Penyajian 1. Pemberian materi 2. Kejelasan materi

4. Evaluasi/Penilaian 1. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan kepada guru

2. Penghargaan kepada siswa 3. Memberi pertanyaan kepada

siswa secara lisan mengenai bahan yang telah dipelajari

4. Guru memberikan dan memantau kegiatan siswa mengerjakan tugas

5. Memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar

6. Memberikan bimbingan kepda setiap kelompok yang mengalami kesulitan

7. Memberikan pekerjaan rumah

Page 103: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

88

sesuai dengan bahan ajar yang telah dipelajari

5. Kesimpulan 1. Jawaban atas pertanyaan siswa

2. Penghargaan kepada siswa 3. Membuat kesimpulan dari

materi yang telah disampaikan atau yang telah diberikan

Page 104: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

89

Lampiran 4. Pedoman Observasi Siswa

PEDOMAN OBSERVASI SISWA

No Komponen-Komponen pertanyaan Jawaban Pertanyaan

Ya Tidak Sebagian

1 Setiap siswa membersihkan kelas sebelum guru datang.

2 Semua siswa masuk kelas dengan tepat waktu.

3 Siswa duduk dengan rapi dan mengucapkan salam kepada guru.

4 Katua kelas memimpin do,a agar pembelajaran bermanfaat untuk

kehidupan sehari-hari.

5 Ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa

memperhatikannya.

6 Ketika guru menjelaska materi, siswa memperhatikan penjelasan guru.

7 Siswa suka bermain-main ketika guru sedang menjelaskan materi.

8 Ketika guru memberikan tugas individu banyak siswa yang mengeluh

dan acuh tak acuh dengan tugas yang di berikan oleh guru.

9 Masih banyak siswa yang minatnya masih rendah dalam pembelajaran

Matematika.

10 Masih banyak siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas

individu.

Page 105: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

90

Lampiran 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU

Nama Guru : Hatiqah, S.Pd Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Operasi hitung bilangan bulat Hari/Tanggal : Sabtu 25 Mei 2017 Ruang/Waktu : Ruang 4/30 Menit Sekolah/Kelas : MI Al-Ma’rifatul Islamiyah Dasan Agung Mataram/Kelas IV No. Kegiatan-Kegiatan Langkah-langkah Ya Tidak

1. Awal 1. Memotivasi siswa untuk belajar

2. Apersepsi melalui pengulangan bahan materi yang sudah diberikan

2. Gambaran atau Iktisar

1. Bahan pelajaran yang telah disusun disampaikan dengan cara lisan

2. Bahan pelajaran ditulis dipapan tulis

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Penyajian 1. Pemberian materi 2. Kejelasan materi

4. Evaluasi/Penilaian 1. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan kepada guru

2. Penghargaan kepada siswa 3. Memberi pertanyaan kepada

siswa secara lisan mengenai bahan yang telah dipelajari

4. Guru memberikan dan memantau kegiatan siswa mengerjakan tugas

5. Memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar

6. Memberikan bimbingan kepda setiap kelompok yang mengalami kesulitan

Page 106: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

91

7. Memberikan pekerjaan rumah sesuai dengan bahan ajar yang telah dipelajari

5. Kesimpulan 1. Jawaban atas pertanyaan siswa

2. Penghargaan kepada siswa 3. Membuat kesimpulan dari

materi yang telah disampaikan atau yang telah diberikan

Page 107: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

92

Lampiran 6. Hasil Observasi Siswa

HASIL OBSERVASI SISWA

No Komponen-Komponen pertanyaan Jawaban Pertanyaan

Ya Tidak Sebagian

1 Setiap siswa membersihkan kelas sebelum guru datang.

2 Semua siswa masuk kelas dengan tepat waktu.

3 Siswa duduk dengan rapi dan mengucapkan salam kepada guru.

4 Katua kelas memimpin do’a agar pembelajaran bermanfaat untuk

kehidupan sehari-hari.

5 Ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa

memperhatikannya.

6 Ketika guru menjelaska materi, siswa memperhatikan penjelasan guru.

7 Siswa suka bermain-main ketika guru sedang menjelaskan materi.

8 Ketika guru memberikan tugas individu banyak siswa yang mengeluh

dan acuh tak acuh dengan tugas yang di berikan oleh guru.

9 Masih banyak siswa yang minatnya masih rendah dalam pembelajaran

Matematika.

10 Masih banyak siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas

individu.

Page 108: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

93

Lampiran 7. Sumber Data Wawancara

No. Nama Inisial Jabatan

1. Adelia Febiani AF Siswi Kelas IV

2. Adelia Annisa AA Siswi Kelas IV

3. Faqih Karomi FK Siswa Kelas IV

4. Maulidinia MA Siswi Kelas IV

5. Zulkarnain ZN Siswa Kelas IV

6. Ibu Hatiqah HH Guru Kelas

Page 109: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

94

Lampiran 8. Transkrip Hasil Wawancara Kepada Siswa

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA

Nama : Adelia Febiani

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2017

Jam wawancara : 09.00-09.15

Tempat wawancara : Ruang kelas I

Peneliti : Kakak mau tanya-tanya Febi, yang pertama apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?

Siswa AF : Iya

Peneliti : Kalau Febi dalam kondisi tidak sehat, adik berangkat sekolah tidak?

Siswa AF : tidak!

Peneliti : Kalau lagi sakit itu menggangu belajar tidak?

Siswa ERW : Iya.

Peneliti : Iya berarti menggangu ya, Febi mempunyai kesulitan tidak? Misalnya sulit membaca atau sulit menulis?

Siswa AF : Ada kak, sulit berhitung

Peneliti : Pada saat Febi belajar matematika, Febi memperhatikan atau tidak?

Siswa AF : Iya memperhatikan

Peneliti : Saat Febi diberikan tugas yang sulit dikerjakan, apa yang Febi lakukan?

Siswa AF : (bingung, menjawab pertanyaan tersebut)

Peneliti : Yau sudah dilewati dulu. Pelajaran apa yang adik sukai? Alasannya?

Page 110: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

95

Siswa AF : IPA, tidak tau

Peneliti : Apakah adik tertarik dengan semua pelajaran yang disampaikan guru?

Siswa AF : Iya

Peneliti : Febi berminat jika guru memberikan tambahan belajar atau les? Mau tidak ikut?

Siswa AF : Iya mau

Peneliti : Apakah yang membuat Febi semangat untuk belajar?

Siswa AF : bingung

Peneliti : Febi pernah tidak sampai marah saat tidak bisa mengerjakan soal yang sulit sekali? Soal apa?

Siswa AF : Iya penah, soal matematika

Peneliti : Apakah Febi sering merasa bosan saat ditengah-tengah pelajaran?

Siswa AF : Tidak pernah

Peneliti : Febi lebih mudah memahami pembelajaran dengan cara apa? Diterangkan siapa?

Siswa AF : Diterangkan, lebih mudah diterangkan Ibu guru.

Peneliti : Apakah orang tua sering menanyakan kegiatan di sekolah?

Siswa AF : Kadang-kadang

Peneliti : Pas dirumah Febi sama bapak sama ibuk dekat tidak?

Siswa AF : Iya

Peneliti : Apakah Febi pernah marah atau berselisih dengan Bapak atau Ibu?

Siswa AF : Iya pernah

Peneliti : Apa yang Bapak Ibu lakukan saat Febi kesulitan belajar?

Siswa AF : Mengajari

Peneliti : Bagaimana keadaan rumah saat Febi belajar?

Page 111: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

96

Siswa AF : Nyaman

Peneliti : Febi dirumah ikut kegiatan apa? TPA atau apa?

Siswa AF : Ngaji di TPA

Peneliti : Kalau di rumah Febi suka melakukan apa? Misalnya bermain sama teman-teman atau menonton TV?

Siswa AF : Menonton TV kadang main game

Peneliti : Febi tau tidak kalau menonton TV/game lama-lama itu tidak bagus?

Siswa AF : Tahu

Peneliti : Kalau Febi di sekolahan diminta mengerjakan soal dan Febi belum bisa, apakah Febi suka diterangkan sama ibu guru.

Siswa MI : Iya pernah

Nama : Adelia Annisa

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2017

Jam wawancara : 09.15-09.27

Tempat wawancara : Ruang kelas I

Peneliti : Kakak mau tanya, dijawab ya pertanyaannya. Adel setiap hari selalu berangkat sekolah itu selalu dalam keadaan sehat?

Siswa AA : Iya sehat

Peneliti : Adel mempunyai kesulitan dalam operasi bilangan?

Siswa AA : Sulit menghitung dan operasi pengurangan

Peneliti : Kalau misalnya Adel kesulitan, apa yang Adel lakukan?

Siswa AA : Membaca catatan dan bertanya kepada guru

Peneliti : Kalau pas pelajaran matematika itu bagaimana? Memperhatikan atau bagaimana?

Siswa AA : Memperhatikan

Page 112: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

97

Peneliti : Saat ibu guru menjelaskan materi opersai bilangan adi tertarik tidak? Senang tidak?

Siswa AA : Iya

Peneliti : Apakah yang membuat adik semangat untuk belajar? Apa biar dapat hadiah, nilainya bagus

Siswa AA : (bingung)…. Dapat nilai bagus

Peneliti : Apakah adik pernah sampai marah saat tidak bisa memahami materi?

Siswa AA : Tidak pernah

Peneliti : Apakah adik sering merasa bosan saat mengikuti pelajaran?

Siswa AA : Kadang-kadang

Peneliti : Adel lebih mudah belajar dengan cara apa? Belajar sambil mendengarkan, belajar dengan melihat papan tulis, belajar dengan menulis, atau bagaimana?

Siswa AA : Melihat papan tulis

Peneliti : Kalau adik lebih mudah mendengarkan penjelasan teman, guru atau orang tua?

Siswa AA : Lebih mudah mendengarkan penjelasanan guru

Peneliti : Apa bapak ibu sering tanya kegiatan Adel di Sekolah?

Siswa AA : Kadang-kadang

Peneliti : Pas Adel belajar di rumah dalam keadaan sepi atau ramai dan Bapak Ibu sedang apa? Adel belajarnya jam berapa?

Siswa AA : Belajarnya sore dan malam selesai pulang TPQ. Kalau orang tua malamnya nonton tv

Peneliti : Adel pernah marah sama Bapak dan Ibu?

Siswa AA : Tidak

Peneliti : Pada saat Adel belajar, misalnya adek ada kesulitan Bapak Ibu bagaimana?

Siswa AA : Mengajari

Peneliti : Adel dirumah mengikuti kegiatan apa? Ngaji, atau apa? Jam berapa?

Siswa AA : Ngaji habis magrib sampai isya

Page 113: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

98

Peneliti : Adel suka menonoton TV, membaca majalah atau komik?

Siswa AA : Suka

Peneliti : Kalau nonton TV jam berapa?

Siswa AA : Jam dua sampai setengah tiga

Peneliti : Adel tau tidak kalau terlalu lama nonton TV itu tidak bagus?

Siswa AA : Iya tau

Peneliti : Kalau di Sekolahan adek tidak tahu soalnya dan adek tidak bisa mengerjakan itu, apakah ibu guru menjelaskan lagi?

Siswa AA : Iya Ibu guru menjelaskan lagi

Peneliti : Terima kasih ya adek Adel

Nama : Faqih Karomi

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2017

Jam wawancara : 09.27-09.40

Tempat wawancara : Ruang kelas I

Peneliti : Kakak mau tanya-tanya Nurul, yang pertama apakah adik setiap hari selalu berangkat sekolah dalam kondisi sehat?

Siswa FK : Iya

Peneliti : Dalam belajar matematika materi operasi bilangan Faqih mempunyai kesulitan tidak? Misalnya sulit membaca atau sulit menulis, ada tidak?

Siswa FK : Ada, sulit berhitung

Peneliti : Pada saat Faqih belajar matematika, adik memperhatikan atau tidak?

Siswa FK : Iya memperhatikan

Peneliti : Saat Faqih diberitugas yang sulit dikerjakan apa yang di lakukan?

Siswa FK : Bertanya

Peneliti : Apakah yang membuat Faqih semangat untuk belajar?

Siswa FK : Bingung

Page 114: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

99

Peneliti : Faqih pernah tidak sampai marah saat tidak bisa memahami materi yang diajarkan guru?

Siswa FK : Iya penah

Peneliti : Apakah Faqih sering merasa bosan saat ditengah-tengah pelajaran?

Siswa FK : Kadang-kadang

Peneliti : Faqih lebih mudah memahami pembelajaran dengan cara apa? Diterangkan siapa?

Siswa FK : Diterangkan, lebih mudah diterangkan Ibu guru.

Peneliti : Apakah orang tua sering menanyakan kegiatan di Sekolah?

Siswa FK : Iya pernah

Peneliti : Bapak sama Ibu itu lagi ngapain saat Faqih belajar?

Siswa FK : Kadang-kadang nemenin

Peneliti : Misalnya pas nemenin, pas Faqih kesulitan itu Bapak sama Ibu ngajarin tidak?

Siswa FK : Iya

Peneliti : Apakah Faqih pernah marah atau berselisih dengan Bapak atau Ibu?

Siswa FK : Iya pernah

Peneliti : Bagaimana keadaan rumah saat Faqih belajar?

Siswa FK : Nyaman

Peneliti : Di Rumah Faqih itu bagaimana rumahnya mepet-mepet atau gimana? Kalau malam ramai tidak?

Siswa FK : Iya mepet-mepet, kadang ramai.

Peneliti : Temen-temen Faqih kalau main jam berapa? Apa yang dimainkan?

Siswa FK : Setelah pulang sekolah saya di ajak bermain. Kadang bermain di warnet, kadang di rumah teman

Peneliti : Faqih dirumah ikuti kegiatan apa? TPA atau apa?

Siswa FK : Iya ikut

Peneliti : Faqih kalau dirumah senengnya menonoton TV, membaca majalah atau komik?

Page 115: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

100

Siswa FK : Membaca majalah dan nonton TV

Peneliti : Kalau membaca komik atau nonton TV itu baik atau tidak?

Siswa FK : Tidak!

Peneliti : Apa yang adik lakukan ketika mengalami kesulitan belajar?

Siswa FK : Bertanya sama Ibu guru

Peneliti : Kalau Faqih merasa kesulitan di Sekolah Faqih dapat bimbingan dari Ibu guru tidak?

Siswa FK : Iya

Peneliti : Terima kasih ya Faqih

Nama : Zulkarnain

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2017

Jam wawancara : 09.40-09.55

Tempat wawancara : Ruang kelas I

Peneliti : Dik, kakak mau bertanya, dijawab ya. Pertanyaan pertama Adik setiap hari selalu berangkat sekolah itu sehat?

Siswa ZN : Iya sehat

Peneliti : Apakah adik mempunyai kesulitan dalam melakukan operasi bilangan? Misalnya sulit membaca, sulit menulis dll?

Siswa ZN : Sulit menghitung

Peneliti : Kalau pas proses pembelajaran itu bagaimana? Zul memperhatikan atau kadang-kadang suka tidak memperhatikan?

Siswa ZN : Memperhatikan

Peneliti : Kalau misalnya Zul dikasih soal yang sulit itu Zul bagaimana?

Siswa ZN : Menghitung ( bingung)

Peneliti : Apakah yang membuat Zul semangat untuk belajar?

Page 116: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

101

Siswa ZN : …. Dapat nilai bagus

Peneliti : Kalau dapat nilai bagus Zul dapat hadiah tidak?

Siswa ZN : tidak

Peneliti : Apakah Zul pernah sampai marah saat tidak bisa mengerjakan soal, karena tidak tidak bisa sekali marah-marah sendiri?

Siswa ZN : Tidak pernah

Peneliti : Apakah adik sering merasa bosan saat mengikuti pelajaran?

Siswa ZN : Kadang-Kadang

Peneliti : Adik lebih mudah memahami pembelajaran dengan cara apa?

Siswa ZN : Mendengarkan penjelasan guru,

Peneliti : Kalau di Rumah suka ditanya sama Ibu dan Bapak kegiatan Zul di Sekolah?

Siswa ZN : Kadang-kadang

Peneliti : Zul belajar tidak kalau malam? Belajarnya jam berapa? Apakah orang tua menemani Zul saat belajar, dan apakah orang tua mengajari adik saat kesulitan dalam belajar?

Siswa ZN : nggeh belajar, habis ngaji. Kadang dibantuin kadang tidak kak

Peneliti : Saat adik belajar Bapak Ibu lagi apa?

Siswa ZN : Melihat

Peneliti : Bagaimana keadaan rumah saat Zul belajar? Sepi, ramai?

Siswa ZN : Ramai

Peneliti : Di Rumah Zul mengikuti kegiatan apa? Ngaji, TPA atau apa? Jam berapa?

Siswa ZN : Ngaji, habis magrib sampai setengah tujuh

Peneliti : Apa yang adik lakukan setelah pulang sekolah?

Siswa ZN : Makan, lalu bermain PS

Peneliti : Kalau main PS jam berapa sampai jam berapa?

Siswa ZN : Kadang, pulang sekolah sampai asar

Peneliti : Terima kasih ya Zul

Page 117: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

102

Nama : Maulidinia

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2017

Jam wawancara : 10.00-10.15

Tempat wawancara : Ruang kelas I

Peneliti : Kakak tanya ya, yang pertama apakah kalau sekolah berangkatnya selalu sehat?

Siswa MA : Iya kak

Peneliti : Nia mempunyai kesulitan belajar matematika tidak? Misalnya sulit membaca atau sulit menulis, ada tidak?

Siswa MA : Ada, sulit membaca dan berhitung

Peneliti : Pada saat belajar Nia bagaimana, suka memperhatikan atau tidak?

Siswa MA : Iya memperhatikan

Peneliti : Nia kalau belajar operasi bilangan lebih mudah dengan cara apa?

Siswa MA : Lebih mudah diterangkan

Peneliti : Yang membuat Nia semangat belajar apa? Misalnya supaya dapat hadiah, dapat nilai bagus.

Siswa MA : Diberikan uang jajan

Peneliti : Nia pernah marah-marah sendiri karena tidak bisa mengerjakan soal atau saat belum mengerti penjelasan dari Ibu guru?

Siswa MA : Kadang-kadang

Peneliti : Kadang-kadang iya, Nia sering merasa bosan saat proses pembelajaran?

Siswa MA : Kadang-kadang

Peneliti : Apakah Nia pernah mendapatkan bimbingan oleh Ibu guru ketika belum memahami materi yang disampaikan?

Siswa MA : Jarang kak

Peneliti : Nia lebih mudah belajar dengan cara apa? Mendengarkan penjelasan guru, sambil menulis, atau sambil melihat papan tulis?

Page 118: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

103

Siswa MA : Sambil menulis

Peneliti : Kalau pas di rumah Bapak Ibu sering bertanya tidak, Nia di Sekolah ngapain aja tadi?

Siswa MA : Tidak

Peneliti : pas Nia belajar di Rumah keadaannya sepi atau ramai dan Bapak Ibu sedang apa? Nia belajarnya jam berapa?

Siswa MA : Belajarnya malam selesai isya. Kalau orang tua malamnya nonton tv terkadang ramai karena banyak tetangga bertamu

Peneliti : Apakah Nia pernah marah atau berselisih dengan Bapak atau Ibu?

Siswa MA : Iya pernah

Peneliti : Nia kalau di Rumah ikut kegiatan apa? Misalnya ngaji, TPA atau apa?

Siswa MA : Ngaji di TPA

Peneliti : Kalau di rumah Nia suka melakukan apa? Misalnya bermain sama teman-teman atau menonton TV?

Siswa MA : Menonton TV

Peneliti : Nia tahu tidak kalau menonton TV lama-lama itu tidak bagus?

Siswa MA : Tahu kak

Peneliti : Kalau Nia di Sekolahan diminta mengerjakan soal dan Nia belum bisa, apakah Nia suka diterangkan sama ibu guru.

Siswa MA : Iya pernah, tapi tetap belum mengerti kak

Peneliti : Terima kasih iya Nia

Page 119: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

104

Lampiran 9. Transkrip Hasil Wawancara Kepada Guru

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA KEPADA GURU

Nama : Hatiqah, S.Pd

Hari, tanggal wawancara : Sabtu, 27 Mei 2017

Jam wawancara : 10.15-10.50

Tempat wawncara : Ruang kantor Guru

Peneliti : Selamat pagi bu. Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibu mengenai pembelajaran dikelas.

Guru kelas : Pagi

Peneliti : Untuk yang pertama, Apa yang ibu lakukan sebelum pembelajaran?

Guru kelas : Sebelum pembelajaran ya menyiapkan alat-alat pembelajaran, misalnya RPP, alat peraga, memberikan motivasi anak untuk lebih sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.

Peneliti : Kalau untuk alat peraga RPP itu apakah setiap pembelajaran selalu disiapkan?

Guru kelas : Ya tidak tergantung pelajarannya, bergantung materi pembelajaranya.

Peneliti : Kalau untuk hubungan ibu dengan siswa, seberapa dekatkah hubungan ibu dengan siswa?

Guru kelas : Iya, kami sebagai guru itu berusaha dekat dengan murid, agar tidak merasa takut kepada guru, merasa seperti pada orang tuanya sendiri.

Peneliti : Kembali pada pelajaran tadi buk, pada awal semester apa ibuk menentukan KKM terlebih dahulu?

Guru kelas : Iya

Peneliti : Apakah saat menentukan itu ibu memperhatikan kemampuan siswa?

Guru kelas : Iya

Peneliti : Kalau untuk menyusunnya kriteria ketuntasan belajar siswa bagaimana bu?

Guru kelas : Ada rumusnya

Page 120: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

105

Peneliti : Berarti sudah ada panduannya ya bu.

Peneliti : Apakah dalam pembalajaran ada siswa yang menggangu jalannya pembelajaran atau ada siswa yang apa didalam kelas itu bu?

Guru kelas : Iya salah satunya pasti ada anak yang begitu, biasanya anak yang kurang dalam kemampuanya itu sering kompensasi, jadi dengan banyak bicara atau bermain sendiri.

Peneliti : Kalau untuk siswa-siswa yang seperti itu apa yang ibu lakukan?

Guru kelas : Iya mendekati anak, member nasehat supaya tidak menggangu temanya.

Peneliti : Apakah dalam setiap pembelajaran itu, ibu ada kesulitan untuk menyampaikan materi agar bisa dipahami siswa?

Guru kelas : Iya sering juga ada kesulitan, kalau misalnya ada kata-kata yang sulit dipahami siswa harus mencari dikamus, atau kalau guru tidak tahu kan harus mencari untuk meyampaikan pada siswa

Peneliti : Kalau untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar di dalam kelas, apa yang ibu lakukan?

Guru kelas : Dilakukan remidial

Peneliti : Kalau untuk siswa yang mengalami kesulitan di dalam kelas diberikan perhatian khusus misalnya setelah teman-temanya dijelaskan lalu ibu menjelaskan khusus pada siswa, ada tidak bu?

Guru kelas : Iya sering seperti itu

Peneliti : Tetapi apakah itu untuk semua siswa yang mengalami kesulitan belajar?

Guru kelas : Iya tidak semua, untuk menambah supaya jelas itu sering ditambahi jam pelajaran setengah tujuh, atau jam dua sampai jam tiga

Peneliti : Berarti kalau ada siswa yang kesulitan yang dilakukan diluar jam pelajaran ada jam ke nol dan les?

Peneliti : Berkaitan dengan metode pembelajatan bu. Metode pembelajaran itu apakah ibu mengunakan metode yang berbeda-beda dalam setiap pembelajaran?

Guru kelas : Iya, tergantung pembelajarannya, misalnya IPA kan ada yang metodenya eksperimen, kalau matematika kan harus memberikan contoh, seperti itu. Berarti pengunaan metodenya menyesuaikan dengan materi pembelajaranya.

Page 121: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

106

Peneliti : Menurut ibu metode pembelajaran apa yang yang paling mudah diterapkan atau di aplikasikan dikelas itu metode apa?

Guru kelas : Iya, anak itu bisa mencoba. Berarti eksperimen. Melakukan yang nyata.

Peneliti : Kalau untuk matematika sendiri bu?

Guru kelas : Ya kalau matematika sendiri, guru memberi contoh sambil bertanya jawab, lalu di tugaskan mengerjakan di papan tulis.

Peneliti : Kalau untuk media pembelajaran atau alat peraga di sekolah ini tersedia tidak buk?

Guru kelas : Iya kalau di Sekolah ini kadang ada kadang juga tidak.

Peneliti : Bagaimana pemanfaatannya bu, kalau alat-alat yang tersedia apakah dalam pembelajaran setiap semester selalu digunakan atau kadang-kadang ada yang tidak digunakan?

Guru kelas : Kadang-kadang ada yang digunakan, kadang-kadang tidak

Peneliti : Menurut ibu saat mengunakan media itu apa kelebihannya apa kekurangannya?

Guru kelas : Dengan mengunakan alat peraga itu anak akan lebih lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru, tapi juga ada kekuranya. Misalnya mengunakan alat peraga rangka mungkin kalau ada anak yang maju yang lain itu ada yang ramai.

Peneliti : Apabila media pembelajaran tidak tersedia di sekolah apa yang ibu lakukan?

Guru kelas : Belum ada

Peneliti : Kalau untuk kondisi lingkungan Sekolah , suasana Sekolah mendukung pelajaran atau karena dipinggir jalan menggangu karena banyaknya kendaraan yang lewat atau termasuk kondusif disini bu?

Guru kelas : Ya sudah termasuk kondusif, kalau disini untuk lingkungannya mendukung hanya saja kalau di Desa diluar Sekolah kan anak-anak yang nakal.

Peneliti : Kalau untuk ruang kelas sendiri bu, tempat belajar siswa itu kondisi ruang kelas itu mendukung atau ada yang perlu ditambah lagi bu?

Guru kelas : Ya sudah mendukung, tetapi ya masih ada kekurangan.

Page 122: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

107

Peneliti : Mengenai kurikulum, penerapan kurikulum yang sekarang KTSP itu apakah ibu ada kesulitan menerapkan kurikulum tersebut?

Guru kelas : Tidak ada

Peneliti : Dalam menyusun rencana pembelajaran apa yang menjadi pedoman ibu?

Guru kelas : Silabus

Peneliti : Kalau untuk silabus itu sudah diberikan atau bagaimana?

Guru kelas : Sudah ada,

Peneliti : Kalau untuk penyusun materi, misalnya materi ini di pertemuan ke berapa , itu apakah sudah ada atau ibu menyesuaikan kembali?

Guru kelas : Itu dalam RPP setelah ada RPPnya itu sudah dibuat satu semester, jadi tinggal member tanggal sesuai dengan hari efektifnya.

Peneliti : Kalau untuk tingkat kedisiplinan siswa itu siswa bagai mana bu? Misalnya ada yang suka telat berangkat atau ada yang suka tidak mengerjakan tugas atau ada yang suka melanggar peraturan sekolah?

Guru kelas : Kalau anak telat disinikan masuknya jam setengah tujuh, ya sering ada yang sering telat sepuluh menit sampai seperempat jam., kalau untuk ketelatan jarang yang telat, untuk tugas ya mungkin karena adanya teknologi yang canggih itu anak sering lupa mengerjakan pr.

Peneliti : Kalau untuk ibu sendiri kalu berhalangan hadir itu bagai mana bu?

Guru kelas : Minta izin

Peneliti : Lalu untuk siswanya?

Guru kelas : Ya siswanya membuat surat izin

Peneliti : Apakah dalam menyampaikan pembelajaran ibu kesulitan penyampaian menyampaikan atau memberi penjelasan siswa bagaimana?

Guru kelas : Saya berusaha mencari tahu kepada kepala sekolah atau teman sejawat

Peneliti : Berarti sharing kepada kepala sekolah, kalau untuk cara menyampaikan pelajaran kepada siswa yang paling ibu merasa mudah mudah caranya bagai mana? Apa siswa disuruh membaca atau ibu menerangkan atau bagaimana?

Page 123: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

108

Guru kelas : Yang paling mudah, ya setelah siswa membaca, guru memberikan pertanyaan tentang materi yang dibaca, atau anak disuruh membuat pertanyaan mengenai materi yang sudah dibaca itu anak lebih mudah mengerti.

Peneliti : Kalau untuk saat pembelajaran apakah semua anak tertarik mengikuti pembelajaran yang ibu sampaikan itu?

Guru kelas : Ya tidak karena banyak, 20 siswa kadang ada satu dua siswa yang kurang memperhatikan

Peneliti : Nah kalau dalam proses pembelajaran dikelas itu, ada anak yang kesulitan memahami materi yang disampaikan ibu itu bagaimana bu? Di kelas ada anak yang yang sulit paham itu bagai manabu?

Guru kelas : Saya mendekati siswa kemudian saya terangkan, kepada anak satu atau dua saya terangkan caranya.

Peneliti : Kalau untu matematika sendiri kesulitan siswa itu bagian apa bu? Apakah anak sulit memahami konsep materi, atau yang lain?

Guru kelas : Matematika itu anak itu sulit karena belum mempunyai dasar, misalnya tentang pembagian dan perkalian, kalau anak seusia misalya kelas IV kok belum bisa atau belum hafal perkalian dan pembagian 1-100 itu sulit untuk menerapkan dalam soal cerita atau soal yang lainya itu masih sulit karena itu dasarnya perkalian dan pembagian itu.

Peneliti : Dalam siswa memahami maksud materi itu ada kesulitan tidak bu? Misalnya pada saat siswa mengerjakan soal cerita itu adakan siswa yang kesulitan untu memahami maksud dari soal?

Guru kelas : Ya ada.

Peneliti : Kalau untuk kesulitan yang lainya seperti memahami rumus, lambang bilangan ada tidak bu?

Guru kelas : Ada itu, ya anak tidak semua hafal rumus

Peneliti : Kalau untuk perhitungan anak relatif ya?

Guru kelas : Iya

Peneliti : Lalu untuk evaluasi, itu evaluasinya diadakan setiap apa ya bu?

Guru kelas : Setiap akhir sub pokok bahasan

Peneliti : Untuk waktunya itu?

Guru kelas : Iya waktunya satu minggu sekali.

Page 124: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

109

Peneliti : Lalu untuk siswa yang masih kurang nilainya dibawah KKM itu bagaimana bu?

Guru kelas : Ya diberi remidi untuk mencapai KKM.

Peneliti : Sepertinya sekian saya ucapkan terimakasih untuk bantuanya bu.

Page 125: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

110

Page 126: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

111

Page 127: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

112

Page 128: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

113

Page 129: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

114

Page 130: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

115

Page 131: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

116

Page 132: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

117

Page 133: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA …etheses.uinmataram.ac.id/711/1/Diana Faizah151139083.pdfi ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MI AL-MA’RIFATUL

118