Upload
vudien
View
242
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fisika,dan Efektivitas Program Remedi Sebagai Upaya
Membantu Siswa Kelas X di SMA Stella Duce Bantuluntuk Mamahami Materi Vektor
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :Agata Novia AdrianiNIM : 08 1424 003
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus Kekuatanku dan Bunda Maria
Bapakku F.X. Bagus Putu Adi, Ibuku M.M. Retnowati
Adik-adikku F.Suryadi R. dan F. Indra Wijaya
“Kupersembahkan skripsi ini sebagai bentuk ucapan syukur, tanda terima kasih,
bakti, dan cintaku untuk keluargaku yang selalu mendoakan, percaya, mendukung, dan
memotivasiku untuk terus belajar, tidak mudah putus asa, dan selalu berusaha
mendapatkan yang terbaik.”
Almamaterku Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
“Apapun yang Kamu Lakukan, Baik atau Buruk
Akan Berdampak Bagimu dan Orang-Orang di Sekitarmu”
“Hidup adalah Pilihan
Namun Kedewasaan Seseorang,
Tampak Dalam Pilihan-Pilihan Tersebut”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Agata Novia Adriani, “Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Fisika, dan Efektivitas Program Remedi sebagai Upaya Membantu Siswa
Kelas X di SMA Stella Duce Bantul untuk Memahami Materi Vektor”
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2012).
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal Fisika yang diberikan. Selain itu, penelitian juga dimaksudkan
untuk mengadakan suatu program, sebagai upaya untuk membantu siswa
mengatasi kesulitan mereka dalam menyelesaikan soal. Program ini disebut
sebagai program remedi.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce Bantul. Subyek
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Stella Duce Bantul sejumlah 36
orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen tes dan
non tes. Penelitian dilakukan melalui empat tahap kegiatan yaitu (1) observasi, (2)
pengadaan preteset, (3) pelaksanaan program remedi, (4) pelaksanaan posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada
materi vektor. Namun, program remedi yang diadakan ternyata efektif membantu
siswa mengatasi kesulitan mereka untuk memahami materi vektor. Secara
kualitatif, hal ini dilihat dari meningkatnya prosentase jumlah siswa yang masuk
kategori sangat paham dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Selain itu,
perhitungan secara kuantitatif terhadap perbandingan hasil pretest dan posttest
siswa menunjukkan hasil yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Agata Novia Adriani, "Analysis of Student Difficulties in Physics Problem
Solving and The Effectiveness Remedial Program as Effort Helps High
School Students in Class X Stella Duce Bantul to Understanding Vector
Material.
Physical Education Studies Program, Department of Mathematics and
Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta (2012).
This study aims to investigate students' difficulties in solving physics problems is
given. In addition, the study also aimed to establish a program, an effort to help
students overcome their difficulties in solving the problem. The program is
referred to as a remedial program.
This research was conducted at the High School Stella Duce Bantul. The subjects
of this study were students of class X SMA Stella Duce Bantul some 36 people.
The study was conducted in September 2012.
The instrument are used in this study are in test instruments and test form The
research was conducted through four phases of activities: (1) observation, (2)
procurement pretest, (3) implementation of remedial programs, (4)
implementation of the posttest.
The Results of Research showed that students had difficulty in vector material.
However, the program was effective remedy was held to help students overcome
their difficulties to understand the material vector. Qualitatively, it is seen from
the increase in the percentage of students who entered the category of great
understanding in solving the given problem. In addition, the quantitative
calculation of the comparison results of pretest and posttest of students showed
significant results.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan berkat dan karuniaNya yang luar biasa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Fisika, dan Efektivitas Program Remedi Sebagai Upaya Membantu Siswa
Kelas X di SMA Stella Duce Bantul untuk Mamahami Materi Vektor dengan baik.
Skripsi tersebut ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan,
semangat, bimbingan, kerja sama, nasihat, dan doa dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Domi Severinus, M.Si selaku dosen pembimbing, yang telah dengan
penuh kesabaran berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
penulis dalam penyusunan dan penyelesaikan tugas akhir ini.
2. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang dengan penuh
kedisiplinan, mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh
perkuliahan di Pendidikan Fisika..
3. Sr. Adriani, CB, selaku Kepala Sekolah SMA Stella Duce Bantul yang telah
memberikan ijin sewaktu penulis melakukan penelitian pada bulan Agustus
2012 hingga September 2012.
4. Bapak Fransiskus Yuni Wantoro, selaku guru Fisika SMA Stella Duce Bantul
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
penelitian, serta memberikan masukan-masukan yang berguna bagi penulis
dalam penyusunan tugas akhir.
5. Keluargaku tercinta, F.X Bagus Putu Adi (bapak), M.M Retnowati (ibu),
Fransiskus Suryadi R. dan F. Indra Wijaya (adik) yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
6. Bapak-Ibu guru dan karyawan SMA Stella Duce Bantul yang terus
mendukung dan menyemangati penulis selama melakukan penelitian.
7. Siswa-siswi kelas X SMA Stella Duce Bantul tahun ajaran 2012/2013 atas
bantuan dan keterlibatannya dalam penelitian untuk tugas akhir ini.
8. Teman-temanku di Pendidikan Fisika, khususnya angkatan 2008, juga
sahabatku Gery, Anto, Sigit, Edwin, Helen, Sinta, Ari, Dina, Mira, Mas
Agung, Mas Bagus, Mas Agus dan Mbak Dita. Terima kasih atas kebersamaan
dan dorongan yang kalian berikan.
9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan
tugas akhir ini. Akhir kata, semoga pemaparan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Yogyakarta, 18 Desember 2012
Penulis,
Agata Novia AdrianiNIM: 08 1424 003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
E. Perumusan Variabel dan Pembatasan Istilah ........................................ 7
1. Perumusan Variabel ....................................................................... 7
2. Pembatasan Istilah ......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemahaman Fisika ............................................................................... 9
B. Kesulitan Belajar ................................................................................ 12
C. Pembelajaran Fisika yang Konstruktivis ............................................. 14
D. Program Remedi .................................................................................. 17
E. Besaran Vektor ................................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 25
C. Subyek Penelitian ............................................................................... 25
D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 26
1. Instrumen untuk Memperoleh Data ............................................. 26
2. Instrumen untuk Proses Pembelajaran ......................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26
1. Observasi ..................................................................................... 26
2. Pretest ......................................................................................... 27
3. Posttest ........................................................................................ 27
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 28
1. Kualitatif ...................................................................................... 28
1) Analisis Lembar Observasi .................................................... 28
2) Analisis Data Pretest .............................................................. 28
3) Analisis Program Remedi ...................................................... 30
2. Kuantitatif .................................................................................... 30
G. Desain Penelitian ............................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 34
1. Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 34
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitan .................................................. 35
B. Data dan Analisis .............................................................................. 37
1. Data ............................................................................................. 37
2. Analisis Data ................................................................................ 38
a. Kualitatif .............................................................................. 38
1) Analisis Berdasarkan Lembar Observasi ......................... 38
2) Analisis Hasil Pretest ....................................................... 41
3) Analisis Program Remedi ................................................. 54
b. Kuantitatif ............................................................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 65
B. Saran .................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67
LAMPIRAN ......................................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skala Skor yang Menunjukkan Tingkat Pemahaman siswa .............. 31
Tabel 3.2 Data Statistika Tentang Nilai Pretest dan Posttest siswa .................. 32
Tabel 4.1 Skor Maksimal yang Diperoleh Siswa Pada Tiap Konsep ................. 37
Tabel 4.2 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menentukan Faktor Diketahui .......................................... 41
Tabel 4.3 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menentukan Faktor yang Ditanyakan ............................................... 42
Tabel 4.4 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Melukis Vektor ................................................................ 43
Tabel 4.5 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Melakukan Operasi Vektor dengan Metode Segitiga ...................... 44
Tabel 4.6 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menjumlahkan Vektor dengan Metode Jajar Genjang ..................... 46
Tabel 4.7 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Mengurangkan Vektor dengan Metode Jajar Genjang ..................... 46
Tabel 4.8 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menjumlahkan Vektor dengan Metode Poligon .............................. 48
Tabel 4.9 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Mengurangkan Vektor dengan Metode Poligon .............................. 48
Tabel 4.10 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menyelesaikan Persoalan Vektor Secara Matematis ....................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.11 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menggambar Komponen Vektor ..................................................... 50
Tabel 4.12 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menentukan Besar Komponen Vektor .............................................. 51
Tabel 4.13 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menggambar Resultan Vektor ......................................................... 53
Tabel 4.14 Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kesulitan
Menentukan Besar Resultan Vektor ................................................. 53
Tabel 4.15 Perbandingan Jumlah Siswa Pada Pretest dan Posttest Berdasarkan
Kategori Tidak Paham, Kurang Paham, Paham dan Sangat Paham . 56
Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Siswa ............................... 58
Tabel 4.17 Pengolahan Pretest dan Posttest Siswa ............................................ 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Pengelompokkan Jenis Kesulitan Siswa ............................. 29
Gambar 3.2 Skema Desain Penelitian ................................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 70
Lampiran 2 Surat Tanda Bukti Penelitian dari Sekolah ................................... 71
Lampiran 3 Lembar Observasi ......................................................................... 72
Lampiran 4 Kisi-kisi Materi ............................................................................. 76
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) ......................................... 77
Lampiran 6 Soal Pretest dan Pembahasannya .................................................. 87
Lampiran 7 Soal Latihan untuk Diskusi .......................................................... 92
Lampiran 8 Soal Posttest ................................................................................. 94
Lampiran 9 Hasil Kerja Siswa .......................................................................... 96
Lampiran 10 Dokumentasi Pembelajaran di Kelas ............................................103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu sistem pendidikan, terjadi proses pembelajaran dalam
suatu kondisi tertentu. Pembelajaran menurut Wikipedia merupakan proses
interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar, pada suatu
lingkungan belajar (http://id.wikipedia.Org yang diunduh Selasa, 6 Maret
2012). Interaksi ini dapat terjadi pada lingkungan yang formal, maupun non
formal. Pada lingkungan formal, interaksi terjadi dalam kondisi yang formal,
yaitu dalam suatu sekolah formal dan ruang kelas untuk belajar. Sedangkan
untuk lingkungan yang non formal, interaksi banyak dilakukan dalam konteks
lingkungan sekitar, yang mana peserta didik sendiri mengalami suatu gejala
(cara bergaul, bekerja sama, dll) yang langsung dialami peserta didik di
lingkungan atau kaitannya dengan relasi mereka untuk mengenal lingkungan.
Dari uraian tersebut, proses pembelajaran yang baik tentunya diharapkan
dapat terjadi dalam suatu lingkungan belajar, agar dapat membantu peserta
didik (siswa) untuk belajar dengan lebih baik.
Siswa dalam perspektif UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun
2003 pasal 1 ayat 4 diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Dalam proses ini, mereka memerlukan bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan pengarahan dari seseorang atau beberapa orang, untuk membantu mereka
mengoptimalkan perkembangan diri mereka (UNESA dalam
http://elearning.unesa.ac.id yang diunduh hari Selasa, 6 Maret 2012).
Elemen lain yang merupakan elemen penting dalam proses
pembelajaran adalah guru. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Guru, terdapat
definisi tentang guru, yaitu guru adalah seorang pengajar, yang mengajarkan
suatu ilmu. Dalam arti yang lebih luas, guru adalah seseorang, yang dapat
mengajarkan hal yang baru. Peran guru sangatlah penting untuk mendukung
dan membantu siswa dalam proses pembelajarannya. Guru (sebagai seorang
pendidik) tentunya merupakan salah satu subyek yang turut bertanggung
jawab terhadap keberhasilan siswa.
Namun dalam kenyataannya, guru sering lupa menyadari bahwa setiap
siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap suatu materi
tertentu yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Tingkat
pemahaman siswa yang berbeda-beda ini, menghasilkan tiga kelompok siswa,
yaitu kelompok siswa yang sangat berhasil memahami materi yang
disampaikan, kelompok siswa yang cukup, dan kelompok siswa dengan
variasi kesulitan belajar yang dialami, untuk memahami materi tersebut.
Kelompok siswa dengan variasi kesulitan belajar ini, dapat disebabkan
karena beberapa hal; siswa kurang termotivasi pada materi yang disampaikan,
siswa kurang berusaha untuk memahami materi tersebut, siswa mendapat
kesulitan dalam memantapkan penguasaan bagian-bagian yang sukar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
seluruh bahan yang harus dipelajarinya. Penyebab lain yang dapat menjadi
kesulitan belajar siswa adalah ada konsep dasar yang belum dikuasai siswa,
proses belajar yang dialami oleh siswa tidak cukup menarik atau tidak cocok
dengan karakter siswa yang bersangkutan. Hal-hal tersebut dapat menjadi
faktor yang memunculkan adanya variasi kesulitan siswa dalam proses belajar.
Dalam pelajaran fisika, kesulitan belajar siswa tidak hanya disebabkan
oleh faktor-faktor seperti yang sudah disebutkan di atas, tetapi juga bisa
disebabkan karena kemampuan analisis siswa ketika menyelesaikan soal-soal
yang diberikan oleh guru, dirasa kurang. Kurangnya kemampuan siswa dalam
menganalisis soal, dapat terjadi karena siswa merasa evaluasi dan pengayaan
(bisa berupa latihan soal, ulangan, tugas, dll) terhadap materi tersebut kurang.
Faktor lain yang menyebabkan kesulitan tersebut juga dapat terjadi apabila
konsep-konsep dasar yang seharusnya diketahui siswa, tidak diketahui
olehnya.
Salah satu materi fisika untuk kelas X adalah materi tentang vektor.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa materi tersebut masih
tergolong sulit untuk siswa. Misalnya saja, dalam http://repository.upi.edu/
operator/upload/s_fis_0704140 yang diunduh tanggal 2 Januari 2013, peneliti
menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada materi vektor hanya
sebesar 46,6 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 26. Penelitian
lain dilakukan oleh M. Jazuri (dalam http://library.walisongo.ac.id yang
diunduh pada hari selasa, 5 juni 2012) pada siswa kelas X MA Ya Falah
Grobogan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
siswa kelas X di sekolah itu berupa kesulitan menggambar (sebesar 52,3%)
dan kesulitan dalam perhitungan (sebesar 62,1%). Hasil dari kedua penelitian
tersebut tentunya merupakan contoh penelitian yang menunjukkan bahwa
siswa masih merasa kesulitan untuk memahami materi vektor. Oleh karena itu,
perlu adanya tindakan penanggulangan untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut Caroll (dalam Enthang, 1984: 3), dikatakan bahwa bilamana
siswa diberi kesempatan mempergunakan waktu yang dibutuhkan untuk
belajar, dan ia mempergunakan dengan sebaik-baiknya, maka ia akan
mencapai tingkatan hasil belajar, seperti yang diharapkan. Ini berarti, setiap
siswa ‘sebenarnya’ dapat memperkecil tingkat kesulitannya sendiri dalam
memahami suatu materi tertentu, asal ia mendapat waktu yang cukup untuk
belajar dan mencoba memahami materi tersebut.
Dari pandangan tersebut pula, muncul suatu gagasan perlunya
mengetahui kesulitan siswa terhadap materi yang diajarkan guru. Hal yang
mungkin diupayakan oleh guru, misalnya dengan mencoba menganalisis letak
kesulitan siswa ketika siswa tersebut memahami dan menyelesaikan soal yang
diberikan. Cara ini dapat dilakukan dengan melihat sejauh mana siswa dapat
menyelesaikan soal yang diberikan guru, serta tepat atau tidaknya jawaban
yang diberikan siswa ketika menyelesaikan soal tersebut.
Namun, cukup tahu kesulitan siswa saja pastinya tidak cukup. Perlu
ada tindak lanjuk sebagai upaya untuk membantu siswa mengatasi kesulitan
yang mereka alami. Kelanjutan dari upaya tersebut salah satunya adalah
melalui pengadaan program remedi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dari pengalaman yang diperoleh di beberapa sekolah, program remedi
yang diadakan biasanya bersifat umum dan mencakup keseluruhan materi
selama satu semester. Remedi yang diadakan pun dilakukan di akhir semester,
setelah ulangan akhir semester, yang mana program tersebut dilakukan jika
siswa di sekolah tersebut, banyak yang tidak mencapai ketuntasan belajar
seperti yang telah ditetapkan sekolah. Cara tersebut tentunya kurang sesuai
dengan tujuan dari program remedi, karena jika program remedi diadakan di
akhir semester, tentunya guru tidak dapat mengetahui secara detail kesulitan
yang dialami siswa pada materi tertentu.
Remedi menurut Enthang (1984: 11), adalah upaya yang dilakukan
pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar
dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain, sehingga siswa
yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin. Tujuan
dari pengadaan program remedi ini adalah peningkatan penguasaan bahan
sehingga sekurang-kurangnya, siswa dapat memenuhi kriteria tingkat
keberhasilan minimal yang diharapkan. Dari tujuan tersebut, diharapkan siswa
dapat lebih menguasai bahan yang diajarkan, sehingga modal ilmu yang
diperoleh siswa dapat lebih maksimal. Pada akhirnya, dengan semakin banyak
siswa yang memahami materi yang diajarkan, akan semakin banyak pula
siswa yang memperoleh nilai yang baik pada materi tersebut, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan jumlah siswa yang memenuhi kriteria
ketuntansan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
1. Apakah siswa di SMA Stella Duce Bantul juga mengalami kesulitan dalam
memahami materi tentang vektor?
2. Dimanakah letak kesulitan yang dialami oleh siswa SMA Stella Duce
Bantul dalam memahami materi vektor?
3. Apakah program remedi dapat membantu siswa SMA Stella Duce Bantul
untuk mengatasi kesulitan mereka dalam memahami materi vektor?
C. Tujuan Penelitian
1. Menyelidiki kesulitan siswa dalam menganalisis dan menyelesaikan soal
yang diberikan oleh guru. Secara khusus, penyelidikan dilakukan dengan
melihat cara siswa menganalisis soal (sejauh mana siswa mengetahui
komponen-komponen dari soal, yang bisa dijadikan modal untuk
menyelesaikan soal yang diberikan guru), dan bagaimana cara siswa
menyelesaikan soal tersebut. Dengan demikian, peneliti dapat
menemukan, sampai langkah mana, siswa dapat menyelesaikan soal yang
diberikan.
2. Mengadakan suatu program, sebagai upaya untuk membantu siswa
mengatasi kesulitan mereka dalam menyelesaikan soal. Program ini
dilakukan, setelah peneliti tahu, dimana letak kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Dengan program yang diberikan ini,
peneliti dapat melihat, semakin banyak atau tidaknya siswa yang dapat
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan benar dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dengan demikian, dapat dilihat efektif tidaknya program yang digunakan
untuk membantu siswa mengatasi kesulitan mereka dalam menyelesaikan
soal.
D. Manfaat
1. Bagi peneliti, dengan penelitian ini, peneliti menjadi tahu letak kesulitan
siswa dalam memahami materi yang diajarkan, dan ada atau tidaknya
peningkatan pemahaman dari program remedi yang diadakan.
2. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini, guru tidak hanya mengetahui
sejauh mana siswa dapat menyelesaikan soal yang diberikan, tetapi juga
mendapat referensi atau masukan, untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa.
3. Bagi siswa, siswa mendapatkan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
soal yang diberikan guru dan sampai batas mana mereka dapat
menyelesaikan soal tersebut. Dengan demikian, siswa tahu dimana letak
kesulitan mereka. Siswa juga mendapat kesempatan untuk
memperbaikinya melalui program remedi yang diadakan.
E. Perumusan Variabel dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini berupa nilai yang diperoleh
siswa berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan
soal yang diberikan berkaitan dengan pokok bahasan tentang vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Pembatasan Istilah
a. Kesulitan siswa dalam penelitian ini mengacu pada permasalahan atau
kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika
yang diberikan.
b. Materi fisika yang digunakan untuk pokok bahasan dalam penelitian
ini adalah materi tentang vektor, yang mencakup tentang
penggambaran vektor, komponen vektor, metode grafis dan analisis
untuk menyelesaikan persoalan tentang vektor, operasi penjumlahan,
pengurangan, serta penentuan besar dan arah vektor resultan.
c. Siswa dalam penelitian ini berarti sekelompok orang yang terlibat
dalam penelitian ini. Siswa yang terlibat adalah siswa kelas X dari
suatu kelas di SMA tertentu, dalam hal ini siswa kelas X di SMA
Stella Duce Bantul.
d. Bermanfaat atau tidaknya program remedi yang diadakan hanya dilihat
dari peningkatan hasil posttest setelah program remedi dilaksanakan
yang dibandingkan dengan hasil pretestnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemahaman Fisika
Fisika merupakan bagian dari sains. Menurut Sudarwanto (dalam
http://www.mansaba.sch.id yang diunduh hari Senin, 11 Juni 2012) dikatakan
bahwa sains adalah aktivitas manusia yang telah berkembang sebagai suatu
perangkat intelektual untuk memudahkan menggambar dan mengatur
lingkungan. Sebagai sebuah metode, sains relatif stabil dan berlaku secara
universal. Sedangkan sebagai kumpulan pengetahuan, sains berkembang
secara terus menerus.
Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan sains merupakan salah satu
bentuk ilmu. Tujuan dasar setiap ilmu, khususnya fisika adalah mencari
pengetahuan yang bersifat umum dalam bentuk teori, hukum, kaidah, dan asas
yang dapat diandalkan (Suriasumantri, dalam http://staff.uny.ac.id/sites/
default/files yang diunduh tanggal 30 Desember 2012). Hal ini berarti,
tuntutan dari pembelajaran fisika adalah memberikan gambaran bahwa setiap
konsep, prinsip, dan teori fisika tidak lahir secara kebetulan, namun melalui
proses dan langkah yang panjang. Belajar IPA (fisika) yang sebenarnya bukan
hanya menghafal kata-kata, tetapi juga merupakan hasil asosiasi dari
pengalaman-pengalaman (Subiyanto, 1988: 56).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dalam seting pembelajaran, siswa dianggap dapat mengkonstruksi
makna mereka sendiri berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya, aktivitas
kognitif dan metakognitif mereka, serta hambatan-hambatan yang mereka
temui dalam seting pembelajaran tersebut, termasuk informasi yang tersedia
bagi mereka (Prihantoro, 2010: 56). Siswa mengikuti proses pembelajaran
dengan membawa pengetahuan yang luas, tujuan dan pengalaman mereka
sendiri, dan mereka menggunakannya untuk memahami informasi-informasi
yang mereka jumpai.
Modal yang mereka dapatkan dalam proses pembelajaran tersebut
tentunya dapat diterapkan untuk memahami suatu persoalan. Pemahaman yang
mereka dapatkan dalam proses pembelajaran, tentunya membuat mereka
mampu menyelesaikan persoalan. Namun, tepat atau tidaknya penyelesaian
yang mereka lakukan, terlihat dari berbagai proses kognitif yang sudah mereka
terima sebelumnya.
Sering dijumpai bahwa kenyataannya, siswa sering salah
menggunakan informasi yang tersedia sehingga terbentuklah konsep yang
salah. Konsep-konsep yang salah ini tentunya akan berkembang menjadi
semakin salah, jika tidak diarahkan pada konsep yang benar. Hal ini tentunya
menjadi tugas guru untuk membimbing dan mengarahkan siswa untuk sampai
pada konsep yang benar. Proses yang dialami siswa untuk membangun dan
memahami suatu konsep, serta memperbaiki konsep yang salah merupakan
suatu proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki sikap dan perilaku,
dan mengokohkan kepribadian (Suyono dan Harianto, 2011: 9). UNESCO
(Suyono dan Harianto, 2011: 29) menyebutkan adanya 4 pilar dalam belajar,
yaitu belajar untuk mengetahui, belajar untuk bekerja, belajar untuk hidup
berdampingan dan berkembang bersama, dan belajar untuk menjadi manusia
seutuhnya. Dengan keempat pilar belajar tersebut , diharapkan sasaran akhir
proses pembelajaran yang maksimal dapat terjadi. Hasil tersebut dapat berupa
disiplin mental, perubahan perilaku, perubahan persepsi, maupun pengetahuan
hasil bentukan yang diperoleh seseorang melalui proses belajarnya.
Caroll (dalam Enthang, 1984: 3-4) mengungkapkan sejumlah faktor
yang mempengaruhi hasil belajar seseorang. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan suatu bahan / materi
2. Usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk menguasai bahan tersebut
3. Bakat yang dimiliki oleh seseorang
4. Kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran, dan
5. Kemampuan seseorang untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari
keseluruhan proses belajar yang dihadapinya,
Faktor-faktor tersebut dapat menentukan maksimal atau tidaknya hasil belajar
yang diperoleh seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Kesulitan Belajar
Ketika mengalami proses belajar, seseorang kadangkala mengalami
kesulitan. Menurut The National Joint Committee for Learning Disabillities
(dalam Abdurrahman, 2009: 7), kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok
kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam
kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap,
membaca, menulis, maupun kemampuan menalar.
Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut, dapat disebabkan
karena beberapa faktor, misalnya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-
faktor internal tersebut berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor
eksternal berasal dari luar diri siswa yang menyangkut tentang lingkungan
tempat siswa belajar, maupun situasi di lingkungan tersebut.
Burton (dalam Enthang, 1984: 13-14) mengemukakan pendapatnya
mengenai faktor-faktor yang menjadi latar belakang kesulitan belajar yang
dialami siswa dan terdapat dalam diri siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Kelemahan secara fisik, seperti:
a. Suatu pusat susunan saraf yang tidak berkembang secara sempurna
karena luka atau cacat, atau sakit, sehingga sering membawa
gangguan emosional.
b. Penyakit menahun (seperti asma dan sebagainya) yang menghambat
usaha-usaha belajar secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Kelemahan-kelemahan secara mental (baik kelemahan yang dibawa
sejak lahir, maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi oleh individu
yang bersangkutan dan juga oleh pendidik.
3. Kelemahan-kelemahan emosional, seperti :
a. Terdapatnya rasa tidak aman
b. Penyesuaian yang salah terhadap orang-orang, situasi dan tuntutan-
tuntutan tugas maupun lingkungan
c. Tercekam rasa pobia (rasa takut, benci dan antipati), yang
merupakan mekanisme pertahanan diri.
4. Kelemahan yang disebabkan karena kebiasaan dan sikap-sikap yang
salah, misalnya :
a. Banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak
menunjang pekerjaan sekolah, menolak atau malas belajar.
b. Kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian.
c. Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab.
d. Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
e. Merasa gugup.
5. Tidak memiliki keterampilan-keterampilan ataupun pengetahuan dasar
yang diperlukan, seperti :
a. Ketidakmampuan membaca, berhitung, kurang menguasai
pengetahuan dasar untuk suatu bidang studi yang sedang diikutinya
secara sekuensial (meningkat dan beruntun).
b. Memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kesulitan-kesulitan belajar tersebut tentunya juga akan memberikan
pengaruh pada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dalam
belajar Fisika, misalnya, beberapa orang siswa juga mungkin bisa mengalami
kesulitan-kesulitan seperti yang sudah dijelaskan. Habiburrahman (1981: 3)
berpendapat bahwa kesulitan siswa dalam belajar IPA, dalam kasus ini berarti
fisika, banyak bersumber dari hal-hal berikut, seperti:
1. Kesulitan dalam membaca suatu kalimat atau istilah
2. Kesulitan dalam angka
3. Kesulitan dalam mengerti tentang konsep-konsep yang diajarkan
4. Kesulitan dalam menggunakan alat-alat praktikum
5. Kesulitan yang disebabkan karena pribadi siswa sendiri, misalnya:
a. Siswa sulit diajak berpikir secara deduktif.
b. Siswa merasa sulit mengambil kesimpulan, ketika dihadapkan pada
suatu masalah yang berkaitan dengan masalah yang dberikan guru.
c. Siswa sulit membuat sebuah hipotesis.
d. Siswa sulit untuk menguji hipotesis tersebut.
e. Siswa sulit untuk memformulasikan suatu masalah.
C. Pembelajaran Fisika yang Konstruktivis
Salah satu landasan yang digunakan dalam belajar fisika adalah
landasan yang bersifat konstruktif, yaitu suatu landasan yang merupakan
bentukan pengetahuan yang kita buat sendiri. Dengan kata lain, pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tersebut bukan semata-mata diterima begitu saja seperti suatu transfer barang,
tetapi pengetahuan yang kita bentuk saat kita sedang mempelajari sesuatu.
Menurut Suparno (2007: 10-11), dalam pendidikan fisika, ada dua
aliran konstruktivisme yang digunakan dan bahkan dikembangkan, yaitu:
1. Konstruktivisme psikologis personal yang ditemukan oleh Piaget
Dalam model ini, Piaget mengamati bagaimana seorang anak
membentuk pengetahuannya sendirian. Ia menekankan bagaimana
seorang individu secara personal mengkonstruksi pengetahuan dari
interaksinya dengan pengalaman dan obyek yang dihadapinya. Dalam
kasus belajar fisika, anak diberi kebebasan untuk belajar sendiri dan
memperoleh kemajuannya sendiri. Hal yang ditekankan adalah siswa
hanya dapat mengerti fisika bila ia sendiri belajar dan dengan demikian
membangun pengetahuannya sendiri.
2. Sosiokulturalisme yang ditemukan oleh Vygotsky
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky menekankan pentingnya interaksi
sosial dengan orang lain, terlebih dengan orang lain yang memiliki
pengetahuan yang lebih baik dan sistem yang secara kultural telah
berkembang dengan baik pula. Dengan kata lain, siswa perlu berinteraksi
dengan para ahli dan terlibat langsung dengan situasi yang cocok dengan
pengetahuan yang ingin digelutinya. Menurutnya, kegiatan seseorang
untuk mengerti sesuatu selalu dipengaruhi oleh partisipasi orang tersebut
dalam praktik-praktik sosial dan kultural yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan kedua pandangan tersebut, Suparno (2007: 134)
mengungkapkan beberapa metode pembelajaran fisika yang sesuai, untuk
membangun pengetahuan siswa, salah satunya adalah dengan metode
cooperative learning. Dalam model pembelajaran ini, siswa dibiarkan belajar
dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami, dan bekerja bersama untuk
semakin menguasai bahan.
Namun, pembelajaran secara cooperative learning pun masih memiliki
model pembelajaran yang bermacam-macam. Di antara model-model
pembelajaran cooperative learning, yang paling lama dan paling banyak
digunakan adalah model diskusi kelompok (Robert, 2005: 252).
Model diskusi adalah model pembelajaran dengan pembicaraan
kelompok yang bersifat edukatif, reflektif, terstruktur dengan dan bersama
siswa lain (Kindvatter, Willen, Ishler, dalam Suparno, 2007: 129). Hal pokok
yang harus dipersiapkan dalam diskusi kelompok adalah memastikan bahwa
setiap anggota kelompok aktif berpartisipasi. Dengan kata lain, siswa
dibiasakan untuk mengekspresikan apa yang mereka pikirkan melalui
pembicaraan dalam kelompok, dan saling bertukar ide atau gagasan dalam
kelompok tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Program Remedi
Seperti sudah disebutkan pada bagian pendahuluan, remedi menurut
Enthang adalah suatu upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu siswa
yang mendapat kesulitan dalam belajar, dengan jalan mengulang atau mencari
alternatif kegiatan lain, sehingga siswa yang bersangkutan dapat
mengembangkan dirinya seoptimal mungkin. Tujuan dari pengadaan program
remedi ini adalah peningkatan penguasaan bahan sehingga sekurang-
kurangnya, siswa dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang
diharapkan (Enthang, 1984: 10-11).
Tetapi, ada proses yang perlu dilakukan sebelum melakukan program
remedi, proses tersebut adalah melakukan analisis terhadap kesulitan yang
dialami siswa. Dalam Abdurrahman (2009: 20), terdapat langkah-langkah
yang harus dilakukan sebagai prosedur melakukan analisis, misalnya :
1. Identifikasi
Pelaksanaan identifikasi dapat dilakukan dengan memperhatikan
laporan guru kelas atau sekolah yang bersangkutan, juga melakukan
hasil tes kemajuan belajar (yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti),
atau melalui instrumen informal, misalnya dalam bentuk lembar
observasi guru atau orang tua. Berdasarkan informasi tersebut, sekolah
nantinya dapat memperkirakan jumlah anak yang memerlukan bantuan
berupa program remedi, maupun data anak dengan kesulitan yang
mereka hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Lokalisasi letak kesulitan
Pada bagian ini, kita dapat melihat hal-hal yang menjadi letak
kesulitan siswa, misalnya dalam mata pelajaran (bidang studi) mana
kesulitan itu terjadi, pada kawasan tujuan pembelajaran mana kesulitan
itu terjadi, pada bagian ruang lingkup bahan mana kesulitan itu terjadi,
dan dalam segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi.
3. Memperkirakan kemungkinan bantuan
Langkah ini dilakukan, untuk memperkirakan:
a. Apakah siswa tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi
kesulitannya atau tidak,
b. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang
dialami siswa tersebut
c. Kapan dan dimana pertolongan itu dapat diberikan
d. Siapa yang dapat memberikan pertolongan
e. Bagaimana cara menolong siswa tersebut agar proses yang terjadi
dapat dilaksanakan secara efektif
f. Siapa sajakah yang harus diikutsertakan untuk menolong siswa
tersebut.
4. Menetapkan kemungkinan cara mengatasi kesulitan
Langkah ini dilakukan untuk menyusun suatu rencana atau beberapa
alternatif rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu mengatasi
kesulitan yang dialami siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Tindak lanjut
Kegiatan ini berupa suatu program yang diperkirakan paling tepat
untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan
tindak lanjut ini dapat berupa:
a. Pelaksanakan bantuan berupa pengadaan program remedi
b. Pembagian tugas dan peranan orang-orang tertentu untuk
memberikan bantuan kepada siswa yang bersangkutan
c. Pengecekan yang berkaitan dengan kemajuan siswa, baik tentang
pemahaman mereka terhadap bantuan yang sudah diberikan, maupun
manfaat program yang diberikan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, program remedi termasuk
sebagai upaya tindak lanjut dari kegiatan analisis. Dalam melakukan program
remedi, guru sebaiknya:
1. Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan
2. Memilih alternatif tindakan
3. Dan melakukan evaluasi dari program remedi yang diadakan.
Fungsi dari program remedi ini, antara lain:
1. Memperbaiki metode mengajar guru
Hal ini dimaksudkan, agar metode mengajar guru dapat lebih
mengaktifkan siswa, lebih banyak mengulangi isi dari materi yang dirasa
sulit bagi siswa, dan cara guru menyampaikan materi tersebut tidak
terlalu cepat, sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan.
2. Memperbaiki metode belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Program remedi ini akan membuat siswa memiliki pembagian dan
penambahan waktu belajar, penambahan tugas-tugas sebagai latihan bagi
siswa untuk dapat lebih memahami konsep yang diajarkan, dan
pengorganisasian terhadap bahan yang diberikan.
E. Besaran Vektor
Dalam belajar fisika, untuk menyatakan suatu besaran, tidak cukup hanya
tahu tentang nilai dari besaran tersebut. Beberapa besaran fisika juga perlu
dinyatakan dalam suatu nilai dan arah. Besaran yang hanya memiliki nilai saja
disebut besaran skalar, sedangkan besaran yang memiliki nilai dan arah
disebut besaran vektor.
Hal-hal yang tercakup dalam pembelajaran vektor ini antara lain:
1. Menyatakan suatu vektor
Untuk tulisan tangan, lambang suatu vektor biasanya ditulis dengan
satu huruf besar dan diatas huruf ini diberi tanda anak panah, misalnya A⃗.
Untuk buku cetakan, lambang vektor umumnya dicetak dengan huruf
besar yang dicetak tebal, misalnya A.
Untuk menuliskan besar suatu vektor, tulisan tangan biasanya ditulis
dengan menggunakan tanda harga mutlak, misalnya A⃗ . Sedangkan untuk
buku cetakan, besar vektor umumnya dicetak dengan huruf miring,
misalnya A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pangkal vektorujung vektor
V
Vx
Vy
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri
dari pangkal dan ujung. Panjang anak panah menunjukkan besar vektor,
sedangkan arah anak panah (dari pangkal ke ujung) menunjukkan arah
vektor. Sebagai contoh, pada gambar 1.1 dilukiskan sebuah vektor yang
besarnya 60 m dan berarah ke timur. Besar 60 m dilukiskan dengan
panjang anak panah 4 cm.
2. Komponen vektor
Setiap vektor selalu dapat diuraikan menjadi dua atau lebih vektor.
Dalam pembelajaran ini, pembatasan hanya pada penguraian sebuah
vektor menjadi 2 buah vektor yang saling tegak lurus. Pada gambar di
bawah ini, ditunjukkan sebuah vektor V yang dapat diuraikan menjadi
komponen pada sumbu X, yaitu Vx, dan komponen pada sumbu Y, yaitu
Vy. misalnya sudut antara vektor V dengan sumbu X positif adalah θ,
maka besar komponen-komponen Vx, dan Vy dapat diperoleh dari:
Vx = Vcosθ
Vy = Vsinθ θ
3. Operasi Vektor
Operasi vektor untuk pembelajaran pada tahap ini, hanya di fokuskan
pada operasi penjumlahan dan pengurangan vektor.
1) Metode grafis
a) Metode segitiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
-B
A
Penjumlahan atau pengurangan dua buah vektor dengan metode
ini, adalah dengan cara menghubungkan pangkal vektor kedua ke
ujung vektor pertama. Kemudian tarik garis untuk menghubungkan
pangkal vektor pertama ke ujung vektor kedua sehingga diperoleh hasil
penjumlahan atau pengurangan kedua vektor tersebut. Contoh:
vektor pertama (vektor A)
vektor kedua (vektor B)
Hasil penjumlahan A+B adalah
A
A+B B
Hasil pengurangan A-B adalah
A-B
b) Metode jajar genjang
Aturan yang digunakan untuk melukis vektor dengan
menggunakan metode ini adalah melukis vektor pertama dan vektor
kedua dengan titik pangkal yang berimpit. Setelah itu, dilukis sebuah
jajar genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya.
Vektor baru hasil dari kedua vektor tersebut adalah diagonal jajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
A
genjang yang titik pangkalnya sama dengan titik pangkal kedua
vektor tersebut.
Contoh:
vektor pertama (vektor A)
vektor kedua (vektor B)
Hasil penjumlahan A+B adalah
A
B A+B
Hasil pengurangan A-B adalah
A-B -B
c) Metode poligon
Metode ini digunakan khusus untuk operasi penjumlahan atau
pengurangan vektor yang terdiri lebih dari dua buah vektor. Metode
ini hampir sama dengan metode segitiga, yang mana cara mencari
hasil penjumlahan vektor dengan cara ini adalah dengan
menghubungkan pangkal vektor yang satu, dengan ujung vektor yang
lain, demikian seterusnya. Contoh:
vektor pertama (vektor A)
vektor kedua (vektor B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
CD
A+B+C+DA
B
vektor ketiga (vektor C)
vektor keempat (vektor D)
Hasil penjumlahan dari keempat vektor tersebut (A+B+C+D)
adalah
2) Metode matematis
Cara menentukan hasil operasi vektor dengan cara ini adalah
dengan menggunakan perhitungan. Untuk menentukan besar vektor,
digunakan rumus:
R = + + 2 ,
dengan α adalah sudut apit antara vektor dan4. Vektor Resultan
Vektor resultan adalah suatu vektor baru yang merupakan hasil
operasi dari dua atau lebih vektor. Cara menghitung vektor resultan ini
dapat melalui metode grafis, maupun secara matematis, seperti sudah
dijabarkan pada bagian sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian yang deskriptif-
eksperimen. Deskriptif karena dalam penelitian ini, akan diberikan penjelasan
terhadap suatu hal, yaitu tentang hasil analisis yang diperoleh berdasarkan
data yang didapat dalam penelitian. Di samping bersifat deskriptif, penelitian
ini juga termasuk dalam jenis penelitian eksperimen, karena ada treatment
khusus yang diberikan oleh peneliti kepada siswa, yang berupa suatu metode
tertentu dalam proses pembelajaran. Metode yang dipilih sebagai treatment
adalah metode diskusi kelompok. Dengan metode tersebut, diharapkan
nantinya membawa perubahan di akhir penelitian. Perubahan tersebut berupa
peningkatan nilai yang menunjukkan pemahaman siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : SMA Stella Duce Bantul
Waktu : bulan Agustus–September 2012
C. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
yang berjumlah 36 orang. Subyek ini dipilih karena materi penelitian yang
digunakan adalah materi untuk kelas X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen untuk memperoleh data
Instrumen yang digunakan ada dua macam, yaitu instrumen non tes
dan instrumen yang berupa tes tertulis. Instrumen non tes berupa lembar
observasi. Lembar observasi digunakan sebagai modal awal untuk
memilih metode yang akan digunakan dalam program remedi. Lembar
observasi ini disusun dengan pertimbangan untuk melihat situasi dan
keadaan siswa-siswi kelas X yang menjadi subyek penelitian.
Instrumen tes tertulis terdiri atas pretest dan posttest. Tes ini
digunakan untuk melihat pemahaman konsep siswa. Tes disusun
berdasarkan indikator yang akan dicapai dari materi yang bersangkutan.
Soal-soal yang dibuat dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru
pengampu mata pelajaran fisika. Tes ini terdiri dari 10 soal essai.
2. Instrumen untuk proses pembelajaran
Untuk melaksanakan proses pembelajaran, instrumen yang disusun
berupa kisi-kisi (yang berisi indikator yang akan dicapai pada proses
pembelajaran) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan sebelum melakukan penelitian dan
pengambilan data dalam bentuk tes. Observasi dilakukan langsung oleh
peneliti. Observasi bertujuan untuk memperoleh data awal tentang situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kelas, keadaan siswa-siswi kelas X, juga metode yang digunakan guru
mata pelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa-
siswanya. Dengan melakukan pengamatan tentang situasi dan kondisi
kelas terlebih dahulu, diharapkan metode yang digunakan saat pelaksanaan
program remedi dapat sungguh-sungguh membantu siswa mengatasi
kesulitan mereka.
2. Pretest
Tes ini diberikan sebelum pemilihan treatment, digunakan untuk
melakukan analisis awal sebagai upaya untuk mengetahui siswa-siswa
mana saja yang belum mencapai ketuntasan yang diharapkan, dan jenis-
jenis kesulitan apa yang dialami oleh masing-masing siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar tersebut. Dengan kata lain, tes ini digunakan
untuk mengetahui pemahaman konsep yang sudah diterima dari siswa
yang akan terlibat dalam penelitian, untuk menentukan letak kesulitan
mereka.
3. Posttest
Tes ini diberikan setelah pelaksanaan treatment selesai dilakukan. Tes
ini digunakan untuk mengetahui perubahan pemahaman konsep siswa
setelah siswa menerima materi dari program remedi. Posttest juga
digunakan untuk melihat efektivitas program remedi yang dilakukan,
untuk mengatasi kesulitan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Teknik analisis data
Untuk teknik analisis data, ada dua proses yang dilakukan, yaitu analisis
data yang dilakukan secara kualitatif, dan analisis data yang dilakukan secara
kuantitatif.
1. Secara kualitatif
Pada analisis data dengan menggunakan model ini, tahapan-tahapan
yang dilakukan untuk melakukan analisis data adalah sebagai berikut:
1) Analisis lembar observasi
Data ini berupa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti selama
pengamatan berlangsung. Dari data tersebut, dilihat hal-hal yang
menarik dari guru, dan bagaimana metode yang digunakan guru untuk
menarik siswa belajar di kelas. Kemudian, dilakukan analisis terhadap
kekurangan dari metode guru dan karakter siswa di kelas. Kekurangan
tersebut dijadikan sebagai peluang untuk memilih metode yang
mungkin dapat digunakan yang dipilih sesuai dengan karakter siswa.
Dari data tersebut, juga dapat dilihat siswa-siswa yang aktif dan yang
pasif, sehingga metode yang dipilih dapat benar-benar terlaksana secara
maksimal, untuk dapat membantu siswa dalam belajar.
2) Analisis data pretest
Data ini berisi jawaban-jawaban siswa dalam menyelesaikan soal
yang telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut, diteliti sampai
sejauh mana siswa dapat menyelesaikan soal yang diberikan, dan benar
atau tidaknya hasil yang diperoleh siswa. Kemudian dilakukan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terhadap kesulitan - kesulitan yang dialami siswa ketika menyelesaikan
soal tersebut. Kesulitan – kesulitan tersebut kemudian dikelompokkan
dalam kategori-kategori tertentu, untuk melihat secara keseluruhan
kesulitan yang dialami siswa. Proses pengelompokkan jenis kesulitan
tersebut dapat dilihat pada skema dibawah ini:
Gambar 3.1 Skema pengelompokkan jenis kesulitan siswa
Kesulitan siswa
Menentukan faktordiketahui
Menentukan faktoryang ditanya
Menyelesaikanpersoalan
Melukis vektor
Komponen vektor
Metode vektor
Metode segitiga
Metode jajar genjang
Metode poligon
Metode matematis
Vektor resultan
Gambar vektorresultan
Besar vektorresultan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3) Analisis program remedi
Analisis kualitatif yang dilakukan pada tahap ini digunakan untuk:
a. Melihat nilai posttest siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
yang dialami siswa pada pretest sudah berhasil teratasi atau belum.
b. Melihat semakin banyak atau tidaknya siswa yang mencapai kategori
paham dan sangat paham berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
c. Melihat semakin sedikit atau tidaknya siswa pada kategori kurang
paham dan tidak paham berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
2. Secara kuantitatif
Pada proses analisis kuantitatif ini, analisis dilakukan terhadap hasil
pengerjaan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan. Sebelumnya, peneliti memberi patokan jumlah skor maksimal
yang akan diberikan pada masing-masing nomor soal. Kemudian, dari
hasil analisis jawaban siswa, akan diberikan nilai maksimal yang diperoleh
tiap siswa di masing-masing nomor soal. Selanjutnya, sebagai nilai akhir,
akan dijumlahkan seluruh skor yang didapat siswa pada tiap nomor. Skor
ini akan menjadi skor total yang diperoleh siswa melalui tes yang sudah
diberikan. Skala skor untuk menggambarkan tingkat pemahaman siswa,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.1Skala Skor yang Menunjukkan Tingkat Pemahaman Siswa
Skala Kategori0 – 49 Tidak paham50 – 69 Kurang paham70 – 89 Paham90 - 100 Sangat paham
Keterangan: kategori paham diambil berdasarkan ketuntasan minimum yang
ingin dicapai sekolah, kemudian kategori lain menyesuaikan.
Hasil skor total (nilai akhir) ini akan dibandingkan antara niai
pretest dan posttestnya, untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan yang
dialami siswa sebelum dan sesudah pengadaan program remedi.
Perbandingan ini dihitung dengan menggunakan tes-T untuk kelompok
dependen. Cara menghitung data yang diperoleh dengan tes ini adalah
sebagai berikut:
trel =( )[ ( ) ]( )
dimana : D = perbedaan antara skor tiap subyek = Xi1 – Xi2
N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
Df = N-1
Hasil dari trel ini kemudian dicocokkan dengan tcrit yang sudah
diketahui dari tabel. Jika hasil trel ada diantara tcrit, maka hasilnya tidak
signifikan. Dengan kata lain, tidak ada perubahan yang terjadi dari metode
atau program yang dilakukan. Bentuk tabelnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.2Data Statistika Tentang Nilai Pretest dan Posttest Siswa
G. Desain Penelitian
Gambar 3.2 Skema desain penelitian
Data ke Pretest posttest D = (pre - post) D2
Observasi
pretest
Analisis data
Pemilihan treatment
Pelaksanaan treatment
posttest
Analisis pretest dan posttest
kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
1. Gambaran Umum
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap kesulitan
yang dialami siswa terhadap materi yang diberikan. Dalam penelitian ini,
peneliti ingin mencari letak kesulitan yang dialami siswa. Langkah awal
yang diambil adalah melakukan pretest untuk melakukan analisis kesulitan
yang dialami siswa. Setelah hasil pretest diperoleh, data tersebut kemudian
diolah, sehingga dapat dicari alternatif penyelesaian untuk mengatasi
kesulitan tersebut, melalui program remedi yang akan diadakan. Setelah
itu disiapkan suatu treatment berupa suatu metode dalam proses
pembelajaran selama program remedi sebagai upaya membantu siswa
mengatasi kesulitan yang mereka alami. Setelah program remedi selesai,
langkah selanjutnya adalah pengadaan posttest, untuk melihat apakah
kesulitan yang dialami siswa saat pretest sudah berhasil diatasi atau
belum. Hasil posttest ini kemudian dibandingkan dengan hasil yang
diperoleh pada pretest, untuk melihat apakah program tersebut efektif
untuk meningkatkan pemahaman siswa atau tidak.
2. Rencana program remedi
Pelaksanaan program remedi diikuti oleh semua siswa yang terlibat
dalam penelitian. Program remedi ini bersifat mengulang materi.
Kemudian untuk mengetahui apakah kesulitan-kesulitan tersebut dapat
diatasi melalui program remedi atau tidak, diadakan evaluasi remedi,
berupa nilai posttest yang dibandingkan dengan nilai pretest siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi tempat dan waktu penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce Bantul yang
terletak di Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul,
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan untuk siswa-siswi kelas X
SMA Stella Duce Bantul Tahun Ajaran 2012/2013 dalam mata
pelajaran Fisika. Banyaknya kelas X di SMA ini adalah 2 kelas, yaitu
kelas X-1 dan kelas X-2. Jumlah siswa di SMA Stella Duce Bantul
tahun ajaran 2012/2013 adalah 39 siswa, dengan jumlah siswa pada
masing-masing kelas adalah 20 orang siswa di kelas X-1 dan 19 orang
di kelas X-2. Namun, karena adanya halangan pada pelaksanaan
penelitian (3 orang siswa tidak bisa mengikuti posttest yang diadakan
oleh peneliti), maka banyaknya siswa yang menjadi subyek penelitian
adalah 36 orang. Banyaknya siswa laki-laki berjumlah 12 orang dan
siswa perempuan berjumlah 24 orang.
b. Waktu penelitian
Pembelajaran Fisika di SMA Stella Duce Bantul berlangsung
setiap hari Selasa dan Jumat. Pada hari Selasa, pembagian jadwal yang
diberikan untuk masing-masing kelas X adalah jam pertama-kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
untuk kelas X-1, dan jam ketiga-keempat untuk kelas X-2. Masing-
masing kelas mendapat dua jam pelajaran (2 JP x 45 menit), sedangkan
untuk hari Jumat, pelajaran Fisika untuk tiap kelas, hanya berlangsung
selama 1 JP, yaitu jam ke-7 untuk kelas X-1 dan jam ke-8 untuk kelas
X-2.
Adapun waktu yang digunakan selama proses pengamatan
sampai pengambilan data adalah sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi dilakukan sebanyak 5 kali, yaitu pada tanggal 28
Agustus 2012; 31 Agustus 2012; 4 September 2012; 7 September
2012; dan 11 September 2012.
2) Pelaksanaan pretest tanggal 14 september 2012
3) Pelaksanaan program remedi
Pelaksanaan program remedi dilakukan dalam dua kali
pertemuan, yaitu pada tanggal 15 September 2012 dan tanggal 17
September 2012
4) Pelaksanaan posttest pada tanggal 20 September 2012.
2. Deskripsi pelaksanaan penelitian
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran di kelas sedang
berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana keadaan
dan situasi yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung, metode-
metode apa yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran, dan
bagaimana antusias siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
digunakan peneliti sebagai modal untuk menentukan metode pembelajaran
yang akan digunakan dalam proses remedial. Selain itu, dengan
melakukan observasi, peneliti juga dapat mengenal karakter siswa, dan
melakukan pendekatan dengan siswa sehingga suasana saat pelaksanaan
program remedi dapat berjalan dengan lancar dan lebih santai.
Sesuai kesepakatan dengan guru, pelaksanaan pretest dapat
dilakukan pada jam pelajaran, karena nilai pretest yang diambil oleh
peneliti, dijadikan sebagai nilai ulangan oleh guru Fisika yang
bersangkutan, sehingga tidak mengganggu alokasi waktu yang sudah
dibuat guru tersebut. Sedangkan untuk pelaksanaan program remedi, akan
dilakukan pada waktu yang lain di luar jam pelajaran (dilakukan sepulang
sekolah).
Pelaksanaan program remedi ini dilakukan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama digunakan peneliti untuk membahas soal
pretest bersama-sama dengan siswa, sekaligus membahas konsep yang
menjadi kesulitan siswa berdasarkan pretest. Pertemuan kedua digunakan
untuk pelaksanaan metode yang digunakan peneliti. Metode yang dipilih
adalah metode diskusi kelompok, agar siswa dapat belajar bersama-sama
dan membahas soal latihan yang diberikan secara bersama-sama pula.
Setelah selesai berdiskusi, peneliti bersama-sama dengan siswa,
membahas latihan soal yang diberikan. Setelah pelaksanaan program
remedi, dilakukan pengambilan nilai posttest, untuk melihat peningkatan
siswa dari nilai pretest mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
B. Data dan Analisis
1. DataTabel 4.1
Skor Maksimal yang Diperoleh Siswa Pada Tiap Konsep
No.Siswa
Skor siswa untuk Tiap Konsep Totalskora b 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 2 2 5 3 3 - - - 2 - 1 192 - 3 4 3 3 1 - - - - - - 143 4 - 4 5 1 1 3 1 - - - - 194 1 - 1 1 1 1 - 1 - - - 1 75 2 1 4 4 3 2 4.5 4.5 - - 4.5 3 32.56 4 5 4 1 6 - - - 1 5 5 3 347 2.5 6.5 4 5 6 6 6 3 - - - 4 438 9.5 8.5 4 5 6.5 3 8 4 - 4 - 10 62.59 3 6 4 1 4 4 7 2 - 6 4 3 4410 3.5 7.5 4 3.5 1 - 3 2 1 - 3.5 - 2911 3.5 1.5 4 5 2 2 8 2 - - - 2 3012 2 2 4 5 3 3 5 4 - 1 - 1 3013 6 1 4 5 3 6.5 8 8 - - 2.5 1 4514 1 - 4 5 5 5 8 8 - 2 2.5 3 43.515 - - 4 4 1 1 - - - - - - 1016 - - - 5 3 - - - - - - - 817 4.5 6.5 4 5 6.5 5 6 3 1 5 9 5 60.518 1 1 4 5 3 3 1 1.5 - 1 - 3 23.519 - - 4 5 6.5 6.5 7 4 1 2 3 5 4420 1 - 4 5 6.5 6.5 7 8 - - 7 4 4921 7.5 7.5 4 5 6.5 6.5 4.5 2 8 - 12 - 63.522 1 6 3 4 5 6.5 6 5 1 3 5 4 49.523 2.5 5.5 4 5 6.5 6.5 8 8 - - 6 3 5524 1 1 - 1 2 2 2 2 1 - 3 - 1525 3 2 4 1 - 1 1 - 1 - - - 1326 1 - 1 - 1 1 1 - - 1 1 1 827 0.5 3.5 4 5 6.5 1 - - - - - - 20.528 1 - 4 4 - 1 - - - - - - 1029 2 3 1 1 1 1 1 1 2 - - 1 1430 6 5 3 1.5 1 - 3 2 1 - - 1 23.531 4 3 4 5 6.5 2 8 1 - 1 4 2 40.532 1 6 3 5 6.5 5.5 8 7 1 - - 1 4433 1.5 0.5 4 4 2 2 5.5 - 1 - - - 20.534 7.5 7.5 4 3 2 1 - - - - - - 2535 3.5 5.5 4 5 5 3 7 8 - 2 2 1 4636 1 - 4 5 6.5 6.5 5.5 6.5 2 - 5.5 1 43.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan tiap konsep:
a. Faktor diketahui
b. Faktor ditanya
1. Penyelesaian konsep melukis vektor
2. Penyelesaian konsep segitiga vektor
3. Penyelesaian konsep penjumlahan dengan metode jajar genjang
4. Penyelesaian konsep pengurangan dengan metode jajar genjang
5. Penyelesaian konsep penjumlahan dengan metode poligon
6. Penyelesaian konsep pengurangan dengan metode poligon
7. Penyelesaian vektor secara matematis
8. Penyelesaian konsep tentang komponen vektor
9. Penyelesaian konsep resultan vektor
10. Penyelesaian konsep resultan vektor
2. Analisis data
a. Secara Kualitatif
Analisis data secara kualitatif dilakukan dalam tiga jenis analisis, yaitu
analisis berdasarkan lembar observasi, analisis hasil pretest, dan analisis
program remedi.
1) Analisis Berdasarkan Lembar Observasi
Siswa-siswa kelas X di SMA adalah siswa-siswa yang baru
memasuki jenjang pendidikan baru dengan tingkatan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, kadang kala kebiasaan di SMP masih dapat terbawa di
SMA. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi, peneliti melihat
bahwa masih banyak siswa yang bersikap pasif di kelas. Mereka
cenderung hanya mencatat materi yang ditulis di papan tulis, tetapi belum
mampu menunjukkan sikap kritis untuk bertanya atau mencoba lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memahami materi yang disampaikan. Siswa juga masih belum terbiasa
merespon pertanyaan yang diberikan guru dengan cepat. Suasana kelas
juga belum terkesan santai dan nyaman untuk belajar, walaupun guru
sesekali sudah memberikan candaan di kelas.
Untuk metode mengajar, peneliti melihat bahwa metode mengajar
yang digunakan guru masih kurang membangkitkan antusias siswa untuk
belajar. Pada hasil observasi hari pertama, guru menggunakan metode
ceramah dengan media papan tulis. Walaupun suasana kelas sudah
diupayakan agar terkesan santai, tetapi siswa masih belum aktif belajar.
Pada observasi-observasi selanjutnya, guru sudah mengembangkan
media pembelajaran, yaitu dengan menggunakan power point, agar guru
semakin terfokus pada murid. Namun kenyataannya, belum terjadi
interaksi yang membangkitkan suasana belajar, karena siswa masih
terkesan pasif.
Dalam setiap pertemuan, guru juga sudah memberikan latihan soal
untuk dikerjakan siswa. Siswa juga diberikan kesempatan untuk maju
mengerjakan soal yang diberikan. Di akhir pelajaranpun, guru memberikan
pekerjaan rumah (PR) kepada siswa untuk membantu siswa semakin
mendalami materi pelajaran. Pekerjaan rumah yang diberikan pun dibahas
pada pertemuan selanjutnya.
Walaupun upaya yang dilakukan guru sudah maksimal, namun
situasi belajar yang aktif tampaknya masih belum terbentuk. Dari hasil
tersebut, peneliti mencoba mengembangkan metode lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
memungkinkan siswa dapat belajar secara lebih aktif. Dengan memilih
metode yang lebih mengaktifkan siswa, diharapkan pemahaman materi
yang diperoleh siswa dapat lebih maksimal. Metode yang digunakan
adalah metode diskusi kelompok.
Peneliti memilih metode diskusi kelompok karena peneliti telah
melihat, bahwa metode ceramah belum mampu membuat situasi kelas
yang asyik untuk belajar. Interaksi siswa dengan gurupun masih belum
dapat mendorong siswa untuk antusias bertanya dan merespon pertanyaan
yang diberikan guru. Siswa juga masih merasa malu untuk bertanya,
walaupun sudah diberikan kesempatan untuk bertanya.
Dengan metode diskusi kelompok, siswa dapat bertanya pada
teman sebayanya. Selain itu, teman-teman dalam satu kelompok diskusi
adalah teman-teman sekelas dan mungkin teman bermain mereka di
sekolah, sehingga dengan demikian, rasa malu yang dirasakan siswa untuk
bertanya maupun berdiskusi tentang kesulitan yang mereka alami dapat
berkurang. Dalam diskusi kelompok, antara siswa yang satu dengan siswa
yang lain mendapat kesempatan yang sama untuk saling membantu.
Mereka akan dapat bertanya satu sama lain, dan merespon pertanyaan
teman dalam satu kelompok diskusi untuk memecahkan persoalan
bersama-sama. Model diskusi kelompok nantinya akan lebih berisi latihan-
latihan soal yang di kerjakan dalam kelompok dan dibahas bersama di
kelas, sehingga siswa dapat lebih mengerti konsep yang telah diajarkan
melalui soal-soal yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2) Analisis Hasil Pretest
Analisis hasil pretest ini berisi analisis jawaban siswa yang sudah
dikategorikan berdasarkan kesulitan siswa pada materi yang diajarkan.
Kesulitan siswa dalam kasus ini, dilihat dari seberapa jauh siswa dapat
mengerjakan soal yang diberikan. Bentuk penilaian dalam analisis ini,
dikategorikan dalam 4 macam kategori, yaitu kategori tidak paham,
kurang paham, paham, dan sangat paham, yang ditulis dalam bentuk
interval skor, untuk memudahkan pengelompokkan siswa dalam kategori
tersebut. Kemudian, jumlah siswa dalam kategori tersebut, ditulis dalam
bentuk prosentase, untuk memudahkan pembacaan data. Adapun hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
a) Kesulitan siswa untuk menentukan faktor diketahui dari soal
Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar siswa masih
merasa kesulitan menuliskan faktor yang diketahui dari soal. Hal ini
ditunjukkan dari prosentase berdasarkan jawaban yang ditulis siswa.
Prosentase tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.2Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menentukan Faktor Diketahui
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori Jumlah Siswa(%)
9.5 ≤ 4.6 Tidak paham 86.114.7 – 6.5 Kurang paham 5.556.6-8.5 Paham 5.55
8.6 – 9.5 Sangat paham 2.78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari hasil prosentase tersebut, lebih dari 50% siswa masih tidak
paham dalam menentukan faktor-faktor yang diketahui dari soal.
Analisis jawaban menunjukkan hasil bahwa hampir semua soal yang
mereka kerjakan, tidak menyertakan faktor diketahui. Ini dapat
disebabkan karena siswa belum terbiasa mengerjakan soal secara
sistematis, sehingga mereka cenderung langsung mengerjakan soal
yang diberikan, tanpa menyertakan faktor diketahui.
b) Kesulitan siswa untuk menentukan faktor yang ditanyakan dari soal
Kesulitan yang sama juga dialami siswa pada bagian ini.
Walaupun tidak sebanyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menentukan faktor yang diketahui, namun prosentase siswa yang
mengalami kesulitan pada tahap ini juga masih relatif besar. Hal ini
ditunjukkan dari prosentase berdasarkan jawaban yang ditulis siswa.
Prosentase tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menentukan Faktor yang Ditanyakan
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori Jumlah Siswa(%)
9.5 ≤ 4.6 Tidak paham 63.894.7 – 6.5 Kurang paham 256.6-8.5 Paham 11.11
8.6 – 9.5 Sangat paham -
Dari tabel tersebut, jumlah siswa yang tidak paham menunjukkan
jumlah terbesar dari siswa dalam kategori yang lain. Bahkan, tidak ada
siswa yang masuk dalam kategori sangat paham. Prosentase paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sedikit juga ditunjukkan oleh kelompok siswa dalam kategori paham.
Dengan kata lain, siswa belum dapat menentukan faktor yang ditanya
dalam soal secata tepat. Padahal, ‘faktor ditanya’, adalah unsur yang
mempertegas tujuan akhir yang harus diselesaikan oleh siswa.
c) Kesulitan siswa untuk melukis vektor
Kesulitan siswa dalam memehami konsep tentang cara melukis
vektor, tampak dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.4Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Melukis Vektor
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori Jumlah Siswa(%)
4 ≤ 1.9 Tidak paham 13.892 – 2.7 Kurang paham 2.78
2.8 – 3.5 Paham 8.333.6 - 4 Sangat paham 75
Pada konsep melukis vektor, hasil data menunjukkan bahwa
mayoritas siswa masuk dalam kategori paham. Ini berarti bahwa untuk
melukis sebuah vektor, hanya sebagian kecil siswa yang masih
kesulitan. Walaupun jumlah siswa tersebut tergolong kecil, namun
tentunya siswa tersebut perlu dibantu, sehingga pada akhirnya, lebih
banyak lagi siswa yang memahami cara melukis vektor, sebagai tolak
ukur awal dalam menggambar vektor. Kesulitan yang dialami siswa
dalam menggambar vektor misalnya, siswa belum mengerti maksud
soal, yang mana siswa diminta menggambar sebuah vektor dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
arah vertikal ke bawah. Pada tahap ini misalnya, ada siswa yang
menggambar vektor dengan hasil:
Jawaban ini tentunya kurang tepat, karena pada jawaban tersebut,
siswa menggambar vektor yang arahnya tidak benar-benar tepat
vertikal ke bawah (membentuk sudut 900 terhadap horisontal).
d) Kesulitan siswa melakukan operasi vektor dengan metode segitiga
Analisis kesulitan siswa pada tahap ini, hanya ditunjukkan oleh
satu bentuk soal. Ini dikarenakan peneliti secara bertahap, ingin
melihat kesulitan siswa pada bagian penjumlahan vektor dengan
metode segitiga, khusus untuk operasi dua buah vektor. Secara lebih
kompleks, penyelesaian operasi penjumlahan dan pengurangan lebih
dari dua vektor, akan dijabarkan pada metode poligon, sebagai
perkembangan dari metode segitiga vektor ini. Namun, walaupun
bentuk soal yang diberikan masih sederhana, masih banyak siswa yang
memberikan jawaban salah dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan
soal tersebut. Pernyataan ini dibuktikan dari prosentase yang
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.5Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Melakukan Operasi Vektor dengan Metode Segitiga
SkorMax Soal
Skala skor Kategori Jumlah Siswa(%)
5 ≤ 2.4 Tidak paham 22.222.5 – 3.4 Kurang paham 5.553.5 – 4.4 Paham 16.674.5 – 5 Sangat paham 55.55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dari hasil tersebut, tampak bahwa lebih dari 50% siswa dapat
menyelesaikan soal tentang penjumlahan dua vektor menggunakan
metode segitiga vektor dengan sangat baik. Sebagian lainnya (16.67%)
sudah cukup mampu mengerjakan dengan baik, walaupun masih
banyak siswa yang belum, bahkan masih kesulitan dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Kesulitan yang di alami siswa
pada bagian ini misalnya, siswa masih kesulitan menghubungkan
pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama. Selain itu, ada siswa
yang masih salah dalam menggambar vektor resultannya. Vektor
resultan untuk metode segitiga harusnya ditentukan dari pangkal
vektor pertama sampai ujung vektor terakhir, tetapi ada siswa yang
menggambar resultannya dari ujung vektor terakhir ke pangkal vektor
pertama, sehingga arah resultan yang dihasilkan menjadi salah.
e) Kesulitan siswa untuk melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan vektor dengan metode jajaran genjang
Kesulitan siswa pada kategori ini, terbagi dalam 2 jenis soal, yaitu
persoalan tentang penjumlahan dan pengurangan vektor. Keduanya
merupakan operasi dari dua buah vektor dengan menggunakan metode
jajaran genjang vektor. Tujuannya adalah agar peneliti secara detail,
mengetahui letak kesulitan siswa pada konsep penjumlahan atau
pengurangan vektor dengan metode jajar genjang. Adapun hasil
pengelompokkan kesulitan siswa, tampak dalam tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
i. Operasi penjumlahan vektor
Tabel 4.6Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menjumlahkan Vektor Dengan Metode Jajar Genjang
ii. Operasi pengurangan vektor
Tabel 4.7Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Mengurangkan Vektor Dengan Metode Jajar Genjang
Dari kedua tabel di atas, terlihat bahwa dua prosentase yang
dominan, ditunjukkan oleh kategori tidak paham dan sangat paham.
Hasil terbesar menunjukkan lebih dari 50% siswa masih kesulitan
dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan dan pengurangan dua
buah vektor dengan metode jajaran genjang vektor.
Menurut data, hal ini terjadi karena kesalahan konsep yang dimiliki
siswa. Siswa yang masuk dalam kategori tidak paham dan kurang
paham, mengerjakan persoalan vektor, dengan menganggap bahwa
jajaran genjang merupakan bentuk segi empat dengan sisi-sisi yang
SkorMax Soal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
6.5 ≤ 3.2 Tidak paham 55.553.3 – 4.5 Kurang paham 2.784.6-5.8 Paham 8.335.9-6.5 Sangat paham 33.33
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
6.5 ≤ 3.2 Tidak paham 66.673.3 – 4.5 Kurang paham 2.784.6-5.8 Paham 8.335.9-6.5 Sangat paham 22.22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
selalu serong, sehingga gambar vektor yang tegak lurus pada soalpun,
pada metode jajaran genjang ini akan dibuat menjadi bentuk yang
miring oleh siswa tersebut. Selain itu, beberapa siswa juga masih
belum mengerti cara menggambar resultan vektornya. Misalnya saja,
pada jajar genjang, resultan vektor merupakan diagonal sisi dari jajar
genjang. Tetapi ada siswa yang menggambar resultan vektor dengan
menghubungkan ujung vektor pertama dengan ujung vektor yang lain.
Hal ini tentu memberikan jawaban yang salah bagi siswa tersebut.
Namun, prosentase yang relatif besar pada kategori sangat paham
(33.33% pada tabel penjumlahan dan 22.22% pada tabel pengurangan),
menunjukkan perbandingan pemikiran yang sangat jauh berbeda dari
keadaan sebelumnya. Siswa pada kategori tersebut mampu
menyelesaikan soal yang diberikan dengan sangat baik, dan mengerti
konsep jajar genjang sebagai sebuah bangun segi empat dengan sangat
baik. Siswa-siswa tersebut dapat menyelesaikan persoalan vektor
dengan metode jajar genjang dengan baik. Perbedaan konsep yang
begitu dominan ini tentunya menjadi kendala bagi guru untuk
menyampaikan bahan ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
f) Kesulitan siswa untuk melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan vektor dengan metode poligon
i. Operasi penjumlahan vektor
Tabel 4.8Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menjumlahkan Vektor dengan Metode Poligon
ii. Operasi pengurangan vektor
Tabel 4.9Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Mengurangkan Vektor dengan Metode Poligon
Penjumlahan vektor dengan metode poligon ini menerapkan
prinsip penjumlahan dan pengurangan vektor dengan metode segitiga,
tetapi untuk lebih dari dua buah vektor. Metode ini merupakan langkah
lanjutan bagi siswa untuk lebih memahami konsep tentang operasi
vektor dengan metode grafis. Namun, pada kenyataannya, prosentase
terbesar dari jumlah siswa, justru masuk dalam kategori tidak paham.
Padahal pada metode segitiga vektor, prosentase jumlah siswa terbesar
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
8 ≤ 3.9 Tidak paham 47.224-5.5 Kurang paham 13.89
5.6-7.1 Paham 19.447.2-8 Sangat paham 19.44
SkorMax Soal
Skala skor Kategori Jumlah Siswa(%)
8 ≤ 3.9 Tidak paham 66.674-5.5 Kurang paham 13.89
5.6-7.1 Paham 5.557.2-8 Sangat paham 13.89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
ada dalam kategori sangat paham. Hal ini tentunya menjadi masalah
karena untuk bentuk soal yang lebih kompleks, mayoritas siswa masih
kesulitan untuk menyelesaikannya. Pada lembar jawaban yang mereka
tulis, kesulitan tersebut terjadi karena siswa menjadi bingung
meletakkan pangkal vektor berikutnya pada ujung vektor sebelumnya,
untuk jumlah vektor yang lebih dari dua buah. Dengan kata lain,
penguasaan konsep yang sudah mereka dapatkan masih sangat kurang
untuk menjadi modal mereka dalam menyelesaikan soal yang
diberikan.
g) Kesulitan siswa menyelesaikan persoalan vektor secara matematis
Tabel 4.10Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menyelesaikan Persoalan Vektor Secara Matematis
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
8 ≤ 3.9 Tidak paham 97.224-5.5 Kurang paham -
5.6-7.1 Paham -7.2-8 Sangat paham 2.78
Terlihat jelas dari tabel, bahwa hampir semua siswa merasa
kesulitan menyelesaikan persoalan dengan metode matematis. 2,78%
adalah prosentase yang menunjukkan hanya 1 orang siswa yang dapat
memahami konsep ini dengan sangat baik. Kesulitan yang dialami oleh
hampir semua siswa ini ada dalam persamaan matematis yang harus
dipakai. Hanya saja, sebagian besar dari mereka sudah salah dalam
menulis persamaan tersebut. Persamaan matematis yang dimaksud
adalah persamaan untuk menentukan resultan vektor dengan rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kosinus, yaitu: R = + + 2 . Jika prsamaan yang
ditulis salah, tentunya menghasilkan jawaban akhir yang juga salah.
Contoh kesalahan yang terjadi adalah, siswa menuliskan persamaan
tersebut menjadi = + . 2 .
Kesalahan lain yang dilakukan oleh sebagian besar siswa adalah
mereka tidak mengerti nilai yang yang harus dimasukkan. Misalnya,
cos 00 = 1, maka siswa akan menuliskannya menjadi cos 1, dan dalam
penyelesaian akan menjadi = + . 2 1. Kesalahan
ini menunjukkan kesalahan konsep yang diterima siswa. Namun,
peneliti belum bisa mengatakan bahwa 1 orang siswa pada kategori
paham tersebut, juga mengerti konsep metode matematis dengan
sangat baik, karena walaupun hasil yang didapat siswa tersebut benar,
tetapi siswa tersebut menggunakan metode analitis, yang mana dia
menyelesaikan persoalan yang ada, dengan metode grafis.
h) Kesulitan siswa untuk menentukan komponen vektor
i. Kesulitan dalam menggambar komponen-komponen vektor
Tabel 4.11Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menggambar Komponen Vektor
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
5 ≤ 2.4 Tidak paham 1002.5 – 3.4 Kurang paham 03.5 – 4.4 Paham 04.5 – 5 Sangat paham 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ii. Kesulitan dalam menentukan besar komponen-komponen vektor
Tabel 4.12Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menentukan Besar Komponen Vektor
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori Jumlah Siswa(%)
5 ≤ 2.4 Tidak paham 80.552.5 – 3.4 Kurang paham 8.333.5 – 4.4 Paham 2.784.5 – 5 Sangat paham 8.33
Dari kedua tabel tersebut, tampak jelas bahwa mayoritas siswa
sangat kesulitan untuk menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan
komponen vektor. Bahkan, semua siswa belum mampu menggambar
uraian sebuah vektor menjadi komponen-komponennya. Kesulitan
menggambar, misalnya, terjadi karena siswa bingung cara
menggambar komponen dari sebuah vektor, sehingga tidak
menggambar komponen vektor yang menunjukkan uraian dari vektor
yang ditanyakan. Namun, permasalahan yang ada tidak cukup sampai
pada persoalan menggambar, karena pada kenyataannya, 80.55% siswa
juga tidak dapat menentukan besar komponen vektor. Berdasarkan
data, ini terjadi karena siswa tidak dapat menentukan rumus yang
digunakan. Misalnya, jika sudut apit terletak antara sumbu X dengan
sebuah vektor yang diketahui (besar sudut apit tersebut 300, misalnya),
untuk menentukan besarnya komponen vektor tersebut ke arah sumbu
X (kita sebut sebagai Sx), rumus yang tepat digunakan adalah Sx =
S.cos300, tetapi sebagian besar siswa menulisnya sebagai Sx =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
S.sin300. Beberapa siswa lain bahkan menulisnya menjadi Sx = S. 300.
Karena konsep yang salah ini, penyelesaian pada soal ini tentu
menghasilkan proses dan jawaban yang salah.
i) Kesulitan siswa untuk menentukan vektor resultan
Konsep tentang vektor resultan ini dibagi menjadi 2 soal essai. Ini
dimaksudkan karena tiap nomor soal memiliki karakteristik masing-
masing. Soal nomor 9 (pada soal pretest) adalah menentukan resultan
vektor, dengan menguraikan komponen-komponen vektor yang
diketahui terlebih dahulu, kemudian menentukan besar masing-masing
komponen, untuk kemudian dicari resultan vektor keseluruhannya.
Tetapi, soal nomor 10 lebih berupa soal cerita, untuk melihat sejauh
mana siswa dapat menangkap maksud soal, dan menyelesaikannya.
Walaupun karakteristik dan kompleksitas kedua soal tersebut berbeda,
namun tujuan dan pemahaman konsep yang ingin dicapai sama,
sehingga interval skor yang digunakan adalah jumlah keseluruhan skor
maksimal pada kedua soal tersebut. Kategori kesulitan siswa pun
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kesulitan menggambar, dan kesulitan
untuk menentukan besar vektor resultannya. Adapun bobot
keseluruhan untuk soal tersebut, tampak pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
i. Kesulitan dalam menggambar resultan vektor
Tabel 4.13Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menggambar Resultan Vektor
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
11 ≤ 5.4 Tidak paham 1005.5-7.6 Kurang paham 07.7-9.8 Paham 09.9-11 Sangat paham 0
ii. Kesulitan dalam menentukan besar resultan vektor
Tabel 4.14Pengelompokkan Siswa Berdasarkan
Kesulitan Menentukan Besar Resultan Vektor
Skor MaxSoal
Skala skor Kategori JumlahSiswa (%)
14 ≤ 6.9 Tidak paham 94.447-9.7 Kurang paham 5.55
9.8-12.5 Paham 012.6-14 Sangat paham 0
Dari kedua data tersebut, jelas terlihat bahwa tidak ada siswa yang
dapat menyelesaikan soal tersebut dengan baik, bahkan konsep mereka
juga masih sangat kurang untuk membantu mereka menyelesaikan soal
tersebut. Kesulitan menggambar, misalnya, terjadi karena siswa belum
dapat menguraikan vektor-vektor yang ada, menjadi komponen-
komponennya. Kesulitan menggambar juga terjadi karena siswa belum
dapat menangkap maksud soal (dalam kasus ini adalah pada soal cerita
nomor 10) dengan baik sehingga gambar yang dihasilkan menjadi
tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kesulitan menentukan besarnya vektor resultan terjadi karena
siswa tidak mengetahui persamaan yang digunakan, juga tidak dapat
memahami soal dengan baik. Contohnya pada soal nomor 9, kasus
yang terjadi adalah siswa tidak tepat menuliskan rumus yang
digunakan. Misal, untuk komponen V1x ke arah sumbu X positif,
rumus yang digunakan adalah V1x = V1. Cos α , tetapi banyak siswa
yang menulisnya menjadi V1x = v1. Sin α, atau bahkan hanya V1x =
v1.α.. Kesalahan lain yang dilakukan siswa misalnya, siswa lupa
memasukkan tanda minus dalam persamaan, sehingga menghasilkan
jawaban yang tidak tepat. Contoh, jika komponen V3y adalah kea rah
sumbu Y negatif, maka persamaan yang digunakan V3y = V3. (-sinα),
tetapi banyak siswa yang hanya menulis V3y = V3. Sinα, tanpa
menyertakan tanda minus.
3) Analisis Program Remedi
Setelah melihat analisis pada hasil pretest siswa, analisis kualitatif
untuk proses selanjutnya, adalah analisis program remedi yang sudah
diadakan. Pada bab II, telah disampaikan bahwa tujuan dari pengadaan
program remedi adalah untuk membantu siswa mengatasi kesulitan
mereka dalam memahami materi tertentu. Dengan kata lain, tujuan dari
analisis program remedi ini adalah untuk melihat apakah program remedi
yang diadakan sudah dapat membantu siswa mengatasi kesulitan mereka
atau belum. Analisis ini dilakukan dengan melihat nilai posttest siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang dibandingkan dengan nilai pretest mereka. Harapannya, setelah
program remedi ini, jumlah siswa yang masuk dalam kategori paham dan
sangat paham, lebih banyak daripada saat pretest. Begitu juga sebaliknya,
diharapkan setelah pelaksanaan program remedi, maka jumlah siswa yang
masuk kategori kurang paham dan tidak paham, akan menjadi lebih sedikit
daripada saat pretest. Secara keseluruhan, pada bagian ini akan
ditunjukkan jumlah siswa yang masuk dalam kategori tidak paham, kurang
paham, paham, dan sangat paham, pada nilai pretest (sebelum program
remedi) dan pada nilai posttest (setelah pengadaan program remedi).
Adapun prosentase tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.15Perbandingan Jumlah Siswa Pada Pretest dan Posttest
Berdasarkan Kategori Tidak Paham, Kurang Paham, Paham, dan Sangat Paham
No. Jenis Kesulitan
Nilai Pretest
Jenis Remedi
Nilai Posttest
Jumlah siswa (%) Jumlah siswa (%)
T.P K.P P S.P T.P K.P P S.P
1 Menentukan Faktor diketahui 86.1 5.56 5.56 2.78
Model diskusi kelompokuntuk mengumpulkaninformasi-informasi yangdiketahui dalam soal
38.9 13.9 13.9 33.3
2 Menentukan faktor yang ditanya 63.8 25 11.1 0
Model diskusi kelompokuntuk menentukaninformasi-informasi yangdiketahui dalam soal
22.2 30.6 19.4 27.8
3 Melukis vektor 13.9 2.78 8.33 75Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 1 dan 2
0 2.78 0 97.2
4 Metode segitiga vektor 22.2 5.56 16.7 55.6Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 3
8.33 11.1 8.33 72.2
5 Metode jajaran genjang
Operasi penjumlahan 55.6 2.78 8.33 33.3Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 4
27.8 8.33 22.2 41.7
Operasi pengurangan 66.7 2.78 8.33 22.2Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 5
38.9 8.33 13.9 38.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Keterangan pada kategori:
T.P = tidak paham
K.P = kurang paham
P = paham
S.P = sangat paham
6 Metode poligon
Operasi penjumlahan 47.3 13.9 19.4 19.4Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 6
25 8.33 0 66.7
Operasi pengurangan 66.7 13.9 5.56 13.9Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 7 dan 8
41.7 8.33 5.56 44.4
7 Metode matematis 97.2 0 0 2.78Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 9 dan 10
69.4 11.1 5.56 13.9
8Menentukan komponenvektor
Menggambar 100 0 0 0 Model diskusi kelompokuntuk membahas latihansoal no. 11
91.7 2.78 0 5.56
Menentukan besarnya 80.6 8.33 2.78 8.33 77.8 5.56 2.78 13.9
9 Vektor resultanMenggambar vektor resultan 100 0 0 0 Model diskusi kelompok
untuk membahas latihansoal no. 12-15
86.1 13.9 0 0
Menentukan besarnya 94.4 5.56 0 0 80.6 11.1 8.33 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari tabel di atas, dapat dilihat perbandingan nilai pretest dan
posttest siswa. Secara keseluruhan, ada penurunan prosentase pada
kategori tidak paham dan kurang paham, serta meningkatnya prosentase
jumlah siswa yang paham dan sangat paham. Ini berarti, setiap siswa
mengalami perkembangan konsep, sehingga mereka mengalami
perkembangan cara dan pengetahuan untuk mengerjakan soal yang
diberikan. Peningkatan tersebut berdampak pada hasil posttest yang
diperoleh siswa, sehingga terlihat adanya peningkatan. Walaupun masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah,
namun peningkatan yang terjadi tentunya menunjukkan adanya
perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Secara keseluruhan
nilai, untuk mempermudah melihat peningkatan yang dialami siswa,
perolehan nilai siswa pada pretest dan posttest, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.16Perbandingan Nilai pretest dan posttest siswa
No.Siswa
Perolehan Nilai KeteranganPretest Posttest
1 19 45.5Dari tidak paham menjadikurang paham
2 14 40Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
3 19 33Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
4 7 20.5Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
5 32.5 79Dari tidak pahammenjadi paham
6 34 35.5Tetap tidak paham,tetapi mengalami sedikit peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
7 43 80Dari tidak pahammenjadi paham
8 62.5 79Dari kurang pahammenjadi paham
9 44 57Dari tidak pahammenjadi kurang paham
10 29 70.5Dari tidak pahammenjadi paham
11 30 42Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
12 30 66Dari tidak pahammenjadi kurang paham
13 45 62.5Dari tidak pahammenjadi kurang paham
14 43.5 69Dari tidak pahammenjadi kurang paham
15 10 38Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
16 8 16Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
17 60.5 87Dari kurang pahammenjadi paham
18 23.5 61.5Dari tidak paham menjadi kurangpaham
19 44 51.5Dari tidak paham menjadi kurangpaham
20 49 77Dari tidak pahammenjadi paham
21 63.5 81Dari kurang pahammenjadi kurang paham
22 49.5 42Mengalami penurunan nilai
23 55 79Dari kurang pahammenjadi paham
24 15 41.5Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
25 13 26Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
26 8 13Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
27 20.5 44.5Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
28 10 12Tetap tidak paham,tetapi mengalami sedikit peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
29 14 23Masih tidak paham,tetapi ada peningkatan nilai
30 23.5 23Mengalami penurunan nilai
31 40.5 78.5Dari tidak pahammenjadi paham
32 44 47.5Tetap tidak paham,tetapi mengalami sedikit peningkatan
33 20.5 15.5Mengalami penurunan nilai
34 25 58Dari tidak pahammenjadi kurang paham
35 46 32.5Mengalami penurunan nilai
36 43.5 67Dari tidak pahammenjadi kurang paham
Secara lebih umum, dalam tabel tersebut dipaparkan peningkatan
nilai total yang diperoleh siswa setelah mengikuti program remedi yang
diadakan. Terlihat jelas bahwa hampir semua siswa mengalami
peningkatan pemahaman. Walaupun kesulitan yang mereka alami belum
sepenuhnya diatasi, tetapi dengan program remedi yang diadakan, siswa
dapat ‘sedikit’ mengatasi kesulitan mereka pada setiap konsep yang
diberikan.
Namun, tidak semua siswa mengalami peningkatan pada nilai
posttest mereka. Dalam tabel juga terlihat bahwa ada siswa yang nilainya
menurun setelah mengikuti remedi. Menurut wawancara yang dilakukan
oleh peneliti (walaupun berupa wawancara informal), siswa yang nilai
posttestnya menurun, terjadi karena ketika posttest, siswa tersebut sedang
merasa kurang sehat, sehingga tidak maksimal dalam mengerjakan soal.
Siswa lain berpendapat bahwa sebenarnya, ia sedang sangat lelah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
sehingga secara pribadi sedang malas untuk mengerjakan soal yang
diberikan. Ada juga yang mengatakan secara terbuka bahwa ia tidak
menyukai pelajaran Fisika, sehingga ia masih tidak yakin bahwa nilainya
akan menjadi tuntas walaupun sudah mengikuti program remedi yang
diadakan. Ini menunjukkan bahwa kondisi siswa saat mengerjakan soal
juga memberikan pengaruh terhadap apa yang mereka kerjakan saat itu.
Bahkan, keyakinan mereka terhadap apa yang mereka kerjakan, akan
mendorong mereka untuk bekerja secara lebih maksimal. Jika siswa sudah
merasa malas, kurang sehat, juga tidak yakin mereka dapat mengerjakan
soal dengan baik, maka hasil yang dicapai tentunya akan menjadi tidak
optimal. Hal ini terbukti dari hasil posttest mereka yang lebih rendah
daripada hasil pretestnya.
b. Secara kuantitatif
Analisis secara kuantitatif digunakan untuk melihat peningkatan yang
dialami siswa secara keseluruhan pada nilai pretest dan postestnya.
Analisis ini bertujuan untuk memperkuat hasil analisis kualitatif,
khususnya analisis kualitatif pada program remedi yang sudah dilakukan,
sehingga dapat terlihat efektif tidaknya program remedi untuk membantu
siswa mengatasi kesulitan mereka. Analisis secara kuantitatif dapat dilihat
pada proses di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.17Pengolahan pretest dan posttest siswa
No. pretest posttest D = (pre - post) D2
1 19 45.5 -26.5 702.252 14 40 -26 6763 19 33 -14 1964 7 20.5 -13.5 182.255 32.5 79 -46.5 2162.256 34 35.5 -1.5 2.257 43 80 -37 13698 62.5 79 -16.5 272.259 44 57 -13 16910 29 70.5 -41.5 1722.2511 30 42 -12 14412 30 66 -36 129613 45 62.5 -17.5 306.2514 43.5 69 -25.5 650.2515 10 38 -28 78416 8 16 -8 6417 60.5 87 -26.5 702.2518 23.5 61.5 -38 144419 44 51.5 -7.5 56.2520 49 77 -28 78421 63.5 81 -17.5 306.2522 49.5 42 7.5 56.2523 55 79 -24 57624 15 41.5 -26.5 702.2525 13 26 -13 16926 8 13 -5 2527 20.5 44.5 -24 57628 10 12 -2 429 14 23 -9 8130 23.5 23 0.5 0.2531 40.5 78.5 -38 144432 44 47.5 -3.5 12.2533 20.5 15.5 5 2534 25 58 -33 108935 46 32.5 13.5 182.2536 43.5 67 -23.5 552.25
= 31.64 = 49.85 ∑ = -655.5 ∑D2 = 19485.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dari tabel tersebut, dapat dihitung trel untuk melihat ada atau
tidaknya peningkatan sebelum dan setelah pelaksanaan program remedi.
Secara manual, perhitungan uji T adalah sebagai berikut:
trel =( )[ ( ) ]( )
=( . . ). ( . ) ]( )
=( . ). . ]( )
=( . ). . ]
=( . )√ .
=( . ).
= - 7.44
Tcrit = 2.021 dengan level signifikan = 0.05|T | > Tcrit ; signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dengan SPSS:
Hasil pengolahan data secara perhitungan maupun SPSS
menunjukkan, perbedaan yang tidak jauh berbeda. Kedua hasil tersebut
menunjukkan bahwa |T | >> Tcrit , yaitu |7.195| >> 2.021. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ada hasil yang signifikan yang diperoleh dari nilai
pretest dan posttest siswa. Dengan kata lain, program remedi yang
dilakukan dapat dianggap efektif untuk membantu siswa mengatasi
kesulitan yang mereka alami dalam memahami konsep tentang vektor.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 32.3333 36 17.74824 2.95804
posttest 49.8472 36 22.92435 3.82073
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 36 .771 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig.(2-tailed)Mean Std.
DeviationStd. Error
Mean
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest -posttest
-17.51389 14.60503 2.43417 -22.45552 -12.57226 -7.195 35 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Siswa di SMA Stella Duce Bantul juga mengalami kesulitan untuk
memahami materi vektor. Kesulitan siswa terletak hampir di semua
konsep, yaitu kesulitan menentukan faktor diketahui, menentukan faktor
yang ditanyakan, metode grafis (jajaran genjang, dan metode poligon),
metode matematis, juga dalam konsep menentukan komponen vektor dan
menentukan resultan vektor.
2. Konsep yang dipahami oleh mayoritas siswa (75% dari jumlah siswa)
hanya pada konsep melukis vektor dan menyelesaikan operasi dua buah
vektor dengan metode segitiga (sebanyak 55.6 % dari jumlah siswa).
Sedangkan untuk konsep yang lain, mayoritas siswa mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan persoalan.
3. Dari hasil pretest dan posttest siswa, tampak adanya perbedaan yang
signifikan. Walaupun beberapa siswa mengalami penurunan pada nilai
posttest mereka, namun hal itu terjadi karena keadaan fisik dan psikologis
mereka (kurang PD mengerjakan soal, sakit, dan sudah tidak suka belajar
Fisika). Namun, secara keseluruhan, terjadi peningkatan hasil pada pretest
dan posttest siswa. Sehingga hasil ini menunjukkan bahwa program
remedi secara efektif dapat membantu siswa mengatasi kesulitan mereka,
dalam memahami materi vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan
saran bagi dua pihak. Saran ini ditujukan kepada sekolah khususnya bagi guru
mata pelajaran Fisika, dan bagi peneliti lain:
1. Guru mata pelajaran Fisika, diharapkan menerapkan metode yang
mengajak siswa dapat terlibat lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga
siswa merasa senang dan santai dalam belajar.
2. Bagi peneliti lain, pembelajaran fisika, khususnya untuk pembelajaran
remedial pada materi vektor dapat menerapkan metode diskusi kelompok.
Oleh karena itu, diharapkan dalam penerapan metode tersebut diusahakan
dapat lebih baik lagi guna mendapatkan hasil yang lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Cetakan kedua. Jakarta: Rineka Cipta
Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Enthang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial.Jakarta
Habiburrahman. 1981. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran RemediDalam Pendidikan IPA. Jakarta
Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Test, dan Skala nilaidengan Basica. Yogyakarta: Andi Offset
http://elearning.unesa.ac.id/tag/arti-siswa-secara-umum, selasa, 6 maret 201210.21
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran#Pembelajaran_dalam_dunia_pendidikan selasa, 6 maret 2012 10.26
http://id.wikipedia.org/wiki/Guru selasa, 6 maret 2012 9.56
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files , Minggu, 30 Desember 2012 13.02
Jazuri, M. dalam http://library.walisongo.ac.id diunduh hari selasa, 5 juni 10.30
Kanginan, Marthen. 2000. Fisika 2000 untuk SMU Kelas 1 caturwulan I. jilid 1A.ed, Syarifuddin, Joko Sutrisno. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA Kelas X semester I. ed, JokoSutrisno. Jakarta: Erlangga
Mustafa, Zainal EQ. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta:Graha Ilmu
Prihantoro, Agung (Penerjemah). 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,Pengajaran, dan Asesmen. Terjemahan dari buku A Taxonomy for Learning,Teaching, and Assesing: A Revision of bloom’s Taxonomy of EducationalObjectives. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:Penerbit Nusa Media
Subiyanto. 1988. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan
Sudarwanto, dalam http://www.mansaba.sch.id/web_saba/artikel-guru/195-hakikat-pelajaran-fisika.html diunduh Senin, 11 juni 2012 07.21
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan kelimabelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktif danMenyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:universitas Sanata Dharma
Suyono, dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan KonsepDasar. Ed, anang Solihin Wardan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3
Lembar Observasi
Observasi ke- : 1
Kelas : X.1
Jam ke- : 1-2
Sekolah : SMA Stella Duce Bantul
Hari / Tanggal : Selasa, 28 Agustus 2012
Metode yang Digunakan : Ceramah Siswa Aktif
Media yang Digunakan : Papan Tulis
Catatan Selama Observasi :
- Guru menyampaikan materi dan memberikan penjelasan tentang materi
yang disampaikan, sambil sesekali memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
- Guru meminta siswa untuk mendengar terlebih dahulu, kemudian
mencacat, bukan sibuk mencacat dan tidak memperhatikan penjelasan
guru.
- Guru memberi contoh soal kepada siswa di akhir topik -sebelum
memasuki topik selanjutnya- untuk membantu siswa memahami materi
yang baru saja diterima. Setelah itu, guru memberikan waktu kepada siswa
untuk langsung mengerjakan soal tersebut.
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk maju mengerjakan soal
yang diberikan.
- Guru sesekali memberikan candaan kepada siswa, untuk membuat suasana
kelas menjadi sedikit santai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
- Kesulitan Siswa:
Ketika guru menerangkan dan siswa hanya mendengarkan, saat
siswa diberi kesempatan untuk menulis, siswa hanya akan
mencatat apa yang ditulis di papan tulis. Dengan kata lain, siswa
masih sulit menangkap inti dari pernyataan yang disampaikan
guru.
Pada sub topik tentang penjumlahan vektor, siswa masih kesulitan
untuk membedakan pangkal dan ujung vektor sehingga siswa
merasa kesulitan untuk menggambar dengan metode segitiga dan
metode jajar genjang.
Siswa masih belum terampil dalam menggambar. Misalnya, dalam
metode jajar genjang. Pada penjumlahan metode jajar genjang, dua
vektor yang diketahui digunakan sebagai dua sisi pada jajar
genjang. Pada tahap ini, siswa merasa kesulitan untuk menggambar
dua sisi yang lain pada jajar genjang, dan menggambar
diagonalnya untuk menentukan resultan vektor.
Materi yang disampaikan adalah tentang klasifikasi besaran,
lambang vektor, dan operasi penjumlahan vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lembar Observasi
Observasi ke- : 1
Kelas : X.2
Jam ke- : 3-4
Sekolah : SMA Stella Duce Bantul
Hari / Tanggal : Selasa, 28 Agustus 2012
Metode yang Digunakan : Ceramah Siswa Aktif
Media yang Digunakan : Papan Tulis
Catatan Selama Observasi :
- Penyampaian materi dan aturan yang diberikan guru di kelas X.2, sama
dengan kelas X.1, namun proses pemberian informasi sedikit lebih lambat
daripada kelas X.1. Hal ini dikarenakan tipe siswa di kelas ini lebih
pendiam dan lebih pasif daripada kelas X.1
- Guru mengajar secara detail, langkah demi langkah, agar siswa dapat
menangkap maksud guru. Kadang kala, guru juga membimbing dan
menunjukkan cara mengerjakan soal kepada siswa.
- Suasana kelas terasa lebih tegang dan lebih hening walaupun sesekali guru
sudah memberi candaan. Situasi seperti ini membuat suasana belajar
menjadi kurang nyaman.
- Kesulitan Siswa:
Ketika guru menerangkan dan siswa hanya mendengarkan, saat
siswa diberi kesempatan untuk menulis, siswa hanya akan
mencatat apa yang ditulis di papan tulis. Dengan kata lain, siswa
masih sulit menangkap inti dari pernyataan yang disampaikan
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Siswa masih takut untuk mencoba menjawab pertanyaan yang
diajukan guru, sehingga guru harus beberapa kali mengulang
pertanyaan untuk memancing jawaban atau respon siswa. Misalnya
pada sub topik menggambat vektor, ketika guru bertanya tentang
mana bagian ujung dan pangkal vektor, guru harus mengulang-
ulang pertanyaan beberapa kali untuk mendapat respon siswa.
Pada sub topik tentang penjumlahan vektor, siswa masih kesulitan
untuk membedakan pangkal dan ujung vektor sehingga siswa
merasa kesulitan untuk menggambar dengan metode segitiga dan
metode jajar genjang.
Siswa masih belum terampil dalam menggambar. Misalnya, dalam
metode jajar genjang. Pada penjumlahan metode jajar genjang, dua
vektor yang diketahui digunakan sebagai dua sisi pada jajar
genjang. Pada tahap ini, siswa merasa kesulitan untuk menggambar
dua sisi yang lain pada jajar genjang, dan menggambar
diagonalnya untuk menentukan resultan vektor.
- Materi yang disampaikan adalah tentang klasifikasi besaran, lambang
vektor, dan operasi penjumlahan vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 4
Kisi-Kisi Materi Tentang Vektor
KONSEP INDIKATORNOMOR
SOAL
Melukis vektor Menggambar lambang vektor 1
Penjumlahan
vektor
Menerapkan metode segitiga untuk
menyelesaikan persoalan.
Menerapkan metode jajar genjang untuk
menyelesaikan persoalan.
Menerapkan metode poligon untuk
menyelesaikan persoalan.
Menggunakan metode matematis untuk
menyelesaikan persoalan
2
3, 4
5, 6
7
Komponen
Vektor
Menguraikan sebuah vektor menjadi
komponen-komponennya.
Menentukan besar komponen vektor
8
Vektor resultan Menggambar vektor resultan yang ditanyakan.
Menentukan besar vektor resultan.9, 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah : SMA Stella Duce Bantul
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / 1
Materi Pembelajaran : Vektor
Keterangan : RPP dibuat untuk kepentingan program remedi
1. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya
2. Kompetensi Dasar
Melakukan penjumlahan vektor
3. Indikator
a. Kognitif
1) Produk
a) Memahami cara melukis vektor
b) Menjumlahkan vektor secara grafis dengan metode segitiga vektor
c) Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara grafis dengan metode
jajar genjang
d) Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara grafis dengan metode
poligon
e) Menjumlahkan dua vektor dengan metode matematis
f) Memahami cara menggambar dan menentukan besar komponen-
komponen vektor
g) Memahami cara menggambar dan menentukan besar resultan vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2) Proses
a) Menyelesaikan persoalan tentang melukis vektor
b) Menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan vektor dengan metode
segitiga
c) Menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan dan pengurangan vektor
dengan metode jajar genjang
d) Menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan dan pengurangan vektor
dengan metode poligon
e) Menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan dua vektor secara
matematis
f) Menyelesaikan soal-soal tentang komponen vektor
g) Menyelesaikan soal-soal tentang resultan vektor
b. Psikomotorik
-
c. Afektif
1) Bertanya atau mengemukakan pendapat berkaitan dengan penjelasan
yang diberikan guru.
2) Mengemukakan pendapat dan aktif mengerjakan soal dalam diskusi
kelompok
3. Tujuan Pembelajaran
a. Kognitif
1) Produk
a) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat memahami cara melukis vektor
b) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat menjumlahkan vektor secara grafis
dengan metode segitiga vektor
c) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat menjumlahkan dan mengurangkan
vektor secara grafis dengan metode jajar genjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat menjumlahkan dan mengurangkan
vektor secara grafis dengan metode poligon
e) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat menjumlahkan dua vektor dengan
metode matematis
f) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat memahami cara menggambar dan
menentukan besar komponen-komponen vektor
g) Diberikan suatu persoalan, siswa dapat memahami cara menggambar dan
menentukan besar resultan vektor
2) Proses
a) Siswa dapat menyelesaikan persoalan tentang melukis vektor
b) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan vektor dengan
metode segitiga
c) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan dan
pengurangan vektor dengan metode jajar genjang
d) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan dan
pengurangan vektor dengan metode polygon
e) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang penjumlahan dua vektor
secara matematis
f) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang komponen vektor
g) Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tentang resultan vektor
b. Psikomotorik
-
c. Afektif
1) Siswa bertanya atau mengemukakan pendapat berkaitan dengan penjelasan
yang diberikan guru.
2) Siswa mengemukakan pendapat dan aktif mengerjakan soal dalam diskusi
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pangkal vektor ujung vektor
V
Vx
Vy
4. Materi Pembelajaran
Vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki nilai dan arah. Sebuah
vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari pangkal dan
ujung. Panjang anak panah menunjukkan besar vektor, sedangkan arah anak
panah (dari pangkal ke ujung) menunjukkan arah vektor. Sebagai contoh, pada
gambar 1.1 dilukiskan sebuah vektor yang besarnya 60 m dan berarah ke timur.
Besar 60 m dilukiskan dengan panjang anak panah 4 cm.
Setiap vektor selalu dapat diuraikan menjadi dua atau lebih vektor. Pada
gambar berikut, misalnya,ditunjukkan bahwa sebuah vektor V dapat diuraikan
menjadi komponen pada sumbu X, yaitu Vx, dan komponen pada sumbu Y, yaitu
Vy. misalnya sudut antara vektor V dengan sumbu X positif adalah θ, maka besar
komponen-komponen Vx, dan Vy dapat diperoleh dari:
Vx = Vcosθ
Vy = Vsinθ θ
Operasi penjumlahan vektor
1) Metode grafis
a) Metode segitiga
Penjumlahan vektor dengan metode segitiga adalah dengan cara meletakkan
pangkal vektor kedua, pada ujung vektor pertama. Kemudian, resultan
vektor ditentukan dengan menarik garis dari pangkal vektor pertama,
sampai dengan ujung vektor terakhir. Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
-B
A
vektor pertama (vektor A)
vektor kedua (vektor B)
Hasil penjumlahan A+B adalah
A
A+B B
Hasil pengurangan A-B adalah
A-B
b) Metode jajar genjang
Pada metode jajar genjang, kedua buah vektor berperan sebagai sisi-sisi
pada bidang jajar genjang, sehingga kedua pangkalnya berada dalam satu
titik. Kemudian, vektor resultannya merupakan diagonal dari jajar genjang.
Contoh:
vektor pertama (vektor A)
vektor kedua (vektor B)
Hasil penjumlahan A+B adalah
A
B A+B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
CD
A+B+C+DA
B
A
Hasil pengurangan A-B adalah
A-B -B
c) Metode poligon
Metode ini digunakan khusus untuk operasi penjumlahan atau pengurangan
vektor yang terdiri lebih dari dua buah vektor. Prinsip yang digunakan pada
metode ini, sama seperti metode segitiga vektor. Contoh:
vektor pertama (vektor A)
vektor kedua (vektor B)
vektor ketiga (vektor C)
vektor keempat (vektor D)
Hasil penjumlahan dari keempat vektor tersebut (A+B+C+D) adalah
2) Metode matematis
Untuk menentukan besar vektor, digunakan rumus:
R = + + 2 ,
dengan α adalah sudut apit antara vektor dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Vektor Resultan
Vektor resultan adalah suatu vektor baru yang merupakan hasil operasi
dari dua atau lebih vektor. Cara menghitung vektor resultan ini dapat melalui
metode grafis, maupun secara analisis.
5. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
6. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Pertemuan Pertama
1) Pendahuluan
a) Perkenalan
b) Menggali pengetahuan yang sudah dimiliki siswa tentang materi vektor
c) Guru bertanya tentang hal-hal yang menjadi kesulitan siswa
2) Kegiatan inti
a) Guru bersama-sama dengan siswa, membahas hasil pretest yang sudah di
analisis
b) Guru memberikan penjelasan tentang materi vektor, khususnya tentang
hal-hal yang menjadi kesulitan siswa dalam pretest.
3) Penutup
Guru dan siswa bersama-sama mengambil kesimpulan berdasarkan
konsep yang sudah dipelajari.
b. Pertemuan Kedua
1) Pendahuluan
Mengajak siswa mengingat kembali konsep yang sudah dipelajari
sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2) Kegiatan inti
a) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil. Tiap kelompok terdiri dari
3-4 orang.
b) Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan soal yang
diberikan guru.
3) Penutup
Guru dan siswa bersama-sama membahas soal yang telah dikerjakan..
8. Penilaian Hasil Belajar
Tes tertulis (posttest)
9. Sumber Pembelajaran
Buku fisika kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LKS O1LEMBAR KERJA SISWA
MENGGALI PENGETAHUAN SISWATENTANG KONSEP VEKTOR
1. Apakah yang dimaksud dengan besaran vektor?2. Bagaimana ciri menggambar vektor dengan metode grafis?3. Bagaimana cara menggambar dan menentukan komponen vektor?4. Bagaimana cara menentukan besarnya vektor resultan secara matematis?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
V
Vx
Vy
LKS O1LEMBAR KERJA SISWA
MENGGALI PENGETAHUAN SISWATENTANG KONSEP VEKTOR
1. Besaran vektor adalah besaran yang tidak hanya memiliki besar, tetapi jugamemiliki arah.
2. Ciri menggambar vektor dengan metode grafis:a. Metode segitiga dan metode poligon
Meletakkan pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama, kemudian,resultan vektornya ditentukan dengan menarik garis dari pangkal vektorperama sampai ujung vektor terakhir.
b. Metode jajar genjangKedua vektor yang akan dijumlahkan, berperan sebagai sisi-sisi pada jajargenjang sehingga kedua pangkal vektor tersebut berada pada titik yang sama.Kemudian, resultan vektornya merupakan diagonal sisi dari jajar genjang.
3. Cara menggambar dan menentukan komponen vektor:a. Menggambar komponen
Komponen dari sebuah vektor digambar sesuai dengan sumbu-sumbu (X danY) pada bidang kartesius. Contoh:
θ
b. Menentukan besarnya komponenBesarnya komponen yang searah dengan sumbu X (Vx) pada gambar tersebutadalah Vcosθ, sedangkan besarnya komponen Y (Vy) pada gambar tersebutadalah Vsinθ
4. Cara menentukan besarnya vektor resultan secara matematis:
Dengan menggunakan persamaan kosinus, yaitu R = + + 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 6
Soal Pretest dan Pembahasannya
1. Gambarkan sebuah vektor yang besarnya 3 satuan dan berarah vertikal ke bawah.Diket : suatu vektor bernilai 3 satuan ke bawahDitanya : gambar vektor tersebutPenyelesaian :
2.
Diket :
Ditanya : + dengan metode segitiga vektor
Penyelesaian :
3.
Diket :
Ditanya : + dengan metode jajaran genjang vektor
Penyelesaian :
Gunakan metode segitiga untuk menggambarresultan dari: +
Gunakan metode jajar genjang untukmenggambar resultan dari: +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.
Diket :
Ditanya : - − dengan metode jajaran genjang vektor
Penyelesaian :
5. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari + + +Diket :
Ditanya : + + + dengan metode poligonPenyelesaian :
6. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari − − + −
−−
Gunakan metode jajar genjang untukmenggambar resultan dari: - −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Diket :
Ditanya : − − + − dengan metode poligonPenyelesaian :
7. Dua buah vektor identik F1 dan F2 kedua titik pangkalnya saling berhimpit dan mengapit sudutα. Untuk sudut α sebesar 00, buktikan bahwa jumlah dari F1+ F2 = 2F. (cos 00 = 1)Diket: vektor F1 dan F2 , F1= F2
sudut apit α = 00
vektor resultan R = F1+ F2 = 2FDitanya: membuktikan bahwa R = 2FPenyelesaian:
R = + + 2= + + 2 0°= √ + + 2 . . 1
` = √ + + 2= 2 + 2= √4= 2F (terbukti)
Cara lain:F F
R = 2 F
−
−−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
600
S
600
S
Sx
Sy
V1V2
V3
ααα
V1V2
V3
ααα
8. Tentukan komponen – komponen dari vektor perpindahan = 30 m yang membentuk sudut 600
terhadap sumbu X.
Diket: s = 30 m (dimisalkan dalam 3 satuan)
Ditanya: komponen s
Penyelesaian :
9. Tiga buah vektor, masing-masing V1 = 2 satuan, V2 = 4 satuan, dan V3 = 6 satuan, membentuksudut apit α sebesar 450 terhadap arah mendatar, seperti gambar berikut:
sin 450= √2
cos 450= √2
tentukan vektor resultannya
Diket:sin 450
= √2 α = 450
cos 450= √2
v1 = 2 satuanv2 = 4 satuanv3 = 6 satuan
Sx = S. cosα sy = S. sinα
= s. cos600 = S. sin 600
= 30 . = 30 . √3= 15 m = 15 √3 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
V3
V3y
V2V1
V2y
V1yV2x
V1x V3x
Ditanya : VR
Penyelesaian :
10. Seekor beruang berjalan 3 km ke timur, berbalik arah sejauh 5 km, kemudian berjalan ke utarasejauh 3 km. Gambarkan rute perjalanan beruang tersebut, dan tentukan pula besar vektorresultannya.Diket : ke timur 3 km
Ke barat 5 kmKe utara 3 km
Ditanya : gambar rute dan besarnya vektor resultanPenyelesaian :
Gambar :
Besar :R = √ + + . .
= √ + + . . °= √ + + .
` = √ + += √ km
V1x = v1. cosα V1y = V1. sinα= v1. cos450 = V1. sin 450
= 2 . √2 = 2 . √2= √2 sat = √2 sat
V2x = v2. cosα V2y = V2. sinα= v2. cos450 = V2. sin 450
= 4 .(- √2) = 4 . √2=−2√2 sat = 2√2 sat
V3x = v3. cosα V3y = V3. sinα= v3. cos450 = V3. sin 450
= 6. √2 = 6.(- √2)
= 3√2 sat =−3 √2 sat∑Vx = v1x+ V2x + V3x ∑Vy = V1y + V2y + V3y
= √2 − 2√2 + 3√2 = √2 + 2√2 − 3√2= 2 √2 sat = 0
VR = (∑ ) + (∑ )= (2√2) + (0)= √8= 2 √2 sat
,,
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 7
Soal Latihan Diskusi Kelompok
1. Gambarkan sebuah vektor yang besarnya 3 satuan ke timur.
2. Gambarkan sebuah vektor yang besarnya 5 satuan ke atas, dengan membentuk sudut 450
terhadap sumbu X.
3.
4.
5.
6. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari + + +7. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari − − + −8. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari − + + −
Gunakan metode jajar genjang untukmenggambar resultan dari: +Gunakan metode segitiga untuk menggambarresultan dari: +
Gunakan metode jajar genjang untukmenggambar resultan dari: - −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
V1V2
V3
V1V2
V3
ααα
9. Dua buah vector identik F1 dan F2 memiliki sudut apit α, dan R = F1 + F2. Kedua titikpangkalnya saling berhimpit dan mengapit sudut α. Untuk sudut α sebesar 900, Buktikan dengan
menggunakan rumus kosinus bahwa R = +10. Carilah besar sudut apit α, dari dua buah vektor identik F1 dan F2 jika kedua titik pangkalnya
saling berhimpit. Dan besar resultan yang dihasilkan adalah = 4F
11. Tentukan komponen – komponen dari = 50 m yang membentuk sudut 300 terhadap sumbu Y.
12. Tiga buah vektor, masing-masing V1 = 3 satuan, V2 = 4 satuan, dan V3 = 5 tampak sepertigambar di bawah ini:
Tentukan vektor resultannya.
13. Tiga buah vektor, masing-masing V1 = 1 satuan, V2 = 2 satuan, dan V3 = 4 satuan, membentuksudut apit α sebesar 450 terhadap arah mendatar, seperti gambar berikut:
sin 450= √2
cos 450= √2
tentukan vektor resultannya
14. Seekor beruang berjalan 3 km ke timur, berbalik arah sejauh 5 km, kemudian berjalan ke utarasejauh 3 km. Gambarkan rute perjalanan beruang tersebut, dan tentukan pula besar vektorresultannya.
15. Seekor beruang berjalan 10 km ke selatan dan kemudian berjalan 10 km ke barat. Gambarkanrute yang dilakukan beruang tersebut dan tentukan besarnya vektor resultannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 8
Soal Posttest
1. Gambarkan sebuah vektor yang besarnya 4 satuan ke Timur.
2.
3.
4.
5. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari + + +6. Diketahui vektor-vektor ̅, , ̅, seperti pada gambar berikut;
Lukislah dengan menggunakan metode poligon, resultan dari − − − −7. Dua buah vektor identik F1 dan F2 kedua titik pangkalnya saling berhimpit dan mengapit
sudut α. Jika α sebesar 600, buktikan dengan rumus kosinus bahwa resultan dari kedua
vektor tersebut bernilai R = √ . (cos 600 = )
8. Tentukan komponen – komponen dari vektor perpindahan = 40 m yang membentuksudut 300 terhadap sumbu X
Gunakan metode segitiga untuk menggambarresultan dari: +Gunakan metode jajar genjang untukmenggambar resultan dari: +Gunakan metode jajar genjang untukmenggambar resultan dari: - −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
V3
V2
300
V1
sin 300= sin 900 = 1
cos 300 = √3 cos 900 = 0
tentukan vektor resultannya
9. Tiga buah vektor, masing-masing V1 = 2 satuan, V2 = 4 satuan, dan V3 = 4 satuan. V1 danV3 membentuk sudut apit α sebesar 300 terhadap arah mendatar, seperti gambar berikut.
10. Sekelompok siswa berlari 1 km ke utara, dan melanjutkan perjalanan sejauh 2 km ke barat.Gambarkan rute perjalanan sekelompok siswa tersebut, dan tentukan pula besar vektorresultannya.
300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 9
Nilai pretest siswa A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Nilai posttest siswa A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Nilai pretest siswa B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Nilai posttest siswa B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 10
Dokumentasi Pembelajaran Di Kelas
Pembelajaran dengan power point Interaksi guru dengan siswa
Siswa mengerjakan soal di papan tulis
Diskusi dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI