Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
E-ISSN : 2579-9258 Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
P-ISSN : 2614-3038 Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
536
ANALISIS KETERAMPILAN DASAR VISUAL GEOMETRI SISWA
SMP DITINJAU BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR ANALISIS
VAN HIELE
Dewi Yuliana1, Novisita Ratu2
1,2,3 Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Abstrak
This research is a descriptive qualitative research which aims to describe the basic visual geometry skills of
students on the subject matter quadrilateral. Sampling subjects are using a purposive sampling technique that
consisting of 3 students of class VIII A Salatiga State Junior High School 3 2019/2020 ie students who have
been doing VHGT test and the results have a level of thinking van Hiele analysis. Data collection technique that
consisting test methods, interviews and documentation through 4 steps of analysis, namely data collection, data
reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that the three students
who have analytical thinking level are able to achieve each of the basic visual geometric skills indicators on
quadrilateral, but the three students had difficulty in determining the basis of grouping in question number 3,
which means that the same students have van Hiele analysis thinking level will have similarities in solving
problems.
Keywords: Geometry Visual Skills, Quadrilateral, Van Hiele
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif desktiptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan
dasar visual geometri siswa pada materi pokok segiempat. Pengambilan sampel subjek menggunakan teknik
purposive sampling yang terdiri dari 3 siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2019/2020 yaitu
siswa yang telah mengerjakan tes VHGT dan hasilnya memiliki level berpikir analisis van Hiele. Teknik
pengumpulan data dengan metode tes, wawancara dan dokumentasi dengan melalui 4 langkah analisis yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
ketiga siswa yang memiliki level berpikir analisis mampu mencapai setiap indikator keterampilan dasar visual
geometri pada materi segiempat, akan tetapi ketiga siswa kesulitan dalam menentukan dasar pengelompokkan
pada soal nomor 3 artinya siswa yang sama memiliki level berpikir analisis van Hiele akan memiliki kesamaan
dalam menyelesaikan soal.
Kata Kunci : Keterampilan Visual Geometri, Segiempat, Van Hiele
Tujuan kurikulum 2013 (Permendikbud No 24 Thn 2016) terdapat empat kompetensi yang
dicapai dalam proses pembelajaran salah satunya adalah kompetensi keterampilan. Permasalahan dalam
menyelesaikan soal, skill (keterampilan) merupakan metode yang dimiliki oleh siswa untuk proses
belajar dan memperoleh hasil belajar yang bermakna dalam pembelajaran matematika . Keterampilan
sendiri tidak diukur dari berapa umur siswa tersebut melainkan dilihat dari cara siswa tersebut dapat
menalar, memahami dan menyelesaikan soal (Risnawati 2013). Menurut Hoffer (1981) keterampilan
dasar geometri yang dimiliki siswa untuk memahami konsep geometri seperti Visual (K1), Verbal
(K2), Menggambar (K3), Logika (K4), Terapan (K5). Keterampilan visual meliputi mengenal variasi
bangun datar atau ruang, mengamati bagian-bagian dari sebuah bangun dan keterkaitan bagian satu
dengan bagian yang lain, menunjukkan sumbu simetri, dan mengklasifikasikan bangun-bangun
geometri menurut ciri-ciri teramati, menyimpulkan informasi lanjut berdasarkan pengamatan visual,
dan memvisualisasikan model geometri (Sofyana 2011).
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 537
Berdasarkan silabus pembelajaran SMP / MTs 2017, matematika memiliki ruang lingkup
mencakup materi: bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, dan statistika dan peluang. Geometri
sendiri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari ukuran, bentuk, dan posisi bentuk
bangun 2 dimensi dan 3 dimensi. Geometri memiliki peluang lebih besar dari ruang lingkup yang lain
untuk dipahami oleh siswa, karena geometri cocok untuk pengalaman langsung dan cara yang efektif
untuk menjangkau siswa dalam mengalami kesulitan di dalam kelas. Geometri dapat dilihat secara nyata
dikehidupan sehari-hari dalam bentuk benda sekitar misalnya : pintu rumah, jendela, ubin, buku, jam
dinding dan lainnya.
Pada kenyataanya geometri yang begitu nyata dalam kehidupan sehari-hari masih sulit
dipahami oleh siswa, hal ini menyebabkan konsep geometri siswa masih tergolong rendah. Hal ini juga
diperkuat dengan adanya hasil yang diperoleh dari Daya Serap UN SMP / MTs tahun 2017 /2018 dalam
presentase Nasional, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1
Presentase Siswa Yang Menjawab Benar Tahun Pelajaran 2017 / 2018
No Materi Yang Diuji Nasional
1 Bilangan 44,99
2 Aljabar 41,88
3 Geometri dan Pengukuran 41,40
4 Statistika dan Peluang 45,71
Sumber : https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id
Persentase dari tabel diatas dapat dilihat untuk keempat materi yang diujikan ternyata materi geometri
dan pengukuran memiliki presentase yang paling rendah. Pada materi geometri dan pengukuran yang
diujikan presentase siswa mampu menjawab benar sebesar 41,40% . Dari hasil diatas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran geometri tingkat kesukaranyya cukup tinggi, sehingga siswa kesulitan untuk
menyelesaikan soal.
Menyelesaikan masalah geometri juga membutuhkan proses berpikir dalam menerapkan
konsep dan keterampilan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Abdussakir (2010)
menyatakan dalam teori Van Hiele siswa akan melalui lima tahap, dimana lima tahap itu mengajak
siswa untuk secara berurutan berpikir ke level yang lebih tinggi. Pendapat Van De Walle setiap
tingkatan atau tahap pemikiran geometri van hiele memiliki level, dimana setiap level tersebut
menggambarkan pemikiran siswa. Pada kelas tinggi (kelas 6 – 8) sebagian besar siswa tersebut berada
pada level visualisai, analasis dan level deduksi informal (Walle 2013).
Penelitian tentang level geometri di sekolah sudah banyak dilakukan seperti yang diungkapkan
Aditya (2016) teori Van Hiele yang didasarkan pada kemampuan geometri dan gender siswa SMP kelas
7 disimpulkan bahwa setiap siswa memiliki karakteristik cara berpikir yang tidak sama. Siswa laki-laki
dan perempuan berkemampuan tinggi berada pada tahap level 2 (level 2 belum sempurna). Siswa laki-
laki memiliki kemampuan visual lebih baik dari perempuan, tetapi siswa perempuan lebih baik dalam
kemampuan verbalnya. Sedangkan siswa berkemampuan rendah berada pada level 1 analisis.
538 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
Penelitian lain yang diungkapkan Silfi Zainatu dkk (2017) mengungkapkan bahwa siswa
mengalami kesulitan mengenai sifat-sifat bangun datar yang diberikan. Hal ini terjadi karena kurangnya
pemahaman konsep siswa terkait sifat – sifat bangun datar yang hanya sekedar dihafal tanpa melihat
visual bentuk bangun yang diberikan. Sehingga perlu adanya penanaman tentang pemahaman konsep
dan keterampilan dasar geometri yang dimiliki siswa untuk dapat digunakan dalam menyelesaikan soal
geometri. Selain itu Holifatul (2015), melakukan penelitian keterampilan yang mengungkapkan untuk
keterampilan yang dimiliki siswa berkemampuan tinggi adalah keterampilan visual, verbal dan
menggambar dari 3 keterampilan yang diujikan. Keterampilan yang dimiliki siswa berkemampuan
sedang dan rendah hanya keterampilan visual dari 3 keterampilan yang diujikan. Berdasarkan latar
belakang penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan mengetahui sejauh
mana keterampilan visual geometri yang dimiliki siswa ditinjau berdasarkan level berpikir analisis Van
Hiele.
METODE
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini 3 siswa kelas VIII
A yang bersifat heterogen di SMP N 3 Salatiga semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Subjek dipilih
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu peneliti memilih subjek dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tersebut antara lain: (1) telah mengerjakan tes pertama (VHGT) dan memiliki level
berpikir van Hiele tertinggi dikelas (2) rekomendasi dari guru pengampu matematika, (3) subjek mampu
dan mau untuk mengerjakan soal tes dan wawancara, dan (4) memiliki kemampuan komunikasi yang
baik.
Teknik pengumpulan data dengan metode tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil tes akan
dianalisis sesuai indikator keterampilan dasar visual geometri siswa pada materi segiempat. Wawancara
dilakukan semi terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan dapat dikembangkan tetapi tidak keluar
dari topik pembahasan. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, sedangkan instrumen
bantu yang digunakan adalah soal tes Van Hiele Geometry Test (VHGT), tes keterampilan visual materi
segiempat, pedoman wawancara, dan alat rekam. Soal tes (VHGT) terdiri dari 25 soal pilihan ganda
yang terbagi menjadi 5 subtes, soal tes keterampilan visual pada materi segiempat terdiri dari 4 soal
uraian yang telah divalidasi oleh ahli dosen Pendidikan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga dan salah satu guru matematika SMP Negeri 3 Salatiga. Indikator keterampilan visual yang
digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Hoffer yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Kisi-Kisi Tes Keterampilan Dasar Visual
Keterampilan
Dasar
Aspek Indikator Butir Soal
Keterampilan
Visual
Mengenal variasi bentuk
bangun datar.
Diberikan gambar macam-macam bangun datar, siswa
diminta untuk menentukan bangun segiempat dan bukan
segiempat.
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 539
Mengamati sifat-sifat dari
bangun datar.
Diberikan gambar macam-macam bangun layang-layang,
siswa diminta menyebutkan sifat yang dimiliki semua bangun
tersebut.
Mengelompokkan bangun
datar berdasarkan ciri-ciri
yang diamati.
Diberikan gambar bangun datar segiempat, siswa diminta
mengelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan sifat
bangun datar yang dimiliki.
Mengamati informasi
lanjut berdasarkan
pengamatan visual.
Diberikan gambar berbagai jenis jajargenjang dan sifat-sifat
bangun datar, siswa diminta mengidentifikasi sifat-sifat
manasajakah yang dimiliki oleh semua gambar jenis
jajargenjang yang diberikan tersebut.
Teknik analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data yaitu
data disajikan dalam bentuk tulisan yang disusun dengan baik dan runtut agar mudah dilihat, dibaca,
dan dipahami, penarikan kesimpulan.
HASIL
Hasil subjek penelitian pada tes pertama (VHGT) dari 31 siswa diperoleh hasil 17 siswa masih
berada pada level pravisualisasi, 7 siswa level visualisasi (level 0) dan 7 siswa level analisis (level 1).
Pada tes kedua diperoleh 3 subjek dan hasilnya berupa deskripsi keterampilan visual geometri materi
segiempat.
Karakteristik Soal No 1
Soal no 1 dikategorikan sebagai indikator pertama pada aspek keterampilan visual materi pokok
segiempat, dimana indikator ini menjadi tahap awal siswa mengenal bangun secara visual. Dalam
menjawab soal, subjek harus paham soal dan mampu melihat informasi-informasi secara visual terkait
macam-macam dari bentuk bangun datar secara keseluruhan dalam posisi yang berbeda. Setelah mampu
melihat informasi-informasi mengenai bangun datar tersebut, subjek dapat mengelompokkan atau
membedakan antara bangun segiempat dan bukan segiempat.
Deskripsi Keterampilan Visual Subjek Pada Soal No 1
Subjek FP
Gambar 1. Jawaban Subjek FP Soal Nomor 1
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengenal variasi bentuk
bangun datar, subjek FP mampu mengenal bangun datar segiempat dan bukan segiempat berdasarkan
540 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
tampilan keseluruhan dari gambar kumpulan bangun datar yang diberikan. Subjek FP mendeskripsikan
segiempat adalah bangun yang memiliki 4 sisi atau ruas garis dan 4 sudut yang apabila dijumlahkan
360°. Setelah melakukan wawancara untuk mengetahui informasi lebih mendalam mengenai
kemampuan subjek FP, diperoleh bahwa subjek FP menjawab bangun P adalah segiempat dimana
subjek dapat memberi alasan dan menunjukkan terdapat 4 sisi dan 4 sudut. Ketika wawancara subjek
FP juga sudah bisa menyebutkan nama dari setiap bangun segiempat dari tampilan secara keseluruhan
dengan posisi yang berbeda secara tepat. Kesimpulan dari hasil jawaban soal tes dan wawancara bahwa
subjek FP telah paham tentang konsep bentuk bangun datar segiempat secara visual dan mampu
mencapai pada indikator mengenal variasi bentuk bangun datar.
Subjek NO
Gambar 2. Jawaban Subjek No Soal Nomor 1
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengenal variasi bentuk
bangun datar, subjek NO memahami soal nomor 1 akan tetapi belum mampu mengenal bangun datar
segiempat dan bukan segiempat berdasarkan tampilan keseluruhan dari gambar kumpulan bangun datar
yang diberikan. Subjek NO menyebutkan bangun F, L segiempat dan bangun P bukan segiempat.
Subjek NO mendeskripsikan segiempat adalah bangun yang memiliki 4 sisi dan 4 sudut. Pada saat
wawancara subjek NO menjawab bangun F dan L segiempat karena memiliki 4 sisi dan 4 sudut ketika
disuruh menunjukkan keempat sudutnya subjek NO berubah jawaban bahwa bangun F hanya memiliki
2 sudut, dan garis samping yang melengkung bukan sudut. Sedangkan bangun L menurut subjek garis
yang melengkung juga merupakan sisinya sehingga bangun L juga segiempat. Untuk bangun P subjek
NO menjawab bahwa bukan segiempat tetapi ketika wawancara jawaban subjek berubah bahwa bangun
P termasuk segiempat dan dapat memberikan alasannya. Ketika wawancara subjek NO juga sudah bisa
menyebutkan nama dari setiap bangun segiempat dari tampilan secara keseluruhan dengan posisi yang
berbeda secara tepat. Kesimpulan dari hasil jawaban soal tes dan wawancara bahwa subjek NO kurang
paham tentang konsep bentuk bangun datar segiempat secara visual mampu mencapai pada indikator
mengenal variasi bentuk bangun datar.
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 541
Subjek CN
Gambar 3. Jawaban Subjek CN Soal Nomor 1
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengenal variasi bentuk
bangun datar, subjek CN mampu memahami soal nomor 1 dan mengenal bangun datar segiempat dan
bukan segiempat berdasarkan tampilan keseluruhan dari gambar kumpulan bangun datar yang
diberikan. Subjek CN mendeskripsikan segiempat adalah bangun yang memiliki 4 sisi dan 4 sudut. Pada
saat wawancara subjek CN menjawab bangun P bukan segiempat karena dilihat dari tampilannya subjek
CN menyebutkan bahwa bangun tersebut merupakan segitiga. Ketika disuruh melihat kembali jawaban
subjek CN sedikit berubah dengan alasan bangun P memiliki 4 sisi dan 4 sudut serta dapat
menunjukkannya dan mengungkapkan jika bangun P merupakan bangun segiempat. Subjek CN sudah
bisa menyebutkan nama dari setiap bangun segiempat dari tampilan secara keseluruhan dengan posisi
yang berbeda secara tepat. Kesimpulan dari hasil jawaban soal tes dan wawancara bahwa subjek FP
telah paham tentang konsep bentuk bangun datar segiempat secara visual mampu mencapai pada
indikator mengenal variasi bentuk bangun datar.
Karakteristik Soal No 2
Soal no 2 dikategorikan sebagai indikator kedua pada aspek keterampilan visual materi pokok
segiempat. Dalam menjawab soal, subjek harus paham soal dan mampu melihat informasi-informasi
yang diketahui secara visual terkait macam-macam kumpulan bangun layang-layang dalam posisi yang
berbeda. Setelah mampu melihat informasi-informasi mengenai bangun datar yang terdapat pada soal
tersebut, subjek dapat menuliskan sifat-sifat yang dimiliki oleh semua kumpulan layang-layang
kemudian membandingkan sifat-sifat yang ditulis dengan kumpulan bangun yang tersedia.
Deskripsi Keterampilan Visual Subjek Pada Soal No 2
Subjek FP
Gambar 4 Jawaban Subjek FP Soal Nomor 2
542 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengamati sifat-sifat dari
bangun datar, subjek FP memahami pertanyaan yang diberikan dimana subjek FP mengungkapkan jika
soal yang diberikan disuruh menuliskan sifat dari kumpulan layang-layang. Subjek FP juga mampu
menyebutkan bangun datar apa saja yang dilihat dari gambar 2 yaitu bangun datar layang-layang dan
belah ketupat dari posisi yang berbeda-beda Subjek FP menuliskan 7 sifat yang dimiliki pada soal
nomor 2, dapat dilihat dari jawaban subjek FP menuliskan beberapa sifat yang dimiliki oleh layang-
layang hanya melihat dari gambar salah satunya, tetapi tidak melihat dari kedua bangun yang telah
disebutkan diawal. Ketika wawancara jawaban subjek FP sedikit berubah, pada sifat c yang
menyebutkan 2 garis yang berhadapan sejajar ketika dilihat kembali dengan melihat keseluruhan posisi
dua bangun subjek FP menyebutkan jika belah ketupat memiliki 2 sisi yang sejajar tetapi layang-layang
tidak memiliki, kemudian subjek FP mengungkapkan jika sifat c yang ditulis salah. Pada sifat f dan g
yang telah ditulis subjek FP sudah benar tetapi kurang tepat, dimana subjek FP mengulangi dengan
menulis sifat yang dimiliki kumpulan layang-layang tersebut dilihat dari salah satu bangun saja. Pada
saat wawancara subjek FP melihat gambar kembali dan mengungkapkan untuk bangun belah ketupat
memiliki 2 simetri lipat, 2 sudut yang berhadapan sama besar dan layang-layang memiliki 1 simetri
lipat, 1 sudut yang berhadapan sama besar. Selain itu ketika peneliti meminta untuk menujukkan sifat-
sifat yang kurang spesifik yang telah dituliskan subjek FP mampu menujukkannya dan benar. Untuk
sifat yang lainnya subjek FP sudah benar dalam menjawab dan mampu memberikan alasan dan
menunjukkan sifat-sifat yang telah ditulis. Kesimpulan hasil jawaban soal tes dan wawancara tersebut
subjek FP sudah paham mengenai sifat-sifat yang ditulis dan sesuai dengan sifat yang dilihat dari
gambar 2, tetapi kurang spesifik dalam menuliskan sifat-sifat yang telah diketahui dari soal yang
dimiliki oleh layang-layang.
Subjek NO
Gambar 5. Jawaban Subjek NO Soal Nomor 2
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengamati sifat-sifat dari
bangun datar, subjek NO memahami pertanyaan yang diberikan dimana subjek NO mengungkapkan
jika soal yang diberikan disuruh menuliskan sifat dari kumpulan layang-layang. Subjek NO juga mampu
menyebutkan bangun datar apa saja yang dilihat dari gambar 2 yaitu bangun datar layang-layang dan
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 543
belah ketupat dari posisi yang berbeda-beda. Subjek NO menuliskan 6 sifat yang dimiliki pada soal
nomor 2, dapat dilihat dari jawaban subjek menuliskan beberapa sifat yang dimiliki oleh layang-layang
hanya melihat dari gambar salah satunya, tetapi tidak melihat dari kedua bangun yang telah disebutkan
diawal. Ketika wawancara jawaban subjek NO sedikit berubah, pada sifat f yang menyebutkan 2 garis
yang berhadapan sejajar ketika dilihat kembali dengan melihat keseluruhan posisi dua bangun subjek
NO menyebutkan jika belah ketupat memiliki 2 sisi yang sejajar tetapi layang-layang tidak memiliki,
kemudian subjek NO mengungkapkan jika sifat f yang ditulis salah. Pada sifat e dan d yang telah ditulis
subjek NO sudah benar tetapi kurang tepat, dimana subjek NO mengulangi dengan menulis sifat yang
dimiliki kumpulan layang-layang tersebut dilihat dari salah satu bangun saja. Pada saat wawancara
subjek NO melihat gambar kembali dan mengungkapkan untuk bangun belah ketupat memiliki 2 simetri
lipat, 2 sudut yang berhadapan sama besar dan layang-layang memiliki 1 simetri lipat, 1 sudut yang
berhadapan sama besar. Selain itu ketika peneliti meminta untuk menujukkan sifat-sifat yang kurang
spesifik yang telah dituliskan subjek NO mampu menujukkannya dan benar. Peneliti juga meminta
subjek CN untuk menyebutkan apa lagi sifat yang dimiliki sifat dari gambar 2, subjek CN
mengungkapkan bahwa sudut berdekatan jumlahnya 180°. Untuk sifat yang lainnya subjek NO sudah
benar dalam menjawab dan mampu memberikan alasan dan menunjukkan sifat-sifat yang telah ditulis.
Kesimpulan hasil jawaban soal tes dan wawancara tersebut subjek NO sudah paham mengenai sifat-
sifat yang ditulis dan sesuai dengan sifat yang dilihat dari gambar 2, tetapi kurang spesifik dalam
menuliskan sifat-sifat yang telah diketahui dari soal yang dimiliki oleh layang-layang.
Subjek CN
Gambar 6. Jawaban Subjek CN Soal Nomor 2
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengamati sifat-sifat dari
bangun datar, subjek CN memahami pertanyaan yang diberikan dimana subjek CN mengungkapkan
jika soal yang diberikan disuruh menuliskan sifat dari kumpulan layang-layang. Subjek CN juga mampu
menyebutkan bangun datar apa saja yang dilihat dari gambar 2 yaitu bangun datar layang-layang dan
belah ketupat dari posisi yang berbeda-beda. Subjek CN menuliskan 6 sifat yang dimiliki pada soal
nomor 2, dapat dilihat dari jawaban subjek CN menuliskan beberapa sifat yang dimiliki oleh layang-
544 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
layang hanya melihat dari gambar salah satunya, tetapi tidak melihat dari kedua bangun yang telah
disebutkan diawal. Pada sifat f yang telah ditulis subjek CN sudah benar tetapi kurang tepat, dimana
subjek CN menjawab sifat yang dimiliki kumpulan layang-layang tersebut dilihat dari salah satu bangun
saja. Pada saat wawancara subjek CN melihat gambar kembali dan mengungkapkan untuk bangun belah
ketupat memiliki 2 sudut yang berhadapan sama besar dan layang-layang memiliki 1 sudut yang
berhadapan sama besar. Ketika ditanya alasan sifat e yang ditulis pada jawaban, subjek CN mampu
memberikan alasan dan benar menunjukkan pada gambar . Untuk sifat yang lainnya subjek CN sudah
benar dalam menjawab dan mampu memberikan alasan dan menunjukkan sifat-sifat yang telah ditulis.
Kesimpulan hasil jawaban soal tes dan wawancara tersebut subjek CN sudah paham mengenai sifat-
sifat yang ditulis dan sesuai dengan sifat yang dilihat dari gambar 2, tetapi kurang spesifik dalam
menjawab dan menuliskan sifat yang telah diketahui dari soal yang dimiliki oleh layang-layang.
Karakteristik Soal No 3
Soal no 3 dikategorikan sebagai indikator ketiga pada aspek keterampilan visual materi pokok
segiempat. Dalam menjawab soal, subjek harus paham soal dan mampu melihat informasi-informasi
yang diketahui secara visual, dapat mencari dasar pengelompokkan menjadi tiga kelompok sesuai
gambar 3 kumpulan bangun datar. Setelah mampu melihat informasi-informasi mengenai bangun datar
yang terdapat pada soal tersebut, subjek dapat menuliskan jenis pengelompokkan sesuai dengan dasar
pengelompokkan yang dipakai.
Deskripsi Keterampilan Visual Subjek Pada Soal No 3
Subjek FP
Gambar 7. Jawaban Subjek FP Soal Nomor 1
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengelompokkan bangun
datar berdasarkan ciri-ciri yang diamati, subjek FP telah memahami soal nomor 3 tetapi awalnya
kesulitan ketika menjawab soal nomor 3. Pada saat wawancara subjek FP pertama kali memilih dasar
pengelompokkan macam-macam segiempat karena gambar 3 merupakan bangun datar segiempat, tetapi
terbagi menjadi 4 kelompok yaitu persegi, jajar genjang, trapesium dan layang-layang. Kedua subjek
FP memilih dasar pengelompokkan sisi yang berhadapan sama panjang tetapi juga terbagi melebihi 3
kelompok. Dasar pengelompokkan terakhir adalah banyaknya sisi sejajar, dimana subjek FP
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 545
mengungkapkan bahwa arti sisi sejajar apabila sisi yang berhadapan arahnya sama walaupun
panjangnya berbeda. Pada wawancara subjek FP mampu menjelaskan banyaknya sisi sejajar dan
menunjukkan sisi mana saja yang sejajar disetiap bangun pada gambar 3 yang dilihat. Kesimpulan dari
jawaban soal tes dan wawancara, subjek FP sudah paham secara visual mengenai sifat-sifat yang
dimiliki setiap bangun datar segiempat secara keseluruhan dan dapat menjelaskan dengan benar.
Subjek NO
Gambar 8 Jawaban Subjek NO Soal Nomor 3
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengelompokkan bangun
datar berdasarkan ciri-ciri yang diamati, subjek NO telah memahami soal tetapi merasa kesulitan ketika
menjawab soal nomor 3. Pada saat wawancara subjek NO pertama kali langsung memilih dasar
pengelompokkan sisi sama panjang, dengan alasan jika dilihat sisi didepannya ada yang sama persis
panjangnya. Ketika subjek NO melihat kembali gambar 5 dan 1, jawaban subjek NO berubah melihat
bangun 5 bahwa bangun persegi sisinya semuanya sama dan pada bangun 1 belah ketupat jawaban
subjek NO tetap sama bahwa sisi yang berhadapan sama panjang. Pada bangun 4 layang-layang subjek
NO mengungkapkan bahwa bangun 4 mempunyai 2 sisi yang sama panjang dimana sisi yang
ditunjukkan adalah sisi yang berdekatan bukan sisi yang berhadapan. Subjek NO mencoba
mengelompokkan kembali bangun tersebut dan mampu menyebutkan pengelompokkan dengan dasar
sisi sejajar dan mampu menyebutkan sisi sejajar yang dmiliki setiap bangun datar. Kesimpulan dari
jawaban soal tes dan wawancara, subjek FP paham secara visual tetapi kurang teliti mengenai sifat-sifat
yang dimiliki setiap bangun datar segiempat secara keseluruhan dan sudah bisa menjelaskan dengan
benar.
Karakteristik Soal No 4
Soal pada Gambar 13 dikategorikan sebagai indikator keempat pada aspek keterampilan visual
materi pokok segiempat. Dalam menjawab soal, subjek harus paham soal dan mampu melihat
informasi-informasi yang diketahui secara visual, mengetahui nama-nama kumpulan bangun datar
jajargenjang yang terdapat pada soal. Setelah mampu melihat informasi-informasi mengenai bangun
datar yang terdapat pada soal tersebut, subjek dapat mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh
semua kumpulan bangun jajargenjang pada tabel yang terdiri dari 16 sifat bangun datar.
546 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
Deskripsi Keterampilan Visual Subjek Pada Soal No 4
Subjek FP
Gambar 10. Jawaban Subjek FP Soal Nomor 4
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengamati informasi lanjut
berdasarkan pengamatan visual, subjek FP mampu memahami dari soal nomor 4 dan subjek FP dapat
menyebutkan jika gambar 4 kumpulan bangun datar jajargenjang teridiri persegi panjang, belah ketupat,
jajargenjang sendiri dan persegi. Subjek FP memberi tanda (√) pada kolom B = 8 dan S= 8 dari total 16
sifat bangun datar yang tersedia pada tabel. Dua sifat yaitu pada bagian nomor 11 dan 14 jawaban subjek
FP salah, ketika diwawancara pada bagian nomor 11 subjek FP mengungkapkan untuk persegi panjang
dan persegi benar apabila jumlah 2 sudut yang berdekatan 180° karena semua sudutnya adalah siku-
siku, tetapi pada belah ketupat dan jajargenjang jumlah 2 sudut yang berdekatan belum tentu 180°
karena terdapat sudut tumpul dan sudut lancipnya. Pada bagian nomor 14 subjek FP mengungkapkan
bahwa tegak lurus itu adalah 2 garis diagonal yang saling berpotongan saja sehingga semua bangun
kedua digonalnya dikatakan saling berpotongan. Untuk bagian sifat-sifat yang lain subjek FP mampu
menjelaskan dan menunjukkan setiap sifat-sifat yang dimiliki oleh semua gambar kumpulan bangun
jajargenjang. Kesimpulan dari hasil jawaban soal tes dan wawancara subjek FP sudah paham dalam
menentukan dan mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh semua gambar kumpulan jajargenjang
secara keseluruhan, tetapi subjek FP belum mengerti mengenai konsep diagonal berpotongan saling
tegak lurus.
Subjek NO
Gambar 11 Jawaban Subjek NO Soal Nomor 4
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 547
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengamati informasi lanjut
berdasarkan pengamatan visual, subjek NO mampu memahami soal nomor 4 dan dapat menyebutkan
jika gambar 4 kumpulan bangun datar jajajrgenjang teridiri persegi panjang, belah ketupat, jajargenjang
sendiri dan persegi. Subjek NO memberi tanda (√) pada kolom B = 10 dan S= 6 dari total 16 sifat
bangun datar yang tersedia pada tabel. Terdapat empat sifat yaitu pada bagian nomor 3,14,15 dan 16
jawaban subjek NO salah, ketika diwawancara pada bagian nomor 3 subjek NO tahu kesalahannya
dimana subjek NO terfokus hanya pada bangun persegi tidak kesemua bangun pada gambar 4. Pada
bagian nomor 14 subjek NO mengungkapkan bahwa tegak lurus itu adalah yang saling berpotongan
saja sehingga semua bangun kedua digonalnya dikatakan saling berpotongan. Bagian nomor 15 subjek
NO mengungkapkan jika simetri lipat adalah yang bisa dilipat walaupun tidak saling berhimpit juga
dikatakan dilipat. Bagian nomor 16 subjek NO belum paham apa arti simetri putar ketika diwawancara
subjek NO terlihat kebingungan dalam menjawab apa arti simetri putar dan bagaimana posisi bangun
berubah ketika diputar. Untuk bagian sifat-sifat yang lain subjek NO mampu menjelaskan dan
menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh semua gambar kumpulan bangun jajargenjang. Kesimpulan
dari hasil jawaban soal tes dan wawancara subjek NO cukup paham dalam menentukan dan
mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki oleh semua gambar kumpulan jajargenjang secara
keseluruhan, tetapi subjek NO kurang teliti ketika mengidentifikasi sifat yang dimiliki semua bangun
jajargenjang dan belum mengerti mengenai konsep diagonal berpotongan saling tegak lurus, simetri
lipat dan simetri putar.
Subjek CN
Gambar 12. Jawaban Subjek CN Soal Nomor 4
Berdasarkan hasil jawaban soal tes dan wawancara pada indikator mengamati informasi lanjut
berdasarkan pengamatan visual, subjek CN dapat memahami soal nomor 4 dan mampu menyebutkan
jika gambar 4 kumpulan bangun datar jajajrgenjang teridiri persegi panjang, belah ketupat, jajargenjang
sendiri dan persegi. Subjek CN memberi tanda (√) pada kolom B = 10 dan S= 6 dari total 16 sifat
bangun datar yang tersedia pada tabel. Terdapat tiga sifat yaitu pada bagian nomor 14,15 dan 16 jawaban
subjek CN salah, ketika diwawancara pada bagian nomor 14 subjek mengungkapkan bahwa tegak lurus
itu adalah yang saling berpotongan saja sehingga semua bangun kedua digonalnya dikatakan saling
berpotongan. Bagian nomor 15 subjek CN mengungkapkan simetri lipat terbentuk ketika sudut disetiap
548 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 03, No. 02, Agustus 2019, pp. 536-549
pojok saling berhimpit atau harus pas ketika dilipat, ketika melihat kembali semua bangun datar pada
gambar 4 subjek CN menegtahui kesalahannya dimana jajargenjang tidak memiliki simetri lipat karena
ketika dilipat sudut disetiap pojok tidak berhimpit. Pada bagian nomor 16 pada saat wawancara subjek
CN ketika menjawab awalnya bingung, subjek CN paham tentang simetri putar dimana ketika diputar
nanti harus kembali kebentuk semula, pada saat disuruh menunjukkan banyaknya simetri putar pada
semua bangun subjek CN mengungkapkan untuk bangun jajargenjang tidak memiliki simetri putar.
Untuk bagian sifat-sifat yang lain subjek CN mampu menjelaskan dan menunjukkan sifat-sifat yang
dimiliki oleh semua gambar kumpulan bangun jajargenjang. Kesimpulan dari hasil jawaban soal tes dan
wawancara subjek CN sudah paham dalam menetukan dan mengidentifikasi sifat-sifat yang dimiliki
oleh semua gambar kumpulan jajargenjang secara keseluruhan, tetapi subjek CN kurang teliti ketika
mengidentifikasi sifat yang dimiliki semua bangun jajargenjang dan belum mengerti mengenai konsep
diagonal berpotongan saling tegak lurus.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, bahwa subjek FP, NO dan subjek CN bisa
menentukan jenis bangun datar segiempat berdasarkan penampilan, posisi yang berbeda dan sifat-sifat
yang dimiliki, dalam menjelaskan sifat-sifat bangun segiempat berdasarkan gambar dapat menjelaskan
secara spesifik hanya kurang teliti ketika menjawab yang meliputi banyaknya sisi, ukuran sisi, ukuran
sudut, kesejajaran sisi dan ketiga subjek juga belum mengerti mengenai konsep diagonal berpotongan
tegak lurus. Secara keseluruhan dapat disimpulkan ketiga subjek mencapai setiap indikator soal
keterampilan visual geometri materi segiempat. Sehingga dapat dikatakan subjek FP, NO dan CN yang
sama-sama memiliki level berpikir analisis van Hiele maka juga akan memiliki kesamaan dalam
menyelesaikan soal.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran kepada guru yaitu
agar lebih memperhatikan pemahaman konsep setiap siswa pada materi bangun datar segiempat serta
perlu ditekankan kembali dalam menjelaskan dan menujukkan sifat-sifat dari setiap bangun yang telah
diamati secara visual. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
peneliti lain dalam mengembangkan atau meneliti keterampilan dasar geometri yang lain atau
menggunakan materi yang lain atau meneliti keterampilan dasar visual untuk level berpikir van hiele
yang lain .
DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. 2010. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele. Jurnal Kependidikan dan
Keagamaan Volume 7 No 2. Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang.
Aditya, Lisa (2016). Level Berpikir Geometri Menurut Teori Van Hiele Berdasarkan Kemampuan
Geometri dan Perbedaan Gender Siswa Kelas VII SMPN 8 Pare-Pare. Jurnal Al-Khawarizmi
Volume 4 No 2. IAIN Palopo.
Analisis Keterampilan Dasar Visual Geometri Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Level Berpikir Analisis Van Hiele, Dewi
Yuliana, Novisita Ratu 549
Budiarto, MT & Sofyana, A. (2011). Profil Keterampilan Geometri Siswa SMP dalam Memecahkan
Masalah Geometri Berdasarkan Level Perkembangan Berpikir van Hiele. Surabaya: Pusat
Penelitian IKIP Surabaya.
Mufarrohah, Holifatul (2015). Analisis Keterampilan Geometri Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Geometri Pokok Bahasan Segiempat Pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Cermee Bondowoso.
Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2018. Penguasaan Materi Ujian
Nasional Tingkat SMP Kota Salatiga. Diakses tanggal 25 Februari 2019 dari
https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id
Republik Indonesia. 2017. Model Silabus Pelajaran Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs). Jakarta:Depdiknas.
Republik Indonesia. 2016. Permendikbud No. 24 Lampiran 15 Tahun 2016. Tentang Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Matematika SMP/MTs. Jakarta:Depdiknas
Risnawati. (2013). Keterampilan Belajar Matematika. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Sholihah, Zainatu S. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Proses Pemecahan Masalah Geometri
Berdasarkan Tahapan Berpikir Van Hiele. Jurnal Mosharafa Volume 6 No 2. STKIP Garut.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Van De Walle. 2013. Elementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally 8th
Editions. New Jersey : Pearson.