92
1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014-2018 DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM SKRIPSI Oleh: SA’IDI NIM.210815138 Pembimbing: SAID ABADI, M.A. NIDN.2112088202 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2019

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014-2018

DENGAN TEKNIK DUPONT SYSTEM

SKRIPSI

Oleh:

SA’IDI

NIM.210815138

Pembimbing:

SAID ABADI, M.A.

NIDN.2112088202

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2019

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

ABSTRAK

Sa’idi, 2019. Analisis Kinerja Keuangan BRI Syariah Periode 2014-2018

Dengan Teknik DuPont System. Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri

Ponorogo. Program Sarjana S-1. Pembimbing Said Abadi, M.A.

Kata Kunci : Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover (TATO), Return

On Invesment (ROI)

Dalam menilai kinerja keuangan bank tahapan yang dilakukan yaitu

dengan mereview data laporan keuangan, menghitung, membandingkan atau

mengukur, dan menginterpretasikannya. Perhitungan yang dilakukan bertujuan

untuk menganalisis kinerja keuangan suatu bank dapat dilukan dengan

menggunakan berbagai metode analisis, di antaranya adalah analisis rasio. Dalam

penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan BRI

Syariah adalah dengan teknik DuPont System.yang menarik dari kinerja keungan

BRI Syariah adalah terjadinya fluktuatif tiap tahunnya, bahkan cenderung

menurun.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kinerja

keuangan BRI Syariah periode 2014-2018 dengan teknik DuPont System? (2)

Bagaimana perbandingan tingkat DuPont System pada BRI Syariah periode 2014-

2018?

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode peneltian

deskriptif karena data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan

BRI Syariah. Penelitian ini termasuk jenis kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja BRISyariah mengalami

fluktuatif tiap tahunnya. Dimana cenderung menurun pada tingkat Net Profit

Margin, Total Assets Turnover , dan Return On Investment. Net Profit Margin

tertinggi selama lima tahun terjadi pada tahun 2016 sebesar 6,16% dan paling

rendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,03%. Total Assets Turnover tertinggi

terjadi pada tahun 2014-2015 sebesar 0,10 kali dan terendah terjadi pada tahun

2018 sebesar 0,08 kali. Return On Investment paling tinggi terjadi pada tahun

2016 sebesar 0,554% dan terendah terjadi pada tahun 2014 sebsar 0,03%. Selama

lima tahun BRISyariah teringgi nilai DuPontnya terjadi pada tahun 2016 sebesar

0,554%.

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

3

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …
Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

5

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

BAB I

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

7

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara formal perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia telah di

Mulai pada tahun 1992 dengan didirikannya Bank Muamalat, akan tetapi

perkembangan Perbankan Islam sudah dimulai secara formal dan informal

jauh sebelum tahun tersebut. Kemudian pada tahun 1992 perkembangan

Perbankan Islam mendapat angin segar seiring dengan dikeluarkannya UU

No. 7 Tahun 1998 tentang perbankan yang menandakan bahwa era sistem

perbankan Islam di Indonesia sudah mulai dijalankan, meskipun waktu itu

belum disebutkan secara jelas akan konsep perbankan Islam, hanya saja

disebutkan bank yang kegiatannya berdasarkan konsep bagi hasil, yaitu pada

pasal 13 ayat (C). Kemudian dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Islam, diharapkan dapat mempercepat proses akselerasi

perkembangan Perbankan Islam di Indonesia.1

Eksistensi Perbankan Islam di Indonesi telah mendapat pijakan setelah

adanya Undang-Undang perbankan No 7 Tahun 1998 yang sudah direvisi

melalui Undang-Undang No 10 Tahun 1998, yang mengakui keberadaan dan

fungsi bagi hasil atau bank Islam.2 Dengan adanya Undang-Undang No 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, maka berdasarkan pasal 7 bentuk

badan hukum bank syariah adalah perseroan terbatas. Bentuk badan hukum

yang dimaksud berlaku bagi bank umum syariah maupun bank pembiayaan

1 Nurul Huda, Muhamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam (Jakarta: Prenada Media Grup,

2010), 34.

2 Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), 15.

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

rakyat syariah, sebagaimana dipertegas dengan PBI No. 11/3/PBI/2013

tentang Bank Umum Syariah.3

Secara umum bank memiliki peranan yang sangat penting bagi

perekonomian. Peran tersebut sebagai wadah yang mampu menghimpun dana

dan menyalurkan dana secara efektif dan efisien guna menuju peningkatan

taraf hidup rakyat.4 Bank merupakan lembaga keuangan atau badan usaha

yang kekayaannya dalam bentuk aset serta bermotifkan profit atau

keuntungan, serta untuk motif sosial, jadi tidak hanya mencari keuntungan

saja.5

Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya

adalah memberikan pembiayaan atau pendanaan dan jasa-jasa bank dalam lalu

lintas pembayaran dan peredaran uang serta melakukan operasional

berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yaitu bank

yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil. Untuk memenuhi hak atas

masyarakat umum mengenai prinsip kehati-hatian, maka bank dituntut untuk

memiliki sikap secara terbuka mengenai kinerja keuangannya6

Saat ini yang tumbuh adalah banyaknya perbankan Islam yang

semakin berkembang sehingga berdampak pada lembaga satu dengan yang

lainnya terus bersaing untuk menarik minat nasabah agar menjadi mitra

mereka.

3 Khotibul Umam, Perbankan Syariah “Dasar-Dasar Dinamika Perkembangannya di

Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), 36-37.

4 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 5.

5 Malayu, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 89.

6 Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2002), 13.

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

9

Hal inilah yang menjadi penyebab tingginya resiko suatu perusahan

dalam kesulitan mengenai keuangan atau bahkan mengalami kebangkrutan

apabila perusahaan tersebut tidak siap menghadapi kondisi atau tantangan

yang berkembang saat ini. Peningkatan kinerja harus dijaga oleh manajemen

perusahaan dalam rangka memfungsikan dan memberdayakan segala unsur

yang ada pada perusahaan, yang akan memberikan pandangan baik di mata

luar.7

Bank dikatakan baik apabila bank sudah mencapai kinerja yang baik

pula, sehingga analisis pada laporan keuangan sangat penting untuk dijadikan

sebagai acuan untuk opersional perusahaan tersebut. Kinerja operasional yang

baik diharapkan mampu untuk mengoptimalkan komponen yang ada pada

perusahaan secara efektif dan efisien.

Dalam menilai kinerja keuangan bank tahapan yang dilakukan yaitu

dengan mereview data laporan keuangan, menghitung, membandingkan atau

mengukur, dan menginterpretasikannya. Perhitungan yang dilakukan

bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu bank dapat dilukan

dengan menggunakan berbagai metode analisis, di antaranya adalah analisis

rasio.

Analisis rasio merupakan analisis yang dipakai untuk mengetahui

hubungan antara pos-pos yang ada dalam suatu laporan keuangan seperti

laporan keuangan neraca dana laporan laba rugi. Ada banyak analisis rasio

7 Evi Ziadatul Nikmah dkk,” Analisis DuPony System Sebagai Dasar Untuk Mengukur

Kinerja Keuangan PT Nippon Indosari Corpinda tbk Yanga Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2014,” Jurnal Bussiness Accounting Review, Vol. 20, No. 2 (2014), 4.

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

keuangan bank yang bisa digunakan antara lain rasio likuiditas dan rasio

profitabilitas.8

Selain metode pengukuran kinerja keuangan di atas ada sebuah metode

yang lebih sederhana, integratif dan menggambarkan keseluruhan kinerja

keuangan, yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan metode DuPont

System. Metode DuPont System ini memberikan suatu informasi dari berbagai

faktor yang menjadi penyebab terhadap naik turunnya kinerja keuangan suatu

perusahaan.

DuPont System dapat membantu analis untuk mengetahui hubungan

antara Return On Invesment (ROI), Total Assets Turnover (TATO), dan Net

Profit Margin (NPM). Dengan menggunakan Return On Invesment (ROI)

dapat mengevaluasi perubahan-perubahan kondisi dan kinerja perusahaan,

apakah ada perbaikan atau pemburukan atau malah kedua-duanya9

Analisis DuPont ini bersifat menyeluruh karena mencakup efisiensi

perusahaan dalam menggunakan asset yang dimiliki dan dapat mengukur

tingkat keuntungan atas penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan

tersebut. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas

perusahaan dalam mengelola modalnya dalam berinvestasi, sehingga analisis

ini mencakup beberapa rasio yang didalamnya menggabungkan rasio

perputaran total Aset dengan rasio laba (profit margin) atas penjualan dan

menunjukan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan Return On

Assets (ROA), yaitu Profitabilitas atas aset yang dimiliki perusahaan. Semakin

8 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 110.

9 Lemiyana, Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer (Palembang: NoerFikri, 2015),

90.

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

11

besar ROA semakin baik pula perkembangan perusahaan tersebut dalam

mengelola asset yang dimilikinya dalam menghasilkan laba. Hal ini

disebabkan karena ROA tersebut terdiri dari beberapa unsur yaitu penjualan,

Asset yang digunakan, dan laba atas penjualan yang diperoleh perusahaan.

Jadi perbandingan nilai ROA selama beberapa periode berturutturut akan lebih

akurat. Berdasarkan dari kecenderungan ROA ini dapat dilihat perkembangan

efektivitas operasional suatu perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau

penurunan.10

Berdasarkan data dari laporan keuangan Bank BRI Syariah bahwa

Bank BRI Syariah selalu menunjukkan usahanya yang maksimal untuk

meningkatkan kinerjanya. Pada tahun 2018 terjadi peningkatan kinerja

keuangan yang signifikan. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada aset,

jumlah pembiayaan dan total dana dari pihak ketiga.

Bank BRI Syariah tumbuh pesat dengan jumlah aset yang mengalami

peningkatan hingga mencapai Rp.36,18 Triliun dari posisi sebelumnya

Rp.30,42 Triliun pada tahun 2017, jumlah dari pembiayaan mencapai

Rp.21,28 Triliun dari posisi sebelumnya Rp. 18,66 pada tahun 2017. Selain

itu, di tengah likuiditas yang masih ketat BRI Syariah masih terus berhasil

melakukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), pada tahun 2018 total

dana dari pihak ketiga mencapai Rp.27, 76 Triliun secara yoy meningkat

sebesar 9%. Dari posisi yang sama pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp.25,36

Triliun.

10

Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan (Yogyakarta: BPFE, 2009), 64.

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Sedangkan dari sisi laba, BRI Syariah berhasil membukukan laba

bersih per September 2018 sebesar Rp.151 Miliar atau meningkat 19% secara

yoy dari posisi yang sama pada tahun 2017 yang mencapai laba sebesar

Rp.127 Miliar.11

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pada BRI Syariah mengenai kinerja keuangannya. Di mana BRI

Syariah selalu menunjukkan tingkat kinerja yang meningkat. Selain itu BRI

Syariah merupakan bank syariah yang masuk peringkat ketiga setelah BSM

dan BMI dalam 5 peringkat terbaik bank syariah di Indonesia tahun 2019.12

Dengan data di atas penulis mengambil penelitian dengan judul

penelitian “Analisis Kinerja Keuangan BRI Syariah Periode 2014-2018

Dengan Teknik DuPont System”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kinerja keuangan BRI Syariah periode 2014-2018 berdasarkan

metode DuPont System?

2. Bagaimana perbandingan tingkat DuPont System pada BRI Syariah

periode 2014-2018?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan BRI Syariah periode 2014-2018

berdasarkan analisis DuPont System.

11 WWW.BRI Syariah.co.id (diakses pada tanggal 26 Desember 2018, jam 14.10).

12

WWW.Infoperbankan.com (diakses pada tanggal 2 Januari 2019, jam 11.35).

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

13

2. Untuk mengetahui perbandingan tingkat DuPont System pada BRI Syariah

periode 2014-2018.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pengetahuan dan referensi

bagi pihak akademisi dalam mengkaji penilaian terhadap kinerja

perbankan syariah dengan metode DuPont System.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi pihak praktisi

Dengan adanya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi

bagi pihak praktisi khususnya bagian manajemen perseroan dalam

mengoptimalkan kinerja keuangan bank syariah.

b) Bagi pihak masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat

umum sebagai sumber referensi apabila ingin melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai kinerja keuangan dengan metode DuPont

System, maupun perbandingan dalam penelitian sejenis.

E. Studi Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian, terdapat penelitian yang terkait untuk

dijadikan sebagai rujukan. Berikut ini peneliti paparkan hasil penelusuran

studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Theresia Lesmana, (2013) dengan penelitian yang berjudul Penilaian

Kinerja Keuangan lima Perusahaan Perbankan Terbesar Periode 2010-2012

menunggunakan DuPont System. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kinerja keuangan dari lima perusahaan perbankan yang telah go public dan

memiliki kapitalisasi pasar terbesar dengan teknik DuPont pada periode 2010-

2012. Hasil penelitian menunjukkan Bank Rakyat Indonesia paling efisien

dalam mengelola modal yang dimiliki untuk mendapatkan profit. Secara

keseluruhan, kinerja keuangan dengan menggunakan aspek rasio DuPont

system yang menunjukkan kinerja keuangan yang terbaik adalah Bank Rakyat

Indonesia yang memiliki ROA dan ROE tertinggi selama 3 tahun berturut-

turut. Sementara untuk peringkat kedua yaitu Bank Central Asia (BCA).13

Daulat Freddy dan Hildawati, (2014) dengan judul penelitian

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode DuPont

System (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010). Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi perkembangan keuangan perusahaan dengan teknik DuPont

System pada perusahaan Food and Beverage yang sudah terdaftar di BEI pada

periode 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 perusahaan

Food and Beverage periode 2008-2010 pada dasarnya baik dilihat dari tingkat

13 Theresia Lesmana, Penilaian Kinerja Keuangan 5 Perusahaan Perbankan Terbesar Periode

2010- 2012 menunggunakan DuPont System, BINUS University, Fakultas Eonomi dan

Komunikasi, Departemen Akuntansi dan Keuangan, Jurnal BINUS Business Review Vol. 4 No. 2,

(2013).

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

15

investasi dari margin laba bersih dan perputaran aktiva yang mengalami

peningkatan terus menerus setiap tahunnya.14

Vita Ditya Wardani, (2016) dengan penelitian berjudul Analisis

Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 dengan Teknik DuPont

System. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan kinerja

keuangan bank syariah pada periode 2011-2015 dengan teknik DuPont

System. Dalam penelitian ini variabel yang dipakai yaitu Net Profit Margin

(NPM), Total Asset Turnover (TATO), dan Return On Investment (ROI).

Penelitian ini menggunakan data sekunder dari data yang dipublikasi oleh

Bank Syariah berupa laporan keuangan bank. Sampel yang digunakan adalah

tiga bank syariah (BSM, BMI, dan BRI Syariah) di Indonesia selama periode

2011-2015 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode

Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan Return On Investment

pada BRI Syariah dan BMI cenderung mengalami penurunan selama periode

2011-2015 yaitu BRI Syariah memiliki rata-rata NPM sebesar 3,906%, rata-

rata TATO sbesar 10,597%, dan rata-rata ROI sebesar 0,422%. BMI memiliki

rata-rata NPM sebesar 6,723%, rata-rata TATO sebesar 8,519%, dan rata-rata

ROI sebesar 0,560%. Sedangkan BSM mengalami kenaikan yaitu memiliki

rata-rata NPM sebesar 7,947%, rata-rata TATO sebesar 10,148%, dan rata-rata

ROI sebesar 0,830%.15

14 Daulat Freddy dan Hildawati, Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan menggunakan

Metode Du Pont System (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI

Periode tahun 2008-2010), Universitas Esa Unggul Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurnal Forum

Ilmiah, Vol. 11 No. 2, ( 2014).

15 Vita Ditya Wardani,” Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 Dengan

Teknik Dupont System,” (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016).

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Yensi Purnama Sari, (2017) dengan judul penelitian Analisis Kinerja

Keuangan Dengan Menggunakan Metode DuPont System Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

keuangan pada Bnk Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

Penelitian ini menggunakan penelitan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa selama 5 periode dari 2011-2015 hanya Bank BRI

Syariah yang mengalami kinerja keuangan yang baik dengan menggunakan

DuPont System. Sedangkan Bank BNI Sayariah dan Bank Muamalat Indonesi

mengalami kinerja keuangan yang kurang baik dengan menggunakan DuPont

System.16

Gian Darmawan Suryajaya , 2015 dengan judul penelitian Penerapan

DuPont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perbankan Go Public

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Idonesia (Periode Tahun2012-2013) Tujuan

penelitian ini adalah untuk meihat perusahaan perbankan Go Public mana

yang memiliki kinerja keuangan terbaik dengan metode Du Pont System

Analisis dan rasio-rasio yang tercakup didalamnya. Dengan teknik analisis ini

dimungkinkan untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan aktivitas

perusahaan karena bersifat menyeluruh, DuPont Analysis ini mencakup

perhitungan Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover (TATO), Return

On Assets (ROA), Financial Laverage Multiplier (FLM) dan Return On

Equity (ROE). Berdasarkan hasil penelitian ini PT. Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO) Tbk merupakan perusahaan perbankan Go Public di Bursa Efek

16 Yensi Purnama Sari,” Aananalisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode

DuPont System Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia,” (Tugas Akhir, UIN Raden Fatah

Palembang, Palembang, 2017).

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

17

Indonesia yang memiliki rata-rata kinerja keuangan terbaik selama periode

tahun 2012-2013.17

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kualitatif yaitu pengumpulan, mengklasifikasikan, menganalisa serta

menginterprestasikan data yang berhubungan dengan variabel yang diteliti

dan membandingkan pengetahuan teknis (data primer) dengan keadaaan

yang sebenarnya pada perusahaan untuk kemudian mengambil

kesimpulan.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

penelitian untuk melukiskan secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik

populasi tertentu baik berupa keadaan, permasalahan, sikap, pendapat,

kondisi atau prosedur secara cermat yang tidak untuk mencari maupun

menjelaskan hubungan untuk menguji hipotesis.

Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis

tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang keadaan suatu variabel,

gejala dan keadaannya.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini berlokasi di BRI Syariah pusat, akan tetapi

peneliti tidak turun langsung ke lokasi, semua data yang diperoleh dan

17 Gian Darmawan, “Penerapan DuPont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan

Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2012-2013”, e-Proceeding of

Management Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom, No.3 Vol.2, (Desember 2015).

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

dikumpulkan oleh peneliti berasal dari internet, yaitu laman resmi BRI

Syariah yang memuat laporan keuangan.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder karena data

tidak diperoleh secara langsung oleh peneliti. Data sekunder merupakan

data yang didapat atau dikumpulkan kemudian disatukan oleh studi-studi

sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi. Biasanya sumber

data dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari

dokumen, serta data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi

yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan

dengan mengumpulkan laporan keuangan Bank BRI Syariah periode

2014-2018.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu metode dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan, mengklasifikasi, dan menganalisis data tertulis yang

diperoleh dari catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat-surat dan

artikel. Data tersebut bisa didapat melalui media elektronik seperti internet

dan dengan membaca literatur-literatur berupa buku-buku dan jurnal yang

berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini, catatan atau dokumen

perusahaan yang dimaksud adalah laporan keuangan BRI Syariah periode

2014-2018. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan landasan teori dan

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

19

konsep yang tersusun. Penelitian ini dilakukan dengan membaca dan

mengutip bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian.

5. Analisis Data

Dalam mengolah data, penulis menggunakan metode deskriptif

kuantitatif, deskriptif kuantitatif adalah metode yang menjelaskan atau

menganalisis suatu permasalahan dari suatu data berdasarkan perhitungan

angka-angka dari hasil penelitian.18

Adapun teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan DuPont System, dengan langkah-langkah berikut:

a. Langkah Pertama

Menentukan Net Profit Margin (NPM)

1) Total Biaya

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga Atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

2) Laba Bersih

Laba Bersih = Pendapatan - Total Biaya

3) Net Profit Margin

b. Langkah Kedua

Menentukan Total Assets Turnover (TATO)

18 Sumadi Suryabarata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 121.

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas + Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

2) Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

3) Total Assets Turnover (TATO)

X 1

c. Langkah Ketiga

Menentukan Return On Invesment (ROI)

ROI = Net Profit Margin x Total Assets Turnover

G. Sistematika Pembahasan

Dalam rangka mempermudah pemahaman maka dalam pembahasan ini akan

disusun secara sistematis sesuai dengan tata urutan dan permasalahan yang

ada antara lain:

Bab I, merupakan pendahuluan, yang memaparkan beberapa sub bab

yang terdiri dari Judul Penelitian, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Studi Penelitian Terdahulu, Metode

Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II, kajian teori. Dalam bab ini berisi teori-teori yang menjelaskan

pengertian-pengertian yang bersifat teoritis mengenai laporan keuangan,

kinerja keuangan, dan DuPont System. Sebagai dasar acuan dalam melakukan

penelitian.

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

21

Bab III, pada bab ini menggambarkan mengenai profil BRI Syariah,

kinerja keuangan BRI Syariah, perbandingan tingkat DuPont System, dan

data-data kuantitatif yang bersumber dari laporan keuangan BRI Syariah.

Bab IV, merupakansan pembahasan / analisis yang menjelaskan hasil

analisis mengenai kinerja keuangan BRI Syariah menggunakan teknik DuPont

System.

Bab V, penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian

yang berwujud dalam bentuk kesimpulan dan saran-saran bagi pihak yang

terkait dengan skripsi tersebut.

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Lapaoran keuangan

Laporan keuangan adalah suatu pelaporan di mana pelaporan

itu menggambarkan keadaan keuangan dan hasil usaha suatu

perusahaan dalam jangka waktu tertentu, biasanya ada yang satu tahun

dan ada yang lima tahun.1 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

mengemukakan bahwa laporan keuangan adalah formasi yang

menyajikan keadaan keuangan dan kinerja keuangan pada sebuah

perusahaan dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun, tiga tahun, dan

lima tahun.

Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan membahas

akun-akun laporan keuangan menjadi suatu unit informasi yang lebih

ringkas dan mengetahui hubungannya yang bersifat relevan atau

mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data

kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan maksud mengetahui

keadaan keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam rangka

pengambilan keputusan yang tepat.

Dalam menganalisis keuangan maka ada berbagai komponen

yang dilibatkan, antara lain:

1 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006), 105.

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

23

a. Neraca.

Neraca adalah ringkasan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik

pada akhir tahun.

b. Laporan Laba Rugi.

Laporan laba rugi terdiri dari penghasilan kinerja dan biaya

perusahaan dalam waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun

takwim.

Dari kedua komponen tersebut, beberapa laporan lainnya dapat

dihasilkan seperti laporan laba ditahan, laporan sumber dan

penggunaan dana serta laporan arus kas.2

2. Manfaat Laporan Keuangan

a. Untuk memberikan informasi yang lebih detail atau mendalam

pada laporan keuangaan itu seendiri.

b. Untuk mengungkaapkan hal-hal yang kurang konsisten dalam

kaitannya dengan suatu laporan keuangan.

c. Dapat memberikan informasi kepada para pengambil keputusan.

d. Dapat digunakan untuk membandingkan dengan perusahaan lain.

e. Dapat digunakan sebagai bahan prediksi mengenai keadaan

perusahaan pada masa yang akan datang.3

3. Tujuan Lapaoran keuangan

Secara garis besar, analisa laporan keuangan bertujuan untuk:

2 Vita Ditya Wardani,” Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 Dengan

Teknik Dupont System,” (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), 22.

3 Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis Analisa Laporan Keuangan (Jakarta: PT

Grasindo, 2016), 10.

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

a. Screaning (sarana informasi), yaitu apabila seoarang analis inging

menganalisa laporan keuangannya, maka analis tidak perlu turun

langsung ke lapangan untuk memantau kondisi keuangan suatu

perusahaan.

b. Understanding (pemahaman), analisa dilakukan dengan cara

memehami perusahaan, kondisi keuangannya, dan bidang usaha

serta hasildari usahanya.

c. Forecasting (peramalan), analisa dapat digunakan untuk

memprediksi kondisi suatu perusahaan pada masa yang akan

dating.

d. Diagnosis (diagnosa), yaitu untuk mengetahui kemungkinan

adanya suatu masalah dalam perusahaan baik dalam lingkup

manajemen ataupun masalah lain dalam perusahaan.

e. Evaluation (evaluasi), merupakan analisa yang digunakan untuk

menilai kinerja perusahaan.

Dalam dunia perbankan syariah, tujuan dari laporan keuangan

adalah sebagai berikut:4

a. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

keuangan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.

b. Alat pertanggungjawaban manajemen daalam mengelola keuangan.

c. Memberikan informasi tingkat keuntungan investasi yang didapat

penanam modal.

4 Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/26/DPbS Tanggal 10 Juli 2013 Perihal

Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia.

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

25

d. Memberikan informasi mengenai pemenuhan tanggung jawab

manajemen dalam mengamankan dana.

e. Memberikan informasi pemenuhan kewajiban sosial, seperti

penerimaan dan distribusi dana zakat, dan juga mengatur dana

infak, sedekah, dan wakaf.

4. Komponen Lapaoran Keuangan Bank Syariah

Komponen dalam laporan keuangan bank syariah yang harus

diterbitkan adalah sebagai berikut:5

a. Laporan posisi keuangan (Neraca).

b. Laporan laba rugi.

c. Laporan arus kas.

d. Laporan perubahan modal pemilik dan laba ditahan.

e. Laporan perubahan investasi terbatas.

f. Laporan sumber dan pemanfaatan dana zakat dan dana sumbangan.

g. Laporan sumber dan pemanfaatan dana Qard.

h. Catatan-catatan laporan keuangan.

B. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja keuangan

Secara umum, kinerja (performance) memberikan suatu

gambaran tentang keberhasilan atau kegagalan dari suatu organisasi

atau perusahaan dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka mencapai

tujuan yang ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan tersebut.

5 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), 66.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Kinerja keuangan adalah suatu kajian yang dilakukan untuk

memberikan gambaran sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan usahanya dengan menggunakan aturan-aturan

pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Mulyadi mengatakan Kinerja keuangan merupakan

kemampuan atau prestasi, peluang pertumbuhan serta kemampuan

perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya yang secara

financial digambarkan dalam bentuk laporan keuangan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa kinerja

keuangan adalah suatu kemampuan yang dicapai oleh suatu

perusahaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan

sebuah perusahaan.6

2. Teknik Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja digunakan oleh perusahaan untuk

melakukan evaluasi pada kegiatan operasionalnya sehingga perusahaan

tersebut mampu bertahan atau bahkan dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan suatu tinjauan

secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,

mengklarifikasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan.

6 Dinda Sagita,” Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Vens

Beauty Surabaya,” Universitas Narotama Surabaya, (2017), 5.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

27

Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan beberapa metode

analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan

menjadi 8 macam, yaitu menurut Jumingan adalah sebagai berikut:7

a. Analisis perbandingan Laporan Keuangan

Merupakan cara analisis dengan membandingkan laporan

keuangan dua periode atau lebih dengan mengungkapkan

perubahan, baik dalam jumlah maupun dalam persentase (relatif).

b. Analisis Tren (tendensi posisi)

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui kecendrungan

keadaan atau pergerakan keuangan apakah mengalami kenaikan

atau bahkan mengalami penurunan.

c. Analisis Persentase per Komponen (common size)

Merupakan analisisa untuk mengetahui persentase investasi pada

tiap-tiap aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun

utang.

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan

pemanfaatan modal kerja melalui perbandingan yang dilakukan

dalam dua periode waktu.

7 Vita Ditya Wardani,” Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-2015 Dengan

Teknik Dupont System,” Skripsi, 35-36.

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Merupakan teknik analisis untuk memberikan gambaran kondisi

kas beserta faktor penyebab terjadinya perubahan kas pada waktu

tertentu.

f. Analisis Rasio Keuangan

Merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui keterkaitan

antara pos tertentu yang terdapat dalam neraca maupun laporan

laba rugi baik secara individu maupun secara keseluruhan.

g. Analisis Perubahan Laba Kotor

Merupakan teknik kajian untuk mengetahui posisi laba dan faktor-

faktor penyebab pada perubahan laba.

h. Analisis Break Even

Merupakan teknik analisis untuk mengetahui pencapaian

perusahaan dalam menjual produk agar tidak mengalami kerugian.

C. DuPont System

1. Pengertian DuPont System

DuPont sudah dikenal sebagai pengusaha sukse. Dalam

bisnisnya ia memiliki cara sendiri dalam menganalisa laporan

keuangannya. Caranya sebenarnya hampir sama dengan analisa

laporan keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integratif dan

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

29

menggunakan komposisi laporan keuangan sebagai elemen

analisanya.8

Pada tahun 1919 Du Pont Corporation memprakarsai salah

satu metode analisa kinerja perusahaan yang hingga saat ini dikenal

dengan nama DuPont Analysis. Analisa DuPont System adalah analisa

yang memuat seluruh rasio aktivitas dan profit keuntungan atas

penjualan untuk menunjukkan bagaimana rasio ini mempengaruhi

profitabilitas.9

DuPont System merupakan formula yang menunjukkan tingkat

pengembalian aktiva yang diperoleh dari perkalian marjin laba bersih

(Net Profit Margin) dengan perputaran total aset (total assets).10

Analisis Du Pont System meliputi rasio aktivitas yaitu Total

Assets Turnover (TATO), rasio leverage seperti Equity Multiplier

(EM) dan rasio profitabilitas seperti Net Profit Margin (NPM), Return

On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).11

Analisis DuPont memperlihatkan bagaimana hutang,

perputaran total aktiva, dan profit margin dikombinasikan untuk

menentukan Return On Investment. Selain itu DuPont System

8 Sofyan S. Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2016), 333.

9 Rosmiati Tarmizi dan Merlinda Marlim, “Analisis DuPont System dalam Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014),” Jurnal Akuntansi & Keuangan,Vol. 7, No. 2

(September 2016), 213.

10 Ni Made Diah Putri Saraswati,”Analisis DuPont System Sebagai Salah Satu Alat Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan(Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2013),” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),Vol 23 No.1 (Juni 2015), 3.

11 Eko Pratio, Dheasey Amboningtyas, Analisis DuPont System Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Perusahaan (Studi Pada PT. Mayora Indah Tbk, PT. Delta Djakarta Tbk, dan PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk Periode Tahun 2010-2015), jurnal t.p.n (2016), 3.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

digunakan untuk membedah laporan keuangan suatu perusahaan untuk

menilai kondisi keuangan suatu perusahaan.12

Ada beberapa kegunaan dari menganalisis laporan keuangan

dan kinerja keuangan perusahaan dengan metode DuPont System

yaitu:13

a. Sebagai salah satu kegunaannya yang bersifat prinsipal yaitu

sifatnya yang menyeluruh.

b. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing

produk yang dihasilkan perusahaan sehingga dapat diketahui

produk yang potensial.

c. Untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan suatu unit atau

bagian.

d. Dapat digunakan untuk keperluan kontrol dan perencanaan,

misalnya digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Tahap-tahap dalam melakukan analisis DuPont System adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung Net Profit Margin (NPM), merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan Bank dalam menghasilkan

Net Income dari kegiatan operasinya pokoknya.14

12 Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik (Jakarta: Airlangga, 2011),

102

13 Munawir, Analisa Lporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2007), 91.

14

Kasmir, Aanalisa Laporan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persad, 235.

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

31

b. Menghitung Total Assets Turnover (TATO) disebut juga

perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan

aset yang dimiliki oleh Bank menjadi perputaran secara efektif.

Rasio ini dihitung dari pembagian pendapatan dengan total

aktiva.15

x 1

c. Menghitung Return On Invesment (ROI), yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang

ditanamkan dalam aset yang digunakan untuk

operasinyaperusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini

dihitung dari perkalian Net Profit Margin dengan Total Assets

Turnover.16

Return On Invesment (ROI) = Net Profit Margin (NPM) x Total

Assets Turnover (TATO)

2. Manfaat DuPont System

Manfaat DuPont system untuk pengukuran kinerja keuangan

suatu perusahaan adalah sebagai berikut:17

15 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan (Bandung: ALFABETA, 2012), 80.

16

Rosmiati dan Marlinda, “Analisis DuPont System Dalam Mengukur Kinerja Keuangan

Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2014),” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2 (September 2016),

216.

17 Munawir, Analisa Laporan Keuangan, 91.

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

a. Menyeluruh atau komprehensif yaitu dapat mengukur tingkat

efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi

penjualan.

b. Dapat membandingkan efektifitas perusahaan dengan efektifitas

standar industri, sehingga dapat diketahui rating perusahaan, yang

kemudian dapat diketahui kinerja perusahaan.

c. Dapat mengukur efisiensi tindakan. Analisis ini juga dapat

digunakan untuk mengukur efisiensi kegiatan yang dilakukan oleh

unit atau bagian dalam suatu perusahaan, yaitu dengan mengalikan

semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.

d. Dapat mengukur profitabilitas. Analisis ini dapat digunakan untuk

mengukur laba perusahaan dari berbagai produk yang dihasilkan.

Dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan

biaya dapat disalurkan ke berbagai produk yang dihasilkan oleh

perusahaan, sehingga dapat dihitung profitabilitas masing-masing

produk.

e. Dapat membuat perencanaan. Analisis ini dapat juga untuk

perencanaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan jika

perusahaan akan ekspansi.

3. Keunggulan dan Kelemahan Dupont System

a. Keunggulan analisis DuPont System adalah sebagai berikut:18

18 Ni Made Diah Putri Saraswati,”Analisis DuPont System Sebagai Salah Satu Alat Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan(Studi pada Perusahaan Rokok yang Listing di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2013),” Jurnal Administrasi Bisnis, 3-4.

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

33

1) Merupakan salah suatu cara analisis keuangan yang sifatnya

lebih menyeluruh atau komprehensif.

2) Dapat melakukan perbandingan efisiensi penggunaan modal

kerja dengan perusahaan lain yang sejenis.

3) Digunakan sebagai ukuran profitabilitas dari masing-masing

produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

4) Dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi tindakan yang

dilakukan oleh divisi.

b. Kelemahan analisis DuPont System adalah sebagai berikut:

1) ROI sulit dibandingkan dari perusahaan satu dengan

perusahaan lain yang sejenis.

2) Adanya turun naiknya harga nilai dari uang (daya belinya).

3) Menggunakan ROI saja tidak dapat mengadakan perbandingan

dua masalah.

4. Menilai kinerja keuangan dengan DuPont System

Dasar pengambilan keputusan untuk menilai kinerja keuangan

perusahaan (Bank) dalam kriteria yang baik dengan menggunakan

DuPont System yaitu:

a. Apabila ROI (DuPont System) berada di atas rata-rata ROI maka

bank tersebut menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan Net Profit

Margin tinggi. Hal ini berarti kinerja bank dalam menghasilkan

laba semakin baik.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

b. Kriteria perusahaan yang kurang baik, ROI (DuPont System)

berada di bawah rata-rata ROI maka bank tersebut menunjukkan

bahwa perputaran aktiva dan Net Profit Margin rendah. Hal ini

berarti kinerja bank dalam menghasilkan laba kurang baik.19

5. Bagan DuPont System

Gambar 2.1

DuPont System

Sumber: Sofyan S. Harahap, Analisis Kritis Atasa Laporan Keuangan, 2016.

19 Sudana, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik , 102

Harga

Pokok

Penjualan Penjualan

Biaya

Operasional Dikurangi Laba

Setelah

Pajak Total Biaya

Beban

Bunga

Dibagi Pajak

Penghasilan

Margin

Laba

Penjualan

Persediaan

Piutang

Surat

Berharga

Kas

Aktiva

Tetap

Aktiva

Lancar

Total Aktiva

Penjualan Total

Assets

Turnover

Dikali ROI

Dibagi

Ditambah

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

35

BAB III

PAPARAN DATA

A. Gambaran Umum BRI Syariah

1. Sejarah Berdirinya BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan

izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.

Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI

Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara

konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan

prinsip syariah Islam.

Dua tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan

sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai

kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih

bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)

dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan

prinsip syariah.

Kehadiran PT. Bank BRI Syariah di tengah-tengah industri

perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti

logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan

masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRI Syariah

29

9

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi

warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih

sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk., Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank

BRI Syariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku

Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak

Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.

Saat ini PT. Bank BRI Syariah menjadi Bank Syariah ketiga

terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat

baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga.

Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRI Syariah

menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam

produk dan layananperbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis

sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan

memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang

berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan

konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

37

2. Visi dan Misi BRI Syariah:

a. Visi

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan

finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk

kehidupan lebih bermakna.

b. Misi

1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun

dan di mana pun. Memungkinkan setiap individu untuk

meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman

pikiran.20

20 www.BRI Syariah.co.id, (diakses pada 22 Maret 2019, jam 11.30)

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

B. Kinerja Keuangan BRI Syariah Periode 2014-2018

Kinerja keuangan BRI Syariah selalu menunjukkan peningkatan

terhadap aktiva yang dimiliki pada laporan posisi keuangan. Akan tetapi pada

laba bersih mengalami fluktuatif tiap tahunnya pada laporan laba rugi. Berikut

data kinerja keuangan BRI Syariah yang disajikan pada laporan keuangan

tahunan BRI Syariah:

PT. BANK BRI SYARIAH TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2014 2015 2016 2017 2018

Aset

Kas 240.483 279.855 318.105 347.997 231.268

Giro dan

Penempatan pada BI 3.365.913 4.769.138 3.814.178 4.015.626 5.830.333

Giro dan Penematan

pada Bank Lain 194.604 130.417 453.391 245.821 206.106

Neto

194.604

130.417

453.391

245.821

206.106

Investasi pada Surat

Berharga 667.851 2.181.054 4.706.065 7.411.068 9.098.114

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

39

Piutang

Piutang Murabahah 10.020.738 10.003.275 10.782.243 10.886.965 11.575.070

Cadangan kerugian

peneurunan nilai (162.163) (222.925) (281.71) (429.948) (204.194)

9.858.575 9.780.350 10.500.533 10.457.017 11.370.876

Piutang Ishtisna 10.384 7.428 5.9 4.421 3.35

Cadangan kerugian

penurunan nilai (846) (187) (140) (112) (138)

9.538 7.241 5.76 4.309 3.212

Jumlah 9.868.113 9.787.591 10.506.293 10.461.326 11.374.088

Pinjaman Qardh 591.849 398.874 295.388 538.243 367.004

Cadangan kerugian

penurunan nilai (18.677) (11.339) (2.269) (14.142) (2.644)

573.172 387.535 293.119 524.101 364.36

Pembiayaan

Pembiayaan

Mudharabah 886.663 1.121.467 1.285.582 858.019 484.847

Cadangan kerugian

penurunan nilai (10.352) (14.901) (14.097) (17.045) (9.547)

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

876.311 1.106.566 1.271.485 840.974 475.3

Pembiayaan

Musyarakah 4.089.920 5.082.963 5.379.830 5.577.220 7.748.129

Cadangan kerugian

penurunan nilai (84.612) (120.617) (193.94) (129.222) (341.174)

4.005.308 4.962.346 5.185.890 5.447.998 7.406.955

Aset yang diperoleh

untuk Ijarah-Neto 91.877 46.259 286.181 1.146.920 1.676.682

Aset Tetap-Neto 151.925 156.188 140.816 177.935 221.444

Aset Pajak

Tangguhan 9.637 28.186 52.152 140.883 163.67

Aset Lain-lain 303.159 407.022 746.514 1.100.422 1.555.006

Cadangan

penurunan kerugian

nilai (5.104) (11.91) (87.001) (317.687) (688.242)

Neto 298.055 395.112 659.513 782.735 866.764

Jumlah Aset

20.343.249

24.230.247

27.687.188

31.543.384

37.915.084

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan BRI Syariah (Data diolah 2019)

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

41

PT. BANK BRI SYARIAH

LAPORAN LABA RUGI

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2014 2015 2016 2017 2018

Pendapatan Pengelola Dana Sebagai Mudharib

Pendapatan dari jual beli 1.337.565 1.461.483 1.534.570 1.508.223 1.481.574

Pendapatan bagi hasil 501.604 642.005 693.611 670.205 724.57

Pendapatan usaha utama lainnya 191.15 306.378 393.188 544.757 720.274

Pendapatan dari ijarah – neto 26.283 14.886 12.832 93.339 193.889

Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai

mudharib 2.056.602 2.424.752 2.634.201 2.816.524 3.120.307

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil (994.824) (1.027.442) (1.035.501) 1.193.918) (1.317.100)

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Hak Bagi Hasil Milik Bank 1.061.778 1.397.310 1.598.700 1.622.606 1.803.207

Pendapatan Usaha Lainnya 83.454 130.46 127.967 149.003 174.182

Beban Usaha

Gaji dan tunjangan (447.03) (509.098) (538.227) (522.067 (510.828)

Umum dan administrasi (476.569) (471.061) (489.747) (500.278 (440.196)

Administrasi ATM (67.471) (79.937) (62.692) (35.326) (71.856)

Bonus wadiah (39.163) (25.667) (27.193) (66.705) (107.565)

Lain-lain (39.542) (51.675) (50.565) (54.367) (70.174)

Jumlah Beban Usaha (1.069.775) (1.137.438) (1.168.424) 1.178.743) (1.200.619)

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

43

Sumber: Laporan Keuangan BRI Syariah Periode 2014-2018 (Data diolah, 2019

Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan

non-produktif – neto (65.57) (231.353) (319.011) (453.372) (619.297)

Laba Usaha 9.887 158.979 239.232 139.494 157.473

Pendapatan (Beban) Non Usaha-Neto 5.498 10.09 (623) 11.463 (5.959)

Laba Sebelum Beban Pajak 15.385 169.069 238.609 150.957 151.514

Beban Pajak (8.808) (46.432) (68.400) (49.866) (44.914)

Laba Bersih 6.577 122.637 170.209 101.091 106.600

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

C. Perbandingan Tingkat DuPont System Pada BRI Syariah Periode 2014-

2018

Tabel 3.1

Perbandingan Tingkat DuPont System BRI

Syariah Periode 2014-2018 (Dalam persen)

Tahun

Net Profit Margin

(NPM)

(%)

Total Assets

Turnover (TATO)

Return On

Invesment (ROI)

(%)

2014 0,30 0,10 Kali 0,03

2015 4,78 0,10 Kali 0,478

2016 6,16 0,09 Kali 0,554

2017 3,16 0,09 Kali 0,305

2018 3,23 0,08 Kali 0,258

Sumber: Laporan Keuangan BRI Syariah (Data diolah, 2019)

Pada tahun 2014 jumlah NPM sebesar 0,03%, TATO sebesar 0,10 kali, dan

ROI sebesar 0,03. Pada tahun 2015 jumlah NPM sebesar 4,78%, TATO sebesar

0,10 kali, dan ROI sebesar 0,478%. Pada tahun 2016 jumalh NPM sebesar 6,16%,

TATO sebesar 0,09 kali, dan ROI sebesar 0,554%. Pada tahun 2017 jumlah NPM

sebesar 3,16%, TATO sebesar 0,09 kali, dan ROI sebesar 0,305%. Pada tahun

2018 jumlah NPM sebesar 3,23%, TATO sebesar 0,08 kali, dan ROI sebesar

0,258%.

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

45

BAB IV

PEMBAHASAN / ANALISIS

A. Analisis Kinerja Keuangan BRI Syariah Periode 2014-2018 Dengan

Teknik DuPont System

1. Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio

Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) dan Rasio ROI

(Return On Invesment) Tahun 2014.

Gambar 4.1

DuPont System BRI Syariah Tahun 2014

Sumber: Data diolah

Pendapatan 2.145.554.000,00

Beban Operasional

Lainnya & Non

Operasional

1.135.345.000,00

Dikurang

i Laba Bersih

6.577.000,00

Total Biaya

2.138.977.000,00

1

.

0

8

2

.

3

3

9

.

0

0

0

,

0

Hak Pihak Ketiga

994.824.000,00

Dibagi Beban Pajak

8.808.000,00 NPM

0,30% Pendapatan

2.145.554.000,00

Surat Berharga

667.851.000,00

Kas & Setara Kas

3.801.000.000,00

Aktiva Tetap

151.925.000,00

Aktiva Lancar

20.191.324.000,00

Total Aktiva

20.343.249.000,00

Pendapatan

2.145.554.000,00

TATO

0,10%

Dikal

i

ROI

0,03%

Dibagi

Ditambah

Piutang

9.868.113.000,00

Pinjaman Qardh

573.172.000,00

Pembiayaan

4.881.619.000,00

Asset Lain-lain

399.569.000,00

39

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

a. Net Profit Margin (NPM) Tahun 2014

1) Total Biaya

Total Biaya = Beban Operasional Liannya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga Atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

Tabel 4.1

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2014

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional Lainnya

a. Gaji dan tunjangan

b. Umum dan

administrasi

c. Administrasi ATM

d. Beban bonus wadiah

e. Lain-lain

447.030.000,00

476.569.000,00

67.471.000,00

39.163.000,00

39.542.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Beban Operasional

Lainnya

1.069.775.000,00

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional

65.570.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

47

Akun Nominal Sumber

Hak Pihak Ketiga atas

Bagi Hasil

994.824.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak 8.808.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

= 1.069.775.000,00 + 65.570.000,00 +

994.824.000,00 + 8.808.000,00

= 2.138.977.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Biaya yang didapat

melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil + Beban Pajak

BRI Syariah Tahun 2014 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar Rp2.138.977.000,00

2) LabaBersih

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Tabel 4.2

Penjelasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan

Laba Rugi BRI Sariah Tahun 2014

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan

Dana Oleh Bank Sebagai

Mudharib

a. Pendapatan dari jual

beli

b. Pendapatan dari bagi

hasil

c. Pendapatan usaha

utama lainnya

d. Pendapatan dari

Ijarah – bersih

2.056.602.000,00

1.337.565.000,00

501.604.000,00

191.150.000,00

26.283.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Operasional

Lainnya

83.454.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Non

Operasional

5.498.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Pendapatan 2.145.554.000,00

Akun Nominal

Total Biaya 2.138.977.000,00

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 2.145.554.000,00 – 2.138.977.000,00

= 6.577.000,00

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

49

Berdasarkan perhitungan di atas, Laba Bersih yang didapat

melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya BRI Syariah Tahun

2014 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp.1.062.283.000

3) Margin Laba

(Net Profit Margin) =

=

= 0,30%

Berdasarkan perhitungan di atas, Net Profit Margin BRI

Syariah Tahun 2014 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

0,30%

b. Total Asset Turnover (TATO) Tahun 2014

1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas + Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

Tabel 4.3

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2014

Akun Nominal Sumber

Kas 240.483.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Setara Kas:

a. Giro dan Penempatan pada

BI

b. Giro dan Penempatan

pada Bank Lain

3.365.913.000,00

194.604.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Jumlah Setara Kas 3.560.517.000,00

Jumlah 3.801.000.000,00

Akun Nominal Sumber

Surat Berharga 667.851.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

a. Piutang Murabahah

b. Piutang Istishna

9.858.575.000,00

9.538.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan

Jumlah Piutang 9.868.113.000,00

Akun Nominal Sumber

Pinjaman Qardh 573.172.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Pembiayaan 4.881.619.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Asset Lain-lain 399.569.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang

+ Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-

lain

= 240.483.000,00 + 3.560.517.000,00 +

667.851.000,00 + 9.868.113.000,00 +

573.172.000,00 + 4.881.619.000,00 +

399.569.000,00

= 20.191.324.000,00

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

51

Berdasarkan perhitungan di atas, Aktiva Lancar yang didapat

melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang BRI Syariah

Tahun 2014 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp20.191.324.000,00

2) Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Tabel 4.4

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan

Posisi Keangan BRI Syariah Tahun 2014

Akun Nominal

Aktiva Lancar 20.191.324.000,00

Akun Nominal Sumber

Aktiva Tetap 151.925.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

= 20.191.324.000,00 + 151.925.000,00

= 20.343.249.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, yaitu Total Aktiva yang

didapat melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap BRI

Syariah Tahun 2014 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp20.343.249.000,00

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

TATO =

x 1 Kali

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

=

= 0,10 Kali

Berdasarkan perhitungan di atas, yaitu melalui perhitungan

pendapatan dibagi total aktiva, maka perputaran Total Aktiva

(Total Assets Turnover) BRI Syariah Tahun 2014 jika dihitung

dengan DuPont System sebesar 0,10 Kali

c. Return On Invesment (ROI) Tahun 2014

ROI = Net Profit Margin (NPM) x Total Assets Turnover (TATO)

= 0,30% x 0,10

= 0,03 %

Berdasarkan perhitungan di atas, yaitu nilai NPM dikalikan

dengan jumlah TATO, maka Return On Invesment (ROI) BRI

Syariah Tahun 2014 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

0,03%

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

53

2. Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio

Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) dan Rasio ROI

(Return On Invesment) Tahun 2015.

Gambar 4.2

DuPont System BRI Syariah Tahun 2015

Sumber: Data diolah

Pendapatan

2.565.302.000,00

Beban Operasional

Lainnya & Non

Operasional

1.368.791.000,00

Dikurangi Laba Bersih

122.637.000,00

Total Biaya

2.442.665000,00 1

.

0

8

2

.

3

3

9

.

0

0

0

,

0

0

1

.

0

Hak Pihak Ketiga

1.027.442.000,00

Dibagi Beban Pajak

46.432.000,00 NPM

4,78% Pendapatan

2.565.302.000,00

Surat Berharga

2.181.054.000,00

Kas & Setara Kas

5.179.410.000,

00

Aktiva Tetap

156.188.000,00

Aktiva Lancar

24.074.059.000,000

Total Aktiva

24.230.247.000,00

Pendapatan

2.565.302.000,00 TATO

0,10%

Dikali ROI

0,478%

Dibagi

Ditambah Piutang

9.787.591.000,00

Pinjaman Qardh

387.535.000,00

Pembiayaan

6.068.912.000,00

Asset Lain-lain

469.557.000,00

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

a. Net Profit Margin (NPM) Tahun 2015

1) Total Biaya

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga Atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

Table 4.5

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2015

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional Lainnya

a. Gaji dan tunjangan

b. Umum dan administrasi

c. Administrasi ATM

d. Beban bonus wadiah

e. Lain-lain

509.098.000,00

471.061.000,00

79.937.000,00

25.667.000,00

51.675.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Beban

Operasional Lainnya

1.137.438.000,00

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 231.353.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Hak Pihak Ketiga atas

Bagi Hasil

1.027.442.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

55

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak 46.432.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

= 1.137.438.000,00 + 231.353.000,00 +

1.027.442.000,00 + 46.432.000,00

= 2.442.665.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Biaya yang didapat

melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil + Beban Pajak

BRI Syariah Tahun 2015 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar Rp2.442.665.000,00

2) LabaBersih

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

Tabel 4.6

Penjelasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2015

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan

Dana Oleh Bank Sebagai

Mudharib

a. Pendapatan dari jual

2.424.752.000,00

1.461.483.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

beli

b. Pendapatan dari bagi

hasil

c. Pendapatan usaha utama

lainnya

d. Pendapatan dari

Ijarah – bersih

642.005.000,00

306.378.000,00

14.886.000,00

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Operasional

Lainnya

130.460.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Non

Operasional

10.090.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Pendapatan 2.565.302.000,00

Akun Nominal

Total Biaya 2.442.665.000,00

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 2.565.302.000,00 – 2.442.665.000,00

= 122.637.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Laba Bersih yang didapat

melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya BRI Syariah Tahun

2015 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp122.637.000,00

3) Margin Laba

(Net Profit Margin) =

=

= 4,78%

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

57

Berdasarkan perhitungan di atas, Net Profit Margin BRI

Syariah Tahun 2015 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

4,78%.

c. Total Asset Turnover (TATO) Tahun 2015

1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

Tabel 4.7

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan Posisi

Keuangan BRI Syariah Tahun 2015

Akun Nominal Sumber

Kas 279.855.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Setara Kas:

a. Giro dan Penempatan

pada BI

b. Giro dan Penempatan

pada Bank Lain

Jumlah Setara Kas

4.769.138.000,00

130.417.000,00

4.899.555.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Jumlah 5.179.410.000,00

Akun Nominal Sumber

Surat Berharga 2.181.054.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

a. Piutang Murabahah

b. Piutang Istishna

9.780.350.000,00

7.241.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuanga

Jumlah Piutang 9.787.591.000,00

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Akun Nominal Sumber

Pinjaman Qardh 387.535.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Pembiayaan 6.068.912.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Asset Lain-lain 469.557.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

= 5.179.410.000,00 + 2.181.054.000,00 +

9.787.591.000,00 + 387.000,00 +

6.068.912.000,00 + 469.557.000,00

= 24.074.059.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Aktiva Lancar yang didapat

melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang BRI Syariah

Tahun 2015 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp24.074.059.000,00

2) Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Tabel 4.8

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2015

Akun Nominal

Aktiva Lancar 24.074.059.000,00

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

59

Akun Nominal Sumber

Aktiva Tetap 156.188.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

= 24.074.059.000,00 + 156.188.000,00

= 24.230.247.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Aktiva yang didapat

melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap BRI Syariah

Tahun 2015 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp24.230.247.000,00

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

TATO =

x 1 Kali

=

= 0,10 Kali

Berdasarkan perhitungan di atas, Perputaran Total Aktiva

(Total Assets Turnover) BRI Syariah Tahun 2015 jika dihitung

dengan DuPont System sebesar 0,10 Kali

c. Return On Invesment (ROI) Tahun 2015

ROI = Net Profit Margin (NPM ) x Total Assets Turnover (TATO)

= 4,78% x 0,10

= 0,478 %

Berdasarkan perhitungan di atas, Return On Invesment (ROI)

BRI Syariah Tahun 2015 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

0,478%.

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

3. Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio

Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) dan Rasio ROI

(Return On Invesment) Tahun 2016

Gambar 4.3

DuPont System BRI Syariah Tahun 2016

Sumber: Data diolah

Pendapatan

2.762.168.000,00

Beban Operasional

Lainnya & Non

Operasional

1.488.058.000,00

Dikurangi Laba Bersih

170.209.000,00

Total Biaya

2.591.959.000,00

1

.

0

8

2

.

3

3

9

.

0

0

0

,

0

0

1

.

0

Hak Pihak Ketiga

1.035.501.000,00

Dibagi Beban Pajak

68.400.000,00 NPM

6,16% Pendapatan

2.762.168.000,00

Surat Berharga

4.706.065.000,00

Kas & Setara Kas

4.586.674.000,00

Aktiva Tetap

140.816.000,00

Aktiva Lancar

27.546.372.000,000

Total Aktiva

27.687.188.000,00

Pendapatan

2.762.168.000,00

TATO

0,09%

Dikali ROI

0,554%

Dibagi

Ditambah

Piutang

10.506.293.000,00

Pinjaman Qardh

293.119.000,00

Pembiayaan

6.457.375.000,00

Asset Lain-lain

997.846.000,00

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

61

c. Net Profit Margin (NPM) Tahun 2016

1) Total Biaya

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga Atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

Tabel 4.9

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2016

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional

Lainnya

a. Gaji dan tunjangan

b. Umum dan

administrasi

c. Administrasi ATM

d. Beban bonus

wadiah

e. Lain-

lain

538.227.000,00

489.747.000,00

62.692.000,00

27.193.000,00

50.565.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Beban

Operasional Lainnya

1.168.424.000,00

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 319.634.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Hak Pihak Ketiga atas

Bagi Hasil

1.035.501.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak 68.400.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

= 1.168.424.000,00 + 319.634.000,00 +

1.035.501.000,00 + 68.400.000,00

= 2.591.959.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Biaya yang didapat

melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil + Beban Pajak

BRI Syariah Tahun 2016 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar Rp2.591.959.000,00

2) LabaBersih

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

Tabel 4.10

Penjeasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2016

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan

Dana Oleh Bank Sebagai

Mudharib

2.634.201.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

63

a. Pendapatan dari jual

beli

b. Pendapatan dari bagi hasil

c. Pendapatan usaha utama

lainnya

d. Pendapatan dari

Ijarah – bersih

1.534.570.000,00

693.611.000,00

393.188.000,00

12.832.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Operasional

Lainnya

127.967.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Non

Operasional

-

Jumlah Pendapatan 2.762.168.000,00

Akun Nominal

Total Biaya 2.591.959.000,00

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 2.762.168.000,00 – 2.591.959.000,00

= 170.209.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Laba Bersih yang didapat

melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya BRI Syariah Tahun

2016 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp170.209.000,00

3) Margin Laba

(Net Profit Margin) =

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

=

= 6,16%

Berdasarkan perhitungan di atas, Net Profit Margin BRI

Syariah Tahun 2016 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

6,16%.

d. Total Asset Turnover (TATO) Tahun 2016

1. Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

Tabel 4.11

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2016

Akun Nominal Sumber

Kas 318.105.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Setara Kas:

a. Giro dan Penempatan

pada BI

b. Giro dan Penempatan

pada Bank Lain

Jumlah Setara Kas

3.814.178.000,

00

453.391.000,00

4.267.569.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Jumlah 4.585.674.000,00

Akun Nominal Sumber

Surat Berharga 4.706.065.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

a. Piutang Murabahah

b. Piutang Istishna

10.500.533.000,00

5.760.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuanga

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

65

Jumlah Piutang 10.506.293.000,00

Akun Nominal Sumber

Pinjaman Qardh 293.119.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Pembiayaan 6.457.375.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Asset Lain-lain 997.846.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang

+ Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-

lain

= 4.585.674.000,00 + 4.706.065.000,00 +

10.506.293.000,00 + 293.119.000,00 +

6.457.375.000,00 + 997.846.000,00

= 27.546.372.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Aktiva Lancar yang didapat

melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang BRI Syariah

Tahun 2016 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp27.546.372.000,00

2) Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Tabel 4.12

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2016

Akun Nominal

Aktiva Lancar 27.546.372.000,00

Akun Nominal Sumber

Aktiva Tetap 140.816.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

= 27.546.372.000,00 + 140.816.000,00

= 27.687.188.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Aktiva yang didapat

melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap BRI Syariah

Tahun 2016 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp27.687.188.000,00

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

TATO =

x 1 Kali

=

= 0,09 Kali

Berdasarkan perhitungan di atas, Perputaran Total Aktiva

(Total Assets Turnover) BRI Syariah Tahun 2016 jika dihitung

dengan DuPont System sebesar 0,10 Kali

c. Return On Invesment (ROI) Tahun 2016

ROI = Net Profit Margin (NPM) x Total Assets TurnoveR (TATO)

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

67

= 6,16% x 0,09

= 0,554 %

Berdasarkan perhitungan di atas, Return On Invesment (ROI) BRI

Syariah Tahun 2016 jika dihitung dengan DuPont System sebesar 0,554%

4. Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio

Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) dan Rasio ROI

(Return On Invesment) Tahun 2017

Gambar 4.4

DuPont Sytem BRI Syariah Tahun 2017

Sumber: Data diolah

Pendapatan

2.976.990.000,00

Beban Operasional

Lainnya & Non

Operasional

1.632.115.000,00

Dikurangi Laba Bersih

101.091.000,00

Total Biaya

2.875.899.000,00

1

.

0

8

2

.

3

3

9

.

0

0

0

,

0

Hak Pihak Ketiga

1.193.918.000,00

Dibagi Beban Pajak

49.866.000,00

NPM

3,39%

Pendapatan 2.875.899.000,00

Surat Berharga

7.411.068.000,00

Kas & Setara Kas

4.609.444.000,00

Aktiva Tetap

177.935.000,00

Aktiva Lancar

31.365.449.000,00

Total Aktiva

31.543.384.000,00

Pendapatan

2.875.899.000,00

TATO

0,09%

Dikali ROI

0,305%

Dibagi

Ditambah Piutang

10.461.326.000,00

Pinjaman Qardh

524.101.000,00

Pembiayaan

6.288.972.000,00

Asset Lain-lain

2.070538.000,00

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

a. Net Profit Margin (NPM) Tahun 2017

1) Total Biaya

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga Atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

Tabel 4.13

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2017

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional

Lainnya

a.Gaji dan tunjangan

b. Umum dan

administrasi

c. Administrasi ATM

d. Beban bonus wadiah

e. Lain-lain

522.067.000,00

500.278.000,00

66.705.000,00

35.326.000,00

54.367.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Beban

Operasional Lainnya

1.178.743.000,00

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 453.372.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

69

Akun Nominal Sumber

Hak Pihak Ketiga atas

Bagi Hasil

1.193.918.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak 49.866 .000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

= 1.178.743.000,00 + 453.372.000,00 +

1.193.918.000,00 + 49.866.000,00

= 2.875.899.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Biaya yang didapat

melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil + Beban Pajak

BRI Syariah Tahun 2017 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar Rp2.875.899.000,00

2) LabaBersih

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

Tabel 4.14

Penjeasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2017

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan 2.816.524.000,00 Laporan Keuangan Laba

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Dana Oleh Bank Sebagai

Mudharib

a. Pendapatan dari jual

beli

b. Pendapatan dari bagi

hasil

c. Pendapatan usaha

utama lainnya

d. Pendapatan dari Ijarah

- bersih

1.508.223.000,00

670.205.000,00

544.757.000,00

93.339.000,00

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Operasional

Lainnya

149.003.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Non

Operasional

11.463.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Pendapatan 2.976.990.000,00

Akun Nominal

Total Biaya 2.875.899.000,00

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 2.976.990.000,00 – 2.875.899.000,00

= 101.091.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Laba Bersih yang didapat

melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya BRI Syariah Tahun

2017 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp101.091.000,00

3) Margin Laba

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

71

(Net Profit Margin) =

=

= 3,39%

Berdasarkan perhitungan di atas, Net Profit Margin (NPM)

BRI Syariah Tahun 2017 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar 3,39%

b. Total Asset Turnover (TATO) Tahun 2017

1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

Tabel 4.15

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan Posisi

Keuangan BRI Syariah Tahun 2017

Akun Nominal Sumber

Kas 347.997.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Setara Kas:

a. Giro dan Penempatan

pada BI

b. Giro dan Penempatan

pada Bank Lain

Jumlah Setara Kas

4.015.626.000,00

245.821.000,00

4.261.447.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Jumlah 4.609.444.000,00

Akun Nominal Sumber

Surat Berharga 7.411.068.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Akun Nominal Sumber

a. Piutang Murabahah

b. Piutang Istishna

10.457.017.000,00

4.309.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuanga

Jumlah Piutang 10.461.326.000,00

Akun Nominal Sumber

Pembiayaan 6.288.972.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Asset Lain-lain 2.070.538.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

= 4.609.444.000,00 + 7.411.068.000,00 +

10.461.326.000,00 + 524.101.000,00 +

6.288.972.000,00 + 2.070.538.000,00

= 31.365.449.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Aktiva Lancar yang didapat

melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang BRI Syariah

Tahun 2017 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp31.365.449.000,00

2) Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Akun Nominal Sumber

Pinjaman Qardh 524.101.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

73

Tabel 4.16

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2017

Akun Nominal

Aktiva Lancar 31.365.449.000,00

Akun Nominal Sumber

Aktiva Tetap 177.935.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

= 31.365.449.000,00 + 177.935.000,00

= 31.543.384.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Aktiva yang didapat

melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap BRI Syariah

Tahun 2017 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp31.543.384.000,00

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

TATO =

x 1 Kali

=

= 0,09 Kali

Berdasarkan perhitungan di atas, Perputaran Total Aktiva

(Total Assets Turnover) BRI Syariah Tahun 2017 jika dihitung

dengan DuPont System sebesar 0,09 Kali

c. Return On Invesment (ROI) Tahun 2017

ROI = Net Profit Margin x Total Assets Turnover

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

= 3,39% x 0,09

= 0,305 %

Berdasarkan perhitungan di atas, Return On Invesment (ROI)

BRI Syariah Tahun 2017 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar 0,305%

5. Menentukan Rasio Margin Laba (Net Profit Margin), Rasio

Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) dan Rasio ROI

(Return On Invesment) Tahun 2018

Gambar 4.5

DuPont System BRI Syariah Tahun 2018

Sumber: Data diolah

Pendapatan

3.294.489.000,00

Beban Operasional

Lainnya & Non

Operasional

1.825.875.000,00

Dikurangi Laba Bersih

106.600.000,00

Total Biaya

3.187.889.000,00 1

.

0

8

2

.

3

3

9

.

0

0

0

,

Hak Pihak Ketiga

1.317.100.000,00

Dibagi Beban Pajak

44.914.000,00 NPM

3,23%

Pendapatan 3.294.489.000,00

Surat Berharga

9.908.114.000,00

Kas & Setara Kas

6.267.707.000,0

0

Aktiva Tetap

221.444.000,00

Aktiva Lancar

37.693.640.000,00

0 Total Aktiva

37.915.084.000,00

Pendapatan

3.294.489.000,00

TATO

0,08%

Dikali

ROI

0,258%

Dibagi

Ditamba

h

Piutang

11.374.088.000,00

Pinjaman Qardh

364.360.000,00

Pembiayaan

7.882.255.000,00

Asset Lain-lain

2.707.116.000,00

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

75

a. Net Profit Margin (NPM) Tahun 2018

1) Total Biaya

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga Atas Bagi

Hasil + Beban Pajak

Tabel 4.17

Penjelasan Akun-akun Total Biaya di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2018

Akun Nominal Sumber

Beban Operasional

Lainnya

a. Gaji dan tunjangan

b. Umum dan

administrasi

c. Administrasi ATM

d. Beban bonus wadiah

e. Lain-lain

510.828.000,00

440.196.000,00

71.856.000,00

107.565.000,00

70.174.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Jumlah Beban

Operasional Lainnya

1.200.619.000,00

Akun Nominal Sumber

Beban Non Operasional 625.256.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Akun Nominal Sumber

Hak Pihak Ketiga atas

Bagi Hasil

1.317.100.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Akun Nominal Sumber

Beban Pajak 44.914.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Total Biaya = Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil

+ Beban Pajak

= 1.200.619.000,00 + 625.256.000,00 +

1.317.100.000,00 + 44.914.000,00

= 3.187.889.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Biaya yang didapat

melalui perhitungan Beban Operasional Lainnya + Beban Non

Operasional + Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil + Beban Pajak

BRI Syariah Tahun 2018 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar Rp3.187.889.000,00

2) LabaBersih

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

77

Tabel 4.18

Penjelasan Akun-akun Laba Bersih di Laporan

Laba Rugi BRI Syariah Tahun 2018

Akun Nominal Sumber

Pendapatan Pengelolaan

Dana Oleh Bank Sebagai

Mudharib

a. Pendapatan dari jual beli

b. Pendapatan dari bagi

hasil

c. Pendapatan usaha utama

lainnya

d. Pendapatan dari Ijarah –

bersih

3.120.307.000,00

1.481.574.000,00

724.570.000,00

720.274.000,00

193.889.000,00

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Operasional

Lainnya

174.182.000,00 Laporan Keuangan Laba

Rugi Komprehensif

Pendapatan Non

Operasional

-

Jumlah Pendapatan 3.294.489.000,00

Akun Nominal

Total Biaya 3.187.889.000,00

Laba Bersih = Pendapatan – Total Biaya

= 3.294.489.000,00 – 3.187.889.000,00

= 106.600.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Laba Bersih yang didapat

melalui perhitungan Pendapatan – Total Biaya BRI Syariah Tahun

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

2018 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp106.600.000,00

3) Margin Laba

(Net Profit Margin) =

=

= 3,23%

Berdasarkan perhitungan di atas, Net Profit Margin BRI

Syariah Tahun 2018 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

3,23%.

b. Total Asset Turnover (TATO) Tahun 2018

1) Aktiva Lancar

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

Tabel 4.19

Penjelasan Akun-akun Aktiva Lancar di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2018

Akun Nominal Sumber

Kas 231.268.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Setara Kas:

c. Giro dan Penempatan

pada BI

d. Giro dan Penempatan

pada Bank Lain

Jumlah Setara Kas

5.830.333.000,00

206.106.000,00

6.036.439.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Jumlah 6.267.707.000,00

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

79

Akun Nominal Sumber

Surat Berharga 9.908.114.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

a.Piutang Murabahah

b.Piutang Istishna

11.370.876.000,00

3.212.000,00

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuanga

Jumlah Piutang 11.374.088.000,00

Akun Nominal Sumber

Pinjaman Qardh 364.360.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Pembiayaan 7.882.255.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Akun Nominal Sumber

Asset Lain-lain 2.707.116.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Surat Berharga + Piutang +

Pinjaman Qardh + Pembiayaan + Aset Lain-lain

= 6.267.707.000,00 + 9.908.114.000,00 +

11.374.088.000,00 + 364.360.000,00 +

7.882.255.000,00 + 2.707.116.000,00

= 37.693.640.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Aktiva Lancar yang didapat

melalui perhitungan Kas + Surat Berharga + Piutang BRI Syariah

Tahun 2018 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp37.693.640.000,00

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

2) Total Aktiva

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

Tabel 4.20

Penjelasan Akun-akun Total Aktiva di Laporan

Posisi Keuangan BRI Syariah Tahun 2018

Akun Nominal

Aktiva Lancar 37.693.640.000,00

Akun Nominal Sumber

Aktiva Tetap 221.444.000,00 Laporan Posisi Keuangan

Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

= 37.693.640.000,00 + 221.444.000,00

= 37.915.084.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, Total Aktiva yang didapat

melalui perhitungan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap BRI Syariah

Tahun 2018 jika dihitung dengan DuPont System sebesar

Rp37.915.084.000,00

3) Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

TATO =

x 1 Kali

=

= 0,08 Kali

Berdasarkan perhitungan di atas, Perputaran Total Aktiva

(Total Assets Turnover) BRI Syariah Tahun 2018 jika dihitung

dengan DuPont System sebesar 0,09 Kali

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

81

c. Return On Invesment (ROI) Tahun 2018

ROI = Net Profit Margin (NPM) x Total Assets Turnover (TATO)

= 3,23% x 0,08

= 0,258 %

Berdasarkan perhitungan di atas, Return On Invesment (ROI)

BRI Syariah Tahun 2018 jika dihitung dengan DuPont System

sebesar 0,258%.

Tabel 4.21

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat DuPont System BRI

Syariah Periode 2014-2018

Tahun

Net Profit Margin

(NPM)

(%)

Total Assets

Turnover (TATO)

Return On

Invesment (ROI)

(%)

2014 0,30 0,10 Kali 0,03

2015 4,78 0,10 Kali 0,478

2016 6,16 0,09 Kali 0,554

2017 3,16 0,09 Kali 0,305

2018 3,23 0,08 Kali 0,258

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan hasil penghitungan kinerja keuangan dengan

menggunakan metode DuPont System, diketahui bahwa kondisi kinerja

keuangan BRI Syariah selama periode 2014-2018 dari penghitungan Net

Profit Margin (NPM) mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Namun cenderung

menurun pada Tahun 2014, 2017, dan 2018 sebesar 0,30%, 3,39%, dan 3,23%

yang disebabkan tingginya hak pihak ketiga atas bagi hasil dan tingginya

beban usaha sehingga terjadi penurunan terhadap laba bersih yang diperoleh

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

bank. Sedangkan Net Profit Margin (NPM) terbesar yaitu pada Tahun 2016

sebesar 6,16% dan diikuti 4,78% pada Tahun 2015 disebabkan terjadi

peningkatan tehadap laba bersih yang diperoleh bank pada tahun tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan BRI Syariah dalam memperoleh laba

bersih dikatakan rendah pada Tahun 2014, 2017, dan 2018 dan dikatakan

tinggi pada Tahun 2015 dan 2016.

Dari hasil perhitungan Total Assets Turnover (TATO) mengalami

fluktuasi tiap tahunnya dan cenderung mengalami penurunan. Total Assets

Turnover terbesar yaitu 0,10 kali pada Tahun 2014 dan 0,10 kali pada

periode 2015. Sedangkan Total Asset Turnover (TATO) pada Tahun 2016 dan

2017 mengalami penurunan sebesar 0,09 kali dan 0,09 kali. Pada Tahun 2018

mengalami penurunan kembali menjadi 0,08 kali yang disebabkan

meningkatnya pembiayaan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan BRI

Syariah dalam menghasilkan pendapatan dari total aktiva dikatakan tinggi

pada Tahun 2014 dan 2015 dan dikatakan rendah pada Tahun 2016 dan 2017,

dan paling rendah terjadi pada Tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja BRI Syariah dalam mengelola hartanya kurang baik untuk

menghasilkan laba operasi.

Dari hasil perhitungan Return On Investment (ROI) mengalami

fluktuasi tiap tahunnya. pada tahun 2014 sebesar 0,03%, pada tahun inilah

Return On Invesment BRI Syariah paling rendah yang disebabkan rendahnya

Net Profit Margin (NPM) dan Total Assets Turover (TATO). Sedangkan pada

tahun 2015 dan 2016 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,478% dan

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

83

0,554%. Namun pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan menjadi

0,305% dan 0,258% yang disebabkan penurunan Net Profit Margin (NPM)

dan Ttotal Assets Turnover (TATO). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja BRI

Syariah dalam menghasilkan laba kurang baik pada tahun 2014. Sedangkan

Return On Invesment (ROI) dikatakan baik pada tahun 2015 dan 2016,

meskipun pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan namun Return On

Invesment (ROI) masih berada di angka positif.

B. Analisis Perbandingan Tingkat DuPont System pada BRI Syariah Periode

2014-2018

Tabel 4.22

Perbandingan Tingkat DuPont System pada

BRI Syariah Periode 2014-2018 (Dalam persen)

Tahun

Net Profit Margin

(NPM)

(%)

Total Assets

Turnover (TATO)

Return On

Invesment (ROI)

(%)

2014 0,30 0,10 Kali 0,03

2015 4,78 0,10 Kali 0,478

2016 6,16 0,09 Kali 0,554

2017 3,16 0,09 Kali 0,305

2018 3,23 0,08 Kali 0,258

Sumber: Data diolah, 2019

Dari hasil perhitungan tingkat DuPont System mengalami fluktuasi

tiap tahunnya. Tingkat DuPont paling rendah terjadi pada tahun 2014 sebesar

0,03% yang disebabkan rendahnya Net Profit Margin (NPM) dan Total Assets

Turover (TATO). Pada tahun 2015 dan 2016 mengalami peningkatan menjadi

sebesar 0,478% dan 0,554%, pada tahun ini tingkat DuPont System BRI

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Syariah paling tinggi yang menunjukkan bahwa pada saat itu kinerja BRI

Syariah dalam pengelolaan hartanya untuk mendapatkan laba usaha. Hal ini

disebabkan bertambahnya Net Profit Margin (NPM) dan Total Assets Turover

(TATO). Namun pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan menjadi

0,305% dan 0,258% yang disebabkan penurunan Net Profit Margin (NPM)

dan Ttotal Assets Turnover (TATO). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja BRI

Syariah dalam menghasilkan laba kurang baik. Meski tingkat DuPont System

pada BRI Syariah mengalami fluktuasi, namun masih berada di angka positif.

Sehingga BRI Syariah bisa terus meningkatkan laba bersih dari perputaran

aktiva yang dimilikinya.

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan

perhitungan menggunakan DuPont System pada BRI Syariah periode 2014-

2018 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan BRI Syariah periode 2014-2018 dengan menggunakan

DuPont System yaitu:

a. Net Profit Margin (NPM) BRI Syariah mengalami fluktuasi tiap

tahunnya. Net Profit Margin paling rendah tejadi pada tahun 2014

yaitu sebesar 0,03% dan pada tahun 2016 merupakan paling tingginya

Net Profit Margin (NPM) yaitu sebesar 6,16%. Hal ini menunjukkan

bahwa BRI Syariah dalam memperoleh laba bersih kurang baik.

b. Total Assets Turnover (TATO) juga mengalami fluktuasi tiap

tahunnya. Total Assets Turnover (TATO) paling rendah terjadi pada

tahun 2018 sebesar 0,08 kali yang disebabkan meningkatnya

pembiayaan. Total Assets Turnover (TATO) paling tinggi terjadi pada

tahun 2014 dan 2015 dengan jumlah yang sama yaitu sebesar 0,10 kali.

c. Return On Invesment (ROI) juga mengalami fluktuatif tiap tahunnya,

di mana Return On Invesment paling rendah terjadi pada tahun 2014

sebesar 0,03% yang disebabkan adanya penurunan nilai Net Profit

Margin (NPM) dan Total Assets Turnover (TATO). Pada tahun 2016

Return On Invesment (ROI) paling tinggi yaitu sebesar 0,554%.

79

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

2. Perbandingan tingkat DuPont System BRI Syariah periode 2014-2018

adalah paling rendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,03% yang

mengindikasikan bahwa BRI Syariah kurang baik dalam memperoleh laba

usaha pada tahun tersebut. Tingkat DuPont System paling tinggi terjadi

pada tahun 2016 sebesar 0,554% yang mengindikasikan bahwa

kemampuan BRI Syariah dalam memperoleh laba usaha baik pada tahun

tersebut. Namun cenderung mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan

bahwa kinerja keuangan BRI Syariah dengan menggunakan DuPont

System tidak stabil, artinya kurang baik, meskipun berada di angka yang

aman/positif.

B. Saran

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan ke depannya BRI Syariah dapat meningkatkan

persentase Return On Invesment (ROI) dan memepertahankan pendapatan

sehingga dapat memperoleh laba bersih yang semakin tinggi.

Meningkatkan laba dengan cara meningkatakan volume penjualan,

hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan produk-produk baru dan

keunggulan BRI Syariah dengan demikian maka akan menimbulkan adanya

peningkatan pendapatan. Karena hal tersebut merupakan hal penting bagi

pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen

perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan baik tidaknya penggunaan

seluruh aktiva dalam perusahaan.

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

87

2. Bagi Investor

Dalam hal memilih lembaga keuangan untuk menanamkan dananya,

penelitian ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan

melihat kinerja keuangan bank. Investor dapat melihat persentase Retun On

Invesment (ROI) sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu dapat

melihat laporan keuangan bank.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan

pertimbangan bagi peneliti selanjutnya agar lebih baik lagi. Keterbatasan

dalam penelitian ini hanya menggunakan satu bank yaitu Bank BRI Syariah

dengan lima periode saja. Maka dari itu, bagi penelitian selanjutnya

sebaiknya mampu meperluas jangkauan penelitian dengan menambahkan

sampel dan menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang, sehingga

mendapatkan hasil yang lebih fluktuatif.

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Safri Harahap, Sofyan. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2016.

---------. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006.

Arifin, Zainul . Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,

2005.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers,

2012.

Fahmi, Irham. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2014.

---------. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2012.

Huda, Nurul dan Muhamad Heykal. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Prenada

Media Grup, 2010.

John W. Creswell. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih diantara Lima

Pendekatan, terj. Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: PUSTAKA

PELAJAR, 2015.

Kasmir. Aanalisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014.

---------. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2013.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/26/DPbS Tanggal 10 Juli 2013

Perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia.

Lemiyana. Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer. Palembang:

NoerFikri, 2015.

Malayu. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Munawir. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty, 2007.

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

89

Sudana. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Airlangga,

2011.

Sugiono, Arief dan Edy Untung. Panduan Praktis Analisa Laporan Keuangan.

Jakarta: PT Grasindo, 2016.

Suryabarata, Sumadi . Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2011.

Syamsudin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE,

2009.

Umam, Khotibul . Perbankan Syariah “dasar-dasar dinamika perkembangannya

di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016.

Jurnal dan Skripsi

Gian Darmawan, “Penerapan DuPont System Untuk Mengukur Kinerja Keuangan

Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode2012-2013”, e-Proceeding of Management Fakultas Komunikasi

dan Bisnis Universitas Telkom, No.3 Vol.2, Desember 2015.

Freddy, Daulat dan Hildawati. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan

menggunakan Metode Du Pont System (Studi pada Perusahaan Food and

Beverage yang Terdaftar di BEI Periode tahun 2008-2010)”, Universitas

Esa Unggul Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurnal Forum Ilmiah, Vol. 11 No.

2, 2014.

Lesmana, Theresia. “Penilaian Kinerja Keuangan 5 Perusahaan Perbankan

Terbesar Periode 2010- 2012 menunggunakan DuPont System”, BINUS

University, Fakultas Eonomi dan Komunikasi, Departemen Akuntansi dan

Keuangan, Jurnal BINUS Business Review Vol. 4 No. 2, 2013.

Pratio, Eko dan Dheasey Amboningtyas. ANALISIS DU PONT SYSTEM

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi

Pada PT. Mayora Indah Tbk, PT. Delta Djakarta Tbk, dan PT. Indofood

Sukses Makmur Tbk Periode Tahun 2010-2015), jurnal t.p.n, 2016.

Sagita, Dinda. ”Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan

Pada Vens Beauty Surabaya,” Universitas Narotama Surabaya, 2017: 5.

Saraswati, Ni Made Diah Putri. ”Analisis DuPontSystem Sebagai Salah Satu Alat

Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan(Studi pada Perusahaan Rokok

yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013),” Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB),Vol 23 No.1, Juni 2015.

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

Tarmizi, Rosmiati dan Marlinda. “Analisis DuPont System Dalam Mengukur

Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan

Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-

2014),” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 2,September 2016.

Vita Ditya Wardani. ” Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2011-

2015 Dengan Teknik Dupont System”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2016.

Yensi Purnama Sari. ” Aananalisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan

Metode DuPont System Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia,” Tugas

Akhir, UIN Raden Fatah Palembang, Palembang, 2017.

Ziadatul Nikmah, Evi dkk. ”Analisis DuPony System Sebagai Dasar Untuk

Mengukur Kinerja Keuangan PT Nippon Indosari Corpinda tbk Yanga

Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014,” Jurnal

Bussiness Accounting Review, Vol. 20, No. 2, 2014.

Internet http://file.upi.edu/Directori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195602141980032

_TJUTJU_SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Penelitian_PKKh/Keab

sahan_data.ppt_[Compatibility_Mode].pdf,

WWW.BRISyariah.Co.Id

WWW.Infoperbankan.com

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …

91

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN BRI SYARIAH PERIODE 2014 …