Upload
dinhkhuong
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KONTRIBUSI DAN PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN
PENDAPATAN RUMAH SAKIT MAYANG MEDICAL CENTRE JAMBI
DENGAN PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN
HalkadriFitra
FakultasEkonomi, Universitas Negeri Padang
Kampus Air TawarPadang, KodePos 25132
email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi sepuluh sektor pendapatan terhadap total pendapatan dan
penentuan sektor unggulan pendapatan Rumah Sakit Mayang Medical Centre Jambi dengan menggunakan
pendekatan tipologi Klassen yang menggolongkan sektor pendapatan berada pada posisi prima, berkembang, potensial dan terbelakang. Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data
pendapatan menggunakan metode dokumentasi untuk periode penelitian tahun 2010 sampai 2015. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sektor yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar bersumber dari instalasi farmasi
dengan persentase 32,16%, sedangkan kontribusi terkecil bersumber dari tindakan keperawatan sebesar 0,50%. Penelitian juga menunjukkan bahwa sektor pendapatan yang berada pada posisi prima hanya 1 sektor pendapatanya
itu sektor perawatan rawat inap, pada posisi berkembang terdapat 4 sektor pendapatanya itu laboratorium/ rontgen,
asuhan keperawatan, ambulance/gizi/administrasi, dan tindakan MCU/PA/EKG/USG, selanjutnya pada posisi
potensial terdapat 2 sektor pendapatanya itu sektor instalasifarmasi dan sektor tindakan dokter, dan untuk posisi terbelakang terdapat 3 sektor pendapatanya itu kunjungan dokter/visite, pemeriksaan dokter, dan tindakan
keperawatan. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa sektor pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar
tidak selalu berada pada posisi prima.
Kata kunci : pendapatan, kontribusi, sektor unggulan, tipologiKlassen
1. Pendahuluan
Tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan berdampak pada semakin
meningkatnya jumlah penyedia jasa pelayanan kesehatan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan
jumlah rumah sakit yang ada di Indonesia baik milik swasta maupun pemerintah pada tahun 2011
berjumlah 1.721 rumah sakit, namun pada tahun 2014 sudah berjumlah 2.408 rumah sakit atau meningkat
39,92%. Pertumbuhan yang cukup berarti tersebut juga didorong dengan diterbitkannya berbagai
peraturan dan perundang-undangan yang bertujuan untuk mendorong investasi dan menciptakan kondisi
bisnis dan jasa rumah sakit yang lebih baik.
Bisnis rumah sakit merupakan bisnis yang sangat komplek karena diisi oleh multidisiplin ilmu
seperti kedokteran, farmasi, kimia, lingkungan, manajemen, keuangan, akuntansi, administrasi, gizi dan
bidang ilmu lainnya, sehingga dalam pengelolaannya membutuhkan kemampuan yang andal untuk
memberikan pelayanan yang maksimal untuk konsumennya. Konsumen yang merasa puas dan nyaman
dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit tidak akan berpikir panjang untuk mengeluarkan uang
untuk membayar segala komponen pelayanan rumah sakit. Bagi rumah sakit, setiap pembayaran yang
diterima merupakan pendapatan yang digunakan kembali untuk memberikan pelayanan maksimal kepada
konsumennya.
Rumah Sakit Mayang Medical Centre (RS. MMC) Jambi merupakan salah satu rumah sakit di
Kota Jambi yang selalu berupaya meningkatkan pelayanan kepada konsumennya seperti peningkatan
sarana pelayanan kesehatan, penambahan jenis jasa pelayanan kesehatan, peningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan penyempurnaan sistem pelayanan. Peningkatan pelayanan ini telah meningkatkan
jumlah kunjungan pasien yang berobat baik pasien baru maupun pasien lama. Berbagai jenis pelayanan
yang diberikan kepada konsumen telah mendatangkan sumber pendapatan untuk RS. MMC Jambi. Untuk
memudahkan pelaporan, maka sumber pendapatan dibagi atas sepuluh sektor pendapatan.
Persaingan bisnis dengan rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya, mengharuskan RS.
MMC Jambi untuk selalu mempertahankan pelayanan, mengkaji setiap langkah kebijakan yang
dilakukan, menentukan skala prioritas dan tindakan serta strategi jangka panjang yang tepat. Berdasarkan
hal tersebut maka kebutuhan informasi terhadap berapa besar kontribusi sektor – sektor pendapatan dan
sektor – sektor mana saja yang menjadi unggulan rumah sakit sangat penting untuk diketahui, sehingga
160
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
peneliti tertarik untuk mengkaji tentang kontribusi masing-masing sektor pendapatan dan sektor mana
saja yang menjadi unggulan rumsah sakit MMC Jambi ini. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :
1) Berapa persen kontribusi masing-masing sektor pendapatan rumah sakit Mayang Medical Centre
Jambi terhadap total pendapatan?
2) Apa saja sektor – sektor unggulan pendapatan rumah sakit Mayang Medical Centre Jambi
berdasarkan pendekatan tipologi Klassen ?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1) Kontribusi masing-masing sektor pendapatan rumah sakit Mayang Medical Centre Jambi terhadap
total pendapatan
2) Sektor – sektor unggulan pendapatan rumah sakit Mayang Medical Centre Jambi berdasarkan
pendekatan tipologi Klassen
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan maka peneliti membatasi penelitian ini hanya
terkait dengan pendapatan rumah sakit sehingga data yang digunakan adalah data pendapatan rumah sakit
Mayang Medical Centre Jambi selama 6 tahun mulai tahun 2010 sampai tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan data kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang
lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau menggunakan
angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5)
2. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian pendapatan
Menurut Niswonger (2006;56) pendapatan merupakan kenaikan kotor (gross) dalam modal
pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagang, pelaksanaan jasa kepada klien, menyewakan harta,
peminjaman uang, dan semua usaha kegiatan profesi, yang bertujuan memperoleh penghasilan. Seiring
dengan Niswonger, Nafarin (2006;15) menjelaskan bahwa pendapatan arus masuk harta dari kegiatan
perusahaan menjual barang dan jasa dalam satu periode yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal. Berdasarkan kedua pendapat di atas maka pendapatan yang
dimaksud adalah pendapatan yang berasal dari kegiatan perusahaan dan tidak bersumber dari kontribusi
penanaman modal. Dalam penelitian ini, pendapatan RS. MMC Jambi diperoleh dari 10 sektor
pendapatan yaitu: 1). Farmasi, 2) Perawatan Rawat Inap, 3) Tindakan MCU, PA, EKG,USG, 4) Visite /
Kunjungan Dokter, 5) Asuhan Keperawatan, 6) Tindakan dokter, 7) Laboratorium dan Rontgen, 8)
Ambulance, Gizi dan Administrasi, 9) Pemeriksaan dokter dan 10) Tindakan Keperawatan.
b. Pengertian Kontribusi
Menurut Kamus Ilmiah Populer, Dany H. (2006:264) ”Kontribusi diartikan sebagai uang
sumbangan atau sokongan.” Sementara menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Yandianto (2000:282)
diartikan: ”Sebagai uang iuran pada perkumpulan, sumbangan.” Kontribusi dapat juga diartikan sebagai
sejauh mana porsi/ hasil suatu bagian dibandingkan dengan bagian lain. Sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa kontribusi sektor pendapatan terhadap total pendapatan menunjukkan berapa besar
porsi / peran sektor – sektor pendapatan terhadap total pendapatan yang dapat dinyatakan dalam
persentase atau satuan lainnya. Dalam penelitian ini besarnya porsi kontribusi sektor pendapatan terhadap
total pendapatan dinyatakan dalam satuan prosentase (%).
c. Pengertian Tipologi Klassen
Pada awalnya, Tipologi Klassen merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi sektor, subsektor, usaha, atau komoditi prioritas atau unggulan suatu daerah. Dalam hal
ini analisis Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan
pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan membandingkan pangsa sektor,
subsektor, usaha, atau komoditi suatu daerah dengan nilai rata-ratanya di tingkat yang lebih tinggi atau
secara nasional. Seiring dengan manfaat yang besar penggunaan Tipologi Klassen ini, maka
penggunaannya tidak hanya pada sektor ekonomi daerah, namun juga dapat digunakan pada sektor-sektor
lainnya.
161
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
Penggunaan Tipologi Klassen akan menghasilkan 4 kategori hasil yaitu kategori Prima,
potensial, berkembang dan terbelakang (Mahmudi;135) seperti pada gambar di bawah ini :
Artinya:
1) Jika Rasio Proporsi Yi/ Ȳ > 1 dan Rasio Pertumbuhan ΔYi/ΔY > 1, maka
penerimaannya prima atau sangat potensial.
2) Jika Rasio Proporsi Yi/ Ȳ > 1 dan Rasio Pertumbuhan ΔYi/ΔY < 1, maka
penerimaannya potensial.
3) Jika Rasio Proporsi Yi/ Ȳ < 1 dan Rasio Pertumbuhan ΔYi/ΔY > 1, maka
penerimaannya berkembang atau masih ada potensi untuk dikembangkan.
4) Jika Rasio Proporsi Yi/ Ȳ < 1 dan Rasio Pertumbuhan ΔYi/ΔY < 1, maka
penerimaannya terbelakang atau kurang potensial.
d. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi sektor – sektor pendapatan RS. MMC Jambi
yang berjumlah 10 sektor pendapatan terhadap total pendapatan rumah sakit serta melihat sektor – sektor
pendapatan yang menjadi unggulan RS. MMC Jambi dengan menggunakan pendekatan Tipologi Klassen.
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Mayang Medical Centre Jambi (RS. MMC Jambi).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan objek penelitian adalah laporan keuangan rumah sakit
Laporan Keuangan RS. MMC Jambi
Laporan Laba Rugi RS. MMC Jambi
Analisis Kontribusi Sektor
Pendapatan
Analisis Pemetaan Sektor-Sektor Pendapatan
Berdasarkan Tipologi Klassen
Kesimpulan
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran
Yi ≥ 1
Ȳ
Yi < 1
Ȳ
ΔYi ≥ 1
ΔY
PRIMA
PERKEMBANGAN
ΔYi < 1
ΔY
POTENSIAL
TERBELAKANG
PROPORSI
PROPORSI
Gambar 1 : Penggunaan Tipologi Klassen
162
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
khususnya Laporan laba Rugi tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Data penelitian berupa laporan
keuangan rumah sakit diperoleh dari Bagian Keuangan RS. MMC Jambi.
Teknik analisis data melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data laporan keuangan RS. MMC Jambi khususnya laporan laba rugi tahun 2010
sampai dengan tahun 2015
b. Melakukan perhitungan dan analisis rasio kontribusi sektor-sektor pendapatan terhadap total
pendapatan
c. Melakukan perhitungan dan analisis pemetaan sektor-sektor pendapatan yang menjadi unggulan
rumah sakit
a. Mengambil kesimpulan
4. Hasil dan Pembahasan
a. Kontribusi masing-masing sektor pendapatan
Kontriibusi masing-masing sektor pendapatan sebagai berikut :
Tabel 1. : Kontribusi Sektor Pendapatan Terhadap Total Pendapatan
No Sektor Pendapatan Kontribusi
1 Farmasi 32,16%
2 Tindakan dokter 24,21%
3 Perawatan Rawat Inap 14,88%
4 Laboratorium dan Rontgen 7,63%
5 Tindakan MCU, PA, EKG,USG 5,70%
6 Ambulance, Gizi dan Administrasi 5,00%
7 Visite / Kunjungan Dokter 4,99%
8 Pemeriksaan dokter 3,10%
9 Asuhan Keperawatan 1,83%
10 Tindakan Keperawatan 0,50%
Jumlah 100,00%
Sumber : data diolah (2016)
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa pendapatan yang bersumber dari sektor farmasi menempati
posisi pertama dengan kontribusi sebesar 32,16%. Sumber pendapatan farmasi bersumber dari penjualan
obat-obatan dan bahan habis pakai yang digunakan oleh pasien, baik pasien rawat jalan/poliklinik, pasien
rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Disamping itu, pendapatan farmasi juga bersumber dari
penjualan obat-obatan dan bahan habis pakai yang digunakan pada saat tindakan dokter seperti tindakan
operasi dan tindakan keperawatan. Boleh dikatakan untuk semua kebutuhan pasien yang menggunakan
obat-obatan dan bahan habis pakai disediakan oleh farmasi. Dengan tersedianya kebutuhan pasien
terhadap obat-obatan tentunya akan memberikan dampak yang baik terhadap pelayanan pasien karena
pasien tidak perlu lagi memikirkan tentang ketersediaan obat-obatan dan bahan habis pakai untuk
kebutuhan pelayanan rawat inap, rawat jalan, IGD dan berbagai macama tindakan medis yang akan
dilakukan di rumah sakit RS. MMC Jambi.
Tindakan dokter menempati posisi kedua yang memberikan kontribusi terbesar dengan nilai
24,21%. Tindakan dokter ini meliputi tindakan dokter yang terjadi di ruang operasi, IGD, rawat jalan dan
rawat inap. Tindakan yang paling besar jumlahnya adalah tindakan yang dilakukan oleh dokter di ruang
operasi. Selanjutnya Perawatan rawat inap dengan nilai kontribusi 14,88% menempati posisi ketiga.
Sumber pendapatan dari sektor ini berasal dari pelayanan rawat inap RS MMC yang memiliki kelas
pelayanan rawat inap berupa pelayanan kelas VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III. Disamping itu
juga terdapat pelayanan rawat inap ICU dan Ruang rawatan khusus anak-anak.
Pelayanan laboratorium dan rontgen menempati posisi keempat dengan nilai kontribusi
pendapatan sebesar 7,63%. Pelayanan laboratorium dan rontgen merupakan pelayanan penunjang medis
yang diberikan kepada pasien baik pasien rawat inap, rawat jalan maupun pasien dalam kondisi darurat
sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan indikasi tindakan medis. Tindakan MCU/PA/EKG/USG
(Medical Check Up/ Patology Anatomic/ Electrocradiografy/ Ultrasonografy) dengan nilai kontribusi
163
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
terhadap total pendapatan sebesar 5,70% menempati posisi kelima. Tindakan MCU merupakan tindakan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada pasien perorangan maupun utusan kelompok atau utusan
institusi yang disesuaikan dengan kebutuhannya seperti untuk lamaran pekerjaan, pemeriksaan rutin,
kepentingan pemeriksaan kesehatan pribadi dan kebutuhan lainnya. Ada beberapa tipe pemeriksaan MCU
di Rumah Sakit Mayang Medical Centre Jambi yaitu tipe Simple, Basic dan General. Pemeriksaan MCU
biasanya berguna untuk mencegah atau mengetahui kondisi lebih dini tentang kesehatan yang diperiksa
dan dapat dilakukan atas keinginan pribadi tanpa izin dari dokter atau permintaan dokter terlebih dahulu.
Untuk pemeriksaan PA, EKG dan USG biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu melalui mekanisme
permintaan pemeriksaan oleh dokter yang memeriksa.
Sektor Pendapatan dari Ambulance, Gizi dan Administrasi menempati posisi ke enam dengan
persentase 5,00% . Dari ketiga bagian tersebut, Bagian Administrasi menyumbang pendapatan yang
terbesar yaitu 2,05%, diikuti oleh bagian gizi sebesar 1,76% dan terakhir bagian ambulance sebesar
1, 19%. Untuk posisi selanjutnya, visite/ kunjungan dokter dengan kontribusi pendapatan sebesar 4,99%
menempati posisi ketujuh. Pendapatan dari sektor visite dokter baik dokter spesialis maupun dokter
umum diperoleh dari pasien rawat inap yang dirawat di RS. MMC Jambi baik di kelas III, kelas II, Kelas
I, VIP, VVIP dan ICU. Pemeriksaaan dokter dengan kontribusi pendapatan sebesar 3,10% menempati
peringkat kedelapan. Sektor ini bersumber dari pemeriksaan dokter baik dokter spesialis maupun dokter
umum di IGD dan Poliklnik.
Asuhan Keperawatan dan Tindakan Keperawatan berada pada posisi kesembilan dan ke sepuluh
dengan kontribusi pendapatan sebesar 1,83% dan 0,50%. Asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan
merupakan kontribusi yang bersumber dari bagian keperawatan baik di bagian rawat inap, rawat rawat
jalan maupun IGD
b. Pemetaan Sektor-Sektor Pendapatan
Berdasarkan hasil pemetaan terhadap maka sektor-sektor pendapatan di Rumah Sakit Mayang
Medical Centre Jambi, maka diperoleh hasil pemetaan sebagai berikut :
Gambar 3 : Hasil Pemetaan sektor-sektor pendapatan RS. MMC Jambi
Berdasarkan gambar di atas maka dapat diuraikan sektor – sektor unggulan rumah sakit Mayang Medical
Centre Jambi sebagai berkut:
1) Sektor pendapatan RS. MMC Jambi yang menempati Posisi Prima adalah sektor perawatan
rawat inap. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan sektor rawat inap berada di atas rata-rata
pendapatan semua sektor yang ada RS. MMC Jambi dan rata-rata pertumbuhan rawat inap
berada di atas rata-rata pertumbuhan total pendapatan RS. MMC Jambi.
2) Sektor pendapatan RS. MMC Jambi yang menempati posisi berkembang adalah sektor
pendapatan yang bersumber dari Laboratorium/ Rontgen, Asuhan Keperawatan,
Ambulance/Gizi/ Administrasi, dan Tindakan MCU/PA/EKG, USG. Hal ini menunjukkan
bahwa pendapatan sektor Laboratorium/ Rontgen, Asuhan Keperawatan, Ambulance/Gizi/
Administrasi, dan Tindakan MCU/PA/EKG, USG berada di bawah rata-rata pendapatan semua
Yi ≥ 1
Ȳ
Yi < 1
Ȳ
ΔYi ≥ 1
ΔY
PRIMA:
Perawatan Rawat Inap
PERKEMBANGAN:
1. Laboratorium/ Rontgen,
2. Asuhan Keperawatan,
3. Ambulance/Gizi/ Administrasi,
4. Tindakan MCU/PA/EKG, USG
ΔYi < 1
ΔY
POTENSIAL
1. Farmasi,
2. Tindakan Dokter
TERBELAKANG
1. Visite Dokter,
2. Pemeriksaan Dokter dan
3. Tindakan Keperawatan
PROPORSI
PROPORSI
164
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
sektor yang ada RS MMC Jambi namun rata-rata pertumbuhan masing-masing sektor tersebut
berada di atas rata-rata pertumbuhan total pendapatan RS. MMC Jambi
3) Sektor pendapatan RS. MMC Jambi yang menempati Potensial adalah sektor Instalasi Farmasi,
Tindakan Dokter. Kedua sektor menunjukkan bahwa mereka berada di atas rata-rata pendapatan
semua sektor yang ada RS MMC Jambi namun rata-rata pertumbuhan masing-masing sektor
tersebut berada di bawah rata-rata pertumbuhan total pendapatan RS. MMC Jambi
4) Sektor pendapatan RS. MMC Jambi yang berada pada posisi Terbelakang adalah sektor Visite
Dokter, Pemeriksaan Dokter dan Tindakan Keperawatan. Hal ini menunjukkan bahwa
pendapatan sektor Visite Dokter, Pemeriksaan Dokter dan Tindakan Keperawatan di bawah
rata-rata pendapatan semua sektor yang ada RS MMC Jambi dan rata-rata pertumbuhan masing-
masing sektor tersebut juga berada di bawah rata-rata pertumbuhan total pendapatan RS. MMC
Jambi
Dengan menggunakan metode Tipologi Klassen di atas, maka sektor pendapatan rawat inap
merupakan sektor pendapatan unggulan pertama RS. MMC Jambi karena berada pada posisi prima.
Untuk sektor-sektor pendapatan yang berada pada posisi berkembang dan potensial merupakan sektor
unggulan kedua, sedangkan sektor-sektor pendapatan yang berada pada posisi terbelakang merupakan
sektor unggulan ketiga. Pihak RS. MMC Jambi dapat meningkatkan sektor –sektor pendapatan yang
berada pada posisi berkembang, potensial dan terbelakang tersebut dengan cara menaikkan nilai rupiah
pendapatan sehingga nilainya di atas rata-rata pendapatan total semua sektor rumah sakit dan laju
pertumbuhan pendapatan masing-masing sektor pendapatan berada di atas pertumbuhan pendapatan total
RS. MMC Jambi.
5. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :
1) Sektor yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar terhadap pendapatan total rumah sakit
Mayang Medical Centre Jambi bersumber dari instalasi farmasi dengan persentase 32,16%,
sedangkan kontribusi terkecil bersumber dari tindakan keperawatan sebesar 0,50%
2) Berdasarkan metode tipologi Klassen maka sektor pendapatan yang berada pada posisi prima hanya
1 sektor pendapatanya itu sektor perawatan rawat inap, pada posisi berkembang terdapat 4 sektor
pendapatanya itu laboratorium/rontgen, asuhan keperawatan, ambulance/gizi/administrasi, dan
tindakan MCU/PA/EKG/USG, selanjutnya pada posisi potensial terdapat 2 sektor pendapatanya itu
sektor instalasifarmasi dan sektor tindakan dokter, dan untuk posisi terbelakang terdapat 3 sektor
pendapatanya itu kunjungan dokter/visite, pemeriksaan dokter, dan tindakan keperawatan.
3) Hasil kedua analisis di atas memberikan informasi bahwa sektor yang memberikan kontribusi
terbesar tidak selalu berada pada posisi prima dengan menggunakan tipologi Klassen. Sektor
Farmasi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total pendapatan RS. MMC jambi berada
pada posisi letak potensial dalam analisis Tipologi Klassen.
b. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
1) Untuk pihak rumah sakit Mayang Medical Centre Jambi hendaknya terus memantau
perkembangan pendapatan rumah sakit, mempertahankan pendapatan yang memberikan
kontribusi besar dan berada pada posisi prima dan meningkatkan kontribusi sektor pendapatan
yang kecil dan berada pada posisi potensial, berkembang dan terbelakang. Pemantauan sektor-
sektor pendapatan hendaknya diiringi dengan sistem pengendalian internal yang memadai
sehingga dapat memantau sistem penerimaan pendapatan dengan baik.
2) Untuk peneliti selanjutnya supaya dapat mengembangkan penelitian ke bidang dan topik lainnya
seperti tentang beban rumah sakit, sistem pengendalian pendapatan rumah sakit dan lainnya
6. Daftar Pustaka
Al-Assaf, A. F, 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan (Prespektif Internasional), Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2016, Kota Jambi Dalam Angka, BPS, Kota Jambi
165
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x
Dany. H, 2006, Kamus Ilmiah Populer, Gita Media Press Surabaya, Surabaya
Denny Iswanto, 2015, Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi
Jawa Timur, Signifikan Vol. 4 No. 1 April 2015.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015, Profil Kesehatan Indonesia 2009-2013 dan Informasi Tahun
2014. Jakarta
Mahmudi, 2010, Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, UPP STIM YKPN. Yogyakarta
Mahmudi., 2010, Manajemen Keuangan Daerah, Erlangga , Jakarta
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, : Andi, Yogyakarta
…………….. 2009, Perpajakan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta
Mininjaya, Gde. A.A, 2004. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran. ECG, Jakarta
Nafarin. 2006. Penganggaran. Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta
Niswonger, 2006, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi kesembilan belas, diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait, Helda
Gunawan, Erlangga, Jakarta
Pohan, Imbolo, 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta
Sugiyono, 2012, Memahami Penelitian Kualitatif, ALFABETA , Bandung
Sukmadinata. , 2006. Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung
Sunarto, 2005, Pajak dan Retribusi Daerah, AMUS dan Citra Pustaka, Yogyakarta
Trisnantoro, L, 2005. Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit, Antara Misi Sosial dan Tekanan Pasar, Andi Offset,
Yogyakarta.
Yandianto. 2000, Kamus Umum Bahasa Indonesia, M2S.Bandung.
Yunan Y, Zuhairan. 2012. Tipologi Sektoral sebagai Pengukur dalam Menentukan Sektor Potensial Kabupaten
Lampung Selatan. Jurnal Signifikan Vol I No.1,. hlm. 15 - 30
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Jasa Kesehatan Nasional, Jakarta
Biodata Penulis Halkadri Fitra, SE, MM, Ak, CA, memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (SE, Ak) dari Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pada tahun 2004. Pada tahun 2010 memperoleh gelar
Master Manajemen (MM) dari Program Magister Manajemen Universitas Jambi. Saat ini bekerja sebagai
dosen tetap Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
166
National Conference of Applied Sciences, Engineering, Business and Information Technology. Politeknik Negeri Padang, 15 – 16 Oktober 2016 ISSN:2541-111x