16
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh faktor yang mempengaruhi populasi yang hidup didalam perairan itu. Tidak benar menyatakan bahwa limnologi adalah sebagai kajian perairan tawar karena pada daerah kering, genangan yang ada sungguh beragam (Forel, 1892). Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme dan merupakan bagian-bagian terbesar pembentuk tumbuh- tumbuhan dan binatang air (Nybakken, 1982). Kualitas air secara luas diartikan setiap faktor fisika, kimiawi dan biologi yang mempengaruhi manfaat penggunaan air bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas air dan kuantitas air suatu perairan yang sangat dipengaruhi parameter fisika, kimia, biologi (Bishop, 1973). Waduk merupakan salah satu perairan yang sudah lama dimanfaatkan oleh sebagian manusia untuk menyokong kehidupannya. Ekosistem waduk merupakan media hidup 1

Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh

faktor yang mempengaruhi populasi yang hidup didalam perairan itu. Tidak benar

menyatakan bahwa limnologi adalah sebagai kajian perairan tawar karena pada

daerah kering, genangan yang ada sungguh beragam (Forel, 1892).

Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme dan merupakan bagian-

bagian terbesar pembentuk tumbuh-tumbuhan dan binatang air (Nybakken, 1982).

Kualitas air secara luas diartikan setiap faktor fisika, kimiawi dan biologi

yang mempengaruhi manfaat penggunaan air bagi manusia baik secara langsung

maupun tidak langsung. Kualitas air dan kuantitas air suatu perairan yang sangat

dipengaruhi parameter fisika, kimia, biologi (Bishop, 1973).

Waduk merupakan salah satu perairan yang sudah lama dimanfaatkan oleh

sebagian manusia untuk menyokong kehidupannya. Ekosistem waduk merupakan

media hidup berbagai jenis biota air. Pada kondisi yang baik akan sangat berarti

bagi kelangsungan biota tersebut. Ekosistem perairan dari lingkungan biotik dan

abiotik yang meliputi sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi yang saling berinteraksi

antara yang satu dengan yang lain (Wardoyo, 1981)..

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan diadakannya praktikum Analisis Kualitas Air Parameter Kimia 2

ini adalah mengukur kualitas air dilihat dari segi parameter kimia yaitu nitrat-

nitrogen dan orthofosfat.

1

Page 2: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

Adapun manfaat dari praktikum Analisis Kualitas Air Parameter Kimia 2

ini yaitu mahasiswa mengerti dan mengetahui cara-cara mengukur kualitas air

dilihat dari segi parameter kimia yaitu nitrat-nitrogen dan orthofosfat.

2

Page 3: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

II. TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan bagian yang sangat penting bagi kelangsungan hidup

organisme jika dikaitkan dengan habitat perairan, maka air merupakan media

perantara ke luar maupun ke dalam habitat itu (Odum, 1971).

Menurut Boyd dan Licthkoppler (1979) kualitas air secara luas diartikan

setiap faktor fisika, kimiawi dan biologi yang mempengaruhi manfaat penggunaan

air bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Secara umum, parameter kualitas air dapat digolongkan kedalam 3 faktor

besar yaitu : 1) Faktor fisika seperti suhu, kecepatan arus, dan kekeruhan. 2)

Faktor kimia seperti pH, CO2, dan alkalinitas. 3) Faktor biologi seperti keberadaan

plankton, benthos, dan makrofita (Sedana, 1996).

Nitrat (NO3-) adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah

senyawa stabil. Nitrat merupakan salah satu senyawa penting untuk sintesis

protein tumbuhan dan hewan, akan tetapi nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat

menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tidak terbatas (Alaert dan Santika,

1984).

Menurut Effendi (2000) nitrat merupakan senyawa nitrogen yang telah

teroksidasi secara sempurna dan merupakan senyawa yang atabil dengan adanya

oksigen terlarut. Kadar nitrat yang melebihi 5 mg/l menggambarkan terjadinya

pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan.

Sedangkan kadar nitrogen melebihi 0,2 mg/l dapat mengakibatkan terjadinya

eutrofikasi.

3

Page 4: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

Odum (1993) menyatakan bahwa kadar nitrat di perairan tidak kurang dari

0,2 mg/l. Apabila kurang dari kadar tersebut, maka daya dukung perairan tersebut

secara alami untuk kehidupan ikan tidak memadai. Hal ini dikarenakan kadar

nitrat yang rendah tidak mampu berbuat banyak untuk pertumbuhan fitoplankton

sebagai makanan ikan. Menurut Harahap et,al (1999) sumber nitrat adalah dari

pelapukan bahan organic fiksasi nitrogen oleh bakteri nitrifikasi.

Fosfat merupakan salah satu unsur penting dan banyak terdapat di sungai,

hal ini disebabkan karena sungai banyak membawa bahan-bahan dan sampah

organic maupun sumber fosfat daratan lainnya sehingga konsentrasi fosfat di

sungai lebih besar dari sekitarnya (Wardoyo, 1981).

Menurut Alaert dan Santika (1984) phosphat yang terdapat di perairan

alami atau limbah sebagai senyawa ortophosphat, poliphosphat dan phosphat

organis. Bila kadar phosphat dalam air alami sangat rendah (0,01 mg/l),

pertumbuhan tanaman dan ganggang akan terhalang dan keadaan ini dinamakan

oligotrop. Bila kadar phosphat serta nutrien lainnya tinggi, pertumbuhan tanaman

dan ganggang tidak terbatas lagi (eutrof), sehingga tanaman tersebut dapat

menghabiskan oksigen dalam sungai atau kolam pada malam hari.

Sutrisno dan Suciastuti (2004) menyatakan bahwa sumber utama phosphat

anorganik adalah dari penggunaan detergen, alat pembersih untuk keperluan

rumah tangga atau industri dan pupuk pertanian, sedangkan phosphat organik

berasal dari makanan dan buangan rumah tangga. Phosphat sangat berguna untuk

pertumbuhan organisme dan merupakan faktor yang menentukan produktivitas

badan air. Air limbah rumah tangga, industri dan pertanian menyebabkan

pertumbuhan tanaman air yang berlebihan.

4

Page 5: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan tempat

Pratikum Limnologi dengan judul Analisis kualitas air parameter kimia-2

ini dilaksanakan pada tanggal 16 November 2011 setiap hari Rabu pada pukul

10.00 – 12.00 WIB. Yang bertempat di Laboratorium Limnologi Fakultas

perikanan dan ilmu kelautan Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Analisis Kualitas Air

Parameter Kimia 2 ini adalah air sample, pereaksi brucine, H2SO4 pekat,

ammonium molybdate, SnCl2.

Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah kertas saring whatman, pipet

tetes, gelas piala, dan milipore.

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum Limnologi yang berjudul

Analisis Kualitas Air Parameter Kimia 2 ini adalah untuk penentuan kadar nitrat-

nitrogen menggunakan metode brucine, sedangkan untuk penentuan kadar

orthofosfat menggunakan metode SnCl.

3.4. Prosedur praktikum

Adapun prosedur praktikum yang dilakukan oleh praktikan adalah

berdasarkan atas petunjuk asisten dosen, yakni :

1. Penentuan kadar nitrat-nitrogen

Saring air sampel sebanyak 25-50 ml dengan kertas saring whatman no. 42

atau yang setara,

Pipet 5 ml sampel yang telah di saring, masukkan kedalam gelas piala,

5

Page 6: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

Tambahkan 0,1 ml brucine (diaduk),

Tambahkan 1 ml H2SO4 pekat dan di aduk.

2. Penentuan kadar orthofosfat

Saring air sampel sebanyak 25-50 ml dengan kertas saring milipore,

Pipet 5 ml sampel yang telah disaring masukkan kedalam gelas piala,

Tambahkan 0,2 ml ammonium molybdate, aduk

Dan tambahkan 1 tetes SnCl2 aduk, diamkan selama 10 menit.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Page 7: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

4.1. Hasil

Dari praktikum Parameter Kimia 2 yang telah dilaksanakan maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Penentuan kadar nitrat-nitrogen

Saring air sampel sebanyak 25-50 ml dengan kertas saring whatman no. 42

atau yang setara,

Pipet 5 ml sampel yang telah di saring, masukkan kedalam gelas piala,

Tambahkan 0,1 ml brucine (diaduk) Menjadi warna kuning

Tambahkan 1 ml H2SO4 pekat dan di aduk. Menjadi warna kuning

lebih pudar dari yang sebelumnya.

2. Penentuan kadar orthofosfat

Saring air sampel sebanyak 25-50 ml dengan kertas saring milipore,

Pipet 5 ml sampel yang telah disaring masukkan kedalam gelas piala,

Tambahkan 0,2 ml ammonium molybdate, aduk warnanya jadi

bening

Dan tambahkan 1 tetes SnCl2 aduk. jadi warna biru pudar.

4.2. Pembahasan

Nitrat (NO3-) adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah

senyawa stabil. Nitrat merupakan salah satu senyawa penting untuk sintesis

protein tumbuhan dan hewan, akan tetapi nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat

menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tidak terbatas.

7

Page 8: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

Kadar nitrat di perairan tidak kurang dari 0,2 mg/l. Apabila kurang dari

kadar tersebut, maka daya dukung perairan tersebut secara alami untuk kehidupan

ikan tidak memadai. Hal ini dikarenakan kadar nitrat yang rendah tidak mampu

berbuat banyak untuk pertumbuhan fitoplankton sebagai makanan ikan.

Pada penentuan nitrat-nitrogen dengan menggunakan metode brucine

didapatkan hasil akhir warna air sampel menjadi kuning rendah. Itu berarti

kandungan nitrat-nitrogen dalam perairan tersebut rendah.

Fosfat merupakan salah satu unsur penting dan banyak terdapat di sungai,

hal ini disebabkan karena sungai banyak membawa bahan-bahan dan sampah

organic maupun sumber fosfat daratan lainnya sehingga konsentrasi fosfat di

sungai lebih besar dari sekitarnya.

Sumber utama phosphat anorganik adalah dari penggunaan detergen, alat

pembersih untuk keperluan rumah tangga atau industri dan pupuk pertanian,

sedangkan phosphat organik berasal dari makanan dan buangan rumah tangga.

Pada penentuan fosfat dengan menggunakan metode SnCl didapatkan hasil

akhir warna air sampel menjadi biru rendah. Itu berarti kandungan fosfat dalam

perairan tersebut rendah.

8

Page 9: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

orthofosfat adalah fosfat anorganik, merupakan salah satu bentuk fosfor yang

terlarut dalam air. Orthofosfat terlarut terdiri dari ion-ion H2 PO

4− , HPO

42− ,

PO43−

.

Penentuan nitrat-nitrogen dilakukan dengan metode brucine, yaitu dengan

pereaksi brucine dan asam sulfat pekat. Metode ini hanya sesuai untuk air sampel

yang konsentrasi nitrat-nitrogennya 0,1-0,2 mg/L (selang terbaik 0,1-1 mg/L).

.

5.2. Saran

Agar praktikum ini dapat berjalan dengan lancar maka alat yang

digunakan hendaknya dilengkapi agar tidak saling pinjam dan para praktikan

mengerti dengan alat yang digunakan selama praktikum. Kemudian setiap

praktikan diharapkan serius dalam pengambilan data.

9

Page 10: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

DAFTAR PUSTAKA

Alearts, G. dan S. Santika, 1984. Metode Pengukuran Kualitas Air. Usaha Nasional. Surabaya.

Bishop, 1973. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjamada University : Jogjakarta. 618 hal.

Boyd, C. E and F. Lichtkoppler, 1979. Water Quality Management in Pond for Aquaculture, Agriculture Experiment Station. Elsevier Publishing Company Inc. New York. 550pp.

Effendi, H., 2000. Telaahan Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. IPB Press. Bogor.

Forel, 1892. Kamus Limnologi (Perairan Darat). Panitia Nasional Program Hidrologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.230 hal.

Harahap, S., Budijono dan E. Purwanto. 1999. Tingkat Pencemaran Perairan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau Ditinjau Dari Komunitas Makrozoobenthos. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Riau.

Nybakken, 1982. Kualitas Dan Distribusi Spasi Karakteristik Fisika Kimia Perairan Sungai Sulir Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis. Berkala Perikanan Terubuk ISSN 0126-4265 Vol. 29, No. 2.

Odum, E. P. 1971. Fundamental Ecology W. B. Saunders Company. Philadelphia.

Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Ahli Bahasa : Samingan, T. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.

Sedana, I. P., 1996. Prinsip Dasar Kualitas Air dan Pengelolaannya. Fakultas Perikanan. Universitas Riau (tidak diterbitkan).

Sutrisno, T dan F. Suciastuti. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 97 hal.

Wardoyo, S. T. 1981. Kriteria Kualitas Air untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. Trainning Analisa Dampak lingkungan PDLH-UNDP-PUSDI-PSL dan IPB Bogor 40 hal (tidak diterbitkan).

10

Page 11: Analisis Kualitas Air Parameter Kimia-2

LAMPIRAN

1.Alat-alat Yang Digunakan Selama Praktikum

Pipet Tetes Gelas piala

11