18
Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel Ilmiah Peneliti: Setyan Adi Cahya (672015033) Dr. Indrastanti R. Widiasari, M.T. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2019

Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan

Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Setyan Adi Cahya (672015033)

Dr. Indrastanti R. Widiasari, M.T.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2019

Page 2: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

ii

Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan

Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Setyan Adi Cahya (672015033)

Dr. Indrastanti R. Widiasari, M.T.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2019

Page 3: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

iii

Page 4: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

iv

Page 5: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

v

Page 6: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

vi

Page 7: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

1

Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan

Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik

Setyan Adi Cahya1, Indrastanti R. Widiasari2

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Dr. O. Notohamidjodjo, Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga, 50715

E-mail: [email protected], [email protected]

Abstract

The development in communication scope nowadays creates many brand-new

creations of technology. One of them is wireless network technology (nirkabel) which is

beneficial in the way of data sending to obtain the maximum result. Mikrotik is a company

which develops the wireless protocol named Nstreme and Nstreme version 2 (Nv2). Those

wireless protocols which have been developed by proxy each have different quality

connections. Therefore, the aims of conducting this research is to analyze the quality of the

connection between the wireless protocol Nstreme and Nstreme version 2 (Nv2) on wireless

Mikrotik. to determine the causes of the difference quality of the connection between those two

protocols. This research was conducted by a method “point to point” using a Mikrotik wireless

router board device sxt lite5 5GHz as the medium. By having the analysis result of QoS

measurements and signal quality, it will recognize the causes of the difference in connection

quality. Where the Nstreme protocol acquires a better SNR value rather than the Nv2 protocol,

it is by reason of the interference received by the Nstreme protocol is lower than the Nv2

protocol. As its end, it concludes that the Nstreme protocol connection stability is better than

Nv2 protocol.

Keyword: Nstreme, Nstreme version 2 (Nv2), QoS, Signal quality, Wireless

Abstrak

Perkembangan komunikasi saat ini membuat terciptanya teknologi baru, salah satunya

teknologi jaringan nirkabel (wireless) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam

berkirim data agar memperoleh hasil yang maksimal. Mikrotik merupakan perusahaan yang

mengembangkan wireless protokol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2). Wireless protokol

yang dikembangkan mikrotik masing – masing memiliki kualitas koneksi yang berbeda.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis kualitas koneksi antara wireless

protokol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) pada wireless mikrotik, untuk mengetahui

penyebab perbedaan kualitas koneksi antara kedua protokol. Penelitian ini dilakukan dengan

cara point to point menggunakan perangkat mikrotik wireless routerboard sxt lite5 5GHz. Dari

hasil analisis pengukuran QoS dan kualitas sinyal, maka diketahui penyebab perbedaan kualitas

koneksi. Dimana protokol Nstreme memperoleh nilai SNR yang lebih baik dibandingkan

protokol Nv2, hal ini disebabkan gangguan yang diterima protokol Nstreme lebih rendah

daripada protokol Nv2 sehingga kestabilan koneksi protokol Nstreme lebih baik daripada

protokol Nv2.

Kata kunci: Kualitas sinyal, Nstreme, Nstreme version 2 (Nv2), QoS, Wireless

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2 Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 8: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

2

1. Latar Belakang Masalah Layanan komunikasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Hal

ini tak lepas dari banyaknya kebutuhan dalam berkirim data, terutama untuk

memperoleh hasil yang maksimal dalam transfer data. Perkembangan yang terjadi saat

ini membuat terciptanya teknologi baru. Komunikasi yang digunakan tidak hanya

melalui jaringan kabel, akan tetapi melalui jaringan nirkabel (wireless).

Teknologi jaringan nirkabel atau yang disebut wireless merupakan jaringan

yang memungkinkan dalam proses pengiriman informasi atau data antar host dilakukan

menggunakan frekuensi radio. Saat ini jaringan wireless memiliki standar protokol

yang umum digunakan yaitu 802.11 a/b/g/n. Mikrotik merupakan salah satu

perusahaan perangkat keras jaringan yang telah mengembangkan sebuah wireless

protokol yaitu Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2). Protokol Nstreme dan Nstreme

version 2 (Nv2) merupakan protokol baru yang diakui dapat meningkatkan kualitas link

perangkat yang terkoneksi. Kedua protokol tersebut merupakan proprietary protocol

yang mana hanya didukung oleh sesama perangkat mikrotik saja.

Dari beberapa wireless protokol yang dikembangkan mikrotik, masing-masing

memiliki kualitas koneksi yang berbeda. Kualitas koneksi berpengaruh terhadap

bandwidth yang dihasilkan oleh masing-masing protokol. Oleh sebab itu tujuan yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu menganalisis kualitas koneksi antara wireless

protokol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) dengan melakukan point to point antar

perangkat wireless mikrotik, untuk mengetahui penyebab perbedaan kualitas koneksi

dan bandwidth yang dihasilkan oleh masing-masing protokol yang terdapat di wireless

mikrotik.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan mengenai perbandingan jaringan nirkabel antara

wireless protokol Nstreme version 2 (Nv2) dan 802.11 terdapat perbedaan kinerja dari

kedua protokol yang dipengaruhi dari kondisi jaringan. Protokol Nv2 memperoleh hasil

yang lebih baik dari segi parameter throughput, akan tetapi dari segi delay dan packet

loss protokol 802.11 lebih unggul dibandingkan protokol Nv2. Kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan ialah pada protokol 802.11 lebih baik diaplikasikan untuk

kebutuhan transfer data yang tidak terlalu membutuhkan kecepatan transfer yang

tinggi, sedangkan protokol Nv2 lebih baik diaplikasikan untuk kebutuhan transfer data

yang cepat [3].

Dalam penelitian tentang analisis jaringan menggunakan QoS (Quality of

Service) khususnya adalah latency/delay dan throughput mampu memberikan analisis

jaringan yang baik, dimana aspek ini yang sering digunakan didalam analisis jaringan.

QoS didefinisikan sebagai sebuah mekanisme atau cara yang memungkinkan layanan

dapat beroperasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing dalam jaringan IP

(Internet Protocol). Terdapat nilai yang bagus dalam pengukuran yang dilakukan di

jam kantor dan jam pulang kantor dengan menggunakan aplikasi wireshark sebagai

tools pengukuran. Didapatkan pengukuran delay dengan indeks nilai 21,95ms (sangat

Page 9: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

3

bagus), throughput dengan indeks nilai 37,72bps (sedang), untuk jitter indeks nilai 0

ms (sangat bagus) dan packet loss 0% (sangat bagus). Sedangkan pada jam pulang

kantor didapatkan hasil delay dengan indeks nilai 11,03ms (sangat bagus), throughput

dengan indeks nilai 63.31bps (sedang), untuk jitter indeks nilai 0 ms (sangat bagus)

dan packetloss 0% [9].

Dalam penelitian tentang analisis QoS (Quality of Service) terdapat beberapa

pengukuran yang dipakai, salah satunya pengukuran bandwidth dengan menggunakan

website speedtest.net. Dari pengukuran yang dilakukan didapatkan hasil rata-rata

bandwidth faktual sebesar 6 Mbps dari 24 Mbps bandwidth yang disediakan oleh

Penyedia jasa layanan internet [4].

Dalam penelitian mengenai analisis perancangan dan implementasi jaringan

wireless point to point. Melalui pengujian jaringan wireless point to point dapat

diketahui hal-hal yang berkaitan dengan pengiriman data serta pengaruh-pengaruh

eksternal yang menyebabkan terjadi perubahan. Jika terjadi kesalahan maka perlu

dilakukan perancangan ulang sampai target tercapai. Pada implementasi jaringan

wireless point to point yang dilakukan, memperoleh hasil pengujian yaitu terdapat

banyak interferensi dari wireless access point lain, sambungan berhasil dilakukan

dengan 0% packet loss, kekuatan sinyal -64,75 dBm, signal to noise 41,25 dB, client

connection quality 86,14%, dan throughput 11,15 Mbps [2].

QoS (Quality of Service) adalah kemampuan sebuah jaringan dalam

menyediakan kualitas layanan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan

karakteristik atau sifat dari suatu layanan. QoS memiliki tujuan untuk membantu user

dalam mengetahui kualitas layanan yang didapatkan. Adapun parameter yang dimiliki

QoS antara lain, bandwidth, delay, packet loss [1].

Bandwidth merupakan suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari

menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file [7].

Packet loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang

menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan

congestion pada jaringan [8].

Tabel 1 Kategori Packet loss versi TIPHON

Kategori Packet Loss

Sangat Bagus 0

Bagus 3 %

Sedang 15 %

Jelek 25 %

Untuk mengukur nilai Packet loss digunakan persamaan:

Packet loss = 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚−𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎

𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚𝑥 100

Delay adalah waktu yang dibutuhkan paket untuk mencapai tujuan, karena

adanya antrian, atau mengambil jalur yang lain untuk menghindari kemacetan. Delay

Page 10: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

4

pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan diambil ketika

memanajemen suatu jaringan. Ketika delay besar, dapat diketahui jaringan tersebut

sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalah kapasitas jaringan tersebut yang kecil

sehingga bisa dilakukannya tindakan pencegahan agar tidak terjadi overload. Misalkan

dengan memindahkan sebagian aliran data ke jalur lain atau memperbesar kapasitas

jaringan [8]. Tabel 2 Kategori Delay versi TIPHON

Kategori Besar Delay

Sangat Bagus < 150 ms

Bagus 150 – 300 ms

Sedang 300 – 400 ms

Jelek > 450 ms

Untuk mengukur nilai Delay digunakan persamaan:

Delay = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎

Signal Strength (kekuatan sinyal) merupakan nilai ukuran sebuah koneksi

komputer yang terhubung ke internet baik melalui modem maupun jaringan wifi, kuat

sinyal akan berpengaruh dengan kecepatan koneksi jaringan internet dan terpengaruh

dengan adanya penghalang yang akan membuat sinyal mengalami penurunan [8].

Tabel 3 Standarisasi Signal Strength

Kategori Signal Strength Range

Sangat Bagus -57 to -10 dBm 75 - 100%

Bagus -75 to -58 dBm 40 - 74%

Sedang -85 to -76 dBm 20 - 39%

Jelek -95 to -86 dBm 0 - 19%

Client Connection Quality (CCQ) adalah nilai dalam persen yang menunjukkan

efektifitas penggunaan bandwidth yang digunakan (Data Rate) terhadap bandwidth

maksimum yang tersedia secara teoritis. Semakin bagus CCQ maka semakin tinggi

data rate yang didapatkan, nilai terbesar CCQ yaitu 100% sehingga semakin mendekati

100% maka semakin bagus CCQ yang diperoleh [2]. Untuk pengukuran nilai CCQ digunakan persamaan:

CCQ=𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑒 (𝑀𝑏𝑝𝑠)

𝐵𝑎𝑛𝑑𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ (𝑀𝑏𝑝𝑠) 𝑥 100%

Signal to Noise Ratio merupakan perhitungan mengenai rasio perbandingan

antara sinyal yang berjalan dengan gangguan yang diterima. Jika kekuatan sinyal lebih

besar dari gangguan yang diterima, maka kecil kemungkinan gangguan tersebut

mempengaruhi kualitas sinyal pada perangkat, dan apabila gangguan yang diterima

Page 11: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

5

sebanding dengan kekuatan sinyal maka perangkat penerima akan sulit menangkap

sinyal dengan baik [2].

Tabel 4 Standarisasi Signal to Noise Ratio

Kategori SNR

Excellent Signal 40 dB <

Very Good Signal 25 dB – 40 dB

Low Signal 15 dB – 25 dB

Very Low Signal 10 dB – 15 dB

No Signal 5 dB – 10 dB

Untuk pengukuran Signal to Noise Ratio (SNR) digunakan persamaan:

SNR = 10 log10 (𝑷𝑠𝑖𝑔𝑛𝑎𝑙

𝑷𝑛𝑜𝑖𝑠𝑒) = Psignal - Pnoise

Jaringan nirkabel atau biasa dikenal dengan wireless adalah sebuah media

komunikasi antar jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio untuk

melakukan pertukaran data. Pada jaringan wireless terdapat sebuah protokol yang

berfungsi untuk mengatur kecepatan pengiriman data. Protokol Nstreme dan Nstreme

version 2 (Nv2) merupakan sebuah protokol baru yang dikembangkan oleh Mikrotik

dan diakui dapat meningkatkan kualitas link pengangkat yang terkoneksi dan lebih

stabil. Kedua protokol tersebut merupakan proprietary protocol yang mana hanya

didukung oleh sesama perangkat Mikrotik saja [5].

koneksi point to point merupakan solusi untuk menghubungkan dua area yang

berjauhan dengan menggunakan metode nirkabel sehingga akan lebih hemat tanpa

penggunaan kabel yang banyak jika jarak yang harus ditempuh oleh kabel jauh.

Jaringan point to point dapat menghubungkan dua jalur melalui mode bridge [6].

Gambar 1 Point to point

3. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah analisis perbandingan wireless protokol

Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) pada wireless mikrotik, dengan uji coba jaringan

wireless point to point menggunakan perangkat wireless mikrotik. Parameter

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu QoS, dengan standar

pengukuran versi TIPHON.

Page 12: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

6

Gambar 2 Tahapan Penelitian

1. Studi Literatur

Dalam penelitian ini, tahap awal yaitu studi literatur untuk menemukan

referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang akan

diteliti. Referensi yang berkaitan dengan topik penelitian diperoleh dari

jurnal, serta sumber-sumber lainnya.

2. Analisis Kebutuhan

Pada tahap yang kedua, dilakukan analisis kebutuhan yang terkait dalam

pembangunan jaringan wireless point to point, berupa perangkat atau

peralatan yang akan digunakan. Perangkat yang digunakan adalah wireless

routerboard sxt lite5 5GHz mikrotik, yang merupakan perangkat wireless

outdoor untuk jaringan point to point. Dua laptop yang digunakan dalam

menganalisis jaringan dan pengambilan data.

3. Perancangan

Pada tahap yang ketiga adalah tahap membangun model perancangan.

Perancangan yang dilakukan merupakan proses penerapan atau kegiatan

yang bertujuan untuk mengimplementasikan hasil analisis kebutuhan

kedalam suatu model rancangan, yang nantinya akan dilakukan pengujian

untuk membuktikannya. Oleh sebab itu, dibuatlah sebuah model rancangan

Studi Literatur

Analisis Kebutuhan

Perancangan

Pengujian dan Pengukuran

Analisis Hasil Pengukuran

Penulisan Laporan

Selesai

Page 13: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

7

atau topologi agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana. Topologi dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Topologi Point to point

4. Pengujian dan Pengukuran

Pada tahap keempat, dilakukan tahap pengujian dan pengukuran. Pengujian

pada penelitian ini yaitu mengimplementasikan hasil rancangan kedalam

model jaringan point to point yang nyata, supaya dapat dilakukan proses

analisis untuk memperoleh data dari kedua wireless protokol yang diuji.

Dalam pengukuran signal strength, signal to noise ratio (SNR), client

connection quality (CCQ) dan bandwidth menggunakan software winbox.

Parameter pengukuran QoS meliputi delay, dan packet loss menggunakan

software wireshark dari pengirim ke penerima (end to end) dengan sistem

operasi windows. Standar pengukuran yang digunakan yaitu standaisasi versi

TIPHON.

5. Analisis Hasil

Pada tahap kelima, dilakukan analisis hasil pengukuran yang diperoleh dari

parameter QoS meliputi bandwidth, delay, packet loss dan hasil pengukuran

kualitas sinyal meliputi signal strength, client connection quality (CCQ) dan

signal to noise ratio (SNR) dari protokol Nstreme dan Nstreme version 2

(Nv2), yang bertujuan untuk mengetahui penyebab perbedaan kualitas

koneksi dari masing-masing protokol.

6. Penulisan Laporan

Pada tahap terakhir dilakukan penulisan laporan dari hasil yang telah

dianalisis. Penulisan laporan bertujuan untuk mendokumentasikan

penelitian, hingga diperolehnya hasil dan kesimpulan dari penelitian

tersebut.

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan metodologi yang telah dibuat, mekanisme dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara streaming video menggunakan aplikasi VLC media player

(Video Lan Client). Sesuai topologi pada Gambar 3 file video berada pada laptop di

Page 14: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

8

sisi AP (Access Point) dan untuk pemutar video dilakukan pada laptop di sisi client,

untuk membandingkan hasil dari masing-masing wireless protokol yang dimiliki

mikrotik yaitu wireless protokol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2). Perangkat yang

digunakan untuk jaringan point to point adalah wireless routerboard mikrotik sxt lite5

5GHz.

Dalam melakukan analisis QoS dibutuhkan sebuah software untuk

mendapatkan data jaringan untuk dianalisis, software tersebut ialah wireshark.

Wireshark merupakan tools yang digunakan untuk menganalisis paket data jaringan,

wireshark juga disebut sebagai Network packet analyzer yang berfungsi memeriksa

atau menangkap paket -paket data jaringan kabel maupun wireless secara detail.

Pengambilan data dilakukan sebanyak 10 kali pengujian dengan durasi pengambilan

data masing - masing 1 menit setiap pengujiannya pada masing-masing wireless

protokol. Parameter yang digunakan dalam pengukuran QoS terdiri dari delay, packet

loss, dan untuk pengukuran signal strength, client connection quality (CCQ), signal to

noise ratio (SNR) dan bandwidth, software yang digunakan ialah winbox.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui pengukuran QoS dengan

parameter bandwidth, delay, packetloss dan pengukuran kualitas sinyal meliputi signal

strength, CCQ, Signal to Noise (SNR), didapatkan hasil perbandingan dari wireless

protokol Nstreme dan Nstreme verion 2 (Nv2) sebagai berikut:

Gambar 4 Diagram hasil pengukuran Delay

Pada Gambar 4 delay yang dihasilkan oleh wireless protokol Nstreme dan

wireless protokol Nv2 memiliki perbedaan yang tidak terlalu besar. Nilai delay yang

diperoleh Nstreme sebesar 0.03162575 ms dan protokol Nv2 sebesar 0.03110755 ms.

dapat disimpulkan bahwa protokol Nv2 mendapat nilai delay yang cukup baik daripada

protokol Nstreme. Semakin kecil delay yang dihasilkan maka kualitas jaringan semakin

bagus.

0.03162575

0.03110755

0.0308

0.031

0.0312

0.0314

0.0316

0.0318

Nstreme Nv2

Del

ay

( m

s )

Wireless Protocol

Hasil Delay

Page 15: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

9

Gambar 5 Diagram hasil pengukuran Packetloss

Pada Gambar 5 dijelaskan bahwa hasil packet loss yang diperoleh protokol

Nstreme sebesar 8,51%, sedangkan protokol Nv2 sebesar 5,53%. Hasil yang didapatkan

menjelaskan bahwa protokol Nv2 memperoleh nilai packet loss yang lebih baik

dibandingkan protokol Nstreme. Ketika nilai packet loss suatu jaringan besar, dapat

dikatakan kinerja jaringan tersebut buruk.

Gambar 6 Diagram hasil pengukuran Bandwidth

Pada Gambar 6 dijelaskan bahwa bandwidth yang dihasilkan dari jaringan point

to point antara wireless AP (Access Point) dan wireless client yaitu 50,96 Mbps untuk

protokol Nstreme, sedangkan protokol Nv2 menghasilkan 54,91 Mbps. Hasil tersebut

menunjukan bahwa bandwidth yang dihasilkan protokol Nv2 lebih besar dibandingkan

protokol Nstreme.

8.51%

5.53%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

Nstreme Nv2P

ack

etlo

ss (

%)

Wireless Protocol

Hasil Packetloss

50.96

54.91

48

50

52

54

56

Nstreme Nv2

Ba

nd

wid

th

Wireless Protocol

Hasil Bandwidth (Mbps)

Page 16: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

10

Gambar 7 Diagram hasil pengukuran Signal Strength

Pada Gambar 7 dijelaskan bahwa signal strength yang dihasilkan oleh wireless

protokol Nstreme sebesar -62dBm, sedangkan wireless protokol Nv2 sebesar -59 dBm.

Protokol Nv2 memperoleh kekuatan sinyal yang lebih baik dibandingkan protokol

Nstreme. Jika nilai signal strength mendekati angka 0 maka kualitas jaringan tersebut

sangat baik.

Gambar 8 Diagram hasil pengukuran Client Connection Quality (CCQ)

Pada Gambar 8 dijelaskan bahwa nilai CCQ yang dihasilkan oleh wireless

protokol Nstreme sebesar 81% dan Nv2 sebesar 91%. Oleh sebab itu, dapat

disimpulkan bahwa protokol Nv2 memiliki nilai CCQ yang lebih bagus dibandingkan

protokol Nstreme. Ketika nilai CCQ semakin bagus maka data rate yang didapatkan

semakin tinggi.

-62

-59.8

-63

-62

-61

-60

-59

-58

Nstreme Nv2

Sig

nal

(d

Bm

)

Wireless Protocol

Hasil Signal Strength

81

91

75

80

85

90

95

Nstreme Nv2

CC

Q(%

)

Wireless Protocol

Hasil Pengukuran CCQ

Page 17: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

11

Gambar 9 Diagram hasil pengukuran Signal to Noise Ratio (SNR)

Pada Gambar 9 dijelaskan bahwa nilai SNR yang dihasilkan wireless protokol

Nstreme sebesar 56,2 dB dan wireless protokol Nv2 menghasilkan nilai SNR sebesar

55,5 dB. Pada pengukuran SNR protokol Nstreme memiliki nilai SNR yang lebih baik

dibandingkan protokol Nv2. Jika nilai SNR yang didapatkan lebih tinggi maka

gangguan yang diterima semakin kecil.

5. Kesimpulan Dari hasil analisis jaringan point to point untuk mengetahui kualitas koneksi

antara wireless protokol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) menggunakan wireless

routerboard sxt lite5 5GHz Mikrotik, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Signal to

noise ratio (SNR) mempengaruhi kualitas koneksi yang dihasilkan oleh wireless

protokol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2). SNR merupakan perhitungan mengenai

seberapa besar gangguan yang diterima. Hal ini terlihat pada pengujian kualitas sinyal

yang dilakukan sebanyak 10 kali pengujian, pada kedua wireless protokol

menggunakan perangkat mikrotik. Protokol Nstreme memiliki nilai SNR sebesar 56,2

dB yang lebih baik dibandingkan protokol Nv2 dengan nilai SNR sebesar 55,5 dB, hal

ini disebabkan gangguan yang diterima protokol Nstreme lebih rendah dibandingkan

protokol Nv2 sehingga kestabilan protokol Nstreme lebih baik daripada protokol Nv2.

Untuk penelitian yang berikutnya, peneliti menyarankan untuk menambah parameter

pengukuran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Daftar Pustaka

[1] Cisco. (2012). Internetworking Technology Handbook, Quality of Service

Networking. http://docwiki.cisco.com diakses pada 8 November 2018

[2] Duskarnaen, F. (2017). Analisis, Perancangan, Dan Implementasi Jaringan

Wireless Point To Point antara kampus A dan Kampus B Universitas Negeri

Jakarta. Jurnal Pinter, Vol. 1, No. 2

[3] Hanan, R. F. (2017). Analisis Kinerja Wireless Protocol 802.11 dan Nstreme

Version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik. Jurnal Jarkom Vol. 6 No.1

56.2

55.5

55

55.5

56

56.5

Nstreme Nv2Sig

na

l to

No

ise

Ra

tio

(d

B)

Wireless Protocol

Hasil Signal to Noise Ratio (SNR)

Page 18: Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme ......Analisis Kualitas Koneksi Antara Wireless Protocol Nstreme dan Nstreme version 2 (Nv2) Pada Wireless Mikrotik Artikel

12

[4] Lubis, R. S. (2014). Analisis Quality of Service (QoS) Jaringan Internet di

SMK Telkom Medan. SINGUDA ENSIKOM Vol.7 no 3

[5] Mikrotik. (2017). Artikel 802.11, Nstreme, & NV2 pada Wireless MikroTik.

http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=147# diakes pada 7 November 2018

[6] Moedjahedy, J. (2016). Implementasi Point to Point Jaringan Internet Nirkabel

di SMA Universitas Klabat. Cogito Smart Journal Vol. 2 No. 2

[7] Romadhon, P. P. (2014). Analisa Kinerja Jaringan Wireless Lan Menggunakan

Metode QoS dan RMA Pada PT Pertamina EP Ubep Ramba (Persero). Universitas

Bina Darma

[8] Setyawan, M. A. (2016). Analisis Kinerja Teknologi Jaringan Wireless Pada

Frekuensi 2.4 GHz Dalam Kondisi Ruangan Tertentu. Jurnal JARKOM Vol.4

No.1

[9] Wulandari, R. (2016). Analisis QoS (Quallity of Service) Pada Jaringan

Internet di UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon-LIPI. JuTiSi,

Vol.2 No. 2