22
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1 Ilmu Administrasi Negara Oleh: RUTH MARTHA NAPITUPULU 07081001032 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA JULI 2012

Analisis Laporan Keuangan Dinas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis Laporan Keuangan

Citation preview

  • ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DINAS

    PENDAPATAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2010

    NASKAH PUBLIKASI

    Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

    Dalam Menempuh Derajat Sarjana S-1

    Ilmu Administrasi Negara

    Oleh:

    RUTH MARTHA NAPITUPULU

    07081001032

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    JULI 2012

  • ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN

    KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2010

    Ruth Martha Napitupulu1 , Prof. Dr. Kgs. M. Sobri, M.Si

    2 ,

    Drs. Syaifudin Zakir, M.Sc 2

    Keuangan Negara, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Sriwijaya,

    Indralaya

    ABSTRAK

    Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban setiap Satuan Kerja

    Perangkat Daerah (SKPD) dalam mengelola keuangan daerah. Acuan dan pedoman dalam

    pembuatan Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir adalah Peraturan

    Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

    Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Laporan

    keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir berupa Laporan Realisasi Anggaran,

    Laporan Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.

    Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini

    merupakan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah jenis data primer dan data

    sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara secara mendalam dengan

    staf dan pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir. Data sekunder adalah data yang

    diperoleh berupa dokumen-dokumen, peraturan-peraturan, laporan keuangan Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010, serta arsip yang berhubungan dengan

    pengelolaan keuangan daerah.

    Hasil analisis yang didapat adalah laporan keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir Tahun 2010 belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun

    2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13

    Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini dapat dilihat Dalam

    laporan neraca, tidak terdapatnya pos investasi jangka pendek dalam akun aset tetap. Selain

    itu, tidak terdapatnya pos ekuitas dana cadangan dalam akun ekuitas dana; Dalam catatan atas

    laporan keuangan, tidak terdapatnya penjelasan atas akun kewajiban; Belum rincinya

    anggaran dalam pos aset lainnya dan tidak rinci dalam menjelaskan setiap pos-pos dalam

    laporan keuangan; Kurangnya kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam

    mengelola hasil dari penerimaan pajak dan retribusi daerah.

    Saran yang dapat penulis berikan adalah sebaiknya Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir lebih mengikuti format laporan keuangan sesuai Peraturan Pemerintah No. 24

    Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 agar dapat

    dipergunakan bagi kelompok pengguna Laporan Keuangan guna pengambilan keputusan.

    Kata Kunci : Laporan Keuangan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir.

    1. Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara 2. Dosen Jurusan Administrasi Negara

  • ABSTRACT

    Financial report is a form of responsibility of each The Unit of Work Area (SKPD) in

    the area of financial management. Reference and guidance in making Dinas Pendapatan Ogan

    Ilirs financial report is a Government Regulation No.24 of 2005 regarding the Government

    Accounting Standards and Regulation of the Minister of Home Affairs No.13 of 2006 on

    Regional Financial Management Guidelines. The financial report Dinas Pendapatan Ogan Ilir

    consist of Budget Realization report, Balance Sheet Statements and Notes to Financial

    Statements.

    The approach of this study used a qualitative approach, this kind of research is a

    qualitative descriptive. The data used is the type of primary data and secondary data. Primary

    data obtained through observations and interviews with staff and employees of the Dinas

    Pendapatan Ogan Ilir. Secondary data is obtained in the form of documents, regulations,

    financial report Dinas Pendapatan Ogan Ilir in 2010, and records relating to financial

    management.

    The results of analytical are the financial report Dinas Pendapatan Ogan Ilir in 2010 is

    not fully according to Government Regulation no. 24 of 2005 regarding the Government

    Accounting Standards and Regulation of the Minister of Home Affairs No.13 of 2006 on

    Regional Financial Management Guidelines. It can be seen in the balance sheet, the absence

    of short-term investments in the post fixed asset account. In addition, the lack of equity funds

    in the equity account reserve fund; In the notes to the financial statements, the lack of

    explanation of the liability account; yet detailed budget headings other assets and are not

    detailed in explaining each of the posts in the financial statements; lack of performance of the

    Office Ogan Ilir revenues in managing the results of tax revenue and levies.

    Suggestions can be given the author are better Ogan Ilir Revenue Service to more

    closely follow the format of financial statements according to Government Regulation no. 24

    of 2005 and the Regulation of the Minister of Home Affairs No.13 of 2006 that can be used

    for groups of users of Financial Statements for decision making.

    Keywords: Financial Report, The Unit of Work Area (SKPD), Dinas Pendapatan Ogan

    Ilir.

    PENDAHULUAN

    Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami

    perubahan mendasar dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang

    Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kedua Undang-Undang tersebut telah

    memberikan wewenang lebih luas kepada pemerintah daerah. Kewenangan dimaksud

    diantaranya adalah keleluasaan dalam mobilisasi sumber dana, menentukan arah, tujuan dan

    target penggunaan anggaran.

    Selain itu, pengelolaan keuangan daerah telah diatur dalam Permendagri No.13 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah

    serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata

    Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah. Regulasi aturan-aturan tersebut dirasakan sangat menyulitkan dalam hal

    pelaksanaanya karena disamping butuh waktu untuk mempelajari sekaligus memahami,

    kendala berikutnya adalah adanya aturan-aturan pelaksanaan yang belum dikeluarkan, baik

    itu turunan dari undang-undang maupun peraturan-peraturan pemerintah daerah itu sendiri

    sampai sekarang belum diwujudkan, tapi pemerintah tentunya tidak boleh hanya menunggu

    dengan tidak melaksankan aturan yang ada. Kalau hal ini dilakukan sudah pasti ada

    pemeriksaan, maka akan menjadi temuan tentunya. Perubahan-perubahan aturan yang

  • demikian cepat akan banyak menimbulkan masalah-masalah dalam hal pengelolaan keuangan

    daerah terutama pada pertanggungjawaban akhir kegiatan.

    Di sisi lain tuntutan transparansi dalam sistem Pemerintah semakin meningkat pada

    era reformasi saat ini, tidak terkecuali transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan

    keuangan Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun laporan

    pertanggungjawaban yang menggunakan sistem akuntansi yang diatur oleh pemerintah pusat

    dalam bentuk Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang bersifat mengikat seluruh

    Pemerintah Daerah.

    Sebagai upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

    keuangan negara/daerah adalah penyampaian laporan pertanggung-jawaban keuangan

    pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan dapat diandalkan (reliable) serta disusun

    dengan mengikuti SAP yang telah diterima secara umum. Hal ini diatur dalam Permendagri

    Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan untuk

    memudahkan teknis pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan sejenis petunjuk

    pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) melalui Surat Edaran Mendagri Nomor

    S.900/316/BAKD tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi,

    Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Semua peraturan ini mensyaratkan

    bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan

    sesuai dengan SAP. Penerapan sistem akuntansi diharapkan mampu membenahi sistem

    pemerintahan yang selama ini dianggap sebagai birokratis yang tidak efisien, lambat dan

    tidak efektif. Oleh karena itu, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir diharapkan

    mampu membuat dan menyusun laporan keuangannya sesuai dengan peraturan yang ada agar

    terwujud laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dbandingkan dan dapat dipahami.

    Apabila tidak sesauai dengan peraturan maka akan ada pemeriksaan dan akan menjadi

    temuan tentunya. Ketidaksesuaian tersebut akan menimbulkan masalah-masalah dalam hal

    penyusunan laporan keuangan SKPKD yang pada dasar pembuatan laporannya bersumber

    dari hasil laporan SKPD yang dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

    Ogan Ilir.

    Tabel 1.3

    PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR

    SKPD DINAS PENDAPATAN KABUPATEN OGAN ILIR

    LAPORAN REALISASI ANGGARAN

    TAHUN ANGGARAN 2010 (dalam rupiah)

    NO.

    UR

    UT

    URAIAN ANGGARAN

    SETELAH

    PERUBAHAN

    REALISASI LEBIH/

    (KURANG)

    1 2 3 4 5

    1

    1.1

    1.1.1

    1.1.2

    PENDAPATAN

    PENDAPATAN ASLI

    DAERAH

    Pendapatan Pajak Daerah

    Pendapatan Retribusi

    Daerah

    13.575.000.000,00

    850.000.000,00

    3.830.553.183,39

    493.078.250,00

    (9.744.446.816,61)

    (356.921.750,00)

    Jumlah 14.425.000.000,00 4.323.631.433,39 (10.101.368.566,61)

    2

    2.1

    BELANJA

    BELANJAOPERASI

  • 2.1.1

    2.1.2

    2.2

    2.2.1

    2.2.2

    2.2.3

    2.2.4

    2.2.5

    2.2.6

    Belanja Pegawai

    Belanja Barang

    BELANJA MODAL

    Belanja Tanah

    Belanja Peralatan dan

    Mesin

    Belanja Gedung dan

    Bangunan

    Belanja Jalan, Irigasi dan

    Jaringan

    Belanja Aset Tetap

    Lainnya

    Belanja Aset Lainnya

    5.281.494.327,00

    579.490.000,00

    -

    46.250.000,00

    -

    -

    -

    -

    3.760.900.792,00

    561.072.200,00

    -

    45.900.000,00

    -

    -

    -

    -

    (1.520.593.535,00)

    (18.417.800,00)

    -

    (350.000,00)

    -

    -

    -

    -

    Jumlah 5.907.234.327,00 4.367.872.992,00 (1.539.361.335,00)

    Surplus/Defisit 8.517.765.673,00 (44.241.558,61) (8.562.007.231,61) Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011

    Berdasarkan Tabel 1.3 tersebut dapat diketahui bahwa penerimaan dari pendapatan

    asli daerah Kabupaten Ogan Ilir tidak dapat terealisasi dengan baik. Penerimaan tidak

    memenuhii dengan target yang telah direncanakan. Untuk tahun 2010, Dinas Pendapatan

    Daerah Kabupaten Ogan Ilir mencanagkan target pendapatan sebesar Rp. 14.425.000.000,00

    dan terealisasi sebesar Rp. 4.323.631.433, 39.

    Tabel 1.4

    PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR

    NERACA

    SKPD DINAS PENDAPATAN KABUPATEN OGAN ILIR

    Per 31 Desember Tahun 2010 dan Tahun 2009

    (dalam rupiah)

    Uraian Jumlah Kenaikan (Penurunan)

    2010 2009 Jumlah %

    ASET

    ASET LANCAR

    Kas di Bank

    Kas di Bendahara

    Penerimaan

    Kas di Bendahara

    Pengeluaran

    Piutang

    Piutang Pajak

    Piutang Retribusi

    Piutang Lain-lain PAD

    yang sah

    Piutang Bagi Hasil

    Piutang Dana

    Perimbangan

    Piutang PDAM

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    119.647.250,00

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    145.054.000,00

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    (25.406.750,-)

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    (17,52)

  • Persediaan

    Jumlah 119.647.250,00 145.054.000,00 (25.406.750,-) (17,52)

    ASET TETAP

    Tanah

    Tanah

    Peralatan dan Mesin

    Gedung dan Bangunan

    Bangunan Gedung

    Bangunan Monumen

    Jalan, Irigasi dan

    Jaringan

    Jalan dan Jembatan

    Bangunan air (Irigasi)

    Instalasi

    Jaringan

    Aset Tetap Lainnya

    Buku dan Perpustakaan

    Barang Bercorak

    Kesenian

    Hewan/Ternak dan

    Tumbuhan

    Konstruksi Dalam

    Pengerjaan

    Konstruksi Dalam

    Pengerjaan

    Akumulasi Penyusutan

    Aset Tetap

    Akumulasi Penyusutan

    Aset Tetap

    -

    660.549.000,00

    49.800.000,00

    -

    -

    -

    -

    -

    3.467.800,00

    -

    -

    -

    -

    -

    614.649.000,00

    49.800.000,00

    -

    -

    -

    -

    -

    3.467.800,00

    -

    -

    -

    -

    -

    45.900.000,00

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    29,04

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Jumlah 713.816.800,00 667.916.800,00 45.900,00 6,87

    ASET LAINNYA

    Tagihan penjualan

    angsuran

    Aset tak berwujud

    Aset lain-lain

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Jumlah - - - -

    Jumlah Aset 833.464.050,00 812.970.000,00 20.493.250,00 2,52

    KEWAJIBAN

    KEWAJIBAN

    JANGKA PENDEK

    Utang perhitungan pihak

    ketiga

    Uang muka dari kas

    daerah

    Utang jangka pendek

    lainnya

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Jumlah - - - -

    EKUITAS DANA

    EKUITAS DANA

  • LANCAR

    Cadangan Piutang

    Cadangan Persediaan

    -

    119.647.250,00

    -

    145.054.000,00

    -

    (25.406.750,-)

    -

    (17,52)

    Jumlah

    EKUITAS DANA

    INVESTASI

    Diinvestasikan dalam

    aset tetap

    Diinvestasikan dalam

    aset lainnya

    710.349.000,00

    3.467.800,00

    664.449.000,00

    3.467.800,00

    45.900.000,00

    -

    6,91

    -

    Jumlah 713.816.800,00 667.916.800,00 45.900.000,00 6,87

    JUMLAH

    KEWAJIBAN DAN

    EKUITAS DANA

    833.464.050,00 812.970.800,00 20.493.250,00 2,52

    Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011

    Berdasarkan tabel 1.4 di atas, total aset Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan

    Ilir tahun 2010 telah mengalami kenaikan daripada total aset tahun 2009 sebesar Rp.

    45.900.000,00 atau dipersentasikan sebesar 6,87%. Total aset tahun 2010 sebesar Rp.

    713.816.800,00 yang terdiri dari aset tetap berupa peralatan dan mesin, gedung dan

    bangunan, serta aset tetap lainnya sedangakan pada tahun 2009 sebesar Rp. 667.916.800,00.

    Sedangkan ekuitas dana lancar tahun berupa cadangan persediaan mengalami penurunan

    sebesar Rp. 25.406.750,00 atau dipersentasikan sebesar 17,52%. Hal itu dapat dilihat dari

    jumlah ekuitas dana di tahun 2009 sebesar Rp. 145.054.000,00 dan tahun 2010 sebesar Rp.

    119.647.250,00.

    Dari 2 laporan di atas, ditemukan beberapa kesalahan yang dilakukan Dinas

    Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir dalam membuat laporan keuangan. Masih

    ditemukan ketidaksesuaian laporan keuangan Dispenda OI dengan Permendagri No.13 Tahun

    2006 dan PP No.24 Tahun 2005. Itu dapat dilihat di laporan realisasi anggaran Dispenda OI

    tidak merincikan anggaran dan realisasi dari Pendapatan Asli Daerah secara rinci, pendapatan

    dari pendapatan hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang

    sah tidak dimasukkan dalam laporan realisasi anggaran. Selain itu, terdapat kekurangan di

    dalam kolom belanja yaitu tidak adanya belanja tidak terduga dalam laporan realisasi

    anggaran.

    Beberapa kendala dan berbagai masalah dalam pelaporan keuangan Dinas Pendapatan

    Daerah Kabupaten Ogan Ilir, yaitu: kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada pegawai

    dalam menyusun laporan keuangan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir yang

    sesuai dengan peraturan yang baru, sumber daya manusia yang tidak ahli dalam bidangnya.

    Selain itu, lemahnya pengendalian dan pengawasan intern, ketidaktaatan terhadap peraturan

    perundang-undangan yang berlaku, penyusunan laporan keuangan yang belum sesuai dengan

    SAP, dan belum tertibnya pengelolaan aset yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah

    Kabupaten Ogan Ilir.

    Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

    penyusunan laporan keuangan yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir

    yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : Analisis Laporan Keuangan Dinas

    Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010.

    RUMUSAN MASALAH

    Apakah Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun

    2010 telah sesuai dengan PP No.24 Tahun 2005 dan Permendagri No.13 Tahun 2006 ?

  • KERANGKA PEMIKIRAN

    I.5.1. Keuangan Daerah

    Mamesah (dalam Halim, 2007:23) menyatakan bahwa :

    keuangan daerah dapat diartikan sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat

    dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang

    yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki oleh negara atau

    daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai peraturan perundangan yang

    berlaku.

    Pemerintah daerah selaku pengelola dana publik harus menyediakan informasi

    keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Untuk

    itu, pemerintah daerah dituntut untuk memiliki sistem informasi akuntansi yang handal.

    I.5.2. Pengelolaan Keuangan Daerah Menurut Halim dalam buku Pengelolaan Keuangan Daerah (2007:24), bahwa:

    Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

    perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan

    pengawasan keuangan daerah.

    Menurut Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

    Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Dinas

    Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir yang dapat dinilai dengan uang termasuk

    didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah

    tersebut. Terwujudnya pelaksanaan desentralisasi fiskal secara efektif dan efisisen, salah

    satunya tergantung pada pengelolaan keuangan daerah. Sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pengelolaan keuangan daerah tak lagi

    bertumpu atau mengandalkan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten/Kota

    saja. Tapi, dalam Permendagri itupun disebutkan, setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah

    (SKPD) kini wajib menyusun dan melaporkan posisi keuangannya, yang kemudian

    dikoordinasikan dengan Bagian Keuangan.

    I.5.3. Laporan Keuangan Daerah

    Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan

    transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan

    keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus

    kas, dan kinerja keungan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam

    membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

    Menurut Pramono Hariadi dalam bukunya Pengelolaan Keuangan Daerah

    (2010:122) menerangkan bahwa :

    laporan keuangan pemerintah daerah digunakan untuk membandingkan realisasi

    pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi

    keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi, serta membantu ketaatannya terhadap

    Peraturan Perundang-undangan.

    Prosedur akuntansi pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan,

    pengikhtisaran, sampai pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan

    APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. PP No.24

    tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menyatakan bahwa:

  • Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian

    manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja,

    transfer, dan pembiayaan.

    Akuntansi anggaran sangat dibutuhkan untuk memulai sistem akuntansi Satuan Kerja

    Perangkat Daerah. Akuntansi anggaran diselenggarakan setelah Dokumen Pelaksanaan

    Anggaran (DPA) disahkan oleh PPKD. Pada dasarnya DPA yang dibuat oleh masing-masing

    SKPD merupakan dokumen untuk melaksanakan Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD

    yang sudah dibuat sebelumnya. Pembuatan RKA dan DPA ini disesuaikan dengan struktur

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Laporan keuangan yang harus dibuat oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah menurut

    Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006 adalah sebagai berikut:

    a. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi tentang anggaran SKPD yang

    terdiri dari pendapatan dan belanja, dan realisasi atas anggran tersebut, informasi ini dapat

    dianalisis dengan melihat selisih antara anggaran dan realisasinya; rasio-rasio antar-rekening,

    misalnya rasio total belanja terhadap total pendapatan, belanja langsung terhadap belanja

    tidak langsung, belanja langsung terhadap total pendapatan, belanja langsung terhadap PAD.

    Menurut Mahmudi dalam buku Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    (2010:142), untuk menganalisis laporan keuangan menggunakan beberapa metode, yaitu:

    1. Analisis Pertumbuhan Pendapatan Analisis pertumbuhan pendapatan bermanfaat untuk mengetahui apakah pemerintah

    daerah dalam tahun anggaran bersangkutan atau selama beberapa periode anggaran,

    kinerja anggarannya mengalami pertumbuhan pendapatan secara positif atau

    negatifkah.

    Pertumbuhan Pendapatan th t = 100%

    2. Analisis Varians/ Selisih Anggaran Analisis varians anggaran pendapatan dilakukan dengan cara menghitung selisih

    antara realisasi pendapatan dengan yang dianggarkan. Informasi selisih anggaran

    sangat membantu dalam memahami dan menganalisis kinerja pendapatan.

    3. Analisis Rasio Kemandirian Keuangan Instansi

    Rasio Kemandirian = 100%

    4. Perhitungan Rasio Efektifitas dan Efisiensi Pendapatan Instansi

    Rasio Efektivitas = 100%

    5. Analisis Keserasian Belanja Analisis keserasian belanja bermanfaat untuk mengetahui keseimbangan antar

    belanja. Agar fungsi anggaran tersebut berjalan dengan baik, maka Dinas Pendapatan

    perlu membuat harmonisasi belanja. Analisis keserasian belanja antara lain berupa :

    a) Analisis Belanja Operasi terhadap Total Belanja Analisis belanja operasi terhadap total belanja merupakan perbandingan antara total

    belanja operasi dengan total belanja daerah. Rasio ini menjelaskan mengenai porsi

    belanja yang dialokasikan untuk belanja operasi.

    Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja =

    b) Analisis Belanja Modal terhadap Total Belanja

  • Analisi belanja modal terhadap total belanja merupakan perbandingan antara total

    realisasi belanja modal terhadap total belanja. Rasio ini menjelaskan porsi belanja

    yang dialokasikan dalam bentuk belanja modal pada tahun anggaran bersangkutan.

    Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja = 100%

    6. Analisis Rasio Efisiensi Belanja Rasio efisiensi belanja merupakan perbandingan antara realisasi belanja dengan

    anggaran belanja. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penghematan

    anggaran yang dilakukan pemerintah. Angka yang dihasilkan dari rasio efisiensi ini

    tidak bersifat absolut, tetapi relatif.

    Rasio Efisiensi Belanja = 100%

    b. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai asset,

    kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri

    dari asset, kewajiban, dan dana ekiutas dana.

    Berdasarkan PP No.24 Tahun 2005, suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai aset

    lancar dan nonlancar, kewajiban diklasifikasikan menjadi utang jangka pendek dan utang

    jangka panjang, sedangkan ekuitas dana diklasifikasikan menjadi ekuitas dana lancar, ekuitas

    dana investasi, dan ekuitas dana cadangan.

    Menurut Drs. Nurlan Darise, Ak., M.Si. dalam buku Akuntansi Keuangan Daerah

    (Akuntansi Sektor Publik) (2008:86), menyebutkan bahwa :

    Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh

    pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset

    diakui pada saat diterima atau kepemilikannya berpindah.

    Menurut Drs. Nurlan Darise, Ak., M.Si. dalam buku Akuntansi Keuangan Daerah

    (Akuntansi Sektor Publik) (2008:86), menyebutkan bahwa :

    Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan

    sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas

    pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi

    karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban kepada

    masyarakat luas, yaitu tunjangan, kompensasi, ganti rugi, kelebihan setoran pajak dari

    wajib pajak, alokasi/relokasi pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban dengan

    pemberi jasa lainnya.

    Menurut Mahmudi dalam buku Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    (2010:128) menjelaskan klasifikasi ekuitas dana sebagai berikut:

    Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu ekuitas dana lancar, ekuitas

    dana investasi dan ekuitas dana cadangan. Ekuitas dana lancar mencerminkan kekayaan

    bersih atas aset lancar setelah dikurangi dengan kewajiban lancar. Ekuitas dana

    investasi mencerminkan kekayaan bersih yang diwujudkan dalam dana cadangan

    setelah dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas dana cadangan

    mencerminkan kekayaan bersih yang diwujudkan dalam bentuk dana cadangan.

    c. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi mengenai berbagai hal yang

    tidak terbaca dari Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Catatan atas laporan

    keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

  • 1) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiscal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target perda APBD.

    2) Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. 3) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

    kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-

    transaksi.

    4) Megungkapkan informasi yang diharuskan oleh standar akuntansi pemerintahan yang belum disajikan pada lembar muka laporan keuangan.

    5) Mengungkapkan informasi yang untuk pos-pos asset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja

    dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.

    I.5.4. Akuntansi Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

    SKPD adalah entitas (konsep) akuntansi unit pemerintahan pengguna

    anggaran/pengguna barang yang diwajibkan menyelenggarakan akuntansi dan menyusun

    laporan keuangan untuk digabung pada entitas pelaporan. Kepala Satuan Kerja Perangkat

    Daerah (SKPD) selaku pengguna anggaran harus menyelenggarakan akuntansi atas transaksi

    keuangan, asset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang

    berada dalam tanggung jawabnya. Hal ini berarti bahwa setiap SKPD harus membuat laporan

    keuangan unit kerja. Sedangkan laporan keuangan yang harus dibuat setiap unit kerja adalah

    Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan

    tersebut disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai dasar

    penyusunan laporan keuangan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir.

    Permendagri No. 13 Tahun 2006 (pasal 241 sampai dengan 264) mengatur tentang

    prosedur akuntansi SKPD yaitu meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan,

    pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban

    pelaksanakan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi

    komputer. Permendagri No. 13 Tahun 2006 (pasal 241 sampai dengan 264) juga mengatur

    prosedur akuntansi penerimaan kas, pengeluaran kas, akuntansi aset, dan akuntansi selain

    kas. Kegiatan akuntansi pada SKPD meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, aset, dan

    selain kas. Proses tersebut dilaksanakan oleh PPK-SKPD berdasarkan dokumen-dokumen

    sumber yang diserahkan oleh bendahara.

    1.5.5. Dinas Pendapatan Daerah

    Dinas pendapatan daerah merupakan salah satu SKPD yang bertanggung jawab kepada

    Gubernur/bupati/walikota dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari

    sekretaris daerah, dinas daerah dan lembaga teknis daerah, kecamatan, dan satuan polisi

    pamong praja sesuai dengan kebutuhan. Dalam Permendagri No.13 Tahun 2006 disebutkan

    bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat

    daerah dan dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Ilir selaku pengguna

    anggaran atau pengguna barang.

    METODE PENELITIAN

    Menurut Soegiyono dalam bukunya Metode Penelitian Administrasi (2003;1),

    metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan

    tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah bersifat deskriptif

    kualitatif. Deskriptif kualitatif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap

    fenomena sosial yang terjadi. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi

    tidak melakukan pengujian hipotesa.

  • Unit Analisis dalam penelitian ini adalah acuan dan pedoman laporan realisasi

    anggaran, analisis pendapatan, analisis belanja, acuan dan pedoman laporan neraca, analisis

    aset, analisis kewajiban dan ekuitas dana serta acuan dan pedoman catatan atas laporan

    keuangan.

    Sumber informasi dalam penelitian Analisis Laporan Keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 adalah Sekretaris Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir,

    Kepala Bidang Penerimaan di Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penulis mencoba menganalisis variabel laporan keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 yang memiliki 3 (tiga) dimensi, yaitu Laporan Realisasi

    Anggaran, Laporan Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

    Dimensi pertama adalah Laporan Realisasi Anggaran memiliki indikator yaitu, acuan

    dan pedoman yang mengatur dalam pembuatan laporan realisasi anggaran, analisis

    pendapatan dan analisis belanja. Dimensi kedua laporan neraca memiliki indikator yaitu,

    acuan dan pedoman yang mengatur dalam pembuatan laporan neraca, analisis aset dan

    analisis kewajiban dan ekuitas dana. Dimensi terakhir adalah catatan atas laporan keuangan

    yang memiliki indikator, yaitu analisis catatan atas laporan keuangan.

    3.1. Analisis Data Laporan Realisasi Anggaran.

    Analisis data Laporan Realisasi Anggaran bertujuan untuk mengetahui keterbukaan

    dan pertanggungjawaban Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam alokasi dan pemakaian

    sumber daya ekonomi yang dikelola Dinas Pendapatan yang menggambarkan perbandingan

    antara realisasi dan anggarannya dalam suatu periode pelaporan. Adapun unit analisis data dari

    Laporan Realisasi Anggaran adalah :

    a. Unit analisis acuan dan pedoman adalah acuan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam membuat Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir Tahun 2010.

    b. Unit analisis pendapatan adalah besarnya kontribusi pendapatan Dinas Pendapatan Tahun 2010 yang terlampir dalam Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendapatan

    Kabupetan Ogan Ilir Tahun 2010.

    c. Unit analisis belanja adalah besarnya pengeluaran Dinas Pendapatan Tahun 2010 yang terlampir dalam Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir Tahun 2010.

    Demikian halnya dengan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir sendiri bahwa

    Laporan Realisasi Anggaran merupakan salah satu bentuk keterbukaan dan

    pertanggungjawaban Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam mengalokasikan dan

    menggunakan sumber daya ekonomi. Oleh karena itu, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    berusaha untuk meningkatkan keterbukaan dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan

    keuangan daerah.

    Menurut Sekretaris Dinas Pendapatan, Bapak Achmad Basuni mengatakan bahwa :

    Laporan Realisasi Anggaran yang dibuat Dinas Pendapatan merupakan bentuk

    pertanggungjawaban Dinas Pendapatan dalam menggunakan dan mengelola keuangan

    Kabupaten Ogan Ilir.

    Realisasi pendapatan yang dikelola Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun

    2010 dapat dilihat dalam tabel 3.1.

  • TABEL 3.1

    REALISASI PENDAPATAN

    DINAS PENDAPATAN KABUPATEN OGAN ILIR

    TAHUN ANGGARAN 2010

    (dalam rupiah)

    URAIAN ALOKASI REALISASI

    PEMAKAIAN

    LEBIH/

    (KURANG)

    1. PENDAPATAN 1.1. Pendapatan Asli

    Daerah

    1.1.1. Pendapatan Pajak

    1.1.2. Pendapatan Retribusi

    13.575.000.000,00

    850.000.000,00

    3.830.553.183,39

    493.078.250,00

    (9.744.446.816,61)

    (356.921.750,00)

    Jumlah 14.425.000.000,00 4.323.631.433,39 (10.101.368.566,61) Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011

    Tabel 3.1 menunjukkan keterbukaan dan pertanggungjawaban Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir dalam mengelola sumber daya ekonomi di Kabupaten Ogan Ilir.

    Realisasi pajak dan retribusi daerah tahun 2010 belum mencapai target yang ditetapkan

    pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.

    Untuk tahun 2010, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir menganggarkan belanja

    tidak langsung sebesar Rp. 5.032.914.327,- dan belanja langsung sebesar Rp. 874.320.000,- .

    Berdasarkan data dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir telah melakukan keterbukaan dan pertanggungjawaban atas pengelolaan

    keuangan daerah.

    Untuk mengetahui seberapa besar keterbukaan dan pertanggungjawaban Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam pembuatan laporan realisasi anggaran akan dijelaskan

    secara terperinci di bawah ini.

    3.1.1. Acuan dan pedoman yang mengatur pembuatan dan penyajian laporan realisasi

    anggaran.

    Dalam mendukung perkembangan otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi dan

    bertanggungjawab, pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah perlu

    ditingkatkan lagi. Sejalan dengan semakin meningkatnya pelaksanaan pembangunan dan

    pemberian pelayanan kepada masyarakat serta usaha meningkatkan pertumbuhan

    perekonomian daerah diperlukan kinerja keuangan yang efektif dan efisien.

    Menurut Ibu Nilawati selaku sekretaris bidang keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 18/4/2012 , yaitu:

    Dalam pembuatan dan penyajian laporan keuangan Dinas Pendapatan ini kami

    menggunakan acuan berupa PP No.24 Tahun 2005 dan Permendagri No.13 Tahun

    2006.

    Berdasarkan wawancara di atas dijelaskan bahwa laporan keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir tahun 2010 dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.24

    Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

    No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kedua Peraturan

  • tersebut menjadi acuan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam pembuatan laporan

    keuangan.

    Meskipun demikian staf Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak banyak yang

    mengetahui mengenai Peraturan tentang laporan keuangan tersebut, mereka hanya mengikuti

    dan mencontoh dari laporan keuangan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari isi laporan

    keuangan tahun 2010 masih mengikuti laporan keuangan tahun sebelumnya. Hal ini sesuai

    dengan yang dikatakan Bapak Achmad Basuni selaku sekretaris Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir pada tanggal 17/4/2012, yaitu:

    Untuk laporan keuangan tahun 2010, kami masih menggunakan Peraturan yang lama

    dan masih mengikuti prosedur seperti pembuatan laporan keuangan tahun

    sebelumnya.

    Dalam laporan keuangan tahun 2010, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir belum

    mampu menggunakan peraturan yang terbaru dan masih mengikuti prosedur yang sama

    ketika membuat laporan keuangan tahun sebelumnya.

    3.1.2. Analisis Pendapatan

    Wewenang Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir untuk menganggarkan pendapatan

    dalam Rencana Kerja Anggaran-Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dijelaskan pada

    Permendagri No.13 Tahun 2006 pasal 30 ayat 1 bahwa pajak daerah dan Lain-lain PAD yang

    sah yang ditransfer langsung ke kas daerah.

    Ibu Lita Sahara selaku bendahara penerimaan Dinas Pendapatan pada tanggal

    18/4/2012, mengatakan :

    Pendapatan adalah hasil penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam

    periode tahun anggaran. Pendapatan yang dikelola oleh Dinas Pendapatan adalah

    pajak daerah dan retribusi daerah. Semua hasil pendapatan yang dikelola langsung

    disetorkan ke bank oleh bendahara penerimaan.

    Kewajiban Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir untuk mencatat dan melaporakan

    jumlah pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan peraturan-peraturan

    yang berlaku.

    TABEL 3.4

    TARGET DAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN

    DINAS PENDAPATAN KABUPATEN OGAN ILIR

    TAHUN ANGGARAN 2010

    (dalam rupiah)

    URAIAN ANGGARAN

    SETELAH

    PERUBAHAN

    REALISASI LEBIH/

    (KURANG)

    1. PENDAPATAN 1.2. Pendapatan Asli

    Daerah

    1.2.1. Pendapatan Pajak

    1.2.2. Pendapatan Retribusi

    13.575.000.000,00

    850.000.000,00

    3.830.553.183,39

    493.078.250,00

    (9.744.446.816,61)

    (356.921.750,00)

    Jumlah 14.425.000.000,00 4.323.631.433,39 (10.101.368.566,61) Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011

  • Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa untuk tahun anggaran 2010, Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun

    2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006. Hal itu dapat dilihat dari tidak

    adanya pos lain-lain pendapatan yang sah dalam laporan realisasi anggaran. Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir hanya mencantumkan hasil dari pendapatan pajak dan

    pendapatan retribusi. Hasil yang diperoleh Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dari

    pendapatan pajak dan pendapatan retribusi tidak terealisasi atau tidak mencapai target yang

    telah dianggarkan. Dengan tidak tercapainya anggaran yang telah ditetapkan maka akan

    berdampak bagi kekayaan Kabupaten Ogan Ilir.

    Menanggapi hal itu, Ibu Nilawati selaku sekretaris keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 18/4/2012 mengatakan bahwa :

    Untuk tahun anggaran 2010, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir memang hanya

    mengelola pendapatan pajak dan pendapatan retribusi. Dinas Pendapatan menerima

    hasil dari lain-lain pendapatan yang sah terakhir pada tahun 2008. Setelah tahun 2008,

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak lagi mengelola dan menerima Lain-lain

    Pendapatan yang Sah.

    Dari hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa untuk tahun anggaran 2010, Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak lagi mengelola hasil dari lain-lain pendapatan yang

    sah. Adapun hasil dari lain-lain pendapatan yang sah adalah meliputi pendapatan hibah dari

    badan swasta dalam negeri. Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir menerima lain-lain

    pendapatan yang sah terakhir pada tahun 2008. Setelah tahun 2008, Dinas Pendapatan

    Kabupaten ogan Ilir hanya mengelola dan menerima hasil dari pendapatan pajak dan

    pendapatan retribusi.

    Selain itu melalui Laporan Realisasi Anggaran, dapat dilakukan analisis pendapatan

    antara lain dengan cara:

    1. Analisis Varians (Selisih) Anggaran Pendapatan. Suatu SKPD dikatakan memiliki kinerja pendapatan yang baik apabila mampu

    memperoleh pendapatan yang melebihi jumlah yang telah dianggarkan. Apabila target tidak

    dapat tercapai, butuh penelaahan lebih lanjut terkait dengan penyebab tidak tercapainya

    target. Berikut hasil data pendapatan yang diambil dari informasi Laporan Realisai Anggaran

    :

    Untuk tahun anggaran 2010, alokasi pendapatan yang dianggarkan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir ditargetkan sebesar Rp.14.425.000.000,00 dan terrealisasi sebesar Rp.

    4.323.631.433,39 atau 30%. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa untuk tahun 2010 kinerja

    pendapatan Dinas Pendapatan tidak baik karena tidak mampu mencapai target yang sudah

    ditetapkan. Penyebab tidak terealisasinya pendapatan pajak dan pendapatan retribusi daerah

    yang dikelola Dinas Pendapatan Ogan Ilir. Penyebab tidak terealisasinya pendapatan pajak

    dan pendapatan retribusi daerah, yaitu : kurang optimalnya kegiatan pendataan wajib pajak

    yang dilakukan Dinas Pendapatan, masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar

    pajak dan retribusi daerah yang telah menjadi kewajiban masyarakat, dan masih lemahnya

    sanksi hukum terhadap wajib pajak yang tidak membayar pajak dan retribusi daerah. Selisih

    antara anggaran dengan realisasi yang cukup besar menuntut Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir untuk lebih giat lagi dalam memobilisasi pajak dan retribusi daerah agar anggaran

    dapat terealisasikan dengan baik.

    2. Analisis Pertumbuhan Pendapatan. Analisis pertumbuhan pendapatan bermanfaat untuk mengetahui apakah Dinas

    Pendapatan kabupaten Ogan Ilir selama beberapa periode anggaran, kinerja anggarannya

    mengalami pertumbuhan pendapatan secara positif atau negatif.

  • Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat pertumbuhan pendapatan yang dikelola

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dari 4 tahun terakhir. Dari 4 tahun terakhir, total

    pendapatan yang paling terbesar adalah di tahun 2008 dengan total pendapatan sebesar Rp

    68.440.032.857,00 atau mencapai 2287,69%. Hal itu dikarenakan di tahun 2008, Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir mendapat hibah dari badan sebesar Rp. 181.439.410,00 dan

    dana perimbangan sebesar Rp. 64.758.634.132,00. Hal itu sangat berdampak sekali untuk

    pendapatan daerah. Tetapi tahun 2009 dan 2011, pertumbuhan pendapatan terus meningkat

    dari tahun ke tahun. Hal itu bisa dilihat dari total pendapatan yang diraih di tahun 2009

    sebesar Rp. 4.238.581.058,00 atau 19,87% dan tahun 2011 sebesar Rp. 6.729.637.421,85 atau

    55,64%. Sedangkan di tahun 2010 mengalami penurunan penerimaan yaitu sebesar Rp.

    4.323.631.433,39 atau 2,01%.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Astuti selaku Kepala Bidang Penerimaan

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 26 Juni 2012 mengatakan bahwa :

    Jumlah penerimaan yang diterima oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    Tahun Anggaran 2010 tidak seluruhnya dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

    Hasil penerimaan yang dimasukkan ke laporan keuangan adalah yang sesuai dengan

    yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja

    Perangkat Daerah (SKPD). Dan untuk tahun 2010, dalam DPA Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir yang menjadi tanggungjawab Dinas Pendapatan hanya

    mengelola pajak daerah dan beberapa retribusi daerah.

    Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa hasil dari penerimaan yang

    dikelola Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak seluruhnya dimasukkan dalam laporan

    keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir. Yang dimasukkan dalam laporan keuangan

    adalah yang sesuai dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat

    Daerah (SKPD). Dalam hal ini, sesuai dengan DPA Dinas Pendapatan bertanggungjawab

    dalam mengelola pajak daerah dan beberapa retribusi daerah.

    2.1.3. ANALISIS BELANJA Kinerja anggaran belanja dinilai baik apabila realisasi belanja lebih rendah dari

    jumlah yang dianggarkan, yang lebih menunjukkan adanya efisiensi anggaran.

    Menurut Ibu Eti Fitrianti selaku Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan Ogan Ilir

    pada tanggal 11/6/2012 mengatakan bahwa :

    Yang menjadi pengeluaran Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir adalah belanja

    langsung dan belanja tidak langsung. Adapun yang menjadi belanja langsung yaitu

    belanja pegawai, sedangkan belanja tidak langsung yaitu belanja gaji dan biaya

    pemungutan pajak daerah. Seluruh pengeluaran Dinas Pendapatan, anggarannya

    bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ogan Ilir.

    Untuk tahun anggaran 2010, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir menganggarkan

    belanja operasi sebesar Rp. 5.860.984.327,- dan belanja modal sebesar Rp. 46.250.000,-

    dengan rincian sebagai berikut

    Tabel 3.8

    Target dan Realisasi Anggaran Belanja

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    Tahun Anggaran 2010

    (Dalam rupiah)

    No Uraian Anggaran Setelah

    Perubahan

    Realisasi Lebih/Kurang

    1 BELANJA

    OPERASI

  • a. Belanja Pegawai

    b. Belanja Barang

    5.281.494.327,-

    579.490.000,-

    3.760.900.792,-

    561.072.200,-

    (1.520.593.535,-)

    (18.417.800,-)

    2 BELANJA

    MODAL

    a. Belanja Peralatan

    dan Mesin

    46.250.000,-

    45.900.000,-

    (350.000,-)

    Jumlah 5.907.234.327,- 4.367.872.992,- (1.539.361.335,-)

    Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011

    Dari data-data di atas menjelaskan bahwa realisasi belanja Dinas Pendapatan tidak

    melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja

    anggaran belanja baik karena realisasi belanja lebih rendah dari jumlah yang dianggarkan.

    Berdasarkan hasil analisis kinerja anggaran belanja di atas dapat disimpulkan bahwa

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir telah melakukan efisiensi belanja terhadap belanja

    operasi dan belanja modal. Hal ini dikarenakan jumlah belanja yang dianggarkan lebih besar

    dibandingkan dengan yang dikeluarkan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir atau yang

    terealisasi. Namun ini tidak menandakan bahwa kinerja keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir bagus atau tidak karena untuk mengetahui hal tersebut harus dilihat juga

    pencapaian tiap-tiap kegiatan yang telah dilaksanakan

    3.2. Analisis Data Laporan Neraca.

    Analisis data Laporan Neraca bertujuan untuk mengetahui proses keterbukaan dan

    pertanggungjawaban Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam memberikan laporan

    yang menggambarkan posisi keuangan Dinas mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana

    pada tanggal tertentu.

    Adapun analisis data Laporan Neraca adalah sebagai berikut :

    a. Unit analisis acuan dan pedoman adalah acuan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam membuat Laporan Neraca Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    Tahun 2010.

    b. Unit analisis aset adalah besarnya sumberdaya ekonomi yang dimiliki Dinas Pendapatan Tahun 2010 yang terlampir dalam Laporan Neraca Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010.

    c. Unit analisis kewajiban dan ekuitas dana adalah besarnya utang dan kekayaan bersih Dinas Pendapatan Tahun 2010 yang terlampir dalam Laporan Neraca

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010.

    Demikian halnya dengan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir sendiri bahwa

    Laporan Neraca merupakan keterbukaan dan pertanggungjawaban Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir dalam memberikan laporan yang menggambarkan posisi keuangan

    Dinas mengenai aset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

    Menurut Sekretaris Dinas Pendapatan, Bapak Achmad Basuni mengatakan bahwa :

    Laporan Neraca yang dibuat Dinas Pendapatan menggambarkan posisi keuangan

    mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

    Unsur yang dicakup dalam laporan neraca terdiri atas aset, kewajiban dan ekuitas

    dana.

  • Untuk mengetahui seberapa besar keterbukaan dan pertanggungjawaban Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam pembuatan laporan neraca akan dijelaskan secara

    terperinci di bawah ini.

    3.2.1. Acuan dan pedoman yang mengatur dalam pembuatan laporan neraca

    Laporan keuangan yang dibuat oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir yang

    terdiri dari LRA, Neraca dan CaLK, disusun berdasarkan struktur anggaran APBD sesuai

    Permendagri No.13, sehingga terdapat perbedaan struktur akun dengan PP No.24 Tahun 2005

    oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah langkah konversi.

    3.2.2. Analisis Aset

    Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan nonlacar. Aset lancar meliputi kas,

    investasi jangka pendek, piutang dan persediaan. Sedangkan aset nonlancar meliputi investasi

    jangka panjang, aset tetap, dana cadangan dan aset lainnya. Aset tetap meliputi tanah,

    peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan

    konstruksi dalam pengerjaan. Yang termasuk dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud

    dan aset kerja sama (kemitraan).

    Berdasarkan pengolahan data pada tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa aset

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 31 Desember 2010 secara berurutan

    sebagai berikut:

    a. 85,6% aset tetap, b. 14,3% aset lancar, dan c. 0% aset lainnya

    Sementara itu, pada tahun sebelumnya, yaitu 31 Desember 2009 , proporsi komposisi aset

    adalah :

    a. 82,2% aset tetap, b. 17,8% aset lancar, dan c. 0% aset lainnya.

    Jika dibanding dengan tahun 2009, maka komposisi aset untuk tahun 2010 dapat

    dikatakan lebih baik. Hal itu dapat dilihat dengan adanya peningkatan aset tetap, penurunan

    aset lancar. Peningkatan aset tetap sebesar 3,4% dan penurunan aset lancar sebesar (3,5%).

    Sementara itu, aset lainnya proporsinya sama dengan tahun sebelumnya.

    Berdasarkan data-data dan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa akun

    aset dalam laporan neraca Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir untuk tahun anggaran 2010

    telah mendekati format yang telah dibuat di Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang

    Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Tetapi masih adanya beberpa perbedaan

    yang terjadi dalam akun aset lancar. Selain itu, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir untuk

    tahun anggaran 2010 juga belum mampu membeli, melakukan, bahkan melaksanakan

    program yang dapat meningkatkan aset Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir. Di samping

    itu, dapat disimpulkan pula proporsi komposisi aset dari tahun 2009 ke tahun 2010 telah ada

    peningkatan. Itu dapat dilihat dari kenaikan persentase kenaikan total aset sebesar 2,52% dari

    tahun anggaran sebelumnya.

    1.2.3. Analisis Kewajiban dan Ekuitas Dana Menurut Bapak Achmad Basuni selaku sekretaris Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan

    Ilir pada tanggal 17 April 2012:

    Kewajiban merupakan suatu tugas atau tanggungjawab untuk bertindak atau

    melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban Dinas Pendapatan Kabupaten

    Ogan Ilir adalah sesuatu yang harus dibayarkan dinas kepada pihak lain dalam waktu

    12 (dua belas) bulan.

  • Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan pengertian kewajiban dan apa yang

    menjadi kewajiban Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir. Kewajiban merupakan tugas dan

    tanggungjawab untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu dengan cara tertentu. Yang

    menjadi kewajiban Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir adalah membayar utang kepada

    pihak lain yang dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan.

    1. Analisis Kewajiban Berdasarkan hasil pengolahan data di atas menjelaskan bahwa untuk tahun

    anggaran 2010, Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak memiliki kewajiban

    untuk dibayarkan ke pihak lain. Adapun isi pos kewajiban dalam laporan neraca telah

    sesuai dengan apa yang dikerjakan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu,

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak menerima kelebihan setoran pajak dari

    wajib pajak dan alokasi/relokasi pendapatan ke entitas lainnya.

    Selain itu dapat pula dilakukan analisis terhadap kewajiban yaitu sebagai berikut:

    a. Rasio Likuiditas Dalam menganalisis tingkat likuiditas Dinas Pendapatan digunakan:

    1. Rasio Lancar

    Rasio Lancar =

    = =

    Berdasarkan rasio lancar di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010, current

    ratio Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir adalah . Rasio ini menunjukkan

    aset yang dimiliki Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak digunakan

    untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo. Hal itu dikarenakan Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak memiliki kewajiban atau utang.

    2. Rasio Kas

    Rasio Kas =

    = =

    Berdasarkan rasio kas di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010, cash ratio

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir adalah . Rasio ini menunjukkan kas

    yang dimiliki Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak digunakan untuk

    membayar kewajiban yang jatuh tempo. Hal itu dikarenakan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir tidak memiliki kewajiban atau utang.

    b. Rasio Solvabilitas

    Rasio Solvabitas =

    = =

    Berdasarkan rasio solvabilitas di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010, rasio

    solvabilitas Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir adalah . Rasio ini

    menunjukkan kas yang dimiliki Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak

    digunakan untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo. Hal itu dikarenakan

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak memiliki kewajiban atau utang.

    2. Analisis Ekuitas Dana Berdasarkan format akun ekuitas dana laporan neraca dalam PP No.24 Tahun

    2005 dan Permendagri No.13 Tahun 2006 dengan laporan neraca yang dibuat oleh

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir terdapat perbedaan atau tidak sesuai dengan

    pedoman yang berlaku. Itu dapat dilihat dari tidak adanya pos ekuitas dana cadangan

    dalam laporan neraca Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir untuk tahun anggaran

  • 2010. Ekuitas dana cadangan tersebut mencerminkan kekayaan pemerintah yang

    dicadangkan untuk tujuan tertentu.

    Berdasarkan analisis di atas, maka temuan penelitian dalam Laporan Neraca adalah

    Laporan neraca Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 kurang terbuka dan

    bertanggungjawab. Hal itu dapat dilihat masih banyaknya akun-akun yang tidak terinci

    sehingga tidak diketahui jumlah rincian aset, kewajiban dan ekuitas dana yang dikelola Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir. Dinas Pendapatan belum mampu mengelola keuangan

    daerah dan melaksanakan kewajiban dan tanggungjawab yang telah diberikan Pemerintah

    Daerah.

    1.3. Analisis Data Catatan Atas Laporan Keuangan Adapun unit analisis data dari Catatan Atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut

    :

    a. Unit analisis catatan atas laporan keuangan adalah sumber informasi atas pencapaian kinerja keuangan Dinas Pendapatan Tahun 2010 yang terlampir dalam

    Catatan Atas Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun

    2010.

    Untuk mengetahui seberapa besar keterbukaan dan pertanggungjawaban Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam pembuatan laporan neraca akan dijelaskan secara

    terperinci di bawah ini.

    Secara lengkap informasi yang harus dimuat pada Catatan Atas Laporan Keuangan

    sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar

    Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

    Menurut bapak Faisal Mochtar selaku Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    pada tanggal 17/4/2012 :

    Catatan atas laporan keuangan yang dibuat Dinas Pendapatan disusun untuk

    menyediakan informasi yang nyata mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi

    yang dilakukan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir dalam satu periode.

    Sesuai dengan pendapat-pendapat di atas, berikut ini catatan atas laporan keuangan

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010:

    Catatan Atas Laporan Keuangan

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    Tahun 2010

    Pentingnya Laporan Keuangan yang disusun sebagai dasar

    pertanggungjawaban program dan kegiatan secara akuntabel. Penyusunan laporan

    keuangan baik triwulan, semesteran dan akhir tahun 2010 memuat pencapaian

    kondisi non fisik (keuangan) sesuai dengan aktualisasi penerimaan dan pengeluaran

    yang tertata sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan penerapan sesuai

    Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 24 tahun 2005 yang baku, meliputi :

    a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) SKPD memberikan informasi tentang

    realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Berdasarkan laporan realisasi

    anggaran tahun anggaran 2010, alokasi pendapatan yang dianggarkan Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir ditargetkan sebesar Rp. 14.425.000.000,- dan

    terealisasi sebesar Rp. 4.323.631.433,39 atau 30%. Sementara itu, realisasi belanja

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir untuk tahun anggaran 2010 sebesar Rp.

    4.367.872.992,- dari Rp. 5.907.234.327,- sesuai dengan yang dianggarkan dalam

    APBD TA 2010.

  • b. Neraca Kas SKPD menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan

    ekuitas Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2010. Dari Neraca

    tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp. 833.464.050,-

    dan Kewajiban sebesar 0 sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 adalah sebesar Rp. 833.464.050,-.

    c. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) dimaksudkan agar pengguna laporan

    keuangan dapat memperoleh informasi tentang hal-hal yang termuat dalam laporan

    keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal,

    kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau

    uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

    Selama Tahun Anggaran 2010 Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    menerima anggaran pengeluaran (DPA Umum SKPD) sebesar Rp. 5.907.234.327,-

    bersumber dari APBD yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan di SKPD

    (Dinas Pendapatan).

    Dalam penerapannya, pada TA 2010 Dinas Pendapatan mengelola Belanja

    Pegawai sebesar Rp. 3.760.900.792,- ; Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp.

    561.072.200,-; Belanja Modal sebesar Rp. 45.900.000,-. Sehingga Total Dana yang

    dikelola seluruhnnya selama Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar Rp.

    4.367.872.992,- terbilang Empat miliar tiga ratus enam puluh tujuh juta delapan

    ratus tujuh puuh dua ribu sembilan ratus sembilan puluh dua rupiah.

    Estimasi Pendapatan yang dianggarkan pada Dinas Pendapatan untuk Tahun

    Anggaran 2010 sebesar Rp. 14.425.000.000,- yang berasal dari estimasi Pendapatan

    Asli Daerah, terdiri dari : Pendapatan Pajak Daerah dan Pendapatan Retribusi

    Daerah. Dari anggaran tersebut Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir hanya

    mampu merealisasikan pendapatan sebesar Rp. 4.323.631.433,39 (kurang Rp.

    10.101.368.566,61 dari anggaran yang telah ditetapkan). Adapun rinciannya adalah

    Rp. 3.830.553.183,39 untuk Pendapatan Pajak dan Rp. 493.078.250,- untuk

    Pendapatan Retribusi.

    Posisi keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 adalah

    sebagai berikut :

    Total Aset sebesar Rp. 833.464.050,- ; Kewajiban sebesar Rp. 0 ; dan Ekuitas

    Dana sebesar Rp. 833.464.050,-. Jumlah Aset sebesar Rp. 833.464.050,- terdiri

    dari Aset Lancar sebesar Rp. 119.647.250,- ; Aset Tetap sebesar Rp. 713.816.800,

    ; serta Aset Lainnya sebesar Rp 0. Jumlah Kewajiban sebesar Rp.0 ,-. Jumlah

    ekuitas dana sebesar Rp. 833.464.050,- terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp.

    119.647.250,- ; dan ekuitas dana investasi sebesar Rp. 713.816.800,- Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2011

    Berdasarkan analisis di atas, maka temuan penelitian dalam Catatan Atas Laporan

    Keuangan adalah Catatan Atas Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    Tahun 2010 telah menjelaskan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan yang diraih

    Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010. Hal itu menunjukkan bahwa Dinas

    Pendapatan telah melaksanakan proses keterbukaan dan pertanggungjawaban atas

    pengelolaan keuangan daerah. Catatan atas laporan keuangan tersebut menjelaskan

    bagaimana Dinas Pendapatan mengelola keuangan daerah dan melaksanakan setiap

    tanggungjawab yang diberikan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir kepada Dinas Pendapatan.

    Selain itu, catatan atas laporan keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir

    menggambarkan kondisi keuangan Kabupaten Ogan Ilir.

    KESIMPULAN

  • Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010

    mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

    Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah. Penerimaan daerah dari kedua sektor baik pajak maupun

    retribusi daerah belum terealisasi secara maksimal. Hal ini ditunjukkan dari jumlah realisasi

    penerimaan yang sangat kecil dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan oleh

    pemerintah daerah Kabupaten Ogan Ilir sendiri. Belanja Dinas Pendapatan tidak melebihi

    dari anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja anggaran

    belanja baik karena realisasi belanja lebih rendah dari jumlah yang dianggarkan.

    Laporan Neraca Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 mengacu pada

    Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan

    Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

    Daerah. Aset yang dikelola Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 tidak terinci

    secara jelas di dalam Laporan Neraca. Dinas Pendapatan tidak memiliki kewajiban. Hal itu

    terjadi karena Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir tidak melakukan kemitraan dengan

    pihak lain. Catatan Atas Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun

    2010 telah menjelaskan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan yang diraih Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010. Hal itu menunjukkan bahwa Dinas Pendapatan

    telah melaksanakan proses keterbukaan dan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan

    daerah.

    SARAN

    Dari penelitian yang telah dilakukan dilapangan maka ada beberapa saran yang

    dapat diberikan sebagai masukan dalam membuat Laporan Keuangan Dinas Pendapatan

    Kabupaten Ogan Ilir : Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir hendaknya lebih memahami

    format laporan keuangan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005

    tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk lebih mudah memahaminya

    maka dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan pembuatan dan penyajian laporan

    keuangan. Sarana yang digunakan hendaknya semakin ditingkatkan agar lebih mudah dalam

    pembuatan Laporan Keuangan. Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir hendaknya sudah siap

    menggunakan Peraturan yang terbaru dalam membuat Laporan Keuangan. Selain itu, Dinas

    Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir hendaknya mampu meningkatkan penerimaan daerah, baik

    dari pendapatan pajak, pendapatan retribusi maupun lain-lain pendapatan daerah yang sah

    agar dapat meningkatkan kekayaan Kabupaten Ogan Ilir.