30
Analisis Laporan Keuangan komparatif Analisis laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis laporan keuangan komparatif adalah kecenderungan atau tren (trend). •ANALISIS KOMPARATIF §Analisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang berurutan. §Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.

Analisis Laporan Keuangan Komparatif

  • Upload
    ajeng

  • View
    2.209

  • Download
    202

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perhitungan Analisis Laporan Keuangan Komparatif

Citation preview

Analisis Laporan Keuangan komparatifAnalisis laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis laporan keuangan komparatif adalah kecenderungan atau tren (trend).

ANALISIS KOMPARATIFAnalisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang berurutan.Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.ANALISIS KOMPARATIFPerbandingan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu Year-to-year Changes Analysis dan Index-Number Trend Series Analysis.Dalam pendekatan year-to-year changes analysis, per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun setiap elemen laporan keuangan.Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang perubahan yang terjadi.Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk menentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap perubahan yang terjadi.Kesimpulan (komparatif)Dari sisi neraca, pada tahun 2009 aktiva perusahaan mengalami peningkatan sebesar 33%. Kenaikan itu disebabkan oleh adanya kenaikan baik pada aktiva lancar maupun aktiva tetap. Hal itu mengindikasikan bahwa pada tahun 2010 perusahaan telah melakukan perluasan usaha untuk meningkatkan aktiva lancarnya untuk mendukung peningkatan penjualan.Dari sisi neraca, pada tahun 2010 utang dan modal perusahaan juga mengalami peningkatan dalam jumlah yang sama dengan peningkatan aktiva (33%). Hal itu bisa disebabkan karena perusahaan mendanai kegiatan perluasan usahanya.KesimpulanDari sisi laba-rugi, pada tahun 2010 penjualan dan laba komprehensif juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 30% dan 32%. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan perluasan usaha yang telah dilakukan.Dari sisi laba-rugi juga nampak bahwa sebagai akibat adanya perluasan usaha perusahaan meningkatkan efisiensi kegiatan produksinya. Hal itu tercermin pada peningkatan HPP (25%) yang diperlukan untuk mendukung peningkatan penjualan yang lebih kecil daripada peningkatan penjualannya (30%), sehingga peningkatan laba komprehensif yang terjadi (32%) jauh lebih besar daripada peningkatan penjualan (30%).KesimpulanDengan kata lain, berbagai keputusan yang diambil oleh perusahaan pada tahun 2010 untuk melakukan perluasan uasaha nampaknya cukup tepat karena perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba.Namun demikian, karena perluasan usaha tersebut didanai dengan menggunakan tambahan utang dan tambahan modal, maka di masa yang akan datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan (bunga) yang harus ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan datang juga semakin berat.ANALISIS COMMON-SIZEAnalisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama.Tujuan analisis common-size adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang:1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiapjenis aktiva.2. Struktur modal dan pendanaan.3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.ANALISIS COMMON-SIZEInformasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sbb:1. Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva2. Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva3. Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / PenjualanKesimpulan (common-size)dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2010 komposisi aset lancar sebagian besar berupa persediaan (15% dari total aktiva atau 42,25% dari total aset lancar). Hal itu mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam melakukan penjualan barang dagangan.dari sisi laporan laba rugi, secara absolut maupun relatif peusahaan mengalami peningkatan laba dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar Rp 27.000.000 atau 0,11%.Laporan persentase per komponen (common size statement)

Berguna untuk mengetahui besarnya persentase investasi di masing-masing aktiva, mengetahui komposisi beban, struktur permodalan yang dikaitkan dengan jumlah penjualannya.

Analisa perbandingan laporan keuangan

Analisa ini akan melakukan perbandingan laporan keuangan dalam dua periode atau lebih dengan cara menunjukkan:

- Data absolut (jumlah-jumlah satuan mata uang)

- Kenaikan dan penurunan pada satuan mata uang

- Kenaikan dan penurunan pada persentase

- Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio

- Persentase total

Metode ini akan membantu dalam mengetahui perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Analisis Horizontal (Horisontal analysis)Analisa horizontal (Horisontal analysis), yang disebut juga analisis tren (Trend analysis), yang merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. Analisis horizontal melakukan penelitian dalam laporan keuangan komparatif. Dibutuhkan dua langkah dalam analisis horizontal.1. Menghitung jumlah rupiah perubahan dari periode dasar ke periode akhir.2. Membagi jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar.Dalam analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase atau jumlah (rupiah). Metode ini sering digunakan dalam laporan laba rugi.b. Analisis Vertikal (Vertical Analysis)Adalah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi persentase dan jumlah rupiah. Analisis ini dipakai untuk perbandingan laporan keuangan dari berbagai periode, trend atau perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah untuk diidentifikasi. Laporan keuangan hanya dinyatakan dalam presentase aja disebut laporan ukuran bersama (Common Size Statement). Dalam analisis vertikal terhadap neraca, setiap pos dinyatakan sebagai suatu persentase dari neraca atau suatu persentase dari jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba rugi, adalah lazim untuk menyatakan pos-pos pada laporan laba rugi sebagai suatu persentase dari angka penjualan bersih.c. Analisis Rasio (Ratio analysis)Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu terhadap jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio pembanding yang digunakan sebagai standart. (Henry Simamora, 2000:522).

https://gazelsyahnandia.wordpress.com/2012/12/16/pengertian-manfaat-analisis-laporan-keuangan-dan-tehnik-analisa-laporan-keuangan/

ANALISIS KOMPARATIFAnalisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang berurutan.Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.Perbandingan dapat dilakukan dengan dua pendeka-tan, yaituYear-to-year Changes AnalysisdanIndex-Number Trend Series Analysis.Dalam pendekatanyear-to-year changes analysis, per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun setiap elemen laporan keuangan.Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang perubahan yang terjadi.Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk me-nentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap perubahan yang terjadi.Fokus perhatianyear-to-year changes analysisadalah besarnya perubahan yang terjadi beserta penyebab-nya.Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada elemen-elemenneracapada dasar-nya adalah: 1. Laba bersih dan pembagian dividen 2. Penarikan dan pelunasan utang jangka panjang 3. Penerbitan dan penarikan kembali saham 4. Perubahan modal kerja 5. Perubahan bentuk aktivaFaktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada elemen-elemenLaporanLaba-Rugipada dasarnya adalah: 1. Perubahan volume penjualan 2. Perubahan harga pokok penjualan 3. Perubahan biaya operasi 4. Perubahan pendapatan & biaya di luar operasi 5. Perubahan pendapatan & biaya luar biasa 6. Perubahan pajak penghasilan Rekening2009 (Rp000)2008 (Rp000) Perubahan Absolut Perubahan Relatif (%)

Kas2.4002.600(200)(7,69)

Piutang Dagang2.0002.400(400)(16,67)

Persediaan7.1004.4002.70061,36

Tanah8.5004.6003.90084,78

Gedung8.0008.00000

Akum Dep Gedg(1.000)(750)25033,33

Mesin10.0008.0002.00025

AkumDep.Mesin(2.000)(1.250)75060

Total Aktiva35.00028.0007.00025

Rekening2009(Rp000)2008 (Rp000)Perubahan AbsolutPerubahan Relatif (%)

Utang Lancar4.4005.000(600)(12)

Utang Jk Pjg12.0009.0003.00033,33

Modal Saham7.5007.50000

Agio Saham2.5002.50000

Laba Ditahan8.6004.0004.600115

Total Ut & Mdl35.00028.0007.00025

Rekening2009(000)2008(000) Perubahan Absolut Perubahan Relatif (%)

Penjualan40.00030.00010.00033,33

HPP(12.000)(10.000)2.00020

Laba Kotor28.00020.0008.00040

Biaya Ad & Um(6.800)(5.000)1.80036

Biaya Penjualan(5.600)(4.000)1.60040

Laba Usaha15.60011.0004.60041,81

Biaya Bunga(2.800)(2.000)80040

Laba Sblm Pajak12.8009.0003.80042,22

Pajak Penghsln(1.920)(1.350)57042,22

Laba Stlh Pajak10.8807.6503.23042,22

ContohKesimpulanDari sisi laba-rugi, pada tahun 2009 penjualan dan laba perusahaan juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 33% dan 42%. Hal itu me-nunjukkan bahwa perusahaan benar-benar dapat memanfaatkan perluasan usaha yang telah dilaku-kan.Dari sisi laba-rugi juga nampak bahwa sebagai aki-bat adanya perluasan usaha perusahaan meningkat-kan efisiensi kegiatan produksinya. Hal itu tercermin pada peningkatan HPP (20%) yang diperlukan un-tuk mendukung peningkatan penjualan lebih kecil daripada peningkatan penjualannya (33%), sehingga peningkatan laba yang terjadi (42%) jauh lebih be-sar daripada peningatan penjualan (33%).Dengan kata lain, berbagai keputusan yang diambil oleh perusahaan pada tahun 2009 untuk melakukan perluasan uasaha nampaknya cukup tepat karena perusahaan benar-benar dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba.Namun demikian, karena perluasan usaha tersebut didanai dengan menggunakan tambahan utang jangka panjang dan tambahan modal, maka di masa yang akan datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi lagi operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan (bunga dan dividen) yang harus ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan datang juga semakin berat.

http://farrashallodyo.blogspot.com/2013/11/analisis-laporan-keuangan.html

Analisis Common-Size (Persentase Per-Komponen)

Analisis common-sizeialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebutteknik analisis common-sizedan termasukmetode analisis vertikal.Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut:Komposisi investasi (aktiva)suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.Struktur modal (komposisi pasiva),yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenaiperubahan komposisi, baikkomposisi investasimaupunstruktur modal.

Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size percentage) dapatmenggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif, dapatmenggambarkan perubahan distribusi tersebut.

Contoh Analisis Common-Size:

PT. BAGAS PERKASA JAYANeraca Komparatif dalam Persentase Per-KomponenPer 31 Desember 2009 dan 2010(Dalam Ribuan Rupiah)NERACA31 DesemberCommon-Size (%)

2009201020092010

AKTIVA

Aktiva Lancar

KasRp1.300Rp1.2009,297,50

Piutang DagangRp1.200Rp1.0008,576,25

PersediaanRp2.200Rp2.60015,7116,25

Total Aktiva LancarRp4.700Rp4.80033,5730,00

Aktiva Tetap

TanahRp2.300Rp3.70016,4323,13

GedungRp4.000Rp4.00028,5725,00

MesinRp4.000Rp5.00028,5731,25

Akumulasi DepresiasiRp(1.000)Rp(1.500)(7,14)(9,38)

Total Aktiva TetapRp9.300Rp11.20066,4370,00

Total AktivaRp14.000Rp16.000100%100%

PASIVA (UTANG & MODAL)

Utang LancarRp2.500Rp2.20017,8613,75

Utang Jangka PanjangRp4.500Rp6.00032,1437,50

ModalRp7.000Rp7.80050,0048,75

Total Utang & ModalRp14.000Rp16.000100%100%

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori).

% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,92% Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).PT. BAGAS PERKASA JAYALaporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-KomponenPer 31 Desember 2009 dan 2010(Dalam Ribuan Rupiah)LABA-RUGITahunCommon-Size (%)

2009201020092010

PenghasilanRp150.000Rp200.000100%100%

Harga Pokok PenjualanRp(50.000)Rp (60.000)(33,33)(30,00)

Laba KotorRp100.000Rp140.00066,6770,00

Biaya PemasaranRp(25.000)Rp (34.000)(16,67)(17,00)

Biaya AdministrasiRp(20.000)Rp (28.000)(13,33)(14,00)

Biaya BungaRp(10.000)Rp (14.000)(6,67)(7,00)

Laba Sebelum PajakRp45.000Rp64.00030,0032,00

Pajak (15%)Rp(6.750)Rp(9.600)(4,50)(4,80)

Laba BersihRp38.250Rp54.40025,5027,20

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam perhitungan laba-rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar 100%).

% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x 100%= Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%= 30% Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.

Referensi:Darminto, Dwi P. 2011.Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi.Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005.Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

http://tugas-alk.blogspot.com/2014/04/analisis-common-size-persentase-per.html

Pengertian Persentase common sizeMenurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common-size statement.Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%.Analisis common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).Dalam laporan common size, seluruh akun dinyatakan dalam presentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan keuangan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%.Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis vertikal karena melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas).Analisis laporan keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Laporan laba rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan penjualan. Laporan keuangan common size juga berguna untuk perbandingan antar perusahaankarena laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuatdalam format common size.

Rumus Analisis Common Size:Neraca: (item-item dalam Neraca / Tot. Aktiva) x 100%Rugi/Laba: (item -item dalam Lap. Rugi laba / Tot. Penjualan) x 100%

CaraPerhitungan Persentase Common SizeMetode mengubah jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut (Djarwanto, 1999: 71) :Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal sendiri), dan jumlah penjualan netto dengan 100%.Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya, dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan keuangan itu dengan totalnya.Contoh Soal :Analisislah laporan keuangan dibawah ini dengan menggunakan analisis Common Size?Neraca PT. XYZ

Tgl 31 desember 2009 dan 2010(dalam jutaan rupiah)

AktivaPasiva (Kewajiban)

Aktiva lancar20092010Kewajiban Lancar20092010

KasRp. 22Rp. 25Hutang DagangRp. 91Rp. 89

Surat Berharga1015Hutang Wesel4020

Piutang170176Hutang Pajak3032

Persediaan117112Hutang Bank120120

Total Aktiva LancarRp.319Rp.328Tot. Kewajiban LancarRp.281Rp.261

Aktiva Tetap( bruto)Rp.700Rp.700Hutang Jk.PanjangRp.200Rp.100

Akm. Penyusutan(100)(150)Modal Sendiri :Saham300300

Aktiva TetapRp.600Rp.550Laba yang ditahan138217

Total AktivaRp.919Rp.878Tot. Pasiva (Kewajiban)Rp.919Rp.878

Laporan Rugi Laba PT.XYZ

Th.2009 dan 2010

20092010

PenjualanRp. 2.200Rp.3.000

HPP1.5002.000

Laba KotorRp. 700Rp.1.000

Biaya-biaya400550

Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT)Rp. 300Rp. 450

Bunga5655

Laba sebelum pajak (EBT)Rp. 244Rp. 395

Pajak7888

Laba setelah pajak (EAT)Rp. 166Rp. 310

Penyelesaian :

Analisis Common Size Neraca PT. XYZ

Tgl 31 desember 2009 dan 2010

AktivaPasiva (Kewajiban)

Aktiva lancar20092010Kewajiban Lancar20092010

Kas2,1 %2,8 %Hutang Dagang9,9 %10.1 %

Surat Berharga1,1 %1,7 %Hutang Wesel4,4 %2,3 %

Piutang18,5 %20 %Hutang Pajak3,2 %3,6 %

Persediaan12,8 %12,8 %Hutang Bank13,1 %13,7 %

Total Aktiva Lancar34,6 %37,3 %Tot. Kewajiban Lancar30,6 %29,7 %

Aktiva Tetap( bruto)76,2 %79,7 %Hutang Jk.Panjang21,8 %11,4 %

Akm. Penyusutan10,8 %17 %Modal Sendiri :Saham32,6 %34,2 %

Aktiva Tetap65,4 %62,7 %Laba yang ditahan15 %24,7 %

Total Aktiva100 %100 %Tot. Pasiva (Kewajiban)100 %100 %

Laporan Rugi Laba PT.XYZ

Th.2009 dan 2010

20092010

Penjualan100 %100 %

HPP68,2 %66,7 %

Laba Kotor31,8 %33,3 %

Biaya-biaya18,2 %18,3 %

Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT)13,6 %15 %

Bunga2,3 %1,8 %

Laba sebelum pajak (EBT)11,1 %13,2 %

Pajak3,5 %2,9 %

Laba setelah pajak (EAT)7,6 %10,3 %

Evaluasi Persentase per KomponenPersentase per Komponen dari NeracaPersentase per komponen dari neraca menunjukkan persentase dari masing-masing unsur aktiva dari total aktivanya dan persentase dari masing-masing unsur passiva dari total passivanya (Djarwanto, 1999: 74).Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menunjukkan (Jusuf, 2000:79): 1). Peran dari masing-masing account terhadap total aktiva, 2). Peran dari masing-masing pos pembiayaan (utang atau modal sendiri) dalam membiayai aktiva, 3). Analisis ini juga memberikan indikasi mengenai karakteristik bisnis yang bersangkutan.Persentase per Komponen dari laporan laba-rugiPersentase per komponen dari laporan laba-rugi menunjukkan besarnya persentase masing-masing unsur laba-rugi dari nilai penjualan nettonya (Djarwanto, 1999: 78).Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menurut (Djarwanto, 1999:78) menunjukkan bagian dari penjualan netto yang telah terserap oleh unsur-unsur seperti beban pokok penjualan, berbagai macam biaya usaha, biaya non operating, pajak perseroan, dan pendapatan bersih sebagai sisanya.

Referensi:http://ddebussy.blogspot.com/2011/04/resum-2-analisis-common-size.htmlhttp://hadiborneo.wordpress.com/2010/10/08/analisis-trend-dan-persentase-per-komponen-common-size/.Hery.2012.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Bumi AksaraM. Hanafi, Mahduh, dkk. (2009).Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

http://amrihasanah.blogspot.com/2014/04/analisis-laporan-keuangan-common-size.html