6
ANALISIS STRUKTUR LIPATAN DALAM KAITANNYA DENGAN POLA STRUKTUR PULAU JAWA PADA SUNGAI DOLOK, BANYUMENENG, DEMAK  La Ode Faisal Rahman Teknik Geologi Universitas Diponegoro Jalan Prof. Sudarto S.H, Tembalang, Semarang Abstrak Perkembangan tektonik pulau Jawa dapat dipelajari dari pola-pola struktur geologi dari waktu ke waktu. Struktur geologi yang ada di pulau Jawa memiliki pola-pola yang teratur. Secara geologi  pulau Jawa merupakan suatu komplek sejarah penurunan basin, pensesaran, perlipatan dan vulkanisme di bawah pengaruh stress regime yang berbeda-beda dari waktu ke waktu. Keberadaan tektonika pulau jawa yang mengalami perkembangan pada setiap zamannya menghasilkan beberapa pola yang terbentuk pada daerah jawa ini. Kekompleksan pola struktur di Zona Kendeng ini di bagi menjadi tiga yakni pola meratus yang memeiliki pola NE-SW, pola sunda yang memiliki arah N-S dan juga pola jawa yang memiliki pola W-E. Hasil observasi dilapangan ditemukan struktur geologi yang terbentuk hasil dari pergerakan pola-pola tersebut dimana ditunjukan melalui s truktur li patan. Berdasrakan hasil analisis secara stereografis menghasilkan pola pembentuk struktur tersebut apabila dikaitkan dengan pola tektonik berarah utara   selatan yaitu pola Sunda. Kata Kunci : Tektonik, struktur geologi, lipatan.  Abstract Tectonic development of Java can be learned from the patterns of geological structure from time to time. Geological structure of the island of Java have regular patterns. The geology of the island of Java is a complex history of the decline basin, pensesaran, folding and volcanism under the influence of stress regimes vary from time to time. The existence of tectonic island of Java that has developed in every era produced some patterns formed on this Java area. The complexity of the structure pattern in Kendeng zone is divided into three namely Meratus pattern that has a NE-SW pattern, a pattern that has a direction NS Sundanese and Javanese pattern also has a pattern WE. The results of field observations found geological structures formed result of the movement of the patterns in which the structure is shown through the crease.  Berdasrakan results stereografis analysis produces a pattern forming such structures when associated with tectonic pattern trending north - south of the pattern of Sunda.  Keywords :Tectonic, Geology Structures, fold. PENDAHULUAN Pola tektonik pulau jawa memiliki  berbagai macam arah dan sampai saat ini terus mengalami perkembangan yang kontinu. Pulau jawa merupakan salah atu  pulau yang memiliki system tektonik yang cukup kompleks yang menghasilkan  pola-pola struktur seperti lipatan, sesar maupun kekar. Dilihat dari sejarahnya, tektonik pulau jawa dibentuk dari tiga gaya utama yang bekerja pada suatu

Analisis Lipatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Lipatan

7/26/2019 Analisis Lipatan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-lipatan 1/5

ANALISIS STRUKTUR LIPATAN DALAM KAITANNYA DENGAN

POLA STRUKTUR PULAU JAWA PADA SUNGAI DOLOK,

BANYUMENENG, DEMAK  

La Ode Faisal RahmanTeknik Geologi Universitas Diponegoro

Jalan Prof. Sudarto S.H, Tembalang, Semarang

Abstrak

Perkembangan tektonik pulau Jawa dapat dipelajari dari pola-pola struktur geologi dari waktu ke

waktu. Struktur geologi yang ada di pulau Jawa memiliki pola-pola yang teratur. Secara geologi

 pulau Jawa merupakan suatu komplek sejarah penurunan basin, pensesaran, perlipatan dan

vulkanisme di bawah pengaruh stress regime yang berbeda-beda dari waktu ke waktu.Keberadaan tektonika pulau jawa yang mengalami perkembangan pada setiap zamannya

menghasilkan beberapa pola yang terbentuk pada daerah jawa ini. Kekompleksan pola struktur di

Zona Kendeng ini di bagi menjadi tiga yakni pola meratus yang memeiliki pola NE-SW, polasunda yang memiliki arah N-S dan juga pola jawa yang memiliki pola W-E. Hasil observasi

dilapangan ditemukan struktur geologi yang terbentuk hasil dari pergerakan pola-pola tersebut

dimana ditunjukan melalui struktur lipatan. Berdasrakan hasil analisis secara stereografismenghasilkan pola pembentuk struktur tersebut apabila dikaitkan dengan pola tektonik berarah

utara –  selatan yaitu pola Sunda.

Kata Kunci : Tektonik, struktur geologi, lipatan. 

Abstract

Tectonic development of Java can be learned from the patterns of geological structure from time

to time. Geological structure of the island of Java have regular patterns. The geology of the

island of Java is a complex history of the decline basin, pensesaran, folding and volcanism under

the influence of stress regimes vary from time to time. The existence of tectonic island of Javathat has developed in every era produced some patterns formed on this Java area. The

complexity of the structure pattern in Kendeng zone is divided into three namely Meratus pattern

that has a NE-SW pattern, a pattern that has a direction NS Sundanese and Javanese patternalso has a pattern WE. The results of field observations found geological structures formed

result of the movement of the patterns in which the structure is shown through the crease.

 Berdasrakan results stereografis analysis produces a pattern forming such structures whenassociated with tectonic pattern trending north - south of the pattern of Sunda.

 Keywords :Tectonic, Geology Structures, fold.

PENDAHULUAN

Pola tektonik pulau jawa memiliki

 berbagai macam arah dan sampai saat ini

terus mengalami perkembangan yang

kontinu. Pulau jawa merupakan salah atu

 pulau yang memiliki system tektonik

yang cukup kompleks yang menghasilkan pola-pola struktur seperti lipatan, sesar

maupun kekar. Dilihat dari sejarahnya,

tektonik pulau jawa dibentuk dari tiga

gaya utama yang bekerja pada suatu

Page 2: Analisis Lipatan

7/26/2019 Analisis Lipatan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-lipatan 2/5

waktu yang berbeda-beda. Pola tersebut

yaitu arah Timur Laut  – Barat Daya (NE-

SW) yang disebut pola Meratus, arahUtara  –   Selatan (N-S) atau pola Sunda

dan arah Timur  –   Barat (E-W). Dariketiga pola struktur yang membentuk pulau jawa tersebut maka dapat

memeberikan suatu informasi bagaimana

 pulau jawa ini terbentuk beserta hasil dari

adanya berbagai pola tersebut terhadapstruktur yang terbentuk pada sungai

dolok, desa banyumeneng.

Maksud dari paper ini adalahmemberikan penggambaran mengenai

struktur yang terbentuk di daerah pulau

 jawa khususnya yang terdapat di sungaidolok serta arah gaya pembentuk struktur

tersebut berdasarkan ketiga gaya yang

membentuk pulau jawa.Tujuan dari paper ini adalah

sebagai media belajar dan informasi

kepada pembaca mengenai struktur yang

terbentuk serta gaya utama pembentukstruktur tersebut di sungai dolok

 berdasarkan analisis lipatan yang

ditemukan dilapangan.

GEOLOGI REGIONAL

Desa Banyumeneng dan sekitarnya

memiliki ketinggian beragam, yaitu antara

75  –  225 m di atas permukaan laut, dengantopografi terdiri atas dataran dan perbukitan

dengan kemiringan lahan berkisar antara 0%

 –   45%. Berdasarkan Peta Geologi lembar

Semarang  –   Magelang daerah banyumemeng dan sekitarnya tersusun atas

stratigrafi sebagai berikut :Batuan Gunung api Gajah Mungkur

Batuannya berupa lava andesit, berwarna

abu-abu kehitaman, berbutir halus,

holokristalin, komposisi terdiri dari felspar,hornblende dan augit, bersifat keras dan

kompak. Setempat memperlihatkan struktur

kekar berlembar (sheeting joint).

BatuanGunungapiKaligesik (Qpk)Batuan Gunungapi Kaligesik berupa lava

 basalt, berwarna abu-abu kehitaman, halus,

komposisi mineral terdiri dari felspar,

olivine dan augit, sangat keras.

Formasi JongkongBreksi andesit hornblende augit dan aliran

lava, sebelumnya disebut batuan gunungapiUngaran Lama. Breksi andesit berwarnacoklat kehitaman, komponen berukuran 1 -

50 cm, menyudut  –   membundar tanggung

dengan masa dasar tufaan, pososi tas sedang,

kompak dan keras.Formasi Damar

Batuannya terdiri dari batu pasir tufaan,

konglomerat, dan breksi volkanik. Batu pasirtufaan berwarna kuning kecoklatan berbutir

halus - kasar, komposisi terdiri dari mineral

mafik, felspar, dan kuarsa dengan masadasar tufaan, porositas sedang, keras.

Konglomerat berwarna kuning kecoklatan

hingga kehitaman, komponen terdiri dariandesit, basalt, batuapung, berukuran 0,5 - 5

cm, membundar tanggung hingga

membundar baik, agak rapuh. Breksi

volkanik mungkin diendapkan sebagai lahar, berwarna abu-abu kehitaman, komponen

terdiri dari andesit dan basalt, berukuran 1 -

20 cm, menyudut - membundar tanggung,

agak keras.Formasi Kaligetas

Batuannya terdiri dari breksi dan lahardengan sisipan lava dan tuf halus sampai

kasar, setempat di bagian bawahnya

ditemukan batu lempung mengandungmoluska dan batu pasir tufaan. Breksi dan

lahar berwarna coklat kehitaman, dengan

komponen berupa andesit, basalt, batuapung

dengan masa dasar tufa, komponenumumnya menyudut - menyudut tanggung,

 porositas sedang hingga tinggi, breksi bersifat keras dan kompak, sedangkan laharagak rapuh. Lava berwarna hitam kelabu,

keras dan kompak. Tufa berwarna kuning

keputihan, halus - kasar, porositas tinggi,getas. Batu lempung, berwarna hijau,

 porositas rendah, agak keras dalam keadaan

kering dan mudah hancur dalam keadaan

 basah. Batu pasir tufaan, coklat kekuningan,halus - sedang, porositas sedang, agak keras.

Page 3: Analisis Lipatan

7/26/2019 Analisis Lipatan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-lipatan 3/5

  Formasi Kalibeng

Batuannya terdiri dari napal, batupasir

tufaan dan batu gamping. Napal berwarnaabu-abu kehijauan hingga kehitaman,

komposisi terdiri dari mineral lempung dansemen karbonat, porositas rendah hinggakedap air, agak keras dalam keadaan kering

dan mudah hancur dalam keadaan basah.

Pada napal ini setempat mengandung karbon

(bahan organik). Batupasir tufaan kuningkehitaman, halus - kasar, porositas sedang,

agak keras, Batu gamping merupakan lensa

dalam napal, berwarna putih kelabu, kerasdan kompak.

Formasi Kerek

Perselingan batu lempung, napal, batu pasirtufaan, konglomerat, breksi volkanik dan

 batu gamping. Batu lempung kelabu muda -

tua, gampingan, sebagian bersisipan dengan batu lanau atau batu pasir, mengandung fosil

foram, moluska dan koral-koral koloni.

Lapisan tipis konglomerat terdapat dalam

 batu lempung di K. Kripik dan di dalam batupasir. Batu gamping umumnya berlapis,

kristallin dan pasiran, mempunyai ketebalan

total lebih dari 400 m. 

METODOLOGI 

Dalam pembuatan paper ini metode

yang digunakan adalah dengan Geological Field Work yaitu dengan mencari data

dilapangan, analisis stereografis untuk

menentukan arah pembentuk struktur serta

studi pustaka dimana menggunakan data-data yang berasal buku dan jurnal yang

relevan dengan masalah yang dibahas.

PEMBAHASAN

Lokasi penelitian berada pada SungaiDolok, Desa Banyumeneng, Semarang, Jawa

Tengah.. Jawa Tengah khususnya Kota

Semarang, dikontrol secara dominandikontrol oleh aktifitas zona Kendeng.

Sehingga hasil analisis tadi dapat

dihubungkan dengan pola struktur geologi

yang terjadi pada zona kendeng.

Perkembangan tektonik pulau Jawadapat dipelajari dari pola-pola struktur

geologi dari waktu ke waktu. Strukturgeologi yang ada di pulau Jawa memiliki pola-pola yang teratur. Secara geologi pulau

Jawa merupakan suatu komplek sejarah

subsidence, pensesaran, perlipatan dan

vulkanisme di bawah pengaruh stress regimeyang berbeda-beda dari waktu ke waktu.

Secara umum, ada tiga arah pola umum

struktur yaitu arah Timur Laut  – Barat Daya(NE-SW) yang disebut pola Meratus, arah

Utara  –   Selatan (N-S) atau pola Sunda dan

arah Timur  –  Barat (E-W). Perubahan jalur penunjaman berumur kapur yang berarah

Timur Laut –  Barat Daya (NE-SW) menjadi

relatif Timur  –   Barat (E-W) sejak kalaOligosen sampai sekarang telah

menghasilkan tatanan geologi Tersier di

Pulau Jawa yang sangat rumit untuk

dijelaskan.Dari berbagai macam pola struktur

yang menyusun pulau jawa, pola Sunda

yang berarah Utara-Selatan merupakan pola

struktur paling dominan yang menyusunstruktur di pulau jawa. Di bagian barat

tampak lebih dominan sementara perkembangan ke arah timur tidak

terekspresikan. Ekspresi yang

mencerminkan pola ini adalah pola sesar-sesar pembatas Cekungan Asri, Cekungan

Sunda dan Cekungan Arjuna. Pola Sunda

 pada Umumnya berupa struktur regangan.

Data yang telah diperoleh padasingkapan dilapangan kali ini, litololgi yang

ditemukan merupakan perselingan antara batulanau dan batupasir yang diidentifikasitergolong kedalam formasi kerek.

Formasi kerek merupakan formasi

yang terbentuk paling dasar pada cekunganzona Kendeng. Formasi ini kemudian

mengalami proses tektonik yang intensif

sehingga pada kenampakannya, formasi

kerek dapat di temukan sebagai perlapisantegak ataupun dengan penujaman yang

curam atau > 50°. Selain itu, karena proses

Page 4: Analisis Lipatan

7/26/2019 Analisis Lipatan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-lipatan 4/5

tektonika yang kompleks, jenis struktur

geologi yang di temui memiliki asosiasi

struktur lebih dari satu.Pada singkapan kali ini, jenis

struktur yang di temui dilapangan antara lainlipatan, sesar dan struktur penyertanya berupa dragfold. Jenis batuan yang terkena

gaya adalah batuan dengan sifat ductile

(batulanau-batupasir). Hal ini menyebabkan

struktur yang terbentuk pertama adalahlipatan hingga akhirnya terbentuk sesar.

Hasil analisa stereografis menunjukkan

 bahwa gaya utama (σ1) yang membentukstruktur tersebut berarah Utara-Selatan

dengan jenis lipatan Inclined folds (Rickard,

1971). Sesar merupakan struktur yangterbentuk kemudian dan menghasilkan

struktur pembawa yaitu dragfold. Jenis sesar

di perkirakan adalah sesar naik, dilihat dariarah pola pergerakan sesar yang

mengahasilkan dragfold.

Tektonika kompleks yang terjadi

kemungkinan besar berumur Oligosen-Miosen. Hal ini dikaitkan pada sejarah

 pembentukan zona kendeng yang sebagian

 besar terjadi di jaman Tersier hingga

Kuarter. Zona Kendeng yang merupakanActive margin bersinggungan langsung

dengan zona subduksi di Samudera Hindiamendapatkan rambatan gaya yang berarah

relatif Utara-Selatan. Gaya ini kemudian

menyebabkan pengangkatan pada formasikerek yang terbentuk di laut dalam (di dasar

cekungan). Maka, dengan demikian, hasil

analisa sesuai dengan sejarah pembentukan

Kemudian dari analisis lapangan

didapatkan arah tegasan utama (σ1) 0º, N335 ºE, arah tegasan dua (σ2) 9 º, N74 ºE,

dan arah tegasan tiga (σ3) 76 º, N195 ºE

yang memiliki arah gaya berasal dari barat

daya hingga selatan. 

PENUTUP 

Berdasarkan hasil analisis maka didaptkan bahwa struktur lipatan yang terbentuk di

sungai dolok, desa banyumeneng di bentuk

oleh pola tegasan yang berarah utara-selatan

dengan jenis lipatan yaitu inclined fold ..Selait itu dalam pengukuran dilapangan

disarankan agar lebih teliti dalammenganalisa sehingga data yang diolahmenghasilkan informasi yang benar.

REFERENSI

 Natalia, Eka. 2009. Paper :  Analisis Struktur

 pembentuk Pulau jawa berdasarkan

analisa struktur dilapangan.Tim Asisten Geologi Struktur. 2013. Buku

Panduan Praktikum GeologiStruktur. Semarang ; UNDIP

LAMPIRAN

Page 5: Analisis Lipatan

7/26/2019 Analisis Lipatan

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-lipatan 5/5

 

Gambar 3. Kolom Stratigrafi Umum Zona

Kendeng (Pringgoprawiro, 1983)

Gambar 1. Peta Persebaran Pola Struktur

di Pulau Jawa

Gambar 2. Kenampakan Singkapan di

Lapangan

Gambar 3. Stratigrafi Zona Kendeng