202
ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA ALBUM TAHUN 1981-1983 BERDASARKAN TEORI RUANG PERSEPSI MANUSIA MODEL HALEY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Yonatan NIM: 121224019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

  • Upload
    lyhanh

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS

PADA ALBUM TAHUN 1981-1983

BERDASARKAN TEORI RUANG PERSEPSI MANUSIA MODEL HALEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Yonatan

NIM: 121224019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

i

ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS

PADA ALBUM TAHUN 1981-1983

BERDASARKAN TEORI RUANG PERSEPSI MANUSIA MODEL HALEY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Yonatan

NIM: 121224019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada

Allah Bapa, Anak dan Roh kudusTuhan kami atas berkat, kelancaran, kekuatan

yang telah diberikan.

Orang Tua tercinta, Bapak Kardi dan Ibu Srijah yang selalu memberikan

semangat, doa, perhatian dan kasih sayang yang tak pernah putus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

v

MOTTO

“HASIL TIDAK AKAN MENGKHIANATI

PROSES KINERJAMU”

(Yonatan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

viii

ABSTRAK

Yonatan. 2017. Analisis Metafora dalam Lirik Lagu Iwan Fals pada Album Tahun

1981-1983 Berdasarkan Teori Ruang Persepsi Manusia Model Haley.

Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kategori ruang persepsi

manusia model Haley yang digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora,

distribusi kategori ruang persepsi manusia model Haley yang paling menonjol dan

keadaan sistem ekologi dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kategori ruang persepsi manusia

model Haley yang digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora, distribusi

kategori ruang persepsi manusia model Haley yang paling menonjol dan keadaan

sistem ekologi yang terlihat dalam metafora lirik lagu Iwan Fals pada album tahun

1981-1983.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data

penelitian ini adalah lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983.

Sumber data terdiri tiga album yaitu album Sarjana Muda tahun 1981 meliputi 10

judul lagu, album Opini tahun 1982 meliputi 9 judul lagu dan album Sumbang

tahun 1983 meliputi 9 judul lagu. Data penelitian ini berupa frasa, klausa dan

kalimat yang mengandung ungkapan metafora. Tahap analisis data mengacu

model Miles dan Huberman yang mencakup interpretasi, pengkategorian, dan

distribusi.

Hasil analisis terhadap 92 data penelitian ini menunjukkan bahwa dalam

lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983 terdapat 9 kategori ruang

persepsi manusia model Haley yang meliputi (1) kategori being, (2) kategori

cosmos, (3) kategori energy, (4) kategori substance (5) kategori terretrial, (6)

kategori object, (7) kategori living (8) kategori animal (9) kategori human. Hasil

distribusi persentase pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley

yang paling monjol adalah kategori human dengan jumlah distribusi persentase

33,69%. Selain itu, hasil distribusi mencerminkan keadaan sistem ekologi dalam

lirik lagu Iwan Fals yang tidak seimbang.

Kata kunci: metafora, kategori ruang persepsi manusia model Haley, lirik lagu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

ix

ABSTRACT

Yonatan. 2017. Metaphor Analysis in Lyric of Iwan Fals Songs at Album in 1981-

1983 According The Category of Human Perceptual Space in Haley Theory.

Thesis. Yogyakarta: Study Program of Indonesian Literary Language

Education, Faculty of Teacher and education, Sanata Dharma University.

The issues that are discussed in this research is categoy of human perceptual

space in Haley model that used to create a metaphor expression, categoy of human

perceptual space in Haley model the most prominent and situation of ecology

system in the lyric of Iwan Fals song at his album in 1981-1983. The purpose of

the research to explained categoy of human perceptual space in Haley model that

used to create metaphor expression, distribution categoy of human perceptual

space in Haley model the most prominent and situation of ecology system in the

lyric of Iwan Fals song at his album in 1981-1983.

The research is a kind of qualtative descriptive. The data source this

research is the lyrics of Iwan Fals song at his album in 1981-1983. The data

source consist of three album that is Sarjana Muda in 1981 included ten song title,

Opini album in 1982 included nine song title and Sumbang album in 1983

included nine song title. The reasearch data shaped phrases, clause and sentences

that contains metaphor expression. The includes interpretation, categorization, and

distribution.

Result of analysis against the ninety-two reasearch data showing that in

lyrics of Iwan Fals song at his album in 1981-1983 there are nine category of

human perceptual space in Haley model included (1) being category, (2) cosmos

category, (3) energy category, (4) substance category, (5) terretrial category, (6)

object category, (7) living category, (8) animal category, (9) human category. The

result of percentage distribution of categoy of human perceptual space in Haley

model and the most prominent is human category by the number of percentage

distribution of 33,69%. Besides it, the distribution results reflect the state of

ecological system in the lyric of Iwan Fals songs that are not seim.

Keywords : metaphor, category of human perceptual space in Haley, song lyric.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS

BERDASARKAN TEORI RUANG PERSEPSI MANUSIA MODEL

HALEY.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan ini,

peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, waktu, pikiran, dan tenaga

untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

dengan penuh dedikasi mendidik, membimbing, memberikan dukungan,

bantuan, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis dari awal kuliah

sampai selesai.

6. Bapak Robertus Marsidiq, selaku karyawan seketariat prodi PBSI yang

dengan sabar memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis

dalam menyelesaikan administratif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7

1.5 Batasan Istilah ................................................................................................... 8

1.6 Sistematika Penyajian ....................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 10

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................................. 10

2.2 Landasan Teori ................................................................................................. 12

2.2.1 Pengertian Metafora ................................................................................... 13

2.2.2 Unsur-Unsur Metafora ............................................................................... 15

2.2.3 Macam-Macam Sudut Pandang Peranan Metafora .................................... 17

a. Sudut Pandang Metafora dari Segi Sintaksis ............................................. 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

xiii

b. Sudut Pandang Metafora dari Segi Semantik............................................. 20

c. Sudut Pandang Metafora dari Segi Sistem Ekologi

(Ruang Persepsi Manusia Model Haley).................................................... 20

2.2.4 Lirik Lagu................................................................................................... 28

a. Pengertian Lirik Lagu ................................................................................ 28

b. Bahasa Lirik Lagu ...................................................................................... 29

c. Iwan Fals dan Lirik Lagu Ciptaanya .......................................................... 30

2.3 Kerangka Pikir ................................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 33

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 33

3.2 Data dan Sumber Data ..................................................................................... 34

3.3 Instrumen Penelitian......................................................................................... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 36

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 39

3.6 Teknik Keabsahan Data ................................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 43

4.1 Deskripsi Data .................................................................................................. 43

4.2 Analisis Data .................................................................................................... 45

4.2.1 Tahap Interpretasi dan Pengkategorian ...................................................... 45

4.2.2 Tahap Distribusi ......................................................................................... 81

4.3 Pembahasan ...................................................................................................... 84

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 87

5.1 Simpulan ......................................................................................................... 87

5.2 Saran ................................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90

LAMPIRAN .......................................................................................................... 92

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Kategori Ruang Persepsi Manusia Model Haley ...................... 22

Tabel 3.1 Contoh Pengkodean Data ....................................................................... 38

Tabel 3.2 Contoh Tabel Distribusi Kategori Ruang Persepsi Manusia Model

Haley ...................................................................................................................... 41

Tabel 4.1 Jumlah Data Penelitan ............................................................................ 43

Tabel 4.2 Distribusi Kategori Ruang Persepsi Manusia Model Haley .................. 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Hierarki Ruang Persepsi Manusia Model Haley ................................... 21

Bagan 2.2 Mind Mapping Kerangka Pikir ............................................................. 32

Bagan 3.1 Rumus Pesentase ................................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Unduhan Sumber Data........................................................................ 93

Lampiran 2 Hasil Pengumpulan Data .................................................................. 114

Lampiran3 Hasil Triangulasi Data ....................................................................... 119

Lampiran 4 Hasil Pengkategorian Data .............................................................. 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi manusia. Melalui bahasa

itulah, manusia menyampaikan gagasan, keinginan, ataupun perasaanya. Fungsi

bahasa itu sendiri adalah alat interaksi sosial, dalam arti alat untuk menyampaikan

pikiran, gagasan, konsep, ide atau perasaan. Dengan demikian, bahasa dapat

dinyatakan sebagai identitas dan media pengekspresian jiwa kelompok

masyarakat atau individu dalam berbagai situasi komunikasi (Chaer, 2009: 33).

Ditinjau dari fungsi bahasa yang dapat digunakan dalam berbagai situasi

komunikasi, salah satu wujudnya adalah karya sastra. Bahasa dalam karya sastra

memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dari situasi komunikasi lainya.

Keistimewaan bahasa dalam karya sastra terbentuk adanya percampuran ekspresi

dunia nyata dan dunia kias, antara makna sesungguhnya dan makna kias. Salah

satu dari genre sastra yang terbentuk dari dunia nyata dan dunia kias itu adalah

puisi.

Wahab (1990: 144) menyatakan bahwa di dalam puisi ada campuran antara

dunia nyata dan duni kias. Dengan demikian, puisi itu kaya akan metafora. Selain

itu, Supriyadi (2013: 313) menyatakan di dalam puisi terdapat pernyataan-

pernyataan metaforis yang sering digunakan penyair ketika ia menciptakan suatu

sajak atau pun puisi.Pernyataan metaforis itu sebagai gejala kebahasan dalam

puisi yang direalisasikan dalam bentuk lambang kias (signifier) dan makna yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

2

dimaksudkan (signified).Selanjutnya dari Robert Fost dan Marvin K.I Ching

(1980 dalam Wahab, 1995: 75) menyatakan bahwa “poetry is the of saying one

thing and meaning of another”. Dengan demikian, puisi mempunyai fungsi yang

sama dengan metafora, yaitu mengatakan suatu hal tetapi mempunyai maksud

lain. Namun demikian, puisi bukanlah metafora dan begitupula sebaliknya,

metafora bukanlah puisi. Persamaan puisi dan metafora ini disebabkan oleh

adanya kenyataan bahwa penyair memiliki hak poetica licensia, dalam

mengkhayalkan dunia bebas melengkapi dunia ini dengan apa saja yang

dipilihnya, baik dengan benda-benda yang diambil dari dunia nyata maupun

dengan benda-benda yang ada pada khayalan penyair.

Puisi yang telah dijelakan di atas, tidak jauh berbeda dengan lirik lagu. Lirik

lagu biasanya identik dengan lambang-lambang kias atau bahasa yang bersifat

kias. Hal itu terjadi adanya fenomena khas penggunaan bahasa penyair lirik lagu

yang tersusun dalam bait-bait bernada liris (emosional/penuh perasaan). Lirik

lagu merupakan ekspresi seseorang dalam batinya tentang sesuatu hal yang sudah

dilihat, didengar maupun dialaminya (Awe, 2007:22). Selain itu, dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2007: 678) lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi

curahan perasaan pribadi. Dengan demikian, lirik lagu dapat dinyatakan memiliki

kesamaan dengan puisi dan memiliki keistimewaan dalam bahasanya.

Dalam lirik-lirik lagu karya Iwan Fals sebagain besar menampilkan

lambang-lambang kias atau bahasa yang bersifat kias. Lambang kias atau bahasa

yang bersifat kias itu dipakai untuk mengarah penyampaian gagasan, kritik sosial,

perasaan dan sebagainya. Seperti yang sudah peneliti jelaskan tentang puisi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

3

lirik lagu di atas, maka lirik lagu pun sebenarnya mengandung campuran antara

dunia nyata dan dunia kias. Dengan demikian, lirik lagu juga kaya akan ungkapan

metafora. Berdasarkan pernyataan tersebut, hal ini menarik untuk dianalisis lebih

lanjut terutama pengkajian metafora dalam lirik lagu.

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara

langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dan tidak menggunakan kata

pembanding; misalnya, seperti, sebagai, bagai, serupa, bak dan sebagainya (Keraf,

2008: 139). Selanjunya, Pradopo (2012: 66) menyatakan bahwa metafora ini

bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata

pembanding seperti, bagai, laksana dan sebagainya. Selain itu, Wahab (1995:71)

menyatakan studi tentang metafora dapat dikaitkan dengan sistem ekologi

manusia (ruang persepsi manusia). Sehubungan hal itu, beliau menganalisis

metafora dalam puisi memakai konsep ruang persepsi manusia yang dikenalkan

oleh Michael C. Haley. Data penelitianya terdiri dari 111 metafora diambil dari 76

puisi yang ditulis sekitar tahun 1970-an, kemudian data itu digolongkan

berdasarkan kesesuaian kriteria lambangnya dengan kriteria klasifikasi ruang

persepsi manusia model Haley yang terdiri dari sembilan kategori, yaitu being,

cosmos, energy, substantial, terretrial, object, living, animate dan human.

Berdasarkan hal itu, dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk mengetahui dan

membuktikan khususnya tentang metafora dengan konsep ruang persepsi manusia

model Haley dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983.

Berdasarkan analisis awal terhadap lirik-lirik lagu karya Iwan Fals pada

album tahun 1981-1983, cukup banyak ditemukan lambang kias dari ungkapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

4

metafora yang dapat diklasifikasikan kedalam sembilan kategori sistem ekologi

(ruang persepsi manusia) model Haley. Berikut salah satu contoh data ungkapan

metafora dalam lirik lagu Iwan Fals.

(1) Cepatlah besar matahariku (34-JL.1-AP.82-Fra)

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 772), matahari merupakan

benda angkasa, titik tata surya berupa bola berisi gas yang mendatangkan terang

panas pada bumi kala siang. Dengan demikian, kosep matahari dapat disebut

sebagai konsep benda yang berada diruang angkasa dan menggunakan ruang.

Dalam ungkapan metaforis pada data (34-JL.1-AP.82-Fra), Iwan Fals menghayati

matahari sebagai anak kandungya yang dapat tumbuh semakin besar atau dewasa.

Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(2) Galang rambu anarki anakku

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

(Iwan Fals. Galang Rambu Anarki Dalam Album Opini. 1982)

Penggalan lirik lagu (2) di atas seoalah-olah menggambarkan seorang

penyair yang sedang mendoakan anaknya supaya cepat tumbuh dewasa. Anak

tersebut bernama Galang Rambu Anarki yang didoakan supaya lekas besar atau

tumbuh dewasa. Dalam ungkapan metaforis pada data (34-JL.1-AP.82-Fra) ini,

anak tersebut diungkapan Iwan Fals dengan lambang kias (signifier) matahari,

sedangkan makna yang dimaksudkan penyair (signified) adalah Galang Rambu

Anarki.

Dilihat dari kriteria lambang kias matahari pada ungkapan metafora penyair

di atas memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori cosmos. Hal tersebut

menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan cosmos yang mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

5

contoh kongkrit matahari, bumi, bulan dan lain-lain yang tidak hanya ada

melainkan menempati ruang di jagad raya. Dengan demikian, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan

pada kategori cosmos dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

Penciptaan ungkapan metafora dengan lambang kias matahari di atas

menggambarkan sebuah interaksi penyair dengan lingkunganya. Lambang kias itu

memiliki kriteria yang sesuai dengan kategori cosmos dalam hierarki ruang

persepsi model Haley. Dengan demikian, penciptaan sebuah metafora tidak

terlepas dari interaksi penyair lagu dengan lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut,

sejalan dengan pernyataan Wahab (1990: 147) yang mengungkapkan bahwa di

dalam berpikir dan menciptakan metafora manusia tidak dapat melepaskan diri

dari lingkunganya, karena ia selalu mengadakan interaksi dengan lingkunganya

itu. Studi tentang interaksi antara manusia dan lingkungannya (makhluk bernyawa

ataupun benda tak bernyawa) disebut dengan sistem ekologi.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik pada lirik-lirik lagu karya Iwan

Fals tahun 1981-1983 dengan alasan ungkapan metafora yang ditemukan cukup

banyak. Oleh karena itu, lirik lagu tersebut akan dijadikan objek penelitian dan

dianalisis berdasarkan lambang kias yang digunakan pada ungkapan metaforanya.

Kemudian, data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori ruang persepsi

manusia model Haley dan dicari distribusi frekuensi pemakaiannya supaya

mengetahui kategori metafora ruang persepsi manusia model Haley yang paling

menonjol serta keadaan sistem ekologi penyairnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, disusunlah tiga rumusan

masalah sebagai berikut.

1. Apa saja kategori ruang persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk

menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun

1981-1983 berdasarkan lambang kiasnya?

2. Distribusi kategori ruang persepsi manusia model Haley apa yang paling

menonjol digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu

Iwan Fals pada album tahun 1981-1983?

3. Bagaimana keadaan sistem ekologi yang terlihat dalam metafora lirik lagu

Iwan Fals pada album tahun 1981-1983 berdasarkan distribusi pemakaian

kategori ruang persepsi manusia model Haley?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini

bertujuan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals

pada album tahun 1981-1983 berdasarkan lambang kiasnya.

2. Mendeskripsikan distribusi kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

paling menonjol digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik

lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

7

3. Mendeskripsikan keadaan sistem ekologiyang terlihat dalam metafora lirik lagu

Iwan Fals pada album tahun 1981-1983 berdasarkan distribusi pemakaian

kategori ruang persepsi manusia model Haley.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini ada dua, yaitu

manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat teoretis penelitian ini sebagai berikut.

Adapun manfaat secara teoritis penelitian ini memperkaya khasanah penelitian

di bidang linguistik khususnya dalam lirik lagu. Selain itu, memberikan

perbendaharaan hasil penelitian dalam gaya bahasa khususnya majas metafora

yang dikaitkan dengan studi sistem ekologi atau ruang persepsi manusia yang

dikenalkan oleh Michael C. Haley.

2. Manfaat praktis dalam penelitian ini sebagai berikut.

Adapun manfaat secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi peneliti

selanjutnya, guru, dan pembaca. Bagi peneliti selanjutnya dapat menyumbang

sumber reverensi tentang analisis metafora yang dikaitkan dengan studi sistem

ekologi dalam lirik lagu. Selanjutnya, bagi guru dapat menjadi pedoman dan

mengajarkan pada siswa siwinya dalam menciptakan metafora agar lebih

imajinatif. Sedangkan bagi pemebaca dapat memberikan wawasan tentang

kemataforaan dalam lirik lagu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

8

1.5 Batasan Istilah

Sehubungan dengan judul penelitian ini, agar terdapat persamaan konsep

istilah dan agar pemanfaatan tersebut tampak jelas, perlu diberikan adanya

pembatasan istilah. Istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut.

1. Metafora

Semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam

bentuk yang singkat dan tidak menggunakan kata pembanding; misalnya,

seperti, sebagai, bagai, serupa, bak, dan sebagainya (Keraf, 2008: 139).

2. Kategori ruang persepsi manusia model Haley

Suatu sistem ekologi atau ruang persepsi manusia tersusun dalam suatu hierarki

yang teratur yaitu, being, cosmos, energy, subtance, terrestrial, object, living,

animate, dan human (Wahab, 1995: 77).

3. Sistem ekologi

Studi tentang interaksi manusia dengan lingkunganya (makhluk bernyawa

maupun benda tak bernyawa) (Wahab, 1995: 76).

4. Lirik

Susunan kata sebuah nyanyian yang berisi curahan perasaan pribadi(KBBI,

2007: 678).

5. Lagu

Ragam suara yang berirama (dalam bercakap, beryanyi, membaca, dsb)

(KBBI, 2007: 677).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

9

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri atas lima bab. Hal ini bertujuan

untuk mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini. Bab I adalah bab

pendahuluan. Pada bab ini, peneliti mengkaji latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika

penyajian.Bab II adalah landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang

relevan, kajian teori dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang

penelitian-penelitian yang sejenis dengan topik ini, sedangkan kajian teori berisi

uraian tentang teori-teori yang menjadi kajian teori penelitian.

Bab III adalah metodologi penelitian. Pada bab ini, peneliti membahas

seputar jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data dan teknik keabsahan data. Bab IV adalah deskripsi data, analisis

data, dan pembahasan. Dalam bab ini peneliti mendeskripsikan data penelitian,

cara menganalisa data dan pembahasan hasil penelitian.Bab V adalah penutup

yang berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran. Selain itu, peneliti juga

menyajikan daftar pustaka yang dipergunakan untuk referensi yang menunjang

penelitian dan terdapat juga lampiran-lampiran yang mendukung penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

10

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai acuan agar bisa tercipta lebih baik

lagi. Acuan untuk penelitian ini menggunakan penelitian-penelitian terdahulu,

berupa karya ilmiah dan skripsi. Acuan utama penelitian ini berjudul “Metafora

Sebagai Alat Pelacak Sistem Ekologi” yang ditulis oleh Wahab (1995). Penelitian

tersebut bertujuan mendeskripsikan kontribusi linguistik dalam mempelajari

sistem ekologi. Khususnya peranan apa yang dapat dimainkan oleh metafora

dalam mengetahui keadaan sistem ekologi di Indonesia? Dengan mengacu pada

kerangka berpikir Michael C. Haley (dalam Ching (ed.), 1980) tentang ruang

persepsi manusia dalam menciptakan metafora. Selain itu, Wahab mencoba

melihat hubungan penyair dengan keadaan sistem ekologi manusia. Data metafora

yang diambil dalam studi ini ada 111 satuan metafora dalam 76 puisi yang ditulis

sesudah tahun 1970-an oleh 15 orang penyair, sebagaian besar lahir sesudah tahun

1950-an.

Hasil penelitian metafora dilihat dari segi sintaksis terbagi menjadi tiga

kelompok, yaitu (1) metafora nominatif, (2) metafora predikatif dan (3) metafora

kalimatif. Hasil penelitian selanjutnya, metafora yang diciptakan oleh para penyair

itu digolong-golongkan lambangnya berdasarkan klasifikasi medan semantik

ruang persepsi manusia model Haley yang terdiri dari Being, Cosmos, Energy,

Substance, Terestrial, Object, Living, Animate, dan Human. Dari 111 metafora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

11

yang ada, Wahab mencari distribusi persentasenya melalui simbol yang mewakili

kategori-kategori di atas. Distribusi persentase itu mencerminkan distribusi

persentase kesan penyair terhadap ruang persepsi manusia yang didapat dari

lingkunganya atau yang disebut dengan penggambaran sistem ekologi.

Penelitian yang kedua merupakan skripsi ditulis oleh Farida Trisnaningtyas

(2010) yang berjudul “Metafora pada Rubrik Opini dalam Majalah Tempo”.

Penelitian tersebut bertujuan (1) mendeskripsikan bentuk dan jenis metaforayang

digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo, (2)

mendeskripsikankemiripan antara wahana dan tenor metafora pada rubrik Opini

dalam majalahTempo, (3) mendeskripsikan metafora yang banyak digunakan pada

rubrik Opinidalam majalah Tempo.Metode yang digunakan dalam penelitian itu

adalah metode kualitatif yangbersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan

adalah semantik. Data penelitiantersebut adalah data kebahasaan berupa kata,

frasa, klausa, maupun kalimat yangmengandung metafora yang terdapat pada

rubrik Opini dalam majalah Tempo.Sumber data penelitian tersebut adalah rubrik

Opini yang terdapat dalam majalahTempo yang diterbitkan pada bulan Januari

2008. Data yang diperoleh darisumber data diedit, diklasifikasikan dan direduksi

sebelum disajikan. Prosesanalisis meliputi usaha menemukan kemiripan antara

wahana dan tenorberdasarkan komponen bersama yang dimiliki keduanya.

Analisis data berakhirapabila dalam kesimpulan telah diperoleh kaidah-kaidah

sesuai dengan tujuanpenelitian yang telah ditetapkan.

Dari analisis terhadap 187 buah data dapat ditarik simpulan bahwa

(1)bentuk metafora pada data yang diteliti dari segi sintaksisnya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

12

metaforanominatif, metafora komplementatif, metafora predikatif dan metafora

kalimatifsedangkan metafora dari segi jenisnya adalah metafora antropomorfik,

metaforabinatang, metafora relasi abstrak-konkret dan metafora sinaestetik, (2)

metafora(sebagai wahana) selalu mengandung kemiripan komponen makna

dengantuturan yang digantikan (sebagai tenor). Dari hubungan tersebut

dapatdikelompokkan menjadi kemiripan objektif (bentuk) dan kemiripan

emotif(perseptual/kultural), (3) metafora yang paling banyak digunakan dari

segisintaksisnya adalah metafora kalimatif 45 % (84 buah), dan dari jenisnya

yangbanyak digunakan adalah RAK 55,6 % (104 buah), sedangkan pengimajian

berdasarkan ruang persepsi yakni kategori human (46,6 %).

Masing-masing penelitian di atas mempunyai ciri khusus yang berbeda-beda

karena ditinjau dari sudut yang berbeda dalam pembahasanya. Namun, dari

persamaanya dapat disimpulkan kedua penelitian yang telah dilakukan di atas

merupakan penelitian yang sama mengenai metafora baik itu dalam karya fiksi

seperti puisi pada penelitian Wahab (1995) maupun nonfiksi seperti teks opini

pada majalah Tempo dalam penelitian Trisnaningtyas (2010). Dengan demikian,

penelitian-penelitian di atas memiliki relevansi yang sama dengan penelitian ini

yaitu pembahasan tentang metafora.

2.2 Landasan Teori

Pada susbab kajian teori ini, peneliti akan memaparkan beberapa materi

yang terkait dengan judul penelitian. Materi-materi yang terkait dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

13

penelitian ini akan digunakan sebagai pedoman dalam pengerjaan penelitian.

Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini sebagai berikut.

2.2.1 Pengertian Metafora

Metafora merupakan salah satu jenis majas dari gaya bahasa perbandingan.

Majas metafora itu membuat perbandingan suatu hal untuk hal lain, tetapi tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Sebelum melangkah lebih dalam pada

pengertian metafora, perlu kita ketahui terlebih dahulu tentang majas atau yang

biasa disebut dengan bahasa figuratif (figurative language). Waluyo (1987: 83)

menjelaskan bahwa bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk

mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung

mengungkapkan makna. Cara yang tidak biasa tersebut adalah bahasa yang

bermakna kias atau makna lambang. Pengungkapan bahasa figuratif dimaksudkan

untuk menghasilkan imajinasi, menambah intensitas perasaan dan sikap penyair

atau penulis, dan mengonsentrasikan makna yang dimaksudkan berdasarkan

lambang yang disampaikan dengan bahasa singkat. Selain itu, Tarigan (2013: 5)

menyatakan ragam gaya bahasa terdiri dari empat jenis gaya bahasa, yaitu

perbandingan, perulangan, pertautan dan pertentangan. Dalam empat kelompok

gaya bahasa tersebut mengandung berbagai jenis majas salah satunya metafora.

Metafora secara harafiah berasal dari bahasa Yunani metaphora yang berarti

“memindahkan” yang berasal dari kata meta “diatas” atau “melebihi” dan pherein

“membawa”. Jadi, metafora itu membuat perbandingan antara dua hal atau benda

untuk menciptakan suatu kesan mental yang hidup walaupun tidak dinyatakan

secara eksplisit dengan penggunaan kata-kata seperti, ibarat, bak, sebagai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

14

umpama, laksana, penaka, serupa seperti pada perumpamaan (Tarigan, 2013: 15).

Seiring penjelasan harafiah metafora, Becker (1978 dalam Pradopo, 2012: 66)

berpendapat bahwa metafora ini bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak

mempergunakan kata-kata pembanding, seperti, bagai, laksana, dan sebagainya.

Selain itu, metafora itu melihat sesuatu dengan perantara benda yang lain. Sejalan

dengan hal tersebut, Keraf (2008: 139) menjelaskan bahwa metafora semacam

analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang

singkat dan tidak menggunakan kata pembanding; misalnya, seperti, sebagai,

bagai, serupa, bak, dan sebagainya.

Alternberd (1970 dalam Pradopo, 2012: 66) berpendapat metafora sebagai

sesuatu hal yang sama atau seharga dengan hal lain yang sesungguhnya tidak

sama. Maksud dari metafora ini adalah membandingkan sesuatu hal dengan hal

lain yang berbeda, baik dari sifat, wujud dan lain sebagainya. Perhatikan contoh

kutipan di bawah ini.

(1) Bumi ini perempuan jalang.

(Subagio, “Dewa Telah Mati”, 1975: 9)

(2) Tuhan adalah Warganegara yang paling modern

(Subagio,”Katekhisasi”,1975: 29)

(3) Sorga hanya permaianan sebentar

.......

(4) Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar

(Chairil Anwar, “Tuti Artic”, 1959: 41)

Dalam sajak Subagio (1), bumi dipersamakan dengan perempuan jalang,

dan Tuhan dalam sajak Subagio (2) dipersamakan dengan warga negara yang

paling modern. Dalam sajak Chairil Anwar (3), sorga dipersamakan dengan

permainan sebentar, sedangkan cinta dalam sajak Chairil Anwar (4) dipersamakan

dengan bahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

15

Wahab (1990: 142) menjelaskan bahwa metafora sudah menjadi bahan studi

sejak lama, yaitu sejak zaman kuno. Aristoteles (384-322 SM dalam Wahab,

1990: 142) mendefinisikan metafora sebagai ungkapan kebahasaan untuk

menyatakan hal yang bersifat umum untuk hal yang bersifat khusus, khusus untuk

yang umum, khusus dengan yang khusus atau dengan analogi. Selain itu,

Quintilian (35-95, dalam Wahab, 1990: 142) menjelaskan bahwa metafora adalah

ungkapan kebahasaan untuk mengatakan sesuatu yang hidup bagi makhluk hidup

yang lainnya, hidup untuk yang mati, mati untuk yang hidup, atau mati untuk

yang mati. Selanjutnya, Wahab (1990: 142) mengartikan dalam definisi yang agak

longgar, metafora sebagai ungkapan kebahasaan yang maknanya tidak dapat

dijangkau secara langsung dari lambang, karena makna yang dimaksud terdapat

pada predikasi ungkapan kebahasaan ungkapan itu. Dengan kata lain, metafora itu

ialah pemahaman dan pengalaman akan sejenis hal yang dimaksudkan untuk

perihal yang lain.

Berdasarkan dari berbagai macam sudut pandang metafora oleh para ahli di

atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metafora merupakan ungkapan kebahasaan

yang membandingkan antara dual hal, tetapi tanpa mempergunakan kata-kata

pembanding, seperti, bagai, laksana, dan sebagainya. Selain itu, bedasarkan

pengertian yang telah digali dapat diketahui di dalam metafora terdapat dua unsur,

yaitu lambang kias dan makna yang dimaksudkan.

2.2.2 Unsur-Unsur Metafora

Pada dasarnya, konsep metafora itu sangat sederhana hanya terdiri dari dua

hal antara hal pembanding dengan hal yang dibandingkan. Wahab (1995: 78)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

16

menjelaskan bahwa metafora itu mengandung lambang kias dan makna yang

dimaksudkan. Sejalan dengan hal itu, Pradopo (2012: 66-67) menjelaskan

metafora sebelumnya terdiri dari dua term atau dua bagian, yaitu term pokok

(principal term) dan term kedua (secondary term).Term pokok juga disebut

dengan tenor sedangkan term kedua disebut dengan vehicle. Term pokok atau

tenor menyebutkan hal yang dibandingkan, sedangkan term kedua atau vehicle

adalah hal yang untuk membandingkan. Contohnya sebagai berikut.

(5) ‘Bumi’ adalah ‘perempuan jalang’

Kata bumi dalam kutipan (5)adalah term pokok atau tenor, sedangkan

perempuan jalang sebagai term kedua atau vehicle. Gambaran keadaan tersebut

dicerminkan oleh pengarang dalam mengungkapkan metafora, dalam suatu

ungkapan metafora terdapat hal yang kita perbincangkan dengan sesuatu yang kita

bandingkan.

Selain itu, harus diketahui bahwa tindak tutur penerapan ungkapan metafora

yang menggunakan prinsip “The principle ease of articulation” banyak

ditemukan dalam bidang sastra, salah satunya dalam puisi (Supriyadi, 2013: 313).

Dalam puisi terdapat pernyataan-pernyataan metaforis yang sering digunakan

penyair ketika ia menciptakan suatu sajak atupun puisinya. Pernyataan metaforis

itu sebagai gejala kebahasaan dalam puisi direalisasikan dalam bentuk lambang

atau simbol (signifier) dan mengandung makna yang dimaksudkan (signified)

(Supriyadi, 2013: 313). Peryataan tersebut sesuai dengan Wahab (1995: 76) yang

menyatakan metafora dari sudut pandang semantik selalu terdiri dari dua unsur

makna, yaitu makna kias (signifier) dan makna yang dimaksudkan (signified).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

17

Berdasarkan paparan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa unsur

metafora dari sudut pandang linguistik terdiri dari dua hal, yaitu hal yang untuk

membandingkan atau lambang/simbol kias (signifier) dan hal yang dibandingkan

atau makna yang dimaksudkan (signified). Selain itu, metafora dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang berdasarkan lambang kias atau simbolnya.

2.2.3 Macam-Macam Sudut Pandang Peranan Metafora

Sudah banyak dikemukakan oleh para pakar tentang peranan metafora

dengan berbagai disiplin ilmu, yaitu hubungan metafora dengan teori linguistik

oleh Jerrold M. Saddock, L. Jonathan Cohen, dan David Rummelhat, hubungan

metafora dengan psikologi oleh Allan Paivio, Bruce Fraser, Andrew Ortony, dan

G. A. Miller, hubungan metafora dengan sosiologi oleh Donald P. Schon, Michael

J. Reddy, Robert J. Strenberg, Roger Tourangeau, dan Georgia Nigro, serta

hubungan metafora dengan pendidikan dibahasa oleh Hugh G. Petrie, Thomas F.

Green, dan Thomas G. Sticht (Wahab, 1995: 71). Selain itu, dalam penelitian

Wahab yang berjudul Metafora Sebagai Pelajak Sistem Ekologi metafora dapat

dilihat dari tiga sudut pandang disiplin ilmu. Ketiga sudut pandang tersebut

meliputi sudut pandang segi sintaksis, semantik, dan sistem ekologi (ruang

persepsi manusia model Haley).

a. Sudut Pandang Metafora dari Segi Sintaksis

Wahab (1995: 72) membagi tiga kelompok metafora dari sudut pandang

segi sintaksis, yaitu metafora nominatif, metafora predikatif, dan metafora

komplementatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

18

1) Metafora nominatif

Pada metafora nominatif, lambang kiasnya hanya terdapat pada nomina

kalimat karena posisi nonima dalam kalimat berbeda-beda. Metafora nominatif

dapat pula dibagi menjadi dua macam, yaitu metafora nominatif subjektif dan

metafora nominatif objektif, atau yang lazim berturut-turut disebut sebagai

metafora nominatif dan metafora komplementatif saja. Dalam metafora nominatif,

lambang kiasnya muncul hanya pada subjek kalimat saja, sedangkan komponen

lain dalam kalimat tetap dinyatakan dengan kata-kata yang mempunyai makna

langsung. Contoh metafora nominatif dalam Wahab (1995: 72) sebagai berikut:

(6) (Angin lama tak singgah

("Tunggu" Slamet Sukirnanto).

Penggalan puisi (6) subjek angin dipakai untuk mengkiaskan utusan

'pembawa berita' yang menyatakan benda mati untuk benda hidup, yaitu angin

untuk manusia si pembawa berita. Sementara itu,lama tak singgah yang menjadi

predikat tetap dinyatakan dalam makna sebenarnya tanpa dikiaskan. Adapun

metafora komplementatif (objek) lambang kiasnya hanya terdapat pada

komplemen kalimat yang dimaksud, sedangkan komplemen lain dalam kalimat

tetap dinyatakan dengan kata yang mempunyai makna langsung. Contoh metafora

komplementatif dalam Wahab (1995:73) sebagai berikut :

(7) Aku minta dibikinkan jembatan cahaya.

("Ismet Natsir" dalam Tonggak 4:59)

Pada kutipan (7) metafora di atas, kata jembatan cahaya berfungsi sebagai

komplemen kalimat 'Aku minta dibikinkan . . . '. Jembatan cahaya adalah kata kias

yang makna sebenarnya ialah 'jalan yang terang'.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

19

2) Metafora predikatif

Apabila kata-kata lambang kiasnya hanya terdapat pada predikat kalimat

saja disebut sebagai metafora predikatif, sedangkan subjek dan komponen lain

dalam kalimat itu (jika ada) masih dinyatakan dalam makna langsung. Contoh

metafora jenis ini dalam Wahab (1995: 73) sebagai berikut :

(8) Suara aneh terbaring di sini

(T. Mulia Lubis dalam Tonggak 4:15)

Kata terbaring pada kutipan (8) ungkapan metafora di atas, merupakan

predikat dari subjek kalimat 'Suara aneh... '. Predikat tersebut yang cocok hanya

untuk mamalia (termasuk manusia). Dalam metafora kutipan (8), 'suara aneh'

(ungkapan kebahasaan dengan makna langsung) dihayati sebagai manusia yang

dapat berbaring.

3) Metafora kalimatif

Metafora kalimatif, maksudnya seluruh lambang kias yang dipakai dalam

metafora jenis ini tidak terbatas pada nomina (sebagai subjek atau komplemen)

dan predikat saja, melainkan seluruh komponen dalam kalimat metaforis itu.

Contoh metafora ini dalam Wahab (1995: 74) sebagai berikut:

(9) Api apa membakar?

(Slamet Sukirnanto "Doa Pembakaran").

Seluruh kalimat pada kutipan (9) di atas adalah kias. Tidak ada satu

komponen pun dalam kalimat itu yang dipakai sebagai pengungkapan makna

langsung. Metafora kalimatif di atas mengandung makna yang dimaksud, yaitu

"semangat apa yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan".

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

20

b. Sudut Pandang Metafora dari Segi Semantik

Wahab (1995: 76) menjelaskan bahwa metafora dari sudut pandang

semantis selalu terdiri atas dua macam makna, yaitu makna kias (signifier) dan

makna yang dimaksudkan (signified). Makna yang dimaksudkan dapat

diungkapkan lewat serangkaian predikasi yang dapat diterapkan bersama pada

lambang kias dan makna langsung. Perhatikan contoh berikut.

(10) Aku mengembara di timur tengah

digoda demokrasi barat, didera sosialisme rusia

dibujuk semedi cinta, terpanggang padang pasir

(Beni Setia 1982: 2 “Legiun Asing”)

Kalimat pada kutipan (10) di atas adalah kalimat metaforis dengan predikasi

digoda, didera, dibujuk dan terpanggang. Predikasi itu dapat pula diterapkan

pada manusia. Dengan demikian, konsep demokrasi barat, sosialisme Rusia,

filsafat Cina dan religi Timur Tengah, yaitu konsep abstrak dan pengalaman hidup

penyair. Hal tersebut dihayati sebagai manusia yang memiliki inteligensi dan

kemampuan berpikir, sehingga ia dapat menggoda, mendera, membujuk dan

memanggang penyair. Jadi metafora pada kutipan (10) di atas, penyair telah

memiliki pengalaman hidup dan merasakan pahit getirnya demokrasi barat,

sosialisme Rusia, filsafat cina, serta pengalaman keagamaan dari Timur Tengah.

c. Sudut Pandang Metafora dari Segi Sistem Ekologi (Ruang Persepsi

Manusia Model Haley)

Wahab (1995: 76-77) menjelaskan di dalam berpikir dan menciptakan

metafora manusia tidak dapat melepaskan diri dari lingkungannya, karena ia

selalu mengadakan interaksi denganlingkungannya itu. Studi tentang interaksi

antara manusia dengan lingkungannya(makhluk bernyawa maupun tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

21

bernyawa) disebut studi tentang sistem ekologi.Selain itu, Wahab (1995: 71)

memaparkan untuk mengetahui peranan metafora dalam sistem ekologi manusia,

memakai konsep ruang persepsi manusia yang diperkenalkan oleh Michael C.

Haley. Konsep ruang persepsi manusia itu tersusun dalam suatu hierarki yang

sangat teratur. Dengan demikian, ruang persepsi manusia yang mampu

mempengaruhi penciptaan metafora pada kalangan penyair dan sastrawan juga

tersusun menurut hierarki yang teratur pula.

Michael C. Haley (dalam Wahab, 1995: 77) membuat hierarki ruangpersepsi

manusia itu seperti berikut.

BEING

COSMOS

ENERGY

SUBSTANCE

TERRESTRIAL

OBJECT

LIVING

ANIMATE

HUMAN

Bagan 2.1 Hierarki Ruang Persepsi Manusia Model Haley

Hierarki persepsi manusia terhadap ruang dimulai dari manusia

sendiri,karena manusia dengan segala macam tingkah lakunya merupakan

lingkunganmanusia yang terdekat. Jenjang ruang persepsi manusia yang ada di

atas HUMAN ialah ANIMATE (makhluk bernyawa), sebab manusia hanyalah satu

bagian sajadari makhluk bernyawa. Sebaliknya, tidak semua makhluk bernyawa

dapatdimasukkan ke dalam kategori HUMAN. Misalnya, hewan adalah

makhlukbernyawa, tetapi hewan bukanlah manusia. Kategori di atas makhluk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

22

bernyawa ialah LIVING. Kategori yang termasuk living adalah alam tetumbuhan,

sebab tumbuhan itu hidup. Tetapi, tidak semua yang hidup itu tetumbuhan. Begitu

hierarki itu seterusnya berjenjang ke atas sampai pada segala sesuatu yang ada di

jagad raya ini, termasuk konsep yang bersifat abstrak dan tidak dapat dihayati

oleh indra serta tak dapat disangkal keberadaannya. Oleh karena itu, kategori

ruang persepsi yang paling atas ialah BEING, untuk mewakili semua konsep

abstrak yang tidak dapat dihayati dengan indra manusia.

Perlu diutarakan di sini, bahwa antara nomina dengan predikasi dari masing-

masing jenis kategori ruang persepsi manusia harus ada kesesuaian. Kesesuaian

antara nomina dan predikasi masing-masing kategori dapat dibaca pada tabel yang

diambil Wahab (1991: 78) sebagai berikut.

Tabel 2.1 Kriteria Kategori Ruang Persepsi Manusia Michael C. Haley

KATEGORI CONTOH NOMINA PREDIKASI

BEING Kebenaran, kasih Ada

COSMOS Matahari, bumi, bulan Menggunakan ruang

ENERGY Cahaya, angin, api Bergerak

SUBSTANCE Semacam gas Lembam

TERRESTRIAL Gunung, sungai, laut Terhampar

OBJECT Semua mineral Pecah

LIVING Flora Tumbuh

ANIMATE Fauna Berjalan, lari

HUMAN Manusia Berpikir

Urutan kriteria kategori di atas dapat digunakan sebagai wujud lambang kias

dalam menciptakan metafora dari hasil interaksi manusia dengan lingkunganya.

Kategori-kategori tersebut menunjukkan adanya jenis kemetaforaan sebagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

23

yang terdapat dalam ruang persepsi manusia dan tercermin dalam lambang kias

berikut.

1) Kategori being

Kategori BEING mencakup konsep atau pengalaman manusia yang abstrak.

Ciri khas kategori ini ialah predikasi ada, walaupun tak dapat dihayati langsung

oleh indra manusia. Perhatikan contoh berikut.

(11) Senja pun tiba

Suatu kurun waktu yang tak perlu kutanya

(Bambang Darto, dalam Tonggak 4:33 dalam Abdul Wahab, 1995:78)

Senja adalah konsep abstrak untuk menandai “tenggelamnya” matahari;

tetapi, konsep senja itu ada. Dalam kalimat metaforis kutipan (11), senja adalah

kias untuk konsep usia lanjut manusia. Konsep senja yang dipakai sebagai

lambang kias untuk konsep usia lanjut merupakan wujud interaksi antara manusia

dengan BEING.

2) Kategori cosmos

Kategori COSMOS predikasinyatidak hanya ada, melainkan menempati

ruang di jagad raya. Jadi yang termasuk benda-benda cosmos antara lain matahari,

bulan, bintang dan bumi. Perhatikan contoh berikut.

(12) Matilah kau bulan

Telah mampus bumi

Mentari pun kewalahan

(T. Mulia Lubis, dalam Tonggak 4: 16 dalam Abdul Wahab, 1995:79)

Bulan, bumi dan matahari adalah benda-benda cosmos. Dalam kutipan (12)

di atas, benda-benda itu tidak dipakai dalam arti yang sebenarnya. Simbolisme

tentang bulan sangat bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.

Ada yang mengasosiasikan bulan dengan perempuan karena antara perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

24

dan bulan ada persamaannya, yaitu masing-masing sangat terikat oleh siklus.

Namun demikian, di Indonesia bulan diasosiasikan dengan keindahan. Bumi

menurut Cirlot (1962 dalam Wahab, 1995) dihubungkan dengan tempat

tumbuhnya kebudayaan atau kebudayaan itu sendiri. Sementara matahari yang

sifatnya universal, melambangkan semangat atau sumber kehidupan. Benda-benda

angkasa tersebut dipakai oleh penyair untuk menyatakan pandangannya yang

pesimis, yaitu tiadanya keindahan (dengan lambang bulan), tak berdayanya

kebudayaan (dengan lambang bumi), dan hilangnya semangat hidup (dengan

lambang matahari).

3) Kategori energy

Predikasi khusus yang dipakai oleh kategori ini ialah bahwa ia tidak saja ada

dan menempati ruang, melainkan juga adanya perilaku gerak. Perhatikan contoh

berikut.

(13) Angin lama tak singgah.

(Slamet Sukirnanto, 1983. “Tunggu” dalam Horison/XXI/235 dalam

Abdul Wahab, 1995:79)

(14) Api apa membakar?

(Slamet Sukirnanto, 1984. “Doa Pembakara”. Dalam Horison/XXI/198

dalam Abdul Wahab, 1995:79).

Angin dan api adalah dua bentuk sumber energi. Angin sebagai lambang

kias tidak mempunyai sifat universal. Bagi kebudayaan Indonesia, angin dikaitkan

dengan pembawa pesan. Makna dengan konotasi positif dari angin mempunyai

fungsi pengantar sari kepada putik dalam proses pembuahan. Ungkapan metafora

kutipan (13) di atas berarti ‘pembawa pesan tak singgah’. Sementara pada kutipan

(14) api, dikaitkan dengan konsep kehidupan, kesehatan, kekuasaan, dan tenaga

spiritual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

25

4) Kategori substance

Predikasi kategori ini ialah ada, membutuhkan ruang dan bergerak serta

mempunyai sifat lembam. Perhatikan contoh berikut.

(15) Sekumpulan puisi

Mencair diri

(TM. Lubis, dalam Tonggak 4:18 dalam Abdul Wahab,1995: 80)

Pada kutipan (15) di atas, puisi dihayati sebagai benda substansi yang dapat

berubah bentuk fisiknya, yaitu cair.

5) Kategori terrestrial

Terrestrial yaitu hamparan yang terikat oleh bumi seperti, samudra, sungai,

gunung, padang pasir, dan lain-lain. Perhatikan contoh berikut.

(16) Masuk ruang kegelapan, dan gelas aku tambahkan

Mengarungi karang-karang kehidupan

(Sapardi Djoko Damono. 1987. Horison XXI/234 dalam Abdul

Wahab,1995: 80)

Dalam metafora kutipan (16) ini dapat diketahui sulitnya kehidupan itu

dilambangkan oleh hamparan terrestrial, yaitu karang-karang. Makna karang

yang diasosiasikan dengan kesulitan hidup atau kekejaman hidup itu dapat

dimengerti, sebab predikasi yang cocok untuk karang ialah: keras, tajam dan sulit

dipegang erat-erat. Jika hal itu dipegang terlalu erat lukalah tangandan melukai

kulit jika tersentuh. Melalui ungkapan tersebut, penyair berusaha untuk

melupakan kekerasan atau kekejaman hidup ini dengan jalan menenggak

minuman keras di bar (digambarkan sebagai ruang gelap).

6) Kategori object

Predikasi yang cocok untuk kategori OBJECT ialah sifatnya yang dapat

pecah. Perhatikan contoh berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

26

(17) Mataku fiberglas

Bagai mainan bikinan Jepang

Aku berjalan sempoyongan

(YA. Nugraha, dalam Tonggak 4:200 dalam Abdul Wahab, 1995:80-

81)

Fiberglass adalah OBJECT atau benda yang sifatnya kuat, akan tetapi dapat

saja pecah. Benda ini biasanya kusam, tidak transparan seperti kaca bening.

Yudhistira dalam kutipan (17) menggunakan lambang fiberglass untuk

mengiaskan pandangannya yang tidak bening lagi terhadap dunia sekitarnya,

karena ia ada dalam keadaan kebingungan oleh perkembangan kehidupan.

7) Kategori living

Predikasi kategori LIVINGyaitu bisa tumbuh. Contoh metafora

dalamkategori ini biasanya dikaitkan dengan semua kehidupan flora dan segala

predikasinya. Contoh:

(18) Di taman bunga

Mekar juga bersama

(Hamid Jabbar, dalam Tonggak 4:22 dalam Abdul Wahab, 1995:81)

Dalam kalimat metaforis kutipan (18) kehidupan manusia, cinta, dan

kekecewaan adalah tiga konsep yang abstrak dihayati sebagai sesuatu yang

konkret, yaitu masing-masing sebagai taman bunga dan bunga itu sendiri.

Predikasi yang cocok untuk bunga ialah kata mekar. Bunga dipakai sebagai

simbol untuk cinta dan sifatnya universal.

8) Kategori animate

Predikasi kategori ini adalah kemapuannya berjalan, lari, atau terbang dan

tentu saja, bernyawa. Predikasi tersebut tidak dimiliki pada kategori yang ada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

27

atasnya yaitu kategori living. Contoh konkret untuk kategori ini umumnya diambil

dari dunia fauna dan segala perilakunya sebagai berikut.

(19) Tiada bunga-bunga berkembang di sana

Kumbang pun tiada bersenda di sana

(John Dami Mukese, dalam Tonggak 4:37 dalam Abdul Wahab,

1995:81)

Bunga sebagai simbol kecantikan dan cinta, biasanya juga dikaitkan

dengan wanita. Secara alami, yang menghampiri bunga ialah kumbang, karena

terpikat oleh madu yang ada di sana. Dengan demikian, ungkapan metafora pada

kutipan (19) kumbang dihayati penyair sebagai pria.

9) Kategori human

Predikasi untuk kategori HUMANyaitu kemampuan berfikir, sehingga dapat

melakukan berbagai macam perbuatan yang tidak mungkin dikerjakan oleh

anggota-anggota kategori di atasnya. Perhatikan contoh berikut ini.

(20) Betapa tajamnya maut memandang

Betapa dalam maut mendulang

(Sugandi Putra. 1988. Seratus Sanjak:46 dalam Abdul Wahab, 1995:82)

Dalam kutipan kalimat (20) di atas, maut atau kematian dihayati sebagai

manusia yang dapat memandang dan mendulang emas atau intan. Kematian

digambarkan selalu mengintai dan mengambil kehidupan yang sulit, seperti

sulitnya orang mendapatkan intan atau emas.

Kesembilan jenis kategori yang telah dipaparkan sebelumnya, itulah

kategori ruang persepsi manusia bersifat hierarkis yang dipakai sebagai lambang

untuk meciptakan metafora dan hasil interaksi manusia dengan lingkunganya.

Wahab (1995: 82) menyatakan jika sistem ekologi kita masih seimbang, akan

seimbang pula interaksi manusia dengan lingkunganya. Sebaliknya, jika keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

28

lingkungan hidup kita sudah tidak lagi seimbang, tidak seimbang pula lingkungan

yang dapat diamati oleh penyair. Hal itu, seterusnya akan mempengaruhi

penciptaan metaforanya. Dengan kata lain, wujud keseimbangan interaksi itu ialah

keseimbangan distribusi pemakaian masing-masing kategori ruang persepsi

manusia model Haley.

2.2.4 Lirik Lagu

Seiring dengan penjelasan sebelumnya, lirik lagu merupakan gabungan

karya seni suara dan bahasa puitis yang dapat dikategorikan sebagai puisi dalam

karya sastra.

a. Pengertian Lirik Lagu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:678), lirik lagu yaitu (1) karya

sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian.

Dengan demikian, seorang penyair atau pencipta lagu dalam meciptakan lirik

harus benar-benar pandai mengolah kata-kata. Hal itu sesuai dengan paparan

dalam KBBI (2007: 624) bahwa, lagu mempunyai arti ragam suara yang berirama.

Selain itu, lagu (nyayian) merupakan hasil karya sastra seni yang berhubungan

dengan seni suara dan seni bahasa, sebagai karya seni suara melibatkan melodi

dan warna suara penyanyinya.

Awe (2007: 22) menyatakan lirik lagu merupakan ekspresi seseorang dalam

batinnya tentang sesuatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun dialaminya.

Penuangan ekspresi lewat lirik lagu ini diperkuat dengan melodi dan notasi yang

disesuaikan dengan lirik lagunya, sehingga penikmat akan semakin terbawa dalam

alam batin pengarang. Selanjutnya, Semi (1984: 95) menyatakan lirik adalah puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

29

yang sangat pendek dan mengapresiasikan emosi. Dengan demikian, lirik lagu

dapat dinyatakan memiliki kesamaan dengan puisi dan memiliki keistimewaan

dalam bahasanya.

b. Bahasa Lirik Lagu

Seiring dengan penjelasan pengertian lirik lagu di atas, bahwa lirik lagu

mempunyai persamaan dengan puisi dan memiliki keistimewaan dalam

bahasanya. Keistimewaaan dalam bahasa lirik lagu yang dimaksud adalah

menggunakan bahasa kiasan berupa lambang atau simbol kias. Salah satu

pengungkapan bahasa kiasannya adalah penggunaan majas metafora. Pernyataan

metaforis sering digunakan oleh penulis atau penyair ketika menciptakan sebuah

lagu. Pernyataan-pernyataan metaforis tersebut tercermin dalam tiap lirik lagu

yang diciptakan oleh penulis atau penyair. Pernyataan metaforis dalam lirik lagu

adalah metafora yang terbatas pada frasa, kluasa dan kalimat yang mengandung

metafora.

Pernyataan metaforis juga merupakan salah satu bentuk gejala kebahasaan

yang mencerminkan penggunaan lambang kias atau signifier dan mengandung

makna yang dimaksudkan atau signified. Hal ini sejalan dengan pernyataan

Wahab (1990: 146) yang mengatakan bahwa, metafora terdiri dari dua macam

yaitu lambang kias (signifier) dan makna yang dimaksudkan (signified). Jadi, segi

semantis metafora terdiri dari dua hal, yaitu lambang kias (signifier) yang

dijelaskan dan makna yang dimaksudkan (signified). Dengan demikian, sebuah

lirik lagu mengandung kata-kata metaforis yang berwujud baik berupa frasa,

klausa, ataupun kalimat. Jadi, metafora dalam lagu terbatas pada lirik-lirik lagu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

30

yang mengandung pernyataan metaforis. Pernyataan metaforis tersebut dapat

diklasifikasikan ke dalam kategori ruang persepsi manusia model Haley.

berdasarkan kesesuaian antara kriteria lambang kias dengan kriteria ruang

persepsi manusia.

c. Iwan Fals dan Lirik Lagu Ciptaanya

Iwan Fals bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 03

September 1961) adalah seorang penyayi dan pencipta lagu yang menjadi salah

satu musisi yang melegenda di Indonesia. Lewat lagu-lagunya ia memotret

suasana sosial kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang, dan

kehidupan pada umumnya serta dirinya sendiri.Kritik atas perilaku sekelompok

orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa dan lain-lain), empati kelompok marginal

(misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku dan lain-lain), atau bencana-bencana

besar yang melanda dalam negerimaupun luar negeri mendominasi tema lagu-lagu

yang dibawakanya.

Iwan Flas merupakan musisi yang dikenal dengan suara khas bergenre

country/balada. Selain itu, ditambah dengan ciri khas dalam lirik lagunya yang

membuat ia seringkali diidentikkan dengan legengaris internasional, yaitu Bob

Dyan. Dalam hal lirik, Iwan Flas sudah menunjukkan “kenakalannya” pada lirik-

lirik lagunya yang bernuansa kritik baik yang bersifat sosial maupun politik.

Selain itu, lirik lagunya sering kali dibalut dengan humor-humor dan metafora

yang imajinatif. Judul-judul lagunya seperti, Serdadu, Barang Antik, Obat Awet

Muda, Guru Oemar Bakri, Tikus-tikus Kantor dan masih banyak yang lainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

31

contoh lagu yang memamerkan kejeniusan pencipta lagu ini (dimodifikasi dari

http://www.iwanfals.co.id/article/our-story/53-biografi-iwan-fals).

2.3 Kerangka Pikir

Tujuan penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu (1) mendeskripsikan

kategori ruang persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk menciptakan

ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983

berdasarkan lambang kiasnya, (2) mendeskripsikan kategori ruang persepsi

manusia model Haley yang paling menonjol digunakan untuk menciptakan

ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. (3)

Mendeskripsikan keadaan sistem ekologi yang terlihat dalam metafora lirik lagu

Iwan Fals pada album tahun 1981-1983 berdasarkan distribusi pemakaian kategori

ruang persepsi manusia model Haley.

Dalam menganalisis kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora Iwan Fals pada album tahun

1981-1983, peneliti mengacu pada peranan metafora dari sudut pandang sistem

ekologi (ruang persepsi manusia model Haley). Wahab telah menjelaskan bahwa

sistem ekologi manusia itu tersusun berdasarkan sembilan kategori hierarki ruang

persepsi manusia yang teratur. Hierarki ruang persepsi manusia tersebut,

meliputiBeing (Keadaan), Cosmos (Kosmos), Energy (Energi), Substance

(Substansi), Terrestrial (Terestrial), Object (Benda), Living (Kehidupan), Animate

(MakhlukBernyawa), dan Human (Manusia). Kategori tersebut diambil

berdasarkan konsep hierarki ruang persepsi menurut Haley (dalam Wahab, 1995:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

32

77). Dalam proses menentukan kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

digunakan untuk menciptakan ungkapan metaforanya, peneliti mempertimbangkan

kesesuaian kriteria lambang kias ungkapan metafora itu dengan kriteria kesembilan

kategori ruang persepsi manusia model Haley di atas.

Berdasarkan data-data lirik lagu yang telah diklasifikasikan ke dalam

kategori ruang persepsi manusia model Haley, dicari distribusi pemakaian tiap

kategori atau frekuensi persentase pemakaian kategorinya. Distribusi persentase

itu dilakukan untuk mengetahui kategori metafora ruang persepsi manusia model

Haley yang paling menonjol. Selain itu, hasil dari distribusi persentase pemakaian

kategori tersebut akan mencerminkan keadaan sisitem ekologi penyair. Berikut

mind mapping dibawah ini menjadi bentuk paparan alur kerangka berpikir.

Bagan 2.2 Mind Mapping Kerangka Pikir

Distribusi pemakaian atau

persentase kategori metafora

model Haley

Kategori metafora model

Haley yang paling

menonjol

Keadaan sistem ekologi

dalam lirik lagu Iwan

Fals pada album tahun

1981-1983

1. Ketegori being

2. Kategori cosmos

3. Kategori energy

4. Kategori substance

5. Kategori terrestrial

6. Kategori obejct

7. Kategori living

8. Kategori animate

9. Kategroi human

Lirik-lirik lagu Iwan Fals dalam

album tahun 1981-1983

Ungkapan metafora dan lambang

kiasnya

Kategori metafora berdasarkan

ruang persepsi model Haley

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini yang berjudul “Analisis Metafora Dalam Lirik Lagu Iwan

Fals Pada Album Tahun 1981-1983 Berdasarkan Teori Ruang Persepsi Manusia

Model Haley” termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Arikunto (dalam

Prastowo, 2014: 203) mengatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan

untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya”

tentang sesuatu variabel, gejala, atau keadaan. Selain itu, Arikunto (dalam

Prastowo, 2014: 204), menyatakan penelitian deskriptif dilakukan untuk tujuan

mendeskripsikan apa adanya suatu variabel, gejala, atau keadaan, bukan untuk

menguji hipotesis. Selain itu, penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dari variabel, gejala, atau keadaan yang diamati.

Moleong (2014: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik,

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Berdasarkan pernyataan dari beberapa ahli di atas, dapat dinyatakan bahwa

penelitian dengan tujuan mendeskripsikan kategori ruang persepsi manusia model

Haley yang digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu

Iwan Fals pada album tahun 1981-1983, mendeskripsikan kategori ruang persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

34

manusia model Haley yang paling menonjol, dan mendeskripsikan keadaan sistem

ekologi dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983 termasuk

dalam penelitian deskriptif kualitatif.

3.2 Data dan Sumber Data

Data peneletian ini berupa frasa, klausa ataupun kalimat yang mengandung

ungkapan metafora dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals. Banyaknya lirik-lirik lagu

Iwan Fals yang ada, sumber data penelitian ini dibatasi pada album tahun 1981-

1983 dengan mempertimbangkan waktu dan keterbatasan peneliti. Sumber data

tersebut meliputi:

a. Album Sarjana Muda dirilis pada tahun 1981

Judul lagu:

1) Sarjana Muda

2) Guru Oemar Bakri

3) Hatta

4) Doa Pengobral Dosa

5) Si Tua Sais Pedati

6) Ambublance Zig Zag

7) 22 Januari

8) Puing I

9) Yang Terlupakan

10) Bangunlah Putra Putri Pertiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

35

b. Album Opini dirilis pada tahun 1982

Judul Lagu:

1) Galang Rambu Anarki

2) O.A.M

3) Antara Aku Kau dan Bekas Pacarku

4) Isi Rimba

5) Sapuku Sapumu

6) Opiniku

7) Ambisi

8) Tak Biru Lagi Lautku

9) Tarmijah

c. Album Sumbang dirilis pada tahun 1983

Judul lagu:

1) Sumbang

2) Kereta Tiba Pukul Berapa

3) Semoga Kau Tak Tuli Tuhan

4) Puing

5) Jendela Kelas I

6) Berikan Pijar Matahari

7) Siang Pelataran SD Sebuah Kampung

8) Asmara Tak Secengeng yang Aku Kira

9) Celoteh Camar Tolol dan Cemar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

36

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam megumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2013: 203). Selain itu, instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti

sendiri (Moleong, 2006: 168). Selanjutnya, Sugiyono (2011: 222) juga menyatakan

dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi

menentukan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, dan membuat kesimpulan atas temuanya.

Sehubungan dengan penjelasan mengenai instrumen penelitian kualitatif di

atas, peneliti dalam penelitian ini merupakan orang yang bertindak sebagai

perencana, dan pelaksana, menentukan fokus penelitian, memilih sumber data

sebagai informan untuk pengumpulan data, analisis data, penafsir data, pada

akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Selain itu, laptop, kalkulator dan

alat-alat tulis lainya juga berperan sebagai alat pembantu dalam instrumen

penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2011: 224-225) menyatakan peneliti tidak akan mendapatkan

data memenuhi standar yang ditetapkan tanpa mengetahui teknik pengumpulan

data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan cara

atauteknik. Bila dilihat dari dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

37

teknik pengumpulan data secara umum dapat dilakukan dengan observasi

(pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan atau triangulasi.

Sehubungan dengan data penelitian ini sudah terfokus pada frasa, klausa dan

kalimat yang mengandung ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada

album 1981-1983, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

dokumentasi, observasi terfokus dan triangulasi. Arikunto (2013: 231) menyatakan

bahwa teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

sebagainya. Selanjutnya, Sugiyono (2011: 240) menyatakan dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar

atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada tahap ini, peneliti mengunduh

lirik-lirk lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983 di situs onlain yang dikelola

oleh Iwan Fals sendiri yaitu(http://www.iwanfals.co.id./discografi).

Sugiyono (2011: 231) menyatakan teknik observasi terfokus merupakan

tahap diamana peneliti sudah melakukan mini tour observation, yaitu suatu

observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Pada tahap

ini, peneliti sudah memfokuskan data yang akan diteliti, yaitu mengamati dan

mengidentifikasi ungkapan metafora pada tiap frasa, klausa, dan kalimat dalam

lirik-lirik lagu Iwan Fals. Selanjutnya, Sugiyono (2011: 241) mengartikan

triangulasi sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik pengumpulam data dan sumber data yang telah ada. Khususnya

pada tahap triangulasi, peneliti menguraikannya pada subbab 3.6 Teknik

Keabsahan Data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

38

Berdasarkan penjelasan teknik pengumpulan di atas, langkah-langkah teknik

pengumpulan data penelitian ini disusun sebagai berikut.

a. Tahap pertama, peneliti mengunduh teks lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album

tahun 1981-1983 dalam (http://www.iwanfals.co.id./discografi). (Dokumentasi)

b. Tahap kedua, peneliti memfokuskan data yang akan diteliti, yaitu mengamati

dan mengidentifikasi ungkapan metafora pada tiap frasa, klausa, dan kalimat

dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals. (Observasi terfokus). Selanjutnya diikuti

langkah membuat kode data pada setiap frasa, klausa, dan kalimat dalam lirik

lagu yang mengandung ungkapan metaforis. Kode data tersebut berfungsi

untuk menunjukkan nomor urut data, judul lagu, album lagu, dan tahun rilis

serta wujud data. Contoh pengkodean data tersebut dapat dilihat pada Tabel di

bawah ini.

Tabel 3.1 Contoh Pengkodean Data

No. Data Kode

27 Pulu-pulu yang berpencar

bersatu dalam kibarmu

(27-JL.10-ASM.81-Kla)

Keterangan koding:

27 = Nomor urut data yang diperoleh

JL.10 = Judul lagu ke-10 (Bagunlah Putra Putri Pertiwi)

ASM.81 = Album Sarjana MudaTahun 1981

Kla = klausa; wujud data (ungkapan metafora)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

39

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

malakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, mimilih mana yang penting,

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

serta orang lain (Sugiyono, 2011-244). Miles and Huberman (1984 dalam

Sugiyono, 2011: 246-252) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif terdiri dari, data reduction, data display,dan conslusion drawing atau

verification. Data Reduction (Reduksi Data) merupakan tahap merangkum,

memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan

polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan tahap selanjutnya.

Selanjutnya data display (penyajian data) merupakan tahapan menyajikan

data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dengan demikian, tahap ini akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut. Langkah ketiga conslusion drawing atau verification merupakan tahap

penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Berdasarkan penjelasan teknik analisis data kualitatif di atas, tahap-tahap

analisis data penelitian ini mengunakan acuan ketiga teknik analisis data model

Miles and Huberman yang telah dimodifikasi dan disusun sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

40

a. Tahap interpretasi

Peneliti memaknai dan menafsirkan kriteria lambang kias pada data yang

telah dikumpulkan pada tahap sebelelumnya. Proses memaknai dan menafsirkan

lambang kias pada ungkapan metafora (data penelitian), peneliti menggunakan

bantuan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Ungkapan.

b. Tahap pengkategorian

Pada tahap ini, peneliti mengklasifikasikan data berdasarkan kesesuaian

kriteria lambang kias ungkapan metafora penyair dengan kriteria kesembilan

kategori ruang persepsi manusia model Haley. Sembilan kategori ruang persepsi

manusia model Haley itu meliputi, being, cosmos, energy, substance, terrestrial,

object, living, animate dan human.

c. Tahap distribusi

Tahap ini, peneliti mecari distribusi pemakaian tiap kategori atau frekuensi

persentase pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

hasilnya disajikan dalam bentuk Tabel. Tahap ini dilakukan untuk melihat

distribusi kategori ruang persepsi manusia model Haley yang paling menonjol

digunakan dalam menciptakan ungkapan metafora lirik lagu Iwan Fals. Selain itu,

hasil distribusi akan mengambarkan keadaan sistem ekologi manusia (penyair)

berdasarkan pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

meliputi sembilan kategori. Berikut Bagan rumus dan contoh Tabel yang

digunakan untuk mencari dan meyajikan hasil persentase jenis-jenis kategori

metafora model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

41

𝑋

𝑌 𝑋 100 = 𝑃

Bagan 3.1 Rumus Persentasi

Dimana:

X = jumlah frekunsi

Y = jumlah data

P = hasil jumlah persentase

Tabel. 3.2. Contoh Tabel distribusi kategori ruang persepsi manusia model Haley.

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Being

2. Cosmos

3. Energy

4. Substance

5. Terrestrial

6. Object

7. Living

8. Animate

9. Human

Jumlah data

3.6 Teknik Keabsahan Data

Moleong (2006: 330) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Selain itu,

Sugiyono (2011: 273) menyatakan triangulasi dalam pengujian keabsahan data

diartikan sebagai pengecekkan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,

berbagai waktu. Dengan demikian, triangulasi sangat penting dalam penelitian

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyatan yang ada dalam

Mendekati

100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

42

konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan

berbagai pandangan. Berdasarkan paparan pentingnya triangulasi dalam penelitian,

teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi

penyidik. Moleong (2014: 331) menyatakan bahwa, triangulasi penyidik adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data dengan jalan memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

Oleh karena itu, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan dua ahli

ilmu linguistik dan sastra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data penelitian ini berupa frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung

ungkapan metafora dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, lirik lagu Iwan Fals pada album

tahun 1981-1983 yang terdiri dari (1) Album Sarjana Muda dirilis pada tahun

1981, (2) Album Opini dirilis pada tahun 1982, dan (3) Album Sumbang dirilis

pada tahun 1983, ditemukan 101 kutipan ungkapan metafora. Jumlah data yang

diperoleh dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Jumlah Data Penelitian

No. Sumber Data Jumlah Data

1 Album Sarjana Muda Tahun 1981 30

2 Album Opini Tahun 1982 30

3 Album Sumbang Tahun 1983 41

Jumlah 101

Jumlah data pada Tabel di atas merupakan jumlah data awal yang

ditemukan peneliti. Jumlah data tersebut masih memiliki kemungkinan berubah

karena belum dilakukan validitas data oleh peneliti. Oleh karena itu, penelitian ini

mengunakan teknik triangulasi penyidik atau peneliti lain untuk menguji

keabsahan data. Dalam upaya ini, peneliti melakukan trianggulasi data dengan dua

dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Beliau

adalah Drs. B. Rahmanto, M. Hum., dan Septina Krismawati,S.S., M.A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

44

Berdasarkan hasil analisis dari kedua triangulator, data awal yang berjumlah

101 kutipan ungkapan metafora terdapat 9 data tidak valid dengan kriteria data

penelitian dan selebihnya berjumlah 92 data yang dianggap valid atau sesuai

dengan kriteria data penelitian. Oleh karena itu, data penelitian yang dianalisis

lebih lanjut dalam penelitian ini berjumlah 92 ungkapan metafora baik itu berupa

frasa, klausa, dan kalimat dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-

1983. Sebelum masuk pada analisis data dan pembahasan, berikut salah satu

contoh kriteria data penelitian yang valid dan kriteria data yang tidak valid dengan

data penelitian.

(1) Aku berteman iblis yang baik hati(11-JL.7-ASM.81-Fra)

(2) Daun kelapa elok saat melambai (56-JL.8-AP.82-Kla)

Sehubungan dengan penjelasan sebelumnya mengenai adanya data

penelitian yang valid setelah melalui proses validasi atau keabsahan data, kutipan

data (1) dapat dinyatakan sebagai contoh data yang valid atau sesuai dengan

kriteria data penelitian ini. Data tersebut dapat dinyatakan valid setelah melewati

serangkaian uji validasi dan hasilnya disetujui oleh triangulator. Begitu

sebaliknya, data kutipan (2) dapat dinyatakan sebagai contoh data tidak valid

dengan kriteria data penelitian yang disebabkan adanya hasil uji validasi

keabsahan data yang menunjukkan triangulator tidak menyetujui hasil analisis

peneliti. Triangulator menyatakan tidak setuju dengan alasan, data kutipan (2)

tersebut terindikasi sebagai ungkapan personifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

45

4.2 Analisis Data

Pada bagian ini disajikan tahap-tahap analisis data model Miles and

Huberman yang meliputi: tahap interpretasi, tahap pengkategorian, dan tahap

distribusi. Terkhusus pada tahap interpretasi dan tahap pengkategorian akan

dipaparkan dalam bagaian satu subbab. Tahap-tahap tersebut bertujuan untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

4.2.1 Tahap Interpretasi dan Pengkategorian

Pada tahap interpretasi, peneliti memaknai dan menafsirkan ekspresi-

ekspresi ungkapan metafora dengan cara mencari kriteria lambang kias

berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Ungkapan. Selanjutnya

diikuti tahap pengkategorian, peneliti mengklasifikasi data dengan

mempertimbangkan berdasarkan kesesuaian kriteria lambang kias yang digunakan

untuk menciptakan metaforanya ke dalam sembilan kategori ruang persepsi

manusia model Haley. Sembilan kategori tersebut, antara lain (1) Being, (2)

Cosmos, (3) Energy, (4) Substance, (5) Terrestrial, (6) Object, (7) Living, (8)

Animate, dan (9) Human.

Dalam penyajian data, tidak semua data yang dianalisis disajikan karena

mengingat banyaknya data yang ada. Berikut disajikan beberapa data

penelitianyang mewakili kategori ruang persepsi manusia model Haley dalam lirik

lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Analisis data selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran pada halaman 118-177.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

46

a. Kategori being

Kategori being mencakup konsep atau pengalaman manusia yang abstrak.

Ciri khas kategori ini ialah predikasi ada, walaupun tak dapat dihayati langsung

oleh indra manusia. Kategori ini ditemukan 22 uangkapan metafora dalam lirik

lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983.

Berikut beberapa contoh analisis data mewakili dari 22 kategori being yang

digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Aku berteman iblis yang baik hati (11-JL.7-ASM.81-Fra)

Kata iblis pada data (11-JL.7-ASM.81-Fra) merupakan suatu konsep hal

yang abstrak dantidak dapat dihayati oleh semua indra manusia secara langsung,

melainkan hanya dapat dihayati keberadaanya dengan keyakinan serta

kepercayaan saja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 415), iblis

merupakan makhluk halus yang selalu berupaya menyesatkan manusia dari

petunjuk Tuhan. Oleh karena itu, lambang iblis dapat disebut sebagaikonsep

pengalaman manusia yang abstrak dan benar adanya serta keberadaanya itu hanya

bisa dihayati dengan keyakinan. Dalam ungkapan metaforis data (11-JL.7-

ASM.81-Fra), iblis dikiaskan Iwan Fals seperti manusia yang memiliki inteligensi

sehingga mampu melakukan hal yang diinginkanya baik itu hal buruk atau

sebaliknya. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(3) Dua dua Januari

Tidak sendiri

Aku berteman iblis

Yang baik hati

(Iwan Fals. 22 Januari dalam Album Sarjana Muda. 1981)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

47

Penggalan lirik lagu (3) menggambarkan pengalaman kisah pertemanan

penyair dengan sesorang yang nakal, tetapi memiliki sisi lain yang baik hati.

Sosok seseorang yang dimaksud penyair itu digambarkan dengan signifier atau

lambang kias iblis, sedangkan signified atau makna yang dimaksudkan adalah

pengalaman kisah pertemanan penyair dengan sesorang yang nakal, tetapi

memiliki sisi lain yang baik hati.

Dilihat dari kriteria lambang kias iblis pada data (11-JL.7-ASM.81-Fra)

memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori being. Hal tersebut,menunjukkan

adanya wujud interaksi manusia dengan being yang mencakup pengalaman suatu

hal yang abstrak dan benar adanya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya iblis dapat digolongkan pada kategori

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

2) Apa yang tersembunyi

dibalik manis senyummu (41-JL.3-AS.82-Fra)

Lambang manis pada data (41-JL.3-AS.82-Fra) yang diikuti kata

senyumanmu menimbulkan makna yang kias. Manis adalah suatu konsep abstrak

dari pengalaman manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 712),

manis merupakan konsep rasa seperti gula. Oleh karena itu, lambang manis dapat

disebut sebagaikonsep pengalaman rasa manusia yang abstrak dan benar

adanya.Dalam ungkapan metaforis data (41-JL.3-AS.82-Fra), manis dihasilkan

dari indra pengecap manusia dikiaskan Iwan Fals sebagai konsep indah yang

dihasilkan dari indra penglihatan manusia. Perhatikan penggalan lirik lagu

dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

48

(4) Labil tawamu tak pasti tangismu

Jelas membuat aku sangat ingin mencari

Apa yang tersembunyi

Di balik manis senyummu...

(Iwan Fals. Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu dalam Album Opini.

1982)

Penggalan lirik lagu (4) mengambarkan konsep manis digunakan untuk

menggungkapan rasa kagum penyair pada senyuman seseorang. Rasa kagum

penyair timbul ketika melihat indah senyumannya. Keadaan itu digambarkan Iwan

Fals dengan lambang kias (signifier) manis pada ungkapan metaforanya,

sedangkan makna yang dimaksudkan (signified) penyair adalah tentang

kekaguman senyuman seseorang.

Dilihat dari kriteria lambang kias manis dalam ungkapan metafora data (41-

JL.3-AS.82-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori being. Hal tersebut,

menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan being yang mencakup

pengalaman suatu hal abstrak dan benar adanya. Dengan demikian, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan

pada kategori being dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

3) Tak bermata

pandang dunia dengan jiwa(53-JL.7-AP.82-Fra)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 475), jiwa merupakan roh

manusia yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan seseorang hidup; bernyawa.

Oleh karena itu, lambang jiwa dapat disebut sebagai konsep suatu hal abstrak

yang tidak dapat dihayati wujudnya oleh indra manusia, tetapi keberadaanya

benar-benar ada. Dalam data ungkapan metaforis (53-JL.7-AP.82-Fra), konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

49

jiwa dihayati Iwan Fals sebagai mata atau indra penglihatan manusia. Perhatikan

penggalan lirik lagu dibawah ini.

(5) Tak bermata

Pandang dunia dengan jiwa

Tak bertelinga

Jangan cepat kecewa

(Iwan Fals. Ambisi dalam Album Opini. 1982)

Dari penggalan lirik lagu (5) mengambarkan konsep jiwa dihayati sebagai

indra penglihatan atau mata. Penyair memandang seseorang yang memiliki

keterbatasan seperti tunanetra yang tidak dapat melihat memiliki suatu kelebihan

tertentu dari keterbatasanya tersebut. Kelebihan itu digambarkan Iwan Fals

dengan lambang kias (signifier)jiwa yang seolah-olah dapat digunakan untuk

melihat. Hal tersebut mencerminkan makna yang dimaksudkan (signified) dari

ungkapan metaforis penyair, yaitu tentang suatu nasihat jangan pernah menyerah.

Dilihat dari kriteria lambang kias jiwa dalam ungkapan metafora data (53-

JL.7-AP.82-Fra)memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori being. Hal tersebut,

menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan being yang mencakup

pengalaman suatu hal abstrak dan benar adanya. Dengan demikian, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya jiwa dapat digolongkan

pada kategori being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

4) Setan-setan politik (62-JL.1-AS.83-Fra)

Kata setan-setan pada data (62-JL.1-AS.83-Fra)terbentuk dari adanya

reduplikasi kata dasar setan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1055),

setan merupakan roh jahat yang selalu berusaha mengoda manusia. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

50

itu, lambang setan dapat disebut sebagai konsep suatu hal yang abstrak dan tidak

dapat dihayati wujudnya oleh indra manusia, tetapi keberadaanya benar-benar ada.

Dalam data ungkapan metaforis (62-JL.1-AS.83-Fra), setan-setan dihayati

Iwan Fals sebagai manusia yang berkecimpung di dunia politik. Perhatikan

penggalan lirik lagu di bawah ini.

(6) Setan setan politik

Kan datang mencekik

Walau dimasa paceklik

Tetap mencekik

(Iwab Fals. Sumbang dalam Album Sumbang. 1981)

Penggalan lirik lagu (6) mengambarkan pengalaman penyair tantang

kebijakkan-kebijakan politik yang tidak berpihak pada rakyat. Hal itu ditunjukkan

penyair dengan lambang kias (signifier) setan-setan pada ungkapan metaforanya,

yaitu “Setan-setan politik” kan datang mencekik walau dimasa paceklik.Hal

tersebut mencerminkan makna yang dimaksudkan (signified) dari ungkapan

metafora penyair, yaitu tentang pengalamanya atas kebijakan politik yang tidak

berpihak pada rakyat.

Dilihat dari kriteria lambang kias setan dalam ungkapan metafora (62-JL.1-

AS-83-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori being. Hal tersebut,

menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan being yang mencakup

pengalaman suatu hal yang abstrak dan benar adanya. Dengan demikian,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias setan dapat

digolongkan pada kategori being dalam hierarki ruang persepsi manusia model

Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

51

5) Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya (90-JL.7-AS.83-Fra)

Cinta adalah konsep pengalaman manusia yang abstrak berkaiatan tentang

suatu perasaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 214), cinta

merupakan rasa suka sekali, sayang benar. Dengan demikian, lambang cinta dapat

disebut sebagai konsep suatu hal abstrak yang tidak dapat dihayati wujudnya oleh

indra manusia, tetapi keberadaanya benar-benar ada.

Dalam data ungkapan metaforis (90-JL.7-AS.83-Fra), konsep cinta dihayati

Iwan Fals sebagai sesuatu zat yang dapat diukur kandunganya. Perhatikan

penggalan lirik lagu di bawah ini.

(7) Tegap engkau berdiri walau tanpa alas kaki

Lantang suara anak anak disana

Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya

Walau tak terucap namun bisa kurasa

Bergemalah

(Iwab Fals. Siang Pelataran SD Sebuah Kampung dalam Album

Sumbang. 1981)

Penggalan lirik lagu (7) menggambarkan pengalaman penyair tentang

kekagumannya pada anak-anak SD disebuah kampung yang terlihat semangat.

Kekaguman itu diungkapan penyair dengan lambang kias (signifier)cinta yang

seolah-olah seperti suatu zat yang dapat diukur. Dengan demikian makna yang

dimaksudkan (signified) dari penyair, yaitu tentang rasa sayang yang dimiliki

anak-anak SD terhadap tanah airnya.

Dilihat dari kriteria lambang kias cinta dalam ungkapan metafora (90-JL.7-

AS-83.Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori being. Hal tersebut,

menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan being yang mencakup

pengalaman suatu hal yang abstrak dan benar adanya. Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

52

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias cinta dapat

digolongkan pada kategori being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

b. Kategori cosmos

Kategori cosmos predikasinyatidak hanya ada, melainkan menempati ruang

di jagad raya. Jadi, benda-benda yang termasuk kategori cosmos antara lain:

matahari, bulan, bintang, bumi dan sejenisnya. Jenis kategori ini ditemukan 2 data

dalam lirik lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983.

Berikut dua contoh analisis data ungkapan metafora dari kategori cosmos

dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Cepatlah besar matahariku (34-JL.1-AP.82-Fra)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 722), matahari merupakan

benda angkasa sebagai titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yang

mendatangkan terang panas pada bumi kala siang hari. Dengan demikian, konsep

matahari dapat disebut sebagai konsep benda yang berada di ruang angkasa dan

menggunakan ruang. Dalam data ungkapan metafora (34-JL.1-AP.82-Fra), Iwan

Fals menghayati matahari sebagai anak kandungnya yang dapat tumbuh semakin

besar atau dewasa. Perhatikan penggalan kutipan lirik lagu di bawah ini.

(8) Galang rambu anarki anakku

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

(Iwan Fals. Galang Rambu Anarki Dalam Album Opini. 1982)

Penggalan kutipan lirik lagu (8) menggambarkan pengalaman penyair saat

mendoakan anak kandungnya. Anak tersebut bernama Galang Rambu Anarki

yang didoakan semoga lekas besar atau tumbuh dewasa. Dalam ungkapan

metaforis ini, anak tersebut diungkapkan Iwan Fals dengan lambang kias

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

53

(signifier) matahari dan makna yang dimaksudkan penyair (signified) adalah

Galang Rambu Anarki.

Dilihat dari kriteria lambang kias matahari pada ungkapan metafora (34-

JL.1-AP.82-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori cosmos. Hal

tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan cosmos yang

mencakup contoh kongkrit matahari, bumi, bulan dan lain-lain serta tidak hanya

ada melainkan menempati ruang di jagad raya. Dengan demikian, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias matahari dapat digolongkan

pada kategori cosmos dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

2) Mari kita hentikan

Dansa mereka

Dengan memberi sinarmatahari(85-JL.6-AS.83-Fra)

Matahariadalah benda angkasa sebagai titik pusat tata surya berupa bola

berisi gas yang mendatangkan terang panas pada bumi kala siang hari (KBBI,

2007: 722). Dengan demikian, konsep matahari dapat disebut sebagai konsep

benda yang berada di ruang angkasa dan menggunkan ruang. Dalam data

ungkapan metaforis (85-JL.6-AS.83-Fra), lambang kias matahari dikiasakan

penyair sebagai konsep suatu nasehat. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah

ini.

(9) Seolah kita tidak mau mengerti

Seolah kita tidak mau perduli

Pura buta dan pura tuli

Mari kita hentikan

Dansa mereka

Dengan memberi pijar matahari

(Iwan Fals, Beri pijar Matahari dalam Album Sumbang. 1983)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

54

Berdasarkan penggalan lirik (9) berjudul Beri Pijar Matahari

menggambarkan pengalaman Iwan Fals tentang konsep suatu tanda adanya

matahari yang membuat terang di saat gelap. Hal itu dihayati Iwan Fals sebagai

suatu nasihat. Dengan demikian data ungkapan metafora (85-JL.6-AS-83) konsep

matahari bertindak sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konsep suatu

nasihat atau hal kebaikan tersebut berperan sebagai makna yang dimaksudkan

penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias matahari dalam ungkapan metafora (85-

JL.6-AS.83-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori cosmos. Hal

tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan cosmos yang

mencakup contoh kongkrit matahari, bumi, bulan dan lain-lain serta tidak hanya

ada, melainkan menempati ruang di jagad raya. Dengan demikian, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias matahari dapat digolongkan

pada kategori cosmos dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

c. Kategori energy

Kategori energy predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang,

melainkan juga adanya perilaku gerak. Contoh nomina dari kategori ini yaitu

cahaya, angin, dan api. Kategori ini ditemukan 6 data dalam lirik lagu Iwan Fals

pada tahun 1981-1983.

Berikut beberapa contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili

kategori energy dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Hujan air mata dari pelosok negeri (05-JL.3-ASM.81-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

55

Ungkapan metaforis hujan air mata pada data (05-JL.3-ASM.81-Fra) terdiri

dari lambang kias hujan dan diikuti ungkapan klise air mata yang berarti

kesedihan. Hujan adalahtitik-titik air yang banyak berjatuhan dari udara karena

proses pendinginan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 409). Dengan

demikian, konsep hujan dapat disebut sebagai konsep suatu gerakan titik-titik air

yang banyak dari udara ke bumi.Dalam data ungkapan metaforis (05-JL.3-

ASM.81-Fra), lambang hujan dihayati Iwan Fals sebagai konsep jumlah

banyaknya manusia yang bersedih dari pelosok negeri. Hal tersebut

mengambarkan konsep hujan bertindak sebagai lambang kias (signifier),

sedangkan konsep jumlah banyaknya manusia bersedih dari pelosok negeri

sebagai maknayang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias hujan yang telah dijelaskan di atas,

ungkapan metafora penyair ini memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy

yang mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta

predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya

perilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair pada

data (05-JL.3-ASM.81-Fra) dengan lambang kias hujan dapat digolongkan pada

kategori energy dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

2) Sinar matamu tajam namun ragu (22-JL.10-ASM.81-Fra)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1068), sinar merupakan

pancaran terang cahaya, seperti bulan, matahari dan sebagainya. Dengan

demikian, konsep sinar dapat disebut sebagai konsep wujud energi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

56

dihasilkan dari benda-benda cosmos seperti bulan, matahari dan sebagainya.

Dalam ungkapan metafora pada data(22-JL.10-ASM.81-Kla), sinar dihayati Iwan

Fals seperti pandangan seseorang. Hal tersebut menimbulkan makna kias, karena

hakikat sinar merupakan wujud energi yang berupa pancaran cahaya dan

dihasilkan dari benda-benda cosmos. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(10) Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan

Kuat jarimu kala mencengkeram

(Iwan Fals. Bangunlah Putra Putri Pertiwi dalam Album Sarjana

Muda. 1981)

Penggalan lirik lagu (10) mengambarkan pengalaman penyair tentang

pandangan mata seseorang yang tajam, namun terlihat ragu. Dengan demikian,

konsep sinar pada data ungkapan metafora (22-JL.10-ASM.81-Kla) bertindak

sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konsep pandangan yang terlihat ragu-

ragu berperan sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias sinar pada ungkapan metafora penyair

pada data (22-JL.10-ASM.81-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy

yang mencakup mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta

predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya

prilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kias sinar dapat digolongkan pada kategori energy dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

57

3) Dengan sorot mata yang keduanya buta (13-JL.7-ASM.81-Fra)

Sorot adalah sinar cahaya atau lampu senter (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2007:1085). Dengan demikian, konsep sorot dapat disebut sebagai

predikasi gerakan cahaya yang menyorot dari hasil sumber cahaya. Dalam data

ungkapan metafora (13-JL.7-ASM.81-Fra), konsep sorot dihayati Iwan Fals

sebagai konsep pandangan mata. Hal tersebut mengambarkan konsep sorot

bertindak sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konseppandangan mata

berperan sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified) dalam ungkapan

metafora di atas.

Dilihat dari kriteria lambang kias sorot dalam ungkapan metafora penyair

pada data (13-JL.7-ASM.81-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy

yang mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta

predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya

prilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kias sorot dapat digolongkan pada kategori energy dalam hierarki ruang

persepsi manusia model Haley.

4) Sentuhan anginwaktu siang

kibarkan satu kain bendera usang (89-JL.7-AS.83-Fra)

Angin adalahgerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah

bertekanan rendah (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 49). Dengan demikian,

lambang angin dapat disebut sebagai konsep energi gerakan udara. Dalam

ungkapan metaforis pada data (89-JL.7-AS.83-Fra), angin dikiaskan Iwan Fals

sebagai konsep manusia yang dapat mengibarkan bendera. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

58

mengambarkan tentang konsep konsep angin bertindak sebagai lambang kias

(signifier), sedangkan konsep manusia sebagai makna yang dimaksudkan penyair

(signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias angin dalam ungkapan metafora penyair

pada data (89-JL.7-AS.83-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

energy. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan energy

yang mencakup contoh kongkrit cahaya, angin, api dan sejenisnya serta

predikasinya tidak hanya ada dan menempati ruang, melainkan juga adanya

prilaku gerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kias angin dapat digolongkan pada kategori energy dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

d. Kategori substance

Kelembaman merupakan predikasi dari kategori substance, di samping ada,

memerlukan ruang dan dapat bergerak. Kategori ini ditemukan 2 data dalam lirik

lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983.

Berikut contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili jenis

kategori substance dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) O Tuhan beri setetes rejeki (09-JL.4-ASM.81-Fra)

Setetes terbentuk dari kata dasar tetes yang berarti benda cair (air, dsb) dan

jatuh menitik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 1188). Dengan demikian

konsep setetes dapat disebut sebagai konsep benda cair, seperti air dan zat cair

lainya yang bersifat lembam. Dalam ungkapan metaforis pada data (09-JL.4-

ASM.81-Fra), lambang setetes terbentuk dari kata dasar tetes seperti zat cair yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

59

bisa menetesdikiaskan sebagai konsep jumlah suatu rejeki. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal

yang dibandingkan tersebut, konsep setetes dihayati sebagai konsep jumlah suatu

rejeki yang diminta pada Tuhan. Dengan demikian konsep setetes bertindak

sebagai lamabang kias (signifier), sedangkan konsep jumlah suatu rejeki yang

diminta pada Tuhan sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias setetes dalam ungkapan metafora penyair

pada data (09-JL.4-ASM.81-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

substance. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan

subtance yang memiliki kriteria kelembaman sebagai predikasi dari kategori ini,

di samping ada, juga memerlukan ruang dan dapat bergerak. Dengan demikian,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias setetes dapat

digolongkan pada kategori subtance dalam hierarki ruang persepsi manusia model

Haley.

2) Pernahkah tuan renungkan

harga keringatnya (48-JL.5-AP.82-Fra)

Keringat adalah air yang keluar melalui pori-pori tubuh karena panas dan

sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 553). Dengan demikian,

konsep keringat dapat disebut sebagai konsep suatu zat cair yang keluar dari pori-

pori akibat panas. Dalam ungkapan metaforis data (48-JL.5-AP.82-Fra),konsep

keringat dihayati Iwan Fals sebagai konsep suatu benda yang memiliki nilai jual

atau harga. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(11) Pernahkah tuan pikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

60

Jasa mereka

Pernahkah tuan renungkan

Harga keringatnya

(Iwan Fals. Sapuku Sapumu dalam Album Opini. 1982)

Penggalan lirik lagu (11) dengan judul Sapuku Sapumu menggambarkan

nasip para perkerja tukang sapu yang bertugas membersihkan jalanan di Jakarta.

Dalam penggalan lirik ini, Iwan Fals mencoba mencerminkan nasib upah kerja

atau gaji para pekerja tukang sapu dikiaskan dengan lambang kias (signifier)

keringat, sedangkan konsep upah kerja atau gaji tersebut bertindak sebagai

makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias keringat yang telah dijelaskan di atas,

ungkapan metafora penyair pada data (48-JL.5-AP.82-Fra) memiliki kesesuaian

dengan kriteria kategori substance. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud

interaksi manusia dengan substance yang memiliki kriteria kelembaman sebagai

predikasi dari kategori ini, di samping ada, juga memerlukan ruang dan dapat

bergerak. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kias keringat dapat digolongkan pada kategori substance dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

e. Kategori terrestrial

Kategori terrestrial predikasinya yaitu terhampar yang terikat oleh bumi dan

contoh nominaya seperti sungai, laut, samudra,gunung, dan padang pasir termasuk

di dalamnya. Kategori ini ditemukan 1 data dalam lirik lagu Iwan Fals pada tahun

1981-1983.

Berikut contoh analisis data ungkapan metafora yang termasuk kategori

being dalam lirik lagu Iwan Fals.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

61

1) Pulau-pulau yang berpencar bersatu dalam kibarmu (27-JL.10-ASM.81-Kla)

Hakikat kata pulau-pulau terbentuk adanya reduplikasi kata pulau. Kata

Pulaumemiliki arti daratan yang dikelilingi air (di laut, di sungai, di danau)

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 906). Dengan demikian, kata pulau dapat

dikatakan sebagai suatu daratan yang terhampar dikelilingi air, sungai dan

sebagainya. Dalam ungkapan metaforis pada data (27-JL.10-ASM.81-Kla),

lambang kias pulau-pulau dikiaskan penyair sebagai konsep manusia atau

masyarakat Indonesia. Hal tersebut mengambarkan konsep pulau-pulau bertindak

sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konsepmanusia atau masyarakat

Indonesia yang dapat menyandang predikasi bersatu berperan sebagai makna yang

dimaksudkan penyair (signified) dalam ungkapan metafora di atas.

Dilihat dari kriteria lambang kias pulau-pulau dalam ungkapan metafora

penyair pada data (27-JL.10-ASM.81-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori terretrial. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan terrestrial yang mencakup hamparan terikat oleh bumi seperti, samudara,

sungai, gunung, padang pasir dan sejenisnya. Dengan demikian, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias pulau-pulau dapat digolongkan

pada kategori terrestrial dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

f. Kategori object

Predikasi dari jenis kategori object yaitu dapat pecah dan contoh nominanya

terdiri dari semua mineral. Jenis kategori ini ditemukan 7 data dalam lirik lagu

Iwan Fals pada tahun 1981-1983.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

62

Berikut beberapa contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili

jenis kategori object dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Tak peduli itu istri orang yang penting bisa ngasah pedang(38-JL.2-AP.82-

Kla)

Pedang adalah parang panjang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:

841). Dengan demikian, lambang pedang dapat disebut sebagai konsep sebuah

alat atau benda yang digunakan untuk memotong. Dalam ungkapan metaforis

data (38-JL.2-AP.82-Kla), pedang dihayati Iwan Fals sebagai konsep kepuasan

nafsu. Hal tersebut mengambarkan pengalaman penyair terhadap konsep pedang

ketika diasah akan menjadi tajam yang bertindak sebagai lambang kias (signifier),

sedangkan konsep kepuasan nafsu (dalam hubungan intim antara lawan jenis

manusia) sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias pedang dalam ungkapan metafora penyair

pada data (38-JL.2-AP.82-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

object. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan object

yang mencakup contoh kongkrit semua mineral denga predikasinya dapat pecah,

rusak dan sebagainya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori object dalam

hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

2) Beri watak baja padanya (71-JL.3-AS.83-Fra)

Baja adalah logam yang keras (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 91).

Dengan demikian, lambang baja dapat disebut sebagai konsep suatu benda yang

berwujud logam dan mempunyai sifat kuat. Dalam data ungkapan metaforis (71-

JL.3-AS.83-Fra), baja dihayati Iwan Fals sebagai konsep watak seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

63

tidak mudah menyerah. Hal tersebut menggambarkan konsep baja yang

mempunyai sifat kuat bertindak sebagai lambang kias (signifier), sedangkan

konsep watak seseorang yang tidak mudah menyerah sebagai makna yang

dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias baja dalam ungkapan metafora penyair

pada data (71-JL.3-AS.83-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

object. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan object

yang mencakup contoh kongkrit semua mineral dengan predikasinya dapat pecah,

rusak dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, penciptaan ungkapan metaforis

penyairdengan lambang kias baja dapat digolongkan pada kategori object dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

3) Serdadu bonekayang malang (74-JL.4-AS.83-Fra)

Boneka adalah tiruan anak untuk permainan anak-anak (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2007: 162). Dengan demikian, konsep boneka dapat disebut

sebagai konsep suatu benda berupa mainan yang dimainkan anak-anak. Dalam

data ungkapan metaforis (74-JL.4-AS.83-Fra), boneka dihayati Iwan Fals sebagai

masyarakat yang menjadi korban karena adanya perang. Perhatikan penggalan

lirik lagu di bawah ini.

(12) Melihat tulang belulang

Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan

Perang dihentikan

(Iwan Fals, Puing dalam Album Sumbang. 1983)

Penggalan lirik lagu (12) dengan judul Puing menggambarkan pengalaman

penyair tentang akibat perang. Konsep boneka dalam ungkapan metafora pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

64

data (74-JL.4-AS.83-Fra) digunakan penyair sebagai lambang kias (signified) dari

masyarakat yang menjadi koban karena adanya perang. Dengan demikian, makna

yang dimaksudkan penyair (siegnified) dalam ungkapan metafora tersebut adalah

masyrakat yang malang menjadi korban akibat perang.

Dilihat dari kriteria lambang kias boneka dalam ungkapan metafora penyair

pada data (74-JL.4-AS.83-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

object. Hal tersebutmenunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan object

yang mencakup contoh kongkrit semua mineral dengan predikasinya dapat pecah,

rusak dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kias boneka dapat digolongkan pada kategori object

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

g. Kategori living

Predikasi dari kategori living yaitu dapat tumbuh. Contoh nominanya

terbatas pada segala macam kehidupan flora. Kategori ini ditemukan 6 data dalam

lirik lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983.

Berikut contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili kategori

living dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Nada merambatpelan dikesunyian malam (17-JL.9-ASM.81-Kla)

Hakikat kata merambat terbentuk dari kata dasar rambat. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2007: 924) rambat merupakan bertambah banyak atau

tentang tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian konsep merambat dapat disebut

sebagai konseppredikasi yang lazimnya diterapkan pada tumbuh-tumbuhan,

seperti pada ubi jalar yang tumbuhnya merambat. Dalam ungkapan metaforis data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

65

(17-JL.9-ASM.81-Kla), lambang merambat yang dikenakan pada subjek nada

menimbulkan makna kias. Lambang tersebut dikiaskan Iwan Fals sebagai konsep

terdengar yang seharusnya lebih cocok untuk predikasi nada. Jadi konsep

merambat bertindak sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konsep

terdengar sebagai makna yang dimaksudkan penyair (singnified).

Dilihat dari kriteria lambang kias merambat dalam ungkapan metafora

penyair pada data (17-JL.9-ASM.81-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori living. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan living yang mencakup contoh kongkrit dari semua kehidupan flora dengan

segala predikasinya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori living dalam

hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

2) Dengarlah detak jantung benihku yang ku tanam dirahimmu

(68-JL.3-AS.83-Kla)

Benih adalah biji atau buah yang disediakan untuk ditanam atau disemaikan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 133). Dengan demikian, konsep benih

dapat dikaitkan dengan konsep segala macam dunia flora. Dalam ungkapan

metaforis data (68-JL.3-AS.83-Kla), benih dikiaskan Iwan Fals sebagai konsep

calon anak yang masih di dalam rahim ibunya dan biasa disebut dengan janin. Hal

tersebut mengambarkan pengalaman penyair tentang konsep benih suatu tanaman,

jika disemaikan akan tumbuh menjadi besar. Begitupula dengan janin,

berjalannya waktu janin yang masih didalam rahim ibunya itu akan lahir ketika

mencapai usia kandungan sembilan bulan. Jadi konsep benih dari sebuah tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

66

berperan sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konsep janin sebagai makna

yang dimaksudkan penyair (signified) dari ungkapan metafora di atas.

Dilihat dari kriteria lambang kias benih dalam ungkapan metafora penyair

pada data (68-JL.3-AS.83-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

living. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan living

yang mencakup contoh kongkrit dari semua kehidupan flora dengan segala

predikasinya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori living dalam hierarki

ruang persepsi manusia model Haley.

3) Bibir merekah dan merah selalu basah (82-JL.5-AS.83-Kla)

Merekah adalah mulai mekar (tentang bunga) (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2007: 941). Dengan demikian, lambang merekah dapat disebut sebagai

konsep yang dikaitkan dengan semua kehidupan flora dan segala predikasinya.

Dalam ungkapan metaforis data (82-JL.5-AS.83-Kla), merekah dihayati Iwan Fals

sebagai konsep terbuka. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(13) Bibir merekah dan merah selalu basah

Langkahmu tenang kala engkau berjalan

Tinggi semampai gadis idaman

(Iwan Fals, Jendela Kelas I dalam Album Sumbang. 1983)

Penggalan lirik lagu (13) di atas dengan judul Jendela Kelas

I,menggambarkan pengalaman penyair yang sedang melihat sosok gadis

idamanya.Gadis idaman penyair digambarkan memiliki bibir merekah (terbuka)

dan merah selalu basah, langkahnya tenang kala berjalan dan tinggi semampai.

Dengan demikian konsep merekah pada data (82-JL.5-AS.83-Kla)yang dikenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

67

subjek bibir bertindak sebagai lambang kias (signifier), sedangkan konsep bibir

terbuka sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias merekah dalam ungkapan metafora

penyair pada data (82-JL.5-AS.83-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori living. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan living yang mencakup contoh kongkrit dari semua kehidupan flora dengan

segala predikasinya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori living dalam

hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

h. Kategori animate

Predikasi kategori animate ialah kemampuanya berjalan, berlari, atau

terbang dan contoh nominanya terbatas dalam segala macam dunia fauna serta

perilakunya. Kategori ini ditemukan 15 data dalam lirik lagu Iwan Fals pada

album tahun 1981-1983.

Berikut beberapa contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili

kategori animate dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Terpisah dari ramai berteman nyamuk nakal (07-JL.4-ASM.81-Fra)

Nyamuk adalah serangga bersayap, memiliki sepasang sungut dipakai

sebagai penghisap darah manusia dan binatang (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2007: 789). Oleh karena itu, lambang nyamuk dapat dikaitkan dengan konsep

segala macam dari dunia fauna serta segala perilakunya. Dalam ungkapan

metaforis data (07-JL.4-ASM.81-Fra), nyamuk dihayati Iwan Fals sebagai seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

68

wanita pekerja seks komersial (PSK). Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah

ini.

(14) Terpisah dari ramai

Berteman nyamuk nakal... dan segumpal harapan

Kapankah datang... tuan berkantong tebal...

(Iwan Fals. Doa Pengobral Dosa dalam Album Sarjana Muda. 1981)

Penggalan lirik lagu (14) dengan judul Doa Pengobral

Dosa,menggambarkan nyamuk digunakan penyair sebagai lambang kias PSK atau

seseorang wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial. Dengan

demikian ungkapan metaforis pada data (07-JL.4-ASM.81-Fra) terebentuk dari

lambang kias (signifier) nyamuk, sedangkan makna yang dimaksud (signified)

penyair adalah sesorang wanita yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial

(PSK).

Dilihat dari kriteria lambang kias nyamuk dalam ungkapan metafora penyair

pada data (07-JL.4-ASM.81.Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan

animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala prilakunya.

Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang

persepsi manusia model Haley.

2) Bermacam suku berbeda

Bersatu dalam cengkeramanmu(23-JL.10-ASM.81-Kla)

Kata cengkeramanmu terbentuk dari kata dasar cengkeram disertai akhiran

an dan mu. Kata cengkeram adalah memegang erat dengan cakar (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2007: 207). Oleh karena itu, lambang cengkeram dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

69

dikatakan sebagai konsep predikasi dari binatang yang mempunyai cakar. Dalam

ungkapan metaforis (23-JL.10-ASM.81-Kla), Iwan Fals menghayati cengkraman

sebagai konsep kekuasaan. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(15) Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan

Kuat jarimu kala mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda

Bersatu dalam cengkerammu

(Iwan Fals. Bangunlah Putra Putri Pertiwi dalam Album Sarjana

Muda. 1981)

Penggalan lirik lagu (15) dengan judul Bangunlah Putra Putri Pertiwi

menggambarkan lambang Negara Indonesia, yaitu Burung Garuda yang

mencengkram kain berwana merah putih tertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal

Ika. Hal itu digambarkan Iwan Fals dalam ungkapan metafora data (23-JL.10-

ASM.81-Kla) dengan lambang kias (signified) cengkraman, sedangkan makna

yang dimaksudkan (signified) penyair adalah kekuasaan.

Dilihat dari kriteria lambang kias cengkraman dalam ungkapan metafora

penyair pada data (23-JL.10-ASM.81-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala

prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki

ruang persepsi manusia model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

70

3) Tabir gelap yang dulu hinggap(40-JL.3-AP.82-Fra)

Hinggap adalah bertengger setelah terbang (tentang burung): burung itu

terbang, kemudian hinggap di jendela (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:

403). Dengan demikian, lambang hinggap dapat disebut sebagai salah satu

predikasi dari dunia fauna. Dalam ungkapan metaforis data (40-JL.3-AP.82-

Fra),hinggap dihayati Iwan Fals sebagi konsep terpasang. Hal tersebut,

menggambarkan pengalaman penyair tentang tabir yang terpasang sebagai

menyekat dinding dihayati sebagai burung yang sedang hinggap di suatu tempat.

Tabir merupakan sebuah penyekat dinding atau benda mati yang tidak lazim

dikenakan predikasi hinggap. Dengan demikian, predikasi hinggap yang

dikenakan pada subjek tabir menimbulkan makna kias. Hal tersebut

mencerminkan makna yang dimaksudkan penyair sebagai konsep terpasang lebih

dan lebih sesuai dikenakan pada subjek tabir. Jadi konsep hinggap yang lazimnya

dikenakan pada fauna bertindak sebagai lambang kias (signified), sedangkan

konsep terpasang lebih sesuai dikenakan pada subjek tabir atau penyekat dinding

berperan sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias hinggap dalam ungkapan metafora penyair

pada data (40-JL.3-AP.82-Fra) memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan

animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala perilakunya.

Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki ruang

persepsi manusia model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

71

4) Kala sisa ombak merayap(54-JL.8-AP.82-Kla)

Kata merayap adalah berkerumun seperti rayap bergerak maju dengan

tangan dan kaki serta badan bertumpu ke tanah (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2007: 935). Oleh karena itu, konsep merayap dapat dikatakan sebagai predikasi

dari berberapa jenis serangga seperti rayap, lipan, dan sejenisnya. Dalam

ungkapan metafora data (54-JL.8-AP.82-Kla), merayap dihayati Iwan Fals

sebagai konsep bergelombang yang lazimnya diterapkan pada subjek ombak.

Dengan demikian ungkapan metaforis ini terbentuk dari lambang kias (signifier)

merayap, sedangkan signified atau makna yang dimaksudkan penyair adalah

bergelombang. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(16) Hamparan pasir

Tampak putih berbuh

Kala sisa ombak merayap

(Iwan Fals. Tak Biru Lagi Lautku dalam album Opini. 1982)

Penggalan (16) dengan judul lagu tak Biru Lagi Lautku,menggambarkan

pengalaman penyair tentang ombak yang bergelombang menuju ke tepi pantai

dihayati seperti konsep binatang yang sedang merayap.

Dilihat dari kriteria lambang kias merayap dalam ungkapan metafora

penyair pada data (54-JL.8-AP.82-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala

prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

72

5) Terasa panas menyengat(55-JL.8-AP.82-Kla)

Kata menyengat terbentuk dari kata dasar sengat yang memiliki arti alat

tajam yang berbisa pada serangga dan binatang lain, seperti lebah, lipan, dan

sejenisnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:1035). Oleh karena itu, konsep

menyengat dapat disebut sebagai konsep segala kemapuan perilaku dari binatang

seperti lebah, kalajengking, lipan dan sejenisnya. Dalam ungkapan metaforis

“Panas menyengat” yang diungkapan Iwan Fals, menunjukkan bahwa ia pernah

mengalami rasa panas luar biasa dihayati seperti rasa sengatan lebah, lipan dan

sejenisnya. Dengan demikian ungkapan metaforis pada data (54-JL.8-AP.82-Kla)

terbentuk dari lambang kias (Signifier) menyengat, sedangkan signified atau

makna yang dimaksudkan penyair adalah rasa panas yang luar biasa.

Dilihat dari kriteria lambang kias menyengat dalam ungkapan metafora

penyair pada data (54-JL.8-AP.82-Kla) memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori animate. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala

prilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori animate dalam hierarki

ruang persepsi manusia model Haley.

6) Lalu sibuk kasak kusuk mencari kambing hitam (64-JL.1-AS.83-Fra)

Frasa kambing hitam pada data (64-JL.1-AS.83-Fra) terbentuk dari

kumpulan dua kata dasar, yaitu kata kambing dan kata hitam. Hakikatnya

kambaing adalah binatang pemamah biak dan pemakan rumput (daun-daunan),

berkuku genap, tanduknya bergeronggang, biasanya dipelihara sebagai hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

73

ternak untuk diambil daging dan susu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:

497), sedangkan hitam adalah warna dasar yang serupa dengan warna arang

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 405). Oleh karena itu, frasa kambing

hitam memiliki makna sebenarnya adalah kambing yang berwarna hitam. Selain

itu, frasa kambing hitam merupakan ungkapan klise atau ungkapan metafora yang

sudah sering digunakan oleh masyrakat untuk kosep lain. Dalam Kamus

Ungkapan Bahasa Indonesia (1984: 124), kambing hitam diartikan sebagai orang

yang dituduh.

Dalam ungkapan metaforis data (64-JL.1-AS.83-Fra), kambing hitam atau

kambing yang berwarna hitam dihayati Iwan Fals sebagai pengalamannya tentang

konsep seseorang yang tidak bersalah dituduh melakukan kesalahan. Jadi kambing

hitam (kambing yang berwarna hitam) bertindak sebagai lambang kias (signifier),

sedangkan konsep pengalaman manusia yang dituduh melakukan kesalahan

sebagai makna yang dimaksudkan penyair (signified).

Dilihat dari kriteria lambang kias kambnig hitam atau kambanig berwarna

hitam dalam ungkapan metafora penyair pada data (64-JL.1-AS.83-Fra),memiliki

kesesuaian dengan kriteria kategori animate. Hal tersebut,menunjukkan adanya

wujud interaksi manusia dengan animate yang mencakup contoh kongkrit dari

dunia fauna dan segala perilakunya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada

kategori animate dalam hierarki ruang persepsi manusia model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

74

i. Jenis kategori human

Predikasi kategori human yaitu kemampuanya berpikir dan contoh nominya

adalah manusia. Sehingga kriteria kategori ini dapat melakukan berbagai macam

perbuatan yang tidak mungkin dikerjakan oleh jenis-jenis kategori di atasnya.

Kategori ini ditemukan 31 ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada

album tahun 1981-1983.

Berikut beberapa contoh analisis data ungkapan metafora yang mewakili

dari 31 kategori animate dalam lirik lagu Iwan Fals.

1) Jadi guru jujur berbakti memangmakan hati(03-JL.2-ASM.81-Fra)

Kata makan dan kata hati pada ungkapan metaforis data (03-JL.2-ASM.81-

Fra), merupakan wujud ungkapan metafora yang sudah klise atau sering

digunakan sebagai tanda perasaan dari manusia. Pernyataan itu didukung adanya

ungkapan makan hati dalam Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (1984: 99) yang

diartikan sedih dan sakit hati. Oleh karena itu, lambang makan hati dapat disebut

sebagai tanda perasaan seseorang yang kecewa atau sakit hati.

Dalam ungkapan metaforis data (03-JL.2-ASM.81-Fra), Iwan Fals

menghayati konsep makan hati digunakan untuk mewakili keadaan perasaan

sesorang yang kecewa. Perhatikan penggalam lirik lagu dibawah ini.

(17) Oemar bakri... oemar bakri 40 tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Oemar bakri... oemar bakri banyak ciptakan menteri

Oemar bakri... profesor dokter insinyur pun jadi

Tapi mengapa gaji guru oemar bakri seperti dikebiri

(Iwan Fals. Guru Oemar Bakri dalam Album Sarjana Muda. 1981)

Penggalan lirik lagu (17) di atas yang berjudul Guru Oemar Bakri

mengambarkan ungkapan rasa kecewa dari seorang guru. Ia telah lama mengabdi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

75

menjadi guru, tetapi entah mengapa? “Gajinya seperti dikebiri” Kata Iwan Fals

dalam liriknya. Itulah merupakan ungkapan rasa kecewa yang dibungkus dalam

dalam bentuk sindiran. Kondisi itu digambarkan Iwan Fals dengan lambang kias

(signifier) makan hati pada ungkapan metaforanya “Jadi guru jujur berbakti

memang makan hati...”. Hal tersebut, mencerminkan makna yang dimaksudkan

(signified) dari penyair tentang keadaan rasa kecewa menjadi guru kurang

diperhatikan kesejahtraan hidupnya oleh pemerintah.

Dilihat dari kriteria lambang kias makan hati dalam ungkapan metafora

penyair pada data (03-JL.2-ASM.81-Fra),memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori human. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan human yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan

berpikirnya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori human dalam hierarki

ruang persepsi manusia model Haley.

2) Bernisan bangga, berkafan doadari kami yang merindukan orang sepertimu

(06-JL.3-ASM.81-Fra)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 101) bangga merupakan

besar hati atau merasa gagah karena mempunyai keunggulan, sedangkan doa

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 271) merupakan permohonan

(harapan, permintaan, pujian) dari manusia kepada Tuhan. Oleh karena itu,

konsep bangga dan doa dapat dikaitkan dengan predikasi dan sifat dari manusia

yang dapat berbangga dan berdoa. Dalam ungkapan metaforis data (06-JL.3-

ASM.81-Fra), bangga dikiaskan Iwan Fals sebagai konsep nisan yang biasa

terbuat dari batu, kayu, dan sejenisnya untuk menandai suatu makam, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

76

lambang doadikiaskan sebagai konsep kafan (kain putih untuk membungkus

mayat). Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(18) Terbayang baktimu, terbayang jasamu

Terbayang jelas... jiwa sederhanamu

Bernisan bangga, berkafan doa

Dari kami yang merindukan orang sepertimu...

(Iwan Fals.Hatta dalam Album Sarjana Muda.1981)

Penggalan lirik lagu (18) berjudul Hatta menceritakan sosok wakil presiden

Repulik Indonesia yang pertama sebagai tokoh idola Iwan Fals. Penyair

menggambarkan rasa bangganya yang abadi dihayati seperti konsep nisan sebagai

tanda suatau makam, sedangkan doa yang selalu dipanjatkanya dihayati seperti

kain kafan digunakan untuk mengkafani mayat. Kondisi itu digambarkan Iwan

Fals dengan lambang kias (signifier) bangga dan doa pada ungkapan

metaforanya. Hal tersebut, mencerminkan makna yang dimaksudkan (signified)

dari penyair tentang rasa bangga yang tak pernah hilang dan doa selalu

dipanjatkan olehnya.

Dilihat dari kriteria lambang kias bangga dan doa dalam ungkapan metafora

penyair pada data (06-JL.3-ASM.81-Fra), memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori human. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan human yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

77

3) Dan burung-burung bangkai berdansasenang (14-JL.8-ASM.81-Kla)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 236), berdansa merupakan

tari cara barat yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita. Oleh karena itu,

lambang berdansa dapat disebut sebagai predikasi dari manusia. Dalam ungkapan

metafora pada data (14-JL.8-ASM.81-Kla), Iwan Fals menghayati burung-burung

bangkai seperti manusia yang dapat berdansa. Perhatikan penggalan lirik lagu di

bawah ini.

(19) Mayat mayat bergeletakan

Tak terkubur dengan layak

Dan burung burung bangkai

Menatap liar

Dan burung burung bangkai

Berdansa senang

(Iwan Fals. Puing I dalam Album Sarjana Muda.1981).

Penggalan lirik lagu (19) berjudl Puing I, menggambarkan pengalaman

penyair yang melihat suatu kondisi dimana banyak burung bangkai berterbangan

menyantap mayat-mayat bergletakan tak terkubur dengan layak. Kondisi itu

digambarkan Iwan Fals dengan lambang kias (signifier) berdansa pada ungkapan

metaforanya. Hal tersebut, mencerminkan makna yang dimaksudkan (signified)

dari ungkapan metaforis penyair tentang burung-burung bangkai beterbangan.

Dilihat dari kriteria lambang kias berdansa dalam ungkapan metafora yang

diciptakan penyair pada data (14-JL.8-ASM.81-Kla),memiliki kesesuaian dengan

kriteria kategori human. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi

manusia dengan human yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala

kemampuan berpikirnya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

78

penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

4) Tawa kelakar badut-badut serakah

Tanpa HPH berbuat semaunya (44-JL.4-AP.82-Fra)

Kata badut-badut pada data (44-JL.4-AP.82-Fra) terbentuk dari adanya

reduplikasi kata badut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 85), badut

merupakanpelawak dalam pertunjukkan dan sebagainya. Oleh karena itu, lambang

badut dapat disebut sebagai profesi sesorang dalam bekerja menghibur anak-anak

dengan segala macam bentuk kostumnya. Dalam ungkapan metafora data (44-

JL.4-AP.82-Fra), Iwan Fals menghayati badut-badut sebagai orang yang

melakukan tindakan kriminal. Perhatikan penggalan lirik lagu di bawah ini.

(20) Raung buldozer gemuruh pohon tumbang

Berpadu dengan jerit isi rimba raya

Tawa kelakar badut-badut serakah

Tanpa HPH berbuat semaunya

(Iwan Fals.Isi Rimba dalam Album Opini. 1982)

Penggalan lirik lagu (20) menggambarkan situasi dimana hutan di negeri

kita telah rusak akibat ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Rusaknya hutan di negeri kita akibat dari serakahnya oknum-oknum yang

menebangi pohon-pohon tanpa adanya HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Oknum-

oknum yang menebangi pohon-pohon tanpa adanya HPH digambarkan Iwan Fals

dengan lambang kias (signifier) badut-badut pada ungkapan metaforanya. Hal

tersebut, mencerminkan makna yang dimaksudkan (signified) dari ungkapan

metaforis penyair sebagai oknum-oknum ilegal loging.

Dilihat dari kriteria lambang kias badut dalam ungkapan metafora penyair

pada data (44-JL.4-AP.82-Fra), memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

79

human. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan

human yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan

berpikirnya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

5) Bencana erosi selalu datang menghantui(46-JL.4-AP.82-Kla)

Kata menghantui pada data (46-JL.4-AP.82-Kla)terbentuk dari kata dasar

hantu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 387), hantu merupakan roh

jahat yang berada ditempat-tempat tertentu. Oleh karena itu, lambang menghantui

dapat disebut sebagai konsep predikasi dari manusia yang memiliki sifat jahat

atau buruk. Dalam ungkapan metaforis pada data (46-JL.4-AP.82-Kla), Iwan Fals

menghayati bencana erosi seolah-olah seperti manusia yang memiliki prilaku dan

kemampuan berpikirnya, seperti mampu datang dan menghantui. Perhatikan

penggalan lirik lagu dibawah ini

(21) Bencana erosi selalu datang menghantui

Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti

Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi

Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

(Iwan Fals.Isi Rimba dalam Album Opini. 1982)

Kutipan lirik lagu (21) mengambarkan pengalaman penyair akibat rakusnya

manusia yang merusak hutan dapat sewaktu-waktu mendatangkan bencana baik

erosi, banjir dan lainnya. Keadaan seperti itu digambarkan oleh Iwan Fals dengan

lambang kias (signifier) datang menghantui pada ungkapan metaforanya

“Bencana erosi selalu datang menghantui...”. Hal tersebut, mencerminkan makna

yang dimaksudkan (signified) dari ungkapan metaforis penyair tentang situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

80

dimana sewaktu-waktu dapat tertimpa bencana erosi, banjir dan sejenisya akibat

rakusnya manusia merusak hutan.

Dilihat dari kriteria lambang kias menghantui dalam ungkapan metafora

penyair pada data (46-JL.4-AP.82-Kla),memiliki kesesuaian dengan kriteria

kategori human. Hal tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia

dengan human yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala prilaku serta

kemampuan berpikirnya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

6) Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan(61-JL.1-AS.83-Kla)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 512), kasihan merupakan

rasa iba hati; rasa belas kasih. Oleh karena itu, konsep kasihan tersebut

merupakan predikasi yang lazimnya diterapkan pada manusia. Dalam ungkapan

metaforis pada data (61-JL.1-AS.83-Kla), konsep kasihan diterapkan Iwan Fals

sebagai predikasi dari persolan. Hal itu menimbulkan makna kias, karena

predikasi kasihan lazimnya diterapkan padamanusia. Perhatikan penggalan lirik

lagu di bawah ini.

(22) Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita

Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan

Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan

Menyerang dalam gelap

(Iwan Fals. Sumbang dalam Album Sumbang. 1983)

Penggalan lirik lagu (22) mengambarkan pengalaman penyair pada tahun

1983 tentang permasalahan di Negaranya yang tak kunjung selesai seperti

korupsi, hingga keadaan politik. Keadaam permasalahan yang tak kunjung selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

81

itu digambarkan Iwan Fals dengan lambang kias (signifier) tak kenal kasihan

yang lazimnya dipakai manusia. Hal itu mencerminkan makna yang dimaksudkan

(signified) dari ungkapan metaforis penyair sebagai pengalaman tentang

permasalahan yang tak kunjung selesai.

Dilihat dari kriteria lambang kias kasihan dalam ungkapan metafora penyair

(61-JL.1-AS.83-Kla),memiliki kesesuaian dengan kriteria kategori human. Hal

tersebut, menunjukkan adanya wujud interaksi manusia dengan human yang

mencakup contoh kongkrit manusia dan segala prilaku serta kemampuan

berpikirnya. Dengan demikian, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya tersebut dapat digolongkan pada kategori human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

4.2.2 Tahap Distribusi

Pada tahap ini, peneliti mengacu dari pendapat Haley (dalam Wahab, 1995:

82) tentang persepsi manusia yang bersifat hierarki dan konsep tersebut digunakan

untuk menciptakan metafora sebagai wujud hasil interaksi manusia dengan

lingkunganya. Hasil dari wujud interaksi manusia dengan lingkungnya akan

mencerminkan keadaan sistem ekologi manusia itu sendiri. Jika sistem ekologi

manusia masih seimbang, akan seimbang pula interaksi manusia dengan

lingkunganya. Sebaliknya, jika keadaan lingkungan hidup kita sudah tidak lagi

seimbang, tidak seimbang pula lingkungan yang dapat diamati oleh penyair. Hal

itu, seterusnya akan mempengaruhi penciptaan metaforanya. Dengan kata lain,

wujud keseimbangan interaksi itu ialah keseimbangan distribusi pemakaian

masing-masing kategori ruang persepsi manusia model Haley yang meliputi jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

82

kategori being, cosmos, energy, subtance, terrestrial, object, living, animate dan

human.

Pada tahap ini, peneliti mencari distribusi persentase pemakaian ketagori

ruang persepsi manusia model Haley pada ungkapan metafora dalam lirik lagu

Iwan Fals. Dari 92 ungkapan metafora dicari distribusi persentasenya, yaitu

persentase berdasarkan lambang kias ungkapan metafora yang telah mewakili dari

kesembilan kategori di atas. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui distribusi

kategori ruang persepsi manusia model Haley yang paling menonjol dalam

ungkapan metafora lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Selain itu,

hasil dari distribusi persentasi tersebut akan mencerminkan keadaan sistem

ekologi dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Dalam proses

mencari distribusi persentase tahap ini, peneliti menggunakan

rumus:𝑋

𝑌𝑥 100 = 𝑃

Dimana:

X = jumlah frekunsi

Y = jumlah data

P = hasil jumlah distribusi persentase

Selanjutnya, penyajian data hasil tahap mencari distribusi persentase pemakaian

kategori ruang persepsi manusia model Haley pada tabel dibawah ini.

Tabel. 4.2. Distribusi Kategori Ruang Persepsi Manusia Model Haley.

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Being 22 23,91%

2. Cosmos 2 2,17%

3. Energy 6 6,52%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

83

4. Substance 2 2,17%

5. Terrestrial 1 1,08%

6. Object 7 7,60%

7. Living 6 6,52%

8. Animate 15 16,30%

9. Human 31 33,69%

Jumlah data 92 99,96%

Berdasarkan hasil distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia

model Haley untuk menciptakan 92 ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan

Fals, ada beberapa hal yang menarik untuk dipaparkan. Hal menarik pertama,

dalam menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album

tahun 1981-1983 banyak menggunakan kategori human dengan distribusi

persentase 33,69%. Kedua, kategori being dengan distribusi persentase 23,91%.

Ketiga, kategori animate dengan distribusi persentase 16,30%. Keempat, kategori

object dengan distribusi persentase 7,60%. Kelima, ditempati oleh dua kategori

sekaligus, yaitu kategori energy dan living dengan distribusi persentase 6,52%.

Keenam juga ditempati oleh dua jenis kategori, yaitu kategori cosmos dan

substance dengan distribusi persentase 2,17%. Ketujuh, kategori terrestrial

dengan distribusi persentase yang paling kecil, yaitu 1,08%.

Hasil distribusi persentase yang dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa

wujud interaksi Iwan Fals dengan lingkunganya tidak seimbang (keadaan sistem

ekologi tidak seimbang). Adanya ketidakseimbangan wujud interaksi penyair

dengan lingkunganya itu terjadi, karena adanyapula jumlah distribusi pemakaian

kategori ruang persepsi manusia model Haley yang tidak seimbang. Hal itu

dibuktikan dengan adanya distribusi pemakaian salah satu kategori yang paling

Mendekati

100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

84

menonjol digunakan Iwan Fals dalam menciptakan metaforanya, yaitu terlihat

pada kategori human. Dengan demikian, adanya ketidakseimbangan distribusi

pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley dalam menciptakan

metafora penyair, maka keadaan sistem ekologi dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals

pada album tahun 1981-1983 dapat dinyatakan tidak seimbang.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini berjudul Analisis Metafora Dalam Lirik Lagu Iwan Fals Pada

Album 1981-1983 Berdasarkan Teori Ruang Persepsi Manusia Model Haley

yangbertujuan (1) mendeskripsikan kategori Ruang persepsi manusia model Haley

yang digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals

pada tahun 1981-1983 (2) mendeskripsikan distribusi kategori ruang persepsi

manusia model Haley yang paling menonjol dalam lirik lagu Iwan Fals tahun

1981-1983 (3) mendeskripsikan keadaan sisitem ekologi dalam lirik lagu Iwan

Fals pada tahun 1981-1983 berdasarkan distribusi pemakaian kategori ruang

persepsi manusia model Haley.

Berdasarkan analisis terhadap 92 ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan

Fals pada album tahun 1981-1983, peneliti menemukan tiga hal yang menarik

untuk disampaikan, (1) peneliti menemukan sembilan kategori ruang persepsi

manusia model Haley digunakan untuk menciptakan ungkapan metafora dalam

lirik-lirik lagu Iwan Fals pada album tahun 1981-1983. Sembilan ketegori itu

meliputi kategori being, cosmos, energy, substance, terrestrial, object, living,

animate dan human, (2) berdasarkan hasil distribusi pemakaian kategori ruang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

85

persepsi model Haley, peneliti menemukan kategori human yang menunjukkan

sebagai jenis kategori metafora paling menonjol dengan distribusi persentase

33,69% (lihat. Tabel 4.2), (3) peneliti menemukan keadaan sistem ekologi yang

tidak seimbang dalam lirik lagu Iwan Fals pada tahun 1981-1983. Hal itu terbukti

dari hasil distribusi persentase pemakaian tiap kategori ruang persepsi manusia

model Haley yang tidak seimbang.

Berdasarkan hasil temuan analisis penelitian ini menunjukkan bahwa,

peneliti berperan mengkonfirmasi teori tentang metafora yang dikaitan dengan

studi sistem ekologi (ruang persepsi manusia model Haley dalam Wahab, 1995).

Hal itu dibuktikan berdasarkan temuan pemakaian sembilan kategori ruang

persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk menciptakan ungkapan

metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album 1981-1983. Kesembilan kategori

itu meliputi being, cosmos, energy, substance, terrestrial, object, living, animate

dan human. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan kesamaan kajian

penelitianya dengan penelitian terdahulu dari Wahab (1995) dan Trisnaningtyas

(2010). Dalam hal ini, peneliti menemukan kesamaan kajian tentang metafora

baik itu dalam puisi pada penelitiannya Wahab (1995) dan teks opini pada

penelitiannya Trisnaningtyas (2010). Selain kesamaan tentang kajian penelitian

itu, peneliti juga menemukan kesamaan khususnya dalam penelitian Wahab

(1995) yang memperoleh gambaran keadaan sistem ekologi penyair berdasarkan

hasil distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley.

Selain mengkonfirmasi teori metafora yang dikaitkan dengan studi tentang

sistem ekologi dan hasil temuan kedua penelitian terdahulu, peneliti dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

86

penelitian ini berperan melengkapi berdasarkan objek penelitian tentang analisis

metafora dalam lirik lagu yang dikaitan dengan studi sistem ekologi. Peneliti

memilih lirik lagu sebagai objek kajian penelitian ini dengan alasan, lirik lagu

memiliki kemiripan dengan puisi. Puisi itu sendiri di dalamnya terdapat campuran

antara dunia nyata dan duia kias serta kaya akan metafora. Oleh karen itu, peneliti

tertarik untuk menganalisis lirik lagu dengan harapan banyak menemukan

ungkapan metafora.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

87

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Kategori ruang persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk

menciptakan ungkapan metafora dalam lirik lagu Iwan Fals tahun 1981-

1983 terdiri dari 9 kategori yaitu, (1) kategori being, (2) kategori cosmos,

(3) kategori energy, (4) kategori substance, (5) kategori terrestrial, (6)

kategori object, (7) kategori living, (8) kategori animate , (9) kategori

human.

5.1.2 Distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia model Haley yang

paling menonjol untuk menciptakan ungkapan metafora dalam lirik-lirik

lagu Iwan Fals pada tahun1981-1983 yaitu kategori human.Posisi kedua

disusul oleh kategori being. Posisi ketigadisusul kategori animate. Posisi

keempat disusul kategori object. Sedangkan posisikelimadisusul oleh dua

kategori, yaitu kategori energy dan kategori living. Begitu juga posisi

keenam ditempati oleh dua jenis kategori sekaligus, yaitu kategori cosmos

dan substance. Posisi terakhir atau ketujuh ditempati kategori terrestrial.

5.1.3 Berdasarkan hasil distribusi pemakaian kategori ruang persepsi manusia

model Haley yang digunakan untuk mencipatakan metafora dalam lirik-lirik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

88

lagu Iwan Falspada album tahun 1981-1983, memperlihatkan bahwa adanya

keadaan sistem ekologi yang tidak seimbang. Hal itu, dibuktikan adanya

ketidakseimbangan distribusi pemakaian tiap kategori ruang persepsi

manusia model Haleydalam menciptakan metafora penyair.

Ketidakseimbangan distribusi ituditunjukkan adanya hasil distribusi

kategori human yang paling menonjol dengan distribusi persentasesnya

33,69%, sedangkan kategori terrestrial hanya menunjukkan hasil distribusi

persentasenya 1,08%. Hasil distribusi itulah yang membuktikan adanya

ketidakseimbangan pemakaian kategori ruang persepsi manusia model

Haley. Selain itu, interaksi Iwan Fals dengan lingkunganya dalam berpikir

dan menciptakan metafora lebih dekat pada ketegori manusia (human)

dengan segala macam tingkah lakunya.

5.2 Saran

Peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi

kepentingan-kepentingan terkait. Saran ditujukan untuk para penyair dan peneliti

lain. Kedua saran tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

5.2.1 Bagi para penyair

Pengkajian analisis metafora dalam lirik lagu Iwan Fals pada album tahun

1981-1983 berdasarkan teori ruang persepsi manusia model Haley ini, semoga

dapat menarik para penyair untuk lebih kreatif dan beragam dalam pemakaian

gaya bahasanya, khususnya dalam penciptaan ungkapan metafora dalam lirik

lagu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

89

5.2.2 Bagi peneliti lain

Penelitian ini masih terbatas pada penelitian ungkapan metafora dalam lirik

lagu berdasarkan teori ruang persepsi manusia model Haley, sedangkan kajian

metafora itu sendiri sangat luas. Oleh karen itu, Peneliti selanjutnya diharapkan

dapat mengembangkan tentang kajian peranan metafora dengan berbagai disiplin

ilmu, seperti dalam kajian linguistik, misalnya sintasksis, semantik, dan lain

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

90

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Awe, Mokoo. 2007. Iwan Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan. Yogyakarta:

Ombak.

Badudu. J.S. 1987. Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka

Prima.

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa (Cetakan kedelapan belas). Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

----------------------. 2014. Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Prastowo, Andi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Semi, M. Atar. 1984. Anatomi Sastra. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Supriyadi. 2013. LITERA: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajaranya.

Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.

Trisnaningtyas, Farida. 2010. “Metafora pada Rubrik Opini dalam Majalah

Tempo”. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

91

Wahab, Abdul. 1990. PELLBA 3: Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atma

Jaya 2 (Disunting oleh Bambang Kaswanti Purwo). Jakarta:

LembagaBahasa Unika Atma Jaya.

-------------------. 1995. Isu-isu Linguistik, Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Surabaya: Airlangga University Press.

Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Daftar Laman:

Tiga Rambu. Tanpa tahun. Discografi. http://www.iwanfals.co.id./discografy.

Diakses pada tanggal 11September 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

92

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

93

Lampiran 1Unduhan Sumber data

Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari 28 judul lagu karya Iwan Fals pada album 1981-1983.

Sumber data penelitian ini diunduh dari website (http://www.iwanfals.co.id./discografi).

A. ALBUM SARJANA MUDA

Iwan Fals [1981]

1. SARJANA MUDA

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Berjalan seorang pria muda

Dengan jaket lusuh dipundaknya

Di sela bibir tampak mengering

Derselip s'batang rumput liar

Delas menatap awan berarak

Wajah murung s'makin terlihat

Dengan langkah gontai tak terarah

Keringat bercampur debu jalanan

Engkau sarjana muda

Resah mencari kerja

Mengandalkan ijasahmu

Empat tahun lamanya

Bergelut dengan buku

Tuk jaminan masa depan

Langkah kakimu terhenti

Di depan halaman sebuah jawaban

Termenung lesu engkau melangkah

Dari pintu kantor yang di harapkan

Tergiang kata tiada lowongan

Untuk kerja yang di dambakan

Tak peduli berusaha lagi

Namun kata sama yang kau dapatkan

Jelas menatap awan berarak

Wajah murung s'makin terlihat

Engkau sarjana muda

Resah mencari kerja

Tak berguna ijasahmu

Empat tahun lamanya

Bergelut dengan buku

Sia-sia semuanya

Setengah putus asa dia berucap

"maaf ibu..."

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

94

2. GURU OEMAR BAKRI

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Tas hitam dari kulit buaya

Selamat pagi, berkata bapak oemar bakri

Ini hari aku rasa kopi nikmat sekali

Tas hitam dari kulit buaya

Mari kita pergi, memberi pelajaran ilmu pasti

Itu murid bengalmu mungkin sudah menunggu

Laju sepeda kumbang di jalan berlubang

S'lalu begitu dari dulu waktu jaman jepang

Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang

Banyak polisi bawa senjata berwajah garang

Bapak oemar bakri kaget apa gerangan

Berkelahi pak, jawab murid seperti jagoan

Bapak oemar bakri takut bukan kepalang

Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut, cepat pulang

Busyet... standing dan terbang

Eemar bakri... oemar bakri pegawai negeri

Eemar bakri... oemar bakri 40 tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Oemar bakri... oemar bakri banyak ciptakan menteri

Oemar bakri... profesor dokter insinyur pun jadi

Tapi mengapa gaji guru oemar bakri seperti dikebiri

Laju sepeda kumbang di jalan berlubang

S'lalu begitu dari dulu waktu jaman jepang

Terkejut dia waktu mau masuk pintu gerbang

Banyak polisi bawa senjata berwajah garang

Bapak oemar bakri kaget apa gerangan

Berkelahi pak, jawab murid seperti jagoan

Bapak oemar bakri takut bukan kepalang

Itu sepeda butut dikebut lalu cabut, kalang kabut

Bakrie kentut... cepat pulang

Oemar bakri... oemar bakri pegawai negeri

Oemar bakri... oemar bakri 40 tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Oemar bakri... oemar bakri banyak ciptakan menteri

Oemar bakri... bikin otak seperti otak habibie

Tapi mengapa gaji guru oemar bakri seperti dikebiri

3. HATTA

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Tuhan terlalu cepat semua

Kau panggil satu-satunya yang tersisa

Proklamator tercinta...

Jujur lugu dan bijaksana

Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa

Rakyat indonesia...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

95

Hujan air mata dari pelosok negeri

Saat melepas engkau pergi...

Berjuta kepala tertunduk haru

Terlintas nama seorang sahabat

Yang tak lepas dari namamu...

Terbayang baktimu, terbayang jasamu

Terbayang jelas... jiwa sederhanamu

Bernisan bangga, berkafan doa

Dari kami yang merindukan orang sepertimu...

4. DOA PENGOBRAL DOSA

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Disudut dekat gerbong... yang tak terpakai

Perempuan... bermake up tebal...

Dengan rokok ditangan...

Menunggu tamunya... datang....

Terpisah dari ramai

Berteman nyamuk nakal... dan segumpal harapan

Kapankah datang... tuan berkantong tebal...

Habis berbatang-batang... tuan belom datang

Dalam hati resah menjadi bimbang

Apakah esok hari... anak-anakku dapat makan...

O tuhan beri... setetes rejeki...

Dalam hati yang bimbang berdoa...

Beri terang jalan anak hamba....

Kabulkanlah... tuhan...

Terpisah dari ramai

Berteman nyamuk nakal... dan segumpal harapan

Kapankah datang... tuan berkantong tebal...

Habis berbatang-batang... tuan belom datang

Dalam hati resah menjadi bimbang

Apakah esok hari... anak anakku dapat makan..

O tuhan beri... setetes rejeki..

Dalam hati yang bimbang berdoa...

Beri terang jalan anak hamba....

Kabulkanlah... tuhan...

Kabulkanlah... tuhan...

5. SI TUA SAIS PEDATI

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Bergerak perlahan dengan pasti

Di jalan datar yang berlumpur

Sesekali terdengar gletar cemeti diiringi teriakan lantang

Si tua sais pedati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

96

Derak pedati sebentar berhenti

Nampak si tua sais pedati mulai membuka bungkusan nasi

Yang dibekali sang istri

Gerak pedati lalu jalan lagi

Singgah disetiap desa

Tanpa ragu-ragu tanpa malu-malu

Nafas segar terhembus

Dari sepasang lembu yang tak pernah merasakan

Sesak polusi

Dia tak pernah memerlukan

Dia tak pernah membutuhkan

Solar dan ganti olie

Bensin dan ganti busi

Apalagi charge aki

Dia tak pernah kebingungan

Dia tak pernah ketakutan

Apa kata orang tentang gawatnya krisis energi

Gerak pedati dan lenguh lembu

Seember rumbut dan gletar cemeti

Seakan suara azan yang di-cassete-kan

Sementara itu sang bilal pulas mendengkur

6. Ambulance Zig Zag

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Deru ambulance

Memasuki pelataran rumah sakit

Yang putih berkilau

Di dalam ambulance tersebut

Tergolek sosok tubuh gemuk

Bergelimang perhiasan

Nyonya kaya pingsan

Mendengar kabar

Putranya kecelakaan

Dan para medis

Berdatangan kerja cepat

Lalu langsung membawa korban menuju ruang periksa

Tanpa basa basi

Ini mungkin sudah terbiasa

Tak lama berselang

Supir helicak datang

Masuk membawa korban yang berkain sarung

Seluruh badannya melepuh

Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak

Suster cantik datang

Mau menanyakan

Dia menanyakan data si korban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

97

Di jawab dengan

Jerit kesakitan

Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan

Ai sungguh sayang korban tak bawa uang

Suster cantik ngotot

Lalu melotot

Dan berkata “Silahkan bapak tunggu di muka!”

Hai modar aku

Hai modar aku

Jerit si pasien merasa kesakitan

Hai modar aku

Hai modar aku

Jerit si pasien merasa diremehkan

7. 22 Januari

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Dua dua Januari

Kita berjanji

Coba saling mengerti

Apa di dalam hati

Dua dua Januari

Tidak sendiri

Aku berteman iblis

Yang baik hati

Berjalan berdampingan

Tak ada arah tujuan

Membelah malam

Mendung yang selalu datang

Kudekap erat

Kupandang senyummu

Dengan sorot mata yang keduanya buta

Lalu kubisikkan

Sebaris kata kata putus asa

Sebentar lagi hujan

Dua buku teori

Kau pinjamkan aku

Tebal tidak berdebu

Kubaca selalu

Empat lembar fotomu

Dalam lemari kayu

Kupandang dan kujaga

Sampai kita jemu

8. Puing I

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Puing berserakan disegenap penjuru

Bekas pertempuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

98

Bau amis darah sisa asap mesiu

Sesak napasku

Mayat mayat bergeletakan

Tak terkubur dengan layak

Dan burung burung bangkai menatap liar

Dan burung burung bangkai berdansa senang

Diujung sana banyak orang kelaparan

Diujung lainnya wabah busung menyerang

Disudut sana banyak orang kehilangan

Disudut lainnya bayi bertanya bimbang

Mama kapan ayah pulang?

Mama sebab apa perang?

Mayat mayat bergeletakan

Tak terkubur dengan layak

Dan burung burung bangkai

Menatap liar

Dan burung burung bangkai

Berdansa senang

Banyak jatuh korban

Dari mereka

Yang tak mengerti apa apa

Suara tangis terdengar dari bekas reruntuhan

Seorang ibu muda yang baru melahirkan

Lama meratapi sesosok tubuh mayat suaminya

Dan burung burung bangkai

Menatap liar

Dan burung burung bangkai

Berdansa senang

Tinggi peradaban teknologi berkembang

Senjata hebat terciptakan

Sarana pembantaian semakin bisa diwujudkan

Oh mengerikan

Berhentilah jangan salah gunakan

Kehebatan ilmu pengetahuan

Untuk menghancurkan

Dan burung burung bangkai

Menatap liar

Dan burung burung bangkai

Berdansa senang

9. Yang Terlupakan

Karya : Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Denting piano kala jemari menari

Nada merambat pelan dikesunyian malam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

99

Saat datang rintik hujan bersama sebuah bayang

Yang pernah terlupakan

Hati kecil berbisik untuk kembali padanya

Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata

Seperti menjelma waktu aku tertawa

Kala memberimu dosa

Oh maafkanlah

Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi

Haruskah aku lari dari kenyataan ini

Pernah ku mencoba tuk sembunyi

Namun senyummu tetap mengikuti

10. Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Iwan Fals ( Album Sarjana Muda 1981)

Sinar matamu tajam namun ragu

Kokoh sayapmu semua tahu

Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan

Kuat jarimu kala mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda

Bersatu dalam cengkerammu

Angin genit mengelus merah putihku

Yang berkibar sedikit malu malu

Merah membara tertanam wibawa

Putihmu suci penuh karisma

Pulau pulau yang berbencar

Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku

Singkirkan kutu kutu di sayapmu

Berkibarlah benderaku

Singkirkan benalu di tiangmu

Hei jangan ragu dan jangan malu

Tunjukkan pada dunia

Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi

Bangunlah putra putri ibu pertiwi

Mari mandi dan gosok gigi

Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti

Garuda bukan burung perkutut

Sang saka bukan sandang pembalut

Dan coba kau dengarkan pancasila itu

Bukanlah rumus kode buntut

Yang hanya berisi harapan

Yang hanya berisi khayalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

100

B. ALBUM OPINI

Iwan Fals, [1982]

1. GALANG RAMBU ANARKI

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Galang rambu anarki anakku

Lahir awal januari

Menjelang pemilu

Galang rambu anarki dengarlah

Terompet tahun baru

Menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah

Tangisan pertamamu

Ditandai bbm membumbung tinggi

Maafkan kedua orang tuamu kalau

(tak mampu beli susu)

Bbm naik tinggi (susu tak terbeli)

Orang pintar tarik subsidi

Mungkin bayi kurang gizi

Galang rambu anarki anakku

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Galang rambu anarki dengarlah

Terompet tahun baru

Menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah

Tangisan pertamamu

Ditandai bbm melambung tinggi

Maafkan kedua orang tuamu kalau

(tak mampu beli susu)

Bbm naik tinggi (susu tak terbeli)

Orang pintar tarik subsidi

Anak kami kurang gizi

Galang rambu anarki anakku

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

101

Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

2. O. A. M.

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Tante tante yang kesepian

Bertingkah seperti perawan

Berlomba lomba mencari pasangan

Persis oplet tua yang cari omprengan

Di ujung jalan

Saling berebut cari muatan

Slop dasi gaun model paris

Eye shadow parfum impor

Duduk dibelakang stir mobil mercedes

Pasangannya seorang pemuda

Yang jimatnya melebihi dosis

Sebesar burung belibis

Hey aku mendesis

Tuan yang merasa hidung belang

Keranjingan main perempuan

Tak peduli itu istri orang

Yang penting bisa ngasah pedang

Warisan dari nenek moyang

Pedang tajam wanita ditendang

Jangan nyonya ingat dong suami

Jangan tuan ingat anak istri

Jawab mereka apa?

Justru itu harus kami lakukan

Mengapa harus dilakukan?

Ndak tau?

Karena itu karena itu

Obat awet muda

3. ANTARA AKU KAU DAN BEKAS PACARMU

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Tabir gelap yang dulu hinggap

Lambat laun mulai terungkap

labil tawamu tak pasti tangismu

Jelas membuat aku sangat ingin mencari

Apa yang tersembunyi

Dibalik manis senyummu

Apa yang tersembunyi

Dibalik bening dua matamu

Dapat kutemui mengapa engkau tak pasti

Lalu aku coba untuk mengerti

Saat engkau tiba disimpang jalan

Lalu kau bimbang untuk tentukan arah mana dekat tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

102

(kau bimbang tentukan arah tujuan)

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

Jalan gelap yang kau pilih

Penuh lubang dan mendaki

4. ISI RIMBA

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Raung buldozer gemuruh pohon tumbang

Berpadu dengan jerit isi rimba raya

Tawa kelakar badut badut serakah

Tanpa HPH berbuat semaunya

Lestarikan alam hanya celoteh belaka

Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu

Oh mengapa?

Oh jelas kami kecewa

Menatap rimba yang dulu perkasa

Kini tinggal cerita

Pengantar lelap si buyung

Bencana erosi selalu datang menghantui

Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti

Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi

Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Lestarikan hutan hanya celoteh belaka

Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja

Oh jelas kami kecewa

Mendengar gergaji tak pernah berhenti

Demi kantong pribadi

Tak ingat rejeki generasi nanti

5. SAPUKU SAPUMU

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Tukang sapu kuli PU besar jasamu

Oh kawan

Dengan sapu ganyang sampah dan debu

Tuk sesuap makan

Hari panas hari hujan memang tantangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

103

Siapa bilang bukan

Namun tugas tetap jalan absen gaji melayang

Maklum kuli harian

Pernahkah tuan pikirkan

Jasa mereka

Pernahkah tuan renungkan

Harga keringatnya

Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor

Bersihkan yang kotor

Cukong kotor mandor koruptor semua yang kotor

Awas kena sensor

Tukang sapu bawa sapu juga disapu

Kok bisa begitu

Istri iri lihat tetangga punya barang baru

Akupun begitu

Inilah manusia

Dengan segala macam warna hidupnya

Tuk mencapai bahagia

Semua jalan ditempuhnya

6. OPINIKU

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Manusia sama saja dengan binatang

Selalu perlu makan

Namun caranya berbeda

Dalam memperoleh makanan

Binatang tak mempunyai akal dan pikiran

Segala cara halalkan demi perut kenyang

Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan

Padahal disekitarnya petani berjalan pincang

Namun kadang kala ada manusia

Seperti binatang (kok bisa?)

Bahkan lebih keji

Dari binatang macan

Tampar kiri kanan alasan untuk makan

Padahal semua tahu dia serba kecukupan

Intip kiri kanan lalu curi jatah orang

Peduli sahabat kental kurus kering kelaparan

Manusia sama saja dengan binatang

Selalu perlu makan

Namun caranya berbeda

Dalam memperoleh makanan

Namun kadang kala ada manusia

Seperti binatang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

104

Bahkan manusia lebih keji

Dari binatang

7. AMBISI

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Langkahmu pelan tertatih

Dengan denyut nadi nyaris terhenti

Namun jangan padam ambisi

Rambutmu kusut tak rapi

Melekat di tubuh sejuta daki

Namun jangan padam ambisi

Namun jangan padam ambisi

Tak berkaki

Coba untuk berlari

Tak berjari

Cengkeram berulang kali

Keinginan dihati

Sinar terang lampu merkuri

Pasti akan engkau dapati

Tentu berbekal ambisi

Tentu tak tinggal ambisi

Tak bermata

Pandang dunia dengan jiwa

Tak bertelinga

Jangan cepat kecewa

Tak berkaki

Coba untuk berlari

Tak berjari

Cengkeram berulang kali

Keinginan dihati

8. TAK BIRU LAGI LAUTKU

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Hamparan pasir

Tampak putih berbuih

Kala sisa ombak merayap

Hamparan pasir

Terasa panas menyengat

Di telapak kaki yang berkeringat

Camar camar hitam

Terbang rendah melayang

Di sekitar perahu nelayan

Daun kelapa

Elok saat melambai

Mengikuti arah angin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

105

Tampak ombak

Kejar mengejar menuju karang

Menampar tubuh pencari ikan

Semilir angin berhembus

Bawa dendang unggas laut

Seperti restui jala nelayan

Gurau mereka

Oh memang akrab dengan alam

Kudengar dari kejauhan

Dan batu batu karang

Tertawa ramah bersahabat

Memaksa aku tuk bernyanyi

Tampak ombak

Kejar mengejar menuju karang

Menampar tubuh pencari ikan

Semilir angin berhembus

Bawa dendang unggas laut

Seperti restui jala nelayan

Itu dahulu

Berapa tahun yang lalu

Cerita orang tuaku

Sangat berbeda

Dengan apa yang ada

Tak biru lagi lautku

Tak riuh lagi camarku

Tak rapat lagi jalamu

Tak kokoh lagi karangku

Tak buas lagi ombakmu

Tak elok lagi daun kelapaku

Tak senyum lagi nelayanku

Tak senyum lagi nelayanku

9. TARMIJAH

Iwan Fals ( Album Opini 1982)

Cerita duka pembantu rumah tangga

Harga tarmijah sebulan delapan ribu rupiah

Di pagi buta sedang pulas tidur kita

Neng tarmijah sudah bangun lalu bekerja

Siapkan sarapan

Bersihkan halaman

Siapkan pakaian

Seragam sekolah untuk anak majikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

106

Setelah beres tarmijah dipanggil nyonya

Pergi ke pasar belanja ini hari

Asin sedikit tarmijah di caci maki

Masakan lezat tak pernah di puji

Oh sudah pasti keki

Namun hanya disimpan dalam hati

Di malam minggu anak majikan berdandan

Sambut sang pacar itu suatu kewajiban

Nona tarmijah tak mau ketinggalan

Lalu berdandan siap untuk berkencan

Nyonya majikan lihat tarmijah berkencan

Di muka rumah terhalang pagar halaman

Nyonya naik pitam

Tarmijah kena hantam

Nyonya naik pitam

Tarmijah kena hantam

Tarmijah k.o.

Tarmijah k.o.

C. SUMBANG

Iwan Fals, [1983]

1. SUMBANG

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Kuatnya belenggu besi

Mengikat kedua kaki

Tajamnya ujung belati

Menghujam di ulu hati

Sanggupkah tak akan lari

Walau akhirnya pasti mati

Di kepala tanpa baja

Di tangan tanpa senjata

Ah itu soal biasa

Yang singgah didepan mata kita

Lusuhnya kain bendera dihalaman rumah kita

Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan

Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan

Menyerang dalam gelap

Memburu kala haru dengan cara main kayu

Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu

Memburu kala haru dengan cara main kayu

Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

107

Setan setan politik

Kan datang mencekik

Walau dimasa paceklik

Tetap mencekik

Apakah selamanya politik itu kejam?

Apakah selamanya dia datang tuk menghantam?

Ataukah memang itu yang sudah digariskan

Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak hak sewajarnya

Maling teriak maling

Sembunyi di balik dinding

Pengecut lari terkencing kencing

Tikam dari belakang

Lawan lengah diterjang

Lalu sibuk (kasak kusuk) mencari kambing hitam

Selusin kepala tak berdosa

Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak

Lalu senang dalang tertawa

Ya ha ha

2. KERETA TIBA PUKUL BERAPA

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Hilang sabar dihati

Dan tak terbendung lagi waktu itu

Lama memang kutunggu

Kedatanganmu sobat karibku

Datang telegram darimu

(tiba kabar darimu)

Dua hari yang lalu (tunggu aku)

Di stasiun kereta itu pukul satu

Kupacu sepeda motorku

Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu

Traffic light aku lewati

Lampu merah tak peduli jalan terus (asik)

Didepan ada polantas

Wajahnya begitu buas

Tangkap aku

Tawar menawar harga pas tancap gas

Sampai stasiun kereta pukul setengah dua

Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga

Kereta tiba pukul berapa?

Biasanya kereta terlambat

Dua jam mungkin biasa (rusak lo)

Biasanya kereta terlambat

Dua jam cerita lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

108

3. SEMOGA KAU TAK TULI TUHAN

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Segitu halus tutur katamu

Seolah lagu termerdu

Begitu indah bunga-bungamu

Diatas karya sulam itu

Tampilkan kebajikan seorang ibu

Dengarlah detak jantung benihku

Yang ku tanam dirahimmu

Seakan pasrah menerima

Semua warna yang kita punya

Segala rasa yang kita bina

Kuharap kesungguhanmu

Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu

Kuharap keikhlasanmu

Sirami benih yang kutabur ditamanmu

Oh jelas

Rakit pagar semakin kuat

Tak goyah

Walau diusik unggas

Pintaku pada tuhan mulia

Jauhkan sifat yang manja

Bentuklah segala warna jiwanya

Diantara lingkup manusia

Diarena yang bau busuknya luka

Bukakan mata pandang dunia

Beri watak baja padanya

Kalungkan tabah kala derita

Semoga kau tak tuli tuhan

Dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya

Kuharap kesungguhanmu

Kaitkan jiwa bagai sulam dikarya itu

Kuharap keikhlasanmu

Sirami benih yang kutabur ditamanmu

Oh jelas

Rakit pagar semakin kuat

Tak goyah

Walau diusik unggas

4. PUING

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Perang perang lagi

Semakin menjadi

Berita ini hari

Berita jerit pengungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

109

Lidah anjing kerempeng

Berdecak keras beringas

Melihat tulang belulang

Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan

Perang dihentikan

Lihatlah ditanah yang basah

Air mata bercampur darah

Bosankah telinga tuan

Mendengar teriak dendam

Jemukah hidung tuan

Mencium amis jantung korban

Jejak kaki para pengungsi

Bercengkrama dengan derita

Jejak kaki para pengungsi

Bercerita pada penguasa

(bercerita pada penguasa )

Tentang ternaknya yang mati

Tentang temannya yang mati

Tentang adiknya yang mati

Tentang abangnya yang mati

Tentang ayahnya yang mati

Tentang anaknya yang mati

Tentang neneknya yang mati

Tentang pacarnya yang mati

( tentang ibunya yang mati )

Tentang istrinya yang mati

Tentang harapannya yang mati

Perang perang lagi

Pungkinkah berhenti

Bila setiap negara

Berlomba dekap senjata

Dengan nafsu yang makin menggila

Nuklir pun tercipta

(nuklir bagai dewa )

Tampaknya sang jenderal bangga

Dimimbar dia berkata

Untuk perdamaian (bohong)

Demi perdamaian (bohong)

Guna perdamaian (bohong)

Dalih perdamaian (bohong)

Mana mungkin

Bisa terwujudkan

Semua hanya alasan

Semua hanya bohong besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

110

5. JENDELA KELAS I

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Duduk dipojok bangku deretan belakang

Didalam kelas penuh dengan obrolan

Selalu mengacau laju khayalan

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya

Dari sana pula aku mulai mengenal

Seraut wajah berisi lamunan

Bibir merekah dan merah selalu basah

Langkahmu tenang kala engkau berjalan

Tinggi semampai gadis idaman

Kau datang membawa

Sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya

Tembus pandang ke kantin bertalu rindu

Datang mengetuk pintu hatiku

Kau datang membawa

Sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Darimu itu pasti lagu ini tercipta

6. BERIKAN PIJAR MATAHARI

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Terhimpit gelak tertawa

Diselah meriah pesta

Seribu gembel ikut menari

Seribu gembel terus bernyanyi

Keras melebihi lagu tuk berdansa

Keras melebihi gelegar halilintar

Yang ganas menyambar

Kuyakin pasti terlihat

Dansa mereka begitu dekat

Kuyakin pasti terdengar

Nyanyi mereka yang hingar bingar

Seolah kita tidak mau mengerti

Seolah kita tidak mau perduli

Pura buta dan pura tuli

Mari kita hentikan

Dansa mereka

Dengan memberi pijar matahari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

111

Dengan memberi pijar matahari

Terkurung gedung gedung tinggi

Wajah murung yang hampir mati

Biarkan mereka iri

Wajar bila mencaci maki

Napas terasa sesak bagai terkena asma

Nampak merangkak degup jantung keras berdetak

Setiap detik sepertinya hitam

Tak sanggup aku melihat

Lukamu kawan dicumbu lalat

Tak kuat aku mendengar

Jeritmu kawan melebihi dentum meriam

7. SIANG PELATARAN SD SEBUAH KAMPUNG

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Sentuhan angin waktu siang

Kibarkan satu kain bendera usang

Di halaman sekolah dasar

Di tengah hikmat anak desa nyanyikan lagu bangsa bergemalah

Tegap engkau berdiri walau tanpa alas kaki

Lantang suara anak anak disana

Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya

Walau tak terucap namun bisa kurasa bergemalah

Ya ha ha hau

Harapan tertanam

Ha ha ha hau

Tonggak bangsa ternyata tak tenggelam

Dengarlah nyanyi mereka kawan

Melengking nyaring menembus awan

Lihatlah cinta bangsa di dadanya

Peduli usang kain bendera

8. ASMARA TAK SECENGENG YANG AKU KIRA

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Bekas tapak tapak sepatu

Yang kupakai selalu ikuti

Kemana ku berjalan

Debu dan keringat

Yang ada diatas kulit tubuh ini

Saksi bisu bahwasannya

Tak mudah dan tak segampang

Yang selama ini aku sangka tentang asmara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

112

Cermin di segala tempat

Sahabat terdekat

Tak pernah terlambat

Menampung setiap ungkapan

Mendekap semua keluhan

Meraih suka

Menangkap tawa

Merebut duka

Satu cerita dua manusia

Terlibat dalam amuk asmara

Satu cerita yang memang ada

Tak mungkin mati jelas abadi

Selama manusia hidup dalam alam ini

Maafkan kalau ku salah duga

Ternyata asmara itu

Tak mudah tak gampang dan tak secengeng

Yang kukira yang kusangka

9. CELOTEH CAMAR TOLOL DAN CEMAR

Iwan Fals ( Album Sumbang 1983)

Api menjalar dari sebuah kapal

Jerit ketakutan

Keras melebihi gemuruh gelombang

Yang datang

Sejuta lumba lumba mengawasi cemas

Risau camar membawa kabar

Tampomas terbakar

Risau camar memberi salam

Tampomas dua tenggelam

Asap kematian

Dan bau daging terbakar

Terus menggelepar dalam ingatan

Hatiku rasa

Bukan takdir tuhan

Karena aku yakin itu tak mungkin

Korbankan ratusan jiwa

Mereka yang belum tentu berdosa

Korbankan ratusan jiwa

Demi peringatan manusia

Korbankan ratusan jiwa

Mereka yang belum tentu berdosa

Korbankan ratusan jiwa

Demi peringatan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

113

Bukan bukan itu

Aku rasa kita pun tahu

Petaka terjadi

Karena salah kita sendiri

Datangnya pertolongan

Yang sangat diharapkan

Bagai rindukan bulan

Lamban engkau pahlawan

Celoteh sang camar

Bermacam alasan

Tak mau kami dengar

Di pelupuk mata hanya terlihat

Jilat api dan jerit penumpang kapal

Tampomas sebuah kapal bekas

Tampomas terbakar di laut lepas

Tampomas tuh penumpang terjun bebas

Tampomas beli lewat jalur culas

Tampomas hati siapa yang tak panas

Tampomas kasus ini wajib tuntas

Tampomas koran koran seperti amblas

Tampomas pahlawanmu kurang tangkas

Tampomas cukup tamat bilang naas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

114

Lampiran 2Hasil Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Data penelitian ini berupa frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung ungkapan metafora dalam

lirik lagu Iwan Fals pada album 1981-1983.

No. Data Kode

1.

Empat tahun lamanya

bergelut dengan buku

'tuk jaminan masa depan

(01-JL.1-ASM.81-Kla)

2. Laju sepeda kumbang di jalan berlubang

s'lalu begitu dari dulu waktu jaman jepang (02-JL.2-ASM-81-Fra)

3. Jadi guru jujur berbakti memang makan hati (03-JL.2-ASM.81-Fra)

4. Tuhan terlalu cepat semua kau panggil satu-satunya yang

tersisa proklamator tercinta (04-JL.3-ASM.81-Kla)

5. Hujan air mata dari pelosok negeri (05-JL.3-ASM.81-Fra)

6. Bernisan bangga, berkafan doa

dari kami yang merindukan orang sepertimu (06-JL.3-ASM.81-Fra)

7. Terpisah dari ramai berteman nyamuk nakal (07-JL.4-ASM.81-Fra)

8. Dan segumpal harapan

kapankah datang tuan berkantong tebal (08-JL.4-ASM.81-Fra)

9. O Tuhan beri setetes rejeki (09-JL.4-ASM.81-Fra)

10. Dalam hati yang bimbang berdoa beri terang jalan anak

hamba (10-JL.4-ASM.81-Fra)

11. Aku berteman iblis yang baik hati (11-JL.7-ASM.81-Fra)

12. Membelah malam mendung yang selalu datang (12-JL.7-ASM.81-Fra)

13. Dengan sorot mata yang keduanya buta (13-JL.7-ASM.81-Fra)

14. Dan burung burung bangkai berdansa senang (14-JL.8-ASM.81-Kla)

15. Di ujung lainya wabah busung menyerang (15-JL.8-ASM.81-Kla)

16. Deting piano kala jemari menari (16-JL.9-ASM.81-Fra)

17. Nada merambat pelan dikesunyian malam (17-JL.9-ASM.81-Kla)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

115

18. Hati kecil berbisik untuk kembali padanya (18-JL.9-ASM.81-Kla)

19. Seribu kata menggoda seribu sesal di depan mata (19-JL.9-ASM.81-Kla)

20. Rasa sesal di dasar hati diam tak mau pergi (20-JL.9-ASM.81-Fra)

21. Namun senyummu tetap mengikuti (21-JL.9-ASM.81-Kla)

22. Sinar matamu tajam namun ragu (22-JL.10-ASM.81-Kla)

23. Bermacam suku berbeda bersatu dalam cengkeramanmu (23-JL.10-ASM.81-Kla)

24. Angin genit mengelus merah putihmu (24-JL.10-ASM.81-Fra)

25. Merah membara tertanam wibawa (25-JL.10-ASM.81-Kla)

26. Putihmu suci penuh karisma (26-JL.10-ASM.81-Fra)

27. Pulau-pulau yang berpencar bersatu dalam kibarmu (27-JL.10-ASM.81-Kla)

28. Terbanglah garudaku singkirkan kutu-kutu di sayapmu (28-JL.10-ASM.81-Kla)

29. Berkibarlah benderaku singkirkan benalu di tiangmu (29-JL.10-ASM.81-Kla)

30. Bukanlah rumus kode buntut (30-JL.10-ASM.81-Fra)

31. Terompet tahun baru menyambutmu (31-JL.1-AP.82-Kla)

32. Tangisan pertamamu

ditandai BBM tinggi (32-JL.1-AP.82-Kla)

33. BBM naik tinggi susu tak terbeli (33-JL.1-AP.82-Kla)

34. Cepatlah besar matahariku (34-JL.1-AP.82-Fra)

35. Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku (35-JL.1-AP.82-Fra)

36. Doa kami di nadimu (36-JL.1-AP.82-Fra)

37. Tuan yang merasa hidung belang

keranjingan main perempuan (37-JL.2-AP.82-Fra)

38. Tak peduli itu istri orang yang penting bisa ngasah

pedang (38-JL.2-AP.82-Kla)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

116

39. Pedang tajam wanita ditendang (39-JL.2-AP.82-Fra)

40. Tabir gelap yang dulu hinggap (40-JL.3-AP.82-Fra)

41. Apa yang tersembunyi

dibalik manis senyummu (41-JL.3-AP.82-Fra)

42. Apa yang tersembunyi

dibalik bening dua matamu (42-JL.3-AP.82-Fra)

43. Jalan gelap yang kau pilih

penuh lubang dan mendaki (43-JL.3-AP.82-Fra)

44. Tawa kelakar badut-badut serakah tanpa HPH berbuat

semaunya (44-JL.4-AP.82-Fra)

45. Oh jelas kami kecewa

menatap rimba yang dulu perkasa (45-JL.4-AP.82-Fra)

46. Bencana erosi selalu datang menghantui (46-JL.4-AP.82-Kla)

47. Namun tugas tetap jalan absen gaji melayang (47-JL.5-AP.82-Kla)

48. Pernahkah tuan renungkan

harga keringatnya (48-JL.5-AP.82-Fra)

49. Tukang sapu bawa sapu juga disapu kok bisa begitu (49-JL.5-AP.82-Kla)

50. Inilah manusia

dengan segala macam warna hidupnya (50-JL.5-AP.82-Fra)

51. Namun jangan padam ambisi (51-JL.7-AP.82-Fra)

52. Sinar terang lampu merkuri

pasti akan engkau dapati (52-JL.7-AP.82-Fra)

53. Tak bermata

pandang dunia dengan jiwa (53-JL.7-AP.82-Fra)

54. Kala sisa ombak merayap (54-JL.8-AP.82-Kla)

55. Terasa panas menyengat (55-JL.8-AP.82-Kla)

56. Daun kelapa

elok saat melambai (56-JL.8-AP.82-Kla)

57. Tampak ombak

kejar-mengejar menuju karang (57-JL.8-AP.82-Kla)

58. Semilir angin berhembus

bawa dendang unggas laut (58-JL.8-AP.82-Kla)

59. Dan batu batu karang

tertawa ramah bersahabat (59-JL.8-AP.82-Kla)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

117

60. Tak buas lagi ombakmu (60-JL.8-AP.82-Fra)

61. Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan (61-JL.1-AS.83-Kla)

62. Setan-setan politik (62-JL.1-AS.83-Fra)

63. Apakah selamanya politik itu kejam? (63-JL.1-AS.83-Fra)

64. Lalu sibuk kasak kusuk mencari kambing hitam (64-JL.1-AS.83-Fra)

65. Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak (65-JL.1-AS.83-Fra)

66. Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu (66-JL.2-AS.83-Kla)

67. Di depan ada polantas

wajahnya begitu buas (67-JL.2-AS.83-Fra)

68. Dengarlah detak jantung benihku yang ku tanam

dirahimmu (68-JL.3-AS.83-Kla)

69. Kuharap keikhlasanmu

sirami benih yang kutabur ditamanmu (69-JL.3-AS.83-Kla)

70. Bentuklah segala warna jiwanya

diantara lingkup manusia (70-JL.3-AS.83-Fra)

71. Beri watak baja padanya (71-JL.3-AS.83-Fra)

72. Kalungkan tabah kala derita (72-JL.3-AS.83-Fra)

73. Semoga kau tak tuli Tuhan

dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya (73-JL.3-AS.83-Kla)

74. Serdadu boneka yang malang (74-JL.4-AS.83-Fra)

75. Jejak kaki para pengungsi

bercengkerama dengan derita (75-JL.4-AS.83-Kla)

76. Jejak kaki para pengungsi

bercerita pada penguasa (76-JL.4-AS.83-Kla)

77. Tentang harapannya yang mati (77-JL.4-AS.83-Kla)

78. Dengan nafsu yang makin menggila

nuklir pun tercipta (78-JL.4-AS.83-Kla)

79.

Mana mungkin bisa terwujudkan

Semua hanya alasan

Semua hanya bohong besar

(79-JL.4-AS.83-Fra)

80. Didalam kelas penuh dengan obrolan

Selalu mengacau laju khayalan (80-JL.5-AS.83-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

118

81. Dari sana pula aku mulai mengenal seraut wajah berisi

lamunan (81-JL.5-AS.83-Kla)

82. Bibir merekah dan merah selalu basah (82-JL.5-AS.83-Kla)

83. Datang mengetuk pintu hatiku (83-JL.5-AS.83-Fra)

84. Keras melebihi gelegar halilintar

yang ganas menyambar (84-JL.6-AS.83-Fra)

85.

Mari kita hentikan

dansa mereka

dengan memberi pijar matahari

(85-JL.6-AS.83-Fra)

86. Terkurung gedung- gedung tinggi (86-JL.6-AS.83-Fra)

87. Nampak merangkak degup jantung (87-JL.6-AS.83-Fra)

88. Tak sanggup aku melihat

lukamu kawan dicumbu lalat (88-JL.6-AS.83-Kla)

89. Sentuhan angin waktu siang

kibarkan satu kain bendera usang (89-JL.7-AS.83-Fra)

90. Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya (90-JL.7-AS.83-Fra)

91. Harapan tertanam (91-JL.7-AS.83-Kla)

92. Debu yang ada diatas kulit tubuh ini saksi bisu (91-JL.7-AS.83-Kla)

93.

Sahabat terdekat

tak pernah terlambat

menampung setiap ungkapan

(93-JL.8-AS.83-Fra)

94. Mendekap semua keluhan (94-JL.8-AS.83-Fra)

95. Menangkap tawa

merebut duka (95-JL.8-AS.83-Fra)

96. Satu cerita dua manusia

terlibat dalam amuk asmara (96-JL.8-AS.83-Fra)

97. Sejuta lumba lumba mengawasi cemas (97-JL.9-AS.83-Kla)

98. Risau camar membawa kabar (98-JL.9-AS.83-Kla)

99. Risau camar memberi salam (99-JL.9-AS.83-Kla)

100. Jilat api dan jerit penumpang kapal (100-JL.9-AS.83-Fra)

101. Tampomas hati siapa yang tak panas (101-JL.9-AS.83-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

119

Lampiran 3 Hasil Triangulasi Data

TRIANGULASI DATA

Berikut ini adalah hasil pengumpulan data dan analisis data penelitian tentang “Analisis Metafora dalam Lirik Lagu Iwan Fals pada Album 1981-1983 Berdasarkan

Teori Ruang Persepsi Manusia Model Haley. Data penelitian ini adalah ungkapan metafora berupa frasa, klausa, dan kalimat dalam lirik lagu Iwan Fals pada album

tahun 1981-1983, sedangkan hasil analisis data penelitian berupa kategori ruang persepsi manusia model Haley yang digunakan untuk menciptakan ungkapan

metaforanya. Kategori tersebut diperoleh berdasarkan klasifikasi kesesuaian kriteria lambang kias ungkapan metafora dengan krieteria kesembilan kategori ruang

persepsi manusia model Haley. Hasil pengumpulan data dan hasil analisis yang disajikan dibawah ini perlu ditriangulasi oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang (√)

pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda terhadap hasil pengumpulan data dan hasil analisis data penelitian ini, kemudian

berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran hasil analisisnya.

No. Data Kode Keterangan Analisis

Triangulator

Keterangan

Setuju Tidak

setuju

1. Empat tahun lamanya

bergelut dengan buku

'tuk jaminan masa depan

(01-JL.1-ASM.81-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang bergelut yang diikuti kata

dengan buku menimbulkan makna kias. Lambang kias bergelut

dikiaskan penyair sebagai konsep pengalamannya saat mencari ilmu

tuk jaminan masa depan. Hal tersebut mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep predikasi bergelut berperan sebagai

(signifier) dihayati penyair sebagai konsep predikasi mencari ilmu

(signified).

Dilihat dari lambang kias bergelut yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human karena hakikat kata bergelut adalah bergulat;

peluk-memeluk disertai guling-menggulingkan (KBBI, 2007: 349).

Dengan demikian, lambang kias bergulat dapat disebut sebagai

predikasi dari manusia yang memiliki kesesuaian dengan kategori

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup

contoh kongkrit manusia dan kemampuan berpikirnya. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

120

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kias

(bergelut) tersebut dapat digolongkan pada kategori human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

2. Laju sepeda kumbangdi jalan

berlubang

s'lalu begitu dari dulu waktu jaman

jepang

(02-JL.2-ASM-81-Fra) Kata sepeda dan kata kumbang pada ungkapan metaforis sepeda

kumbang merupakan ungkapan metafora yang sudah klise atau

ungkapan yang sudah sering digunakan sebagai sebutan salah satu

jenis sepeda. Dalam KBBI (2007: 1043) dijelaskan sepeda kumbang

merupakan jenis sepeda yang dilengkapai dengan motor, jika

motornya mati dapat didayung dengan kaki.

Dalam ungkapan metaforis frasa sepeda kumbang, kata kumbang

digunakan penyair sebagai lambang kias. Lambang kumbang itu

dikiaskan penyair sebagai konsep jenis sepeda di jaman jepang . Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep kumbang berperan sebagai (signifier) dihayati sebagai

konsep jenis sepeda di jaman jepang berperan sebagai (signified).

Dilihat dari lambang kias yang digunakan penyair dalam penciptaan

ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi manusia dengan

animete, karena hakikat kata kumbang dalam KBBI (2007: 612)

dijelaskan sebagai konsep serangga besar dan hitam berkilap. Dengan

demikian, konsep kumbang inidapat disebut sebagai konsep salah

satu jenis binatang (serangga besar) berwarna hitam yang memiliki

kesesuaian dengan kategori animate dalam hierarki ruang persepsi

model Haley melipiti contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala

prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kias (kumbang) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora animate dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

3. Jadi guru jujur berbakti

memangmakan hati

(03-JL.2-ASM.81-Fra) Kata makan dan kata hati pada ungkapan metaforis makan hati

merupakan ungkapan metafora yang sudah klise atau sering

digunakan sebagai tanda perasaan dari manusia. Pernyataan itu sesuai

dengan Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (1984: 99) ungkapan

makan hati diartikan sedih dan sakit hati. Dengan demikian, konsep

makan hati dapat disebut sebagai tanda perasaan seseorang yang

kecewa atau sakit hati.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias makan hati dikiaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

121

penyair sebagai konsep perasaan kecewa seorang guru yang jujur dan

berbakti. Hal tersebut mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding.Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep makan hati dihayatisebagai konsep

perasaan kecewa.

Dilihat dari lambang kias yang digunakan penyair dalam

menciptakan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat makan hati disebut sebagai

tanda perasaan seseorang. Dengan demikian, konsep makan hati

dapat disebut sebagai konsep perasaan seseorang yang sedang

kecewa atau sakit hati dan hal itu hanya bisa dihayati oleh manusia.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dengan jenis

kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (makan hati) tersebut dapat digolongkan

pada jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi

model Haley.

4. Tuhan terlalu cepat semua kau

panggil satu-satunya yang tersisa

proklamator tercinta

(04-JL.3-ASM.81-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, klausa kau panggil merujuk dari

subjek Tuhan sebagai lambang kias yang digunakan penyair. Subjek

itu dikiaskan penyair sebagai manusia yang memanggil seorang

proklamator. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep Tuhan dihayatisebagai konsep

manusia. Di samping itu, keadaan tersebut menggambarkan maksud

penyair tentang peristiwa wafatnya seorang proklamator.

Dilihat dari lambang kias Tuhan yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata Tuhan adalah sesuatu

yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai Yang

Mahakuasa (KBBI, 2007: 1216). Dengan demikian, konsep Tuhan

dapat disebut sebagaikonsep abstrak yang benar adanya dan

keberadaanya itu hanya bisa dihayati dengan keyakinan.

Selain itu, konsep lambang kias tersebut memiliki kesesuaian dalam

hireraki ruang persepsi model Haley pada jenis kategori being yang

mencangkup konsep pengalaman hal abstrak yang benar adanya.Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

122

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (Tuhan) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

5. Hujan air mata dari pelosok negeri (05-JL.3-ASM.81-Fra) Ungkapan metaforis hujan air mata terdiri dari lambang kias hujan

dan diikuti ungkapan klise air mata yang berarti kesedihan. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang hujan dikiaskan sebagai konsep

jumlah banyaknya manusia yang bersedih dari pelosok negeri. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep hujan dihayati sebagai konsep jumlah.

Dilihat dari lambang kias hujan yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan energy, karena hakikat kata hujan adalahtitik-titik

air yang banyak berjatuhan dari udara karena proses pendinginan

(KBBI, 2007: 409). Dengan demikian, konsep hujan dapat disebut

sebagai konsep gerakan titik-titik air yang banyak dari udara ke

bumi. Selain itu, konsep lambang ini memiliki keseuaian dengan

jenis kategori kategori energy dalam hieraki ruang persepsi model

Haley yang tidak hanya ada dan mencakup predikasi menempati

ruang serta prilakunya bergerak. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (hujan) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafora energy dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

6. Bernisan bangga,berkafan doa

dari kami yang merindukan orang

sepertimu

(06-JL.3-ASM.81-Fra) Ungkapan metaforis bernisan bangga dan berkafan doa terdiri

darilambang kias bangga dan doa. Dalam ungkapan metaforis ini,

lambang bangga dikiaskan penyair sebagai konsep nisan yang biasa

terbuat dari batu, kayu, dll untuk menandai suatu makam, sedangkan

konsep doa dikiaskan sebagai konsep kafan (kain putih untuk

membungkus mayat). Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep bangga dan doa dihayati

sebagai konsep nissan dan kain kafan.

Dilihat dari lambang kias bangga dan doa yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata bangga adalah besar

hati atau merasa gagah karena mempunyai keunggulan (KBBI, 2007:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

123

101), sedangkanhakikat kata doa adalah permohonan (harapan,

permintaan, pujian) dari manusia kepada Tuhan (KBBI, 2007: 271).

Dengan demikian, konsep bangga dan doa dapat dikatakan sebagai

sifat dari manusia yang dapat berbangga dan berdoa. Konsep bangga

dan doa ini memiliki kesesuaian dengan jenis kategori human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan kemampuan berpikirnya sehingga mampu berbangga

dan berdoa. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (bangga dan doa) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

7. Terpisah dari ramai berteman

nyamuk nakal

(07-JL.4-ASM.81-Fra) Lambang nyamuk digunakan penyair sebagai lambang kias dalam

ungkapan metaforis nyamuk nakal. Dalam ungkapan metaforis

ini,lambang nyamuk dikiaskan sebagai konsep PSK atau seseorang

yang berprofesi seks komersial Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep nyamuk

dihayati sebagai konsep seorang wanita yang berprofesi sebagai

perkerja seks kormersial (PSK).

Dilihat dari lambang kias nyamuk yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat dari kata nyamuk adalah

serangga bersayap, yang betina memiliki sepasang sungut yang

dipakai sebagai penghisap darah manusia dan binatang (KBBI, 2007:

789). Dengan demikian, lambang nyamuk dapat disebut sebagai

konsep dari salah satu jenis binatang dan segala prilakunya. Konsep

lambang ini memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora

animate dalam hierarki ruang persepsi model haley yang memiliki

contoh kongkrit dari dunia fauna dan segala prilakunya. Oleh karena

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(nyamuk) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

animate dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

8. Dan segumpal harapan

kapankah datang tuan berkantong

tebal

(08-JL.4-ASM.81-Fra) Ungkapan metafora segumpal harapan terbentuk dari lambang kias

segumpal yang dipakai penyair dalam menciptakan ungkapan

metaforanya. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias segumpal

dikiaskan penyair sebagai konsep tentang adanya harapaan yang

merupakan hal abstrak. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

124

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep segumpal dihayati sebagai

konsep adanya harapan.

Dilihat dari lambang kias segumpal yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object, karena hakikat dari kata segumpal terbentuk

dari kata gumpal yang berarti bongkahsifat-sifat dari suatu benda,

seperti tanah, darah, awan, dll (KBBI, 2007:374). Dengan demikian,

lambang segumpal dapat disebut sebagai konsep sebongkah sifat-

sifat dari suatu benda yang dapat pecah. Konsep lambang ini

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora object dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup semua mineral

dan memiliki sifat dapat pecah, rusak dan sejenisnya. Oleh karena

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(segumpal) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

object dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

9. O Tuhan beri setetes rejeki (09-JL.4-ASM.81-Fra) Dalam ungkapan metaforis Frasa ini, lambang setetes terbentuk dari

kata dasar tetes seperti zat cair yang bisa menetesdikiaskan sebagai

konsep jumlah suatu rejeki. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kudua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep setetes dihayati

sebagai konsep jumlah suatu rejeki yang diminta pada Tuhan.

Dilihat dari lambang kias setetes yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan subtance, karena hakikat dari kata setetes terbentuk

dari kata tetes yang berarti benda cair (air, dsb) yang jatuh menitik

(KBBI, 2007: 1188). Dengan demikian, lambang setetes dapat

disebut sebagai konsep predikasi dari benda cair, seperti air, dan zat

cair lainya yang bersifat lembam. Konsep lambang ini memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora subtance dalam hierarki

ruang persepsi model Haleyyang ada, membutuhkan ruang, dan

bergerak serta bersifat lembam. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (setetes)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora subtance

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

125

10. Dalam hati yang bimbang berdoa

beri terang jalan anak hamba

(10-JL.4-ASM.81-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias terang dikiaskan

penyair sebagai konsep kemudahan dalam menjalani kehidupan. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep terang dihayati sebgai konsep kemudahan dalam menjalani

kehidupan.

Dilihat dari lambang kias terang yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan energy, karena hakikat dari kata terang adalah

keadaan yang dapat dilihat, cerah, bersinar. (KBBI, 2007: 1180).

Dengan demikian, lambang terang dapat dipahami sebagai konsep

hasil dari gerakan cahaya yang menerangi sesuatu. Konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora kategori

metafora energy dalam hierarki ruang persepsi model Haleyyang

tidak hanya ada dan mencakup predikasi menempati ruang serta

prilakunya bergerak.Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya (terang) tersebut dapat digolongkan

pada jenis kategori metafora energy dalam hierarki ruang persepsi

model Haley.

11. Aku berteman iblis yang baik hati (11-JL.7-ASM.81-Fra) Kata iblis digunakan penyair sebagai lambang kias dalam ungkanpan

metaforis iblis yang baik hati. Dalam ungkapan metaforis

ini,lambang iblis dikiaskan penyair sebagai konsep manusia yang

mempunyai sifat baik. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep iblis dihayati sebagai konsep

manusia.

Dilihat dari lambang kias iblis yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat dari kata iblis adalah makhluk

halus yang selalu berupaya menyesatkan manusia dari petunjuk

Tuhan (KBBI, 2007: 415). Dengan demikian, lambang iblis dapat

disebut sebagi konsep abstrak yang keberadaanya benar-benar ada.

Di samping itu, memiliki sifat jahat, seperti setan atau roh jahat yang

tidak berwujud secara nyata. Konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora being dalan hierarki ruang

persepsi model Haleyyang mencangkup konsep abstrak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

126

keberadaanya benar-benar ada. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (iblis) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

12. Membelah malammendung yang

selalu datang

(12-JL.7-ASM.81-Fra) Kata malam digunakan penyair sebagai lambang kias dalam

ungkanpan metaforis membelah malam. Dalam ungkapan metaforis

ini,lambang malam dikiaskan penyair sebagai suatu konsep benda

yang dapat dibelah menjadi beberapa bagian. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep malam dihayati sebagai suatu benda yang dapat dibelah

menjadi beberapa bagian.

Dilihat dari lambang kias malam yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat dari kata malam adalah waktu

setelah matahari terbenam hingga matahari terbit (KBBI, 2007: 705).

Dengan demikian, lambang malam dapat disebut sebagai konsep

tanda suatu waktu untuk menandai keadaan sudah mulai gelap.

Konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori

metafora being dalam hieraki ruang persepsi model Haley yang

mencangkup konsep abstrak dan keberadaanya benar-benar ada. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (malam) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

13. Dengan sorot mata yang keduanya

buta

(13-JL.7-ASM.81-Fra) Lambang kias sorot dalam ungkapan metaforis sorot mata ini

dikiaskan penyair sebagai konsep pandangan mata yang keduanya

buta. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah kata sorot dihayati sebagai pandangan.

Dilihat dari lambang kias sorot yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan energy, karena hakikat kata sorot adalah sinar

cahaya atau lampu senter (KBBI, 2007:1085). Dengan demikian,

sorot dapat disebut predikasi gerakan cahaya yang menyorot dari

hasil sumber cahaya. Konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian

dengan jenis kategori metafora kategori metafora energy dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

127

hierarki ruang persepsi model Haley yang tidak hanya ada dan

mencakup predikasi menempati ruang serta prilakunya bergerak.Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (sorot) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora energy dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

14. Dan burung burung bangkai

berdansa senang

(14-JL.8-ASM.81-Kla) Lambang kias berdansa dalam ungkapan metaforis ini dikiaskan

sebagai konsep pengalaman penyair saat melihat burung-burung

berterbangan menyambar makananya. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep berdansa dihayati

sebagai konsep burung-burung saat terbang.

Dilihat dari lambang kias berdansa yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata berdansa adalah tari

cara barat yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita (KBBI,

2007: 236). Dengan demikian, lambang berdansa dapat disebut

sebagai predikasi dari manusia. Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan kemampuan berpikirnya sehingga dapat berdansa. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (berdansa) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

15. Di ujung lainya wabah busung

menyerang

(15-JL.8-ASM.81-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias menyerangdikiasakan

penyair sebagai konsep menjangkit predikasi dari wabah busung. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep menyerang dihayati sebagai konsep menjangkit atau

menulari.

Dilihat dari lambang kias menyerang yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata menyerang terbentuk

dari kata dasar serang yang memiliki arti medatangi untuk melawan

(melukai, memerangi, dsb) (KBBI, 2007:1045). Dengan demikian,

lambang menyerang dapat dikatakan sebagai predikat dari makhluk

hidup, seperti manusia. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

128

kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan kemampuan berpikirnya sehingga dapat menyerang.

Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya (menyerang) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

16. Deting piano kala jemari menari (16-JL.9-ASM.81-Fra) Kata menari yang diikuti subjek jemari menimbulkan makna kias.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias menari dikiaskan

penyair sebagai konsep manusia yang lincah memainkan piano. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep menari dihayati sebagai konsep manusia yang lincah

mamainkan sebuah piano.

Dilihat dari lambang kias menari yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata menari terbentuk dari

kata dasar tari dan kata dasar itu adalah gerakan badan, tangan, dsb

yang berirama (KBBI, 2007: 1144). Dengan demikian, lambang

menari dapat dikatakan sebagai konsep predikasi dari manusia.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya sehingga dapat menari. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (menari)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

17. Nada merambatpelan dikesunyian

malam

(17-JL.9-ASM.81-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang merambat yang dikenakan

pada subjek nada menjadi kias. Hal itudikiaskan penyair sebagai

konsep terdengar yang lebih cocok untuk predikasi nada. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep merambat dihayati sebagai konsep terdengar.

Dilihat dari lambang kias merambat yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan living, karena hakikat kata merambat terbentuk dari

kata dasar rambat dan kata dasar itu adalah bertambah banyak atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

129

tentang tumbuh-tumbuhan (KBBI, 2007: 924). Dengan demikian,

lambang merambat dapat disebut sebagai konseppredikasi yang

lazimnya diterapkan pada tumbuh-tumbuhan, seperti pada ubi jalar

yang tumbuhnya merambat. Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora living dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang dikaitkan dengan semua

kehidupan flora dengan segala predikasinya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(merambat) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

living dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

18. Hati kecil berbisik untuk kembali

padanya

(18-JL.9-ASM.81-Kla) Ungkapan metaforis pada kalausa hati kecil berbisik merupakan

ungkapan klise yang biasa digunakan. Dalam kamus Ungkapan

Bahasa Indonesia (1984: 97) frasa hati kecil yang diikuti predikasi

mengakui memiliki makna hati nurani atau bantinya. Dengan

demikian konsep hati kecil tersebut merupakan ungkapan klise

tentang perasaan seseorang. Dalam ungkapan metaforis ini, ungkapan

klise tersebut yang diikuti lambang kias berbisik menimbulkan

makna kias. Hal itudikiaskan penyair sebagai konsep batin seseorang

dihayati dapat berbisik. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep berbisik yang merupakan predikasi

manusia dihayati dapat diterapkan sebagai konsep hal abstrak tentang

pengalaman batin seseorang.

Dilihat dari lambang kias berbisik yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata berbisik adalah berkata

dengan suara perlahan-lahan atau seakan hanya mendesis dan tidak

nyaring (KBBI, 2007:157). Dengan demikian, lambang berbisik

dapat disebut sebagai konseppredikasi yang lazimnya dikenakan

pada manusia. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan kemampuan berpikirnya sehingga dapat menyerang.

Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya (berbisik) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

130

19. Seribu kata menggodaseribu sesal

di depan mata

(19-JL.9-ASM.81-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang menggoda yang diterapkan

pada subjek seribu kata menimbukan makan kias. Hal itu dikiaskan

sebagai konsep manusia yang memiliki inteligensia sehingga mampu

menggoda. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep seribu kata dihayati sebagai konsep

manusia yang dapat menggoda.

Dilihat dari lambang kias menggoda yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata menggoda terbentuk

dari kata dasar goda dan memiliki arti mengajak (menarik-narik hati)

supaya berbuat dosa atau berbuat jahat (KBBI, 2007: 366). Dengan

demikian, konsep menggoda dapat dikatakan sebagai predikasi dari

manusia yang dapat menggoda.Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (menggoda)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

20. Rasa sesal di dasar hati diam tak

mau pergi

(20-JL.9-ASM.81-Fra) Lambang rasa sesal yang diikuti predikasi diam tak mau pergi

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias rasa sesal dikiaskan penyair sebagai konsep manusia yang dapat

menyandang predikasi diam dan tak mau pergi. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

rasa sesal dihayati sebagai konsep manusia.

Dilihat dari lambang kias seal yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata sesal adalah perasaan

tidak senang (susah, kecewa, dsb) karena telah berbuat kurang baik

(KBBI, 2007: 1054). Dengan demikian, lambang sesal dapat

dikatakan sebagai konsep wujud perasaan dari manusia.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

131

berpikirnya sehingga ia dapat merasakan sesal. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(sesal) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

21. Namun senyummu tetap mengikuti (21-JL.9-ASM.81-Kla) Lambang senyumanmu diikuti predikasi mengikuti menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias

senyumanmu dikiasakan penyair sebagai subjek manusia yang dapat

dikenai predikasi mengikuti. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep senyumanmu

dihayati sebagai konsep manusia.

Dilihat dari lambang kias senyumanmu yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata senyummu terbentuk

dari kata dasar senyum dan memiliki arti gerak tawa ekspresif yang

tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dsb

dengan mengembangkan bibir sedikit (KBBI, 2007: 1041). Dengan

demikian, konsep senyumanmu dapat dikatakan sebagai ekspresi

manusia saat menunjukkan rasa senang, gembira, dsb. Selain itu,

konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori

metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang

mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan berpikirnya

sehingga ia dapat berekspresi. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (senyumanmu) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

22. Sinar matamu tajam namun ragu (22-JL.10-ASM.81-Fra) Lambang sinar diikuti kata matamu menimbulkan makna kias.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias sinar dikiasakan

penyair sebagai konsep predikasi pandangan dari mata subjek. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep sinar dihayati sebagai konsep predikasi pandangan dari mata

subjek manusia.

Dilihat dari lambang kias sinar yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan cosmos, karena hakikat kata sinar adalah pacaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

132

terang cahaya, seperti bulan, matahari dll (KBBI, 2007: 1068).

Dengan demikian, lambang sinar dapat dikatakan sebagai konsep

sumber energy. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora energy dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit cahaya,

api, angin dan lain-lain serta mempunyai prilaku gerak. Oleh karena

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(sinar) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

energy dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

23. Bermacam suku berbeda bersatu

dalam cengkeramanmu

(23-JL.10-ASM.81-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, kata cengkramanmu digunakan

sebagai lambang kias dari konsep kekuasaan dalam suatu negara. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep cengkramanmu dihayati sebagai konsep kekuasaan.

Dilihat dari lambang kias cengkeramanmu yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata cengkeramanmu

terbentuk dari kata dasar cengkeram disertai akhiran an dan mu.

Hakikat dari kata cengkeram adalah memegang erat dengan cakar

(KBBI, 2007: 207). Dengan demikian, lambang cengkeram dapat

dikatakan sebagai konsep predikasi dari binatang yang mempunyai

cakar.Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian

dengan jenis kategori metafora animate dalam hierarki ruang

persepsi model Haley yang mencakup segala kehidupan fauna dan

predikasinya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya (cengkeram) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora animate dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

24. Angin genit mengelus merah

putihmu

(24-JL.10-ASM.81-Kla) Lambang angin yang diikuti predikasi genit mengelus menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, konsep genit dan

mengelus dikiaskan penyair sebagai konsep hempasan angin yang

menerpa merah putihmu (benderamu). Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep sifat manusia yang

genit dan dapat mengelus dihayati sebagai hempasan dari hasil energi

angin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

133

Dilihat dari lambang kias genit yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata genit adalahbergaya-

gaya (tingkah lakunya); banyak tinggkahnya (KBBI, 2007: 354).

Dengan demikian, lambang genit dapat disebut sebagai konsep sifat

dari manusia. Hal tersebut, menunjukkan adanya kesesuaian kriteria

lambang kias genit dengan kriteria jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup tidak

hanya ada dan menempati ruang serta adanya prilaku gerak. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (genit) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

25. Merah membara tertanam wibawa (25-JL.10-ASM.81-Kla) Lambang merah dalam ungkapan metaforis ini dikiaskan penyair

sebagai konsep lambang wibawa yang bisanya dimiliki oleh seorang

pemimpin. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep warna merah dihayati sebagai

konsep lambang wibawa dari seorang pemimpin.

Dilihat dari lambang kias merah yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata merah adalah warna

dasar yang serupa dengan warna darah (KBBI, 2007: 734). Dengan

demikian, lambang merah dapat dikatakan sebagai salah satu jenis

warna yang bersifat abstrak dan benar adanya.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang bersifat abstrak dan benar adanya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(merah) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafor

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

26. Putihmu suci penuh karisma (26-JL.10-ASM.81-Fra) Lambang putih dalam ungkapan metaforis ini dikiaskan penyair

sebagai konsep lambang kesucian dan penuh karisma. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

warna putih dihayati sebagai konsep lambang kesucian yang penuh

karisma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

134

Dilihat dari lambang kias putih yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata putih adalah warna dasar

seperti warna kapas (KBBI, 2007: 913). Dengan demikian, lambang

putih dapat dikatakan sebagai salah satu jenis warna yang bersifat

abstrak dan benar adanya.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang bersifat abstrak dan benar adanya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(putih) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafor being

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

27. Pulau-pulau yang

berpencarbersatu dalam kibarmu

(27-JL.10-ASM.81-Kla) Lambang pulau-pulau diikuti predikasi bersatu menimbulkan makna

kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias pulau-pulau

dikiaskan penyair sebagai konsep manusia yang dapat bersatu.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep pulau-pulau dihayati sebagai konsep manusia yang

dapat menyandang predikasi bersatu.

Dilihat dari lambang kias pulau-pulau yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan terrestrial karena hakikat kata pulau-pulau

terbentuk adanya reduplikasi kata pulau yang memiliki arti daratan

yang dikelilingi air (di laut, di sungai, di danau) (KBBI, 2007: 906).

Dengan demikian, kata pulau dapat dikatakan sebagai suatu daratan

yang terhampar dikelilingi air, sungai dll.Selain itu, konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora

terrestrial dalam hierarki ruang persepsi model Haley yaitu

hamparan yang terikat oleh bumi seperti, samudara, sungai, gunung,

padang pasir dan sejenisnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (pulau-pulau) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafor terrestrial dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

28. Terbanglah garudaku singkirkan

kutu-kutu di sayapmu

(28-JL.10-ASM.81-Kla) Kalimat terebut merupakan kalimat metaforis dengan lambang kias

garuda dan kutu-kutu. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias

garuda dikiaskan penyair sebagai konsep lambang negara di

Indonesia, sedangkan kutu-kutu dikiasakan penyair sebagai konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

135

seseorang yang merugikan bagi negara Indonesia. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

garuda dihayati sebagai konsep lambang negara, sedangkan konsep

kutu-kutu dihayati sebagai konsep seseorang yang merugikan bagi

negara Indonesia.

Dilihat dari lambang kias garuda dan kutu-kutu yang digunakan

penyair dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud

interaksi manusia dengan animate karena hakikat kata garuda adalah

burung besar pemakan daging yang menyerupai elang dan

mempunyai kekuatan terbang yang luar biasa (KBBI, 2007: 338),

sedangkan hakikat dari kata kutu-kutu merupakan wujud redublikasi

dari kata kutu yang memiliki arti sebuah serangga parasit tidak

bersayap yang menghisap darah binatang atau manusia (KBBI, 2007:

619). Dengan demikian, lambang garuda dapat dikatakan sebagai

konsep salah satu jenis binatang, sedangkan lambang kutu juga dapat

dikatakan sebagai konsep salah satu jenis serangga yang bersifat

merugikan.Selain itu, konsep dari kedua lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora animate dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup semua kehidupan

fauna dan segala predikasinya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (garuda dan kutu-kutu)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafor animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

29. Berkibarlah benderaku singkirkan

benalu di tiangmu

(29-JL.10-ASM.81-Kla) Lambang benalu dalam ungkapan metaforis ini digunakan penyair

sebagai lambang kias untuk konsep segala hal yang merugikan bagi

negara Indonesia. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep benalu dihayati sebagai konsep hal

yang merugikan bagi negara Indonesiaseperti, koruptor, makar dan

lain sebagainya.

Dilihat dari lambang kias benalu yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan living karena hakikat kata benalu adalah tumbuhan

yang menumpang pada tanaman lain dan mengisap makanan dari

tanaman yang ditumpanginya (KBBI, 2007:129).Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

136

lambang benalu dapat dikatakan sebagai konsep salah satu jenis

tumbuh-tumbuhan. Selain itu, konsep dari kedua lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora living dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang bias tumbuh dan

mencakup semua kehidupan flora dan segala predikasinya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (benalu) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafor living dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

30. Bukanlah rumus kode buntut (30-JL.10-ASM.81-Fra) Lambang buntut yang diawali dengan kata kode menimbulkan makna

kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias buntut dikiaskan

penyair sebagai kode rumus yang posisinya diakhir. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep buntut dihayati sebagai konsep kode rumus yang posisinya

diakhir.

Dilihat dari lambang kias buntut yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata buntut adalah bagian

yang di belakang sekali; ekor (KBBI, 2007:178). Dengan demikian,

lambang buntut dapat dikatakan sebagai konsep bagian tubuh yang

paling belakang dari binatang. Selain itu, konsep lambang ini

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora animate dalam

hierarki ruang persepsi model haley yang memiliki contoh kongkrit

dari dunia fauna dan segala prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (buntut)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

31. Terompet tahun baru

menyambutmu

(31-JL.1-AP.82-Kla) Lambang menyambut yang dikenakan pada subjek terompet

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias menyambut dikiaskan penyair sebagai konsep pengalamannya

tentang terompet tahun baru sebagai tanda kelahiran anaknya.

Dengan demikian ungkapan metaforis itu menggambarkan maksud

dari penyair sebagai pengalaman ketika buah hatinya lahir dimalam

tahun baru yang ditandai adanya suara-suara terompet. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

137

konsep terompet dihayati sebagai konsep manusia yang dapat

menyambut.

Dilihat dari lambang kias menyambut yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata menyambut terbentuk

dari kata dasar sambut yang memiliki arti menerima (KBBI, 2007:

989). Oleh karena itu, lambang menyambut dapat disebut sebagai

konsep predikasi dari manusia yang dapat menerima atau menyambut

kehadiran seseorang. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (menyambut)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

32. Tangisan pertamamu

ditandai BBM tinggi

(32-JL.1-AP.82-Fra) Lambang tinggi yang diawali dengan kata BBM menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias tinggi

dikiaskan penyair sebagai konsep pengalamannya tentang suatu

harga yang mahal yaitu harga dari BBM. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep tinggi dihayati sebagai konsep mahalnya suatu harga yaitu

harga BBM.

Dilihat dari lambang kias tinggi yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan bing, karena hakikat kata tinggi adalah jauh jaraknya

dari posisi sebelah bawah (KBBI, 2007: 1196). Dengan demikian,

lambang tinggi dapat disebut dengan konsep keterangan jarak posisi

sesuatu hal yang berkonsep abstrak dan benar adanya. Selain itu,

konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori

metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang

mencakup pengalaman suatu hal abstrak dan benar adanya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (tinggi) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

138

33. BBM tinggisusu tak terbeli (33-JL.1-AP.82-Fra) Lambang naik dan tinggi yang diawali dengan kata BBM

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias naik dan tinggi dikiaskan penyair sebagai konsep

pengalamannya tentang suatu harga yang berubah menjadi mahal

dari harga sebelumnya. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep naik dan tinggi dihayati sebagai

konsep harga yang berubah menjadi mahal dari harga sebelumnya.

Dilihat dari lambang kias naik dan tinggi yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan bing, karena hakikat kata naik adalah bergerak

keatas atau ketempat yang lebih tinggi (KBBI, 2007: 771), sedangkan

hakikat kata tinggi adalah jauh jaraknya dari posisi sebelah bawah

(KBBI, 2007: 1196). Dengan demikian, lambang naik dan tinggi

dapat disebut dengan konsep keterangan jarak posisi sesuatu hal yang

berkonsep abstrak dan benar adanya. Selain itu, konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora being

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup

pengalaman suatu hal abstrak dan benar adanya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(naik dan tinggi) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

34. Cepatlah besar matahariku (34-JL.1-AP.82-Fra) Lambang matahari yang diawali predikat cepatlah

besarmenimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini,

lambang kias matahari dikiasakan penyair sebagai konsep seorang

anak yang diharapkan cepat besar (dewasa). Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

matahari dihayati sebagai konsep seorang anak yang diharapkan

cepat besar (dewasa).

Dilihat dari lambang kias matahari yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan cosmos, karena hakikat kata matahariadalah benda

angkasa, titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yang

mendatangkan terang panas pada bumi kala siang hari (KBBI, 2007:

722). Dengan demikian, konsep matahari dapat disebut sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

139

konsep benda yang berdasa di ruang angkasa yang menggunkan

ruang. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian

dengan jenis kategori metafora cosmos dalam hierarki ruang persepsi

model Haley yang mencakup contoh kongkrit matahari, bumi, bulan

dan lain-lain yang tidak hanya ada, melainkan menempati ruang di

jagad raya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (matahari) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora cosmos dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

35. Tinjulah congkaknya dunia buah

hatiku

(35-JL.1-AP.82-Fra) Lambang congkak yang dikenakan pada dunia menimbulkan makna

kias. Dalam ungkpan metaforis ini, lambang kias congkak dikiaskan

penyair sebagai konsep keadaan sulitnya berjuang untuk hidup di

dunia. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep dunia dihayati sebagai konsep manusia yang

memiliki sifat congkak. Fenomena penciptaan metafora juga

menggambarkan maksud penyair tentang pengalaman abstsrak

tentang keadaan sulitnya berjuang untuk hidup di dunia.

Dilihat dari lambang kias congkak yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human karena hakikat kata congkak adalah merasa

dan bertindak dengan memperlihatkan diri sangat mulia (pandi, kaya,

dan sebagainya); sombong; angkuh (KBBI, 2007:219).Dengan

demikian, lambang congkak dapat dikatakan sebagai konsep salah

satu sifat yang dimiliki manusia. Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup contoh

kongkrit manusia dan segala berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (congkak)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

36. Doa kami di nadimu (36-JL.1-AP.82-Fra) Lambang nadi yang di awalai klausa “doa kami di...” menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias nadi

dikiasakan penyair sebagai konsep doa kami yang selalu

menyertaimu. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

140

dibandingkan itu adalah konsep nadi dihayati sebagai konsep

menyertaimu.

Dilihat dari lambang kias nadi yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human karena hakikat kata nadi adalah pembuluh

darah dipergelangan tangan (terasa berdenyut kalau ditekan) (KBBI,

2007: 770). Dengan demikian, Konsep nadi dapat disebut sebagai

konsep tanda adanya kehidupan dari manusia ketika nadi masih

berdenyut saat ditekan.Selain itu, konsep dari lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup contoh

kongkrit manusia dan segala berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (nadi) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

37. Tuan yang merasa hidung belang

keranjingan main perempuan

(37-JL.2-AP.82-Fra) Lambang hidung belang merupakan ungkapan klise atau sudah

sering digunakan oleh masyarakat. Dalam kamus Ungkapan Bahasa

Indonesia (1984: 101) konsep hidung belang diartikan sebagai

konsep orang yang sukamempaermainkan wanita. Dalam ungkapan

metaforis ini, lambang kias hidung belang awali subjek tuan juga

dikiaskan penyair sebagai konsep seseorang yang suka

mempermainkan wanita.

Dilihat dari penciptaan ungkapan metaforis ini, terdiri dari dua

lambang yang digunakan, yaitu konsep dari lambang hidung dan

lambang belang.

Hakikat kata hidung adalah alat pencium, penghirup, letaknya di atas

bibir (KBBI, 2007: 399), sedangkan hakikat kata belang adalah

berwarna loreng-loreng (KBBI, 2007: 124). Dengan demikian,

lambang hidung belang dapat dikatakan sebagai konsep sebuah alat

penciuman yang letaknya di atas bibir berwarna loreng-loreng. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep hidung belang dihayati sebagai konsep seseorang yang suka

mempermainkan wanita.

Dilihat dari lambang kias hidung belang yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human karena hakikat dari lambang hidung dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

141

belang dapat dikatakan sebagai konsep sebuah alat penciuman yang

letaknya di atas bibir berwarna loreng-loreng, seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya.

Selain itu, konsep dari lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yaitu yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (nadi) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

38. Tak peduli itu istri orang yang

penting bisa ngasah pedang

(38-JL.2-AP.82-Fra) Lambang kias pedang pada kalimat, “Tak peduli itu istri orang yang

penting bisa ngasah pedang” menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang kias pedang dikiasakan penyair

sebagai konsep kepuasan nafsu. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep pedang ketika diasah

akan mejadi tajam dihayati sebagai konsep kepuasan nafsu (dalam

hubungan intim antara lawan jenis manusia.

Dilihat dari lambang kias pedang yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object karena hakikat dari lambang pedang adalah

parang panjang (KBBI, 2007: 841). Dengan demikian, lambang

pedang dapat dikatakan sebagai konsep sebuah alat atau benda

gunanya untuk memotong. Selain itu, konsep dari lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora object dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup semua

mineral denga predikasinya yang dapat pecah, rusak dan sebagainya.

Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya (pedang) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora object dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

39. Pedang tajam wanita ditendang (39-JL.2-AP.82-Fra) Lambang pedang pada kalimat, “Pedang tajam wanita ditendang”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias pedang dikiasakan penyair sebagai konsep seorang laki-laki

yang merasa puas akan nafsunya. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep pedang tajam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

142

sebagai konsep kepuasan nafsu seorang laki-laki (dalam hubungan

intim antara lawan jenis manusia.

Dilihat dari lambang kias pedang yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object karena hakikat dari lambang pedang adalah

parang panjang (KBBI, 2007: 841). Dengan demikian, lambang

pedang dapat dikatakan sebagai konsep sebuah alat atau benda

gunanya untuk memotong. Selain itu, konsep dari lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora object dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup semua

mineral denga predikasinya yang dapat pecah, rusak dan sebagainya.

Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya (pedang) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora object dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

40. Tabir gelap yang dulu hinggap (40-JL.3-AP.82-Kla) Lambang hinggap yang yang dikenakan pada subjek tabir

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias hinggap dikiasakan penyair sebagai sebagai konsep tabir atau

kain penyekat dinding yang terpasang . Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep hinggap sebagai

konsep tabir yang terpasang.

Dilihat dari lambang kias hinggap yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate karena hakikat dari lambang hinggap

adalah ......

Selain itu, konsep dari lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora animate dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup contoh kongkrit kehidupan founa dan segala

predikasinya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya (tabir) tersebut dapat digolongkan

pada jenis kategori metafora object dalam hierarki ruang persepsi

model Haley.

41. Apa yang tersembunyi

dibalik manis senyummu

(41-JL.3-AP.82-Fra) Lambang manis yang diikuti kata senyumanmu menimbulkan makna

kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias manis dikiaskan

penyair sebagai konsep sifat dari senyuman yang lazimnya

merupakan predikasi dari manusia. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

143

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep rasa manis

seperti sifat dari gula dihayati sebagai konsep predikasi senyuman

dari manusia.

Dilihat dari lambang kias manis yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan bing, karena hakikat kata manis adalah rasa seperti

gula (KBBI, 2007: 712). Dengan demikian, lambang manis dapat

disebut sebagai konsep suatu pengalam hal abstraks dari rasa manis

yang benar adanya dari suatu benda seperti gula.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup pengalaman suatu hal abstrak dan benar

adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (manis) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

42. Apa yang tersembunyi

dibalik bening dua matamu

(42-JL.3-AP.82-Fra) Lambang mata pada ungkapan metafora “bening kedua matamu”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias mata dikiaskan penyair sebagai pengalamannya tentang suatu

beningnya atau jernihnya air. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep indra

penglihatan dari manusia yaitu mata dihayati sebagai konsep sifat

jernih dari air.

Dilihat dari lambang kias mata yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata mata adalah indra untuk

melihat atau indra penglihatan (KBBI, 2007: 721). Dengan demikian,

lambang mata dapat disebut sebagai sebuah alat indra penglihatan

yang dimiliki oleh makhluk hidup, seperti manusia, dll.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala

pemikiranya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (mata) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

144

Haley.

43. Jalan gelap yang kau pilih

penuh lubang dan mendaki

(43-JL.3-AP.82-Fra) Lambang gelap pada kalimat “Jalan gelap yang kau pilih penuh

lubang dan mendaki ” menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan

metaforis ini, lambang kias gelap dikiaskan sebagai pengalaman

penyair tentang arah hidup yang tidak baik atau melanggar ajaran

agama sehingga digambarkan banyak rintangan cobaan-coabaan,

seperti berlubang dan mendaki. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep gelap dihayati

sebagai konsep arah hidup yang tidak baik atau melanggar ajaran

suatu agama..

Dilihat dari lambang kias gelap yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata gelap adalah tidak ada

cahaya, kelam atau tidak terang (KBBI, 2007: 344). Dengan

demikian, lambang gelap dapat disebut sebagai konsep suatu hal

abstrak yang tidak bisa dihayati berdasarkan wujudnya tetapi kosep

itu benar adanya.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup konsep pengalaman manusia yang abstrak dan

konsep itu keberadaanya benar-benar ada. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(gelap) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

44. Tawa kelakar badut-badut serakah

tanpa HPH berbuat semaunya

(44-JL.4-AP.82-Fra) Lambang badut-badut pada kalimat “Tawa kelakar badut-badut

serakah tanpa HPH berbuat semaunya” menimbulkan makna kias.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias badut-badut dikiaskan

sebagai pengalaman penyair tentang konsep manusia sebagai oknum

yang serakah menebang hutan tanpa Hak Pengusahaan Hutan

(HPH). Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

tersebut adalah konsep badut-badut yang merupakan profesi

penghibur anak dihayati sebagai konsep manusia sebagai oknum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

145

yang serakah menebang hutan tanpa Hak Pengusahaan Hutan

(HPH).

Dilihat dari lambang kias badut-badut yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata badut-badut terbentuk

dari adanya reduplikasi kata badut yang memiliki arti pelawak dalam

pertunjukkan dan sebagainya (KBBI, 2007: 85). Dengan demikian,

lambang badut dapat disebut sebagai profesi sesorang dalam berkerja

menghibur anak-anak. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup kongkrit manusia dan

segala kemampuanya dalam berpikir. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (badut) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human dalam

hierarki ruang persepsi model Haley.

45. Oh jelas kami kecewa

menatap rimba yang dulu perkasa

(45-JL.4-AP.82-Fra) Lambang perkasa pada kalimat “Oh jelas kami kecewa menatap

rimba yang dulu perkasa” menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang kias perkasa dikiaskan sebagai

pengalaman penyair tentang konsep keadaan rimba yang luas dan

besar. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

tersebut adalah konsep sifat perkasa dihayati sebagai konsepkeadaan

rimba yang luas dan besar.

Dilihat dari lambang kias perkasa yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata perkasa adalah kuat dan

tangguh serta berani (KBBI, 2007: 861). Dengan demikian, lambang

perkasa dapat disebut konsep pengalaman suatu hal abstrak dari

manusia tentang sifat tangguh dan berani. Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang berupa

pengalaman suatu hal abstrak dari manusia dan keberadaan konsep

itu benar adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya (perkasa) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

146

46. Bencana erosi selalu datang

menghantui

(46-JL.4-AP.82-Kla) Lambang kias menghantui yang dikenakan pada subjek bencana

erosimenimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini,

lambang kias menghantui dikiasakan penyair sebagai konsep suatu

keadaan kapan saja bencana erosi dapat terjadi. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep menghantuidihayati sebagaikonsep keadaan kapan saja

bencana erosi dapat terjadi, seperti konsep hantu yang kapan saja

dapat menghantui manusia.

Dilihat dari lambang kias menghantui yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata menghantui terbentuk

dari kata dasar hantu yang memiliki arti roh jahat yang ada ditempat-

tempat tertentu (KBBI, 2007: 387). Dengan demikian, lambang

menghantui dapat disebut sebagai konsep predikasi dari hantu atau

manusia yang mempunyai niat jahat. Selain itu, konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencangkup contoh

kongkrit manusia dan segala kemampuan berpikirnya. Oleh karena

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(menghantui) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

47. Namun tugas tetap jalan absen gaji

melayang

(47-JL.5-AP.82-Kla) Lambang melayang yang dikenakan pada subjek gaji menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias melayang

dikiaskan penyair sebagai konsep pengalamannya tentang pekerja

yang tidak menerima gaji karena absen.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

tersebut adalah konsep melayang dihayati sebagai konsep tentang

pekerja yang tidak menerima gaji karena absen.

Dilihat dari lambang kias melayang yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata melayang adalah

terbang dengan sayap yang tidak bergerak (KBBI, 2007: 646).

Dengan demikian, lambang melayang dapat disebut sebagai konsep

predikasi dari binatang yang memiliki sayap, seperti burung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

147

kelelawar dam lain-lain. Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora animate dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencangkup semua

kehidupan dunia fauna, seperti terabng, berjalan, dan tentu saja

bernyawa. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (melayang) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora animate dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

48. Pernahkah tuan renungkan

harga keringatnya

(48-JL.5-AP.82-Fra) Lambang keringat dalam kalimat “Pernahkah tuan renungkan harga

kerigatnya” menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis

ini, lambang kias keringat dikiasakan penyair sebagai konsep

pengalamannya tentang upah pekerja atau gaji. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep keringat dihayati sebagai konsep pengalaman penyair

btentang gaji atau upah kerja.

Dilihat dari lambang kias keringat yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan subtance, karena hakikat kata keringat adalah air

yang keluar melalui pori-pori tubuh karena panas dan sebagainya

(KBBI, 2007: 553). Dengan demikian, lambang keringat dapat

disebut sebagai konsep suatu zat cair yang keluar dari pori-pori

akibat panas. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori metafora subtance dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang wujudnya ada membutuhkan

ruang, bergerak dan mempunyai sifat lembam. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(keringat) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

subtance dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

49. Tukang sapu bawa sapu juga

disapu kok bisa begitu

(49-JL.5-AP.82-Kla) Lambang kias disapu pada kalimat “Tukang sapu bawa sapu juga

disapu kok bisa begitu” menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan

metaforis ini, lambang kias disapu dikiasakan penyair sebagai konsep

pengalamannya tentang kehidupan dari profesi seorang tukang sapu

yang kena marah istrinya. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep disapu dihayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

148

sebagai konsep dimarah. Fenomena penciptaan ungkapan metafora

tersebut menggambarkan maksud dari pengalaman penyair tentang

konsep kehidupan dari profesi seorang tukang sapu yanga kena

marah istrinya.

Dilihat dari lambang kias disapu yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object, karena hakikat kata disapu terbentuk dari

kata dasar sapu yang memiliki arti alat rumah tangga yang terbuat

dari ijuk, lidi dll (KBBI, 2007: 998). Dengan demikian, lambang

disapu dapat disebut sebagai konsep keterangan dari predikasi

menyapu.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori metafora object dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup semua mineral dan dapat rusak, pecah dan

lain-lain. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (disapu) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora object dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

50. Inilah manusia

dengan segala macamwarna

hidupnya

(50-JL.5-AP.82-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini penyair menggunakan lambang kias

warna dikiaskan sebagai konsep macam-macam sifat manusia. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep predikasi warna dihayati sebagai konsep predikasi macam-

macam sifat manusia.

Dilihat dari lambang kias warna yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata warna adalah kesan yang

diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang

dikenainya (KBBI, 2007:1269). Dengan demikian, konsep warna

dapat disebut sebagai konsep kesan abstrak yang benar

adanyadiperoleh dari mata. Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora being dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup pengalaman

manusia tentang suatu hal abstrak dan benar adanya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(warna) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

149

51. Namun jangan padam ambisi (51-JL.7-AP.82-Fra) Lambang ambisi pada kalimat “Namun jangan padam ambisi”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias ambisi dikiasakan penyair sebagai pengalamannya tentang

konsep api yang dapat padam. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep ambisi dihayati

sebagai konsep api.

Dilihat dari lambang kias ambisi yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata ambisi adalah

keinginan, hasrat, nafsu yang besar untuk sesuatu yang diinginkan

(KBBI, 2007: 37). Dengan demikian, konsep ambisi dapat disebut

sebagai predikasi dari manusia yang mencakup segala kemampuan

berpikirnya sehingga dapat berambisi.Selain itu, konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh

kongkrit manusia dan segala kemampuan berpikirnya. Oleh karena

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(ambisi) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

52. Sinar terang lampu merkuri

pasti akan engkau dapati

(52-JL.7-AP.82-Kla) Lambang sinar pada kalimat “Sinar terang lampu merkuri pasti akan

engkau dapati” digunakan penyair sebagai lambang kias. Lambang

kias sinar pada ungkapan metaforis itu dikiaskan penyair sebagai

pengalaman suatu hal abstrak tentang kemudahan, kelancaran dalam

menjalani hidup. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep sinar dihayati sebagai konsep

keadaan dalam menjalai hidup.

Dilihat dari lambang kias sinar yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan cosmos, karena hakikat kata sinaradalah pacaran

terang cahaya, seperti bulan, matahari dll (KBBI, 2007: 1068).

Dengan demikian, konsep sinar dapat dikatakan sebagai wujud dari

predikasi cahaya bulan, matahari dll.Selain itu, konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora cosmos

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang tidak hanya ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

150

melainkan menempati ruang jagad raya, seperti bulan, bumi,

matahari. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (sinar) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora cosmos dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

53. Tak bermata

pandang dunia dengan jiwa

(53-JL.7-AP.82-Fra) Lambang jiwa pada kaliamat “Tak bermata pandang dunia dengan

jiwa” menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini,

lambang kias jiwa dikiasakan penyair sebagai konsep suatu indra

penglihatan, yaitu mata yang berfungsi untuk memandang sesuatu di

depanya. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep jiwa dihayati sebagai

konsepindra penglihatan, yaitu mata.

Dilihat dari lambang kias jiwa yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata jiwa adalah roh manusia

yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan seorang hidup; nyawa

(KBBI, 2007: 475). Dengan demikian, lambang jiwa dapat disebut

sebagai konsep suatu hal abstrak yang tidak dapat dihayati wujudnya

oleh indra manusia tetapi keberadaanya benar ada.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori being dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang

mencakup sutau pengalaman manusia suatu hal abstrak dan

keberadaanya benar adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (jiwa) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

54. Kala sisa ombak merayap (54-JL.8-AP.82-Kla) Lambang merayap yang dikenakan pada subjek ombak menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias

merayapdikiasakan penyair sebagai konsep ombak yang

bergelombang dan bergerak menuju arah pantai. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep merayap dihayati sebagai konsep ombak bergelombang dan

bergerak menuju arah pantai.

Dilihat dari lambang kias merayap yang digunakan penyair dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

151

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata merayap adalah

berkerumun seperti rayap bergerak maju dengan tangan dan kaki

serta badan bertumpu ke tanah (KBBI, 2007: 935). Dengan

demikian, konsep merayap dapat dikatakan sebagai predikasi dari

berberapa jenis reangga, seperti rayap, lipan, dll. Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup

kehidupan fauna dan segala kemampuanyanya, seperti berjalan, lari,

merayap dan lain-lain. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (merayap) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora animate dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

55. Terasa panas menyengat (55-JL.8-AP.82-Kla) Lambang menyengat pada kalimat “Terasa panasa menyengat”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias menyengat yang merupakan prilaku dari binatang, seperti lebah,

kalajengking dan sejenisnya itu dikiaskan penyair sebagai konsep

panas yang terasa seperti sengatan lebah atau binatang sejenisnya.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

tersebut adalah konsep predikasi dari binatang sepertilebah,

kalajengking atau binatang sejenisnya dihayati sebagai konsep

pengalaman manusia yang abstrak, yaitu rasa panas seoalah-olah

dapat menyengat, seperti binatang lebah dan sejenisnya.

Dilihat dari lambang kias menyengat yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata menyengat terbentuk

dari kata dasar sengat yang memiliki arti alat tajam yang berbisa

pada serangga dan binatang lain, seperti lebah, lipan, dll (KBBI,

2007:1035). Dengan demikian, konsep menyengat dapat disebut

sebagai konsep dari segala kemapuan prilaku dari binatang, seperti

lebah, kalajengking, lipan dan sejenisnya.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori animate dalam hierarki ruang persepsi model Haley

yang mencakup kehidupan fauna dan segala kemampuanyanya,

seperti berjalan, lari, merayap dan lain-lain. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

152

(menyengat) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

animate dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

56. Daun kelapa

elok saat melambai

(56-JL.8-AP.82-Kla) Lambang melambai yang dikenakan pada subjek daun kelapa

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias melambaidikiasakan penyair sebagai konsep keadaan daun

kelapa bergerak-gerak akibat tertiup angin. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep melambai yang merupakan predikasi dari manusia dihayati

sebagai konsep keadaan daun kelapa bergerak-gerak saat tertiup

angin.

Dilihat dari lambang kias melambai yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata melambai adalah

mengayun-ayun turun naik dan mengerak-gerakan tangan turun naik

(KBBI, 2007: 629). Dengan demikian, konsep melambai dapat

disebut dengan predikasi dari manusia yang dapat mengerak-

gerakkan turun naik tanganya.Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan segala kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(melambai) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

57. Tampak ombak

kejar-mengejar menuju karang

(57-JL.8-AP.82-Kla) Lambang ombak yang diikuti predikat kejar-mengejar menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias

ombakdikiasakan penyair sebagai konsep makhluk hidup,seperti

manusia ataupun binatang yang lazim menyandang predikat dari

kejar-mengejar. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep ombak dihayati sebagai konsep

makhluk hidup, seprti manusia dan binatang.

Dilihat dari lambang kias ombak yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan terrestrial, karena hakikat kata ombak adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

153

gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung (KBBI,

2007:797). Dengan demikian, lambang ombak dapat disebut sebagai

konsep hamparan dari air laut yang membuat gerakan naik-turun

akibat tertiup angin. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori terrestrial dalam hierarki ruang

persepsi model Haley yang mencakup hamparan terikat oleh bumi

seperti, samudra , sungai, gunung, padang pasir dan sebagainya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (ombak) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora terrestrial dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

58. Semilir angin berhembus

bawa dendang unggas laut

(58-JL.8-AP.82-Kla) Lambang unggas yang diawali predikat dendang menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias

unggasdikiasakan penyair sebagai konsep makhluk hidup,seperti

manusia yang dapat berdendang. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep unggas dihayati

sebagai konsep makhluk hidup, seprti manusia yang dapat

berdendang.

Dilihat dari lambang kias unggas yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata unggas adalah hewan

bersayap, berkaki dua, berparuh, dan berbulu, serta mencakupi segala

jenis burung (KBBI, 2007: 1246). Dengan demikian, lambang

unggas dapat disebut salah satu dari jenis binatang. Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup dunia

fauna dan segala prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (unggas) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora animate dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

59. Dan batu batu karang

tertawa ramah bersahabat

(59-JL.8-AP.82-Kla) Lambang batu-batu karang yang diikuti predikasi tertawa ramah

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias batu-batu karangyang merupakan benda mati dikiasakan

penyair sebagai konsep makhluk hidup,seperti manusia yang dapat

tertawa ramah. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

154

dibandingkan tersebut adalah konsep benda matai, seperti batu-batu

karang dihayati sebagai konsep makhluk hidup, seprti manusia yang

dapat tertawa ramah.

Dilihat dari lambang kias batu-batu karang yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata batu-batu karang

terbentuk dari reduplikasi kata batu dan diikuti kata karang yang

memiliki arti batu kapur di laut yang terjadi dari zat yang dikeluarkan

oleh binatang kecil jenis anthozoa (KBBI, 2007: 506). Dengan

demikian, konsep batu-batu karang dapat disebut sebagai konsep

hamparan yang terikat oleh bumi. Selain itu, konsep lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori terrestrial dalam

hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup hamparan yang

terikat oleh bumi seperti samudara, sungai, gunung, padang pasir dan

lain-lain. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (batu-batu karang) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora terrestrial dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

60. Tak buas lagi ombakmu (60-JL.8-AP.82-Fra) Lambang ombak pada kalimat “Tak buas lagi ombakmu”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias ombakdikiasakan penyair sebagai konsep benda hidup, seperti

binatang yang mempunyai sifat buas atau tidak jinak.Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep ombak dihayati sebagai konsep benda hidup, seprti binatang

yang mempunyai sifat buas.

Dilihat dari lambang kias ombak yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan terrestrial, karena hakikat kata ombak adalah

gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung (KBBI,

2007:797). Dengan demikian, lambang ombak dapat disebut sebagai

konsep hamparan dari air laut yang membuat gerakan naik-turun

akibat tertiup angin. Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki

kesesuaian dengan jenis kategori terrestrial dalam hierarki ruang

persepsi model Haley yang mencakup hamparan terikat oleh bumi

seperti, samudra , sungai, gunung, padang pasir dan sebagainya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

155

kiasnya (ombak) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora terrestrial dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

61. Banyaknya persoalan yang datang

tak kenal kasihan

(61-JL.1-AS.83-Kla) Lambang kasihan pada ungkapan metafora “Banyak persoalan yang

datang tak kenal kasihan” menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang kasihandikiasakan penyair sebagai

konsep pengalaman manusia tentang banyaknya masalah yang

dihadapi..

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

tersebut adalah konsep tak keneal kasihan dihayati sebagai konsep

pengalaman manusia tentang peroalan yang banyak menimpanya.

Dilihat dari lambang kias tak kenal kasihan yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikatlambang kasihan terpusat

dengan lambang kasihan yang memiliki arti rasa iba hati; rasa belas

kasih(KBBI, 2007: 512), Dengan demikian, lambang tak

kenalkasihan dapat disebut sebagai konsep tak kenal rasaiba hati atau

tak kenal rasa belas kasih.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori human dalam hierarki ruang persepsi model Haley

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (tak kenal kasihan) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

62. Setan-setan politik (62-JL.1-AS.83-Fra) Lambang setan-setan diikuti kata politik menimbulkan makna kias.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias setan-setan dikiasakan

penyair sebagai konsep makluk hidup, seprti manusia yang dapat

berpolitik. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep setan dihayati sebagai konsep

makhluk hidup, seprti manusia yang dapat berpolitik.

Dilihat dari lambang kias setan-setan yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata setan-setan terbentuk dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

156

reduplikasi kata setan yang memiliki arti roh jahat yang selalu

berusaha menggoda manusia (KBBI, 2007: 1055). Dengan demikian,

lambang setan-setan dapat disebut sebagai konsep suatu hal abstrak

yang tak terlihat wujudnya tetapi keadaanya benar-benar ada.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori being dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang

mencakup segala pengalaman manusia yang abstrak dan konsep itu

benar-benar adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya (setan-setan) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

63. Apakah selamanya politik itu

kejam?

(63-JL.1-AS.83-Fra) Lambang kejam yang dikenakan pada subjek politik menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias kejam

dikiasakan penyair sebagai konsep politik yang tidak baik hanya

menguntungan sebelah pihak. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep predikasi dari

makhluk hidup, seperti manusia yang tidak kenal belas kasih dihayati

sebagai konsep keadaan politik yang tidak baik hanya

menguntungkan sebelah pihak.

Dilihat dari lambang kias kejam yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata kejam adalah tidak

menaruh belas kasihan; bengis; zalim(KBBI, 2007: 526). Oleh

karena itu, konsep kejam dapat disebut sebagai konsep sifat-sifat

dalam lingkup manusia yang jahat.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori human dalam hierarki ruang persepsi model Haley

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (kejam) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

64. Lalu sibuk kasak kusuk mencari

kambing hitam

(64-JL.1-AS.83-Fra) Lambang kambing hitam yang digunakan penyair pada kalimat

“Lalu sibuk kasak kusuk mencari kambing hitam” merupakan

ungkapan klise, atau ungkapan metafora yang sudah sering

digunakan. Hakikat dari kata kambaing adalah binatang pemamah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

157

biak dan pemakan rumput (daun-daunan), berkuku genap, tanduknya

bergeronggang, biasanya dipelihara sebagai hewan ternak untuk

diambil daging, susu (KBBI, 2007: 497), sedangkan hakikat dari kata

hitam adalah warna dasar yang serupa dengan warna arang (KBBI,

2007: 405). Oleh karena itu, lambang kambing hitam memiliki

makna yang sebenarnya adalah kambing yang berwarna hitam.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kambing hitam memiliki

maka kias atau memiliki arti lain dari arti yang sebenarnya. Lambang

kias yang digunakan penyair dalam ungkapan metaforis ini sebagai

pengalamannya tentang konsep seseorang yang tidak bersalah

difitnah melakukan kesalahan. Dalam Kamus Ungkapan Bahasa

Indonesia (1984: 124) lambang kambing hitam diartikan sebagai

orang yang dituduh.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

tersebut adalah konsep kambing yang berwarna hitam dihayati

sebagai konsep pengalaman manusia yang dituduh melakukan

kesalahan.

Dilihat dari lambang kias Kambin hitam yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata kambing hitam adalah

kambing yang berwarna hitam, seperti yang telah dijelaskan di atas.

Dengan demikian, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian

dengan jenis kategori human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang mencakup dari dunia fauna dan segala prilakunya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (kambing hitam) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora animate dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

65. Berteriak hingga serak didalam

negeri yang congkak

(65-JL.1-AS.83-Fra) Lambang congkak yang dikenakan pada subjek negeri menimbulkan

makna kias. Dalam ungkpan metaforis ini, lambang kias congkak

dikiaskan penyair sebagai konsep pengalamannya tentang keadaan

suatu negara yang tidak bisa menampung aspirasi suara rakyat. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep negeri dihayati sebagai konsep manusia yang memiliki sifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

158

congkak. Fenomena penciptaan metafora juga menggambarkan

maksud penyair tentang pengalaman suatu hal abstrak tentang

keadaan suatu negara yang tidak bisa menampung aspirasi suara

rakyat.

Dilihat dari lambang kias congkak yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human karena hakikat kata congkak adalah merasa

dan bertindak dengan memperlihatkan diri sangat mulia (pandai,

kaya, dan sebagainya); sombong; angkuh (KBBI, 2007:219).Dengan

demikian, lambang congkak dapat dikatakan sebagai konsep salah

satu sifat yang dimiliki manusia. Selain itu, konsep dari lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup

contoh kongkrit manusia dan segala berpikirnya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(congkak) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafor

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

66. Jarum jam tak mau menunggu

maklum rindu

(66-JL.2-AS.83-Kla) Lambang menunggu yang dikenakan pada subjek jarum jam

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias menunggu dikiaskan penyair sebagai konsep predikasi yang

dapat diterapkan pada benda mati. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep predikasi dari

manusia, seperti menunggu dihayati sebagai predikasi yang dapat

diterapkan pada konsep benda mati seperti jarum jam. Fenomena

penciptaan metafora tersebut menggambarkan maksud penyair

tentang pengalamanya terhadap jarum jam yang menandakan suatu

waktu terasa cepat terlewati.

Dilihat dari lambang kias menunggu yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human karena hakikat kata menungguterbentuk dari

kata dasar tunggu yang memiliki arti tinggal beberapa saat di suatu

tempat dan mengharap sesuatu akan terjadi (datang) (KBBI,

2007:1225).dengan demikian, konsep menunggu dapat disebut

sebagai predikasi dari manusia. Selain itu, konsep dari lambang

tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yaitu yang mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

159

contoh kongkrit manusia dan segala berpikirnya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(menunggu) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori matafora

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

67. Di depan ada polantas

wajahnya begitu buas

(67-JL.2-AS.83-Fra) Lambang buas pada kalimat “ Di depan ada polantas wajahnya

begitu buas” menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis

ini, lambang kias buas dikiasakan penyair sebagai konsep sifat

polantas di Indonesia yang terkenal rakus dengan uang suap dari

pengendara yang tidak menaati peraturan lalu lintas. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep buas yang lazimnya sifat dari binatang dihayati sebagai

konsep sifat dari oknum polantas.

Dilihat dari lambang kias buas yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata buas adalah galak; liar;

ganas: binatang (KBBI, 2007:168). Dengan demikian, lambang buas

dapat disebut sebagai konsep sifat dari bintang.Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup dunia

fauna dan segala prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (buas) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora animate dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

68. Dengarlah detak jantung benihku

yang ku tanam dirahimmu

(68-JL.3-AS.83-Kla) Lambang benih pada kalimat “Dengarlah detak jantung benihku

yang kau tanam di rahimmu” menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang kias benih dikiasakan penyair

sebagai konsep calon anak yang masih di dalam rahim ibunya dan

biasa disebut dengan janin. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep benih dari

suatu tanaman dihayati sebagai konsep janin atau calon anak yang

masih di dalam rahim ibunya.

Dilihat dari lambang kias benih yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan living, karena hakikat kata benih adalah biji atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

160

buah yang disediakan untuk ditanam atau disemaika (KBBI, 2007:

133). Dengan demikian, konsep benih dapat disebut sebagai konsep

bagian dari tanaman yang akan disemaikan.Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori living

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang dikaitkan dengan

kehidupan flora dan sifatnya dapat tumbuh. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(benih) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

living dalam hierarki ruang persepsi model Haley

69. Kuharap keikhlasanmu

sirami benih yang kutabur

ditamanmu

(69-JL.3-AS.83-Kla) Lambang sirami benih yang kutabur ditamanmu pada klausa

“Kuharap keikhlasanmu sirami benih yang kutabur ditamanmu”

memiliki kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias sirami

benih yang ku tabur ditanamanmu dikiasakan penyair sebagai konsep

pengalamannya tentang permintaan seorang calon ayah untuk

merawat dan menjaga anaknya yang masih didalam kandungan

ibunya. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep permintaan seseorang untuk

menjaga tanamaan dihayati sebagai konsep pengalaman manusia

tentang permintaan seorang calon ayah untuk merawat dan menjaga

anaknya yang masih dilam kandungan ibunya.

Dilihat dari lambang kias dalam penciptaan ungkapan metaforis di

atas merupakan wujud interaksi manusia dengan living, karena

hakikat kata benih adalah biji atau buah yang disediakan untuk

ditanam atau disemaika (KBBI, 2007: 133). Dengan demikian,

lambang benih yang merupakan pusat lambang kias di atas dapat

disebut sebagai konsep bagian dari tanaman yang akan

disemaikan.Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian

dengan jenis kategori living dalam hierarki ruang persepsi model

Haley yang dikaitkan dengan kehidupan flora dan sifatnya dapat

tumbuh. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (benih) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora living dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

70. Bentuklah segala warna jiwanya

diantara lingkup manusia

(70-JL.3-AS.83-Fra) Lambang warna pada kalimat “Bentuklah segala warna jiwanya

diantara lingkup manusia” menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang kias warna yang diikuti kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

161

jiwanya dikiasakan penyair sebagai konsep bentuk segala macam

sifat kepribadian yang baik. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah konsep suatu hal

abstrak yaitu warna dihayati sebagai konsep macam-macam sifat

kepribadian manusia.

Dilihat dari lambang kias warna yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata warna adalah kesan yang

diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang

dikenainya (KBBI, 2007:1269). Oleh karen itu, lambang warna dapat

disebut sebagai konsep suatu pengalam manusia yang abstrak tentang

kesan warna dari suatu benda yang dilihatnya.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori being dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang

mencakup semua pengalaman manusia yang abstrak dan konsep itu

benar-benar adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis

penyair dengan lambang kiasnya (warna) tersebut dapat digolongkan

pada jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi

model Haley.

71. Beri watak baja padanya (71-JL.3-AS.83-Fra) Lambang baja pada kalimat “Beri watak baja padanya”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

kias baja dikiasakan penyair sebagai konsep watak seseorang yang

tidak mudah menyerah. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep baja yang keras dan kuat

dihayati sebagai konsep watak seseorang yang tidak mudah

menyerah.

Dilihat dari lambang kias baja yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object, karena hakikat kata baja adalah logam yang

keras (KBBI, 2007: 91). Dengan demikian, lambang baja dapat

disebut sebagai konsep suatu benda logam yang bersifat kuat.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori object dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang

mencakup semua mineral dan dapat pecah, rusak dan lain-lain. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

162

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (baja) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora object dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

72. Kalungkan tabah kala derita (72-JL.3-AS.83-Fra) Lambang tabah pada kalimat “Kalungkan tabah kala derita”

menimbulkan makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang

tabah dikiaskan penyair sebagai konsep perhiasan seperti kalung

yang terbuat dari emas, perak yang biasa dikenakan dileher. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep tabah dihayati sebagai perhiasan yang dapat dikalungkan

Dilihat dari lambang kias tabah yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata tabah adalah tetap dan

kuat hati dalam menghadapi bahaya (KBBI, 2007: 1116). Dengan

demikian, lambang tabah dapat disebut sebagai konsep sifat dari

manusia yang kuat hati dalam menghadapi bahaya.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori human dalam hierarki ruang persepsi model Haley

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (tabah) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

73. Semoga kau tak tuli Tuhan

dengarlah pinta kami sebagai orang

tuanya

(73-JL.3-AS.83-Kla) Lambang Tuhan pada kalimat “Semoga kau tak tuli Tuhan

dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya” menimbulkan makna

kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang Tuhan dikiaskan

penyair sebagai konsep konsep sesorang yang didoakan semoga

tidak tuli. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep Tuhan dihayati sebagai konsep

manusia.

Dilihat dari lambang kias Tuhan yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata Tuhan adalah suatu yang

diyakini, dipuja dan disembah oleh manusia sebagai Yang

Mahakuasa (KBBI, 2007: 1216). Dengan demikian, Lambang Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

163

dapat disebut sebagai konsep suatu hal abstrak yang hanya bisa

diyakini dan diimani manusia atas keberadaanya.Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori being

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup semua

pengalam manusia yang abstrak dan konsep itu benar-benar adanya.

Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya (Tuhan) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

74. Serdadu boneka yang malang (74-JL.4-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, Lambang kias boneka dikiasakan

penyair sebagai konsep suatu masyarakat yang keadaanya menderita

karena adanya perang. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan tersebut adalah konsep boneka dihayati sebagai konsep

suatu masyarakat.

Dilihat dari lambang kias boneka yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object, karena hakikat kataboneka adalah tiruan anak

untuk permaianan anak-anak (KBBI, 2007: 162). Dengan demikian,

lambang booneka dapat disebut sebagai konsep suatu benda yang

berupa mainan yang dimainkan anak-anak. Selain itu, konsep

lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori obejct

dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup semua

mineral dan sifatnya dapat pecah, rusak dan lain-lain. Oleh karena

itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(boneka) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

object dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

75. Jejak kaki para pengungsi

bercengkerama dengan derita

(75-JL.4-AS.83-Kla) Lambang kias bercengkerama yang dikenakan pada subjek jejak kaki

dan diikuti kata derita derita dikiaskan penyair sebagai konsep

pengalaman manusia tentang jejak kaki para pengungsi

menggambarkan penderitaan yang dialaminya. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep bercengkerama dihayati sebagai konsep keadaan yang

menggambarkan penderitaan pengungsi.

Dilihat dari lambang kias bercengkerama yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

164

manusia dengan human, karena hakikat katabercengkerama adalah

percakapan untuk menggembirakan hati atau senda gurau (KBBI,

2007: 206). Dengan demikian, lambang bercengkerama dapat disebut

sebagai konsep predikasi dari manusia yang sedang bercanda gurau.

Selain itu, konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan

jenis kategori human dalam hierarki ruang persepsi model Haley

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (bercengkerama) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

76. Jejak kaki para pengungsi

bercerita pada penguasa

(76-JL.4-AS.83-Kla) Lambang kias bercerita yang dikenakan pada subjek jejak kaki dan

diikuti kata pada penguasa menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang bercerita dikiaskan penyair sebagai

konsep predikasi yang dapat diterapkan pada jejak kaki. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep predikasi bercerita yang lazimnya diterapkan pada subject

manusia dihayati sebagai konsep predikasi yang dapat diterapkan

pada jejak kaki.

Dilihat dari lambang kias bercerita yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat katabercerita adalah

menuturkan cerita (KBBI, 2007: 210). Dengan demikian, lambang

bercerita dapat disebut sebagai konsep predikasi dari manusia yang

sedang menceritakan suatu cerita, seperti dongeng, dll.Selain itu,

konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup

contoh kongkrit manusia dan segala kemampuan berpikirnya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (bercerita) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

77. Tentang harapannya yang mati (77-JL.4-AS.83-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias mati pada kalimat “

Tentang harapanya yang mati” dikiaskan penyair sebagai konsep

suatu harapan yang sudah tiadak ada. Dengan demikian, konsep

harapan tersebut dihayati penyair seperti suatu makhluk hidup yang

setiap saat dapat mati. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

165

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Dilihat dari lambang kias mati yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat katamati adalah sudah hilang

nyawanya tidak hidup lagi (KBBI, 2007: 723). Dengan demikian,

lambang mati dapat disebut dengan konsep pengalaman manusia

yang abstrak tentang konsep mati itu benar-benar adanya. Selain itu,

konsep lambang tersebut memiliki kesesuaian dengan jenis kategori

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley yang mencakup

segala pengalaman manusia yang abstrak dan konsep itu benar-benar

adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (mati) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

78. Dengan nafsu yang makin menggila

nuklir pun tercipta

(78-JL.4-AS.83-Kla) Lambang menggila pada kalimat “Dengan nafsu yang makin

menggila nuklir pun tercipta” menimbulkan makna kias. Dalam

ungkapan metafora ini, lambang kias menggila dikiaskan penyair

sebagai konsep nafsu manusia yang berlebihan. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan tersebut adalah

konsep menggila dihayati sebagai konsep berlebihan.

Dilihat dari lambang kias menggila yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat katamenggila terbentuk dari

kata dasar gila yang memiliki arti menjadi seperti gila tentang sikap

dan perbuatan (KBBI, 2007: 363). Dengan demikian, lambang

menggila dapat disebut sebagai konsep sikap dan perbuatan yang

tidak wajar dari manusia normal. Selain itu, konsep lambang tersebut

memiliki kesesuaian dengan jenis kategori human dalam hierarki

ruang persepsi model Haley yang mencakup contoh kongkrit

manusia dan segala kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(menggila) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

166

79. Mana mungkin bisa terwujudkan

Semua hanya alasan

Semua hanya bohong besar

(79-JL.4-AS.83-Fra) Lambang bohong yang diikuti kata besar menimbulkan makna kias.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias bohong dikiaskan

sebagai konsep suatu benda kongkrit yang dapat diukur. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

bohong dihayati sebagai konsep suatu benda yang dapat diukur.

Dilihat dari lambang kias bohong yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata bohong adalah tidak

sesuai dengan hal yang sebenarnya atau dusta (KBBI, 2007: 160).

Oleh karena itu, konsep bohong dapat disebut sebagai predikasi

manusia yang dapat mengungkapan konsep tersebut.Selain itu,

konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang

persepsi model Haley pada jenis kategori metafora human yang

mencakup contoh kongkrit dan segala kemampuan berpikirnya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (bohong) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

80. Didalam kelas penuh dengan

obrolan

Selalu mengacau laju khayalan

(80-JL.5-AS.83-Fra) Lambang khayalan yang diawalai dengan kata laju menimbulkan

makna kias.Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias khayalan

dikiasakan penyair sebagai konsep kendaran yang melaju. Hal

tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora

penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan

kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah

konsep khayalan dihayati sebagai konsep suatu kendaraan yang dapat

melaju.

Dilihat dari lambang kias khayalan yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata khayalan terbentuk dari

kata dasar khayal yang memiliki arti lukiasan atau gambaran di

dalam angan-anagan atau fantasi (KBBI, 2007: 564). Dengan

demikian, lambang khayalan dapat dikatakan sebagai konsep

pengalaman manusia tentang angan-angan yang bersifat abstrak tidak

berwujud tapi keberadaanya benar ada. Selain itu, konsep lambang

ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley

pada jenis kategori metafora being yang berkaitan pengalaman suatu

hal abstrak dan keberadaanya benar adanya. Oleh karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

167

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(khayalan) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

being dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

81. Dari sana pula aku mulai mengenal

seraut wajah berisi lamunan

(81-JL.5-AS.83-Kla) Lambang berisi yang terdapat pada kalimat “Dari sana pula aku

mulai mengenal seraut wajah berisi lamunan” menimbulkan makna

kias. Dalam ungkapan metaforis ini, Lambang kias berisi dikiaskan

penyair sebagai konsep suatu pengalaman manusia melihat wajah

seseorang yang terlihat melamun. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep berisi dihayati

sebagai konsep suatu pengalaman manusia yang melihat wajah

seseorang yang sedang melamun.

Dilihat dari lambang kias berisi yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata berisi adalah ada isinya;

tidak kosong; tidak hampa (KBBI, 2007: 443). Dengan demikian,

lambang berisi dapat disebut sebagai konsep suatu pengalaman

manusia yang abtrak tentang suatu keadaan.Selain itu, konsep

lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi

model Haley pada jenis kategori metafora being yang mencakup

semua pengalaman manusia yang abstrak dan konsep itu benar-benar

adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (berisi) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

82. Bibir merekahdan merah selalu

basah

(82-JL.5-AS.83-Kla) Lambang merekah yang diawali kata bibir menimbulkan makna

kias.Dalam ungkapan metaforis ini, Lambang kias merekah dikiaskan

penyair sebagai konsep bibir yang bewarna merah merona seperti

bunga yang baru mekar. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep

dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan

dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep merakah yang merupakan sifat

bungadihayati sebagai konsep bibir yang bewarna merah merona

karena memakai lipstik.

Dilihat dari lambang kias merekah yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan living, karena hakikat kata merekah adalah mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

168

mekar (tentang bunga) (KBBI, 2007: 941). Dengan demikian,

lambang merekah dapat disebut sebagai konsep yang dikaitkan

dengan semua kehidupan flora dan segala predikasinya. Selain itu,

konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang

persepsi model Haley pada jenis kategori metafora living yang

mencakup dengan semua kehidupan flora dan segala predikasinya.

Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan

lambang kiasnya (merekah) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora living dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

83. Datang mengetuk pintu hatiku (83-JL.5-AS.83-Fra) Lambang hatiku yang diawali kata pintu menjadi kias.Dalam

ungkapan metaforis ini, lambang kias hatiku, dikiasakan penyair

sebagai konsep sebuah ruangan yang berpintu. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

hatiku dihayati sebagai konsep sebuah ruangan yang berpintu, seperti

rumah.

Dilihat dari lambang kias hatiku yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata hatiadalah alat organ

badan yang berwarna kemerah-merahan di bagian atas rongga perut

(KBBI, 2007:392). Dengan demikian, lambang hati dapat dikatakan

sebagai konsep salah satu organ tubuh dari makhluk hidup, seperti

manusia dan binatang.Selain itu, konsep lambang ini memiliki

kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis

kategori metafora human yang mencakup contoh kongkrit manusia

dan kemampuan berpikirnya sehingga dapat menghayati dengan

perasaanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (hati) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

84. Keras melebihi gelegar halilintar

yang ganasmenyambar

(84-JL.6-AS.83-Fra) Lambang ganas yang dikenakan pada subjek halilintar menimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias ganas

dikiasakan penyair sebagai konsephalilintar berbunyi keras sehingga

menyebabkan rasa takut. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep ganas dihayati

sebagai konsep halilintar yang berbunyi keras sehingga menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

169

rasa takut.

Dilihat dari lambang kias ganas yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata ganas adalah galak suka

menyerang atau melawan dan sebagainya (KBBI, 2007: 330).

Dengan demikian, lambang ganas dapat disebut dari predikasi dari

manusia yang memiliki sisi negatif seperti galak, suka melawan dan

lain-lain.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora human

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (ganas) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

85. Mari kita hentikan

dansa mereka

dengan memberi sinar matahari

(85-JL.6-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias matahari dikiasakan

penyair sebagai konsep suatu nasehat. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep matahari dihayati

sebagai konsep suatu nasehat.

Dilihat dari lambang kias matahari yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan cosmos, karena hakikat kata matahari adalah benda

angkasa, titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yang

mendatangkan panas pada bumi di siang hari (KBBI, 2007:

722).dengan demikian, lambang matahari dapat disebut sebagai

konsep sebuah benda angkasa yang menggunakan ruang di sana.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora cosmos

yang tidak hanya ada melainkan mempati ruang di jagad raya, seperti

bulan, bumi, matahari dan lain-lain. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (matahari)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora cosmos

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

86. Terkurung gedung-gedung tinggi (86-JL.6-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang gedung-gedung yang di

awalai kata terkurung menimbulkan makna kias. Lambang kias itu,

dikiaskan sebagai konsep suatu kurungan yang sifatnya mengurung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

170

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep gedung-gedung dihayati sebagai konsep kurangan

yang sifatnya mengurung.

Dilihat dari lambang kias gedung-gedung yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan object, karena hakikat kata gedung-gedung

terbentuk dari adanya reduplikasi dari kata gedung yang memiliki arti

bangunan tembok yang besar sebagai tempat kegiatan, seperti kantor,

sekolah dll (KBBI, 2007: 342). Dengan demikian, lambang gedung

dapat disebut sebagai bangunan besar yang terbuat dari tembok

sebagai tempat segala aktivitas dari manusia.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora object yang

mencakup dari semua mineral yang sifatnya dapat pecah, rusak dan

sejenisnya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (gedung-gedung) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora object dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

87. Nampak merangkak degup jantung (87-JL.6-AS.83-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang merangkak yang diikuti kata

degup jantung dikiasakan penyair sebagai konsep suatu gerakan

degup jantung yang bergerak lamban. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep merangkak dihayati

sebagai konsep suatu gerakan degup jantung yang bergerak lamban.

Dilihat dari lambang kias merangkak yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata merangkak adalah

bergerak dengan bertumpu pada tangan dan lutut (KBBI, 2007: 928).

Oleh karena itu, konsep merangkak dapat disebut dengan konsep

predikasi dari manusia, seperti balita, ataupun seorang tentara.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora human

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya sehingga dapat menadahi sesuatu. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

171

(merangkak) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

88. Tak sanggup aku melihat

lukamu kawan dicumbu lalat

(88-JL.6-AS.83-Kla) Lambang dicumbu yang terdapat pada kalimat “Tak sanggup aku

melihat lukamu kawan dicumbu lalat”menimbulkan makna kias.

Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias dicumbu dikiasakan

penyair sebagai konsep predikasi yang dapat diterapkan pada subjek

lalat. Fenomena tersebut mengambarkan maksud penyair tentang

konsep lalat yang menghinggapi luka dihayati seperti manusia yang

saling bercumbu.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep dicumbu lalat dihayati sebagai konsep lalat yang

menghinggapi luka.

Dilihat dari lambang kias dicumbu yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata dicumbu terbentuk dari

kata dasar cumbu yang memiliki arti kata-kata manis yang dipakai

untuk membujuk seorang kekasih (KBBI, 2007: 223). Dengan

demikian, konsep dicumbu dapat disebut predikasi dari manusia yang

sedang membujuk. Selain itu, konsep lambang ini memiliki

kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis

kategori metafora human yang mencakup contoh kongkrit manusia

dan kemampuan berpikirnya sehingga dapat menadahi sesuatu. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (dicumbu) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

89. Sentuhan anginwaktu siang

kibarkan satu kain bendera usang

(89-JL.7-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, angin dikiaskan penyair sebagai

konsep manusia yang dapat mengibarkan bendera. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

angin dihayati sebagai konsep manusia. Dilihat dari lambang kias

angin yang digunakan penyair dalam penciptaan ungkapan

metaforisnya merupakan wujud interaksi manusia dengan energy,

karena hakikat kata angin adalahgerakan udara dari daerah yang

bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah (KBBI, 2007: 49).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

172

Dengan demikian, lambang angin dapat disebut sebagai konsep

gerekan udara.Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian

dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis kategori

metafora energy yang tidak hanya ada dan mencakup predikasi

menempati ruang serta prilakunya bergerak. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(angin) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora

energy dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

90. Kadar cintamereka tak terhitung

besarnya

(90-JL.7-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, kata cinta merupakan hal abstrak dan

benar adanya itu diawali kata kadar menimbulkan makna kias. Hal

itu, dikiasakan penyair sebagai konsep zat yang dapat diukur seperti

zat cair, padat dan sejenisnya. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep cinta suatu hal

abstrak dan benar adanya dihayati sebagai konsep suatu hal zat yang

dapat diukur seperti zat cair, padat dan sejenisnya.

Dilihat dari lambang kias cinta yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata cinta adalah suka sekali,

sayang benar (KBBI, 2007: 214). Dengan demikian, konsep cinta

dapat disebut sebagai pengalaman suatu hal abstrak yang

keberadaanya benar adanya. Selain itu, konsep lambang ini memiliki

kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis

kategori metafora being yang berkaitan pengalaman suatu hal abstrak

yang keberadaanya benar adanya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (cinta) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafora being dalam hierarki

ruang persepsi model Haley.

91. Harapan tertanam (91-JL.7-AS.83-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias tertanam yang diawali

kata harapan menimbulkan makna kias. Hal itu, dikiasakan penyair

sebagai konsep harapan yang masih ada. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

tertanam seperti benih suatu tumbuh-tumbuhandihayati sebagai

konsep predikasi harapan yang masih ada.

Dilihat dari lambang kias tertanam yang digunakan penyair dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

173

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan living, karena hakikat kata tertanam terbentuk dari

kata dasar tanam yang memiliki arti melakukan pekerjaan tanam-

menanam, sepeti petani (KBBI, 2007: 1133). Dengan demikian,

konsep tertanam dapat disebut dengan konsep predikasi dari

kehidupan flora.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora living yang

berkaitan semua kehidupan floraikasinya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (tertanam)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora living dalam

hierarki ruang persepsi model Haley

92. Debu yang ada diatas kulit tubuh

ini saksi bisu

(92-JL.8-AS-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, predikasi saksi bisu yang dikenakan

pada subjek debu menimbulkan makna kias. Lambang kias debu

tersebut dikiaskan penyair sebagai manusia yang dapat bersaksi

tetapi tidak dapat berkata-kata. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep debu dihayati

sebagai konsep manusia bisu yang jadi saksi.

Dilihat dari lambang kias debu yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat debu adalah serbuk halus dari

tanah dan sebagainya (KBBI, 2007: 243). Dengan demikian, lambang

debu dapat disebut sebagai pengalaman manusia yang abstrak

tentang konsep debu yang tak terlihat secara langsung oleh indra

karena terbentuk dari serbuk halus dari tanah.Selain itu, konsep

lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi

model Haley pada jenis kategori metafora being yang mencakup dari

pengalaman manusia yang abstrak dan konsep itu benar-benar

adanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (debu) tersebut dapat digolongkan pada

jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang persepsi model

Haley.

93. Menampung setiap ungkapan (93-JL.8-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang menampung diikuti kata

ungkapan menimbulkan makna kias. Hal itu, dikiasakan penyair

sebagai konsep sesorang (sahabat) yang mendengarkan dan

memahami sebuah keluhan. Hal tersebut, mengambarkan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

174

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep menampung sebagai

konsep mendengarkan sebuah ungkapan keluhan.

Dilihat dari lambang kias menampung yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat menampung terbentuk dari

kata dasar tampung yang memiliki arti menadah sesuatu yang jatuh

bertitik, tercurah, dan sebagainya dari atas (KBBI, 2007: 1132).

Dengan demikian, lambang menampung dapat disebut sebagai

konsep predikasi dari manusia yang menadahi sesuatu yang tercurah

atau tertitik dari atas.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora human

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya sehingga dapat menadahi sesuatu. Oleh karena itu,

penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya

(menampung) tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori

metafora human dalam hierarkir ruang persepsi model Haley

94. Mendekap semua keluhan (94-JL.8-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang mendekap diikuti kata

keluhan menimbulkan makna kias. Hal itu, dikiaskan penyair sebagai

konsep sesorang (sahabat) yang mendengarkan dan memahami

sebuah keluhan. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep mendekap sebagai konsep predikasi

dari manusia dihayati sebagai sesorang (sahabat) yang mendengarkan

dan memahami sebuah keluhan.

Dilihat dari lambang kias mendekap yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat mendekap adalah memeluk

(KBBI, 2007: 246). Dengan demikian, lambang mendekap dapat

disebut sebagai konsep predikasi dari manusia. Selain itu, konsep

lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi

model Haley pada jenis kategori metafora human yang mencakup

contoh kongkrit manusia dan kemampuan berpikirnya sehingga dapat

menghayati dengan perasaanya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (mendekap)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

175

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora human

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

95. Menangkap tawa

merebut duka

(95-JL.8-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang tawa yang diawali kata

menangkap menimbulkan makna kias. Begitu juga dengan kata duka

yang diikuti kata merebut. Kedua hal itu, dikiasakan penyair sebagai

konsep sesorang yang dapat menghibur sahabatnya.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep tawa dan duka dihayati sebagai konsep suatu

benda yang dapat di tangkap dan direbut.

Dilihat dari lambang kias tawa dan duka yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan human, karena hakikat kata tawa adalah ungkapan

rasa gembira, senang, geli dsb dengan mengeluarkan suara melalui

alat ucap (KBBI, 2007: 1150), sedangkan kata duka adalah susah

hati; sedih hati (KBBI, 2007: 278). Dengan demikian, lambang tawa

dan duka dapat disebut dengan konsep hasil penhayatan seseorang

terhadap suana disekitarnya.

Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki

ruang persepsi model Haley pada jenis kategori metafora human

yang mencakup contoh kongkrit manusia dan kemampuan

berpikirnya sehingga dapat menghayati dengan perasaanya. Oleh

karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair dengan lambang

kiasnya (tawa dan duka) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora human dalam haierarki ruang persepsi model

Haley.

96. Satu cerita dua manusia

terlibat dalam amuk asmara

(96-JL.8-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang asmara yang diawali kata

amuk menimbulkan makna kias. Hal itu, dikiaskan sebagai

pengalaman penyair tentang keadaan perasaan yang saling tersakiti

akibat jalinan asmaranya. Hal tersebut, mengambarkan tentang

konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep asmara yang

merupakan konsep abstrak suatu pengalaman sesorang tentang rasa

tertarik dengan lawan jenisnya dihayati sebagai konsep sesorang

yang dapat mengamuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

176

Dilihat dari lambang kias asmara yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan being, karena hakikat kata asmara adalah perasaan

senang kepada lain jenis atau rasa cinta (KBBI, 2007: 71). Dengan

demikian, lambang asmara dapat disebut dengan konsep abstrak

pengalaman seseorang tentang perasaan senang kepada lain jenis atau

rasa cinta yang benar adanya.Selain itu, konsep lambang ini memiliki

kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis

kategori metafora being yang mencangkup konsep abstrak dan

keberadaanya benar-benar ada.Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (asmara) tersebut dapat

digolongkan pada jenis kategori metafora being dalam hierarki ruang

persepsi model Haley.

97. Sejuta lumba lumba mengawasi

cemas

(97-JL.9-AS.83-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang lumba-lumba yang diikuti

predikasi mengawasi cemasmenimbulkan makna kias. Hal itu,

dikiaskan penyair sebagai konsep sesorang dapat mengawasi cemas.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep lumba-lumba yang merupakan salah satu dari jenis

binatang mamalia lautdihayati sebagai konsep sesorang yang dapat

mengawasi cemas.

Dilihat dari lambang kias lumba-lumba yang digunakan penyair

dalam penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata lumba-lumba adalah

binatang mamalia laut sejenis ikan paus, bergigi kecil dengan

moncong yang panjang (KBBI, 2007: 688). Dengan demikian,

konsep lumba-lumba dapat disebut sebagai salah satu jenis binatang

mamalia laut.Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian

dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis kategori

metafora animate yang memiliki contoh kongkrit dari dunia fauna

dan segala prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan

metaforis penyair dengan lambang kiasnya (lumba-lumba) tersebut

dapat digolongkan pada jenis kategori metafora animate dalam

hierarki ruang persepsi model Haley

98. Risau camar membawa kabar (98-JL.9-AS.83-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, Lambang camar yang diikuti

predikasi membawa kabarmenimbulkan makna kias. Hal itu,

dikiaskan penyair sebagai konsep sesorang dapat membawa kabar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

177

atau pesan yang akan disampaikan. Hal tersebut, mengambarkan

tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair yang berusaha

membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep camar yang

merupakan salah satu jenis burungdihayati sebagai konsep sesorang

dapat membawa kabar atau pesan yang akan disampaikan.

Dilihat dari lambang kias camar yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata camar adalah burung

yang berwarna putih keabu-abuan, berparuh panjang dan runcing

(KBBI, 2007: 189) Dengan demikian, lambang camar dapat disebut

sebagai salah satu jenis burung. Selain itu, konsep lambang ini

memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada

jenis kategori metafora animate yang memiliki contoh kongkrit dari

dunia fauna dan segala prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (camar)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

99. Risau camar memberi salam (99-JL.9-AS.83-Kla) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang camar yang diikuti predikasi

memberi salam menimbulkan makna kias. Hal itu, dikiaskan penyair

sebagai konsep sesorang dapat memberi salam. Hal tersebut,

mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan metafora penyair

yang berusaha membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-

kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan itu adalah konsep

camar yang merupakan salah satu jenis burungdihayati sebagai

konsep manusia yang memberi salam.

Dilihat dari lambang kias camar yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi

manusia dengan animate, karena hakikat kata camar adalah burung

yang berwarna putih keabu-abuan, berparuh panjang dan runcing

(KBBI, 2007: 189) Dengan demikian, lambang camar dapat disebut

sebagai salah satu jenis burung. Selain itu, konsep lambang ini

memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada

jenis kategori metafora animate yang memiliki contoh kongkrit dari

dunia fauna dan segala prilakunya. Oleh karena itu, penciptaan

ungkapan metaforis penyair dengan lambang kiasnya (camar)

tersebut dapat digolongkan pada jenis kategori metafora animate

dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

178

100. Jilat api dan jerit penumpang kapal (100-JL.9-AS.83-Fra) Dalam ungkapan metaforis ini, lambang api yang diawali kata

jilatmerupakan ungkapan klise atau sering digunakan. Pernyataan

tersebut sesuai dalam Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia (1984: 21)

lidah api mulai menjilat memiliki makna ujung nyala api. Hal itu,

dikiaskan penyair sebagai manusia atau binatang yang memiliki lidah

sehingga dapat menjilat.

Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar penciptaan

metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal tanpa

menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang dibandingkan

itu adalah konsep api yang merupakan sumber energidihayati sebagai

konsep manusia yang mempunyai lidah sehingga dapat menjilat.

Dilihat dari lambang kias api yang digunakan penyair dalam

penciptaan ungkapan metaforisnya merupakan wujud inetaraksi

manusia dengan energy, karena hakikat kata api adalah panas dan

cahaya yang berasal dari sesuatu yang terbakar nyala (KBBI, 2007:

60). Dengan demikian, konsep api dapat dikatakan sebagai suatu

sumber energi yang menimbulkan panas atau cahaya. Selain itu,

konsep lambang ini memiliki kesesuaian dalam hierarki ruang

persepsi model Haley pada jenis kategori metafora energy yang tidak

hanya ada dan mencakup predikasi menempati ruang serta prilakunya

bergerak. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (api) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora energy dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

101. Tampomas hati siapa yang tak

panas

(101-JL.9-AS.83-Fra) Lambang hati yang diikuti klausa siapa yang tak panasmenimbulkan

makna kias. Dalam ungkapan metaforis ini, lambang kias hati

dikiaskan penyair sebagai konsep perasaan seseorang yang jengkel,

kecewa dsb. Hal tersebut, mengambarkan tentang konsep dasar

penciptaan metafora penyair yang berusaha membandingkan dua hal

tanpa menggunakan kata-kata pembanding. Kedua hal yang

dibandingkan itu adalah konsep hati yang merupakan organ

manusiadihayati sebagai konsep suatu perasaan sesorang. Dilihat dari

lambang kias hati yang digunakan penyair dalam penciptaan

ungkapan metaforisnya merupakan wujud interaksi manusia dengan

human, karena hakikat kata hatiadalah alat organ badan yang

berwarna kemerah-merahan di bagian atas rongga perut (KBBI,

2007:392).Dengan demikian, lambang hati dapat dikatakan sebagai

konsep salah satu organ tubuh dari makhluk hidup, seperti manusia

dan binatang.Selain itu, konsep lambang ini memiliki kesesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

179

dalam hierarki ruang persepsi model Haley pada jenis kategori

metafora human yang mencakup contoh kongkrit manusia dan

kemampuan berpikirnya sehingga dapat menghayati dengan

perasaanya. Oleh karena itu, penciptaan ungkapan metaforis penyair

dengan lambang kiasnya (hati) tersebut dapat digolongkan pada jenis

kategori metafora human dalam hierarki ruang persepsi model Haley.

Yogyakarta, 08 Maret 2017

Triangulator hasil pengumpulan data dan analisis data

Drs. B, Rahmanto, M.Hum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

180

Lampiran 4 Hasil Pengkategorian Data

Pengkategorian Data

Hasil pengkategorian data ungkapan metafora berdasarkan kesesuaian kriteria lambang kias

dengan kriteria kesembilan kategori ruang persepsi manusia model Haley.

A. Kategori Being

Predikasi : ada (pengalaman manusia yang abstrak)

Contoh nomina : kebenaran, kasih, cinta

1. Tuhanterlalu cepat semua kau panggil satu-satunya yang tersisa proklamator tercinta (04-

JL.3-ASM.81-Kla)

2. Aku berteman iblis yang baik hati (11-JL.7-ASM.81-Fra)

3. Membelah malammendung yang selalu datang (12-JL.7-ASM.81-Fra)

4. Merah membara tertanam wibawa (25-JL.10-ASM.81-Kla)

5. Putihmu suci penuh karisma (26-JL.10-ASM.81-Fra)

6. Tangisan pertamamu

ditandai BBM tinggi(32-JL.1-AP.82-Fra)

7. BBM tinggi susu tak terbeli (33-JL.1-AP.82-Fra)

8. Apa yang tersembunyi

dibalik manis senyummu (41-JL.3-AP.82-Fra)

9. Jalan gelap yang kau pilih

penuh lubang dan mendaki (43-JL.3-AP.82-Fra)

10. Oh jelas kami kecewa

menatap rimba yang dulu perkasa(45-JL.4-AP.82-Fra)

11. Inilah manusia

dengan segala macamwarna hidupnya (50-JL.5-AP.82-Fra)

12. Tak bermata

pandang dunia dengan jiwa(53-JL.7-AP.82-Kla)

13. Setan-setan politik(62-JL.1-AS.83-Fra)

14. Bentuklah segala warna jiwanya

diantara lingkup manusia (70-JL.3-AS.83-Fra)

15. Semoga kau tak tuli Tuhan

dengarlah pinta kami sebagai orang tuanya (73-JL.3-AS.83-Kla)

16. Tentang harapannya yang mati(77-JL.4-AS.83-Kla)

17. Mana mungkin

bisa terwujudkan

semua hanya alasan

semua hanya bohong besar (79-JL.4-AS.83-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

181

18. Didalam kelas penuh dengan obrolan

selalu mengacau laju khayalan(80-JL.5-AS.83-Fra)

19. Dari sana pula aku mulai mengenal seraut wajah berisi lamunan(81-JL.5-AS.83-Kla)

20. Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya (90-JL.7-AS.83-Fra)

21. Debu yang ada diatas kulit tubuh ini saksi bisu (92-JL.8-AS.83-Kla)

22. Satu cerita dua manusia

terlibat dalam amuk asmara (96-JL.8-AS.83-Fra)

B. Kategori Cosmos

Predikasi : menggunakan ruang

Contoh nomina : matahari, bumi, bulan, langit

1. Cepatlah besarmatahariku (34-JL.1-AP.82-Fra)

2. Mari kita hentikan

dansa mereka

dengan memberi sinar matahari(85-JL.6-AS.83-Fra)

C. Kategori Energy

Predikasi : bergerak, menempati ruang

Contoh nomina : cahaya, angin, api

1. Hujan air mata dari pelosok negeri (05-JL.3-ASM.81-Fra)

2. Sinar matamu tajam namun ragu (22-JL.10-ASM.81-Fra)

3. Dalam hati yang bimbang berdoa beriterang jalan anak hamba (10-JL.4-ASM.81-Fra)

4. Dengan sorot mata yang keduanya buta (13-JL.7-ASM.81-Fra)

5. Sinar terang lampu merkuri

pasti akan engkau dapati(52-JL.7-AP.82-Kla)

6. Sentuhan anginwaktu siang

kibarkan satu kain bendera usang (89-JL.7-AS.83-Fra)

D. Kategori Substance

Predikasi : lembam

Contoh nomina : semacam gas

1. O Tuhan beri setetes rejeki(09-JL.4-ASM.81-Fra)

2. Pernahkah tuan renungkan

harga keringatnya (48-JL.5-AP.82-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

182

E. Kategori Terrestrial

Predikasi : terhampar

Contoh nomina : gunung, sungai, laut

1. Pulau-pulau yang berpencar bersatu dalam kibarmu (27-JL.10-ASM.81-Kla]

F. Kategori Object

Predikasi : pecah, rusak

Contoh nomina : semua benda, mineral

1. Dan segumpal harapan

kapankah datang tuan berkantong tebal (08-JL.4-ASM.81-Fra)

2. Tak peduli itu istri orang yang penting bisa ngasah pedang(38-JL.2-AP.82-Fra)

3. Pedang tajam wanita ditendang(39-JL.2-AP.82-Fra)

4. Tukang sapu bawa sapu juga disapu kok bisa begitu(49-JL.5-AP.82-Kla)

5. Beri watak baja padanya (71-JL.3-AS.83-)

6. Serdadu boneka yang malang (74-JL.4-AS.83-Fra)

7. Terkurung gedung-gedung tinggi (86-JL.6-AS.83-Fra)

G. Kategori Living

Predikasi : tumbuh

Contoh nomina : semua kehidupan dunia flora

1. Nada merambatpelan dikesunyian malam (17-JL.9-ASM.81-Kla)

2. Berkibarlah benderaku singkirkan benaludi tiangmu (29-JL.10-ASM.81-Kla)

3. Dengarlah detak jantung benihku yang ku tanam dirahimmu (68-JL.3-AS.83-Kla)

4. Kuharap keikhlasanmu

sirami benih yang kutabur ditamanmu(69-JL.3-AS.83-Kla)

5. Bibir merekahdan merah selalu basah (82-JL.5-AS.83-Kla)

6. Harapan tertanam(91-JL.7-AS.83-Kla)

H. Kategori Animate

Predikasi : berjalan, lari

Contoh nomina : semua kehidupan dunia fauna

1. Laju sepeda kumbang di jalan berlubang

s'lalu begitu dari dulu waktu jaman jepang (02-JL.2-ASM.81-Fra)

2. Terpisah dari ramai berteman nyamuk nakal (07-JL.4-ASM.81-Fra)

3. Bermacamsuku berbeda bersatu dalam cengkeramanmu(23-JL.10-ASM.81-Kla)

4. Terbanglah garudaku singkirkan kutu-kutu di sayapmu(28-JL.10-ASM.81-Kla)

5. Bukanlah rumus kode buntut(30-JL.10-ASM.81-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

183

6. Tabir gelap yang dulu hinggap(40-JL.3-AP.82-Kla)

7. Namun tugas tetap jalan absen gaji melayang(47-JL.5-AP.82-Kla)

8. Kala sisa ombak merayap (54-JL.8-AP.82-Kla)

9. Terasa panas menyengat(55-JL.8-AP.82-Kla]

10. Semilir angin berhembus

bawa dendang unggas laut (58-JL.8-AP.82-Kla)

11. Tak buas lagi ombakmu (60-JL.8-AP.82-Fra)

12. Lalu sibuk kasak kusuk mencari kambing hitam (64-JL.1-AS.83-Fra)

13. Di depan ada polantas

wajahnya begitu buas(67-JL.2-AS.83-Fra)

14. Keras melebihi gelegar halilintar

yang ganas menyambar (84-JL.6-AS.83-Fra)

15. Sejuta lumba-lumba mengawasi cemas (97-JL.9-AS.83-)

I. Kategori Human

Predikasi : berpikir, mempunyai intelegensia

Contoh nomina : manusia dengan segala tingkah lakunya

1. Empat tahun lamanya

bergelut dengan buku

'tuk jaminan masa depan (01-JL.1-ASM.81-Fra)

2. Jadi guru jujur berbakti memangmakan hati (03-JL.2-ASM.81-Fra)

3. Bernisan bangga, berkafan doa

dari kami yang merindukan orang sepertimu (06-JL.3-ASM.81-Fra)

4. Dan burung burung bangkai berdansa senang(14-JL.8-ASM.81-Kla)

5. Di ujung lainya wabah busung menyerang(15-JL.8-ASM.81-Kla)

6. Deting piano kala jemari menari(16-JL.9-ASM.81-Fra)

7. Hati kecil berbisik untuk kembali padanya (18-JL.9-ASM.81-Kla)

8. Seribu kata menggoda seribu sesal di depan mata (19-JL.9-ASM.81-Kla)

9. Namun senyummu tetap mengikuti(21-JL.9-ASM.81-Kla)

10. Angin genit mengelus merah putihmu (24-JL.10-ASM.81-Kla)

11. Terompet tahun baru menyambutmu (31-JL.1-AP.82-Kla)

12. Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku (35-JL.1-AP.82-Fra)

13. Doa kami di nadimu (36-JL.1-AP.82-Fra)

14. Tuan yang merasa hidung belang

keranjingan main perempuan (37-JL.2-AP.82-Fra)

15. Apa yang tersembunyi

dibalik bening dua matamu (42-JL.3-AP.82-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

184

16. Tawa kelakar badut-badut serakahtanpa HPH berbuat semaunya (44-JL.4-AP.82-Fra)

17. Bencana erosi selaludatang menghantui(46-JL.4-AP.82-Kla)

18. Namun jangan padam ambisi (51-JL.7-AP.82-Fra)

19. Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan(61-JL.1-AS.83-Kal)

20. Apakah selamanya politik itu kejam? (63-JL.1-AS.83-Fra)

21. Berteriak hingga serak didalam negeri yang congkak(65-JL.1-AS.83-Fra)

22. Jejak kaki para pengungsi

bercengkerama dengan derita(75-JL.4-AS.83-Kla)

23. Jejak kaki para pengungsi

bercerita pada penguasa(76-JL.4-AS.83-Kla)

24. Dengan nafsu yang makin menggila

nuklir pun tercipta (78-JL.4-AS.83-Kla)

25. Datang mengetuk pintu hatiku(83-JL.5-AS.83-Fra)

26. Nampak merangkak degup jantung (87-JL.6-AS.83-Kla)

27. Tak sanggup aku melihat

lukamu kawan dicumbu lalat (88-JL.6-AS.83-Kla)

28. menampung setiap ungkapan (93-JL.8-AS.83-Fra)

29. Mendekap semua keluhan (94-JL.8-AS.83-Fra)

30. Menangkap tawa

merebut duka(95-JL.8-AS.83-Fra)

31. Tampomas hati siapa yang tak panas (101-JL.9-AS.83-Fra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS METAFORA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS PADA … · Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

185

BIOGRAFI PENULIS

Yonatan anak kedua dari empat bersaudara, lahir di

Tegal Arum pada tanggal 11 Juni 1991. Pada tahun

ajaran 2002/2003 menyelesaikan pendidikan dasar di

SD Negeri 198 Kabupaten Tebo, kemudian pada

tahun ajaran 2005/2006 menyelesaikan pendidikan

menegah pertama di SMP Negeri 6 Kabupaten Tebo,

dan pada tahu ajaran 2008/2009 menyelesaikan

pendidikan menegah atas di SMA Negeri 11 Kabupaten Tebo. Pada tahun 2012,

peneliti melanjutkan studi di progam Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama

menjadi mahasiswa PBSI, Penulis aktif mengikuti dan terlibat aktif di berbagai

kegiatan baik di dalam prodi maupun di luar prodi. Pada tahun periode 2014/2015

penulis tercatat sebagai Koordinator Devisi Pemilu Himpunan Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI