6
ANALISIS NOVEL “SANG PENCERAH” A. Struktur Novel “SANG PENCERAH” Penulis : Akmal Nasery Basral Penerbit : Mizan Tahun Pertama terbit : 2010 Jumlah Halaman : 461 B. Sinopsis novel “SANG PENCERAH” Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Muhammad Ihsan Tarore) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah. Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka'bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid Agung Kauman, Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo), meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota

Analisis Novel Sang Pencerah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdsdd

Citation preview

Page 1: Analisis Novel Sang Pencerah

ANALISIS NOVEL “SANG PENCERAH”

A. Struktur Novel “SANG PENCERAH”

Penulis : Akmal Nasery Basral

Penerbit : Mizan

Tahun Pertama terbit : 2010

Jumlah Halaman : 461

B. Sinopsis novel “SANG PENCERAH”

Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Muhammad Ihsan Tarore) mengubah

namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas

pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah.

Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman

yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka'bah di Mekah,

melainkan ke Afrika. Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid

Agung Kauman, Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo),

meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota

Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah berjalan selama berabad-abad

lampau.

Walaupun usul perubahan arah kiblat ini ditolak, melalui suraunya Ahmad

Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang

salah. Ahmad Dahlan dianggap mengajarkan aliran sesat, menghasut dan merusak

kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.

Bukan sekali ini Ahmad Dahlan membuat para kyai naik darah. Dalam khotbah

pertamanya sebagai khatib, dia menyindir kebiasaan penduduk di kampungnya,

Kampung Kauman, Yogyakarta. "Dalam berdoa itu cuma ikhlas dan sabar yang

Page 2: Analisis Novel Sang Pencerah

dibutuhkan, tak perlu kiai, ketip, apalagi sesajen," katanya. Walhasil, Dahlan

dimusuhi.

Langgar kidul di samping rumahnya, tempat dia salat berjemaah dan mengajar

mengaji, bahkan sempat hancur diamuk massa lantaran dianggap menyebarkan aliran

sesat.

Dahlan, yang piawai bermain biola, dianggap kontroversial. Ahmad Dahlan

juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan

muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda, serta mengajar agama

Islam di Kweekschool atau sekolah para bangsawan di Jetis, Yogyakarta.

Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan

lingkungan cendekiawan priyayi Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak

membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah

(Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Ganesha),

Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adhiswara)

dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk organisasi

Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai

dengan perkembangan zaman.

C. Analisis Unsur Intrisik

1. Tema

Tema dalam novel Sang Pencerah ini adalah Perjuangan menegakkan

kebenaran dan mendirikan kehidupan yang lebih baik.

2. Penokohan

No Nama Watak

1

2

3

4

5

6

7

Kholil kamaludiningrat

Maisaroh

Sri sultan

Hamengkubuwono I

Haji Wiryokusumo

K.H. Ahmad Dahlan

Sri Sultan

Hamengkubuwono

Pemimpin pengajian yang arif dan bijaksana

Murid yang acuh tak acuh,membaca Alqur·an

Susunan pertama kesultanan Islam

Perancang bangunan Masjid Ghede

Baik,tegas,pintar,tidak mudah menyerah

menghadapimasalah,mudah bergaul dengan

siapa saja dan tidak mudah mengafirkan orang

lain

Page 3: Analisis Novel Sang Pencerah

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

VIINyai Abdullah (ibu

darwais)r

Pono (sahabat aku)

Sakri (sahabat aku)

Sukar (sahabat aku)

Siti Walidah (sahabat aku )

Kangmas Fhadil (sahabat

aku)

Parjan (anak ngadisuryam

Mas Noor

Mas Muhsia

Mas shaleh

Kiai Abdul Hamid

Lempuyang

Wangi

Syah rasyid Riidha

K.H. Muhammad faldhil

DR.Wahidin Sudiro

husodo

Nyai Fadhil (ibu walidah)

Kiai Sholeh Darat

Maulana Malik Ibrahim

Budi Utomo

K.H Abu Bakar

Siti Aminah

K.H Fahruddin

Kiai Noor

Kiai Fahal

Bapak iman dan khatib Mesjid Ghede,

pemimpin yang baik danbijaksana.

Sahabat yang penyayang,rendah hati,tidak

mudah putus asa.

Suka bergurau dan pandai menghibur.

Anak yang pendiam,cantik, dan lemah lembut.

Taat,tawadhu, suka membantu.

13 - 16 Kakak ipar aku sekaligus, sebagai

Guru ilmu Agama.Lemah lembut, dermawan,

dan penyang.

Pedagang batik yang tegas dalam segala hal.

Rendah hati dan penurut.

Karismatik, penulis, dan berwibawa

Teguh pendirian dan tidak mudah putus asa

Bertanggung-jawab dan tidak mengejar

kepentingan dunia

Wawasan tinggi atau luas, suka membantu dan

rendah hati

Penyayang anak-anak.

Kreatif dan di kenal sebagai penulis yang

produktif 

Cerdas dalam berorganisasi dan memiliki

wawasan luas

Berpengetahuan tinggi tentang agama,

berwibawa dan rendah hati

Penyayang,dan memperhatikan masa depan

anak-anaknya.

Peduli terhadap sesama muslim, banyak

memberikan usulan/dalam setiap kegiatan,

Page 4: Analisis Novel Sang Pencerah

Syaikh Abdul Kahar ramah dan suka bertanya

Keras dalam mengambil keputusan,tegas

dalam mengambilkeputusan dan tegas

menghadapi masalah serta tidak mudah putus

asa

3. Alur

Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju mundur. Alasannya adalah

novel ini menceritakan kembali peristiwa-peristiwa atau kejadian tokohnya

kemudian kembali keceritaawal untuk melanjutkan kembali cerita tersebut.

Keterangan :

a. Peristiwa 1 : alur maju mundur

b. Peristiwa 2 : alur maju

c. Peristiwa 3 : alur maju

d. Peristiwa 4 : alur maju mundur

e. Peristiwa 5 : alur maju mundur

f. Peristiwa 6,7,9,10,11,16.18 : alur maju

g. Peristiwa 8,12,13,14,15,17 : maju mundur

4. Latar / setting

Setting waktu dalam novel ini adalah pada abad ke-20 an, dan Setting

tempatnya di Kauma Ngayogkarta, mesjid Gedhe dan Langgar Kidul, Keraton,

pedesaan, pesantren, zaman penjajahan Belanda.

5. Gaya bahasa

Dalam novel ini bahasa yng dipakai adalah bahasa daerah dan bahasa

sehari - hari

6. Amanat

Amanat yang terkandung didalam novel ini yaitu memberikan

pencerahan jiwa, hati, dan pikiran dalam melihat perkembangan islam

diIndonesia sampai sekarang ini.

7. Sudut pandang

Sudut pandang novel ini adalah “aku” atau sudut pandang orang pertama

tunggal tokoh utama.

Page 5: Analisis Novel Sang Pencerah