16
1 ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya) ISTIFARIANI TJITJIK RAHAJU Abstrak Kata Kunci, Partisipasi Masyarakat, Program PNPM Mandiri Perkotaan PNPM Mandiri is one manifestation of the government's seriousness in tackling poverty in urban areas. This program began in earnest by the government in 2007. In the implementation of PNPM Mandiri redefined poverty alleviation mechanism involving elements of society, from the planning, implementation to monitoring and evaluation. Through a participatory process, critical awareness and independence of the people, especially the poor can be nurtured so that they are not as objects but as subjects of poverty reduction. A variety of activities listed in the program, one of them the repair of village roads and installation of paving in Bendul Merisi villages by adopting the principle of participatory. The purpose of this study was to determine how participation in the Urban PNPM Mandiri program through road improvements and installation of paving in Bendul Merisi villages Wonocolo sub district Surabaya city. The research method used is descriptive quantitative study subjects by using random sampling. Locations research is in Bendul Merisi villages Wonocolo sub district Surabaya city. The results describe the numerical values for the calculation of the acquisition of a questionnaire that includes three stages: planning, implementation, and monitoring. Research conclusion that based on the analysis of public participation in the Urban PNPM Mandiri program through road improvements and installation of paving in Bendul Merisi village Wonocolo sub district Surabaya city shows the results tend to be low. The results of the analysis of the three phases which was seen between stages two shows a low rate, which is the planning and supervision while one step showed the medium, i.e. the implementation phase. Keywords: community participation, PNPM Mandiri Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di area perkotaan. Program ini mulai digalakkan oleh pemerintah pada tahun 2007. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Istifariani Istifariani, http://ejournal.unesa.ac.id

Citation preview

Page 1: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

1

ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

(Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya)

ISTIFARIANI

TJITJIK RAHAJU Abstrak

Kata Kunci, Partisipasi Masyarakat, Program PNPM Mandiri Perkotaan

PNPM Mandiri is one manifestation of the government's seriousness in tackling poverty in urban areas. This program began in earnest by the government in 2007. In the implementation of PNPM Mandiri redefined poverty alleviation mechanism involving elements of society, from the planning, implementation to monitoring and evaluation. Through a participatory process, critical awareness and independence of the people, especially the poor can be nurtured so that they are not as objects but as subjects of poverty reduction. A variety of activities listed in the program, one of them the repair of village roads and installation of paving in Bendul Merisi villages by adopting the principle of participatory.

The purpose of this study was to determine how participation in the Urban PNPM Mandiri program through road improvements and installation of paving in Bendul Merisi villages Wonocolo sub district Surabaya city. The research method used is descriptive quantitative study subjects by using random sampling. Locations research is in Bendul Merisi villages Wonocolo sub district Surabaya city. The results describe the numerical values for the calculation of the acquisition of a questionnaire that includes three stages: planning, implementation, and monitoring.

Research conclusion that based on the analysis of public participation in the Urban PNPM Mandiri program through road improvements and installation of paving in Bendul Merisi village Wonocolo sub district Surabaya city shows the results tend to be low. The results of the analysis of the three phases which was seen between stages two shows a low rate, which is the planning and supervision while one step showed the medium, i.e. the implementation phase. Keywords: community participation, PNPM Mandiri Program

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di area perkotaan. Program ini mulai digalakkan oleh pemerintah pada tahun 2007. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian

Page 2: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

2

masyarakat, terutama masyarakat miskin dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Berbagai kegiatan tercantun dalam program tersebut, salah satunya kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving di keliurahan Bendul Merisi dengan mengadopsi prinsip partisipatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri Perkotaan melalui kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving di kelurahan Bendul Merisi kecamatan Wonocolo kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik sampling Random sampling (sampel acak). Lokasi penelitian berada di kelurahan Bendul Merisi kecamatan Wonocolo kota Surabaya. Hasil penelitian mendeskripsikan angka-angka perolehan pehitungan kuesioner yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri Perkotaan melalui kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving di kelurahan Bendul Merisi kecamatan Wonocolo kota Surabaya menunjukkan hasil yang cenderung rendah. Hasil analisis itu dilihat dari tiga tahap yang dua diantara tahap tersebut menunjukkan angka rendah, yaitu tahap perencanaan sebesar 1320 dan pengawasan sebesar 1658 sedangkan satu tahap menunjukkan angka sedang, yaitu tahap pelaksanaan sebesar 2663. Kata kunci : partisipasi masyarakat, program PNPM Mandiri Perkotaan I. PENDAHULUAN

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di area perkotaan.Program ini mulai digalakkan oleh pemerintah pada tahun 2007. Program ini dianggap strategis dalam menyiapkan landasan mandiri bagi masyarakat untuk membangun dan memperbaiki apa saja yang perlu diperbaiki dari daerah tempat tinggalnya. Untuk dapat merealisasikan kegiatan perbaikan terlebih dahulu yang dilakukan adalah melalui pengajuan proposal atau usulan kegiatan. Program

PNPM Mandiri Perkotaan ini merupakan bentuk program yang bertujuan mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan akses masyarakat miskin terhadap perumahan dan pemukiman yang berkualitas di perkotaan. Program ini juga berupaya agar masyarakat miskin tersebut memiliki wadah dalam memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan mereka dan mampu mempengaruhi keputusan kebijakan publik dalam bidang perumahan dan pemukiman. Salah satu prinsip yang dilaksanakan dalam program PNPM Perkotaan ini adalah prinsip partisipatif.

Sasaran kegiatan yang dilakukan dalam program PNPM Mandiri Perkotaan terdiri dari tiga

Page 3: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

3

bidang kegiatan meliputi kegiatan bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kegiatan utama bidang lingkungan yang berpotensi masalah dan menjadi kebutuhan dari masyarakat adalah perbaikan dan pemasangan jalan paving. Hasil dokumentasi pada penelitian awal menunujukkan indikasi bahwa banyak jalan-jalan akses yang belum dipaving.Gang-gang kecil yang menjadi akses keluar masuknya masyarakat lapis bawah juga banyak yang belum dipaving. Jika hal ini tidak secepatnya diatasi, maka akan timbul masalah lain seperti timbulnya berbagai penyakit karena menggenangnya air di jalan-jalan yang tidak rata. Sehingga akses masyarakat lapis bawah menjadi terganggu dan akan mengganggu kestabilan ekonomi dan mengurangi keindahan dan kerapian lingkungan. Dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving ini berada dibawah tanggung jawab Unit Pengelola Lingkungan (UPL) dan pemeliharaanya dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama. Kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving ini merupakan wujud kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama pada aspek akses jalan kampung bagi keluarga miskin. Hasil wawancara awal peneliti dengan fasilitator kelurahan BendulMerisi, mengindikasikan bahwa sebelum merencanakan kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving, masyarakat beserta perangkat

RT/RW mengadakan rapat untuk membuat usulan yang akan diajukan ke BKM di kelurahan.

Berdasarkan uraian pernyataan dan gambaran tersebut, maka partisipasi masyarakat pada kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving dalam program PNPM Mandiri Perkotaan menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti karena pada masa sekarang dirasa bahwa penempatan partisipasi masyarakat atau keterlibatan peran masyarakat dalam sebuah program pemerintah menjadi alternatif yang penting. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangatlah perlu ada pemberian tanggungjawab dari pemerintah kepada masyarakat untuk menetukan sendiri kegiatan yang dibutuhkan sampai dengan proses pelaksanaan maupun pemeliharaan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan ukuran untuk melihat bagaimana keikutsertaan masyarakat dalam sebuah program pemerintah, khususnya program yang berprinsip partisipastif. Sehingga ketika diketahui bahwa masyarakat telah mengerti apa arti penting partisipasi maka dapat dilihat apakah masyarakat tersebut sudah dapat dilepas secara mandiri. Artinya apakah masyarakat tersebut dapat mengikuti program tanpa harus lagi perlu didampingi oleh aparat pemerintah. Sehingga pada

Page 4: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

4

akhirnya masyarakat sendirilah yang menjadi subyek dan obyek dalam pelaksanaan program dan pemerintah hanya mengawasinya tanpa harus terjun langsung kedalam lingkup masyarakat.

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Partisipasi

Masyarakat Kata partisipasi sering dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang bernuansa pembangunan, pengambilan keputusan, kebijakan hingga pelayanan pemerintah.Sehingga partisipasi memiliki arti yang penting dalam kegiatan pembangunan dimana pembangunan itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan masyarakat. Partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dan memiliki peran penting dalam pelaksanaan serta keberhasilan pembangunan.Setiap orang memiliki kemampuan atau kepentingan yang berbeda-beda untuk mencapai keberhasilan suatu program pembangunan namun harus bisa membedakan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama.Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ndraha (1990) bahwa partisipasi yaitu kesediaan untuk membangun setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri.

Partisipasi masyarakat memiliki peran penting dalam pembangunan.Karena dengan adanya partisipasi masyarakat perencanaan serta pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Partisipasi masyarakat dalam setiap program pemerintah merupakan salah satu syarat utama dalam keberhasilan proses pembangunan untuk mendukung secara mutlak program/proyek yang dirancang dan tujuannya ditentukan oleh pemerintah. Program pengentasan kemiskinan yang berasal dari pemerintah dapat dijadikan aspek pembangunan sebagai kebutuhan dan kepentingan masyarakat.Sedangkan proyek yang diusulkan oleh masyarakat dapat dianggap sebagai keinginan masyarakat.Partisipasi masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam menyumbangkan ide/pikiran, sarana dan prasarana. Disamping itu, perlu adanya proses interaksi dan musyawarah dengan pemerintah agar partisipasi masyarakat dirasa tidak dilakukan dengan terpaksa, melainkan dilakukan dengan perasaan sukarela bagi masyarakat yang berperan serta. Masyarakat tidak hanya sebagai masyarakat yang pasif dalam melihat program

Page 5: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

5

pemerintah namun masyarakat juga harus aktif dan turut serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan menikmati hasil dari pelaksanaan program pemerintah tersebut.

2.2 Efektivitas Partisipasi Efektivitas merupakan

suatu cara untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana serta sumber daya yang telah tersedia. Alasan efektivitas dan efisiensi masyarakat dalam berpartisipasi menurut Rukmana (dalam Suryanto, 2004) yaitu : (a) Partisipasi masyarakat memberikan kontribusi pada upaya pemanfaatan sumber dana dengan sebaik-baiknya, (b) Partisipasi membuka kemungkinan keputusan yang diambil berdasarkan kebutuhan, prioritas dan kemampuan masyarakat. Sehingga akan menghasilkan rancangan rencana, program dan kebijaksanaan yang lebih realitis. Selain itu, juga akan memperbesar kemungkinan masyarakat bersedia dan mampu menyumbangkan sumber daya mereka sendiri seperti uang dan tenaga bagi pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan, (c) Partisipasi masyarakat menjamin penerimaan dan apresiasi yang lebih besar terhadap segala sesuatu yang dibangun. Tentu ini akan merangsang pemeliharaan yang

baik dan menimbulkan rasa kebanggaan.

Pada penelitian ini, efektivitas partisipasi dapat dilihat dari tingkatan partisipasi masyarakat yang menggunakan teori dari Sherry Anstein yang mengemukakan terdapat delapan tingkatan partisipasi masyarakat yaitu : 1. Manipulasi, 2. Terapi, 3. Pemberian Infomasi, 4. Konsultasi, 5. Penentraman, 6. Kemitraan, 7. Pendelegasian Kekuasaan, dan 8. Pengawasan Masyarakat.

III. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Bendul Merisi kecamatan Wonocolo kota Surabaya dengan alasan bahwa di wilayah ini banyak terdapata jalan kampung yang masih berlubang sehingga ketika musim hujan datang sering terjadi banjir dan meninggalkan genangan air. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang didapatkan dari hasil penelitian berupa hasil angket dan wawancara dan sumber data sekunder yang didapat dari data dokumentasi yang dikeluarkan oleh instansi setempat. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 1514 orang KK yang bertempat tinggal di wilayah RT/RW yang melaksanakan kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving kampung sedangkan sampel yang digunakan

Page 6: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

6

sebanyak 94 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Random Sampling (sampel acak) yang memungkinkan seluruh masyarakat berpeluang untuk dijasikan responden penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.

Teknik analisisi kuantitaif menggunakan pengolahan data, membuat kelas interval dan penemuan data akhir sedangkan untuk teknik analisis data kualitatif menggunakan pendeskripsian data yang masih dalam bentuk angka untuk diubah menjadi kata-kata agar mudah untuk dipahami. Menurut Muhajir (dalam Sutami, 2009) dipahami dengan dukungan deskriptif kualitatif karena pendekatan kualitatif memiliki ciri dengan mengakui kebenaran berdasarkan tangkapanindra (apa adanya), memerlukan akal dan

logika dalam menjelaskan dan beragumentasi. Metode ini cenderung digunakan dengan pendekatan deskriptif yaitu analisis obyek penelitian melalui uraian serta penjelasan dari data-data yang didapatkan guna diolah untuk menjadi sebuah informasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian

menunjukkan bahwa partisipasi masyaraka dalam kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving kampung dapat dilihat melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pengawasan. Pada tahap perencanaan kegiatan, partisipasi masyarakat dapat dikatakan berkategori rendah. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

No Sub

Variabel

Indikator

dari sub

6ariable

tahap

perencanaan

Kategori Skor Alternatif

Jawaban

Jumlah Skor Alternatif

Jawaban Total

Seluruh

Skor

Alternatif

Jawaban

nilai

1

nilai

2

nilai

3

nilai

4

nilai

1

nilai

2

nilai

3

nilai

4

TP JR SR SSR TP JR SR SSR

f F f f

1

tahap perencanaan

partisipasi pada tahap

perencanaan kegiatan

16 15 26 37 16 30 78 148 272

2

membahas perencanaan

kegiatan bersama

pemerintah

22 30 31 11 22 60 93 44 219

3

menghadiri

rapat perencanaan

kegiatan

19 45 24 6 19 90 72 24 205

4 pemberian

saran dalam 31 31 21 11 31 62 63 44 200

Page 7: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

7

rapat perencanaan

kegiatan

5

penerapan saran pada

perencanaan kegiatan

25 32 23 14 25 64 69 56 214

6

proses pengambilan

keputusan pelaksanaan

kegiatan

25 32 27 10 25 64 81 40 210

Jumlah total seluruh skor 1320

Sumber : Data Primer Diolah, 2012

Berdasarkan hasil tabel

tersebut terlihat bahwa jumlah seluruh skor dari alternatif jawaban pada tahap perencanaan sebesar 1320.Hasil skor tersebut terletak pada kelas interval ≤ 1763, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan kegiatan tergolong dalam kategori Rendah. Fenomena tersebut disebabkan karena adanya perbedaan asumsi di masyarakat jika dilihat dari gender (jenis kelamin). Sebagian besar masyarakat yang berpartisipasi pada tahap perencanaan kegiatan tersebut adalah laki-laki. Hal tersebut disebabkan adanya sistem pelapisan social yang terbentuk dalam masyarakat, yang membedakan kedudukan dan derjat anatar laki-laki dan perempuan. Masyarakat menganggap bahwa seorang laki-laki memiliki tanggungjawab, kewajiban dan hak yang lebih tinggi untuk turun langsung mengikuti rapat perencanaan. Menurut Soedarno dalam Sutami (2009) mengemukakan bahwa

didalam sistem pelapisan social atas dasra seksualitas ini, golongan laki-laki (pria) memiliki sejumlah hak istimewa dibandingkan perempuan.Dengan demikian, maka ada kecenderungan kelompok laki-laki lebih banyak berpartisipasi dibanding dengan kelompok wanita. Pada tahap perencanaan ini partisipasi masyarakat tergolong pada tingkatan keempat, yaitu Konsultasi. Tingkat konsultasi ini merupakan salah satu cara partisipasi masyarakat dengan mengundang masyarakat untuk dapat membicarakan kegiatan yang akan dilakukan secara bersama. Pada tingkat partisipasi ini merupakan langkah untuk menuju partisipasi penuh dan komunikasi yang terjadi dalam tingkat ini yaitu komunikasi dua arah. Namun, komunikasi tersebut sifatnya masih buatan karena tidak ada jaminan perhatian masyarakat atau ide yang akan dijadikan bahan pertimbangan.

Partisipasi masyarakat juga dapat dilihat setelah perencanaan yaitu pada tahap pelaksanaan. Pada tahap ini mengindikasikan

Page 8: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

8

bahwa skor yang diperoleh berada pada kategori Sedang. Hasil skor pada tahap pelaksanaan kegiatan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Berdasarkan tabel

tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah total seluruh skor dari alternatif jawaban pada tahap pelaksanaan kegiatan adalah sebesar 2663. Hasil skor tersebut terletak pada kelas interval 1764-3527 sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan kegiatan tergolong dalam kategori Sedang. Partisipasi

masyarakat dalam tahap pelaksanaan dapat dikategorikan sedang karena pada pelaksanaan masyarakat yang aktif berpartisipasi tidak hanya laki-laki saja tetapi juga perempuan. Sebagian besar dan pada umumnya kaum perempuan sebatas untuk menyediakan konsumsi berupa makanan dan minuman atau camilan. Namun jika dilihat dari sudut usia responden, responden yang ikut aktif

No Sub

Variabel

Indikator dari sub

variabel tahap

pelaksanaan

Kategori Skor Alternatif

Jawaban

Jumlah Skor Alternatif

Jawaban Total

Seluruh

Skor

Alternatif

Jawaban

nilai

1

nilai

2

nilai

3

nilai

4

nilai

1

nilai

2

nilai

3

nilai

4

TP JR SR SSR TP JR SR SSR

f f f F

1

tahap pelaksanaan

waktu pelaksanaan kegiatan

41 19 26 8 41 38 78 32 189

2 partisipasi pada

pelaksanaan kegiatan 16 19 47 12 16 58 141 48 263

3 mengikuti rapat

pelaksanaan kegiatan 16 26 33 19 16 52 99 76 243

4 partisipasi

menyumbang tenaga 5 13 51 25 5 26 153 100 284

5 partisipasi

menyumbang material

24 30 26 14 24 60 78 56 218

6 partisipasi

menyumbang uang/swadaya

16 17 43 18 16 34 129 72 251

7 partisipasi pemberian

ide 15 57 7 15 15 114 21 60 210

8 partisipasi

menyalurkan keahlian

22 42 15 15 22 84 45 60 211

9 kendala yang

dihadapi 34 28 25 7 34 56 75 28 193

10 panitia mengadakan rapat atasi kendala

29 34 22 9 29 68 66 36 199

11 masyarakat

mengikuti rapat atasi kendala

39 25 17 13 39 50 51 52 192

12 pemberian saran saat

kegiatan berlangsung 33 21 25 15 33 42 75 60 210

Jumlah total seluruh skor 2663

Sumber : Data Primer Diolah, 2012

Page 9: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

9

berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan sebagian besar berusia 31-40 tahun yang masih tergolong usia produktif. Hal ini menunjukkan adanya senioritas dalam berpartisipasi.

Perbedaan usia ini mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat karena dalam masyarakat terdapat perbedaan kedudukan dan derjat atas senioritas sehingga akan memunculkan golongan tua dan golongan muda yang berbeda dalam hal-hal tertentu (Soedarno dalam Sutami, 2009). Sedangkan menurut Slamet dalam Sutami (2009) mengemukakan bahwa usia berpengaruh pada keaktifan seseorang untuk berpartisipasi. Dalam hal ini golongan tua yang dianggap lebih berpengalaman atau senior sehingga akan lebih banyak memberikan pendapat dan lebih mengerti apa dan bagaimana yang seharusnya serta juga lebih berpengalaman dalam hal menetapkan keputusan. Pada tahap pelaksanaan partisipasi masyarakat tergolong dalam kategori tingkatan

tingkatan kemitraan (partnership). Karena pada tingkatan ini partisipasi masyarakat memiliki kekuatan untuk bernegosiasi dengan pemegang kekuasaan.Kedua pemeran tersebut sepakat untuk membagi tanggungjawab perencanaan dan pengambilan keputusan melalui kerjasama dan mekanisme untuk memecahkan kebuntuan masalah. Keputusan untuk memperkerjakan tenaga ahli dalam kegiatan perbaikan dan pemavingan jalan ini dikarenakan adanya kondisi masyarakat yang terorganisir dan memiliki sumber daya yang cukup untuk menyewa tenaga kerja untuk membantu menyelesaikan kegiatan.

Tahap terakhir adalah tahap pengawasan. Pada tahap ini merupakan tahap yang melibatkan masyarakat dalam menilai dan atau memelihara hasil dari suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut terselesaikan. Hasil perolehan skor pada tahap pengawasan dalam penelitian ini dapat diketahui melalui tabel berikut ini :

No Sub

Variabel

Indikator dari

sub variabel

tahap

pengawasan

Kategori Skor Alternatif

Jawaban

Jumlah Skor Alternatif

Jawaban Total

Seluruh

Skor

Alternatif

Jawaban

nilai

1

nilai

2

nilai

3

nilai

4

nilai

1

nilai

2

nilai

3

nilai

4

TP JR SR SSR TP JR SR SSR

F F f F

1

tahap pengawasan

partisipasi dalam pengawasan

kegiatan 10 33 39 12 10 66 117 48 241

2 kesesuaian

penetapan waktu kegiatan

10 24 36 24 10 48 108 96 262

3 kesesuaian tujuan

pelaksanaan kegiatan

1 15 55 23 1 30 165 92 288

4 kesesuaian

pengeluaran biaya 21 28 36 9 21 56 108 36 221

5 kuantitas bahan

bangunan 15 39 25 15 15 78 75 60 228

Page 10: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

10

6 kerusakan jalan setelah kegiatan

32 25 18 19 32 50 54 76 212

7 melaporkan

kondisi jalan pada yang berwenang

34 20 28 12 34 40 84 48 206

Jumlah Skor Alternatif

Jawaban 1658

Sumber : Data Primer Diolah, 2012

Berdasarkan tabel tersebut

dapat diketahui bahwa jumlah total seluruh skor alternatif jawaban pada tahap pengawasan kegiatan adalah sebesar 1658. Hasil skor tersebut terletak pada kelas interval ≤ 1763 sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam tahap pengawasan tergolong dalam kategori Rendah. Jika dikaitkan dengan karakteristik responden, rendahnya partisipasi masyarakat pada tahap pengawasan ini salah satunya adalah karena faktor usia. Pada pelaksanaan kegiatan terlihat bahwa masyarakat yang lebih aktif adalah masyarakat yang memiliki golongan usia produktif. Sebagian besar dari masyarakat golongan produktif setelah selesai kegiatan sudah tidak lagi meperhatikan kondisi setelah kegiatan terselesaikan.Hal tersebut disebabkan karena masyarakat telah kembali disibukkan dan berkonsentrasi pada pekerjaan. Selain itu, kurang komunikasi intensif antara sesama warga, antara warga dengan pihak yang berwenang dalam kegiatan serta sistem social didalam masyarakat dengan sistem diluarnya.

Pada tahap pengawasan ini partisipasi masyarakat tergolong dalam tingkatan pemberian

informasi (informing). Karena pada kenyataannya masyarakat kelurahan Bendul Merisi melakukan pengawasan kegiatan melalui media yang ditempelkan, misalnya papan pengumuman tanpa melakukan tanya jawab kepada pihak yang berwenang untuk mengetahui hal yang sebenarnya. Jadi hasil dari kegiatan tersebut hanya bersifat menginformasikan saja dan tidak ada komunikasi untuk melakukan cross check ulang.

V. KESIMPULAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pemasangan jalan paving melalui program PNPM Mandiri Perkotaan di kelurahan Bendul Merisi kecamatan Wonocolo kota Surabaya menunjukkan hasil yang cenderung rendah. Pada ketiga tahap yang menjadi tolok ukur partisipasi masyarakat menunjukkan bahwa hasil dari 2 tahap memiliki hasil kategori rendah, yaitu tahap perencanaan dan tahap pengawasan sedangkan 1 tahap yang lain memiliki hasil kategori sedang yaitu tahap pelaksanaan. Secara rinci, simpulan tersebut dinyatakan pada hasil dan penjelasan berikut ini :

1. Berdasarkan pada hasil jumlah seluruh skor alternative jawaban pada tahap perencanaan menunjukkan perolehan skor sebesar

Page 11: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

11

1320. Skor tersebut terletak dalam kelas interval ≤ 1763 sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan kegiatan tersebut berada pada kategori rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat pada tahap ini yaitu dikarenakan adanya perbedaan asumsi di masyarakat jika dilihat dari gender (jenis kelamin). Sebagian besar masyarakat yang berpartisipasi pada tahap perencanaan kegiatan tersebut adalah laki-laki. Hal tersebut disebabkan adanya sistem pelapisan social yang terbentuk dalam masyarakat, yang membedakan kedudukan dan derjat anatar laki-laki dan perempuan. Masyarakat menganggap bahwa seorang laki-laki memiliki tanggungjawab, kewajiban dan hak yang lebih tinggi untuk turun langsung mengikuti rapat perencanaan. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi wawasan seseorang terhadap suatu masalah.

2. Berdasarkan hasil jumlah skor seluruh alternatif jawaban pada tahap pelaksanaan kegiatan terlihat bahwa skor yang diperoleh sebesar 2663. Hasil tersebut terletak dalam kelas interval 1764-3527 sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan kegiatan tersebut berasa pada kategori sedang. Penempatan kategori sedang pada tahap pelaksanaan tersebut dikarenakan pada pelaksanaan masyarakat yang aktif berpartisipasi tidak hanya laki-laki saja tetapi juga perempuan. Sebagian besar dan pada umumnya kaum perempuan sebatas untuk menyediakan konsumsi berupa makanan dan minuman atau camilan.

Namun jika dilihat dari sudut usia responden, responden yang ikut aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan sebagian besar berusia 31-40 tahun yang masih tergolong usia produktif. Hal ini menunjukkan adanya senioritas dalam berpartisipasi. Perbedaan usia ini mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat karena dalam masyarakat terdapat perbedaan kedudukan dan derajat atas senioritas sehingga akan memunculkan golongan tua dan golongan muda yang berbeda dalam hal-hal tertentu misalnya menyalurkan pendapat. Dalam hal ini golongan tua yang dianggap lebih berpengalaman atau senior sehingga akan lebih banyak memberikan pendapat dan lebih mengerti apa dan bagaimana yang seharusnya serta juga lebih berpengalaman dalam hal menetapkan keputusan.

3. Berdasarkan hasil jumlah skor seluruh alternative jawaban pada tahap pengawasan kegiatan terlihat bahwa skor yang diperoleh sebesar 1658. Hasil tersebut berada dalam kelas interval ≤ 1763 sehingga dengan demikian partisipasi masyarakat dalam tahap pengawasan kegiatan dapat dikatakan berada pada kategori rendah. Kategori rendah pada tahap pengawasan ini disebabkan karena salah satu faktornya adalah faktor usia. Pada pelaksanaan kegiatan terlihat bahwa masyarakat yang lebih aktif adalah masyarakat yang memiliki golongan usia produktif. Sebagian besar dari masyarakat golongan produktif setelah selesai kegiatan sudah tidak lagi meperhatikan kondisi setelah kegiatan terselesaikan. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat telah kembali disibukkan dan berkonsentrasi pada pekerjaan.

Page 12: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

12

Selain itu, kurang komunikasi intensif antara sesama warga, antara warga dengan pihak yang berwenang dalam kegiatan serta sistem social didalam masyarakat dengan sistem luarnya.

B. Saran Berdasarkan hasil simpulan, telah

diketahui bahwa hasil perolehan skor pada setiap tahapnya yang berbeda,namun hasil analisis partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut memiliki kecanderungan rendah. Sehingga saran yang dapat diberikan oleh peneliti terkait partisipasi masyarakat dalam sebuah program pemerintah adalah : 1). Aparat kelurahan hendaknya lebih banyak memberikan motivasi kepada masyarakat di kelurahan Bendul Merisi agar lebih berantusias mengikuti rapat perencanaan kegiatan dan membahas masalah tersebut bersama pemerintah kelurahan, 2). Masyarakat hendaknya perlu diberikan penyuluhan yang nantinya akan menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk lebih memiliki rasa andil ketika proses pengambilan keputusan di setiap kegiatan. 3). Pada tahap pelaksanaan, masyarakat perlu diberikan kebebasan dan ruang gerak. Artinya aparat kelurahan perlu memberikan kesempatan yang lebih agar masyarakat dapat menyumbangkan ide-ide yang menarik dan keahlian yang dimiliki untuk keberhasilan

program/proyek yang sedang dikerjakan.

4). Ketika dilaksanakan rapat pelaksanaan, diperlukan intensitas pemberitahuan (infomasi yang jelas dan berlanjut) agar masyarakat dapat memahami apa yang akan dilakukan dalam rapat tersebut. Sehingga masyarakat memiliki keberanian untuk melibatkan dirinya dalam setiap program/proyek pemerintah.

5). Jika pada pelaksanaan kegiatan ditemui kendala, pihak pemerintah (aparat kelurahan) maupun BKM/UPL yang menangani kegiatan tersebut hendaknya memberitahu kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui keadaaan yang sebenarnya dan dapat memberikan idea tau saran untuk meminimalisir kendala tersebut.

6). Aparat kelurahan tidak hanya memberikan motivasi kepada masyarakat pada tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan saja namun pada tahap monitoring (pengawasan). Hendaknya masyarakat juga diberikan himbauan tentang pentingnya partisipasi masyarakat pada tahap ini agar masyarakat menyadari akan pentingnya keterlibatan masyarakat pada seluruh tahap di setiap kegiatan pembangunan, khusunya kegiatan pemerintah yang bersifat partisipatif.

Page 13: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

13

DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku : Ach. Wazir Ws., et al., ed. (1999).

Panduan Penguatan Menejemen Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Sekretariat Bina Desa dengan dukungan Aus AID melalui Indonesia HIV/AIDS and STD Prevention and Care Project.

Adiyoso, Wignyo. 2009. Menggugat Perencanaan Partisipatif dalam Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya: Putra Media Nusantara

Adisasmita, R. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Conyers, Diana. 1994. Perencanaan

Sosial Di Dunia Ketiga. Terjemahan Susetiawan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2008. PTO (Petunjuk Teknis Operasional) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Jakarta : TIM Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum. 2010. Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Jakarta

Fahrudin, Adi. 2011. Pemberdayaan, Partisipasi dan

Pembangunan Kapasitas Masyarakat. Bandung : Humaniora

Holil Soelaiman. 1980. Partisipasi Sosial dalam Usaha Kesejahteraan Sosial. Bandung.

Huraerah, Abu. 2011. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung : Humaniora

Khoiruddin. 2000. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Nasution, Zulkarnain. 2009.

Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi. Malang: UMM press.

Nasution, S. 2006. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara

Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta

Riduwan. 2007. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta

Riduwan, Drs. 2009. Metode dan Teknik Penyusunan

Page 14: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

14

Proposal Penelitian. Bandung:Alfabeta

Ross, Murray G., and B.W. Lappin. (1967). Community Organization: theory, principles and practice. Second Edition. NewYork: Harper & Row Publishers

Sastropoetro, R.A. Santoso.1985. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni

Singarimbun, Masri. 2003. Metode Penelitian Survay. Jakarta: LP3ES.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2010. Manajemen Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Sumampouw, Monique. 2004. Perencanaan Darat-Laut yang Terintegrasi dengan Menggunakan Informasi Spasial yang Partisipatif.” Jacub Rais, et al. Menata Ruang Laut Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita. 91-117

Sumardjo dan Saharudin. 2003. Mertode-Metode

Partisipatif Dalam Pengembangan Masyarakat. Jurusan Ilmu-Ilmu social ekonomi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor

Supranto, J. 2000. Teknik Sampling. Jakarta. PT. Rineka Cipta

Referensi Skripsi :

Mediawati, Trias Y. 2011. Tingkatan Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan pada program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kabupaten Jember, Jawa Timur: Thesis. Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Suryanto, Didik Ary. 2004. Bentuk dan tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Prasarana Perkotaan (Studi Kasus Pembangunan Pengolah Limbah Cair di Kelurahan Mergosono Kota Malang. Thesis. Semarang : Universitas Diponegoro

Sutami. 2009. Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Prasarana Lingkungan Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kelurahan Marunda Jakarta Utara.

Page 15: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

15

Thesis. Semarang : Universitas Diponegoro

Swedianti, Karina. 2011. Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-MP) (Kasus Implementasi Program ekonomi Bergulir PNPM-MP di Desa Cimanggu I Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Depatemen SAINS Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor

Yulianti, Yoni. 2012. Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Di Kota Solok. Artikel. Program Pasca Sarjana. Padang: Universitas Andalas).

Internet : Firmansyah S. 2009. Partisipasi

Masyarakat (Internet). Diunduh pada 25 Maret 2012). Dapat diunduh melalui http ://sacafirmansyash. Wordpreess.com//2009/06/05partisipasi masyarakat/.

Maifat, S. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Ekowisata di Kanagarian Lasi Kecamatan Candung Kabupaten Sumatera Barat (online). Diunduh pada 13 Juli 2012.

Pasaribu, J.L. 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan (online). Diunduh pada 13 Juli 2012 melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18279/.../Chapter%20II.pdf.

Page 16: ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN (Studi Pada Kegiatan Perbaikan Dan Pemasangan Jalan Paving Di Kelurahan Bendul

16