Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PELUANG USAHA BURUNG WALET DI KECAMATAN TIKKE RAYA
KABUPATEN PASANGKAYU
SKRIPSI
Oleh:
MUSTAFA
105711120116
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
ANALISIS PELUANG USAHA BURUNG WALET
DI KECAMATAN TIKKE RAYA KABUPATEN PASANGKAYU
SKRIPSI
Oleh:
MUSTAFA
105711120116
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka
Menyelesaikan Studi Program Studi Strata 1
Ekonomi Pembangunan
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Melalui Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
penulis persembahkan karya ini untuk Kedua orang tua penulis. Terima
kasih untuk Limpahan kasih sayang,dukungan, doa Dan materi. Yang
selalu memberikan yang terbaik. Kepada orang tercinta yg namanya
terselubung dalam hati dan doa-doa yang terpanjat kepada tuhan semoga
di satukan dalam naungannya.
MOTTO HIDUP
Saya harus sukses
Saya pasti bisa
Kalau tidak sukses dan tidak bisa
Maka itu bukan saya
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
حيم ن ٱلره حم ٱلره بسم ٱلله
syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasullullah Muhammad SAW beserta
para keluarga , sahabat dan para pengikutnya . Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Peluang Usaha
Burung Walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis bapak Yamang dan ibu Sana yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. dan
saudara-saudariku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
setinggi-tingginya dan terimah kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada
:
1. Bapak Prof DR H Ambo Asse, M.Ag,Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
viii
2. Bapak Ismail Rasulong , SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Naidah, SE, M. Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE. M. Si, selaku pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Faidhul Adziem, S E., M. Si ,selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan –rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi
Pembangunan angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak
sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi , dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi
ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan . oleh karena itu, kepada semua pihak
utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
ix
Mudah-mudahan skripsi ini yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.Billahi fisabilil haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikuk Wr. Wb.
x
ABSTRAK
Mustafa, tahun 2020 “Analisis Peluang Usaha Burung Walet di
Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu”.Skripsi Program Studi
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak H.Andi
Jam’an dan Pembimbing II Bapak Faidhul Adziem.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peluang usaha burung
walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu. Jenis penelitian
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan
pendekatan dekriptif kualitatif. Data yang di olah adalah data yang di
peroleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan survey yang di lakukan di lokasi dalam penelitian ini,
dapat di simpulkan bahwa Peluang usaha burung walet di kecamatan
tikke raya sangat besar sekali karena kecamatan tikke raya merupakan
salah satu habitat dari burung walet. Semakin hari semakin banyak
perkembangannya, masyarakat sudah banyak melakoni usaha ini, serta
omset penjualan sarang walet di tikke raya khususnya informan yang
telah di wawancarai mengalami kenaikan.
xi
ABSTRACT
Mustafa, in 2020 "Analysis of Swallow Business Opportunities in Tikke
Raya District, Pasangkayu Regency". Thesis of Development Economics
Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah
University of Makassar. Supervised by Advisor I Mr. H. Andi Jam'an and
Supervisor II Mr. Faidhul Adziem.
This study aims to determine the business opportunities of swallow
birds in Tikke Raya District, Pasangkayu Regency. The type of research
used in this research is survey research with a qualitative descriptive
approach. The data that is processed is data obtained from interviews,
observations, and documentation.
Based on the survey conducted at the location in this study, it can be
concluded that the business opportunity for swallows in Tikke Raya is very
large because Tikke Raya sub-district is one of the habitats for swallow
birds. the more days it develops, the community has a lot to do this
business, and the sales turnover of swallow nests at Tikke Raya,
especially the informants who have been interviewed, has increased.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN .................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................... x
ABSTRACT ......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR/ BAGAN .............................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 7
A. Tinjauan Teori ...................................................................... 7
B. Tinjauan Empiris .................................................................. 9
C. Kerangka Konsep ................................................................ 12
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 14
A. Jenis Penelitian .................................................................. 14
B. Fokus Penelitian ................................................................ 14
xiii
C. Pemilihan Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................ 15
D. Informan ........................................................................... 15
E. Sumber Data...................................................................... 16
F. Pengumpulan Data ............................................................ 17
G. Instrumen Penelitian .......................................................... 18
H. Metode Analisis ................................................................. 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 20
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 20
B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ....................................... 23
C. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan) ............................ 45
BAB V PENUTUP ............................................................................... 59
A. Kesimpulan ........................................................................ 59
B. Saran ................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 61
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………... 10 4.1 Daftar pertanyaan dan jawaban informan…………………... 24 4.2 Daftar pertanyaan dan jawaban informan…………………... 28 4.3 Daftar pertanyaan dan jawaban informan…………………... 31 4.4 Daftar pertanyaan dan jawaban informan…………………... 36 4.5 Daftar pertanyaan dan jawaban informan ………………….. 39 4.6 Tabel Observasi……………………………………………….. 43 4.7 Tabel Observasi……………………………………………….. 43 4.8 Tabel Observasi ………………………………………………. 44 4.9 Refleksi Tanggapan…………………………………………… 55 4.10 Refleksi Tanggapan…………………………………………… 56 4.11 Refleksi Tanggapan ………………………………………….. 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Kerangka Konsep………………………………………….. 13 4.1 Peta Kecamatan Tikke Raya……………………………… 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman sekarang ini berbagai macam jenis usaha yang dijalankan
oleh setiap orang untuk mendapatkan penghasilan agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya mulai dari bertani, berdagang, bekerja kantoran,
memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan sebagainya. Di antara
berbagai jenis usaha yang dijalankan tersebut, segelintir orang ada usahanya
memanfaatkan sumber daya alam . Seperti usaha rumah burung walet.
Usaha ini mungkin salah satu jenis usaha yang cukup besar dalam
menghasilkan keuntungan.
Indonesia merupakan penyedia sarang burung walet dunia. Ekspor
sarang burung walet dilakukan ke berbagai Negara di Asia, Eropa, Australia,
dan Amerika Serikat. Terdapat beberapa jenis burung walet yang di temukan
di Indonesia, salah satunya adalah collacaliafuciphaga, spesies ini
merupakan burung walet yang mampu menghasilkan sarang berwarna putih
dan paling disukai konsumen.
Usaha burung walet merupakan salah satu usaha yang
memanfaatkan keadaan alam semesta serta dapat menghasilkan
keuntungan yang cukup besar, yang mana usaha ini memanfaatkan
keberadaan burung walet yang terbang secara liar, pengusaha hanya cukup
membuat bangunan dan perlengkapan lainnya agar burung walet tertarik
membuat sarang dan berproduksi di bangunan tersebut. Misalnya, menyetel
2
kaset suara burung walet yang menarik burung-burung walet agar
berdatangan serta menetap didalam bangunan tersebut. Membuat parfum
walet dan ditaruh didalam bangunan walet agar walet merasa nyaman seperti
pada tempat habitat aslinya.Menaruh baskon di dalam ruangan yang berisi
air agar ruangan tetap lembab.Mencari dan memasang suara panggil
walet.Terbaik.Untukmendapatkan suara panggil walet terbaik pengusaha
rumah burung walet rela mengeluarkan uang jutaan bahkan puluhan juta
untuk mendapatkan suara panggil walet tersebut.
Pada awal mulanya, sebelum ada gedung-gedung hasil peradaban
manusia, burung walet menempati gua-gua alam tertentu untuk berlindung
dan berkembang biak . Tempat di dalam gua itu dibedakan antara mintakat
senja dan mintakat gelap. Mintakat senja adalah bagian gua yang masih
mendapatkan sinar sinar matahari atau daerah remang-remang .mintakat
gelap adalah bagian gua yang gelap ,di sebelah dalam mintakat senja. Di
mintakat senja, kondisi penerangan, ketenangan, suhu, dan kelembapan
menyerupai keadaan di luar gua, adapun di mintakat gelap dengan suhu
kurang stabil.Mintakat gelap di bedakan lagi menjadi mintakat dengan suhu
kurang stabil dan mintakat gelap dengan suhu stabil.
Di dalam gua-gua, selain burung walet, bertempat tinggal juga
bermacam-macam binatang lain, misalnya burung sriti, kelelawar, ular, katak,
tikus, tokek, serangga, semut, dan sebagainya. Gua alam dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis menurut proses pembentukan, yakni gua kapur, gua
pantai, gua lava, gua es, dan gua dua retakan bumi. Gua yang sering sekali
di tempati burung walet adalah gua kapur dan gua pantai.
3
Kendala peluang usaha sarang burung walet di Kecamatan Tikke
Raya Kabupaten Pasangkayu yakni permintaan sarang walet yang sangat
tinggi sementara produksi sarang walet masih rendah. Oleh karena itu, untuk
memenuhi permintaan yang tinggi akan sarang walet ini masyarakat perlu di
sadarkan tentang adanya sebuah peluang usaha besar dari usaha sarang
walet tersebut.
Prospek pemasaran usaha sarang walet di Kecamatan Tikke Raya
Kabupaten Pasangkayu masih di lakukan dengan cara di pasarkan kepada
para pengepul sarang walet yang datang dari berbagai daerah seperti daerah
Palu, Soppeng, dan masyarakatt dari Kecamatan Tikke Raya sendiri .Harga
yang di katakan sebagai peluang di sini yakni harga sarang walet yang tinggi
di mana harganya jutaan bahkan puluhan juta dalam skala perkilo.
Sarang walet merupakan hasil dari air liur burung walet yang saat ini
memiliki nilai ekonomis yang tinggi oleh karenanya di budidayakan. Nilai jual
yang tinggi inilah yang memberi semangat kepada masyarakat Tikke Raya
untuk mulai dan terus mengembangkan usaha rumah burung walet. Di
samping itu masyarakat Tikke Raya yang sudah ada beberapa
masyarakatnya berhasil sukses dari usaha rumah burung walet.
Kesuksesannya itu dapat di lihat dengan membelinya mobil merek Alphard,
bergelimang harta, uang, dan membangun rumah mewah.
Usaha ini bisa disebut sebagai usaha yang sama-sama
menguntungkan antara pengusaha dan burung walet tersebut. Setelah
burung walet membuat sarang terus bertelur dan mengerami telurnya hingga
menetas burung tersebut akan meninggalkan sarangnya, kemudian dari
sarang yang ditinggalkan tersebutlah pengusaha mendapatkan hasil. Namun
4
proses ini memakan waktu yang cukup lama sekitar 1-3 tahun dikarenakan
burung perlu beradaptasi dahulu sebelum membuat sarangnya.
Memang banyak pengusaha sarang burung walet yang sukses dalam
menjalankan usahanya, tetapi pengusaha yang kurang berhasil di dalam
usaha sarang burung walet juga banyak. Usaha burung walet membutuhkan
keseriusan, dana yang cukup banyak , tenaga, pikiran, dan kesabaran dalam
menjalankannya, untuk mencapai keberhasilan membutuhkan proses dan
waktu yang cukup lama.
Kabupaten Pasangkayu memiliki ekologi yang mendukung untuk
perkembangbiakan burung walet. Kabupaten Pasangkayu yang dulunya
bernama Kabupaten Mamuju Utara ini memiliki 12 kecamatan. Salah satu
kecamatan dari 12 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Tikke Raya.
Kecamatan Tikke Raya inilah objek penulis melakukan penelitian.
Kecamatan Tikke Raya merupakan salah satu sentra produksi sarang
walet di Kabupaten Pasangkayu. Sebagian besar penduduknya akhir-akhir ini
berbondong-bondong membangun rumah sarang walet. Hal itu dapat di lihat
banyaknya rumah burung walet masyarakat di wilayah ini khususnya di area
pasar Tikke Raya dapat kita jumpai rumah burung walet berbaris-baris pinggir
jalan Trans Provinsi Sulawesi. Ada yang membangun rumah walet sudah ada
tiga gedung, lima gedung, bahkan sudah memiliki tujuh gedung. Mereka
membangun sarang walet karena mereka tergiur dengan harga sarang walet
yang sangat tinggi. Di tengah pandemic covid 19 saja harga sarang walet di
beli pengepul sarang walet di beli dengan harga Rp 11.000.000-
Rp13.000.000. Penduduk Tikke Raya mayoritas bekerja pada sektor
5
pertanian. Daerah Tikke Raya memiliki perkebunan kelapa sawit, kelapa,
coklat, cengkeh, jeruk, jagung, dan masih banyak lainnya.
Usaha burung walet yang juga memanfaatkan sumber daya alam
sekitar, juga bangunannya yang berada pada di sekitar rumah- rumah
masyarakat yang tentu mudah untuk dipantau. Usaha burung walet ini sangat
memikat penulis untuk ikut serta membangun rumah sarang walet, keinginan
besar untuk menyebarluaskan usaha yang memiliki potensial keuntungan
yang besar ini, jadi narasumber konsultasi tentang perwaletan kedepannya.
Maka untuk mewujudkannya penulis melakukan penelitian terlebih dahulu
mendalam sekaligus sebagai persyaratan menjadi dan meraih gelar sarjana.
Maka dengan kesempatan ini penulis berkeinginan besar meneliti tentang
perwaletan dimana penulis lebih spesifik meneliti persoalan peluangnya
maka karya ilmiah ini di beri judul”Analisis Peluang Usaha Burung Walet
di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu”. Wilayah ini berada
pada area Provinsi Sulawesi Barat bagian utara berbatasan Provinsi
Sulawesi Tengah atau Kabupaten Donggala .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya
Kabupaten Pasangkayu ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini di rumuskan tujuan
penelitian yaitu:
6
Untuk mengetahui peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya
Kabupaten Pasangkayu
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1. Bagi penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan,
dan gambaran tentang bagaimana peluang usaha burung walet di
Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu.
2. Bagi peneliti berikutnya penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan
referensi bagi para peneliti lain yang ingin meneliti masalah ini
dengan memperkenalkan variabel lain yang turut mempengaruhi
kajian tentang analisis atau pengaruh pendapatan usaha burung
walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu.
3. Bagi universitas penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi sebuah
karya yang melengkapi pengetahuan dan wawasan yang ada di
perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bagi masyarakat penelitian ini di harapkan menjadi salah satu
informasi yang menarik minat masyarat untuk berkecimpung dalam
dunia usaha perwaletan dengan pendapatan dan keuntungan yang
sangat menjanjikan serta niat yang ikhlas dalam berusaha rumah
burung walet.
7
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. pengertian Peluang Usaha
Peluang Usaha merupakan sebuah resiko yang harus diambil dan
dihadapi untuk mengelola dan mengatur segala urusan yang ada
hubungannya dengan financial (Menurut Hadiparanata (2016)). Peluang
usaha merupakan sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang di hadapi setiap
hari (Menurut. Zimmerer (2016)). Peluang usaha merupakan sebuah proses
yang melibatkan invidu atau kelompok yang menggunakan usaha dan
sarana tertentu untuk menciptakan suatu nilai tumbuh guna memenuhi
sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan
(Menurut Robbin and Coulter (2016)). Peluang usaha terdiri dua kata yaitu
“peluang” dan “usaha”, peluang yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
Opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI ialah kesempatan (Menurut
KBBI (2020)).
. 2. Pengertian pendapatan
Pendapataan merupakan hal penting dalam usaha seseorang untuk
memenuhi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Dengan kata lain, besar atau
kecilnya suatu pendapatan yang di peroleh sebuah keluarga
8
Nantinya akan berpengaruh dengan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran rumah
tangga.
Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang
diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah,
gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba.
Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa
dari hasil usaha yang di peroleh individu atau kelompok rumah tangga dalam
satu bulan, dan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan pendapatan dari usaha sampingan adalah pendapatan tambahan
yang merupakan penerimaan lain dari luar aktivitas pokok atau pekerjaan
pokok. Pendapatan sampingan yang di peroleh secara langsung dapat
digunakan untuk menunjang atau menambah pendapatan pokok. Pendapatan
yang dimaksud dalam peneltian ini pendapatan para pengusaha rumah
burung walet yang di dapat dari usaha burung walet yang bersifat pendapatan
pokok.
3. Pengertian Usaha (2005)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia usaha adalah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu
maksud pekerjaan, perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk mencapai
suatu maksud. Dalam Undang-Undang NO. 3 Tahun 1982 tentang wajib
daftar perusahaan, usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan
apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha
atau individu untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Usaha budi daya burung walet yang berhasil memang sangat
menguntungkan karena harga sarang walet sangat mahal.Namun, usaha budi
9
daya burung walet dan pengelolaan rumah walet tidak semudah yang kita
bayangkan.Burung walet memerlukan perlakuan yang sangat khusus dan
tempat bersarang yang sangat khusus sesuai dengan pola hidup burung walet
itu sendiri. Oleh karena itu, para calon pengelola rumah walet harus mengenal
terlebih dahulu tentang cara hidup burung walet di alam bebas sebelum
memulai membangun rumah walet. Di samping itu, para calon pengelola
rumah walet, penataan rumah walet, konstruksi rumah walet, dan bahan
bangunan rumah walet yang cocok untuk burung walet.
4 . Pengertian Burung Walet
Burung walet adalah adalah jenis burung gua yang bernavigasi dalam
kegelapan dengan melentingkan suaranya atau membuat gema seperti yang
di lakukan pada kelelawar.Perilaku melentingkan suara pada burung walet ini
di lakukan untuk menandai lokasi tempatnya bersarang. Menurut Delaney et
al. (2007), ada tiga jenis burung walet yang bisa dikomsumsi sebagai
makanan antara lain CcollocacaliaFuciphaga, Collocaliasmaxima, dan
Collocalia esculenta(burung seriti).
Burung walet merupakan dengan sayap meruncing, berekor panjang,
berwarna hitam, dengan bagian bawah tubuhnya berwarna coklat. Burung
walet hidup di pantai serta daerah permukiman, menghuni gua atau ruang
besar, seperti bubungan kosong.
B. Tinjauan Empiris
Berdasarkan penelitian terhadap beberapa penelitian terdahulu yang penulis
akan lakukan ini masih sedikit riset atau kajian yang penulis temukan yang
berkaitan tentang persoalan yang akan penulis teliti. Beberapa di antaranya
bisa di sebutkan sebagai berikut:
10
2. 1 Tabel Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti dan
Tahun
Jenis Penelitian
Judul Hasil Penelitian
1 Nanang Kuantitatif Prediksi pendapatan usaha Sarang Burung Walet Disangatta Kabupaten Kutai Timur”.
Hasil penelitian bahwa data hasil hitung forecoasting dari ke 10
rumah budidaya sarang burung walet di Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur , maka dicatatkan angka pendapatan pertahun 2015 dan prediksi atau ramalan pendapatan usaha tahun 2016 dengan tingkat kenaikan pendapatan usaha dalam presentase (%). Rumah budidaya sarang burung walet bintang jaya mengalami kenaikan sangat signifikan dengan angka dalam persen sebesar 104%, kemudian rumah budidaya sarang burung walet milik bapak adan di jalan Diponegoro Gn. Komodo diprediksi akan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 42%. Untuk ke 8 rumah budidaya sarang burung walet mengalami kenaikan , namun kurang signifikan dengan rata –rata mengalami kenaikan sebesar 10% untuk pendapatan penghasilan usaha sarang burung waletnya.
2 Nor Aufa Padalliah (2018)
kuantitatif Analisis Pendapatan Usaha Sarang Burung Walet di Desa
Hasil penelitian ini, pendapatan pengusaha sarang burung walet dapat di kategorikan menjadi 2, kategori pertama pendapatan tidak meningkat pertahunnya
11
Bangun Jaya Katingan 2 Kalimantan Tengah”.
ada 1 orang, dan kategori kedua pendapatan yang meningkat pertiap tahunnya ada 9 orang. Sedangkan dampak-dampak dari pendapatan usaha sarang burung terhadap ekonomi pribadi, keluarga, dan masyarakat yaitu, dampak pada ekonomi pribadi : dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, menambah penghasilan dari sebelumnya, tunjangan untuk masa tua . Dampak pada ekonomi keluarga: dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, dapat membiayai anak sekolah, dapat membangun usaha baru, dapat membangun rumah walet yang baru. Dampak pada ekonomi masyarakat: meningkatkan ekonomi masyarakat, menambah peluang kerja, menambah penghasilan kepada masyarakat yang menerima zakat, infaq, dan sedekah.
3 Lusita Sari Kuantitatif “Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah produksi sebagian besar petani padi di Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang berkisar 6.000-6.499 Kg yaitu sebanyak 30 responden atau 23,33 persen. Di mana total penerimaan Rp20.887.500,00 dibandingkan total biaya yang di keluarkan sebesar Rp5.062.433,33. Sehingga total pendapatan petani padi sebesar Rp 15.825.066,67 dan analisis
12
R/C menunjukkan bahwa usaha tani padi yang ada di Desa Bontorappo menguntungkan atau layak untuk di usahakan.
4 Fatmawati M. Lumintang
Kuantitatif Analisis Pendapatan Petani Padi di Desa Teep Kecamatan Langowan Timur”
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar kecilnya pendapatan usaha tani padi di Desa Teep di pengaruhi 0leh penerimaan dan biaya produksi. Bagi petani agar terjadi peningkatan pendapatan maka diharapkan para petani dapat menekan biaya produksi
5 Anatasya Angelina Lelet, Yolanda Pinky Ivanna Rori, Joachim Noch Karel Dunmais (2019
kuantitatif Analisis Pendapatan Usaha tani Padi Sawah Berdasarkan Sistem Bagi Hasil di Desa Wolaang Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan yang di terima petani pemilik lahan yaitu sebesar Rp 13.462.500 sedangkan pendapatan yang di terima petani penggarap lebih kecil dari petani pemilik lahan yaitu sebesar Rp 9.940.865.
C. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Menurut Kasmir dalam bukunya. “Analisis Laporan Keuangan“. Edisi
pertama cetakan kelima Jakarta: Raja Grafindo Persada (2012. Hal 46)
mengatakan dalam praktiknya komponen pendapatan yang di laporkan
dalam laporan laba rugi terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Pendapatan atau penghasilan yang di peroleh dari usaha pokok
(usaha utama) perusahaan.
13
2. Pendapatan atau penghasilan yang di peroleh dari luar usaha pokok
(usaha sampingan) perusahaan.
Keberlanjutan usaha kedepannya dalam hal ini dapat menjadi acuan untuk
menentukan usaha tetap dan bertahan.
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
Analisis Peluang Usaha Burung Walet Di Kecamatan Tikke
Raya Kabupaten Pasangkayu
1. Peluang usaha(yaitu pendapatan pengusaha walet yang
sudah di kategorikan pendapatan pokok atau sampingan
berasal dari usaha walet)
2. Peluang usaha (yaitu keberlanjutan usaha )
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif (survey). Metode
pendekatan yang di lakukan dengan pendekatan kualitatif atau jenis
penelitian kualitatif karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
atau karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,
menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh
social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini lebih memfokuskan pada persoalan peluang usaha
burung walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu.
15
C. Pemilihan Lokasi, Situs Penelitian, dan Waktu Penelitian
Adapun pemilihan lokasi penelitian ini sebagai berikut! :
Pemilihan lokasi penelitian ini berada dalam ruang lingkup
Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu. Alasan pemilihan lokasi ini
karena ruang lingkup Kecamatan Tikke Raya memiliki ke unggulan potensi
sumber daya alam yang bisa di manfaatkan dibandingkan dengan daerah
yang lainnya yang ada di kabupaten pasangkayu.
Situs penelitian yaitu tempat di mana seharusnya penelitian
menangkap objek dari yang di teliti. Daerah Kecamatan Tikke Raya banyak
masyarakatnya membudidayakan burung walet atau dengan kata lain
berprofesi sebagai pengusaha rumah sarang walet. Karena daerah ini banyak
masyarakat berprofesi sebagai pengusaha rumah burung walet, maka penulis
bisa menjadikan masyarakat tersebut sebagai objek/ situs penelitian guna
menggali informasi tentang peluang usaha burung walet. Waktu penelitian ini
di laksanakan pada bulan Agustus 2020.
D. informan
Informan adalah orang yang memberi informasi. Contoh: Dia adalah
informan polisi. Arti lain dari informan adalah orang yang menjadi sumber data
dalam penelitian.
Adapun identitas informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Nama Informan :Dahliah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Status Pekerjaan : Urusan Rumah Tangga
Alamat : Pedongga, Desa Pajalele
16
2. Nama Informan :Sumarni
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43 tahun
Status Pekerjaan : Urusan Rumah Tangga
Alamat : Dusun Lembah Harapan, Desa Jengeng Raya
3. Nama Informan :H. Andi Rani
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun
Status Pekerjaan : Tidak Ada
Alamat : Dusun Mekar, Desa Tikke Raya
4. Nama Informan :Nasruddin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Status Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun Marannu, Desa Pajalele
5. Nama Informan :H. Jamaluddin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 44 tahun
Status Pekerjaan : Petani Walet
Alamat : Kompleks Pasar Tikke, Dusun Mekar Desa Tikke Raya
E. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini sebagai berikut :
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari masyarakat setempat
yang memiliki rumah burung walet sudah berpendapatan yang penulis temui
17
yang ada dalam wilayah Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu yang
merupakan data primer.
F. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang prospek pengembangan usaha burung walet
dan tantangan yang dihadapi.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang di lakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dari karangan /tulisan, wasiat, buku,
undang-undang, dan sebagainya. Adapun dokumentasi yang akan di sajikan
di sini dokumentasi proses wawancara, rumah walet yang ada di kecamatan
tikke raya, dan lain sebagainya.
c. Observasi
Pengertian observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu Menurut Arifin (2011) . Observasi didefinisikan
sebagai suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
secara diteliti serta pencatatan secara sistematis (Menurut Arifin (2011) .
Adapun yang akan di observasi peneliti pada penelitian ini yakni pada burung
walet pada kondisi waktu tertentu.
18
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumennya adalah:
a. Draft wawancara
b. Observasi
c. Data sekunder
d. Buku catatan, handphone, laptop, pulpen,dan lain–lain, yaitu alat dan
perlengkapan yang digunakan di lapangan
H. Teknik Analisis:
Adapun analisis data penelitian ini sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b. Display Data/ Penyajian Data
Setelah data direduksi maka segera dibuat display data. Display data
merupakan cara penyajian suatu data, dapat dilakukan dalam bentuk
tabel, grafik, pictogram agar mudah dipahami dan dihubungkan. Pada
umumnya penelitian kualitatif penyajian datanya menggunakan teks
naratif.
c. Penarikan Kesimpulan
Jika pernyataan atau proposisi dilambangkan dengan kalimat yang
memiliki nilai benar saja atau salah saja, maka istilah sahih atau tidak
sahih terkait dengan penarikan kesimpulan, penalaran, ataupun argumen.
19
Beda kedua istilah menurut Soekardijo (1988) adalah, kalau penalaran itu
aktivitas pikiran yang abstrak maka argumen ialah lambangnya yang
berbentuk bahasa atau bentuk-bentuk lambang lainnya. Dikenal dua
macam penarikan kesimpulan. Yang pertama adalah induksi atau
penalaran induktif dan yang kedua adalah deduksi atau penalaran
deduktif
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kecamatan Tikke Raya
Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Tikke Raya memiliki batas-
batas:
Utara – Kecamatan Pedongga;
Selatan – Kecamatan Lariang dan Kecamatan Bulu Taba;
Barat – Selat Makassar;
Timur – Provinsi Sulawesi Tengah.
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Tikke Raya
21
Kecamatan Tikke Raya terdiri dari 5 desa, yaitu:
- Desa Lariang;
- Desa Jengeng Raya;
- Desa Tikke;
- Desa Makmur Jaya;
- Desa Pajalele.
Ibukota Kecamatan Tikke Raya adalah desa Jengeng Raya yang
berjarak 31 Km dari ibukota kabupaten. Desa terjauh dari ibukota kecamatan
adalah Desa Lariang (28 Km) dan yang terdekat adalah Desa Tikke (4 Km).
Pada tahun 2018, dengan luas total 266,59 Km2, Kecamatan Tikke
Raya terdiri dari 5 desa dengan desa terluas adalah Desa Lariang (93,55
Km2) dan terkecil adalah Desa Tikke (27,00 Km2).
Pada tahun 2018 Kecamatan Tikke Raya mempunyai 5 desa yang terdiri
dari 25 dusun dan 68 RT. Pusat pemerintahan Kecamatan Tikke Raya terletak
di Desa Jengeng Raya. Dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan- nya,
kecamatan ini mempunyai 17 pegawai laki-laki dan 14 pegawai perempuan
yang bertugas di beberapa instansi kecamatan.
Penduduk Kecamatan Tikke Raya pada tahun 2018 berjumlah 17.083 jiwa.
Dari 17.083 jiwa penduduk Kecamatan Tikke Raya terdapat sekitar 4.394
rumah tangga. Dapat dikatakan bahwa untuk setiap rumah tangga
mempunyai anggota rumah tangga rata-rata 4 orang.
Jumlah penduduk Kecamatan Tikke Raya dengan jenis kelamin laki-
laki Sebanyak 8.921 dan Perempuan Sebanyak 8.162 dengan rasio jenis
kelamin sebesar 109 yang berarti bahwa setiap 109 penduduk laki-laki
terdapat 100 penduduk perempuan.
22
Penduduk Kecamatan Tikke Raya paling besar berada di Desa Makmur
Jaya yaitu sebesar 4.771 jiwa dengan jumlah rumah tangga
sebesar1.255.
Pendidikan merupakan salah satu komponen dalam mengukur sumber
daya manusia (SDM). Dengan SDM yang berkualitas dapat mendorong
pembangunan suatu daerah. Jumlah desa yang memiliki fasilitas Sekolah
Dasar (SD) di Kecamatan Tikke Raya tahun 2018 sebanyak 5 desa, SMP 4
desa, dan SMA di 1desa.
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dapat dilihat pada
beberapa aspek, seperti perkembangan sarana dan prasarana kesehatan.
Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Tikke Raya adalah 50 unit, terdiri
dari 1 Puskesmas, 2 Puskesmas Pembantu (Pustu), dan 41 Posyandu.
Salah satu strategi yang ditempuh dalam upaya menanggulangi
pesatnya perkembangan jumlah penduduk adalah melalui program keluarga
berencana. Keberhasilan dari program ini tidak terlepas dari partisipasi
mayarakat untuk ikut serta dan berperan secara aktif dalam menyukseskan
program. Pengguna KB aktif yaitu 23 IUD, 588 Pil, 1.233 Suntikan, 12
Kondom, 12 MOP/MOW, dan 296 Implan sedangkan pengguna KB baru yaitu
64 Pil, 169 Suntikan, 6 kondom, 2 MOP/ MOW, dan 62 Implan. Alat
kontrasepsi yang paling banyak di gunakan masyarakat Kecamatan Tikke
Raya adalah suntikan.
Perkembangan pembangunan di bidang keagamaan dapat di lihat
dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Tempat-tempat
peribadatan yang terdapat di Kecamatan Tikke Raya adalah 48 Masjid, 1
Mushollah, 8 Gereja, dan 0 Pura Hindu.
23
Sub sektor tanaman bahan makanan mencakup tanaman padi (padi
sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan
kedelai. Hasil tanaman pangan Kecamatan Tikke Raya pada tahun 2018
didominasi tanaman jagung yang menghasilkan hingga 9.966 ton.
Sub sektor hortikultura, terdiri dari tanaman sayur-sayuran dan buah-
buahan. Produksi tanaman sayur-sayuran yang paling dominan di Kecamatan
Tikke Raya pada tahun 2018 adalah cabai rawit dengan produksinya sebesar
117,4 ton. Untuk tanaman buah-buahan yang paling banyak diproduksi
adalah pisang yaitu 66,8 ton.
Tanaman perkebunan terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan
besar. Hasil tanaman perkebunan yang paling besar di Kecamatan Tikke
Raya pada tahun 2018 adalah kelapa sawit dengan produksinya 12.289 ton.
Dari perkebunan rakyat, selain kelapa sawit hasil perkebunan yang
mempunyai kontribusi yang cukup besar adalah kakao dengan produksinya
80,44 ton.
Peternakan di Kecamatan Tikke Raya terdiri dari ternak besar, ternak
kecil dan unggas. Ternak besar paling banyak pada tahun 2018 adalah sapi
dengan jumlah 901 ekor, sedangkan ternak kecil paling banyak adalah
kambing yaitu sebanyak 511 ekor. Jenis unggas didominasi oleh ayam
potong sebanyak 53.002 ekor. Objek wisata yang terdapat di Kecamatan
Tikke Raya adalah sebanyak 1 , terdiri dari 1 objek wisata alam.
B. Penyajian Data (hasil Penelitian)
1. Penyajian data hasil wawancara
a. Wawancara orang pertama
Identitas Informan
24
Nama Informan : Dahliah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32
Status Pekerjaan : Urusan Rumah Tangga
Alamat : Pedongga, Desa Pajalele
Nomor Handphone : 081341122563
Waktu Wawancara : Rabu, 12 Agustus 2020 jam 09:30-10:10 WITA
Tempat Wawancara : Di teras rumah Dahliah/Dawang
Tabel 4.1 Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Informan
No Jawaban informan
1 Kapan Ibu Memulai Membangun Usaha Rumah Burung Walet?
“lima tahun lalu, yaitu tahun 2015”
2 Apakah Alasan Ibu Memilih Menjalankan Usaha Rumah Burung Walet Ini?
“Karena usaha burung walet dapat menambah pendapatan, serta pada saat itu tidak ada pilihan pekerjaan. Yang dapat kami lakukan hanya mampu mengembala sapi”.
3 dari mana terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet?
“Terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet itu dari omnya”.
4 Berapakah modal awal ibu dalam membuka dan usaha membangun rumah walet ?
“modal awal nya …60 juta”
5 Modal awal tersebut yang di gunakan membuka usaha ini berasal dari mana?
“ modal awal yang digunakan itu dari menjual sapi , “
6 Ibu sudah memiliki pekerja untuk menjaga atau mengurus usaha rumah walet dan sudah berapa orang pekerja ibu ?
“tidak ada’ masih kita yang jaga ,apa apa semua kita yang urus”
7 Sarang burung walet apa saja yang di hasilkan usaha rumah burung walet ibu ?
“semuanya, ada mangkok, plontos, patahan, dan yang lainnya”
8 Bagaimana cara ibu memasarkan produksi
“ada memang langganan datang,
25
sarang walet ibu ?
9 . Apakah ada produksi sarang walet yang menjadi unggulan ibu, dan yang paling sering di minati konsumen (pengepul).
“ada, mangkok super, plontos”
10 Berapa kisaran harga jual produksi sarang walet ibu dan bagaimana menentukan harga jual?
“13 juta per kilo ,itu yang paling bagus ,itu yang pertama di cari pengepul, dan harganya di tentukan pengepul”
11 Sudah berapa kg sarang yang di hasilkan usaha rumah walet ibu ?
“satu kali panen sudah di atas 3 kg
12 Berapa kali ibu memanen sarang walet dalam setahun dan bulan berapa saja?
“panennya itu dua kali dalam satu bulan , dan di panen setiap bulan sudah, nah di hitung sudah satu tahunnya 12 bulan Satu bulannya 2 kali panen berarti dalam satu tahun 12 bulan dikali 2 kali panen dalam sebulan ya….24 kali panen dalam setahun kalau di rata ratakan 3 kg dalam satu kali panen di harga 13 juta perkilo berarti satu kali panen 3 kg = 39 juta di kali 24 kali panen yaaa berarti 39 juta kali 24 = 936 juta dalam setahun “
13 Harga jual tertinggi biasanya terjadi pada bulan berapa dan alasannya kenapa harga jual tinggi pada saat itu?
“tidak ada bulan tertentu, alasannya yaa rahasianya pembeli/ pengepul itu , serta harga naik turun”
14 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini apakah ibu memiliki strategi khusus sehingga hasilnya melimpah?
“ya semprotannya, suhunya, pokoknya di perhatikan betul”
15 Menurut ibu apakah usaha ini tetap bertahan ?
“tidak di tau soalnya waletnya terbang terbang, sampai kapan akan bertahan, intinya kita berserah pada tuhan saja”
16 Apakah ibu merasakan persaingan dalam menjalankan usaha rumah walet ini?
“tidak ada saingan”
17 Selama usaha rumah sarang walet ibu berhasil dan sudah melakukan penjualan apakah omset penjualan ibu mengalami naik / turun?
Kadang naik, kadang turun kalau banyak sudah menetas ya banyak kalau sedikit ya sedikit”
26
18 Usaha rumah walet ibu sudah berapa rumah?
“sudah 2 gedung walet dan sudah berhasil”
19 Apakah ibu ingin menambah rumah walet lagi?
“ ingin….insya allah rencananya begitu”
20 Usaha rumah walet ibu yg akan di bangun targetnya berapa?
“tambah lagi satu jadi tiga”
21 Bagaimana image masyarakat sekitar tentang keberadaan rumah walet ibu ?
“ Alhamdulillah tidak ada yang komplain, dan saya rasa tidak mengganggu masyarakat”
22 Menurut ibu apa yang menjadi kekuatan usaha rumah walet ibu ?
“obat-obat”
23 Menurut ibu apa yang menjadi kelemahan usaha rumah walet ibu ?
“kelemahannya kepanasan dalam ruangan “
24 Menurut ibu apa yang menjadi peluang dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“yang menjadi peluangnya itu dari segi pendapatan yang tinggi”
25 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini ancaman apa saja saja dan hambatan yang ibu alami dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“ancamannya itu hama dan panas” “Hambatannya tikus…"
26 Jika sarang walet ibu sudah terjual itu di peruntukkan membeli apa saja bu ?
“saat ini membangun rumah, kedepannya yaaa masa depan anak-anak yang di persiapkan kebutuhannya”
27 ibu dalam menjalan usaha rumah burung walet ini suka duka citanya ada atau tidak ibu?
“Tidak ada”
28 Suka dan duka citanya itu apa ibu ?
“ Tidak ada juga”
29 Yang beli sarang walet ibu orang dari mana?
“ Orang Palopo, dengan orang Sengkang”
30 Usaha rumah burung walet ibu ini sudah termasuk untuk pendapatan pokok?
“Sudah termasuk dalam kategori pendapatan pokok”
31 apa harapan ibu kedepannya mengenai usaha rumah burung walet bapak?
“Yaaa harapannya semakin sukses kedepannya”
32 pesan ibu kepada pemerintah untuk para
“yang saya dengar akan ada pajak untuk walet, kalau bisa yaaa tidak di adakan yaa
27
pengusaha walet apa bu ? begitu saja”
33 apakah ada pajak khusus yang di lakukan pemerintah di sini terhadap usaha rumah walet ibu ?
“belum, tapi yang didengar dari pemerintah bakal ada kedepannya”
34 sebelum menjalani usaha rumah burung walet ini bapak pernah mengikuti pelatihan budidaya atau semacam training perwaletan?
“saya tidak pernah tidak pernah mengikuti pelatihan”
35 seumpama ada segelintir mahasiswa /pelajar , dan pemuda-pemudi mengadakan seminar usaha /kewirausahaan dan mereka ini mau menjadikan ibu sebagai narasumber dalam seminar tersebut apakah bapak bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut menjadi narasumber membahas usaha sarang walet ibu ?
“belum paham hal seminar kewirausahaan, dan tidak bisa bicara di depan dan belum siap”
36 menurut ibu bagaimana peluang usaha rumah burung walet di daerah ini?
“peluangnya lumayan bagus, karena makin hari kesini makin banyak orang bikin walet”
b. Wawancara orang kedua
Identitas Informan
Nama Informan : Sumarni
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 43
Status Pekerjaan : Urusan Rumah Tangga
Alamat : Dusun Lembah Harapan,Desa Jengeng Raya
Nomor Handphone : 082349418773
Waktu Wawancara : Rabu,12 Agustus 2020 jam 10:25-11:10 WITA
Tempat Wawancara : Di rumah Sumarni Di Lembah Harapan
28
Tabel 4.2 Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Informan
No Pertanyaan peneliti Jawaban informan
1 Kapan Ibu Memulai Membangun Usaha Rumah Burung Walet?
“rumah walet awal bangun sudah 10 tahun, sekitar tahun 2010
2 Apakah Alasan Ibu Memilih Menjalankan Usaha Rumah Burung Walet Ini?
“alasannya karena ingin merubah kehidupan yang lebih baik”
3 dari mana terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet?
“ terinspirasi melakukan usaha walet itu dari H. Andi Rani”
4 Berapakah modal awal ibu dalam membuka dan membangun rumah walet ?
“20 juta”
5 Modal awal tersebut yang di gunakan membuka usaha ini berasal dari mana?
“Hasil kebun jeruk”
6 ibu sudah memiliki pekerja untuk menjaga atau mengurus usaha rumah walet dan sudah berapa orang pekerja ibu ?
“belum”
7 Sarang burung walet apa saja yang di hasilkan usaha rumah burung walet ibu ?
“banyak, plontos, patahan, pokoknya yang 3 macam itu”
8 Bagaimana cara ibu memasarkan produksi sarang walet ibu ?
“pembeli datang kerumah”
9 . Apakah ada produksi sarang walet yang menjadi unggulan ibu, dan yang paling sering di minati konsumen (pengepul).
“ yang mangkok “
10 Berapa kisaran harga jual produksi sarang walet bapak dan bagaimana menentukan harga jual?
“sekarang 12 juta perkilo, dan di tentukan pembeli harganya”
11 Sudah berapa kg sarang yang di hasilkan usaha rumah walet ibu ?
Kadang 3,4,5 kg
12 Berapa kali ibu memanen sarang walet dalam setahun dan bulan berapa saja?
“tiap bulan panen itu tadi panennya kadang 3, 4, 5 kg satu kali panen,kalau di ratakan dalam setahun itu tiap bulan 4 kg lah atau kalau di uangkan sebesar Rp 48.000.000 apabila sarang walet di beli 12 juta / kilonya
29
“
13 Harga jual tertinggi biasanya terjadi pada bulan berapa dan alasannya kenapa harga jual tinggi pada saat itu?
“bulan 4 itu, 12 juta, bahkan diatasnya, alasannya mau bulan puasa”
14 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini apakah ibu memiliki strategi khusus sehingga hasilnya melimpah?
“pelihara dengan baik, suhunya, semprotannya”
15 Menurut ibu apakah usaha ini tetap bertahan ?
“maunya lanjut terus, tapi kita serahkan sama tuhan”
16 Apakah ibu merasakan persaingan dalam menjalankan usaha rumah walet ini?
“banyak persaingan, karena dulu di sini Cuma sendiri, sekarang orang pada bangun walet di tetangga, otomatis waletnya ada yang berpindah”
17 Selama usaha rumah sarang walet ibu berhasil dan sudah melakukan penjualan apakah omset penjualan ibu mengalami naik / turun?
“mengalami kenaikan”
18 Usaha rumah walet ibu sudah berapa rumah?
Yang berhasil baru satu bangunan, tapi yang sudah terbangun sudah tiga bangunan”
19 Apakah ibu ingin menambah rumah walet lagi?
“mau nambah, tapi kita serahkan sama tuhan “
20 Usaha rumah walet ibu yg akan di bangun targetnya berapa?
“Tidak tau, pokoknya kalau ada rejeki “
21 Bagaimana image masyarakat sekitar tentang keberadaan rumah walet ibu ?
“tidak ada yang anu, tidak mengganggu, sebab mereka bangun juga walet”
22 Menurut ibu apa yang menjadi kekuatan usaha rumah walet ibu ?
“tidak tau, itu saja pemeliharaan kayaknya”
23 Menurut bapak apa yang menjadi kelemahan usaha rumah walet bapak?
“ burung hantu”
24 Menurut ibu apa yang menjadi peluang dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“pendapatan, hasil yang lumayan , manfaatnya walet itu juga”
25 Dalam menjalankan usaha “burung hantu, hama, hambatannya
30
rumah walet ini ancaman apa saja saja dan hambatan yang ibu alami dalam melakoni usaha rumah walet ini?
keuangan”
26 Jika sarang walet ibu sudah terjual itu di peruntukkan membeli apa saja pak?
“membangun rumah walet lagi, bantu orang miskin, bangun panti, tabung masa depan anak anak”
27 ibu dalam menjalan usaha rumah burung walet ini suka duka citanya ada atau tidak pak?
“ada”
28 Suka dan duka citanya itu apa bu ?
“sukanya karena ini, banyak hasilnya, kalau dukanya jaga malam karena burung hantu”
29 Yang beli sarang walet ibu orang dari mana?
“Soppeng, Bone, sama Sengkang”
30 Usaha rumah burung walet ibu ini sudah termasuk untuk pendapatan pokok?
“sudah pendapatan pokok, karena sudah “ “ Beralih, dulu jeruk, beralih kelapa sawit, sekarang walet”
31 apa harapan ibu kedepannya mengenai usaha rumah burung walet bapak?
“ Menambah usaha dan berkembang lagi”
32 pesan ibu kepada pemerintah untuk para pengusaha walet apa pak?
“Pesan kepemerintah lebih di perhatikan, dulu ada pajak dua kali kalau bisa pajaknya jangan tinggi, pajaknya itu 10 %
33 apakah ada pajak khusus yang di lakukan pemerintah di sini terhadap usaha rumah walet ibu ?
“sekarang belum ada, tapi pemerintah bilang ada pajak nanti katanya , sekarang belum karena ini masyarakat bersatu tidak mau bayar pajak karena banyak yang belum berhasil”
34 sebelum ibu menjalani usaha rumah burung walet ini ibu pernah mengikuti pelatihan budidaya atau semacam training perwaletan?
“tidak pernah ikut begituan”
35 seumpama ada segelintir mahasiswa /pelajar , dan pemuda-pemudi mengadakan seminar usaha /kewirausahaan dan mereka ini mau menjadikan ibu sebagai narasumber dalam seminar tersebut apakah ibu bersedia berpartisipasi dalam kegiatan
“tidak , karena tidak di tau kita begitu”
31
tersebut menjadi narasumber membahas usaha sarang walet ibu?
36 menurut ibu bagaimana peluang usaha rumah burung walet di daerah ini?
Banyak banyak, bakal besar peluangnya disini karena kebanyakan bangun sudah walet
c. Wawancara orang ketiga
Identitas Informan
Nama Informan :H. Andi Rani
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Umur : 60 tahun
Status Pekerjaan :tidak ada
Alamat :Dusun Mekar ,Desa Tikke Raya
Nomor Handphone : -
Waktu Wawancara :Kamis, 13 Agustus 2020 jam 13:15-14:00
Tempat Wawancara :di teras rumah H. Andi Rani
Tabel 4.3 Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Informan
No Pertanyaan peneliti Jawaban informan
1 Kapan bapak Memulai Membangun Usaha Rumah Burung Walet?
“Itu 2010 kalau ndak salah”
2 Apakah Alasan bapak Memilih Menjalankan Usaha Rumah Burung Walet Ini?
“yaaa begitu, dulu ada masuk di rumah , kalau di buka pintu ya ada terbang dalam rumah, ya sekalian bikin saja rumah walet”
3 dari mana terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet?
“dulu itu awalnya ada masuk dirumah”
4 Berapakah modal awal bapak dalam membuka dan usaha membangun rumah walet ?
“50 juta awal”
32
5 Modal awal tersebut yang di gunakan membuka usaha ini berasal dari mana?
“dari jerih payah sendiri”
6 Ibu sudah memiliki pekerja untuk menjaga atau mengurus usaha rumah walet dan sudah berapa orang pekerja bapak?
“belum”
7 Sarang burung walet apa saja yang di hasilkan usaha rumah burung walet bapak?
“sarang rumahan karena rumah yang ditempatinya”
8 Bagaimana cara ibu memasarkan produksi sarang walet ibu ?
“pedagang datang sendiri, karena ini kita tidak pamerkan”
9 . Apakah ada produksi sarang walet yang menjadi unggulan bapak, dan yang paling sering di minati konsumen (pengepul).
“tidak ada”
10 Berapa kisaran harga jual produksi sarang walet bapak dan bagaimana menentukan harga jual?
“Rp 12.500.000 perkilo. Di tentukan pembeli”
11 Sudah berapa kg sarang yang di hasilkan usaha rumah walet bapak?
“3 kg tiap kali panen dalam satu bulan”
12 Berapa kali bapak memanen sarang walet dalam setahun dan bulan berapa saja?
“tiap bulan satu kali panen ,sebanyak tiga kg”
13 Harga jual tertinggi biasanya terjadi pada bulan berapa dan alasannya kenapa harga jual tinggi pada saat itu?
“”bulan 11, puncaknya bulan 12 alasannya karena mau tahun baru”
14 Dalam menjalankan usaha rumah walet
“dari panggilannya, jenis suara, gedung bagus”
33
ini apakah bapak memiliki strategi khusus sehingga hasilnya melimpah?
15 Menurut bapak apakah usaha ini tetap bertahan ?
“selama manusia masih hidup maka usaha ini tetap ada ,karena tidak bakal punah itu walet terus berkembang”
16 Apakah bapak merasakan persaingan dalam menjalankan usaha rumah walet ini?
“persaingan tidak ada”
17 Selama usaha rumah sarang walet bapak berhasil dan sudah melakukan penjualan apakah omset penjualan mengalami naik / turun?
“mengalami naik”
18 Usaha rumah walet bapak sudah berapa rumah?
“sudah dua rumah”
19 Apakah bapak ingin menambah rumah walet lagi?
“ tidak lagi karena saya sudah tua”
20 Usaha rumah walet bapak yg akan di bangun targetnya berapa?
“tidak ada kalau saya, barangkali anak anak mungkin ada rencana untuk tambah kedepannya”
21 Bagaimana image masyarakat sekitar tentang keberadaan rumah walet bapak?
“semua orang ingin bangun karena terdorong untuk usaha walet juga”
22 Menurut bapak apa yang menjadi kekuatan usaha rumah walet bapak?
“hasilnya”
23 Menurut bapak apa yang menjadi kelemahan usaha rumah walet bapak?
“kurang pemeliharaan’
24 Menurut bapak apa yang menjadi peluang dalam melakoni usaha
“hasilnya, dan manfaatnya”
34
rumah walet ini?
25 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini ancaman apa saja saja dan hambatan yang bapak alami dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“ancaman tidak ada, karena tidak pernah ada pencurian, kalau hambatannya, hama, burung hantu”
26 Jika sarang walet bapak sudah terjual itu di peruntukkan membeli apa saja pak?
“beli rumah, sumbangan masjid, menikmati masa masa tua”
27 Bapak dalam menjalan usaha rumah burung walet ini suka duka citanya ada atau tidak pak?
“tidak ada”
28 Suka dan duka citanya itu apa pak?
“tidak”
29 Yang beli sarang walet bapak orang dari mana?
“orang Jakarta, orang Makassar juga”
30 Usaha rumah burung walet bapak ini sudah termasuk untuk pendapatan pokok?
“sudah pendapatan pokok”
31 apa harapan bapak kedepannya mengenai usaha rumah burung walet bapak?
“lebih banyak lagi yang di hasilkan”
32 pesan bapak kepada pemerintah untuk para pengusaha walet apa pak?
“Bisa mendorong masyarakatnya semua untuk bangun walet”
33 apakah ada pajak khusus yang di lakukan pemerintah di sini terhadap usaha rumah walet bapak?
“ada, 5 %”
34 sebelum bapak menjalani usaha rumah burung walet ini bapak pernah mengikuti pelatihan budidaya
“tidak pernah”
35
atau semacam training perwaletan?
35 seumpama ada segelintir mahasiswa /pelajar , dan pemuda- pemudi mengadakan seminar usaha /kewirausahaan dan mereka ini mau menjadikan bapak sebagai narasumber dalam seminar tersebut apakah bapak bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut menjadi narasumber membahas usaha sarang walet bapak?
“tidak di tau itu, nantilah kalau ada kesempatan pas ada kegiatan juga di liat”
36 menurut bapak bagaimana peluang usaha rumah burung walet di daerah ini?
“Besar, karena inilah daerah tempatnya memang, adanya kelapa sawit, nah di sana kebun sawit banyak makanannya walet, cocok juga dengan iklimnya, pokoknya besar sekali di sini peluangnya.
d. Wawancara dengan orang ke empat
Identitas Informan
Nama Informan :Nasruddin
Jenis Kelamin :Laki-laki
Umur :40 tahun
Status Pekerjaan :wiraswasta
Alamat :dusun marannu, desa pajalele
Nomor Handphone :082332255544
Waktu Wawancara : kamis,13 Agustus 2020 jam 20:00-20:45 wita
Tempat Wawancara :di teras rumah nasruddin/rate
36
Tabel 4.4 Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Informan
No Pertanyaan peneliti Jawaban informan
1 Kapan bapak Memulai Membangun Usaha Rumah Burung Walet?
“saya membangun walet itu, akhir tahun 2014”
2 Apakah Alasan bapak Memilih Menjalankan Usaha Rumah Burung Walet Ini?
“yaa …ingin istilahnya maju sedikit, karena saya telah berkeliling pulau Sumatra, Kalimantan, kendari dan rata rata tempat yang pergi ada begini walet, nah dari situ itu saya mengatakan suatu hari saya akan bangun juga, dan Alhamdulillah akhirnya bisa bangun walet juga”
3 dari mana terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet?
“dari H.Nahrun”
4 Berapakah modal awal bapak dalam membuka dan usaha membangun rumah walet ?
“modal awalnya itu membangun walet 20 juta”
5 Modal awal tersebut yang di gunakan membuka usaha ini berasal dari mana?
“dari kampung”
6 Bapak sudah memiliki pekerja untuk menjaga atau mengurus usaha rumah walet dan sudah berapa orang pekerja ibu ?
“belum”
7 Sarang burung walet apa saja yang di hasilkan usaha rumah burung walet bapak ?
“ndak di tau jenisnya”
8 Bagaimana cara ibu memasarkan produksi sarang walet ibu ?
“bukan kita yang pasarkan, pembeli yang datang kemari”
9 . Apakah ada produksi sarang walet yang menjadi unggulan bapak, dan yang paling sering di minati konsumen (pengepul).
“ada, mangkok”
10 Berapa kisaran harga jual produksi sarang walet bapak dan bagaimana menentukan harga jual?
“kadang 13 juta, kadang 12 juta, dan di tentukan oleh pembeli”
11 Sudah berapa kg sarang yang di hasilkan usaha rumah walet bapak?
“1,2 kg dalam satu kali panen”
37
12 Berapa kali bapak memanen sarang walet dalam setahun dan bulan berapa saja?
“dua kali satu bulan panen, dan setiap bulannya sudah “
13 Harga jual tertinggi biasanya terjadi pada bulan berapa dan alasannya kenapa harga jual tinggi pada saat itu?
“ndak tau bulan berapa itu, pernah itu 18 juta perkilo ,tahun 2018 itu”
14 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini apakah bapak memiliki strategi khusus sehingga hasilnya melimpah?
“tidak ada , biasa saja tergantung dari rejeki karena walet itu datang sendiri tidak di cari lagi”
15 Menurut bapak apakah usaha ini tetap bertahan ?
“ya tetap bertahan,selama masih ada pembeli dari china, apalagi sudah beberapa Negara membeli , ditambah Negara amerika mulai membeli juga”
16 Apakah bapak merasakan persaingan dalam menjalankan usaha rumah walet ini?
“bagi saya tidak ada, ndak tau bagi orang”
17 Selama usaha rumah sarang walet bapak berhasil dan sudah melakukan penjualan apakah omset penjualan ibu mengalami naik / turun?
“mengalami kenaikan”
18 Usaha rumah walet bapak sudah berapa rumah?
“baru satu, ukuran 5 kali 8”
19 Apakah bapak ingin menambah rumah walet lagi?
“insya allah tambah lagi”
20 Usaha rumah walet bapak yg akan di bangun targetnya berapa?
“targetnya satu lagi”
21 Bagaimana image masyarakat sekitar tentang keberadaan rumah walet bapak?
“yaa bersyukur ada kita dapat, ada juga dia dapat istilahnya berbagi rejeki biar sedikit”
22 Menurut bapak apa yang menjadi kekuatan usaha rumah walet bapak?
“ndak ada itu, karena ini alami “
23 Menurut bapak apa yang menjadi kelemahan usaha rumah walet bapak?
“sama saja itu, tidak ada bagi saya, karena usaha walet tidak kayak emas di cari dulu kalau walet datang sendiri”
38
24 Menurut bapak apa yang menjadi peluang dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“peluang usaha terakhir, banyak usaha pernah saya jalankan jadi ini sudah mungkin usaha terakhir yang akan saya jalankan”
25 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini ancaman apa saja dan hambatan yang bapak alami dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“ancamannya pencuri, kalau hambatannya tikus, hama kecoa”
26 Jika sarang walet bapak sudah terjual itu di peruntukkan membeli apa saja pak?
“untuk kebutuhan sehari-hari”
27 Bapak dalam menjalan usaha rumah burung walet ini suka duka citanya ada atau tidak pak?
“ada”
28 Suka dan duka citanya itu apa pak?
“itu kalau pergi tutup sore hari, dan buka pagi hari”
29 Yang beli sarang walet bapak orang dari mana?
“Orang Bugis, Bugis Wajo”
30 Usaha rumah burung walet bapak ini sudah termasuk untuk pendapatan pokok?
“sudah pendapatan pokok”
31 apa harapan bapak kedepannya mengenai usaha rumah burung walet bapak?
“pokoknya mudah-mudahan nambah hasilnya begitupula gedungnya”
32 pesan bapak kepada pemerintah untuk para pengusaha walet apa pak?
“ndak ada”
33 apakah ada pajak khusus yang di lakukan pemerintah di sini terhadap usaha rumah walet bapak?
“kemarin ada di data tentang pajak sampai sekarang belum ada”
34 sebelum bapak menjalani usaha rumah burung walet ini bapak pernah mengikuti pelatihan budidaya atau semacam training perwaletan?
“tidak pernah, Cuma keberanian saja untuk membangun usaha walet”
35 seumpama ada segelintir mahasiswa /pelajar , dan pemuda-pemudi mengadakan seminar usaha /kewirausahaan dan mereka ini mau menjadikan bapak sebagai
“ itu yang belum di tau ,karena kita tidak pelajari walet secara mendalam , kita hanya sekedar membangun saja sarang walet, istilahnya belum bisa jadi konsultan”
39
narasumber dalam seminar tersebut apakah bapak bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut menjadi narasumber membahas usaha sarang walet bapak?
36 menurut bapak bagaimana peluang usaha rumah burung walet di daerah ini?
“bagus, peluang cukup besar disini”
e. Wawancara orang kelima
Identitas Informan
Nama Informan :H. Jamaluddin
Jenis Kelamin :laki-laki
Umur :44 tahun
Status Pekerjaan :petani walet, pedagang, petani kelapa sawit.
Alamat : Kompleks Pasar Tikke, Dusun Mekar Desa Tikke Raya
Nomor Handphone : 085242290927
Waktu Wawancara : Sabtu, 15 Agustus 2020 jam 08:35-09:30 wita
Tempat Wawancara : di teras Toko Agung
Tabel 4.5 Daftar Pertanyaan Dan Jawaban Informan
No Pertanyaan peneliti Jawaban informan
1 Kapan bapak Memulai Membangun Usaha Rumah Burung Walet?
“2015, mulai”
2 Apakah Alasan Bapak Memilih Menjalankan Usaha Rumah Burung Walet Ini?
“untuk membantu ekonomi, supaya bisa ada perkembangan”
3 dari mana terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet?
“dari tetangga yang berhasil, dan saya lihat dia sudah berhasil”
4 Berapakah modal awal ibu dalam membuka dan usaha membangun rumah
“awal mulanya rumah ruko saya bangun, karena saya lihat tetangga bangun akhirnya saya ikut membangun di atas dua lantai
40
walet ? diatas sekitar 450 juta , 4 lantai tambah cor”
5 Modal awal tersebut yang di gunakan membuka usaha ini berasal dari mana?
“dari hasil jualan pecah belah dan hasil kebun sebagian, kebun kelapa sawit”
6 Bapak sudah memiliki pekerja untuk menjaga atau mengurus usaha rumah walet dan sudah berapa orang pekerja Bapak ?
“untuk sementara saya sendiri karena di belakang rumah”
7 Sarang burung walet apa saja yang di hasilkan usaha rumah burung walet Bapak ?
“ jenis burung walet, dia walet-walet tanggung, walet gunung, walet sawah, dan walet laut”
8 Bagaimana cara bapak memasarkan produksi sarang walet ?
“memasarkan sekarang mudah sekali karena pembeli yang datang kerumah”
9 . Apakah ada produksi sarang walet yang menjadi unggulan bapak, dan yang paling sering di minati konsumen (pengepul).
“ya ada, terutama yang plontos, yang mulus “
10 Berapa kisaran harga jual produksi sarang walet bapak dan bagaimana menentukan harga jual?
“kalau baru–baru ini 12,5 juta yang mangkok perkilonya, yang sudut 8 juta perkilonya, penentuannya saya lihat tergantung dari sarang dan kualitas barang, kalau bagus sarangnya bagus juga harganya”
11 Sudah berapa kg sarang yang di hasilkan usaha rumah walet bapak?
“selama ini menjelang masuk lima tahun kurang lebih 1 kg”
12 Berapa kali bapak memanen sarang walet dalam setahun dan bulan berapa saja?
“Tergantung dari sarang walet di atas kadangkala satu kali dalam satu bulan, kadangkala 20 hari panen lagi, kadangkala satu kali panen dalam tiga bulan”
13 Harga jual tertinggi biasanya terjadi pada bulan berapa dan alasannya kenapa harga jual tinggi pada saat itu?
“biasanya tahun yang lalu kalau saya terjadi bulan Sembilan karena mendekati imlek”
14 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini apakah bapak memiliki strategi khusus sehingga hasilnya melimpah?
“ya… untuk sementara sedang bersyukur karena membangun lagi sarang walet dan sudah mendapatkan hasil yang memuaskan”
15 Menurut bapak apakah usaha ini tetap bertahan ?
“Insya allah, tetap bertahan. Karena walet itu beranak, dan saya yakin karena saya yakin dan sudah 17 negara yang membeli
41
termasuk china dan amerika”
16 Apakah bapak merasakan persaingan dalam menjalankan usaha rumah walet ini?
“saya rasa kalau persaingan tergantung kondisi gedung, kalau suhu dalam gedung cocok maka di situ dia walet ini berbondong bondong masuk dan tinggal di dalam gedung tersebut, suhu dalam gedung walet yang sangat cocok walet suhu antara 25 derajat Celsius sampai 27 derajat celcius”
17 Selama usaha rumah sarang walet bapak berhasil dan sudah melakukan penjualan apakah omset penjualan ibu mengalami naik / turun?
“ selama ini naik terus dan sangat memuaskan”
18 Usaha rumah walet bapak sudah berapa rumah?
“sudah menjelang tiga”
19 Apakah bapak ingin menambah rumah walet lagi?
“insya allah, umur panjang dan masih ada uang masih nambah”
20 Usaha rumah walet bapak yg akan di bangun targetnya berapa?
“minimal tujuh gedung”
21 Bagaimana image masyarakat sekitar tentang keberadaan rumah walet bapak?
“keberadaan walet paling dia senang dekat sawah, dekat laut, lokasi pasar, tiga macam lokasi yang saya lihat itu, keberadaan walet saya masyarakat itu dia santai saja”
22 Menurut bapak apa yang menjadi kekuatan usaha rumah walet bapak?
“adalah harga memuaskan dan anak anak bisa sekolah semua”
23 Menurut bapak apa yang menjadi kelemahan usaha rumah walet bapak?
“musim kemarau walet itu dia menjauh”
24 Menurut bapak apa yang menjadi peluang dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“peluangnya kalau sudah berhasil tidak terbeban untuk bekerja, bisa lebih banyak waktu istrahat dan santai berkumpul sama keluarga”
25 Dalam menjalankan usaha rumah walet ini ancaman apa saja saja dan hambatan yang bapak alami dalam melakoni usaha rumah walet ini?
“Ancamannya asap, tikus, api, burung hantu, hama. Kalau hambatannya saya liat dari keuangan”
26 Jika sarang walet bapak sudah terjual itu di peruntukkan membeli apa saja pak?
“ya …yang saya utamakan untuk menyumbang di masjid dan menyekolahkan anak anak keluarga yang tidak mampu”
42
27 Bapak dalam menjalan usaha rumah burung walet ini suka duka citanya ada atau tidak pak?
“Ya , tidak ada”
28 Suka dan duka citanya itu apa pak?
“mudah-mudahan tidak ada seterusnya”
29 Yang beli sarang walet bapak orang dari mana?
“orang cina”
30 Usaha rumah burung walet bapak ini sudah termasuk untuk pendapatan pokok?
“sudah termasuk pendapatan pokok”
31 apa harapan bapak kedepannya mengenai usaha rumah burung walet bapak?
“harapan saya untuk menyekolahkan semua anak anak keluarga yang kurang mampu dan kelanjutatannya bisa membangun masjid”
32 pesan bapak kepada pemerintah untuk para pengusaha walet apa pak?
“pesan saya untuk pemerintah untuk mendukung pengusaha walet dan jangan membebani pajak yang tinggi”
33 apakah ada pajak khusus yang di lakukan pemerintah di sini terhadap usaha rumah walet bapak?
“sudah ada pajak, belum ada ketentuan berapa persen Cuma di minta sementara di data persetujuan untuk pajak kedepannya”
34 sebelum bapak menjalani usaha rumah burung walet ini bapak pernah mengikuti pelatihan budidaya atau semacam training perwaletan?
“belum pernah, tapi saya sendiri yang target target apa apanya dan berdasarkan pengalaman”
35 seumpama ada segelintir mahasiswa /pelajar , dan pemuda-pemudi mengadakan seminar usaha /kewirausahaan dan mereka ini mau menjadikan bapak sebagai narasumber dalam seminar tersebut apakah bapak bersedia berpartisipasi dalam kegiatan tersebut menjadi narasumber membahas usaha sarang walet bapak?
“bisa”
36 menurut bapak bagaimana peluang usaha rumah burung walet di daerah ini?
“sangat berpeluang , semakin hari semakin banyak perkembangan walet, karena walet itu beranak”
43
2. Penyajian data Observasi
Transkrip observasi
No : 01
Tanggal pengamatan : 8 Agustus 2020
Jam : 05:30-06:30 wita
Lokasi observasi : Jalan Kompleks Pasar Tikke Raya Sebelah
Barat
Kegiatan yang di observasi : pintu keluar dan masuknya burung walet di
gedung /rumah burung walet.
Tabel 4. 6 Tabel Observasi
Transkrip observasi
Pada hari sabtu, tanggal 8 Agustus 2020. Peneliti menyaksikan proses keluarnya burung walet dari gedung melalui LMB yang di laksanakan pada jam 05:30 WITA sampai dengan jam 06:30 WITA di gedung walet milik Andi Rani. Burung walet pada saat itu banyak sekali keluar dari dalam gedung rumah burung walet. Saking banyaknya, sehingga di perkirakan burung walet yang keluar dari gedung walet itu mencapai ribuan. Burung walet keluar pada saat itu yaitu pagi hari, mereka keluar untuk mencari makan. Burung walet yang keluar dari gedung walet terbang secara rombongan kesegala penjuru arah.
Transkrip observasi
No : 02
Tanggal pengamatan : Jumat, 14 Agustus 2020
Jam : 14:15-16:30 wita
Lokasi observasi : Lokasi Pasar Tikke Raya
Kegiatan yang di observasi : Burung walet pada saat terjadinya hujan
Tabel 4.7 Tabel Observasi
Transkrip observasi Pada hari jumat, tanggal 14 Agustus 2020. Peneliti menyaksikan burung walet yang begitu banyak beterbangan dan apabila di perkirakan burung walet yang beterbangan mencapai jumlah puluhan ribu
44
yang beterbangan di lokasi pasar Tikke Raya pada jam 14:15-16:30 wita. Pada saat itu cuaca lagi mendung kemudian terjadi hujan ringan. Burung walet beterbangan di sekitar gedung walet dengan cara memutari gedung walet yang ada di lokasi pasar Tikke. Di lokasi pasar Tikke terdapat banyak gedung walet baik yang sudah terbangun bisa di katakan sudah lama terbangun gedungnya maupun yang baru-baru terbangun. Di lokasi pasar Tikke ini di antara gedung yang ada seperti milik bapak H. Laming, bapak Salman,bapak H. Nahrun, dan masih banyak lainnya yang peneliti tidak bisa sebutkan satu persatu. Setelah Hujan berhenti peneliti melihat burung walet tidak beterbangan banyak sekali seperti pada saat terjadinya mendung maupun hujan, tinggal beberapa saja yang masih beterbangan.
Transkrip observasi
No : 03
Tanggal pengamatan : Minggu, 16 Agustus 2020
Jam : 17:00-18:40 wita
Lokasi observasi : Jalan Kompleks Pasar Tikke Raya Sebelah
Barat
Kegiatan yang di observasi: pintu keluar dan masuknya burung walet di
gedung /rumah burung walet.
Tabel 4.8 Tabel Observasi
Transkip observasi Pada hari minggu, tanggal 16 Agustus 2020. Peneliti menyaksikan dan memperhatikan pintu masuk dan keluar gedung burung walet milik H. Andi Rani yang di laksanakan pada sore hari atau menjelang magrib pada jam 17:00-18:40 wita. Pada saat itu banyak burung walet beterbangan datang dari segala penjuru menuju pintu keluar dan masuknya walet. Pada saat itu banyak sekali walet beterbangan walet masuk gedung bahkan masuk secara berbondong-bondong.
45
C. Analisis Dan Interpretasi (Pembahasan )
1. Analisis dan interpretasi wawancara
a. Wawancara yang di lakukan dengan ibu Dahliah
Berdasarkan wawancara yang telah di lakukan peneliti dengan
informan ibu dahliah pada hari rabu, 12 agustus 2020 pada jam 09:30 sampai
selesai. Wawancara ini berlangsung di rumah Dahliah yang berada di
Pedongga, Desa Pajalele Kecamatan Tikke raya. Saat ini ibu Dahliah sudah
berumur 32 tahun dengan status pekerjaan sebagai urusan rumah tangga.
Dari wawancara yang telah di lakukan peneliti dengan ibu Dahliah
diperoleh informasi bahwa ibu Dahliah memulai membangun usaha rumah
walet sejak 5 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2015. Alasan Ibu Dahliah
membangun menjalankan usaha rumah burung walet karena tidak ada lagi
pekerjaan yang bisa di lakukan selain mengembala sapi. Ibu Dahliah
terinspirasi melakukan usaha burung walet dari omnya. Dimana ibu Dahliah
dalam membuka usaha atau membangun rumah walet modal awalnya
sebesar 60 juta rupiah.
Dalam membuka usaha tersebut modal awal yang di gunakan
bersumber dari menjual sapinya. Saat ini ibu Dahliah belum memilki pekerja
atau tidak menggunakan jasa orang lain dalam menjaga waletnya. Adapun
sarang walet yang di hasilkan dari usaha rumah waletibu dahliah itu dengan
semua jenisnya.
Cara memasarkan sarang walet yang telah di panen ibu Dahliah di
lakukan atau di ambil pengepul sarang walet dengan cara pengepul ini datang
langsung kerumah Dahliah. Produksi sarang walet yang menjadi primadona
atau unggulan ibu Dahliah yaitu sarang walet mangkok super dan plontos.
46
Dimana sarang walet ibu dahliah di badrol dengan harga 13 juta rupiah untuk
sarang walet yang paling bagus. Rumah sarang walet Ibu Dahliah sudah
menghasilkan sebanyak 3 kg dalam satu kali panen serta di panen dua kali
dalam sebulan. Rumah burung walet ibu Dahliah sudah di panen setiap
bulannya dan kata ibu Dahliah tidak ada bulan tertentu harga jual tinggi
karena sewaktu-waktu harga sarang walet kadang naik kadang turun. Dalam
hal pendapatan di ratakan perbulan, ibu Dahliah panen sebanyak 6 kg sarang
walet dengan harga 13 juta perkilo maka yang di dapat ibu Dahliah sebesar
Rp 78.000.000 perbulannya.
Adapun strategi khusus yang di lakukan ibu Dahliah agar hasil
waletnya melimpah dengan cara semprotannya. Menurut ibu Dahliah usaha
burung walet tidak diketahui sampai kapan bertahan dengan alasan burung
walet adalah burung walet itu terbang- terbang yang mungkin saja berpindah
sarang. Dalam menjalankan usaha rumah burung walet ibu Dahliah
merasakan tidak ada persaingan di sekitarnya.Selama melakukan usaha
rumah walet. Ibu Dahliah mengalami kenaikan omset dalam penjualan sarang
walet.
Usaha rumah walet ibu Dahliah sudah 2 gedung dan berencana
menambah satu gedung lagi.Adapun keberadaan sarang walet ibu Dahliah
tidak mengganggu masyarakat sekitar. Menurut ibu Dahliah kekuatan dari
usaha waletnya itu dari obat-obatnya atau vaksin yang di berikan, dan
kelemahan dari usaha waletnya itu persoalan kepanasan .menurut ibu Dahliah
peluang dalam melakoni usaha walet itu dari pendapatan yang tinggi.
Ancaman walet ibu Dahliah itu Hama dan panas, sedangkan hambatannya
tikus. Sarang walet yang sudah di jual ibu Dahliah saat ini di peruntukkan
47
membangun rumah. Orang yang membeli sarang walet ibu Dahliah adalah
orang yang berasal dari daerah Palopo dengan daerah Sengkang.
Usaha rumah burung walet ibu Dahliah sudah termasuk pendapatan
pokok bukan lagi pendapatan sampingan. Harapan ibu Dahliah mengenai
usaha waletnya dia berharap kedepannya semakin sukses. Usaha walet ibu
Dahliah belum ada pajaknya karena wilayahnya belum di terapkan pajak
penghasilan walet. Ibu Dahliah dalam menjalankan usaha walet belum pernah
mengikuti pelatihan budidaya walet. Peneliti mencoba mencoba menanyakan
persoalan kesediaannya menjadi narasumber jika seumpama ada segelintir
mahasiswa atau pelajar dalam seminar kewirausahaan namun beliau katanya
belum paham hal begituan. Menurut ibu Dahliah peluang usaha walet di
Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu lumayan bagus.
b. Wawancara yang di lakukan dengan ibu Sumarni
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan
informan ibu Sumarni yang di laksanakan pada hari rabu, 12 Agustus 2020.
Wawancara ini berlangsung di rumah ibu Sumarni yang berada di Dusun
Lembah Harapan, Desa Jengeng Raya Kecamatan Tikke Raya Kabupaten
Pasangkayu. Dari wawancara ini pula di ketahui bahwa ibu Sumarni saat ini
berumur 43 tahun dengan status pekerjaan urusan rumah tangga.
Dari wawancara yang di lakukan peneliti dengan informan ibu
Sumarni di peroleh informasi bahwa ibu Sumarni memulai membuka dan
membangun usaha rumah walet sudah 10 tahun yang lalu, yaitu pada tahun
2010 masehi. Alasan ibu Sumarni membangun usaha rumah walet karena
ingin merubah kehidupan yang lebih baik. Ibu Sumarni melakukan usaha
rumah walet terinspirasi dari H. Andi Rani.
48
Modal awal yang di gunakan ibu Sumarni membangun rumah
waletnya sebesar 20 juta rupiah. Modal awal tersebut berasal dari hasil kebun
jeruknya. Ibu Sumarni dalam mengurus rumah waletnya belum memiliki
pekerja dan sarang walet yang di hasilkan rumah walet ibu Sumarni banyak
ragam seperti plontos, patahan, dan lainnya.
Cara memasarkan sarang walet ibu Sumarni yang sudah dipanen
dibeli pengepul dan di datangi langsung kerumahnya.rumah sarang walet ibu
Sumarni terdapat produksi yang menjadi unggulannya yaitu sarang walet yang
mangkok. Harga jual terbaru sarang walet ibu Sumarni di badrol 12 juta
perkilonya, serta di tentukan harganya oleh pengepul. Apabila di ratakan
pendapatan ibu Sumarni sebanyak Rp 36 juta perbulan.
Rumah sarang walet ibu Sumarni saat ini kadang menghasilkan 3, 4,
5 kg dan di panen tiap bulannya. Strategi khusus yang di lakukan ibu Sumarni
agar produksi waletnya melimpah di lakukan dengan pemeliharaan dengan
baik, pengaturan suhu dengan tepat.
Menurut ibu Sumarni dalam hal tetap bertahannya usaha burung
waletnya dia mengatakan jika kemauannya tetap lanjut, akan tetapi kita
serahkan sama tuhan. Dalam menjalan usaha rumah walet ibu sumarni
merasakan persaingan karena dulu cuma dia sendiri yg bangun walet
sekarang sudah banyak di sekitar rumahnya.
Dalam hal omset penjualan sarang walet ibu Sumarni mengalami
kenaikan.di mana rumah sarang walet ibu Sumarni yang berhasil baru satu,
tetapi ibu sumarni sudah memiliki rumah walet sebanyak 3 rumah walet. Ibu
sumarni berkeinginan menambah rumah sarang waletnya lagi. Keberadaan
49
walet ibu Sumarni tidak mengganggu masyarakat setempat karena di
sekelilingnya membangun rumah walet juga.
Dari segi kekuatan usaha rumah walet ibu Sumarni dia belum
mengetahuinya, sedangkan kelemahan usaha waletnya dari burung hantu.
Menurut ibu Sumarni dalam melakoni usaha walet yang menjadi peluangnya
dari hasil yang lumayan, serta manfaat dari sarang walet tersebut. Ancaman
usaha burung walet ibu sumarni itu burung hantu dan hama dan hambatannya
dari segi keuangan.
Jika sarang walet ibu sumarni sudah terjual di peruntukkan
membangun walet lagi, membantu orang miskin dan lain sebagainya. Dalam
menjalankan sarang walet ibu Sumarni sukanya itu karena hasilnya yang
lumayan, sedangkan dukanya menjaga burung hantu kalau malam. Usaha
burung walet ibu Sumarni sudah termasuk pendapatan pokok. Ibu Sumarni
memiliki harapan kedepannya menambah walet lagi. Ibu Sumarni berpesan
pula kepemerintah setempat agar pengusaha walet lebih di perhatikan lagi.
Usaha rumah walet Ibu Sumarni pernah di kenakan pajak dua kali sebesar
10%. Ibu Sumarni belum pernah mengikuti training usaha walet. Jika dia di
minta dalam seminar sebagai narasumber dia belum siap. Menurut ibu
Sumarni peluang usaha walet daerah kecamatan tikke banyak sekali.
c. Wawancara yang di lakukan dengan H. Andi Rani
Berdasarkan wawancara yang telah di lakukan peneliti dengan informan
H.Andi Rani yang di laksanakan pada hari kamis, 13 Agustus 2020 masehi
jam 13:15 sampai selesai. Wawancara ini di lakukan di rumah H. Andi Rani
yang berada di Dusun Mekar, Desa Tikke Raya Kecamatan Tikke Raya
50
Kabupaten Pasangkayu. Dari wawancara tersebut di ketahui bahwa beliau
saat ini berumur 60 tahun dengan status tidak ada pekerjaan.
Wawancara yang telah di lakukan peneliti dengan H. Andi Rani di
peroleh informasi bahwa bahwa beliau memulai membangun usaha rumah
walet itu sejak tahun 2010 lalu. Alasan beliau membangun walet karena
awalnya dulu ada masuk di rumah ya sekalian bikin walet saja rumah
tersebut. Modal awal membikin walet tersebut sebesar 50 juta rupiah. Uang
tersebut di peroleh dari jerih payahnya dengan berbagai cara .
H.Andi Rani saat ini tidak memiliki pekerja dalam menjaga
waletnya. Sarang walet yang di hasilkan adalah sarang walet rumahan. Cara
memasarkan dengan cara pembeli datang sendiri. Beliau tidak memiliki
produksi sarang walet unggulan. Harga sarang walet beliau di beli dengan
harga 12.500.000 rupiah perkilo dengan banyak 3 kg dalam satu kali panen.
sarang walet milik H. Andi Rani di panen setiap bulannya. Harga tertinggi
biasanya terjadi bulan 11 dan bulan dua belas karena mau tahun baru.
Pendapatan beliau dalam sebulan di ratakan sebesar Rp 37, 5 juta
perbulannya.
Strategi khusus yang di lakukan H.Andi Rani agar sarang walet
produksinya melimpah dengan jenis suara pemanggil walet, serta gedung
yang bagus. Menurut beliau pula usaha walet tetap bertahan karena selama
manusia hidup maka dia tetap ada. Beliau juga tidak merasakan persaingan
dan omset penjualannya mengalami kenaikan. Beliau sudah memiliki dua
gedung walet dan beliau tidak ingin menambah waletnya karena sudah tua.
Tanggapan masyarakat tentang keberadaan walet H.Andi Rani dapat
memberi semangat dan mendorong semua orang ingin membangun walet.
51
Kekuatan usaha walet H. Andi Rani berasal dari hasil yang banyak.
Kelemahannya dari kurangnya pemeliharaan. Sementara yang menjadi
peluang itu adalah hasilnya. Usaha walet beliau tidak memiliki ancaman dan
hanya hambatan dari gangguan Hama. Sarang walet yang sudah terjual di
peruntukkan untuk membeli rumah.
Orang yang membeli sarang walet H. Andi Rani orang yang berasal
dari Jakarta dengan orang dari Makassar. Usaha sarang walet beliau sudah
termasuk pendapatan pokok. Harapan beliau kedepannya lebih banyak lagi
yang dihasilkan. Pesan beliau kepemerintah agar mendorong masyarakatnya
untuk membangun walet. Beliau sudah pernah kena pajak sebesar 5%. Beliau
pula tidak pernah ikut pelatihan perwaletan. Dan masih simpang siur jika ada
sekelompok mahasiswa ingin menjadikannya narasumber. Menurut H.Andi
Rani Peluang usaha walet sangat besar di kecamatan tikke raya karena tikke
raya merupakan salah satu habitat burung walet.
d. Wawancara yang di lakukan dengan Nasruddin
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan informan
Nasruddin yang di laksanakan pada hari kamis, 13 Agustus 2020 jam 20:00
sampai selesai. Wawancara ini di lakukan di teras rumah Nasruddin yang
berada di Dusun Marannu, Desa Pajalele Kecamatan Tikke Raya Kabupaten
Pasangkayu. Di ketahui bapak Nasruddin saat ini berumur 40 tahun dengan
status pekerjaan sebagai wiraswasta.
Dari wawancara yang telah di lakukan di peroleh informasi bahwa bapak
Nasruddin mulai membangun walet sejak tahun 2014. Alasan bapak
Nasruddin membangun usaha walet karena ingin ada kemajuan.beliau
terinspirasi dari H. Nahrun. Modal awal bapak Nasruddin membangun walet
52
sebesar 20 juta rupiah yang di dapat berasal dari kampung. Bapak Nasruddin
belum memiliki pekerja untuk mengurus waletnya.Jenis sarang walet yang di
hasilkan beliau dia belum mengetahuinya.
Cara memasarkan sarang walet bapak Nasruddin tidak di pasarkan
secara langsung tetapi melalui pengepul di mana pengepul datang
kerumahnya secara langsung. Bapak Nasruddin memiliki produksi sarang
walet unggulan yaitu yang mangkok. Sarang walet bapak Nasruddin kadang di
beli 12 juta rupiah, kadangpula 13 juta rupiah. Di mana bapak Nasruddin
sudah memanen 1, 2 kg satu kali panen dan di lakukan dua kali dalam
sebulan, serta sudah di panen setiap bulannya. Beliau mengaku tidak
mengetahui bulan berapa harga tertinggi, akan tetapi beliau mengatakan
pernah sarang waletnya di beli 18 juta perkilo di tahun 2018 lalu. Pendapatan
sarang walet beliau hanya sekitar 12 jutaan saja perbulannya.
Bapak Nasruddin tidak memiliki strategi khusus untuk hasil waletnya bisa
melimpah. Menurut bapak Nasruddin usaha walet tetap bertahan selama
masih ada pembeli dari china, dengan Negara yang lain. Bagi bapak
Nasruddin tidak merasakan persaingan. Omset penjualan bapak Nasruddin
mengalami kenaikan. Bapak Nasruddin memiliki satu rumah sarang walet
ukuran 5 kali 8 meter. Bapak Nasruddin ingin menambah sarang waletnya lagi
dan berencana menambah 1 lagi rumah sarang walet.
Tanggapan masyarakat keberadaan usaha rumah sarang walet bapak
Nasruddin bersyukur adanya walet beliau. Kekuatan usaha walet bapak
Nasruddin tidak ada katanya serta kelemahan tidak ada pula. Peluang usaha
sarang walet menurt bapak nasruddin merupakan pilihan usaha terakhir.
Ancaman usaha walet bapak Nasruddin adalah pencuri sedangkan
53
hambatannya tikus, hama, dan kecoa. Sarang walet yang sudah terjual di
peruntukkan membeli kebutuhan sehari-hari.
Suka duka dalam menjalan usaha sarang walet bapak Nasruddin yaitu
pergi tutup pintu masuk kalau sore untuk mencegah masuknya burung hantu
kalau malam dan pergi buka kalau pagi .orang beli sarang walet bapak
Nasruddin orang dari wajo. Usaha walet bapak Nasruddin sudah termasuk
pendapatan pokok. Harapan bapak Nasruddin kedepannya mudah-mudahan
nambah lagi pendapatannya serta usahanya terus berkembang.
Usaha beliau belum ada pajaknya, akan tetapi sudah ada pendataan
tentang pajak. Bapak Nasruddin tidak pernah mengikuti pelatihan perwaletan,
Cuma modal keberanian saja, dan beliau belum siap jadi narasumber dalam
seminar kewirausahaan. Menurut bapak Nasruddin peluang usaha walet di
Kecamatan Tikke Raya peluangnya cukup besar di daerah tersebut.
e. Wawancara dengan informan H.Jamaluddin
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan H.
Jamaluddin yang di laksanakan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2020 jam 08:35
sampai selesai yang berlangsung di toko Agung. Dari wawancara ini di
ketahui bahwa bapak H. Jamaluddin berumur 44 tahun dengan status
pekerjaan sebagai petani walet. Bapak H. Jamaluddin tinggal di Kompleks
Pasar Tikke, Dusun Mekar Desa Tikke Raya.
Mengacu pada wawancara yang di lakukan di ketahui bahwa bapak H.
Jamaluddin mulai membangun usaha walet sejak 2015 dengan alasan untuk
membantu ekonomi , supaya bisa ada perkembangan. Dia terinspirasi dari
tetangga tetangga yang berhasil. Awal mulanya rumah ruko dia bangun,
karena melihat tetangga pada gencar membangun walet dia juga ikut
54
membangun dengan dana sebesar 450 juta dengan pekerjaan cor.dia
memperoleh dana dari hasil jualan pecah belah sama hasil kebun kelapa
sawit.
Saat ini yang mengurus waletnya dia sendiri belum mempekerjakan
orang karena waletnya berada di belakang rumah. Jenis walet yg masuk di
gedung H. Jamaluddin walet tanggung baik walet sawah, walet gunung, dan
walet laut. Cara memasarkan walet mudah sekali karena pengepul yg datang
sendiri kerumah. Walet unggulan bapak H. Jamaluddin yang plontos. .harga
jual terbaru walet bapak H. Jamaluddin 12,5 juta rupiah yang mangkok, yg
sudut 8 juta rupiah dan penentuan harga tergantung kualitas barang. Selama
ini menjelang masuk lima tahun dia panen kurang lebih 1 kg. biasanya harga
tertinggi terjadi bulan 9 karena mendekati imlek. Panennya tergantung walet
diatas gedung beliau. Dan saat ini beliau sedang bersyukur karena
membangun walet lagi.
Beliau yakin usaha walet tetap bertahan karena sudah beberapa negara
membeli sarang walet. Dalam hal persaingan beliau mengatakan tergantung
kondisi gedung. Apabila pada suatu gedung sangat cocok maka di situ burung
walet menetap. Omset penjualan sarang walet bapak H. Jamaluddin selama
ini mengalami kenaikan .
Usaha rumah walet bapak H. Jamaluddin saat ini menjelang tiga gedung
dan rencana menambah lagi minimal tujuh gedung.Tanggapan masyarakat
keberadaan walet beliau santai saja. Kekuatan usaha walet bapak H.
Jamaluddin dari harga yang memuaskan dan kelemahannya ketika musim
kemarau walet menjauh. Peluang menjalankan usaha rumah walet itu tidak
55
terbebani untuk bekerja. Ancaman usaha waletnya dari asap, tikus, api,
burung hantu. Hambatannya dari keuangan
Dari hasil menjual walet bapak H .Jamaluddin diperuntukkan untuk
menyumbang di masjid, serta kebutuhan keluarga. Orang yang beli walet
bapak H. Jamaluddin orang cina serta usaha walet beliau sudah termasuk
pendapatan pokok. Harapan beliau kedepannya menyekolahkan anak anak
keluarganya.Beliau berpesan kepada pemerintah setempat sekiranya
mendukung dan jangan membebani dengan pajak yang tinggi. Untuk
sementara belum ada pajak untuk walet beliau akan tetapi sedang mendata
minta persetujuan untuk pemberlakuan pajak kedepannya.Beliau tidak
pernah mengikuti training perwaletan hanya mengandalkan pengalaman dan
perkiraan saja untuk usaha waletnya. Menurut H.Jamaluddin peluang usaha
burung walet di tikke sangat berpeluang, semakin hari semakin banyak
perkembangannya, karena walet itu beranak.
2. Analisis dan interpritasi observasi
Tabel 4.9 Refleksi Observasi 01
Transkrip observasi Pada hari sabtu, tanggal 8 Agustus 2020. Peneliti menyaksikan proses keluarnya burung walet dari gedung melalui LMB yang di laksanakan pada jam 05:30 WITA sampai dengan jam 06:30 WITA di gedung walet milik andi rani. Burung walet pada saat itu banyak sekali keluar dari dalam gedung rumah burung walet. Saking banyaknya, sehingga di perkirakan burung walet yang keluar dari gedung walet itu mencapai ribuan. Burung walet keluar pada saat itu yaitu pagi hari, mereka keluar untuk mencari makan.burung walet yang keluar dari gedung walet terbang secara rombongan kesegala penjuru arah.
56
Tanggapan pengamat Dari kegiatan observasi ini dapat memberi kesimpulan bahwa burung walet keluar dari sarang rumah walet mencari makan pada pagi hari
Tabel 4.10 Refleksi Observasi 02
Transkrip observasi Pada hari jumat, tanggal 14 Agustus 2020. Peneliti menyaksikan burung walet yang begitu banyak beterbangan dan apabila di perkirakan burung walet yang beterbangan mencapai jumlah puluhan ribu yang beterbangan di lokasi pasar tikke raya pada jam 14:15-16:30 wita. Pada saat itu cuaca lagi mendung kemudian terjadi hujan ringan. Burung walet beterbangan di sekitar gedung walet dengan cara memutari gedung walet yang ada di lokasi pasar tikke. Di lokasi pasar tikke terdapat banyak gedung walet baik yang sudah terbangun bisa di bilang sudah lama terbangun gedungnya maupun yang baru-baru terbangun. Di lokasi pasar tikke ini di antara gedung yang ada seperti milik bapak H. Laming, bapak Salman,bapak H. Nahrun, dan masih banyak lainnya yang peneliti tidak bisa sebutkan satu persatu. Setelah Hujan berhenti peneliti melihat burung walet tidak beterbangan banyak sekali seperti pada saat terjadinya mendung maupun hujan, tinggal beberapa saja yang masih beterbangan.
Tanggapan pengamat Dari observasi yang di lakukan ini dapat memberi kesimpulan bahwa burung walet bermain atau mendekat kegedung pada saat lagi mendung atau hujan kecil.
Tabel 4.11 Refleksi Observasi 03
Transkrip observasi Pada hari minggu, tanggal 16
57
Agustus 2020. Peneliti menyaksikan dan memperhatikan pintu masuk dan keluar gedung burung walet milik H. Andi Rani yang di laksanakan pada sore hari atau menjelang magrib pada jam 17:00-18:40 wita. Pada saat itu banyak burung walet beterbangan dari segala penjuru menuju pintu keluar dan masuknya walet. Pada saat itu banyak sekali walet beterbangan walet masuk gedung bahkan masuk secara berbondong-bondong.
Tanggapan pengamat Dari observasi ini dapat memberi kesimpulan bahwa burung walet pulang dari mencari makan pada sore hari atau mulai masuk kandang untuk bersarang dan bermalam di dalam kandang.
3. Hasil Penelitian analisis peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke
Raya Kabupaten Pasangkayu mengacu pada kerangka konsep yang telah ada
maka dapat di jabarkan sebagai berikut:
a. Analisis peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten
Pasangkayu dari segi pendapatan. Peluang usaha burung walet di
Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu, dari wawancara yang
telah di lakukan dapat di ketahui bahwa usaha burung walet para informan
yang telah di wawancarai sudah menjadi pendapatan pokok. Pendapatan
yang didapatkan dari usaha walet tersebut digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, serta mempersiapkan kebutuhan anak-anak mereka
di masa yang akan datang. Pendapatan dari usaha walet mereka lumayan
bagus karena mereka mendapatkan omset penjualan usaha walet puluhan
juta perbulan. Seperti ibu Sumarni yg mendapat hasil penjualan usaha
waletnya sebesar Rp 48 juta dalam sebulan dengan menjual walet
58
sebanyak 4 kg saja. Di mana waletnya di beli dengan harga 12 juta
perkilonya. Dalam menjalankan usaha burung walet selama ini mengalami
peningkatan. Dalam hal ini usaha burung walet di kecamatan tikke raya
dapat di pandang sebagai prospek usaha yang menjanjikan bahkan bisa di
katakan sebagai usaha yang menggiurkan. Dari uraian tersebut maka
analisis peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten
Pasangkayu dapatlah di dijadikan sebagai indikator untuk memulai usaha
burung walet bagi pemula.
b. Analisis peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten
Pasangkayu dari segi keberlanjutan usaha. Di lihat dari segi keberlanjutan
usaha ini kedepannya, maka usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya
adalah usaha yang terus eksis dan mengalami perkembangan seiring
waktu berjalan. Di sebabkan usaha ini tidak hanya di jalankan di
kecamatan tikke raya saja. Usaha ini sudah banyak dilakukan daerah lain
wilayah Indonesia yang terbentang dari sabang sampai merauke. Apalagi
Kecamatan Tikke Raya merupakan wilayah yang sangat cocok untuk
perkembangbiakan burung walet.
Sebagai tanggapan peneliti atau kesimpulan atas analisis peluang usaha
burung walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa peluang usaha burung walet di tikke raya sangat
besar dan bagus sekali karena daerah Tikke Raya merupakan salah satu
daerah habitat walet, semakin hari semakin banyak perkembangannya,
masyarakat sudah banyak melakoni usaha ini, serta omset penjualan sarang
walet di tikke raya khususnya informan yang telah di wawancarai mengalami
kenaikan. Pendapatan masyarakatnya juga lumayan bagus.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan jawaban rumusan masalah yang telah di kemukan pada
skripsi ini dibuatlah kesimpulan:
1. Peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya Kabupaten
Pasangkayu, dari wawancara yang telah di lakukan dapat di ketahui
bahwa usaha burung walet para informan yang telah di wawancarai
sudah menjadi pendapatan pokok.
2. Peluang usaha burung walet di Kecamatan Tikke Raya di tinjau dari
keberlanjutan usaha adalah usaha yang terus eksis dan mengalami
perkembangan seiring waktu berjalan.
B. Saran
Adapun saran peneliti untuk semua elemen masyarakat di antaranya:
1. Untuk pemerintah daerah agar mengadakan pelatihan bisnis- bisnis walet
dan sosialisasi teknik budidaya walet yang baik.
2. Untuk instansi dinas yang terkait bisnis dalam hal ini dinas perdagangan
tingkat daerah atau kabupaten agar sekiranya memberi ruang belajar,
tempat mengolah hasil sarang walet para pebisnis, menyediakan modal
untuk memulai usaha, pengembangan usaha, memudahkan perizinan
pembangunan usaha.
3. Untuk pengusaha burung walet agar sekiranya mempelajari lebih dalam
perwaletan agar bisa menjadi konsultan serta bisa berbagi ilmu
perwaletan bukan sekedar menjalankan usaha saja.
60
4. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih tertarik meneliti usaha walet dan
skripsi dapat menjadi referensi yang sangat di perlukan dalam penelitian
para peneliti selanjutnya.
5. Bagi pengepul sarang walet agar sekiranya harga untuk wilayah pulau
Sulawesi di samakan dengan harga yg berada pulau lain atau di buat
harga secara nasional.
6. masyarakat Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu agar
sekiranya menjalankan usaha burung walet karena peluangnya begitu
besar.
61
DAFTAR PUSTAKA
Anatas Angelina Lelet,dkk,2019. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Sistem Bagi Hasil Di Desa Wolaang Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Agrisosiekonomi Unsrat.
Eka Adiwibawa, Pengelolaan Rumah Walet, h. 24-25.
Fatmawati M. Lumintang,2013. Analisis Pendapatan Petani Padi di Desa Teep
Kecamatan Langowan Timur. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi Manado. https://www.dosenpendidikan.co.id/peluang- https://idtesis.com/metode-deskriptif/ https://www.bisnisme.com/pengertian-peluang-usaha-menurut-ahli-beserta-contohnya/ https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/peluang-usaha.html https://www.zonareferensi.com/pengertian-observasi/ Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Peraktis Dan Studi
Kasus,(Jakarta:Kencana 2006), h. 27.
Lusita Sari,2019. Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Bontorappo
Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. Fakultas Ekonomi ,
Universitas Negeri Makassar. Nor Aufa Padillah,2018.Analisis Pendapatan Usaha Sarang Burung Walet Di
Desa Bangun Jaya Katingan 2 Kalimantan Tengah. Skripsi, JurusanEkonomi Syariah , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Nanang. Prediksi Pendapatan Usaha Sarang Burung Walet Di sangatta
Kabupaten Kutai Timur. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alvabeta, Bandung Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D Departemen. Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:Balai
Pustaka,2005), Edisi ke-3, h. 1254.
Usaha/https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.html
62
LAMPIRAN
I. Draft Wawancara
a. identitas informan
Nama Informan :
Jenis Kelamin :
Umur :
Status Pekerjaan :
Alamat :
Nomor Handphone :
Waktu Wawancara :
Tempat Wawancara :
b. daftar wawancara
1. Kapan Bapak/ Ibu Memulai Membangun Usaha Rumah Burung Walet?
2. Apakah Alasan Bapak/Ibu Memilih Menjalankan Usaha Rumah Burung Walet Ini?
3. dari mana bapak terinspirasi melakukan usaha rumah burung walet?
4. Berapakah modal awal bapak/ ibu dalam membuka dan usaha membangun rumah walet ?
5. Modal awal tersebut yang di gunakan membuka usaha ini berasal dari mana?
6. Bapak sudah memiliki pekerja untuk menjaga atau mengurus usaha rumah walet dan
sudah berapa orang pekerja bapak?
7. Sarang burung walet apa saja yang di hasilkan usaha rumah burung walet bapak?
8. Bagaimana cara bapak memasarkan produksi sarang walet bapak?
9. Apakah ada produksi sarang walet yang menjadi unggulan bapak, dan yang paling sering
di minati konsumen (pengepul).
10.Berapa kisaran harga jual produksi sarang walet bapak dan bagaimana menentukan harga
jual?
63
11. Sudah berapa kg sarang yang di hasilkan usaha rumah walet bapak?
12. Berapa kali bapak memanen sarang walet dalam setahun dan bulan berapa saja?
13. Harga jual tertinggi biasanya terjadi pada bulan berapa dan alasannya kenapa harga
jual tinggi pada saat itu?
14. Dalam menjalankan usaha rumah walet ini apakah bapak memiliki strategi khusus
sehingga hasilnya melimpah?
15. Menurut bapak apakah usaha ini tetap bertahan ?
16. Apakah bapak merasakan persaingan dalam menjalankan usaha rumah walet ini?
17. Selama usaha rumah sarang walet bapak berhasil dan sudah melakukan penjualan
apakah omset penjualan bapak mengalami naik / turun?
18. Usaha rumah walet bapak sudah berapa rumah?
19. Apakah bapak ingin menambah rumah walet lagi?
20. Usaha rumah walet bapak yg akan di bangun targetnya berapa?
21. Bagaimana image masyarakat sekitar tentang keberadaan rumah walet bapak?
22. Menurut bapak apa yang menjadi kekuatan usaha rumah walet bapak?
23. Menurut bapak apa yang menjadi kelemahan usaha rumah walet bapak?
24. Menurut bapak apa yang menjadi peluang dalam melakoni usaha rumah walet ini?
25. Dalam menjalankan usaha rumah walet ini ancaman apa saja saja dan hambatan yang
bapak alami dalam melakoni usaha rumah walet ini?
26. Jika sarang walet bapak sudah terjual itu di peruntukkan membeli apa saja pak?
27. Bapak dalam menjalan usaha rumah burung walet ini suka duka citanya ada atau tidak pak?
28. Suka dan duka citanya itu apa pak?
29. Yang beli sarang walet bapak orang dari mana?
30. Usaha rumah burung walet bapak ini sudah termasuk untuk pendapatan pokok?
31. apa harapan bapak kedepannya mengenai usaha rumah burung walet bapak?
32. pesan bapak kepada pemerintah untuk para pengusaha walet apa pak?
64
33. Apakah ada pajak khusus yang di lakukan pemerintah di sini terhadap usaha rumah
walet bapak?
34. Sebelum bapak menjalani usaha rumah burung walet ini apakah pelatihan budidaya atau
semacam training perwaletan?
35. Seumpama ada segelintir mahasiswa / pelajar , dan pemuda-pemudi mengadakan
seminar usaha /kewirausahaan dan mereka ini mau menjadikan bapak sebagai
narasumber dalam seminar tersebut apakah bapak bersedia berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut menjadi narasumber membahas usaha sarang walet bapak?
36. Menurut bapak bagaimana peluang usaha rumah burung walet di daerah ini?
2. Dokumentasi Penelitian
Rumah burung walet H.Nahrun
Rumah burung walet ibu Dahliah
65
Rumah burung walet H. Andi Rani
66
Peneliti dengan informan ibu Dahliah
Peneliti dengan ibu Sumarni
67
Dengan bapak Nasruddin
Dengan bapak H. Jamaluddin
68
Dengan bapak H. Andi Rani
69
BIOGRAFI PENULIS
Mustafa biasa di panggil Reza lahir di Bonto Katangka pada tanggal 15
maret 1998 dari pasangan suami istri bapak Yamang dan ibu Sana.
Peneliti adalah anak kelima dari 7 bersaudara. Peneliti sekarang
bertempat tinggal di jalan toddopuli 10 Perumahan Puri Taman Sari Blok
J. 3. Nomor. 10, Kelurahan Borong Kecamatan Manggala Kota Makassar. Pendidikan yang
telah di tempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri NO. 82 Bonto Katangka Kabupaten Jeneponto
lulus tahun 2010, melanjutkan pendidikan ke MTs Nurul Iman Tarowang Kabupaten Jeneponto ,
Namun pindah sekolah pada tahun 2011 ke MTs Politani Maccirinnae Jengeng Raya
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dan lulus pada tahun 2013. Selanjutnya
peneliti melanjutkan pendidikannya ke SMAN 7 Pasangkayu yang sekarang nama sekolahnya
berubah menjadi SMAN 1 Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu lulus pada tahun 2016, dan pada
tahun 2016 mengikuti Program S1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan
penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.