98
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM TERASERING DI DESA PENCONG KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA NURALAM LANKA 105960173114 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN

SISTEM TERASERING DI DESA PENCONG

KECAMATAN BIRINGBULU

KABUPATEN GOWA

NURALAM LANKA

105960173114

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

2

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

3

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

4

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : Analisis Pendapatan

Usahatani Padi Dengan Sistem Terasering Di Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa adalah benar merupakan hasil karya yang belum pernah

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber

data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Februari , 2020

NUR ALAM LANKA

105960173114

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

5

ABSTRAK

NURALAM LANKA 105960173114 Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Dengan Sistem Terasering Di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

Skripsi. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Makassar dibimbing oleh Irwan Mado dan Ardi Rumallang.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa pendapatan dan

kelayakan Usahatani padi dengan sistem Terasering. Penelitian ini dilakukan

di Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa dan berlangsung

selama bulan agustus sampai bulan september 2019.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi yang melekukan

usahatani padi dengan sistem terasering dengan jumlah responden sebanyak 32

orang (30%) dengan analisis data yang di gunakan adalah data yang di peroleh

dan di sajikan dalam bentuk tabel dan di analisis secara deskriptif.

Hasi penelitian menunjukan bahwa pendapatan rata-rata petani

responden padi sawah di Desa Pencong adalah Rp.4.372.875. untuk satu kali

musin panen dan pendapatan rata-rata berdasarkan luas lahan adalah Rp.

7.121.946 /Ha. Untuk 1 kali musin panen Dengan nilai R/C lebih dari 1 yaitu

2,46 artinya usaha yang di jalankan layak dan menguntungkan.

NUR ALAM LANKA

105960173114

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

6

KATAPENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Dengan Sistem Terasering Di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa”

Proposal ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan, bimbingan, dan dukungan

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P., selaku Ketua Jurusan Agribisnis yang telah

memberikan arahan, saran, dan nasihat.

3 Dr. Ir. Irwan Mado, M.P., sebagai Dosen Pembimbing Pertama yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat, motivasi, nasihat, arahan, dan bimbingan

selama proses penyelesaian proposal.

4 Ardi Rumallang , S.P., M. M,. sebagai Dosen Pembimbing Kedua yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat, motivasi, nasihat, arahan, dan bimbingan

selama proses penyelesaian proposal.

5 Seluruh dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

7

penulis. Tak lupa penulis berterima kasih kepada seluruh staf TU Fakultas

Pertanian yang telah banyak membantu dan mengurusi segala administrasi.

6 Kepada pihak masyarakat Desa Pencong Kecamatan Bringbulu Kabupaten

Gowa yang telah membantu melengkapi data penelitian.

7 Teristimewa teruntuk kedua orang tua penulis ayahanda M. Dahlan H. Siking

dan ibunda Karasangnging atas dukungan baik moril maupun material, cinta

dan kasih sayang yang tak pernah habis serta doa yang senantiasa selalu

dipanjatkan dalam sujud setiap malam-malamnya yang tidak akan pernah bisa

terbalaskan.

8 Kepada Saudaraku (NurAwal Lanka, Nur Alim Dahlan Lanka dan Nur

SyahrulDahlanLanka) serta segenap keluarga yang senantiasa membantu dan

memberikan semangat serta dukungannya.

9 Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudari di

Program Studi Agribisnis angkatan 2014, Terima kasih atas semangat dan

canda kalian serta nasihat-nasihat selama bersama melewati suka dan duka

dibangku perkuliahan menjadi motivasi dan dorongan kepada penulis yang

telah memberi pelangi dalam hidupku.

10 Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

11 Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan, sehingga penulis dengan senang hati untuk menerima segala

kritikan dan saran yang bersifat membangun serta perkembangan ilmu

pengetahuan serta bermanfaat bagi masyarakat luas.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

8

DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL……………………………………………………….…...i

HALAMAN

PENGESAHAN…………………….…………………………........ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI

PENGUJI................................................iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI.............iv

ABSTRAK..............................................................................................................

v

KATA

PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR

ISI………………………………………………………………...…..vii

DAFTAR TABEL..............................................................................................

.viii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................

xxiii

DAFTAR

LAMPIRAN........................................................................................lvii

I. PENDAHULUAN………………………………………………………..….

1

1.1.Latar Belakang…………………………………………………….…....1

1.2.Rumusan Masalah……………………………………………………....5

1.3.Tujuan Penelitian…………………………………………………….....5

1.4.Kegunaan Penelitian…………………………………………………....5

1.5.Manfaat Penelitian……………………………………………………...6

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

9

II. TINJAUAN

PUSTAKA…………………………………………….…….....7

2.1.Sistem Terasering……………………………………………...……......7

2.1.1 Fungsi

Terasering.............................................................................7

2.1.2 Jenis-Jenis

Terasering.......................................................................8

2.2.Lahan

Pertanian……………………………………………………..…..13

2.2.1 Pengertian Lahan

Pertanian.............................................................13

2.2.2 Jenis Lahan

Pertanian......................................................................14

2.2.3 Pengukuran Lahan

Pertanian..........................................................16

2.2.4 Hubungan Luas Lahan Dengan Pendapatan Petani.......................16

2.3.Pendapatan………………………………………………...…………...17

2.4.Biaya……………………………………………………………….…..19

2.5.Faktor Produksi…………………………………………………….… 20

2.5.1 Lahan.............................................................................................

20

2.5.2 Benih..............................................................................................20

2.5.3 Tenaga Kerja..................................................................................21

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

10

2.5.4

Pupuk..............................................................................................21

2.5.5 Herbisida........................................................................................22

2.6 Penerimaan Produksi.............................................................................22

2.7 Kerangka Berpikir…………………………………………….......…...24

III. METODE PENELITIAN…………………………………………….........26

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian……………………………………..…. 26

3.2. Teknik Penentuan Sampel ....................................................................26

3.3. Jenis Dan Sumber Data..........................................................................26

3.4. Teknik Pengumpulan

Data.....................................................................27

3.5. Teknik Analisi Data...............................................................................28

3.6. Defenisi Operasional.............................................................................30

IV.GAMBARAN UMUN.................................................................................31

4.1 Keadaan Geografis..................................................................................31

4.2 Keadaan

Penduduk..................................................................................32

4.2.1 Jumlah Penduduk Dan Jenis

Kelamin...........................................32

4.2.1 Mata Pencaharian Penduduk.........................................................33

4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan.....................................34

4.4 Keadaan Sarana Dan

Prasarana...............................................................35

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

11

V. HASIL DAN

PEMBAHASAN.....................................................................36

5.1 Karasteristik

Responden..........................................................................36

5.1.1 Umur

Responden...........................................................................36

5.1.2 Jenis

Kelamin................................................................................37

5.1.3 Tingkat Pendidikan Responden....................................................38

5.1.4 Pengalaman Responden Dalam

Berusahatani...............................40

5.1.5 Jumlah Tanggungan Keluarga......................................................41

5.1.6 Luas lahan Yang di Usahakan......................................................42

5.2. Analisis Pendapatan Usahatani Padi .....................................................43

5.2.1 Biaya Produksi Usahatani Padi.....................................................44

5.2.2 Biaya Usahatani Padi ...................................................................51

5.2.3 Penerimaan Usahatani Padi..........................................................51

5.2.4 Pendapatan Usahatani Padi...........................................................52

5.2.5 Kelayakan Usahatani Padi............................................................54

VI. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................55

6.1 Kesimpulan.............................................................................................55

6.2 Saran.......................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA………………………………………...………....…............57

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

12

LAMPIRAN ............................................................................................................59

RIWAYAT HIDUP.................................................................................................

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin................................ 32

2. Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian…........................ 33

3. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan.................................. .......... 34

4. Jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Pencong, Kec. Biringbulu,

Kabupaten Gowa..............................................................................................

35

5. Jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Pencong, Kec. Biringbulu,

KabupatenGowa................................................................................................ 37

6. Jumlah Dan Persentase Responden Petani sampel di daerah penelitian........... 37

7. Tingkat Pendidikan Responden di Desa Pencong baKecamatan Biringbulu

KabupatenGowa................................................................................................ 39

8. Klasifikasi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Desa Pencong

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa......................................................... 40

9. Jumlah Petani Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.......................................... 41

10. Jumlah Petani Responden Menurut Luas Lahan yang Diusahakan di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa....................................... 42

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

13

11.Rata-rata Biaya Tetap Pada Usahatani Padi dengan sistem terasering di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabpaten Gowa........................................... 46

12.Rata-rata Biaya Variabel Pada Usahatani Padi dengan sistem terasering

Tanah di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten

Gowa..........................................................................................................

48

13 Biaya Total dan Pendapatan Usahatani padi dengan sistem terasering

Tanah di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten

Gowa........................................................................................................

53

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

14

DAFTAR G AMBAR

No Halaman

Teks

1. Skema Kerangka Pikir Analisis Pendapatan Usahatani Padi Dengan

Sistem Terasering Di Kecamatan Biringbulu Kabupaten

Gowa.................................................................................................. 24

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

15

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Teks

1. Identitas Responden Usahatani Padi Dengan Sistem Terasering Di

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa............................................. 60

2. Karakteristik Responden...................................................................... 65

3. Biaya Tetap Usahatani padi dengan sistem Terasering........................ 66

4. Biaya Variabel Usahatani dengan Sistem Terasering ........................ 70

5. Total Biaya Usahatani Padi Dengan Sistem Teraserimg .................... 75

6. Total Penerimaan Usahatani Padi Dengan Sistem Terasering ........... 76

7. Total Pendapatan Usahatani Padi dengan Sistem Terasering ............ 77

8. Hasil Analisis Retrum Cost Ratio ...................................................... 78

9. Peta Desa Pencong .............................................................................. 79

10. Bentuk Lahan Sawah Terasering....................................................... 80

11. Proses Pengolahan padi..................................................................... 81

12. Proses Wawancara Responden........................................................... 82

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

16

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan sawah dengan sistem terasering adalah sawah yang dicetak berteras di

lahan miring untuk menghindari erosi. Lahan sawah terasering dapat

menyimpan air dalam bentuk air genangan dalam volume yang cukup besar. Kelebihan

air irigasi dan air hujan sebagian besar akan melimpas masuk ke dalam tanah mengisi

cadangan air tanah. Daya tampung lahan sawah berteras sangat bervariasi tergantung

sifat dan karakteristik tanahnya (Setyorini et al., 2010).

Luas areal sawah yang terletak pada daerah dengan kemiringan yang beragam

adalah sebesar 15-20% dari total luas lahan sawah yang ada di Indonesia. Pengelolaan

yang dilakukan untuk lahan yang memiliki kemiringan adalah dengan pembuatan

teras. Lahan sawah yang dikelola dengan menggunakan teras tidak hanya berkontribusi

terhadap ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan petani, tetapi juga dalam

menciptakan lingkungan yang lebih baik. Selain persiapan lahan, kegiatan penting

lainnya sepertipenyiangan danpemupukan juga harus diperhitungkan untuk

menentukan aliran sedimentasi dan status hara dari sawah berteras (Sukristiyonubowo

et al.,2010).

Indonesia merupakan negara yang sedang melaksanakan pembangunan

disegala bidang, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang diandalkan,

karena sektor pertanian sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam

menunjang perekonomian nasional. Sektor pertanian juga mempunyai peranan

penting dalam mengentaskan kemiskinan, pembangunan pertanian berkaitan baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan upaya peningkatan kesejahteraan

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

17

petanidan upaya menanggulangi kemiskinan khususnya didaerah pedesaan.

Sasaran utama pembangunan pertanian dewasa ini adalah peningkatan produksi

pertanian dan pendapatan petani, karena itu kegiatan disektor pertanian

diusahakan agar dapat berjalan lancar dengan peningkatan produk pangan baik

melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian yang diharapakan

dapat memperbaiki taraf hidup petani, memperluas lapangan pekerjaan bagi

golongan masyarakat yang masih tergantung pada sektor pertanian (Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian, 2009).

Gowa adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Selatan

yang bersebelahan dengan Provinsi Sulawesi Barat yang sangat potensial dengan

usaha tani padi sawah karena didukung oleh iklim, sarana serta struktur tanah.

Kabupaten Gowa mempunyai potensi yang cukup besar dalam mengembangkan

produksi padi sawah salah satunya Kecamatan Biringbulu dengan keseluruhan

luas wilayah menurut pengukuran kantor camat ± 218,84 Km² memiliki luas lahan

sawah 534,00 ha dengan produksi 2.443,05 ton.

Komoditas padi merupakan sumber pendapatan sebagian besar penduduk

Kecamatan Biringbulu disamping komoditas lainnya. Hal ini tidak terlepas dari

adanya peranan pemerintah setempat yang senantiasa memberikan bimbingan dan

bantuan kepada para petani agar produksinya dapat ditingkatkan supaya

pendapatan usaha padi juga meningkat (Mulyadi, 2007).

Tingkat pendapatan petani secara umum dipengaruhi oleh beberapa

komponen yaitu jumlah produksi, harga jual, dan biaya-biaya produksi. Padi

merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna menambah

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

18

pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi tersendiri bagi

petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan

harapan agar pada saat panen memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi

kebutuhannya. Namun secara aktual pada saat panen tiba, hasil melimpah tetapi

harga menjadi turun, dan terlebih lagi jika hasil produksi yang diharapkan jauh

dari perkiraan, yaitu pembeli sangat rendah, produksi minim, biaya untuk kegiatan

produksi, mulai dari pengadaan pupuk, pengolahan, pestisida dan biaya lainnya

yang tidak terduga (Roidah, 2015).

Petani dituntut secara cermat dalam mempelajari perkembangan harga-

harga dipasar terutama harga padi. Petani harus tahu kapan memutuskan untuk

menjual kapan harus menyimpan hasil produksi (Arsyad, 2004).

Melihat luas lahan dan produksi padi sawah yang besar di Kecamatan Biringbulu

ternyata masih banyak permasalahan yang dihadapi petani di antaranya ketika panen

tiba dengan hasil yang melimpah pendapatan mereka masih sangat kurang

dibandingkan dengan biaya pengelolaan, pestisida dan biaya lainya yang tidak terduga

ini terjadi dikarenakan hasil panen mereka hanya dijual pada pedagang (tengkulak) lokal

yang berada di Kecamatan Biringbulu, permasalahan lainya adalah belum adanya suatu

instansi yang memfasilitasi dalam pendistribusian atau memasarkan hasil produksi padi

sawah sehingga mengakibatkan belum meratanya pendapatan yang diterima oleh

petani.

Kecamatan Biringbulu sendiri merupakan salah satu kecamatan yang ada di

Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, Sedangkan Kecamatan Biringbulu sendiri

memiliki Desa yaitu salah satunya Desa Pencong dengan Luas wilayah sebesar 21 km`

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

19

dari total luas daratan seluruh kabupaten Gowa yaitu 1.883,32 km`.dengan

ketinggian antara 904 - 1000m di atas permukaan laut. Desa Pencong sendiri dengan

permukaan tanah yang berbukit. Pada tahun 2014 sektor yang paling dominan di

Kecamatan Biringbulu adalah sektor pertanian (BPS, 2014).

Secara umum bentuk terasering yang digunakan untuk lahan sawah ditentukan

oleh geomorfologi lahan, dimana semakin curam kelas kemiringan lerengnya, maka lebar

teras semakin sempit, tinggi teras semakin tinggi, lebar pematang sawah semakin

lebar, tinggi pematang sawah semakin tinggi, tinggi talud semakin rendah, dan sudut

kemiringan terhadap bidang vertikal semakin besar. Kemiringan lereng sangat

berpengaruh terhadap longsor, dimana makin curam lereng, maka frekuensi

terjadinya longsor akan semakin besar (Bokings et al., 2013).

Pada lahan terasering diketahui banyak unsur hara yang terangkut yang

dipengaruhi oleh iklim tanah, topografi lahan, tipe penggunaan lahan dan

carapengelolaan lahan dan tanaman. Berkaitan dengan iklim, diketahui bahwa

jumlah, intensitas, dan waktu terjadinya hujan adalah yang paling dominan

mempengaruhi jumlah kandungan dan jenis bahan-bahan kimia termasuk pupuk yang

terkandung dalam aliran permukaan (surface run-off).

Secara spesifik, intensitas dan lamanya peristiwa hujan, kecepatan infiltrasi,

kondisi kelembaban tanah, dan kondisi kesuburan tanah berpengaruh nyata terhadap

konsentrasi Hal ini dialami oleh petani padi yang ada di Desa Pencong, kompetensi yang

dimiliki oleh kebanyakan petani di Desa Pencong masih sangat-sangat minim, di sisi lain

petani di Desa Pencong lebih sering menggunakan konsep terasering, dan kesempatan

penelitian ini penulis merasakan perlunya meneliti“ Analisis Pendapatan Usahatani Padi

Dengan Sistem Terasering Di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa“.

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

20

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat di rumuskan bahwa yang menjadi pokok

permasalahan yang ingin di teliti adalah :

1. Berapa Besar Pendapatan Usahatani Padi dengan sistem terasering di Desa Pencong

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana Kelayakan dari Usahatani padi dengan sistem terasering di kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani padi dengan

sistem teresering di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

Adapun dua kegunaan yang dapat di berikan dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut.

1. Untuk mengetahui pendapatan Usahatani padi dengan sistem terasering di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

2. Untuk Mengetahui kelayakan dari Usahatani padi dengan sistem terasering di

Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi Pemerintah Daerah tempat penelitian

dilakukan.

2. Sebagai bahan ilmu pengetahuan untuk petani.

3. Sebagai referensi bagi peneliti, khususnya Mahasiswa Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Terasering

Menurut Sukartaatmadja (2004), pengertian terasering adalah bangunan

konservasi tanah dan air yang secara mekanis dibuat untuk memperkecil

kemiringan lereng atau mengurangi panjang lereng dengan cara menggali dan

mengurug tanah melintang lereng. Definisi lain dari terasering adalah suatu pola

atau teknik bercocok tanam dengan sistem bertingkat (berteras- teras) sebagai

upaya pencegahan erosi tanah.

2.1.1 Fungsi Terasering

Pembuatan terasering bermanfaat untuk meningkatkan peresapan air ke

dalam tanah dan mengurangi jumlah aliran permukaan sehingga memperkecil

resiko pengikisan oleh air. Selain memiliki manfaat, pembuatan terasering juga

mempunyai fungsi tertentu. Berikut adalah beberapa fungsi dari terasering.

Menjaga dan meningkatkan kestabilan lereng.

Memperbanyak resapan air hujan ke dalam tanah.

Mengurangi run off atau kecepatan aliran air di permukaan tanah.

Mempermudah perawatan atau konservasi lereng.

Mengurangi panjang lereng atau memperkecil tingkat kemiringan lereng.

Mengendalikan arah aliran air menuju ke daerah yang lebih rendah sehingga tidak

terkonsentrasi pada satu tempat.

Menampung dan menahan air pada lahan miring.

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

2.1.2 Jenis- Jenis Terasering

Terasering dapat dikelompokkan dengan berbagai macam cara. Menurut

bentuknya, terasering dikategorikan ke dalam 8 bentuk yaitu teras kredit, teras

individu, teras datar, teras guludan, teras bangku, teras batu, teras saluran dan teras

kebun. Berikut adalah penjelasannya.

1. Teras kredit

Jenis terasering yang pertama yaitu teras kredit. Definisi teras kredit yakni

suatu teras dengan bentuk guludan tanah atau batu yang sejajar kontur. Teras ini

menggabungkan guludan dan saluran air menjadi satu. Syarat yang harus dipenuhi

dalam pembuatan teras kredit adalah kemiringan lereng antara 3 sampai 10 persen

dengan kedalaman tanah lebih dari 30 cm, tanah harus mempunyai daya resap air

yang tinggi dan tidak ada kanal yang rawan longsor.

Pembuatan teras kredit membutuhkan banyak tenaga kerja dan harus dibuat

di daerah yang tidak sering terjadi hujan lebat.

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

2. Teras kebun

Jenis teras kedua adalah teras kebun. Teras kebun merupakan suatu teras

yang dibuat sejajar kontur dengan bagian lain yang dibiarkan seperti keadaan

aslinya. Maksudnya adalah lahan yang letaknya berada di antara dua teras yang

bersebelahan dibiarkan tidak diolah. Pembuatan teras kebun dapat dilakukan pada

lereng dengan kemiringan 30 sampai 50 persen.

Teras model ini biasa ditanami tanaman perkebunan yang berfungsi sebagai

tumbuhan penutup tanah.

3. Teras datar

Jenis terasering yang ketiga adalah teras datar atau teras sawah (level

terrace). Teras datar dapat didefinisikan sebagai suatu teras dengan bentuk tanggul

yang sejajar kontur, serta dilengkapi saluran air di bagian atas dan bawah tanggul.

Dalam pembuatan teras datar ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu

kelerengan lahan harus kurang dari atau sama dengan 3 persen, kedalaman tanah

kurang dari 30 cm, tanaman yang ditanam adalah tanaman musiman dan berada

pada daerah dengan curah hujan rendah.

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Selain itu, kondisi permukaan tanah tidak boleh berbatu dan dibuat di daerah yang

tingkat resapan airnya cukup tinggi sehingga tidak terjadi genangan serta aliran air

melewati tebing teras. Tujuan dari pembuatan teras datar adalah untuk

membuat lapisan tanah tetap lembab dan memperbaiki aliran air.

4. Teras guludan

Pengertian dari teras guludan yaitu salah satu teras dengan bentuk guludan

yang dibuat melintang lereng. Teras guludan dibuat pada lereng dengan kemiringan

10 sampai 15 persen dan kedalaman tanah lebih dari 30 cm. Seperti halnya teras

daratan, pembuatan teras guludan harus berada pada daerah dengan daya resapan

air yang tinggi. Selain itu, diperlukan juga saluran pembuangan air yang aman.

Saluran

air tersebut dibuat landai dengan kemiringan 0,1 persen sehingga dapat menampung

endapan tanah hasil dari erosi.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

5. Teras bangku

Definisi dari teras bangku adalah suatu teras yang dibuat dengan memotong

lereng sehingga bidang olah miring ke belakang (reverse back slope) dan membentuk

deretan bangku. Teras bangku dilengkapi dengan saluran pembuangan air dan ditanami

rumput untuk menguatkan teras. Syarat pembuatan teras bangku hampir sama dengan

teras guludan, hanya saja dapat dibuat di daerah dengan daya serap air yang rendah.

Meski demikian, teras bangku sulit diterapkan pada pertanian yang menggunakan

mesin pembajak yang besar serta membutuhkan modal banyak dalam pembuatannya.

6. Teras individu

Teras individu yaitu suatu teras yang berdiri sendiri bagi setiap tanaman.

Ukuran setiap teras berbeda- beda sesuai dengan jenis tanamannya. Jenis tumbuhan

yang biasa ditanam pada teras ini adalah tanaman kayu (pohon) dan tanaman

penutup tanah. Teras individu dapat dibuat pada lereng dengan kemiringan antara

10 sampai 50 persen dan kedalaman tanah lebih dari 30 cm.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pembuatan teras individu sangat sederhana, yaitu dengan cara menggali

tanah pada tempat yang akan ditanami dan menimbun tanah hasil galian ke lereng

bagian bawah sampai landai sehingga membentuk sedemikian rupa seperti teras

bangku yang terpisah. Lahan di sekitar teras individu dibiarkan tetap berupa padang

rumput, atau dapat ditanami tanaman penutup tanah.

6. Teras saluran

Teras saluran atau rorak (parit buntu) merupakan suatu teras dengan bentuk

berupa lubang- lubang buntu yang dibuat untuk menampung endapan- endapan tanah

akibat proses sidemintasi. Dalam pembuatan teras saluran, syarat yang harus

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

dipenuhi yaitu kemiringan lereng antara 3 sampai 10 persen dengan kedalaman

tanah lebih dari 30 cm, tanah bertekstur kasar dan memiliki daya resap yang cepat.

Tanaman yang biasa ditanam pada lahan dengan tipe teras saluran adalah tanaman kayu.

8. Teras batu

Jenis teras yang terakhir adalah teras batu. Teras ini menggunakan batu

sebagai dinding dengan jarak yang disesuaikan di sepanjang garis kontur pada

lahan miring. Pembuatan teras batu sangat baik diterapkan pada lahan yang

memiliki banyak batu dan kerikil.

Teras ini dapat difungsikan sebagai persiapan dalam pembuatan teras

bangku. Tujuan dari pembuatan teras batu adalah memanfaatkan batu- batuan yang

berada dipermukaan tanah sehingga lahan bisa digunakan untuk bercocok tanam.

2.2 Lahan Pertanian

2.2.1 Pengertian Lahan Pertanian

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan lahan

adalah tanah terbuka dan tanah garapan. Tanah garapan adalah tanah terbuka yang

digunakan untuk lahan pertanian. Jadi lahan dapat diartikan sebagai suatu tempat atau

tanah yang mempunyai luas tertentu yang digunakan untuk usaha pertanian. Menurut

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Sukirno (2002) bahwa tanah sebagai faktor produksi adalah mencakup bagian permukaan

bumi yang dapat dijadikan sebagai tempat bercocok tanam, dan untuk tempat tinggal,

termasuk pula segala kekayaan alam yang ada didalamnya. Selain itu tanah merupakan

faktor produksi yang sangat penting, bisa dikatakan tanah merupakan suatu pabrik dari

hasil pertanian, karena di sanalah diproduksi berbagai hasil pertanian.

2.2.2 Jenis Lahan Pertanian

Menurut Nurmala (2012), bahwa lahan pertanian jika ditinjau menurut

ekosistemnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu:

1. Lahan pertanian basah dan

2 Lahan pertanian kering.

a. Lahan Pertanian Basah.

Lahan pertanian basah lazim disebut sawah. Ciri-ciri umum dari lahan sawah

adalah sebagai berikut: 1) Dari setiap petak dibatasi oleh pematang. Pematang tersebut

ada yang lurus ada pula yang belok, 2) Permukaannya selalu datar atau topografinya rata

meskipun di daerah bergunung-gungung atau berbukit. 3) Biasa diolah atau dikerjakan

pada kondisi jenuh air atau berair. 4) Kesuburannya lebih stabil daripada lahan kering,

sehingga memungkinkan diolah secara intensif tanpa adanya penurunan produktivitas

yang signifikan. 5) Secara umum produktivitasnya lebih tinggi daripada lahan kering 6)

Pada umumnya mempunyai sumber pengairan yang teratur kecuali sawah tadah hujan.

Tanaman yang utama diusahakan adalah padi sawah.

Ditinjau dari sistem irigasinya, lahan pertanian basah (sawah) dapat dibedakan

menjadi beberapa tipe sebagai berikut: 1) Sawah irigasi teknis, pada sawah tipe ini airnya

tersedia sepanjang tahun dan debitnya dapat diatur sesuai kebutuhan. 2) Sawah irigasi

setengah teknis, sawah tipe ini sumber airnya sama seperti sawah tipe irigasi teknis,

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

hanya persediaan airnya tidak selalu ada sepanjang tahun. 3) Sawah irigasi perdesaan

(irigasi sederhana), sawah tipe ini sumber airnya berasal dari mata air yang ada di

lembah-lembah bukit yang ditampung di bak kolampenampung air yang tidak

permanen ataupun permanen. 4) Sawah tadah hujan, sawah tipe ini sumber airnya hanya

mengandalkan dari curah hujan. 5) Sawah rawa, sawah rawa biasanya terdapat pada

daerah-daerah cekungan yang biasanya tidak ada untuk pemasukan dan pembuangan air.

6) Sawah pasang surut, sawah system ini pengairannya sangat dipengaruhi pasang

surutnya air laut. 7) Sawah lebak, sawah tipe ini biasa terdapat di muara-muara sungai

yang lebar, seperti Bengawan Solo, Brantas dan Musi. 8) Tambak, termasuk lahan

pertanian basah dan biasanya dipakai untuk memelihara udang, bandeng, nila dan mujair.

9) Kolam, termasuk lahan pertanian yang digunakan untuk usaha perikanan

b. Lahan Pertanian Kering

Lahan pertanian kering secara umum mempunyai ciri sebagai berikut: 1)

Produktivitas tanah pada umumnya rendah. 2) Topografi lahan sangat bervariasi dari

datar, berbukit dan bergunung. 3) Tidak dibatasi oleh pematang antar satu petak dengan

petak yang lainnya. Batas lahan biasanya berupa pohon/tanaman tahunan yang

permanen atau batas-batas buatan. 4) Tingkat erosi pada umumnya tinggi, terutama jika

tidak ada upaya pelestarian yang berupa sengkedan/terasering atau tidak ada tumbuhan

(vegetasi). 5) Tidak dapat diusahakan secara intensif seperti sawah, karena persediaan air

sangat terbatas ketika tidak ada curah hujan, kecuali untuk lahan kering yang lokasinya

dekat dengan sumber air dapat diusahakan secara terus menerus sepanjang tahun. 6)

Pada umumnya hanya diusahakan pada musim hujan sedangkan pada musim kemarau

dibiarkan tidak ditanami

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

2.2.3 Pengukuran Lahan Pertanian

Dalam pengukuran luas lahan pertanian antara satu daerah dengan daerah lain

berbeda-beda, bahkan antar negara mempunyai satuan yang berbeda-beda. Menurut

Nurmala (2012), ditinjau dari keberlakuannya satuan luas lahan pertanian dapat

dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu : 1) Satuan luas lahan yang berlaku

secara international misalnya hektar (ha) atau are, 2) Satuan luas lahan yang berlaku

secara nasional, misalnya hektar (ha) dan meter persegi (m2), 3) Satuan yang berlaku

secara regional misalnya bahu, tumbak, bata (Jawa Barat), ubin (Jawa Tengah) dan rantai

(Sumatera Barat), 4) Satuan luas lahan yang berlaku lokal, misalnya piring.

2.2.4 Hubungan Luas Lahan Pertanian dengan Pendapatan Petani

Menurut Mubyarto (1995) luas lahan adalah keseluruhan wilayah yang menjadi

tempat penanaman atau mengerjakan proses penanaman, luas lahan menjamin jumlah

atau hasil yang akan diperoleh petani. Jika luas lahan meningkat maka pendapatan petani

akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Sehingga hubungan antara luas lahan dengan

pendapatan petani merupakan hubungan yang positif. Di negara agraris seperti Indonesia,

lahan merupakan faktor produksi yang paling penting dibandingkan dengan faktor

produksi yang lain karena balas jasa yang diterima oleh lahan lebih tinggi dibandingkan

dengan faktor produksi yang lain.

Luas lahan pertanian mempengaruhi skala usahatani yang pada akhirnya

mempengaruhi tingkat efisiensi suatu usahatani yang dijalankan. Seringkali dijumpai

makin luas lahan yang dipakai dalam usahatani semakin tidak efisien penggunaan

lahan tersebut. Ini didasarkan pada pemikiran bahwa lahan yang terlalu luas

mengakibatkan upaya melakukan tindakan yang mengarah pada segi efisiensi menjadi

berkurang karena: 1) Lemahnya pengawasan pada faktor produksi seperti bibit, pupuk,

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

obat-obatan, tenaga kerja dan faktor produksi lainnya. 2) Terbatasnya persediaan tenaga

kerja di daerah tersebut, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat efisiensi usahatani.

3) Terbatasnya persediaan modal untuk membiayai usahatani dalam skala besar.

Sebaliknya pada lahan yang sempit, upaya pengawasan faktor produksi akan

semakin baik, namun luas lahan yang terlalu sempit cenderung menghasilkan usaha yang

tidak efisien pula, akibat penggunaan faktor-faktor produksi yang berlebihan.

Produktivitas tanaman pada lahan yang terlalu sempit lebih rendah bila di bandingkan

dengan produktivitas tanaman pada lahan yang luas.

2.3 Pendapatan

Salah satu indikator utama untuk mengukur kemampuan masyarakat adalah

dengan mengetahui tingkat pendapatan masyarakat. Pendapatan menunjukkan seluruh

uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa yang

diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada suatu

kegiatan ekonomi (Winardi, 1998). Setiap orang yang bekerja menginginkan pendapatan

atau keuntungan yang maksimal supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Arsyad (2004), pendapatan seringkali digunakan sebagai indikator

pembangunan suatu negara selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi

antara negara maju dengan negara berkembang.

Pendapatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menentukan laba

atau rugi suatu usaha. Laba atau rugi diperoleh dengan melakukan perbandingan antara

pendapatan dengan beban atau biaya yang dikeluarkan atas pendapatan tersebut.

Pendapatan dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan suatu usaha dan

juga faktor yang menentukan keberlangsungan suatu usaha. Jhingan (2003) menyatakan

bahwa pendapatan adalah penghasilan berupa uang selama periode tertentu

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pendapatan dapat diartikan sebagai semua penghasilan yang menyebabkan

bertambahnya kemampuan, baik yang digunakan untuk konsumsi maupun untuk

tabungan, pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi keperluan hidup dan

untuk mencapai kepuasan.

Menurut Hadisapoetra (1979), pendapatan usahatani adalah total pendapatan

bersih yang diperoleh dari seluruh aktifitas usahatani yang merupakan selisih antara total

penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Sedangkan menurut Soekartawi (1995),

pendapatan usahatani adalah selisish antara penerimaan dan semua biaya yang

dinyatakan dengan rumus :

Pd = TR – TC

dimana: Pd =pendapatan usahatani

TR = total penerimaan

TC = total biaya

2.4 Biaya

Menurut Suratiyah (2008) Biaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan untuk

memperoleh hasil. Menurut kerangka waktunya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya

jangka pendek, dan biaya jangka panjang. Biaya jangka pendek terdiri dari biaya tetap, dan

biaya variabel, sedangkan dalam jangka panjang semua biaya dianggap/diperhitungkan

sebagai biaya variabel. Biaya usahatani akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian input,

harga dari input, tenaga kerja, upah tenaga kerja, dan intensitas pengelolaan usahatani.

Menurut Raharja dalam Suratiyah (2008: 8), biaya – biayatersebut dapat

didefinisikan sebagai berikut :

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

1. Biaya Tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,

walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas tertentu.

Artinya biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas produksi

yang dihasilkan. Yang termasuk biaya tetap, seperti gaji yang dibayar tetap, sewa

tanah, pajak tanah, alat dan mesin, bangunan ataupun bunga uang serta biaya tetap

lainnya.

2. Biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-rubah sesuai dengan

perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya, biaya variabel berubah menurut

tinggi rendahnya output yang dihasilkan, atau tergantung kepada skala produksi yang

dilakukan. Yang termasuk biaya variable dalam usahatani seperti baiaya bibit, biaya

pupuk, biaya obat-obatan, serta termasuk ongkos tenaga kerja yang dibayar

berdasarkan perhitungan volume produksi.

2.5 Faktor Produksi

Peningkatan produksi padi melaluipenambahan luas lahan beririgasi yang

dikelolasecara optimal akan menyerap tenaga kerjayang cukup besar. Berdasarkan hasil

penelitianSuwarto (2008) di Gunung Kidul terbuktibahwa penggunaan tenaga kerja luar

keluargaharian per ha terhadap luas lahan usaha taniberpengaruh positifyang artinya

peningkatan luas penguasaan lahan meningkatkanpenggunaan tenaga kerja luar

keluarga.Dengan demikian, adanya perluasan lahan danpengelolaan lahan secara optimal

akanmemberikan kesempatan kerja yang lebih besar bagi buruh tani.

2.5.1 Lahan

Luas lahan merupakan area yang digunakan atau dimanfaatkan oleh petani guna

memperoleh produksi. Mubyarto (1989) menyatakan bahwa luas lahan garapan

usahatani adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan produksi usahatani.

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Selanjutnya dikatakan bahwa semakin luas lahan garapan semakin besar volume produksi

yang dicapai.

2.5.2 Benih

Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan sebuah keberhasilan dalam

usahatani. Berdasarkan hasil wawancara rata-rata varietas benih yang ditanam oleh

petani di Desa Pencong yaitu vaerietas Ciherang, Celigis dan Empari. Andoko (2002)

menyatakan bahwa benih bermutu yaitu benih yang jenisnya murni, kering, sehat, bebas

dari penyakit, bebas dari biji rerumputan yang tidak dikehendaki. Benih yang baik pula

memiliki daya kecambah yang tinggi, paling tidak 90%. Benih dengan kreteria tersebut

akan menghasilkan tanaman yang sehat, kekar, kokoh, dan pertumbuhan yang

seragam.setiap hektar sawah membutuhkan benih 20-25 kg, dengan asumsi daya tumbuh

90 %.

2.5.3 Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah bagian penting dari faktor produksi dalam upaya

memaksimalkan usaha produktif baik pada sisi kualitatif maupun pada sisi kuantitatif.

Soekartawi (2003) menyatakan besar kecilnya upah tenaga kerja ditentukan oleh berbagai

hal antara lain mekanisme pasar, jenis kelamin, kualitas tenaga kerja dan umur tenaga

kerja. Tenaga kerja dalam usahatani perlu distandarisasi menjadi Hari Orang Kerja (HOK)

atau Hari Kerja Setara Pria (HKSP).

2.5.4 Pupuk.

Pupuk adalah salah satu faktor produksi yang dapat meningkatkan hasil tanaman

apabila penggunaannya optimal yakni dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan

tanaman adapun jenis pupuk yang selalu di pakai yaitu pupuk Urea, Za, NPK dan TSP.

Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur hara yang kurang atau sebagai

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

pengganti unsur hara yang telah habis diserap oleh tanaman. Kebutuhan tanaman

terhadap unsur hara pada setiap fase pertumbuhannya yang berbeda-beda sehingga perlu

dilakukan pemupukan.

2.5.5 Herbisida

Pestisida merupakan bahan kima yang digunakan untuk mempertahankan

produksi. Pestisida yang digunakan petani di lokasi penelitian meliputi herbisida,

insektisida dan Fungisida.

2.6 Penerimaan Produksi

Penerimaan produksi petani kacang tanah pada dasarnya juga terdiri atas dua

bagian yakni: penerimaan kotor yaitu penerimaan yang berasal dari penjualan hasil

pertanian. Penerimaan ini diperoleh dengan perhitungan jumlah hasil produksi dikalikan

dengan harga atau: TR= Q x P , dimana;

TR = Total penerimaan kotor

Q = Jumlah Hasil Produksi

P = Harga produksi.

Selain penerimaan kotor dikenal istilah penerimaan bersih yaitu penerimaan yang

diperoleh dari hasil perhitungan penjualan hasil produksi pertanian setelah dikurangi

dengan biaya produksi yang digunakan. Atau: Π= TR – TC dimana;

Π = Pendapatan

TR = Penerimaan kotor

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

TC = Total Biaya produksi yang dikeluarkan

Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana

seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan

memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif apabila

petani atau produsen dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki (yang

dikuasai) sebaik baiknya; dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut

menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Kusuma, dkk. 2010)

Pada analisis ekonomi usaha, data penerimaan biaya dan pendapatan usaha

sangat perlu diketahui Penerimaan usaha adalah perkalian antara produksi yang

dihasilkan dengan harga jual yang berlaku saat ini Sedangkan biaya usaha adalah semua

pengeluaran yang dipergunakan baik mempengaruhi ataupun tidak mempengaruhi

jumlah produksi yang dihasilkan dan pendapatan usaha merupakan selisih antara

penerimaan usaha dan pengeluaran. Analisis R/C singkatan dari Return Cost Ratio atau

dikenal sebagai perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya. Secara matematik,

hal ini dapat dituliskan sebagi berikut:

a = R/ C dimana:

R (Revenue)=Py.y : C (Cost) = FC +VC Sehingga a = {(Py.y)/(FC+VC)} Keterangan:

R= Penerimaan

C= Biaya

Py= Harga output

Y= Output

FC= Biaya Tetap (Fixed Cost)

VC= Biaya Variabel (Variabel Cost)

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

FC biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam usahatani yang besar

kecilnya tidak tergantung dari besar-kecilnya output yang diperoleh. Misalnya iuran

irigasi, pajak, alat-alat pertanian, sewa lahan, dan mesin. Selanjutnya VC biasanya

diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang besar-kecilnya dipengaruhi

oleh perolehan output misalnya sarana produksi dan tenaga kerja. Secara teoritis dengan

rasio R/C= 1 artinya tidak untung dan tidak rugi (Break even Point). (Balitkabi. 2009).

2.7 Kerangka Pikir

Usahatani padi sawah dengan sistem terasering merupakan kegiatan di bidang

pertanian yang mengorganisasikan alam, tenaga kerja, modal dan manajemen, yang

ditujukan untuk produksi padi. Keempat unsur, yaitu lahan yang mewakili untuk

alam, tenaga kerja yang bertumpu pada anggota keluarga tani, modal yang

beraneka ragam jenisnya serta unsur pengelolaan atau manajemen yang

peranannya dibawakan oleh seseorang yang disebut petani, saling terkait satu sama lain

karena kedudukannya dalam usahatani sama pentingnya sehingga keempat unsur

tersebut tidak dapat dipisahkan (Handayani, 2006).

Sempitnya lahan yang seringkali dimiliki oleh petani dan tuntutan keadaan untuk

mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, membuat petani harus mencari peluang lain

untuk meningkatkan pendapatan. Akhirnya, muncul satu peluang usaha baru, yaitu

memanfaatkan sawah selain untuk penanaman padi hasil yang optimal. Selain

memperoleh keberhasilan dari pemanenan padi, Kalau pun terjadi kegagalan dalam

pemanenan padi, tidak perlu berkecil hati karena masih ada hasil pemanenan lain

yang bisa menutupi kerugian bercocok tanam padi di sawah.

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Untuk itu, dalam penelitian ini hendak dikaji lebih jauh, petani yang hanya

berkonsentrasi di satu komoditi saja yakni petani padi sawah yang tidak menggunakan

sistem mina padi apakah lebih menguntungkan dibanding mina padi atau sebaliknya.

Selain dari segi pendapatan, ingin diketahui pula hasil produktifitas padi sawah sistem

terasering.

Penelitian ini akan dilakukan analisis pendapatan usaha tani padi sawah

dengan mengambil sampel petani yang telah distratifikasi berdasarkan sistem

penanaman padi. Dari masing-masing populasi tersebut akan dianalisis tingkat

pendapatan dan profitabilitas usahataninya untuk melihat sejauh mana pendapatan

yang diperoleh dari usahatani padi sawah dengan lahan terasering yang dilakukan

berdasarkan sistem lahan terasering

Skema kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut

Usahatani Padi Sawah

Sistem Teraserig

Biaya :

Biaya Tetap

Biaya Variabel

Peneriamaan :

Produksi

Harga

Pendapatan

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Gambar 1. Bagian Kerangka Pikir

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten

Gowa. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan

pertimbangan bahwa Desa Pencong merupakan salah satu sentra produksi padi di

Kabupaten Gowa dengan sistem terasering. Waktu pelaksanaan penelitian ini akan di

laksanakan kurang lebih dari 2 bulan.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 108 (30%) orang kemudian di lakukan

pengambilan sampel dengan metode acak sederhana (Simple Randon Sampling)

berjumlah 32 orang.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari petani padi sawah dengan

mengadakan observasi dan wawancara langsung.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara penelusuran

kepustakaan buku, laporan penelitian dan artikel yang berkaitan dengan masalah

penelitian

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan

dokumentasi. Penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan kedua metode tersebut

dalam penelitian ini diuraikan berikut ini.

1. Metode Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui

keberadaan objek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data

penelitian. Semua kegiatan, objek, serta kondisi penunjang yang ada dapat diamati dan

dicatat. Hal-hal yang dilakukan dalam observasi ini adalah mengenai keadaan yang

sebenamya terjadi di lokasi penelitian yang berkaitan sikap petani terhadap penggunaan

media penyuluhan dalam rangka meningkatkan kompetensi petani jagung di Desa

Pencong.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara

pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung

tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya (Yusuf, 2014). Dalam

hal ini pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang

diwawancarai bersedia terbuka memberikan keterangan yang dibutuhkan.Instrumen yang

dipakai dalam wawancara biasanya adalah daftar (yang disebut pedoman wawancara)

yang berisi garis-garis besar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, ataupun alat

perekam audio ataupugn audio-visual.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara

mendalam (in-depth interviewing) yaitu jenis wawancara yang tidak terstruktur.

Wawancaradilakukan dengan pertanyaan open-ended dan mengarah pada kedalaman

informasi dan tidak dilakukan secara formal terstruktur guna menggali informasi

mengenai sikap petani terhadap media penyuluhan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang dapat diartikan sebagai barang-

barang yang tertulis atau tercetak. studi dokumenter (documentary study) merupakan

suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.Dalam penelitian ini,

metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data arsip terkait Panwaslu

Kabupaten Gowa, dan informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Pendapatan usahatani padi sawah sistim terasering dapat dicari dengan

produksi rata-rata setiap responden selanjutnya dikalika dengan harga jual produksi

sehingga diperoleh pendapatan total. Secara matematis pendapatan kotor dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis Pendapatan

Pd = TR-TC

Keterangan:

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pd = Pendapatan usaha

TR = Total revenue (Total penerimaan)

TC = Total cost (Total biaya)

Pendapatan usahatani dapat dihitung dengan mengurangkan total penerimaan

dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu musim tanam. Secara matematis

dituliskan sebagai berikut :

2 .Rumus Biaya: TC = TVC+TFC

Dimana:

TC = Biaya Total (Total Cost).

TVC = Total Biaya Variabel (Total Variable Cost).

TFC = Total Biaya Tetap (Total Fixed Cost)

Biay total (Total cost) merupakan penjumlahan dari biaya tetap (fixed cost) dan

biaya variabel (variable cost). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

3.Rumus Penerimaan: TR = Y . PY

TR = Penerimaan Total (Total Revenue).

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani.

PY = Harga. (Soekartawi, 2002).

4 .Analisis Kelayakan

R/C Ratio :

Keterangan:

R: Penerimaan

C: Total cost

Jadi Jika R/C > 1 = Layak atau menguntung

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

R/C < 1 = Tidak layak atau rugi

R/C = 1 Inpas atau tidak untung dan tidak rugi

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengeluaran usahatani adalah modal yang habis digunakan atau dikeluarkan dalam

usahatani

2. Biaya tetap adalah biaya yang sewaktu-waktu tidak akan berubah

3. Biaya variabel adalah biaya yang sewaktu-waktu dapat berubah yang besar kecilnya

tergantung pada skala produksi

4. Biaya produksi merupakan jumlah dari dua komponen biaya yaitu biaya tetap dan

biaya tidak tetap yang digunakan dalam produksi

5. Total biaya adalah jumlah biaya tetap dan tidak tetap

6. Biaya tetap usahatani adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian peralatan

usahatani

7. Biaya variabel digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja jika

penyusutan alat dan nilai tenaga kerja dalam keluarga diperhitungkan

8. Penerimaan Usahatani adalah hasil dari produksi yang diterima dari penjualan produk

usahatani yang dihasilkan

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis

Secara Geografis Desa Pencong merupakan salah satu desa dari 9 desa dan 2

kelurahan yang ada di Kecamatan Biringbulu terletak di bagian Tenggara

Kabupaten Gowa dengan jarak 75 KM dari Ibukota Kabupaten Gowa, atau 7 Km

dari Ibukota Kecamatan Biringbulu dengan letak astronomis 4°50'40.32" -

4°50'44.10" LS dan 120° 1'33.37" - 120° 1'54.01" BT dengan luas wilayah 1500

Km2, Wilayah Desa Pencong dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan roda

empat dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tonrorita

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parangloe

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lembangloe

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Berutallasa

Keadaan iklim di Desa Pencong terdiri dari : Musim Hujan, kemarau dan

musim pancaroba. Dimana musim hujan biasanya terjadi antara Bulan November

s/d April, musim kemarau antara bulan Juli sampai Oktober, sedangkan musin

pancaroba antara bulan Desember sampai Januari

Desa Pencong memiliki iklim tropis dengan tiga musim, yaitu musim hujan

dan musim kemarau dan Pancaroba. Hal ini menjadi faktor utama yang menjadikan

Desa Pencong sebagai daerah yang sangat potensial pada bidang pertanian.

Secara administratif wilayah Desa Pencong terdiri atas 5 (Lima) dusun dan

10 RT yaitu Dusun Bulo-Bulo terdiri dari 2 (Dua) RT, Dusun Baek-Baek terdiri

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

dari 2 (Dua) RT, Dusun Bajiminasa terdiri dari 2 (Dua) RT, Dusun Karangloe

terdiri dari 2 (Dua) RT dan Dusun Pencong terdiri dari 2 (RT) RT. Secara umum

penggunaan wilayah Desa Pencong sebagian besar untuk lahan pertanian berupa

persawahan dan perkebunan, lokasi perumahan masyarakat, sarana dan prasarana

pemerintahan, pendidikan, keagamaandan perkuburan.

4.2 Keadaan Penduduk

4.2.1 Jumlah Penduduk dan Jenis Kelamin

Penduduk Desa Pencong Tahun 2019 (data lapangan) +1455 jiwa.

Terdiri dari laki-laki 705 jiwa sedangkan perempuan 750 Jiwa. Seluruh penduduk

Desa Pencong terhimpun dalam keluarga (rumah tangga) dengan jumlah sebanyak

387 KK. Rata-rata anggota keluarga sebesar 4 jiwa. Untuk lebih jelasnya penduduk

Desa Mario dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin.

Dusun

Jenis Kelamis

Jumlah

Laki-laki Perempuan

Pencong 154 188 342

Bulo-Bulo 169 178 347

Bae-Bae 267 262 529

Bajiminasa 62 69 146

Karangloe 48 69 91

Jumlah 705 750 1.455

Sumber Data : SDD Desa Pencong, 2019

Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa Desa Pencong terdiri dari 10

dusun dengan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 705 jiwa, dan jumlah penduduk

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

perempuan sebanyak 750 jiwa. Jadi jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 1.455

jiwa.

4.2.2 Mata Pencaharian Penduduk

Keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian/pekerjaan dapat dilihat

pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian.

NO Jenis Pekerjaan Dusun

Pencong

Dusun

Bulo-Bulo

Dusun Bae-

Bae

Dusun

Bajiminasa

Dusun

Karaegl

oe

1. Petani 150 163 186 49 38

2. Pedagang/Wiras

wasta

12 16 27 3 2

3. PNS/TNI/POL

RI

2 - 2 - 3

4. Karyawan

Perusahaan

swasta

4 5 6 5 2

5. Nelayan - - - - -

6. Tenaga

Kontrak/

Sukarela

6 9 12 4 -

7. Buruh/Tenaga

Lepas

19 11 24 13 12

8. Pensiunan - 1 2 - 2

9. Belum/Tidak

Bekerja

151 136 132 68 37

TOTAL 344 341 391 142 96

Sumber Data : SDD Desa Pencong, 2019

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat kita ketahui bahwa sebagian besar

penduduk Desa Pencong menggantungkan hidupnya sebagai Petani.

4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian yang terpenting dalam menentukan

sumberdaya manusia dimana dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin tinggi ilmu yang dimilikinya dan semakin

rendah tingkat pendidikannya semakin rendah pula penerapan ilmunya.

Hal ini merupakan gambaran bahwa pendidikan sangat penting dalam

mengadopsi teknologi pertanian yang ada. Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Dusun Pencong

Dusun Bulo-Bulo

Dusun Bae-Bae

Dusun Bajiminasa

Dusun Karangloe NO

Tingkat Pendidikan

L P L P L P L P L P

1 SD / sederajat 33 34 40 51 48 67 11 17 21 16

2 SMP / sederajat

28 32 39 45 44 39 15 9 6 8

3 SMA / sederajat

21 35 22 25 58 52 8 14 8 6

4 Diploma 5 1 4 2 3 6 - 1 1 -

5 Sarjana (S1 – S2)

6 6 4 6 12 16 3 1 - -

6 Tidak Tamat 62 81 60 49 102 82 30 46 12 13

TOTAL 155 189 169 178 267 262 67 79 48 43

Sumber Data : SDD Desa Pencong, 2019

Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa penduduk yang masih dalam

status menempuh pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat perguruan

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

tinggi sebanyak 350 orang, sedangkan yang putus sekolah di usia 7 s/d 24 tahun

sebanyak 27 orang.

4.4 Keadaan sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang memadai merupakan factor yang dapat

menunjang aktifitas penduduk disegala bidang yaitu bidang pendidikan, kesehatan,

dan lain-lain sehingga memberikan kemajuan dan perkembangan diwilayah

tersebut. Jumlah sarana dan prasarana dapat dilihat pada table berikut :

Table 4. Jumlah sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Pencong, Kec.

Biringbulu, Kabupaten Gowa.

No. Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Sarana Kesehatan

a) Polindes

b) Posyandu

1

4

2 Sarana ibadah

a) Masjid

b) gereja

c) TPA

6

2

3 Sarana Olahraga

a) Lapangan Sepak Bola

1

4 Sarana Pendidikan

a) TK

b) PAUD

c) SD/MIS

d) SMP

-

-

3

1

5 Sarana Perkantoran

a) Gedung Kantor Desa

1

Total 13

Sumber Data : SDD Desa Pencong, 2019

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karasteristik Responden

Karakteristik respoden merupakan faktor internal dari petani yang menggambarkan

keadaan dan kondisi status responden dalam kegiatan usaha yang di jalankannya.

Responden dalam penelitian ini adalah petani dan penyuluh. Adapun identitas responden

di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa meliputi kelompok umur, tingkat

pendidikan, pengalaman berusaha tani, jumlah tanggungan keluarga dan luas lahan yang

di usahakan. Karakteristik ini memiliki keterkaitan dengan tingkat pendapatan dan

kesejahteraan hidup petani sampel, karena karakteristik ini mencerminkan kemampuan

bekerja, produktifitas, pola fikir, perencanaan, dan sebagai kemampuan lainnya terutama

dalam meningkatkan pendapatn usahatani padi sawah.

5.1.1 Umur Responden

Salah satu karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur

responden. Umur petani sampel dalam usaha padi sawah berkisar antara 34 tahun (Umur

terendah) hingga 69 tahun (Umur paling tinggi). Umur responden yang diambil dibagi atas

3 katagori, dimana persentase terbanyak adalah 41-49 tahun dengan persentase yaitu

46,4 persen. Selanjutnya diikuti oleh umur 50-69 tahundengan persentase 30 persen.

Sedangkan persentase terkecil berada pada kisaran umur 34-42 tahun yaitu sebesar 23,3

persen. Gambaran keadaan tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar petani padi

sawah didaerah penelitian termasuk kedalam umur produktif. Dimana semakin

produktifnya umur maka diharapkan akan memiliki kemungkinan yang besar pula untuk

memajukan usaha padi sawah yang dijalankan.

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Tabel 5. Jumlah dan persentase Responden Petani sampel usaha padi sawah didaerah penelitian tahun 2019

No Umur

(Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase ( % )

1 34-42 7 23,3

2 41-49 14 46,4

3 50-69 11 30

Total 32 100

Sumber: data Primer setelah di olah, 2019

5.1.2 Jenis Kelamin

Karakteristik Jenis kelamin adalah melihat jenis kelamin responden yang

digunakan dalam penelitian ini, dimana responden laki laki sama banyaknya dengan

responden perempuan. Responden dari penelitian ini berjumlah 32 orang, dimana

diperoleh 76 persen adalah responden laki-laki dan 24 persen lagi adalah responden

perempuan. Jenis kelamin responden yang sudah cukup merata.

Tabel 6. Jumlah Dan Persentase Responden Petani sampel di daerah penelitian.

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Laki-laki 24 76

2 Perempuan 8 24

Total 32 100

Sumber: data Primer setelah di olah, 2019

5.1.3 Tingkat Pendidikan Responden

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Tingkat pendidikan responden merupakan jenjang pendidikan yang formal yang

telah dilalui responden yang mana digunakan untuk mengelolah usaha. Semakin tinggi

tingkat pendidikan formal yang ditempuh responden maka semakin mampu dia mengatasi

kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan proses usahatani tersebut. Tingginya

rata-rata tingkat pendidikan masyarakat sangat penting bagi kesiapan bangsa

mengahadapi tantangan global dimasa depan.

Tingkat pendidikan akan berkaitan dengan pola fikir seseorang, Namun demikian

untuk kegiatan tertentu tingkat pendidikan tidak berdampak signifikan hal ini berkaitan

langsung maupun tidak langsung terhadap jenis kegiatan yang mereka lakukan.

Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau

masyarakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam periliku dan

gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal berusahatani.

Tingkat pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama dalam

menerima hal baru, serta pendidikan dapat mempengaruhi pandangan hidup dan tata

nilai orang sedemikian rupa sehingga ia tidak begitu saja menerima tata cara bertingkah

laku yang diluar dari kebiasaanya ( Suhardjo, 2013).

Hasil penelitian yang telah diperoleh berdasarkan tingkat pendidikan responden

diuraikan bahwa tingkat pendidikan di responden di Desa Pencong yati bisa di lihat pada

tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Responden di Desa Pencong baKecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa

No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden ( Orang )

Persentase )

1 Tidak Sekolah 4 13,33

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

2 3 4

SD SMP SMA

9 9

10

60 10

16,67

Total 32 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Tabel. 7 menjelaskan tentang klasifikasi responden berdasarkan tingkat

pendidikannya dalam usahatani, khususnya usahatani Padi di Desa Pencong Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa sangat beragam yaitu terdiri atas tidak sekolah, SD, SMP,

dan SMA. Adapun jumlah responden terbanyak yaitu untuk tingkat pendidikan, SD

sebanyak 9 orang dengan persentase 60%, sedangkan jumlah responden terkecil yaitu

tidak sekolah sebanyak 3 orang dengan persentase 13,33 % dan tingkat pendidikan SMA

sebanyak 10 orang dengan persentase 16,67 % dan tingkat pendidikan SMP sebanyak 10

orang dengan persentase 10 .

Tingginya persentase responden yang tamat SD menunjukan bahwa responden

dalam penelitian memiliki tingkat pendidikan yang masih dibawah rata-rata, meski

demikian mereka mampu mengatasi perubahan-perubahan keadaan yang akan menimpa

usahataninya dengan mengandalkan pengalaman. Tetapi pada dasarnya setiap responden

telah mengenyam pendidikan walaupun dalam tingkat yang berbeda-beda.

5.1.4 Pengalaman Responden Dalam Berusahatani

Pengalaman berusahatani dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalani,

dirasakan, ditanggung oleh petani dalam menjalankan kegiatan usahatani dengan

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

mengarahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai tujuan usaha tani, yaitu

memperoleh pendapatan bagi kebutuhan hidup petani dan keluarganya.

Keputusan petani yang diambil dalam menjalankan kegiatan usahatani lebih

banyak mempergunakan pengalaman, baik yang berasal dari dirinya maupun pengalaman

petani lain. Pengalaman berusahatani merupukan faktor yang cukup menunjang seorang

petani dalam meningkatkan produktivitas dan kemampuan kerjanya dalam berusahatani,

petani di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa yang paling lama

berusahatani selama 35 tahun dan yang baru dalam berusahatani selama 17 tahun,

disamping itu pengalaman berusahatani juga memberikan dampak terhadap tingkat

pengetahuan petani dalam berusahatani.

Adapun klasifikasi pengalaman berusahatani oleh responden usahatani padi di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8.

Klasifikasi Petani Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Desa Pencong Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa.

No Pengalaman Berusahatani ( Tahun )

Jumlah Responden ( Orang )

Persentase (%)

1 2 3

17-23 20-25 30-35

12 12 8

33,33 40

26,67

Total 32 100,00

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2019

Tabel. 8 menunjukan bahwa pengalaman berusahatani responden dalam

penelitian ini sangat beragam, mulai dari yang paling lama berusahatani yaitu 30-36 tahun

dengan persentase selanjutnya 20-25 tahun sebanyak dan yang memiliki

tingkat pengalaman masih dibawah yaitu 17-23 tahun sebanyak 33,33

5.1.5 Jumlah Tanggungan Keluarga

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Setiap keluarga di dalamnya terdapat beberapa orang yang menjadi tanggungan

kepala keluarga, konsekuensinya adalah kepala keluarga harus melakukan usaha-usaha

memperoleh pendapatan agar mampu memenuhi kebutuhan keluarganya. Besar kecilnya

tanggungan keluarga akan menentukan perilaku petani dalam usahataninya. Makin besar

jumlah tanggungan keluarga, maka makin dinamis dalam usahataninya karena ia

terdorong oleh tanggung jawab terhadap keluarganya. Rata-rata jumlah tanggungan

keluarga petani responden dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 9. Jumlah Petani Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa

No Jumlah Tanggungan Keluarga ( Orang )

Jumlah Responden ( Orang )

Persentase (%)

1 2

2-4 5-6

19 13

63,33 36,67

Total 32 100,00

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden

memiliki jumlah tanggungan 2-4 sebanyak ( dan terdapat 19 orang yang

memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak ( . Umumnya petani yang

memiliki banyak tanggungan keluarga mungkin merasakan beban yang berat karena

terkait dengan besarnya biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan oleh mereka sebagai

kepala keluarga. Namun disisi lain banyaknya jumlah tanggungan keluarga merupakan

potensi pula bagi mereka karena anggota keluarga yang di tanggung dapat membantu

secara langsung atau menjadi tenaga kerja dalam usahataninya. Apabila anggota keluarga

masih tergolong dalam usia produktif, berarti anggota keluarga dapat memberikan

tambahan penghasilan keluarga.

5.1.6 Luas Lahan yang Diusahakan

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Luas lahan yang dimiliki oleh petani sangat berpengaruh pada produksi yang

dihasilkan. Luas lahan garapan sangat berpengaruh terhadap petani dalam mengelolah

usahataninya. Lahan atau yang lebih dikenal dengan tanah merupakan faktor utama

dalam usahatani. Hal ini dikarenakan tanaman maupun hewan memanfaatkan tanah

sebagai media tumbuh maupun tempat tinggalnya. Untuk lebih jelasnya mengenai luas

lahan yang dimiliki oleh petani responden di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa dapat di lihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Petani Responden Menurut Luas Lahan yang Diusahakan di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa

No Luas Lahan Jumlah (Orang) Persentase

1 2

0,62-0,68 0,44-0,60

24 8

76,67 23,33

Total 32 100,00

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2019

Berdasarkan Tabel. 10 terlihat bahwa jumlah petani responden yang memiliki luas

lahan 0,50-0,70 ha adalah sebanyak 32 orang petani dengan persentase 76,67%. Hal ini

menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki petani responden di Desa Biringbulu

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa masih tergolong kecil karena luas lahan yang

dipakai budidaya tanaman padi sawah masih terbatas. Pada luas lahan 0,50-0,70 sekitar

23,33 % hanya memiliki 7 orang petani responden.

5.2. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah

Analisis pendapatan usahatani penting untuk diketahui guna memberikan

gambaran mengenai keuntungan dari kegiatan usahatani. Analisis pendapatan usahatani

meliputi analisis pendapatan atas biaya tunai dan analisis pendapatan atas biaya total.

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pada komponen biaya, biaya yang dikeluarkan oleh petani terdiri dari biaya tetap dan

biaya variabel.

Biaya tetap terdiri dari biaya sarana produksi yang digunakan dalam usahatani

padi sawah seperti benih, pupuk, pestisida, sewa lahan, biaya angkut, biaya tenaga kerja

luar keluarga dan biaya lain-lain. Sedangkan komponen biaya yang diperhitungkan

termasuk didalamnya adalah biaya tetap.

Produksi yang dihasilkan pada usahatani, ditentukan oleh faktor manajemen,

sarana produksi dan lingkungan pada saat itu, jika komponen sarana produksi terpenuhi,

pengelolaan usaha dengan baik, dan faktor lingkugan menunjang maka produksi yang

dihasilkan akan tinggi.

Pembiayaan usaha tani biasa kita kenal ada dua biaya yaitu biaya tetap dan

biaya tidak tetap. Biaya tetap besarnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi

yang dihasilkan, sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi

oleh produksi yang diperoleh.

Biaya adalah nilai dari semua korbanan atau input ekonomis yang diperlukan dan

dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk. Semakin banyak faktor produksi yang

digunakan (hingga batas kebutuhan batas optimum) maka tanaman akan menghasilkan

produksi yang maksimal.

Biaya biasa dipergunakan untuk mengetahui pendapatan yang diterima petani

pada usahataninya. Pada analisis ini akan di kaji dalam biaya tetap dan biaya variabel

pendapatan usaha padi sawah dengan sistem terasering.

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai

barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan

dari suatu proses produksi.

Analisis pendapatan dalam usahtani diperlukan untuk mengetahui selisih

besarnya hasil produksi yang diperoleh dengan besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan

selama satu tahun pemeliharaan. Melalui analisis pendapatan ini petani dapat membuat

suatu rencana berkaitan dengan pengembangan usaha yang dikelolanya.

5.2.1 Biaya Produksi Usahatani Padi

Biaya produksi pada usahatani padi sawah dengan sistem terasering merupakan

biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usaha petani selama satu tahun. Biaya

produksi sangat menentukan dari kegiatan usaha petani yang dilakukan karena hal ini

mempengaruhi hasil pendapatan yang di peroleh oleh petani. Bila biaya yang dikeluarkan

terlalu besar dan pendapatan yang kecil maka usahanya tidak menguntungkan. Faktor

biaya dalam suatu usahatani padi sawah dengan sistem terasering merupakan salah satu

faktor yang perlu mendapat perhatian bagi setiap pelaku usaha atau pelaku ekonomi

termasuk petani padi.

A. Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak tergantung pada

perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dengan kata lain, Biaya Tetap ini

tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan

dalam kisaran tertentu. Pengeluaran-pengeluaran bisnis yang dimaksud ini biasanya

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

berkaitan dengan waktu, contohnya seperti uang sewa gedung, pajak bangunan, biaya

depresiasi mesin dan asuransi yang dibayar setiap bulanan atau tahunan. Biaya-biaya

tersebut tetap ada atau harus dibayar meskipun perusahaan sama sekali tidak

menghasilkan output barang atau jasa.

Hal ini sangat berbeda dengan Biaya Variabel yang tidak perlu dibayar apabila

perusahaan tidak menghasilkan output sama sekali. Atau dengan kata lain, Biaya Variabel

adalah biaya atau pengeluran yang dapat berubah apabila jumlah barang dan jasa yang

dihasilkannya juga berubah (berubah naik atau turun).

Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani-peternak yang sifatnya

tetap tidak tergantung dari besar kecilnya produksi atau dengan kata lain jumlah biaya ini

tidak dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan jumlah ternak yang di produksi.

Komponen biaya tetap yang dikeluarkan pada usahatani padi sawah di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa terdiri dari Biaya peralatan pertanian,

penyusutan alat, pajak dan sewa lahan. Besar masing-masing komponen biaya tetap

dapat dilihat pada tabel- tabel berikut.

Tabel 11 Rata-rata Biaya Tetap Pada Usahatani Padi dengan sistem terasering di Desa

Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

No Komponene Biaya Tetap Nilai Biaya Tetap (Rp)

1 Biaya Penyawaan alat pertanian

a. Traktor 435.625

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

2 Penyusutan Peralatan

a. Parang 47.625

b. Cangkul 88.281,25

c. Sabit 36.125

3 Pajak dan Sewa Lahan

a. Pajak 26.562,5

b.Sewa lahan 515.625

Total Rata-rata Biaya Tetap (Rp) 1.152.906

Sumber : Data Primer diolah, 2019

1. Penyewaan alat pertanian

Biaya lahan terbagi dari pajak lahan dan sewa lahan yang dikeluarkan oleh petani

responden. Penggunaan alat-alat pertanian hanya berupa 1 mesin traktor saja dari semua

petani responden dengan biaya rata-rata Rp.435.625,000 dari total baiay Rp. 13.940,000

statusnya masih menyewa dikarenakan tidak memiliki alat-alat tersebut jadi Sewa alat

dari tiap responden secara umunnya lebih kepenggunaan penyewaan traktor

2. penyusutan alat

Pada penyusutan peralatan dalam usahatani padi diperoleh biaya rata-rata pada

penyusutan alat dalam usahatani padi sawah Rp.608.218 dari total biaya sebesar

Rp.5.523,000 Hal ini dikarenakan petani menggunakan penyusutan alat pada usaha tani

sesuai dengan besar kecilnya usaha yang dimiliki, semakin besar usaha yang dimiliki maka

semakin besar pula biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan begitu pula

sebaliknya penyusutan atau depresiasi adalah biaya pengurangan nilai yang

disebabkan oleh karena pemakaian alat selama proses kegiatan usahatani.

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

3. Pajak dan sewa lahan

Pajak yang dikenakan pada usahatani padi dengan biaya rata-rata sebesar Rp

542.187,500 dengan total biaya Rp. 17.350.000, Hal ini menandakan petani padi yang

memiliki skala usaha yang kecil maka jumlah pajak yang dibayar akan semakin tinggi

sesuai pada kepemilikan lahan usahatani padi serta lahan yang dimiliki

2.Total Biaya Tetap

Berdasarkan Tabel . Terlihat bahwa total biaya tetap yang dikeluarkan oleh

responden petani padi sawah yaitu Rp 36.813.000, dengan biaya rata-rata Rp.1.152,906

Hal ini disebabkan bahwa kepemilikan lahan usahatani padi masih tergolong kecil,

sehingga pajak yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

B. Biaya Variabel

Selain biaya tetap ada juga biaya variabel yang dikeluarkan oleh responden pada

usahatani padi sawah dengan sistem terasering di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa, berupa biaya benih,, biaya pupuk, biaya herbisida dan tenaga kerja.

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan produksi yang dijalankan.

Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 12 Rata-rata Biaya Variabel Pada Usahatani Padi dengan sistem terasering Tanah di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

No Komponene Biaya Variabel Nilai Biaya Variabel (Rp)

1 Benih 97.343,75

2 Pupuk 1.007.50

3 Herbisida 117.031,25

4 Tenaga Kerja 499.218,75

Total Rata-rata Biaya Variabel (Rp) 1.846.093

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

1. Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja petani responden dalam proses produksi padi sawah dalam

satu kali musim tanam mulai dari pengolahan, penanaman, pemeliharaan dan sampai

pada proses panen yaitu meliputi dari jumlah tenaga kerja yang dipakai. Tenaga kerja

yang dipakai ada yang berasal dari dalam keluarga yaitu petani yang dibantu anggota

keluarganya dan ada yang berasal dari luar keluarga yaitu petani juga menggunakan orang

kerja dalam mengolah sawahnya. Upah tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga untuk

semua petani responden nilai upahnya sama yaitu dibayar dengan nilai Rp.75.000 perhari,

jika pengolahan sawah sampai panen, total upah yang dibayar dikalikan dengan hari orang

kerja (HOK). Sedangkan biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan adalah untuk kegiatan

pengolahan tanah, penanaman, penyiangan, pemupukan pengendalian hama penyakit

panen dan pascapanen. Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk tenaga kerja dengan

rata – rata Rp. 499.000. dengan total biaya Rp 15.975.000,.

Penjelasan data dari Tabel 12 bahwa penggunaan tenaga kerja yang berasal dari

dalam keluarga maupun yang berasal dari luar keluarga tidak sama dari tiap petani

responden, dikarenakan jumlah anggota keluarga, penggunaan orang kerja dan HOK yang

berbeda sehingga biaya yang dikeluarkan petani responden bervariasi.

2. Penggunaan Bibit

Pada kegiatan usahatani padi sawah pengolahan adalah tahap awal untuk

mempersiapkan lahan yang akan ditanami. Pada tahap ini dimana dimulai dari

pengolahan tanah hingga penyiapan lahan. Di Desa Pencong para petani responden sudah

melakukan kegiatan usahatani secara bertahap jadi untuk mempersiapkan lahan tidak

perlu membuka lahan baru untuk ditanami padi kecuali ada perluasan area tanam. Lahan

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

yang akan ditanami sebelumnya sudah pernah digunakan untuk menanam padi dan sudah

pernah panen bahwa penggunaan benih dan jumlah pemakaiannya tidak sama, harganya

mulai dari kisaran Rp.65.000 sampai Rp.80.000. dan jenis Ceherang, Cigeulis dan Inpari 13

dan benih tiap petani responden berbeda-beda, serta banyaknya benih tergantung luas

lahan yang dimiliki petani responden dengan biaya rata-rata Rp.97.343. dengan total

biaya Rp 3.115,000,.

3. Penggunaan Pupuk

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau

biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk yang

digunakan petani responden di Desa Pencong Kecamatan Biingbulu Kabupaten Gowa jenis

Urea (Nitrogen), ZA, NPK, dan TSP Total penggunaan pupuk Urea dari 32 petani responden

di Desa Pencong masing-masing dengan biaya rata-rata Rp. 1.007.500 dengan total biaya

Rp.32.240.000

Pemeliharaan tanaman adalah tahap yang sangat penting dimana kualitas

tanaman akan mempengaruhi produksi dari usahatani tersebut. Tanaman padi yang baik

dan tidak terserang hama dan penyakit adalah harapan dari semua petani, sehingga bisa

mencapai hasil panen yang diinginkan. Pemberian pupuk dan obat-obatan pada tanaman

padi harus sesuai dengan takaran dan dosis yang pas tergantung dari kebutuhan tanaman.

bahwa penggunaan pupuk tiap petani responden bervariasi.

4. Penggunaan Herbisida

Obat-obatan adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus

yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Obat-obatan yang digunakan

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

petani responden di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa yaitu

Roundup. Total penggunaan obat-obatan di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa sebanyak 142 liter, rata-rata/orang yaitu 4,68 liter Dapat dilihat pada

Tabel penggunaan obat-obatan juga bervariasi mulai dari jenis Matador 25EC, Dangke 40

WP, Kanon 400 EC, Siba dan Regent dengan biaya rata-rata Rp.117.031 dengan total

biaya Rp.3.745,000 Waktu penyemprotan dilakukan 2 sampai 3 kali penyemprotan

tergantung dari luas lahan.

5.Total Biaya Variabel

Pada total biaya variabel dapat diperoleh dari hasil jumlah biaya usahatani padi

yaitu Adapun total biaya yang dikeluarkan dapat dilihat rata-rata yaitu sebesar

Rp.1.846,093. Dengan total biaya Rp 59.075.000/ dalam setahun 1 kali panen

5.2.2 Biaya Usahatani Padi

Total biaya usahatani adalah total dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh

petani responden selama proses produksi padi sawah biaya secara keseluruhan adalah Rp

95.888.000, dengan pengeluaran Rata-rata yaitu Rp 2.996.500 dalam 1 kali musin panen.

5.2.3 Total Penerimaan Usahatani

Total penerimaan pada usahatani padi dengan sistem terasering yang dilakukan

oleh petani sebesar Rp. 235.820.000-, per musim tanam. Sedangkan rata-rata penerimaan

pada usahatani padi sebesar Rp 7.369.375. Adanya perbedaan besarnya penerimaan di

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

setiap skala kepemilikan lahan disebabkan oleh perbedaan besarnya populasi padi

terasering yang ditanam oleh masing-masing petani.

Penerimaan pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu penerimaan bersih

dan penerimaan kotor. Pengertian penerimaan kotor adalah penerimaan yang berasal

dari penjualan hasil produksi yaitu dengan cara harga jual dikalikan hasil produksi usaha.

Sementara penerimaan bersih adalah penerimaan yang berasal dari penjualan hasil

produksi setelah dikurangi dengan biaya total usaha.

Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan setiap responden bervariasi tergantung

pada jumlah populasi tanaman padi yang dimiliki oleh setiap petani dengan

menggunakan hubungan antara penerimaan dan biaya maka dapat diketahui cabang-

cabang usaha tani yang menguntungkan untuk di usahakan Penerimaan adalah hasil yang

dicapai oleh petani dengan harapan mendapatkan hasil yang baik. Penerimaan petani

responden bervariasi tergantung dari luasan lahan yang dimiliki. Penerimaan secara

keseluruhan dan penerimaan berdasarkan luas lahan yang diterima petani responden di

Desa Pencong

5.2.4 Pendapatan Usahatani Padi

Pendapatan usahatani adalah merupakan selisih antara total penerimaan dengan

total biaya. Berusahatani adalah suatu aktifitas untuk memperoleh hasil pada

usahataninya yang pada akhirnya akan dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan

yang diperoleh.

Analisis pendapatan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya

pendapatan yang diperoleh petani responden pada usahatani padi sawah dengan sistem

terasering di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa, untuk mengetahui

besarnya pendapatan yang diperoleh petani responden, maka perlu diketahui terlebih

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

dahulu besarnya tingkat penerimaan yang diperoleh serta biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam melakukan suatu usahatani tersebut.

Pendapatan dalam pengertiannya dapat dikatakan sebagai selisih antara

penerimaan dengan biaya yang dihitung dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian

ini pendapatan yang dihitung adalah selama satu kali musim tanam.

.Kegiatan analisis ini dilakukandengan tujuan untuk mengetahui pendapatan

usaha padi di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Pendapatan

usahatani padi sawah di Desa Pencong dapat dilihat pada table:

Tabel 13. Biaya Total dan Pendapatan Usahatani padi dengan sistem terasering Tanah di

Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Penerimaan Usahatani Padi

Produksi Beras 23.582

Harga Beras 10.000

Total Penerimaan 235.820.000

2 Biaya Variabel

Benih 3.115.000

Pupuk 36.240.000

Herbisida 3.745.000

Tenaga kerja 15.975.000

Jumlah biaya Variabel 59.075.000

Biaya Tetap

Penyewaan alat pertanian (Traktor) 13.940.000

Penyusutan alat pertanian

a. Parang 1.542.000

b. Cangkul 2.825.000

c. Sabit 1.156.000

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pajak Dan Sewa Lahan

a.Pajak 930.000

b. Sewa lahan 16.500.000

Jumlah Biaya Tetap 36.813.000

Total Biaya (a+b) 95.888.000

3 Total Pendapatan (1-2) Permusin tanam

139.932.000

4 R/C Ratio 2,46

Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 13. Dapat dilihat bahwa pendapatan pada usahatani padi

diperoleh dari selisih antara hasil penerimaan dengan biaya produksi.Total Pendapatan

pada usahatani adalah sebesar Rp. 139.932.000/musim padi dengan rata-rata

pendapatan adalah sebesar,Rp.4.372..875/musim tanam. Berdasarkan analisis R/C Ratio

pada usahatani kacang tanah di Desa Pencong menguntungkan karena nilai R/C Ratio

pada usahatani padi. Berdasarkan kriterianya nilai R/C Ratio lebih dari satu berarti suatu

usahatani menguntungkan. Nilai tersebut memberikan arti bahwa setiap pengeluaran

sebesar Rp. 1 akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 2,46.

5.2.5 Kelayakan Usahatani

Kelayakan usahatani atau tingkat keuntungan dapat diketahui dengan

menggunakan analisis Return Cost Ratio (R:C ratio). Analisis R:C adalah perbandingan

antara penerimaan dan biaya dari petani responden yang ada di Desa Pencong. Dari hasil

analisis Retru Cost Ratio bahawa Usahatani di Desa Pencong memiliki kelayakan karna

(R/C Ratio). dapat memberi nilai usahatani sebesar 2,46

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari dari penelitian ini yaitu:

1. Rata-rata Pendapatan Usahatani padi dengan sistem terasering di Desa Pencong

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gawa Sebesar Rp 4.372.875/ untuk 1 kali musin

panen dan rata-rata pendapatan untuk luas lahan sebeesar Rp. 7.121.946/Ha

dalam setahun 1 kali panen dengan total pendapatan adalah sebesar Rp

139.932.000 untuk 1 kali panen

2. Usahatani padi dengan sistem terasering di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa layak karna mendapatkan nilai usaha sebesar 2,46 (R/C Ratio)

6.2. Saran

1. Untuk memperbesar produksi Usahatani Padi Sawah dan harga yang terjadi di

tingkat petani di Desa Pencong diharapkan kepada petani dapat meningkatkan

produksi Padi Sawah dan pendapatan petani di Kecamatan Biringbulu Kabupaten

Gowa terkhususntya di Desa Pencong.

2. Diharapkan kepada para petani di wilayah Kecamatan Biringbulu untuk terus

meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada sektor pertanian

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

terutama teknologi padi dan harus mampu menyerap inovasi – inovasi baru yang

menguntungkan yang disampaikan oleh instansi – instansi terkait dengan harapan

mampu mempengaruhi produksi padi dan peningkatan pendapatan ke arah yang

lebih baik sehingga mampu mensejahterakan keluarga dan masyarakatnya.

3. Diharapkan Pemerintah Kecamatan khusunya PPL setempat agar hendaknya

berperan aktif dalam berhubungan langsung dengan petani serta dapat

memberikan masukan-masukan terhadap peningkatan produksi Usahatani Padi

Sawah di Desa Pencong

4. Kepada para penyuluh pertanian lapangan selaku mitra kerja petani agar

meningkatkan kunjungan kepada kelompok – kelompok tani yang ada di

kecamatan woyla sehingga mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi

petani terutama tentang kendala budidaya padi sawah.

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2014, Kecamatan Onan Runggu Dalam Angka. BPS kabupaten Samosir.

Bokings, D.L., I.N. Sunarta, I.W. Narka, 2013. Karakteristik Terasering Lahan Sawah

dan Pengelolaannya di Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Udayana Press. Bali.

Damanik, M.M.B.D., B.E. Hasibuan., Fauzi ., Sarifuddin., H. Hanum. 2011. Kesuburan

Tanah dan Pemupukan.USU Press. Medan. , S. dan M. L. Rayes. 2005.Tanah Sawah: Karakteristik, Kondisi, dan Permasalahan

Tanah Sawah di Indonesia. Bayumedia Publishing, Malang Jawa Timur. Hikmatullah, Sawiyo, dan Nata S., 2002. Potensi Dan Kendala Pengembangan Sumber

Daya Lahan Untuk Pencetakan Sawah Irigasi Di Luar Jawa. Jurnal Litbang Pertanian. 21 (4) : 115 – 123 Kurnia, U. Achmad, R. Dan Al, D. 2004. Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian.

Las, I. dan Tim. 2008. lahan Sumber daya dan iklim mendukung swasembada beras lestari.

Memiograf, Balai Besar Litbang SDLP. Bogor. Makarim, A. K, U. S. Nugroho dan U. G.Kartasasmita. 2000. Teknologi Produksi Padi

Sawah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Mukhlis, Sarifuddin, dan Hanum. 2011. Kimia Tanah. USU Press, Medan. Setyorini,D., S. Rochayati, dan I.Las, 2010. Pertanian Pada Ekosistem Lahan Sawah.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. IPB

Press. Bogor.

Balai PenyuluhPertanian (BPP). 2012. Programa Penyuluhan Pertanian. Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. BPP. Badan Pusat Statistik (BPS). 2006. Survei Sosial Ekonomi Nasional. BPS. Jakarta.Badan Pusat Statistik(BPS). 2011. Sensus Pertanian. Gowat: BPS sunguminasa– Gowa Endro, S.2009, Hasil Penelitian Terdahulu tentang pendapatan usahatani Tanaman Padi. http://www.agrimart.com Diakses pada tanggal 13 Januari 2013 Pukul15.00

WIB.

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Hafsah, Mohammad Jafar. 2004. Potensi, Peluang, dan Strategi Pencapaian

Swasembada Beras dan Kemandirian Pangan nasional Melalui Produksi Mantap. Jakarta. Deptan.

Karlina, A. 2010. Penerapan PSAK Nomor 23 Dalam Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Pada PT. Prodia Widyahusada Wilayah-I Medan.

Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Medan. Mangunwidjaya, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Noor, H., Faizal. 2007. Ekonomi Majerial. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Shinta, A., 2005. Ilmu Usahatani. Diktat Kuliah Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Suger, HR. 2001. Bercocok Tanam Padi. CV. Aneka Ilmu. Anggota IKAPI. Suratiyah, K. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

LAMPIRAN

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

KOSIONER PENELITIAN SIKRIPSI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM TERASERING DI DESA

PENCONG KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA

NUR ALAM LANKA/105960173114

Lampiran 1. Identitas Responden

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Alamat :

3. No. Telp :

4. Jenis Kelamin :

5. Umur : Tahun

6. Pengalaman :

7. Hasil Panen :

II. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

No Nama

Status Keluarhg

a

Jenis Kelamin

Umur Pendidikan

terakhir

Pekerjaan

Pokok Sampingan

1

2

3

4

5

III. BIAYA USAHATANI PADI

A. Biaya Tetap

Pajak dan Sewa Lahan

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

No Pajak Lahan (Rp) Sewa Lahan (Rp)

1

2

3

4

Penyewaan Alat Pertanian

No Traktor Biaya (Rp)

1

2

3

4

Penyusutan Alat

No Parang Cangkul Sabit

1

2

3

4

Komponen Biaya Tetap

Parang Cangkul Sabit Traktor Pajak

lahan Sewa lahan Jumlah

1

2

3

4

No Nama

Komponen Biaya Tetap

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

B. Biaya Variabel

Benih

Pupuk

No Jenis Pupuk

Pemakaian (Sak)

Harga (Rp)

Biaya (Rp)

Total Biaya (Rp)

1

2

3

Herbisida

No Jenis Obat

Pemakaian Botol/shase

t Harga (Rp) Total Biaya (Rp)

1

2

3

4

1

2

3

4

NoJenis

Bibit

Pemakaian

(SAK)Harga (Rp)

Total Biaya

(Rp)

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Tenaga Kerja

No Jumlah tenaga Kerja Biaya/ hari

kerja HOK Biaya (Rp)

DK LK

1

2

3

4

Komponen Biaya Variabel

C. Biaya Usahatani Padi

D. Penerimaan Usahatani Padi

E. Pendapatan Usahatani Padi

Benih Pupuk Herbisida Tenaga Kerja Jumlah

1

2

3

4

5

No NamaKomponen Biaya Variabel

No NamaTotal Biaya Tetap

(Rp)

Total Biaya

Variabel (Rp)Total Biaya (Rp)

1

2

3

4

5

No Nama sampelJumlah Produksi

Beras (Kg)Harga Beras (Rp)

Total

Penerimaan

TR

1

2

3

4

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

No Nama Penerimaan

(Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)

1

2

3

F. Hasil Analisis Retrum Cost Ratio

N0 Nama sampel Total

Penerimaan Total Biaya

(TC) Retum/Cost (R/C)

1

2

3

4

IV.PERMASALAHAN DAN SARAN

Permasalahan :

Saran :

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 2.Karakteristik Responden

No Nama sampel Umur (tahun) Pendidikan

Pengalaman

berusahatani

(tahun)

Tanggungan

(orang)Luas lahan

1 M. Dahlan H. Siking 46 S1 23 5 0,67

2 Samsyuddin 52 SD 27 4 0,68

3 Kamaruddin 40 SMP 22 3 0,56

4 Halim Sewang 40 SD 24 1 0,69

5 Bakri 40 SD 24 2 0,73

6 Arifuddin 53 SMA 26 2 0,58

7 Hasrullah Latief 35 S1 17 2 0,65

8 Cangku Dg. Tarring 45 -  29 3 0,69

9 H.Runa 50 SD 32 3 0,71

10 Agus Salin 45 SMA 27 3 0,83

11 Mansyur Seha 45 SMA 27 5 0,67

12 Rusli D 39 SD 23 3 0,65

13 Lakbakkang Dg. Mange 57 - 35 1 0,62

14 Hapan Dg.Bau 39 SD 22 2 0,69

15 Sarifuddin 38 SD 24 2 0,79

16 Rudi Hartono 42 SMA 23 4 0,65

17 Dg.Kanang 35 SD 24 2 0,59

18 Saharuddin 34 SD 19 2 0,57

19 M. Dg. Nanring 69 38 5 0,61

20 Mustafa 67 SMA 32 2 0,46

21 Siang Dg. Memang 42  - 29 2 0,45

22 Anwar 45 SMA 26 3 0,57

23 Jufri Lallo 37 SMP 19 2 0,48

24 Sariati Dg. Te”ne 39  - 20 2 0,49

25 Abbas 56 SD 30 4 0,57

26 H. Awing 53 SD 34 3 0,61

27 Adam 56 S1 28 2 0,64

28 Nojeng Arifuddin 45 S1 27 3 0,59

29 Rahman Tola 45 SMA 27 4 0,47

30 H.Kebe Dg. Ratang 43  - 27 3 0,55

31 Sulaeman 47 SMA 26 4 0,62

32 Dg. Siga 42 SMP 26 5 0,64

0,614/HaRata-rata Luas lahan

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 3. Biaya Tetap

A.Pajak dan Sewa Lahan

No Pajak Lahan (Rp) Sewa Lahan (Rp)

1 50.000

2 40.000

3 1.500.000

4 50.000

5 50.000

6 1.500.000

7 1.000.000

8 40.000

9 1.500.000

10 30.000

11 30.000

12 2.000.000

13 2.000.000

14 60.000

15 2.000.000

16 2.000.000

17 40.000

18 40.000

19 30.000

20 40.000

21 50.000

22 40.000

23 40.000

24 50.000

25 40.000

26 30.000

27 40.000

28 2.000.000

29 50.000

30 40.000

31 1.000.000

32 50.000

Jumlah 850.000 16.500.000

Rata-rata 29,062 515,625

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

B.Biaya Penyewaan Alat Pertanian

No Traktor Biaya (Rp)

1 800.000 800.000

2 400.000 400.000

3 400.000 400.000

4 350.000 350.000

5 400.000 400.000

6 500.000 500.000

7 350.000 350.000

8 540.000 540.000

9 350.000 350.000

10 500.000 500.000

11 320.000 320.000

12 300.000 300.000

13 600.000 600.000

14 350.000 350.000

15 500.000 500.000

16 500.000 500.000

17 490.000 490.000

18 500.000 500.000

19 345.000 345.000

20 400.000 400.000

21 580.000 580.000

22 430.000 430.000

23 390.000 390.000

24 400.000 400.000

25 390.000 390.000

26 360.000 360.000

27 430.000 430.000

28 500.000 500.000

29 400.000 400.000

30 490.000 490.000

31 330.000 330.000

32 345.000 345.000

Jumlah 13.940.000 13.940.000

Rata-rata 435,625

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

C.Biaya Penyusutan Alat

No Parang Cangkul Sabit

1 40.000 80.000 30.000

2 45.000 75.000 25.000

3 60.000 120.000 35.000

4 43.000 85.000 25.000

5 50.000 70.000 28.000

6 55.000 85.000 25.000

7 40.000 95.000 50.000

8 46.000 90.000 50.000

9 48.000 75.000 25.000

10 54.000 120.000 25.000

11 45.000 85.000 25.000

12 60.000 70.000 50.000

13 43.000 85.000 50.000

14 50.000 95.000 50.000

15 55.000 120.000 25.000

16 40.000 85.000 35.000

17 46.000 70.000 25.000

18 48.000 85.000 28.000

19 50.000 95.000 25.000

20 55.000 90.000 50.000

21 40.000 75.000 50.000

22 46.000 120.000 25.000

23 48.000 85.000 25.000

24 54.000 70.000 25.000

25 45.000 85.000 50.000

26 60.000 70.000 50.000

27 43.000 85.000 50.000

28 50.000 95.000 25.000

29 55.000 90.000 25.000

30 40.000 75.000 50.000

31 43.000 120.000 50.000

32 45.000 80.000 50.000

Jumlah 1.542.000 2.825.000 1.156.000

Rata-rata 48,187 88,281 36,125

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

D. Komponen Biaya Tetap

Parang Cangkul Sabit Traktor Pajak

lahan Sewa lahan Jumlah

1 M. Dahlan H. Siking 40.000 80.000 30.000 800.000 50.000 1.000.000

2 Samsyuddin 45.000 75.000 25.000 400.000 40.000 585.000

3 Kamaruddin 60.000 120.000 35.000 400.000 1.500.000 2.115.000

4 Halim Sewang 43.000 85.000 25.000 350.000 50.000 553.000

5 Bakri 50.000 70.000 28.000 400.000 50.000 598.000

6 Arifuddin 55.000 85.000 25.000 500.000 1.500.000 2.165.000

7 Hasrullah Latief 40.000 95.000 50.000 350.000 1.000.000 1.535.000

8 Cangku Dg. Tarring 46.000 90.000 50.000 540.000 40.000 766.000

9 H.Runa 48.000 75.000 25.000 350.000 1.500.000 1.998.000

10 Agus Salin 54.000 120.000 25.000 500.000 30.000 729.000

11 Mansyur Seha 45.000 85.000 25.000 320.000 30.000 505.000

12 Rusli D 60.000 70.000 50.000 300.000 2.000.000 2.480.000

13 Lakbakkang Dg. Mange 43.000 85.000 50.000 600.000 2.000.000 2.778.000

14 Hapan Dg.Bau 50.000 95.000 50.000 350.000 60.000 605.000

15 Sarifuddin 55.000 120.000 25.000 500.000 2.000.000 2.700.000

16 Rudi Hartono 40.000 85.000 35.000 500.000 2.000.000 2.660.000

17 Dg.Kanang 46.000 70.000 25.000 490.000 40.000 671.000

18 Saharuddin 48.000 85.000 28.000 500.000 40.000 701.000

19 M. Dg. Nanring 50.000 95.000 25.000 345.000 30.000 545.000

20 Mustafa 55.000 90.000 50.000 400.000 40.000 635.000

21 Siang Dg. Memang 40.000 75.000 50.000 580.000 50.000 795.000

22 Anwar 46.000 120.000 25.000 430.000 40.000 661.000

23 Jufri Lallo 48.000 85.000 25.000 390.000 40.000 508.000

24 Sariati Dg. Te”ne 54.000 70.000 25.000 400.000 50.000 599.000

25 Abbas 45.000 85.000 50.000 390.000 40.000 610.000

26 H. Awing 60.000 70.000 50.000 360.000 30.000 570.000

27 Adam 43.000 85.000 50.000 430.000 40.000 648.000

28 Nojeng Arifuddin 50.000 95.000 25.000 500.000 2.000.000 2.670.000

29 Rahman Tola 55.000 90.000 25.000 400.000 50.000 620.000

30 H.Kebe Dg. Ratang 40.000 75.000 50.000 490.000 40.000 695.000

31 Sulaeman 43.000 120.000 50.000 330.000 1.000.000 1.543.000

32 Dg. Siga 45.000 80.000 50.000 345.000 50.000 570.000

1.542.000 2.825.000 1.156.000 13.940.000 850.000 16.500.000 36.813.000

48.187 88.281 36.125 435.625 29.062 515.562 1.152.906

No Nama

Komponen Biaya Tetap

Jumlah

Rata-rata

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 4. Biaya Variabel

A. Benih

1 Ceherang 2 65.000 130.000

2 Cigeulis 1 50.000 50.000

3 Ceherang Super 1 80.000 80.000

4 Inpari 13 1 65.000 65.000

5 Inpari 13 2 65.000 130.000

6 Ceherang Super 1 80.000 80.000

7 Inpari 13 3 65.000 195.000

8 Ceherang 2 65.000 130.000

9 Ceherang Super 1 80.000 80.000

10 Ceherang Super 1 80.000 80.000

11 Ceherang 2 65.000 130.000

12 Ceherang 2 65.000 130.000

13 Ceherang 2 65.000 130.000

14 Ceherang 2 65.000 130.000

15 Ceherang 2 65.000 130.000

16 Ceherang Super 1 80.000 80.000

17 Inpari 13 3 65.000 195.000

18 Ceherang 2 65.000 130.000

19 Ceherang 2 65.000 130.000

20 Cigeulis 1 50.000 50.000

21 Ceherang Ss 2 60.000 120.000

22 Inpari 13 1 65.000 65.000

23 Ceherang Ss 2 60.000 120.000

24 Ceherang 2 65.000 130.000

25 Ceherang 2 65.000 130.000

26 Ceherang 2 65.000 130.000

27 Ceherang 2 65.000 130.000

28 Ceherang 2 65.000 130.000

29 Ceherang Super 1 80.000 80.000

30 Inpari 13 3 65.000 195.000

31 Ceherang 2 65.000 130.000

32 Ceherang 2 65.000 130.000

2.130.000 3.745.000

66.562 117.031

Jumlah

Rata-rata

No Jenis Bibit Pemakaian (SAK) Harga (Rp) Total Biaya (Rp)

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

B. Pupuk

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

C. Herbisida

No Jenis ObatPemakaian

Botol/shasetHarga (Rp)

Total Biaya

(Rp)

1 Matador 25 EC 2 Botol 30.000 60.000

2 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

3 Matador 25 Ec 3 Botol 30.000 90.000

4 Kanon 400 EC 1 Botol 100.000 100.000

5 Regent 2 Botol 45.000 90.000

6 Siba 2 Botol 100.000 200.000

7 Siba 2 Botol 100.000 200.000

8 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

9 Matador 25 EC 3 Botol 30.000 90.000

10 Kanon 400 EC 1 Botol 100.000 100.000

11 Regent 2 Botol 45.000 90.000

12 Siba 2 Botol 100.000 200.000

13 Siba 2 Botol 100.000 200.000

14 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

15 Matador 25 EC 3 Botol 30.000 90.000

16 Kanon 400 EC 1 Botol 100.000 100.000

17 Regent 2 Botol 45.000 90.000

18 Siba 2 Botol 100.000 200.000

19 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

20 Matador 25 EC 3 Botol 30.000 90.000

21 Kanon 400 EC 1 Botol 100.000 100.000

22 Regent 2 Botol 45.000 90.000

23 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

24 Matador 25 EC 3 Botol 30.000 90.000

25 Kanon 400 EC 1 Botol 100.000 100.000

26 Regent 2 Botol 45.000 90.000

27 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

28 Matador 25 EC 3 Botol 30.000 90.000

29 Kanon 400 EC 1 Botol 100.000 100.000

30 Regent 2 Botol 45.000 90.000

31 Siba 2 Botol 100.000 200.000

32 Dangke 40 WP 1 Shaset 25.000 25.000

1.855.000 3.115.000

57.968 97,343

Jumlah

Rata-rata

Page 85: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

D. Tenaga Kerja

DK LK

1 3 8 1 Hari  75.000/Hari 600.000

2 4 6  1 Hari 75.000/Hari 450.000

3 3 5  1 Hari 75.000/Hari 375.000

4  2 6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

5  1 6 2 Hari  75.000/Hari 900.000

6  - 5 1 Hari 75.000/Hari 375.000

7 4   3 1 Hari  75.000/Hari 225.000

8 1   6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

9 3   4 2 Hari  75.000/Hari 600.000

10 -  5  1 Hari 75.000/Hari 375.000

11  3  5 2 Hari  75.000/Hari 750.000

12 2  5 1 Hari  75.000/Hari 375.000

13 2 6 1 Hari 75.000/Hari 450.000

14  3 7 1 Hari 75.000/Hari 525.000

15 3 5 2 Hari  75.000/Hari 750.000

16  2 5  1 Hari 75.000/Hari 375.000

17  - 7 1 Hari  75.000/Hari 525.000

18  2  6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

19  -  8 1 Hari  75.000/Hari 600.000

20  1 7 1 Hari  75.000/Hari 525.000

21  2 5 1 Hari  75.000/Hari 375.000

22  - 5  2 Hari 75.000/Hari 750.000

23  - 7  1 Hari  75.000/Hari 525.000

24 6  2 2 Hari  75.000/Hari 900.000

25 3 6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

26 3  2 2 Hari  75.000/Hari 300.000

27 3 6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

28 3  6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

29 2 4  2 Hari 75.000/Hari 600.000

30  3 6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

31  - 6 1 Hari  75.000/Hari 450.000

32  5  2 1 Hari  75.000/Hari 150.000

Jumlah 15.975.000

Rata-rata 499.218

NoJumlah tenaga Kerja

HOKBiaya/ hari

kerjaBiaya (Rp)

Page 86: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

E. Komponen Biaya Variabel

Benih Pupuk Herbisida Tenaga Kerja Jumlah

1 M. Dahlan H. Siking 130.000 1.275.000 60.000 600.000 2.065.000

2 Samsyuddin 50.000 935.000 25.000 450.000 1.460.000

3 Kamaruddin 80.000 1.060.000 90.000 375.000 1.605.000

4 Halim Sewang 65.000 970.000 100.000 450.000 1.585.000

5 Bakri 130.000 940.000 90.000 900.000 2.060.000

6 Arifuddin 80.000 965.000 200.000 375.000 1.620.000

7 Hasrullah Latief 195.000 1.150.000 200.000 225.000 1.770.000

8 Cangku Dg. Tarring 130.000 870.000 25.000 450.000 1.475.000

9 H.Runa 80.000 970.000 90.000 600.000 1.740.000

10 Agus Salin 80.000 1.245.000 100.000 375.000 1.800.000

11 Mansyur Seha 130.000 1.365.000 90.000 750.000 2.335.000

12 Rusli D 130.000 1.060.000 200.000 375.000 1.765.000

13 Lakbakkang Dg. Mange 130.000 965.000 200.000 450.000 1.745.000

14 Hapan Dg.Bau 130.000 965.000 25.000 525.000 1.645.000

15 Sarifuddin 130.000 1.060.000 90.000 750.000 2.030.000

16 Rudi Hartono 80.000 1.215.000 100.000 375.000 1.770.000

17 Dg.Kanang 195.000 865.000 90.000 525.000 1.675.000

18 Saharuddin 130.000 1.150.000 200.000 450.000 1.930.000

19 M. Dg. Nanring 130.000 1.245.000 25.000 600.000 2.000.000

20 Mustafa 50.000 1.150.000 90.000 525.000 1.815.000

21 Siang Dg. Memang 120.000 1.150.000 100.000 375.000 1.745.000

22 Anwar 65.000 1.295.000 90.000 750.000 2.200.000

23 Jufri Lallo 120.000 1.275.000 25.000 525.000 1.945.000

24 Sariati Dg. Te”ne 130.000 1.245.000 90.000 900.000 2.365.000

25 Abbas 130.000 1.060.000 100.000 450.000 1.740.000

26 H. Awing 130.000 1.245.000 90.000 300.000 1.765.000

27 Adam 130.000 1.150.000 25.000 450.000 1.755.000

28 Nojeng Arifuddin 130.000 1.055.000 90.000 450.000 1.725.000

29 Rahman Tola 80.000 1.245.000 100.000 600.000 2.025.000

30 H.Kebe Dg. Ratang 195.000 1.335.000 90.000 450.000 2.070.000

31 Sulaeman 130.000 1.335.000 200.000 450.000 2.115.000

32 Dg. Siga 130.000 1.430.000 25.000 150.000 1.735.000

3.745.000 36.240.000 3.115.000 15.975.000 59.075.000

117.031 1.132.500 97.343 499.218 1.846.093

No Nama

Komponen Biaya Variabel

Jumlah

Rata-rata

Page 87: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 5. Total Biaya Usahatani Padi

No NamaTotal Biaya Tetap

(Rp)

Total Biaya

Variabel (Rp)Total Biaya (Rp)

1 M. Dahlan H. Siking 1.000.000 2.065.000 3.065.000

2 Samsyuddin 585.000 1.460.000 2.045.000

3 Kamaruddin 2.115.000 1.605.000 3.720.000

4 Halim Sewang 553.000 1.585.000 2.138.000

5 Bakri 598.000 2.060.000 2.658.000

6 Arifuddin 2.165.000 1.620.000 3.785.000

7 Hasrullah Latief 1.535.000 1.770.000 3.305.000

8 Cangku Dg. Tarring 766.000 1.475.000 2.241.000

9 H.Runa 1.998.000 1.740.000 3.738.000

10 Agus Salin 729.000 1.800.000 2.529.000

11 Mansyur Seha 505.000 2.335.000 2.840.000

12 Rusli D 2.480.000 1.765.000 4.245.000

13 Lakbakkang Dg. Mange 2.778.000 1.745.000 4.523.000

14 Hapan Dg.Bau 605.000 1.645.000 2.250.000

15 Sarifuddin 2.700.000 2.030.000 4.730.000

16 Rudi Hartono 2.660.000 1.770.000 4.430.000

17 Dg.Kanang 671.000 1.675.000 2.346.000

18 Saharuddin 701.000 1.930.000 2.631.000

19 M. Dg. Nanring 545.000 2.000.000 2.545.000

20 Mustafa 635.000 1.815.000 2.450.000

21 Siang Dg. Memang 795.000 1.745.000 2.540.000

22 Anwar 661.000 2.200.000 2.861.000

23 Jufri Lallo 588.000 1.945.000 2.533.000

24 Sariati Dg. Te”ne 599.000 2.365.000 2.964.000

25 Abbas 610.000 1.740.000 2.350.000

26 H. Awing 570.000 1.765.000 2.335.000

27 Adam 648.000 1.755.000 2.403.000

28 Nojeng Arifuddin 2.670.000 1.725.000 4.345.000

29 Rahman Tola 620.000 2.025.000 2.760.000

30 H.Kebe Dg. Ratang 695.000 2.070.000 2.700.000

31 Sulaeman 1.543.000 2.115.000 3.658.000

32 Dg. Siga 570.000 1.735.000 2.225.000

36.813.000 59.075.000 95.888.000

1.152.906 1.846.093 29965000

Jumlah

Rata-rata

Page 88: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 6. Total Penerimaan Usahatani Padi

No Nama sampelJumlah Produksi

Beras (Kg)

Harga Beras

(Rp)

Total

Penerimaan TR

1 M. Dahlan H. Siking 924 10.000 9.240.000

2 Samsyuddin 700 10.000 7.000.000

3 Kamaruddin 600 10.000 6.000.000

4 Halim Sewang 800 10.000 8.000.000

5 Bakri 540 10.000 5.400.000

6 Arifuddin 870 10.000 8.700.000

7 Hasrullah Latief 580 10.000 5.800.000

8 Cangku Dg. Tarring 700 10.000 7.000.000

9 H.Runa 600 10.000 6.000.000

10 Agus Salin 800 10.000 8.000.000

11 Mansyur Seha 700 10.000 7.000.000

12 Rusli D 600 10.000 6.000.000

13 Lakbakkang Dg. Mange 860 10.000 8.600.000

14 Hapan Dg.Bau 930 10.000 9.300.000

15 Sarifuddin 700 10.000 7.000.000

16 Rudi Hartono 940 10.000 9.400.000

17 Dg.Kanang 956 10.000 9.560.000

18 Saharuddin 660 10.000 6.600.000

19 M. Dg. Nanring 642 10.000 6.420.000

20 Mustafa 570 10.000 5.700.000

21 Siang Dg. Memang 700 10.000 7.000.000

22 Anwar 802 10.000 8.020.000

23 Jufri Lallo 856 10.000 8.560.000

24 Sariati Dg. Te”ne 640 10.000 6.400.000

25 Abbas 700 10.000 7.000.000

26 H. Awing 650 10.000 6.500.000

27 Adam 900 10.000 9.000.000

28 Nojeng Arifuddin 763 10.000 7.630.000

29 Rahman Tola 600 10.000 6.000.000

30 H.Kebe Dg. Ratang 720 10.000 7.200.000

31 Sulaeman 904 10.000 9.040.000

32 Dg. Siga 675 10.000 6.750.000

23.582 320.000 235.820.000

736,937 10.000 7.369.375

Jumlah

Rata-rata

Page 89: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 7. Total Pendapatan Usahatani Padi

No Nama sampelTotal penerimaan

(TR)Total biaya (TC) Total pendapatan

1 M. Dahlan H. Siking 9.240.000 3.065.000 6.175.000

2 Samsyuddin 7.000.000 2.045.000 4.955.000

3 Kamaruddin 6.000.000 3.720.000 2.280.000

4 Halim Sewang 8.000.000 2.138.000 5.862.000

5 Bakri 5.400.000 2.658.000 2.742.000

6 Arifuddin 8.700.000 3.785.000 4.915.000

7 Hasrullah Latief 5.800.000 3.305.000 2.495.000

8 Cangku Dg. Tarring 7.000.000 2.241.000 4.759.000

9 H.Runa 6.000.000 3.738.000 2.262.000

10 Agus Salin 8.000.000 2.529.000 5.471.000

11 Mansyur Seha 7.000.000 2.840.000 4.160.000

12 Rusli D 6.000.000 4.245.000 1.755.000

13Lakbakkang Dg.

Mange8.600.000 4.523.000 4.077.000

14 Hapan Dg.Bau 9.300.000 2.250.000 7.050.000

15 Sarifuddin 7.000.000 4.730.000 2.270.000

16 Rudi Hartono 9.400.000 4.430.000 4.970.000

17 Dg.Kanang 9.560.000 2.346.000 7.214.000

18 Saharuddin 6.600.000 2.631.000 3.969.000

19 M. Dg. Nanring 6.420.000 2.545.000 3.875.000

20 Mustafa 5.700.000 2.450.000 3.250.000

21 Siang Dg. Memang 7.000.000 2.540.000 4.460.000

22 Anwar 8.020.000 2.861.000 5.159.000

23 Jufri Lallo 8.560.000 2.533.000 6.027.000

24 Sariati Dg. Te”ne 6.400.000 2.964.000 3.436.000

25 Abbas 7.000.000 2.350.000 4.650.000

26 H. Awing 6.500.000 2.335.000 4.165.000

27 Adam 9.000.000 2.403.000 6.597.000

28 Nojeng Arifuddin 7.630.000 4.345.000 3.285.000

29 Rahman Tola 6.000.000 2.760.000 3.240.000

30 H.Kebe Dg. Ratang 7.200.000 2.700.000 4.500.000

31 Sulaeman 9.040.000 3.658.000 5.382.000

32 Dg. Siga 6.750.000 2.225.000 4.525.000

235.820.000 95.888.000 139.932.000

7.369.375 2.996.500 4.372.875

12.002.239 4.880.293 7.121.946

Jumlah

Rata-rata

/Ha

Page 90: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 8. Hasil Analisis Retrum Cost Ratio

N0 Nama sampelTotal

Penerimaan

Total Biaya

(TC)

Retum/Cost

(R/C)

1 M. Dahlan H. Siking 9.240.000 3.065.000 3,01

2 Samsyuddin 7.000.000 2.045.000 3,42

3 Kamaruddin 6.000.000 3.720.000 1,61

4 Halim Sewang 8.000.000 2.138.000 3,74

5 Bakri 5.400.000 2.658.000 2,03

6 Arifuddin 8.700.000 3.785.000 2,29

7 Hasrullah Latief 5.800.000 3.305.000 1,75

8 Cangku Dg. Tarring 7.000.000 2.241.000 3,12

9 H.Runa 6.000.000 3.738.000 1,6

10 Agus Salin 8.000.000 2.529.000 3,16

11 Mansyur Seha 7.000.000 2.840.000 2,46

12 Rusli D 6.000.000 4.245.000 1,41

13 Lakbakkang Dg. Mange 8.600.000 4.523.000 1,9

14 Hapan Dg.Bau 9.300.000 2.250.000 4,13

15 Sarifuddin 7.000.000 4.730.000 1,47

16 Rudi Hartono 9.400.000 4.430.000 2,12

17 Dg.Kanang 9.560.000 2.346.000 4,07

18 Saharuddin 6.600.000 2.631.000 2,5

19 M. Dg. Nanring 6.420.000 2.545.000 2,52

20 Mustafa 5.700.000 2.450.000 2,32

21 Siang Dg. Memang 7.000.000 2.540.000 2,75

22 Anwar 8.020.000 2.861.000 2,8

23 Jufri Lallo 8.560.000 2.533.000 3,37

24 Sariati Dg. Te”ne 6.400.000 2.964.000 2,15

25 Abbas 7.000.000 2.350.000 2,97

26 H. Awing 6.500.000 2.335.000 2,78

27 Adam 9.000.000 2.403.000 3,74

28 Nojeng Arifuddin 7.630.000 4.345.000 1,75

29 Rahman Tola 6.000.000 2.760.000 2,17

30 H.Kebe Dg. Ratang 7.200.000 2.700.000 2,66

31 Sulaeman 9.040.000 3.658.000 2,47

32 Dg. Siga 6.750.000 2.225.000 3,03

235.820.000 95.888.000 2,46

7.369.375 2996500 2,46Rata-rata

Jumlah

Page 91: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 9. Peta Desa

Peta Desa Pencong

Page 92: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 10. Bentuk lahan sawah Terasering

Gambar 1. Sawah terasering

Gambar 2. Bersama bapak Amiruddin di lahan sawah

Page 93: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Lampiran 11. Proses Pengolahan padi

Gambar 3. Proses pengolahan padi menjadi gabah Lampiran 12. Proses Wawancara Responden

Gambar 4. Wawancara dengan Bapak Arifuddin (43 Tahun)

Page 94: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Gambar 5. Wawancara dengan Ibu Dg Siang (52 Tahun)

Wawancara 6. Dengan bapak M. Dg nanring (67 tahun)

Page 95: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Wawancara 7) Bersama dengan bapak M. Dahlah H. Siking (48 tahun)

Page 96: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Page 97: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
Page 98: ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN SISTEM … · 2020. 3. 9. · 4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

RIWAYAT HIDUP

NURALAM LANKA 105960173114, Penulis Di lahirkan di Gowa 24

Maret 1997, tepatnya di Dusun Bulo-Bulo, Desa Pencong Kecamatan

Biringbulu Kabupaten Gowa dari Ayah M. Dahlah H. Siking dan Ibu

Karasangnging, Penulis merupakan anak ke Dua dari empat

bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan di MADRASAH

IBTIDAIYAH BULO-BULO pada tahun 2007 kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN 3

SATAP BIRINGBULU dan tamat pada tahun 2010. pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 KELARA dan tamat pada tahun 2013.

Penulis lulus seleksi dan di terima di Universitas Muhammadiyah Makassar

pada tahun 2014 dengan mengambil jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian. Selama

mengikuti perkuliahan, penulis pernah KKP di Gowa tepatnya di Desa Kanjilo

Kecamatan Barombong.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi di selesaikan dengan menulis skripsi yang

berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani Padi Dengan Sistem Terasering Di

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa”