Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH HARGA, DESAIN, DAN FITUR
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MOBIL
HONDA FREED PADA PT PROSPECT MOTOR,
CIKARANG
Oleh
Mega Silviana Dewi
014201205091
Skripsi Dipersembahkan Untuk
Fakultas Bisnis President University
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
ii
Januari 2016
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Harga, Desain, dan Fitur terhadap Minat Beli Konsumen Mobil Honda
Freed Pada PT Prospect Motor, Cikarang” yang diajukan oleh Mega
Silviana Dewi dari Fakultas Bisnis telah dinilai dan disetujui untuk lulus sidang
pada 23 Februari 2016.
Miftah Zikri, M.Sc.
Ketua Dewan Penguji
Dr., Dra, Genoveva, MM.
Penguji I
V. Jajat Kristanto SE., MM., MBA. Penguji II
iii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING
Skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Harga, Desain, dan
Fitur terhadap Minat Beli Konsumen Mobil Honda Freed Pada
PT Prospect Motor, Cikarang” disusun dan diajukan oleh Mega
Silviana Dewi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis telah ditinjau dan dianggap
memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu saya
merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang.
Cikarang, Indonesia, 28 Januari 2016
Diketahui oleh, Direkomendasikan oleh,
V. Jajat Kristanto SE., MM., MBA. V. Jajat Kristanto SE., MM., MBA.
Kepala Program Studi Manajemen Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Harga, Desain, dan Fitur terhadap Minat Beli Konsumen Mobil
Honda Freed Pada PT Prospect Motor, Cikarang” adalah hasil
dari penelitian dan pengetahuan saya dan belum pernah diajukan ke
Universitas lain maupun diterbitkan baik sebagian maupun secara
keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 28 Januari 2016
Mega Silviana Dewi
v
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian survey pada calon pembeli mobil Honda
Freed di PT. Prospect Motor, Cikarang. Penelitian ini mengambil judul: “Analisis
Pengaruh Harga, Desain, dan Fitur Terhadap Minat Beli Konsumen Mobil
Honda Freed Pada PT. Prospect Motor, Cikarang”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh dari harga, desain dan fitur terhadap minat
beli konsumen mobil Honda Freed di Prospect Motor Cikarang. Populasi dalam
penelitian ini adalah calon pembeli mobil di PT. Prospect Motor selama tahun
2015. Jumlah responden yang diambil untuk sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 180 responden dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi 5%. Metode
yang digunakan adalah Purposive sampling method. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan uji t: (1) Harga dan Desain berpengaruh signifikan terhadap
miat beli, (2) Fitur tidak berpengaruh signifikan terhadap miat beli. (3) Harga,
Desain, dan Fitur secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat
beli mobil Honda Freed. Pada penelitian ini diperoleh angka Adjusted R Square
sebesar 0,480, hal ini menunjukkan bahwa variabel harga, desain, dan fitur
mempunyai pengaruh terhadap minat beli sebesar 48%, sedangkan sisanya sebesar
52% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini. Implikasi dari penelitian ini yaitu upaya meningkatkan miat beli
konsumen Honda Freed. Pihak PT. Prospect Motor perlu memperhatikan variabel
harga, desain, dan fitur. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah
penetapan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan kompetitor pada
produk mobil jenis MPV. Merancang desain yang inovatif agar memberikan
kesan luxury, misalnya dengan mendesain atap dengan model sunroof, dan
menambah lekukan pada body external sehingga dapat memberikan kesan
aerodinamis, serta penambahan fitur yang lebih bermanfaat seperti engine stop,
automatic miror agar dapat menjadikan daya tarik tersendiri bagi sebuah produk.
Kata kunci: Harga, Desain, Fitur dan Minat Beli
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpakan berkat dan anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS PENGARUH HARGA,
DESAIN, DAN FITUR, TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MOBIL
HONDA FREED PADA PT. PROSPECT MOTOR, CIKARANG)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis secara khusus mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini,
yaitu kepada:
1. Misbahul Munir, MBA.,Ak., CPMA., CA, selaku Dekan Fakultas Bisnis
Universitas Presiden.
2. Vinsensius Jajat Kristanto, SE.,MM.,MBA selaku Ketua Program Studi
Manajemen dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan tulus serta
sabar dalam memberikan nasihat, saran, dan dukungan kepeda penulis hingga
skripsi ini selesai disusun.
3. Purwanto, S.T., MM., selaku Dosen yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
4. Supeni Anggraeni, SE., MSc., selaku Dosen yang dengan segala kerendahan
hatinya bersedia memberikan masukan dan arahan serta ilmu yang akan
sangat berguna kelak.
5. Segenap dosen pengampu, staf perpustakaan, dan seluruh civitas akademika
Universitas Presiden.
vii
6. PT. Prospect Motor, yang telah memberikan kesediaannya untuk memberikan
data dan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.
7. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta, yang selalu memberikan dukungan,
doa, semangat, serta nasihat.
8. Cimet (Fredy), Jamet (Wijang), Bamet (Okto dan Tamba), dan penyun
(Yuyun) terimakasih atas dukungan dan bantuan kalian.
9. Teman-teman dan orang-orang terkasih melalui segenap doa, dukungan, dan
motivasi, karena keberadaan kalian senantiasa berharga bagi penulis.
Penulis telah berupaya untuk memperoleh hasil terbaik melalui skripsi ini, namun
seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” demikianlah penulis
menyadari sepenuhnya bahwa hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Namun,
besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Cikarang, 28 Januari 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI .......................................... ii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING .............................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPIS ..................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ..................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah Penelitian ........................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
1.6 Pembatasan Masalah Penelitian .................................................... 5
1.7 Definisi Istilah ............................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori Penelitian ............................................................ 8
2.1.1 Pemasaran ............................................................................ 8
2.1.2 Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran ......................... 8
2.1.3 Harga ................................................................................... 10
2.1.4 Atribut Produk .................................................................... 11
ix
2.1.5 Desain ................................................................................. 12
2.1.6 Fitur ..................................................................................... 13
2.1.7 Minat Beli ........................................................................... 14
2.1.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen 18
2.1.9 Indikator Minat Beli ............................................................ 19
2.1.10 Hubungan Antar Variabel ................................................ 20
2.1.10.1 Hubungan Antara Harga Terhadap Minat Beli .... 20
2.1.10.2 Hubungan Antara Desain Terhadap Minat Beli .. 20
2.1.10.3 Hubungan Antara Fitur Terhadap Minat Beli ...... 21
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................... 22
2.3 Kerangka Pemikiran...................................................................... 28
2.4 Definisi Operasional .................................................................... 28
2.5 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 31
3.2 Desain Sampel ............................................................................ 33
3.2.1 Populasi .............................................................................. 33
3.2.2 Sampel ............................................................................... 34
3.3 Instrumen Penelitian ................................................................... 34
3.3.1 Kuesioner ........................................................................... 35
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 36
3.5 Metode Analisis .......................................................................... 38
3.5.1 Analisis Data ...................................................................... 38
3.5.1.1 Uji Validitas ........................................................... 39
3.5.1.2 Uji Reliabilitas ....................................................... 40
3.5.1.3 Analisis Deskriptif ................................................. 41
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................. 42
3.6.1 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 42
3.6.1.1 Uji Normalitas ........................................................ 43
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas .............................................. 43
x
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................... 45
3.6.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda .......................... 46
3.7 Uji Hipotesis ............................................................................... 47
3.7.1 Uji t Statistik (Uji Signifikansi Pengaruh Parsial) ............. 47
3.7.2 Uji F Statistik (Uji Signifikansi Simultan) ......................... 48
3.7.3 Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan ........................................................................ 51
4.1.1 Gambaran Umum PT. Prospect Motor .............................. 51
4.1.2 Profil 3S (Sales, Service, Spare Part) ................................ 53
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan .................................................. 55
4.1.4 Struktur Organisasi ............................................................ 56
4.1.5 Produk Perusahaan ............................................................. 57
4.2 Analisis Data ............................................................................... 58
4.2.1 Analisis Data Responden ................................................... 58
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 65
4.2.2.1 Uji Validitas .......................................................... 65
4.2.2.2 Uji Reliabilitas ....................................................... 67
4.2.3 Analisis Deskriptif ............................................................. 68
4.2.4 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 72
4.2.4.1 Uji Normalitas ........................................................ 72
4.2.4.2 Uji Multikolinearitas .............................................. 75
4.2.4.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................... 75
4.2.4.4 Analisis Multiple Regresi ....................................... 77
4.2.5 Uji Hipotesis ...................................................................... 79
4.2.5.1 Uji t Statistik (Uji Hipotesis Secara Parsial) .......... 79
4.2.5.2 Uji F Statistik (Uji Hipotesis Secara Simultan) ..... 81
4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjuster R2) ................ 82
4.3 Pembahasan ................................................................................ 83
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 89
5.2 Saran ............................................................................................ 89
5.2.1 Saran Bagi Perusahaan ....................................................... 90
5.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ..................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92
LAMPIRAN ..................................................................................................... 96
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Penjualan Mobil Honda di PT. Prospect Motor Cikarang ................... 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 22
Tabel 2.2 Definisi Operasional ........................................................................... 29
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian .......................................................................... 35
Tabel 4.1 Distribusi Penjualan Mobil Area Luar Jawa ..................................... 52
Tabel 4.2 Produk Honda ..................................................................................... 57
Tabel 4.3 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ............................................ 58
Tabel 4.4 Karakteristik Usia Responden ............................................................ 59
Tabel 4.5 Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden .......................................... 60
Tabel 4.6 Karakteristik Pendapatan Responden ................................................. 62
Tabel 4.7 Karakteristik dari Alasan Membeli Mobil Merek Honda ................. 63
Tabel 4.8 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Harga (X1) ......................... 65
Tabel 4.9 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Desain (X2) ......................... 66
Tabel 4.10 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Fitur (X3)............................ 66
Tabel 4.11 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Minat Beli (Y) ................... 67
Tabel 4.12 Pengujian Reliabilitas Kuisioner ........................................................ 67
Tabel 4.13 Jawaban Responden Mengenai Harga................................................ 68
Tabel 4.14 Jawaban Responden Mengenai Desain .............................................. 69
Tabel 4.15 Jawaban Responden Mengenai Fitur ................................................. 70
Tabel 4.16 Jawaban Responden Mengenai Minat Beli ....................................... 71
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................... 74
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Multikolinearitas ..................................................... 75
Tabel 4.19 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Dengan Uji Glejser .................. 77
Tabel 4.20 Hasil Estimasi Analisis Regresi Berganda ......................................... 78
Tabel 4.21 Hasil Uji t Hipotesis ........................................................................... 79
Tabel 4.22 Hasil Uji F Hipotesis ......................................................................... 81
Tabel 4.23 Hasil Uji Adjusted R Square ............................................................. 82
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Grafik Penjualan Honda Freed Periode Jan 2009 – Okt 2015 di
PT. Prospect Motor Cikarang ........................................................ 3
Gambar 2.1 Tahapan Proses Pembelian ............................................................ 14
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 28
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ........................................................ 31
Gambar 4.1 PT. Prospect Motor ....................................................................... 51
Gambar 4.2 Showroom PT. Prospect Motor ..................................................... 53
Gambar 4.3 Logo PT. Prospect Motor .............................................................. 55
Gambar 4.4 Struktur Organsasi PT. Prospect Motor......................................... 56
Gambar 4.5 Karakteristik Jenis Kelamn Responden ......................................... 58
Gambar 4.6 Karakteristik Usia Responden ....................................................... 59
Gambar 4.7 Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden ...................................... 61
Gambar 4.8 Karakteristik Jenis Pendapatan Responden .................................. 62
Gambar 4.9 Karakteristik Alasan Membeli Mobil Merek Honda ..................... 64
Gambar 4.10 Hasil Pengujian Normalitas dengan P-Plot .................................. 73
Gambar 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Histogram .........................................73
Gambar 4.12 Hasil Pengujian Heterokedastisitas “scatterplot” .........................76
Gambar 4.13 Gambar Kurva Uji t ........................................................................81
Gambar 4.13 Gambar Kurva Uji f ........................................................................82
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner ...................................................................................... 96
Lampiran 2. Data Responden ........................................................................... 100
Lampiran 2. Jawaban Kuesioner ...................................................................... 106
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 109
Lampiran 4. Hasil Uji Deskriptif .................................................................... 113
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 115
Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................. 119
Lampiran 7. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pesatnya kemajuan industri otomotif di Indonesia khususnya mobil, dan
persaingan antar produk yang semakin ketat menjadikan kondisi persaingan
bisnis di industri otomotif mobil semakin memanas disetiap musimnya.
Tentu saja hal ini menyebabkan setiap perusahaan otomotif khususnya
mobil harus selalu melakukan inovasi dan kreativitas yang tinggi agar dapat
menciptakan produk yang memiliki keunggulan kompetitif dalam
menghadapi kompetitor lainnya yang bergerak dalam industri yang sama.
Perusahaan harus mampu menarik minat beli konsumen dengan berusaha
memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah.
Kotler & Amstrong, (2002).
Konsumen akan menghadapi sejumlah besar pilihan produk yang mungkin
dapat memuaskan kebutuhan dan untuk memilih di antara penawaran pasar
yang begitu banyak, pelanggan membentuk ekspetasi tentang nilai dan
kepuasan yang akan diberikan berbagai penawaran pasar dan membeli
berdasarkan ekspetasinya itu (Kotler dan Amstrong, 2002). Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk-produk yang
berkualitas, dan yang benar-benar sesuai dengan kegunaan dan fungsinya
supaya produk yang dihasilkan sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen sebelum akhirnya timbul
minat untuk melakukan pembelian sebuah produk. Diantaranya adalah
harga dari produk yang mereka cari, kemudian mereka mulai
membandingkan jenis produk yang sama dengan harga yang ditetapkan oleh
kompetitor lain. Namun tentu saja harga yang lebih murah tidak cukup
menarik minat konsumen hingga sampai pada akhirnya memutuskan untuk
membeli suatu produk, apalagi konsumen saat ini semakin pintar, mereka
tidak mudah tergiur hanya karena harga yang murah, faktor lain yang dapat
2
memicu minat pembelian sebuah mobil antara lain adalah desain dari mobil
itu sendiri. Semakin unik dan memiliki perbedaan dari kompetitor makan
akan semakin menarik minat beli dari konsumen. Selain itu fitur yang
terdapat pada mobil tersebut juga menjadi faktor yang sering
dipertimbangkan konsumen untuk membulatkan minat dalam menetapkan
pembelian sebuah mobil. Fitur penting bagi konsumen karena dari fitur yang
terdapat pada sebuah mobil dapat membuat konsumen merasa nyaman pada
saat berkendara, mobil dengan fitur mewah akan meningkatkan status sosial
dari pemilik mobil tersebut.
Honda merupakan perusahaan yang bergerak di dunia otomotif yang tentu
saja namanya sudah melambung tinggi. Honda dikenal sebagai produsen
mobil yang mengutaman keselamatan pengemudi maupun penumpang
dalam berkendara. Produk-produk yang dihasilkan tidak perlu diragukan
kualitasnya. Berikut adalah tabel penjualan mobil Honda pada PT Prospect
Motor, Cikarang periode Jan 2009- Okt 2015:
Tabel 1.1. Penjualan Mobil Honda di PT Prospect Motor, Cikarang
Sumber: diolah peneliti dari penjualan mobil PT Prospect Motor di Cikarang periode Jan
2009-Okt 2015
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata penjualan untuk semua
jenis mobil memang mengalami penurunan sepanjang tahun 2014-2015.
Namun jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, hampir semua jenis mobil
penjualannya fluktuatif, hanya Honda Freed saja yang penjualannya terus
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jan-Oct
2015
ACCORD 19 31 18 17 27 13 4
BRIO 42 239 565 343
CITY 16 23 20 21 34 31 9
CIVIC 18 13 14 18 29 17 4
CRV 78 160 137 168 211 112 70
FREED 98 126 134 215 206 90 22
HRV 503
JAZZ 110 147 177 192 268 247 126
MOBILIO 1176 425
ODYSSEY 10 4 7 3 8 8
TOTAL 339 510 504 680 1017 2259 1514
Note: Warna Kuning menandakan mobil belum launching pada tahun tersebut
Penjualan Mobil
Tipe Mobil
3
mengalami peningkatan dari tahun 2009-2012, tetapi pada tahun 2013-2015
penjualan Honda Freed perlahan mulai mengalami penurunan.
Berikut adalah grafik penjualan Honda Freed sepanjang tahun 2009-2015:
Gambar 1.1. Grafik Penjualan Honda Freed Periode Jan 2009 - Okt
2015 di PT Prospect Motor Cikarang
Sumber: Grafik penjualan mobil Honda Freed diolah peneliti pada PT Prospect Motor
periode Jan 2009- Oct 2015
Dari awal launch ke pasar otomotif pada tahun 2009, penjualan Honda
Freed terus mengalami peningkatan, puncak penjualan berada di tahun
2012. Pada tahun 2013 penjualan Honda Freed sudah mulai mengalami
penurunan, namun penurunannya masih belum terlalu signifikan. Jika kita
lihat data diatas penjualan mobil Freed mengalami penurunan penjualan
yang sangat drastis semenjak tahun 2014. Sepanjang tahun 2015 Honda
Freed hanya terjual sebanyak 20 unit. Anjloknya penjualan Honda Freed
belakangan ini akan diangkat dalam penelitian ini, Honda Freed dipilih
sebagai obyek penelitian karena proforma penjualan untuk mobil kelas
MPV jenis Freed besutan merek Honda ini semakin lesu dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka
melalui penelitian skripsi akan dikaji lebih mendalam untuk mencari faktor-
faktor yang menyebabkan menurunya jumlah penjualan Honda Freed, selain
itu melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen.
4
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian
Honda Freed merupakan salah satu produk Honda yang cukup eksis di kelas
Multi Purpose Vehiche. Namun dalam hal ini, penjualan Honda Freed
mengalami penurunan secara drastis dari tahun 2013-2015, terlebih
penjualan sepanjang tahun 2015 penjualan mobil Honda Freed sangat lesu.
Menurunnya penjualan mobil Honda Freed diidentifikasikan karena ada
pengaruh dari variabel harga, desain, dan fitur terhadap minat beli
konsumen.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah di kemukakan dalam identifikasi
masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara harga Honda Freed
terhadap Minat Beli konsumen di PT Prospect Motor Cikarang?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara desain Honda Freed
terhadap Minat Beli konsumen di PT Prospect Motor Cikarang?
3. Apakah pengaruh yang signifikan antara fitur Honda Freed terhadap
Minat Beli konsumen di PT Prospect Motor Cikarang?
4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara
Harga, Desain, dan Fitur terhadap Minat Beli konsumen Honda
Freed di PT Prospect Motor Cikarang?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian
ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis adanya pengaruh yang signifikan antara Harga
Honda Freed terhadap Minat Beli konsumen di PT Prospect Motor
Cikarang.
2. Untuk menganalisis adanya pengaruh yang signifikan antara Desain
Honda Freed terhadap Minat Beli konsumen di PT Prospect Motor
Cikarang.
5
3. Untuk menganalisis adanya pengaruh yang signifikan antara Fitur
Honda Freed terhadap Minat Beli konsumen di PT Prospect Motor
Cikarang.
4. Untuk menganalisis adanya pengaruh Harga, Desain, Fitur secara
simultan terhadap Minat Beli Honda Freed di PT Prospect Motor
Cikarang.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan
memberikan manfaat untuk:
1. Memberikan informasi kepada pemilik showroom agar mengetahui
seberapa besar ketertarikan minat pelanggan terhadap produk Honda
Freed, apakah harga Honda Freed sesuai dengan desain dan fitur dari
Honda Freed sehingga menimbulkan minat beli konsumen.
2. Bagi peneliti berguna untuk memperdalam wawasan dan
pemahaman mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat
menentukan minat beli konsumen.
3. Memberikan informasi kepada pembaca agar dapat mengetahui
faktor apa saja yang dilihat jika pembaca ingin membeli mobil
Honda.
4. Memberikan informasi kepada akademisi untuk dijadikan acuan
pada penelitian selanjutnya mengenai minat beli pada produk mobil.
1.6 Pembatasan Masalah Penelitian
Penelitian ini akan dibatasi sampel, waktu pelaksanaan, dan tempat
pelaksanaan penelitiannya sebagai berikut:
1. Penelitian ini difokuskan pada variable Harga, Desain, dan Fitur
terhadap Minat Beli mobil Honda Freed.
2. Penelitian ini dilakukan di PT Prospect Motor, yang beralamat di
JL. MH Thamrin 152, Lippo-Cikarang
6
3. Yang menjadi subjek penelitian ini adalah pelanggan yang hendak
melakukan pembelian mobil.
4. Pengambilan kuesioner dilakukan pada bulan Desember 2015
dikarenakan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015.
5. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 180 calon pembeli
dengan menggunakan metode puposive sampling.
1.7 Definisi Istilah
Berikut adalah istilah-istilah yang dikemukakan pada Latar Belakang:
A. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari
keduanya. Gitosudarmo (2008).
B. Desain
Desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa dan
fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain merupakan
salah satu cara potensial untuk mengatasi persaingan yang semakin kuat
karena desain mampu mendiferensiasikan serta memposisikan produk
dan jasa perusahaan. Kotler dan Keller (2009).
C. Fitur
Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendifernsiasikan produk
perusahaan dari produk pesaing. Kotler dan Keller (2009).
D. Minat Beli
Minat beli adalah tahap dari keputusan pembelian dimana suatu titik
dalam proses pembelian, konsumen harus berhenti melakukan evaluasi,
konsumen mulai mengarah pada minat dan keinginan untuk membeli
dengan kecenderungan untuk membeli merek tertentu. Morissan,
(2007).
7
E. Aerodinamis
Aerodinamis adalah bentuk desain luar kendaraan/helm/wearpack yang
ditujukan untuk mengurangi pengaruh pergerakan udara yang dapat
mempengaruhi kestabilan kendaraan ketika bergerak.
F. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada
suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya.
Tangkilisan, (2003).
G. MPV (Multi Purpose Vehicle)
Multi Purpose Vehicle (MPV) adalah salah jenis kendaraan keluarga
yang lebih besar dan lebih tinggi dari jenis sedan dan hatchback. Disebut
mobil keluarga karena mobil ini memiliki kapasitas penumpang yang
lebih dari 5 orang, sehingga mampu memuat seluruh anggota keluarga,
yang biasanya terdiri dari 5 orang. Selain itu letak mesin mobil jenis
MPV ini terdapat pada bagian moncong depan, karena MPV ini
memaksimalkan ruang kabin mobil agar lebih besar dan nyaman.
Priotitas dari jenis mobil MPV ini adalah interior mobil yang besar dan
nyaman, karena mobil ini dikhususkan untuk kenyaman seluruh
keluarga terutama dalam perjalanan jauh.
Ricky, (2013).
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori Penelitian
2.1.1 Pemasaran
Philip Kotler dan Gery Amstrong, (2008) “Pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya”.
Pemasaran tidak semata-mata hanya berbicara tentang mempertemukan
antara penjual dan pembeli untuk saling bertransaksi, berdasarkan
penjelasan dari Kotler, justru pemasaran lebih menekankan pada proses
dalam mengelola hubungan dengan pelanggan yang dapat saling
menguntungkan antara kedua belah pihak. Sasaran dari pemasaran adalah
menarik pelanggan baru, namun hal yang lebih penting dari itu adalah
menjaga dan menumbuhkan hubungan pelanggan yang sudah ada dengan
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Meskipun demikian untuk
menjalin hubungan ini memerlukan usaha dari penjual untuk mencari
pembeli, kemudian mengenali kebutuhan pelanggan, merancang penawaran
yang baik bagi pelanggan, menetapkan harga yang sesuai, mempromosikan
produk tersebut, dan menyiapkan serta mendistribusikan produk sampai
kepada tangan pelanggan.
2.1.2 Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Perencanaan dalam menetapkan strategi pemasaran dapat menentukan
keseluruhan misi dan tujuan perusahaan, serta pencapaian yang diharapkan
oleh perusahaan.
9
Strategi pemasaran moderen meliputi:
a. Segmentasi Pasar
“Segmen pasar terdiri dari konsumen yang merespon dalam cara yang sama
terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.” Kotler dan Gerry Amstrong,
(2008).
Berdasarkan penjelasan teori diatas pasar terdiri dari banyak jenis dan
komponen pelanggan, produk yang beraneka ragam, dan kebutuhan yang
berbeda-beda. Pemasar harus bisa menentukan segmen mana yang dapat
menawarkan peluang terbaik untuk bisnisnya. Konsumen-komponen dapat
dikelompokan melalui berbagai cara berdasarkan faktor geografis,
demografis, psikografis dan perilaku. Inti dari segmentasi adalah proses
pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berpotensial
dimana mempunyai kebutuhan berbeda antara satu dengan lainnya,
karakteristik, atau perilaku berbeda, yang mungkin memerlukan produk
atau program pemasaran yang terpisah.
b. Target Pasar
“Penetapan traget pasar merupakan evaluasi daya tarik masing-masing
segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki.”
Kotler dan Gerry Amstrong, (2008).
Setelah perusahaan sudah mendefinisikan segmen pasar, perusahaan dapat
memasuki satu atau beberapa segmen tersebut. Tahap selanjutnya adalah
perusahaan menetapkan siapa saja yang akan menjadi target yang
berpotensial untuk membeli produk yang ia jual sehingga dapat
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
c. Positioning
“Pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan
diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen
sasaran.” Kotler dan Gerry Amstrong, (2008).
10
Dari penjelasan teori diatas pemasar diharuskan mulai merencanakan hal
apa yang dapat membedakan produk mereka dari merek pesaing, dan
menanamkan itu dibenak konsumen supaya konsumen selalu mengingat
perbedaan produk yang kita jual dengan produk lain.
Selain itu pemasar juga harus memberikan manfaat dan kontribusi yang
besar bagi target pasar mereka.
2.1.3 Harga
“Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan dan biaya, serta paling mudah disesuaikan yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada
pasar tentang produk dan mereknya” Kotler, (2005).
Definisi lainnya menyebutkan “harga adalah segala sesuatu yang diberikan
oleh pelanggan untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh
bauran pemasaran perusahaan” Cannon,dkk, (2008)
Berdasarkan penjelasan harga diatas, harga merupakan komponen dari
bauran pemasaran yang dapat dikendalikan dan penentuan diterima atau
tidaknya suatu produk oleh konsumen dipasaran. Seolah-olah harga
tergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, tetapi tentu
saja banyak pertimbangan lain yang mempengaruhinya. Murah atau
mahalnya harga sebuah produk sifatnya sangat relatif artinya konsumen bisa
saja memiliki persepsi yang berbeda-beda untuk sebuah harga.
Untuk menjelaskan lebih detail perlu membandingkan terlebih dahulu
dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain.
Harga juga berpengaruh terhadap citra merek pada suatu produk, ada
perusahaan yang menetapkan harga jauh lebih mahal dibanding dengan
kompetitornya karena memang perusahaan tersebut mempunyai citra merek
untuk produk yang dijualnya. Misalnya saja Apple, dalam menetapkan harga
apple terkenal lebih mahal dari kompetitornya hal ini karena apple memiliki
citra merek yang tidak dimiliki perusahaan lain.
11
Begitu juga dengan Honda yang membandrol harga lebih mahal dari
kompetitornya hal ini bertujuan agar citra merek dari perusahaan tersebut
tetap terjaga. Maka dari itu tiap perusahaan hendaknya menetapkan harga
dengan tepat, maksudnya adalah harga yang dapat memberikan keuntungan
yang paling baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Apabila perusahaan salah dalam menetapkan harga, maka hal ini dapat
menimbulkan kesulitan dalam perusahaan tersebut dan tidak jarang
pengambilan keputusan yang keliru dapat menyebabkan kerugian bagi
perusahaan. Oleh karena itu pentingnya penetapan harga bagi setiap
perusahaan, hendaknya mempertimbangkan hal-hal secara matang setiap
keputusan dalam masalah harga.
2.1.4 Atribut Produk
Kotler dan Armstrong (2008) mendefinisikan atribut produk adalah
pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang
akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan seperti
kualitas, fitur, serta desain dan gaya.
Definisi lain menurut Tjiptono, (2008) mengemukakan bahwa atribut
Produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen
dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk
meliputi merek, kualitas, kemasan, label, dan jaminan produk.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan atribut produk merupakan
unsur-unsur produk yang dapat mencerminkan produk itu sendiri dan
melalui atribut produk dapat mendefinisikan serta memberikan gambaran
yang jelas tentang produk itu sendiri. Kotler dan Armstrong (2004)
mengelompokan atribut produk dalam tiga unsur penting yaitu Kualitas
Produk, Desain, dan Fitur.
12
2.1.5 Desain
Menurut Kotler dan Keller (2009), “desain (design) adalah totalitas dari
atribut produk yang mempengaruhi tampilan, rasa dan fungsi produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Desain merupakan salah satu cara potensial untuk mengatasi persaingan
yang semakin kuat karena desain mampu mendiferensiasikan serta
memposisikan produk dan jasa perusahaan.”
Selain itu definisi menurut Gitosudarmo (2002), “desain atau bentuk produk
merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen
agar konsumen tertarik dan kemudian membelinya.”
Berdasarkan penjelasan dari definisi diatas, desain dari suatu produk
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan secara serius dari
manajemen khususnya tim pengembangan produk, karena sasaran dari
konsumen mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Desain menjadi point yang sangat penting dalam sebuah produk karena
semakin banyak konsumen yang sudah mulai sensitif terhadap kebutuhan
dan keinginannya dalam masalah desain. Konsumen yang
mempermasalahkan desain memiliki pola pemikiran dimana mereka
menginginkan sesuatu (produk) yang mempunya ciri khas dan terdapat
perberbedaan dengan produk yang dipakai konsumen yang lainnya.
Sehingga dalam merancang sebuah produk perlu memperhatikan nilai, dan
kegunaan untuk memenuhi keinginan konsumen yang tentu saja disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
Nilai yang terdapat dalam sebuah desain akan menghasilkan suatu tampilan
produk yang memberikan ciri khas tersediri dan pembeda dari banyaknya
produk pesaing serta dapat menarik minat konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian.
13
2.1.6 Fitur
Menurut Kotler dan Keller (2009), “fitur produk adalah sarana kompetitif
untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Salah
satu cara perusahaan yang efektif untuk mengungguli persaingan adalah
dengan menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang
bernilai.”
Fandy Tjiptono (2001) mendefinisikan “fitur adalah karakteristik produk
yang melengkapi produk tersebut. Fitur produk dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian.”
Berdasarkan definisi diatas, melalui fitur sebuah produk dapat
didiferensiasikan dari produk pesaing. Apabila sebuah perusahaan dapat
menjadi yang pertama dalam memperkenalkan fitur baru, ini merupakan
cara yang tepat untuk bersaing ditengah maraknya produk lain. Sebuah
produk dapat ditawarkan dalam berbagai macam bentuk fitur.
Perusahaan dapat mengkreasikan tingkat desain yang lebih tinggi ke
produknya dengan menambahkan lebih banyak fitur yang mempunyai
kegunaan bagi konsumen, maka dari itu perusahaan harus mengetahui fitur
seperti apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk mengetahui fitur yang
dibutuhkan konsumen misalnya dengan melakukan survey pembeli secara
berkala dengan mengajukan pertanyaan seputar fitur mana dari produk yang
disukai pelanggan, fitur apa saja yang perlu ditambahkan untuk
meningkatkan kualitas produk. Kemudian jawaban dari suvey-survey
tersebut dijadikan ide oleh perusahaan untuk membandingkan nilai fitur
dengan biaya bagi perusahaan, serta untuk menetapkan perencaanaan untuk
kedepannya.
14
2.1.7 Minat Beli
“Minat merupakan salah satu faktor (individual) yang mempengaruhi
perilaku konsumen, minat beli adalah suatu bentuk pikiran yang nyata dari
refleksi rencana pembeli untuk membeli beberapa unit dalam jumlah
tertentu dalam beberapa merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu.”
Schiffman dan Kanuk (2006).
“Minat beli digunakan untuk memprediksi perilaku individu, dimana
individu lebih suka mendasarkan prediksi mereka pada tingkat dimana
mereka benar-benar menginginkan untuk mengonsumsi sebuah produk.”
Wu & Luan, (2007).
Jadi, dapat disimpulkan minat beli merupakan kecenderungan konsumen
untuk melakukan pembelian terhadap produk tertentu, dimana di dalamnya
terkait perencanaan untuk membeli suatu produk.
Minat beli dapat mendorong seseorang untuk melakukan keputusan
pembelian, menurut Kotler dan Amstrong (2002) ada beberapa tahapan
sebelum konsumen menetapkan keputusan dalam melakukan pembelian:
Gambar 2.1. Tahapan Proses Pembelian
Sumber: diolah peneliti.
a. Pengenalan kebutuhan.
Pembeli mulai menyadari timbulnya suatu masalah atau kebutuhan yang
dapat dipicu oleh rangsangan internal maupun rangsangan eksternal yang
timbul dalam diri mereka pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi
dorongan/motivasi. Tanpa adanya suatu pengenalan masalah yang muncul
sebelumnya, konsumen tidak dapat menentukan pilihan produk yang akan
mereka beli.
15
b. Pencarian informasi.
Konsumen yang termotivasi mungkin akan mencari lebih banyak informasi
atau mungkin tidak. Jika dorongan yang terjadi pada diri konsumen itu kuat
dan produk yang memuaskan ada di sekeliling konsumen itu, maka
memungkinkan konsumen akan membelinya kemudian. Dalam fase
pencarian informasi, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi-
informasi sebanyak-banyaknya untuk membuat beberapa pilihan. Proses
pencarian informasi sendiri dapat berasal dari dalam diri sendiri konsumen
tersebut (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
Proses pencarian informasi internal misalnya, sebelumnya konsumen
tersebut pernah mengalami hal serupa dalam menentukan untuk pembelian
sebuah produk. Pengalaman tersebut dapat ia jadikan dalam evaluasi
alternatif. Sedangkan proses pencarian informasi berdasarkan orang lain
(external) misalnya melalui pendapat orang lain mengenai beberapa opsi
produk atau merek yang akan di beli. Tentu hal ini dapat dijadikan dalam
evaluasi alternatif.
c. Evaluasi alternatif.
Konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Pada
fase ini konsumen sudah mendapat berbagai macam informasi entah itu
melalui internal maupun external, kemudian konsumen akan mengevaluasi
alternatif-alternatif pilihan yang ada dengan membuat tabel skala prioritas,
dimana dalam tabel itu terdapat beberapa alternatif pilihan dan spesifikasi-
spesifikasi yang di prioritaskan dengan memberikan point pada setiap
spesifikasinya.
Diharapkan melalui pembuatan tabel skala prioritas ini dapat memudahkan
konsumen untuk menetapkan pilihan produk yang akan di beli.
d. Keputusan pembelian.
Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan
membentuk minat pembelian. Dalam fase ini minat untuk membeli suatu
produk sudah terbentuk namun untuk sampai pada titk dimana konsumen
benar-benar membeli produk tersebut masih dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain.
16
Misalnya pada saat konsumen sudah mempunyai minat untuk membeli
sebuah mobil, minat itu ditunjukan dengan mengisi Surat Pemesanan
Kendaraan disertai dengan tanda jadi pembelian kendaraan. Dalam hal ini
konsumen sudah berminat untuk membeli mobil, namun belum tentu terjadi
pembelian. Karena ada faktor lain yang bisa saja tidak terjadi transaksi
pembelian. Untuk pembelian mobil dengan cara mengangsur tentu akan
bekerja sama dengan leasing, leasing bisa menjadi penyebab seorang calon
pembeli tidak jadi melakukan pembelian karena apabila calon pembeli
tersebut tidak memenuhi persyaratan bisa saja permintaannya ditolak
leasing. Namun apabila calon pembeli bertansaksi dengan pembayaran
tunai, akan langsung terjadinya pembelian mobil. Atau kalaupun calon
pembeli mengangsur dan tidak ditolak leasing maka tetap akan terjadi
pembelian. Jika terjadi sampai kepada proses pembelian maka fase yang
terakhir adalah perilaku pasca pembelian.
e. Evaluasi Pasca Pembelian.
Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan
terlibat dalam perilaku pascapembelian. Setelah konsumen sudah benar-
benar melakukan pembelian produk tersebut, konsumen akan melakukan
evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan yang diharapkannya atau
tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Dalam fase ini, dapat terjadi dua
kemungkinan yaitu terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan merasa puas jika produk tersebut sesuai dengan yang
diharapkannya (ekspektasi) dan selanjutnya akan melakukan proses
pembelian berulang terhadap produk tersebut, atau konsumen akan
menceritakan berita positif tentang produk tersebut ke orang lain.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas apabila produk tersebut tidak
sesuai dengan yang diharapkannya (ekspektasi) dan hal ini dapat
mengakibatkan turunnya permintaan konsumen tersebut di masa depan atau
bisa jadi konsumen akan menyebarkan berita negatif kepada konsumen lain
sehingga tentunya akan berdampak pada sedikitnya permintaan barang atas
merek produk tersebut.
17
Proses pembelian terjadi dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya
terjadi dan berlanjut dalam rentang waktu yang lama setelah pembelian,
pemasar harus tetap memusatkan perhatian pada keseluruhan fase proses
pembelian dan bukan hanya memusatkan pada saat terjadinya keputusan
pembelian saja. Menurut Murwanto, (2006) “Dalam proses pembelian,
minat beli konsumen berkaitan erat dengan motif yang dimilikinya untuk
memakai ataupun membeli produk tertentu. Motif pembelian dapat berbeda-
beda pada setiap individu atau konsumen. Konsumen akan memilih produk
yang mengandung atribut-atribut yang diyakininya relevan dengan yang
dibutuhkannya.”
Menurut Mowen (1990) efek hirarki minat beli digunakan untuk
mengambarkan urutan proses munculnya keyakinan (beliefs), sikap
(attitudes), dan perilaku (behavior) yang merupakan tahap pemrosesan
informasi. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang
tentang sesuatu, sementara sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan
tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide
yang menempatkan orang ke dalam suatu kerangka pikiran untuk menyukai
atau tidak menyukai (Kotler dan Amstrong, 2002). Perilaku adalah segala
sesuatu yang dikerjakan konsumen untuk membeli, membuang, dan
mengenakan produk jasa. Homer dan Yoon (1992) mengemukakan bahwa
sikap positif konsumen pada sebuah merek mempengaruhi minat beli
konsumen pada merek tersebut. Hasil penelitian ini diperkuat oleh
penelitian dari Wood (2002) yang meneliti tentang pengaruh pengukuran
minat beli secara umum. Dalam penelitian tersebut dikemukakan bahwa
minat beli secara umum akan mempengaruhi pilihan merek dan kategori
produk secara spesifik. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian pada aspek
minat beli ini, menurut Swastha (2008), adalah sebagai berikut:
a. Minat dianggap sebagai penangkap atau perantara faktor-faktor
motivasional yang memiliki dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang untuk berani mencoba
atau kemauan seseorang untuk bertindak.
18
c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan
seseorang untuk dilakukan.
d. Minat menunjukkan hubungan terdekat dengan perilaku selanjutnya
(beli atau tidak membeli).
2.1.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan banyak faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan
emosi seseorang, bila seseorang merasa senang, nyaman dan puas ketika
membeli barang atau jasa maka hal tersebut dapat memperkuat minat
mereka untuk melakukan pembelian.
Namun sebaliknya ketidakpuasan yang dirasakan seseorang setelah
melakukan pembelian biasanya akan menimbulkan hilangnya minat dari
orang tersebut.
Super dan Crites (Lidyawatie, 1998) menjelaskan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi minat, yaitu :
a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan
seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin
dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan
lain-lain.
b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial
ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya
daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang
menggunakan waktu senggangnya.
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan
minat pria, misalnya dalam pola belanja.
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua
akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan
seseorang. Sedangkan menurut Kotler, Bowen, dan Makens (1999) terdapat
dua faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang dalam proses
19
pengambilan keputusan pembelian, yaitu situasi tidak terduga (Unexpected
situation) dan sikap terhadap orang lain (Respect to Others).
Situasi yang tidak terduga bisa saja terjadi dan dialami oleh banyak orang,
situasi yang tak terduga dapat menyebabkan timbulnya minat seseorang
untuk melakukan proses pembelian karena ada hal-hal lain yang dapat
menarik minat mereka, misalnya ketika seseorang pergi ke pasar swalayan,
ketika ia pergi dari rumah tidak ada niatan untuk membeli detergen, namun
karena ternyata di swalayan tersebut sedang ada diskon untuk produk
detergen dapat timbul minat untuk membeli.
Sikap respect terhadap orang lain bisa menumbuhkan minat membeli karena
pada dasarnya manusia mempunyai hati nurani dan naluri, karena ada
dorongan dari hati nurani seseorang bisa membeli produk yang sebenarnya
mungkin saja produk tersebut tidak dibutuhkan olehnya, misalnya ketika di
pasar tradisional seseorang tidak berniat untuk membeli cabai, namun
karena ia melihat ada penjual cabai yang kondisinya memprihatinkan maka
orang ini tergerak untuk membeli cabai, bukan karena ia butuh cabai namun
karena ia iba melihat penjual cabai tersebut.
2.1.9 Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand (2002), minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli
produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
20
2.1.10 Hubungan Antar Variabel
2.1.10.1 Hubungan Antara Harga Terhadap Minat Beli
Harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan
penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis
normal. Tandjung, (2004). Variabel harga merupakan variabel yang bisa
dikendalikan untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh
konsumen.
Harga ditetapkan tergantung dari kebijakan perusahaan dengan
mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk
sifatnya sangat relatif. Relatifnya harga sebuah produk apakah produk
tersebut murah atau mahal perlu terlebih dahulu membandingkan dengan
harga produk serupa yang diproduksi atau dijual oleh kompetitor dari
perusahaan lain. Perusahaan perlu melakukan monitor harga yang
ditetapkan oleh para kompetitor agar harga yang ditentukan oleh perusahaan
tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga harga yang ditawarkan
sesuai dengan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Harga
dengan minat beli mempunyai kaitan yang erat dan dapat dibuktikan oleh
beberapa penelitian terdahulu.
Hasil penelitian Dani dan Agus (2015) dan Kadek Dewi, dkk (2015)
menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap minat beli mobil.
Hal itu sesuai dengan teori Angipora (2002) yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh terhadap minat beli. Apabila harga ditetapkan secara rasional
dan sepadan dengan manfaat dapat dirasakan oleh konsumen yang
membelinya sehingga timbul minat untuk melakukan pembelian.
2.1.10.2 Hubungan Antara Desain Terhadap Minat Beli
Menurut Kotler dan Amstrong, (2008) desain produk dapat berupa
peningkatan maupun penyederhanaan. Peningkatan pada desain produk
berupa penambahan fungsi dan kegunaan dari suatu produk. Pada umumnya
desain harus memiliki bentuk atau model yang unik dimana modelnya harus
berbeda dengan kebanyakan produk pesaing, memiliki kualitas yang lebih
baik dari pesaing, dan tentunya sesuai dengan psikologi yang akan dijadikan
21
target market, maka dari itu dalam merancang suatu desain harus
memperhatikan kualitas kenyamanan pada saat customer menggunakannya,
kepraktisan dan kemudahan dalam pemeliharaan dari produk tersebut.
Perusahaan dituntut untuk semakin menyadari pentingnya nilai dari desain
produk, pada desain mobil terutama desain eksterior maupun interiornya
perlu diperhatikan penampilannya.
Tampilan eksterior seperti berupa pemilihan warna, lekukan body mobil
perlu diperhatikan untuk desain sebuah mobil. Pemilihan warna yang tepat
merupakan keuntungan bagi perusahaan. Desain merupakan sarana yang
potensial untuk menghadapi persaingan dengan kompetitor. Melalui desain
mampu mendiferensiasikan sebuah produk dengan produk lainnya. Dengan
desain yang unik dan berbeda dari produk lain calon pembeli dapat
mempertimbangkan apakah ia akan membeli produk tersebut atau tidak.
Semakin bagus tampilan desain yang ditawarkan semakin besar peluang
untuk mendorong minat beli konsumen.
2.1.10.3 Hubungan Antara Fitur Terhadap Minat Beli.
Kotler dan Armstrong (2008) mengemukakan bahwa atribut produk
merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat
membeli produk, seperti harga, fitur, desain, kualitas, dan gaya di mana
melalui komponen-komponen atribut ini produk dapat dibedakan
berdasarkan manfaat yang diberikan. Apabila suatu produk memiliki atribut
yang disesuaikan dengan yang dibutuhkan oleh pembeli, maka produk
tersebut dapat diterima oleh pembeli dan akan diikuti dengan proses
pembelian oleh konsumen. Maka dari itu setiap produsen harus berupaya
untuk menambah berbagai macam atribut dalam produk salah satunya fitur,
agar produk yang dihasilkan dapat memiliki nilai lebih dan daya tarik bagi
konsumen. Perusahaan harus mengetahui dan memahami bagaimana
perilaku konsumen mengenai keputusan pembelian, karena melalui
keputusan pembelian.
22
Misalnya perusahaan mobil harus memperhatikan fitur yang sesuai pada
produk terbarunya dimana harus disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen yang nantinya akan menjadi target pemasarannya,
selain itu perusahaan juga harus mengetahui fitur dari produk pesaing
supaya perusahaan tidak kalah dalam persaingan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang saya lakukan telah diteliti sebelumnya oleh pihak lain,
berikut adalah penelitian-penelitian terdahulu:
Tabel 2.1. Penelitian-Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Metode dan Hasil
Penelitian
1 Kadek
Dewi dan
Gede
Suparna
(2015)
Peran Presepsi
Harga Dalam
Memoderasi
Pengaruh
Pengetahuan
Tentang Produk
Terhadap Niat Beli
Produk Ramah
Lingkungan Merek
Toyota Agya
Pengetahuan
tentang
produk (X1),
Persepsi
Harga(X2),
Niat Beli (Y)
Metode: Kuantitatif.
a. Hasil uji t antara
pengetahuan tentang
produk terhadap
minat beli sebesar
2,450 dengan
sig.0,016. Sehingga
pengetahuan tentang
produk berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
minat beli.
b. Hasil uji t antara
persepsi Harga
terhadap minat beli
sebesar 3,440
dengan nilai sig.
0,001. Sehingga
23
persepsi harga
berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
minat beli.
2 Tumini
Ninik,
Leonardo
Budi dan
Maria
Mmin
(2015)
Pengaruh Jingle
Iklan, Desain
Produk, dan Citra
Merek Terhadap
Keputusan
Pembelian Sepeda
Motor Matic
Honda Vario di PT.
Zirang Honda.
Jingle Iklan
(X1), Desain
produk (X2),
Citra Merek
(X3),
Keputusan
Pembelian
(Y)
Metode : Kuantitatif.
a. Hasil uji t antara
Jingle iklan terhadap
keputusan pembelian
sebesar 2,862.
Dengan sig. 0,05.
Sehingga jingle iklan
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
Hasil uji t antara
desain produk
dengan keputusan
pembelian sebesar
5,133. Dengan sig.
0,05. Sehingga
desain produk
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
Hasil uji t citra
merek terhadap
keputusan pembelian
sebesar 2,463
24
dengan sig. 0,05.
Sehingga citra merek
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
b. Jingle Iklan, Desain
Produk, dan Citra
Merek secara
bersama-sama
berpengaruh
signifikan terhadap
Keputusan
Pembelian.
3 Dani dan
Agus
(2015)
Analisi Atribut
Produk dan Harga
Terhadap Minat
Beli Mobil Suzuki
Ertiga di Kota
Manado.
Atribut
Produk-Fitur
(X1),
Harga(X2),
Minat Beli
(Y)
Metode: Kuantitatif.
a. Hasil uji t antara
atribut produk
terhadap minat beli
sebesar 5,094
dengan sig.0,000.
Sehingga atribut
produk berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
minat beli.
b. Hasil uji t antara
Harga terhadap
minat beli sebesar
2,918 dengan nilai
sig. 0,000. sehingga
25
harga berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
minat beli.
4 Nela dan
Nanang
(2012)
Pengaruh Persepsi
Produk Terhadap
Minat Beli
Konsumen Mobil
Merek Isuzu Elf
Studi Pada PT.
Karya Zirang
Utama Isuzu
Semarang
Harga (X1),
Merek (X2),
Kualitas
Produk (X3),
Minat
Beli(Y)
a. Hasil uji t antara
Harga terhadap
minat beli sebesar
2,030 dengan
sig.0,049. Sehingga
harga berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
minat beli.
Hasil uji t antara
merek terhadap
minat beli sebesar
2,333dengan nilai
sig. 0,025. Sehingga
merek berpengaruh
signifikan secara
parsial terhadap
minat beli.
Hasil uji t antara
kualitas produk
terhadap minat beli
sebesar 4,292dengan
nilai sig. 0,000.
Sehingga kualitas
produk berpengaruh
signifikan secara
26
parsial terhadap
minat beli.
b. Harga, Merek,
Kualitas Produk
secara simultan
berpengaruh
terhadap Minat Beli.
5 Billi, Sem,
Jacky
(2015)
Pengaruh Word of
Mouth,Daya Tarik
Iklan, Persepsi
Harga, dan
Kualitas Produk
Terhadap Minat
Beli Motor Suzuki
Satria FU Pada PT.
Sinar Galesong
Mandiri
Word of
Mouth (X1),
Daya Tarik
Iklan (X2),
Persepsi
Harga (X3),
Kualitas
Produk(X4),
Minat Beli
(Y)
a. Hasil uji t antara
word of mouth
terhadap minat beli
sebesar 7,456
dengan sig.0,000.
Sehingga word of
mouth berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli.
Hasil uji t antara
daya tarik iklan
terhadap minat beli
sebesar 5,259dengan
nilai sig. 0,000.
Sehingga daya tarik
iklan berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli.
Hasil uji t antara
persepsi harga
terhadap minat beli
sebesar 0,956
dengan nilai sig.
27
0,341. Sehingga
persepsi harga
berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli.
Hasil uji t antara
kualitas produk
terhadap minat beli
sebesar -2,956
dengan nilai sig.
0,004. Sehingga
kualitas produk
berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli.
b. Word of mouth, daya
tarik iklan, persepsi
harga, kualitas
produk secara
simultan
berpengaruh
terhadap Minat Beli.
28
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori-teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Harga,
Desain, dan Fitur berpengaruh terhadap minat beli konsumen sehingga
dapat digambarkan kerangka pemikirannya sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
Sumber: diolah oleh peneliti.
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa variabel independent
disimbolkan dengan X1, X2, dan X3, variabel dependent disimbolkan sebagai
Y. Kerangka pemikiran diatas menjelaskan keterkaitan antara variabel
independent dengan dependent. Peneliti ingin melihat keterkaitan Harga,
Desain, dan Fitur berpengaruh secarasimultan terhadap Minat Beli, dan
Harga berpengaruh secara parsial terhadap Minat Beli, Desain berpengaruh
secara parsial terhadap Minat beli, Fitur berpengaruh secara parsial terhadap
Minat Beli.
2.4 Definisi Operasional
Supaya tidak terjadi salah penafsiran dan makna ambigu dalam penelitian
ini, maka istilah-istilah yang digunakan perlu dijelaskan agar pembahasan
dapat berfokus kepada penelitian yang efektif. Berikut adalah penjelasan
istilah-istilah yang digunakan:
29
Tabel 2.2. Definisi Operasional
Variabel Definisi Dimensi Skala
Harga (X1) Harga adalah sejumlah uang
yang dibebankan kepada
pelanggan untuk
mendapatkan barang atau
jasa tertentu yang hendak
mereka inginkan. (Kotler,
2008)
Kompetitif
Spesifikasi dan
kualitas
Murah
Harga jual
Likert
Desain (X2) Desain adalah totalitas dari
atribut produk yang
mempengaruhi tampilan,
rasa dan fungsi produk
berdasarkan kebutuhan
pelanggan. (Kotler dan
Keller, 2009)
Aerodinamis
Nyaman
Exterior
Interior
Kabin
Likert
Fitur (X3) Fitur adalah karakteristik
produk yang melengkapi
produk tersebut. Fitur produk
dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan
dasar dalam pengambilan
keputusan pembelian.
(Fandy, 2001)
Lengkap
Teknologi
canggih
Aksesoris
lengkap
Fitur lengkap
Fitur interior
Likert
Minat Beli (Y) Minat merupakan salah satu
faktor (individual) yang
mempengaruhi perilaku
konsumen, minat beli adalah
Kebutuhan
mobil
Mencari
informasi
Likert
30
suatu bentuk pikiran yang
nyata dari refleksi rencana
pembeli untuk membeli
beberapa unit dalam jumlah
tertentu dalam beberapa
merek yang tersedia dalam
periode waktu tertentu.
Schiffman dan Kanuk (2006)
Evaluasi opsi
Saran alternatif
Timbul Minat
membeli
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dugaan sementara hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Ho1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap minat
beli konsumen mobil Honda Freed pada PT Prospect Motor.
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap minat beli
konsumen pembelian Honda Freed pada PT Prospect Motor.
b. Ho2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara desain terhadap minat
beli konsumen mobil Honda Freed pada PT Prospect Motor.
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara desain terhadap minat beli
konsumen pembelian Honda Freed pada PT Prospect Motor.
c. Ho3: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara fitur terhadap minat beli
konsumen mobil Honda Freed pada PT Prospect Motor.
Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan antara fitur terhadap minat beli
konsumen pembelian Honda Freed pada PT Prospect Motor.
d. Ho4: Secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga,
desain, dan fitur terhadap minat beli konsumen mobil Honda Freed pada
PT Prospect Motor.
Ha4: Secara Simultan ada pengaruh yang signifikan antara harga,
desain, dan fitur terhadap minat beli konsumen pembelian Honda
Freed pada PT Prospect Motor.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian mempunyai tujuan untuk menganalisa bagaimana pengaruh
hubungan antar variabel yang hendak diteliti. Penelitian ini dilakukan
melalui beberapa tahapan, yakni mulai dari perencanaan penelitian dan
perancangan penelitian (merumuskan masalah dan tujuan dari penelitian),
menentukan fokus orientasi penelitian, waktu dan tempat penelitian,
pengumpulan data, analisis dan pengolahan data, serta penyajian hasil
penelitian. Dibawah ini adalah gambar skema rancangan penelitian:
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian
Sumber : Diolah oleh peneliti
32
Berikut adalah deskripsi skema rancangan penelitian berdasarkan gambar
diatas :
1. Identifikasi masalah
Dalam penelitian yang berhubungan dengan minat beli konsumen terhadap
mobil Honda Freed pada PT Prospect Motor, peneliti mendapatkan
permasalahan-permasalahan melalui beberapa indikator dasar berupa
penurunan penjualan selama periode 2014-2015.
2. Perumusan masalah dan tujuan penelitian
Peneliti merumuskan beberapa permasalahan dan membuat pertanyaan
yang berkaitan dengan variabel-variabel yang memiliki hubungan dengan
minat beli konsumen dan seberapa besar tingkat signifikasi variabel-
variabel tersebut mempengaruhi minat beli konsumen pada PT Prospect
Motor. Berdasarkan permasalahan masalah yang telah dirancang, maka
dapat ditetapkan tujuan penelitian dengan memfokuskan beberapa hal yang
akan diteliti berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian.
3. Studi literatur
Studi literatur dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber
kepustakaan atau buku sehingga dapat menunjang data dalam pengumpulan
kajian teori yang terkait dengan topik yang sedang diteliti.
4. Penentuan teknik pengambilan data
Menetapkan cara-cara dalam pengumpulkan data dengan metode kuesioner,
pengamatan, tes, wawancara, dokumentasi, dan lain sebagainya,
menentukan dan menetapkan sumber-sumber data baik yang sifatnya data
primer ataupun data sekunder, selain itu menetapkan alat akan yang
digunakan dalam pengumpulan data seperti , kuisioner, wawancara dan lain-
lain.
5. Pre Kuisioner
Konsep pre kuisioner merupakan tindak lanjut yang dilakukan peneliti
setelah mendapatkan studi literatur, dengan hasil yang sudah diperoleh
ketika melaksanakam studi literatur, tahap selanjutnya peneliti membuat
kisi-kisi untuk kuisioner yang nantinya akan digunakan saat penelitian.
33
6. Uji validitas dan reliabilitas
Uji coba kuisioner merupakan tahapan setelah peneliti membuat pre
kuisioner dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Tujuan
diadakannya uji validitas dan reliabilitas adalah untuk mengetahui apakah
pernyataan yang dibuat oleh peneliti dalam kuisioner sudah termasuk dalam
kategori reliabel atau tidak reliabel, serta valid atau tidak valid.
7. Final kuisioner
Hasil dari pertanyaan yang valid dan reliabel disajikan dalam tabel output
dari program SPSS, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan
tersebut bisa atau tidak digunakan oleh peneliti dalam pembuatan kuisioner
penelitian. Selanjutnya kuisioner diberikan kepada pelanggan PT Prospect
Motor dengan total sampel sebanyak 180 responden untuk diisi sesuai
dengan petunjuk yang telah dibuat.
8. Analisis data dan pembahasan
Tahapan setelah pembuatan final kuisioner adalah pengolahan data
penelitian yaitu menganalisis hubungan antara harga, desain, dan fitur
terhadap minat beli konsumen di PT Prospect Motor, meliputi data statistik
deskriptif. Perolehan hasil dari pengolahan data pada proses ini diolah
dengan menggunakan program SPSS dan disajikan dengan table output
SPSS agar hasil penelitian lebih mudah untuk dideskripsikan.
3.2. Desain Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua jumlah
pengunjung yang datang ke PT Prospect Motor selama tahun 2015.
34
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik relatif sama
dan dianggap dapat mewakili populasi dengan tingkat kesalahan yang masih
dapat ditoleransi (Sugiyono, 2011 ). Karena populasi dalam penelitian ini
merupakan unknown population dimana populasinya tidak dapat diketahui
dengan pasti jumlahnya maka peneliti menggunakan teori rasio yang
dikemukakan oleh (Hair, dkk, 2006) mengatakan bahwa pengambilan
sampel menggunakan rasio 10:1 atau 20-1, maksudnya adalah jika item
pernyataan pada kuesioner dirancang sebanyak 20 item, maka ukuran
sampel minimal adalah 20x10=200. Sedangkan menurut Ferdinand (2006)
penentuan jumlah sampel yang representatif tergantung pada jumlah
indikator dikali 5 hingga 10. Adapun sampel yang perlu diambil dalam
penelitian ini dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam penelitian ini jumlah pernyataan dalam kuesioner sebanyak 18 item,
sehingga jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 18 x 10= 180
responden. Sampel diambil dari calon konsumen baik yang datang ke
PT Prospect Motor atau konsumen pasif yaitu konsumen yang dikunjungi
oleh sales representative selama satu bulan pada bulan desember 2015.
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel adalah dengan
menggunakan metode Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan
sampel dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti. Kriteria yang diambil yaitu pengunjung yang datang ke
PT Prospect Motor, berusia lebih dari 21 tahun, memiliki penghasilan antara
< Rp 7.000.000 sampai > Rp 9.600.000.
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen peneliatian adalah semua alat yang dapat mendukung suatu
penelitian, yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki
suatu masalah, mengumpulkan, mengolah data, menganalisa data yang
sudah diolah, serta menyajikan data-data secara sistematis dengan tujuan
35
menguji suatu hipotesis Adapun instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu :
Kuesioner
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert sebagai metode
kuantitatif dalam mengukur variabel yang diteliti. Dimana menurut
sugiyono (2011) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan prestasi seorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial, yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variable peneliti yang akan diukur dan
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Tabel 3.1. Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Harga
(X1)
Kompetitif
Spesifikasi dan
kualitas
Murah
Harga Jual
1. Harga bersaing dengan merek
lain
2. Harga mobil Honda Freed
sesuai dengan spesifikasi dan
kualitas.
3. Harga mobil Honda Freed
murah
4. Harga jual tinggi
Likert
Desain
Produk
(X2)
1. Aerodinamis
2. Futuristik
3. Interior
4. Kabin
1. Desain mobil aerodinamis
2. Desain exterior yang futristik
dan elegan.
3. Desain interior mobil terkesan
mewah.
4. Kabin luas
Likert
36
Fitur
Produk (X3)
1. Fitur Keamanan
dan Keselamatan
2. Berbagai tipe.
3. Fitur
kenyamanan dan
hiburan
4. Fitur Lengkap
5. Fitur dapur pacu
1. Dilengkapi fitur keamanan
dan keselamatan.
2. Honda Freed tersedia dengan
berbagai jenis tipe.
3. Honda Freed dilengkapi
dengan fitur kenyamanan dan
hiburan bagi penumpangnya.
4. Fitur mobil lengkap
dibandingkan dengan
kompetitor.
5. Honda Freed memberikan
fitur pada sektor dapur pacu
yang mempunyai proforma
tangguh.
Likert
Minat Beli
(Y)
1. Kebutuhan
mobil
2. Mencari
informasi
3. Evaluasi opsi
4. Saran alternatif
5. Minat Beli
1. Pelanggan mengetahui
kebutuhannya akan mobil.
2. Pelanggan mencari informasi
sebelum pembelian.
3. Pelanggan mengevaluasi
memilih beberapa opsi.
4. Pelanggan mencari saran dari
orang lain.
5. Berminat membeli mobil.
Likert
Sumber : Diolah oleh peneliti
3.4. Jenis dan Sumber Data
Sumber data berperan penting dalam penelitian karena sumber data dapat
dipergunakan untuk mengetahui informasi-informasi yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan.
37
Terdapat 2 jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama baik itu
individu melalui hasil pengisian kuesioner, wawancara yang dilakukan
oleh peneliti. Dalam mengumpulkan data primer dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
a. Kuesioner
Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data dengan cara membagi
daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya yang diperlukan. Kuesioner didistribusikan
kepada responden yang bersedia meluangkan waktunya untuk
berpartisipasi mengisi kuesioner, hasil kuesionernya dikumpulkan
kepada peneliti untuk diolah.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan model si pewawancara tatap muka
langsung dengan narasumber. Metode wawancara digunakan untuk
mendapatkan informasi secara umum mengenai obyek penelitian.
Wawancara dilakukan oleh peneliti langsung dilapangan sehingga data
dapat langsung diperoleh dari responden melalui penyebaran kuisioner.
2. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel atau diagram.
Data sekunder dalam penelitian ini berupa data penjualan mobil tahun
2009-2015 PT Prospect Motor yang bersifat tidak rahasia. Selain data-
data tesebut data lain yang diperoleh melalui jurnal-jurnal, literatur,
ataupun penelitian terdahulu maupun data dokumen lainnya yang
berguna dalam penyusunan penelitian ini.
38
3.5. Metode Analisis
Metode analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode hubungan atau kausal atau pengaruh. Untuk
menguji hipotesis menggunakan teknik analisis regeresi berganda dengan
menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).
Instrumen penelitian (kuesioner) disebut baik apabila memenuhi
persyaratan valid dan reliabel. Maka dari itu untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas suatu kuesioner perlu dilakukan pengujian kuesioner tersebut
dengan uji validitas dan reliabilitas. Penulis melakukan kedua pengujian ini
terhdap instrumen penelitian (kuesioner).
3.5.1. Analisis Data
Berikut ini adalah tahap-tahap yang perlu dilakukan sebelum melakukan
analisis data:
1. Editing
Editing adalah proses pengecekan dan penyesuaian yang diperoleh dari
data penelitian agar memudahkan dalam proses pemberian kode dan
pemrosesan data dengan teknik statistik.
2. Coding
Coding adalah kegiatan memberikan tanda berupa angka pada jawaban
dari kuesioner dan kemudia dikelompokan dalam kategori yang sama.
Tujuannya agar jawaban yang didapat lebih sederhana.
3. Scoring
Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk
kuantitatif. Dalam menentukan skor digunakan skala likert dengan lima
kategori:
a. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju.
b. Skor 4 untuk jawaban setuju
c. Skor 3 untuk jawaban sedang
d. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju
e. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju
39
Skor diperoleh dari setiap jawaban pernyataan yang dijumlahkan untuk
mendapatkan skor yang digabungan. Nilai total dihitung dari seluruh
jawaban pada setiap responden
4. Tabulating
Tabulating adalah menyajikan data yang diperoleh dalam bentuk tabel,
sehingga dapat memudahkan pembaca untuk melihat hasil penelitian
dengan jelas. Setelah proses tabulating selesai, kemudian diolah
menggunakan program SPSS. Berikut adalah tahap-tahap analisis data
yang digunakan:
3.5.1.1.Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk menentukan seberapa bagus suatu alat ukur
yang didesain mampu mngukur suatu konsep yang ingin diukur. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2005).
Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel.
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho: Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor
konstruk.
Jika corrected item total correction (r) hasilnya positif dan r hasil> rtabel maka
dapat dinyatakan bahwa pernyataan tersebut valid (Singgih Santoso, 2012).
Sebaliknya, apabila rhasil < rtabel maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan
tersebut tidak valid. Tidak validnya sebuah pernyataan pada kuesioner
mungkin disebabkan karena pernyataan yang kurang baik dalam susunan
kalimatnya, sehingga dapat menimbulkan multi tafsir atau ambigu yang
dapat membingungkan seseorang dalam mengisi kuesionernya. Pernyataan
yang tidak valid dianggap gugur dan dibuang lalu digantikan dengan
40
pernyataan lain. Setelah sudah mendapatkan jumlah pernyataan yang valid
kemudian diuji lagi dengan metode uji reliabilitas.
Untuk menguji validitas empirik digunakan rumus Pearson correlation
product moment, yaitu :
rhitung =n(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)
√n{∑ x2 − (∑ x)2}{n ∑ y2 − (∑ y)2}
Dimana:
rhitung = nilai koefisien korelasi product moment
𝑛 = jumlah responden
𝑥 = skor butir instrument
𝑦 = total skor
Dengan taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 dan df = (n-2), keputusan pada
sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan
beberapa cara berikut:
1) Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3
2) Jika koefisien korelasi product moment > rtabel, (α;n-2) n = jumlah
sampel
3) Nilai Sig. ≤ α
Dalam menguji validitas kuesioner pada penelitian ini dilakukan terhadap
30 responden pada saat survey pendahuluan (pre-test). Analisis validitas
kuesioner meliputi variabel Harga (X1), Desain (X2), Fitur (X3), dan minat
beli (Y). Adapun hasil uji validitas kuesioner dapat diketahui pada tabel-
tabel di bawah ini.
3.5.1.2.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji tingkat ketepatan, kehandalan yang berkaitan
dengan estimasi seberapa jauh suatu alat ukur dapat menghasilkan jawaban
pada kuesioner yang konsisten dan stabil apabila dilakukan berulang kali.
41
Apabila suatu alat ukur setelah digunakan berulang dan hasil pengukuran
yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut bisa dianggap
handal (reliable).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan uji statistik
dengan bantuan program SPSS. Apabila nilai cronchbach alpha (α) >0,6
maka dianggap reliable. Demikian juga sebaliknya jika cronchbach alpha
(α) <0,6 maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak reliable
(Suharismi Arikunto, 2010). Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha
Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
α = [k
k − 1] [1
∑ σi2
σt2 ]
Dimana :
𝛼 = koefisien alpha croncbach
𝑘 = butir pertanyaan yang valid
∑ 𝜎𝑖2 = jumlah ragam butir pertanyaan yang valid
𝜎𝑡2 = ragam skor total
3.5.1.3.Analisis Deskriptif
Analisis data adalah penyederhanaan data ke bentuk yang lebih mudah
untuk di deskripsikan atau diinterpretasikan. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dimana menurut Sugiyono
(2004) Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan analisis deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan data yang diperoleh dengan cara disusun,
dikelompokan, dan diolah dengan tujuan untuk mendeskripsikan data atau
menjelaskan data itu tersebut tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan.
42
1. Rata-Rata (Mean)
Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan data yang
representatif. Teknik ini digunakan untuk menjawab permasalahan seputar
minat beli mobil Honda Freed.
Berikut adalah rumus mean.
Dimana:
= rata-rata hitung
xi = nilai sampai ke i
n = jumlah sampel
2. Standar Deviasi
Standar deviasi / simpangan baku mengukur bagaimana suatu nilai-nilai
data tersebar, berikut adalah rumus standar deviasi.
3.6. Teknik Analisis Data
Tes hipotesis merupakan metode dalam rangka untuk mengambil keputusan
yang berdasarkan dari analisis data. Dalam uji statistik hasil yang signifikan
tidak disebabkan karena faktor kebetulan, namun sesuai dengan batas
probabilitas yang telah ditentukan.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).
Dalam melakukan uji asumsi klasik, maka akan dilakukan pengujian asumsi
uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji hetereskodastisitas.
43
3.6.1.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah
model regeresi, variabel bebas atau variabel terikat atau kedua-duanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu
diagonal dari grafik distribusi normal (Imam Ghozali, 2007). Pengujian
normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat apakah nilai
residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik tentu akan
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Sedangkan dasar
pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.1.2 Uji Multikolinieritas
Uji mulitkolineritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang
tinggi atau adanya hubungan yang sempurna antara variabel-variabel bebas
dalam model regresi. Berikut adalah rumus Korelasi:
44
Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
∑xy = Jumlah perkalian antara X dan Y
∑x = Jumlah nilai X
∑y = Jumlah nilai Y
∑x² = Jumlah kuadrat dari X
∑y² = Jumlah kuadrat dari Y
Pengujian ini dilakukan dengan melihat korelasi parsial antara masing-
masing Variabel Bebas, menurut Imam Ghozali (2007), untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dilakukan hal
sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. (Ghozali, 2005).
2) Menganailisis matriks korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar
variabel bebas mempunyai korelasi cukup tinggi (umumnya diatas 0,9),
maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya
korelasi antar variabel bebas tidak berarti bebas dari mulitkolineritas
dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
bebas. (Ghozali, 2005).
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari : (1) Nilai tolerance dan
lawannya, sertea (2). Variable Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan
dipengaruhi oleh variabel terikat lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel lainnya.
45
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
(karena VIF=1/tolerance), dan menjunjukan adanya kolineritas yang tinggi.
Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance lebih dari 0,10
atau nilai VIF kurang dari 10. (Ghozali, 2005)
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model
regeresi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana
terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.
Namun apabilan tidak terdapat kesamaan varians dari residual satu
pengamatan dengan pengamatan lain disebut heteroskedastisitas. Namun
model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Salah satunya adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Yprediksi – Ysesungguhnya) telah
dipelajari (Singgih Santoso, 2012). Adapun dasar analisis yang digunakan
adalah:
1) Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
teratas (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tida ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot
dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai
residualnya). Model yang baik didapatkan jika hasilnya tidak terdapat pola
46
tertentu pada grafik, misalnya seperti mengumpul di tengah, menyempit
kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.
Uji heterokedastisitas juga bisa dilakukan dengan uji Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan mergresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai
absolut residualnya. (Gujarati, 2004). Melalui Uji ini dapat diketahui nilai
absolute residual terhadap variabel independent dengan persamaan regresi:
|Ut| = a + BXt + vt
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas
b. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi
heterokedastisitas.
3.6.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda, digunakan secara simultan untuk menguji
hipotesis yang diajukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh linier
antara variabel terikat dan variabel bebas, serta menganalisis pengaruh
beberapa variabel terikat terhadap variabel bebas. Mengingat dalam
penelitian ini terdapat bukan hanya satu variabel bebas, maka teknik analisis
menggunakan model regresi berganda (Singgih Santoso, 2012).
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = Minat Beli
α = Konstanta
X1 = Harga
X2 = Desain
X3 = Fitur
β1-β3 = Koefisien regresi X1 – X3
e = residual
47
Dari hasil regresi yang sudah diperoleh kemudian dilakukan pengujian
untuk mengetahui apakah koefisien regeresi variabel bebas yang diperoleh
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial ataupun secara
simultan terhdap variabel terikat, disamping itu untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.7. Uji Hipotesis
Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan
dua buah pengujian sebagai berikut :
3.7.1 Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial)
Bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (harga, desain, dan fiur)
benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (minat beli)
secara parsial.
𝑡 = 𝛽1
𝑠𝑒(𝛽1)
Dimana 𝛽1 adalah koefisien parameter dan 𝑠𝑒(𝛽1) adalah standart error
koefisien parameter. Adapun pengujiannya dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1) Hipotesis :
a. Ho1 : β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga
terhadap minat beli konsumen mobil Honda Freed pada PT Prospect
Motor.
Ha1 : β1 ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
minat beli konsumen pembelian Honda Freed pada PT Prospect
Motor.
48
b. Ho2 : β2 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara desain
terhadap minat beli konsumen mobil Honda Freed pada PT Prospect
Motor.
Ha2 : β2 ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara desain terhadap
minat beli konsumen Honda Freed pada PT Prospect Motor.
c. Ho3 : β3 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara fitur terhadap
minat beli konsumen mobil Honda Freed pada PT Prospect Motor.
Ha3 : β3 ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan antara fitur terhadap
minat beli konsumen Honda Freed pada PT Prospect Motor.
2) Pengujian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dan derajat
kebebasan (d.f) = n-k, dapat diketahui dari hasil perhitungan komputer
program SPSS.
3) Kesimpulan yang diambil adalah jika nilai thitung > ttabel atau nilai
signifikansi (p value)< 0,05 maka H0 ditolak dan sebaliknya jika nilai t
hitung < t tabel atau nilai signifikansi (p value)> 0,05maka H0 diterima.
3.7.2 Uji Simultan (Uji F Statistik)
Uji Simultan bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi antara
pengaruh variabel bebas (independent) secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel terikat (dependent). Pengujian hipotesis dengan uji F
statistik dilakukan dengan membandingkan antara nilai F hasil perhitungan
dengan nilai F tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel,
maka Ho ditolak dan menerima Ha. Terdapat hubungan yang erat antara
koefisien determinasi (R2) dan nilai F test. Secara matematis nilai uji F
statistik dapat dinyatakan dalam rumus:
𝐹 = 𝑅2 /(𝑘 − 1)
(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘)
Berdasarkan rumus ini dapat disimpulkan jika R2 = 0, maka F juga sama
dengan nol. Semakin besar nilai R2, maka semakin besar pula nilai F.
49
Namun demikian jika R2 = 1, maka F menjadi tak terhingga (Ghozali, 2009).
Adapun pengujiannya dilakukan dengan cara :
Langkah-langkah pengujian terhadap koefisien regresi adalah sebagai
berikut :
a. Ho : β1 = β2 = β3 = 0, Tidak ada pengaruh yang signifikan secara
simultan antara variabel bebas yaitu variabel harga, desain, dan fitur
terhadap variabel terikat yaitu minat beli.
Ha : paling sedikit satu βi ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan secara
simultan antara variable bebas yaitu harga, desain, dan fitur terhadap
variabel terikat yaitu minat beli.
b. Dalam uji ini peneliti menggunakan taraf probabilitas signifikansi
sebesar 5% dan derajat kebebasan (d.f) = (k-1, n-k, α), dapat diketahui
melalui hasil perhitungan komputer dengan program SPSS.
c. Dasar pengambilan keputusan adalah jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas
nilai signifikansi (p value) < 0,05 maka HO ditolak dan Ha diterima,
sebaliknya jika Fhitung < Ftabel atau proabilitas nilai signifikansi (p
value)> 0,05 maka HO diterima dan Ha ditolak, dengan Ftabel derajat
kebebasan = (k-1, n-k, α).
3.7.3 Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi ini pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat. (Ghozali, 2005). Pada
koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan antara variabel bebas
(independent) (X1, X2,…Xn) secara serentak terhadap variabel terikat
(dependent) (Y). Nilai R antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1
berarti hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat
semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat yang terjadi semakin lemah.
50
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
51
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan PT Prospect Motor
Gambar 4.1. PT Prospect Motor
Sumber : Company Profile PT.Prospect Motor 2015
PT Prospect Motor beralamat di Jl. MH Thamrin No 152 Lippo Cikarang,
Bekasi, merupakan anak perusahaan dari PT Honda Prospect Motor yang
beralamat di Jl. Yos Sudarso Kav 46-47 Sunter, Jakarta Utara. PT Prospect
Motor adalah perusahaan otomotif yang bergerak di bidang penjualan
mobil, distributor mobil dan komponennya ke dealer area luar jawa,
perbaikan mobil dan penyewaan gudang. Dalam menjalankan usahanya,
PT Prospect Motor selalu berusaha menghasilkan produk-produk yang
berkualitas dan inovatif dengan di dukung oleh mesin-mesin berteknologi
canggih. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan di dalam
negeri, tetapi juga ke berbagai Negara seperti Thailand, India, Filipina,
Malaysia, Pakistan, Taiwan, dan China.
PT Prospect Motor adalah Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) mobil
Honda dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industry
perakitan dan distributor mobil Honda dan komponennnya. PT Prospect
Motor ini merupakan hasil penggabungan dari empat perusahaan terdahulu,
yaitu :
52
PT Prospect Motor, berdiri pada tahun 1973 sebagai ATPM Honda
Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha assembling dalam
perakitan mobil.
PT Imora Honda Inc., berdiri pada bulan Maret 1977, dan memulai
produksi pertamanya pada bulan juli 1978. Perusahaan ini bergerak di
bidang usaha kekuatan produk, jok mobil, dan fuel tank.
PT Honda Prospect Engine, berdiri pada tahun 1986. Perusahaan ini
bergerak di bidang usaha dengan jenis produksi machining dan assembly.
PT Imora Motor, bergerak di bidang usaha sales dan service.
Sekitar tahun 1997-1998, di Indonesia terjadi resesi ekonomi, sehingga
keempat perusahaan tersebut bergabung menjadi satu dengan nama
PT Prospect Motor yang diresmikan pada bulan Maret 1999. PT Prospect
Motor mempunyai status Penanam Modal Asing (PMA) dengan persentase
modal 51% dari Honda Motor Co. Ltd. Jepang, dan 49% dari PT Prospect
Motor Indonesia. PT Prospect Motor merupakan Main Dealer yang
membawahi dealer-dealer mobil Honda di area luar pulau jawa. Berikut
adalah tabel distribusi dealer-dealer mobil Honda yang dibawahi oleh
PT Prospect Motor:
Tabel 4.1. Distribusi Penjualan Mobil Area Luar Jawa
Sumber : Company Profile PT Prospect Motor 2015
53
Tabel 4.1 adalah dealer-dealer yang berada dibawah naungan PT Prospect
Motor, segala kegiatan yang berkaitan untuk aktivitas marketing,
pendistribusian mobil Honda semuanya bepusat di PT Prospect Motor. Unit
bisnis yang lain adalah 3S (Sales, Service, Spare Part) yang berada di
Honda Cikarang dimana untuk lokasi Honda Cikarang dan PT Prospect
Motor berada di satu tempat yang sama. Honda Cikarang (PT Prospect
Motor) melayani kegiatan penjualan mobil baru merek Honda, penjualan
suku cadang (Spare Part), dan juga jasa perbaikan mobil Honda (Servie).
4.1.2. Profil 3S (Sales, Service, Spare Part)
Sebagai Dealer Resmi Mobil Honda Kami memberikan palayanan yang
lengkap dengan konsep one stop service antara lain :
• Penjualan Unit Baru Mobil Honda
• Perawatan dan Perbaikan Umum
• Perawatan dan Perbaikan Bodi
• Penyediaan Suku Cadang
Fasilitas yang ditawarkan PT Prospect Motor sebagai dealer resmi Honda
adalah sebagai berikut:
a. Ruang pamer PT Prospect Motor
Dengan luas ±500m2 mampu menampung ragam model terbaru Mobil
Honda yang memberikan keleluasaan dan kenyamanan bagi peminat mobil
Honda untuk memilih mobil kesayangannya.
Gambar 4.2. Showroom PT Prospect Motor
Sumber : Company Profile PT Prospect Motor 2015
54
Area Counter yang luas yang dapat menampung banyak tamu pembeli dan
sales yang siap membantu melayani anda dalam melakukan pembelian
calon Mobil Honda.
b. Penerimaan Service
Untuk mendukung dari penjualan maka PT Prospect Motor menyediakan
layanan perawatan berkala dan perbaikan umum. Ruang penerimaan service
dan perbaikan bodi ditata dengan memperhatikan estetika dan kenyamanan
yang baik sehingga membuat pelanggan yang antri dapat menunggu dengan
nyaman dan staff – staff yang ramah dan telah bersertifikat siap melayani
setiap keluhan pelanggan.
Dengan lokasi yang mudah diakses, ruang penerimaan yang luas dan dengan
fasilitas yang ckup lengkap pelanggan akan sangat dimudahkan dalam
bertransaksi service.
c. Perbaikan Umum
Area perbaikan umum dirancang dengan layout yang sangat efisien dengan
luas 1.100m2 mampu menampung perbaikan mobil lebih dari 60 unit per
hari. Mulai dari perawatan berkala, ganti oli, spooring, balance dan lain-
lain.
Area perbaikan bodi dan cat berada saling berdampingan dengan perbaikan
umum seluas 850m2 dilengkapi dengan pengecatan oven dengan metoda
water base mampu mengerjakan lebih dari 200 unit perbulan.
d. Area Spare Part
PT Prospect Motor memiliki fasilitas penyimpanan suku cadang dengan
volume 1300 m3 dan didukung dengan pengontrolan inventori secara
computerize. Dengan kapasitas tersebut PT Prospect Motor mampu
mensuplay kebutuhan suku cadang untuk kebutuhan internal maupun
pelanggan dari luar dengan baik.
55
4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan
Gambar 4.3. Logo PT Prospect Motor
Sumber : Company Profile PT.Prospect Motor 2015
1. Visi Perusahaan
Prinsip perusahaan PT. Prospect Motor adalah memelihara sudut pandang
internasional, berdedikasi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi
dengan harga yang terjangkau untuk kepuasan konsumen di seluruh dunia.
2. Misi Perusahaan
Prinsip dasar yang dianut PT. Prospect Motor adalah menghargai hak-hak
individu. Dalam hal ini mencakup hal-hal menghargai pembeli, penjual, dan
pembuat untuk mencapai kesenangan membeli, kesenangan menjual, dan
kesenangan membuat.
56
4.1.4. Struktur Organisasi PT Prospect Motor
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, PT Prospect Motor banyak
didukung oleh tenaga-tenaga professional yang sangat kompeten di
bidangnya masing-masing Berikut ini merupakan struktur organisasi
perusahaan:
Gambar 4.4. Struktur Organisasi PT Prospect Motor 2015
Sumber : Company Profile PT Prospect Motor 2015
Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT Prospect Motor ditetapkan
berdasarkan departemen yang terkait seperti yang tertera pada struktur
organisasi dengan tetap berpedoman pada kebijakan mutu yang ditetapkan
oleh Perusahaan.
57
4.1.5. Produk Perusahaan
PT Prospect Motor menjual berbagai jenis mobil untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang disesuaikan dengan segmennya masing-masing,
berikut adalah produk mobil Honda yang di jual di PT Prospect Motor:
Tabel 4.2. Produk Honda
Sumber : diolah oleh peneliti, 2015
58
4.2. Analisis Data
4.2.1. Profil Responden
Profil responden disajikan dengan tujuan untuk mendeskripsikan
karakteristik demografi responden yang telah mengisi kuesioner penelitian.
Penyajian demografi responden ini diperlukan untuk memberikan gambaran
mengenai kondisi atau keadaan responden yang dapat memberikan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Peneliti
menyebarkan kuesioner sebanyak 180 eksemplar untuk dianalisis.
1. Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Karakteristik jenis kelamin responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel
berikut:
Tabel 4.3. Karakteristik Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah
Responden
Persentase
(%)
1 Laki-laki 87 51%
2 Perempuan 93 55%
Total 180 100%
Gambar 4.5. Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Sumber : Hasil penelitian tahun 2015(data diolah)
Laki-Laki, 51%
Perempuan; 55%
KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN
Laki-Laki
Perempuan
59
Berdasarkan tabel 4.3 penjelasan di atas, dapat didefinisikan bahwa
reponden perempuan lebih mendominasi dari pada responden laki-laki yaitu
sebanyak 93 orang atau sekitar 55% dari total responden sedangkan
responden laki-laki sebanyak 87 orang atau 41% total responden. Alasannya
target market untuk Honda Freed sendiri adalah untuk wanita karir, ibu-ibu
rumah tangga, dan jajaran pembisnis.
2. Berdasarkan Usia Responden
Karakteristik berdasarkan usia responden dapat dijelaskan berdasarkan
tabel berikut:
Tabel 4.4. Karakteristik Usia Responden
No Usia Responden Jumlah
Responden
Prosentase
(%)
1 ≥ 21 – 30 thn 53 29%
2 ≥ 31 – 40 thn 89 49%
3 ≥ 40 thn 38 21%
Total 180 100%
Gambar 4.6. Karakteristik Usia Responden
Sumber : Hasil penelitian tahun 2015(data diolah)
≥ 21 – 30 thn29%
≥ 31 – 40 thn49%
≥ 40 thn21%
KARAKTERISTIK USIA RESPONDEN
≥ 21 – 30 thn
≥ 31 – 40 thn
≥ 40 thn
60
Berdasarkan tabel 4.4 penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa sebagian
besar responden pada penelitian ini berusia lebih dari sama dengan 31
sampai 40 tahun yaitu sebanyak 89 orang dengan presentase 49% dari total
responden. Sedangkan untuk responden yang berusia lebih dari sama
dengan 21 sampai 30 tahun sebanyak 53 orang atau sebesar 29% dari total
responden. Untuk responden yang berusia lebih dari samadengan 40 tahun
sebanyak 38 orang atau 21% dari total responden.
Dari hasil tersebut diketahui responden yang berusia lebih dari sama dengan
31 sampai 40 tahun yang mendominasi, hal tersebut dianggap wajar karena
usia wanita produktif baik untuk wanita karir maupun usia ibu rumah tangga
berkisar 31-40 tahun.
3. Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Karakteristik jenis pekerjaan responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel
berikut:
Tabel 4.5. Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden
No Jenis Pekerjaan Jumlah
Responden
Prosentase(%)
1 Karyawan Swasta 44 24%
2 Pegawai Negeri Sipil 38 21%
3 Wiraswasta 74 41%
4 Lainnya 24 13%
Total 180 100%
61
Gambar 4.7. Karakteristik Jenis Pekerjaan Responden
Sumber : Hasil penelitian tahun 2015(data diolah)
Berdasarkan tabel 4.5. menunjukan bahwa dalam penelitian in jumlah
responden yang bekerja sebagai karyawan swasta berjumlah 44 responden
atau sekitar 24% dari total responden. Responden yang bekerja sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 38 orang atau sekitar 21% dari total
responden.
Responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 74 orang atau
sekitar 41% dari total responden. Responden yang mengisi jenis pekerjaan
laiinnya yang diisi sebagai Ibu rumah tangga sebanyak 24 orang atau 13%
dari total responden. Dari 4 jenis pekerjaan diatas didominasi oleh
responden yang bekerja sebagai wiraswata, diikuti dengan responden yang
bekerja sebagai karyawan swasta dan PNS. Adapun jenis pekerjaan lainnya
adalah responden yang jenis pekerjaannya tidak tercantum pada pilihan, dan
responden yang memilih jenis pekerjaan lainnya mengisi sendiri pekerjaan
mereka dan responden ini adalah ibu rumah tangga.
Karyawan Swasta
24%
PNS21%
Wiraswasta41%
Lainnya13%
KARAKTERISTIK JENIS PEKERJAAN
Karyawan Swasta
PNS
Wiraswasta
Lainnya
62
4. Berdasarkan Pendapatan Responden
Karakteristik pendapatan responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel
berikut:
Tabel 4.6. Karakteristik Pendapatan Responden
No Penghasilan Jumlah Responden
Prosentase
(%)
1 ≤ 7.000.000 35 19%
2 ≥ 7.100.000 – 9.500.000 77 43%
3 ≥ 9.600.000 68 38%
Total 180 100%
Gambar 4.8. Karakteristik Pendapatan Responden
Sumber : Hasil penelitian tahun 2015(data diolah)
Berdasarkan tabel 4.6. menunjukan bahwa pendapatan perbulan responden
mayoritas ≥ 7.100.000 – 9.500.000 dengan jumlah responden sebanyak 77
orang atau sekitar 43% dari total jumlah responden.
≤ 7.000.00019%
≥ 7.100.000 –9.500.000
43%
≥ 9.600.00038%
KARAKTERISTIK PENDAPATAN
RESPONDEN
≤ 7.000.000
≥ 7.100.000 –9.500.000
≥ 9.600.000
63
Responden yang berpendapatan ≤ 7.000.000 sebanyak 35 orang atau sekitar
19% dari total jumlah respnden, dan responden yang berpendapatan ≥
8.600.000 sebanyak 68 orang atau sekitar 38% dari total jumlah responden.
Dari besarnya pendapatan perbulan responden dapat dilihat kemampuan
seseorang untuk membeli sebuah mobil Honda Freed. Pendapatan
disesuaikan dengan harga mobil Hoda Freed untuk cicilan perbulannya.
5. Berdasarkan Alasan Membeli Mobil Merek Honda
Karakteristik alasan membeli mobil merek Honda dapat dijelaskan
berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.7. Karakteristik dari Alasan Membeli Mobil Merek Honda
No Alasan Responden Jumlah
Responden
Prosentase
(%)
1 Rekomendasi Teman 33 18%
2 Rekomendasi keluarga 35 14%
3 Melalui iklan/media sosial 22 12%
4 Sudah pernah punya mobil Honda 51 28%
5 Sudah pernah membeli mobil
Honda di PT Prospect Motor,
Cikarang
27 15%
6 Lainnya 22 12%
Total 180 100%
64
Gambar 4.9. Alasan Membeli Mobil Merek Honda
Sumber : Hasil penelitian tahun 2015(data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7. menunjukan bahwa alasan responden membeli mobil
merek Honda adalah rekomendasi dari teman sebanyak 33 orang atau sekitar
18% dari total responden. Rekomendasi dari keluarga sebanyak 35 orang atau
sekitar 14% dari total responden. Melalui iklan/media sosial sebanyak 22
orang atau sekitar 12% dari total responden. Sudah pernah mempunyai mobil
Honda sebesar 51 orang atau sekitar 28% dari total responden. Sedah pernah
membeli mobil Honda di PT Prospect Motor, Cikarang sebanyak 27 orang
atau sekitar 15% dari total responden. Dengan alasan lainnya sebanyak 22
orang atau sekitar 12% dari total responden. Berdasarakan hasil diatas
diketahui alasan responden mayoritas adalah mereka sudah pernah
mempunyai mobil Honda sebelumnya. Biasanya mereka adalah pelanggan
yang setia terhadap merek Honda.
Rekomendasi Teman
18%
Rekomendasi Keluarga
14%
Melalui iklan/media
sosial12%
Sudah pernah punya mobil
Honda28%
Sudah pernah membeli mobil
Honda di PT Prospect Motor,
Cikarang15% Lainnya
12%
KARAKTERISTIK ALASAN MEMBELI MOBIL MEREK HONDA
Rekomendasi Teman
Rekomendasi Keluarga
Melalui iklan/media sosial
Sudah pernah punya mobil Honda
Sudah pernah membeli mobilHonda di PT. Prospect Motor,CikarangLainnya
65
4.2.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah sampel
sebanyak 30 responden. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
adalah kuesioner untuk mengukur variabel yang diteliti.
4.2.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment.
Untuk melakukan pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan software
SPSS 17.0 dengan α = 0,05 dan df (n-2) = 28, maka r tabel sebesar 0,361.
Hasil pengujian validitas variabel harga dapat dilihat dalam tabel 3.2.
Tabel 4.8. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Harga(X1)
Item r hitung r tabel
(Level Kepercayaan 95%)
Keterangan
1 0,883 0,361 Valid
2 0,808 0,361 Valid
3 0,636 0,361 Valid
4 0,845 0,361 Valid
Sumber : Output program SPSS yang diolah , lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir
pernyataan nomor 1-4 dari variabel Harga (X1) mepunyai nilai r hitung lebih
besar dari pada nilai r tabel sebesar 0,361 pada level kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil tersebut, maka butir pernyataan 1-4 dari variable harga
(X1) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan
data.
66
Tabel 4.9. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Desain(X2)
Item r hitung r tabel
(Level Kepercayaan 95%)
Keterangan
1 0,869 0,361 Valid
2 0,842 0,361 Valid
3 0,867 0,361 Valid
4 0,946 0,361 Valid
Sumber : Output program SPSS yang diolah , lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir
pernyataan nomor 1-4 dari variabel Desain (X2) mepunyai nilai r hitung lebih
besar dari pada nilai r tabel sebesar 0,361 pada level kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil tersebut, maka butir pernyataan nomor 1-4 variable
desain (X2) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data.
Tabel 4.10. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Fitur (X3)
Item r hitung r tabel
(Level Kepercayaan 95%)
Keterangan
1 0,893 0,361 Valid
2 0,862 0,361 Valid
3 0,881 0,361 Valid
4 0,850 0,361 Valid
5 0,835 0,361 Valid
Sumber : Output program SPSS yang diolah , lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir
pernyataan nomor 1-5 dari variabel Fitur (X3) mepunyai nilai r hitung lebih
besar dari pada nilai r tabel sebesar 0,361 pada level kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil tersebut, maka butir pernyataan nomor 1-5 variable fitur
(X3) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan
data.
67
Tabel 4.11. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Minat Beli (Y)
Item r hitung r tabel
(Taraf Kepercayaan 95%)
Keterangan
1 0,558 0,361 Valid
2 0,842 0,361 Valid
3 0,899 0,361 Valid
4 0,792 0,361 Valid
5 0,814 0,361 Valid
Sumber : Output program SPSS yang diolah , lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa korelasi antara semua butir
pernyataan dari variabel minat beli (Y) mepunyai nilai r hitung lebih besar
dari pada nilai r tabel sebesar 0,361 pada level kepercayaan 95%. Berdasarkan
hasil tersebut, maka seluruh butir pernyataan variabel minat beli (Y)
dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
4.2.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan pada jumlah sampel yang ditentukan, yaitu 30
responden dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Hasil uji
reliabilitas variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 4.12. Pengujian Reliabilitas Kuisioner
Variabel Nilai Reliabilitas
Cronchbach Alpha
Standar Nilai Reliabilitas
Cronchbach Alpha
Keterangan
X1 0,799 0,6 Reliabel
X2 0,905 0,6 Reliabel
X3 0,913 0,6 Reliabel
Y 0,840 0,6 Reliabel
Sumber : Output program SPSS yang diolah , lampiran 3
68
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai koefisien reliabilitas
atau cronchbach alpha (α) untuk variable harga (X1), desain (X2), fitur
(X3), dan minat beli (Y) lebih besar dari standar nilai reliabilitas cronbach
alpha yaitu 0,6 sehingga semua pernyataan untuk setiap variable-variabel
tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data.
4.2.3. Analisis Deskriptif
1. Analisis Variabel Harga
Variabel harga pada penelitian ini diukur melalui 4 buah pertanyaan yang
memepresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan terhadap minat beli dapat dijelaskan pada table 4.13 berikut:
Tabel 4.13. Jawaban Responden Mengenai Harga
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X1.1 3.094 1.122
X1.2 3.244 1.049
X1.3 2.944 1.081
X1.4 2.211 0.985
Sumber : Output program SPSS yang diolah, lampiran 4.
Berdasarkan tabel 4.13 variabel harga nilai rata-rata tertinggi di tunjukan
oleh pernyataan kedua dengan nilai sebesar 3.244 dengan penyataan yang
membahas mengenai harga Honda Freed sudah sesuai dengan spesifikasi
dan kualitas mobil. Sedangkan untuk nilai rata-rata yang paling rendah
ditunjukkan pada item pernyataan keempat dengan nilai 2,211 yaitu
mengenai harga suku cadang dan perawatan mobil Honda Freed murah.
Dari hasil tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden cenderung
menyadari bahwa harga mobil Honda Freed sesuai dengan spesifikasi dan
kualitasnya. Sedangkan hanya sebagian kecil dari responden yang
menyatakan setuju jika harga suku cadang dan perwatan mobil Honda Freed
69
murah, dengan kata lain kebanyakan responden setuju bahwa harga suku
cadang dan perawatan mobil Honda Freed tinggi.
Dari tabel 4.13 tersebut juga dapat diketahui bahwa pernyataan urutan
kesatu dan ke dua yang merupakan kelompok pernyataan yang menyatakan
spesifikasi, kualitas, dan perbandingan harga Honda Freed dengan
kompetitor mempunyai nilai rata-rata skor yang tinggi bila dibandingkan
penyataan urutan ketiga dan keempat yang merupakan kelompok
pernyataan yang menyatakan lebih detail mengenai harga Honda Freed.
Dengan demikian mayoritas responden memiliki kecendrungan persepsi
yang sama bahwa mereka beminat melakukan pembelian mobil Honda
Freed karena spsesifikasi dan kualitas mobil sudah sesuai dengan harga beli
mobil Honda Freed.
2. Analisis Variabel Desain
Variabel desain pada penelitian ini diukur melalui 4 pernyataan. Hasil
tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan
dengan desain dapat dilihat pada table 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Jawaban Responden Mengenai Desain
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X2.1 2.456 1.010
X2.2 2.194 1.119
X2.3 2.294 1.127
X2.4 2.150 1.090
Sumber: Output program SPSS yang diolah, lampiran 4.
Berdasarkan tabel 4.14 variabel desain nilai rata-rata tertinggi di tunjukan
oleh pernyataan kesatu dengan nilai 2.456 dengan penyataan tentang desain
Honda Freed aerodinamis.
70
Dari hasil tersebut responden menyadari bahwa desain ekterior Honda freed
yang mempunyai bentuk yang meruncing kebagian depan dapat
memberikan sisi aerodinamis seperti layaknya moncong pesawat yang dapat
menembus angin dari depan agar dapat berlari sempurna ketika dipacu.
Sedangkan untuk nilai rata-rata yang paling rendah ditunjukkan pada item
pernyataan keempat dengan nilai 2.150 yaitu tentang pernyataan yang
menyatakan kabin Honda Freed luas untuk kelas mobil MPV. Dari hasil
tersebut menunjukan sedikit responden yang menyatakan setuju bahwa
kabin Honda Freed luas bila dibandingkan dengan mobil jenis MPV lainya.
Dari tabel 4.8 tersebut dapat disimpulkan minat pembeli terbentuk karena
responden memperhatikan desain eksterior dan juga interiornya.
3. Analisis Variabel Fitur
Variabel Fiturl pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil
tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan
dengan Jaminan Sosial dapat dilihat pada table 4.15 berikut:
Tabel 4.15 Jawaban Responden Mengenai Fitur
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X3.1 3.761 0.899
X3.2 3.577 0.864
X3.3 3.694 0.839
X3.4 3.711 0.736
X3.5 3.750 0.775
Sumber: Output program SPSS yang diolah, lampiran 4.
Berdasarkan tabel 4.15 variabel fitur dengan nilai rata-rata tertinggi yang di
tunjukan oleh pernyataan pertama dengan nilai 3.761, yaitu mengenai fitur
Honda Freed yang dilengkapi dengan fitur keselamatan dan keamanan
sehingga pengguna merasa aman ketika meninggalkan mobil.
71
Sedangkan untuk nilai rata-rata yang paling rendah ditunjukkan pada
pernyataan kedua dengan nilai 3.577 yaitu tentang mobil Honda Freed
tersedia dalam berbagai jenis tipe. Berdasarkan keterangan dari tabel
tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden cenderung tertarik pada
fitur-fitur keselamatan yang ada pada mobil Honda Freed.
Sedangkan sebagian kecil responden menunjukan bahwa ketidak setujuan
mereka pada pernyataan Honda Freed tersedia dalam berbagai jenis tipe,
karena memang Honda Freed hanya tersedia dalam tiga jenis tipe yaitu tipe
A, tipe S, dan tipe E. Selain itu Honda Freed hanya tersedia dalam bentuk
transmisi automatic.
4. Analisis Variabel Minat Beli
Variabel minat beli konsumen pada penelitian ini diukur melalui 5
pernyataan. Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan
yang berikaitan dengan minat beli dapat dilihat pada table 4.16 berikut:
Tabel 4.16 Jawaban Responden Mengenai Minat Beli
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X4.1 2.483 0.971
X4.2 2.667 0. 933
X4.3 2.583 1.051
X4.4 2.516 1.005
X4.5 2.755 1.116
Sumber: Output program SPSS yang diolah, lampiran 4.
Berdasarkan tabel 4.16 variabel minat beli memiliki nilai rata-rata tertinggi
dengan nilai 2.755 yang di tunjukan oleh pernyataan kelima dengan
pernyataan saya berminat membeli mobil Honda Freed di PT Prospect
Motor.
72
Sedangkan nilai rata-rata terendah dengan nilai 2.516 yang ditunjukan oleh
pernyataan keempat dengan pernyataan sebelum membeli mobil, saya
memperhatikan hal-hal tak terduga yang akan terjadi dikemudian hari dan
mencari saran dari orang terdekat. Artinya, mayoritas responden yang
mengisi kuesioner ini sudah timbul niat untuk membeli mobil Honda Freed
di PT Prospect Motor. Sedangkan minoritas dari responden setuju bahwa
sebelum melakukan pembelian mereka memperhatikan hal-hal yang tidak
terduga dikemudian hari dan tidak mencari saran dari orang lain terlebih
dahulu.
4.2.4. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik untuk mengetahui apakah koefisien regresi dalam
variabel dan model regresinya terdapat kesalahan atau tidak, maka dari itu
perlu melakukan pengujian terhadap kemugkinan adanya pelanggaran
dalam asumsi klasik.
4.2.4.1.Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau
variabel terikat yang diteliti berdistribusti dengan normal atau tidak. Model
regresi dikatakan baik apabila memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.
Dalam penelitian ini Uji Normalitas diditeksi dengan tiga cara yaitu dengan
"Normal P-P Plot", kurva “Histogram" dan Uji Statistika dengan
Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk menganalisis dengan bantuan SPSS bisa
dilihat hasil outputnya pada gambar "Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual" pada gambar 4.10 berikut :
73
Gambar 4.10. Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot
Sumber : Output program SPSS, lampiran 5.
Dari gambar 4.10 diatas dapat dilihat bahwa sebaran data berada di sekitar
garis garis diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang diolah berdistribusi normal sehingga uji
normalitas terpenuhi. Uji Normalitas selanjutnya dengan melihat pada
gambar 4.11 berikut ini:
Gambar 4.11.Hasil Pengujian Normalitas Histogram
Sumber : Output program SPSS, lampiran 5.
74
Berdasarkan gambar 4.11 diatas terlihat bahwa Grafik Histogram
memperlihatkan sebaran data menyebar ke seluruh daerah kurva normal dan
berbentuk lonceng (bel-shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai
tak terhingga, sehingga dapat dinyatakan bahwa data mempunya distribusi
normal. Dalam mendukung atau membuktikan hasil uji normalitas dengan
“Normal P-P Plot” dan “Histogram” maka dilakukan uji normalitas dengan
rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut :
Dimana:
a. Data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05.
b. Data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,05.
Tabel 4.17. Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Variabel N Kolmoforof-Smirnov
Test
Assymp.Sig
(2-tailed)
Standardized Residual 180 0,745 0,635
Sumber : Output program SPSS, lampiran 5.
Berdasarkan tabel 4.17 diatas diperoleh nilai Kolomogrov-Smirnov = 0,745
dengan Asymp.Sig. = 0.635 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara
normal, atau berdsitribusi normal (Sig.>alpha).
75
4.2.4.2.Uji Multikolinieritas
Uji mulitkolineritas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang
sempurna antara virabel-variabel bebas dalam model regresi. Menurut Imam
Ghozali (2001), untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 10, menunjukan tidak terjadi multikolinearitas. Adapun untuk
menganalisa multikonlinearitas dengan bantuan SPSS dapat dilihat hasil output
pada tabel 4.18. Hasil Pengujian Multikolinearitas sebagai berikut:
Tabel 4.18. Hasil Pengujian Multikolinearitas
No
.
Variabel Collinearity
Statistic
Keterangan
Tolerance VIF
1 Harga (X1) 0.801 1.249 Tidak terjadi multikolinearitas
2 Desain (X2) 0.902 1.109 Tidak terjadi multikolinearitas
3 Fitur (X3) 0.855 1.170 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber : Output program SPSS, lampiran 5.
Dari hasil output data pada tabel 4.18 "Coefficients” diatas didapatkan
bahwa nilai VIF pada semua variabel bebas lebih kecil dari 10, sedangkan
nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 0.1 atau 10% yang berarti
tidak terjadi korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas dan uji
multikolonieritas terpenuhi.
4.2.4.3.Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regeresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain hasilnya tetap, maka disebut homokedastisitas, dan
jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya
76
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu
Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Yprediksi –
Ysesungguhnya) telah dipelajari (Singgih Santoso, 2001). Adapun dasar analisis
yang digunakan adalah:
1) Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
teratas (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar 4.12. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot”
Sumber : Output program SPSS, lampiran 5.
Dari gambar 4.12 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas sebab tidak ada titik-titik yang membentuk pola yang
jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y.
77
Selain itu untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan metode uji Glejser untuk mengetahui nilai-nilai absolute
residual, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas
b. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi
heterokedastisitas.
Tabel 4.19 Hasil Pengujian Uji Glejser
No. Variabel Sig. Keterangan
1. Harga (X1) 0,639 Tidak terjadi heteroskedastisitas
2. Desain (X2) 0,837 Tidak terjadi heteroskedastisitas
3. Fitur (X1) 0,610 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber : Output program SPSS, lampiran 5.
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.19, diketahui nilai signifikansi pada
variabel bebas lebih besar dari 0.05. dengan demikian dapat disimpulkan
tidak terjadi heterokedastisitas dalam model penelitian ini.
4.2.4.4.Analisis Multiple Regresi
Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan
asumsi klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus
bebas dari gejala multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas.
Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model persamaan yang
diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik
sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik.
Analisis regresi berganda digunakan utuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel harga, desain, dan fitur baik secara parsial maupun secara
simultan terhadap minat beli mobil Honda Freed. Berikut ini adalah
perhitungan stasistik analisis regresi berganda dengan bantuan program
SPSS 17.0.
78
Tabel 4.20. Hasil Estimasi Analisis Regresi
Sumber: Output program SPSS, Lampiran 6.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.147 1.141 3.636 .000
Harga .164 .074 .133 2.207 .029
Desain .673 .060 .634 11.174 .000
Fitur .047 .059 .046 .784 .434
a. Dependent Variable: Minat Beli (Y)
Berdasarkan tabel 4.20 diatas dapat diketahui persamaan regresi yang
terbentuk yaitu:
Y = 4,147 + 0,164X1 + 0,673X2 + 0,047X3 + ε
Secara statistik persamaan regresi berganda tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 4,147 berarti variabel minat beli produk Honda
Freed adalah sebesar 4,147 satuan dengan asumsi bahwa variabel harga,
desain, dan fitur konstan.
b. Nilai koefisien regresi variabel harga (X1) sebesar 0,164. Hal ini
menunjukkan bahwa naiknya variabel harga sebesar satu satuan akan
menyebabkan kenaikan terhadap minat beli mobil Honda Freed sebesar
0,164 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain
bernilai tetap.
c. Nilai koefisien regresi variabel desain(X2) sebesar 0,673. Hal ini
menunjukkan bahwa naiknya variabel desain sebesar satu satuan akan
menyebabkan kenaikan terhadap minat beli mobil Honda Freed sebesar
0,673 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain
bernilai tetap.
79
d. Nilai koefisien regresi variabel fitur (X3) sebesar 0,047. Hal ini
menunjukkan bahwa naiknya variabel fitur sebesar satu satuan akan
menyebabkan kenaikan terhadap minat beli mobil Honda Freed sebesar
0,047 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain
bernilai tetap.
4.2.5. Uji Hipotesis
Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan
dua buah pengujian sebagai berikut :
4.2.5.1. Uji t Statistik
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
bebas (harga, fitur, desain) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat (minat beli). Menurut Imam Ghozali (2005), uji statistik t
pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Pengambilan keputusan dengan signifikansi (α) = 0,05 dan membandingkan
nilai t hitung dengan t tabel ditentukan sebagai berikut :
1. Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
2. Jika tingkat signifikansi > 0,05 dan nilai thitung < ttabel maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
Tabel 4.21. Hasil Uji t Hipotesis
Variabel t tabel t hitung Sig.
Harga 1,653 2,207 0,029
Desain
Fitur
1,653
1,653
11,174
0,784
0,000
0,434
Sumber: Output program SPSS, Lampiran 7.
80
Berdasarkan tabel hasil uji t di atas dapat dijelaskan pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1) Harga (X1)
Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung harga (X1) sebesar 2,207 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,029 sedangkan t tabel sebesar 1,653 yang
diperoleh dari t tabel dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung (2,207) > ttabel (1,653) dengan sig. (0,029) < α
(0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan
bahwa harga secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli mobil
Honda Freed. Hal ini berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli diterima.
2) Desain (X2)
Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung harga (X2) sebesar 11,174 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 sedangkan t tabel sebesar 1,653 yang
diperoleh dari t tabel dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung (11,174) > ttabel (1,653) dengan sig. (0,000) < α
(0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan
bahwa desain secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli mobil
Honda Freed. Hal ini berarti hipotesis kedua yang menyatakan bahwa desain
berpengaruh signifikan terhadap minat beli diterima.
3) Fitur (X3)
Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung fitur (X3) sebesar 0,784 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,434 sedangkan t tabel sebesar 1,653 yang
diperoleh dari t tabel dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung (0,784) < ttabel (1,653) dengan sig. (0,434) > α
(0,05) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan
bahwa fitur secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat beli mobil
Honda Freed. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa fitur
berpengaruh signifikan terhadap minat beli ditolak.
81
Gambar 4.13. Gambar Kurva Uji t
Sumber: diolah oleh peneliti
4.2.5.2. Uji Simultan (Uji F Statistik)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,X2….Xn)
secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini untuk mengujinya dengan melihat
hasil output SPSS analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel
4.18 berikut ini.
Tabel 4.22. Hasil Uji F Hipotesis
Model df F hitung F tabel Sig. Value
Regression 3 56,067 2,66 0,000a
Sumber : Output program SPSS, Lampiran 7.
Berdasarkan tabel 4.22. menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 56,067
dengan probabilitas 0,000 sedangkan hasil perhitungan pada tingkat
keyakinan 95% atau α = 0,05 diperoleh F tabel sebesar 2,66.
82
Gambar 4.14. Gambar Kurva Uji F
Sumber: diolah oleh peneliti
Gambar kurva 4.14 menunjukan bahwa F hitung (56,067) > F tabel (2,66), atau
sig.(0,000) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan
harga, desain, fitur berpengaruh signifikan terhadap minat beli mobil
Honda Freed.
4.2.5.3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Koefisien
ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel
bebas (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel terikat (Y). Untuk
membaca dari output SPSS terhadap persamaan regresinya adalah dengan
melihat pada tabel 4.23 “Model Summary” di bawah ini.
Tabel 4.23. Hasil Uji Adjusted R Square
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimates
1 0,699a 0,489 0,480 2,72771
Sumber : Output program SPSS, Lampiran 7.
83
Dari hasil penghitungan diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted
R2) sebesar 0,480 atau 48 persen. Artinya bahwa 48 persen naik turunnya
variabel minat beli dipengaruhi oleh variabel harga, desain, dan fitur.
Sedangkan sisanya 52 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
4.3. Pembahasan
1. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli
H1 : Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa
harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli mobil Honda Freed
sehingga hipotesis pertama diterima.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
2,207 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,029 tersebut lebih kecil dari
0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan
menolak Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli mobil Honda Freed.
Artinya bahwa jika harga ditetapkan dengan tepat maka minat beli
konsumen akan meningkat. Seperti yang didefinisikan oleh Super dan Crites
(1998) dimana salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat beli adalah
perbedaan sosial ekonomi. Namun untuk sebagian konsumen tetap memilih
mobil merek Honda khususnya Honda Freed karena bagi mereka yang
berminat membeli mobil ini tidak bermasalah dengan kondisi
perekonomiannya dan mereka adalah orang-orang yang lebih
mengutamakan prestige. Melalui hasil penelitian ini menunjukan bahwa
konsumen merasa bahwa harga yang dibandrol Honda Freed memang sudah
sesuai dengan spesifikasi dan kualitas yang terdapat pada mobil ini.
84
Selain itu meskipun harga mobil Honda Freed tergolong cukup mahal
namun konsumen tetap berminat untuk membeli karena citra merek yang
terdapat pada mobil Honda dapat membuat konsumen memiliki kebanggaan
tersendiri ketika mempunyai mobil merek Honda. Disamping hal itu harga
konsumen merasa harga Honda Freed sebanding dengan manfaat yang
dirasakan. Sehingga konsumen tidak ragu untuk menetapkan pilihan dalam
memilih mobil MPV besutan merek Honda ini. Hasil ini mendukung
penelitian sebelumnya oleh (Nela dan Nanang, 2012) yang menyatakan
bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap minat beli
mobil.
2. Pengaruh Desain terhadap Minat Beli
H2 : Desain berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa
desain berpengaruh signifikan terhadap minat beli mobil Honda Freed
sehingga hipotesis kedua diterima.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
11,147 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari
0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan
menolak Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa desain
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Artinya bahwa jika
desain yang dirancang dengan tepat dan memiliki perbedaan dengan produk
lain yang sejenis maka minat beli konsumen untuk produk ini akan semakin
meningkat. Desain mobil merupakan hal yang penting bagi dalam menrik
minat konsumen sebelum akhirnya melakukan pembelian. Baik desain
exterior maupun desain interior. Semakin unik perusahaan merancang
desain dan berbeda dengan desain mobil lain maka akan semakin menarik
perhatian konsumen.
85
Apalagi untuk mobil, desain exterior berperan dalam memberikan kesan
pertama ketika seorang konsumen melihat exterior mobil tersebut. Honda
Freed memiliki desain yang berbeda dengan mobil MPV lainnya, tampilan
nya elegan dan memberikan kesan mewah, selain itu untuk menabah
estetika tampilan mobil perusahaan mendesain interior sedemikian rupa dan
unix karena Honda mengusung tema mini bar untuk mobil keluarga ini
dimana sebeumnya belum pernah ada mobil yang mengusung mini bar
terdapat dalam mobil. Hasil ini sejalan dengan sebelumnya oleh Tumini,
Leonardo, dan Maria, (2015) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan dan positif antara desain terhadap minat keputusan pembelian.
Meskipun produk yang digunakan berbeda dimana produk yang digunakan
oleh penelitian Tumini, dkk adalah sepeda motor dan produk yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mobil, namun kategori produk yang
diusung sama yaitu otomotif dan desain pada otomotif. Selain itu variabel
terikat yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah keputusan pembelian,
sementara dalam penelitian ini adalah minat beli, namun minat beli
merupakan bagian dari proses keputusan pembelian dimana sebelum
konsumen benar-benar memutuskan untuk melakukan pembelian masih
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dengan sudah tumbuhnya
minat konsumen sebenarnya sudah ada indikasi akan adanya keputusan
untuk membeli. Hal ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh
Schiffman dan Kanuk (2006) Minat merupakan salah satu faktor
(individual) yang mempengaruhi perilaku konsumen, minat beli adalah
suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi rencana pembeli untuk
membeli beberapa unit dalam jumlah tertentu dalam beberapa merek yang
tersedia dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini desain pada otomotif
sangat diperhatikan oleh konsumen untuk menarik minat konsumen dalam
melakukan pembelian produk otomotif. Desain yang unik dapat
memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilan
produk.
86
3. Pengaruh Fitur terhadap Minat Beli
H3 : Fitur tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli mobil Honda Freed
sehingga hipotesis ketiga ditolak.
Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar
0,784 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,434 tersebut lebih besar dari
0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ha dan
menerima Ho. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa fitur tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen terhadap mobil Honda Freed.
Artinya bahwa fitur-fitur yang terdapat pada mobil Honda Freed tidak
memiliki pengaruh terhadap minat konsumen untuk membeli mobil Honda
Freed. Sebagian besar responden menanggapi secara positif bahwa fitur-
fitur yang terdapat pada Honda Freed sudah bagus dan lengkap, sehingga
fitur pada mobil Honda Freed tidak menjadi hal yang begitu
dipertimbangkan oleh responden untuk menarik minat mereka dalam
memutuskan untuk membeli. Disisi lain sebagian kecil responden tidak
mengerti fitur-fitur yang terdapat pada sebuah mobil, namun lebih
mengutamakan desain karena desain dapat langsung dilihat jelas sedangkan
fitur hanya bisa diketahui oleh orang-orang memiliki pengetahuan lebih
mengenai mobil. Sedangkan biasanya masyarakat awam khususnya wanita,
ibu-ibu tidak memperhatikan fitur-fitur penting pada sebuah mobil. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh (Dani dan
Agus, 2015) pada penelitian tersebut dikemukakan bahwa ada pengaruh
signifikan antara atribut produk terhadap minat beli mobil MPV. Terdapat
perbedaan dalam penelitian ini dimana penelitian oleh dani dan agus
menggunakan variabel atribut produk sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan variabel fitur. Namun dalam penelitian terdahulu dijelaskan
bahwa fitur terkandung dalam atribut produk yang dijadikan sebagai
variabel bebas pada penelitian tersebut, sedangkan pada penelitian ini
87
atribut produk yang diambil adalah fitur untuk diteliti lebih dalam. Selain
itu terdapat perbedaan dari hasil penelitian ini karena merek yang dijadikan
objek penelitian dimana penelitian terdahulu menggunakan mobil Daihatsu,
sedangkan objek penelitian ini adalah mobil Honda dimana sebagian besar
orang sudah memahami fitur yang menjadi unggulan brand Honda yaitu
dengan menggunakan teknologi G-Con, fitur ini merupakan fitur
keselamatan bagi pengendara maupun penumpang jika terjadi kecelakaan,
dan masih banyak fitur lain yang tidak terdapat pada mobil merek Daihatsu.
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller
(2009), “fitur produk adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan
produk perusahaan dari produk pesaing. Salah satu cara perusahaan yang
efektif untuk mengungguli persaingan adalah dengan menjadi produsen
pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai.” Merek Honda
mendiferensiasikan produknya melalui fitur yang terdapat pada mobil
Honda Freed.
4. Pengaruh Harga, Desain, dan Fitur terhadap Minat Beli
H4 : ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas
yaitu harga, desain, dan fitur terhadap variabel terikat yaitu minat beli.
Berdasarkan perhitungan statistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa
harga, desain, dan fitur secara simultan berpengaruh terhadap minat beli
mobil Honda Freed sehingga hipotesis ke empat diterima.
Hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung > F tabel yaitu
sebesar 56,067 > 2,66 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini
menerima Ha dan menolak Ho.
Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa variabel harga, desain,
dan fitur secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen mobil Honda Freed. Artinya bahwa semakin baik
perusahaan dalam menetapkan harga, semakin mempunyai ciri khas dalam
merancang desain interior dan exterior, serta penambahan fitur-fitur yang
88
semakin menunjang proforma mobil maka akan semakin menarik minat
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Hasil penghitungan
diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,480 atau 48
persen. Artinya bahwa 48 persen naik turunnya variabel minat beli
dipengaruhi oleh variabel harga, desain, dan fitur. Sedangkan sisanya 52
persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal ini bisa saja
terjadi karena ketika konsumen sudah berminat untuk melakukan pembelian
ada faktor lain yang tidak terduga yang menyebabkan konsumen tidak jadi
melakukan pembelian mobil Honda Freed, misalnya seperti Leasing
Rejection. Minat beli konsumen ditunjukan dengan pengisian Surat
Permintaan Kendaraan (SPK) yang disertai dengan pembayaran Down
Payment (DP) pertama, dari situ bisa kita lihat bahwa konsumen sudah
mulai melakukan proses pembelian karena timbulnya miat untuk membeli
mobil Honda Freed, namun meskipun konsumen sudah mengisi SPK dan
mebayar DP pertama apabila karena kelengkapan data yang kurang atau
persyaratan yang tidak memenuhi standar maka Leasing berhak untuk
menolak dalam membiayai pembelian ini sehingga tidak terjadi pembelian.
(Hal ini terjadi apabila konsumen memilih metode cicilan leasing).
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas, diperoleh beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Ada pengaruh signifikan antara harga dengan minat beli konsumen
mobil Honda Freed di PT Prospect Motor. Apabila semakin tepat
perusahaan dalam menetapkan harga maka akan berpengaruh terhadap
minat beli konsumen.
2. Ada pengaruh signifikan antara variabel desain terhadap minat beli
konsumen mobil Honda Freed di PT Prospect Motor. Semakin unik dan
semakin mempunyai ciri khas desain Honda Freed dibanding dengan
kompetitor mobil MPV lainnya maka akan mempengaruhi minat beli
konsumen.
3. Variabel fitur tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen mobil
Honda Freed di PT Prospect Motor. Semakin bagus atau banyaknya fitur
yang terdapat pada Honda Freed hal ini tidak akan mempengaruhi minat
konsumen dalam melakukan pembelian.
4. Variabel harga, desain, dan fitur secara simultan berpengaruh minat beli
mobil Honda Freed di PT Prospect Motor. Hal tersebut berarti ketiga
variabel bebas tersebut secara serentak mempengaruhi minat beli
konsumen untuk melakukan proses pembelian mobil Honda Freed.
5.2. Saran
Peneliti menyadari bahwa studi ini masih memiliki berbagai keterbatasan,
sehingga diperlukan penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya. Berikut
adalah beberapa saran yang memungkinkan untuk penelitian lebih lanjut,
antara lain:
90
5.2.1. Saran Bagi Perusahaan
a. Menetapkan harga yang lebih kompetitif dengan membandingkan harga
kompetitor pada jenis mobil MPV. Misalnya membandingkan dengan
merek mobil lain jenis MPV dengan segmen dan target market yang
sama, namun tetap memperhatikan kualitas produk.
b. Mengingat persaingan bisnis di dunia otomotif semakin ketat, pada
variabel desain perlu diperhatikan karena melalui desain konsumen
melihat secara kasat mata tampilan sebuah mobil. Maka dari itu perlu
dilakukan inovasi yang inovatif secara berkelanjutan agar terkesan lebih
mewah dengan mendesain atap dengan model sunroof, selain itu
memodifikasi model desain sporty untuk menjangkau mangsa pasar
dikalangan anak muda, desain dirancang lebih elegan dan disesuaikan
dengan keinginan konsumen yang selalu berubah dari waktu kewaktu.
c. Secara umum para konsumen memberikan penilaian yang positif
terhadap variabel fitur, hal ini dikarenakan kepercayaan mereka
terhadap kualitas fitur pada merek mobil Honda. Hal ini dibuktikan dari
sebagian besar responden yang diikut sertakan pada pemilihan sampel
ini sebagian besar dari mereka sudah pernah mempunyai mobil Honda.
Sehingga kedepannya dalam menambahkan fitur pada mobil bisa lebih
inovatif dan lebih bermanfaat seperti engine stop, automatic miror,
penambahan aksesoris, dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen
yang dijadikan mangsa pasarnya.
d. Mengingat bahwa variabel bebas yaitu harga, desain, dan fitur
mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi minat beli
konsumen, diharapkan perusahaan dapat menginformasikan produk
dengan lebih baik dalam hal ketiga variabel diatas khususnya untuk
Honda Freed, peningkatan pengetahuan produk dapat dilakukan dengan
training produk knowledge dan basic skill sehingga dalam memasarkan
produknya para sales lebih paham untuk menjelaskan kepada konsumen.
91
5.2.2. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan cakupan
wilayah yang lebih luas serta jumlah sampel yang lebih banyak.
b. Sangat diperlukan tambahan variabel lain yang tidak diikutsertakan
dalam penelitian ini, misalnya promosi, citra merek, dan iklan, purna
jual yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
92
DAFTAR PUSTAKA
Angipora Marius, P. (2002). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Basu, S. & Irawan. (2001). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Basu, S.D. & Hani, H. (2008). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Yogyakarta.
Cannon, Joseph P, dkk. (2008). Pemasar Dasar, Edisi 16 Pendekatan Manajerial
Global. Jakarta: Salemba Empat.
Ferdinand, Augusty. (2002). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
93
Gitosudarmo, Indriyo. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi pertama, Cetakan
keempat. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Yogyakarta.
Gujarati, D., (2004). Basic Econometric. New York: Mc-Grawhill.
Hair, J.F., W.C. Black, B.J. Babin, R.E. anderson, & R.L.Tatham. (2006).
Multivariate Data Analysis, 6 Ed., New Jersey : Prentice Hall.
Kotler, P., Bowen, J., & Makens, J. (1999). Marketing for Hospitality and Tourism.
Second Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Upper Saddle River.
Kotler, P. & Amstrong, G. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Klaten: PT. Intan Sejati.
Kotler, P. & Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P. & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Bob Sabran, Edisi
13, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Indeks.
Morissan. (2007). Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina
Prakarsa.
Mowen, John. (1990). Consumer Behavior 2nd Edition. New York: Macmilan
Publishing Company.
Schiffman, L.G. & L.L. Kanuk. (2006). Consumer Behavior. New Jersey: Prentice
Hall.
Singgih, Santoso. (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo
94
Stanton, Wiliam J. (1996). Prinsip Pemasaran. alih bahasa: Yohannes Lamarto. edisi
ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tangkilisan. (2003). Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM.
Yogyakarta: Lukman Offset dan Yayasan Pembaruan Adm. Publik Indonesia.
Tandjung, J. (2004). Marketing Management Pendekatan Pada Nilai-Nilai
Pelanggan. Malang: Bayumedia Publishing.
Tjiptono, F. (2001). Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi Dua. Yogyakarta: Andi Offset.
Billi. Sem. & Jacky. (2015). Pengaruh Word of Mouth, Daya Tarik Iklan, Persepsi
Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Motor Suzuki Satria FU
Pada PT. Sinar Galesong Mandiri. Jurnal EMBA. Vol. 3. No. 3. 6-11.
Dani. & Agus. (2015). Pengaruh Atribut Produk dan Harga Terhadap Minat Beli
Mobil Suzuki Ertiga di Kota Manado. Jurnal EMBA. Vol. 3. No. 2. 4-12.
Devi, K. & Suparna, G. (2015). Peran Persepsi Harga Dalam Memoderasi Pengaruh
Pengetahuan Tentang Produk Terhaadap Niat Beli Produk Ramah
Lingkungan Merek Toyota Agya. E-Jurnal Management Unud. Vol.4. No 7.
6-14.
95
Homer, P. M. & Yoon, S.G. (1992). Message Framing and The Interrelationship
Among Ad-Based Feelings, Affect, and Cognition. Journal of Advertising.
Vol. 21. No. 1.19-33.
Murwanto, Sigit. (2006). Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli
Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up. Jurnal
Siasat Bisnis. Vol. 11. No 1. 81-91.
Nela. & Nanang. (2012). Pengaruh Persepsi Atribut Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen Mobil Merek Isuzu Elf Studi Pada PT. Karya Zirang Utama
Isuzu Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. Vol. 3.
No. 1. 5-7
Tumini. Leonardo. & Maria. (2015). Pengaruh Jingle Iklan, Desain Produk dan Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Vario di
PT. Zirang Honda Semarang. Jurnal Manajemen. 6-14.
Wood, Lisa M. (2002). Dimensions of Brand Purchasing Behavior: Consumers in
The 18-24 Age Groups. Jounal of Consumer Behavior. Vol. 4. No. 1. 9-24.
Wu, C. & Luan, C. (2007). Exploring Crowding Effects on Collectivis Emotions and
Purchase Intentions of Durable and Non-Durable Goods in East Asian Night
Markets. Journal of International Consumer Marketing. Vol. 20, No 1, 5-15.
Ricky, (2013). Pengertian Multi Purpose Vehicle Mpv. Diakses 22 November 2015
dari http://oto-id.com/pengertian-multi-purpose-vehicle-mpv_1087.aspx.
Sumber lain:
Company Profile PT. Prospect Motor 2015.