124
ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), PDRB DAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN STUDI KASUS KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Muhammad Iksan Syuhada 11140840000040 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019

ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM),

PDRB DAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN STUDI KASUS

KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Muhammad Iksan Syuhada

11140840000040

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Muhammad Iksan Syuhada

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Oktober 1996

3. Alamat : Jl. Lapangan Bola Rt 003 / Rw 011 NO.36

Kranji – Bekasi barat

4. Telepon 085697353347

5. Email : [email protected]

II.

1.

Pendidikan Formal

TK Islam Wahdatul Islam

tahun 2001-2002

2. SDN Kranji 1 Bekasi tahun 2002-2008

3. SMPN 14 Bekasi Barat tahun 2008-2011

4. SMA Perguruan Rakyat 2 Jakarta tahun 2011-2014

III. Pengalaman Organisasi

1. Pasar Modal FEB 2016-2017

Page 6: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

v

ABSTRACT

As a developing country, poverty is still a major problem in Indonesia. The

study aims to see how the influence of economic indicators including human

development index, GRDP per capita, and minimum wages on poverty levels in

districts / cities in Java from 2015-2017. This study uses secondary data and panel

data regression analysis using the Fixed Effect Model (FEM) approach. The results

of this study indicate that the variables of human development index, GRDP per

capita, and minimum wages have a significant and negative effect on poverty levels

in districts / cities in Java.

Keywords: Poverty Rate of Human Development Index (HDI), Gross

Regional Domestic Product (GRDP) Per Capita, Minimum Wage

Page 7: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

vi

ABSTRAK

Sebagai negara berkembang, kemiskinan masih menjadi permasalahan utama

di Indonensia. Penelitian bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh indikator-indikator

ekonomi diantaranya indeks pembangunan manusia, PDRB per kapita, dan upah minimum

terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota di pulau Jawa dari tahun 2015-2017.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis regresui data panel dengan

pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel indeks pembangunan manusia, PDRB per kapita, dan upah minimum

berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat kemiskinan yang ada di

kabupaten/kota di pulau Jawa.

Kata Kunci : Tingkat Kemiskinan Indeks Pembangunan Manusia(IPM), Produk

Domestik Regional Bruto(PDRB) Per Kapita, Upah Minimum

Page 8: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT. telah memberikan segala nikmat yang tidak

terhitung, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis

Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PDRB Per Kapita, dan Upah

Minimum Terhadap Kemiskinan Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Pulau

Jawa” dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa saya hanturkan kepada Baginda

Nabi Muhammad SAW yang membawa seluruh umatnya dari zaman kebodohan ke

zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Segala proses

dari mulai perencanaan latar belakang hingga selesainya skripsi ini tentu banyak

pihak yang mendukung saya. Oleh karena itu izinkan saya untuk menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Terima Kasih kepada keuda orangtua saya ayahanda Gunadi Budhayana dan

ibunda Wuryaningsih yang selalu memberikan doa serta dukungan secara moril

dan material sehingga saya bisa sampai pada tahap ini. Segala pengorbanan

yang tidak pernah henti untuk saya, dan motivasi untuk selalu rendah hati.

2. Terima Kasih untuk Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr. Arief

Mufraini, Lc., M.Si yang selama ini telah memberikan banyak ilmu kepada

saya.

3. Terima Kasih kepada Bapak M. Hartana, M. Si selaku Kepala Jurusan Program

Studi Ekonomi Pembangunan dan Bapak Deni Pandu Nugraha SE., M.Sc

selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan yang selalu sabar

menghadapi saya.

4. Terima Kasih kepada Ibu Najwa Khairina, S.E., M.A. selaku dosen

pembimbing skripsi satu. Terima Kasih atas segala ilmu yang diberikan untuk

menyelesaikan skripsi saya. Semoga ilmu yang diberikan selalu bermanfaat

dan selalu dalam Lindungan Allah SWT.

Page 9: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

viii

5. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang sangat bermanfaat selama perkuliahan.

6. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat saya yaitu Wide Warman, Muhammad

Fadil dan Tedy Hermawanto yang selalu mendengar keluh kesah dan

memberikan solusi untuk saya.

7. Terima Kasih untuk NANINU Family: Tedy Hermawanto, Wide Warman,

Fikri Hadi, Lutfi, Nizar, Dewo, Candra, Mamet, Rakmen, Mahadir, yang telah

menjadi tempat sebagai keluarga kedua.

8. Terima Kasih kepada penghuni KOTHOR atas bantuan nya selama masa

perkuliahan, Toriq, Gembal, Jody, Riko, Raha, Adi, Gilang, Rian, Ucup

Kumis, Asef, faikar, Hanif, dan Tanu.

9. Terima Kasih kepada rekan-rekan kerja di PT. Massindo yang telah

memberikan saya kemudahan dalam mengatur waktu kerja, sehingga saya

berhasil menyelesaikan skripsi ini, Mba Wiwid, Sri Lembang, Mba Ita, dan Ko

Charles.

10. Terima Kasih kepada teman-teman konsentrasi Otonomi Keuangan Daerah

telah memberikan pembelajaran yang sangat berarti dalam kelas. Semangat

kalian yang selalu membara, sehingga saya selalu terpacu untuk berkembang.

11. Terima Kasih juga kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per

satu.

Saya menyadari bahwa skripsi saya masih jauh dari kata sempurna karena

saya mengharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa

mendatang. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah selalu melindungi dan

memberikan yang terbaik bagi umat-Nya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bekasi, 29 September 2019

Penulis

Muhammad Iksan Syuhada

Page 10: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iii

LEMBAR PERNYATAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1-12

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 11

C. Tujuan Peneltian ................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 13-35

A. Landasan Teori ...................................................................................... 13

1. Kemiskinan ..................................................................................... 13

2. Indeks Pembangunan Manusia ........................................................ 17

3. PDRB Per Kapita ............................................................................ 22

4. Upah Minimum ............................................................................... 25

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 27

C. Kerangka Penelitian .............................................................................. 33

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELTIAN .................................................. 36-48

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 36

B. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 37

Page 11: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

x

C. Metode Pengolahan Data ...................................................................... 37

D. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 48

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 49-65

A. Analisis Deskriptif ................................................................................ 49

B. Penentuan Model ................................................................................... 59

C. Interpetasi Data ..................................................................................... 60

D. Analisis Ekonomi .................................................................................. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 66-67

A. Kesimpulan ........................................................................................... 66

B. Saran ...................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 68

LAMPIRAN ..................................................................................................... 72

Page 12: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

1

A. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai negara berkembang Indonesia masih menghadapi banyak persoalan

yang belum selesai, seperti tingginya tingkat kemiskinan, banyaknya jumlah

pengangguran dan ketimpangan ekonomi di lapisan masyarakat. Sebagai negara

kepulauan Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar di

wilayah Asia Tenggara dan urutan ke-4 di dunia yaitu mencapai sebesar 261 juta

jiwa pada tahun 2017. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol

merupakan karakteristik yang terjadi di negara- negara berkembang yang dapat

menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Menurut teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh David Ricardo

faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi 2 kali lipat pada

suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah, pendapat ini sejalan

dengan teori yang dikemukakan oleh T.R Malthus, yang menyatakan bahwa

makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (1,2,3 dan

seterusnya). Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah yang diterima

menurun, di mana upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup

minimum, kemudian produksi bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi

penduduk, sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistensi dan perekonomian

mengalami kemandegan.

Page 13: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

2

Kemiskinan bukan hanya menjadi perhatian utama negara berkembang, tetapi

juga menjadi perhatian negara-negara maju di dunia. Salah satu bentuk kepedulian

dari negara-negara maju adalah diadakannya Deklarasi Milenium pada Konferensi

Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan September 2000, yang salah

produknya Millenium Development Goals (MDGs). MDGs merupakan komitmen

189 negara anggota PBB yang diwakili kepada pemerintahan untuk melaksanakan

8 tujuan pembangunan manusia. Definisi kemiskinan yang dipakai MDGs adalah

definisi menurut World Bank (2007), yang mendefinisikan miskin secara ekonomi

berdasarkan penghasilan kurang dari atau sama dengan US$1 per hari. MDGs

menempatkam pembangunan manusia sebagai fokus utama pembangunan,

memiliki jarak waktu dan kemajuan yang terukur.

Secara sederhana kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standar hidup

yang rendah, yaitu ditandai dengan suatu tingkat kekurangan materi pada sebagian

orang yang dibandingkan dengan standar hidup orang lain yang umum berlaku

dalam masyarakat pada umumnya. Permasalahan kemiskinan menjadi

permasalahan yang sangat kompleks dan bersifat multidimensional sehingga dapat

menghambat laju pembangunan ekonomi suatu negara maupun daerah. Kemiskinan

merupakan aspek yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia.

Berbagai program dan kegiatan pembangunan telah diarahkan terutama pada

pembangunan daerah, khususnya daerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang

masih tinggi. Pembangunan daerah tentunya harus dilakukan secara terpadu dan

berkesinambungan sesuai prioritas kebutuhan masing-masing daerah. Sasaran

pembangunan nasional telah ditetapkan melalui pembangunan jangka panjang dan

Page 14: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

3

jangka pendek. Salah satu indikator utama dalam keberhasilan pembangunan

nasional adalah laju penurunan jumlah penduduk miskin (Dermoredjo, 2003).

Pertumbuhan ekonomi atau peningkatan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) merupakan salah satu ukuran dan indikasi penting untuk menilai

keberhasilan dari pembangunan ekonomi suatu daerah ditinjau dari sisi

ekonominya. Membaiknya indikator pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat

memberikan dampak positif terhadap masalah kemiskinan yang menjadi isu

penting. PDRB sering digunakan sebagai indikator pembangunan. Semakin tinggi

PDRB suatu daerah, maka semakin besar pula potensi sumber penerimaan daerah

tersebut. Dalam realitanya, PDRB mempunyai pengaruh terhadap jumlah angkatan

kerja yang bekerja dengan asumsi apabila nilai PDRB meningkat, maka jumlah nilai

tambah output dalam seluruh unit ekonomi disuatu wilayah akan meningkat. Output

yang jumlahnya meningkat tersebut akan menyebabkan terjadinya peningkatan

terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja yang diminta (pengangguran menurun)

serta dapat mengurangi angka kemiskinan (Parwata et all, 2016).

Namun demikian tingginya tingkat pertumbuhan PDRB tidak menjamin bahwa

seluruh penduduk disuatu wilayah telah menikmati kemakmuran. Pertumbuhan

ekonomi yang tinggi belum dapat menggambarkan terjadinya penurunan

kemiskinan secara signifikan. Hal ini dikarenakan pembangunan ekonomi tidak

semata-mata diukur berdasarkan pertumbuhan produk domestik regional bruto

(PDRB) secara keseluruhan, tetapi harus memperhatikan sejauh mana distribusi

pendapatan telah menyebar secara merata ke lapisan masyarakat serta siapa yang

telah menikmati hasil-hasilnya (Sukirno, 2000:14).

Page 15: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

4

Pertumbuhan ekonomi diyakini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

penurunan jumlah kemiskinan. Namun demikian pengaruh tersebut dapat saja

berbeda antara negara yang satu dengan negara lainnya. Keadaan distribusi

pendapatan, jumlah penduduk, urbanisasi memiliki kaitan penting dalam

menentukan pengaruh yang terjadi antara pertumbuhan ekonomi dengan penurunan

jumlah kemiskinan (Hasan dan Quibria, 2002).

PDRB per kapita adalah nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing

penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi. Pertumbuhan PDRB tanpa

dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan

dalam pembagian dari penambahan pendapatan (cateris paribus), yang selanjutnya

akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan

kemiskinan (Tambunan, 2001). Oleh karena selain dilihat dari sisi pertumbuhan

PDRB, nilai PDRB per kapita dapat digunakan sebagai faktor yang dapat

mengurangi angka kemiskinan.

Menurut Seth W. Northon (2002) menyatakan bahwa pertumbuhan PDRB

yang tinggi dan PDRB per kapita tinggi berarti terdapat lebih banyak pekerjaan

yang lebih baik dan tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini kemudian akan

meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga standar hidup layak

masyarakat dapat meninggkat atau dengan kata lain angka kemiskinan akan

berkurang. Semakin besar PDRB per kapita suatu negara atau daerah, semakin

makmur masyarakatnyaa. Oleh karena itu, PDRB per kapita juga seringkali

digunakan untuk membandingkan pertumbuhan ekonomi antarnegara.

Page 16: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

5

PDRB yang selama ini digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi suatu

wilayah, tidak secara langsung berkaitan dengan pembangunan manusia. Subjek

dari pembangunan itu sendiri adalah sumber daya manusia. Secara teori sederhana,

jika manusia tidak memiliki keterampilan maka ia tidak akan memiliki pendapatan

yang menyebabkan daya belinya berkurang sehingga masuk ke dalam lingkar

kemiskinan.

Dalam menentukan kualitas manusia, UNDP menggunakan Human

Development Index (HDI) atau IPM. Pengertian pembangunan manusia sangatlah

luas, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia, dari kebebasan

mengungkapkan pendapat, kesetaraan gender, lapangan pekerjaan, gizi anak,

sampai melek huruf orang dewasa. Sedangkan, indeks pembangunan manusia

mempunyai lingkup yang lebih sempit. Indeks ini hanya dapat mengukur sebagian

saja dari keadaan pembangunan manusia, terutama karena banyak aspek dari

kehidupan manusia, seperti kebahagian atau hubungan di dalam masyarakat tak

dapat diukur dengan angka.

Menurut BPS di dalam IPM terdapat 3 bidang dimensi yang digunakan sebagai

dasar perhitungan, yakni; umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar

hidup layak. Dari waktu ke waktu pemerintah telah menjalankan berbagai progam

dengan tujuan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas

SDM salah satunya adalah melalui program pendidikan yang dapat menjangkau

seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan merupakan sebuah pionir dalam

berkembangnya pembangunan suatu bangsa sehingga menjadi permasalahan yang

tidak bisa dipandang sebelah mata. Jika dunia pendidikan belum mampu didapatkan

Page 17: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

6

oleh semua lapisan masyrakat, maka pembangunan bangsa tersebut tidak akan

berjalan dengan cepat. Karena aktor dari pembangunan itu sendiri adalah masyrakat

yang berkualitas sehingga mampu dan bijak dalam mengelola sumber-sumber daya

modal/alam yang ada di wilayahnya. Dalam program kesehatan pemerintah secara

bertahap memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat, dan program yang telah

berkembang hingga saat ini salah satunya adalah BPJS. Tujuan dari peningkatan

IPM tersebut adalah tentu nya untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan

masyarakatnya.

Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,

ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Keseriusan pemerintah

dalam program pendidikan telah diwujudkan dalam program wajib belajar 12 tahun.

Semakin tinggi tingkat sekolah yang diterima oleh masyarakat, keuntungan yang

diperoleh adalah peningkatan kualitas SDM serta pembangunan karakter

masyarakat itu sendiri. Todaro menyebutkan bahwa peningkatan kemampuan tidak

langsung akan berpengaruh terhadap meningkatnya utilitas sehingga meningkatkan

pendapatan (Todaro, 2000).

Menurut Nazara, Suahasil (2007) bahwa; Pertama, kemiskinan dikaitkan

dengan ketidakmampuan dalam mencapai pendidikan yang tinggi, hal ini berkaitan

dengan mahalnya biaya pendidikan, walaupun pemerintah Indonesia telah

mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan uang bayaran di tingkat Sekolah

Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun komponen biaya

pendidikan lain yang harus dikeluarkan masih cukup tinggi, seperti uang buku dan

seragam sekolah. Biaya yang harus di-keluarkan orang miskin untuk

menyekolahkan anaknya juga harus termasuk biaya kehilangan dari pendapatan

Page 18: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

7

(apportunity cost) jika anak mereka bekerja. Kedua, kemiskinan juga selalu

dihubungkan dengan jenis pekerjaan tertentu.

Secara nasional, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan

yang signifikan dari tahun 1999-2017. Berikut data jumlah penduduk miskin dan

persentase penduduk miskin di Indonesia :

Gambar 1.1

Jumlah dan Presentasi Penduduk Miskin 1999-2017

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2017

Secara umum, pada periode 1999–September 2017 tingkat kemiskinan di

Indonesia mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase dimana

pada tahun 2017 tingkat persentase penduduk miskin di Indonesia adalah sebesar

10,12% dengan jumlah penduduk sekitar 26,58 juta jiwa. Tingkat kemiskinan dan

jumlah penduduk miskin yang terus menurun dari tahun 2007 hingga 2012

mengindikasikan adanya keberhasilan dari beberapa program pengentasan

kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah.

Page 19: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

8

Di Indonesia kemiskinan selalu terkait dengan sektor pekerjaan di bidang

pertanian untuk daerah pedesaan dan sektor informal di daerah perkotaan. Pada

tahun 2004 terdapat 68,7 persen dari 36,10 juta orang miskin tinggal di daerah

pedesaan dan 60 persen diantaranya memiliki kegiatan utama di sektor pertanian

yang merupakan penyebab utama kemiskinan. Dalam studi tersebut juga ditemukan

bahwa sektor pertanian menyumbang lebih dari 50 persen terhadap total kemiskinan

di Indonesia dan ini sangat kontras jika dibandingkan dengan sektor jasa dan

industri (Sudaryanto dan Rusastra, 2006).

Gambar 1.2

Persebaran Jumlah Penduduk Miskin Menurut Pulau (2017)

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) 2017

Pada tabel tersebut terlihat bahwa persentase penduduk miskin terbesar berada

di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 21,23 persen, sementara

persentase penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu sebesar

6,18 persen. Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di

pulau Jawa yakni 13,94 juta orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah

berada di pulau Kalimantan 0,98 juta orang. Berdasarkan data di atas dapat dilihat

bahwa hampir 50% jumlah penduduk miskin di Indonesia berada di pulau Jawa.

Page 20: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

9

Tingkat kemisikinan yang tinggi ini salah satunya disebabkan kepadatan populasi

penduduk di pulau Jawa sangat tinggi. Kepadatan penduduk ini memiliki dampak

terhadap kualitas hidup masyarkat, diantaranya; persaingan pekerjaan, persaingan

pemukiman, meningkatnya angka kriminalitas dan, biaya hidup yang semkin tinggi

(Charis Christiani, Pratiwi Tedjo, Bambang Martono: 2012).

Menurut BPS kemiskinan dapat diukur menggunakan konsep kemampuan

memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Pendekatan ini memandang

kemiskinan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Salah satu

kebijakan yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat adalah kebijakan upah

minimum. Kebijakan upah minimum regional yang kewenangannya dimiliki oleh

pemerintah provinsi dan kabupaten merupakan kebijakan yang tujuannya adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja/buruh.

Kebijakan upah minimum dinilai meringankan pemerintah karena pemerintah

tidak perlu menyiapkan anggaran yang besar untuk membuat kebijakan tersebut.

Upah minimum regional umumnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Upah minimum dianggap mampu mengurangi tingkat kemiskinan jika nilai

upah minimum riil nya lebih besar dari tingkat inflasi yang berlaku saat itu dan

produktivitas dari para pekerjanya juga tinggi sehingga daya beli riil masyarakat

tidak mengalami penurunan.

Upah minimum ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup layak

dimaksudkan untuk melindungi kesejahteraan pekerja. Menurut Kuncoro (2003)

semua ukuran kemiskinan didasarkan pada konsumsi terdiri dari dua elemen yaitu,

Page 21: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

10

(1) pengeluaran yang diperlukan untuk membeli standar gizi minimum dan

kebutuhan mendasar lainnya; dan (2) jumlah kebutuhan lain yang sangat bervariasi,

yang mencerminkan biaya partisipasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Kebijakan penetapan upah minimum adalah suatu upaya yang dilakukan untuk

memenuhi standar hidup minimum masyarakat. Upah minimum diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan upah rendah. Jika efektif, upah

minimum dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mengurangi kemiskinan

karena dapat membantu penduduk miskin untuk keluar dari kemiskinan.

Setiap wilayah di negara Indonesia mempunyai tingkat UMR yang berbeda-

beda. Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja

No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum. Upah minimum di

Indonesia sejak Januari 2001, otoritas penetapannya didesentralisasikan kepada

Gubernur. Regulasi terkait dengan upah minimum masih menjadi tanggung jawab

Kementerian Ketenagakerjaan, termasuk menerbitkan pedoman komponen

kebutuhan hidup layak yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu dasar

untuk menetapkan upah minimum.

Dengan latar belakang demikian, studi ini bertujuan untuk melihat bagaimana

pengaruh faktor-faktor diantaranya: Indeks Pembangunan Manusia (IPM), PDRB

per kapita dan Upah Minimum tehadap Tingkat Kemiskinan di wilayah

kabupaten/kota di pulau Jawa.

Page 22: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Bagaimana pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap tingkat

kemiskinan kabupaten/kota di pulau Jawa?

2. Bagaimana pengaruh PDRB per kapita terhadap tingkat kemiskinan

kabupaten/kota di pulau Jawa?

3. Bagaimana pengaruh upah minimum terhadap tingkat kemiskinan

kabupaten/kota di pulau Jawa?

4. Bagaimana pengaruh indeks pembangunan manusia, PDRB per kapita,

dan upah minimum secara simultan terhadap tingkat kemiskinan

kabupaten/kota di pulau Jawa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh nilai indeks

pembangunan manusia terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di pulau

Jawa.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimaa pengaruh PDRB per kapita

terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di pulau Jawa.

c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh upah minimum terhadap tingkat

kemiskinan kabupaten/kota di pulau Jawa.

Page 23: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

12

d. Untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia, PDRB per

kapita, dan upah minimum secara simultan terhadap tingkat kemiskinan

kabupaten/kota di pulau Jawa.

D. Manfaat Penelitan

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi kepada pihak-pihak berikut ini :

a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau rujukan

pada penelitian sejenis atau untuk mengembangkan penelitian ekonomi

lainnya.

b. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi

sumber data dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan kebijakan

ekonomi dan penentuan program-progam pembangunan yang tepat untuk

suatu daerah.

Page 24: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

13

A. Landasan Teori

1. Kemiskinan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Kemiskinan

Ada banyak definisi dan konsep mengenai kemiskinan. Menurut world

bank (2007), yang mendefinisikan miskin secara ekonomi berdasarkan

penghasilan kurang dari atau sama dengan US$1 per hari. Sementara

definisi menurut UNDP (2007), kemiskinan adalah suatu situasi dimana

seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi

kebutuhan dasar, sementara lingkungan pendukungnya kurang memberikan

peluang untuk meningkatkan kesejahteraan secara berkesinambungan atau

untuk keluar dari kerentanan. Dapat disimpulkan kemiskinan adalah kondisi

dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi

kebutuhan-kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Ketidakmampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,

pendidikan, dan kesehatan.

Menurut Todaro, Michael P. dan Smith (2008), terdapat 2 jenis

kemiskinan menurut sifatnya, yaitu kemiskinan abolut dan kemiskinan

relatif. Kemiskinan yang diukur dengan mengacu pada garis kemiskinan

disebut kemiskinan absolut, sedangkan kemiskinan yang pengukurannya

tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif.

Page 25: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

14

1. Kemiskinan Absolut

Kemisknan absoult merupakan kemiskinan yang dikaitkan dengan

perkiraan tingkat pendapatan dan kebutuhan yang hanya dibatasi pada

kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum yang memungkinkan

seseorang untuk hidup secara layak. Nilai minimum tersebut digunakan

sebagai batas garis kemiskinan. Garis kemiskinan pada tingkat yang

selalu konstan secara riil, sehingga dapat ditelusuri kemajuan yang

diperoleh dalam menanggulangi kemiskinan pada level absolut

sepanjang waktu.

World bank menggunakan tingkat kemiskinan absolut ini untuk

mengetahui jumlah penduduk miskin. Menurut World Bank (2007)

penduduk miskin adalah mereka yang hidup kurang dari US$1 per hari

dalam PPP (Purchasing Power Parity), dan kemiskinan menengah

adalah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah US$ 2 per

hari. Namun pengukuran standar minimum ini tidak menjadi acuan bagi

semua negara.

Untuk menentukan kemiskinan absolut diukur dengan menghitung

jumlah penduduk yang memiliki pendapatan per kapita yang tidak

mencukupi untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang nilainya

ekuivalen dengan 20 kg beras per kapita per bulan untuk daerah

pedesaan, dan 30 kg beras untuk daerah perkotaan atau dengan standar

kecukupan pangan individu untuk mencukupi kebutuhan pokok

minimum energi kalori (2100 kilo kalori per kapita per hari).

Dengan demikian kemiskinan diukur dengan membandingkan tingkat

pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk

Page 26: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

15

memperoleh kebutuhan dasarnya yakni makanan, pakaian dan perumahan

agar dapat menjamin kelangsungan hidupnya.

2. Kemiskinan Relatif

Kemiskinan relatif adalah keadaan perbandingan antara kelompok

pendapatan dalam masyarakat, yaitu antara kelompok yang mungkin

tidak miskin karena mempunyai tingkat pendapatan yang lebih tinggi

dari garis kemiskinan, dan kelompok masyarakat yang relatif lebih kaya.

Kemiskinan ini dilihat dari aspek ketimpangan sosial, karena ada orang

yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi masih

jauh lebih rendah dibanding masyarakat sekitarnya. Ketimpangan ini

digunakan untuk mengukur distibrusi pendapatan.

b. Penyebab Kemiskinan

Menurut Todaro (2000) menyatakan bahwa variasi kemiskinan di

negara berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) perbedaan

geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan, (2) perbedaan sejarah,

sebagian dijajah oleh negara yang berlainan, (3) perbedaan kekayaan

sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya, (4) perbedaan

peranan sektor swasta dan negara, (5) perbedaan struktur industri, (6)

perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik

negara lain dan, (7) perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan

kelembagaan dalam negeri.

Menurut Nazara, Suahasil (2007), kemiskinan selalu dikaitkan dengan

ketidakmampuan dalam mencapai pendidikan tinggi, hal ini berkaitan

dengan mahalnya biaya pendidikan. Kebijakan pemerintan dalam program

bebas biaya sekolah belum sepenuhnya mengatasi permasalahan didalam

Page 27: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

16

upaya pencapaian pendidikan. Komponen biaya pendidikan lain yang harus

dikeluarkan masih cukup tinggi, seperti uang buku dan seragam sekolah.

Kemiskinan juga selalu dihubungkan dengan jenis pekerjaan tertentu.

Di Indonesia kemiskinan selalu terkait dengan sektor pekerjaan di bidang

pertanian untuk daerah pedesaan dan sektor informal di daerah perkotaan.

Menurut Suryahadi, Suryadarma dan Sumarto (2006), yang menemukan

bahwa selama periode 1984 dan 2002, baik di wilayah pedesaan maupun

perkotaan, sektor pertanian merupakan penyebab utama kemiskinan. Dalam

studi tersebut juga ditemukan bahwa sektor pertanian

menyumbPengembangan sumber daya alam pada suatu negara tergantung

pada kemampuan produktif manusianya. Jika penduduk negara tersebut

terbelakang dan buta huruf, langka akan keterampilan teknik, pengetahuan

dan aktivitas kewiraswastaan, maka sumber daya alam yang ada akan tetap

terbengkalai, kurang atau bahkan salah guna. Di lain pihak, keterbelakangan

sumber daya alam ini menyebabkan keterbelakangan manusia.

Keterbelakangan sumber daya alam merupakan sebab sekaligus akibat

keterbelakangan manusia.

Berdasarkan uarain di atas, dapat dikatakan bahwa faktor penyebab

kemiskinan sangat komplek dan saling mempengaruhi, artinya kemiskinan

terjadi bukan disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi multi faktor. Namun

demikian secara garis besar faktor dominan yang mempengaruhi timbulnya

kemiskinan diantaranya; pendidikan, pendapatan, lokasi, keterbatasan akses

diantaranya akses ke kesehatan, keuangan dan pelayanan publik lainnya.

Page 28: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

17

2. Indeks Pembangunan Manusia

a. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu indeks yang

merupakan indikator yang dapat menggambarkan perkembangan

pembangunan manusia secara representatif dan terukur. IPM pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1990 oleh UNDP. Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar bagi manusia dan

secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang

merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga komponen tersebut 21

adalah peluang hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan hidup

layak (living standards). Peluang hidup dihitung berdasarkan angka harapan

hidup ketika lahir, pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah

dan angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas, dan hidup layak

diukur dengan pengeluaran per kapita yang didasarkan pada paritas daya

beli (purchasing power parity). Proses pembangunan sumber daya manusia

adalah suatu proses yang berjangka panjang yang membutuhkan interaksi

dari semua sektor yang akan terjadi dengan bertahap (UNDP, 2008).

IPM menurut BPS merupakan ukuran pencapaian pembangunan

manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dihitung

berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat komponen, yaitu

angka harapan hidup yang mengukur keberhasilan dalam bidang kesehatan,

angka melek huruf dan rata-rata lamanya bersekolah yang mengukur

keberhasilan dalam bidang pendidikan, dan kemampuan daya beli

masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata

Page 29: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

18

besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang

mengukur keberhasilan dalam bidang pembangunan hidup yang layak. IPM

mengukur dimensi pokok pambangunan manusia yang dinilai

mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk.

b. Komponen Indeks Pembangunan Manusia

Menurut UNDP (1995), indeks pembangunan manusia digunakan

sebagai tolak ukur pembangunan sumber daya manusia yang yang

dirumuskan secara konstan, dianggap tidak akan pernah memberikan

gambaran pembangunan secara menyeluruh. IPM terdiri dari 3 (tiga)

komponen yang mempengaruhi tingkat keberhasilan pembangunan manusia

yakni:

a. Komponen Kesehatan

Indeks harapan hidup atau dsebut juga lamanya hidup diartikan

bahwa bertahan lebih lama dapat diukur dengan indeks harapan hidup

saat lahir dan angka kematian bayi per seribu penduduk. Dengan

menyertakan informasi tentang angka kelahiran dan kematian per

tahunnya, dimana variabel tersebut diharapkan mampu

mempresentasikan rata-rata lama hidup beserta hidup sehat masyarakat.

Dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan informasi orang yang

meninggal pada periode waktu tertentu, maka digunakan metode tidak

langsung. Untuk perhitungan secara tidak langsung dilakukan

berdasarkan dua data dasar yaitu rata-rata jumlah lahir hidup dan rata-

rata anak yang masih hidup dari wanita yang pernah kawin untuk

Page 30: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

19

mendapatkan indeks harapan hidup dengan menetapkan standar angka

harapan hidup berdasarkan nilai maksimum dan minimumnya.

Sementara itu untuk menghitung indeks harapan hidup digunakan

nilai maksimum harapan hidup sesuai standar UNDP, dimana angka

tertinggi sebagai batas atas untuk penghitungan indeks dipakai 85 tahun

dan terendah 25 tahun.

b. Komponen Pendidikan

Dalam indeks pembangunan manusia komponen pendidikan

diwakili oleh Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah.

Angka Melek Huruf adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia

15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah

penduduk usia 15 tahun ke atas. Batas maksimum untuk angka melek

huruf adalah 100 sedangkan batas minimum adalah 0 (standar UNDP).

Hal ini menggambarkan kondisi 100 persen atau semua masyarakat

mampu membaca dan menulis, dan nilai nol mencerminkan kondisi

sebaliknya. Sedangkan Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah

tahun yang dihabiskan oleh penduduk yang berusia 15 tahun ke atas

untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Batas maksimum untuk rata-rata lama sekolah adalah 15 tahun dan batas

minimum sebesar 0 tahun (standar UNDP).\

c. Komponen Daya Beli

Untuk mengukur dimensi standar hidup layak (daya beli), UNDP

mengunakan indikator yang dikenal dengan real per kapita. Untuk

perhitungan IPM sub nasional (provinsi atau kabupaten/kota) tidak

Page 31: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

20

memakai PDRB per kapita karena PDRB per kapita hanya mengukur

produksi suatu wilayah dan tidak mencerminkan daya beli riil

masyarakat yang merupakan konsentrasi IPM. Untuk mengukur daya

beli penduduk antar provinsi di Indonesia, BPS menggunakan data rata-

rata konsumsi 27 komoditi terpilih dari Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) yang dianggap paling dominan dikonsumsi oleh oleh

masyarakat Indonesia dan telah distandarkan agar bisa dibandingkan

antar daerah dan antar waktu yang disesuaikan dengan indeks PPP

(Purchasing Power Parity). Dalam indeks pembangunan manusia

komponen daya beli diwakili oleh pendapatan perkapita riil yang

Disesuaikan yaitu rata-rata pengeluaran perkapita penduduk yang sudah

distandarkan dengan mendeflasikan melalui indeks harga konsumen.

c. Tujuan dan Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

a). Tujuan Indeks Pembangunan Manusia

Menurut UNDP (1995), tercapainya tujuan pembangunan manusia,

ada empat hal penting yang harus diperhatikan adalah produktivitas,

pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan. Empat hal pokok

tersebut memuat pijakan- pijakan yang dijelaskan secara singkat

sebagai berikut:

1. Produktivitas

Kemampuan masyarakat dalam meningkatkan produktifitas

dan berperan penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan

memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga pembangunan ekonomi

juga dapat digolongkan dalam bagian pembangunan manusia.

Page 32: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

21

2. Pemerataan

Dalam hal mendapatkan kesempatan dan akses terhadap

semua sumber daya ekonomi dan sosial, penduduk memiliki

kesempatan yang sama dalam hal tersebut. Oleh karena itu kegiatan

yang dapat meminimalisir kesempatan untuk mendapatkan akses

tersebut harus diperhatikan, sehingga mereka dapat memperoleh

manfaat dan kesempatan yang ada dan ikut berperan dalam

kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

3. Kesinambungan

Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial dipastikan

tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga disiapkan untuk

disiapkan untuk generasi yang akan datang.

4. Pemberdayaan

Pemberdayaan dalam hal keputusan dan proses yang akan

menentukan arah kehidupan masyarakat ataupun menerima

manfaat dari pembangunan yang ada.

b). Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

Adapun Manfaat dari IPM menurut BPS :

1. Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup

manusia (masyarakat/penduduk),

2. Menentukan peringkat atau level pembangunan suatu

wilayah/negara

Page 33: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

22

3. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain

sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai

salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

3. PDRB Per Kapita

Menurut Mankiw (2006) PDB adalah nilai pasar barang dan jasa akhir

yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu. PDB

sering di anggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian.

Menurut BPS (2017) PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau

merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai barang

dan jasa akhir yang dihasilkan oleh total seluruh unit ekonomi yang

dijadikan salah satu indikator ekonomi suatu daerah. Disebut total karena

merupakan hasil jumlah dari setiap aktifitas ekonomi dari berbagai sektor

seperti pertanian, perikanan, perhotelan, hiburan, wisata, konstruksi,

industri kreatif dan sektor lainnya dalam wilayah regional yang dicatat

dalam PDRB.

PDRB per kapita merupakan indikator kesejahteraan penduduk suatu

daerah yang lebih baik, PDRB per kapita juga menggambarkan tingkat

kemakmuran (wealth), daya beli (purchasing power parity), dan

kemampuan pembangunan suatu daerah. Angka pendapatan perkapita

Page 34: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

23

didapatkan melalui pembagian pendapatan suatu daerah dengan jumlah

penduduk di daerah tersebut.

Satuan PDRB per kapita adalah rupiah kemudian di transformasikan ke

dalam logaritma natural. Rumus perhitungan PDRB per kapita sebagai

berikut: PDRB / Kapita = PDRB / Jumlah penduduk

Terdapat dua perhitungan PDRB, yaitu atas dasar harga berlaku

(ADHB), dan atas dasar harga konstan (ADHK). PDRB atas dasar harga

berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung

menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun

dasar. Pergeseran struktur ekonomi dapat dilihat dengan mengukur PDRB

atas dasar harga berlaku sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan

ekonomi dari tahun ke tahun digunakan PDRB atas dasar harga konstan.

Menurut Case and Fair (2010), terdapat 3 pendekatan yang digunakan

untuk menghitung angka-angka PDB dan PDRB dalam statistik BPS yaitu

pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

a. Pendekatan Produksi

Pada pendeketan produksi PDB dan PDRB, unit-unit produksi

dalam penyajian ini dikelompokkan dalam 9 lapangan usaha (sektor),

yaitu: (1) pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, (2)

pertambangan dan penggalian, (3) industri pengolahan, (4) listrik, gas

dan air bersih, (5) konstruksi, (6) perdagangan, hotel dan restoran, (7)

Page 35: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

24

pengangkutan dan komunikasi, (8) keuangan, real estate dan jasa

perusahaan, (9) jasa-jasa (termasuk jasa pemerintah).

Dengan rumus: Y=(Q1 x P1)+(Q2 x P2)+(Q3 x P3)+...+(Qn x Pn).\

Keterangan :

Y= Pendapatan nasional

P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n

Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n

b. Pendekatan Pengeluaran

Untuk pendekatan pengeluaran PDB dan PDRB adalah semua

komponen permintaan akhir yang terdiri dari : (1) Pengeluaran

konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) konsumsi

pemerintah, (3) pembentukan modal tetap domestik bruto, (4)

perubahan inventori dan (5) ekspor neto (merupakan ekspor dikurangi

impor). Dengan rumus : Y = C + I + G + (EX – IM), dimana Y adalah

total PDB, C adaklah konsumsi, I adalah investasi, G adalah

pengeluaran pemerintah, EX adalah ekspor, IM adalah impor.

c. Pendekatan Pendapatan

PDB dan PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh

faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu

negara atau daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga

modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan

dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga

penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tak langsung dikurangi

subsidi). Dengan rumus : Y = r + w + i + p, dimana Y adalah total PDB,

Page 36: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

25

r adalah pendapatan dari sewa, w adalah pendapatan dari gaji atau upah,

i adalah pendapatan dari bunga, p adalah pendapatan dari keuntungan

perusahaan.

PDRB dengan ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka

yang sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan

jasa akhir yang akan dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah

pendapatan untuk faktor-faktor produksi.

Page 37: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

26

4. Upah Minimum

a. Pengertian Upah Minimum

Menurut UU No. 13 Tahun 2003, upah minimum adalah suatu

standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku

industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan

usaha atau kerjanya. Menurut Keputusan Menteri No.1 Tahun 1999

Pasal 1 ayat 1, upah minimum adalah upah bulanan terendah yang

terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi

mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun,

berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan

Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan

berlaku selama 1 tahun berjalan.

b. Tujuan Upah Minimum

Menurut Rachman (2005) tujuan penetapan upah minimum

dibedakan secara makro dan mikro. Secara makro penetapan upah

minimum bertujuan untuk (a) pemerataan pendapatan, (b) peningkatan

daya beli pekerja dan perluasan kesempatan kerja, (c) perubahan

struktur biaya industri sektoral, (d) peningkatan produktivitas kerja

nasional, peningkatan etos dan disiplin kerja. Sementara secara mikro

tujuan upah minimum yakni (a) sebagai jaring pengaman agar upah

tidak merosot, (b) mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan

tertinggi di perusahaan, dan (c) meningkatkan penghasilan pekerja pada

tingkat paling bawah.

Page 38: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

27

Sedangkan menurut Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum, upah

minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri atas upah pokok

termasuk tunjangan tetap yang ditetapkan oleh gubernur sebagai jaring

pengaman. Upah minimum terdiri atas :

1. Upah Minimum Provinsi yang selanjutnya disingkat UMP, yaitu

upah minimum yang berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di satu

provinsi.

2. Upah Minimum Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat UMK

adalah upah minimum yang berlaku di wilayah kabupaten/kota.

3. Upah Minimum Sektoral Provinsi yang selanjutnya disingkat

UMSP adalah upah minimum yang berlaku secara sektoral di satu

provinsi.

4. Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota yang selanjutnya

disingkat UMSK adalah upah minimum yang berlaku secara

sektoral di wilayah kabupaten/kota.

Tujuan utama ditetapkannya upah minimum adalah memenuhi

standar hidup minimum seperti untuk kesehatan, efisiensi, dan

kesejahteraan pekerja. Upah minimum adalah usaha untuk mengangkat

derajat penduduk berpendapatan rendah, terutama pekerja miskin.

Semakin meningkat tingkat upah minimum akan meningkatkan

pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraan meningkat dan terbebas

dari kemiskinan. (Kaufman, 2000).

Page 39: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

28

B. Penlitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, berbagai penelitian telah

banyak dilakukan yang berkaitan dengan pengaruh indek pembangunan

manusia, PDRB per kapita, dan upah minimum terhadap tingkat

kemiskinan. Pada bagian ini ditampilkan beberapa penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya sebeagai berikut:

Page 40: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

29

Tabel 2.1

Peneltian Terdahulu

Peneliti

(Tahun) Judul Metode Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Ari Kristin

Prasetyoningrum

(2018)

“Analisis

Pengaruh Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

Pertumbuhan

Ekonomi dan

Pengagguran

Terhadap

Kemiskinan di

Indonesia”

Metode

analisis jalur

menggunaka

n software

WarpPLS

5.0.

IPM berpengaruh

secara langsung

dan negatif

terhadap tingkat

kemiskinan.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia, PDRB

Per Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Cassandra

(2016)

“Analisis faktor-

faktor yang

memengaruhi

tingkat

kemiskinan di

Indonesia”.

Analisis

regresi data

panel dan

fixed effect

model (FEM)

Variabel UMP

memengaruhi

tingkat kemiskinan

di Indonesia secara

positif, sedangkan

variabel

TPT, PDRB dan

IPM secara negatif.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia, PDRB

Per Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Ardhian

Kurniawati,

Beni Teguh

Gunawan,

Disty Putri

ratna

Indrasari

(2017)

“Dampak upah

minimum

terhadap

kemiskinan di

Indonesia tahun

2006-2014”

Analisis

regresi data

panel dengan

model

random effect

model (REM)

Upah minimum

memiliki pengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

kemiskinan.

Variabel x nya

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia, PDRB

Per Kapita Dan

Upah Minimum

Page 41: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

30

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode

Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Putu Seruni

Pratiwi Sudiharta,

Ketut Sutrisna

(2012)

“Pengaruh

PDRB per

kapita,

pendidikan,

dan

produktivitas

tenaga kerja

terhadap

kemiskinan di

Provinsi Bali”

Analisis uji

regresi linier

berganda dan

untuk

melengkapin

ya juga

dilakukan uji

Vector Auto

regressi

(VAR)

Hasil penelitian

analisis VAR

diketahui bahwa

PDRB per kapita,

pendidikan

berpengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

kemiskinan,

sedangkan

produktivitas

tenaga kerja tidak

signifikan.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

kapita Dan Upah

Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Iqbal Bayu

Sunarya,

Dini Indrawati

(2018)

“Analisis

pengaruh

PDRB per

Kapita,

pendidikan,

kesehatan,

pengangguran

dan upah

minimum

terhadap tingkat

kemiskinan di

Jawa Tengah

(2010-2015”

Analisis

regresi data

panel dengan

metode

random effect

model (REM)

Variabel PDRB per

kapita, kesehatan,

dan upah minimum

masing-masing

berpengaruh

negatif dan

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan

sedangkan variabel

pendidikan dan

pengangguran tidak

signifikan.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

31

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode

Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Edy Widodo,

Eli Surianib,

Intan Putri

Ristyaningruma,

Gita Evi

Kusumandari

(2019)

Analisis Regresi

Panel pada

Kasus

Kemiskinan di

Indonesia

Analisis

regresi data

panel dan

fixed effect

model (FEM)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

persentase

penduduk miskin

di Indonesia tahun

2014-2016 adalah

Indeks

Pembangunan

Manusia, Gini

Rasio, dan Angka

Partisipasi Kasar

SMA

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Sussy Susanti

(2013)

Pengaruh

PDRB,

Pengangguran

dan IPM

terhadap

Kemiskinan di

Jawa Barat

dengan

Menggunakan

Analisis Data

Panel

Analisis

regresi data

panel dan

fixed effect

model (FEM)

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa PDRB,

Pengangguran dan

IPM berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat kemiskinan

di Jawa Barat pada

tahun 2009-2011.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

32

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode

Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Safuridar,

Natasya Ika Putri

(2019)

Pengaruh IPM,

Pengangguran

Dan Jumlah

Penduduk

Terhadap Tingkat

Kemiskinan Di

Aceh Bagian

Timur

Analisis

regresi data

panel

Secara simultan

pengaruh IPM,

pengangguran dan

jumlah penduduk di

Kota/Kabupaten

Aceh

Bagian Timur

berpengaruh

signifikan

terhadap tingkat

kemiskinan.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Lia Yulianti

(2019)

Analisis pengaruh

upah minimum

kabupaten/kota

terhadap tingkat

kemiskinan di

jawa tengah tahun

2012-2017

Analisis

regresi data

panel dan fixed

effect model

(FEM)

UMK dan PDRB

memiliki pengaruh

negatif dan signifikan

terhadap tingkat

kemiskinan. IPM

tidak berpengaruh

signifikan pada

kemiskinan.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

33

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode

Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Prima Sukmaraga

(2011)

Analisis pengaruh

IPM, pdrb per

kapita, dan jumlah

pengangguran

terhadap jumlah

penduduk miskin

di provinsi jawa

tengah.

Analisis regresi

data panel

dengan regresi

linear berganda

dengan metode

Ordinary Least

Square (OLS)

Variabel indeks

Pembangunan

Manusia dan PDRB

per kapita

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap jumlah

penduduk miskin di

Provinsi Jawa

Tengah, jumlah

pengangguran

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap jumlah

penduduk miskin di

Provinsi Jawa

Tengah.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

34

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode

Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Anna Marinda,

Nasikh,

Imam Mukhlis,

Mit Witjaksono

(2017)

The analysis of the

economic growth,

minimum wage,

and

unemployment

rate to the poverty

level in East Java

Metode yang

digunakan

dalam

penelitian ini

adalah analisis

regresi dengan

menggunakan

data panel dan

fixed effect

model (FEM)

Penelitian

menunjukkan bahwa

pertumbuhan

ekonomi dan upah

minimum

mempengaruhi secara

negatif tingkat

kemiskinan, namun

pengangguran secara

positif mempengaruhi

tingkat kemiskinan.

Secara bersamaan,

pertumbuhan

ekonomi, upah

minimum, dan

tingkat pengangguran

mempengaruhi

tingkat kemiskinan di

Jawa Timur

.

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan

Page 46: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

35

Peneliti

(Tahun)

Judul

Metode

Hasil

Perbedaaan

Penelitian

Lonnie K. Stevans

(2002)

The Relationship

Between Poverty

and Economic

Growth Revisited

Metode yang

digunakan

dalam

penelitian ini

adalah analisis

regresi dengan

menggunakan

error-corection

model (ECM)

Hasil penelitian

menunjukkan

peningkatan

pertumbuhan

ekonomi secara

signifikan terkait

dengan pengurangan

tingkat kemiskinan

Variabel yang

digunakan

adalah Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM),

PDRB Per

Kapita Dan

Upah Minimum

Terhadap

Kemiskinan

Sumber : Jurnal-jurnal ilmiah, (diolah)

1. Peneltian yang dilakukan oleh Ari Kristin Prasetyoningrum (2018)

dengan judul “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM),

Pertumbuhan Ekonomi dan Pengagguran Terhadap Kemiskinan di

Indonesia”. Variabel indipenden yang digunakan indeks pembanguna

manusia, laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran,

kemudian variabel dependen nya adalah tingkat kemiskinan. Studi kasus

wilayah yang diambil adalah 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian

yaitu sekunder yang merupakan data panel yang terdiri data time series dan

data cross section. Analisis data menggunakan path analysis untuk

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap dependen secara direct

effect dan indirect effect. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa IPM

berpengaruh signifikan negatif terhadap tingkat kemiskinan

Berkurangnya tingkat kemiskinan karena IPM yang meningkat

Page 47: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

36

mengindikasikan bahwa IPM dapat meningkatkan produktivitas kerja

manusia, yang akan meningkatkan pendapatan untuk memenuhi

kebutuhan hidup layak. Sedangakan pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap dalam menurunkan tingkat

Kemudian variabel pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat

kemiskinan

2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Cassandra dengan judul “analisis

faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan di indonesia”.

Variabel indipenden yang digunakan adalah upah minimum,

pengangguran, pdrb, dan indeks pembangunan manusia. Variabel dependennya

adalah tingkat kemiskinan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

deskriptif dan metode kuantitatif dengan model yang terpilih untuk penelitian ini

adalah FEM. Hasil dari penelitian tersebut adalah UMP memengaruhi tingkat

kemiskinan secara signifikan. Hal ini terjadi karena kenaikan tingkat upah

minimum mempunyai efek negatif, yakni mengakibatkan berkurangnya

kesempatan kerja. Variabel TPT memengaruhi tingkat kemiskinan secara

signifikan Perubahan PDRB memengaruhi tingkat kemiskinan secara signifikan

3. Penelitian lain dilakukan oleh Ardhian Kurniawati, Beni Teguh

Gunawan, Disty Putri ratna Indrasari dengan judul “Dampak upah

minimum terhadap kemiskinan di Indonesia tahun 2006-2014”. Variabel

indipenden yang digunakan adalah upah minimum, Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) perkapita, pengangguran dan angka partisipasi

kasar. Sedangkan variabel dependennya adalah tingkat kemiskinan. Hasil

penelitian menunjukkan dampak upah minimum, GDRP perkapita,

pengangguran dan angka partisipasi kasar nyata terhadap kemiskinan.

Keempat variable tersebut berdampak negatif terhadap kemiskinan.

Page 48: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

37

4. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Putu Seruni Pratiwi Sudiharta dan

Ketut Sutrisna dengan judul “Pengaruh PDRB per kapita, pendidikan,

dan produktivitas tenaga kerja terhadap kemiskinan di Provinsi Bali”.

Variabel independen nya adalah PDRB per kapita, pendidikan, dan

produktivitas tenaga kerja. Variabel dependennya adalah kemiskinan.

Berdasarkan hasil uji kausalitas granger pada analisis VAR diketahui

bahwa PDRB per kapita mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Bali.

Hal ini ditunjukkan dengan probabilita pada uji kausalitas granger

sebesar 0,03887 < α (5%). Pendidikan secara parsial berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Bali. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai probabilita variabel pendidikan yang signifikan pada α 10%

dan nilai koefisien β LnX2 sebesar -2,505. Ini berarti jika rata-rata lama

sekolah naik sebesar 1 persen, maka jumlah penduduk miskin akan turun

sebesar 2,505 persen. Produktivitas tenaga kerja secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Bali. Hal ini

ditunjukkan dengan probabilita variabel produktivitas tenaga kerja yang

tidak signifikan pada α 1%, 5%, maupun 10%.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Iqbal Bayu Sunarya dan Dini Indrawati

(2018) dengan judul “Analisis pengaruh PDRB per kapita, pendidikan,

kesehatan, pengangguran, dan upah minimum terhadap tingkat

kemiskinan di provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2015. Variabel

indipenden yang digunakan adalah PDRB perkapita, pendidikan,

kesehatan, pengangguran dan upah minimum. Sedangkan variabel

dependennya adalah tingkat kemiskinan. Berdasarkan hasil estimasi,

variabel PDRB per kapita berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

Page 49: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

38

Variabel pendidikan yang diukur dengan rata-rata lama sekolah tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat kemiskinan. Variabel

kesehatan dan upah minimum memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Variabel pengangguran

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel tingkat kemiskinan.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Edy Widodo, Eli Surianib, Intan Putri

Ristyaningrum, Gita Evi Kusumandari (2019), dengan judul “Analisis

Regresi Panel pada Kasus Kemiskinan di Indonesia”. Variabel

independen nya adalah Indeks Pembangunan Manusia (X1), Gini Rasio

(X3) dan Angka Partisipasi Kasar SMA (X4). Variabel dependennya

adalah Kemiskinan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kenaikan 1

satuan pada variabel X1 maka akan meningkatkan persentase kemiskinan

sebesar 0.662141 persen, dalam setiap kenaikan 1 satuan variabel X3

maka akan meningkatkan persentase kemiskinan sebesar 8.872340

persen, dan dalam setiap kenaikan 1 satuan pada variabel X4 maka akan

meningkatkan persentase kemiskinan sebesar 0.081147 persen.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Sussy Susanti (2013), dengan judul

“Pengaruh PDRB, Pengangguran dan IPM terhadap Kemiskinan di Jawa

Barat dengan Menggunakan Analisis Data Panel”. Variabel

independennya adalah PDRB, IPM dan pengangguran. Variabel

dependennya adalah kemiskinan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa secara parsial variabel PDRB mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap kemiskinan, variabel pengangguran mempunyai

pengaruh positif yang signifikan terhadap kemiskinan, dan IPM

mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap kemiskinan.

Page 50: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

39

8. Penelitian yang dilakukan oleh Safuridar, Natasya Ika Putri (2019),

dengan judul “Pengaruh IPM, Pengangguran Dan Jumlah Penduduk

Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Aceh Bagian Timur” Variabel

independennya adalah Indek Pembangunan Manusia (IPM),

Pengangguran, dan Jumlah Penduduk. Variabel dependennya adalah

Kemiskinan. Secara simultan variabel indeks pembangunan manusia,

pengangguran dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan (nilai Prob

= 0,000019 < α toleransi = 0,05) terhadap tingkat kemiskinan dengan

tingkat kepercayaan 95%. Nilai koefisien IPM di Kabupaten Aceh

Tamiang sebesar 0,308 dan bertanda positif,yang menyatakan bahwa

bentuk hubungan antara ipm dan tingkat kemiskinan di Kabupaten Aceh

Tamiang adalah positif. Hal tersebut berarti jika kenaikan ipm sebesar 1

(satu) satuan dan nilai koefisien penganggurandan jumlah penduduk

tetap, maka akan menaikkan tingkat kemiskinan sebesar 0,308 satuan.

nilai koefisien pengangguran sebesar 0,071 dan bertanda negatif (-0,071),

yang menyatakan bahwa bentuk hubungan antara pengangguran dan

tingkat kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang adalah negatif. Hal

tersebut berarti jika kenaikan pengangguran sebesar 1 (satu) satuan dan

nilai koefisien IPM dan jumlah penduduk adalah konstan, maka

kemiskinan akan turun sebesar 0,071 satuan. Nilai koefisien jumlah

penduduk sebesar -0,140690 di Kabupaten Aceh Tamiang dan signifikan.

Hal tersebut memberikan makna bahwa jumlah penduduk dapat

menjelaskan kemiskinan. Secara parsial pengaruh jumlah penduduk

terhadap kemiskinan adalah negatif yang artinya jika jumlah penduduk

naik sebesar 1 (satu) satuan dan apabila nilai koefisien IPM dan

Page 51: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

40

pengangguran adalah konstan, maka tingkat pengangguran akan turun

sebesar 0,140 satuan.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Lia Yulianti (2019) Analisis pengaruh

upah minimum kabupaten/kota terhadap tingkat kemiskinan di jawa

tengah tahun 2012-2017. Variabel independennya Upah Minimum

Kabupaten (UMK), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan variabel dependennya adalah

kemiskinan. Hasilnya penelitian ini menunjukkan UMK dan PDRB

memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan.

Sedangkan IPM tidak berpengaruh signifikan pada kemiskinan.

Sehingga, upah minimum dapat digunakan sebagai salah satu kebijakan

dalam mangurangi kemiskinan di Jawa Tengah.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Prima Sukmaraga (2011) dengan judul

“Analisis pengaruh IPM, PDRB Per Kapita, dan jumlah pengangguran

terhadap jumlah penduduk miskin di provinsi jawa tengah”. Vartiabel

independennya adalah IPM, PDRB Per Kapita dan Jumlah

Pengangguran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah, PDRB per

kapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk

miskin di Provinsi Jawa Tengah, dan jumlah pengangguran berpengaruh

positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa

Tengah.

Page 52: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

41

11. Penelitian yang dilakukan oleh Anna Marinda, Nasikh, Imam Mukhlis,

Mit Witjaksono (2017) dengan judul “The analysis of the economic

growth, minimum wage, and unemployment rate to the poverty level in

East Java. Penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan

upah minimum memengaruhi tingkat kemiskinan secara negatif

pengangguran secara positif mempengaruhi tingkat kemiskinan. Secara

bersamaan, pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan tingkat

pengangguran mempengaruhi tingkat kemiskinan di Jawa Timur.

12. Penelitian yang dilakukan oleh Lonnie K. Stevans (2002) dengan judul

“The analysis of the economic growth, minimum wage, and

unemployment rate to the poverty level in East Java. The Relationship

Between Poverty and Economic Growth Revisited”. Kesimpulannya

adalah bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat memiliki

pengaruh yang lebih besar pada pengurangan kemiskinan. Implikasinya

di sini adalah beberapa pekerja mungkin tidak dipekerjakan di bawah

kondisi pertumbuhan normal, tetapi mungkin menemukan peningkatan

peluang kerja selama periode pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

berkelanjutan.

Page 53: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

42

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

IPM

Kemiskinan

Metode Analisis :

Regresi Linear

Berganda

Hasil Pembahasan

Pulau Jawa merupakan wilayah di Indonesia dengan junmlah penduduk

terbanyak di Indonesia. Tingkat kemiskinan di pulau Jawa dipengaruhi oleh

berbagai faktor diantaranya indek pembangunan manusia, PDRB per kapita,

upah minimum, dan faktor-faktor lainnya.

PDRB PERKAPITA

IPM

Kesimpulan

Page 54: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

43

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

masalah yang ditetapkan (Hamid, 2010).

Penelitian ini menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia,

PDRB per kapita, dan upah minimum terhadap tingkat kemiskinan di

kabupaten/kota di Pulau Jawa. Variabel independen yang terdiri dari indeks

pembangunan manusia, PDRB per kapita dan upah minimum berpengaruh

terhadap tingkat kemiskinan sebagai variabel terikatnya. Kemiskinan

merupakan ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup

sesuai standar kebutuhan layak hidup atau standar minimum. Banyak faktor

yang menjadi penyebab kurang mampu nya daya beli masyarakat, misalnya

minimnya pendapatan, kalahnya persaingan tenaga kerja karena rendahnya

tingkat pendidikan masyarakat, pendidikan yang belum merata, dan

mahalnya biaya pendidikan. Pada tahap awal pembangunan tingkat

kemiskinan cenderung meningkat dan pada saat mencapai tahap akhir

pembangunan, jumlah penduduk miskin akan berukurang secara berangsur-

angsur. (Tambunan, 2001).

Page 55: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

44

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara, dimana dengan ini masih harus diuji

kembali kebenarannya. Untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka dilakukan uji

F-statistik, yaitu dengan membandingkan probability value F-statistik < α = 5%.

Jika probability value t-statistik < α = 5% maka variabel independen secara

individual mampu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, dan

sebaliknya.

Berdasarkan tinjauan kajian pustaka yang ada maka peneliti mencoba untuk

merumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis dari penelitian ini

adalah:

1. Variabel indeks pembangunan manusia (IPM) memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap kemiskinan di kabupaten/kota di pulau Jawa.

2. Variabel PDRB per kapita memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap

kemiskinan di kabupaten/kota di pulau Jawa.

3. Variabel upah minimum memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan di kabupaten/kota di pulau Jawa.

4. Variabel indeks pembangunan manusia (IPM), PDRB per kapita, dan

upah minimum secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan

terhadap kemiskinan di kabupaten/kota di pulau Jawa.

Page 56: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam sebuah penelirian diperlukan suatu batasan ruang lingkup

dengan tujuan agar subjek, objek dan waktu dari periode tidak melebihi dari

tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pengaruh indeks pembangunan manusia, pertumbuhan pdrb dan

upah minimum terhadap kemiskinan. Metode penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif dimaksudkan agar penelitian

yang dilakukan lebih bersifat objektif berdasarkan angka yang dihasilkan

kemudian dikaitkan dengan teori yang ada dan terbebas dari pengaruh

penilaian subjektif pribadi peneliti. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi data panel, data panel merupakan analisis yang

menggabungkan data cross section dengan data time series.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel

tidak bebas (Dependent Variabel) dan tiga variabel bebas (Independent

Variabel). Dependent variabel adalah tingkat kemiskinan (Y). Independent

variabel terdiri dari : Indeks pembangunan manusia (X1), PDRB per kapita

(X2), dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (X3).

Penelitan ini menggunakan wilayah sampel kabupaten/kota yang ada di

pulau Jawa dengan jangka waktu 2015-2017.

Page 57: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

46

B. Metode Pengumpulan Data

Data kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yang telah diolah dan dipublikasikan didalam berita resmi statistik

oleh lembaga Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang digunakan adalah

gabungan dari data time series dan cross section yang terdiri 105

kabupaten/kota dan runtutan waktu dari tahun 2015-2017. Data dibagi

menjadi dua garis besar yaitu time-series dan cross-section. Gabungan

antara dua itu adalah data panel. Atau dapat dikatakan, data panel

merupakan data yang memiliki cross-sectional unit yang sama dan

dilakukan setiap waktu. (Gujarati, 2006) Manfaat dari penggunaan data

panel antara lain:

1. Estimasi data panel dapat mengambil heterogenitas dalam individu secara

eksplisit ke dalam model atau persamaan

2. Memberikan data yang lebih informatif, variabilitas, serta collinearity

yang lemah antar variabel.

3. Sesuai untuk mempelajari dinamika perubahan (dynamics of change)

kebebasan lebih banyak dan efisien.

4. Dapat memperkaya analisis empiris dengan cara-cara yang tidak mungkin

menggunakan data timeseries atau cross-section.

C. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.

Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan

masalah yang tekah terjadi pada masa lalu maupun masa sekarang atau saat

Page 58: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

47

penelitian ini berlangsung. Terdapat ciri-ciri penelitian deskriptif yaitu

terdapat hubungan dengan keadaan yang terjadi pada saat itu, dapat

menguraikan satu variabel atau beberapa variabel yang diuraikan satu

persatu, tidak memanipulasi variabel atau tidak ada perlakuan (Ronny

Kountur, 2013). Pemilihan analisis pada penelitian ini didasarkan untuk

melihat kondisi yang terjadi pada beberapa tahun yang lalu serta

menjelaskan sebab dan fakta yang terjadi terhadap variabel yang diteliti.

1. Penentuan Model Analisis

Penelitian ini menggunakan data panel untuk mengolah data,

karena dengan menggunakan data panel terdapat beberapa kelebihan.

Menurut (Gujarati, 2013), keuntungan menggunakan data panel sebagai

erikut:

1. Dengan menggabungkan informasi dari data time series dan cross

section dapat mengatasi masalah yang timbul karena ada masalah

penghilangan variabel (omitted variable).

2. Dengan data panel yang menggabungkan antara time series dan

cross section, maka hasil yang didapatkan lebih akurat serta nilai

degrr of freedom akan lebih tinggi dan menghasilkan estimasi yang

lebih efisien.

3. Data panel lebih memberikan peluang observasi yang lebih banyak

dibandingkan metode lain, karena akan meminimalisasikan bias dan

mampu mengurangi kolinearitas antar variabel.

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear

berganda.(multiple regression). Regresi dalam pengertian menurut

Page 59: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

48

Gujarati (2013) ialah sebagai kajian terhadap ketergantungan satu

variabel, yaitu variabel tergantung terhadap satu atau lebih variabel

lainnya atau yang disebut sebagai variabel – variabel eksplanatori

dengan tujuan untuk membuat estimasi atau memprediksi rata – rata

populasi atau nilai rata-rata variabel tergantung dalam kaitannya dengan

nilai – nilai yang sudah diketahui dari variabel ekslanatorinya.

Selanjutnya, meski analisis regresi berkaitan dengan ketergantungan

atau dependensi satu variabel terhadap variabel-variabel lainnya hal

tersebut tidak harus menyiratkan sebab-akibat (causation).

Dalam regresi data panel terdapat model yang dapat digunakan.

Model tersebut antara lain: Pooled Least Square (PLS), Fixed Effects

Model (FEM), Random Effect Model (REM) (Gujarati, 2013):

a. Pendekatan Kuadrat Terkecil (Pool Least Squares)/PLS

Yaitu teknik yang paling mudah dan sederhana dengan cara

mengasumsikan data gabungan yang ada. Model ini hanya

menggabungkan seluruh data time series dan cross section,

kemudian estimasi model dengan menggunakan metode Ordinary

Least Square (OLS). Hasil dari regresi ini dianggap berlaku untuk

semua objek pada semua waktu. Keuntungan penaksiran

menggunakan OLS yaitu data lebih banyak dan bervariasi,

heterogenitas individu atau kelompok secara eksplisit seperti model

lainnya tidak di eksploitasi (Effendi, 2014). Pada metode OLS

(Ordinary Least Square) memiliki kekurangan, yaitu terletak pada

ketidaksesuaian model dengan keadan yang sesungguhnya. Kondisi

Page 60: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

49

tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan

sangat berbeda pada kondisi objek pada waktu yang lain. (Winarno,

2009)

b. Pendekatan Effek Tetap (Fixed Effect Model)

Model yang dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek

meskipun dengan koefisien regresi yang sama. Model ini juga

memperhitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi

masalah omitted variables yang mungkin membawa perubahan pada

intercept time series atau cross section. Menurut Winarno (2009),

model FEM dengan efek tetap maksudnya adalah bahwa satu objek,

memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu.

Pendekatan Effek Acak (Random Effect Model)

Dengan menggunakan model ini, kita tidak dapat melihat

pengaruh dari berbagai karakteristik yang bersifat konstan dalam

waktu atau konstan di antara individual. Model ini mengestimasi

data panel dimana melibatkan hubungan eror term. Perbedaan

intersep diakomodasi oleh eror term masing-masing. Keuntungan

dari model ini yaitu menghilangkan heterokedasitas.

Rumusan model penelitian ini adalah sebagai berikut :

KM𝑖j = β0+β1IPM𝑖j+β2PDRB𝑖j+ β3UMK+𝜀𝑖j

Dimana :

KMij = Kemiskinan di kab/kota i pada periode j

IPMij = Indeks pembangunan manusia di kab/kota i pada periode j

PDRBij = PDRB per kapita di kab/kota i pada periode j

Page 61: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

50

UMKij = Upah minimum kab/kota i pada periode j

β0 = Intercept/Konstanta

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

𝜀 = error term

Untuk mengetahui model mana yang terbaik dalam penelitian

ini maka digunakan pengujian yang dinamakan Uji Chow dan Uji

Hausman.

a. Uji Chow

Untuk melihat model yang digunakan Pooled Least Square atau

Fixed Effect Model, dilihat dari nilai probabilitas yang dihasilkan

pada Uji Chow dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Pooled Least Square Model

H1 : Fixed Effect Model

Kriteria:

Jika nilai Prob. > α=5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika nilai Prob. < α=5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

b. Uji Hausman

Keputusan penggunaan Fixed Effect Model (FEM) atau Random

Effect Model (REM) dapat ditentukan dengan menggunakan

spesifikasi yang dikembangkan oleh Hausman. Spesifikasi ini

akan memberikan penilaian dengan menggunakan Chi-Square

Statistic sehingga keputusan pemilihan model akan dapat

Page 62: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

51

ditentukan secara statistik. Pengujian ini dilakukan dengan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Kriteria:

Jika nilai Prob. > α=5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika nilai Prob. < α=5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Setelah model penelitian diestimasi maka akan diperoleh nilai

dan besaran dari masing-masing parameter dalam model persamaan

di atas. Nilai parameter positif atau negatif selanjutnya akan

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

2. Estimasi Parameter

Estimasi adalah proses yang menggunakan sampel statistik untuk

menduga atau menaksir hubungan parameter populasi yang tidak

diketahui. Estimasi merupakan suatu pernyataan mengenai parameter

populasi yang diketahui berdasarkan populasi dari sampel, dalam hal

ini sampel random yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Jadi

dengan estimasi ini, keadaan parameter populasi dapat diketahui. Ciri-

ciri penduga yang baik adalah tidak bias (unbiased), efisien dan

konsisten (Hasan, 2017). Tedapat dua estimasi parameter dalam data

panel, yakni:

Page 63: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

52

a. Ordinary Least Square (OLS)

Kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square) merupakan salah

satu metode bagian dari kuadrat terkecil dan sering hanya disebut

kuadrat terkecil saja. Metode ini sering digunakan oleh para ilmuwan

atau peneliti dalam proses penghitungan suatu persamaan regresi

sederhana. Dalam penggunaan regresi, terdapat beberapa asumsi

dasar yang dapat menghasilkan estimator linier tidak bias yang

terbaik dari model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat

terkecil biasa atau biasa dikenal dengan regresi OLS agar taksiran

koefisien regresi itu bersifat BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator).

Misalkan:

𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋1𝑖 + 𝛽2𝑋2𝑖 + ⋯ + 𝛽𝑘𝑋𝑘𝑖 + 𝜀𝑖

Yang dapat secara ringkas ditulis dalam notasi matrik sebagai

berikut: Y = Xβ + ε

Dengan β adalah suatu vektor kolom k-unsur dari penaksir

parameter kuadratterkecil biasa dan ε adalah suatu vektor kolom n x

1 dari n. Variabel ε sangat memegang peran dalam model

ekonometrika, tetapi variabel ini tidak dapat diteliti dan tidak pula

tersedia informasi tentang bentuk distribusi kemungkinannya. Di

samping asumsi mengenai dstribusi probabilitasnya, beberapa

asumsi lainnya khususnya tentang sifat statistiknya perlu dibuat

dalam menerapkan metode OLS (Rizki, 2011).

Page 64: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

53

b. Generalized Least Square (GLS)

Menurut Greene (1997), penanggulangan kasus

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan estimasi melalui

pembobotan (weighted) yang dapat pula dikatakan sebagai kuadrat

terkecil yang diberlakukan secara umum atau disebut Generalized

Least Squares (GLS). Kasus heteroskedastisitas ini sering muncul

apabila data yang digunakan adalah cross-section. Gujarati (2006)

mengatakan bahwa untuk data panel, estimasi dengan Generalized

Least Squares (GLS) ini lebih baik dan konsisten dibandingkan

dengan metode OLS. Metode estimasi GLS mampus

memperhitungkan informasi secara explisit dan karenanya mampu

menghasilkan estimator yang BLUE. Penggunaan estimasi GLS

sudah memenuhi asumsi klasik, sehingga tidak diperlukan lagi uji

asumsi klasik pada estimasi GLS.

3. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk melakukan analisis data maka data diuji sesuai asumsi klasik,

jika terjadi penyimpangan akan asumsi klasik digunakan pengujian statistik

nonparametrik sebaliknya asumsi klasik terpenuhi apabila digunakan statistik

parametrik untuk mendapatkan model regresi yang baik, model regresi

tersebut harus terbebas dari multikolinearitas, autokorelasi, dan

heteroskedastisitas serta data yang dihasilkan harus berdistribusi normal.

Maka digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai

berikut :

Page 65: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

54

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Model

regresi yang terbaik adalah yang terdistribusi secara normal atau

mendekati normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas yang

digunakan uji Jarque-Bera (JB). Jika nilai probabilitas pada JB test >0,05

maka variabel-variabel tersebut berdistribusi normal, begitu pula

sebaliknya. Apabila probabilitas JB test <0,05 maka variabel-variabel

tersebut tidak berdistribusi normal. (Ghazali dan Ratmono, 2013).

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah sebuah uji yang berjuan untuk mengetahui

apakah ada tidaknya korelasi antar variabel. Uji autokorelasi bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar

kesalahan penganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada

periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi

masalah autokorelasi (Ghazali dan Ratmono, 2013).

Cara mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi adalah dengan

uji Durbin-Watson. Keunggulan dari uji D-W dalam mendeteksi masalah

autokorelasi adalah karena uji ini didasarkan pada residual yang ditaksir.

Kriteria dari uji DW sebagai berikut:

Page 66: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

55

Tabel 3.1 Kriteria Uji Durbin Watson

Hipotesis Nol Keputusan Kriteria

Ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada keputusan

dl < d < du

Ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada keputusan 4-du < d < 4-dl

Tidak ada autokorelasi Jangan tolak du < d < 4-du

Sumber : Gujarati, 2006

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Menurut Gujarati (2006), jika koefisien korelasi antarvariabel

bebas lebih dari 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa model mengalami

masalah multikolinearitas. Sebaliknya, koefisien korelasi kurang dari 0,8

maka model bebas dari multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain.. Jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas.

Uji ini menggunakan metode uji Glejser dimana jika nilai probability <

0.05 maka terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai probability

>0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Gujarati, 2006).

Page 67: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

56

4. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan

variabel yang lain konstan. Untuk menguji pengaruh setiap variabel

independen tersebut, maka nilai t hitung harus dibandingkan dengan

t tabel. Untuk nilai t tabel dapat dieproleh dengan melihat tabel

distribusi untuk α = 0,05 dan derajat n – k. Maka dalam pengujian

ini dilakukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : βi ≠ 0 (Variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen).

Selain dengan menggunakan cara diatas, uji-t juga dapat dilakukan

dengan cara Quick Look , yaitu dengan melihat probability < 0,05

atau α = 5% dan jika nilai t-hitung lebih tinggi dari t-tabel yang

berarti menolak Ho dan menerima Ha dan sebaliknya. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependennya dan sebaliknya (Kuncoro,

2003).

b. Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F-Statistik)

Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Maka dalam pengajuan ini dilakukan hipotesis sebagai

berikut :

1) Jika F-hitung < F tabel, maka H0 diterima yang berarti secara

bersama-sama variabel independen secara signifikan tidak

Page 68: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

57

dipengaruhi variabel dependen.

2) Jika F-hitung > F tabel, maka H1 ditolak yang berarti secara

bersama-sama variabel independen secara signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

Selain dengan cara diatas, uji-F juga dapat dilakukan dengan cara

Quick Look, yaitu dengan melihat nilai probability dan derajat

kepercayaan yang ditentukan dalam penelitian atau melihat nilai F-

tabel dengan F-hitungnya. Jika nilai probabilty < 0,05 atau α = 5%

yang berarti menolak H0 dan menerima H1 dan sebaliknya. Hal ini

menunjukkanbahwa variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependennya dan sebaliknya (Kuncoro,

2003). Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

secara simultan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F

menurut tabel.

H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara

variabel indeks pembangunan manusia, PDRB per kapita, dan upah

minimum (X1, X2 dan X3) terhadap kemiskinan (Y) di

kabupaten/kota di pulau Jawa

H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel

indeks pembangunan manusia, PDRB per kapita, dan upah minimum

(X1, X2 dan X3) terhadap kemiskinan (Y) di kabupaten/kota di pulau

Jawa

Kriteria Uji F:

Jika nilai F hitung < nilai F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Page 69: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

58

Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

c. Pengujian Goodness of Fit ( R2 )

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0

<R2 <1). Nilai R2 yang kecil menandakan bahwa kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variable dependen

sangat terbatas, sedangkan nilai yang mendekati satu memberikan

arti bahwa variabel independen secara menyeluruh telah

menjelaskan dan memberikan informasi pada variabel dependen.

(Kuncoro 2003).

Page 70: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

59

D. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Satuan

Kemiskinan Kemiskinan secara ekonomi adalah kondisi

pendapatan seseorang dimana bernilai

kurang dari atau sama dengan US$1 per hari.

Data yang digunakan adalah tingkat

kemiskinan kabupaten/kota di pulau Jawa

periode tahun 2015-2017.

Persen (%)

IPM Suatu indeks yang merupakan indikator yang

dapat menggambarkan perkembangan

pembangunan manusia secara representatif

dan terukur. Data yang digunakan adalah

tingkat kemiskinan kabupaten/kota di pulau

Jawa periode tahun 2015-2017.

Persen (%)

PDRB Per

Kapita

PDRB per kapita adalah angka yang

didapatkan melalui pembagian pendapatan

suatu daerah dengan jumlah penduduk di

daerah tersebut.

Rupiah

UMK Upah minimum adalah suatu standar

minimum yang digunakan oleh para

pengusaha atau pelaku industri untuk

memberikan upah kepada pekerja di dalam

lingkungan usaha atau kerjanya dalam

wilayah kabupaten/kota. Data yang

digunakan adalah tingkat kemiskinan

kabupaten/kota di pulau Jawa periode tahun

2015-2017.

Rupiah

Page 71: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM),

produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita, dan upah minimum

kabupaten/kota (UMK) terhadap kemiskinan di wilayah kabupaten/kota di

pulau Jawa dalam periode 2015 sampai dengan 2017. Alat pengolah data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak (software) komputer

Eviews 9 dengan metode analisis regresi berganda. Maka dari itu perlu dilihat

bagaimana gambaran perkembangan secara umum dari indeks pembangunan

manusia, PDRB per kapita, upah minimum, dan tingkat kemiskinan.

1. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang paling umum dan

menjadi fokus utama untuk diselesaikan oleh negara-negara berkembang.

Tingkat kemiskinan yang tinggi menggambarkan kondisi kesejahteraan

penduduknya masih jauh dari taraf standar hidup yang layak.

Permasalahan standar hidup layak berkaitan dengan pendapatan

masyarakat yang rendah, tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah,

tempat tinggal yang layak, dan minimnya kualitas sumber daya manusia

sehingga terjadinya banyak pengangguran.

Pengentasan kemiskinan merupakan sumber utama dari terciptanya

kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan tujuan dari MDGs yang

merupakan hasil dari Deklarasi Milenium pada Konferensi Tingkat Tinggi

(KTT) Milenium PBB sebagai bentuk kepedulian dari negara-negara maju

Page 72: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

61

yang menempatkam pembangunan manusia sebagai fokus utama

pembangunan yakni dengan terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.

Menurut data Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

dalam (Buku Informasi Statistik, 2017) sebaran penduduk Indonesia masih

terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni sebesar 56,82% dari total jumlah

penduduk Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai 145.143.600

jiwa menjadikan Pulau Jawa sebagai pulau terpadat di Indonesia.

Gambar 4.1

Persentase Persebaran Penduduk Miskin Menurut Pulau Tahun 2017

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2017

Menurut data BPS tingkat penduduk miskin di Indonesia pada tahun

2017 secara nasional yaitu sebesar 26,58 juta jiwa, dimana masih

dikategorikan tergolong cukup tinggi. Sedangkan berdasarkan penyebaran

penduduk miskin, wilayah di pulau jawa merupakan pulau dengan jumlah

penduduk miskin terbanyak dengan jumlah penduduk miskin sebesar

13,94 juta jiwa yakni mencapai 50% dari total penduduk miskin di

Kalimantan

Maluku dan Papua Nusa Tenggara Dan Bali Sulawesi

Jawa Sumtera

52,44

7,75

3,68

22,46 7,93

Persentase Persebaran Penduduk Miskin Menurut Pulau Tahun 2017

5,71

Page 73: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

62

Indonesia, hal ini disebabkan jumlah penduduk Indonesia terkonsentrasi

di pulau Jawa.

Angka kemiskinan di pulau Jawa masih terbilang cukup tinggi dan

bervariasi. Berikut adalah jumlah data populasi penduduk miskin provinsi-

provinsi di pulau Jawa:

Gambar 4.2

Jumlah Populasi Penduduk Miskin Tahun 2017

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2017

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 jumlah

populasi penduduk miskin terbanyak terdapat pada provinsi Jawa Barat

yakni dengan total 47.379.400 jiwa. Sementara provinsi dengan jumlah

penduduk miskin yang paling sedikit adalah provinsi Yogyakarta. Kriteria

yang digunakan oleh BPS untuk menghitung angka kemiskinan tersebut

adalah diantaranya :

Page 74: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

63

Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah / bambu / kayu murahan.

Sumber penerangan rumah tidak menggunakan listrik.

Hanya sanggup makan sebanyak satu / dua kali dalam sehari.

Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas / klinik.

Tidak memiliki tabungan dengan minimal Rp 500.000,- baik dalam

bentuk uang atau asset.

Jenis dinding tempat tinggal dari bambu / rumbia / kayu berkualitas

rendah.

2. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu indeks yang

merupakan indikator yang dapat menggambarkan perkembangan

pembangunan manusia secara representatif dan terukur. Pengukuran

indeks pembangunan manusia memiliki tujuan penting yaitu untuk melihat

perkembangan potensi, keterampilan dan kualitas sumber daya manusia

untuk mencapai produktivitas yang tinggi. IPM dihitung berdasarkan data

yang dapat menggambarkan keempat komponen, yaitu angka harapan

hidup yang mengukur keberhasilan dalam bidang kesehatan, angka melek

huruf dan rata-rata lamanya bersekolah yang mengukur keberhasilan

dalam bidang pendidikan, dan kemampuan daya beli masyarakat terhadap

sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya

pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mengukur

keberhasilan dalam bidang pembangunan hidup yang layak.

Page 75: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

64

BPS mengelompokkan status pembangunan manusia bedasarkan IPM

menjadi 4 kelompok dengan kriteria sebagai berikut:

• Sangat Tinggi : IPM ≥ 80.

• Tinggi : 70 ≤ IPM < 80.

• Sedang : 60 ≤ IPM < 70.

• Rendah : IPM < 60.

Berikut adalah perkembangan IPM indonesia pada tahun 2012-2017:

Gambar 4.3

Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Dari

Tahun 2010-2017

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa indeks pembangunan manusia

Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke

tahun. Badan Pusat Statistik mencatat IPM 2015 di Indonesia mencapai

68,9 dan masih berstatus pembangunan manusia “sedang”. Kemudian IPM

Indonesia pada tahun 2016 telah mencapai 70,18, meningkat sebesar

2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010

66

65

64

66,53 67

67,09

67,7 68

68,31 69 68,9

69,55 70

70,18 71

70,81

72

Indeks Pembangunan Manusia

Page 76: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

65

0,63 dari tahun sebelumnya. Capaian pada tahun 2016 menempatkan

Indonesia pada status pembangunan manusia “tinggi”. Selanjutnya pada

tahun 2017 IPM Indonesia kembali meningkat menjadi 70,81.

Gambar 4.4

Peta IPM di Indonesia tahun 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2016

Secara garis besar, Indonesia terbagi menjadi lima gugusan pulau

besar, yaitu Pulau Sumatera, Gugusan Pulau Jawa Bali Nusa Tenggara,

Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Gugusan Kepulauan Maluku dan

Papua. Hampir di seluruh gugusan pulau besar di Indonesia telah terdapat

provinsi yang telah mencapai level kategori “tinggi”. Namun, belum ada

satu pun provinsi di Kepulauan Maluku dan Papua yang masuk kedalam

kategori “tinggi”. Pada tingkat kabupaten/kota, capaian tertinggi berada di

Kota Yogyakarta dengan IPM sebesar 85,32 sementara capaian terendah

berada di Kabupaten Nduga dengan IPM hanya sebesar 26,56. Berbeda

Page 77: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

66

dengan status pembangunan manusia di tingkat provinsi, terdapat

kabupaten/kota yang sudah berada pada kategori pembangunan manusia

“sangat tinggi” pada tahun 2016. Tercatat sebanyak 19 kabupaten/kota

telah mencapai status “sangat tinggi”. Jumlah ini meningkat dari tahun

sebelumya yang hanya 12 kabupaten/kota saja. Sebagian besar dari

kabupaten/kota yang berstatus “sangat tinggi” pada umumnya berada di

pulau Jawa (BPS, 2016).

3. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di

suatu daerah dibagi jumlah penduduk. Suatu daerah yang memiliki PDRB

per kapita yang tinggi umumnya memiliki standard of living yang juga

tinggi

PDRB merupakan salah satu indikator penting yang digunakan untuk

mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam masa periode tertentu,

baik atas dasar harga berlaku ataupun atasa dasar harga konstan. PDRB

menggambarkan kondisi suatu wilayah dalam menghasilkan total output

pada suatu waktu tertentu. Sedangkan laju pertumbuhan PDRB merupakan

nilai tambah yang dihasilkan pada total output dalam periode tertentu..

Berikut merupakan data kontribusi PDRB per pulau dalam

pembentukan PDB nasional:

Page 78: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

67

Gambar 4.5

Peranan Pulau Dalam Pembentukan PDB Nasional Tahun 2017

(Persen)

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2017

Tabel 4.2 menunjukkan kontribusi PDRB setiap propinsi yang

diklasifikasikan berdasarkan pulau terhadap Produk Domestik Bruto di

Indonesia pada tahun 2017. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui

bahwa struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada tahun 2017

masih didominasi oleh kelompok propinsi di pulau Jawa yang memberi

kontribusi terhadap PDB sebesar 58,49 persen, lalu diikuti oleh pulau

Sumatera dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 21,66 persen, pulau

Kalimantan sebesar 8,2 persen, dan pulau Sulawesi sebesar 6,11 persen,

dan pulau-pulau lainnya sebesar 5,54 persen.

Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua

Nusa Tenggara dan Bali Jawa Sumatra

58,49

3,11

21,66 8,2

Peranan Pulau Dalam Pembentukan PDB Nasional Tahun 2017

6,11 2,43

Page 79: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

68

Gambar 4.6

PDRB Per Kapita 6 Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2015-2017

(Rupiah)

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Tabel 4.3 menunjukkan total PDRB per kapita setiap propinsi yang

ada di pulau Jawa. Berdasarkan data di atas dapat dilihat provinsi DKI

Jakarta merupakan provinsi dengan PDRB tertinggi sejak tahun 2014

yakni mencapai Rp 174,9 juta per kapita dan terus meningkat hingga tahun

2017 mencapai angka Rp 228 juta per kapita. Hal yang dapat disimpulkan

dari data diatas adalah ketimpangan yang cukup jauh antara provinsi Dki

Jakarta dengan 5 provinsi lain yang ada di pulau Jawa.

4. Upah Minimum

Menurut UU No. 13 Tahun 2003, upah minimum adalah suatu standar

minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk

memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau

kerjanya. Menurut Kaufman (2000), tujuan utama ditetapkannya upah

DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur

2017 2016 2015 2014

250

200

150

100

50

0

PDRB Per Kapita (Dalam Juta Rupiah)

Page 80: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

69

minimum adalah memenuhi standar hidup minimum seperti untuk

kesehatan, efisiensi, dan kesejahteraan pekerja. Upah minimum adalah

usaha untuk mengangkat derajat penduduk berpendapatan rendah,

terutama pekerja miskin.

Upah minimum kabupaten kota di wilayah pulau Jawa memiliki nilai

yang cukup berbeda antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Hal ini

disebabkan karena dalam penentuan nilai upah minimum tersebut

didasarkan atas produktivitas suatu wilayah. Selain itu dalam menentukan

upah minimum, pemerintah daerah selalu melibatkan berbagai pihak,

termasuk perwakilan pekerja, perwakilan pengusaha, dan pihak netral

yang terdiri dari para ahli.

Dalam rangka mewujudkan penghasilan yang layak bagi pekerja,

perlu ditetapkan upah minimum dengan mempertimbangkan peningkatan

kesejahteraan pekerja tanpa mengabaikan peningkatan produktivitas dan

kemajuan perusahaan serta perkembangan perekonomian pada umumnya.

Upah minimum merupakan upah terendah yang diterima

karyawan/pekerja yang masa kerjanya dibawah satu tahun. Bagi yang

bekerja lebih dari satu tahun, maka upah yang diterima diatur oleh

peraturan perusahaan dengan sistem pengupahan yang telah disepakati

antara pengusaha dan serikat pekerja perusahaan. Penetapan upah

minimum kabupaten/kota harus tetap berdasarkan kesepakatan tripartit

antara buruh, pengusaha, dan pemerintah. Fungsi upah minimum pada

dasarnya sebagai jarring pengaman terhadap pekerja atau buruh agar tidak

Page 81: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

70

diekspolitasi dalam bekerja ehingga penentuannya tetap melibatkan

pemerintah (Prastyo, 2010).

B. Penentuan Model

Dalam regresi data panel terdapat model yang dapat digunakan. Model

tersebut antara lain: Pooled Least Square (PLS), Fixed Effects Model

(FEM), Random Effect Model (REM) (Gujarati, 2013).

Pada bagian ini akan ditentukan model yang terbaik antara model

Pooled Least Square (PLS) dan Fixed Effects Model (FEM).

1. Hasil Model Pooled Least Square (PLS)

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Page 82: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

71

2. Hasil Model Fixed Effects Model (FEM)

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Uji Chow

Untuk melihat model yang digunakan Pooled Least Square atau Fixed

Effect Model, dilihat dari nilai probabilitas yang dihasilkan pada Uji

Chow dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Pooled Least Square Model

H1 : Fixed Effect Model

Kriteria:

Jika nilai Prob. > α=5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika nilai Prob. < α=5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Page 83: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

72

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Hasil uji chow pada penelitian ini menunjukkan, bahwa nilai

probabilitas cross-section F nya sebesar 0,0000 yang nilainya kurang dari

0,05 sehingga dalam penelitian ini model estimasi fixed effect yang tepat.

3. Hasil Model Random Effect Model (REM)

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Page 84: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

73

Uji Hausman

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan model yang terbaik antara

Random Effect Model (REM) dan Fixed Effect Model (FEM) dengan

hipotesis sebagai berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Kriteria:

Jika nilai Prob. > α=5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika nilai Prob. < α=5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Hasil uji hausman pada penelitian ini menunjukkan, bahwa nilai

probabilitas cross- section randomnya sebesar 0,0000 yang nilainya kurang

dari 0,05 sehingga dalam penelitian ini model estimasi Fixed Effect Model

yang tepat untuk digunakan.

Page 85: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

74

4. Hasil Model Digunakan

Berdasarkan hasil uji chow dan uji hausman disimpulkan bahwa model

yang terbaik untuk digunakan adalah Fixed Effect Model. Dengan Model

Sebagai Berikut:

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Dalam penggunaan regresi, terdapat beberapa asumsi dasar yang dapat

menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik dari model regresi yang

diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa atau biasa dikenal dengan regresi

OLS agar taksiran koefisien regresi itu bersifat BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator).

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dimiliki

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan

melihat hasil probability J-B. Jika nilai probability J-B < dari taraf

signifikansi yaitu 0.05 maka data tersebut disimpulkan tidak normal,

Page 86: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

75

sebaliknya jika probability J-B > 0.05 maka data yang dimiliki berdistribusi

normal.

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, diperoleh probability J-B

sebesar 0,000000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Maka dapat

disimpulkan data tersebut berdistribusi tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

korelasi antar variabel independent. Jika tidak terjadi masalah pada

multikolineritas yaitu jika nilai korelasi kurang dari 0.8. Namun apabila

koefisien antar variabel independent lebih dari 0,8 maka dapat disimpulkan

bahwa model mengalami masalah multikolinearitas. Berikut adalah tabel

hasil uji multikolinearitas :

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Page 87: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

76

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang telah dilakukan di atas,

seluruh koefisien korelasi kurang dari 0,8. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dalam penelitian ini.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengatahui ada tidaknya korelasi

antar variabel. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengguji apakah dalam

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada

tidaknya masalah tersebut maka apat dilihat melalui uji Durbin Watson

(DW). Berikut nilai Durbin-Watson dari hasil dari regresi :

R-squared 0.998171 Mean dependent var 2.285417

Adjusted R-squared 0.997229 S.D. dependent var 0.501023

S.E. of regression 0.026376 Akaike info criterion -4.167387

Sum squared resid 0.163490 Schwarz criterion -2.842222

Log likelihood 865.8785 Hannan-Quinn criter. -3.640311

F-statistic 1059.645 Durbin-Watson stat 2.263219

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukan bahwa nilai Durbin-

Watson adalah 2.263219. Untuk melihat ada tidaknya masalah autokorelasi

diketahui dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson dengan tabel

Durbin Watson. Dalam penelitian ini n=119 serta k= 3, dL=1.66687 dan

dU=1.73515. Oleh karena nilai du (1.73515) < d (2.263219) < 4-du (2.26485)

sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

ketidaksamaan varian residual satu dari pengamatan ke pengamatan lain. Uji

heteroskesdasitas ini menggunakan metode uji park. Jika nilai probability

Page 88: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

77

lebih kecil 0.05 maka terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai

probability lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel

independen yaitu tenaga kerja, pengangguran dan indeks pembangunan

manusia memiliki nilai probabilitas lebih dari 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model.

D. Hasil Regresi GLS

Gujarati (2006) mengatakan bahwa untuk data panel, estimasi dengan

Generalized Least Squares (GLS) ini lebih baik dan konsisten dibandingkan

dengan metode OLS. Metode estimasi GLS mampus memperhitungkan

informasi secara explisit dan karenanya mampu menghasilkan estimator yang

BLUE. Penggunaan estimasi GLS sudah memenuhi asumsi klasik, sehingga

tidak diperlukan lagi uji asumsi klasik pada estimasi GLS.

Page 89: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

78

1. Hasil Regresi PLS GLS:

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

2. Hasil Regresi FEM GLS:

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Page 90: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

79

Uji Chow

Untuk melihat model yang digunakan Pooled Least Square atau Fixed

Effect Model, dilihat dari nilai probabilitas yang dihasilkan pada Uji

Chow dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : Pooled Least Square Model

H1 : Fixed Effect Model

Kriteria:

Jika nilai Prob. > α=5%, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika nilai Prob. < α=5%, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Hasil Uji Chow:

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Hasil uji chow pada penelitian ini menunjukkan, bahwa nilai

probabilitas cross-section F nya sebesar 0,0000 yang nilainya kurang dari

0,05 sehingga dalam penelitian ini model estimasi Fixed Effect Model pada

GLS yang terbaik untuk digunakan.

Page 91: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

80

E. Uji Asumsi Klasik Metode GLS

1. Uji Normalitas

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, diperoleh probability J-B

sebesar 0.711060 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05. Maka dapat

disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas yang telah dilakukan di atas,

seluruh koefisien korelasi kurang dari 0,8. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dalam penelitian ini.

Page 92: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

81

3. Uji Autokorelasi

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukan bahwa nilai Durbin-

Watson adalah 2.263219. Untuk melihat ada tidaknya masalah autokorelasi

diketahui dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson dengan tabel

Durbin Watson. Dalam penelitian ini n=119 serta k= 3, dL=1.33326 dan

dU=1.45622. Oleh karena nilai du (1.45622) < 2.536964 < 4-du (2.54378)

sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel

independen yaitu tenaga kerja, pengangguran dan indeks pembangunan

Page 93: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

82

manusia memiliki nilai probabilitas lebih dari 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model.

F. Analisis Teknis dan Interpretasi Data

1. Uji Statistik

Pengujian statistik dilakukan untuk mengetahui apakah model

penelitian sudah bagus atau belum secara statisitk. Terdapat beberapa

pengujian dalam uji hipotesis ini, diantaranya adalah uji koefisien

determinasi (R2), uji F statistik, serta uji t statistik. Model yang

digunakan dalam estimasi penelitian ini adalah Fixed Effect. Uji statistik

dalam penelitian ini menggunakan software eviews, maka hasilnya

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Estimasi Data Panel

Variabel Koefisien Prob.

C 7.422427 0.0000

(LN) IPM -0.444096 0.0039

(LN) PDRB Perkapita -0.132429 0.0000

(LN) Upah Minimum -0.129638 0.0000

R-squared 0.999484

Adjusted R-squared 0. 999219

F-statistic 3764.164

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data Eviews 9

Page 94: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

83

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan model dalam menjelasakan variabel-variabel

dependennya. Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilakn

dalam tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi sebesar

0.999484. Hal ini menunjukkan bahwa 99,94 persen dari variasi

kemiskinan 119 kabupaten dan kota di Indonesia mampu dijelaskan

oleh indeks pembangunan manusia, PDRB per kapita, dan upah

minimum, sedangkan 0,06 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar

penelitian ini.

b. Uji Signifikansi Bersama-sama (Uji F Statistik)

Uji F statistik dilakukan untuk melihat apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh

yang signifikan secara bersama-sama dengan variabel dependen.

Dalam penelitian ini, pengujian secara bersama-sama dilakukan untuk

mengetahui apakah variabel indeks pembangunan manusia, PDRB per

kapita, dan upah minimum memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kemiskinan di kabupaten dan kota di pulau Jawa. Untuk

mengetahui apakah pengujian variabel independen secara bersama-

sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai

probabilitasnya. Jika nilai probabilitas dari F-statistik < 0,05 maka

dapat diartikan bahwa semua variabel independen secara bersama-

sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai probabilitas dari F statistik > 0,05 maka dapat

Page 95: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

84

diartikan bahwa semua variael independen secara bersam-sama tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas F statistik

sebesar 0,000000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel indeks pembangunan manusia, laju

pertumbuhan pdrb, dan upah minmum secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kemiskinan.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t Statistik)

Uji t statistik bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen secara parsial. Untuk uji t statistik dapat dilakukan dengan

cara Quick Look, yang ditentukan alam penelitian ini. Bila Nilai

probabilitas < derajat kepercayaan yang ditentukan maka suatu

variabel dapat dikatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependennya, dan sebaliknya apabila nilai probabilitas >

derajat kepercayaan yang ditentukan maka suatu variabel dapat

dikatakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependennya. Dalam penelitian ini digunakan derajat kepercayaan

sebesar 95 persen ( α = 5% ).

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas indeks

pembangunan manusia sebesar 0.0039 < 0,05 dan nilai koefisien

sebesar -0.444096. Hal ini menunjukkan indeks pembangunan

manusia memiliki pengaruh terhadap kemiskina dengan kesimpulan

setiap kenaikan indeks pembangunan manusia sebesar 1 persen akan

Page 96: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

85

mengurangi kemiskinan sebesar 0.444096 persen dengan asumsi

ceteris paribus.

Nilai probabilitas variabel PDRB per kapita sebesar 0.0000 < 0,05

dan nilai koefisien sebesar -0.132429. Hal ini menunjukkan laju

pertumbuhan pdrb memiliki pengaruh terhadap kemiskina dengan

kesimpulan setiap kenaikan indeks pembangunan manusia sebesar 1

persen akan mengurangi kemiskinan sebesar 0.132429 persen dengan

asumsi ceteris paribus.

Nilai probabilitas variabel upah minimum sebesar 0.0000 < 0,05

dan nilai koefisien sebesar -0.129638. Hal ini menunjukkan upah

minimum memiliki pengaruh terhadap kemiskinan dengan

kesimpulan setiap kenaikan upah minimum sebesar 1 persen akan

mengurangi kemiskinan sebesar 0.129638 persen dengan asumsi

ceteris paribus.

G. Analisis ekonomi

1. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Kemiskinan

Hasil penelitian menunjukkan IPM berpengaruh negatif signifikan

terhadap tingkat kemiskinan. Hasil pengujian model fixed effect ini

menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel indeks pembangunan manusia

sebesar -0.444096, artinya bahwa setiap indeks pembangunan (IPM)

mengalami peningkatan 1 persen maka akan menurunkan angka kemiskinan

sebesar 0.444096 persen. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis bahwa indeks

pembangunan manusia (IPM) memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap angka kemiskinan.

Page 97: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

86

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari

Kristin Prasetyoningrum (2018) yang menunjukkan menurunnya angka

kemiskinan, saat IPM naik akan meningkatkan kualtias dan produktivias

SDM. Kualitas SDM yang baik tentu akan memiliki nilai untuk memperoleh

gaji yang tinggi. Dengan demikian kemampuan daya beli masyarakat itu

sendiri akan meningkat, sehingga terciptanya kesejahteraan masyarakat dan

berkurangnya kemiskinan.

IPM terdiri dari 3 dimensi (kesehatan, pendidikan, dan hidup layak)

yang sangat menentukan kualitas manusia. Pendidikan memainkan peranan

penting dalam meningkatkan kemampuan dalam menyerap teknologi

modern dan mengembangkan kapasitas dalam mewujudkan pertumbuhan

dan pembangunan. Dalam upaya mencapai pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan, sektor pendidikan memainkan peranan sangat strategis dalam

mendukung proses produksi dan aktivitas ekonomi lainnya. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan meningkatkan produktivitas orang

tersebut, karena ilmu dan pengetahuan diperoleh lebih banyak.

Selain itu, kesehatan merupakan syarat dalam meningkatkan

produktivitas, karena dengan kesehatan, pendidikan mudah di capai. Dalam

hal ini, kesehatan dan pendidikan merupakan komponen penting

pembangunan ekonomi dalam membantu mengurangi kemiskinan. Dengan

pendidikan dan kesehatan maka pendapatan tinggi akan mudah di dapat.

Begitu sebaliknya dengan pendapatan tinggi maka akan mudah

mengeluarkan dana untuk kesehatan dan pendidikan. Menurut Todaro

(2000), mengatakan bahwa pembangunan manusia merupakan tujuan

pembangunan itu sendiri. Yang mana pembangunan manusia memainkan

Page 98: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

87

peranan kunci dalam membentuk kemampuan sebuah negara dalam

menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitasnya agar

tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa IPM memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, maka salah satu upaya

pemerintah yang dapa dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan

adalah dengan melakukan pembangunan manusia atau peningkatan kualitias

SDM. Karena SDM adalah kunci dari pembangunan ekonomi itu sendiri.

2. Pengaruh PDRB Per Kapita Terhadap Kemiskinan

Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan PDRB berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hasil pengujian model

fixed effect ini menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel indeks

pembangunan manusia sebesar -0.132429, artinya bahwa setiap PDRB per

kapita mengalami peningkatan 1 persen maka akan menurunkan angka

kemiskinan sebesar 0.132429 persen.

Pendapatan perkapita atau Produk Domestik Regional Bruto perkapita

digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemajuan atau tingkat

kesejahteraan penduduk suatu wilayah. Produk Domestik Regional Bruto

perkapita diperoleh dengan cara nilai Produk Domestik Regional Bruto

dibagi dengan jumlah penduduk.

Berdasarkan hasil estimasi, kesimpulan penelitian ini sesuai dengan

hipotesis bahwa PDRB per kapita memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap angka kemiskinan. Semakin tinggi PDRB per kapita

menggambarkan bahwa kabupaten/kota di pulau Jawa memiliki kinerja

Page 99: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

88

perekonomian yang baik sehingga mampu berdampak pada pengurangan

angka kemiskinan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Putu Seruni Pratiwi Sudiharta, Ketut Sutrisna (2012) yang menyebutkan

bahwa kenaikan PDRB per kapita akan mengurangi angka kemiskinan.

. Pembangunan ekonomi dapat dipandang sebagai kenaikan dalam

pendapatan perkapita Pendapatan per kapita merupakan salah satu ukuran

kemakmuran suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan per kapita tersebut

maka semakin tinggi daya beli masyarakat, sehingga meningkatnya standar

hidup masyarakat dan mampu berada melebihi dari standar hidup layak.

Kualitas hidup yang lebih baik tentunya akan menciptakan kesejahteraan

masyarakat dan berkurangnya kemiskinan di masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel PDRB per kapita memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, oleh karena itu perlu

dilakukan upaya peningkatan produktifitas output ekonomi di masing-

masing wilayah kabupaten/kota yang ada di pulau Jawa. Dengan tinginya

produktifitas output ekonomi maka akan semakin tinggi pula pendapatan

masyarakat. Pendapatan masyarakat yang tinggi akan menciptakan

kemampuan masyarkat dalam memenuhi kebutuhan hidup layak.

Page 100: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

89

3. Pengaruh upah minimum terhadap kemiskinan

Hasil penelitian menunjukkan upah minimum berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hasil pengujian model fixed effect

ini menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel indeks pembangunan

manusia sebesar -0.129638, artinya bahwa setiap upah minimum mengalami

peningkatan 1 persen maka akan mengurangi angka kemiskinan sebesar

0.129638 persen. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis bahwa upah

minimum memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap angka

kemiskinan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kurniawati,

Gunawan, Ratna (2017) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan upah

minimum memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

kemiskinan.

Diberlakukannya Keputusan Menteri No.1 Tahun 1999 tentang Upah

Minimum merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melindungi

pekerja untuk mendapatkan upah yang wajar dan hidup layak, serta menjadi

acuan bagi pengusaha dalam memenuhi kewajiban mereka membayar upah

bagi uruh atau pekerja.

Dengan demikian, dengan adanya penetapan upah minimum tersebut,

para pekerja menjadi terlindungi dan mampu memenuhu kebutuhan dengan

standar minimum hidup layak. Upah minimum adalah usaha untuk

mengangkat derajat penduduk berpendapatan rendah, terutama pekerja

miskin. Semakin meningkat tingkat upah minimum akan meningkatkan

pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraan juga meningkat sehingga

terbebas dari kemiskinan.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, upah minimum memiliki pengaruh

Page 101: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

90

dapat mengurangi angka kemiskinan. Karena pada dasarnya kemiskinan

adalah suatu kondisi atau situasi yang dialami oleh seseorang atau

kelompok yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang yang layak

atau tercukupi baik dari segi sandang, pangan dan papan. Oleh karena itu

tingkat pendapatan masayarakat memilik peranan penting dalam upaya

mengurangi angka kemiskinan. Selain itu upah yang layak mampu

meningkatkan kualitas masyarakat baik dari segi kesehatan yang akan

mempengaruhi produktifitas tenaga kerja .

Page 102: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tingkat kepercayaan 95%,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel independen dalam penelitian ini, yakni indeks pembangunan

manusia (IPM), laju pertumbuhan PDRB, dan upah minimum memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di

kabupaten/kota di Pulau Jawa.

2. Variabel indeks pembangunan manusia memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota di Pulau

Jawa.

3. Variabel PDRB per kapita memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap tingkat kemiskinan di kabupaten/kota di Pulau Jawa.

4. Variabel upah minimum memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap kemiskinan di kabupaten/kota di Pulau Jawa.

B. Saran

Berdasasrkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti

mencoba untuk memberi beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau

rujukan pada penelitian sejenis atau untuk mengembangkan penelitian

ekonomi lainnya. Selama melakukan penelitian yang sejenis, maka

alangkah baiknya data penelitian ditambah guna mendapatkan hasil

penelitian yang lebih baik.

Page 103: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

92

2. Bagi Pemerintah, semoga penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam

pengambilan keputusan kebijakan publik. Berdasarkan pembahasan

hasil diatas yang menunjukkan bahwa variabel IPM, PDRB per kapita,

dan upah minimum memiliki pengaruh signifikan terhadap kemiskinan

di kabupaten/kota di Pulau Jawa, maka pemerintah perlu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan aktor utama

dalam kegiatan pembangunan, serta sasaran dari pengentasan kemiskinan

itu sendiri. Disamping itu, hendaknya laju pertumbuhan PDRB lebih

dimaksimalkan terhadap pertumbuhan PDRB per kapita, karena

pertumbuhan ekonomi yang tinggi baru akan bermanfaat apabila diimbangi

dengan pemerataan distribusi pendapatan ke semua lapisan masyarakat.

Kemudian upah minimum merupakan salah faktor untuk menjaga agar

kemampuan daya beli masyarakat masih sesuai dengan standar hidup yang

layak, sehingga pemerintah harus menjaga upah minimum agar tetap sesuai

standar.

Page 104: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

93

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2017). Berita Resmi Statistik “Profil Kemiskinan Di

Indonesia September 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Case Karl E, R. C. (2010). Prinsip-prinsip Ekonomi Makro Edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga.

Cassandra. (2016). “Analisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan

di Indonesia”. Bogor : IPB.

Christiani, C. Pratiwi T. dan Bambang M. (2012). Analisis Dampak Kepadatan

Penduduk Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat Provinsi Jawa Tengah.

Semarang: UNTAG.

Dermoredjo, P. S. (2003). Produksi Domestik Bruto, Harga, dan Kemiskinan.

LPEM: Media Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Vol. 51).

Efendi, Nury dan Marman S. (2014). Ekonomertrika Pendekatan Teori dan Terapa.

Jakarta : Salemba Empat.

Edy, W., Eli S., dan Intan P.R. (2019). Analisis Regresi Panel pada Kasus Kemiskinan di

Indonesia. Yogyakarta: UII.

Greene, W.H. (1997). Economic Analysis. Pretence-Hall Internasional, Lnc. USA

Gujarati, D. (2006). Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga.

Gujarati, D. (2013). Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi Kelima. Mangunsong, R.,

C. , penerjemah. Jakarta: Salemba Empat.

Hamid, A. (2010). Panduan Penulisan Skripsi. Cetakan kesatu. Jakarta : FEIS UIN

Press.

Hasan, R., dan Quibria, M.G. (2002). Poverty and Patterns of Growth. ERD

Working Paper No.18.

Hasanuddin, Rachman. (2005). Pengaruh Pengupahan Sebagai langkah Strategis

Stabilitas Dalam Hubungan Industrial. Jakarta.

Hasan, I. M. (2017). Pokok-pokok Materi Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kaufman, Bruce. (2000). The Economics of Labor Markets, Fifth Edition, The

Dryden Press. New York.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2017). Buku Informasi

Statistik 2017. Jakarta: Kementrian PUPR.

Page 105: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

94

Kountur, Ronny. (2003). Metode Penelitian Untuk Pendidikan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: PPM.

Kuncoro, M. (2003). “Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi”. Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Kurniawati, A., Beni, T. G., Disty P. Indrasari. (2017). “Dampak upah minimum

terhadap kemiskinan di Indonesia tahun 2006-2014”. Journal Of

Research In Economics And Management : Volume 17, No. 2.

Lia, Y. (2019). Analisis pengaruh upah minimum kabupaten/kota terhadap tingkat

kemiskinan di jawa tengah tahun 2012-2017. Yogyakarta: UGM.

Mankiw, Gregory N. 2005. Teori Makroekonomi. Jakarta : Erlangga.

Mankiw, N. Gregory, (2006). Makroekonomi. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Marinda, Anna Et All. (2017). The analysis of the economic growth, minimum wage, and

unemployment rate to the poverty level in East Java. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Nazara, Suahasil. (2007). ”Pengentasan Kemiskinan : Pilihan Kebijakan dan

program yang Realistis”. Dalam Warta Demografi tahun ke 37. No 4

tahun 2007. Jakarta. Lembaga Demografi Universitas Indonesia.

Nazara, Suahasil. (2007). ”Pengentasan Kemiskinan : Pilihan Kebijakan dan

program yang Realistis”. Dalam Warta Demografi tahun ke 37. No 4

tahun 2007. Jakarta. Lembaga Demografi Universitas Indonesia.

Norton, Seth W. (2002). Economic Growth and Poverty: In Search of Trickle

Down. Cato Journal, No.22.

Parwata, I Made. I Wayan S. dan Fridayana Y, (2016). Pengaruh Produk Domestik

Regional Bruto (Pdrb) Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap

Tingkat Kemiskinan. Singaraja: e-Journal Bisma Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Vol.4).

Prastyo, Agus A. (2010). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan”. Semarang: UNDIP.

Page 106: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

95

Prasetyoningrum, A. Kristin. (2018). “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), Pertumbuhan Ekonomi dan Pengagguran Terhadap

Kemiskinan di Indonesia”. Semarang : UIN Walisanga Semarang.

Prima, S. (2011). Analisis pengaruh IPM, pdrb per kapita, dan jumlah

pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin di provinsi jawa

tengah. Semarang: UNDIP.

Rizki, N. A. (2011). Estimasi parameter Model Regresi Data Panel Random Effect

dengan Metode Generalized Least Square (GLS). Malang: UIN

Maulana Malik Ibrahim.

Stevans, Lonnie. K. (2002). The Relationship Between Poverty and Economic

Growth Revisited. Department Of BCIS/QM: Hofstra University.

Safuridar, Natasya I.P. (2019). Pengaruh IPM, Pengangguran Dan Jumlah

Penduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Aceh Bagian Timur. Aceh:

Universitas Samudra.

Sudaryanto, T. dan Rusastra, I.W. (2006). ”Kebijakan Strategis Usaha Pertanian

dalam Rangka Peningkatan produksi dan Pengentasan Kemiskinan”.

Dalam Jurnal Litbang Pertanian. Bogor: Pusat Analis Sosial Ekonomi

dan Kebijakan Pertanian.

Sudiharta, Putu S.P. dan Ketut Sutrisna (2012). “Pengaruh PDRB per kapita,

pendidikan, dan produktivitas tenaga kerja terhadap kemiskinan di

Provinsi Bali”. Bali : E-Jurnal EP Unud Vol. 3 (10).

Sukirno, Sadono. (2006). Makro ekonomi. Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Sunarya, Iqbal B. dan Dini Indrawati (2018). “Analisis pengaruh PDRB per Kapita,

pendidikan, kesehatan, pengangguran dan upah minimum terhadap

tingkat kemiskinan di Jawa Tengah (2010-2015)”.

Suryahadi, A., Suryadarma, D., dan Sumarto, S. 2006. Economic Growth and

Poverty Reduction in Indonesia: The Effects of Location and Sectoral

Components of Growth. Working paper. Jakarta. Lembaga Penelitian

SMERU.

Sussy, S. (2013). Pengaruh PDRB, Pengangguran dan IPM terhadap Kemiskinan

di Jawa Barat dengan Menggunakan Analisis Data Panel. Bandung:

STIE Ekuitas.

Page 107: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

96

Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dan Temuan Empiris.

Jakarta: Ghalia.

Todaro, P. M. (2000). Pembangunan ekonomi di dunia ketiga. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Todaro, Michael. P. 1997. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jilid 1 & 2.

Jakarta : Erlangga.

Todaro, Michael P., dan Stephen C. Smith (2008). Pembangunan Ekonomi. Edisi

Kesembilan. Jakarta : Erlangga.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun (2003). tentang Ketenagakerjaan. Republik

Indonesia.

UNDP, (2007). Human Development Report. Washington D.C.: UNDP (United

Development Program).

UNDP. (2008). The Economics Democracy: Financing Human Development in

Indonesia. Published Jointly by BPS-Statistic Indonesia.

Winarno, Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometrika dengan Statis dengan

Eviews. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

World Bank, (2007). Making the New Indonesia Work

for the Poor. Washington, D.C: The World Bank.

World Bank. (2007). Understanding Poverty. Washington, D.C: The World Bank.

Page 108: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

97

LAMPIRAN I

DATA

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2015 Kabupaten Bandung 2,079442 4,249209 10,09522299 14,52895

2016 Kabupaten Bandung 2,029463 4,258304 10,17705802 14,63749

2017 Kabupaten Bandung 1,99606 4,262962 10,24920266 14,71708

2015 Kabupaten Bandung Barat 2,539237 4,177919 9,945636666 14,53091

2016 Kabupaten Bandung Barat 2,460443 4,186772 10,02006987 14,63976

2017 Kabupaten Bandung Barat 2,441477 4,199155 10,09145978 14,71904

2015 Kabupaten Bekasi 1,66203 4,265352 11,23566886 14,88881

2016 Kabupaten Bekasi 1,593309 4,274302 11,261871 14,99766

2017 Kabupaten Bekasi 1,553925 4,285378 11,29855581 15,07693

2015 Kabupaten Bogor 2,19277 4,21612 10,33481532 14,79196

2016 Kabupaten Bogor 2,178155 4,224203 10,40544396 14,90081

2017 Kabupaten Bogor 2,148268 4,235989 10,49786357 14,98008

2015 Kabupaten Ciamis 2,195 4,219802 9,869310101 13,97848

2016 Kabupaten Ciamis 2,13061 4,226104 9,945828393 14,12543

2017 Kabupaten Ciamis 2,104134 4,232221 10,01940218 14,20471

2015 Kabupaten Cianjur 2,502255 4,133886 9,576163345 14,31507

2016 Kabupaten Cianjur 2,452728 4,141864 9,662625451 14,42393

2017 Kabupaten Cianjur 2,43449 4,154185 9,745839096 14,5032

2015 Kabupaten Cirebon 2,692598 4,190715 9,729550745 14,17179

2016 Kabupaten Cirebon 2,601949 4,200205 9,805157818 14,28064

2017 Kabupaten Cirebon 2,562639 4,210497 9,874264694 14,35991

2015 Kabupaten Garut 2,550226 4,146463 9,677527539 14,05846

2016 Kabupaten Garut 2,454447 4,153242 9,75846178 14,16731

2017 Kabupaten Garut 2,422144 4,166975 9,827577958 14,24658

2015 Kabupaten Indramayu 2,706716 4,164492 10,56237967 14,21697

2016 Kabupaten Indramayu 2,63548 4,170997 10,5729822 14,32582

2017 Kabupaten Indramayu 2,615204 4,183271 10,61724586 14,4051

2015 Kabupaten Karawang 2,338917 4,214495 11,20509511 14,90978

2016 Kabupaten Karawang 2,309561 4,222298 11,28344941 15,01863

2017 Kabupaten Karawang 2,327278 4,236567 11,35119446 15,09791

2015 Kabupaten Kuningan 2,636912 4,207524 9,686263944 14,01763

2016 Kabupaten Kuningan 2,609334 4,212276 9,768869856 14,12649

2017 Kabupaten Kuningan 2,585506 4,216267 9,859640153 14,20576

2015 Kabupaten Majalengka 2,652537 4,170534 9,798793481 14,04979

2016 Kabupaten Majalengka 2,553344 4,178226 9,879911816 14,15865

2017 Kabupaten Majalengka 2,533697 4,188442 9,966180622 14,23792

2015 Kabupaten Pangandaran 2,375836 4,183881 9,92964251 13,98778

2016 Kabupaten Pangandaran 2,325325 4,186468 10,00364958 14,09664

2017 Kabupaten Pangandaran 2,302585 4,198705 10,07718873 14,17591

Page 109: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

98

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2015 Kabupaten Purwakarta 2,21266 4,217152 10,90375172 14,78097

2016 Kabupaten Purwakarta 2,195 4,227709 10,97702132 14,88983

2017 Kabupaten Purwakarta 2,203869 4,238156 11,03548626 14,9691

2015 Kabupaten Subang 2,507157 4,197503 9,860736615 14,47199

2016 Kabupaten Subang 2,40243 4,20678 9,921720321 14,58085

2017 Kabupaten Subang 2,376764 4,215529 9,99273393 14,66012

2015 Kabupaten Sukabumi 2,19277 4,165735 9,866979158 14,49304

2016 Kabupaten Sukabumi 2,095561 4,176385 9,948317504 14,60189

2017 Kabupaten Sukabumi 2,084429 4,181897 10,0226918 14,68116

2015 Kabupaten Sumedang 2,430098 4,238301 9,991269466 14,52895

2016 Kabupaten Sumedang 2,35802 4,240607 10,07103382 14,6378

2017 Kabupaten Sumedang 2,354228 4,249495 10,16018193 14,71708

2015 Kabupaten Tasikmalaya 2,484073 4,14583 9,601368432 14,19668

2016 Kabupaten Tasikmalaya 2,419479 4,152142 9,684647229 14,30554

2017 Kabupaten Tasikmalaya 2,383243 4,161068 9,76915584 14,38481

2015 Kota Bandung 1,528228 4,377893 11,27587313 14,67248

2016 Kota Bandung 1,463255 4,38365 11,37449064 14,78133

2017 Kota Bandung 1,427916 4,385894 11,4733839 14,8606

2015 Kota Banjar 2,00283 4,238589 9,817602813 13,9903

2016 Kota Banjar 1,947338 4,24978 9,895455381 14,09916

2017 Kota Banjar 1,954445 4,259718 9,972640411 14,17843

2015 Kota Bekasi 1,697449 4,377391 10,16838706 14,90878

2016 Kota Bekasi 1,621366 4,381401 10,22535364 15,01763

2017 Kota Bekasi 1,56653 4,38577 10,27983276 15,0969

2015 Kota Bogor 2,028148 4,299324 10,33802591 14,81283

2016 Kota Bogor 1,986504 4,310799 10,41181005 14,92168

2017 Kota Bogor 1,961502 4,319619 10,48069063 15,00096

2015 Kota Cimahi 1,764731 4,336244 10,56121479 14,52895

2016 Kota Cimahi 1,778336 4,339771 10,62985188 14,6378

2017 Kota Cimahi 1,750937 4,343156 10,69516699 14,71708

2015 Kota Cirebon 2,337952 4,295106 10,90270299 14,18223

2016 Kota Cirebon 2,275214 4,300003 10,97457447 14,29109

2017 Kota Cirebon 2,267994 4,304065 11,05090588 14,37036

2015 Kota Depok 0,875469 4,370839 10,04516071 14,82054

2016 Kota Depok 0,850151 4,377014 10,10503968 14,9294

2017 Kota Depok 0,850151 4,379899 10,16118711 15,00867

2015 Kota Sukabumi 2,173615 4,274441 10,24711272 14,31325

2016 Kota Sukabumi 2,150599 4,281239 10,31784633 14,42211

2017 Kota Sukabumi 2,13771 4,29087 10,39209824 14,50138

2015 Kota Tasikmalaya 2,789937 4,248352 10,05082939 14,20213

2016 Kota Tasikmalaya 2,747271 4,256747 10,14234696 14,31099

2017 Kota Tasikmalaya 2,694627 4,269837 10,22904328 14,39026

2015 Jakarta Timur 1,175573 4,39111 11,71101374 14,80876

Page 110: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

99

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2016 Jakarta Timur 1,160021 4,3979 11,79983974 14,80876

2017 Jakarta Timur 1,196948 4,401952 11,89051908 14,80876

2015 Jakarta Barat 1,291984 4,37852 11,80184927 14,80876

2016 Jakarta Barat 1,217876 4,386268 11,87838075 14,80876

2017 Jakarta Barat 1,238374 4,387884 11,97232305 14,80876

2015 Jakarta Selatan 1,229641 4,423289 12,22013333 14,80876

2016 Jakarta Selatan 1,18479 4,430102 12,30191905 14,80876

2017 Jakarta Selatan 1,144223 4,432363 12,398724 14,80876

2015 Jakarta Utara 1,776646 4,360548 12,28444935 14,80876

2016 Jakarta Utara 1,717395 4,366659 12,35960885 14,80876

2017 Jakarta Utara 1,720979 4,37538 12,4495481 14,80876

2015 Jakarta Pusat 1,425515 4,378144 13,18357888 14,80876

2016 Jakarta Pusat 1,363537 4,384773 13,271807 14,80876

2017 Jakarta Pusat 1,329724 4,388133 13,37090953 14,80876

2015 Kep Seribu 2,433613 4,231785 12,4993391 14,80876

2016 Kep Seribu 2,532108 4,241614 12,52981057 14,80876

2017 Kep Seribu 2,56341 4,250065 12,62182136 14,80876

2015 Cilacap 2,666534 4,21612 10,9741118 14,06782

2016 Cilacap 2,647592 4,228293 10,54689287 14,2905

2017 Cilacap 2,634762 4,232656 11,03063871 14,34242

2015 Banyumas 2,863343 4,246923 10,07394737 13,91082

2016 Banyumas 2,846652 4,255471 10,14466747 14,11562

2017 Banyumas 2,83615 4,259153 10,21753158 14,19491

2015 Purbalingga 2,980619 4,20514 9,928716607 13,91227

2016 Purbalingga 2,943386 4,211831 9,998797732 14,13578

2017 Purbalingga 2,933857 4,215382 10,06155911 14,23586

2015 Banjarnegara 2,910719 4,170225 9,774346508 13,92212

2016 Banjarnegara 2,859913 4,182355 9,851878419 14,05058

2017 Banjarnegara 2,845491 4,187531 9,94116862 14,13032

2015 Kebumen 3,017494 4,20275 9,772068214 13,96177

2016 Kebumen 2,988708 4,210793 9,840228213 14,09662

2017 Kebumen 2,97553 4,223763 9,908873025 14,17591

2015 Purworejo 2,658159 4,253767 9,879092396 13,96823

2016 Purworejo 2,632608 4,25788 9,952277717 14,07787

2017 Purworejo 2,625393 4,267037 10,02286931 14,18362

2015 Wonosobo 3,065725 4,185099 9,808682245 13,96909

2016 Wonosobo 3,021887 4,192529 9,886239659 14,09768

2017 Wonosobo 3,011606 4,203049 9,941120467 14,19196

2015 Magelang 2,57032 4,206631 9,872461174 14,04265

2016 Magelang 2,531313 4,217299 9,941216769 14,1591

2017 Magelang 2,519308 4,225227 10,0038305 14,26659

2015 Boyolali 2,521721 4,273048 10,10463086 13,996

Page 111: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

100

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2017 Boyolali 2,481568 4,285516 10,2834297 14,23375

2015 Klaten 2,70069 4,301494 10,1272709 13,97251

2016 Klaten 2,671386 4,30366 10,20839541 14,15198

2017 Klaten 2,649715 4,307438 10,28493315 14,2398

2015 Sukoharjo 2,225704 4,311202 10,338382 14,01682

2016 Sukoharjo 2,204972 4,318288 10,41682003 14,14912

2017 Sukoharjo 2,169054 4,324927 10,49424203 14,2296

2015 Wonogiri 2,56341 4,215972 10,03210062 13,91173

2016 Wonogiri 2,574138 4,222884 10,10528489 14,07248

2017 Wonogiri 2,557227 4,229167 10,17701999 14,1527

2015 Karanganyar 2,522524 4,307572 10,35529539 14,01927

2016 Karanganyar 2,524928 4,316154 10,43226114 14,16617

2017 Karanganyar 2,507972 4,320417 10,47621698 14,2602

2015 Sragen 2,698673 4,264087 10,34412674 13,91536

2016 Sragen 2,665838 4,268718 10,42186459 14,07787

2017 Sragen 2,640485 4,282206 10,50369674 14,16799

2015 Grobogan 2,615935 4,220243 9,611395772 13,96393

2016 Grobogan 2,590017 4,227126 9,680468993 14,08171

2017 Grobogan 2,568022 4,232221 9,756146965 14,16799

2015 Blora 2,60417 4,192983 9,863134198 13,98102

2016 Blora 2,590017 4,198855 10,05916564 14,09956

2017 Blora 2,568022 4,212424 10,14167734 14,19264

2015 Rembang 2,959068 4,222151 10,0188677 13,92884

2016 Rembang 2,919931 4,228293 10,0783648 14,07787

2017 Rembang 2,90963 4,233382 10,15739307 14,15768

2015 Pati 2,480731 4,22698 10,14084954 13,97805

2016 Pati 2,455306 4,234541 10,21401908 14,08554

2017 Pati 2,431857 4,250208 10,28738848 14,16652

2015 Kudus 2,045109 4,286616 11,52484415 14,13759

2016 Kudus 2,034706 4,289637 11,57937778 14,29063

2017 Kudus 2,026832 4,301901 11,64853969 14,36991

2015 Jepara 2,140066 4,248781 9,830648006 13,95527

2016 Jepara 2,122262 4,25206 9,895707365 14,11562

2017 Jepara 2,09433 4,259718 9,959206041 14,28551

2015 Demak 2,670002 4,244917 9,758172721 14,24404

2016 Demak 2,646175 4,249923 9,82384893 14,37227

2017 Demak 2,596001 4,254335 9,89379069 14,45736

2015 Semarang 2,098018 4,275137 10,50083944 14,16546

2016 Semarang 2,078191 4,282206 10,57635549 14,29174

2017 Semarang 2,051556 4,293195 10,64141688 14,37227

2015 Temanggung 2,464704 4,205737 9,982298733 13,97933

2016 Temanggung 2,451005 4,213608 10,05800959 14,08783

2017 Temanggung 2,438863 4,224495 10,11896177 14,17423

Page 112: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

101

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2015 Kendal 2,452728 4,242333 10,39964614 14,14009

2016 Kendal 2,430978 4,250065 10,47970758 14,30996

2017 Kendal 2,406945 4,257313 10,54739197 14,38924

2015 Batang 2,422144 4,181439 9,971566673 14,05453

2016 Batang 2,401525 4,195396 10,04076816 14,19907

2017 Batang 2,379546 4,209903 10,11585323 14,28739

2015 Pekalongan 2,552565 4,210645 9,864018809 14,05531

2016 Pekalongan 2,557227 4,215234 9,937840669 14,196

2017 Pekalongan 2,53449 4,225373 10,0123868 14,27527

2015 Pemalang 2,906901 4,154185 9,571505221 13,99232

2016 Pemalang 2,866762 4,161536 9,648659817 14,09692

2017 Pemalang 2,854745 4,175002 9,73127473 14,19395

2015 Tegal 2,311545 4,175002 9,79657027 13,95961

2016 Tegal 2,312535 4,187228 9,883641924 14,13251

2017 Tegal 2,292535 4,196299 9,961520584 14,21227

2015 Brebes 2,985177 4,145988 9,869723922 13,96956

2016 Brebes 2,968875 4,158571 9,947695807 14,08554

2017 Brebes 2,95178 4,172231 10,01314881 14,16483

2015 Kota Magelang 2,202765 4,335852 10,89025539 14,00696

2016 Kota Magelang 2,173615 4,345881 10,96690435 14,10893

2017 Kota Magelang 2,169054 4,354655 11,04903114 14,18914

2015 Kota Surakarta 2,387845 4,383775 11,13124036 14,01633

2016 Kota Surakarta 2,386926 4,391482 11,20502708 14,16476

2017 Kota Surakarta 2,36556 4,392596 11,28439242 14,24403

2015 Kota Salatiga 1,757858 4,393955 10,87523191 14,06782

2016 Kota Salatiga 1,656321 4,396176 10,94266826 14,18773

2017 Kota Salatiga 1,623341 4,402809 11,01279247 14,28354

2015 Kota Semarang 1,60342 4,384898 11,27584778 14,33728

2016 Kota Semarang 1,578979 4,396792 11,34838096 14,46209

2017 Kota Semarang 1,530395 4,406841 11,42669197 14,56928

2015 Kota Pekalongan 2,090629 4,286204 10,17511646 14,07093

2016 Kota Pekalongan 2,069391 4,294833 10,25527055 14,22098

2017 Kota Pekalongan 2,010895 4,300952 10,33423047 14,30025

2015 Kota Tegal 2,111425 4,289911 10,69561997 14,00282

2016 Kota Tegal 2,104134 4,297965 10,78336323 14,14121

2017 Kota Tegal 2,093098 4,303389 10,86727237 14,22064

2015 Kulonprogo 3,063391 4,269977 9,831508083 13,94478

2016 Kulonprogo 3,010621 4,28193 9,900934296 14,05364

2017 Kulonprogo 3,010621 4,293605 9,976412683 14,13295

2015 Bantul 2,793004 4,356581 9,89807292 13,9672

2016 Bantul 2,677591 4,362079 9,965522943 14,06837

2017 Bantul 2,644045 4,365262 10,03192474 14,15538

2015 Gn Kidul 3,078694 4,210793 9,867393945 13,91829

Page 113: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

102

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2016 Gn Kidul 2,962175 4,216857 9,939674823 14,02715

2017 Gn Kidul 2,925846 4,230186 10,00879307 14,10642

2015 Sleman 2,247072 4,396915 10,27415416 13,9672

2016 Sleman 2,105353 4,408547 10,35111775 14,10669

2017 Sleman 2,095561 4,417032 10,42192414 14,18596

2015 Kota Yogya 2,169054 4,437461 11,08088021 14,0798

2016 Kota Yogya 2,04122 4,446409 11,14433698 14,18873

2017 Kota Yogya 2,033398 4,448399 11,21267136 14,26799

2015 Pacitan 2,81421 4,173156 9,953990535 13,95527

2016 Pacitan 2,740195 4,185708 10,0482803 14,06471

2017 Pacitan 2,735665 4,182203 10,12486955 14,14399

2015 Ponorogo 2,477378 4,221858 9,752432078 13,95527

2016 Ponorogo 2,463853 4,233091 9,846811375 14,06471

2017 Ponorogo 2,432736 4,237868 9,924123166 14,14399

2015 Trenggalek 2,594508 4,208417 9,892578262 13,95527

2016 Trenggalek 2,583243 4,216267 9,979383212 14,06471

2017 Trenggalek 2,561868 4,220977 10,05418943 14,14399

2015 Tulungagung 2,148268 4,249495 10,23372611 14,05693

2016 Tulungagung 2,107786 4,260141 10,32002447 14,16617

2017 Tulungagung 2,084429 4,266054 10,39610847 14,24544

2015 Blitar 2,299581 4,221418 10,05963624 14,04662

2016 Blitar 2,270062 4,232366 10,14706099 14,15555

2017 Blitar 2,282382 4,238878 10,21957485 14,23483

2015 Kediri 2,558002 4,232801 9,889135046 14,08191

2016 Kediri 2,543176 4,246636 9,969602955 14,1912

2017 Kediri 2,505526 4,255187 10,04207489 14,27048

2015 Malang 2,444952 4,199155 10,27580944 14,48947

2016 Malang 2,441477 4,212276 10,37158311 14,5985

2017 Malang 2,401525 4,226396 10,45195572 14,67777

2015 Lumajang 2,444085 4,143452 10,07327252 14,0686

2016 Lumajang 2,417698 4,154812 10,15750942 14,17807

2017 Lumajang 2,386007 4,16247 10,22860991 14,25735

2015 Jember 2,417698 4,143769 10,06138833 14,19429

2016 Jember 2,395164 4,159039 10,15979505 14,30348

2017 Jember 2,397895 4,173772 10,23156753 14,38275

2015 Banyuwangi 2,215937 4,220683 10,53879373 14,17038

2016 Banyuwangi 2,173615 4,234107 10,63279789 14,28489

2017 Banyuwangi 2,144761 4,243339 10,71477326 14,36416

2015 Bodowoso 2,70538 4,158102 9,85377196 14,05512

2016 Bodowoso 2,70805 4,166975 9,939481913 14,16405

2017 Bodowoso 2,676903 4,170534 10,01292475 14,24333

2015 Situbondo 2,612273 4,16713 10,0030161 14,00605

2016 Situbondo 2,590767 4,175617 10,09332248 14,13324

Page 114: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

103

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2017 Situbondo 2,568788 4,184794 10,16304018 14,21251

2015 Probolinggo 3,035914 4,156223 10,02233669 14,25814

2016 Probolinggo 3,04357 4,160756 10,10438549 14,36709

2017 Probolinggo 3,0214 4,163249 10,16446624 14,44637

2015 Pasuruan 2,372111 4,175002 11,10105489 14,80876

2016 Pasuruan 2,35802 4,185251 11,18561513 14,92638

2017 Pasuruan 2,33602 4,200055 11,26259056 15,00582

2015 Sidoarjo 1,862529 4,349374 11,14178932 14,81061

2016 Sidoarjo 1,854734 4,358886 11,2173725 14,92737

2017 Sidoarjo 1,829376 4,365643 11,28740409 15,00664

2015 Mojokerto 2,35802 4,260565 10,9110987 14,80691

2016 Mojokerto 2,361797 4,266616 10,99767339 14,92407

2017 Mojokerto 2,321407 4,281654 11,07364501 15,00335

2015 Jombang 2,37862 4,242621 10,06424493 14,36074

2016 Jombang 2,370244 4,248924 10,15198691 14,46992

2017 Jombang 2,349469 4,260988 10,23577246 14,54919

2015 Nganjuk 2,540814 4,247066 9,817711776 14,05058

2016 Nganjuk 2,505526 4,255613 9,913289358 14,15981

2017 Nganjuk 2,483239 4,258304 9,990903015 14,23908

2015 Madiun 2,528924 4,247066 9,931199991 13,99449

2016 Madiun 2,540814 4,24377 10,0194467 14,10818

2017 Madiun 2,507972 4,252345 10,09195684 14,18745

2015 Magetan 2,429218 4,268158 10,00437307 13,95527

2016 Magetan 2,400619 4,275832 10,09406659 14,06471

2017 Magetan 2,349469 4,284965 10,16581335 14,14399

2015 Ngawi 2,747912 4,224203 9,803225131 13,95527

2016 Ngawi 2,72589 4,233527 9,899881057 14,10369

2017 Ngawi 2,702032 4,238012 9,973992613 14,18297

2015 Bojonegoro 2,754297 4,192227 10,57913246 14,0863

2016 Bojonegoro 2,681022 4,200655 10,71018661 14,19532

2017 Bojonegoro 2,663053 4,208863 10,86212871 14,27459

2015 Tuban 2,837908 4,182355 10,63952658 14,26977

2016 Tuban 2,841415 4,192529 10,71787844 14,37912

2017 Tuban 2,825537 4,201254 10,79049364 14,4584

2015 Lamongan 2,733068 4,246207 10,09414923 14,1591

2016 Lamongan 2,70069 4,253341 10,19185689 14,2685

2017 Lamongan 2,668616 4,264228 10,27228868 14,34777

2015 Gresik 2,612273 4,298237 11,29195455 14,81154

2016 Gresik 2,579459 4,310262 11,34917048 14,92803

2017 Gresik 2,549445 4,315353 11,43294026 15,00746

2015 Bangkalan 3,116622 4,118875 9,909370216 14,0524

2016 Bangkalan 3,063858 4,128102 9,948126254 14,16193

2017 Bangkalan 3,059646 4,131961 10,01341761 14,24121

Page 115: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

104

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2015 Sampang 3,244544 4,063542 9,660715109 14,02387

2016 Sampang 3,182627 4,079062 9,749345206 14,14265

2017 Sampang 3,15955 4,092677 9,824552564 14,22193

2015 Pamekasan 2,857045 4,144721 9,592195614 13,99929

2016 Pamekasan 2,815409 4,158571 9,670104253 14,11562

2017 Pamekasan 2,772589 4,17331 9,738907677 14,19489

2015 Sumenep 3,005683 4,133245 10,13974474 14,04145

2016 Sumenep 3,000222 4,149779 10,20006742 14,15055

2017 Sumenep 2,976549 4,163249 10,24998084 14,22983

2015 Kota Kediri 2,141242 4,326382 12,74365022 14,10799

2016 Kota Kediri 2,128232 4,335066 12,84085421 14,21697

2017 Kota Kediri 2,138889 4,345492 12,9206339 14,29624

2015 Kota Blitar 1,986504 4,330733 10,46153068 14,04662

2016 Kota Blitar 1,971299 4,340032 10,55377942 14,15555

2017 Kota Blitar 2,083185 4,345103 10,63217078 14,22696

2015 Kota Malang 1,526056 4,382651 11,01661071 14,48947

2016 Kota Malang 1,465568 4,38776 11,10879946 14,55697

2017 Kota Malang 1,427916 4,390119 11,18985108 14,63625

2015 Kota Probolinggo 2,100469 4,262821 10,4701357 14,17842

2016 Kota Probolinggo 2,075684 4,269697 10,55732202 14,28739

2017 Kota Probolinggo 2,059239 4,277915 10,63400277 14,36666

2015 Kota Pasuruan 2,010895 4,301088 10,32675983 14,26977

2016 Kota Pasuruan 2,030776 4,30555 10,41720898 14,37912

2017 Kota Pasuruan 2,032088 4,309322 10,49241246 14,44637

2015 Kota Mojokerto 1,818077 4,324662 10,56702568 14,17842

2016 Kota Mojokerto 1,745716 4,335721 10,65692989 14,28739

2017 Kota Mojokerto 1,745716 4,340814 10,7352656 14,36666

2015 Kota Madiun 1,587192 4,375505 10,97236202 14,03865

2016 Kota Madiun 1,640937 4,382152 11,06175144 14,14769

2017 Kota Madiun 1,597365 4,38365 11,14099184 14,22696

2015 Surabaya 1,7613 4,37538 11,86783385 14,81246

2016 Surabaya 1,728109 4,386765 11,96841173 14,92901

2017 Surabaya 1,684545 4,395313 12,05645252 15,00829

2015 Kota Batu 1,549688 4,28524 10,95802604 14,44519

2016 Kota Batu 1,499623 4,298237 11,06302246 14,52157

2017 Kota Batu 1,460938 4,307572 11,16125228 14,60085

2015 Kabupaten Lebak 2,299581 4,127618 9,69769264 14,36248

2016 Kabupaten Lebak 2,164472 4,139637 9,780019639 14,491

2017 Kabupaten Lebak 2,156403 4,142341 9,863446503 14,57028

2015 Kabupaten Pandegelang 2,344686 4,13868 9,742614327 14,36767

2016 Kabupaten Pandegelang 2,269028 4,149464 9,824498456 14,50865

2017 Kabupaten Pandegelang 2,276241 4,156067 9,914724184 14,58792

2015 Kabupaten Tangerang 1,742219 4,249209 10,31430498 14,81246

Page 116: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

105

Tahun Kabupaten/Kota LNKM LNIPM LNPDRBPercap LNUMK

2016 Kabupaten Tangerang 1,665818 4,254761 10,35593166 14,92131

2017 Kabupaten Tangerang 1,667707 4,262257 10,4126518 15,00059

2015 Kabupaten Serang 1,627278 4,168369 10,54859928 14,80876

2016 Kabupaten Serang 1,597365 4,176232 10,62183941 14,91762

2017 Kabupaten Serang 1,599388 4,183576 10,69697768 14,99689

2015 Kota Tangerang 1,617406 4,331785 11,01684066 14,81981

2016 Kota Tangerang 1,597365 4,341335 11,08217332 14,92867

2017 Kota Tangerang 1,599388 4,343935 11,15376171 15,00794

2015 Kota Cilegon 1,410987 4,274024 12,13878903 14,83095

2016 Kota Cilegon 1,272566 4,277222 12,18574748 14,93981

2017 Kota Cilegon 1,258461 4,280686 12,25341414 15,01908

2015 Kota Serang 1,83737 4,168369 10,43582023 14,68051

2016 Kota Serang 1,719189 4,176232 10,51028677 14,78936

2017 Kota Serang 1,717395 4,267037 10,58981151 14,86864

2015 Kota Tangerang Selatan 0,524729 4,374246 10,50347723 14,81246

2016 Kota Tangerang Selatan 0,512824 4,383401 10,55851741 14,92131

2017 Kota Tangerang Selatan 0,565314 4,392472 10,63424357 15,00059

Page 117: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

106

LAMPIRAN II

A. Pooled least Square (PLS) Model :

B. Fixed Effect Model (FEM)

Page 118: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

107

C. Uji Chow :

D. Random Effect Model :

E. Uji Hausman

Page 119: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

108

F. Model Regresi Terbaik Adalah Fixed Effect Model (FEM)

Uji Asumsi Klasik Model FEM

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

Page 120: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

109

3. Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

R-squared 0.998171 Mean dependent var 2.285417

Adjusted R-squared 0.997229 S.D. dependent var 0.501023

S.E. of regression 0.026376 Akaike info criterion -4.167387

Sum squared resid 0.163490 Schwarz criterion -2.842222

Log likelihood 865.8785 Hannan-Quinn criter. -3.640311

F-statistic 1059.645 Durbin-Watson stat 2.263219

Prob(F-statistic) 0.000000

Autokorelasi Ragu- Bebas Ragu- Autokorelasi Positif Ragu Autokorelasi Ragu Negatif

0 1.66687 1.73535 2.263219 2.26485 2.33313 4

dL dU 4-dU 4-dL

Page 121: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

110

G. Hasil Regresi GLS :

a. Pooled Least Square (PLS):

b. Fixed Effect Model (FEM):

Page 122: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

111

Uji Chow Menentukan Model PLS atau FEM:

Model yang terbaik adalah FEM dengan Metode GLS:

Page 123: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

112

Uji Asumsi Klasik Metode GLS:

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi Ragu- Bebas Ragu- Autokorelasi

Positif Ragu Autokorelasi Ragu Negatif

0 1.33326 1.45622 2.536964 2.54378 2.66674 4

dL dU 4-dU 4-dL

Page 124: ANALISIS PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm), pdrb dan upah minimum

113

4. Uji Heteroskedastisitas