Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA
DAN ZIS (ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH) TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DENGAN
PENDAPATAN PERKAPITA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PERIODE TAHUN 2010 – 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
MUHAMAD ROBI
NIM. 63020150077
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH STRATA I
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA
DAN ZIS (ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH) TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DENGAN
PENDAPATAN PERKAPITA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PERIODE TAHUN 2010 – 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
MUHAMAD ROBI
NIM. 63020150077
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH STRATA I
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya,
maka skripsi Saudara :
Nama : Muhamad Robi
NIM : 63020150077
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Progam Studi : S1 Ekonomi Syariah
Judul : ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN
ZIS (ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH) TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DENGAN
PENDAPATAN PERKAPITA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PERIODE TAHUN 2010 – 2018
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 18 Maret 2019
Pembimbing
Dr. Faqih Nabhan, M. M.
NIP. 19741230 200212 1 002
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN ZIS (ZAKAT,
INFAK DAN SEDEKAH) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA DENGAN PENDAPATAN PERKAPITA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PERIODE TAHUN 2010 - 2018
DISUSUN OLEH
MUHAMAD ROBI
NIM. 63020150077
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal 27 Maret 2019 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. H. Abdul Aziz NP, M.M. ___________
Sekretaris Penguji : Dr. Faqih Nabhan M.M. ___________
Penguji I : Dr. H. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc., M.SI. ___________
Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M.Si. ___________
Salatiga, 27 Maret 2019
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam,
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Robi
NIM : 63020150077
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Progam Studi : S1 Ekonomi Syariah
Judul : ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN ZIS
(ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH) TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DENGAN
PENDAPATAN PERKAPITA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PERIODE TAHUN 2010 – 2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan
Perpustakaan IAIN Salatiga
Salatiga, 18 Maret 2019
Penulis,
Muhamad Robi
NIM. 63020150077
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Muhamad Robi
NIM : 63020150077
Fakultas / Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam / S1 Ekonmi Syariah
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Analisis Pengaruh Investasi,
Tenaga Kerja dan ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia dengan Pendapatan Perkapita Sebagai Variabel Intervening Periode Tahun
2010 – 2018” benar bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 18 Maret 2019
Yang membuat pernyataan,
Muhamad Robi
NIM. 63020150077
viii
MOTTO
“ Hari Kemarin Adalah Pengalaman
Hari Ini Adalah Pelajaran Dan
Hari Esok Adalah Masa Depan
&
Ber-Istighfar Untuk Hari Kemarin
Ber-Syukur Untuk Hari Ini Dan
Ber-Ihtiar Untuk Hari Esok ”
“Sungguh harta dan kenikmatan yang aku miliki itu, aku dapatkan dari ilmu yang
aku miliki (Qs. Al-Qashash: 78)”
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua
Bapak Sukarman dan Ibu Watri, tiada yang lebih indah
Melainkan rasa syukur atas dukungan moral, material dan spriritual
Juga kepada saudara kakak dan adik serta keluarga
Para bapak & ibu dosen yang telah mengajarkan ilmu bermanfaat
Kepada Bapak Faqih Nabhan (dosen pembimbing) yang baik
Juga Mas Harno sebagai teman sekaligus konsultan dalam olah data
Teman-teman KKN Desa Lemahiireng Kemusu yang selalu mensupport
Rekan-rekan seperjuangan ES 2015 dalam suka duka bersama
Juga orang terdekat, Diyas yang selalu memotivasi dan menguatkan
Serta tak lupa rekan grup kontrakan, Neo, Rony, Ridwan yang
membantu dalam memperlancar akses internet
- Terimakasih -
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan
ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
dengan Pendapatan Perkapita Sebagai Variabel Intervening Periode Tahun 2010
- 2018” dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya kelak di
akhir zaman.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan S1 Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa
selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan tenaga,
materi, informasi, waktu, maupun motivasi yang tidak terhingga dari berbagai pihak.
Karena itu dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam dan selaku Pembimbing Skripsi yang telah sabar membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. Ahmad Mifdlol M, Lc., M.SI. selaku Ketua Progam Studi S1
Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
xi
4. Bapak Faqih Nabhan, M. M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan moral, material
dan spiritual dalam penyusunan skripsi ini.
7. Keluarga besar ES S1 angkatan 2015 IAIN Salatiga yang menjadi teman
seperjuangan dalam menempuh studi.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu segala
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penelitian selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Salatiga, 18 Maret 2019
Penulis
xii
ABSTRAK
Robi, Muhamad. 2019. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan ZIS (Zakat,
Infak dan Sedekah) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan
Pendapatan Perkapita Sebagai Variabel Intervening Periode Tahun 2010 –
2018. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi Strata Satu
Ekonomi Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen
Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M. M.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh investasi, tenaga kerja
dan ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui
pendapatan perkapita sebagai variabel mediasi periode tahun 2010 – 2018.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif data sekunder times series.
Sampel yang digunakan sebanyak 36 untuk masing-masing variabel. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan mengakses laporan yang dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Amil Zakat
Nasional. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan alat analisis EViews 10
Version. Data semua variabel ditransformasi Logaritma dan kemudian dilakukan uji
lanjutan yang meliputi uji stasioneritas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji arutokorelasi dan uji heteroskedastisitas), dan uji statistik (uji t,
uji F dan uji R2)
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan
variabel investasi, tenaga kerja, ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) dan pendapatan
perkapita berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan secara
parsial variabel investasi (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan nilai prob. 0,2648. Variabel tenaga kerja (X2) bepengaruh tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai prob. 0,6959. Variabel ZIS
(Zakat, Infak dan Sedekah) (X3) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan nlai prob. 0,0070. Variabel pendapatan perkapita (Z) berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai prob. 0,0303. Sedangkan
koefisien determinasi (Adjusted R-Squared) sebesar 0,400490 artinya bahwa tidak ada
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena
tidak mendekati angka 1). Variabel investasi (X1) berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) melalui pendapatan perkapita (Z). Variabel tenaga
kerja (X2) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y)
melalui pendapatan perkapita (Z). Variabel ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) (X3)
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) melalui
pendapatan perkapita (Z).
Kata Kunci: investasi, tenaga kerja, ZIS, pendapatan perkapita, pertumbuhan
ekonomi.
xiii
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ........... vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................................................... vii
MOTTO .................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................................................. xii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 9
E. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 9
BAB II ........................................................................................................................ 11
KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................. 11
A. Telaah Pustaka .................................................................................................. 11
1. Pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita...................................... 11
2. Pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita ................................ 12
3. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pendapatan perkapita . 13
4. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi.................................... 14
5. Pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi .............................. 16
6. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan ekonomi 18
7. Pendapatan perkapita terhadap pertumbuhan ekonomi ............................... 21
8. Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita ... 21
xiv
9. Tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita ....................................................................................................... 21
10.ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan ekonomi melalui
pendapatan perkapita ................................................................................... 22
Penelitian Sebelumnya yang Relevan ............................................................... 22
B. Kerangka Teori ................................................................................................. 26
1. Investasi ....................................................................................................... 26
2. Tenaga kerja ................................................................................................. 29
3. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) ................................................................... 31
4. Pertumbuhan Ekonomi................................................................................. 38
5. Pendapatan Perkapita ................................................................................... 41
C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis .................................................................. 42
BAB III ...................................................................................................................... 50
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 50
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 50
B. Sumber Data ..................................................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 52
1. Populasi ........................................................................................................ 52
2. Sampel.......................................................................................................... 52
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 53
E. Definisi Konsep dan Operasional ..................................................................... 53
1. Variabel Bebas (Independen) ....................................................................... 53
2. Variabel Terikat (Dependen) ....................................................................... 54
3. Variabel Intervening .................................................................................... 55
F. Uji Instrumen Penelitian ................................................................................... 57
1. Uji Stasioneritas ........................................................................................... 57
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 58
3. Uji Statistik .................................................................................................. 59
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ...................................................................... 60
G. Alat Analisis ..................................................................................................... 61
BAB IV ...................................................................................................................... 62
ANALISA PENELITIAN .......................................................................................... 62
A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 62
xv
1. Perekonomian Indonesia .............................................................................. 62
2. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) ........................................... 64
B. ANALISIS DATA ............................................................................................ 66
1. Uji Stasioneritas ........................................................................................... 66
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 67
3. Uji Statistik .................................................................................................. 72
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ...................................................................... 75
C. PEMBAHASAN ............................................................................................... 83
BAB V ........................................................................................................................ 94
PENUTUP .................................................................................................................. 94
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 94
B. SARAN ............................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 96
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Temuan Research Gap ....................................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 22
Tabel 2.2 Hipotesis ......................................................................................... 49
Tabel 3.1 Definisi Konsep .............................................................................. 56
Tabel 4.1 Pertumbuhan PDB .......................................................................... 65
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat Level .................................... 66
Tabel 4.3 Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat 1st Difference ........................ 67
Tabel 4.4 Hasil Uji Mutikolinieritas ............................................................... 69
Tabel 4.5 Uji Durbin Watson (menentukan ada atau tidak autokorelasi) ....... 70
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 70
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 71
Tabel 4.8 Hasil Persamaan Regresi Berganda ................................................ 72
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda 1 (tidak langsung) ...................... 75
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda 2 (langsung) ............................... 77
Tabel 4.11 Pengaruh Tidak Langsung Investasi, Tenaga Kerja dan ZIS (Zakat,
Infak dan Sedekah) Terhadap Pendapatan Perkapita ...................... 79
Tabel 4.12 Bahan Untuk Uji Sobel .................................................................... 80
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 93
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 1
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 42
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas (Histogram) ................................................... 69
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas (P-Plot) .......................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari pendapatan nasional suatu
negara menjadi tujuan penting dalam upaya pembangunan ekonomi. Hal
tersebut dapat dilihat dari PDB rill yang di dapat baik dalam kurun waktu
kwartal maupun tahunan. Produk Domestik Bruto merupakan jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi (Badan Pusat Statistik).
PDB dapat diukur melalui tiga pendekatan yaitu produksi, pendapatan
dan pengeluaran. Dapat dikatakan pendekatan produksi dan pendekatan
pendapatan adalah dari sisi penawaran agregat, sedangkan pendekatan
pengeluaran adalah PDB dari sisi permintaan agregat. Menurut pendekatan
produksi, PDB adalah jumlah nilai output dari semua sektor ekonomi atau
lapangan usaha (Tambunan, 2009:45).
Sumber: (bps.go.id, 2019)
Gambar 1.1
Pertumbuhan Ekonomi
2
Ekonomi Indonesia hingga kwartal IV tahun 2018 tumbuh 5,17 persen.
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 8,99 persen; diikuti jasa
perusahaan sebesar 8,64 persen; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar
7,13 persen (bps.go.id, 2019)
Dalam suatu perekonomian keadaan yang paling dituju yaitu ketika
perekonomian ditarget dapat mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Maka
setiap perekonomian selalu mengharapkan agar tingkat pertumbuhan ekonomi
selalu signifikan sehingga penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi
lain sepenuhnya akan dicapai (Sukirno, 1999:64).
Upaya pemerintah dalam menunjang pembangunan wilayah dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dapat melalui peningkatan investasi.
Langkah pemerintah untuk mewujudkannya adalah dengan menyelenggarakan
belanja modal setiap tahun. Maka dari itu pemerintah juga harus
mengupayakan bagaimana belanja modal bisa di dapatkan melalui investor
yang mendukung sektor-sektor ekonomi agar nantinya dapat meningkatkan
pendapatan nasional yang menjadi pengukuran pertumbuhan ekonomi.
Research gap (kesenjangan penelitian terdahulu) juga melatar
belakangi penelitian ini antara lain penelitian Gwinjangge, Kawung dan Siwu
(2018) yang mengemukakan bahwa investasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hubungan antara investasi dengan
pertumbuhan ekonomi adalah dengan adanya investasi berupa pembelian
barang modal dan pelengkapan produksi untuk menambah produktivitas
3
barang dan jasa, hal ini dapat meningkatkan PDB riil Indonesia yang pada
akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Ningsih dan Sari (2018) investasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan investasi dapat
meningkatkan produksi di suatu perusahaan. Dengan semakin meningkatnya
produksi barang dan jasa maka PDRB juga akan mengalami peningkatan.
Sehingga pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat.
Kurniawan, Militina dan Suharto (2017) juga mengemukakan bahwa
investasi berpengaruh positif dan signifikan dengan pertumbuhan ekonomi
karena asumsinya apabila investasi mengalami peningkatan secara positif
setiap tahunnya maka perekonomian mengalami peningkatan.
Namun hasil yang berbeda ditujukan oleh Hapsari dan Iskandar (2018)
yang menyatakan investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Ungkapan tersebut didasarkan jika nilai investasi tidak
sesuai dengan jumlah proyek atau pekerjaan yang memerlukan dana investasi
secara keseluruhan maka pekerjaan tersebut dapat terkendala. Kondisi ini
memberikan dampak beban terhadap perekonomian daerah sehingga
memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Menurut Hellen, Mintarti dan Fitriadi (2017) menyatakan investasi
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pernyataan itu didasarkan bahwa investasi masih terfokus dibeberapa sektor
saja sehingga tidak merata, serta kontribusinya juga masih kecil terhadap
pertumbuhan ekonomi.
4
Hal yang sama tentang investasi tidak berpengaruh secara signifikan
juga dinyatakan dalam penelitian Astuti, Hidayat dan Darwin (2017). Hal
tersebut disebabkan oleh kebanyakan investasi yang masuk hanya pada
industri tertentu, jadi keuntungan yang diperoleh tidak terlalu banyak.
Sehingga variabel investasi tidak berkontribusi besar pada pertumbuhan
ekonomi
Tabel 1.1
Temuan Research Gap
Gap Peneliti Temuan
Isu : Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Research Gap : Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh Investasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi Memberikan
Dampak Signifikan
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
Gwinjangge,
Kawung dan Siwu
(2018)
Investasi berpengaruh
positif dan signifkan
terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hal ini di
nyatakan setiap
peningkatan investasi akan
meningkatkan kapasitas
produksi yang mampu
membuka lapangan
pekerjaan dan pada tahap
selanjutnya akan
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
5
Ningsih dan Sari
(2018)
Investasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hal ini
dikarenakan investasi akan
meningkatkan produksi di
suatu perusahaan. Dengan
semakin meningkatnya
produksi barang dan jasa
maka Produk Domestik
Regional Bruto juga akan
mengalami peningkatan.
Sehingga pertumbuhan
ekonomi juga akan
meningkat.
Kurniawan,
Militina dan
Suharto (2017)
Investasi berpengaruh
positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dikarenakan
apabila investasi
mengalami peningkatan
secara positif setiap
tahunnya maka
perekonomian mengalami
peningkatan.
Investasi Tidak
Memberikan Dampak
Signifikan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Hapsari dan
Iskandar (2018)
Investasi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hai ini terjadi
karena nilai investasi tidak
sesuai dengan rencana
proyek yang di jalankan.
Kondisi ini memberikan
dampak beban terhadap
perekonomian daerah
sehingga memperlambat
pertumbuhan ekonomi.
Hellen, Mintarti
dan Fitriadi (2017)
Investasi berpengaruh
tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dikarenakan
investasi masih terfokus
dibeberapa sektor saja
sehingga tidak merata,
serta kontribusinya juga
6
masih kecil terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Astuti, Hidayat dan
Darwin (2017)
Investasi tidak ber
pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hal ini
disebabkan oleh
kebanyakan investasi yang
masuk hanya pada industri
tertentu, jadi keuntungan
yang diperoleh tidak
terlalu banyak. Sehingga
variabel investasi tidak
berkontribusi besar pada
pertumbuhan ekonomi.
Sumber : Gwinjangge, Kawung dan Siwu (2018), Ningsih dan Sari (2018),
Kurniawan, Militina dan Suharto (2017), Hapsari dan Iskandar
(2018), Hellen, Mintarti dan Fitriadi (2017), Astuti, Hidayat dan
Darwin (2017).
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas
menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Dengan adanya research gap tersebut
maka perlu dilakukan penelitian lanjutan, sehingga pada penelitian ini akan
dikaji ulang dengan harapan hasil nantinya akan memperkuat teori yang ada.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
menggunakan tiga variabel dan data time series periode tahun 2010 - 2018.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH INVESTASI,
TENAGA KERJA DAN ZIS (ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH)
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA DENGAN
PENDAPATAN PERKAPITA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PERIODE TAHUN 2010 - 2018“
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita Indonesia
periode tahun 2010 – 2018?
2. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita indonesia
periode tahun 2010 – 2018?
3. Bagaimana pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pendapatan
perkapita Indonesia periode tahun 2010 – 2018?
4. Bagaimana pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
periode tahun 2010 – 2018?
5. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia periode tahun 2010 – 2018?
6. Bagaimana pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia periode tahun 2010 – 2018?
7. Bagaimana pengaruh pendapatan perkapita terhadap pertumbuhan ekonomi
indonesia periode tahun 2010 – 2018?
8. Bagaimana pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening periode tahun
2010 – 2018?
9. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening
periode tahun 2010 – 2018?
8
10. Bagaimana pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai variabel
intervening periode tahun 2010 – 2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penulisan ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita Indonesia
periode tahun 2010 – 2018
2. Menganalisis pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita
Indonesia periode tahun 2010 – 2018
3. Menganalisis pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap
pendapatan perkapita Indonesia periode tahun 2010 – 2018
4. Menganalisis pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
periode tahun 2010 – 2018
5. Menganalisis pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia periode tahun 2010 – 2018
6. Menganalisis pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia periode tahun 2010 – 2018
7. Menganalisis pengaruh pendapatan perkapita terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia periode tahun 2010 – 2018
8. Menganalisis pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening periode tahun
2010 – 2018
9
9. Menganalisis pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening
periode tahun 2010 – 2018
10. Menganalisis pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai
variabel intervening periode tahun 2010 – 2018
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan tentang variabel –variabel
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan dari
penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Sebagai perbandingan antara teori-teori yang diperoleh pada bangku
perkuliahan dengan penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan rujukan oleh peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian kepustakaan dan
referensi untuk dapat diteliti lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas lima bab, masing-
masing uraian dapat dijelaskan sebagai berikut :
10
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini diawali dengan latar belakang masalah yang
sekilas membahas tentang penelitian – penelitian terdahulu dan selanjutnya
dirumuskan sebuah masalah sehingga mempunyai tujuan dan manfaat penelitian
yang akan dihasilkan.
BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi tentang telaah pustaka, teori-teori
tentang investasi, tenaga kerja dan ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) yang
mempengaruhi pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi, kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan sumber data
penelitian, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, metode analisis data
dan alat analisis data.
BAB IV Analisis Data. Bab ini berisi tentang pembahasan yang telah diteliti,
analisis data dan interpretasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB V Penutup. Dalam bab ini, penulis akan mengambil suatu kesimpulan atas
pembahasan yang telah diuraikan, keterbatasan penelitian, saran daftar pustakan
dan lampiran-lampiran dari seluruh kegiatan penelitian.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa penelitian karya
ilmiah yang dapat menjadi referensi dan memperkuat penelitian ini antara lain:
1. Pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita
Penelitian yang dilakukan Kurniawan dan Soeprajitno (2016)
tentang analisis hubungan laju inflasi, realisasi investasi industri kecil dan
perolehan PAD, penyerapan tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita
studi kasus di kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa secara parsial laju inflasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan perkapita masyarakat Nganjuk. Investasi berpengaruh
secara signifikan terhadap pendapatan perkapita masyarakat Nganjuk.
Realisasi PAD berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
perkapita masyarakat Nganjuk. Penempatan kerja sektor nonformal tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan perkapita masyarakat
Nganjuk.
Penelitian Luqmana, Priyono dan Priyanto (2015) tentang pengaruh
investasi dan tenaga kerja terhadap pendapatan sektor industri pengolahan
di kabupaten Lumajang. Hasil penelitiannya menyatakan investasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan sektor industri
pengolahan di kabupaten Lumajang. Tenaga kerja tidak berpengaruh
12
terhadap pendapatan sektor industri kabupaten Lumajang. Secara simultan
investasi dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan sektor industri pengolahan kabupaten Lumajang.
Masniadi (2012) dalam penelitiannya tentang analisis pengaruh
jumlah penduduk, tabungan dan investasi terhadap pendapatan perkapita
Indonesia. Dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat korelasi
negatif antara pertumbuhan penduduk dengan pendapatan perkapita.
Tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan perkapita.
Investasi berpengaruh posisitif dan signifikan terhadap perdapatan
perkapita.
2. Pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita
Penelitian Putra dan Sudirman (2015) tentang pengaruh modal dan
tenaga kerja terhadap pendapatan dengan lama usaha sebagai variabel
moderating. Dalam penelitiannya menunjukkan hasil secara parsial tenaga
kerja berpengaruh terhadap pendapatan. Secara parsial modal berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan. Secara parsial lama usaha berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan. Secara simultan modal, tenaga kerja dan
lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan dan lama usaha
merupakan variabel moderating yang memperkuat pengaruh modal dan
tenaga kerja terhadap pendapatan.
Prakoso (2013) melakukan penelitian tentang peranan tenaga kerja,
modal dan teknologi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan
di desa Asemdoyong kecamatan Taman kabupaten Pemalang. Hasil
13
penelitiannya menyatakan modal mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan secara parsial. Teknologi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan. Tenaga kerja
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap pendapatan nelayan. Secara
simultan Tenaga kerja, modal dan teknologi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di desa
Asemdoyong Kabupaten Pemalang.
Penelitian Utami (2013) tentang pengaruh tenaga kerja, upah
minimum regional (UMR), pendapatan asli daerah (PAD) terhadap PDRB
perkapita kabupaten / kota di kawasan Kedungsepur (Kendal Demak
Ungaran Semarang Grobogan Salatiga). Dalam penelitiannya menunjukkan
hasil bahwa tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap PDRB perkapita.
UMR berpengaruh positif terhadap PDRB perkapita. PAD berpengaruh
positif terhadap PDRB perkapita.
3. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pendapatan
perkapita
Penelitian Awaliyah (2018) tentang pengaruh zakat produktif
terhadap pendapatan mustahik. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
zakat produktif berpengaruh signifikan terhadap pendapatan mustahik.
Romdhoni (2017) meneliti tentang zakat dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif zakat produktif terhadap
14
pendapatan mustahik. Hal ini ditunjukkan bahwa pendapatan mustahik
dipengaruhi oleh pendayagunaan zakat produktif sebesar 30,5%.
Haryanto dan Laila (2014) melakukan penellitian tentang dampak
pendayagunaan infaq produktif terhadap peningkatan pendapatan pada
mustahik YDSF (Yayasan Dana Sosial Al – Falah) di Kediri. Hasilnya
menyatakan bahwa pendayagunaan dana zakat dan infaq produktif dapat
meningkatkan pendapatan mustahik.
Penelitian Khatimah (2005) tentang pengaruh ZIS (Zakat Infaq dan
Sedekah) terhadap pendapatan para mustahik (studi kasus di BMT Mekar
Da’wah dan Baznas Jakarta tahun 2005. Hasil penelitiaanya menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara pendayagunaan ZIS terhadap
pendapatn mustahik.
4. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi
Penelitian Gwinjangge, Kawung dan Siwu (2018) meneliti tentang
pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
provinsi Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial
investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi
Papua. Secara parsial tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi Papua. Secara simultan investasi dan
tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
provinsi Papua.
Ningsih dan Sari (2018) meneliti tentang pengaruh investasi dan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Batam. Hasil penelitian
15
tersebut menyatakan secara parsial investasi berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja belum memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi, sedangkan secara silmutan investasi dan tenaga
kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Batam.
Dalam penelitian Kurniawan, Militina dan Suharto (2017) tentang
pengaruh investasi swasta dan pengeluaran pemerintah serta tenaga kerja
terhadap pendapatan asli daerah dan pertumbuhan ekonomi. Hasil
penelitiannya ditemukan bahwa secara parsial investasi swasta berpengaruh
positif terhadap perekonomian. Dan secara simultan pengaruh langsung
investasi swasta, pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung
investasi swasta, pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan asli daerah.
Hapsari dan Iskandar (2018) melakukan penelitian tentang analisis
faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa
Tengah periode 2010 – 2014. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan
bertambahnya belanja modal, penduduk, dan pendidikan akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Peningkatan pada
investasi swasta (PMA dan PMDN) dari tahun ke tahun akan menurunkan
pertumbuhan ekonomi dalam proporsi yang tidak terlalu besar.
Hellen, Mintarti dan Fitriadi (2017) meneliti tentang pengaruh
investasi dan tenaga kerja serta pengeluaran pemerintah terhadap
pertumbuhan ekonomi serta kesempatan kerja. Hasil dari penelitiannya
16
menyatakan investasi dan belanja pemerintah tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja. Sedangkan tenaga
kerja secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan
kesempatan kerja.
Penelitian Astuti, Hidayat dan Darwin (2017) tentang pengaruh
investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan
ekonomi di kabupaten Pelalawan. Hasil penelitian ini menyatakan secara
parsial investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di kabupaten Pelalawan. Tenaga kerja memiliki hubungan positif
dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
penduduk memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Secara simultan investasi, tenaga kerja, dan pertumbuhan
penduduk berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
kabupaten Pelalawan.
5. Pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Dalam penelitian Fitriani (2018) tentang pengaruh tenaga kerja dan
pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi DIY
tahun 2007 – 2015. Hasil penelitian tersebut menyatakan tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Secara simultan tenaga kerja dan pengeluaran
pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
17
Pada penelitian Larasati dan Sulasmiyati (2018) tentang inflasi,
ekspor dan tenaga kerja terhadap produk domestik bruto (PDB) studi pada
Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan variabel inflasi, ekspor, dan tenaga kerja secara langsung dan
simultan mempengaruhi produk domestik bruto (PDB). Secara parsial
variabel inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB). Ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) dan variabel angkatan kerja memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap produk d omestik bruto (PDB).
Barimbing dan Karmini (2015) melakukan penelitian tentang
pengaruh PAD tenaga kerja dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi
di provinsi Bali. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa secara
simultan PAD, tenaga kerja, dan investasi berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Bali. Secara parsial PAD dan tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
provinsi Bali, sedangkan investasi tidak berpengaruh signifikan.
Kurniawati, Pudjihardho dan Sakti (2018) meneliti tentang analisa
pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai ekspor dan nilai investasi pada industri
pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lumajang. Hasil
ini menunjukkan secara parsial jumlah tenaga kerja bernilai negatif dan
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lumajang.
Secara simultan jumlah tenaga kerja, nilai ekspor dan nilai investasi pada
industri pengolahan kayu dengan menggunakan fixed effect model memiliki
18
pengaruh yang positif pada pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lumajang.
Untuk industri pengolahan makanan menunjukkan jumlah tenaga kerja
bernilai negatif dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,
sedangkan untuk nilai ekspor dan nilai investasi pada industri pengolahan
makanan berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi.
Dalam penelitian Fauzan (2015) tentang analisis pengaruh investasi,
tenaga kerja dan tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi studi
kasus kabupaten / kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2009 – 2013. Hasi
dari penelitiannya menyatakan bahwa variabel investasi, tenaga kerja, dan
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah. Semakin tinggi realisasi
investasi, jumlah tenaga tenaga kerja dan tingkat pendidikan, maka semakin
tinggi pula pertumbuhan ekonomi di kabupaten / kota provinsi Jawa Tengah.
6. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan
ekonomi
Maulidiyah (2018) melakukan penelitian tentang pengaruh dana ZIS
dan faktor makro ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2010 – 2018. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan dalam jangka
panjang secara parsial ZIS dan BI rate berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan nilai tukar mempengaruhi
secara negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan untuk
variabel inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dalam jangka panjang.
19
Dalam penelitian Anggraini dan Widiastuti (2017) tentang
penyaluran dana ZIS dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia periode 2011-2015. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa variabel dana ZIS berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 2011-2015. Hal ini dibuktikan
dengan hasil analisis dana ZIS sebesar 0,144 yang artinya apabila perubahan
dana ZIS naik 1% maka terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi dan akan
bergerak kearah yang sama (naik) sebesar 14,4%. Sedangkan tingkat inflasi
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel
dana ZIS dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia periode 2011 - 2015.
Pada penelitian yang dilakukan Zahro (2017) tentang pengaruh ZIS,
indeks pembangunan manusia (IPM) dan kemiskinan terhadap pertumbuhan
ekonomi di provinsi sumatra barat tahun 2013 – 2016. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa ZIS tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara parsial, sedangkan IPM dan
kemiskinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laju pertumbuhan
ekonomi secara parsial. Hasil regresi secara simultan ketiga variabel
tersebut memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemampuan
prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 84.15% dan sisanya 15.85% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dalam penelitian Hamidah, Widiastuti, Alam dan Cahyono (2017)
tentang pengaruh distribusi ZIS (zakat, infaq dan shodaqoh) dan lembaga
20
keuangan syariah terhadap pertumbuhan UMKM (mikro, kecil dan usaha
menegah) dan pertumbuhan produk domestik regional bruto di Jawa Timur
periode 2011 – 2014. Dari penelitiannya menunjukkan bahwa distribusi
dana ZIS memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan UMKM dan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB di Jawa Timur. Distribusi dana lembaga keuangan
syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan UMKM
dan pertumbuhan PDRB di Jawa Timur. Pertumbuhan jumlah unit UMKM
memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB di
jawa Timur.
Penelitian yang dilakukan Tambunan (2016) tentang analisis
pengaruh investasi, operasi moneter dan ZIS terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Dari penelitian tersebut mengatakan hasil bahwa secara
parsial zakat, infak dan sedekah yang dihimpun oleh BAZNAS memiliki
pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan PDB riil
Indonesia sebagai indikatornya. Reksadana konvensional memberi
pengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia, reksadana syariah
memberikan pengaruh positif terhadap PDB riil Indonesia, FASBIS
memberi pengaruh negatif terhadap perekonomian Indonesia dan PDB
periode sebelumnya juga memberi pengaruh positif terhadap perekonomian
Indonesia. Secara simultan variabel reksadana konvensional, reksadana
syariah, FASBIS, ZIS dan PDB periode sebelumnya mempengaruhi PDB
riil Indonesia sebagai indikator pertumbuhan ekonomi periode 2013-2015.
21
7. Pendapatan perkapita terhadap pertumbuhan ekonomi
Dalam penelitian yang dilakukan Tarigan (2012) tentang pengaruh
desentralisasi dan pendapatan perkapita terhadap pertumbuhan ekonomi
pemerintah kota provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut
menyatakan secara parsial desentrasilasi fiskal berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pemerintah kota
provinsi Sumatera Utara.
8. Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita
Menurut Prasetyo (2015) dalam penelitiannya tentang pengaruh
investasi dan angkatan kerja terhadap PDB dengan pendapatan perkapita
sebagai variabel intervening menyatakan investasi berpengaruh positif
terhadap PDB melalui pendapatan perkapita secara parsial dan angkatan
kerja berpengaruuh terhadap PDB melalui pendapatan perkapita.
9. Tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita
Dalam penelitian yang dilakukann Tari (2014) tentang pengaruh
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi melalui PDRB perkapita.
Hasil penelitiannya menyatakan secara parsial tenaga kerja berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui PDRB perkapita
22
10. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan ekonomi
melalui pendapatan perkapita
Penelitian yang dilakukan Rofiqoh (2016) tentang analisis pengaruh
zakat produktif dalam pembangunan ekonomi melalui pendapatan
mustahik. Hasil penelitiannya menyatakan zakat produktif berpengaruh
signifikan terhadap pembangunan ekonomi melalui pendapatan mustahik.
Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Isu No Penulis Hasil
Pengaruh
investasi
terhadap
pendapatan
perkapita
1 Kurniawan, R, dan
Soeprajitno, E, D,
(2016)
Investasi berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan
perkapita masyarakat Nganjuk
2 Luqmana, A, A,
Priyono T, H, dan
Priyanto, F, W,
Investasi secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan sektor
industri pengolahan di
kabupaten Lumajang.
3 Masniadi, R,
(2012)
Investasi berpengaruh posisitf
dan signifikan terhadap
perdapatan perkapita.
Pengaruh
tenaga kerja
terhadap
pendapatan
perkapita
1 Putra, I. P, D, dan
I. W, Sudirman,
(2015)
Secara parsial tenaga kerja
berpengaruh terhadap
pendapatan.
2 Prakoso (2013) Tenaga kerja berpengaruh
positif dan siginikan terhadap
pendapatan nelayan di desa
Asemdoyong kabupaten
Pemalang.
23
3 Utami, R, H,
(2013)
Tenaga kerja berpengaruh
negatif terhadap PDRB
perkapita kabupaten/kota
Kedungsepur
Pengaruh ZIS
(Zakat, Infak
dan Sedekah)
terhadap
pendapatan
perkapita
1 Alawiyah, A,
(2018)
Zakat produktif berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan
mustahik.
2 Romdhoni, A, H,
(2017)
Terdapat pengaruh positif
antara pendayagunaan zakat
produktif terhadap pendapatan
mustahik.
3 Haryanto C, A, dan
Laila, N, (2014)
Zakat dan infaq produktif
berpengaruh dapat
meningkatkan pendapatan
mustahik.
4 Khatimah, H,
(2005)
ZIS tidak berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan
mustahik.
Pengaruh
investasi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1 Gwinjangge, L,
Kawung, G, M. V,
dan Siwu, H,
(2018)
Secara parsial investasi
berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi
provinsi Papua.
2 Ningsih, D, dan
Sari, S, I (2018)
Secara parsial investasi
berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di kota
Batam.
3 Kurniawan, A, I,
Militina, T, dan
Suharto, R, B,
(2017)
Investasi swasta secara parsial
berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
4 Hellen, Mintarti, S,
dan Fitriadi (2017)
Investasi dan belanja
pemerintah tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dan
kesempatan kerja.
5 Astuti, W, A,
Hidayat, M, dan
Darwin, R, (2017)
Secara parsial investasi
berpengaruh negatif signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi
di kabupaten Pelalawan.
24
Pengaruh
tenaga kerja
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1 Fitriani, N, (2018) Tenaga kerja secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
2 Larasati, I, S, dan
Sulasmiyati, S,
(2018)
Variabel tenaga kerja memiliki
pengaruh positif yang
signifikan terhadap produk
domestik bruto (PDB) secara
parsial.
3 Barimbing, Y, R
dan Karmini, N, L,
(2015)
Secara parsial tenaga kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di
provinsi Bali.
4 Kurniawati, V,
Pudjihardho, M.
dan Sakti, R, K,
(2018)
Secara parsial jumlah tenaga
kerja bernilai negatif dan tidak
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di
kabupaten Lumajang.
5 Fauzan, A, W,
(2015)
Secara parsial tenaga kerja
berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Pengaruh ZIS
(Zakat, Infak
dan Sedekah)
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1 Maulidiyah, P, K,
(2018)
Variabel ZIS secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
Indonesia dalam jangka
panjang.
2 Anggraini, R, dan
Widiastuti, T,
(2017)
Secara parsial ZIS berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia periode
2011 – 2015.
3 Zahro, V, F,
(2017)
ZIS tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap laju
pertumbuhan ekonomi secara
parsial.
4 Hamidah, R, A,
Widiastuti, T,
Alam, A, dan
Cahyono, E, F,
(2017)
ZIS berpengaruh berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap
pertumbuhan PDRB di Jawa
Timur.
25
5 Tambunan, K,
(2016)
Secara parsial zakat, infak dan
sedekah berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Pengaruh
pendapatan
perkapita
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
1 Tarigan, R, M,
(2012)
Secara Parsial pendapatan
perkapita berpengaruh positif
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi
pemerintah kota provinsi
Sumatera Utara.
Pengaruh
investasi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
melalui
pendapatan
perkapita
1 Prasetyo, D,
(2015)
Investasi berpengaruh positif
terhadap PDB melalui
pendapatan perkapita secara
parsial
Pengaruh
tenaga kerja
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
melalui
pendapatan
perkapita
1 Tari, P, (2014) Secara parsial tenaga kerja
berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi melalui PDRB
perkapita
Pengaruh ZIS
(Zakat, Infak
dan Sedekah)
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
melalui
pendapatan
perkapita
1 Rofiqoh, S, (2016) Zakat produktif berpengaruh
signifikan terhadap
pembangunan ekonomi melalui
pendapatan mustahik.
26
B. Kerangka Teori
1. Investasi
a. Definisi investasi
Harrord dan Evsey D. Domar (tokoh teori) menjadikan investasi
sebagai peranan kunci dalam proses pertumbuhan ekonomi, yang
memiliki arti sebagai penciptaan pendapatan dan memperbesar kapasitas
produksi dengan cara meningkatkan stok modal. Inti dari teori ini adalah
hubungan antara peningkatan investasi dalam pembentukan modal dan
pertumbuhan ekonomi.
Investasi adalah adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa mendatang. Investasi ini digunakan untuk
memperbesar nilai keuntungan di masa mendatang maka dapat juga
diartikan sebagai konsumsi yang ditunda (Tandelilin, 2010:2).
Investasi merupakan pengeluaran – pengeluaran untuk membeli
barang modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan
menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan
digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan.
Dengan kata lin dalam teori ekonomi investasi berarti kegiatan
perbelanjaan untuk meningkatkan produktivitas (Sukirno, 2005:366).
Menurut Gwijangge, Kawung dan Siwu (2018) investasi adalah
seorang individu atau perusahaan yang memiliki pendapatan, yang
dipergunakan bukan untuk tujuan konsumsi melainkan investasi.
27
Hubungan antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi adalah dengan
adanya investasi berupa pembelian barang modal dan pelengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan
jasa yang dibutuhkan dalam perekonomian sehingga hal ini dapat
meningkatkan PDB riil Indonesia dan dengan demikian akan
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
investasi akan meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya
berujung pada pembukaan lapangan kerja baru, yang pada tahap
selanjutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hellen, Mintarti dan Fitriadi (2017) mengemukakan bahwa
investasi merupakan penambahan barang modal secara netto yang positif.
Investasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu investasi riil (barang-barang
modal atau peralatan yang digunakan untuk produksi) dan investasi
financial (surat-surat berharga seperti pembelian saham, obligasi dan
lainnya). Adanya investasi yang dilakukan di suatu daerah, baik itu asing
(PMA) maupun domestik (PMDN) akan mengakibatkan penyerapan
tenaga kerja hingga proses produksi menjadi produktif.
Astuti, Hidayat dan Darwin (2017) mengartikan investasi
merupakan pembentukan modal yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah. Investasi atau permodalan merupakan
persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan maupun
direproduksi. Jika persediaan modal tersebut meningkat dalam jangka
waktu tertentu maka terjadi pembentukan modal pada waktu tersebut.
28
Pamungkas, Kurniawansyah dan Mustaram (2017)
mendefinisikan investasi adalah bahwa masyarakat tidak menggunakan
semua pendapatanya untuk dikonsumsi, melainkan ada sebagian yang
ditabung dan tabungan ini diperlukan untuk pembentukan investasi.
Diasumsikan investasi dalam peralatan modal atau pembentukan modal
adalah tidak hanya meningkatkan produksi atau pertumbuhan ekonomi,
tetapi juga dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara pembentukan
investasi dengan pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.
Dari beberapa teori diatas secara garis besar dan peranannya
bahwa investasi menjadi salah faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, melalui implikasi yaitu pembentukan modal baik
riil maupun financial dan memberikan kesempatan kerja yang tahap
selanjutnya meningkatkan produktivitas sehingga secara positif terjadi
pertumbuhan ekonomi.
b. Peran investasi dalam perekonomian
Fluktuasi kegiatan ekonomi sangat erat hubungannya dengan
perubahan – perubahan dalam kegiatan investasi. Disamping itu bahwa
kegiatan investasi menjadikan suatu masyarakat untuk terus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat
(Sukirno, 2005:367). Peranan investasi bersumber dari tiga fungsi
penting yaitu :
29
1) Investasi merupakan salah satu komponen pengeluaran agregat.
Kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan
pendpatan nasional, maka hal ini akan selalu diikuti oleh
pertambahan dan kesempatan kerja.
2) Insvestasi mengakibatkan bertambahnya barang modal yang akan
menambh kapasitas produksi dimasa mendatang maka aka
memberikan kontribusi terhadap pertambahan produksi nasional dan
kesemppatan kerja.
3) Investasi diikuti perkembangan teknologi yang juga akan
meningkatkan produktivitas akibat efisiensi dan meningkatkan
pendapatan perkapita masyarakat.
2. Tenaga kerja
a. Definisi tenaga kerja
Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan konsep tenaga
kerja sebagai berikut :
1) Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.
2) Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia
kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan
namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
3) Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk
usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus
rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan
pribadi.
30
4) Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus)
dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola
kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu
usaha/kegiatan ekonomi.
Menurut Larasati dan Sulismiyati (2018) definisi tenaga kerja
adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, sedang mencari pekerjaan, yang
bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. Tenaga kerja
dikelompokkan menjadi angkatan kerja dan bukan angatan kerja.
Angkatan kerja yaitu orang yang bekerja namun sementara tidak
mempunyai pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja yaitu orang
yang tidak bekerja atau masih melaksanakan aktivitas pribadinya.
b. Hubungan tenaga kerja dalam perekonomian
Menurut teori Solow-Swan dalam tulisan Fitriani (2018)
mengemukakan pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan
faktor-faktor produksi seperti penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi
modal serta kemajuan teknologi. Dalam teori tersebut menyebutkan
faktor tenaga kerja mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Pamungkas, Kurniawansyah dan Mustaram (2017)
mengatakan bahwa jumlah angkatan kerja yang sedang bekerja
merupakan gambaran suatu kondisi dari lapangan kerja yang tersedia
31
pada suatu daerah. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang
tersedia maka akan menyebabkan semakin meningkatnya total produksi
barang / jasa pada suatu daerah.
Fauzan (2015) mengatakan hubungan tenaga kerja dalam
perekonomian pertumbuhan tenaga kerja merupakan salah satu faktor
positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya tenaga
kerja akan mendorong terjadinya peningkatan produktivitas dan
dampaknya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sulistiawati (2012) dalam tulisannya menyatakan pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja dianggap sebagai salah satu
faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja
yang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif dalam
memproduksi barang dan jasa.
3. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah)
a. Definisi zakat
Arif (2015:277) Zakat secara etimologi berarti al-barakatu
berarti keberkahan atau ath thaharatu (kesucian), ash-shalahu
(keberesan) dan an-namaa yang berarti pertumbuhan dan
perkembangan. Zakat berarti pertumbuhan karena memberikan kepada
fakir miskin dan lain-lain terjadilah perputaran harta (uang) dalam
masyarakat yang mengakibatkan berkembangnya fungsi uang
dimasyarakat umum. Sedangkan zakat secara terminologi adalah
32
mengeluarkan sebagian harta tertentu yang telah mencapai nishab yaitu
takaran yang menjadi batas harta yang wajib dizakati.
Menurut undang-undang nomor 38 tahun 1999 pasal 1 ayat 2
zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau
badan yang dimiliki oleh umat muslim sesuai dengan ketentuan agama
untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim
atau badan yang dimiliki oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan
agaman untuk diberikan kepada yang berhak menerimannya. Berdasar
dari pengertian Kementerian Agama RI diatas, bahwa zakat ternyata
tidak hanya berlaku pada individu namun juga melekat kewajibannya
terhadap badan/lembaga/institusi.
Zakat adalah bagian harta dengan persyaratan tertentu yang
Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada
yang berkah menerimanya dengan persyaratan tertentu melalui amil
zakat. (baznas.go.id, 2018)
Wulansari (2013) mengartikan bahwa zakat yaitu mensucikan
jiwa dan harta bagi orang yang menunaikannya. Sedangkan menurut
syariat, zakat adalah pengambilan dari harta tertentu, berdasarkan tata
cara tertentu, dan diberikan kepada orang-orang tertentu.
b. Dasar hukum
Zakat merupakan termasuk salah satu rukun islam, oleh karena
itu setiap muslim yang memiliki harta yang nishabnya sudah
33
mencukupi dan haulny sudah tiba maka wajib mengeluarkan zakat.
Dasar hukum diwajibkan terdapat dalam firman Allah SWT :
وا تیناا الالة الاعكلةا واا اعع ا توا ا ا الراكنعین
Artinya:
“ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’ lah beserta orang-
orang yang ruku.” (QS. Al-baqarah [2]: 43)
Dalam Undang-undang nomor 23 Tahun 2011 pasal 1 dan
pasal 2 tentang zakat, yang berbunyi: zakat adalah harta yang wajib
dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam.
Seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT :
رین ع عنیینع او الاین ناوانییا عاوتااو ا عمعوا مو لھااو عنینتا
ال م اا ینا.ی ین
Artinya:
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu akan
membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka
dan Allah Maha mendengar dan mengetahui.” (QS. At-Taubah [9]:
103)
c. Pendayagunaan zakat
34
Pendayagunaan dalam zakat erat kaitannya dengan
bagaimana cara pendistribusiannya. Kondisi itu dikarenakan jika
pedistribusiannya tepat sasaran dan tepat guna, maka pendayagunaan
zakat akan lebih optimal dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2011
tentang pengelolaan zakat, dijelaskan mengenai pendayagunaan adalah:
1. Zakat dapat didayagunakan untu usaha produktif dalam rangka
penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.
2. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah
terpenuhi.
Dalam pendayagunaan dana zakat, terdapat beberapa syarat
yang harus dipenuhi oleh pihak penyalur zakat atau lembaga
pengelola zakat. Hal tersebut termaktub di dalam keputusan Menteri
Agama RI No. 373 tahun 2003 tentang pengelolaan dana zakat.
Adapun jenis-jenis kegiatan pendayagunaan dana zakat:
a. Berbasis Sosial
Penyaluran zakat jenis ini dilakukan dalam bentuk
pemberian dana langsung berupa santunan sebagai bentuk
pemenuhan kebutuhan pokok mustahik. Ini disebut juga program
karitas (santunan) atau hibah konsumtif. Program ini merupakan
bentuk yang paling sederhana dari penyaluran dana zakat. Tujuan
utama bentuk penyaluran ini adalan antara lain :
1. Untuk menjaga keperluan pokok mustahik
35
2. Menjaga martabat dan kehormatan mustahik dari meminta-minta
3. Menyediakan wahan bagi mustahik untuk meningkatkan
pendapatan
4. Mencegah terjadinya eksploitasi terhadap mustahik untuk
kepentingan yang menyimpang.
b. Berbasis pengembangan ekonomi
Penyaluran zakat jenis ini dilakukan dalam bentuk
pemberian modal usaha kepada mustahik secara langsung maupun
tidak langsung. Penyaluran dana zakat ini diarahkan pada usaha
ekonomi yang produktif, yang diharapkan hasilnya dapat
meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
d. Peran zakat dalam pembangunan ekonomi
Menurut Adawiyah (2018) zakat dalam pembangunan pada
hakekatnya merupakan implementasi dari pembangunan sosial karena
zakat merupakan sebuah proses yang produktif dalam pemberdayaan
masyarakat. Penerapan zakat dalam pembangunan dan aktifitas
ekonomi ditujukan untuk menciptakan harmoni antara pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan ekonomi.
Menurut Pratiwi (2018) zakat yang diproduktifkan dapat
diasumsikan muzakki sebagai golongan produsen, sehingga manfaat
zakat akan dirasakan produsen melalui tingkat konsumsi agar tetap
terjaga. Oleh karena itu, dana zakat yang dikeluarkan muzakki yang
diberikan kepada mustahik dapat dimanfaatkan untuk konsumtif yang
36
dapat meningkatkan perekonomian. Pembaharuan zakat saat ini tidak
hanya dimanfaatkan secara konsumtif saja, akan tetapi juga digunakan
untuk memberdayakan ekonomi secara produktif, hal itu dapat
membantu mustahik dalam jangka waktu yang panjang
Menurut Sumadi (2017) zakat adalah suatu kewajiban yang
dilaksanakan dibawah pengawasan pemerintah. Agar zakat menjadi
sumber dana yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat
terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan
menghilangkan kesenjangan sosial, perlu adanya pengelolaan zakat
secara profesional dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah.
Menurut Dantes (2012) zakat merupakan pemindahan sebagian
harta orang kaya ke fakir miskin dan orang yang membutuhkan.
Dengan zakat, maka harta menjadi tumbuh dan berkembang karena
harta yang dizakatkan tersebut menjadi lebih produktif. Melalui
perbaikan distribusi pendapatan serta peningkatan konsumsi, tabungan,
investasi dan kesempatan kerja makan bisa dikatakan juga memiliki
efek berlipat-ganda (multiplier effect) terhadap ekonomi.
e. Infak dan Sedekah
Infak dan sedekah merupakan suatu harta yang dapat keluarkan
kapan saja dan tanpa batasan jumlah (nishab) dan kapanpun waktunya.
Donasi yang terkumpul akan dikelola secara amanah dan profesional
untuk dikembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
37
program-program dan pemberdayaan, seperti pendidikan, kesehatan,
aksi sosial dan pemberdayaan ekonomi (rumahzakat.org, 2019).
Menurut Romdhoni (2017) Infak adalah pengeluaran sukarela
yang dilakukan seseorang ketika memperoleh rezeki dengan jumlahnya
ditentukan sendiri. Shadaqah atau sedekah yaitu pemberian sukarela
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada
orang orang miskin tidak dibatasi jumlah dan waktunya. Bisa dikatakan
infak dan sedekah adalah sama subtansinya.
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti “mengeluarkan
sesuatu harta untuk kepentingan sesuatu. Menurut syara‟, infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. infaq tidak
mengenal nishab dan dapat dilakukan oleh siapapun baik
berpenghasilan tinggi maupun rendah (Sumadi, 2017).
f. Dasar hukum
Adapun dasar hukum infak / sedekah telah banyak dijelasakan
dalam Al-Qur’an, seperti dalam Al-Qur’an Surat Adz-Dzariyat (51): 19
آئل والمحروم وفي أموالهم حق ل لس
Artinya :
“ Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian “ .
Selain itu dalam QS. Ali Imran (3): 134
38
آء والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب الم ر آء والض حسنيالذين ينفقون في السر
Artinya :
“ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan “.
Berdasarkan firman Allah di atas bahwa Infak / sedekah tidak
mengenal nishab seperti zakat. Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang
beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia
disaat lapang maupun sempit.
4. Pertumbuhan Ekonomi
a. Pandangan klasik
Adam smith dalam Sukirno (2005:448) mempunyai pandangan
faktor yang berrperan dalam pertumbuhan ekonomi antara lain :
1) Peranan sistem pasar bebas
Smith berpendapat bahwa sistem mekanisme pasar akan
mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien dan pertumbuhan
ekonomi yang teguh.
2) Peluasan pasar
Semakin perluasan pasar barang dan jasa, semakin tinggi tingkat
produksi dan tingkat kegiatan ekonomi
3) Sepesialisasi dan kemajuan teknologi
39
Spesialisasi dan dan perluasan kegiatan ekonomi akan
menggalakkan perkembangan teknologi dan produktivitas
meningkat yang selanjutnya menaikkan pendapatan pekerja.
b. Teori Neo-klasik
Dalam teori ini berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
bersumber dari perkebangan faktor – faktor yang memperngaruhi
penawaran agregat. Perkembangan faktor – faktor produksi dan
kemajuan teknologi merupakan penentu tingkat pertumbuhan ekonomi
pada suatu masa tertentu ke masa mendatang.
c. Teori Harrod – Domar
Teori ini menujukkan bahwa ketika barang modal yang
digunakan selalu penuh, permintaan agregat haruslah bertambah
sebanyak kenaikan kapasitas barang – barang modal yang terwujud
sebagai akibat dari investasi dimasa lalu. Sehingga untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi investasi harus mengalami peningkatan.
d. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional
secara berarti (dengan meningkatnya pendapatan perkapita) dalam
suatu periode dan metode perhitungan tertentu (Putong, 2002:252).
Produk Domestik Bruto merupakan nilai barang dan jasa yang
diproduksikan dalam negara dengan menggunakan faktor – faktor
produksi yang dimiliki oleh penduduk dan perusahaan negara tersebut
atau pada negara lain (Sukirno, 2005:35).
40
Pertumbuhan ekonomi adalah terjadinya pertambahan /
perubahan pendapatan nasional (produk nasional / GDP / GNP) dalam
satu tahun tertentu tanpa memperhatikan pertumbuhan penduduk dan
aspek lainnya. Pertumbuhan ekonomi Neoklasik yang dikemukakan
Abramovit dan R.M. Solow menggunakan fungsi produksi yang
menganalisis fungsi produksi nasional yang didalamnya terdapat
variabel-variabel bebas yang mempengaruhinya yaitu jumlah tenaga
kerja, jumlah modal (bisa diperoleh melalui investasi) dan sumber daya
alam (Mahyudi, 2004:1&3).
Ningsih dan Sari (2018) mendefinisikan secara umum
pertumbuhan ekonomi yaitu aktivitas perekonomian yang
menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode
tertentu dan nantinya dapat memperbaiki kesejahteraan ekonomi
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan bahwa terjadi
kenaikan produksi barang dan jasa dalam tahun tertentu.
Astuti, Hidayat dan Darwin (2017) Menyatakan pertumbuhan
ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Menurut Baeti (2013) pertumbuhan ekonomi adalah proses
kapasitas produksi dari suatu perekonomian mengalami peningkatan
sepanjang waktu.
e. Indikator Pertumbuhan Ekonomi
41
Produk Domestik Bruto (PDB) dapat digunakan sebagai salah
satu indikator untuk mengukur perekonomian suatu negara. Tingkat
pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDB atas harga konstan yang
dimaksudkan pertumbuhan ekonomi riil merupakan volume barang dan
jasa menurut lapangan usaha. Saat ini yang digunakan adalah tahun
dasar 2010 dalam penghitungan PDB (Badan Pusat Statistik, 2019).
Menurut Bhinadi (2003) pertumbuhan output per kapita
digunakan sebagai indikator perubahan pertumbuhan dan kesejahteraan
ekonomi. Pertumbuhan output per kapita tidak hanya menggambarkan
kapasitas produksi, tetapi juga dapat digunakan sebagai indikator
kesejahteraan.
Karakteristik pertumbuhan ekonomi adalah laju total kenaikan
produktivitas faktor (ouput yang dihasilkan masing – masing unit input
dari seluruh input yang dipergunakan untuk membuat output tersebut)
yang relatif tinggi. Faktor produksi menjadi utama untuk meningkatkan
produktivitas dari periode sebelumnya. Hal ini dapat mendorong laju
perekonomian.
5. Pendapatan Perkapita
Secara umum pendapatan merupakan hasil dari kegiatan ekonomi
dalam menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan
dalam suatu negara dinyatakan dalam unit yang berbeda – beda maka dari
itu untuk menentukan jumlah dinyatakan dalam nilai uang. Pendapatan
masyarakat secara umum juga dikatakan sebagai pendapatan perkapita.
42
H5
H1
H4
H2
H3
H6
H7
INVESTASI
TENAGA KERJA
ZIS (Zakat, Infak
dan Sedekah)
PENDAPATAN
PERKAPITA
PERTUMBUHAN
EKONOMI
Menurut Dengah, Rumate dan Niode (2014) pendapatan perkapita
adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk disuatu negara. Perhitungan
pendapatan perkapita diadapatkan dari hasi perhitungan pendapatan
nasional suatu negara dengan jumlah penduduk pada suatu periode tertentu.
Hal ini juga dapat menunjukkan kesejahteraan ekonomi atau penduduk pada
suatu negara dari tahun ke tahun.
Menurut Badan Pusat Statistik pendapatan perkapita adalah
pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Perhitungan pendapatan perkapita adalah dengan menggunakan
indikator PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan
nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk pada tahun
tertentu.
C. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang investasi, tenaga kerja dan
zakat, infak/ sedekah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Peneliti
mencoba mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar. 2.1
Kerangka Pemikiran
43
Dari kerangka berpikir diatas maka dapat disimpulkan menjadi suatu
hipotesis sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan Kurniawan dan Soeprajitno (2016) tentang
analisis hubungan laju inflasi, realisasi investasi industri kecil dan perolehan
PAD, penyerapan tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita studi kasus di
kabupaten Nganjuk. Investasi berpengaruh secara signifikan terhadap
pendapatan perkapita masyarakat Nganjuk.
Penelitian Luqmana, Priyono dan Priyanto (2015) tentang pengaruh
investasi dan tenaga kerja terhadap pendapatan sektor industri pengolahan di
kabupaten Lumajang. Hasil penelitiannya menyatakan investasi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan sektor industri pengolahan di
kabupaten Lumajang Secara simultan investasi dan tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan sektor industri pengolahan
kabupaten Lumajang.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Semakin besar investasi maka semakin meningkat pendapatan
perkapita
Penelitian Putra dan Sudirman (2015) tentang pengaruh modal dan
tenaga kerja terhadap pendapatan dengan lama usaha sebagai variabel
moderating. Dalam penelitiannya menunjukkan hasil secara parsial tenaga
kerja berpengaruh terhadap pendapatan. Secara simultan modal, tenaga kerja
dan lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan dan lama usaha
44
merupakan variabel moderating yang memperkuat pengaruh modal dan tenaga
kerja terhadap pendapatan.
Prakoso (2013) melakukan penelitian tentang peranan tenaga kerja,
modal dan teknologi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di
desa Asemdoyong kecamatan Taman kabupaten Pemalang Tenaga kerja
berpengaruh positif dan siginikan terhadap pendapatan nelayan. Secara
simultan Tenaga kerja, modal dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan di desa Asemdoyong
Kabupaten Pemalang.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H2 : Semakin banyak tenaga kerja maka semakin meningkat pendapatan
perkapita
Penelitian Awaliyah (2018) tentang pengaruh zakat produktif
terhadap pendapatan mustahik. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa zakat
produktif berpengaruh signifikan terhadap pendapatan mustahik.
Haryanto dan Laila (2014) melakukan penellitian tentang dampak
pendayagunaan infaq produktif terhadap peningkatan pendapatan pada
mustahik YDSF (Yayasan Dana Sosial Al – Falah) di Kediri. Hasilnya
menyatakan bahwa pendayagunaan dana zakat dan infaq produktif dapat
meningkatkan pendapatan mustahik.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
45
H3 : Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) maka semakin
meningkat pendapatan perkapita
Penelitian Gwinjangge, Kawung dan Siwu (2018) meneliti tentang
pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi
Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial investasi
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Papua.
Secara parsial tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi provinsi Papua. Secara simultan investasi dan tenaga kerja
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Papua.
Ningsih dan Sari (2018) meneliti tentang pengaruh investasi dan tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Batam. Hasil penelitian tersebut
menyatakan secara parsial investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi dan tenaga kerja belum memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi, sedangkan secara silmutan investasi dan tenaga kerja berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Batam.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H4 : Semakin besar investasi maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
Dalam penelitian Fitriani (2018) tentang pengaruh tenaga kerja dan
pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi DIY tahun
2007 – 2015. Hasil penelitian tersebut menyatakan tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran
pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
46
Secara simultan tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pada penelitian Larasati dan Sulasmiyati (2018) tentang inflasi, ekspor
dan tenaga kerja terhadap produk domestik bruto (PDB) studi pada Indonesia,
Malaysia, Singapura dan Thailand. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
variabel inflasi, ekspor, dan tenaga kerja secara langsung dan simultan
mempengaruhi produk domestik bruto (PDB). Secara parsial variabel inflasi
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB). Ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) dan variabel angkatan kerja memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap produk d omestik bruto (PDB).
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H5 : Semakin banyak tenaga kerja maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi
Dalam penelitian Anggraini dan Widiastuti (2017) tentang penyaluran
dana ZIS dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia periode 2011-2015. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
variabel dana ZIS berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia periode 2011-2015. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis dana ZIS
sebesar 0,144 yang artinya apabila perubahan dana ZIS naik 1% maka terjadi
perubahan pertumbuhan ekonomi dan akan bergerak kearah yang sama (naik)
sebesar 14,4%. Sedangkan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap
47
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel dana ZIS dan inflasi
berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
periode 2011 - 2015.
Penelitian yang dilakukan Tambunan (2016) tentang analisis
pengaruh investasi, operasi moneter dan ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Dari penelitian tersebut mengatakan hasil bahwa secara parsial
zakat, infak dan sedekah yang dihimpun oleh BAZNAS memiliki pengaruh
yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan PDB riil Indonesia sebagai
indikatornya. Reksadana konvensional memberi pengaruh positif terhadap
perekonomian Indonesia, reksadana syariah memberikan pengaruh positif
terhadap PDB riil Indonesia, FASBIS memberi pengaruh negatif terhadap
perekonomian Indonesia dan PDB periode sebelumnya juga memberi pengaruh
positif terhadap perekonomian Indonesia. Secara simultan variabel reksadana
konvensional, reksadana syariah, FASBIS, ZIS dan PDB periode sebelumnya
mempengaruhi PDB riil Indonesia sebagai indikator pertumbuhan ekonomi
periode 2013-2015.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H6 : Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi
Menurut Mustika Umiyati dan Ahmad (2015) pertumbuhan ekonomi
sangat ditentukan oleh nilai pendapatan nasional, semakin tinggi pendapatan
48
nasional suatu negara maka semakin meningkat pula pertumbuhan ekonomi
di negara tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H7 : Semakin meningkat pendapatan perkapita maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi
Menurut Prasetyo (2015) tentang pengaruh investasi dan angkatan kerja
terhadap PDB dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening
menyatakan investasi berpengaruh positif terhadap PDB melalui pendapatan
perkapita secara parsial.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H8 : Semakin besar investasi maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
melalui pendapatan perkapita
Menurut Tari (2014) dalam penelitiannya tentang pengaruh tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi melalui PDRB perkapita. Hasil
penelitiannya menyatakan secara parsial tenaga kerja berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi melalui PDRB perkapita
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H9 : Semakin besar tenaga kerja maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi melalui pendapatan perkapita
49
Menurut Rofiqoh (2016) tentang analisis pengaruh zakat produktif dalam
pembangunan ekonomi melalui pendapatan mustahik. Hasil penelitiannya
menyatakan zakat produktif berpengaruh signifikan terhadap pembangunan
ekonomi melalui pendapatan mustahik.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H10 : Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita
Tabel 2.2
Hipotesis
Hipotesis Pernyataan
H1 Semakin besar investasi maka semakin meningkat pendapatan
perkapita
H2 Semakin banyak tenaga kerja maka semakin meningkat
pendapatan perkapita
H3 Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) maka semakin
meningkat pendapatan perkapita
H4 Semakin besar investasi maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi
H5 Semakin besar tenaga kerja maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi
H6 Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi
H7 Semakin meningkat pendapatan perkapita maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi
H8 Semakin besar investasi maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi melalui pendapatan perkapita
H9 Semakin banyak tenaga kerja maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita
H10 Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Menurut Sujarweni (2015:74) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai masing – masing variabel, baik satu variabel
atau lebih sifatnya independen tanpa membuat perbandingan dengan variabel
lain. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat
tentang populasi atau bidang tertentu. Serta menggunakan metode kuantitatif
dengan pengumpulan data menggunakan regresi data time series.
B. Sumber Data
Penelitian ini memerlukan data yang diperoleh dari sumber - sumber
data yang relevan. Berdasarkan jenis data serta menurut waktu pengumpulan
data adalah sebagai berikut :
1) Data sekunder
Data skunder adalah data yang didapat melalui catatan, buku atau majalah
berupa laporan keuangan, publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel,
buku – buku dan lain sebagainya. Data yang diperoleh akan bisa langsung
diolah dan diuji, Sujarweni (2015:89). Sumber data dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan yang dipublikasi oleh
Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan
Amil Zakat Nasional.
51
2) Data berkala (time series data)
Data berkala atau runtun waktu yaitu rangkaian nilai yang peroleh dari
waktu yang berbeda. Data tersebut dikumpulkan dalam skala interval
tertentu baik harian, mingguan, bulanan atau tahunan, Sujarweni (2015:90).
Dalam penelitian ini akan di ambil dalam deret waktu triwulan periode
tahun 2010 – 2018.
Data triwulan untuk variabel yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dalam runtun waktu berbeda, untuk variabel investasi (X1) diperoleh
dalam bentuk triwulan, tenaga kerja (X2) dalam bentuk semesteran, ZIS (X3)
dalam bentuk bulanan, pertumbuhan ekonomi (Y) dalam bentuk triwulan dan
pendapatan (Z) dalam bentuk tahunan. Data yang tidak dalam bentuk triwulan
kemudian dirubah menjadi data triwulan menggunakan metode interpolasi.
Metode interpolasi cocok diterapkan pada variabel yang bersifat flow dan tidak
pada variabel yang bersifat stock metode ini dikembangkan oleh Insukindro
(1993) yang digunakan dalam penelitian ilmiah UNIKOM Ervani (2011).
Dalam Macroenomic Dashboard artikel FEB UGM (2015)
mengemukakan variabel yang bersifat flow merupakan variabel yang
mengukur variabel ekonomi per unit waktu seperti bulanan, kwartal, semester
dan tahunan. Sedangkan variabel yang bersifat stock merupakan variabel yang
menunjukkan akumulasi dari variabel yang menunjukkan ekonomi pada satu
titik tertentu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
bersifat aliran (flow) sehingga metode interpolasi diterapkan dalam penelitian
ini.
52
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2016:148) populasi yaitu wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik
dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah lembaga – lembaga pusat atau
nasional yang terdiri dari Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi
Penanaman Modal dan Badan Amil Zakat Nasional.
2. Sampel
Dikemukakan oleh Sugiyono (2015:149) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dapat diberlakukan
untuk populasi atas tentang apa yang dipelajari dari sampel tesebut. Maka
sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu dengan tujuan data yang diperoleh lebih representatif.
53
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
penulis menggunakan cara dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan catatan yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti, bambang dan Indriantoro (2002) dalam
Sujarweni (2015:224). Adapun metode lain yang digunakan dalam penelitian
ini Field Research yaitu data skunder yang diambil melalui laporan data yang
dipublikasi oleh lembaga – lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini seperti
Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Amil
Zakat Nasional.
E. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono, 2015:39).
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
a. Investasi (X1)
Menurut Tandelilin (2010:2) investasi adalah komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Investasi ini
digunakan untuk memperbesar nilai keuntungan di masa mendatang
maka dapat juga diartikan sebagai konsumsi yang ditunda.
b. Tenaga Kerja (X2)
54
Menurut Larasati dan Sulismiyati (2018) tenaga kerja adalah
penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain
mereka yang sudah bekerja, sedang mencari pekerjaan, yang bersekolah,
dan mereka yang mengurus rumah tangga. Tenaga kerja
dikelompokkan menjadi angkatan kerja dan bukan angatan kerja.
Angkatan kerja yaitu orang yang bekerja namun sementara tidak
mempunyai pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja yaitu orang
yang tidak bekerja atau masih melaksanakan aktivitas pribadinya.
c. Zakat Infak dan Sedekah (X3)
Zakat adalah bagian harta dengan persyaratan tertentu yang
Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada
yang berkah menerimanya dengan persyaratan tertentu melalui amil
zakat (baznas.go.id, 2018).
Infak dan sedekah merupakan suatu harta yang dapat keluarkan
kapan saja dan tanpa batasan jumlah (nishab) dan kapanpun waktunya
(rumahzakat.org, 2019).
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:39). Adapun variabel
terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah :
Pertumbuhan Ekonomi (Y)
55
Menurut Putong (2002:252) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
pendapatan nasional secara berarti (dengan meningkatnya pendapatan
perkapita) dalam suatu periode dan metode perhitungan tertentu.
3. Variabel Intervening
Menurut Sugiyono (2015:39) variabel intervening yaitu variabel
yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung yang tidak dapat diamati.
Pendapatan perkapita (Z)
Pendapatan merupakan hasil dari kegiatan – kegiatan ekonomi
dalam menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan
dalam suatu negara dinyatakan dalam unit yang berbeda – beda maka dari
itu untuk menentukan jumlah dinyatakan dalam nilai uang. Pendapatan
masyarakat secara umum juga dikatakan sebagai pendapatan perkapita.
Pendapatan perkapita dapat menunjukkan kesejahteraan ekonomi
atau penduduk pada suatu negara. Pendapatan perkapita dengan pendekatan
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan hasil pembagian jumlah nilai
PDB dengan jumlah penduduk, yang juga disebut perkapita harga tetap.
PNB perkapita merupakan nilai hasil dari pembagian jumlah nilai PNB
dengan jumlah penduduk, yang juga biasa disebut perkapita riil (Sukirno,
2011: 424-425)
Menurut Badan Pusat Statistik pendapatan perkapita adalah
pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Perhitungan pendapatan perkapita adalah dengan menggunakan
56
indikator PDB dan PNB perkapita atas harga berlaku, maka dapat diketahui
pendapatan perkapita suatu penduduk pada tahun tertentu.
Untuk memahami lebih spesifik terhadap variabel-variabel yang ada
dalam penelitian ini, dapat kita lihat definisi konsep ada pada tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1
Definisi Konsep
No Variabel Definisi
1 Investasi
(X1)
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana
atau sumber daya yang dilakukan dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa
mendatang (Tandelilin, 2010:2). Data yang diambil
PMA dan PMDN yang diperoleh dan
dipublikasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal.
2 Tenaga
Kerja (X2)
Menurut Larasati dan Sulismiyati (2018) Tenaga
kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap
melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang
sudah bekerja, sedang mencari pekerjaan, yang
bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah
tangga. Data yang diambil adalah orang yang
bekerja pada usia 15 - 60 th yang diperoleh dari
Satuan Kerja Nasional dan dipublikasi oleh Badan
Pusat Statistik.
3 ZIS (Zakat,
Infak dan
Sedekah)
(X3)
Zakat adalah bagian harta dengan persyaratan
tertentu yang Allah SWT mewajibkan kepada
pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berkah
menerimanya dengan persyaratan tertentu melalui
amil zakat (baznas.go.id, 2018).
Infak dan sedekah merupakan suatu harta yang
dapat keluarkan kapan saja dan tanpa batasan
jumlah (nishab) dan kapanpun waktunya
(rumahzakat.org, 2019). Data yang diambil adalah
data yang disalurkan dan diproduktifkan, diperoleh
dan dipublikasikan oleh Badan Amil Zakat
Nasional.
57
4 Pertumbuhan
Ekonomi (Y)
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan
nasional secara berarti (dengan meningkatnya
pendapatan perkapita) dalam suatu periode dan
metode perhitungan tertentu Putong (2002:252).
Data yang diambil adalah data PDB atas dasar
harga konstan yang diperoleh dan dipublikasikan
oleh Badan Pusat Statistik.
5 Pendapatan
Perkapita (Z)
Dalam Badan Pusat Statistik pendapatan perkapita
adalah pendapatan nasional yang dibagi dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Data yang
diambil adalah PNB perkapita yang diperoleh dan
dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik.
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Stasioneritas
Purnamawati dan Werastuti (2013) menyatakan uji stasioneritas
data dapat dikatakan sebagai uji akar-akar unit, pada prinsipnya uji ini
dilakukan untuk mengamati apakah koefisien tertentu dari model
otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai yang sama atau tidak.
Analisis dan penyelesaian masalah stasioneritas dalam penelitian ini
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan terhadap asumsi-asumsi yang melandasi
metode Ordinary Least Squares (OLS) pada variabel dependen. Jika
asumsi tidak terpenuhi maka dilakukan transformasi data.
b. Jika terdapat data yang tidak stasioner maka akan dilakukan uji unit Root
Test untuk data yang tidak stasioner.
Uji Unit Root Test untuk Data yang Stasioner
Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang digunakan tidak
mengandung unit root yang berarti bahwa data harus stasioner dengan
58
menggunakan uji Augmented Dickey Fuller (ADF) dengan taraf signifikan
0,05. Dikatakan stasioner diterima bila nilai absolut Augmented Dickey-
Fuller Statistic variabel-variabel tersebut lebih besar bila dibandingkan
dengan nilai kritisnya (Mac Kinnon Critical Value).
2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015:226) Uji asumsi klasik
terdiri dari uji antara lain :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bawa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua acara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini menunjukkan adanya hubungan liear yang pasti diantara
beberapa atau semua variabel independen dari model yang ada. Akibat
adanya multikolineritas kofisien regresi kesalahanya menjadi tidak
terhingga. Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan antar korelasi variabel independen.
c. Uji Autokorelasi
59
Menurut Winarno (2015:5.29) autokorelasi (Autocorrelation)
adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual
observasi lainnya. Otokorelasi lebih mudah timbul pada data yang
bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang
dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun
demikian, tetap dimungkinkan otokorelasi dijumpai pada data yang
bersifat antar objek (cross section).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yaitu suatu keadaan jika varians kesalahan
pengganggu tidak konstan untuk semua variabel independen. Pengujian
ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Jika
variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Kriteria : jika hasil uji r > 0.05 tidak ada terjadi heteroskedastisitas dan
sebaliknya jika uji r < 0.05 berarti terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Statistik
a. Uji t (Uji Individual)
Uji statistik t dapat menggunakan metode Least Squares untuk
menunjukkan koefisien regresi secara individual untuk mengetahui
signifikansi secara parsial antara variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa
variabel independen lain dianggap konstan dengan menggunakan nilai
atau tingkat kepercayaan sebesar 5%, Ghozali (2013:97).
60
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji F menunjukkan seberapa jauh variabel independen atau variabel
bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen
atau terikat. Signifikansi secara simultan diuji dengan melihat nilai
signifikansi jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi)
Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi berkisar antara 0 hingga 1. Nilai koefisien determinasi (R2)
yang rendah bermakna kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat terbatas, namun ketika nilai koefisien determinasi
mendekati 1 bermakna variabel bebas memberikan semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali
(2013:95)
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi.
Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan
antar variabel yang terbentuk sebab akibat. Dengan demikian dalam model
hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam
hal ini disebut variabel Eksogen dan variabel dependen yang disebut
variabel Endogen. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur
61
mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju
variabel dependen yang terakhir (Sugiyono, 2010: 297).
G. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka kemudian diproses dan diolah menggunakan software Eviews
yang digunakan adalah program Eviews 10 Version dan SPSS Version 16.
Analisis ini memberikan gambaran tentang suatu data yang selanjutnya akan
diinterpretasikan dalam pembahasan.
62
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia merupakan salah satu yang berkembang di
dunia terbesar di Asia ketiga setelah China dan India. Ekonomi Indonesia
sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-16 dunia. Pada pemerintahan
Presiden Soeharto membuat perubahan tata kelola fiskal yang disebabkan
kurang tertatanya berbagai kebijakan ekonomi yang memberatkan
perimbangan neraca APBN setelah mengalami gejolak politik dan sosial
pada pemerintahan Presiden Soekarno. Langkah yang diambil yakni dari
mengadakan renegosiasi terkait pembayaran utang jatuh tempo hingga
meminta IMF untuk mengasistensi pengelolaan fiskal Indonesia yang
masih rapuh.
Kebangkitan ekonomi Idonesia yang ditopang dari
kegiatan industri dan perdagangan berbasis ekspor menggerakkan ekonomi
Indonesia masuk sebagai salah satu The East Asia Miracle pada tahun
1990an, di mana Indonesia mampu menciptakan stabilitas politik, sosial dan
pertahanan-keamanan yang menjadi fondasi ekonomi yang kuat untuk
menghasilkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
didukung dari sektor industri manufaktur berbasis ekspor dan industri
pengolahan sumber daya alam (wikipedia.org, 2018).
63
Pada bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF menyetujui program
pinjaman dana di bawah Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang
terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999 kemudian memperpanjang
program tersebut. Pada 2010 Ekonomi Indonesia sangat stabil dan tumbuh
pesat. PDB bisa dipastikan melebihin Rp 6300 Trilyun meningkat lebih dari
100 kali lipat dibanding PDB tahun 1980. Setelah India dan China,
Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat di
antara 20 negara anggota Industri ekonomi terbesar didunia G20.
Indonesia mengakui kepemilikan individual atas faktor – faktor
produksi, akan tetapi untuk sumber daya yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasi oleh negara. Hal ini diatur dalam pasal 33 UUD 1945. Jadi
sistem ekomi Indonesia bukan kapitalis maupun sosialisme, Dumairy
(1996:33). Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Sanusi
(2000:55) sistem ekonomi Indonesia merupakan sistem ekonomi campuran
hal itu disesuai terutama dengan UUD 1945 (sebelum amandemen) yakni
sistem ekonomi pancasila tetapi dikenal oleh masyarakat adalah sistem
ekonomi campuran.
Dalam UUD 1945. (sebelum amandemen) mengenai kehidupan
ekonomi berdasarkan Pancasila pasal 33 dianggap pasal terpenting yang
mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia yakni prinsip demokrasi
ekonomi. Pada pasal 33 menetapkan 3 pokok yaitu sebagai berikut :
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
64
2) Cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar – besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
2. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB)
Perkembangan ekonomi pada suatu negara dapat diukur dengan
pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut, yang dapat menunjukkan
pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian
dalam waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep nilai tambah
yang diciptakan oleh sektor - sektor ekonomi yang secara agregat dikenal
sebagai Produk Domestik Bruto (PDB).
PDB adalah hasil produksi barang dan jasa oleh suatu negara yang
dihasilkan oleh penduduk di negara tersebut baik penduduk dalam negeri
maupun luar negeri yang berada di suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
PDB dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur kinerja
perekonomian suatu negara atau dapat menggambarkan keberhasilan suatu
pemerintahan dalam menggerakkan perekonomian (bps.go.id, 2018).
Perkembangan PDB dapat dilihat pada tabel 4.1 periode 2011 – 2018
dalam persen (%).
65
Tabel 4.1
Pertumbuhan PDB
TAHUN PERTUMBUHAN PDB
(%)
2011 6,17
2012 6,03
2013 5,56
2014 5,01
2015 4,88
2016 5,03
2017 5,07
2018 5,17
Sumber : set.kab-diolah bps 2019
Dalam Badan Pusat Statistik (2019) menyajikan laporan PDB
menggunakan dua konsep harga yaitu sebagai berikut :
1) Harga berlaku
PDB atas harga berlaku atau PDB nominal merupakan nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu
tertentu menurut harga yang berlaku pada waktu tersebut.
2) Harga konstan
PDB atas dasar harga konstan atau PDB rill merupakan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun
tertentu sebagai tahun dasar.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari PDB atas harga
konstan yang bertujuan agar pertumbuhan pertumbuhan ekonomi murni atas
66
barang dan jasa yang dihasilkan. Tahun dasar yang digunakan sebagai
perhitungan pada saat ini adalah tahun 2010.
B. ANALISIS DATA
1. Uji Stasioneritas
Winarno (2015:11.5) untuk mengubah data yang tidak stationer
menjadi data stasioner maka dapat dengan cara diferensi. Uji yang
digunakan adalah uji Unit Root Test dengan uji intermediate ADF test.
Untuk menghindari jumlah Lag terlalu banyak maka penulis
mentransformasi Logaritma pada semua variabel.
Hasil uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat Level
Series Prob. Lag Max Lag Obs
LOG_X1_INVESTASI 0.0073 0 8 35
LOG_X2_TENAGA_KERJA 0.4321 0 8 35
LOG_X3_ZIS 0.1661 0 8 35 LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI 0.6019 0 8 35 LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAPITA 0.0000 0 8 35
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Output yang dihasilkan, terlihat bahwa ada beberapa data yang tidak
stasioner karena probabilitas yang dihasilkan > 0,05. Sehingga data tersebut
harus distasionerkan pada tingkat 1st difference:
67
Tabel 4.3
Hasil Uji Stasioneritas pada Tingkat 1st Difference
Series Prob. Lag Max Lag Obs
D(LOG_X1_INVESTASI) 0.0000 0 8 34
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA) 0.0000 1 8 33
D(LOG_X3_ZIS) 0.0001 0 8 34 D(LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI) 0.0000 0 8 34 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAPITA) 0.0015 0 8 34
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Output yang dihasilkan, terlihat bahwa ada beberapa data yang tidak
stasioner karena probabilitas yang dihasilkan < 0,05. Dengan demikian
semua variabel menunjukkan data stasioner, artinya data dari semua hasil
uji tiap variabel tersebut layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016: 154) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Suatu variabel dikatakan
terdistribusi normal jika nilai probabilitas Jarque Berra > 0,05, jika
nilai probabilitas Jarque Berra < 0,05 maka data tersebut tidak
terdistribusi normal.
68
0
2
4
6
8
10
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04
Series: Residuals
Sample 2010Q3 2018Q4
Observations 34
Mean -2.79e-18
Median -5.09e-05
Maximum 0.037171
Minimum -0.025327
Std. Dev. 0.012573
Skewness 0.579615
Kurtosis 4.428656
Jarque-Bera 4.795238
Probability 0.090934
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas (Histogram)
Dari hasil uji atas terlihat bahwa nilai probabilitas Jarque Berra
0,090934 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari
variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas (P-Plot)
Dari hasil uji atas terlihat bahwa sebaran plots mengikuti dan
mendekati garis diagonal dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data dari variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
69
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui nilai koefisien
determinasi setiap variabel independen dengan variable independen
lainnya. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar variabel dalam
penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi antara masing-masing
variabel. Metode yang digunakan adalah dengan melihat nilai inflation
factor (VIF) pada model regresi.
Hasil uji multikolinieritas didapatkan hasil seperti berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF C 2.60E-05 4.913261 NA
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.029165 3.575388 1.767430
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 6.271117 1.150188 1.045459
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.000159 1.160784 1.158651 D(LOG_Z_PENDAPATA
N_PERKAPITA(-1),1) 0.300797 8.165091 1.702024
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.4 dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 5. Maka dapat disimpulkan data dalam penelitian ini tidak
terdapat multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji hubungan dalam
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time
series). Karena permasalahan autokorelasi digunakan dalam datatime
70
series. Dalam mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi penulis
menggunakan uji Durbin-watson (DW test) dengan perhitungan nilai d
akan berada diantara 0 – 4 seperti di pada tabel 4.5 (Winarno, 2015:5.31)
Tabel 4.5
Uji Durbin Watson (menentukan ada atau tidak autokorelasi)
Tolak H0,
(ada
autokorelasi
positif)
Tidak
dapat
diputuskan
Tidak menolak H0
(tidak ada
autokorelasi)
Tidak
dapat
diputuskan
Tolak H0
(ada
autokorelasi
negatif)
0 dL du 2 4-du 4-dL 4
1,10 1,54 2,46 2,90
Apabila d berada di tengah-tengah atau diantara 1,54 dan 2,46
maka tidak mengandung autokorelasi.
Hasil uji regresi dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
R-squared 0.473158 Mean dependent var 0.000402
Adjusted R-squared 0.400490 S.D. dependent var 0.017323
S.E. of regression 0.013413 Akaike info criterion -5.650198
Sum squared resid 0.005217 Schwarz criterion -5.425733
Log likelihood 101.0534 Hannan-Quinn criter. -5.573649
F-statistic 6.511234 Durbin-Watson stat 1.673519
Prob(F-statistic) 0.000724
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Nilai Durbin Watson sebesar 1,673519 dengan nilai tabel tingkat
signifikan 0,05 jumlah sampel 34 (n) dan nilai pada tabel Durbin
Watson menunjukkan bahwa perbandingan nilai Durbin Watson
dengan nilai tabel diperoleh nilai dw 1,673519 lebih besar dari batas
71
atas (du) 1,6519 dan kurang dari 4-1,6519 (4-du) yaitu 2,3481. Maka
dapat disimpulkan data tidak mengandung autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka
disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai
berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Harvey F-statistic 1.813932 Prob. F(4,29) 0.1531
Obs*R-squared 6.804298 Prob. Chi-Square(4) 0.1466
Scaled explained SS 15.88813 Prob. Chi-Square(4) 0.0032
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.7 hasil pada pengujian heteroskedastisitas dapat
dilihat bahwa probability obs*R-Squared = 6,804298 dan Prob. Chi Square
sebesar 0,1466 atau lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
data variabel penelitian ini bersifat homoskedastisitas atau tidak terdapat
heteroskedastisitas pada model penelitian ini.
72
3. Uji Statistik
Setelah menguji analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis
yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya. Hasil dari
regresi disajikan dalam tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Persamaan Regresi Berganda
Dependent Variable: D(LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI(-1),1)
Method: Least Squares
Date: 03/13/19 Time: 08:00
Sample (adjusted): 2010Q3 2018Q4
Included observations: 34 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.017039 0.005099 -3.341779 0.0023
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.194194 0.170777 1.137123 0.2648
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 0.988740 2.504220 0.394830 0.6959
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.036612 0.012608 2.903949 0.0070 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAP
ITA(-1),1) 1.249321 0.548450 2.277912 0.0303 R-squared 0.473158 Mean dependent var 0.000402
Adjusted R-squared 0.400490 S.D. dependent var 0.017323
S.E. of regression 0.013413 Akaike info criterion -5.650198
Sum squared resid 0.005217 Schwarz criterion -5.425733
Log likelihood 101.0534 Hannan-Quinn criter. -5.573649
F-statistic 6.511234 Durbin-Watson stat 1.673519
Prob(F-statistic) 0.000724
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel 4.8 maka selanjutnya akan dilakukan pengujian terhadap
signifikansi yang meliputi uji-uji dan diuraikan sebagai berikut:
a. Uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variable
independen mempengaruhi dependen secara individual. Uji t dalam
penelitian ini dilakukan dengan program Eviews 10. Adapun penjelasan
73
mengenai output uji statistic yang disajikan pada tabel 4.8 adalah
sebagai berikut:
1) Variabel (X1) Investasi
Variabel investasi menunjukkan pada koefisien alpha 5%
dengan nilai Coefficient sebesar 0,194194 dan nilai probabilitas
0,2648 > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel investasi
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi pada alpha 5%.
2) Variabel (X2) Tenaga Kerja
Variabel tenaga kerja menunjukkan pada koefisien alpha 5%
dengan nilai Coefficient sebesar 0,988740 dan nilai probabilitas
0,6959 > 0,05. Maka diartikan bahwa variabel tenaga kerja
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi pada alpha 5%.
3) Variabel (X3) ZIS
Variabel ZIS menunjukkan pada koefisien alpha 5% dengan
nilai Coefficient sebesar 0,036612 dan nilai probabilitas 0,0070 <
0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel ZIS berpengaruh positif
namun dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada alpha
5%.
4) Variabel (Z) Pendapatan Perkapita
Variabel pendapatan menunjukkan pada koefisien alpha 5%
dengan nila Coefficient 1,249321 dan nilai probabilitas 0,0303 <
0,05. Maka dapat diartikan bahwa variabel pendapatan perkapita
74
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pada aplha 5%.
b. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua variable
independen mempengaruhi variabel dependen secara simultan. Uji F
dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program Eviews 10.
Adapun penjelasan mengenai hasil uji F yang telah disajikan pada tabel
4.7 bahwa hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien
sebesar 6,511234 dengan prob (F-statistik) sebesar 0,000724 < 0,05.
Hasil ini artinya bahwa secara simultan variabel independen
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana tingkat hubungan dan pengaruh variabel independen
mempengaruhi variable dependen. Besarnya nilai adjusted R square
antara 0 <adjusted R2 < 1. Jika nilai Adjusted R2 semakin mendekati
satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi
variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independennya.
Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada tabel 4.8
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi untuk model regresi antara
variabel independen dan dependen pada Adjusted R-squared adalah
75
0,400490. Ini berarti bahwa variasi variabel independen dapat
mempengaruhi sebesar 40,0490% pada profitabilitas, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam
model penelitian ini.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
a. Regresi berganda antara investasi, tenaga kerja dan ZIS (Zakat,
infak dan sedekah) terhadap pendapatan perkapita
Berdasarkan hasil nalaisis regresi berganda antara variabel
investasi, tenaga kerja dan ZIS terhadap pendapatan perkapita
menggunakan program eviews 10 dalam proses perhitungannya dapat
diperoleh dan disajikan dalam tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Berganda 1 (tidak langsung)
Dependent Variable: D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAPITA (-1),1)
Method: Least Squares
Date: 03/13/19 Time: 07:59
Sample (adjusted): 2010Q3 2018Q4
Included observations: 34 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.006984 0.001120 6.234143 0.0000
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.197696 0.043922 4.501097 0.0001
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 0.150833 0.833178 0.181033 0.8576
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.006312 0.004036 1.564065 0.1283 R-squared 0.412464 Mean dependent var 0.010662
Adjusted R-squared 0.353711 S.D. dependent var 0.005554
S.E. of regression 0.004465 Akaike info criterion -7.874999
Sum squared resid 0.000598 Schwarz criterion -7.695427
Log likelihood 137.8750 Hannan-Quinn criter. -7.813760
F-statistic 7.020244 Durbin-Watson stat 0.748539
Prob(F-statistic) 0.001029
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
76
Hasil persamaan regresi pada tabel 4.9 dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
0,197696 bernilai positif, artinya bahwa jika investasi semakin
besar, maka pendapatan perkapita semakin meningkat.
2) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
0,150833 bernilai positif, artinya bahwa jika tenaga kerja semakin
banyak, maka pendapatan perkapita semakin meningkat.
3) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
0,006312 bernilai positif, artinya bahwa jika ZIS semakin besar,
maka pendapatan perkapita semakin meningkat.
b. Regresi berganda antara investasi, tenaga kerja dan ZIS (zakat,
infak dan sedekah) terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda antara variabel
investasi, tenaga kerja dan ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi
menggunakan program eviews 10 dalam proses perhitungannya dapat
diperoleh dan disajikan dalam tabel 4.10 sebagai berikut:
77
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 2 (Langsung)
Dependent Variable: D(LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI(-1),1)
Method: Least Squares
Date: 03/13/19 Time: 08:00
Sample (adjusted): 2010Q3 2018Q4
Included observations: 34 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.017039 0.005099 -3.341779 0.0023
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.194194 0.170777 1.137123 0.2648
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 0.988740 2.504220 0.394830 0.6959
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.036612 0.012608 2.903949 0.0070 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAP
ITA(-1),1) 1.249321 0.548450 2.277912 0.0303 R-squared 0.473158 Mean dependent var 0.000402
Adjusted R-squared 0.400490 S.D. dependent var 0.017323
S.E. of regression 0.013413 Akaike info criterion -5.650198
Sum squared resid 0.005217 Schwarz criterion -5.425733
Log likelihood 101.0534 Hannan-Quinn criter. -5.573649
F-statistic 6.511234 Durbin-Watson stat 1.673519
Prob(F-statistic) 0.000724
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Hasil persamaan regresi pada tabel 4.10 dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
0,194194 bernilai positif, artinya bahwa jika investasi semakin besar,
maka pertumbuhan ekonomi semakin tinggi.
2) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
0,988740 bernilai positif, artinya bahwa jika tenaga kerja semakin
besar, maka pertumbuhan ekonomi semakin tinggi.
3) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
0,036612 bernilai positif, artinya bahwa jika ZIS semakin besar,
maka pertumbuhan ekonomi semakin tinggi.
78
4) Pada koifisien regresi diperoleh dengan nilai Coefficient sebesar
1,249321 bernilai positif, artinya bahwa jika pendapatan perkapita
semakin besar, maka pertumbuhan ekonomi semakin tinggi.
c. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total
Analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak
langsung. Berdasarkan diagram jalur dapat ditunjukkan bagaimana
pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Berdasarkan hasil
analisis diatas, dapat disimpulkan analisis secara menyeluruh sebagai
berikut :
1) Pengaruh langsung (direct effect)
Pengaruh langsung yaitu pengaruh dari satu variabel
independen terhadap variabel dependen, tanpa melalui variabel
dependen lainnya, pengaruh langsung dapat dilihat pada hasil uji
persamaan regresi 2 pada tabel diatas. Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui pengaruh langsung masing-masing variabel sebagai
berikut:
a. Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi (X1 terhadap Y)
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa investasi
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan
koefisien regresi 0,194194 dan nilai probabilitas 0,2648 > 0,05.
Maka dapat diartikan bahwa investasi berpengaruh tidak
signifikan secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
b. Tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi (X2 terhadap Y)
79
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tenaga kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan koefisien regresi 0,988740 dan nilai probabilitas 0,6959 >
0,05. Maka dapat diartikan bahwa tenaga kerja tidak
berpengaruh signifikan secara langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi.
c. ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa ZIS
berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan koefisien regresi 0,036612 dan nilai probabilitas 0,0070
< 0,05. Maka dapat diartikan ZIS berpengaruh signifikan secara
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
2) Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung yaitu suatu keadaan variabel
independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain
yang disebut variabel intervening.
Tabel 4.11
Pengaruh tidak langsung investasi, tenaga kerja dan ZIS
(zakat, infak dan sedekah) terhadap pendapatan perkapita
Karakteristik Koefisien regresi
Investasi (X1) 0,070150
Tenaga kerja (X2) 0,505674
ZIS (X3) 0,002239
80
Tabel 4.12
Bahan untuk uji sobel
Jalur Koefisien jalur
(P)
Standar error
(SP2)
Standar error
(SP3)
X1 0,197696 0,043922 0,548450
X2 0,150833 0,833178 0,548450
X3 0,006312 0,004036 0,548450
X
Total
0,354841 0,548450 0,548450
a) Investasi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita (X1 terhadap Y melalui Z)
Investasi berpengaruh terhadap pendapatan perkapita dan
pendapatan perkapita berpengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dengan koefisien sebesar 0,197696 ×
0,354841= 0,070150. Selanjutnya peneliti akan menguji tingkat
signifikansi pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung
dengan menggunakan uji sobel sebagai berikut :
Investasi
(Sp2p3)= √P32 SP22 + P22SP32 + SP22SP32
√(0,354841)2(0,043922)2+(0,197696)2(0,548450)2+(0,043922)2(0,548450)2
= √2,940552
= 1,714803
Berdasarkan hasil standart error koefisien indirect effect
diatas maka dapat dihitung nilai statistik pengaruh mediasi
berikut:
81
t investasi =p2p3
Sp2p3=
0,070150
1,714803 = 0,040908
Oleh karena nilai t hitung 0,040908 lebih kecil dari t tabel (N 34)
1.69092 pada alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh
mediasi.
b) Tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita (X2 terhadap Y melalui Z)
Tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan dan
pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan koefisien sebesar 0,150833 × 0,354841=
0,505674. Selanjutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi
pengaruh variabel mediasi secara tidak langsung dengan
menggunakan uji sobel sebagai berikut :
Tenaga kerja
(Sp2p3)= √P32 SP22 + P22SP32 + SP22SP32
√(0,354841)2(0,833178)2+(0,150833)2(0,548450)2+(0,833178)2(0,548450)2
= √4.290774
= 2,071418
Berdasarkan hasil standart error koefisien indirect effect
diatas maka dapat dihitung nilai statistik pengaruh mediasi
berikut:
t tenaga kerja =p2p3
Sp2p3=
0,505674
2,071418 = 0,244119
82
Oleh karena nilai t hitung 0,244119 lebih kecil dari t tabel (N 34)
1.69092 pada alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh
mediasi.
c) ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan (X3 ke
Z dan Z ke Y)
ZIS berpengaruh terhadap pendapatan dan pendapatan
berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan koefisien sebesar 0,006312 × 0,354841= 0,002239.
Selanjutnya peneliti akan menguji tingkat signifikansi pengaruh
variabel mediasi secara tidak langsung dengan menggunakan uji
sobel sebagai berikut :
ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah)
(Sp2p3)= √P32 SP22 + P22SP32 + SP22SP32
√()2(0,004036)2+(0,006312)2(0,548450)2+(0,004036)2(0,548450)2
= √2.998371
= 1,731580
Berdasarkan hasil standart error koefisien indirect effect
diatas maka dapat dihitung nilai statistik pengaruh mediasi
sebagai berikut:
t ZIS =p2p3
Sp2p3=
0,002239
1,731580 = 0,001293
Oleh karena nilai t hitung 0,001293 lebih kecil dari t tabel (N 34)
1.69092 pada alpha 0,05 dan maka dapat disimpulkan bahwa
83
koefisien mediasi tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh
mediasi.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini
dapat diketahui bahwa investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan perkapita, variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap pendapatan perkapita, variabel ZIS berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap pendapatan perkapita, variabel pendapatan perkapita
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, variabel
investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi serta variabel ZIS berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penjelasan mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh investasi terhadap pendapatan perkapita
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan variabel
investasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatan
perkapita pada alpha 5%, karena memiliki nilai coefficient positif dan nilai
probabilitas sebesar 0,0001 < 0,05 maka dengan demikian variabel investasi
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perkapita. Hal ini menjelaskan
bahwa nilai investasi yang semakin besar maka dapat meningkatkan
pendapatan perkapita.
84
Investasi merupakan salah satu faktor pendorong perekonomian dan
meningkatkan pendapatan perkapita. Hal ini dinyatakan setiap peningkatan
investasi akan meningkatkan kapasitas produksi yang mampu membuka
lapangan pekerjaan, yang pada tahap selanjutnya dapat meningkatan
pendapatan perkapita.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kurniawan
dan Soeprajitno (2016) tentang analisis hubungan laju inflasi, realisasi
investasi industri kecil dan perolehan PAD, penyerapan tenaga kerja
terhadap pendapatan perkapita studi kasus di kabupaten Nganjuk. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa investasi berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan perkapita masyarakat Nganjuk.
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh Luqmana, Priyono dan
Priyanto (2015) tentang pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap
pendapatan sektor industri pengolahan di kabupaten Lumajang. Hasil
penelitiannya menyatakan investasi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan sektor industri pengolahan di kabupaten Lumajang.
Sehingga hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan semakin besar
investasi dapat meningkatkan pendapatan perkapita (H1) diterima.
2. Pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan perkapita
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa
variabel tenaga kerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
pendapatan perkapita pada alpha 5%, karena memiliki nilai coefficient
positif dan nilai probabilitas sebesar 0,8576 > 0,05 maka dengan demikian
85
variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
perkapita. Hal ini menjelaskan bahwa jika jumlah tenaga kerja yang semakin
besar tidak selalu dapat meningkatkan pendapatan perkapita.
Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya untuk
menghasilkan barang dan jasa. Peningkatan pendapatan akan diperoleh jika
jumlah produktivitas mengalami peningkatan, namun jika tenaga kerja tidak
diimbangi dengan sumberdaya lain yang dapat mendukung peningkatan
produksi maka pendapatan yang diperoleh tidak terlalu besar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Hartani (2017) yang meneliti tentang pengaruh modal kerja, tenaga kerja
dan jarak tempuh melaut terhadap pendapatan nelayan di kelurahan Lappa
kecamatan Sinjau Utara kabupaten Sinjai. Hasil penelitiannya menyatakan
variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap
pendapatan nelayan.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan utami
(2013) tentang pengaruh tenaga kerja, upah minimum regional (UMR),
pendapatan asli daerah (PAD) terhadap PDRB perkapita kabupaten / kota
dikawasan KEDUNGSEPUR (Kendal Demak Ungaran Semarang
Grobogan Salatiga) yang menyatakan variabel tenaga kerja berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap PDRB perkapita. Sehingga hipotesis
dalam penelitian ini yang menyatakan semakin besar tenaga kerja maka
semakin meningkatkan pendapatan perkapita (H2) ditolak.
3. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pendapatan perkapita
86
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa
variabel ZIS berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan
perkapita pada alpha 5%, karena nilai coefficient positif dan nilai
probabilitas sebesar 0,1283 > 0,05 maka dengan demikian variabel ZIS tidak
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perkapita. Hal ini menjelaskan
penyaluran dana ZIS yang semakin besar maka tidak selalu dapat
meningkatkan pendapatan perkapita.
Penyaluran dana ZIS kepada mustahik untuk diproduktifkan
seyogyanya dapat meningkatkan pendapatan, hal demikian dapat tercapai
jika ada pendampingan secara berkala dan pengelolaannya dapat
dilaksanakan dengan baik. Namun tidak semua mustahik mampu mengelola
bantuan dana ZIS dengan baik sehingga output atau pendapatan yang
diperoleh mustahik tidak dapat meningkat.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mahzumy (2017) yang
meneliti tentang analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan
usaha mustahik Badan Amil Zakat Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil analisis penelitiannya menyatakan bantuan modal dari dana ZIS tidak
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan mustahik BAZNAS DIY.
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian Khatimah
(2005) tentang pengaruh ZIS (zakat infaq shadaqah) produktif terhadap
peningkatan pendapatan para mustahik (studi kasus di BMT Mekar Da’wah
dan Baznas Jakarta tahun 2005) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh
signifikan antara penyaluran dana ZIS terhadap pendapatan mustahik.
87
Sehingga hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan semakin besar
dana ZIS maka dapat meningkatkan pendapatan perkapita (H3) ditolak.
4. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan
bahwa variabel investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi pada alpha 5%, karena nilai pada coefficient positif
dan nilai probabilitas sebesar 0,2648 > 0,05 maka dengan demikian variabel
investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal
ini menjelaskan realisasi investasi yang semakin besar tidak selalu atau
sangat sedikit dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disebabkan oleh kebanyakan investasi yang masuk hanya
pada industri tertentu saja tau tidak merata kepada semua sektor, jadi
keuntungan yang diperoleh tidak terlalu banyak dan merata. Hal itu
mengakibatkan nilai investasi tidak berkontribusi besar pada pertumbuhan
ekonomi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hapsari dan Iskandar (2018) tentang analisis faktor faktor yang
memperngaruhi pertumbuhan ekonomi provinsi jawa tengah periode 2010 -
2014. Hasil penelitiannya mengatakan investasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi jawa tengah.
Penelitian ini juga diperkuat oleh Hellen, Mintarti dan Fitriadi (2017)
dalam penelitiannya tentang pengaruh investasi, tenaga kerja serta
pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi serta kesempatan
kerja. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel investasi
88
berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten
Malinau. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan semakin
besar investasi maka semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi (H4) ditolak.
5. Pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan
bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi pada alpha 5%, karena nilai pada
coefficient positif dan nilai probabilitas sebesar 0,6959 > 0,05 maka variabel
tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hal ini menjelaskan tidak selalu jumlah tenaga kerja yang besar dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tenaga kerja mempunyai peran yang penting dalam perekonomian
namun jika sumber daya tersebut tidak dibekali kompentensi yang baik dan
sumber daya lain maka tidak semua tenaga kerja mampu memberikan output
yang tinggi, jika hal itu terjadi secara berkelanjutan maka mengakibatkan
tidak berkontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Octavianingrum 2015 tentang analisis pengaruh investasi, tenaga kerja dan
tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa
Yogyakarta (studi 5 Kabupaten / Kota) menyatakan bahwa variabel tenaga
kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Sariningrum (2010) dalam
penelitiannya tentang analisis pengaruh investasi, tenaga kerja dan ekspor
terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 1990 – 2007 yang
89
menyatakan tenaga kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap produk
domestik bruto (PDB) Indonesia. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini
yang menyatakan semakin besar tenaga kerja maka semakin tinggi laju
pertumbuhan ekonomi (H5) ditolak
6. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan
bahwa variabel ZIS berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi pada alpha 5%, karena nilai pada coefficient positif
dan nilai probabilitas sebesar 0,0070 < 0,05 maka variabel ZIS berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjelaskan semakin
besar dana ZIS yang disalurkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dana ZIS yang disalurkan kepada mustahik untuk diproduktifkan
memberikan kontribusi pendapatan secara optimal, yang berdampak pada
meningkatnya produktivitas sehingga laju pertumbuhan ekonomi dapat
meningkat.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
Anggraini dan Widiastuti (2017) tentang penyaluran dana ZIS dan tingkat
inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode
2011-2015. Hasil penelitiannya menyatakan dana ZIS berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2011-
2015.
Penelitian ini juga diperkuat oleh Tambunan (2016) dalam tesisnya
tentang analisis pengaruh investasi, operasi moneter dan ZIS terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menyatakan bahwa variabel ZIS
90
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan Ekononi
Indonesia. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan
semakin besar ZIS maka pertumbuhan ekonomi semakin tinggi (H6)
diterima.
7. Pengaruh pendapatan perkapita terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan
bahwa variabel pendapatan perkapita berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi pada alpha 5%, karena nilai pada
coefficient positif dan nilai probabilitas sebesar 0,0303 < 0,05 maka variabel
pendapatan perkapita berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Hal ini menjelaskan semakin meningkatnya pendapatan maka
diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pendapatan perkapita merupakan tolak ukur perekonomian dan
menjadi indikator pertumbuhan ekonomi. Pendapatan perkapita yang
semakin tinggi menggambarkan kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan ekonomi suatu negara.
Penelitian ini didukung dengan oleh Yeni (2015) tentang analisis
pengaruh jumlah tenaga kerja dan pendapatan perkapita terhadap
pertumbuhan ekonomi dikabupaten Pasaman yang menyatakan secara
parsial pendapatan perkapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi kabupaten Pasaman.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Rukmana (2012)
tentang pengaruh disparitas pendapatan , jumlah penduduk dan inflasi
terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tahun 1984 – 2009. Hasil
91
penelitiannya menyatakan disparitas pendapatan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tahun 1984 –
2009. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan
meningkatnya pendapatan maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi (H7)
diterima.
8. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita
Berdasarkan hasil analisis jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa
nilai t hitung investasi 0,040908 < t tabel 1,69092 pada alpha 0,05. Hal ini
menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh mediasi antara investasi terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dimungkinkan terdapat faktor lain yang dapat
memediasi antara investasi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sehingga hipotesis yang menyatakan semakin besar investasi maka
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita (H8)
ditolak.
9. Pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan
perkapita
Berdasarkan hasil analisis jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa
nilai t hitung tenaga kerja 0,224119 < t tabel 1,69091 pada alpha 0,05. Hal
ini menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh mediasi antara tenaga kerja
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dimungkinkan terdapat faktor lain yang
dapat memediasi antara tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi
92
Sehingga hipotesis yang menyatakan semakin banyak tenaga kerja
maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita
(H9) ditolak.
10. Pengaruh ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap pertumbuhan eknomi
melalui pendapatan perkapita
Berdasarkan hasil analisis jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa
nilai t hitung ZIS 0,001293 < t tabel 1,69092 pada alpha 0,05. Hal ini
menjelaskan bahwa tidak ada mediasi antara ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah)
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dimungkinkan terdapat faktor lain yang
dapat memediasi antara ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Sehingga hipotesis yang menyatakan semakin banyak tenaga kerja
maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi melalui pendapatan perkapita
(H10) ditolak.
93
TABEL 4.13
HASIL UJI HIPOTESIS
Hipotesis Pernyataan Kesimpulan
H1 Semakin besar investasi maka semakin
meningkat pendapatan perkapita
Diterima
H2 Semakin banyak tenaga kerja maka
semakin meningkat pendapatan perkapita
Ditolak
H3
Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan
Sedekah) maka semakin meningkat
pendapatan perkapita
Ditolak
H4 Semakin besar investasi maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi
Ditolak
H5 Semakin besar tenaga kerja maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi
Ditolak
H6
Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan
Sedekah) maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi
Diterima
H7
Semakin meningkat pendapatan perkapita
maka semakin tinggi pertumbuhan
ekonomi
Diterima
H8
Semakin besar investasi maka semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi melalui
pendapatan perkapita
Ditolak
H9
Semakin banyak tenaga kerja maka
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
melalui pendapatan perkapita
Ditolak
H10
Semakin besar ZIS (Zakat, Infak dan
Sedekah) maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi melalui
pendapatan perkapita
Ditolak
94
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, penulis menggunakan data
yang ditransformasi logaritma dengan tujuan agar data yang akan diolah
menjadi stasioner dan dapat dilakukan pada tahap uji selanjutnya pada
penelitian ini.
Dengan demikian, kesimpulan yang diberikan sesuai dengan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan perkapita
Indonesia periode tahun 2010 – 2018.
2. Tenaga kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pendapatan
perkapita Indonesia periode tahun 2010 – 2018.
3. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pendapatan perkapita Indonesia periode tahun 2010 – 2018.
4. Investasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia periode tahun 2010 – 2018.
5. Tenaga kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia periode tahun 2010 – 2018.
6. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia periode tahun 2010 – 2018.
95
7. Pendapatan perkapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi indonesia periode tahun 2010 – 2018.
8. Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening
periode tahun 2010 – 2018
9. Tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai variabel intervening
periode tahun 2010 – 2018
10. ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan pendapatan perkapita sebagai
variabel intervening periode tahun 2010 – 2018
B. SARAN
Berdasarkan penelitian diatas maka ada beberapa saran yang
diajukan penulis yaitu :
1. Adapun penelitian ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain
yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi.
2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel yang data nya kurang
lengkap. Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya agar mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan variabel yang data nya lebih sesuai dan
mudah diperoleh untuk diteliti.
96
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Robiatul. 2018. Pengelolaan Zakat di Provinsi Banten (Studi
Perjalanan dan Kiprahnya dalam Pembangunan Ekonomi Umat). Jurnal
Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan: Volume 19, Nomor 1 Juni
2018
Anggraini, Rachmasari dan Tika Widiastuti. 2017. Penyaluran Dana ZIS dan
Tingkat Inflasi Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Periode 2011-2015. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan: Volume 4,
Nomor 8, Agustus 2017
Arif, M. Nur Rianto Al. 2015. Pengantar Ekonomi Syariah. Bandung: Pustaka Setia
Astuti, Windy Ayu, Muhammad Hidayat dan Ranti Darwin. 2017. Pengaruh
Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan. Jurnal Akuntansi dan
Ekonomika: Volume 7, Nomor 2, Desember 2017
Awaliyah, Astuti. 2018. Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Mustahik (Studi
Kasus Pada Baznas Kota Yogyakarta Lantai Dasar Masjid Pangeran
Diponegoro Balaikota). E-Library Alma Ata Yogyakarta: 2018
Barimbing, Yesika Resianna dan Ni Luh Karmini. 2015. Pengaruh PAD, Tenaga
Kerja dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali.
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Volume 4, Nomor 5, Mei 2015
Bhinadi, Ardito. 2003. Disparitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa dengan Luar Jawa.
Jurnal Ekonomi Pembangunan: Volume 8, Nomor 1, Juni 2003
Dantes, Raymond. 2012. Dampak Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan
Ekonomi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Mustahik (Studi Kasus Pendayagunaan Zakat Produktif oleh BAZ Kota
Bukittinggi). Al-Hurriyah: Volume 13, Nomor 2, Desember 2012
Dengah, Stefandy, Vecky Rumate dan Audie Niode. 2014. Analisis pengaruh
Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk terhadap Permintaan
Perumahan kota Manado tahun 2003-2012. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi:
Volume 14, Nomor 3, Oktober 2014
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga
Editor, Dewan. 2015. Variabel Stock vs Flow. Macroeconomic Dashboard: FEB
UGM, Februari 2015
97
Ervani, Eva. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia periode tahun 1980.I-2004.IV. Majalah UNIKOM:
Volume 7, Nomor 2, 2011
Fauzan, Alfian Wahyu. 2015. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan
Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus
Kabupaten/Kota di Provinsi jawa Tengah Tahun 2009-2013). Skripsi: FEB
UNDIP, 2015
Fitriani, Nurul. 2018. Pengaruh Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi DIY Tahun 2007-2015. Jurnal
Pendidikan dan Ekonomi: Volume 7, Nomor 1, 2018
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
8) Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gwinjangge, Lainus, George M.V Kawung dan Hanli Siwu. 2018. Pengaruh
Investasi, dan Tenaga Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Papua. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi: Volume 18, Nomor 6, 2018
Hamidah, Raisa Aribatul, Tika Widyastuti, Azar Alam dan Fajar Cahyono. 2017.
Impact of ZIS (Zakah, Infaq and Sadaqa) Distribution and Islamic Financial
Institutions to MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) and Gross
Regional Product Growth in East Java (2011-2014 Periods). Journal of
Islamic Financial Studies: Nomor 3, Juni 2017
Hapsari, Adinda Putri dan Deden Dinar Iskandar. 2018. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Periode
2010-2014. JIEP: Volume 18, Nomor 1, Maret 2018
Haryanto, Chandra Ari dan Nisful Laila. 2014. Dampak Pendayagunaan Infaq
Produktif terhadap Peningkatan Pendapatan pada Mustahiq YDSF
(Yayasan Dana Sosial Al-Falah) di Kediri. JESTT: Volume 1, Nomor 10,
Oktober 2014
Hellen, Sri Mintarti dan Fitriadi. 2017. Pengaruh Investasi dan Tenaga kerja serta
Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi serta
Kesempatan Kerja. Jurnal INOVASI: Volume 13, Nomor 1, 2017
Khatimah, Husnul. 2005. Pengaruh ZIS (Zakat Infak dan Shadaqah) Produktif
terhadap Peningkatan Pendapatan Para Mustahik (Studi Kasus di BMT
Mekar Da’wah dan Baznas Jakarta 2005). Jurnal Paradigma: Volume 6,
Nomor 1, Juli 2005
Kurniawan, Agus Indriatno, Theresia Militina dan Rachmad Budi Suharto. 2017.
Pengaruh Investasi Swasta dan Pengeluaran Pemerintah serta Tenaga
98
Kerja terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal
INOVASI: Volume 13, Nomor 2, 2017
Kurniawan, Rony dan Edy Djoko Soeprajitno. 2016. Analisis Hubungan Laju
Inflasi, Realisasi Investasi Industri Kecil, Perolehan PAD, Penyerapan
Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Perkapita. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen: Volume 3, Nomor 1, Januari 2016
Kurniawati, Vina, M. Pudjihardho dan Rachmad Kresna Sakti. 2018. Analisa
Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Nilai Ekspor dan Nilai Investasi pada
Industri Pengolahan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten
Lumajang. JIEP: Volume 18, Nomor 1 maret 2018
Larasati, Irene Sarah dan Sri Sulasmiyati. 2018. Pengaruh Inflasi, Ekspor dan
Tenaga Kerja terhadap Domestik Bruto (PDB) Studi Kasus pada Indonesia,
Malaysia, Singapura dan Thailand. Jurnal Administrasi Bisnis: Volume 63,
Nomor 1, Oktober 2018
Luqmana, Amirul Azyz, Teguh Hadi Priyono dan Fajar Wahyu Priyanto. 2015.
Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Sektor Industri
Pengolahan di Kabupaten Lumajang. Artikel Ilmiah Mahasiswa, 2015
Mahyudi, Akhmad. 2014. Ekonomi Pembangunan dan Analisis Data Empiris.
Bogor: Ghalia Indonesia
Masniadi, Rudi. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tabungan dan
Investasi terhadap Tingkat Pendapatan Perkapita Indonesia. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, Volume 10, Nomor 1, Juni 2012
Maulidiyah, Putri Khikmatul. 2018. Pengaruh dana ZIS dan Faktor Makroekonomi
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2010-2017. Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, 2018
Ningsih, Desrini dan Selvi Indah Sari. 2018. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Batam. Jurnal Akuntansi Barelang:
Volume 3, Nomor 1, 2016
Pamungkas, Binar Dwiyanto , Kurniawansyah dan Razi Apriansyah Mustaram.
2017. Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga kerja terhadap PDRB
Kabupaten Sumbawa tahun 2010-2016. Jurnal Ekonomi dan Bisnis:
Volume 14, Nomor 3, Desember 2017
Prakoso, Jati. 2013. Peranan Tenaga Kerja, Modal dan Teknologi terhadap
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Nelayan di Desa Asemdoyong
Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Skripsi: Fakultas Ekonomi
UNNES, 2013
Pratiwi, Siska. 2018. Implementasi Pendistribusian Dana Zakat Produktif sebagai
Penunjang Perkembangan Usaha Mikro Mustahiq di badan Amil Zakat
99
Nasional (BAZNAS) Kabupaten Karanganyar. Skripsi: FEBI IAIN
Surakarta, 2018
Purnamawati, I Gusti Ayu dan Desak Nyoman Sri Werastuti. Faktor Fundamental
Makro terhadap harga Saham LQ45. Jurnal Keuangan dan Perbankan:
Volume 17, Nomor 2, Mei 2013
Putong, Iskandar. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro (Edisi 2). Bogor:
Ghalia Indonesia
Putra, I Putu Danendra dan I Wayan Sudirman. 2015. Pengaruh Modal dan Tenaga
Kerja terhadap Pendapatan dengan Lama Usaha sebagai Variabel
Moderating. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Volume 4, Nomor 9,
September 2015
Romdhoni, Abdul Haris. 2017. Zakat dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
dan Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam: Volume 3,
Nomor 1, Maret 2017
Sanusi, Bachrawi. 2000. Sistem Ekonomi. Surat Pengantar. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sirait, Maya Afrida. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil
terhadap Kemandirian Daerah melalui PDRB Perkapita (Studi Kasus
Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara). Tesis: Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, 2012
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Pustakabaru
Sukirno, Sadono. 1999. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
2005. Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada
2011. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers
Sulistiawati, Rini. 2012. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Penyerapan Tenaga Kerja serta Kesejahteraan masyarakat di Provinsi di
Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan: Volume 3, Nomor 1,
2012
Sumadi, 2017. Optimalisasi Petensi Dana Zakat, Infaq, Sadaqah dalam
Pemerataan Ekonomi di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus di Badan Amil
Zakat Daerah Kab. Sukoharjo). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam: Volume 3,
Nomor 1, Maret 2017
100
Tambunan, Khairina. 2016. Analisis Pengaruh Investasi, Operasi Moneter dan ZIS
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Tesis: Magister Ekonomi Islam
UIN Sumatera Utara, 2016
Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI)
Utami, Ratri Heningtyas. 2013. Pengaruh Tenaga Kerja, Upah Minimum Regional
(UMR), Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap PDRB Perkapita
Kabupaten/Kota di Kawasan KEDUNGSEPUR (Kendal Demak Ungaran
Semarang Grobogan Salatiga. Skripsi: Fakultas Ekonomi UNNES, 2013
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrikan dan Statistika dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Wulansari, Shinta Dwi. 2013. Analisis Peranan Dana Zakat Produktif terhadap
Perkembangan Usaha Mikro Mustahik (Penerima Zakat) Studi Kasus
Rumah Zakat Kota Semarang. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UNDIP, 2013
Zahro, Vika Fatimatuz. 2017. Pengaruh Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS), Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat Tahun 2013-2016. Skripsi: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017
www.bps.go.id
www.baznas.go.id
www.rumahzakat.org
www.wikipedia.org
www.set.kab.go.id
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1: DATA YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN INI
Data Variabel Independen dalam Penelitian ini
Periode Januari 2010 – Desember 2018
TAHUN TRIWULAN INVESTASI TENAGA KERJA ZIS
(Triliun Rupiah) (%) (Milyar Rupiah)
2010
TW I 42.1 92.59 21474.640
TW II 50.8 92.73 27158.630
TW III 56.7 92.86 32842.620
TW IV 58.9 92.95 38526.620
2011
TW I 53.6 93.04 41345.460
TW II 62.0 92.78 44164.300
TW III 65.5 92.52 46983.140
TW IV 70.2 93.07 49801.980
2012
TW I 71.2 93.63 48692.830
TW II 76.9 93.75 47583.680
TW III 81.8 93.87 46474.530
TW IV 83.3 93.87 45365.380
2013
TW I 93.0 93.87 7611.940
TW II 99.8 94.12 7770.660
TW III 100.5 93.98 13689.960
TW IV 105.3 93.83 15242.460
2014
TW I 106.6 94.07 9398.150
TW II 116.2 94.30 8224.890
TW III 119.9 94.18 18901.030
TW IV 120.4 94.06 19877.000
2015
TW I 124.6 94.13 9543.390
TW II 135.1 94.19 11742.230
TW III 140.3 94.01 15940.830
TW IV 145.4 93.82 8412.900
2016
TW I 146.5 94.16 10095.680
TW II 151.6 94.50 8389.670
TW III 155.3 94.44 12444.670
TW IV 159.4 94.39 24288.680
2017
TW I 165.8 94.53 20827.180
TW II 170.8 94.67 16608.030
TW III 176.6 94.59 15861.560
TW IV 179.6 94.50 28234.590
2018
TW I 185.3 94.69 28934.180
TW II 176.3 94.87 26729.710
TW III 173.8 94.77 41537.000
TW IV 185.9 94.66 5713.670
Data Variabel Dependen dalam Penelitian ini
Periode Januari 2010 – Desember 2018
TAHUN TRIWULAN PDB
(%)
2010
TW I 5.07
TW II 6.02
TW III 5.08
TW IV 6.09
2011
TW I 6.48
TW II 6.37
TW III 6.25
TW IV 6.17
2012
TW I 6.11
TW II 6.16
TW III 6.08
TW IV 6.03
2013
TW I 5.54
TW II 5.57
TW III 5.55
TW IV 5.56
2014
TW I 5.12
TW II 5.02
TW III 4.99
TW IV 5.01
2015
TW I 4.83
TW II 4.78
TW III 4.78
TW IV 4.88
2016
TW I 4.94
TW II 5.08
TW III 5.06
TW IV 5.03
2017
TW I 5.01
TW II 5.01
TW III 5.03
TW IV 5.07
2018
TW I 5.06
TW II 5.17
TW III 5.17
TW IV 5.17
Data Variabel Intervening dalam Penelitian ini
Periode Januari 2010 – Desember 2018
TAHUN TRIWULAN PNB PERKAPITA
(Juta Rupiah)
2010
TW I 23.4
TW II 24.9
TW III 26.5
TW IV 28.0
2011
TW I 28.9
TW II 29.7
TW III 30.6
TW IV 31.5
2012
TW I 32.1
TW II 32.8
TW III 33.5
TW IV 34.1
2013
TW I 34.9
TW II 35.7
TW III 36.4
TW IV 37.2
2014
TW I 38.0
TW II 38.9
TW III 39.7
TW IV 40.5
2015
TW I 41.3
TW II 42.1
TW III 42.8
TW IV 43.6
2016
TW I 44.3
TW II 45.0
TW III 45.7
TW IV 46.4
2017
TW I 47.4
TW II 48.3
TW III 49.3
TW IV 50.2
2018
TW I 51.3
TW II 52.4
TW III 53.5
TW IV 53.5
Lampiran II : HASIL SELURUH UJI YANG DILAKUKAN DALAM
PENELITIAN INI
1. Uji Stasioner Tingkat Level
Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)
Series: LOG_X1_INVESTASI, LOG_X2_TENAGA_KERJA, LOG_X3_ZIS,
LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI, LOG_Z_PENDAPATAN
Date: 03/13/19 Time: 07:55
Sample: 2010Q1 2018Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Total (balanced) observations: 175
Cross-sections included: 5 Method Statistic Prob.**
ADF - Fisher Chi-square 41.5913 0.0000
ADF - Choi Z-stat -3.51233 0.0002 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Intermediate ADF test results UNTITLED
Series Prob. Lag Max Lag Obs
LOG_X1_INVESTASI 0.0073 0 8 35
LOG_X2_TENAGA_KERJA 0.4321 0 8 35
LOG_X3_ZIS 0.1661 0 8 35 LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI 0.6019 0 8 35 LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAPITA 0.0000 0 8 35
2. Uji Stasioner Tingkat 1st Difference
Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)
Series: LOG_X1_INVESTASI, LOG_X2_TENAGA_KERJA, LOG_X3_ZIS,
LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI, LOG_Z_PENDAPATAN
Date: 03/13/19 Time: 07:55
Sample: 2010Q1 2018Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 1
Total number of observations: 169
Cross-sections included: 5 Method Statistic Prob.**
ADF - Fisher Chi-square 110.506 0.0000
ADF - Choi Z-stat -9.13234 0.0000 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Intermediate ADF test results D(UNTITLED)
Series Prob. Lag Max Lag Obs
D(LOG_X1_INVESTASI) 0.0000 0 8 34
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA) 0.0000 1 8 33
D(LOG_X3_ZIS) 0.0001 0 8 34 D(LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONO
MI) 0.0000 0 8 34 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAPIT
A) 0.0015 0 8 34
3. Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
-0.03 -0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04
Series: Residuals
Sample 2010Q3 2018Q4
Observations 34
Mean -2.79e-18
Median -5.09e-05
Maximum 0.037171
Minimum -0.025327
Std. Dev. 0.012573
Skewness 0.579615
Kurtosis 4.428656
Jarque-Bera 4.795238
Probability 0.090934
4. Uji Multokolinieritas
Variance Inflation Factors
Date: 03/13/19 Time: 16:04
Sample: 2010Q1 2018Q4
Included observations: 34 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF C 2.60E-05 4.913261 NA
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.029165 3.575388 1.767430
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 6.271117 1.150188 1.045459
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.000159 1.160784 1.158651 D(LOG_Z_PENDAPATA
N_PERKAPITA(-1),1) 0.300797 8.165091 1.702024
5. Uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI(-1),1)
Method: Least Squares
Date: 03/13/19 Time: 08:00
Sample (adjusted): 2010Q3 2018Q4
Included observations: 34 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.017039 0.005099 -3.341779 0.0023
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.194194 0.170777 1.137123 0.2648
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 0.988740 2.504220 0.394830 0.6959
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.036612 0.012608 2.903949 0.0070 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAP
ITA(-1),1) 1.249321 0.548450 2.277912 0.0303 R-squared 0.473158 Mean dependent var 0.000402
Adjusted R-squared 0.400490 S.D. dependent var 0.017323
S.E. of regression 0.013413 Akaike info criterion -5.650198
Sum squared resid 0.005217 Schwarz criterion -5.425733
Log likelihood 101.0534 Hannan-Quinn criter. -5.573649
F-statistic 6.511234 Durbin-Watson stat 1.673519
Prob(F-statistic) 0.000724
6. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Harvey F-statistic 1.813932 Prob. F(4,29) 0.1531
Obs*R-squared 6.804298 Prob. Chi-Square(4) 0.1466
Scaled explained SS 15.88813 Prob. Chi-Square(4) 0.0032 Test Equation:
Dependent Variable: LRESID2
Method: Least Squares
Date: 03/13/19 Time: 17:04
Sample: 2010Q3 2018Q4
Included observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -13.88803 1.249615 -11.11385 0.0000
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) -31.44367 41.85500 -0.751253 0.4586
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 461.0499 613.7500 0.751202 0.4586
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) -4.612192 3.090006 -1.492616 0.1463 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAP
ITA(-1),1) 276.7548 134.4176 2.058918 0.0486 R-squared 0.200126 Mean dependent var -11.40845
Adjusted R-squared 0.089799 S.D. dependent var 3.445577
S.E. of regression 3.287234 Akaike info criterion 5.353023
Sum squared resid 313.3714 Schwarz criterion 5.577488
Log likelihood -86.00139 Hannan-Quinn criter. 5.429572
F-statistic 1.813932 Durbin-Watson stat 2.354098
Prob(F-statistic) 0.153136
7. Analisis Regresi Berganda
Dependent Variable: D(LOG_Y_PERTUMBUHAN_EKONOMI(-1),1)
Method: Least Squares
Date: 03/13/19 Time: 08:00
Sample (adjusted): 2010Q3 2018Q4
Included observations: 34 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.017039 0.005099 -3.341779 0.0023
D(LOG_X1_INVESTASI(-1),1) 0.194194 0.170777 1.137123 0.2648
D(LOG_X2_TENAGA_KERJA(-1),1) 0.988740 2.504220 0.394830 0.6959
D(LOG_X3_ZIS(-1),1) 0.036612 0.012608 2.903949 0.0070 D(LOG_Z_PENDAPATAN_PERKAP
ITA(-1),1) 1.249321 0.548450 2.277912 0.0303 R-squared 0.473158 Mean dependent var 0.000402
Adjusted R-squared 0.400490 S.D. dependent var 0.017323
S.E. of regression 0.013413 Akaike info criterion -5.650198
Sum squared resid 0.005217 Schwarz criterion -5.425733
Log likelihood 101.0534 Hannan-Quinn criter. -5.573649
F-statistic 6.511234 Durbin-Watson stat 1.673519
Prob(F-statistic) 0.000724
Lampiran III :
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
himself, and it is not contained the materials writers or has been published bu
other people and others, people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved
of containing other’s ideas or fact the writer imitated to others’ graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration
can be understood.
Salatiga, 18 Maret 2019
The writer,
Muhamad Robi
NIM. 63020150077
Lampiran IV :
Lampiran V :
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Cirruculum Vitae
DATA PRIBADI
Nama lengkap Muhamad Robi
Tempat, tgl lahir Boyolali, 15 Februari 1993
Agama Islam
Kewarganegaraan Indonesia
Alamat Dk. Klampok, Rt.01/Rw.04, Desa
Guwo, Kecamatan Kemusu, Kab.
Boyolali
No. HP 085742371225
Email [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2015 – 2019 Program Strata 1 Ekonomi Syariah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
Tahun 2015 Paket C (Kesetaraan SMA) PKBM Nusantara
Klego, Boyolali
Tahun 2005 – 2007 MTs Al-Islam Banyusri, Wonosegoro, Boyolali
Tahun 2001 – 2006 SD Negeri Guwo I, Kemusu, Boyolali
PENGALAMAN KERJA / MAGANG
Tahun 2018 Magang di BAPPEDA Boyolali
Tahun 2014 Bekerja di LEA Group Boyolali
Tahun 2013 Bekerja di PT. Andani Mitra Lestasi Jakarta
Tahun 2012 Bekerja di BC Computer Salatiga
Tahun 2011 Bekerja di CV Osella Plast Semarang
Tahun 2010 Bekerja di Makmur Fashion Boyolali
PENGALAMAN ORGANISASI
UKM Seni Musik Club IAIN Salatiga (Div. Kaderisasi)
DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Div. Ekonomi)
HMJ Ekonomi Syariah (Div. Entrepeneur)
KR. Taruna (Div. Pengembangan)