14
ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : HANA DEVIYANOVA B 300140137 PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, BAHAN BAKU DAN …eprints.ums.ac.id/62277/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · invetasi teknologi, aset non teknologi dan asset teknologi

  • Upload
    lynhi

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,

BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG

DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN 2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

HANA DEVIYANOVA

B 300140137

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,

BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG

DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN 2017

Yang ditulis oleh:

HANA DEVIYANOVA

B 300140137

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen

Pembimbing

(Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,

BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG

DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN 2017

Yang ditulis oleh:

HANA DEVIYANOVA

B 300140137

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 7 April2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Triyono, M.Si ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

3. Eni Setyowati. SE. MSi ( )

(Anggota III Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, M.M

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam suatu naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah saya tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 07 April 2018

Penulis

HANA DEVIYANOVA

B300140137

1

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI,

BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG

DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2017

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of the number of labor, the value of non-technology investment, the value of technology investment, non- technology assets, technology assets and raw materials to increase production value. This data is obtained from direc to bservation to Small Industry in Kecamatan Kebakkramat Karanganyar Regenc. The type of data used is cross sectional data. The data used is the annual data for the period of 2017. This research uses multiple regresil analyzer inier with ordinary least square method (OLS). The results showed that the variable of labor force, non-technology investment value and raw material have significant influence to production value in tile industry with 5% significance level, while the value of technology invetation, non asset technology and technology asset proved not give significant influence to the value production of tile- making industry. Keywords: labor, investment, assets, raw materials, production value.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, asset teknologi dan bahan baku terhadap peningkatan nilai produksi. Data ini diperoleh dari observasi langsung ke Industri Kecil di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data cross sectional. Data yang digunakan adalah data tahunan periode tahun 2017. Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi dan bahan baku memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai produksi pada industry genteng dengan tingkat signifikansi 5%, adapun nilai invetasi teknologi, aset non teknologi dan asset teknologi terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industry pembuatan genteng.

Kata kunci: tenaga kerja, investasi, aset, bahan baku, nilai produksi. 1. PENDAHULUAN

Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu negara

karena dapat memberikan kesempatan kerja yang luas dan nilai tambah

terbesar sehingga mampu menyelesaikan suatu masalah yaitu mampu

mengurangi tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran. Salah satu

indikator untuk melihat perkembangan sektor industri adalah dengan

2

mengukur nilai produksi dari masing-masing kelompok industri. Untuk

menghasilkan hasil produksi dengan baik, maka diperlukan rangkaian

kegiatan yang membentuk suatu sistem produksi (Islamy, 2014).

Pembangunan Industri, khususnya industri kecil diarahkan dapat

menjadi salah satu peran yang cukup berkualitas dalam perekonomian,

sehingga mampu bersaing di dalam negeri maupun di luar negeri.

Pengembangan sektor ekonomi rakyat pada otonomi daerah, khususnya pada

sektor industri kecil mendapat perhatian ekstra dari pemerintah, dikarenakan

sektor industri kecil memberikan banyak dampak pada penyerapan tenaga

kerja dan menggulir roda–roda perekonomian, maupun pendapatan

masyarakat yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat golongan

bawah. Diketahui bahwa setiap tahun selalu tumbuh dan berkembangnya

usaha kecil, selain itu industrilisasi berperan penting dalam peningkatan mutu

sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya

lainnya secara optimal (Saraswati dan Rastini, 2013).

Pentingnya keberadaan industri kecil yang mampu membantu untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mengatasi pengangguran di

daerah, industri kecil sangat diupayakan agar mampu menjangkau dan merata

hingga kedaerah pedesaan. Demikian pula dengan Kecamatan Kebakkramat

makin meningkatkan program–program pada sektor industri kecil.

Dikarenakan sektor industri ikut berperan serta cukup besar terhadap

pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Perkembangan industri kecil itu

sendiri didasari oleh keinginan masyarakat untuk maju dan berkembang

dengan pemberian pembinaan oleh mitra usaha dan pemerintah Kabupaten

Karanganyar, khusunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Karanganyar sesuai dengan potensi dan sumber daya yang tersedia, baik

berupa Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) maupun

Sumber Daya Ekonominya (SDE).

Berkembangnya industri kecil di Kabupaten Karanganyar sangat

diharapkan mampu meningkatkan ekonomi Kabupaten Karanganyar yang

dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat dan juga meningkatkan

3

keunggulan kompetitif dengan pemanfaatan sumber daya yang ada, baik itu

dari alam maupun masyrakat sendiri yang memliki potensi yang berkualitas.

Perkembangan industri kecil dilihat dari seberapa besar nilai produksinya dan

seberapa besar memberikan efek positif bagi perekonomian. Penelitian ini

menggunakan beberapa variabel yang berpengaruh terhadap nilai produksi,

antara lain: investasi, jumlah tenaga kerja, bahan baku dan teknologi.

Salah satu kegiatan UMKM yang berada di Kabupaten Karanganyar

adalah industri genteng di Kecamatan Kebakkramat. Industri genteng

merupakan industri yang memproduksi genteng, dikerjakan dengan tangan

ataupun bantuan alat/mesin press dengan bahan baku berupa tanah liat dan

keahlian membuat genteng merupakan potensi masyarakat yang harus

dikembangkan. Sebagai industi yang mengandalkan ketersediaan bahan baku

dari alam, para pengusaha genteng perlu turut serta dalam menjaga

lingkungan agar ketersediaan bahan baku di alam ini tetap terjaga.

Keberadaan industri kecil genteng tersebut merupakan salah satu potensi yang

memiliki peran yang strategis didalam memajukan roda perekonomian suatu

bangsa. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Kebakkramat adalah di

sektor pertanian, baik sebagai buruh maupun sebagai petani, karena hasil di

sektor pertanian belum mencukupi kebutuhan hidup dan guna menambah

pendapatan, maka mulailah mencari pekerjaan tambahan yaitu pada industri

genteng. Industri genteng tersebut mampu menyerap tenaga kerja dan

meningkatkan pendapatan bagi penduduk setempat dan sekitarnya.

Berdasarkan studi pendahuluan modal usaha yang digunakan dalam

industri genteng berupa dana yang digunakan sebagai modal awal dan

dialokasikan untuk mendirikan usaha. Alokasi dana tersebut untuk membeli

mesin press genteng, cetakan, pembangunan tempat usaha, dan perlengkapan

lainnya. Jumlah modal awal yang digunakan pengrajin genteng di Kecamatan

Kebakkramat adalah Rp4.300.000,00. Dari pengelompokan tenaga kerja pada

usaha genteng di Kecamatan Kebakkramat, jumlah tenaga kerja paling

banyak digunakan sebanyak 3 orang pekerja pada 24 orang pengrajin genteng.

Masyarakat di Kecamatan Kebakkramat yang memliki usaha genteng

4

mayoritas menggunakan bahan baku sebanyak 12 M3

tanah liat pada setiap

periode produksi dan mayoritas menghabiskan sebanyak 6 M3 kayu bakar

untuk proses pembakaran genteng.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Objek Penelitian

Penelitian ini bermaksud menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah

tenaga kerja, nilai investasi, bahan baku dan teknologi terhadap nilai produksi

genteng di Kebakkramat Karanganyar

2.2 Jenis dan Sumber Data

Data ini diperoleh dari observasi langsung ke Industri Kecil di Kecamatan

Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data

cross sectional. Data yang digunakan adalah data tahunan periode tahun 2017.

2.3 Model Analisis Data

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga

kerja, nilai investasi dan bahan baku terhadap nilai produksi adalah analisis

regresi Ordinary Least Square (OLS). Adapun model ekonometrik yang

digunakan adalah sebagai berikut:

NPi = + 1TNi + 2INTi + 3ITi + 4ANTi + 5ATi + 6BKi + Ui

Di mana :

NP = Nilai produksi

TN = Jumlah tenaga kerja

INT = Nilai investasi Non Teknologi

IT = Nilai investasi teknologi

ANT = Asset Non Teknologi

AT = Asset Teknologi

BK = Bahan Baku

= Konstanta

i = Koefisien Regresi Variabel Independen ke-i

Ui = ErrorTerm

i = Observasi ke-i

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.

Hasil Regresi Ordinary Least Square (OLS)

NPi = -3460071 + 387158,5 TNi + 0,092045 INTi + 0,004652ITi-

(0.0131*) (0.0000**) (0.9883)

0,006721ANTi + 0,009553ATi + 1,060272BKi + Ui

(0.7612) (0.8601) (0.0000**)

R2 = 0.965882; DW-stat = 1.878562; F-Stat = 132.1141;

Sig.(F-stat) = 0.0000000

Uji Diagnosis

1) Multikolinearitas (VIF)

TN = 2.081963; INT = 1.879499;IT = 143.0807;

ANT = 156,5492; AT = 9,041945; BK = 16,33518

2) Normalitas (Jarque Berra)

χ2 ( 0,05; 2 ) =0.521308 Sig(χ

2) = 0.770547

3) Heterokedastisitas (White)

χ2 ( 0,05; 2 ) =32.46175 Sig(χ

2) = 0.2154

4) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)

F (0,05;2, 26) = 21.72890 Sig(F) = 0.0000

H1: Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri

kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

Hipotesis yang pertama, Tenaga Kerja menunjukan nilai probabilitas sebesar

0.0131 kurang dari = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 387158,5.

Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan

terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian

H1 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi pada

sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar

H2: Investasi non Teknologi berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada

sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

Hipotesis yang pertama, Investasi non Teknologi menunjukan nilai probabilitas

sebesar 0.0000 kurang dari = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar

0,092045. Sehingga dapat diketahui bahwa Investasi non Teknologi berpengaruh

signifikan terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian H2 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai

6

produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat

Karanganyar.

H3: Bahan Baku berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri

kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

Hipotesis yang pertama, Bahan Baku menunjukan nilai probabilitas sebesar

0.0000 kurang dari = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 1,060272.

Sehingga dapat diketahui bahwa Bahan Baku berpengaruh signifikan terhadap

nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H3 dapat

diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor

industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil regresi mengenai pengaruh jumlah tenaga

kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi,

aset teknologi dan bahan baku terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil

pembuatan genteng dengan menggunakan model analisis regresi, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diketahui bahwa model regresi

mempunyai distribusi data normal dan tidak mengalami permasalahan

heteroskedastistias, namun dalam model regresi ini terdapat permasalahan

multikolinearitas dan spesifikasi model (linearitas).

2) Berdasarkan hasil uji eksistensi model (uji F) yang digunakan untuk menguji

eksistensi model, diperoleh hasil nilai signifikansi statistik F sebesar

0,000000 < 0,05, H0 ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel jumlah

tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non

teknologi, aset teknologi dan bahan bakuyang terdapat dalam persamaan

regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap nilai

produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng.

3) Hasil uji koefisien determinasi R2 menunjukkan bahwa hasil estimasi

menunjukkan nilai R2 sebesar 0,965, artinya 69,58% variasi variabel nilai

produksi dapat dijelaskan oleh variabel jumlah tenaga kerja, nilai investasi

7

non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, aset teknologi dan

bahan baku, sedangkan sisanya sebesar 3,42% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak disertakan dalam model.

4) Berdasarkan hasil uji validitas pengaruh (uji t) yang dilakukan untuk

mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen

dalam model, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah tenaga kerja, nilai

investasi non teknologi dan bahan baku memiliki pengaruh signifikan

terhadap nilai produksi pada industri genteng dengan tingkat signifikansi 5%,

adapun nilai invetasi teknologi, aset non teknologi dan aset teknologi terbukti

tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industri

pembuatan genteng.

5) Nilai produksi merupakan seluruh tingkat suatu produksi yang berdasarkan

atas harga jual produk-produk tersebut menggunakan faktor-faktor produksi

yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu periode yangpada akhirnya akan

dijual kepada pembeli. Dikatakan hasil produksi mengalami peningkatan, jika

produsen mempunyai kecenderungan meningkatkan kapasitas produksinya.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditemukan beberapa saran yang

mungkin akan digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Industri-industri kecil pembuatan genteng perlu melakukan langkah-

langkah yang konkrit dalam meningkatkan nilai produksi melalui

peningkatan teknologi, khususnya dalam produksi serta menambahkan

jumlah tenaga kerja.

2) Sebaiknya dilakukan pengembangan usaha dengan melakukan investas

yang lebih besar, sehingga hasil produksi dapat meningkat dan memenuhi

kebutuhan masyarakat.

3) Bagi pemerintah, sebaiknya mengerti dan memahami tentang

permasalahan yang dialami industri kecil pembuatan genteng terkait

dengan permodalan, sehingga dengan bantuan modal nilai produksi akan

semakin meningkat.

8

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim.2005. Analisis Investasi (Edisi Kedua). Jakarta: PT Salemba Empat.

Beattie R. 2014. The Economics of Production (EkonomiProduksi, alih bahasa :

Soeratno). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1. (Edisi

11).Jakarta : Salemba Empat.

Boediono. 2011. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.

Yogyakarta: BPFE.

Budiman. 2015. Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Bahan Baku dan Teknologi

terhadap Nilai Produksi pada Industri Percetakan di Provinsi Riau. Jom

FEKON.Vol. 2, No. 2.

Disperindag Kab. Karanganyar. 2016. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Karanganyar 2016, http://disperindag. karanganyarkab.go.id,

diakses tanggal 15 Desember 2017 pk 11.15 WIB.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.

Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan

2.Bandung: Yrama Widya. Bandung.

Gujarati, D.N.,2012, Dasar-dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong. R.C.

buku 2, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.

Hidayat, Taufik. 2011. Kamus Populer Istilah Investasi. Jakarta: Media Kita.

Islamy, Talitha.2014. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Produksi

Industri Kecil di Surabaya. Fakultas Ekonomi, Unesa Surabaya.

Joesron, T. S., & Fathorrozi, M. 2013. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba

Empat.

Kemenperindag. 2017. Industri tekstil serap 400.000 tenaga kerja, Dipetik 2

Desember 2017, dari Kementerian Perindustrian dan Perdaganagn Republik

Indonesia: http://www.kemenperin.go.id/artikel/3004/Industri-tekstil-serap-

400.000- tenaga-kerja.

Kholili, Mohammad., Widjajanti, Andjar dan Wibisono, Sunlip. 2015. Analisis

Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal terhadap Hasil Produksi Industri

Kecil Sangkar Burung di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.Atikel

Ilmiah Mahasiswa. Fakultas ekonomi, Universitas Jember.

9

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : UPP AMP

YKPM.

Martono dan Marjito, Agus. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:

Ekonesia.

Mubyarto. 2009. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi Ketiga. LP3ES. Jakarta.

Muhammad Firman. 2013. Ekonometrika 2. Masterbook of Businees and

Industry (MBI).

Nainggolan, Indra Oloan. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kesempatan Kerja Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Tesis.

Medan: Sekolah Pascasarjana USU.

Ningsih, Ni Made Cahya dan Indrajaya, Bagus I Gst. 2015.Pengaruh Modal Dan

Tingkat Upah Terhadap Nilai ProduksiSerta Penyerapan Tenaga Kerja Pada

Industri Kerajinan Perak.Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol. 8, No. 1.

Nicholson, W, 2005, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi

Kedelapan, Alih Bahasa IGD Bayu Mahendra dan Abdul Aziz, Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Pindyck, Robert S dan Daniel L Rubinfeld. 2009. Mikroekonomi, Edisi Keenam.

Jakarta: PT Indeks.

Prawirosentono.2011.Pengertian Persediaan (Pengaruh pengendalian). Bandung:

PT. Refika Aditama.

Putong, Iskandar. 2012. Economics :Pengantar Mikro dan Makro Edisi 4. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, edisi 4.

Yogyakarta: BPFE.

Salvatore, D. 2011. International Economics, Eight Edition, Wiley.

Salim HS, Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Saraswati, Putu Eggyta Putri dan Komang Rastini. 2013. Pengaruh Investasi,

Tenaga Kerja Dan Inflasi Terhadap Nilai Produksi Pada Sektor Industri.

Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol. 2, No. 8,

Hal 367 – 372.

Siburian.2014. Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dalam

Pengembangan Wilayah Perdesaan di Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal

Ekonomi.Vol. 17, No. 2.

10

Simamora, Henry. 2010. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sukirno, Sadono. 2014. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja

Grafindo Pustaka.

Wibowo, Singgih. 2007. Manajemen Produksi. Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE.

Wulandari, I Gusti Ayu Athina., Setiawina, Nyoman Dinar dan Djayastra, Ketut.

2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Industri

Perhiasan Loga Mulia di Kota Denpasar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.Vol. 6, No. 1.