72
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: Laksmi Savitri Megarini NIM. F0398082 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2003

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

  • Upload
    lekhue

  • View
    232

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

Laksmi Savitri Megarini

NIM. F0398082

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2003

Page 2: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

ABSTRAKSI

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

Laksmi Savitri MegariniF 0398082

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh dari kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sehubungan dengan tujuan tersebut diajukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur secara parsial maupun secara serentak.

Penelitian ini menggunakan survey data sekunder dengan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 1999, 2000, dan 2001. Kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel dengan metode purposive sampling ini adalah perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan selama tahun 1999, 2000, dan 2001, menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun buku 1999, 2000, dan 2001. Dengan metode ini diperoleh sampel sebanyak 43 perusahaan manufaktur.

Penelitian ini menggunakan 7 rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan, yaitu current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin, price earning ratio, return on investment, total assets turnover, dan total debt to total assets ratio. Metode analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi berganda (multiple regression). Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data dan pengujian asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-F yang menguji pengaruh variabel independen yaitu current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin, price earning ratio, return on investment, total assets turnover, dan total debt to total assets ratio secara serentak terhadap variabel dependen yaitu harga saham, dan uji-t yang menguji pengaruh kinerja keuangan secara parsial terhadap harga saham

Dari hasil analisis regresi, diperoleh nilai F sebesar 1,512 yang berarti secara serentak kinerja keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga saham. Uji-t menunjukkan hanya current ratio dan operating profit margin yang berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan rasio keuangan yang lain tidak berpengaruh terhadap harga saham secara parsial. Koefisien determinasi (R2)sebesar 0,232 yang menunjukkan bahwa hanya 23,2 % dari harga saham dapat dijelaskan oleh current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin, price earning ratio, return on investment, total assets turnover, dan total debt to total assets ratio. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa investor kurang memperhatikan faktor fundamental perusahaan khususnya kinerja keuangan dalam melakukan aktivitas investasinya di pasar modal.

Page 3: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP
Page 4: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen

keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,

public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan:1998). Pasar modal

memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam

melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lenders) kepada

pihak yang kekurangan dana (borrowers). Dalam fungsi keuangannya, pasar

modal menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak yang memerlukan dana, dan

pihak yang mempunyai kelebihan dana menyediakan tanpa harus terlibat secara

langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut.

Pada periode-periode terakhir ini, pasar modal mengalami perkembangan

yang sangat pesat di banyak negara. Ada beberapa faktor yang menjadi daya tarik

pasar modal (Husnan:1998). Pertama, pasar modal merupakan alternatif

penghimpunan dana selain lembaga perbankan. Dengan adanya pasar modal,

perusahaan mempunyai kesempatan untuk melakukan ekspansi usahanya dengan

mencari alternatif dana dari pasar modal dan dapat terhindar dari terkenanya

dampak apabila perusahaan mendapatkan dana dari lembaga perbankan dalam

bentuk kredit, yaitu berupa tingginya debt to equity ratio (perbandingan antara

Page 5: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

2

hutang dengan modal sendiri). Kedua, pasar modal memungkinkan para investor

mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi resiko yang

sesuai dengan kemampuannya. Dengan adanya pasar modal memungkinkan para

investor melakukan diversifikasi investasi membentuk portofolio (gabungan dari

berbagai investasi) sesuai dengan tingkat resiko yang bersedia mereka tanggung

dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Ketiga, dari sisi perusahaan, pasar

modal merupakan alternatif pendanaan ekstern dengan biaya yang lebih rendah

dari pada sistem perbankan.

Motivasi atau tujuan para investor untuk melakukan investasi di pasar modal

tidak selalu sama antar investor yang satu dengan investor yang lain. Bagi investor

yang mempunyai tujuan untuk mendapat keuntungan jangka pendek, pada

umumnya mereka menginginkan bagian dari keuntungan yang berupa capital gain

dengan cara salah satunya adalah membeli saham atau sekuritas lain pada saat

harganya murah dan menjualnya pada saat harga saham meningkat. Sedangkan

bagi investor yang berorientasi untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang

(diantaranya berupa keinginan untuk memperoleh proporsi kepemilikan di

perusahaan), pada umumnya mereka kurang respon terhadap fluktuasi harga

saham.

Perkembangan aktivitas pasar modal yang pesat menuntut adanya informasi

yang dapat diandalkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pasar modal. Salah

satunya adalah investor. Dalam pertimbangan penyaluran dana sebagai investasi

di pasar modal, perasaan aman merupakan syarat penting diantara syarat-syarat

Page 6: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

3

lain yang harus dipenuhi bagi investasinya tersebut. Untuk memenuhi hal tersebut,

informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sangat dibutuhkan keberadaannya.

Informasi tentang kinerja perusahaan merupakan salah satu informasi yang

penting dan salah satu jenis informasi yang menjadi pertimbangan investor dalam

mengambil keputusan investasinya. Kinerja perusahaan pada umumnya dinilai

dari perbandingan rasio unsur-unsur fundamental dalam perusahaan tersebut.

Informasi lain yang mendukung kepercayaan investor adalah persepsi

mereka terhadap kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu,

pasar modal dikatakan efisien secara informasional. Pasar modal dikatakan efisien

secara informasional apabila harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua

informasi yang relevan. Oleh karena itu informasi yang tidak benar dan tidak tepat

tentunya akan menyesatkan investor dalam melakukan aktivitas investasi pada

sekuritas, sehingga hal ini akan merugikan mereka. Semakin tepat dan cepat

informasi sampai kepada calon investor dan dicerminkan dalam harga saham,

maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisien.

Mengutip Suad Husnan dalam Rosyidi (2002) pengujian terhadap efisiensi

pasar modal di Indonesia umumnya menunjukkan bahwa efisiensi bentuk lemah

telah terpenuhi. Tercapainya efisiensi bentuk lemah menyimpulkan bahwa

perubahan harga saham bersifat acak dan tidak mempunyai trend, sehingga harga

sekuritas di masa lalu tidak dapat dipakai untuk memprediksi harga saham di

masa yang akan datang.

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang keterkaitan antara

kinerja keuangan perusahaan dengan harga saham. Antara lain adalah Hurat dalam

Page 7: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

4

Abadi (2002) yang menyimpulkan bahwa pergerakan harga saham ditentukan oleh

tiga faktor, yaitu faktor fundamental, motivasi investor, dan faktor random. Dalam

mengambil keputusan investasinya, para investor memperhatikan ketiga faktor

tersebut. Faktor fundamental mengungkapkan informasi yang menggambarkan

keadaan perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perusahaan.

Motivasi investor merupakan segala hal yang berkaitan dengan keinginan atau apa

yang dikehendaki oleh investor dalam melakukan investasi di pasar modal. Faktor

random adalah faktor-faktor yang kemunculannya tidak dapat diprediksikan

sebelumnya yang dapat mempengaruhi keputusan investasi, dan pada umumnya

bersifat psikologis dan temporal. Artinya faktor random akan berpengaruh di

sekitar periode munculnya informasi tersebut.

Gart dalam Hartono (1998) mengemukakan bahwa terdapat tiga elemen

yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga saham suatu perusahaan. Elemen

pertama adalah tingkat harga pasar secara keseluruhan yang memberikan

kontribusi sebesar 60% terhadap fluktuasi harga saham. Elemen kedua adalah

perubahan harga sekelompok saham dalam industri atau sektor yang sama yang

memberikan kontribusi sebesar 30%. Terakhir, elemen ketiga adalah kinerja setiap

perusahaan yang memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap fluktuasi harga

saham. Selain itu penelitian Gart mengungkapkan bahwa harga saham perusahaan

dalam industri yang sama bergerak dengan pola dan arah yang sama.

Murtopo Panjaitan (2002) meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan

perusahaan yang diukur dengan time interest earned, growth ratio, price earning

ratio, dan market to book ratio terhadap harga saham. Hasil penelitiannya yang

Page 8: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

5

menggunakan sampel sebanyak 46 perusahaan menunjukkan hanya price earning

ratio dan market to book value saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Sedangkan pengujian koefisien regresi secara serentak berpengaruh

terhadap harga saham.

Imron Rosyidi (2002) meneliti keterkaitan kinerja keuangan dengan harga

saham, studi pada 25 emiten dan menggunakan 4 rasio keuangan sebagai variabel

independen. Rasio keuangan tersebut adalah earning per share, return on assets,

debt to equity ratio, dan net profit margin. Hasil penelitiannya adalah secara

serentak semua rasio keuangan itu berpengaruh terhadap perubahan harga saham,

sedangkan secara parsial hanya debt to equity ratio yang tidak berpengaruh.

Arif Hartono (1998) meneliti tentang hubungan antara price earning ratio,

return on investment, dan operating profit margin dengan harga saham. Sampel

perusahaan yang digunakan adalah 53 perusahaan, sedangkan waktu pengamatan

adalah 1996-1997. Hasil penelitian tersebut adalah price earning ratio tidak

berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan return on investment berpengaruh

terhadap harga saham. Variabel independen lainnya yaitu operating profit margin

terpaksa dikeluarkan dari penelitian dalam upaya untuk menghindari terjadinya

multikolinearitas.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh

Arif Hartono dengan menambah jumlah rasio keuangan sebagai variabel

independen yaitu current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, dan

total debt to total asset ratio. Dalam penelitian Arif Hartono sampel yang diteliti

adalah semua jenis perusahaan, sedangkan dalam penelitian ini perusahaan yang

Page 9: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

6

dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur. Alasan dimasukkannya rasio-

rasio keuangan tersebut adalah dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

1. Investor menginginkan perusahaan yang mereka beli sahamnya

mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Perusahaan mempunyai cukup

dana untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Hal ini

dapat ditunjukkan dengan menggunakan current ratio.

2. Investor menginginkan perusahaan yang mereka beli sahamnya

mempunyai tingkat efektifitas yang baik dalam pemanfaatan aktiva-aktiva

yang digunakan. Hal ini dapat diukur dengan menggunakan total assets

turnover.

3. Investor menginginkan perusahaan yang mereka beli sahamnya

mempunyai tingkat efisiensi yang baik dalam penggunaan biaya-biaya

operasionalnya. Hal ini dapat diukur dengan operating profit margin.

4. Investor menginginkan saham dari perusahaan yang mempunyai

kemampuan yang baik dalam menghasilkan keuntungan dari dana yang

ditanamkan dalam keseluruhan aktiva. Hal ini tercermin dalam return on

investment.

5. Investor menginginkan perusahaan yang dapat memberikan return saham

yang tinggi dan dengan resiko yang dapat mereka tanggung. Total debt to

total assets ratio dan debt to equity ratio mempunyai pengaruh terhadap

return saham tersebut dan resiko bagi pemegang saham. Rasio ini pun

digunakan untuk melihat seberapa efektif peranan hutang dalam

meningkatkan ekuitas pemilik.

Page 10: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

7

6. Price earning ratio dimasukkan, karena rasio ini berguna bagi investor

untuk menunjukkan kinerja perusahaan di masa lalu dan prospeknya di

masa yang akan datang.

Judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ANALISIS

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK JAKARTA

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

• Apakah kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan current ratio,

debt to equity ratio, operating profit margin, price earning ratio, return

on investment, total assets turnover, dan total debt to total assets ratio,

berpengaruh terhadap perubahan harga saham baik secara parsial

maupun serempak?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini digunakan batasan-batasan dari masalah yang akan

diteliti,yaitu:

1. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang listing (terdaftar) di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun

1999, 2000, dan 2001 yang sahamnya aktif diperdagangkan.

2. Kinerja perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

keuangan perusahaan yang diukur dengan dengan current ratio, debt to equity

Page 11: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

8

ratio, operating profit margin, price earning ratio, return on investment, total

assets turnover, dan total debt to total assets ratio.

3. Periode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tahun

1999, 2000, dan 2001.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja

perusahaan yang diukur dengan current ratio, debt to equity ratio, operating

profit margin, price earning ratio, return on investment, total assets turnover, dan

total debt to total assets ratio terhadap perubahan harga saham pada perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Jakarta selama tahun 1999, 2000, dan 2001.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi:

1. Para manajer perusahaan hasil penelitian ini dapat dipergunakan dalam

pertimbangan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaannya.

2. Para investor hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

pertimbangan keputusan investasi saham di pasar modal.

3. Sebagai salah satu bahan acuan untuk penyempurnaan penelitian mengenai

topik yang serupa.

SISTEMATIKA PENELITIAN

Penyusunan dari penelitian ini dilakukan sesuai urutan pembahasan dari

materi-materi pokok yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Page 12: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

9

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Berisi landasan teori, kerangka teoritis, dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Berisi populasi dan sampel, cara memperoleh data, variabel

penelitian dan metode analisis data.

Bab IV Analisis Data

Berisi data, analisis data, dan interpretasi data yang diperoleh.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi rangkuman hasil penelitian dan saran untuk pengembangan

hasil penelitian yang dilakukan dan implikasi dari penelitian.

Page 13: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

A.1.Informasi Akuntansi

Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pasar modal. Terutama

bagi pihak-pihak yang ingin melakukan pengambilan keputusan. Informasi yang tepat

dan digunakan dengan baik akan membantu dalam proses pencapaian tujuan baik

perorangan maupun secara organisasi.

Informasi adalah data, fakta, pengamalan, persepsi, atau sesuatu yang lainnya

yang diperoleh sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan pemakainya

(Anthony, dan Reece:1989)

Akuntansi menurut Accounting Principal Board (APB) Statement no.4 dalam

Harahap (2001) didefinisikan sebagai

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara berbagai alternatif”.

Akuntansi merupakan sistem informasi keuangan yang didasarkan pada

pengukuran, penginterpretasian, dan pelaporan transaksi keuangan sebuah perusahaan

atau institusi/lembaga. Informasi akuntansi secara garis besar meliputi kekayaan

(company wealth), penghasilan (income), dan kejadian-kejadian ekonomi (economic

events) yang mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan.

Page 14: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

11

Akuntansi mempunyai beberapa prinsip yang mendasarinya. Dalam APB

statement no. 4 dalam Harahap ( 2001) dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar

dari akuntansi (keuangan) sebagai berikut:

1. Accounting entity.

Dalam menyusun informasi akuntansi yang menjadi fokus pencatatan

akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas

sebagai sesuatu entitas yang terpisah dari badan atau entitas lain.

2. Going concern.

Dalam menyusun laporan keuangan atau memahami laporan keuangan harus

dianggap bahwa perusahaan (entitas) yang dilaporkan akan terus beroperasi di

masa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa suatu

perusahaan atau entitas akan bubar.

3. Measurement

Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi

(economic resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya yang

dimiliki perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu asset,

kewajiban, modal, hasil, dan biaya.

4. Time period

Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal

tertentu atau periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang,

dan modal pada saat atau tanggal tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan

informasi hasil (pendapatan dan biaya) usaha pada periode tertentu.

Page 15: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

12

Sedangkan laporan arus kas menggambarkan informasi arus kas masuk dan

keluar pada periode tertentu.

5. Monetery unit

Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran

moneter atau uang. Semua transaksi perusahaan dikuantatifkan dan dilaporkan

dalam bentuk nilai uang.

6. Accrual

Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan

pada faktor legal apakah suatu pendapatan dan biaya tersebut sudah termasuk

hak dan kewajiban perusahaan atau belum.

7. Exchange Price

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga

pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining

antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).

8. Approximation.

Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran, baik nilai,

harga, umur, jumlah penyisihan piutang, nilai suatu asset, taksiran harga

persediaan, dan sebagainya.

9. Judgement

Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-

pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman

yang dimilikinya.

Page 16: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

13

10. General Purpose

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan ditujukan

untuk pemakai secara umum.

11. Interrelated Statement

Neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas mempunyai hubungan yang

sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol

akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa

memperhatikan hubungan satu pos (akun) dengan pos lainnya.

12. Substance Over Form

Karena akuntansi ingin memberikan informasi yang dipercaya bagi pengambil

keputusan maka akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang

berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian.

13. Materiality

Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan dalam

setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikansinya.

Agar informasi akuntansi dapat berguna bagi berbagai pihak yang

membutuhkan, maka ada beberapa karakteristik kualitatif informasi yang harus

dipenuhi. Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ada empat karakteristik kualitatif

pokok yang harus ada dalam informasi akuntansi , yaitu:

Page 17: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

14

1. Dapat Dipahami

Laporan keuangan seharusnya dapat dipahami dengan baik oleh pemakai

laporan keuangan tersebut. Untuk hal tersebut, diasumsikan pemakai memiliki

pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi.

2. Relevan

Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pemakai dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau

masa depan.

3. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal apabila jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai

penyajian yang jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat Diperbandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar

periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja

keuangan. Pemakai pun harus dapat memperbandingkan laporan keuangan

antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan

penyajian dampak keuangan dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan

secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang

sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

Page 18: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

15

Informasi akuntansi tercermin dalam laporan keuangan yang dikeluarkan oleh

suatu perusahaan atau lembaga lain. Menurut Baridwan (1997) laporan keuangan

merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh

pihak manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan (pemegang saham).

Laporan keuangan dibuat untuk digunakan dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan

lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur,

pemerintah, masyarakat secara umum, dan lain-lain.

Tujuan laporan keuangan menurut Statement of Financial Accounting Concepts

(SFAC) nomor 1 dalam Baridwan (1997) adalah:

1. Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan yang potensial dan pemakai

lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan

keputusan lainnya. Informasi yang dihasilkan harus memadai bagi mereka

yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan dan usaha

perusahaan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, serta bermaksud untuk

menelaah informasi-informasi itu secara sungguh-sungguh.

2. Dapat membantu investor dan kreditor yang ada dan yang potensial dan

pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari

penerimaan uang di masa yang akan datang yang berasal dari deviden atau

bunga dan dari penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan, atau

jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman.

Page 19: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

16

3. Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas

sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber-

sumber ke perusahaan lain dan ke pemilik perusahaan), dan pengaruh dari

transaksi-transaksi, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yang

mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.

Saat ini bentuk dan susunan laporan keuangan di Indonesia diatur berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang

mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 1995. Laporan keuangan ini didasarkan pada

konsep pengukuran nilai historis. Empat laporan utama menurut SAK adalah neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

Dari laporan keuangan tersebut investor sebagai pihak yang berkepentingan

terhadap informasi akuntansi dapat menilai kinerja dari perusahaan yang akan mereka

pilih untuk dijadikan wadah bagi aktivitas investasi mereka.

A.2.Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang

dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen suatu perusahaan (Helfert:1996).

Menurut Anthony dan Govindarajan yang dikutip dalam Hurat Abadi (2002) kinerja

berarti pula bahwa dengan masukan tertentu untuk memperoleh keluaran tertentu.

Secara implisit definisi kinerja mengandung suatu pengertian adanya suatu efisiensi

yang dapat diartikan secara umum sebagai rasio atau perbandingan antara masukan

dan keluaran. Kinerja perusahaan sebagai emiten di pasar modal merupakan prestasi

yang dicapai perusahaan yang menerbitkan saham yang mencerminkan kondisi

Page 20: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

17

keuangan dan hasil operasi (operating result) perusahaan tersebut dan biasanya

diukur dalam rasio-rasio keuangan.

Kinerja sutau perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara umum

dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal

perusahaan (Saptuniningrum:2002). Faktor internal merupakan faktor-faktor yang

berada dalam kendali pihak manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal

merupakan faktor-faktor yang berada di luar kendali manajemen perusahaan.

Menurut Hardjosoemanto dalam Saptuniningrum (2002), faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja perusahaan adalah:

1. Faktor Internal

• Manajemen personalia.

Berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat didayagunakan

seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan secara manusiawi.

• Manajemen pemasaran

Berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk mencapai

tujuan perusahaan.

• Manajemen produksi

Berkaitan dengan faktor-faktor produksi agar barang dan jasa sesuai

dengan yang diharapkan.

• Manajemen keuangan

Berkaitan dengan perencanaan, mencari, dan memanfaatkan dana untuk

memaksimumkan efisiensi perusahaan.

Page 21: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

18

2. Faktor Eksternal

• Kondisi perekonomian

Kondisi yang dipengaruhi kebijakan pemerintah, keadaan dan stabilitas

politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain.

• Kondisi industri

Meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan, dan lain-lain.

Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan ukuran rasio sudah

menjadi suatu parameter yang terbilang umum saat ini. Dalam penelitian-penelitian

yang berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan umumnya para peneliti dalam

memilih proksi kinerja perusahaan dilakukan berdasarkan pada ketentuan: (1) hasil

penelitian-penelitian sejenis sebelumnya, (2) menggunakan tolok ukur yang telah

ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, (3) kelaziman dalam praktek, dan (4)

mengembangkan model pengukuran melalui pengujian secara statistik terlebih dahulu

dengan memilih tolok ukur yang sesuai dengan tujuan penelitian.

A.3.Rasio Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan

Alat analisis yang umum digunakan untuk mengukur kinerja keuangan

perusahaan adalah rasio keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau

perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah

lain. Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau

memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau

posisi keuangan suatu perusahaan terutama bila angka rasio tersebut dibandiingkan

dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir:1999).

Page 22: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

19

Rasio dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada

waktunya. Contohnya adalah current ratio.

2. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi

perusahaan dalam menggunakan asset-assetnya untuk memperoleh

penghasilan dari kegiatan penjualan. Contoh rasio aktivitas adalah total

asssets turnover.

3. Rasio Financial Leverage, yaitu rasio yang menunjukkan kapasitas

perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun

jangka panjang. Contohnya adalah: deb to equity ratio, total debt to total

assets ratio.

4. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam

hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba bagi modal sendiri.

Contohnya adalah return on investment, operating profit margin.

5. Rasio Nilai Pasar, rasio ini menggunakan angka yang diperoleh dari

laporan keuangan dan pasar modal. Contohnya adalah price earning

ratio.

Dalam penelitian ini digunakan tujuh rasio keuangan yang mewakili lima

klasifikasi rasio di atas, yaitu current ratio, total assets turnover, operating profit

Page 23: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

20

margin, return on investment, debt to equity , total debt to total asset ratio, dan price

earning ratio.

A.3.1.Current Ratio

Current ratio merupakan salah salah satu alat ukur dalam rasio likuiditas.

Current ratio adalah rasio total aktiva lancar terhadap total kewajiban lancar. Aktiva

lancar umumnya berupa kas, surat-surat berharga, piutang usaha (piutang dagang),

dan persediaan. Kewajiban lancar umumnya terdiri dari utang jangka pendek (utang

dagang/utang usaha, utang wesel jangka pendek, utang pajak, dan lain-lain yang tidak

kurang dari satu periode akuntansi/satu tahun) atau utang jangka panjang yang akan

jatuh tempo pada tahun ini. Current ratio dihitung dengan:

sLiabilitieCurrent

AssetCurrentRatioCurrent

Current ratio merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran (solvency)

jangka pendek.

A.3.2. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan salah satu ukuran rasio financial leverage

perusahaan. Debt to equity mengukur persentase penggunaan dana yang berasal dari

kreditor.

Rasio ini dihitung dengan:

Equity

sLiabilitieTotalEquitytoDebt

Page 24: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

21

A.3.3. Operating Profit Margin

Operating Profit Margin merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dihitung

dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih untuk satu periode akuntansi.

Rumus operating profit margin adalah:

SalesNet

ofitOperatinginMofitOperating

PrargPr

A.3.4. Price Earning Ratio

Price Earning Ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk membagikan

dividen perlembar saham kepada pemegang saham. Rasio ini termasuk ke dalam

klasifikasi rasio nilai pasar. Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar saham

dengan earning per share

ShareperEarning

iceStockRatioEarningice

PrPr

A.3.5. Return On Investment

Return on investment merupakan rasio dalam klasifikasi rasio profitabilitas

perusahaan. Return on investment mengukur tingkat kembalian investasi yang dapat

diterima oleh para investor yang menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.

Return on investment dapat dihitung dengan rumus:

Return On Investment (ROI) = Profit margin on sales x Assets turnover

=AssetsTotal

SalesX

Sales

ofitNet Pr

Page 25: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

22

A.3.6. Total assets turnover

Total assets turnover merupakan salah satu rasio aktivitas. Total assets turnover

dapat dihitung sebagai berikut:

AssetsTotal

SalesTurnoverAssetsTotal

A.3.7. Total debt to total asset ratio

Total debt to total assets ratio adalah salah satu dalam rasio financial leverage.

Rasio ini menghitung perbandingan antara total utang terhadap total aktiva.

Rumusnya adalah ebagai berikut:

AssetsTotal

sLiabilitieTotalRatioAssetsTotaltoDebtTotal

A.4.Analisis dan Model Penilaian Saham

Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsic suatu saham, dan

kemudian membandingkan dengan harga pasar saham tersebut pada saat ini (current

market price). Nilai intrinsik (NI) menunjukkan present value arus kas yang

diharapkan dari suatu saham (Harianto dan Sudomo:1998). Pedoman yang digunakan

adalah:

1. Apabila NI > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued

atau harganya terlalu rendah, dan karenanya layak dibeli atau ditahan apabila

harga saham tersebut dimiliki.

2. Apabila NI < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued atau

harganya teralu mahal, dan karenanya layak dijual.

Page 26: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

23

3. Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya

dan berada dalam kondisi keseimbangan.

Selain analisis saham, ada model penilaian saham. Model penilaian saham

merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau

variabel perusahaan yang diramalkan atau yang diamati menjadi dasap perkiraan

harga saham. Variabel-variabel ekonomi tersebut adalah laba perusahaan, deviden

yang dibagikan, dan sebagainya.

Model penilaian saham yang sering digunakan untuk analisis sekuritas adalah:

1. Pendekatan present value (metode kapitalisasi penghasilan)

2. Pendekatan Price Earning Ratio ( metode kelipatan laba)

Pendekatan present value mencoba menaksir nilai suatu saham pada saat ini

dengan menggunakan tingkat bunga tertentu dan manfaat yang diharapkan akan

diterima oleh pemiliknya. Pendekatan PER menaksir nilai saham dengan mengalikan

laba per unit saham dengan kelipatan tertentu.

Secara garis besar ada dua teknik analisis yang biasa digunakan dalam

menentukan harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknik. Analisis

fundamental mencoba memprediksi harga saham di masa yang akan datang dengan

memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di

masa yang akan datang, dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut

sehingga diperoleh taksiran harga saham. Indikator yang sering digunakan dalam

analisis fundamental adalah price earning ratio, dividend per share, book value,

return on equity, return on investment, dan sebagainya (Harianto dan Sudomo:1998).

Page 27: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

24

Selain dengan menggunakan analisis fundamental adalah dengan menggunakan

analisis teknik. Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham

(kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang

lalu. Berbeda dengan analisis fundamental, analisis teknik tidak memperhatikan

faktor-faktor fundamental yang mungkin mempengaruhi harga saham. Pemikiran

yang mendasari analisis ini adalah (1) bahwa harga saham mencerminkan informasi

yang relevan, (2) bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di

waktu yang lalu, dan (3) karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola

tertentu, dan pola tersebut akan berulang. Analisis teknik menggunakan grafik

(charts) maupun berbagai indikator teknis.

A.5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Fluktuasi harga saham merupakan hal yang seringkali terjadi di pasar modal.

Fenomena tersebut menarik banyak peneliti untuk melakukan studi terhadapnya.

Banyak faktor yang ditemukan mempengaruhi fluktuasi tersebut. Gart dalam Hartono

(1998), secara garis besar membagi faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

dalam dua kelompok sudut pandang, yaitu sudut pandang perusahaan (mikro), dan

sudut pandang pasar (makro), yang meliputi:

1. Tingkat inflasi dan bunga, yang akan mempengaruhi investor untuk

memilih antara real asset (tangible) dan asset finansial, dan antara

saham ataukah sekuritas fixed income.

2. Kebijakan fiskal dan moneter, yang akan menentukan terhadap

pandangan pasar modal di masa yang akan datang.

Page 28: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

25

3. Internasionalisasi, yang akan mencerminkan seberapa besar bisnis

perusahaan dalam negeri dapat berkompetisi dengan perusahaan asing.

Sedangkan dari sudut pandang perusahaan (mikro) meliputi:

1. Profit. Perusahaan yang secara konsisten mampu mencapai tingkat

pertumbuhan yang tinggi, maka secara empiris harga sahamnya pun

akan turut mengalami kenaikan.

2. Dividen. Tingkat pembagian dividen merupakan salah satu

pertimbangan seorang investor dalam melakukan tindakan investasinya.

3. Aliran kas. Aliran mengambarkan alur kas masuk dan keluar dari suatu

perusahaan.

4. Perubahan fundamental industri atau perusahaan. Hal ini dapat diukur

dari kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat

dilihat dari penghitungan rasio-rasio keuangannya. Rasio keuangan

yang lazim dipergunakan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio nilai pasar.

5. Perubahan sikap investasi, yang mencerminkan perubahan dalam

perilaku dari para investor terhadap pilihan investasi yang dilakukannya.

A.6.Penelitian Terdahulu

Studi empiris tentang fluktuasi harga saham diantaranya dilakukan oleh Gart

yang disebutkan dalam Hartono (1998). Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa

terdapat tiga elemen yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga saham suatu

perusahaan. Elemen pertama adalah tingkat harga pasar secara keseluruhan yang

Page 29: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

26

memberikan kontribusi sebesar 60% terhadap fluktuasi harga saham. Elemen kedua

adalah perubahan harga sekelompok saham dalam industri atau sektor yang sama

yang memberikan kontribusi sebesar 30%. Terakhir, elemen ketiga adalah kinerja

setiap perusahaan yang memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap fluktuasi harga

saham. Selain itu penelitian Gart mengungkapkan bahwa harga saham perusahaan

dalam industri yang sama bergerak dengan pola dan arah yang sama.

Penelitian lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Imron Rosyidi (2002).

Imron meneliti keterkaitan kinerja keuangan dengan harga saham, studi pada 25

emiten dan menggunakan 4 rasio keuangan sebagai variabel independen. Rasio

keuangan tersebut adalah earning per share, return on assets, debt to equity ratio,

dan net profit margin. Hasil penelitiannya adalah secara serentak semua rasio

keuangan itu berpengaruh terhdap perubahan harga saham, sedangkan secara parsial

hanya debt to equity ratio yang tidak berpengaruh.

Mahmud Abadi (2002) meneliti tentang pengaruh kinerja emiten terhadap price

earning ratio saham pada industri tekstil dan industri makanan dan minuman di Bursa

Efek Jakarta, mengemukakan bahwa teori analisis fundamental yang menyatakan

harga saham ditentukan oleh kinerja emiten adalah tidak terbukti pada perusahaan

tekstil, tetapi pada industri makanan-minuman teori analisis fundamental tersebut

terbukti.

Arif Hartono (1998) meneliti tentang hubungan antara price earning ratio,

return on investment, dan operating margin profit terhadap harga saham yang

menghasilkan kesimpulan bahwa price earning ratio tidak berpengaruh terhadap

Page 30: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

27

perubahan harga saham, sedangkan return on investment terbukti mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Variabel independen

lainnya yaitu operating margin profit terpaksa dikeluarkan dari penelitian dalam

upaya untuk menghindari terjadinya penyimpangan multikorealinitas.

Murtopo Panjaitan (2002) meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan

perusahaan yang diukur dengan time interest earned, growth ratio, price earning

ratio, dan market to book ratio terhadap harga saham. Hasil penelitiannya yang

menggunakan sampel sebanyak 46 perusahaan menunjukkan hanya price earning

ratio dan market to book value saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap

harga saham. Sedangkan pengujian koefisien regresi secara serentak berpengaruh

terhadap harga saham.

Saptono Basuki Rahardjo (2001) meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan

perusahaan manufaktur terhadap perubahan harga saham. Variabel independen yang

digunakan adalah total debt to total assets ratio, debt to equity ratio, quick ratio,

profit margin ratio, return on equity, total assets turnover, inventory turnover, dan

price earning ratio. Hasil penelitiannya adalah secara parsial semua variabel

independen tersebut tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan secara serentak

pun semua variabel independen tersebut tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Page 31: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

28

B. KERANGKA TEORITIS

Gambar II.1Kerangka Teoritis

Variabel Independen Variabel Dependen

Perubahan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan, informasi tentang

kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap

perubahan harga saham. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tujuh rasio

keuangan, yaitu current ratio, total assets turnover, operating profit margin, return

on investment, debt to equity ratio, , total debt to total asset ratio, dan price earning

ratio. Alasan digunakannya ketujuh rasio tersebut adalah karena rasio-rasio tersebut

mewakili lima kelompok utama rasio kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio

likuiditas (curent ratio), rasio aktivitas (total assets turnover), rasio financial

leverage (debt to equity ratio, dan total debt to total asset ratio), rasio profitabilitas

(operating margin profit dan return on investment), dan rasio nilai pasar (price

earning ratio).

Kinerja Perusahaan:-current ratio-debt to equity ratio-operating profit margin-price earning ratio-return on investment-total assest turnover-total debt to total assets ratio

Perubahan harga saham

Page 32: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

29

C. HIPOTESIS

Current ratio mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan. Diasumsikan semakin

tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin tinggi minat investor untuk

memiliki saham perusahaan tersebut. Hipotesis null dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

H01 : tidak ada pengaruh signifikan current ratio terhadap harga saham

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Debt to equity ratio menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi

klaim dari kreditor terhadap hak kepemilikan. Debt to equity ratio diukur dengan

membagi antara total utang dengan total ekuuitas perusahaan. Rasio yang rendah

menunjukkan indikasi yang baik bagi perusahaan. Dengan tingkat keamanan yang

tinggi, investor diasumsikan akan tertarik untuk memiliki saham dari perusahaan

tersebut. Hipotesis null dirumuskan sebagai berikut:

H02 : tidak ada pengaruh signifikan debt to equity ratio terhadap harga

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Operating profit margin mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Rasio ini diukur dengan membagi laba bersih dengan penjualan

bersih untuk satu periode akuntansi. Perusahaan yang rasionya tinggi dalam

menghasilkan laba akan menarik minat investor untuk membeli sahamnya. Hipotesis

null dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Page 33: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

30

H03 : tidak ada pengaruh signifikan operating profit margin terhadap

harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Price earning ratio membandingkan antara harga saham yang beredar di bursa efek

dengan laba per lembar saham yang diperoleh oleh perusahaan yang disajikan dalam

laporan keuangan. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pertumbuhan keuntungan

yang diharapakan oleh investor. Hipotesis null dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

H04 : tidak ada pengaruh signifikan price earning ratio terhadap harga

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Return on investment mengukur tingkat kembalian investasi yang dapat diterima oleh

para investor yang menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Semakin tinggi

rasio ini maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang didapatkan oleh investor. Hal

tersebut menyebabkan investor akan tertarik untuk memiliki saham dari perusahaan

yang mempunyai tingkat kembalian investasi yang tinggi. Hipotesis null dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H05 : tidak ada pengaruh signifikan return on investment terhadap harga

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Total assets turnover mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini diukur dengan membagi antara

Page 34: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

31

penjualan dengan total asset perusahaan. Diasumsikan perusahaan yang memiliki

tingkat rasio yang tinggi dalam memanfaatkan aktiva akan dapat menarik minat

investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Hipotesis null dalam penelitian

ini dirumuskan:

H06 : tidak ada pengaruh signifikan total assets turnover terhadap harga

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Total debt to total asset ratio mengukur tingkat besarnya keseluruhan asset

perusahaan terhadap utang yang diberikan oleh pihak kreditor. Rasio ini dihitung

dengan membagi total hutang dengan total asset perusahaan. Perusahaan dengan

kinerja yang baik umumnya memiliki tingkat total debt to total asset ratio yang

rendah. Diasumsikan investor akan tertarik untuk memiliki saham dari perusahaan

dengan tingkat total debt to total asset ratio-nya rendah. Hipotesis null dalam

penelitian ini, yaitu:

H07 : tidak ada pengaruh signifikan total debt to total asset ratio terhadap

harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- μ2=0

Secara keseluruhan, dari tujuh hipotesis null di atas dirumuskan satu hipotesis null

dalam penelitian ini yang menunjukkan hubungan yang menyeluruh diantara semua

variabel yang dimasukkan. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

H08 : tidak ada pengaruh signifikan current ratio, total assets turnover,

operating profit margin, return on investment, debt to equity ratio,

Page 35: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

32

total debt to total asset ratio, dan price earning ratio

terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

H0: μ1- ….-μ7=0

Page 36: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara kerja untuk dapat memahami

obyek-obyek yang menjadi sasaran atau tujuan dari penelitian. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai sampling dengan menggunakan

data sekunder.

Tujuan survai sampling adalah untuk mengadakan estimasi dan menguji

hipotesa tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan-keterangan

yang diperoleh dari sampel. Setelah diperoleh hasil pengukuran sampel,

selanjutnya hasil tersebut digeneralisasikan ke populasi yang diteliti.

A. POPULASI PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan kelompok individu, kejadian-kejadian atau

benda-benda yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau diselidiki

(Sekaran, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta. Pemilihan perusahaan

manufaktur sebagai populasi dengan pertimbangan bahwa perusahaan manufaktur

merupakan jenis perusahaan yang paling banyak terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

B. SAMPEL PENELITIAN DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran:2000). Dalam

penelitian ini sampel yang diambil berdasarkan metode purposive sampling.

Dengan metode ini, sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel

dengan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, yaitu:

Page 37: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

34

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun

1999, 2000, dan 2001 yang sahamnya aktif diperdagangkan sesuai dengan

Surat Edaran PT BEJ no. SE-03/BEJ/II-1/1994, yaitu apabila frekuensi

perdagangan saham selama 3 bulan adalah 75 kali atau lebih.

2. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31

Desember 1999, 2000, dan 2001.

3. Memiliki data lengkap.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

diambil dari :

1. Data tanggal publikasi laporan keuangan diambil dari database

perpustakaan MM UGM.

2. Data yang memuat ukuran kinerja perusahaan yang dipakai dalam

penelitian diambil dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2000

dan 2001.

3. Data tentang harga saham harian diperoleh dari Pusat Referensi Pasar

Modal FE UGM.

4. Data tentang jenis industri perusahaan diambil dari Indonesian Capital

Market Directory tahun 2000 dan 2001

5. Data-data terkait lain diambil dari publikasi dari berbagai sumber.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 43 perusahaan karena

sampel tersebut dianggap telah sesuai dengan kriteria tersebut diatas.

Page 38: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

35

C. PENGUJIAN ATAS ASUMSI-ASUMSI REGRESI BERGANDA

Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas asumsi-

asumsi berganda, yaitu:

I. Uji normalitas data

Uji ini dimaksud untuk menguji apakah data yang digunakan dalam

penelitian sudah berdistribusi normal dan menentukan uji hipotesis yang akan

digunakan. Bila data terdistribusi dengan normal, uji yang digunakan adalah uji

statistik parametrik. Bila data tidak terdistribusi dengan normal, uji yang

digunakan adalah uji statistik non parametric. Uji F dan uji t dalam penelitian ini

termasuk dalam uji statistik parametric. Oleh karena itu data harus terdistribusi

dengan normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian

dua arah (two-tailed test) yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh

dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05. apabila nilai p > 0,05

maka data telah terdistribusi dengan normal.

II. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas terjadi jika terdapat hubungan linear antara variabel

independen yang terdapat dalam model (Arsyad, 1997). Berikut ini adalah

dampak yang dapat terjadi apabila terdapat multikolinearitas dalam model

persamaan regresi dalam suatu penelitian, yaitu:

1. Apabila kolinearitas antar variabel semakin meningkat, maka standard

errornya akan semakin meningkat.

Page 39: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

36

2. Dengan besarnya standard error bagi koefisien regresi, maka

confidence interval bagi parameter populasi akan semakin melebar,

sehingga pengujian terhadap koefisien regresi individual menjadi tidak

bermakna atau tidak signifikan.

3. Dengan semakin meningkatnya kolinearitas, probabilitas untuk

melakukan kesalahan yaitu menerima hipotesa yang salah akan

semakin besar.

4. Bila terdapat kolinearitas ganda, sulit untuk memisahkan pengaruh dari

masing-masing variabel secara individu.

Untuk mendeteksi apakah terdapat multikolinearitas dalam model

persamaan regresi pada penelitian ini, dilakukan uji multikolinearitas dengan jalan

meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen

dengan menggunakan Varians Inflacting Factor (VIF). Jika VIF lebih besar

daripada 10 maka terdapat multikolinearitas diantara variabel-variabel

independen. Untuk menguji multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai tolerance,

apabila tolerance lebih kecil daripada 0,01 maka terdapat multikolinearitas.

Apabila terdapat multikolinearitas dalam persamaan regresi, maka dapat

diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Mengeluarkan salah satu variabel independen yang mempunyai nilai r2

parsial yang rendah dari model tersebut.

2. Menambah data baru, yaitu dengan menambah jumlah observasi,

karena dengan semakin besarnya jumlah observasi memungkinkan

standard errornya mengecil pula.

Page 40: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

37

2. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas berarti penyimpangan penyebaran titik-titik data

populasi pada bidang regresi yang tidak konstan (Arsyad:1997). UJi

heterokedastisitas digunakan dalam persamaan regresi untuk mengetahui apakah

varians pengganggu dalam persamaan tersebut berbeda dari satu observasi ke

observasi berikutnya. Bila terdapat heterokedastisitas berarti:

1. Varians koefisien regresi menjadi tidak minimum

2. Confident interval akan melebar, sehingga hasil uji signifikansi tidak

valid.

3. Kesimpulan yang diambil dari hasil uji t dan uji F tidak menunjukkan

signifikansi yang sebenarnya.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas, digunakan uji

Glejser dengan cara: pertama mendapatkan nilai residual atau kesalahan

pengganggu (e absolut) dari persamaan regresi, kemudian nilai residual tersebut

diabsolutkan. Kedua, melakukan regresi antara nilai absolute residual dengan

tiap-tiap variabel independen. Apabila terdapat hubungan yang siginfikan dari

hasil regresi atau jika t hitung < t tabel, maka disimpulkan telah terjadi

heterokedatisitas. Bila t hitung > t tabel maka disimpulkan tidak terjadi

heterokedastisitas.

Apabila terdapat heterokedastisitas dalam persamaan regresi, maka salah

satu cara cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan transformasi log

(log transformation).

Page 41: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

38

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antar anggota dari serangkaian

pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu yang merupakan korelasi

antara kesalahan pengganggu pada satu periode dengan kesalahan pengganggu

pada periode sebelumnya. Apabila dalam persamaan regresi berganda terdapat

autokorelasi, maka berarti:

1. Varians dan standard error dari komponen residual cenderung akan

underestimated dari yang sebenarnya

2. Hasil uji t dan uji F akan menjadi tidak valid, akibatnya kesimpulan

yang diambil akan bias.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi serial dalam penelitian

ini digunakan uji Durbin-Watson. Kriteria pengujian dengan H0: tidak ada

autokorelasi, adalah sebagai berikut:

i. Tidak terjadi autokorelasi positif:

Jika dw < du : Ho ditolak,

dw > dl : Ho diterima, dan

dl < dw < du : Tidak ada kesimpulan.

ii. Tidak terjadi autokorelasi negatif:

Jika dw > 4 – dl : Ho ditolak,

dw < 4 –du : Ho diterima

4 – du < dw < 4 – dl : Tidak ada kesimpulan

iii. Tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif:

Jika dw < dl : Ho ditolak

Page 42: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

39

dw > 4 –dl : Ho ditolak

du < dw < 4 –du : Ho diterima, dan

4 – du < dw < 4 – dl : Tidak ada kesimpulan

Notasi:

dw : nilai Durbin_watson hasil perhitungan

du : batas atas

dl : batas bawah

Apabila terdapat autokorelasi dalam persamaan regresi, maka cara yang

dapat dilakukan antara lain adalah dengan mentransformasi data asli ke bentuk

persamaan baru dengan menggunakan metode generalized difference equation,

yaitu dalam meregresikan Y terhadap X tidak dalam bentuk aslinya akan tetapi

pada selisih yang diperoleh dengan jalan mengurangkan suatu proporsi (p) nilai

variable yang bersangkutan dengan rumus:

ttttt upXXBpApYY )()1()( 11

dimana:

1 ttt peeU

Dengan rumus di atas berarti observasi pertama akan hilang karena tidak ada

yang mendahuluinya. Untuk mengatasi maka observasi pertama pada Y dan X

diubah menjadi:

21 1 pY dan 2

1 1 pX

dimana nilai p dihitung dengan rumus

21

dp , dimana:

Page 43: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

40

p : koefisien autokorelasi

d : nilai Durbin Watson

D. PENGUJIAN HIPOTESIS

Untuk menguji hipotesis akan dilakukan 2 uji, yaitu uji hipotesis secara

parsial untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen dengan menggunakan uji-t. Uji yang kedua adalah uji hipotesis

secara simultan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel independen dengan

variabel dependen secara serempak.

1 Pengujian koefisien Regresi Parsial (Uji-t)

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a Merumuskan hipotesis

H0 : b = 0 , variabel independen tidak mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen.

Ha : b ≠ 0 , variabel independen mempunyai pengaruh terhadap

variabel dependen.

b Menentukan tingkat signifikansi (α = 5%) dan derajat kebebasan (df= n -1)

c Menghitung nilai t dengan formula:

i

i

b

bt

dimana:

bi = koefisien regresi

σ bi = standar eror koefisien regresi

d Kriteria pengujian:

H0 diterima bila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Page 44: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

41

H0 ditolak bila t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

2. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (Uji-F)

Langkah-langkah pengujiannya:

1. Merumuskan hipotesis:

H0 : b1=b2=b3=b4=b5=b6=b7=0, variabel independen secara serentak

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠b6≠b7≠0, variabel independen secara serentak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Menentukan tingkat signifikansi (α = 5%); df = n-k

3. Menghitung nilai F dengan rumus:

)/()1(

)1/(2

2

knR

kRF

dimana,

R2 = koefisien determinasi

n = jumlah observasi

k = jumlah parameter termasuk konstanta regresi

4. Kriteria pengujian:

H0 diterima bila F hitung ≤ F tabel

H0 ditolak bila F hitung > F tabel

Page 45: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

42

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil analisis pengolahan data dengan

menggunakan alat analisis model regresi berganda (multivariate regression).

Pembahasan menganai hasil analisis data akan diuraikan menjadi hasil analisis

data, persamaan regresi terhadap penyimpangan asumsi klasik, serta interpretasi

hasil. Sampel yang digunakan sebanyak 43 perusahaan.

A. Pengujian Normalitas Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdistribusi dengan

normal. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu cara yang dpaat digunakan

adalah dengan mentransformasi data ke dalam bentuk log. Kemudian

dilakukan pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian yang digunakan dengan

menggunakan pengujian 2 arah (two-tailed test), yaitu dengan

membandingkan nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas yang

diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan. Data terdistribusi

normal bila Sig > 0,05. hasil uji normalitas adala sebagai berikut:

TABEL IV. 1

UJI NORMALITAS

Variabel Sig α Interpretasi

Harga saham 0,188 0,05 Terdistribusi normal

Current Ratio 0,091 0,05 Terdistribusi normal

Debt To Equity 0,200 0,05 Terdistribusi normal

Operating Profit Margin 0,200 0,05 Terdistribusi normal

Page 46: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

43

Return On Investment 0,200 0,05 Terdistribusi normal

Total Assets Turnover 0,200 0,05 Terdistribusi normal

Price Earning Ratio 0,200 0,05 Terdistribusi normal

Total Debt To to Total Assets Ratio 0,200 0,05 Terdistribusi normal

Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian

ini telah terdistribusi dengan normal. Dengan demikian, uji F dan uji t yang

merupakan uji statistik parametrik dapat digunakan.

B. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya suatu hubungan linier yang sempurna

antara beberapa variabel independen atau semua variabel independen

dalam model regresi (Gujarati, 1999). Variabel yang menyebabkan

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari

0,1 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih besar dari 10.

hasil uji multikolinieritas adalah sebagai berikut:

TABEL IV.2

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Variabel Tolerance Value VIF Interpretasi

Current Ratio 0,897 1,115 Tidak terjadi multikolinieritas

Debt to Equity Ratio 0,599 1,668 Tidak terjadi multikolinieritas

Operating Profit Margin 0,793 1,261 Tidak terjadi multikolinieritas

Price Earning Ratio 0,604 1,604 Tidak terjadi multikolinieritas

Return on Investment 0,783 1,277 Tidak terjadi multikolinieritas

Total Assets Turnover 0,822 1,216 Tidak terjadi multikolinieritas

Total Debt to Total Assets Ratio 0,474 2,112 Tidak terjadi multikolinieritas

Page 47: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

44

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara semua anggota serangkaian

observasi yang diurutkan menurut waktu ( untuk data time-series ) dan

menurut ruang (untuk data cross sectional). Salah satu cara mendeteksi

adanya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson. Dari pengujian

didapat nilai Durbin Watson sebesar 2,034 dengan du sebesar 1,74 maka

dapat disimpulkan du < dw < 4-du atau 1,74 < 2,034 < 2,26 yang berarti

tidak ada autokorelasi pada penelitian ini.

3. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas berarti terdapat varian yang tidak sama dalam

kesalahan pengganggu (ε ). Apabila diperoleh varian yang sama maka

diasumsikan homokedastisitas (penyebab yang sama) dapat diterima.

Untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas, digunakan uji

Glesjer. Apabila sig t < 0,05 maka dapat disimpulkan telah terjadi

heterokedastisitas. Hasil pengujian heterokedastisitas adalah sebagai

berikut:

Tabel IV. 3

HASIL UJI HETEROKEDATISITAS

Variabel Sig t α Interpretasi

Current Ratio 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

Debt to Equity 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

Operating Profit Margin 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

Price Earning Ratio 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

Return on Investment 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

Page 48: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

45

Total Assets Turnover 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

Total Debt to Total Assets Ratio 1,00 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas

C. Hasil Estimasi Data

Pengestimasian model persamaan regresi ini menggunakan paket

program SPSS versi 10. Pengujian hipotesis menggunakan model regresi

sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + ε

Notasi :

Y : harga saham

a : konstanta

b1, b2,…b7 : koefisien regresi

x1 : current ratio

x2 : debt to equity ratio

x3 : operating profit margin

x4 : price earning ratio

x5 : return on investment

x6 : total assets turnover

x7 : total debt to total assets ratio

ε : kesalahan pengganggu

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Page 49: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

46

LOGY = -1,186 – 0,159 LOG CR - 0,01121 LOG DE + 0,172

LOG OPM – 0,02319 LOG PER - 0,02146 LOG ROI –

0,03456 LOG TAT + 0,0005179 LOG TDTAR

Hasil pengujian statistik diuraikan sebagai berikut:

1. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Goodness of Fit)

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

ketepatan terbaik dalam analisis regresi. Tingkat ketepatan terbaik

dalam regresi dinyatakan dalam koefisien determinansi majemuk

yang nilainya antara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2 ≤ 1 ( Gujarati, 1999).

Koefisien determinansi majemuk (R2) yang dihasilkan adalah 0,232

atau 23,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebesar 23,2 % dari

variabel dependen yaitu harga saham dapat diterangkan oleh

variabel independen, yaitu current ratio, debt to equity ratio,

operating profit margin, price earning ratio, return on investment,

total assets turnover, dan total debt to total assets ratio, sedangkan

sebesar 76,8 % dijelaskan oleh faktor lain diluar model regresi.

2. Pengujian regresi secara serentak (Uji F)

Pengujian secara serentak untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang digunakan dalam model regresi secara bersama-

sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian

ini menggunakan uji F. Bila nilai sig F lebih kecil dari 0,05 maka

disimpulkan terjadi pengaruh yang simultan antara semua variabel

independen terhadap variabel dependen. Bila nilai sig F lebih besar

Page 50: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

47

dari 0,05 maka disimpulkan tidak ada pengaruh yang simultan antara

semua variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan

hasil pengujian didapatkan F hitung sebesar 1,512 dengan tingkat

signifikansi 0,195 , sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap harga

saham.

3. Pengujian koefisien regresi secara parsial

Pengujian ini untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu harga

saham, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Bila

nilai sig t < 0,05 maka dapat disimpulkan variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Bila nilai sig

t > 0,05, dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

TABEL IV. 4

HASIL UJI T

Variabel Hipotesa Sig. α Interpretasi

Current Ratio Ha 0,044 0,05 Ha diterima

Debt to equity Ratio Ha 0,863 0,05 Ha ditolak

Operating Profit Margin Ha 0,029 0,05 Ha diterima

Price Earning Ratio Ha 0,670 0,05 Ha ditolak

Return on Investment Ha 0,725 0,05 Ha ditolak

Page 51: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

48

Total Assets Turnover Ha 0,642 0,05 Ha ditolak

Total Debt to Total Asset Turnover Ha 0,994 0,05 Ha ditolak

D. Interpretasi Hasil

Current ratio mempunyai nilai t hitung dengan probabilitas atau nilai

sig t (p-value) sebesar 0,044. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ini

mempunyai pengaruh terhadap harga saham secara parsial. Nilai koefisien

regresi yang terjadi dalam penelitian ini adalah negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi current ratio semakin rendah harga

saham. Koefisien rasio ini seharusnya menunjukkan bahwa semakin tinggi

curren ratio semakin tinggi harga saham. Hal ini bisa dikarenakan kondisi

ekonomi dan persepsi subjektif dari investor.

Debt to equity ratio mempunyai t hitung dengan probabilitas atau nilai

sig t sebesar 0,863. Hal ini menunjukkan bahwa debt to equity ratio tidak

berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Saptono (2001) dan Imron (2002). Rasio

ini tidak signifikan bisa dikarenakan penggunaan rasio ini masih harus

melihat nilai perusahaan.

Operating profit margin mempunyai nilai sig t 0,029 atau lebih kecil

dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel ini secara parsial berpengaruh

terhadap perubahan harga saham. Koefisien regresi yang terjadi adalah

positif, berarti jika rasio ini meningkat maka harga saham akan meningkat

pula. Rasio yang signifikan menunjukkan bahwa investor cukup

Page 52: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

49

mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

dalam kegiatan investasinya di bursa efek.

Price earning ratio mempunyai nilai sig t 0,670. Nilai sig t > 0,05

menunjukkan price earning ratio tidak berpengaruh terhadap harga

saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Murtopo(2002), yang mengemukakan bahwa semakin

tinggi price earning ratio maka harga saham akan turun. Akan tetapi, hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Saptono(2001) yaitu price earning ratio tidak berpengaruh terhadap harga

saham. Rasio ini tidak signifikan, karena pada kenyataannya laba jarang

dibayarkan secara penuh dan ukuran rasio ini merupakan hasil yang

dinikmati oleh investor sekarang ini jadi bukan berupa prediksi.

Return on investment mempunyai nilai sig t 0,725, yang menunjukkan

bahwa return on investment tidak mempunyai pengaruh terhadap harga

saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Hartono

(1998) yang mengemukakan bahwa semakin tinggi return on investment

maka harga saham akan semakin tinggi. Periode penelitian Hartono adalah

1996-1997 sedangkan periode penelitian ini adalah 1999-2001, hal itu

dapat menjadi sebab terjadinya perbedaan hasil penelitian ini dengan

penelitian Hartono tersebut. Selain itu kondisi ekonomi Indonesia secara

keseluruhan terkait dengan jangka waktu yang berbeda dapat pula

menyebabkan perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian Hartono.

Page 53: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

50

Total assets turnover mempunyai nilai sig t 0,642. Hal ini

menunjukkan bahwa total assets turnover tidak berpengaruh terhadap

harga saham. Hal ini konsisten dengan penelitian Saptono (2001). Rasio

ini tidak signifikan, karena rasio hanya merupakan pembanding tingkat

efisiensi penggunaan aktiva usaha, sedangkan keberhasilan dari penjualan

lebih banyak dipengaruhi oleh kegiatan advertensi, promosi, dan lain-lain.

Total debt to total assets ratio mempunyai nilai sig t 0,994. Hal ini

menunjukkan total debt to total assets tidak berpengaruh terhadap harga

saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Saptono

(2001). Rasio ini tidak signifikan dapat disebabkan karena belum tentu

dengan total debt to total assets ratio yang rendah akan membuat

perusahaan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi.

Pengujian variabel independen secara serentak menggunakan uji F

dengan kriteria H0 ditolak bila sig (p value) < 0,05. Dari hasil pengujian

dalam penelitian ini sig (p value) adalah sebesar 0,195 yang lebih besar

dari 0,05 sehingga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

independen current ratio, debt to equity ratio, operating profit margin,

price earning ratio, return on investment, total asets turnover, dan total

debt to total assets ratio tidak berpengaruh secara serentak terhadap harga

saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor kurang memperhatikan faktor

fundamental. Nilai F hitung yang signifikan dan hanya mempunyai

kemampuan menjelaskan sebesar 23,2% menunjukkan bahwa investor

Page 54: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

51

lebih banyak menggunakan technical approach dalam melakukan kegiatan

investasinya.

Penelitian ini menghasilkan variabel debt to equity ratio, price earning

ratio, return on investment, total assets turnover, dan total debt to total

assets turnover tidak berpengaruh terhadap harga saham dan hanya

current ratio dan operting profit margin saja yang mempunyai pengaruh

terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode

penelitian faktor fundamental perusahaan kurang diperhatikan oleh

investor dalam melakukan kegiatan investasinya di bursa efek, dan

seringkali terjadi pengambilan keputusan investasi yang didasarkan pada

persepsi subjektif investor, dan bukan fakta objektif perusahaan.

Page 55: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari seluruh pembahasan

sebelumnya, keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, dan saran-saran yang

dapat diajukan sebagai bahan perbaikan penelitian selanjutnya.

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai

hubungan rasio kinerja keuangan perusahaan, yaitu current ratio, debt to

equity ratio, operating profit margin, price earning ratio, return on

investment, total assets turnover, dan total debt to total assets ratio, dengan

perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur. Berdasarkan hasil

pengujian yang telah dilakukan terhadap 43 sampel perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama tahun 1999, 2000, dan 2001

diperoleh kesimpulan seperti diuraikan pada bagian berikut.

1. Uji ketepatan perkiraan (goodness of fit) menunjukkan nilai R2 sebesar

0,232. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebesar 23,2 % dari variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya

sebesar 76,8% dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

di luar variabel independen.

2. Pengujian koefisien regresi secara serentak (uji F) menghasilkan

variabel independen, yaitu current ratio, debt to equity ratio, operating

profit margin, price earning ratio, return on investment, total assets

Page 56: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

53

turnover, dan total debt to total assets ratio, tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen, harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig F

(0,195) > α (0,05), yang berarti H0 diterima.

3. Pengujian masing-masing variabel independen terhadap harga saham

menggunakan uji t. Dari hasil regresi berganda, dapat dilihat bahwa

hanya current ratio dan operating profit margin yang mempunyai

pengaruh secara parsial terhadap harga saham. Variabel independen

lainnya yaitu, debt to equity ratio, price earning per share, return on

investment, total assets turnover, dan total debt to total assets turnover

tidak bepengaruh secara parsial terhadap harga saham.

B. KETERBATASAN

Penyusun menyadari penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan

disebabkan baik oleh waktu, tenaga, biaya, maupun kemampuan penyusun.

Beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini faktor-faktor eksternal perusahaan seperti inflasi,

kebijakan pemerintah, kondisi perekonomian, tingkat suku bunga, dan

lain sebagainya tidak dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut mungkin

mempengaruhi cara perusahaan melakukan bisnis yang selanjutnya

mempengaruhi hasil analisis penelitian ini.

2. Terbatasnya jumlah sampel dalam penelitian ini karena pendeknya

jangka waktu pengamatan.

3. Jumlah rasio keuangan yang dimasukkan dalam model belum mencakup

seluruh rasio keuangan suatu perusahaan.

Page 57: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

54

C. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan seperti yang telah

diungkapkan di atas, maka saran untuk perbaikan untuk penelitian selanjutnya

adalah:

1. Pemilihan sampel sebaiknya dilakukan secara random agar dapat

mewakili populasi dan jumlahnya diperbanyak.

2. Faktor-faktor eksternal perusahaan sebaiknya ikut dipertimbangkan.

3. Rasio keuangan yang digunakan sebaiknya diperbanyak.

4. Rentang waktu pengamatan diperluas dan faktor size (ukuran)

perusahaan sebaiknya diperhatikan.

Page 58: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

1

No Emiten Tgl Publikasi L/K1 GGRM 7-4-20002 DSUC 26-4-20003 INTP 20-4-20004 CTBN 20-4-20005 MTDL 10-4-20006 TURI 27-4-20007 MRAT 28-4-20008 BRPT 29-4-20009 LMPI 29-4-2000

10 PAFI 30-4-200011 SUDI 29-4-200012 SULI 28-4-200013 AKPI 16-6-200014 ADMG 10-5-200015 HDTX 3-5-200016 INDF 14-5-200117 UNIC 9-4-200118 DPNS 24-4-200119 INCI 30-4-200120 DYNA 30-4-200121 SMGR 12-4-200122 ALMI 27-4-200123 KICI 30-4-200124 SMSM 4-5-200125 DNKS 3-4-200126 TCID 23-3-200127 MRAT 14-5-200128 ASII 8-5-200129 ADMG 2-4-200130 DVLA 17-4-200231 DKNS 24-4-200232 ESTI 24-4-200233 GDYR 25-4-200234 ERTX 26-4-200235 KICI 29-4-200236 KDSI 29-4-200237 DLTA 30-4-200238 GRIV 30-4-200239 SMSM 30-4-200240 SUBA 30-4-200241 ALKA 1-5-200242 POLY 16-5-200243 ETWA 10-5-2002

Page 59: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

2

PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN RASIO KEUANGAN

Emiten HS CR DE OPM PER ROI TAT TDTAR RESIDU

GGRM -.87484 -.33070 -.41913 -.69897 -.50042 -.28770 -1.58269 -.54967 .30155DSUC -1.11896 -.78368 -.61860 -.19382 -.10972 .50399 -1.83239 -1.07309 -.08621INTP -1.02251 -.27300 -.37110 -.65322 .33901 .25696 -.90309 -1.36643 .21079CTBN -1.32781 -.06590 -.30103 -.02996 .28086 -.20785 -.26091 -.37567 -.15772MTDL -1.06753 -.30656 -.17921 -.60206 .58251 .24642 -.47713 -.62840 .17353TURI -1.19132 -.41866 -.15750 -.39794 -.16919 1.23045 .21822 -.38886 .02458MRAT -1.20642 -.40308 -.45863 .00000 .28330 -.79006 -.37107 -.55630 -.11308BRPT -1.12494 -1.46243 -.78307 -.19382 1.14999 -.06624 -.90309 -1.38616 -.15283LMPI -.85733 -1.06068 .37455 -.30103 .68703 -.27923 -.32222 -1.10913 .21480PAFI -1.04139 -1.26954 -.52073 -.06695 .13861 .76185 -1.54409 -1.28441 -.08537SUDI -1.11810 -.50267 -.46846 -.50267 .06797 .44636 -.88081 -1.31176 .05014SULI -1.10763 -.60880 -1.50169 .00000 1.16872 .06105 -1.12494 -1.85730 -.04531AKPI -1.10254 -1.30103 .00683 -.64346 1.50026 -.07595 -.93449 -1.98674 -.01131ADMG -1.17607 -.60774 1.18393 -.18709 .03880 .12020 -1.14612 -.94939 -.07741HDTX -.85711 -.86249 .13638 -.30103 .50515 -.11040 -.95425 -1.36171 .22159INDF -1.20370 -.50428 -1.02886 -1.30103 -.09240 -.21648 -1.13436 -1.88639 .06908UNIC -1.41748 -.19107 -.75100 -.80162 -.00167 -.54963 -1.16437 -1.24918 -.18414DPNS -1.08202 -.42120 .00000 -.55931 -.20634 -1.60067 -.63203 -.11394 .07189INCI -1.11453 -.14790 .19189 -.52681 -.66900 -.66388 -.47713 .13830 .09403DYNA -1.22055 -.43047 -.15490 -1.25524 -.30863 -.61815 -.77152 -.40457 .06403SMGR -1.48004 -.34716 -1.25524 -1.07920 -.19912 -.45079 -.93449 -1.49134 -.22379ALMI -1.36171 -.60027 -.45182 -.66900 1.28315 -.01296 -.84952 -.93304 -.16096KICI -1.48505 .18421 -.78534 -.44716 -.08135 .00637 -.89086 -.97774 -.23399SMSM -1.49526 -.54407 .10646 -.74036 -.66661 -.79108 -.71014 -.13622 -.32453DNKS -1.19145 -.99792 -.76924 -.80162 -.46460 -.60413 -.76901 -1.24918 -.08500TCID -1.32175 -.75168 -.35538 -1.23047 -1.98130 -.87910 -1.13757 -.49884 -.15182MRAT -.86322 -.85749 -.33099 -1.00000 -.21680 -.66746 -1.34892 -.41497 .28857ASII -1.58436 -.36298 .05302 -.32736 .64056 .05302 -.20412 -1.48188 -.38990ADMG -1.11810 -1.46243 -.05910 -.84509 -.05138 -.05910 -.52288 -.67342 -.04067DVLA -1.12367 -.65855 -.92941 -1.04139 .79839 -.05102 -.80919 -1.25524 .11607DKNS -1.01836 -.80543 -1.04576 -.49733 -.45056 -1.00696 -.66119 -1.52506 .05878ESTI -1.13342 -1.18622 -.56785 -.43933 -.08330 .84266 -1.22403 -.83729 -.09313GDYR -.90935 -1.00590 -.75100 -.05115 .20181 -.17279 -.70586 -.97774 .09356ERTX -.85106 -.71785 -.73688 -.30103 -.69897 -.41078 -.62226 -1.63846 .21812KICI -.99452 -1.42817 -.94815 -.43366 -.38021 -.29262 -.94025 -1.02118 -.01933KDSI -1.05655 -.21795 -.79194 -.08715 -.33922 -.60331 -1.40649 -1.34247 .03172DLTA -1.30103 -.73936 -.25863 -.82930 -.68048 -.35170 -.50386 -.38818 -.13380GRIV -1.00617 -.57625 -.89279 -.28555 -.17363 -.12963 -1.09109 -1.59654 .08313SMSM -1.18889 -.52244 -.87241 -1.25524 -1.56431 -.87079 -1.27877 -1.17607 .02132SUBA -.85733 -.41682 -.34359 .52266 .17482 .25964 -.72700 -.48734 .15278ALKA -.85943 -.46583 .21351 .00000 -.17609 -.27997 .05382 -.37567 .24633POLY -1.07920 -.52288 -2.19654 -.90011 .42597 .02854 -.56427 -2.26520 .14567ETWA -1.15583 -1.04139 -.04327 .02477 -.11835 -.42931 -.85533 -1.05007 -.18177

Page 60: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

3

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%hsN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-1.13183 2.89E-02

-1.19006

-1.07359

-1.12479

-1.11810

3.581E-02

.1892285

-1.58436

-.85106

.73330

.1880600

-.453 .361

-.127 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

hsStatistic Std. Error

Tests of Normality

.114 43 .188 .940 43 .041hsStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of hs

Observed Value

-.6-.8-1.0-1.2-1.4-1.6

Exp

ecte

d N

orm

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 61: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

4

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%crN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-.6510863 5.94E-02

-.7709157

-.5312568

-.6447997

-.5762500

.152

.3893670

-1.46243

.18421

1.64664

.4594100

-.462 .361

-.178 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

crStatistic Std. Error

Tests of Normality

.125 43 .091 .958 43 .222crStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of cr

Observed Value

.50.0-.5-1.0-1.5

Exp

ecte

d N

orm

al

3

2

1

0

-1

-2

Page 62: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

5

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%deN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-.4612249 8.57E-02

-.6342753

-.2881744

-.4531437

-.4518200

.316

.5623002

-2.19654

1.18393

3.38047

.7262400

-.171 .361

2.205 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

deStatistic Std. Error

Tests of Normality

.080 43 .200* .974 43 .540deStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of de

Observed Value

1.51.0.50.0-.5-1.0-1.5-2.0

Exp

ect

ed

No

rma

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 63: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

6

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%opmN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-.5100023 6.36E-02

-.6382833

-.3817213

-.5098960

-.4973300

.174

.4168290

-1.30103

.52266

1.82369

.6078000

-.066 .361

-.300 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

opmStatistic Std. Error

Tests of Normality

.076 43 .200* .971 43 .468opmStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of opm

Observed Value

1.0.50.0-.5-1.0-1.5

Exp

ecte

d N

orm

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 64: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

7

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%perN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-2.7E-03 .1019245

-.2084069

.2029771

1.49E-02

-8.3E-02

.447

.6683637

-1.98130

1.50026

3.48156

.6782300

-.250 .361

1.570 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

perStatistic Std. Error

Tests of Normality

.102 43 .200* .955 43 .182perStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of per

Observed Value

2.01.51.0.50.0-.5-1.0-1.5-2.0

Exp

ecte

d N

orm

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 65: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

8

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%roiN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-.2026100 7.99E-02

-.3638945

-4.1E-02

-.2108559

-.2078500

.275

.5240684

-1.60067

1.23045

2.83112

.6563300

.218 .361

1.123 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

roiStatistic Std. Error

Tests of Normality

.098 43 .200* .984 43 .866roiStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of roi

Observed Value

1.51.0.50.0-.5-1.0-1.5

Exp

ect

ed

No

rma

l

3

2

1

0

-1

-2

-3

Page 66: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

9

uji normalitas

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%tatN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-.8349247 6.40E-02

-.9641320

-.7057173

-.8397025

-.8553300

.176

.4198390

-1.83239

.21822

2.05061

.5700900

.118 .361

.437 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

tatStatistic Std. Error

Tests of Normality

.086 43 .200* .991 43 .985tatStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of tat

Observed Value

.50.0-.5-1.0-1.5-2.0

Exp

ecte

d N

orm

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

uji normalitas

Page 67: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

10

Case Processing Summary

43 61.4% 27 38.6% 70 100.0%tdtarN Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

-1.01149 8.42E-02

-1.18136

-.8416147

-1.00680

-1.05007

.305

.5519733

-2.26520

.13830

2.40350

.8675900

-.048 .361

-.521 .709

Mean

Lower Bound

Upper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed Mean

Median

Variance

Std. Deviation

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

tdtarStatistic Std. Error

Tests of Normality

.098 43 .200* .976 43 .602tdtarStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Normal Q-Q Plot of tdtar

Observed Value

.50.0-.5-1.0-1.5-2.0-2.5

Exp

ecte

d N

orm

al

3

2

1

0

-1

-2

-3

Regression

Page 68: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

11

Variables Entered/Removedb

tdtar, opm,cr, tat, roi,per, de

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: hsb.

Model Summaryb

.482a .232 .079 .1816351 2.034Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), tdtar, opm, cr, tat, roi, per, dea.

Dependent Variable: hsb.

ANOVAb

.349 7 4.989E-02 1.512 .195a

1.155 35 3.299E-02

1.504 42

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), tdtar, opm, cr, tat, roi, per, dea.

Dependent Variable: hsb.

Coefficientsa

-1.186 .087 -13.689 .000

-.159 .076 -.328 -2.095 .044 .897 1.115

-1.12E-02 .064 -.033 -.174 .863 .599 1.668

.172 .075 .379 2.281 .029 .793 1.261

-2.32E-02 .054 -.082 -.430 .670 .604 1.657

-2.15E-02 .060 -.059 -.355 .725 .783 1.277

-3.46E-02 .074 -.077 -.469 .642 .822 1.216

5.179E-04 .074 .002 .007 .994 .474 2.112

(Constant)

cr

de

opm

per

roi

tat

tdtar

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: hsa.

Page 69: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

12

Casewise Diagnosticsa

1.660 -.87484 -1.1763897 .3015497

-.475 -1.11896 -1.0327462 -8.6E-02

1.161 -1.02251 -1.2333041 .2107941

-.868 -1.32781 -1.1700924 -.1577176

.955 -1.06753 -1.2410638 .1735338

.135 -1.19132 -1.2159010 2.46E-02

-.623 -1.20642 -1.0933385 -.1130815

-.841 -1.12494 -.9721100 -.1528300

1.183 -.85733 -1.0721278 .2147978

-.470 -1.04139 -.9560159 -8.5E-02

.276 -1.11810 -1.1682450 5.01E-02

-.249 -1.10763 -1.0623165 -4.5E-02

-.062 -1.10254 -1.0912276 -1.1E-02

-.426 -1.17607 -1.0986639 -7.7E-02

1.220 -.85711 -1.0787005 .2215905

.380 -1.20370 -1.2727759 6.91E-02

-1.014 -1.41748 -1.2333422 -.1841378

.396 -1.08202 -1.1539079 7.19E-02

.518 -1.11453 -1.2085647 9.40E-02

.352 -1.22055 -1.2845755 6.40E-02

-1.232 -1.48004 -1.2562523 -.2237877

-.886 -1.36171 -1.2007500 -.1609600

-1.288 -1.48505 -1.2510577 -.2339923

-1.787 -1.49526 -1.1707266 -.3245334

-.468 -1.19145 -1.1064478 -8.5E-02

-.836 -1.32175 -1.1699293 -.1518207

1.589 -.86322 -1.1517909 .2885709

-2.147 -1.58436 -1.1944556 -.3899044

-.224 -1.11810 -1.0774333 -4.1E-02

.639 -1.12367 -1.2397447 .1160747

.324 -1.01836 -1.0771441 5.88E-02

-.513 -1.13342 -1.0402929 -9.3E-02

.515 -.90935 -1.0029059 9.36E-02

1.201 -.85106 -1.0691816 .2181216

-.106 -.99452 -.9751913 -1.9E-02

.175 -1.05655 -1.0882717 3.17E-02

-.737 -1.30103 -1.1672271 -.1338029

.458 -1.00617 -1.0893033 8.31E-02

.117 -1.18889 -1.2102143 2.13E-02

.841 -.85733 -1.0101105 .1527805

1.356 -.85943 -1.1057647 .2463347

.802 -1.07920 -1.2248687 .1456687

-1.001 -1.15583 -.9740565 -.1817735

Case Number1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

Std. Residual hsPredicted

Value Residual

Dependent Variable: hsa.

Page 70: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

13

Residuals Statisticsa

-1.28458 -.9560158 -1.13183 9.118478E-02 43

-.3899044 .3015497 -3.8E-16 .1658094 43

-1.675 1.928 .000 1.000 43

-2.147 1.660 .000 .913 43

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: hsa.

Page 71: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

14

Uji Heterokedastisitas

Variables Entered/Removedb

tdtar, opm,cr, tat, roi,per, de

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: residub.

Model Summaryb

.000a .000 -.200 .1816351 2.034Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), tdtar, opm, cr, tat, roi, per, dea.

Dependent Variable: residub.

ANOVAb

.000 7 .000 . .a

1.155 35 3.299E-02

1.155 42

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), tdtar, opm, cr, tat, roi, per, dea.

Dependent Variable: residub.

Coefficientsa

6.977E-11 .087 .000 1.000

.000 .076 .000 .000 1.000 .897 1.115

.000 .064 .000 .000 1.000 .599 1.668

.000 .075 .000 .000 1.000 .793 1.261

.000 .054 .000 .000 1.000 .604 1.657

.000 .060 .000 .000 1.000 .783 1.277

.000 .074 .000 .000 1.000 .822 1.216

.000 .074 .000 .000 1.000 .474 2.112

(Constant)

cr

de

opm

per

roi

tat

tdtar

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: residua.

Page 72: ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP

15

Residuals Statisticsa

6.98E-11 6.98E-11 6.98E-11 2.675377E-18 43

-.3899044 .3015497 -3.9E-18 .1658094 43

.000 .000 .000 .000 43

-2.147 1.660 .000 .913 43

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: residua.